1 minute read

Penutupan Sekret di Akhir Pekan, Solusi Cerdas atau Mematikan Kreativitas

Banyak dikalangan mahasiswa yang berada di kampus sedang membicarakan tentang adanya kebijakan penutupan sekret oleh pihak kampus sendiri kepada setiap UKM yang menjalankan kegiatan-kegiatan rutin. Sekretariat atau biasa dikenal sekret adalah tempat berekspresi, menampung aspirasi serta imajinasi dari setiap anggota organisasi. Di dunia perkuliahan sendiri istilah sekret sudah menjadi hal umum dan tidak asing lagi. Keberadaan sekretariat ini sering kali digunakan mahasiswa sebagai wadah yang menampung kreativitas tiap-tiap anggota UKM yang ada di kampus.

Sekret ini sendiri juga sudah menjadi rumah kedua bagi mahasiswa yang aktif pada UKM yang dijalaninya, sekret membuat mahasiswa merasa lebih aman, nyaman, dan bahagia ketika berada di dalamnya. Tak hanya itu, sekret juga menjadi sarana bersosialisasi dan mengembangkan bakat. Adanya sekret membuat mahasiswa betah berlama-lama di kampus.

Advertisement

Namun, keberadaan sekret ini seolah tidak terdengar dan terlihat kabarnya jika sudah memasuki akhir pekan dikarenakan keputusan kampus untuk menutup. Tidak adanya kejelasan terkait alasan penutupan ini menjadikan pihak kampus tampak tidak transparansi. Dilihat dari pandangan mahasiswa, mereka merasa keputusan ini memberikan kesulitan tersendiri dikarenakan terganggunya keperluan untuk menjalani program kegiatan organisasi

Pihak kampus menciptakan kebijakan ini dengan tujuan dapat menjaga barang-barang berharga yang ada di sekret, dan mengingat tidak adanya jadwal perkuliahan pada akhir pekan menjadikan sekret kurang pengunjung.

Menurut mahasiswa yang kontra terhadap isu ini, ada baiknya pihak kampus membangun komunikasi dengan petinggi UKM terkait keperluan mereka di akhir pekan sehingga mahasiswa tidak perlu menyelinap atau mencari cara yang dilarang oleh kampus untuk bisa masuk ke sekret. Lain halnya dengan mahasiswa yang pro terkait isu ini, mereka menyetujui kebijakan kampus dengan alasan adanya rasa tanggungjawab pihak kampus untuk menjaga barang-barang di sekret.

Dalam hal ini sebaiknya agar tidak terjadi kesalahpahaman antara pihak kampus dan mahasiswa, tingkatkan komunikasi dan keterbukaan.

(Rizki Ramadhana & Novi Rahmawati)

This article is from: