Ekonomi Mulai Berlari Kencang

Page 1




MailBOX

http://www.majalahrevieweekly.com Pemimpin UMUM: Bambang Aji setiady

Kirimkan surat pembaca Anda ke alamat: Redaksi Majalah Review Weekly, Pertokoan Golden Road, Blok C27 No. 67, BSD - Tangerang Selatan 15320 Email: redaksi.majalahreviewweekly.com

Pemimpin redaksi: budi kusumah Redaktur Eksekutif: latihono sujantyo Redaktur: sri wulandari reporter: Setyo Adhi Nugroho, Lucky Benyamin, Badrul redaktur foto: dahlan rebo pahing REDAKTUR DESAIN: erbhayu prananta Desain & layout: Rizky Pratama

unit usaha pemimpin perusahaan: Bambang Aji setiady marketing: Selvi tan, adeline, Irma Irawati HR & GA: Iriene Mielani Admin: Eko Endarsono, Yunita Wirawan, Asih (admin Sales)

Cover: Erbhayu

KAI bisa selekasnya melakukan pengecekan terhadap kondisi ini. Apakah AC tersebut memang sudah tua umurnya, atau semua ini akibat ulah korup segelintir pejabat?

SuratMingguini

Jaga Momentum Pertumbuhan Sebagai warga Tangerang Selatan yang bekerja di bilangan Tanah Abang, Jakarta Pusat, saya mengandalkan KRL Commuter Line untuk transportasi sehari-hari. Sejauh ini, KRL sejatinya sudah sangat membantu. Pasalnya, lokasi stasiun yang sangat mudah dijangkau dari rumah dan bebas hambatan serta kemacetan. Namun, sudah beberapa bulan terakhir ini saya merasakan sesuatu hal yang sangat tidak nyaman ketika menumpang KRL. Jika hanya persoalan berdesak-desakan saja, saya bisa menerima sepenuhnya karena memang warga yang mengandalkan KRL memang sangat banyak. Di samping memang KRL merupakan sarana angkut massal. Namun persoalan ketidaknyamanan muncul karena selain harus berdesak-desakan di dalam KRL dengan kondisi pintu dan jendela tertutup rapat, tak jarang pendingin ruangan tidak berfungsi. Hal itulah yang menjadi bentuk siksaan bagi pengguna KRL. Dalam kondisi tersebut, sudah pasti udara di dalam gerbong menjadi pengap dan sangat panas. Kalaupun ada angin yang keluar dari lubang AC, tak lain adalah udara panas. Akibatnya, seringkali saya dan penumpang lain jadi gelagapan karena kekurangan oksigen. Persoalan menjadi kian serius saat ada bayi atau balita yang ikut naik dalam KRL. Acapkali mereka jadi menangis tiada henti sepanjang perjalanan. Harapannya, pihak PT

4

alamat Sales & Marketing Communication: Jl. Bendungan Jatiluhur No. 26 Bendungan Hilir - Jakarta Pusat 10210 Telp: 021-570 4479 • Fax: 021-570 4473 penerbit: PT INDOPUBLIK MANDIRI

Basuki Bumi Serpong Damai Tangerang Selatan, Banten

KRL Commuter Line Tanpa AC

alamat redaksi: Pertokoan Golden Road, Blok C27 No. 67, BSD, Tangerang Selatan, BANTEN 15320 Telp: 021-538 3063

Luar Biasa Program Tax Amnesty

Diluar perkiraan banyak pengamat ekonomi, perekonomian nasional tumbuh 5,18% pada kuartal II-2016. Tentu saja, sebagai warga negara, saya senang sekali membaca laporan Badan Pusat Statistik (BPS). Untuk kuartal III dan IV tahun ini, saya berharap pertumbuhan ekonomi akan lebih baik lagi. Yang penting adalah bagaimana tim ekonomi pemerintah mampu menjaga momentum pertumbuhan infrastruktur yang akan menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi nasional seiring dengan bergulirnya rencana pemangkasan anggaran kembali oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani. Karena itu, sinergitas antara Kementerian Keuangan bersama dengan Kementerian PUPR dan kementerian lain yang berkaitan dengan infrastruktur supaya mengutamakan proyek prioritas. Saya berharap bahwa yang anggaran yang akan dipotong adalah proyek-proyek yang tidak prioritas sehingga dampaknya minimal. Pasalnya, Kementerian PUPR perlu ditunjang oleh anggaran operasional yang memadai dalam upayanya membangun infrastruktur dan perumahan untuk rakyat. Kita semua perlu menjaga momentum pertumbuhan infrstruktur yang akan menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

Program tax amnesty bagi wajib pajak yang digulirkan pemerintah sejak Juli lalu sungguh luar biasa. Hingga saat ini dana wajib pajak yang dideklarasi untuk mengikuti program tax amnesty sudah mencapai Rp 9,27 triliun dengan nilai tebusan mencapai Rp 193 miliar. Antusias pengusaha yang mengikuti sosialisasi program tax amnesty yang dilakukan Presiden Jokowi di berbagai daerah, sangat luar biasa. Saat sosialisasi di JIEX Kemayoran, dari yang diundang hanya 5.000 orang, ternyata yang hadir mencapai 10.000 orang. Saat digelar sosialisasi di Surabaya, dari semula yang akan hadir 2.000 orang, kenyataannya sampai 2.700 orang. Ketika sosialisasi di Medan, undangan yang disebar 3.000 orang, ternyata yang hadir mencapai 3.500 orang. Sosialisasi di Bandung dihadiri 3.500 pengusaha se-Jawa Barat. Dari hari ke hari arus dana yang masuk ke Indonesia semakin bertambah. Saat ini, banyak di antara para pemilik dana yang ingin menggunakan program pengampunan pajak masih menghitung dan menunggu peraturan menteri keuangan (PMK). Bila uang itu lebih banyak lagi masuk ke Indonesia, hampir pasti pertumbuhan ekonomi nasional semakin menggeliat. Kita tentu semua berharap para wajib pajak memanfaatkan sebaik-baiknya program tax amnesty.

Anjani Febrianti Jalan Timur Dalam III Jakarta Selatan

Martanto Komplek Vila Dago, Pamulang Tangerang Selatan, Banten

reviewweekly 01 Tahun VI | 15-21 Agustus 2016



reviewweekly 01 Tahun VI | 15-21 Agustus 2016

Contents

headline LaporanUtama 9 Ekonomi Mulai Berlari Kencang Diluar perkiraan, perekonomian nasional tumbuh 5,18%. Di kuartal III dan IV-2016, pertumbuhan ekonomi akan lebih baik, seiring pencairan belanja modal yang lebih kencang.

Bisnis

Makro

18 Kongsi Besar PLN-Pertamina Jika akuisisi terjadi, PLN dan Pertamina

30 Pesan Jenderal Tito kepada Kartel

akan memiliki masing-masing saham 50% di PT Pertamina Geothermal Energy.

Polri akan melakukan penegakan hukum bagi kartel yang memainkan harga komoditas pangan.

34 Kecil-kecil Cabe Rawit

Keuangan 20 Mobil Baru Selalu Bikin Ngiler

Sisipan 24 Orang Indonesia yang Hebat Banyak anak muda asal Indonesia tampil mengagumkan di pentas dunia. Mereka memang hebat.

36 Hayo, Waktunya Berutang Untuk membangun infrastruktur, pemerintah mendorong BUMN menawarkan obligasi di pasar modal. Kendati berisiko, obligasi BUMN inftrastruktur lebih menarik.

38 Cobalah Reksa Dana Saham

Pasar Modal 42 Optimistis Boleh, Waspada Harus Dijaga Koreksi indeks belum memadai. Tapi, banyak yang optimistis bursa akan tetap ramai—paling tidak—hingga akhir tahun.

44 Ini Prediksi Saham Telekomunikasi

reviewweekly 01 Tahun VI | 15-21 Agustus 2016



editorial Ingin Cepat Kaya

A

DA banyak persoalan yang membelit bangsa ini. Tapi yang menonjol tampaknya ada dua. Yang pertama adalah banjir narkoba. Kini, hampir setiap hari kita disuguhi berita tentang penangkapan bandar narkoba. Seakan tak pernah ada habisnya barang haram ini sekarang beredar di mana-mana. Apalagi setelah Freddy Budiman, salah seorang bandar, menjalani hukuman mati. Bukannya surut, narkoba makin merajalela, dengan jenis yang semakin banyak. Entah, berapa ratus ribu atau juta orang yang sudah menjadi korban. Dan, berapa banyak uang yang tersedot ke bisnis ini. Yang jelas, kini Indonesia sudah menjadi negara darurat narkoba. Dan pemerintah, harus lebih giat dan tegas menumpas pengedar, bandar dan oknum-oknum yang membekingi usaha haram ini. Persoalan ke dua yang tak kalah pentingnya adalah menjamurnya bisnis investasi bodong. Tidak jelas kenapa pula investasi ini disebut bodong. Sebab,

8

dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, bodong itu berarti bujal atau tersembul pusarnya. Jadi, apa investasi bodong itu...? Terlepas dari arti kata sebenarnya, yang pasti yang dimaksud investasi bodong itu adalah investasi tiputipu. Dan, ini pun sudah merebak di mana-mana. Yang sudah ketahuan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) saja kini jumlahnya sudah ada 640 perusahaan. Perusahaan-perusahaan seperti ini pun seperti narkoba, terus bertumbuh. Ditutup satu tumbuh sepuluh. Ada saja orang yang berupaya mengail keuntungan di air keruh. Dan herannya, banyak pula masyarakat yang tergiur oleh iming-iming yang ditawarkan. Dari sejumlah itu terdapat ratusan tawaran investasi yang berkaitan dengan keuangan. Tawaran tersebut berjenis investasi emas, forex, e-money, e-commerce, investasi haji dan umroh. Selain itu ada juga yang menawarkan investasi di bidang properti, tanaman, komoditas dan perkebunan. Padahal setelah diteliti oleh OJK, perusahaanperusahaan itu sama sekali tidak memiliki kejelasan izin beroperasi. Ada memang beberapa yang memiliki SIUP/TDP tetapi tidak memiliki izin yang terkait dengan investasi yang dilakukan. Itu sebabnya, kini OJK sibuk keliling negeri untuk mensosialisasikan bahaya dari perusahaan-perusahaan yang menawarkan investasi yang tak jelas ini. Bahkan, di beberapa daerah, OJK mendirikan Satuan Tugas (Satgas) Waspada Investasi. Tugas satgas ini adalah mengingatkan masyarakat (yang beruang tentunya) jangan cepat terigur oleh iming-iming manis yang menggiurkan. Masyarakat diimbau agar tidak mudah percaya untuk menginvestasikan uangnya ke dalam instrumen keuangan yang menawarkan keuntungan berlebih. Apalagi yang ditawarkan sangat tidak masuk akal. Misalnya, yang menawarkan keuntungan bunga tetap 5% per bulan, itu mustahil. Tak ada investasi yang bebas dari risiko. Artinya, bisa untung bisa juga rugi. Jadi, dari mana pendapatan tetap itu diperoleh? Makanya, berhati-hatilah. Masyarakat mesti ekstra waspada. Kalau ingin kaya, lewatilah jalan yang benar. Jangan mengambil jalan yang mudah dan cepat. Sebab, kalau uang Anda sudah kecebur di investasi jenis ini, sulit untuk kembali. Paling banter, akan menjadi urusan polisi. Sementara Anda tetap gigit jari. n bk

reviewweekly 01 Tahun VI | 15-21 Agustus 2016


Ekonomi Mulai Berlari Kencang Diluar perkiraan, perekonomian nasional tumbuh 5,18%. Di kuartal III dan IV-2016, pertumbuhan ekonomi akan lebih baik, seiring pencairan belanja modal yang lebih kencang. TEKS Setyo Adhi Nugroho dan Badrul

reviewweekly 01 Tahun VI | 15-21 Agustus 2016

9


A

lhamdulillah, perekonomian Indonesia tumbuh 5,18% selama kuartal II-2016 dibandingkan kuartal II-2015 (year on year/ yoy). Pertumbuhan ekonomi tersebut melampaui pencapaian kuartal I-2016 sebesar 4,91% dan kuartal II- 2015 yang hanya 4,66%. Hampir semua lapangan usaha bergerak positif, kecuali pertambangan dan penggalian yang terkontraksi sebesar 0,72%. Sektor jasa keuangan dan asuransi tumbuh paling tinggi, yakni 13,51%, disusul informasi dan komunikasi 8,47%, jasa perusahaan 7,57%, transportasi dan pergudangan 6,81%, konstruksi 6,21%, serta jasa kesehatan dan kegiatan sosial yang tumbuh 6,59%. Sayangnya, beberapa sektor tumbuh di bawah pertumbuhan ekonomi nasional, seperti pertanian, kehutanan, dan perikanan yang hanya tumbuh 3,3%, industri pengolahan 4,74%, serta sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor 4,03%. Ada lima faktor yang menjadi penopang pertumbuhan ekonomi kuartal II-2016 sebesar 5,18%. Pertama, pergeseran musim panen raya tanaman pangan yang berlangsung April-Mei tahun ini. “Pertanian memang dominan setelah el-Nino, musim tanam bergeser yang seharusnya ada panen raya di kuartal I bergeser ke kuartal II. Dampaknya terhadap penjualan, perdagangan,� kata Suryamin, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS). Kedua, produksi mobil pada kuartal II mencapai 316.351 unit atau naik 10,96% ketimbang kuartal I dan naik 13,36% dibandingkan periode yang sama tahun 2015. Ini menunjukkan adanya peningkatan konsumsi masyarakat, dengan pengeluaran konsumsi rumah tangga tumbuh 5,04%. Ketiga, penurunan suku bunga acuan, BI rate dari 6,75% pada Maret menjadi 6,5% pada Juni telah berdampak ke sektor usaha. Bunga pinjaman yang lebih rendah mendorong perusahaan swasta untuk menanamkan investasinya. Keempat, realisasi belanja pemerintah pada kuartal II mencapai Rp 474,28 triliun atau naik dibandingkan periode sama tahun lalu yang sebesar Rp 384,74 triliun. Kelima, realisasi PMA dan PMDN pada kuartal II mencapai Rp 151,6 triliun, naik 3,5% secara kuartalan atau 12,3% secara tahunan. Kelima, kenaikan beberapa harga komoditas di pasar internasional, seperti kopi, kedelai, dan minyak. Tentu saja, pertumbuhan ekonomi 5,18% menggembirakan. Ini pertanda perekonomian nasional mulai berlari kencang, meski dari struktur masih didominasi oleh konsumsi masyarakat dan pertumbuhan ekspor masih negatif. Banyak kalangan memperkirakan, di kuartal III dan IV pertumbuhan ekonomi akan lebih baik, seiring dengan pencairan belanja modal yang lebih kencang. Terlebih lagi, selama semester I, pencairan belanja modal masih berada di level 21%. Belanja modal, khususnya infrastruktur, akan mampu mendorong ekonomi melaju lebih cepat. Masuknya dana-dana repatriasi dalam program tax amnesty juga bakal memberikan kontribusi yang positif bagi pertumbuhan ekonomi. Jika dana masuk ke perbankan, likuiditas

10

akan lebih berlimpah. Sebagian dana repatriasi juga diarahkan masuk ke reksa dana pernyataan terbatas (RDPT) yang diinvestasikan pada proyek-proyek infrastruktur. Apalagi, jika dana repatriasi masuk ke sektor riil, seperti properti, pasti akan memberikan dampak berganda yang positif bagi sektorsektor terkait.

