Blunder Sang Gubernur

Page 1




MailBOX

http://www.majalahrevieweekly.com Pemimpin UMUM: Bambang Aji setiady

Kirimkan surat pembaca Anda ke alamat: Redaksi Majalah Review Weekly, Pertokoan Golden Road, Blok C27 No. 67, BSD - Tangerang Selatan 15320 Email: redaksi.majalahreviewweekly.com

Pemimpin redaksi: budi kusumah Redaktur Eksekutif: latihono sujantyo Redaktur: ratna nuraini, sri wulandari, kukuh bhimo nugroho reporter: Setyo Adhi Nugroho, Gading Putra redaktur foto: dahlan rebo pahing REDAKTUR DESAIN: erbhayu prananta Desain & layout: Azmi Ruhiat

unit usaha

Cover: erbhayu

pemimpin perusahaan: Bambang Aji setiady

Kerugian Kabut Asap

marketing: Arief Nazarudin, Celline Agatha alamat redaksi dan usaha: Pertokoan Golden Road, Blok C27 No. 67, BSD, Tangerang Selatan, BANTEN 15320 Telp: 021-538 3063

Keterpurukan mata uang rupiah terhadap dolar yang sempat berlangsung beberapa saat lamanya telah menimbulkan kerusakan cukup parah. Khususnya, pada kelangsungan hidup sejumlah perusahaan. Pelan namun pasti, informasi tentang berapa banyak perusahaan yang terpaksa gulung tikar dan berapa besar jumlah tenaga kerja yang di PHK mulai terkuak lebar. Ketika berkunjung ke Provinsi Banteng baru-baru ini, Presiden Joko Widodo menerima penjelasan langsung dari pejabat Gubernur Banten Rano Karno ihwal adanya 7.000 pekerja yang terpaksa di PHK. Itu merupakan akibat dari perusahaan tempat mereka bekerja tutup, lantaran tak kuat mengatasi risiko kenaikan mata uang dolar. Kini, setelah mata uang rupiah mulai menguat, apakah masalah buruh-buruh yang di-PHK itu serta-merta bisa diatasi? Rasanya tidak akan pernah sesederhana itu. Perusahaan yang sudah telanjur gulung tikar, tidak akan bisa langsung bangkit setelah rupiah menjadi mata uang terkuat sekalipun. Mempercepat proses masuknya investasi asing untuk mendirikan pabrik-pabrik di Indonesia merupakan solusi terbaik untuk saat ini.

Kabut asap yang melanda saudara sebangsa di Tanah Riau dan sekitarnya sungguh sangat memprihatinkan. Jarak pandang manusia saat beraktivitas seharihari hanya kurang dari lima meter jauhnya. Kondisi seperti ini secara otomatis memaksa warga menghentikan kegiatan rutinnya, terutama kebutuhan untuk mencari nafkah sehari-hari. Bagi para siswa, kegiatan belajar mengajar sudah pasti sangat terganggu. Semakin memilukan rasanya ketika mendengar kabar adanya bayi yang meninggal dunia akibat mengalami sesak napas akut lantaran selalu menghirup asap. Situasi yang terjadi benar-benar di luar batas kewajaran. Publik pun bertanya-tanya. Sejauh apa upaya pemerintah untuk mengatasi permasalahan kabut asap itu sendiri? Kita tentu belum lupa ketika Presiden RI Joko Widodo masih menjabat sebagai Gubernur DKI, dia mengupayakan hujan buatan sekadar untuk mengatasi kemarau panjang. Lantas mengapa hujan buatan yang pernah dicoba dengan pesawat TNI-AU itu tidak kembali diupayakan dalam mengatasi kabut asap di Riau dan sekitarnya? Publik juga tidak melihat adanya pengerahan pesawat-pesawat terbang yang ada baik milik TNI, Polri, maupun sipil, dikerahkan untuk mengatasi kebakaran atau pembakaran hutan yang memicu kabut asap tersebut. Kesan yang kuat tertangkap, jauh lebih banyak wacana yang disampaikan ketimbang langkah nyata untuk mengatasi kabut asap yang sudah menelan korban jiwa.

Setelah Go-jek dan Grab-bike, kini bermunculan jasa kendaraan angkutan roda dua sejenis yakni Blue-Jek dan Lady-Jek. Maraknya bisnis angkutan penumpang roda dua dengan aplikasi berbasis IT ini merupakan fenomena yang mustahil untuk dihindari. Mengapa? Karena begitu regulator memberi peluang untuk satu investor, sangat tidak mungkin untuk membatasi investor lain yang ingin masuk ke bisnis ini. Hasilnya sangat mudah ditebak. Jalan-jalan di Jakarta, kini diwarnai dengan pemotor dengan seragam yang khas mencirikan masing-masing perusahaan jasa angkutan. Situasi ini benar-benar menciptakan suatu ironi. Sepeda motor yang dulu dihujat-hujat sebagai biang keladi kemacetan. Selain juga banyak dihujat lantaran perilaku pengemudinya yang ugal-ugalan, kini tiba-tiba menjadi primadona. Dipuja-puja sebagai sarana bermobilitas yang praktis dan bebas macet. Pertanyaan yang layak dikemukakan adalah, sampai kapan kondisi bulan madu antara publik dan perusahaan jasa angkutan roda dua ini akan berbuah manis? Barangkali jawabannya adalah sampai batas jenuh jumlah sepeda motor ojek resmi tercapai. Jika jumlah pengojek terlalu banyak dan mulai menciptakan gangguan, saat itulah, hujatan kembali akan dialamatkan kepada mereka.

Benny Ciledug, Banten

Yanto Citra Indah, Cibubur

Sani Bantargebang, Bekasi

Percepat Masuknya Investor Asing

4

penerbit: PT INDOPUBLIK MANDIRI

SuratMingguini

Bulan Madu Ojek IT

reviewweekly 08 Tahun V | 12-18 Oktober 2015


Membangun Kemitraan, Memberdayakan Komunitas Para siswa terus belajar dan menyiapkan diri masuk ke dunia kerja, termasuk anak-anak kami. Karenanya, kami berupaya sekuat tenaga untuk dapat menyediakan pelatihan dan memajukan pendidikan di Indonesia. Dengan kemitraaan yang dibangun bersama Pemerintah, LSM dan masyarakat, kami telah mendirikan dua Politeknik di Riau dan Aceh. Kemitraan tersebut kami lakukan untuk mengembangkan kurikulum dan meningkatkan kemampuan para pengajar. Setiap tahun, ratusan siswa lulus dan siap menjadi tenaga terampil – membantu memberdayakan komunitas dimana mereka berada. Kemajuan pendidikan adalah kepedulian semua. Termasuk kami.

Informasi selengkapnya tersedia di www.ChevronIndonesia.com


reviewweekly 08 Tahun V | 12-18 Oktober 2015

Contents

headline LaporanUtama 9 Blunder Sang Gubernur Gubernur Bank Indonesia Agus DW Martowardojo sedang jadi sorotan karena mengkritik Presiden Jokowi terkait wacana penurunan harga BBM. Lagi-lagi negeri ini gaduh.

Bisnis

Makro

18 Ramai-ramai Garap Ojek Online Pasar bisnis ojek online sangat

30 Ah, Belum Cespleng

menggiurkan. Para pemain bermunculan. Bajaj pun ikut-ikutan.

Pemerintah mengeluarkan paket kebijakan ekonomi jilid III.

32 Agar Raksasa Bisa Kontrol Harga 33 Peluang Jokowi Perbesar kepemilikan di freeport 34 Menakar Ancaman Jepang 20 Harapan Baru Gula Indonesia 21 Serbuan Investor Asing 22 Jagoan Bisnis Internet

Sisipan 24 Bom Waktu Skandal VW

Keuangan 36 Resep Menghadapi Krisis Jika UU JPSK rampung Oktober ini, standar Basel III bisa diberlakukan bertahap mulai awal 2016. Agar tahan terhadap krisis, bank harus menyiapkan modal yang lebih besar.

38 Tonikum Buat Rupiah, UMKM, dan Petani Terjerat skandal emisi, VW melakukan berusaha untuk tegar. Namun otoritas Jerman tetap ketar-ketir karena industri otomotif merupakan tulang punggung ekonomi negeri.

Pasar Modal 42 Saatnya Menginjak Pedal Gas Pasar saham mulai bullish. Langkah China dan The Fed tidak membuat kaget lagi. Akan ada koreksi, tapi wajar.

44 Antam Digosok Terus

reviewweekly 08 Tahun V | 12-18 Oktober 2015


SISIPAN

RP 25 TRILIUN PAJAK BATU BARA RAIB

ARAB SAUDI MENGEJAR BISNIS

PRABOWO MENANG

SI MANIS YANG MENGGEROGOTI DUNIA

®

1-7 JULI 2013 MAJALAH EKONOMI & BISNIS

44 » TAHUN II RP 20.000


editorial Agus Marto

D

icaci lalu dipuji. Itulah nasib Gubernur BI, belakangan ini. Ketika rupiah melemah mendekati Rp 15 ribu per dolar AS, orang ramai-ramai menudingkan telunjuknya kepada Agus Martowardojo, sang nakhoda Bank Indonesia. Seakan tidak paham faktor-faktor yang menjadi penyebab pelemahan itu, mereka mengatakan bahwa urusan kurs rupiah adalah sepenuhnya tanggung jawab BI. Padahal, kenyataannya, tidaklah demikian. Banyak faktor yang membuat rupiah terkulai. Salah satu di antaranya adalah rencana The Federal Reserved yang akan menaikkan tingkat bunga acuan. Sehingga orang lebih senang memegang mata uang hijau daripada rupiah. Selain itu, fundamental ekonomi Indonesia yang tak sesuai dengan prediksi membuat nafsu pindah ke dolar semakin besar. Buktinya, ketika pemerintah mengumumkan bahwa pertumbuhan ekonomi di semester I-2015 hanya 4,7%, maka pasar pun bergerak melakukan koleksi dolar. Tapi kini, ketika sejumlah sentimen negatif berkurang, rupiah pun mulai berotot. The Fed yang diyakini tak akan menaikkan tingkat bunga di bulan ini membuat mata uang garuda mulai bangkit ke bawah Rp 14 ribu. Ditambah dengan peluncuran Paket Kebijakan Ekonomi III, pasar pun semakin yakin dengan kekuatan rupiah. Orangorang yang kurang

8

mengerti peran BI pun memuji Agus. Padahal, menguatnya nilai tukar rupiah bukan hanya karena BI semata. Memang ada peran bank sentral di sana, tapi hanya bagian kecil saja. Begitulah orang-orang bersikap terhadap Agus Martowardojo dengan Bank Indonesia-nya. Mereka bisa memaki, dan sebagian lagi memuji pada waktu yang bersamaan. Tanpa berpikir lebih dalam lagi. Seperti yang terjadi di saat pemerinath merancang Paket Kebijakan Ekonomi III. Agus Martowardojo mengingatkan agar Presiden Joko Widodo (Jokowi) jangan hanya mencari popularitas atas keinginannya untuk menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis premium. Kata dia, sebelum diturunkan, mesti dihitung dengan cermat. Ini penting, agar perubahan harga BBM tak hanya berlandaskan popularitas, tapi lebih akuntabel dan transparan. Spontan, berbagai pernyataan miring pun mengalir. Oleh para pembencinya, Agus dinilai telah melampaui batas dengan mengkritik presiden yang notabene merupakan bosnya. Padahal, menurut pengakuan Agus, tak ada maksud untuk mengkritik. Namun justru sebaliknya ia ingin mengapresiasi pihak pemerintah. Agus mengatakan koordinasi Bank Indonesia dengan pemerintah, khususnya otoritas fiskal dalam beberapa bulan ini telah berjalan dengan baik dan sinergis. Oleh karena itu, ia menilai ucapannya telah disalahartikan. Kini di saat nilai rupiah membaik, Agus pun mendapat pujian. Tapi ingat, membaik tak akan selamanya. Ada waktunya melemah kembali. Apalagi, menjelang akhir tahun, biasanya investor beramai-ramai menukarkan rupiahnya ke dolar untuk pulang kampung. n bk

reviewweekly 08 Tahun V | 12-18 Oktober 2015


Gubernur Bank Indonesia Agus DW Martowardojo sedang jadi sorotan karena mengkritik Presiden Jokowi terkait wacana penurunan harga BBM. Lagi-lagi negeri ini gaduh. TEKS Latihono Sujantyo dan Kukuh Bhimo Nugroho Foto Dahlan Rp, DOK. REVIEW, Riset

reviewweekly 08 Tahun V | 12-18 Oktober 2015

9


S

osok Gubernur Bank Indonesia Agus Dermawan Wintarto Martowardojo kembali menjadi magnet yang menarik perhatian banyak orang. Hampir dua pekan lalu, namanya menjadi pusat pembicaraan, terutama di kalangan birokrat, bankir, ekonom, dan para politisi. Itu tak lain, karena ia mengkritisi pernyataan Presiden Jokowi soal penurunan harga bahan bakar minyak (BBM), terutama jenis premium dan solar. “Maksud saya jangan untuk popularitas, tetapi harus betul-betul untuk akuntabilitas dan juga mencerminkan kondisi yang sebenarnya. Jadi kalau mau di-review (harga BBM) setiap 6 bulan, kita harus lakukan dengan disiplin setiap 6 bulan di-review dan kalau perlu turun, turun. Kalau perlu naik, ya naik, tetapi yang penting konsistensi,� ujar Agus Martowardojo di kantor Bank Indonesia, Jakarta, (2/10).

Maksud saya jangan untuk popularitas, tetapi harus betulbetul untuk akuntabilitas dan juga mencerminkan kondisi yang sebenarnya. Jadi kalau mau di-review (harga BBM) setiap 6 bulan, kita harus lakukan dengan disiplin setiap 6 bulan di-review dan kalau perlu turun, turun. Kalau perlu naik, ya naik, tetapi yang penting konsistensi.

Agus DW Martowardojo

10

Wacana penurunan harga premium ini mengemuka ketika Jokowi membuka rapat terbatas soal pemangkasan izin di Istana Kepresidenan, beberapa jam sebelum Agus Marto mengkritisinya. Ketika itu, pemerintah tengah menyiapkan paket kebijakan tahap III. Nah, paket jilid III ini fokus memperbaiki kondisi ekonomi dalam jangka pendek dan menengah. Agar hasilnya bisa segera dirasakan, presiden pun menyiapkan beberapa insentif bagi masyarakat agar daya belinya meningkat. Salah satunya, menurunkan harga BBM. Oleh sebab itulah, presiden meminta Dirut Pertamina Dwi Soetjipto melakukan evaluasi terhadap harga BBM. “Coba dihitung lagi. Meskipun kemarin sudah diumumkan oleh Menteri ESDM, tapi ini negara sedang membutuhkan. Tolong dihitung lagi, apakah masih mungkin yang namanya premium itu diturunkan meskipun sedikit,� kata Jokowi.

reviewweekly 08 Tahun V | 12-18 Oktober 2015


Coba dihitung lagi. Meskipun kemarin sudah diumumkan oleh Menteri ESDM, tapi ini negara sedang membutuhkan. Tolong dihitung lagi, apakah masih mungkin yang namanya premium itu diturunkan meskipun sedikit.

Joko Widodo

Seperti diketahui, sejak akhir Maret 2015 harga BBM jenis premium dan solar tidak berubah. Harga jual premium untuk wilayah Jawa, Madura, dan Bali ditetapkan sebesar Rp 7.400 per liter. Harga premium di luar ketiga wilayah itu sebesar Rp 7.300 per liter. Harga itu sebenarnya masih di bawah harga kekinian, yaitu Rp 8.300 per liter premium dan Rp 6.750 per liter solar.

TERBITKAN PERPPU Boleh jadi, lantaran data itu dan implikasi yang bakal muncul jika harga BBM diturunkan tidak pas waktunya, Gubernur BI Agus Martowardojo menanggapinya cukup sinis pernyataan Presiden Jokowi tersebut. Namun, beberapa hari kemudian Agus membantah kalau ia mengkritik rencana penurunan harga BBM tersebut. “Secara prinsip kami mendukung wacana pemerintah untuk menyesuaikan harga BBM, sepanjang tetap mempertimbangkan konsistensi terhadap kebijakan-kebijakan sebelumnya,” kata Agus dalam pernyataan tertulisnya. Kalaupun harga BBM diturunkan, menurut Agus, pesan yang harus dilihat adalah bahwa kebijakan tersebut dilakukan dalam rangka memperkuat dan menyehatkan keuangan negara. “Bank Indonesia mendukung langkah pemerintah untuk melakukan penyesuaian harga BBM dengan perhitungan yang kredibel serta konsisten,” tambah Agus. Tapi, kecaman sudah kadung muncul di sana-sini, terutama dari beberapa anggota DPR dan kader PDI Perjuangan. Mereka menyayangkan sikap Agus seperti itu. “Itu sudah di luar batas, bahkan tidak pantas ada komentar seperti itu dari Gubernur BI. Berbicara seperti itu bukan porsi Gubernur BI, tetapi porsi politisi,” kata Muhammad Misbakhun, anggota Komisi XI DPR, “Harus ada sanksi politik kepada dia karena menyerang kebijakan presiden secara terbuka dan head to head.” Kecaman juga datang dari Charles Honoris, anggota DPR dari Fraksi PDI Perjuangan dan Menteri Dalam Negeri, yang juga kader PDI Perjuangan, Tjahjo Kumolo. “Gubernur BI sudah melakukan langkah politis. Kalau sudah demikian, ganti saja BI sebagai partai politik,” kata Tjahjo saat membuka Rapat Kerja Nasional Pencatatan Sipil di Surabaya, Selasa malam pekan lalu. Menurut Tjahjo, Gubernur BI tidak memiliki wewenang untuk menilai presiden secara politik. Seharusnya, Gubernur BI tetap melakukan tugasnya, yakni menjaga stabilitas moneter,

reviewweekly 08 Tahun V | 12-18 Oktober 2015

Langkah Ziz-zag Sang Bankir l Tahun 2006, saat menjadi Direktur Utama Bank

l

l

l

l

l

Mandiri, Agus Martowardojo mengumumkan 30 debitor yang menunggak kredit Bank Mandiri Mei 2011, kisruh dengan Komisi XI DPR saat membahas RUU Mata Uang. Yang menjadi pokok masalah keinginan Menteri Keuangan Agus Martowardojo ikut menandatangani uang Mei 2011, Agus ngotot membeli sisa saham PT Newmont Nusa Tenggara. Komisi XI DPR menolak karena menilai Agus melanggar UU tentang Perbendaharaan Negara dan UU tentang Keuangan Negara. Oktober 2011, Agus bersitegang dengan Ketua Badan Anggaran DPR Melchias Markus Mekeng saat membahas kuota bahan bakar minyak bersubsidi dalam APBN 2012. “Saya mohon pimpinan rapat diganti ke pimpinan lain,” kata Agus. Oktober 2011, Agus mengusulkan revisi Peraturan Presiden Nomor 86 Tahun 2011 tentang Pengembangan Kawasan Strategis dan Infrastruktur Selat Sunda. Usulan Agus langsung ditanggapi oleh Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa. “Tidak perlu ada perubahan peraturan,” ujarnya. Kamis, 2 Oktober 2015, Agus menyatakan rencana penurunan harga BBM jangan untuk mencari popularitas.

