Kekurangan Dosen Akankah Terus Berlanjut ?

Page 1

Harga Rp 1.000

Kamis, 4 April 2019

Tahun 15/ No. 6

UKMPPG

Ujian Ulang Terkendala Dosen Pendamping Reporter: Mg_Badrotun Nikmah, Mg_Secoundio Rabbanissa Asmoro, Mg_Devi Wijayanti

UMS, Koran Pabelan - Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) mengulang penyelenggaraan Uji Kompetensi Mahasiswa Pendidikan Profesi Guru (UKMPPG) bagi 96 peserta yang belum lulus pada Januari lalu. Namun, pelaksanaan UKMPPG ini terkendala ketersediaan dosen pendamping peserta karena dilaksanakan bersama akreditasi tujuh program studi (Prodi) di FKIP .

S

elaku ketua pelaksana, Zuhryah mengungkapkan bahwa UKMPPG ini mengalami kendala dosen pendamping karena baik dosen yang

berkualiď€ kasi maupun dosen muda menyiapkan keperluan akreditasi. Hal ini berdampak pada penentuan dosen pengampu mahasiswa yang mengikuti UKMPPG.

"Dalam pelaksanaan PPG (Pendidikan Profesi Guru-red) juga agak kedodoran untuk memasang dosen pengampunya," tuturnya, Kamis (21/3).

Sementara itu, menurut kepala laboratorium komputer, Jan Wantoro mengungkapkan bahwa dari 200 mahasiswa jabatan angkatan pertama yang tidak lulus Bersambung Halaman 7

Dahlan Rais

Kantin Tepi Danau Resmi Dibuka Reporter : Mg_Alvanza Adikara Jagaddhita, Mg_ Akhdan Muhammad Alfawwaz

Foto: Rio Novianto/Koran Pabelan

UMS, Koran Pabelan – Pembangunan kantin yang berlokasi di dekat danau Gedung Induk Siti Walidah rampung digarap dalam tenggat 75 hari. ditandai dengan Grand Opening, kantin tersebut resmi dibuka dengan nama Kantin T epi Danau.

K

antin yang terdiri dari tujuh kios ini dibangun pada tanah seluas 900 meter persegi dengan keseluruhan dapat menampung 250 orang. Tak hanya digunakan sebagai area tempat makan saja, kantin ini dapat digunakan sebagai tempat istirahat, diskusi, dan memiliki sarana dan prasarana fasilitas ruang Bersambung Halaman 7

Pemotongan pita: Ketua Badan Pengurus Harian (BPH), Dahlan Rais, tengah memotong pita peresmian dalam acara Grand Opening Kantin Tepi Danau di kampus dua, Selasa (26/3). Acara peresmian tersebut dihadiri pimpinan universitas beserta tamu undangan lainnya.

FINE SEWING & SCREEN PRINTING

http://www.neckonecko.com/

Alamat:Pondok Baru Asri 2,, Dusun I, Gumpang, Kartasura, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah 57169

0816685165


2

Kamis, 4 April 2019 Editorial

Kekurangan Dosen Akankah Terus Berlanjut?

Pemimpin Umum: Riski Setyo W. Sekretaris Umum: Yusuf Apriyanto Pemred Online: Annisavira Pratiwi Pemred Koran: Lia Lesmawati Pemred Tabloid: M. Sukma Aji Pemred Majalah: Inayah Nurfadilah Litbang: Afitasari Mulyafi Personalia: Hanif Afifah Perusahaan: Cici Birohmatika Manajer Logistik: Ananda Iriyadi Manajer Humas: Muhammad Ismail H. Manajer Diskusi: Ahmda Hafiz I. Manajer Data: Rio Novianto Manajer Penelitian: Tias Nur Aini Manajer Pelatihan: Nadya Vicky P. P. Manajer Iklan: Wulan Adis A. Manajer Prodis: M. Ahlan Fauzan J. Diterbitkan oleh: Lembaga Pers Mahasiswa Pabelan, Universitas Muhammadiyah Surakarta Terbit Sejak: 28 Juni 2005 berdasarkan Surat Keputusan Pemimpin Umum LPM Pabelan No. 02/A-PU/LPM Pabelan/UMS/2005, Tanggal 24 Juni 2005 Alamat Redaksi: Lembaga Pers Mahasiswa Pabelan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Student Center “Griya Mahasiswa” UMS, Jl. Ahmad Yani Tromol Pos 1, Pabelan, Kartasura (0271) 717417 ekt. 164 Surakarta e-mail: lpmpabelanums@gmail.com, http//www.pabelan-online.com

