Membangun Kemitraan, Memberdayakan Komunitas Para siswa terus belajar dan menyiapkan diri masuk ke dunia kerja, termasuk anak-anak kami. Karenanya, kami berupaya sekuat tenaga untuk dapat menyediakan pelatihan dan memajukan pendidikan di Indonesia. Dengan kemitraaan yang dibangun bersama Pemerintah, LSM dan masyarakat, kami telah mendirikan dua Politeknik di Riau dan Aceh. Kemitraan tersebut kami lakukan untuk mengembangkan kurikulum dan meningkatkan kemampuan para pengajar. Setiap tahun, ratusan siswa lulus dan siap menjadi tenaga terampil – membantu memberdayakan komunitas dimana mereka berada. Kemajuan pendidikan adalah kepedulian semua. Termasuk kami.
Informasi selengkapnya tersedia di www.ChevronIndonesia.com
MailBOX
http://www.majalahrevieweekly.com Pemimpin UMUM: Bambang Aji setiady
Kirimkan surat pembaca Anda ke alamat: Redaksi Majalah Review Weekly, Pertokoan Golden Road, Blok C27 No. 67, BSD - Tangerang Selatan 15320 Email: redaksi.majalahreviewweekly.com
Pemimpin redaksi: budi kusumah Redaktur Eksekutif: latihono sujantyo Redaktur: ratna nuraini, sri wulandari reporter: Setyo Adhi Nugroho, Lucky Benyamin, Badrul redaktur foto: dahlan rebo pahing REDAKTUR DESAIN: erbhayu prananta Desain & layout: Rizky Pratama
megawatt bernasib sama seperti pendahulunya, masyarakat dan industriawan akan kembali kecewa. Lupakan saja pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, bila masalah krisis listrik saja tidak dapat dipecahkan. Dwijo Jalan Tebet Raya Jakarta Selatan Cover: Erbhayu
Teknologi China dan Listrik 35.000 MW Salah satu indikator kemajuan suatu bangsa adalah jika elektrifikasi per kapitanya mencapai 800 megawatt. Bagaimana dengan Indonesia? Masih jauh. Elektrifikasi per kapita Indonesia hanya 210 megawatt. Di antara negara-negara ASEAN, Indonesia berada di peringkat ke-6, di bawah Vitenam. Kalau dibandingkan dengan China yang mencapai 875 watt, jelas Indonesia jauh tertinggal. Jangan Anda bandingkan lagi dengan negara maju, bisa-bisa sakitnya tuh di sini. Makanya, pembangunan pembangkit listrik baru mutlak diperlukan untuk kemajuan bangsa. Bagaimana mau meningkatkan industri, kalau listrik saja susah didapat? Generasi muda juga akan mengalami kesulitan untuk menjadi orang pintar, karena minimnya ketersediaan listrik di Tanah Air. Tentu saja, Indonesia tidak boleh asal membangun pembangkit listrik. Pemilihan teknologi dan sumber energinya harus tepat. Kita tentu tak menginginkan pemilihan teknologi dan energi seperti zaman Orde Baru, yang kerap mengadopsi kepentingan orang-orang tertentu. Karena itu, jadi aneh rasanya kalau pembangunan pembangkit listrik baru sebesar 35.000 megawatt yang dipilih adalah teknologi dari China. Sebab, bukan apa-apa, kegagalan pembangunan pembangkit listrik 10.000 megawat tahap I dan II karena menggunakan teknologi China. Proyek ini banyak menggunakan energi batu bara. Itulah sebabnya, jika proyek 35.000
4
unit usaha pemimpin perusahaan: Bambang Aji setiady marketing: Selvi tan, adeline, Dinya Atelitta HR & GA: Iriene Mielani Admin: Eko Endarsono, Asih (admin Sales) alamat redaksi: Pertokoan Golden Road, Blok C27 No. 67, BSD, Tangerang Selatan, BANTEN 15320 Telp: 021-538 3063 alamat Sales & Marketing Communication: Jl. Bendungan Jatiluhur No. 26 Bendungan Hilir - Jakarta Pusat 10210 Telp: 021-570 4479 • Fax: 021-570 4473 penerbit: PT INDOPUBLIK MANDIRI
Menyoroti BPJS Kesehatan
SuratMingguini
Sudah 2 tahun lebih Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan digulirkan, tapi penyelenggara layanan sosial untuk masyarakat ini masih amburadul. Keluhan tentang layanan BPJS Kesehatan, cukup beragam. Mulai dari layanan rumah sakit tak sesuai standar, birokrasi, ketersediaan obat sampai kepesertaan. Seorang tetangga saya menceritakan pengalamannya ketika berobat ke rumah sakit. Dulu, sewaktu ada Askes, dia bisa menebus obat untuk jangka waktu sebulan. Namun setelah Askes meleburkan diri ke BPJS, obat yang diberikan hanya cukup untuk seminggu. “Untuk menebus obat, prosesnya juga cukup merepotkan dan menyita waktu,� katanya. Selain itu, BPJS mencabut sejumlah layanan pemeriksaan kesehatan. Padahal, ketika masih ada Askes, layanan pemeriksaan kesehatannya cukup luas. Penderita gagal ginjal, misalnya, perlu melakukan cuci darah yang biayanya cukup mahal. Namun dengan Askes, pesertanya bisa menjalani cuci darah secara gratis. Setelah berganti BPJS Kesehatan, prosedur cuci darah cukup berbelit. Demikian pula penderita kanker yang harus mengonsumsi obat pencegah kanker seumur hidup, mengeluhkan pembatasan obat oleh BPJS Kesehatan. Akibatnya, banyak peserta BPJS yang kecewa, khususnya yang berasal dari peserta Askes. Mereka kebanyakan adalah pensiunan atau lanjut usia. Ini hendaknya jadi perhatian serius dari pemerintah dan manajemen BPJS Kesehatan.
Usaha mikro, kecil, menengah (UMKM) adalah salah satu motor penggerak perekonomian di negara kita. Disadari atau tidak, usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) menjadi tulang punggung perekonomian di Indonesia. Ketika perusahaan-perusahaan kakap dan BUMN porak-poranda diterjang krisis, sektor usaha mikro kecil dan menengah ini mampu bertahan. Sektor inilah yang menggerakkan perekonomian hingga krisis berlalu. Saat krisis menerjang di tahun1998, UMKM dianggap sebagai katup penyelamat. UMKN dinilai sebagai benteng terakhir ekonomi nasional. Dengan menjadi pilar dari ekonomi global dalam mengatasi beragam tantangan selama krisis, bisnis UMKM membuktikan peran pentingnya dalam pembangunan ekonomi yang berkelanjutan. Pemerintah dan kelompok ekonomi telah menyadari bahwa pembangunan berkelanjutan bisnis UMKM memiliki dampak langsung dan positif terhadap perekonomian negara. Saat ini, UMKM yang ada di negara kita menyumbang sekitar 60% dari PDB (Produk Domestik Bruto) dan juga memberikan kesempatan kerja pada masyarakat. Karena itu, UMKM harus lebih didorong dan diperkuat peran sertanya untuk bersama-sama membangun ekonomi daerah. UMKM yang banyak tumbuh di berbagai daerah harus dikembangkan oleh pemda, karena bisa menjadi salah satu kunci bagi peningkatan ekonomi daerah. Dan, yang lebih penting sektor UMKM mampu berhadapan dari serangan krisis.
Anisyah Jalan Manggis, Kodam Bintaro Jakarta Selatan
Toni Rianto Jl Masjid, Cidodol Jakarta Selatan
Perkuat UMKM
reviewweekly 37 Tahun V | 16-22 Mei 2016
reviewweekly 37 Tahun V | 16-22 Mei 2016
Contents
headline LaporanUtama 9 BUMI TERGUNCANG Bagaimana nasib PT Bumi Resources Tbk setelah berstatus PKPU? Sementara prospek harga batu bara mengkhawatirkan.
Bisnis
Makro
16 Bisnis Bola Bergairah Lagi Menpora Imam Nahrawi mencabut sanksi
30 Terguling karena Pangan
pembekuan terhadap PSSI. Kompetisi sepak bola kembali bergulir di rumput, dan itu adalah uang.
Kemampuan pertanian Indonesia kini tak lagi bisa diandalkan. Program ketahanan pangan pun semakin terancam.
32 Duh‌, Masela 34 Investasi yang Menakutkan
Keuangan 18 Tuduhan terhadap Honda dan Yamaha
Sisipan 24 Perekonomian Korea Utara di Bawah Un
36 Menjaring Deposito yang Kabur Untuk menjaring deposito yang kabur, sejumlah bank bank BUMN bersiap-siap menerbitkan surat utang. Perang kupon surat utang bakal makin sengit.
38 Kisah Nestapa di Bank Permata
Korea Utara seperti belut. Ditekan di kiri, melejit ke kanan. Ditekan di depan, melejit ke belakang. Perekonomiannya terus tumbuh.
Pasar Modal 42 Menunggu Gelar Baru Dari S&P Indeks harga saham gabungan diperkirakan akan bergerak mixed dengan penguatan terbatas. Tetaplah waspada.
44 Sikapi BBNI dengan Waspada
reviewweekly 37 Tahun V | 16-22 Mei 2016
editorial
K
Rini
abar tentang akan adanya reshuffle jilid II, sudah terdengar sejak tahun lalu. Tapi, hingga kini masih juga belum terlaksana. Ini aneh.Apa yang ditunggu Presiden Jokowi? Padahal berbagai isu siapa mengganti siapa dan kenapa sudah berseliweran sejak lama. Ada yang mengusulkan pengantian Rizal Ramli, dengan alasan menteri yang satu ini selalu konflik. Ditambah lagi, Rizal dikenal sebagai menteri yangberani melawan Wapres Jusuf Kalla yang notabene masih terhitung atasannya. Ada juga menyarankan supaya Sudirman Said, Menteri ESDM, yang digeser. Pasalnya Sudirman juga suka melawan Rizal sebagai Menko yang membawahinya. Terakhir, yang paling sering disebut-sebut, adalah Menteri BUMN Rini Soemarno. Bahkan PDIP, partai pemerintah yang sebelumnya dikenal “dekat” dengan Rini, merekomendasikan supaya bekas Direktur Utama Astra ini dipecat saja. Konon, Ketua Umum PDIP, Megawati juga mendukung pencopotan itu. Banyak dosa yang ditudingkan kepada bekas Menteri Perdagangan dan Perindustrian ini. Salah satunya, seperti disampaikan Mega dalam pidato politik pada Rakernas I PDIP, BUMN saat ini sudah melenceng dari amanat konstitusi dan cenderung mengutamakan bisnis. “BUMN hanya diperlakukan seperti korporasi swasta yang mengedepankan pendekatan bisnis semata,” katanya. Hendrawan Supratikno, Ketua DPP PDI Perjuangan mengakui sikap partainya yang menolak keberadaan Rini di kabinet. Alasannya Pansus Pelindo II DPR telah merekomendasikan kepada Presiden
Saya ketawa aja (namanya terseret dalam kasus korupsi di China). Terus terang kasih buktinya. Panggil saya. Minta bukti, jangan sembarangan.
8
supaya Rini dicopot karena dinilai melanggar undangundang. Ia telah melakukan pembiaran dan mendukung upaya Direktur Utama Pelindo II dalam perpanjangan Kontrak JICT, yang terindikasi melanggar perundangan dan berpotensi merugikan negara. Ditambah lagi, Wakil Ketua DPR Fadli Zon sudah menginstruksikan untuk tidak lagi mengundang Rini untuk rapat di DPR. “Jadi sebenarnya di itu sudah tidak fungsional,” kata Hendrawan. Tapi entah kenapa, Presiden Jokowi tak mau ambil tindakan. Kabarnya, presiden belum sepakat jika Rini dicopot. Padahal, ‘dosa’ Rini belakangan ini terkuak semakin banyak. Namanya tercantum di dalam Panama Papers. Dalam dokumen yang menghebohkan itu Rini Soemarno tercantum memiliki saham di perusahaan offshore One World Limited Investment dan First Union Consultant Limited. Alamat yang tercantum ialah di Taman Patra VIII No 8 RT 005/04 Kuningan Timur, Jakarta Selatan. Rini mencatatkan nama sebelum menikah, yakni Rini Mariani Soewandi. Tentang ini, pemerintah berjanji akan melakukan penyelidikan. Namun tidak jelas, kapan penyelidikan itu akan tuntas. Cukup? Belum. Dosa Rini juga terungkap ketika muncul pengakuan dari petinggi China Railway Corporation (CRC) Ji Wenlin dan Zhou Yong Kang. Konon mereka telah memberi uang 5 juta dolar AS kepada Menteri BUMN Rini Sumarno, Suap itu diberikan dalam rangka proyek Kereta Cepat Bandung- Jakarta. Pengakuan itu sangat mengejutkan. Apalagi hal itu disampaikan dua tersangka saat ditangkap karena kasus korupsi di Proyek Kereta Cepat China di Thailand. Dalam kasus ini Ji Wenlin sudah divonis hukuman 8 tahun dan Zhou Yong Kang divonis 14 tahun penjara. Kedua pejabat CRC ini sempat hadir saat ground breaking projek Kereta Cepat Bandung- Jakarta. Nah, berita-berita miring tersebut, ditambah dengan penolakan DPR terhadapnya, apakah presiden masih tetap akan mempertahankan Rini? Atau, reshuffle jilid II akan dibatalkan begitu saja? Wallahu a’lam. Yang jelas, Rini sendiri menhadapi semua isu itu dengan santai dan seakan tak ambil pusing. “Saya ketawa aja (namanya terseret dalam kasus korupsi di China). Terus terang kasih buktinya. Panggil saya. Minta bukti, jangan sembarangan,” ujarnya. Bagus. Sekarang bola ada di penegak hukum, akan diselidiki atau tidak? n bk
reviewweekly 37 Tahun V | 16-22 Mei 2016
Bagaimana nasib PT Bumi Resources Tbk setelah berstatus PKPU? Sementara prospek harga batu bara mengkhawatirkan. TEKS Setyo Adi Nugroho, Dita Pertiwi, Lucky Benyamin
reviewweekly 37 Tahun V | 16-22 Mei 2016
9
foto: dok. review
H
Tambang batu bara milik PT Bumi Resources Tbk: Prospek batu bara suram.
Ari itu, Senin (9/5) pekan lalu, berlangung rapat antara manajemen PT Bumi Resources Tbk (BUMI) dengan para krediturnya. Inilah rapat pertama yang berlangsung di salah satu ruang di Pengadilan Niaga Jakarta Pusat. Dalam rapat tersebut, BUMI diwakili Direktur Keuangannya Andrew Cristoper Beckham dan tim kuasa hukum. Selain ber-agendakan pengenalan dengan para krediturnya, BUMI juga menyampaikan ringkasan proposal perdamaian. Asal tahu saja, sejak tanggal 25 April 2016, BUMI yang, dimiliki Grup Bakrie berstatus Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU), setelah majelis hakim Pengadilan Niaga Jakarta Pusat menerima permohonan PKPU yang diajukan Castleford Investment Holdings Ltd. Dalam sidang putusan yang dipimpin ketua majelis hakim Suko Triyono disebutkan, permohonan PKPU yang diajukan Castleford Investment Holdings Ltd dikabulkan lantaran sudah memenuhi syarat formil dan materil sesuai dengan Undang-Undang No. 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan PKPU. Artinya, BUMI terbukti punya utang yang telah jatuh tempo dan dapat ditagih kepada Castleford. Selain itu, BUMI juga terbukti memiliki lebih dari satu kreditur. “Permohonan sudah memenuhi Pasal 222 UU Kepailitan dan PKPU, sehingga majelis memiliki alasan hukum untuk mengabulkan PKPU sementara selama 45 hari bagi BUMI,� ujar Suko dalam putusannya. Permohonan ini diajukan Castleford lantaran BUMI memiliki utang yang telah jatuh tempo dan dapat ditagih sebesar US$ 54,38 juta sesuai dengan Agreement of Acknowledge of Indebtedness pada 30 Desember 2014.
10
Dengan begitu, BUMI berkewajiban membayar utang pada saat jatuh tempo berikut bunganya kepada Castleford. Seharusnya pembayaran dilakukan BUMI paling lambat satu tahun setelah tanggal berlaku pengalihan pada 30 Desember 2015. Selain itu, BUMI juga berkewajiban membayar bunga sebesar 6,7% per tahun. Namun dalam perjalanannya, BUMI tidak melaksanakan pembayaran, baik utang pokok maupun bunganya. Castleford pun melayangkan surat peringatan alias somasi kepada BUMI sebanyak tiga kali. Namun BUMI tetap tak melakukan pembayaran. Jengkel atas sikap BUMI, Castleford kemudian mengajukan PKPU ke Pengadilan Niaga Jakarta Pusat. Seperti sudah dijelaskan tadi, majelis hakim mengabulkan permohonan PKPU yang diajukan Castleford terhadap BUMI. Nah, untuk mencari jalan keluar penyelesaian utang yang menjerat BUMI, diadakanlah rapat pada Senin pekan lalu. Dalam rapat tersebut, BUMI mengajukan proposal perdamaian kepada para krediturnya. Opsi yang ditawarkan adalah BUMI bersedia membayar utang dengan saham. Misalnya, utang kepada Castleford akan dikonversikan 100% menjadi saham BUMI. Selain dengan Castleford, BUMI juga tersangkut utang dengan beberapa kreditur lain, antara lain China Investmen Corporation (CIC) dan China Development Bank (CDB). Kepada CIC, BUMI menawarkan utang dikonversi menjadi 5,2 miliar saham di BUMI atau 9,63% dari total ekuitas perusahaan dari penawaran umum terbatas 2014. Tak hanya itu, BUMI juga menawarkan utang CIC akan dikonversi menjadi saham aset BUMI, yakni 45% di PT Pendopo Energi Barubara, 40% PT Dairi Prima Minerals, dan sisanya dikonversi menjadi saham BUMI.
reviewweekly 37 Tahun V | 16-22 Mei 2016
PROSPEK BATU BARA BUMI yang dikuasai Keluarga Bakrie memang telah mengundang keprihatinan para investor dan para pemegang sahamnya setelah harga batu bara, yang menjadi core business mereka, anjlok sejak tahun 2012. Batu bara yang semula menjadi primadona sempat menyentuh harga hingga US$ 130 per ton di tahun 2011, tapi perlahan-lahan turun dan kini hanya US$ 47 per ton. Sejak saat itu hingga saat ini BUMI terus terguncang. Sayangnya, belum diperoleh laporan keuangan terbaru perusahaan ini. Hanya saja, kinerja keuangan BUMI pada kuartal III-2015 bisa dijadikan catatan. Saat itu, perseroan mengalami kerugian sebesar US$ 630,27 juta dibandingkan pada periode yang sama tahun 2014, yang masih mencetak laba bersih US$ 12,52 juta. Selain itu, pendapatan BUMI juga menyusut dari US$ 49,4 juta pada kuartal III-2014 menjadi US$ 33,49 juta di kuartal III-2015. Beban bunga dan keuangan BUMI mencapai US$ 405,4 juta. BUMI
reviewweekly 37 Tahun V | 16-22 Mei 2016
juga masih menanggung ekuitas negatif alias defisiensi modal sebesar US$ 1,3 miliar. Beban ini jauh lebih berat daripada total defisiensi modal BUMI per akhir tahun 2014 sebesar US$ 733 juta. Meskipun begitu, seperti dikatakan Andrew, manajemen BUMI terus berupaya memperbaiki keadaan perusahaan dengan menekan beban dan meningkatkan volume produksi. “Kami berharap harga komoditas (batu bara) dapat membaik,” katanya. Apakah harga batu bara akan membaik? Mudah-mudahan saja. Hanya saja, melihat kekhawatiran akan polusi dan persaingan dengan bahan bakar yang lebih bersih, banyak negara di dunia perlahan-lahan mulai menyingkirkan batu bara, yang dulu sukses menggerakkan revolusi industri. Lihat saja Amerika Serikat (AS). Negara ini mulai mengurangi konsumsi batu bara. Saat ini, AS sudah siap-siap mengadopsi aturan polusi yang akan melarang pembangunan pembangkit listrik berbahan batu bara. Dan China, yang mengonsumsi 4 miliar ton batu bara per tahun tengah mengambil langkah-langkah serupa. Bahkan, Pemerintah China mengumumkan bahwa mereka akan melarang pembangkit listrik baru berbahan bakar batu bara di tiga daerah industri penting, yaitu Beijing, Shanghai, dan Guangzhou. Michael Parker, analis komoditas di Bernstein Research, menyebut pergeseran di China itu sebagai ‘awal dari akhir keemasan batu bara’. Apalagi, semua ini dibarengi dengan pertumbuhan ekonomi China yang melambat sehingga konsumsi batu bara hanya sedikit. “Semua masyarakat industri akhirnya memutuskan, meski batu bara murah, namun kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh kegiatan industri yang tidak terkendali tak lagi bisa ditoleransi,” kata para analis Bernstein. Jika prediksi ini terjadi, itu akan memberatkan negara-negara pengekspor batu bara besar, seperti Indonesia. Dan, bagaimana dengan nasib BUMI, sebagai produsen batu bara terbesar di Indonesia? Entahlah. Mudah-mudahan saja harga batu bara ke depan membaik.
