Orang Kaya Ambruk

Page 1




MailBOX

http://www.majalahrevieweekly.com Pemimpin UMUM: Bambang Aji setiady

Kirimkan surat pembaca Anda ke alamat: Redaksi Majalah Review Weekly, Pertokoan Golden Road, Blok C27 No. 67, BSD - Tangerang Selatan 15320 Email: redaksi.majalahreviewweekly.com

Pemimpin redaksi: budi kusumah

Jokowi-JK. Nah, apakah tidak sebaiknya semua pihak lebih jeli dan teliti, sehingga tampak jelas mana hal-hal yang harus ditelisik lebih serius. Bukan malah terjebak pada agenda politik kelompok tertentu.

Kisruh Freeportgate yang bermula dari laporan Menteri ESDM Sudirman Said ke Majelis Kehormatan Dewan atau MKD DPRRI, sepertinya masih akan terus berbuntut panjang. Sidang etika yang mengadili Ketua DPR RI Setyawan Novanto ternyata tidak berlangsung mulus. Tidak semua saksi bisa dihadirkan. Muhammad Riza Chalid, pengusaha minyak yang turut serta dalam pertemuan dengan Dirut PT Freeport Indonesia Makroef Sjamsoeddin, saat ini tengah berada di luar negeri dan belum diketahui di negara mana kini dia berada. Belum lagi soal perubahan sidang yang semula digelar secara terbuka mendadak menjadi sidang tertutup atas permintaan Setya Novanto. Sesuai dengan ketentuan Undang Undang MD3, Sidang Pelanggaran Etika Anggota Dewan memang dinyatakan harus digelar secara tertutup. Ketika opini terus digiring pada sosok Setya Novanto, pada kenyataannya ada banyak masalah hukum lain yang juga muncul dari rekaman percakapan, dan menunggu untuk diselesaikan. Khususnya, persoalan suap-menyuap saat berlangsungnya Pilpres 2014 kepada kedua calon dan tim suksesnya. Masalah lain yang juga tak kalah penting adalah isu kecurangan Pemilu 2014 lalu. Dalam percakapan yang sengaja direkam oleh Makroef, Riza Chalid menyebut tentang telah terjadinya pengerahan massa organik sebuah institusi oleh pejabat tinggi di lingkungan Polri, guna memenangkan pasangan

4

reporter: Setyo Adhi Nugroho, Gading Putra redaktur foto: dahlan rebo pahing

Desain & layout: Rizky Pratama

unit usaha pemimpin perusahaan: Bambang Aji setiady

Teror di Persilangan

Fokus Kisruh Freeportgate

Redaktur: ratna nuraini, sri wulandari, kukuh bhimo nugroho

REDAKTUR DESAIN: erbhayu prananta

Rudi Jalan Otista Raya Jakarta Timur

Cover: erbhayu

Redaktur Eksekutif: latihono sujantyo

marketing: Arief Nazarudin, Celline Agatha

Kecelakaan maut Metromini di perlintasan kereta api kawasan Tubagus Angke, Jakarta Barat, yang menewaskan 18 penumpangnya, sungguh mencengangkan. Pasalnya, Jakarta yang mengidam-idamkan untuk segera beranjak menjadi sebuah kota dengan teknologi canggih, akrab disebut Smart City, nyatanya masih berkutat pada persoalan usang. Yakni, terjadinya kecelakaan antara kendaraan angkutan umum dan kereta api. Di mana idealnya, dua moda angkutan itu tidaklah boleh saling bersilangan satu sama lain. Lebih tragis lagi, opini masyarakat yang berkembang langsung menuding sopir Metromini sebagai biang keladi paling utama dari peristiwa maut ini. Memang tidak bisa dipungkiri jika si sopir yang ugal-ugalan dan menerobos palang pintu kereta api itu sebagai pihak yang bersalah. Namun, kesalahan itu tentunya tidak bisa dilihat sebagai faktor yang berdiri sendiri. Manajemen Metromini yang amburadul dan mendorong sopir Metromini untuk mengejar target setoran, tentunya tidak bisa diabaikan begitu saja. Bisa dibilang, para sopir Metromini dan kendaraan angkutan umum sejenisnya memang dipaksa oleh situasi untuk bertindak ugal-ugalan di jalan raya agar periuknya selamat. Pihak PT KAI dan Pemerintah Provinsi DKI, atau pemerintah pusat, juga tidak bisa lepas dari tanggung jawab. Kejadian yang terus berulang ini seharusnya melahirkan pemikiran untuk pemperbaiki sistem persilangan jalur KA dan jalan raya. Dengan kata lain, harus ada target untuk menghilangkan persilangan ini tahap demi tahap, hingga tidak ada sama sekali.

Mengunjungi Halal Expo 2015 yang berlangsung di JCC, Senayan, Jakarta akhir pekan lalu, membuat saya benar-benar merasa takjub. Sejujurnya, perspektif saya tentang produk halal yang selama ini saya pahami secara sederhana, berubah total. Mengapa? Dari sejumlah narasumber yang dihadirkan dalam acara Halal-Expo itu terungkap bahwa masalah produk halal, jauh lebih kompleks dari yang terlihat. Bisa dibilang, saat ini umat Muslim sebagai penduduk terbesar di Indonesia benar-benar dikepung oleh aneka produk, yang boleh jadi, sangat diragukan kehalalannya. Hal itu meliputi produk makanan dan minuman, produk pakaian jadi dan aksesoris, perlengkapan rumah tangga, produk keramik, hingga mainan anak-anak. Hal ini bersumber dari dimanfaatkannya produk tambahan dalam proses produksinya, baik untuk memperkuat struktur barang yang diproduksi, maupun aspek pewarnaannya. Produk keramik, misalnya, ternyata kerap dicampur dengan tulang babi. Sedangkan produk pakaian dan kulit, kerap pula ditambahkan zat hemoglobin yang berasal dari darah babi. Rasanya, dibutuhkan ketelitian yang tinggi dari masyarakat Muslim sebelum memutuskan untuk membeli produk tertentu. Sedangkan di pihak pemerintah, sepatutnya memberikan perlindungan yang lebih besar dari yang diberikan sekarang ini.

JOKO Karawang

Yanto Tebet, Jakarta Selatan

alamat redaksi dan usaha: Pertokoan Golden Road, Blok C27 No. 67, BSD, Tangerang Selatan, BANTEN 15320 Telp: 021-538 3063 penerbit: PT INDOPUBLIK MANDIRI

SuratMingguini

Kompleksitas Halal

reviewweekly 17 Tahun V | 14-20 Desember 2015



reviewweekly 17 Tahun V | 14-20 Desember 2015

Contents

headline LaporanUtama 9 Orang kaya Ambruk Banyak konglomerat Indonesia terpangkas harta kekayaannya. Celakanya, surat utang dari sebagian mereka berpotensi gagal bayar.

Bisnis

Makro

18 Pertarungan Konstruksi BUMN Empat perusahaan konstruksi BUMN berebut

30 Agar UKM Makin Kuat

keuntungan dari kebijakan pemerintahan yang mengedepankan pembangunan infrastruktur. Siapa yang unggul?

Pemerintah memberikan insentif bagi industri padat karya. Juga kemudahan bagi usaha kecil menengah (UKM) mengakses perbankan.

32 Rumitnya Badan Pangan 33 Utang Lagi, Utang Lagi 34 Newmont Jalan Terus 20 Pindad Makin Hebat

Keuangan

21 Djarum Menggali Emas

36 Tong Sampah Itu Bernama Amu

22 Mengangkat Pamor Blibli.com

Sisipan 24 Awan Gelap Bisnis Pioner Internet

Nasib bisnis sebuah raksasa digital tengah di ujung tanduk. Akankah eksistensi Yahoo Inc mampu bertahan?

OJK mengizinkan bank membentuk anak usaha untuk mengelola sampah kredit bermasalahnya. Namun pola mirip BPPN zaman krisis 1998 itu rentan moral hazard.

38 Menggantung Harapan di Tahun Monyet

Pasar Modal 42 Skenario Setelah The Fed Bikin Keputusan Kalau mau aman, investor sebaiknya wait and see. Lihat perkembangan setelah The Fed bikin keputusan.

44 Ditiup Banyak Angin Positif reviewweekly 17 Tahun V | 14-20 Desember 2015


Membangun Kemitraan, Memberdayakan Komunitas Para siswa terus belajar dan menyiapkan diri masuk ke dunia kerja, termasuk anak-anak kami. Karenanya, kami berupaya sekuat tenaga untuk dapat menyediakan pelatihan dan memajukan pendidikan di Indonesia. Dengan kemitraaan yang dibangun bersama Pemerintah, LSM dan masyarakat, kami telah mendirikan dua Politeknik di Riau dan Aceh. Kemitraan tersebut kami lakukan untuk mengembangkan kurikulum dan meningkatkan kemampuan para pengajar. Setiap tahun, ratusan siswa lulus dan siap menjadi tenaga terampil – membantu memberdayakan komunitas dimana mereka berada. Kemajuan pendidikan adalah kepedulian semua. Termasuk kami.

Informasi selengkapnya tersedia di www.ChevronIndonesia.com


editorial

I

Jangan Sampai Dianggap Sampah

nilah dampak dari anggaran belanja negara kita, yang besar pasak daripada tiang. Untuk 2016 kita merencanakan utang baru sebesar Rp 605,3 triliun. Ya, bagaimana tidak berutang kalau dalam APBN kita menargetkan penerimaan sebesar Rp 1.822 triliun, sementara pengaluarannya mencapai Rp 2 .095 triliun. Dari hitung-hitungan itu saja, jelas, Indonesia butuh Rp 273,2 triliun untuk menambah APBN. Nah, sudah begitu masih ada kebutuhan investasi alias penyertaan modal negara (PMN) sebesar Rp 58,1 triliun. Wah, memang, merepotkan sekaligus memusingkan rakyat yang menonton banyaknya angka nol untuk memenuhi kebutuhan kita. Awam pun lantas bertanya, benarkah kita membutuhkan dana sebesar itu untuk membiayai negeri? Apakah, pembangunan infrastruktur yang digembargemborkan itu sangat mendesak untuk dipenuhi? Kalau ditelaah lebih dalam, semua itu tidak masuk akal sehat. Kita memaksakan membangun jalan, jembatan, pelabuhan, pembangkit tenaga listrik dengan mengutang. Tidak bisakah itu ditunda. Sementara pemasukan negara, semakin tidak pasti dengan terjadinya pelebaran defisit dan pelemahan nilai tukar rupiah. Mereka, yang tak mengerti ekonomi, juga melihat dan tahu betul betapa utang luar negeri Indonesia makin membengkak. Saat ini saja, menurut data Bank Indonesia, utang kita sudah mencapai US$ 303,2 miliar atau Rp 4.162,4 triliun . Itu jika mengacu pada kurs kurs Rp 13.728. Bagaimana jika nilai tupiah melemah lagi? Bukankah itu hanya akan membengkakkan besaran utang saja. Jika dalam ketidakpastian ekonomi dunia seperti sekarang kita berutang, akhirnya Indonesia akan terjerumus kembali seperti tahun 1998 atau seperti Yunani sekarang. Jangankan investor, negara kreditur

8

pun akan memalingkan muka dari Indonesia. Seperti diketahui, lembaga pemeringkat utang, Moody's Investors Service, memangkas peringkat utama Yunani menjadi “deep-junk� (sampah akut). Peringkat ini menjadi peringatan bahwa kecil kemungkinan para kreditor resmi mau membantu Yunani. Dan Indonesia pun mengalami hal itu pada tahun 1998. Kisah lama itu masih terbayang dalam ingatan, dua lembaga pemeringkat utang (Standard & Poors dan Moody’s) menurunkan rating Indonesia. Negeri ini dinilai buruk dan berisiko tinggi. Itu karena meroketnya jumlah utang luar negeri dan jebloknya nilai tukar rupiah. Dampaknya, Indonesia menjadi kesulitan untuk memperoleh pinjaman baru, lantaran banyak kreditur tak lagi percaya akan kemampuan negeri ini dalam membayar utang, Singkat kata, Indonesia dikelompokkan ke dalam jajaran negara-negara yang berisiko tinggi untuk diberi pinjaman. Kalaupun ada negara kreditur yang mau memberikan pinjaman, bunga yang dibayar menjadi lebih tinggi. Bahkan, ketika itu, para fund manager di Amerika sudah melarang perusahaan asuransi di sana membeli obligasi yang dikeluarkan Indonesia. Jadi, sama dengan kondisi Yunani sekarang, di luar negeri obligasi Indonesia sudah dikategorikan sebagai junk bond alias surat utang rombengan. Sampai-sampai banyak surat utang yang sebelmnya diperdagangkan US$ 1 (misalnya) dijual obral dengan harga US$ 0,15. Dengan kata lain, harga surat utang Indonesia di pasar uang internasional anjlok lebih dari 50%. Nah, akankah kita akan kembali ke masa seperti itu? Kalau nafsu membangun (baca berutang) tidak direm, maka kemungkinan itu bukan hal yang mustahil terjadi. Dan ini sudah diingatkan oleh berbagai kalangan. Kalangan ekonom bilang, rasio utang Indonesia dinilai sudah masuk tahap lampu kuning, sehingga pemerintah diharapkan tak menambah pinjaman. Memang, Indonesia butuh dana cair, tapi jangan berbentuk utang. Harus diusahakan berupa investasi. Penambahan utang akan membuat risiko terhadap likuiditas membesar. Selain itu, devisa Indonesia bakal habis hanya untuk membayar cicilan dan bunga. Ingat cadangan devisa kita bukannya bertambah banyak, tapi makin sedikit. Hari ini cadangan devisa, menurut BI, tinggal US$ 100,2 miliar alias turun US$ 14 miliar selama kurun waktu setahun. Jadi, waspadalah. n bk

reviewweekly 17 Tahun V | 14-20 Desember 2015


Banyak konglomerat Indonesia terpangkas harta kekayaannya. Celakanya, surat utang dari sebagian mereka berpotensi gagal bayar. TEKS Latihono Sujantyo dan Kukuh Bhimo Nugroho Foto Dok. Review, Riset

reviewweekly 17 Tahun V | 14-20 Desember 2015

9


I

rvan Deriza tertunduk lemas. Pengusaha yang punya utang dalam dolar AS ini seakan tak bertenaga. Dia sudah menghitung tambahan utang yang harus dibayarnya pada awal tahun nanti, karena dolar AS masih saja menguat terhadap rupiah. “Pusing saya,� katanya. Irvan tak sendiri. Masih banyak pengusaha nasional yang kini tercekik karena memiliki utang dalam mata uang dolar

10

AS. Maklum, menguatnya dolar AS dan melemahnya rupiah seperti yang terjadi hari-hari ini akan membuat jumlah utang luar negeri dalam dolar AS meningkat. Semakin kuat dolar AS, semakin besar utang yang harus dibayar oleh pengusaha, termasuk pemerintah. Tak hanya depresiasi rupiah terhadap dolar AS yang membuat banyak pengusaha teler. Pundi-pundi kekayaan mereka

reviewweekly 17 Tahun V | 14-20 Desember 2015


Edwin Soeryadjaya

Sjamsul Nursalim

juga mengempis lantaran sejak awal tahun ini harga minyak dunia anjlok sehingga menyeret penurunan harga komoditas. Alhasil, mereka yang selama ini mengandalkan pendapatannya dari sektor ini harus merasakan pukulan bertubi-tubi. “Ini merupakan tahun yang penuh tantangan bagi perekonomian Indonesia, dan salah satu kenyataannya tecermin dari penurunan harta seluruh orang terkaya di negara tersebut,� kata majalah bisnis Forbes dalam surat pernyataannya pekan lalu. Bayangkan saja, gara-gara soal itu pula nilai harta 50 orang terkaya Indonesia turun 9% menjadi US$ 92 miliar dibandingkan tahun lalu. Dua di antaranya adalah Edwin Soeryadjaya dan Sukanto Tanoto. Kekayaan Edwin tahun ini tergerus menjadi US$ 930 juta dan menempati peringkat ke-33 dari 50 orang terkaya Indonesia tahun ini versi majalah Forbes. Padahal, pemilik PT Saratoga Investama Sedaya Tbk ini tahun lalu masih berada di urutan ke-26 dengan kekayaan US$1,3 miliar. Anjloknya kekayaan Edwin lantaran pendapatannya dari lini usaha batubara, minyak dan gas bumi serta minyak sawit meredup pada tahun ini. Harga saham Saratoga pun sejak awal tahun ini sudah terpangkas 24%. Nasib paling apes menimpa Sukanto. Nilai kekayaan pemilik perusahaan sawit Asian Agri ini pada tahun lalu mencapai US$

reviewweekly 17 Tahun V | 14-20 Desember 2015

Sukanto Tanoto

2,11 miliar dan menjadi orang terkaya ke-10 di Indonesia. Tahun ini, peringkatnya melorot ke posisi ke-34 dengan kekayaan cuma US$ 880 juta. Ini merupakan pertama kalinya dalam tujuh tahun terakhir Sukanto kehilangan status miliuner. Ambruknya harga saham-saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun ini turut menyebabkan penurunan kekayaan para konglomerat. Sekadar informasi, sejak awal 2015 hingga tanggal 4 Desember 2015, indeks harga saham gabungan (IHSG) melorot 14%. Akibatnya, rata-rata nilai kekayaan para konglomerat yang mencatatkan perusahaan atau kelompok usahanya di BEI menurun 19% atau senilai US$ 370 juta. Lihat saja, harga saham PT Mitra Adiperkasa Tbk, perusahaan ritel milik Sjamsul Nursalim, sudah anjlok 25% sejak awal 2015. Sedangkan harga saham perusahaan pengembang properti PT Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk dan PT Alam Sutera Realty Tbk telah terpangkas masing-masing 55% dan 40% pada tahun ini. Dua perusahaan tersebut milik The Ning King, orang terkaya ke-49 di Indonesia tahun 2015 dengan harta sebesar US$ 410 juta. Berdasarkan riset Globe Asia, pada periode 23 September-5 Oktober, Eka Tjipta Widjaja, urutan ke-4 orang terkaya Indonesia versi Forbes, mengalami penurunan kekayaan hingga 22,8% ke kisaran US$ 9 miliar akibat harga sahamnya di PT SMART Tbk dan PT Sinar mas Multi Artha Tbk mengalami penurunan. Sementara kekayaannya Budi hartono, konglomerat pemilik PT Bank Central Asia Tbk dan Grup Djarum diperkirakan turun 8% menjadi US$ 10,5 miliar. Aburizal Bakrie, bos Bakrie Group, dan Chairul Tanjung, pendiri Para Group, masing-masing menyusut hingga 28% ke US$ 2,7 miliar dan US$ 648 juta. Tak ketinggalan Salim Group. Salim, yang menguasai konglomerasi bisnis di Indonesia mengalami pukulan hebat lantaran utangnya cukup besar dalam bentuk valas. Bloomberg mencatat, utang valas Salim sudah mencapai US$ 3,8 miliar. Utang Salim diperkirakan bakal semakin berat seandainya rupiah terus melemah seiring keputusan Bank Sentral AS, The Fed yang akan menaikkan suku bunga acuannya. Celakanya, Anthoni Salim, pemilik mayoritas PT Indofood Sukses Makmur

11


Tbk ini hanya melakukan hedging (lindung nilai) 10% atas utang valasnya. Sejak awal tahun ini, saham Indofood telah jatuh sebesar 22,22% ke level 5.250 per saham. Data Bloomberg memperlihatkan, rasio utang Indofood terhadap laba sebesar 3,44 kali. Herannya, Forbes menempatkan Anthoni Salim di urutan ke-3 dalam daftar orang terkaya Indonesia dengan kekayaan mencapai US$ 5,4 miliar. Menurut Forbes, baru-baru ini Salim Group membeli 34% kepemilikan pabrik gula Filipino Roxas. Selain itu, Anthoni Salim juga mengambil alih Goodman Fielder, sebuah perusahaan bahan makanan yang berlokasi di Australia dan Selandia Baru senilai US$ 1 miliar.

