Harga Rp 1.000
Kamis, 21 Maret 2019
Tahun 15/ No. 4 Milad IMM
Tolak Politisasi Kampus Reporter: Mg_Fida’i Fillah, Mg_Rika Tri Amalia UMS, Koran Pabelan – Pimpinan Cabang (PC) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Kota Surakarta mengadakan acara reeksi dalam rangka menjaga netralitas kampus ditahun politik 2019. Acara tersebut diisi dengan orasi, puisi, menyanyi dan teatrikal di Depan Gedung J Fakultas Komunikasi dan Informatika (FKI), Rabu (13/3).
Muhammad Afriansyah (22) salah satu panitia menjelaskan bahwa, acara ini dilatar belakangi adanya keberpihakan secara implisit kepada salah satu calon presiden di UMS. Adanya reeksi ini bertujuan untuk mengembalikan perguruan tinggi sebagai lembaga
keilmuan yang tidak ada kecenderungan dan keberpihakan kepada hal-hal yang bersifat politik. Dengan adanya acara ini mahasiswa diharapkan bisa sadar politik dan mengerti kampus sebagai lembaga ilmu pengetahuan yang netral. "Silahkan mau
mengikuti politik atau tidak asalkan tidak membawa Muhammadiyah ataupun UMS," jelasnya, Rabu (13/3). Acara yang sebelumnya akan diadakan di Fakultas Hukum (FH) tersebut berpindah
TE VO
H
LI PI TE VO
1
TE VO
VOTE
TE VO TE VO
1
PILI
VOTE
H2
TE VO
2
TE VO
Baitul Arqam
Praktik Joki Sobron Raup Rp 400 Ribu Reporter: Naufal Abdurrahman Musa UMS, Koran Pabelan – Praktik joki yang dilakukan untuk menggantikan kewajiban Baitul Arqam di Pondok Sobron bisa meraup 400-500 ribu rupiah tiap kloter. Mahasiswa yang kepergok menggantikan temannya harus dipulangkan dan mendapatkan sanksi berupa hangusnya keikutser-
taan pelaksanaan Baitul Arqam. elaku Co Imam, Yahya Fathu Rozy menceritakan, ia mengenali mahasiswa joki tersebut ketika pelaksanaan Sobron sebelumnya. Bermula dari sini, Yahya kemudian menginterogasi mahasiswa tersebut. Ketika diminta
S
untuk menunjukkan kartu tanda mahasiswa (KTM), mahasiswa tersebut memang dapat menunjukkannya tetapi tidak dapat menyampaikan identitas lengkap yang tertera di dalamnya. Menurut Yahya, mahasiswa yang menggantikan temannya tersebut merupakan mahasiswa yang benar-benar bisa menja-
min nilai temannya mendapat A. “Dalam sekali kloter, joki bisa mendapatkan bayaran sekitar 400 ribu.” tambah Yahya, Selasa (12/3). Sanksi yang dilayangkan tidak hanya menimpa mahasiswa joki itu saja, melainkan juga mahasiswa yang menggunakan joki. Kedua mahasiswa tersebut bersambung halaman 7
Ilustrasi: Risky Setyo W./Koran Pabelan
bersambung halaman 7
2
Kamis, 21 Maret 2019 Editorial
Ada Apa dengan Kampus?