P

endidikan Profesi Guru (PPG) merupakan pendidikan yang ditempuh setelah program pendidikan sarjana. Hal tersebut dimaksudkan untuk menyiapkan peserta didik memiliki keahlian khusus menjadi guru. Program yag harus ditempuh dalam selang satu sampai dua tahun ini menerapkan lulus Uji Kompetensi Mahasiswa Pendidikan Profesi Guru (UKMPPG) sebagai syarat mendapat sertikat pendidik. Diadakannya UKMPPG pada Januari lalu, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UMS mengalami kendala jumlah dosen pen-

damping peserta didik yang minim. Hal terebut didalihkan dengan bersamaannya akreditasi tujuh Program Studi (Prodi) yang ada di FKIP. Akreditasi memang hal yang wajar untuk diutamakan selagi sesuai koridor, akan tetapi pemenuhan dosen yang cukup bukan hal yang mustahil untuk dilakukan. Lagi-lagi kurangnya ketersediaan dosen, barangkali baik pihak fakultas maupun universitas masih kurang sigap dalam menghadapi permasalahan pendidikan, salah satunya pemenuhan dosen yang cukup. Masih seringkali terdengar jumlah ketersediaan dosen yang kurang

tercukupi. Jika memang ketersediaan dosen kurang tercukupi dalam perkuliahan sehari-hari, hal yang pertama kali dipertanyakan adalah kenapa tidak menambah atau mengangkat dosen baru. Sedangkan jika memang kurangnya ketersediaan dosen hanya dikarenakan bersamaannya agenda di waktu tertentu, seharusnya fakultas harus menyiapkan alternatif untuk penyelesaian tersebut, sehingga tidak ada kendala dalam jumlah dosen yang minim. Pemenuhan jumlah dosen yang tercukupi juga perlu dipandang serius agar pemenuhannya tepat.

Ujian Ulang Terkendala Dosen Pendamping Kendala nya jangan diulang-ulang

Kantin Tepi Danau Resmi Dibuka Yang penting lahan hijau tetap dijaga

Teater Se-UMS Berkolaborasi Bantu Anak Penyandang HIV

Prof RuwetSallluutt... terus jaga solidaritas Tahukah kamu?

6 April merupakan Hari Nelayan Nasional yang Tahukah Kamu?Tanggal telah ditetapkan sejak 57 tahun yang lalu pada masa

Pemimpin Redaksi: Lia Lesmawati Redaktur Pelaksana: Naufal Abdurrahman Musa Redaktur: Faizatul Maslahah Redaktur Foto: Riki Efendi Reporter: Friska, Mg_Badrotun, Mg_Secoundio, Mg_Devi, Mg_Alvanza, Mg_Akhdan, Mg_Abror, Mg_Riska, Mg_Indra, Mg_Annisa, Mg_Sifah, Mg_April, Mg_Arsy, Mg_Ayu, Mg_Arlinda Fotografer: Efendi, Alif, Rio Editor: Lia, Faizatul, Musa, Afita, Senly, widya, Rifqah, Alfrisa Desain Artistik/Tata Letak: Jabal, Cita, Fauzan, Riski, Yusuf

pemerintahan Orde Baru. Hari Nelayan Nasional ditetapkan untuk mengapresiasi jasa para nelayan Indonesia dalam upaya pemenuhan kebutuhan protein dan gizi seluruh masyarakat Indonesia. .” Sumber: @google