29,5% dari tahun 2010. Dari 100 korporasi itu, sebagian besar berasal dari Indonesia, Malaysia, dan Filipina. S&P menyebutkan, utang luar negeri korporasi di Indonesia tumbuh dua hingga tiga kali lipat lebih tinggi ketimbang utang lokal di periode 2010- 2014. Data Bank Indonesia mencatat, tahun 2010, utang luar negeri swasta baru US$ 83,78 miliar. Sampai akhir kuartal III 2015, utang luar negeri swasta sudah sebesar US$ 168,2 miliar. S&P mengingatkan, pelemahan nilai tukar mata uang negara emerging market, termasuk rupiah, bakal menjadi bom waktu. “Daya tahan korporasi Asia Tenggara diuji semester II 2015 dan tahun 2016,” kata Bertrand Jabouley, Director of Asia-Pacific Corporate Ratings S&P.

BOM WAKTU Terlepas dari data yang berbeda antara Bloomberg dan Forbes mengenai bisnis Salim, yang jelas banyak miliarder dunia juga mengempis kekayaannya. Berdasarkan perhitungan Credit Suisse, nilai aset konglomerat dunia tergerus sebesar US$12,4 triliun atau 4,7% sejak pertengahan 2014 hingga paruh 2015. Apabila pada medio 2014 total kekayaan miliarder global mencapai US$ 262,4 triliun, pada pertengahan tahun ini tinggal US$ 250 triliun. Sejumlah miliarder Asia Tenggara juga terpukul akibat perubahan kurs mata uang yang jomplang dan jatuhnya harga komoditas. Lembaga pemeringkat utang, Standard & Poor’s (S&P) menemukan 100 korporasi besar di Asia Tenggara memiliki utang luar negeri sangat besar. Tumpukan utang 100 korporasi terbesar di Asia Tenggara telah meningkat enam kali lipat ketimbang krisis yang menghantam kawasan ini di tahun 1998. Utang 100 korporasi besar tersebut telah menembus US$ 392 miliar per akhir Juni 2015. Tidak cuma itu, rasio utang korporasi terhadap aset telah menyentuh level 31,7%, hampir mendekati level krisis 1998 silam. Rasio ini naik

GAGAL BAYAR Celakanya, rilis yang disampaikan Bank of America Merill Lynch Index dua pekan lalu bikin jantung deg-degan. Sebab, surat utang yang diterbitkan perusahaan-perusahaan Indonesia berpotensi gagal bayar. Tahun depan, obligasi korporasi yang jatuh tempo mencapai total Rp 48,34 triliun. Setahun kemudian angkanya akan membengkak menjadi Rp 58,72 triliun. S&P sudah mengingatkan kemungkinan semakin maraknya fenomena gagal bayar ini. Menurut lembaga pemeringkat utang internasional ini, penurunan harga komoditas, depresiasi rupiah, serta melambatnya pertumbuhan ekonomi menjadi penyulut “bom” obligasi gagal bayar. Bahkan S&P menyebutkan, 18 bulan ke depan akan menjadi masa yang sulit bagi perusahaan Indonesia. S&P memang tidak menyebutkan daftar obligasi Indonesia yang berpotensi gagal bayar. Namun, lembaga pemeringkat surat utang ini mengatakan, saat ini ada sejumlah perusahaan Indonesia yang tengah bergelut dengan utang. “Kami memperkirakan akan terjadi lagi permintaan restrukturisasi utang (dari perusahaan Indonesia) dan penjualan aset bisa terjadi,” kata Jacqueline Chan dari Tweed, Hadley & McCloy, Singapura. Sebuah ramalan yang menakutkan, memang. Ihwal ini, Chan pun punya bukti. Menurut dia, saat ini sejumlah emiten yang menerbitkan obligasi mulai limbung. Salah satunya adalah PT Terikomsel Oke Tbk. Pengecer ponsel ini sudah memberitahu para investornya bahwa mereka tak mampu memenuhi kewajiban pembayaran bunga obligasi berdominasi dolar Singapura untuk bulan November dan Desember. Contoh lain adalah PT Berau Coal Energy Tbk. Juli lalu, perusahaan tambang batu bara milik Sinar Mas Group ini tidak sanggup membayar utang obligasi senilai US$ 450 juta yang diterbitkan anak perusahaannya yang bemarkas di Singapura. Ketidakmampuan Trikomsel dan Bearau ini menambah jumlah gagal bayar surat utang valas yang diterbitkan perusahaan asal Indonesia menjadi US$ 7,5 miliar. Dulu, saat terjadi krisis 1998, penyakit macam inilah yang membuat perekonomian Indonesia porak-poranda (lihat: Mimpi Buruk Angka 98). Dan, kini, gejala gagal bayar itu kembali berjangkit. Makanya, sebelum menjadi bom waktu, sejumlah pengamat mendesak pemerintah untuk mengerem nafsu berutang perusahaan kita. Kalau tidak, bisa jadi bom waktu yang menakutkan. n

Bursa Efek Indonesia: Harga saham ambruk.

12

reviewweekly 17 Tahun V | 14-20 Desember 2015


Tujuh Tahun Hartono Bersaudara di Atas

I

nilah untuk tujuh tahun berturut-turut, Robert Budi Hartono dan Michael Bambang Hartono terpilih menjadi orang terkaya di Indonesia versi majalah bisnis terkemuka dunia, Forbes. Dua kakak beradik, pemilik Grup Djarum asal Kudus, Jawa Tengah ini, memiliki total kekayaan US$ 15,4 miliar. Namun kekayaan Hartono bersaudara ini turun dibandingkan tahun 2014 yang sebesar US$ 16,5 miliar. Di bawah mereka tercantum nama Anthoni Salim, pemilik Salim Group. Tahun ini harta Anthoni bernilai US$ 5,4 miliar. Namun kekayaan Anthoni merosot dibandingkan tahun lalu sebesar US$ 5,9 miliar. Eka Tjipta Widjaja, pemilik Sinar Mas Group berada di urutan ke-4 dalam daftar orang terkaya Indonesia dengan nilai US$ 5,3 miliar. Seperti halnya Anthoni, kekayaan Eka juga berkurang dibandingkan tahun 2014 sebesar US$ 5,8 miliar. Chairul Tanjung, pemilik CT Corp tahun ini lebih beruntung. Kalau tahun lalu nilai kekayaan Tanjung hanya US$ 4,3 miliar, tahun ini naik menjadi US$ 4,8 miliar. Itulah lima besar orang terkaya Indonesia saat ini. Mesin uang Hartono bersaudara adalah PT Bank Central Asia (BCA) Tbk dan pabrik rokok PT Djarum. Keluarga ini juga memiliki Grand Indonesia seluas 250.000 meter persegi dan beberapa usaha lain. BCA adalah bank swasta nasional terbesar di Indonesia. Bank ini gencar menggarap retail banking, terutama consumer banking dan payment banking. Dengan kekuatan jaringan elektronik yang sudah lama dibangun, BCA kini masih menjadi penguasa pasar tabungan. Di bawah payung Grup Djarum, BCA tidak hanya memperdalam pasarnya di segmen ritel, tapi juga mengembangkan “pohon-pohon bisnisnya�. Anak usahanya bertambah satu demi satu. Kuartal III tahun 2015, BCA meraup laba bersih sebesar Rp 13,368 triliun, atau tumbuh 21,6% dibandingkan tahun 2014. Adapun peringkat kelima orang terkaya di Indonesia adalah Chairul Tanjung. Awalnya kelompok usaha CT Corp fokus di bidang media, gaya hidup, dan bisnis hiburan. Unit pertama bisnis media CT Corp adalah Trans TV yang mengudara pada 10 November 2001. Awal Agustus 2006 Chairul Tanjung atau akrab disapa CT, membeli 49% saham TV7 dari tangan Kompas Gramedia Group. TV7 kemudian berubah nama menjadi Trans7. Untuk melengkapi bisnis media dan hiburan, CT menggandeng Kalla Group membangun Trans Studio di Makassar dengan investasi tahap awal Rp 1 triliun. Trans Studio kemudian dibangun di beberapa kota lain di Indonesia. CT tak berhenti hanya di sini. Ekspansi bisnisnya merambah ke mana-mana. Mulai dari consumer, perbankan sampai pesawat terbang.

reviewweekly 17 Tahun V | 14-20 Desember 2015

Gedung BCA

Begitulah pundi-pundi kekayaan warga negara Indonesia. Masih ada beberapa nama lain, yang membangun bisnisnya, mulai dari sektor manufaktur, energi, real estate, minyak, media, finansial, investasi, fashion dan ritel. Lantas, berapa besar pajak yang dibayar orang-orang terkaya Indonesia tersebut? Sayang, semua informasi terkait hal ini begitu tertutup. Maklum saja, sesuai Pasal 34 UndangUndang Nomor 28 Tahun 2007 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan, petugas pajak tidak tidak diperkenakan mengumumkan jumlah pajak yang dibayarkan seseorang, kecuali orang yang bersangkutan mengumumkan sendiri kepada masyarakat. Asal tahu saja, target penerimaan pajak yang dibebankan dalam APBN Perubahan 2015 sebesar Rp 1.294 triliun. Hanya masalahnya, hingga 22 November 2015, realisasi pajak baru sekitar Rp 828,93 triliun atau 64%. Boleh jadi, hal itu terkait dengan tergerusnya harta kekayaan konglomerat Indonesia. n

13


Mimpi Buruk Angka 98 Ingat, kegaduhan politik dan hukum yang terus berlangsung serta kompleksitas masalah ekonomi, bisa melahirkan krisis ekonomi baru. TEKS Latihono Sujantyo Foto Riset

2,6% dan rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) sebesar 20%. Angka itu cukup aman jika melihat batasan NPL yang ditetapkan oleh Bank Indonesia yang berada di bawah 3% untuk NPL dan minimal 8% untuk CAR. Pada 1998, semua bank praktis insolvent dan bangkrut. Hampir semua bank membukukan kerugian besar yang memakan modal hingga modalnya negatif. Hal ini disebabkan oleh kombinasi antara tingginya NPL dan negative spread. Itulah kenapa, banyak suara disampaikan bahwa Indonesia masih jauh dari krisis ekonomi. Di antaranya berasal dari Direktur Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF) Christine Lagarde yang sempat berkunjung ke Jakarta beberapa waktu lalu. Menurut Lagarde, Indonesia mampu mengatasi ‘angin yang bertiup’ dari Amerika Serikat dan China.

T

ujuh belas tahun lalu, negeri ini terbaring terkena krisis keuangan. Rupiah jatuh, pelarian modal tak terhindarkan. Harga BBM dan kebutuhan pokok melambung. Akibatnya, puluhan konglomerat ambruk, BUMN berantakan. Tak kurang dari Rp 1.000 triliun hangus untuk menutupi kerugian. Dan, seluruh rakyat Indonesia harus menanggung kerugian itu sampai sekarang. Meskipun masih samar-samar, tapi tanda-tanda krisis 1998 kini mulai nampak. Dalam setahun terakhir, banyak sentimen negatif yang menerpa bisnis keuangan. Mulai dari pelemahan mata uang rupiah sekitar 10% terhadap dolar Amerika Serikat (AS) sejak awal tahun ini, anjloknya harga minyak sehingga menyeret penurunan harga minyak sawit dan batubara yang sudah berlangsung selama dua tahun terakhir. Semua itu terjadi lantaran pertumbuhan ekonomi global melambat lebih awal dari perkiraan, terutama China dan negara-negara emerging market yang selama 15 tahun belakangan menjadi motor penggerak perekonomian dunia. Perekonomian Indonesia pun masih lesu dan hanya mampu tumbuh 4,73% pada kuartal III 2015. Betul, angka ini meningkat jika dibandingkan dengan kuartal II yang hanya sebesar 4,67%. Namun pertumbuhan ini melambat dari periode yang sama tahun lalu (year on year/yoy) yang mencapai 5,01%. Kondisi ini, tentu saja akan memberikan tekanan hebat terhadap rupiah. Banyak pengamat menilai, kejatuhan rupiah sampai di atas 10% menandakan Indonesia sudah masuk dalam fase krisis keuangan. Betul, awal krisis 1998 jauh lebih parah ketimbang kondisi saat ini. Saat itu, cadangan devisa di Bank Indonesia (BI) hanya US$ 17,4 miliar. Saat ini, cadangan devisa di brankas Bank Indonesia tercatat sebesar US$ 100,2 miliar. Pada krisis 1998 nilai rupiah terhadap dolar AS merosot sampai 73%, sementara saat ini rupiah hanya terpangkas 17%. Begitu pula rasio utang luar negeri terhadap PDB tahun 1998 mencapai 60%, sedangkan sekarang ini hanya 31%. Sektor perbankan, yang paling rawan dalam menghadapi gejolak ini, juga dalam keadaan baik-baik saja. Masih sehat dengan kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL) di kisaran

14

Kerusuhan Mei 1998: Runtuhnya kepercayaan terhadap pemerintah.

reviewweekly 17 Tahun V | 14-20 Desember 2015


Krisis Kepercayaan Memang, tak ada yang salah dengan apa yang disampaikan pemerintah, sebagian pengamat ekonomi, dan Lagarde. Sebab, dulu dan sekarang beda jauh.Tapi ingat, belakangan ini banyak bank atau lembaga keuangan nonbank yang bergerak agresif. Lantaran dunia usaha belum mampu menyerap likuiditas yang tersedia, beberapa lembaga keuangan, terutama bank dari Kelompok Bank Umum Kegiatan Usaha (BUKU) III dan IV, berlomba-lomba mendirikan anak usaha atau mencaplok perusahaan lain. Seperti perusahaan pembiayaan, sekuritas, dan asuransi. Saat ini, ada 50 kelompok lembaga keuangan yang masuk dalam kategori konglomerasi keuangan. Mereka terdiri dari 35 bank, 13 lembaga keuangan nonbank, satu lembaga pasar modal, dan satu lembaga jasa keuangan khusus. Sementara jumlah per-

usahaan yang berada di kelompok usaha kakap ini mencapai total 229 dengan kekayaan Rp 5.142 triliun atau menguasai 70,2% aset industri keuangan di Tanah Air. Namun semua orang tahu, kondisi anak perusahaan milik “konglomerat� tersebut tidak semuanya sehat. Bisnis pembiayaan, contohnya. Kendati pasarnya besar dan prospeknya cerah, bisnis ini tetap berpotensi menimbulkan kredit macet lantaran meningkatnya suku bunga. Begitu juga yang terjadi di bisnis sekuritas. Mulai menukiknya kinerja Bursa Efek Indonesia, ditambah persaingan yang begitu ketat, membuat usaha di bidang ini tidak secerah sebelumnya. Kondisi di usaha perasuransian juga tidak jauh berbeda. Buntut memburuknya bisnis lembaga keuangan nonbank itu menimbulkan adanya kebutuhan suntikan modal atau likuiditas. Dan yang paling mudah adalah, meminta suntikan dana dari bank yang menjadi induk atau memiliki hubungan istimewa dengan perusahaan-perusahaan tersebut. Bukankah ini akan membahayakan bank yang menjadi induk? Inilah salah satu yang ikut melahirkan krisis 1998. Tambahan lainnya, saat ini hampir semua kebutuhan pokok dan tarif listrik terus naik serta harga BBM tak juga turun. Kalau harga semakin tinggi, hampir pasti daya beli masyarakat akan menurun. Kalau daya beli masyarakat sudah banyak yang turun, krisis kepercayaan terhadap pemerintah akan muncul. Awal krisis moneter yang kemudian berkembang menjadi krisis ekonomi tahun 1998 dimulai oleh gonjang-ganjing politik di dalam negeri yang ingin menurunkan Presiden Soeharto. Dampaknya, para pemilik modal ramai-ramai menarik uangnya dari Indonesia. Rupiah pun langsung ambruk dari Rp 2.300 per dolar AS pada pertengahan 1997 menjadi Rp 17.000 per dolar AS pada Januari 1998. Jadi, jangan terbuai dengan segala pujian. Yang penting terus bekerja mengatasi berbagai masalah n

Saat itu, cadangan devisa di Bank Indonesia (BI) hanya US$ 17,4 miliar. Saat ini, cadangan devisa di brankas Bank Indonesia tercatat sebesar US$ 100,2 miliar.

reviewweekly 17 Tahun V | 14-20 Desember 2015

15


Generasi Ketiga Grup Djarum Michael Bambang Hartono dan Robert Budi Hartono sudah mempersiapkan generasi ketiga untuk meneruskan bisnis Grup Djarum. TEKS Latihono Sujantyo Foto Riset

O

ei Wie Gwan mungkin tak menyangka kalau PT Djarum kini telah menjadi kelompok usaha raksasa. Maklum, Oei mulai membangun usaha kecil rokok kretek pada 1951saat membeli Djarum Gramaophon. Ia kemudian mengubah nama pabrik rokok tersebut menjadi hanya Djarum. Oei mulai memasarkan rokok kretek dengan merek Djarum, dan ternyata laku di pasar. Tapi musibah menimpa Djarum. Pada 1963 pabrik rokok Djarum, yang terletak di Jalan Bitingan Baru No. 28 (sekarang Jalan A. Yani No. 28), Kudus, Jawa Tengah, terbakar. Tak berapa lama kemudian, Oei meninggal dunia.

Pabrik rokok Djarum di Kudus, Jawa Tengah: Awalnya hanya usaha kecil.

