MailBOX
http://www.majalahrevieweekly.com Pemimpin UMUM: Bambang Aji setiady
Kirimkan surat pembaca Anda ke alamat: Redaksi Majalah Review Weekly, Pertokoan Golden Road, Blok C27 No. 67, BSD - Tangerang Selatan 15320 Email: redaksi.majalahreviewweekly.com
Pemimpin redaksi: budi kusumah Redaktur Eksekutif: latihono sujantyo Redaktur: sri wulandari reporter: Setyo Adhi Nugroho, Lucky Benyamin, Badrul redaktur foto: dahlan rebo pahing REDAKTUR DESAIN: erbhayu prananta Desain & layout: Rizky Pratama
unit usaha pemimpin perusahaan: Bambang Aji setiady marketing: Selvi tan, adeline, Irma Irawati HR & GA: Iriene Mielani Admin: Eko Endarsono, Yunita Wirawan, Asih (admin Sales) alamat redaksi: Pertokoan Golden Road, Blok C27 No. 67, BSD, Tangerang Selatan, BANTEN 15320 Telp: 021-538 3063 alamat Sales & Marketing Communication: Jl. Bendungan Jatiluhur No. 26 Bendungan Hilir - Jakarta Pusat 10210 Telp: 021-570 4479 • Fax: 021-570 4473
Cover: Erbhayu
penerbit: PT INDOPUBLIK MANDIRI
SuratMingguini
Kebakaran Hutan Lagi
Memutus Masalah Rokok
Peredaran narkoba di Indonesia sudah lampu merah. Lampu merahnya terang benderang. Negara ini memang sudah dalam status darurat narkoba. Saat ini, peredaran narkoba sudah tidak mengenal latar belakang. Di sana ada pelajar, politisi, pengacara, artis, jaksa, polisi, TNI, termasuk juga kalangan wartawan. Ironisnya lagi, orang begitu mudah membelinya. Saat ini, tidak satu pun kabupaten/ kota di Indonesia yang bersih dari narkoba. Peredarannya semakin sistematis dan canggih. Setelah testimoni Freddy Budiman (sudah dihukum mati) yang dibacakan Koordinator Kontras Haris Azhar bikin geger, kini masyarakat kembali dibuat terkejut atas penangkapan Gatot Brajamusti dan istrinya, Dewi Aminah di sebuah hotel di Lombok, NTB. Yang bikin malu, Gatot baru saja terpilih menjadi Ketua Umum Persatuan Artis Film Indonesia (PARFI). Gatot selama ini dikenal sebagai guru spiritual dan pasiennya kebanyakan kalangan artis dan selebriti lainnya. Yang menjadi pertanyaan, kok, guru spiritual seperti ini?
Kebakaran kembali merenggut hutan Indonesia. Sejumlah daerah di Kalimantan dan Sumatera kini dinyatakan darurat kebakaran hutan dan lahan. Tak kurang dari 88 ribu hektar hutan membara, mengorbitkan jutaan ton asap pekat ke atmosfir. Berbagai upaya yang dilakukan pemerintah belum membuahkan hasil yang signifikan kendati jumlah titik api (hotspot) berkurang akibat hujan. Kebakaran hutan tentu saja sangat merugikan. Dalam catatan Bank Dunia, total kerugian ekonomi yang ditimbulkan kebakaran hutan di Indonesia tahun lalu mencapai Rp 221 triliun lebih. Karena itu, pemerintah harus memutus ‘siklus’ kebakaran hutan. Ke depan, hutan tak boleh lagi terbakar. Itu sebabnya, pemerintah harus mengerahkan biaya, sumber daya, dan kebijakan yang memadai untuk mencegah dan mengatasi kebakaran hutan. Jika pemerintah mengklaim hutan dibakar oknum tertentu untuk membuka lahan baru, berarti oknum itu harus diseret ke pengadilan agar diganjar setimpal. Bila ada perusahaan yang terlibat, hukumlah perusahaan itu seberat-beratnya, jangan dikasih ampun.
Wacana mengerek harga rokok agar tidak terjangkau masyarakat sengit diperdebatkan menjelang penetapan tarif cukai rokok untuk tahun 2017. Beredarnya isu pemerintah akan menaikkan harga rokok menjadi Rp 50.000 per bungkus, tiga kali lipat dari saat ini, langsung memicu pro kontra yang meluas. Memang, konsumsi rokok yang merugikan kesehatan dan membuat adiktif harus ditekan, namun demikian memang perlu dilakukan bertahap agar peran ekonominya yang besar berangsur-angsur bisa digantikan. Industri rokok maupun perdagangannya memang menyerap banyak tenaga kerja. Dari empat perusahaan rokok kelas kakap yang beroperasi di Indonesia saja, pendapatan cukai rokok yang diterima pemerintah mencapai Rp 125,55 triliun tahun 2015. Sedangkan cukai komoditas ini secara keseluruhan mencapai Rp 139,5 triliun. Meski cara politik selama ini tidak bisa menyelesaikan masalah rokok, tetapi keputusan politik harus segera diambil oleh pemimpin kita. Memang harus ada yang dirugikan, tapi kerugian itu harus diminimalisir.
Martanto Vila Dago, Pamulang Tangsel
Adi Margono Lebak Bulus Jakarta Selatan
Denny Arantika Cawang Jakarta Timur
Narkoba di Sekeliling Kita
4
reviewweekly 04 Tahun VI | 5-11 September 2016
reviewweekly 04 Tahun VI | 5-11 September 2016
Contents
headline LaporanUtama 9 SANDIAGA UNO DEMI DKI SATU Sejumlah saham perusahaan milik Sandiaga Salahuddin Uno dijual. Untuk membiayai Pilgub DKI?
Bisnis
Makro
18 Harga Hampir Menyundul Langit Harga sewa rumah dan apartemen di Jakarta
30 Para Penggarong Tambang
melambung tinggi. Di daerah mana saja?
Penyematan status tersangka terhadap Gubernur Sulawesi Tenggara Nur Alam oleh KPK semakin menambah pembenaran bahwa sektor migas memang basah.
33 Menghukum Penyulut Api
Keuangan 20 New Priok Container Terminal Segera Beroperasi
Sisipan 24 Geger Resep Ayam Goreng KFC Resep asli ayam goreng KFC dikabarkan sudah bocor. Padahal resep yang ditulis Colonel Harland David Sanders itu terkunci dalam lemari besi yang disimpan dalam beton setebal dua kaki.
36 Pesona Bisikan Setan Masyarakat rugi hingga ratusan triliun rupiah karena terjebak investasi bodong. Mayoritas penduduk Indonesia memang belum melek masalah keuangan.
38 BPR-BPR Kembali Terancam
Pasar Modal 42 Indeks Sudah Kemahalan Bersiaplah mengadapi koreksi berikutnya. Mudah-mudahan tidak terlalu dalam.
44 Saham Properti Saatnya Dikoleksi
reviewweekly 04 Tahun VI | 5-11 September 2016
Membangun Kemitraan, Memberdayakan Komunitas Para siswa terus belajar dan menyiapkan diri masuk ke dunia kerja, termasuk anak-anak kami. Karenanya, kami berupaya sekuat tenaga untuk dapat menyediakan pelatihan dan memajukan pendidikan di Indonesia. Dengan kemitraaan yang dibangun bersama Pemerintah, LSM dan masyarakat, kami telah mendirikan dua Politeknik di Riau dan Aceh. Kemitraan tersebut kami lakukan untuk mengembangkan kurikulum dan meningkatkan kemampuan para pengajar. Setiap tahun, ratusan siswa lulus dan siap menjadi tenaga terampil – membantu memberdayakan komunitas dimana mereka berada. Kemajuan pendidikan adalah kepedulian semua. Termasuk kami.
Informasi selengkapnya tersedia di www.ChevronIndonesia.com
editorial Pikir Freeport
F
reeport Indonesia. Nama ini kembali menjadi perbincangan hangat di Tanah Air. Betapa tidak, di saat harga berbagai komoditas di dunia menukik, perusahaan pertambangan ini tetap meraih untung. Dan, bukan cuma untung kecil-kecilan, tapi untung besar. Sepanjang tahun 2016, Freeport ditaksir meraup keuntungan sekitar US$ 1,6 miliar (Rp 21,3 triliun). Dari jumlah tersebut, PT Freeport Indonesia menyetor ke pemerintah sekitar US$ 719 juta (Rp 9,6 triliun). Menurut Epakartika, anggota Direktorat Litbang Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), di area tambang Grasberg, Papua yang dikelola Freeport, terdapat cadangan sumber daya alam (SDA) sekitar 1,46 miliar ton. Dari jumlah tersebut, cadangan SDA yang terbukti tembaga, emas dan perak adalah 804,2 juta ton. Sebanyak 1% diantaranya atau sekitar 80 juta ton merupakan emas. Sedangkan SDA terukur adalah seberat 472 juta ton. Dari jumlah itu, ada 0,6 gram/ton emas yang bisa diambil. Jumlah tersebut, katanya belum termasuk unsur-unsur mineral lain yang bukan tidak mungkin hanya ada di Indonesia. Walhasil, Freeport Indonesia masih kaya raya. Mungkin, itu sebabnya, perusahaan yang sudah bercokol selama 48 tahun ini menjadi incaran banyak kalangan. Dan, Freeport McMoRan Copper & Gold Inc. sebagai pemegang saham utama, tampaknya enggan melepas kepemilikannya. Segala upaya dilakukan agar penguasaannya atas tambang itu tak terlepas dari
8
tangannya. Freeport Mc MoRan berhasil menangkal keinginan Setya Novanto untuk merecoki usahanya. Sampai, Novanto terjerembab dari kursi Ketua DPR RI. Terakhir, ia juga sukses memperpanjang izin ekspornya selama enam bulan (hingga Januari 2017), dengan hanya mendepositokan dana sebesar US$ 115 juta sebagai jaminan bahwa ia akan membangun smelter. Pemberian izin ekspor ini pun, sempat menuai prokontra. Menurut Bambang Gatot, Dirjen Mineral dan Batubara, rekomendasi izin ekspor konsentrat untuk Freeport dikeluarkan pada 9 Agustus 2016 dengan sepengetahuan Menteri ESDM saat itu, Arcandra Tahar. Tapi menurut Menko Luhut Panjaitan, izin itu diberikan oleh Meteri ESDM Sudirman Said. Mana yang benar? Entahlah, yang pasti izin ekspor konsentrat Freeport telah dikeluarkan beberapa kali oleh pemerintah, dengan memegang komitmen Freeport membangun smelter di dalam negeri. Bila izin ekspor tidak dikeluarkan, maka hasil produksi Freeport akan menumpuk dan ujungnya akan ada penghentian produksi. Pegawai pasti akan berhenti bekerja dan ini akan memiliki dampak secara ekonomi. Freeport juga harus membayar bea keluar dengan ekspor yang dilakukan. Bagaimana kalau dalam waktu enam bulan smelternya belum jadi? Apakah Freeport akan mendapatkan perpanjangan kembali? Ah, itu urusan nanti. Dan, satu hal yang harus dipikirkan pemilik Freeport sekarangsekarang ini ialah perkara kewajiban divestasi. Peraturan Pemerintah Nomor 77 Tahun 2014 menetapkan, perusahaan tambang asing yang melakukan kegiatan tambang bawah tanah (underground) maka mesti mendivestasi 30% sahamnya. Untuk Freeport, pemerintah—yang telah menguasai 9,36% saham—akan melakukannya secara bertahap. Pertama sebesar 10,64% dan di 2019 sebesar 10%. Nah, untuk yang 10,64% ini Freeport memasang harga US$ 1,7 miliar, dengan alasan harga untuk seluruh sahamnya mencapai US$ 16,2 miliar. Namun, pemerintah keberatan dan menilai harga ini terlalu mahal. Makanya, sampai kini belum ada keputusan apapun terkait divestasi ini. Padahal, kalau mau sedikit bersabar, pemerintah bisa memperoleh 100% saham Freeport dengan gratis. Asal, tidak memperpanjang masa operasi Freeport Indonesia yang berakhir di 2021. Beres kan? Masak gitu aja kagak kepikir. Itu kalau pikiran pemerintah jalan. n bk
reviewweekly 04 Tahun VI | 5-11 September 2016
Sejumlah saham perusahaan milik Sandiaga Salahuddin Uno dijual. Untuk membiayai Pilgub DKI? TEKS Setyo Adhi Nugroho dan Badrul
reviewweekly 04 Tahun VI | 5-11 September 2016
9
Ongkos politik yang disebut Lulung ini berbeda jauh dengan yang sempat disebut oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Berdasarkan hitung-hitungan Ahok, setiap pengurus partai tingkat anak ranting di kelurahan membutuhkan dana operasional minimal Rp 10 juta per bulan. Jika dikalikan dengan 267 kelurahan, total dana yang bisa dihabiskan untuk membiayai pengurus partai di tingkat anak ranting di kelurahan tersebut bisa mencapai Rp 2,67 miliar. Jika dikalikan 10 bulan, maka dana yang bisa dihabiskan bisa mencapai Rp 26 miliar. Menurut Ahok, hitung-hitungan itu belum termasuk kebutuhan dana untuk pengurus partai ranting di kecamatan. Belum lagi jika partai yang mengusungnya tidak hanya satu. “Kalau dua partai dukung kamu, semua minta digerakkan mesin partainya, bisa-bisa Rp 100 miliar enggak cukup lho nyalon gubernur DKI,” kata Ahok. Wow…, itu artinya uang sebanyak itu bisa dipakai untuk
foto: m.radarpena.com
E
ntah ada kaitan atau tidak, namun aksi jual saham milik perusahaan Sandiaga Salahuddin Uno belakangan ini telah mengundang spekulasi. Maklum, Sandiaga adalah calon gubernur (cagub) DKI Jakarta yang diusung oleh Partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) pada Pemilu Gubernur (Pilgub) DKI tahun 2017. Sandiaga sedang menghimpun dana untuk Pilgub DKI? Begitu salah satu pertanyaan yang muncul. Pertanyaan seperti itu tak salah. Soalnya, ongkos politik untuk bertarung pada Pilgub DKI tak main-main. Politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Abraham ‘Lulung’ Lunggana menyebut minimal seorang calon harus menyiapkan Rp 2 miliar. “Itu sudah sederhana banget. Balon (bakal calon) duafa istilahnya. Kan ada balon duafa, balon kelas menengah, ada juga balon gohir ha-ha-ha…,” kata Wakil Ketua DPRD DKI ini, seperti dikutip dari Kompas.com.
Sandiaga Uno blusukan menemui warga Jakarta: Ongkos politik Pilgub DKI sangat besar.
10
reviewweekly 04 Tahun VI | 5-11 September 2016
membangun 2.000 unit rumah seharga Rp 50 juta per unit untuk rakyat sangat miskin. Atau membangun puluhan sekolah di pedesaan. Jadi, besar sekali uang yang harus disiapkan untuk menduduki jabatan Gubernur DKI. Makanya, tak terlalu salah kalau banyak orang berspekulasi, Sandiaga menjual saham perusahaan miliknya untuk membiayai dirinya maju dalam Pilgub DKI tahun 2017. Memang, di awal bulan Agustus lalu tersiar kabar bahwa Sandiaga dan Edwin Soeryadjaya sebagai pemilik Saratoga & Recapital Group menjual seluruh kepemilikannya di dalam PT Bank Pundi Indonesia Tbk. (BEKS) kepada Pemerintah Provinsi Banten dan Grup MNC milik Hary Tanoesoedibjo. Saat ini, Pemerintah Provinsi Banten tengah memperbesar porsi kepemilikan saham di PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk. melalui rights issue senilai Rp 300 miliar. Direktur Utama BPD Banten Heru Sukanto mengatakan rencana penerbitan saham baru dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) digelar dalam rangka penawaran umum terbatas V (PUT). Perseroan baru saja menggelar PUT IV dengan perolehan dana Rp 649,89 miliar. “Rights issue sebagai rangkaian akuisisi oleh Banten Global Development, nilai PUT V mencapai Rp 300 miliar,� ujarnya kepada Bisnis.com, Kamis (25/8). Banten Global Development (BGD) yang baru saja masuk sebagai pemegang saham pengendali dalam PUT IV bakal bertindak selaku penyerap rights issue kali ini. Dana hasil rights issue akan digunakan untuk ekspansi kredit dan transaksi material. Bank yang sebelumnya bernama PT Bank Pundi Indonesia Tbk., itu dalam PUT IV tercatat memiliki modal Rp 5 triliun dari sebelumnya Rp 2 triliun. Pemprov Banten melalui BGD akan meningkatkan kepemilikan saham hingga maksimum 68% dalam tiga tahap. Tahap I, BGD menyerap rights issue dengan kepemilikan maksimum 35% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Kemudian, emiten bersandi saham BEKS tersebut menggelar rights issue tahap V dengan kepemilikan BGD menjadi 51%. Terakhir, BGD akan membeli sisa kepemilikan saham PT Recapital Securities dan pemegang saham lainnya. Nantinya, BGD bakal mengempit saham BEKS maksimum 68% dari total modal ditempatkan dan disetor penuh. Saat PUT IV, Recapital Securities membuat perjanjian dengan BGD milik Provinsi Banten. Recapital tidak menyerap rights issue BEKS dan mengalihkan haknya kepada BGD dan PT MNC Kapital Indonesia Tbk. (BCAP) milik Hary Tanoesoedibjo. Kini, BGD dan BCAP masuk sebagai pemegang saham baru BEKS, serta Green Resources International Limited (GRIL) dan RCS sebagai pembeli siaga PUT IV, sehingga terjadi perubahan struktur saham seri B perseroan. Recapital Securities kini menggenggam 8,78%, Green Resources 16,27%, MNC Kapital Indonesia 12,55%, dan Banten Global Development 37,64%. Dalam PUT V, kepemilikan saham perseroan kembali berganti seiring suntikan modal dari BGD.
reviewweekly 04 Tahun VI | 5-11 September 2016
Bank Pundi Indonesia: Dibeli Pemerintah Provinsi Banten.
