Perang Mata Uang Berkobar

Page 1




MailBOX

http://www.majalahrevieweekly.com Pemimpin UMUM: Bambang Aji setiady

Kirimkan surat pembaca Anda ke alamat: Redaksi Majalah Review Weekly, Pertokoan Golden Road, Blok C27 No. 67, BSD - Tangerang Selatan 15320 Email: redaksi.majalahreviewweekly.com

Pemimpin redaksi: budi kusumah Redaktur Eksekutif: latihono sujantyo Redaktur: ratna nuraini, sri wulandari, kukuh bhimo nugroho reporter: Setyo Adhi Nugroho, Gading Putra redaktur foto: dahlan rebo pahing REDAKTUR DESAIN: erbhayu prananta Desain & layout: Rizky Pratama

Kalijodo Riwayatmu Kini

unit usaha pemimpin perusahaan: Bambang Aji setiady

Program swasembada daging sapi sejatinya sudah dijalankan pemerintah lebih dari 10 tahun lalu. Namun sampai hari ini, nyatanya Indonesia masih bergantung pada impor sapi, terutama dari Australia dan Selandia Baru. Angka impor sapi setiap tahunnya tidak pernah berkurang. Pada 2009, bahkan tercatat maksimal impor mencapai 50% dari kebutuhan nasional. Hal serupa juga terjadi saat akhir pemerintahan periode yang lalu. Dengan tingginya angka impor tersebut, bagaimana sebenarnya capaian program swasembada daging sapi yang berlangsung selama itu? Ini menjadi penting untuk diketahui mengingat dana yang dihabiskan untuk mengejar swasembada daging sapi cukup besar. Diperkirakan, sejak 2005, bujet program tersebut sudah menyentuh angka Rp 18 triliun. Namun nyatanya, dengan dana program sebesar itu, fakta yang terungkap justru kemerosotan populasi sapi di dalam negeri. Perkiraan terkini menyebutkan, populasi sapi menurun hingga 2,5 juta ekor pada kurun waktu 2011-2013. Dengan angka tersebut, artinya kita makin jauh dari swasembada daging sapi.

Kawasan Kalijodo yang secara sosiologis merupakan lokasi grey area (memiliki norma abu-abu) mendadak ramai diperbincangkan. Penyebabnya tak lain karena sosok Gubenurnur DKI Basuki Tjahaya Purnama berniat menertibkan kawasan ini menjadi daerah bebas prostitusi. Alasan rencana penertiban Kalijodo berawal dari peristiwa kecelakaan lalu lintas yang melibatkan satu unit mobil mewah jenis Toyota Fortuner dan menewaskan 4 orang. Dua di antara korbannya adalah pengemudi dan penumpang Go-jek, sedangkan dua lainnya dari penumpang Fortuner. Nah, sebelum kejadian maut, pengemudi kendaraan mewah itu sempat menenggak minuman keras di salah satu kawasan hiburan malam di Kalijodo. Munculnya kawasan Kalijodo sebagai lokasi prostitusi, perjudian, dan tempat bersenang-senang serta menikmati minuman keras sendiri, sesungguhnya tidak serta-merta. Prosesnya sudah sangat lama, bahkan disebut-sebut kawasan ini memang sengaja dibentuk Pemerintah Kolonial Belanda sebagai lokasi sejenis. Dengan begitu, bisa dibilang, para pelaku yang menghidupkan Kalijodo hanyalah pelengkap penderita karena mereka hanya mengikuti alur sejarah Kalijodo. Seiring berjalannya waktu, Pemerintahan RI pun selama terkesan melanggengkan eksistensi kawasan tersebut, baik disadari ataupun tidak. Kini, Kalijodo sudah terlanjur menjadi kawasan berpenduduk dengan aneka jenis usaha, tempat hiburan, masjid, gereja, dan banyak berdiri pula lembaga pendidikan. Oleh karena itu, bersikap bijaklah dalam menangani masalahnya yang melingkupi kawasan dan para penghuni areal tersebut.

Perbuatan melanggar hukum yang dilakukan pejabat tinggi Mahkamah Agung, Andri Tristianto Sutrisna yang mengkomersialkan putusan kasasi Hakim Agung Artidjo Alkotsar- MS Lumme dan Krisna Harahap, sungguh mengguncang sendi-sendi penegakan hukum di Tanah Air. Dia menerima suap dari pengusaha bernama Ichsan Suadi yang terlibat perkara korupsi dalam proyek pembangunan dermaga Labuan Haji, Lombok Timur, Mataram. Dengan iming-iming uang, pejabat hukum ini menahan berkas putusan kasasi ketiga hakim agung tadi, agar hukuman terhadap Ichsan, tidak bisa dieksekusi. Saya percaya, dalam melancarkan aksi suapnya, Ichsan pasti tidak bekerja sendiri. Kemungkinan melibatkan sejumlah pihak lain yang berperan sebagai kaki tangan atau broker perkara. Semoga KPK segera bertindak cepat untuk membersihkan para kaki tangan yang nyata-nyata melanggar hukum tersebut. Sedangkan bagi sang pejabat tinggi MA, sudah seharusnya mendapatkan hukuman yang lebih berat dibanding dengan perbuatan pidana yang dilakukan oleh warga biasa. Pasalnya, perbuatan dia itu sangat melukai rasa keadilan karena yang bersangkutan seharusnya menjaga kewibawaan hukum. Bukan malah merongrongnya.

Mustakin Madura, Jawa Timur

Yatno Bekasi, Jawa Barat

Hani Ciputat, Tangerang Selatan

Cover: erbhayu

Apa Kabar Swasembada Daging Sapi?

4

marketing: Arief Nazarudin, Celline Agatha alamat redaksi dan usaha: Pertokoan Golden Road, Blok C27 No. 67, BSD, Tangerang Selatan, BANTEN 15320 Telp: 021-538 3063 penerbit: PT INDOPUBLIK MANDIRI

SuratMingguini

Lagi, Suap di Mahkamah Agung

reviewweekly 25 Tahun V | 22-28 Februari 2016



reviewweekly 25 Tahun V | 22-28 Februari 2016

Contents

headline LaporanUtama 9 Perang Mata Uang Berkobar Perang mata uang sudah sangat mengkhawatirkan. Jika saling ngotot, krisis keuangan bisa meledak.

Bisnis

Makro

18 Kaya Berkat Rokok Para taipan ini dinobatkan sebagai orang-

30 Kala Petani Sawit Melawan

orang terkaya di Indonesia. Bisnis rokok lah yang menghantarkan mereka ke kursi kejayaan. Siapa saja?

Para petani plasma sawit bakal menggugat Perpres pungutan US$ 50 per ton. Penghasilan mereka menurun drastis.

32 Buah Tangan dari Silicon Valley 33 Ada Apa dengan Ahok?

Keuangan 20 Kongsi Besar Hotel BUMN

Sisipan 24 Buah Kerja Instan Dan Keserakahan

Iming-iming investasi dengan return menggiurkan acap kali mampu menyilaukan. Persoalan baru ketahuan belakangan bahwa ternyata banyak investasi jenis ini yang bodong belaka.

36 Banting-bantingan Bunga KPR Kebijakan pelonggaran moneter membuat persaingan di pasar KPR meningkat tajam. Sejumlah bank pun tak segan-segan membanting tingkat suku bunganya.

38 Ukuran Itu Penting, Bung!

Pasar Modal 42 Bukan Semata-Mata Karena Profit Taking Indeks melemah bukan hanya disebabkan aksi jual. Tapi ada faktor-faktor pemicu lainnya.

44 Saham Migas, Tak Semuanya Jelek

reviewweekly 25 Tahun V | 22-28 Februari 2016


Membangun Kemitraan, Memberdayakan Komunitas Para siswa terus belajar dan menyiapkan diri masuk ke dunia kerja, termasuk anak-anak kami. Karenanya, kami berupaya sekuat tenaga untuk dapat menyediakan pelatihan dan memajukan pendidikan di Indonesia. Dengan kemitraaan yang dibangun bersama Pemerintah, LSM dan masyarakat, kami telah mendirikan dua Politeknik di Riau dan Aceh. Kemitraan tersebut kami lakukan untuk mengembangkan kurikulum dan meningkatkan kemampuan para pengajar. Setiap tahun, ratusan siswa lulus dan siap menjadi tenaga terampil – membantu memberdayakan komunitas dimana mereka berada. Kemajuan pendidikan adalah kepedulian semua. Termasuk kami.

Informasi selengkapnya tersedia di www.ChevronIndonesia.com


editorial

D

Ketidakpastian China

ulu, mungkin tak terlintas di benak Mao Zedong bahwa China akan seperti sekarang. Sebab, lebih dari setengah abad lalu, bahkan di tahun-tahun sebelumnya, dasar komunisme yang “sama rasa sama rata” begitu ketat diajarkan. Proletariat, yang semula berarti kaum tak berpunya, dijadikan dasar oleh Sang Ketua sebagai falsafah hidup yang—mau tidak mau— harus ditaati. Saking kentalnya ajaran itu menempel di jidat, para pengikut Mao yang setia siap membunuh babi milik

tetangganya. Soalnya, babi itu adalah tanda dari kelas borjuis. Kendati mereka tahu Ketua Mao sendiri seorang karnivora sejati, yang gemar menyantap hong shao rou — daging babi dipotong kotak-kotak, dimasak semur dengan kuah dari arak Shaoxing, gula, dan bumbu-bumbu pedas. Tapi kita semua tahu, akhirnya, ajaran “sama rata-sama rasa” itu dikalahkan. Dan ujung-ujungnya, muncullah paham kapitalisme. Sejak diperkenalkan reformasi ekonomi tahun 1978, China muncul sebagai negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di dunia.

8

Pada 2013, negara ini menjadi ekonomi terbesar kedua di dunia berdasarkan total nominal GDP, serta menjadi eksportir dan importir terbesar di dunia. China tercatat pula sebagai negara yang memiliki senjata nuklir dan memiliki tentara aktif terbesar dunia, dengan belanja militer yang wah. Makanya, pantas, jika negeri dengan 1,4 miliar penduduk ini menjadi kekuatan terbesar di Asia dan bisa disejajarkan dengan negeri adidaya lainnya. Jumlah miliunernya pun bertambah banyak, bahkan telah melebihi jumlah orang kaya di Amerika Serikat. Ini merupakan pertama kalinya sepanjang sejarah, meskipun perekonomian China terhitung melambat akhir-akhir ini. Data survei majalah kelas atas asal Shanghai, Hurun Report mengungkapkan bahwa China saat ini mempunyai 596 orang kaya, naik dari jumlah sebelumnya yang hanya 242 pada tahun lalu. Angka tersebut melebihi angka miliuner Amerika Serikat yang berjumlah 537 orang. Jadi, meskipun perekonomian China melambat, jumlah orang terkaya di China telah melawan gravitasi dan malah mencatat rekor tahun terbaik mereka. Kini ketika pertumbuhan ekonominya kembangkempis, seperti biasa kaum kaya ini tidak terganggu sedikitpun. Malah, karena khawatir kekayaannya akan susut gara-gara pelambatan ekonomi, mereka mulai beramai-ramai memindahkan kekayaannya ke luar negeri. Maklum, ketidakpastian seperti ini diperkirakan masih akan berlangsung di tahun-tahun berikutnya. Sepanjang tahun lalu saja, ada dana senilai US$ 676 miliar, atau sekitar Rp 9.400 triliun lebih yang keluar dari negeri China. Negeri ini diperkirakan masih akan mengalami capital outlflow atau arus dana keluar, karena kondisi makro ekonomi yang belum sehat, dan juga guncangan nilai tukar yuan. Arus dana yang keluar selama tahun lalu ikut menekan nilai yuan, dan membuat bank sentral China harus terus menyuntikkan dana guna menstabilkan nilai tukar. Ratusan miliar dolar sudah disuntikan oleh China untuk mengintervensi pasar uang agar stabil. Tapi, untuk sementara, usaha ini tampaknya akan sia-sia. Para analis memperkirakan mata uang ini akan kembali jatuh, dan mencerminkan pelemahan pertumbuhan dan perdagangan. Jika negara tersebut mengalami perlambatan ekonomi otomatis akan memengaruhi jaringan perdagangan Indonesia, termasuk keyakinan ekonomi. n bk

reviewweekly 25 Tahun V | 22-28 Februari 2016


Perang mata uang sudah sangat mengkhawatirkan. Jika saling ngotot, krisis keuangan bisa meledak. TEKS Latihono Sujantyo Foto Riset

reviewweekly 25 Tahun V | 22-28 Februari 2016

9


A

khirnya para pengusaha nasional bisa sedikit bernafas lega. Kamis pekan lalu, Bank Indonesia (BI) memotong suku bunga acuan atau BI Rate sebesar 25 basis poin menjadi 7% dari 7,25%. Agar pasar uang tidak kering, BI pun memangkas Giro Wajib Minimum (GWM) Primer dalam rupiah sebesar 1% menjadi 6,5%. Ini merupakan penurunan yang kedua setelah pada 14 Januari lalu BI melakukan langkah serupa. “BI Rate turun akan diikuti penurunan suku bunga kredit perbankan. Mudah-mudahan ini membantu pengusaha untuk memperoleh pembiayaan,” kata Irwan Nimara, pengusaha alat-alat berat. Tak kurang Wakil Presiden Jusuf Kalla, yang juga pengusaha tersenyum ceria. “Ini baru Indonesia bisa bersaing. Jangan lupa ekonomi akan berjalan dengan baik,” ujar Kalla. Kalla menuturkan, saat ini tingkat bunga kredit di Indonesia masih tinggi dibandingkan negara-negara Asia Tenggara lain. Rata-rata bunga kredit di ASEAN hanya 5%-6%, sedangkan Indonesia masih di atas 10% atau double digit. Rangga Cipta, Ekonom PT Samuel Sekuritas Indonesia

10 10

bahkan masih melihat peluang bagi BI untuk menurunkan BI Rate kembali. “BI Rate masih bisa dipangkas hingga 6,75% di 2016. Ruang pemangkasan lebih lanjut tersedia jika harga BBM dipangkas mendekati harga pasarnya,” jelas Rangga. Kalau memang demikian, apakah arah kebijakan BI tidak akan mengandung risiko pelarian modal? Sebab, bukan apa-apa, Bank Sentral Amerika Serikat, The Fed sudah berencana menaikkan suku bunga acuannya tahun ini. Jika banyak modal ke luar dari Indonesia, jelas akan membuat nilai tukar rupiah kembali melemah. Jumat sore pekan lalu, menurut catatan Bloomberg Dollar Index, rupiah ditutup melemah 6 poin ke Rp 13.509 per dolar AS. Betul, pelemahan rupiah dapat membuat barang-barang ekspor Indonesia bersaing di luar negeri, sekaligus mengerem barang impor sehingga defisit transaksi berjalan bisa berkurang. Strategi inikah yang sedang dimainkan oleh BI? Memang, di tengah perekonomian dunia dalam tekanan yang kuat, sejumlah negara berlomba-lomba menurunkan suku bunga acuannya dan melemahkan mata uangnya. Dengan pelemahan mata uang, harga barang-barang ekspor negaranya menjadi murah. Bulan Januari lalu, Bank Sentral Jepang atau Bank of Japan (BOJ) menerapkan suku bunga minus 0,1% yang dimulai 16 Februari 2016. Tujuannya untuk menggiring Jepang ke luar dari zona deflasi. BOJ berharap, kebijakan ini akan memberikan stimulus investasi dan konsumsi. Cara ini tentu saja akan mendorong bank mengeluarkan pinjaman sehingga ekonomi akan bergerak, tapi inflasi akan meningkat. Keputusan BOJ itu dinilai sebagai upaya melemahkan mata uangnya terhadap mata uang negara lain. Pelemahan yen diharapkan mampu meningkatkan daya saing barang-barang asal Jepang di pasar global. Jika penjualan barang meningkat, pendapatan perusahaan Jepang bisa meningkat. Pemicu depresiasi mata uang di dunia, khususnya Asia dan negara berkembang lainnya adalah keputusan Bank Sentral China (People’s Bank of China/ PBOC) yang melemahkan mata uang yuan pada 11 Agustus 2015, sehingga negara-negara lain harus bersaing di pasar eks-

reviewweekly 25 Tahun V | 22-28 Februari 2016


Gedung Bank Sentral AS, The Fed: Masih mempertahankan bunga rendah.

por dengan negeri Tirai Bambu itu sebagai ekonomi terbesar kedua di dunia. Kondisi ini diperburuk kekhawatiran terhadap kenaikan suku bunga acuan yang dilakukan The Fed dan melemahnya harga minyak.

reviewweekly 25 Tahun V | 22-28 Februari 2016

CHINA VS AS Benarkah saat ini terjadi perang mata uang? Banyak analis mengiyakan. Kalau mau sedikit merunut ke belakang, perang mata uang ini bermula dari krisis global di tahun 2007-2008 yang ditandai dengan jatuhnya Lehman Brothers, juga diikuti lembaga keuangan lainnya. Kebangkrutan itu membuat Amerika Serikat (AS) resesi. Agar perekonomiannya tidak tertekan terlalu dalam, The Fed menurunkan tingkat suku bunga acuan hingga nol persen. Tapi apalah daya, nyatanya perekonomian AS stagnan. AS kembali mencoba cara lain dengan menggelontorkan dolar AS ke pasar melalui cetak uang besar-besaran, yang populer dengan istilah Quantitative Easing (QE). Saat itu, likuditas berlebih, dolar AS melemah, dan sedikit demi sedikit ekspor AS naik. Seperti halnya AS, Jepang dan Eropa pun melakukan hal sama. Mereka membuat kebijakan QE untuk menumbuhkan perekonomiannya. Semua berlomba-lomba melemahkan mata uangnya. Yang terjadi saat ini pun demikian. Maklum saja, sejak tahun 2005 hingga pertengahan tahun 2015 nilai mata uang yuan menguat sampai 33%. Lantaran nilai yuan begitu mahal, sehingga membuat barang-barang ekspor China tidak bisa lagi bersaing. Akibatnya, ekspor China di bulan Juli 2015, turun 8,3%. Tak begitu heran kalau

11


nilai mata uang tidak boleh kuat. Itulah kenapa, hingga kini The Fed masih mempertahankan suku bunga rendah.

Gedung People’s Bank of China: Mendorong perbankan mengucurkan kredit besar-besaran.