Pemimpin Umum: Risky Setyo W. Sekretaris Umum: Yusuf Apriyanto Pemred Online: Annisavira Pratiwi Pemred Koran: Lia Lesmawati Pemred Tabloid: M. Sukma Aji Pemred Majalah: Inayah Nurfadilah Litbang: Afitasari Mulyafi Personalia: Hanif Afifah Perusahaan: Cici Birohmatika Manajer Logistik: Ananda Iriyadi Manajer Humas: Muhamad Ismail H. Manajer Diskusi: Ahmad Hafiz I. Manajer Data: Rio Novianto Manajer Penelitian: Tias Nur Aini Manajer Pelatihan: Nadya Vicky P.P. Manajer Iklan: Wulan Adis Aranti Manajer Prodis: M. Ahlan Fauzan J. Diterbitkan oleh: Lembaga Pers Mahasiswa Pabelan, Universitas Muhammadiyah Surakarta Terbit Sejak: 28 Juni 2005 berdasarkan Surat Keputusan Pemimpin Umum LPM Pabelan No. 02/A-PU/LPM Pabelan/UMS/2005, Tanggal 24 Juni 2005 Alamat Redaksi: Lembaga Pers Mahasiswa Pabelan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Student Center “Griya Mahasiswa” UMS, Jl. Ahmad Yani Tromol Pos 1, Pabelan, Kartasura (0271) 717417 ekt. 164 Surakarta e-mail: lpmpabelanums@gmail.com, http//www.pabelan-online.com Scan QR Code ini untuk cara mudah mengunjungi
M
pada Rabu kemarin. Mahasiswa yang katanya sebagai social control haruslah peka terhadap isuisu semacam ini. bagaimana tidak, aktor perpolitikan negeri ini sudah sangat lihai dalam melancarkan aksi politiknya, Kedok kuliah umum dan sebagainya. Tinggal bagaimana upaya yang dilakukan mahasiswa untuk mengembalikan kampus sebagai lembaga yang bebas dari keber-pihakan hal-hal yang bersifat politik praktis. Terlebih perguruan tinggi
endekati hari pesta demokrasi , Semakin hari kontes perpolitikan kian memanas. Tak hanya ke jajaran pejabat dan pelosok negeri, kampus pun menjadi sasaran empuk bagi aktor perpolitikan negeri ini. adanya kecenderungan keberpihakan terhadap salah satu pasangan calon presiden dan wakil presiden inilah yang melatar belakangi ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) cabang kota Surakarta menggalang acara reeksi
adalah ruang-ruang keilmuan yang netral terhadap politikpolitik praktis. Pun begitu dengan birokrasi kampus, sebenarnya apa dibalik semua ini. Apakah memang mereka alpa terhadap hal-hal sensitif seperti ini ataukah memang ada dalang dari semua kegiatan politisasi kampus. Atau bisa jadi memang kerjasama yang saling menguntungkan? Masih banyak hal yang belum diketahui publik terkait kondisi kampus yang sebenarnya.
Tolak Politisasi Kampus Gass terusss...
Praktik Joki Shobron Raup 400 Ribu Tinggal makan tidur dibayar pula..
Mahasiswa Urus Sendiri Formulir Sukoharjo Ribet amat sihh...
Prof Ruwet
Sambungan Halaman 1 Belum Ada Regulasi..
Tahukah Kamu?
“ sumber: Google
Pada tanggal 24 maret tahun 1946 atas perintah Abdul Haris Nasution masyarakat Bandung membumi hanguskan Bandung agar tidak menjadi markas militer pasukan sekutu. Sementara itu TRI dan rakyat juga sadar bahwa mereka tidak memiliki cukup kekuatan untuk berperang mengangkat senjata melawan pasukan sekutu.
Suara Pabelanis. Sampaikan informasi atau keluhan anda sebagai mahasiswa terhadap kebijakanfasilitas kampus tercinta, UMS. Pesan dapat anda sampaikan melalui (085790223518) natau akun media sosial resmi LPM Pabelan. Mari bersama kawal kebijakan kampus bersama Koran Pabelan. Lpm Pabelan
@infopabelan
lpmpabelan
+628564142XXXX (Mahasiswa Farmasi) kenapa Fakultas Farmasi tidak pernah libur ketika wisuda? Padahal fakultas lain libur looo… harusnya kan satu rasa sama rata… .
+628229876XXXX (Mahasiswa FEB) wisuda akuntansi gaboleh bulan Maret kenapa ya?? QR Code http//www.pabelan-online.com
A5 ke KPUD
“
Pemimpin Redaksi: Lia Lesmawati Redaktur Pelaksana: Naufal Abdurahman Musa Redaktur: Faizatul Maslahah Redaktur Foto: Riki Efendi Reporter: Mg_Fida’i, Mg_Rika, Musa, Shaffira, Ayu, Mg_Cindi, Mg_Miftaqul, Mg_Aprilina, Mg_Candra, Mg_Merliana, Mg_Ayu, Mg_Abror, Mg_Devi, Mg_Secoundio Fotografer: Selma, Efendi, Amar, Mg_Aprilina Editor: Afita, Musa, Rifqah, Lia, Fafa, Widia, Alfrisa Desain Artistik/Tata Letak: Jabal, Earleanne, Riski, Feri, Lia, Yusuf, Fauzan
OPINI
Kamis, 21 Maret 2019
3
Berpihak dengan Sederhana Menanggapi Opini Muhammad Afriansyah
H