Suara Pabelanis. Sampaikan informasi atau keluhan anda sebagai mahasiswa terhadap kebijakanfasilitas kampus tercinta, UMS. Pesan dapat anda sampaikan melalui (085790223518) atau akun media sosial resmi LPM Pabelan. Mari bersama kawal kebijakan kampus bersama Koran Pabelan. Lpm Pabelan

@infopabelan

lpmpabelan

Scan QR Code ini untuk cara mudah mengunjungi

+628560078xxx (Mahasiswa FEB) Parkiran Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) terlalu sempit dan saat hujan deras banjir, kemana uang kita?

QR Code http//www.pabelan-online.com

+628564392xxxx (Mahasiswa FAI) Fakultas Agama Islam (FAI) susah sinyal ditambah wi yang lemot, membuat mahasiswa sulit mencari informasi melalui internet.


OPINI

Kamis, 4 April 2019

3

Ber syukur hanya kritis idealisme saja :(

Ilustrasi : Muhammad Jabal Noor

Yang Katanya (Maha)siswa

Oleh: Tias Nur Aini Mahasiswa Fakultas Komunikasi dan Informatika

M

asa peralihan status dari siswa menuju mahasiswa tentu memberi atmosfer tersendiri bagi mereka, mahasiswa baru. Entah di universitas negeri atau swasta, seakan merasa siap menghadapi dunia perkuliahan yang sesungguhnya. Berbekal kepercayaan diri yang tinggi, bolehlah bersombong diri sedikit, bersantai menikmati kehidupan sebagai mahasiswa sambil meminum secangkir kopi atau coklat panas ditemani biskuit dan sekaleng permen. Awal perkuliahan belum banyak menemui tantangan ataupun hambatan, menjalani rutinitas kuliah seperti mahasiswa pada umumnya. Beradaptasi dengan lingkungan, menghafalkan nama teman sekelas, mencari teman yang sefrekuensi, menjelajahi tempat nongkrong sekitar

kampus, hingga mencari tahu karakter tiap dosen pengampu. Hal tersebut pastinya pernah dirasakan oleh setiap mahasiswa. Adanya peraturan kampus yang mewajibkan mahasiswa baru memilih minimal satu unit kegiatan mahasiswa (UKM) tingkat universitas bisa menjadi salah satu cara menjadikan mahasiswa menjadi aktivis. Mereka bisa mempunyai pengalaman lain di luar bangku perkuliahan walaupun terkesan dipaksakan. Bagi mereka yang memang tertarik dengan organisasi tak akan merasa keberatan dengan hal tersebut, tetapi tidak jarang yang melakukannya untuk menggugurkan kewajiban. Sayangnya mahasiswa terbiasa dalam pola pikir yang sempit, hanya berpikir menghadapi permasalahan jangka

U

pendek. Padahal mahasiswa se- pemuda.’ Tan Malaka. Sebuah lalu digadang-gadang sebagai kutipan yang saya rasa relevan kaum intelektual yang kritis dan bagi setiap mahasiswa, yang idealis. Namun, apakah ung- mempunyai sisi idealis masingkapan tersebut masih berlaku un- masing. Keinginan ber-IPK tinggi, tuk mahasiswa zaman now? Peri- lulus dengan predikat cumlaude, laku kritis yang kian memudar pa- ingin unggul dibanding mahada diri beberapa mahasiswa siswa lain, memiliki banyak kedigantikan oleh sikap nyiyir di so- mampuan, membuat target pensial media yang kurang ber- capaian tiap semester, menjadi manfaat. Merasa maha benar de- orang terkenal di kampus, dikenal ngan apa yang ia tulis. Se- banyak dosen karena prestasi, dangkan ketika forum diskusi maupun yang lainnya. atau kajian di kampus peNamun akankah rasa ideminatnya pun bisa dihitung jari, alisme seseorang dapat bertahan padahal itu bisa menjadi salah sa- selamanya? Ataukah paling lama tu cara kita menyuplai kebutuhan cuma sampai ia melepas jas informasi ke otak. Semakin lama mahasiswa? Kembali lagi pada kebiasaan buruk mahasiswa mu- diri masing-masing kita, ingin lai terbentuk, seperti menunda mempertahankan sifat idealis pengerjaan tugas, meski kita tahu atau malah berubah haluan mekalau semakin kita menumpuk tu- njadi pragmatis, memang keduagas akan terus berkembang biak. nya tak ada yang salah. ‘Idealisme adalah kemewahan terakhir yang dimiliki oleh