11


termasuk menjaga kestabilan nilai rupiah. “Tugas Gubernur BI itu adalah bagaimana agar nilai tukar rupiah tidak terus turun terhadap dolar, bukan menilai kerja presiden,” ujarnya. Pernyataan keras keluar dari DPP Projo, organisasi pendukung garis keras Jokowi-JK. Bahkan Ketua Umum DPP Projo, Budi Arie Setiadi mendesak Presiden Jokowi mengeluarkan Perppu Bank Indonesia yang mensyaratkan Gubernur BI tunduk kepada Presiden sebagai Kepala Negara. Perppu itu mengganti pasal soal Gubernur BI dipilih DPR dan menjabat selama 5 tahun. “Misalnya diganti dengan, ‘karena Gubernur BI gagal menjalankan tugas tidak bisa menjaga stabilitas nilai rupiah, maka Gubernur BI bisa diganti’. Caranya melalui Perppu ini. Pasal soal Independensi BI dihapus dan diubah lebih dulu menjadi bahwa BI harus memperhatikan aspek pembangunan ekonomi nasional yang menjadi tujuan pembangunan yang diprogramkan oleh pemerintah,” jelas Budi.

BANK INDONESIA: Mendukung langkah pemerintah.

12

GADUH Tentu saja, kritikan Agus menambah daftar kegaduhan di kalangan birokrat. Sebelumnya, kegaduhan muncul antara Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Menteri BUMN Rini Soemarno. Jauh hari sebelumnya, sudah muncul gesekan di antara beberapa menteri. Adalah Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo yang mengungkapkan bahwa ada salah satu menteri di Kabinet Kerja yang menghina Presiden Jokowi. Masyarakat pun geger. Banyak orang melirik ‘tembakan’ Tjahjo diarahkan ke Rini. Anehnya, beberapa saat setelah Tjahjo melepaskan ‘tembakannya’, beredar transkrip hasil rekaman seseorang yang isinya ‘mengecilkan’ Presiden Jokowi. Dalam waktu sekejap, transkrip hasil rekaman ini sudah berada di tangan para wartawan. Rini sendiri berulangkali membantah kalau ia menghina Presiden Jokowi. Tak berapa lama kemudian, tiba-tiba saja ekonom Faisal Basri mempersoalkan adanya beberapa menteri yang berkomunikasi buruk dengan Presiden Jokowi dan menteri koordinator. Ia memperoleh informasi ini dari orang dalam Istana. Faisal kemudian menyebut nama Menteri Perhubungan Ignasius Jonan dan Menteri Pertanian Amran Sulaiman sebagai menteri yang dimaksud. “Sengak, merasa paling pinter, paling penting. Mereka harus diganti,” katanya. Jonan tentu saja membantah pernyataan Faisal. Ia menilai, pernyataan Faisal tidak sesuai dengan domainnya sebagai pengamat ekonomi. Jonan mengaku selalu berkomunikasi dengan Menko Bidang Perekonomian (saat itu) Sofyan Djalil, baik melalui telepon maupun pesan singkat. Pernyataan Faisal itu memang agak mengherankan. Apa urusannya dia berkata seperti itu? Benarkah ada orang dalam Istana atau di kabinet yang berpesan agar Faisal mengeluarkan pernyataan tersebut? Ketidakharmonisan juga terlihat pada hubungan kerja Presiden Jokowi dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Ketidakharmonisan itu mulai terlihat saat pemilihan Komjen Budi Gunawan sebagai Kapolri. Jokowi ingin membatalkan pelantikan Budi Gunawan sebagai Kapolri karena telah ditetapkan menjadi tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Namun JK bersama Megawati dan partai KIH mendesak Jokowi agar tetap melantikan Budi Gunawan. Kalla juga dikabarkan tidak senang ketika Jokowi menerbitkan Perpres Nomor 26 Tahun 2015 tentang penambahan kewenangan Kepala Staf Kepresidenan Luhut Panjaitan kala itu. Lewat Perpres ini, Luhut ikut mengendalikan progam prioritas presiden. Untuk memastikan program berjalan sesuai visi misi presiden, Luhut bisa membentuk tim khusus dan gugus tugas lintas kementerian. Kalla yang mengaku tidak diajak bicara oleh Jokowi mengenai tugas baru untuk Luhut itu, sempat menyampaikan kritik. Dia menilai, koordinasi yang berlebihan ini berpotensi menciptakan kesimpangsiuran koordinasi pemerintahan. Begitulah, gaduh seperti ini tak ada habisnya sejak Jokowi menjadi Presiden RI ke-7. n

reviewweekly 08 Tahun V | 12-18 Oktober 2015


Tugas Berat Dirut Pertamina

I

ni tugas yang cukup berat bagi Dwi Soetjipto, Direktur Utama PT Pertamina. Ia mendapat tugas dari Presiden Jokowi untuk mengevaluasi harga BBM premium agar bisa diturunkan. Repotnya, dengan harga premium yang berlaku saat ini, Pertamina justru merugi sekitar Rp 15 triliun. Presiden Jokowi mengaku paham dan telah mendapat masukan bahwa harga premium yang sekarang berlaku, sebenarnya minus 2% dari harga keekonomian. “Tapi mungkin masih bisa diturunkan,” ujarnya. Menariknya, permintaan Presiden Jokowi ini dilontarkan hanya selang sehari, setelah Menteri ESDM Sudirman Said justru menyatakan harga premium tak akan turun hingga akhir tahun. Keputusan bahwa harga premium tetap, sebenarnya telah diambil dalam rapat pimpinan (rapim) penetapan harga BBM yang digelar di Ditjen Ketenagalistrikan, Jakarta Selatan, pada Rabu (30/9). Menurut Sudirman, pemerintah sudah mengambil kesimpulan bahwa penyesuaian harga BBM akan dilakukan setiap tiga bulan sekali. Dan perhitungannya bakal dimulai pada Oktober 2015. Artinya, harga premium sejak Oktober hingga Desember dipastikan stabil. “Siapa bilang ada penurunan BBM? Kamu ini maunya turun terus. Hari ini enggak turun, enggak naik juga,” kata Sudirman kepada wartawan, seusai rapim penetapan harga BBM. Menurut Sudirman, pemerintah sebenarnya mempunyai beberapa opsi tentang evaluasi penyesuaian harga BBM. Misalnya enam bulan sekali. Namun ternyata diangap terlalu lama. “Kita berusaha cari pola yang baik berapa bulan sekali. Kesimpulan kita, kalau enam bulan terlalu panjang, jadi kita pilih tiga bulan. Kita ingin ada stabilitas agar tak naik-turun dan tak terlalu panjang,” jelasnya. Sebenarnya tuntutan agar harga premium diturunkan telah dilontarkan para wakil rakyat. Muhammad Misbakhun, anggota Komisi XI DPR, meminta agar penurunan harga BBM dimasukkan dalam paket kebijakan ekonomi yang dikeluarkan pemerintah. “Turunnya harga minyak dunia bisa jadi momentum ini. Turunnya harga BBM sangat ditunggu oleh masyarakat dunia usaha, karena diharapkan biaya produksi akan berkurang. Harga barang di tingkat konsumen pun tetap bisa dijaga untuk menjaga daya beli masyarakat,” kata Misbakhun, pada Rabu (30/9). Hal senada disampaikan Kardaya Warnika, Ketua Komisi VII. Menurut dia, harga BBM seharusnya turun ketika harga minyak dunia juga mengalami penurunan. Saat ini, harga minyak dunia berada di kisaran US$ 47,15 per barel. “Kami meminta harga BBM itu turun. Karena apa? Pertama, karena harga minyak dunia turun,” kata Kardaya, usai diskusi bertajuk ‘Kebijakan Energi Nasional 2050: Paradigma

reviewweekly 08 Tahun V | 12-18 Oktober 2015

Dwi Soetjipto (KIRI)

Baru Dalam Pengelolaan Energi sebagai Modal Pembangunan’, di Hotel Borobudur, Jakarta, pada Kamis (17/9). Masih menurut Kardaya, asumsi harga minyak dunia dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2016 ditetapkan sekitar US$ 60 per barel. Sementara kini, harga minyak dunia berada di kisaran US$ 40 per barel hingga US$ 45 per barel. “Sekarang harga minyak di kisaran US$ 40 per barel sampai US$ 45 per barel. Jadi, turun sekitar 27%. Kita juga sadar dan tahu, itu dihitung pada asumsi kurs dolar pada waktu itu Rp 12.500 per dolar sampai Rp 13.000 per dolar,” katanya. Apalagi, tarif listrik juga telah diturunkan karena harga minyak dunia yang menurun tadi. “Sehingga harga BBM logikanya harus turun. Kita juga melihat penurunan harga tarif listrik. Harusnya harga minyak turun. Kita juga harus sejalan,” ujarnya. Tentu saja, ini bukan pekerjaan ringan bagi Dwi Soetjipto. Mudah-mudahan ia bisa menemukan solusi. n

13


Kontroversi Seorang Agus Agus dikenal sebagai tokoh yang cukup keras. Ia dinilai kaku, kurang kooperatif, dan sering berselisih dengan anggota DPR. TEKS Latihono Sujantyo Foto DOK. REVIEW

A

gus Dermawan Wintarto Martowardojo dikenal sebagai bankir bertangan dingin. Kesuksesannya menakhodai Bank Mandiri dan menekan pinjaman luar negeri, membuat majalah keuangan internasional, The Banker, menobatkan Agus sebagai menteri keuangan terbaik se-Asia Pasifik 2011. Perjalanan karirnya di sektor perbankan cukup panjang. Ayah dua anak kelahiran Amsterdam, Belanda, 24 Januari 1956, ini pernah ikut membidani kelahiran Bank Mandiri melalui merger Bank Eksim, Bank Dagang Negara, Bapindo dan Bank Bumi Daya pada Juni 1999.

Agus Martowardojo di DPR: Kaku membangun komunikasi politik.

14

reviewweekly 08 Tahun V | 12-18 Oktober 2015


Pada 31 Oktober 2002 hingga tahun 2005, Agus menjabat sebagai Direktur Utama Bank Permata. Selesai bertugas di bank tersebut, Agus diberi kepercayaan untuk memimpin Bank Mandiri selama periode 2005 sampai 2010. Tahun 2010 ia ditunjuk oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai menteri keuangan. Agus dikenal sebagai tokoh yang cukup keras. Ia dinilai kaku, kurang kooperatif, dan sering berselisih dengan anggota DPR. Soal Agus kaku membangun komunikasi politik dengan anggota DPR, bukan cerita baru. “Tapi kita maklumi, karena itu sudah karakter dan bawaan lahir. Ha-ha-ha...,” ujar Harry Azhar Aziz, saat itu Wakil Ketua Komisi XI DPR dan kini Ketua BPK. Itulah kenapa, banyak langkahnya sering dianggap kontroversial. Misalnya, soal pembelian sisa divestasi 7% saham PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) tanpa persetujuan DPR. Sebaliknya, DPR dan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menyatakan bahwa pemerintah harus mendapat persetujuan Dewan terlebih

reviewweekly 08 Tahun V | 12-18 Oktober 2015

dahulu sebelum melakukan penyertaan modal. Kisruh ini sempat dibawa ke meja Mahkamah Konstitusi (MK). Sialnya, gugatan pemerintah kalah di MK. MK beralasan, dana yang digunakan untuk membeli saham Newmont merupakan dana negara yang penggunaannya harus atas persetujuan DPR. Meski dibeli melalui Pusat Investasi Pemerintah, anggaran itu tetap harus dicantumkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Menurut Harry Azhar Aziz, kekalahan itu memperlihatkan Menkeu Agus Martowardojo tak mengerti tata negara.

JSS, Lalu Hambalang Langkah kontroversial lain dari Agus adalah soal proyek Jembatan Selat Sunda (JSS). Ia, misalnya, meminta agar Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 86 Tahun 2011 tentang Pengembangan Kawasan Strategis Infrastruktur Selat Sunda (KSISS) direvisi. Pertama, ada pemisahan antara pengembangan kawasan dengan pembangunan jembatan. Kedua, agar studi kelayakan dibiayai melalui APBN. Setelah itu, proyek JSS akan ditenderkan. Siapa pun yang memenangkan tender akan mengembalikan dana APBN yang telah dikeluarkan. Dua usulan Agus ini ditolak Menko Perekonomian (saat itu) Hatta Rajasa. Sebab, Perpres menyebutkan, KSISS adalah kawasan terpadu. Kemudian mengenai dana studi kelayakan yang diambil dari APBN, ini bertentangan dengan Perpres. Sebab Perpres mengatakan, tidak memakai dana APBN. “Jadi tidak diperlukan perubahan Perpres,” kata Hatta. Agus juga sempat menjadi sorotan publik karena dugaan keterlibatannya dalam korupsi proyek kompleks olahraga Hambalang. Rizal Mallarangeng, adik kandung Andi Mallarangeng, menuding Agus punya peran besar dalam kasus ini. Rizal mengatakan, pembangunan kompleks olahraga Hambalang adalah proyek dengan anggaran multiyears. Pencairan dana untuk proyek itu, sesuai Peraturan Menteri Keuangan Nomor 56 tahun 2010, harus ditandatangani oleh menteri terkait. Dalam proyek ini adalah Menteri PU Joko Kirmanto dan Menpora Andi Mallarangeng. “Kedua menteri tidak tanda tangan, tetapi tetap saja air bah dana Hambalang turun. Seandainya pintu air tidak dibuka oleh Menteri Keuangan, tentu tidak ada skandal Hambalang,” kata Rizal. Namun, Agus membantah terlibat dalam proyek yang dianggarkan sebesar Rp 2,5 triliun dengan menggunakan anggaran tahun jamak atau multiyears itu. Saat itu, kata Agus, dirinya baru diberikan kepercayaan oleh Presiden SBY untuk menjabat sebagai menteri keuangan, pada pertengahan tahun 2010. Sementara, proyek Hambalang sudah berjalan sejak akhir tahun 2009. Agus juga menjelaskan, sesuai UU Keuangan Negara yang tahu soal anggaran adalah pengguna anggaran, yakni Kementerian Pemuda dan Olahraga. “Di UU Keuangan Negara, pengguna anggaran yang bertanggung jawab atas perencanaan anggaran, penggunaan, sampai pertanggungjawaban dan pelaporan,” katanya. Apapun itu, memang banyak langkah kontroversial yang dilakukan Agus. Dan, kali ini ia mengkritik Presiden Jokowi yang berwacana ingin menurunkan harga BBM. n

15


Bank Indonesia: Ada wacana mengaudit kebijakan.

BI dalam Sorotan BPK menduga ada kesalahan kebijakan moneter yang membuat rupiah terus melemah dan cadangan devisa terkuras.

A

TEKS Latihono Sujantyo Foto Dok. Review, RISET

lhamdulillah, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pelan-pelan mulai menguat. Saat ini, satu dolar AS diperdagangkan di bawah Rp 14.000, tidak seperti sebelumnya yang sempat mau menyentuh Rp 15.000. Ada beberapa faktor yang membuat rupiah menguat belakangan ini. Pertama, Bank Sentral AS, The Fed kemungkinan besar tidak akan menaikkan suku bunga acuan sampai akhir tahun ini karena data ketenagakerjaan AS masih belum baik. Kedua, intervensi pasar besar-besaran yang dilakukan Bank Indonesia (BI) sepanjang bulan September. Itulah sebabnya, cadangan devisa di BI sampai terkuras cukup besar, dari US$ 105,3 miliar posisi akhir Agustus menjadi tinggal US$ 101,7 miliar per akhir September, atau tergerus sebesar US$ 3,6 miliar. Menurut Direktur Eksekutif BI Tirta Sega-

16

ra, posisi cadangan sebesar itu masih cukup untuk membiayai 7 bulan impor dan membayar utang luar negeri pemerintah. Namun anggota Komisi XI DPR dari Fraksi PDI Perjuangan Andreas Eddy menilai jumlah cadangan devisa sebesar itu sudah mendekati batas psikologis. Katanya, BI kurang mencermati kondisi neraca permintaan dan penawaran valas di pasar. “BI kehilangan momentum, kenapa intervensi tidak dilakukan ketika rupiah masih di level Rp 13.000?” tanya Andreas. “Untung rupiah menguat karena data tenaga kerja Amerika Serikat jauh dari ekspektasi pasar. Coba kalau Oktober mereka membaik, bagaimana dengan rupiah kita?” Sebagai informasi, sepanjang tahun ini cadangan devisa terus menurun. Kalau pada akhir Januari masih sebesar US$ 114,2 miliar, namun akhir September tinggal US$ 101,7 miliar. Menurut keterangan BI, turunnya jumlah cadangan devisa itu dipakai untuk membayar utang dan melakukan operasi pasar lantaran nilai tukar rupiah sudah melemah sebesar 17,39% dari awal tahun 2015. Namun ada yang gerah dengan cara BI menangani rupiah. Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Harry Azhar Aziz menduga ada kesalahan kebijakan moneter yang membuat rupiah terus melemah dan cadangan devisa terkuras. “Karena itu, BPK siap mengaudit kebijakan stabilitas nilai tukar yang dibuat BI apabila diminta oleh Komisi XI DPR,” ujar Harry. Dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1999 tentang BI diatur bahwa BPK tidak bisa melakukan audit terhadap kebi-

reviewweekly 08 Tahun V | 12-18 Oktober 2015


jakan bank sentral tanpa ada permintaan resmi dari DPR. Dalam ketentuan tersebut dijelaskan, BI merupakan lembaga yang bersifat independen sehingga kebijakannya tidak bisa diaudit. Namun, jika ada permintaan resmi dari Komisi XI DPR, maka BPK diperbolehkan untuk melakukannya. Wacana BPK mengaudit BI sebelumnya sudah disampaikan oleh Ketua DPR Setya Novanto. Setya telah meminta Komisi XI DPR untuk berembuk dengan BPK guna membahas rencana pemeriksaan khusus terhadap BI. “Kami minta Komisi XI segera mengundang BPK untuk segera melakukan audit terhadap BI mengenai audit dengan tujuan tertentu,” kata Setya beberapa

waktu lalu. Di Komisi XI DPR sendiri muncul dua blok mengenai wacana audit ini. Ada sebagian anggota Komisi XI yang setuju, tapi ada sebagian lain menolak. Alasan yang menolak khawatir audit itu akan menjatuhkan kredibilitas BI sebagai lembaga independen. Meskipun demikian, Ketua Komisi XI DPR Fadel Muhammad menyatakan jika audit harus dilakukan, karena DPR punya legitimasi untuk itu. “Jadi nanti yang akan dilihat adalah kebijakan operasi pasar valasnya. Kami cuma ingin tahu keadaan devisa dan penggunaannya, tak ada politisasi di dalam permintaan audit ini,” kata Fadel. n