JAGA INFLASI Yang menjadi tanda tanya adalah kemungkinan merosotnya pengeluaran pemerintah, terkait dengan rencana pemangkasan belanja APBN hingga senilai Rp 133 triliun. Sebelumnya, pemerintah telah memotong anggaran kementerin/lembaga sebesar Rp 50,6 triliun. Hanya saja, efisiensi belanja ini tidak perlu dikhawatirkan karena pemerintah tidak memangkas belanja produktif, terutama sektor infrastruktur, serta pengeluaran yang sifatnya mendorong konsumsi masyarakat. Dengan kata lain, pengaruh pemangkasan belanja tidak signifikan terhadap pertumbuhan PDB. Penghematan juga harus menjadi momentum untuk meng-

Jual beli di pasar tradisional: Konsumsi rumah tangga penyumbang terbesar.

reviewweekly 01 Tahun VI | 15-21 Agustus 2016


akhiri perilaku boros anggaran, yang menjadi penyakit kronis birokrasi selama ini. Beberapa kali Presiden Jokowi memberikan instruksi kepada para pembantunya agar mengidentifikasi semua pengeluaran fiktif, mubazir, dan pengeluaran yang tampak penting tapi tak mendesak. Tidak gampang memang mengubah pola pikir hemat. Apalagi, untuk para pegawai yang sudah merasa nikmat dengan segala kemudahan yang ada selama ini, meski fasilitas sudah didapat. Selama ini, perjalanan dinas merupakan modus paling banyak dimanfaatkan oleh para birokrat untuk mendapatkan ‘penghasilan tambahan. Karena itu, pengawasan ketat di tingkat pimpinan harus ditingkatkan. Pemangkasan anggaran tidak akan berubah menjadi mala-

foto: Dahlan RP

Sumber: Bloomberg

reviewweekly 01 Tahun VI | 15-21 Agustus 2016

petaka asal dilakukan dengan selektif dan dimanfaatkan secara benar. Kalau tidak, dia bisa merusak keuangan pemerintah. Apalagi, struktur PDB kuartal II tetap menyimpan cacat. Terutama dilihat pada rendahnya pertumbuhan sektor yang menyerap banyak tenaga kerja, seperti pertanian, kehutanan, dan perikanan, serta sektor industri pengolahan. Begitu pula, kegiatan ekonomi hingga akhir Juni lalu masih terkonsentrasi di Pulau Jawa. Kawasan ini menguasai 58,81% kue ekonomi nasional, disusul kemudian Pulau Sumatera 22%. Di wilayah lain, hanya sedikit yang bisa merasakan manfaat ekonomi. Di Kalimantan, misalnya, hanya 7,61%, sedangkan Sulawesi 6,08%. Bali dan Nusa Tenggara tercatat 3,13%. Sedangkan Maluku dan Papua, aktivitas ekonominya hanya menyumbang 2,35%. Ini tentu saja menjadi ‘pekerjaan rumah’ bagi tim ekonomi pasca reshuffle kabinet. Untungnya, kepercayaan pasar begitu kuat terhadap tim ekonomi, yang bisa dilihat dari kenaikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Bahkan, Menteri Keuangan Sri Mulyani menegaskan bahwa tim ekonomi akan terus melakukan pengawasan secara ketat dan melihat sejumlah indikator ekonomi agar pertumbuhan ekonomi tidak melambat kembali, sambil terus membenahi sektor-sektor yang banyak menyerap tenaga kerja. Tapi, Presiden Jokowi mengingatkan jangan terlena dengan pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi, menurut dia, harus diiringi dengan tingkat inflasi yang lebih rendah. Dengan demikian, daya beli masyarakat cukup untuk membeli barang-barang kebutuhannya. Untuk mengendalikan inflasi, Presiden Jokowi meminta setiap pemerintah daerah menganggarkan dana untuk pengendalian harga. Kepada para menteri agar memperhatikan seluruh faktor pembentuk harga secara mendetail sehingga kebijakan yang diambil tepat sasaran. “Semua menteri juga harus detail. Kalau nggak detail, kerja kita akan rutinitas, akan monoton, nggak akan dapat hasil kita. Jangan terjebak pada rutinitas yang monoton,” ujarnya. n

11


Supaya APBN Tambah Sehat Kredibilitas, confidence, dan trust harus ditegakkan agar angka-angka APBN bisa mencerminkan realita ekonomi dihadapi.

S

TEKS Setyo Adhi Nugroho

foto: Dok. review

udah hampir sebulan Sri Mulyani Indrawati kembali menjabat Menteri Keuangan RI. Dan, selama itu pula, bekas Direktur Pelaksana Bank Dunia ini, kurang tidur. Maklum, persoalan yang dihadapinya bukan perkara mudah, yakni mengolah Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara alias APBN menjadi neraca yang efisien dan efektif. Di satu sisi, ia harus berupaya mendongkrak penerimaan negara, di sisi lain ia harus pula memangkas anggaran yang ‘kurang perlu’. Yang tak kalah pentingnya, APBN mesti difokuskan pada program-program yang mendukung pengentasan kemiskinan dan pemerataan. APBN akan direvisi kembali? Betul. Dan, itu membutuhkan konsentrasi ekstra. Apalagi sekarang ini harga minyak terus turun. Kalau harga si emas hitam itu merosot terus ke bawa, pasti akan merepotkan. Betul, APBN tak lagi mengandalkan pendapatan dari minyak. Dan, Indonesia sudah lama tak lagi menjadi eksportir murni. Namun, tetap saja harga minyak merupakan buah simalakama, yang patut dihitung dengan cermat. Ditambah lagi, sudah harganya cenderung turun karena pasokan dunia yang berlebih, lifting atau hasil produksi siap jual juga tidak mencapai target. Satuan Kerja Khusus Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mencatat realisasi lifting minyak pada semester pertama tahun ini sebesar 817 ribu barel per

Sri Mulyani Indrawati

12

hari (bph). Angka ini masih di bawah target APBN-P 2016 sebesar 820 ribu bph. Jadi, terpaksa, pemerintah harus memperbesar impor. Dan, itu berarti pemborosan devisa karena pemerintah harus menjaga cadangan penyangga energi. Sekadar mengingatkan, saat ini kebutuhan minyak nasional mencapai 1,6 juta bph. Memang, turunnya harga minyak mentah dunia membuat pemerintah memiliki ruang fiskal lebih besar dengan subsidi yang makin kecil. Akan tetapi penurunan harga minyak tidak sertamerta membuat beban pemerintah berkurang. Pasalnya, produksi minyak dalam negeri sudah sangat berkurang. Ditambah lagi penerimaan juga menurun, terutama terjadi pada Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNPB) migas dan Pajak Penghasilan (PPh) migas. Turunnya harga minyak juga akan berdampak terhadap harga komoditas unggulan lain, seperti batu bara sampai kelapa sawit. Jadi, penurunan harga minyak bukan sesuatu yang serta-merta menguntungkan meskipun kelihatannya peristiwa ini telah mengurangi beban subsidi. Ada memang satu upaya yang kini tengah digiatkan oleh pemerintah untuk mendongkrak pendapatan negara, yakni program tax amnesty. Pendapatan dari pajak, yang merupakan tulang punggung APBN, memang menjadi harapan besar. Dalam APBN-P 2016, pemerintah menargetkan penerimaan pajak sebesar Rp 1.539 triliun. Hanya saja, Menteri Keuangan Sri Mulyani menilai target pajak sebesar itu terlalu tinggi dan tidak realistis. Dia memperkirakan hingga akhir tahun realisasi penerimaan pajak kemungkinan hanya akan mencapai Rp 1.320 triliun. Artinya, masih akan ada kekurangan penerimaan sebesar Rp 219 triliun. Defisit ini akan tetap terjadi meski pemerintah telah memberlakukan program pengampunan pajak (tax amnesty) sejak pertengahan Juli lalu. Dengan adanya kekurangan penerimaan, perlu ada penyesuaian juga dari sisi belanja. Pemangkasan belanja dilakukan agar APBN-P 2016 menjadi kredibel. Defisitnya bisa tetap terjaga dan tidak menimbulkan krisis kepercayaan terhadap anggaran negara. Mantan Direktur Bank Dunia ini pun mengusulkan agar pos belanja negara dalam APBN-P 2016 dipangkas Rp 133,8 triliun. Rinciannya belanja kementerian dan lembaga (K/L) sebesar Rp 65 triliun dan dana transfer daerah sebesar Rp 68,8 triliun. “Jadi kredibilitas, confidence, dan trust itu harus ditegakkan, mulai dari angka-angka APBN yang bisa mencerminkan realita ekonomi yang kita hadapi,” ujar Sri. Dalam APBN-P 2016 target pajak sebenarnya sudah dikurangi hingga Rp 76 triliun, sementara belanja K/L dipangkas hingga Rp 50,6 triliun. Namun karena targetnya masih terlalu tinggi, tidak menutup kemungkinan pemerintah kembali mengajukan revisi APBN-P 2016 kepada DPR. “Kami akan melakukan apa yang memang bisa dilakukan oleh pemerintah,” kata Sri. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan meski sudah direvisi, APBN bisa saja kembali diubah. Hal ini tidak menyalahi aturan apa pun. Namun, bisa saja perubahan ini dilakukan tanpa merevisi Undang-Undang APBN. n

reviewweekly 01 Tahun VI | 15-21 Agustus 2016


reviewweekly 01 Tahun VI | 15-21 Agustus 2016

foto: Riset

M

arilah sama-sama kita mengencangkan ikat pinggang alias berhemat menggunakan anggaran negara. Sebab, penerimaan negara tahun ini kemungkinan besar tidak akan mencapai target. Pasalnya, ada kekurangan penerimaan pajak Rp 219 triliun dari target sebesar Rp 1.539 triliun. Tentu saja, kondisi ini rawan bagi anggaran negara. Jika dibiarkan, defisit anggaran akan membengkak. Ketimbang defisit anggaran melebar terlalu jauh, salah satu jalan keluarnya adalah memangkas anggaran belanja sebesar Rp 133,8 triliun. Pemangkasan itu meliputi belanja kementerian/lembaga sebesar Rp 65 trilun dan transfer ke daerah Rp 68,8 triliun. Masalahnya, apakah pemotongan anggaran untuk yang kedua kali ini tidak akan menganggu pertumbuhan ekonomi nasional? Menteri Keuangan Sri Mulyani merasa yakin tidak akan mengganggu. Sebab, yang dipangkas adalah anggaran yang tidak menunjang prioritas pembangunan biaya perjalanan dinas, kegiatan konsinyering, persiapan-persiapan, bahkan belanja untuk pembangunan gedung pemerintahan. Sebaliknya, belanja untuk kegiatan-kegiatan prioritas pemerintah tidak akan dikurangi. Seperti biaya pembangunan infrastruktur, belanja pendidikan, tunjangan profesi guru, dan tunjangan kesehatan. Sedangkan rencana pemangkasan di pos transfer daerah akan difokuskan pada komponen dana bagi hasil (DBH) yang otomatis lebih kecil karena penerimaan pajak oleh pemerintah daerah menurun. Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Suahasil Nazara menyatakan, pemotongan anggaran belanja pemerintah itu bertujuan untuk memperbaiki kredibilitas anggaran tersebut. Dengan kredibilitas APBN yang lebih baik maka dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat dan pelaku usaha. Kondisi tersebut akan mendorong masyarakat untuk lebih optimistis dan meningkatkan konsumsi belanjanya. Begitu pula dengan pelaku usaha, yang lebih percaya diri untuk investasi dan mengembangkan bisnisnya. Dengan kondisi seperti ini hal itu akan mendorong perekonomian. Beberapa waktu lalu, pemerintah telah memangkas anggaran belanja negara sebesar Rp 50,6 triliun. Ada 10 kementerian yang terkena pemotongan anggaran, antara lain Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sebesar Rp 8,4 triliun dari Rp 104 triliun, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Rp 6,5 triliun dari Rp 49,2 triliun, Kementerian Pertanian Rp 3,9 triliun dari Rp 31,5 triliun, dan Kementerian Perhubungan: Rp 3,7 triliun dari Rp 48,4 triliun. Untuk pemotongan yang kedua ini, belum diketahui K/L mana saja yang akan terkena. Jadi, kita memang harus berhemat, sekaligus efisien dan efektif dalam menggunakan anggaran negara di tengah kondisi perekonomian global saat ini. Penghematan harus juga dijadikan momentum untuk mengakhiri perilaku boros anggaran, yang menjadi penyakit kronis birokrasi selama ini. Beberapa kali Presiden Jokowi memberikan instruksi kepada para pembantunya agar mengidentifikasi semua pengeluaran fiktif, mubazir, dan pengeluaran yang tampak penting tapi tak mendesak. Tidak gampang memang mengubah pola pikir hemat. Apalagi, untuk para pegawai yang sudah merasa nikmat dengan segala kemudahan yang ada selama ini, meski fasilitas sudah didapat. Se-

Pengerjaan proyek jalan tol Trans Sumatera: Biaya pembangunan infrastruktur tidak dikurangi.

Akhiri Sudah Perilaku Boros Penghematan harus dijadikan momentum untuk mengakhiri perilaku boros anggaran, yang menjadi penyakit kronis birokrasi selama ini. TEKS Setyo Adhi Nugroho

lama ini, perjalanan dinas merupakan modus paling banyak dimanfaatkan oleh para birokrat untuk mendapatkan ‘penghasilan tambahan. Karena itu, pengawasan ketat di tingkat pimpinan harus ditingkatkan. Program pengawasan kinerja pegawai negeri sipil (PNS) seperti yang diterapkan di DKI Jakarta dan sejumlah K/L, bisa menjadi contoh. Para pegawai tidak dibiarkan bekerja ala kadarnya. Mereka wajib mengisi kartu daftar pekerjaan, termasuk target harian dan hasil dari pekerjaan yang dijalani. Isian ini yang menentukan sanksi dan penghargaan kepada pegawai bersangkutan. Pemangkasan anggaran tidak akan berubah menjadi malapetaka asal dilakukan dengan selektif dan dimanfaatkan secara benar. Kalau tidak, dia bisa merusak keuangan pemerintah. n

13


Peringatan Bagi Penahan Dana Daerah Dana APBD yang mengendap di seluruh Indonesia mencapai Rp 214 triliun. Padahal, dana ini untuk menggerakkan roda perekonomian daerah sehingga pertumbuhan bisa lebih baik. TEKS Setyo Adhi Nugroho

L

agi-lagi, Presiden Joko Widodo (Jokowi) dibuat jengkel oleh pemerintah daerah (pemda). Masalahnya, masih yang dulu juga, yakni ulah pemda yang sering mengendapkan dana pemda di bank daerah atau bank nasional. Padahal, beberapa tahun terakhir ini, pemerintah pusat terus memperbesar porsi dana yang ditransfer ke daerah. Tuju-

annya agar daerah bisa mengelola keuangannya sendiri, sehingga pertumbuhan ekonomi semakin merata. Untuk APBN 2016, anggaran transfer ke daerah mencapai Rp 729 triliun meningkat dari tahun sebelumnya yang hanya sebesar Rp 643 triliun. Sayangnya, gerak cepat pemerintah pusat itu tidak diikuti oleh pemda. Lihat saja, sampai akhir Juni lalu dana APBD yang belum cair di seluruh Indonesia mencapai Rp 214 triliun. Dana ini banyak yang parkir di bank daerah dan bank nasional. Angka ini memang turun dibandingkan per Mei lalu sebesar Rp 246,2 triliun. Dari jumlah tersebut, menurut data Ditjen Perimbangan Keuangan Kementerian Keuangan, simpanan terbesar berupa giro Rp 166,2 triliun atau 67,5% dari total dana yang menganggur. Sementara sisanya berupa deposito Rp 76,4 triliun atau 31% dan tabungan Rp 3,6 triliun atau 1,46%. Presiden Jokowi pun blak-blakan menyebutkan nama pemda yang masih terus menyimpan dana yang sudah ditransfer peme-

Kondisi belajar mengajar di daerah terpencil: Dana daerah diberikan untuk pembangunan daerah.

14

reviewweekly 01 Tahun VI | 15-21 Agustus 2016


Padahal, menurut Kalla, dana itu diberikan untuk pembangunan daerah dan menyejahterakan kehidupan rakyat. Misalnya, membangun infrastruktur yang bermanfaat bagi rakyat. “Rakyat perlu peningkatan pertanian, perlu bibit, pengairan. Pejabat perlu kantor tapi (justru) didahulukan kantornya,” ujar Kalla di acara Launching I-OTDA, Jakarta, beberapa waktu lalu. Bambang Brodjonegoro juga sampai bingung dengan pola pikir para pejabat pemerintah daerah yang justru mengendapkan dana transfer daerah di berbagai bank. “Daerah itu harusnya sadar kalau uang yang ditransfer itu haknya masyarakat daerah. Bukan uang pemda. Kalau menganggur, berarti ada hal yang ditahan di pemda. Itu harus diluruskan,” kata Bambang.

Foto: Riset

rintah pusat. Untuk tingkat provinsi, DKI Jakarta paling besar menyimpan dana di bank, yakni Rp 13,9 triliun. Untuk tingkat kota, Medan adalah penyimpan dana pemda terbesar yakni mencapai Rp 2,27 triliun. Sedangkan untuk tingkat kabupaten, Bogor adalah juaranya dengan dana simpanan sebesar Rp 1,9 triliun. Bambang Brodjonegoro saat masih menjabat Menteri Keuangan pernah mengakui bahwa penyerapan dana oleh pemda memang cenderung terjadi pada akhir tahun. Padahal, idealnya penyerapan dana tersebut harus sudah dilakukan setelah dana ditransfer dari pemerintah pusat ke pemerintah daerah. “Kalau begini, yang repot kita. Di daerah tidak jadi barang alias tidak jadi proyek,” kata Bambang. Selain mengganggu proyek-proyek pembangunan daerah, kondisi seperti itu tentu akan berpengaruh pada arus kas (cash flow). Padahal, pemerintah berharap dana yang masuk ke daerah itu bisa terpakai dan menjawab isu pertumbuhan ekonomi. Sebab, dana yang terserap dengan cepat oleh pemda dapat menopang pertumbuhan ekonomi di daerah itu sendiri. Wakil Presiden Jusuf Kalla pernah menyentil pejabat daerah yang kerap menghabiskan dana transfer dari pemerintah pusat hanya untuk menambah fasilitas pejabat yang bersangkutan. Misalnya, membangun kantor baru, rumah jabatan baru, atau membeli mobil baru.

reviewweekly 01 Tahun VI | 15-21 Agustus 2016

TERBITKAN SURAT UTANG Sebenarnya, persoalan pengendapan dana ini ulah klasik para penguasa daerah dalam mengakali dana transfer dari pusat. Dana yang seharusnya dipakai untuk pengembangan pendidikan, kesehatan, pembangunan infrastruktur, penanganan orang miskin dan berbagai progam lainnya di daerah masing-masing, justru diputar ke tempat lain. Utamanya ke berbagai instrumen investasi. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pernah menemukan ada beberapa hal dengan pendistribusian maupun penyaluran dana desa di setiap daerah. Temuan ini setelah KPK meninjau penggunaan maupun pendistribusian dana desa di beberapa daerah. Misalnya, ketika KPK berkunjung ke salah satu desa yang memanfaatkan dana desa untuk membangun balai desa. Padahal, seharusnya dana desa tersebut untuk membangun infrastruktur jalan. Selain itu, pengawasan penggunaan dana desa juga menjadi sorotan tersendiri bagi KPK. Ada beberapa hal yang tidak dapat terkontrol oleh pihak-pihak selain kepala desa. Pusat Pelaporan dan Analisa Transaksi Keuangan (PPATK) sebenarnya sudah mengendus adanya modus di mana dana transfer daerah justru diputar di pasar modal. Kecurigaan juga pernah dilontarkan Yanuar Rizky, pengamat pasar modal. Menurut dia, dana transfer yang mengendap di berbagai Bank Pembangunan Daerah (BPD), seolah-olah diinvestasikan di deposito atau Sertifikat Bank Indonesia (SBI). Kenyataannya, dana itu justru dilempar kembali ke pasar modal dengan harapan bisa mendapatkan keuntungan yang besar. “Keuntungan tersebut lantas dibagi-bagi,” ujarnya. Persoalan menjadi pelik, karena ternyata Kementerian Keuangan tak bisa berbuat apa-apa jika pejabat pemda menginvestasikan dana tersebut. Sebab, mengelola atau menginvestasikan dana APBD ternyata sah-sah saja. Dengan syarat, dana yang diinvestasikan merupakan dana nganggur dari surplus anggaran. Catatan lainnya, fasilitas pelayanan masyarakat di daerah yang bersangkutan sudah baik. Tapi faktanya? Dana itu banyak mengendap di perbankan dan di pasar modal, sementara pembangunan daerah dan desa seperti dikesampingkan. Karena itu, Presiden Jokowi sudah mengeluarkan ancaman akan menerbitkan surat utang untuk daerah-daerah yang terus menimbun dana atau anggarannya di bank. “Beberapa kabupaten kota sudah kita terbitkan surat utang. Kalau masih gede seperti ini, ya, surat utang akan tambah banyak,” kata Presiden Jokowi. Nah lho. n

15


Profil

Alberrich Stefanus Tatara

General Manager BACA

BACA Bisa Bermanfaat Bagi Orang Banyak

B

ACA.. Sebuah aplikasi yang membuat anda lebih mudah untuk mendapatkan arus berita terbaru yang diperbaharui setiap saat dari berbagai sumber situs berita online, sumber media dan portal berita lokal terpercaya di Indonesia, yang mencakup semua kategori seperti harian berita, politik, teknologi, ekonomi, keuangan, bisnis, kriminal, hukum, olahraga, sepak bola, internasional, nasional, lokal, hiburan, otomotif, wisata, dan tips gaya hidup, tips kesehatan, tips kecantikan, fashion inspirasi, gosip terbaru, topik mengenai perempuan, dan banyak artikel dan berita menarik lainnya.