16

Sebelum meninggal dunia, Oei berpesan kepada dua anaknya, Michael Bambang Hartono dan Robert Budi Hartono, untuk meneruskan usaha rokok kretek ini. Saat itu, Bambang berusia 34 tahun dan Budi 22 tahun. Mereka menerima warisan ini dalam kondisi Djarum babak belur karena baru saja terbakar. Namun dengan kerja keras, Djarum perlahan-lahan bangkit. Pada 1969, Djarum mulai mengekspor produk rokoknya ke luar negeri. Setelah itu, mereka memproduksi berbagai produk rokok, mulai Djarum Filter, Djarum Super, Djarum L.A. Lights, Djarum BLACK, dan lain-lain. Di tangan kakak beradik ini, Djarum tumbuh menjadi produsen rokok ketiga terbesar di Indonesia. Saat ini, total produksi rokok Djarum mencapai 148,8 juta batang per hari. Dari produksi sebesar itu, sebanyak 35% berupa sigaret kretek tangan (SKT) dan 65% SKM, termasuk SKM Light 20%. Seiring pertumbuhannya, perusahaan rokok ini menjelma dari hanya perusahaan rokok menjadi grup bisnis berinvestasi di berbagai sektor, mulai dari perbankan (BCA), properti (Grand Indonesia), agribisnis (Hartono Plantations Indonesia), elektronik (Polytron), online (Global Digital Prima Venture). Begitulah Djarum di tangan Budi dan Bambang. Berkat kerja keras yang dilakoninya, kini Budi dan Bambang menjadi orang terkaya di Indonesia. Apa komentar Budi? “Tak elok saya berkomentar,” katanya. Pernyataan itu diucapkan Budi pada bulan Maret 2013, saat dirinya terpilih menjadi orang terkaya di Indonesia dan berada di urutan ke-131 orang terkaya di dunia versi Forbes. Saat itu, kekayaannya mencapai US$ 8,5 miliar. Memang, keluarga Hartono dikenal anti-publikasi. Berbeda dengan orang kaya kebanyakan, baik Budi maupun Bambang selalu tampil sederhana. Suatu hari, seorang wartawan sempat bertanya kepada Budi apa hobinya, dia menjawab, “Hobi saya, ya, kerja.” Budi adalah anak kedua yang lahir di Kudus, Jawa Tengah pada 1941. Kakaknya adalah Bambang. Budi menikah dengan Widowati Hartono dan memiliki tiga orang putera, yang kesemuanya telah menyelesaikan pendidikannya. Mereka adalah Victor Hartono, Martin Hartono, dan Armand Hartono. Kini, Budi dan Bambang sudah mempersiapkan generasi ketiga untuk meneruskan bisnis Grup Djarum. Mereka adalah Alaric Armand Hartono, Victor Rachmat Hartono, dan Martin B. Hartono. Ketiganya dipersiapkan untuk menggantikan Robert Budi Hartono dan Michael Bambang Hartono. Armand sudah diplot untuk mengelola investasi Grup Djarum di PT Bank Central Asia Tbk. (BCA). Sedangkan Victor Rachmat Hartono dan Martin B Hartono, dipersiapkan untuk menjadi pemegang kendali di PT Djarum. Saat ini, Victor menjabat sebagai chief operating officer (COO) PT Djarum, sementara Martin dipercaya menjadi direktur HRD PT Djarum. n

reviewweekly 17 Tahun V | 14-20 Desember 2015


B

ill Gates dan Warren Buffet harusnya bisa dijadikan contoh bagi orang-orang kaya di dunia, termasuk di Indonesia. Mereka dengan ikhlas menyisihkan 20% hingga 50% dari kekayaannya untuk bersedekah. Sejak didirikan tahun 1994, Bill Gates telah menyumbang sekitar US$ 28 miliar atau Rp 321 triliun lebih melalui Bill & Melinda Gates Foundation. Uang sebanyak itu digunakan untuk meningkatkan kesehatan warga di negara-negara miskin, termasuk bidang pendidikan bagi warga Amerika Serikat (AS). Investor Warren Buffet pun demikian. Lebih 50% sahamnya di Berkshire Hatthaway, termasuk saham atas nama mendiang istrinya, Susan, telah didistribusikan kepada lembaga amal. Dalam acara makan malam dengan para pasangan orang kaya AS tahun 2010 bertema The Giving Pledge (Memberi Janji), Buffet dan Gates menyerukan kepada para miliarder di seluruh dunia agar memberikan separuh kekayaan mereka selama hidup atau setelah meninggal. Apakah dengan bersedekah sampai ratusan triliun rupiah, kekayaan Gates dan Buffet kemudian menjadi berkurang? Gates, pendiri Microsoft, justru saat ini menjadi orang terkaya di muka bumi ini. Total kekayaannya mencapai US$ 76 miliar atau sekitar Rp 896,8 triliun. Jumlah kekayaan Gates melonjak US$ 9 miliar. Hingga saat ini, Gates telah menempati posisi pertama orang terkaya di dunia selama 15 tahun dari 20 tahun terakhir. Seperti halnya Gates, kekayaan Buffet juga tidak menyusut. Nama Buffet selalu masuk dalam daftar lima besar orang terkaya di dunia. Sampai pertengahan tahun 2015, pemilik Berkshire Hathaway punya kekayaan sebesar US$ 70,2 miliar. Padahal tahun lalu kekayaan Buffet US$ 58,2 miliar. Bagaimana dengan pengusaha Indonesia? Alhamdulillah, sudah ada beberapa yang mengikuti jejak Gates dan Buffet. Bahkan, Robert Budi Hartono dan Michael Bambang Hartono, pemilik Grup Djarum dan orang terkaya di Indonesia, sudah menyisihkan sebagian kekayaannya sejak tahun 1951 lewat Djarum Bakti Sosial, Djarum Bakti Olahraga (1962), Djarum Bakti Lingkungan (1970), Djarum Bakti Pendidikan (1984), dan Djarum Bakti Budaya (1990). Lima divisi program corporate social responsibility (CSR) itu berada di bawah naungan Djarum Foundation. Hebatnya, hampir seluruh program CSR tersebut menggandeng program CSR perusahaan lain untuk bersinergi. Selain keluarga Hartono, Tahir, salah satu orang terkaya Indonesia, dalam beberapa tahun ini aktif melakukan kegiatan sosial. Melalui Tahir Foundation, pemilik Grup Mayapada ini sudah mengeluarkan puluhan juta dolar AS untuk pengembangan pendidikan dan kesehatan. Awal tahun lalu, Tahir menggandeng Bill & Melinda Gates Foundation untuk memberantas penyakit HIV, tuberculosis, malaria, dan mengembangkan progam Keluarga Berencana di Indonesia. Mereka sepakat menyumbang US$ 150 juta. “Menjadi kaya atau pemimpin bukanlah tujuan hidup. Itu adalah alat untuk tujuan yang lebih besar, yakni menjadi berkat bagi orang lain,� ujar Tahir. Beberapa pengusaha lain juga melakukan langkah sama. Putera Sampoerna, misalnya, sejak 2001 mendirikan Putera Sam-

reviewweekly 17 Tahun V | 14-20 Desember 2015

Bill Gates

Warren Buffet

Bersedekah Bertambah Kaya Kata Buffet, orang kaya agar memberikan separuh kekayaannya untuk beramal. TEKS Latihono Sujantyo Foto Riset

poerna Foundation (PSF). Empat pilar utama kegiatan utama PSF adalah pendidikan, penciptaan lapangan kerja, pemberdayaan perempuan, dan rehabilitasi bencana. Tak hanya Putera Sampoerna. Grup Astra juga mendirikan Yayasan Dharma Bhakti Astra. Yayasan ini menyelenggarakan pelatihan manajemen, studi banding, magang, dan bantuan teknis. Tentu saja, masih ada sederet pengusaha atau perusahaan kaya Indonesia lain yang aktif bersedekah. Bersedekah memang bisa melipatgandakan rezeki. n

17


Bisnis Infrastruktur

Pertarungan Konstr Empat perusahaan konstruksi BUMN berebut keuntungan dari kebijakan pemerintahan yang mengedepankan pembangunan infrastruktur. Siapa yang unggul?

D

TEKS Sri Wulandari foto Dahlan RP

i saat perekonomian tengah lesu darah, industri konstruksi justru menampilkan taringnya. Performa industri konstruksi nasional saat ini sudah cukup membanggakan dan banyak menyerap tenaga kerja. Di perkirakan tahun ini pertumbuhannya

mencapai Rp 407 triliun. Atau diproyeksikan tumbuh sebesar 14,26%. Ceruk pasar industri konstruksi memang cukup lebar. Bahkan, Sekretaris Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPPR) Taufik Widjoyono menyebutkan Indonesia merupakan pasar terbesar di Kawasan ASEAN, yakni mencapai US$ 267 miliar atau setara Rp 3.684 triliun (kurs Rp 13.800/ US$). Nilai tersebut tercatat berkontribusi lebih dari 67% terhadap pasar konstruksi ASEAN. Di tingkat kota, pertumbuhan pasar konstruksi di Jakarta merupakan yang tertinggi di Asia. Potensi keuntungan yang dapat diraih dari usaha jasa konstruksi di Indonesia termasuk tertinggi di ASEAN. Size market konstruksi di Indonesia sebagaimana diungkapkan Direktur Jenderal Bina Konstruksi Kementerian PUPR Yusid Toyib, mencapai sekitar Rp 1.000 triliun per tahun. “Terhitung tahun 2014 – 2019

Pembangunan proyek pemerintah: Pasar konstruksi di Jakarta tertinggi di Asia.

18

reviewweekly 17 Tahun V | 14-20 Desember 2015


Bisnis Infrastruktur

ruksi BUMN pasar konstruksi di Indonesia diperkirakan mencapai Rp 5.000 triliun,� jelasnya, beberapa waktu silam. Tentu saja ini menjadi celah manis bagi pelaku industri konstruksi. Apalagi, pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla saat ini sedang gencar-gencarnya membangun infrastruktur di semua lini, baik pelabuhan, jalan tol, maupun jalur kereta api untuk mendorong pertumbuhan ekonomi bangsa di tengah lesunya kondisi ekonomi global. Pemerintah menggelontorkan Rp 400 triliun dari anggaran APBN yang mencapai Rp 2.100 triliun untuk proyek infrastruktur. Untuk mendukung rencana itu, sejumlah kementerian yang berhubungan langsung dengan pembangunan infrastruktur tersebut sudah menyiapkan anggaran untuk melaksanakan proyek-proyek yang akan berjalan di tahun 2016. Dengan pasar sebesar itu, maka beberapa tahun mendatang Indonesia bisa menjadi salah satu pasar konstruksi terbesar di dunia, sehingga diperlukan upaya strategis oleh para penyedia jasa konstruksi agar siap menghadapinya.

BANJIR PROYEK Nah, yang paling diuntungkan dengan kebijakan pemerintah, ya tentu

reviewweekly 17 Tahun V | 14-20 Desember 2015

saja, perusahaan-perusahan kontruksi yang berada di bawah naungan Badan usaha Milik Negara (BUMN). Mereka beramai-ramai mengeruk manisnya keuntungan. Empat perusahaan konstruksi, seperti PT Waskita Karya Tbk, PT Pembangunan Perumahan Tbk, PT Wijaya Karya Tbk dan PT Adhi Karya Tbk pun harus bersaing ketat untuk mendapatkan proyekproyek strategis pemerintah tersebut. Sementara kontrak-kontrak kerja dipastikan banjir kepada mereka. Setidaknya itu terbukti, ketika Waskita Karya berhasil meraup kontrak baru sebesar Rp 27,9 triliun atau setara dengan 93% dari target perseroan tahun ini sebesar Rp 30 triliun. Pembangunan Perumahan berhasil mengantongi kontrak baru sekitar Rp 20 triliun atau senilai 74% dari target yang ditetapkan perusahaan yang sebesar Rp 27 triliun. Sementara Wijaya Karya dan Adhi Karya, masing-masing mengantongi kontrak sebesar Rp 19,03 triliun atau senilai 60,15% dari target dan Rp 11,1 triliun atau setara 59,3% dari target. Wajar saja, jika Waskita Karya berhasil meraup kontrak lebih banyak dari perusahaan konstruksi BUMN lainnya. Sebab, Waskita merupakan perusahaan BUMN konstruksi pertama yang berhasil meraih PMN sebesar Rp 3,5 triliun. Dengan skema rights issue, total dana yang didapatkan Waskita mencapai Rp 5,29 triliun dan menjadikan perseroan sebagai kontraktor BUMN dengan modal terkuat. Sementara Adhi Karya juga mendapatkan dari PMN namun jumlahnya lebih kecil. Selain itu, Adhi juga mendapatan dana dari publik melalui skema rights issue yang dilaksanakan pada Oktober 2015 sebesar Rp 2,74 triliun. Dana itulah yang digunakan oleh Adhi untuk mendapatkan kontrak pembangunan kereta api ringan (LRT) senilai Rp 1,4 triliun. Pembangunan Perumahan dan Wijaya Karya, juga akan mendapat dana PMN pada 2016 nanti. Awalnya, pemerintah berencana menyuntik dana sebesar Rp 2,2 triliun kepada Perumahan Pembangunan dan Rp 4 triliun untuk Wijaya Karya. Namun, rencana penyuntikan dana kepada sejumlah BUMN ditolak oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Alhasil, kedua perusahaan tersebut harus bersabar sampai anggota dewan memberikan restunya. Meski demikian, Wijaya Karya dipastikan masuk ke dalam konsorsium perusahaan yang membangun kereta cepat Jakarta-Bandung. Sementara Pembangunan Perumahan akan membangun dermaga Makassar New Port. Pembangunan Perumahan sendiri saat ini sudah memangkas target pendapatan menjadi Rp 15,6 triliun dari target Rp 19,19 triliun sepanjang 2015. Dengan perubahan target tersebut, pendapatan perusahaan diperkirakan meningkat sebesar 25,82% pada 2015 apabila target tercapai. Wijaya Karya membukukan penjualan sebesar Rp 8,09 triliun pada kuartal III/2015. Angka penjualan tersebut menurun 6,04% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat Rp 8,61 triliun. Sementara laba yang dapat didistribusikan mencapai Rp 390,49 miliar, turun tipis 2,55% dari tahun 2014. n

19


Bisnis Pasar militer

Pabrik alutsista Pindad: Semakin banyak pesanan.

Pindad Makin Hebat Pindad terus mengembangkan bisnis persenjataan modern. Kali ini, mereka menjalin kerjasama dengan Australia. TEKS Sri Wulandari foto Riset

P

T Pindad (Persero) makin perkasa saja. Core business yang jelas, membuat Pindad yakin mampu mengantongi pertumbuhan hingga 50% tahun depan. Apalagi belum lama berselang, Pindad menjalin kerjasama dengan perusahaan asal Australia, Defense Teaming Center (DTC) Inc, untuk memproduksi kendaraan pertahanan berbasis teknologi. Kerjasama jangka panjang tersebut bakal meningkatkan pendapatan Pindad dari segmen pasar militer. Ya, bisa dibilang, Pindad yang merupakan salah satu produsen alat utama sistem persenjataan (alutsista), memang mencoba menangguk untung dari pasar militer. Kesepakatan bisnis dengan DTC sudah ditandatangani 16 November 2015. Nantinya, tak cuma kendaraan pertahanan, Pindad dan DTC juga berpeluang membuat produk lain. Namun karena masih dalam tahap riset, maka produk-produk yang nantinya akan dibuat masih dirahasiakan. Kata Menteri Perdagangan dan Industri Pertahanan Australia Selatan Hon Martin Hamilton-Smith, Pindad merupakan salah satu perusahaan industri strategis di bidang pertahanan yang patut dipertimbangkan. Beberapa produk yang membuat Australia tertarik, di antaranya, kendaraan tempur seperti Anoa, yakni panser 6x6 ANOA-2 berkapasitas 12 awak dengan bobot

20

kosong 13 ton dan bobot tempur 14,5 ton. Selain Anoa, Pindad juga memproduksi kendaraan militer seri 4x4 komodo dan memproduksi senjata api dan amunisi, seperti senjata laras panjang SS1 dan SS2 (senapan serbu), Sniper, Machine Gun, Mortir, AGL, dan 105 Cannon. Sedangkan amunisi yang sudah diproduksi di antaranya, peluru MKK dan granat. Anoa sendiri sudah digunakan untuk operasi di Lebanon. Akan halnya, produk amunisi masih menjadi penyumbang perdapatan terbesar Pindad, yakni sekitar 35%. Untuk tahun depan, kata Silmy Karim, Direktur Pindad, masih mengandalkan beberapa produk perseroan yang sudah diperkenalkan sebelumnya, seperti kendaraan panser "badak" 6Ă—6 dipersenjatai cannon 90 mm yang sudah diluncurkan 5 November tahun lalu, dan realisasi ekskavator yang sudah diluncurkan 27 Juni 2015 lalu. Produk baru berupa amunisi kaliber besar dan senjata baru yang akan diluncurkan awal tahun depan, juga beberapa pengembangan produk termasuk tank amfibi, diharapkan mampu berkontribusi pada pendapatan Pindad. Pindad juga tengah mengembangkan teknologi elektronik demi mengurangi tingkat importasi yang digunakan dalam beberapa panser produksinya. Asal tahu saja, pada Juni lalu Pindad meluncurkan alat berat prototipe ekskavator kelas 20 ton dengan nama Pindad Excava 200. Pindad juga berencana memproduksi 600 unit ekskavator per tahun mulai awal tahun depan. Order sudah diperoleh dari Kementerian PU sebesar 100 unit dan BUMN sebanyak 500 unit, dengan harga jual 1 unit Pindad Excava 200 mencapai Rp 1,3 miliar. Nilai order pembelian ekskavator pada 2016 mencapai Rp 780 miliar. Sepanjang tahun ini Pindad sudah membukukan pesanan sebesar 151% lebih besar dibanding tahun lalu, yang berasal dari lini usaha militer dan non militer. n

reviewweekly 17 Tahun V | 14-20 Desember 2015


Bisnis Aksi korporasi

Djarum Menggali Emas Djarum dan Wimar Grup berkongsi membeli saham tambang emas Martabe di Sumatera Utara. TEKS Sri Wulandari foto Riset

T

ambang emas Martabe yang berlokasi di Kecamatan Batang Toru, Sumatera Utara, seluas 1.639 kilometer persegi ini rupanya memikat Grup Djarum. Akhir November lalu, pemilik usaha rokok ini dikabarkan mengakuisisi 18% saham tambang emas Martabe milik PT Agincourt Resources, perusahaan asal Hong Kong, G-Resources Group Limited. Grup Djarum yang dipimpin oleh dua bersaudara Robert Budi Hartono dan Michael Bambang Hartono ini tidak sendirian. Belakangan, muncul Grup Wilmar yang juga meminati saham Martabe. Sebagaimana dilansir Kontan, Grup Wimar ambil bagian dan berkongsi dengan Djarum, Wimar memiliki 7% saham Martabe dan Djarum 11%. Sementara pemilik saham terbesar yakni senilai 61,4% dikuasai EMR Capital dari Australia dan sisanya 20% dimiliki US investment fund Farallon Capital. Adapun 5% saham Agincourt masih dimiliki oleh PT Artha Nugraha Agung. Perusahaan ini, 70% p sahamnya dimiliki oleh Pemerintah Kabupaten Tapanuli Selatan dan 30% dikantongi oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Utara. Tambang emas Martabe memiliki sumber daya 7,4 juta ounce emas dan 70 juta ounce perak. Jumlah cadangan 2,68 juta ounce emas dan 27,2 juta ounce perak. Pengelolaannya berdasarkan Kontrak Karya (KK) generasi keenam (“CoW�) yang ditandatangani April 1997. Mulai berproduksi penuh pada awal 2013, dengan kapasitas per tahun sebesar 250.000 ounce emas dan 2-3 juta ounce perak berbiaya rendah. Mengapa saham Martabe dilepas oleh G-Resources? Tak ada jawaban yang pasti. Namun, Corporate Communications Senior Manager PT Agincourt Resources Katarina Siburian Hardono menyatakan, saat ini transaksi penjualan saham itu masih menunggu persetujuan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. Diharapkan pada kuartal I-2016 selesai. Sementara Chiu Tao, Chairman dan Acting Chief Executive Officer G-Resource, mengaku dalam penjelasan tertulis kepada Bursa Hong Kong telah menerima uang panjar US$ 35 juta dari para pembeli. Tahun 2015 ini, Martabe terpaksa mmerevisi target produksnya, menjadi 285.000 ounce emas dan 2,3 juta ounce perak serta perkiraan All-in Sustaining Cost (AISC) di antara US$ 600-700 per ounce yang dijual. Sebelumnya pada Januari 2015 ditetapkan target produksi untuk tahun berjalan sebesar 250.000 ounce

reviewweekly 17 Tahun V | 14-20 Desember 2015

emas dan 2,2 juta ounce perak serta AISC di antara US$ 750–850 per ounce dijual. Revisi ini dilakukan setelah melihat pencapaian Kuartal I-2015 yang dinilai menjadi hasil produksi tertinggi sejak tambang emas Martabe berproduksi secara komersial pada 2013. Produksi kuartal pertama ini mencapai 84.220 ounce atau ekivalen dengan produksi emas selama satu tahun sebesar 337.000 ounce. Sedangkan produksi perak mencapai 651.218 ounce, ekivalen dengan produksi perak setahun sebesar 2,6 juta ounce. Biaya operasional berdasarkan perhitungan Dewan Emas Dunia (World Gold Council) sebesar US$ 344 per ounce, lebih rendah daripada biaya pada kuartal IV-2014 sebesar US$ 469 per ounce. Dampak dari produksi yang baik dan pengendalian biaya, All-in Sustaining Cost (AISC) pada kuartal ini sangat rendah, yaitu US$ 471 per ounce yang dijual. Ini lebih rendah dari AISC di kuartal IV-2014 yang mencapai US$ 728 per ounce dijual. Penjualan emas pada kuartal ini mencapai 87.346 ounce dan perak 719.211 ounce. Pendapatan dari hasil penjualan emas dan perak sebesar US$ 118 juta, dengan harga jual emas rata-rata US$ 1.218 per ounce dan harga jual perak rata-rata US$ 16,5 per ounce.Adapun dana eksplorasi diperkirakan mencapai US$ 16 juta. Sementara modal kerja perusahaan tahun 2015 diperhitungkan sebesar US$ 57 juta. n

Tambang emas Martabe di Sumatera Utara: Produksi tinggi.