ari ini kita semakin dekat dengan pesta demokrasi terbesar se Indonesia. Pilpres kali ini diadakan berbarengan dengan Pileg di seluruh tingkat. Perebutan isu dan wacana terutama terkait Pilpressemakin menguat dan membuat kondisi kebangsaan begitu gegap gempita untuk tidak mengatakan keruh. Namun, sebagaimana kita tahu, isu yang paling menguat adalah isu primordial. Dan Brown, penulis novel best seller Da Vinci Code menulis dalam novel Deception Point yang menggambarkan pertarungan pilpres Amerika. Isu yang dimainkan adalah prestasi pertahanan dalam mengelola lembaga raksasa negara bernama NASA. Maka, yang menjadi pertaruhan adalah prestasi negara dalam mengolah NASA. Lebih spesik lagi tentang bagaimana NASA mampu menemukan makhluk hidup di luar angkasa sehingga membuka peluang bagi manusia untuk mengembangkan kehidupan di luar angkasa. Sekalipun hanya novel, minimal Dan Brown mampu memberi gambaran betapa isu primordial bukanlah isu yang mewah yang seharusnya tidak menjadi jualan utama paslon, sebagaimana yang terjadi hari ini di Indonesia. Belum lagi berbicara ekonomi neo liberal bangsa. Paska krisis ekonomi 1998, Indonesia dipaksa mengikuti kebijakan IMF melalui Letter of Intens (LoA) agar mendapatkan bantuan nansial sebagaimana yang telah didapatkan sebelumnya. Sedangkan pemberantasan Korupsi,Kolusi,Nepotisme (KKN) hanya dilakukan pada tataran KKN yang
kepada kita bahwa kecil jika dilihat maa hukum juga dalam skala makberada di bawah ro. Apa yang ketiak kor-porat dan disebut dengan tunduk kepada statue capture cokepenting-an pasar rruption tidak berbebas. Penulis hasil disentuh seberkeyakin-an dikitpun (Rizky: bahwa Tere Liye 2008). tidak menulis karya Bagi Amien yang berangkat dari Rais (2008), kita Oleh : ruang kosong. sedang mengalami Yusuf Yanuari Berangkat dari apa yang disebut Fakultas Agama beberapa fakta bedengan korpo- MahasiswaIslam tapa mirisnya konratokrasi, dimana seluruh kebijakan bangsa disi kebangsaan kita hari ini, seodipegang sepenuhnya oleh multi rang mahasiswa harus mengnational corporation (korporasi upayakan beberapa hal untuk multinasional). Ada beberapa sedikit memperbaikinya, atau elemen yang menjadi unsur minimal tidak ikut memper-parah utama dalam korporatokrasi, keadaan. Pada rubrik opini koran Pabelan edisi sebelumnya, yang semuanya bekerja untuk kepentingan segelintir elit ditanyakan oleh penulis dengan korporat. Antara lain korporasi itu pertanyaan yang cukup berat, sendiri, pemerintah boneka, yang mana menjawabnya butuh penjelasan yang panjang nan perbankan dan lembaga sistematis. Disini akan kita coba keuangan internasional, militer, media massa, intelektual hipokrit, mendiskusikan hal tersebut dan elit nasional yang bermental dengan sederhana. Mahasiswa selalu identik inlander. Unsur-unsur diatas dengan keilmuan dan wacana. bekerja untuk kepentingan kelompok mereka sendiri Terkait peran mahasiswa di masdibawah arahan elit korporat, dan yarakat, akan dijumpai beberapa menakan kesejahteraan rakyat perdebatan. Misalnya Amirullah dalam bukunya IMM dari Nalar ke luas yang sejatinya merupakan Aksi yang menentang pernyataan pemilik sah bangsa ini. Tere Liye dengan latar Beni Pramula yang mengatakan belakang ekonomi, merekam per- bahwa gerakan humanisasi tidak jalanan ekonomi bangsa dengan bisa dilakukan dengan segudang konsep. Amirullah berkeyakinan kemasan milenial melalui novel sekuel Negeri Para Bedebah dan bahwa gerakan humanisme harus berangkat dari konsep yang Negri di Ujung Tanduk. Negeri Para Bedebah mengingatkan kita jelas, pandangan ini bertolak betapa besarnya kekuatan bankir belakang dengan Beni Pramula. Penulis secara pribadi lebih yang berselingkuh dengan pesepakat dengan pendapat Beni jabat korup dalam mengendalikan negara. Sedangkan Negeri bahwa gerakan humanisasi tidak memerlukan segudang konsep. di Ujung Tanduk mengingatkan
U
Benar bahwa gerakan sosial yang mengarah kepada politik alternatif dan terciptanya masyarakat sosial harus dibahas dengan panjang lebar, lengkap dengan landasan losos dan pisau analisa yang lengkap. Namun, secara sangat sederhana, mahasiswa sebenarnya sudah menyadari apa yang harus dilakukan untuk dapat menyatu dengan deyut nadi masyarakat. Mari kita lihat kegiatan bakti sosial yang sering diadakan mahasiswa, baik membawa bendera pergerakan mahasiswa, ormawa, LSM, maupun organisasi lain. Bakti sosial merupakan kegiatan yang sangat parsial, bahkan sama sekali tidak menyentuh permasalahan di masyarakat. Namun, hal itu merupakan salah satu langkah penting untuk mengenalkan mahasiswa kepada kondisi psikologi masyarakat, sekaligus melatih kepekaan sosial mahasiswa. Maka, paska bakti sosial ini masif dilakukan oleh banyak mahasiswa, harapannya adalah adanya follow up berupa pendampingan masyarakat yang benar-benar mampu meningkatkan martabat hidup masyarakat. Nah, bagaimana pendampingan masyarakat itu dilakukan? Penulis kira, hal-hal teknis merupakan hal dasar yang dapat kita rumuskan dengan seksama di kesempatan kemudian. Akhirnya, karena keterbatasan tempat, apa yang disampaikan oleh saudara Afriansyah bahwa keberpihakan bisa diwujudkan melalui pemikiran dan tindakan adalah salah satu kebenaran yang disampaikan dengan cukup sederhana. Wallahu a’lam.
