Proyek Ahok Terancam Mangkrak

Page 1




MailBOX

http://www.majalahrevieweekly.com Pemimpin UMUM: Bambang Aji setiady

Kirimkan surat pembaca Anda ke alamat: Redaksi Majalah Review Weekly, Pertokoan Golden Road, Blok C27 No. 67, BSD - Tangerang Selatan 15320 Email: redaksi.majalahreviewweekly.com

Pemimpin redaksi: budi kusumah Redaktur Eksekutif: latihono sujantyo Redaktur: sri wulandari reporter: Setyo Adhi Nugroho, Lucky Benyamin, Badrul redaktur foto: dahlan rebo pahing REDAKTUR DESAIN: erbhayu prananta Desain & layout: Rizky Pratama

harga terbaiknya, minimal tingkat harga yang mencerminkan kinerja fundamentalnya.

Investor Jangan Panik Selalu saja ada pihak yang memanfaatkan kesempatan untuk meraih keuntungan pada setiap peristiwa besar. Jatuhnya harga saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) merupakan dampak dari ulah para spekulan yang memanfaatkan peristiwa kekalahan Hillary Clinton atau kemenangan Donald Trump untuk meraup keuntungan jangka menengah dan panjang. Para pemodal lokal hendaknya tidak panik dalam menghadapi aksi spekulasi ini. Dalam jangka menengah dan panjang, harga saham di BEI akan melesat seiring dengan peningkatan kinerja emiten dan perbaikan ekonomi Indonesia. Agar bisa menikmati keuntungan pada masa akan datang, buy now adalah sikap yang bijak. Namun, karena sebagian besar harga saham di BEI sudah cukup tinggi, mereka memanfaatkan isu Trump untuk menekan harga saham agar bisa buy low. Masa depan investasi di Indonesia tak sepenuhnya tergantung pada kebijakan ekonomi AS. Kinerja emiten yang sahamsahamnya diperdagangkan di BEI akan terus membaik, apa pun kebijakan ekonomi Trump. Tahun ini, sebagian besar emiten mencetak kenaikan laba bersih di atas 10%. Para pemodal lokal tak perlu panik dan mulai hari ini mencermati saham-saham berfundamental dan berprospek bagus dan membelinya pada harga yang sudah cukup rendah. Setelah jatuh, saham yang bagus, cepat atau lama, akan kembali ke level

4

marketing: Selvi tan, adeline, Irma Irawati HR & GA: Iriene Mielani Admin: Eko Endarsono, Yunita Wirawan, Asih (admin Sales)

Irin Herlina Matraman Raya Jakarta Pusat Cover: erbhayu ilustrasi: dendrian

unit usaha pemimpin perusahaan: Bambang Aji setiady

alamat redaksi: Pertokoan Golden Road, Blok C27 No. 67, BSD, Tangerang Selatan, BANTEN 15320 Telp: 021-538 3063

Hanky Panky di Sektor Pangan

alamat Sales & Marketing Communication: Jl. Bendungan Jatiluhur No. 26 Bendungan Hilir - Jakarta Pusat 10210 Telp: 021-570 4479 • Fax: 021-570 4473

Kuota impor pangan sudah terbukti membawa petaka bagi bangsa ini menyusul tertangkapnya Ketua DPD Irman Gusman oleh KPK yang menerima uang terkait kuota impor gula yang dibagikan oleh Perum Bulog. Banyak regulasi di negeri ini yang membuka kesempatan bagi hanky-panky antara pengusaha dan penguasa serta mereka yang memiliki posisi tinggi untuk memengaruhi kebijakan. Salah satu regulasi yang membuka kesempatan patgulipat adalah kebijakan impor yang menggunakan kuota, bukan sistem tarif. Sudah menjadi rahasia umum, sistem kuota menjadi ajang hanky-panky antara pihak yang memberikan kuota dan pengusaha yang menjadi mafia pangan. Kekuatan mereka luar biasa, sehingga dijuluki samurai dan naga. Ada sekitar tujuh samurai yang menguasai kuota impor gula dan sembilan naga yang menjadi mafia kuota impor beras. Salah satu solusi untuk mencegah korupsi di bidang pangan adalah penghapusan sistem kuota impor dan digantikan dengan sistem tarif. Siapa saja boleh impor dengan bea masuk (BM) tertentu. Ketika pasokan pangan dalam negeri mencukupi, BM dinaikkan agar pangan impor tidak memukul produksi lokal. Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) sudah merekomendasikan untuk menghapus sistem kuota, sebuah sistem yang hanya melahirkan kartel dan mafia pangan.

Persoalan harga gas di Indonesia menjadi masalah klasik yang tak kunjung selesai. Tingginya harga gas sudah lama dikeluhkan industri pemakai gas dalam jumlah besar. Harga harga gas yang tinggi membuat biaya produksi sektor industri manufaktur Indonesia lebih mahal dibanding negara lain. Akibatnya, industri manufaktur kita sulit bersaing. Tekad pemerintah untuk menurunkan harga gas sudah dimulai dengan diterbitkannnya Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 40 Tahun 2016 tentang Penetapan Harga Gas Bumi pada 10 Mei 2016. Kemudian, disusul dengan keluarnya Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (Permen ESDM) Nomor 16 Tahun 2016 tentang Tata Cara Penetapan Harga dan Pengguna Gas Bumi Tertentu yang mulai diundangkan pada 22 Juni 2016. Dunia usaha nasional wajar menuntut penurunan harga gas karena memang harganya lebih mahal dibandingkan negara-negara tetangga. Harga gas yang diinginkan sektor industri nasional berdasarkan nilai keekonomian semestinya sekitar US$ 3-4 per mmbtu. Dengan harga seperti ini industri nasional bisa bersaing dengan produk impor.

Tony Antono Cempaka Putih Tengah Jakarta Pusat

Suyoto Pasar Minggu Jakarta Selatan

penerbit: PT INDOPUBLIK MANDIRI

SuratMingguini

Mendambakan Harga Gas Turun

reviewweekly 14 Tahun VI | 21-27 November 2016



reviewweekly 14 Tahun VI | 21-27 November 2016

Contents

headline LaporanUtama 9 PROYEK AHOK TERANCAM MANGKRAK Banyak yang bertanya, bagaimana nasib berbagai proyek pembangunan di Jakarta seandainya Ahok tidak lagi menjadi gubernur?

Bisnis

Makro

18 Alutsista Kita Makin Oke Ketika mayoritas alat utama sistem

30 Trump Ogah Jadi Sinterklas

persenjataan (alutsista) TNI masih diimpor, ternyata alutsista bikinan dalam negeri mulai dilirik berbagai negara. Kualitas dan harganya sangat bersaing.

Dikhawatirkan kebijakan ekonomi Donald Trump akan membawa dampak buruk bagi Indonesia. Tapi, tentu, setiap hambatan pasti ada jalan ke luar.

33 Surplus dengan Catatan

Keuangan 36 Bank Mandiri Menggebrak 20 Rumah Murah, Kenapa Tidak?

Sisipan

39 BTN yang Semakin Agresif

24 Menghitung-hitung Trump effect

Bank Mandiri mulai bersikap tegas kepada debitornya yang bandel. Bahkan beberapa di antaranya sudah dilaporkan ke kepolisian.

Efek berantai terpilihnya Donald Trump menjadi Presiden AS bakal cukup panjang dan berbahaya. Sederet langkah antisipasi pun disiapkan pemerintah.

Pasar Modal 42 Penantian Di Tengah Ketidakpastian Pasar sedang dilingkupi oleh sentimen negatif. Sebaiknya, investor memlih saham yang benarbenar aman.

44 Tunggu Keputusan The Fed

reviewweekly 14 Tahun VI | 21-27 November 2016



editorial Sengsara karena Trump

D

onald John Trump, kini menjadi momok yang menakutkan bagi banyak kalangan. Mereka semua khawatir, kakek berusia 70 tahun itu akan merealisasikan seluruh rencana yang digaungkannya saat kampanye. Seperti pembatasan bagi imigran, perlindungan perdagangan Amerika Serikat (AS) hingga pengurangan pajak bagi korporasi. Itulah yang membuat para pemilik uang berpikir ulang dalam menginvestasikan harta kekayaaannya. Sementara menanti apa yang akan dilakukan oleh Presiden AS yang baru, mereka pun melakukan pengamanan. Salah satunya, dengan cara membeli dolar. Dampaknya pun langsung terasa di pasar uang Indonesia. Nilai tukar rupiah anjlok berat, begitu juga indeks harga saham gabungan (IHSG) longsor tajam. Dan, seperti dikomando, para investor menyebut fenomena ini sebagai Trump Effect. Banyak yang memprediksi Trump Effect hanya akan berlangsung sementara saja. Tapi ada juga yang

foto: plat4orm.com

Memang, dunia kini dipenuhi oleh ketidakpastian. Semuanya menunggu arah ekonomi Presiden AS Donald Trump. Ini penting untuk menentukan masa depan ekonomi dan investasi global.

8

memperkirakan dampaknya akan terasa lebih panjang. Paling tidak setahun. Setelah itu baru keadaan kembali normal. Memang, dunia kini dipenuhi oleh ketidakpastian. Semuanya menunggu arah ekonomi Presiden AS Donald Trump. Ini penting untuk menentukan masa depan ekonomi dan investasi global. Sesuai janji kampanye, program ekonomi Trump memiliki dua sisi mata pisau. Dalam perdagangan internasional misalnya, Trump menolak segala bentuk perdagangan bebas dan internasional serta proteksi ekonomi yang akan menyulitkan ekspor ke AS. Trump juga akan bertindak agresif terhadap negara-negara yang membayangi ekonomi AS di perdagangan internasional. Seperti China, Jepang, Meksiko, dan Korea Selatan akan merasakan efek negatif dari naiknya Trump. Bahkan, khusus untuk produk China dan Meksiko, Trump berencana memberlakukan tarif 40% dan 35 %. Bagi Indonesia, yang sebagian besar ekspornya ditujukan ke China, tentu ini akan menjadi pukulan berat. Sebab, ujung-ujungnya kebijakan ini juga akan menggerus ekspor komoditas yang selama ini mengandalkan pasar China. Kemungkinan ini diamini oleh Ding Shuang, Kepala Riset Ekonomi China di Standard Chartered Hong Kong. Menurut dia, proteksi perdagangan AS tidak hanya akan membuat China menderita. Negara lain, terutama negara berkembang juga menderita. Namun, di sisi lain, rencana Trump menyederhanakan pajak penghasilan, memangkas pajak korporasi serta pajak usaha kecil diyakini membawa angin segar, bagi ekonomi AS. Begitu juga dengan rencana Trump mengalokasikan dana US$ 1 triliun bisa memulihkan ekonomi AS. Jika ekonomi pulih, efek gulirnya bisa mengerek ekonomi dunia. Dengan berbagai alasan itu, Moody's Investors Service memperkirakan di bawah kendali Trump, AS akan memimpin pertumbuhan ekonomi global dua tahun ke depan. Lembaga pemeringkat internasional itu memprediksi, AS akan menjadi negara dengan pertumbuhan ekonomi paling tinggi dari negara G7 alias negara maju pada tahun 2017 dan 2018. Nah, kalau ini yang terjadi tentu Indonesia juga akan “kecipratan� berkahnya. Tapi, ya itu tadi, pertumbuhan ekonomi AS masih lama. Jadi, untuk sementara negara-negara berkembang, seperti Indonesia harus memperpanjang masa kesengsaraannya. n bk

reviewweekly 14 Tahun VI | 21-27 November 2016


Banyak yang bertanya, bagaimana nasib berbagai proyek pembangunan di Jakarta seandainya Ahok tidak lagi menjadi gubernur? TEKS Setyo Adhi Nugroho dan Badrul

reviewweekly 14 Tahun VI | 21-27 November 2016

9


programnya yang sudah dicanangkan? Pada 20 Oktober 2015 pada acara tanya jawab dengan puluhan WNI di KBRI Singapura, Ahok sudah berandai-andai jika tak terpilih kembali pada Pilkada 2017. Dia mengatakan, telah merancang sejumlah proyek besar untuk Ibu Kota. Selama menjabat, Ahok banyak mewacanakan dan mencanangkan sejumlah proyek raksasa, seperti reklamasi Pulau A-Q di Teluk Jakarta, normalisasi sungai-sungai di Jakarta, Mass Rapid Transit (MRT), Light Rail Transit (LRT), Airport Express Line. Jalur kereta Batu Ceper – Bandara Soekarno Hatta. Jalur ini juga akan menghubungkan Bandara Halim Perdanakusuma dan Bandara Soekarno Hatta, rencana pembangunan Port of Rotterdam, menggabungkan beberapa BUMD untuk go public, dan lain-lain. Ahok merasa yakin strategi dan program pembangunannya itu akan berhasil. Ia merasa tenang ketika menanggalkan jabatannya. “Kalau tidak terpilih lagi, gubernur yang baru masuk dapat peninggalan BUMD go public, dan sudah ada strategic partner. Tidak bisa diganggu lagi karena sudah jadi profesional, sehingga semua pembiayaan akan jalan,” ujar Ahok.

Kalau tidak terpilih lagi, gubernur yang baru masuk dapat peninggalan BUMD go public, dan sudah ada strategic partner. Tidak bisa diganggu lagi karena sudah jadi profesional, sehingga semua pembiayaan akan jalan.

Pembangunan proyek Mass Rapid Transit (MRT): Pengerjaan sudah mencapai 58%.

10

foto: Dahlan RP

G

ubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok akhirnya ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan penistaan agama Islam oleh Bareskrim Polri, Rabu pekan lalu. Kini, orang mulai berspekulasi, apakah peluang Ahok dan pasangannya, Djarot Saiful Hidayat masih cukup besar untuk memenangkan Pilkada DKI Jakarta pada 15 Februari 2017? Banyak yang menilai, peluang Ahok masih sangat besar. Mereka beranggapan, hasil kerja Ahok sudah banyak dirasakan oleh warga Jakarta selama dua tahun menjadi Wakil Gubernur DKI dan dua tahun lainnya menjadi Gubernur DKI. “Itu adalah keuntungan karena dapat menjelaskan kembali apa yang telah ia lakukan untuk mengambil hati pemilih,” ujar Siti Zuhro, pengamat politik dari LIPI. Tapi, tak sedikit pula yang berkeyakinan elektabilitas Ahok bakal menurun drastis setelah statusnya menjadi tersangka. “Status itu bisa mempercepat Ahok tamat dari peluang memenangi Pilkada DKI,” ujar Adjie Alfaraby, peneliti Lingkaran Survei Indonesia. Kalaupun menang, Ahok harus menghadapi sidang pengadilan kasus dugaan penistaan agama Islam. Kalau nantinya hakim pengadilan memutuskan Ahok bersalah, dia akan diberhentikan sebagai Gubernur DKI Jakarta dan digantikan oleh wakilnya, Djarot Saiful Hidayat. Kalau hakim menyatakan tidak bersalah, ya ia menjadi Gubernur DKI kembali. Itu kalau menang. Kalau kalah? Hampir pasti Jakarta akan dipimpin oleh Anies Baswedan-Sandiaga Uno atau Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni. Tapi, semua itu hanya berandai-andai. Andai Ahok tak lagi menjadi Gubernur DKI Jakarta, bagaimana nasib program-

reviewweekly 14 Tahun VI | 21-27 November 2016


MENGATASI MACET DAN BANJIR Untuk mengatasi macet di Jakarta, Ahok terus membangun berbagai proyek transportasi. Bahkan, pada tahun ini Pemprov DKI akan membangun sebanyak 9 hingga 12 jalan layang. Pemprov DKI akan menambah tiga koridor jalur khusus bus TransJakarta. Kemudian, pembangunan Simpang Susun Semanggi, LRT dan MRT juga sedang dalam proses. Selama pembangunan itu, mau tidak mau DKI akan dilanda kemacetan parah. Menurut Ahok, kemacetan ini hanya bersifat sementara. Setelah pembangunan transportasi itu selesai, persoalan macet akan terpecahkan. Untuk mengantisipasi kemacetan sementara itu, Pemprov DKI telah menyediakan jalur evakuasi dan sterilisasi jalur khusus TransJakarta. Pada pertengahan Februari lalu, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian merilis sekitar 30 proyek pembangunan infrastruktur di berbagai kota di Indonesia. Terutama di Jakarta ada tiga proyek besar yang akan dikebut pengerjaannya untuk mengatasi kemacetan. Pertama, adalah Airport Express Line. Angkutan ini akan terwujud sekitar 2 hingga 3 tahun lagi. Selain sebagai jalur kereta Batu Ceper – Bandara Soekarno Hatta, jalur ekspres ini juga akan menghubungkan Bandara Halim Perdanakusuma dan Bandara Soekarno-Hatta. Dan, akan ada 5 titik pemberhentian. Kedua, MRT. Hingga 31 Oktober 2016, pembangunan fisik proyek MRT secara keseluruhan telah mencapai 58%. Direktur Utama PT MRT Jakarta William P. Sabandar mengatakan progres 58% tersebut sudah termasuk akumulasi antara progres yang terjadi di jalur layang maupun jalur MRT yang di bawah tanah. “Progres konstruksi per 31 Oktober 2016, untuk yang eleva-

ted section atau jalur layang sekitar 40,53% dan untuk underground section atau jalur bawah tanah sebesar 76,16%. Jadi, overall sebesar 58,26%,” ujar William, Rabu pekan lalu (lihat: Jalan Panjang Proyek MRT). Sementara pembangunan proyek LRT terus dikebut. Dua pemilik proyek sekaligus operator LRT Jakarta, PT Adhi Karya dan PT Jakarta Propertindo (Jakpro), mengaku sejumlah kemajuan pembangunan sudah dilakukan. Aris Joko, perwakilan dari Jakpro menyebut, pembangunan trase pertama dari 2 koridor LRT dipastikan akan selesai sebelum penyelenggaraan ASEAN Games 2018 nanti. “Dari 7 koridor LRT ada pengembangan prioritas yakni koridor Velodrome ke Kelapa Gading, sekaligus sebagai percepatan ASEAN Games. Karena di situ ada 2 venue yakni balap sepeda dan balap kuda,” kata Aris di kantor Badan Pengelola Transportasi Jakarta (BPTJ), Jakarta, Kamis dua pekan lalu. Rute LRT Kelapa Gading menuju Velodrome di Rawamangun ini, menurutnya, bisa selesai tepat waktu pada Agustus 2018. Mengingat selain tak terkendala lahan, panjang koridornya tergolong pendek yakni sekitar 6 kilometer. “Trase ini bisa cepat salah satunya karena hanya 6 kilometer. Agustus 2018 nanti selesai,” ujar Aris. Dia melanjutkan, selain mengebut trase pertama LRT untuk ASEAN Games tersebut, Jakpro secara paralel membuat studi kelayakan untuk koridor lainnya, yakni fase Kelapa Gading ke kawasan Kota Tua yang melalui Sunter di Jakarta Utara. Trase lainnya yang jadi prioritas setelahnya, yakni rute Kepala Gading-Velodrome yang disambungkan hingga Dukuh Atas di kawasan sentra bisnis Sudirman. “Selama kita membangun yang Velodrome ke Kelapa Gading, secara paralel kita

Proyek Besar Ahok Mass Rapid Transit (MRT). Light Rail Transit (LRT). Normalisasi Sungai. Airport Express Line. Jalur kereta Batu Ceper – Bandara Soekarno Hatta. Jalur ini juga akan menghubungkan Bandara Halim Perdanakusuma dan Bandara Soekarno Hatta. n Reklamasi Pantai Utara Jakarta, khususnya Pulau G. n Rencana Pembangunan Port of Rotterdam n Menggabungkan beberapa BUMD untuk go public. n n n n

reviewweekly 14 Tahun VI | 21-27 November 2016

11


foto: youtube.com

Normalisasi Sungai Ciliwung: Mengurangi banjir di Jakarta.

lakukan studi buat fase dari Kelapa Gading ke Sunter sampai ke Kota. Kemudian integrasi lagi moda dari depot Kelapa Gading ke Dukuh Atas,” terang Aris. Perwakilan dari Adhi Karya, mengaku pembangunan LRT 2 rute sudah melewati kemajuan yang cukup baik dan masih sesuai target. “Akhir 2018 lintasan pertama Cibubur-Cawang beroperasi. Kemudian kedua yakni lintasan Cawang-Bekasi Timur akhir 2019. Sesuai dengan rencana TOD (transit oriented development), stasiun nantinya terkoneksi dengan gedung apartemen dan rusunawa. Paling penting nanti Bekasi Timur dilengkapi dengan park on ride,” jelas Adhi Nugroho, perwakilan dari Adhi Karya. Tak hanya itu. Ahok juga terus membangun trotoar-trotoar untuk para pejalan kaki, jalan layang dan terowongan, rumah ibadah, dan sekolah. Adapun pembangunan sekolah, kata Ahok, masih terkendala kontraktor yang bermasalah. Menurut Ahok, Pemprov DKI Jakarta memiliki cukup dana untuk membangun sekolah dari kewajiban koefisien lantai bangunan, kontribusi pengembang dan swasta. Selain itu, Ahok juga berencana membangun masjid raya di Rusun Daan Mogot. Ahok menilai pembangunan itu penting karena jumlah penduduk yang meningkat. Belum lagi, rusun itu akan ditambah tujuh tower dengan ketinggian 23 lantai.