21


Bisnis Profil

Berkat tangan dinginnya, Kusumo berhasil menjadikan Blibli.com sebagai situs premium e-commerce di Indonesia. TEKS SRI WULANDARI foto Riset

Kusumo Martanto Presiden Direktur PT Global Digital Niaga

Mengangkat Pamor Blibli.com 22

reviewweekly 17 Tahun V | 14-20 Desember 2015


Bisnis Profil

D

alam beberapa pekan terakhir, Kusumo Martanto dibalut kesibukan yang luar biasa. Betapa tidak, Blibli.com, situs e-commerce yang digawanginya terlibat banyak event. Misalnya, pada 26 November lalu, Blibli.com menggelar ajang Meet Style: Fashion Capital, ajang tahunan terbesar di kategori fesyen dan kecantikan yang mempertemukan shoppers, komunitas, media, dan blogger. Di ajang ini, Kusumo berani merangkul Billy Tjong, Luna Maya, dan Ussy Sulistiawaty untuk menjual produknya secara eksklusif di Blibli.com. Tak lama kemudian, Kusumo juga terlibat dalam Festival Belanja Online (FBO) yang digelar pada 25 November - 1 Desember 2015. Blibli.com, sukses meraup 10 juta kunjungan selama festival berlangsung. Sesudahnya, Kusumo menghadirkan NBA (The National Basketball Association) atau liga bola basket profesional Amerika Serikat, melalui NBAStore.co.id, toko online resmi NBA pertama di Indonesia. NBAStore.co.id menyediakan produk resmi NBA paling beragam di Indonesia di antaranya seragam tim, pakaian, aksesoris kepala, hingga produk-produk dari merek-merek seperti Adidas, Stance, New Era, 2K Sports, Nike, dan merek lainnya. Dan, belum lama berselang pula, Blibli ikut meramaikan Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) 2015 yang digelar pada 10-12 Desember 2015. Dengan mengusung tema ‘Ekstra Pedas’, situs toko online ini memberikan ekstra diskon hingga mencapai angka 100 persen untuk membeli produknya. Semua kegiatan tersebut dilakoni Kusumo tak kenal lelah. Bisa dimaklumi, di pundak pria asal Semarang kelahiran 24 Agustus 1973 ini, PT Global Digital Prima, perusahaan afiliasi produsen rokok Djarum menaruh harapan besar. Mall virtual lokal di Indonesia dengan bendera PT Global Digital Niaga (GDN) ini memang ditargetkan bisa meraup transaksi miliaran rupiah hingga akhir tahun ini. Karena melalui Blibli. com, menjadi tanda makin eksisnya Grup Djarum dalam bisnis online. Di bisnis online pula, GDP yang dinakhodai Martin Hartono dan Budi Hartono—mengakuisisi kaskus. us senilai Rp 600 miliar. Selain itu, GDP juga memiliki perusahaan inkubator bisnis online bernama Merah Putih Inc, yang membawahi beberapa situs, seperti bolalob.com, lintasberita.com, krazymarket. com, serta dailysocial.net. Nantinya, baik Blibli.com maupun situs-situs milik GDP lainnya diintegrasikan melalui satu model bisnis sesuai dengan kompetensi usaha tiap perusahaan. Kusumo sendiri dipercaya Djarum Group sejak Maret 2010, menduduki jabatan sebagai Chief Executive Officer GDN dan Chief Operation Officer (COO) GDP Venture. Dia juga terlibat langsung dalam pendirian Blibli.com pada 2011. Berkat tangan dinginnya, Kusumo berhasil menerapkan visi Blibli.com sebagai e-commerce yang memberikan pengalaman berbelanja online sesuai kebutuhan digital masyarakat Indonesia. Kusumo juga dinilai sukses mengangkat pamor situs e-commerce ini, padahal bidang ini adalah du-

reviewweekly 17 Tahun V | 14-20 Desember 2015

nia baru baginya. Diakui Kusumo, saat pertama kali memimpin Blibli, dunia e-commerce Indonesia belum seperti sekarang ini. Masih bisa dihitung jumlah pemainnya. Karena itu, butuh perjuangan yang cukup keras agar Blibli bisa diterima masyarakat. Dan, sekarang lulusan Teknik Industri di Iowa State University Amerika Serikat dengan gelar Bachelor of Science dan Highest Distinction and Honor in Industrial Engineering ini bisa tersenyum puas. Berdasarkan data pada September, Blibli.com menawarkan lebih dari 450.000 produk, 3.400 partner, dan menyediakan sebanyak 7.500 merek. “Pada separuh pertama tahun 2015, pertumbuhan kita rata-rata malah meningkat 5 kali lipat, atau sekitar 600%,” ujar dia. Dengan semakin semaraknya pertumbuhan pasar e-commerce di Tanah Air, Blibli.com mencatat antara Januari-Oktober 2015 terjadi lonjakan permintaan produk fesyen dan kecantikan. “Pada kategori produk kesehatan dan kecantikan terjadi lonjakan mencapai hampir 400%, diikuti fashion wanita mencapai 350%, dan fashion pria mengalami peningkatan lebih dari 250% bila dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya,” jelas lulusan program pascasarjana Master of Science di bidang Teknik Industri di Georgia Institute of Technology, Atlanta, Amerika Serikat ini.

MEMBANGUN BERSAMA-SAMA Bisa dbilang naluri bisnis Kusumo memang sangat kuat. Pengalamanlah yang menempa dirinya. Selepas kuliah, Kusumo bergabung dengan perusahaan Allied Signal Inc. (sekarang Honeywell) di Amerika Serikat sebuah perusahaan penerbangan sebagai engineer. Dia tak lama di sana meski sempat menyabet sertifikat Six Sigma Black Belt dari Sig Sigma Academy pada tahun 1999. Kemudian Kusumo, pindah ke perusahaan i2 Technologies Inc dengan posisi terakhir sebagai manajer produksi. Lima tahun kemudian dia pindah ke Intel Corporation USA sebagai Enterprise Business Architect. Kariernya makin melesat di perusahaan multinasional ini ketika Januari 2008 resmi ditunjuk menjadi manajer program. Namun, akhirnya dia kembali ke Tanah Air dan bergabung dengan Djarum sejak 2009. Di Djarum, Kusumo ditempatkan sebagai Business Development & Diversification Manager. Setahun kemudian, dia didaulat menjadi CEO PT GDN dan COO PT GDP Venture pada Maret 2010 yang merupakan anak usaha PT Djarum. “Saya sangat suka tantangan dan ini memacu saya untuk bekerja keras menghasilkan yang terbaik,” akunya, di sela-sela acara Blibli.com Meet Style, Fashion Capital. Kusumo mengaku kunci suksesnya adalah menerapkan strategi dengan merangkul pemain lain di industri yang terkait. “Kita membangun bersama-sama ekosistem di industri ini, biar bisa berkembang dan tumbuh bersama-sama, grow together,” tandasnya. n

23


Nasib bisnis sebuah raksasa digital tengah di ujung tanduk. Akankah eksistensi Yahoo Inc mampu bertahan? TEKS RATNA NURAINI Foto Riset

K

ening para Dewan Eksekutif Yahoo Inc berkerut sangat tegas. Akhir pekan lalu, mereka terpaksa duduk bersama demi memutuskan nasib perusahaannya. Salah satu alternatif pilihan yang diambil oleh sembilan anggota dewan di-

24

reksi adalah menjual bisnis inti Yahoo. Yakni, yang meliputi email, situs olahraga, serta teknologi iklan. Salah satu pionir perusahaan internet itu memang tengah dililit masalah. Yahoo tampaknya mulai tak sanggup menghadapi tekanan.

reviewweekly 17 Tahun V | 14-20 Desember 2015


Dilansir dari Reuters, The Wallstreet Journal melaporkan jika CEO Yahoo, Marissa Mayer tengah tertekan mengenai kinerja perusahaan. Pasalnya, Yahoo mulai ditinggalkan oleh para petinggi perusahaan. Sesungguhnya, sejumlah langkah telah dilakukan Mayer demi mengantisipasi kemungkinan buruk tersebut. Seperti mendorong iklan mobile, video, dan media sosial sejak 2014. Sebelumnya, pada 2013, Mayer juga mengakuisisi situs Tumblr senilai US$ 1,1 miliar atau setara Rp 15 triliun. Langkah bisnis itu memang berbuah pada peningkatan angka pengguna Yahoo hingga sebanyak 1 miliar. Tapi ternyata, kondisi tersebut tidak seiring dengan kemampuan menjaring iklan. Padahal pada saat bersamaan, Yahoo harus berjuang melawan Facebook dan Google dalam bisnis iklan digital. Kontan saja, keputusan CEO Yahoo yang cenderung tidak memberi keuntungan bagi perusahaan tersebut menuai kritik tajam dari para pemegang saham. Hingga belakangan pun terbetik kabar, Yahoo berencana menjual bisnis inti internet. Bisik-bisik di lingkungan elite Yahoo tersebut diungkap seorang sumber yang dekat dengan rencana tersebut kepada The Wall Street Journal. Bukan hanya penjualan bisnis inti, berhembus kabar bahwa perusahaan yang bermarkas besar di Silicon Valley itu juga hendak men-spin-off investasinya di perusahaan e-commerce Alibaba Holding Group asal China. Tercatat saat ini, nilai saham Yahoo di perusahaan tersebut sebesar US$ 30 miliar. Mengutip Reuters, Mayer mengumumkan spin off saham Alibaba menjadi usaha mandiri. Yahoo menyatakan, kesepakatan ini akan bebas dari pungutan pajak. Hanya saja, Internal Revenue Services Amerika Serikat (AS) masih menolak untuk memverifikasi pernyataan tersebut. Pajak yang berhubungan dengan spin off membuat pemegang saham dikenakan pajak senilai US$ 12 miliar.

rekanan dan website yang mengirim para pembaca ke situs Yahoo. Peningkatan beban itu bergerak melebihi pertumbuhan pendapatan iklan yang naik 2,3% menjadi US$ 463,7 juta. Pendapatan iklan ini menyumbang 40% total pendapatan Yahoo. Sedangkan, bisnis mesin pencari menghasilkan pendapatan US$ 531,7 miliar, tumbuh 19,5% dibandingkan dengan kuartal pertama tahun lalu. Kesepakatan dengan Mozilla tentang penggunaan mesin pencari ke browser Firefox mendorong volume bisnis mesin pencari ini. Hanya saja, ongkos kesepakatan menyumbang mayoritas biaya akuisisi trafik yang naik tajam menjadi US$ 137 juta. Dengan memfaktorkan biaya tersebut, maka pendapatan mesin pencari dan iklan Yahoo pun jadi menurun. Pendapatan Yahoo setelah dikurangi biaya ke website rekanan turun menjadi US$ 1,04 miliar dari kuartal pertama tahun lalu US$ 1,09 miliar. Para analis sebelumnya memperkirakan, Yahoo bisa mencetak pendapatan US$ 1,06 miliar di kuartal pertama. Yahoo sendiri memprediksi, pendapatan kuartal kedua tahun ini akan mencapai US$ 1,01 miliar hingga US$ 1,05 miliar. Tapi fakta bicara lain. “Perusahaan ini tidak menumbuhkan pendapatan, tapi malah makin susut,� kata kata Colin Gillis, analis BGC Partners kepada Bloomberg. Agaknya sebuah terobosan memang harus segera dilakukan, atas nama kekuatan sebuah nama besar yang kini mulai memudar. n

Perusahaan ini tidak menumbuhkan pendapatan, tapi malah makin susut.

LABA MEROSOT Agaknya, persoalan bisnis yang dialami Yahoo Inc memang cukup serius. Pada April lalu, laba Yahoo! Inc diketahui menukik tajam. Hal itu terjadi karena beban keuangan yang besar. Bahkan, laba perusahaan internet tersebut meleset dari prediksi para analis. Diketahui, laba bersih Yahoo turun menjadi hanya US$ 21,1 juta pada kuartal pertama tahun ini dibandingkan dengan US$ 311,6 juta pada kuartal pertama tahun lalu. Adanya beban keuangan yang melonjak di tubuh Yahoo terjadi karena pembayaran yang lebih tinggi ke

reviewweekly 17 Tahun V | 14-20 Desember 2015

25


PARA PENGINTAI YAHOO Keinginan Yahoo telah berjuang keras untuk mengubah bisnis perusahaan dalam beberapa dekade terakhir. Namun, sebuah rapat akbar tetap Dewan Direksi Yahoo, pekan ini. Masa depan perusahaan tengah ditentukan. Di antaranya sejumlah pembahasan terkait masa depan Yahoo, termasuk di dalamnya adalah rencana penjualan bisnis inti dari perusahaan seperti Flickr dan Tumblr. Seperti dikutip dari CNN Money, awal November lalu, The Wall Street Journal menuliskan perjuangan Yahoo tersebut terpaksa dilakukan demi menghadapi persaingan dengan Google dan Facebook. Diketahui, belakangan ini Yahoo memang kalah dengan kedua perusahaan tersebut dalam meraih dana dari iklan digital. Lantaran itu pulalah, pemegang saham Yahoo kemudian memberikan sinyal bahwa mereka akan meminta kepada manajemen Yahoo untuk menjual bisnis intinya. Sinyal serius tersebut tentunya dicermati sejumlah perusahaan lain yang memiliki core bisnis sejenis. Bahkan bukan mustahil, ada pula yang tengah bersiap untuk mengambil alih kepemilihan Yahoo. Perusahaan mana saja yang mengincar atau mungkin segera mencaplok saham Yahoo begitu penjualan ditasbih-kan, berikut kajian atas lima perusahaan digital terbesar:

Alibaba Yahoo sudah berencana untuk menjual 383.600 ribu sahamnya di China. Jika Yahoo memutuskan untuk menjual sahamnya, kemungkinan besar Alibaba akan membuat penawaran. Bukan rahasia lagi, pemilik Alibababa, Jack Ma, telah menjadi aspirasi dari beberapa perusahaan lain yang ingin masuk ke global. Sebelumnya, Alibaba juga telah membeli beberapa perusahaan di sektor teknologi lain. Terakhir, Alibaba telah membuat kesepakatan untuk mengakuisisi Youku Tudou (Yoku) yang merupakan situs You Tobe dari China.

Perusahaan teknologi dan telekomunikasi Jepang SoftBank menjadi salah satu pemegang saham terbesar Yahoo Jepang dengan kepemilikan hampir 43 persen. SoftBank tampaknya akan menjadi perusahaan yang sempurna untuk mencoba membangkitkan Yahoo kembali.

AT&T Seorang hedge fund menyebutkan bahwa Ma Bell berencana untuk mengakuisisi Yahoo. Apalagi, AT&T baru saja mengakuisisi Direc TV. Sehingga bukan tak mungkin peluang itu membesar dilakukan oleh AT&T demi mengakselerasi Direc TV melalui Yahoo. Hal tersebut juga menjadi menguntungkan bagi kedua belah pihak jika NFL serius menjalin kerja sama dengan Yahoo untuk video streaming.

Microsoft Microsoft sebenarnya telah membuat sebuah penawaran untuk membeli Yahoo pada 2008. Hanya saja, penawaran tersebut ditolak. Apakah penawaran Microsoft tersebut kemungkinan besar akan terulang lagi saat ini? Mengingat sepertinya sudah terjadi banyak perubahan di dunia digital. Sehingga pembelian Yahoo oleh Microsoft dipandang tidak cocok dengan strategi Microsoft karena Bing sudah memberikan keuntungan bagi Microsoft.

SoftBank Yahoo juga memiliki aset di Jepang lewat Yahoo Jepang. Peruahaan ini dijalankan oleh manajemen yang terpisah dengan Yahoo pusat.

26

reviewweekly 17 Tahun V | 14-20 Desember 2015


Twitter Jika Twitter membeli Yahoo mungkin akan bisa saling mendukung. Tapi menurut eMarketer, meskipun kedua perusahaan tersebut bergabung, mereka masih akan tetap di bawah Facebook dan Google. n

LAMPU MERAH BAGI YAHOO l Hampir 20% orang menggunakan Google untuk mencari informasi. l Hampir sebagian besar Smart Phone menggunakan OS Android. l Yahoo minim inovasi spektakuler dalam 3 tahun terakhir, sedangkan Google terus aktif.

reviewweekly 17 Tahun V | 14-20 Desember 2015

27


KIPRAH SADIS SOSOK SI CANTIK Salah satu langkah yang ditempuh Yahoo Inc demi menyehatkan perusahaan adalah meminta Marisa Mayer mengomandani perusahaan raksasa tersebut. Mayer harus mampu mengembalikan kejayaan Yahoo seperti di era 90-an. TEKS RATNA NURAINI Foto Riset

Marissa Meyer, CEO YAhoo inc.

