Siapkan Siasat !

Page 1

Harga Rp 1.000

Kamis, 27 Juni 2019

Tahun 15/ No.13

Mentoring

Libur Lebaran, Fee Pementor Terlambat Cair Reporter: Munasifah rahmawati

B

endahara Umum Koordinator Mentoring Pusat (KMP UMS), Intan Rahayu mengungkapkan, selaku bendahara dirinya perlu mengkoordinir absensi kehadiran pementor terlebih dahulu sebelum menyerahkan hak pementor tersebut. Hal ini karena sistem pembagian fee pementor dihitung dari jumlah kehadiran di setiap pertemuan. "Kalau dari atasan sudah memberikan anggaran (pengadaan feered)," tambahnya, Rabu (19/6). Setiap kehadiran pementor bisa mendapatkan fee kurang lebih Rp 7.500,-. Bendahara fakultas juga harus merekap jumlah kehadiran setiap pementor dan disetorkan ke bendahara pusat lalu diserahkan kepada bendahara Lembaga Pengembangan Pondok Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (LPPIK) untuk pencairan fee. Sementara itu, Mentoring Pusat mengusahakan pencairan fee dilakukan sebelum pelaksanaan ujian akhir semester

(UAS). Senada dengan Intan, Ketua Umum KMP, Angga Pratama juga menyebutkan bahwa keterlambatan ini disebabkan karena pengurus terlambat menyetorkan data para pementor. Keterlambatan pengurus ini menambah waktu pencairan lebih lama dari yang seharusnya. Menurut Angga, turunnya anggaran itu tergantung cepat atau tidaknya pengurus menyetorkan namanama pementor dan presensinya," ujarnya, Rabu (19/6). Kegiatan mentoring menjadi kewajiban untuk diikuti oleh mahasiswa semester I dan II di semua fakultas Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS). Kegiatan yang diselenggarakan setiap hari Sabtu ini melibatkan mahasiswa di semester yang lebih atas sebagai pementor untuk mendampingi mahasiswa baru mengasah kemampuan membaca Alquran. [AM]

Lebaran

16/6

Fee Pemen t

or

Tonton Pabelan TV di https://www.youtube.com/channel/UCxAkNuwTJCuyuKLvkGu4pZ

Pemilwa Tahun Ini Ditiadakan

Banyak Libur Wisuda Jadi Molor

Sebut Mahasiswa Tak Serius Ikuti ETP

Ilustrasi : Riski Setyo W./Koran Pabelan

UMS, Koran Pabelan – Libur lebaran yang berlangsung 16 hari (1-16/6) membuat pembagian fee untuk para pementor di Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) terlambat. Libur lebaran mengakibatkan pengumpulan absensi pementor di seluruh fakultas terhambat sehingga akses pemberian fee menjadi sulit.


2

Kamis, 27 Juni 2019

Editorial

Siapkan Siasat Pemimpin Redaksi: Lia Lesmawati Redaktur Pelaksana: Naufal Abdurrahman Musa Redaktur: Faizatul Maslahah Redaktur Foto: Riki Efendi Reporter: Munasifah, Lia, Musa, Meliana, Annisavira, Tias Fotografer: Efendi, vicki, Rio Editor: Lia, Faizatul, Musa, Afita, Desain Artistik/Tata Letak: Jabal, Lia, Akhdan, Earleanne, Fikri Pemimpin Umum: Riski Setyo W. Sekretaris Umum: Yusuf Apriyanto Pemred Online: Annisavira Pratiwi Pemred Koran: Lia Lesmawati Pemred Tabloid: M. Sukma Aji Pemred Majalah: Inayah Nurfadilah Litbang: Afitasari Mulyafi Personalia: Hanif Afifah Perusahaan: Cici Birohmatika Manajer Logistik: Ananda Iriyadi Manajer Humas: Muhammad Ismail H. Manajer Diskusi: Ahmda Hafiz I. Manajer Data: Rio Novianto Manajer Penelitian: Tias Nur Aini Manajer Pelatihan: Nadya Vicky P. P. Manajer Iklan: Wulan Adis A. Manajer Prodis: M. Ahlan Fauzan J.

