MailBOX
http://www.majalahrevieweekly.com Pemimpin UMUM: Bambang Aji setiady
Kirimkan surat pembaca Anda ke alamat: Redaksi Majalah Review Weekly, Pertokoan Golden Road, Blok C27 No. 67, BSD - Tangerang Selatan 15320 Email: redaksi.majalahreviewweekly.com
Pemimpin redaksi: budi kusumah Redaktur Eksekutif: latihono sujantyo Redaktur: sri wulandari reporter: Setyo Adhi Nugroho, Lucky Benyamin, Badrul redaktur foto: dahlan rebo pahing REDAKTUR DESAIN: erbhayu prananta Desain & layout: Rizky Pratama
unit usaha pemimpin perusahaan: Bambang Aji setiady marketing: Selvi tan, adeline, Irma Irawati HR & GA: Iriene Mielani Admin: Eko Endarsono, Yunita Wirawan, Asih (admin Sales) alamat redaksi: Pertokoan Golden Road, Blok C27 No. 67, BSD, Tangerang Selatan, BANTEN 15320 Telp: 021-538 3063 alamat Sales & Marketing Communication: Jl. Bendungan Jatiluhur No. 26 Bendungan Hilir - Jakarta Pusat 10210 Telp: 021-570 4479 • Fax: 021-570 4473
Cover: Erbhayu
penerbit: PT INDOPUBLIK MANDIRI
Proyek Kapal Nelayan Menteri Susi Mental PLN Jika tidak ada halangan, tahun ini PT PLN (Persero) akan menyetop subsidi untuk pelanggan 900 volt ampere (VA). Jumlah subsidi untuk pelanggan yang disetop tak tanggung- tanggung. Jumlahnya mencapai 18 juta pelanggan. Mengutip data Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan, dari total pelanggan 900 va sebanyak 22 juta orang yang menerima subsidi selama ini, hanya 4 juta yang sebenarnya berhak menerima subsidi. Dengan disetopnya subsidi itu, maka nantinya mereka yang biasa membayar Rp 616 per KwH, bakal membayar Rp 1.400 per kWh. Saya, sih, setuju saja subsidi listrik dicabut, tapi hendaknya hal itu dibarengi dengan ketersediaan listrik dan pelayanan yang baik kepada masyarakat. Di Nias contohnya. Masak listrik padam sampai seminggu? Kenapa bisa sampai terjadi? Mana revolusi mental? Ah‌. Apalagi, selama ini banyak warga yang resah dengan membengkaknya biaya tagihan listrik. Bahkan pemadaman yang dilakukan PLN sewaktu-waktu, semakin menambah keresahan masyarakat. Tentunya ini mengganggu aktivitas warga, baik rumah tangga maupun wirausaha. Maya Sari Jalan Kirai – Cipete Jakarta Selatan
4
Pada pertengahan 2015, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengumumkan proyek bagi-bagi kapal kepada para nelayan miskin di seluruh Indonesia. Rencananya, di awal 2016, sebanyak 5.000 kapal dengan bobot antara 10-30 gross tonase akan mulai dibangun. Untuk mengadakan kapal ikan sebanyak itu, para pemilik galangan kapal yang tersebar di Tanah Air akan dilibatkan. Kabarnya, untuk menyukseskan proyek bagi-bagi kapal ini, Kementerian Kelautan menganggarkan dana hingga ratusan miliar rupiah. PT PAL Indonesia pun telah ditunjuk sebagai pelaksana proyek besar-besaran ini. BUMN ini yang akan menyeleksi galangangalangan kapal mana yang layak untuk turut serta membangun kapal nelayan. Sayangnya, hingga hari ini, informasi tentang proyek itu seolah tidak terdengar lagi. Baik Menteri Susi maupun PT PAL tidak lagi membuat pengumuman lanjutan tentang perkembangan proyek itu. Menilik besarnya dana yang akan dipakai, semestinyalah pihak PT PAL melakukan tender proyek secara terbuka. Namun, tidak ada satupun media yang pernah mengumumkan tentang adanya lelang tender dimaksud. Sebagai seorang nelayan yang menggeluti usaha di bidang pembuatan kapal ikan, kami tentunya berharap agar proses pendanaan proyek berlangsung secara terbuka dan transparan. Dengan begitu, semua pihak memiliki kesempatan yang sama untuk mengikutinya. Soleh Bekasi Timur
SuratMingguini
Bijaklah Tangani Freeport Mengurus PT Freeport Indonesia sepertinya memang tak mudah. Sekian presiden berganti, Freeport seolah terlalu digdaya dan selalu bisa menaklukkan pemerintah. Buktinya, bisnis mereka tetap aman meski telah mengeruk kekayaan bumi Papua sejak 1967 silam. Kini, Freeport sedang terpuruk. Perusahaan induk di Amerika Serikat, Freeport-McMoran, sedang dalam posisi sulit secara keuangan. Kondisi itu, pastilah berdampak pada PT Freeport Indonesia. Maka wajar, jika kini mereka menawarkan 10,67% saham divestasi kepada pemerintah Indonesia dengan harga yang luar biasa. Mencapai sekitar Rp 23 triliun. Tentu, duit hasil penjualan itu diharapkan mampu menyelamatkan perusahaan yang sedang goyang. Pemerintah Indonesia harus jeli dan bijaksana. Harus pandai dan akurat dalam menentukan harga yang layak. Jangan mentah-mentah menerima harga yang ditawarkan. Jadikan kondisi keuangan Freeport yang amburadul sebagai daya tawar. Bahkan ke depan, jika Presiden Jokowi berani, putus saja kontrak karya Freeport yang bakal habis tahun 2021. Tak usah lagi diperpanjang hingga 2041. Rasanya, bangsa kita sudah memiliki banyak SDM yang mumpuni dan mampu menangani dan melanjutkan pengolahan tambang di Grasberg, Papua. Kekayaan Papua benar-benar bisa dimanfaatkan maksimal buat rakyat Papua dan bangsa ini. Pertanyaan kuncinya, beranikah Presiden Jokowi bersikap tegas melawan AS? Surojo Taman Griya Kencana, Tanah Sareal Kota Bogor
reviewweekly 02 Tahun VI | 22-28 Agustus 2016
reviewweekly 02 Tahun VI | 22-28 Agustus 2016
Contents
headline LaporanUtama 9 DI BALIK LENGSER ARCANDRA Arcandra Tahar digoyang mungkin karena ia ingin membongkar mafia migas. Kini, kursi Menteri ESDM jadi rebutan parpol. Pos ini memang terkenal basah.
Bisnis
Makro
18 Indofood Makin Yahud Indofood semakin gemilang. Investor percaya,
30 Upaya Menggusur Dwi
kinerja keuangan perusahaan ini akan tetap tumbuh hingga akhir tahun ini.
Surat Dewan Komisaris Pertamina yang mengusulkan perubahan struktur di BUMN migas tersebut dicurigai untuk melengserkan Dwi Soetjipto dari kursi Direktur Utama Pertamina.
34 Karena Batam Dekat Singapura
20 Harga Ponsel Bakal Murah
Keuangan 36 Selamat Datang Era Bunga Murah
Sisipan 24 Manisnya Bisnis Narkoba Kepala PPATK Agus Santoso mengatakan lembaganya menemukan aliran dana mencurigakan terkait dengan j aringan narkoba Freddy sebesar Rp 3,6 triliun.
Mulai pekan lalu, BI mengubah formula suku bunga acuan bank dari BI rate menjadi BI 7-day repo rate. Tapi efektivitasnya masih perlu dibuktikan.
38 Yang Ini Kian Menjanjikan
Pasar Modal 42 Hati-Hati, Waktunya Koreksi Rencana The Fed untuk menaikkan suku bunga kembali mengancam. Indikator teknikal indeks juga negatif.
44 Dengarlah Kotek Emiten DOC
reviewweekly 02 Tahun VI | 22-28 Agustus 2016
Membangun Kemitraan, Memberdayakan Komunitas Para siswa terus belajar dan menyiapkan diri masuk ke dunia kerja, termasuk anak-anak kami. Karenanya, kami berupaya sekuat tenaga untuk dapat menyediakan pelatihan dan memajukan pendidikan di Indonesia. Dengan kemitraaan yang dibangun bersama Pemerintah, LSM dan masyarakat, kami telah mendirikan dua Politeknik di Riau dan Aceh. Kemitraan tersebut kami lakukan untuk mengembangkan kurikulum dan meningkatkan kemampuan para pengajar. Setiap tahun, ratusan siswa lulus dan siap menjadi tenaga terampil – membantu memberdayakan komunitas dimana mereka berada. Kemajuan pendidikan adalah kepedulian semua. Termasuk kami.
Informasi selengkapnya tersedia di www.ChevronIndonesia.com
editorial Doa APBN
B
aru kali ini ada sebuah doa yang mengundang kontroversial. Betapa tidak? Doa yang dibacakan HR Muhammad Syafi’i pada penutupan Rapat Paripurna DPR RI tahun sidang 2016 – 2017, penuh kritik dan sindiran. Padahal doa anggota DPR dari Fraksi Gerindra itu dibacakan di hadapan Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla. Coba simak sebagian dari doa tersebut. “Wahai Allah, memang semua penjara overcapacity tapi kami tidak melihat ada upaya untuk mengurangi kejahatan karena kejahatan seperti diorganisir ya Allah.” Gila, Allah dilapori soal penjara yang over kapasitas dan soal penanggulangan kejahatan. Apa maksudnya? Sebab tanpa dilapori sekalipun Allah sudah mengetahuinya. Kemudian bagian doa yang menyangkut ekonomi. “Bung Karno sangat khawatir bangsa kami akan menjadi kuli di negeri kami sendiri. Tapi hari ini, sepertinya kami kehilangan kekuatan untuk menyetop itu bisa terjadi. Lihatlah Allah. Bumi kami yang kaya dikelola oleh bangsa lain dan kulinya adalah bangsa kami. ya rabbal alamin.” Lagi-lagi Allah ‘disuruh ikut memikirkan’ soal satu bangsa yang menjadi kuli dan bangsa lainnya jadi majikan. Bagian doa lainnya pun penuh dengan keluh kesah. Mulai dari jati diri bangsa hingga soal pertahanan keamanan. Aneh sungguh aneh. Semua diserahkan pada Allah. Kalau begitu kenapa tidak
8
meminta Allah saja yang jadi presiden? Spontan, soal doa ini mengundang pro-kontra di sejumlah kalangan. Ada yang tepuk tangan, ada pula yang mengeritik. Tapi ada juga yang tidak peduli. Seperti Tjahjo Kumolo yang menjabat Menteri Dalam negeri dari Fraksi PDIP. Ia menganggap yang harus malu dengan adanya doa seperti itu adalah DPR sendiri sebagai lembaga. “Yang malu, ya, lembaganya. Bukan kami dari pemerintah. Itu kan urusan panitia di DPR,” tutur Tjahjo. Sudahlah, kita pinggirkan urusan siapa memalukan siapa. Sebab, ada satu hal yang lebih penting dipikirkan yakni soal kondisi Rancangan APBN 2017 itu sendiri. Menteri Keuangan, Sri Mulyani, mengakui kondisi RAPBN 2017 tidak sehat. Ini karena adanya defisit keseimbangan primer senilai Rp 111,4 triliun. Keseimbangan primer adalah total penerimaan dikurangi belanja negara tanpa pembayaran bunga utang. Bila keseimbangan primer ini defisit, itu berarti pemerintah menarik utang untuk membayar bunga utang. Bukan untuk investasi. Nah, karena anggarannya tidak sehat, maka pemerintah harus berhati-hati dalam mengelola RAPBN 2017. Supaya defisit tidak membengkak. Dan itu tampaknya sudah dilakukan. Target penerimaan perpajakan tahun 2017 misalnya, ditetapkan sebesar Rp 1.495,9 triliun, sedangkan pada APBN P 2016 sebesar Rp 1.539,2 triliun. Ada penurunan. Tapi, banyak kalangan penurunan itu sangat tipis. Artinya, masih tidak realistis. Sehingga memungkinkan penerimaan pajak tahun 2017 tidak akan tercapai lagi. Apa lagi target pajak itu ditetapkan dengan asumsi ada kenaikan tax based karena kebijakan pengampunan pajak atau tax amnesty. Ini jelas, mengandalkan sesuatu yang belum pasti. Artinya, nasib APBN—terutama penerimaan pajak—sangat tergantung pada kesuksesan tax amnesty. Jika program ini meleset, defisit APBN terancam membengkak. Berat memang. Tapi tak bisa disangkal lagi, sektor perpajakan ibarat jantung kehidupan bagi pembangunan Indonesia. Sebab mayoritas anggaran belanja pemerintah (70-80%) setiap tahunnya dibiayai dari penerimaan pajak. Itu sebabnya, pemerintah ‘habis-habisan’ mengurusi sektor ini. Makanya, pantas kalau doa politis Syafi’i yang sarat akan hujatan, dianggap seperti angin lalu. Habis, ada yang lebih penting sih. n bk
reviewweekly 02 Tahun VI | 22-28 Agustus 2016
Arcandra Tahar digoyang mungkin karena ia ingin membongkar mafia migas. Kini, kursi Menteri ESDM jadi rebutan parpol. Pos ini memang terkenal basah. TEKS Setyo Adhi Nugroho dan Badrul
reviewweekly 02 Tahun VI | 22-28 Agustus 2016
9
P
aspor Amerika Serikat (AS) dan Indonesia yang dimiliki Arcandra Tahar berbuntut panjang. Selain dicopot dari jabatan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang baru diembannya selama 20 hari, alumni Program Studi Teknik Mesin ITB itu pun kehilangan dua kewarganegaraannya sekaligus. Sebab, Pasal 23 Undang-Undang Kewarganegaraan Indonesia melarang seseorang yang sudah dewasa memiliki dua kewarganegaraan. Di sisi lain, Arcandra pun tidak lagi menjadi warga negara AS karena telah menjabat sebagai menteri di Indonesia. “Ketika dilantik menjadi menteri itu, dia stateless (tidak berkewarganegaraan),” kata Freddy Haris, Dirjen Administrasi Hukum Umum Kementerian Hukum dan HAM, Rabu pekan lalu. Hanya saja, Freddy sedang mengusahakan Arcandra kembali mendapatkan statusnya sebagai WNI. Sial sekali. Dipanggil pulang dari AS ke Indonesia, malah yang diperoleh seperti ini. Sampai-sampai mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Jenderal (Purn) AM Hendropriyono ikut berkomentar. Melalui akun twitternya @edo751945, AM Hendropriyono membuat kultwit dengan hastag ##ArchandraAnakBangsa. “Saya menghimbau masyarakat untuk tidak terbawa arus kebencian terhadap anak bangsa kita sendiri, Archandra Tahar. Dia terpilih sebagai menteri karena kecerdasannya, karena memiliki prestasi yang gemilang” (lihat: Kegundahan Seorang Hendropriyono). Entah kenapa, serangan terhadap Arcandra begitu gencar. Padahal, sebelumnya, beberapa tokoh pernah memiliki kewarganegaraan ganda, seperti dari Jerman atau Yordania, atau negara lain, tapi tidak begitu luas dipersoalkan. Tapi untuk Arcandra? Dia jadi bulan-bulanan. Dengan jabatan Menteri ESDM, dia dituding bakal membawa kepentingan asing. Rasa nasionalismenya diragukan, kata sejumlah pihak. Tak kurang Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto – parpol pengusung Presiden Jokowi – sempat berkomentar bahwa selalu ada pihak-pihak tertentu yang berkolaborasi dengan kepentingan asing untuk mencoba menguasai kekayaan Indonesia dengan segala cara. Apalagi, kata Hasto, dalam waktu dekat akan dilakukan negosiasi terhadap penguasaan blok-blok minyak, gas, batu bara, dan berbagai mineral lainnya di Indonesia. “Persoalan (perpanjangan kontrak) Freeport akan mengundang berbagai kepentingan ikut andil,” katanya. Itulah sebabnya, menurut Hasto, pentingnya nasionalisme bagi seluruh menteri di Kabinet Kerja. “Memiliki warga negara ganda akan merancukan dedikasi warga negara Indonesia terhadap bangsa dan negara,” tandas Hasto. Hasto memang tak salah. Masih ingat soal lahirnya UU No.22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Migas (Migas)? Isinya, dianggap banyak menguntungkan asing dan merugikan Indonesia. Saat itu, beredar kabar bahwa United States Agency for International Development (USAID) atau Badan Bantuan Pembangunan Internasional AS telah mengucurkan banyak
10
dolar AS untuk menggolkan RUU Migas yang draft-nya mereka yang buat. Kisah ini dapat ditemukan dalam arsip Kedutaan Besar (Kedubes) AS untuk Indonesia di Jakarta. Pada 29 Agustus 2008 Kedubes AS mengeluarkan pernyataan resmi mengenai keterlibatan USAID dalam apa yang disebut sebagai proses reformasi sektor energi. Disebut-sebut dalam dokumen tersebut, pada awal 1999 Menteri ESDM Kuntoro Mangkusubroto meminta bantuan USAID mereview sebuah draft RUU Migas. USAID menyambut positif undangan itu dan selanjutnya bersama Pemerintah Indonesia menandatangani Strategic Objective Grant Agreement (SOGA) yang berlaku untuk lima tahun, sekaligus mengucurkan bantuan US$ 20 juta. Yang bikin tambah sial, beberapa hari setelah dilantik menjadi Menteri ESDM, Arcandra mengeluarkan izin perpanjangan
Arcandra Tahar saat dilantik menjadi Menteri ESDM: Gara-gara ingin membongkar mafia migas?
reviewweekly 02 Tahun VI | 22-28 Agustus 2016
bangunan pabrik pengolahan mineral (smelter) yang berlokasi di Gresik, Jawa Timur (lihat: Menunggu Keberanian Jokowi). Maka, lengkaplah tudingan terhadap Arcandra bahwa ia bakal membawa kepentingan asing, terutama AS di sektor migas.