PENERTIBAN LOKASI DI BANTARAN SUNGAI Program lain yang kerap mendapat perlawanan warga adalah penertiban bangunan yang ada di bantaran sungai. Ahok bertekad

12

akan terus melakukan penertiban untuk mengurangi titik banjir. Saat ini, Pemprov DKI Jakarta masih terus melakukan penertiban bangunan-bangunan di bantaran Sungai Ciliwung. Beberapa lokasi lainnya yang akan ditertibkan adalah di bantaran Kali Krukut, Muara Angke, Muara Baru, Cakung, Cilincing, dan Tanjung Priok. “Kami terus akan lakukan penertiban. Selanjutnya mau beresin Kali Krukut. Kali Krukut mesti kami kejar terus penertiban,” kata Ahok akhir September lalu. Untuk daerah di Jakarta Utara, terkena penertiban lantaran akan dibangun tanggul laut. Sebagian rumah warga terkena dampak dari pembangunan tanggul tersebut. “Penertiban juga banyak dilakukan di daerah Muara Angke, Muara Baru, termasuk Cakung-Cilincing, Tanjung Priok juga pasti ada yang kena. Karena kan mau bikin tanggul,” tuturnya. Dia menambahkan pihaknya tidak mungkin menunda-nunda penertiban. Karena semua pekerjaan sudah dianggarkan dalam APBD maupun APBN. “Nah kami nggak mungkin tundatunda. Pokoknya tunggu rusunnya jadi dulu,” tandasnya. Jika rumah susun (rusun) sudah siap untuk ditempati, katanya, relokasi warga segera dilakukan. Khusus sengketa pembebasan lahan Bidara Cina, Jakarta Timur, untuk pembangunan sodetan Ciliwung, sudah berakhir. Menurut Ahok, Pemprov DKI sudah membebaskan lahan tersebut. Ahok mengimbau agar warga bersikap kooperatif bersedia direlokasi ke rusun apabila sudah siap semua. “Sudah (pembebasan lahan). Bukan saya kejam, yang penting begitu rusun siap, kamu enggak ada pilihan harus pindah. Anda harus pindah, kita enggak ada pilihan. Mereka bilang Jakarta tempo dulu enggak begitu, ya memang tempo dulu enggak macet, enggak banjir. Dulu sungainya semua masih alami,” ujar Ahok. Menurut dia, pembongkaran segera dilakukan asalkan rusun sudah siap huni. “Kalau rusunnya belum siap, ya, kita tunda dulu. Kalau hujan terus pasti banjir, kalau hujan seharian tidak aman,” ujarnya. Ahok mencontohkan kawasan Kemang, Jakarta Selatan, yang dulunya merupakan lembah kini berubah fungsi menjadi perumahan elite. Ini tidak lepas dari praktik jual beli sertifikat tanah sehingga banyak pengembang yang memanfaatkan untuk bangun perumahan elite. Namun justru tindakan itu merusak lingkungan sekitar. “Pokoknya untuk daerah hilir dari barat sampai timur, kita akan terus bongkar. Jadi kita cuma ada satu cara, selatan kan sudah bersertifikat-sertifikat nih, kamu bisa enggak bongkar,” katanya. Ahok menargetkan proyek sodetan Kali Ciliwung baru bisa rampung tahun depan. Pasalnya, dua bor yang digunakan tak bisa dioperasikan bersamaan. “Selesainya 2017. Kendalanya kan memang kerjanya enggak bisa dua bor langsung. Jalan terus sih, enggak ada hambatan. Cuma masalahnya satu mesin enggak kerja,” katanya. Kini, yang menjadi pertanyaan adalah, apakah semua proyek yang sedang dan akan dikerjakan itu bakal terus berjalan, seandainya Ahok tidak lagi menjadi Gubernur DKI Jakarta? Sekali lagi, seandainya tidak, bisa jadi proyek-proyek ini terancam mangkrak. n

reviewweekly 14 Tahun VI | 21-27 November 2016


Dulu, saat berduet dengan Jokowi (Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta), Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, sudah mewacanakan membangun beberapa proyek besar. Selain proyek Mass Rapid Transit (MRT) dan Light Rail Transit (LRT) yang sedang dikerjakan, ada dua proyek lain yang sudah digagas, yakni pembangunan tanggul laut raksasa atau Giant Sea Wall (GSW) di Teluk Utara Jakarta dan pembangunan Stadion Bersih, Manusiawi, Wibawa (BMW). Proyek GSW di Teluk Utara Jakarta diperkirakan bakal menelan biaya sebesar Rp 385 triliun, terdiri pembangunan tanggul Rp 300 triliun dan tempat pengelolaan air limbah Rp 85 triliun. Rencana pembangunan Giant Sea Wall sudah ada sejak zaman Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo. Pembangunan proyek ini sebagai tindak lanjut penurunan permukaan tanah dan kenaikan permukaan air laut di sepanjang Pantai Utara Jakarta. Dalam rancangannya, akan dibangun waduk seluas lebih dari 10.000 hektar, yang mampu menampung volume air mencapai 1 miliar meter kubik, yang terintegrasi dengan kawasan GSW. Sedangkan di sisi barat rencananya akan dibangun kota baru dengan luas 1.500 hektar, sebagai pusat jasa yang juga berfungsi sebagai pintu gerbang Ibu Kota negara. Hanya saja, proyek menemui kendala karena protes dari sana-sini (lihat: Reklamasi yang Menjadi Polemik). Sementara Stadion BMW, bentuk atasnya seperti dililit surban. Menurut arsitek Stadion BMW, Tiyok Prastyoadi, lilitan surban itu melambangkan budaya Betawi yang pada saat acara pernikahan dikenakan oleh pengantin lelaki. Awalnya, pembangunan Stadion BMW akan dimulai pada 2013 dan diperkirakan selesai pada 2015. Anggaran yang digelontorkan untuk membangun stadion di Kelurahan Papanggung Tanjung Priok, Jakarta Utara ini sebesar Rp 1,05 triliun. Stadion BMW berkapasitas 50 ribu penonton. Stadion ini sendiri dibangun di atas 150 ribu meter persegi. Di bagian luar stadion juga akan ditanam banyak pohon seperti hutan kota. Dalam arsitektur terdapat sentuhan sorban hasil sayembara pada tahun 2010. Namun, Pemprov DKI Jakarta menunda

pembangunan Stadion BMW. Penundaan dilakukan karena selain membutuhkan dana yang besar juga terbentur dengan periodisasi pergantian masa jabatan gubernur pada 2017. Kepala Dinas Olahraga dan Pemuda DKI Jakarta, Firmansyah mengatakan, saat ini pembangunan stadion bertaraf internasional tersebut masih dalam kondisi yang tidak mungkin dibangun. Apalagi saat ini prioritas Pemprov DKI Jakarta adalah untuk pembangunan infrastruktur lainnya yang lebih dibutuhkan masyarakat. “Berharap periode berikutnya baru kita lakukan karena kami butuh waktu tiga tahun untuk membangun stadion yang besar itu. Jadi tidak tahun ini,” ujar Firmansyah pertengahan Agustus lalu. Untuk pembangunannya, Pemprov DKI Jakarta sudah mengusulkan di dalam Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) sebesar Rp 1,3 triliun. Namun karena ditunda, usulan itu pun tidak akan dilakukan kembali di APBD tahun depan mengingat akan adanya pergantian masa jabatan Gubernur. Penundaan itu dilakukan karena pembangunan stadion ini harus tahun jamak atau multiyears. “Ya mudah-mudahan setelah Pemilihan Gubernur, karena kalau diajukan tahun depan pun tanggung. Apalagi skala prioritasnya sekarang ke arah pembangunan untuk rusun dan lain-

foto: SkyscraperCity.com

Mimpi GSW dan BMW

nya,” katanya. Jika tidak menggunakan APBD, kemungkinan pembangunannya akan dilakukan dengan memanfaatkan kewajiban pengembang. Hanya saja untuk itu pihaknya belum menelusurinya kendati sempat juga dilakukan komunikasi kepada PT Jakarta Propertindo (Jakpro) untuk melakukan pembangunannya. “Tapi belum tahu sejauh mana.Satu-satu, mungkin Jakpro juga urusannya banyak, ada LRT dan lainnya, tidak bisa semua,” tambahnya. Hingga saat ini Detail Engineering Design (DED) stadion tersebut termasuk area taman di sekelilingnya sudah ada sehingga tinggal dilakukan pembangunann saja. Review ulang atas DED akan dilakukan apabila pembangunan sudah benar-benar akan dilakukan. Pasalnya, pihaknya sejauh ini akan tetap menggunakan desain yang sudah ada tersebut. “Kecuali minta redesain, tapi itu buangbuang uang lagi. Toh desain yang sudah ada sudah bagus kok. Semuanya sudah multipurpose, boleh dikatakan semua sudah dengan model yang standar internasional,” katanya. Di area stadion yang akan dibangun berkapasitas 50.000 penonton itu juga akan dibangun dua lapangan latihan berikut dengan Ruang Terbuka Hijau (RTH) berupa taman serta danau untuk rekreasi dan olahraga air. Stadion tersebut akan dibangun di atas lahan seluas 12,5 hektar. Terkait dengan status lahan yang kemungkinan masih ada sengketa, Dinas Olahraga dan Pemuda menyerahkannya kepada Biro Hukum DKI Jakarta untuk menyelesaikannya hingga tuntas. n

Stadion BMW: Ditunda karena Pilkada.

reviewweekly 14 Tahun VI | 21-27 November 2016

13


Jalan Panjang Proyek MRT

P

TEKS Badrul

ada Senin (8/11) di ruang pola Kantor Wali Kota Jakarta Selatan, seorang pria paruh baya tampak berusaha mengambil mikrofon dari orang lain yang baru selesai bicara. Dengan suara bergetar, pria yang dipanggil sebagai ‘pemilik bidang di Lebak Bulus dengan nomor 5055’ itu menceritakan pengalamannya melepaskan lahan yang ia miliki demi pembangunan proyek Mass Rapid Transit (MRT). “Kita rela membantu pemerintah, tetapi jangan seperti ini, pedih,” kata pria itu, seperti dikutip Kompas.com.

Pembangunan proyek Mass Rapid Transit (MRT): Pembebasan lahan jadi kendala.

14

Ia bercerita, sepetak lahan dengan luas 69 meter persegi itu diserahkannya kepada pemerintah pada 2014. Saat itu, pria yang mengaku sebagai pensiunan PT Pos Indonesia itu memberikan lahannya tanpa pikir panjang soal ganti rugi. Pria itu berbekal keyakinan bahwa proyek MRT ini merupakan proyek kebanggaan Jakarta dan pembangunannya dilakukan demi kepentingan umum. “Anak saya sampai maki-maki saya, dibilang saya bodoh karena tanah yang kami punya diberikan begitu saja, tetapi enggak pernah ada pembayaran sampai sekarang,” katanya. Ia pun kini dililit utang karena setelah kehilangan rumahnya di Lebak Bulus, ia harus meminjam uang untuk membeli rumah baru di Depok. Dalam rapat itu, mikrofon digilir dari tangan satu ke tangan lainnya. Pemilik bidang berikutnya menceritakan kisah berbeda, tetapi punya benang merah yang sama dengan cerita pemilik bidang lain. Harus diakui, pembebasan lahan untuk proyek MRT ini seolah tak kunjung selesai. Pembebasan lahan ini sudah diupayakan sejak

foto: erbhayu

Lebih tujuh tahun, pembebasan lahan untuk proyek MRT tak kunjung selesai. Ini salah satu kendala besar pembangunan proyek MRT.

reviewweekly 14 Tahun VI | 21-27 November 2016


TAMBAHAN PINJAMAN Saat ini, manajemen PT MRT tengah mengajukan tambahan pinjaman sebesar Rp 2,56 triliun untuk pembiayaan konstruksi proyek Fase I. Menurut William, nilai tersebut diperoleh melalui hasil penghitungan Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) atas kontrak pekerjaan pada proyek MRT Jakarta dari Lebak Bulus—Bundaran HI. “Estimasi penambahan pembiayaan atas kontrak mencapai Rp 4,25 triliun. Sementara itu, masih ada sisa dana di kas Rp 1,68 triliun. Kami coba ajukan tambahan pinjaman dari selisihnya yang nilainya berkisar Rp 2,56 triliun,” katanya, Selasa pekan lalu.

reviewweekly 14 Tahun VI | 21-27 November 2016

foto: Dahlan RP

kurang lebih tujuh tahun lalu. Selama itu pula, gubernur, direksi PT MRT, wali kota, kepala dinas, sudah berganti. Namun, proyek pembangunan MRT pertama di Indonesia yang membentang dari Bundaran HI hingga Lebak Bulus itu selalu molor dari target. Awalnya, proyek ini ditargetkan rampung pada 2017, tetapi kemudian target dimundurkan menjadi pada 2018, atau saat perhelatan Asian Games dimulai. Namun belakangan, target itu kembali dimundurkan. MRT diperkirakan baru bisa beroperasi pada 2019. Salah satu kendala dalam proyek MRT ini adalah pembebasan lahan. Alen Saputra yang ditempatkan sebagai Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Jakarta pada Agustus lalu diharapkan dapat mengebut pembebasan sisa 132 bidang dari Jalan RS Fatmawati hingga Lebak Bulus. Dengan sisa waktu yang tak banyak hingga Desember 2016, Alen harus memulai proses pembebasan lahan dari awal. Pembebasan lahan ini sudah dianggarkan oleh Dinas Bina Marga dan Dinas Perhubungan dan Transportasi. Dinas Bina Marga melalui APBD 2016 dan APBD Perubahan, memegang Rp 250 miliar untuk membebaskan 102 bidang. Anggaran ini ditambah Rp 475 miliar dari sisa lebih penggunaan anggaran (silpa) APBD 2015 yang baru terpakai Rp 125 miliar. Sebelum cuti dari jabatannya, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengumpulkan para pemilik bidang pada Oktober lalu. Hal ini dilakukannya setelah ia meninjau proyek MRT dan LRT bersama Presiden Jokowi. Ahok tak berbohong ketika mengatakan semua warga sudah bersedia menjual lahannya. Sebab, anggaran sudah tersedia. Ia menduga pembebasan lahan terhambat karena ada oknum pejabat yang “bermain”. Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta Sumarsono mengatakan masalah pembebasan lahan untuk proyek MRT ditargetkan selesai pada Desember 2016. Khususnya pembebasan lahan di sekitar Stasiun Haji Nawi dan Cipete yang memiliki kendala pembebasan lahan terbanyak. “Hambatannya hanya di pembebasan lahan untuk 127 bidang, saya kira bisa diselesaikan pertengahan Desember,” ujar Sumarsono, saat meninjau proyek MRT di Bundaran HI, Selasa pekan lalu. Direktur Utama PT MRT William P Sabandar menjelaskan pentingnya percepatan penyelesaian masalah pembebasan lahan tersebut. Jika pembangunan bisa dipercepat, katanya, pembangunan MRT secara keseluruhan juga bisa lebih cepat selesai.

proyek MRT

Dia menuturkan rencana tambahan pinjaman mau tak mau harus diajukan karena tiga hal. Ketiga itu adalah adanya perubahan konstruksi terkait penerapan koefisien gempa, belum selesainya proses pembebasan lahan, serta perubahan besaran kontrak dengan pihak swasta. Rencana PT MRT tersebut sudah disampaikan ke Pemprov DKI. Bahkan, Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah telah menerbitkan surat No. 1049/-1.811.3 tanggal 20 September 2016 tentang perihal Variation Order Pendanaan Proyek MRT Jakarta. Isi surat tersebut meminta MRT Jakarta untuk menyediakan konsultan penilai variations. Menurutnya, PT MRT Jakarta telah melaksanakan seleksi pengadaan untuk jasa konsultasi tersebut. “Target tanda tangan kontrak pada akhir November 2016 dan penyelesaian pekerjaan pada awal Februari 2017,” imbuhnya. William menambahkan Gubernur DKI Jakarta Non-Aktif Basuki Tjahaja Purnama telah bersurat ke Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi terkait penambahan dana kepada Japan International Cooperation Agency (JICA) agar disertakan pada buku perencanaan utang (bluebook) Fase II. Fase II proyek MRT Jakarta sendiri dimulai dari Bundaran HI hingga ke Ancol Timur. Target konstruksi Fase II rencananya akan dimulai pada awal 2019. “Nego dengan JICA cukup memakan waktu, bahkan bisa dua tahun. Padahal, dana tambahan ini perlu tersedia pada 2018. Kami sudah memohon agar Pemprov DKI mempercepat alokasi budget,” katanya. Sebagai informasi, dana yang tersedia sesuai pinjaman JICA untuk proyek MRT Jakarta mencapai Rp 14,1 triliun. Adapun, pinjaman JICA dibagi menjadi tiga tahap, yakni tahap I (Rp 214,7 miliar), tahap II (Rp 5,53 triliun), dan tahap III (Rp 15,93 triliun). Sumarsono mengatakan Pemprov DKI akan berkomunikasi dengan Kementerian Keuangan dan juga Badan Perencanan Pembangunan Nasional (Bappenas) terkait permintaan tambahan pinjaman ini. Menurut dia, jumlah tambahan pinjaman itu sudah sesuai dengan kondisi di lapangan. “Angka Rp 2.5 triliun tidaklah besar dibandingkan nilai total proyek yang Rp 14 triliun. Saya kira itu tuntutan kebutuhan lapangan yang harus kami penuhi,” ujar Sumarsono. n

15


foto: ANTARA FOTO/Reno

Reklamasi Teluk Jakarta: Investasi puluhan triliun rupiah.