foto: D0k. Review
Untuk utang kepada CDB, BUMI menyampaikan akan menyelesaikan bunga utang dalam new senior secured facility trance A dan trance B dengan masing-masing penyelesaiannya 50%. Kemudian opsi penyelesaian utang pokok akan dikonversi ke Pendopo Equity dan Contingent Value Rights (CVR). Lalu untuk kreditur konkuren dengan tagihan Rp 1 - Rp 2,6 miliar akan diselesaikan selama 4 tahun. Tagihan dengan Rp 2,6 - Rp 6,6 miliar dibayarkan dengan waktu 6 tahun. Lalu untuk tagihan Rp 6,6 - Rp 13 miliar diselesaikan 8 tahun dan tagihan Rp 13 - Rp 67,5 miliar akan diselesaikan selama 10 tahun. “Masing-masing kreditur yang nantinya akan memiliki saham BUMI mempunyai hak untuk mencalonkan satu direksi dan satu dewan komisaris perusahaan,” ujar Andrew Cristoper Beckham, Direktur Keuangan BUMI, seperti dikutip dari Kontan. Meski begitu, Andrew mengatakan, proposal tersebut masih dapat berubah-ubah sejalan dengan negosiasi yang dilakukan BUMI dengan para krediturnya. “Untuk draft finalnya kami akan berikan pada 6 Juni nanti,” katanya. Dalam kesempatan itu, Andrew menyampaikan keadaan perusahaan memang tak memungkinkan untuk membayar semua utang kepada kreditur. “PKPU ini menunjukan iktikad baik kami ingin melakukan penyelesaian terbaik melalui rencana perdamaian yang kami tawarkan kepada kreditur,” ujar Andrew. Kuasa hukum salah satu kreditur sekaligus pemohon PKPU Castelford Januardo S. P. Sihombing mengatakan, pihaknya memahami kondisi komoditas saat ini tengah lesu. Namun pihaknya menempuh jalur PKPU lantaran ingin memiliki kepastian akan penyelesaian utang terhadap BUMI. “Kami menyakini debitur masih punya iktikad baik. Kami berharap debitur dapat memberikan hal yang terbaik,” katanya. Berdasarkan catatan BUMI, saat ini utangnya kepada seluruh kreditur mencapai US$ 7,29 miliar atau mencapai Rp 97,09 triliun. Rinciannya, utang kepada kreditur separatis sebesar US$ 3,98 miliar dan kreditur konkuren US$ 3,30 miliar. Hanya saja, salah satu tim pengurus BUMI, William E. Daniel mengatakan jumlah tersebut masih perlu diverifikasi kembali saat verifikasi tagihan pada 30 Mei 2016. William juga mengimbau kepada para kreditur untuk dapat mendaftarkan tagihan paling lambat 23 Mei 2016.
Aburizal Bakrie
11
12
reviewweekly 37 Tahun V | 16-22 Mei 2016
BERNYAWA SEMBILAN Dulu, ketika harga komoditas meroket, Aburizal Bakrie sebagai orang yang sangat dihormati di Grup Bakrie, dipilih majalah Forbes menjadi orang terkaya di Indonesia di tahun 2007. Saat itu, pria yang akrab disapa Ical itu masih berusia 60 tahun dengan total kekayaan ditaksir mencapai US$ 5,4 miliar. Ical menduduki posisi puncak mengalahkan Sukanto Tanoto (US$ 4,7 miliar), R. Budi Hartono (US$ 3,14 miliar), Michael Hartono (US$ 3,08 miliar), dan Eka Tjipta Widjaja (US$ 2,8 miliar). Dia menjalankan perusahaan Grup Bakrie yang diwarisi dari ayahnya, Ahmad Bakrie. Tetapi posisi Ical terus melorot sebagai orang terkaya di Tanah Air. Pada 2009 bertengger di urutan 4, pada 2010 urutan 10, pada 2011 urutan 30, kemudian terpental dari daftar 40 orang terkaya Indonesia sejak 2012. Bisa jadi, terpentalnya nama Ical dalam daftar orang terkaya di Indonesia terpengaruh anjloknya harga komoditas. Maklum saja, mayoritas perusahaan milik Keluarga Bakrie itu memang bergerak di sektor komoditas batu bara, minyak dan gas, serta perkebunan kelapa sawit. Dulu, siapa tak kenal dengan PT Bumi Resources Tbk. Saat masa jayanya, emiten berkode saham BUMI itu sahamnya bahkan meroket ke langit dari Rp 50 per lembar menjadi Rp 8.750 per lembar.
Kini, saham BUMI pun ‘membumi’. Saham BUMI bersama dengan beberapa emiten yang terafiliasi dengan Grup Bakrie lainnya harus tiarap di level terendah, Rp 50 per lembar. Tapi, ini hebatnya BUMI. Meskipun sedang menghadapi kesulitan, perusahaan itu tidak terdengar melakukan PHK terhadap karyawannya. “Sampai saat ini, kita masih berkomitmen untuk tidak akan merumahkan dan tidak mem-PHK karyawan. Kita juga enggak memotong gaji karyawan,” ujar Sri Dharmayanti, Direktur Legal BUMI saat Public Expose di Jakarta, 2 Oktober 2015. Grup Bakrie sudah banyak pengalaman menghadapi masalah di perusahaannya dan selalu lolos dari ‘maut’. Bakrie pernah bermasalah dengan Bank Nusa Nasional miliknya pada 1999, lalu luapan lumpur Lapindo pada 2006. Kemudian terjadi persoalan suspensi perdagangan saham BUMI yang menyeret Menteri Keuangan waktu itu, Sri Mulyani Indrawati. “Ibaratnya, kucing bernyawa sembilan, baru mati lima,” ujar Lin Che Wei dari PT Independent Research & Advisory Indonesia seperti dikutip dari majalah Tempo edisi 10 September 2012 dalam laporan berjudul Tsunami Utang Bakrie. Tapi bagaimana setelah Ical tak lagi menjabat Ketua Umum Partai Golkar? Boleh jadi dia bakal berkonsentrasi penuh membimbing dua puteranya, Anindya Bakrie dan Ardie Bakrie untuk kembali mengangkat pamor Grup Bakrie. n
Nathaniel Rothschild Mungkin Tertawa Masih ingat Nathaniel Rothschild? Mungkin saat ini dia sedang tertawa sinis melihat kesulitan yang dihadapi PT Bumi Resources Tbk (BUMI). Maklum, beberapa tahun lalu Nathaniel Rothschild, yang biasa disapa Nat, berseteru cukup hebat dengan Grup Bakrie, induk usaha BUMI. Gara-gara perseteruan ini, pikiran direksi Bakrie sempat tersita habis untuk menyelamatkan BUMI dari rongrongan investor asal Inggris tersebut. Semuanya awalnya memang manis. Pada November 2010, Nat lewat Vallar Plc membuat perjanjian jual beli saham dengan PT Bakrie and Brothers Tbk (BNBR) dan beberapa perusahaan dalam kelompok usaha Bakrie. Dalam transaksi yang dikenal dengan tukar guling saham PT Bumi Resources Tbk itu, Grup Bakrie melepaskan 5,2 miliar (25%) saham Bumi Resources di harga Rp 2.500 per saham, senilai Rp 13 triliun kepada Vallar Plc. Kemudian, Vallar barter dengan 90,1 juta saham baru seharga GBP
10 per saham kepada Bakrie. Kala itu, Bakrie menguasai 43% saham Vallar Plc, sedangkan Vallar Plc memiliki 25% saham Bumi Resources. Tak lama setelah transaksi tersebut, Vallar Plc berganti nama menjadi Bumi Plc. Kala itu, keduanya masih mesra di Bumi Plc, bahkan sempat menambah kepemilikan sahamnya di Bumi Resources sebanyak 3,3% menjadi 32,1%. Setelah melewati titik ini, Nat mulai ketahuan belangnya. Dia mulai menyebar isu mengenai potensi gagal bayar alias default Grup Bakrie akibat krisis Eropa. Dengan menyalahkan krisis Eropa, harga saham Bumi Plc di London Stock Exchange terus tergerus sehingga berpengaruh pada nilai saham yang sedang dijadikan jaminan atas pinjaman ke Credit Suisse. Emiten berkode BNBR itu pun mengambil langkah-langkah yang diperlukan, antara lain mengupayakan fasilitas pinjaman baru. Langkah Nat mengambil alih Bumi Plc makin
gencar. Dia ketahuan sedang mengincar kursi direktur utama. Grup Bakrie mencium rencana ini. Mereka lalu melakukan perlawanan dengan cara membatalkan rencana divestasi 75% saham PT Bumi Resources Mineral Tbk (BRMS). Akhirnya, Grup Bakrie memilih menjual sekitar 23,8% sahamnya di Bumi Plc kepada PT Borneo Lumbung Energy Tbk (BORN) milik Samin Tan. Nilai transaksinya mencapai US$ 1 miliar atau sekitar Rp 8,5 triliun saat itu. Sejak saat itu, kisruh di tubuh Bumi Plc tak pernah surut, sampai akhirnya terjadi transaksi pemisahan investasi (separation transaction) Grup Bakrie dengan Bumi Plc. Poin resolusi itu mengenai penjualan kembali 29,2% saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) kepada Bakrie. Bumi Plc pun berubah nama menjadi Asia Resources Minerals Plc (ARM), yang sebagian besar sahamnnya dimiliki pengusaha nasional, Samin Tan. n
Sumber: Alpha Southeast Asia
reviewweekly 37 Tahun V | 16-22 Mei 2016
13
Gigit Jari di Newmont Medco hanya membeli saham Newmont dari tiga pihak. Tidak termasuk PT Bumi Resources Minerals Tbk, milik Bakrie. TEKS Setyo Adi Nugroho dan Badrul
H Foto-Foto: Riset
arapan manajemen PT Bumi Resources Tbk (BUMI) memperoleh dana segar dari penjualan saham anak usahanya, PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) di PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) oleh PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) tampaknya bakal
pupus. Sebab, Medco milik Arifin Panigoro tak memasukkan nama PT Multi Daerah Bersaing (MDB) dalam aksi pembelian tersebut. Seperti diketahui, BRMS memiliki saham NNT melalui MDB sekitar 18%. Sementara BRMS menguasai 75% saham MDB, sisanya dimiliki oleh Pemda Nusa Tenggara Barat. MDB sendiri tercatat memiliki 24% saham NNT senilai US$ 884,6 juta. Informasi yang diperoleh majalah ini menyebutkan, Medco akan memborong saham NNT dari tiga pihak. Pertama, 50% dari Nusa Tenggara Partnership BV, yang merupakan konsorsium antara Newmont Corp. (AS) dan Sumitomo asal Jepang. Kedua, Medco akan membeli 17,8% saham Newmont milik PT Pukuafu Indah, perusahaan milik keluarga mendiang Yusuf Merukh. Ketiga, Medco akan membeli 2,2% saham milik PT Indonesia Masbaga. Asal tahu saja, pemilik saham NNT adalah Nusa Tenggara Partnership B.V sebesar 56%, MDB 24%, PT Pukuafu Indah 17,8%, dan PT Indonesia Masbaga Investama 2,2%. Selain itu, masih ada sisa divestasi 7% saham NNT yang hingga kini masih menggantung. Kenapa Arifin enggan membeli saham MDB di NNT? Entahlah. Namun, rumor yang berkembang di lapangan menyebutkan, keengganan Arifin memasukkan MDB dalam aksi pemborongan sa-
Aktivitas di pertambangan Newmont: Nilai saham yang akan dibeli US$ 2,2 miliar.
14
reviewweekly 37 Tahun V | 16-22 Mei 2016
Utang BRMS kepada Credit Suisse
dan restrukturisasi utang perusahaan milik Bakrie ini. Awalnya, utang ini harus dikembalikan dalam jangka waktu 2 tahun. Namun, beberapa kali BRMS mendapat keringanan perpanjangan pembayaran dari Credit Suisse. Berdasarkan laporan keuangan BRMS, saldo utang kepada Credit Suisse per september 2015 sudah membengkak dua kali lipat lebih menjadi US$ 485 juta. Nilai utang naik karena selain belum membayar sebagian besar pokok pinjaman dan bunga, BRMS juga belum membayar premi penebusan dengan internal rate of return (IRR) 15%. Dalam perjanjian itu ada syarat, BRMS tidak boleh menjual aset (saham di NNT) sampai pinjaman tersebut terbayar lunas. Dengan kata lain, jika Medco berniat membeli saham NNT dari BRMS, maka nilainya harus cukup untuk membayar utang BRMS kepada Credit Suisse, yakni sebesar US$ 485 juta. Inilah kabarnya yang membuat Medco mundur. Selain nilainya sudah membengkak, proses pembelian juga bakal pelik. Pada November 2015 Arifin sempat mengungkapkan nilai transaksi pengambilalihan saham NNT itu mencapai US$ 2,2 miliar atau hampir Rp 30 triliun. Arifin juga telah meneken nota kesepahaman (MoU) dengan NNT terkait pengambilalihan 76% saham tersebut. n
Sumber: Laporan Keuangan BRMS
ham NNT lantaran BRMS—pemilik mayoritas saham MDB—masih tersangkut masalah utang dengan Credit Suisse cabang Singapura. Dan, yang lebih bikin repot lagi, saham BRMS di MDB itu telah dijaminkan kepada Credit Suisse. Kisah utang BRMS kepada Credit Suisse begini. Pada 23 Maret 2010 saham MDB yang dimiliki BRMS di NNT dijaminkan kepada Credit Suisse. Langkah ini dilakukan agar BRMS mendapat utang senilai lebih US$ 231 juta. Pinjaman ini dipakai untuk modal kerja
Kantor Credit Suisse: Saham PT Bumi Resources Minerals Tbk telah dijaminkan.
Ingat, Ada Masalah Hukum Rencana PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) membeli 76% saham PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) bisa jadi bakal menemui ganjalan. Sebab, PT Pukuafu Indah pemegang 17,8% saham NNT sedang digugat oleh pemegang sahamnya sendiri di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Gugatan itu didaftarkan pada 5 Februari 2016. Gustaaf YN Merukh, salah seorang pemegang
Almarhum Jusuf Merukh
saham PT Pukuafu Indah melayangkan gugatan perdata tersebut sehubungan telah terjadi pengalihan saham secara tidak sah pada 4 Mei 2015 di PT Pukuafu Indah. Akibatnya, hakhaknya sebagai pemegang saham perusahaan tersebut, hilang. Gustaaf merupakan salah satu pemegang saham Pukuafu melalui PT Merukh Ama Coal (MAC) sebanyak 6% berdasarkan akte notaris Misdalina, SH No. 06,15 September 2011, SK Menteri: 24 Oktober 2011. “Saham PT Pukuafu Indah digadai oleh oknum pemegang saham yang lain kepada Newmont dengan nilai pinjaman total US$ 600
reviewweekly 37 Tahun V | 16-22 Mei 2016
juta, dengan dasar akte bodong,” ujar Gustaaf awal April lalu. Karena itu, ia heran, mengapa NNT tidak melakukan verifikasi dasar hukum atas penggadaian tersebut sehingga meloloskan pinjaman dengan nilai triliunan rupiah. Gustaaf juga menyayangkan Presiden Jokowi jika benar-benar telah memberikan restu atas transaksi itu. Sebab, masih ada masalah hukum yang harus diselesaikan terlebih dahulu. “Kepada para pihak yang terlibat dalam rencana traksaksi saham Newmont 76% iagar menunggu sampai masalah hukum terhadap PT Pukuafu Indah selesai,” kata Gustaaf. n
15
Bisnis Sanksi dicabut
Bisnis Bola Bergairah Lagi Menpora Imam Nahrawi mencabut sanksi pembekuan terhadap PSSI. Kompetisi sepak bola kembali bergulir di rumput, dan itu adalah uang.
H
TEKS Sri Wulandari Foto Riset
ari Selasa pekan lalu, boleh disebut sebagai hari istimewa bagi pemilik klub sepak bola, pemain, dan tentu saja pengurus Persatuan Sepak bola
Seluruh Indonesia (PSSI). Sebab di hari itu, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi meneken surat keputusan pencabutan pembekuan PSSI. “Saya baru saja menandatangani SK pembekuan PSSI. Saya cabut surat yang pernah saya keluarkan,” kata Imam Nahrawi di Kantor Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). “Ini semata-mata demi menghormati MK (Mahkamah Konstitusi), menghargai komitmen FIFA, seperti yang sudah disuratkan Mensesneg (Menteri Sekretaris Negara Pratikno). Surat itu berupa sebuah komitmen besar untuk reformasi sepak bola Indonesia,” lanjutnya. Sebelumnya, Pemerintah Indonesia melalui Kemenpora menjatuhkan hukuman kepada PSSI per 17 April 2015. Sejak tanggal itu, semua aktivitas PSSI tidak diakui. Efek dari pembekuan itu, FIFA menilai, PSSI diin-
Sepak bola Indonesia: Uangnya menggiurkan.
16
reviewweekly 37 Tahun V | 16-22 Mei 2016
Bisnis Sanksi dicabut tervensi oleh pemerintah. FIFA kemudian menjatuhkan sanksi untuk Indonesia per 30 Mei 2015. Saat itu, alas an Menpora membekukan PSSI karena organisasi sepak bola ini tidak mematuhi tiga teguran tertulis yang dikeluarkan Kemenpora. Salah satu isi surat itu adalah memerintahkan Arema Indonesia dan Persebaya Surabaya untuk memenuhi permintaan Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI). Aktivis Save Our Soccer, Apung Widadi, pernah menilai pembekuan PSSI karena ada banyak masalah di tubuh PSSI yang sudah terjadi bertahun-tahun. Misalnya, PSSI, kata dia, selama ini tidak mau memberikan akuntabilitas keuangan. “Di PSSI diduga ada ketidaktransparansi dalam jual beli hak siar, dan dana APBN yang dipakai,” kata Apung. Tak hanya itu. PSSI sangat buruk mengelola klub di Liga Super Indonesia. Misalnya, banyaknya klub yang telat membayar gaji pegawainya, baik klub besar maupun kecil. “PSSI itu diisi oleh orang-orang politikus. Makanya, tidak pernah berkembang dan minim prestasi,” tambah Apung. Boleh jadi, apa yang disampaikan Apung itu benar. Sepak bola Indonesia itu memang aneh. Prestasi minim, toh banyak orang ngiler masuk ke dalamnya. Tapi, memang bisa dimengerti juga karena di sepak bola ada perputaran uang ratusan miliar hingga triliunan rupiah. Ada sumbangan dari pabrik rokok pada setiap kompetisi. Ada sumbangan tiap tahun dari FIFA, penjualan hak siar televisi, hasil penjualan iklan outdoor di sekitar stadion Gelora Bung Karno dan stadion-stadion di seluruh Indonesia yang tak ketahuan berapa jumlahnya. Masih banyak plus-plus lainnya. Misalnya, transfer fee yang diperoleh dari jual beli pemain, hasil penjualan tiket kepada penonton, atau perolehan bila ada pertandingan internasional resmi agenda FIFA maupun bukan resmi. Belum lagi, donasi pribadi-pribadi gila bola yang juga gelap gulita berapa jumlahnya. Pokoknya, semuanya serba fulus.