Bagaimana perusahaan ini dibangun? Apa visi dan misinya?

16

Perusahaan ini dibentuk berdasarkan pertemanan para founder-founder-nya, dimana mereka ingin menciptakan sesuatu yang bisa bermanfaat bagi orang banyak. Maka dari itu dipilihlah untuk membuat aplikasi news aggregator, karena berita sudah menjadi salah satu kebutuhan setiap orang di masa sekarang ini. Visinya adalah “menciptakan suatu platform informasi Indonesia yang menyajikan informasi terrelevan untuk setiap pengguna�. Misinya antara lain, pertama, membuat dan/atau mengagregat konten yang informatif, edukatif dan menghibur dari berbagai macam kategori. Kedua, mengembangkan produk canggih yang mampu mengidentifikasi preferensi masing-masing pengguna. Ketiga, membangun komunitas pengguna interaktif.

Apakah perkembangan BACA sudah sesuai track dengan visi dan misi tersebut? Ya, perkembangan BACA sudah on track. Bagaimana menjaga supaya tetap on the track? Kami selalu memeriksa feedback-feedback dari user setiap hari, dari situ kami bisa mengetahui apakah masih ada hal-hal harus kami perbaiki atau tidak. Kemudian, tim kami selalu mengusahakan untuk menyajikan konten-konten berkualitas, fitur-fitur terbaru, serta personalisasi berita yang tentunya sangat beragam untuk dikonsumsi oleh para penikmat aplikasi BACA. Bagaimana mempertahankan semua ini? Kita selalu membuat weekly meeting untuk me-review perkembangan kita setiap minggu. Hal ini juga bermaksud agar kita “tidak keluar jalur� dan juga untuk mengetahui dan memperbaiki jika ada kesalahan, serta untuk melakukan improvisasi dan peningkatan fitur untuk aplikasi BACA. Siapa sebenarnya pendiri perusahaan ini?

reviewweekly 01 Tahun VI | 15-21 Agustus 2016


Profil Pendiri perusahaan ini adalah 1 orang Indonesia dan 2 orang Tiongkok, dimana mereka adalah teman sejak lama.

Mengapa mereka memasuki bisnis yang penuh persaingan ini? Alasannya simple, mereka ingin melakukan sesuatu yang berguna bagi orang banyak, tanpa harus kerja di bawah arahan orang lain. Bagaimana strategi pengembangan perusahaan, atau apa yang menjadi cita-cita tertinggi?

Ghanniy Fitra Partnership Manager

Pertumbuhan BACA Sangat Pesat Bagaimana Anda mem-branding perusahaan dengan produk seperti BACA supaya cepat dikenal masyarakat? Dalam dunia public relation, marketing dan komunikasi serta bidang ilmu lainnya, selalu ada proses analisa atau research. Namun pada praktiknya, praktisi profesional selalu melupakan analisa pasar atau analisa public, dalam penerapan rencana dan pelaksanaan aktifitas perusahaannya. Di dalam setiap kesempatan baik produk maupun brand yang pernah saya handle, biasanya saya memulai sesuatu dengan analisa public, agar penetrasai yang dilakukan oleh perusahaan dan

Dalam melakukan segala sesuatunya kami selalu bertindak berdasarkan data, serta melakukan riset kecil-kecilan. Hal ini sangat membantu untuk meminimalisir kesalahan-kesalahan yang mungkin saja dapat terjadi.

Perusahaan dengan bisnis ini padat modal. Sudah berapa modal yang diinvestasikan? Seperti yang diberitakan oleh Techinasia, terakhir ini kami mendapat pendanaan seri B dengan nilai lebih dari US$ 20 juta dari investor.

Kira-kira berapa lagi investasi yang dibutuhkan untuk mencapai tahap puncak tertentu? Ini tergantung oleh keputusan CEO kami. Berapa banyak tenaga SDM? Konten berapa? Bisnis berapa? SDM kami berkisar 50-60 orang, dengan pembagian lebih dari setengahnya adalah programmer dan developer. Sisanya adalah bagian operasional, marketing, serta partnership. n

produk dapat diterima dengan baik tanpa halangan oleh public. Hasil dari analisa tersebut biasanya dilengkapi dengan data pendukung, saluran mana yang baik atau bagaimana cara untuk memperoleh pemahaman atau kognisi biasa saya menyebutnya dari masyarakat atau public. Kemudian, saya membuat perencanaan dan pengaturan terhadap sumber daya perusahaan untuk mendapatkan hasil yang sejalan dengan kognisi atau pemahaman public. Tidak berhenti di situ saja, setelah kognisi atau pemahaman dari public didapatkan, saya akan berusaha mendapatkan simpati atau faktor afeksi public. Karena di Indonesia, opini dan persepsi dibentuk oleh simpati atau faktor afeksi public terhadap sebuah produk maupun brand. Jadi secara simple, untuk mem-branding perusahaan dengan produk tertentu, saya melakukan riset, membuat perencanaan, melakukan organisasi terhadap sumberdaya untuk mendapatkan kognisi dan afeksi dari public.

reviewweekly 01 Tahun VI | 15-21 Agustus 2016

Sepertinya BACA menerapkan konsep partnership? Esensi dari partnership adalah kerjasama, artinya adanya keuntungan bagi kedua belah pihak. Kami di BACA perusahaan baru yang sudah memiliki pertumbuhan sepesat sekarang, tidak lain karena merupakan hasil kerjasama internal dengan seluruh partners kami. Konsep dari partnership BACA sebenarnya secara sederhana

merupakan simbiosis mutualisme antara kami dan para partners. Karena, jika kami tidak mengerti akan kebutuhan partners kami, tidak ada yang bersedia untuk bekerjasama dengan perusahaan yang baru berumur satu tahun ini.

Pola lainnya apa? Dalam melaksanakan pola bisnis, pada dasarnya kami tidak pernah membatasi pengembangan bentuk bisnis berupa partnership saja, namun partnership masih merupakan core atau esensi dari pola bisnis kami. Tentunya banyak sekali pola yang dapat diterapkan oleh kami, untuk mendapatkan kepercayaan dan keuntungan bersama dengan partners kami, karena prinsipnya kami berusaha mendapatkan keuntungan bagi kedua belah pihak, bagaimanapun bentuk atau pola bisnisnya. Mengapa tidak bisa saya ungkapkan satu persatu, karena setiap partners pasti membutuhkan penanganan dan pola yang berbeda satu dan yang lainnya. Ke depan, konsep marketing dan sales apa yang paling cocok? Kalau boleh saya berikan pendapat, saya percaya bahwa personal dan good relationship antara brand atau produk terhadap public dari dulu sudah terbukti memberikan peluang yang besar bagi setiap industri di dunia ini. Banyak orang pintar di dunia ini memiliki ide-ide luar biasa dan menghasilkan produk luar biasa, tapi tanpa relation dan pemahaman dari public tak akan jadi apa-apa. Itu juga yang dilakukan oleh pembeli lisensi dan hak cipta Coca Cola pertama kali, bukan? Memberi kemasan pada Coca Cola pertama kali berarti mereka memposisikan diri mereka di kalangan public, setelah public memiliki asosiasi terhadap mereka, kemudian Coca Cola menciptakan pemahaman public tentang cola, setelah itu kita bisa lihat yang coba mereka lakukan sekarang. Memelihara faktor afeksi atau perasaan dengan mengedepankan kedekatan dengan public. n

17


Bisnis Akuisisi

Pertamina Geothermal Energy: Harga listrik bisa murah.

Kongsi Besar PLN-Pertamina Jika akuisisi terjadi, PLN dan Pertamina akan memiliki masing-masing saham 50% di PT Pertamina Geothermal Energy.

I

TEKS Sri Wulandari Foto Riset

18

ngin tarif listrik turun? Ya, tentu saja, karena itu adalah impian masyarakat Indonesia. Ada cara mudah untuk mendapatkan pasokan listrik dengan murah. Restui saja, langkah PT PLN (Persero) untuk mengakuisisi anak usaha

PT Pertamina (Persero) yang bergerak pada pengembangan energi panas bumi, PT Pertamina Geothermal Energy (PGE). Direktur Utama PT PLN (Persero) Sofyan Basir mengakui bila akuisisi terjadi, maka akan berdampak terhadap penghitungan harga listrik ke masyarakat. Akuisisi ini akan membuat harga listrik ke masyarakat menjadi lebih murah. Alasannya, karena ada efisiensi. Selama ini yang menggali dan membor sumber energi panas bumi itu adalah Pertamina. Dan, PLN membeli hasil uap dari Pertamina. Dalam proses itu, Pertamina pasti akan mencari laba dari penjualan energi. Begitu juga PLN. Nantinya jika PGE jadi diakuisisi PLN, tidak ada skema seperti itu. “Kalau sama-sama (PLN dan Pertamina) tidak terjadi skema rente tadi itu. Karena margin-nya dengan PLN lebih rendah. Kan kami yang punya,� kata Sofyan,

reviewweekly 01 Tahun VI | 15-21 Agustus 2016


Bisnis Akuisisi Diakui Sofyan, ide untuk mengakuisisi PGE berasal dari Menteri BUMN Rini Soemarno. Awal pembahasan akuisisi itu terjadi sekitar dua pekan lalu. Dalam pembahasan tersebut, selain Rini Soemarno dan Sofyan, hadir juga Direktur Utama PT Pertamina Dwi Soetjipto dan Direktur Utama PGE Irfan Zainuddin. Rini mempunyai target proses akuisisi selesai tahun ini. Alasan Rini meminta PLN mencaplok PGE semata untuk merealisasikan program pemerintah untuk mengembangkan energi panas bumi dalam bauran energi nasional. Pemerintah menargetkan hingga 2025 penggunaan panas bumi bisa mencapai 7.000 megawatt (MW). Dalam 70 tahun terakhir penggunaan panas bumi hanya 1.600 MW. Jika PLN dan Pertamina bersatu memiliki PGE akan membuat kemampuan PGE melakukan eksplorasi jauh lebih besar. Pembangunan pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) tidak masuk opsi lantaran kebutuhan PLN mendesak. Akuisisi bisa memotong lamanya pembangunan pembangkit. Nantinya, PLN hanya mengambil 50%, sedangkan 50% lainnya tetap menjadi milik Pertamina sehingga PGE menjadi anak usaha gabungan antara PLN dan Pertamina. Bersamaan dengan proses akuisisi PGE, PLN menyiapkan perusahaan geotermal sendiri. Jadi, nanti saham PGE yang diambil PLN ditempatkan di bawah anak perusahaan PLN. Pertimbangan PLN mengakuisisi PGE, menurut Sofyan, agar sektor energi dalam negeri khususnya dalam bidang kelistrikan energi baru dan terbarukan semakin berkembang. “Ini sinergi antar-BUMN, untuk memperkuat ketahanan energi,” tandasnya. Dari mana dana yang akan diperoleh PLN untuk mengakuisi PGE? Kata Sofyan, PLN sedang mencari pendanaan untuk melancarkan akuisisi tersebut. “Ada obligasi dan pinjaman. Kan kami punya kesempatan cari pinjaman masih besar,” kata dia. Terkait dengan besaran anggaran yang akan dikeluarkan dalam akuisisi tersebut, Sofyan mengakui pihak PLN sudah memperhitungkannya. Hanya saja, belum bisa menyebutkan angkanya. Dirut Pertamina Dwi Soetjipto mengakui, Pertamina terbuka untuk berbagi porsi kepemilikan saham PGE dengan PLN. Saat ini, sudah ada pembicaraan awal dan sedang dilakukan uji tuntas (due diligence) untuk memastikan akuisisi sebagai proses bisnis yang tepat. Pertamina tidak mempermasalahkan lepasnya sebagian saham PGE asal perusahaan bisa berkembang. “Saat ini PGE baru punya 450 mw. Dalam tiga sampai empat tahun lagi ditargetkan bisa lebih dari 1.000 mw,” papar Dwi. n

Kalau sama-sama (PLN dan Pertamina) tidak terjadi skema rente tadi itu. Karena margin-nya dengan PLN lebih rendah. Kan kami yang punya. reviewweekly 01 Tahun VI | 15-21 Agustus 2016

PGE yang Menawan Saat ini kondisi PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) sudah bagus dan progresif di bawah naungan Pertamina. Hal ini didukung dengan semua stakeholder milik Pertamina yang sudah cukup membantu dalam pengembangan bisnis PGE yang fokus dalam eksporasi serta eksploitasi geothermal energi. Berdasarkan Laporan Keuagan Pertamina per Desember 2015 yang lalu, nilai aset PGE sebesar US$ 1,58 miliar. Penjualan PGE mencapai US$ 530 juta dengan laba US$ 85,10 juta. PGE sudah mengerjakan tujuh proyek berbeda secara simultan dengan nilai investasi US$ 2,5 miliar. Pertamina juga sudah berkomitmen sampai tahun 2030 untuk menyiapkan dana senilai sekitar US$ 15,9 miliar bagi pengembangan bisnis panas bumi di Tanah Air. Hingga 2016, PGE berencana menambah kapasitas menjadi 607 MW. Saat ini produksi energi panas bumi yang dihasilkan PGE baru mencapai 450 MW dibandingkan potensi nasional yang mencapai 28.000 MW. Pertamina pun menargetkan produksi energi panas bumi PGE dapat ditingkatkan menjadi lebih dari 1.000 MW pada tiga sampai empat tahun mendatang sehingga masih banyak sisa potensi yang dapat dieksplorasi. Saat ini, GE telah mengelola empat area panas bumi dan sekitar 10 area pengembangan. Keempat area yang dikelola yakni Kamojang yang menghasilkan 235 megawatt (MW), Area Lahendong dengan kapasitas 80 MW, Area Sibayak sebesar 12 MW, dan Area Ulubelu dengan total kapasitas 110 MW. n

19


Bisnis Pameran mobil

Mobil Baru Selalu Bikin Ngiler Puluhan mobil baru menyemarakkan pameran GIIAS 2016 di BSD City. Apa kata Wapres Jusuf Kalla? TEKS Sri Wulandari Foto Dahlan RP

P

ameran Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2016 digelar lagi pada tanggal 11 - 21 Agustus 2016 di Indonesia Convention and Exhibition (ICE), Kawasan BSD City, Tangerang. Pameran ini pun diklaim sebagai tahun keenam bagi pameran automotif milik Gaikindo, meski sejatinya, ini adalah tahun kedua, selepas bersalin nama dari Indonesia International Motor Show (IIMS). Namun Gakindo mempertegas bahwa pameran GIIAS sebagai satu-satunya ajang pameran otomotif di Indonesia yang mendapatkan dukungan dari

OICA (Organisation Internationale des Constructeurs d'Automobiles), organisasi internasional yang memayungi pameran otomotif dunia. Setidaknya itu pernah dinyatakan Ketua I Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Jongkie D. Sugiarto yang mengklaim GIIAS menjadi satu-satunya pameran yang didukung asosisasi industri roda empat. Pernyataan itu kian dipertegas oleh Ketua Umum Gaikindo Yohanes Nangoi yang bilang GIIAS adalah satu-satunya pameran otomotif yang diakui secara internasional. “Masuk dalam agenda dunia dan sejajar dengan Frankfurt Motorshow serta Tokyo Motor Show,� kata Yohanes. Tahun ini, GIIAS hadir dengan mengusung tema Green Technology for a Better Future, GIIAS 2016 dan resmi dibuka oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla. Dia menyebut, GIIAS bukan hanya mendorong konsumsi, tapi menjadi etalase kemajuan industri Tanah Air. Pasalnya, industri otomotif telah menjadi parameter pertumbuhan di banyak negara maju

karena sektor ini memiliki fungsi hulu dan hilir yang penting. Melihat pertumbuhan industri otomotif saat ini, Kalla optimistis kelak kepemilikan mobil dapat menjadi tolok ukur kesejahteraan di Indonesia. GIIAS 2016 diikuti 361 peserta yang memamerkan 31 merek mobil, yang terdiri atas 25 merek kendaraan penumpang seperti Audi, BMW, Chevrolet, Datsun, Daihatsu, Dodge, Ford, Honda, Hyundai, Isuzu, Jaguar, Jeep, KIA, Land Rover, Lexus Mazda, Mercedes-Benz, Mini, Mitsubishi Motors, Nissan, Suzuki, Tata Motors, Toyota, Volkswagen, Wuling dan 6 merek kendaraan komersial yang terdiri dari FAW, Hino, Isuzu, Mitsubishi Fuso, Tata Motors dan UD Trucks. Tercatat sebanyak 22 kendaraan model baru diperkenalkan dan diluncurkan di GIIAS 2016. Ada pula 11 mobil konsep yang juga akan dihadirkan di Indonesia. Mobil baru yang diluncurkan pada GIIAS 2016 ialah Audi TTS, Jaguar F Pace, dan New Jaguar XF. Sejumlah pabrikan juga akan memboyong kendaraan baru berupa multipurpose vehicle (MPV) di segmen low cost-green car atau LCGC.MPV LCGC terbaru keluaran PT Astra Daihatsu Motor (ADM), Sigra, dan Toyota Astra Motor (TAM), Calya. Keduanya sudah diperkenalkan secara bersamaan pada 2 Agustus 2016, sedangkan peluncuran dan harga resminya diumumkan di hari pertama GIIAS. n

Pameran Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2016: Etalase kemajuan industri Tanah Air.