Jangan diam, kirim opinimu ke Lpmpabelanums@gmail.com Kalau nanti suaramu terbungkam, pasti berat Kamu nggak akan kuat, Bro!


4

WARTA KAMPUS

Kamis, 4 April 2019 HMP HMPPTI PTI

UMS, Koran Pabelan – Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMP) Pendidikan Teknik Informatika (PTI) mengadakan Dialog Program Studi (Digpro) bersama dosen dan Kepala Prodi (Kaprodi). Melalui acara tersebut mahasiswa PTI menyampaikan keluhan dan masukan terkait perkuliahan di kampus.

S

elama kegiatan berlangsung, moderator membacakan hasil survei yang telah mereka peroleh melalui angket yang telah mereka sebar sebelumnya. Acara tersebut dihadiri oleh perwakilan dosen dan Kaprodi PTI serta mahasiswa PTI yang mayoritas semester empat. Acara tersebut diisi dengan diskusi dan berbagai macam keluhan mahasiswa

Foto : Alif Mujahid/ Koran Pabelan

Digpro Sebagai Upaya Tingkatkan Akreditasi

Dialog Fakultas : Harun Joko Prayitno kedua dari (kiri) memaparkan perkembangan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) di ruang Dekanat FKIP UMS, Senin (25/3), dialog tersebut diadakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FKIP UMS.

terkait perkuliahan di kelas hingga sarana prasarana yang masih perlu diperhatikan lagi oleh pihak kampus. Mahasiswa juga menanyakan terkait minat dan bakat yang kurang didukung oleh pihak prodi. Selaku ketua panitia, Sigit Tri Kuncoro, memaparkan bahwa alasan diadakannya Digpro dengan pihak kampus ini adalah agar PTI bisa lebih baik dan terus berkembang. Ia menuturkan bahwa melalui evaluasi tersebut mahasiswa ingin menyampaikan keluh kesah yang terpendam selama ini.

“Intinya ingin lebih maju, PTI ini kan Prodi baru dan akreditasinya masih B masih ingin berkembang agar lebih ditingkatkan,” ujar Sigit, Sabtu (23/3). Serta masih kurangnya minat mahasiswa terhadap Digpro tersebut dikarenakan banyaknya komplain tetapi dari dosen PTI tidak bisa membantu dan hanya mendengarkan saja. “Program studi PTI ini bisa lebih maju, bisa terakreditasi A, dan memiliki kemampuan bagus” tambah Sigit, Sabtu (23/3). Selaku mahasiswa PTI, Ifan

Destya Aditama, mengatakan bahwa alasannya mengikuti Digpro karena merupakan salah satu wadah bagi mahasiswa untuk menyampaikan aspirasinya kepada dosen dan Kaprodi. Dalam Digpro ini mahasiswa dapat menyampaikan kepada dosen berbagai keluhan dan masalah yang dialami selama perkuliahan. ”Meningkatkan kualitas pendidikan sarana dan prasarana metode belajar dalam pembelajaran di perkuliahan UMS ini khususnya PTI,” ujar Ifan, Sabtu (23/3). [Friska/NAM] .