SAMPAI TRILIUNAN Sumber di PSSI mengungkapkan, perputaran uang dalam satu musim kompetisi sepak bola mencapai Rp 1 triliun sampai Rp 1,5 triliun. Jumlah tersebut merupakan hasil kalkulasi dari pengeluaran setiap klub yang mencapai Rp 20 miliar hingga Rp 30 miliar dalam satu musim LSI. Angka ini bisa membengkak jika dihitung pengeluaran klub dari divisi utama. Jadi sekali lagi, sepak bola memang bisnis yang menggiurkan. Itulah mengapa, banyak orang rela gontok-gontokan untuk menjadi pengurus PSSI. Maklum, banyak uang masuk ke organisasi ini. Ada setoran dari Badan Liga Indonesia dari keuntungan bisnis kompetisi yang nilanya sampai belasan miliar rupiah. Saban tahun, Asosiasi Federasi Sepak Bola Internasioal (FIFA) menggelontorkan uang sebesar US$ 1 juta untuk pengembangan sepak bola Indonesia. Tak hanya itu. Pemain yang masuk ke kompetisi di Indonesia harus mendaftar Rp 10 juta per musim. Selain itu, denda juga berlaku atas hukuman kartu ku-
reviewweekly 37 Tahun V | 16-22 Mei 2016
supporter sepakbola indonesia.
ning atau kartu merah. Akumulasi kartu kuning dikenai denda Rp 3 juta, sementara pemain yang terkena kartu merah didenda Rp 5 juta. PSSI juga mendapat pemasukan dari para agen pemain. Setiap agen pemain resmi yang mendaftar di PSSI diwajibkan menyetor uang administrasi sebesar US$ 2 ribu dan menyerahkan deposit US$ 5 ribu. Uang deposit tetap milik agen namun disimpan di PSSI sebagai jaminan dengan perhitungan bunga menjadi milik PSSI. Setiap agen juga harus menyerahkan 5% dari keuntungan penjualan pemain asingnya ke klub kepada PSSI. Menggiurkan, bukan? n
Kantor PSSI.
17
Bisnis Kartel
Tuduhan terhadap Honda dan Yamaha Honda dan Yamaha dituduh melakukan persekongkolan harga.
H
TEKS Sri Wulandari Foto Erbhayu, Riset
onda dan Yamaha kena semprit Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU). Kedua produsen otomotif besar ini ditengarai melakukan persekongkolan harga. Keduanya ditengarai secara sepihak menetapkan harga sepeda motor yang jauh di atas pasaran. Ini bukan kali pertama terjadi. Juli tahun lalu, KPPU juga mencurigai hal yang sama. Kedua penguasa pangsa pasar sepeda motor itu diduga telah bersekongkol dalam penetapan harga sepeda motor untuk jenis bebek dan skuter matic, termasuk juga kerja sama dalam penentuan volume penjualan sepeda motor. KPPU telah mengumpulkan berbagai alat bukti yang menguatkan dugaan persekongkolan bisnis otomotif di Indonesia. Tuduhannya persekongkolan menetapkan harga sepihak. Menurut Ketua KPPU M. Syarkawi Rauf, tim KPPU telah melakukan pemeriksaan tahap pertama tentang praktik dagang mereka. Selanjutnya, KPPU akan mendengarkan penjelasan dari Honda dan Yamaha atas tuduhan tersebut pada pemeriksaan kedua. Kdua produsen besar itu dijadwalkan akan menjalani sidang mulai pekan depan. Asal tahu saja, pangsa pasar otomotif dikuasai kendaraan roda 2 dan roda 4, diantaranya Toyota, Mitsubishi, Daihatsu, Honda, Yamaha, dan beberapa merk lainnya. Khusus untuk Honda dan Yamaha yang ber-
main di pasar kendaraan roda 2, diduga terlibat praktik kartel untuk menaikkan harga pasaran motor di Indonesia. Ini menyebabkan harga sepeda motor di Indonesia, jauh lebih mahal bila dibandingkan dengan di Thailand atau Vietnam. Tindakan ini tentu saja merugikan konsumen di Tanah Air. Bukan tanpa alasan, bila kedua pabrikan motor asal Jepang tersebut diduga melakukan kontrol penuh atas harga sepeda motor di Indonesia, serta menguasai pasar otomotif nasional hingga 93%. Kecurigaan bermula ketika motor yang umumnya dijual dengan harga Rp 14-15 jutaan, biaya produksinya ternyata tak lebih dari Rp 8 jutaan per unit. Padahal menurut KPPU, wajarnya motor tersebut dipasarkan dengan harga Rp 12 jutaan saja. Konsumen pun tak pernah bisa menolak ketika dua produsen besar itu mematok harga motor mereka Hal inilah yang kini menjadi perhatian serius KPPU tentang dugaan adanya persekongkolan kedua perusahaan motor itu dalam menentukan harga secara sepihak. Sebab kasus yang sama juga pernah terjadi pada perusahaan ban yang produknya banyak dipakai masyarakat dan telah divonis bersalah oleh KPPU. Deputy Head Corporate Communication PT Astra Honda Motor Ahmad Muhibbudin saat dihubungi wartawan mengaku, bahwa pihaknya belum mengetahui soal itu. Namun, secara tersirat dia menampik tuduhan KPPU. Menurutnya, Honda selalu memenuhi peraturan dan tak akan melakukan sesuatu yang melanggar peraturan. Ia juga mengaku pihaknya tak pernah berpikiran melakukan bisnis kartel. “Kalau kami dipanggil, maka kami akan datang untuk menjelaskan,� ucap Ahmad. n
Motor Honda siap dipasarkan: Harga di atas pasaran.
18
reviewweekly 37 Tahun V | 16-22 Mei 2016
Bisnis Transportasi
Blue Bird dan Go-Jek: Untuk meningkatkan pelayanan.
P
T Blue Bird Tbk tak ingin bermusuhan dengan moda transportasi online. Itulah kenapa, Blue Bird pun menjalin kerja sama dengan PT Go-Jek Indonesia (Go-Jek). Kerjasama Blue Bird dan Go-Jek meliputi aspek teknologi, sistem pembayaran, dan promosi. Nantinya, pemesanan sekaligus pembayaran taksi Blue Bird bisa dilakukan melalui aplikasi Go-Jek. Teguh Wijayanto, Head of Public Relation PT Blue Bird Tbk bilang, kerja sama ini bisa memperluas jaringan pemasaran Blue Bird. Ini memudahkan orang untuk memesan taksi Blue Bird. Orang yang punya aplikasi Go-Jek sekarang bisa memesan taksi Blue Bird. Seluruh inisiatif kerja sama akan berfokus pada peningkatkan layanan transportasi melalui mobile solution yang mudah dan nyaman untuk masyarakat di penjuru nusantara. Sayang, pihak Go-Jek tak mau terbuka soal kerja sama ini. Go-Jek yang selama ini fokus menjadi media antara pengojek sepeda motor dengan pada calon penumpang, belakangan merilis layanan bernama Go-Car yang merupakan jasa angkutan menggunakan mobil. Humas Go-Jek Rindu Ragilia mengatakan, kedua perusahaan jasa angkutan itu akan mengakselerasi revolusi digital yang memudahkan masyarakat memanfaatkan solusi teknologi sebagai kebutuhan setiap hari. Sementara, menurut Teguh, kerjasama ini awalnya diinisiasi oleh Go-Jek. “Sekarang masih kita bahas rinciannya, sehingga belum ada penandatanganan nota kesepahaman,” kata Teguh. Kerja sama ini akan mulai diaplikasikan dalam satu hingga dua minggu. “Rencananya kolaborasi itu untuk meningkatkan kualitas pelayanan bagi pelanggan kedua perusahaan itu di Indonesia,” tambahnya. Blue Bird merupakan salah satu perusahaan transportasi terbesar akan saling melengkapi dengan Gojek sebagai penyedia aplikasi layanan on demand terbesar di Indonesia. Nantinya, akan ada satu menu tambahan yang berguna untuk memesan taksi melalui aplikasi Go-Jek, baik di iOS maupun Android. “Kami memberi kemudahan layanan, salah satunya melalui aplikasi (Go-Jek) ini. Selain itu, kami juga memiliki aplikasi My Blue Bird. Orang yang sudah
reviewweekly 37 Tahun V | 16-22 Mei 2016
Kongsi Saling Menguntungkan Go-Jek dan Blue Bird menjalin kerja sama. Nantinya, penumpang bisa memesan taksi Blue Bird melalui aplikasi Go-Jek. Begitu sebaliknya. TEKS Sri Wulandari Foto Dahlan RP, Erbhayu
pakai aplikasi ini (Go-Jek) ada fitur baru untuk pemesanan taksi,” ujar Teguh. Dia menilai kerja sama kedua perusahaan dengan jejaring besar itu strategis dengan menciptakan berbagai inovasi bagi pelanggan. Kerja sama ini tentu akan sama-sama menguntungkan, terutama untuk pengguna Blue Bird, karena bisa lebih mudah mengakses taksi Blue Bird. Semua bentuk kerja sama ini fokusnya untuk meningkatkan akselarasi layanan transportasi melalui sistem digital, sehingga siapapun yang punya akses internet bisa menikmati taksi Blue Bird dengan lebih mudah dan nyaman. n
19
Bisnis Demo pilot
Ancaman Buat Lion Air Rute penerbangan Lion Air terancam dicabut setelah demo yang dilakukan para pilotnya. TEKS Sri Wulandari Foto Dahlan RP, Erbhayu
L
ion Air diterpa prahara. Sejumlah pilotnya melakukan unjuk rasa di Bandar Udara Ngurah Rai, Bali, pekan lalu. Akibar sejumlah jadwal penerbangan di berbagai wilayah Indonesia kacau. PT Angkasa Pura (AP) I mencatat 18 penerbangan Lion Air Group yang gagal terbang te-
pat waktu di lima bandara yang mereka kelola. Sebanyak tiga penerbangan delay di Bandara Sam Ratulangi (Manado), 7 penerbangan di Bandara Sultan Hasanuddin (Makassar), 3 penerbangan di Bandara Internasional Lombok, 3 penerbangan di Bandara I Gusti Ngurah Rai (Bali), dan 2 penerbangan di Bandara Adisutjipto (Jogjakarta). Akibatnya, terjadi penumpukan penumpang di bandara-bandara tersebut. Tentu saja para pilot itu punya dasar landasan yang kuat saat melakukan mogok. Seorang pilot Lion Air yang enggan disebut jati dirinya mengaku ada ratusan pilot Lion Air yang melakukan mogok kerja. Alasannya, banyak hak-hak mereka sebagai pilot maupun karyawan Lion Air pada umumnya yang tidak dipenuhi oleh pihak perusahaan. Salah satunya seperti
Pilot Lion Air: Masalah uang transport.
20
reviewweekly 37 Tahun V | 16-22 Mei 2016
Bisnis Demo pilot uang transport yang dijanjikan perusahaan, sesuai dengan kontrak awal saat mereka bekerja di sana. Dalam kontrak yang dimaksud tertera, pilot berhak menerima uang transport di muka langsung dari perusahaan. Namun, manajemen malah memberlakukan sistem reimburse, berbeda dengan perjanjian di awal, bahkan manajemen telat membayar uang transportasi. Uang itu biasanya diterima setiap bulan berdasar akumulasi penerbangan tiap-tiap pilot. Besarannya lumayan, Rp 5 juta sampai 10 juta per bulan. Namun, para pilot kemudian memprotes cara itu karena menganggapnya melanggar perjanjian kontrak kerja. Tuntutan pilot agar uang transport harus dibayar di muka sebelum mereka pergi. Manajemen Lion Air bersedia mengubahnya menjadi pembayaran di muka. Sayangnya, pembayaran malah sering terlambat, sebagaimana yang terjadi beberapa bulan terakhir. Tentu saja tak mau rugi terlalu banyak, tuntutan para pilot segera dikabulkan. Demo yang berlangsung sejak pagi itu clear, setelah manajemen mentransfer uang transportasi yang menjadi hak pilot. Direktur Umum Lion Air Edward Sirait mengakui ada sejumlah awaknya mengalami masalah administrasi. “Saat ini, masalah administrasi sudah dapat diselesaikan dan operasional penerbangan sudah kembali normal,� katanya. Asal tahu saja, Kementerian Perhubungan mencatat Lion Air berhasil mengangkut penumpang domestik sebanyak 26,48 juta orang pada 2015, atau 35% dari total penumpang domestik sebanyak 76,62 juta penumpang. Dengan capaian tersebut, Lion Air kembali menjadi maskapai dengan pasar penumpang domestik terbesar. Meski berhasil meraup penumpang terbanyak domestik, nyatanya Lion Air selalu bermasalah, terkait masalah pelayanan. Soal delay jangan ditanya lagi, kerap terjadi. Akibatnya, maskapai penerbangan ini pernah disemprit DPR dan diancam akan dihentikan sementara ekspansi rute penerbangannya.
MELANGGAR UU KETENAGAKERJAAN Kementerian Perhubungan pernah menganalisa penyebab Lion Air kerap mengalami keterlambatan. Diketahui Lion memiliki jumlah pesawat yang cukup banyak. Namun, Lion tidak memperhitungkan rute yang padat. Bisa saja ini menyebabkan adanya kesalahan perhitungan antara ekspansi rute dengan ekspansi pembelian pesawat. Namun Edward punya alasan. Itu karena Lion Air terbang dengan multi penerbangan. Misalnya, pesawat terbang dari Medan-Jakarta-Makassar-Manado. Ketika di Medan kena traffic, otomatis JakartaMakassar kena, Makassar-Manado kena. Multi penerbangan lebih efisien dari sisi operasional dibandingkan penerbangan point to point. Biaya tinggi point to point tidak sesuai prinsip low cost carrier yang diusung Lion Air. Kementerian Perhubungan telah mengirimkan surat peringatan pertama kepada Lion Air akibat adanya demo itu. Menurut Direktur Jenderal Perhubungan
reviewweekly 37 Tahun V | 16-22 Mei 2016
Suprasetyo teguran tersebut sehubungan dengan performa yang dinilai masih buruk sehingga mengakibatkan delay panjang. Teguran itu, kata dia, akan ditindaklanjuti dengan pembekuan izin rute baru. Lion Air tidak akan diizinkan mengajukan rute baru hingga enam bulan ke depan. Sementara Anggota Komisi V DPR RI Fauzih H. Amro menegaskan, jika di kemudian hari pihak Lion Air kembali tidak mentaati hak-hak pekerjanya, maka DPR merokemendasikan agar izin operasi Lion Air di Indonesia segera dicabut. Terkait kejadian itu, lanjutnya, pihak manajemen Lion Air telah melanggar UU No 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Maka berdasarkan Pasal 95 Ayat 2, bahwa pengusaha yang sengaja terlambat membayar upah pekerja/buruhnya harus membayar denda yang besarnya sesuai dengan persentase tertentu dari upah pekerja/buruh tersebut. Masalah ini akan dibawa ke rapat dengar pendapat di Komisi V dengan menghadirkan Kementerian Perhubungan, manajemen Lion Air, para pilot, dan pihak-pihak terkait. n
Daftar Masalah Lion Air 1. Suara dentuman keras ke luar dari mesin pesawat Lion Air JT-303 saat hendak terbang dari Bandara Internasional Kualanamu (KNIA) menuju Jakarta pada 24 April 2016. Suara itu berasal dari mesin penyuplai tenaga listrik pesawat jenis Auxiliary Power Unit (APU) yang diduga mengalami korsleting (hubungan pendek arus listrik). 2. Seorang penumpang bernama Kartini Kongsyahyu di laman Facebook-nya mengeluhkan tentang delay dan pintu pesawat yang tidak tertutup rapat dalam penerbangan Denpasar-Makassar pada 27 Desember 2015. 3. Tiga orang kru Lion Air ditangkap petugas Badan Narkotika Provinsi (BNP) Banten yang sedang mengadakan pesta narkotika jenis sabu, Sabtu, 19 Desember 2015, di sebuah apartemen di Banten. Kepala BNN Budi Waseso mengatakan, tiga pekerja maskapai penerbangan itu terdiri dari seorang pilot berinisial SH (34), seorang pramugara MT, dan seorang pramugari SR. 4. Lion Air dijuluki sebagai ‘Liar Air’ (maskapai pembohong) karena kerap menjanjikan jam terbang yang tidak tepat waktu. n
21
Profil
Nguyen Thi Phuong Thao
TARIAN SEKSI DI PESAWAT Berkat pramugari berbikini, maskapai penerbangannya meraup untung besar. Dia dinobatkan sebagai wanita terkaya di Asia Tenggara. TEKS Sri Wulandari foto Riset
22
reviewweekly 37 Tahun V | 16-22 Mei 2016
Profil
V
ietJet Air, pesawat swasta Vietnam, menggemparkan industri penerbangan dengan menampilkan pertunjukan pramugari yang cantik, seksi, muda dan memakai pakaian bikini dalam penerbangan pesawat. Pramugari yang berpakaian seksi itu berjalan sambil menari-nari dan mengedipkan bulu mata mereka kepada penumpang serta membagikan mainan kepada anak-anak. Pertunjukan bikini ini tidak diperuntukkan bagi setiap layanan VietJet Air. Layanan ini lebih seperti fitur bonus pada rute tertentu. Para penumpang memang merasa terhibur dengan pertunjukan dari para pramugari. Tetapi Civil Aviation Administration of Vietnam (CAAV), otoritas penerbangan di Vietnam tak setuju. Karena hal itulah, CAAV atau Administrasi Penerbangan Sipil Vietnam memberikan sanksi kepada maskapai VietJet Air berupa denda sebesar US$ 1.000 atau sekitar Rp13 juta karena 'pertunjukkan' ilegal itu. Nguyen Thi Phuong Thao, CEO VietJet Aviation sang pemilik ide tenang saja. Toh, berkat pertunjukan berbikini itu pula, perusahaan meraup untung besar. Tahun lalu, pendapatan perusahaan ini tercatat melonjak tiga kali lipat menjadi 10,9 triliun dong, dengan laba bersih naik menjadi hampir 1 triliun dong. Namanya kian meroket dan Nguyen melahirkan anak usaha baru. Di negaranya, bahkan di Asia Tenggara, Nguyen dinobatkan sebagai wanita dengan penghasilan terbesar. Menurut Bloomberg Billionaires Index, Nguyen yang berusia 45 tahun, menerima gaji senilai lebih dari US$ 1 miliar, di atas pendapatan wanita lain yang pernah diterima di negara ini. Dia juga duduk dalam jajaran 50 pebisnis wanita terkaya di Asia versi Forbes. Asal tahu saja, sumber kekayaan tak hanya datang dari VietJet, tetapi juga dari real estate yang dikembangkannya, yakni Dragon City. Perusahaan tersebut menguasai pasar real estate di Kota Ho Chi Minh, dengan luas wilayah mencapai 65 hektare. Juga memiliki saham hingga 90% di SOVICO Holdings dan memegang saham mayoritas di tiga resor raksasa di Vietnam. Nguyen mempunyai 20% saham di HD Bank dengan aset hingga US$ 4,6 miliar dan memperkerjakan hampir 10.000 orang. Di perusahaan ini dia duduk sebagai wakil ketua. Perempuan kelahiran 7 Juni 1970 ini, mengaku belum menghitung berapa banyak harta yang dia miliki. Fokusnya hanyalah mencari strategi untuk meningkatkan pertumbuhan perusahaan. “Selain itu, saya juga selalu memikirkan bagaimana meningkatkan gaji rata-rata untuk karyawan saya, bagaimana memimpin maskapai untuk mendapatkan pangsa pasar yang lebih dan membuatnya menjadi nomor satu,� katanya seperti dikutip Bloomberg.