Reklamasi yang Menjadi Polemik Reklamasi lahan Pantai Utara Jakarta memang dilanjutkan. Bagaimana kalau Ahok tidak lagi menjabat Gubernur DKI Jakarta? TEKS Badrul

S

alah satu proyek Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok saat menjadi Gubernur DKI Jakarta adalah reklamasi lahan Pantai Utara Jakarta. Inilah proyek yang sempat menjadi polemik besar, bahkan menyeret beberapa menteri. Proyek ini sempat ditangguhkan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, yang saat itu dijabat Rizal Ramli dan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya karena isu-isu regulasi dan lingkungan hidup. Namun, pada awal September lalu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan memutuskan melanjutkan tahap utama pembangunan tanggul laut raksasa atau Giant Sea Wall (GSW) di Teluk Utara Jakarta. Tujuannya, untuk menopang Jakarta bagian utara sambil memperbaiki citra ibukota menjadi seperti Singapura.

16

“Jika Giant Sea Wall ini tidak diselesaikan, hal itu akan menciptakan dampak besar bagi Jakarta terkait merembesnya air laut,� ujar Luhut. Termasuk dalam master plan adalah pembangunan 17 pulau buatan di lepas pesisir Jakarta Utara, di mana para pengembang properti berencana membangun pusat perbelanjaan dan atraksi yang mirip Pulau Sentosa di Singapura. Jabodetabek, salah satu wilayah perkotaan yang paling padat penduduknya, terletak di atas tanah berawa-rawa dan permukaannya turun pada tingkat yang lebih cepat dibandingkan kota lain di dunia. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah memusatkan perhatiannya untuk meningkatkan pertahanan dengan mendirikan dinding laut sepanjang 24 kilometer dan memperbaiki sistem banjir kanal yang sudah melapuk. Asal tahu saja, wacana reklamasi Teluk Jakarta bukan baru terjadi sekarang ini, melainkan sudah satu dasawarsa terakhir. Memang berbagai kebijakan pemerintah muncul, ada yang melarang, tetapi tak jarang melegalkan reklamasi. Tetapi ketika lahan Jakarta makin menyempit, maka reklamasi dibutuhkan untuk menambah luasan Jakarta sebagai antisipasi perkembangan ibu kota negara. Maka, kegiatan untuk meningkatkan manfaat sumber daya la-

reviewweekly 14 Tahun VI | 21-27 November 2016


DANA TRILIUNAN Proyek itu menjadi bagian dari mega proyek Pembangunan Terpadu Pesisir Ibu Kota Negara (National Capital Integrated Coastal Development/NCICD). Pada saat peluncuran mega proyek di tahun 2014 lalu dikatakan, pembangunan NCICD dimulai tahun depan (2015) terdiri atas reklamasi pantai utara Jakarta (tahap I), konstruksi tanggul terluar (tahap II), dan tembok laut raksasa atau giant sea wall (tahap III). Ancol ikut berpartisipasi dalam pembangunan reklamasi pulau buatan seluas 1.234 hektar, terdiri dari empat pulau yaitu pulau I dengan luas 405 hektar, Pulau J mencapai luas 316 hektar, Pulau K seluas 32 hektar, dan Pulau L akan mencapai luas 481 hektar. Keempat pulau yang menjadi jatah Ancol itu menelan biaya reklamasi tak kurang dari Rp 20 triliun hingga Rp 25 triliun, dengan perhitungan masing-masing per meter perseginya sekitar Rp 6 juta hingga Rp 7 juta. Sebagai langkah awal ekspansi, Ancol menggarap pulau K dengan luas terlebih dahulu 16 hektar. Di atas pulau buatan itu, nantinya, kata Manajer Komunikasi Perusahaan PJAA Metty Yan Harahap beberapa waktu silam, akan berdiri wahana Dunia Fantasi (dufan) Ocean serta beberapa proyek properti. Baik itu perumahan, apartemen, maupun hotel yang ditargetkan selesai 2020. Begitu juga dengan Agung Podomoro yang menggarap mega proyek Pluit City di Teluk Jakarta diperkirakan luas keseluruhannya mencapai 600 hektare. Pluit City ini akan dibangun di atas tiga pulau buatan di Teluk Jakarta, masing-masing seluas sekitar 160 hektar, 200 hektar dan 240 hektar. Pluit City ditangani anak usaha PT Muara Wisesa Samudera (MWS). Rencananya, pembangunan tahap I akan dilakukan seluas 50 hektar berupa kota mandiri. Di dalamnya terdapat properti residensial, seperti apartemen, perumahan. Juga ada area komersial, seperti mall, cafĂŠ dan kuliner dengan latar belakang laut yang menempati porsi 60 persen

reviewweekly 14 Tahun VI | 21-27 November 2016

luas area pengembangan. Akan ada taman seluas 10.000 meter persegi dan juga kawasan sentra bisnis, seperti perkantoran. Pulau-pulau ini akan terhubung dengan superblok Green Bay yang di atasnya berdiri Baywalk melalui jembatan sepanjang 300 meter. Nilai investasi untuk pulau pertama saja diproyeksikan mencapai Rp 25 triliun hingga Rp 50 triliun. Karena biayanya cukup besar untuk pengerukan yang diperkirakan mencapai Rp 5 juta hingga Rp 7 juta per meter persegi, maka harga properti yang akan dilempar ke pasaran pun diproyeksikan jauh lebih tinggi ketimbang properti di lahan daratan, yakni sekitar Rp 28 juta per meter persegi. Proyek ini membentang sepanjang 32 kilometer dengan lebar rata-rata 2 kilometer dan kedalaman 8 meter. Diproyeksikan tiga tahun akan selesai pengerukan. n

foto: Pinterest

han dengan pengerukan dan pengeringan lahan atau drainase tersebut sudah dilakukan sejak 1980-an. Seperti yang dilakukan PT Pembangunan Jaya Ancol dengan reklamasi kawasan Ancol sisi utara untuk kawasan industri dan rekreasi sekitar tahun 1981. Disusul kemudian dengan hutan bakau Kapuk yang direklamasi untuk kawasan permukiman mewah yang sekarang dikenal dengan sebutan Pantai Indah Kapuk. Tahun 1995, menyusul reklamasi yang digunakan untuk industri, yakni Kawasan Berikat Marunda. Reklamasi ke utara Jakarta dipilih karena perluasan ke arah selatan sudah tidak memungkinkan lagi. Selain untuk mengatasi kelangkaan lahan di Jakarta, proyek reklamasi juga untuk mengembangkan wilayah Jakarta Utara yang tertinggal dibandingkan empat wilayah lain. Untuk memuluskan rencana tersebut, disahkan Keputusan Presiden Nomor 52 Tahun 1995 tentang Reklamasi Pantai Utara Jakarta dan Perda Nomor 8 Tahun 1995. Setelah melalui jalan panjang dan berliku, Pemprov DKI Jakarta melanjutkan proyek reklamasi di Teluk Jakarta itu. Ketika itu, Pemprov DKI Jakarta berupaya menjadikan areal pantai bagian utara Jakarta menjadi sebuah lahan yang memiliki nilai ekonomi potensial. Tujuan reklamasi ini juga untuk mengantisipasi terjadinya abrasi pantai. Nah, pantai yang sudah direklamasi ini akan dibangun 17 pulau buatan.

Daftar Pengembang Reklamasi Pulau PENGEMBANG LUAS A B C D E F G H I J K L

PT Kapuk Naga Indah (anak perusahaan Agung Sedayu) PT Kapuk Naga Indah (anak perusahaan Agung Sedayu) PT Kapuk Naga Indah (anak perusahaan Agung Sedayu) PT Kapuk Naga Indah (anak perusahaan Agung Sedayu) PT Kapuk Naga Indah (anak perusahaan Agung Sedayu) PT Jakarta Propertindo PT Muara Wisesa Samudra (anak perusahaan Agung Podomoro) PT Taman Harapan Indah PT Jaladri Kartika Eka Paksi PT Pembangunan Jaya Ancol PT Pembangunan Jaya Ancol PT Manggala Krida Yudha

79 Ha 380 Ha 276 Ha 312 Ha 284 Ha 190 Ha 161 Ha 63 Ha 405 Ha 316 Ha 32 Ha 481 Ha

17


Bisnis Alutsista

Alutsista Kita Makin Oke Ketika mayoritas alat utama sistem persenjataan (alutsista) TNI masih diimpor, ternyata alutsista bikinan dalam negeri mulai dilirik berbagai negara. Kualitas dan harganya sangat bersaing.

K

TEKS Lucky Benyamin Foto Riset

apal patroli pantai berlunas ganda (catamaran) itu tampil sangar. Dilengkapi senjata utama meriam kaliber 105 milimeter dan senapan mesin berat, kapal motor buatan PT Pindad (Persero) dari Bandung, Jawa Barat itu mampu menghancurkan target strategis hingga 15 kilometer dari bibir pantai. Dengan sarat air kapal (daya apung) 0,9 meter

dan mampu melaju 40 knots (74 km per jam), kapal patroli itu handal menjelajahi sungai, rawa, hutan bakau dan pulau kecil khas Indonesia. Diperkenalkan dalam pameran industri pertahanan Indo Defence 2016 di Jakarta awal November 2016, kapal tipe tank boat ini oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla diberi nama nama Antasena, tokoh wayang yang jago menembus lapisan bumi dan menyelam di laut. Meskipun baru produk percontohan, kapal patroli berkode X-18 itu sudah dipesan oleh TNI Angkatan Darat, Angkatan Bersenjata Uni Emirat Arab serta sejumlah negara Timur Tengah. TNI AD berminat karena dapat mendukung unit pasukan khusus yang beroperasi di sungai dan rawa. “Berbahan fiber composit dengan mesin diesel berdaya 1.200 tenaga kuda itu, Antasena mampu bermanuver di tepi sungai atau rawa untuk mendaratkan 20 prajurit bersenjata lengkap. Sekaligus membersihkan area pendaratan dengan tembakan meriam hingga radius 15 kilometer,� kata Abraham Mose, Dirut PT Pindad. Kapal jenis tank boat yang dibangun oleh PT Pindad, bersama PT Lundin Industry Invest dan pabrik meriam Cockerill Maintenance Ingenierie (CMI Defence) dari Belgia, itu juga mampu menembakkan peluru kendali anti tank Falarick 105. Kapal tank boat Antasena memang baru diproduksi tahun depan dengan harga 10 juta - 15 juta euro (Rp 144 miliar hingga Rp 217 miliar). Namun sudah banyak produk buatan Indonesia yang diborong pasukan asing. Ada kendaraan tempur dan pe-ngangkut pasukan buatan Pindad berjuluk Anoa yang disukai negara-negara tropis dan padang pasir sejak tahun 2009. Panser APC enam roda itu kian popu-

Indo Defence 2016 di Jakarta: Ketergantungan dari negara lain dikurangi.

18

reviewweekly 14 Tahun VI | 21-27 November 2016


Bisnis Alutsista ler setelah dioperasikan kontingen Pasukan Perdamaian PBB, yang bertugas di Lebanon, Timur Tengah. Panser bersistem kendali 6X6 itu mampu menyaingi panser APC Renault buatan Prancis, yang menjadi standar kendaraan angkut taktis PBB. Padahal, harganya hanya Rp 4,5 miliar, separuh dari harga APC Renault. Apalagi setelah varian Anoa dengan kanon CSE-90 kaliber 90 mm juga mulai diekspor sejak 2012. Sebagai pabrik senjata dan amunisi yang beroperasi sejak 1950, Pindad juga sukses memproduksi berbagai jenis senjata untuk aparat militer, polisi dan sipil. Contohnya, senapan otomatis SS-2 versi 4, yang mengantarkan para penembak jitu TNI Angkatan Darat memenangkan Kejuaraan Menembak Australian Army Skills Arms Meeting (AASAM) tahun 2015.

dari Indonesia dan kawasan Asia Tenggara. Anggaran belanja militer Indonesia tahun 2016-2019 terus dipacu. Contohnya, TNI Angkatan Udara mendapatkan anggaran US$ 3,1 miliar untuk belanja alutsista selama empat tahun. Sudah disepakati kontrak pembelian 10 pesawat jet tempur Sukhoi SU—35 dari Rusia, lima unit Hercules C 135, 4 pesawat bom air Beriev Be200, 6 helikopter Caracal, serta 4 sistem Radar. Untuk TNI Angkatan Laut, tersedia anggaran belanja 5 kapal selam, enam kapal fregat, 4 kapal cepat rudal, 54 tank amfibi BMP3F, 11 Helikopter anti kapal selam hingga berbagai jenis meriam artileri, peluru kendali anti kapal dan peluru kendali darat ke udara. TNI Angkatan Darat juga akan mendapatkan 8 heli Apache, 8 heli angkut Chinook , 60 unit panser tipe Anoa dan Badak, serta penambahan batalyon kavaleri, artileri dan infantri untuk berbagai Kodam. Ada pula pembentukan Kodam Merdeka di Pulau Sulawesi serta Kodam Papua Barat. Tidak hanya di Indonesia, negara-negara Asia Tenggara juga terus mengembangkan kekuatan militer mereka. Laporan belanja pertahanan tahun 2016 dari IHS Global Defence Trade Report mengungkapkan, Nilai impor produk pertahanan dari kawasan ASEAN meningkat 71% selama tahun 2009 sampai 2016. Produk yang dibeli berasal dari Australia, Brazil, China, Perancis, Italia, Rusia, Inggris dan Amerika Serikat. n

KETERGANTUNGAN DIKURANGI Selain Pindad yang moncer di Indo Defence 2016, banyak pula BUMN strategis lain, seperti PT Dirgantara Indonesia, PT Krakatau Steel, PT LEN Industri dan PT PAL Indonesia. Mereka bersaing dengan 844 perusahaan besar dari 45 negara, seperti Boeing Defence Space & Security dari Amerika Serikat, Airbus Group (Uni Eropa), BAE Systems (Inggris), Thales (Perancis), SAAB (Swedia), Lockheed Martin (AS), Brahmo Aerospace (India), Beretta Defence Technologies (Italia). Produk persenjatan, search & rescue (SAR), kendaraan tempur, pesawat tempur, sistem radar, sampai seragam militer menjadi taruhan kehormatan tiap negara. “Kami berharap Indo Defence yang sudah ketujuh kalinya ini dapat meletakkan dasar yang kuat bagi perusahaan dalam negeri berinteraksi dan menjalin kemitraan dengan perusahaan global. Jadi, ketergantungan pada pihak luar mulai dikurangi dan mencapai kemandirian dalam industri pertahanan nasional,� kata Brigadir Jenderal TNI, Jan Pieter Ate, Ketua Pelaksana Indo Defence 2016. Ketergantungan itu bisa dikurangi bila kontraktor pengadaan produk pertahanan dari negara lain, diwajibkan melalukan alih teknologi dengan industri strategis dalam negeri pada setiap transaksi. Syarat alih teknologi itu sudah mulai dijalankan, antara lain, dalam tender proyek pengadaan tiga unit kapal selam kelas Changbogo yang dimenangkan DSME Industries dari Korea Selatan. Dua unit kapal selama pertama dibangun sepenuhnya di galangan kapal DSME Industries, dan saat ini keduanya sedang menjalani uji kelaikan melaut. Unit ketiga diproduksi di Korea Selatan, tetapi dirakit dan diperlengkapi di galangan kapal PT PAL di Surabaya. Pekerjanya adalah para insinyur dari PT PAL yang sudah dilatih merakit dan membangun kapal selam bermesin diesel itu di Korsel. Strategi itu memang diperlukan ketika anggaran belanja pemerintah untuk kepentingan pertahanan harus mulai ditata ulang. Anggaran Kementerian Pertahanan dan TNI tahun 2017 akhirnya disepakati Rp 108 triliun, yang setara dengan 1,5 persen dari Pendapatan Domestik Bruto (PDB) demi memenuhi kebutuhan pertahanan minimum. Namun alokasi anggaran diatur ulang, diprioritaskan untuk belanja alutsista dan belanja kesejahteraan prajurit dan pegawai negeri sipil Syarat yang semakin ketat itu tidak mengurangi gairah industri pertahanan dunia untuk memperebutkan pesanan Tank Boat Antasena: Alutsista canggih produk PT Pindad.

Berbahan fiber composit dengan mesin diesel berdaya 1.200 tenaga kuda itu, Antasena mampu bermanuver di tepi sungai atau rawa untuk mendaratkan 20 prajurit bersenjata lengkap. Sekaligus membersihkan area pendaratan dengan tembakan meriam hingga radius 15 kilometer.

reviewweekly 14 Tahun VI | 21-27 November 2016

19


Bisnis Perumahan

Rumah Murah, Kenapa Tidak? Banyak orang di Jakarta dan kalangan ekspatriat mulai melirik rumah murah. Lippo menangkap peluang itu. TEKS Lucky Benyamin Foto Dahlan RP, erbhayu

D

i tengah ketidakpastian perekonomian global dan nasional, para pengembang dituntut semakin jeli menawarkan produknya kepada konsumen agar usahanya tidak ikut melambat. Salah satunya, PT Lippo Karawaci Tbk. Pengembang ini menargetkan pembangunan 10 ribu unit rumah murah per tahun hingga 2020. Hunian dengan harga terjangkau ini akan dipasarkan untuk masyarakat kelas menengah ke bawah. Program tersebut diluncurkan sebagai bentuk dukungan terhadap pemerintah yang tengah berupaya menggenjot pembangunan rumah murah dan mengurangi kekurangan hunian sekitar 11

juta unit. Untuk tahap awal, Lippo akan mengawali pembangunan 2 ribu unit rumah di Lippo Village dengan harga terjangkau. Produktivitasnya akan ditingkatkan hingga menjadi 10 ribu unit per tahun. “Kemudian akan mencakup lokasi lainnya yang sesuai seperti di Lippo Cikarang, yang telah didukung oleh infrastruktur dengan lingkungan masyarakat yang sudah mapan, serta di lokasi-lokasi strategis lainnya di Jabodetabek dan kota-kota besar lainnya,” ungkap Chan Chee Meng, CEO Lippo Homes melalui keterbukaan informasi, Rabu pekan lalu. Unit-unit rumah tersebut, lanjut Chan, dibangun dalam bentuk menara

bangunan tinggi yang terdiri dari beberapa ukuran yang dilengkapi dua kamar tidur dengan ukuran 40 meter persegi. Perusahaan juga menyediakan tempat berbelanja, ruang serba guna, arena olah raga di ruang terbuka, arena bermain anak, taman, dan akses untuk transportasi umum. “Ini akan memberikan daya tarik bagi keluarga kelas menengah muda karena telah dilengkapi beberapa fasilitas,” sambung Chan. Menurut Chan, proyek ini dikembangkan dengan mempertimbangkan sejumlah hal, antara lain potensi pertumbuhan konsumen kelas menengah Indonesia yang diharapkan mencapai 135 juta orang pada 2030 dari jumlah saat ini sekitar 55 juta orang. Selain itu, jumlah persediaan lahan atau bank tanah (land bank) yang luas menjadikan perusahaan memenuhi syarat untuk mengerjakan proyek ambisius tersebut. “Kami percaya proyek ini dapat diterima oleh masyarakat,” ujar Chan.

Pembangunan perumahan: Rumah murah sedang trend.