Misteri Calon Tunggal dari SBY

K

etika Presiden 2004-2014 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengajukan Agus DW Martowardojo sebagai calon tunggal Gubernur Bank Indonesia (BI) pada Februari 2013 untuk menggantikan Darmin Nasution yang akan habis masa jabatannya pada 22 Mei 2013, publik sempat dibuat terusik. Ada apa tiba-tiba saja SBY mengutak-atik dua jabatan amat strategis yang selama ini telah mampu menjaga stabilitas ekonomi nasional? “Awalnya kami mengira bahwa skenario terbaik adalah tetap menjaga kedua pejabat di posisinya. Dan, tidak ada urgensi ekonomi memindahkan Menteri (Keuangan) Agus dari jabatannya,” kata Anton Gunawan, saat itu Kepala Ekonom Bank Danamon. Menurut Anton, SBY telah ‘menggoyang perahu yang sedang berlayar lancar’. Langkahnya ini, lanjut Anton, bisa berakibat ketidakpastian pada kebijakan ekonomi makro, moneter, fiskal, dan keuangan. “Ini bisa membahayakan jalannya reformasi ekonomi di Kementerian Keuangan dan BI. Ini benar-benar disayangkan,” ujarnya. Ada apa di balik keputusan SBY seperti itu? Apalagi, pengumuman nama Agus Marto sebagai calon Gubernur BI baru disampaikan SBY dua jam sebelum batas waktu penyerahan ke Komisi XI DPR, Jumat malam tanggal 22 Februari 2013. Padahal, beberapa hari sebelum batas waktu penyerahan, nama Agus sama sekali tidak ada dalam bursa pengganti Darmin. Nama-nama yang beredar adalah Halim Alamsyah (Deputi Gubernur BI), Raden Pardede (ekonom), Mahendra Siregar (Wakil Menteri Keuangan), Bambang Brodjonegoro (Plt Kepala Badan Fiskal, Kementerian Keuangan), Fuad Rahmany (Dirjen Pajak), dan Darmin Nasution. Bahkan, sejak pagi hingga petang tanggal 22 Februari itu, nama Darmin masih tetap dijagokan sebagai sosok yang paling pas menduduki kembali kursi Gubernur BI. Wartawan

reviewweekly 08 Tahun V | 12-18 Oktober 2015

SBY dan Agus Martowardojo

majalah yang berjaga bersama beberapa anggota Komisi XI DPR hingga pukul 21.00 WIB malam itu, masih memperoleh kabar kalau nama Darmin tidak bergeser. Tapi, pukul 22.00 WIB semuanya berubah. SBY ternyata menunjuk nama Agus sebagai calon tunggal Gubernur BI. Penunjukkan Agus sebagai calon tunggal Gubernur BI telah melahirkan banyak pandangan, termasuk selentingan yang menyebutkan bahwa Agus dipilih karena ada tujuan politik tertentu. Apalagi, saat itu umur kabinet hanya tinggal 1,5 tahun lagi. Menurut ekonom Sustainable Development Indonesia, Dradjad Hari Wibowo, Agus sudah lama ingin digeser dari jabatan menteri keuangan. Alasannya, sesama anggota kabinet, DPR, dan beberapa pengusaha, Agus dianggap terlalu ketat dalam hal penggunaan anggaran. n

17


Bisnis Transportasi

Ramai-ramai Gar

Ojek Online: Persaingan semakin ketat.

Pasar bisnis ojek online sangat menggiurkan. Para pemain bermunculan. Bajaj pun ikut-ikutan. TEKS Sri Wulandari foto Riset

B

isnis transportasi berbasis online semakin ramai di Tanah Air. Tengok saja di jalan raya. Tak cuma ada Go-Jek yang bersileweran di jalan raya, tetapi juga ada GrabBike, Blu-Jek, Jeger, Top-Jek dan kini hadir lagi Lady Jek. Tak tanggung-tanggung, jumlah pengojek berbasis online ini mencapai ribuan. Alhasil, persaingan yang terjadi semakin ketat. Konsumen semakin banyak mendapat pilihan beragam, demi

18

kenyamanan moda transportasi yang dinaikinya. Banyaknya moda transportasi berbasis aplikasi ini, karena dibutuhkan oleh masyarakat. Terutama di kota semacam Jakarta, yang saat ini infrastruktur jalan rayanya tengah amburadul karena ada proyek pengerjaan jalan secara serentak. Kemacetan Jakarta memang membutuhkan solusi. Untuk saat ini, keberadaan ojek online menjadi sebuah solusi yang dianggap tepat. Selain nyaman, aman, dan cepat, juga dianggap murah karena masih melakukan promosi. Jangan heran, bagi sebagian pelaku bisnis melihat ini sebagai sebuah peluang untuk merengguk keuntungan. Sementara bagi para pengojek, melihat hal ini sebagai sebuah peluang meningkatkan pendapatan dengan pola kerja yang lebih berstruktur. Bayangkan saja, pengendara ojek online disebut-sebut bisa mengantongi pendapatan Rp 4 juta hingga Rp 6 juta per bulan. Bahkan, apabila rela bekerja nonstop bisa mencapai Rp 15 juta per bulan. Tapi itu dulu, kala online tak semarak sekarang. Mau tak mau, jika ingin memenangkan persaingan,

reviewweekly 08 Tahun V | 12-18 Oktober 2015


Bisnis Transportasi

rap Ojek Online operator ojek online dituntut memberikan harga bersaing serta service yang terbaik untuk merebut hati para pelanggan. Semakin cerdas dan kritisnya konsumen, tentu akan memilah mana moda transportasi online yang menguntungkan dirinya. Maka tak salah, jika Go-Jek, misalnya menawarkan tarif promo sebesar Rp10 ribu hingga Rp15 ribu ke mana saja untuk maksimal 25 kilometer (km). Sementara GrabBike menawarkan harga yang lebih murah lagi yakni Rp 5 ribu ke mana saja untuk 25 km. Tetapi apabila lebih dari itu akan dikenakan kembali tarif tambahan. Sedangkan Blu-Jek menggunakan sistem hitungan per kilometer untuk menentukan tarif kepada penumpangnya. Blu-Jek juga menawarkan promosi supaya dapat merebut hati para pelanggan dengan menawarkan promo Free Ride selama 30 hari. Promo itu berlaku dari hari ini sampai tiga puluh hari selanjutnya, namun bagi pelanggan yang masuk dalam tiga puluh ribu pengunduh aplikasinya saja. Jeger Taksi atau ojek motor berargo agak berbeda, karena tarif yang harus dibayar oleh penumpang ditentukan oleh argo yang dipasang di sepeda motor tersebut. Kasarnya tidak jauh berbeda dengan taksi pada umumnya, hanya saja ini menggunakan sepeda motor. Lalu bagaimana dengan Lady Jek? Inilah moda transportasi berbasis online yang dikhususkan bagi wanita dengan pengendaranya juga wanita. CEO Lady Jek, Brian Mulyadi mengatakan, Lady Jek hadir untuk menaungi platform khusus wanita dilengkapi dengan kemampuan pelacakan. Sehingga penumpang tidak perlu menunggu tanpa kepastian. Ada 3 fitur yang diklaim bakal bisa menjamin keamanan pengemudi dan penumpangnya. Tiga proteksi keamanan untuk penumpang dan pengemudi Lady Jek meliputi panic button dan alarm alert pada HP android mereka. Selain itu perusahaan juga meliputi asuransi. “Panic button itu dilengkapi seperti gantungan kunci, jika ditarik dari stop kontak akan mengeluarkan suara sebesar 120 decibel untuk menarik perhatian warga sekitar,� paparnya. n

reviewweekly 08 Tahun V | 12-18 Oktober 2015

Fenomena Go-Jek

G

o-Jek adalah pionir yang menawarkan pertama kali aplikasi ojek online. Go-Jek yang muncul sekitar tahun 2011 ini menawarkan hal yang cukup menggiurkan bagi masyarakat Jabodetabek yang sudah bosan dengan kemacetan di mana-mana. Alhasil, pasar pun merespons dengan baik. Go-Jek bertindak sebagai broker dengan menggunakan jaringan teknologi untuk memudahkan hubungan antara pengendara ojek dan konsumen. Sistem keuntungan yang digunakan adalah persentase. Dari uang yang didapat, sebanyak 80% untuk pengendara dan 20% untuk perusahaan. Kehadiran Go-Jek seperti oase. Gencarnya promosi ditambahi polemik, lantaran belum termasuknya kendaraan roda dua sebagai moda transportasi umum, membuat Go-Jek tampil menjadi primadona. Dan, jejak GoJek pun diekori yang lain. Masing-masing mengusung keunggulan dan berani bersaing. Dewan Transportasi Kota Jakarta bahkan sempat mengatakan kehadiran ojek online ini membahayakan eksistensi angkutan umum konvensional di Jakarta. Bahaya dapat muncul jika tidak ada pengaturan untuk penggunaan aplikasi-aplikasi semacam itu oleh pemerintah daerah atau pemerintah pusat. Ojek online itu sebenarnya lebih tepat sebagai solusi sementara sebelum pemerintah mampu menyediakan transportasi publik yang memadai. Ketika sebuah tren cepat naik pesat, maka menukiknya juga tajam. Apakah kehadiran ojek online hanya sesaat atau akan terus hidup selamanya. Tak ada yang tahu. Yang jelas, akan banyak lagi ojek-ojek online dan akan menjadi saingan. n

Bajaj Juga Online

T

ak mau kalah dengan ojek online, kini bajaj pun dibuat aplikasi sehingga penumpang bisa memesan moda transportasi ini secara digital. Dengan adanya bajaj yang berbasis aplikasi, calon penumpang tidak perlu waswas dengan tarif yang dibebankan karena perkiraan biayanya sudah tertera saat akan memesan bajaj. Ketua Organda DKI Shafruhan Sinungan menyebut tarif bajaj di bawah tarif taksi karena dihitung per kilometer. “Sistem pentarifannya mencoba rupiah per kilometer, kalau sekitar 5 sampai 6 kilometer itu Rp 20.000-an. Yang jelas memang di bawah tarif taksi, tidak mungkin melebihinya,� kata Shafruhan. Saat ini, baru sekitar 200 unit bajaj berbasis aplikasi yang mengaspal di sejumlah jalan lingkungan di Jakarta. Organda DKI menargetkan 7.000 bajaj diintegrasikan dengan aplikasi dalam rentang waktu 1 sampai 2 tahun ke depan. Nantinya seluruh bajaj akan diremajakan menjadi bajaj online, dengan total keseluruhan bajaj di Indonesia 17 ribu unit. n

19


Bisnis Gula

Harapan Baru Gula Indonesia Untuk menekan angka impor gula, sejumlah pabrik didirikan. Rencananya ada 14 pabrik. TEKS Sri Wulandari foto Dahlan RP

T

ak lama lagi, kebutuhan gula di Indonesia yang mencapai 5,7 juta ton per tahun, bakal terpenuhi. Ini karena pabrik gula di Kecamatan Glenmore, Kabupaten Banyuwangi, yang dibangun oleh PT Industri Gula Glenmore akan segera beroperasi. Nilai investasi yang digelontorkan mencapai Rp 1,5 triliun dengan kapasitas giling 6.000 ton tebu per hari (TTH). Kapasitas tersebut dapat dikembangkan menjadi 9.000 TTH pada 2018 nanti. Direktur Utama PT Industri Gula Glenmore Ade Prasetyo menyebut, pabrik ini akan dikembangkan menjadi pabrik gula terpadu yang akan memproduksi gula putih premium. Pabrik gula ini dirancang sebagai pabrik modern dengan mengolah limbah menjadi produk sampingan yang bermanfaat, seperti menjadi daya listrik enam megawatt (MW), bioetanol, pupuk organik, dan pakan ternak. Pabrik ini yang didirikan bersama oleh PT Perkebunan Nusantara (PTPN) XII dan PTPN XI, kedua-

nya merupakan badan usaha milik negara (BUMN) digadang-gadang bisa menekan angka impor. Selama ini, pemerintah baru bisa memenuhi maksimal 2,5 juta ton per tahun dari seluruh kebutuhan gula di Tanah air. Dan, untuk menutupi kekurangannya yang hampir 50%, pemerintah mengimpor gula dari negara lain, seperti Thailand, Australia, Brasil dan negara importir lainnya. Asal tahu saja, impor gula pada 2014 mencapai 3,7 juta ton, sementara produksi mencapai 2,6 juta ton dan kebutuhan gula domestik termasuk untuk industri 5,7 juta ton. Neraca perdagangan gula 2014 mengalami defisit, yakni US$ 1,8 miliar, lebih tinggi dari 2013, yakni US$ 1,7 miliar. Di Indonesia sendiri ada 54 pabrik gula yang masih beroperasi dan sebagian besar berada di wilayah Jawa Timur. Jika telah beroperasi, maka pabrik gula Glenmore akan menjadi percontohan untuk pembangunan pabrik gula selanjutnya. Rencananya, pemerintah akan membangun lagi 10 pabrik gula lagi yang tersebar di seluruh Tanah Air. Menteri Perindustrian, Saleh Husin malah menyebutkan dibutuhkan kira-kira 14 pabrik baru yang berbasis tebu, dengan kebutuhan lahan mencapai 350.000 hektare. Namun, pembangunan 14 pabrik baru tidak dapat langsung meningkatkan produksi gula di dalam negeri. Pasalnya, pengusaha perlu melakukan uji coba hingga dua kali, sebelum berhasil memproduksi gula. Sebagai langkah awal, Saleh mendukung upaya efisiensi produksi gula nasional dengan memberi rekomendasi menutup sejumlah pabrik gula milik negara yang kurang produktif, serta melakukan ekstensifikasi atau perluasan lahan tebu. Selain itu dia juga menambahkan dana sekitar US$ 15 ribu sampai US$ 20 ribu untuk setiap kenaikan kapasitas giling satu ton tebu per hari (Ton Cane per Day/TCD) atau sekitar Rp 450 miliar untuk kapasitas giling 2.000 TCD. n

Pabrik gula: Bisa menekan angka impor.

20

reviewweekly 08 Tahun V | 12-18 Oktober 2015


Bisnis Industri Kreatif

Karya anak muda Indonesia: Semakin diperhitungkan.

Serbuan Investor Asing Banyak investor asing menggaet anak-anak muda kreatif Indonesia untuk menggarap sektor ini. Anak-anak muda Indonesia memang sudah banyak yang berkiprah di arena internasional.

I

TEKS Sri Wulandari foto Riset

ndonesia sudah menjadi gudang anak-anak muda kreatif. Tak percaya? Tengok saja, di Yogyakarta. Dalam lima tahun terakhir, industri ekonomi kreatif di sana tumbuh subur. Bahkan, saat ini sejumlah investor asing, khususnya yang tergabung dalam kelompok 20-20 Investment Association, sudah melirik. Juru bicara 20-20 Investment Association Tom Lembong menyebutkan, Yogyakarta memang menjadi perhatian tersendiri bagi para investor. Jangan heran, bila perusahaan game developer top dunia semacam Gameloft saja berani membuka kantornya di Yogyakarta. Tak tanggung-tanggung, Gameloft membenamkan modal senilai US$ 1 juta untuk membuka kantor cabang di Yogyakarta. General Director Gameloft Indonesia Andrei Lascu mengamini. Dia bilang, Gameloft memutuskan membuka kantor Gameloft di Yogyakarta, karena cukup prospektif untuk pengembangan bisnis. Di sini, para anak muda memiliki kemampuan sebagai programmer handal dan cemerlang. Karena itulah Gameloft merekrut tak kurang dari 600 pekerja di Indonesia. Sekadar catatan, Gameloft merupakan pengedar dan pengembang permainan video global. Perusahaan yang berdiri pada 1999 oleh Guillemot bersaudara ini mengklaim sebagai pemain industri entertainment mobile terbesar. Perusahaan ini membuat permainan di telepon genggam, telepon cerdas (smartphone), dan komputer tablet. Prospek industri kreatif game dan animasi memang sangat menjanjikan. Terbukti, industri kreatif

reviewweekly 08 Tahun V | 12-18 Oktober 2015

ini telah memberikan kontribusi terhadap produk domestik bruto (PDB) secara nasional sebesar 7%. Tak hanya itu, sejumlah anak muda berbakat dari Tanah Air telah banyak berkarya di luar negeri. Ambil contoh, Rini Sugianto, salah satu animator Indonesia yang sukses membesut The Adventures of Tintin karya Steven Spielberg dan animation untuk film The Avengers. Ada juga Ida Bagus Gede Yoga Narayana yang karya animasinya dipakai perfilman Amerika. Ada empat judul film animasi produksi Flamingo Rich, Kanada, yang telah menggunakan jasanya, yakni berjudul Phonix-Armistice, Animation Festival, My Little Pony, dan Gavx-Introduction Reel. Dia juga dipercaya untuk membuat efek di empat film ini. Lalu ada Andre Surya yang menjadi bagian dari tim digital perusahaan efek visual komputer tiga dimensi Industrial Light and Magic (ILM) LucasFilm cabang Singapura, yang didirikan tahun 1971 oleh George Lucas, sutradara Star Wars. Karya teranyarnya The Escape meraih Best Short Competition-Award of Merit dan Best Short Animation pada festival film di Los Angeles. Jangan heran, jika pemerintah mendirikan Badan Ekonomi Kreatif yang bertugas untuk melakukan pengelolaan industri kreatif. Badan inilah yang mengurus perencanaan dan pengembangan industri kreatif dan langsung berada di bawah presiden. Presiden Jokowi mengatakan, subsektor dari industri kreatif antara lain animasi, game, film, fesyen, serta industri kreatif berbasis budaya, tari, dan musik. Semuanya dinilai memiliki potensi dan harus dikelola dengan manajemen yang benar. n

21


Bisnis Profil

Ralph Dommermuth Hanya bemodalkan uang komisi hasil penjualan komputer, Ralph Dommermuth berhasil membangun perusahaan internet yang tersebar di berbagai negara. TEKS SRI WULANDARI foto Riset

