China Meriang

Page 1




MailBOX

http://www.majalahrevieweekly.com Pemimpin UMUM: Bambang Aji setiady

Kirimkan surat pembaca Anda ke alamat: Redaksi Majalah Review Weekly, Pertokoan Golden Road, Blok C27 No. 67, BSD - Tangerang Selatan 15320 Email: redaksi.majalahreviewweekly.com

Pemimpin redaksi: budi kusumah Redaktur Eksekutif: latihono sujantyo Redaktur: ratna nuraini, sri wulandari, kukuh bhimo nugroho reporter: Setyo Adhi Nugroho, Gading Putra redaktur foto: dahlan rebo pahing REDAKTUR DESAIN: erbhayu prananta Desain & layout: Rizky Pratama

unit usaha pemimpin perusahaan: Bambang Aji setiady

Cover: erbhayu

marketing: Arief Nazarudin, Celline Agatha

Kasihan Garam Nasional

alamat redaksi dan usaha: Pertokoan Golden Road, Blok C27 No. 67, BSD, Tangerang Selatan, BANTEN 15320 Telp: 021-538 3063

Beberapa waktu lalu, saya membaca di majalah ini bahwa pemerintah berencana mengeluarkan minuman beralkohol dari Daftar Negatif Investasi (DNI). Jujur saja, berita tersebut sangat mengagetkan saya. Solusi yang ditawarkan pemerintah merevisi DNI ini, antara lain peluang kerjasama antara investor asing dan pengusaha lokal di sektor minuman beralkohol. Selain itu, pemerintah juga memberi opsi investor untuk mengekspor produk minumannya. Jika aturan investasi di sektor ini dilonggarkan, hampir pasti banyak investor yang bakal tertarik membenamkan investasinya. Produsen minuman beralkohol, seperti Johnnie Walker, Jack Daniel’s, dan beberapa perusahaan minuman beralkohol dari luar negeri akan berbondong-bondong masuk ke Indonesia. Tentu saja, ini pemasukan uang bagi pemerintah. Betul, pemerintah sedang butuh uang banyak untuk menggerakkan roda ekonomi. Tapi, mendatangkan uang dengan cara seperti ini tentu saja tak elok. Sebab, masih banyak cara lain untuk mengundang orang bawa uang masuk ke Indonesia. Karena itu, saya termasuk yang menolak minuman beralkohol dikeluarkan dari DNI. Sebab, lebih banyak mudharatnya ketimbang manfaatnya.

Pemerintah rupanya masih kurang serius mengurus garam nasional. Dengan lahan produktif yang luas, mestinya negara ini tidak kekurangan pasokan garam bagi kebutuhan masyarakatnya. Kurang seriusnya pemerintah mengelola produksi garam dalam negeri bisa terlihat dari besarnya impor garam. Setiap tahun, Indonesia membutuhkan 3,3 juta ton garam. Sebanyak 1,8 juta ton garam kebutuhan konsumsi dipasok dari produsen lokal, sedangkan garam industri harus dipenuhi secara impor mencapai 1,5 juta ton. Padahal, Indonesia merupakan negara kepulauan yan memiliki banyak bibir pantai yang bisa dimanfaatkan untuk ladang garam. Mengenaskan, tentu saja. Ada beberapa alasan yang membuat Indonesia sulit mencapai swasembada garam. Kurangnya infrastruktur yang dimiliki para petani, sehingga kondisi harga garam di tingkat petani tidak kompetitif. Di Indonesia, proses memanen garam oleh petani hanya dilakukan dalam waktu 4-8 hari, sedangkan negara importir seperti Australia memanen hasil garam setelah melalui proses 3 sampai 4 bulan. Akibatnya, kualitas garam Indonesia menjadi sangat rendah. Nah, sekarang pemerintah berjanji akan merangsang petani untuk menggenjot produksi garam di dalam negeri dengan memberikan subsidi Rp 5 juta untuk satu petani, agar bergairah menggenjot produksi garam sehingga tidak ada lagi impor. Semoga ini bukan menjadi pepesan kosong. Semoga.

Negeri ini memang hobi berutang. Utang yang satu belum beres, utang baru lahir. Belakangan, pemerintah gemar sekali menerbitkan surat utang, lalu ditawarkan kepada investor asing. Hanya saja, hobi pemerintah yang suka berutang kepada investor asing bukan tanpa bahaya. Saat ini saja terdapat dana sekitar Rp 500 triliun yang ditempatkan investor asing di Surat Berharga Negara (SBN). Setumpuk dana asing ini rawan kabur jika ada tawaran menggiurkan di luar. Sudah bisa dibayangkan betapa ngerinya jika investor ramai-ramai menarik dananya dari Indonesia. Tahun lalu saja ketika The Fed mulai memangkas dana stimulus (tapering), pasar saham dan pasar uang di dunia—tak terkecuali Indonesia—panik. Aksi lepas barang yang dilakukan para investor asing ini pun telah menekan nilai tukar rupiah dan membuat Indeks Harga Saham Gabungan ambruk. Apalagi, saat ini perekonomian Indonesia belum bisa berjalan baik. Dengan kondisi begini, kepemilikan asing di SBN sangat rawan. Jika mereka melihat negeri ini sudah tak menguntungkan, mereka dalam sekejap bisa eksodus. Dari sinilah ledakan krisis bakal terjadi.

Aulia Jalan Otista III Jakarta Timur

Kasimirus Doy Cibubur, Ciracas Jakarta Timur

Anjani Febrianti Panglima Polim V Kebayoran Baru, Jakarta Selatan

Minuman Beralkohol Tetap di DNI

4

penerbit: PT INDOPUBLIK MANDIRI

SuratMingguini

Negeri Pengutang

reviewweekly 19 Tahun V | 11-17 Januari 2016



reviewweekly 19 Tahun V | 11-17 Januari 2016

Contents

headline LaporanUtama 9 China Meriang Perekonomian China sedang menghadapi masalah berat dan terancam krisis. Pemerintah Indonesia harus siaga menghadapi kemungkinan terburuk.

Bisnis

Makro

18 Lion Air Dililit Masalah Maskapai Lion Air tak pernah lepas dari

30 Menunggu Likuidasi Rezim Batam

masalah. Semua ini tak sesuai dengan ekspansi bisnisnya.

Presiden Jokowi menginstruksikan agar BP Batam dibubarkan pada Januari 2016. Keberadaannya dinilai justru menghambat masuknya investasi.

32 BLBI Terancam Hangus 33 Indonesia Pasang Kuda-Kuda 22 Deadline Untuk Freeport

34 ‘Serba 20’ Sektor Pariwisata

Keuangan 36 Buruk Muka Si Raja Ponsel

Sisipan 24 Star wars Heboh Legenda Film

Diperkenalkan via layar lebar sejak 1977, film Star Wars acap terbukti berhasil merebut hati penggemar di antero jagat. Sepadankah capaian itu, mengingat biaya produksi film ini pun sangat spektakuler?

Selain terbelit utang di Singapura, Trikomsel Oke juga punya utang cukup besar kepada sejumlah bank di Tanah Air. Upaya penyelamatan raja ponsel ini tengah siapkan.

38 Biro Penangkal Kredit Macet

Pasar Modal 42 Tak Gampang Menurunkan BI Rate Pelambatan ekonomi di tahun lalu, masih akan berdampak di tahun ini. Banyak orang yang menyayangkan, kenapa BI ragu untuk menurunkan bunga acuan.

46 Mereka yang Mengilap

reviewweekly 19 Tahun V | 11-17 Januari 2016


Membangun Kemitraan, Memberdayakan Komunitas Para siswa terus belajar dan menyiapkan diri masuk ke dunia kerja, termasuk anak-anak kami. Karenanya, kami berupaya sekuat tenaga untuk dapat menyediakan pelatihan dan memajukan pendidikan di Indonesia. Dengan kemitraaan yang dibangun bersama Pemerintah, LSM dan masyarakat, kami telah mendirikan dua Politeknik di Riau dan Aceh. Kemitraan tersebut kami lakukan untuk mengembangkan kurikulum dan meningkatkan kemampuan para pengajar. Setiap tahun, ratusan siswa lulus dan siap menjadi tenaga terampil – membantu memberdayakan komunitas dimana mereka berada. Kemajuan pendidikan adalah kepedulian semua. Termasuk kami.

Informasi selengkapnya tersedia di www.ChevronIndonesia.com


editorial Perlu Kerja Keras

K

anjeng Nabi Besar Muhammad SAW tak pernah mengajarkan adanya aliran dalam agama Islam. Tapi tak lama setelah beliau wafat, tahun 632, perpecahan Islam terjadi juga. Ada pengikut tiga khalifah yang menamakan diri Suni, ada pula pengikut khalifah terakhir yakni Ali bin Abi Thalib. Konflik Syiah dan Suni makin mengemuka dalam beberapa tahun terakhir di kawasan Timur Tengah, setelah meletusnya perang saudara di Suriah dan Yaman. Dan terakhir, situasi makin memanas setelah Arab Saudi mengeksekusi seorang ulama Syiah. Hubungan Iran dan Arab Saudi, makin memanas, seiring putusnya hubungan diplomatik kedua negara. Akan terjadi perang? Entahlah. Yang pasti, kondisi ini, telah mendongkrak harga minyak dunia. Tidak banyak, memang. Dan harga si emas hitam masih di bawah US$ 40 per barel. Namun demikian, sejumlah analis menilai, peningkatan harga ini hanya akan berlangsung sementara. Setelah itu kembali melemah. Itu karena berlebihnya pasokan yang akan menekan harga dalam jangka panjang. Arab Saudi adalah produsen terbesar di Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC), yang bulan lalu memutuskan untuk tidak memotong tingkat produksi mereka, meskipun harga minyak turun tajam. Iran juga merupakan anggota penting OPEC. Hal lain yang membuat banjirnya minyak dunia adalah Amerika Serikat yang berkomitmen untuk terus meningkatkan produksi. Dihitung-hitung, OPEC, Rusia dan AS telah meningkatkan produksinya sekitar 2 juta barel per hari. Itulah yang menyebabkan, sejak pertengahan 2014 lalu, harga minyak telah turun hingga 75%. Kabar penurunan harga ini, mestinya, disambut oleh Indonesia, sebagai importir minyak. Namun, di samping nilai positif, ada juga dampak negatifnya. Harga berbagai komoditas, yang menjadi andalan ekspor Indonesia, akan ikut menukik seiring penurunan minyak

8

mentah. Padahal, berbagai komoditas ini, seperti batu bara, timah, sawit, karet dan sebagainya, merupakan barang ekspor yang diandalkan. Sialnya lagi, harga komoditas bukan hanya tertekan oleh harga minyak belaka. Menurunnya permintaan dari negara konsumen juga sangat menentukan. Misalnya China, yang merupakan negara perekonomian terbesar kedua di dunia dan sebagai salah satu pembentuk harga komoditas dunia. Pada waktu ekonominya sedang melambung hingga 10%-12%, harga komoditas seperti karet dan sawit juga melesat. Sayangnya, kini perekonomian negara Tirai Bambu tersebut melambat di 6,8%. Alhasil, harga komoditas turut anjlok. Penurunan ini akan terus berlanjut hingga tahun depan, karena pemerintah China sendiri tak menghendaki pertumbuhan ekonomi menjadi dua digit. Pemerintah China sendiri, menginginkan pertumbuhan ekonomi di level 7,5%. Namun, itu masih sulit terealisir mengingat China sendiri diprediksi pertumbuhan ekonominya 6,3% pada tahun depan. Itu sebabnya, negara-negara yang bergantung kepada ekspor komoditas, seperti logam atau minyak, akan menghadapi tantangan pertumbuhan dalam jangka panjang. Jadi? Ya, selain berhemat, Indonesia harus mencari terobosan lain agar roda perekonomiannya tetap berputar. Caranya? Sudah banyak teori yang diajukan oleh para ahli. Pemerintah tinggal melaksanakannya dengan lebih serius lagi. n bk

Selain berhemat, Indonesia harus mencari terobosan lain agar roda perekonomiannya tetap berputar.

reviewweekly 19 Tahun V | 11-17 Januari 2016


Perekonomian China sedang menghadapi masalah berat dan terancam krisis. Pemerintah Indonesia harus siaga menghadapi kemungkinan terburuk. TEKS Latihono Sujantyo dan Kukuh Bhimo Nugroho Foto Riset

reviewweekly 19 Tahun V | 11-17 Januari 2016

9


M

ata dunia kini tertuju ke China, episentrum baru krisis ekonomi global. Perekonomian Negeri Panda itu sedang meriang. Indeks saham bursa China terpelanting pada Kamis pekan lalu. Shanghai Composite Index anjlok 7,3% menjadi 3.115,89. Sedangkan indeks teknologi Shenzhen Composite merosot 8,3%. Otoritas bursa saham China langsung menghentikan perdagangan untuk mengurangi pergerakan liar di pasar saham. Ini merupakan penurunan kedua yang dialami bursa saham Shanghai dan Shenzhen dalam sepekan. Hari Senin pekan lalu, indeks bursa Shanghai (CSI 300 Index) juga amblas 7% dan Shenzhen terpangkas 8,22%. Sontak, otoritas bursa China menghentikan perdagangan saham (suspensi) di waktu yang tersisa. Kepanikan pasar saham China timbul pasca Biro Statistik Nasional China melansir data manufaktur China yang tercermin dalam Purchasing Manager Index (PMI) Desember 2015 sebesar 49,7. Penurunan yang sudah terjadi lima bulan berturut-turut menjadi penanda bahwa ekonomi China tengah bermasalah. Itu pula sebabnya investor individu yang berkontribusi hingga 80% pada pergerakan saham bursa China melakukan aksi jual dan berujung penghentian perdagangan. Sehari kemudian, bank sentral China (The People’s Bank of

China/PBOC) langsung melakukan operasi pasar dengan menyuntikkan dana segar sebesar 130 miliar yuan (sekitar US$ 20 miliar). Pasar saham pun tenang. Namun dua hari kemudian, bursa saham China kembali terguncang. Penyebabnya, investor China kembali melakukan aksi jual besar-besaran. Mereka cemas setelah PBOC memperlemah nilai mata uang yuan untuk dalam delapan hari berturut-turut. Langkah Beijing mendepresiasi yuan berturut-turut memicu ketakutan baru bahwa perekonomian kedua terbesar dunia itu mengalami perlambatan lebih dalam dibanding prediksi pelaku

Hubungan Indonesia dengan China belakangan ini memang sedang mesra-mesranya. Ini bisa dilihat saat perayaan 60 tahun Konferensi Asia Afrika (KAA) tempo hari.

Presiden Jokowi dan Presiden Republik Rakyat Tiongkok Xi Jinping: Pendanaan proyek infrastruktur.

10

reviewweekly 19 Tahun V | 11-17 Januari 2016


pasar. Mereka khawatir kebijakan ini bisa memicu gelombang persaingan devaluasi mata uang lainnya di kawasan regional. Karena begitu dahsyatnya pengaruh bursa China, pasar saham dunia pun ikut terseret. Maklum, pasar saham China merupakan yang terbesar kedua sejagat. Boleh jadi kejatuhan bursa saham China menjadi momok menakutkan bagi perekonomian dunia. Apalagi diramalkan perekonomian China di tahun ini masih akan mengalami kesulitan. “Perlambatan ekonomi China diperkirakan akan terus berlangsung sepanjang tahun 2016,” tulis MK Tang, ekonomi Goldman Sachs Group Inc. Tak ada lagi pertumbuhan dua digit ekonomi China. Hasil survei Bloomberg menyebutkan, pertumbuhan ekonomi China tahun ini hanya sebesar 6,5% dan turun menjadi 6,3% di tahun 2017.

PROYEK CHINA DI INDONESIA Jadi, bisa dibayangkan kalau perekonomian China ‘batuk’, virusnya pasti menyebar ke belahan dunia, termasuk Indonesia. Maklum saja, China selama ini menjadi pasar utama ekspor Indonesia. Bukan itu saja. China juga banyak menangani berbagai proyek infrastruktur di Indonesia. Bahkan China sudah komit untuk memberikan pinjaman sebesar US$ 50 miliar atau sekitar Rp 750 triliun kepada Indonesia. Hubungan Indonesia dengan China belakangan ini memang sedang mesra-mesranya. Ini bisa dilihat saat perayaan 60 tahun Konferensi Asia Afrika (KAA) tempo hari. Saat itu, Presiden Jokowi dan Presiden Republik Rakyat Tiongkok Xi Jinping kerap berduaan. Setelah pesta KAA ke-60 usai, pemerintah Indonesia langsung menggelar karpet merah panjang untuk China. Berbagai proyek infrastruktur diberikan kepada investor China. Misalnya, pembangunan 24 pelabuhan, 15 bandar udara (bandara), pembangunan jalan sepanjang 1.000 km, pembangunan jalan kereta api sepanjang 8.700 km, serta pembangunan pembangkit listrik berkapasitas 35.000 megawatt (MW). Tak hanya itu, China juga akan terlibat dalam pembangunan jalur kereta supercepat Jakarta-Bandung dan Jakarta-Surabaya. Pendek kata, hampir semua proyek infrastruktur berskala besar disapu bersih oleh China. Selain hubungan mesra antara pemerintah, pengusaha kedua negara juga menjalin hubungan yang tak kalah akrab. November tahun lalu, saat Presiden Jokowi bertandang ke Beijing, China, ditandatangani 12 MoU investasi antara 11 perusahaan domestik dengan investor China senilai US$ 17,8 miliar. Beberapa perusahaan yang menjalin kerja sama investasi adalah Maspion Group dengan Shining Resources Co Ltd untuk membangun pabrik plat tembaga di Gresik, Jawa Timur senilai US$ 120 juta. Tak ketinggalan masuk China Sonangol. Selain membiayai bisnis minyak PT Surya Energi Raya milik Surya Paloh di Blok Cepu, China Sonangol juga masuk ke bisnis properti. Anak usaha Grup Sonangol Angola ternyata sudah sejak tiga tahun lalu membeli EX Plaza Jakarta senilai US$ 71 juta. China Sonangol juga berkongsi dengan Grup Sampoerna dan

reviewweekly 19 Tahun V | 11-17 Januari 2016

11


memiliki saham Sampoerna Strategic Square Jakarta. Di Bali, China Sonangol masuk ke Intercontinental Bali Resort, hasil kongsi dengan Grup Media milik Surya Paloh. Di bisnis energi, perusahaan plat merah asal Tiongkok, China Huadian, akan membangun pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Mulut Tambang Sumatera Selatan 8. Nilai investasi PLTU berkapasitas 2x600 Megawatt (MW) ini sekitar US$ 1,5 miliar. China Huadian menggandeng PT Bukit Asam Tbk di proyek ini.