Setelah hampir 15 tahun saya mengabdi, sudah saatnya saya mundur agar lebih fokus di tugas lainnya. EMPAT PERUSAHAAN DILEGO Tak hanya PT Bank Pundi Indonesia Tbk yang dilego. Perusahaan milik Sandiaga dan Edwin Soeryadjaya PT Provident Agro Tbk. (PALM) mengantongi restu dari para pemegang saham untuk menjual empat anak usaha senilai Rp 2,68 triliun. Presiden Direktur Provident Agro Tri Boewono mengatakan persetujuan tersebut dikantongi manajemen perseroan setelah menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Kamis (18/8). Empat anak usaha yang akan didivestasi memiliki luas tertanam inti sebesar 14.120 hektare dan 2 PKS dengan total kapasitas 90 ton tandan buah segar/jam. Empat anak perusahaan yang dilego itu adalah PT Global Kalimantan Makmur (GKM) dan PT Semai Lestari (SML) yang akan dibeli oleh PT Gelanggang Maju Bersama, serta PT Nusaraya Permai (NRP) dan PT Saban Sawit Subur (SSS) yang akan dibeli oleh PT Mandhala Cipta Purnama. Dengan menggunakan dasar Enterprise Value atau Nilai Perusahaan, transaksi penjualan empat anak usaha emiten berkode saham PALM ini diestimasi sebesar Rp 2,68 triliun. Nilai tersebut terdiri dari penjualan PT Global Kalimantan Makmur senilai Rp 1,51 triliun, PT Semai Lestari Rp 596 miliar, PT Saban Sawit Subur Rp 499 miliar, dan PT Nusaraya Permai senilai Rp
11
75 miliar. Saat ini, kepemilikan saham Provident Agro terdiri dari PT Saratoga Sentra Business 44,16%, PT Provident Capital Indonesia 44,16%, Tri Benowo 0,14%, Devin Antonio Ridwan 0,08%, Maruli Gultom 0,03%, dan publik 11,42%.
Sandiaga Uno di Gedung Recapital, Jakarta: Sukses membangun usaha.
juta setara 2% di perusahaan tambang batubara tersebut dari total saham yang ditempatkan dan disetorkan. Tak hanya mundur sebagai direktur PT Adaro Energy Tbk, Sandiaga pun mengundurkan diri sebagai Presiden Direktur PT Saratoga Investama Sedaya Tbk yang sudah dijalaninya sejak 2004. Surat pengunduran dirinya itu sudah dilayangkankan pada 22 April 2015. Menjadi pertanyaan, sudah berapa banyak dana yang dikumpulkan Sandiaga? Apakah sebagian uang akan tersebut dipakai untuk bertarung di Pilgub DKI 2017? Hanya dia dan Tuhan yang tahu. n
foto: detak.co
MENJUAL KE GRUP DJARUM Ada apa dengan laju bisnis Grup Saratoga? Pertanyaan ini menyeruak cukup tajam. Di tahun 2015 Saratoga menjual seluruh saham di PT iForte Solusi Infotek yang bergerak sebagai perusahaan penyedia solusi jaringan terintegrasi. iForte dijual kepada PT Sarana Menara Nusantara Tbk oleh anak usahanya, PT Profesional Telekomunikasi Indonesia (Protelindo). Sarana Menara adalah satu lini bisnis milik Grup Djarum. iForte sendiri menjadi anak usaha Grup Saratoga yang dimotori pengusaha Sandiaga dan Edwin Soeryadjaya sejak 2010. Oleh Saratoga, iForte didaulat sebagai perusahaan penyedia infrastruktur dan layanan telekomunikasi, yakni sebagai penyewa infrastruktur micro cell pole (BTS hotel) dan kabel serat optik. Saat ini pelanggan iForte adalah beberapa operator seluler, PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk, PT Tower Bersama Infrastructure Tbk, dan PT First Media Tbk. Di tahun yang sama, perusahaan tambang milik Grup Saratoga, PT Merdeka Copper Gold dikabarkan juga akan melepas sebanyak 874,36 juta saham. Sandiaga juga mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Direktur General Affairs PT Adaro Energy Tbk. Surat pengunduran diri itu, dia layangkan pada 16 April 2015. Dalam sebuah wawancara, beberapa waktu lalu, Sandiaga mengaku bangga karena Adaro sudah tumbuh menjadi perusahaan kelas dunia. “Setelah hampir 15 tahun saya mengabdi, sudah saatnya saya mundur agar lebih fokus di tugas lainnya,� katanya. Sandiaga sendiri diketahui memiliki saham sebanyak 640,83
Sandiaga Uno Menghadiri Deklarasi Dukungan PKB.
12
reviewweekly 04 Tahun VI | 5-11 September 2016
Sandiaga Uno dan Prabowo Subianto: Tinggalkan 18 perusahaan.
Jadi Pengusaha karena ‘Kecelakaan’ Sejak diajak bergabung dengan Partai Gerindra pada awal 2015, Sandiaga Uno mengaku langsung memilih untuk total. Ia mantap meninggalkan 18 perusahaan yang ia pimpin. Sandiaga mengatakan, ia diajak langsung oleh Prabowo untuk bergabung dengan Partai Gerindra. Setelah meminta restu dari orangtua dan keluarga besarnya, Sandiaga mantap bergabung dengan partai tersebut. “Saya tinggalkan dunia usaha pertengahan tahun lalu. Saya full time. Saya kabarkan ke pak Prabowo. Saya total mengabdi. Saya resign, atau mengundurkan diri dari 18 perusahaan yang saya pimpin,” ujar Sandiaga di Hotel Sari Pan Pacific, Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu 27 Januari 2016. Sandiaga menjadi salah satu dari delapan orang yang dipilih menjadi calon Gubernur DKI dari Partai Gerindra. Delapan orang ini akan bersaing untuk menghadapi Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta tahun 2017. Mendapat kepercayaan tersebut, Sandiaga mengaku antusias, dan siap dicalonkan sebagai salah satu bakal calon Gubernur DKI Jakarta. “Dengan kehadiran saya di sini, saya siap semuanya,” katanya menegaskan. Dan, tanggal 29 Juli lalu, Partai Gerindra yang dipimpin Prabowo Subianto secara resmi memutuskan nama Sandiaga sebagai calon gubernur pada Pilkada DKI 2017. Sosok Sandiaga awalnya bukan tokoh yang
besar di dunia politik. Sandi justru besar dalam dunia bisnis sebagai salah satu pengusaha muda yang sukses brilian sejak satu dekade yang lampau. Pemilik nama lengkap Sandiaga Salahuddin Uno ini lahir di Rumbau, Pekanbaru, Provinsi Riau pada 28 Juni 1969. Sandiaga muda adalah lulusan Wichita State University, Amerika Serikat, dengan predikat summa cum laude. Sandiaga yang baru lulus lantas mengawali karier sebagai karyawan Bank Summa pada 1990. Setahun kemudian ia mendapat beasiswa untuk melanjutkan pendidikan di George Washington University, Amerika Serikat. Ia lulus dengan indeks prestasi kumulatif (IPK) 4,00. Kemudian, pada tahun 1993 ia bergabung dengan Seapower Asia Investment Limited di Singapura sebagai manajer investasi sekaligus di MP Holding Limited Group (mulai 1994). Pada 1995 ia pindah ke NTI Resources Ltd di Kanada dan menjabat Executive Vice President NTI Resources Ltd. dengan penghasilan 8.000 Dollar AS per bulan. Namun, krisis moneter sejak akhir 1997 menyebabkan perusahaan tempatnya bekerja bangkrut. Sandiaga pun terpaksa menelan pil pahit dan pulang ke Indonesia dengan predikat pengangguran. Meskipun demikian, karena kejadian tersebut, Sandi Uno kemudian mengubah cara pandangnya dan berbalik arah menjadi
reviewweekly 04 Tahun VI | 5-11 September 2016
pengusaha. “Saya memang tidak punya kemewahan untuk memilih jalan hidup sebagai pengusaha. Saya jadi pengusaha itu karena murni kecelakaan. Karena kondisi ekonomi waktu itu sangat terpuruk, saya tahu tidak mungkin diterima bekerja di tempat lain. Saya dipaksa mengubah cara berpikir saya menjadi seorang pengusaha. Alhamdulillah, ternyata ini memang jalan yang Allah tunjukkan,” kata Sandiaga dalam wawancara khusus dengan Suara.com, di Jakarta, Selasa (7/6/2016). Awal karis bisnis Sandi dimulai pada tahun 1997 saat mendirikan perusahaan penasihat keuangan, PT Recapital Advisors bersama teman SMA-nya, Rosan Perkasa Roeslani (kini menjadi Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri/ Kadin). Kemudian, pada 1998 ia dan Edwin Soeryadjaya, putra William Soeryadjaya, mendirikan perusahaan investasi bernama PT Saratoga Investama Sedaya. Bidang usahanya meliputi pertambangan, telekomunikasi, dan produk kehutanan. Berbekal jejaring yang bagus dengan perusahaan serta lembaga keuangan dalam dan luar negeri, Sandiaga sukses menjalankan bisnis tersebut. Mekanisme kinerja perusahaan tersebut adalah menghimpun modal investor untuk mengakuisisi perusahaan-perusahaan yang mengalami masalah keuangan. n
13
Kuatnya Ekonomi Jakarta Sekitar 70% uang nasional berputar di Jakarta, atau sebesar Rp 2.500 triliun setiap bulan. TEKS Badrul
Suasana Kota Jakarta di malam hari: Pusat lalu lintas uang.
14
Rencana pendapatan daerah tersebut diharapkan berasal dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp 39,3 triliun, dana perimbangan sebesar Rp 13,8 triliun dan pendapatan daerah lainnya yang sah sebesar Rp 5 triliun PAD diharapkan diperoleh dari pajak daerah sebesar Rp 32 triliun, retribusi daerah Rp 800 miliar, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan Rp 790 miliar dan PAD lainnya yang sah sebesar Rp 5,7 triliun. Lepas pro dan kontra, sejak Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menjabat Gubernur DKI, total pendapatan yang diperoleh Jakarta melonjak tajam. Menurut data Bank Indonesia, realisasi pendapatan tahun 2015 mencapai Rp 44,3 triliun. Angka ini naik 70% jika dibandingkan tahun 2012 di era Fauzi Bowo yang hanya sebesar Rp 26 triliun. Masih mengutip dari situs tersebut, PAD di masa Ahok pun melesat 51% menjadi Rp 33,8 triliun, akibat digenjotnya pendapatan pajak yang menyasar warga kalangan menengah-atas, khususnya kaum berduit. Sejumlah tarif pajak dinaikkan, termasuk pajak kendaraan bermotor yang mengalami kenaikan tarif progresif menjadi 2% per Januari 2015, dari sebelumnya 1,5%. Selain itu, pajak hiburan didongkrak 30%, dari sebelumnya cuma 20%. Masalah kesejahteraan juga tak luput dari perhatian Ahok. Data per September 2015 menunjukkan, jumlah warga miskin di Ja-
Foto: Dahlan RP
J
akarta telah menjadi magnet bagi siapa saja, terutama orang di luar Ibu Kota ini. Saban tahun atau setelah mudik Lebaran dan Natal, jumlah orang yang ada di Jakarta bertambah. Mudik berdua, balik ke Jakarta bawa saudara atau teman untuk mengadu peruntungan. Jakarta memang telah menjadi magnet bagi siapa saja. Maklum, 70% perputaran uang nasional berada di Jakarta. Saban bulan perputaran uang di Jakarta hampir mencapai Rp 2.500 triliun. Nilai ini berdasarkan pada lalu lintas uang di dalam Jakarta, dari luar daerah ke Jakarta, serta dari Jakarta ke luar daerah. Pertumbuhan ekonomi Jakarta juga mengalami peningkatan. Kalau pada 2014 sebesar 6,12%, di tahun 2015 naik menjadi 6,48% dan di tahun 2016 diperkirakan mencapai 6,50%. Dilihat dari produk domestik regional bruto (PDRB), Jakarta menyumbang sekitar 15%-17% dari PDB Indonesia. Kondisi ini menjadikan Jakarta sebagai penyumbang terbesar PDB Indonesia, jauh di atas peran provinsi lain. Besarnya kekuatan ekonomi Jakarta juga terlihat pada APBD 2016 yang mencapai Rp 67,1 triliun. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menargetkan pendapatan daerah DKI Jakarta pada 2016 sebesar Rp 58.21 triliun. Angka itu meningkat 3,38% (Rp 1,9 triliun) dibanding APBD Perubahan 2015.
reviewweekly 04 Tahun VI | 5-11 September 2016
karta turun, setelah terus menanjak sejak 2010 hingga 2014. Jumlah penduduk miskin di Jakarta per September 2015 tercatat sebanyak 368 ribu orang atau turun 10,67%, jika di bandingkan periode yang sama di tahun 2014. Penurunan ini terjadi karena nilai pengeluaran warga miskin meningkat melebihi kenaikan batas garis kemiskinan. Pada September 2015 garis kemiskinan di Jakarta berada di level Rp 503.038 per kapita per bulan. Angka tersebut meningkat 9,5% dibandingkan September 2014 yang Rp 459.560 per kapita per bulan. Meningkatnya nilai pengeluaran penduduk miskin didorong digelarnya program-program kesejahteraan Pemprov DKI, seperti Kartu Jakarta Sehat (KJS), Kartu Jakarta Pintar (KJP) dan program Rumah Susun Sewa (Rusunawa). Dengan berbagai program tersebut, sebagian kebutuhan dasar warga miskin telah dipenuhi Pemprov Jakarta. Di tengah catatan manis dan kuatnya perekonomian Jakarta, kota ini juga memiliki segudang persoalan yang belum menemukan solusi, terutama masalah penduduk, kemacetan, dan banjir yang setiap tahun selalu terjadi. n
Realisasi Pendapatan, PAD, dan Pendapatan Pajak DKI Jakarta
Sumber: Bank Indonesia
11 Fakta Tentang Jakarta 1. Punya stadion terbesar di dunia Beberapa bangunan dan tempat terbesar di dunia ternyata ada di Jakarta. Ketika selesai dibangun pada tahun 1962, Stadion Utama Senayan atau Stadion Utama Gelora Bung Karno merupakan satu di antara stadion terbesar di seluruh dunia dengan kapasitas awal sekitar 100.000 orang. 2. Punya pasar grosir terbesar di dunia Pasar Tanah Abang yang dibangun pada tahun 1935 merupakan satu di antara pasar grosir terbesar di dunia. 3. Punya stasiun terbesar se-ASEAN Stasiun Jakarta Kota sempat menjadi stasiun terbesar se-ASEAN dengan 580 kereta api yang bolak-balik setiap harinya. 4. Kota yang paling diincar Di balik kesemrawutannya, Jakarta menyimpan potensi ekonomi dan infrastruktur tersembunyi. Kendati kota padat penduduk, Jakarta merupakan kota yang paling diincar untuk investasi properti daripada Shanghai, Kuala Lumpur, maupun Singapura.
paling sering berkicau di Twitter.
8. Sering sumbang trending topic di Twitter Saking seringnya berkicau, warga Jakarta mampu menyumbang dua trending topic Twitter setiap hari.
5. Kota dengan gedung pencakar langit terbanyak Dari 40 kota dengan gedung pencakar langit terbanyak di dunia, Jakarta menduduki posisi ke-17. 6. Jakarta bakal punya The Signature Pada tahun 2020 nanti, Jakarta akan mempunyai gedung pencakar langit tertinggi se-Asia Tenggara. Gedung itu bernama The Signature. 7. Kota teraktif di Twitter Berdasarkan data Forbes, Jakarta merupakan satu di antara kota yang penduduknya
reviewweekly 04 Tahun VI | 5-11 September 2016
9. Penghasilan masyarakat Jakarta Jakarta kerap dilekatkan dengan kemiskinan. Namun, 13% dari masyarakat Jakarta berpenghasilan di atas US$ 1.000 per bulan. Jika Anda termasuk yang berpenghasilan 13% ini, berbahagialah sebab sejajar dengan masyarakat Singapura, Shanghai, Kuala Lumpur, dan Mumbai. 10. Kota sejuta rezeki Siapa bilang cari rezeki di Jakarta sulit? Buktinya, penghasilan rata-rata pengemis, menurut data Dinas Sosial, adalah Rp 750.000 sampai Rp 1 juta per hari. 11. Status setingkat provinsi Dari 34 provinsi di Indonesia, Jakarta merupakan satu-satunya kota dengan status setingkat provinsi dan 70% perputaran uang Indonesia terjadi di kota ini. n
15
P
Ahok yang Galak dan Bengal Ahok selalu menampilkan citra dirinya yang galak dan bengal. Tapi banyak warga Jakarta menyukainya.
Foto-foto: Riset
TEKS Badrul
Ahok di tengah warga Jakarta: Bukan yang suka mematut-matutkan diri.
16
emilu Gubernur (Pilgug) DKI tahun 2017 diperkirakan akan berlangsung dalam tensi politik yang tinggi. Sayangnya, sampai hari ini baru dua kandidat yang muncul, yakni Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok (gubernur) dan Sandiaga Salahuddin Uno. Ahok, yang disokong Partai NasDem, Partai Hanura, dan Partai Golkar bakal menjadi lawan tanding yang berat. Dari berbagai jajak pendapat yang diselenggarakan lembaga survei, peringkat Ahok meninggalkan jauh tokoh-tokoh lain. Mengapa peringkat Ahok selalu di atas? Mungkin karena ia berani memberantas korupsi di lingkungannya dan jujur. Ia berani menggebrak dan melawan siapa saja yang dianggapnya menyimpang dengan suara keras dan dianggap kasar. Ahok memang lebih memilih gaya bicara yang blak-blakan dan cenderung kasar mirip preman jalanan, ketimbang tampil sebagai politisi bertipikal santun dan murah senyum. Bahkan, tak sekali dua kali Ahok dengan enteng menantang lawan-lawan politiknya untuk berkelahi dalam makna yang paling harafiah. Ahok akhirnya sering tampil sebagai pemimpin yang kontroversial. Sebagai figur yang lahir dari rahim kaum minoritas, Ahok sepertinya yakin-seyakinnya bahwa hanya dengan tekun menggeluti ranah penuh kontroversi-lah ia bisa eksis di tengah masyarakat politik Indonesia yang penuh kemunafikan. Terlepas apakah sikapnya yang terkesan temperamental itu watak bawaan orok atau bukan, pilihan citra Ahok sebagai figur nyeleneh adalah gagasan cemerlang yang lahir dari benak para penasehatnya. Inilah bukti bahwa di tengah masyarakat yang kian jenuh dengan perilaku politisi serba jaim, semua hal berbau kontroversi sangat efektif mengundang simpati publik. Cara ini merupakan terobosan yang bertolak belakang dengan upaya sebagian besar politisi di negeri ini, yang umumnya lebih suka meraih simpati masyarakat dengan menampilkan citra diri serba santun dengan gaya yang itu-itu saja. Sebuah metode yang nyaris tak berubah: Membuat iklan, memuat foto diri dalam baliho besar yang dipasang di tengah kampung dan kota sebagai figur harapan masyarakat, bersosialisasi bak Sinterklas, dengan harapan mampu membius calon pemilih. Sayangnya, puluhan bahkan ratusan kali pemilihan kepala daerah membuktikan bahwa metode standar itu terasa semakin usang. Bukannya meningkatkan citra yang berefek pada simpati calon pemilih, hasilnya justru membuat rakyat semakin muak pada politisi yang narsis. Ahok paham benar situasi itu. Ditambah lagi dengan kemajuan dunia multimedia yang semakin pesat, proses pencitraan pun kemudian semakin mudah dikemas untuk mendongkrak popularitas seorang figur sesuai keinginan. Di sisi lain, dalam dunia tanpa batas sebagai imbas pesatnya kemajuan teknologi informasi, sikap kontroversial dan perilaku ekstrem terbukti menjadi “karakter� paling efektif untuk mengundang simpati publik. Bahkan citra adiluhung semisal bijak bestari, cerdik pandai, sopan santun, rendah hati, dan segudang sifat ideal lainnya, seolah sudah tak zaman lagi. Sebaliknya citra medioker yang ditampilkan secara ekstrem justru terbukti mampu melambungkan popularitas seorang ke pentas dunia sebagaimana telah dikecap Tukul
reviewweekly 04 Tahun VI | 5-11 September 2016
Ahok di tengah warga Jakarta: Bukan yang suka mematut-matutkan diri.