Kerjasama Solid Work

MEDC Beri Akses Anggota Untuk Peroleh CSW A pelajari cara menggambar desain dengan menggunakan software desain solid work. Awalnya komunitas ini didirikan karena pembelajaran desain yang didapat dari kampus dirasa kurang maksimal. Pembelajaran dilakukan di laboratorium gedung H UMS setiap hari Selasa pukul 14.00 WIB untuk anggota, dan untuk pengurus yang juga menjadi pengajar bagi anggota waktu pembelajaran adalah hari kamis pada jam 14.00 WIB. Tak hanya itu, EDC merupakan suatu MEDC juga terjun di beberapa sekomunitas di Prodi tek- kolah termasuk Sekolah Menik mesin yang mewa- nengah Kejuruan Muhamdahi anggotanya untuk mem- madiyah untuk berbagi ilmu keUMS, Koran Pabelan Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) Program Studi (Prodi) yang tergabung di dalam komunitas Mechanical Engineering Desaign Club (MEDC) menjalin kerjasama dengan software solid work . Melalui kerjasama ini MEDC berharap dapat memudahkan anggotanya memperoleh sertikasi dari Certicated Solid Work Assosiate (CSWA).

M

pada siswa-siswi yang mempelajari desain. Bambang Waluyo Febriantoko selaku pembimbing MEDC mengaku bahwa ia menaruh harapan besar agar anggotanya dapat bersaing di dunia industri berbekal ilmu desain yang di dapatkan selama di MEDC. Ia menyampaikan bahwa kemampuan desain itu memang sangat dibutuhkan dalam proses pembuatan produk. “Produk apapun pasti membutuhkan gambaran yang harus digambar dengan desain,” tutur Bambang, Selasa (19/3). Sementara itu Aran Dicky Adi Prasetyo sebagai Ketua U-

mum MEDC memaparkan bahwa tujuan diadakannya komunitas MEDC ini yaitu untuk mengembangkan kemampuan mahasiswa Teknik Mesin dalam bidang desain. Ia juga menuturkan dengan kerjasama ini mahasiswa akan lebih mudah mencari pekerjaan karena CSWA yang dikeluarkan oleh solid work ini juga telah diakui di tingkat internasional. “Kan banyak yang dari SMA itu belum mempunyai dasaran desain, jadi kita juga mengajari dari awal. Nanti proses pengembangannya didukung di MEDC itu,” paparnya, Selasa (19/3). [Mg_Ayu, Mg_Arlinda/AR]


WARTA KAMPUS

Kamis, 4 April 2019

5

Galang Dana

UMS, Koran Pabelan – Berkolaborasi bersama, enam teater se-UMS mengadakan acara amal untuk Rumah Lentera yang digelar di Car Free Day (CFD). Acara yang diisi dengan teatrikal dan musikalisasi puisi ini mampu menyita perhatian pengunjung.

Foto: Dokumen Pribadi

Teater Se-UMS Berkolaborasi Bantu Anak Penyandang HIV Galang Dana : Acara Amal yang diadakan antar teater seUniversitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) mengirim perwakilannya untuk mengikuti acara amal dengan cara berteater di Car Free Day (CFD) Slamet Riyadi , Rabu (27/03). Kegiatan ini bertujuan untuk berkolaborasi menggalang dana bagi mereka yang membutuhkan.

Meiza yang merupakan ang- saja, tapi terkadang juga semgota aktif Teater Lugu mengabako,” ujarnya, Kamis (28/3). takan bahwa hasil secara nominal Agatha Sonia, salah satu alam penampilannya, ko- dari acara amal tersebut tidak anggota Teater Pagar menglaborasi teater yang terdiri dapat dipublikasikan, tetapi tetap ungkapkan, bahwa hasil dari adari Teater Pagar, Teater masih ada laporannya dikare- cara bakti sosial tersebut akan Lugu, Teater Wejang, Teater nakan acara amal tersebut tidak mereka sumbangkan ke Rumah Ngirit, Teater Besi Tua, dan Teater hanya digelar di CFD. Selain do- Lentera yang berlokasi di Bumi Kidung tersebut mengambil bebe- rongan secara materiil, kola- Laweyan, Kota Surakarta. Di darapa tema yang sedang gencar borasi teater ini juga memberikan lam Rumah Lentera terdapat kiradibicarakan saat ini, seperti pe- dorongan berupa semangat ke- kira 30 anak yang kurang benembakan warga muslim di New pada anak-anak di Rumah Len- runtung. “Mereka ditinggalkan keZealand dan tema yang sedang tera. “Dalam acara bakti sosial ini dua orangtuanya karena menhangat, tentang politik di Indone- kami tidak ingin pamer dan kami ti-derita penyakit HIV (Human Imsia yang tampak kurang harmo- dak hanya mendonasikan uang munodeciency Virus-red) atau nis.