20

reviewweekly 01 Tahun VI | 15-21 Agustus 2016


Bisnis Fasilitas bandara

Terminal 3 Ultimate Bandara Soekarno-Hatta: Berbagai fasilitas mewah.

T

erminal 3 Ultimate Bandara Soekarno-Hatta akhirnya resmi beroperasi. PT Angkasa Pura (AP) II sebagai pengelola bandara dan maskapai Garuda Indonesia sebagai maskapai yang akan beroperasi di terminal ini juga sudah menyatakan kesanggupannya melayani penumpang. Baik Garuda maupun AP II sudah mensimulasikan alur pergerakan penumpang. Diperkirakan lebih dari 25 juta penumpang akan terlayani. Tentu saja, tambahan Terminal 3 ini akan mampu mendongkrak pamor Bandara Soekarno-Hatta, yang selama ini sering dianggap kalah dibandingkan bandara-bandara internasional di negara tetangga. Meski, sejak diresmikan pada 9 Agustus lalu, terminal yang terkesan teramat besar dan luas ini, baru bisa melayani penerbangan domestik milik Garuda. Nantinya, terminal baru di Bandara Soekarno-Hatta ini akan menjadi basis operasi Garuda Indonesia dan seluruh maskapai penerbangan internasional. Maskapai penerbangan lain akan pindah bertahap dan dijadwalkan kelar Maret 2017. Saat ini, penerbangan internasional masih berada di Terminal 2. Pengoperasian terminal baru itu sejalan dengan surat Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Nomor AU.508/1/1/DRJU. DBU-2016, tanggal 2 Agustus 2016, perihal pengoperasian Terminal 3. Terminal 3 Ultimate memiliki fasilitas yang terbilang cukup mewah, misalnya sistem pengelolaan bagasi otomatis atau baggage handling system dengan

Ingin Bersaing dengan Changi Terminal 3 Ultimate Bandara Soekarno-Hatta yang dibangun dengan dana Rp 7,3 lebih luas dibandingkan Terminal 3 Bandara Changi, Singapura. TEKS Sri Wulandari Foto Dahlan RP

13 conveyor belts, didukung dengan 206 check-in counters, dan 38 self check-in. Selain itu ada dua hotel bintang 4, ruang rapat, toko duty-free, toko ritel, dan restoran. Dukungan area parkir dengan kapasitas ribuan kendaraan roda dua dan empat. Dilengkapi dengan adanya jembatan layang yang terhubung dengan rencana kereta bandara. Dukungan fasilitas canggih akan menjadi nilai lebih terminal ini. Apalagi dengan luas kawasan terminal 422.804 meter persegi, maka bisa disebut Terminal 3 Ultimate ini, lebih luas daripada Terminal 3 Bandara Changi yang hanya 380.000 meter persegi. Terminal 3 ini juga memiliki 28 gates yang terdiri dari 10 gate penerbangan internasional dan 18 gate penerbangan domestik. Dengan beroperasinya Terminal 3 Ultimate, Terminal 3 Existing di bandara tersebut akan ditutup. Direktur Opera-

reviewweekly 01 Tahun VI | 15-21 Agustus 2016

sional dan Teknik Angkasa Pura II Djoko Murjatmodjo mengatakan, Terminal 3 Existing akan ditutup pekan ini. Hal ini agar tidak membuat masyarakat bingung. Nantinya, Terminal 3 Existing akan direnovasi dan disambungkan dengan T3 Ultimate. Maka, dua maskapai penerbangan yang ada di Terminal 3 Existing, AirAsia dan Lion Air akan dipindah ke Terminal 1 dan 2. Ketika Terminal 3 Existing sudah selesai direnovasi dan tersambung dengan T3 Ultimate, maka semua maskapai penerbangan internasional di Terminal 2 akan pindah ke Terminal 3. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, pekerjaan rumah AP II setelah rampungnya Terminal 3 Ultimate Bandara Soekarno-Hatta adalah revitalisasi Terminal 1 dan Terminal 2. “Desain sudah ada. Untuk biaya revitalisasi keseluruhan sekitar Rp 2 triliun,� katanya. n

21


Profil

Tatsuo Doko

Senang Indonesia

Menjadi pemimpin Toshiba Corporation untuk kawasan Asia Pacific, Doko akan fokus melanjutkan usaha baru di Indonesia. TEKS Sri Wulandari foto Riset

22

reviewweekly 01 Tahun VI | 15-21 Agustus 2016


Profil

T

oshiba punya pemimpin yang baru. Dialah Tatsuo Doko yang diangkat sebagai Corporate Representative-Asia untuk Toshiba Corporation dan Managing Director Toshiba Asia Pacific Pte sejak 30 September 2015. Dia pun diberi tanggung jawab untuk mengawasi dan memperluas bisnis di Asia dan Oceania (tidak termasuk Jepang, China, dan Hong Kong). Sebagai salah satu pasar pertumbuhan utama Toshiba, Doko menambahkan fokus pada Asia Tenggara akan memperluas bidang infrastruktur sosial, sistem tenaga, solusi masyarakat, dan solusi ICT industri. Pada 2015, Toshiba Corporation menghasilkan US$ 50 miliar dari seluruh penjualannya, 27% pendapatannya merupakan kontribusi dari kawasan Asia. Tentu tak mudah, tapi dia bilang, “Saya senang memimpin Toshiba di kawasan Asia, yang telah diidentifikasi sebagai salah satu pasar pertumbuhan utama dari Toshiba. Karena negara-negara di kawasan tersebut terus mengalami pertumbuhan ekonomi yang cepat,” kata lulusan University of Tokyo’s Department of Liberal Arts, dengan gelar Bachelor of Liberal Arts in American studies ini. Terutama, dia senang dengan Indonesia, karena sebagai bagian dari Asia sangat menarik untuk investasi. Apalagi perekonomian di Indonesia bisa terjaga dengan baik. Karena itu, dia menegaskan kembali komitmen Toshiba untuk kelanjutan pembangunan Indonesia melalui tiga bisnis baru yang berfokus di energi, prasarana, dan penyimpanan sebagai bisnis intinya. Dia berhasrat mewujudkan masyarakat Indonesia yang aman, terjamin dan tangguh. “Toshiba telah mendukung Indonesia selama lebih dari 40 tahun, dan masih ada banyak cara bagi kita untuk berkontribusi,” katanya. Doko melanjutkan, Toshiba ingin mewujudkan ekonomi rendah karbon di Indonesia. Dengan begitu, kehidupan masyarakat bisa menjadi lebih bersih, aman, energi lebih bersih. Menurut dia, masih ada banyak cara untuk berkontribusi di Indonesia, tidak hanya semata-mata melalui solusi energi Toshiba yang beragam. “Seperti Indonesia bekerja mencapai tujuan menambahkan 35 GW kepada pembangkit listriknya, tetapi juga melalui penyediaan prasarana yang handal yang dibutuhkan untuk mendukung pertumbuhan yang cepat dari negara ini,” terang lulusan terbaik International Management dari American Graduate School of International Management.

pemasok terkemuka turbin panas bumi di dunia sejak tahun 1966. Kelompok usaha ini telah menginstal 53 unit dengan total kapasitas setrum 3.4 gigawatts (GW) di seluruh dunia. Pada 2011, Toshiba mengakuisisi PT Envitech Perkasa, sebuah perusahaan EPC (Engineering, Procurement, dan Construction) khusus untuk pabrik pengolahan air dan air limbah. “Langkah ini memperkuat jaringan bisnis Toshiba di bidang pengolahan air dan air limbah di Indonesia,” jelasnya. Melalui PT Toshiba Asia Pacific Indonesia yang didirikan pada 2014, anak usaha Toshiba ini telah berkontribusi dalam meningkatkan pertumbuhan industri di Indonesia. Sampai saat ini, Toshiba memasok 19 unit turbin uap dan 33 unit turbin hidrolik di seluruh Indonesia, yang kapasitas gabungannya hampir mendekati 7.000 megawatt (MW), dan memberikan kontribusi melalui proyek-proyek pembangkit listrik tenaga panas bumi, seperti pembangkit listrik Sarulla dan Patuha. Toshiba juga memberikan kontribusi solusi air melalui PT Envitech Perkasa di Indonesia dengan lebih dari 200 proyek di berbagai sektor industri di seluruh Indonesia. Misalnya, memasok air murni tingkat tinggi untuk pembangkit listrik, menyediakan air untuk pabrik-pabrik dan mengolah limbah cair dari pabrik-pabrik di kawasan industri besar di wilayah Bekasi dan Cikarang, serta memasok air daur ulang di pabrikpabrik makanan. n

KONSTRIBUSI PERTUMBUHAN INDUSTRI Doko mulai bergabung di Toshiba Corporation pada 1980. Sebagai pemimpin Toshiba yang baru, Doko memiliki lebih dari 30 tahun pengalaman dalam manajemen proyek, perencanaan strategis, dan penjualan. Tak hanya itu, dia juga memiliki sejumlah pengalaman di luar negeri, termasuk perannya sebagai Presiden & CEO Toshiba International Corporation di Houston, Texas. Sebelumnya, Doko juga pernah menjabat sebagai Senior Fellow and General Manager, Strategic Planning Division of Community Solutions Company, di Toshiba Corporation. Tak heran, jika dia memiliki pemahaman yang kuat dari peralatan industri dan sistem dari sebuah pemasaran, serta operasional. Dia juga memiliki pengalaman yang handal saat terjalin Joint Venture (JV), Toshiba GE Automation Systems Corporation dan Toshiba Mitsubishi-Electric Industrial Systems Corporation. Doko mengatakan, sampai saat ini Toshiba merupakan

reviewweekly 01 Tahun VI | 15-21 Agustus 2016

23


Banyak anak muda asal Indonesia tampil mengagumkan di pentas dunia. Mereka memang hebat. TEKS Dita Pertiwi Foto Riset

24

reviewweekly 01 Tahun VI | 15-21 Agustus 2016


Ima Matul Maisaroh saat berpidato untuk konvensi partai demokrat, AS

Ima Matul Maisaroh bersama Presiden Barrack Obama.

R

ibuan orang yang menghadiri Konvensi Nasional Partai Demokrat di Philadelphia, Pennsylvania, Amerika Serikat (AS), Selasa malam, tanggal 26 Juli lalu memberi aplaus meriah atas pidato Ima Matul Maisaroh. “Ketika isu perdagangan manusia belum lagi menarik perhatian kita, sebelum ada aturan hukum untuk mengidentifikasi dan melindungi korban, bahkan sebelum saya melarikan diri dari orang yang memperdagangkan saya, Hillary Clinton sudah berjuang untuk mengakhiri perbudakan modern ini,” ujar Ima. “Karena itu sebagai penyintas dan aktivis, saya berharap – terlebih karena Hillary Clinton kini bertarung untuk menjadi Presiden Amerika – bisa mengakhiri perdagangan manusia,” sambung Ima. Ima, perempuan berusia 36 tahun asal desa Gondanglegi, Malang, Jawa Timur, pernah menjadi korban perdagangan manusia. Ia masih belasan tahun ketika datang ke Los Angeles, AS, tahun 1997 karena ajakan untuk bekerja. Orang yang merekrutnya berjanji akan mengurus semua biaya administrasi untuk mendapatkan paspor, visa dan tiket pesawat, serta mencarikannya pekerjaan. Ia juga dijanjikan memperoleh gaji US$ 150 per bulan. Tetapi Ima Matul justru dijadikan pembantu rumah

reviewweekly 01 Tahun VI | 15-21 Agustus 2016

tangga yang bekerja lebih dari 12 jam sehari tanpa digaji. Ketika ia angkat bicara memprotes perlakuan itu, ia malah disiksa. Tiga tahun Ima bertahan sebelum ia melarikan diri atas pertolongan pembantu tetangganya. Kini, Ima bekerja sebagai aktivis di Koalisi untuk Menghilangkan Perbudakan dan Perdagangan Manusia (CAST), lembaga swadaya masyarakat yang didatanginya ketika ia melarikan diri tahun 2000. Berkat kerja keras dan perjuangannya, pada awal tahun ini Ima dan rekannya Shandra Woworuntu, yang juga penyintas perdagangan manusia, diangkat sebagai anggota gugus tugas untuk memantau dan memberantas perdagangan manusia di AS dan dunia atau “The President’s Interagency Task Force to Monitor and Combat Trafficking in Persons (PITF)”. Per Desember tahun lalu, Ima bersama sepuluh orang lainnya juga ditunjuk sebagai anggota Dewan Penasihat Perdagangan Manusia Presiden Barack Obama. Ima hanya salah satu contoh bagaimana hebatnya orang-orang Indonesia di pentas dunia. Beberapa waktu lalu, majalah bisnis bergengsi Forbes merilis ‘30 Under 30 Asia’. Dalam daftar 30 orang itu, terdapat sederet nama anak muda asal Indonesia. Forbes menilai para anak muda itu sebagai pemimpin muda yang menjanjikan, wiraswastawan yang berbakat ataupun game changer. Secara khusus, ada 10 kategori dalam daftar yang disusun majalah berkelas dunia tersebut. Yakni, kategori Entertainment & Sports, The Arts, Media, Marketing & Advertising, Retail & Ecommerce, Finance & Venture Capital, Enterprise Tech, Consumer Tech, Social Entrepreneurs, Manufacturing & Energy serta yang terakhir Healthcare & Science. Dari deretan nama para anak muda berbakat tersebut, ada 15 nama anak muda asal Indonesia. Beberapa anak muda Indonesia yang bergelut di dunia teknologi dan masuk daftar misalnya Kevin Aluwi

25


Kevin Aluwi (Chief Financial Officer Go-Jek)

seorang pendiri dan Chief Financial Officer Go-Jek, Benny Fajarai yang merupakan Cofounder Qlapa, Arief Widhiyasa sebagai Cofounder Agate Studio, dan Ferry Unardi selaku Cofounder & CEO Traveloka. Selain itu juga ada Joey Alexander Sila yang bakatnya di bidang musik sudah tercatat di pentas dunia. Di bidang seni lainnya, ada nama Peggy Hartanto, 27, yang beken lewat kiprahnya sebagai perancang. Mengisi kategori yang sama di daftar Forbes, yakni kategori Art, tercatat nama Helga Angelina Tjahjadi, 25, yang merupakan Cofounder Burgreens. Di kategori Retail & E-commerce, ada empat nama putra atau putri bangsa ini. Di antaranya, Carline Darjanto, 28, yang dikenal sebagai seorang entrepreneur. Lalu, Merrie Elizabeth, 28, sebagai CEO & Creative Director BloBar Salon, dan Yasa Paramita Singgih, 20, yang merupakan Founder & President Men’s Republic. Untuk kategori Finance & Venture Capital, nama seorang putra negeri tercatat di sana. Adalah Abraham Viktor, 23, yang memimpin Taralite, di posisi cofounder &

Benny Fajarai (Cofounder Qlapa)

26

Pianis asal Indonesia, Joey Alexander tampil dalam rangkaian acara penghargaan Grammy di Los Angeles, Amerika Serikat.