Jagoan

Bisnis Internet 22

reviewweekly 08 Tahun V | 12-18 Oktober 2015


Bisnis Profil

D

i daratan Eropa, terutama Jerman, nama Ralph Dommermuth cukup populer. Betapa tidak, dari tangannyalah lahir United Internet AG, sebuah perusahaan jasa internet terbesar di Eropa. Menurut Forbes, nama Dommermuth tercatat sebagai orang terkaya nomor 30 di Jerman dengan taksiran kekayaan mencapai US$ 4,4 miliar atau setara dengan Rp 64,66 triliun (US$ = Rp 14.696). Dommermuth memang jeli memanfaatkan situasi ketika booming internet terjadi. Padahal ketika itu, dia cuma pedagang komputer. Dia sadar, bisnis internet adalah bisnis masa depan. Pada 1988, Dommermuth nekat mengibarkan perusahaan jasa internet. Insting bisnisnya memang jeli. Hasilnya perusahaannya cukup disegani di Eropa. Dilahirkan pada 19 November 1963, Dommermuth mengawali karier di perbankan selepas kuliah. Awalnya, dia bekerja sebagai pekerja magang di Deutsche Bank. Tak lama di sana, Dommermuth mengikuti jejak sang ayah bekerja sebagai tenaga sales komputer. Hanya lima tahun saja, Dommermuth bekerja sebagai tenaga sales komputer untuk distributor lokal. Dia memutuskan keluar. Namun Dommermuth berhasil mengumpulkan uang komisinya sebesar US$ 285.000. Uang inilah yang kemudian dia gunakan sebagai modal perusahaannya. Awalnya, dia mendirikan perusahaan 1&1 Internet AG. Perusahaan ini menawarkan jasa pembuatan situs (hosting), jasa internet dan komputasi (cloud). Di samping itu, dia juga menjual perangkat lunak (software). Dommermuth tak sendirian, dia punya mitra bisnis, yang di awal perusahaannya berdiri, harus rela berbagi perlengkapan kantor dan meja. Hanya dalam waktu singkat, Dommermuth berhasil menarik banyak klien. Salah satunya, Deutsche Bank, IBM, dan Compaq. Pemerintah setempat sampai memberinya penghargaan usaha kecil dan menengah (UKM) terbaik. Dommermuth meluncurkan produk internet yang dipakai banyak UKM, yakni GMX. Produk ini menyediakan jasa layanan surat elektronik bagi pebisnis UKM. Pada awal GMX diluncurkan, Dommermuth hanya berharap ada 50.000 pelanggan. Nyatanya, pemakai GMX mencapai 200.000 pelanggan. Adalah keahlian Dommermuth yang berhasil memasarkan GMX. Saat ini, terdapat 12 jenis produk yang dipasarkan United Internet, antara lain layanan internet, web hosting, penyimpanan data, layanan e-mail, dan jasa pemasaran online. Jangan heran, jika bertahun-tahun kemudian 1&1 berubah nama menjadi United Internet. Tak hanya ada di Jerman saja, Dommermuth mengembangkan sayap bisnis di 11 negara Eropa, bahkan sampai kawasan ke Amerika Serikat dan Meksiko. Tercatat jumlah pelanggan United Internet mencapai 47 juta akun. United Internet sudah memiliki tujuh pusat data dan 70.000 server di Eropa dan AS. Perusahaan ini juga berhasil membangun jaringan

reviewweekly 08 Tahun V | 12-18 Oktober 2015

infrastruktur fiber optik sepanjang 40.000 km. Bahkan, United Internet sudah masuk bursa saham atau resmi menggelar initial public offering (IPO) pada 1998. 1&1 Internet AG tercatat sebagai perusahaan internet pertama yang masuk Neuer Markt atau Bursa Efek Frankfurt. Bursa Neuer Markt merupakan bursa saham baru di Jerman yang khusus dihuni perusahaan teknologi. Setelah IPO, Dommermuth tetap menggenggam 40% saham perusahaan. Pada semester I-2015, United Internet berhasil membukukan pendapatan € 1,82 miliar atau naik 27,2% bila dibandingkan periode sama pada tahun lalu. Laba bersih sebelum pajak dan amortisasi (EBITDA) meningkat 47,9% menjadi € 51,3 juta. United Internet juga berhasil menambahkan jumlah pelanggan tetap sebanyak 430.000 konsumen menjadi 15,21 juta per Juni 2015. Sisanya, masih didominasi pelanggan tak tetap hingga total pelanggan lebih dari 47 juta. Sungguh pencapaian yang luar biasa, di tengah anjloknya perekenomian dunia.

AKUISI SANA-SINI Dommermuth yang menduduki posisi Chief Executive Officer (CEO) memang gencar melakukan ekspansi. Pada 2014 United Internet berhasil menguasai 100% saham perusahaan fiber optik terbesar kedua di Jerman, Versatel GmbH. United Internet merogoh kocek hingga € 586 juta untuk meningkatkan kepemilikan saham dari 25% menjadi 100%. United Internet juga menghabiskan dana € 435 juta untuk mengempit 10,7% saham Rocket Internet AG. Dalam aksi ini, Dommermuth menggandeng Global Founders Capital Funds yang menginjeksi dana hingga US$ 135 juta. Sebelumnya, pada Oktober 2005, United Internet mengambil alih portal internet Web. de dan kini menjadi salah satu lini bisnis United Internet AG. Pada 2007, United Internet membenamkan investasi yang setara 10% saham perusahaan ponsel Drillisch. Satu tahun kemudian, yaitu pada Juli 2008, United Internet mengakuisisi 30% saham Jimdo GmbH. Pada Februari 2014, United Internet mengakuisisi 25% saham di perusahaan e-commerce ePages. Selain mengakuisisi, ePages juga resmi digadang-gadang sebagai platform e-commerce United Internet di pasar global. Selanjutnya, pada September 2014, United Internet melakukan transaksi pembelian terhadap Rocket Internet sebesar 10,7% saham. United Internet merogoh kocek US$ 582 juta untuk menutup transaksi tersebut. Dommermuth juga mengakuisisi 74,9% saham atau mayoritas saham Versatel dari tangan private equity KKR. Dommermuth menggelontorkan bujet € 586 juta demi menguasai Versattel. Di bawah kendali Dommermuth, penjualan Versatel melesat menjadi € 3,2 miliar dan laba operasional mengalami kenaikan sebesar 28% menjadi € 560 juta per Juni 2015. Salah satu penopangnya, pertambahan pelanggan baru internet sebanyak 80.000 atau 10% dari total pelanggan lama, dalam tempo enam bulan. n

23


Terjerat skandal emisi, VW berusaha untuk tegar. Namun otoritas Jerman tetap ketar-ketir karena industri otomotif merupakan tulang punggung ekonomi negeri. TEKS RATNA NURAINI Foto Riset

24

reviewweekly 08 Tahun V | 12-18 Oktober 2015


B

ermula dari penyelidikan yang dilakukan Badan Perlindungan Lingkungan AS atau Environmental Protection Agency (EPA), pada Jumat (18/9) EPA dan California Air Resources Board (CARB) mengungkap temuannya ke publik. Hasilnya sungguh mencengangkan, Volkswagen (VW) memasang perangkat lunak di mobil-mobil mesin diesel, termasuk Audi, untuk memanipulasi data emisi. Dengan menggunakan perangkat lunak itu, saat mobil diperiksa akan menghasilkan data angka emisi yang sesuai standar negara bersangkutan. Namun bila mobil digunakan sehari-hari, emisi yang keluar di atas ambang yang ditentukan. Konon hal itu demi menjaga tenaga mobil dan torsi tetap besar. VW diduga memasang piranti lunak itu pada mobilmobil yang dipasarkan di Amerika Serikat. Antara lain, seperti di Beetle, Golf, Jetta, Passat, serta Audi yang menggunakan mesin 2.0 liter turbo diesel buatan perusahaan tersebut. Menurut EPA, Audi dan mobil-mobil VW tersebut membuang nitrogen oksida (NOx) hingga 40 kali dari batas yang ditoleransi. Petugas EPA Cynthia Giles mengatakan perusahaan tersebut bisa kena penalti hingga US$ 37.500 untuk tiap kendaraan yang melanggar regulasi udara bersih. Komite eksekutif VW kemudian mengakui ada 11 juta unit mobil yang dipasangi piranti khusus untuk memanipulasi uji emisi itu. “Jutaan pelanggan di seluruh dunia selama ini telah memberikan kepercayaannya pada produk kami. Kami memohon maaf telah merusak kepercayaan itu,� ujar CEO VW Martin Winterkorn, seperti dikutip CNN Money, Rabu (23/9). Tapi permohonan maaf saja tidaklah cukup. Karena itu, kendati EPA melarang VW menjual mobil bermesin diesel keluaran 2016 hingga produsen asal Jerman itu menyelesaikan masalah, VW sendiri berencana melakukan penarikan (recall) atas 11 juta mobil bermesin dieselnya di seluruh dunia. Upaya recall menjadi kian pasti ditempuh setelah Dewan Pengawas VW melakukan pertemuan pada Rabu 1 Oktober 2015 malam. Skandal manipulasi teknologi itu juga menorehkan ancaman denda bagi Volkswagen (VW) sebesar US$ 18 miliar. Terkait kerugian, Credit Suisse memperkirakan

reviewweekly 08 Tahun V | 12-18 Oktober 2015

Jutaan pelanggan di seluruh dunia selama ini telah memberikan kepercayaannya pada produk kami. Kami memohon maaf telah merusak kepercayaan itu. CEO Volkswagen Martin Winterkorn.

25


Kanselir Jerman Angela Merkel, Bersama CEO Volkswagen Martin Winterkorn.

Volkswagen akan membutuhkan anggaran hingga â‚Ź 78 miliar atau US$ 87 miliar untuk mengatasi skandal emisi kendaraan dieselnya. Di dalam negeri, angka itu setara dengan Rp 1.276 triliun dengan asumsi kurs Rp 16.359 per â‚Ź. Analis bank memperkirakan biaya terbesar yang harus ditanggung VW bakal berasal dari kompensasi yang dituntut pemilik kendaraan, yakni bisa men-

Audi R8

26

capai â‚Ź 33 miliar. Dari sisi teknis perbaikan kendaraan, pemilik VW akan dirugikan dari sisi penggunaan bahan bakar yang menjadi lebih boros, serta kombinasi kerusakan merek yang membuat mobil VW akan sulit untuk dijual kembali. Namun Credit Suisse memperkirakan, kemungkinan VW tidak akan memberikan ganti rugi secara tunai. Produsen otomotif Jerman itu lebih mungkin menawarkan diskon khusus bagi pelanggan yang terkena dampak skandal emisi untuk pembelian kendaraan baru. Bank investasi itu juga mencatat, sejak berita tentang skandal emisi terungkap, saham VW telah mengalami koreksi sebesar 37%. Pada Jumat (3/10), saham VW terkoreksi hampir 4% setelah ditutup di level â‚Ź 101.

DAMPAK SISTEMIS Dampak dari skandal VW memang tidak menjadi durjana bagi perusahaan pembesut mesin otomotif itu belaka. Boleh dibilang, dampaknya sistemis. Pasalnya, skandal ini

reviewweekly 08 Tahun V | 12-18 Oktober 2015


memengaruhi atau berhubungan dengan keseluruhan dari suatu hal. Diketahui, pada 2014 penjualan mobil pabrikan Volkswagen di Amerika Serikat nyaris menyentuh angka 600 ribu unit mobil atau 6% dari 9,5 juta penjualan dunia. Tapi selain AS, produk terdampak skandal juga tersebar di negara-negara Asia dan Eropa. Sebab, sebanyak 40% dari total penjualan mobil VW secara global berada di Eropa. Produsen Audi adalah anak perusahaan VW yang pertama kali ikut menangguk durjana skandal tersebut. Audi terindikasi menggunakan perangkat lunak “penipu emisi” di sebanyak 2.1 juta unit kendaraan buatannya. Antara lain, Audi A1, A3, A4, A5, A6, TT, Q3, dan Q5. Padahal sebelumnya, perusahaan otomotif baru mempublikasi iklan terbarunya yang mengusung predikat produksinya sebagai mobil hybrid yang ramah lingkungan. Tak pelak, cibiran sinis dari publik pecinta otomotif pun langsung berhamburan. Tercatat, di Eropa bagian barat, sebanyak 1.42 juta unit Audi terindikasi memakai mesin EU5. Sedangkan di Jerman dan AS, masing-masing terdapat 577 ribu dan 13 ribu unit Audi yg juga terindikasi memakai software bagi mencurangi uji emisi. Belakangan, Porsche Cayenne jadi ikut terlilit masalah. Setelah diidentifikasi beberapa mesin Porsche— yang merupakan produsen mobil sport yang berada di bawah payung VW Group—juga menggunakan mesin khas milik VW Group, salah satunya mesin TDI. Kasus manipulasi uji emisi itu tak hanya menyebabkan perusahaan otomotif yang kebakaran jenggot. Bara pun nyatanya memercik ke perusahaan komponen otomotif Bosch. Bosch disebut-sebut turut bertanggung jawab karena menjadi produsen software yang digunakan oleh VW dalam uji emisi tersebut. Bosch langsung berkelit. Menurut pihak perusahaan Bosch, software hanya diperuntukkan bagi pengetesan internal, bukan untuk mobil produksi massal. Bosch menyebut, pihaknya telah mengingatkan VW bahwa penggunaan software manajemen mesin tersebut ilegal pada 2007.

Porsche Cayenne

reviewweekly 08 Tahun V | 12-18 Oktober 2015

Aksi protes ke produsen mobil VW

Kecurigaan terhadap VW memang bukan baru saja muncul. Allgemeine Sonntagszeitung menulis, dewan pengawas VW telah menerima laporan internal bahwa para teknisi sudah memperingatkan tentang praktik kecurangan pelaporan data emisi pada 2011. Hanya saja, tidak ada penjelasan mengapa laporan itu tidak dibahas lagi. Sementara itu, secara terpisah, harian Bild am Sonnta melaporkan bahwa berdasarkan hasil penyelidikan internal, perusahaan penyuplai perangkat lunak untuk produk VW, Bosch, sudah mengirim surat pada 2007 mengenai kemungkinan penggunaan perangkat lunak secara ilegal. Namun apa mau dikata, peringatan Bosch kala itu diabaikan VW. Perusahaan raksasa otomotif di Jerman itu malah memutuskan untuk tetap menggunakan software tersebut untuk keperluan produksi massal.

OTORITAS GUNDAH Pendar masalah akibat skandal berbuntut panjang di negeri Beruang Merah. Prediksi para analis, kasus tersebut bahkan bisa berkembang menjadi sebuah ancaman bagi perekonomian Jerman. “Seketika, kasus Volkswagen telah menjadi ancaman bagi kemunduran ekonomi Jerman. Ancaman ini lebih besar daripada krisis utang yang dialami oleh Yunani,” begitu dikatakan Chief Economist ING Carsten Brzeski dikutip dari Reuters, Kamis (24/9). Betapa tidak. VW merupakan produsen mobil terbesar di Jerman yang mempekerjakan lebih dari 270 ribu pekerja yang bekerja di bidang perakitan dan ribuan lainnya di bidang distribusi pen-

27


BMW

jualan. Meski perusahaan menyatakan sanggup membayar denda penalti, dikhawatirkan skandal memicu gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) di lingkungan Volkswagen. Jika demikian, kekhawatiran Pemerintah Jerman berlanjut. Yakni, permasalahan serupa terjadi pada perusahaan otomotif Jerman lainnya seperti Daimler dan BMW. “Industri ini sangat inovatif dan sukses di Jerman. Industri ini membantu pemerintah mengurangi angka pengangguran,” ujar juru bicara Kementerian Ekonomi Jerman. Sejumlah analis berpendapat, tingginya tingkat ketergantungan negara pada industri otomotif itulah yang menjadikan ancaman pada potensi pertumbuhan ekonomi Jerman yang diprediksi melaju sebesar 1,8% tahun ini. “Sekali penjualan mobil anjlok, maka akan berimbas ke seluruh kondisi ekonomi negara,” ujar pengamat industri Jerman Martin Gornig. Penjualan mobil juga memberi kontribusi pada angka ekspor. Tahun lalu, ekspor mobil pabrikan asal Jerman ke seluruh dunia menyentuh nilai 200 miliar euro atau setara US$ 225 miliar terbesar kelima dari seluruh ekspor Jerman. “Itulah mengapa, skandal VW ini tidak bisa dianggap sepele. Karena skandal ini langsung menyentuh titik nadi perekonomian Jerman sendiri,” ujar Michael Huether kepala ekonom Germany’s IW. Waduh... n

28

GONJANG GANJING DIESELGATE Upaya mengungkap aksi produsen otomotif nakal pelaku penipuan emisi terus berlangsung. Dikhawatirkan bukan hanya Volkswagon (VW) yang terseret. TEKS RATNA NURAINI Foto Riset

S

elama tiga tahuh terakhir, Transport & Environment (T&E), yakni sebuah lembaga indepen yang mengontrol soal lingkungan di Eropa, bekerjasama dengan International Council on Clean Transportation (ICCT-organisasi non-pemerintah AS yang menguak skandal VW), menemukan kesamaan adanya perbedaan kadar gas buang atas sejumlah merek kendaraan saat tes dan saat dikendarai. Hal itu terjadi, menurut T&E, lantaran para produsen mobil—bukan hanya VW—mengisi ulang baterai sebelum tes dan menggunakan peranti yang tak diperbolehkan selama tes di laboratorium. Akibat dari tindakan tersebut, hasil emisi dapat terkurangi sebesar 4%. Kabarnya, merek-merek kendaraan lain besutan pro-

reviewweekly 08 Tahun V | 12-18 Oktober 2015


dusen Eropa yang berada dalam kondisi serupa antara lain BMW, Mercedes-Benz, Opel, dan Peugeot. T&E bahkan mengaku, sudah menanyakan adanya perbedaan tersebut kepada produsen dan diakui. Hanya saja, menurut T&E, para produsen berdalih bahwa proses yang dilakukan itu adalah fleksibilitas yang diperbolehkan. Diketahui, perbedaan hasil antara konsumsi bahan bakar saat tes dan kenyataannya itu mencapai 40%. Akibat upaya serupa itulah, emisi nitrogen oksida pada mobil-mobil diesel baru pada umumnya lima kali lebih tinggi saat di jalanan. Apalagi, perbandingannya hanya 1 dari 10 mobil diesel yang memenuhi standar emisi T&E. Adanya mobil-mobil yang sudah lulus tes laboratorium tapi tetap memproduksi nitrogen oksida yang melampaui batas memang menjadi sumber persoalan bagi T&E. Sebagai contoh Audi A8 diesel, ditengarai memproduksi nitrogen oksida 21,9 kali lebih tinggi dari batas di Eropa. BMW X3 diesel 9,9 kali lebih tinggi dari limit, Opel Zafira Tourer diesel 9,5 kali lebih tinggi, dan Citroen C4 Picasso diesel 5,1 kali lebih tinggi. Untuk tes CO2, T&E mengatakan, hampir setiap model Mercedes-Benz lebih tinggi 50% dari hasil tes laboratorium. BMW Seri 5 dan Peugeot 308 di bawah 50%, namun tetap lebih tinggi dari hasil tes. Sedangkan hasil lain menunjukkan, ada perbedaan hasil antara tes dan kenyataan pada model-model baru, seperti VW Golf Mk7, Mercedes-Benz C-Class, hingga Renault Clio IV. “Semua itu menunjukkan bahwa soal emisi bukan hanya VW yang terlibat,� kata Managing Director ICCT Eropa Peter Mock, ditulis Auto Bild dan dilansir Carscoop, Kamis (24/9). Auto Bild melakukan konfirmasi ke BMW soal penggunaan alat yang sama dengan VW untuk memanipulasi uji emisi. Namun, BMW mengelak seraya menegaskan bahwa pihaknya akan mengontak ICCT. “Kami meminta mereka mengklarifikasi soal tes yang mereka lakukan,�

reviewweekly 08 Tahun V | 12-18 Oktober 2015

kata juru bicara BMW, menyusul terjunnya saham BMW sebesar 9,3% di Frankfurt. Sementara itu, Daimler AG selaku produsen mobil Mercedes Benz menyatakan pihaknya tidak melakukan manipulasi data emisi. Seorang juru bicara Daimler AG mengatakan, produk-produk Mercedes Benz tidak menggunakan perangkat lunak yang dapat memberikan keterangan data emisi yang berubah-ubah. Terlepas dari adanya bantahan dari produsen otomotif raksasa dunia, skandal emisi itu telah memaksa otoritas terkait di negara-negara Eropa berbenah. Mereka bakal melakukan pemeriksaan terhadap mobil diesel seluruh merek, dalam beberapa bulan ke depan. Rencananya, pemeriksaan emisi akan dilakukan di jalan-jalan terhadap kendaraan secara acak demi membuktikan ada tidaknya produsen lain yang melakukan manipulasi data emisi. n

Mercedes

29


MAKRO Kebijakan ekonomi

Ah, Belum Ces Pemerintah mengeluarkan paket kebijakan ekonomi jilid III. Dinilai lebih mendorong perekonomian yang sedang lesu, dibanding dua paket sebelumnya.