20

reviewweekly 14 Tahun VI | 21-27 November 2016


Bisnis Perumahan CARI YANG MURAH Colliers International, lembaga riset properti mengungkapkan kini banyak orang di Jakarta—terutama kalangan ekspatriat—mulai melirik tempat-tempat hunian yang murah. Colliers juga mencatat, hingga semester pertama tahun ini, para pemilik properti mulai realistis dengan menerima kontrak satu tahun. Sebelumnya, para pemilik properti enggan menyewakan rumahnya dalam durasi satu tahun. Namun perlambatan ekonomi global, terutama pada sektor minyak dan gas, membuat tingkat hunian menurun. Alhasil, pemilik properti kini mulai memangkas tarif sewa hingga 35%. “Berdasarkan pengalaman kami, pada semester pertama diskon berkisar US$ 50 – US$1.000 per bulan untuk rumah standar,” ujar Fery Salanto, Senior Associate Director Colliers. Karena tingginya harga sewa rumah dan apartemen di kawasan tersebut, banyak ekspatriat yang mulai melirik tempat-tempat hunian yang murah. Misalnya, dari Jakarta Selatan bergeser ke wilayah seperti Bintaro. Tak hanya itu, wilayah seperti Bekasi, Cikarang dan Karawang juga dilirik lantaran kebanyakan ekspatriat bekerja di sekitar wilayah itu. Di Cikarang itu untuk serviced apartement atau apartemen sewa rate-nya bisa US$ 2.500 sampai US$ 3.000 per bulan. Karena itu, banyak investor yang sudah mulai bergeser ke Cikarang, di samping pasarnya yang lebih kuat, permintaan hunian juga di Cikarang terbilang tinggi, seiring dengan pengembangan infrastruktur di daerah tersebut. Kuatnya pasar apartemen sewa di Cikarang disebabkan oleh keberadaan para ekspatriat yang bekerja di perusahaan di Cikarang. Mulai dari level engineering hingga manager up. Daerah itu didominasi oleh Jepang, Korea, China, Malaysia, Taiwan, dan Singapura, menambah kuat market rental di Cikarang. Maklum saja, tarif sewa rumah di kawasan elit di Jakarta semakin mahal. Dalam laporan Jakarta Expatriate Housing yang diterbitkan Colliers International, kawasan Menteng, masih menjadi area dengan tarif sewa rumah untuk kalangan ekspatriat paling mahal. Harga jual dan sewa properti di kawasan ini tidak tertandingi oleh kawasan elit lain di Ibukota. Bahkan harga sewa rumah dan apartemen di Menteng lebih tinggi dibanding di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta. Tarif sewa rumah 4-5 kamar di Menteng

Pameran perumahan.

dipatok paling tinggi US$ 12.000 atau sekitar Rp 160 juta per bulan atau Rp 2 miliar per tahun. Sementara harga sewa di kawasan itu untuk apartemen dengan 2-4 kamar tidur berkisar US$ 2.700 sampai US$ 15.000 per bulan. Sedangkan rumah lebih kecil 500 meter persegi di Menteng tarif sewanya sekitar US$ 4.500 (Rp 62,5 juta) per bulan. Tarif sewa tersebut khusus rumah yang disewakan kepada ekspatriat atau orang asing. Karena itu spesifikasi, fasilitas, dan sistem pengamanannya berbeda dengan rumah pada umumnya untuk menyesuaikan dengan standar orang asing. Dengan tarif sewa sebesar itu rumah di Menteng menjadi aset yang menguntungkan. Kawasan lain yang menjadi favorit adalah Jakarta Selatan, mencakup kawasan Pondok Indah, Kebayoran Baru, dan Permata Hijau. Tarif sewa paling mahal di tiga kawasan itu masing-masing US$ 10.000, US$ 10.500, dan US$ 10.800 per bulan. Untuk sewa apartemen di Pondok Indah tipe 2-5 kamar tidur berkisar US$ 3.250 sampai US$ 6.400 setiap bulannya. Lalu, di Kebayoran Baru untuk tipe sama berkisar US$ 3.200 sampai US$ 10.000 per bulan. Sedangkan di kawasan Permata Hijau, Simpruk harga sewa apartemen dengan 2-4 kamar tidur dibanderol US$ 3.100 sampai US$ 3.550 per bulan. Sementara di daerah Kemang, Pejaten, Cipete, dan Cilandak, tarif sewa rumah

reviewweekly 14 Tahun VI | 21-27 November 2016

berisi empat kamar berkisar US$ 2.500 – US$ 6.000 per bulan. Di Kawasan Kemang untuk tipe 3 kamar tidur berkisar US$ 2.500 sampai US$ 4.500 per bulan. Kawasan Cilandak harga sewa apartemen 2-4 kamar tidur harganya US$ 3.450 hingga US$ 4.500 per bulan. Selain itu, kawasan Cipete dengan 3-4 kamar tidur mulai dari US$ 4.000 hingga US$ 6.000. Di Pejaten dengan 2-3 kamar tidur harga sewa US$ 1.400 hingga US$ 2.200 per bulan. Kawasan tersebut diburu para ekspatriat yang bekerja di kawasan sentra bisnis TB Simatupang, dan Sudirman-Thamrin, di mana banyak perusahaan multinasional berkantor di sana. Alasannya, karena di sanalah area pemukiman kelas menengah atas yang paling dekat dengan kedua area bisnis tersebut. Di area ini terdapat berbagai kegiatan komersial seperti pusat perbelanjaan maupun hiburan seperti cafe, pub, hingga hotel-hotel. Selain itu, hunian di sekitar TB Simatupang lingkungannya sudah jauh lebih tertata dan rapi pembangunan kawasan bisnisnya, akses pun lebih mudah, dan fasilitas publik sangat memadai. “Mengapa mahal, ya karena stok terbatas sementara permintaan meningkat. Satu lagi, tidak sembarang orang bisa punya rumah di Kebayoran Baru, Cipete dan Kemang,” tegas Omar Noviardi selaku Owner dan Principle dari Oris Property, beberapa waktu lalu. n

21


Bisnis Otomotif

Land Rover dengan Black Pack Land Rover Discovery Sport Black Pack tampil lebih menawan, sporty, dan elegan. Sejumlah aksesoris sektor eksterior berwarna hitam. TEKS Lucky Benyamin Foto Riset

M

asih ada yang tersisa dari pameran mobil yang diselenggarakan Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) pada 11-21 Agustus 2016 di Indonesia Convention and Exhibition (ICE), BSD City, Tangerang. Yakni, tampilnya Land Rover Discovery Sport Black Pack. Inilah sport utility vehicle (SUV) milik Land Rover, yang menjadi kebangaan mereka. Land Rover pantas bangga, sebab, mobil ini memang oke banget. Makanya, Discovery Sport Black Pack menjadi salah satu SUV yang banyak ditonton oleh pengunjung pameran mobil Gaikindo

22

Indonesia Auto Show (GIIAS) 2016 Agustus lalu. Discovery Sport Black Pack memiliki ciri pembeda dibanding versi regular. Lantaran bernama Black Pack, sejumlah eksterior pun diberi warna hitam. Mulai dari fascia yang menggunakan badge Discovery, side air vent, mirror cover, grille, pelek 19 inci hingga spion semuanya diberi kelir hitam.

Tak hanya itu. Atap mobil pun diberi warna hitam. Nah, bagi Anda yang berencana membeli mobil ini, saran kami jangan pilih warna bodi hitam. Sebab, bukan apa-apa, detail perubahan Black Pack menjadi tidak terlihat. Anda bisa pilih bodi warna putih, merah, atau warna lain. Tapi yang jelas, berkat penambahan sejumlah aksesoris sektor eksterior yang serba hitam, tampilan Land Rover Discovery Sport Black Pack menjadi lebih menawan, sporty, dan elegan.

RENDAH NYAMAN, KENCANG OKE “Land Rover Discovery Sport merupakan keluarga Discovery. Mobil ini salah satu varian Land Rover yang paling

reviewweekly 14 Tahun VI | 21-27 November 2016


Bisnis Otomotif canggih untuk berkendara on road maupun off road. Berdasarkan hal itu pula kami merasa perlu untuk melakukan penyempurnaan desain pada varian ini yang tersedia eksklusif di dealer resmi Land Rover di Indonesia,� ujar Roland Staehler, Chief Operating Officer PT Grandauto Dinamika (GAD), yang menjadi agen tunggal pemegang merek Land Rover dan Jaguar. Untuk detail mesin dan lainnya, mobil ini identik dengan Discovery Sport regular. Tersedia pilihan mesin bensin 1.999 cc bertenaga 240 dk dan torsi 340 Nm dan mesin diesel 2.179 cc bertenaga 190 dk dan torsi 420 Nm. Discovery Sport Black Pack dijual seharga Rp 1,3 miliar (off the road) untuk mesin diesel dan Rp 1,5 miliar (off the road) untuk tipe bensin. Secara keseluruhan Land Rover Discovery Sport Black Pack asal pabrikan UK ini layak mendapat apresiasi. Bukan

hanya nyaman di jalan beraspal serta tangguh di medan berat, namun SUV ini nyaman dikemudikan santai dengan ke-

cepatan rendah maupun dipacu dalam kecepatan tinggi. Anda tertarik? n

Spesifikasi l Harga On The Road (OTR) : Rp 1,5 miliar l Jenis Bahan Bakar : Bensin l City/ Highway Fuel Economy : 12 kmpl / 14.2 kmpl l Kapasitas Mesin : 1999 cc l Tenaga Maksimal : 236 hp l Daya Putar Maksimal : 380 Nm l Kapasitas Tempat Duduk : 5 l Volume Kargo : 981 L l Jumlah Pintu : 5 l Panjang : 4599 mm l Lebar : 2173 mm l Tinggi : 1724 mm l Kesalahan Penggunaan : 2575 kg l Kapasitas Tangki Bahan Bakar (liter) : 70 L l Wheelbase/ Jarak Sumbu Roda : 2741 mm l Lebar Tapak Ban Depan : 1621 mm l Lebar Tapak Ban Belakang : 1630 mm l Ground Clearance : 212 mm l Ruang Kepala Depan : 1021 mm l Ruang Kepala Belakang : 984 mm l Jenis Ban : Radial l Ukuran Roda : R18

reviewweekly 14 Tahun VI | 21-27 November 2016

23


Efek berantai terpilihnya Donald Trump menjadi Presiden AS bakal cukup panjang dan berbahaya. Sederet langkah antisipasi pun disiapkan pemerintah. TEKS Nikita Jagad Foto Dok. review, Riset

24

reviewweekly 14 Tahun VI | 21-27 November 2016


dampak kebijakan Trump yang akan memangkas pajak korporasi tentu akan menarik perusahaanperusahaan AS dari bebagai negeri, termasuk Indonesia. Padahal selama ini, penanaman modal asing (PMA) dari AS cukup signifikan.

Donald Trump saat menyampaikan pidato kemenangannya.

S

ebulan lagi, kalender 2016 akan ditutup. Tapi awan gelap sudah tampak di langit 2017. Salah satu pemicunya adalah hasil Pilpres AS yang memilih Donald John Trump. Berbagai ketidakpastian kini bermunculan di setiap sendi kehidupan, untuk waktu yang sulit ditentukan. Seandainya Trump jadi dilantik awal tahun depan, khalayak menanti, akankah ia melaksanakan semua janji-janji kampanyenya? Inilah yang dihitung oleh petinggi semua negeri. Tak terkecuali Indonesia, yang mempunyai hubungan erat dengan AS. Baik itu berupa hubungan dagang maupun investasi. Dan, dampak terpilihnya Trump sudah mulai tampak akhir-akhir ini. Indeks harga saham gabungan (IHSG) langsung merosot tajam, sementara nilai tukar rupiah pun longsor. “Semua lantaran Trump Effect,” kata seorang bankir. Trump Effect, memang, dahsyat. Ia bahkan disinyalir bisa memicu perang dunia III. Terutama ketika sang presiden baru telah memperlihatkan sikap diskriminasi-nya terhadap para pendatang di AS. Sikapnya terhadap China (yang dianggap sebagai negara yang mencurangi AS) telah jelas. Juga terhadap Meksiko. Sehingga kepada dua negara itu Trump menyiapkan ‘perangkat khusus’ yakni berupa bea masuk yang tinggi untuk produk-produknya Sementara kebijakannya di dalam negeri akan dibuat lebih longgar lagi, seperti pengurangan pajak. Ter-

reviewweekly 14 Tahun VI | 21-27 November 2016

masuk di dalamnya pajak korporasi untuk merangsang investor AS menanamkan uangnya di negeri sendiri. “Kebijakan Trump yang cenderung membawa ekonomi AS tertutup akan menyebabkan ketidakpastian dalam ekonomi global makin meningkat,” kata Amalia Adininggar Widyasari, Direktur Perencanaan Makro dan Analisis Statistik Bappenas dalam paparan Outlook Perekonomian Indonesia 2017. Namun, pemerintah memperkirakan gejolak pasar yang terjadi dan dampaknya tidak akan berlangsung lama. Darmin Nasution, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, meminta jajaran pemerintahan, Bank Indonesia (BI), dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) harus cermat mengikuti terus perkembangan situasi perekonomian pasca terpilihnya Trump sebagai Presiden AS. Ia memperkirakan, hasil Pilpres AS itu tidak akan berdampak besar terhadap ekonomi Indonesia dan pengaruhnya hanya bersifat sementara. “Ekonomi kita baik-baik saja. Itu bukan bencana ekonomi, jangan dianggap sesuatu yang berlangsung dalam waktu panjang,” ujar Darmin. Hasil Pilpres AS memang cukup mengajutkan, tapi tak perlu terlalu dikhwatirkan. “Cuma kita harus tetap waspada,” katanya. Ia megakui, respon pasar tidak terlalu positif, namun anjloknya bursa saham dunia malah akan berdampak pada suku bunga bank sentral AS. Dengan kondisi saat ini, The Fed menjadi tidak gegabah dalam menaikkan suku bunganya.

25


Aktivitas ekspor impor di Pelabuhan Tanjung Priok.

Josua Pardede, Ekonom Bank Permata, mellihat ada dampak tidak langsung atas terpilihnya Trump sebagai Presiden AS, yakni sikap keras terhadap produk-produk China akan mengakibatkan barang dari Negeri Panda itu jadi tersendat. Itu akan mengakibatkan ekspor Indonesia ke China akan melemah. Apalagi, jika bea impor yang akan diterapkan AS sampai 100%. Secara kumulatif nilai ekspor Indonesia Januari-Oktober 2016 mencapai US$ 117,09 miliar.

BANYAK TANTANGAN DI TAHUN DEPAN Jika melihat sikap tertutup Trump, ekspor Indonesia ke AS juga akan menurun. Padahal, sepanjang 2016, ekspor Indonesia ke AS merupakan yang terbesar dibandingkan ke negara-negara lainnya. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), nilai ekspor Indonesia ke AS selama periode Januari – September 2016 mencapai US$ 11,59 miliar atau 11,5% terhadap total ekspor Indonesia. Ekspor Indonesia ke AS lebih besar dibandingkan ekspor Indonesia ke Jepang, China, India, dan Singapura yang merupakan negara-negara tujuan utama ekspor Indonesia. Lantas, dampak kebijakan Trump yang akan memangkas pajak korporasi tentu akan menarik perusahaan-perusahaan AS dari bebagai negeri, termasuk Indonesia. Padahal selama ini, penanaman modal asing (PMA) dari AS cukup signifikan. Berdasarkan data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), selama periode Januari – September 2016, realisasi investasi langsung AS di Indonesia mencapai US$ 430,4 juta atau setara Rp 5,7 triliun. AS merupakan negara dengan investasi terbesar kesepuluh di Indonesia. Itu sebabnya, kemunculan Trump sangat diperhitungkan (kendati Darmin mengatakan dampaknya hanya bersifat sementara). Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pem-

26

Pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia.

reviewweekly 14 Tahun VI | 21-27 November 2016


Investasi Januari – September 2016

Sumber: BKPM

bangunan Nasional (Bappenas) yang merilis prakiraan perekonomian Indonesia tahun 2017 menyebutkan terpilihnya Trump akan berimplikasi terhadap perekonomian global, termasuk Indonesia. Bambang Brodjonegoro, Menteri PPN/Kepala Bappenas, mengatakan dampak itu baru akan terasa jika Trump benar-benar mereallisasikan rencana kebijakannya. “Tapi, itu kan kebijakan saat kampanye, belum tentu semua dilaksanakan,� kata Bambang menghibur diri. Bappenas menghitung, jika Trump melaksanakan seluruh rencananya, maka akan menimbulkan ketidakpastian ekonomi global. Dan akibatnya, pertumbuhan ekonomi AS akan turun sebesar 0,9 pp (persentase poin). Pelambatan ekonomi AS dan turunnya tingkat keyakinan investor secara global ini berpotensi menurunkan permintaan domestik Indonesia di tahun depan dan PDB secara keseluruhan. Sementara pendapatan masyarakat Indonesia akan turun 0,2 pp dan pertmbuhan ekonomi Indonesia melemah sebesar 0,04 pp. Untuk mengaantisipasi hal ini, pemerintah akan meningkatkan kerjasama dengan negara lain, agar tidak tergantung pada perubahan yang terjadi di AS. Tapi bukan hanya ekonomi negeri Paman Sam yang akan memengaruhi Indonesia di tahun depan. Kebijakan Pemerintah China, yang akan melonggarkan target pertumbuhan ekonominya demi mengendalikan kredit macet, juga akan berdampak pada laju investasi negara itu ke Indonesia. Padahal selama ini China merupakan salah satu dari lima investor terbesar di Indonesia. Tantangan ekonomi tahun depan juga datang dari faktor domestik, di antaranya risiko fiskal. Penyebabnya dalah kekurangan pendapatan pajak dan penghematan anggaran. Ini bisa mengakibatkan terbatasnya dayang dorong dalam pertumbuhan ekonomi 2017. Risiko lainnya adalah lambatnya aktivitas investasi swasta. Ini juga akan berdampak pada rendahnya kredit perbankan dan berpotensi meningkatkan kredit bermasalah (NPL). Makanya, optimisme Bank Indonesia (yang mempredisi NPL akan turun tahun depan) perlu diuji kembali. n

reviewweekly 14 Tahun VI | 21-27 November 2016

27


Maybank Indonesia

Tahun Depan, NPL Masih Bergentayangan Hantu kredit macet masih akan menjadi ancaman perbankan di tahun depan. Bankir semakin ekstra selektif. TEKS Nikita Jagad Foto Dahlan RP, Dok. Review, Riset

I

ndah diucapkan, tapi sulit dibuktikan. Itulah prediksi bank sentral tentang pertumbuhan kredit bermasalah di tahun depan. Seperti diketahui, pekan lalu, Bank Indonesia mengaku optimistis bahwa non performing loan (NPL) di tahun depan akan melandai. Alasannya, puncak kenaikannya telah terjadi di awal 2016. Jadi, tahun depan tidak akan mengalami kenaikan yang tinggi. Turunnya rasio tersebut disebabkan oleh permintaan masyarakat yang mulai meningkat. Selain itu, harga komoditas pun perlahan membaik dan menjadi faktor turunnya rasio kredit bermasalah. “Kalau pertumbuhan terus meningkat, maka NPL terus menurun. Bahkan pertumbuhan NPL mulai melandai,� kata Juda Agung, Direktur Eksekutif Ekonomi dan Kebijakan Moneter Bank Indonesia (BI). Tapi, tampaknya, prediksi itu belum memperhitungkan Trump Effect. Padahal kebijakan presiden ter-

28

pilih AS ini, kalau jadi diterapkan, akan menimbulkan gejolak ekonomi yang besar. Investasi akan terganggu, sementara harga komoditas (yang mulai membaik itu), bisa saja kembali jeblok lantaran ekspor ke negara-negara konsumen jadi tersendat. Itu sebabnya, dalam Rapat Dewan Gubernur pekan lalu, BI menurunkan suku bunga acuan BI 7-day Reverse Repo Rate sebesar 25 basis poin menjadi 4,75%. Kebijakan ini bertujuan untuk mendorong permintaan kredit yang hingga kuartal III 2016 masih lemah. Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dalam laporannya yang dirilis Selasa pekan lalu menyatakan, kemenangan Trump telah menaikkan ketidakpastian di pasar keuangan global. Akibatnya, BI kini memiliki ruang yang lebih sempit untuk melanjutkan pelonggaran kebijakannya. Betul, di tengah kondisi ekonomi global yang masih lemah, stabilitas industri perbankan domestik masih solid dengan rasio kecukupan modal yang tinggi. Namun, permintaan kredit yang rendah, disertai kredit bermasalah yang tinggi telah menyebabkan pertumbuhan kredit melemah. OJK memprediksi pertumbuhan kredit bank akan berkisar 6%-8% hingga akhir tahun. Angka ini lebih rendah dari proyeksi sebelumnya di 12%-13%.

reviewweekly 14 Tahun VI | 21-27 November 2016


Sedangkan BI melihat kredit bank akan tumbuh 7%-9% pada 2016. Pada September 2016, menurut analisa uang beredar BI dalam arti luas, pertumbuhan kredit bank sebesar 6,4% (year on year/YoY). Untuk sementara, NPL bulan September sedikit menurun menjadi 3,1% (gross). Muliaman Hadad, Ketua OJK menilai, rasio kredit bermasalah ini mulai turun dan kekhawatiran bank juga berkurang. Akan tetapi, Muliaman mengaku enggan terlalu optimistis. Perbaikan bisnis bank akan sangat bergantung pada pemulihan kondisi ekonomi pada kuartal IV. “Tapi kita akan lihat lagi karena pertumbuhan ekonomi bisa dibilang belum terlalu fantastis. Tapi tren positifnya sudah kelihatan. NPL turun, penyaluran kredit naik,” ujar dia.