M

entoring yang merupakan program dari Lembaga Pengembangan Pondok Al-islam dan Kemuhammadiyahan telah usai diselenggarakan untuk Tahun Akademik 2018/2019. Hal tersebut ditandai dengan dilaksanakannya Ujian Akhir Semester (UAS) beberapa waktu lalu. Namun hingga saat ini pembagian fee untuk pementor belum terlihat. Libur lebaran pun menjadi sasaran alasan kemoloran pembagian fee tersebut. Memperkirakan jauh-jauh hari dari awal bisa dilakukan sebelumnya. terlebih jadwal aktif kuliah kembali setelah libur lebaran juga sudah

tertera di kalender akademik. hal tersebut dapat dilihat dari awal dan bisa diperkirakan. Selain itu pengumpulan absensi yang belum segera terkumpul semua juga menjadi kendala belum segera dibagikannya fee. Jika dengan memberikan tenggat waktu pengumulan absensi tidak membuat Koordinator Mentoring Fakultas (KMF) segera mengumpulkan absensi, hal tersebut bia lebih ditegaskan oleh KMP. Dalam mengurus banyak kepala memanglah diperlukan seni didalamnya. hal tersebut tidak dapat dihindari oleh orang yang berke-

cimpung didalamnya. membuatnya rapi dan bagus adalah hal yang idealnya dilakukan. Untuk mencegah hal ini terjadi Koordinator Mentoring Pusat (KMP) bisa siaga dalam mencegah hal tersebut terjadi dengan menyiapkan plan B. Terlebih jika meyakini “Manusia adalah sebaik-baik perencana, dan Tuhan yang berkehendak”. Setidaknya, mempersiapkan dan memperkirakan diawal adalah hal yang bisa dilakukan untuk hasil yang lebih baik.

Libur Lebaran, Fee Pementor Terlambat Cair Alasan terooss...

Pemilwa Tahun Ini Ditiadakan Asal segera dibentuk jajarannya, ya kali Masta sama expo ga ada BEM U lagi

Banyak Libur, Wisuda Jadi Molor Sing penting rebahan sek ya kan..

Scan QR Code ini untuk cara mudah mengunjungi

Prof Ruwet

Tahukah kamu?

Tpenetapan 26 Juni sebagai Hari Anti Narkotika Tahukah Kamu? Internasional dicanangkan oleh United Nations Ofce on

Diterbitkan oleh: Lembaga Pers Mahasiswa Pabelan, Universitas Muhammadiyah Surakarta Terbit Sejak: 28 Juni 2005 berdasarkan Surat Keputusan Pemimpin Umum LPM Pabelan No. 02/A-PU/LPM Pabelan/UMS/2005, Tanggal 24 Juni 2005 Alamat Redaksi: Lembaga Pers Mahasiswa Pabelan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Student Center “Griya Mahasiswa” UMS, Jl. Ahmad Yani Tromol Pos 1, Pabelan, Kartasura (0271) 717417 ekt. 164 Surakarta e-mail: lpmpabelanums@gmail.com, http//www.pabelan-online.com

Drugs and Crime (UNODC) pada 26 Juni 1988. Tanggal ini dipilih dengan mengambil momen pengungkapan kasus perdagangan opium oleh Lin Zexu (1785-1851) di Humen, Guangdong, Tiongkok.” Sumber: @google

Suara Pabelanis. Sampaikan informasi atau keluhan anda sebagai mahasiswa terhadap kebijakanfasilitas kampus tercinta, UMS. Pesan dapat anda sampaikan melalui (085790223518) atau akun media sosial resmi LPM Pabelan. Mari bersama kawal kebijakan kampus bersama Koran Pabelan. Lpm Pabelan

@infopabelan

lpmpabelan

+628953915XXXX (Mahasiswa FAI) "Ada ruang kelas yang ACnya mati, hal tersebut membuat tidak nyaman saat kuliah”

QR Code http//www.pabelan-online.com

+628592742XXXX (Mahasiswa FAI) “Kenapa wi FAI lemot terus?”