Jangan diam, kirim opinimu ke Lpmpabelanums@gmail.com Kalau nanti suaramu terbungkam, pasti berat Kamu nggak akan kuat, Bro!
4
POLITIK KAMPUS
Kamis, 21 Maret 2019
Senat Psikologi
UMS, Koran Pabelan – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) Fakultas Psikologi (FP) bekerja sama dengan Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPU-D) Sukoharjo dalam pembuatan Formulir A5. Formulir A5 ini ditujukan bagi mahasiswa rantau yang menginginkan pindah Tempat Pemungutan Suara (TPS) agar tetap dapat memilih ketika Pemilihan Umum (Pemilu) tanggal 17 April mendatang.
sempat mendiskusikan beberapa kali dengan relawan KPUD terkait batas pengum-pulan data. “Dulu awalnya tanggal 17 februari, terus diundur jadi 17 maret. Akhirnya yaudah lah kita ngadain aja gapapa, terus kita (BEM-red) komunikasi lagi sama relawan KPU,” ungkapnya, Rabu (13/3). Pengumpulan data ini meliputi fotokopi Kartu Keluarga (KK), Kartu Tanda Penduduk (KTP), dan Kartu Tanda Mahasiswa (KTM) yang dikumpulkan melalui sekretariat BEM dan DPM, baru setelah itu diserahkan secara kolektif ke KPU-D Sukoharjo. Ia menambahelaku Ketua BEM FP, kan, jika sebelumnya Fakultas Yusril Aryo Dyatmiko me- Teknik (FT) dan Fakultas Agama ngungkapkan alasan diIslam (FAI) juga melakukan hal adakannya kerjasama dengan yang sama. “Tapi FAI cuma dilingKPUD Sukoharjo ini karena ba- kungan internalnya aja, setahuku nyaknya mahasiswa yang mem- itu.” imbuhnya. pertanyakan mengenai pemindaSelaku Wakil Ketua Bidang han wilayah. Pihak BEM sendiri Sosial Politik dan Legislasi DPM
S
Foto : Naji Ammaruddin M. /Koran Pabelan
Formulir A5, Mahasiswa Urus Sendiri ke KPUD Sukoharjo
Sampaikan materi : GalangTaufani menyampaikan materi dengan tema “Pemilu 2019 Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang diadakan oleh Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) di Auditorium Muh. Djazman UMS, Kamis (14/3).
FP, Fabiyan Aah mengungkapkan kesepakatan awal data memang dapat dikumpulkan secara kolektif ke KPUD Sukoharjo. Baru setelah itu formulir A5 dibagikan ke Kelurahan Kartasura dan Balai Desa Gonilan. Namun ketika ditemui permasalahan adanya formulir A5 yang tidak diambil atau tidak jadi pindah wilayah, KPUD Sukoharjo mengatakan untuk diurus secara individu. “Kalau saya bilang itu inkonsistensi dari KPUD nya sendiri, bilangnya
pertama boleh kolektif sekarang ga boleh,” ungkapnya, Rabu (13/3). Untuk saat ini BEM dan DPM hanya melakukan pendampingan. Ia berharap pembuatan formulir A5 ini tetap dapat dilakukan secara kolektif. Juga diadakan TPS di kampus bagi mahasiswa dan dosen. “Memilih itu kan hak warga negara, hak itu harus dipenuhi oleh negara, bukan kita yang bersusah payah mengemis hak itu.” jelasnya. [Shafra/LL]
Senat FAI
Kewalahan Mengolah 60 Berkas UMS, Koran Pabelan - Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) memfasilitasi mahasiswa perantauan untuk bisa menggunakan hak pilihnya pada Pemilu 2019. Program ini bertujuan untuk memudahkan mahasiswa yang tidak bisa pulang saat pemilu mendatang, Selasa, (12/3).