TETAP WASPADA Perbaikan penyaluran kredit bersumber dari segmen ritel. Ada tren positif di industri bank. Namun, sekali lagi, perhitungan itu belum memasukkan faktor Trump. Kini, Trump jadi presiden sudah menjadi kenyataan. Ditambah kemungkinan terjadinya pengetatan likuiditas akibat sentimen kenaikan suku bunga Thet Fed. Maka dengan sendirinya, strategi bank pun harus berubah. Apalagi nilai tukar rupiah mulai fluktuatif. Pasalnya, kredit bermasalah dalam denominasi valuta asing (valas) di sejumlah bank besar sudah meningkat. Rata-rata rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) kredit valas 10 bank besar sudah 4,11%. Angka ini hampir mendekati batas maksimal NPL yang dipatok regulator, yaitu 5%. NPL valas 10 bank besar meningkat 86,97 basis poin (bps) secara tahunan (year on year/yoy). Empat bank, yakni Maybank Indonesia, Bank Panin, CIMB Niaga dan Bank Danamon menjadi bank yang mencetak NPL valas tertinggi yang melampaui batas atas 5%. NPL Maybank Indonesia bertengger di level 13,97% atau naik 44,57 bps secara yoy. Sementara NPL valas Bank Panin melonjak 230 bps ke level 10,12%. Glen Glenardi, Direktur Utama Bukopin, mengatakan, sebagian besar NPL disebabkan sektor pertambangan. Setali tiga uang, penyumbang NPL valas Bank Danamon yakni kredit dari sektor pertambangan dan penggalian. Sedangkan penyebab NPL valas Maybank bersumber dari kredit pertambangan, listrik, gas air, pertanian perhutanan, serta angkutan gudang dan komunikasi. Makanya, beberapa bankir kini mulai bersikap ekstra selektif dalam mengucurkan valasnya. Bank Mandiri misalnya, mulai menghindari sektor tekstil dan memilih sawit dan ritel. Soalnya, salah satu debiturnya yang macet adalah PT Apac Inti Corpora, sebuah perusahaan tekstil bermarkas di Jawa Tengah yang memiliki utang hampir Rp 1 triliun. Nah, sekarang kurs dolar gonjang-ganjing. Ini tentu akan menambah ancaman terhadap naiknya NPL Valas. Dody Arifianto, Ekonom Lembaga Penja-

reviewweekly 14 Tahun VI | 21-27 November 2016

Menara Bank Danamon.

min Simpanan memprediksi, kurs rupiah berpotensi fluktuatif seiring dengan tingginya ketidakpastian kondisi luar negeri, terutama setelah terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden AS. “Dolar masih berpotensi menguat ke depannya, apalagi dengan rencana The Fed yang akan menaikkan suku bunga acuan,” ujar Dody. Tapi tenang, semua itu masih berupa ancaman di atah kertas. Firdaus Djaelani, Kepala Eksekutif Pengawas Industri Keuangan Non Bank OJK, meramalkan belum tentu rencana Trump dilaksanakan. Ia yakin, terpilihnya Trump sebagai Presiden AS hanya memberi pengaruh sesaat pada kondisi perekonomian Indonesia. “Dia (Donald Trump) tidak akan seperti yang dikampanyekan karena jika tidak sesuai dengan belahan negara lain justru akan memukul negaranya,” ungkap Firdaus Tapi, tetap saja, para bankir harus ekstra waspada. Sebab, kata seorang bankir yang konservatif, kredit bermasalah tahun depan tak akan jauh berbeda dengan sekarang alias masih tinggi. “Dengan perkiraan tersebut, strategi kami tahun depan tumbuh dengan hati-hati dan lebih realistis,” ujar Heru Koesmahargyo, Direktur Keuangan Bank BRI beberapa waktu lalu. Suara senada diungkapkan Kartika Wirjoatmodo, Direktur Utama PT Bank Mandiri. Menurut dia, peningkatan kredit bermasalah masih akan berlanjut hingga tahun depan, setidaknya hingga kuartal II. “Masih akan naik, tapi enggak sekencang tahun ini naiknya,” ujarnya. Sepanjang kuartal III tahun ini Mandiri mencatatkan rasio NPLsebesar 3,81%. Jadi, tetaplah waspada. Apalagi, peta politik perdagangan dunia telah berubah. Sektor pertambangan yang kini dinilai kinclong, siapa tahu di tahun depan meredup kembali. n

29


MAKRO Kebijakan ekonomi Trump

Trump Ogah Jadi Si Dikhawatirkan kebijakan ekonomi Donald Trump akan membawa dampak buruk bagi Indonesia. Tapi, tentu, setiap hambatan pasti ada jalan ke luar.

A

TEKS bastaman Foto riset

wal 2017 akan ditandai dengan pelantikan Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat (AS) ke-45. Setelah itu, ia akan mulai bekerja. Semasa kampanye, Trump pernah menegaskan bahwa faktor kunci untuk mendorong perekonomian adalah memotong pajak perusahan dari 35% menjadi 15%. Pajak usaha kecil juga bakal dipangkas.

Sang presiden juga berjanji akan menyediakan anggaran infrastruktur US$ 1 triliun serta menaikkan upah minimum dari US$ 7,5 saat ini jadi US$ 10 per jam. Sebaliknya, Trump berencana mendeportasi sekitar 3 juta pekerja asing demi melindungi pekerja lokal. Ia juga berniat menegosiasi ulang perjanjian perdagangan bebas serta menarik diri dari kerjasama Trans Pacific Partnership (TPP). Sepertinya, Trump memang akan meningkatkan sentimen proteksionisme di AS. Sebab, ia juga berjanji akan mengenakan tarif bea masuk hingga 45% bagi produk asal China dan 35% dari Meksiko. Tak hanya sampai di situ, Trump juga berjanji akan menghentikan impor minyak, terutama dari kawasan Timur Tengah seperti Arab Saudi. Kebijakan Trump tersebut tentu mengejutkan dunia. Soalnya, selama ini AS dikenal dengan kebijakannya yang bertumpu pada asas kebebasan dan pasar terbuka. Kebijakan pasar terbuka ini telah membantu pertumbuhan ekonomi banyak negara seperti China, Jepang, Korea, Meksiko, dan sejumlah negara berkembang.

Aktivitas bongkar muat di pelabuhan Amerika Serikat: Amerika Serikat akan menebar banyak ranjau di pantainya.

30

reviewweekly 14 Tahun VI | 21-27 November 2016


MAKRO Kebijakan ekonomi Trump

interklas Tapi, rupanya, Trump menginginkan AS berhenti jadi sinterklas. Maklum, akibat kebijakan pasar terbuka, sampai Juni lalu, AS mengalami defisit perdagangan US$ 44,5 miliar. Sebagian besar defisit tersebut berasal dari perdagangan dengan China yang mencapai US$ 29,8 miliar. Dari China, AS dibanjiri pakaian, ponsel, dan komputer. Sialnya, komputer bikinan AS sangat sulit masuk China. Dari Meksiko dan Brazil, pasar AS dibanjiri baja dan sepatu. Pasar AS juga dibanjiri mobil, ponsel, alat-alat elektronik rumah tangga dan tekstil dari Korea dan Taiwan. Sementara Indonesia, sepanjang Januari – Oktober 2016, memperoleh surplus perdagangan US$ 6,94 miliar dari AS. Surplus tersebut barasal dari ekspor karet, alas kaki, peralatan rumah tangga, dan industri mekanik. AS memang menjadi harapan banyak negara untuk memperoleh devisa, terutama setelah pertumbuhan ekonominya membaik dua tahun terakhir. Namun, dengan alasan kepentingan nasional, Trump tak ingin defisit neraca perdagangan yang amat besar itu dibiarkan terlalu lama. Menurutnya, jalan ke luar dari kemelut itu adalah dengan mengkaji ulang perjanjian perdagangan bebas serta mengenakan tarif bea masuk tinggi kepada negara tertentu. Betul, gagasan muluk itu sebenarnya baru tahap kampanye. Tapi banyak negara yang sudah pasang kuda-kuda untuk menghadapi segala kemungkinan yang bakal timbul. China, Jepang dan Korea menuding rencana Trump itu akan berujung pada proteksionisme. Arab Saudi pun sudah menyatakan rasa khawatirnya. “Trump pasti sependapat, perdagangan yang tidak sehat akan membawa kerugian,� ujar Khalid al-Falih, Menteri Energi Arab Saudi. Tak hanya Arab Saudi, Indonesia juga merupakan salah satu negara yang dihadapkan pada ancaman terbesar dari rencana Trump. Sebab, saat ini AS merupakan pasar utama produk Indonesia. Sampai Oktober lalu, ekspor Indonesia ke AS tercatat US$ 12,89 miliar atau 12,12% dari total ekspor. Lebih tinggi dibandingkan ekspor ke China (US$ 11,39 miliar) atau Jepang (US$ 10,67 miliar).

DARI PASAR BEBAS MENUJU LIBERAL Sialnya, ekspor Indonesia ke China juga terancam turun jika AS benar-benar mengenakan tarif bea masuk 40% bagi produk-produk dari Negeri Panda. Alhasil, Indonesia memang mendapat ancaman serius dari kebijakan pemulihan ekonomi yang akan dijalankan Trump. Apalagi, semasa kampanye, Trump kerap melontarkan kritik keras terhadap perdagangan bebas dan globalisasi. Kalau sudah demikian, kegiatan impor AS akan terus tertekan, dan itu bisa semakin memangkas ekspor Indonesia ke negara adidaya tersebut. “Kami khawatir nantinya perekonomian dunia akan protektif karena barang masuk ke Amerika diper-

reviewweekly 14 Tahun VI | 21-27 November 2016

31


MAKRO Kebijakan Ekonomi Trump sulit,” ujar Hariyadi Sukamdani, Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo). Kemungkinan seperti itu memang cukup terbuka. Sebab, sikap protesionisme yang ditempuh Trump akan mengundang tindakan balasan dari para mitra dagang AS. Seperti dilansir China Global Times, China telah menyiapkan serangan balasan jika Trump benar-benar merealisasikan rencananya. China akan menyetop penjualan iPhone dan mobil buatan AS. Produksi pesawat Boeing juga akan dihentikan digantikan dengan Airbus. AS, agaknya, bakal menghadapi kesulitan besar bila benar-benar menjalankan kebijakan proteksionisme. Itu sebabnya, banyak kalangan tidak begitu yakin Trump akan merealisasilan rencananya. “Dia (Trump) juga businessman. Jadi kepentingan bisnis negaranya pasti akan diperhatikan,” ujar Sasmito Hadi Wibowo, Deputi Bidang Statistik, Distribusi, dan Jasa Badan Pusat Statistik. Sekali pun banyak yang ragu, tak berarti kecenderungan proteksionisme Trump akan berkurang. Itu sebabnya, Hendrawan Supratikno, anggota Komisi XI DPR – RI, mengusulkan diversifikasi pasar menjadi salah satu pilihan untuk menyelamatkan diri dari ancaman proteksionisme Trump. Ia juga melihat potensi pasar dalam negeri masih cukup besar. Namun Hendrawan masih ragu Trump bakal benarbenar menjalankan rencananya. Pendapat serupa juga datang dari Sutrisno Bachir, Ketua Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN). “Karena dia juga seorang pengusaha, saya yakin gambaran Trump tidak seseram itu,” ujarnya. Ia percaya, kebijakan perdagangan AS paling-paling berubah dari asas pasar terbuka menjadi perdagangan bilateral. “Jika ini yang dianut Trump, China dan Jepang pantas khawatir. Tapi, bagi Indonesia, ini merupakan peluang,” ujar Sutrisno lagi. Mudah-mudahan Sutrisno Bachir benar. Namun ancang-ancang diversifikasi pasar dan menengok kembali potensi pasar dalam negeri tetap harus dilakukan, sekalipun kebijakan ekonomi Trump masih merupakan teka-teki besar. n

32

Menuju Pasar ASEAN Plus Plus …

Enggartiasto Lukita

Pasar besar itu sedang dirancang dan dimatangkan. Enam belas negara yang tergabung dalam Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) sepakat membangun pasar bersama. Mereka adalah 10 negara anggoa ASEAN, India, Australia, Selandia Baru, China, Jepang serta Korea. Nantinya, hambatan tarif dan nontarif di antara 16 negara anggota RCEP bakal dipangkas habis. Gagasan muluk itu kembali menghangat setelah Donald Trump, Presiden AS ke-45, berniat menarik diri dari kerjasama Trans Pacific Parnership (TPP). Kehadiran RCEP juga diharapkan dapat meminimalisir kebijakan proteksionisme yang digagas Trump. “Posisi RCEP menjadi semakin strategis dengan kondisi TPP yang akan delay,” ujar Engartiasto Lukito, Menteri Perdagangan. Menurut Enggar, penyatuan pasar 16 negara akan membuka banyak peluang bagi Indonesia. Maklum, pada 2015, negara-negara RCEP memiliki produk domestik bruto (PDB) US$ 22,triliun atau 30,4% dari PDB

dunia. Tak hanya itu, negara-negara RCEP dihuni oleh 3,4 miliar manusia atau sekitar 47,8% dari total populasi dunia. Yang lebih penting lagi, sebagian besar merupakan kelas menengah. Tapi banyak pengamat melihat, dengan daya saing yang rendah, Indonesia justru bakal menjadi bulan-bulanan anggota RCEP. Maklum, saat ini saja Indonesia sudah keteteran. Perdagangan dengan Malaysia, misalnya, sampai Oktober lalu Indonesia mengalami defisit US$ 166 juta. Sedang dengan Thailand lebih parah lagi, defisit US$ 2,9 miliar. Bahkan, dengan China defisit hampir US$ 10 miliar. Itu sebabnya, Shinta Wijaya Kamdani, Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Hubungan Internasional, mengusulkan pemerintah untuk fokus pada pembentukan kerjasama perdagangan Indonesia – Uni Eropa CEPA (Comprehensive Economic Partnership Agreement). Maklum, hingga Juli lalu, perdagangan Indonesia dengan negara-negara Uni Eropa masih mencatat surplus US$ 3,5 miliar. n

Shinta Widjaja Kamdani

reviewweekly 14 Tahun VI | 21-27 November 2016


MAKRO NPI

Surplus dengan Catatan Cadangan devisa makin kokoh setelah NPI mencatatkan kenaikan surplus lumayan besar di triwulan III. Namun kenaikan bunga The Fed dan impor masih mengancam. TEKS Bastaman Foto riset

S

emula, agak susah juga menebak penampilan neraca transaksi modal dan finansial. Maklum, tidak adanya kepastian soal rencana kenaikan suku bunga The Fed menyebabkan pergerakan uang panas alias hot money selama 10 bulan terakhir begitu liar. Alhasil, transaksi di pasar modal maupun pasar uang pun naik turun begitu cepat. Tapi, syukurlah, hal itu tak membuat penampilan neraca transaksi modal dan finansial jelek. Justru sebaliknya, sampai triwulan III-2016, neraca transaksi modal dan finansial mencatat surplus US$ 9,4 miliar atau tumbuh 7.200% dibadingkan periode yang sama 2015. Hebatnya lagi, kenaikan surplus tersebut didorong oleh naiknya investasi asing langsung atau foreign direct investmen (FDI). Sampai triwulan III, investasi langsung tercatat sebesar US$ 5,2 miliar atau naik 189% dibadingkan dengan triwulan III-2015 yang hanya US$ 1,8 miliar. Kemudahan izin berinvestasi serta dibukanya beberapa sektor usaha dalam daftar negatif investasi (DNI) rupanya berhasil menarik modal asing. “Investor asing semakin percaya dengan yang dilakukan pemerintah,” ujar Hendy Sulistyowati, Direktur Eksekutif Departemen Statistik dan Moneter BI. Tak bisa dipungkiri, masuknya dana repatriasi dari program tax amnesty juga punya andil cukup besar dalam mendongkrak surplus neraca modal dam finansial. Soalnya, sepanjang triwulan II hingga III, investasi portfolio justru berkurang dari US$ 8,3 miliar menjadi US$ 6,5 miliar. Artinya, selama periode tersebut telah terjadi pelarian dana asing (capital outflow) sebesar US$ 1,8 miliar. Naiknya FDI dan dana repatriasi tax amnesty itu tentu patut disyukuri. Sebab, ada peluang dana asing yang masuk akan tinggal di Indonesia untuk jangka waktu yang cukup lama. Paling tidak, peme-

rintah mewajibkan dana repatriasi tax amnesty harus harus tinggal di Indonesia minimal selama 3 tahun. Berbeda dengan portfolio investasi, yang kebanyakan berupa uang panas, bisa lari kapan saja. Naiknya surplus neraca modal dan finansial itu membuat Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) dan cadangan devisa semakin kokoh. Paling tidak, setelah dikurangi defisit transaksi barang dan jasa (current account) sebesar US$ 4,5 miliar, NPI masih surplus US$ 5,7 miliar. Angka itu lebih tinggi dari NPI di triwulan III 2015, yaitu US$ 4,6 miliar. Sebuah pencapaian yang melegakan hati, memang. Sebab, kenaikan surplus NPI tadi menyebabkan cadangan devisa Indonesia naik menjadi US$ 115,7 miliar

pada triwulan III. Jumlah tersebut cukup untuk membiayai kebutuhan pembayaran impor dan utang luar negeri pemerintah selama 8,5 bulan dan berada di atas standar kecukupan internasional. Namun jangan terlalu gembira dulu. Sebab, tiga bulan ke depan masih banyak kejadian yang bisa menekan NPI dan cadangan devisa. Misalnya, kenaikan suku The Fed. Jika Desember depan bunga The Fed naik, bukan tak mungkin terjadi pelarian dana, dan akhirnya menekan portfolio investasi. “Saat ini investor asing masih menunggu perkembangan ekonomi Amerika,” ujar Eric Sugandi, ekonom Kenta Institute. Impor serta pembayaran utang luar negeri, yang bisanya meningkat di akhir tahun, juga berpotensi menekan neraca jasa dan modal. Jika ini yang terjadi, hamper bisa dipastikan surplus NPI dan cadangan devisa akan berkurang. Mungkin itu sebabnya, pekan lalu, BI masih mempertahankan BI 7 – day reserve repo rate di level 4,75%. Langkah ini diambil agar devisa di BI tidak lari ke negara lain. n

Neraca Pembayaran Indonesia (Juta US$) Item 2014 2015 2016 Tw I Tw II Tw III I Neraca barang & jasa II Neraca modal II Neraca finansial IV Total (I + II + III) V Penyesuaian VI Neraca pembayaran

-27.510 -17.586 -4.766 -4.995 -4.493 27 17 0 4 5 44.916 16.772 4.443 7.549 9.417 17.33 -798 323 2.558 4.928 -2.184 -301 36 -396 780 15.249 -1.098 -287 2.162 5.708

Sumber: BI

reviewweekly 14 Tahun VI | 21-27 November 2016

33


MAKRO Banjir

Banjir di kawasan industri Karawang: Upaya mendatangkan investor menjadi tambah berat.