foto: antarafoto
ekspor konsentrat kepada PT Freeport Indonesia. Rekomendasi perpanjangan persetujuan ekspor konsentrat Freeport diperpanjang hingga 11 Januari 2017, setelah izin ekspor konsentrat Freeport habis pada 8 Agustus 2016. Kementerian ESDM memberikan Surat Persetujuan Ekspor (SPE) ke Kementerian Perdagangan pada 10 Agustus 2016. “Rekomendasi diperpanjang 11 Januari. Lima bulan,” kata Bambang Gatot Ariyono, Dirjen Minerba Kementerian ESDM. Dalam rekomendasi tersebut Freeport memperoleh kuota ekspor konsentrat tembaga sebanyak 1,4 juta ton dan perusahaan tambang AS ini masih dikenakan bea keluar 5% dari nilai volume konsentrat yang diekspor. Pemberian izin ekspor ini memantik kritikan. Sebab, izin ekspor itu bertentang dengan Pasal 170 UU Minerba yang melarang ekspor mineral yang belum diolah atau dimurnikan di dalam negeri. Apalagi, Freeport belum menyelesaikan pem-
reviewweekly 02 Tahun VI | 22-28 Agustus 2016
INGIN MEMBONGKAR MAFIA MIGAS Tapi, apakah pencopotan Arcandra sebagai Menteri BUMN semata-mata masalah dwi kewarganegaraan? Tak sedikit yang meragukan. Bahkan, salah satu tulisan di media sosial (medsos) menyebutkan bahwa tampilnya Arcandra sebagai Menteri ESDM mulai mengancam dan mengganggu beberapa pihak yang bermain di bisnis migas, terutama saat pria asal Minang ini meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) masuk ke Kementerian ESDM dan membongkar semua kebobrokan di sana. Seperti diketahui, pada Senin, 8 Agustus lalu, Arcandra mendatangi KPK. Saat ditanya wartawan ada kepentingan apa menemui pimpinan KPK, ia hanya bilang, “Silaturahmi saja.” Benar? Tulisan di media sosial itu mengungkapkan bahwa ada pembicaraan serius antara Arcandra dan pimpinan KPK. Salah satunya mengenai audit. Arcandra ingin Kementerian ESDM akuntable. Sayangnya, isi pembicaraan ini bocor, bahwa Menteri ESDM yang baru ini meminta KPK membongkar semua soal mafia migas, mulai dari impor minyak dari perusahaan Sonangol sampai masalah Petral yang belum beres (lihat: Nasib Hasil Audit Petral). Langkah Arcandra ini, menurut tulisan itu, telah membuat gerah beberapa pihak. Mereka kemudian melakukan pertemuan di rumah salah satu petinggi parpol. Dicari celah, dan yang ketemu adalah masalah paspor. Dari sini isu paspor Arcandra langsung menyebar ke manamana dan Presiden Jokowi langsung ditekan dari segala penjuru arah. Buntutnya, hari Selasa pekan lalu Presiden Jokowi mencopot Arcandra sebagai Menteri ESDM. Benarkah informasi ini? Namanya juga tulisan di medsos yang kebenarannya masih perlu diuji. Arcandra memang lama tinggal di AS. Sarjana Teknik Mesin ITB ini meneruskan S2 dan S3-nya di AS. Saat dilantik menjadi Menteri ESDM, Arcandra masih menjabat Presiden Direktur Petroneering, Houston di Texas. Sebelumnya, dia pernah menduduki jabatan Principal Horton Wison Deepwater Inc sejak Oktober 2009 hingga Oktober 2013. Dua hari setelah dilantik menjadi Menteri ESDM, Arcandra menegaskan bahwa semua yang berusaha di Indonesia, baik perusahaan asing maupun perusahaan dalam negeri, harus mengikuti peraturan yang berlaku. “Kami akan memastikan investor yang investasi dana di Indonesia itu berusaha atau melakukan bisnis sesuai perundangan dan peraturan yang berlaku,” katanya. PARPOL KASAK-KUSUK Kini, jabatan Menteri ESDM dipegang oleh Luhut Binsar Panjaitan, yang juga Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman. Sampai saat ini, Presiden Jokowi masih terus mengkaji dan
11
foto: Riset
mencari siapa orang yang pantas menggantikan Arcandra. Berbarengan dengan itu, parpol mulai kasak-kusuk memunculkan kadernya untuk mengisi kursi tersebut. Partai NasDem, misalnya yang dipimpin Surya Paloh sudah menyiapkan kandidat Menteri ESDM. Ketua DPP Partai NasDem Akbar Faisal menyebut nama Kurtubi, yang selama ini dikenal sebagai tokoh yang aktif di bidang migas. Selain itu, Partai Golkar juga berharap mendapat tambahan kursi menteri setelah politikus partar ini, Airlangga Hartarto kebagian Menteri Perindustrian. Menurut informasi yang diperoleh majalah ini, Golkar akan mengajukan nama Satya Widya Yudha. Wakil Ketua Fraksi Golkar ini sebelumnya sempat disebut menjelang reshuffle kabinet pada 27 Juli lalu. Dalam kepengurusan Partai Golkar periode 2016-2019, Satya masuk dalam pengurus harian, sebagai Ketua Bidang Sumber Daya Alam. Satya pernah menjadi director of federal relations and business development untuk Atlantic Richfield Company (ARCO) dan British Petroleum (BP) di Washington DC, AS pada saat BP mengakuisisi ARCO. Selanjutnya, dia dipercaya menjadi director of international affairs of BP Plc yang bertugas di London. Kemudian dia kembali ke Indonesia sebagai vice president BP Indonesia selama dua setengah tahun dan kemudian dipercaya sebagai LNG supply and development director BP China di Beijing. Dari China, Satya melanjutkan petualangan karir di BP Vietnam sebagai business strategy director. Karir profesionalnya yang terakhir adalah perwakilan BP di Vico Indonesia sebagai direktur pengembangan bisnis CBM sampai akhirnya ia memulai perjalanan karir politiknya hingga sekarang di parlemen. Tentang namanya akan diajukan oleh Golkar untuk mengisi kursi Menteri ESDM, Setya hanya berujar, “Saya belum dengar tuh, belum ada yang bilang soal ini ke saya.” Dari kalangan profesional, nama yang banyak disebut ada-
foto: Dok. review
Area penambangan emas Freeport di Papua: Mengundang berbagai kepentingan.
Kementerian ESDM: Pos basah dari proyek tambang dan migas.
12
lah Dwi Soetjipto. Direktur Utama PT Pertamina ini dianggap pantas menduduki kursi Menteri ESDM, karena dikenal bersih dan jujur. Sebelum di Pertamina, Dwi adalah Direktur Utama PT Semen Indonesia, perusahaan induk usaha semen nasional dengan operasi pabrik terbesar di Asia Tenggara. Dia menjabat hingga tahun 2014. Dwi sukses melakukan konsolidasi industri semen nasional, dan dia dipandang sebagai bapak pemersatu industri semen Indonesia. Siapakah yang pantas menduduki kursi Menteri ESDM? Entahlah. Namun, Luhut Panjaitan mengusulkan agar Arcandra ditarik kembali menjadi Menteri ESDM setelah nanti memperoleh kewarganegaraan Indonesia. Program kerja Arcandra dinilai efektif untuk memangkas harga minyak dan gas di Kementerian ESDM. “Jadi saya pikir kita harus lihat utuh ada anak bangsa baik. Kita butuh manusia seperti Pak Candra ini,” ujar Luhut, Rabu pekan lalu. Luhut mengatakan, selama 20 hari menjabat pos ESDM, Arcandra mampu mengoreksi berbagai kebijakan. Khususnya ongkos untuk melakukan pembangunan Blok Masela. Dalam hitungan mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli, biaya pembangunan Blok Masela mencapai US$ 22 miliar, sedangkan Arcandra hanya sekitar US$ 15 miliar. Yang jelas, siapa pun yang menjabat Menteri ESDM dia akan menghadapi tantangan dan tekanan yang tidak kecil. Maklum, kursi Menteri ESDM terbilang basah dari proyek tambang dan migas. Karena itu, orang yang duduk di sana harus orang jujur yang berani melawan mafia di bisnis ini. n
reviewweekly 02 Tahun VI | 22-28 Agustus 2016
foto: Riset
AM Hendropriyono
Kegundahan Seorang Hendropriyono Jenderal (Purn) Abdullah Makhmud (AM) Hendropriyono mungkin gundah melihat serangan terhadap Arcandra Tahar sampai akhirnya dicopot dari jabatan Menteri ESDM. Melalui akun twitternya @edo751945, mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) ini membuat kultwit dengan hastag ##ArchandraAnakBangsa. Berikut kultwit AM Hendropriyono: 1. Saya menghimbau masyarakat untuk tidak terbawa arus kebencian terhadap anak bangsa kita sendiri, Archandra Tahar. Dia terpilih sebagai menteri karena kecerdasannya, karena memiliki prestasi yang gemilang. 2. Dia aset bangsa kita sendiri yang sangat berharga. Dia orang awak, anak Padang bangsa Indonesia asli. 3. Dia terkenal di AS sbg seorang genius, yg memiliki 6 hak paten internasional ESDM dr penemuan2 teknis hasil risetnya sendiri di berbagai negara. 4. Dia rela meninggalkan Amerika Serikat dengan gaji milyaran rupiah sebulan, Dia siap dipanggil pulang untuk ikut membangun negerinya sendiri, walau hanya dengan gaji Rp 40 jutaan per bulan. 5. Lihat prestasi gemilang pemuda ini! Dia pernah menjadi PresDir Petroneering Houston d Texas AS n berbagai perusahaan inter n multinasional.
6. Archandra murid paling brilian kesayangan Ed Horton, si genius dan inventoroffshore technology AS yg terkenal. 7. Ed Horton adalah tokoh legendaris dunia di bidang offshore. Arcandra berilmu dan berpengalaman secara teknikal maupun komersial, dlm pengembangan lapangan oil and gas di offshore. 8. Apa kita tidak bangga punya anak bangsa seperti ini? 9. Soal dwikewarganegaraan, Loh emangnya kenapa orang Mempunyai dwikenegaraan, bukan tindak pidana! Hanya jika hal itu diketahui, maka dia harus ditanya mau terus jadi WNI atau tidak? Kan dia sudah pilih jadi WNI, terus apa lagi? 10. Tidak usah Menteri, semua juga harus pilih, karena Indonesia tidak menganut dwikewarganegaraan. Archandra juga dihadapkan pada dua pilihan, memilih paspor yang mana, Indonesia atau Amerika. 11. Dia sudah memilih Indonesia, maka paspor AS-nya harus diserahkan kepada pihak pemberi paspor yaitu imigrasi AS. 12. Dia dulu dengan memegang paspor Amerika Serikat, jadi bisa memiliki akses yang lebih mudah dan lebih luas bergerak dalam bidang riset dan teknologi di berbagai negara di dunia. 13. Maka pengetahuannya luas. Kalau dia tdk
reviewweekly 02 Tahun VI | 22-28 Agustus 2016
14.
15.
16.
17.
18.
19.
merantau dgn cara begitu bisa cuma jd katak dlm tempurung seperti yg pada clometan di medsos itu. Soal dwikewarganegaraan Archandra sudah selesai masalahnya. Dia org yang sangat tepat yang dibutuhkan bangsa kita. Yang pada meributkan itu apa lebih pintar dari Archandra? Tong kosong memang nyaring bunyinya. Sudahlah jangan terus menggonggong pemerintah kita sendiri, sehingga anak kandung yang sudah ada di pangkuan kita ini dilepaskan, hanya karena merindukan beruk yang di hutan. Lihat dong orang cerdas seperti Sri Mulyani ketika kita lepas, langsung diambil oleh World Bank. Begitu pula kalau kita melepas Archandra, pasti akan diserobot oleh bangsa lain Dengan ribut hanya karena urusan sekunder, kita justru bisa dihempas masalah primer yaitu “brain-drained�, kekeringan orang-orang cerdas, karena mereka pada lari bekerja di luar negeri atau dibajak bangsa lain. Jangan bersikap bodoh!
Kultwit ini berhasil membuat netizen tercengang tentang kehebatan sosok Arcandra Tahar. n
13
Menunggu Keberanian Jokowi Apakah Jokowi berani mendepak Freeport setelah kontrak berakhir tahun 2021? TEKS Badrul
N
Foto: Riset
iat bangsa Indonesia untuk mengelola tembaga, emas, dan perak di areal pertambangan Erstberg dan Grasberg, Mimika, Papua, yang selama ini dikuasai PT Freeport Indonesia, tampaknya akan menjadi pertaruhan pemerintahan Jokowi-JK. Seperti diketahui, kontrak Freeport akan berakhir pada tahun 2021. Berdasarkan ketentuan yang ada, perusahaan tambang asal Amerika Serikat (AS) ini baru boleh mengajukan perpanjangan kontrak dua tahun sebelum 2021, atau tahun 2019, bertepatan berakhirnya pemerintahan Jokowi-JK. Area penambangan Freeport di Mimika, Papua: Hampir tidak ada pengawasan pemerintah.
14
reviewweekly 02 Tahun VI | 22-28 Agustus 2016
Freeport sudah beroperasi di Indonesia sejak 1967 dengan penandatangan kontrak karya (KK) Generasi I pada 7 April 1967. Ketika KK II dibuat, 6 tahun sebelum KK I berakhir (1991), bargainning Indonesia sangat lemah. Hampir tidak ada pengawasan pemerintah terhadap produksi tambang ini, karena hanya 29% yang diolah di dalam negeri, sementara 71% langsung dibawa ke luar negeri, di luar pengawasan pemerintah. Bahkan periode sebelumnya, 100% dibawa ke luar negeri, sehingga pemerintah benar-benar tidak mengetahui berapa banyak emas yang dihasilkan Freeport. Pemerintah juga seakan-akan nggak ngeh kalau emas yang dihasilkan Freeport berasal dari pertambangan tembaga yang dikategorikan sebagai ‘by product’ atau sampingan belaka. Dan, itu terjadi selama 28 tahun sejak mereka menggali di tahun 1967. Tentu saja, itu berpengaruh pada bagi hasil yang sudah timpang itu. Baru pada tahun 1995, Freeport mengakui emas sebagai galian utama tambang mereka. Bahkan, ladang yang digarap Freeport itu diperkirakan merupakan tambang emas terbesar di dunia. Nilai cadangannya, ditaksir mencapai lebih Rp 1.500 triliun. Itulah kenapa, Freeport minta kontraknya di Papua diperpanjang. Tanggal 9 Juli dan 7 Oktober 2015, Freeport mengajukan perpanjangan kontrak. Bahkan, James R. Moffett, Chairman FreeportMcMoran, saat itu sempat menemui Presiden Jokowi pada 2 Juli 2015. Tapi menurut Pasal 112B Ayat (2) PP No 77/2014, permohonan perpanjangan kontrak baru hanya bisa diajukan tahun 2019. Anehnya, tanggal 7 Oktober 2015 Menteri ESDM (saat itu) Sudirman Said mengirim surat kepada Freeport. Isinya antara lain berbunyi: Pemerintah Indonesia akan menyelesaikan penataan ulang regulasi bidang mineral dan batubara agar lebih sesuai dengan semangat investasi bidang sumber daya alam di Indonesia. PT Freeport Indonesia dapat segera mengajukan permohonan perpanjangan operasi pertambangan…. Intinya, Sudirman Said ingin merevisi Pasal 112B Ayat (2) PP No 77/2014, terutama masa pengajuan permohonan Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) Operasi Produksi Perpanjangan dari 2 tahun menjadi 10 tahun sebelum berakhirnya kontrak karya. Menurut Sudirman, perubahan Pasal 112B Ayat (2) untuk memberikan jaminan kepastian hukum dan keuangan bagi pelaku usaha pertambangan, yang jangka waktu kontrak karyanya berakhir pada 2021. Tapi, awal November 2015, pemerintah menunda revisi PP No 77/2014. Alasannya, saran dari Panitia Kerja (Panja) UU Minerba bahwa deregulasi aturan tambang harus menyeluruh. Alasan lainnya, kabarnya Presiden Jokowi marah soal masa pengajuan permohonan perpanjangan kontrak. “Undang-undangnya jelas. Perpanjangan kontrak hanya bisa dilakukan dua tahun sebelum kontrak karya habis, yaitu pada 2019,” kata Presiden Jokowi beberapa waktu lalu. Itu pun, Freeport harus memenuhi terlebih dulu lima syarat yang ditetapkan pemerintah. Pertama, Freeport harus terlibat aktif dalam pembangunan di Papua. Kedua, wajib menggunakan lebih banyak konten lokal dalam proses produksi. Ketiga, divestasi saham. Keempat, menaikkan setoran royalti kepada Pemerintah Indonesia. Kelima, wajib membangun smelter.
GAMPANG DISOGOK Dengan aturan main ini, Freeport jelas dibuat repot. Sebab, mereka harus menunggu empat tahun lagi baru bisa mengajukan IUPK Operasi Produksi Perpanjangan. Padahal, masalah yang dihadapi
reviewweekly 02 Tahun VI | 22-28 Agustus 2016
induk usahanya di AS, Freeport McMoRan cukup serius. Banyak kalangan menduga, sebenarnya bukan hanya investasi tambahan yang menjadi latar belakang Freeport ngotot minta perpanjangan kontrak sekarang. Tapi utang besar yang ditanggung Freeport McMoRan yang hampir jatuh tempolah yang menjadi penyebabnya. Dalam laporan keuangan kuartal III-2015 terlihat, Freeport McMoRan memiliki utang US$ 20,698 miliar. Sementara pendapatannya terus menurun. Di penghujung September lalu pendapatan perusahaan ini hanya US$ 12,082 miliar, jauh di bawah periode yang sama tahn lalu yang US$ 16,2 miliar. Akibatnya, jika kuartal III tahun lalu Freeport masih mendulang untung, kuartal III tahun ini berbalik menjadi rugi US$ 8,155 miliar. Itulah sebabnya, untuk membayar sebagian utangnya yang akan jatuh tempo, Freport McMoRan berniat menjual sebagian asetnya berupa kilang minyak senilai US$ 5 miliar. Dengan aksi itu, diharapkan di tahun 2016 ini utangnya tinggal US$ 12 miliar. Makanya, bisa dipahami kalau sekarang Freeport ngotot minta perpanjangan. Sebab, apa lagi aset berharga yang dimiliki selain tambang tembaga, perak, dan emas di Grasberg, Papua yang begitu berlimpah? Artinya bisa dibilang, saat ini Freeport dalam posisi kepepet. Perusahaan asal AS itu akan dihadapkan pada posisi ‘apa boleh buat’. Pilihannya, mengikuti keingingan pemerintah atau hengkang. Dengan batas negosiasi yang hanya dua tahun sebelum kontrak berakhir, pemerintah bisa ‘memaksa’ beberapa hal strategis kepada Freeport. Misalnya, pembayaran royalti emas yang baru saja dinaikkan jadi 3,75%, nanti dinaikkan lagi menjadi 5%-10%. Pemerintah tak perlu ragu mengenai besaran royalti ini. Sebab, pasal 33 ayat 3 Undang-Undang Dasar 1945 jelas-jelas mengamanatkan, bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesarbesarnya kemakmuran rakyat. Dengan waktu negosiasi yang mepet pula, pemerintah juga bisa memaksa Freeport dan perusahaan tambang asing lainnya harus ramah lingkungan, melakukan transfer teknologi, divestasi saham secara bertahap, dan lainnya. Perusahaan-perusahaan asing itu akan dihadapkan pada pilihan, ikut kemauan pemerintah atau kontrak berakhir, dan pergi? Sesuai ketentuan yang ada, begitu kontrak tidak diperpanjang, semua perusahaan asing wajib menyerahkan semua asetnya yang ada di sini. Ibarat kata, mereka harus angkat kaki dengan cuma menjinjing koper, termasuk, tentu saja, Freeport Indonesia. Kini, rakyat sedang menunggu keberanian Jokowi. n
15
Nasib Hasil Audit Petral Keseriusan Presiden Jokowi memberantas mafia migas dipertanyakan. Kenapa kelanjutan hasil audit Petral terkesan mandek? TEKS Badrul
S
Foto: Riset
udah tujuh bulan lebih hasil audit forensik terhadap Pertamina Energy Trading Limited (Petral) diumumkan kepada publik, tapi hingga belum ada kelanjutan mau dibawa kemana hasil audit ini. Dari hasil audit itu, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), yang saat itu masih dijabat Sudirman Said, menyebut
adanya pihak ketiga yang ikut bermain dalam proses pengadaan minyak dan gas (migas) selama ini. Hasil temuan lembaga auditor independen Kordha Mentha mengungkapkan, telah terjadi anomali pengadaan minyak selama periode 2012-2014. Jaringan mafia migas ini menguasai kontrak suplai minyak senilai US$ 18 miliar atau sekitar Rp 250 triliun selama tiga tahun. Menurut Sudirman, pada periode itu ditemukan beberapa perusahaan pemasok minyak mentah dan BBM kepada PT Pertamina melalui Petral. Ternyata, semua pemasok berafiliasi pada satu grup usaha. Dan, grup usaha ini menguasai kontrak senilai US$ 6 miliar per tahun atau sekitar 15% dari rata-rata impor minyak tahunan senilai US$ 40 miliar. Siapa grup usaha atau pihak ketiga yang dimaksud Sudirman? Sayang, sang menteri enggan mengungkapkan. Namun publik menduga, pihak ketiga yang dimaksud Sudirman tak jauh dari sosok yang namanya kerap dikaitkan dengan dunia mafia migas Indonesia. Lalu bagaimana sikap pemerintah? Menurut Sudirman, laporan hasil audit forensik terhadap Petral sudah diterima oleh Presiden Jokowi. Selain hasil audit dari Kordha Mentha, Pertamina pun melaku-
Kantor Petral di Singapura: Tidak jelas mau dibawa kemana.