SIAGA I Tapi, bagaimana dengan kondisi ekonomi China saat ini? China jelas akan fokus membenahi ekonominya lebih dulu ketimbang negara lain. Saat ini, China sedang menghadapi masalah yang sangat kompleks. Utang pemerintah pusat, pemerintah daerah, BUMN dan swasta sudah mencapai US$ 49,2 triliun. Bandingkan dengan cadangan devisanya yang US$ 3,84 triliun. Jelas, ini perbandingan yang sangat jomplang. Padahal, cadangan devisa China itu terbesar di dunia. Banyak investor di bursa saham China mulai melihat ada sesuatu yang sedang mengancam perekonomian Sang Naga. Banyak perusahaan China menggunakan utang ketimbang modal untuk bermain di bursa saham. Perusahaan-perusahaan ini hanya mengandalkan laba. Repotnya, ketika laba turun, mereka kesulitan membayar utang. Sejak kuartal I-2015 rasio kredit macet perbankan China naik sangat tinggi. Bayangkan, hanya dalam satu kuartal kredit macet di perbankan China mengalami kenaikan sebesar US$ 22,5 miliar. Sedangkan laba 16 bank ternama di China pada kuar-

tal I-2015 hanya tumbuh 2%. Buruknya kinerja perbankan China merupakan peringatan dini akan adanya bahaya mengacam ekonomi China. Wakil Presiden Jusuf Kalla sudah menyatakan bahwa Pemerintah Indonesia tengah siaga I menghadapi kemungkinan krisis terjadi di China. “Jika sektor riil China bergejolak, pasar modal akan terpengaruh,� ujar Kalla beberapa waktu lalu. Bisa jadi, guncangan pada perekonomian China dapat menghambat pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun ini. Tahun 2016 pemerintah menetapkan target pertumbuhan ekonomi 5,8% - 6,2%. Tak hanya datang dari China. Tekanan terhadap perekonomian Indonesia juga datang dari bank sentral AS, The Fed yang akan kembali menaikkan suku bunga acuannya, Fed rate tahun ini. Selain itu, harga berbagai komoditas, yang selama ini menjadi andalan ekspor Indonesia, masih muram. Celakanya, Indonesia juga sedang dirundung berbagai masalah di dalam negeri. Dari mulai defisit transaksi berjalan, nilai tukar rupiah yang masih terancam, buruknya koordinasi antara kementerian/lembaga sampai gonjang-ganjing politik dan hukum. Ekonom LIPI, Latif mengingatkan pemerintah dan Bank Indonesia agar mewaspadai gejolak perekonomian global, khususnya China. Selain itu, berbagai kebijakan untuk mencegah dampak buruk guncangan ekonomi global harus dikawal sampai di lapangan. Tak kalah pentingnya koordinasi antara kementerian/ lembaga harus ditata baik, termasuk sikap para elit dan politisi yang kerap mengganggu jalannya pemerintahan. n

Perdagangan saham di bursa saham China: Banyak investor ketakutan.

12

reviewweekly 19 Tahun V | 11-17 Januari 2016


Mimpi Resesi Ekonomi AS

W

ang Jianlin, orang terkaya di China tak mengira kalau kekayaannya menguap sampai Rp 80 triliun hanya dalam tempo tiga hari saat indeks saham bursa Shanghai jatuh hingga 8% pada 8 Juli 2015. Wang adalah pengusaha yang tahun lalu membeli saham klub sepak bola Spanyol, Atletico Madrid. Tak hanya Wang yang menderita. Perempuan terkaya di China, Zhou Qunfel, pendiri Lens Technology kehilangan Rp 40 triliun dari total kekayaannya sebesar Rp 90 triliun. Tentu masih banyak lagi orang di China yang kehilangan kekayaannya pada peristiwa 8 Juli tersebut. Diperkirakan ada sekitar Rp 10.000 triliun dana yang lenyap saat indeks saham bursa Shanghai ambruk selama tiga hari itu. Dana yang menguap kemungkinan bertambah besar bila digabungkan dengan kejatuhan indeks Shanghai pada 27 dan 28 Juli 2015. Memang, liberalisasi perekonomian yang digeber pada 1992 telah membuat ekonomi negara itu tumbuh sangat pesat. Industrialisasi berjalan sangat kencang. Bahkan saking kencangnya, pada 2007 China berhasil menggusur Jerman sebagai kekuatan ekonomi terbesar ketiga di dunia setelah Amerika Serikat (AS) dan Jepang. Pada 2010, China naik lagi dengan menggusur Jepang. Banyak ekonom kemudian meramalkan, antara tahun 2020 dan 2030, China akan menjadi kekuatan ekonomi terbesar di dunia. Itulah sebabnya, banyak investor kakap berburu uang di China lantaran banyak orang kaya tumbuh subur di negeri itu. Hanya saja, tahun 2008 perekonomian China mulai kelihatan rapuhnya saat resesi ekonomi melanda AS dan Eropa. Krisis tersebut menyebabkan ekspor China, yang merupakan sumber utama kekuatan ekonominya, merosot karena AS dan Eropa adalah pasar utamanya. Untuk mengimbangi kemerosotan ekspor, Pemerintah China menggejot konsumsi dalam negeri. Rakyat China juga disenangkan dengan penggelembungan investasi di sektor properti. Pabrik-pabrik baja dan semen pun menjamur karena dipicu oleh jor-joran kredit dari bank-bank BUMN untuk perumahan. Belakangan, Pemerintah China menyadari bahwa telah terjadi investasi berlebihan. Banyak rakyatnya mulai tak sanggup mencicil kredit rumah dan banyak pabrik – terutama yang terkait dengan properti – mengalami kelebihan kapasitas produksi. Maka, tak mengherankan bila kini China sedang berhadapan dengan kredit macet dan kelebihan kapasitas industri, terbesar dalam sejarahnya. Sampai akhir Juni 2015, utang swasta di China mencapai 207% dari PDB nasional. Nilai kredit bermasalah perbankan di China diperkirakan mencapai US$ 3,5 triliun, sementara total asetnya sekitar US$ 1,5 triliun.

reviewweekly 19 Tahun V | 11-17 Januari 2016

Sektor perumahan di China: Banyak yang tak sanggup mencicil.

Hanya saja, tahun 2008 perekonomian China mulai kelihatan rapuhnya saat resesi ekonomi melanda AS dan Eropa. Krisis tersebut menyebabkan ekspor China, yang merupakan sumber utama kekuatan ekonominya, merosot karena AS dan Eropa adalah pasar utamanya. Apa yang dialami China saat ini mengingatkan orang pada resesi ekonomi AS pada 2008. Munculnya resesi di AS dipicu jor-joran pemberian kredit untuk perumahan sehingga membuat kredit macet sangat tinggi. Tapi ada yang membedakan antara AS dan China. Kalau sektor perumahan di AS menyumbang 5% dari PDB nasional, namun sektor properti di China menyumbang 20% dari PDB nasional. Jadi, ancaman resesi di China lebih mengerikan. Mungkin pesta pora di China sudah berakhir. n

13


Indonesia di Antara China dan AS Presiden Jokowi sedang memainkan ekonomi dua kaki, ya ke China, ya ke Amerika Serikat. Apakah cara ini bisa menguntungkan Indonesia?

B

TEKS Latihono Sujantyo Foto Riset

ulan madu yang begitu manis antara IndonesiaChina tampaknya bakal menghadapi masalah ke depan. Sebab, bisa jadi China kecewa, lantaran Presiden RI Jokowi ternyata juga menjalin hubungan cukup mesra dengan Amerika Serikat (AS). Bayangkan, dalam kunjungan ke AS bulan Oktober lalu, tercapai deal business senilai US$ 20,25 miliar atau sekitar Rp 275,4 triliun (kurs Rp 13.600 per dolar AS). Tak hanya deal business yang terjadi, Presiden AS Barack Obama juga berhasil mengajak Presiden Jokowi agar Indonesia masuk menjadi anggota Trans Pacific Partnership atau TPP, sebuah blok perdagangan bebas yang selama ini dicela China. China tentu saja kecewa berat atas sikap Indonesia itu. Padahal, beberapa bulan lalu China sudah berhasil menarik Indonesia masuk ke dalam orbit ekonomi dan diplomatiknya. Lihat saja, pada perayaan 60 tahun Konferensi Asia Afrika (KAA) beberapa waktu lalu di Jakarta dan Bandung, Presiden Jokowi dan Presiden Republik Rakyat Tiongkok Xi Jinping terlihat begitu mesranya. Dalam berbagai acara KAA, kedua pemimpin ini tak pernah jauh. Saat membuka KAA, Presiden Jokowi dalam pidatonya mengkritik keras tiga lembaga donor internasional, seperti Bank Dunia, Dana Moneter Internasional (IMF), dan Bank Pembangunan Asia (ADB), yang selama ini dikuasai AS dan Eropa. Sebaliknya, Jokowi tak sedikit pun menyingungg soal Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB). Padahal, peran lembaga donor bentukan China itu sama seperti ketiga donor yang dikritik, yakni sebagai sumber utang. Dari peristiwa itu, banyak kalangan melihat bahwa arah kebijakan ekonomi pemerintahan Jokowi-JK ke depan cenderung ke China. Penilaian itu pun bukan mengada-ada. Sebab, setelah kedua pemimpin negara itu bermesraan, China mendapat berbagai proyek infrastruktur. Misalnya, pembangunan 24 pelabuhan, 15 bandar udara (bandara), pembangunan jalan sepanjang 1.000 km, pembangunan jalan kereta api sepanjang 8.700 km, serta pembangunan pembangkit listrik berkapasitas 35.000 megawatt (MW). Kalau mau menengok sedikit ke belakang, sebenarnya Indonesia punya andil tak sedikit dalam transformasi ekonomi China. Sebagai pemilik sumber energi berlimpah, Indonesia sudah bertahun-tahun memasok gas dan batubara berharga murah ke China. Tak jelas, berapa besar yang diekspor ke sana

14

mengingat banyaknya kasus penyelundupan batubara ke luar negeri. Secara resmi, ekspor batubara Indonesia ke China adalah sekitar 60 juta ton per tahun. China tentu sangat senang pada gairah Indonesia jadi pemasok batubara nomor satu. Sebab, batubara adalah salah satu kunci utama di balik keajaiban ekonomi China. Lihat saja, seiring dengan dengan kepesatan kemajuan ekonominya, konsumsi batubara China juga meroket. Pada 2010, China telah menjadi konsumen energi terbesar kedua di dunia setelah AS, dan 69% di antaranya berasal dari batubara. Dengan kata lain, separuh dari konsumsi batubara di dunia ada di China.

Presiden Jokowi dan Presiden Barack Obama di Gedung Putih: China bisa marah.

reviewweekly 19 Tahun V | 11-17 Januari 2016


TAKUT KEHILANGAN INDONESIA Begitulah mesranya hubungan Indonesia dengan China. Tapi, apa yang terjadi kemudian? Sekali lagi, China tentu kecewa berat atas hasil kesepakatan Indonesia dengan AS, karena sudah banyak duit dan janji manis digelontorkan ke negeri ini. Ekonomi dua kaki yang sedang dimainkan Presiden Jokowi, bisa jadi bakal membuat China marah. Banyak kalangan melihat, ekonomi dua kaki yang sedang dimainkan Jokowi tak lepas dari klaim China atas Laut Natuna. Sejak China mengklaim perairan Natuna sebagai miliknya, Indonesia hanya berani mengirim nota diplomatik ke Beijing untuk mempertanyakan klaim tersebut. Hanya saja, surat tersebut tak pernah digubris, kapal-kapal perang China tetap rajin mondar-mandir di perairan Natuna. Kini, boleh jadi Indonesia sedikit berani menghadapi klaim China atas perairan Natuna setelah kunjungan Jokowi ke AS. China kemungkinan juga akan memilih jalan damai karena

reviewweekly 19 Tahun V | 11-17 Januari 2016

tak ingin kehilangan mitra strategisnya di kawasan ASEAN, termasuk kemungkinan menarik kembali Indonesia ke dalam orbit ekonomi dan diplomatiknya. Kemungkinan itu bukan sesuatu yang mustahil. Sebab, bisa jadi, parlemen menolak keinginan Jokowi untuk memasukkan Indonesia ke dalam TPP. Salah satu alasan penolakan tersebut adalah, Indonesia tak akan sanggup membendung serbuan barang dan jasa dari para raksasa TPP. Pada akhirnya, yang terpukul adalah industri dalam negeri. Betul, Indonesia akan memperoleh sejumlah keuntungan, seperti tarif yang rendah. Tapi sebagian besar industri kita masih sangat tergantung pada komponen impor. Selain itu, Indonesia juga harus mengikuti aturan main yang ditetapkan TPP, termasuk tarif murah dan tidak mengistimewakan badan usaha milik negara (BUMN). Pertanyaannya sekarang, apakah ekonomi dua kaki yang sedang dimainkan oleh Jokowi akan menguntungkan Indonesia? n

15


Berebut Dana Leluhur Banyaknya perhimpunan pengusaha Tionghoa-Indonesia di sini tak jauh dari masalah ekonomi.

M

TEKS Kukuh Bhimo Nugroho Foto Riset

enjelang tutup tahun 2011 sempat ada gesekan di dalam tubuh Perhimpunan Pengusaha Indonesia Tionghoa atau Perpit antara kubu Kiki Barki Makmur melawan kubu Halim Yusuf dan Hasan Ridwan. Masing-masing mengklaim sebagai pengurus Perpit yang sah. Sampai-sampai perselisihan kedua kubu yang diperkuat pengusaha-pengusaha besar keturunan China ini berujung ke meja hijau. Tak ada asap kalau tak ada api. Begitulah perseteruan di tubuh Perpit. Banyak yang mencium, perseteruan itu beraroma ekonomi. Soalnya, Perpit adalah salah satu perhimpunan peng-

Pengusaha keturunan China: Sumber informasi.

16

usaha Tionghoa-Indonesia yang cukup dikenal di kalangan bisnis di China. Nah, China yang saat ini menjadi salah satu raksasa ekonomi dunia adalah lahan menggiurkan, terutama ketika dana dari pengusaha Negeri Panda itu mengalir deras masuk ke Indonesia. “Lalu lintas arus dana inilah yang dimanfaatkan Perpit,” ujar seorang pengusaha. Maklum, Perpit adalah salah satu sumber informasi bagi pengusaha China yang ingin menanamkan investasi di Indonesia. Sebenarnya, bukan hanya Perpit yang menjadi wadah pengusaha Indonesia keturunan Tionghoa. Ada beberapa perhimpunan lain, seperti Perhimpunan Masyarakat dan Pengusaha Indonesia Tionghoa (Permit) yang diketuai Tahir dan Perhimpunan Indonesia-Tionghoa (Inti) dengan ketua umum Rachman Hakim. Di Kadin Indonesia, juga ada Kadin Indonesia Komite Tiongkok (KIKT). Perkumpulan-perkumpulan inilah yang kerap menjadi penghubung dan penyedia informasi bagi kepentingan pengusaha China yang akan berinvestasi di Indonesia. Maklum, dalam beberapa tahun terakhir nilai perdagangan Indonesia-China terbilang cukup besar. Dari catatan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), total nilai perdagangan kedua negara tahun 2014 mencapai US$ 48 miliar. Sayangnya, nilai investasi China di Indonesia hanya US$ 800 juta, tak segemuk nilai perdagangannya. Namun, perlahan-lahan nilai investasi China di Indonesia mulai menunjukkan grafik ke atas. Dari catatan BKPM, untuk kali pertama investasi China masuk di jajaran sepuluh negara terbesar yang membenamkan modalnya di Indonesia. BKPM mencatat investor asal China mendominasi rencana investasi asing di Indonesia sepanjang 2015, yakni sebesar Rp 277,59 triliun atau 22,96% dari total izin prinsip penanaman modal asing Rp 1.208,8 triliun. Kepala BKPM Franky Sibarani menjelaskan nilai pengajuan izin prinsip China sepanjang 2015 naik 67% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Hal itu menunjukkan Indonesia menjadi negara tujuan investasi utama bagi pemodal asal Negeri Tirai Bambu. “Setahun terakhir memang investor dari Tiongkok cukup agresif,” Franky, Senin pekan lalu. Seorang pejabat China memastikan, pengusaha China akan terus melakukan investasi di Indonesia, baik di bisnis infrastruktur, kelistrikan, energi, komunikasi, agrikultural, manufaktur dan sektor lainnya. “Angkanya bisa menembus US$ 55 miliar,” katanya. Tentu saja, ini bukan angka sembarangan. Ini angka gede yang bisa membuat siapa saja ngiler. Maka tak begitu salah kalau banyak yang menduga bahwa banyaknya perhimpunan pengusaha Tionghoa-Indonesia di sini tak jauh dari masalah ekonomi. “Yang diperebutkan adalah angka dari China,” kata sumber tadi. n

reviewweekly 19 Tahun V | 11-17 Januari 2016


Kota Beijing: Semangat berinvestasi China perantauan.