Indonesia Banjir, Ekonomi Belepotan Setiap tahun rata-rata Rp 30 triliun hilang terbawa banjir atau longsor. Pemerintah tetap saja gagap bila musim hujan datang. TEKS Bastaman Foto Riset

34

T

ak usah bicara soal Dayeuh Kolot atau Banjaran. Di kawasan Bandung Selatan itu, banjir benar-benar sudah langganan. Tapi, tahun ini, kota Bandung pun belepotan. Ini aneh. Sebab, jika menilik geografi Bandung, mestinya kota yang sebagian di antaranya bertengger di tepi bukit itu tak terkena banjir. Lain halnya dengan Jakarta, kota ini tak ubahnya cawan raksasa dan muara bagi 13 sungai besar.

Kota Bandung belakangan ini memang semakin rentan seiring dengan derasnya kegiatan pembangunan di sana. Karena pembangunan, Bandung menjadi tampak lebih megah. Tapi, di balik itu, kondisinya sebenarnya semakin rapuh. Sebab, pembangunan yang jor-joran juga terjadi di lahan konservasi seluas 38.548 hektar di utara kota Bandung. Kawasan di ketinggian 750 meter di atas permukaan laut itu kini dikuasai 350 pengembang. Di kawasan tangkapan air itu, mereka tak hanya membangun rumah, hotel, dan restoran, tapi juga lapangan golf. “Anehnya, izin pembangunan terus dikeluarkan oleh pemerintah setempat,� ujar Dadan Ramdan, Direktur Eksekutif Walhi Jawa Barat. Di sisi lain, kapasitas sungai-sungai yang melewati Paris van Java terus menyusut karena penyempitan dan pendang-

reviewweekly 14 Tahun VI | 21-27 November 2016


MAKRO Banjir kalan. Pembangunan juga menyebabkan daya serap tanah tinggal 20%. “Banyak infrastruktur justru mengganggu drainase, seperti pipa PDAM, kabel Telkom, dan PLN,” ujar Indratmo Soekarno, Guru Besar Rekayasa Sungai – sumber Daya Air Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan ITB. Pendek kata, lingkungan kota Bandung tengah mengalami degradasi yang luar biasa. Oleh karena itu, hanya karena guyuran hujan yang normal saja, seperti yang terjadi dua pekan lalu, sejumlah kawasan kota Bandung bisa tergenang. “Kerugian akibat banjir selama satu hari kemarin (Jum’at dua pekan lalu) mencapai angka Rp 16 miliar,” ujar Agung Suryawal Sutisno, Ketua Kadin Jawa Barat. Tak hanya kota Bandung, aktivitas di Dayeuh Kolot dan Banjaran juga lumpuh. Betul, kali ini sentra tekstil di Jawa Barat itu tidak sampai tergenang banjir. Tapi akses jalan menuju ke sana terendam banjir sepinggang orang dewasa. Akibatnya, menurut Agung, produksi dan distribusi terganggu. Ekspor pun tersendat akibat jalan-jalan tak bisa dilalui. “Setiap hari rugi miliaran rupiah,” ujarnya. Tapi Kevin Hartanto, Sekretaris Asosisasi Tekstil Indonesia (API) Jawa Barat, tak mau fokus pada angka-angka. Ia lebih menyoroti pemerintah daerah yang dinilai tidak bisa berbuat banyak ketika banjir menghadang. Padahal, menurutnya, setiap tahun Bandung Selatan kerap dilanda banjir. Tak ayal, kontribusi teksil Jawa Barat pun terus turun dari 60% menjadi 40% terhadap tekstil nasional. Di kawasan industri Surya Cipta Industrial City, Karawang Timur,mesinmesin juga menggigil dalam banjir. Hujan sepekan terakhir memang telah merendam kawasan industri yang dibangun pada 1995 itu hingga 1,5 meter. Akibatnya, ribuan karyawan tak bisa masuk ke tempat kerja, tak ada pula pasokan listrik maupun BBM. Lumpuh.

KERUGIAN RP 30 TRILIUN PER TAHUN Lantas, siapa investor yang akan tertarik datang untuk mendirikan pabrik manufaktur di sini, setelah sejumlah kawasan industri terendam banjir? Mungkin hanya investor yang kelewat gila untuk mau ajak datang ke Indonesia. “Banjir memang telah membuat upaya mendatangkan investor menjadi tambah berat,” ujar Agung. Sementara semua orang sedang sibuk menghitung kerugian, Willem Rampangilei, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), melansir ke-

rugian senilai Rp 30 triliun yang habis tersapu banjir maupun longsor setiap tahunnya. “Ini rata-rata kerugian yang ditimbulkan bencana rutin, bukan bencana besar,” ujar Willem. Perhitungan Willem bisa jadi benar. Soalnya, belakangan ini banjir dan longsor semakin banyak terjadi di daerah. Peristiwa yang masih hangat adalah banjir bandang yang melanda kawasan sungai Cimanuk, Garut. Selain merengut banyak korban jiwa, banjir ini juga menimbulkan kerugian hingga Rp 228 miliar. Kerugian yang dialami RSUD dr Slamet Garut saja hamper Rp 20 miliar. Garut tidak sendirian. Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara, juga tak luput dari terjangan banjir dan longsor. BNPB memperkirakan kerugian hingga Rp 214 miliar lebih akibat bencana tersebut. Sementara kerugian akibat banjir dan longsor yang melanda delapan kabupaten di Jawa Tengah ditaksir mencapai Rp 61 miliar lebih. Air juga meluap di jalur pantura Surabaya – Jakarta. Akibatnya, distribusi barang melalui pantura pun tersendatsendat. Sementara di Ngawi, Jawa Timur, luapan Bengawan Solo dan Bengawan Madiun menimbulkan kerugian Rp 10 miliar. Selama bulan September – awal November, kabupaten ini telah diterjang

banjir hingga empat kali. Jika ditambah dengan banjir di awal tahun, kerugiannya mungkin bisa lebih besar lagi. Tak hanya di Pulau Jawa, bencana banjir dan longsor juga menerjang beberapa daerah di Indonesia. Di Kabupaten Aceh Utara, misalnya, banjir telah menengelamkan ribuan hektar sawah dengan kerugian lebih dari Rp 40 miliar. Banjir setinggi satu meter juga telah menengelamkan ruas jalan sepanjang Barito Selatan, Kalimantan Tengah. Banjir ini menyebabkan harga kebutuhan pokok di lima kabupaten yang terhubung dengan kota Palangkayara naik tajam. Banjir yang melanda sejumlah daerah menegaskan kembali negeri yang sudah kita kenal ini. Di Indonesia, hujan yang biasa datang saban tahun masih saja membuat pemerintah menjadi gagap, latah... Setiap tahun Indonesia kebanjiran, setiap tahun pula dibentuk tim penangulangan banjir. Namun, faktanya, pemerintah tetap belum mampu mengatasi masalah yang nyaris datang tiap tahun itu. Tapi, percayalah, perdebatan seputar banjir tak akan berlangsung lama. Soalnya, beberapa pekan lagi Indonesia akan memasuki musim kemarau. Pemerintah baru akan tergagap-gagap ketika musim hujan tiba, enam bulan mendatang. n

banjir di Bandung.

reviewweekly 14 Tahun VI | 21-27 November 2016

35


Keuangan Bank Mandiri

Bank Mandiri Men Bank Mandiri mulai bersikap tegas kepada debitornya yang bandel. Bahkan beberapa di antaranya sudah dilaporkan ke kepolisian.

G

TEKS Bastaman Foto Riset

ebrakan yang dilakukan manajemen Bank Mandiri memang cukup mengejutkan. Bagaimana tidak? Tanpa tedeng aling-aling, bank BUMN itu akan membawa debitor bengalnya ke meja hijau atau mengumumkannya di media massa. Coba, bank mana di belahan bumi ini yang berani

mengumumkan debitor yang dinilai tidak kooperatif. Ada yang bilang, langkah yang diayunkan Bank Mandiri sangat nekat dan berisiko. Sebab, bukan tidak mungkin, para debitur akan menuntut balik. Namun manajemen Bank Mandiri tampaknya punya perhitungan lain. “Pemanggilan dan upaya hukum itu bertujuan untuk mencari solusi sekaligus menilai tingkat kooperatif mereka,� ujar Rohan Hafas, Corporate Secretary Bank Mandiri. Dari keterangan Rohan terlihat jelas bahwa untuk menjadi bank yang sehat, manajemen memang harus bersikap tegas. Terutama kepada debitor yang tak memiliki itikad baik dan terindikasi menyalahgunakan kredit. Salah satu debitor yang terkena gebarakan adalah Harry Suganda. Petinggi PT Rockit Aldeway itu dilaporkan ke kepolisian terkait dugaan tindak pidana penipuan, pemalsuan, dan pencucian uang. Kredit yang dikucurkan ke Rockit Aldeway memiliki cerita panjang. Perusahaan batu granit ini mendapat kucuran kredit

Bank Mandiri: Mulai bersikap tegas kepada debitor nakal.

36

reviewweekly 14 Tahun VI | 21-27 November 2016


Keuangan Bank Mandiri

nggebrak

dari tujuh bank dengan nilai Rp 800 miliar. Namun yang terbesar ada di Bank Mandiri, Rp 250 miliar. Lantaran bisnisnya karam, kredit itu pun macet. Untuk menyelesaikan kewajibannya, Rockit mengajukan restrukturisasi lewat penundaan kewajiban pembayaran utang (PKPU). Selain kepada tujuh bank tadi, belakangan baru diketahui bahwa Rockit juga punya utang kepada Trilium Global Pte sebesar US$ 74,86 juta (sekitar Rp 1,02 triliun) dan 12 debitur perorangan sebesar Rp 24 miliar. Padahal, menurut Rohan, ke13 kreditur tersebut tidak ada dalam perjanjian kredit antara Bank Mandiri dengan Rockit. “Kami terpaksa mengambil jalur hukum karena tiba-tiba muncul utang kepada Trilium Global Pte dalam jumlah besar. Kami belum tahu, apakah utang tersebut fiktif atau bukan,” ujar Rohan. Selain Harry, Bank Mandiri juga telah melaporkan Erika Widiyanti Liong dan Mulyani yang tak lain pengurus PT Central Steel Indonesia (CSI). Perusahaan baja ini mendapat ku-

reviewweekly 14 Tahun VI | 21-27 November 2016

curan kredit dari Bank Mandiri pada 2011. Namun sejak 2013, CSI tak mampu lagi membayar kewajibannya. Saat ini, CSI punya tunggakan kredit ke Bank Mandiri sebesar Rp 480 miliar (utang pokok, bunga, dan denda). Berbagai upaya sebenarnya telah dilakukan, termasuk tawaran kepada pihak CSI untuk melakukan restrukturisasi. “Namun tidak ada respon positif, bahkan akhir 2015 perusahaan itu sudah tidak operasi lagi,” ujar Rohan. Hal lain yang membuat manajemen Bank Mandiri kesal, CSI selalu melakukan transaksi melalui bank lain. Bisa jadi, CSI tampaknya tidak ingin cash flow-nya di ketahui Bank Mandiri. Selain melalui jalur hukum, seperti yang dilakukan terhadap Rockit Aldeway dan Central Steel Indonesia, rencana lainnya adalah dengan memanggil atau mengumumkan debitor yang dinilai tidak kooperatif di media. Langkah ini terpaksa diambil mengingat kredit bermasalah (NPL) yang menggerogoti Bank Mandiri terus membesar.

MASIH OPTIMISTIS Sampai triwulan III, NPL di Bank Mandiri telah mencapai 3,8% (gross) atau hampir mencapai Rp 24 triliun. Telah terjadi kenaikan yang cukup tinggi dibandingkan dengan periode yang sama 2015 (2,8%). Akibat tumpukan kredit bermasalah tersebut, peruntungan Bank Mandiri anjlok 17,6% menjadi Rp 12,01 triliun. Itu sebabnya, saat ini bank pemerintah ini fokus pada penanganan kredit bermasalah. Salah satunya adalah melakukan pemeriksaan para debitornya secara menyeluruh. Melalui strategi itulah manajemen berharap bisa mendapatkan gambaran yang jelas mengenai kondisi debitor yang sesungguhnya. “Sekarang kami sedang memilah, debitor mana yang masih bisa di-up grade,” ujar Ahmad Siddik Badruddin, Director Risk Management and Compliance Bank Mandiri. Hal tersebut, menurut Siddik, dilakukan dengan cara memberi kesempatan kepada debitor yang kooperatif untuk melakukan restrukturisasi. Tapi, bagi debitor yang tidak kooperatif atau terindikasi menyalahgunakan kredit, Bank Mandiri akan bertindak tegas. Caranya, ya itu tadi, mengumumkan debitor nakal di media atau menyeret ke meja hijau. Langkah lainnya adalah dengan mengerem pemberian kredit ke sektor-sektor yang dinilai berisiko tinggi. Salah satunya sektor komersial. Sebagai gantinya, manajemen akan lebih mengembangkan sektor korporasi. “Terus terang, sektor komersial mesti konsolidasi dulu karena kredit bermasalahnya cukup tinggi,” ujar Siddik. Namun, ia menegaskan, itu tak berarti Bank Mandiri akan menjauhi sektor komersial. Siddik juga percaya bahwa nestapa yang kini dialami Bank Mandiri akan berakhir. Ia memperkirakan, akhir tahun ini NPL gross Mandiri masih di atas 3%. “Tahun ini rasanya masih berat untuk menurunkan NPL hingga di bawah 3%. Tapi tahun depan sudah bisa normal kembali,” ujarnya. Sebuah optimism yang mungkin tidak berlebihan. Paling tidak, jika melihat sejumlah indikator, kepercayaan masyarakat terhadap Bank Mandiri sebenarnya masih cukup besar. Dari sisi dana pihak ketiga (DPK), misalnya, masih mencatatkan pertumbuhan 5,5% menjadi Rp 690,5 triliun. Yang juga melegakan, kredit yang dikucurkan bank ini masih melaju kencang dan mencatat kenaikan sebesar 11,5%. Melihat fakta-fakta tersebut, peluang Bank Mandiri untuk mempercantik diri masih terbuka lebar. Hanya saja, memang, jalan yang harus dihadapi manajemen sungguh berliku. n

37


Keuangan Bank BTN

BTN yang Semakin Agresif Setelah mendirikan perusahaan asuransi jiwa, Bank BTN berniat mengakuisisi dua anak perusahaan Danareksa. Konglomerasi bisnis BTN bakal makin menggurita. TEKS Bastaman Foto Erbhayu

B

ank BTN tampaknya sedang memancarkan sinarnya. Bukan hanya untungnya semakin besar, bank pemerintah ini juga semakin agresif

mengepakan sayap bisnisnya. Untuk melengkapi bisnisnya di bidang pembiayaan perumahan, BTN berencana mengambil alih semua saham PT Danareksa Invesment Management dan PT Danareksa

Finance. Untuk mengakuisisi dua anak perusahaan Danareksa tersebut, BTN telah menyiapkan dana Rp 700 miliar. “Kami telah menyampaikan keinginan untuk mengakuisisi dua anak perusahaan Danareksa itu kepada Kementerian BUMN. Jadi, sekarang menunggu restu dari pemerintah,” ujar Iman Nugroho, Direktur Keuangan bank BTN. Kendati belum ada kepastian, rencana Bank BTN untuk mengakuisisi Danareksa Invesment Management dan

Penerbitan EBA – SP oleh SMF – BTN 02: Banyak menyandarkan pendanaan pada surat utang.

38

reviewweekly 14 Tahun VI | 21-27 November 2016


Keuangan Bank BTN Danareksa Finance tampaknya akan berjalan mulus. Sebab, setelah ditunjuk pemerintah menjadi induk usaha (holding) BUMN sektor keuangan, Danareksa memang berniat melepas anak-anak perusahaannya. Termasuk Danareksa Sekuritas yang rencananya akan diambil Bank BNI. Masuknya Bank BTN ke bisnis multifinance dan pengelolaan dana investasi (manajer investasi atau MI) dinilai banyak kalangan cukup positif. Maklum, sebagai bank umum, mestinya Bank BTN bisa bersaing untuk mendapatkan dana masyarakat. Akan tetapi, dengan jaringan yang terbatas, hal itu tak mudah cukup dilakukan. Makanya, bisa dipahami jika akhirnya BTN banyak menyandarkan sumber pendanaannya pada surat utang seperti

obligasi, efek berangunan aset berbentuk surat partisipasi (EBA - SP), kontrak investasi kolektif efek beragunan asset (KIK – EBA), dan negotiable certificate of deposit (NCD). Kebetulan, dalam penerbitan surat-surat utang ini BTN kerap memakai jasa anak perusahaan Danareksa. Contoh yang paling anyar adalah penerbitan SMF – BTN 02, 9 November lalu. Dari penerbitan SP tersebut BTN berhasil meraup dana Rp 1 triliun dari pasar modal. “Ini merupakan produk EBA kesembilan yang diterbitkan BTN bersama Sarana Multi Griya Finansial (SMF),” ujar Iman. Nah, sumber pendaan Bank BTN akan bertambah jika berhasil mengambil Danareksa Invesment Management. Lewat perusahaan ini, BTN bisa menerbitkan reksa dana penyertaan terbatas (RDPT) untuk mendanai kreditnya. Tak hanya itu, keberadaan MI juga dibutuhkan oleh BTN untuk menyambut pelaksanaan Undang-undang Tabungan Perumahan. Seperti diketahui, UU tersebut menyebutkan bahwa MI akan mengelola portfolio efek dana tabungan perumahan. Sebenarnya, sudah lama BTN mencari sumber pendanaan lain yang lebih murah. Salah satunya dengan membentuk perusahaan semacam sekuritas yang kelak akan mengelola produk-produk securities seperti reksa dana. Makanya, begitu pemerintah menunjuk Danareksa sebagai holding BUMN keuangan, BTN langsung mengajukan minatnya mengambil Danareksa Invesment Management. Jika permintaan itu dikabulkan Kementerian BUMN, Bank BTN tentu tidak akan kesulitan lagi mendapatkan sumber pendanaan KPR baru, terutama untuk membiayai Program Satu Juta Rumah. Apalagi, di tengah tingkat suku bunga deposito yang terus menurun, kini minat masyarakat yang ingin berinvestasi di produk reksa dana cukup besar.