16
reviewweekly 02 Tahun VI | 22-28 Agustus 2016
Foto: Riset
Faisal Basri
kan audit internal, dan seluruh hasilnya sudah diserahkan kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Tanggal 16 November 2015, KPK telah menerima berkas audit tersebut. Sekadar informasi, sejak Petral dibubarkan pada 13 Mei 2015, pemerintah memberi tenggat bagi Pertamina untuk melikuidasi perusahaan tersebut sampai April 2016. Kurun waktu tersebut dipergunakan untuk melakukan audit forensik. Adapun pembubaran Petral dan audit forensik merupakan rekomendasi dari Tim Reformasi Tata Kelola Migas yang diketuai Faisal Basri.
KENAPA DIBATASI? Kini, yang menjadi pertanyaan adalah, kenapa audit forensik terhadap Petral hanya dibatasi selama tahun 2012 hingga 2014 saja? Bukankah isu mafia migas sudah menjadi perhatian publik sejak tahun 2000-an? Siapa yang ingin dilindungi dan siapa yang sedang dibidik? Ini pula yang membuat Direktur Eksekutif Indonesia Resources Studies (IRESS) Marwan Batubara curiga. “Pertama, pemerintah harus mempertanyakan kenapa hanya tiga tahun (2012-2014) saja. Apa tunggu salah satu kolega petinggi harus lengser dulu? Dan kedua, kecurigaan mafia itu sudah ada selama sepuluh tahun lebih,” ujar Marwan beberapa waktu lalu. Menurut Marwan, selain audit yang sudah dilakukan oleh lembaga independen Korda Mentha, seharusnya dilakukan pula audit menyeluruh yang masanya lebih panjang. “Minimal lima tahun ke belakang,” ujar Marwan. Asal tahu saja, pergantian Direktur Utama (Dirut) Petral sudah dilakukan beberapa kali. Ari Soemarno, kakak kandung Menteri BUMN Rini Soemarno pernah menjabat Dirut Petral pada 20032004. Ari juga pernah menjabat Dirut Pertamina di tahun 2006 hingga 2009. Tahun 2008, ia membentuk Integrated Supply Chain (ISC) Pertamina dan Kepala ISC dijabat Sudirman Said. Meskipun begitu, keberadaan ISC langsung di bawah Dirut Pertamina. Dengan
reviewweekly 02 Tahun VI | 22-28 Agustus 2016
demikian, Dirut Pertamina juga berfungsi dalam hal operasional. Fungsi ISC adalah untuk pengadaan minyak mentah dan bahan bakar minyak (BBM). Kekuasaannya begitu besar. ISC bisa memberi order melalui Petral, baik secara periodik maupun sewaktuwaktu. ISC juga punya wewenang untuk menentukan pemenang dan penetapan harga di dalam tender Petral. Yang tak kalah menarik, ISC bisa pula melakukan trading ke luar Petral, seperti ke Aljazair, Irak, dan National Oil Company. Pertanyaannya sekarang adalah, mengapa ISC tidak ikut diaudit? Kenapa hanya Petral? Bukankah ISC bersama Petral ikut dalam pengadaan minyak mentah dan BBM untuk kebutuhan dalam negeri? Sekadar mengingatkan kembali, tahun 2009 ISC dibubarkan saat Dirut Pertamina dijabat Karen Agustiawan, menggantikan Ari Soemarno. Karen kemudian mengembalikan fungsi pengadaan minyak mentah dan BBM kepada Petral. Bulan Mei 2015 Petral dibubarkan. Dirut Pertamina yang dijabat Dwi Soetjipto, yang menggantikan Karen, menghidupkan kembali ISC. Sejak saat itu, tender penjualan dan pengadaan impor minyak mentah dan BBM dilakukan sepenuhnya oleh ISC. Tender pun dilakukan di Indonesia, bukan lagi di Singapura seperti saat ada Petral. Dengan begitu, semua proses tender tunduk pada hukum Indonesia. Hanya saja, banyak kalangan mempertanyakan, kenapa tender penjualan dan pengadaan impor minyak mentah dilaksanakan di Indonesia? Apakah sudah ada bank di Indonesia yang mampu menjamin pengadaan impor minyak hingga ratusan juta dolar? Apakah ada pelayanan pelabuhan di Indonesia yang buka 24 jam nonstop? Pertanyaan-pertanyaan seperti di atas harus dijelaskan. Sebab, jika tidak, dikhawatirkan masalah lama akan muncul kembali. Dan, bisa jadi pula mungkin ini yang sempat dibahas oleh Arcandra Tahar (saat menjabat Menteri ESDM) ketika bertemu pimpinan KPK. n
17
Bisnis Korporasi
Produk andalan Indofood: Berkontribusi 64%.
Indofood Makin Yahud Indofood semakin gemilang. Investor percaya, kinerja keuangan perusahaan ini akan tetap tumbuh hingga akhir tahun ini. TEKS Dita Pertiwi Foto Riset
H 18
arus diakui, kondisi makro ekonomi Indonesia belakangan ini semakin membaik. Itu terlihat dari penguatan nilai rupiah atas dolar Amerika Serikat, turunnya suku bunga
acuan BI rate ke 6,5% (menjadi BI 7-day repo rate), serta pulihnya daya beli masyarakat telah berdampak positif terhadap emiten produk konsumen di Bursa Efek Indonesia. Salah satunya, apa lagi kalau bukan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP). Produsen makanan-dan minuman itu mencatat kinerja keuangan menggembirakan pada semester I-2016. Penjualan dan labanya tumbuh seiring permintaan produk yang meningkat. Berdasarkan laporan keuangan per Juni 2016 ICBP mencatatkan peningkatan penjualan sebesar 9,8% dari Rp 16,55 triliun di semester I-2015 menjadi Rp 18,18 triliun di semester I-2016. Kontribusi penjualan itu disumbang dari divisi mi instan sebesar 64%, diary 19%, makanan ringan 7%, penyedap makanan
reviewweekly 02 Tahun VI | 22-28 Agustus 2016
Bisnis Korporasi
3%, nutrisi makanan khusus 2% dan minuman 5%. “Kami memperkirakan prospek tahun ini masih akan tetap positif,” ujar Anthoni Salim, Direktur Utama ICBP, dalam keterbukaan informasi, Jumat pekan lalu. Untuk laba usaha, tercatat tumbuh 24,9% dari Rp 2,19 triliun di semester I-2015 menjadi Rp 2,74 triliun di semester -2016. Marjin usaha pun naik menjadi 51,1% dari 13,2%. Laba periode berjalan yang dapat didistribusikan kepada pemilik entitas induk tumbuh 13,9% menjadi Rp 1,98 triliun di semester I-2016 dari Rp 1,74 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya. Marjin laba bersih naik sedikit menjadi 10,9% dari 10,5%. Sekadar informasi, ruang lingkup kegiatan ICBP terdiri dari produksi mi dan bumbu penyedap, produk makanan kuliner, biskuit, makanan ringan, nutrisi dan makanan khusus, kemasan, perdagangan, transportasi, pergudangan dan pendinginan, jasa manajemen serta penelitian dan pengembangan. Investor percaya, kinerja keuangan ICBP akan tetap tumbuh hingga akhir tahun ini. Kenyataan tersebut didukung oleh permintaan atas produk perseroan yang masih besar. Jumlah penduduk Indonesia yang besar merupakan pasar potensial bagi pemasaran produk ICBP ke depan.
reviewweekly 02 Tahun VI | 22-28 Agustus 2016
EKSPANSI BESAR ICBP tak hanya jago di dalam negeri. Di luar negeri namanya sudah dikenal. Bahkan, tak lama lagi, Indofood bakal membangun empat pabrik baru dalam tiga-empat tahun ke depan, terutama pabrik Indofood ICBP. Anthoni Salim mengakui hal itu. Dia bilang, pabrik tersebut bakal fokus memproduksi mi instan (noodle). Tapi, tidak menutup kemungkinan dipergunakan juga untuk lini bisnis Indofood yang lainnya. Seperti susu, hingga makanan bayi. Anthoni belum berani merinci di mana keempat pabrik tersebut akan dibangun. Namun rencana tersebut tidak lepas juga kaitannya dengan penyediaan bahan sehingga kemungkinan pabrik lain seperti Bogasari juga akan dikembangkan. Saat ini kapasitas pabrik yang sudah terpakai mencapai 80%-85%. Asal tahu saja, Indofood memang gencar membangun pabrik. Tahun 2014 lalu, Indofood mendirikan pabrik Indomie di Turki. Hadirnya pabrik di Turki itu adalah strategi Indofood untuk mengembangkan pasar di Eropa. Dengan didirikannya pabrik di Turki diharapkan produk milik Indonesia dapat lebih dikenal di dunia. “Pasar Turki ini akan menjadi jembatan kami memasuki pasar Uni Emirat Arab,” kata Anthoni. Indofood melalui Indomie yang sudah tersebar di seluruh dunia juga diharapkan dapat menjadi local brand sekelas Samsung asal Korea Selatan. “Turki ini ekspansi produk-produk Indofood. Indomie sudah menjadi salah satu global. Brand itu merupakan salah satu kebanggaan juga. Korea punya Samsung dan K-Pop kita punya Indomie,” kata Anthoni. Soal investasi pabrik baru, disebutkan untuk satu pabrik di Cirebon saja membutuhkan biaya Rp 300 miliar sampai Rp 400 miliar untuk tiga lini. Untuk empat pabrik baru, Indofood butuh dana setidaknya Rp 1,6 triliun, tergantung kapasitas, lokasi dan jumlah lini. Pabrik tersebut antara lain untuk produksi mi instan, makanan ringan, susu, makanan bayi, dan produk lain. Sumber pendanaan pabrik ini berasal dari kas internal. Perusahaan telah menyiapkan angaran belanja modal atau capital expenditure (capex) Rp 7,6 triliun. Anggaran capex tersebut menurun 15% dibanding tahun lalu, Rp 9 triliun. Dari anggaran sebesar itu, Rp 3,9 triliun di antaranya untuk Indofood CBP, Rp 1,4 triliun untuk Bogasari, Rp 2 triliun untuk lini agribisnis, dan Rp 0,3 triliun untuk distribusi. Sejauh ini, capex tersebut telah terserap sekitar Rp 18% atau setara Rp 1,37 triliun. Keberadaan pabrik tersebut diharapkan bisa menjaga performa kinerja perseroan. Tahun ini, Indofood menargetkan mencetak pertumbuhan pendapatan antara 7%-8%. Tahun 2015, Indofood mencetak pendapatan Rp 64,06 triliun. Angka ini relatif stagnan dibanding pendapatan 2014, Rp 63,59 triliun. Laba bersih tahun lalu juga tergerus 25% menjadi Rp 2,97 triliun akibat rugi kurs. n
Turki ini ekspansi produk-produk Indofood. Indomie sudah menjadi salah satu global. Brand itu merupakan salah satu kebanggaan juga. Korea punya Samsung dan K-Pop kita punya Indomie. 19
Bisnis Ketentuan impor
Harga Ponsel Bakal Murah Jika ponsel dirakit di Indonesia, harga ponsel bisa turun 15%. TEKS Dita Pertiwi Foto Dahlan RP
I
ni kabar baik bagi penikmat ponsel. Sebab, pemerintah telah mengeluarkan peraturan bahwa akhir tahun 2016, semua perakitan ponsel harus dilakukan di dalam negeri. Itu artinya importir ponsel di Indonesia wajib memiliki pabrik perakitan. Ketentuan tersebut tertuang dalam Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 82 tahun 2012 tentang Ketentuan Impor Telepon Seluler yang bertujuan menekan angka impor ponsel. Tentu saja, bagi konsumen, ketentuan itu sangat menguntungkan, karena bisa mereduksi harga ponsel hingga 15%. Penurunan harga itu, karena perusahaan penjual ponsel tidak perlu mengimpor dari luar. Menurut Ali Cendrawa, dari
Asosiasi Penguasa dan Importir Telepon Genggam Indonesia, berdirinya pabrik perakitan ponsel di dalam negeri bisa menurunkan harga 10%-15% untuk semua jenis ponsel. Direktur Industri Elektronika dan Telematika Kementerian Perindustrian Ignatius Warsito menyebut, sesuai dengan Permendag, setelah tiga tahun importir akan dievaluasi dan diwajibkan membangun pabrik di Indonesia. Pihaknya juga sudah sejalan dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika, Kementerian Perdagangan, serta otoritas Bea Cukai. Apabila ada importir yang belum memiliki pabrik perakitan pada akhir 2015, izin Importir Terdaftarnya (IT) otomatis dicabut oleh Kemendag. Asal tahu saja, saat ini sedikitnya ada empat pabrik perakitan ponsel di dalam negeri, yaitu Polytron, Advan, Evercross dan Mito. Asiafone juga sudah mulai memberanikan diri untuk membuka pabrik perakitan produk ponselnya di Pluit, Jakarta Utara dengan kapasitas produksi 100 ribu unit per bulannya.
Herman Zhou, Presiden Direktur Asiafone menyebutkan, total nilai investasi yang digelontorkan sebesar Rp 100 miliar untuk membangun gedung dan melengkapi peralatan yang diperlukan. Samsung Corp juga sudah bersiap membenamkan investasi US$ 20 juta atau setara Rp 230 miliar untuk membangun pabrik perakitan ponsel di Jababeka di Bekasi, Jawa Barat. Kata Warsito, ada sekitar 10 atau 15 produsen, yang bersiap membangun pabrik di Indonesia. Selain Samsung, ada Oppo, Harrier, Asus, Lenovo, Huawei dan sebagainya. Dan, apabila ketentuan itu sudah diberlakukan, kapasitas produksi telepon seluler domestik akan naik sebesar 25%-30%. Persentase tersebut setara dengan volume produksi ponsel mencapai 1,5 juta unit per bulan dari saat ini 1,2 juta unit. Hal ini diyakini bakal semakin menekan volume impor ponsel yang pada tahun lalu di kisaran 54 juta unit. Nantinya, pengetatan impor pada akhirnya bisa mendorong peningkatan kapasitas produksi domestik. n
Perdagangan ponsel: Produksi bakal naik.
20
reviewweekly 02 Tahun VI | 22-28 Agustus 2016
Bisnis Penjualan
Penjualan mobil bekas: Bakal naik pamor.
Zaman Emas Mobil Bekas Penjualan mobil bekas diprediksi bakal naik. Inilah kebangkitan bisnis mobil bekas meski dibayangi perang diskon mobil baru dan pembatasan usia kendaraan. TEKS Sri Wulandari Foto Erbhayu
S
elama dua tahun lebih, binis penjualan mobil bekas seperti hidup segan mati tak mau. Ini diakibatkan adanya perang diskon dan kehadiran mobil murah atau low cost green car (LCGC). Tapi di kuartal III-2016 ini mereka mulai pasang strategi baru. Salah satunya adalah memanfaatkan perkembangan era digital melalui media online. Situs jual beli online pun dimanfaatkan untuk menjaring pembeli. Pengelola mobil seken di Bursa Mobil Bekas Blok M Plaza, Taufik, mengakui dengan cara ini, penjualan mobil bekas yang dikelolanya bisa meningkat 70%. Bisa jadi, di semester ini menjadi era kebangkitan kembali mobil-mobil bekas, walaupun kemungkinan tidak akan me-
lampaui nilai penjualan pada 2013 yang mencapai angka 1,2 juta unit. Kebangkitan penjual bekas ini, salah satunya disebabkan karena harga murah LCGC mengalami kenaikan. Hal ini membuka peluang pasar yang lebih besar bagi penjualan mobil bekas. Selain itu, adanya kebijakan menurunkan harga BBM. Tak heran, bila Holomoan Fischer, General Manajer diler mobil bekas Mobil88 menyebut, perusahaannya mematok kenaikan penjualan sebanyak 15% pada tahun ini ketimbang tahun lalu yang berhasil menjual sekitar 25.000 unit mobil bekas. Anak unit usaha Astra Group ini, akan menggenjot penjualan dengan menambah dua diler lagi di wilayah Jabodetabek. Herjanto Kosasih, Senior Manajer
reviewweekly 02 Tahun VI | 22-28 Agustus 2016
Bursa Mobil Bekas WTC Mangga Dua, menyebut kenaikan harga LCGC menjadi peluang buat pasar mobil bekas. Meski pasar bergerak positif, namun rasa waswas masih menghantui, lantaran para pemegang merek masih mengiming-imingi diskon untuk mobil baru. Jadi, Herjanto hanya berani mematok kenaikan penjualan tahun ini di angka 35.000 unit. Toh, rasa waswas para pelaku bisnis mobil bekas ini tak cuma itu saja. Soalnya, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama saat ini tengah mengkaji pembatasan usia mobil di jalan menjadi sepuluh tahun. Jika ini terjadi, bukan tidak mungkin, pasaran mobil bekas bakal anjlok lagi. Alhasil, kata Ketua Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia Jongkie Sugiarto, konsumen akan mencari mobil bekas yang berusia di bawah sepuluh tahun. Sementara mobil yang di atas sepuluh tahun bakal tak dilirik. “Saat ini rata-rata mobil bekas yang dijual di Jakarta masih berumur antara tiga sampai lima tahun, jadi tidak terlalu besar imbasnya,� kata Jongkie. n
21
Profil
TS Kalyanaraman
Sukses karena Jujur Meski mewarisi bisnis keluarga, Kalyanaraman sukses membangun bisnis sendiri. Berorientasi pada kepuasan pelanggan, adalah kunci suksesnya. TEKS Sri Wulandari foto Riset
22
reviewweekly 02 Tahun VI | 22-28 Agustus 2016
Profil
D
i India, nama TS Kalyanaraman begitu populer. Dialah, pengusaha sukses dan menjadi miliarder dengan kekayaan sebesar US$ 1,24 miliar. Bahkan, namanya tertera sebagai pengusaha kaya di urutan 87 di India versi Majalah Forbes. Lewat bendera Kalyan Jewellery, perusahaan milik keluarganya, yang menjadi bagian dari Kalyan Group, TS Kalyanaraman berhasil memikat peminat perhiasan dengan penjualan terbesar di seluruh India. Meski berakar dari perusahaan keluarga, namun Kalyanaraman menolak bila disebut kesuksesannya berkat warisan keluarga. Dia mengaku, untuk mencapai tangga sukses seperti saat ini, dia memulai bisnisnya sendiri. Dia mulai mendirikan toko perhiasan pertamanya bernama Kalyan Jewellers di Thrissur Kota pada 1993 dengan bermodal Rs 75 lakh. Modal sebesar Rs 50 lakh dirogoh dari kantong pribadinya. Sisanya didapat dari pinjaman bank. Dalam waktu singkat, dia berhasil memperluas bisnisnya dengan membuat 61 gerai di seluruh India Selatan. Saat ini, Kalyan Jewellery menjadi salah satu jaringan terbesar soal penjualan perhiasan di India. Pada tahun pertama beroperasi, Kalyanaraman Jewellery berhasil membukukan omzet Rs 60 crore. Bakat berbisnis sudah dimiliki Kalyanaraman sejak kecil. Ditambah darah bisnis dari keluarganya secara turun temurun melahirkan sosok pengusaha tangguh bagi Kalyanaraman. Di usia masih 12 tahun, dia telah bergabung bersama sang ayah berjualan tekstil secara grosir. Sebagai anak tertua di keluarga, Kalyanaraman diberikan tugas lebih banyak dibandingkan saudara-saudaranya. Alasannya, Kalyanaraman akan dipersiapkan menjadi pucuk pimpinan perusahaan di kemudian hari. Ketika ayahnya menginginkan dia meneruskan bisnis testilnya, Kalyanarama menolak. Dia bilang, dia punya mimpi sendiri. Dia ingin menjadi pengusaha dengan upayanya sendiri. Maka tak heran, selepas menempuh pendidikan bisnis di Sree Kerala Varma Tinggi, Kalyanaraman memilih berjualan perhiasan dan melepas bisnis keluarganya. Bisnis perhiasan menjadi pilihan karena, menurut budaya India, perhiasan bagi wanita amat penting layaknya identitas diri. Asal tahu saja, di India, perhiasan selalu dikaitkan dengan kekayaan, kekuasaan, dan status. Dia melihat bisnis perhiasan adalah peluang yang menarik. Dan, prediksinya tak salah. Bisnis perhiasannya laris manis. Dengan disain yang yang eksklusif, perhiasannya diburu banyak kolektor. Kalyanaraman menonjolkan desain yang sempurna dengan potongan perhiasan modern tapi tidak meninggalkan kesan tradisional pada seluruh perhiasannya. Untuk melengkapi eksklusifitasnya, semua berlian dan perhiasan yang diproduksi Kalyan Jewellery memiliki sertifikat yang diakui internasional. Jangan heran pula, jika Kalyan berhasil menembus pasar internasional. Negara di timur tengah seperti Abu Dhabi, Dubai, dan Sharjah di Uni Emirat Arab, Al Khor, Al Rayyan, Al Wakrah dan Doha di Qatar, hingga Kuwait.