Sumbangsih Anak Perantauan Banyaknya perhimpunan pengusaha Tionghoa-Indonesia di sini tak jauh dari masalah ekonomi. TEKS Kukuh Bhimo Nugroho Foto Riset

M

enjelang tutup tahun 2011 sempat ada gesekan di dalam tubuh Perhimpunan Pengusaha Indonesia Tionghoa atau Perpit antara kubu Kiki Barki Makmur melawan kubu Halim Yusuf dan Hasan Ridwan. Masing-masing mengklaim sebagai pengurus Perpit yang sah. Sampai-sampai perselisihan kedua kubu yang diperkuat pengusaha-pengusaha besar keturunan China ini berujung ke meja hijau. Tak ada asap kalau tak ada api. Begitulah perseteruan di tubuh Perpit. Banyak yang mencium, perseteruan itu beraroma ekonomi. Soalnya, Perpit adalah salah satu perhimpunan pengusaha Tionghoa-Indonesia yang cukup dikenal di kalangan bisnis di China. Nah, China yang saat ini menjadi salah satu raksasa ekonomi dunia adalah lahan menggiurkan, terutama ketika dana dari pengusaha Negeri Panda itu mengalir deras masuk ke Indonesia. “Lalu lintas arus dana inilah yang dimanfaatkan Perpit,” ujar seorang pengusaha. Maklum, Perpit adalah salah satu sumber informasi bagi pengusaha China yang ingin menanamkan investasi di Indonesia. Sebenarnya, bukan hanya Perpit yang menjadi wadah pengusaha Indonesia keturunan Tionghoa. Ada beberapa perhimpunan lain, seperti Perhimpunan Masyarakat dan Pengusaha Indonesia Tionghoa (Permit) yang diketuai Tahir dan Perhimpunan Indonesia-Tionghoa (Inti) dengan ketua umum Rachman Hakim. Di Kadin Indonesia, juga ada Kadin Indonesia Ko-

reviewweekly 19 Tahun V | 11-17 Januari 2016

mite Tiongkok (KIKT). Perkumpulan-perkumpulan inilah yang kerap menjadi penghubung dan penyedia informasi bagi kepentingan pengusaha China yang akan berinvestasi di Indonesia. Maklum, dalam beberapa tahun terakhir nilai perdagangan Indonesia-China terbilang cukup besar. Dari catatan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), total nilai perdagangan kedua negara tahun 2014 mencapai US$ 48 miliar. Sayangnya, nilai investasi China di Indonesia hanya US$ 800 juta, tak segemuk nilai perdagangannya. Namun, perlahan-lahan nilai investasi China di Indonesia mulai menunjukkan grafik ke atas. Dari catatan BKPM, untuk kali pertama investasi China masuk di jajaran sepuluh negara terbesar yang membenamkan modalnya di Indonesia. BKPM mencatat investor asal China mendominasi rencana investasi asing di Indonesia sepanjang 2015, yakni sebesar Rp 277,59 triliun atau 22,96% dari total izin prinsip penanaman modal asing Rp 1.208,8 triliun. Kepala BKPM Franky Sibarani menjelaskan nilai pengajuan izin prinsip China sepanjang 2015 naik 67% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Hal itu menunjukkan Indonesia menjadi negara tujuan investasi utama bagi pemodal asal Negeri Tirai Bambu. “Setahun terakhir memang investor dari Tiongkok cukup agresif,” Franky, Senin pekan lalu. Seorang pejabat China memastikan, pengusaha China akan terus melakukan investasi di Indonesia, baik di bisnis infrastruktur, kelistrikan, energi, komunikasi, agrikultural, manufaktur dan sektor lainnya. “Angkanya bisa menembus US$ 55 miliar,” katanya. Tentu saja, ini bukan angka sembarangan. Ini angka gede yang bisa membuat siapa saja ngiler. Maka tak begitu salah kalau banyak yang menduga bahwa banyaknya perhimpunan pengusaha Tionghoa-Indonesia di sini tak jauh dari masalah ekonomi. “Yang diperebutkan adalah angka dari China,” kata sumber tadi. n

17


Bisnis Lion Air

Lion Air Dililit Maskapai Lion Air tak pernah lepas dari masalah. Semua ini tak sesuai dengan ekspansi bisnisnya.

M

TEKS Latihono Sujantyo foto Dahlan RP, Riset

asalah demi masalah terus melilit maskapai Lion Air. Belum beres soal calon pilotnya yang ditangkap saat berpesta narkoba bersama seorang pramugara, pramugari, dan seorang ibu rumah tangga, Desember lalu di sebuah apartemen di Tangerang, Banten, kini, perusahaan penerbangan nasional itu kembali tercoreng oleh ulah sejumlah porternya yang mencuri barang-barang penumpang. Kelakuan mereka terbongkar dalam rekaman kamera pengawas (CCTV) milik PT Angkasa Pura II— pengelola Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng dan di Bandara Ahmad Yani, Semarang. Di Bandara Soekarno-Hatta, perbuatan terekam pada pertengahan November 2015. Rekaman CCTV itu memperlihatkan tiga porter Lion Air sedang mempereteli koper penumpang di bagian make up alias area loading dari meja check in ke gerobak pengangkut bagasi. Di area ini, seharusnya porter memisah-misahkan bagasi sesuai penerbangan penumpang. “Tapi mereka bersekongkol dengan petugas keamanan membongkar koper,” ujar Komisaris Aszhari Kurniawan, Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Bandara Soekarno-Hatta. Tentu saja, ulah tiga porter tersebut semakin menambah panjang daftar masalah yang melilit Lion Air. Sebelumnya, beberapa pilot maskapai ini ditangkap polisi lantaran mengonsumsi narkoba. Tak hanya itu. Maskapai ini juga diberi predikat oleh banyak kalangan sebagai ‘juara delay’ karena sering mengalami keterlambatan penerbangan. Bahkan, pada 22 Desember 2015, pesawat Lion Air JT 571 terpaksa mendarat kembali di Bandara Juanda, Surabaya, karena mengalami insiden cabin pressure atau kehilangan tekanan dalam kabin. Insiden ini sempat membuat panik para penumpangnya yang hendak ke Jakarta. Masalah demi masalah yang melilit Lion Air memang sudah lama menjadi sorotan publik. Bahkan, Skytrax Global Airline Ratings memasukkan Lion Air

18

dalam daftar 22 maskapai terburuk di dunia. Perusahaan konsultan asal Inggris yang melakukan riset mengenai maskapai penerbangan dunia ini menempatkan Lion Air di urutan ke-9. “Kabin sangat panas. Kami berada di landasan pacu selama setengah jam dan pendingin ruangan tidak nyala. Tapi, setengah jam kemudian pesawat juga tidak terbang. Ada pengumuman hanya dalam bahasa Indonesia dan saya tidak mengerti. Orang-orang marah, keluar dari pesawat dan awak kabin hanya bilang ‘maaf’. Tidak ada penjelasan,” papar salah seorang penumpang asal Ceko yang naik Lion Air dari Yogyakarta ke Bali. Tentu saja, predikat tersebut tak sesuai dengan ekspansi besar-besaran yang dilakukan maskapai ini dalam beberapa tahun belakangan. Maret 2013, misalnya, CEO dan Presiden Direktur PT Lion Mentari Airlines, Rusdi Kirana meneken kontrak pembelian sebanyak 234 pesawat Airbus A320 senilai US$ 24 miliar. Sebelumnya, 18 November 2011, Rusdi meneken kontrak pembelian sebanyak 230 pesawat Boeing 737 senilai US$ 21,7 miliar. Banyak kalangan terkaget-kaget menyaksikan

Pesawat Lion Air di Bandara Soekarno-Hatta: Audit investigasi keuangan.

reviewweekly 19 Tahun V | 11-17 Januari 2016


Bisnis Lion Air

Masalah pembelian besar-besaran yang dilakukan Lion Air. Bayangkan, dari dua kontrak itu saja, Lion harus merogoh dana sebanyak Rp 425 triliun lebih. Betul, dana sebesar itu diperoleh dari kredit yang dikucurkan konsorsium yang dipimpin BNP Paribas, Perancis (untuk Airbus) dan konsorsium yang dipimpin US Exim Bank (untuk Boeing). Hanya saja, dalam aturan pembelian pesawat, sang pemilik (Rusdi Kirana) harus menyediakan modal minimal 30% dari total biaya pembelian, atau sekitar Rp 120 triliun lebih. Padahal menurut majalah Forbes, kekayaan Rusdi pada 2012 hanya Rp 8,5 triliun. Itu artinya, dari kedua bank itu, Lion Air punya utang sangat besar. Belum lagi dari pinjaman lain. Sebab, Lion juga harus memenuhi kebutuhan pesawat untuk Batik Air dan Wings Air, termasuk Malindo Airways di Malaysia. Untuk mengembalikan pinjaman tersebut, Lion Air tentu harus bekerja ekstra keras. Sebab, pertumbuhan Lion Air umumnya berasal dari penerbangan dalam negeri berbiaya murah. Betul, Lion Air juga melayani penerbangan rute internasional, termasuk

Singapura dan Malaysia. Namun, sebanyak 90% kursi tetap diperuntukkan bagi penerbangan domestik.

AUDIT KEUANGANNYA Itulah kenapa, hingga saat ini Lion Air menjadi pemimpin pasar udara di langit Indonesia. Bahkan, menurut Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia Danang Parikesit, 70% pangsa pasar angkutan udara dipegang oleh Lion Air. Meski menjadi pemimpin pasar domestik, namun banyak pihak meragukan keuntungan yang diperoleh Lion Air cukup besar. Sebab, persaingan di bisnis ini begitu ketat sehingga harga tiket murah belum tentu bisa menutupi pengeluaran. “Lion Air mungkin berambisi menjadi maskapai murah terkemuka di dunia, tapi ada kekhawatiran bahwa jenis pesawat itu tidak sesuai dengan Indonesia,� kata Ahmad Maghfur Usman, analis RHB Research Institute di Kuala Lumpur, seperti dikutip The Wall Street Journal beberapa waktu lalu. Tak hanya itu. Pemesanan 464 pesawat Airbus dan Boeing oleh Lion Air telah menimbulkan kecemasan di kalangan industri penerbangan. Mereka khawatir jumlah pesawat yang akan beroperasi di Asia Tenggara bakal melampaui permintaan. Bila ditambah 450 pesawat yang dipesan AirAsia Bhd dan pesanan dari sejumlah maskapai lain di kawasan ini, jumlah pesawat komersial baru yang akan memadati lalu lintas udara Asia Tenggara dalam sepuluh tahun mendatang dapat melebihi 1.000 unit. Betul, Asia Tenggara memiliki populasi 650 juta orang dan jumlah penumpang pesawat di Indonesia saban tahun naik 15%, namun itu dibarengi dengan tu-

Maskapai Terburuk di Dunia Tahun 2015 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22.

Air Koryo, Korea Utara (satu bintang, nilai: 6) Tajik Air, Tajikistan (dua bintang, nilai: 0) Sudan Airways, Sudan (dua bintang, nilai: 1) Bahamasair, Bahama (dua bintang, nilai: 2) Syrianair, Suriah (dua bintang, nilai: 2) Spirit Airlines, Amerika Serikat (dua bintang, nilai: 3) Turkmenistan Airlines, Turkmenistan (dua bintang, nilai: 4) Cubana Airlines, Cuba (dua bintang, nilai: 4) Lion Air, Indonesia (dua bintang, nilai: 4) Yemenia, Yaman (dua bintang, nilai: 4) Iran Air, Iran (dua bintang, nilai: 5) Onur Air, Turki (dua bintang, nilai: 5) Pegasus Airlines, Turki (dua bintang, nilai: 5) Rossiya Airlines, Rusia (dua bintang, nilai: 5) Ryanair, Irlandia (dua bintang, nilai: 5) Biman Bangladesh, Bangladesh (dua bintang, nilai: 6) Bulgaria Air, Bulgaria (dua bintang, nilai: 6) Nepal Airlines, Nepal (dua bintang, nilai: 6) SmartWings, Republik Ceko (dua bintang, nilai: 6) Ukraine International Airlines, Ukraina (dua bintang, nilai: 6) Mahan Air, Iran (dua bintang, nilai: 7) China United Airlines, China (dua bintang, nilai: 8)

Sumber: Skytrax

reviewweekly 19 Tahun V | 11-17 Januari 2016

19


Bisnis Lion Air

Pilot Lion Terseret Narkoba l 6 April 2011, awak kabin Lion Air, Winnie Raditya ditangkap karena kedapatan menyimpan sabu di pakaian dalamnya. Winnie ditangkap tempat kostnya di kawasan Karet, Tanah Abang oleh Polres Jakarta Pusat. l Pertengahan 2011, seorang pilot Lion Air, Muhammad Nasri, tertangkap basah sedang berpesta sabu dengan rekan kopilotnya Husni Thamrin dan Imron di Apartemen The Colour Moderland, Tangerang. Ia ditangkap atas penggunaan dan kepemilikan sabu dan 4 butir ekstasi. l Januari 2012, BNN menangkap pilot Lion Air Hanum Adhyaksa di kamar karaoke hotel Grand Clarion, Makassar, Sulawesi Selatan. Hanum tertangkap bersama 3 teman wanita dan seorang kontraktor. Dari saku Hanum, petugas menemukan satu kantong plastik sabu 0,9 gram.

tupnya beberapa maskapai. Akhir Januari 2013, Pengadilan Niaga Jakarta Pusat memutuskan Batavia Air bangkrut karena tak sanggup membayar utang. Sayangnya, sangat sulit mendapatkan laporan keuangan PT Lion Mentari Airlines. Itulah kenapa, Ketua Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), Tulus Abadi mendesak pemerintah melakukan audit investigasi terhadap keuangan Lion. Di kalangan pejabat Kementerian Perhubungan memang sempat muncul wacana untuk mengawasi kondisi keuangan maskapai nasional. Wacana ini muncul agar kasus pailit yang menimpa Batavia Air tidak terulang. Kini, nasib wacana itu tak jelas.

PEMBURU RENTE Pemilik PT Lion Mentari Airlines sendiri adalah Rusdi Kirana. Namanya terkerek menjadi pengusaha penerbangan terbilang sangat cepat. Ia memulai usaha menjadi seorang sales marketing mesin ketik buatan Amerika Serikat, merek Brother. Tiap bulannya dia hanya

20

l Februari 2012, pilot Lion Air, Syaiful Salam tertangkap BNN di Hotel Garden Palace, Surabaya, pada 4 Februari dini hari. Ia ditangkap karena menggunakan sabu 0,04 gram. l Desember 2015, BNP Banten menangkap seorang pilot, 2 awak kabin sebuah maskapai bersama seorang ibu rumah tangga. Namun, kali ini Kepala BNN Komjen Budi Waseso yang mengumumkan kasus ini enggan menyebut asal maskapai mereka. Sumber: detikcom

menerima bayaran Rp 95.000. Dia lalu pindah profesi menjadi penjual tiket penerbangan. Tak lama kemudian bersama kakaknya, Kusnan Kirana, dia mendirikan Lion Tours. Berbekal pengalaman ini, dua bersaudara ini lalu menyewa satu pesawat Boeing 737-200, setelah mendapat izin penerbangan pada Oktober 1999. Pada 30 Juni tahun 2000, Lion Air terbang. Dalam waktu sekejap, simsalabim Lion Air dan Rusdi Kirana menjadi sangat besar. Rusdi menjadi Presiden Direktur dan CEO PT Lion Mentari Airlines. Lion kemudian melakukan ekspansi besar-besaran. Jadilah Rusdi orang kaya raya. Namanya jadi pembicaraan di kalangan pengusaha. Namanya semakin kesohor saat ia masuk ke Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), pada 12 Januari 2014. Di PKB, Rusdi bukan hanya warga biasa. Di partai itu, ia didaulat menjadi Wakil Ketua Umum DPP PKB, mendampingi Ketua Umum Muhaimin Iskandar. Keputusan Rusdi memilih PKB sebagai kendaraan politiknya, memang cukup mengagetkan. Entah apa yang menjadi tujuan dia masuk ke gelanggang politik. Hebatnya lagi, kini Rusdi menjadi anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres), sebuah jabatan cukup bergengsi, yang setiap waktu bisa berhubungan dengan Presiden Jokowi. Yoshihara Kunio dalam buku berjudul “Kapitalisme Semu di Asia Tenggara” menilai bahwa para pengusaha di Indonesia tidak mandiri dan takut bersaing dengan kompetitornya tanpa adanya bantuan dari pemerintah. “Para pengusaha tersebut kebanyakan hanyalah pemburu rente yang mencari keuntungan dari proyekproyek pemerintah,” tulis Kunio dalam bukunya. Apakah Rusdi Kirana termasuk yang dimaksud Yoshihara Kunio? n

reviewweekly 19 Tahun V | 11-17 Januari 2016


Bisnis Lion Air

Misteri Pemilik ‘Singa’

S

iapa sebenarnya pemilik PT Lion Mentari Airlines, yang mengoperasikan pesawat komersial Lion Air? Pertanyaan ini belakangan muncul seiring ‘kesaktian’ maskapai ini yang tidak pernah terkena sanksi dari otoritas penerbangan nasional, meskipun kerap delay (penundaan keberangkatan) pesawatnya dan berbagai masalah lain. Dalam wawancara dengan Tempo pada edisi 4 Desember 2011 dan 23 Juni 2013, CEO dan Presiden Direktur PT Lion Mentari Airlines, Rusdi Kirana mengatakan 100% saham Lion dimiliki dirinya dan kakaknya, Kusnan Kirana. Namun, banyak kalangan menduga, Rusdi hanya seorang pengelola dana milik investor asing. Ini bisa dilihat dari ekspansi besar-besaran yang dilakukannya (lihat: Lion Air Dililit Masalah). Kecurigaan tentang siapa pemilik Lion sebenarnya terlihat pada penggunaan nama ‘Lion’. Lion dalam bahasa Inggris artinya ‘singa’. Dalam pendirian perusahaan nasional, nama ‘singa’ tidak pernah ditemui. Kata ‘singa’ malah menjadi identitas Singapura. Dari sinilah kecurigaan semakin kuat bahwa pemilik Lion sebenarnya adalah perusahaan Singapura. Benarkah Singapura diam-diam ingin mendominasi bisnis penerbangan di Indonesia? Asal tahu saja, saat ini lalu lintas udara Indonesia bagian barat dikendalikan Singapura melalui perjanjian Flight Information Region (FIR), meliputi penerbangan sipil, komersial, dan lainnya. Indonesia sendiri meratifikasi perjanjian tersebut dengan Keputusan Presiden No. 7/1996 tentang Ratifikasi Perjanjian FIR dengan Singapura. Beleid tersebut memuat ketentuan pengaturan sistem navigasi udara sebagian wilayah Indonesia akan dikuasai Singapura selama 15 tahun, karena dianggap belum mampu mengatur sistem navigasi secara penuh. Di luar bisnis penerbangan, sesungguhnya sejumlah perusahaan Singapura sudah banyak menguasai berbagai usaha strategis di Indonesia. Yang paling menggurita adalah Temasek Holdings Pte. Konglomerasi milik pemerintah Singapura ini sudah cukup lama dikenal karena cengkeraman bisnisnya. Namanya mencuat ketika tahun 1996 membentuk PT Bukaka SingTel dan memenangkan tender pembangunan 403 ribu sambungan baru selama tiga tahun senilai Rp 1,1 triliun. Temasek getol memburu saham PT Telkomsel yang ditawarkan pada 2001. Lewat SingTel (Singapore Telecommunications Limited), saham Telkomsel sebesar 35% dikantongi. Sebelumnya, Temasek membeli 41,49% saham Pemerintah Indonesia di PT Indosat Tbk senilai Rp 5,62 triliun (Rp 12.950 per saham melalui Asia Mobile Holding Pte Ltd, anak usaha Singapore Technologies Telemedia Pte Ltd (STT). Pada Juni 2008, Temasek menjual 40,8% sahamnya di Indosat kepada Qatar Telecom (Qtel) se-

reviewweekly 19 Tahun V | 11-17 Januari 2016

Rusdi Kirana

nilai US$ 1,8 miliar atau Rp 16,8 triliun (dengan kurs Rp 9.300 saat itu). Seiring kebijakan privatisasi perbankan, Temasek membeli PT Bank Danamon Tbk, PT Bank Internasional Tbk (BII), PT Bank Permata Tbk, PT Bank NISP Tbk, dan Bank Buana. Total kekayaan lima bank itu mencapai Rp 200 triliun lebih, atau 12% dari seluruh aset bank yang ada di Indonesia. Kini Temasek hanya menguasai Bank Danamon dan Bank Permata. Lantas, apakah pemilik Lion Air adalah Temasek? Entahlah. Semuanya masih misteri. Yang jelas, Temasek sudah lama masuk ke bisnis penerbangan. Perusahaan ini adalah pemilik Singapore Airlines. Di Indonesia lewat anak usahanya, Silk Air, pesawatnya melayani rute-rute sejumlah ibukota provinsi maupun kota madya. Hanya saja, pernyataan mantan Sekretaris Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Said Didu perlu juga didengar. Dia bilang bisnis penerbangan itu menjadi salah satu sektor yang paling aman dan nyaman untuk tempat pencucian uang. Kalau benar, siapakah tokoh tersebut? n

21


Bisnis Divestasi saham

Pertambangan Freeport di Papua: Menagih janji pemerintah.

