InfoSkëtsa BULETIN UNTUK MAHASISWA & UMUM EDISI XXXIII / DESEMBER 2016
Redaksi menerima hak jawab, hak koreksi, saran, dan kritik Anda melalui: Email : infosketsa@yahoo.com - Iklan : 089644110890
SUARA DALAM Pemira Oleh: Emerald Magma Audha SKETSA/INTAN RIFIWANTI
“Bagi saya, BEM merupakan sebuah alat...”
Ryan-Hasna melakukan orasi saat Jajak Pendapat (3/12) di Aula Gedung Rektorat (GR) Unsoed.
Berjejak di alas podium, dengan baju abu-abu cenderung terang dipadukan jeans berwarna malam, lelaki itu memukai pengunjung Aula Gedung Rektorat (GR) lantai satu, yang hampir semuanya mahasiswa. Kala sekitar seperenam hari menuju tengah malam, ia dak sendirian berceloteh demi meyakinkan hadirin. Disandingnya ada puan, anggun terbungkus gamis lebar. (Bersambung ke halaman 4)
Iklan
Iklan
“ Editorial
Berita Utama 11
2
Intransparansi di Unsoed: PR Ryan di Tahun 2017
Pemira sebagai pesta demokrasinya mahasiswa Unsoed, yang dulu iden k jadi momen riuh dengan persaingan antar calon, kini agaknya terasa berbeda. Kontestannya cuma sepasang, tanpa rivalitas. Akhirnya, kotak kosong jadi pembanding yang tak sebanding. Pesta kurang meriah, tak ada kembang api persaingan dalam pesta demokrasi saat ini. Meski masa penda aran Calon Presiden dan Wakil Presiden BEM Unsoed diperpanjang, tak bertambah jua kontestan yang terpampang. Hal ini membuat kami tergelik. Sebagai konsekuensi pada teknis pelaksanaan pemilihan, pemilih akan dihadapkan pada
dua pilihan, yaitu memilih pasangan Capres dan Cawapres BEM yang sudah resmi terda ar, atau memilih kotak kosong. Sosialisasi Pemira sangat pen ng bagi semua mahasiswa. Kurangnya sosialisasi dan kurang hangatnya persaingan, berdampak banyaknya mahasiswa yang dak menggunakan hak suaranya dalam pemilihan yang telah berlangsung tanggal 7 hingga 8 Desember 2016. Kondisi ini adalah sebuah tantangan untuk semua lini yang terkait. Sebagai calon presiden dan wakil presiden yang lawannya adalah kotak kosong harus bisa mengumpulkan dukungan se daknya 50% dari total suara sah
plus satu suara agar dapat legal terpilih. Berusaha dengan segala publikasi bersama m suksesnya, menelusuri ap fakultas yang ada di kampus Jenderal Soedirman dengan beragam teknis kampanye. Melontarkan visi dan misi untuk satu tahun kedepan, berharap mahasiswa dapat menentukan apa pilihan mereka. Muncul beberapa nama yang seja nya memang berpotensi terjun dalam Pemira, namun urung. Ada pendapat yang mengatakan karena mereka terkendala komunikasi poli k, ada pula yang beranggapan bahwa sosok Ryan terlalu kuat untuk dilawan, mengingat rekam jejaknya di gerakan yang dinamakan Soedirman
dari total suara Ryan-Hasna. Bahkan, di FEB kotak kosong “mampu” mendulang suara hampir setengah dari perolehan suara Ryan-Hasna, yakni 253 suara, berbanding dengan 529 suara untuk Ryan-Hasna. FEB pun merupakan fakultas yang paling banyak suara kotak kosongnya. Sedangkan perolehan suara terbanyak Ryan-Hasna di FIKES, sebanyak 647 suara.
Konon, nama-nama seper Abdurrahman Wahid A., Muflih Fuadi, Rizky B. A., Sujada A.M., digadang-gadang akan mengisi nama-nama dalam kabinet. Hingga berita ini selesai ditulis, belum ada pengumuman resmi perihal nama kabinet dan siapasiapa menteri yang akan menjadi pengisi kabinet tersebut.