Kalau mau sedikit merunut ke belakang, perang mata uang ini bermula dari krisis global di tahun 2007-2008 yang ditandai dengan jatuhnya Lehman Brothers, juga diikuti lembaga keuangan lainnya. kemudian Bank Sentral China melakukan devaluasi yuan sampai beberapa kali untuk mendongkrak ekspor. AS pun tidak tinggal diam. Paman Sam terus mencari solusi agar barang ekspornya tetap bisa bersaing. Betul, Desember tahun lalu The Fed menaikkan suku bunga acuan dari 0,25% menjadi 0,5%. Tapi ini kenaikan yang sangat kecil sekali. The Fed pun masih maju mundur untuk menaikkan kembali suku bunga pada Maret nanti, seperti yang dijanjikan sebelumnya. Alasannya, kenaikan tersebut bakal semakin memperburuk perekonomi dunia, yang pada akhirnya mengganggu proses pemulihan ekonomi AS. Penampilan data ekonomi AS memang belum stabil. Defisit neraca perdagangan, misalnya, membengkak dari US$ 42,2 miliar menjadi US$ 43,4 miliar. Kendati angka pengangguran menurun dari 5% menjadi 4,9%, namun non farm employment change di bulan Januari hanya 151.000 atau turun dari bulan sebelumnya sebesar 262.000. Salah satu cara untuk mengobati defisit perdagangan adalah dengan meningkatkan ekspor. Agar ekspor bisa meningkat,

12

KETIMPANGAN PERDAGANGAN Celakanya, kebijakan bank sentral dua negara adidaya itu telah membuat kurs mata uang negara-negara ekonomi baru menguat, sehingga daya saing barang ekspor mereka melemah. Akibatnya, mereka pun ramai-ramai menurunkan suku bunga dan melemahkan mata uangnya. Banyak analis menilai, perang mata uang yang saat ini berlangsung terjadi lantaran tidak seimbangnya neraca perdagangan masing-masing negara. China, Jerman, Arab Saudi, dan Rusia adalah negara-negara yang selama ini mencatat surplus perdagangan. Sebaliknya, AS, Yunani, Portugas, Spanyol dan sejumlah negara lainnya mengalami defisit yang besar. Tak hanya itu. Tingkat tabungan di negara-negara yang perdagangannya surplus cukup tinggi, sedangkan yang defisit relatif rendah. Negara-negara yang tabungan masyarakatnya tinggi, ingin sekali bisa mengekspor lebih banyak. Mereka ingin menjual lebih banyak produk mereka di luar negeri karena konsumen di dalam negeri menahan diri. AS, Inggris dan banyak negara lain yang mengalami defisit perdagangan juga menginginkan hal sama. Bahkan, mereka menuntut konsumen di China dan negara-negara surplus lainnya agar lebih banyak membeli barang-barang mereka. Apa yang terjadi? Masing-masing negara akhirnya berlombalomba menggenjot ekspor dengan melemahkan mata uangnya. Tapi celakanya, hanya sedikit yang membeli barang ekspor. Itulah sebabnya, belakangan ini China mendorong konsumsi dalam negeri sebagai mesin pertumbuhan ekonominya. Perbankan didorong untuk mengucurkan kredit besar-besaran, sementara pengusaha dan masyarakat diminta untuk belanja. Cara ini memang bisa menjadi berkah bagi China, karena bisa mendorong pertumbuhan ekonomi. Namun risiko yang ditanggung juga besar jika kredit yang diguyur mengalami gagal bayar. Strategi ini pernah dilakukan AS bertahun-tahun. Masyarakat dipacu membeli rumah, mobil, dan lain-lain dengan cara kredit. Yang terjadi kemudian, utang-utang masyarakat yang membengkak dan tidak mampu membayar akhirnya melahirkan krisis keuangan hebat di tahun 2008. Asal tahu saja, kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) di China naik 50% dari Desember 2014 ke Desember 2015. “Kenaikan NPL di perbankan China merupakan dampak dari kenaikan kredit yang tinggi dalam lima tahun terakhir, dan juga ekonomi yang melambat,� kata laporan PricewaterhouseCoopers (PwC) tahun lalu. Kalangan analis mengkhawatirkan booming kredit perbankan di China. Sebab, jika perbankan China tidak lihai menangani NPL, krisis keuangan 2008 bisa terulang. Perbankan di seluruh dunia biasanya menyediakan dana pencadangan untuk jaga-jaga bila krisis keuangan terjadi. Namun, tidak jelas apakah ini juga dilakukan perbankan China. Meskipun begitu, rasio utang Pemerintah China saat ini 43% dari PDB. Menurut standar internasional, rasio ini masih rendah. Jadi, jangan khawatir. n

reviewweekly 25 Tahun V | 22-28 Februari 2016


P

erang mata uang, yang dilakukan China dengan mendevaluasikan yuan beberapa kali telah membuat perekonomian dunia gonjang-ganjing. Mereka tak menduga bahwa perekonomian terbesar kedua di dunia tersebut akan mengambil langkah secepat itu. Pemerintah China berharap, melemahnya nilai yuan akan membuat dunia kembali dibanjiri oleh barang-barang murah mereka. Para penerima barang-barang China jelas bakal kelabakan karena tak akan sanggup bersaing melawan serbuan Made in China tersebut. Maka, hantu PHK massal bakal kian ganas mencekik mereka. Indonesia bukanlah pengecualian. Apalagi China adalah pasar ekpor terbesar Indonesia. Merosotnya nilai yuan akan membuat daya beli negara tersebut ikut rontok, sehingga impornya — termasuk dari Indonesia — bakal turun. Di lain isi, Indonesia juga bakal kelabakan menghadapi serbuan barang murah dari China. Padahal, sekarang saja, serbuan tersebut telah membuat banyak produsen lokal mengeluh karena pasarnya diserobot barang-barang China. Maklum, produk China yang masuk ke Indonesia, baik secara resmi maupun selundupan, terdiri dari berbagai macam jenis dari alat pertanian, tekstil, elektronik, mesin diesel, sampai batik. Sejauh ini pemerintah masih lebih suka diam. Mungkin masih menghitung untung-rugi bila melibatkan diri dalam perang mata uang tersebut. Secara ekonomi, perang ini memang memiliki dua sisi berbeda. Di satu sisi, bila melakukan devaluasi rupiah, menguntungkan ekspor. Di lain sisi, devaluasi tersebut membuat beban utang luar negeri membengkak, dan rakyat bisa marah besar karena biaya hidup makin tinggi. Sebagai negara yang masih sangat tergantung pada impor, melakukan devaluasi rupiah bisa membuat harga barang kebutuhan naik. Proyek-proyek pembangunan yang dibiayai dengan utang luar negeri juga bisa menjadi tidak layak, karena dari sisi rupiah biayanya pasti membengkak. Perusahaan swasta yang belakangan ini gencar berburu utang ke luar negeri, jelas bakal terpukul. Meminjam istilah tinju, mereka bahkan kena double blow. Apa boleh buat, meski proyekproyek mereka dibiayai dolar, pemerintah mewajibkan penjualan produknya dalam rupiah.

Jangan Sampai Kita Terlibat Apakah Bank Indonesia akan melibatkan diri dalam perang mata uang? Ingat, rupiah sudah mulai stabil. TEKS Latihono Sujantyo Foto Dok. Review

Bagaimana pun, IMF punya gambaran positif tentang devaluasi mata uang. Yakni dapat meningkatkan produksi dalam negeri karena ekspor meningkat, sehingga lebih banyak tenaga terserap. Selain itu, peningkatan ekspor bisa mendorong kenaikan cadangan devisa. Hanya saja, menurut IMF, devaluasi sebaiknya dilakukan ketika peningkatan anggaran belanja pemerintah tak bisa diandalkan, atau ketika peningkatan ekspor bisa menetralisir defisit neraca pembayaran. Kini tak mustahil bila banyak negara, termasuk yang sudah maju, akan meladeni China dengan melakukan devaluasi mata uang mereka, atau menurunkan suku bunga yang paling rendah. Bagi mereka, apapun risikonya, banjir barang impor harus disetop. Mereka juga tak peduli bahwa apa yang mereka lakukan akan membuat ekspor Amerika Serikat makin loyo sehingga memaksa The Fed membatalkan kenaikan suku bunganya. Bila hal ini terjadi, apakah Indonesia harus melibatkan diri? Entahlah. Yang jelas, dalam dua bulan ini nilai rupiah terlihat berjalan stabil. Lana Soelistianingsih, ekonom Samuel Asset Management, optimis stabilitas rupiah masih bisa dipertahankan hingga beberapa pekan ke depan. Bahkan, kalau “tidak diganggu� BI, sebenarnya rupiah bisa menguat hingga mendekati Rp 13.000 per dolar. Jadi, tidak usahlah kita ikut perang. n

Barang-barang China: Banyak produsen lokal mengeluh.

reviewweekly 25 Tahun V | 22-28 Februari 2016

13


Eksodus Modal dari Negeri Panda Banyak orang kaya China mulai membawa uang mereka ke luar negeri. Mereka khawatir tabungannya tergerus akibat nilai yuan yang jatuh. TEKS Latihono Sujantyo Foto Riset

D

i China saat ini banyak berita besar. Salah satu yang mencuri perhatian publik belakangan ini adalah banyaknya orang kaya di Negeri Tirai Bambu ini yang membawa uang mereka ke luar dari negara tersebut. Mereka merasa khawatir, jika nilai tukar yuan terus merosot akan membuat simpanan mereka berkurang drastis. Itulah sebabnya, kebanyakan orang kaya di China telah meminta keluarga atau teman dekat mereka untuk segera mentransfer dana ke luar negeri. China sendiri membatasi transfer uang ke luar negeri maksimal senilai US$ 50.000. Praktik yang dilakukan kebanyakan orang kaya China itu merupakan bagian dari eksodus modal setelah mereka khawatir akan masa depan perekonomian China. Tahun lalu saja, perusahaan

Penduduk China

14

dan individu telah melarikan hampir US$ 1 triliun dari China. Beberapa metode yang digunakan untuk mengalihkan uang adalah metode legal, seperti investasi di properti di suatu tempat, membeli bisnis di luar negeri, atau membayar utang dalam dolar. Namun, tidak sedikit pula metode pelarian dana yang digunakan adalah metode yang benar-benar ilegal. Tahun lalu, aparat hukum China menangkap seorang wanita yang berusaha melarikan diri dari China dengan membawa uang setara US$ 250.000 yang ditempelkan di dada, paha, dan disembunyikan di dalam sepatu yang dikenakannya. Aliran dana keluar ini membuat ekonomi China yang sudah melambat semakin tidak stabil dan memberi tekanan pada nilai tukar mata uang yuan atau renminbi. “Perusahaan dan individu tidak menginginkan renminbi. Untuk jangka waktu yang lama, renminbi adalah mata uang yang menguntungkan, namun karena kini tidak lagi demikian, maka banyak orang yang ingin keluar,” kara Shaun Rein, pendiri China Market Research Group. Jika Pemerintah China tidak bisa menjaga dan mencegah warganya melarikan dana ke luar, maka outlook ekonomi China bisa semakin suram. Asal tahu saja, tahun 2015 pertumbuhan ekonomi China hanya 6,9%. Capaian produk domestik bruto ekonomi terbesar kedua dunia ini merupakan yang terburuk dalam 25 tahun terakhir. Bahkan, beberapa tahun ke depan pertumbuhan ekonomi China diprediksi masih tetap melambat. Ketidakpastian terhadap kondisi ekonomi China telah memengaruhi pasar internasional dalam beberapa waktu belakangan. Pasalnya, China tidak membeli banyak komoditas seperti dahulu dan ada pula gangguan dari harga minyak. Nilai tukar mata uang yuan pun melemah terhadap dolar AS. Presiden X Jinping telah memperingatkan para pejabat pemerintahannya agar memberi perhatian serius pada peristiwa runtuhnya Uni Soviet. Peringatan ini tentu saja agar seluruh pejabat di China waspada karena masalah ekonomi yang tengah melanda seluruh negeri bisa berkembang menjadi masalah politik, dan bisa membuat Cina tinggal kenangan. Peringatan tersebut diikuti dengan undangan kepada para petinggi pemerintah dan partai untuk menonton video berjudul “Kenangan Runtuhnya Partai Komunis dan Uni Soviet”. Dalam video ini digambarkan bagaimana sebuah kekuatan yang demikian hebat bisa rontok menjadi bangsa kelas dua bahkan tiga. Ada lagi video lain yang ‘wajib tonton’, yaitu “Kontes Tanpa Suara.” Video ini diproduksi oleh Universitas Ketahanan Nasional, dan menggambarkan bagaimana upaya Amerika Serikat dan sekutunya melakukan rekayasa agar China bernasib sama dengan Uni Soviet. Dalam video ini disebutkan bahwa Amerika Serikat sedang menjalankan strategi ‘evolusi damai’. Terlepas benar tidaknya video tersebut, yang jelas banyak orang kaya di China saat ini cemas melihat perekonomian negara mereka. n

reviewweekly 25 Tahun V | 22-28 Februari 2016


Sektor perumahan di China: Banyak yang tak sanggup mencicil.

W

ang Jianlin, orang terkaya di China tak mengira kalau kekayaannya menguap sampai Rp 80 triliun hanya dalam tempo tiga hari saat indeks saham bursa Shanghai jatuh hingga 8% pada 8 Juli 2015. Wang adalah pengusaha yang tahun lalu membeli saham klub sepak bola Spanyol, Atletico Madrid. Tak hanya Wang yang menderita. Perempuan terkaya di China, Zhou Qunfel, pendiri Lens Technology kehilangan Rp 40 triliun dari total kekayaannya sebesar Rp 90 triliun. Tentu masih banyak lagi orang di China yang kehilangan kekayaannya pada peristiwa 8 Juli tersebut. Diperkirakan ada sekitar Rp 10.000 triliun dana yang lenyap saat indeks saham bursa Shanghai ambruk selama tiga hari itu. Dana yang menguap kemungkinan bertambah besar bila digabungkan dengan kejatuhan indeks Shanghai pada 27 dan 28 Juli 2015. Memang, liberalisasi perekonomian yang digeber pada 1992 telah membuat ekonomi negara itu tumbuh sangat pesat. Industrialisasi berjalan sangat kencang. Bahkan saking kencangnya, pada 2007 China berhasil menggusur Jerman sebagai kekuatan ekonomi terbesar ketiga di dunia setelah Amerika Serikat (AS) dan Jepang. Pada 2010, China naik lagi dengan menggusur Jepang. Banyak ekonom kemudian meramalkan, antara tahun 2020 dan 2030, China akan menjadi kekuatan ekonomi terbesar di dunia. Itulah sebabnya, banyak investor kakap berburu uang di China lantaran banyak orang kaya tumbuh subur di negeri itu. Hanya saja, tahun 2008 perekonomian China mulai kelihatan rapuhnya saat resesi ekonomi melanda AS dan Eropa. Krisis tersebut menyebabkan ekspor China, yang merupakan sumber utama kekuatan ekonominya, merosot karena AS dan Eropa adalah pasar utamanya. Untuk mengimbangi kemerosotan ekspor, Pemerintah China menggejot konsumsi dalam negeri. Rakyat China juga disenangkan dengan penggelembungan investasi di sektor properti. Pabrik-pabrik baja dan semen pun menjamur karena dipicu oleh

reviewweekly 25 Tahun V | 22-28 Februari 2016

Mimpi Buruk Resesi Apa yang dialami China saat ini mengingatkan orang pada resesi ekonomi AS pada 2008. TEKS Latihono Sujantyo Foto Dahlan RP

jor-joran kredit dari bank-bank BUMN untuk perumahan. Belakangan, Pemerintah China menyadari bahwa telah terjadi investasi berlebihan. Banyak rakyatnya mulai tak sanggup mencicil kredit rumah dan banyak pabrik – terutama yang terkait dengan properti - mengalami kelebihan kapasitas produksi. Maka, tak mengherankan bila kini China sedang berhadapan dengan kredit macet dan kelebihan kapasitas industri, terbesar dalam sejarahnya. Sampai akhir Juni 2015, utang swasta di China mencapai 207% dari PDB nasional. Nilai kredit bermasalah perbankan di China diperkirakan mencapai US$ 3,5 triliun, sementara total asetnya sekitar US$ 1,5 triliun. Apa yang dialami China saat ini mengingatkan orang pada resesi ekonomi AS pada 2008. Munculnya resesi di AS dipicu jorjoran pemberian kredit untuk perumahan sehingga membuat kredit macet sangat tinggi. Tapi ada yang membedakan antara AS dan China. Kalau sektor perumahan di AS menyumbang 5% dari PDB nasional, namun sektor properti di China menyumbang 20% dari PDB nasional. Jadi, ancaman resesi di China lebih mengerikan. Mungkin pesta pora di China sudah berakhir. n

15


Ke Beijing Atau Washington Amerika Serikat dan China saling berebut pengaruh di kawasa Asia. Indonesia berpihak ke mana?

C

TEKS Latihono Sujantyo Foto Riset

hina boleh jadi cemburu melihat pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) AS-ASEAN di Sunnylands, California, Amerika Serikat tanggal 15-16 Februari 2016. Maklum saja, dalam beberapa tahun ini China menganggap negara-negara ASEAN, terutama Indonesia, sudah masuk ke dalam orbit ekonomi dan diplomatiknya. Lihat saja opini dan komentar di berbagai media sosial di Negeri Panda itu. Mereka menyoroti kekhawatiran Beijing atas pertemuan tersebut. Mereka mengatakan bahwa pertemuan itu dapat digunakan untuk membentuk konsensus menghadapi sengketa teritorial di Laut Cina Selatan. Global Times, koran yang didukung Partai Komunis Tiongkok memberi judul pada kolom editorialnya “Sunnylands Tempat yang Salah untuk Membahas Laut Cina Selatan”. Menurut editorial harian ini, betul bahwa negara-negara ASEAN dan AS punya keinginan memperluas hubungan mereka, namun kebanyakan negara itu tidak akan berpihak ke Washington atau Beijing. “Negara-negara itu mungkin tahu bahwa jika mereka berpihak ke China atau Amerika Serikat, mereka akan dikendalikan olehnya dan digunakan sebagai ‘alat tawar’,” demikian tulis artikel tersebut seperti dikutip dari voaindonesia.com. Editorial itu mungkin benar. Memang, dalam setahun lebih pemerintahan Indonesia yang dipimpin Presiden Jokowi banyak yang menganggap negeri ini lebih condong berkiblat ke China. Penilaian itu pun bukan mengada-ada. Sebab, setelah Presiden Jokowi dan Presiden Republik Rakyat Tiongkok Xi Jinping bertemu beberapa kali pada perayaan 60 tahun Konferensi Asia Afrika (KAA) beberapa waktu lalu di Jakarta dan Bandung, China mendapat berbagai proyek infrastruktur. Misalnya, pembangunan 24 pelabuhan, 15 bandar udara (bandara), pembangunan jalan sepanjang 1.000 km, pembangunan jalan kereta api sepanjang 8.700 km, serta pembangunan pembangkit listrik berkapasitas 35.000 megawatt (MW). Kalau mau menengok sedikit ke belakang, sebenarnya Indonesia punya andil tak sedikit dalam transformasi ekonomi China. Sebagai pemilik sumber energi berlimpah, Indonesia sudah bertahun-tahun memasok gas dan batubara berharga murah ke China. Tak jelas, berapa besar yang diekspor ke sana mengingat banyaknya kasus penyelundupan batubara ke luar negeri. Secara resmi, ekspor batubara Indonesia ke China ada-

16

lah sekitar 60 juta ton per tahun. China tentu sangat senang pada gairah Indonesia jadi pemasok batubara nomor satu. Sebab, batubara adalah salah satu kunci utama di balik keajaiban ekonomi China. Lihat saja, seiring dengan dengan kepesatan kemajuan ekonominya, konsumsi batubara China juga meroket. Pada 2010, China telah

Presiden Barack Obama dan para pemimpin ASEAN dalam Konferensi Tingkat Tinggi ASASEAN 15-16 Februari 2016 di California, Amerika Serikat: Tidak berpihak ke Beijing atau Washington.

reviewweekly 25 Tahun V | 22-28 Februari 2016


menjadi konsumen energi terbesar kedua di dunia setelah AS, dan 69% di antaranya berasal dari batubara. Dengan kata lain, separuh dari konsumsi batubara di dunia ada di China. Begitulah mesranya hubungan Indonesia dengan China. Tapi, apa yang terjadi kemudian? Oktober tahun lalu, Presiden Jokowi berkunjung ke AS. Selain Presiden Barack Obama, para pengusaha kedua negara juga menyepakati deal business senilai US$ 20,25 miliar atau sekitar Rp 275,4 triliun.