Deadline B Untuk Freeport PT Freeport Indonesia terkesan enggan melakukan divestasi saham tahap kedua. Apa yang mereka tunggu? TEKS Sri Wulandari foto Riset

22

elum ada tanda-tanda PT Freeport Indonesia ingin menawarkan sebagian sahamnya kepada pemerintah RI. Padahal, batas akhir (deadline) penawaran divestasi saham tahap kedua ini tinggal beberapa hari lagi, yakni tanggal 14 Januari 2016. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 77 Tahun 2014 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara, perusahaan tambang asing—termasuk Freeport—diberi waktu 90 hari untuk melakukan penawaran sahamnya. Freeport sendiri seharusnya sudah membuka penawaran tanggal 14 Oktober 2015. Jika dihitung berdasarkan waktu 90 hari, maka deadline jatuh pada 14 Januari 2016. Asal tahu saja, Peraturan Pemerintah No. 77 Tahun 2014 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara antara lain menyebutkan, perusahaan tambang asing yang melakukan kegiatan penambangan di bawah tanah (underground mining) wajib melakukan divestasi saham sebesar 30%. Saat ini, pemerintah memiliki 9,36% saham di Freeport Indonesia. Kalau menurut beleid di atas, Freeport masih harus melepas sahamnya lagi sebesar

reviewweekly 19 Tahun V | 11-17 Januari 2016


Bisnis Divestasi saham 20,645%. Namun pada tahapan kali ini, manajemen lebih dulu diwajibkan melepas sahamnya sebesar 10,64%, disusul 10% berikutnya pada 5 tahun mendatang. “Kami masih menunggu penawaran dari mereka (Freeport). Sampai sekarang mereka belum menyampaikan penawaran,” ujar Bambang Gatot Ariyono, Dirjen Mineral dan Batubara, Kementerian ESDM. Bambang mengatakan, pada awal November 2015, Ditjen Minerba sudah memberikan peringatan sebanyak dua kali kepada Freeport. Bila nanti pada peringatan ketiga tidak diindahkan, Freeport bisa dikenakan sanksi default (gagal bayar). Pengenaan sanksi default punya konsekuensi hukum yang sangat serius. Dalam perjanjian kontrak utang-piutang antara kreditur dengan debitur, biasanya si kreditur akan memproses gagal bayar tersebut melalui proses hukum berikutnya. Misalnya, si kreditur mengajukan gugatan pailit atau permohonan eksekusi sita jaminan untuk mengamankan hak kreditur dalam menagih pelunasan utang tersebut.

TAK BERKUTIK Hanya masalahnya, Freeport tidak punya utang terhadap pemerintah RI. Kalaupun tidak juga menawarkan sahamnya, ia hanya dianggap ingkar janji atau wanprestasi. Masalah lainnya adalah, apakah pemerintah berani mengenakan sanksi default terhadap Freeport? Sebab, bukan apa-apa, selama ini pemerintah seperti tak berkutik kalau berhadapan dengan Freeport. Contohnya, soal renegosiasi kontrak karya dengan perusahaan tambang asal Amerika Serikat ini. Dari enam poin renegosiasi, hanya beberapa poin saja yang sudah disepakati oleh Freeport. Soal pembangunan pabrik smelter masih belum jelas. Begitu pula halnya dengan divestasi saham. Nah, yang terakhir pun, Freeport terkesan enggan melepas saham tahap kedua. Mereka tampaknya masih terus menagih janji Menteri ESDM Sudirman Said yang akan merevisi PP No.77 Tahun 2014. Juru bicara Freeport Indonesia Riza Pratama beberapa hari lalu sempat mengatakan, pemerintah telah berjanji ke Freeport bahwa divestasi dan perpanjangan kontrak melalui revisi PP No. 77 Tahun 2014. Makanya, Freeport belum akan melakukan divestasi sebelum pemerintah menunaikan janjinya memberikan perpanjangan kontrak menjadi 2041. “Itu kan janji pemerintah. Sekarang kami menunggu rekonstruksi hukumnya saja,” ujar Reza. Yang dimaksud Reza adalah surat Sudirman kepada Freeport tanggal 7 Oktober 2015. Surat tersebut antara lain berbunyi: Pemerintah Indonesia akan menyelesaikan penataan ulang regulasi bidang mineral dan batubara agar lebih sesuai dengan semangat investasi bidang sumber daya alam di Indonesia. PT Freeport Indonesia dapat segera mengajukan permohonan perpanjangan operasi pertambangan…. Intinya, Menteri ESDM Sudirman Said ingin merevisi Pasal 112B Ayat (2) PP No. 77 Tahun 2014, terutama masa pengajuan permohonan Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) Operasi Produksi Per-

reviewweekly 19 Tahun V | 11-17 Januari 2016

panjangan dari 2 tahun menjadi 10 tahun sebelum berakhirnya kontrak karya. Tapi, awal November 2015, pemerintah menunda revisi PP No. 77 Tahun 2014. Kalau sudah begini, seharusnya Freeport mulai menawarkan divestasi sahamnya. Tapi kenyataannya, hingga kini belum ada tanda-tanda Freeport ingin melepas 10,64% sahamnya. Entahlah, apa lagi yang sedang mereka tunggu. Kalau toh Freeport menawarkan sahamnya, persoalan berikutnya adalah, siapa yang akan membeli divestasi 10,64% saham Freeport? Urut-urutannya adalah pembeli pertama pemerintah pusat, kemudian BUMN, BUMND, lalu swasta nasional. Awalnya, pemerintah sudah bersedia ingin membeli. Tapi entah kenapa, tiba-tiba saja bilang tak punya duit, lalu mendorong pelepasan saham perdana atau Initial Public Offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia. Menteri ESDM Sudirman Said dalam Rapat Kerja dengan Komisi VII DPR, Selasa (1/12) mengatakan, penawaran saham Freeport melalui mekanisme IPO agar proses divestasi lebih transparan dan semua orang bisa mengawasi. “Freeport sudah mengirim surat, meski belum berupa penawaran. Kita punya waktu 90 hari untuk memutuskan,” kata Sudirman. Hanya saja, Direktur Centre for Indonesian Resources Strategic Studies (Cirrus) Budi Santoso mencurigai ada yang tidak beres saat pemerintah menyatakan tak punya duit untuk mmbeli saham Freeport. Padahal, menurut Budi, dengan menambah prosentase kepemilikan saham di Freeport, pemerintah akan memiliki posisi yang lebih kuat karena bisa memberikan masukan kepada manajemen. Kurtubi setali tiga uang. Pengamat energi yang juga anggota DPR ini menganggap jalur IPO riskan karena Freeport bisa kembali masuk dengan menggandeng pemodal asing atau swasta tertentu. Kalau benar begitu, ya bisa repot. n

Menteri ESDM Sudirman Said

23


Diperkenalkan via layar lebar sejak 1977, film Star Wars acap terbukti berhasil merebut hati penggemar di antero jagat. Sepadankah capaian itu, mengingat biaya produksi film ini pun sangat spektakuler? TEKS RATNA NURAINI Foto Riset

24

reviewweekly 19 Tahun V | 11-17 Januari 2016


B

oleh jadi, cukup sulit menemukan orang di muka bumi ini yang tidak pernah mendengar tentang film Star Wars. Pasalnya, film yang berkisah tentang perang galaksi ini memang sudah cukup melegenda. Dalam perkembangannya, tayangan perdana film yang disutradarai George Lukas itu tak hanya menjadi sebuah fenomena budaya yang penting, tapi juga banyak menghasilkan produksi film lainnya, buku, permainan video, dan juga serial televisi. Film yang terdiri dari tujuh film dan dibagi menjadi dua trilogi itu dirilis pertama kali dengan judul Star Wars Episode IV: A New Hope. Film yang kelahirannya pada 25 Mei 1977 itu dibidani oleh 20th Century Fox, merupakan edisi perdana dalam original trilogy (trilogi asli) Star Wars. Masih di pembabakan drama yang sama, tepatnya 21 Mei pada 1980, sutradara Irvin Kershner membesut film ber-sub-genre fiksi ilmiah tersebut. Kali ini, film seri itu dirilis dengan judul Star Wars Episode V: The Empire Strikes Back. Berselang tiga tahun kemudian, Fox kembali merilis produksinya dengan judul Star Wars Episode VI: Return of the Jedi. Dalam episode kali ini, Fox menggandeng Richard Marquand sebagai sutradara. Pascapenayangan episode pamungkas pada trilogi asli, Star Wars absen rentang waktu yang relatif lama, yakni sekitar 16 tahun. Fox baru kemudian menyajikan film terbaru Star Wars pada 1990. Film perdana dalam trilogy sequel itu bertajuk Star Wars Episode I: The Phantom Menace. Dalam film ini nama George Lukas kembali berkibar sebagai sang pembesut film. Selanjutnya, pada 16 Mei 2002, Star Wars Episode II: Attack of the Clones pun dirilis. Kali itu Lukas, sang sutradara, bekerjasama dengan Jonathan Hales sebagai penulis naskahnya. Hanya butuh waktu tak lebih dari tiga tahun, tepatnya pada 19 Mei 2005, Lukas kembali menjajal kreativitas di pasar film dunia. Kali itu lewat Star Wars Episode III: Revenge of the Sith.

reviewweekly 19 Tahun V | 11-17 Januari 2016

Tercatat, total pendapatan box office film-film Star Wars (termasuk teatrikal Star Wars: The Clone Wars) menempati posisi yang spektkuler. Yakni, mencapai US$ 4,48 miliar.

25


Pascapenayangan episode terakhir sequel trilogy, para jagoan laga galaksi seolah kembali jatuh dalam tidur yang panjang. Hingga akhirnya baru pada penghujung 2015, Star Wars besutan sutradara JJ Abrams pun ditayangkan di jagat film dunia. Film yang dirilis pertama pada 18 Desember itu mengangkat judul Star Wars VII: The Force Awakens. Jalinan kisah dalam episode yang diproduksi The Walt Disney Company itu, bermula saat kedua kesatria menemukan sebuah pedang keramat dan ampuh bernama “Light Saber� yang masih dalam genggaman sebuah lengan terpotong di sebuah gurun. Kedua orang itu sadar betul bahwa pedang yang ada dalam genggaman sebuah lengan yang tidak diketahui identitasnya itu, sebuah benda keramat bagi kesatria Jedi. Kendati mengetahui kisah pedang legendaris itu,

26

mereka tidak tahu jatidiri sang pemilik lengan. Dari hasil percakapan dan diskusi di antaranya keduanya, akhirnya satu kesepakatan muncul. Mereka sepakat untuk mengembalikan pedang ampuh itu kepada pemiliknya. Berbekal ketidaktahuan itulah, keduanya berupaya untuk dapat menjalankan sebuah misi, menemukan identitas penggenggam pedang keramat bagi kesatria Jedi. Dikisahkah selanjutnya, keduanya kemudian bertemu dengan Han Solo dan Chewbacca. Dari pertemuan itu, sebuah titik terang dan teka-teki tentang sang pemilik pedang legendaris mulai terungkap. Sosok misterius pemilik lengan tersebut nyatanya adalah Luke Skywalker. Skywalker merupakan teman Han dan Chewie yang sudah 30 tahun tidak pernah bertemu. Tangan Luke terpotong akibat duel melawan

reviewweekly 19 Tahun V | 11-17 Januari 2016


Darth Vader dalam episode The Empire Strikes Back. Pertemuan tersebut juga membuat keempatnya bersepakat untuk mencari sang kesatria Jedi. Petualangan dalam tayangan Star Wars kali ini juga bercerita tetang sebuah planet es. Diketahui kemudian, planet itu dihuni sebuah pasukan jahat yang tengah membangun senjata mematikan, yang mengancam tata surya dan jagat semesta. Peperangan sebagai bentuk dari operasi penyelamatan tata surya itulah yang menjadi puncak dari episode kali ini. Dimana secara gigih, para kesatria berupaya menggagalkan niat para penjahat dalam drama modern ini.

ARUS UANG Secara umum, pamor film Star Wars dalam trilogi asli cukup gemilang. Dunia fiksi ini telah membuktikan keragaman tema, termasuk tema-tema yang dipengaruhi oleh bidang filsafat dan agama. Sepanjang kurun penayangan film seri ini, beragam tanggapan dilontarkan para pencintanya. Trilogi asli mencatat rangkaian puja-puji penggemarnya. Sedangkan tanggapan di trilogi sekuel tergolong bermacam-macam. Apapun pendapat para pencintanya, keenam film di seri tersebut selalu dinominasikan atau bahkan berhasil menyabet penghargaan di ajang Academy Awards. Selain itu, semua film seri ini juga tercatat berhasil meraih sukses di box office. Tercatat, total pendapatan box office film-film Star Wars (termasuk teatrikal Star Wars: The Clone Wars) menempati posisi yang spektakuler. Yakni, mencapai US$ 4,48 miliar. Hal itu kontan menjadikan film seri ini sebagai film dengan pendapatan kotor terbesar keempat, menyusul film seri Harry Potter, James Bond, dan The Avenger. Selain pendapatan kotor, produksi Star Wars juga mencatat adanya perolehan dana pada Oktober 2012, saat The Walt Disney Company membeli Lucasfilm sebesar US$ 4,05 miliar. Dengan bobot kualitas serupa itu, Star Wars tentu tidak saja menarik ditonton. Tapi juga menjadi sangat pantas untuk dipergunjingkan tentang biaya produksi

reviewweekly 19 Tahun V | 11-17 Januari 2016

film legendaris tersebut. Sejumlah data yang dihimpun menyebutkan, Star Wars: A New Hope menelan biaya produksi mencapai Rp 154 miliar. Kemudian, Star Wars Episode V: The Empire Strikes Back menghabiskan dana sekitar Rp 322 miliar. Sedangkan untuk memproduksi Star Wars Episode VI: Return of the Jedi, Fox merogoh kocek hingga Rp 455 miliar. Budget produksi, Star Wars seolah senantiasa bergerak mengikuti jenjang ketenarannya. Dalam Star Wars Episode I: The Phantom Menace, produser kedapatan menggelontorkan dana sebesar Rp 1,61 triliun. Jumlah yang sama juga dihabiskan demi proses penciptaan Star Wars Episode II: Attack of the Clones. Pada 2005, tercatat adanya penurunan biaya produksi untuk Star Wars Episode III: Revenge of the Sith, yakni sebesar Rp 1,6 triliun. Namun, seperti dilansir dari Entertainment Weekly, budget produksi Star Wars kembali membengkak pada film terbarunya, The Force Awakens. Angkanya bahkan cukup fantastis, yakni mencapai sekitar Rp 2,8 triliun. Wow... n

27


SEBUAH EPIK YANG MERASUK UMAT Penganutnya di jagat bumi telah mencapai angka seperempat juta orang. Tak bisa disangkal, ajaran nonteisme itu kini mendunia. TEKS RATNA NURAINI Foto Riset

lambang jediisme

jediisme

28

S

ekitar empat bulan berselang, sebuah kehebohan melanda negeri Turki. Sebuah kebijakan pun kemudian dilahirkan oleh otoritas keagamaan di negeri itu. Mereka memperingatkan adanya bahaya terkait penyebaran agama baru di muka bumi. “Jediisme” adalah nama agama baru itu. Agama yang dianggap berbahaya itu dipelopori oleh tokoh prajurit ‘Jedi’ dalam seri Star Wars. Mengapa otoritas keagamaan Turki terkesan kebakaran jenggot? Rupanya, berselang beberapa bulan sebelumnya, ribuan mahasiswa Turki kedapatan menggelar sebuah kampanye online. Muatan kampanye itu terkait dengan wacana pembangunan Jedi dan Candi Buddha di kampus-kampus. Hal itu muncul sebagai respons atas keputusan pemerintah untuk membangun masjid di 80 kampus, termasuk “landmark masjid” di Istanbul Technical University. Jediisme memang telah meluas. Otoritas Turki menyebutkan, kini ribuan orang Barat yang merangkul agama “perintah perang” tersebut. “Jediisme’ pun diketahui menyebar dalam masyarakat Kristen. Tercatat ada sebanyak 70.000 orang di Australia dan 390.000 orang di Inggris telah mendefinisikan dirinya sebagai ‘Jedis’. Hal tersebut disampaikan Asisten Universitas Marmara Profesor Bilal Yorulmaz dari Direktorat Urusan Agama (Diyanet) dalam majalah bulanan, Hurriyet Daily News. Yorulmaz memaparkan, gerakan Jeddism secara khusus didasarkan pada penggambaran Jedi di Star Wars. Data pun menyebutkan, ada sedikitnya 180.000 pengikut agama ‘Jedi’ mengaku muncul dalam Star Wars. Hal ini diperkuat dengan adanya doktrin resmi kitab suci, yang menuliskan perihal catatan Gereja Jedi di situsnya. Disebutkan, Jediisme mengakui semua makhluk hidup saling berbagi kekuatan hidup dan bahwa semua orang memiliki pengetahuan bawaan tentang apa yang benar dan salah. Gereja Jedi merayakan hal itu tidak seperti yang agama lain lakukan. Ajaran Jediisme sendiri, Yarulmaz menyimpulkan, tidak kompatibel dengan Islam. Lantaran itulah, sambung dia, Jediisme memang tumbuh di antara masyarakat Kristen dunia.