Arwana. Begitu pula citra keluguan yang dikemas dengan tak kalah ekstrem juga mampu mengundang simpati publik seperti dialami oleh Budi Handuk (almarhum). Tentu masih ada sederet figur lain yang berhasil muncul sebagai komoditas industri hiburan dengan cara yang hampir sama.
TAMPIL BAK JAGOAN Dan, Ahok dari turunan etnis China yang sempat mengalami luka sejarah di negeri ini di masa Orde Baru, tampil bak jagoan. Jelas, pria yang gemar menyentuh gagang kacamatanya itu bukan golongan suka mematut-matutkan diri sebagai politisi yang santun dan murah senyum. Dengan sifat Ahok kasar itu, semakin mudah bagi siapa pun untuk menjaga jarak atau bahkan menunjukkan sikap permusuhan dengan Ahok. Berdebat dengan Ahok, dengan demikian bagai menghadapi juragan pangkalan minyak di pasar kampung yang cerewet jika disoal harga minyak yang mendadak naik. Dia adalah figur yang terbiasa bicara cepat, berisik, dan mematikan. Daripada malu karena kalah berdebat dengan Ahok, lawanlawan politiknya pun lebih menggunakan cara yang tak etis, seperti memainkan isu SARA. Dimulai dengan memberi pengaruh kepada rakyat lapisan paling bawah hingga menebar wacana dengan daya hasut yang luar biasa. Kadang cara seperti itu memang cukup efektif. Buktinya, isu SARA yang menimpa Jokowi dan Prabowo pada masa Pilpres 2014
reviewweekly 04 Tahun VI | 5-11 September 2016
lalu mampu menekan laju ketenaran masing-masing kandidat. Di beberapa daerah mereka sendiri, perolehan suara masing-masing kandidat bahkan tersungkur alias kalah telak. Lalu bagaimana dengan nasib Ahok? Cara itu tak mempan bagi Ahok. Kekuatan utama Ahok yang membuat dirinya meraih banyak simpati dari masyarakat di antaranya adalah kelihaiannya dalam berbicara dengan dialek orang pinggiran, termasuk bahasa preman jalanan. Itulah yang kita lihat tiap kali ia menjelaskan berbagai persoalan sebagai orang yang bertanggung jawab terhadap persoalan Jakarta. Sering dengan enteng Ahok mengurai masalah tanpa basa-basi, sehingga masyarakat percaya dan bersimpati. Dengan begitu Ahok berhasil menjawab kemuakan masyarakat terhadap politisi santun, perlente, tapi berperilaku koruptif. Hampir dalam setiap kegiatan yang diliput oleh berbagai media ibukota, Ahok selalu menampilkan citra dirinya yang galak dan bengal. Sebuah sikap yang seolah menandakan bahwa dia pun terlahir sejajar dengan suku-suku lain yang ikut merasakan bagaimana nenek moyangnya menegakkan bangsa ini. Tampil sebagai anak negeri yang bercita-cita menjadikan rakyat makmur tanpa korupsi. Ahok harus diakui berhasil menembus kecemburuan sosial masyarakat akar rumput terhadap masyarakat kelas atas yang kadang diidentikkan dengan kekayaan materi. Tapi kenyataannya, seorang Ahok yang berasal dari keluarga kaya dan dari etnis China bisa juga dipercaya oleh masyarakat paling bawah sekalipun. n
17
Bisnis Sewa rumah
Perumahan di kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan: Spesifikasi, fasilitas, dan sistem pengamanannya berbeda.
Harga Hampir Menyundul Langit Harga sewa rumah dan apartemen di Jakarta melambung tinggi. Di daerah mana saja? TEKS Sri Wulandari Foto Dahlan RP, Riset
18
P
residen Joko Widodo, kala masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta pernah tinggal di rumah Jalan Sawo No 32, Menteng, Jakarta Pusat. Rumah tersebut adalah rumah sewaan. Berapakah harga sewanya? Tak ada keterangan resmi. namun di tahun 2014 ketika itu, pasaran di daerah Menteng mencapai Rp 400 juta per tahun.
reviewweekly 04 Tahun VI | 5-11 September 2016
Bisnis Sewa rumah mata Hijau. Tarif sewa paling mahal di tiga kawasan itu masing-masing US$ 10.000, US$ 10.500, dan US$ 10.800 per bulan. Untuk sewa apartemen di Pondok Indah tipe 2-5 kamar tidur berkisar US$ 3.250 sampai US$ 6.400 setiap bulannya. Lalu, di Kebayoran Baru untuk tipe sama berkisar US$ 3.200 sampai US$ 10.000 per bulan. Sedangkan di kawasan Permata Hijau, Simpruk harga sewa apartemen dengan 2-4 kamar tidur dibanderol US$ 3.100 sampai US$ 3.550 per bulan. Sementara di daerah Kemang, Pejaten, Cipete, dan Cilandak, tarif sewa rumah berisi empat kamar berkisar US$ 2.500 – US$ 6.000 per bulan. Di Kawasan Kemang untuk tipe 3 kamar tidur berkisar US$ 2.500 sampai US$ 4.500 per bulan. Kawasan Cilandak harga sewa apartemen 2-4 kamar tidur harganya US$ 3.450 hingga US$ 4.500 per bulan. Selain itu, kawasan Cipete dengan 3-4 kamar tidur mulai dari US$ 4.000 hingga US$ 6.000. Di Pejaten dengan 2-3 kamar tidur harga sewa US$ 1.400 hingga US$ 2.200 per bulan. Kawasan tersebut diburu para ekspatriat yang bekerja di kawasan sentra bisnis TB Simatupang, dan Sudirman-Thamrin, di mana banyak perusahaan multinasional berkantor di sana. Alasannya, karena di sanalah area pemukiman kelas menengah atas yang paling dekat dengan kedua area bisnis tersebut. Di area ini terdapat berbagai kegiatan komersial seperti pusat perbelanjaan maupun hiburan seperti cafe, pub, hingga hotel-hotel. Selain itu, hunian di sekitar TB Simatupang lingkungannya sudah jauh lebih tertata dan rapi pembangunan kawasan bisnisnya, akses pun lebih mudah, dan fasilitas publik sangat memadai. “Mengapa mahal, ya karena stok terbatas sementara permintaan meningkat. Satu lagi, tidak sembarang orang bisa punya rumah di Kebayoran Baru, Cipete dan Kemang,” tegas Omar Noviardi selaku Owner dan Principle dari Oris Property, beberapa waktu lalu.
Itu tahun 2014. Lalu bagaimana harga d tahun sekarang? Dalam laporan Jakarta Expatriate Housing yang diterbitkan Colliers International, kawasan Menteng, masih menjadi area dengan tarif sewa rumah untuk kalangan ekspatriat paling mahal. Harga jual dan sewa properti di kawasan ini tidak tertandingi oleh kawasan elit lain di Ibukota. Bahkan harga sewa rumah dan apartemen di Menteng lebih tinggi dibanding di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta. Tarif sewa rumah 4-5 kamar di Menteng dipatok paling tinggi US$ 12.000 atau sekitar Rp 160 juta per bulan atau Rp 2 miliar per tahun. Sementara harga sewa di kawasan itu untuk apartemen dengan 2-4 kamar tidur berkisar US$ 2.700 sampai US$ 15.000 per bulan. Sedangkan rumah lebih kecil 500 meter persegi di Menteng tarif sewanya sekitar US$ 4.500 (Rp 62,5 juta) per bulan. Tarif sewa tersebut khusus rumah yang disewakan kepada ekspatriat atau orang asing. Karena itu spesifikasi, fasilitas, dan sistem pengamanannya berbeda dengan rumah pada umumnya untuk menyesuaikan dengan standar orang asing. Dengan tarif sewa sebesar itu rumah di Menteng menjadi aset yang menguntungkan. Kawasan lain yang menjadi favorit adalah Jakarta Selatan, mencakup kawasan Pondok Indah, Kebayoran Baru, dan Per-
reviewweekly 04 Tahun VI | 5-11 September 2016
CARI YANG LEBIH MURAH Colliers juga mencatat, hingga semester pertama tahun ini, para pemilik properti mulai realistis dengan menerima kontrak satu tahun. Sebelumnya, para pemilik properti enggan menyewakan rumahnya dalam durasi satu tahun. Namun perlambatan ekonomi global, terutama pada sektor minyak dan gas, membuat tingkat hunian menurun. Alhasil, pemilik properti kini mulai memangkas tarif sewa hingga 35%. “Berdasarkan pengalaman kami, pada semester pertama diskon berkisar US$ 50 – US$1.000 per bulan untuk rumah standar,” ujar Fery Salanto, Senior Associate Director Colliers. Karena tingginya harga sewa rumah dan apartemen di kawasan tersebut, banyak ekspatriat yang mulai melirik tempat-tempat hunian yang murah. Misalnya, dari Jakarta Selatan bergeser ke wilayah seperti Bintaro. Tak hanya itu, wilayah seperti Bekasi, Cikarang dan Karawang juga dilirik lantaran kebanyakan ekspatriat bekerja di sekitar wilayah itu. Di Cikarang itu untuk serviced apartement atau apartemen sewa rate-nya bisa US$ 2.500 sampai US$ 3.000 per bulan. Karena itu, banyak investor yang sudah mulai bergeser ke Cikarang, disamping pasarnya yang lebih kuat, demand atau permintaan akan hunian juga di Cikarang terbilang tinggi, seiring dengan pengembangan infrastruktur di daerah tersebut. Kuatnya pasar apartemen sewa di Cikarang disebabkan oleh keberadaan para ekspatriat yang bekerja di perusahaan di Cikarang. Mulai dari level engineering hingga manager up. Daerah itu didominasi oleh Jepang, Korea, China, Malaysia, Taiwan, dan Singapura, menambah kuat market rental di Cikarang. n
19
Bisnis New Priok
New Priok Container Terminal Segera Beroperasi Molor dari rencana, proyek pelabuhan yang akan diproyeksikan terbesar di Asia Tenggara akan segera rampung. Total Rp 22,6 triliun digelontorkan. TEKS Sri Wulandari Foto Erbhayu
P
royek pelabuhan Kalibaru atau The New Tanjung Priok yang terminalnya dibangun di atas laut, akhirnya hampir rampung 100%. New Priok Container Terminal (NCPT) 1 ini rencananya akan diresmikan September 2016 atau molor sekitar 1 bulan dari target sebelumnya. Peresmian tersebut akan dilakukan secara langsung oleh Presiden Joko Widodo. Pelabuhan yang dikembangkan oleh PT Pelindo II (Persero) dibangun dalam dua tahap. Tahap pertama terdiri atas tiga terminal peti kemas dan dua terminal produk migas. Adapun tahap dua meliputi empat terminal peti kemas. Total dana yang digelontorkan sebesar US$ 4,7 miliar, meliputi pembiayaan tahap I sebesar US$ 2,47 miliar atau setara dengan Rp
22,6 triliun dan sisanya tahap II. Pelabuhan Kalibaru yang diproyeksi akan menjadi bandar laut terbesar di Asia Tenggara itu bakal menampung kapal kontainer berukuran besar. Hasil kerjasama Pelindo II dengan Mitsui, Port Singapore Authority, dan Nippon Yusen Kaisha tersebut bahkan mengungguli pelabuhan paling maju di Indonesia saat ini, Tanjung Priok. Pelabuhan dengan nama lain New Priok itu menyamai kapasitas Port of Singapore. Saat beroperasi, New Priok Terminal 1 akan beroperasi 24 jam dengan masa konsesi 25 tahun. NPCT1 terdiri dari tiga terminal petikemas dan dua terminal produk. Memiliki luas kurang lebih 32 hektare dengan kapasitas 1,5 juta peti kemas 20 kaki (TEUs) per tahun. Didesain untuk bersandar kapal kontainer berkapasitas hingga 18.000
TEUs dengan bibit 150.000 DWT. Total panjang dermaga 850 meter pada akhir 2016 dan kedalaman 14 meter LWS (muka air surut terendah). LWS ini akan dikerjakan bertahap sampai 20 meter. Kepala Otoritas Pelabuhan Tanjung Priok Bay M Hasani mengatakan pengoperasian New Priok tersebut terus mundur karena masih dilakukan penyelesaian pengintegrasian dengan kepabeanan, karantina, dan terminal. Sebelum diresmikan dan dioperasikan penuh secara komersial, New Priok akan melakukan uji coba operasi pada akhir bulan ini. Sementara itu, pembangunan fase 2 terminal New Priok akan dilaksanakan setelah pengoperasian fase 1 New Priok. Setelah keseluruhan proyek ini selesai. Rencananya, pembangunan terminal tahap II akan dilakukan pada 2018 - 2023 yang meliputi tiga terminal dengan kapasitas 8 juta teus per tahun. Masa konsensi yang diperoleh PT Pelindo II dalam pengelolaan Pelabuhan Kalibaru selama 70 tahun dan kerjasama pemanfaatan serta pengoperasian selama 25 tahun. Pemerintah akan menarik biaya konsensi yaitu 0,5% per tahun dari pendapatan kotor terminal sejak terminal dioperasikan secara komersial. n
New Priok Container Terminal
20
reviewweekly 04 Tahun VI | 5-11 September 2016
Bisnis Ekonomi digital
Indonesia bakal jadi ekonomi digital terbesar dari enam negara di Asia Tenggara. TEKS Sri Wulandari Foto Dok. Review
B
erbangga hatilah Indonesia atas hasil riset yang dilakukan Google bersama Temasek untuk melihat peluang bisnis. Negara kita, katanya, diprediksi akan menjadi ekonomi digital terbesar dari enam negara di Asia Tenggara. Alasannya, karena Indonesia sebagai salah satu populasi pengguna internet yang pesat berkembang di dunia, dengan pertumbuhan pengguna 19% per tahun, dan akan mencapai 215 juta sebelum 2020, dari sebelumnya hanya 92 juta di tahun 2015. “Pertumbuhan di Indonesia saat ini secara dramatis mengubah keadaan ekonomi 10 tahun ke depan,” ujar Managing Director dari Google Indonesia, Tony Keusgen, beberapa waktu lalu. Dalam riset yang bertema “e-conomy SEA: Unlocking the $200 billion opportunity in Southeast Asia” disebutkan, pasar online Indonesia diprediksi akan meledak dalam 10 tahun, mencapai US$ 81 miliar sebelum 2025. Dari total tersebut, e-commerce menyumbang peranan sebesar 57% atau US$ 46 miliar. Menurut Tony, semua aktivitas ini menunjukkan Indonesia siap menjadi destinasi tertinggi di wilayah ini bagi venture capital yang mencari perkembangan di ekonomi digital baru. Peluang e-commerce Indonesia diperkirakan mencapai 52% dari peluang e-commerce di wilayah Asia Tenggara menjelang 2025, hal ini didorong oleh populasi kelas menengah yang besar serta peningkatan akses ke internet. “Diperkirakan tumbuh 39% per tahun dari US$ 1,7 miliar di 2015 menjadi US$ 46 miliar di 2025,” terangnya. Selain itu, untuk industri travel online, Indonesia akan menjadi pasar terbesar untuk hotel dan penerbangan di Asia Tenggara. Diperkirakan berkembang menjadi 17% per tahun dari US$ 5 miliar di 2015 menjadi US$ 24,5 miliar di 2025. Industri jasa transportasi online akan menjadi pasar terbesar, melihat jumlah populasi penduduk Indonesia. Diperkirakan tumbuh 22% per tahun dari US$ 800 juta di 2015 menjadi US$ 5,6 miliar di 2025. Dalam riset ini juga memaparkan In-
Kita Raksasa e-Commerce
donesia menjadi negara paling aktif setelah Singapura untuk kegiatan ventura capital dalam hal jumlah transaksi. Riset ini juga menyoroti Indonesia merupakan tempat yang menarik memulai start up. Indonesia sudah menjadi tuan rumah terbesar dengan 2.033 startup lebih besar dari Singapura dengan jumlah 1.850 dari 7.000 startup di Asia Tenggara. Sekitar 8% dari semua transaksi yang menerima funding Series A+, serupa dengan di Singapura yang sebesar 29 %. Dengan adanya semua potensi ini tidak mengherankan jika belanja iklan digital yang dikeluarkan diproyeksikan berkembang dari US$ 300 juta (atau 10%
reviewweekly 04 Tahun VI | 5-11 September 2016
dari belanja total media) mencapai US$ 2,7 miliar — jumlah terbesar di Asia Tenggara — atau 40% dari belanja total media. Riset ini juga menyoroti Indonesia merupakan tempat yang menarik memulai start up. Indonesia sudah menjadi tuan rumah terbesar dengan 2.033 start up (lebih besar dari Singapura dengan jumlah 1.850) dari 7.000 start up di Asia Tenggara. Agar perkiraan tersebut tidak meleset, Indonesia harus bisa menangani logistik dan konektivitas, rumitnya pembayaran, kesiapan pasar, penipuan dan cybersecurity. Sementara, kebutuhan paling utama adalah investasi. n
21
Profil
Alexis Nasard
Global CEO Bata yang Baru Produk alas kaki yang dikenal luas di Indonesia ini, punya CEO baru. Dengan pengalaman selama 24 tahun di bidang consumer goods, CEO baru ini bisa mengembangkan produk Bata lebih baik lagi. TEKS Sri Wulandari foto Riset
22
reviewweekly 04 Tahun VI | 5-11 September 2016
Profil
S
iapakah Global CEO Bata yang baru? Dialah Alexis Nasard. Rabu, 30 Agustus 2016, Bata Indonesia resmi memperkenalkan Nasard sebagai Global CEO baru di perusahaan sepatu Bata. Nasard sendiri bukanlah sosok asing bagi Bata, karena sejak 4 April 2016, dia telah didaulat sebagai group executive officer. Nasard mengaku sangat gembira, saat dirinya diajak bergabung dengan Bata. Akunya, “Saya sangat gembira mendapat kesempatan bergabung dengan Bata.” Bagi dirinya, keterlibatannya dengan Bata memiliki harapan dapat mengembangkan perusahaan dan brand, khususnya brand legendaris Bata melalui analisa. “Melalui analisa adanya jejak cepat perubahan konsumen dan lingkungan ritel yang terjadi belakangan ini, serta membangun aset perusahaan yang kuat dan global,” jelasnya. Di Indonesia, brand Bata sudah sangat populer sebagai sebuah produk alas kaki ternama. Nama Bata memiliki arti yaitu sebagai ‘salah satu bahan bangunan (bata)’ atau bisa dianalogikan ‘kuat dan kokoh’. Begitu kuatnya citra serta positioning Bata di benak masyarakat Indonesia, sehingga banyak yang mengira Bata ini adalah produk asli Indonesia. Padahal, kenyataannya, Bata adalah brand asing. Nama ‘Bata’ sendiri diambil dari pendirinya, dua bersaudara, Anna dan Antonín Bata asal Republik Ceko. Didirikan pada tahun 1894 di Zlin, Austria-Hongaria. Bermarkas besar di Lausanne, Swiss, kini memiliki lebih dari 30 ribu karyawan, 24 fasilitas produksi, 5 ribu toko ritel internasional, dan kehadiran di lebih 70 negara, termasuk di Indonesia. Perusahaan sepatu raksasa keluarga ini mengoperasikan empat unit bisnis internasional: Bata Eropa, Bata Asia Pasifik-Afrika, Bata Amerika Latin, dan Bata Amerika Utara. Sepanjang sejarahnya, perusahaan ini telah menjual sebanyak 14 miliar pasang sepatu. Di Indonesia pengoperasian penjualan sepatu Bata dijalankan oleh PT Sepatu Bata, Tbk. Pabrik perusahaan ini pertama kali berdiri pada 1939, dan saat ini berada di dua tempat, yaitu di Kalibata, Jakarta dan Medan. Keduanya menghasilkan 7 juta pasang alas kaki setahun yang terdiri dari 400 model sepatu, sepatu sandal, dan sandal baik yang dibuat dari kulit, karet, maupun dan plastik. Sebelum tahun 1978, status Bata di Indonesia adalah perusahaan penanaman modal asing (PMA), sehingga dilarang menjual langsung ke pasar. Bata menjual melalui para penyalur khusus (depot) dengan sistem konsinyasi. Status para penyalur tersebut diubah dan pada 1 Januari 1978, yaitu saat izin dagang Bata dipindahkan kepada mereka dan PT Sepatu Bata menjadi perusahaan penanaman modal dalam negeri (PMDN). Bata bisa menjadi seperti produksi lokal, karena memang Bata merespon kebutuhan unik dan keinginan pelanggan lokal. Bata lebih memilih untuk membuat sepatu sehari-hari yang terjangkau, tak seperti kebanyakan brand Eropa lain, yang menerapkan high quality, high price shoes. Varian dari brand Bata, antara lain Bata, Bata Comfit, Ambassador, North Star, Weinbrenner, Marie Claire, SunDrops, Bubblegummers, Baby Bubbles, Safari, Power, Patapata, Toughees, Verlon, Teener, BFirst, Footing, Bata Industrials, SPARX, dan B.First.