TAKUT KEHILANGAN Banyak kalangan melihat, ekonomi dua kaki yang sedang dimainkan Jokowi tak lepas dari klaim China atas Laut Natuna. Sejak China mengklaim perairan Natuna sebagai miliknya, Indonesia

hanya berani mengirim nota diplomatik ke Beijing untuk mempertanyakan klaim tersebut. Hanya saja, surat tersebut tak pernah digubris, kapal-kapal perang China tetap rajin mondar-madir di perairan Natuna. Kini, boleh jadi Indonesia sedikit berani menghadapi klaim China atas perairan Natuna setelah kunjungan Jokowi ke AS. China kemungkinan juga akan memilih jalan damai karena tak ingin kehilangan mitra strategisnya di kawasan ASEAN, termasuk kemungkinan menarik kembali Indonesia ke dalam orbit ekonomi dan diplomatiknya. Kemungkinan itu bukan sesuatu yang mustahil. Apalagi, Indonesia belakangan mulai berpikir masuk ke dalam TransPacific Partnership (TPP) yang sempat dirayu Presiden Barack Obama. TPP adalah perjanjian antara AS dengan negara-negara di kawasan Asia Pasifik untuk mendorong liberalisasi perdagangan. Betul, Indonesia akan memperoleh sejumlah keuntungan, seperti tarif yang rendah. Tapi sebagian besar industri Indonesia masih sangat tergantung pada komponen impor. Selain itu, Indonesia juga harus mengikuti aturan main yang ditetapkan TPP, termasuk tarif murah dan tidak mengistimewakan badan usaha milik negara (BUMN). Saat ini, China adalah negara kedua terkuat di dunia dari sisi ekonomi dan militer. Pertumbuhan ekonominya terus tumbuh sejak dipimpin Deng Xiaoping, meskipun belakangan melambat. Seiring kenaikan PDB, China juga terus meningkatkan anggaran militernya. Tahun lalu, anggaran militer China mencapai US$ 145 miliar atau sekitar Rp 1.884 triliun. Total anggaran sebesar ini hanya kalah oleh AS. Coba bandingkan dengan anggaran militer Indonesia, yang hanya Rp 96 triliun. Sudah menjadi hukum alam, negara kuat selalu berusaha mendikte negara-negara lemah. Lihat saja masa keemasan Yunani, Romawi, Mongolia,Turki, Perancis, Inggris Raya, Jerman, Jepang dan AS. Karena berusaha mendikte, acapkali negara-negara adi daya berkonflik dengan negara lain, baik karena masalah batas wilayah maupun tentang perdagangan. China sebagai negara adi daya baru, sekarang sedang berkonflik dengan Jepang tentang Kepulauan Senkanku. China juga berkonflik dengan beberapa negara ASEAN tentang Kepulauan Spratly, dan Laut China Selatan. Melihat ancaman dari China, AS sebagai negara adi daya utama merasa terusik. Merasa kepentingannya terganggu, AS mencoba merangkul negara-negara di kawasan Asia Pasifik. Masalahnya, apakah mereka tergoda untuk memihak Washington atau Beijing? n

Negara-negara itu mungkin tahu bahwa jika mereka berpihak ke China atau Amerika Serikat, mereka akan dikendalikan olehnya dan digunakan sebagai ‘alat tawar’. reviewweekly 25 Tahun V | 22-28 Februari 2016

17


Bisnis Konglomerat

Kaya Berkat Rokok Para taipan ini dinobatkan sebagai orang-orang terkaya di Indonesia. Bisnis rokoklah yang mengantarkan mereka ke kursi kejayaan. Siapa saja?

S

TEKS Sri Wulandari foto riset

iapakah orang paling kaya di Indonesia? Jika menyebut Presiden Joko Widodo, tentu saja salah. Sebab, dalam Daftar Orang Terkaya di Indonesia 2015/2016 versi majalah Forbes yang dirilis pada Desember 2015 menyebutkan peringkat pertama adalah Budi Hartono dan keluarganya dengan total kekayaan mencapai US$ 15,4 miliar atau setara Rp 212,5 triliun. Budi Hartono merupakan pemilik Bank BCA dan perusahaan rokok Djarum.

Dalam urutan kedua, orang terkaya di Indonesia adalah Susilo Wonowidjojo dan keluarganya yang merupakan pemilik perusahaan rokok Gudang Garam dengan jumlah kekayaan sebesar US$ 5,5 miliar atau setara Rp 75,9 triliun. Sedangkan peringkat ketiga orang terkaya di Indonesia ditempati oleh Anthoni Salim dengan jumlah kekayaannya mencapai US$ 5,4 miliar atau Rp 74,5 triliun. Wajar saja, jika juragan rokok ini dinobatkan sebagai orang terkaya pertama dan kedua di Indonesia. Meski dianggap ‘haram’ sebagian orang, bisnis asap rokok di Indonesia memang paling menguntungkan dan tak bisa dilawan oleh siapapun. Buktinya, selama beberapa periode, Budi dan Susilo selalu dinobatkan sebagai orang terkaya di tanah air ini. Sementara satu pengusaha lagi juga meraih kejayaan berkat bisnis rokoknya, yaitu Putera Sampoerna yang memiliki kekayaan mencapai US$ 2,3 miliar. Siapakah Budi Hartono? Jika menelusuri sejarah hidupnya, taipan kelahiran 28 April 1940 bernama asli Oei Hwie Tjhong dan menetap tepi kota Kudus, Jawa Tengah. Robert Budi Hartono, demikian nama lengkapnya, memang lahir dari keluarga yang memiliki basis bisnis rokok. Ayahnya adalah seorang pengusaha rokok

Pabrik rokok Djarum: Inovasi bisnis.

18

reviewweekly 25 Tahun V | 22-28 Februari 2016


Bisnis Konglomerat

Budi Hartono

bernama Oei Wie Gwan. Di usia 22 tahun, ayahnya mewariskan pabrik rokok bernama Djarum Gramophon. Tentu saja, ini menjadi tantangan lantaran pabrik Djarum Gramophon baru saja mengalami kebakaran hebat yang hampir meludeskan semua aset perusahaan. Budi dan kakaknya, Michael Hartono, mencari talangan dana, lalu menerapkan inovasi bisnis untuk menghidupkan Djarum. Lambat laun menjelma menjadi salah satu perusahaan tersukses yang ada di Indonesia. Bahkan kini produk rokok Djarum tidak hanya merajai pasar lokal namun telah merambah ke pasar Internasional. Sementara bisnis Djarum berkembang dengan sederet ekspansi, dari perbankan, portal, properti, hingga bisnis online.

GUDANG GARAM DAN SAMPOERNA Cerita Susilo Wonowidjojo lain lagi. Pria berusia 57 tahun, dilahirkan di kota Kediri, Jawa Timur, dan memiliki nama asli kelahiran Cai Daoping. Dia merupakan pemegang tongkat estafet dalam mengelola Gudang Garam yang ddirikan pada 1958 dari ayahnya, Surya Wonowidjojo. Di tangannya, Gudang Garam berkembang pesat, dari perusahaan home industry menjadi perusahaan skala internasional. Pada tahun 1990, Gudang Garam mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya. Tak melulu kisah sukses yang diraih Susilo. Setidaknya pada 2011, keuntungan yang dikantonginya berkurang karena produksi cengkeh yang menurun tiap tahun. Saat itu, petani Indonesia yang rata-rata memproduksi 80 juta ton cengkeh hanya mampu memanen setengahnya. Hal yang sama juga terjadi di tahun berikutnya. Biaya produksi Gudang Garam saat itu naik menjadi Rp 60 ribu per kilogram atau hampir empat kali harga biasa. Pengemasan yang semrawut pada tahun lalu juga memperparah kondisi keuangan industri ini. Investor panik, saham Gudang Garam turun. Akibatnya,

reviewweekly 25 Tahun V | 22-28 Februari 2016

dia kehilangan lebih dari US$ 2 miliar. Beruntung peristiswa itu tak berlangsung lama. Gudang Garam kembali naik hingga 60% , ketika harga cengkeh menurun. Hal ini membuat investor Gudang Garam kembali melihat prospek yang cerah pada industri ini. Harga saham Gudang Garam menembus rekor baru sepanjang sejarah. Pada akhir perdagangan Rabu (10/2), harga saham Gudang Garam berakhir di level Rp 61.500 per saham, yang merupakan rekor terbarunya. Berdasarkan data dari Bloomberg Billionaires Index, harta pemilik Gudang Garam ini bertambah US$ 922,7 juta atau setara Rp 12,36 triliun. Total kekayaannya menjadi US$ 7,7 miliar atau setara Rp 103,18 triliun. Hingga kuartal III 2015, Gudang Garam mencetak laba bersih Rp 1,7 triliun. Laba tersebut meningkat 28 persen dibandingkan dengan kuartal III 2014. Bagaimana dengan Putera Sampoerna? Taipan yang satu ini telah membuat gebrakan yang mencengangkan publik pada 2005. Dia mengambil langkah melepaskan seluruh saham Sampoerna Group ke Philip Morris Internasional beberapa tahun silam senilai Rp 18,5 triliun. Lego saham itu dilakukan saat kinerja Sampoerna baik dengan berhasil memperoleh pendapatan bersih Rp 15 triliun dengan nilai produksi 41,2 miliar batang. Dalam posisi ketiga perusahaan rokok yang menguasai pasar, yakni19,4% pangsa pasar rokok di Indonesia, setelah Gudang Garam dan Djarum. Pria kelahiran 13 Oktober 1947 ini mengalihkan perhatiannya untuk membesarkan Putera Sampoerna Foundation yang tujuannya memberikan kesempatan bagi masyarakat miskin yang memiliki potensi menempuh pendidikan di AS. Seusai menjual sahamnya, dia meneruskan bisnisnya melalui Sampoerna Strategic yang dijalankan putranya, Michael Sampoerna. Bisnisnya meliputi perkebunan, telekomunikasi, properti. Pada Mei membeli Bank Dipo Internasional. Sementara Sampoerna Foundation dijalankankan anak perempuannya, Michelle Sampoerna. n

19


Bisnis Pariwisata

Kongsi Besar Hotel BUMN Sejumlah hotel BUMN sepakat menjalin kerjasama untuk membentuk jaringan internasional.

U

TEKS Sri Wulandari foto Dahlan RP

ntuk meningkatkan potensi wisata dan menggenjot perekonomian, sejumlah hotel Badan Usaha Milik Negara (BUMN), sepakat menjalin kerjasama. Hotel-hotel milik pemerintah tersebut bekerja sama memperkuat dan membentuk jaringan perhotelan sehingga terwujud international change. Untuk sinergi hotel BUMN digawangi PT Hotel Indonesia Natour yang bersinergi dengan PT Aero Wisata dan Patra Jasa. Selama ini, hotel-hotel yang dimiliki BUMN jalan sendiri-sendiri. Padahal, cukup banyak perusahaan BUMN yang memiliki hotel. Direktur PT Hotel Indonesia Natour, Iswandi Said mengatakan, sinergi yang dilakukan ini untuk memperkuat posisi Indonesia sebagai industri pariwisata kelas dunia. Targetnya sebesar 70% occupancy rate (tingkat okupansi/hunian kamar) untuk semua hotel. “Ini join marketing bersama,” kata Iswandi. Jumlah hotel yang masuk ke dalam sinergi hotel BUMN ini mencakup 26 hotel. Dua belas hotel di antaranya dikelola oleh PT Hotel Indonesia Natour. Hampir semua hotel pemerintah menempati nilai yang strategis, memiliki nilai sejarah yang punya makna dan cerita perjalanan negara, dan menyebar di kota-kota

besar yang merupakan aset potensial dalam meningkatkan industri pariwisataan nasional pada umumnya. Menteri BUMN Rini Soemarno mengatakan, BUMN memiliki kegiatan usaha yang bergerak di sektor terkait pariwisata seperti perhotelan, alat transportasi sampai pengelolaan daerah wisata. “Saya menaruh harapan besar kepada PT Hotel Indonesia Natour dapat lebih berperan aktif membantu mengembangkan hotel-hotel yang saat ini dikelola oleh BUMN lain, seperti Patra Jasa, anak perusahaan Pertamina dan hotel-hotel Aerowisata, anak perusahaan Garuda Indonesia,” kata Rini. Toh, tak cuma BUMN hotel saja yang bersinergi. Setidaknya, tujuh perusahaan yang terdiri dari lima BUMN dan anak usaha BUMN sudah menandatangani perjanjian kerjasama sinergi BUMN Pariwisata. Yaitu PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan & Ratu Boko, PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero)/Indonesia Tourism Development, PT Hotel Indonesia Natour, PT Kereta Api Indonesia, PT Garuda Indonesia, PT Patra Jasa dan PT Aero Wisata. Sinergi BUMN pariwisata ini memperkuat kerjasama di koridor Joglosemar (Jogja, Solo, Semarang), dalam rangka memperluas dan meningkatkan kesiapan untuk mendatangkan 2 juta wisatawan mancanegara dengan magnet utama Candi Borobudur. “Penandatanganan kerjasama ini merupakan bentuk sinergitas dalam upaya mengembangkan potensi wisata di wilayah atau kawasan tersebut. Mereka punya Joglosemar – Jogjakarta, Solo, Semarang. Mereka harus bersinergi untuk mengembangkan potensi itu,” tegas Rini. n

Hotel Indonesia: Menggenjot pariwisata.

20

reviewweekly 25 Tahun V | 22-28 Februari 2016


Bisnis Film

Film produksi Walt Disney: Digemari di Indonesia.

Ada Walt Disney di Indonesia Benarkah Walt Disney akan membuka kantor di Indonesia? Untuk urusan apa?

M

TEKS Sri Wulandari foto Riset

ungkinkah Walt Disney akan ada di Indonesia? Ya, bisa jadi. Sinyal itu disampaikan oleh Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf. Pekan ini, dia akan bertandang ke kantor Walt Disney dan Pixar di Amerika Serikat untuk membahas soal kemungkinan mereka berinvestasi di Indonesia. Dia optimis Walt Disney akan membuka kantor di Indonesia. Tunggu dulu ini bukan soal Disneyland yang sempat digembar-gemborkan akan didirikan di Lido, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor. Kalau soal Disneyland, Executive Director Corporate Communications PT Walt Disney Indonesia, Sesha Kanthamraju pernah membantahnya. Saat itu, Kanthamraju menegaskan sejauh ini tidak ada rencana pembangunan Disneyland di wilayah Indonesia manapun. Destinasi-destinasi Disney adalah bagian dari Walt Disney Parks dan Resorts dengan 11 taman hiburan di lima tujuan liburan keluarga. Antara lain Disneyland Resort, Walt Disney World Resort, Tokyo Disney Resort, Disneyland Resort Paris, dan Hong Kong Disneyland. Di Asia Tenggara, tim bertanggung jawab dalam aktivi-

reviewweekly 25 Tahun V | 22-28 Februari 2016

tas promosi untuk Anaheim, Orlando, Hong Kong, Paris Parks and Resorts, serta Disney Cruise Line. Lalu tentang apa? Ini adalah soal investasi di bidang film. Belum lama ini, pemerintah membuka pintu lebar-lebar bagi investor asing yang ingin berbisnis bioskop dan perfilman di pasar domestik. Artinya, investor asing boleh menguasai kepemilikan saham hingga 100% dalam bisnis film. Ke Walt Disney pun tujuannya tak lebih untuk membahas soal investasi film di Indonesia. Selama ini, Walt Disney kerap memproduksi film box office dan diminati masyarakat Indonesia. Triawan Munaf menyebut, setelah pemerintah membuka investasi asing di bisnis film, sudah ada investor asing yang berminat dan mengkaji pasar. Antara lain dari Korea. Asal tahu saja, selama ini, porsi film lokal di bioskop Tanah Air hanya 20% sementara film asing justru 80%. Hal ini terjadi lantaran grup yang memonopoli bisnis perfilman tersebut lebih memilih mengimpor film dari luar negeri dan menayangkannya di Indonesia. Akibatnya, para sineas Indonesia tidak berani memproduksi film dalam jumlah yang besar karena kuota yang tersedia di layar bioskop hanya sedikit untuk mereka. Kondisi serupa terjadi tahun lalu. Jumlah film nasional yang tayang memang bertambah menjadi 116 judul film. Namun, jumlah ini hanya mewakili 20% dari total film tayang. Selebihnya masih didominasi film asing, terutama dari Hollywood. n

21


Profil

Wang Jianlin

Mantan Militer Sukses Berbisnis Berangkat dari keluarga militer, Wang ikut dinas militer. Naluri bisnisnya yang tinggi membuat dia lebih memilih jadi pebisnis. Hasilnya, perusahaannya mendunia. TEKS Sri Wulandari foto Riset

22

reviewweekly 25 Tahun V | 22-28 Februari 2016


Profil

S

iapakah orang kaya di China? Semua akan sepakat akan menunjuk Wang Jianlin. Pria kelahiran Sihuan, China, 24 Oktober 1954 ini dinobatkan sebagai orang yang paling tajir di negeri Tirai Bambu itu. Saat ini, Wang berada di urutan 13 daftar orang terkaya dunia, menurut peringkat Bloomberg. Hingga Selasa (5/1), kekayaannya tercatat mencapai US$ 33,9 miliar atau setara sekitar Rp 475 triliun. Kekayaannya itu didapat melalui grup usahanya, Dalian Wanda Group. Perusahaan ini bergerak di bidang real estate komersial yang menguasai lebih dari 200 toko serba ada, 85 plasa, 75 departement store hiburan dan 51 hotel mewah serta studio film. Pada Januari lalu, Wanda Group membeli studio Hollywood yang memproduksi film Jurassic World dan Godzilla, yakni Legendary Entertainment senilai US$ 3,5 miliar atau sekitar Rp 47 triliun. Aksi korporasi itu menjadi perbincangan hangat karena merupakan terbesar yang dilakukan perusahaan China dalam industri budaya. Wang tertarik mengakuisisi Legendary, karena mampu menghasilkan pendapatan lebih dari US$ 12 miliar di seluruh dunia. Sejumlah proyek film yang digarap Legendary Entertainment, termasuk Pacific Rim dan Trilogi Batman, merupakan film yang menyedot dana cukup besar dan sangat digemari audience di China. Lahir dari keluarga sederhana, orangtuanya adalah militer. Tak heran jika Wang juga sempat masuk ke sekolah militer, bahkan sempat aktif pula berdinas di militer pada 1970 hingga 1986. Ketika dia meletakkan baju militernya, dia beralih menjadi pegawai pemerintah di Dalian, provinsi Liaoning pada 1988. Toh, tak lama dia jadi pegawai negeri. Hasrat berbisnisnya lebih memanggilnya. Maka pada tahun 1990-an, dia mengakuisisi Dalian Wanda, perusahaan real estate yang hampir bangkrut. Awalnya, Wanda bergerak di bidang properti. Namun sejak dipegang Wag, perusahaan itu melebarkan sayap dengan memasuki bisnis hiburan hingga e-commerce. Total aset Wanda mencapai US$ 49 miliar dengan laba perusahaan ini mencapai 10 miliar yuan tahun lalu.