DIANGGAP MAIN-MAIN Peringatan Yorulmaz sendiri sempat dianggap sebagai hal yang tidak serius oleh para cendekiawan muslim lain. Hal itu lantaran mereka memandang dan meyakini bahwa Star Wars tidaklah mempromosikan kekerasan. “Ini adalah wajar untuk menonton film (Star Wars) selama mereka tidak mendorong tindakan kekerasan,” begitu pernah disampaikan Teolog Abdulaziz Bayindir

reviewweekly 19 Tahun V | 11-17 Januari 2016


kepada harian Haberturk. Namum, sejatinya seperti apa Jediisme? Penjelasan detil terkait itu pun diungkap salah satu empu Gereja Jediisme di Inggris, Patrick Day-Childs, yang juga dikenal dengan nama Jedi-nya, Chi-Pa Amshe. Patrick teridentifikasi mulai bergabung dengan kelompok itu sejak 10 tahun lalu. Selanjutnya, dia juga diketahui sebagai orang yang turut serta membentuk Dewan Gereja Jediisme. Menurut Patrick, kepercayaan inti dari ajaran Gereja Jediisme di Inggris adalah emosional tapi damai, ketidaktahuan namun berpengetahuan, gairah tapi tenteram, kacau namun harmonis, dan kematian tapi Force. “Kami percaya bila Anda mati, Anda memberikan jiwa Anda kepada Force; dalam arti Anda telah meninggalkan jejak di dunia ini dan semua orang akan mengingat Anda, dengan baik atau buruk,” tuturnya, dilansir BBC. Di dalam Jediisme juga, Patrick memaparkan, tak masalah kalau anggotanya menganut dua agama sekaligus. Misalnya, menjadi penganut Jedi Budha. Lebih jauh Patrick tak menampik, di Inggris sendiri banyak orang masuk kelompok ini dengan alasan anarkis atau main-main. Walau, sambungnya, tak sedikit pula yang benar-benar percaya pada ajaran itu. Dan layaknya agama kebanyakan yang ada di muka bumi ini, Jediisme memberlakukan sejumlah syarat khusus bagi calon pemeluknya. Yakni, para peminat harus terlebih dulu dinyatakan lulus ujian yang merupakan puncak dari sebuah pelatihan. Latihan menjadi Jedis itu sendiri dapat diunduh via online. Sejauh ini, hasil ujian menjadi Jedis tersebut telah mencatatkan angka 250 ribu kelulusan. Rinciannya, di Inggris terdapat sebanyak 176.632 peserta yang lulus yang secara otomatis menjadi pemeluk Jedi. Di Australia ada 65 ribu orang, Republik Ceko 15.070 jiwa, dan Kanada 9 ribu orang. Kendati merujuk pada fiksi layar lebar tentang para kesatria perang yang acap berjubah, secara individu pemeluk Jediisme tak diwajibkan mengenakan jubah.

reviewweekly 19 Tahun V | 11-17 Januari 2016

Saya punya stiker di mobil saya yang berbunyi ‘Saya bersama Jediisme’. Pakaian kebesaran tersebut hanya diwajibkan untuk digunakan saat mereka menggelar ritual. Hanya saja, Patrick sendiri pernah menjelaskan, “Salah satu cara yang membantu mereka mengatasi kegelisahan adalah mengenakan tudung.”

SALING TERKONEKSI Di Inggris, Gereja Jedi juga menjalin hubungan dengan Gereja Sith. Hal itu, menurut Patrick, ditujukan agar setiap pemeluk agama Jedi lebih mudah memahami kepercayaan yang lahir di abad robot itu. Diketahui, Sith dalam film Star Wars adalah kelompok pengguna Force yang mengabdi pada sisi gelap. Di dalam Gereja Sith, tidak dianjurkan individu melakukan pembunuhan. Di sini, hanya ada sugesti yang intinya membiarkan emosi mengendalikan diri. Pasalnya diyakini, manusia memang mampu mengandalkan emosinya. Penyebaran agama Jedi sendiri, menurut Patrick dilakukan setiap hari, tanpa rasa malu. “Saya punya stiker di mobil saya yang berbunyi ‘Saya bersama Jediisme’,” tandasnya. Bagi mereka, Star Wars memang bukan cuma tontonan. Tapi juga telah memberi perspektif tertang sebuah kepercayaan. Lantaran itulah, bahkan jika film Star Wars terbaru yang berjudul The Force Awakens memberi konsep baru soal Jedi, Patrick pun tetap kukuh pada pendiriannya. “Jediisme bukan fun group. (Jediisme) Ia telah menjadi sesuatu yang lain. Jadi, bila seorang Jedi menjadi jahat dan mereka semua berubah menjadi Sith, kepercayaan kami tidak akan terpengaruh,” katanya. n

29


MAKRO Investasi

Menunggu Likuidasi Presiden Jokowi menginstruksikan agar BP Batam dibubarkan pada Januari 2016. Keberadaannya dinilai justru menghambat masuknya investasi.

T

dasi, kewenangan bakal diserahkan kepada Gubernur Kepri. Tak hanya itu, status Batam sebagai kawasan perdagangan dan pelabuhan bebas atau free trade zone (FTZ) juga akan diubah menjadi kawasan ekonomi khusus (KEK). Batam sendiri pada awalnya bernama Otorita Batam (OB) yang dibentuk di masa rezim Orde Baru,

TEKS Kukuh Bhimo Nugroho foto Riset

ak ada angin tak ada hujan, Presiden Jokowi tiba-tiba meminta Badan Pengusahaan (BP) Batam segera dibubarkan pada Januari ini. Alasan presiden, tak ada perkembangan signifikan di bidang investasi. “Itu permintaan Bapak Presiden Jokowi dan Januari 2016 sudah harus selesai. Presiden menilai, perlu adanya perubahan untuk perbaikan investasi di Batam,” kata Mendagri Tjahjo Kumolo, di Kepulauan Riau, pada Rabu akhir tahun lalu. Menurut Tjahjo, berdasarkan pengamatan selama 10 tahun, di Batam justru terjadi tumpang-tindih wewenang antara BP Batam, Pemerintah Kota Batam, dan Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau (Kepri). Hal yang justru merugikan karena menghambat iklim investasi. Para investor jadi korban, karena regulasi tidak berjalan sesuai penetapan wilayah kerja. “Yang jelas, pembahasan lewat rapat kabinet sudah dilakukan untuk mengatasi dualisme yang terjadi. Tidak boleh ada lagi tiga kekuasaan. Saya kira rezim ini yang harus dihilangkan,” tegas Tjahjo. Negara bahkan harus kehilangan Rp 20 triliun dari sektor pajak. “Investor juga banyak yang lari. Ini juga yang menjadi pertimbangan strategis Bapak Presiden,” ungkapnya. Berdasarkan data yang dimiliki Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), terdapat lebih dari 300 perusahaan yang berproduksi di BP Batam dan terbagi dalam tiga wilayah industri besar. Masalahnya, selama tiga tahun belakangan, banyak investor yang justru hengkang dengan alasan utama iklim investasi sudah tidak kondusif. “Sudah banyak investor kabur ke Vietnam sekarang,” kata Mesdin K Simarmata, Direktur Industri, Iptek, Pariwisata, dan Ekonomi Kreatif Kementerian PPN/ Bappenas, pada Selasa pekan lalu.

CUKUP DENGAN PP Rencana pemerintah pusat, pasca BP Batam dilikui-

30

Kantor Pusat BP Batam: Investor banyak yang lari dari Batam.

reviewweekly 19 Tahun V | 11-17 Januari 2016


MAKRO Investasi

Rezim Batam berdasarkan Keputusan Presiden (Kepres) Nomor 41/1973 tentang ‘Daerah Industri Pulau Batam’. Selanjutnya berubah menjadi BP Batam berdasar UU Nomor 44 tahun 2007 tentang ‘Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam’, yang kemudian ditindaklanjuti dengan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 46 tahun 2007. Oleh sebab itulah, pi-

reviewweekly 19 Tahun V | 11-17 Januari 2016

hak Kemendagri menyatakan bahwa pembubaran BP Batam saat ini bisa dengan PP. Sementara rencana mengubah status FTZ menjadi KEK, tak lain juga merupakan strategi mempercepat proses pembubaran. Jika sudah berganti status menjadi KEK, Gubernur Kepri bisa sepenuhnya melakukan kontrol sehingga bisa diharapkan kembali menggenjot investasi. Sebab, pembangunan infrastruktur tak lagi dibebankan kepada investor, melainkan tanggung jawab pemerintah daerah. Rencana pemerintah membubarkan BP Batam, agaknya memang menjadi pertanyaan bagi sejumlah investor. Kepala BP Batam Mustofa Widjaja meminta investor, calon investor, maupun investor yang sedang proses pengajuan investasi, tidak resah terkait rencana presiden tersebut. “Silakan tetap berusaha di Batam, ketentuan masih sama dan tetap berlaku,” kata Mustofa yang menjamin bahwa jajarannya bakal tetap bekerja sebagaimana biasa. Pembubaran BP Batam, tentu saja bakal berdampak terhadap ribuan karyawannya. Namun hal ini agaknya sudah diantisipasi pemerintah. Pihak Kemendagri sedang menkajinya. Ada kemungkinan karyawan yang berasal dari lintas kementerian, bakal dikembalikan ke kementerian masing-masing. Sedangkan karyawan lainnya, bisa dipindah ke Pemprov Kepri dan Pemko Batam. Rencana Presiden Jokowi membubarkan BP Batam memang memicu pro dan kontra. Mereka yang tak sepakat, menganggap BP Batam masih dibutuhkan karena sumberdaya manusianya lebih baik dari Pemko Batam. Syafsir Akhlus, Rektor Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) Tanjungpinang, menganggap langkah Presiden Jokowi membubarkan BP Batam sebagai terobosan yang jitu. “Targetnya adalah pengembangan kawasan dan percepatan pembangunan, karena memang untuk perubahan perlu ada keberanian untuk berbenah,” katanya. Ampuan Situmenang, praktisi hukum asal Kepri, membenarkan bahwa pembubaran BP Batam bisa dilakukan dengan PP. “Karena penetapan BP Batam menjadi kawasan perdagangan dan pelabuhan bebas juga dengan PP 46 tahun 2007,” katanya. Pada awalnya, berdasarkan UU Nomor 36 tahun 2000 tentang ‘Penetapan Wilayah Menjadi Kawasan Perdagangan dan Pelabuhan Bebas (FTZ)”, penetapan memang harus dilakukan melalui UU. Namun setelah dilakukan amandemen, melalui Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perpu) Nomor 1 tahun 2007 Juncto UU nomor 4 tahun 2007, cukup dengan PP. “Maka diterbitkan PP 46 tahun 2007 tentang kawasan perdagangan bebas dan pelabuhan bebas Batam,” katanya. Ampuan mendukung pembubaran BP Batam. Keberadaan BP Batam dan pemda memang telah menyebabkan adanya dualisme kepemimpinan dan wewenang. “Benturan kewenangan itu nyata di Batam. Kewenangan dualisme itu harus diakhiri,” katanya. n

31


MAKRO Skandal

KPK Digembosi:Tak ada mantan presiden yang dijerat hukum.

BLBI Terancam Hangus Mega skandal BLBI bakal kedaluwarsa pada Februari 2016. Belum ada tanda-tanda bakal dituntaskan secara hukum. TEKS Kukuh Bhimo Nugroho foto Riset

A

pa kabar BLBI? Mega skandal yang merugikan negara hingga Rp 600 triliun itu, ternyata bakal segera kedaluwarsa pada Februari mendatang. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan pemerintah masih adem-ayem. Kabar bakal segera habisnya tenggat waktu pe-

32

ngusutan Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) yang cair di masa krisis 1988, disampaikan oleh Apung Widadi, Koordinator Advokasi dan Investigasi Sekretariat Nasional (Seknas) Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra). “Februari 2016 BLBI kedaluwarsa,” katanya. Lalu siapakah pihak yang bisa diharapkan bakal menuntaskan penyelidikan BLBI yang dipercaya melibatkan elite di masa itu? Pihak yang sangat diharapkan tentu saja KPK. Namun, Fitra justru pesimis KPK bakal menuntaskannya. Apung bahkan berani menyatakan bahwa KPK sudah digembosi. Dia mencontohkan penarikan jaksa Yudi Kristiana dari KPK ke Kejaksaan Agung (Kejagung) meski masa tugasnya belum usai. Padahal jaksa Yudi dikenal sangat konsen mendorong penyelidikan BLBI. “Penarikan Yudi ini adalah salah satu bukti untuk menggembosi target KPK dalam menyelesaikan kasus BLBI. Itu yang sekarang terjadi. Hampir 15 tahun komitmen penuntasan BLBI bukan kepada penegak hukum, tapi komitmen ekonomi politik rezim,” ujarnya. Sebenarnya wajar jika kasus BLBI seolah tak pernah tuntas, mengingat skandal ini dipercaya melibatkan kelompok besar yang berada dalam struktur perekonomian dan elite. Baik di sektor perbankan, politik, dan pemerintahan. Ketua KPK Agus Rahardjo menyatakan bakal kembali mempelajari kasus BLBI. “Di awal tahun 2016, prioritas kami adalah penindakan sejumlah kasus yang sempat masuk ke tahap penyelidikan. Untuk kasus BLBI, kami masih akan mempelajarinya dulu. Di penyelidikan sudah ada bukti permulaan. Kalau alat buktinya cukup, kemungkinan untuk diteruskan, akan selalu ada,” katanya. Lalu bagaimana sikap pemerintah? Pada pertengahan Desember lalu, Menkopolhukam Luhut Binsar Pandjaitan justru mengeluarkan pernyataan yang mengejutkan perihal BLBI. Seusai menghadiri pelantikan tiga deputi KPK di Gedung KPK, Luhut menyatakan bahwa kasus tersebut tutup buku. “Tidak ada urusannya dengan BLBI. BLBI sudah selesai, sudah tutup buku. Kita berbicara dana-dana kita yang ada di luar negeri dan mereka tidak mau membawa ke dalam negeri,” kata Luhut yang saat itu menjelaskan soal RUU Pengampunan Nasional. Pernyataan Luhut segera menuai kritik. “Sebagai apa Luhut ngomong begitu? Apa dia diberi legal untuk omong begitu? Apa dia mewakili pemerintah?” kata Marwan Batubara, peneliti Indonesian Resources Studies (IRESS). Dia tak sepakat jika kasus BLBI ditutup. Justru sebaliknya, harus diusut tuntas. Setiap tahun, negara harus membayar bunga pinjaman BLBI dari IMF senilai Rp 6 triliun. “Ada pidana itu. Nggak ada ceritanya tutup buku. Sampai sekarang APBN harus bayar bunga untuk mencicil itu. Rakyat yang rugi,” katanya. Budyatna, guru besar politik UI, mengaku tak heran jika akhirnya BLBI tutup buku. Menurut dia, sepanjang sejarah di negeri ini, tak pernah ada mantan presiden yang dijerat hukum. “KPK takut sama penguasa. Komisi itu sudah diamputasi,” katanya. n

reviewweekly 19 Tahun V | 11-17 Januari 2016


MAKRO Harga minyak

K

etegangan politik antara Arab Saudi dan Iran, dua produsen utama minyak dunia, telah menyebabkan harga minyak semakin tak menentu. Pemerintah Indonesia bakal terus memantau dampak konflik tersebut terhadap harga minyak. “Sebagai negara produsen dan net importir minyak, kami cermati terus hal ini. Karena instabilitas harga minyak akan menyulitkan industri migas di hulu atau hilir,� kata IGN Wiratmaja Puja, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Rabu pekan lalu. Menurut Wiratmaja, stabilitas geopolitik di kawasan Timur Tengah, tentu saja bakal berimbas pada harga minyak dunia. Apalagi masih belum bisa diprediksi, apakah Arab Saudi akan menjaga produksi minyaknya atau justru mengurangi. Namun pada ujungnya, perubahan harga minyak dunia dipastikan memengaruhi kondisi industri migas di tanah air. Sebagaimana diketahui, ketegangan antara dua produsen minyak tersebut mencuat, setelah pemerintah Arab Saudi mengeksekusi Nimr al-Nimr (56), ulama Syiah terkemuka di Arab Saudi. Eksekusi telah membuat marah warga Iran. Kantor Kedutaan Besar Arab Saudi di Teheran pun menjadi sasaran amuk para demonstran, pada Minggu (3/1). Sebagai reaksi, Pemerintah Arab Saudi menyatakan memutuskan hubungan diplomatik dengan Iran. Ketegangan antara kedua negara, menjadi yang terburuk sejak Arab Saudi dan Iran pernah bertikai pada tahun 1980. Ketegangan semakin menjadi, setelah beberapa negara sekutu Sunni Arab ikut memutus hubungan diplomatik dengan Iran. Padahal sejak pertengahan 2014, harga minyak dunia telah turun hingga 75%. Penyebabnya, negara-negara produsen minyak anggota OPEC (Organization of the Petroleum Exporting Countries), beserta Rusia dan Amerika Serikat (AS), justru meningkatkan produksi minyaknya. Besarnya antara 500 ribu hingga 2 juta barel per hari. Penurunan harga minyak dunia juga didorong oleh penguatan dollar AS. Hal itu membuat minyak mentah, yang harganya dalam dollar AS, menjadi lebih mahal dan kurang menarik bagi pembeli yang menggunakan mata uang lainnya. Sementara itu, menurut Amien Sunaryadi, Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas (SKK Migas), sulit memprediksi dampak ketegangan antara Arab Saudi dan Iran terhadap harga minyak dunia. Apalagi keduanya produsen minyak dunia terbesar. “Jadi mengenai perkembangan di Timur Tengah, kami tidak tahu apa ketegangan ini berdampak ke harga minyak atau nggak,� katanya. Menghadapi kondisi tak menentu harga minyak dunia, menurut Wiratmaja, pemerintah memiliki skenario tersendiri. Di antaranya menyiapkan dana ketahanan energi yang akan dibahas dengan anggota dewan untuk dimasukkan ke dalam APBN 2016. n

reviewweekly 19 Tahun V | 11-17 Januari 2016

Indonesia Pasang Kuda-Kuda Harga minyak dunia tak menentu pasca konflik Arab Saudi dan Iran. Pemerintah Indonesia siapkan strategi. TEKS Kukuh Bhimo Nugroho foto Riset

Aksi demo di Teheran: Terparah sejak konflik tahun 1980.