terakhir menjadi presiden yang mengelola bisnis senilai US$ 8 miliar di Eropa Barat, serta menjabat sebagai Global Chief Marketing Officer untuk brand global, dan lokal yang luas. Saat memimpin Heineken, dia berhasil menggandeng James Bond, dan menyusupkan produknya di sepanjang film, dimulai sejak Tomorrow Never Dies, dan terus berlanjut hingga Skyfall. Heineken menggandeng Bond untuk melakukan kampanye global yang dilancarkan melalui berbagai platform. Mulai dari iklan sepanjang 60 detik yang ditayangkan di televisi hingga kampanye interaktif yang melibatkan audiens. “Dalam kampanye ini, kami berusaha menggabungkan kreativitas dan progresivitas Heineken dengan sosok legendaris James Bond. Hal ini kami harapkan dapat memberikan nilai hiburan yang tinggi bagi audiens,” kata Alexis Nasard, Chief Commercial Officer Heineken, seperti dikutip oleh www. mediapost.com. Pengalaman Nasard yang paling lama adalah, 17 tahun di global Procter & Gamble. Ia memegang berbagai macam peran dalam hal manajemen termasuk mendefinisikan strategi untuk produk baru dan menjualnya melalui beberapa saluran ritel baik di pasar maju dan berkembang. Pria yang memiliki gelar MBA dari University of California Berkeley, dan Master jurusan Teknik dari Joseph University, St. Beirut, serta sempat mengenyam pendidikan di Harvard Business School ini, sangat optimis, dirinya bakal berhasil dan mencapai target yang ditetapkan Bata. Dia sangat yakin, lantaran memiliki pengalaman terlibat langsung dalam soal manajemen, termasuk mendefinisikan strategi untuk produk baru. Lalu menjualnya melalui beberapa saluran ritel baik di pasar maju dan berkembang. Bahkan Chairman Bata, Christopher mengungkapkan sangat senang bergabungnya Alexis. Ia optimis kehadiran Bata dimasa depan akan semakin lebih baik. “Dengan latar belakang Alexis, tentunya akan membantu kami untuk mengidentifikasi peluang global guna mempercepat pertumbuhan brand Bata,” ucap Christopher. n
MENYUSUPKAN JAMES BOND Nasard dianggap layak menjadi pemimpin baru Bata, karena memiliki pengalaman selama 24 tahun di bidang consumer goods. Selama 6 tahun, dia menggawangi brand Heineken, dan
reviewweekly 04 Tahun VI | 5-11 September 2016
23
Resep asli ayam goreng KFC dikabarkan sudah bocor. Padahal resep yang ditulis Colonel Harland David Sanders itu terkunci dalam lemari besi yang disimpan dalam beton setebal dua kaki. TEKS Dita Pertiwi Foto Dahlan RP, Dok. Review, Riset
24
reviewweekly 04 Tahun VI | 5-11 September 2016
K
oran Chicago Tribune kini sedang jadi pembicaraan, setidaknya di Amerika Serikat dan di negara-negara lain, yang masyarakatnya doyan mengunyah ayam goreng Kentucky Fried Chicken, atau yang populer KFC. Semua dimulai ketika seorang wartawan Chicago Tribune menemui Joe Ledington, keponakan pendiri KFC, Colonel Harland David Sanders. Saat itu, si wartawan sedang menggarap berita travel tentang Corbin, Kentucky, di mana untuk pertama kali Sanders menyajikan ayam gorengnya. Ledington kemudian mengeluarkan sebuah buku berisi wasiat terakhir istri kedua Sanders, Claudia Ledington. “Ini sebenarnya album Bibi Claudia,” ujar Ledington merujuk pada sosok istri kedua Colonel Sanders, Claudia Ledington. Di dalam arsip terdapat banyak foto, kliping berita di koran, serta dokumen keluarga lainnya. Namun resep tulisan tangan di bagian belakang arsip adalah hal paling menarik. Di atas selembar kertas putih, ada tulisan bertinta biru dengan judul “11 Rempah - Campur dengan 2 Cangkir Tepung Terigu.” Di bawahnya lalu terdapat urutan nama rempah berikut jumlah yang dibutuhkan. Saat ditanya apakah ini resep bumbu asli ayam goreng KFC, Ledington mengiyakannya tanpa ragu. Namun usai beberapa waktu selang wawancara, Chicago Tribune mengabarkan Ledington tiba-tiba meragukan keaslian resep tersebut. “Saya baru memiliki arsip tersebut selama 4 tahun setelah saudara perempuan saya meninggal,” jelasnya. Ia menambahkan tulisan tangan tersebut bukanlah mi-
Colonel Harland David Sanders
lik Colonel Sanders tetapi Ledington yakin herba dan rempah yang tercantum adalah yang dipakai KFC. “Waktu saya berusia 10, 11, dan 12 tahun saya membantu mencampurkan herba dan rempah tersebut di garasi,” ujar Ledington. Menurutnya, bumbu kunci dari resep tersebut adalah lada putih. Ledington berujar, “Saya menyebutnya bumbu raha-
Restoran KFC di Amerika Serikat.
reviewweekly 04 Tahun VI | 5-11 September 2016
25
sia. Tidak ada satupun orang di tahun 1950-an tahu apa itu lada putih. Mereka tidak tahu cara menggunakannya.” Tim Chicago Tribune pun sempat mencoba mengaplikasikan resep ini. Menurut mereka, rasanya sangat enak. KFC membantahnya dengan mengatakan resep yang dipublikasikan oleh Chicago Tribune itu tidak asli. Namun tetap saja muncul spekulasi di internet bahwa resep yang menjadi salah satu rahasia yang paling legendaris dan paling ketat dijaga di dunia itu telah bocor. KFC — anak perusahaan Yum Brands Inc. — menyebut resepnya merupakan “salah satu rahasia dagang terbesar di dunia.” Perusahaan mengatakan bahwa apa yang dilihat wartawan itu bukanlah resep asli. “Banyak orang telah membuat klaim seperti ini selama bertahun-tahun dan tak satu pun akurat — tidak juga yang ini,” kata KFC dalam pernyataannya. Perusahaan yang bermarkas di Louisville, Kentucky itu menambahkan bahwa resep orisinil tahun 1940 yang ditulis tangan oleh Sanders terkunci dalam lemari besi yang disimpan dalam beton setebal dua kaki dan dimonitor 24 jam sehari lewat video serta dilengkapi sistem sensor gerakan. Sebelumnya pemilik akun MZMARGO pernah membagikan resep rahasia KFC di situs Spark Recipes. Di dalamnya terdapat 11 herba dan rempah rahasia yang terdiri dari paprika, bubuk bawang putih, bubuk cabai, dan lada hitam. Ia juga mencampurkan onion salt (campuran garam dan bubuk bawang Bombay) dan celery salt (campuran garam dan bubuk biji seledri). Rempah lainnya terdiri dari rubbed sage (serbuk kasar daun sage), bubuk allspice, bubuk oregano, daun basil yang dihancurkan, dan daun marjoram yang dihaluskan. Semuanya dicampurkan masing-masing sebanyak satu sendok teh, kecuali paprika dua sendok teh. Meski tidak diketahui pasti hingga kini tentang keasliannya, resep ini sempat menghebohkan para penggemar KFC. Sanders, sang pendiri KFC memang telah mening-
26
gal pada tahun 1980 dan dimakamkan di Louisville, AS. Ia juga yang menemukan resep ayam goreng KFC yang kemudian menjadi sangat populer di seluruh dunia. Setiap tahun lebih satu miliar ayam goreng hasil resep Kolonel dinikmati oleh masyarakat. Dan, itu tidak hanya di AS. Bahkan, tersedia hampir di 80 negara di seluruh dunia. Sanders memang sangat suka ayam goreng. Hanya saja, ia tidak memakai cara klasik, yaitu dengan memakai minyak. Sebab, cara ini tidak bisa menghasilkan rasa seperti yang diinginkannya. Pada tahun 1939, Sanders menemukan cara jitu untuk menggoreng ayam. Salah satu adalah penemuan pressure cooker atau panci bertekanan yang dapat menghasilkan ayam lezat dan segar dalam waktu sepuluh detik dengan cara dikukus di atas uap. Cara ini sangat baik sebab tanpa menghilangkan rasa dan bau serta tidak menggunakan minyak. Setiap tahun, Sanders selalu melakukan percobaan untuk ayam gorengnya hingg akhirnya ia menemukan resep spesial ayam goreng yang terdiri dari rempahrempah dan bumbu-bumbu yang dikenal dengan ‘Sebelas bumbu rahasia KFC.’ Pada tahun 1949, Sanders menerima pangkat kolonel berkat keberhasilannya di wilayah Kentucky. Tetapi, Sanders lebih suka dipanggil bisnisman. Ia memulai bisnis ayam goreng dari sebuah ruangan kecil, yaitu sebuah gudang di belakang stand pelayanan mobilnya. Sanders mengubahnya menjadi sebuah rumah makan kecil yang menjual ayam goreng dan sayur segar. Tak berapa lama kemudian, rumah makan Sanders
reviewweekly 04 Tahun VI | 5-11 September 2016
begitu terkenal. Pada tahun 1930, usaha Sanders semakin berkembang. Setiap hari rumah makannya dikunjungi tak kurang 150 orang. Tahun 1963 jumlah rumah makan yang berada di bawah franchise KFC-nya mencapai 600. Kebesaran KFC kemudian membuat Sanders tak bisa memikulnya sendiri. Lantas, ia menjual bisnis waralaba KFC-nya kepada Jhon Brown Junior dan seorang miliunner, Jack Mass seharga US$ 1 juta. Penjualan itu tak berarti menyingkirkan Sanders. Dia tetap dipakai sebagai direktur utama. Setiap bulan ia menerima gaji US$ 75.000 sampai seumur hidup, sebagai pengganti peranannya sebagai konsultan dan iklan yang telah dia publikasikan. Tahun 1982, bisnis waralaba KFC menjadi bagian dari anak perusahaan Reynolds. Tahun 1986, KFC dibeli oleh perusahaan Pepsi Cola, yang menggabungkannya ke dalam divisi perusahaan Tricon Global Restaurants yang sekarang dikenal sebagai Yum! Brands, Inc. Pada tahun 1997, Tricon terpisah dari PepsiCo. Di Indonesia, pemegang hak waralaba tunggal KFC adalah PT Fastfood Indonesia, Tbk (FAST) yang didirikan oleh Grup Gelael pada tahun 1978, dan terdaftar sebagai perusahaan publik sejak tahun 1994. Restoran KFC pertama di Indonesia dibuka pada bulan Oktober 1979 di Jalan Melawai, Jakarta Selatan.
belum dimasuki dijamah restoran cepat saji ini. Justinus D Juwono, Direktur Keuangan KFC menyebutkan, pertumbuhan penjualan diproyeksikan minimal 7% dan maksimal 9% dengan target penjualan mencapai Rp 4,94 triliun pada 2016. Itulah sebabnya, tahun ini KFC akan membangun 40 gerai baru dengan nilai Rp 150 miliar. “Kami akan bangun di Palu, Bali, Papua, Kalimantan Tengah. Sampai akhir bulan November (2015), kami masih ada 20 cabang KFC yang belum buka,� katanya. Dana ini, sambungnya, diperoleh dari belanja modal atau capital expenditure perseroan untuk tahun 2016 yang mencapai Rp 300 miliar. Asal tahu saja, KFC tengah melakukan berbagai upaya efisiensi untuk menekan beban usaha. Efisien itu antara lain, memangkas jumah sumber daya manusia yang terdapat di satu gerai KFC dari 30 orang menjadi 24 orang, dan memindahkan karyawan ke gerai-gerai baru. Upaya ini dilakukan karena tak lepas dari meningkatnya besaran beban usaha, menyusul penurunan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat, serta tren peningkatan upah minimum karyawan yang berlangsung dari waktu ke waktu. Margin usaha atas penjualan KFC terus menurun yang telah dirasakan sejak awal tahun 2015. Berdasarkan laporan keuangan semester I-2016, berhasil mencatat laba periode berjalan senilai Rp 43,20 miliar atau tumbuh 55,79% dibandingkan dengan perolehan laba periode semester I-2015. Adapun, pendapatan perseroan tercatat Rp 2,31 triliun atau naik 11,05% dibandingkan dengan pendapatan pada periode yang sama tahun lalu senilai Rp 2,08 triliun. Beban pokok penjualan naik tipis menjadi Rp 876,80 miliar dari sebelumnya Rp 806,13 miliar. Sepanjang semester I-2016, perseroan mencatat rugi pengukuran kembali atas program imbalan pasti senilai Rp 79,70 miliar, sedangkan pada periode 2015 tercatat laba Rp 12,45 miliar. n
TUMBUH SUBUR DI INDONESIA Kini, jumlah gerai KFC di seluruh Indonesia sudah mencapai lebih 500 buah. Di tahun ini mereka berencana membuka sejumlah gerai di kabupaten-kabupaten yang
reviewweekly 04 Tahun VI | 5-11 September 2016
27
Berbagai gerobak menjual fried chicken.
Fried Chicken di Mana-mana Bisnis fried chicken tumbuh subur di Indonesia. Keuntungannya lumayan. TEKS Dita Pertiwi Foto Riset
B
erterimakasihlah pada Colonel Harland David Sanders. Karena berkat dia, ayam goreng Kentucky Fried Chicken (KFC) terkenal di mana-mana dan menjadi inspirasi bagi banyak orang untuk mengembangkan bisnis fried chicken, tak terkecuali di Indonesia. Di Indonesia bisnis fried chicken atau ayam crispy tumbuh subur dengan aneka nama dan rasa. Pedagang kecil pun ikut ambil bagian. Lihat saja, hampir di seluruh pelosok Jakarta bisa ditemui gerobak-gerobak ukuran sedang yang menjajakan fried chicken. Masyarakat ekonomi bawah kini sudah bisa mencicipi menu ini dengan harga lebih ekonomis. Meski tak mengusung nama franchise tapi mengelola sendiri, usaha ini bisa laris dan bertahan lama. Salah satu contoh sukses adalah pedagang fried
28
chicken bernama Rahman. Pria ini sudah 6 tahun menggeluti usaha fried chicken. Sebelumnya, pria ini bekerja sebagai karyawan di sebuah perusahaan retail di Jakarta. Namun perusahaannya bangkrut dan ia kehilangan pekerjaan. Rahman pun mencoba membuka usaha ayam goreng tepung. “Awalnya 6 tahun lalu hanya coba-coba. Bumbu raciknya juga beli yang siap olah, waktu itu sekitar Rp 15.000 untuk satu hari, cukup untuk 10 ekor. Tapi lama-lama mencoba sendiri. Sempat gagal, tapi terus saya coba hingga akhirnya ketemu komposisi yang pas. Sekarang bumbunya buat sendiri, jauh lebih hemat,� tutur Rahman. Tiap hari, Rahman menghabiskan 10 ekor ayam, masing-masing berukuran 1,2 kg. Tiap ekornya dibagi menjadi 16 bagian. Karena ukurannya kecil, ia menjual
reviewweekly 04 Tahun VI | 5-11 September 2016
Penjual fried Chicken
Mudah dan Untung Lumayan
ayamnya dengan harga satuan Rp 4.500. “Lebih baik harganya murah tapi ukuran kecil, jadi pas untuk pembeli ekonomi bawah yang kita sasar,” tutur pria yang sehari-harinya berjualan di kawasan Bekasi Utara ini. Agar tetap segar, ayam goreng buatan Rahman tak digoreng sekaligus, melainkan dibagi dalam tiga tahap. Ketika ayam hampir habis terjual, baru dia menggoreng lagi stok ayam yang ia simpan di dalam cool box. Jejeran ayam gorengnya tampak disinari oleh lampu yang disebut Rahman ‘lampu oven’. Rahman merinci biaya yang ia keluarkan setiap hari. Sebanyak 10 ekor ayam per ekornya ukuran 1,2 kg dibeli dengan harga Rp 25.600 hingga Rp 26.000. Perharinya, ia juga membeli minyak goreng kemasan ukuran 2 liter dengan harga sekitar Rp 23.000. Biaya lain yang dikeluarkan adalah saus cabai curah, juga bumbu dan tepung. Ia juga tak segan-segan membeberkan keuntungan yang didapat setiap hari. “Tiap hari omzetnya bisa lebih dari Rp 500.000, dan untungnya sekitar setengahnya. Sekitar Rp 200.000-an per hari pendapatan bersihnya,” tutur Rahman. Rahman juga rutin menerima pesanan ayam goreng dalam jumlah besar di lingkungan tempatnya berjualan. Kalau untung bersih setiap hari Rp 200.000, saban bulan Rahman bisa mengantongi Rp 6 juta. Lumayan, kan? n
reviewweekly 04 Tahun VI | 5-11 September 2016
Anda tertarik menggeluti bisnis ini? Sebenarnya, mudah menjalankan usaha fried chicken. Beli ayam potong, lalu baurkan dengan bumbu penyedap, diberi tepung lalu digoreng. Untuk kelas gerobakan, cukup menyediakan modal Rp 3 juta hingga Rp 10 juta. Terkecuali jika Anda bermaksud membuka usaha ini dengan konsep restoran, tentu modalnya menjadi lebih besar. Sekarang, model usaha fried chicken murah ini juga banyak yang menawarkannya dengan sistim franchise atau waralaba. Segala keperluan dari mulai gerobak atau booth untuk berjualan hingga bahan baku berupa racikan tepung khusus serta berbagai perangkat memasak komplit sudah disiapkan. Anda hanya menyiapkan tempat berjualan saja. Sebelum memulai usaha ini, ada baiknya dihitung dulu perkiraan untungnya. Di mulai dari bahan baku utama berupa ayam, umumnya untuk satu ekor ayam ini bisa di bagi menjadi 8 potong, atau bahkan lebih. Jika 1 ekor ayam kita ambil rata-rata seharga Rp 28.000, artinya untuk setiap potong jika dibagi 8 modalnya adalah Rp 3.500 per potong. Selanjutnya bumbu tepung racikan. Di pasaran harga untuk tepung racikan khusus untuk fried chicken berkisar Rp 3.000, yang bisa digunakan untuk satu ekor ayam. Itu berarti tidak sampai Rp 500 untuk setiap potongnya. Lantas, berapa harga jual ke konsumen? Sekarang ini, harga satu potong ayam fried chicken rata-rata berkisar Rp 8.000 atau Rp 9.000. Dari sini tiap potong diperoleh keuntungan Rp 2.500 – Rp 3.000. Tak salah kalau ingin mencoba. n
29
MAKRO Jual beli izin
Para Penggarong Tambang Penyematan status tersangka terhadap Gubernur Sulawesi Tenggara Nur Alam oleh KPK semakin menambah pembenaran bahwa sektor migas memang basah.