BEKERJA JUJUR Diakui Nguyen, untuk mencapai kedudukannya yang sekarang, dia menempuhnya dengan kerja keras. Lahir dari keluarga sederhana dengan ayah yang bekerja sebagai apoteker dan ibu sebagai guru, hal ini membuat Thao harus berjuang keras saat merantau ke Eropa Timur. Dia menempuh pendidikan di Moskow. Untuk mempertahankan kelangsungan pendidikan, dia berani mengambil risiko. “Saya harus bekerja dengan jujur, karena saat itu saya benar-benar tidak memiliki uang,� ceritanya.
reviewweekly 37 Tahun V | 16-22 Mei 2016
Di awal merintis bisnis, wanita cantik ini rela menjual barang-barang konsumsi dan peralatan kantor seperti alat faks dengan sistem kredit. Pada saat itu dia berhasil masuk ke jaringan pemasok barang dari pengusaha di Jepang, Hong Kong dan Korea Selatan. Sifat jujur yang dibarengi dengan kecerdasan dalam berdagang, membuat Nguyen mendapatkan kepercayaan dari konsumen dan distributor. Setelah tiga tahun, Nguyen beralih ke bisnis distributor produk baja, aneka mesin, pupuk, karet dan komoditas lainnya. Lini usaha barunya tersebut terus berkembang, sehingga berhasil membuatnya menjadi jutawan muda di Rusia. Meski sudah menjadi jutawan, rupanya dia tak melupakan kampung halamannya. Nguyen memilih pulang ke Vietnam. Seluruh hasil kerja kerasnya diinvestasikan di Techcombank dan bank pemberi kredit terbesar kedua di negerinya yakni Vietnam International Commercial Joint Stock Bank. Sementara itu, dia melirik sektor penerbangan sebagai peluang bisnis yang menjanjikan. Ini lantaran, sektor penerbangan terlalu didominasi oleh Vietnam Airlines, yang merupakan perusahaan milik negara. Dia menilai sektor swasta perlu masuk untuk ikut bersaing sekaligus ikut menggerakkan roda ekonomi negara ini. Pada 2007 dia memproklamasikan VietJet Aviation Joint Stock Co atau VietJet, dengan mengambil konsep maskapai penerbangan murah. Sayangnya, sejak didirikan tak sedikit rintangan yang dia hadapi. VietJet baru resmi beroperasi empat tahun kemudian, gara-gara adanya krisis ekonomi global yang disertai naiknya harga bahan bakar. Belum lagi, terjadi konflik terkait dengan izin terbang dengan CAAV. Dan siapa mengira, sejak resmi mengudara pada 2011, VietJet justru terus melesat menjadi perusahaan paling menjanjikan di Vietnam. Tak hanya melayani rute penerbangan domestik, tetapi juga internasional. Salah satunya, menuju Bangkok, Thailand pada 2013 yang dilanjutkan dengan sejumlah rute lainnya. Bahkan, kini Vietjet telah memiliki 47 rute penerbangan internasional. Nguyen sendiri menargetkan, pesawatnya akan terbang ke lebih dari 150 tujuan internasional. Ekspansi VietJet ini membuat Vietnam masuk ke jajaran 10 besar negara dengan pasar penerbangan yang tumbuh paling cepat dalam dua dekade ke depan. Nguyen pun berencana menempuh penawaran umum saham perdana (IPO) pada Juni 2016 sekitar 30% saham VietJet. Aksi IPO ini diperkirakan akan meningkatkan nilai valuasi perusahaan hingga US$1 miliar. Nilai valuasi itu akan membuat VietJet memiliki nilai lebih besar daripada Asiana Airlines Inc. atau Finnair Oyj. n
23
Korea Utara seperti belut. Ditekan di kiri, melejit ke kanan. Ditekan di depan, melejit ke belakang. Perekonomiannya terus tumbuh. TEKS Dita Pertiwi Foto Riset
24
reviewweekly 37 Tahun V | 16-22 Mei 2016
W
ajah Kim Jong Un serius. Sesekali matanya memandang ke ribuan hadirin yang datang ke kongres Partai Pekerja Korea (WPK) di April 25 House of Culture, Pyongyang, Korea Utara. Hari itu, Minggu, 8 Mei 2016, Presiden Korea Utara berusia 33 tahun ini berpidato selama tiga jam nonstop. Dalam pidatonya Un mengatakan, negaranya siap mematuhi kewajiban non-proliferasi dan mengumumkan rencana pembangunan ekonomi. “Kita harus memecahkan masalah energi dan menempatkan industri dasar di jalur yang benar dan meningkatkan produksi pertanian dan industri ringan untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat,� kata Un. Un adalah cucu dari Kim Il Sung dan putera Kim Jong Il, dua pemimpin Korea Utara sebelumnya, yang sangat dihormati dan ditakuti rakyatnya. Dan, Un berpidato dalam kongres WPK ke-7, setelah 36 tahun tak ada kongres. Un sendiri sudah membuka kongres itu dua hari sebelumnya. Kongres ini adalah upaya Un untuk memantapkan posisinya sebagai pemimpin muda Korea Utara. Ribuan orang dari ratusan delegasi memadati ruang kongres untuk menyatakan dukungan kepada Un. Tercatat 130 wartawan diizinkan masuk ke Pyongyang, termasuk Washington Post dan BBC. Dan, seperti yang diduga sebelumnya, sehari kemudian ribuan orang itu mendaulat Un menjadi Ketua Partai Pekerja, yang berkuasa saat ini. Sebelumnya, dia adalah Sekretaris Pertama Partai Pekerja. Berbeda dengan kakek dan ayahnya, rencana ekonomi Korea Utara ke depan terlihat lebih fokus, termasuk di bidang mekanisme pertanian, otomatisasi pabrik, dan produksi batu bara. “Berbeda sekali dengan ayahnya, ia mengambil tanggung jawab ekonomi dan pembangunan sebagai kebijakan organisatoris. Ayahnya tidak pernah melihat tanggung jawab tersebut,� kata Michael Madden, ahli Korea Utara. Apakah Un mulai merasakan bahwa embargo ekonomi yang dilakukan Amerika Serikat (AS), Uni Eropa, dan PBB semakin mencekik rakyatnya? Bisa jadi. Maret lalu, AS memperluas sanksi baru berupa pembekuan semua properti Pemerintah Korut di AS dan pelarangan ekspor barang-barang dari AS ke Korut. Sanksi juga memberi mandat bagi Pemerintah AS untuk memasukkan individu-individu, tidak hanya warga AS tapi juga warga Eropa dan Asia, yang bekerja sama dengan Korut di sektor ekonomi, ke dalam daftar hitam perbankan. Masuk daftar hitam AS adalah mimpi buruk bagi pengusaha karena mereka tidak akan bisa bertransaksi menggunakan sistem keuangan AS yang telah mendunia serta terhalang untuk berbisnis di Negeri Paman Sam. Selain itu, mereka yang bekerja sama dengan Korut bisa dibekukan rekening dan asetnya di AS. Di antara sektor yang dilarang bekerja sama dengan Korut adalah finansial, pertambangan, dan transportasi. Perluasan blokade ekonomi terhadap Korut ini dilakukan AS menyusul uji nuklir oleh rezim Un pada 6 Januari lalu dan peluncuran roket pada 7 Februari. Ro-
reviewweekly 37 Tahun V | 16-22 Mei 2016
ket yang diklaim Korut untuk membawa satelit ke orbit itu dianggap AS dan negara Barat sebagai ancaman karena mampu dilengkapi hulu ledak nuklir. Perluasan sanksi itu memang terasa bagi Korut. Tapi negara ini seperti belut. Ditekan di kiri, melejit ke kanan. Ditekan di depan, melejit ke belakang. Negeri berpenduduk sekitar 24,5 juta jiwa itu terus tumbuh perekonomiannya, meskipun tahun 1990-an pernah terjadi kelaparan yang menewaskan banyak rakyatnya. Hanya saja, kasus kelaparan yang menyebabkan banyak orang meninggal itu sulit dikonfirmasi kebenarannya lantaran Korut sangat tertutup. Apalagi, informasi tersebut berasal dari media-media Barat yang selama ini sering menyudutkan Korut.
PEREMPUAN PENUNJANG EKONOMI Lantas, siapa yang menopang perekonomian negeri itu sehingga masih kokoh hingga saat ini? Ternyata kaum perempuannya. Kaum perempuan Korut menghasilkan 70% untuk pendapatan keluarga mereka. Sebagian besar mereka berprofesi sebagai pedagang pasar informal yang terus berkembang dalam beberapa tahun belakangan. Padahal, jumlah perempuan pekerja di Korut hanya separuh dari 12 juta warga negeri itu yang aktif secara ekonomi. Sebagian besar pria Korut bekerja seba-
Kim Jong Il
Kita harus memecahkan masalah energi dan menempatkan industri dasar di jalur yang benar dan meningkatkan produksi pertanian dan industri ringan untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat. 25
Pekerja perempuan Korea Utara: Penopang perekonomian.
gai pegawai negeri atau tentara dengan gaji kecil. “Kami para pria Korea Utara bertarung di garis depan sosialisme, namun para perempuan bertarung demi kehidupan,� kata seorang warga Korut bernama Jung (26) yang kabur ke Korsel pada 2012. Dari Korea Selatan, Jung secara reguler mengirimkan uang kepada ibunya yang masih tinggal di Korut untuk modal bisnis beternak babi dan berjualan minuman keras dari jagung. Seberapa besar sebenarnya penghasilan para perempuan Korut dari sektor perdagangan informal itu? Sebuah survei menunjukkan pendapatan para perempuan Korut sebenarnya tak signifikan. Sebuah survei yang dilakukan Aliansi Warga untuk HAM Korut menunjukkan bahwa para perempuan itu menghasilkan pendapatan sebesar US$ 6-US$ 18 per
Kim Il Sung
26
bulan atau sekitar 50.000-150.000 won Korea Utara. Bandingkan saja dengan gaji seorang pegawai negeri atau tentara. Mereka ini menerima gaji antara 2.000-6000 won setiap bulan. Besaran gaji ini tak bisa membeli satu kilogram beras di kota Hyesan, yang berbatasan dengan China. Di kota itu satu kilogram beras dihargai 8.490 won. Meski para perempuan muncul sebagai tulang punggung perekonomian keluarga, namun di negeri itu masih sangat sedikit perempuan yang mendapatkan peran penting dalam pemerintahan. Pria masih mendominasi jabatan militer dan pemerintahan yang mengendalikan Negara. Para perempuan yang bisa menduduki eselon tinggi pemerintahan datang dari lingkaran keluarga Kim Jong Un. Mereka adalah adik perempuan sang pemimpin Kim Yo Jong dan sang bibi Kim Kyong Hui. Sayangnya, Pemerintah Korut tak pernah mempublikasikan data perekonomian mereka. Namun, tahun lalu bank sentral Korea Selatan menyatakan perekonomian Korut tumbuh 1% pada 2014. Perkiraan tersebut tidak termasuk kegiatan ekonomi pasar abu-abu yang tumbuh terus dalam beberapa tahun terakhir dan menciptakan kelas ekonomi yang berkembang. Berdasarkan studi Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi atau OECD, tahun 2009 pendapatan domestik bruto (PDB) Korut mencapai US$ 40 miliar, sementara pendapatan per kapita penduduk US$ 1.800 per tahun. Penyumbang PDB terdiri dari pertanian 20,7%, industri 47,8%, dan jasa 31,5%. Industri Korut terdiri dari produk militer, mesin, energi listrik, kimia, tambang (batu bara, bijih besi, magnesium, tembaga, seng, timah dan logam mulia), tekstil, dan pengolahan makanan. Menurut Organisasi Pangan dan Pertanian atau
reviewweekly 37 Tahun V | 16-22 Mei 2016
Komoditas Ekspor Andalan Ginseng Merah Sudah banyak yang tahu, Negeri Ginseng Merah ini dikenal sebagai penganut komunis yang taat, terutama para pemimpinnya. Seperti halnya negara-negara lain, Korea Utara (Korut) juga menjalin perdagangan dengan negara lain, terutama China, Rusia, sejumlah negara Afrika, termasuk dengan musuh bebuyutannya, Korea Selatan. Hanya saja, tak sedikit transaksi perdagangan dilakukan di pasar gelap alias black market. Di bawah ini adalah beberapa komoditas andalan ekspor Korut:
Reaktor nuklir Tahun 2007 Korut mengekspor reaktor nuklir ke Al-Kibar, Suriah senilai US$ 2 miliar. Reaktor nuklir ini akan dipakai Suriah untuk membangun reaktor gas-grafit untuk pembangkit tenaga listrik. Fasilitas nuklir ini juga bisa cukup untuk menyimpan plutonium. Beberapa saat kemudian, reaktor nuklir ini dibom oleh Israel. Metamfetamin Pada 1970-an Korut terlilit utang luar negeri yang sangat besar. Untuk mengatasinya, Pemerintah Korut memerintahkan kedutaan besarnya di sejumlah negara untuk membantu mencari dana dengan cara apapun. Salah satunya menciptakan lalu lintas ekspor obat-obatan terlarang, terutama metamfetamin dan mengekspornya melalui kedutaan besar. Metamfetamin Korea Utara menjadi terkenal terutama karena kemurniannya yang tinggi mencapai 99%. Tenaga kerja Jumlah penduduk Korut yang cukup besar menjadi modal tersendiri. Jumlah populasi inilah yang dijadikan komoditas oleh pemerintah sebagai tenaga kerja asing yang bisa mendatangkan devisa. Umumnya, mereka dikirim pemerintah ke luar negeri untuk bekerja di sektor informal, terutama ke China dan Rusia. Saat ini, lebih dari 50.000 buruh Korea Utara bekerja keras di luar negeri untuk kepentingan rezim pemerintah. Mereka mampu mengirim devisa
hampir US$ 2 miliar per tahun.
rantai restoran yang dikenal sebagai Pyongyang Restoran.
Uang palsu Korut sudah lama dikenal sebagai negara nomor satu di dunia yang paling canggih memproduksi uang palsu, khususnya pecahan US$ 100. Malah Secret Service Amerika Serikat (AS) mengklaim bahwa uang palsu buatan Korea Utara dikenal sebagai “supernotes”, uang palsu yang paling canggih di dunia. Pada 2013, Pemerintah AS memperkenalkan uang US$ 100 baru dengan fitur keamanan yang dirancang khusus untuk melawan Korut. Namun, Negeri Ginseng Merah ini kembali belajar bagaimana memproduksi uang kertas dengan fitur keamanan baru tersebut. Tekstil Distrik Dandong, wilayah perbatasan Korea Utara-China adalah sarang kegiatan ekonomi. Diperkirakan seperempat dari penduduk Dandong, melakukan bisnis di pabrik-pabrik tekstil yang dikelola pemerintah. Produksi tekstil diekspor dengan menggunakan label “Made in China”. Ekspor tekstil dari Korea Utara bukanlah sesuatu yang baru. Pada era 1970-an, perusahaan Belanda lebih dulu mengimpor kaos dari negara itu. Belakangan, sejumlah perusahaan Jerman juga mengimpor produk tekstil dari Korut. Salah satu daya tarik produk manufaktur di Korut karena harganya murah. Restoran Mungkin terdengar aneh jika restoran menjadi salah satu komoditas ekspor andalan sebuah negara. Tapi, inilah yang dilakukan Pemerintah Korut dengan menciptakan restoran “otentik Korea Utara” yang tersebar di seluruh Asia, lengkap dengan hiburan tarian tradisional, termasuk lagu-lagu Korea Utara dan pop Barat. Pola ini bukan hanya diterapkan di segelintir restoran tapi hampir di semua restoran bentukan pemerintah Korut. Sejak era 1990-an, Pemerintah Korut telah menjalankan seluruh
FAO, Korut adalah produsen buah segar terbesar ke10 di duna dan produsen apel terbesar ke-19 di dunia. Korut memiliki sumber daya alam yang substansial, dengan sumber daya utama meliputi besi, seng, batu bara, fluor, tembaga, garam, timbal, tungsten, grafit, magnesium, emas, pirit, fluorspar, dan listrik tenaga air. Korut memiliki ekonomi komando yang terindustrialisasi, autarkik, dan sangat terpusat. Dari lima negara sosialis yang tersisa di dunia, Korut adalah satu dari dua negara (bersama-sama dengan Kuba) yang perekonomiannya dimiliki oleh negara dan direncanakan oleh pemerintah sepenuhnya. n
reviewweekly 37 Tahun V | 16-22 Mei 2016
Patung Korut dikenal sebagai negara produsen patung di dunia. Sebagian besar pendapatan dari industri ini digunakan untuk dana propaganda negara. Produk patung Korut telah banyak yang diekspor. Salah satunya, Pemerintah Zimbabwe yang memesan patung Presiden Robert Mugabe senilai USS 5 juta. Selain itu, Korut juga telah menyelesaikan berbagai proyek pembuatan patung di sejumlah negara seperti Angola, Mesir, Ethiopia, bahkan Jerman. Proyek-proyek seni ini diproduksi di Mansudae Art Studio, di Distrik Phyongchon, Pyongyang, sebuah pabrik besar yang mempekerjakan 4.000 warga Korut, termasuk 1.000 seniman. Industri Senjata Korut adalah salah satu negara yang paling militeristik di dunia, dengan lebih dari satu juta orang menggunakan senjata. Industri senjata dalam negeri Korut adalah cara lain untuk mendapatkan devisa. Ekspor utamanya adalah persenjataan berat termasuk peluncur roket dan rudal balistik. Malah Korut menawarkan membantu membangun pabrik senjata bagi klien. Rudal Balistik Korut sudah lama dikenal sebagai negara yang kerap menembakkan rudal balistik. Setiap tahun, negeri ini mampu mendapatkan puluhan juta dolar AS dari ekspor rudal balistik ini. Di samping itu, Korut juga bersedia mengekspor peralatan manufaktur dan pengetahuan teknis ke negara-negara lain, termasuk Pakistan dan Iran. Batubara Korut merupakan salah satu negara penghasil batu bara terbesar di dunia. Bahkan, pada Mei 2015 ekspor batu bara Korut ke China naik 25% menjadi 1,8 juta. Sebaliknya, China mengurangi pembelian dari negara lain. n
Industri persenjataan: Siap membantu membangun pabrik senjata.
27
Gedung bertingkat di Pyongyang: Kerja sama pemerintah dan swasta lokal.
Embargo Tak Membuat Mereka Menyerah Di tengah gempuran embargo ekonomi, Korea Utara terus membangun. Kim Jong Un ingin mengubah negaranya? TEKS Dita Pertiwi Foto Riset
I
solasi politik dan ekonomi internasional, ternyata tak membuat Korea Utara (Korut) berhenti membangun. Oktober tahun lalu, wartawan Reuters selama beberapa hari mengunjungi Pyongyang. Dia melihat, Pyongyang kini sedang sibuk membangun berbagai gedung bertingkat. “Beberapa gedung bertingkat dengan 20 lantai atau lebih telah muncul di ibukota, beberapa terlihat hampir selesai dibangun,” tulis wartawan Reuters. Konstruksi tersebut, sebagian besar merupakan apartemen. Lusinan pekerja memakai tali pengaman dalam gondola bergantung. Mereka sedang menempelkan ubin di bagian luar sebuah bangunan. Kaki langit tidak hanya makin tinggi, tapi juga makin meriah dengan lonjakan pemasangan panel tenaga surya yang memakai lampu LED buatan lokal yang murah. Dana untuk membiayai pembangunan gedunggedung ini adalah kerja sama antara pemerintah dan swasta lokal. Investor-investor lokal yang dikenal sebagai donju, atau ‘penguasa uang,’ belakangan ini giat berinvestasi. Mereka memperoleh keuntungan cukup besar dalam berbagai proyek yang dikerjakan.