Ryan-Hasna telah ditetapkan sebagai Presiden dan Wakil Presiden BEM Unsoed 2017, Kamis, 15 Desember. Kala ditanya soal pembentukan struktur kabinet, Ryan hanya bilang akan dirumuskan bersama. “Sebenernya ke ka saya sudah jadi Presbem, saya bukan hanya milik yang dukung saya saja, tapi semua mahasiswa Reporter: Emerald Magma Audha, Intan Rifiwanti, dan Mustiyani D.K. Unsoed,” selorohnya. Editor: Nurhidayat
Iklan
PERCETAKAN
SIMPLE “Percayakan Urusan Mencetak pada Kami”
PENERBIT : Lembaga Pers Mahasiswa Sketsa Unsoed PEMBINA : Sulyana Dadan, M.A. PEMIMPIN UMUM/PEMIMPIN REDAKSI : Mustiyani Dewi Kurniasih KEPALA STAF PERSONALIA/EDITOR SENIOR: Nurhidayat PLT REDPEL BULETIN: Intan Rifiwanti, RISET: Emerald Magma Audha TIM EDITOR: Emerald Magma Audha, Mustiyani Dewi Kurniasih, & Nurhidayat. LAYOUTER : Mustiyani Dewi Kurniasih, Yenny Fitri Kumalasari, Emerald Magma Audha, & Intan Rifiwanti. ILUSTRATOR : Yenny Fitri Kumalasari, Mustiyani Dewi K. REPORTER : Emerald Magma Audha, Mustiyani Dewi Kurniasih, & Intan Rifiwanti. PEMIMPIN PERUSAHAAN : Yenny Fitri Kumalasari Iklan: Anggota Muda Anggota Muda: Dara Nuzzul Ramadhan, Mushanif Ramdany, Rachmad Ganta S., Faida Nasiroturrohmah, Reza Yahya, Hans Kevin Wiyono, Anggita Rachmi Farida, Marita Dwi Asriyani, Aziz Dwi Apriyanto, Agil Tri Hastopo, Yoga Iswara Rudita M., Ahmad Pradhana A., & Nabila Dezty Anggraeni. Kantor redaksi: Kompleks Gedung Pusat Kegiatan Mahasiswa (PKM) Unsoed Jl. Dr. Soeparno Karangwangkal, Purwokerto Utara 53123 infosketsa@yahoo.com / 089644110890
InfoSkëtsa
Meraba Tubuh Kabinet
InfoSkëtsa
Berita Utama 10
Ada beberapa hal yang selalu muncul ke ka membahas UKT, yaitu soal transparansi, jelas Ryan. Sambungnya, akan diadakan banyak peneli an tentang masalah UKT juga lainnya, peneli an sistema s serta ilmiah yang di njau dari berbagai aspek, akan menjadi obat penawar untuk menjawab sekaligus menyelesaikan macam permasalahan yang terjadi di Unsoed.
Kekonyolan Dalam Perhitungan menggelikan. Ada lubang pada kertas, gosong seper bekas Suara Diwaktukan pada hari yang sa- sundutan rokok di salah satu ma dengan hari pencoblosan ke- gambar kotak. Kenda pun bukan dua, pascamasa pencoblosan. dengan paku, tetapi suara dihiNampak mahasiswa mulai meng- tung sah sebab letaknya di dalam isi Kamis (8/12) malam Aula GR. kotak. Lebih nyeleneh, foto paDua puluh kotak suara terjejer, sangan nomor satu dipotong rasiap dirobek segelnya. Para rela- pi, menyisakan kertas suara berwan yang jadi saksi hitung suara lubang kotak terletak persis di fosuah berdatangan, beberapa ma- to. Bisa jadi “pencoblos” itu penhasiswa pun mampir, meski dukung Ryan garis keras, namun tetap dihitung sah, sebab tak sekadar menonton. keluar dari batas kotak. Bahkan, Alfian Kasmyir Hi Hasyim, Kokonyolnya, di salah satu kertas ordinator Teknis PPR (Pani a Pesuara, dua pas foto—entah siapa milihan Raya), menjelaskan tata dua sosok dalam foto itu, kabarcara menentukan suara