S

TEKS Kukuh Bhimo Nugroho foto Riset

esuai janji, Presiden Jokowi kembali meluncurkan Paket Kebijakan Ekonomi jilid III. Selain terus memperbaiki iklim usaha dengan mempermudah dan mempermurah pengurusan izin, kali ini pemerintah menambahkan satu poin, yakni menekan biaya. “Dalam paket kebijakan ketiga, pemerintah menambahkan satu poin selain kemudahan dan kejelasan usaha. Yaitu menekan biaya,� kata Darmin Nasution, Menteri Koordinator bidang Perekonomian, saat mengumumkan paket kebijakan ekonomi III, di Istana Negara, Rabu pekan lalu. Menurut Darmin, dua pokok utama kebijakan kali ini menjadi kewenangan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR). Menteri ESDM bertanggungjawab mengenai kebijakan penurunan harga BBM, gas, dan listrik. Sementara Menteri Agraria dan Tata Ruang mengenai penyederhanaan izin pertanahan dalam kegiatan penanaman modal. Meski harga premium tetap, namun kebijakan penurunan harga BBM tentunya ditunggu banyak orang. Mulai Sabtu (10/10) atau tiga hari setelah diumumkan, harga solar turun Rp 200 per liter, dari Rp 6.900 menjadi Rp 6.700 per liter. Sementara penurunan harga BBM lainnya, sebenarnya telah diterapkan sejak beberapa waktu sebelumnya. Sebut saja harga LPG tabung 12 kilogram yang turun dari Rp 141.000 menjadi Rp 134.300, sejak 16 September 2015. Atau harga pertamax dari Rp 9.250 menjadi Rp 9.000 dan pertalite dari Rp 8.400 menjadi Rp 8.300, telah berlaku sejak 1 Oktober 2015. Sementara harga gas untuk industri juga mengalami penurunan antara US$ 1 per MBTU hingga US$ 2 per MMBTU. Namun baru akan berlaku per 1 Janu-

30

Paket Kebijakan Ekonomi Tahap III: Tak sekadar mempermudah perizinan.

ari 2016. Kebijakan ini untuk mendorong hilirisasi dan mendukung industri padat karya seperti industri pupuk dan petrokimia. Sedangkan tarif listrik, bakal dilakukan penyesuaian yang ditentukan oleh harga minyak mentah Indonesia (ICP), kurs, dan inflasi. Pemerintah menetapkan, setiap terjadi penurunan ICP sebesar US$ 10, maka tarif listrik bisa turun 5%. Jika rupiah menguat Rp 1.000 per dolar AS, tarif listrik turun 2,32%. Kemudian jika inflasi membaik 1%, tarif listrik akan turun 0,189%.

reviewweekly 08 Tahun V | 12-18 Oktober 2015


MAKRO Kebijakan ekonomi

espleng Paket ekonomi ini cukup memberi semangat. Pemerintah kelihatan lebih fokus mendorong ekspor, industri manufaktur, UMKM, dan industri kreatif. Hal menarik lainnya, pada pekan ini bisa diterapkan diskon 30% bagi pelanggan I3 dan I4, untuk pemakaian listrik pada malam hingga pagi hari, mulai pukul 23.00 hingga 08.00. Tujuannya, mendorong industri berbasis mekanik untuk menaikkan kemampuan produksi di malam hari. Sementara terkait tugas Kementerian ATR, pemerintah mengeluarkan kebijakan penyederhanaan izin pertanahan untuk kegiatan penanaman modal. Permen Nomor 2 Tahun 2015 tentang standar pelayanan dan pengaturan agrarian bakal direvisi. Persoalan

reviewweekly 08 Tahun V | 12-18 Oktober 2015

pemberian hak, perpanjangan hak dan pembaharuan hak bakal disederhanakan dan waktu pelayanan lebih pendek. Contohnya pengajuan izin HGU untuk lahan sampai 200 hektare, dari 30 hari hingga 90 hari menjadi hanya 20 hari kerja. Sedangkan lahan di atas 200 hektare, hanya 45 hari kerja. Adapun untuk perpanjangan HGU lahan 200 hektare yang semula 20 hari hingga 50 hari, diringkas 7 hari kerja. Untuk lahan di atas 200 hektare, cukup 14 hari kerja.

MEMBERI GAIRAH Secara umum, keluarnya paket kebijakan ekonomi jilid III disambut positif berbagai kalangan. Dianggap lebih konkret dalam mendorong pertumbuhan ekonomi, dibandingkan dua paket sebelumnya. Menurut Gundy Cahyadi, ekonom dari DBS Group Holdings Ltd. Singapura, keputusan menurunkan harga BBM jauh lebih berharga, meski jumlah pengurangannya tak begitu signifikan. “Pengurangan harga bahan bakar, meski tak terlalu signifikan, pastinya akan menjadi dukungan untuk sektor usaha lokal,” ujarnya. Oleh sebab itulah, menurut Gundy, paket kebijakan kali ini bisa diharapkan memberi gairah di tengah kelesuan ekonomi. “Ini pastinya menjadi dorongan yang lebih langsung, ketimbang dua paket kebijakan yang sebelumnya,” ujarnya. Hal senada disampaikan Komaidi Notonegoro, Wakil Direktur ReforMiners Institute. Dia memberi penilaian positif kebijakan pemerintah menurunkan harga solar subsidi maupun nonsubsidi. “Kami menilai positif penurunan harga solar. Namun untuk efektivitasnya harus dilihat dalam beberapa bulan ke depan, dan butuh pengawalan serius dari pemerintah,” kata Komaidi. Menurut dia, menurunkan harga solar bakal berdampak positif pada proses distribusi barang dan jasa. Jika harga jual solar lebih murah, hal itu bisa diharapkan mendorong dan meningkatkan daya beli masyarakat. Menurut Dian Ayu Yustina, ekonom Bank Danamon, paket kebijakan ekonomi jilid III lebih fokus menyasar ke berbagai sektor. “Paket ekonomi ini cukup memberi semangat. Pemerintah kelihatan lebih fokus mendorong ekspor, industri manufaktur, UMKM, dan industri kreatif,” katanya. Lalu bagaimana kalangan DPR? Agus Hermanto, Wakil Ketua DPR, juga mengapresiasi meski tetap menganggap paket kebijakan tersebut belum signifikan apabila dikaitkan dengan daya beli masyarakat. “Kami sangat menghargai paket kebijakan ini, tapi belum cespleng. Akan lebih baik apabila kebijakan tersebut dapat menguatkan daya beli masyarakat,” kata Agus. Menurut dia, paket kebijakan ekonomi seharusnya berpihak kepada kepentingan masyarakat, terutama golongan menengah ke bawah. Sebab saat ini, masyarakat tidak memiliki daya beli yang cukup. Pengurangan harga bahan bakar tak akan banyak membantu. Benarkah? Kita tunggu saja. n

31


MAKRO CPO

Perkebunan sawit: Indonesia dan Malaysia pemasok 85%.

Agar Raksasa Bisa Kontrol Harga Indonesia dan Malaysia sepakat membentuk Council of Palm Oil Producing Countries. Bakal menentukan harga CPO. TEKS Kukuh Bhimo Nugroho foto Dok. Review

H

anya berselang dua hari setelah Indonesia dan Malaysia sepakat bersatu untuk mengatur produksi dan harga minyak sawit dunia, harga CPO (crude palm oil) di Bursa Malaysia langsung rebound. Pada pembukaan Senin pagi pekan lalu,kontrak berjangka CPO untuk Desember 2015, yang merupakan kontrak teraktif di Bursa Malaysia, menguat 0,75% ke harga 2.405 ringgit per ton. Bahkan pada pukul 09.57 WIB, CPO makin menguat ke harga 2.417 ringgit atau Rp 7,87 juta per ton. Kesepakatan RI dan Malaysia untuk membentuk Council of Palm Oil Producing Countries (CPOPC) atau Dewan Negara-Negara Produsen Minyak Sawit, dilakukan di Hotel Fairmont, Jakarta, pada Sabtu (3/10). Indonesia diwakili Rizal Ramli, Menko Maritim dan Sumber Daya, dan Sofyan Djalil, Kepala Bappenas. Sementara dari Malaysia hadir Menteri Industri Tanaman dan Komoditas, Datuk Amar Douglas Uggah. “Sudah saatnya produsen besar mengatur harga,” kata Rizal Ramli, sembari menyebut bahwa CPOPC akan efektif mengatur harga minyak sawit di pasar dunia, karena kedua negara produsen 85% atau setara 50 juta ton per tahun. Indonesia 32 juta ton, Malaysia 18

32

juta ton. Bahkan CPOPC belum terbentuk saja, lanjut Rizal, telah mendongkrak harga sawit. Pada akhir Agustus, saat menteri kedua negara bertemu di Malaysia, harga sawit di kisaran US$ 500 per ton. Kini, sudah naik ke US$ 600 per ton. Hasil pertemuan menghasilkan empat kesepakatan. Pertama, pembentukan badan kerjasama sawit dalam Council of Palm Oil Producing Countries (CPOPC), yang bertujuan untuk menentukan harga CPO dan melakukan promosi keunggulan sawit dan turunannya. Kedua, Indonesia dan Malaysia sepakat menyatukan standar perkebunan sawit berkelanjutan yang dimiliki masing-masing pihak. Indonesia saat ini memiliki Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO), sementara Malaysia mempunyai Malaysian Sustainable Palm Oil (MSPO). Ketiga, meningkatkan kerjasama promosi praktik industri sawit berkelanjutan. Dan keempat, meningkatkan riset dan pengembangan untuk membuka potensi nilai tambah poduk sawit dan turunannya. Menurut Datuk Amar Douglas Uggah, kerjasama di sektor sawit bisa menjadi tonggak penting. “Kedua negara juga harus punya standar tunggal,” katanya. Rizal Ramli bahkan optimis. “Kalau kita gabung dengan standar baru, itu akan buat posisi kita kuat. Coba kalau (harga) naik lagi US$ 100 per ton, pasti akan signifikan sekali. Saya juga harap nanti negara-negara produsen sawit lain ikut bergabung,” katanya. Rencana pembentukan CPOPC didukung Togar Sitanggang, Sekretaris Jenderal Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI). “Kita (IndonesiaMalaysia) produsen yang menentukan dan mengontrol, bukan konsumen,” ujarnya. n

reviewweekly 08 Tahun V | 12-18 Oktober 2015


MAKRO Divestasi Saham

Peluang Jokowi Perbesar Kepemilikan di Freeport Freeport Indonesia harus mendivestasikan 10,64% sahamnya pada Rabu pekan ini. Kesempatan buat pemerintahan Jokowi-JK. TEKS Kukuh Bhimo Nugroho foto Riset

T

enggat waktu bagi pemerintah untuk menyerap 10,64% saham yang didivestasi PT Freeport Indonesia semakin dekat. Pada Rabu pekan ini, sesuai aturan yang berlaku, PT Freeport Indonesia sudah harus mendivestasikan sahamnya tersebut kepada pemerintah Indonesia. Artinya, pemerintah bakal memiliki saham Freeport sebesar 20%, karena sebelumnya sudah memiliki 9,36%. Saat ini, 90,64% saham PT Freeport Indonesia masih dikuasai Freeport-McMoran Copper & Gold Inc. AS. Nah, sesuai amanat PP Nomor 77/2014, Freeport wajib melepas 10,64% saham, sehingga secara total menjadi minimal 20% saham, ke peserta nasional. Kabar paling mutakhir, pemerintah telah menunjuk PT Aneka Tambang untuk menyerap saham tersebut. “Secara resmi, yang akan membeli Freeport adalah perusahaan tambang kita (Antam). Dengan catatan, jika Kementerian Keuangan atau pemerintah pusat nggak mau beli,” kata Aloysius Kiik Ro, Deputi Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha Kementerian BUMN, pada Senin pekan lalu. Hanya saja, PT Antam dipastikan bakal menggandeng pihak lain untuk mendukung pendanaannya. Maklum, dibutuhkan dana sekitar US$ 1,6 miliar. “Soal divestasi saham kami siap. Otomatis kalau sudah ada penunjukkan, maka soal pendanaanya tentu ada jalan,” kata Tedy Badrujaman, Direktur Utama Antam, Rabu pekan lalu. Penunjukan Antam merupakan alternatif terbaru. Sebelumnya, Tim Khusus Sumber Daya Alam Papua yang ditugaskan Presiden Jokowi, justru merekomendasikan agar divestasi dilakukan melalui penawaran saham di Bursa Efek Indonesia (BEI). “Penawaran ke bursa atau jadi perusahaan terbuka menjadi rekomendasi alternatif kami,” kata Rizky Ferianto, Deputi Bidang Politik, Hukum, Pertahanan dan Keamanan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas). Alasannya, pemerintah belum menyiapkan ang-

reviewweekly 08 Tahun V | 12-18 Oktober 2015

garan khusus untuk mengambil saham tersebut. Namun, divestasi saham PT Freeport Indonesia melalui mekanisme pelepasan saham perdana atau Initial Public Offering (IPO) di BEI ini, dikritisi banyak pihak. Kurtubi, pengamat energi yang juga anggota DPR, menganggap jalur IPO riskan karena Freeport bisa kembali masuk dengan menggandeng pemodal asing atau swasta tertentu. “Saya berpendapat sebaiknya divestasi Freeport diprioritaskan untuk dibeli oleh pemerintah melalui BUMN PT Aneka Tambang dan BUMD Papua. Karena ini menyangkut kekayaan alam milik negara, maka pemerintah harus membantu financingnya BUMN,” ujar Kurtubi. Hal senada disampaikan Ferdy Hasiman, peneliti ekonomi politik dari Indonesia Today. Menurutnya, jika divestasi dilakukan melalui IPO di pasar modal, justru sangat rawan dan rentan korupsi. “Persoalannya, publik yang berharap mendapat jatah saham Freeport bisa gigit jari, karena tak kebagian jatah. Semua saham diborong politisi dan pengusaha kaya,” katanya, di Jakarta, pada Jumat (2/10). Menurut Ferdy, divestasi saham Freeport Indonesia justru kesempatan emas bagi pemerintahan Jokowi-JK untuk menguasai saham tersebut. Caranya dengan menunjuk BUMN seperti Antam yang disokong dana dari bank-bank pemerintah. “Keuntungan besar yang diperoleh Freeport tak diragukan untuk pengembalian dana pinjaman dalam jangka waktu singkat,” katanya meyakinkan. n

Tambang Freeport: Bakal jadi rebutan politisi dan pengusaha.

33


MAKRO Hubungan Bilateral

Menakar Ancaman Jepang Gara-gara kalah di proyek kereta cepat, Jepang mengancam bakal mengevaluasi seluruh kegiatan bisnisnya di Indonesia. Seriuskah? TEKS Kukuh Bhimo Nugroho foto riset

P

emerintah Jepang meradang. Mereka kecewa dengan keputusan Indonesia menyerahkan proyek kereta cepat JakartaBandung kepada China. Bahkan, mereka mengancam bakal meninjau ulang seluruh kegiatan bisnis di negeri ini. “Rencana Indonesia menyerahkan proyek kereta api cepat kepada Tiongkok sangatlah disesalkan,” kata Akihiro Ota, Menteri Transportasi Jepang, di Tokyo. Oleh sebab itu, lanjut Ota, pihaknya akan meninjau ulang seluruh hubungan bisnis dengan Indonesia. Khususnya untuk bidang-bidang yang jadi wewenangnya, yakni pertanahan, infrastruktur, dan transportasi. Sebenarnya Presiden Jokowi telah mengutus Sofyan Djalil, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas, berangkat ke Jepang untuk menjelaskan secara langsung tentang keputusan pemerintah terkait proyek kereta api cepat. Sofyan bahkan bertemu Wakil Perdana Menteri Jepang Taro Aso. Sofyan menjelaskan bahwa keputusan Indonesia semata didasari pertimbangan rasional. Sebagai bukti itikad baik, Sofyan menawarkan proyek-proyek lain bagi sejumlah lembaga keuangan Jepang. Tapi sayangnya ya itu tadi, pihak Jepang rupanya terlanjur tersinggung. Akihiro Ota, misalnya, mengaku masih tak bisa mengerti, mengapa Pemerintah Indonesia yang semula serius, tiba-tiba lepas tangan dan menyerahkan proyek tersebut kepada dunia bisnis. Menurut Ota, harga kereta api Jepang memang lebih mahal, namun memiliki kualitas tingkat tinggi dengan bukti shinkansen, kereta peluru yang telah beroperasi 50 tahun tanpa sekalipun mengalami kecelakaan. Perlu diketahui, dalam proyek kereta cepat, Jepang menawar US$ 6,2 miliar, sedangkan China US$ 5,5 miliar. Sebenarnya bukan masalah harga. Pada awalnya, proyek dirancang menggunakan skema bantuan antarpemerintah, dengan syarat adanya jaminan anggaran dari pemerintah Indonesia. Pihak Jepang yang pertama masuk dan melakukan studi kelayakan. Begitu Jepang menuntaskan studi kelayakan, ternyata pemerintah China menyampaikan minat terhadap proyek tersebut. Belakangan, Presiden Jokowi memutuskan menolak proposal yang diajukan Jepang maupun China. Ala-

34

sannya, proyek lebih efektif jika digarap dengan skema business to business (B to B), tidak membebani APBN, dan tidak mendapatkan jaminan pemerintah. Maklum, total dana Rp 70 triliun hingga Rp 80 triliun. “Kami tidak ingin memberi beban pada APBN, tidak ada penjaminan dari pemerintah. Oleh sebab itu, saya serahkan kepada BUMN untuk melakukan secara B to B,” kata Jokowi. Maka kelanjutan proyek pun diserahkan pada Menteri BUMN Rini Soemarno. Nah, setelah itu muncul keputusan bahwa proyek diserahkan kepada China. “Dari dua proposal, yang memenuhi syarat adalah proposal China. Karena proposal yang memenuhi kriteria tidak ada jaminan pemerintah dan anggaran pemerintah, itu China,” Kata Rini Soemarno, di Gedung DPR, pada Selasa pekan lalu. Sementara proposal Jepang masih menggunakan skema adanya jaminan dari pemerintah Indonesia. Masih menurut Rini, saat ini konsorsium BUMN

Mobil asal Jepang: Mendominasi 10 merek terlaris.

reviewweekly 08 Tahun V | 12-18 Oktober 2015


MAKRO Hubungan Bilateral yang terdiri dari PT Wijaya Karya Tbk, PT Jasa Marga Tbk, PT Kereta Api Indonesia (Persero), dan PT Perkebunan Nusantara VIII (Persero), telah ditugaskan melakukan negosiasi dengan pihak China.