D

AIDS (Acquired Immuno Deciency Syndrome-red),” ungkapnya sendu, Kamis (28/3). Acara amal ini tidak dilakukuan hanya sekali saja,tetapi sudah berkali-kali. Mereka berharap untuk kedepanya mereka bisa lebih baik lagi dan bisa mempertahankan perbuatan mulia ini. Mereka juga berencana tak hanya menggalang dana untuk Rumah Lentera saja, tetapi juga untuk yayasan-yayasan yang kurang mampu dan membutuhkan bantuan lainnya. [Mg_Annisa, Mg_Munasifah/R]

Mentoring

Waktu Minim, Pekan Mentoring Terkendala Persiapan dan Mentoring Club. Forum Pementor dijadikan sebagai pembuka acara Pekan Mentoring yang dilaksanakan di Auditorium Moh. Djazman, Selain itu, Forum Pementor juga akan diwarnai dengan pemberian apresiasi kepada Pementor terbaik dan Pementor teladan. Acara tersebut dilanjutkan kajian akbar dengan mengundang Ustadz Abu Fatiyah Al-Adnani sebagai pembicara. ekan Mentoring yang di Agenda Mentoring Club yagelar pada Sabtu dan Mi- ng dilaksanakan tanggal 24 nggu (30-31/3), akan di- hingga 31 Maret dibagi menjadi isi tiga sub agenda di antaranya sepuluh cabang perlombaaan diUMS, Koran Pabelan – Lembaga Pengembangan Pondok Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (LPPIK) mengadakan pekan mentoring dalam rangka mewarnai kegiatan dakwah di Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS). Acara tersebut di gelar dengan serangkaian agenda.

P

Panahan, Memasak, Video Prol, Tahdz, Murrotal, Kaligra, Adzan, dan Da’i/Da’iyah. Kegiatan ini akan diikuti oleh perwakilan anggota mentoring, pementor, dan pengurus mentoring tiap fakultas. Ketua Panitia dari Koordinator Mentoring Pusat (KMP), Muhammad Hamdan Syakirin mengakui bahwa masih ada kendala berupa waktu persiapan yang di rasa sangat minim. Namun di samping itu, Hamdan mengiginkan dengan adanya Pekan mentoring ini akan memunculkan gairah untuk berdakwa di UMS.

ngkatkan semangat membaca Al-quran dan beribadah yang sesuai dengan tuntunan bisa tercapai melalui kegiatan mentoring ini,” tuturnya, Rabu (20/3). Meskipun acara pekan mentoring kali ini di rasa kurang persiapan, namun Af Abdillah salah satu Pementor Fakultas Ilmu Komunikasi dan Informatika (FKI) berharap dengan adanya pekan mentoring ini dapat mempererat ukhuwah antar mahasiswa. “Semoga dengan adanya pekan mentoring ini, semakin memperat ukhuwah antar kalangan mahasiswa” ungkap Af, Rabu (27/3).


6

WARTA KAMPUS

Kamis, 4 April 2019

Kuliah Umum

Bangun Generasi Milenial dengan Pandangan Islam UMS, Koran Pabelan Program Studi (Prodi) Ilmu Qur’an dan Tafsir (IQT) menyelenggarakan Stadium General dengan tema "Membangun Generasi Milenial Qur’ani" bertempat di ruang seminar Gedung Induk Siti Walidah, Selasa (26/3). Menghadirkan Hamid Fahmi Zarkasy selaku pembicara, acara terseut membahas seputar generasi milenial yang harus memiliki cara pandang islami.