A
TEKS Lucky Benyamin Foto Riset
braham Samad, saat masih menjadi Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sempat diminta memberikan wejangan di depan peserta Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PDI Perjuangan di Econvention, Ecopark, Ancol, Jakarta Utara tanggal 7 September 2013. Saat itu, Abraham memaparkan kekayaan minyak dan gas (migas) dan energi
yang terkandung di perut bumi Indonesia. Di Blok Cepu dan Blok Mahakam, katanya, setiap tahun bisa diperoleh uang sebanyak Rp 120 triliun. Apalagi kalau ditambah 45 blok migas yang terdapat di Madura, Jawa Timur. “Kalau ditotal setiap tahun bisa menghasilkan Rp 7.200 triliun,” ujar Abraham. Itu baru migas dan energi yang terdapat di wilayah Jawa Timur. Kalau digabung yang ada di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Papua, dan daerah lainnya, sektor migas dan energi setiap tahun menghasilkan uang sebanyak Rp 20 ribu triliun. “Kalau duit Rp 20 ribu triliun itu dibagi kepada 200 juta penduduk Indonesia, tidak ada lagi orang miskin di Indonesia. Karena tiap bulan setiap orang bisa dapat Rp 20 juta. APBN sebesar Rp 1.500 triliun yang diagungkan pemerintah, tidak ada apa-apanya,” kata Abraham saat itu. Ironisnya, uang sebesar itu banyak yang tidak masuk ke kas negara. Uang itu menguap ke mana-mana. Ada yang ditilep, ada pejabat di pusat atau pejabat daerah yang kongkalikong dengan perusahaan migas, ada yang menyembunyikan pajak. Bahkan, menurut Abraham, hampir 50% perusahaan migas asing yang beroperasi di Indonesia tidak membayar pajak.
Pertambangan nikel: Banyak izin diperjualbelikan.
30
reviewweekly 04 Tahun VI | 5-11 September 2016
MAKRO Jual beli izin Abraham tentu saja tidak ada asal mgomong. Berdasarkan penelitian dan catatan migas 2012 yang dipegang KPK, dari 45 blok migas di Madura, uang yang masuk ke kas negara hanya Rp 135 triliun setahun. Gila kan? Ke mana larinya uang ribuan triliunan yang lain? Makanya, tak salah kalau sektor ini disebut sebagai sektor yang paling basah. Mereka yang imannya lemah, pasti tergoda. Itulah yang saat ini terjadi pada diri Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) Nur Alam. KPK telah menetapkan Nur Alam sebagai tersangka dalam dugaan kasus penyalahgunaan wewenang pemberian izin pertambangan nikel di Kabupaten Buton dan Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara selama 2009 hingga 2014 kepada PT Anugrah Harisma Barakah (AHB). Penyalahgunaan wewenang dilakukan dengan menerbitkan SK Persetujuan Pencadangan Wilayah Pertambangan dan Persetujuan Izin Usaha Pertambangan (IUP) Eksplorasi. Selain itu, Nur Alam menerbitkan SK Persetujuan Peningkatan IUP Eksplorasi menjadi Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi kepada AHB. Nur Alam diduga menerima kick back atau pemberian atas izin-izin yang dikeluarkan tanpa mengikuti aturan yang berlaku. Selain Nur Alam, Bupati Buton Samsu Umar Abdul Samiun dan Bupati Bombana Tafdil diduga terlibat dalam kasus ini. Sebab, kedua bupati ini diduga ikut merekomendasikan penerbitan izin pertambangan nikel kepada Nur Alam. Tak hanya Samsu Umar Abdul Samiun dan Tafdil, penyidik KPK juga akan memeriksa mantan Bupati Buton Syafie Kahar dan mantan Bupati Bombana Atikurrahman.
PATGULIPAT Kasus Nur Alam hanya satu contoh kecil dari begitu banyak izin tambang yang beraroma tak sedap. Bayangkan saja, hingga Februari 2016 Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat, terdapat 10.331 IUP yang diterbitkan. Dari jumlah itu, sebanyak 6.365 IUP telah berstatus Clear and Clean (CnC), sementara 3.787 non CnC dan dikaji untuk dicabut IUPnya, dan 179 IUP telah dicabut. Tentu saja angka ini sangat menyedihkan. Bagaimana mungkin izin-izin itu bisa lolos? Ada yang bilang itu terjadi antara lain karena izin produksi tanpa eksplorasi lebih dulu. Selain itu, adanya tumpang tindih lahan. Namun, derasnya penerbitan IUP ditengarai beberapa kalangan, tidak lepas dari patgulipat kepala daerah dengan pengusaha, terutama menjelang pelaksanaan pilkada. Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) dan Indonesia Resources Studies (Iress), mencatat, IUP banyak yang dikeluarkan setelah pilkada atau saat menjelang pilkada. Itu baru soal izin, belum soal yang lain. Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) beberapa waktu lalu pernah mengungkapkan banyaknya masalah di sektor migas bagi penerimaan negara. Mulai dari proses lifting, cost recovery sampai abondemen set reconstruction. Yang sering menjadi sorotan publik adalah cost recovery. Cost recovery adalah pengembalian biaya operasi yang dikeluarkan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) dari hasil produksi migas, setelah kontraktor menemukan migas secara komersial. Sekadar informasi, biaya penggantian eksplorasi migas di Indonesia mencapai US$ 9,03 per barel. Angka ini dianggap cukup besar. Sebab, cost revovery di negara-negara lain ha-
reviewweekly 04 Tahun VI | 5-11 September 2016
Gubernur Sultra Nur Alam
nya US$ 4-US$ 6 per barel. Bayangkan, selisihnya sampai US$ 3-US$ 5 per barel. Kalau cost recovery itu dikalikan dengan produksi minyak nasional, yang hari ini sebanyak 831 ribu barel per hari, berapa kerugian yang harus ditanggung negara? Celakanya, cost recovery tak sedikit yang di-mark up oleh KKKS. Menurut sumber majalah ini, biasanya KKKS menggelembungkan Pajak Perseroan (PPs) dan Pajak Bunga Dividen Royalti (PBDR), investment credit, serta biaya home office. Tak hanya itu. Gaji para ekspatriat tanpa izin kerja juga dimasukkan dalam cost recovery, termasuk biaya untuk liburan hingga pembelian barang yang tidak sesuai ketentuan. Hasil audit investigasi yang dilakukan BPK sepanjang tahun 2015 mungkin bisa menjadi perhatian. BPK menemukan adanya mark up nilai klaim cost recovery yang ditagih KKKS kepada negara sebesar US$ 290,34 juta atau sekitar Rp 3,9 triliun. Klaim cost recovery terbesar ditemukan pada Conoco Phillips & ConocoPhillips (Grissik) Ltd senilai US$ 161,94 juta, Total E&P Indonesie dan Inpex Corporation sebesar US$ 67,87 juta, PT Pertamina EP USD 26,50 juta, dan Chevron Pacific Indonesia sebesar US$ 23,64 juta. “Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, mark-up klaim cost recovery pada tahun fiskal 2015 bersumber terutama dari investment credit dan interest cost recovery yang tidak sesuai dengan persetujuan SKK Migas, serta biaya tunjangan ekspatriasi untuk tenaga kerja asing,� tulis BPK dalam laporan hasil audit investigasi beberapa waktu lalu. Selain cost recovery, bolong lainnya yang bisa digarong para bandit adalah pemilihan pemenang dalam lelang lapangan migas. Dalam tender lapangan migas, perusahaan yang dekat dengan penentu kebijakan bisa saja dimenangkan. Padahal, perusahaan tersebut tidak punya infrastruktur dan finansial. Akhirnya, lapangan migas itu dilempar ke perusahaan lain. Ujung-ujungnya, perusahaan itu tak ubahnya calo. Celah lainnya adalah masalah perpanjangan kontrak. Saat sebuah perusahaan akan habis masa kontraknya, dia akan berjuang mati-matian untuk mendapatkan perpanjangan. Padahal, perusahaan itu sudah masuk dalam daftar hitam. Begitulah, banyak bolong yang bisa digarong para bandit di sektor migas. Belum lagi masalah penunjukkan kontraktor dan perizinan, atau siapa yang harus mengontrol minyak yang disedot. Makanya, KKKS yang sudah lama beroperasi begitu betah kerja di Indonesia. n
31
MAKRO Jual Beli Izin
Rakyat Jadi Penonton
Area penambangan PT Freeport Indonesia di Papua: Rakyat Papua tetap saja miskin.
M
axsasa Kadepa, warga Mimika, sudah puluhan tahun hidupnya pas-pasan. Hidupnya dari dulu miskin. Padahal, rumahnya tak jauh dari pabrik tambang emas, PT Freeport Indonesia, perusahaan migas asal Amerika Serikat. Tentu saja, tak hanya Maxsasa yang hidupnya seperti itu. Masih banyak Maxsasa lain di Papua. Dan, kalau mau jujur, harta karun di Bumi Cendrawasih ini begitu bejibun. Sektor pertambangan yang paling menakjubkan. Di sana ada berbagai jenis tambang yang berlimpah ruah. Ada tembaga, emas, minyak, dan gas. Sayangnya, kekayaan sumber daya alam itu hampir sebagian besar dikuasai perusahaan-perusahaan asing. Jadilah kebanyakan orang Papua hanya menjadi penonton di kampungnya sendiri. Tak hanya orang Papua. Di belahan lain, di Kalimantan, Sulawesi, Sumatera, Jawa, Bali, dan daerah lainnya di Indonesia, kebanyakan rakyat cuma jadi penonton melihat geliat perusahaan-perusahaan asing mengeruk hasil tambang dan migas. Di Indonesia ada 60 kontraktor migas yang terkategori ke dalam tiga kelompok. Pertama, Super Major, terdiri ExxonMobile, Total Fina Elf, BP Amoco Arco, dan Texaco yang menguasai cadangan minyak 70% dan gas 80%. Kedua, Major, terdiri Conoco, Repsol, Unocal, Santa Fe, Gulf, Premier, Lasmo, Inpex dan Japex
32
yang menguasai cadangan minyak 18% dan gas 15%. Ketiga, perusahaan independen; menguasai cadangan minyak 12% dan gas 5%. Walhasil, minyak dan gas bumi Indonesia hampir 90% telah dikuasai oleh asing. Mereka semua adalah perusahaan multinasional asing. Di pertambangan batu bara, perusahaan-perusahaan China dan India berduyun-duyun masuk dengan leluasa. Mereka menguasai tambang kecil dengan membiayai perusahaan-perusahaan tambang lokal yang kesulitan pendanaan. Membaca data British Petroleum Statistical Review, sungguh miris. Indonesia yang hanya memiliki cadangan batu bara terbukti 4,3 miliar ton atau 0,5% dari total cadangan batu bara dunia, ternyata menjadi pemasok utama batu bara untuk China. Padahal, China memiliki cadangan batu bara terbukti 114,5 miliar ton atau setara 13,9% dari total cadangan batu bara dunia. Semua itu terjadi lantaran liberalisasi di sektor tambang dan migas. Asal tahu saja, sejak 45 tahun lalu pemerintah telah membuka izin seluas-luasnya kepada perusahaan asing untuk mengelola tambang dan migas di Indonesia. Selama itu pula mereka menikmati keuntungan yang berlimpah. Nah, akhir Februari 2012, pemerintah menerbitkan Peraturan Pemerintah
No 24 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara. Isinya, asing harus menjual 51% ke investor lokal. Menurut aturan yang baru itu, asing hanya berhak atas 49% saham perusahaan tambang di Indonesia. Selebihnya harus dijual secara bertahap setelah lima tahun berproduksi atau harus tuntas pada tahun ke-10 sejak awal berproduksi. Aturan itu merinci tahapan divestasinya. Ambil contoh, asing memiliki 100% saham perusahaan tambang di Indonesia. Mulai tahun keenam hingga tahun kesepuluh, dia harus menjual 10% saham per tahun hingga tahun kesepuluh jumlah saham yang dilego mencapai 51%. Nah, yang pertama kali mendapatkan hak membeli jatah saham divestasi itu adalah pemerintah pusat. Jika tak sanggup, hak ini beralih ke pemerintah daerah. Bila daerah menyerah, BUMN dan BUMD dipersilakan masuk melalui mekanisme lelang. Kalau tak sanggup juga, investor lokal berhak membeli jatah divestasi itu. Aturan tinggal aturan. Buktinya, tak satu pun perusahaan yang patuh pada beleid ini. Alasannya, kontrak karya yang telah disepakati sebelumnya dengan pemerintah. Jadi, sampai kapan tambang dan migas Indonesia terus dikuasai oleh asing? Ah‌, entahlah. n
reviewweekly 04 Tahun VI | 5-11 September 2016
MAKRO Kebakaran hutan
Menghukum Penyulut Api Singapura tengah bersiap untuk menggugat perusahaan-perusahaan Indonesia yang terbukti melakukan pembakaran hutan. TEKS Lucky Benyamin Foto Riset
H
utan dan lahan kita terbakar lagi. Dari tahun ke tahun, ya, begini. Katanya, kebakaran itu dimulai sejak tahun 1979 dan saban tahun masyarakat di sebagian Sumatera dan Kalimantan harus menghirup udara tak sehat. Anak-anak sekolah diliburkan, banyak orang yang sakit, dan tak sedikit yang meninggal. Dan, lagi-lagi, yang sedih tak hanya masyarakat Sumatera dan Kalimantan. Bagi Singapura dan Malaysia, kehadiran asap dari Indonesia sangat mengganggu warga mereka. Pada hari Jumat (26/8) indeks standar polusi (PSI) di Singapura sempat mencapai 251 pada pukul 2 dini hari sebelum akhirnya mereda ke 127 pada pukul 6 dini hari. Badan Lingkungan Nasional Singapura mengategorikan 200 sebagai “sangat tidak sehat” dan pemerintah menganjurkan masyarakat untuk mengurangi aktivitas di luar ruangan. Jengkel lantaran kebakaran hutan terus terulang, Menteri Lingkungan dan Sumber Daya Air Singapura Masagos Zulkifli tengah bersiap untuk menggugat perusahaan-perusahaan Indonesia yang terbukti melakukan pembakaran hutan. Di bawah Undang-undang Polusi Asap Lintas Batas (Transboundary Haze Pollution Act/THPA) tahun 2014, Singapura telah meminta informasi dari enam pemasok bagi Asia Pulp and Paper Group. Informasi yang diminta terkait dengan langkah-langkah yang mereka ambil untuk mencegah kebakaran di lahan mereka. Keenam perusahaan juga diberi tahu bahwa Singapura berhak menyeret direktur mereka ke pengadilan. Perusahaanperusahaan itu terancam hukuman denda 100.000 dolar Singapura per hari untuk setiap kasus kebakaran. Tak hanya pemerintahnya, perusaha-
an-perusahaan Singapura juga jengkel terhadap para pembakar hutan dan lahan di Sumatera. Koran Strait Times beberapa waktu lalu memberitakan, supermarket besar Singapura, seperti FairPrice, Sheng Siong dan Prime Supermarket telah menurunkan semua produk Asia Pulp & Paper Group (APP—anak usaha Sinar Mas Group) dari lemari dagangan mereka. Perusahaan The Dairy Farm yang membawahi berbagai supermarket seperti Guardian, 7-Eleven, Cold Storage dan Giant masih akan menjual produk APP sampai habis, namun tidak akan memasok lagi. Langkah ini dilakukan setelah LSM Lingkungan Hidup Singapura (Singapore Environment Council—SEC) menangguhkan sementara label hijau untuk produk APP selama proses penye-
lidikan sumber pembakaran hutan di Sumatera keluar. Langkah ini juga diambil sesaat setelah FairPrice dan 16 perusahaan lainnya diminta SEC menandatangani deklarasi tidak akan menjual produk dari lima perusahaan terkait kebakaran hutan di Indonesia. Selain APP, empat perusahaan lainnya berasal dari Indonesia, yaitu PT Rimba Hutani Mas, PT Sebangun Bumi Andalas Wood Industries, PT Bumi Sriwijaya Sentosa, dan PT Wachyuni Mandira. SEC juga meminta perusahaan lainnya seperti Prime, Dairy Farm, Sheng Siong, Ikea, Unity Pharmacy, dan Watsons agar menandatangani deklrasi yang sama. Ada sekitar 16 produk dari APP yang diboikot perusahaan Singapura, di antaranya adalah tisu Paseo, NICE dan Jolly. FairPrice menolak menjual produk ini di lebih dari 290 toko mereka, termasuk supermarket Cheers. “Keputusan menarik seluruh produk APP akibat penundaan sementara sertifikasi Label Hijau,” kata Seah Kian Peng, direktur eksekutif FairPrice beberapa waktu lalu. Kalau Singapura melakukan langkah seperti itu, bagaimana dengan Pemerintah Indonesia? Seperti yang sudah-sudah, ya, memble. Makanya, ketika Polda Riau mengeluarkan SP3 terhadap 15 perusahaan yang diduga kuat terlibat kasus pembakaran hutan dan lahan di Riau tahun 2015, banyak yang menyesalkan. n
Kebakaran hutan di Riau: Singapura akan menghukum perusahaan Indonesia.
reviewweekly 04 Tahun VI | 5-11 September 2016
33
MAKRO Pemangkasan anggaran
Kepala Daerah Uring-uringan Pemotongan anggaran transfer daerah dan desa bakal membuat banyak pejabat daerah kelabakan. Tapi, mereka juga culas, sih. TEKS Lucky Benyamin Foto Dahlan RP
P
ara kepala daerah, kini boleh jadi sedang uring-uringan. Sebab, bukan apa-apa, pertengahan Agustus lalu pemerintah memotong anggaran transfer daerah dan dana desa sebesar Rp 72,9 triliun atau 37,5% dari jatah anggaran untuk daerah dan desa yang tersisa pada September-Desember 2016.