OPERATOR BIOSKOP TERBESAR Nama Wang mulai jadi pembicaraan, saat dia membeli perusahaan operator bioskop asal Amerika Serikat, AMC Theatres, dengan nilai sekitar US$ 2,6 miliar. Dengan mengakuisisi AMC, Dalian Wanda menjadi operator bioskop terbesar di dunia, dengan meraup pangsa pasar 10%. Lewat AMC, Wang mulai merambah bisnis perfilman. Kemudian pertengahan 2013, Wanda membeli perusahaan pembuat yacht atau kapal pesiar asal Inggris, Sunseeker International, senilai US$ 1,6 miliar atau sekitar Rp 16 triliun. Sunseeker merupakan pembuat kapal untuk film-film James Bond. Di bidang olahraga sejak 2011, Dalian Wanda juga menjadi sponsor utama liga sepakbola di China. Ia juga mempunyai tim sepakbola sendiri yang awalnya bernama Dalian Wanda FC dan kemudian berganti men-

reviewweekly 25 Tahun V | 22-28 Februari 2016

jadi Dalian Shide FC. Bahkan, dia juga memiliki 20% saham klub sepak bola asal Spanyol, Atlético Madrid. September, tahun lalu, dia meluncurkan proyek mini Hollywood senilai US$ 8 miliar. Dalam acara peluncuran ini, hadir bintang-bintang top dunia seperti Leonardo di Caprio dan John Travolta. Tak sampai di situ saja, Wang juga berencana membangun gedung tertinggi di London, hotel bintang 5 dan kompleks apartemen di London. Keinginan ini didorong oleh kesukaannya berbisnis di Inggris ketimbang di Amerika Serikat. “Karena di negara itu, perizinan dan syaratnya lebih mudah,” akunya. “Bila kita bandingkan (Amerika Serikat dengan Uni Eropa), maka Amerika Serikat memang lebih terbuka dibandingkan Uni Eropa. Tapi Inggris lah yang paling terbuka,” sambung Wang sebagaimana dikutip CNN, awal tahun 2014. Wang mengatakan, dia akan terus meningkatkan investasi di Inggris. Rencana ini muncul setelah para politisi Inggris berencana untuk meningkatkan hubungan perdagangan dengan China yang memiliki 1,4 miliar jiwa penduduk. Bisnis Wang akan terus berkembang. Wang sendiri memperkirakan pendapatan Grup Dalian Wanda bisa meningkat US$ 10 miliar setiap tahunnya. Bahkan Wang sesumbar mampu mengakuisisi setidaknya satu perusahaan asing setiap tahun dengan nilai US$ 5 miliar. “Kami akan memiliki pendapatan lebih dari US$ 50 miliar dalam 2 tahun ke depan. Pada 2020, pendapatan kami akan mencapai US$ 100 miliar. Itu perkiraan yang paling konservatif,” kata Wang. n

Kami akan memiliki pendapatan lebih dari US$ 50 miliar dalam 2 tahun ke depan. Pada 2020, pendapatan kami akan mencapai US$ 100 miliar. Itu perkiraan yang paling konservatif. 23


Iming-iming investasi dengan return menggiurkan acap kali mampu menyilaukan. Persoalan baru ketahuan belakangan bahwa ternyata banyak investasi jenis ini yang bodong belaka. TEKS RATNA NURAINI Foto Riset

24

reviewweekly 25 Tahun V | 22-28 Februari 2016


W

ajah gadis muda berusia sekitar 24 tahun itu tampak merona penuh semangat, tatkala bercerita tentang investasi menjanjikan yang kini digelutinya. Dari seluruh kisahnya, tak ada sepatah katapun yang menunjukkan keraguan soal keamanan uang yang ditanamkannya dalam investasi tersebut. Gadis belia yang biasa dipanggil Dini itu bahkan memilih meninggalkan pekerjaannya sebagai seorang sekretaris di sebuah perusahaan ekspor impor. Pasalnya, dia menghitung, pendapatan dari pekerjaan yang telah digelutinya selama lebih dari dua tahun itu jauh lebih rendah ketimbang hasil dari investasi yang kini dilakoninya. “Hanya dalam waktu dua minggu, dari angka Rp 10 juta yang saya investasikan, saya sudah bisa menerima return hingga 100%, atau Rp 20 juta. Pekerjaan apa yang bisa menghasilkan uang secepat dan sebesar itu?� kata Dini kepada Reviewweekly, sekitar awal Januari lalu. Soal jaminan keamanan uangnya, menurut perempuan yang tinggal di sebuah kost eksklusif di Jakarta Barat itu, tidaklah diragukan. Pasalnya, kata dia, selain telah mengenal secara personal pemilik usaha investasi, dia juga diberi sejumlah fotokopi dokumen penunjang. Di antaranya, fotokopi BPKB kendaraan si pemilik usaha dan fotokopi surat ijin usaha. Selain itu, Dini mengungkap, ada surat kesepakatan bersama yang ditandatangani oleh kedua belah pihak, yakni pemberi uang dan penerima uang, terkait dengan besaran dan tanggal return. “Selama ini, tidak pernah meleset tanggal return dari investasi tersebut. Saya sudah dua kali menginvestasikan uang saja dan dikembalikan dalam jumlah mencapai dua kali lipatnya,� bebernya.

Hanya dalam waktu dua minggu, dari angka Rp 10 juta yang saya investasikan, saya sudah bisa menerima return hingga 100%, atau Rp 20 juta. Pekerjaan apa yang bisa menghasilkan uang secepat dan sebesar itu?

PT Cakrabuana Sukses Indonesia (CSI): Ada 7.000 nasabah.

reviewweekly 25 Tahun V | 22-28 Februari 2016

25


Hanya saja, saat ditanya apa nama perusahaan tempatnya menginvestasikan dana, Dini memilih untuk tidak mendetilnya. Dia hanya mengungkapkan, berdasarkan informasi yang diperolehnya, perusahaan itu memutar uang nasabahnya di sejumlah bidang usaha produksi dan penjualan. “Yang saya dengar-dengar sih uang tersebut diputar di bisnis pengadaan senjata untuk instansi pemerintah dan baterai,� katanya. Apapun yang ada di benak perempuan muda ini, yang pasti kini dia memiliki orientasi yang kurang lebih sama dengan orientasi awal sejumlah korban investasi bodong. Yakni, tergiur dengan return besar dalam waktu singkat yang acap menjadi iming-iming si pengelola investasi bodong.

TIDAK DIJAMIN Kasus investasi bodong yang menyeruak belakangan adalah yang melibatkan PT Cakrabuana Sukses Indonesia (CSI). Beberapa waktu lalu, aparat berwenang menggerebek lokasi perusahaan yang berkantor pusat di kawasan Pilang Sari, Cirebon, demi menemukan bukti lebih

26

lanjut dugaan penipuan investasi. Hingga akhirnya CSI diduga melakukan aktivitas ilegal, tercatat ada sebanyak 7.000 nasabah perusahaan tersebut. Diduga, minimal masing-masing nasabah itu menginvestasikan dana sekitar Rp 50 juta. Saat kasusnya terungkap, diketahui ada seorang pegawai negeri sipil (PNS) yang menjadi korban investasi bodong dan mengaku menderita kerugian hingga ratusan juta rupiah. Saat penggerebekan dilakukan, terungkap bahwa CSI, seperti diamini kuasa hukum perusahaan tersebut, Darmaji, tidak terdaftar dan tidak dijamin oleh otoritas yang berwenang di negeri ini, yakni Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Pasalnya, menurut Darmaji, bentuk CSI lebih menyerupai koperasi ketimbang lembaga perbankan. Lantaran itulah, sambung dia kala itu, prinsip yang digunakan oleh PT CSI adalah dari anggota, oleh anggota, dan untuk anggota. Kepala Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Cirebon Muhammad Lutfi menegaskan, kendati menawarkan investasi dengan iming-iming bunga serta imbal hasil yang tinggi, ijin yang dikantongi perusahaan itu hanya berasal dari Kemenkumham. “Padahal kegiatannya menggalang dana karena dia trading emas. Selain itu memberikan bunga/keuntungan yang tidak masuk akal yakni keuntungan 5 persen setiap bulan,� katanya, Sabtu (13/2). Sementara itu, di Ibu Kota Negara, kasus investasi bodong belakangan juga terungkap dan menyeret nama seorang artis. Sang artis, yakni Sandy Tumiwa, bersama temannya Astriana, diketahui mengajak sejumlah orang menjadi investor untuk PT CSM Bintang Indonesia yang bergerak pada usaha forex trading. Untuk kegiatan penggelontoran dana yang dilakukan para investor tersebut, dijanjikanlah keuntungan sebesar 40% per bulan dari nilai investasi. Namun nyatanya, janji tinggal janji, dana awal investasi yang digelontorkan para investor pun menguap tak tentu rimbanya. Konon, dana investasi yang macet tersebut mencapai angka Rp 7 miliar. Alhasil, Sandy dan rekannya pun diseret ke meja hijau.

reviewweekly 25 Tahun V | 22-28 Februari 2016


Sandy Tumiwa (baju hitam)

PENYEBAB TERGELINCIR Fenomena maraknya aksi investasi bodong belakangan ini, baik di Tanah Air maupun di mancanegara, memang tidak bisa dilepaskan dari pola atau gaya hidup masyarakat dunia saat ini. Dimana ada kecenderungan gaya hidup yang instan, yang erat dipengaruhi oleh kemajuan teknologi. Terus-menerus dilayani oleh teknologi yang maju membuat masyarakat modern cenderung menjadi manja dan cenderung malas. Lebih memilih untuk mengambil jalan pintas dalam banyak hal tanpa mau bersusah payah. Alhasil, tak sedikit pula masyarakat yang bermimpi bisa bekerja ringan tapi menghasilkan keuntungan besar. Bahkan kalau bisa, mereka akan memilih duduk manis di rumah tapi rekening di bank akan terisi uang dalam jumlah yang signifikan. Dalam gaya hidup serupa itulah, investasi akan lebih menjadi pilihan. Faktor lain yang memicu keikutsertaan orang dalam aktivitas investasi adalah sifat serakah. Berbekal sifat ini, maka tak sedikit orang membutakan mata dan menutup pikirannya. Sehingga, iming-iming mendapat jasa dari investasi yang cukup besar, kendati tidak masuk akal, menjadi hal yang mungkin ditempuhnya. Sebab, dalam kondisi serupa itu, yang dilihat oleh jenis masyarakat ini hanyalah keuntungan besar yang bakal diraupnya. Di samping kedua faktor internal tersebut, ada faktor lain yang juga menentukan. Yakni, ketidakpahaman terkait seluk-beluk masalah investasi. Dalam situasi sebaliknya, ajakan untuk mendapatkan keuntungan besar dari investasi akan dipelajari secara cermat terlebih dahulu.

reviewweekly 25 Tahun V | 22-28 Februari 2016

PT CSM Bintang Indonesia: Dana nasabah tak tentu rimbanya.

Berdasarkan kisah-kisah yang dipaparkan korban investasi bodong, biasanya mereka mendapat ajakan dari orang yang dikenal atau dipercaya, dengan cerita “sukses� yang telah dialaminya. Hal itu boleh jadi bukan rekaan belaka, mengingat biasanya orang yang mengajak telah lebih dulu bergabung. Sedangkan persoalan investasi akan muncul saat tidak ada lagi orang yang bisa diajak bergabung atau sudah banyak yang bergabung namun kesulitan untuk membayar keuntungan investasi lantaran tidak imbang antara keuntungan dengan uang investasi yang masuk. n

27


ANCAMAN DI JIRAN, SETALI TIGA UANG Ancaman jerat investasi bodong bukan hanya terjadi di dalam negeri. Sejumlah negeri jiran pun menghadapi masalah serupa. TEKS RATNA NURAINI Foto Riset

H

ati-hati! Demikian peringatan yang disampaikan Harry Markopolos, pasca melakukan menginvestigasi atas dugaan skema investasi bodong bernilai miliaran dolar. Dia menduga, di antara sekian banyak skema investasi bodong tersebut bahkan lebih besar dari skema Ponzi Bernie Madoff. Markopolos sendiri merupakan orang yang pertama kali memberi peringatan kepada Badan Pengawas Pasar Modal AS (US Securities Exchange Commission/SEC) mengenai skema Ponzi Madoff. Pertama kali, Markopolos mengajukan sejumlah bukti mengenai skema Ponzi Madoff pada 2000. Delapan tahun setelah peringatan Markopolos tersebut, aksi penipuan Madoff terungkap. Kepada ABC News, Markopolos pernah mengatakan, dirinya menemukan tiga skema piramida investasi bodong dengan nilai multimiliar dolar.

Dalam pernyataannya, dia mengindikasikan bahwa salah satu dari skema itu nilainya akan lebih besar dari Madoff. Dan tidak ada satu pihak pun yang dapat menghentikan mereka. Kendati begitu, Markopolos menolak menyebut nama-nama dari skema tersebut sampai tiba saatnya dia memberikan informasi tersebut kepada otoritas yang berwenang melakukan investigasi Menurut Markopolos, saat ini, investor masih terbujuk oleh rayuan-rayuan skema investasi dengan return besar. “Setiap orang ingin percaya dengan sistem keuangan yang menguntungkan, imbal hasil tinggi bebas risiko, sehingga mereka tetap berinvestasi pada skema ponzi,� jelasnya. Terkait hal tersebut, SEC mengatakan, pihaknya berinisiasi melakukan reformasi yang signifikan untuk meminimalisir kemungkinan berkembangnya investasi bodong yang tidak terdeteksi di masa yang akan datang. Regulator pasar modal AS itu juga mengatakan, mereka cukup agresif mencari skema Ponzi dan investasi bodong serupa sekaligus meningkatkan pengawasan dan pengamanan baru bagi aset investor. SEC juga mendirikan program whistleblower atau pelaporan dari masyarakat. Skema Ponzi sebenarnya mengacu pada sebuah skema di mana seseorang membayar keuntungan pada investor sebelumnya dengan menggunakan uang milik

Harry Markopolos

28

reviewweekly 25 Tahun V | 22-28 Februari 2016


Yucheng Group: Ditemukan 1.200 buku rekening.

investor berikutnya. Markopolos sebelumnya bekerja di Rampart Investment Management. Di tempat itu, atasannya meminta untuk didisainkan produk yang mirip skema Madoff dengan menawarkan return 12% per tahun. Namun, pada pemeriksaan lebih jauh, ia menemukan apakah Madoff yang menjalankan lebih dulu atau dia tengah menjalankan skema ponzi. Kemudian, Markopolos pun memilih melaporkan penemuannya ke SEC pada Mei 2000. Pada Oktober 2005, dia bahkan menyerahkan laporan 25 halaman dengan menggarisbawahi 30 bendera merah yang mengindikasikan investasi Madoff tidak akan berakhir dengan baik. Kendati demikian, SEC gagal menangkap basah Madoff. Saat ini, Markopolos menjalankan sendiri perusahaannya yang bergerak di bidang investigasi khususnya terkait investasi bodong. Memang ada sejumlah pihak yang menilai Markopolos tak lebih dari pemburu hadiah di dunia financial, karena dia berpeluang mendapatkan uang dari badan pemerintah False Claims Act dengan mencari penjahat keuangan, menjebaknya, dan mendapatkan keuntungan dari sana. Bukan cuma Markopolos, di AS, di ketahui ada dua orang pelapor anonim yang memberikan bukti kuat kepada SEC bahwa sejumlah Exchange Traded Fund yang ditransaksikan di bursa efek Amerika dan dijual di publik, diduga merupakan aset sampah yang dibuang oleh perusahaan Wall Street karena tidak likuid. Dalam suratnya kepada SEC tertanggal 13 Januari, dua orang pelapor itu membandingkan ETP dengan produk kredit macet yang memicu krisis kredit pada 2008. Mereka menekankan bahwa produk-produk ETP itu kemungkinan disusun dari aset-aset tidak likuid dari sejumlah perusahaan dan menggabungkannya ke dalam ETP agar tampak likuid. Baru kemudian produk tersebut ditawarkan ke investor yang mudah ditipu.

BERJANGKIT DI CHINA Sementara itu, pekan lalu, kantor berita China, Xinhua

reviewweekly 25 Tahun V | 22-28 Februari 2016

Ding Ning.

melaporkan bahwa otoritas negeri telah menciduk lebih dari 20 orang terkait investasi ilegal skema Ponzi. Penangkapan yang dilakukan Senin (1/2) waktu setempat, disebut-sebut melibatkan ribuan orang dengan dana miliaran dolar AS. Investasi bernama E-Zubao tersebut, menurut laporan Xinhua, berkembang masif di China dan diluncurkan 1,5 tahun lalu. Bisnis ilegal ini, menjanjikan imbal hasil 15% bagi para investor. Pelaku intelektual investasi ini, adalah Ding Ning. Bukan cuma soal investasi bodong, Ding juga dituduh melakukan penggelapan dan dalam jumlah besar guna dibayarkan kepada investor. Sebelumnya, tuduhan atas Ding beserta anggotanya adalah penggelapan duit sebanyak 50 miliar yuan atau US$ 7,6 miliar dolar AS dari 900 ribu investor. Pemerintah China selanjutnya mencurigai Yucheng Group, perusahaan milik Ding. Penyidik dalam investigasinya menemukan 1.200 buku rekening yang disimpan dalam karung serta dikubur di kedalaman 6 meter. E-Zubao sendiri akhirnya menjadi skandal investasi paling besar yang berhasil dibongkar pihak berwenang China. Sebelumnya, E-Zubao menawarkan investasi dengan imbal hasil sangat tinggi. Masyarakat pun tergiur. Namun belakangan, tak ada transparansi ke mana aliran dana milik para investor tersebut. n

29


MAKRO Pungutan

Kala Petani Sawit Para petani plasma sawit bakal menggugat Perpres pungutan US$ 50 per ton. Penghasilan mereka menurun drastis.