Jewellery untuk menggaet konsumen. Dalam setahun, anggaran promosi mencapai US$ 14 juta. Anggaran sebesar itu menjadi salah satu yang terbesar yang dikeluarkan oleh perusahaan di India. Kunci kesuksesannya yang lain karena Kalyanamaran selalu menerapkan kejujuran dalam bisnisnya. Baginya, jika perusahaan jujur maka konsumen tidak ragu untuk membeli emas yang ia jual. Dia juga membuat terobosan dengan memberi penghargaan kepada pelanggan setia Kalyan Jewellery. Sejumlah program loyalitas konsumen ia buat dengan imingiming hadiah yang memikat konsumen. Kalyan Jewellery juga menyediakan layanan asuransi emas sampai skema pembelian emas secara kredit yang sebelumnya tidak dikenal di penjualan emas India. Sikap hormat pada pelanggan pun terus ditekankan pada karyawannya agar para konsumen tak lari ke toko lain. Pria yang kini berusia 64 tahun ini memegang teguh prinsip ayahnya dalam menjalankan bisnis yakni jujur dan bertanggung jawab. Ia tak mau merugikan apalagi sampai menipu para pelanggannya. Siapakah tokoh yang paling dia kagumi? Tanpa ragu Kalyanaraman menunjuk ayahnya. Dia bilang, ayahnyalah yang menjadi guru pembimbing dan memberikan pengetahuan bisnis kepada Kalyanaraman. Idenya untuk merintis bisnis perhiasan pun dimulai dari keinginan ayahnya. Dari sang ayah, ia belajar bahwa pelanggan adalah raja dan tanpa mereka bisnis yang dijalankan tidak akan bertahan lama. Kini Kalyanaraman bisa tersenyum senang. Pasalnya, kedua anak laki-lakinya, Rajesh Kalyanaraman dan Ramesh Kalyanaraman bersedia membantu dirinya mengelola bisnis. Rajesh pun, ditugasi mengurus pembelian dan keuangan perusahaan. Sementara untuk urusan penjualan dan pemasaran menjadi lahan yang digarap Ramesh. Yang menarik, pada 2014, sebuah private equity asal Amerika Serikat Warburg Pincus membeli 12% saham perusahaan tersebut sebesar Rs 1.200 crore. Dana tersebut digunakan untuk melakukan sejumlah ekspansi di berbagai tempat. n
PROMOSI DAN PROMOSI Apa rahasia suksesnya? Itu karena Kalyan berani mengeluarkan uang besar demi keperluan promosi. Sederet aktor dan aktris papan atas Bollywood tercatat menjadi duta Kalyan
reviewweekly 02 Tahun VI | 22-28 Agustus 2016
23
Kepala PPATK Agus Santoso mengatakan lembaganya menemukan aliran dana mencurigakan terkait dengan jaringan narkoba Freddy sebesar Rp 3,6 triliun. TEKS Dita Pertiwi Foto Dok. Review, Riset
24
reviewweekly 02 Tahun VI | 15-22 Agustus 2016
Freddy Budiman di LP Batu, Nusakambangan.
F
reddy Budiman memang sudah terbujur kaku di dalam liang lahat di pemakaman Kalianak, di Jalan Demak, kota Surabaya, Jawa Timur, sejak Jumat (29/7) lalu. Namun, cerita pengedar narkotika jenis ekstasi dan shabu-shabu buatan China itu rupanya belum mati. Kalimat-kalimat yang diucapkan Freddy Budiman di Lembaga Pemasyarakatan Batu, Nusakambangan pada tahun 2014 lalu kini berkumandang kembali. Pengakuan Freddy kepada Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) Haris Azhar di hadapan Kepala LP Batu, Liberty Sitinjak, dua rohaniawan dan narapidana John Kei itu kini menghantui para oknum perwira dan pejabat di jajaran Polri, TNI serta Ditjen Bea Cukai yang pernah bersinggungan dengan pria yang meninggal di usia 37 tahun tersebut. Soalnya, Freddy Budiman mengungkapkan bagaimana dirinya memanfaatkan jaringan oknum polisi, tentara dan petugas Bea Cukai untuk mengamankan impor pil ekstasi dari China. “Mereka minta imbalan dengan turut memesan seharga Rp 10 ribu sampai Rp 30 ribu per butir. Karena biaya produksi hanya Rp 5 ribu per butir, tetapi harga pasarannya Rp 200 ribu – Rp 300 ribu per butir, tidak masalah untuk berbagi untung dengan pihak-pihak di instansi tertentu,” kata Freddy. Pria kelahiran Surabaya itu mengaku sudah memberikan uang suap kepada oknum-oknum di Badan Narkotika Nasional (BNN) sampai Rp 450 miliar, serta menyogok pejabat tertentu di Mabes Polri senilai Rp 90 miliar, untuk melancarkan penyelundupan narkotika pada periode 2011-2013. Bahkan, Freddy Budiman membanggakan dirinya, karena pernah dikawal oleh seorang jenderal TNI saat membawa narkotika selundupan di dalam kendaraaan TNI berplat nomor bintang dua dari kota Medan, Sumatera Utara ke Jakarta. Sayangnya, Freddy Budiman tidak menjelaskan siapa nama jenderal TNI yang katanya berdinas di Pulau
reviewweekly 02 Tahun VI | 15-22 Agustus 2016
Sumatera pada 2011-2013 tersebut. Freddy juga tidak mengungkapkan siapa oknum di BNN dan Mabes Polri. Namun, Wakil Ketua Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Agus Santoso mengatakan lembaganya menemukan aliran dana mencurigakan terkait dengan jaringan narkoba Freddy sebesar Rp 3,6 triliun. “Iya, betul, kami menemukan dugaan tersebut,” ucap Agus, 12 Agustus lalu. Menurut Agus, dugaan aliran dana tersebut sudah lama ditemukan PPATK. Saat ini, ujar dia, laporan transaksi keuangan mencurigakan tersebut sudah diserahkan kepada BNN. “Sudah ditindaklanjuti dengan penyidik BNN. Silakan cek ke BNN,” tuturnya. Agus menolak membeberkan siapa saja yang ada dalam catatan transaksi mencurigakan tersebut. Dia juga tidak bisa memastikan dalam data tersebut ada rekening atas nama Freddy. Sebab, kata dia, ada kemungkinan Freddy menggunakan rekening dengan nama orang lain
Profil Negara Inggris
Haris Azhar saat konferensi pers.
25
Sabu-sabu hasil tangkapan petugas BNN.
dalam menjalankan bisnis narkobanya dari balik jeruji. Agus juga membenarkan bahwa lembaganya tidak menyerahkan data temuan transaksi mencurigakan tersebut kepada kepolisian. “Karena kami melihat ini kasus narkotik, maka kami serahkan kepada BNN, bukan kepada Polri,” ujarnya.
SAMPAI RP 360 TRILIUN Perputaran uang di bisnis haram ini memang terasa manis. BNN mengungkapkan setiap tahun perputaran uang narkoba di Indonesia mencapai Rp 40 triliun lebih. “Indonesia menyumbang 40% lebih bagi peredaran narkoba di wilayah ASEAN. Di ASEAN, putaran uangnya mencapai Rp 110 triliiun tiap tahun. Kalau Indonesia sumbang 40%, berarti sekitar Rp 40 triliun lebih,” kata Komisaris Besar (Pol) Sumirat Dwiyanto, saat masih menjabat Kepala Humas BNN kepada majalah ini dua tahun lalu. Namun, Ketua Umum Gerakan Nasional Anti Narkotika (Granat) Henry Yosodiningrat dalam wawancara dengan majalah ini tiga tahun lalu punya hitungan yang lebih fantastis. Hitungan Henry begini. Saat ini ada sekitar 5 juta orang Indonesia sebagai pengguna narkoba. Kalau setiap hari mereka rata-rata mengeluarkan Rp 200 ribu untuk membeli barang haram ini, maka dalam satu hari ada transaksi Rp 1 triliun. “Kalau dikalikan 30 hari, sebulan Rp 30 triliun. Kalau dikalikan satu tahun berarti Rp 360 triliun,” katanya. Kalau benar, itu tentu angka yang sangat luar biasa. Bayangkan, nilai transaksi itu melebihi subsidi untuk energi yang dalam APBN 2015 mencapai Rp 344,7 triliun. Atau uang itu bisa dipakai untuk membeli puluhan jet tempur Sukhoi 30MK2 guna mengamankan wilayah NKRI. Itulah mengapa, para bandar dari luar berbondong-
26
bondong masuk ke sini. Mereka berasal dari China, Iran, Malaysia, Taiwan, India, dan Filipina. “Sekarang ini, yang paling banyak muncul itu dari Iran, China, dan Malaysia,” ujar Sumirat. BNN mencatat, jalur pengiriman narkotika ke Indonesia berasal dari daerah-daerah produsen terkemuka di dunia. Melalui Kuching, Malaysia, narkotika terus masuk ke Indonesia melalui perbatasan Entikong ke Pontianak dan Jakarta. Juga melalui Nunukan ke Tarakan atau kota-kota lain di Sulawesi yang mempunyai hubungan transportasi dari Nunukan. Belakangan, narkotika itu dibawa melalui jalur laut. Menurut Sumirat, Indonesia memiliki garis pantai sepanjang 81.000 kilometer lebih. Dari garis pantai sepanjang itu, hanya ada 250 pelabuhan resmi. “Sisanya, ribuan yang tidak resmi. Ini tempat-tempat rawan,” katanya. Itulah sebabnya, jalur laut menjadi pilihan utama para sindikat narkotika memasukkan barang haramnya ke Indonesia. “Kalau pedagang besar itu pasti menggunakan jalur laut. Tapi yang kecil di bawah enam kilo itu biasanya mengunakan pelabuhan udara. Berdasarkan pengalaman kita, penyelundupan narkoba melalui jalur laut itu minimal 40 kilogram,” ujar Irjen Polisi Anang Iskandar, Kepala BNN. Peredaran narkoba di Indonesia sudah mendekati lampu merah. Saat ini, peredaran narkoba sudah tidak mengenal latar belakang. Di sana ada pelajar, politisi, pengacara, artis, jaksa, polisi, TNI, termasuk juga kalangan wartawan. Ironisnya lagi, orang begitu mudah membelinya. Saat ini, tidak satu pun kabupaten/kota di Indonesia yang bersih dari narkoba. Peredarannya semakin sistematis. Karena itu, BNN terus menggalang kerja sama bilateral antarnegara dan Angkatan Laut untuk menutup barang haram tersebut masuk. Semoga berhasil. n
reviewweekly 02 Tahun VI | 15-22 Agustus 2016
Lewat Ponsel, Mereka Mengendalikan Narkoba Penjara bukan lagi tempat menakutkan bagi para bandar narkoba. Di dalam sel, mereka masih bisa menjalankan dan mengendalikan bisnis barang haramnya. Kalau dulu mereka masih menyimpan narkoba di dalam penjara dan menyimpan uang di rekeningnya, kini semuanya sudah berubah. Mereka menjalankan bisnisnya mirip perusahaan penyedia barang. Di dalam penjara para bandar itu terlihat bersih. Maklum saja, semua barang dagangannya dipindahkan ke luar. Mereka juga membuka rekening bank atas nama orang lain. Tentu saja, orang yang dipercaya sebagai kasir. Transaksi pun dilakukan di luar. Yang terpenting, yang bisa pegang oleh para bandar narkoba di dalam penjara adalah telepon seluler dan jaringan internet. Lewat ponsel dan internet ini, para bandar bisa leluasa mengendalikan jaringannya, baik lokal maupun internasional. Mereka bisa mengatur distribusi dari dalam penjara. Setelah transaksi selesai, si bandar langsung bisa mengecek melalui e-banking. Penggunaan ponsel di dalam penjara bukan lagi cerita semu. Mereka yang berkantong tebal bisa dengan leluasa menggunakan alat komunikasi canggih ini. Lihat saja Pony Tjandra, terpidana atas kepemilikan 57.000 butir ekstasi. Meskipun mendekam di LP Cipinang, Pony masih dapat menjalankan dan mengendalikan bisnisnya di luar. Di luar penjara, sejumlah bandar narkoba
terus mengirim uang ke belasan rekening milik Pony yang nilainya mencapai Rp 600 miliar. Melalui bisnisnya itu, Pony mampu memiliki aset berjumlah fantastis. Bahkan, Pony mampu memberikan uang sebesar Rp 100 juta kepada keluarganya tiap bulan. Namun, modus yang dijalankan Pony berhasil dibongkar setelah polisi menciduk Edy, Irsan
alias Amir dan Ridwan alias Johan Erick pada Oktober 2014. Tiga orang inilah yang mentransfer uang ke rekening Pony. Sebenarnya, sejak tahun 2006 Pony sudah mendekam di Nusakambangan. Sekitar bulan Juli 2014 ia dipindahkan ke LP Cipinang. Dia divonis 20 tahun penjara karena memiliki 57.000 ekstasi tadi. n
Pony Tjandra.
reviewweekly 02 Tahun VI | 15-22 Agustus 2016
27
foto: MediaIndonesia.com
Para napi di dalam penjara.
Suasana razia polisi di sebuah diskotik.
Karena Indonesia Pasar Besar Harga jual yang tinggi telah mendorong para bandar berduyun-duyun memasukkan narkoba ke Indonesia. TEKS Dita Pertiwi Foto Riset
W
ong Chi Ping kini sedang menunggu eksekusi mati. Gembong penyelundup sabu sebanyak 862,603 kg itu pada November tahun lalu dijatuhi hukuman mati oleh Pengadilan Negeri Jakarta Barat. Hakim menilai Surya Wijaya alias Wong Chi Ping merupakan kejahatan narkotika dan harus di hukum mati. Sebelumnya tanggal 5 Januari 2015 Wong Chi Ping ditangkap oleh petugas Badan Narkotika Nasional (BNN). Dia kedapatan menyimpan sabu sebanyak 862,603 kg yang diselundupkan dari Guangzho, China melalui jalur laut. Di tengah laut, para pembawa barang haram ini dijemput kapal kecil. Dengan kapal kecil ini, barang dibawa menuju Pelabuhan Dadap, Tangerang. Dari Pelabuhan Dadap, barang tersebut dimasukkan ke dalam mobil boks, lalu dibawa ke kawasan Lotte Mart Taman Surya, Kalideres, Jakarta Barat. Saat akan melakukan transaksi lewat cara pertukaran mobil, sejumlah
28
petugas BNN langsung menyergap. Ketika mobil boks dibuka, sabu itu ternyata dikemas di dalam karung plastik putih. Setiap karung diisi dengan kopi kemasan. Ini menjadi satu cara untuk mengecoh aparat yang sewaktu-waktu bertemu di tengah jalan. Cara yang dilakukan komplotan ini hampir mirip dengan apa yang dilakukan sindikat pembawa 150 kg sabu yang digerebek BNN akhir November 2014 di Muara Karang, Pluit, Jakarta Utara. Sabu sebanyak 150 kg tersebut dikamuflasekan dengan manisan agar tidak tercium anjing pelacak. BNN sudah mengincar komplotan Wong Chi Ping selama tiga tahun lebih. Tak hanya BNN, komplotan ini juga diburu oleh aparat dari Hong Kong, Malaysia, Filipina, Tiongkok, Thailand, dan Myanmar. Kalau transaksi ini berhasil, komplotan Wong Chi Ping akan meraup uang yang sangat besar. Maklum saja, harga sabu di pasaran Indonesia cukup menggiur-
reviewweekly 02 Tahun VI | 15-22 Agustus 2016
barang bukti narkoba yang disita.
kan, mulai dari Rp 1,7 juta sampai Rp 2,1 juta per gram atau Rp 1,7 miliar sampai Rp 2,1 miliar per kg. Sementara harga jual di daerah asal pengiriman yang masuk ke Indonesia, hanya berkisar Rp 100 juta per kg. Jadi, kalau komplotan ini berhasil menjual 862 kg sabu, mereka bisa mengantongi sampai Rp 2 triliun lebih. Wow. Inilah yang membuat jaringan narkotika internasional tak henti-hentinya memasukkan barang haram tersebut ke Indonesia. Dengan jumlah penduduk mendekati 250 juta jiwa, para bandar barang mematikan ini membidik warga berusia 20-60 tahun sebagai konsumen potensial. Para penikmat barang haram ini beragam kelas, mulai dari masyarakat bawah sampai selebriti dan pesohor dunia hiburan. Dan, sudah banyak pula selebriti hiburan berurusan dengan aparat hukum terkait masalah ini.