yang sah, nya mahasiswa FISIP, direkatkan hadirin mencerap dengan seksamenyesaki ruang “kotak kosong”, ma. Sempat ada protes saat penwalau akhirnya yang dicoblos jelasan syarat kertas suara lolos tetap kotak sebelah kiri. Lagi-lagi menjadi suara sah. Akhirnya, desuara sah. ngan lubang mentok sepuluh paSuah dini hari, sekitar seteda kertas suara asalkan masih di ngah dua perhitungan kelar. Beridalam gambar kotak yang memuat nomor urut, iden tas serta kut rincian suara yang diperoleh: foto pasangan, jadi kesepakatan 4.351 suara untuk nomor urut sasuara sah. Kertas suara terdiri tu; 1.110 suara untuk nomor urut dua gambar kotak, Ryan-Hasna di dua atau Kotak Kosong; 68 suara kotak kiri, sedang “Kotak Ko- dak sah; dan 35 suara abstain. song” di kotak kanan. Lebih dari Total suara menjadi 5.564 suara sepuluh lubang dalam satu ko- dari 8 ribu kertas suara yang ditak, dak sah. Melubangi dua ko- cetak KPR, sisanya tak terpakai. tak, dak sah pula. Kertas suara Bisa ditelaah, sekitar 5.564 matanpa lubang, dihitung abstain. hasiswa berpar sipasi dalam pePukul 20.45, perhitungan suara milihan. Di sarwa fakultas Unsoed, pasangan nomor satu ungdimulai. gul. Meski unggul, jumlah suara Kala perhitungan suara, didauntuk kotak kosong seperempat pa hal-hal konyol, bahkan
BEM Universitas Jenderal Soedirman
Bertalian, sebelum awal gagasan Ryan maju dalam Pemira, telah terbangun komitmen jika transparansi adalah salah satu hal utama yang harus diperjuangkan oleh BEM Unsoed, mendorong Unsoed melakukan perubahan mencapai tata kelola pemerintahan kampus yang baik (good university government). Dengan transparansi pula, bisa mencegah perbuatan-perbuatan birokrat yang nakal. Demi transparansi, meski hal ini bakal menjadi sandungan yang paling susah dilampaui, Ryan siap, apapun risikonya, bahkan bila kontra dengan birokrat Unsoed sekalipun.
InfoSkëtsa
Melawan, yang sempat gencar beraksi sejak beberapa bulan menjelang semester ini. Ditambah lagi, dua ormas, yang cukup punya pengaruh, FMN dan KAMMI, bersatu mendukung Ryan-Hasna. Padahal, seper yang kita tahu selama ini bahwa FMN dan KAMMI sering berseberangan pandangan. Belum lagi komunitas informal Burjois Goban, yang kini dijadikan wadah untuk diskusi mahasiswa, mendukung dengan lantang. Sudah barang pas sang calon tunggal dak puas karena bertanding tanpa musuh, hanya kotak kosong. Bayangkan, jika menang tak bangga dan jika kalah pun memalukan. Dan kekhawaran itu terkonfirmasi, bahkan kotak kosong mendapatkan sekitar seperempat suara RyanHasna. Mungkin, jika ada calon lain, suasananya akan lebih membahagiakan. Kalah wajar dan menang bangga. Terdengar isu pada waktu itu akan diadakan calon boneka, namun itu pun tak akan menambah sedap rasa. Oleh: Yenny Fitri Kumalasari
ka ada permasalahan baru, fokus mahasiswa cenderung beralih, sibuk pada masalah baru lalu melupakan tuntutan sebelumnya. Tak lupa pula menyinggung persoalan UKT, selalu saja hadir se ap tahun.