OPINI

Kamis, 27 Juni 2019

3

Mahasiswa dan Politik Kampus

P

olitik merupakan kegiatan suatu sistem pemerintahan (Budiharjo), menjadi sarana perjuangan untuk mencapai kekuasaan (Max Wiber), serta bisa diartikan sebagai perilaku dalam pengusahaan dalam pencapaian tujuan tertentu. Politik adalah wadah atau alat yang dapat menjadi baik atau buruk tergantung pelaku politiknya. Pelaku politik terdiri dari politisi dan elit politik. Politisi adalah gubernur dan wali kota, sedangkan elit politik adalah orang yang berkepentingan dalam politik di luar jabatan sebagai pemerintah. Tidak sekadar membicarakan kedudukan orang di pemerintahan, tetapi politik juga mencakup kekuasaan dan perlindungan berdasarkan peraturan dalam pelaksanaannya sehingga terwujud tujuan salah satunya adalah keadilan. Di kehidupan kampus, politik juga dibutuhkan untuk mengatur orang-orang yang terlibat di dalamnya. Politik yang diterapkan dalam kampus sering disebut student government. Student government terlihat dengan adanya pemerintahan seperti kelembagaan BEM Universitas, DPM Universitas, MPM, UKM Universitas, dan pemerintahan di bawahnya (dalam fakultas). Kelembagaan tersebut dibentuk untuk melindungi, menampung, dan menyuarakan hak dan aspirasi mahasiswa sehingga segala hal yang terjadi dalam lingkup universitas, termasuk adanya kebijakan dari pemerintah kampus maupun pemerintah Indonesia dapat dikritisi maka keadilan dan kestabilan kehidupan akan terjaga. Ketika tidak ada pemerinta-

han dalam kampus, akan terjadi keresahan pada lapisan masyarakat kampus bahkan masyarakat sekitar. Masyarakat dalam maupun luar kampus yang memiliki pandangan tidak dapat leluasa mengutarakan ide mereka. Muncul rasa takut bersuara dikarenakan tidak ada lembaga yang mendukung dan bergerak bersama suara masyarakat. Sebagai contoh, ada kasus di sekitar yang membutuhkan solusi segera, mereka ingin menyampaikan keluh kesah dan perasaan, ingin berdemonstrasi atau melalui tulisan baik media cetak maupun media masa, ada rasa was-was, karena pernah terjadi kasus mahasiswa ataupun orang-orang yang diintimidasi bahkan terkena pidana padahal menyuarakan kebenaran. Kekosongan kekuasaan pada pemerintahan mahasiswa di kampus akan memberi tekanan pada pemikiran mahasiswa. Dikarenakan timbul sanksi-sanksi bagi mahasiswa kritis, dimana mereka sedikit memiliki dukungan dan argumentasi yang sedikit karena tidak banyak yang berjuang bersama, misal hanya dari fakultas-fakultas saja. Selain itu, mahasiswa akhirnya seperti disibukkan dengan akademik saja, dan apabila terjadi problem, mahasiswa tidak lagi berada di barisan terdepan sebagai intelek yang mengkritisi dan memberi solusi. Dan apabila terjadi permasalahan, akan menjadikan mahasiswa apatis, lebih tidak peduli dengan keadaan. Penguasa pun tidak ada yang memberi kritik saran dari masyarakat terutama masyarakat bersama mahasis-

U

Oleh Elmi Prixtinabawi Mahasiswa Fakultas Farmasi wa, mahasiswa yang seharusnya dapat menjadi ‘dokter’ bagi penyakit yang dideritanya. Seperti yang terjadi pada Universitas Muhammadiyah Surakarta, pada tahun ini, terjadi kekosongan pemerintahan BEMU maupun DPM-U yang menyebabkan lumpuhnya student government di UMS. Suara mahasiswa dan suara masyarakat seperti dibungkam. Apabila terjadi problematika, seperti isu penolakan pembangunan auditorium atau isu politisasi kampus, tidak ada lagi yang membersamai suara rakyat. Ketika rakyat ingin memberikan opini dalam mendapat keadilan, saat itu tidak ada pembela di dekatnya. Kegiatan kampus akan terlihat majemuk dan independen tanpa adanya pemimpin. Seperti permasalahan fakultas yang membutuhkan pemimpin sebagai koordinator atau penghubung dengan fakultas lain. Keributan pemilwa yang terjadi akan berdampak pula kepada generasi selanjutnya. Akan timbul mahasiswa yang tidak lagi berpikir permalahan sekitar. Hal tersebut akan berlanjut ketika telah terjun dalam kehidupan bermasyarakat. Jika dipikir lagi, masyarakat perlu informasi-informasi dari orang-orang yang dapat menelaah keadaan dan lebih dulu me-