28
Blok-blok apartemen di Korea Utara seringkali diperuntukkan sesuai profesi dalam kelompok-kelompok, seperti guru, pekerja, atau ilmuwan dan keluarganya tinggal di bawah atap yang sama. “Dari perspektif negara itu baik — mereka dapat memberitahukan rakyat bahwa standar kehidupan telah meningkat,” ujar Lim Eul-chul, ahli Korea Utara dari Kyungnam University in South Korea. Seperti disinggung sebelumnya, Korut memiliki ekonomi komando yang terindustrialisasi, autarkik, dan sangat terpusat. Meskipun begitu, tahun 1984 Korut sempat mengeluarkan undang-undang yang membolehkan investasi asing melalui joint venture. Tapi UU ini gagal mengundang investor asing. Pada tahun 1991, Zona Ekonomi Khusus Rason didirikan. Tujuannya menarik investasi asing dari China dan Rusia. Perusahaan-perusahaan China dan Rusia memperoleh hak untuk menggunakan pelabuhan di Rason. Investor China telah merenovasi jalan dari Rason ke China, sementara pekerja kereta api Rusia merenovasi jalur kereta api dari Rason ke Rusia.
reviewweekly 37 Tahun V | 16-22 Mei 2016
Sebagai negara nuklir yang bertanggungjawab, republik kita tidak akan menggunakan senjata nuklir kecuali kedaulatan kita terancam oleh kekuatan nuklir agresif dari negara lain. Gaji rata-rata pekerja Korut sekitar US$ 57 per bulan. Meskipun terdapat masalah ekonomi yang substansial, kualitas hidup rakyat terus membaik dan upah pekerja terus meningkat. Pasar swasta berskala kecil, disebut janmadang, hadir di seluruh penjuru negara ini dan melayani penduduk dengan makanan dan komoditas tertentu dari impor yang ditukar dengan uang. Makanan, rumah, kesehatan, dan pendidikan diberikan secara gratis oleh negara. Sejak tahun 1974 pajak dihapus. Untuk meningkatkan produktivitas pertanian dan industri, sejak tahun 1960-an, Pemerintah Korut telah memperkenalkan sitem manajemen Taean. China dan dan Korea Selatan masih menjadi penyumbang terbesar bantuan makanan kepada Korut. Pada 2005, jumlah bantuan makanan dari China dan Korea Selatan tercatat sebesar 1 juta ton. Selain itu, sekitar 80% hingga 90% minyak impor Korut berasal dari China, yang dijual dengan “harga teman” yang jauh lebih murah dibanding harga pasar dunia. Amerika Serikat dan sekutunya sudah menyatakan bahwa mereka siap memberikan bantuan kepada Korut asal negara ini menghentikan program senjata nuklir dan ikut serta kembali ke dalam Perjanjian Non-Proliferasi Nuklir. Pekan lalu, Presiden Korut Kim Jong Un menegaskan negaranya hanya akan menggunakan senjata nuklir jika mendapat serangan nuklir. “Sebagai negara nuklir yang bertanggungjawab, republik kita tidak akan menggunakan senjata nuklir kecuali kedaulatan kita terancam oleh kekuatan nuklir agresif dari negara lain. Korea Utara akan bekerjasama menghentikan penyebaran penggunaan senjata nuklir untuk tujuan akhir ‘denuklirisasi global’,” kata Un. Sejak menggantikan ayahnya, Kim Jong Il yang meninggal 17 Desember 2011, Un memang memimpin Korut agak berbeda, meskipun tetap menerapkan gaya diktator. Di bidang perekonomian, Un sudah membolehkan perusahaan swasta besar untuk beroperasi di Korut. Tapi semua ini harus ditunggu kelanjutannya. Sebab, bukan apa-apa, kakeknya, Kim Il Sung dan ayahnya, Kim Jong Il saat memimpin Korut kerap berubah-ubah. Apakah Un akan seperti kakek atau ayahnya? Entahlah. n
reviewweekly 37 Tahun V | 16-22 Mei 2016
Kisah Gatot Terjebak 51 Tahun di Korut Ini kisah sekitar tahun 1960-an. Adalah Gatot Wilotikto dan Waluyo, dua mahasiswa Indonesia yang mendapat kesempatan belajar ke Korea Utara (Korut) selama enam tahun. “Ada undangan dari sana, mereka menerima dua mahasiswa. Maksud utama selain belajar, memang untuk menggalang hubungan persahabatan dua negara ini,” kata Gatot mengawali kisah kepada BBC. Keberadaan Gatot dan Waluyo menjadi istimewa karena mereka adalah dua WNI pertama yang tinggal di Pyong Yang. Bersamaan dengan itu, ada pembukaan kantor setingkat Konsulat Jenderal di Pyong pada 1961. Selain belajar ilmu kelistrikan, Gatot juga sering diminta bantuan di konsulat jenderal. Salah satunya untuk menyambut Presiden Soekarno ketika berkunjung ke Pyongyang pertama kali pada 1-4 November 1964. Hal paling istimewa dalam kunjungan itu adalah gelaran rapat umum. “Itu yang bikin lagu-lagu Indonesia terkenal di Korea. Sebelumnya Bengawan Solo sudah agak dikenal, Rayuan Pulau Kelapa sudah. Waktu kunjungan Bung Karno, ada lagu wajib untuk menyambut dengan lagu Bung Karno siapa yang punya,” cerita Gatot. Pada 1965 Kim Il Sung didampingi putranya melakukan kunjungan balasan ke Jakarta. Kunjungan istimewa, karena Kim Il Sung tak pernah membawa anaknya dalam lawatan resmi. Hubungan baik itu kemudian runtuh ketika peristiwa 30 September 1965 terjadi dan orang-orang yang dituduh komunis dibantai di Indonesia. “Kami terkejut, orang Korea apa lagi, terkejut sekali, karena hubungan itu diharapkan begitu dekat,” kata Gatot. Tak ada yang bisa dilakukan oleh Gatot dan enam pelajar Indonesia lainnya di Pyongyang, selain menunggu kabar dari kedutaan. Barulah pada 1966, tim penelitian khusus (dikenal dengan istilah litsus atau screening) datang mendata para pelajar di Peking dan Pyongyang. Saat itu, mereka menolak mengikuti litsus. Paspornya pun dicabut sehingga status mereka stateless atau tanpa kewarganegaraan. Berpuluh tahun tinggal di Korut dengan fasilitas warga asing tidak membuat Gatot nyaman. Kerinduan untuk pulang selalu ada dan berbagai kemungkinan dijajaki untuk kembali ke Indonesia. “Selama 40 tahun saya dan keluarga di Indonesia tidak ada komunikasi. Surat terakhir mereka saya terima pada 1965, setelah itu tidak ada lagi walau saya mencoba mengirim surat,” katanya. Barulah ketika masa pemerintahan Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, pintu kembali pulang terbuka. Kewarganegaraan Gatot diputihkan dan dia berhasil pulang pada tahun 2000. Gatot menikah dengan wanita warga Korut dan dikaruniai tiga orang anak. n
29
MAKRO Ketahanan pangan
Terguling karena Pangan Kemampuan pertanian Indonesia kini tak lagi bisa diandalkan. Program ketahanan pangan pun semakin terancam. TEKS Lucky Benyamin foto Dok. Review
W
akil Presiden Jusuf Kalla pasti tidak sedang bercanda. Pada ulang tahun Perum Bulog ke-49, Selasa pekan lalu di Jakarta, ia bilang, krisis pangan bisa membuat pemerintahan suatu negara jatuh. Indonesia, katanya, pernah mengalami peristiwa itu pada 1965 dan 1998. Tahun 1965 terjadi krisis politik dan ekonomi, yang semuanya berawal dari krisis pangan. “Inilah yang menyebabkan pemerintahan Orde Lama digulingkan dan berganti menjadi pemerintahan Orde Baru,” kata Kalla. Tahun 1998 agak beda sedikit. Awalnya dari krisis politik dan ekonomi. Namun dua krisis ini diperparah dengan fenomena El Nino, yang memengaruhi musim panen. Akibatnya, Indonesia harus mengimpor 6 juta ton pangan untuk mengatasinya. Sayangnya, impor tersebut tak mampu menolong pemerintah. Ujungnya, Presiden Soeharto yang saat itu berkuasa, digulingkan oleh masyarakat. “Itulah efek yang terjadi. Tak hanya menyulitkan masyarakat, krisis pangan juga bisa menjatuhkan pemerintahan,” kata Kalla. Itulah sebabnya, ia mengingatkan manajemen Bulog untuk terus menjaga stok pangan pada level yang aman. Bulog sendiri siap menjaga persediaan sembilan bahan pokok (sembako), terutama menghadapi Ramadhan dan Idul Fitri 1437 Hijriah. Kesiapan ini terlihat dari kecukupan suplai beras dan persiapan menghadapi masalah distribusi pengiriman bahan sembako. Saat ini, suplai beras mencapai 1,9 juta ton, sedangkan kebutuhan konsumsi beras rata-rata 300 ribu ton dalam satu bulan. Itu berarti, kebutuhan stok beras sampai hari raya Idul Fitri masih cukup. Namun, tidak demikian halnya dengan suplai bawang merah. Kelihatannya, Bulog masih membutuhkan manajemen sistem yang dapat mengakomodir kebutuhan bawang merah. “Kalau bawang merah ini masalah komunikasi. Daerah mana yang surplus, daerah mana yang butuh. Nah, kami bagi tugas dengan BUMN untuk menangani kebutuhan itu,” ujar Subagi Agung Gunawan, Kepala Divisi Pemasaran Perum Bulog.
30
Bawang merah mungkin tak seberapa pelik. Yang agak bermasalah adalah daging dan gula. Apalagi, saat ini bukan musim giling, sehingga suplai gula menjadi tidak sebanding dengan permintaan. “Jadi harga gula bisa naik,” kata Benny Sutrisno, Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia. Begitu pula halnya dengan daging. “Untuk gula dan daging perlu diantisipasi. Karena daging kan banyak dikonsumsi ketika menjelang Lebaran,” tambah Benny.
PERAN BULOG MASIH LEMAH Sejak era reformasi, negeri ini selalu terlilit masalah pangan yang tak berkesudahan. Harga kebutuhan pokok, seperti beras, daging, cabai, bawang, minyak goreng, kedelai naik sampai tak masuk akal. Suka atau tidak suka, kondisi seperti ini tidak pernah terjadi di masa Orde Baru. Ekonom senior yang juga mantan menteri di era Orde Baru Emil Salim per-
Beras di gudang Bulog: Perannya masih lemah.
reviewweekly 37 Tahun V | 16-22 Mei 2016
MAKRO Ketahanan pangan nah menceritakan kisah sukses pemerintahan saat itu menerapkan kebijakan tersebut. Saat itu, kata Emil, Bulog bisa mengintervensi pasar lantaran menguasai stok pangan nasional. Penguasaan ini membuat harga pangan selalu stabil hampir pada seluruh masa Orde Baru. Intervensi Bulog, kata Emil, bukanlah perwujudan negara sebagai lembaga otoriter. Intervensi, di negara penganut sistem liberal sekalipun, tetap dibutuhkan untuk menjaga daya beli masyarakat. Keberhasilan Bulog menjaga stok pangan juga tak lepas dari sukses pemerintah Orde Baru mengadakan swasembada komoditas, khususnya beras. Program ini sukses, salah satunya ditopang oleh Koperasi Unit Desa (KUD) yang baik. Kemampuan KUD didukung oleh kredit pemerintah saat itu, sehingga pendanaannya lancar. Akhirnya, dari hulu ke hilir, koperasi menjadi pengawal swasembada pangan. Kondisi saat ini justru terbalik. Saat krisis, pemerintah malah gencar mewacanakan tax holiday bagi pebisnis kelas atas. Padahal, Emil berucap, insentif ke koperasi dan usaha kecil menengah juga perlu diberikan. “UKM atau petani harusnya dapat,� kata Emil. Nah, karena peran Bulog yang masih lemah itu,
Indonesia akhirnya menjadi pasar pangan yang paling diincar oleh negara-negara produsen pangan dunia. Apalagi, pemerintah hingga kini belum punya greenland sebagai tumpuan upaya membenahi sektor pangan dalam negeri. Indonesia masih berkutat pada posisi sebagai negara pengimpor pangan terbesar di dunia. Merosotnya kemampuan finansial pemerintah dalam melakukan rehabilitasi dan perluasan jaringan irigasi makin menambah runyamnya kondisi ketahanan pangan. Bahkan, ketidakmampuan pemerintah telah membuat kondisi risiko produksi saat ini paling buruk untuk kurun waktu 30 tahun terakhir. Wajar bila banyak pengamat memprediksi, ke depan Indonesia selalu terjadi defisit pangan berkepanjangan, terutama beras. Celakanya lagi, Indonesia sedang menghadapi ledakan penduduk. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), tahun 2015 jumlah penduduk Indonesia mencapai 252 juta jiwa. Dengan pertumbuhan penduduk 1,49% per tahun, diperkirakan jumlah penduduk pada tahun 2020 mencapai 270 juta jiwa. Jika ledakan penduduk ini tidak diimbangi dengan kemampuan produksi pertanian dan lahan pertanian yang baik, maka bukan tak mungkin setiap tahun bisa terjadi krisis pangan. Banyak hal yang menyebabkan krisis pangan terjadi. Selain pertambahan penduduk yang semakin banyak, juga kerusakan lingkungan yang terjadi di manamana, konversi lahan dan penurunan kualitas lahan pertanian, perubahan pola konsumsi, serta kebijakan lembaga keuangan internasional dan negara maju. Masalah konversi lahan masih menjadi persoalan utama di sektor pertanian Indonesia. Adanya konversi lahan beralih ke lahan perumahan dan industri, membuat luas lahan pertanian di Indonesia kian menyusut. Bahkan, luas lahan pertanian Indoensia kini kalah luas dengan negeri Thailand, yang penduduknya lebih sedikit. Di sisi lain potensi pemanfaatan lahan sebagai bahan baku energi alternatif semakin membuat pangan dalam negeri kian terancam. Menurut para peniliti di bidang pertanian, ada beberapa indikator yang menunjukkan rawan pangan akut yang mengarah kepada kondisi terancam kiamat pangan lebih cepat dari yang diperkirakan. Sebelumnya, sejumlah peneliti memprediksi kiamat pangan akan terjadi di Indonesia pada tahun 2020. Namun dengan indikator baru itu, bukan tak mungkin kiamat pangan terjadi pada era kepemimpinan Presiden Jokowi. n
Itulah efek yang terjadi. Tak hanya menyulitkan masyarakat, krisis pangan juga bisa menjatuhkan pemerintahan. reviewweekly 37 Tahun V | 16-22 Mei 2016
31
MAKRO Gas
Duh…, Masela Pengembangan Blok Masela mundur menjadi tahun 2025. Ini tahun pemerintahan baru. TEKS Lucky Benyamin foto Riset
M
asyarakat Kabupaten Maluku Tenggara Barat, Maluku, agaknya perlu bersabar. Sebab, pengembangan Blok Masela kemungkinan besar baru bisa dilakukan pada tahun 2025. Jadi, masih sembilan tahun lagi kalau dihitung dari tahun 2016 ini. Dan, di tahun itu kemungkinan besar pemerintahan sekarang sudah berubah wajah. Adalah Inpex Corporation, operator Blok Masela yang melaporkan bahwa mereka baru akan mengirimkan revisi rencana pengembangan (Plan of Development/PoD) fasilitas Liquified Natural Gas (LNG) darat (onshore) pada Juni 2019 mendatang. Alasan Inpex baru bisa mengirim revisi PoD karena mereka butuh waktu dua tahun untuk mengubah desain dari awalnya offshore (laut) menjadi onshore sesuai keinginan Pemerintah Indonesia. Selain itu, Inpex perlu menganalisis dampak sosial dan ekonomi bagi masyarakat sekitar mengingat fasilitas pengolahan yang akan dibangun di darat. Tak hanya itu. Ada pula kajian yang mencakup penentuan lokasi fasilitas LNG, yang keputusannya akan diambil oleh Kontraktor Kontrak Kerjasama (KKKS) dengan rekomendasi pemerintah. “Kalau awalnya di kapal, kemudian dipindah ke darat, kan mengubah konteks LNG-nya. Kemudian juga fasilitas pendukung LNG, termasuk juga masalah sosial. Di laut kan tidak ada analisis mengenai itu,” kata Taslim Yunus, Kepala Hubungan Masyarakat Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Migas (SKK Migas), Selasa pekan lalu. Dengan molornya PoD sampai 2019, Taslim memprediksi keputusan investasi final (Final Investment Decision/FID) pengembangan Blok Masela di tahun 2025. Padahal, di dalam kerangka waktu yang disusun Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), FID Blok Masela seharusnya sudah rampung tahun 2018. Yang mengundang pertanyaan, kenapa pengembangan Blok Masela baru dimulai tahun 2025? Bukankah itu tiga tahun menjelang kontrak Inpex berakhir. “Ini hanya akal-akalan Inpex agar kontraknya bisa diperpanjang. Selain itu, ada pemerintahan baru,”
32
ujar sumber di kalangan perminyakan. Asal tahu saja, kontrak Inpex di Blok Masela akan habis pada 2028. Sekadar mengingatkan saja, rencana revisi PoD Blok Masela sebelumnya telah diajukan oleh Inpex dan Shell Upstream Overseas Services Ltd pada tahun 2014 setelah ditemukannya cadangan baru gas di Lapangan Abadi, Blok Masela dari 6,97 TCF ke angka 10,73 TCF. Di dalam revisi PoD tersebut, kedua investor menginginkan skema pembangunan fasilitas offshore dengan kapasitas 7,5 MTPA dan perkiraan waktu FID pada 2018. Inpex dan Shell bisa membangun fasilitas LNG asalkan mendapat persetujuan dari Menteri ESDM karena ditemukan cadangan baru. Jika Menteri ESDM menandatangani revisi PoD tersebut, maka pembangunan fasilitas LNG terbesar di dunia itu sudah bisa dimulai. Namun pada Maret lalu, Presiden Jokowi memutuskan pengembangan Blok Masela dilakukan secara onshore karena dinilai memiliki dampak turunan yang lebih besar bagi masyarakat. Oleh karena itu, Inpex perlu menyusun kembali PoD yang dibutuhkan.