H

amid Fahmi mengungkapkan generasi milenial saat ini haruslah menjadi generasi yang bisa berkir secara komprehensif dan dilandasi dengan cara pandang islami. Ia memaparkan bahwa generasi milenial memiliki ciri-ciri khusus yaitu anak milenial lebih percaya diri, modern, optimis, mudah beradaptasi dengan teknologi, senang dipuji, mempunyai kompetitif, dan inovatif. Sehingga generasi milenial lebih condong kepada dunianya dan jauh dari niai-nilai Alquran. “Meskipun ber-

pakaian sekuler tapi ahli Salat Tahajud dan Duha,” ungkapnya, Selasa (26/3). Hamid memaparkan Peradaban tidak akan hidup tanpa ilmu pengetahuan, dan ilmu pengetahuan tidak akan bisa hiup tanpa komunitas. Sebagai generasi milenial harus menciptakan lingkungan yang positif yang bisa melahirkan wajah-wajah islam yang diwarnai oleh para scientist (Ilmuwan-red) dan ulama-ulama islam agar menjadi satu kekuatan peradaban yang tidak terkalahkan.

Salah satu peserta kuliah umum Dandi Ramadhan Adyansyah dari Prodi Teknik Mesin menuturkan bahwa alasan ia mengikuti kuliah umum selain ingin mengetahui lebih jauh bagaimana membangun generasi milenial yang berlandaskan qurani, ia ingin bertemu guru besar sewaktu ia mondok di Gontor. "Paling utama sih sebenarnya karena pematerinya itu guru besar saya dulu," tuturnya, Selasa (26/3). [Mg_Abror, Mg_ Secoundio/WAP]

Teater Ngirit

Raih Juara II Cabang Monolog

S

elaku ketua umum teater Ngirit Ardhi Nugroho mengungkapkan bahwa ARTEFAC merupakan acara tahunan yang diselenggarakan oleh FEB Universitas Sebelas Maret (UNS) dalam rangka Dies Natalis. Perlombaan ini bukan hanya diadakan pada bidang seni Monolog namun juga pada bidang olahraga dan musik, yang diikuti oleh berbagai universitas dari seluruh Indonesia. Ardhy mengaku bahwa terdapat casting bagi anggota teater sebelum menentukan perwakilan sampai pada Erlin yang mendapat kesempatan tersebut. “Tema yang dibawakan adalah mengenai konik sosial dengan naskah yang diambil dari Raih : Juara II Erlin Anggraeni perwakilan dari Teater Ngirit mengikuti kompetisi ARTEFACE Tentrem Lestari yang berjudul Balada Sumarah,” ungkap Ardi, Universitas Sebelas Maret (UNS) dalam rangka Dies Natalis Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UNS, Senin (21/3), sebagai penyaji terbaik dalam pentas teater cabang Monolog Selasa (26/3). tingkat nasional. Selaku pemenang lomba, Erlin Anggraini mengaku bahwa kemenangan yang diraih tidak lepas dari dukungan para anggota diberikan oleh pihak kampus. Dari band dalam acara tersebut. Teater Ngirit, mulai dari menonton saat proses latihan serta mem- uang pendaftaran cabang “Sampai saat ini juga belum ada berikan semangat. Ia juga mengungkapkan bahwa terdapat Monolog sebesar 400 ribu, pihak apresiasi ataupun ucapan sekesulitan pada saat proses persiapan lantaran terjadi miss kampus memberikan dana lamat dari pihak kampus setelah communication antara sutradara dan pemain. “Namun kita cari titik sejumlah 300 ribu setelah pekemenangan di Artefac,” tuturnya, temunya bila terjadi miss communication terus bisa jalan lagi,” ngajuan proposal. Sedangkan Rabu (27/3). [Mg_Riska, ungkap Erlin, Rabu (27/3). selain cabang Monolog, Teater Mg_Indra/SA] Erlin mengaku Kesulitan yang ia hadapi juga perihal dana yang Ngirit juga mengajukan tari dan

Foto: Dokumen Pribadi

UMS, KORAN PABELAN – Erlin Anggraini Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) berhasil meraih juara II sebagai Penyaji Terbaik dalam pentas teater cabang Monolog tingkat nasional dalam kompetisi ARTEFAC UNS, Senin (21/3). Selain kuliah di FEB, erlin juga tergabung dalam Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) tingkat fakultas, T eater Ngirit.