33


MAKRO Pariwisata

‘Serba 20’ Sektor Pariwisata Pemerintah menggenjot sektor pariwisata sebagai salah satu penyumbang potensial devisa negara. Kini, sebanyak 174 negara mendapat fasilitas bebas visa.

R

TEKS Kukuh Bhimo Nugroho foto Dahlan Rp

izal Ramli, Menteri Koordinator bidang Maritim dan Sumber Daya, terus berikhtiar menggenjot kenaikan jumlah wisatawan manca negara (wisman) yang masuk ke negeri ini. Targetnya, mencapai 20 juta wisman pada akhir 2019, dari saat ini sekitar 10 juta orang. Pada pertengahan Desember lalu, Menko RR, panggilan akrab Rizal Ramli, menggelar rapat koordinasi yang dihadiri sejumlah kementerian dan lembaga (KL). Hasilnya, sebanyak 84 negara diganjar bebas visa. Artinya, jumlah total negara baru yang mendapat fasilitas bebas visa sepanjang 2015 menjadi 159 negara. RR memang memiliki target khusus. Yakni naiknya devisa sektor pariwisata dari US$ 10 miliar menjadi US$ 20 miliar. Tak hanya itu, jumlah tenaga kerja langsung di sektor pariwisata juga naik dari 3 juta menjadi 7 juta. Sedangkan tenaga kerja tidak langsung, diperkirakan tiga hingga empat kali lipat. Memang, pemberian bebas visa bakal menurunkan potensi penerimaan devisa dari sisi biaya visa. Saat ini, biaya visa untuk masuk ke wilayah NKRI sekitar US$ 25 per orang. Jika target kunjungan 20 juta wisman tercapai, maka negara akan kehilangan pendapatan sekitar US$ 500 juta dari visa. Toh, pemerintah memiliki kalkulasi tersendiri. Apalah artinya kehilangan US$ 500, jika dibandingkan masuknya US$ 20 miliar devisa yang bakal dikeluarkan para turis tadi selama di Indonesia. Belum lagi geliat perekonomian yang tumbuh, terutama bagi masyarakat di sekitar lokasi wisata. Menko RR memang serius menggarap bidang pariwisata yang masuk dalam lingkup koordinasinya. RR masuk kabinet pada Agustus 2015. Sebulan kemudian, jumlah negara penerima bebas visa tercatat 30. Selanjutnya, hanya dalam tempo dua bulan, RR menggenjot hingga 90 negara. Dan menjelang tutup tahun, tepatnya 21 Desember, diputuskan bebas visa bagi 84 negara, sehingga total menjadi 174 negara. Toh, RR tetap berhati-hati dalam menetapkan negara mana yang layak diberi fasilitas bebas visa. “Negara-negara yang yang warganya aktif dalam perdagangan narkoba, kita beri perhatian khusus. Be-

34

gitu juga dengan negara-negara yang dikenal sebagai eksportir ideologi ekstrem, tidak kita beri bebas visa. Alasannya, agar Indonesia tidak menjadi ladang baru ideologi ekstrem dan radikal,” katanya Menko RR. Sikap berhati-hati bahkan diterapkan bagi sejumlah negara tertentu. RR menyebutnya perlu ‘perhatian khusus’, yakni Brasil, China, dan Australia. Brasil misalnya, disebabkan adanya konflik diplomatik dengan Indonesia, terkait hukuman mati bagi warga negaranya karena kasus narkoba beberapa waktu yang lalu. Saat itu, Brasil bahkan menarik dubesnya dari Jakarta. Namun persoalan dianggap selesai, setelah dubes Indonesia diterima oleh Presiden Brasil. Sementara Australia, terkait ketatnya aturan di negeri Kangguru tersebut. UU mereka tidak memungkinkan pemerintah memberi fasilitas bebas visa. Indonesia yang menganut asas resiprokal atau timbal balik, tentu merasa tak nyaman. Oleh sebab itu, pemerintah akan melakukan negosiasi dengan pihak kedubes Australia terkait pemberian

Wisman di Bali: Ditarget menyumbang devisa hingga US$ 20 miliar.

reviewweekly 19 Tahun V | 11-17 Januari 2016


MAKRO Pariwisata bebas visa. Pemerintah meminta tiga komitmen. Yaitu pemberian visa jangka panjang bagi pejabat tinggi level direktur ke atas, pemberian visa untuk pebisnis, dan pengetatan bandara dan pelabuhan terkait narkoba. Sedangkan untuk China, pemerintah juga meminta semua pihak mengantisipasi pelaku perdagangan narkoba dan cyber crime dari Negeri Tirai Bambu. Kabarnya, pemerintah dalam waktu dekat akan mengundang Dubes China untuk membicarakannya.

Izin Masuk Sehari Presiden Jokowi memang telah mencanangkan mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia. Artinya, wisata bahari menjadi salah satu prioritas utama dalam pembangunan kepariwisataan nasional. Sebagai negara bahari yang dihiasi lebih dari 17 ribu pulau, peran transportasi laut memang mutlak tidak bisa disepelekan. Garis pantai Indonesia yang mencapai 80 ribu km, luas laut yang mencapai sekitar 3,1 juta km2, membuat Indonesia memiliki sekitar 50.875 km2 terumbu karang. Jumlah ini setara dengan 51% terumbu karang di wilayah Selatan Timur Asia atau 18% (284.300 km2) dari terumbu karang di dunia. Dengan potensi sedahsyat itu, wajar bila Indonesia menjadi jantung dari segitiga karang dunia (coral triangle). Selain Indonesia, negara lain yang menjadi

reviewweekly 19 Tahun V | 11-17 Januari 2016

anggotanya adalah Malaysia, Timor Leste, Philipina, Papua Nuigini, dan Solomon. Maka wajar, jika sekretariat segitiga karang dunia berada di Manado. Gebrakan lain yang kini dilakukan di sektor pariwisata bahari, tak lain kemudahan bagi masuk dan berlabuhnya kapal-kapal yacht dan cruise alias kapal wisata asing. Kementerian Perhubungan sangat antusias dengan gebrakan Menko RR di bidang maritim dan wisata bahari. Direktorat Jenderal Perhubungan Laut (Ditjen Hubla) pun menindaklanjuti dengan berbagai kemudahan bagi masuk dan berlabuhnya yacht dan kapal wisata. Sejauh ini, Menko RR haqqul yaqin jika target ‘serba 20’ di sektor pariwisata bisa diwujudkan. Yakni 20 juta wisatawan dan US$ 20 miliar devisa. Kita tunggu saja. n

Sebagai negara bahari yang dihiasi lebih dari 17 ribu pulau, peran transportasi laut memang mutlak tidak bisa disepelekan.

35


keuangan Kredit macet

Buruk Muka Si Raj

Gerai Trikomsel: Membuat para investor geregetan.

Selain terbelit utang di Singapura, Trikomsel Oke juga punya utang cukup besar kepada sejumlah bank di Tanah Air. Upaya penyelamatan raja ponsel ini tengah disiapkan.

S

TEKS bastaman foto Riset

edia payung sebelum hujan. Langkah antisipasi inilah yang kini tengah disiapkan pengelola Bank BNI, Bank Mandiri, BCA, Bank Danamon dan Citibank Indonesia. Kendati kredit PT Trikomsel Oke Tbk (TRIO) kepada ke lima bank tersebut masih berstatus lancar (kolektibilitas 1) dan perhatian khusus (kolektibilitas 2), kabarnya mereka telah menyiapkan sejumlah opsi penyelamatan (restukturisasi). Pertanyaannya, kalau memang TRIO masih selalu membayar kewajibannya, kenapa harus direstrukturisasi? Ah, rupanya ada persoalan lain. Pekan lalu, Pengadilan Negeri Jakarta Pusat telah mengabulkan

36

permohonan penundaan kewajiban pembayaran utang (PKPU) yang diajukan PT Gapura Artha Semesta (GAS). Sekadar informasi, TRIO punya utang kepada GAS yang jatuh tempo Mei 2015. Utang itu kini telah membengkak jadi Rp 1,53 miliar. Nah, dalam status PKPU, TRIO diberi waktu 45 hari untuk mengajukan proposal perdamaian dengan GAS dan kreditur lainnya. Jika dalam kurun waktu tersebut ternyata tidak tercapai perdamaian, maka TRIO bisa dinyatakan pailit dan seluruhnya asetnya akan dilelang untuk membayar utang-utangnya. Termasuk untuk membayar utang kepada lima bank tadi yang nilainya mencapai Rp 2,8 triliun. Makanya, wajar jika Bank BNI, Mandiri, BCA, Danamon, dan Citibank harus berembuk mencari jalan keluar agar TRIO tidak sampai dipailitkan gara-gara tak mampu membayar utang Rp 1,53 miliar. Sebab, kalau itu sampai terjadi, kredit kepada lima bank yang masih berstatus katagori 1 dan 2 bisa bisa naik menjadi katagori 5 alias macet. Bisa dibayangkan, berapa triliun rupiah dana pencadangan kredit macet yang harus disediakan kelima bank. BNI tentu akan menjadi pihak yang paling dirugikan. Sebab, bank pemerintah ini tercatat sebagai kreditur terbesar dengan nilai Rp 1,08 triliun atau 37,9% dari total kredit jangka pendek TRIO. Sementara Man-

reviewweekly 19 Tahun V | 11-17 Januari 2016


keuangan Kredit macet

ja Ponsel

diri dan BCA masing-masing mengucurkan kredit Rp 476 miliar dan 64,7 miliar. Mengucurnya kredit dalam jumlah besar ke TRIO sebenarnya bukan tanpa alasan. Maklum, perusahaan yang didirikan pada 1996 ini termasuk penyedia produk dan layanan telepon seluler serta multimedia terbesar di Tanah Air, khususnya merek Nokia dan Sony Ericsson. Sebelum terkena krisis 2015, perusahan ini memiliki kinerja cukup baik. Pada 2013, TRIO mampu membukukan pendapatan Rp 10,4 triliun. Setahun kemudian naik jadi Rp 10,78 triliun. Dengan pendapatan sebesar itu, wajar jika pada 2013 dan 2014 TRIO berhasil mengantongi laba usaha Rp 1,03 triliun dan Rp 1,08 triliun. Dengan tampilan yang cukup meyakinkan tadi, bisa dipahami bila bank besar seperti BNI, Mandiri, dan BCA juga tergoda untuk mengucurkan pinjaman. “Pemberian pinjaman kepada Trikomsel Oke saat itu sudah sesuai dengan prosedur yang ada di Bank BNI,” ujar Suhardi Petrus, Sekretaris Perusahaan Bank BNI.

INVESTOR PUN GEREGETAN Sayang, kenaikan harga BBM serta melambatnya perekonomian, membuat daya beli masyarakat terpangkas. Kondisi ini diperburuk dengan melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika dan Singapura.

reviewweekly 19 Tahun V | 11-17 Januari 2016

Kinerja perseroan terus menurun akibat depreasi rupiah dan pelambatan ekonomi nasional. Penurunan itu membuat laba turun dan arus kas terganggu. Seperti diketahui, sampai saat ini rupiah telah melemah 9,5% terhadap dolar Amerika dan 3,5% terhadap dolar Singapura. Alhasil, pada kuartal I – 2015, TRIO hanya mampu meraih penjualan Rp 1,86 triliun dan laba bersih Rp 29,58 miliar. “Kinerja perseroan terus menurun akibat depreasi rupiah dan pelambatan ekonomi nasional. Penurunan itu membuat laba turun dan arus kas terganggu,” ujar Karnadi Widodo, Sekretaris Perusahaan PT Trikomsel Oke. Begitulah, tahun 2015 agaknya tak bersahabat dengan TRIO. Namun demikian, terkait dengan kewajiban kepada para kreditur, Karnadi mengatakan Trikomsel akan bersikap kooperatif. “Dalam memenuhi kewajiban perseroan, kami akan membicarakan opsi restrukturisasi,” ujarnya. Di samping itu, lanjut Karnadi, perseroan juga terus melakukan efisiensi untuk memperbaiki likuiditas perusahaan. Namun pernyataan Karnadi itu rada aneh. Soalnya, kendati dililit utang, TRIO masih terus berekspansi. Belum lama ini, misalnya, TRIO menggandeng PT Arga Mas Lestari (produsen ponsel Advan) untuk mengeluarkan produk ponsel 4G dengan merek Osmo. Sebelumnya, TRIO menjalin kerjasama dengan SingPost (perusahaan penyedia logistik, pos dan e-commerce berbasis di Singapura) untuk membangun e-commerce di Indonesia. Sikap ini jelas membuat beberapa debitur geregetan. Soalnya, kendati masih bisa meraih untung, TRIO ternyata tidak memenuhi kewajibannya kepada GAS yang nilainya hanya Rp 1,53 miliar. Jadi, pantas jika Bank BNI, Mandiri, BCA, Danamon Indonesia, dan Citibank Indonesia mulai bersikap hati-hati terhadap sepak terjang TRIO. Apalagi, TRIO juga telah membuat kecewa para investor di Singapura. Maklum, perusahaan ini tidak sanggup membayar kupon obligasi yang jatuh tempo pada November dan Desember 2015 dengan nilai Sin$ 6,9 juta. TRIO juga sudah menyatakan tidak sanggup membayar kupon Senior Fixed Notes 5,25% dan kupon Senior Fixed Rate Notes 7,875%. Kedua obligasi senilai Sin$ 115 juta dan Sin$ 100 juta itu akan jatuh tempo pada 2016 dan 2017. Seperti halnya di Indonesia, kini para debitor di Singapura tengah membahas rencana restrukturisasi utang TRIO. Tapi jika tak ada kata sepakat, kemungkinan besar TRIO akan dipailitkan dan asetnya dijual untuk menutupi seluruh utangnya. Betul, perusahaan ini memiliki kekayaan lebih dari Rp 9 triliun. Tapi aset tersebut diperkirakan tak akan cukup untuk menutup seluruh kewajiban di Singapura dan Indonesia. n

37


keuangan Biro kredit swasta

Biro Penangkal Kredit Macet Kehadiran LPIP bisa mengambil alih sebagian tugas pelaku industri keuangan. Proses pemberian kredit diharapkan menjadi lebih efisien. TEKS bastaman foto Dok. review

A

pakah cicilan kredit seorang debitor dalam bulan-bulan ke depan masih akan tetap lancar? Kalau pertanyaan seperti itu diajukan kepada para bankir beberapa waktu lalu, mungkin tidak akan diperoleh jawaban yang memuaskan. Paling banter, mereka hanya akan mengatakan sulit diperkirakan karena dunia bisnis amat dinamis. Tapi itu dulu. Sekarang, kalau berjumpa dengan pertanyaan seperti itu, seorang bankir akan bisa menjawab dengan lancar. Soalnya, pekan lalu, PT Pefindo Biro Kredit (PBK) telah resmi beroperasi sebagai lembaga pengelola informasi kredit (LPIP). Nah, salah satu produk yang diberikan oleh perusahaan patungan ini adalah Pefindo Alert, yakni layanan yang secara otomatis memberitahukan setiap kali terjadi perubahan kondisi debitur. Produk lainnya adalah Refindo Report & Score, yakni informasi ihwal identitas, fasilitas, penilaian kredit debitur, serta track record debitur dalam memenuhi kewajiban keuangan dan non keuangan (termasuk kepatuhan dalam membayar pajak). Berbagai laporan analisa porfolio (Pefindo Profiling) juga disediakan oleh BPK. “Ini dapat dipakai untuk mengukur kinerja perkreditan,� ujar Ronald Andi Kasim, Direktur Utama BPK. Dalam usaha patungan ini, Pefindo tercatat sebagai pemegang saham mayoritas (51%). Sisanya dimiliki oleh PT Pegadaian (23,6%), PT Telkom Sigma (10%), Asosiasi Perusahaan Pembiayaan (10%), dan PT CIC Indonesia. Namun kompoisisi kepemilikan BPK bisa berubah seandainya Perum Jamskrindo dan PT Taspen jadi masuk sebagai pemegang saham biro kredit swasta tersebut. Kehadiran BPK memang sedikit banyak akan membantu bank dan lembaga keuangan nonbank dalam memilih debitor potensial. Mereka juga bisa menekan biaya, karena tak perlu lagi repot-repot mencari informasi mengenai track record debitor. Yang lebih penting, ya itu tadi, BPK bisa memberikan peringatan

38

Perusahaan Tekstil: Dinilai sebagai debitor berisiko tinggi.

dini bila terjadi perubahan pada kondisi debitor. Pelaku di industri keuangan umumnya, menyambut baik kehadiran biro kredit swasta ini. “Kami kira data BPK bisa dijadikan semacam referensi,� ujar seorang bankir swasta. Masalahnya, lanjutnya, beberapa bank dan lembaga keuangan nonbank sebenarnya sudah memiliki sebagian data atau informasi yang disediakan oleh BPK. Paling tidak, mereka sudah memiliki data profil para nasabah. Sejumlah bank pun sudah memasukkan peringatan dini (alert) untuk menekan angka kredit bermasalah (NPL). Di BTN, misalnya, penerapan early warning system sudah menjadi salah satu strategi perseroan dalam mengatasi NPL. Bahkan bank perumahan ini telah membentuk dua unit kerja (CCRD dan AMD) untuk menangani kredit macet. Lagi pula, selama ini kebutuhan informasi data nasabah dan kredit sudah bisa peroleh dari Biro In-

reviewweekly 19 Tahun V | 11-17 Januari 2016


keuangan Biro kredit swasta

meskipun BPK dapat “mengambil alih” sebagian tugas pelaku industri keuangan, bukan berarti biro kredit swasta ini bakal kebanjiran peserta.

formasi Kredit atau Sistem Informasi Debitur (SID) BI. Bahkan, pelaku sektor keuangan pun sudah bisa mengakses kanal Data dan Informasi Bisnis Indonesia (DIBI) yang dilansir oleh BI. Di situ bisa dilihat bidang-bidang usaha di berbagai daerah yang layak dimasuki bank. Karakteristik serta peluang usaha di daerah, tergambar dengan lengkap di sini.