“ Editorial 3
Pen ngnya Transparansi Se ap program kerja yang disusun kepengurusan BEM perlu dipublikasikan secara sistema s. Jangan sampai informasi hanya diketahui oleh jajaran pengurus BEM atau tak sampai kedengarannya oleh mahasiswa di apInfoSkëtsa
ap fakultas. Bahkan soal anggaran belanja dan pengeluaran dana BEM, harus dipublikasi. Bila perlu, ru n se ap bulan, kalau bisa lebih intensif dari itu. Apalagi di kepengurusan Ryan, kelak ada rencana pembentukan kementerian di bidang kewirausahaan. Inilah pen ngnya transparansi dan keterbukaan dalam suatu pemerintahan. Jika BEM diibaratkan sebagai lembaga ekse-
paransi di lembaga pendidikan nggi cenderung membuka peluang pejabat berlaku curang. Berkaitan, BEM dalam hal ini, bukan sekadar menegakkan transparansi di lingkungan mahasiswa kampus semata, lebih pen ng, bagaimana BEM bisa menyadarkan lingkungan birokrat pengelola Unsoed untuk segera transparan dan terbuka. Entah dengan cara apapun se-
Satu hal yang kami tunggu adalah realisasi Transparansi Unsoed ku f dalam masyarakat kampus kita, maka wajib hukumnya menegakkan hal itu, dengan begitu BEM dapat menjadi “alat” yang dapat memanusiakan masyarakat kampus. Hal ini juga didukung dengan program-program kerja yang mendidik serta diskusi-diskusi lintas fakultas yang dapat mencerdaskan mahasiswa. Sekadar menilik kembali histori, rekam jejak intransparansi di jajaran birokrat Unsoed tercatat. Kala korupsi dana Corporate Social Responsibility (CSR) PT. Aneka Tambang (Antam) sebesar 5,8 Miliar Rupiah, yang melibatkan mantan Rektor, Edy Yuwono. Tak bisa dipungkiri, kondisi lingkungan seper intrans-
panjang dak melanggar norma, dengan cara e s seper tadi, BEM-nya Ryan mencontohkan gaya kepemimpinan yang terbuka dalam segala hal, mulai dari program kerja bahkan anggaran dana, dalam mengelola kepengurusannya. Atau, dengan cara keras, melabrak sistem pengelolaan Unsoed yang dinilai masih dak transparan, misalnya saja menggalang massa untuk aksi. Yang terpen ng, BEM mempunyai peran juga kontribusi nyata, benar-benar bisa mendorong Unsoed untuk bersistem yang transparan, seper yang digembar-gemborkan Ryan dalam misinya saat kampanye lalu, atau minimal bisa menuju ke arah sana: Transparansi Unsoed.
“ Editorial
Berita Utama 9
4
Pekerjaan Rumah Presiden dan BEM-nya BEM Unsoed dari tahun ke tahun memiliki grafik kualitas yang selalu meningkat, minimal dalam empat tahun terakhir. Dasar penilaian ini ada pada komunikasi massa dan gebrakan-gebrakan terhadap zalimnya aturan. Teruntuk Kabinet Melesat 2016 kami mengucapkan terima kasih sudah membuat suasana di mana suara mahasiswa kembali terdengar, dan untuk kemampuan demokrasi yang dak eli s. Namun, banyak hal yang perlu diteruskan dan dikembangkan oleh Ryan. Isu-isu yang dikampanyekan Ryan kebanyakan kami dukung,
selama selalu dijalankan secara ideal. Satu hal yang kami tunggu adalah realisasi transparansi Unsoed. Ini adalah isu yang harus menjadi isu paling diseriusi kabinet berikutnya. BEM harus sadar juga paham bila ke daktransparansian Unsoed menjadi hulu penyebab banyak kebijakan yang bermasalah, termasuk hal UKT. Meski ini isu yang akan sangat menguras tenaga, namun isu ini adalah isu yang bisa membuka isu yang lainnya. Kita hanya bisa melibas permasalahan kampus jika kita bisa mengakses informasi dengan layak. Data-data harus menjadi konsumsi awam. Kita harus bisa mendapatkan informasi publik layaknya kita ber-
nafas. Mudah, gra s, dan melegakan. Itulah yang kami tekankan kepada Presiden Mahasiswa yang baru. Kamu bukan manusia setengah dewa, namun kamu mahasiswa, kuatnya seharusnya sama. -Pemimpin Redaksi-
Akses informasi publik layaknya bernafas. Mudah, gratis, dan melegakan.
Berita Utama
SUARA DALAM Pemira (Sambungan dari halaman 1)
Wanita berkerudung abu-abu itu pun turut bersuara meski kadang masih nampak malu-malu. Kemudian, lelaki itu melanjutkan, “… alat untuk perjuangan, alat untuk bagaimana organisasi ini bisa mengakomodir semua kepen ngan mahasiswa agar kita bisa mencapai kondisi (Unsoed-
red) yang ideal, yang kita impikan,” lelaki itu berseru di penghujung acara “Jajak Pendapat Capres & Cawapres BEM Unsoed 2017,” Sabtu (3/12). Hal itu dilakoni demi rangkaian kegiatan Pemilihan Raya (Pemira) menjelang hari pencoblosan, 7-8 Desember 2016.