BAKAL KE LAUT? Proyek Blok Masela yang berlokasi di Kabupaten Maluku Tenggara Barat, Maluku sempat menimbulkan ‘gesekan’ antara Menteri Koordinator Maritim dan Sumber Daya Rizal Ramli dan Menteri ESDM Sudirman Said. Rizal menginginkan pembangunan kilang gas alam
Lapangan gas Blok Masela: Bisa kembali ke skema lama.
reviewweekly 37 Tahun V | 16-22 Mei 2016
MAKRO Gas cair di darat (onshore LNG plant) dan mengalirkannya dengan menggunakan pipa sepanjang 600 km ke Pulau Aru. Alasannya, investasi yang dibutuhkan sekitar US$ 16 miliar, sedangkan bila dibangun dengan skema floating LNG plant bisa menelan dana sebesar US$ 22 miliar. Namun Sudirman, yang didukung SKK Migas menginginkan offshore LNG plant. Menurut mereka, investasi kilang LNG di laut hanya sebesar US$ 14,8 miliar, sementara kalau di darat mencapai US$ 19,3 miliar. Hitungan mana yang benar? Entahlah. Yang jelas, usulan Rizal direspon Presiden Jokowi, yakni pengembangan Blok Masela dilakukan di darat. Sebab, dampak turunannya lebih besar bagi masyarakat. Apa saja dampak turunannya? Misalnya, dengan adanya unit pengolahan gas di Pulau Aru, akan terbuka lapangan kerja bagi penduduk lokal. Pabrik baja di dalam negeri juga kecipratan rezeki karena mendapat banyak order dari proyek pembangunan pipa ke Pulau Aru. Kondisi ini dapat meningkatkan pengembangan wilayah sekitarnya menjadi kawasan downstream industry. Industri pupuk, petrokimia, gas untuk bahan bakar dan produk substitusi lainnya adalah beberapa di antaranya yang bakal lahir. Dampak ikutan lainnya, Pulau Aru akan hidup dan ramai oleh kapal-kapal dan penerbangan dari berbagai wilayah. Tak pelak lagi, Aru pun membutuhkan lapangan terbang baru. Pada gilirannya Aru benar-
benar menjadi kota sibuk yang memberikan manfaat ekonomi bagi penduduknya. Pada akhirnya, Pulau Aru akan menjadi semacam Balikpapan baru atau Bontang. Semua tentu saja akan menciptakan lapangan kerja bagi rakyat di kawasan itu. Sekadar mengingatkan saja, di Bontang terdapat kilang LNG Bontang. Sedangkan di Balikpapan ada Blok Mahakam dan kilang minyak. Masih ada keuntungan lain. Jika dalam perjalanannya kelak ditemukan cadangan gas baru antara Masela dan Aru, pemerintah tidak perlu menggelontorkan duit besar lagi untuk memanfaatkannya. Tinggal menyambungkan pada jaringan pipa yang sudah ada. Begitulah perkiraan dampak turunannya. Artinya, skema pembangunan kilang gas alam cair di darat lebih banyak manfaatnya bagi masyarakat di Maluku. Sebaliknya, jika membangun dengan skema floating LNG plant, hampir dipastikan teknologi yang dipakai berasal dari Shell. Kandungan lokal untuk membangun floating LNG plant pun tidak banyak, paling banter hanya 10%. Angka ini sudah meliputi bahan baku, teknologi, juga sumber daya manusia (SDM). Lagi pula, LNG terapung yang diinginkan SKK Migas belum teruji. Teknologi ini baru akan beroperasi untuk pertama kali di Nlok Prelude, Australia pada 2017. Kini, yang menjadi pertanyaan lagi adalah, apakah mundurnya pengembangan Blok Masela menjadi tahun 2025 tidak akan mengubah skema dari darat menjadi di laut? Sebab, di tahun itu ada pemerintahan baru. n
Lapangan Blok Masela l Lokasi :
Perairan Laut Arafuru, Kabupaten Maluku Tenggara Barat, Maluku
l Cadangan : 6-9 Trilion Cubic Feet (TCF) dan bisa bertambah hingga 14 TCF l Jika berproduksi :
- 2,5 juta ton LNG pr tahun - 8.400 barel kondensat per hari
l Pemegang kontrak :
reviewweekly 37 Tahun V | 16-22 Mei 2016
- Inpex Masela Ltd 65% (Jepang) - Shell Upstream Overseas Services Ltd 35% (Belanda)
33
MAKRO Investasi China
Pembangunan proyek infrastruktur: Investasi China naik 400%.
Investasi yang Menakutkan Investasi China ke Indonesia naik sangat tajam. Tapi kini China sedang menghadapi masalah berat di dalam negerinya. TEKS Lucky Benyamin foto Riset
M
enteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution agak jengkel juga melihat keseriusan China berinvestasi di Indonesia. Dalam acara Dialog Ekonomi Tingkat Tinggi RI – RRT ke-2 di Jakarta, Senin pekan lalu, Darmin sempat menyentil delegasi China. “Selama ini minat investor China tinggi, tapi realisasinya rendah,” kata Darmin. Darmin kemudian membuka data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). Selama kurun waktu 2005 – 2014, rencana investasi China di Indonesia mencapai US$ 24,27 miliar, tapi realisasinya hanya
34
US$ 1,8 miliar. “Realisasi masih rendah. Karena itu, kami harap bisa ditingkatkan,” ujar Darmin. State Councillor China Y. M Yang yang hadir dalam dialog tersebut membenarkan data tersebut. Namun Yang menuturkan, sepanjang 2015 realisasi investasi China ke Indonesia telah mencapai US$ 62,1 miliar. Angka ini naik sebesar 47% dibandingkan setahun sebelumnya. “Kami bersedia meningkatkan investasi kami di Indonesia,” kata Yang. Dia juga bilang, perusahaan China banyak juga berpartisipasi dalam berbagai proyek infrastruktur seperti pembangkit listrik, jembatan, bendungan, komunikasi, dan sektor lain. BUMN China juga telah masuk dalam proyek kereta cepat. China memang ingin menghilangkan julukan sebagai negara pengobral janji. Bahkan, pada kuartal I-2016, China menduduki peringkat empat investor terbesar, menyalip Korea Selatan dan Inggris. Data BKPM memperlihatkan, pada kuartal I-2016 investasi China sudah mencapai US$ 500 juta, atau melompat sampai 400% dibanding periode yang sama tahun lalu yang hanya US$ 100 juta. Hubungan Indonesia dengan China belakangan
reviewweekly 37 Tahun V | 16-22 Mei 2016
MAKRO Investasi China Surya Paloh di Blok Cepu, China Sonangol juga masuk ke bisnis properti. Anak usaha Grup Sonangol Angola ternyata sudah sejak tiga tahun lalu membeli EX Plaza Jakarta senilai US$ 71 juta. China Sonangol juga berkongsi dengan Grup Sampoerna dan memiliki saham Sampoerna Strategic Square Jakarta. Di Bali, China Sonangol masuk ke Intercontinental Bali Resort, hasil kongsi dengan Grup Media milik Surya Paloh. Di bisnis energi, perusahaan plat merah asal China, China Huadian, akan membangun pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Mulut Tambang Sumatera Selatan 8. Nilai investasi PLTU berkapasitas 2x600 Megawatt (MW) ini sekitar US$ 1,5 miliar. China Huadian menggandeng PT Bukit Asam Tbk di proyek ini.
ini memang sedang mesra-mesranya. Ini bisa dilihat saat perayaan 60 tahun Konferensi Asia Afrika (KAA) tempo hari. Saat itu, Presiden Jokowi dan Presiden Republik Rakyat Tiongkok Xi Jinping kerap berduaan. Setelah pesta KAA ke-60 usai, pemerintah Indonesia langsung menggelar karpet merah panjang untuk China. Berbagai proyek infrastruktur diberikan kepada investor China. Misalnya, pembangunan 24 pelabuhan, 15 bandar udara (bandara), pembangunan jalan sepanjang 1.000 km, pembangunan jalan kereta api sepanjang 8.700 km, serta pembangunan pembangkit listrik berkapasitas 35.000 megawatt (MW). Tak hanya itu, China juga akan terlibat dalam pembangunan jalur kereta supercepat Jakarta-Bandung dan Jakarta-Surabaya. Pendek kata, hampir semua proyek infrastruktur berskala besar disapu bersih oleh China. Selain hubungan mesra antara pemerintah, pengusaha kedua negara juga menjalin hubungan yang tak kalah akrab. November tahun lalu, saat Presiden Jokowi bertandang ke Beijing, China, ditandatangani 12 MoU investasi antara 11 perusahaan domestik dengan investor China senilai US$ 17,8 miliar. Beberapa perusahaan yang menjalin kerja sama investasi adalah Maspion Group dengan Shining Resources Co Ltd untuk membangun pabrik plat tembaga di Gresik, Jawa Timur senilai US$ 120 juta. Tak ketinggalan masuk China Sonangol. Selain membiayai bisnis minyak PT Surya Energi Raya milik
reviewweekly 37 Tahun V | 16-22 Mei 2016
PROBLEMA CHINA Tapi, bagaimana dengan kondisi ekonomi China saat ini? Saat ini, China sedang menghadapi masalah yang sangat kompleks. Utang pemerintah pusat, pemerintah daerah, BUMN dan swasta sudah mencapai US$ 49,2 triliun. Bandingkan dengan cadangan devisanya yang US$ 3,84 triliun. Jelas, ini perbandingan yang sangat jomplang. Padahal, cadangan devisa China itu terbesar di dunia. Banyak investor di bursa saham China mulai melihat ada sesuatu yang sedang mengancam perekonomian Sang Naga. Banyak perusahaan China menggunakan utang ketimbang modal untuk bermain di bursa saham. Perusahaan-perusahaan ini hanya mengandalkan laba. Repotnya, ketika laba turun, mereka kesulitan membayar utang. Tahun lalu, rasio kredit macet perbankan China naik sangat tinggi. Bayangkan, hanya dalam satu kuartal kredit macet di perbankan China mengalami kenaikan sebesar US$ 22,5 miliar. Sedangkan laba 16 bank ternama di China pada kuartal I tahun ini hanya tumbuh 2%. Buruknya kinerja perbankan China merupakan peringatan dini akan adanya bahaya mengacam ekonomi China. Wakil Presiden Jusuf Kalla pernah menyatakan bahwa Pemerintah Indonesia tengah siaga I menghadapi kemungkinan krisis terjadi di China. “Jika sektor riil China bergejolak, pasar modal akan terpengaruh,� ujar Kalla beberapa waktu lalu. Celakanya, China sudah digadang-gadang menjadi tulang punggung modal untuk membiayai berbagai proyek infrastruktur Indonesia. Bahkan untuk maksud itu, China sudah komit untuk memberikan pinjaman sebesar US$ 50 miliar atau sekitar Rp 750 triliun kepada Indonesia. Bersamaan dengan itu, Indonesia pun sedang dirundung berbagai masalah di dalam negeri. Dari mulai melambatnya pertumbuhan ekonomi, defisit transaksi berjalan, nilai tukar rupiah yang masih gonjang-ganjing, sampai buruknya koordinasi antara kementerian/lembaga. Kini, yang diperlukan adalah bagaimana mencegah dampak buruk guncangan ekonomi China. Tak kalah pentingnya koordinasi antara kementerian/lembaga harus ditata baik, termasuk sikap para elit dan politisi yang kerap menganggu jalannya pemerintahan. n
35
keuangan Surat utang
Aktivitas di kantor Bank Mandiri: Pelarian DPK masih akan berlanjut.
Menjaring Deposito yang Kabur Untuk menjaring deposito yang kabur, sejumlah bank bank BUMN bersiap-siap menerbitkan surat utang. Perang kupon surat utang bakal makin sengit.
S
TEKS bastaman foto Dahlan RP
ejak suku bunga simpanan dipaksa turun, sejumlah bankir mulai terdengar mengeluh. Maklum, kendati belum begitu parah, banyak deposito yang sudah jatuh tempo tidak diperpanjang lagi oleh pemiliknya. Situasinya kian runyam karena perusahaan asuransi dan dana pensiun juga diwajibkan menaruh 20% dananya di obligasi negara (SUN). Kalau aksi pencairan deposito ini tidak segera diatasi, banyak bank yang bakal kekeringan dana. Makanya, tidak heran bila di hari-hari ini ada sejumlah bank yang bersiap-siap menerbitkan surat utang berjangka menengah – panjang alias obligasi. Bank BRI, contohnya. Bank terkaya di Tanah Air ini akan melepas obligasi berkelanjutan tahap III sebesar Rp 4,35 triliun di awal semester II. Jika menyimak kebutuhan dana, melepas obli-
36
gasi tampaknya menjadi prioritas BRI untuk saat ini. Sebab, mengandalkan pendanaan dari dana pihak ketiga (DPK) kelihatannya hampir mustahil. Soalnya, sepanjang triwulan I 2015 – triwulan I 2016 saja DPK yang dihimpun BRI hanya bertambah Rp 44,05 triliun (7,49%) menjadi Rp 631,78 triliun. Sementara itu kredit yang dikucurkan naik Rp 88 triliun (18,65%) menjadi Rp 561,11 triliun. Seperti halnya yang terjadi di BRI, pertumbuhan kredit di bank Mandiri melaju lebih kencang ketimbang pertumbuhan DPK-nya. Hingga Februari lalu, bank pemerintah ini berhasil mengucurkan kredit baru sebesar Rp 34,65 triliun atau tumbuh 7,3%. Sementara itu dana masyarakat yang berhasil dijaring Mandiri hanya naik 2,04%, dari Rp 566,43 triliun menjadi Rp 578,00 triliun (lihat tabel). Kartika Wirjoatmodjo, Direktur Utama Bank Mandiri, mengatakan bank yang dipimpinnya memang sengaja memperlambat pertumbuhan dana mahal (deposito) untuk menekan cost of fund. Untuk membiayai kreditnya, bank pemerintah ini berencana menerbitkan obligasi senilai Rp 13 triliun – Rp 14 triliun. Dari jumlah tersebut, Rp 5 triliun – Rp 10 triliun akan terbit tahun ini. “Hasilnya sebagian besar untuk membiayai ekspansi kredit,” ujar Kartika. Selain menerbitkan obligasi, sebenarnya Mandiri masih memiliki sumber lainnya. Jika disetujui OJK, bank berkode BMRI ini berniat menerbitkan medium term notes (MTN), negotiable certificate of deposit (NCD) dan promosiory notes. Besarnya surat utang
reviewweekly 37 Tahun V | 16-22 Mei 2016
keuangan Surat utang yang diterbitkan, menurut Kartika, akan disesuaikan kebutuhan kredit. Tahun ini Bank Mandiri menargetkan kreditnya tumbuh 12% – 14%.
BUNGA KREDIT SULIT TURUN Seperti tak ingin didahului oleh bank lainnya, BNI juga berniat menerbitkan NCD senilai Rp 4 triliun pada bulan Mei. Kebetulan, menurut Panji Irawan, Direktur Treasury BNI, penerbitan NCD sudah ada dalam rencana bisnis bank (RBB) BNI 2016. Sementara untuk membayar pinjaman yang jatuh tempo pada tahun ini (refinancing), BNI berencana untuk menerbitkan MTN senilai US$ 500 juta. Tak hanya itu, BNI juga sedang menjajaki utang baru dari China Development Bank (CDB) atau Industrial and Commercial Bank of China. Sebelumnya, bersama Bank Mandiri dan BRI, BNI telah mendapatkan pinjaman dari CDB masing-masing sebesar US$ 1 miliar. Tapi jika permintaan kredit masih tetap kencang, bank BUMN ini berencana melepas obligasi senilai Rp 4 triliun di semester II. Tingginya nafsu berutang bank-bank pelat merah sebetulnya cukup mengherankan. Sebab, pada triwulan I, perekonomian hanya tumbuh 4,92%. Alhasil, permitaan kredit pun cuma tumbuh 8,4%. Jauh di bawah target OJK, yakni 13% - 14%. Tren penurunan permintaan kredit ini diperkirakan akan berlangsung hingga triwulan II. Jadi, jangan kaget pula bila beberapa bank terpaksa memarkir sebagian dana nganggur-nya di Sertifikat Bank Indonesia (SBI). Jika kondisinya seperti itu, lantas mengapa bankbank BUMN masih bersemangat mencari utangan? Langkah ini, tampaknya, terpaksa diambil untuk menjaring deposito yang kabur dari laci mereka. Soalnya, gara-gara pemerintah rajin menerbitkan obligasi ritel, banyak dana yang keluar dari bank-bank besar. Selama periode Januari – Februari saja, DPK di bank kelompok BUKU IV (Bank Mandiri, BRI, BCA dan BNI) menyusut sampai Rp 48 triliun. Sialnya, pelarian DPK dari bank-bank BUKU IV diduga masih akan terus berlanjut. Soalnya, untuk membiayai APBN, pemerintah mau tak mau harus lebih giat menerbitkan surat utang. Seperti, misalnya, sukuk tabungan yang akan terbit di triwulan IV. Dan, tak hanya pemerintah, penarikan dana juga bakal dilakukan perusahaan-perusahaan asuransi dan dana
pensiun. Maklum, pada 2018, minimal 20% dana kelolaan perusahaan asuransi dan dana pensiun harus disimpan di obligasi negara. Untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk, sejumlah bank BUMN bersiap-siap menerbitkan obligasi. Yang jadi masalah, membludaknya penawaran surat utang bank BUMN ini berpotensi mengerek kupon obligasi ke atas. Sebab, untuk menarik minat investor, kupon obligasi yang ditawarkan bank-bank BUMN harus lebih tinggi dari kupon obligasi negara. Makanya, jangan kaget bila obligasi berkelanjutan tahap III BRI (Seri A, B, dan C) menawarkan kupon 7,50% hingga 8,70%. Lebih tinggi dari bunga deposito bank BUKU IV yang berkisar 5,5% - 7,5%. Nah, bila perang kupon obligasi makin sengit, jangan dulu bermimpi suku bunga kredit akan turun menjadi satu digit. n
Kinerja Kredit dan DPK Bank BUMN Bank
DPK (triliun Rp) Triwulan I Triwulan I Pertumbuhan 2015 2016
Kredit (triliun Rp) Triwulan I Triwulan I 2015 2016
Pertumbuhan
Mandiri *) 566,43 578,00 2,04% 474,32 508,97 7,3% BRI 587,73 631,78 7,49% 472,91 561,11 18,65% BNI 305,15 371,56 21.80% 269,51 326,74 21,20% BTN 109,00 131,00 20,00% 120,00 143,00 18,90% Sumber: Riset
*) Februari
reviewweekly 37 Tahun V | 16-22 Mei 2016
37
keuangan Bank Permata
Kisah Nestapa di Bank Permata Memburuknya kinerja sektor korporasi telah membuat kinerja Bank Permata jeblok. Rencana penerbitan saham baru juga terancam gagal.
Sampai triwulan I, non-performing loan (NPL) di Permata telah mencapai 3,48% (gross) atau sekitar Rp 4,6 triliun. Artinya, telah terjadi kenaikan yang cukup tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Saat itu, kredit bermasalah di Permata baru 1,62% atau setara Rp 2,3 triliun. Pangkal masalahnya, menurut sebuah sumber, strategi bisnis yang dikembangkan manajemen kurang pas. Jika sebelumnya Permata lebih banyak bermain di sektor konsumer, dua tahun terakhir bank ini lebih agresif menggarap korporasi. Jurus baru ini ternyata kurang optimal. Bahkan, ketika perekonomian melambat, beberapa korporasi mulai telat membayar cicilan kreditnya. Fakta itu setidaknya terekam dalam laporan keuangan Bank Permata Maret lalu. Di sana terlihat, industri pengolahan menyumbang NPL sebesar Rp 1,09 triliun atau 27,27% dari total NPL. Disusul kredit perdagangan besar dan kecil tercatat menyumbang NPL sebesar Rp 1,08 triliun atau sebesar 27%. Lalu, kredit transportasi, pergudangan dan komunikasi sebesar Rp 810 miliar atau 20,12%.
KEMBALI KE SEKTOR RIIL Untungnya, seperti dikatakan Anita Siswadi, Direk-
TEKS Bastaman foto Dahlan RP
J
ika ada bankir yang dilanda sulit tidur, mungkin salah satunya adalah Roy Arman Arfandy. Direktur Utama Bank Permata itu boleh dibilang sedang pusing tujuh keliling, menyusul buruknya penampilan bank yang dipimpinnya. Yang lebih mengkhawatirkan, rencana penerbitan saham baru di semester I kini terancam gagal total. Roy dan Bank Permata memang sedang kurang beruntung. Di saat persiapan right issue senilai Rp 5,5 triliun hampir rampung, penampilan bank terbesar ke delapan ini justru memburuk. Setelah sempat menoreh laba bersih Rp 567,49 miliar di kuartal I 2015, bisnis Permata terkapar akibat naiknya kredit macet. Sampai triwulan I – 2016, bank ini membukukan kerugian Rp 376,25 miliar. Dana pihak ketiga juga menurun dibandingkan triwulan I tahun lalu. Penurunan DPK ini diikuti oleh merosotnya alokasi kredit yang diberikan. Sampai Maret lalu, kredit yang disalurkan bank Permata berkurang 6% menjadi Rp 132 triliun. Akibatnya, pendapatan bunga bersih hanya naik 3% menjadi Rp 1,55 triliun. Sementara pendapatan operasional perusahaan mencatat kenaikan 44,5% menjadi Rp 1,09 triliun. Namun peningkatan pendapatan bunga bersih dan pendapatan operasional tadi tak cukup menurutp biaya operasional yang mengalami peningkatan 165%. Jelas, ini sangat memberatkan. Apalagi, persoalan yang dihadapi bank milik konsorsium Astra International dan Standard Chartered Bank ini juga tidak sederhana. Bank Permata kini sedang dihadapkan dengan ancaman kenaikan kredit macet.