P

TEKS Kukuh Bhimo Nugroho foto Dok. Review

ara petani plasma kelapa sawit kelimpungan. Mereka yang menguasai lahan sawit di bawah 2 hektare, penghasilannya menurun sejak pemerintah memberlakukan pungutan ekspor US$ 50 per ton atau sekitar Rp 650 ribu yang dikenal dengan istilah CPO Supporting Fund (CSF). Gugatan uji materiil bakal dilayangkan ke Mahkamah Agung. “Penghasilan kami menurun drastis dan bahkan menyulitkan petani plasma sawit atau petani sawit mandiri untuk membayar kredit bank,” kata MA Muhamaddiyah, Ketua Umum Asosiasi Petani Plasma Kelapa Sawit Indonesia (APPKSI), di Jakarta, pada Minggu (14/2). APPKSI memang bakal mengajukan permohonan uji materiil (Judicial Review) terhadap Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 61 Tahun 2015 tentang Penghimpunan dan Penggunaan Dana Perkebunan Kelapa Sawit atau CPO supporting fund. Beleid inilah yang mengatur soal pungutan US$ 50 per ton tersebut. Bagi APPKSI, Perpres 61/2015 bertentangan dengan UU Nomor 39 Tahun 2014 tentang Perkebunan, yang menyebut bahwa pemerintah justru harus menjamin dan melindungi petani rakyat. Menurut Muhammaddiyah, sejak diberlakukannya Perpres 61/2015 pada 25 Mei 2015, para pengusaha menurunkan harga beli tandan buah sawit (TBS) yang dihasilkan dari kebun milik petani. Jika sebelumnya harga TBS Rp 1,2 juta per ton, menjadi sekitar Rp 500 ribu per ton. Meski sejatinya pungutan CSF diberlakukan buat para pengusaha dan eksportir, namun pada praktiknya petani plasma juga terimbas. Padahal, setiap bulan, petani masih harus membayar kredit bank sebesar 30% sebagai dampak program pemerintah yang gencar menawarkan kredit perkebunan kepada petani plasma dan swadaya sejak lima tahun lalu. Tak hanya itu, petani masih harus mengeluarkan

30

biaya perawatan lahan. Artinya secara bersih, setiap bulan petani yang memiliki 2 hektare lahan hanya bakal menerima sekitar Rp 376.000. “Tentu saja pendapatan sebesar ini sudah tidak dapat memenuhi kebutuhan keluarga petani plasma. Kami memandang, pungutan ini sebagai modus baru perampokan uang rakyat kecil atas nama ketahanan energi,” kata Muhammadiyah.

Petani sawit: Penghasilan mereka menurun drastis.

reviewweekly 25 Tahun V | 22-28 Februari 2016


MAKRO Pungutan

Melawan MELANGGAR HAM Pada awal diterbitkan, kebijakan CSF didukung beberapa pihak. Salah satunya Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI). Menurut Fadhil Hasan, Direktur Eksekutif GAPKI, kebijakan CSF akan meningkatkan konsumsi CPO di dalam negeri. Sebab sejak 1 April 2015, pemerintah mewajibkan seluruh badan usaha mencampurkan 15% biodiesel

reviewweekly 25 Tahun V | 22-28 Februari 2016

hasil olahan CPO untuk BBM jenis solar dan sejenis, atau disebut kebijakan mandatori B-15. Tujuannya, meningkatkan konsumsi CPO di dalam negeri. Asumsinya, jika permintaan di dalam negeri meningkat, otomatis akan terjadi penurunan pasokan di pasar global, sehingga harga CPO meningkat. Maklum, Indonesia merupakan pemasok CPO terbesar di dunia. Dukungan juga dilontarkan oleh Asmar Arsyad, Ketua Asosiasi Petani Sawit. “Meski akibat pererapan CSF ini akan mengakibatkan harga sawit di tingkat petani turun Rp 200 per kilo, namun karena adanya hal yang positif dalam penerapan CSF ini, seperti peremajaan kelapa sawit, maka kita sangat mendukungnya,” tegasnya. Namun belakangan, teori ternyata tak terjadi dalam praktik. Potongan US$ 50 yang dibebankan pada petani ternyata bisa mencapai Rp 650.000. Persoalan yang sedang dihadapi petani plasma karet menjadi perhatian hingga ke Jakarta. Pada Selasa (26/1), digelar diskusi publik bertema Pungutan Ekspor CPO. Adapun kesimpulannya, Perpres 61 Tahun 2015 harus dicabut. Argumentasi yang diajukan di antaranya; pungutan ekspor CPO berlaku untuk semua pihak, baik pedagang (eksportir) atau pemilik lahan kebun sawit. Baik yang berlahan ratusan ribu hektare, maupun pemilik lahan kebun sawit kurang dari 2 hektare yang diusahakan oleh petani plasma atau petani swadaya. Persoalannya, petani plasma maupun swadaya paling terkena dampak karena memiliki daya beli rendah. Dan dalam jangka panjang, bisa menghentikan usaha perkebunan sebagai akibat penetapannya Perpres 61/2015. Tentu saja, kebijakan ini merupakan bentuk pelanggaran Hak Asasi Manusia. Hal lainnya, dana untuk memproduksi biodiesel 15% dn biodiesel 20%, sejatinya sudah disubsidi APBN dalam pos Energi Baru Terbarukan. Oleh sebab itu, jika Perpres 61/2015 tetap diberlakukan, maka perlu ada judicial review. “Bila Pungutan Pajak CPO digunakan untuk subsidi pengembangan Bio 15% & Bio 20%, maka sama halnya dengan petani plasma atau petani swadaya mensubsidi perusahaan besar kelapa sawit yang memiliki pengolahan biodiesel,” kata M Hatta Taliwang, Direktur Institut Soekarno Hatta, yang menggelar diskusi tersebut. Upaya judicial review juga didukung Edi Prabowo, Ketua Komisi IV DPR. “Dalam pandangan saya, pungutan itu malah akan membebani petani sawit juga. Pada akhirnya, biaya itu akan dibebankan ke petani juga. Seharusnya pemerintah berpikir lebih matang dulu kalau mau membuat aturan,” katanya. Edi menyarankan, “Kalau mau membantu petani sawit, bantulah dengan membuat harga TBS stabil, sehingga ada kepastian harga buat petani. Karena sudah menjadi tugas utama pemerintah untuk menjamin harga sawit. Tapi yang kami lihat, alih-alih menjaga harga, justru menggunakan pungutan. Itu malah akan menghambat dan akan menyulitkan rakyat.” Kita tunggu saja keputusan MA atas gugatan uji materiil Perpres 61/2015. n

31


MAKRO Diplomasi digital

Buah Tangan dari Silicon Valley Presiden Jokowi menjual potensi digital Indonesia yang menggiurkan. Disambut baik Google dan Facebook.

P

TEKS Kukuh Bhimo Nugroho foto Riset

residen Jokowi mempunyai agenda khusus saat kunjungan ke Amerika Serikat. Menjual potensi ekonomi digital Indonesia yang menunjukkan grafik peningkatan signifikan setiap tahunnya. Disambut baik CEO Facebook dan CEO Google. “Google komitmen pelatihan 1.000 technopreneur sampai 2020, dan dengan perusahaan lain juga akan ditindaklanjuti seperti yang diberikan komitmen Google kepada kita,” kata Presiden Jokowi, begitu tiba kembali di Jakarta, Jumat pekan lalu.

Presiden Jokowi dan Mark Zuckerberg: Jadikan Indonesia negara ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara.

32

Agenda utama Presiden Jokowi mengikuti pertemuan tingkat tinggi pemimpin ASEAN-AS, di San Francisco. Setelah itu, barulah melakukan kunjungan ke Silicon Valley yang menjadi markas perusahaanperusahaan digital raksasa dunia, seperti Google, Facebook, dan Plug and Play. Adapun potensi ekonomi digital yang dijadikan iming-iming, tak lain besarnya nilai transaksi e-commerce. Lihat saja, pada 2013, nilai transaksi e-commerce sebesar US$ 8 miliar atau sekitar Rp 107,9 triliun. Selanjutnya 2014, tumbuh menjadi US$ 12 miliar atau Rp 161,9 triliun. Dan pada 2016 , nilai transaksi diprediksi bakal tembus US$ 24,6 miliar atau Rp 331,9 triliun. Selain itu, Indonesia memiliki aset untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi digital. Sebut saja jumlah kelas menengah yang terus meningkat, kemudahan akses terhadap teknologi, serta tingginya gelombang pertumbuhan perusahan rintisan (startup) beberapa tahun terakhir. Apalagi pemerintah memiliki ‘Roadmap E-Commerce Nasional’ dengan nilai US$ 130 miliar, serta diharapkan mampu menciptakan 1.000 technopreneur dengan nilai bisnis US$ 10 miliar pada 2020. Tawaran Presiden Jokowi disambut baik CEO Google Sundar Pichai yang menyodorkan tiga paket bantuan. Pertama, menggandeng perguruan tinggi untuk menjangkau mahasiswa ilmu komputer tahun terakhir dan menerapkan kurikulum pengembangan aplikasi android berkualitas selama satu semester. Kedua, menerjemahkan seluruh kursus Udacity terpenting ke bahasa Indonesia, sehingga bisa menjangkau siapapun yang ingin membuat aplikasi. Pengajarnya instruktur ahli dari tim Developer Relations Google. Ketiga, memperpanjang sesi kelompok belajar Indonesia Android Academy yang dikhususkan bagi pengembang aplikasi. Sedangkan CEO Facebook Mark Zuckerberg, menyambut baik permintan membantu mewujudkan visi mengembangkan Indonesia menjadi ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara pada 2020. “Hari ini, kami berbincang tentang kelanjutan kerja sama meningkatkan konektivitas dan kesempatan akses internet bagi seluruh warga Indonesia,” katanya. Zuckerberg yang pernah diajak blusukan oleh Jokowi ke Pasar Tanah Abang, tak bisa menyembunyikan rasa gembira. “Sebuah kehormatan bagi saya bisa menyambut Presiden Jokowi dan senang bertemu kembali dengannya. Kunjungan terakhir saya ke Indonesia sangat spesial dan saya tak sabar datang kembali ke sana,” ujarnya. Semoga jadi pertanda baik. n

reviewweekly 25 Tahun V | 22-28 Februari 2016


MAKRO Premium

G

ubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok punya gagasan mencengangkan. Menghapus peredaran bahan bakar minyak (BBM) jenis premium di seluruh pom bensin yang ada di Jakarta. Menurut Ahok, warga ibu kota lebih memerlukan transportasi umum dan rumah yang baik. “Menurut saya tak tepat subsidi itu diberikan ke BBM, lebih baik subsidinya diberikan ke kendaraan transportasi umum,” kata Ahok, beberapa waktu lalu. Sebagai catatan, harga premium di kawasan Jakarta dipatok di angka Rp 6.950 per liter, sementara solar subsidi dijual Rp 5.650 per liter. Ahok bahkan meyakini bahwa penghapusan BBM berkadar oktan 88 di Jakarta, akan menguntungkan negara karena menghemat APBN. Selain itu, bakal mampu menekan kadar polusi karena bakal memaksa pengguna kendaraan bermotor beralih ke angkutan umum. Namun Ahok mengakui bahwa penghapusan premium, kata putusnya ada di Kementerian ESDM (Energi dan Sumber Daya Mineral) dan Pertamina. “Jadi (penghapusan premium) itu diusulkan, tetapi tergantung Kementerian ESDM dan Pertamina. Kalau Pertamina secara lisan dia setuju,” kata Ahok. PT Pertamina (Persero) sendiri mengaku siap jika harus menghentikan penjualan premium di Jakarta. “Tapi kalau pun dihilangkan akan secara bertahap. Tidak bisa langsung,” ujar Ahmad Bambang, Direktur Pemasaran Pertamina, pada Rabu (3/2). Masih menurut Bambang, penghapusan premium di DKI Jakarta bakal sangat menguntungkan bagi Pertamina. Sebab bakal mengurangi volume impor premium. “Sebab saat ini, persentase penggunaan premium di Jakarta mencapai 20% dari total konsumsi BBM jenis tersebut di Indonesia,” tambahnya. Rencana Ahok menghapus peredaran premium dipertanyakan Sofyano Zakaria, Direktur Pusat Studi Kebijakan Publik (Puskepi). Menurutnya, tidak berdasar dan terkesan asbun alias asal bunyi. “Publik bisa menilai bahwa mantan bupati Babel ini, lama-lama semakin nyinyir saja dengan merencanakan membuat kebijakan yang akan membebani rakyat wilayah DKI dengan harus membeli BBM yang harganya lebih mahal dari premium,” kata Sofyano. Menurutnya, justru lebih pas jika Ahok melarang peredaran solar bersubsidi di Jakarta. “Padahal BBM premium sudah tidak disubsidi pemerintah. Apakah dia tidak mengetahuinya? Dan apa dasarnya dia melarang penjualan premium di Jakarta,” katanya. Menarik menyimak pernyataan M Ismeth, Ketua II DPP Himpunan Swasta Nasional Minyak dan Gas (Hiswana Migas), bahwa penghapusan premium justru bakal membuka pintu liberalisasi bagi kompetitor asing. Menurut Ismeth, premium yang dijual Pertamina dan Hiswana Migas merupakan alat pertahanan terhadap kompetitor. “Apa akibatnya kalau dicabut? Artinya, produk yang kita jual sama dengan kompetitor. Head to head,” katanya. Hal yang mungkin terjadi, SPBU asing justru bakal

reviewweekly 25 Tahun V | 22-28 Februari 2016

Premium di SPBU: Bakal menjamurnya SPBU asing.

Ada Apa dengan Ahok? Gubernur Ahok berencana menghapus premium di Jakarta. Ada titipan kepentingan asing? TEKS Kukuh Bhimo Nugroho foto Riset

semakin menjamur. “Pemerintah harus memperhatikan hal tersebut dan memberikan perlindungan kepada pengusaha SPBU nasional,” katanya. Jadi, adakah kepentingan asing di balik rencana Ahok? n

Apa akibatnya kalau dicabut? Artinya, produk yang kita jual sama dengan kompetitor. Head to head.

33


MAKRO Blok Masela

Inpex di Atas Angin Presiden Jokowi bakal segera memutuskan skema pengolahan Blok Masela di laut atau di darat. Inpex bakal diuntungkan? TEKS Kukuh Bhimo Nugroho foto Riset

B

lok Masela belum juga tuntas. Presiden Jokowi belum memutuskan untuk membangun sarana pengolahan terapung di laut Floating LNG (FLNG) atau di darat (onshore). Pendekatan terus dilakukan pihak yang berseberangan. Pada Selasa pekan lalu, para tokoh Maluku menemui Sidarto Danusubroto, anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) untuk menyampaikan keinginan masyarakat agar Presiden Jokowi memutuskan onshore. “Saya akan sampaikan (kepada presiden), bahkan catatan penting mengenai pembangunan kilang di darat,” ujar Sidarto Danusubroto. Menurut para tokoh, pembangunan kilang di darat bukan saja penting bagi peningkatan kesejahteraan rakyat Maluku dan Maluku Utara, tetapi lebih menegaskan pengakuan akan keberadaan Blok Masela sebagai bagian dari wilayah adat Maluku. “Kami sudah mengkaji dan mendiskusikan sosial Blok Masela. Semua civitas akademika perguruan tinggi di Maluku, ingin rakyat Maluku memperoleh peningkatan kesejahteraan dari kebaradaan blok migas abadi, Masela. Karena itu, cara terbaik adalah dengan membangun kilang di darat,” kata Rektor Unpatti Ambon, Prof Dr Nus Saptenno, MHum. Jika para tokoh Maluku masih melobi, tidak demikian dengan Inpex Corporation selaku operator Blok Masela. Mereka justru merasa di atas angin dan mengabarkan bahwa pemerintah segera membuat keputusan yang bakal menjadi kabar baik buat mereka. “Sebentar lagi ada berita bagus,” kata Usman Slamet, Senior Manajer Komunikasi Inpex Corporation, pada Selasa (9/2). Menurut Usman, manajemen Inpex sudah bertemu pihak Istana, meskipun tidak bertemu langsung dengan Presiden Jokowi. Ada beberapa hal yang dibicarakan dan pemerintah berjanji memutuskan skema pengolahan Blok Masela dalam waktu dekat. “Pak Jokowi kan presiden. Tapi institusi kepresidenan bukan hanya dirinya,” katanya. Sayangnya, Usman enggan menyebut berita bagus yang dimaksud. Belum ada kepastian bahwa pemerintah bakal mengabulkan proposal Inpex untuk meng-

34

gunakan skema laut atau memproduksi gas yang diolah secara terapung (FLNG).