Sekadar Gertak Sambal Pertanyaannya kemudian, seriuskah pemerintah Jepang dengan gertakannya? Jika iya, tentu lampu merah bagi Indonesia. Maklum, data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menunjukkan, Jepang merupakan negara dengan rasio realisasi investasi paling tinggi di Indonesia, yaitu 62%. Bahkan pada semester-I 2015, total realisasi investasi Jepang merupakan tiga terbesar di angka US$ 1,6 miliar atau 11,3% dari total realisasi investasi penanaman modal sing (PMA). Posisi pertama Malaysia US$ 2,6 miliar, diikuti Singapura US$ 2,3 miliar. Namun, menurut Haryo Aswicahyono, pengamat ekonomi internasional dari Center Strategic and International Studies (CSIS), ancaman Jepang hanya emosional. “Saya pikir Indonesia harus tenang, jangan terlalu khawatir,� kata Haryo, pada Minggu (4/10). Sebab menurutnya, tidaklah mudah membatalkan perjanjian bisnis. Apalagi kerja sama investasi antara kedua negara tak hanya antarpemerintah, tapi lebih banyak melibatkan B to B.

reviewweekly 08 Tahun V | 12-18 Oktober 2015

Pernyataan Haryo sangat relevan, mengingat saat ini saja, terdapat 560 perusahaan besar Jepang di Indonesia dan sekitar 3.500 usaha pribadi yang beroperasi di Jakarta. Belum lagi jika melihat bagaimana perusahaan-perusahaan otomotif Jepang begitu merajai penjualan di pasar Indonesia yang begitu menggiurkan, dengan potensi 1,2 juta unit per tahun. Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), sebanyak 96,3% penjualan mobil sepanjang 2015, disapu bersih merekmerek Jepang. Ini setara 1,16 juta unit mobil. Sisanya 3,7% jadi rebutan mobil non Jepang. Sepuluh perusahaan otomotif terlaris hingga Mei 2015 adalah Toyota, Daihatsu, Honda, Suzuki, Mitsubishi, Datsun, Nissan, Isuzu, Hino, dan Mazda. Hal yang sama juga di pasar motor, di mana empat pabrikan utama juga didominasi Jepang. Menurut Asosiasi Industri Sepedamotor Indonesia (AISI), pada Juni 2015, Honda mendominasi penjualan di angka 61,9% dengan penjualan 364.660 unit dari total 588.675 unit. Selanjutnya Yamaha 200.451 unit. Diikuti Suzuki dan Kawasaki. Jika berbagai perusahaan Jepang tadi menikmati kue lezat di pasar Indonesia, bagaimana mungkin mereka bakal merealisasi ancamannya? n

35


keuangan Bank sistemik

demo nasabah di kantor Bank Century

Resep Menghadapi Krisis Jika UU JPSK rampung Oktober ini, standar Basel III bisa diberlakukan bertahap mulai awal 2016. Agar tahan terhadap krisis, bank harus menyiapkan modal yang lebih besar.

K

TEKS bastaman foto Riset

eanehan dalam penyaluran dana bailout kepada bank berdampak sistemik atau domestic - systematically important bank (D-SIB), seperti yang terjadi pada Bank Century, mudahmudahan tidak terulang lagi. Silang pendapat soal siapa yang berwenang menetapkan D-SIB, juga bisa dihindari. Sebab, semua itu sudah diatur dalam Undang-undang Jaringan Pengaman Sistem Keuangan (JPSK). Nah, jika tak ada aral melintang, UU tersebut rencananya akan dirilis akhir Oktober ini. Bersamaan dengan itu, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akan merilis formula perhitungan D-SIB serta daftar bank yang masuk dalam kelompok bank berdampak sistemik. “Meskipun formula penentuan D-SIB sudah rampung, kami masih akan menunggu pengesahan UU JPSK oleh DPR,” ujar Muliaman Darmansyah Hadad, Ketua Dewan Komisioner OJK.

36

Bank-bank yang masuk dalam daftar D-BIS tentu pantas khawatir. Sebab, mereka harus menyediakan biaya tambahan modal (capital surcharge) yang besaran berkisar 1% hingga 2,5% dari aset tertimbang menurut risiko (ATMR). Semakin besar dan kompleks bank yang bersangkutan, semakin besar pula biaya yang harus disediakan. Itu sebabnya, bank-bank yang hampir dipastikan masuk dalam daftar D-BIS, keberatan dengan rencana itu. “Karena aturan tersebut didesain untuk bank global,” ujar Budi Gunadi Sadikin, Direktur Utama Bank Mandiri. Tapi, apa boleh buat, ini konsekuensi yang harus ditanggung Indonesia sebagai anggota kelompok negara G-20. Sekadar mengingatkan, aturan baru ini tak lepas dari krisis keuangan 2008 yang melanda sejumlah negara maju. Awalnya, memang, krisis itu hanya menimpa sejumlah lembaga keuangan di Amerika Serikat (AS). Namun pada akhirnya memicu krisis keuangan global. Sejumlah bank besar, seperti Bank of America, Citibank dan HSBC, terpaksa harus diselamatkan oleh pemerintahnya agar tidak kolaps. Rontoknya sejumlah bank menunjukkan bahwa Basel II, standar yang dikeluarkan Basel Committee on Banking Supervision (BCBS), ternyata tak kuasa menahan terpaan krisis keuangan global. Itu sebabnya, dalam pertemuan G-20 di Toronto, Kanada, 2010, disepakati untuk menerapkan standar Basel III yang diyakini mampu membuat bank lebih kokoh. Dalam aturan ini, bank wajib meningkatkan modal inti (tier 1), termasuk keharusan menyediakan capital surcharge bagi bank global berdampak sistemik (global - systematically important bank/G-BIS). Perbankan juga wajib memper-

reviewweekly 08 Tahun V | 12-18 Oktober 2015


keuangan Bank sistemik baiki likuiditasnya. Di negara-negara maju, aturan yang akan diberlakukan pada 2019 itu sudah diterapkan secara bertahap sejak 2013. Citigroup, misalnya, saat ini terkena kewajiban capital surcharge sebesar 2,5% dari ATMR. Sementara Sumitomi Mitsui FG, yang ukurannya lebih kecil, hanya diwajibkan menyediakan capital surcharge 1%. Di Indonesia, seperti dikatakan Muliaman, penerapan standar Basel III baru akan dimulai awal 2016 dan diprioritaskan bagi bank-bank di kelompok BUKU 3 (modal inti Rp 5 triliun – Rp 30 triliun) dan BUKU 4 (modal inti di atas Rp 30 triliun).

SIAP MENERAPKAN BASEL III Betul, tujuan dari penerapan standar Basel III adalah agar bank lebih tahan banting. Namun, ya itu tadi, konsekuensinya bank harus lebih banyak menyediakan dana pencadangan. Sebab, selain kewajiban menyediakan capital surcharge bagi bank kategori D-BIS, mereka juga harus menyediakan capital conservation buffer yang nilainya 0,65% - 2,5% dari ATMR. Lalu ada pula biaya tambahan berupa countercyclical capital buffer yang berkisar antara 0% - 2,5%. Tambahan modal ini baru diterapkan jika terjadi pertumbuhan kredit yang berlebihan. Standar baru ini jelas membuat beban bank semakin berat. Sebab, Basel III juga telah menaikkan common equity dari 2% menjadi 4,5% serta minimum level tier 1 dari 4% menjadi 6% (lihat tabel). Sehingga, setiap bank wajib memiliki rasio kecukupan modal (CAR) minimal 10,5%. Jika ditotal dengan modal tambahan dan pencadangan tadi, diperkirakan bank harus memiliki CAR minimal 14%. Bahkan untuk bank besar, angkanya bisa lebih besar lagi. Namun dari pengamatan Muliaman, perbankan nasional sudah siap menerapkan standar Basel III. “Rata-rata CAR perbankan nasional sampai Agustus kemarin sudah berada di level 20,19, bahkan ada yang memiliki CAR sampai 35%,” ujarnya. Ia juga yakin, perbankan nasional siap menerapkan standar likuiditas internasional, seperti liquity coverage ratio (LCR) dan net stable funding ratio (NSFR). Bagi bank dengan CAR tinggi, memenuhi standar Basel III mungkin bukan perkara sulit. Tapi bagi Bank Permata, contohnya, penerapan standar baru ini merupakaan pekerjaan yang agak merepotkan juga. Soalnya, seperti dikatakan Roy A. Arfandy, Presiden Direktur Bank Permata, Permata berniat menerbitkan obligasi subordinasi (subdebt) dan menerbitkan saham baru (right issue) agar CAR-nya meningkat dari 14% menjadi 16% - 17%.

reviewweekly 08 Tahun V | 12-18 Oktober 2015

Upaya Memenuhi Standar Basel III Tanggal

Ketentuan

Keterangan

1 Januari 2014

Rasio modal inti minimum sebesar 6% dari ATMR dan rasio modal inti utama minimum sebesar 4,5% dari ATMR wajib dipenuhi Bank.

Sampai dengan 31 Desember 2014 pemenuhan rasio modal inti minimum dan rasio modal inti utama minimum mengacu pada komponen modal sebagaimana diatur pada Peraturan Bank Indonesia Nomor 14/18/PBI/2012 tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum.

1 Januari 2015

Persyaratan komponen modal dalam ketentuan ini mulai berlaku.

Pengaturan komponen modal dan pengaturan lainnya dalam PBI No. 14/18/ PBI/2012 dicabut dan dinyatakan tidak berlaku, sehingga PBI yang baru mulai berlaku secara penuh.

Kewajiban Bank untuk membentuk Capital Conservation Buffer mulai berlaku secara bertahap.

1. 0,625% dari ATMR mulai 1 Januari 2016 2. 1,25% dari ATMR mulai 1 Januari 2017 3. 1,875% dari ATMR mulai 1 Januari 2018 4. 2,5% dari ATMR mulai 1 Januari 2019

Kewajiban Bank untuk membentuk Countercyclical Buffer mulai berlaku.

Berdasarkan penilaian atas kondisi makroekonomi Indonesia, BI dapat menetapkan pemberlakuan Countercyclical Buffer lebih cepat dari tahun 2016.

Kewajiban Bank untuk membentuk Capital Surcharge untuk D-SIB mulai berlaku bagi Bank yang ditetapkan berdampak sistemik.

Metode perhitungan dan tata cara pembentukan Capital Surcharge untuk D-SIB akan diatur lebih lanjut oleh otoritas yang berwenang.

1 Januari 2016

Sumber: BI

Namun tak semua bank, terutama bank-bak kecil, bisa meniru langkah Bank Permata. Itu sebabnya, seorang bankir swasta memperkirakan penjualan bank kepada investor asing akan semakin marak di masa mendatang. “Makanya, jangan alergi terhadap masuknya investor asing,” ujarnya. Masuknyan investor baru, lanjutnya, justru akan membawa dampak positif bagi perbankan nasional. Memperkuat permodalan memang bisa membuat daya tahan bank semakin kuat. Tapi yang masih menjadi pertanyaan adalah, apakah standar Basel III benar-benar sudah menjadi kebutuhan perbankan nasional? Ini yang masih belum jelas. Sebab, standar baru itu dibuat untuk bank-bank di negara maju, yang dari segi ukuran dan aktivitas bisnisnya jelas lebih pesat ketimbang perbankan nasional. “Bank kita tidak secanggih bank Barat, instrumennya masih primitif dan risikonya rendah,” ujar si bankir tadi. n

37


keuangan Kebijakan sektor keuangan

Pengusaha kecil: Subsidi bunga bisa menjadi solusi mengatasi krisis.

Tonikum Buat Rupiah, UMKM, dan Petani Selain rupiah, resep obat juga diberikan kepada pengusaha kecil dan petani agar mereka bisa mengatasi krisis. Tapi hati-hati dengan pemberian subsidi. TEKS bastaman foto Erbhayu

S

atu lagi resep obat dikeluarkan Presiden Joko Widodo untuk menyehatkan perekonomian. Di sektor keuangan, misalnya, resep bernama paket Kebijakan Ekonomi III ini berisikan tonikum yang dapat menambah tenaga bagi petani, pelaku usaha kecil (UMKM) dan

38

kreatif, serta rupiah. Kalau resep ini terbukti manjur, bukan mustahil mereka bisa lebih kuat dalam menghadapi kelesuan ekonomi. Untuk memperkuat nilai tukar rupiah, misalnya, BI merilis sejumlah kebijakan yang melonggarkan persyaratan bagi usaha penitipan dengan pengelolaan valuta asing (trust). Sebelumnya, bank yang ingin menjadi trustee harus memiliki rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) minimal 13% selama 18 bulan berturut-turut. Kini, aturan itu diubah menjadi minimal 13% selama 6 bulan secara berturut-turut. BI juga tidak lagi mewajibkan kantor cabang bank asing (KCBA) harus berbadan hukum Indonesia jika ingin terjun di bisnis trust. Dengan kemudahan ini, diharapkan lebih banyak lagi bank yang menekuni jasa trust seperti agen pembayar (paying agent), agen investasi (investment agent) atau agen peminjam (borrowing agent). Ini akan memudahkan pemilik valas

reviewweekly 08 Tahun V | 12-18 Oktober 2015


keuangan Kebijakan sektor keuangan yang menyimpan dananya di bank dalam negeri (lihat keuangan: valas). “Termasuk akan memudahkan para turis membuka rekening di bank lokal,” ujar Muliaman Hadad, Ketua Dewan Komisioner OJK. Masih terkait dengan upaya memperkuat nilai tukar rupiah, pemerintah telah menugaskan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) untuk menyediakan fasilitas kredit ekspor dengan tingkat bunga di bawah harga komersial. Untuk tahap awal, pemerintah telah menyiapkan subsidi bunga kredit ekspor sebesar Rp 2 triliun. Tak hanya dukungan pendanaan, LPEI juga akan memberikan penjaminan dan asuransi bagi kegiatan ekspor. Dengan dukungan tadi, diharapkan barang-barang dari Indonesia mampu bersaing di pasar ekspor, bahkan menembus pasar non-tradisional. Namun, kendati tujuannya baik, kebijakan subsidi bunga kredit ekspor ini rawan mendatangkan penolakan atau protes dari para pengusaha di negara tujuan ekspor. Maksudnya, bukan mustahil Indonesia kemudian dituding melakukan praktek dumping. Pemerintah juga meminta LPEI untuk lebih peduli kepada UKM yang berorientasi ekspor. Masalahnya, bukan hanya akan terbentur pada pendanaan, aturan di LPEI pun perlu diperjelas. Maklum, kendati BUMN di bawah Kementerian Keuangan ini bukan bank, namun dalam prakteknya LPEI tak ubahnya dengan bank. Karena itu, OJK akan menerbitkan kebijakan yang sifatnya relaksasi. Misalnya, menghapus ketentuan batas modal minimum bagi LPEI. Namun demikian, menurut Muliaman, OJK akan memasukan prudential regulation yang sesuai dengan kataerisktik LPEI. Seperti menambah aturan mengenai gearing ratio, financing aset ratio, serta mengatur kembali batas minimum portfolio pembiayaan dengan aset. “Aturan baru ini dapat mengoptimalkan peran LPEI dalam mengembangkan UMKM berorientasi ekspor,” ujar Muliaman.

BERISIKO TINGGI Tekad pemerintah untuk menggerakkan UMKM dan industri kreatif tampaknya sudah semakin bulat. Ini terlihat dari banyaknya ikhtiar yang diberikan kepada dua sektor ini. Salah satunya dengan menggiatkan kembali (revitalisasi) usaha modal ventura sebagai pembina UKM dan wirausaha baru. Tapi upaya ini agaknya tidak akan mudah. Sebab, kondisi modal ventura sendiri saat ini sangat memprihatinkan. Kendati telah hadir di Tanah Air lebih dari 40 tahun, pangsanya baru 0,67% dari total pasar industri keuangan nonbank (INB) yang mencapai Rp 1.351 triliun. Kerdilnya pangsa pasar modal ventura tak lepas dari tingginya risiko bisnis yang digeluti perusahaan yang bergerak di industri ini. Karena sektor ini dianggap berisiko tinggi, sejumlah lembaga keuangan yang menjadi mitra bisnis perusahaan modal ventura menjadi enggan lagi mengucurkan modalnya. Akibatnya, seperti yang terlihat saat ini, banyak perusahaan modal ventura yang kekeringan dana. Yang lebih parah lagi, karena tidak bisa mencari dana langsung ke masyarakat, banyak perusahaan mo-

reviewweekly 08 Tahun V | 12-18 Oktober 2015

dal ventura yang merugi. Selain itu, mereka juga tidak bisa menerbitkan obligasi. Lebih dari itu, peraturan tentang modal ventura juga belum jelas, termasuk soal pengenaan pajaknya. “Kalau pajaknya sama dengan yang lain, buat apa? Pemodal (mitra kerja) kan mencari insentif,” ujar seorang pegawai PT Permodalan Nasional Madani (PNM). Dengan kata lain, peraturan yang ada saat ini belum mampu mendorong perkembangan bisnis modal ventura. Sebab, tanpa ada insentif tambahan, usaha ini tetap akan masuk ke dalam jajaran bisnis beriko tinggi. Sehingga, sampai kapan pun, tak akan banyak lembaga keuangan (termasuk bank) yang mau mengucurkan dananya ke sektor ini. Tak ayal, peran modal ventura sebagai pembina UMKM dan wirausaha makin pudar belakangan ini. Nah, lewat Paket Kebijakan Ekonomi Jilid III, pemerintah telah menyiapkan sejumlah kebijakan untuk “menghidupkan” kembali modal ventura. Salah satunya, seperti dikatakan Firdaus Djaelani, Kepala Eksekutif Pengawas Industri Keuangan Non-Bank OJK, dengan membentuk pengelolaan dana melalui venture fund. Melalui skema ini, diharapkan perusahaan modal ventura dapat menghimpun dana dari lembaga keuangan seperti perusahaan asuransi, dana pensiun, dan investor perorangan. Upaya lainnya dengan membuat kebijakan yang akan memudahkan perusahaan modal ventura mencari pendanaan di pasar modal (divestasi). Pemerintah juga tengah mengodok jenis usaha baru yang bisa dimasuki oleh perusahaan modal ventura, seperti penyediaan modal kerja bagi UKM, penyediaan jasa pendampingan, dan kegiatan usaha lainnya berbasis fee. “Ini dapat membantu industri modal ventura memperoleh penghasilan berkala,” ujar Firdaus. Bukan hanya pengusaha kecil, pemerintah juga mulai peduli dengan nasib petani. Lewat Paket Kebijakan Ekonomi Jilid III, pemerintah memberikan subsidi premi asuransi pertanian. Jumlahnya Rp 150 ribu atau 80% per hektar dengan nilai pertanggungan Rp 6 juta. Sayangnya, subsidi asuransi pertanian baru diberikan kepada petani padi. n

39


keuangan valas

Awas, Jangan Sampai Terlena Membaiknya kinerja rupiah pekan lalu diperkirakan hanya berlangsung sementara. Ketergantungan Indonesia kepada ekonomi China membuat rupiah masih rawan tertekan. TEKS bastaman foto Dok. Review, Riset

S

ekali-sekali rupiah bisa unjuk potensi juga. Selama dua tahun terakhir, alat pembayaran sah di republik ini hanya bisa melengos terhadap dolar. Tapi, pekan lalu, rupiah bisa mengimbangi keperkasaan dolar. Entah dari mana datangnya kekuatan itu. Yang pasti, kurs rupiah menguat cukup signifikan, sebesar 8,32% ke level Rp 13.420 per dolar. Lalu, apa yang menyebabkan rupiah bisa menguat terhadap dolar? “Ada pembalikan modal dari Amerika ke emerging market, termasuk Indonesia,� ujar Mirza Adityaswara, Deputi Gubernur Senior bank Indonesia. Setelah lesu selama beberapa bulan terakhir, indeks harga saham gabungan (IHSG) memang tibatiba mendapat gairah baru. Sepanjang perdagangan minggu lalu, IHSG berhasil mencatat kenaikan sebesar 5,7% ke level 4.589,35. Tergolong lumayan tinggi untuk kenaikan selama lima hari perdagangan. Menurut pengamatan Mirza, menguatnya IHSG dan nilai tukar rupiah dipengaruhi faktor eksternal. Dan peristiwa yang paling berpengaruh adalah pengumuman risalah Federal Open Market Committee (FOMC) 16-17 September lalu, yang menunjukkan hasil kurang menggembirakan. Para petinggi The Fed mencemaskan, pelemahan ekonomi global berpotensi menekan inflasi dan pemulihan ekonomi Amerika. Rilis FOMC itu membuat para investor semakin yakin, kenaikan suku bunga The Fed tidak akan terjadi sampai awal 2016. Apalagi penguatan dolar ini telah membuat barang-barang dari Amerika kalah bersaing dari negara lain. Paling tidak, hal itu bisa dilihat dari neraca perdagangan bulan Agustus yang mencatat defisit US$ 48,3 miliar atau melonjak 16% dibanding bulan sebelumnya.