ngetahui suatu berita. Salah satunya adalah dari mahasiswa. Dari kerusakan yang terjadi, apabila tidak diterapkan student government, diperlukan pemerintahan kampus dari mahasiswa. Terwujudnya student government hanya dapat dibangun oleh orang-orang di dalam kampus, terutama mahasiswa sebagai intelektual pengusung keadilan. Agar suara mahasiswa terlihat dan antarmahasiswa dapat bersatu. Keberadaan pemerintahan mahasiswa juga dapat membantu sebagai penyampai dari mahasiswa ke pimpinan yang lebih tinggi seperti rektorat maupun pemerintah pusat atau juga sebaliknya. Dalam Islam sendiri, dijelaskan lengkap bagaimana hubungan manusia dan manusia lain. Peduli dengan saudara yang lain, melindungi yang lemah, bahkan kritik dari rakyat kepada penguasa yang zalim telah diatur dalam Islam. Manusia, apalagi seorang muslim, ketika mengetahui kebatilan, kekejaman, atau kediktaktoran diharuskan mengingatkan dan bisa merubah kondisi menjadi tepat sesuai prinsip keadilan dan kesejahteraan apalagi berdasarkan Islam, baik menggunakan tangan ataupun lisan, dan selemah-lemahnya iman adalah dapat merubah dengan doa.

Jangan diam, kirim opinimu ke Lpmpabelanums@gmail.com. Kalau nanti suaramu terbungkam, pasti berat. Kamu nggak akan kuat, Bro!


4

KARIKATUR

Kamis, 28 Juni 2019

Ilustrasi : Muhammad Jabal Noor/Koran Pabelan

Uper

Upacara Wisuda

Banyak Libur W isuda Jadi Molor UMS, Koran Pabelan – Upacara wisuda periode IV Tahun Aka-demik 2018/2019 sedianya di-helat pada Sabtu (22/6) diundur menjadi Sabtu (29/6). Kemo-loran tersebut dikarenakan ba-nyaknya libur nasional dan li-bur universitas.

T

riyono selaku ketua Biro Administrasi Akademik (BAA) mengaku banyak hal yang harus dipersiapkan dalam menggelar perhelatan wisuda. Dengan adanya libur nasional dan universitas dalam surat edaran nomor: 419/A-2/VII/SR/ IV/2019 memotong hari yang seharusnya digunakan dalam mempersiapan agenda tersebut. Ia menuturkan dalam mengurus wi-

suda, banyak sekali yang harus disiapkan termasuk mencetak Ijazah dan Surat Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI) yang cukup banyak. Sedangkan di sisi lain dalam pencetakan tersebut dibutuhkan ketelitian ekstra dengan staf BAA yang berjumlah 18. “Liburnya kan nambah satu minggu setelah lebaran, Lah kita mau ngerjain gimana walaupun saya sudah masuk lebih awal sendiri tapi tetap saya tidak bisa mengerjakan,” ucapnya, Sabtu (22/6). Terkait sosialisasi pengunduran hari, Triyono juga menjelaskan bahwa mahasiswa sudah mengetahui terkait perubahan jadwal tersebut. dari pihaknya telah mengirim surat yang dibagi ke setiap fakultas dan program studi yang akan diumumkan ke maha-

siswa. “Di online (web-red) juga sudah bisa,” tuturnya. Kurnia siti Mahania salah satu mahasiswa yang terdaftar mengikuti perhelatan wisuda periode IV mengatakan sudah mengetahui pengunduran jadwal upacara wisuda sejak 23 Mei lalu. Ia mengatakan mendapatkan informasi tersebut dari temannya. Ia telah menduga kemoloran akan terjadi dikarenakan hari terakhir pemberkasan wisuda diundur dan bersamaan dengan lebaran. Dengan hal tersebut, Nia panggilan akrabnya, tidak mempermasalahkan kemoloran jadwal. Ia menuturkan karena bersinggungan dengan hari libur, dari universitas membutuhkan waktu lebih untuk mempersiapkan perhelatan dengan baik. kalau-

pun tetap dilaksanakan di tanggal 22, hal yang ia khawatirkan adalah dari kurangnya persiapan yang mengakiatkan mahasiswa yang merasa dirugikan. “Kalau aku sendiri sih nggak masalah, karena perhelatan wisuda kan hanya seremoni saja,” katanya, Minggu (23/6). Menurut penuturannya, bagi mahasiswa yang lulus Strata 1 kemudian melanjutkan studi pendidikan kembali secara administrasi, menggunakan Surat Keterangan Lulus (SKL) sudah cukup. Untuk Ijazah dapat menyusul sewaktu-waktu. “Jadi, wisuda diundur atau tidak itu tidak masalah,” terangnya, Minggu (23/6). [Lia/FM]