Pemotongan dana transfer daerah dan dana desa meliputi enam mata anggaran, yakni dana bagi hasil, dana alokasi umum (DAU), dana alokasi khusus (DAK) fisik, tunjangan profesi guru PNS daerah, dana tambahan penghasilan guru PNS daerah, serta dana desa. DAU, misalnya, dipotong sampai Rp 19,418 triliun untuk 169 daerah (143 kota/kabupaten dan 26 provinsi).
Langkah pemerintah pusat memangkas anggaran sebesar itu adalah bagian dari skenario pemotongan anggaran belanja negara September-Desember 2016 senilai Rp 137,6 triliun. Maklum, target penerimaan negara—khususnya dari pajak—sebesar Rp 1.539,2 triliun dalam APBN Perubahan 2016 tampaknya sulit dicapai. Ini gara-gara, kondisi perekonomian dunia belum menggembirakan dan progam pengampunan pajak (tax amnesty) tipis kemungkinan berhasil. Tentu saja, pemotongan anggaran ini bakal berpengaruh cukup besar terhadap daerah dan desa, terutama pada DAU. Dana ini berkenaan dengan gaji dan tunjangan birokrasi. Selain itu, proyek-proyek yang sudah dilelang juga akan menjadi masalah. Proyek-proyek yang sudah disahkan oleh DPRD, tiba-tiba dipotong akan menimbulkan masalah dengan para kontraktor. Sebab, bukan tidak mungkin ada pihak yang mempersoalkan secara hukum terhadap daerah. Karena itu, menurut Sekjen Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia Nurdin Abdullah seperti
Kondisi masyarakat di pedesaan: Dana dari pusat untuk mensejahterakan masyarakat.
34
reviewweekly 04 Tahun VI | 5-11 September 2016
MAKRO Pemangkasan anggaran dikutip dari Kompas, pemerintah pusat perlu memberikan perlindungan kepada semua kepala daerah. Hanya saja, menurut Direktur Eksekutif Komite Pemantauan Pelaksananaan Otonomi Daerah Robert Endi Jaweng, pemotongan anggaran oleh Kementerian Keuangan tentu saja setelah mempertimbangkan penyerapan anggaran dan perencanaan kepala daerah yang tak akurat. Bambang Brodjonegoro saat masih menjabat Menteri Keuangan memang sempat mengeluh rendahnya penyerapan anggaran oleh pemrintah daerah (pemda) dan kebanyakan dana tersebut dikeluarkan pada akhir tahun. Padahal, idealnya penyerapan dana tersebut harus sudah dilakukan setelah dana ditransfer dari pemerintah pusat ke pemda. “Kalau begini, yang repot kita. Di daerah tidak jadi barang alias tidak jadi proyek,” kata Bambang. Selain mengganggu proyek-proyek pembangunan daerah, kondisi seperti itu akan berpengaruh pada arus kas (cash flow). Padahal, pemerintah berharap dana yang masuk ke daerah itu bisa terpakai dan bisa menggerakkan pertumbuhan
ekonomi daerah. Asal tahu saja, pada APBN Perubahan 2016 alokasi untuk daerah ditetapkan sebesar Rp 770,17 triliun. Dari jumlah itu, dana transfer daerah sebesar Rp 734,2 triliun dan dana transfer desa sebesar Rp 48 triliun. Khusus untuk dana transfer desa, angkanya naik dibanding 2015 yang hanya Rp 20,8 triliun. Dari jumlah itu, realisasi transfer dana ke daerah dan dana desa per 31 Mei 2016 sebesar Rp 328,4 triliun atau 42,6% dari target dalam APBN Perubahan 2016. Celakanya, dari realisasi sebesar itu, dana yang mengendap di perbankan daerah atau instrumen keuangan lain jumlahnya mencapai Rp 246,2 triliun. Artinya, hanya Rp 82,2 triliun untuk pembangunan. Angka itu pun belum tentu seluruhnya untuk pembangunan. Sebab, Wakil Presiden Jusuf Kalla pernah mengungkapkan banyak pejabat daerah kerap menghabiskan dana transfer hanya untuk membangun kantor baru, rumah jabatan baru, atau membeli mobil baru. Padahal, menurut Kalla, dana itu diberikan untuk pembangunan daerah
reviewweekly 04 Tahun VI | 5-11 September 2016
dan menyejahterakan kehidupan rakyat. “Rakyat perlu peningkatan pertanian, perlu bibit, pengairan. Pejabat perlu kantor tapi (justru) didahulukan kantornya,” ujar Kalla beberapa waktu lalu.
SAATNYA BERHEMAT Sebenarnya, persoalan pengendapan dana ini ulah klasik para penguasa daerah dalam mengakali dana transfer dari pusat. Dana yang seharusnya dipakai untuk pengembangan pendidikan, kesehatan, pembangunan infrastruktur, penanganan orang miskin dan berbagai progam lainnya di daerah masing-masing, justru diputar ke tempat lain. Utamanya ke berbagai instrumen investasi. Pusat Pelaporan dan Analisa Transaksi Keuangan (PPATK) sudah mengendus adanya modus di mana dana transfer daerah justru diputar di pasar modal. Kecurigaan juga pernah dilontarkan Yanuar Rizky, pengamat pasar modal. Menurut dia, dana transfer yang mengendap di berbagai Bank Pembangunan Daerah (BPD), seolaholah diinvestasikan di deposito atau Sertifikat Bank Indonesia (SBI). Kenyataannya, dana itu justru dilempar kembali ke pasar modal dengan harapan bisa mendapatkan keuntungan yang besar. “Keuntungan tersebut lantas dibagi-bagi,” ujarnya. Terlepas dari masalah tersebut, saat ini yang paling penting bagi pejabat daerah adalah harus berhemat, sekaligus efisien dan efektif dalam menggunakan anggaran negara di tengah kondisi perekonomian global yang tidak menentu. Penghematan harus juga dijadikan momentum untuk mengakhiri perilaku boros anggaran, yang menjadi penyakit kronis birokrasi selama ini. Beberapa kali Presiden Jokowi memberikan instruksi kepada para pembantunya agar mengidentifikasi semua pengeluaran fiktif, mubazir, dan pengeluaran yang tampak penting tapi tak mendesak. Tidak gampang memang mengubah pola pikir hemat. Apalagi, untuk para pegawai yang sudah merasa nikmat dengan segala kemudahan yang ada selama ini, meski fasilitas sudah didapat. Selama ini, perjalanan dinas merupakan modus paling banyak dimanfaatkan oleh para birokrat untuk mendapatkan ‘penghasilan tambahan’. Karena itu, pengawasan ketat di tingkat pimpinan harus ditingkatkan. Meskipun berhemat, pemda wajib hukumnya mendahulukan kepentingan masyarakatnya. Bukan mendahulukan membangun kantor baru, rumah jabatan baru, atau membeli mobil baru, seperti dikatakan Wapres Jusuf Kalla. n
35
Keuangan Investasi bodong
Pesona Bisikan Setan Masyarakat rugi hingga ratusan triliun rupiah karena terjebak investasi bodong. Mayoritas penduduk Indonesia memang belum melek masalah keuangan.
L
TEKS Bastaman Foto Riset
arangan agama dan aturan pemerintah boleh saja seram. Masyarakat pun bisa saja tambah pintar. Toh, kiprah penipuan berkedok investasi di Tanah Air nyatanya terus merebak. Dan masyarakat yang menjadi korban investasi bodong sudah tidak terhitung lagi. Mereka bukan hanya berasal dari kalangan kelas bawah, tapi juga orang-orang yang berpendidikan, berduit, dan memiliki jabatan mentereng. Dari sekitar 26 kasus yang masuk ke Kepolisian dalam 10 terakhir, nilai kerugian yang ditimbulkan investasi bodong ini ditaksir lebih dari Rp 96 triliun. Puncaknya terjadi pada 2011, yakni 8 kasus dengan total kerugian ditaksir Rp 68,62 triliun. Malah, menurut catatan Asosiasi Penjualan Langsung Indonesia (APLI), kerugian akibat investasi ilegal mencapai Rp 126 triliun selama 40 tahun terakhir. Bukan main. Tapi, begitulah, praktek investasi fiktif tampaknya sulit diberantas. Bukan hanya kian banyak, tapi bentuk investasi yang ditawarkan pun semakin beragam dan menawan. “Pelakunya terus bermutasi dari tahun ke tahun,” ujar Brigjen Polisi Agung Setya, Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri. Contohnya, Juni lalu, seorang korban investasi bodong bernama Rachmi Farida AR melaporkan Dewi (bukan nama sebenarnya) ke Polres Bogor Kota. Rachmi mengaku telah dirugikan sampai Rp 3 miliar oleh investasi bodong yang ditawarkan Dewi melalui grup Whatsapp dan BlackBerry Messenger. Warga kampung Lebak Pasar, Bogor Tengah, ini mengaku tertarik menanamkan modalnya karena diming-imingi keuntungan hingga 16%. Memang, dalam melancarkan aksinya, Dewi acap mengimingimingi para korbannya dengan keuntungan yang aduhai. Kepada polisi, wanita berusia 27 tahun ini mengaku telah menjalankan investasi bodong selama satu tahun. Makanya, dari aksinya itu, Dewi diduga telah berhasil meraup dana puluhan miliar rupiah. “Setiap orang menyetorkan uang puluhan juta hingga ratusan juta rupiah. Mungkin ada ratusan orang yang telah menjadi korban,” ujar AKBP Andi Herindra, Kapolres Bogor Kota. Nah, untuk meminimalisir korban penipuan, dua pekan lalu Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meluncurkan Investor Alert Portal (IAP). Portal tersebut berisikan nama perusahaan inves-
36
tasi abal-abal dan berpotensi merugikan masyarakat. Sebagai langkah awal, OJK mengumumkan 34 perusahaan investasi tak berizin. “Daftar tersebut akan diperbaharui secara berkala,” ujar Anggar B. Nuraini, Deputi Komisioner Bidang Eduksi dan Perlindungan Konsumen OJK. Seperti tidak mau kalah set, Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bapepti) juga merilis sekitar 130 website yang terindikasi melakukan pelanggaran. Mereka umumnya menawarkan investasi valas (forex trading) atau komoditi lainnya seperti emas dan indeks saham.
120 PERATURAN Dalam melancarkan aksinya, perusahaan berjangka ilegal acap
Kasus investasi bodong yang ditangani Polri: Pelakunya bermutasi setiap tahun.
reviewweekly 04 Tahun VI | 5-11 September 2016
Keuangan Investasi bodong mengumbar janji setan, yakni berani memberikan keuntungan hingga 30% per bulan. Syaratnya, seperti yang diminta sebuah pialang perdagangan komoditi emas di Surabaya, investor harus menyetor modal minimal Rp 200 juta. Modal tersebut harus di-lock selama satu tahun. “Jika diambil, dananya akan dipotong 50%,” ujar sebuah sumber. Sejatinya, tawaran bisnis model komoditi berjangka cukup mencurigakan. Sebab, bagaimana mungkin sebuah perusahaan investasi mampu memberikan return hingga 30% per bulan. Lagi pula, tidak seperti halnya bank, pialang atau manajer investasi (MI) sebenarnya dilarang memberikan jaminan return kepada nasabahnya karena tingkat resiko dari masing-masing produk investasi berbeda. Nyatanya, investor yang tertipu bisnis komoditi berjangka terus berjatuhan dan jumlahnya makin banyak. Ini bisa dimaklumi. Karena, selain mengiming-imingi return besar, biasanya si investor diberi kesempatan menikmati keuntungan yang dijanjikan. Namun, setelah modal yang disetor semakin besar, investor biasanya terus merugi hingga modalnya ludes. “Setelah modalnya habis atau tidak bisa ditarik, investor baru lapor ke Bapepti,” Veri Anggrijono, Kepala Bagian Penindakan Pelanggaran Transaksi Bapepti.
Veri mengaku, meskipun aturan perdagangan berjangka di Indonesia mencapai 120 paraturan, penipuan berkedok bisnis future trading tetap marak. Sialnya, Bapepti kerap kesulitan mengungkap praktek tipu-tipu ini karena sebagian pelaku ternyata berkantor di luar negeri. “Tawaran biasanya dilakukan secara online,” ujar Veri. Di Tanah Air, lanjut Veri, saat ini terhadap dua bursa berjangka. Sementara perusahaan pialang resmi tercatat 67 perusahaan. Harus diakui, dalam menjalankan usahanya, para pelaku kejahatan umumnya memanfaatkan salah satu sifat manusia: Tamak dan malas. Itu sebabnya, mereka kebanyak menjanjikan keuntungan besar yang secara akal sehat memang tidak masuk akal. “Makanya, orang yang memiliki tingkat akademis tinggi pun bisa tertipu,” ujar Anggar. Diakui Anggar, minimnya tingkat literasi keuangan juga membuat masyarakat mudah terkecohu investasi bodong. Survey yang dilakukan OJK menunjukan, hanya 2,18% dari sekitar 260 juta penduduk Indonesia yang benar-benar melek linterasi keuangan. “Artinya, hanya 21 dari 100 orang yang mengerti masalah keuangan,” ujar Anggar. Menyedihkan, memang. Mudah-mudahan kita tidak termasuk kelompok 21 orang belum melek masalah keuangan. n
Beberapa Kasus Investasi Bodong yang Ditangani Polri Tahun Kasus investasi bodong 2007 2008 2011 2012 2014 2015 2016 *) Total
Kerugian
4 Rp 16,13 triliun 2 Rp 604 miliar 8 Rp 68,62 triliun 6 Rp 10,22 triliun 2 Rp 235 miliar 2 Rp 289 miliar 2 Proses sidik 26 Rp 96,10 Sumber: Bareskrim Polri *) Hingga Agustus
reviewweekly 04 Tahun VI | 5-11 September 2016
37
Keuangan Sukuk tabungan
BPR-BPR Kembali Terancam Berbagai cobaan menerpa bisnis BPR. Mulai dari ancaman pendapatan bunga negatif, kesulitan penetrasi kredit, hingga ancaman KUR. TEKS Bastaman Foto Dahlan RP
B
oleh jadi, belakangan ini banyak pemilik bank perkreditan rakyat (BPR) yang tak bisa tidur nyenyak. Soalnya, saat ini mereka sedang mengalami masalah kredit macet alias non performing
loan (NPL). Melemahnya daya beli masyarakat membuat usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) menjadi kian lesu. Walhasil, kredit macet pun terus membengkak hingga di atas 7%. Tapi bukan hanya masalah membeng-
kaknya NPL yang membuat pemilik BPR tak bisa tidur. Mereka juga tengah menghadapi persoalan dalam melakukan penetrasi kredit. Yang jadi masalah, kebijakan Lembaga Penjaminan Simpanan (LPS) untuk mempertahankan suku bunga penjaminan BPR di level 9,25% telah membuat aliran dana pihak ketiga (DPK) ke bank-bank pasar itu menjadi kian besar. Betul, meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap BPR patut disyukuri. Tapi, di tengah sulitnya mengucurkan kredit, derasnya aliran DPK tadi justru menjadi beban. Sebab, bila kelebihan dana tersebut disimpan dalam Sertifikat Bank Indonesia (SBI) di BI, BPR hanya akan mendapatkan bunga 6,25%. “Kami rugi karena ada spread negatif 3%,� ujar Ascar Setiyono, Ketua Himpunan Bank Perkreditan rakyat Indonesia (Perbarindo). Akibatnya, sebagian besar pendapatan perusahaan habis terkuras untuk membayar bunga nasabah. Padahal, sebelumnya, banyak di antara BPR yang terlanjur
sukuk tabungan: Mengurangi ketergantungan pada investor asing.
38
reviewweekly 04 Tahun VI | 5-11 September 2016
Keuangan Sukuk tabungan memangkas suku bunga kreditnya untuk mengerem laju kenaikan NPL. Saat ini, di pasar, suku bunga kredit BPR berkisar antara 14,5% - 16,0%. “Kami minta suku bunga LPS segera diturunkan agar biaya dana bisa ditekan,” ujar Ascar. Tapi penderitaan BPR rupanya tidak hanya sampai di situ. Kebijakan pemerintah memangkas suku bunga Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari 12% jadi 9%, juga membuat pengelola BPR ketar-ketir karena sebagian nasabahnya lari ke bank umum. Salah satu yang menjadi korban kebijakan pemerintah tersebut adalah BPR Syariah Al Hidayah, BPR Iswara Arta, dan BPR Kudamas Santosa. Ketiga BPR di Jawa Timur itu tidak bisa diselamatkan Otoritas Jasa Keuangan karena merugi dan digayuti NPL tinggi.