PERSELISIHAN KABINET Pemerintah sendiri masih terus mengkaji dengan meminta masukan dari para ahli dari Univesitas Pattimura, Universitas Indonesia, dan Institut Teknologi Bandung. Maklum, Blok Masela merupakan proyek besar dengan investasi US$ 14,8 miliar. Blok Masela memiliki luas area lebih kurang 4.291,35 km persegi. Terletak di Laut Arafura, sekitar 800 km sebelah timur Kupang, Nusa Tenggara Timur, atau lebih kurang 400 km di utara kota Darwin, Australia. Kedalaman laut 300-1.000 meter. Sebagai catatan, proposal revisi operasi pengembangan (POD) yang diajukan Inpex memang menggu-

Blok Masela: Presiden Jokowi bakal segera membuat keputusan.

reviewweekly 25 Tahun V | 22-28 Februari 2016


MAKRO Blok Masela nakan skema FLNG dan sudah disetujui Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas), pada 10 September 2015. Revisi dilakukan untuk menyempurnakan POD pertama pada 2010. Saat itu, cadangan terbukti Blok Masela hanya 6,05 triliun kaki kubik dan kapasitas FLNG 2,5 juta ton per tahun selama 30 tahun. Sementara produksi gas hanya 400 mmscfd dan kondensat 8.100 barel per hari (bph). FLNG bakal mulai berproduksi pada 2019. Sementara pada proposal revisi, cadangan terbukti Blok masela naik menjadi 10,73 juta kaki kubik. Hal itu membuta kapasitas FLNG dinaikkan menjadi 7,5 juta ton per tahun, selama 24 tahun. Sementara produksi gas juga menjadi 1.200 mmscfd dan kondensat 24.460 bph. Untuk waktu produksi diundur menjadi 2023. Persoalan muncul ketika proposal yang disetujui SKK Migas dan dilanjutkan ke Kementerian ESDM, ternyata ditolak Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Sumber Daya Rizal Ramli. Dia lebih memilih membangun kilang di darat yang bakal memberi keuntungan bagi masyarakat Maluku. Kemeneterian ESDM kemudian menyewa jasa Po-

reviewweekly 25 Tahun V | 22-28 Februari 2016

ten and Partners, konsultan independen asal Inggris, untuk mengkaji mana opsi yang paling tepat. Hasilnya, Poten menguatkan opsi FLNG. Namun ternyata, selisih pendapat tetap terjadi dan bahkan muncul saat sidang terbatas yang dipimpin Presiden, pada Senin (1/2). Perbedaan pendapat yang sangat tajam, membuat Presiden belum menentukan pilihan. “Karena masih ada perbedaan yang sangat tajam, tapi hal ini sangat memperkaya Presiden di dalam mengambil keputusan. Maka Presiden memutuskan untuk tidak diputuskan hari ini,” kata Sekretaris Kabinet Pramono Anung, di Kantor Presiden. Menteri ESDM Sudirman Said menyatakan bahwa skema pegolahan Blok Masela bakal diputuskan Presiden Jokowi dengan pertimbangan terbaik. “Semua argumen, semua justifikasi pertimbangan-pertimbangan, baik yang berpandangan untuk berproduksi di darat maupun di laut, sudah sama-sama mengungkapkan pandangannya secara terbuka,” katanya. Kita tunggu saja keputusan terbaik Presiden Jokowi. Akankah kabar baik bakal benar-benar datang buat Inpex? n

35


keuangan Bunga KPR

Banting-bantingan B

Pembangunan apartemen: Lebih dulu menikmati penurunan suku bunga.

Kebijakan pelonggaran moneter membuat persaingan di pasar KPR meningkat tajam. Sejumlah bank pun tak segan-segan membanting tingkat suku bunganya.

J

TEKS bastaman foto Dahlan Rp

antung perbankan tampaknya akan segera berdenyut kembali. Ini gara-gara BI, pekan lalu, memangkas giro wajib minimum (GWM) primer dari 7,5% menjadi 6,5%. Tak hanya itu, suku bunga acuan juga kembali dipangkas 25 basis poin menjadi 7%. Kebijakan yang diayunkan bank sentral ini bakal membuat likuiditas menjadi kian longgar. Ditekannya BI rate dan GWM primer, antara lain, disebabkan oleh nilai tukar rupiah yang cenderung menguat terhadap dolar. Dus, setelah mencatat inflasi

36

0,51% di bulan Januari, laju harga-harga sampai pertengahan Februari juga mengalami deflasi 0,15%. “Ke depan, penurunan harga minyak dunia dapat mendorong penurunan inflasi,� ujar Agus Martowardojo, Gubernur BI. Alasan lainnya, pamor dolar tengah meredup lantaran sejumlah pejabat The Fed sepakat menunda kenaikan suku bunga acuan. Bahkan, dengan kondisi perekonomian dunia yang semakin buruk, justru ada potensi The Fed bakal memangkas suku bunganya. Apalagi, Bank of Japan sudah lebih dulu telah memangkas suku bunganya menjadi -0,1%. Terlepas dari faktor-faktor tadi, pelonggaran moneter ini sebenarnya juga tak lepas dari tekanan berbagai kalangan terhadap BI — termasuk dari Presiden Jokowi — agar BI rate dipangkas. Tujuannya, apalagi kalau bukan untuk menurunkan suku bunga bank. Nah, dengan turunnya suku bunga, kredit pun diharapkan kembali mengucur. Terutama memberi kesempatan kepada sektor riil untuk bergerak. Benarkah suku bunga kredit bakal turun? Itu yang masih harus ditunggu. Tingginya kredit bermasalah (NPL) masih akan menjadi sandungan bank dalam menurunkan suku bunga. Apalagi, beberapa sektor,

reviewweekly 25 Tahun V | 22-28 Februari 2016


keuangan Bunga KPR

Bunga KPR

seperti pertambangan dan perminyakan, dinilai masih sangat berisiko untuk dikucuri kredit. Itu sebabnya, yang lebih dulu bakal menikmati penurunan suku bunga adalah sektor konsumsi. Bahkan, untuk kredit kepemilikan rumah (KPR) dan kendaraan bermotor (KKB), penurunan suku bunga sudah berlangsung sejak awal Februari. Terutama setelah BI memangkas suku acuan sebesar 25 basis poin menjadi 7,25%, pertengahan Januari lalu. Jika sebelumnya bunga KPR berkisar 11% - 14%, kini sejumlah bank berani menawarkan KPR dengan tingkat bunga di bawah 10% per tahun. BNI, misalnya. Pekan lalu, bank BUMN memangkas bunga KPR-nya menjadi 8,7% flat untuk dua tahun pertama dan 10,7% untuk tiga tahun berikutnya. Selain memberikan bunga miring, BNI juga menawarkan banyak kemudahan. Melalui BNI Griya, konsumen dibebaskan dari biaya admisnistrasi, serta dapat mengajukan pinjaman hingga Rp 5 miliar dengan jangka waktu sampai 20 tahun.

BTN tetap percaya diri Jika nasabah menginginkan varian lain, tawaran KPR Keluarga dari Bank Permata pantas untuk dilirik. Bank

reviewweekly 25 Tahun V | 22-28 Februari 2016

milik Astra ini menawarkan bunga 9,7%. Hanya, suku bunga khusus ini bisa dinikmati oleh debitor yang menempatkan dananya di Bank Permata. Nasabah juga dimungkinkan mengatur sendiri besar cicilan kreditnya bila memilih KPR Bijak yang dipasarkan Permata sejak 2008. Kebijakan pelonggaran moneter juga telah membuat Bank CIMB Niaga makin agresif menyalurkan dananya. Tahun ini, selain menawarkan bunga KPR 8,88%, bank hasil merger Bank Niaga dengan Bank Lippo ini berani mematok loan to value (LTV) sampai 10%. Artinya, KPR yang disetujui bisa mencapai 90% dari harga rumah. Tak hanya itu, CIMB Niaga juga menyediakan KPR dengan plafon hingga Rp 50 miliar untuk jangka waktu kredit 20 trahun. Tak terelakan, persaingan di sektor KPR akan semakin tajam. Soalnya, sebagai penguasa 30% pangsa pasar KPR, Bank BTN tidak ingin pasarnya diambil bank lain. Itu sebabnya, dalam memperingati ulang tahunnya yang ke-66, bank pemerintah ini menawarkan KPR dengan tingkat bunga super murah, yakni 6,6% per tahun. Khusus untuk KPR bersubdisi (program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan), suku bunganya dipangkas menjadi tinggal 5,6%. Tahun lalu, bank yang menjadi motor program satu juta rumah ini terlibat dalam pembangunan 474 unit rumah, baik melalui pemberian KPR maupun kredit konstruksi. Tahun ini, BTN menargetkan pertumbuhan kredit 18% hingga 20%. Ini berarti kredit baru yang bakal dikucurkan mencapai Rp 25 triliun – Rp 28 triliun. “Program satu juta rumah masih memberikan peluang kepada BTN untuk agresif menyalurkan kredit,” ujar Maryono, Direktur Utama BTN. Besarnya ambisi perbankan untuk menggarap KPR memang bisa difahami. Selain pasarnya masih terbentang luas, resiko yang dihadapi juga relatif kecil. Tahun lalu, kendati kondisi ekonomi cukup berat, angka KPR bermasalah (NPL) masih di bawah 3%. Itu sebabnya, di awal tahun ini banyak bank yang mulai agresif menggarap pasar KPR. Namun, dengan segala keunggulannya, Maryono tak khawatir pangsa pasar BTN bakal tergerus. Apalagi, ya itu tadi, pasarnya masih terbentang luas. Tahun lalu, kebutuhan rumah di Tanah Air mencapai 800.000 unit. Tapi pasokan yang dihasilkan pengembang hanya sekitar 400.000 unit. “Tahun ini persaingan memang akan lebih ketat. Tapi, lihat saja, siapa yang akan bertahan,” ujar Maryono. Tak jauh dengan Maryono, Panangian Simanungkalit memperkirakan sektor properti akan menjadi primadona di tahun Monyet Api ini. Sehingga, menurut pengamat properti ini, penurunan BI rate akan membuat pertumbuhan KPR di 2016 lebih tinggi dibandingkan tahun lalu. Soal perang suku bunga KPR, Panangian melihatnya sebagai gimmick dalam memenangi persaingan. Maklum, selain KKB, selama ini KPR selalu menjadi tambang emas bagi perbankan di sektor konsumer. “Sebenarnya, selisih bunga yang dikenakan antarbank itu tidak terlalu besar. Sehingga, yang lebih krusial adalah pelayanan,” ujarnya. n

37


keuangan BUMN Asuransi

Ukuran Itu Penting, Bung! Agar bisa menjadi pimpinan pasar, Kementerian BUMN sedang menyiapkan indukinduk usaha BUMN asuransi. Sayangnya, sang induk masih ditugaskan mencari nafkah. TEKS bastaman foto Riset

T

idak ada perusahaan kelas dunia yang memiliki skala usaha kecil. Makanya, jika BUMN ingin masuk ke kelas dunia yang lebih berat, ukuran menjadi sangat penting. Itu sebabnya, saat ini Kementerian BUMN tengah sibuk mengelompok BUMN ke dalam sebuah holding. Dengan pengelompokan ini, diharapkan upaya menciptakan nilai pasar perusahaan (market value creation) menjadi lebih mudah. Perusahaan BUMN pun akan lebih mudah memasuki pasar internasional. Pembentukan holding juga memungkinkan perusahaan mampu meningkatkan keunggulan konpetitif. Dan, dengan ukurannya yang semakin besar, posisi tawar (bargaining position) BUMN bakal meningkat. Di samping itu, perusahaan besar cenderung mendapatkan sumber pendanaan yang lebih murah. Jadi, jelas sudah, pembentukan holding BUMN tidak bisa ditawar-tawar lagi. Apalagi, saat ini Indonesia mulai memasuki era perdagangaan bebas ASEAN (MEA). Masalahnya, induk macam apa yang hendak dibangun kementerian yang dipimpin oleh Rini Soemarno ini? “Sekarang masih tahap regrouping, praktiknya belum. Kami diberi waktu sampai tiga tahun,” ujar Gatot Trihargo, Deputi Bidang Jasa Keuangan Kementrian BUMN. Di BUMN asuransi, misalnya, pengelompokan ini kini sudah mulai nampak. Untuk usaha asuransi umum, Kementerian BUMN telah menyiapkan dua opsi. Pertama, menjadikan salah satu BUMN menjadi induk usaha. Untuk opsi ini, seperti dikatakan Gatot, PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) berpeluang menjadi induk usaha. Sementara PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo) dan PT Asuransi Ekspor Impor

38

Kegiatan di kantor Jiwasraya: Dijual agar lebih sehat dan kokoh.

Indonesia (Asei) menjadi anak usaha. Opsi kedua, pemerintah membentuk perusahaan baru sebagai induki peruhaan. Perusahaan ini nantinya akan menaungi Jasindo, Askrindo, dan Asei. Namun, kalau melihat kondisi keuangan pemerintah yang serba terbatas, opsi pertama lebih masuk akal dibandingkan dengan yang kedua. Apalagi Askrindo dan Asei tidak keberatan jika mereka berada di bawah Jasindo. “Jasindo memiliki kapasitas menjadi pempimpin dari holding asuransi umum BUMN,” ujar Antonius C. Napitupulu, Direktur Utama Askrindo. Jika pembentukan induk usaha di BUMN asuransi umum masih samar-samar, tidak demikian di BUMN reasuransi. Di sini, langkah yang diambil Kementerian BUMN sudah agak maju dengan dibentuknya induk usaha bernama PT Indonesia – Re. Perusahaan baru ini merupakan hasil merger antara PT Reasuransi Umum Indonesia dengan PT Reasuransi Indonesia

reviewweekly 25 Tahun V | 22-28 Februari 2016


keuangan BUMN Asuransi

Yang dilakukan Kementerian BUMN sebenarnya masih berupa operating holding, bukan holding company yang sesungguhnya.

Utama. Nantinya, Indonesia – Re akan menaungi PT Asuransi ASEI Indonesia dan PT ReINDO Syariah. Kementerian BUMN juga telah menyatakan sikapnya bagi PT ASABRI dan PT Taspen. Untuk sementara kedua asuransi berjenis sosial ini tidak diutak-atik alias tetap beroperasi seperti sekarang. “Akan kami matangkan lebih dulu. Yang pasti, Taspen dan ASABRI akan stand alone,” ujar Gatot.

JIWASRAYA YANG MERANA Lantas, bagaimana dengan PT Asuransi Jiwasraya? Sikap pemerintah terhadap satu-satunya asuransi jiwa BUMN ini memang agak lain. Pemerintah justru berniat menjual perusahaan asuransi paling tua ini. Kabarnya, selain BRI, Bank Mandiri dan BNI pun telah menyatakan minatnya untuk mengakuisisi Jiwasraya. “Bahkan ada bank yang rela melepaskan sahamnnya di perusahaan asuransi lain demi mendapatkan Jiwar-

reviewweekly 25 Tahun V | 22-28 Februari 2016

saya,” ujar Bandung Pardede, Asisten Deputi Bidang Jasa Keuangan Kementerian BUMN. Seorang pejabat di Kementerian BUMN pernah mengatakan, permodalan Jiwasraya sudah tidak sebanding dengan dana kelolaannya. Ini terlihat dari rasio solvabilitas Jiwasraya yang hanya 162%. Kendati masih di atas ketentuan OJK (minimum 120%), namun angka itu masih di bawah rata-rata solvabilitas asuransi jiwa yang mencapai 200%. “Kalau terjadi klaim besar-besaran, dana yang dimiliki Jiwasraya tidak mencukupi,” ujar si pejabat tadi. Sebenarnya, meski modal yang dimiliki tergolong mini, toh kinerja Jiwasraya tak jelek-jelek amat. Tahun lalu, perusahaan ini masih mampu membukukan laba Rp 1 triliun. Lalu, kenapa dijual? Dalam bisnis asuransi, modal kuat merupakan syarat mutlak bagi perusahaan yang ingin memenangi persaingan. “Saingan Jiwaraya perusahaan asuransi joint venture dan asing yang modalnya tebal,” ujar Gatot. Dengan jumlah nasabah 7 juta, Jiwasraya dinilai punya potensi untuk menjadi pemimpin pasar asuransi nasional. Nah, jika dimiliki oleh bank BUMN, Jiwaraya bisa mendapatkan suntikan modal dan menggarap nasabah sang induk. Ujung-ujungnya, tak hanya tingkat kesehatan semakin kokoh, pendapatan premi Jiwasraya pun bisa melesat. Terlepas dari nasib Jiwasraya, pembentukan holding adalah sebuah langkah maju. Sebab, seperti dikatakan Gatot, Pangsa pasar asuransi umum BUMN bisa meningkat dari 17% saat ini menjadi 40%. Jika pendapatan dan laba BUMN meningkat, otomatis setoran deviden ke pemerintah juga bakal naik. “Dengan adanya pengelompokan, mereka juga tidak saling kanibal,” ujarnya. Kendati banyak sisi positifnya, pembentukan holding BUMN ala Rini ini tetap mengundang kritikan. “Yang dilakukan Kementerian BUMN sebenarnya masih berupa operating holding, bukan holding company yang sesungguhnya,” ujar sebuah sumber. Maksudnya, BUMN yang menjadi induk usaha masih melakukan bisnis secara langsung. Padahal, di luar negeri, induk usaha macam Temasek Singapura atau Khazanah Malaysia bukan lagi operating holding. Mereka sudah bertindak sebagai investment holding, yang lebih fokus pada fungsi pengawasan, pembuatan kebijakan, penyusunan strategi, public relation, dan melakukan investasi strategis. Dengan strategi dan pengawasan yang dilakukan oleh induk, maka fungsi good corporporate governance (GCG) bisa tercipta lebih mudah. n

39


keuangan Reksa dana

Kejarlah Sampai ke Negeri Orang Karena saham yang menjadi underlying asset reksa dana syariah di Indonesia terbatas, beberapa MI menerbitkan reksa dana offshore syariah. Kendati berprospek, investor tetap harus ekstra cermat. TEKS bastaman foto Riset

T

ak cukup mencari keberuntungan di negeri sendiri, negeri asing pun kini menjadi incaran para manajer investasi (MI). Sejak Otoritas Jasa Keuangan (OJK) merilis Peraturan OJK No. 19/2015 tentang Penerbitan dan Persyaratan Reksa Dana Syariah, November 2015, sejumlah MI langsung menawarkan produk baru. Janjinya, produk reksa dana syariah berbasis efek asing itu akan memakai indeks saham syariah di luar negeri sebagai acuan. Schroder Global Sharia Equity Fund (SGSEF), contohnya. Menurut Michael T. Tjoajadi, Presiden Direktur PT Schroders Indonesia (Schroders Indonesia), SGSEF dikorelasikan dengan Dow Jones Islamic World Index (DJIWI). Makanya, jika indeks tersebut naik, nilai aktiva bersih (NAB) SGSEF ikut naik secara proposional. Pun sebaliknya, jika DJIWI turun, NAB SGSEF bakal anjlok. Untuk membuat korelasi tadi, Schroders Indonesia menginvestasikan sebagian besar dana nasabah yang berhasil dikumpulkannya pada saham-saham yang masuk dalam DJIWI. Kedati produk ini tergolong baru di Tanah Air, namun Michael optimis SGSEF akan mendapat sambutan pasar. Apalagi, untuk memasarkan SGSEF, Schroders menggandeng Standard Chartered sebagai agen penjual. Seperti halnya dengan SGSEF, BNP Paribas Cakra Syariah Dolar (BPN PCSD) yang diterbitkan oleh PT BNP Paribas Investment Partners (BNPP IP) juga mengacu pada DJIWI. Menurut Aliyahdin Saugi, Head of Equity BNPP IP, BPN PCSD mengincar saham-saham syariah dari 13 negara maju seperti Amerika, Uni Eropa, dan Jepang. Berbeda dengan SGSEF maupun BPN PCSD, Manulife Saham Syariah Asia Pasifik Dollar Amerika (MANSYA) terbitan PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) justru mengincar saham-saham yang terdapat dalam FTSE Sharia Asia Pacific Ex Japan Index (FTSE SPEJI). “Saat ini, 95% kelolaan MANSYAF

40

bursa Tokyo: Mampu membukukan return rata-rata 5% per tahun.

parkir di saham syariah FTSE SPEJI. Sisanya, deposito syariah dalam negeri,” ujar Alvin Pattisahusiwa, Direktur Investasi MAMI. Di sini terkumpul saham-saham dari sekitar 11 negara Asia Pasifik, seperti China, India, Korea, dan Australia. Selain ketiga MI tadi, beberapa perusahaan pengelola dana investasi lainnya juga berniat penerbitkan reksa dana offshore syariah. Sebut saja PT Aberdeen Asset Management, yang berencana meluncurkan produk tersebut di kuartal I - 2016. Minat serupa juga pernah diutarakan PT Panin Asset Management, PT Mandiri Manajemen Investasi, dan PT CIMB Principal Asset Management. Yang menjadi pertanyaan, akankah reksa dana syariah berbasis efek asing itu berhasil menarik minat investor? Lihat saja nanti. Tapi, kendati produk ini masih baru di Tanah Air, Michael optimis SGSEF bisa menghimpun dana US$ 150 juta - US$ 200 juta. Keyakinan serupa juga diutarakan Vivian Secakusuma, Presiden Direktur PT BNPP IP. “Pada tahun pertama, perusahaan membidik target dana kelolaan US$ 50 juta hingga US$ 100 juta,” ujarnya.