WARTA KAMPUS

7

Foto: Riki Efendi/ Koran Pabelan

Kamis, 4 April 2019

Memeriahkan: Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Tapak Suci menampilkan pertunjukan di Auditorium Moh. Djazman, Jumat (29/3). Pertunjukan tersebut dalam rangka memeriahkan semarak Milad Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) ke-55 tahun.

Sambungan Halaman 1 Ujian Ulang...

ada 73 dan dari 128 mahasiswa angkatan kedua ada 23 mahasiswa. Sehingga total mahasiswa yang mengulang ujian UKMPPG ini berjumlah 96 mahasiswa. UKMPPG terdiri dari dua ujian, yaitu uji pengetahuan dan uji

kinerja (Ukin), tetapi ujian yang diulang hanya uji pengetahuan saja. Uji pengetahuan dilakukan secara online dan diawasi oleh penyelenggara dari Jakarta. "Kebetulan yang Ukin tidak ada yang mengulang, jadi yang ujian ulang

itu hanya uji pengetahuan saja," ungkapnya, Kamis (21/3). Salah satu mahasiswa PPG, Eriana mengungkapkan, mahasiswa yang mengikuti UKMPPG ini saling bekerja sama dalam belajar dan tidak ada persaingan an-

tara mahasiwa satu dengan mahasiswa lain. "Kita (mahasiswared) di sini tidak ada kompetisi semua tim, ya kekeluargaan lah," ungkapnya, Jumat (29/3).[WAP]

Dalam rangka memenuhi standar kesehatan dan kehalalan makanan, pihak pengelola kantin bekerjasama dengan beberapa fakultas. Seperti Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) untuk membantu memantau semua makanan dalam segi kesehatan, dan Fakultas Farmasi (FF) untuk memastikan makanan yang diperjualbelikan layak untuk dimakan dan halal untuk dikonsumsi. Saat sambutan dalam acara grand opening kantin tepi danau,

Rektor UMS Sofyan Anif mengatakan, bahwa peletakan kantin yang berada di dekat tepi danau ditujukan agar dekat dengan Gedung Induk Siti Walidah yang merupakan pusat aktitas universitas seperti pendaftaran mahasiswa baru. “Agar ketika pendaftaran mahasiswa baru, orang tua wali mahasiswa dan juga seluruh orang sekitar akademika bisa menikmatinya,” ujar Sofyan, Selasa (26/3). Alfaris Syaifulloh, salah satu

mahasiswa Fakultas Teknik mengatakan bahwa dengan adanya kantin baru, mahasiswa yang berkuliah di Gedung Induk Siti Walidah maupun kampus dua, tidak perlu khawatir lagi tentang kantin yang jauh. “Alhamdulillah kantinnya sekarang sudah dekat, jadi kami tidak perlu khawatir akan jam istirahat yang terkadang terbatas,” ujar Alfaris, Selasa (26/3).[R]

Sambungan Halaman 1 Kantin...

t (aktivitas sik – red) yang dapat dimanfaatkan oleh mahasiswa. Memakan waktu 75 hari, kantin tersebut dibangun menggunakan material bangunan yang dapat dibongkar pasang. Hal tersebut dimaksudkan agar kantin kelak dapat dialih fungsikan. “Material bangunan yang mudah dibongkar pasang, untuk kepentingan alih fungsi di masa mendatang,” ujar Marhuji ketua pembangunan kantin tepi danau, Selasa (26/3).


Desain: Yusuf Apriyanto/ Koran Pabelan

6 Kamis, 4 April 2019


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.