28

C

EO Yahoo Inc Marissa Mayer sempat dianggap sebagai bintang terang bagi perusahaan itu. Namun dalam buku bertajuk ‘Marissa Mayer and the Fight to Save Yahoo!’ yang ditulis Nicholas Carlson, terungkap sejumlah ‘sisi gelap’ kebijakan Mayer. Kebijakan-kebijakan gelap itu khususnya dinilai merugikan karyawan Yahoo! Tercatat sejak menjabat sebagi CEO Yahoo pada 2012, Mayer terhitung sudah merumahkan sekitar 2.000 karyawan Yahoo. Di tahun pertamanya saja, Mayer dilaporkan telah memecat sekitar 1.000 karyawan. Strategi efisiensi yang diterapkan Mayer pun berlanjut pada 2014. Tahun lalu Mayer diketahui menerapkan strategi re-alignment (penyelarasan) strategi bisnis Yahoo dengan menutup sejumlah kantor perwakilan mereka di beberapa negara, khususnya yang berada di wilayah Asia. Kantor Yahoo Indonesia pun menjadi salah satu korbannya. Tepat pada Desember 2014, kantor Yahoo Indonesia pun dibubarkan. Memang, Yahoo sempat menjanjikan perlakuan adil dan hormat bagi para karyawan yang menjadi korban kebijakan ini. Seperti yang terjadi di kantor perwakilan Yahoo yang berlokasi di kota Amman, Yordania. Kantor perwakilan Yahoo di sana ditutup dan sebagian karyawan, tepatnya 15 orang karyawan terpilih dari divisi enginering ditawarkan untuk mengisi sejumlah pos di kantor perwakilan Yahoo di belahan dunia lainnya, seperti di Sunnyvale, Dublin, serta London. Sebanyak 15 orang karyawan terpilih itu pun tidak menyia-nyiakan kesempatan yang ditawarkan. Carlson dalam bukunya menjelaskan bahwa mereka langsung mengatur berbagai hal guna memuluskan rencana bekerja di luar negeri tersebut. Mulai dari mengurus visa, menjual properti dan kendaraan di negara asal, hingga mengatur perpindahan sekolah anak-anak mereka ke negara yang dituju. Namun naas, tiba-tiba saja Mayer beserta dewan direksi Yahoo di kantor pusat Sunnyvale membuat keputusan lain. Rencana pemindahan 15 karyawan dari Amman tersebut dibatalkan. Mereka tidak jadi ditempatkan di kantor perwakilan lain, dan ditetapkan menyandang status PHK.

reviewweekly 17 Tahun V | 14-20 Desember 2015


Ini bukan hanya untuk mencari staf berbakat, tetapi juga untuk menggunakan teknologi perusahaan yang dibeli guna meningkatkan kinerja Yahoo. Ironisnya lagi, Yahoo—seperti yang dikutip dari laman Business Insider—hanya menawarkan kompensasi empat bulan gaji untuk ke-15 karyawannya itu.

SECARA BISNIS Di samping sejumlah langkah sadis ‘Mayer’ terhadap karyawan, diketahui hal tersebut memang sempat membawa harapan baru bagi Yahoo. Tercatat, setahun masa kepemimpinannya sebagai CEO, kinerja bisnis Yahoo cukup cemerlang melalui sejumlah akuisisi. Dan uniknya, sebagian besar perusahaan yang dibeli oleh Yahoo itu adalah perusahaan skala kecil. Gaya kepemimpinan Mayer itu konon terinspirasi dari mantan majikannya di Google, yang sering membeli perusahaan kecil guna mendapatkan pegawai-pegawai berbakat. Mayer setidaknya telah membeli 16 perusahaan yang memiliki kemampuan di bidang konten mobile, aplikasi dan layanan. “Mayer kemudian menarik orang-orang berbakat di perusahaan itu,” kata analis JMP Securities Ron Josey. Yahoo juga tertarik pada perusahaan-perusahaan

reviewweekly 17 Tahun V | 14-20 Desember 2015

yang berbakat melakukan rekayasa. Namun begitu, Yahoo menutup semua perusahaan yang dibelinya, kecuali tiga perusahaan yaitu, Tumblr, PlayerScale dan aplikasi video Qwiki Semua akuisisi yang dilakukan Yahoo di bawah Mayer itu, fokus di bidang bisnis konten, aplikasi dan pencarian, sosial, game, dan video (chatting dan panggilan konferensi). “Ini bukan hanya untuk mencari staf berbakat, tetapi juga untuk menggunakan teknologi perusahaan yang dibeli guna meningkatkan kinerja Yahoo,” terang Kessler. Selain itu, Mayer juga berhasil merombak budaya yang ada di perusahaan, dengan menarik kembali beberapa mantan pegawai-pegawai Yahoo yang pernah mengabdi sebelumnya. Mayer bahkan bangga mengumumkan, bahwa 14% karyawannya adalah orangorang yang pernah bekerja di perusahaan sebelumnya. Namun beberapa analis tidak yakin bahwa keputusan Mayer itu bisa membawa Yahoo ke masa gemilang. “Saya skeptis tentang kemampuan perusahaan mengubah dirinya,” tambah Kessle. n

29


MAKRO Kebijakan

Agar UKM Makin Kuat Pemerintah memberikan insentif bagi industri padat karya. Juga kemudahan bagi usaha kecil menengah (UKM) mengakses perbankan.

P

TEKS Kukuh Bhimo Nugroho foto Dok. Review, Riset

emerintahan Presiden Jokowi telah melahirkan tujuh paket kebijakan ekonomi hanya dalam jangka tiga bulan. Sejak paket pertama diluncurkan 9 September, paket kebijakan ketujuh diluncurkan pada Jumat (4/12). Paket kebijakan ekonomi tujuh terdiri dari tiga poin yang berkaitan erat dengan peningkatan daya saing sektor padat karya dan penguatan usaha kecil menengah (UKM). Pertama, insentif tax allowance untuk industri padat karya. Kedua, insentif keringanan pajak

penghasilan (PPh 21) untuk kedua industri tersebut. Dan ketiga, tentang layanan izin investasi tiga jam yang menghasilkan delapan produk perizinan ditambah satu surat booking tanah. Poin pentingnya, kemudahan penerbitan sertifikat tanah, terutama bagi para pelaku UKM dan pedagang kaki lima (PKL). Paket kebijakan tujuh diumumkan oleh Sektretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung didampingi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Ferry Mursidan Baldan, dan Wakil Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Azhar Lubis. Menurut Darmin Nasution, pemerintah bakal memberikan keringanan bagi industri padat karya, yakni pemotongan PPh sebesar 50% dari angka tahun 2015 dan mulai berlaku mulai 1 Desember 2015. “Keringanan PPH pasal 21, yaitu pajak karyawan yang dibayar oleh perusahaan. Jadi keringanan bagi pegawai yang bekerja pada industri padat karya, selama jangka 2 tahun. Namun nanti akan dievaluasi, kalau dianggap perlu bisa diperpanjang melalui PP,� ujarnya. Namun, pemerintah memberikan syarat kepada

Pengumuman Paket kebijakan VII

30

reviewweekly 17 Tahun V | 14-20 Desember 2015


MAKRO Kebijakan perusahaan agar bisa memperoleh keringanan PPH. Pertama, perusaaan memiliki minimal 5 ribu karyawan dan telah menyerahkan daftar karyawan yang akan diberikan keringanan. Kedua, perusahaan harus memiliki hasil produksi yang diekspor, minimal 50% berdasarkan hasil produksi tahun sebelumnya. Menurut Franky Sibarani, Kepala BKPM, paket kebijakan terbaru menunjukkan komitmen pemerintah terhadap sektor padat karya. “Paket kebijakan ini diharapkan berdampak positif tidak hanya bagi investor existing yang mengalami masalah, namun juga menarik minat investasi baru maupun perluasan di sektor padat karya tersebut,” ujarnya. Masih menurut Franky, BKPM pernah berdialog dengan perwakilan dari Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) dan Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo). Hasilnya, perusahaan-perusahaan industri garmen dan industri sepatu sangat mengharapkan adanya insentif fasilitas keringanan PPh 21.

Akses Perbankan Lebih Mudah Terkait kemudahan pemberian sertifikat tanah bagi kalangan UKM dan PKL, menurut Darmin, selama ini pelaku UKM kesulitan mendapatkan kredit dari perbankan karena risikonya tinggi. Apalagi sebagian besar UKM juga tak punya agunan resmi untuk dijaminkan. Oleh sebab itulah, pemerintah menggagas perlunya pemberian agunan berupa sertifikat Hak Guna Bangunan (HGB) pada UKM agar bisa mendapatkan kredit di bank. Pemerintah yakin dengan kemampuan dan keuletan pelaku UKM, sehingga mereka perlu diberi kepercayaan untuk memperoleh kredit di bank dengan memiliki HGB. “Ini akan dimulai nanti dari yang paling sederhana, pedagang kaki lima. Baru kemudian petani dan sebagainya. Kementerian Agraria akan mencetak juru-juru ukur dan asisten juru ukur,” kata Darmin. Berdasarkan data, jumlah bidang tanah di Indonesia —di luar kawasan hutan—mencapai 90.663.503 bidang. Adapun bidang yang telah bersertifikat baru mencapai 35.789.766 bidang atau sekitar 40%. Sisanya, sebanyak 60% belum bersertifikat. Masih terbatasnya tanah bersertifikat inilah yang menghambat akses pembiayaan masyarakat dalam pengembangan usaha. Khususnya para pelaku UKM. Melalui kebijakan terbaru ini, diharapkan para pengusaha UKM dapat mensertifikatkan tanahnya, walaupun dengan luas lahan terbatas. Berbekal sertifikat ini, mereka memiliki kemampuan lebih besar untuk mengakses pembiayaan dari perbankan, sehingga modal untuk usaha menjadi lebih besar Menurut Ferry Mursyidan Baldan, Menteri Agraria dan Tata Ruang, kemudahan sertifikasi lahan bagi UKM dan PKL, bertujuan meningkatkan akses ekonomi. Dengan adanya sertifikat lahan tempat mereka berjualan, kesempatan mendapatkan kredit usaha juga semakin besar. “Kami memfasilitasi para PKL dengan memberikan sertifikat Hak Guna Bangunan. Mereka bisa menjadikan sertifikat itu sebagai jaminan kredit,” kata Ferry. Namun dengan catatan, para UKM dan PKL yang

reviewweekly 17 Tahun V | 14-20 Desember 2015

Industri tekstil: Keringanan pajak penghasilan bagi industri padat karya.

akan mendapatkan sertifikat hanya mereka yang berada dalam kawasan penataan pemerintah daerah. Sebelum kebijakan ini direalisasi, pihak Kementerian Agraria dan Tata Ruang akan menerbitkan peraturan menteri sebagai landasan hukum. Bakal efektifkah upaya membantu para pelaku UKM ini? Enny Sri Hartati, Direktur Eksekutif The Institute for Development of Economics and Finance (Indef ), setuju bahwa penerbitan sertifikasi tanah untuk UKM dapat membantu dalam mengakses pembiayaan di bank. Hanya masalahnya, siapkah perbankan menerima UKM dan mengubah cara pandang perbankan terkait pembiayaan untuk usaha mikro? Sebab selama ini, perbankan memegang kuat prinsip prudential atau kehatihatian saat memberikan kredit usaha mikro pada PKL. Oleh sebab itulah, Enny menyarankan agar perbankan memiliki perangkat untuk menakar faktor risiko pemberian kredit pada PKL. “Karena kalau sekedar punya agunan (sertifikat tanah) tapi tidak punya usaha yang produktif dan kemudian dibiayai, kan percuma,” katanya. Hal senada disampaikan Latif Adam, pengamat ekonomi dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Dia menekankan pentingnya melihat produktivitas usaha seorang pelaku UKM. “Tapi mereka juga terbentur dari micro prudential (prinsip kehati-hatian dalam pemberian kredit mikro) dari Otoritas Jasa Keuangan dan Bank Indonesia. Harus diikuti pelonggaran atau apapun namanya dari OJK dan BI,” katanya. n

31


MAKRO Stabilisasi harga

Bulog: Infrastruktur logistiknya paling lengkap.

Rumitnya Badan Pangan Pembentukan Badan Pangan Nasional meleset dari jadwal. Pemerintah masih menghitunghitung posisi Perum Bulog. TEKS Kukuh Bhimo Nugroho foto Dok. Review

T

ak mudah mengurus masalah pangan di negeri ini. Buktinya, agenda pembentukan Badan Pangan Nasional (BPN) yang harusnya kelar pada 17 November 2015, ternyata masih menggantung. Padahal sejatinya, pembentukan BPN merupakan amanat Undang-Undang (UU) Pangan Nomor 18 Tahun 2012. Dan targetnya itu tadi, tuntas pada 17 November. Hanya masalahnya, draf yang disusun Kementerian Pertanian (Kemtan), ternyata masih nyangkut di Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB). Pihak Kementerian PAN-RB belum memprosesnya hingga ke meja presiden. Gardjita Budi, Kepala Badan Ketahanan Pangan Kemtan, mengatakan bahwa Kemtan menawarkan sejumlah alternatif pembentukan BPN. Alternatif pertama, menjadikan Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) sebagai peyokong logistik BPN. Dengan kata lain, bakal ada badan baru yang berfungsi sebagai BPN. Kemtan memang menginginkan ada badan baru yang menjadi BPN. Badan ini berwenang mengatur stok pangan, distribusi pangan, konsumsi pangan, kualitas pangan, serta kewenangan menerbitkan rekomendasi bagi ekspor dan impor pangan. Tak hanya itu, BPN juga berwenang mengawasi keamanan pangan dan memantau harga.

32

Alternatif lainnya, BPN berfungsi sebagai regulator, sementara Bulog sebagai pelaksana. Perihal ini, Gardjita menepis bahwa Bulog berada di bawah BPN. “Jadi tidak ada statement yang mengatakan membawahi Bulog atau di bawahi Bulog,” katanya. Masih menurut Gardjita, keberadaan BPN yang diusulkan Kemtan, memang bakal mirip Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) yang langsung di bawah presiden. Bahkan, Kemtan membuka peluang agar BPN nantinya bisa bekerjasama dengan kementerian teknis lainnya, terkait teknis pengadaan pangan. Sebenarnya, memang juga ada masukan agar menjadikan Bulog sebagai BPN bersama Badan Ketahanan Pangan (BKP), yang saat ini berada di bawah Kemtan. Menurut Herman Khaeron, Wakil Ketua Komisi IV DPR, tujuan pembuatan UU Pangan tak lain untuk menaikkan status Perum Bulog menjadi BPN. “Pemerintah dan DPR waktu itu ingin mengembalikan Bulog ke khitah dengan memposisikan BUMN yang berdiri sejak 1967 ini, sebagai lembaga yang sangat kuat dalam mengatur pangan,” kata Herman, yang juga mantan Ketua Panitia Kerja (Panja) pembuatan UU Pangan. Dia pun mendukung jika Perum Bulog dilebur bersama BKP menjadi BPN. Digabungnya kedua lembaga ini bakal menjadikan BPN ideal dan rasional, dibanding pemerintah membentuk badan lain yang belum memiliki infrastruktur dan jaringan. “Bulog itu sudah punya infrastruktur logistik yang lengkap dari pusat sampai ke daerah,” katanya. Kini, draf pembentukan BPN sudah dalam tahap finalisasi. Kabarnya, Kemenko Perekonomian bakal menambahkan beberapa koreksi, sebelum sampai di meja presiden. Targetnya, sudah diteken presiden sebelum tutup tahun, atau paling lambat awal tahun depan. Kita tunggu saja. n

reviewweekly 17 Tahun V | 14-20 Desember 2015


MAKRO Utang

Utang Lagi, Utang Lagi Indonesia bakal menambah utang hingga Rp 605,3 triliun. Tak mudah di tengah perlambatan ekonomi global. TEKS Kukuh Bhimo Nugroho foto Riset

I

ndonesia agaknya belum bisa lepas dari utang. Tahun depan masih menjelang, namun pemerintah sudah berancang-ancang bakal menambah utang senilai Rp 605,3 triliun. Tujuannya, menutupi defisit anggaran, penyertaan modal negara (PMN), membayar pokok utang dan juga bunganya. “Kebutuhan pembiayaan di 2016, hitungan gross sekitar Rp 605,3 triliun,” kata Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro, Senin pekan lalu. Porsi terbesar dari penambahan utang Rp 605,3 triliun itu, bakal dilakukan melalui penerbitan Surat Berharga Negara (SBN), yang nilainya mencapai Rp 532,4 triliun. Kemudian penarikan pinjaman luar negeri non SLA sebesar Rp 69,2 triliun dan pinjaman dalam negeri Rp 3,7 triliun. Tingginya kebutuhan pinjaman memang disebabkan defisit anggaran dalam APBN 2016 sebesar Rp 273,2 triliun, serta kebutuhan investasi atau Penyertaan Modal Negara (PMN) kepada BUMN. Tak hanya itu, pemerintah juga harus menanggung pembayaran jatuh tempo utang Rp 256 trilun yang meliputi jatuh tempo SBN Rp 187,2 triliun dan pinjaman lain Rp 68,8 triliun. Pemerintah juga harus mengelola portfolio utang dengan anggaran Rp 3 triliun dan SPN cash management Rp 15 triliun. Menkeu Bambang sendiri sempat mengaku pesimistis terhadap perekonomian Indonesia di 2016. Penyebabnya, ketidakpastian kondisi ekonomi global. Khususnya, tiga persoalan utama, yakni perlambatan ekonomi di China, kebijakan The Fed —bank sentral AS— menaikkan tingkat suku bunga (Fed Fund Rate), serta harga komoditas. Perlambatan ekonomi China diprediksi bakal cenderung permanen. “Perubahan paradigma dan pertumbuhan ekonomi China di masa depan tidak lagi 10%. Normalnya akan bertumbuh 6%-7%, walaupun angka ini tetap tinggi di dunia, dengan Produk Domestik Bruto (PDB) nomor 2 terbesar di dunia,” ujarnya. Hal lain, ekonomi dunia dan Indonesia juga bakal dibayang-bayangi keberlanjutan Fed Fund Rate dari The Fed yang berencana menyesuaikan tingkat suku bunga sekitar 200-300 basis poin (Bps). Sementara untuk harga komoditas, juga diprediksi masih belum bakal membaik. Oleh sebab itu, peme-

reviewweekly 17 Tahun V | 14-20 Desember 2015

rintah tetap harus rajin menarik investasi dan menjaga daya beli masyarakat dengan target pertumbuhan konsumsi 5%. Selain itu, pemerintah juga harus terus berupaya meningkatkan porsi investor domestik pada portfolio surat utang negara (SUN). Apalagi faktanya, kepemilikan asing dalam SUN RI sebesar 37%. Kondisi yang rawan apabila terjadi sudden reversal atau pelarian modal asing. “Kita ingin bisa sama seperti India, bahkan Jepang yang kepemilikan asingnya cuma 9%. Sehingga anggaran negara dari rakyat untuk rakyat,” katanya. Menurut Robert Pakpahan, Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan, memang bakal ada tantangan dalam merealisasi kebutuhan utang tersebut. “Mencari pembiayaan pada tahun depan tidak mudah karena masih ada ketidakpastian kondisi keuangan global,” katanya. n

Menkeu Bambang: Tak mudah cari pembiayaan di 2016.