Heni Sri Sundani Jaladara (Founder di Smart Farmer Kids In Action & AgroEdu Jampang Community)

reviewweekly 01 Tahun VI | 15-21 Agustus 2016


Yasa Paramita Singgih (Founder & President Men’s Republic)

CEO. Sedangkan di kategori Entreprise Tech, nama Abraham Ranardo, 25, diletakkan sebagai Cofounder Mailbird. Sementara itu, untuk kategori Social Entrepreneurs, Forbes memilih dua anak muda kebanggaan bangsa, yakni Heni Sri Sundani Jaladara, 28, yang mengisi posisi sebagai founder di Smart Farmer Kids In Action & AgroEdu Jampang Community. Bersama dengan Heni, satu nama lain, yaitu Cofounder & CEO KitaBisa Muhammad Alfatih Timur, pemuda berusia 24, juga masuk kategori itu. Sedangkan di kategori Healthcare & Science, nama Mesty Ariotedjo, 26, yang merupakan Cofounder WeCare.id, dan Leonika Sari Njoto Boedioetomo, 22, yang dikenal sebagai Founder & CEO Reblood, merupakan dua pilihan Forbes untuk Indonesia.

JOEY ALEXANDER Di antara sederet nama generasi muda Indonesia yang berhasil mencatatkan debutnya itu, ada seorang bocah berusia 12 tahun yang kiprahnya bisa dikatakan sudah sangat mendunia. Bocah tersebut tak lain adalah Joey Alexander Sila. Pada pertengahan Februari lalu, Joey yang dikenal sebagai pianis cilik bergenre music jazz itu tampil di panggung utama acara penghargaan Grammy di Staples Center, Los Angeles, AS. Kali itu Joey unjuk kebolehan bersama puluhan musisi kesohor lainnya di dunia, di an-

Ferry Unardi (Cofounder & CEO Traveloka)

reviewweekly 01 Tahun VI | 15-21 Agustus 2016

27


Merrie Elizabeth (CEO & Creative Director BloBar Salon)

Helga Angelina Tjahjadi (Cofounder Burgreens)

taranya John Scofield dan Christian McBride. Sebelum tampil dalam ajang tersebut, Joey bahkan sudah tercatat menorehkan rekor. Melalui tembang berjudul Giant Steps dan album bertajuk My Favorite Things, Joey menjadi musisi termuda yang masuk nominasi penghargaan Grammy untuk kategori Best Improvised Jazz Solo dan Best Jazz Instrumental Album. My Favorite Things sendiri dirilis pada Mei tahun silam oleh musisi cilik yang kini berdiam di New York, Amerika Serikat itu. Dalam situs resminya, bocah itu

Muhammad Alfatih Timur (Cofounder & CEO KitaBisa)

28

diketahui acap memainkan tembang-tembang klasik dengan sentuhan gesit, semangat berkelana dan antusiasme dalam mengimprovisasi. Tembang klasik yang dimainkannya adalah garapan John Coltrane serta Richard Rodgers dan Oscar Hammerstein. Di sela-sela persiapan pertunjukan itu, Joey pun pernah berkisah tentang asal-muasal ketertarikannya terhadap musik jazz. “Semuanya datang dari orang tua saya. Sebenarnya ayah saya bisa sedikit bermain piano dan gitar. Saya mencintai suara piano dan itu yang membuat saya berminat. Seperti layaknya orkestra, ada 80 kunci dan ada suara bass-nya. Ini adalah alat musik yang lengkap dan itu menarik minat saya,” kata Joey, seperti dikutip dari BBC. Lantaran kesungguhan dan ketulusannya dalam menggemari jazz, Joey pun mengaku mendapat kehormatan besar saat akhirnya bisa masuk dalam nominasi untuk dua penghargaan Grammy dan bermain pada panggung utama ajang pemilihan bergengsi tersebut. Selama beberapa tahun terakhir, Joey sendiri juga telah menampilkan bakatnya pada berbagai pagelaran jazz dunia. Antara lain, Rochester Jazz Festival, Newport Jazz Festival, dan Jazz at Lincoln Center. Joey meyakini, kecintaan terhadap jazz muncul lantaran jazz mengusung ‘kebebasan’ dalam bermusik. Kendati secara rutin dan disiplin berlatih mengasah bakatnya, Joey sendiri memastikan bahwa dirinya masih berkembang dan beraktivitas sebagai anak-anak seperti lazimnya. “Saya masih suka bermain dengan mainan saya, saya bermain tenis dan berenang. Saya masih berusia 12 tahun dan saya masih Joey. Saya selalu ingin bermain musik ini, yaitu jazz. Saya ingin bermain bersama banyak musisi, saya ingin mengomposisi musik lebih banyak lagi, mengaransemen musik, dan pergi tur keliling dunia dengan musik saya,” ujarnya. n

reviewweekly 01 Tahun VI | 15-21 Agustus 2016


Si Moses Lo Awalnya, Moses Lo dikira berkewarganegaraan Indonesia. Ibunya memang asal Indonesia. TEKS Dita Pertiwi Foto Riset

A

khir Februari lalu, saat majalah Forbes merilis daftar anak muda Asia dengan potensi menjanjikan di berbagai kategori, langsung berbagai media di Indonesia memberitakan karena terdapat 16 nama pemuda asal Indonesia. Ternyata, satu di antaranya bukanlah warga negara Indonesia. Nama pemuda yang juga berbakat di pentas dunia itu adalah Moses Lo. Namanya beken sebagai pendiri dan CEO Xendit. Nama Moses sendiri masuk dalam kategori Finance & Venture Capital ‘Forbes 30 Under 30 Asia’. Akibat kekeliruan tersebut, pascarilis Forbes, Moses bertutur pada media. “Keluarga ibu saya berasal dari Indonesia. Tapi kewarganegaraan saya bukan Indonesia,” ujar Moses. Selama ini, menurut Moses, dirinya kerap tinggal di berbagai negara. Lantaran itu, sambung dia, sejumlah orang bahkan ada yang menilainya sebagai orang Amerika, “Saya menempuh pendidikan di Amerika, mungkin karena itu mereka menilai saya orang Amerika. Tapi sebenarnya saya berkewarganegaraan Australia,” jelasnya. Apa sebenarnya kiprah pria muda berusia 27 tahun itu hingga namanya mampu bertengger di kancah dunia? Moses merupakan pendiri dan CEO Xendit. Xendit sendiri merupakan layanan mobile payment peer to peer yang memfokuskan bisnisnya di kawasan Asia Tenggara. Layanan Xendit sendiri dioperasikan di Indonesia. Dan Moses pun tak segan menyebut bahwa Xendit merupakan startup lokal. “Kami adalah startup lokal, dan kami adalah startup Indonesia pertama yang masuk ke dalam YCombinator. Termasuk mendapatkan funding dari Amerika, di mana hal ini masih jarang bagi

reviewweekly 01 Tahun VI | 15-21 Agustus 2016

startup lokal,” lanjutnya. Boleh jadi, lantaran Xendit beroperasi di Indonsia dan dikenal sebagai startup lokal, maka Forbes pun mendaulat sang CEO sebagai pemuda asal Indonesia. “Ya begitulah. Saya warga negara Australia, tapi Xendit merupakan startup Indonesia. Ya, itu mungkin sebabnya Forbes menyebut saya sebagai orang Indonesia,” ujar Moses sambil tersenyum.

PEMIMPIN YANG MENJANJIKAN Daftar berjudul “30 Under 30 Asia” yang dilansir Forbes sendiri merupakan yang pertama kalinya. Dalam daftar itu, Forbes mencatatkan nama-nama anak muda di Asia yang berusia di bawah 30 tahun, tapi memiliki potensi sebagai pemimpin yang menjanjikan, entrepreneur yang berani, dan seseorang yang membawa perubahan di 10 bidang berbeda. Masing-masing dari 10 bidang tersebut terdapat 30 nama hasil seleksi juri-juri dengan reputasi ternama di bidangnya, seperti Michelle Yeoh yang menjadi juri bidang Entertainment & Sports, dan presiden Baidu sebagai juri di bidang Consumer Tech. Daftar tersebut tidak hanya berisi nama dan apa perusahaan yang dipimpin para pemudia berbakat dan berhasil di Asia Tenggara tersebut. Tapi juga memuat tentang kisah singkat mengenai awal mula perjalanan mereka. Dengan masuknya nama-nama tersebut dalam list, para pemuda dan pemudi Asia Tenggara tersebut telah layak disejajarkan dengan para pemimpin muda dari negara lain. Antara lain, Carl Pei yang merupakan co-founder dari OnePlus, dan produk besutan perusahaannya sudah sangat mendunia. n

29


MAKRO Harga pangan

Pesan Jenderal Tito kepada Kartel Polri akan melakukan penegakan hukum bagi kartel yang memainkan harga komoditas pangan.

I

TEKS Lucky Benyamin Foto dahlan RP, Dok. Review

ni peringatan keras dari Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Tito Karnavian. Dia mengancam akan memidanakan kartel komoditas pangan yang terbukti berbuat curang dengan memainkan harga. “Kartel-kartel akan kami awasi dan monitor. Kami juga melakukan penegakan hukum bagi kartel yang memainkan harga,” kata Tito di Markas Besar Polri, Senin pekan lalu. Hari itu Kapolri Jenderal Tito menggelar rapat koordinasi dengan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Kepala Badan Koordinator Penanaman Modal (BKPM) Thomas Trikasih Lembong, Direktur Jenderal Bea Cukai Heru Pambudi, dan Ketua Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Muhammad Syarkawi Rauf. Hasil rapat koordinasi itu memutuskan Polri, Kementerian Perdagangan, Kementerian Pertanian, BKPM, Ditjen Bea dan Cukai, serta KPPU menyepakati sejumlah langkah untuk menjaga inflasi demi terwujudnya iklim persaingan yang sehat di Tanah Air. “Kami juga akan mengawal distribusi dan ketersediaannya,” ujar Tito. Selain itu, enam institusi tersebut juga menyepakati untuk melakukan joint investigation antara lembaga negara untuk menindak para pelaku kartel. Selain saling menukar data, mereka akan sidak gabungan ke gudang-gudang milik perusahaan yang diduga melakukan penimbunan. Ketua KPPU Syarkawi Rauf menjelaskan, investigasi gabungan ini difokuskan pada komoditas pangan strategis, seperti beras, gula, bawang merah, daging ayam, daging sapi dan komoditas pangan strategis lainnya. Jika ditemukan ada praktik kartel, maka akan dilakukan penegakan hukum. Pada 22 April lalu KPPU telah menjatuhkan sanksi terhadap 32 perusahaan penggemukan sapi dengan membayar denda sebesar Rp 107 miliar. Mereka dijatuhi hukuman denda karena bersekongkol memengaruhi harga pasokan daging sapi di Jabodetabek. Caranya, pasokan sapi ditahan agar pemerintah melonggarkan kebijakan kuota sapi impor, yang dibatasi hanya 50.000 ekor sapi pada kuartal III-2015. Akibat permainan ini, harga daging sapi di Jabodetabek mencapai Rp 170.000 per kg. KPPU menyatakan, 32 perusahaan itu telah melanggar pasal 11 dan pasal 19 huruf c Undang-undang No. 5 Tahun 1999 tentang

30

Larangan Praktik Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat. Pasal 11 UU tersebut menjelaskan, pelaku usaha dilarang membuat perjanjian, dengan pelaku usaha saingannya, yang bermaksud memengaruhi harga dengan mengatur produksi dan atau pemasaran suatu barang dan atau jasa, yang dapat mengakibatkan terjadinya praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat. Berdasarkan hal tersebut, sebanyak 32 perusahaan tersebut dikenakan denda bervariasi, mulai terendah Rp 651 juta hingga Rp 9,3 miliar. Saat ini, KPPU sedang menyidangkan 12 perusahaan unggas yang diduga melakukan praktik kartel. “Kami juga sedang melakukan penelitian untuk komoditas pangan lainnya,” kata Syarkawi.

Sapi impor: Pasokan ditahan sehingga harga melambung.

reviewweekly 01 Tahun VI | 15-21 Agustus 2016


MAKRO Harga pangan RAKYAT JADI KORBAN Selama bertahun-tahun harga sejumlah komoditas pangan naik tidak wajar. Akibatnya, rakyat harus membayar jauh lebih mahal dibandingkan yang seharusnya. Bahkan, harga itu lebih mahal dibandingkan komoditas serupa di luar negeri. Daging sapi, misalnya, di Indonesia harganya sempat menyentuh Rp 150.000 per kg hingga Rp 170.000 per kg. Padahal di Australia dan Malaysia, masing-masing hanya Rp 40.000 dan Rp 60.000 perkg. Di negara-negara Uni Eropa, harga daging kelas premium hanya 3 euro, atau sekitar Rp 50.000 per kg. Selain daging, sejumlah komoditas pangan lain yang dikendalikan kelompok kartel adalah ayam, jagung, dan bawang merah/putih. Di hampir semua komoditas pangan ini, seolah-olah importir yang terdaftar berjumlah puluhan. Namun berdasarkan penelusuruan KPPU, sejatinya pemain riilnya paling banyak 6-7 saja. Tahun lalu, KPPU pernah membawa 12 perusahaan ternak ayam ke pengadilan. Mereka diduga melakukan kartel dan praktik persaingan usaha tidak sehat lainnya. Sebanyak 12 perusahaan tersebut saat ini menguasai sekitar 90% pasar daging ayam yang beredar. Mereka juga memiliki bisnis terintegrasi dari hulu ke hilir seperti pakan ternak, day old chicken (DOC), obat, sampai produk olahannya.

reviewweekly 01 Tahun VI | 15-21 Agustus 2016

Penyelidikan KPPU juga menemukan sejumlah pelanggaran. Seperti, menahan pasokan ayam sehingga harga daging ayam melambung tinggi, afkir dini pada ayam betina untuk menaikkan harga, dan persekongkolan guna mematikan petani dengan menggelontorkan suplai secara bersama-sama agar harga ayam anjlok. Praktik culas yang berhasil diendus di antaranya saat harga ayam sempat menyentuh Rp 40.000 per ekor. Hal ini terjadi setelah pengafkiran ayam yang kemudian disusul dengan kenaikan harga karena tiba-tiba stok menghilang. Selain itu, juga terjadi persekongkolan untuk menjatuhkan pemain lain yang kecil-kecil dengan membuat pasar kelebihan pasokan. Para mafia itu tidak segan-segan sengaja jual rugi. n

Kartel-kartel akan kami awasi dan monitor. Kami juga melakukan penegakan hukum bagi kartel yang memainkan harga. Jenderal Tito Karnavian, Kapolri

31


MAKRO Harga Pangan

Apa Kabar Badan Pangan Nasional? A

genda pembentukan Badan Pangan Nasional (BPN) yang seharusnya kelar pada 17 November 2015, ternyata hingga kini masih belum jelas nasibnya.Padahal, pembentukan BPN merupakan amanat Undang-Undang (UU) Pangan Nomor 18 Tahun 2012. Dan, targetnya, ya itu tadi, tuntas pada 17 November 2015. Hanya masalahnya, draf yang disusun Kementerian Pertanian (Kemtan), ternyata masih nyangkut di Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB). Gardjita Budi, Kepala Badan Ketahanan Pangan Kemtan pernah mengatakan bahwa Kemtan menawarkan sejumlah alternatif pembentukan BPN. Alternatif pertama, menjadikan Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) sebagai peyokong logistik BPN. Dengan kata lain, bakal ada badan baru yang berfungsi sebagai BPN. Kemtan memang menginginkan ada badan baru yang menjadi BPN. Badan ini berwenang mengatur stok pangan, distribusi pangan, konsumsi pangan, kualitas

pangan, serta kewenangan menerbitkan rekomendasi bagi ekspor dan impor pangan. Tak hanya itu, BPN juga berwenang mengawasi keamanan pangan dan memantau harga. Alternatif lainnya, BPN berfungsi sebagai regulator, sementara Bulog sebagai pelaksana. Perihal ini, Gardjita menepis bahwa Bulog berada di bawah BPN. “Jadi tidak ada statement yang mengatakan membawahi Bulog atau dibawahi Bulog,” katanya beberapa waktu lalu. Menurut Gardjita, keberadaan BPN yang diusulkan Kemtan, memang bakal mirip Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) yang langsung di bawah Presiden. Bahkan, Kemtan membuka peluang agar BPN nantinya bisa bekerjasama dengan kementerian teknis lainnya, terkait teknis pengadaan pangan. Memang, ada juga masukan agar menjadikan Bulog sebagai BPN bersama Badan Ketahanan Pangan (BKP), yang saat ini berada di bawah Kemtan. Menurut Herman Khaeron, Wakil Ketua Komisi IV DPR, tujuan pembuatan UU

Pangan tak lain untuk menaikkan status Perum Bulog menjadi BPN. “Pemerintah dan DPR waktu itu ingin mengembalikan Bulog ke khitah dengan memposisikan BUMN yang berdiri sejak 1967 ini, sebagai lembaga yang sangat kuat dalam mengatur pangan,” kata Herman, yang juga mantan Ketua Panitia Kerja (Panja) pembuatan UU Pangan. Dia pun mendukung jika Perum Bulog dilebur bersama BKP menjadi BPN. Digabungnya kedua lembaga ini bakal menjadikan BPN ideal dan rasional, dibanding pemerintah membentuk badan lain yang belum memiliki infrastruktur dan jaringan. “Bulog itu sudah punya infrastruktur logistik yang lengkap dari pusat sampai ke daerah,” katanya. Kini, draf pembentukan BPN sudah dalam tahap finalisasi. Kabarnya, Kementerian Koordinator Perekonomian bakal menambahkan beberapa koreksi, sebelum sampai di meja Presiden. Targetnya, sudah diteken presiden sebelum tutup tahun, atau paling lambat awal tahun depan. Baiklah kita tunggu saja. n

Bulog: Infrastruktur logistiknya paling lengkap.