KUR, kawan atau lawan Kanibalisme juga tampaknya terjadi di Sumatera Utara. Menurut Bumaman Toedeki Tarigan, Sekretaris Perbarindo
Sumatera Utara, banyak nasabah BPR yang lari ke bank umum untuk mendapatkan KUR. “Adanya KUR, dengan segala kemudahan dan kemurahannya, membuat pengusaha kecil memilih KUR dibanding kredit BPR,” ujarnya. Bahkan Bumaman mengaku khawatir kehadiran KUR akan mengancam bisnis BPR di Sumatera Utara. Para pengelola BPR pantas cemas. Sebab, jika dibandingkan dengan bank umum, BPR kalah segala-galanya. Itu tak ubahnya membandingkan PSSI dengan tim Samba Brazil. Seperti bumi dan langit. Tapi kondisi tersebut tak menyurutkan langkah BPR untuk tetap bersaing. Justru, menurut Bumaman, kehadiran KUR membuat pengelola BPR menjadi lebih kreatif. “Walau pun air di dalam ember digoncang, kami tetap harus optimistis karena pasar BPR masih potensial,” ujar Bumaman. Di samping pasarnya sangat terbuka, sesungguhnya jalan yang bisa BPR ditempuh juga masih banyak. Seperti yang dilakukan BPR Hasamitra Makasar, yang menjalin kerjasama dengan Bank BNI dalam penyaluran KUR sebesar Rp 25 miliar. Tak hanya dengan Hasamitra, BNI
juga memakai jasa sejumlah BPR untuk menyalurkan KUR. Muliaman D Hadad, Ketua Dewan Komisioner OJK, juga menjamin kehadiran KUR tidak akan mematikan bisnis BPR. Malah sebaliknya, dengan adanya program KUR, bisnis BPR justru bisa terbantu. Salah satunya lewat linkage program, seperti yang dijalan BNI dengan sejumlah BPR. Tidak tertutup kemungkinan BPR pun mendapat pelatihan sumber daya manusia. “Jadi jangan ditafsirkan seolah-olah program KUR jadi ancaman,” ujarnya. Terkait tutupnya tiga BPR di Jawa Timur, menurut Mulaiman, itu lebih disebabkan oleh salah kelola dan pengawasan yang lemah dari pemilik. Maksudnya, buruknya kesehatan ketiga BPR tersebut bukan karena bunga KUR lebih murah dan mudah diakses. “Ada beberapa pelanggaran kenapa tiga BPR itu kami tutup,” ujarnya. Jika menyimak penjelasan Muliaman, program KUR memang bukan ancaman yang perlu dikhawatirkan. Namun kelesuan ekonomi dan masalah pendapatan bunga negatif agaknya tetap akan membuat para pemilik BPR sulit tidur. n
Jangan Alergi Terhadap BPR S
iapa pun yang ingin membuat uangnya berbiak pesat, pasti tak akan memilih deposito. Sekarang ini saja, beberapa bank sudah menurunkan tingkat suku bunga depositonya menjadi sekitar 5%. Itu terjadi karena BI mengubah formula suku bunga acuan bank dari BI rate menjadi BI 7 – day reserve repo. Dengan sendirinya, suku bunga acuan bank juga turun dari 6,25% menjadi 5,25%. Namun bukan berarti pesona deposito sudah luntur. Paling tidak, deposito yang ditawarkan BPR masih cukup menawan. Soalnya, karena butuh dana, selama ini banyak BPR yang berani memberikan bungsa simpanan sesuai bunga penjaminan LPS: 9,25% per tahun. Jelas, ini medium pembiakan dana yang efektif. Sebab, setelah dipotong pajak 20%, nasabah masih bisa mendapatkan bunga bersih 7,4%. Hanya memang, kendati dananya di jamin LPS, ada baiknya deposan yang berniat menyimpan uang di BPR mencermati betul kondisi bank yang bersangkutan. Sebab, dari sekitar 1.600 BPR yang ada di tanah air, ada beberapa yang kondisinya tak sehat. Seperti yang terjadi baru-baru ini, OJK terpaksa mencabut izin tiga BPR di Jawa Timur karena tak dikelola secara benar dan kontrol lemah. Jadi, apabila ingin mendapatkan ketenangan, ada baiknya deposan menyimpan dananya di BPR yang telah mengikuti program penjaminan LPS. Dengan demikian, resiko hilangnya tabungan bisa lebih mudah untuk dikendalikan. n
reviewweekly 04 Tahun VI | 5-11 September 2016
39
Keuangan Valas
BI, How Low Can You Go Kabar baik, para taipan akan ikut program tax amnesty dan membawa duit Rp 700 triliun ke Tanah Air. Tapi BI agaknya tidak akan membiarkan rupiah terlalu berotot. TEKS Bastaman Foto dok. review
B
agi Bank Indonesia (BI), dolar itu tak ubahnya garam dalam sayur. Terlalu banyak garam, sayur terasa asin. Begitu sebaliknya, sayur terasa hambar bila terlalu sedikit garam. Beberapa hari belakangan ini, otoritas moneter mencemaskan sayur yang cenderung hambar. Maklum, sejak Janet Yellen sesumbar akan segera menaikkan suku bunga, arus modal asing yang masuk ke bursa mulai berkurang. Memang, sebagian pelaku pasar yakin rencana Ketua Dewan Gubernur the Fed itu akan direalisasikan pada September ini. Inilah yang memicu penguatan dolar terhadap global currency, termasuk rupiah. Akibatnya, seperti kita saksikan bersama, sepekan terakhir ini nilai tukar rupiah melemah 25 poin (0,19%) ke level Rp 13.236 per dolar. Kalau melihat data terkini perekonomian Amerika Serikat (AS), kenaikan fed fund rate (FFR) tampaknya tak mungkin ditunda lagi. Sebab, akibat naiknya tingkat upah dan belanja, inflasi di AS sudah 0,8%. Betul, angka itu masih di bawah target 2%. Tapi ingat, saat ini FFR hanya 0,25% - 0,5%. Makanya, untuk mengimbangi inflasi, kemungkinan the Fed menaikan FFR. Apalagi tingkat pengangguran tinggal 4,9% atau lebih baik dari target 5%. Faktor lain yang dianggap bakal melemahkan nilai tukar rupiah adalah permintaan dolar yang relatif cukup besar di bulan September. Sebab, di akhir bulan ke-9 ini banyak korporasi yang harus melunasi utang valasnya. Itu sebabnya, gejolak di pasar valuta asing diperkirakan belum akan berhenti. Bahkan, pelemahan rupiah mungkin masih akan berlanjut. “Dalam jangka pendek, rupiah masih akan melemah,� ujar seorang analis pasar uang bank swasta.
40
Resti Afiandinie, Research and Analyst Divisi Treasury Bank BNI, juga punya pandangan yang sama. Menurutnya, gebrakan Yellen telah membuat para pemilik uang tiarap. Bahasa kerennya, wait and see. Sikap itu terpaksa diambil karena pelaku pasar semakin kesulitan membaca “cuaca� yang akan terjadi. Dan, memang, itulah yang terjadi pada harihari belakangan ini. Transaksi di pasar uang berlangsung tanpa dapat diperkirakan sebelumnya. Nilai tukar rupiah yang semula diperkirakan bakal anjlok, terbukti malah berotot. Sebaliknya, ketika diprediksi bakal naik, ternyata malah melemah. Hal itu benar-benar membuat para pelaku pasar frustasi. Seperti di Kamis pekan lalu, misalnya. Dengan mempertimbangkan banyak faktor, termasuk aksi jual yang dilakukan investor asing di bursa saham, banyak yang memperkirakan kurs rupiah bakal melemah tajam. Tapi, pada kenyataannya, yang terjadi justru sebaliknya. Hari itu, rupiah men-
reviewweekly 04 Tahun VI | 5-11 September 2016
Keuangan Valas jadi satu-satunya mata uang di kawasan Asia Tenggara (ASEAN) yang menguat terhadap dolar. Memang, berbeda dengan kondisi bursa yang agak sepi sentimen positif, situasi di pasar uang sedikit menggembiarakan. Salah satunya adalah pernyataan Sofyan Wanandi bahwa mulai pekan ini para taipan akan mendaftarkan diri ikut program tax am nesty.
“Selama dua bulan terakhir, mereka harus menyelesaikan urusannya di negera lain sebelum memasukan dananya ke sini,” ujar Ketua Dewan Penasihat Asosisasi Pengusaha Indonesia (Apindo) ini.
JANGAN BERHARAP RUPIAH BEROTOT Dari data yang dipegang Sofyan, bulan ini ada sekitar 120 taipan yang akan mengikuti pengampunan pajak. Ia memperkirakan, para konglomerat itu akan membawa uang Rp 700 triliun ke Tanah Air. “Kalau tidak sekarang, nanti masuk periode berikutnya. Pokoknya sampai Desember, sebab mereka masih harus menyelesaikan utangnya ke bank,” ujar sohib Wakil Presiden Jusuf Kalla ini. Masuknya dana dari luar negeri itu tentu akan membuat rupiah makin berotot. Cuma, itu bukan berarti nilai tukar rupiah akan langsung melesat ke bawah Rp 13.000 per dolar. Itu belum akan terjadi dalam waktu dekat ini. Soalnya, masih banyak yang bakal menghambat pergerakan mata uang RI. Seperti yang sudah dikemukakan beberapa pekan terkahir, salah satu faktor penghambat itu justru datang dari Kementerian Keuangan dan BI . Sejatinya, sudah sejak awal para petinggi di Lapangan Banteng maupun di Kebon Sirih mengisyaratkan keinginannya agar rupiah tetap anteng di kisaran
Rp 13.300 per dolar. Alasannya, masih yang itu-itu juga alias kuno, yakni agar dunia usaha bisa memegang nilai tukar yang stabil dalam memperhitungkan langkah bisnisnya. Lebih dari itu, rupiah yang tidak terlalu berotot juga akan sangat menolong kalangan eskportir dalam mengenjot usahanya. Mungkin itu pula yang membuat BI bergeming pada keputusannya untuk mengubah formula suku acuan bank dari BI rate (Sertifikat Bank Indonesia atau SBI berjangka satu tahun) menjadi BI 7 – day reserve repo (Surat Berharga Negara atau SBN). Gara-gara kebijakan ini, suku bunga acuan bank pun turun dari 6,25% menjadi 5,25%. Apalagi otoritas moneter terus-menerus menggembargemborkan kemungkin inflasi tahun ini di bawah 3%. Nah, oleh para pelaku pasar kebijakan itu dibaca bahwa BI akan menjaga agar rupiah tidak terlalu berotot. Soalnya, dengan formula suku bunga acuan bank yang baru itu, maka selisih bunga Indonesia dan bunga Amerika akan kian menyempit. “Ini akan membuat rupiah tidak menarik dan orang cenderung pegang dolar,” ujar seorang bankir. Ia juga yakin, sebagian besar dana para taipan yang masuk ke Indonesia akan disedot oleh bank sentral. Berdasarkan perhitungan tersebut, sang bankir menduga BI akan bekerja sekuat tenaga agar sayur tidak terlalu banyak garam (dolar) maupun hambar. Itu sebabnya, ia optimistis bahwa sampai akhir tahun rupiah hanya akan bermain di rentang sempit, yaitu Rp 13.300 – Rp 13.300 per dolar. n
Gebrakan Yellen telah membuat para pemilik uang tiarap. Bahasa kerennya, wait and see. Sikap itu terpaksa diambil karena pelaku pasar semakin kesulitan membaca “cuaca” yang akan terjadi. Dan, memang, itulah yang terjadi pada hari-hari belakangan ini. reviewweekly 04 Tahun VI | 5-11 September 2016
41
Pasar Modal IHSG
Indeks Sudah Kemahalan Bersiaplah mengadapi koreksi berikutnya. Mudah-mudahan tidak terlalu dalam. TEKS Nikita Jagad Foto Riset
R
ally Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), akhirnya, terhenti juga. Setelah menguat tipis 0,35%, pada Jumat lalu (2/9) indeks ditutup di level 5.353,46. Di hari itu, investor asing seakan menggenapi aksi jual bersihnya selama sepekan dengan nilai Rp 2 triliun. Akibatnya, dalam seminggu, IHSG terkoreksi sebesar 85,37 poin (1,56%) dari akhir pekan lalu 5.438,83. Apakan koreksi ini merupakan awal dari koreksi-koreksi berikutnya? Maklum, kalau dihitung mundur, sejak awal tahun indeks masih mencatatkan penguatan sebesar 16,56%. Dan, bukan kebetulan penurunan terjadi pasca pernyataan Gubernur Federal Reserve Janet Louise Yellen, yang berbicara tentang menaikkan suku bunga acuan sesegera mungkin. Faktor lain yang memungkinkan masih akan terjadinya koreksi juga tampak pada valuasi IHSG yang saat ini telah mencapai 26,68 kali. Sudah terbilang mahal. Rasio harga saham terhadap laba emiten (price to earning ratio/PE) IHSG tertinggi terjadi pada 2001 silam yang mencapai 31,92 kali. Di Asia Tenggara, PE masing-masing bursa saham antara lain. Thailand (20,52 kali), KLCI Malaysia (18,09 kali), dan Strait Times Singapura (12,11 kali). Sedangkan, Indeks MSCI Asia Pasifik memiliki PE sebesar 17,34 kali. Tingginya Pedisebabkan harga naik lebih cepat dibandingkan dengan laba emiten. Menurut Heldy Arifin, Senior Market & Technical Analyst PT Daewoo Securities Indonesia, terdapat potensi koreksi IHSG bulan ini secara teknikal. Meski begitu, prediksi tekanan masih menunggu konfirmasi atas sinyalemen penurunan. “Kalau ambil prediksi terburuk, IHSG berpotensi koreksi ke 5.160-5.150. Optimisnya IHSG tertahan di level 5.500 dengan ekspektasi kondisi membaik,” katanya. Pernyataan Heldy diamini oleh seorang pelaku pasar. Seiring dengan proyeksi kenaikan suku bunga The Fed, yang akan dibahas tanggal 20 bulan ini, indeks akan terkoreksi, “Tetapi tidak dalam. Kalau melihat bank sentral dunia, banyak yang melonggarkan stimulus, akan banyak dukungan bagi kenaikan IHSG,” katanya. Memang, kenaikan Fed Fund Rate (FRR) sebenarnya hanya alasan investor untuk menjual setelah rally beberapa waktu lalu. Dan The Fed memberikan kesempatan pada mereka untuk melakukan aksi profit taking. Makanya koreksi yang terjadi tidak akan terlalu dalam.
KOREKSI TAK TERELAKAN Sebagian analis memprediksi IHSG akan tetap bertahan pada
42
reviewweekly 04 Tahun VI | 5-11 September 2016
Pasar Modal IHSG level 5.300 dengan kemungkinan menguat ke 5.420. Namun, ada juga yang pesimistis, bahwa level 5.300 akan ditinggalkan. Benarkah itu akan terjadi? Belum tentu. Soalnya, anggapan bahwa kenaikan suku bunga AS bakal merontokkan harga saham di bursa Asia adalah itu isu lama, tahun 2013 lalu. Sinyal dari Fe-
deral Reserve AS mengenai akan naiknya suku bunga sudah sejak lama diungkapkan, dan pasar terus mengantisipasi. Tiga tahun lalu, harga aset-aset emerging market berguguran setelah The Fed mulai mengungkapkan rencananya untuk mengurangi pembelian aset secara bertahap. “Dalam kondisi normal, kita mungkin akan berpikir bahwa penguatan dolar AS bukanlah berita baik untuk kawasan itu (Asia),� kata Graham Harman, ahli strategi investasi senior untuk Asia-Pasifik, Russel Investment, seperti dikutip CNBC (31/8). Harman mencatat, kondisi pasar pada saat ini relatif lebih optimistis. Kita berada pada situasi dimana pasar negara maju yang mahal, dengan suku bunga yang mendekati nol atau negatif. “Sedangkan Asia Pasifik dan emerging market merupakan area dengan dorongan yang positif, laju inflasi memungkinkan suku bunga untuk berlanjut turun dari level yang tinggi, dan dimana rasio harga terhadap pendapatan kemungkinan mencapai sekitar 30% dibanding negara maju,� paparnya. Apalagi, sejauh ini pernyataan para petinggi the Fed itu tidak memberikan dampak merugikan di pasar. Harga saham relaif stabil, sementara nilai tukar mata uang emerging market sebagian besar berada pada kinerja terbaiknya. Kondisi tersebut bertolak belakang dengan 2013 lalu, ketika dana senilai US$14,04 miliar berhamburan keluar dari pasar obligasi emerging market. Pada saat itu, kondisi Asia memang sedang tidak bagus. Contohnya India dan Indonesia yang ketika itu menghadapi ekspektasi inflasi dan defisit neraca transaksi berjalan yang tinggi. Tapi sekarang, keadaan sudah berubah banyak. Tapi, tetap saja, perhitungan itu tak akan menghalangi terjadinya aksi profit taking karena indeks sudah kemahalan. Data inflasi yang dipublikasikan oleh BPS kemarin, sebenarnya memiliki sentimen positif. Namun berita terjadina deflasi tipis itu, terbukti tak mampu menggerakkan pasar ke arah positif. Jadi, waspadalah. n
Dalam kondisi normal, kita mungkin akan berpikir bahwa penguatan dolar AS bukanlah berita baik untuk kawasan itu (Asia).