dan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FAI untuk menyediakan fasilitas bagi mahasiswa perantuan agar tetap bisa mengikuti pemilu 2019. Persyaratan untuk bisa mengikuti Pemilu 2019 yaitu fotocopy Kartu Tanda Mahasiswa (KTM), fotocopy Kartu Tanda Penduduk (KTP), dan fotocopy Kartu Keluarga (KK). Sebelunya DPM FAI bekerja sama dengan Fakultas Teknik namun karena pendaftaran dan pemberkasan telah ditutup kemuelaku ketua DPM FAI Zul dian DPM FAI bekerja sama deFadli menuturkan bahwa ngan Fakultas Psikologi mengebanyaknya mahasiswa nai data dan berkas mahasiswa perantauan yang berada di ling- untuk bisa dikirim ke Komisi Pekup UMS merupakan salah satu milihan Umum Daerah (KPUD). “ alasan pihak DPM dan juga Ba- DPM hanya memfasilitasi dan
S
juga menerima berkas serta data hanya dari FAI saja, untuk mahasiswa fakultas lain bisa menyerahkan data dan berkas ke Fakultas Teknik atau ke Fakultas Psikologi,” tambahnya, Selasa (12/3/). Ia menambahkan untuk alur pengumpulan, berkas diterima di DPM FAI, pihak DPM FAI melakukan pengecekan mengenai data mahasiswa yang terdaftar di Komisi Pemilihan Umum (KPU), jika belum maka mahasiswa tidak bisa menggunakan hak pilihnya, lalu berkas dikirim ke Fakultas Psikologi dan terakhir diserahkan ke KPU. “Jadi mahasiswa tidak perlu berjalan jauh untuk bisa menggunakan hak pilihnya, tapi
untuk sekarang baru tahap negosiasi,” tambahnya, Selasa (12/3). Irawan selaku ketua bidang Pengembangan Intelektual dan Keislaman (PIK) nggunakan hak pilihnya, alasan utama BEM dan DPM FAI ialah kepedulian untuk Pemilihan Presiden (Pilpres). Kegiatan ini bertujuan agar dengan banyaknya mahasiswa perantauan di UMS mereka tetap bisa menggunakan hak pilihnya. “Untuk saat ini telah terkumpul 60 berkas, dan kami sudah cukup kewalahan dalam menginput dan mengolah berkas mahasiswa untuk diserahkan ke KPUD,” tambahnya (14/3). [Ayu/NAM]
WARTA KAMPUS
Kamis, 21 Maret 2019
5
KAMA FAI
Open Donasi Secara COD UMS, Koran Pabelan Keluarga Mahasiswa (KAMA) Fakultas Agama Islam (FAI) membuka donasi untuk korban bencana banjir Ponorogo, Ngawi, Madiun, Gunung kidul, Klaten, Wonogiri, Sukoharjo, Karanganyar, dan sekitarnya pada tanggal 11 sampai 24 Maret mendatang. Sistem donasi yang digunakan tidak hanya melalui transfer rekening melainkan Cash On Delivery (COD).
A
hmad Nashruddin selaku Ketua Dakwah Sosialisasi Masyarakat (Daksosma)
Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) menuturkan bahwa, sistem COD dilakukan untuk memudahkan mahasiswa atau warga sekitar yang ingin mendonasikan pakaian, alat sholat, dan uang dengan menghubungi panitia melalui nomor yang tertera di pamet. Tak hanya COD, panitia juga berkeliling ke setiap kelas untuk mengumpulkan dana yang akan disalurkan kepada korban bencana. "Kami tidak turun langsung ke jalan raya seperti yang dilakukan kebanyakan orang, tapi kita menggunakan konsep dan kerja sama dengan lazizmu UMS," tuturnya, Selasa
(12/3). Penggalangan dana yang dilakukan KAMA FAI kali ini merupakan yang pertama mereka adakan sebagai wujud kepedulian terhadap korban bencana. Donasi ini diutamakan untuk Mahasiswa FAI, hal tersebut bertujuan untuk memperke-nalkan UMS terutama FAI kepada masyarakat. Meskipun diutamakan untuk mahasiswa FAI, donasi ini terbuka untuk mahasiswa dari fakultas lain."Ter-dapat kendala yaitu jarang ada-nya pengurus atau anggota KAMA FAI di sekretariat jika donasi masuk," ujar Nashruddin, Selasa (12/3).