DITIRU KARENA TERKENAL Contohnya penyanyi Fariz RM. Dia sudah dua kali ditangkap. Penangkapan itu membuat panggung hiburan geger. Sebab sebelumnya, Kabul Basuki alias Tessy Srimulat ditangkap Direktorat Tindak Pidana Narkotika Bareskrim Polri atas kepemilikan narkoba jenis sabu. Sebelum Fariz dan Tessy, sederet artis sudah lebih dulu mendekam di penjara. Artis dan narkoba memang hidup dalam dunia penuh gemerlapan. Para bandar menyadarinya. Karena tingkah lakunya kerap ditiru sebagian publik, kalangan
reviewweekly 02 Tahun VI | 15-22 Agustus 2016
artis kemudian menjadi target utama untuk digarap. Para bandar berharap, jika si artis sudah memakai narkoba, penggemarnya akan mengikuti. “Jadi, sekali dayung beberapa pulau terlampaui,� kata Komisaris Besar Sumirat Dwiyanto, Juru Bicara BNN saat itu. Kalangan artis memang seperti lahan empuk. Mereka tak pernah kering menerima order. Di saat pengusaha kehabisan proyek, artis malah kebanjiran order. Rumahrumah produksi, stasiun televisi, dan produser film tetap rajin mencetak dan menayangkan sinetron serta film. Di dunia sinetron, misalnya. Banyak cerita tentang besarnya honor yang diterima para pelakon sinetron yang membuat awam berdecak. Seorang artis top bisa menerima lebih Rp 35 juta per episode. Padahal, untuk sebuah cerita berseri, satu judul sinetron bisa mencapai 30 episode. Tak jarang pula artis beken main di dua atau tiga sinetron sekaligus. Tak cuma artis sinetron yang diguyur duit. Beberapa artis film, penyanyi papan atas, atau grup band kesohor pun demikian. Itulah kenapa, para bandar narkoba sangat tergiur menggarap kalangan ini. Maklum, dengan honor yang begitu tinggi, artis bisa membeli apa saja. Apalagi, mengonsumsi narkoba sudah dianggap bagian dari gaya hidup mereka. Namun, itu bukan berarti bahwa semua artis doyan mengonsumsi narkoba. Masih banyak di antara mereka memanfaatkan kelebihan duitnya untuk hal-hal positif. Tukul dan Sule, misalnya. Mereka membangun berbagai usaha agar bisa mempekerjakan saudara dan teman-temannya yang masih menganggur. Selain Tukul dan Sule, tentu masih banyak lagi artis yang tak ingin menjadikan narkoba sebagai gaya hidup. “Saat kita ada, ingat saat kita lagi enggak ada,� kata seorang komedian kepada majalah ini. n
artis yang ditangkap karena narkoba.
29
MAKRO Struktur Pertamina
Upaya Menggusur Dwi Surat Dewan Komisaris Pertamina yang mengusulkan perubahan struktur di BUMN migas tersebut dicurigai untuk melengserkan Dwi Soetjipto dari kursi Direktur Utama Pertamina.
S
TEKS Lucky Benyamin Foto Erbhayu, Riset
urat itu dikirim hari Senin, 8 Agustus 2016 oleh Dewan Komisaris PT Pertamina kepada Menteri BUMN Rini Soemarno. Judulnya: ‘Usulan Perubahan Struktur dan Penambahan Anggota Direksi Pertamina’. Surat ini diteken oleh Komisaris Utama Tanri Abeng, Wakil Komisaris Utama Edwin Hidayat Abdullah, dan komisaris
lainnya, yakni Sahala Lumban Gaol, Suahasil Nazara, dan Widhyawan Prawiraatmadja. Dalam salinan surat yang dimiliki majalah ini, Dewan Komisaris Pertamina mengusulkan penambahan dua direksi, yakni Wakil Direktur Utama Hilir dan Energi Baru Terbarukan (EBT) dan Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia. Wakil Direktur Utama akan bertindak selaku Chief Operating Officer (COO) pada sektor hilir dan EBT. Posisi ini sekaligus memimpin dan mengkoordinasikan Direktur Marketing dan Retail, Direktur Pengolahan dan Senior Vice President EBT. Selain itu, bertanggung jawab secara keseluruhan atas kinerja operasional dan finansial pada sektor hilir, seluruh kilang eksisting dan pemanfaatan EBT. Wakil direktur utama ini turut bertanggung jawab memimpin dan mengawasi pelaksanaan kebijakan dan keputusan direksi dalam kegiatan usaha hilir dan EBT dengan mempertimbangkan aspek risikonya. Termasuk mengelola dan mengoptimalkan upaya-upaya operasi hilir secara terintegrasi. Kewenangannya juga mencakup mengkoordinasikan kebijakan atau strategi bisnis anak-anak perusahaan yang berada di bawah lingkup hilir dan EBT dengan Direktur Marketing &
Dirut Pertamina Dwi Soetjipto (sedang menunjuk-depan) ketika mengunjungi Terminal BBM Pertamina Teluk Kabung, Sumatera Barat: Ada yang terganggu kenyamanannya.
30
reviewweekly 02 Tahun VI | 22-28 Agustus 2016
MAKRO Struktur Pertamina
Pekerja mengecek truk tangki pembawa bahan bakar gas di Kantor Pusat Pertamina: Pertamina harus dibersihkan.
Retail, Direktur Pengolahan, dan SVP EBT. Sementara Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia memiliki sembilan tugas dan kewenangan. Intinya, direktur baru tersebut memimpin dan mengarahkan kegiatan megaproyek pengembangan berskala nasional di sektor pengolahan dan petrokimia. Megaproyek ini mengacu kepada Peraturan Presiden No. 3 Tahun 2016, seperti kilang minyak Tuban, Bontang dan beberapa proyek peningkatan kapasitas kilang lainnya. Alasan Dewan Komisaris mengusulkan seperti itu karena semakin kompleks dan mengguritanya bisnis Pertamina, antara lain sejumlah megaproyek pengembangan berskala nasional di sektor pengolahan dan petrokimia. Saat surat itu dikirim, Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto sedang berada di Iran. Dwi berada di Iran untuk menandatangani kerja sama pengelolaan blok minyak dan gas bumi (migas) dengan perusahaan minyak milik negara tersebut. Di Iran, Dwi didampingi Direktur Hulu Pertamina Syamsu Alam dan tim dari Upstream Business Development Pertamina. Tiba di Jakarta tanggal 10 Agustus, Dwi yang ditanya wartawan mengatakan ia belum mengetahui usulan dari Dewan Komisaris tersebut. “Jangan tanya saya. Tanya pemegang saham,” katanya usai acara “The 4th Indonesia International Geothermal Convention and Exhibition (IIGCE) 2016” di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta. Anehnya, tiga hari setelah surat Dewan Komisaris itu dikirim, pihak Kementerian BUMN belum merasa menerima. “Belum tahu dan belum bisa berkomentar, Bu Menteri (BUMN Rini Soemarno) juga saya rasa belum bisa komentar akan hal itu,” ujar Imam usai menghadiri seminar realisasi pembentukan holding di Jakarta, Kamis (11/8). Menurut Imam, kalaupun surat usulan bernomor 031/K/ DK/2016 telah sampai ke Kementerian BUMN, pihaknya akan mempelajari terlebih dahulu susunan direksi yang diusulkan Dewan Komisaris. “Harus dilihat dulu formatnya seperti apa,”
reviewweekly 02 Tahun VI | 22-28 Agustus 2016
tandas Imam. Ada apa di balik usulan ini? Sejumlah kalangan mencurigai usulan tersebut sebagai bagian dari upaya ‘melengserkan’ atau ‘menjepit Dwi sebagai Direktur Utama Pertamina. Kecurigaan itu muncul karena saat surat tersebut dikirim, Dwi sedang berada di luar negeri. Kemudian pembahasan perubahan struktur direksi tersebut tidak melibat Dewan Direksi. Keanehan lain, kapan Widhyawan Prawiraatmadja menandatangani surat usulan tersebut, karena dia ikut dalam rombongan Dwi ke Iran. “Bisa jadi perubahan struktur Pertamina ini diduga hanya sebagai jalan untuk menggeser Dwi atau setidaknya menjepit posisinya dengan rencana mengangkat Ahmad Bambang sebagai wakil dirut,” ujar Yusri Usma, Direktur Eksekutif Center of Energy and Resources Indonesia (CERI) kepada Eksplorasi.id. Ahmad Bambang saat ini menjabat Direktur Pemasaran Pertamina. Belakangan, memang beredar isu bahwa jabatan Direktur Utama Pertamina yang dipegang Dwi akan diganti. Selain Ahmad Bambang, ada nama Sofyan Basir, Direktur Utama PT PLN.
BERSIH-BERSIH DI PERTAMINA Asal tahu saja, sejak Dwi masuk ke Pertamina bulan November 2014, citra BUMN migas itu cukup beragam. Komplain kelangkaan BBM, harga mahal, tidak efisien, hingga sarang mafia. Sejak itu dia bertekad Pertamina harus dibersihkan. Maklum, transaksi yang dikelola Pertamina 2025 kali transaksi di PT Semen Indonesia Tbk yang juga pernah dinahkodainya. Itulah sebabnya, langkah pertama yang dilakukan Dwi adalah membubarkan anak perusahaan Pertamina Energy Trading Limited (Petral) yang berkantor di Singapura. Pasca pembubaran Petral, Pertamina bisa hemat Rp 250 miliar per hari dari transaksi hariannya yang mencapai Rp 1,7 triliun. Total penghematan dari pembubaran Petral mencapai US$ 608 juta di tahun 2015.
31
MAKRO Struktur Pertamina Selain itu, Dwi juga melakukan bersih-bersih pada praktik backing kapal sehingga looses dan kini terjadi efisiensi US$ 255 juta. Lalu dari revitalisasi integrated supply chain (ISC) bisa efisiensi sebesar US$ 208 juta dan sentralisasi procurement dapat dihemat US$ 90 juta. Yang tak kalah pentingnya, menurut Dwi, Pertamina juga tengah membersihkan aset-aset tanah dan gedung miliknya yang dikuasai pihak ketiga, atau direkayasa orang dalam untuk dikuasai pihak luar. Berdasarkan data Asset Management Pertamina, sedikitnya ada 10 aset yang sedang dalam upaya penguasaan kembali oleh Pertamina. “Saya kira kita perlu ngecek lagi kontrak kita dengan pihak ketiga terkait penggunaan infrasrtuktur Pertamina,” tegas Dwi. Dalam dokumen yang dimiliki majalah ini, dari ke-10 aset tersebut jika dihitung dengan harga kekinian nilainya mencapai Rp 6,42 triliun. Dwi menyadari bersih-bersih yang dilakukannya akan menganggu beberapa pihak. “Kalau ada yang tidak suka, wajar. Tapi akan kita hadapi,” katanya kepada Majalah Forum.
JADI SAPI PERAHAN Sudah menjadi rahasia umum, selama ini Pertamina menjadi sapi perahan para politik busuk dan pengusaha hitam. Pernyataan soal sapi perah, bahkan pernah disampaikan oleh Karen Agustiawan, Dirut Pertamina periode
2009-2014. Karen menyampaikannya, saat diperiksa sebagai saksi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam kasus dugaan penerimaan hadiah bagi anggota Komisi VII DPR terkait aktivitas di Kementerian ESDM, pada 27 Januari 2014. Karen menjadi saksi untuk tersangka Waryono Karno, Sekjen Kementerian ESDM. Dalam kesaksiannya, Karen membantah pernah memberikan uang THR melalui Rudi Rubiandini, mantan Ketua SKK Migas. “Tidak sepeser pun uang yang saya berikan ke Komisi VII,” kata Karen. Kalimat selanjutnya bahkan lebih tegas. “Selama saya sebagai dirut, itu tidak akan pernah terjadi. BUMN tidak akan dijadikan sebagai sapi perah. Selama saya sebagai dirut, Pertamina tidak akan jadi sapi perah,” tegas Karen. Menurut Rudi Alfonso, kuasa hukum Karen, kliennya selama menjabat Dirut Pertamina bahkan sering mendapat ancaman pemecatan. Ancaman didapat karena Karen kerap menolak memberikan apapun kepada siapapun. Termasuk buat anggota DPR. “Saya pastikan tidak ada pemberian (THR). Ibu ini sudah sering diancam untuk dipecat, karena dia tidak pernah melayani permintaan itu,” kata Rudi. Belakangan, Karen memilih menyatakan mundur dari Dirut Pertamina pada 1 Oktober 2014. Dia memilih pensiun dan ingin hidup tenang.
Icshanudin Noorsy, pengamat ekonomi, juga pernah mengatakan bahwa pemerintah perlu membebaskan Pertamina dari posisi sapi perahan. Tujuannya, agar menjadi perusahaan minyak multinasional. Ia bahkan menegaskan agar pemerintah bisa melepaskan Pertamina dari mafia minyak di tanah air. “Suka tidak suka, kita punya masalah besar. Kesalahan kita adalah menyamaratakan semua BUMN dan hanya menjadikan BUMN sebagai sapi perahan,” kata Icshanudin Noorsy dalam dialog bertema “Pertamina dalam Bisnis dan Politik”, beberapa waktu lalu. Pihak lain yang terang-terangan menyebut Pertamina sebagai sapi perahan tak lain Muhammad Said Didu, mantan Sekretaris Menteri BUMN. Menurutnya, ada tiga perusahaan BUMN paling rawan menjadi sapi perah. “Pertamina, PLN, dan asuransi. Tiga perusahaan itu paling rawan,” kata Said, pada Oktober 2012. Menurut Said, beberapa titik rawan di Pertamina yang biasa dijadikan obyek para pemeras tak lain masalah jual beli minyak, transportasi, service atau perbaikan, sludge kilang, dan kerjasama. “Pertamina mengelola uang Rp 1,5 triliun hingga Rp 2 triliun per hari, sangat besar,” katanya. Kini, ada surat ‘Usulan Perubahan Struktur dan Penambahan Anggota Direksi Pertamina’ yang dibuat oleh Dewan Komisaris Pertamina dan dikirim ke Menteri BUMN Rini Soemarno. Apakah surat tersebut mengandung unsur kepentingan? Wallahu a'lam. n
Kantor Petral di Singapura: Langkah pertama membubarkan Petral.
32
reviewweekly 02 Tahun VI | 22-28 Agustus 2016
MAKRO Struktur Pertamina
10 Aset Pertamina yang Dikuasai Pihak Lain D
alam dokumen yang dimiliki majalah ini, terdapat 10 aset Pertamina yang dikuasai pihak lain. Perinciannya sebagai berikut: 1. Aset di Jalan Daan Mogot km 14 berupa tanah seluas 6 hektar yang dikuasai oleh tiga pihak yang telah mensertifikatkan (SHM) senilai Rp 400 miliar. Bahkan ada satu pihak lagi yang tengah mengurus sertifikat di lahan yang sama di BPN Jakarta Barat. 2. Aset di Mekah yang dibeli oleh mantan Dirut Pertamina Ibnu Sutowo di masa lalu. Ada orang yang dipercaya di Mekah ditunjuk untuk menjual aset tersebut, namun uang hasil penjualan tanah seluas 1.300 meter di Mekah itu tidak diserahkan ke Pertamina, malah dimainkan saham Jabal Omar Development. Konon, harga saham itu kini berkisar Rp 250 miliar. Ada oknum di Pertamina mengatakan akan menyerahkan dana Rp 33 miliar untuk pribadi direksi agar masalah aset Mekah tidak diutak-atik. Namun direksi Pertamina tetap akan mengejar aset tersebut. Kalaupun dana senilai Rp 33 miliar itu masuk akan disetor ke kas Pertamina oleh direksi. 3. Aset di Cakung berupa tanah seluas 1 hektar. Pertamina membeli tanah itu dari Umar Syamdaru, namun belakangan dia mengaku seolah-olah belum melepas ke Pertamina dan mensertifikatkan tanah itu atas namanya. Bagian Manager Land Affairs Asset Management PT Pertamina membuat surat seolah-olah melawan, tapi settingan kasus itu agar tanah itu lepas kembali ke pemilik lama. Saat ini, tanah tersebut dalam pengamanan Mabes Polri. 4. Aset di Jalan Senopati berupa tanah seluas 1.973 meter2 dengan nilai Rp 395 miliar dikuasai pihak ketiga lewat modus sewa menyewa. 5. Aset Pertamina Foundation seluas 14,6 hektar di kawasan Simprug. Awalnya aset itu akan didivestasi, namun ada perselisihan siapa yang ber-
Kantor Pusat Pertamina.
hak mendivestasi. Dewan Komisaris Pertamina melarang direksi Pertamina menjual aset Pertamina Foundation, tapi Pertamina Foundation sendiri takut menjualnya. Maka atas legal option Jamdatun, PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) yang membantu menjual. Masih bersengketa. 6. Aset seluas 8 hektar di Bitung, Sulawesi Utara, berbatasan dengan Filipina. Aset ini sudah berulang kali disengketakan oleh pihak ketiga. Ada pemodal, ada kontraktor, dan ada juga pihak internal Pertamina. Namun Pertamina terus berupaya mengamankannya, bahkan sampai membentuk Tim Percepatan Penyelesaian Aset Bitung. Terakhir Pertamina meminta Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) untuk melakukan audit dan menyerahkan dokumen pendukungnya. 7. Aset di Simprug berupa tanah seluas 1.088 meter persegi di Jl. Arteri Pondok Indah, Kebayoran Lama. Tanah itu pada 12 Oktober 2011 dijual kepada Haposan Silalahi dengan nilai Rp 1,16 miliar, padahal harga NJOP tanah itu sebesar Rp 9,65 miliar. Namun berselang 2,5 bulan, pada 27 Desember 2011 Haposan menjual kepada Lydia Swandajani Setiawati seharga Rp 10,49 miliar. Atas permainan jual beli tanah ini, Staf Ahli Bidang Aset Pertamina Eko Djasa melaporkan para pihak ke Komisi Pemberatasan Korupsi (KPK) pada 10 April 2016 lalu dengan tuduhan persekongkolan yang merugikan Pertamina.