COCOK UNTUK HEDGING Dari gambaran di atas terlihat jelas, betapa para MI begitu yakin produk dagangannya bakal laku keras. Tapi menurut penilaian Beben Feri Wibowo, analis Info-

reviewweekly 25 Tahun V | 22-28 Februari 2016


keuangan Reksa dana

Saat ini, 95% kelolaan MANSYAF parkir di saham syariah FTSE SPEJI. Sisanya, deposito syariah dalam negeri.

vesta Utama, keyakinan para MI itu baru akan menjadi kenyataan bila reka dana syariah berbasis efek asing ini telah menunjukan kinerja yang positif. Jika sebaliknya, para MI tampaknya harus membuang jauh angan-angannya. Lagi pula, sebagai produk baru, pengetahuan masyarakat tentang reksa dana syariah berbasis efek asing masih minim. Itu sebabnya, Beben menyarankan agar para MI lebih rajin melakukan sosialisasi. “Batas minimal pembelian US$ 10.000 (sekitar Rp 135 juta) juga menjadi kendala bagi investor kecil untuk berinvestasi di produk ini,” ujarnya. Saran yang masuk akal, memang. Soalnya, di dalam negeri saja, reksa dana syariah ternyata kurang begitu diminati investor. OJK mencatat, hingga akhir 2015, total kelolaan reksa dana syariah hanya Rp 10,96 triliun atau 4,05% dari total reska dana aktif yang mencapai Rp 270,84 triliun. Kecilnya kelolaan reksa dana syariah, menurut Reza Priyambada, Head of Research NH Korindo Securities, salah satunya disebabkan oleh buruknya penampilan Jakarta Islamic Index (JII) dan Indonesia Sharia Stock Index (ISSI). Tahun lalu, kedua indeks saham syariah ini masing-masing mencatat penurunan sebesar 13,26% dan 14,78%. “Pilihan saham yang menjadi underlying asset reksa dana syariah saat ini juga masih terbatas,” ujar Reza. Namun demikian, Michael dan Aliyahdin Saugi te-

reviewweekly 25 Tahun V | 22-28 Februari 2016

tap optimistis reksa dana offshore syariah bakal digemari para investor. Soalnya, dalam 10 tahun terakhir, DJIWI mampu membukukan return rata-rata 5% per tahun. Malah Michael berani menjamin SGSEF yang diterbitkan Schroders mampu memberikan imbal hasil di atas return DJIWI. Bukan hanya memberikan return tinggi, menurut Michael, reksa dana offshore syariah juga cocok buat hedging bagi perusahaan yang memiliki kewajiban dalam dolar Amerika. Apalagi, dengan adanya rencana kenaikan suku bunga The Fed, peluang dolar untuk terus menguat terhadap rupiah masih cukup besar. Ini berbeda dengan 335 saham dalam daftar efek syariah (DES), yang diterbitkan dalam denominasi rupiah dan nilainya tidak terlalu kuat. Sungguh janji yang menggiurkan. Tapi, Sujanto, Direktur Pengelolaan Investasi OJK, menanggapinya dengan hati-hati. Menurutnya, reksa dana offshore syariah tetap mengandung resiko terjadinya penurunan nilai investasi. Sebab, kinerja reksa dana tetap akan dipengaruhi oleh portfolio investasi. “Risiko tetap ada pada investor,” ujarnya. Singkat cerita, memilih instrumen investasi memang kudu ekstra hati-hati. Prestasi masa lalu MI tidak selalu bisa dijadikan jaminan bahwa hasil yang diperoleh masa depan akan sama baiknya. Pengelola reksa dana saham terbaik pun ada kalanya kejeblos dalam investasi yang tak menguntungkan. n

41


Pasar Modal IHSG

Bukan Semata-Mata K Indeks melemah bukan hanya disebabkan aksi jual. Tapi ada faktor-faktor pemicu lainnya.

S

TEKS Ahmad Munjin foto riset

eperti lelah mendaki, indeks harga saham gabungan akhirnya ditutup melemah. Di penghujung pekan, Jumat (19/2), indeks menclok di level 4.697,56. Berarti, selama sepekan indeks membukukan penurunan sebesar 43 poin atau sekitar 0,9%. Banyak faktor yang menjadi penyebabnya. Tapi menurut Robert Hendrik Liembono, praktisi pasar modal dan pengelola BEI5000.com, itu semata lantaran profit taking karena IHSG sudah naik banyak sebelumnya. Akan tetapi, IHSG masih berpotensi mengalami pelemahan lanjutan sebelum nantinya mengalami kenaikan. Indeks berpeluang melemah ke support 4.650. Angka tersebut juga merupakan support untuk sepekan ke depan. Jika level tersebut bertahan, IHSG berpeluang kembali menguji resistance di level psikologis 4.800. Namun, jika ternyata 4.650 jebol ke bawah, IHSG bisa turun ke 4.500. Seberapa besar peluang indeks untuk turun ke 4.500 belum dapat diketahui. Sebab, sentimennya belum begitu jelas sehingga pasar lebih disarankan untuk wait and see. Kalaupun nantinya IHSG turun ke kisaran 4.650, kata Robert, bisa menjadi kesempatan untuk akumulasi saham di harga murah sambil menunggu laporan keuangan emiten untuk kuartal IV-2016. Sejauh ini, beberapa sudah merilis kinerjanya tapi masih banyak yang belum sehingga pengaruhnya belum terasa ke pasar. Soal BI rate, pasar sudah berekspektasi bunga acuan bakal diturunkan. Pada saat BI rate dipangkas, IHSG ikut turun karena sentimen positifnya sudah terdiskon untuk jangka pendek. Tapi, ke depannya, penurunan BI rate ini sangat bagus untuk perekonomian sehingga IHSG masih punya tenaga untuk menanjak. Hanya saja, di pasar global masih terancam oleh penurunan harga minyak dunia. Dalam situasi ini, Robert menyarankan pasar untuk wait and see, dan menunggu beli saham di harga bawah terutama untuk saham-saham perbankan dan properti. Kedua sektor saham tersebut masih bagus seiring penurunan suku bunga acuan.

42

Saham pilihan di industri perbankan adalah PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI), PT Bank Mandiri (BMRI), dan PT Bank Central Asia (BBCA). “Belinya jangan langsung masuk, buy on weakness saja,� katanya. Sementara pilihan di sektor properti adalah PT Pakuwon Jati (PWON) dan PT Bumi Serpong Damai (BSDE). PWON dipilih karena emiten ini punya recurring income yang banyak sehingga saham ini termasuk yang tahan banting. Berbeda dengan yang lain yang sekali jual dan membutuhkan lahan baru. PWON tidak seperti itu. Sementara itu, BSDE sedang bertumbuh. Buy on weakness saham-saham tersebut.

Bila tekanan jual berakhir Satrio Utomo, kepala riset PT Universal Broker Indonesia, punya pendapat lain. Kata dia, penurunan IHSG Jumat lalu menandakan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berhasil membuat sentimen negatif di pasar. OJK meminta Net Interest Margin (NIM) perbankan diturunkan ke level 4%. Akan tetapi, berita tersebut sudah mulai dinetralisir Jumat (19/2/2016). OJK membuat kembali beberapa pernyataan yang menyebutkan bahwa NIM 5% merupakan kondisi ida-

reviewweekly 25 Tahun V | 22-28 Februari 2016


PASAR MODAL IHSG

Karena Profit Taking

man bukan paksaan bagi perbankan. Itulah kondisi yang diinginkan OJK. Hanya saja, karena OJK tidak memberikan time line, semuanya menjadi tidak jelas. Bahkan, Rini Soemarno inginkan NIM di level 3% lebih rendah daripada keinginan OJK. Bedannya, Rini memberikan time line hingga tiga tahun yang menurut Satrioitu bagus. Sementara, karena Muliaman D Hadad tidak memberikan time line, orang kemudian berasumsi bahwa NIM 4% bisa diberlakukan segera. Pasar khawatir, NIM 4% dimasukkan pada paket kebijakan ekonomi pemerintah berikutnya. Jika itu yang terjadi, bisa sengsara semua sebenarnya. “Jadi, penurunan IHSG Jumat (19/2/2016), bukan semata profit taking. Jika profit taking, harganya tidak meluncur seperti saat pembukaan pagi hari,� kata Satrio. Jika Dow Jones alami kenaikan dan IHSG juga naik pada Senin (22/2/2016), saya tidak aneh. Toh, OJK sendiri sudah meng-counter. Support 4.710 sudah ditembus pada Jumat (19/2/2016). Kalaupun turun, potensi turun IHSG bisa ke kisaran 4.625 atau antara 4.600-4.650. Jadi, potensi koreksi masih ada, tapi paling tidak, tren jangka menengah masih naik sehingga seharusnya tidak perlu ada kekhawatiran. Di sisi lain, resis-

reviewweekly 25 Tahun V | 22-28 Februari 2016

tance IHSG berada di angka 4.750. Penurunan BI rate ke 7% seharusnya masih menyisakan sentimen positif ke depannya. Masalahnya, jika ternyata NIM dipaksa turun pekan depan, sentimen pasar tetap saja negatif. Ada kekhawatiran OJK menetapkan kebijakan NIM 4% segera. Itulah yang membuat pemodal melepas posisi dalam jumlah yang besar. Investor asing saja, di pasar reguler Jumat ini melepas posisi (net sell) hingga Rp720 miliar. Angka ini setara dengan 15% dari net buy asing selama dua pekan. Net sell tersebut jadi pertanda pembalikan arah dari aliran dana asing. Soal kinerja emiten kuartal IV-2015, pasar masih tetap wait and see. Di atas semua itu, pelemahan IHSG jadi kesempatan baik untuk mendapatkan saham di harga murah. Meski begitu, pasar tetap harus melihat perkembangan. Sebab, tren IHSG turun untuk jangka pendek. Satrio berharap, positifnya bursa regional bisa turut mengangkat IHSG. Akan tetapi, dengan asing yang melepas posisinya, ia khawatir, jika regional positif IHSG justru bergerak berlawanan. Kita lihat saja, apakah IHSG masih bisa diselamatkan atau tidak. Di atas semua itu, sang analis melihat adanya peluang reli di harga minyak mentah dunia yang jadi katalis bagi saham-saham di sektor komoditas dan membuat positif laju bursa saham global. Karena itu, saham-saham di sektor komoditas masih terlihat menarik. Jika NIM benar-benar diturunkan, sentimennya bisa positif ke saham-saham yang terkait dengan suku bunga kredit. Dalam konteks ini adalah saham-saham otomotif dan properti. Akan tetapi, pasar masih harus menunggu dengan sabar menunggu IHSG di level support. Sebab, kita belum tahu kapan tekana jual akan berakhir. n

IHSG

43


Pasar Modal Saham Migas

Saham Migas, Tak Semuanya Jelek Saham-saham sektor minyak dan gas secara umum belum memperlihatkan pembalikan arah ke penguatan. Begitu juga dengan kinerja emiten-emitennya.

R

TEKS Ahmad Munjin foto Riset

ebound pada saham-saham migas bersifat jangka pendek. Ini gara-gara sentimen dari berita yang menyebtukan bahwa Arab dan Rusia setuju untuk memberhentikan produksinya. Otomatis, cadangan minyak dunia dipastikan berkurang. Sentimen tersebut diekspektasikan bisa mendongkrak harga minyak. Namun, dari sisi kinerja emiten belum terlihat pulih. Jadi, sentimen Arab-Rusia itu yang menyebabkan saham-saham minyak dan gas alami technical rebound. Jika sentimen positif hilang, harga minyak dan saham-saham cenderung turun. Di AS sendiri, laporan candangan minyaknya kadang-kadang berkurang, dan kadang-kadang oversupply. Pasar juga masih dihadapkan pada perang minyak Arab dengan AS. Biaya produksi minyak di Arah jauh lebih murah sehingga kalaupun harganya turun ke US$30 per barel, Arab masih tetap untung. Sedangkan AS sudah kembang kempis. Sekarang soal sahamnya. PT Elnusa (ELSA), dari sisi term sedang berada di area resistance dari tren bearish jangka panjang. Jika menembus resistance, kenaikan saham ini terkonfirmasi cukup kuat. Sekarang, baru mau dikonfirmasi apakah saham ini keluar dari tren bearish jangka panjang atau tidak. Sementara itu, tren jangka menengah menunjukkan pola yang positif. Sebab, saham ini sedang bergerak bullish. Kalau dari indikator stochastic, pergerakan saham ini masih bagus karena masih positif. Hanya saja, untuk jangka pendek, saham ini sudah mulai berada di area overbought (jenuh beli). Artinya, penguatan Kamis (18/2), cukup tinggi untuk ELSA. Support yang perlu diwaspadai berada di angka Rp 227. Angka ini merupakan salah satu support Moving Average (MA) 50 hari yang pada Kamis di-breakout dan sekaligus merupakan support dari bearish trend jangka panjangnya.

44

Jika ELSA tidak kuat bertahan di atas support Rp 227, itu pertanda akan koreksi. Jika kuat, akan menguji target tadi di Rp 276. “Saya rekomendasikan hold untuk ELSA. Kalaupun mau akumulasi, sedikit saja. Siap-siap jual di harga target tadi,� kata Lanjar Nafi Taulat Ibahimsyah, analis PT Reliance Securities. Lantas, saham PT Medco Energy (MEDC), jika melihat tren pergerakan sahamnya sejak September 2015 cenderung konsolidasi alias tidak terlalu signifikan. Saat ini, sama seperti ELSA, MEDC sedang mencoba keluar dari Moving Average (MA) 50 Rp755 sebagai resistance dari tren bearish jangka panjangnya. Dilihat dari momentum The Relative Strength

reviewweekly 25 Tahun V | 22-28 Februari 2016


Pasar Modal Saham Migas Index (RSI), saham ini sudah cukup overbought. Support MEDC yang perlu diwaspadai berada di MA50 di Rp755. Jika saham ini berada di MA50, konfirmasi bullish-nya cenderung gagal, atau malah saham ini akan bergerak cenderung konsolidasi seperti yang terjadi pada Januari 2016. Target penguatan selanjutnya, MEDC masih bertenaga menguat ke kisaran Rp 1.000 selama kuat berada di atas Rp 755. Direkomendasikan hold saham ini.

HINDARI YANG TIDAK LIKUID Saham PT Benakat Integra (BIPI), masih tidur di Rp 50 dan belum beranjak sejak awal Desember 2015. Secara teknikal, pergerakannya tidak bisa terbaca. “Saya sarankan, hindari saham BIPI,� kata Lanjar. Hindari juga untuk saham PT Energi Mega Persada (ENRG). Saham ini sudah lama tidur setelah menyentuh Rp 50 Oktober 2015 dan mulai tidur pada tengah November 2015. Hindari saham ENRG. Sekarang, saham tidur di Rp 50 perlu diwaspadai karena ada aturan harga saham bisa turun hingga Rp 1 per saham sehingga Rp 50 tak lagi bisa dikatakan sebagai dasar jika aturan sudah berlaku. Saham PT Perusahaan Gas Negara (PGAS) sudah mengonfirmasi keluar dari tren bearish jangka panjang.

reviewweekly 25 Tahun V | 22-28 Februari 2016

Untuk jangka menengah, pola dan trennya masih bagus. Momentum The Relative Strength Index (RSI) menunjukkan saham ini sudah berada di area overbought juga. Oleh karena itu, harga PGAS sudah layak diwaspadai. PGAS punya support di Rp 2.550 yang merupakan support dari MA50 dan resistance yang menjadi targetnya tidak terlalu jauh di Rp 2.715. Disarankan mulai jual di harga-harga tinggi. Saham PT AKR Corporindo (AKRA), tren pergerakannya uptrend untuk jangka menengah dan jangka panjang. Indikator mengonfirmasi saham ini golden cross di area oversold. Momentum The Relative Strength Index (RSI) saham ini sudah cukup rendah sehingga ada peluang rebound ke depannya. Dari posisi harga, AKRA sudah berada di area Lower Bollinger Band (LBB) sehingga harga nya sudah cukup murah untuk sekarang. Support yang perlu diwaspadai adalah Rp7.650 yang merupakan support dari tren bullish jangka menengah. Jika AKRA berada di bawah support tersebut, mengonfirmasi terpatahkannya tren bullish jangka menengah, gagal rebound. Sebaliknya, selama berada di atas Rp 7.650, indikasi rebound sangat besar. Resistance AKRA berada di Rp 8.375. Saham PT Radiant Utama Interinsco (RUIS) trennya cenderung sideways. Saham ini tidak likuid pergerakannya. Ada beberapa hari yang pergerakannya cukup bagus tapi beberapa hari hilang, tahu-tahu ada gap up padahal terlihat tidak ada perdagangan. Saham PT Ratu Prabu Energi (ARTI), tren jangka panjang dan menengahnya masih bearish. Begitu juga dengan tren jangka pendeknya. Kalau kita lihat Moving Average (MA), saham ini tidak bisa menembus MA7 sejak pertengahan Januari sehingga kecenderungan pergerakannya adalah negatif. Sementara itu, indikator stochastic sudah memberikan sinyal sampai di area jenuh jual. Momentum The Relative Strength Index (RSI) dari ARTI juga sudah cukup rendah. Akan tetapi belum ada konfirmasi jika saham ini akan reversal denga polapola candlestick sehingga terlihat bearish. ARTI punya support di Rp 150 dan resistance di Rp 175. Saham PT Surya Esa Perkasa (ESSA) juga tidak likuid. Indikator stochastic-nya terus bearish. Saham ini punya support di Rp 1.500 dan resistance di Rp 1.700. Untuk saham ESSA, disarankan hindari saja. Meski Kamis (18/2) naik signifikan, dilihat dari historical laju harganya, saham ini tidak likuid. Saham ini bergerak jika ada info aksi korporasi dari emiten. Dalam empat hari terakhir, saham ESSA alami sepi perdagangan dengan volume transaksi yang sangat tipis. Pada November hingga Desember 2015, saham ESSA tak ditransaksikan. Saham seperti ini, cukup mengkhawatirkan untuk trading. Kalaupun ada info dari aksi korporasi yang membuat harga sahmnya bergerak, saham seperti ini hanya cocok untuk short term trading 1-2 hari, tidak cocok untuk jangka menengah apalagi panjang. n