VARIA UNIVERSITAS

Kamis, 27 Juni 2019

5

PMB

Optimis Penuhi Target kan diterima UMS tidak jauh berbeda dengan tahun sebelumnya, sekitar 8000-9000 mahasiswa baru. Jumlah ini mencakup keseluruhan program, yakni program sarjana, profesi, maupun magister. “Saat ini yang sudah lolos jumlahnya 5.750 mahasiswa, sementara yang sudah registrasi ada 4.522,” ujarnya, Sabtu (22/6). Ia menambahkan, ada kenaikan jumlah calon mahasiswa yang melakukan registrasi pasca ingga 22 Juni, sebanyak lebaran yaitu sebesar 532 orang. 9.981 calon mahasiswa Program studi (Prodi) Hukum baru melakukan pen- menjadi prodi nomer satu yang daftaran di Universitas Mu- kuotanya telah penuh, disusul hammadiyah Surakarta (UMS). prodi Manajemen dan Fisioterapi. Triyono menjelaskan, meski Menurut Triyono, selaku Ketua Biro Administrasi Akademik, kuotanya penuh, namun masih (BAA) target mahasiswa yang a- ada kesempatan untuk menerima UMS, Koran Pabelan – Penutupan pendaftaran mahasiswa baru akan di lakukan pada Agustus mendatang. Melihat jumlah pendaftar yang terus melonjak, seperti tahun-tahun sebelumnya membuat optimis penuhi target jumlah mahasiswa baru hingga memberikan kuota cadangan lima sampai sepuluh persen.

H

calon mahasiswa yang akan mendaftar prodi tersebut. “Setiap prodi, kita menerima ekstra kuota sekitar lima sampai sepuluh persen calon mahasiswa sebagai cadangan, sebab meski kuotanya sudah penuh, kan pasti ada yang mengundurkan diri,” paparnya. Namun, itu menjadi pengecualian bagi prodi Kedokteran. “Tidak ada kuota cadangan untuk prodi Kedokteran,” tambahnya.Triyono juga mengungkapkan, saat ini ada empat prodi yang memiliki tingkat keketatan penerimaan tertinggi di UMS. Ditunjukkan oleh passing grade untuk prodi Kedokteran telah mencapai angka 94, dan Kedokteran Gigi sebesar 66. “Kemudian disusul prodi Psikologi

62, dan Farmasi 58,” pungkasnya. Sementara itu, Annisa Ratna Dewi, calon mahasiswa UMS, mengaku tertarik mendaftar di UMS sebab jaraknya yang cukup dekat dari rumahnya. Ia juga memiliki anggapan bahwa UMS memiliki akreditasi dan sistem yang bagus dalam penerimaan mahasiswa. Calon mahasiswa baru UMS yang mengincar prodi Ekonomi Manajemen ini pun mengaku bahwa persaingan untuk menjadi mahasiswa UMS tak mudah, bahkan cukup ketat. “Passing grade-nya 50 keatas, sementara kemarin baru 40 an, nanti mau coba lagi,” ujar Annisa, sapaan akrabnya, Sabtu (22/6). [Annisavira/LL]

Daftar Program Studi Paling diminati di Universitas Muhammadiyah Surakarta Program Studi

No.

No.

Program Studi

1.

Kedokteran

6.

Fisioterapi

2.

Farmasi

7.

Akuntansi

3.

Manajemen

8.

Informatika

4.

Psikologi

9.

PGSD

5.

Hukum

10.