40

Keyakinan itu semakin menebal setelah dana moneter internasional (IMF) memprediksi, ekonomi dunia tahun ini hanya akan tumbuh sebesar 3,1% dan 3,6% tahun depan. “Kalau perkembangan ekonomi global terus melemah, saya kira The Fed belum berani menaikkan tingkat suku bunganya. Tahun depan pun saya masih ragu,� ujar Deddy Yusuf, Research and Analyst Fortis Asia Future. Keyakinan itulah yang mendorong banyak pihak melepas dolarnya. Aksi serentak ini membuat indeks dolar, yang mengukur nilai tukar greenback terhadap enam mata uang utama, turun 0,19% menjadi 95,315. Pergerakan enam mata uang utama dunia tersebut diikuti mata uang lainnya, termasuk rupiah. Kebetulan pula, sentimen positif itu didukung kondisi di dalam negeri yang tanpa sentimen negatif.

reviewweekly 08 Tahun V | 12-18 Oktober 2015


keuangan valas Salah satu faktor internal yang menyebabkan rupiah dan IHSG menguat adalah pengumuman Paket Kebijakan Ekonomi Jilid III, yang dalam jangka menengah panjang dipercaya dapat menekan inflasi dan meningkatkan suplai dolar. “Para investor dan spekulan yang sebelumnya memegang dolar mulai melakukan cut loss (jual rugi),” ujar Mirza.

TERLENA OLEH BOOMING CHINA Pertanyaannya sekarang, akankah rupiah menembus Rp 13.500 per dolar? Inilah yang sedang ditunggutunggu oleh pelaku pasar. Tapi sebagian analis ragu rupiah akan terus menguat. Sebab, penguatan yang terjadi selama sepekan kemarin bukanlah pertanda bahwa nilai tukar rupiah telah pulih. “Ini belum bisa disebut sebagai awal pembalikan tren dari negatif ke positif,” ujar Albertus Christian, Research and Analyst PT Monex Investindo Futrures. Maksudnya? Setelah menguat, bisa jadi pekan ini atau mungkin juga pekan depan, rupiah bakal kembali terbakar dolar. Apalagi, dengan penampilan neraca perdagangan yang belum begitu menggembirakan, besar kemungkinan BI akan menjaga agar rupiah berada di rentang Rp 13.500 – Rp 14.000 per dolar. Dengan kata lain, jika rupiah menyentuh Rp 13.500, BI akan segera melakukan intervensi.

Faktor-faktor yang berpotensi mendorong terjadinya pelemahan rupiah memang cukup banyak juga. Pekan ini, misalnya, beberapa data ekonomi Amerika masih akan membayangi kurs rupiah. Di antaranya data retail sales dan core PPI bulan September. Dan yang paling meyakinkan, sampai akhir September pengeluaran rumah tangga di Amerika masih meningkat karena didorong kenaikan pendapatan. Nah, asal tahu saja, belanja rumah tangga menyumbang 70% pertumbuhan ekonomi Amerika. Jadi, kendati ekonomi global tengah dilanda kelesuan, pemerintah Amerika yakin perekonomiannya bakal makin menguat dalam beberapa bulan mendatang. Sementara perlambatan ekonomi justru dialami oleh negara maju lainnya, seperti Jerman, China, Inggris, Kanada, dan Jepang. Hanya Perancis dan Italia yang perekonomiannya menunjukkan perbaikan. Perekonomian China, misalnya, pada tahun 2016 diramalkan oleh IMF hanya tumbuh 6,3% atau lebih rendah dari proyeksi tahun ini 6,8%. Bagi Indonesia, dan tentu saja rupiah, ramalan itu menjadi kabar buruk. Sebab, seperti kebanyakan negara berkembang lainnya, selama ini Indonesia menggantungkan ekonominya pada ekspor ke China. Yang mencemaskan, banyak negara berkembang yang terlena dengan boooming ekonomi China tanpa mengubah arah ekonomi mereka menjadi lebih kompetitif. Celakanya lagi, banyak perusahaan yang meningkatkan kapasitas produksinya dengan dana pinjaman dolar. Penguatan dolar yang terjadi belakangan ini membuat banyak perusahaan di negara berkembang terjerat utang dolar. Amerika Latin adalah salah satu contoh negara-negara yang tergantung kepada ekonomi China. Saat ini, menurut IMF, banyak perusahaan di Amerika Selatan yang terjerat utang dolar. IMF pun terpaksa menurunkan perkiraan ekonomi di kawasan tersebut menjadi minus 3%. Bagaimana dengan Indonesia? Tampaknya tak jauh berbeda, kendati nasibnya tidak seburuk negara-negara Amerika Latin. IMF hanya memangkas pertumbuhan ekonomi Indonesia dari 4,2% saat ini menjadi 4% pada 2016. n

Ini belum bisa disebut sebagai awal pembalikan tren dari negatif ke positif. reviewweekly 08 Tahun V | 12-18 Oktober 2015

41


Pasar Modal IHSG

Saatnya Menginjak Pasar saham mulai bullish. Langkah China dan The Fed tidak membuat kaget lagi. Akan ada koreksi, tapi wajar.

S

TEKS Ahmad Munjin foto riset

eperti yang sudah diduga sebelumnya, minggu lalu, terjadi pembalikan arah. Pasar saham menghijau, aksi beli terjadi. Dan hasilnya, selama sepekan, indeks harga saham gabungan naik 382 poin atau sekitar 9%. Luar biasa. Kenaikan pertama terjadi di hari Senin. Ketika itu indeks naik 135 poin. Kemudian dilanjutkan dengan penguatan pada hari-hari berikutnya, hingga puncaknya Jumat pekan lalu. Ada apakah? Jawaban yang klise, tentu, kemungkinan tidak jadinya The Federal Reserved menaikkan tingkat bunga acuan. Ini memicu, pemilik modal kembali menggelontorkan pundi-pundinya ke pasar modal. Kemudian faktor lainnya adalah turunnya tiga paket kebijakan ekonomi pemerintah yang dianggap propasar. Mana yang paling dominan? “Saya kurang tahu. Apakah karena faktor intervensi dari pemerintah atau bukan,” kata Robert Hendrik Liembono, praktisi pasar modal dan pengelola BEI5000.com. Yang jelas, lanjut dia, secara teknikal, saat ini, tren IHSG sudah bullish. IHSG sudah keluar dari fase krisisnya yang terjadi selama ini. Level psikologis IHSG yang paling penting terletak di 4.500. Selama IHSG masih bisa bertahan di atas 4.500, indeks masih bisa menguat. Jika ternyata dalam sepekan ke depan, IHSG kembali melemah ke bawah 4.500, bisa kembali melemah. Tapi, hingga saat ini, Robert melihat peluang IHSG untuk terus menguat. Hingga akhir 2015 dan awal 2016, kemungkinan IHSG masih akan terus naik dengan support di 4.500 dan resistance di 4.800. Setelah itu, indeks berpeluang mengalami koreksi wajar. Sekarang, secara teknikal, IHSG berada di wave 1. Level terendah di wave 1 berada di kisaran angka 4.000. Hanya saja, hingga level berapa resistance-nya, kita belum tahu, lalu turun yang merupakan akhir dari wave 1. Pada wave 2, awal 2016, IHSG berpeluang turun ke angka 4.000-4.300. Setelah itu, IHSG baru akan mengalami kenaikan untuk jangka panjang wave 3. Jadi, kemungkinan pada 2016, IHSG akan mengalami kenaikan

42

yang signifikan dan akan terjadi bertahun-tahun. Berkaca pada kenaikan wave 3 pada 2009-2012, berarti naik selama tiga hingga 3,5 tahun. Dari awal tahun depan hingga tiga tahun ke depan, IHSG akan terus mengalami kenaikan. Sebab, IHSG sudah masuk kembali ke fase bullish-nya. “Oleh karena itu, saat ini sudah bisa digunakan untuk investasi jangka panjang. Sebab, potensi penurunan IHSG awal tahun depan, kemungkinan tidak banyak,” tutur Robert. Isu suku bunga The Fed dan perlambatan ekonomi China kemungkinan akan kembali muncul di awal 2016 yang akan menjadi wave 2. Untuk menentukan support wave 3, kita masih harus menunggu wave 2 berakhir. Secara historis, kenaikan wave 3, bisa terjadi 3 bahkan empat tahun. Minimal, kenaikan terjadi setahun. Apalagi, bisa saja, saat itu sentimen Fed dan China sudah selesai.

TAK ADA LAGI KEJUTAN Lebih jauh lagi Robert menjelaskan bahwa kenaikan IHSG sekarang akibat peluang The Fed yang belum akan menaikkan suku bunga acuannya. Jika awal 2016, The Fed memberikan peluang kenaikan suku bunganya, tetap akan berpengaruh negatif ke pasar, tapi tak lagi menjadi kejutan. Sejauh ini, yang membuat pasar

reviewweekly 08 Tahun V | 12-18 Oktober 2015


PASAR MODAL IHSG

k Pedal Gas

panik adalah unsur kejutannya itu. Soal pelambatan ekonomi China, aksi devaluasi yuan sebenarnya merupakan langkah positif dan solutif dari China. Ini jadi katalis positif bagi China. Artinya, China bergeser selain produksi dengan manufakturnya, tapi juga mau membangkitkan konsumsi. Sentimen Fed dan China masih tetap berpengaruh ke pasar. Hanya saja, dua sentimen itu sudah tidak punya efek kaget lagi. Orang tidak kaget lagi. Yang bikin pasar turun, adalah faktor kagetnya itu. Jadi, sentimen Fed dan China “sudah basi” tapi efeknya tetap ada. Untuk main saham jangka pendek 1-6 bulan, agak bahaya. Tapi, jika siap mengempit saham hingga 1 tahun ke depan minimal, sangat bagus. Saham-saham pilihannya di sektor konstruksi karena secara riil sudah berjalan. Spesifik sahamnya adalah PT Wijaya Karya (WIKA), PT Nusa Raya Cipta (NRCA), PT Waskita Karya (WSKT) dan PT Kawasan Industri Jababeka (KIJA). KIJA merupakan sektor properti, tapi riil perusahaannya memang sudah jalan. Pilihan untuk 1-2 tahun ke depan, pilihannya banyak termasuk juga saham-saham bank besar, blue chip juga bisa dibeli seperti saham PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI), PT Bank Mandiri (BMRI), dan PT

reviewweekly 08 Tahun V | 12-18 Oktober 2015

Bank Central Asia (BBCA). Pembelian pada sahamsaham tersebut bisa dilakukan secara bertahap untuk mengurangi risiko. Yuganur Wijanarko, Kepala Riset HD Capital, juga menyarankan hal yang sama. Kapal IHSG melaju ke 4.625-4.725 berangkat, jangan sampai ketinggalan. Kapal berlayar ke utara. “Kami melihat secara teknikal grafik mingguan IHSG mulai membaik dengan tidak adanya low lagi di bawah 4.025,” katanya. Pada saat yang sama, rupiah memberikan sentimen positif. Penguatan rupiah dari 14.875 ke 13.500 selama sepekan memberikan sentimen positif kepada pelaku pasar untuk melakukan akumulasi atas saham-saham blue chip dan lapis dua. Akibatnya, dana segar asing kembali ke bursa untuk mengangkat IHSG dari posisi short term downtrend ke uptrend. Di atas semua itu, Yuganur menyodorkan beberapa saham pilihan untuk target sepekan ke depan sebagai bahan pertimbangan para pemodal. Rekomendasi beli saham TLKM, BBTN, JSMR, dan BBNI. Pertama, saham PT Telekomunikasi Indonesia (TLKM) dengan Price to Earnings Ratio (PER) di level 18 kali, Price to Book Value (PBV) 3,3 kali, dan Return on Equity (RoE) 18,02%. Rekomendasi beli dengan trading target di Rp 2.950. tapi segera cut loss jika harganya menyentuh Rp 2.575. Kedua, saham PT Bank Tabungan Negara (BBTN), rekomendasi beli dengan PER 2015 di level 7 kali, PBV 0,91 kali, dan RoE 13%. Target harga trading di Rp 1.135. Pembelian pertama bisa dilakukan di Rp 1.075, pembelian kedua bisa dilakukan di Rp 1.055, dan titik cut loss berada di Rp 1.035. Ketiga, saham PT Jasa Marga (JSMR), rekomendasi beli dengan PER 2015 di level 27,8 kali, PBV 2,68 kali, dan RoE 12,02%. Target harga trading di Rp 5.750. Pembelian pertama bisa dilakukan di Rp 5.425, pembelian kedua bisa dilakukan di Rp 5.375, dan titik cut loss berada di Rp 5.275. Keempat, saham PT Bank Negara Indonesia (BBNI), dengan PER 2015 di level 19 kali, PBV 1,52 kali, RoE 7,95%. Rekomendasi beli dengan trading target Rp 5.275. Pembelian pertama bisa dilakukan di Rp 4.975, pembelian kedua bisa dilakukan di Rp 4.875, dan titik cut loss berada di Rp 4.775. Selamat berinvestasi. n

IHSG

43


Pasar Modal Saham ANTM

Antam Digosok Terus Dua aksi korporasi besar dalam waktu dekat akan digelar. Tapi kilau ANTM belum kelihatan.

H

TEKS Ahmad Munjin foto Dok. Review

ingga tahun depan, PT Aneka Tambang, mungkin masih akan merugi. Tapi dasar perusahaan pemerintah, Antam terus ‘ditolong’ agar tidak kelelap. Berbagai aksi korporasi pun digelar demi menyelamatkan perusahaan ini. Terakhir, ada dua langkah besar yang akan digarap Antam yakni membeli 20,64% saham divestasi PT Freeport Indonesia dan menerbitkan saham baru (rights issue). Divestasi Freeport akan mulai digelar 14 Oktober besok. Cuma, pemerintah tidak akan serta merta mengambil-alih saham itu. Akan ada evaluasi selama tiga bulan untuk menetapkan apakah saham yang ditawarkan Freeport harganya masuk dalam kewajaran atau tidak. Jika harga sudah disepakati, maka Antam mulai bergerak. Tapi dari mana BUMN ini akan memperoleh dana besar? Taruhlah kabar yang beredar sekarang ini benar adanya. Berarti Antam harus menyediakan dana US$ 1,7 miliar untuk mengakuisisi 20,94% saham tersebut. Makanya banyak usul bermunculan. Ada yang mengusulkan agar divestasi tersebut dilakukan melaui pasar modal. Tapi ada juga yang menyarankan supaya pemerintah menghentikan negosiasi dan bersabar hingga tahun 2021 di saat kontrak Freeport habis. Ketika itu pemeritah bisa langsung menguasai 100% saham. Tapi, entah kenapa opsi tersebut tidak dipilih. Yang jelas, manajemen Antam kini tengah bersiap untuk mengumpulkan dana dengan cara menggandeng pihak lain untuk ikut dalam penyerapan saham Freeport tersebut. “Skema kerjasama dengan lembaga yang lain pasti ada, kemungkinan dengan BUMN,� kata Tedy Badrujaman, Direktur Utama Antam. Siapa gerangan yang akan digandeng? Kita lihat saja nanti. Yang jelas, perseroan kini tengah menggeber proyel lain yang tak kalah pentingnya, yakni pembangunan smelter. Untuk merealisasikan proyek itu, Antam segera menerbitkan saham baru dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD). ANTM bisa mengantongi dana maksimal Rp 5,3 triliun dari sini. Seorang analis mengatakan, mencari dana dengan rights issue memang menjadi jalan yang lebih baik. Sebab, tingkat utang ANTM sudah tinggi. Rasio utang yang tinggi ditambah dengan tekanan harga nikel yang merosot mendorong Pefindo menurunkan peringkat

44

utang ANTM dari idA menjadi idA-. Rasio utang ANTM terhadap ekuitas menjadi 0,9 kali usai rights issue. Tapi, rasio utang terhadap EBITDA masih berpotensi di atas 5 kali. Rasio utang ini terus naik sejak ada larangan ekspor bijih mineral.