ALTERNATIF SUMBER PENDANAAN Setali tiga uang dengan Danareksa Invesment Management, Bank BTN juga membutuhkan Danareksa Finance. Menurut Iman, perusahaan di bidang pembiayaan non-bank ini dibutuhkan untuk menangani KPR bagi segmen masyarakat berpendapatan tidak tetap. Selain itu, perusahaan ini juga dapat melayani kebutuhan kredit non-KPR seperti kredit perabotan rumah tangga. Selama ini, kredit macam ini ditekel oleh Unit Syariah BTN.

reviewweekly 14 Tahun VI | 21-27 November 2016

Banyak keuntungan yang akan diperoleh Bank BTN jika memiliki perusahaan keuangan non-bank. Di samping keuntungan finansial, BTN pun mendapat banyak manfaat lain. Paling tidak, divisi private banking BTN akan lebih mudah menjalan kegiatannya. Sebab, dengan hadirnya Danareksa Invesment Management dan Danareksa Finance, BTN memiliki banyak alternastif produk yang bisa ditawarkan kepada nasabahnya. Apalagi BTN juga sudah memiliki bisnis asuransi jiwa, PT BTN Jasindo Life. Aviliani, ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef ), termasuk salah satu yang setuju dengan rencana BTN tersebut. “Itu salah satu cara menambah keuntungan. Dan, ketika keuntungan tak bisa diperoleh dari kegiatan intermediasi, maka BTN harus beli itu (anak usaha Danareksa),” ujarnya. Apalagi, lanjutnya, bentuk dari pembelian itu tidak termasuk dalam Batas Minimum Pemberian Kredit, melainkan pembelian asset. Apa yang dikatakan Aviliani ada benarnya. Dan semua itu tak lepas dari peran Maryono sebagai Direktur Utama Bank BTN. Jika menengok ke belakang, BTN yang kini menempati urutan ketujuh bank terbesar di Tanah Air memang bukanlah apa-apa. Bahkan, akibat didera krisis 1998, bank ini mengalami blooding yang amat parah. Setelah pada 1998 dan 1999 menderita rugi Rp 10,5 triliun dan Rp 2,8 triliun, tahun 2000 BTN masih tekor Rp 1,5 triliun. Parah, memang. Tapi, sejak 2001, setapak demi setapak kinerja Bank BTN mulai merayap naik. Bahkan, dalam dua tahun terakhir, kinerjanya sangat mengesankan. Di akhir triwulan III - 2016, misalnya, bank ini meraup laba bersih Rp 1,62 triliun atau tumbuh 33%. Rasio kredit bermasalahnya (NPL) juga turun dari 4,4% menjadi 3,6% (gross). Nurulita Harwaningrum, analis MNC Securities, memperkirakan sampai akhir 2016 BTN akan meraih laba Rp 2,3 triliun. Kendati demikian, bukan berarti Bank BTN tidak memiliki masalah. Misalnya, resiko likuiditas yang relatif tinggi. Maklum, loan to deposit ratio (LDR) bank yang berkantor pusat di kawasan Harmoni Jakarta ini sudah mencapai 104,3%. Masuknya sejumlah bank ke segmen KPR kelas menengah pun membuat persaingan jadi kian ketat. “Harga tanah yang semakin mahal juga menjadi masalah karena KPR bersubsidi ada batas harganya,” ujar Nurulita. n

39


Keuangan Valas

Akhir Tahun Yang Menegangkan Menjelang akhir tahun ini terlalu banyak sentimen negatif yang bakal menerpa rupiah. Maka, ada yang menduga rupiah akan tertekan hingga awal tahun 2017.

R

TEKS Bastaman Foto Riset

encana kenaikan suku bunga The Fed atau Fed fund rate (FFR) 14 Desember depan, semakin mendekati kenyataan. Kamis pekan lalu, Janet Yellen, Ketua Dewan Gubernur The Fed, sudah mengisyaratkan hal itu. Dalam pidatonya di hadapan Kongres Amerika, Yellen mengatakan bahwa kenaikan bunga The Fed akan segera dilakukan. Dampak pernyataan itu sungguh manjur. Lihat saja, pada perdagangan Jum’at pekan lalu rupiah ditutup di level Rp 13.429 per dolar. Itu berarti melemah Rp 134 atau sekitar 1% dibandingkan dengan kurs pekan sebelumnya. Betul, rupiah tak melemah sendirian. Dolar juga menguat terhadap sejulah mata uang dunia. Pada perdagangan hari Kamis, misalnya, dolar menguat 0,95% terhadap yen Jepang. Peluang The Fed untuk mengerek suku bunga, memang, cukup besar. Tingkat inflasi, misalnya, dalam setahun terakhir sudah mencapai 1,6% atau sedikit di bawah target 2% yang dipatok The Fed. Oktober silam, penjualan rumah naik menjadi 1,32 juta uni. Itu merupakan angka tertinggi dalam sembilan tahun terakhir. Sedang angka pengangguran turun ke titik paling rendah selama 43 tahun terakhir. Kebijakan fiskal Donald Trump, presiden Amerika yang baru, tampaknya juga menjadi pertimbangan The Fed untuk mengerek suku bunga pada pertemuan Federal Open market Committee (FOMC), 13 – 14 Desember depan. Seperti diketahui, konglomerat ini berencana memacu ekonominya dengan memangkas pajak dan menaikan upah minimum pekerja dari US$ 7,5 per jam saat ini menjadi US$ 10. Trump juga berjanji akan me-

40

nyediakan anggaran infrastruktur sebesar US$ 1 triliun. Selain faktor The Fed, dari dalam negeri nyaris tak ada sentimen positif yang dapat membuat rupiah berotot. Justru yang terjadi sebaliknya. Misalnya, ajakan di sosial media untuk menarik uang secara besar-besar dari bank (rush) pada tanggal 25 November. Ada yang mengaitkan ajakan rush money di sosial media itu dengan kasus penistaan agama yang dilakukan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Jika ini sampai terjadi, bukan hanya bakal menghancurkan nilai tukar rupiah, tapi juga berpotensi menganggu stabilitas eko-

nomi dan keamanan. Itu sebabnya, Ade Komarudin, Ketua DPR – RI, meminta menegak hukum menyelidiki penyebar isu tersebut. “Ini tidak criminal dan sangat membahayakan negara,” ujar Ade.

Menunggu kebijakan Trump Penarikan dana oleh investor asing juga kemungkinan masih akan berlanjut. Sebab, akibat sentimen penurunan suku bunga The Fed, sebagian investor asing akan menutup sementara portfolionya di Indonesia. Dan, jangan lupa, sebentar lagi kita akan menuju bulan Desember. Di bulan terakhir itu biasanya permintaan

reviewweekly 14 Tahun VI | 21-27 November 2016


Keuangan Valas dolar akan melonjak drastis. Selain banyak perusahaan yang harus membayar utang-utangnya, masyarakat berkantong tebal juga membutuhkan valas buat liburan akhir tahun. Ada memang beberapa sentimen positif yang bisa menambah kekuatan rupiah. Salah satunya adalah harga minyak yang pekan lalu turun 24 sen dolar ke level US$ 45,57 per barel. Menurut para analis, sedikit banyak penurunan harga ini akan mengurangi permintaan dolar dalam negeri. Selain itu, seperti biasa, harapan bisa digantungkan pada penjualan surat berharga negara (SBN). Sekedar informasi, pemerintah memperkirakan defisit APBN 2016 bakal membengkak dari 2,35% jadi 2,7% dari PDB. Anggaran cost recovery penerimaan sumber daya migas juga diperkirakan akan di atas target. Untuk menutup kenaikan

defisit APBN dan cost recovery migas tersebut pemerintah berencana menerbitkan SBN senilai Rp 40 triliun. Hanya saja, menjajakan surat utang di penghujung tahun bukanlah perkara gampang. Apalagi, banyak perusahaan yang juga berburu utang. Sementara para investor yang diharapkan akan menjadi pembeli SBN, sudah bersiap-siap merayakan liburan akhir tahun. “Makanya, jangan terlalu berharap akan terjadi penguatan pada rupiah,” ujar seorang analis. Rully Arya Wisnubroto, analis pasar uang Bank Mandiri, juga ragu rupiah bakal menguat dalam waktu dekat. Arus dana asing yang ke luar diperkirakan masih akan terjadi. Makanya, ia memperkirakan sepekan ke depan rupiah akan bergerak di kisaran Rp 13.315 – Rp 13.385 per dolar. “Kalau toh nanti terjadi sedikit penguatan, kemungkinan hal itu disebabkan

reviewweekly 14 Tahun VI | 21-27 November 2016

oleh intervensi BI,” ujarnya. Masih besarnya tekanan yang akan dihadapi rupiah juga dikemukakan Wahyu Triwibowo, analis Central Capital Futures. Ia menduga, tekanan terhadap rupiah akan berlangsung sampai pelantikan Donald Trump pada 20 Januari 2017. Alasannya, sebelum ada kepastian arah kebijakan ekonomi Trump, para investor masih akan mengamankan kekayaannya dalam bentuk mata uang dolar. Rupiah diperkirakan naru akan bergerak stabil di akhir Januari 2017, setelah pasar tahun kebijakan ekonomi yang akan diambil Trump. Atau, paling cepat, di pertengahan Desember depan setelah The Fed mengumumkan kenaikan suku bunga acuan. Sedangkan untuk pekan ini, kendati masih akan tertekan, Wahyu memperkirakan rupiah akan bermain di rentang Rp 13.300 – Rp 13.400 per dolar. n

41


Pasar Modal IHSG

Penantian Di Tengah Ketidakpastian Pasar sedang dilingkupi oleh sentimen negatif. Sebaiknya, investor memilih saham yang benar-benar aman. TEKS Nikita Jagad Foto Riset

M

asyarakat investor, kini tengah berharap-harap cemas menanti kebijakan-kebijakan yang akan dilakukan presiden baru AS, Donald J. Trump. Ditambah lagi, mata dan telinga mereka pun sedang berkonsentrasi pada apa yang akan dilakukan The Federal Reserve. Akankah bank sentral AS itu menaikkan tingkat bunga acuannya

42

atau tidak? Makanya, tak tahan dengan ketidakpastian yang begitu kental, para pemilik uang pun untuk sementara hengkang dari pasar. Mereka kembali membeli dolar AS dan juga investasi yang aman yakni emas. Dan dampaknya, seperti yang kita saksikan dua pekan belakangan ini, kurs rupiah dan indeks saham gabungan pun sama-sama loyo. Otot rupiah kembali mengendur di hadapan dolar AS. Menurut data Bloomberg, Jumat (18/11), nilai tukar rupiah kembali merosot 0,41% ke Rp 13.428 per dolar AS. Pelemahan ini didorong oleh ekspektasi kebijakan ekonomi presiden terpilih Donald Trump. Di samping itu, kian menguat spekulasi kenaikan suku bunga di pengujung tahun ini. Longsor juga terjadi di Bursa Efek Indonesia. Indeks harga saham gabungan (IHSG) selama hampir dua pekan ini bergerak fluktuatif dengan kecenderungan melemah setiap hari investor asing mencatatkan net sell, sehingga jika ditotal dalam sepekan uang yang keluar dari BEI sekitar Rp 3,15 triliun. Dampaknya, IHSG pun turun tajam. Pada Jumat (18/11) indeks ditutup di level 5.170,10. Artinya, dalam sepekan indeks telah merosot sebesar 61,8 atau sekitar 1,18% Pelemahan indeks harga saham ini tak lepas dari loyonya nilai tukar rupiah. Dan jangan diharapkan IHSG akan pulih dalam waktu singkat. Sebab, banyak angin negatif yang bertiup di bursa efek belakangan ini. Sialnya, kalau boleh dibilang demikian, situasi yang sedang

reviewweekly 14 Tahun VI | 21-27 November 2016


Pasar Modal IHSG suram ini ditingkahi dengan sebuah isu yang lebih buruk lagi. Entah dari mana asalnya, kabar burung menyebutkan akan ada penarikan uang secara masif pada 25 November mendatang. Konon, aksi ini akan dilakukan oleh orang-orang yang membela satu golongan. Kendati kabar ini tergolong terdengar aneh, toh banyak analis yang menyayangkannya. Mereka khawatir isu ini menjadi kenayataan. Padahal, perbankan di Indonesia saat ini termasuk yang terbaik di antara negara berkembang. Hal ini ditunjukkan dari rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR). Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), kinerja bank umum konvensional tercatat CAR di level 22,60 persen per September 2016. Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati juga menyayangkan ajakan ini. Menurut dia, penarikan dana secara masif di bank atau rush money dapat merusak perekonomian Indonesia. Stabilitas sistem keuangan bakal terganggu sehingga berdampak besar bagi masyarakat secara luas, terutama kelompok miskin. “Ekspresikan pandangan politik dengan cara-cara politik. Tapi kalau ekspresinya dilakukan dengan cara sabotase atau melukai diri sendiri, yang kena masyarakat kelas menengah dan bawah,” kata Sri Mulyani di Jakarta, seperti ditulis Jumat (18/11/2016).

Sebaiknya main aman Terlepas dari adanya ajakan yang menjerumuskan, kini investor sedang terfokus pada tiga hal. Pertama menanti kebijakan ekonomi yang akan diambil presiden terpilih AS Donal Trump. Diperkirakan kebijakan yang dilakukan Trump dapat membuat ekonomi global akan penuh guncangan. Kondisi ini mengakibatkan rentannya fluktuasi di pasar saham dunia termasuk dampaknya bagi pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Selain itu, kata Kepala Riset Universal Broker Indonesia Satrio Utomo menjelang kenaikan suku bunga The Fed, pergerakan pasar sepertinya masih akan mudah berubah. “Pemodal sebaiknya tetap fokus pada saham-saham dengan kinerja kuartal III 2016 yang di atas ekspektasi. Untuk saham-saham batubara, pemodal sebaiknya tetap dalam posisi jangka pendek mengingat tren naik harga batubara sudah berakhir,” katanya. Jadi, selama Trump belum menyusun kabinet dan mengumumkan program resminya, pasar akan dipenuhi ketidakpastian. Seperti diketahui, presiden yang diusung Partai Republik ini baru akan menjabat mulai Januari 2017. “Ke depan, rupiah akan sangat volatil, selama ketidakpastian masih melanda pasar,” kata seorang pengamat. Ekonom Bank Permata Josua Pardede bilang, rencana kebijakan Trump yang lebih fokus pada ekonomi domestik dan kebijakan fiskal longgar dengan memangkas pajak, disinyalir akan mendorong kenaikan inflasi lebih cepat dari perkiraan. Efeknya, terjadi aksi jual di pasar obligasi AS. Imbal hasil alias yield US Treasury (obligasi AS) sudah naik hampir 30 basis poin ke posisi 2,15% sejak pengumuman pemenang Pemilu. Ini berimbas bagi pasar emerging market, termasuk Indonesia. “Tapi, saya pikir, ini hanya bersifat sementara karena reaksi sell-off di pasar obligasi AS,” kata Josua. Faktor lainnya yang menggoyang bursa saham adalah rencana The Fed yang akan meningkatkan suku bunga. Ini juga memicu ketidakpastian pasar. Dan faktor ketiga adalah harga minyak dunia yang fluktuatif dengan kecenderungan melemah.

reviewweekly 14 Tahun VI | 21-27 November 2016

Transaksi Asing Dalam Sepekan

Melihat indikator-indikator itu, wajar jika banyak analis yang pesimistis indeks harga saham gabungan akan kembali merosot lagi. Mereka memprediksi indeks pekan ini akan bergerak di kisaran 5.100– 5.201. Makanya, supaya aman, sebaiknya, untuk sementara ini investor bermain di saham-saham yang emitennya memberikan laporan bagus pada kuartal III lalu. Sehingga, kalau pun harganya turun, menukiknya tidak terlalu dalam. n

Ekspresikan pandangan politik dengan cara-cara politik. Tapi kalau ekspresinya dilakukan dengan cara sabotase atau melukai diri sendiri, yang kena masyarakat kelas menengah dan bawah.

IHSG

43


Pasar Modal Saham Perbankan

Tunggu Keputusan The Fed Penurunan saham-saham bank sudah kelewatan. Tapi, memang, ketidakpastian masih cukup kental di usaha ini. TEKS Nikita Jagad Foto Erbhayu, Riset

44

reviewweekly 14 Tahun VI | 21-27 November 2016


Pasar Modal Saham Perbankan

P

asca menangnya Donald Trump dalam Pemilihan Presiden Amerika Serikat (AS) terjadi gejolak di pasar keuangan dunia, termasuk di Indonesia. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) langsung tumbang. Saham-saham perbankan berguguran. Cukup dalam. Saham BRI (BBRI) misalnya, turun dari asalnya Rp 12.700 ke Rp 11.975 dan turun lagi hingga akhirnya ditutup di Rp 11.500 (17/11). Begitupun saham BCA (BBCA), longsor dari Rp 15.225 (10/11) ke harga terendah Rp 14.375 (14/11). Tapi kemudian berhasil naik kembali ke Rp 14.750 (17/11). Nasib saham Bank Mandiri (BMRI) pun sami mawon, melemah. Turun dari Rp 11425 ke titik terendahnya Rp 10.325 (14/11). Dan akhirnya berhasil menguat kembali ke level Rp 10.900 (17/11). Menurut Direktur Utama BEI Tito Sulistio, saham perbankan terkena imbas pertama kali karena spekulasi pelaku pasar terhadap kenaikan suku bunga acuan AS alias Fed Fund Rate (FFR). Dengan rencana kenaikan suku bunga acuan AS yang diperkirakan terjadi akhir tahun ini, investor asing ramai-ramai menarik dananya dari pasar modal lewat saham perbankan. Sehingga membuat likuiditas perbankan semakin ketat. Para pelaku pasar memperkirakan, gonjang-ganjing saham perbankan ini masih akan berlangsung hingga The Fed menentukan tingkat suku bunga acuannya. Dan Trump mulai merealisasikan kebijakan-kebijakannya. Apalagi, banyak bisnis bank kini terhimpit oleh kredit macet valuta asing. Bank Indonesia memprediksi non performing loan alias NPL akan mencapai puncaknya di level 3,2%, yang akan terjadi di akhir tahun. Berat, memang, tantangan yang dihadapi perbankan saat ini. Namun, kendati demikian, penurunan yang kemarin-kemarin terjadi, dianggap terlalu menukik. Banyak analis yang menilai haraga saham bank sudah dibawah harga wajarnya. Untuk saham BNK (BBNI) misalnya, memiliki target price di Rp 5.550. Sehingga dibanding harga yang terbentuk sekarang masih ada ruang untuk menguat. Begitu pula dengan target harga saham Bank BRI (BBRI) berada di level Rp 12.325, BBTN Rp 1.770, BBCA Rp 15.530 dan BMRI di level harga Rp 11.500.