Ghifari salah satu Mahasiswa FAI, menjelaskan bahwa sistem COD merupakan terobosan yang bagus dari KAMA FAI sehingga dapat mempermudah mahasiswa dalam menyumbang. Namun kurangnya sosialisasi di media sosial dan wilayah kampus, mengakibatkan mahasiswa tidak mengetahui adanya penggalangan dana tersebut. "Mahasiswa harus mempunyai kesadaran serta tanggung jawab sosial dan harus memiliki sumbangsih lebih besar," imbuhnya, Selasa (12/3). [Mg_Cindi, Mg_Miftaqul/FM]
BEM FT
BEM FT
UMS, Koran Pabelan – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Teknik (FT) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) mengadakan aksi galang dana untuk korban banjir Madiun di pertigaan lampu merah UMS. Agenda penggalangan dana tersebut sebagai bentuk kepedulian sosial terhadap korban banjir di Madiun, Selasa (12/03).
Foto: Mg Aprilina Ayu/Koran Pabelan
Wujudkan Kepedulian Melalui Galang Dana
Galang Dana: Seorang mahasiswi Fakultas Teknik melakukan galang dana di pertigaan lampu merah UMS. Galang dana tersebut diperuntukkan korban banjir Madiun, Selasa (12/3)
dengan menyebar kotak-kotak penggalangan dana di gedung H, F, dan J. Namun, untuk saat ini penggalangan dana masih difokuskan di sejumlah titik lampu merah. Hingga hari Selasa 12 Maret jumlah dana yang terksi ini merupakan wujud kumpul sudah mencapai . kepedulian Mahasiswa 7.243.400 rupiah, Nantinya dana Fakultas Teknik terhadap ini akan disalurkan langsung masyarakat yang terkena kepada masyarakat yang terdambencana banjir di Madiun. Ren- pak banjir di Madiun. cananya penggalangan dana Aditya selaku ketua BEM FT akan diadakan juga di kampus, menegaskan bahwa sebagai
A
seorang mahasiswa yang berintelektual kita harus bisa bermanfaat bagi masyarakat. Ia mengatakan bahwa kepedulian terhadap masalah-masalah sosial ini harus terus dilatih mulai saat ini.“Karena kita mahasiswa maka sudah menjadi tanggung jawab kita untuk bermanfaat bagi mahasiswa,” tambahnya, Selasa (12/3). Puji selaku Mahasiswi Program Studi (Prodi) Pendidikan Bahasa Indonesia mengatakan
bahwa ia sangat mendukung aksi galang dana yang digagas oleh BEM FT tersebut. Ia berharap kegiatan-kegiatan seperti ini selain bisa membantu masyarakat korban banjir juga bisa menumbuhkan jiwa-jiwa sosial mahasiswa itu sendiri. “Kegiatannya Galang dana ini lumayan bagus, dan saya berharap kegiatan seperti ini terus dikembangkan,” tuturnya, Selasa (12/3). [Mg_Aprilina, Mg_Candra/AR]
6
WARTA KAMPUS
Kamis, 21 Maret 2019 Skripsi
UMS, Koran Pabelan – Aplikasi Sistem Informasi Skripsi (SIS) digadang-gadang dapat membantu kelancaran mahasiswa dalam penyusunan tugas akhir . Di sejumlah fakultas, aplikasi ini mulai diterapkan. Salah satu fakultas yang menerapkan aplikasi ini yakni Fakultas Farmasi (FF).
N
amun fakta di lapangan menyebutkan penerapan aplikasi ini belum menyeluruh semua fakultas. Salah satu Program Studi (Prodi) yang belum menggunakan aplikasi ini adalah Teknik Mesin. Ketika ditemui tim Koran Pabelan, Sunardi selaku Sekretaris Prodi Teknik Mesin mengaku tidak mengetahui aplikasi SIS. Sementara saat tim Koran Pabelan hendak menemui Ketua prodi Teknik Mesin, Broto menolak dimintai keterangan dengan dalih tak ada waktu.
Foto: Selma Julietta M./Koran Pabelan
Penerapan Aplikasi SIS Belum Menyeluruh
UMS meluluskan sebanyak 1.076 maahasiswa dari program Diploma, Sarjana, dan Pascasarjana.