PASARNYA SANGAT POTENSIAL Berbagai informasi makro dan mikro yang terkait dengan berbagai sektor usaha, terpampang cukup detail. Mulai dari kondisi sarana dan prasarana produksi hingga pasokan bahan baku di daerah, semuanya ada di DIBI. DIBI juga memberikan informasi mengenai kalkulasi kelayakan usaha serta pola pembiayaan berdasarkan kategori komoditi. Begitu pula halnya dengan informasi mengenai tata cara pengajuan kredit, kondisi infrastruktur, serta akses ke pelabuhan,

reviewweekly 19 Tahun V | 11-17 Januari 2016

semuanya ada di situs bank sentral. Makanya, meskipun BPK dapat “mengambil alih” sebagian tugas pelaku industri keuangan, bukan berarti biro kredit swasta ini bakal kebanjiran peserta. Apalagi, seperti dikatakan seorang bankir swasta, masing-masing perusahaan memiliki kriteria yang berbeda dalam menilai calon nasabahnya. “Bagaimana kalau data yang disampaikan BPK berbeda dengan yang kami miliki?” ujarnya. Yang perlu dipahami, lanjut si bankir tadi, daftar debitor yang layak dan tak layak diberi kredit sebetulnya tidak berlaku mutlak. Ia mencontohkan, di bank yang dipimpinnya. Di sini tidak ada debitor yang benar-benar masuk dalam daftar hitam. Hanya saja, perusahaan yang masuk dalam high risk akan dikenakan bunga yang lebih tinggi dibandingkan debitor dari sektor low risk. Perbedaaan bunga itu pun tidak terlalu besar, hanya sekitar 2%. Kajian mengenai debitor juga merupakan satu bagian dari penilaian kelayakan kredit. Faktor yang lebih penting tentu saja keadaan debitor itu sendiri. Contohnya perusahaan tekstil. Kendati tekstil termasuk high risk, bisa saja masih memberikan kredit karena si debitor memiliki pasar yang pasti. Reputasi debitor juga sangat penting. Jadi, meski banyak yang menyambut positif, si bankir tadi masih meragukan BPK bakal kebanjiran peminat. Kendati begitu, Ronald tetap optimistis usaha yang dipimpimpinya bakal diminati. Pasalnya, pasar industri keuangan masih sangat besar. Saat ini, menurut Ronald, dari 200 perusahaan pembiayaan bukan bank, baru sekitar 20 perusahaan yang telah terdaftar dalam SID Bank Indonesia. Padahal, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah mensyaratkan seluruh perusahaan pembiayaan harus menjadi anggota LPIP paling lambat akhir tahun ini. “Makanya, kami optimis tahun ini BPK bisa langsung impas. Pendapatan sudah bisa menutup berbagai biaya,” ujarnya. Terlepas dari soal itu, kehadiran BPK memang sangat dibutuhkan oleh industri keuangan. Paling tidak, ia dapat menginefisiensikan proses pemberian kredit dan menekan angka NPL. Terutama di saat seperti sekarang, ketika angka NPL industri keuangan menunjukkan tren meningkat. n

39


keuangan valas

Yuan Mengerek Bendera Hitam

sebut-sebut sebagai negara yang paling terkena efek devaluasi yuan. Lantas, bagaimana dengan Indonesia? Tampaknya tidak akan jauh berbeda dengan kedua negara tersebut. Maklum, China merupakan salah satu mitra dagang utama Indonesia. Tetapi yang lebih mengkhawatirkan lagi, devaluasi yuan tak hanya akan memukul ekspor Indonesia, tetapi juga ikut merontokan rupiah. Itu sebabnya, seorang bankir bank asing di Jakarta agar para pengelola mone-

Kebijakan The People’s Bank of China yang kembali mendevaluasi yuan berakibat cukup luas. Pasar modal berantakan, bagaimana dengan nasib nilai tukar rupiah?

S

TEKS bastaman foto riset

ebuah berita kurang bagus datang dari Negeri Tirai Bambu, Kamis pekan lalu. The People’s Bank of China (POBC) kembali mendevaluasi mata uangnya. Nilai tukar yuan di pangkas 0,51% ke level 6,5646 per dolar, terdalam sejak kebijakan devaluasi dilancarkan Agustus 2015. Kecemasan pun langsung merebak. Apalagi kebijakan devaluasi itu diikuti dengan penurunan harga saham. Otoritas bursa China tak mau repot. Tahu keadaan bakal semakin memburuk, mereka pun langsung menghentikan aktivitas perdagangan saham. Apa boleh buat, hanya dalam tempo 30 menit harga saham di sana anjlok sampai 7%. Ada apa? Inilah yang membuat banyak orang bertanya-tanya. Ada yang menduga, POBC sengaja mendevaluasi yuan untuk mendongkrak perekonomian China yang belakangan ini memang seperti kekurangan tenaga. Dengan membuat harga yuan semakin murah, barang-barang dari China akan menjadi lebih kompetitif di pasar ekspor. Namun, terlepas dari dugaan itu, yang pasti kebijakan POBC itu telah merontokan harga saham di seluruh dunia. Indek Dow Jones dan Nasdaq, misalnya, Jumat pagi pekan lalu, ditutup melemah 2,32% dan 3,03%. George Soros, yang tampak paling paham betul pada gawatnya situasi, langsung memberi aba-aba kepada para investor. “Ini mengingatkan saya pada krisis 2008,� ujar miliader Amerika ini. Soros mungkin betul. Anjloknya harga saham bisa mengakibatkan penurunan daya beli masyarakat China, di samping kesulitan keuangan yang bakal dihadapi perusahaan-perusahaan di sana. Pada akhirnya, China akan mengurangi impornya. Ada pula pendapat yang lebih tajam lagi. Kelesuan ekonomi yang berlarut-larut bisa menyebabkan China mengunci sama sekali pintu impor. Dampaknya, volume maupun nilai ekspor dari sejumlah negara akan turun tajam. Rusia dan Brazil di-

40

reviewweekly 19 Tahun V | 11-17 Januari 2016


keuangan valas ter menaikkan suku acuan BI. Kalau tidak, menurutnya, bukan tak mungkin dana asing di Indonesia lari ke luar (capital flight).

TAK ADA KABAR BAIK Tapi Tonny Mariano, analis Esandar Arthamas Berjangka, belum melihat tanda-tanda perlunya BI rate dinaikan. Apalagi, Kamis pekan lalu, nilai tukar rupiah di pasar spot menguat 0,19% ke level Rp 13.917 per do-

lar. Selain itu, penurunan harga saham di Bursa Efek Indonesia tidak setajam di bursa Asia lainnya. “Kita masih dipercaya,” ujarnya. Tapi jangan dulu bergembira. Soalnya, Josua Pardede, analis Bank Permata, punya pandangan lain. Menurutnya, penguatan rupiah Kamis pekan lalu tak lain karena berkat campur tangan BI. “Rupiah juga tertolong sentimen positif dari penurunan harga BBM,” ujarnya. Dengan kata lain, kondisi nilai tukar rupiah sebenarnya masih mencemaskan. Jadi, jelas, kini pertanyaannya adalah akan seperti apa rupiah pada pekan ini? Sayang, kelihatannya belum ada kabar baik untuk mata uang kebanggaan RI itu. Josua memperkirakan, rupiah masih akan tertekan. Alasannya, hampir tidak ada sentimen positif dari eksternal. The Fed yang masih akan ngegas suku bunga acuannya tetap merupakan ancaman yang tidak bisa dikesampingkan begitu saja. Faktor lainnya yang akan mengancam rupiah adalah rilis angka pengangguran di Amerika, yang diprediksi akan lebih baik. Melihat kondisi yang tidak menguntungkan itu, Josua memprediksi nilai tukar rupiah pekan ini akan berada di kisaran Rp 13.900 – Rp 14.050 per dolar. Mungkin bisa lebih dari itu jika perekonomian China kian memburuk. Ramalan serupa juga dikatakan Tonny. Betul, penurunan harga BBM dan LPG bisa membuat inflasi rendah dan menjadi sentimen positif bagi rupiah. Tapi, menurut Tonny, rupiah tetap kesulitan menahan gempuran sentimen negatif dari luar. Oleh sebab itu, ia memperkirakan tampang rupiah pekan ini tidak akan jauh berbeda dengan pekan-pekan sebelumnya. Prediksi Tonny, rupiah masih akan berada di kisaran Rp 13.850 – Rp 13.950. Anehnya, kendati suasana cukup mencekam, otoritas moneter tampak begitu percaya diri. Sikap itu tercermin dari pernyataan Agus Martowardojo. Menurut Gubernur BI ini, kepastian kenaikan suku bunga The Fed serta membaiknya perekonomian dalam negeri akan membuat nilai tukar rupiah lebih stabil. “Yang perlu diwaspadai saat ini adalah penurunan harga minyak, yang bisa berdampak pada penurunan komoditikomoditi lainnya,” ujar Agus. Tapi, seperti yang sudah-sudah, kepanikan pasar biasanya tidak bisa diredam oleh satu dua kalimat. Para analis dan ekonom sekarang ini lebih suka membahas soal ancaman resesi dunia yang ditimbulkan oleh melemahnya ekonomi China. n

Yang perlu diwaspadai saat ini adalah penurunan harga minyak, yang bisa berdampak pada penurunan komoditi-komoditi lainnya. reviewweekly 19 Tahun V | 11-17 Januari 2016

41


Pasar Modal IHSG

Tak Gampang Menu Pelambatan ekonomi di tahun lalu, masih akan berdampak di tahun ini. Banyak orang yang menyayangkan, kenapa BI ragu untuk menurunkan bunga acuan.

A

TEKS Ahmad Munjin foto riset

da seorang peramal, yang memprediksi, tahun ini merupakan tahun yang jeblok untuk pasar modal. Pokoknya, untuk bisnis yang sifatnya spekulasi (seperti jual-beli saham), sangat riskan. Jadi, sebaiknya, orang tidak masuk ke pasar modal. Tapi itu ramalan paranormal. Lain lagi prediksi para pelaku di pasar modal. Mereka begitu yakin, perdagangan saham di tahun ini akan berlangsung ramai. Indeks harga saham gabungan alias IHSG pun akan melejit tinggi. Seperti Satrio Utomo, Kepala Riset Universal Broker, yang memperkirakan indeks (untuk full year) akan berada pada kisaran resistance 5.400 - 5.500 dan support 4.200-4.000. Dengan kecenderungan menguat. “Sejauh ini, saya tidak melihat adanya hal yang perlu dikhawatirkan,� kata Satrio. Optimisme ini muncul karena banyak yang memperkirakan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia akan kembali ke atas level 5%. Bahkan, ada yang memprediksi, di akhir pemerintahan Jokowi pertumbuhan bisa di atas 7%. Hanya saja, itu bukan berarti tahun ini tanpa tantangan yang berat. Potensi kenaikan suku bunga The Fed lanjutan, bisa mengacaukannya. Pemerintah sejauh ini sudah melakukan berbagai macam cara untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi. Hanya saja, BI Rate masih terus di level tinggi 7,5%. Ini merupakan level di mana Bank Indonesia menahan pelambatan pertumbuhan ekonomi. Jika melihat rendahnya inflasi selama 2015, seharusnya BI Rate diturunkan. Sebab, suku bunga Racuan saat ini, terlalu jauh di atas inflasi. Masalahnya, selama ini BI masih ketakutan untuk menurunkan bunga acuan. Dan sikap ini, tampaknya, akan tetap dipertahankan seperti yang terjadi di awal 2015. Ketika itu, bank sentral AS berencana menaikkan bunga acuan (September 2014), tapi tidak jadi. Namun, pada Januari-Maret 2015, tetap saja BI tak

42

berani menurunkan suku bunganya. Sementara, untuk tahun ini, The Fed merencanakan kenaikan Fed Fund Rate sebanyak empat kali. Artinya, Fed Fund Rate akan naik setiap tiga bulan. Yang dulu saja, sembilan bulan sebelum kenaikan Fed Fund Rate, BI tak berani menurunkan BI Rate. “Apalagi sekarang yang tiap tiga bulan mau menaikan Fed Fund Rate,� kata Satrio.

Lebih Baik dari Malaysia Oleh karena itu, Satrio ragu apakah BI akan menurunkan BI Rate sesuai harapan. Padahal, dengan tingginya

reviewweekly 19 Tahun V | 11-17 Januari 2016


PASAR MODAL IHSG

nurunkan BI Rate panjang sejarah. Ini menunjukkan, kondisi ekonomi Indonesia jauh lebih baik dibandingkan Malaysia karena negara tetangga itu masih sangat tergantung pada harga komoditas. Jadi, target IHSG 5.400-5.500 akan tercapai dengan syarat pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa kembali ke level 5%. Harapannya, kuartal I-2015, PDB sudah kembali ke level 5%. Lantas bagaimana dengan pengaruh kemungkinan perang Arab Saudi dan Iran? Satrio bilang, itu hanya bersifat sementara. Prediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia di atas 5% juga diamini oleh Kiswoyo Adi Joe, analis saham dari PT Investa Saran Mandiri. Ia begitu yakin, target itu akan tercapai. Pembangunan infrastruktur yang sudah dimulai pada akhir tahun 2015, akan semakin ditingkatkan lagi oleh pemerintah. Indonesia juga akan menjadi tuan rumah penyelenggaraan agenda olahraga terbesar di Asia, pada September 2018. Jakarta dan Palembang telah ditunjuk sebagai tempat untuk menggelar cabang olahraga yang dipertandingkan. Untuk itu, pada 2016, pemerintah akan mengeluarkan uang antara Rp 50 triliun sampai Rp 100 triliun. Ini terutama untuk membangun infrastruktur pendukung, maupun merenovasi fasilitas untuk Asian Games 2018. Di samping akan meningkatkan pembangunan infrastruktur lainnya. Selain itu, rendahnya harga minyak dunia yang berada di bawah level US$60 per barel, masih akan menguntungkan Indonesia sebagai negara net importer minyak. Sehingga, beban ekonomi bagi Indonesia juga tidak akan terlalu besar untuk tahun 2016. Ekonomi Indonesia di tahun 2016 sudah mulai sta-

IHSG suku bunga acuan, pembiayaan ekonomi menjadi mahal bagi pemerintah terutama bunga pinjaman. Begitu juga dengan nilai tukar rupiah yang lebih dipengaruhi oleh faktor psikologis, bukan faktor suku bunga. Jadi, pelemahan rupiah bukan karena faktor BI Rate. Diperkirakan, untuk 2016, kisaran pergerakan rupiah kemungkinan masih cukup lebar antara Rp 12.800 - Rp 15.000 per dolar AS. Hanya saja, meski melemah, posisi rupiah sebenarnya jauh lebih kuat dibandingkan mata uang di regional Asia Tenggara. Mata uang ringgit Malaysia saja, sekarang sedang menguji level terendahnya se-

reviewweekly 19 Tahun V | 11-17 Januari 2016

43


Pasar Modal IHSG

bil, di mana gejolak kurs rupiah terhadap dolar AS juga akan berkurang. Bahkan kenaikan suku bunga The Fed, di akhir tahun 2015, juga membantu meredakan faktor ketidakpastian di pasar ekonomi global. Singkat kata, kondisi ekonomi Indonesia di tahun 2016, secara rata-rata akan jauh lebih baik daripada kondisi di tahun 2015. Sehingga laju IHSG 2016, diproyeksikan menguat ke kisaran 5.800 - 6.000 dan rupiah berada di kisaran Rp 13.000 – Rp 14.000 per dolar AS. Akan halnya BI Rate, dipediksi akan berada dalam kisaran 6,5% hingga 7,25%. Dan harga minyak berada dalam rentang US$40 – US$60 per barel.