harga saham-saham bank itu lebih tinggi lagi. Samuel Sekuritas dan CIMB, misalnya, menargetkan harga BBCA di Rp 17.100. sementara Deutche Bank menargetkan BBRI di Rp 14.700. Perkiraan yang wajar dan masuk akal memang. Sebab, bank-bank itu masih menguntungkan dan ada kemungkinan target laba yang ditetapkan di awal tahun akan tercapai di akhir tahun ini. Laba BBRI, misalnya, pada 2016 diperkirakan mencapai Rp 26,395 triliun, sekitar 7,68% di atas target laba Rp 24,511 triliun tahun 2015. Perkiraan laba tersebut, antara lain, didukung oleh pendapatan bunga bersih BBRI yang diproyeksikan mencapai Rp 63,790 triliun. Andy Ferdinand, analis dari Samuel Sekuritas mengatakan, kepastian Kredit Usaha Rakyat (KUR) tahun ini akan berlanjut dengan jumlah dan skema subsidi yang sesuai ekspektasi adalah positif bagi BBRI sebagai pemain besar di sektor mikro dan UMKM. Makanya target laba itu diprediksi akan tercapai. Sebab, hingga semester ketiga bankini sudah meraih laba bersih Rp 18,95 triliun atau 72% dari target. Begitupun target laba dari Bank BTN sebesar Rp 2,4 triliun atau naik 29,6% dari laba per Desember 2015 sebesar Rp1,85 triliun, diprediksi bakal tercapai. Sebab, pada kuartal ketiga bank ini sudah berhasil meraing untung bersih Rp.1,6 triliun atau naik 32,6% dibanding periode yang sama tahun lalu. “Kami optimistis akan dapat mempertahankan laju pertumbuhan dan mencapai target akhir 2016," ujar Maryono, Direktur Utama BTN. Akan halnya Bank BCA, tidak menye-

but angka yang muluk-muluk untuk targetnya tahun ini. Tapi manajemennya yakin laba tahun ini akan lebih baik ketimbang tahun lalu yang sekitar Rp 18 triliun. BCA sepanjang sembilan bulan pertama berhasil mencatatkan laba bersih Rp 15,1 trliun atau naik 13,2%. Itu diperoleh dari pendapatan operasional yang terdiri dari pendapatan bunga bersih dan pendapatan operasional lainnya, tumbuh 15,2% menjadi Rp39,7 triliun. Manajemen Bank Mandiri pun tak hendak menyebut angka. Cuma pada kuartal III, bank pelat merah ini telah berhasil mencetak laba bersih Rp 12 triliun. Raihan laba ini turun 17,6 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2015. "Kami optimistis dapat segera kembali ke jalur positif seiring proyeksi perbaikan ekonomi pada tahun depan,� kata Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo beberapa waktu lalu. Bank Mandiri, memang sedang terbelit kredit bermasalah yang cukup besar mencapai 3,81%. Itu sebabnya manajemen memutuskan untuk meningkatkan biaya pencadangan sebesar Rp 8,5 triliun menjadi Rp 15,9 triliun. Kartika menuturkan, kenaikan pencadangan ini menekan laba bersih. Jika tidak memperhitungkan biaya pencadangan, maka Pre-Provision Operating Profit (PPOP) perseroan mencapai Rp 31,9 triliun atau secara tahunan tumbuh 16,4 persen. Kartika mengungkapkan, hal itu menunjukkan operasional perseroan masih cukup solid. Nah, kalau begitu, bukankah bijak kalau investor tetap mempertimbangkan saham-saham perbankan untuk dikoleksi. n

TARGET LABA BAKAL TERCAPAI Bahkan ada analis yang menargetkan

reviewweekly 14 Tahun VI | 21-27 November 2016

45


Pasar Modal Saham batu bara

Bara Batu Bara Mulai Melemah K (Lagi)

Setelah melaju di atas US$ 100, harga batu bara rawan terkoreksi. Itu sebabnya, UNTR pagi-pagi melakukan diversifikasi usaha. TEKS Nikita Jagad Foto Riset

enaikan harga batu bara terus berlangsung. Kendati lajunya kini tidak mulus benar, karena diselingi dengan koreksi. Harga batu bara untuk kontrak pengiriman Desember 2016 di ICE Futures Exchange sudah berada di level US$ 95 per metrik ton. Ini merupakan koreksi yang masih dianggap wajar, sebab dihitung sejak awal tahun harga si emas hitam sudah naik lebih dari 100%. Terbaru, negara-negara maju kembali didesak untuk segera melaksanakan rencana mereka untuk menggunakan energi terbarukan seperti yang sudah disepakati dalam pertemuan di Paris sebelumnya. Targetnya, pada 2030 mendatang diharapkan semua pembangkit listrik bertenaga batu bara di negara maju sudah berhenti beroperasi sepenuhnya.

46

reviewweekly 14 Tahun VI | 21-27 November 2016


Pasar Modal Saham batu bara Dari laporan Climate Analytics ditemukan 8.175 pembangkit batu bara yang sudah beroperasi dan 733 pembangkit lainnya yang akan segera beroperasi secara global. “Masalah ini sebenarnya tidak pernah hilang di pasar. Selalu menekan pergerakan harga dan membuat pergerakan harga batu bara terbatas dan lemah secara fundamental,” kata Wahyu Tri Wibowo, Analis Central Capital Futures. Ada memang angin segar yang baru yakni rencana Donald Trump, Presiden AS untuk menggenjot aktivitas batu bara lagi. Namun masih sulit dilaksanakan. Murahnya harga gas alam membuat produsen berpikir dua kali sebelum menggunakan batu bara. Selain harga gas alam murah, komoditas itu pun ramah lingkungan. Wahyu pun memprediksi, harga batu bara masih berpotensi untuk koreksi lagi. “Setelah menembus level US$ 100 per metrik ton, produsen mulai kembali membuka kran produksi. Padahal permintaan di pasar belum terlihat naik sebagaimana yang diharapkan,” kata Wahyu. Itu sebabnya, produsen yang mencium keadaan pagi-pagi telah membelokkan setirnya ke bisnis lain. PT United Tractors misalnya, berniat mendiversifikasi usahanya ke bidang penambangan emas (melalui PT Pamapersada Nusantara dan PT Sumbawa Jutaraya) dan bidang konstruksi (melalui PT Acset Indonusa). Dengan adanya diversifikasi itu, manajemen berharap, tahun depan kontribusi pendapatan dari batu bara—yang semula 85%— dapat diturunkan menjadi 60%. Sementara sisanya, 40%,akan iperoleh dari sektor non batu bara seperti infrastruktur dan energi. Sebuah keputusan yang tepat. Sebab, kemungkinan akan terkoreksinya harga batu bara dunia masih terbuka lebar. Tahun depan mungkin batu bara kembali ke level yang lebih wajar harganya ke US$ 70.

jadi Rp 33,9 triliun. Laba bruto perseroan juga turun sebesar 26% dari Rp 8,9 triliun menjadi Rp 6,6 triliun. Adanya peningkatan beban lain-lain, terutama akibat kerugian nilai tukar mata uang asing, juga membuat laba sebelum pajak penghasilan turun 46% menjadi Rp 4,1 triliun. Perseroan juga mencatat adanya penurunan penjualan alat berat konstruksi. Seperti penjualan Komatsu terpangkas 12% menjadi 1.588 unit. Pendapatan bersih dari servis dan suku cadang juga menurun. PT Pamapersada Nusantara (PAMA), anak perusahaan UT di bidang kontraktor penambangan batu bara juga mencatat penurunan produksi batu bara sebesar 3% menjadi 79 juta ton dan penurunan kontrak pengupasan lapisan tanah (overburden removal) sebesar 12% menjadi 524 juta bank cubic metres. Namun PT Acset Indonusa Tbk, perusahaan kontraktor umum yang 50,1% sahamnya dimiliki UNTR melaporkan kenaikan laba bersih sebesar 210% menjadi Rp 40 miliar. Acset juga mencatatkan penambahan kontrak baru senilai Rp2,5 triliun sepanjang periode tersebut diban-

dingkan dengan Rp3,1 triliun sepanjang tahun 2015. Seperti dikemukakan di atas, ke depan, perseroan akan menggenjot binis konstruksi infrastruktur. Kini Acset tengah mengikuti proses lelang sebuah proyek tol di Jawa Barat. Selain itu, bisnis penambangan emas juga mulai digarap ekstra serius. Direktur Keuangan United Tractors Iwan Hadiantoro mengatakan, melalui entitas usaha, perseroan sudah menjalankan eksplorasi di satu blok, dari total delapan blok tambang emas yang dimiliki. Berdasarkan eksplorasi, perseroan menemukan 350400 ribu ons emas. Lantas bagaimana dengan nasib sahamnya? UNTR yang sempat tergerus dari Rp 23.275 (10/11) ke level Rp 20.700 (15/11) kini mulai rebound dan menclok di Rp 21.900 CIMB Securities Indonesia merekomendasikan add atas saham PT United Tractors Tbk. (UNTR) dengan target harga Rp 23.200.Tapi, ada juga yang merekomendasikan beli dengan terget harga Rp 25.150. Nah, selamat mencoba. n

PINDAH HALUAN Nah, di tengah harga yang fluktuatif seperti itu, wajar jika ada yang meragukan United Tractors akan meraih laba bersih seperti yang diduga sebelumnya, yakni Rp 5,46 triliun di tahun ini. Soalnya, hingga kuartal III 2016 perseroan hanya berhasil meraup laba bersih Rp 3,1 triliun. Angka tersebut merosot 44% jika dibandingkan dengan laba periode yang sama di 2015 sebesar Rp 5,57 triliun. Penurunan itu disebabkan adanya penurunan pendapatan bersih konsolidasian sebesar 11% dari Rp 38,3 triliun men-

reviewweekly 14 Tahun VI | 21-27 November 2016

47


Pasar Modal Saham Prodia

Halo, Ada Potensi Menguat Indosat Ooredo mulai memperlihatkan kinerja yang membaik. EXCL juga, kendati pendapatannya menurun, memiliki ruang penguatan yang cukup lebar. TEKS Nikita Jagad Foto Dahlan RP, Riset

S

etelah kita membahas saham Telekomunikasi Indosia (TLKM) yang kinclong, beberapa waktu lalu, sekarang mari kita lihat kinerja para pesaingnya, Indosat dan XL Axiata. Indosat telah memangkas utangnya yang berdenominasi dolar Amerika Serikat (AS). Hingga kuartal III 2016, total utang dolar ISAT sebesar US$ 186,4 juta menjadi US$ 319,2 juta atau 63,1% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar US$ 505,6 juta. Utang dalam bentuk dolar itu kini hanya mencapai 12% dari total utang perseroan yang mencapai Rp 19,9 triliun. “Ini sesuai dengan rencana ISAT untuk mengurangi pengaruh fluktuasi mata uang terhadap laba rugi,� ujar Trisula Dewantara, Investor Relation dan Sekretaris Perusahaan ISAT. Penurunan utang dalam dolar AS ini membuat ISAT mencetak laba bersih sebesar Rp 845,4 miliar pada kuartal III 2016. Pada tahun lalu, ISAT masih membukukan rugi bersih Rp 1,1 triliun karena ada rugi kurs yang tinggi. Utang dari pinjaman bank dan obligasi tercatat turun 12% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp 22,6 triliun. Hingga sembilan bulan pertama tahun ini, Indosat mencetak pertumbuhan pendapatan 9,9% year on year (yoy) menjadi Rp 21,5 triliun. Sementara itu, EBITDA naik 10,5% menjadi Rp 9,5 triliun, dengan margin EBITDA sebesar 44%. Di sisi lain, beban ISAT naik 5,5% menjadi Rp 18,7 triliiun. Pendapatan selular naik 11,9% pada periode sembilan bulan tahun ini, karena ada peningkatan pendapatan data, telepon, SMS dan VAS yang diimbangi dengan penurunan pendapatan interkoneksi. Pendapatan selular memberikan kontribusi 83% untuk bisnis ISAT. Pada periode itu, jumlah pelanggan seluler

48

gerai Indosat

reviewweekly 14 Tahun VI | 21-27 November 2016


Pasar Modal Saham Prodia

Pameran Telkomsel

ISAT mencapai 81,6 juta pelanggan. Sementara itu, pendapatan data tetap meningkat 6,7% dan berkontribusi 14% dari total pendapatan konsolidasi perseroan. Sementara itu, pendapatan telepon berkontribusi 3% dari total pendapatan ISAT. Sahamnya (ISAT) yang kini menclok di Rp 6.250 direkomendasikan hold oleh Arandi Ariantara dari Samuels Sekuritas. Ia menargetkan harga ISAT hanya berpeluang menuju Rp 6.600.

EXCL MALAH TURUN Berbeda dengan Indosat yang memperlihatkan kinerja keuangan positif, PT XL Axiata malah mencatatkan penurunan pendapatan pada 9 bulan ini menjadi Rp 16,08 triliun dibandingkan Rp 16,92 triliun di periode yang sama tahun lalu. Namun EXCL masih berhasil mencetak laba Rp 159,71 miliar, dibandingkan dengan kerugian tahun lalu Rp 506,55 miliar. Pendapatan EXCL turun khususnya karena karena penurunan pendapatan non-data. Pendapatan non-data berkontribusi sebesar 51% dari total pendapatan EXCL. Makanya, penurunan 17% yang dialami menjadi Rp8,27 triliun dari Rp9,92 triliun memberikan tekanan besar terhadap total pendapatan. Sementara itu pendapatan dari segmen data belum mampu mencapai kontribusi sebesar yang diharapkan. Sampai saat ini pendapatan dari segmen data baru menyumbang 35% dari total pendapatan. Walaupun demikian, pendapatan data naik 28% menjadi Rp 5,69 triliun dari sebelumnya Rp 4,45 triliun. Dari sisi beban, EXCL berhasil menurunkan beban infrastruktur. Penurunan ini terutama disebabkan oleh penurunan beban sewa, beban pemeliharaan dan perbaikan, serta beban interkoneksi. Sementara itu beban keuangan dan pemasaran mengalami kenaikan. EXCL juga beruntung karena pada periode ini mengalami keuntungan laba rugi pem-

reviewweekly 14 Tahun VI | 21-27 November 2016

biayaan sebesar Rp439,35 miliar, dibandingkan tahun lalu yang rugi sampai dengan Rp3,23 triliun. Untuk meningkatkan pendapatan, XL berniat memperluas jaringannya. Perseroan berencana menambah 11.000 base transceiver stations (BTS) 3G lagi guna mendukung realisasi jaringan 3G di frekuensi 900 Mhz atau U900. XL akan fokus mengembangkan jaringan di wilayah Sumatra, Sulawesi dan Kalimantan. Selain itu, XL berniat mendorong agar pengguna menggunakan paket data. Penetrasi pengguna ponsel pintar yang berbasis 4G masih terbilang minim. Penetrasi smartphone juga masih minim di luar pulau Jawa. Jaringan yang diklaim lebih kuat dengan jangkauan luas ini bisa mendorong pertumbuhan pengguna di Sumatra, Kalimantan, dan Sulawesi hingga 10%18%. EXCL memiliki 6 juta pengguna atau subscriber dari ketiga wilayah. Sampai dengan saat ini, konsensus analis atas harga wajar saham EXCL adalah Rp 3.810. Sementara harganya saat ini hanya Rp 2.380 (18/11). Artinya, saham ini masih memiliki ruang penguatan sekitar 60%. Tertarik? n

Pameran XL.

49


inforeview

Bank BTN Incar Pembiayaan Proyek PP

Penjualan Multi Bintang Naik 34,7% Tak selamanya rintangan bisnis menjadi hambatan bagi sebuah perusahaan untuk menggenjot pendapatan. Paling tidak, hal ini berlaku bagi PT Multi Bintang Indonesia Tbk. Meski roda bisnisnya dihadang aturan larangan penjualan, produsen minuman beralkohol itu masih mampu mencetak kinerja cemerlang. Lihat saja laporan keuangan Multi Bintang pada kuartal III 2016. Emiten yang memiliki kode saham MLBI ini berhasil membukukan penjualan Rp 2,29 triliun atau naik sekitar 34,7% dari periode yang sama 2015, sebesar Rp 1,70 triliun. Bukan cuma itu. Pada sembilan bulan pertama tahun ini, perusahaan yang kesohor dengan merek produknya Bir Bintang ini juga mampu menekan beban pokok penjualan menjadi Rp 796,22 miliar atau turun dari periode yang sama tahun 2015 sebesar Rp 796,25 miliar. Alhasil, dengan ditopang kenaikan penjualan dan penurunan beban pokok penjualan, laba bersih perusahaan yang didi-

50

negeri maupun di luar negeri,” ungkap Asmawi, Selasa pekan lalu. Selain itu, lanjutnya, dengan fokus bisnis Lion Air Group yang merambah pada sektor UMKM juga dinilai sama dengan Bank BRI yang fokus pada sektor tersebut. Dengan demikian, BRI juga berperan dalam mendukung komitmen Lion Air Group untuk mempromosikan produk-produk UMKM. n

FOTO Viva.co.id

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dan Lion Air Group menandatangani nota kesepahaman terkait pemanfaatkan sistem layanan jasa perbankan. Direktur Utama Bank BRI Asmawi Syam menjelaskan, kerja sama ini mencakup pemberian layanan jasa-jasa perbankan yang optimal kepada Lion Air Group. Misalnya, terkait pengembangan akses pasar dan jaringan pemasaran produk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), pemanfaatan fasilitas cash managemen system, pembelian tiket melalui e-channel, dan pemanfaatan jasa dan indstrumen perbankan lainnya untuk layanan keuangan lion air group. “Dengan kerja sama ini, BRI mewujudkan komitmen perusahaan untuk meningkatkan kemudahan akses bertransaksi bagi jutaan nasabah Bank BRI untuk menikmati kualitas pelayanan Lion Air Group menuju destinasi-destinasi terbaik di dalam

Ia mengemukakan, BTN akan meningkatkan sinergi dengan PP Properti baik untuk penyediaan kredit konstruksi maupun kredit pemilikan apartemen (KPA). Karena hal itu sejalan dengan upaya BTN untuk fokus pada pembiayaan di sektor properti. “Kami akan berpartisipasi secara aktif dalam memberikan pembiayaan untuk proyek-proyek PP Properti dan sekaligus ikut serta dalam kegiatan pemasaran,” tandasnya. n

rikan pada tahun 1931 ini meroket 92% dari Rp 353,42 miliar pada kuartal III 2015 jadi Rp 678,92 miliar pada kuartal III 2016. Sebagai catatan, tahun lalu, produsen bir dan minuman ringan ini mencatat laba bersih turun 37,49% menjadi Rp 496 miliar dari capaian 2014 sebesar Rp 794 miliar. Pelemahan laba bersih itu disebabkan penjualan bersih perusahaan yang turun 9,77% menjadi Rp 2,69 triliun, dari Rp 2,98 triliun. n

FOTO riset

BRI dan Lion Air Group Bergandengan

FOTO www.lensaindonesia.com

P

T Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk mengincar penyaluran kredit konstruksi untuk proyekproyek apartemen yang akan dibangun oleh PT PP Properti Tbk, yang berlokasi di Malang, Bandung dan Surabaya. Direktur Consumer BTN, Handayani mengatakan, BTN ingin kerjasama dengan PP Properti terus berlanjut untuk semua proyek yang akan dikerjakan tahun depan. “Kami berharap, PP Properti tetap bekerjasama dengan kami dan tidak berpaling ke yang lain untuk budget proyekproyek yang akan datang seperti di Malang dan Bandung,” kata Handayani, usai Penandatanganan Perjanjian Fasilitas Kredit Konstruksi antara BTN dengan PP Properti di Marketing Office Proyek Grand Sungkono Lagoon (GSL) Surabaya, Kamis (10/11).

reviewweekly 14 Tahun VI | 21-27 November 2016


SISIPAN

RP 25 TRILIUN PAJAK BATU BARA RAIB

ARAB SAUDI MENGEJAR BISNIS

PRABOWO MENANG

SI MANIS YANG MENGGEROGOTI DUNIA

®

1-7 JULI 2013 MAJALAH EKONOMI & BISNIS

44 » TAHUN II RP 20.000



Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.