Ilmu Komunikasi

Daftar urutan tersebut dapat berubah sewaktu-waktu. Data diambil pada hari Sabtu tanggal 22 Juni 2019

Jangan lupa buka :


6

POLITIK MAHASISWA

Kamis, 27 Juni 2019

BEM U

Pemilwa Tahun Ini Ditiadakan Pelaksana sudah melakukan persiapan teknis seperti peminjaman ruang dan mempersiapkan alat-alat yang diperlukan saat persidangan. Dalam kongres akan dibahas pembentukan konstitusi yang akan dijadikan pedoman kedepannya, serta bentuk pemerintahan yang akan dijalankan oleh kepengurusan BEM U periode selanjutnya. “Kalau bisa dikatakan satu periode ini sakit, dan ini adalah fase pemulihan dari sakit tersebut,” tutunya, elaku ketua Badan Peker- Selasa (18/6). Abid menuturkan selama ini ja Abid Ismail menuturkan bahwa Badan Pekerja belum ada kendala yang berarti dalam persiapan pembentukan baru dalam tahap penyusunan draf materi AD/ART dan tata tertib BEM U. Persiapan kadang sering persidangan. Sementara Badan terhambat karena terpotong liburUMS, Koran Pabelan – Pembentukan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas (U) berada di tahap perancangan. Dengan kondisi tenggat waktu yang tidak lama, Hingga saat ini Badan Pekerja dan Badan Pelaksana masih dalam perundingan terkait waktu dan teknis pelaksanaan kongres antar elemen mahasiswa nantinya.

S

an dan tanggal merah. Sementara itu pengkoordinasian terkadang tidak merata karena ada beberapa elemen mahasiswa yang tidak hadir dalam rapat. Selaku sekretaris Badan Pelaksana Yulianto menjelaskan bahwa dalam persiapan tersebut Badan Pelaksana hanya tinggal menunggu koordinasi dari Badan Pekerja. Hal tersebut dikarenakan Badan Pelaksana hanya mengurus masalah teknis selama persiapan. Mengingat tenggat waktu yang sangat dekat, maka tidak akan cukup untuk melakukan Pemilihan Umum Mahasiswa (Pemilwa). Jika kepengurusan tahun ini terbentuk maka Pemilwa akan diadakan kembali

untuk periode selanjutnya. Ia mengaku bahwa Bagian Kemahasiswaan (Bagmawa) juga mengharuskan terbentuknya BEM U dan DPM U sebelum Masa Taaruf dimulai. “Sebelum Masta itu harus ketuk palu BEM U dan DPM U,” tuturnya, Rabu (19/6). Sementara itu untuk kandidat yang akan maju dalam kepengurusan BEM U nantinya jug akan dibicarakan di dalam kongres. Terkait kendala yang dihadapi, Yulianto menjelaskan bahwa belum ada kendala yang sangat berarti, karena selama ini antara Badan Pekerja dan Badan Pelaksana baru melakukan rapatrapat persiapan. [Musa]

WARTA KAMPUS Workshop

UMS, Koran Pabelan – Biro Kemahasiswaan Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) adakan Workshop Pers Mahasiswa yang bertema Pers Mahasiswa Di Era Industri 4.0 pada Sabtu (22/6). Bertempat di Ruang Pelatihan Biro Kemahasiswaan UMS, workshop tersebut dihadiri oleh seluruh Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) tinggat Universitas dan Fakultas serta Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Rapma.

Foto: Nadya Vicky/Koran Pabelan

Jurnalis Kampus di Era Milenial Sampaikan materi : Faya selaku jurnalis Jawa Pos Radar Solo menyampaikan materi pada acara Workshop Pers Mahasiswa dengan tema “Pers Mahasiswa di Era Industri 4.0”. Acara yang bertempat di ruang Pelatihan Biro Kemahasiswaan Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) tersebut dilaksanakan pada hari Sabtu, (22/6).

bitan di UMS, karena ia melihat masih ada beberapa fakultas yang intensitas terbitnya berkala (kala terbit, kala tidak). “Padahal dana ada terus, kan eman-eman, itu akan menghambat kegiatan di mahasiswa sendiri yang harusnya satu tahun terbit dua kali hanya bisa terbit satu kali”, ungkapnya, Sabtu (22/6). uryadi selaku kepala Workshop tersebut terbagi bagian kemahasiswaan dalam dua sesi. Sesi pertama sekaligus penyelenggara diisi oleh Anas Syahirul. Ia memaacara dalam sambutannya me- parkan jumlah pers UMS paling nyampaikan harapan untuk sebanyak diantara perguruan tinggi luruh peserta agar dapat meng- negeri maupun swasta di Jawa aktualisasikan diri dalam pener- Tengah. Namun pers mahasiswa