Lebih Rasional Akan membaiknya kinerja pasar modal di tahun 2016, juga diamini oleh para pelakku pasar modal lainnya. Paling tidak, mereka memperkirakan kondisi yang akan terjadi tahun ini akan lebih baik dari tahun lalu. Beberapa sentimen positif telah tampak dalam beberapa bulan belakangan ini. Berbagai kebijakan pemerintah terlihat direspon pelaku pasar. Itu ditambah dengan lebih seriusnya realisasi pembangunan infrastruktur. Sehingga mendorong geliat perekonomian. Namun, yang disayangkan, (masih) sikap Bank Indonesia yang ragu unuk menurunkan tingkat bunga acuan. Padahal seharusnya, dengan rendahnya inflasi, bank sentral berani mengambil keputusan untuk menurunkan suku bunga. “Harusnya dicoba dulu. Kalau negatif Rapat Dewan Gubernur (RDG) punya hak untuk menaikkan kembali,” kata seorang pelaku pasar. Itu sebabnya, kendati optimistis akan membaik,

44

kalangan ini bersikap lebih rasional. William Surya Wijaya, analis PT Asjaya Indosurya Securities, misalnya, untuk tahap pertama memprediksi IHSG akan menuju ke level tertinggi, all time high yang sudah tercapai terakhir di 5.523, pada 7 April 2015. “Itulah target kita terlebih dahulu. Sebab, tantangan 2016 masih banyak, mulai dari nilai tukar rupiah, pelemahan harga minyak, dan pergolakan ekonomi yang terjadi di China,” katanya. Perlambatan ekonomi yang terjadi pada 2015, juga masih akan berimbas ke 2016. Pada tahun ini, kebanyakan negara sedang berjibaku untuk memperbaiki kondisi perekonomian masing-masing. Paling tidak, pada 2016, mereka diharapkan bisa mempercepat roda ekonominya yang sempat melambat pada 2015. Di sisi lain, untuk sementara ini, support IHSG full year 2016 berada di 4.300, jika ada tekanan negatif yang cukup berat. Jika BI Rate bisa diturunkan, tentu, akan menjadi sentimen positif bagi IHSG karena perekonomian diekspektasikan akan bertumbuh lebih cepat. Akan tetapi, yang perlu diingat adalah kebijakan suku bunga bukan suatu kebijakan yang diambil secara sertamerta. Lihat saja, The Fed yang membutuhkan waktu berbulan-bulan untuk memutuskan kenaikan The Fed Fund Rate (FFR). Begitu juga dengan BI Rate. Sebab, BI Rate akan turut mempengaruhi perekonomian nasional tapi bukan pasti buruk ataupun pasti baik pengaruhnya. Jadi, intinya, suku bunga acuan di negara manapun tidak mudah diturunkan ataupun dinaikkan. n

reviewweekly 19 Tahun V | 11-17 Januari 2016


Pasar Modal IHSG

Masih Banyak Pilihan Lain

P

erlambatan ekonomi yang diperkirakan berlanjut tahun ini, masih akan menekan daya beli masyarakat. Akibatnya, banyak sektor usaha yang mandek. Sementara kredit perbankan juga akan mengalami peningkatan non performing loan (NPL) atau kredit bermasalah. Makanya, banyak kalangan yang memprediksi sektor properti dan perbankan sebagai saham-saham yang harus dihindari sepanjang tahun ini. Selain itu, saham-saham dari sektor komoditas juga dinilai tak layak investasi. Itu karena permintaan komoditas menurun akibat pelambatan ekonomi. Terutama permintaan dari China yang merupakan importir terbesar. Belum lagi harganya yang terus menurun seiring penurunan harga minyak dunia. “Setelah harga minyak turun ke bawah US$35 per barel, kita belum tahu lagi mau turun ke level berapa lagi,” kata Satrio Utomo, Kepala Riset Universal Broker. Itu sebabnya, Satrio menyarankan agar investor— untuk sementara—menghindari saham-saham batu bara dan saham yang bisnisnya tersangkut pertambangan. Pokoknya, secara umum, saham-saham yang berhubungan dengan batu bara dan komoditas lebih

reviewweekly 19 Tahun V | 11-17 Januari 2016

baik dilupakan. Selain komoditas, Kiswoyo Adi Joe, dari Investa Saran Mandiri, menyarankan agar investor menjauhi saham-saham yang memiliki utang besar, serta saham yang memiliki likuiditas kecil dan fundamental jelek. Hindari juga saham-saham pertambangan minyak, seperti PT Medco Energy (MEDC). Sebab, bisnis minyak kini sedang terpuruk. Bahkan, Arab Saudi—yang dikenal sebagai penghasil minyak terbesar— kini mengurangi subsidi BBM akibat anjloknya harga minyak dunia. n

Menghindari saham-saham batu bara dan saham yang bisnisnya tersangkut pertambangan. Pokoknya, secara umum, sahamsaham yang berhubungan dengan batu bara dan komoditas lebih baik dilupakan.

45


Pasar Modal Saham pilihan

Mereka yang Mengilap Inilah saham-saham yang bakal mencorong di tahun 2016. Motornya, masih tetap sektor konstruksi.

Karya Beton (WTON). Lalu disambung dengan saham-saham lain yang terkait dengan konstruksi seperti semen. Pilihannya PT Semen Indonesia (SMGR), PT Indocement Tunggal Prakarsa (INTP), dan PT Semen Baturaja (SMBR). Ke-

TEKS Ahmad Munjin foto Dahlan RP

2

015 telah berlalu, dengan catatan kurang baik dari pasar modal Indonesia. Maklum Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi hingga 12,12%. Menghadapi 2016, banyak pendapat yang berbeda. Ada yang memperkirakan, indeks akan stagnan, tapi ada juga yang memprediksi akan menukik. Mengingat, banyak indikator yang kurang menguntungkan. Para analis melihat, kinerja indeks sektoral hanya digerakkan beberapa saham unggulan. Di saat yang sama, mayoritas dana asing ke luar dari pasar negara berkembang, termasuk Indonesia. Ini yang menyebabkan banyak saham berkapitalisasi besar merosot. Namun, bagi sebagian investor penurunan ini bisa dianggap peluang untuk mencetak keuntungan. Selain itu, beberapa sektor mencatat penurunan tidak banyak, seperti sektor consumer goods yang turun hanya 4,7%, perdagangan turun cuma 6,3%, disusul sektor keuangan yang menurun 9,14%. Meski masih akan dibebani sentimen negatif, para analis sepakat bahwa perekonomian akan lebih baik di tahun 2016. Berkaca dari tahun 2015, mereka mengisyaratkan bahwa sektor konsumsi, properti, perbankan, dan konstruksi akan menjadi pilihan menarik para investor di tahun 2016. Betapa tidak? Gabungan Pelaksana Konstruksi (Gapensi) mencatat, pasar konstruksi Indonesia saat ini menduduki nomor empat terbesar se-Asia. Apalagi kini pemerintah sedang melakukan percepatan untuk proyek-proyek konstruksi. Sektor konstruksi ini, seperti dikatakan Achmad Baiquni (Dirut Bank BNI) akan menjadi motor bagi perumbuhan. Terutama bagi perbankan dan konsumsi. “Meningkatnya daya beli masyarakat otomatis akan mendongkrak konsumsi,� katanya. “Itu sebabnya, saya masih merekomendasikan beli untuk saham-saham sektor konstruksi,� kata Satrio Utomo, Kepala Riset PT Universal Broker Indonesia. Terutama saham konstruksi milik negara, seperti PT Adhi Karya (ADHI), PT Waskita Karya (WSKT), PT Pembangunan Perumahan (PTPP) yang juga berkaitan dengan PT PP Properti (PPRO). PT Wijaya Karya (WIKA) yang juga terkait PT Wijaya

46

reviewweekly 19 Tahun V | 11-17 Januari 2016


Pasar Modal Saham pilihan mudian yang juga bisa dipilih adalah saham alat berat seperti PT United Tractor (UNTR). Sebab, penjualan UNTR belakangan 50% lebih diperuntukkan untuk alat berat konstruksi.

MASIH BANYAK YANG LAYAK DIPILIH Jadi, saham-saham konstruksi dan yang terkait dengannya menjadi pilihan utama untuk 2016. Saham lainnya yang layak investasi adalah saham jalan tol, seperti PT Jasa Marga (JSMR) dan infrastruktur lain seperti PT Perusahaan Gas Negara (PGAS) dan PT Elnusa (ELSA). Tapi, untuk PGAS dan ELSA masih harus menunggu harga gas dan aksi korporasi mereka, terutama soal in-

frastruktur pipa gas untuk rumah tangga. “Semuanya sangat tergantung pada proyek infrastruktur yang mereka kerjakan,” kata Satrio. Properti yang residensial juga menarik, tapi tidak untuk properti apartemen seiring cerita pertumbuhan ekonomi dan BI rate. Jika BI rate turun, saham-saham yang terkait dengan penurunan suku bunga semuanya menarik, seperti otomotif, properti dan perbankan. Di sektor bank, pilihannya saham PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI) dan PT Bank Central Asia (BBCA). Untuk properti, PT Summarecon Agung (SMRA). Sedangkan di sektor otomotif, ada PT Astra International (ASII). Rekomendasi senada juga diberikan oleh Kiswoyo Adi Joe, analis dari Investas Saran Mandiri. Beberapa pilihan yang dapat dipertimbangkan investor, di antaranya, saham perbankan, konsumsi dan properti. Misalnya saham PT Astra International (ASII), PT Tiga Pilar Sejahtera Food (AISA), PT Bank Mandiri (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI), PT Bank Central Asia (BBCA), dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) (BBNI). “Efek-efek itu sangat layak dipertimbangkan,” kata Kiswoyo. Lalu, saham PT Indocement Tunggal Prakarsa (INTP), PT Indofood Sukses Makmur (INDF), PT Indofoodd CBP Sukses Makmur (ICBP), PT Semen Indonesia (SMGR), PT Pembangunan Perumahan (Persero) (PTPP), PT Wijaya Karya (WIKA), dan PT Unilever Indonesia (UNVR). William Surya Wijaya dari Asjaya Indosurya Securities juga sami mawon. Ia juga merekomendasikan saham dari sektor bank, konsumsi, dan properti. Dari perbankan saham yang disarankan sama dengan yang dikemukakan Kiswoyo. Sementara, dari sektor konsumsi William memilih PT Kalbe Farma (KLBF), PT Kimia Farma (KAEF), PT Unilever Indonesia (UNVR) dan PT Indofood Sukses Makmur (INDF). Dan darii sektor properti ia menyodorkan saham PT Pakuwon Jati (PWON), PT Alam Sutera Realty (ASRI) dan PT PP Properti (PPRO). Akan halnya sektor konstruksi, pilihannya sama dengan yang ditunjuk rekan-rekannya, yakni saham perusahaan pelat merah, seperti PT Adhi Karya (ADHI), PT Wijaya Karya (WIKA), PT Waskita Karya (WSKT), dan PT Pembangunan Perumahan (PTPP). Selamat berinvestasi. n

Beberapa pilihan yang dapat dipertimbangkan investor, di antaranya, saham perbankan, konsumsi dan properti.

reviewweekly 19 Tahun V | 11-17 Januari 2016

47


Pasar Modal Saham BNI atau mencapai Rp 11,15 triliun. Perseroan menargetkan mampu memperbaiki kinerja melalui ekspansi kredit, minimal akan tumbuh 14%. Jika mengacu outstanding kredit BNI saat ini, maka perseroan menargetkan bisa menggelontorkan kredit hingga Rp 320 triliun hingga akhir 2015. Sementara untuk tahun 2016, dengan target pertumbuhan hingga 16%, BNI mengincar penyaluran kredit hingga Rp 371,2 triliun. Laba bersih tahun ini diprediksi bisa tumbuh 10%15%. Dengan ekspansi kredit yang ada, BNI optimistis bisa mencapai target laba bersih. Jika dihitung, maka BNI mengincar laba bersih hingga Rp 11,15 triliun. Lantas seperti apa target-target yang optimistis itu bisa tercapai? Berikut petikan wawancara Review Weekly dengan Achmad Baiquni, Direktur Utama BNI:

Apa strategi yang akan dipakai BNI untuk mencapai target-target tersebut? Begini. Januari kan kontrak-kontrak mulai dilakukan. Jadi, penyerapan anggaran akan lebih cepat. Kredit juga mengucurnya lebih cepat. Lantas? Engine of growth-nya infrastruktur. Dengan begitu, ada penyerapan tenaga kerja, konsumsi akan naik, dan ujungnya kredit juga tumbuh. Berapa persen? Dengan pertumbuhan 5,2%, kredit akan tumbuh 13% – 16%. Anda yakin? Saya optimistis. Di infrastrutur BNI masuk ke mana saja? Kami ada jalan tol, power plant, pelabuhan.

Achmad Baiquni, Direktur Utama BNI

Saya Optimistis TEKS tim review weekly foto Dahlan RP, Riset

B

agi dunia perbankan, boleh dibilang, badai itu telah berlalu. Setelah terombangambing di tahun 2015, kini bisnis mereka mulai ajek. Manajemen PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, misalnya, untuk tahun ini mengincar pertumbuhan laba bersih 15%

48

Bagaimana dengan komoditas? Kalau komoditas jangan terlalu berharap. Perekonomian China juga kan melambat. Jadi permintaan komoditas turun. Bagaimana dengan NPL (non performing loan)? NPL dari 3% sekarang 2,8%. Dibanding dulu, jauh. Didominasi oleh sektor mana? Bagaimana dengan kredit Trikomsel? Soal Trikomsel, sekarang lagi rundingan dengan kreditur lain. NPL ini banyak nyangkut di UKM. Yang banyak kelas menengahnya. Apa tanggapan Anda tentang rencana pemerintah membentuk holding bank? Wah, kalau itu urusan pemerintah. Tapi kalau saya boleh berpendapat, gede itu tak selalu efisien. Ada rencana ekspansi di tahun 2016 ini? Ya, kita selalu siap-siap. Rencana ada, tergantung targetnya. n

reviewweekly 19 Tahun V | 11-17 Januari 2016


Pasar Modal Saham BNI

Peluang BBNI

S

ama seperti efek bank lainnya, saham Bank BNI pun terkena dampak pelambatan ekonomi. Jika dihitung sejak awal tahun, harga saham BBNI telah turun cukup dalam, dari Rp 6.100 menjadi Rp 4.990, atau tergerus sekitar 18%. Namun, belakangan, harga saham BBNI mulai menggeliat seiring dengan membaiknya bisnis perbankan. Non performing loan (NPL) atau kredit bermasalahnya cenderung lebih stabil. BNI mencatatkan NPL gross 2,8% per kuartal III-2015 atau menurun dibandingkan dengan kuartal II yang 3%. Sejalan dengan opini manajemen dan program restrukturisasi kredit yang telah dilakukan terhadap kredit sebesar Rp 14,8 triliun per sembilan bulan 2015. ”Kami percaya NPL akan lebih stabil pada kuartal IV-2015. Kecenderungan suku bunga kredit yang menurun juga akan mengurangi tekanan pada kualitas kredit,” kata Andy Ferdinand, analis dari Samuel Sekuritas Indonesia. Selain tu, dilakukannya belanja pemerintah—yang biasanya membesar pada kuartal IV, serta perbaikan pada sejumlah indikator makro seperti nilai tukar rupiah, diperkirakan akan semakin menggairahkan aktivitas perbankan. Manajemen BNI menaikkan coverage ratio NPL dari 129% pada kuartal III-2014, menjadi 140% pada kuartal III-2015. “Kami percaya, angka tersebut dipertahankan hingga akhir 2015, lalu dinaikkan lebih lanjut pada 2016,” kata Andy. Laba bersih sembilan bulan 2015 mencerminkan 65% dari konsensus untuk full year 2015. Andy yakin, angka full year 2015 masih bisa tercapai seiring NPL yang lebih stabil dan pertumbuhan kredit yang cukup tinggi. Dengan fakta-fakta itu, Andy mempertahankan rating buy untuk BBNI dengan target harga di Rp 5.900. Level tersebut dengan estimasi Price to Book Value (PBV) 2016 di level 1,5 kali. Sedangkan untuk jangka pendek, David Sutyanto, analis riset First Asia Capital, memprediksi BBNI masih bergerak dalam kisaran support dan resisten Rp 4.880 ‐ Rp 5.050. Sedangkan untuk jangka menengah, BNI berpeluang mencapai harga Rp 5.560. Hal ini turut ditopang dengan kebijakan Bank Indonesia (BI) akhir tahun lalu yang menurunkan Giro Wajib Minimum (GWM) perbankan 50 basis poin menjadi 7,5%. Untuk indikator lainnya seperti Net Interest Margin (NIM) juga meningkat mencapai 6,5% akhir September 2015, dibandingkan periode yang sama 2014 sebesar 6,1%. NIM rata‐rata industri perbankan 2015 lalu diproyeksikan hanya berkisar 5%‐5,3%. Pada harga saat ini di Rp 4.990, saham BBNI hanya ditransaksikan dengan PBV 1,2 kali dan Price to Earnings Ratio (PER) 9,6 kali. Rata‐rata harga saham emiten bank beraset di atas Rp

reviewweekly 19 Tahun V | 11-17 Januari 2016

BBNI masih bergerak dalam kisaran support dan resisten Rp 4.880-Rp 5.050. Sedangkan untuk jangka menengah, BNI berpeluang mencapai harga Rp 5.560. 400 triliun saat ini ditransaksikan dengan rata‐rata PBV 2,3x. Sebelumnya sudah diperkirakan harga saham BBNI berpeluang ditransaksikan dengan PBV 1,7 kali berdasarkan historisnya setahun terakhir. “Saya rekomendasikan maintain buy saham ini dan stop loss di Rp 4.750 per saham,” kata David. n

49


inforeview

P

Ertiga Dreza Meluncur ke Jalan Rp 223,9 juta dan Dreza GS transmisi matik dilepas Rp 236,5 juta. Sementara itu, SIS sedang menjajaki untuk ikut menjual Ertiga berteknologi hibrida di Indonesia. Sebab, secara produk dan teknologi, Suzuki sudah sangat siap. Donny Saputra, Head of 4W Product Development PT SIS menuturkan, tren pasar otomotif dunia ke depan arahnya menuju menuju kepada kendaraan rendah emisi dan efisiensi bahan bakar. Ia percaya, pemerintah Indonesia juga akan melihat ke arah itu. n

Bosowa Bangun Terminal LPG Kedua

Bosowa Corporation, grup perusahaan yang bermarkas di Makassar, Sulawesi Selatan ini tahun 2016 bakal memiliki terminal liquefied petroleum gas (LPG) kedua. Terminal LPG teranyar itu terletak di Banyuwangi, Jawa Timur. Bosowa Corporation mengucurkan dana investasi hingga US$ 50 juta untuk menghadirkan terminal LPG tersebut. Kapasitas terminal LPG Banyuwangi 10.000 ton. Besaran kapasitas itu sama dengan kapasitas terminal LPG pertama di Makassar, yang sudah lebih dahulu beroperasi. Tak cuma kapasitas yang sama, penyewa dan penyalur LPG juga PT Pertamina (Persero). “Untuk nilai sewanya saya lupa,� ujar Chief Executive Officer Bosowa Corporation Erwin Aksa kepada Kontan, Rabu pekan lalu. Selain terminal LPG, Bosowa juga tengah membangun pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) tahap II. Lokasi dan kapasitas PLTU tahap II ini sama dengan PLTU tahap I, yakni di Jeneponto, Sulawesi Selatan dengan kapasitas sebesar 2 x 125 megawatt (MW). Total biaya investasi PLTU tahap II itu sebesar US$ 300 juta. n

FOTO RISET

FOTO DOK. REVIEW

T Suzuki Indomobil Sales (SIS) secara resmi meluncurkan low MPV terbarunya, Ertiga Dreza di Jakarta, Kamis pekan lalu. Ada dua varian baru, yang meluncur ke jalan raya, yakni New Ertiga Dreza dan New Ertiga Dreza GS. Keduanya hadir dengan tipe transmisi manual dan otomatis. Tipe paling rendah adalah Dreza transmisi manual yang dilepas dengan harga Rp 216,9 juta dan tipe transmisi matik seharga Rp 229,5 juta. Sementara Ertiga Dreza GS dengan transmisi manual dilepas dengan harga

50

reviewweekly 19 Tahun V | 11-17 Januari 2016


SISIPAN

RP 25 TRILIUN PAJAK BATU BARA RAIB

ARAB SAUDI MENGEJAR BISNIS

PRABOWO MENANG

SI MANIS YANG MENGGEROGOTI DUNIA

®

1-7 JULI 2013 MAJALAH EKONOMI & BISNIS

44 » TAHUN II RP 20.000



Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.