45


Pasar Modal Saham konstruksi

Konstruksi, Bakal Calon Market Leader Saham-saham konstruksi mulai memperlihatkan taringnya. Cepat tangkap. TEKS Ahmad Munjin foto Dahlan RP

S

elain suku bunga, kinerja fundamental saham-saham konstruksi berhubungan dengan penguatan nilai tukar rupiah dan harga minyak. Jika rupiah menguat dan harga minyak tak bergerak ke mana-mana, masih di bawah US$ 50 per barel, emiten punya ruang untuk membiayai infrastruktur. Dengan kondisi penguatan rupiah dan penurunan harga minyak, bahan baku emiten-emiten konstruksi menjadi murah. Apalagi, alokasi pendanaan untuk emiten-emiten konstruksi yang berasal dari APBN juga cukup besar. Oleh karena itu, pengeluaran pemerintah juga untuk subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) berkurang. Saya perkirakan, harga minyak untuk 2016 masih di bawah US$ 50 per barel hingga akhir tahun. Hingga akhir 2016, rupiah berpeluang menguat drastis ke kisaran 12.000-12.500 per dolar AS. Penurunan BI rate kembali ke level 7% juga turut memperkuat katalis positif. Sebab, sejauh ini bankbank besar mengucurkan kreditnya untuk sektorsektor infrastruktur. “Saya rekomendasi beli untuk semua saham konstruksi,” kata Yuganur Wijanarko, Kepala Riset HD Capital. Dalam sebulan ke depan, Yuganur memprediksi, saham PT Wijaya Karya Beton (WTON) punya support di Rp 1.000 dan resistance di Rp 1.200; Saham PT Waskita Karya (WSKT) punya support di Rp 1.950 dan resistance di Rp 2.200. Support saham PT Wijaya Karya (WIKA) di Rp 2.700 dan resistance di Rp 2.900; saham PT Pembangunan Perumahan (PTPP) punya support di Rp 3.900 dan resistance di Rp 4.200. PT PP Properti (PPRO) punya support di Rp190 dan

46

resistance di Rp 220; saham PT Adhi Karya (ADHI) punya support di Rp 2.700 dan resistance di Rp 3.000. Saham PT Total Bangun Persada (TOTL), akan bergerak di kisaran Rp 580 dan Rp 650; dan PT Surya Semesta Internusa (SSIA) antara Rp 670 – Rp 750. Konstruksi merupakan sektor saham yang paling hot untuk 2016. Tak ada kekhawatiran Price to Earnings Ratio (PER) yang terlalu tinggi. Sebab, di sektor ini, orang bicara ekspektasi bukan lagi valuasi yang sudah terjadi. Oleh karena itu, PER saham-saham konstruksi selalu tinggi. Saham-saham konstruksi juga cocok untuk semua term baik untuk trading jangka pendek maupun investasi jangka menengah maupun panjang. Sebab, momentum untuk saham-saham konstruksi sedang tinggi, kencang. Jadi, tahun ini, saham-saham konstruksi menjadi leader.

SEMUANYA MENAWAN David Sutyanto, analis riset First Asia Capital, juga punya pendapat yang sama. Cuma ia melihat, salah satu emiten properti yang masih tertinggal harganya saat ini adalah PT PP Properti Tbk (PPRO). Diprediksi saham ini akan bergerak di kisaran Rp 190 – Rp 210. Perseroan tahun lalu berhasil mencatatkan pertumbuhan laba bersih 183% mencapai Rp 300 miliar dengan pendapatan mencapai Rp 1,4 triliun. Perolehan pendapatan perseroan tersebut terutama ditopang

reviewweekly 25 Tahun V | 22-28 Februari 2016


Pasar Modal Saham konstruksi

proyek Grand Kemala Lagoon dan Grand Sungkono Lagoon masingmasing menyumbangkan pendapatan Rp 572 miliar dan Rp 425 miliar. Kedua proyek tersebut ditambah dengan proyek Dharmahusada Lagoon masih menjadi andalan perseroan untuk menggenjot pendapatan tahun ini di mana perseroan menargetkan marketing sales mencapai Rp 2,6 triliun atau tumbuh 30%. Belanja modal tahun ini dialokasikan Rp 1,2 triliun. Perseroan juga akan bekerjasama dengan sejumlah pihak seperti Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA) dan PT Sentul City Tbk (BKSL) untuk menggarap sejumlah proyek properti. Untuk mendanai sejumlah proyek tahun ini perseroan pada Maret mendatang berencana menerbitkan MTN senilai Rp 100 miliar (bagian dari MTN berkelanjutan senilai Rp 300 miliar). Tahun ini pendapatan usaha ditargetkan tumbuh 40% mencapai Rp 1,96 triliun dengan laba bersih tumbuh 37% mencapai Rp 411,6 miliar. Secara valuasi saat ini harga sahamnya relatif murah karena hanya diperdagangkan dengan Price to Book Value (PBV) 0,8 kali, dan Price to Earnings Ratio (PER) 5,1 kali berdasarkan estimasi 2016. Saham perseroan diperkirakan berpeluang ditransaksikan dengan PBV 1,3 kali dan PER 7 kali atau mencapai target harga di Rp 267. Secara technical, penguatan lanjutan akan meng-

reviewweekly 25 Tahun V | 22-28 Februari 2016

uji resisten di Rp 210 apabila berhasil break Rp 200. Sedangkan support di Rp 185 hingga Rp 190. Trading buy, dan stop loss di Rp 178. Lalu, saham PT Wijaya Karya (WIKA) dalam kisaran support-resisten Rp 2.680-Rp 2.800. Harga saham emiten jasa konstruksi bergerak bullish dalam beberapa sesi perdagangan terakhir pekan ini. Kondisi makro ekonomi Indonesia yang kondusif terutama ditopang percepatan pelaksanaan sejumlah proyek infrastruktur di awal tahun ini dan pergerakan rupiah atas dolar AS yang cenderung menguat akhirakhir ini memberikan momentum penguatan lanjutan saham sektor jasa konstruksi. Di antara sejumlah emiten BUMN karya yang relatif sudah menguat tajam, pergerakan harga WIKA cenderung tertinggal. Kemarin harga sahamnya berhasil rebound tutup di Rp 2.700. Secara technical rebound ditopang harga sahamnya yang masih berada di area oversold. Kemarin harga sahamnya mencoba break Rp 2.700 dan mengindikasikan sinyal bullish reversal. Tahun ini, perseroan menargetkan kontrak baru hingga Rp 52,2 triliun meningkat signifikan hingga 106% dibandingkan tahun lalu yang hanya Rp 25,3 triliun. Sedangkan kontrak carry over tahun ini mencapai Rp 33 triliun. Total kontrak perseroan tahun ini mencapai Rp 86 triliun. Sebagian proyek tersebut berasal dari proyek kereta api cepat Jakarta-Bandung senilai Rp 17 triliun yang di-groundbreaking Januari lalu (21 Januari). Kemudian proyek pembangkit listrik senilai Rp 4,5 triliun, proyek jalan tol Rp 9,3 triliun, dan sejumlah proyek di luar negeri senilai Rp 2 triliun. Dengan proyeksi kontrak baru tersebut, proyeksi penjualan tahun ini diperkirakan mencapai Rp 26,5 triliun dan laba bersih Rp 764,27 miliar. Earnings per Share (EPS) proyeksi tahun ini sebesar Rp 124,29. Pada harga Rp 2.700, harga WIKA ditransaksikan dengan Price to Earnings Ratio (PER) 21,7 kali untuk estimasi 2016. Pada kondisi pasar bullish, pergerakan harga sahamnya berpeluang ditransaksikan dengan PE 32 kali atau mencapai Rp 3.977. Jadi memiliki ruang penguatan 47,3% dari harga saat ini. Untuk jangka pendek, level support saat ini di Rp 2.680 sedangkan resisten menguji Rp 2.800. Pergerakan harganya membentuk pola two white soldiers setelah downtrend mengindikasikan bullish reversal. Maintain buy, dan stop loss di Rp 2.635. Kemudian, saham PT Waskita Karya Tbk (WSKT) berhasil melanjutkan tren bullish. Penguatan harga sahamnya kemarin berhasil menembus resisten di Rp 1.840 yang merupakan harga tertingginya sejak perdagangan 11 Agustus 2015. Earnings per Share (EPS) proyeksi tahun ini sebesar Rp 151,16. Harga saham perseroan tahun lalu ditransaksikan dengan PE terendah 15 kali dan tertinggi 19,6 kali. David memperkirakan harga saham WSKT berpeluang ditransaksikan dengan PE 15x atau mencapai Rp 2.268. Dari harga Rp 1.855, saham WSKT punya ruang penguatan 22,3%. n

47


Pasar Modal Saham Gudang Garam

Asap Wonowidjojo Masih Mengepul Laba Gudang Garam, setelah melesat di tahun 2014, diperkirakan akan stagnan. Tapi sahamnya diperkirakan masih akan menguat. TEKS Ahmad Munjin foto Riset

K

ekayaan pemilik pabrik rokok, makin hari, bertambah tebal saja. Lihat saja, aset yang dimiliki Susilo Wonowidjojo, pemilik PT Gudang Garam. Tahun lalu, kekayaan bapak beranak empat ini menduduki peringkat kedua terkaya di Indonesia dengan jumlah kekayaan US$ 5,5 miliar. Hebat. Padahal industri yang digelutinya (rokok) sedang dikepung banyak masalah. Selain persaingan dagang semakin ketat, industri ini juga selalu terancam oleh kenaikan tarif cukai. Tapi, ya itu tadi, semua bisa diatasi dengan gampang. Buktinya, pada kuartal III lalu, Gudang Garam berhasil membukukan laba bersih Rp 4,1 triliun atau nyaris sama dengan laba bersih periode tahun sebelumnya yakni Rp 4,01. Sementara sampai akhir tahun, diprediksi laba Gudang Garam akan mencapai Rp 5,26 triliun. Laba itu diperoleh dari pendapatan perseroan yang tumbuh tahun ini dari Rp 65,18 triliun menjadi Rp 70,86 triliun. Itu karena kenaikan harga jual serta didukung penurunan harga cengkeh. Lantas bagaimana bisnis Gudang Garam tahun ini? Di tengah persaingan dan tantangan yang semakin tinggi, diyakini PT Gudang Garam (GGRM) akan memiliki daya tahan dan potensi membukukan kinerja yang stabil ke depannya. “Rendahnya alokasi belanja modal ke depannya akan memberikan dampak positif pada arus kas,� kata Ahma Nurcahyadi, Analis PT Samuel Sekuritas Indonesia. Sementara itu, kenaikan harga rokok yang akan dilakukan, dinilai akan cukup untuk mengonpensasi nilai penjualan GGRM saat tarif cukai diberlakukan maupun di saat industri ternyata mengalami kelesuan. GGRM juga akan diuntungkan oleh potensi berlanjutnya tren konsumsi Sigaret Kretek Tangan (SKT) ke Sigaret Kretek Mesin Light Mild (SKM LM). Itu mengingat inovasi dan peluncuran produk baru yang selalu dilakukan dan semakin melengkapi produk rokok.

48

Seperti pesaing utamanya, yakni PT HM Sampoerna (HMSP), PT Gudang Garam (GGRM) juga memiliki kekuatan ekuitas merek yang telah terbukti selama beberapa dekade. Pangsa pasar juga terlihat masih akan terjaga, dan hanya dapat disaingi oleh rival utamanya.

MASIH LAYAK BELI Secara keseluruhan, produk GGRM menguasai sekitar 23,22% pangsa pasar di periode yang sama dari total volume penjualan industri sekitar 232 miliar batang rokok selama sembilan bulan 2015. Kenaikan harga yang akan dilakukan secara berta-

reviewweekly 25 Tahun V | 22-28 Februari 2016


Pasar Modal Saham Gudang Garam hap oleh GGRM akan menjadi penolong kinerja pendapatan. Potensi berlanjutnya permintaan SKM dibandingkan SKT, utamanya segmen SKM LM diperkirakan akan menjadi katalis penggerak pertumbuhan atau setidaknya menjadi penjaga kinerja GGRM tahun depan. Demikian pula dengan perbaikan perekonomian, terutama kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP) yang mendorong terjaganya daya beli. Akselerasi investasi yang telah dilakukan GGRM selama tiga tahun terakhir, diperkirakan akan melambat. Itu seiring dengan telah tercapainya target penambahan mesin dan peralatan produksi. Ekspansi tersebut akan memperkuat posisi GGRM yang telah siap untuk memenuhi permintaan SKM di masa yang akan datang. Alokasi belanja modal rutin yang tentu lebih rendah dari ekspansi atau pembelian mesin yang dilakukan sebelumnya akan menguntungkan arus kas ke depannya. “Kami percaya, GGRM masih akan memiliki daya tahan yang kuat pada 2016,” kata Ahmad. Katalis pertumbuhan 2016 adalah, kekuatan ekuitas merek dan kenaikan average selling price (ASP). Lantas, belanja modal yang lebih rendah memberikan ruang gerak

reviewweekly 25 Tahun V | 22-28 Februari 2016

Kami percaya, GGRM masih akan memiliki daya tahan yang kuat pada 2016. bagi operasional usaha dan semakin menyehatkan arus kas perusahaan. “kekhawatiran terletak pada kompetensi yang semakin intens, terutama dari rival utama GGRM,” kata Ahmad. Kemudian, eksposur pasar ekspor yang berpotensi turun seiring dengan ragam kebijakan impor rokok dari negara tujuan ekspor GGRM meskipun rendah sekitar 4,5%. Selain itu, Ahmad juga khawatir jika depresiasi nilai tukar rupiah kembali terjadi. Di atas semua itu, analis merekomendasikan beli saham Gudang Garam dengan target harga Rp 59.500. Target harga ini mentranslasikan Price to Earnings Ratio (PER) estimasi 2016 di level 16,7 kali dan estimasi Price to Book Value (PBV) 2016 di angka 2,5 kali. n

49


inforeview

Garuda Indonesia Raih Laba

S

FOTO Dok. Review

epanjang tahun 2015, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk berhasil membukukan laba bersih sebesar US$ 77,97 juta. Pada 2014, Garuda mencatat kerugian sebesar US$ 368,9 juta. Total pendapatan usaha Garuda mencapai US$3,93 miliar. Namun, tahun 2015 pendapatannya turun 3,02% menjadi US$ 3,81 miliar. Sementara beban operasional penerbangan Garuda terpangkas 14,5% menjadi US$ 2,19 miliar. Direktur Utama Garuda Indonesia Arif Wibowo menuturkan, apa yang dicapai Garuda didukung oleh turunnya beban usaha sekitar 13% menjadi US$ 3,7 miliar pada akhir 2015, dari US$ 4,29 miliar pada tahun sebelumnya. Karena adanya penyusutan inilah yang membuat Garuda mencetak laba usaha mencapai US$ 168,7 juta. “Hal ini didukung oleh pengetatan pada pos operasional penerbangan dari US$ 2,562 miliar menjadi US$ 2,190 miliar, biaya pemeliharaan dan perbaikan juga berhasil ditekan

menjadi US$ 376,5 juta dari US$ 419 juta, tiket penjualan dan promosi menurun menjadi US$ 309 juta dari US$ 354 juta,” kata Arif. Hingga periode yang berakhir 31 Desember 2015, total aset Garuda Indonesia tercatat sebesar US$ 3,310 miliar. Menipis bila dibandingkan tahun sebelumnya sebesar US$ 3,113 miliar. n hasil karya anak bangsa yang merupakan pesawat turboprop berkapasitas 19 penumpang dan memiliki keunggulan short take of landing dan mudah dioperasikan di daerah terpencil. “Singapore Airshow merupakan ajang menampilkan keunggulan PTDI di Asia dan dunia untuk membuktikan kemampuan bangsa menguasai teknologi dirgantara,” kata Direktur Utama PTDI, Budi Santoso. n

PTDI Ikut Singapura Airshow 2016

FOTO Riset

PT Dirgantara Indonesia (PT DI) mengikuti Singapura Airshow 2016 yang berlangsung 16-21 Februari 2016 di Changi Exhibition Centre, Singapura, dengan tujuan memperluas pemasaran dan meningkatkan penjualan berbagai produk dan jasa yang dihasilkan selama ini. Dalam pameran kali ini, PTDI membawa pesawat utuh hingga program pengembangan pesawat. Salah satunya ialah pesawat CN235-220MPA yang telah dioperasikan TNI Angkatan Laut, merupakan pesawat patroli kelas medium, untuk mengemban misi patroli maritim dalam mengawasi dan menjaga lautan yang luas. Pesawat ini sudah dioperasikan di sejumlah negara, seperti di Brunei Darussalam, Malaysia, Thailand, Pakistan, Uni Emirat Arab, Korea Selatan dan tentunya di Indonesia. Selain itu, PTDI juga mempromosikan pesawat N219

FOTO Dok. Review

Nilai Ekspor Indonesia Turun 11,88%

50

Nilai ekspor Indonesia Januari 2016 mencapai US$ 10,50 miliar, atau turun 11,88% dibanding Desember 2015. Bila dibandingkan pada Januari 2015 , nilai ekspor juga menurun hingga 20,72%. Demikian dikatakan, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin, pekan lalu. Penurunan ini, kata Suryamin, diduga akibat rontoknya ekspor sektor migas sebesar 14,81% dari US$ 1.299,5 juta menjadi US$ 1.107,0 juta. Perolehan ekspor pada Januari 2015 lebih menjulang di banding awal tahun ini, yakni sebesar US$ 13,24 miliar. “Penurunan ekspor migas disebabkan turunnya ekspor minyak mentah 18,03 % menjadi 356,5 juta dolar, dan ekspor gas turun 15,34 % menjadi 665 juta dolar. Sebaiknya, ekspor hasil minyak naik 8,09 % menjadi US$ 85,5 juta,” terang Suryamin. Sementara, harga minyak mentah Indonesia di pasar dunia turun dari US$ 35,47 per barel pada Desember 2015, menjadi US$ 27,49 per barel pada Januari 2016. n

reviewweekly 25 Tahun V | 22-28 Februari 2016


SISIPAN

RP 25 TRILIUN PAJAK BATU BARA RAIB

ARAB SAUDI MENGEJAR BISNIS

PRABOWO MENANG

SI MANIS YANG MENGGEROGOTI DUNIA

®

1-7 JULI 2013 MAJALAH EKONOMI & BISNIS

44 » TAHUN II RP 20.000



Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.