32

reviewweekly 01 Tahun VI | 15-21 Agustus 2016


PeSoNA PSKL KemenLHK

H

utan dan lingkungan hidup ibarat dua sejoli yang tidak bisa dipisahkan. Agar berkelanjutan, pengembangan dan pengelolaan hutan tak boleh lagi mengabaikan kelestarian lingkungan. Namun, untuk menggapai itu semua, pengelolaan hutan tak bisa dilepaskan dari keterlibatan masyarakat. Hutan haruslah menjadi bagian dari aset rakyat yang menyejahterakan kehidupan mereka. Perhutanan Sosial adalah sebuah konsep dan aksi dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dalam mengelola hutan secara lestari dan berkelanjutan. Lewat Perhutanan Sosial, pemerintah bergandeng tangan dengan berbagai stakeholders (masyarakat, dunia usaha, hingga lembaga swadaya masyarakat) untuk bersama mengelola hutan. Hutan Kemasyarakatan, Hutan Desa, Hutan Tanaman Rakyat, Kemitraan dan Hutan Adat adalah beberapa kegiatan yang membalut program Perhutanan Sosial. Lewat kegiatan ini, masyarakat diberi akses untuk mengelola kawasan hutan secara lestari. Tujuannya, menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan kesejahteraan. Kerja keras dan usaha bersama itu pada akhirnya membuahkan hasil. Lewat kegiatan Perhutanan Sosial, sudah banyak tercipta lapangan kerja bagi masyarakat sekitar hutan. Para pengusaha hasil hutan non-kayu pun bermunculan. Dan kesejahteraan masyarakat turut meningkat. Data Badan Pusat Statistik mencatat Indeks Pembangunan Manusia – salah satunya disumbang pengelolaan hutan bersama masyarakat – pada 2015 sebesar 69,55 atau naik dibandingkan tahun 2014 sebesar 68,9. Angka tersebut terus meningkat dari tahun ke tahun. Ini menjadi bukti bahwa pembangunan di daerah semakin membaik. Berkembangnya pembangunan di daerah tentu menjadi angin segar bagi kita semua. Sebab, daerah yang maju akan mendorong pemerataan ekonomi dan sosial budaya. Alhasil, kesenjangan ekonomi dan sosial yang selama ini dikhawatirkan semakin berkurang. Di tengah berbagai pencapaian positif itu, sudah selayaknya pemerintah memberikan apresiasi bagi masyarakat Perhutanan Sosial. Dan untuk pertama kalinya, Festival Rakyat PeSoNa “Perhutanan Sosial Nusantara” akan digelar sebagai penghargaan untuk masyarakat perhutanan sosial. Sesuai namanya, event yang bakal digelar di Kompleks Gedung Manggala Wanabakti Jakarta pada 6-8 September ini adalah “pesta” bagi seluruh masyarakat perhutanan sosial. Ini adalah ajang bagi masyarakat hu-

Pesona Hutan untuk Kesejahteraan Rakyat Lewat Perhutanan Sosial, pemerintah bergandeng tangan dengan berbagai stakeholders (masyarakat, dunia usaha, hingga lembaga swadaya masyarakat) untuk bersama mengelola hutan.

tan untuk mempromosikan berbagai pencapaian yang sudah diraih. Publik juga akan disuguhi berbagai aktivitas yang memberikan edukasi tentang perhutanan sosial. Seminar, pameran produk, berbagai lomba, talkshow plus kuliner daerah adalah beberapa acara yang akan mengisi festival ini. Tentu, berbagai aktivi-

reviewweekly 01 Tahun VI | 15-21 Agustus 2016

tas tersebut disusun tanpa harus menanggalkan unsur hiburan dan kegembiraan khas sebuah pesta rakyat. Pada akhirnya, Perhutanan Sosial adalah masa depan pengelolaan hutan Indonesia. Dan PeSoNa adalah pesta rakyatnya, pesta kita bersama. Memang, sudah saatnya hutan untuk rakyat. n

33


MAKRO Kilang minyak

Kilang Mini di Bojonegoro: Mengurangi impor BBM.

Kecil-kecil Cabe Rawit Kementerian ESDM berencana membangun delapan kilang mini. Mengantisipasi lonjakan konsumsi dan impor BBM. TEKS Lucky Benyamin Foto Dahlan RP

P

embangunan kilang baru tak bisa lagi ditunda. Pertumbuhan konsumsi bahan bakar minyak (BBM) sebesar 5% per tahun, menyebabkan kebutuhan BBM di tahun 2018 mencapai 77 juta kiloliter. Sementara kapasitas kilang yang saat ini ada hanya sebesar 40 juta kiloliter. Berdasarkan asumsi itulah, pemerintah melirik membangun kilang mini –berkapasitas 6.000 hingga 20.000 barel— sebagai jalan keluar. Sebab biayanya relatif lebih murah, sekitar US$ 50 juta — US$ 150 juta. Bandingkan jika

34

harus membangun kilang berkapasitas 300.000 barel yang biayanya US$ 10 miliar – US$ 12 miliar. Kabarnya, Kementerian ESDM sedang menyiapkan Peraturan Menteri (Permen) sebagai payung hukum pembangunan kilang mini di beberapa daerah yang memiliki sumur minyak. Beleid lain yang menjadi landasan, tak lain Perpres Nomor 146 Tahun 2015 tentang Pelaksanaan Pembangunan dan Pengembangan Kilang Minyak di Dalam Negeri, yang diteken Presiden Jokowi pada 22 Desember 2015. Kementerian ESDM masih memetakan lokasi yang memiliki potensi untuk dibangun kilang mini. Sebab, kilang-kilang tersebut memang bakal dibangun di dekat sumur minyak. Sampai sejauh ini, terdapat delapan lokasi yang berpotensi untuk dibangun kilang mini. Sebut saja Riau, Sumatera Selatan, Kaltim, Jambi, dan Jawa Timur. Total kapasitas kilang yang ada di Indonesia hanya 1,1157 juta barel per hari. Padahal saat ini, kebutuhan BBM dalam negeri sudah mencapai 1,257 juta barel per hari. Untuk saat ini saja, Indonesia memerlukan dua kilang minyak baru berkapasitas masing-masing 300.000 barel per hari. Hal itu untuk mengatasi defisit BBM sebesar 608.000 barel per hari. Niatan pemerintah membangun kilang mini didukung Fahmi Radhi, pengamat energi asal UGM. Menurutnya, pembangunan kilang baru bisa mengurangi

impor BBM yang terus melonjak setiap tahunnya. “Kilang mini adalah solusi jitu dan strategis dalam mengatasi impor BBM Indonesia yang terus melonjak. Dengan kilang mini, Indonesia akan mampu mengolah minyak secara mandiri, sehingga pelan-pelan akan mengurangi impor BBM. Dengan demikian, subsidi BBM juga akan berkurang,” papar Fahmi. Menurutnya, saat ini pertumbuhan konsumsi BBM sebesar 5% per tahun. Sehingga pada tahun 2018, diprediksi kebutuhan BBM di dalam negeri bakal mencapai 77 juta kiloliter. Sementara jika kita tidak membangun kilang baru, ketersediaan stok aman BBM di dalam negeri hanya 40 juta kiloliter. “Pembangunan kilang tidak boleh ditunda-tunda mengingat kebutuhan terhadap BBM di dalam negeri yang saat ini berasal dari impor terus meningkat,” katanya. Fahmi lebih sepakat jika pemerintah membangun kilang mini yang harganya lebih murah. Sebab membangun 10 kilang mini, bisa mendapatkan kapasitas hampir 100.000 – 200.000 barel per hari dengan biaya investasi yang jauh lebih rendah. Terutama jika dihitung secara proporsional per barelnya. Belum lagi pembangunan kilang mini yang tersebar di berbagai daerah bisa menciptakan nilai tambah ekonomi untuk masyarakat sekitar. Dia pun menyarankan kepada pemerintah agar memberikan insentif bagi investor yang tertarik membangun kilang mini. Rencana membangun kilang mini ternyata juga disambut baik oleh pengusaha pembuat kilang. “Bikin saja kilang yang kecil-kecil,” kata Rudy Tavinos, Direktur Utama PT Tri Wahana Universal. Sebagai informasi, PT Tri Wahana Universal merupakan perusahaan pertama di Indonesia yang membangun kilang mini. Mereka telah membangun kilang berkapasitas 6.000 barel per hari di Bojonegoro, Jawa Timur. Kemudian, mereka juga membangun kilang mini kedua di Cilacap, Jawa Barat. Menurut Rudy, bisnis pembuatan kilang mini ternyata mendapat kemudahan pembiayaan dari perbankan. “Sekarang saja kami mau dapat pinjaman dari bank asing. Jadi efisiensi itu bisa kita lihat, secara bankable kita menyebutnya,” katanya. Kita tunggu saja, realisasi kilang mini yang sedang dipersiapkan Kementerian ESDM. n

reviewweekly 01 Tahun VI | 15-21 Agustus 2016


MAKRO Menyelamatkan transaksi berjalan

L

angkah pemerintah menyelamatkan neraca transaksi berjalan dari defisit yang sudah berlangsung sejak tahun 2011, kini kembali dibicarakan secara serius. Salah satu caranya adalah dengan memproteksi pasar domestik dari serbuan barang impor. Untuk menghadang invasi produk impor, di kalangan pemerintah kembali muncul wacana mengenakan bea masuk antidumping dan bea masuk pengamanan sementara (safeguard) terhadap produk-produk impor yang terindikasi dumping. Sebenarnya, sejak tahun 2011 pemerintah telah mengeluarkan PP No. 34/2011 tentang Tindakan Antidumping, Tindakan Imbalan, dan Tindakan Pengamanan Perdagangan, yang kesemuanya adalah revisi dari PP No. 84/2002. Sayangnya, PP tersebut seperti tak punya taji. Mungkin publik masih ingat kasus petisi antidumping yang diajukan oleh industri terigu di dalam negeri terhadap sejumlah perusahaan asal Turki beberapa tahun silam. Meskipun sudah ada dugaan awal terjadi praktik dumping, langkah memberi sanksi terhadap produsen terigu asal Turki tersebut tidak dilakukan. Akhirnya, yang babak belur adalah produsen terigu dalam negeri. Politik dumping adalah politik dagang yang menetapkan harga jual di luar negeri lebih murah dibandingkan harga jual di dalam negeri untuk jenis barang yang sama. Karena praktiknya semacam ini, Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) sangat mengharamkan anggotanya menerapkan politik dumping. China adalah salah satu negara yang sering menerapkan politik dumping dalam menjalankan perdagangannya dengan negara lain. Sebelum China, Jepang terlebih dulu menggunakan praktik dagang seperti itu. Sejak beberapa tahun ini Indonesia sudah menjadi lahan empuk beragam barang China, mulai dari peniti hingga mesin modal. Apalagi sejak diberlakukannya Perjanjian Perdagangan Bebas Cina-ASEAN (ASEAN-Cina Free Trade Agreement/ACFTA) 1 Januari 2010 lalu. Maklum dengan bea masuk 0%, barang-barang China leluasa masuk ke Indonesia. Banyak kalangan mencium, barangbarang China yang beredar di pasar-pasar Indonesia banyak yang melakukan praktik dumping. Contohnya, harga karpet buatan China dijual di sini Rp 25.000,

Taring Antidumping Sudah Perlu Pengenaan bea masuk antidumping terhadap produk sebuah negara yang melakukan dumping tampaknya perlu dibuat. TEKS Lucky Benyamin Foto Dok. Review

padahal harga pasaran karpet Indonesia sebesar Rp 50.000. Kementerian Perdagangan Indonesia sempat melakukan survei langsung ke Guangzou dan Shanghai, China sekitar tiga tahun lalu. Mereka menemukan adanya politik dumping untuk beberapa produk yang diekspor ke Indonesia. Dari 190 barang yang diekspor China ke Indonesia, ditemukan 30 produk dengan harga lebih murah dibandingkan dengan harga di pasar lokal mereka. Contoh kasus politik dumping yang dilakukan China kepada Indonesia, yaitu harga handphone, seperti tipe Samsung Galaxy Note 2 yang beberapa adalah hasil produksi China dan diekspor ke Indonesia. Harga jual awal peluncuran Samsung Galaxy Note 2 di China adalah 5.699 yuan atau seharga Rp 8.800.000, sedangkan harga jual di Indonesia adalah Rp 6.325.000. Dari perbedaan harga jual tersebut, diduga kuat bahwa China melakukan politik dumping pada produk alat komunikasi. Dan, masih banyak lagi fakta-fakta yang menyatakan bahwa China diduga mela-

kukan politik dumping kepada Indonesia. Saat ini, Komite Anti Dumping Indonesia (KADI) sedang menyelidiki antidumping terhadap barang impor ColdRolled Stainless Steel (CRS) dari China, Thailand, Malaysia, Korea, Taiwan, dan Singapura. Selain CRS, KADI juga tengah menyelidiki terhadap barang impor Polyester Staple Fiber (PSF) yang berasal dari India, China, dan Taiwan. Tak hanya itu, KADI juga menyelidiki barang impor I Section dan H Section yang berasal dari China. Dari bukti awal, ditemukan barang-barang tersebut mengandung dumping. Sampai kapan KADI mengeluarkan kesimpulannya? Entahlah. Yang jelas, untuk membuktikan bahwa suatu negara melakukan dumping diperlukan waktu kurang lebih satu tahun. Kini, yang ditunggu adalah sikap kita yang berani mengenakan bea masuk antidumping sementara terhadap produk sebuah negara yang melakukan dumping. Kalau tidak, ya, kembali seperti dulu lagi. Dan, yang babak belur lagi-lagi produsen dalam negeri. n

Aktivitas bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta: Memproteksi pasar domestik.

reviewweekly 01 Tahun VI | 15-21 Agustus 2016

35


Keuangan Obligasi infrastruktur

Hayo, Waktunya Berutang Pemerintah akhirnya menerbitkan arsitektur industri keuangan syariah. Tujuannya, menjadikan Indonesia sebagai pusat industri syariah dunia.

M

TEKS Bastaman Foto Antarafoto

embangun infrastruktur berarti mencari dana besar. Ungkapan itu sepertinya tertanam dalam-dalam dibenak Rini Soemarno. Makanya, untuk membiayai pembangunan proyek infrastruktur yang diperkirakan mencapai total Rp 5.519 triliun, Menteri BUMN ini mendorong perusahaan pelat merah menawarkan obligasi atau saham. Dari sana, diharapkan akan terkumpul dana US$ 1,5 miliar dan Rp 60 triliun. Nah, salah satu BUMN yang diandalkan pemerintah untuk membiayai pembangunan infrastruktur itu adalah PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI). Makanya, jangan kaget bila perusahaan yang 100% sahamnya dikuasai oleh Kementerian Keuangan ini berniat menerbitkan obligasi senilai Rp 852 triliun hingga 2019. Kabarnya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah memberikan lampu hijau bagi SMI. Kendati belum ditentukan waktunya, Emma Sri Martini, Direktur Utama SMI, memperkirakan obligasi segede gajah itu bakal diserap perusahaan asuransi (Rp 315 triliun). Sedang BPJS diperkirakan mampu menyerap hingga Rp 289 triliun. Sisanya bakal diserap dana pensiun (Rp 158 triliun), pengelola dana haji atau BPHI (Rp 73 triliun), dan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (Rp 17 triliun). Tak mau kalah langkah, PT Angkasa Pura Airport juga berencana mencari dana segar dari pasar modal dengan menerbitkan obligasi senilai Rp 25 triliun hingga tahun 2020. Menurut Novihandri, Finance & Information Technology Director PT Angkasa Pura Airport, hasil penerbitan obligasi akan dipakai untuk mengembangan Bandara Ahmad Yani, Syamsudin Noor, bandara baru di Yogyakarta, Terminal 3 Juanda, dan Bandara Sultan Hasanuddin. Begitu juga PT Adhi Karya dan PT PP Properti. Kedua BUMM ini masing-masing berencana menerbitkan obligasi senilai Rp 4 triliun dan Rp 800 miliar. Para bankir pelat merah pun tak mau kalah langkah. Bank Mandiri, misalnya, berniat menerbitkan obligasi senilai Rp 5 triliun di bulan September depan. Sementara BTN bersiap merilis obligasi Seri A dan B dengan total Rp 3 triliun. Jika sejumlah BUMN masih dalam tahap rencana, tidak demikian halnya dengan PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF). Perusahaan yang 30% sahamnya dikuasai oleh SMI ini telah mencatatkan obligasi senilai Rp 1,5 triliun, Juli lalu. Rencananya, hasil penjualan obligasi ini akan dipakai untuk mem-

36

Pembangunan infrastruktur, pelabuhan Pelindo II: Untung besar, risikonya juga besar.

reviewweekly 01 Tahun VI | 15-21 Agustus 2016


Keuangan Obligasi infrastruktur biayai pembangunan pengairan, telekomunikasi, ketanagalistrikan, minyak dan gas, serta jalan. Langkah cepat juga diayunkan PT Waskita Karya, yang pertengahan Juni lalu merilis obligasi senilai Rp 2 triliun. Menurut M. Choliq, Direktur Utama PT Waskita Karya, hasil dari penerbitan surat utang akan dipakai untuk membiayai pembangunan jalan tol. “Tahun ini kami gencar investasi dengan mengakuisisi proyek toll road,” ujarnya.