JANGKA PENDEK ATAU PANJANG Lantas bagaimana dengan nasib sahamnya yang beredar di pasar modal? Sepanjang tahun ini, harga saham berkode ANTM ini telah merosot sekitar 55%, dari Rp 1.065 (awal tahun) menjadi Rp 480. Adanya risiko dengan tambahan utang baru dan perlambatan ekonomi, membuat banyak analis memberi outlook negatif untuk emiten ini. Begitu juga jika dilihat dari komoditas hasil produksinya. Kenaikan penjualan emas yang ditorehkan ANTM pada semes-

reviewweekly 08 Tahun V | 12-18 Oktober 2015


Pasar Modal Saham ANTM ter I-2015 hanya momentum musiman dan sulit terulang di sisa tahun ini. Sementara itu, segmen feronikel ANTM masih merana, mengikuti lemahnya harga nikel internasional. Hingga semester I-2015, segmen feronikel membukukan kerugian Rp 22,7 miliar. Diperkirakan, pendapatan ANTM tahun ini masih bisa naik menjadi Rp 11,4 triliun dari tahun lalu Rp 9,4 triliun. Namun, ANTM diperkirakan masih merugi Rp 281 miliar, lebih kecil ketimbang kerugian tahun lalu Rp 787 miliar. Itu sebabnya efek Antam dinilai underweight dengan target harga Rp 400. Sementara analis lainnya memberi rekomendasi netral dengan target harga Rp 500. Namun ada yang menyarankan untuk membeli saham Antam dengan alasan menarik untuk jangka panjang. Apalagi sekarang harganya sudah relatif murah. Namun analis ini menyarankan membeli di harga maksimum Rp 400. Targetnya, tahun depan ANTM akan mencapai Rp 600. Reza Priyambada, Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia (NHKSI), justru menyarankan saham ini untuk dimainkan dalam jangka pendek. Se-

reviewweekly 08 Tahun V | 12-18 Oktober 2015

Rasio utang yang tinggi ditambah dengan tekanan harga nikel yang merosot mendorong Pefindo menurunkan peringkat utang ANTM dari idA menjadi idA-. bab, pergerakannya sangat rentan dengan perubahan harga komoditas. Untuk investasi 5 tahun, belum direkomendasikan. Kecuali, jika investor bisa memastikan seperti apa hasil dari smelter ANTM. Dalam jangka pendek, kita bisa memanfaatkan momentum penguatan harga komoditas. Dalam sepekan ke depan, jika ANTM bisa bertahan di atas support Rp 435-450, target terdekat di resistance Rp 525. Trading buy jangka pendek untuk saham ANTM. n

45


Pasar Modal Saham Grup Salim

Menakar Kinerja ICBP dan Saudara-Saudaranya Saham-saham Grup Salim termasuk yang tahan banting. Mie instan masih menjadi andalan.

sentimen elnino. Investor lebih melirik saham PT Astra Agro Lestari (AALI) dan PT Sawit Sumbermas Sarana (SSMS), termasuk PT BW Plantation (BWPT).

TEKS Ahmad Munjin foto Erbhayu

S

aham-saham dari sub sektor barangbarang konsumsi, termasuk efek yang tahan banting di masa pelambatan ekonomi sekarang. Memang, mereka pun terkena imbasnya, tapi tidak banyak. Contohnya, saham PT Indofood Sukses Makmur alias ICBP. Kendati naik turun, harga sahamnya tidak terperosok terlalu dalam. Inilah salah satu efek terbitan Grup Salim. Pergerakannya lebih menarik dibanding saham-saham konsumsi lainnya. Apalagi pangsa pasarnya luas dan memiliki kinerja keuangan yang mumpuni. Betul, di saat pelambatan ekonomi seperti sekarang marjin perseroan akan lebih rendah ketimbang tahun lalu. “Tapi turunnya marjin sebagai strategi untuk mempertahankan pangsa pasar. Jadi ini bukan bad news,” kata Reza Priyambada, Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia (NHKSI). Di luar ICBP pun, seperti PT Mayora Indah (MYOR) dan PT Kalbe Farma (KLBF) juga mengalami pelambatan kinerja. Jadi, wajar terjadi penurunan marjin. “Secara umum, saya masih netral untuk saham-saham di sektor konsumer,” kata Reza. Harga saham ICBP lebih agresif dibandingkan INDF. Sebab, andalan INDF beralih ke ICBP. Dulunya, ICBP merupakan divisi food and milk dari INDF. Semua produk makanan, minuman, susu, sirup, bumbubumbu dapur, saus dan lain-lain, sekarang berada di bawah ICBP. Reza masih rekomendasikan beli saham ICBP dengan target penguatan 5%-6% dari harga sekarang. Sedangkan untuk INDF, LSIP, dan SIMP rekomendasinya netral. Semua bergantung pada momentum teknikalnya saja. Jika momentumnya mendukung, bisa untuk trading jangka pendek. LSIP dan SIMP, dengan adanya El Nino, seharusnya bisa menjadi sentimen positif. Sebab, El Nino menyebabkan produksi CPO turun, dan menyebabkan kenaikan harga. Kenyataannya, jika melihat harga sahamnya, saham LSIP dan SIMP tidak merefleksikan

46

reviewweekly 08 Tahun V | 12-18 Oktober 2015


Pasar Modal Saham Grup Salim Faktor elnino, di satu sisi mendongkrak harga, tapi di sisi lain menurunkan produksi. Pada saat yang sama, permintaan CPO juga menurun seiring pelambatan ekonomi yang menurunkan daya beli.

LSIP JUGA MENARIK Pandangan serupa juga disampaikan David Sutyanto, analis riset First Asia Capital. Kata dia, di tengah kondisi makro yang kurang kondusif, harga saham ICBP saat ini relatif murah mengingat sektor konsumsi relatif lebih kuat menghadapi tantangan perekonomian saat ini. Memasuki Oktober pasar juga diperkirakan mulai mengantisipasi rilis kinerja kuartal III-2015. Sektor barang konsumsi diperkirakan membukukan kinerja lebih baik dibandingkan kuartal II-2015.

reviewweekly 08 Tahun V | 12-18 Oktober 2015

Dilihat dari kinerjanya, sepanjang paruh pertama tahun ini, ICBP berhasil membukukan pertumbuhan positif. Penjualan perseroan sepanjang semester I-2015 tumbuh 6,63% mencapai Rp 16,55 triliun dibandingkan periode yang sama 2014 sebesar Rp 15,52 triliun. Laba bersih naik 27,89% mencapai Rp 1,74 triliun dari Rp 1,36 triliun. Ini mencerminkan 53,7% dari proyeksi laba tahun ini. Earnings per Share (EPS) proyeksi tahun ini Rp 556. Pada harga Rp 12.300, saham ICBP ditransaksikan dengan PE 22,1 kali berdasarkan estimasi 2015. Harga saham ICBP berpeluang ditransaksikan dengan PE 33 kali sesuai industrinya atau mencapai Rp 18.348. Berarti memiliki ruang penguatan 49%. Untuk PT London Sumatera Plantation (LSIP), di tengah iklim pasar yang bearish sebelumnya, aksi beli selektif sempat melanda saham emiten perkebunan seiring tren penguatan harga komoditas CPO di pasar internasional. Harga saham PP London Sumatera Indonesia Tbk (LSIP) bergerak konsolidasi sempat menguat, namun tutup stagnan di Rp 1.400-an. Ini seiring dengan tren penguatan harga CPO yang sempat menguat hingga RM 2383 per metrik ton. Bila dibandingkan dengan akhir Agustus lalu di RM 1.994 per metrik ton, harga CPO sudah menguat 19,5%. Penguatan ini sejalan dengan musim kemarau yang berkepanjangan akibat badai El Nino yang mengganggu produksi dan adanya kebakaran hutan di sejumlah wilayah seperti Sumatera dan Kalimantan yang menjadi sentra produksi CPO Indonesia. Diperkirakan kinerja emiten produsen CPO pada paruh kedua tahun ini akan tumbuh lebih baik dibandingkan paruh pertama. Sepanjang paruh pertama tahun ini (semester I-2015) kinerja operasional dan keuangan perseroan mengalami tekanan seiring dengan turunnya harga komoditas dan volume produksi. Penjualan bersih perseroan sepanjang semester I-2015 turun 12,33% mencapai Rp 2,08 triliun dari periode yang sama 2014 sebesar Rp 2,37 triliun. Di bottom line laba bersih turun 35,5% mencapai Rp 308,85 miliar dari Rp 478,54 miliar dengan marjin turun dari 20,2% menjadi 14,9%. Sepanjang semester I-2015 volume produksi TBS turun 5,30% mencapai 616.509 ton dari periode yang sama 2014 sebanyak 651.013 ton. Tahun ini diperkirakan penjualan bersih turun 5% mencapai Rp 4,49 triliun. Laba bersih diperkirakan turun 26,55% mencapai Rp 673,27 miliar dengan proyeksi EPS tahun ini Rp 98,7. Saat di harga Rp 1.400, saham perseroan ditransaksikan dengan PE 14 kali, estimasi 2015. Harga sahamnya diperkirakan berpeluang ditransaksikan dengan Price to Earnings Ratio (PER) 15 kali merujuk pada rata-rata PE perseroan selama lima tahun terakhir. Dengan PE 15x harga sahamnya berpeluang mencapai Rp 1.480. Tahun ini harga sahamnya sempat mencapai level tertinggi di awal tahun yakni di Rp 2.070 (9/1). Tertarik? n

47


Pasar Modal Saham Grup Bakrie

Nasihat untuk Grup Bakrie Tak ada lagi kepercayaan dari investor. Itulah yang menyebabkan saham-saham terbitan Grup Bakrie dijauhi. TEKS Ahmad Munjin foto Riset

N

iat PT Bumi Resource, yang akan membayar sebagian utangnya pada China Investment Corporation, sudah tercium sejak lama. Perseroan berencana menukar utang senilai US$ 1,9 miliar dengan 32% saham di harga Rp 1.100. Akankah rencana ini berjalan mulus? Entahlah. Yang pasti aksi korporasi ini tak berpengaruh sedikit pun pada pergerakan harga sahamnya yang kini berada di level dasar, Rp 50. Jika ada harga wajar di bawar gocap, “Mungkin harga saham Grup Bakrie akan berada di sana,” kata Tonny W Setiadi, analis dari Indosurya Asset Management. Memang, harga komoditas (termasuk batu bara) sedang jatuh. Tapi, kata Tonny, kejatuhan saham Bumi bukan hanya karena harga komoditas, tapi juga masalah manajemen. Kalau coba menghitung saham PT Bumi Resources (BUMI), susah menghitung berapa total utang emiten ini. Sebab, ini sangat terkait erat dengan Good Corporate Governance (GCG) sebuah perusahaan dan trust dari para investor. Tiga tahun lalu, saham-saham Grup Bakrie punya kans untuk menciptakan kinerja yang bagus. BUMI punya cadangan batu bara terbesar di Indonesia dan dunia. Lalu, PT Bakrieland Development (ELTY) punya lahan yang sangat strategis dan lokasi perumahan sejauh ini cukup bagus. Akan tetapi, financial engineering yang dilakukan manajemen terlalu berani. Seperti penjaminan saham untuk pencarian dana. Makanya, meski harganya sudah di dasar, Tonny tidak merekomendasikan beli untuk saham BUMI dan ELTY. Sementara saham PT Visi Media Asia (VIVA), harganya masih bertengger di Rp 300. Akan tetapi, kinerja emiten ini tidak sebagus emiten lain di industri yang sama. Dibandingkan VIVA, lebih baik pilih saham lain, seperti PT Media Nusantara Citra (MNCN) atau PT Surya Citra Media (SCMA). Jadi, “Selama belum ada perubahan yang cukup fundamental, saya sarankan hindari saham-saham Grup Bakrie,” katanya. Pengamat pasar modal Dandossi Matram juga mempunyai pendapat senada. Saham Grup Bakrie,

48

bukan semata saham gocap, tapi masalahnya tak ada yang mau beli. Harga Rp 50 merupakan harga yang paling rendah yang diberikan oleh pasar kepada sahamsaham tersebut. Harga terendah itu, kalau ada Rp 1, mungkin sahamsaham Grup Bakrie sudah di Rp 1 per saham. Tapi, karena aturan BI di Rp 50, harga terendah saham-saham Grup Bakrie jadi di Rp 50.

INVESTOR SUDAH TAK PERCAYA Mengapa publik memberikan harga Rp 50? Investor tidak peduli saham itu diterbitkan oleh perusahaan apa. Yang investor peduli, apakah perusahaan tersebut bisa memberikan keuntungan atau tidak bagi investor. Di mata investor, saham-saham grup Bakrie, sudah tidak bisa memberikan manfaat lagi. Investor telah mengalami kerugian yang sangat besar di saham-saham grup ini. Dengan kinerja yang buruk itu, harga

Penambangan PT Bumi Resource Tbk

reviewweekly 08 Tahun V | 12-18 Oktober 2015


Pasar Modal Saham Grup Bakrie Rp 50 menjadi risiko bagi emiten-emiten Grup Bakrie yang harus ditanggung oleh investor. Akan tetapi, kerugian tersebut tidak hanya dialami investor, tapi juga pemilik perusahaan yang merupakan pemegang saham sebenarnya. Sebagai pemilik, saham mereka menjadi tidak bernilai. Oleh karena itu, perusahaan tersebut tidak bisa dikapitalisasi oleh pemiliknya. Investor, selain melihat keuntungan, juga melihat masalah karakter perusahaan. Selama masih memberikan keuntungan, karakter kadang-kadang diabaikan, paling tidak masih bisa ditawar. Tapi, ketika karakter buruk dan perusahaan tidak bisa memberikan keuntungan, karakter menjadi faktor negatif yang membuat investor lain menjauhi perusahaan tersebut. Akibatnya, tak satu pun investor yang mau membeli sahamnya. Saran untuk emiten, investor adalah makhluk pencari keuntungan. Oleh sebab itu, berikanlah keuntungan kepada investor. Pemodal menginginkan perusahaan yang dikelola dengan baik, seperti Good Corporate Governance (GCG) dan transparansi, mengikuti aturan. Bangkitkan dulu kepercayaan investor. Hal-hal sederhana seperti itu yang seharusnya menjadi fokus dari pemilik perusahaan dan pengelola atau direksi perusahaan untuk benar-benar bekerja sebagaimana seharusnya. Sebab, ada juga beberapa saham yang dijauhi oleh investor, padahal secara kinerja

reviewweekly 08 Tahun V | 12-18 Oktober 2015

emiten tersebut baik. Itu gara-gara investor tidak melihat adanya karakter yang baik di pemiliknya. Sekali saja emiten melakukan tindakan yang tidak fair kepada investor, mereka akan menghukum dengan hukuman yang sangat menyakitkan. Tidak adanya investor yang mau menyentuh saham-saham Grup Bakrie, merupakan konsekuesi dari perusahaan Tbk. Sementara itu, otoritas bursa seperti Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) hanya membuat aturan dan memastikan emiten mematuhi aturan tersebut. Mematuhi aturan saja belum cukup karena belum membuat emiten bagus karena karakter manajemen yang tidak baik. “Saya rasa, publik sudah tak percaya lagi pada saham-saham Grup Bakrie,� kata Dandossi. Sebab, saham-saham grup ini sudah dua kali mengalami krisis moneter. Pertama, krisis 1997-1998 dan 2008. Dari dua krisis itu, investor melihat, pengelolaan perusahaan grup ini memang tidak baik. Pada tahun 2000, saham-saham Grup Bakrie sempat bangkit, tapi ternyata melakukan kesalahan yang sama lagi, mismanagement. Makanya, ia tidak yakin, saham-saham Grup Bakrie bisa bangkit lagi. Kecuali, emiten diambil alih oleh pihak lain, investor baru. Itulah sederet nasihat untuk penerbit saham yang bernama Grup Bakrie. n

49


inforeview

BSD Bangun Q-Big PT Bumi Serpong Damai Tbk mengembangkan area komersial dengan model big box di kawasan BSD City. Area komersial yang menelan biaya pembangunan sebesar Rp 500 miliar ini diberi nama Q-big dan akan dibangun di area lahan seluas 15 hektare (ha). Menurut Hermawan Wijaya, Direktur BSD, pembangunan Q-big akan dimulai tahun ini dan ditargetkan rampung pada pertengahan tahun 2016. Saat ini, perseroan sedang menjajaki kemungkinan kerjasama dengan beberapa calon anchor tenan yang akan menyewa di Q-big tersebut. Sudah ada dua yang menyatakan akan bergabung. Salah satunya merupakan perusahaan ritel asal Uni Emirat Arab (UEA), Lulu Supermarket yang sudah menandatangani kerjasama selama 10 - 20 tahun. Selain itu, ada perusahaan bahan

Gaikindo Gelar Jakarta Auto Show Meski penjualan kendaraan bermotor, khususnya mobil mengalami penurunan sepanjang tahun 2015 sebanyak 20% hingga akhir semester I-2015 dibandingkan semester yang sama 2014, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) masih optimis angka penjualan pada tahun 2015 dapat mencapai kisaran 1 juta hingga akhir tahun. Angka tersebut bisa didapat, karena mengacu pada penyelenggaraan Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2015 yang berhasil mencatatkan penjualan lebih dari 19 ribu unit kendaraan dengan nilai lebih Rp 5,7 triliun dari seluruh Agen Pemegang Merek (APM). Karena itulah, menurut Andy Wismarsyah, Presiden Direktur Seven Events, akan digelar ajang pameran otomotif bertajuk Jakarta Auto Show (JAS) 2015, pada 28 Oktober hingga 1 November 2015 di Jakarta Convention Center (JCC). Pameran itu akan didukung oleh 20 merek kendaraan

50

FOTO Dahlan Rp

nanya, penandatanganan kerja sama dengan calon mitra di tiga negara tersebut bakal dilakukan tahun ini juga. Dengan bertambahnya tiga negara tujuan ekspor tersebut, diharapkan dapat mendongkrak ekspor Mustika Ratu menjadi 7% terhadap pendapatan, dari sebelumnya kurang dari 5%. n bangunan domestik yakni Mitra 10 yang sudah menunjukkan komitmen untuk menyewa Q-big. Kedua calon tenan tersebut telah mengisi 30% dari total luas bangunan yang akan dikembangkan perseroan. Targetnya, akan ada empat sampai enam tenan besar yang mengisi area komersial tersebut. Sisanya, membidik tenan-tenan kecil. n

FOTO Dahlan RP

T Mustika Ratu Tbk merevisi penambahan jumlah gerai jamunya yang bernama House of Jamu dan Wedang Kafe karena kondisi perekonomian nasional yang kurang baik. Semula, Mustika Ratu berniat membuka 25 gerai jamu pada tahun ini. Tetapi, hingga semester I-2015, hanya terealisasi 4 gerai, yakni di Pejaten Village, Botani Square, Carrefour Karawaci, dan Kemendag. Dwi Putri Yanthi Muazd, Associate Director Corporate Mustika Ratu mengatakan, target terpaksa direvisi menjadi 10 gerai. Untuk setiap gerai jamu tersebut, Mustika Ratu merogoh investasi Rp 100 juta - Rp 150 juta. Dana tersebut diambil dari belanja modal perseroan yang tahun ini dianggarkan sebesar Rp 20 miliar - Rp 25 miliar. Sebagai langkah untuk memperbaiki kinerja keuangannya, Mustika Ratu berupaya memperbesar pasar ekspornya. Saat ini, Mustika Ratu tengah menjajaki kerja sama untuk bisa ekspor jamu ke Korea Selatan, Myanmar, dan Jepang. Renca-

dari APM di Indonesia, serta lebih dari 20 industri pendukung otomotif, JAS 2015 akan menggunakan lebih dari 7.500 m2 dari area JCC. n

FOTO Dahlan RP

P

Mustika Ratu Revisi Target

reviewweekly 08 Tahun V | 12-18 Oktober 2015




Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.