33


MAKRO Penambangan

Newmont Jalan Terus PT Newmont Nusa Tenggara bakal terus beroperasi hingga 2036. Sebelumnya sempat terganjal izin ekspor konsentrat. TEKS Kukuh Bhimo Nugroho foto riset

P

T Newmont Nusa Tenggara (NNT) bakal terus bereksplorasi. Terlepas dari kabar bakal masuknya Arifin Panigoro, bos Medco Grup, menguasai 76% saham, PT NNT baru saja mengumumkan bahwa mereka siap memasuki fase 7 penambangan yang akan berakhir hingga 2036. Pada saat ini, kegiatan penambangan NNT telah masuk dalam pertengahan fase 6 yang akan berakhir pada 2017. “Selanjutnya kegiatan penambangan memasuki fase ke-7 yang saat ini sudah dalam persiapan,” kata Rubi W Purnomo, Kepala Departemen Komunikasi NNT, pada Minggu (6/12). Sesuai Feasibility Study (F/S), jika fase 7 berlanjut, kegiatan penambangan lubang pit dan pengolahan stockpile (stok batuan) akan berlangsung hingga tahun 2036. “Jadi pabrik akan berhenti melakukan pengolahan 2036 dan mine closure (penutupan tambang ) pada tahun 2038,” ujarnya. Selain itu, PT NNT juga optimis bahwa target 2015 tetap tercapai, meski sempat mengalami kendala terhentinya kegiatan ekspor selama tiga bulan. “Kami optimistis itu bisa tercapai. Emas sebanyak 640-690 ribu ons dan tembaga 210-230 juta pon,” kata Rubi sembari menyebut jumlah produksi pada kuartal III-2015, mencapai 216 ribu ons emas dan 147 juta pound tembaga. Terhentinya kegiatan ekspor NNT selama tiga bulan disebabkan izin ekspor yang berakhir pada 18 September 2015. Belakangan, Kementeraian Perdagangan atas rekomendasi Kementerian Energi dan Sumber Daya (ESDM), menerbitkan rekomendasi Surat Persetujuan Ekspor (SPE) bagi NNT pada 18 November 2015. Permohonan perpanjangan izin ekspor konsentrat memang baru diajukan NNT pada 31 Agustus 2015. Sesuai aturan, izin ekspor konsentrat memang diberikan per enam bulan dan bisa diperpanjang untuk enam bulan berikutnya. Adapun periode izin ekspor NNT sebelumnya, berlaku dari 18 Maret hingga 18 September 2015, dengan kuota 447.000 ton konsentrat tembaga. Permohonan perpanjangan, paling cepat diajukan 45 hari dan paling lambat 30 hari sebelum izin berakhir. Hal itu sesuai Peraturan Menteri ESDM Nomor 11/2014 tentang ‘Tata Cara dan Persyaratan Pemberian Rekomendasi Pelaksanaan Penjualan Mineral ke Luar

34

Negeri Hasil Pengolahan dan Pemurnian’. Adapun tenggang waktu 30 hari bertujuan agar Kementerian ESDM memiliki cukup waktu untuk mengevaluasi kelengkapan persyaratan. Jika mengacu kepada Permen ESDM tersebut, NNT seharusnya mengajukan permohonan perpanjangan izin ekspor, paling lambat 18 Agustus 2015. Namun ya itu tadi, NNT ternyata baru mengajukan permohonan izin per 31 Agustus. Meski terlambat, toh Kementerian ESDM ternyata memberi kelonggaran terhadap perusahaan yang berkantor pusat di Denver, Amerika Serikat itu. “Kami tetap menerima permohonan dan sedang dievaluasi,” kata Bambang Gatot, Direktur Jenderal Minerba, Kementerian ESDM, sehari setelah NNT mengajukan permohonan.

Gubernur Minta Diputus Sejatinya, saat NNT belum mengajukan permohonan

Tambang Newmont:Sempat menolak bangun smelter.

reviewweekly 17 Tahun V | 14-20 Desember 2015


MAKRO Penambangan perpanjangan, Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) TGH M Zainul Majdi sempat meminta pemerintah pusat tidak memperpanjang izin ekspor konsentrat hasil tambang NNT. Alasannya, karena NNT tidak mempunyai komitmen untuk membangun smelter. “Kami akan merekomendasikan ke pemerintah pusat supaya tidak memberikan perpanjangan izin ekspor, kecuali Newmont menunjukkan komitmennya secara terencana membangun smelter di Nusa Tenggara Barat,” kata Zainul Majdi. Kewajiban membangun smelter merupakan amanat UU Nomor 4/2009 tentang ‘Pertambangan Mineral dan Batubara (Minerba)’ yang diundangkan pada 2009. Smelter sendiri merupakan fasilitas pengolahan hasil tambang yang berfungsi meningkatkan kandungan logam, seperti timah, nikel, tembaga, emas dan perak, hingga mencapai tingkat yang memenuhi standar sebagai bahan baku produk akhir. Masih menurut UU 4/2009 yang efektif mulai 12 Januari 2014, ada larangan mengekspor bijih mineral, termasuk emas, tanpa diolah terlebih dulu di dalam negeri. UU Minerba bahkan memberikan sanksi bagi perusahaan tambang yang tidak mau membangun smelter. Salah satu bentuk sanksinya adalah penghentian kontrak karya. Menurut Wilgo Zainar, anggota DPR RI dari daerah

pemilihan NTB, UU Minerba harus berlaku untuk seluruh perusahan tambang yang mengambil manfaat dari kekayaan alam di Indonesia, tidak terkecuali Newmont. “Namun pada tenggat waktu yang ditentukan, Newmont justru mengatakan tak mampu membangun smelter karena biaya investasi yang tidak memiliki nilai keekonomian,” katanya, sembari menyebut bahwa smelter harus dibangun di wilayah tambang berada. Pada September 2013, NNT memang sempat menegaskan bahwa mereka menolak membangun smelter. Alasannya, pengolahan konsentrat menjadi produk jadi bukan wilayah bisnis perusahaan tambang, melainkan industri. Menurut Martiono Hadianto, Presiden Direktur NNT, jika dipaksakan membangun smelter, perusahaan bakal rugi karena besarnya pengeluaran. “PT Newmont itu perusahaan tambang. Sementara smelter itu wilayah industri. Kita sebagai perusahaan tambang tidak punya kompetensi dalam menjalankan industri. Asumsinya, orang tidak ahli jahit disuruh bikin rok. Karena bukan ahlinya, ongkos yang dikeluarkan akan lebih banyak.” katanya. Martiono bersikukuh bahwa pihaknya akan melakukan pengolahan hasil tambang dengan cara menggandeng pihak ketiga seperti yang dilakukan PT Freeport. Dia bahkan yakin bahwa Newmont tidak melanggar UU Minerba. “Coba dicari Undang-Undang Minerba, ada nggak perusahaan tambang harus bikin smelter. Yang ada, perusahaan tambang harus memprosesnya di dalam negeri,” ungkapnya. Sebagai catatan, komposisi saham PT NNT saat ini dikuasai empat grup besar, yakni Nusa Tenggara Partnership BV (NTP) sebesar 56%, PT Multi Daerah Bersaing (PT MDB) 24%, PT Pukuafu Indah (PT PI) 17,8%, dan PT Indonesia Masbaga Investama sebesar 2,2%. Sesuai kontrak karya PT NNT dengan pemerintah pada tahun 1986, PT NNT memang wajib mendivestasikan 31% sahamnya. Hasilnya, sebanyak 24% saham sudah didivestasi dan dimiliki PT MDB. PT MDB tak lain patungan antara PT Multicapital, anak perusahaan PT Bumi Mineral Resources Tbk milik Grup Bakrie, dengan PT Daerah Maju Bersaing (DMB) yang merupakan perusahaan milik Pemerintah Provinsi NTB, Pemda Kabupaten Sumbawa Barat dan Pemda Kabupaten Sumbawa. PT Multicapital menguasai 75% saham dan PT DMB 25%. n

Asumsinya, orang tidak ahli jahit disuruh bikin rok. Karena bukan ahlinya, ongkos yang dikeluarkan akan lebih banyak.

reviewweekly 17 Tahun V | 14-20 Desember 2015

35


keuangan Asset management

Bank CIMB Niaga: Bisa menurunkan NPL hingga 50%.

Tong Sampah Itu Ber OJK mengizinkan bank membentuk anak usaha untuk mengelola sampah kredit bermasalahnya. Namun pola mirip BPPN zaman krisis 1998 itu rentan moral hazard.

M

TEKS bastaman foto Dahlan RP

akin mudah saja kerja para bankir. Bahkan, kalau ada kredit macet yang tidak bisa ditagih, mereka tak perlu ambil pusing. Soalnya, belum lama ini, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), mengizinkan bank membentuk asset management unit (AMU) atau unit usaha yang dibentuk untuk menampung kredit busuk tersebut. Alhasil, bank pun tak perlu repot menagih atau menjual agunan kredit macet. Pola ini mirip dengan Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN), lembaga yang didirikan pemerintah untuk menangani kredit macet perbankan

36

ketika terjadi krisis moneter 1998. Itu dulu. Kini, AMU itulah yang berfungsi sebagai “keranjang sampah”. Sementara bagi bank-bank pemerintah, mereka bisa mengalihkan kredit macet itu ke Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) serta Panitian Urusan Piutang Negara PUPN). Menurut Nelson Tampubolon, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, keberadaan AMU akan sangat membantu perbankan. Soalnya, selain tidak lagi dipusingkan dengan urusan kredit macet, neraca bank pun akan kembali bersih. Tak hanya itu, perolehan laba bank juga bakal meningkat karena beban pencadangan kredit bermasalah (NPL) menjadi berkurang. “Keberadaan AMU bisa menurunkan NPL sampai 50% dan bank bisa menerima pemasukan dari penjualan aset bermasalah,” ujar Nelson. Enak bukan? Makanya, tak heran bila bank berduyun-duyun meminta izin ke OJK untuk mendirikan AMU. Namun, seperti dikatakan Nelson, sampai saat ini OJK baru memberikan izin pembentukan AMU kepada Bank CIMB Niaga dan Bank J-Trust. “Beberapa bank berminat, tapi sampai saat ini kami memberi izin kepada dua bank,” ujar Nelson. Bank CIMB Niaga boleh dikatakan cukup banyak mentransfer kredit macetnya. Sampai saat ini bank swasta ini telah mengalihkan kredit bermasalah senilai US$ 200 juta atau sekitar Rp 2,8 triliun kepada

reviewweekly 17 Tahun V | 14-20 Desember 2015


keuangan Asset management

rnama AMU AMU yang dibentuk oleh CIMB Group Holdings Berhard, induk usaha Bank CIMB Niaga. “Kami (Bank CIMB Niaga) tidak punya saham di perusahaan tersebut karena harus independen,” ujar Wan Razly, Direktur Keuangan Bank CIMB Niaga. Aksi bersih-bersih yang dilakukan manajemen Bank CIMB Niaga akhirnya membuahkan hasil. Hanya dalam tempo tiga bulan, NPL di bank swasta ini telah berkurang dari 4,28% (gross) menjadi 3,71% pada kuartal III - 2015. Walau pun hanya berkurang “secuil”, dampaknya bagi CIMB Niaga cukup besar. Terbukti, hingga kuartal III, bank ini berhasil membukukan laba bersih Rp 442 miliar atau tumbuh 375,3% dibandingkan laba bersih di kuartal II. Memang, keuntungan tadi jumlahnya tidak seberapa jika dibandingkan periode yang sama 2014. Maklum, saat ini Bank CIMB Niaga mampu membukukan laba bersih Rp 2,37 triliun. Sungguhpun demikian, melesatnya laba bersih selama tiga bulan terakhir telah memberikan keyakinan baru bagi manajemen. “Kami harapkan net profit di akhir tahun akan naik dibandingkan 2014,” ujar Wan.

RENTAN MORAL HAZARD Akan halnya Bank J – Trust Indonesia, bank ini telah mengalihkan kredit macet sebesar Rp 800 miliar kepada PT J – Trust Invesment Indonesia (JTII). Ahmad

reviewweekly 17 Tahun V | 14-20 Desember 2015

Fajar, Direktur Utama Bank J- Trust Indonesia, berharap NPL di banknya akan turun drastis dari 12,09% (gross) di kuartal II menjadi 2,9% pada akhir tahun. Ahmad mengakui, kredit macet segede gajah merupakan “kisah lama” ketika Bank J- Trust Indonesia masih bernama Bank Mutiara (Bank Century). Tapi tidak semua bank berminat membentuk AMU. Bank Syariah Mandiri (BSM), misalnya, lebih memilih membentuk divisi khusus untuk mengelola pembiayaan bermasalah (NPF) yang mencapai 6,89% (gross). Menurut Agus Dwi Handaya, Direktur Keuangan BSM, divisi khusus yang dibentuknya telah behasil merestrukturisasi kredit sebesar Rp 1,2 triliun dan menarik NPF Rp 315 miliar. Walaupun pola pengalihan kredit macet ke AMU wajar dilakukan, dalam pandangan Budi Frensidy, praktik ini rentan moral hazard. “Utamanya dalam penentuan harga transfer NPL. Karena AMU terafiliasi dengan bank, bisa saja harga penjualan hanya dibuat untuk menguntungkan bank,” ujar pengamat pasar keuangan ini. Masuk akal, memang. Teorinya, AMU akan berusaha mendapatkan kembali 100% kewajiban para debitor. Tapi itu baru teori. Dalam praktiknya, besar kemungkinan nilai 100% itu tidak akan tercapai. Yang sudah pasti, tagihan itu minimal akan kembali sebesar 10%. Sebab, setiap debitor memang akan terlebih dahulu dikenakan biaya administrasi sebesar 10% dari nilai kredit macet. Kelak, biaya itu akan dimasukkan kas bank sebagai bagian dari penghasilan. Namun anggapan itu dibantah Muliaman D Hadad, Ketua Dewan Komisioner OJK. “Setiap transaksi harus mendapat persetujuan dari OJK, tidak sembarangan,” ujarnya. Memang, sebelum NPL itu dialihkan, pihak bank dan AMU mesti menyusun sebuah kesepakatan. Isinya menyangkut soal besarnya jumlah utang, profil debitor, dan cara penagihan yang bakal dilakukan AMU. Lantas, AMU akan membuat kesepakatan lagi dengan pihak kreditor. Nah, semua langkah itu harus dilaporkan bank dan mendapat persetujuan dari OJK. “Sehingga, kalau ada indikasi transaksi abal-abal, ya kami akan kami periksa,” ujar Muliaman. Tidak hanya itu saja, otoritas sektor keuangan ini juga mensyaratkan bank hanya boleh memiliki saham maksimal 20% dan bukan pengendali di AMU. Tapi, terlepas dari soal AMU yang dinilai rentan moral hazard, yang jelas para bankir boleh merasa tenang. Sebab, kini sudah ada tempat yang jelas buat menyalurkan “sampahnya.” n

Utamanya dalam penentuan harga transfer NPL. Karena AMU terafiliasi dengan bank, bisa saja harga penjualan hanya dibuat untuk menguntungkan bank. 37


keuangan Prospek investasi 2016

Menggantung Harapan di Tahun Monyet Ada sebuah keyakinan, tahun depan perekonomian Indonesia akan lebih baik. Instrumen investasi apa saja bakal bangkit dan terpuruk di Tahun Monyet tersebut?

T

indeks harga saham gabungan (IHSG) telah terpangkas 14,59% ke level 4.422. Seperti sudah diketahui, buruknyan kinerja Bursa Efek Indonesia (BEI) tak lepas kelesuan ekonomi global. Anjloknya harga komoditi, yang didorongn longsornya harga minyak, menjadi biang runtuhnya IHSG. Maklum, selama ini, motor penggerak IHSG berasal dari sektor komiditi berbasis energi

TEKS bastaman foto Riset

anyakan kepada siapa saja ihwal perekonomian Indonesia di tahun 2016. Jawabannya dipastikan hampir seragam, yakni akan lebih baik ketimbang tahun ini. Nada optimistis seperti bukan hanya dikumandangkan oleh kalangan praktisi bisnis, tapi juga diungkapkan oleh para petinggi di Bank Indonesia (BI). Otoritas moneter memperkirakan, perekonomian tahun depan akan tumbuh 5,2% - 5,6%. Yang lebih melegakan lagi, tingkat inflasi diperkirakan akan berada di kisaran plus minus 4%. Buntutnya, ada peluang bagi BI untuk memangkas suku bunga acuan yang sudah beberapa lama nangkring di level 7,5%. “Kami perkirakan BI rate akan turun 25 basis poin (bps) di kuartal II dan 25 bps di kuartal IV,� ujar Ferry Wong, Direktur dan Kepala Riset Citigroup Securitis di acara Economic and Capital Market Outlook 2016, dua pekan lalu. Jika ramalan Ferry menjadi kenyataan, kemungkinan besar Lembaga Penjaminan Simpanan (LPS) dan perbankan pun akan memangkas suku bunga depositonya. Dengan adanya penurunan itu, otomatis keuntungan para deposan bakal terkuras. Apalagi, ya itu tadi, prediksi BI sendiri sudah menyatakan tingkat inflasi sampai akhir tahun kelak diperkirakan akan berada di kisaran plus minus 4%. Singkat kata, siapa pun yang ingin membuat uangnya berbiak pesat, pasti tak akan lagi memilih deposito sebagai sarana investasinya di tahun 2016. Saat ini saja ada belasan bank yang sudah menurunkan suku bunga depositonya hingga mendekati 5%. Nah, jika deposito dianggap sudah kurang menarik, bagaimana dengan peruntungan dari instrumen investasi lainnya di Tahun Monyet Api?

Saham Dari sekian banyak sarana untuk membiakkan uang, saham tampaknya masih akan tetap menjadi incaran para investor. Betul, sejak awal tahun hingga pekan kemarin,

38

reviewweekly 17 Tahun V | 14-20 Desember 2015


keuangan Prospek investasi 2016 dan perkebunan. Sejumlah analis sepakat, tahun depan perekonomian negara-negara pengimpor produk komoditi Indonesia masih berat. Perekonomian China, misalnya, diperkirakan hanya tumbuh 6,3%. Namun bukan berarti sudah tidak ada harapan lagi. Justru sebaliknya, tahun depan pasar modal diperkirakan bakal meriah. Sebab, dengan tergerusnya IHSG sebesar 14,5%, harga saham-saham di BEI terbilang murah ketimbang di pasar saham negara tetangga. Sudah begitu, kemungkinan BI akan memangkas suku bunganya. Bukan tidak mungkin pula nilai kapitalisasi pasar di bursa kita akan membengkak. Lalu, masih ada peluang pemulihan ekonomi di dalam negeri yang bisa mendorong kegairahan bertransaksi di pasar modal. Maka tak heran bila sejumlah analis memperkirakan tahun depan IHSG akan tembus level 5.700 atau tumbuh 20%. Sementara laba per saham (EPS), yang

kini rata-rata minus 5%, tahun depan diperkirakan akan tumbuh sebesar 10%. Saham-saham berbasis konsumsi dan yang berhubungan dengan APBN diperkirakan akan menjadi primadona di Tahun Monyet Api. Beberapa saham yang diperkirakan memiliki prospek yang cukup cerah di tahun 2016, antara lain PT Astra International Tbk (ASII), PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI), PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI).