TREN PENURUNAN SUKU BUNGA Tak bisa disangkal lagi, di saat kredit perbankan belum bisa

diandalkan, bursa efek memang menjadi pilihan bagi perusahaan yang membutuhkan dana besar. Persoalannya sekarang, sengitnya memperebutkan dana ini membuat kupon yang ditanggung emiten menjadi relatif tinggi. PT PP Properti, misalnya, terpaksa harus menawarkan kupon 110 – 120 poin di atas Surat Utang Negara (SUN) tenor 10 tahun. Kupon tinggi juga diberikan IIF. Untuk obligasi Seri C, misalnya, perusahaan ini memasang kupon tetap 9% per tahun. Sementara Waskita terpaksa memberikan kupon 9,25%. Tingginya kupon itu pula yang membuat Waskita mengurungkan niatnya untuk menerbitkan obligasi berikutnya. “Kalau masih di atas 9%, tak menarik,” ujar M. Choliq. Tapi, bagi para investor, banyaknya BUMN yang menawarkan obligasi di pasar modal justru menjadi berkah. Sebab, selain berpeluang memperoleh kupon di atas bunga deposito, kini mereka juga mendapatkan banyak pilihan surat utang. Selain itu, tren suku bunga yang cenderung menurun membuat kesempatan mendapatkan capital gain dari obligasi menjadi semakin besar. Handy Yunianto, Head of Fixed Income Research Mansek, menilai tren penurunan suku bunga telah mendongkrak imbal hasil obligasi. Sampai semester I, imbal hasil obligasi rata-rata mencapai 12%. Lebih tinggi dari tahun lalu yang hanya memberikan imbal hasil 2,35%. “Imbal hasil yang tinggi itu seiring dengan tren penurunan suku bunga di luar dan dalam negeri,” ujar Handy. Itu sebabnya, obligasi BUMN kini menjadi incaran investor, terutama institusi seperti dana pensiun dan perusahaan asuransi. Sucorinvest Asset Management, contohnya, termasuk yang aktif mengolekasi obligasi terbitan emiten infrastrukturi. Malah, perusahaan manager investasi (MI) ini secara khusus menerbitkan reksa dana berbasis obligasi. Kendati menawarkan kupon tinggi, sejatinya obligasi terbitan emiten infrastruktur cenderung memiliki resiko lebih tinggi dibandingkan dengan obligasi lainnya. Maklum, selain sifatnya jangka panjang, bukan tak mungkin pengerjaan proyek tersendat karena terkendala faktor non-teknis. “Ini membuat biaya membengkak,” ujar I Made Adi Saputra, analis Fixed Income MNC Securities. Karena itu, sebelum memutuskan membeli obligasi, I Made menyarankan investor untuk memperhatikan kemampuan membayar perusahaan penerbit obligasi. Masalah likuiditas dan rating juga patut jadi pertimbangan. “Umumnya peringkat obligasi infrastruktur lebih rendah dari obligasi lainnya. Jadi, carilah obligasi yang gampang dijual dan memiliki peringkat yang baik,” ujar I Made. Tapi jangan terlalu khawatir. Soalnya, obligasi infrastruktur kebanyakan diterbitkan oleh BUMN. Jadi, Rini Suwandi tak mungkin diam bila ada BUMN gagal bayar. n

Umumnya peringkat obligasi infrastruktur lebih rendah dari obligasi lainnya. Jadi, carilah obligasi yang gampang dijual dan memiliki peringkat yang baik. reviewweekly 01 Tahun VI | 15-21 Agustus 2016

37


Keuangan Reksa dana saham

Cobalah Reksa Dana Saham Melesatnya harga saham di semester I membuat reksa dana berbasis saham mampu memberikan return tinggi. Lantas, bagaimana di semester II? TEKS Bastaman Foto Dok. review

M

eroketnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sudah pasti patut disyukuri. Paling tidak, maraknya aksi beli oleh investor tak hanya membuat harga sejumlah saham terangkat. Lebih dari itu, naiknya harga sejumlah sa-

ham juga telah membuat keuntungan yang dipetik investor dari reksa dana berbasis saham sangatlah menggiurkan. Lihat saja hasil investasi yang diperoleh dari Sucorinvest Sharia Equity Fund. Keuntungan riil yang diperoleh investor dari reksa dana terbitan PT Suco-

rinvest Asset Management sepanjang semester I – 2016 mencapai 22,10%. Sementara itu SAM Indonesia Equity, yang diterbitkan oleh PT Samuel Aset Manajemen, mampu memberikan keuntungan 20,03%. Tak berbeda jauh, Sucorinvest Equity Fund mampu memberikan keuntungan 20,19%. Harus diakui, tingginya return yang dicetak sejumlah reksa dana tadi tak lepas dari situasi di pasar modal yang memang sedang meriah. Seperti diketahui, sepanjang semester I, IHSG mampu mencatat kenaikan 9,22%. Kenaikan harga sahamsaham ini pula yang membuat reksa dana saham rata-rata mampu memberikan return 9,60%. Tapi besarnya pendapatan yang diterima pemodal dari reksa dana saham memang sebanding dengan risiko yang dipikul. Sebab, dengan harga saham yang berfluktuatif, peluang untuk mengalami rugi juga cukup besar. Tahun lalu, contohnya. Hasil investasi yang diterima investor selama satu tahun dari reksa dana

Proyek jalan tol: Prospektif, tapi risiko juga tinggi.

38

reviewweekly 01 Tahun VI | 15-21 Agustus 2016


Keuangan Reksa dana saham saham malah rata-rata minus 14,54%. Namun, kendati berpotensi mendatangkan kerugian yang tidak kecil, bukan berarti resiko tak bisa dikendalikan. Faktanya, kendati tahun lalu reksa dana saham rata-rata mencatat return minus 14,54%, masih ada yang mencatat hasil positif. Atau, kalau pun merugi, angkanya tak sebesar penurunan IHSG. Pacific Equity Fund, misalnya, masih mampu memberikan return 1,63%. Sedang Shroder Dana Prestasi Plus mampu menahan kerugian di minus 4,62%. Tinggi rendahnya return memang tak melulu ditentukan oleh kinerja bursa, tapi juga tergantung kepiawaian manager investasi (MI) dalam memilih saham yang menjadi basis pembiakan duit investor. Di Sucorinvest Sharia Equity Fund, selain saham blue chip seperti Astra International, beberapa saham infrastruktur dan properti juga menjadi obyek investasinya. Sebut saja saham Adhi Karya, Ciputra Development, dan Indocement Tunggal Perkasa. Tapi ingat, return tinggi sejumlah reksa dana tadi diraih di semester I. Maksudnya, bukan tidak mungkin di semester II hasilnya tidak setinggi semester I. Apalagi, setelah kenaikan tajam di beberapa

bulan terakhir, banyak saham di bursa yang sudah mulai kemahalan. Andaikan terjadi kenaikan pun, kemungkinan angkanya tidak akan terlalu besar. Namun sejumlah MI masih yakin bisa menggapai prestasi gemilang. Alasannya, perdagangan saham di semester II diperkirakan akan meriah, dan dana asing pun tampaknya masih mengalir masuk ke pasar modal. “Di samping itu, program tax amnesty dan pembangunan infrastruktur bakal mendorong kinerja bursa,” ujar Paula Rianty Komarudin, Direktur Utama PT Ciptadana Asset Management. Persoalannya, saham sektor apa saja yang bakal menjadi motor penggerak IHSG di semester II? Saham sektor keuangan disebut-sebut masih akan menjadi primadona. Alasannya, program tax amnesty dan kucuran kredit yang lebih kencang di semester II akan men-

dongkrak kinerja emiten sektor keuangan. “Hal ini tentunya akan memberikan imbas positif terhadap kinerja reksa dana saham, khususnya pada reksa dana yang memiliki porsi aset yang besar pada sektor perbankan,” ujar seorang analis. Makanya wajar kalau ia menyarankan investor masuk ke reksa dana berbasis saham keuangan. Sebut saja Avrist Equity terbitan PT Avrist Management. Produk ini berpeluang memberikan return tinggi karena mengalaokasikan sekitar 31,9% dananya di saham sektor keuangan seperti BRI dan BCA. Bahana Dana Prima, terbitan PT Bahana TCW Investment Management, juga layak dirik. Nah, bila Anda ingin membiakan duit, tak salahnya mencoba saran si analis tadi. Percayalah bahwa setinggi-tingginya resiko, jika dikelola dengan baik tentu bisa dikendalikan. n

Proyeksi Reksa Dana Saham 2016 (%) Jenis reksa dana Reksa dana saham Reksa dana campuran Reksa dana pendapatan tetap Reksa dana saham syariah offshore RDPT sektor riil

2015

2016

-14,54 -7,07 3,00 - -

11,3 – 14,8 9,4 – 11,6 7 – 7,7 5–8 15

Reksa Dana Asing, Peluang atau Ancaman? Ada sebuah perkembangan menarik di industri reksa dana kita. Ini bukan soal cerita kinerja reksa dana saham yang sepanjang semester I rata-rata mampu mencetak return 9,6%, melainkan niat Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk memberlakukan mutual recognition reksa dana di Indonesia. Melalui kebijakan ini, investor di Indonesia bisa membeli produk reksa dana luar negeri melalui manajer investasi (MI) domestik yang sudah menjalin bekerjasama dengan MI luar negeri. Begitu pun sebaliknya, investor di negara tetangga bisa membeli reksa dana yang diterbitkan MI Indonesia. Harapannya, kebijakan mutual recognition ini bisa menggairahkan instrumen yang menjadi basis investasi reksa dana. Seperti, misalnya, pasar saham dan obligasi. Kesepakatan (MoU) untuk menerapan mutual recognition di ASEAN sebenarnya sudah diteken pada 2014. Hanya saja, dari 10 negara anggota

ASEAN, saat ini baru tiga negara yang telah menerapkan kebijakan tersebut. Mereka adalah Singapura, Malaysia, dan Thailand. “Mereka sudah menanyakan, kapan Indonesia bisa bergabung,” ujar Nurhaida, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK. Tapi Indonesia agaknya belum ingin buru-buru bergabung. Maklum, dibandingkan ketiga negara tadi, industri reksa dana Indonesia memang masih “hijau”. Seandainya kebijakan mutual recognition reksa dana diterapkan sekarang, dikahawatirkan akan banyak MI lokal yang gulung tukar karena tidak mampu bersaing dengan MI

reviewweekly 01 Tahun VI | 15-21 Agustus 2016

asing. “Bila kebijakan mutual recognition diterapkan, secara alami MI kecil akan tersingkir,” ujar Nuhaida. Mencemaskan, memang. Tetapi yang lebih mengkhawatirkan lagi, kehadiran reksa dana asing ini justru dimanfaatkan untuk mencuci uang (money loundering) hasil korupsi. Soalnya, seperti dikatakan seorang MI, saat ini pun banyak MI dari negara lain (termasuk Singapura) yang menjajakan produk reksa dana asing di Indonesia. Dan, kabarnya, peminatnya lumayan banyak karena para MI asing menjamin kerahasiaan nasabah. n

39


Keuangan Valas

Awas, Rupiah Bisa Letoi Lagi Mengalirnya dana asing ke pasar modal membuat rupiah menguat tipis. Tapi pekan ini situasinya diperkirakan akan berbeda. TEKS Bastaman Foto Riset

D

i tengah kuatnya tekanan terhadap Bursa Efek Indonesia (BEI), para pelaku pasar masih bisa sedikit bernafas lega. Sebab, kendati selama empat hari berturut-turut di pekan lalu indeks harga saham gabungan (IHSG) mengalami penurunan, investor asing masih mencatat pembelian bersih (net buy). Bayangkan kalau yang terjadi seba-

40

liknya atau net sell, tentu dampaknya akan menjalar ke mana-mana. Sebab, bila sampai terjadi capital out flow, otomatis nilai tukar rupiah akan terjerembab dengan keras. Apalagi, di negeri tercinta ini, sifat pasar uang tak berbeda jauh dengan bursa efek. Kedua-duanya gampang digoyang oleh kabar negatif. Masih derasnya modal asing yang masuk ke pasar modal itu pula yang membuat nilai tukar rupiah relatif stabil. Sehingga, walaupun tipis, secara keseluruhan sepanjang pekan kemarin rupiah masih mampu menguat Rp 5 ke level Rp 13.110 per dolar. “Walau pun ekonomi Amerika membaik, pasar masih pesimis The Fed bakal mengerek suku bunganya,� ujar David Samual, ekkonom Bank BCA. Sayangnya, masih seperti pekan-pekan lalu, David maupun pelaku pasar yakin BI tak akan membiarkan rupiah terus me-

nguat. Buktinya, kendati beberapa pekan terakhir indeks menguat begitu tajam, namun nasib rupiah malah sebaliknya: melemah. Apalagi, Menteri Keuangan pun telah menyatakan akan menjaga kurs rupiah di level Rp 13.300. Dan, bukan mustahil, level itu bakal segera tercapai. Soalnya, tersiar kabar pekan ini Rapat Gubernur BI akan mengumumkan penurunan BI rate. Penurunan suku bunga acuan ini tentu bakal dimanfaatkan para pemilik uang dan importir dengan mengkonversikan rupiahnya menjadi dolar. Langkah ini amat mungkin dilakukan. Sebab, mereka bisa menikmati margin dari selisih penguatan dolar. Kemungkinan terjadinya aksi kolesi dolar juga dikemukakakan Rangga Cipta, analis Samuel Sekuritas. Soalnya, di akhir pekan lalu, laporan angka pengangguran di Amerika pada bulan Juli menurun tipis dari 266.000 orang. Ditambah dengan kenaikan upah sebesar delapan sen dolar menjadi US$ 25,69 per jam, membuat posisi dolar Amerika semakin kokoh terhadap sejumlah mata uang dunia. Sebenarnya, menurut Rangga, membaiknya ekonomi Amerika merupakan sentimen positif bagi ekspor Indonesia. Tapi, seperti pisau bermata dua, kondisi tersebut juga menjadi ancaman bagi rupiah. Sebab, bukan tidak mungkin, membaiknya perekonomian Amerika akan direspon oleh The Fed dengan mengerek suku bunga. Selain faktor Amerika, harga minyak juga masih akan mempengaruhi nilai tukar rupiah. Jika banderol harga minyak masih terus melorot hingga di bawah US$ 40 per barel, ini alamat buruk bagi ekspor kita. Sebab, kemungkinan penurunan harga minyak itu akan mengerek harga sejumlah komoditi ke bawah, termasuk batu bara dan CPO. Meski demikian, sejumlah analis sepakat pekan ini rupiah akan cenderung menguat tipis. Apalagi, selain arus dana asing ke pasar masih menunjukan tren positif, duit tebusan program pengampunan pajak (tax amnesty) juga diduga mulai mengalir masuk ke Tanah Air. Itu sebabnya, untuk pekan ini, sejumlah analis memperkirakan rupiah akan bergerak di kisaran Rp 13.070 – Rp 13.170 per dolar. Tapi ramalan itu bisa berantakan seandainya pekan ini BI benar-benar memangkas suku bunga acuan. Sebab, langkah itu akan membuat selisis bunga Indonesia – Amerika semakin tipis. Nah, kalau sudah begini, dana asing dipastikan sedikit demi sedikit akan meninggalkan Indonesia. n

reviewweekly 01 Tahun VI | 15-21 Agustus 2016


BPJS Kesehatan

J

angan percaya terhadap tawaran dari calo atau pihak ketiga yang dapat mengurus pendaftaran menjadi peserta BPJS Kesehatan. Salah-salah Anda bisa menjadi korban penipuan. Itu pula yang dialami oleh ratusan warga Desa Kertajaya, Padalarang, Kabupaten Bandung Barat. Akibatnya, mereka tidak bisa berobat di Puskesmas karena memang tidak terdaftar sebagai peserta BPJS Kesehatan. Aksi tipu-tipu yang diduga dilakukan oleh oknum relawan dari Desa Kertajaya itu sudah berlangsung selama delapan bulan. Untuk mengurus kartu BPJS Kesehatan, mereka mengutip biaya Rp 100 ribu, dan berlaku selama dua tahun. Biaya ini jelas lebih murah dibandingkan dengan tarif resmi pemerintah. Untuk peserta BPJS Kesehatan kelas III, misalnya, setiap peserta dikenakan iuran Rp 25.500 per bulan atau sekitar Rp 612.000 untuk dua tahun. Tak heran kalau iming-iming itu kemudian menjerat banyak korban. Selain warga Desa Kertajaya, penipuan lewat penerbitan Kartu BPJS Kesehatan palsu juga menimpa warga Kelurahan Koja, Jakarta Utara. Beruntung, aparat BPJS Kesehatan bertindak cepat sehingga belum banyak menelan korban. “Begitu ditemukan ada kartu palsu (26 Juli 2016), besoknya kami bertindak,” ujar Ikhsan, Kepala Grup Komunikasi Publik dan Hubungan Antar Lembaga BPJS Kesehatan. Terhadap kasus ini, Ikhsan menghimbau agar masyarakat tidak menggunakan jasa calo dalam mengurus pendaftaran menjadi peserta BPJS Kesehatan. Apalagi BPJS Kesehatan telah memberikan banyak kemudahan kepada masyarakat. Selain melalui Kantor Cabang dan Kantor Layanan Operasi Kabupaten/kota (KLOK), pendaftaran peserta BPJS Kesehatan dapat dilakukan melalui website www.bpjskesehatan.go.id pada menu “Pendaftaran Peserta.” Selain itu, pendaftaran juga dapat dilakukan di sejumlah Kantor Cabang Bank Mandiri, BRI, BNI dan BTN yang memang telah bermitra dengan BPJS Kesehatan. Mengenai status peserta apakah sudah terdaftar sebagai pemegang Jaminan Kesehatan Nasional - Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS), Ikhsan menyarankan masyarakat untuk mengeceknya melalui aplikasi BPJS Kesehatan Mobile yang dapat diunduh melalui aplikasi Android Google Play Store. Bisa juga dengan menghubungi pusat Informasi layanan Call Center 24 jam BPJS Kesehatan 1 500 400. Satu hal yang tidak boleh dilupakan, JKN merupakan program pemerintah dalam upaya melindungi kesehatan dan nyawa warganya. Kasus penipuan seperti ini akan

Merdeka Dari Rayuan Calo Penipuan JKN-KIS bisa mengganggu pencapaian target BPJS Kesehatan. Untuk itu, masyarakat diimbau tak mudah tergoda rayuan calo. menimbulkan kerugian bagi masyarakat, terutama apabila salah satu dari korbannya ternyata jatuh sakit dan tidak dapat menggunakan manfaat program J K N - K I S tersebut. K a r e n a itu, Ikhsan mengingatkan kembali agar masyarakat tidak cepat tergiur oleh tawaran pihak ketiga yang dapat mengurus kartu BPJS Kesehatan dengan biaya murah. Tak hanya itu, BPJS kesehatan juga berjanji akan menindak tegas pelaku penipuan. “Saat ini, para korban penipuan kartu palsu tersebut telah dibantu oleh BPJS Kesehatan dalam hal proses pendaftaran untuk menjadi peserta JKN-KIS melalui prosedur yang resmi,” ujar Ikhsan. Upaya ini patut kita dukung karena melalui JKN-KIS, kita telah menciptakan nilai gotong royong di kalangan masyarakat melalui subsidi silang, dimana yang sehat

reviewweekly 01 Tahun VI | 15-21 Agustus 2016

membantu yang sakit, yang kaya membantu yang miskin, yang muda membantu yang tua. Sebagai Badan Hukum Publik yang dipercaya menjalankan tugas tersebut, BPJS Kesehatan tentu tidak ingin setengahsetengah. n

41


Pasar Modal IHSG

Optimistis Boleh, Waspada Harus Dijaga Koreksi indeks belum memadai. Tapi, banyak yang optimistis bursa akan tetap ramai—paling tidak—hingga akhir tahun.