reviewweekly 02 Tahun VI | 22-28 Agustus 2016
8. Aset Perta Gas berupa proyek pembangunan gedung board of director PT Perta Gas di Jl. Ridwan Rais No. 3 Jakarta Pusat pada 1995. Namun proyek terhenti pada 1998 karena krisis moneter. Kontraktor PT Wahana Seno Utama (WSU) kemudian mengajukan tagihan ganti rugi proyek kepada direksi Pertamina saat itu sebesar Rp 152,18 miliar. Namun direksi Pertamina hanya menyanggupi Rp 37 miliar karena banyak spek yang belum sesuai, ditambah lagi dengan pertimbangan perhitungan jasa appraisal. Pihak PT WSU tidak bergeming, tagihan pun membengkak seiring berjalannya waktu menjadi Rp 300 miliar. 9. Aset berupa tanah seluas 291.400 m2 di Jalan Kapuk Pulo, Cengkareng, Jakarta Barat. Nilai tanah itu hari ini sekitar Rp 4 triliun, Pertamina meminta bantuan PT PPA untuk menjualkan aset tersebut. Namun ketika ada calon investor Suryadi Wongso berminat atas tanah tersebut, ada gugatan dari ahli waris Johannes Maurmans dan Salim bin Azis. Mereka minta penjualan tanah bersama mengingat kedua keluarga itu memiliki bukti kepemilikan atas sebagian tanah tersebut. Sementara Pertamina merasa tanah itu sepenuhnya milik perseroan. 10. Aset berupa tanah seluas 22.305 m2 di Jalan Abdul Muis No. 68 Jakarta Pusat. Ada pihak ketiga yaitu Ivone Felicia DS Intan yang juga mengakui tanah itu miliknya. Harga tanah tersebut kini senilai Rp 1 triliun. n
33
MAKRO Suaka pajak
Karena Batam Dekat Singapura Pulau di Batam akan dijadikan kawasan suaka pajak. Tapi Batam sedang bermasalah. TEKS Lucky Benyamin Foto Dahlan RP
S
ebentar lagi, Singapura bakal mendapat saingan baru dari negara tetangga, Indonesia dalam hal menaruh uang. Pemerintah Indonesia sudah memilih Pulau Batam sebagai kawasan khusus suaka pajak (tax haven) bagi para pengusaha. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan mengata-
kan, pemerintah tengah mempertimbangkan lokasi-lokasi yang akan dijadikan sebagai pulau tax haven. “Saya belum tahu pasti areanya. Tapi waktu itu memang sudah terpikir di sekitar Pulau Batam, apakah Pulau Rempang atau Bintan,” kata Luhut. Menurut Luhut, ide pembuatan pulau tax haven ini sangat bagus bagi perekonomian Indonesia. “Ini bagus untuk In-
donesia. Apalagi setelah adanya program tax amnesty,” tandas Luhut. Ide untuk membangun kawasan pulau tax haven pernah disampaikan oleh Bambang PS Brojonegoro saat masih menjabat Menteri Keuangan. Saat itu, Bambang mengungkapkan pemerintah akan mengembangkan Pusat Keuangan Offshore atau Offshore Financial Center (OFC) sebagai kawasan surga pajak. Tujuannya, menarik pulang aset-aset warga negara Indonesia yang banyak disimpan di luar negeri. Nantinya, OFC bisa menjadi wadah untuk menampung dana-dana milik individu maupun perusahaan asal Indonesia, yang selama ini dikelola oleh perusahaanperusahaan cangkang atau perusahaan yang dibentuk untuk tujuan tertentu. “Kekhususannya (OFC) itu untuk menampung (dana milik) perusahaan di Indonesia yang mempunyai bisnis di luar negeri. Jadi dia (pengusaha) boleh memiliki perusahaan di luar negeri tetapi base-nya di kita (Indonesia) saja,” ujar Bambang. Bambang menjelaskan, OFC akan menjadi area tax haven yang memberikan
Kawasan Batam: Surga pajak bagi para pengusaha.
34
reviewweekly 02 Tahun VI | 22-28 Agustus 2016
MAKRO Suaka pajak fasilitas serupa dengan yang ditawarkan Pulau Labuan, Malaysia. Salah satu insentif yang diberikan adalah keringanan pajak bagi investor yang besarannya masih akan diatur kemudian. Informasi saja, Malaysia telah memiliki pulau tax haven di bagian timur wilayah negeri Jiran itu sejak 1990. Pulau itu bernama Labuan. Di Labuan, tarif pajak yang dikenakan untuk perusahaan perdagangan sangat rendah, yakni hanya 3%. Sementara untuk perusahaan non-perdagangan tidak dikenakan pajak. Labuan sebagai offshore financial centre-nya Malaysia juga dilengkapi dengan bursa efek bernama Labuan Financial Exchange (LFX). LFX memungkinkan perusahaan untuk tercatat di bursa, penerbitan obligasi serta instrumen asuransi yang berbasis konvensional ataupun syariah.
TUMPANG TINDIH KEWENANGAN Sudah bukan rahasia lagi banyak orang kaya Indonesia menempatkan uangnya
di Singapura, Bermuda, British Virgin Islands, Cayman Islands, Guernsey, Jersey, Mauritius, dan Panama. Nama terakhir bahkan sempat menggegerkan republik ini lantaran ribuan WNI namanya tercantum sebagai klien Mossack Fonseca, firma hukum asal Panama. Berdasarkan data Kementerian Keuangan, ada 214.488 special purpose vehicle (SPV) dan 6.519 rekening di luar negeri milik WNI dan belum dicatatkan asetnya, dengan nilai lebih dari Rp 11.450 triliun atau setara dengan produk domestik bruto (PDB) Indonesia. Di Singapura saja banyak individu dan perusahaan asal Indonesia telah menempatkan dananya sebesar Rp 4.000 triliun. “Kita coba hitung separuhnya bisa masuk sini, dan diharapkan potensi penerimaannya Rp 100 triliun,” ujar seorang pejabat pejabat di Ditjen Pajak. Tentu saja, itu adalah potensi pajak yang luar biasa besarnya. Kalau uang sebanyak itu—taruhlah separuhnya—bisa ditarik masuk ke Indonesia, penerimaan pajak negara bisa menggelembung dan
reviewweekly 02 Tahun VI | 22-28 Agustus 2016
mampu menembus target pajak yang tahun ini sebesar Rp 1.539,1 triliun. Hanya saja, masalahnya, Batam sedang dirundung masalah serius, terutama buruknya iklim investasi akibat tumpang tindih kewenangan antara Pemerintah Kota Batam dan Badan Pengelola (BP) Batam. Selain itu, adanya benturan peraturan antara UU No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah dengan UU No. 36 Tahun 2000 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti UU No. 1 Tahun 2000 tentang Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas. Tumpang tindihnya kewenangan inilah yang membuat sejumlah investor asing berencana hengkang dari Batam. Nuryanto, staf ahli Mendagri yang juga mantan Pejabat Gubernur Kepulauan Riau beberapa waktu lalu pernah mengatakan soal ini “Persentasenya mencapai 30% dari total pabrik, karena Malaysia dan Vietnam tawarkan yang lebih baik,” katanya. Menurut Nuryanto, mayoritas investor yang bakal hengkang, berasal dari sektor otomotif dan elektronik. Dan, kemungkinan besar bakal merelokasi usahanya ke Malaysia atau Vietnam. Tentu saja, ini sangat mengkhawatirkan. Itulah sebabnya, pemerintah sudah berencana menaikkan status Batam sebagai Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas (Free Trade Zone Area) menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Selain alternatif menaikkan status Batam menjadi KEK, muncul opsi untuk mengkombinasikan antara Kawasan Perdagangan Bebas dengan KEK. Luasnya wilayah Batam menjadi pertimbangan. “Ada 12 kawasan di sana,” kata Nuryanto. Jika opsi ini dipilih, nantinya pengelolaan wilayah bisa dibagi-bagi. Misalnya, Kawasan Perdagangan Bebas diserahkan pihak Pemkot Batam, sedangkan pengelolaan KEK akan diserahkan ke dewan nasional kawasan ekonomi khusus dan dewan kawasan provinsi. Tentu saja diperlukan masa peralihan. “Lamanya tergantung, bisa dua bulan, setahun, tergantung terbentuknya,” kata Nuryanto. Mendagri Tjahjo Kumolo juga sudah menyatakan hal itu. “Ini semua untuk mempercepat investasi saja. Saya yakin jajaran pemerintah daerah akan melaksanakan rencana ini dengan sebaik-baiknya. Tentunya mempertimbangkan sisi stabilitasnya,” kata Tjahjo. n
35
Keuangan Suku bunga acuan
Selamat Datang Era Bun Mulai pekan lalu, BI mengubah formula suku bunga acuan bank dari BI rate menjadi BI 7-day repo rate. Tapi efektivitasnya masih perlu dibuktikan.
S
TEKS Bastaman Foto Antarafoto
ektor riil tampaknya akan segera berdenyut. Ini gara-gara Bank Indonesia (BI) mengganti formula suku bunga acuan bank dari BI rate menjadi BI 7-day repo rate, akhir pekan lalu. Maklum, selama ini, suku bunga bank mengacu pada BI rate yang saat ini dipatok di level 6,5%. Lebih tinggi ketimbang repo Surat Berharga Negara (SBN) berada di kisaran 5,5%. Nah, dengan ditetapkan BI 7-day repo rate sebagai bunga acuan bank, maka tingkat suku bunga deposito dan pinjaman pun berpeluang turun. Walhasil, kredit bank diharapkan mulai bisa mengucur dan memberi kesempatan kepada sektor riil untuk bergerak. “Kalau sektor riil bangkit, pertumbuhan ekonomi bisa lebih cepat,� ujar Mirza Adityaswara, Deputi Gubernur Senior BI. Bagi BI sendiri, perubahan formula suku bunga acuan ini dapat membuat operasi moneter menjadi lebih efektif. Sebab, tidak seperti sekarang, kendati BI rate telah dipangkas sebanyak tiga kali sejak awal tahun, likuiditas di masyarakat tidak serta merta langsung naik. Ini karena sebagian besar dana bank masih ngendon di SBI berjangka satu tahun. Artinya, bank harus menunggu beberapa bulan sebelum bisa menarik kembali dananya dari BI. Alhasil, seperti kita saksikan bersama, perekonomian tetap tidak menggeliat meskipun BI rate telah dipangkas. Sementara untuk memenuhi permintaan kredit baru, bank terpaksa menarik dana dari masyarakat dengan menawarkan suku bunga deposito tinggi dan iming-iming hadiah. Maka, tak usah heran bila bunga kredit pun tetap mahal. Demikian pula, ketika harga-harga cenderung tinggi, kebijakan menaikkan BI rate tak mampu mengurangi jumlah uang yang beredar secara signifikan. Soalnya, bank-bank yang likuiditasnya terbatas tentu akan berpikir seribu kali sebelum menempatkan dananya di SBI berjangka satu tahun. Kebijakan BI rate juga membuat biaya pengendalian moneter yang ditanggung BI menjadi mahal. Lain halnya jika suku bunga acuan bank berpatokan pada BI 7-day repo rate. Dalam menyedot likuiditas dan menekan inflasi, BI 7-day repo rate dipercaya akan lebih efektif ketimbang BI rate. Soalnya, dengan jangka waktu yang relatif pendek, bank tidak khawatir dananya akan mengendap di BI selama satu tahu. “Bagaimana pun, tetap lebih menguntungkan menyalur-
36
kan kredit dibandingkan dengan menyimpannya di SBI,� ujar seorang bankir swata. Pendek kata, dengan formula BI 7-day repo rate, bank sentral akan lebih mudah mengendalikan uang beredar di masya-
Daftar bunga deposito di sebuah bank: Tidak melulu tergantung pada dana deposito
reviewweekly 02 Tahun VI | 22-28 Agustus 2016
Keuangan Suku bunga acuan
unga Murah rakat. Dengan demikian, diharapkan inflasi lebih terkendali, kurs rupiah lebih stabil, dan perekonomian bisa lebih bergairah. Sebab, formula baru ini dipercaya akan mendorong bank lebih optimal dalam menjalankan fungsi intermediasi. Lebih
dari itu, penurunan suku bunga bisa mengurangi kredit bermasalah alias non performing loan (NPL).
MASIH BANYAK KENDALA Dan, yang lebih penting lagi, kini suku bunga acuan bank yang ditetapkan BI akan lebih mendekati bunga pasar yang terbentuk di Pasar Uang Antar Bank (PUAB) semalam (overnight atau O/N) yang berkisar 4,8% - 4,9%. BI pun, melalui mekanisme pasar terbuka, akan lebih mudah mengendalikan suku bunga PUAB O/N. Paling tidak, suku bunga PUAB O/N menjadi tidak bergerak terlalu liar. Jelas ini akan menguntungkan bank, terutama yang sering mengalami kesulitan likuiditas. Selama ini, karena bunganya fluktuatif, banyak bank harus membayar bunga terlalu mahal. Kondisi jelas kurang sehat. Nah, dengan formula BI 7-day repo rate, perbedaan suku bunga acuan bank dengan PUAB O/N menjadi tidak terlalu jauh, mungkin kurang dari 100 basis poin. Bandingkan selisih BI rate dengan PUAB O/N yang berkisar 150 hingga 200 basis poin. Dengan range yang tidak terlalu jauh, menurut Pahala N. Masury, Head of Finance & Treasury PT Bank Mandiri, kelak bank akan lebih aktif mencari pendanaan lewat reserve repo SBN (transaksi gadai). Paling tidak, Bank Mandiri sudah berancang-ancang akan lebih aktif mengail dana lewat reserve repo SBN. “Dengan demikian, kami tidak perlu lagi tergantung deposito berbunga tinggi,� ujarnya. Pertanyaannya sekarang, benarkah formula baru ini mampu menurunkan suku bunga bank? Itu yang masih harus ditunggu. David Sumual, Ekonom BCA, mengatakan bahwa ada beberapa masalah yang masih harus dibenahi. Salah satunya adalah pasar SBN yang yang dinilainya masih kurang dalam. Itu sebabnya, ia mengusulkan agar pemerintah memperbanyak variasi dan volume instrumen keuangan, terutama SBN bertenor di bawah satu tahun. Sandungan lainnya adalah defisit transaksi berjalan. Menurut David, karena devisa ekspor dan investasi langsung (direct investment) belum mampu menutup bolong defisit transaksi berjalan, maka kebijakan suku bunga riil (setelah dikurangi inflasi) positif masih tetap perlu dipertahankan. “Untuk menarik investasi portfolio,� ujarnya. Niat BI untuk menekan suku bunga bank juga bisa terbengkalai gara-gara masih tingginya kredit bermasalah. Sampai semester I, rata-rata NPL perbankan sudah mencapai 3,2%. Dan jangan lupa, hakikatnya BI rate maupun BI 7-day repo rate hanyalah rujukan yang sifatnya tidak memikat. Makanya, di India, suku bunga deposito bisa turun setelah kebijakan repo rate berumur 23 bulan. Sedang suku bunga kredit baru turun 32 bulan kemudian. Jadi, memang, jangan terlalu berharap suku bunga bank akan segera turun. n
Bagaimana pun, tetap lebih menguntungkan menyalurkan kredit dibandingkan dengan menyimpannya di SBI. reviewweekly 02 Tahun VI | 22-28 Agustus 2016
37
Keuangan Unitlink
Yang Ini Kian Menjanjikan Pada semester I tahun ini, pendapatan premi dan laba perusahaan asuransi jiwa melesat. Banyak yang percaya, sebagian besar sumbangan dari produk unitlink. TEKS Bastaman Foto Riset
M
engeruk untung sebesarsebesarnya memang impian para investor di bursa saham. Tapi, meraih impian seperti itu bukan perkara gampang. Maklum, pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) gampang-
gampang susah untuk ditebak. Sebagai contoh, lihat saja saham PT ICTI Jasa Prima. Setelah berbulan-bulan menjadi saham tidur, tiba-tiba saja di awal Agustus kemarin harganya melesat 34,53%. Tak jelas, apa yang membuat saham berkode KARW melesat sangat cepat.
Yang pasti, itulah yang kerap terjadi di bursa efek. Segalanya bisa terjadi, kendati hanya karena ada rumor atau isu. Perkara benarnya tidaknya isu yang berhembus, itu bukan soal penting. Bagi investor yang utama harganya naik dan bisa memperoleh untung besar. Hanya saja, bermain saham tampaknya kurang cocok bagi investor yang punya penyakit jantung. Maklum, selain bisa melesat tinggi, harga saham pun bisa tiba-tiba menukik. Tapi tenang, tak usah bingung. Sebab, masih banyak cara yang bisa dilakukan untuk mendapatkan return besar. Tipe investor jantungan mungkin cocok memilih unitlink, yakni produk asuransi jiwa yang dibalut dengan investasi. Dengan jurus seperti itu, kemungkinan meraih untung besar sangat terbuka dan tak perlu sport jantung karena ada jaminan asuransi jiwa. Manulife Dana Ekuitas Small-mid Capital USD, contohnya. Dalam tujuh bulan terakhir (Januari – Juli), unitlink berbasis saham ini mampu memberikan return hingga 25,56%. Angka tersebut
Manulife: Ikut menikmati kenaikan harga saham di bursa.
38
reviewweekly 02 Tahun VI | 22-28 Agustus 2016
Keuangan Unitlink
PT asuransi Jiwa Generali Indonesia: Kami yang pertama menerapkan solusi ARMS.
berarti di atas IHSG yang sampai saat ini tumbuh 9% lebih. Tingginya return yang diberikan Manulife Dana Ekuitas Small-mid Capital US$ tak lepas dari strategi Manulife Indonesia dalam mengelola dana nasabahnya. Perusahaan ini menginvestasikan 50% dana kelolaannya di saham-saham berkapitalisasi menengah (mid cap). Strategi ini terbukti cukup jitu. Sebab, di saat IHSG melambung tinggi, saham berkapitalisasi besar (big cap) sudah sulit bergerak. Lain halnya dengan saham berkapitalisasi menengah dan kecil (small cap). Saham-saham di kelompok ini justru bisa bergerak lincah sehingga mampu menghasilkan return tinggi. “Makanya, unitlink berbasis saham mid cap dan small cap cukup prospektif,” ujar Villia Wati, analis PT Infovesta Utama. Hanya saja, karena pergerakan sahamnya juga cukup fluktuatif, unitlink berbasis saham mid cap dan small cap memiliki tingkat resiko yang relatif tinggi. Angka yang lebih tinggi dicetak WAL Equity Fund. Produk unitlink terbitan PT Wanaartha Life ini mampu memberikan return 33,82% selama tujuh bulan terakhir. Tapi, jangan dilupakan, itu tidak berarti di masa depan hasilnya juga akan besar. Bisa jadi akan menurun atau sebaliknya. Yang jelas, bila investor menanamkan dananya dalam jangka panjang, hasil yang diperoleh akan lebih optimal. Besarnya keuntungan tadi, selain ditentukan oleh kepiawaian perusahaan asuransi dalam mengelola dana, sudah barang tentu tergantung juga pada pilihan si investor. Makanya, jika saham dianggap
bersiko, investor bisa memilik unitlink campuran atau pendapatan tetap yang sebagian dananya diinvestasikan di obligasi dan deposito.