Saat ditemui di ruangannya, Setyo Nurwaini selaku Sekretaris Prodi Farmasi menjelaskan, bahwa SIS merupakan aplikasi penunjang tugas akhir yang mampu memantau perkembangan skripsi mahasiswa. “Dengan aplikasi itu, tiap mahasiswa dan dosen pembimbing bisa mengisi jurnal konsultasi menggunakan akun masingmasing,” ujarnya, Rabu (13/3). Menurutnya, untuk saat ini SIS dinilai efektif sebagai pe-ngontrol sejauh mana mahasiswa melakukan progres pada penyusunan
skripsinya. Fakultas Farmasi menilai, aplikasi ini banyak memberi kemudahan bagi mahasiswa maupun dosen pembimbing dalam menyelesaikan tugas akhir atau skripsi. “Kalau di Fakultas Farmasi sendiri, sudah gunakan aplikasi SIS sejak tiga semester terakhir,” ujar Setyo Nurwaini pada tim Koran Pabelan, Rabu (13/3). Setyo pun memaparkan, banyak manfaat yang dapat diperoleh dari penggunaan aplikasi SIS ini. Salah satunya,
para dosen pembimbing dapat memantau sejauh mana progres para mahasiswa dalam menyelesaikan tugas akhir. Namun sayangnya, aplikasi SIS belum bisa menghapus atau membatalkan ketika mahasiswa keliru dalam mengupload proposal tugas akhir. “Karena peluncuran aplikasi ini masih seumur jagung, jadi tim IT pun masih berusaha untuk memperbaiki sistem ini agar jauh lebih baik,” tutur Setyo. [Mg_Merliana, Mg_Ayu A/AR]
Kajian
Sadar Sehat, KMTS Adakan Donor Darah UMS, Koran Pabelan – Keluarga Mahasiswa Teknik Sipil (KMTS) mengadakan kegiatan donor darah bertempat di Hall Gedung J Teknik Sipil, kamis (14/3). Bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) Sukoharjo, acara tersebut bertujuan untuk meningkatkan rasa kepedulian sosial mahasiswa terhadap sesama.
lah berlangsung dari tahun ke tahun. Seno menuturkan untuk tujuan dari kegiatan donor darah ini agar dapat menumbuhkan rasa kepekaan sosial dan kepedulian mahasiswa untuk orang lain yang terkena musibah. “Acara ini dilaksanakan dua kali di awal periode dan di akhir periode," jelasnya, Kamis (14/3). Seno mengungkapkan bahwa untuk konsep acara donor darah tahun ini tidak jauh berbeda dengan tahun sebelumnya. Haalah satu koordinator bidang Kerohanian, Seno nya saja untuk periode ini KMTS menjelaskan bahwa kegi- bekerja sama dengan PMI Sukoatan donor darah ini termasuk da- harjo, hal ini dikarenakan PMI Sulam program kerja KMTS, dan te- rakarta sudah memiliki jadwal ter-
S
kuti donor darah, Wahyu mengsediri pada hari tersebut. "Biaungkapkan bahwa donor darah sanya juga dari PMI Surakarta yang ia lakukan ini bukan pengatapi kemarin Suarakarta sudah punya jadwal tersendiri jadi kita laman yang pertama, melainkan alihkan ke PMI Sukoharjo," Ung- sudah yang ketiga kalinya. Ia menuturkan motivasi mengikuti kapnya. Ia juga menambahkan kegiatan tersebut agar kesehatan untuk kendala dalam acara ini sulit menentukan jadwal dari PMI tubuh dapat terjaga. Ia mengaku donor darah memilik efek samsehingga KMTS harus mencari ping yang dirasakan seperti pujadwal PMI yang pada hari itu kosong. "Dari PMI sudah punya sing dan mual, akan tetapi setejadwal tersendiri nah kita pinter- lah 24 jam badan akan terasa pinter cari PMI yang di hari itu bisa sehat. "Kalau donor kan ada sel free (bebas-red) bisa datang ke- darah yang baru badan juga jadi lebih enak," Ungakpnya, Kamis sini," tambahnya. Sementara itu salah satu (14/3). [Mg_Abror, Mg_Devi, mahasiswa dari Program Studi Mg_ Secoundio/WAP] (Prodi) Teknik Sipil yang mengi-
WARTA KAMPUS
Kamis, 21 Maret 2019
7
LPM PABELAN LEMBAGA PERS MAHASISWA PABELAN
KELUARGA BESAR LPM PABELAN MENGUCAPKAN Desain: Yusuf Apriyanto/Koran Pabelan
SELAMAT WISUDA
Ritmika Serenady, S.I.Kom. Sekretaris Umum 2017 Pemred Koran 2016
Zulfa Rahmatinah, S.Psi. Pemred Majalah 2017
SUKSES DAN TERIMA KASIH ATAS DEDIKASINYA BAGI LPM PABELAN Sambungan Halaman 1 Tolak Politisasi ......