Calon Tunggal Adhyatma Riyanto menjadi calon presiden, berpasang dengan Athifah Hasna Safiyah, menjadi wakilnya. Mereka berdua menjadi pasangan calon presiden dan calon wakil presiden BEM Unsoed Pemira tahun ini. Hanya mereka satu-satunya (Bersambung ke halaman 6)
@Sketsa InfoSkëtsa
Line official account LPM
gota mses Ryan-Hasna, dak menganggap selebaran tersebut sebagai hal yang harus ditanggapi serius, “Ya kalau ngurusin masalah konyol kayak gitu cuma ngabisin waktu doang,” begitu imbuh Aosa. Pun komentar Ryan, hal itu merupakan bentuk aspirasi mahasiswa, sah-sah saja dalam kehidupan demokrasi. Namun orang-orang yang melakukan ini tak bertanggung jawab juga dengan alasan yang dak jelas. Pengecut, bilangnya, tak berani melakukan secara terang-terangan. “Sebenarnya alasan mereka itu apa, ini ilmiah atau apa, atas dasar sen men pribadi kah? Ini bukan tradisi mahasiswa banget.”
*** Pada Kamis (1/12) nang sedang pagi, Hasna menjawab movasinya menjadi Cawapres, berpasang dengan Ryan. “Mungkin saya ingin membuk kan wanita menjadi pemimpin,” ucap mahasiswa Fakultas Pertanian 2013 tersebut kepada Sketsa, berleseh di teras Pendopo PKM.
Namun, jika dilihat dari hasil perolehan suara Kotak Kosong, mungkin kampanye Sahabat Kotak jadi salah satu faktor yang berIlustrasi : Yenny Fitri Kumalasari pengaruh dalam des nasi pilihan mahasiswa. Meski *** tak menutup mata, bisa jadi ada Sececah sesudah menyimak kemungkinan hal lain turut bersebuah pertanyaan, Hasna kepengaruh, memenuhi pundi suamudian membalas, “Mungkin ini ra kotak kosong. Hal itu Sketsa bisa jadi rahasia umum, bahwa sampaikan di akhir kisah ini. ada kejadian pelecehan seksual Persoalan Gender di Unsoed yang dilakukan oleh salah satu “Memangnya ada apa di Un- anggota sivitas akademis di salah soed, sampai mengangkat perso- satu fakultas di Unsoed,” menurutnya begitu. Sesekali membealan terkait gender?” InfoSkëtsa
tulkan letak kacamata, pegiat Unit Kegiatan Kerohanian Islam (UKKI) itu lalu melengkapi, ingin membangun ketokohan perempuan di Unsoed. “Makanya salah satunya saya berdiri di sini…,” tegasnya masa menjawab pertanyaan dari Rizki Maulidar terkait alasan mengangkat soal kesetaraan gender, salah satu dari ke ga panelis dalam Jajak Pendapat (3/12), lalu dibarengi aplaus lebih dari delapan puluh pasang tangan, membisingi Aula GR. Lanjut, si Capres menyenggol kondisi kebijakan-kebijakan kampus yang dirasanya belum mewadahi kebutuhan perempuan. Dia mencontohkan salah satunya, keringanan untuk dak mengiku ujian bagi mahasiswa yang sedang sakit haid parah, kampus belum bisa memberi itu, katanya. “Makanya hari ini kita bawa isu gender.” Pembentukan biro khusus wanita jadi gagasan baru dalam rencana struktur kelembagaan BEM nan , menjadi wadah pengaduan mahasiswi. Ikh ar Menegakkan Transparansi di Unsoed Singgung Maulidar, ke adaan konsistensi para mahasiswa terhadap tuntutannya. Ujarnya, ke-
Sastra 5
Berita Utama 8 Ryan terlihat tengah bercokol di warung burjo, kala senja di hari Rabu (30/11) berangsur hampir luruh. Saat dijumpai di Goban—nama burjo itu, Ryan sedang bersama Abdullah M. Ihsan, Presiden BEM Unsoed 2016. “Kebanyakan, sebenarnya yang dukung saya itu secara pribadi, nggak bawa nama lembaga,” tutur Ryan ke ka disinggung soal dukungan FMN dan KAMMI terhadap dirinya. Dukungan kawan-kawan komunitas burjo Goban lebih banyak, termasuk yang menjadi m sukses ( mses). Ujarnya, sebelum menjadi capres, belum ada obrolan dengan KAMMI. “Dengan Ihsan pun bukan mengatasnamakan KAMMI,” tambah Ryan, pula menjabat Menteri Sosial dan Poli k di kepengurusan BEM Unsoed-nya Ihsan. Tak lupa, ormas lain seper Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND) Unsoed yang diketuai Muflih Fuadi, turut menyumbang dukungan untuk Ryan. Masih di Goban, bedanya malam telah menyeluruh. Thomy Adam bilang FMN mendukung Ryan, pasca-Ryan-Hasna terpilih menjadi pasangan resmi. Meski secara kelembagaan menyatakan dukungan, Ketua FMN Ran ng Unsoed itu berkata dak InfoSkëtsa
memaksakan para anggota FMN untuk ikut mendukung Ryan. Soal visi misi, jadi alasan dukungan FMN, “Sebenernya yang kami dukung prinsipnya (Ryan-red), meski organisasinya berseberangan. Kalau misal nggak sesuai dengan FMN, kami nggak bakal terlibat.”