Obligasi dan Reksa dana Tahun 2016 tampaknya bukan tahun yang baik untuk pasar obligasi. Banyaknya obligasi gagal bayar, mencapai US$ 7,5 miliar, menyebabkan obligasi terbitan RI mulai dijauhi investor. Bahkan JP Morgan sejak Agustus lalu telah memangkas prospek obligasi RI dari “overweight” menjadi “sell”. Makanya, Salyadi Saputra, Direktur Utama PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo), rada pesimis bila obligasi korporasi bakal meningkat tajam di tahun 2016. Bagaimana dengan reksa dana? Gelombang redemption yang terjadi di industri reksa dana memang sudah mulai surut. Kalau pun saat ini masih ada dana yang ditarik, angkanya tidak terlalu besar. Kendati situasi terakhir belum menunjukan tanda-tanda bahwa reksa dana bakal menggeliat lagi, para manajer investasi yakin keadaannya akan membaik di Tahun Monyet Api. “Reksa dana akan menguntungkan karena suku bunga deposito menyusut,” ujar Jemmy Paul Wawointana Investment Director Sucorinvest Khusus rekda dana saham, Jemmy memperkirakan tahun depan bisa memberikan return 20%. Tingginya return reksa dana saham, menurutnya, karena masih ada ruang bagi IHSG untuk naik ke level 5.700 – 6.000. Optimisme serupa juga dikemukakan Hanif Mantiq, Senior Funda Manager BNI Asset Management. Setelah return reksa dana saham sepanjang 2015 rata-rata minus 5%, maka di tahun depan diperkirakan mampu memberikan imbal hasil 15%. Emas dan properti. Ketika harga minyak jatuh hingga di bawah US$ 50 per barel, para penambang emas di dunia menyambutnya dengan muka suram. Maklum penurunan harga minyak ini diikuti dengan anjloknya harga emas. Bulan lalu, emas hanya dihargai US$ 1.076,17 per ons. Penurunan ini memang bukan semata-mata akibat anjloknya harga minyak. Lemahnya perekonomian China, penguatan dolar serta rencana kenaikan suku bunga The Fed cukup berperan dalam mendorong penurunan harga logam mulia ini. Tahun depan harga emas diduga bakal menyentuh US$ 1.000 per ons. Berbeda dengan emas, Tahun Monyet Api tampaknya akan menjadi masa kebangkitan sektor properti. Ali Tranghanda, Direktur Eksekutif Indonesia Property Watch (IPW), memperkirakan harga properti tahun depan akan mengalami kenaikan 5% - 10%. Selain didorong oleh pesatnya pembangunan infrastruktur, kucuran kredit dari perbankan juga membuat pasar properti semakin meriah. n

reviewweekly 17 Tahun V | 14-20 Desember 2015

39


keuangan valas

Bertahanlah, Rupiah! Untuk menghadapi rencana kenaikan suku bunga The Fed, pekan lalu China kembali mendevaluasi yuan. Dalam currency war ini posisi rupiah semakin terjepit. TEKS bastaman foto Riset

P

ekan ini, tepatnya pada 15 - 16 Desember 2015, boleh dibilang merupakan saat yang dinanti-nantikan oleh para investor di seluruh belahan bumi. Soalnya, pada hari itu, Federal Open Market Committee (FOMC) akan menentukan sikapnya terhadap tingkat suku bunga acuan The Fed. Pilihannya cuma dua, naik atau tetap seperti sekarang. Banyak perkiraan yang telah dilontarkan pelaku pasar lokal maupun luar negeri. Sebagian yakin, The Fed akan mengerek suku bunga acuan yang kini berada di kisaran 0% - 0,25%. Alasannya, seperti dikatakan Janet Yellen, Ketua Dewan Gubernur The Fed, perekonomian Amerika semakin baik. Yellen sepakat dengan rekan-rekannya, Desember merupakan saat yang pas untuk menaikkan suku bunga. Kemungkinan The Fed menaikkan tingkat suku bunga juga dikemukakan Vidi Yuliansyah. Menurut Research and Analyst PT Monex Investindo ini, dana asing yang selama ini nyaman tersimpan di surat-surat berharga di Indonesia terancam bakal angkat kaki jika suku bunga The Fed naik. Makanya, Vidi memperkirakan sampai akhir tahun kurs rupiah akan bergerak di kisaran Rp 14.180 – Rp 14.200 per dolar. Sementara pelaku pasar yang lain masih yakin, Yellen belum tentu sependapat dengan rekan-rekannya. Soalnya, sama dengan pendahulunya (Ben Bernanke), Yellen selalu bertindak hati-hati dalam membuat keputusan. Apalagi, pekan lalu, China kembali mendevaluasi yuan dari 6,4078 per dolar menjadi 6,4140. Terendah sejak 2011. Di tengah rencana kenaikan suku bunga The Fed, kebijakan yang diambil China itu membuat dolar semakin sangar. Tak hanya di hadapan yuan, dolar juga menguat terhadap sejumlah mata uang dunia lainnya, termasuk rupiah. Rabu pekan lalu, mata uang kesayangan rakyat Indonesia itu langsung melemah 0,88% ke level Rp 14.016 per dolar. “Kebijakan China ini membuat pasar shock,� ujar Hans Kwee, Direktur Investasi PT Saran Mandiri. Dalam jangka pendek, devaluasi yuan memang

40

merugikan banyak negara. Soalnya, kebijakan itu membuat barang-barang ekspor China menjadi lebih murah. Biaya investasi di China juga akan lebih rendah lagi. Dan, ini akan mendorong ekspor dan pertumbuhan ekonomi China yang beberapa tahun belakangan mulai mengendur. Bagi Indonesia, yang transaksi perdagangannya lebih banyak memakai dolar, kebijakan devaluasi yuan jelas merugikan. Paling tidak, Indonesia akan lebih repot menghadapi serbuan barang dari negara terbesar di Asia itu. Lebih dari itu, devaluasi yuan juga membuat beban perusahaan yang memiliki utang dolar bakal semakin berat.

FED RATE BELUM TENTU NAIK Apa yang diutarakan Hans diamini Alfred Naingolan, Kepala Riset Koneksi Kapital. Ia juga mengakui, dampak dari devaluasi yuan masih akan terasa di bulan-bulan berikutnya. Tak hanya terhadap nilai tukar rupiah, tetapi dampak itu juga akan terasa pada harga saham di bursa. “Yang jelas, pasar akan mencari kesimbangan

reviewweekly 17 Tahun V | 14-20 Desember 2015


keuangan valas baru,� ujarnya. Tapi bukan berarti sudah tidak ada harapan. Sebab, Amerika, Jepang, dan negara-negara Uni Eropa pasti tidak akan tinggal diam. Kemungkinan besar para kompetitor China akan menurunkan mata uangnya. Amerika, misalnya. Dalam menghadapi currency war ini bisa saja The Fed menunda rencana kenaikan suku bunga acuannya. Amerika juga bakal mendesak China agar tunduk pada komitmen Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), terutama menyangkut liberalisasi perdagangan mata uang. Kecuali Bank of Japan, langkah untuk melemahkan mata uang juga sudah disiapkan sejumlah bank sentral. Reserve Bank of New Zealand, umpamanya, berencana menurunkan suku bunganya sebesar 25 basis poin dari posisi saat ini 2,75%. Sementara European Central Bank (ECB) tetap mempertahankan tingkat suku bunga deposito negatif serta melanjutkan pembelian surat-surat berharga. Bagaimana dengan rupiah? Peluang BI untuk memangkas suku bunga dikemukakan Ferry Wong, Direktur dan Riset Citigroup Indonesia. Menurutnya, kenaikan suku The menjadi 0,5% Desember ini dan menjadi 1% pada tahun depan, tidak akan terlalu berpengaruh terhadap rupiah. Selain sudah diantisipasi oleh pelaku pasar, suku bunga acuan BI masih tetap menarik ketimbang The Fed rate. Apalagi, seperti diramalkan Mirza Adityaswara, Deputi Guber-

nur Senior BI, inflasi sepanjang 2015 akan berada di kisaran 2,8%. Persoalannya, pamor rupiah tak sementereng dolar New Zeland atau dolar Singapura. Buktinya, kendati BI rate di pasang di awang-awang, rupiah tetap saja tidak berdaya melawan dolar. Sejak awal tahun rupiah sudah melemah 11,62% terhadap mata uang Amerika. Sehingga, tidak ada pilihan lain, untuk menjaga rupiah agar tidak tersungkur lebih dalam, BI terpaksa harus bermain di suku bunga tinggi. Nah, kalau di tengah perang mata uang ini suku bunga acuan BI sampai dipangkas, maka dampaknya sudah bisa ditebak. Investor akan berlomba-lomba pindah ke mata uang dolar. Dan tekanan terhadap rupiah akan menjadi-jadi karena di bulan paling buncit ini permintaan terhadap dolar akan meningkat pesat. Selain untuk membayar kewajiban utang yang sudah jatuh tempo, banyak orang berduit yang menghabiskan liburan akhir tahunnya di luar negeri. Berat, memang. Tapi jangan buru-buru pesimistis. Sebab, seperti dikatakan Damin Nasution, Menko Perekonomian, BI dan Kementerian Keuangan jangan hanya sekadar menjaga stabilitas nilai tukar dan makro ekonomi. “Hati-hati (prudent) itu penting, tapi jangan kehilangan kesempatan untuk menciptakan daya ungkit pada pertumbuhan ekonomi,� ujar Darmin, yang pernah jadi bos BI. Berarti suku bunga BI bisa turun? n

Hati-hati (prudent) itu penting, tapi jangan kehilangan kesempatan untuk menciptakan daya ungkit pada pertumbuhan ekonomi. reviewweekly 17 Tahun V | 14-20 Desember 2015

41


Pasar Modal IHSG

Skenario Setelah The Kalau mau aman, investor sebaiknya wait and see. Lihat perkembangan setelah The Fed bikin keputusan.

M

TEKS Ahmad Munjin foto riset

asa penantian, hampir berakhir. Tanggal 15–16 Desember, The Fed akan menentukan sikapnya, menaikkan atau tidak menaikkan suku bungan acuan. Makanya, investor dengan segera mengamankan investasi mereka, dengan melakukan aksi profit taking. Sehingga pada penutupan pasar Jumat pekan lalu, indeks harga saham gabungan turun 1,63% ke level 4.393. Artinya, dalam seminggu indeks mengalami pelemahan 115 pioin atau sekitar 2,5%. Cukup dalam. Menurut Robert Hendrik Liembono, praktisi pasar modal dan pengelola BEI5000.com, sekarang support terdekat ada di kisaran 4.350 - 4.300. Jika IHSG mencapai support bisa rebound dan bakal naik terus. Sebab, indeks punya gap pada kisaran tersebut. “Ini merupakan penentuan,” kata Robert. Diharapkan, support 4.300 tidak jebol. Sebab, jika support tersebut ditembus, IHSG bisa melemah ke level support berikutnya di 4.000. Jika masih ditembus juga, indeks bisa melemah ke 3.800 yang merupakan support paling kuat. Jadi, Robert menyarankan, pemodal lebih baik wait and see. Jika sudah punya posisi saham jangan nambah lagi dan jangan beli saham jika belum punya posisi sama sekali. Karena sekarang fase penentuan, kisaran IHSG di 4.400-4.700. Resistance 4.700 itu sangat jauh jadinya. Jika mau benar-benar bullish, pemodal harus menunggu penembusan 4.700 itu. Itu akan jauh lebih aman untuk beli saham, tidak seperti saat ini yang naik-turun. Jika tidak menunggu hingga indeks tembus 4.700 baru beli saham, sekalian tunggu IHSG di 3.800 atau paling tidak, tunggu IHSG turun ke 4.300. Secara sentimen, indeks lebih dipengaruhi oleh faktor eksternal. Salah satunya, menyangkut suku bunga The Fed. “Itu masih menjadi isu utama,” kata Robert. Yang tidak kalah penting adalah pelemahan harga minyak dunia di bawah US$ 40 per barel. Indonesia memang merupakan importir minyak. Tapi, pada ko-

42

moditas lain banyak ekspor. Ujung-ujungnya, pelemahan harga minyak tetap kurang bagus pengaruhnya bagi perekonomian Indonesia. Harga minyak WTI turun ke level US$ 36,5 per barel dan brent di level US$39,5 per barel. Ini akan memicu PHK di mana-mana terutama pada industri migas. Kondisi ini bukan hanya terjadi di Indonesia, tapi juga perusahaan migas di luar negeri. Mereka akan mengurangi investasi dan mengurangi pegawai.

KOMODITAS MASiH HARUS DIHINDARI Ekonomi pada daerah-daerah penghasil migas juga akan menurun. Otomatis, ekonomi nasional juga akan menurun. Kita harus akui, ekonomi domestik masih tergantung pada komoditas. Negara-negara mitra dagang Indonesia juga mengalami hal yang sama sehingga potensi ekspor Indonesia pun ke negara-negara tujuan ekspor menjadi turun. Salah satunya adalah China yang ekonominya mengalami pelambatan. Begitu juga dengan negara-negara

reviewweekly 17 Tahun V | 14-20 Desember 2015


PASAR MODAL IHSG

e Fed Bikin Keputusan

penghasil komoditas lain yang menjadi mitra dagang Indonesia. Robert merekomendasikan hindari saham-saham komoditas terlebih dahulu. Sebab, sekarang merupakan gempa bagi sektor komoditas. Meski saham PT Aneka Tambang (ANTM) sudah di Rp 295, tetap harus dihindari. Begitu juga saham PT Tambang Batubara Bukit Asam (PTBA) di Rp 4.505, tetap harus dihindari hingga harga minyak kembali naik. Jika IHSG sudah di kisaran Rp 4.300, saya rekomendasikan saham PT Bank Mandiri (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI) , PT Bank Central Asia (BBCA), dan PT Astra International (ASII). “Jadi, saya rekomendasikan buy on weakness saham-saham tersebut,” katanya. Menurut Yuganur Wijanarko, Kepala Riset HD Capital, indeks saat ini sedang konsolidasi. Menunggu rebound. Tekanan jual akibat pelemahan rupiah dan volatilitas regional membuat skenario kenaikan

reviewweekly 17 Tahun V | 14-20 Desember 2015

IHSG ke 4.600 tertunda hingga terkoreksi ke kisaran bawah 4.400. Kondisi itu telah membuat tren IHSG menjadi kembali sideways antara support 4.400 dan resistance 4.500. “Akan tetapi, kami masih optimistis bahwa pelaku pasar akan mengambil posisi buy cukup banyak menjelang akhir tahun dan membawa IHSG di atas 4.500 lagi,” katanya. Yuganur menyarankan untuk akumulasi saham dengan pola buy on weakness. Pilihannya saham big cap dan lapis dua di sektor banking, konsumsi, konstruksi dan properti. Saham-saham di sektor tersebut yang terlihat sudah cukup terkoreksi dalam untuk rebound kembali. Pertama, saham BBRI, rekomendasi beli dengan trading target di Rp 11.550. Pembelian pertama saham ini bisa dilakukan di Rp 10.875, pembelian kedua saham ini bisa dilakukan di Rp 10.775, dan cut loss point di Rp 10.675. Kedua, saham PT Astra International (ASII), rekomendasi beli dengan trading target di Rp 6.600. Pembelian pertama saham ini bisa dilakukan di Rp 6.175, pembelian kedua saham ini bisa dilakukan di Rp 6.075, dan cut loss point di Rp 5.975. Ketiga, saham PT Bumi Serpong Damai (BSDE), rekomendasi beli dengan trading target di Rp 1.750. Pembelian pertama saham ini bisa dilakukan di Rp 1.645, pembelian kedua saham ini bisa dilakukan di Rp 1.625, dan cut loss point di Rp 1.575. Keempat, saham PT Pembangunan Perumahan (PTPP), rekomendasi beli dengan trading target di Rp 3.850. Pembelian pertama saham ini bisa dilakukan di Rp 3.625, pembelian kedua saham ini bisa dilakukan di Rp 3.575, dan cut loss point di Rp 3.475. Selamat berinvestasi. n

IHSG

43


Pasar Modal Saham KIJA

Ditiup Banyak Angin Positif Masa depan KIJA cerah. Tapi, untuk sekarang, sebaiknya tunggu di level support. TEKS Ahmad Munjin foto Dok. Review

S

ebuah rumor bertiup ke saham PT Kawasan Industri Jababeka. Dua kawasan ekonomi khusus (KEK) yang dimilikinya kabarnya banyak diminati investor asing. Oleh karena itu, perseroan optimistis kinerja bakal meningkat, seiring masuknya sejumlah pengusaha asing yang sedang menjajaki kerja sama dengan Jababeka untuk pengembangan lahan. Kedua pihak disebut-sebut akan membuat pengembangan kawasan industri baru, gudang, apartemen, hotel dan pembangkit listrik. Rumor ini, menurut si empunya, akan mengerek harga saham perseroan yang berkode KIJA menuju level Rp 350. Kalau ini benar terjadi, berarti KIJA masih punya ruang penguatan sebesar 59%. Menarik. Dan memang, PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA) belakangan tengah menjadi fokus investor. Terutama setelah pemerintah menyebutkan insentif terhadap investasi di KEK. Pasalnya KIJA mengelola dua KEK, yaitu KEK Tanjung Lesung yang berlokasi di Banten dan KEK Morotai di Maluku. KEK Tanjung Lesung seluas 1.500 ha diakuisisi oleh KIJA di tahun 2011 melalui anak usahanya PT Banten West Java Tourism Development (BWJ) dan PT Tanjung Lesung Leisure Industry (TLLI) seharga Rp 1,5 triliun. Tanjung Lesung nantinya akan dikembangkan menjadi kota mandiri berbasis industri pariwisata. Sementara KEK Morotai lebih berbasis indusri perikanan, bisnis dan logistik. Namun akuisisi lahan di KEK Morotai sementara ini belum sepenuhnya selesai. Dari target akusisi lahan 1.101 ha, lahan yang dibebaskan baru 300 ha. Saat ini porsi pendapatan KIJA dari bidang pariwisata di kedua KEK tergolong masih sangat kecil. Pendapatan KIJA saat ini didominasi oleh perolehan dari Kawasan Industri Jababeka di Cikarang sebesar 99%. Per September 2015, jumlah pendapatan di dua KEK juga menurun. Pendapatan pariwisata di Tanjung Lesung menurun 22%, sedangkan di Morotai turun 40%. Selain insentif pajak, dalam paket deregulasi kebijakan jilid VI juga terdapat aturan orang asing dapat memiliki properti di KEK serta diberikan kemudahan visa bagi turis dan izin tinggal. Tentunya kebijakan ini positif bagi KIJA karena

44

jika proyek Tanjung Lesung selesai, KIJA diproyeksi bisa mendapat keuntungan hingga Rp 16,5 triliun dari selisih harga tanah. Luas lahan seluruhnya mencapai 1.500 ha, tapi itu gross. Bersihnya sekitar 30% atau 900 ha. Lalu dikali rata-rata harga jual tanah Rp 1,5-2 juta. Jadi sekitar Rp 18 triliun. Tapi itu baru dari penjualan tanah, belum lainnya. Sementara itu, untuk akuisisi lahan Tanjung Lesung, KIJA hanya mengeluarkan Rp 1,5 triliun. Selain dari penjualan tanah, perseroan juga mengharapkan penjualan dari unit properti termasuk housing dan vilatel. Vila di KEK Tanjung Lesung dipasarkan dengan harga Rp 2-4 miliar per unit. Hingga kini, setiap tahunnya, KEK Tanjung Lesung mampu mendatangkan sekitar 250 ribu wisatawan.