Anisa Sekar Kinasih salah satu kader IMM komisariat Mohammad Hatta Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) ikut berkontribusi dalam acara tersebut. Dari komisariat Mohammad Hatta berpartisipasi membawakan puisi, lagu, dan orasi. “Pimpinan IMM komisariat Muhammad Hatta menginstruksikan untuk perwakilan dari komisariat Mohammad Hatta sendiri ikut berkontribusi, agar ada pengalaman,” tuturnya, Rabu (13/3). [FM]
Foto: Riki Efendi/Koran Pabelan
lokasi dengan alasan FKI mempunyai posisi yang strategis dan sering dilewati oleh mahasiswa. Adapun deklarasi berubah menjadi reeksi karena lebih mengarah ke proses berpikir terhadap yang sudah terjadi di masa lalu apakah sesuai jalur lembaga pendidikan dan Muhammadiyah sebagai perserikatan. "Dengan harapan yang hadir dalam acara ini atau yang mengetahui bahwa UMS sebagai lembaga pendidikan tetap tidak boleh tercemari secara organiasi," ujar Afriansyah, Rabu (13/3).
Rayakan Wisuda - Puluhan mahasiswa dari Keluarga Mahasiswa Teknik Elektro (KMTE) adakan perayaan kelulusan atau arak-arakan di sekitar taman kampus dua Universitas Muhammadyah Surakarta (UMS), Sabtu (16/3). Perayaan ini dilakukansebagai bentuk pelepasan kepada wisudawan dan wisudawati dari Program Studi (Prodi) Teknik Elektro dan prodi lainnya.
Sambungan Halaman 1 Praktik Joki Sobron......
nilainya akan dicoret dan tidak dianggap mengikuti Baitul Arqam. Tidak peduli mahasiswa tersebut sudah mengikuti Baitul Arqam tahun sebelumnya, ia juga harus mengulang karena nilainya juga pasti akan dikurangi dan tidak lulus Baitul Arqam. “Intinya lakukan sesuai dengan prosedur kalau hidupmu ingin nyaman di kampus,” tambah Yahya Selaku pengurus Lembaga
Pengembangan Pondok AlIslam, dan Kemuhammadiyahan (LPPIK) yang bertanggungjawab terhadap kegiatan Baitul Arqam, Suwinarno menuturkan, bahwasanya pada tahun 2018 akhir terdapat dua orang mahasiswa yang kepergok menggantikan temannya mengikuti kegiatan Baitul Arqam. Winarno menuturkan dua mahasiswa tersebut akan diserahkan kepada pihak
kampus untuk ditindaklanjuti dan diberi sanksi. “Data-datanya kita (LPPIK-red) serahkan ke pusat untuk diproses,” tambah Winarno, Selasa (12/3). Winarno menuturkan bahwa pihak LPPIK sendiri sudah memulai strategi agar kejadian yang sama tidak terulang kembali. Menurutnya, registrasi ulang KTM dan pas foto sudah merupakan langkah untuk mencegah kecu-
rangan-kecurangan di Baitul Arqam tersebut. Winarno sendiri mengatakan bahwa dalam kegiatan Baitul Arqam banyak pelajaran-pelajaran yang dapat diambil dan dipraktikkan oleh mahasiswa itu sendiri. “Games (permainan-red) yang ada di Sobron kan banyak yang dipakai juga di sini,” tambahnya. [AM]
8
Kamis, 21 Maret 2019
Mau bikin kaos? Bingung dan Galau Mau bikin di mana??? Serahkandanper cayakanpada Nahavand Tees Print pusatnyabikink aosdeng anhar gat erjangkauk ualitasmemuk au
Melayani pembuatan kaos untuk keperluan: Kaos komunitas Kaos Seragam Perusahaan/ Karyawan Kaos Kelas / Acara Alumni / Study Tour Kaos Acara Event / Gathering Kaos Lokal Brand Kaos Promosi Kaos Kerah / Polo Shirt
Anda bisa kunjungi workshop kami di: Jln. Pinang Rt 02b Rw 03 Dusun II Gumpang, Kartasura, Sukoharjo 57169 (Solo-Jawa Tengah) Contact Person:
Minimal Pembuatan hanya 1 lusin
(
0857 6989 0000