BERKAH PASAR MODAL Untuk unitlink campuran, CIGNA Balance Dynamic Fund mungkin layak dilirik. Sebab, sampai Juli lalu, produk yang dikeluarkan perusahaan asuransi CIGNA ini mampu menghasilkan return hingga 35,07%. Sementara MNC Life Assurance Dinamin IRD, yang dikeluarkan oleh MNC Life, mampu memberikan keuntungan sampai 20,09%. Tapi jika Anda termasuk investor yang tidak mau mengambil risiko, mungkin bisa mencoba iPLAN Generali Indonesia. Soalnya, produk unitlink terbitan PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia ini menggunakan pengaman Auto Risk Management System (ARMS). Dengan adanya ARMS, nasabah bisa menentukan level untuk mengambil untung dan level aman agar tidak rugi. “Kami yang pertama menerapkan solusi ARMS,” ujar Edy Tuhirman, CEO PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia. Memang, seperti produk investasi lainnya, kemungkinan investasi unitlink untuk mengalami kerugian tergolong besar. Seperti yang terjadi di 2015. Menurut data PT Infovesta Utama, sepanjang tahun lalu unitlink berbasis saham rata-rata mencatat kerugian 12,5%. Bahkan Advance Commodity Syariah, terbitan Axa Mandiri, mencatat rugi 44,11% atau hampir separo dari dana kelolaannya. Tapi tahun ini keadaannya telah ber-
reviewweekly 02 Tahun VI | 22-28 Agustus 2016
ubah. Sebagian besar unitlink yang diterbitkan oleh perusahaan asuransi jiwa berhasil meraup keuntungan. Produk unitlink saham, misalnya, rata-rata menghasilkan return 14,12%. Sementara unitlink jenis campuran dan pendapatan tetap masing-masing menorehkan rata-rata return 11,1% dan 8,4%. Membaiknya kinerja unitlink ini ternyata berdampak cukup siginifikan pada pendapatan premi asuransi jiwa. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), sampai semester I – 2016, pendapatan premi asuransi jiwa mencapai Rp 61,17 triliun atau lebih tinggi 18,5% dibanding periode yang sama tahun 2015. Sementara pendapatan laba bersihnya meningkat 158% menjadi Rp 8,95 triliun. Sebuah prestasi yang mengagumkan. Menurut Hendrisman Rahim, Ketua Asosiasi Jiwa Indonesia (AAJI), kondisi pasar modal yang membaik menjadi pendorong kenaikan laba perusahaan asuransi jiwa. Maklum, saat ini sekitar 29% dana kelolaan perusahaan asuransi jiwa diinvestasikan di saham. “Kami optimis, hasil investasi di semester II akan tumbuh double digit,” ujarnya. Tak hanya hasil investasi, pendapatan premi unitlink pun diramal bakal meningkat pesat. Christine Setyabudhi, Ketua Bidang Komunikasi dan Hubungan Antar Lembaga AAJI, memperkirakan pendapatan premi unitlink akan tumbuh 10% - 12%. Sehingga, di akhir 2016, pendapatan premi unitlink diperkirakan akan mencapai Rp 79,2 triliun – Rp 82,8 triliun. “Minat masyarakat terhadap unitlink naik pesat,” ujarnya. n
39
Keuangan Valas
Tak Ada Kabar Baik Rupiah kembali melemah setelah rencana kenaikan suku bunga The Fed kembali mengangat. Penerapan BI 7 – day reserve repo rate juga berpotensi menekan rupiah. TEKS Bastaman Foto Riset
P
ekan yang semula mencemaskan itu, akhirnya, berlalu tanpa ada bencana apa-apa. Dana milik investor asing, setelah sempat hengkang, terbukti masih mengalir deras. Sehingga, koreksi terhadap indeks harga saham gabungan (IHSG) hanya terjadi sesaat saja. Secara keseluruhan, sepanjang pekan kemarin indeks menguat 1,04% ke level 5.432,95. Begitu pun nilai tukar rupiah yang semula diperkirakan akan melemah, terlihat relatif stabil. Pada penutupan pasar hari Jumat (19/8), setiap dolar ditutup pada level Rp 13.163 atau hanya melemah 43 basis poin (0,33%) dibanding pekan lalu. Jadi, untuk sementara, nilai tukar
40
rupiah kelihatannya bakal berada dalam posisi aman. Maksudnya, tidak akan lari dari rentang Rp 13.100 – Rp 13.200. Transaksi yang terjadi di pasar modal tetap akan menjadi faktor pendorong bagi naik turunnya kurs rupiah. Ketika indeks berjalan terlalu jauh dari 5.400, biasanya mata uang RI melemah akibat profit taking yang dilakukan investor. Sebaliknya, ketika IHSG jauh di bawah level tersebut, asing akan kembali menjual dolarnya untuk mengoleksi saham-saham yang menurut mereka cukup prospektif. Lantas, bagaimana dengan rencana kenaikan suku bunga The Fed? Tenang, para petinggi The Fed tampaknya belum satu suara untuk masalah yang satu ini. Paling
tidak, hal tampak jelas dari risalah pertemuan The Fed bulan Juli yang dirilis Rabu pekan lalu. Sebagian anggota The Fed memang mendesak Janet Yellen, Ketua Dewan Gubernur The Fed, untuk segera mengerek suku bunga acuan. Alasannya, tingkat upah dan pasar tenaga terus membaik. Sementara sebagian anggota The Fed menginginkan kenaikan suku bunga dilakukan jika inflasi benar-benar sudah mendekati 2%. Nah, karena tak ada kata sepakat, rapat akhirnya menyepakati untuk mengumpulkan data lebih banyak agar kenaikan suku bunga acuan The Fed benar-benar tepat. Tapi, ada juga kalangan yang meramalkan kenaikan suku bunga akan diumumkan pada Federal Open Market Committee (FOMC), 22 September depan. Penjelasan William C. Dudley, Presiden of Federal Reserve Bank of New York, mungkin dapat memberikan sedikit gambaran. Dalam sebuah seminar di Denpasar Bali, dua pekan lalu, Dudley mengatakan bahwa ekonomi Amerika belum benar-benar prima. “Kemungkinan suku bunga The naik tetap ada. Tapi dia (Dudley) bilang, The Fed masih mempertimbangkan kondisi ekonomi global, termasuk dampak Brexit,� ujar Perry Warjiyo, Deputi Gubernur BI.
reviewweekly 02 Tahun VI | 22-28 Agustus 2016
Keuangan Valas
EFEK FORMULA BARU Entah ini pendapat Dudley juga atau bukan, Perry mengatakan bahwa tahun ini diperkirakan The Fed hanya akan sekali menaikan suku bunganya. Sementara tahun depan kenaikan suku The Fed diperkirakan akan terjadi dua kali. “Kenaikannya mungkin tak sebesar tahun lalu,” ujar Perry. Jadi, untuk sementara, nilai tukar rupiah akan relatif stabil. Sayang, keterangan Dudley itu sangat berbeda dengan pernyataan John Williams. Kamis pekan lalu, Ketua The Fed negara bagian San Francisco menyatakan kenaikan suku The Fed akan dilakukan secepatnya. Menurutnya, penundaan kenaikan suku yang terlalu lama berisiko menimbulkan inflasi atau gelembung aset (asset bubbles). “Saat ini perekonomian Amerika cukup kuat untuk menjamin kenaikan suku bunga secepatnya,” ujar Williams. Pernyataan William itu langsung membuat mata uang sejumlah negara, termasuk Indonesia, bertekuk lutut di hadapan dolar. Di hari Jum’at itu dolar Singapura, misalnya, melemah 0,53%. Sementara ringgit Malaysia dan peso Filipina masing-masing melemah 0,59% dan 0,30%. Rupiah sendiri melemah 43 basis poin atau sekitar 0,33%. Namun, menurut banyak analis, pele-
mahan tersebut tidak akan berlangsung lama. Bahkan, beberapa di antaranya sangat yakin pekan ini rupiah akan kembali menguat. Menurut mereka, Indonesia tidak akan ditinggalkan investor asing karena negeri ini masih menawarkan banyak keuntungan. Selain tingkat bunga yang tinggi, saham dan surat berharga lainnya pun menawarkan return menawan. Optimis serupa dikemukakan Tonny Mariano, analis PT Esandar Arthamas Berjangka. Menurutnya, posisi rupiah aman karena diyakini The Fed belum akan menaikan suku bunganya. Sepanjang perbedaan tingkat bunga Indonesia dan Amerika masih lebar, tak ada yang perlu dicemaskan. “Selanjutnya tergantung dari efek perubahan suku bunga acuan bank dari BI rate menjadi x BI 7 – day reserve repo rate,” ujarnya. Tak bisa dibantah lagi, dalam jangka pendek, perubahan formula penetapan suku bunga acuan bank dari BI rate ke BI 7 – day reserve repo rate bisa berdampak negatif terhadap kurs rupiah. Maklum, perubahan formula itu akan membuat suku bunga acuan turun dari 6,5% jadi 5,25% (lihat Keuangan: Selamat Datang Era Bunga Murah). Artinya, selisih suku bunga RI dengan Amerika makin sempit. Sayang, hingga pasar uang dan pasar
reviewweekly 02 Tahun VI | 22-28 Agustus 2016
Kemungkinan suku bunga The naik tetap ada. Tapi dia (Dudley) bilang, The Fed masih mempertimbangkan kondisi ekonomi global, termasuk dampak Brexit
modal tutup, BI belum juga mengumumkan formula suku bunga acuan yang baru. Makanya, lantaran belum ada sinyal yang jelas, para pemilik uang tampaknya masih akan terus menukarkan rupiahnya dengan dolar. Mungkin kondisi inilah yang membuat sejumlah analis meramalkan rupiah bakal melemah. n
41
Pasar Modal IHSG
Hati-Hati, Waktunya Koreksi Rencana The Fed untuk menaikkan suku bunga kembali mengancam. Indikator teknikal indeks juga negatif.
S
nya isu Brexit, penurunan ekonomi Eropa dan ekonomi AS yang tidak sekuat perkiraan awal. “Selain itu, ekonomi China yang juga tidak akan tinggi. Kami melihat proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia di 2016 sebesar 3,1%%,” jelas Perry. Sementara itu, faktor ketiga yang mendorong BI untuk menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia di
TEKS Nikita Jagad Foto Riset
etelah hampir sebulan mencatatkan net buy, akhirnya, Jumat pekan lalu (19/8) investor asing mencatatkan net sell. Aksi jual, yang seringkali disamakan dengan aksi ambil untung ini, mencapai angka Rp 533 miliar dan membuat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tergusur ke bawah. Pada perdagangan hari Jumat (19/8), IHSG terkoreksi 45,41 poin atau 0,83% ke level 5416,03 dengan volume perdagangan yang relatif moderat. Seluruh sektor mengalami pelemahan dipimpin oleh sektor aneka industri, yang sebelumnya bergerak cukup optimistis menyambut pertumbuhan penjualan mobil nasional, yang secara tidak langsung berdampak pada kinerja penjualan ASII. Tapi kalau dibandingkan dengan sepekan sebelumnya, indeks masih mencatatkan kenaikan. Dalam seminggu kemarin IHSG menguat sebesar 39 poin. Lumayan. Para analis memprediksi, aksi jual masih akan berlanjut di awal pekan ini. Sehingga, kemungkinan indeks kembali tertekan cukup terbuka. Soalnya, indikator teknikal indeks masih menunjukkan sinyal negatif. Pergerakan IHSG dengan analisis teknikal terlihat pulled back pada resistance harga tertinggi sebelumnya di kisaran level 5.470-an. Ini merupakan sinyal negatif jika terus melemah hingga menkonfirmasi pola double top. Indikator stochastic bergerak positif namun momentum RSI masih tertekan terus pada area overbought. Sehingga diperkirakan indeks masih akan bergerak cukup tertekan di rentang 5.315 - 5.445. Banyak faktor yang memungkinkan indeks akan tertekan. Salah satunya adalah revisi pertumbuhan ekonomi 2016 yang oleh Bank Indonesia ditetapkan menjadi 4,9% – 5,3% atau turun 0,1%. Namun demikian, tren pertumbuhan ekonomi domestik di 2016 masih akan terus membaik di kuartal ketiga dan keempat berkisar 5%. “Pada kuartal ketiga pertumbuhan ekonomi diperkirakan 5,14% dan pada kuartal keempat sedikit di bawah 5%,” kata Agus Martowardojo, Gubernur BI. Perry Warjiyo, Deputi Gubernur BI, mengungkapkan koreksi proyeksi pertumbuhan ekonomi 2016 didasari oleh tiga faktor utama dari domestik dan global. “Pertama, implikasi dari penyesuaian fiskal. BI memandang itu sebagai sesuatu yang diperlukan untuk mendukung kinerja ekonomi,” ujarnya. Faktor kedua, jelas Perry, terkait dengan koreksi ke bawah proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia, terutama pasca ada-
42
reviewweekly 02 Tahun VI | 22-28 Agustus 2016
Pasar Modal IHSG 2016 adalah belum optimalnya recovery kekuatan permintaan investasi swasta.
ANCAMAN DARI THE FED Selain itu BI juga memutuskan untuk mempertahankan BI 7 day (Reverse) Repo Rate sebesar 5,25%. Sementara itu, tingkat suku bunga Deposit Facility juga dipertahankan di level 4,5%. Sentimen negatif juga datang dari The Fed. Adalah John Wiliams, Ketua The Fed wilayah San Francisco, yang menyatakan terbukanya kemungkinan penaikan tingkat suku bunga secara bertahap, terutama dalam waktu yang lebih cepat. Alasannya, perekonomian AS cukup kuat untuk menjamin
Kenaikan suku bunga secepatnya seraya memperingatkan bahwa penantian yang terlalu lama berisiko menimbulkan inflasi yang tinggi atau gelembung aset (asset bubbles). Kenyataan ini diperkuat oleh Mantan Gubernur Bank Sentral Amerika Alan Greenspan. Ia meramalkan zona Euro akan terpecah. Sehingga penggunaan euro di Uni Eropa tak berjalan dengan baik, karena memaksakan kombinasi berbagai budaya dan perilaku terhadap inflasi di Selatan dan pihak Utara Eropa, seperti Jerman dan Austria, yang lebih stabil. Tanda-tanda perpecahan sudah terlihat di beberapa area. Mantan Gubernur Bank Sentral AS atau The Fed, Greenspan memperkirakanThe Fed akan segera menaikkan suku bunga acuan dengan cepat. “Saya tak membayangkan bahwa kami bisa mempertahankan level suku bunga (rendah) dengan sangat lama,� kata Greenspan. Akibat dari pernyataan ini, bukan hanya indeks saham yang terkena, tapi juga nilai tukar rupiah. Pada Jumat (19/8), nilai tukar rupiah ditutup melemah 43 poin atau 0,33% di level Rp 13.163 per dolar AS. Tapi bukan hanya rupiah yang melemah, hampir seluruh mata uang di Asia letoy menyusul menguatnya indeks dolar AS yang dipicu naiknya ekspektasi kenaikan suku bunga acuan AS pasca pidato pejabat The Fed hari ini. Jadi, waspadalah. n
Kenyataan ini diperkuat oleh Mantan Gubernur Bank Sentral Amerika Alan Greenspan. Ia meramalkan zona Euro akan terpecah. Sehingga penggunaan euro di Uni Eropa tak berjalan dengan baik, karena memaksakan kombinasi berbagai budaya dan perilaku terhadap inflasi di Selatan dan pihak Utara Eropa, seperti Jerman dan Austria, yang lebih stabil.
IHSG
reviewweekly 02 Tahun VI | 22-28 Agustus 2016
43
Pasar Modal Saham DOC
Dengarlah Kotek Emiten DOC Tahun ini, merupakan tahun pemutarbalikan kondisi keuangan emiten pakan dan peternakan. Setelah rugi, langsung untung. Sayang, sahamnya sudah menguat dengan signifikan. TEKS Nikita Jagad Foto Dok. review, Riset
44
reviewweekly 02 Tahun VI | 22-28 Agustus 2016
Pasar Modal Saham DOC
L
ebaran, sudah lama berlalu. Dan, gejolak harga daging ayam pun (pernah mencapai di atas Rp 40 ribu per kilo) usai sudah. Kini di pasar, harga daging ayam sudah tergolong normal, antara Rp 19 ribu – Rp 20 ribu. Namun, jangan salah, di waktu yang relatif pendek itu para pebisnis unggas dan pakan sempat menangguk untung banyak. PT Japfa Comfeed Indonesia, misalnya, di semester I lalu berhasil membukukan laba bersih Rp 964 miliar. Sementara, periode sama tahun lalu, JPFA masih membukukan rugi bersih Rp 272 miliar. PT Charoen Pokphand Indonesia juga sami mawon. Perusahaan ini melaporkan kinerja yang sangat bagus dengan pertumbuhan laba bersih sebesar 80,21% menjadi Rp 1,73 triliun atau Rp 106 per saham. Begitu pun PT Malindo Feedmill Tbk melaporkan kinerja yang gemilang dengan membukukan laba bersih sebesar Rp 167,84 miliar atau Rp 75 per saham. Padahal pada periode yang sama di tahun lalu perusahaan ini menderita kerugian Rp 84,01 miliar. Selesai? Belum, diperkirakan pendapatan ketiga perusahaan tersebut masih akan menanjak. Sebab, di paruh kedua tahun ini ada tiga hari besar yang akan membuat laris penjualan ayam yakni Idul Adha, Natal dan tahun baru. Para analis memprediksi pendapatan Charoen Pokphand tahun ini akan tumbuh menjadi Rp 35.18 triliun dengan laba bersih sebesar Rp 4.27 triliun. Sementara Japfa diperkirakan akan mengantungi pendapatan sebesar Rp 24 triliun dengan laba bersih Rp 2 triliun. Akan halnya Malindo menetapkan target penjualan bersih sepanjang tahun ini naik 15% dari tahun lalu yang mencapai Rp 4,77 triliun. Target itu dipasang melihat penjualan bersih sepanjang semester I yang naik karena naiknya permintaan. Sedangkan laba bersihnya diperkirakan akan mencapai Rp 150 miliar. Akankah target-target nan optimistis itu tercapai? Sangat mungkin. Maklum, konsumsi daging ayam di negeri ini masih rendah, baru mencapai 9 kilogram per kapita. Sementara, di negeri tetangga seperti Malaysia sudah 36 kg per kapita. Ini menunjukkan masih lebarnya pasar daging ayam di Indonesia. Dan besarnya pasar ini, didukung oleh naiknya daya beli masyarakat.