mana memperjuangkan kepenngan mahasiswa.” Ke depannya, Acong melanjutkan, agar BEM Unsoed yang nan diimami Ryan bisa meminimalkan konflik horizontal sekaligus merangkul semua elemen mahasiswa.
Begitu dimintai konfirmasi, KAMMI pun turut mendukung Ryan-Hasna pada Pemira kali ini. “Insya Allah secara kelembagaan mendukung pasangan nomor urut satu yakni Ryan-Hasna,” jelas Azzimatusy Syahidah selaku Ketua KAMMI Komisariat Sosial Unsoed.
“Apakah satu calon dapat mewakili mahasiswa se-Unsoed?”
Banyak kalangan mahasiswa Unsoed menilai hubungan dua ormas tersebut dak terlalu akur dari tahun ke tahun. Namun, langkah poli k yang diambil FMN dalam Pemira tahun ini malah memberi dukungan terhadap Ryan, mengingat Ryan yang berlatar KAMMI, dengan catatan asal masih sesuai dengan visi misinya di kepengurusan BEM nan . Acong, begitu sapaan Thomy Adam, mengaku bila hubungan FMN dengan KAMMI saat ini baik-baik saja. “Ya harapannya bisa semakin baik (hubungan kedua ormas-red), terlepas mereka (KAMMI-red) mempunyai prinsip yang berbeda dengan FMN, tetapi memiliki tujuan yang sama, yaitu bagai-
Sahabat Kotak Beraksi
Begitulah yang tersurat dalam banyak selebaran kertas, tergeletak begitu saja walakin tertumpuk rapi, ditemukan oleh awak Sketsa di lobi kampus Hukum pada masa kampanye berlangsung. Di beberapa fakultas pun juga didapa selebaran serupa. Dilihat lebih jeli, “Sahabat Kotak” tercetak kecil di selebaran, selain logo bergambar sebuah kotak terbuka, tak ada keterangan lebih. Terkait selebaran tersebut, Imam Gumay menanggapi bila DLM telah mencari orang yang menyebarkan selebaran tersebut. “Yang saya takutkan orang yang propaganda selebaran ini, nggak punya solusi apa-apa, hanya gerakan iseng doang, nggak tahu karena kesal poli k kampus hanya ada satu calon atau apa,” tukasnya saat disodori selebaran tersebut. KPR juga telah mengamankan selebaran-selebaran yang tersebar, jelas Ayon.