IHSG
reviewweekly 04 Tahun VI | 5-11 September 2016
43
Pasar Modal Saham properti
Saham Properti Saatnya Dikoleksi
44
Saatnya Anda mempertimbangkan saham dari sektor properti. Mumpung banyak yang masih murah. TEKS Nikita Jagad Foto Erbhayu
reviewweekly 04 Tahun VI | 5-11 September 2016
Pasar Modal Saham properti
L
agi, sektor properti mendapat angin positif yakni berupa paket kebijakan ekonomi ke 13. Dengan aturan main itu, kini pengembang hanya memerlukan waktu 44 hari saja untuk mengurus perizinan. Sebab, perizinan itu sendiri telah dipangkas jumlahnya dari 33 menjadi 11 item. Ini tentu menggembirakan pengembang karena, selain menghemat biaya, ujung-ujungnya kebijakan ini diharapkan akan menurunkan harga rumah. Sebelumnya sektor properti juga telah mendapat berkah dari Bank Indonesia berupa turunnya suku bunga acuan yang tergolong rendah (6,5%). Inipun diharapkan akan mendongkrak daya beli konsumen karena akan menyebabkan tingkat suku bunga KPR semakin murah. Selain itu, BI juga telah melonggarkan LTV yang berlaku mulai bulan Agustus ini yang dapat memperingan investor properti dalam pembayaran down payment. Lantas, potensi masuknya dana ke sektor properti dari tax amnesty, atau dana repratiasi dari pengampunan pajak. Menteri Keuangan, melalui PMK No. 122 tahun 2016, telah mengizinkan peserta program pengampunan pajak (tax amnesty) untuk menginvestasikan dana repatriasi pada properti dalam bentuk tanah atau bangunan yang didirikan di atasnya. “Hal ini tentunya memberikan potensi yang luar biasa pada sektor properti bentuk tanah dan atau bangunan, selain aliran dana ke sektor properti lain seperti saham properti yang juga diperkirakan akan bertumbuh lebih tinggi dari IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan),� kata Ali Tranghanda, Executive Director Indonesia Property Watch (IPW) Walhasil, cukup banyak angin positif yang bertiup ke sektor properti. Sehingga diharapkan hal ini akan mendorong peningkatan penjualan di semester II tahun 2016 ini. Sentimen-sentimen tersebut akan membuat lebih banyak orang membeli rumah, sehingga emiten-emiten properti akan dibanjiri banyak permintaan dan akan lebih gencar untuk meluncurkan proyek-proyek baru. Yang tentu saja akan membuat pendapatan perusahaan itu juga meningkat.
bunga BI. Namun, kenaikan itu tidak merata. Artinya, masih ada saham properti yang berharga di bawah rata-rata PE industrinya (27,49 kali). Para analis sepakat, dalam jangka sebulan ataU dua bulan ke depan sahamsaham ini masih akan menguat. Paling, tidak, mereka meramalkan, harga efek-efek itu masih kuat menanjak sampai 10%. Contohnya saham PT Alam Sutera Realty (ASRI), yang Kamis pekan lalu ditutup di level Rp 484 (1/9). Perseroan berhasil mengantongi laba bersih di semester I tahun ini sebesar Rp 558,09 miliar, naik 22,8% dari Rp 454,3 miliar pada semester I tahun lalu. Sehingga, laba per saham ASRI naik dari Rp 23,17 menjadi Rp 28,4. Dari laporan keuangan kuartal kedua ini, ASRI memiliki PER 8.4 x turun dari periode yang sama tahun lalu sebesar 12.4x. Hal ini berarti ASRI bisa dikatakan lebih murah dibandingkan sebelumnya. Makanya, investor disarankan untuk mengoleksi saham ini dengan target harga Rp 557. Saham PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) juga layak dipertimbangkan
karena harganya kini baru mencapai Rp 2.060. Harga saham ini memang menurun karena laporan keuangan semester I tidak bagus. Laba bersih BSDE merosot 41,9% dibanding periode yang sama tahun lalu (year on year/yoy). Berdasarkan laporan keuangan yang diterbitkan Jumat (29/7), perseroan hanya berhasil mengantongi laba bersih semester I 2016 sebesar Rp 821,8 miliar, anjlok 41,9% dari Rp 1,41 triliun pada semester I 2015. Nah, cuma dampak penurunan itu terhadap harga sahamnya terlalu dalam. Menurut analis, saham ini mesti ditunggu di level resistennya yakni Rp 2.220. Jika berhasil dan bertahan di atas itu, BSDE berpotensi menguji target berikutnya di Rp 2400. Dalam risetnya Anggun Trader menyarankan masuk ke BSDE di level Rp 2,150. Ia menilai saham ini punya potensi naik ke level Rp 2.450. Tapi segera lepas ketika saham ini menyentuh level Rp 2.025. Nah, kini keputusah berada di tangan Anda? Silahkan dipertimbangkan, layakkah saham properti mulai dikoleksi kembali. n
Hal ini tentunya memberikan potensi yang luar biasa pada sektor properti bentuk tanah dan atau bangunan, selain aliran dana ke sektor properti lain seperti saham properti yang juga diperkirakan akan bertumbuh lebih tinggi dari IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan).
MASIH BANYAK YANG MURAH Lantas bagaimana dengan nasib sahamsahamnya? Secara teknikal efek properti juga sudah mulai menguat sejak Februari lalu seiring dengan penurunan suku
reviewweekly 04 Tahun VI | 5-11 September 2016
45
Pasar Modal Saham Indofood
Ayo Koleksi INDF Target penjualan dan laba bersih tahun ini optimistis tercapai. Itu sebabnya, INDF dan ICBP masih mendapat rekomendasi beli. TEKS Nikita Jagad Foto Dahlan RP, Erbhayu
46
R
oda perekonomian boleh melambat, dan pemerintah sibuk memangkas anggaran. Namun produsen barang-barang konsumsi tetap melaju pesat. Paling tidak, hal itu terlihat pada pabrikan yang sahamnya beredar di bursa efek. Saham emiten konsumsi ini terus menanjak seiring meningkatnya pendapatan dan laba usaha yang mereka raih. Contohnya saham PT Indofood Sukses Makmur (INDF). Sekarang (1 September), saham berkode INDF ini sudah menclok di Rp 8.000. Artinya, dalam waktu delapan bulan telah menguat 50%. Menariknya, karena perolehan laba yang meningkat, mayoritas pelaku pasar yakin INDF masih akan menguat. Seorang investor percaya, dalam waktu
reviewweekly 04 Tahun VI | 5-11 September 2016
Pasar Modal Saham Indofood salah satu anak usahanya (Indofood CBP Sukses Makmur) yang cukup mengilap. Seperti halnya INDF, saham Indofood CBP Sukses Makmur (ICBP) pun terus melesat. Kini harganya sudah menclok di Rp 10.000 per saham. Bagaimana ke depan? Puti Andani, analis dari Danareksa, masih merekomendasikan positif atas saham ini. Ia menargetkan harga ICBP tak lama lagi akan mencapai Rp 10.850. Betul, kinerja keuangan yang diaporkan ICBP untuk semester I-2016 melampaui ekspektasi para analis. Laba bersihnya telah mencapai 56% dari prediksi analis untuk tahun 2016. Hanya saja, kendati begitu, sahamnya sangat cepat naik. Jadi saat ini sudah mendekati target harga yang dipasang.
yang tak terlalu lama saham ini akan naik ke Rp 8.500 – Rp 8.725. Stevanus Juanda, analis UOB Kay Hian dalam riset 25 Agustus 2016 memprediksi, laba bersih INDF bisa menyentuh Rp 3,9 trilun di akhir tahun ini. Oleh sebab itulah, ia merekomendasikan buy dengan target Rp 9.000 per saham, naik dari sebelumnya Rp 8.600. Harga itu mencerminkan price earning ratio (PE) tahun 2016 sebesar 21,5 kali. Kevin Rusli, analis Indo Premier, juga mengerek rekomendasi INDF dari hold menjadi buy dengan target harga Rp 9.600 per saham. Ia menilai performa bisnis tepung Bogasari terus membaik. Bogasari mampu menjaga margin EBIT di level 8,6%, karena persaingan yang masih stabil di pasar. Belum lagi kinerja
TARGET PASTI TERCAPAI Oleh Andy Ferdinand, dari Samuel Sekuritas, tahun ini ICBP diprediksi akan mengantungi pendapatan sekitar Rp 35 triliun, naik 10% dibanding tahun lalu. Dari jumlah itu perseroan diperkirakan bakal meraih laba bersih Rp 3,72 triliun. Target tersebut tampaknya akan mudah tercapai pada akhir tahun. Itu jika melihat perolehan semester I – 2016. Pada periode Januari – Juni, emiten milik Grup Salim ini membukukan penjualan sebesar Rp 18,18 triliun dengan raihan laba bersih sebesar Rp 1,98 triliun. Marjin laba bersih ICBP tumbuh 20% menjadi Rp 2,05 triliun dibandingkan Rp 1,71 triliun pada semester I tahun lalu. Anthoni Salim, Direktur Utama ICBP mengatakan, pendapatan yang diperoleh banyak disumbang dari penjualan mi instan yang memberi kontribusi 64%. Lalu, bisnis persusuan (dairy) memberi kontribusi 19%, bisnis penyedap makanan sebesar 7%, nutrisi dan makanan khusus sebesar 2%, dan bisnis minuman berkontribusi 5% dari total penjualan bersih perseroan. “Kami memperkirakan prospek tahun ini masih tetap positif,” ujar Anthoni. Prospek yang cerah juga memancar dari bisnis INDF yang merupakan induk usaha ICBP. Sampai akhir tahun ini, analis memperkirakan, pendapatan INDF masih bisa tumbuh 10% menjadi Rp 70,5 triliun dengan peningkatan laba bersih 33,7% menjadi Rp 3,8 triliun. Target ini pun tampaknya tidak akan terlalu sulit untuk dicapai. Sebab pada semester I yang baru lalu INDF berhasil mencatatkan lebih dari separuh target tahun 2016. PT Indofood Sukses Mak-
reviewweekly 04 Tahun VI | 5-11 September 2016
mur menorehkan penjualan sebesar Rp 34,08 triliun dengan laba bersih Rp 2,23 triliun. Membaiknya kinerja INDF, menurut analis, banyak terdorong dari kinerja ICBP. Namun, di samping dorongan anak usahanya, INDF juga bisa membukukan kenaikan laba bersih yang tinggi karena ada penurunan di sejumlah bahan baku produknya. Misalnya, penurunan harga bahan baku segmen susu. Selain itu, penurunan harga gandum membuat margin INDF lebih bagus. Hanya satu faktor yang mengancam usaha perseroan, yakni harga komoditas (terutama CPO) yang belum juga terangkat. Bisnis komoditas yang satu ini juga terganggu produksinya oleh cuaca yang kurang mendukung, seperti el Nino yang beberapa waktu lalu terjadi. Nah, kalau cuaca mendukung—sehingga membuat produksi CPO normal— plus harga dunia membaik, maka tak ada lagi aral yang melintang untuk INDF. n
Target tersebut tampaknya akan mudah tercapai pada akhir tahun. Itu jika melihat perolehan semester I – 2016. Pada periode Januari – Juni, emiten milik Grup Salim ini membukukan penjualan sebesar Rp 18,18 triliun dengan raihan laba bersih sebesar Rp 1,98 triliun. 47
Pasar Modal Saham BBTN
Kemilau BBTN Saham Bank BTN makin menarik. Labanya di tahun ini diprediksi akan naik tajam. TEKS Nikita Jagad Foto Dahlan Rp, Riset
48
H
ampir sembilan bulan tahun 2016 telah lewat, dan saham Bank BTN (BBTN) terus melesat. Satu demi satu, target harga yang ditetapkan analis pun telah terlewati. Mulai dari target price Rp 1.600 hingga Rp 1.960 per saham terlampaui sudah, sehingga pekan lalu (1/9) harga BBTN bertengger di Rp 2.000. Kini para analis memasang target baru yakni di level Rp 2.150. Perkiraaan ini diungkapkan blog Anggun Trader edisi 31 Agustus 2016. Artinya, dalam jangka pendek, saham ini berpeluang menguat sebesar 7,5%. Blog ini juga menyarankan beli BBTN di harga Rp 2.010 dan lepas jika harganya turun ke Rp 1.895. Hasil riset Eka Savitri, analis dari RHB Securi-
reviewweekly 04 Tahun VI | 5-11 September 2016
Pasar Modal Saham BBTN ties, juga merekomendasikan beli untuk saham yang fokus di bisnis perumahan ini. Ia menargetkan, sampai akhir tahun, BBTN akan mencapai Rp 2.420 atau sekitar 21% dari harga yang terbentuk sekarang. Pantas, kalau kalangan analis begitu optimistis memperkirakan masa depan BBTN. Kendati, sejak awal tahun harga saham ini telah menguat sebesar 35%. Soalnya, prospek bisnis emiten ini memang menjanjikan. Apalagi belakangan berbagai sentimen positif ikut meniupinya. Salah satunya adalah Paket Kebijakan Ekonomi ke 13 yang baru saja diturunkan
pemerintah. Menurut Darmin Nasution, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, salah satu faktor yang menyebabkan harga rumah tinggi adalah biaya perizinan yang tinggi. Makanya, dalam paket tersebut pemerintah memangkas perizinan yang mesti dilalui oleh pengembang. “Biaya mengurus ini cukup mahal. Tapi kalau sekarang biaya pengurusannya saja turunnya 70%,� ujar Darmin. Memang, semula, pengembang harus melalui 33 tahapan dan perizinan. Tapi kini dipangkas menjadi 11 perizinan dan tahapan. Tentu saja, kebijakan ini disambut hangat oleh pengusaha, terutama pengembang. Ketua Real Estate Indonesia (REI) DPD Jawa Barat Irfan Firmansyah berharap paket kebijakan ekonomi ke-13 segera terealisasi di tingkat daerah karena perizinan diurus pemerintah kabupaten/kota. “Ini memberikan kemudahan yang cukup signifikan terutama menekan waktu proses perizinan dan menekan biaya. Kami menunggu ini menjadi Perda,� katanya.
KINERJANYA CUKUP CERAH Pendorong lain dari bisnis BTN ini adalah rencana perseroan menurunkan suku bunga kreditnya. Manajemen yakin bunga kredit komersial dan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) non-subsidi dapat turun ke satu digit, selambat-lambatnya pada Oktober 2016. Maryono mengatakan bunga KPR yang akan diturunkan pada Oktober 2016 merupakan bunga untuk kredit non-subsidi. Saat ini, bunga non promo atau non subsidi BTN di kisaran 10,5% -1%. Sedangkan, untuk bunga KPR subsidi
reviewweekly 04 Tahun VI | 5-11 September 2016
sudah sebesar satu digit atau sekitar 5%, karena difasilitasi oleh pemerintah, sebagai bagian program satu juta rumah dari pemerintah. Selain itu, dengan adanya dana repatriasi dari amnesti pajak, perseroan yakin akan mendapat limpahan likuiditas minimal Rp 50 triliun. Dengan banyaknya likuiditas tersebut, BTN seharusnya dapat bergerak lebih cepat menyalurkan kredit. Perseroan menargetkan pertumbuhan kredit sebesar 19-20% pada akhir 2016. Tim analis dari First Asia, pernah menurunkan hasil risetnya yang memperkirakan laba PT Bank Tabungan Negara mencapai Rp 2,4 triliun pada tahun 2016. Perkiraan laba emiten bank BUMN yang fokus pada kredit perumahan tersebut sekitar 30% di atas laba pada 2015 yang mencapai Rp 1,85 triliun. Proyeksi laba ini antara lain didukung oleh pertumbuhan kredit BTN yang diperkirakan antara 18%-19% pada 2016. Hingga Desember 2015, BBTN telah menyalurkan kredit sebesar Rp 127,732 triliun, naik 20,1% dari Rp106,271 triliun per Desember 2014. Target laba bersih Rp 2,4 triliun itu, kelihatannya, akan tercapai. Sebab, pada semerter I 2016 saja, laba BTN tumbuh 25,4% menjadi Rp 1,04 triliun. Ini karena ditopang oleh naiknya saluran kredit sebesar 18,39%. BTN, yang menguasai 31,7% pangsa pasar KPR, juga menargetkan rasio kredit bermasalahnya (Non Performing Loan/ NPL) turun dari 3,37% menjadi 2,23% Nah, dengan kinerja keuangan yang begitu cerah, maka pantas kalau sahamnya menjadi incaran investor. n
49
inforeview
e-Port Card ke Pelabuhan
ASJI Gandeng BRI Asosiasi Sentra Jamu Indonesia (ASJI) mendirikan kafe jamu dengan menggandeng Bank BRI untuk pembiayaan pembangunan kafe jamu. Senior Eksekutif VP bidang UKM dan Consumer Banking BRI, Supari mengatakan BRI siap memberikan dukungan pinjaman mikro kepada masyarakat yang ingin membuka kafe jamu di Indonesia dengan plafon maksimal Rp 25 juta. Ketua ASJI, Sofjan Hidajat, pekan lalu mengatakan, “Kita gandeng BRI supaya mereka menguatkan karena banyak masyarakat tidak mengerti bisa hutang dengan BRI, sehingga mereka bisa kerja (pecinta jamu).” Sofjan mengatakan ide konsep kafe jamu ini muncul dari mimpi untuk membuka lapangan kerja bagi Indonesia. “Saya lihat banyak tukang seduh jamu pindah profesi karena merasa tidak untung jual jamu. Makanya kami buat kafe biar image jamu pahit itu hilang, bahwa jamu itu enak dan nilainya bertambah,” ujar Sofjan.
50
nyesuaikan, memilih, menyajikan konten yang sangat beragam itu kepada pengguna. Penyedia konten menghadapi tantangan mendistribusikan konten dalam berbagai format, sementara pada saat yang sama konsumen dibanjiri informasi. Solusi kami untuk mengatasi tantangan ini adalah memposisikan diri menjadi penggabung konten, dan UC News yang hari ini kami luncurkan dapat menggabungkan berbagai macam konten.” n
FOTO Istimewa
Untuk menjawab peningkatan konsumsi konten mobile di Indonesia, UCWeb Inc, mobile internet browser dari Alibaba Group, pekan lalu, meluncurkan UC News, platform yang didukung oleh big data, yang menyajikan berita pilihan dan terpopuler dari berbagai kategori yang dapat diakses oleh masyarakat Indonesia di perangkat mobile mereka. UC News adalah platform kaya konten yang menyajikan konten mitra media, penulis independen serta opini dari tokoh publik. Selain itu, UC Browser, produk utama UCWeb, juga diperbarui dari mobile browser menjadi mobile media asset sebagai hasil dari integrasi dengan news feed dari UC News, dengan pilihan kostumisasi yang lebih banyak untuk pengguna. Kenny Ye, General Manager of UCWeb, Alibaba Mobile Business Group mengatakan, “Konsumsi konten digital terus meningkat dan tantangannya adalah bagaimana kita dapat me-
di seluruh pelabuhan di Indonesia. Kartu e-Port juga diharapkan akan meningkatkan penggunaan Mandiri e-money dalam bertransaksi. Hingga Juli 2016, terdapat 7,9 juta kartu prabayar Mandiri emoney yang telah diterbitkan. Frekuensi transaksi e-money pada periode Januari - Juli 2016 tercatat sebesar 196,2 juta transaksi senilai Rp 1,9 triliun. n
Potensi kafe jamu ini besar, dari satu desa berkisar ada 4 sampai 5 pedukuhan masing-masing 500 kepala keluarga sehingga hal utama yang disiapkan untuk mereka fasilitas modal kerja sekira Rp 1 juta sampai Rp 5 juta. “Kemudian untuk investasi termasuk meja dan alat jamunya dengan bunga KUR 9 persen ini sangat terjangkau,” ujar Supari. n
FOTO Riset
UCWeb Luncurkan UC News
FOTO Riset
P
T Bank Mandiri (Persero) Tbk menjalin kerjasama dengan PT Pelindo III dalam peluncuran kartu prabayar e-Port Card. Kartu ini berupa uang elektronik untuk memudahkan transaksi pembayaran jasa ke pelabuhan. Melalui kartu e-Port tersebut, pengguna jasa pelabuhan tidak perlu lagi melakukan pembayaran secara tunai saat masuk pelabuhan. Kerjasama itu ditandatangani Direktur Digital Banking and Technology Bank Mandiri Rico Usthavia Frans dan Direktur Keuangan Pelindo III U Saefudin Noer di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, pekan lalu. Menurut Rico, keberadaan e-Port Card merupakan realisasi komitmen Bank Mandiri dalam mendukung program Gerakan Nasional Non Tunai. Nantinya, pemanfaatan kartu e-Port ini juga akan dikembangkan untuk jasa-jasa lain di pelabuhan yang berada di wilayah kerja Pelindo III sehingga masyarakat akan semakin meningkatkan pemakaian kartu e-Port. Bank Mandiri juga akan mendorong pemanfaatan kartu e-Port
reviewweekly 04 Tahun VI | 5-11 September 2016
SISIPAN
RP 25 TRILIUN PAJAK BATU BARA RAIB
ARAB SAUDI MENGEJAR BISNIS
PRABOWO MENANG
SI MANIS YANG MENGGEROGOTI DUNIA
®
1-7 JULI 2013 MAJALAH EKONOMI & BISNIS
44 » TAHUN II RP 20.000