reviewweekly 17 Tahun V | 14-20 Desember 2015


Pasar Modal Saham KIJA TUNGGU DI LEVEL SUPPORT Tapi itu baru rencana, untuk tahun depan. Untuk saat ini, kinerja keuangan KIJA masih jauh dari kinclong. Laba bersih yang diraihnya hingga penghujung September lalu hanya Rp 70,94 miliar atau turun 81,6% dibanding laba yang diperoleh pada periode yang sama tahun lalu. Kemerosotan itu disebabkan oleh naiknya beban keuangan sebesar 289,55% menjadi Rp 863,71. Padahal pendapatan pokok dalam kondisi stagnan. Sementara, beban usaha mengalami kenaikan dari Rp 261,50 miliar menjadi Rp 326,29 miliar. Makanya, setelah menembus level psikologis (Rp 200 pada pertengahan Oktober), harga KIJA terus bolak-balik di kisaran Rp 200 – Rp 240 per saham. Terakhir, Jumat peKan lalu, harganya menclok di sekitar Rp 220. Menurut Lanjar Nafi Taulat Ibrahimsyah, research analyst dari PT Reliance Securities, untuk jangka panjang, saham PT Kawasan Industri Jababeka (KIJA) sedang coba keluar dari tren bearish. Jika melihat pergerakannya, saham ini sedang coba menciptakan tren bullish jangka menengah. Harga sekarang, saham KIJA sedang berada di area

reviewweekly 17 Tahun V | 14-20 Desember 2015

support dari tren bullish jangka menengah. Oleh karena itu, saham ini coba memantul ke atas alias coba memulai rebound. Indikator stochastic menunjukkan saham ini masih konsolidasi dengan kecenderungan bergerak negatif. Sebab, The Relative Strength Index (RSI) masih menunjukkan bearish momentum. Bearish momentum ini cukup panjang yang dimulai sejak awal November 2015. Hingga sekarang, kondisi momentumnya masih di area dekat jenuh beli (overbought). Dengan demikian, harga saham KIJA belum benar-benar murah untuk saat ini. Untuk KIJA, Lanjar merekomendasikan tunggu di area support, buy on weakness di area Rp 210. Jika support ini mengonfirmasi rebound, saham ini akan kembali coba menembus resistance Upper Bollinger Band (UBB) di Rp230. Di sisi lain, jika saham ini justru menembus support, KIJA akan menguji support selanjutnya di Rp 200. Untuk harga saham tanggung seperti KIJA, biasanya bertahan di atas Rp 200. Tertarik? n

45


Pasar Modal Saham pakan ternak

Masih Ada Peluang di Pakan Ternak Sebagian saham pakan ternak masih tetap menarik. Apalagi jika ada perlindungan dari pemerintah. TEKS Ahmad Munjin foto Dahlan RP

H

batas atas DOC, pemerintah juga bersedia menyediakan cold storage (penyimpanan ayam beku). Ini diperluan saat terjadi oversupply. Makanya, emiten pakan ternak kemungkinan senang dengan rencana pemerintah ini, karena perseroan tidak lagi volatile dalam menentukan harga. Di industri ini, “Saya hanya merekomendasikan sa-

ingga akhir kuartal III-2015, kinerja keuangan emiten pakan ternak masih coreng moreng. PT Charoen Pokphan Indonesia, mencatatkan penurunan laba bersih. Sementara Japfa Comfeed, salah satu perusahaan pakan ternak terbesar malah mencatatkan rugi bersih. Tapi di balik musibah itu, ada kabar baik yang berhembus akhir-akhir ini yakni pemerintah berencana untuk menentukan harga day old chicken (DOC). Ini jelas merupakan kabar baik bagi industri pakan ternak. Bukan untuk jangka pendek, tapi untuk jangka panjang ada dampak positifnya. Dengan ditetapkannya harga DOC, ke depan, pengusaha peternakan dan pekan ternak tak akan bingung lagi. “Selama ini, belum ada patokan harga DOC. Sehingga pada saat jumlah anak ayam oversupply, harganya hancur-hancuran,� kata Viviet S Putri, analis AMCapital Securities. Peternak kadang menghancurkan sebagian DOC karena oversupply dan tidak terserap pasar yang berakibat pada murahnya harga. Kemungkinan, nantinya akan ada batas atas dan batas bawah untuk harga DOC tersebut sehingga fluktuasi harga tidak terlalu tajam. Sejauh ini, perdagangan ayam kurang dikontrol atau disurvei oleh pemerintah. Pemerintah sendiri kadang merasa kurang dan kadang berlebih sehingga harus impor seperti yang terjadi pada daging sapi. Misalnya, harga jual DOC Rp 5.000 per ekor. Tapi, pada saat pasar tidak bisa menyerap, peternak tidak mau beli DOC dari emiten pembibit sekaligus perusahaan pakan ternak itu. Inilah yang membuat emiten, memusnahkan sebagian DOC-nya untuk mengurangi oversupply. Akibat el-Nino, harga pakan ternak sangat tinggi. Pada saat yang sama, peternak ogah rugi karena untuk menghasilkan satu ayang potong, ongkos pakan dan harga DOC sangat tinggi. Kondisi ini membuat peternak menghentikan pembelian DOC plus pakannya sewaktu-waktu. Setelah pemerintah menentukan batas bawah dan

46

reviewweekly 17 Tahun V | 14-20 Desember 2015


Pasar Modal Saham pakan ternak ham PT Charoen Pokphand Indonesia (CPIN),� kata Viviet. Itu pun hanya disarankan untuk speculative buying. Oleh sebab itu, Vivie tidak bisa menentukan target harga sahamnya di angka berapa. Saat oversupply, pemerintah diharapkan bisa mengekspornya. Sebab, sekarang di dalam negeri, kebutuhan ayam potong sebanyak 42 juta ekor per pekan. Kenyataannya, sekarang sudah ada supply sebanyak 60 juta ekor per pekan. Artinya, sudah kelebihan sebesar 18 juta ekor per pekan.

ADA YANG HARUS DIWASPADAI Berbeda dengan Viviet, menurut Lanjar Nafi Taulat Ibrahimsyah, research analyst dari PT Reliance Securities, CPIN dalam jangka menengah oke, karena tren bullish. Indikator stochastic menunjukkan saham ini mengalami golden cross di area oversold ( jenuh jual). Begitu juga dengan momentum The Relative Strength Index (RSI) yang menunjukkan pergerakan momen-

reviewweekly 17 Tahun V | 14-20 Desember 2015

tum yang positif. Meskipun, terlihat pergerakan reversalnya agak sedikit pendek. Dalam sepekan ke depan, saham CPIN punya support di Moving Average (MA) 200 di Rp 2.835 yang sekaligus merupakan support dari tren bullish jangka menengah. Target resistance pertama di Rp 3.100. Jika berhasil tembus resistance tersebut, target berikutnya di Rp 3.500 yang merupakan resistance dari Upper Bollinger Band (UBB). Di sisi lain, jika CPIN berhasil menguat ke atas Rp 3.100, ada potensi penguatan ke Rp 3.500. Direkomendasikan beli saham CPIN selama masih bertahan di atas Rp 3.000. Lantas saham PT Japfa Comfeed Indonesia (JPFA) juga sedang membentuk tren yang positif. Pada Jumat (11/12), saham ini berada di area support MA 50 dan support dari tren bullish jangka menengah. Indikator stochastic menunjukkan saham ini hampir berada di area oversold. Pergerakan saham ini konsolidasi dan belum ada indikasi untuk golden cross. Oleh karena itu, saham JPFA masih akan terus menguji support di MA50 di Rp 422 dan juga merupakan support dari tren bullish jangka menengah. Dalam sepekan ke depan, support JPFA berada di Rp 422. Jika saham ini berhasil rebound dari area support ini atau bertahan di atas support tersebut, ada kemungkinan saham JPFA menguji resistance di Rp 475 hingga target selanjutnya di Rp 545 yang merupakan resistance dari MA200 untuk keluar dari pergerakan bearish-nya. Kemudian saham PT Malindo Feedmill (MAIN) masih dalam kondisi bearish setelah alami false break dari MA 200 sebagai resistance. Saham MAIN justru membentuk pola bearish gartley yang terbentuk pada akhir November 2015. Dari indikator stochastic, saham MAIN sudah mendekati area oversold. Oleh karena itu, potensi pelemahannya menjadi terbatas menguji support MA25 di Rp 1.265. Momentum RSI menunjukkan pergerakan saham ini cukup bearish sehingga harga masih terlihat mahal di dekat area overbought. Jadi, saham MAIN masih potensial melemah dan akan menguji support. Yang perlu diwaspadai jika saham MAIN turun dan menembus support MA25 di Rp 1.265. Sebab, jika itu yang terjadi, saham MAIN berpeluang melanjutkan pelemahan ke Rp 1.125. Akan tetapi, jika saham ini mulai rebound di MA25 di Rp 1.265, saham ini akan berbalik reversal untuk menguji resistance di MA200 di Rp 1.500. Kita masih menunggu apakah saham ini menembus support atau rebound. Jika rebound, jadi kesempatan untuk beli saham ini. Saham PT Sierad Produce (SIPD), pergerakannya kurang begitu likuid. Oleh karena itu, secara teknikal, SIPD kurang menarik. Dalam sepekan ke depan, support SIPD yang perlu diwaspadai adalah Rp 825 yang merupakan support dari rata-rata pergerakan 50 hari. Jika tembus support tersebut, saham ini akan menguji support di Rp 750. Jadi, mungkin itu yang perlu diwaspadai. n

47


Pasar Modal Saham Adhi Karya

Menghitung Potensi Adhi Karya Mungkin target meraih kontrak baru tidak tercapai. Tapi performa Adhi Karya tahun ini cukup kinclong. TEKS Ahmad Munjin foto Dahlan RP

T

ekad pemerintah untuk menggenjot pembangunan infrastruktur, telah mendatangkan sentimen positif bagi perusahaan-perusahaan infrakstur. Salah satunya PT Adhi Karya. BUMN ini langsung menuai panen. Tercatat, hingga November 2015 perseroan berhasil meraih kontrak baru Rp11,1 triliun. Ini berarti telah melampaui realisasi perolehan kontrak baru di sepanjang tahun 2014 yakni sebesar Rp 9,2 triliun. Perolehan kontrak baru masih didominasi oleh lini bisnis konstruksi sebesar 90,1% dan sisanya merupakan lini bisnis lainnya. Berdasarkan segmentasi sumber dana, realisasi kontrak baru terdiri dari swasta/ lainnya sebanyak 34,7% BUMN tercatat 21,9% sementara APBN/APBD sebesar 43,4%. Hanya saja, kendati telah melampui perolehan tahun 2014, nilai yang diperoleh masih jauh dari yang ditargetkan. Manajeman Adhi Karya menargetkan perolehan kontrak baru tahun ini sebesar Rp 18,7 triliun. Artinya, dalam waktu sebulan terakhir ini (kalau mau tercapai) Adhi harus mendapat kontrak baru Rp 7,6 triliun. Berat memang. Tapi walau demikian, para analis tetap menjadikan saham berkode ADHI ini menjadi target investasi yang menggiurkan. Frederick Daniel Tanggela, analis PT Samuel Sekuritas Indonesia menghitung, saat ini ADHI diperdagangkan dengan Price to Earnings Ratio (PER) 2015 sebesar 24,2 kali dan PER estimasi 2016 di level 21,3 kali. Angka ini lebih rendah dibandingkan rata PER 2015 industri di level 29,2 kali dan PER 2016 di angka 24,2 kali. Secara historis, ADHI dalam tiga tahun terakhir rata-rata diperdagangkan pada forward PER yang lebih rendah 22% dari industrinya. Hal ini dikarenakan tingkat pencapaian target perusahaan yang relatif rendah, tingkat eksekusi kontrak yang relatif di bawah industri, dan kinerja keuangan yang fluktuatif.

48

Dengan pencapaian target yang lebih baik pada 2015, kinerja keuangan yang meningkat, dan penunjukkan ADHI sebagai sebagai kontraktor the Light Rail Transit (LRT), meyakinkan bahwa ADHI memiliki prospek yang lebih baik ke depannya. “Kami memberikan rekomendasi buy untuk ADHI dengan 20% upside potensial ke target Rp 2.700 per saham,� kata Frederrick.

REKOMENDASI BELI Pada awal 2015, ADHI menargetkan order baru mencapai Rp 15 triliun, dan telah direvisi menjadi Rp 18,7 triliun. Hingga November 2015, ADHI telah memperoleh 60% dari pencapaian kontrak dan angka ini masih belum termasuk nilai proyek LRT yang menelan investasi Rp 23,8 triliun yang akan dibagi menjadi dua tahap. Tahapan pertama, senilai Rp 11,5 triliun yang rencananya akan akan ditandatangani sebelum tutup tahun buku sehingga akan menopang order book ADHI tahun 2015. ADHI yang akan murni bertindak sebagai kontraktor dalam proyek ini akan mendapatkan keuntungan dari segmen konstruksi dan penjualan beton jadi. Proyek yang direncanakan untuk tuntas pada 2018 tersebut akan memberikan kontribusi positif terhadap order book ADHI. Pada akhirnya, akan tecermin

reviewweekly 17 Tahun V | 14-20 Desember 2015


Pasar Modal Saham Adhi Karya pada top-line dan bottom-line ADHI. Diperkirakan order book ADHI tumbuh dengan CAGR 27% untuk periode 2016-2018. Dengan ditandatanganinya proyek LRT, besar kemungkinan ADHI akan mendapatkan nilai kontrak melebihi target yang ditetapkan tahun ini. Sementara itu, soal selesainya rights issue ADHI pada Oktober 2015, dipercaya pada saat ini pasar telah memfaktorkan efek dilusi yang terjadi pada ADHI dengan jumlah total saham pasca-rights issue sebesar 3,56 miliar (1:2). Jumlah dana yang diperoleh sebesar Rp 2,7 triliun akan berdampak positif terhadap penurunan rasio utang (net gearing) dan Debt to Equity Ratio (DER) perseroan. Pada saat harga saham ADHI bertengger di Rp 2.290, PER ADHI berada di level 24,2 kali untuk estimasi 2015 dari 29 kali pada 2014. Berdasarkan proyeksi, perseroan akan mencatatkan net cash 2015 dan rasio utang yang akan membaik ke level 58% dibandingkan posisi akhir tahun lalu sebesar 115%. Dengan turunnya rasio tersebut, kemampuan ADHI untuk mendapatkan kredit modal kerja akan lebih besar sehingga mampu menopang pengerjaan proyek-proyek besar yang didapatnya. Hal ini tentunya akan berimbas positif terhadap kinerja perseroan dalam memenangkan tender-tender

reviewweekly 17 Tahun V | 14-20 Desember 2015

proyek yang akan tercermin pada pertumbuhan orderbook perusahaan. Lain lagi analisis David Sutyanto, analis riset First Asia Capital. Kata dia, akhir tahun 2014, harga saham PT Adhi Karya (ADHI) tutup di Rp 2.531,27 yang merupakan harga penyesuaian setelah rights issue. Hingga akhir November 2015, pencapaian kontrak baru perseroan mencapai Rp 11,1 triliun. Sedangkan pendapatan usaha perseroan sembilan bulan 2015 tumbuh 4,34% mencapai Rp 5,41 triliun. Dengan hasil rights issue, perseroan memproyeksikan pendapatan usaha tahun ini mencapai Rp 13,26 triliun naik 53,29% dari 2014 lalu sebesar Rp 8,65 triliun. Laba bersih tahun ini diprediksi mencapai Rp 517,3 miliar naik 59% dari tahun lalu sebesar Rp 324 miliar. Earnings per Share (EPS) tahun ini diperkirakan sebesar Rp 143. Pada saat harga saham ini di Rp 2.200, ADHI ditransaksikan dengan Price to Earnings Ratio (PER) 15,4 kali berdasarkan estimasi 2015. Harga saham perseroan tahun lalu ditransaksikan dengan PE tertinggi 17 kali dalam kondisi pasar bullish. Dengan PER 17 kali, harga sahamnya berpeluang mencapai Rp 2.431 atau memiliki ruang penguatan 10,5% dari harga saat ini. Menarik bukan? n

49


inforeview

2016, Era Kebangkitan Properti

Transaksi e-Commerce Rp 224,9 triliun Bisnis e-commerce memang sangat menjanjikan, terlebih dengan banyaknya pemain di industri ini yang bermuncul. Pada 2015 ini, nilai transaksi perdagangan online di Indonesia meningkat lima kali lipat. Data dari Bank Indonesia, menyebutkan transaksi perdagangan online pada 2014 mencapai Rp 34,9 triliun. Tahun ini transaksinya meningkat 544% menjadi Rp 224,9 triliun. Direktur Bina Usaha Perdagangan Kementerian Perdagangan Fetnayeti mengatakan, meski mengantongi nilai yang cukup besar, kontribusi transaksi ritel online terhadap total transaksi ritel masih di bawah 1%. “Kurang lebih sekitar 0,6-0,7%,” katanya, pekan lalu. Dengan adanya peningkatan jumlah transaksi yang fantastis ini, kata dia, menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia semakin percaya berbelanja online. Karena itu, pemerintah pun berkomitmen untuk terus mengembangkan

50

untuk melayani kebutuhan masyarakat atas produk KPR, termasuk KPR Secondary, di seluruh Indonesia. “Di sisi lain, kami juga terus memperkuat kerjasama dengan agen properti sebagai jembatan informasi kepada calon debitur, sekaligus mitra strategis perseroan dalam mempermudah akses nasabah pada Mandiri KPR Secondary,” kata Hery, pekan lalu. n

FOTO Riset

Bank Mandiri akan memperkuat bisnis di pasar Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) untuk pembelian rumah bekas atau KPR Secondary. Kata Direktur Consumer Banking Bank Mandiri Hery Gunardi, bisnis segmen KPR Secondary ini memiliki potensi yang cukup baik untuk tumbuh karena masih tingginya kebutuhan masyarakat atas tempat tinggal yang terjangkau dan siap huni. Kebutuhan yang tinggi tersebut mendorong Bank Mandiri untuk terus berinovasi melalui produk dan layanan yang sesuai dengan keinginan masyarakat. Potensi tingginya secondary market juga dapat dilihat dari pembukuan Bank Mandiri yang mencatat penyaluran kredit KPR sebesar Rp 29,9 triliun pada kuartal III 2015. Saat ini, Bank Mandiri memiliki jaringan yang cukup luas

motif pertumbuhan properti di tengah perlambatan ekonomi yang diprediksi masih akan berlangsung hingga tahun depan. Hal itu didukung dengan tren kemungkinan penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) yang diharapkan menurunkan suku bunga KPR. Sesuai pengalaman, setiap penurunan BI Rate sebesar 1% akan meningkatkan penjualan properti sebesar 4%-5% n

perdagangan online. Dalam tiga tahun ke depan, diharapkan kontribusi perdagangan ritel online naik menjadi 5% dibandingkan perolehan ritel secara keseluruhan. n

FOTO Riset

Bank Mandiri Perkuat Pasar KPR Secondary

FOTO Riset

I

ndustri properti Tanah Air memang sempat berada di titik terendah pada 2015. Namun di tahun 2016, menurut Direktur Eksekutif Indonesia Property Watch (IPW) Ali Tranghanda, akan menjadi era kebangkitan kembali properti nasional. Pada fase inilah, pengembang harus jeli melihat siapa sesungguhnya pasar terbesar properti Tanah Air. Kata Ali, pengembang saat ini masih senang bermain di segmen atas. Saat ini segmen pasar perumahan mencakup menengah bawah < Rp 300 juta, menengah Rp 300-750 juta, menengah atas Rp 750 juta-1 miliar, dan atas > Rp 1,5 miliar. “Sebenarnya, segmen menengah masih primadona, hanya saja pengembang masih kekeuh bermain di menengah atas,” kata Ali dalam forum “Mandiri Property Outlook 2016” di Shangri La Hotel, Jakarta, pekan lalu. Padahal segmen menengah atas pasarnya turun, sedangkan pasar menengah bawah terus tumbuh. Bila dilihat lebih jeli pasar properti di segmen menengah ini bisa menjadi loko-

reviewweekly 17 Tahun V | 14-20 Desember 2015


SISIPAN

RP 25 TRILIUN PAJAK BATU BARA RAIB

ARAB SAUDI MENGEJAR BISNIS

PRABOWO MENANG

SI MANIS YANG MENGGEROGOTI DUNIA

®

1-7 JULI 2013 MAJALAH EKONOMI & BISNIS

44 » TAHUN II RP 20.000



Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.