38
Aktivitas di pertambangan batu bara: Untuk sementara dijauhi perbankan.
reviewweekly 37 Tahun V | 16-22 Mei 2016
keuangan Bank Permata tur Wholesale Banking Bank Permata, kredit yang dikucurkan kepada perusahaan terafiliasi tidak ada yang macet. “Kredit ke PT Agro Lestari dan PT United Tractor sangat kecil,” ujar Anita. Yang juga melegakan, Permata ditopang permodalan yang kuat, sehingga kerugian akibat kredit macet tidak sampai membuat para pegang saham belingsatan. Tapi, memang, kenaikan NPL telah membuat rasio kecukupan modal (CAR) permata turun. Itu sebabnya, menurut Anita, di triwulan II ini manajemen fokus pada penanganan kredit bermasalah. Di samping melakukan restrukturisasi kredit, manajemen juga aktif memonitor akun-akun bermasalah atau berpotensi macet. “Termasuk menyediakan pencadangan kredit macet yang memadai,” ujar Anita. Sementara untuk menggenjot laba perusahaan, manajemen akan lebih mengembangkan sektor ritel dan transaction banking. Namun Anita menegaskan, dengan adanya kebijakan itu bukan berarti Bank Permata akan menjauhi sektor korporasi. Hanya saja, karena NPL korporasi berkontribusi 74,39% terhadap total NPL, maka kucuran kredit ke sektor ini dilakukan dengan tingkat kehati-hatian yang tinggi. Sementara untuk memantap bisnisnya, permata tetap akan melepas saham baru. Dari hasil right issue
reviewweekly 37 Tahun V | 16-22 Mei 2016
tersebut Permata akan mendapatkan suntikan dana segar Rp 5,5 triliun. Sehingga, kelak, modal Permata akan naik menjadi Rp 23 – 24 triliun dengan capital adequacy (CAR) 17% - 18%. Naik dari posisi saat ini, yakni sekitar 15%. Anita tetap percaya bahwa nestapa yang kini dialami Permata akan berakhir. Itu sebuah optimisme gang mungkin tidak berlebihan. Soalnya, jika melihat sejumlah indikator kepercayaan masyarakat dan investor terhadap ini sebenar masih cukup besar. Paling tidak, hal itu bisa dilihat dari harga saham bank Permata yang tercatat di Bursa Efek Indonesia. Sejak awal tahun hingga 25 Apil lalu, harga saham emiten berkode BNLI mencatat kenaikan 23,27%. Melihat fakta-fakta tersebut, peluang Permata untuk ke luar dari himpitan NPL memang masih terbuka lebar. Namun, harus diakui, jalan yang bakal dihadapi Roy dan seluruh pasukannya sangatlah berliku. Apalagi jika kondisi perekonomian masih tetap lesu seperti sekarang ini. n
Sampai triwulan I, nonperforming loan (NPL) di Permata telah mencapai 3,48% (gross) atau sekitar Rp 4,6 triliun.
39
keuangan valas
Katanya, Yellen Tidak Partisan Kenaikan suku bunga The Fed diperkirakan baru akan terjadi setelah pemilu Amerika, November depan. Sebab, Yellen tidak mau dibilang partisan. TEKS bastaman foto Riset
A
da berita baik dari Washington, Amerika, Kamis pekan lalu. Kabar itu menyebutkan bahwa sepertiga dari 90 ekonom yang disurvei oleh Reuters memprediksi Fed rate akan naik Juni depan. Sementara itu dua sepertiga ekonom lainnya yakin, kebijakan The Fed untuk menaikan tingkat suku bunga baru akan dilakukan setelah September. Lo, kenapa? Sebagian besar ekonom berpendapat, itu karena Janet Yellen, Ketua Dewan Gubernur The Fed, tidak mau disebut partisan. Makanya, para ekonomo amat yakin The Fed tidak akan mengambil kebijakan yang signifikan sampai pemilihan presiden Amerika digelar pada bulan November. “Lagi pula, saat ini data inflasi belum cukup kuat,” ujar Sam Bullard, ekonom dari Wells Fargo. Nah, itu cerita tentang survey yang dilakukan Reuters. Sementara itu berita dari dalam negeri yang cukup menarik perhatian pelaku pasar uang adalah pertemuan antara Menko Perekonomian dengan petinggi Standard & Poor`s (SP). Tapi untuk yang satu ini, pelaku pasar masih sulit melakukan analisis. Sebab, SP baru akan mengumumkan hasil pertemuan tadi pada akhir bulan ini atau dua pekan lagi. Memang, SP merupakan satu-satunya lembaga rating internasional yang belum memberikan invesment grade kepada Indonesia. Namun, karena petinggi SP juga bertemu dengan Presiden Jokowi, pelaku pasar yakin SP bakal mengikuti langkah Fitch dan Moody`s yang sudah lebih dulu menetapkan Indonesia sebagai invesment grade. Hal itu juga, mungkin, yang membuat pelaku pasar cenderung anteng-anteng saja kendati ekonomi Indonesia di triwulan I hanya tumbuh 4,92% atau di bawah target. Jadi, seperti dikatakan Rully Arya Wisnubroto, pasar cenderung tidak memberikan reaksi
40
yang berlebihan. “Hampir tak ada gejolak yang berarti di pasar valas,” ujarnya. Benar, sampai saat ini rupiah masih cukup tegar dalam menghadapi dolar. Kamis pekan lalu, mata uang RI itu berada di level Rp 13.295 per dolar atau hanya melemah 0,48% dibanding pekan sebelumnya. Itu, menurut Rully, karena investor kecewa terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. “Namun pelemahan rupiah juga sejalan dengan pemelamahan mata uang emerging market terhadap dolar,” ujarnya. Untuk pekan ini, Rully memperkirakan rupiah akan sedikit menguat. Kendati, sesekali akan diselingi oleh pelemahan kecil-kecilan. Itu terjadi lantaranan The Fed diyakini belum akan mengerek tingkat suku bunga dalam waktu dekat. Jika dilihat dari ekonomi Amerika yang belum stabil, menurut David Samual, Ekonom Bank BCA, memang tak ada alasan bagi dolar
reviewweekly 37 Tahun V | 16-22 Mei 2016
keuangan valas
untuk terus menguat. Di tambah lagi, harga minyak dunia kini sedang menuju posisi menguat. Kenaikan harga si emas hitam ini diperkirakan akan memberikan dampak langsung terhadap harga komoditas, yang memang menjadi produk ekspor unggulan Indonesia. Ini berarti akan menambah cadangan devisa yang April lalu berjumlah US$ 107,7 miliar.
Mulai bikin cemas David memperkirakan, pekan ini rupiah akan beregerak di kisaran Rp 13.250 – Rp 13.350 per dolar. Sementara tebakan Rully, rupiah akan bereda di kisaran Rp 13.280 – Rp 13.350. Namun, menurut Rully, peluang rupiah untuk menguat sebenarnya cukup besar pekan ini. “Terutama jika S&P meningkatkan peringkat utang Indonesia,” ujarnya.
reviewweekly 37 Tahun V | 16-22 Mei 2016
Peluang rupiah untuk perkasa memang semakin besar. Soalnya, komitmen pinjaman proyek dari Islamic Development Bank (IDB) sebesar US$ 5 miliar, sebagian akan segera cair. Menurut Ayu Sukorini, Direktur Pinjaman dan Hibah dari Direktorat Pengelolaan Pembiayaan dan Resiko Kementerian Keuangan, pinjaman IDB yang akan segera cair berjumlah US$ 450 juta – US$ 500 juta. Betul, dampak positif dari pinjaman IDB belum akan terasa dalam waktu dekat. Kendati begitu, dukungan dari kreditor seperti IDB bisa membawa pengaruh positif bagi lembaga pemeringkat utang dunia. Sebab, dukungan dari IDB ini membuat pemerintah mampu mempertahankan pembayaran utang luar negeri yang akan jatuh tempo tahun ini. Valas juga diperkirakan bakal mengalir dari penerbitan surat berharga negara (SBN) berdenominasi yen Jepang (samurai bond). Pasokan valas dari IDB dan samurai bond, menurut Lana Soelistianingsih, ekonom Samuel Asset Management, dapat menyokong cadangan devisa dan menjaga kurs rupiah. “Terutama dalam menghadapi musim repatriasi aset yang bakal belangsung Juni depan,” ujarnya. Sama halnya dengan Lana, Rully juga optimistis dalam menatap masa depan rupiah. Ia percaya, beberapa pekan ke depan rupiah masih akan stabil menguat. Penguatan ini, menurut Rully, lebih disebabkan membanjirnya dana asing yang yang masuk melalui pembelian SBN. “Aksi borong SBN masih akan berlanjut. Apalagi Australia berencana menerapkan kebijakan suku bunga negatif,” ujarnya. Data terakhir menunjukan, hingga April lalu, nilai surat utang yang dimiliki investor asing sudah mencapai Rp 624,95 triliun. Kalau dibandingkan dengan posisis di awal tahun, berarti dalam empat bulan mengalami kenaikan Rp 66,43 triliun. Imbal hasil (yield) yang diberikan SBN memang tergolong tinggi dibandingkan dengan negara lainnya. Namun, kencangnya masuknya dana asing itu juga telah mendatangkan kekhawatiran tersendiri. Sebab, jika beban utang itu semakin besar, maka bukan tidak mungkin dana bagi pembangunan akan terpakai untuk membayar cicilan utang. “Namun sampai saat ini pemerintah belum memutuskan untuk merevisi target penerbitan SBN,” ujar Darmin Nasution, Menko Perekonomian. Ah, mudah-mudahan saja asing masih betah tinggal di sini. Sebab, jika asing angkat kaki, rupiah bisa kembali jeblok. n
Aksi borong SBN masih akan berlanjut. Apalagi Australia berencana menerapkan kebijakan suku bunga negatif. 41
Pasar Modal IHSG
Menunggu Gelar Bar Indeks harga saham gabungan diperkirakan akan bergerak mixed dengan penguatan terbatas. Tetaplah waspada.
B
TEKS Nikita Jagad foto riset
anyak faktor yang tak terduga yang muncul di pekan lalu, sehingga indeks harga saham gabungan terkoreksi kembali. Pada penutupan bursa di hari Jumat (13/5) kemarin, indeks ditutup di level 4.761,71. Ini berarti dalam sepekan IHSG telah tergerus 60.90 poin atau 1,26%. Berat memang. Ini merupakan koreksi lanjutan, yang terjadi selama tiga pekan berturut-turut sejak akhir April 2016. Sembilan sektor yang tercatat di Bursa Efek Indonesia seluruhnya melemah dengan pelemahan terbesar dialami sektor industri dasar dan kimia 3,93%. Melemahnya Indeks harga saham gabungan (IHSG) disebabkan terpengaruh oleh gencarnya investor asing dalam melepas portofolio mereka di lantai bursa. Sepanjang pekan ini, meski memborong saham Rp 12,51 triliun, investor asing terus melego portofolio di pasar modal dengan mencatatkan net sell Rp 429,04 miliar. Bahkan, menutup akhir pekan, investor asing kembali menambah aksi net sell senilai Rp 341,21 miliar. Ini disebabkan faktor data perdagangan di China yang memburuk. Impor Tiongkok menurun hingga 10,9%. Sehingga memicu kekhawatiran terhadap aktivitas ekspor Indonesia. Catatan net sell sepanjang pekan lalu membuat perolehan net buy investor asing di lantai bursa sejak awal tahun kian menipis menjadi Rp 2,45 triliun. Padahal, total transaksi investor asing sepanjang tahun berjalan mencapai lebih dari Rp 230 triliun. Lantas bagaimana kemungkinan yang akan terjadi di minggu ini? Sebagian analis menduga, indeks harga saham gabungan pada Senin akan bergerak mixed menguji support dengan kisaran pergerakan 4.738-4.810. Menurut mereka, sentimen-sentimen yang cukup mengkhawatirkan dari dalam negeri antara lain aktivitas ekspor dan impor Indonesia. Diperkirakan terjadi peningkatan pada impor dan penurunan pada ekspor yang dapat memicu defisitnya neraca perdagangan. Itu sebabnya indeks harga saham gabungan (IHSG) masih cenderung bearish jangka pendek.
42
Sementara analis lainnya memperkirakan,indeks berpotensi melemah terbatas dengan potensi pelemahan bursa global. Namun diharapkan datang optimisme ekonomi yang memberikan penguatan bursa. IHSG diperkirakan akan bergerak dalam kisaran support 4725-4693, dan kisaran resistance 4793-4826.
Menunggu status baru Itu akan terjadi karena derasnya aksi jual membuat IHSG kembali menguji support. Jika support 4.738 ditembus, maka pelemahan lanjutan akan terjadi dengan target koreksi selanjutnya di sekitar 4.7004.650. Jadi, jangan heran kalau perdagangan awal pekan relatif sepi dan aksi jual asing cenderung mendominasi. “Fenomena sell on May juga sedang bekerja,� ujar seorang pengamat pasar modal. Faktor lain yangmasih berpengaruh pada perdagangan saham adalah laporan Badan Pusat Statistik yangmencatat pertumbuhan ekonomi di kuartal I – 2016 yang hanya 4,92%. Jika dibandingkan dengan
reviewweekly 37 Tahun V | 16-22 Mei 2016
PASAR MODAL IHSG
ru Dari S&P
pertumbuhan kuartal I tahun sebelumnya, berarti melemah 0,12%. Namun, ada juga sentimen positif yang sedang dinantikan oleh para pelaku pasar, yakni peluang Indonesia untuk meraih peningkatan peringkat dari Standard & Poor's (S&P) masih terbuka lebar. Perbaikan belanja pemerintah dan perbaikan birokrasi menjadi dasar utama lembaga pemeringkat internasional tersebut untuk meningkatkan peringkat Indonesia menjadi layak investasi (investment grade). Para analis meyakini peringkat Indonesia akan naik dan positif menjadi layak investasi. Alasannya realisasi dari rencana untuk meningkatkan alokasi belanja pemerintah terhadap sektor produktif berjalan sesuai target. Selain itu, perbaikan birokrasi juga memengaruhi minat investasi asing di Indonesia. Pada 2015 merupakan pertama kalinya anggaran belanja modal pemerintah lebih tinggi dibandingkan anggaran subsidi. Dan tren ini berlanjut dalam APBN 2016.
reviewweekly 37 Tahun V | 16-22 Mei 2016
Beberapa fund management dalam peraturan mereka punya kriteria investasi. Salah satunya, harus negara yang berstatus ‘investment grade’. Pemerintah telah menghapus subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk premium dan khusus untuk solar subsidi di patok hanya Rp 1.000 per liter. Selain itu, secara bertahap, subsidi listrik pun dikurangi. Yang tak kalah pentingnya, pemerintah juga telah mengeluarkan berbagai paket ekonomi (ada 12 paket) sejak pertengahan tahun lalu. Tujuan dari adanya paket kebijakan tersebut adalah untuk memperbaiki iklim usaha, melalui pemangkasan jumlah izin, memangkas jumlah hari dalam proses perizinan, dan memberikan fasilitas atau insentif untuk investasi. Jadi, pantaslah kalau peringkat Indonesia dinaikkan. Status ini otomatis akan mengerek persepsi positif Indonesia di mata investor asing. Harapan yang sama (naik peringkat) juga dikemukakan Tito Sulistio, Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI). Pasalnya, hal tersebut akan mendorong perkembangan pasar modal Indonesia. Selama ini, masuknya dana asing ke Indonesia selalu terhalang lantaran investor memperhitungkan kelayakan investasi di Indonesia. “Beberapa fund management dalam peraturan mereka punya kriteria investasi. Salah satunya, harus negara yang berstatus ‘investment grade’,” kata Tito. Dia mengatakan, jika S&P menaikkan peringkat Indonesia, maka banyak investor yang bakal masuk ke pasar modal. Tito sendiri mengaku optimistis S&P akan menaikkan peringkat Indonesia. Nah, jadi kita tinggal menunggu kabar baik itu. n
IHSG
43
Pasar Modal Saham BBNI
Sikapi BBNI dengan Waspada Di usia ke-70, kinerja BBNI semakin tertatih-tatih. Kapan sahamnya kembali menguat? TEKS Nikita Jagat foto Dahlan RP
D
i antara bank-bank pemerintah, tampaknya saham BNI tergolong yang paling susah naik. Jangan disandingkan dengan bank kelas kakap, dibanding dengan BTN saja— yang termasuk bank paling kontet yang dimiliki pemerintah—masih kalah jauh. Harga BBTN, kalau dihitung sejak awal tahun, sudah naik 40%. Tapi tidak demikian dengan BBNI. Pada periode yang sama, efek ini malah menukik 8% dari Rp 4.990 (1/1) menjadi Rp 4.590 (12/5). Sahamnya, selama empat bulan terakhir, terus bolak-balik di 4.500 sampai 5.400, tak pernah melampui rentang tersebut. Dan, tampaknya sangat sulit untuk mencapai kembali angka tertinggi yang pernah dicapainya dalam setahun terahir, yakni di level Rp 7.100. Ada apa rupanya? Jawabnya mudah saja, itu karena bank yang sedang merayakan uang tahunnya ke-70 ini, selalu menampilkan kinerja yang tidak memuaskan (kalau tidak mau dibilang jelek). Laba bersihnya, hanya naik ‘basa-basi’, sementara non performing loan (NPL) yang mesti ditanggung selalu berada di level tinggi. Pada kuartal I-2016 misalnya, BNI hanya berhasil membukukan peningkatan laba bersih sebesar 5,5% menjadi Rp 2,97 triliun. Pendapatan bunga bersihnya pun meningkat 13,3% ditopang oleh kenaikan kredit outstanding sebesar 21,2%. Sejalan dengan berjalannya proyek infrastruktur pemerintah, pengucuran kredit terkait infrastruktur menguat sekitar 47% menjadi Rp 71,5 triliun. Kredit jenis ini, kata Andy Ferdinand, analis dari Samuel Sekuritas, memiliki sejumlah nilai positif, antara lain kualitas asetnya relatif baik dan volume kreditnya memiliki potensi besar karena berhubungan dengan proyek pemerintah. Suku bunga kreditnya pun relatif kecil, di bawah 10%. Ini sesuai dengan keinginan pemerintah agar suku bunga kredit hanya single digit.
44
Hanya saja kualitas kreditnya sedikit memburuk. NPL BBNI tercatat sedikit naik ke 2,8% per kuartal I-2016. Dibanding pencapaian pada kuartal yag sama tahun lalu naik cukup besar 0,7%. Namuan Andy, dalam risetnya, meyakini kinerja BNI akan membaik dengan segera. Itu karena restrukturisasi kredit yang dilakukan. Per kuartal I 2016, ada Rp 22,4 triliun kredit yang direstruktur dan berhasil masuk ke kategori lancar. Termasuk dalam kredit yang sedang direstruktur adalah kredit dari PT Trikomsel Oke Tbk (TRIO) sekitar Rp 1,3 triliun yang diperkirakan selesai dalam 1-2 bulan mendatang.