MASIH MUNGKIN MENGUAT Dengan berbagai sentimen yang ada,
maka pantaslah jika perusahaan-perusahaan pakan dan peternakan ayam meraih untung di tahun ini. Artinya, tidak seperti tahun lalu yang—kebanyakan—merugi. Dan ini, dengan sendirinya, membuat saham-saham perusahaan tersebut jadi menawan. Tengok saja, pergerakan harga Malindo Feedmill. Di awal tahun harga saham berkode MAIN ini masih diperdagangkan di level Rp 1.500-an, tapi sekarang (19/8) sudah bertengger di Rp 1.950. ini berarti MAIN telah mengalami kenaikan sebesar 30%. Menariknya, MAIN diprediksi masih akan menguat, karena berhasil mencatatkan laba bersih di semester satu. Ditargetkan saham ini akan mencapai Rp 2.400 dengan rekomendasi buy. Begitu pun pergerakan saham Charoen Pokphand, melesat bagai meteor. Di awal tahun saham berkode CPIN ini masih diperdagangan di harga Rp 2.600, sekarang (19/8) telah menguat menjadi Rp 3.850 alias naik 48% dalam waktu tujuh setengah bulan. Seorang analis merekomendasikan buy untuk CPIN dengan target Rp 4,500. Ada juga yang merekomendasikan beli dengan target harga Rp 4.650. dengan
syarat jika saham ini break di Rp 3.980. CPIN saat ini berada dalam fase tren naik yang ditunjukkan oleh posisi harga di atas rangkaian moving average-nya. Kemampuan saham ini bertahan di atas area support Rp 3.430 akan mendorong kenaikan lebih lanjut menuju Rp 4.650 dengan minor target Rp 4.350. Selanjutnya saham Japfa Comfeed Indonesia (JPFA). Sejak awal tahun saham ini pun telah bergerak naik dengan sangat signifikan, dari level Rp 600-an ke Rp 1.590 atau melesat 165%. Bukan main. Namun, tidak akan berhenti sampai di situ. JPFA diproyeksikan akan terus naik ke level Rp 2.000. Jadi, masih ada ruang yang cukup luas (sekitar 25%) untuk penguatan selanjutnya. Itu target harga sampai akhir tahun. Sedangkan untuk jangka pendek, JPFA diprediksi akan naik ke level Rp 1.700 lantas menuju Rp 1.895. Dengan catatan segera lepas saham ini jika harganya menyentuh Rp 1.450. Nah, dengan iklim usaha yang demikian bersahabat, diyakini target-target harga saham tersebut akan tercapai. Apalagi, banyak sentimen positif yang kini melanda bursa efek, sehingga asing pun setiap harinya menorehkan net buy. n
JPFA diproyeksikan akan terus naik ke level Rp 2.000. Jadi, masih ada ruang yang cukup luas (sekitar 25%) untuk penguatan selanjutnya.
reviewweekly 02 Tahun VI | 22-28 Agustus 2016
45
Pasar Modal Saham farmasi
Merger (Untuk Sementara) Batal Lupakan soal merger. Saham Kimia Farma dan Indofarma sama-sama menawan. TEKS Nikita Jagad Foto Dahlan RP
46
R
encana yang dirancang sejak sepuluh tahun yang lalu itu, akhirnya, mengambang tidak karuan. PT Kimia Farma dan Indofarma tetap berdiri sendiri. Tak ada lagi rencana penggabungan, keduanya tetap beroperasi sesuai kelebihan masing-masing. Entah, sampai kapan penundaan rencana merger itu akan dilakukan. Yang jelas, untuk saat ini, manajemen Indofarma maupun Kimia Farma berupaya mencapai target yang telah mereka tetapkan. Manajemen Indofarma, misalnya, optimistis kinerjanya bakal lebih baik lagi dibanding tahun sebelumnya. Hal tersebut seiring dengan pertumbuhan ekonomi dan industri farmasi di Tanah Air. Mereka yakin bisa meraih laba bersih
reviewweekly 02 Tahun VI | 22-28 Agustus 2016
Pasar Modal Saham farmasi Indofarma untuk meraih laba bersih Rp 35 miliar tampaknya akan tercapai. Sebab, pada semester I yang lalu saja laba bersih yang didapat sudah mencapai Rp 27,9 miliar. Itulah, salah satu yang mendorong saham Indofarma yang berkode INAF masih mendapatkan rekomendasi positif dari para analis. Harga sahamnya yang kini telah mencapai Rp 1.615, diprediksi akan menguat ke Rp 1.820. Namun, analis mengingatkan, lepas saham ini jika harganya menyentuh Rp 1.530 Tapi ada juga yang memperkirakan INAF akan mencapai Rp 1.900 di tahun ini. soalnya, dugaan laba bersih yang akan diraih dipastikan melampui estimasi.
(minimal) Rp 35 miliar dibandingkan tahun lalu sebesar Rp 6,56 miliar. Tahun ini, Indofarma menargetkan peningkatan penjualan obat menjadi Rp 1,9 triliun dari Rp 1,62 triliun di 2015. Salah satu jurus yang akan dipakainya adalah dengan menggenjot ekspor ke mancanegara. Sementara, penghematan dari sisi produksi, perseroan membuka peluang masuknya vendor lain untuk bahan baku obat agar tercipta persaingan sehat dan mendapatkan harga lebih murah. Dan yang tak kalah pentingnya, diskon pejualan yang tadinya diobral 20% sampai 25%, kini dipangkas menjadi single digit. Dengan alasan yang dijualnya obat generik yang sudah murah. Jadi buat apa diskon besar? Dengan langkah-langkah itu, cita-cita
KAEF PUN OPTIMIS Lantas bagaimana dengan saham Kimia Farma? Sami mawon, manajemen perusahaan ini juga cukup optimistis. Pada bulan Maret lalu misalnya, manajemen menargetkan pertumbuhan double digit di hampir semua lini usaha. Pada tahun ini penjualannya diproyeksikan Rp 5,75 triliun dengan target pertumbuhan 18,39% dari realisasi penjualan tahun 2015 sebesar Rp 4,86 triliun. Target tersebut berasal dari penjualan produk sendiri sebesar Rp1,76 triliun. Target itu tumbuh 35,64% dari realisasi penjualan pada 2015 yang sebesar Rp 1,29 triliun. Adapun penjualan PT Kimia Farma Trading and Distribution (KFTD) pada 2016 ditargetkan tumbuh 21,17%, menjadi Rp 2,40 triliun. Untuk penjualan PT Kimia Farma Apotek (KFA) tahun ini menyasar target hingga Rp 3,18 triliun, tumbuh 14,84%. Sementara itu, penjualan PT Sinkona Indonesia Lestari (SIL) tahun ini ditargetkan hanya Rp 167,64 miliar. Target yang dipatok tersebut diklaim perseroan mempertahankan pencapaian realisasi penjualan pada 2015 yang sebesar Rp 170,47 miliar. Hingga akhir tahun lalu KAEF disokong oleh 725 apotek, 315 klinik dan 43 laboratorium klinik yang tersebar di seluruh Indonesia. Tahun ini rencananya akan ada penambahan 135 apotek baru dan 50 klinik anyar di seluruh Indonesia. Adapun untuk target laba bersih pada 2016 perseroan mematok Rp 268,37 miliar. Jumlah itu tumbuh sekitar 6,09% dibandingkan realisasi laba 2015 yang sebesar Rp 252,97 miliar Akan tercapaikah taget laba setinggi itu? Soalnya, kendati membukukan per-
reviewweekly 02 Tahun VI | 22-28 Agustus 2016
tumbuhan laba bersih sebesar 28%, pada semester pertama KAEF hanya mencatatkan keuntungan bersih Rp 93,59 miliar. Pendapatan bersih perseroan tumbuh 18% di semester pertama tahun ini Rp 2,49 triliun dibanding periode sama tahun sebelumnya Rp 2,11 triliun. Dari total pendapatan semester pertama, obat generik berkontribusi cukup besar yaitu Rp 1,17 triliun, lalu diikuti obat over the counter (OTC) Rp 530,3 miliar, dan obat ethical lisensi dan narkotika Rp 467 miliar, serta bahan baku dan alat kesehatan, jasa klinik dan laboratorium klinik. Para analis melihat pencapaian ini sudah sangat bagus di tengah masih adanya anggapan bahwa daya beli masyarakat masih belum membaik terutama di bidang farmasi. Untunglah pendapatan perseroan didukung oleh gerai apotik yang dimilikinya. Sampai saat ini perseroan memiliki kurang lebih 736 apotek, 332 klinik kesehatan, dan 43 laboratorium. Analis memprediksi, pendapatan KAEF tahun ini akan mencapai Rp 5,5 triliun dengan laba bersih Rp 277 miliar. Dengan fakta dan perkiraan-perkiraan seperti itu, diproyeksikan saham Kimia Farma (KAEF) akan terdongkrak ke Rp 1.700. jadi, dibanding harga yang terbentuk hari ini (Rp 1.530 pada 19/8) masih ada rentang penguatan yang cukup lebar. n
Dari total pendapatan semester pertama, obat generik berkontribusi cukup besar yaitu Rp 1,17 triliun, lalu diikuti obat over the counter (OTC) Rp 530,3 miliar, dan obat ethical lisensi dan narkotika Rp 467 miliar. 47
Pasar Modal Saham AISA
Setelah Tiga Pilar S Menjadi Dua Pilar Setelah melepas usaha kelapa sawit, bisnis Tiga Pilar semakin fokus. Sahamnya terus melesat. TEKS Nikita Jagad Foto Riset
48
aham-saham dari sektor konsumer, dalam beberapa bulan terakhir, selalu menjadi favorit para investor. Salah satu yang jadi pilihan adalah efek terbitan PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA). Harga AISA terus bergerak naik, apalagi setelah perseroan merilis laporan keuangannya. Kamis (18/8) lalu, AISA ditutup mengejutkan, naik hampir 10%. Sehingga harganya kini bertengger di Rp 2.240. Kalau dihitung sejak awal tahun, saham ini telah menguat sebesar 46%. Sungguh menakjubkan. Dan hebatnya, para analis memprediksi, AISA bisa masih bisa menanjak ke Rp 2.500 – Rp 2.600 per saham. Pantas memang kalau para analis menilai saham ini begitu optimistis. Sebab, perseroan terbukti
reviewweekly 02 Tahun VI | 22-28 Agustus 2016
Pasar Modal Saham AISA berhasil mencatatkan kondisi keuangan yang kinclong. Pada semester pertama lalu misalnya, Tiga Pilar berhasil mencatatkan pertumbuhan laba bersih 30,6% menjadi Rp 256 miliar dibandingkan periode sama tahun lalu, sekitar Rp 196 miliar. Pencapaian laba bersih tersebut sejalan dengan pendapatan yang tumbuh 14% (yoy) menjadi Rp 3,6 triliun dari semester 1-2015 Rp 3,2 triliun. Itu berarti laba bersih AISA di semester pertama berada di atas ekspektasi para analis dan memenuhi 69% proyeksi selama setahun. Sementara terkait pendapatan sejalan dengan ekspektasi dan telah memenuhi 52% proyeksi selama
setahun ini. Sementara beban pokok naik 6% (yoy) menjadi Rp 2,69 triliun, dari sebelumnya senilai Rp 2,54 triliun. Namun, porsi beban pokok terhadap pendapatan, justru menurun, dari sebelumnya 80% pada semester I-2015 menjadi sekitar 75% selama separuh pertama tahun ini. Selisih angka 5% berkat efisiensi pada segmen agribisnis. Pada semester pertama tahun ini, beban ok segmen usaha tersebut Rp 35,45 miliar atau menyusut 30%. Manajemen AISA kini mulai menggeser fokus penjualan beras mereka dari beras curah bermargin rendah ke beras kemasan premium bermargin lebih tinggi. Kini beras kemasan menyumbang antara 28% sampai 29% terhadap total pendapatan beras perseroan. Tahun lalu, kontribusinya hanya 17%. Salah satu produk beras kemasan AISA bermerek Maknyuss. AISA mempromosikan beras ini melalui Mitra Usaha Maknyuss. Ke depan, pertumbuhan bisnis beras AISA didukung oleh rencana penambahan kapasitas dua pabrik beras.
BISNISNYA LEBIH FOKUS Permintaan beras sangat besar. Buktinya, Indonesia masih mengimpor sekitar 3 ton beras tiap tahun. Sedangkan produksi dalam negeri hanya 75,4 juta ton. Padahal konsumsi beras per orang di Indonesia sekitar 140 kg per tahun. Rencana AISA fokus di beras kemasan memang menarik, tapi membutuhkan waktu untuk mengedukasi rakyat. Paling tidak, untuk membiasakan konsumen menyantap beras dalam kemasan yang dijual di pasar-pasar modern. Divisi makanan juga diharapkan tumbuh, seiring jaringan distribusi yang luas di seluruh Indonesia. Sampai semester I, AISA berhasil mencakup 162 kota baru, sisa 38 kota lagi untuk mencapai target selama setahun ini. Tiga Pilar, melalui entitas anak, memproduksi mie kering dengan merek andalannya antara lain “Ayam 2 Telor”, “Superior”; bihun kering dengan merek andalannya antara lain “Superior”, “Tanam Jagung”; bihun instan dengan merek “Bihunku”; snack dengan merek “Taro”; mie snack dengan merek “Mie Kremezz”; permen dengan merek “Gulas” dan biskuit dengan merek “Growie” serta fortified biskuit untuk institusi. Untuk Divisi Beras, AISA memiliki 4 buah pabrik penggilingan beras dan 2 buah pabrik penggilingan beras yang
reviewweekly 02 Tahun VI | 22-28 Agustus 2016
eksekusinya akan dilaksanakan secara bertahap dan saat ini masih dalam tahap awal pembangunan melalui Entitas Anak. AISA memproduksi berbagai produk beras yang terbagi dalam dua klasifikasi yakni branded pack rice dan branded bulk rice. Branded pack rice diantaranya adalah “Ayam Jago”, “Maknyuss”, “Desa Cianjur”, “Rojolele Dumbo”, dan “Jatisari”. Sedangkan branded bulk rice diantaranya adalah “AI Platinum”, “Kiwi”, “Putri Padi”dan “Golden Land”. AISA memiliki brand image yang kuat sebagai perusahaan yang bergerak dalam industri makanan dan beras. Hal tersebut dapat dilihat dari pangsa pasar AISA yang termasuk market leader untuk kategori snack mie, snack ekstrusi dan bihun instant serta menduduki posisi kedua teratas untuk kategori mie kering dan bihun kering. Sementara, branded pack rice AISA telah terdistribusi secara nasional di 125 kota di Indonesia. Itu sebabnya, analis yakin sampai akhir tahun perseroan akan mengantungi pendapatan sebesar Rp 6,8 triliun. Dan pendapatan itu didorong dengan dilepasnya kepemilikan 78,18% saham di perusahaan perkebunan sawit PT Golden Plantation Tbk, Mei lalu. Maklum, selama menjadi induk usaha Golden Plantation, profil keuangan AISA bisa dikatakan terbebani oleh emiten kebun ini. Terutama dari sisi liabilitas dan dukungan modal kerja yang harus dikucurkan kepada Golden Plantation dan sembilan entitas anaknya yang bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit. Kontribusi Golden Plantation terhadap pendapatan AISA masih minim, baru 5%. Sedangkan kontribusi utangnya sekitar 20%-30%. Jadi divestasi langkah kebun langkah yang favorable bagi perusahaan. Walhasil, setelah dilepasnya divisi agribisnis, kini Tiga pilar hanya fokus di usaha dua pilar. n
49
inforeview
PT FWD Life Indonesia membuka kantor cabang di Denpasar, Bali dalam upaya meningkatkan nasabah di Tanah Air, karena dinilai pertumbuhan perekonomian masyarakat Pulau Dewata semakin meningkat. “Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pertumbuhan perekonomian masyarakat di Bali semakin meningkat. Oleh karena itu kami berupaya juga meningkatkan nasabah, salah satunya dengan membuka kantor cabang di Denpasar,” kata Presiden Direktur FWD Life Indonesia Rudi Kamdani di Denpasar, Jumat pekan lalu. Ia mengatakan FWD Life telah mencatat pertumbuhan bisnis yang positif sejak pertama berdiri pada tahun 2014. Hal ini memicu kebutuhan perusahaan untuk terus melakukan ekspansi di beberapa kota besar, salah satunya Denpasar. Dikatakan, kantor cabang di Denpasar merupakan kantor pe-
Tokopedia Rencanakan Laman untuk Jakarta Setelah akhir Juni 2016 lalu Tokopedia meluncurkan Laman khusus Kota Bandung, Tokopedia berencana untuk melebarkan sayapnya menuju laman kota-kota lainnya. Bandung merupakan kota pertama yang memiliki laman khusus kota di Tokopedia. Potensi yang sangat besar dan luas melatarbelakangi Tokopedia untuk membuat laman khusus kota. William Tanuwijaya, Chief Executive Officer (CEO) Tokopedia mengatakan, saat ini, pihaknya sedang melakukan pendekatan dengan pemerintah kota Jakarta. “Selain Jakarta kami juga menunggu pemerintah kota dari mana saja yang juga ingin mendorong tumbuhnya bisnis-bisnis lokal di daerahnya,” ungkap William saat ditemui usai acara tujuh tahun Tokopedia, Rabu pekan lalu. Kota Bandung menjadi role model untuk nantinya mengembangkan laman-laman kota lain. Saat ini Tokopedia bersama dengan pemerintah Kota Bandung masih melakukan studi kasus apa
50
masaran ke-5, setelah sebelumnya telah membuka kantor pemasaran di DKI Jakarta, Surabaya, Semarang dan Kota Bandung. Dengan hadirnya di Denpasar, kata dia, berharap perusahaan dapat membuka pintu gerbang dalam menjangkau sekitar 4,1 juta penduduk di Bali. “Namun dibandingkan dengan jumlah penduduk, berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di tahun 2015, hanya 20 persen penduduk Bali yang memiliki asuransi,” ujarnya. n
FOTO Riset
FWD Life Perluas Asuransi di Bali
awasan terhadap agensi digital dengan lebih ketat dan juga akan mengambil tindakan yang pantas. Pihak Baca juga memberikan klarifikasi soal aplikasi milik mereka yang sempat hilang di Google Play Store. Baca mengakui bahwa jika salah satu penyebabnya juga terkait penayangan iklan yang kurang senonoh tersebut oleh pihak agensi digital. Alasan lainnya adalah masalah teknis dengan Google Play Store. Pihak Baca mengklaim bahwa telah melakukan pembicaraan dengan Google dan menjelaskan secara rinci kronologis serta fakta-fakta sesungguhnya dari kasus penayangan iklan vulgar yang telah terjadi. n
yang bisa dterapkan. Harapannya, studi kasus ini dapat direplikasikan ke berbagai kota di Indonesia. Selain itu, Tokopedia akan bekerjasama dengan bank-bank di daerah tersebut untuk mempermudah penyaluran dana. Sampai saat ini, terhitung sudah lebih dari satu juta orang yang memulai dan mengembangkan bisnisnya lewat Tokopedia. Untuk nilai transaksi, William mengatakan jika diakumulasikan sudah mencapai triliunan rupiah per bulan. n
FOTO Riset
T
erkait dengan tampilan iklan vulgar dari aplikasi yang dimilikinya, PT Digital Baca Nusantara, sebagai pengembang BACA melakukan klarifikasi. Pihak Baca melaui siaran pers mengatakan bahwa kesalahan tersebut di luar kontrol dari persetujuan yang dilakukan Baca dengan agensi digital yang telah mereka tunjuk. Pasalnya, dalam mendistribusikan iklan, Baca mempercayakan urusan itu pada lebih dari tiga puluh agensi digital. Dalam perjanjian disebutkan, Baca dan lembaga pemasaran tersebut terikat kesepakatan untuk menayangkan iklan dengan persetujuan. “Hanya saja dalam prakteknya, kesepakatan tersebut dilanggar dan muncul iklan yang mengundang reaksi yang tidak diinginkan tersebut,” kata siaran pers Baca. Berkaca dari kejadian ini, Baca akan lebih melakukan peng-
FOTO Riset
Klarifikasi BACA tentang Iklan yang Tak Layak
reviewweekly 02 Tahun VI | 22-28 Agustus 2016
SISIPAN
RP 25 TRILIUN PAJAK BATU BARA RAIB
ARAB SAUDI MENGEJAR BISNIS
PRABOWO MENANG
SI MANIS YANG MENGGEROGOTI DUNIA
®
1-7 JULI 2013 MAJALAH EKONOMI & BISNIS
44 » TAHUN II RP 20.000