S

saat ini sedang mengalami kemunduran dalam kualitas konten dan jangka terbitnya. “Kodrat pers mahasiswa tetap menjadi pembelajaran bagi rekan-rekan, mengenai manajerialnya dan mengenai soal tulis-menulis”, tutur Anas, Sabtu (22/6). Lebih lanjut, Anas menjelaskan untuk mengikuti perkembangan saat ini, pers kampus harus bersifat lebih informatif juga harus mematuhi kode etik jurnalistik. Dengan penganekaragaman produk tiap LPM, konvergensi platform, dinamisasi konten serta orientasi dan oposisi meru-

pakan langkah yang dapat ditempuh oleh tiap LPM. Pembicara kedua disampaikan oleh Faya panggilan akrabnya, jurnalis Jawa Pos Radar Solo, ia menjelaskan ba-gaimana cara agar pers rilis dapat diterima di media masa. Sebuah tulisan harus ada unsur mendidik, menginformasikan, menghibur dan sebagai panutan. “Menulis di media berarti anda menyelaraskan tulisan dengan media tersebut”, jelas Faya, Sabtu (22/6). [Tyas/FM]


WARTA KAMPUS

7

Foto: Rio Novianto/Koran Pabelan

Kamis, 27 Juni 2019

Seorang mahasiswa melintasi perbaikan jalan yang usai digarap. Perbaikan jalan tersebut berada di parkiran Fakultas Farmasi kampus satu Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Sabtu(22/6).

Pengelola

Sebut Mahasiswa Tak Serius Ikuti ETP UMS, Koran Pabelan – Lembaga Pengembangan Ilmu Dasar dan Bahasa (LPIDB) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) mengevaluasi pelaksanaan English Tutorial Program (ETP) tahun akademik 2018/2019. Pasalnya walaupun telah difasilitasi dengan ETP , jumlah kelulusan ujian T est of English Proency (TOEP) masih rendah.

S

elaku pengelola kegiatan ETP, Dwi Haryanti menuturkan bahwa durasi per-

temuan ETP adalah sebanyak 12 kali pertemuan, dengan 800 tutor dari mahasiswa dan sebanyak 54 dosen pembimbing yang ikut berkontribusi mensukseskan program tersebut. Kegiatan ini bertujuan untuk menunjang pembelajaran Bahasa inggris di kelas yang di akhir masa pembelajaran semester dua akan diadakan ujian TOEP. Dwi berharap agar mahasiswa bisa mengikuti kegiatan ETP tersebut dengan sungguh-sungguh. “Seandainya program ETP ini dilaksanakan dengan baik, mestinya lulusan UMS cakap dalam berbahasa

inggris” tuturnya, Jumat(21/6). Dwi menuturkan walau telah difasilitasi dengan kegiatan ETP, tingkat kelulusan TOEP mahasiswa pun masih sangat rendah. Untuk itu pihaknya sudah mulai membuka kursus gratis dan berbayar untuk mahasiswa sebagai upaya penunjang agar bisa dimaksimalkan mahasiswa. Kursus tersebut dilaksanakan setiap hari Selasa dan Jumat. Namun ternyata kursus tersebut tidak mendapat antusias yang baik dari mahasiswa. “Kursus yang daftar 30 orang yang datang hanya lima orang” ujar Dwi lagi.

Salah satu mahasiswa yang menjadi tutor mengaku cukup kesulitan untuk mengatur waktu pelaksanaan kegiatan ETP. Hal tersebut menurutnya karena pihak LPIDB tidak menetapkan waktu khusus kapan harus melaksanakan kegiatan ETP. Ia mengaku sulit untuk menyesuaikan waktu longgar dengar peserta yang dibimbingnya. “Ketika saya bisa, peserta yang tidak bisa. Begitu juga sebaliknya,” Jumat (21/6). [Meliana/NAM]


Kamis, 27 Juni 2019

LPM Pabelan Lembaga Pers Mahasiswa Pabelan

Selamat Hari Raya Idul Fitri 1440 H

Minal Aidin Wal Faizin

Desain : Earleanne Typhano Rachmadie/Koran Pabelan

8


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.