MASIH ADA POTENSI Pencapaian-pencapaian tersebut relatif inline dengan pertumbuhan kredit yang solid, terutama kredit terkait proyek infrastruktur. Itu sebabnya,“Kami mengubah rekomendasi kami dari buy menjadi hold untuk BBNI,” kata Andy dalam risetnya. Ia memasang dengan target harga Rp 5.500 (1,2x PBV 2016F) seiring dorongan pemerintah terhadap
reviewweekly 37 Tahun V | 16-22 Mei 2016
Pasar Modal Saham BBNI
bank-bank besar, termasuk BBNI untuk menurunkan NIM dan suku bunga kredit. Intervensi ini juga berarti risiko regulasi di industri ini meningkat. Andy melihat ke depannya NIM akan cenderung menurun dan memengaruhi profitabilitas, setelah Otoritas Jasa Keuangan serius mendorong bank—terutama bank-bank besar—untuk menurunkan suku bunga kredit. Hal ini juga berarti risiko regulasi di industri perbankan meningkat. Sehubungan dengan hal itu, diperkirakan akan terjadi tren penurunan NIM dan perlambatan ekspansi di kalangan bank-bank besar. Sebab, mau tidak mau penurunan suku bunga kredit bisa berdampak negatif pada profitabilitas dalam jangka pendek. Namun, dalam jangka panjang, suku bunga yang lebih kecil dapat diimbangi oleh volume kredit yang lebih besar. Tapi untuk sementara, Andy menurunkan rekomendasinya menjadi hold. Setelah melihat faktor kinerja kuartal I- 2016, dampak dari revaluasi aset pada akhir tahun lalu, situasi terkini, dan rencana manajemen terutama dalam menurunkan suku bunga kredit, “Kami merevisi ke bawah forecast kami,� kata-
reviewweekly 37 Tahun V | 16-22 Mei 2016
nya. Target price pun diturunkan dari 5.900 menjadi 5.500 (1,2x PBV 2016F). Target harga ini, semula dipasang di atas lantaran melihat BNI berhasil membukukan laba bersih nonkonsolidasi selama 11 bulan pertama 2015 sebesar Rp 7,6 triliun. Diduga pada akhir 2016 bank ini akan mencatatkan lompatan laba pada Desember 2015. Tapi apa yang terjadi? Setelah tutup tahun laba BNI malah turunRp 10,7 triliun (tahun 2014) menjadi Rp 9,06 triliun (tahun 2015). Analis masih berharap, di kuartal-kuartal berikutnya BNI bisa menampilkan kinerja keuangan yang kinclong. Diperkirakan, kalau itu tercapai, laba bersih bank ini akan mencapai Rp 11,17 triliun. Untuk sahamnya, karena sudah mengalami penurunan yang cukup signifikan, sebagian analis merekomendasikan beli dengan target harga Rp 5.180. Ini karena mereka menilai BBNI sebagai saham yang sedang bearish namun berpotensi naik. Namun, berhati-hatilah jika efek ini menyentuh Rp 4.535. Rekomendasinya segera jual, karena ada kemungkinan terus menurun. n
45
Pasar Modal Saham taksi
Ini Dia Mainan Spekulan Saham taksi makin menipis karena laporan keuangannya yang jeblok. Tapi tetap laris manis. TEKS Nikita Jagad foto Dahlan RP
S
etelah aksi demo pengemudi taksi, 22 Maret lalu, kini suasana sudah relatif kondusif. Bahkan diikuti dengan pengumuman rencana kerja sama antara PT Blue Bird Tbk (Blue Bird) dan Go-Jek. Pihak Blue Bird, melalui Head of Public Relation Blue Bird Teguh Wijayanto menjelaskan bahwa kerja sama tersebut antara lain termasuk soal pemesanan taksi Blue Bird melalui aplikasi milik Go-Jek. Konsumen dihadapkan pada dua pilihan, mau naik Go-Jek atau naik taksi Blue Bird. Ini memang bukan hal baru. Sebab sebelumnya, PT Express Transindo Utama juga telah melakukannya dengan Grab Taxi. Yang menarik adalah rilis kinerja keuangan dua perusahaan taksi ini, karena keduanya melaporkan penurunan performance yang sangat buruk. Emiten transportasi dan taksi PT Blue Bird Tbk melaporkan, pada kuartal I – 2016, mengalami penurunan laba bersih sebesar 38,06% menjadi Rp 138,26 miliar atau Rp 55 per saham dibandingkan Rp 223,23 miliar atau Rp 89 per saham pada periode yang sama tahun lalu. Yang lebih parah lagi adalah yang dicatatkan PT Express Transindo Utama Tbk (TAXI). Pada kuartal I – 2016 emiten ini merugi sebesar Rp 9,84 miliar atau Rp 4,58 per saham. Bandingkan dengan periode yang sama tahun 2015 yang masih mencetak Laba bersih Rp 20,32 miliar atau Rp 9,47 per saham. Penurunan kinerja BIRD disumbangkan oleh pendapatan pokok yang mengalami penurunan dari Rp 1,28 triliun menjadi Rp 1,27 triliun. Yang diperoleh dari pemasukan taksi sebesar Rp 1,09 triiun dan non taksi Rp 187 miliar. Sementara beban pokok BIRD meningkat dari Rp 880 miliar menjadi Rp 920 miliar. Beban usaha dan beban keuangannya pun sami mawon, ikut naik. Akan halnya TAXI, selain pendapatan pokoknya mengalami penurunan, beban usahanya pun membengkak. Maka jadilah emiten ini merugi. Itu sebabnya, pergerakan harga sahamnya pun terus menurun. Saham Blue Bird yang di awal tahun diperdagangkan di Rp 7.100, kini tinggal Rp 4.400 atau turun 38% dalam waktu tiga setengah bulan. Begitupun saham Express Transido menukik tajam. Dalam setahun terakhir ini pernah mencapai
46
harga tertingginya yakni di Rp 1.100. Dan sekarang hanya diperdagangkan di level Rp 181.
CARI GAIN JANGKA PENDEK Melihat pergerakan yang cenderung menurun, sebagian besar analis menyarankan untuk menjauhi kedua saham ini. “Hindari efek ini. Masih banyak saham lain yang menarik,” saran seorang analis. Apalagi, setelah bermain di harga bawah, saham ini menjadi rawan profit taking. Bisnis transportasi kedua emiten itu relatif kurang positif ke depannya menyusul munculnya bisnis angkutan transportasi berbasis online. Situasi itu da-
reviewweekly 37 Tahun V | 16-22 Mei 2016
Pasar Modal Saham taksi pat memberikan risiko bagi investor. Nah, memang, saham-saham taksi sekarang hanya dimainkan oleh para spekulan. Di saat harga TAXI seperti sekarang misalnya, para investor jangka pendek ini langsung melakukan pembelian. Dengan harapan harganya akan menembus Rp 200. Dan memang para analis memberikan rentang harga untuk saham ini di Rp 235 – Rp 250. Begitu juga BIRD, yang saat ini menclok di level Rp 4.400. Bahkan ada analis yang memproyeksikan harganya akan bermain di range Rp 6.315 – Rp 6.450. Itu sebabnya, perdagangan saham-saham taksi (terutama TAXI) selalu ramai dengan jual-beli. Padahal sekarang, setelah laporan keuangannya diketahui jeblok, saham-saham ini hanya digerakan oleh kabar yang beredar. Seperti Blue Bird yang bekerja sama dengan Go Jek. “Itu tidak berpengaruh pada kinerja perusahaan,” kata seorang analis. Juga rencana akuisisi saham TAXI dari Grup
reviewweekly 37 Tahun V | 16-22 Mei 2016
Rajawali oleh PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG). Telah dijadikan tunggangan oleh spekulan untuk mengerek harga sahamnya. Pada saat penjajakan oleh Saratoga, TAXI sempat menguat. Tapi setelah Sandiaga Uno, bos Saratoga, menyatakan tak jadi membeli, harga pun kembali melemah. Kini yang menjadi pemicu pergerakan adalah penurunan tarif taksi oleh Organisasi Angkutan Darat (Organda). Seperti diketahui, setelah penurunan harga BBM, tarif buka pintu akan turun sebesar Rp 1.000 menjadi Rp 6.500, sementara tarif per kilometer turun dari Rp 500 menjadi Rp 3.500. Akankah penurunan tarif ini menggerus pendapatan emiten taksi? Bisa jadi. Tapi bisa juga penurunan tarif taksi meningkatkan volume angkutan karena dianggap dapat bersaing dengan jasa transportasi berbasis aplikasi, seperti Uber dan Grab Car. Wallahu a’lam. n
47
Pasar Modal Saham GGRM
GGRM, yang Tak Goyang Diterjang Badai Kendati dihadang banyak kendala, bisnis rokok tetap jaya. Untungnya terus menanjak. Dan, harga sahamnya selalu merangkak naik.
K
TEKS Nikita Jagad foto Riset
edigjayaan rokok kretek, terbukti, sampai saat belum tergoyahkan. Bahkan asap yang mengepul tambah hari semakin tebal. Itu terjadi, terutama, pada industri rokok yang menyandang nama besar, seperti Gudang Garam. Laba pabrik yang satu ini setiap tahun terus meningkat yang diikuti oleh kenaikan harga sahamnya. Tahun lalu, harga saham Gudang Garam baru bermain di kisaran Rp 53.000. Tapi kini efek berkode GGRM itu sudah ditransaksikan di level Rp 73.000. Berarti, dalam waktu kurang dari empat bulan telah melonjak Rp 20.000 atau sekitar 38%. Ini menandakan, dalam kondisi ekonomi sesulit apapun, rokok tak pernah ditinggalkan oleh konsumennya. Juga, dihadang seperti apapun (seperti kenaikan cukai dan larangan beriklan), produk rokok tak pernah kekurangan penggemar. Menariknya, kendati sudah naik sedemikian tinggi, GGRM masih tetap direkomendasikan oleh para analis. Akhmad Nurcahyadi, analis dari Samuel Sekuritas, misalnya, pada awal bulan Mei (ketika harganya baru mencapai Rp 67.775) pernah merekomendasikan buy untuk GGRM. Target harga yang dia pasang adalah Rp 77.150. Dan terbukti, sedikit demi sedikit harga saham ini merangkak naik sehingga kini mendarat di Rp 73.000. Dang Maulida, analis dari Daewoo Securities Indonesia, juga punya pandangan yang optimistis terhadap saham Gudang Garam. Ia memperikakan, dalam waktu tak lama lagi, harga GGRM akan mencapai Rp 81.200. Akankah optimisme itu tercapai? Kita lihat saja nanti. Yang jelas, optimisme yang muncul tersebut bukan jatuh dari langit melainkan sudah berdasarkan berbagai perhitungan. Misalnya saja, hingga akhir tahun pendapatan perseroan diperkirakan mencapai Rp 77,42 triliun. Proyeksi tersebut, sekitar 10% di atas realisasi pendapatan Rp 70,37 triliun tahun pada 2015. Adapun laba GGRM diprediksi tumbuh 7,45% menjadi Rp
48
6,92 triliun pada 2016, dari Rp 6,44 triliun pada 2015. Dalam risetnya, Dang mengemukakan, kinerja GGRM pada 2015 sesuai dengan estimasinya. Laba GGRM, naik 19% menjadi Rp 6,43 triliun (Rp 3.345 per unit) pada 2015. Ini seiring peningkatan pendapatan GGRM sekitar 8%, dari Rp 65,186 triliun tahun 2014 jadi Rp 70,365 triliun pada 2015.
UNTUNGNYA AKAN NAIK TERUS Akan halnya Akhmad Nurcahyadi memperkirakan, perseroan akan kembali mencatat kinerja positif
reviewweekly 37 Tahun V | 16-22 Mei 2016
Pasar Modal Saham GGRM karena didukung oleh kekuatan ekuitas merek dan naiknya harga jual rata-rata produk rokok. Selain itu, lanjutnya, stabilitas harga tembakau dan cengkeh juga ikut menjaga marjin perseroan tahun ini. “Kami perkirakan, harga jual rata-rata produk rokok GGRM akan naik sebesar 5% pada tahun ini,� kata Akmad dalam laporan risetnya. Akhmad memprpyeksikan penjualan GGRM pada 2016 sebesar Rp 74,92 triliun, naik 6,47% dari Rp 70,36 triliun pada 2015. Adapun laba produsen rokok tersebut diperkirakan tumbuh sebesar 1,69% menjadi Rp6,54 triliun, dari Rp 6,43 triliun pada tahun 2015. Penigkatan pendapatan dan laba bersih ini akan berlanjut terus hingga tahun depan. Pada 2017 Gudang Garam diprediksi bakal mengantungi hasil penjualan sebesar Rp 79,3 triliun. Dan laba bersihnya akan meningkat menjadi Rp 6,8 triliun. Sebuah perkiraan yang masih perlu dibuktikan, memang. Tapi terlepas dari semua itu, pesatnya kenaikan harga GGRM sebenarnya terkait erat dengan isi laporan keuangan kuartal I yang baru saja dirilis. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) membuku-
reviewweekly 37 Tahun V | 16-22 Mei 2016
kan laba bersih sebesar Rp 1,69 triliun di tiga bulan pertama 2016. Sebuah prestasi yang layak mendapat acungan jempol, karena itu berarti meningkat 32,03% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 1,28 triliun. Peningkatan laba bersih tersebut disebabkan naiknya pendapatan perseroan yang menjadi Rp 17,99 triliun naik 12,57% dibandingkan kuartal pertama tahun sebelumnya yang Rp 15,98 triliun. Laba bruto naik menjadi Rp 4,26 triliun dibandingkan laba bruto di triwulan tahun sebelumnya yang Rp 3,33 triliun. Laba usaha naik jadi Rp 2,63 triliun dari laba usaha di triwulan tahun sebelumnya yang Rp 2,11 triliun. Laba sebelum pajak naik menjadi Rp 2,27 triliun dibandingkan laba sebelum pajak di triwulan tahun sebelumnya yang Rp 1,71 triliun. Total aset per Maret 2016 menjadi Rp 63,26 triliun turun dari total aset per Desember 2015 yang Rp 63,50 triliun. Itu sebabnya, tak aneh kalau target harga sahamnya terus dinaikkan oleh para analis. Kini tinggal terserah Anda, mau percaya atau tidak? n
49
inforeview
Telkom Raih Efisiensi Lebih Rp 1 Triliun
Direktur Network IT & Solution Telkom, Abdus Somad Arief (tengah), melakukan pemadaman (shutdown) STO Makassar sebagai rangkaian implementasi Green ICT di lingkungan Telkom, Rabu (11/05).
Direktur Network IT & Solution PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) Abdus Somad Arief melakukan pemadaman (shutdown) STO (Sentral Telepon Otomat) ke-84 di Makassar, Sulawesi Selatan pada Rabu, 11 Mei 2016. Kegiatan tersebut merupakan bagian dari rangkaian implementasi Green Information and Communications Technology (ICT) di lingkungan Telkom.
Telkom Pesan 5.000 Skuter Listrik Buatan ITS PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) memesan 5.000 skuter listrik atau GESITS produksi Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya. Demikian disampaikan Direktur Consumer Service Telkom Dian Rachmawan saat melakukan pertemuan dengan Rektor ITS Prof. Ir. Joni Hermana MSc ES, PhD di Ruang Rektor ITS beberapa waktu lalu. Dian Rachmawan mengatakan, Telkom memiliki teknisi IndiHome yang sangat banyak dan para teknisi tersebut memerlukan kendaraan dengan spesifikasi seperti GESITS. Skuter listrik yang dipesannya ini nanti akan dimodifikasi sehingga memungkinkan teknisi IndiHome membawa peralatan kerja di bagasi motornya. Dian berharap skuter listrik ini bisa lebih meningkatkan produktivitas tim teknisi IndiHome sehingga delivery layanan kepada pelanggan pun menjadi lebih baik. “Dengan skuter listrik, selain le-
50
FOTO Istimewa
ursa Efek Indonesia (BEI) menobatkan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) sebagai “Top Performing Listed Companies 2016” dalam ajang Investor Award 2016 yang digelar di Jakarta, Selasa (3/5). BUMN telekomunikasi tersebut berhasil meraih posisi sebagai emiten terbaik karena kinerja fundamental sepanjang 2015-2016 yang unggul dari total 524 emiten di BEI saat ini. Selain kinerja fundamental, Telkom juga dinilai memiliki likuiditas tinggi yang ditunjukkan dari harga sahamnya naik signifikan selama April 2015-Maret 2016. Pemeringkatan emiten tahun ini mengambil tema “Capturing Opportunities and Creating Values in The Digital Era”. Tema tersebut ditetapkan Tim Juri, untuk menggali pemahaman manajemen emiten atas tantangan dunia bisnis pada era digital saat ini. Sesuai tema, Dewan Juri ingin mengenali tantangan terkini, manajemen emiten diharapkan bisa menetapkan strategi antisipatif terhadap perkembangan dunia bisnis modern, sekaligus melakukan inovasi
Direktur Keuangan Telkom Harry M. Zen (kedua dari kanan) menerima trophy penghargaan “Top Performing Listed Companies 2016” yang diberikan oleh Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman D. Hadad (kedua dari kiri), didampingi Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Tito Sulistio (paling kiri) dalam ajang Investor Award 2016 yang digelar di Jakarta, Selasa (3/5).
untuk menangkap peluang pada era digital. “Kami berterima kasih atas kepercayaan stakeholder, di antaranya adalah masyarakat dan pelanggan setia Telkom. Menurut kami kepercayaan yang diberikan stakeholder selama ini adalah salah satu faktor penting yang mempengaruhi kinerja perseroan,” ujar Direktur Keuangan Telkom Harry M. Zen usai menerima trophy penghargaan yang diberikan oleh Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman D. Hadad, yang didampingi Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Tito Sulistio. n Abdus Somad Arief menjelaskan, pada tahun 2016 Telkom secara umum memiliki setidaknya 4 program untuk mensukseskan implementasi Green ICT, yaitu Shutdown STO, Rehosting, Scrap Cable dan penerapan Always-On Cloud. “Keseluruhan aktivitas implementasi Green ICT Telkom memberikan benefit efisiensi konsumsi energi dan penghematan biaya secara signifikan mencapai triliunan rupiah,” ujar Abdus Somad. Dalam melaksanakan empat Program Green ICT tersebut, Telkom secara akumulatif sukses meraih cost leadership yang signifikan di tahun 2015, yakni sebesar Rp 766 miliar. Sementara di tahun 2016, hingga bulan April saja Telkom telah meraih cost leadership sebesar Rp 319,22 miliar. “Angka itu diproyeksikan mampu mencapai Rp 1,018 triliun hingga penghujung tahun 2016 dengan asumsi seluruh program akan terlaksana tepat waktu dan seluruh target tercapai sesuai rencana,” kata Abdus Somad. n bih ramah terhadap isue lingkungan akibat pemakaian bahan bakar juga menghemat cost,” tambah Dian. Sementara itu, Rektor ITS, Prof. Joni menyampaikan terimakasih kepada Telkom karena telah memberikan kepercayan kepada ITS dengan pemesanan 5.000 GESITS. Joni memaparkan bahwa dengan adanya pemesanan dengan kuantitas besar ini dapat memperkuat posisi Indonesia dan kesejahteraan ekonomi bangsa yang mandiri. n
FOTO Istimewa
B
BEI Nobatkan Telkom Emiten Terbaik
Direktur Consumer Service Telkom, Dian Rahmawan (kanan) berfoto dengan Rektor Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya Prof. Ir. Joni Hermana MSCES, PhD (kiri) usai melakukan kesepakatan untuk pemesanan 5.000 motor skuter listrik yang akan dipergunakan sebagai alat transportasi teknisi jaringan akses IndiHome.
reviewweekly 37 Tahun V | 16-22 Mei 2016
SISIPAN
RP 25 TRILIUN PAJAK BATU BARA RAIB
ARAB SAUDI MENGEJAR BISNIS
PRABOWO MENANG
SI MANIS YANG MENGGEROGOTI DUNIA
®
1-7 JULI 2013 MAJALAH EKONOMI & BISNIS
44 » TAHUN II RP 20.000