Kartu As yang Ganas Oleh: Nurhidayat
Bisa mengatap meski sanggup memondasi Sanggup memayung tangguh menyangga Sanggup berdiplomasi namun sanggup membumi, jika kau politisi Oleh: Intan Rifiwanti Di meja, pun kau yang paling mendominasi Wawancara Eksklusif
A
Menjadi kunci kau punya lawan Menjadi janji kau punya kasih Menjadi ancaman kau punya lawan Menjadi hiburan kau punya kawan Tapi menggerutu jika tak punya kawan Tapi kecewa jika tak punya kasih Namun lebih kecewa jika tak ada lawan Namun sangat kecewa jika musuhmu diam
A
FMN dan KAMMI Bermesraan
Ilustrasi : Mus yani D.K
Kartu As kartu perkasa Meski kartu As tak selalu menang Kartu As harus berkawan Berkawan untuk melawan Namun kau terlalu perkasa untuk diam tak ada guna dan percuma adanya jika tak berjuang Kartu As harus berperang Meski ruh jadi taruhan
“Setiap Informasi Publik bersifat terbuka dan dapat diakses oleh setiap Pengguna Informasi Publik”
Sahutan dari salah satu angInfoSkëtsa
Pasal 2 Ayat 1 UU No 14 Tahun 2008
Berita Utama 6 cawapres pada 18 November. Ryan-Hasna telah melengkapi berkas di 18 November malam. Namun, lagi-lagi tak ada bakal calon pasangan lain yang menda ar, kenda masa pendaftaran telah diperpanjang satu hari. Ryan-Hasna pun menjadi pasangan teramung di Pemira tahun ini. Mulanya, Komisi Pemilihan Ihwal calon tunggal, tak konRaya (KPR) menjadwalkan masa penda aran bakal pasangan Ca- tan melantarkan Ryan langsung lon Presiden dan Wakil Presiden ditetapkan sebagai presiden BEM Unsoed pada 11 sampai de- BEM Unsoed. Masih dengan mengan 14 November. Namun, da- kanisme pemilihan, “kotak kolam jangka masa itu, belum satu song” dijadikan solusi sebagai lapun bakal pasangan yang men- wan Ryan-Hasna bila dirasa medaftar. Ryan-Hasna sebetulnya reka dak layak menduduki kursi telah ancang-ancang, melakukan terala di BEM Unsoed. Kala penda aran, namun seper nya ditemui menjelang berakhirnya menunggu saingan muncul. Ke- agenda Jajak Pendapat, Imam mudian, KPR merperpanjang Gumay, Ketua Dewan Legisla f masa penda aran calon selama Mahasiswa (DLM) Unsoed, berdua hari, dari 15 November yang ujar bila calon tunggal tak akan menyurutkan perhelatan Pemira usai pada 16 November. tahun ini. “Pesta demokrasi ini Gerak Ryan-Hasna akhirnya terlihat, pada 16 November tetap akan berjalan walau hanya malam, di beberapa puluh menit dengan satu pasangan,” ucap kemenuju batas waktu penutupan tua badan legisla f itu. Bilamana penda aran, pukul sembilan, kotak kosong unggul dalam pemereka menda ar. Meski begi- milihan, Musyawarah Mahatu, berkas penda aran Ryan siswa (Musma) KBMU (Keluarga dak lengkap saat KPR mela- Besar Mahasiswa Unsoed) menkukan verifikasi pada 17 Novem- jadi penanggung jawab dalam ber, mengakibatkan dak lolos- menyelesaikan permasalahan nya verifikasi berkas. Akibatnya, Pemira. pasangan. Keadaan mengenai hanya terdapat satu calon pasangan saja, baru kali pertama terjadi dalam riwayat Pemira ngkat Unsoed. Pemira fakultas mungkin sudah terjadi, seper di Fakultas Biologi, Ilmu Sosial dan Poli k, juga Perikanan dan Ilmu Kelautan.
Iklan 7 selaku ketua KPR menuturkan, bila KPR telah melakukan publikasi serta sosialisai ke seluruh fakultas, bahkan komunikasi ke organisasi ekstra kampus. Meskipun, pada masa penda aran capres, ada isu bila Mulkan Putra Sahada, mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis 2013, bakal mencalonkan diri sebagai lawan tanding Ryan, berjoli dengan Rizky Maulidar, mahasiswa Fakultas Hukum 2013. Kala ditanya soal isu tersebut, Mulkan, nan juga berlatar ormas IMM (Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah), tak mengapkir isu itu, “Ada rencana begitu,” katanya. “Ada beberapa kesepakatan yang belum mufakat dan agaknya sensi f jika disampaikan khalayak umum,” jelasnya saat disinggung alasannya batal mencalonkan.
Ryan, mahasiswa FISIP 2013 yang jadi calon semengga di Pemira tahun ini, menyayangkan dak jadinya Mulkan maju dalam Pemira, “Secara pribadi pengin ada lawannya (dalam Pemirared) juga”. Setala, pun Hasna menginginkan adanya rival, “Sebenarnya, kalau saya merasa jauh lebih berat jadi calon tunggal, memang saya berharap ada (pasangan lain-red) yang mencalonkan diri.” Tertaut masalah calon tungmaka dibuka kembali pendaf(Bersambung ke halaman 8) taran bakal pasangan capres dan gal, Ayon Elwan Retno Khasanah InfoSkëtsa
InfoSkëtsa