S

TEKS Nikita Jagad Foto Riset

edikit demi sedikit, indeks harga saham gabungan yang semula gagah perkasa, akhirnya terkoreksi. Setelah di penghujung pekan menurun 41,89 poin, indeks akhirnya ditutup di level 5.377,20. Itu berarti dalam seminggu IHSG turun 43 poin atau sekitar 0,7%. Investor asing, memang, masih menunjukkan animo. Terbukti setiap hari mereka mencatatkan net buy. Sehingga dalam sepekan ini beli bersih asing mencapai Rp 5,02 triliun. Tapi, sebagian analis menganggap koreksi yang terjadi belum memadai. Indeks Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan masih akan tertekan pada perdagangan awal pekan. Proyeksi ini mengacu indikator teknikal indeks yang masih menunjukkan sinyal negatif. Diprediksi, IHSG akan bergerak pada rentang 5.325 – 5.415 dengan kecenderungan tertekan. Hanya saja, kalupun benar indeks akan tertekan karena terjadi aksi ambil untung, analis menyarankan agar investor memanfaatkan momentum itu untuk melakukan aksi beli. Tapi ingat, akumulasi beli harus selalu dibarengi dengan pertimbangan yang matang, agar para investor siap menghadapi risiko yang mungkin terjadi. Saran ini diberikan lantaran ada keyakinan indeks masih akan menguat. Diproyeksi indeks harga saham gabungan (IHSG) bakal menyentuh level baru tertinggi sepanjang sejarah (all time high) di posisi 5.524 atau lebih tinggi dari tahun lalu 5.523 pada April 2015. Itu karena ada kemungkinan capital inflow masih akan mengalir deras hingga akhir tahun. Optimisme serupa juga diungkapkan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani. Ia yakin, kinerja pasar modal akan membaik hingga akhir tahun. Menurutnya, pasar modal bisa berperan lebih baik dalam peningkatan pertumbuhan ekonomi yang lebih merata. Salah satu caranya adalah dengan membuat instrumen investasi yang bisa digunakan untuk pembangunan infrastruktur. Sri Mulyani berharap, pelaku pasar modal bisa membawa dananya masuk ke pasar Tanah Air melalui berbagai instrumen investasi tersebut. Seorang pengamat pasar modal menilai, pertumbuhan

42

ekonomi yang meningkat dan adanya aliran dana asing karena sentimen tax amnesty akan membuat indeks berkinerja lebih baik dari saat ini. Sampai akhir tahun, ia yakin beberapa target bursa seperti peningkatan nilai transaksi saham dan peningkatan nilai kapitalisasi pasar bisa tercapai.

Tetap waspada Ada sejumlah kebijakan pemerintah menjadi faktor pendorong membaiknya kinerja pasar modal. Nurhaida, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengatakan, pengaruh domestik terhadap pasar modal Indonesia antara lain paket kebijakan pemerintah, tingkat inflasi yang terkendali, dan penurunan tingkat suku bunga oleh pemerintah. Selain itu, pengaruh lain adalah kebijakan pengampunan pajak atau tax amnesty. “Adapun pengaruh global adalah dipertahankannya Fed Fund Rate pada target 0,25 sampai 0,50 persen dan hasil refe-

reviewweekly 01 Tahun VI | 15-21 Agustus 2016


Pasar Modal IHSG KDB Daewoo bahkan merevisi naik proyeksi IHSG dari 5.500 menjadi 5.719 pada akhir tahun. Revisi tersebut mengacu pada target price to book value (rasio harga saham terhadap nilai buku/PBV) sebesar 2,7 kali seiring tren bullish di pasar saham Indonesia. Dia menyebut, revisi naik IHSG itu dilihat dari valuasi, fundamental, dan positifnya ekonomi domestik. Pelaku pasar tengah optimistis terhadap sejumlah proyek pemerintah dapat berjalan, realisasi tax amnesty, serta membaiknya pertumbuhan ekonomi kuartal III dan IV tahun ini. “Dengan adanya proyeksi positif di makroekonomi, saham-saham perbankan di hulu akan menjadi pilihan,” lanjutnya. Hanya saja, satu hal yang perlu diwaspadai investor, yakni perekonomian global masih belum membaik. Hasil survei yang dilakukan ifo Institute—yang diperoleh melalui wawancara Ifo terhadap 1.806 ahli ekonomi di 115 negara— menyebutkan, indeks World Economic Survey kuartal ketiga 2016 turun 4,5 poin menjadi 86,0, anjlok ke level terendah dalam tiga tahun. “Penilaian ahli tentang situasi ekonomi saat ini masih tidak mengembirakan, meskipun ekspektasi ekonomi mereka tidak lebih negatif dibanding kuartal lalu. Sentimen perekonomian dunia melorot,” kata Presiden Ifo Clemens Fuest, seperti dikutip CNBC (11/8). Jadi, tetaplah berhati-hati. n

Penilaian ahli tentang situasi ekonomi saat ini masih tidak mengembirakan, meskipun ekspektasi ekonomi mereka tidak lebih negatif dibanding kuartal lalu. Sentimen perekonomian dunia melorot.

rendum Inggris, yang turut memberikan stimulus tersendiri bagi pasar modal Indonesia,” katanya. Nurhaida menyatakan, pertumbuhan indeks pasar modal Indonesia, yakni Indeks Harga Saham Gabungan, menempati peringkat terbaik kedua di Asia, setelah Thailand. Posisi ini diperkirakan akan bertahan hinga akhir tahun sebab, ya itu tadi, investor asing masih memburu saham-saham berkapitalisasi pasar besar (big caps) dan lapis dua atau second liners. Senior Market & Technical Analyst PT KDB Daewoo Securities Indonesia Heldy Arifien menilai saham-saham yang tergabung dalam indeks sebagai top picks tentu mendorong gerak IHSG. Saham-saham itu memiliki fundamental dan likuiditas yang cukup baik. “Sebenarnya investor asing melakukan rebalancing. Mereka shifting dari satu saham ke saham lainnya. Investor asing masih minat, masih akan net buy,” katanya.

reviewweekly 01 Tahun VI | 15-21 Agustus 2016

IHSG

43


Pasar Modal Saham telekomunikasi

Ini Prediksi Saham Telekomunikasi ISAT dinilai masih murah oleh para analis. Apalagi setelah perusahaan ini berhasil mencatatkan keuntungan. TEKS Nikita Jagad Foto Dahlan RP, Riset

44

reviewweekly 01 Tahun VI | 15-21 Agustus 2016


Pasar Modal Saham telekomunikasi

P

ersaingan antar operator telekomunikasi, tambah hari, semakin ketat saja. Lihat saja di Pulau Jawa dan Bali, Telkom, Indosat dan XL saling sikut. Mereka masing-masing telah memiliki daerah kekuasaan. Seperti Indosat menguasai wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur, kemudian XL sangat kuat di Madura dan Jawa Barat. Sementara itu, Telkomsel kuat di Jakarta. Tapi di luar wilayah itu, kelihatannya masih dikuasai oleh Telkomsel. Anak perusahaan PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom) ini, menjadi raja dengan penguasaan pangsa pasar 85%. Tampaknya, emiten berkode saham TLKM ini tak mau disalip oleh para pesaingnya. Makanya, ia getol berekspansi. Semester I-2016 saja sudah menghabiskan belanja modal (capex) sekitar Rp 13,7 triliun atau 54,8% dari anggaran capex 2016 yang mencapai Rp 25 triliun. Direktur Keuangan TLKM Harry M Zen mengatakan, perseroan masih akan terus melanjutkan ekspansi broadband hingga akhir tahun mendatang. TLKM akan terus membangun menara base transceiver stasion (BTS) untuk mendukung pengembangan bisnis data, internet dan IT Service. Maklum, bisnis tersebut menjadi penopang pertumbuhan TLKM sepanjang semester pertama. Seperti diketahui, pada semester I, Telkom berhasil meraih laba bersih Rp 9,92 triliun atau tumbuh 33,33% dibandingkan dengan laba semester I-2015. Laba bersih yang dicapai perseroan seiring dengan naiknya pendapatan (15,58%) menjadi Rp 56,45 triliun. Nah, jika dirinci, Rp 29,63 triliun dari pendapatan itu disumbang oleh penjualan fasilitas data, internet, dan jasa teknologi informatika. Indosat, pesaing terdekat Telkom, juga merasakan hal yang sama. Alexander Rusli, Presiden Direktur Indosat mengatakan, investasi yang ditanamkan di jaringan dan layanan data terus memberikan tren operasional yang baik. “Kami akan tetap menyediakan sekaligus meningkatkan penawaran seiring transformasi perusahaan ke dunia digital,” kata Rusli dalam rilisnya. Saat ini, manajemen Indosat memang sedang berbunga-bunga. Soalnya, selama semester I-2016 berhasil membukukan kinerja yang positif. Perusahaan ini membukukan laba sebesar Rp 428,07 miliar. Bandingkan dengan periode sama

tahun lalu yang merugi Rp734 miliar. Pencapaian laba ini seiring peningkatan pendapatan bersih ISAT sebesar 10,5%, yaitu dari Rp 12,620 triliun menjadi Rp 13,942 triliun di semester I tahun ini. Kontributor pendapatan ISAT terbesar adalah seluler yang mencapai Rp 11,591 triliun, naik 13,4% dari Rp 10,223 triliun pada periode yang sama. Multimedia, komunikasi data dan internet naik 3,4%, dari Rp 1,835 triliun menjadi Rp 1,897 triliun. Sedangkan pendapatan dari telekomunikasi tetap, mengalami penurunan sebesar 19%, dari Rp 561 miliar menjadi Rp 454 miliar.

ISAT MENCORONG Total utang Indosat juga turun 25,7% dibandingkan periode sama tahun lalu. Selain itu, Indosat mencatat laba selisih kurs sebesar Rp 349,52 miliar, dibandingkan rugi selisih kurs yang mencapai Rp 905,28 miliar per Juni 2015. Makanya, sahamnya yang berkode ISAT mendapat rekomendasi positif dari para analis. Rekomendasi tersebut diberikan berdasarkan kesuksesan perseroan untuk menunjukkan kinerja keuangan positif di semester l-2016, pasca perusahaan melakukan rebranding besar-besaran di tahun 2015. Indosat mengubah nama (rebranding) menjadi Indosat Ooredoo pada bulan November 2015. Aksi ini dilakukan setelah masuknya nama-nama baru di manaje-

men Indosat seperti Dr. Andreas Gregori (Chief Marketing Officer), Thomas Chevanne (Chief Strategy & Experience Officer), dan Caba Pinter (Chief Financial Officer). Mayoritas nama-nama baru tersebut berpengalaman bekerja sebagai petinggi di induk usaha ISAT yakni Ooredoo Group yang berpusat di Qatar. Selain itu, menurut data CIMB, Indosat saat ini telah melakukan lindung nilai atas 91,2% utang dolarnya. Sehingga perusahaan terhindar dari risiko fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Terlepas dari perubahan fundamental perusahaan, dua sekuritas menilai bahwa saham Indosat masih diperda-gangkan pada harga alias masih murah. ISAT kini diperdagangkan pada rasio Enterprise Value to EDITDA (EV/EBITDA) 4,4 kali. Artinya, lebih rendah dari EXCL dan TLKM yang masing-masing diperdagangkan pada EV/EBITDA 6,07 kali dan 6,90 kali. Itu sebabnya, Deuthsche Verdhana Indonesia menargetkan harga saham ISAT akan naik ke level Rp 8.200 per saham dalam 12 bulan ke depan. Sementara itu, CIMB Securities memasang target Rp 7.100. Tanggal 11 Agustus 2016 ISAT bertengger pada harga Rp 6.625 per saham. Namun Blog Anggun Trader menargetkan ISAT akan mencapai Rp 6.875. Sementara untuk pesaingnya (Telkom) ditargetkan akan mencapai Rp 4.700. “Saya kira TLKM masih kuat ke Rp 5.000,” kata seorang analis. n

Kinerja Astra International semester I-2015 dan Semester I-2016 (dalam miliaran rupiah) Uraian Laba bersih 1H-2016 Laba bersih 1H-2015 Otomotif Jasa keuangan Alat berat & pertambangan Agribisnis Infrastruktur, logistik, dan lainnya. Teknologi informasi Konsolidasian

Perubahan (%)

3.864 3.422 13 1.253 2.085 (40) 1.121 2.048 (45) 631 354 78 174 68 156 73 75 (3) 7.116 8.052 (12)

Sumber: laporan keuangan perseroan

Seiring dengan naiknya pendapatan (15,58%) menjadi Rp 56,45 triliun. Nah, jika dirinci, Rp 29,63 triliun dari pendapatan itu disumbang oleh penjualan fasilitas data, internet, dan jasa teknologi informatika.

reviewweekly 01 Tahun VI | 15-21 Agustus 2016

45


Pasar Modal Saham Grup Astra

Menguliti Kinerja D Kelompok Astra AALI masih punya potensi menguat. Kinerjanya, semester II ini, diprediksi akan lebih baik dari sebelumnya. TEKS Nikita Jagad Foto Dok. review

46

ua pekan sudah, Grup Astra mengumumkan kinerja keuangannya untuk semester I-2016. Tapi, kini, kelompok usaha yang didirikan William Soeryadjaya ini masih jadi bahan perbincangan hangat di kalangan investor. Mereka bertanya-tanya, akankah atau bilakah grup ini kembali bangkit meraih kejayaannya? Sementara perekonomian dunia, belum bisa berjalan dengan normal alias masih melambat. Seperti diketahui, Grup Astra telah merilis kinerja keuangannnya pada akhir Juli lalu. Di situ terlihat, kelompok usaha ini mengalami penurunan laba bersih 11,79% pada paruh pertama tahun ini. Apa penyebabnya? Prijono Sugiarto, Direktur Utama Astra International, menyebutkan laba bersih ASII terkoreksi 11,79% y-o-y menjadi Rp 7,11 triliun

reviewweekly 01 Tahun VI | 15-21 Agustus 2016


Pasar Modal Saham Grup Astra infrastuktur, logistik, dan lainnya yang melesat 156% menjadi Rp 174 miliar dari Rp 68 miliar.

dari Rp 8,06 triliun pada semester I-2015 dikarenakan pendapatan perseroan juga merosot. “Grup Astra mengalami penurunan pendapatan bersih di sektor alat berat dan pertambangan serta agribisnis, sementara kontribusi pendapatan bersih dari Toyota sales operation juga menurun setelah restrukturisasi model distribusi dua tingkat (two-tiered) berlaku efektif pada awal tahun ini,� katanya dalam keterangan resmi. Dia menambahkan, laba bersih Grup Astra selama semester pertama menurun, walaupun terjadi kenaikan keuntungan pada sektor otomotif dari peluncuran produk baru. Hal ini disebabkan oleh pelemahan harga komoditas yang berpengaruh ne-

gatif terhadap sektor alat berat, kontraktor pertambangan serta operasional agribisnis dan kenaikan signifikan pada provisi kerugian atas pinjaman yang diberikan pada Permata Bank yang berujung terhadap menurunnya kontribusi dari sektor bisnis jasa keuangan. Kinerja anak usaha ASII di sektor alat berat dan pertambangan menjadi lini paling terpuruk dengan penurunan 45% menjadi Rp1,12 triliun dari Rp 2,04 triliun. Lini jasa keuangan mengekor dengan koreksi 40% menjadi Rp 1,25 triliun dari Rp 2,08 triliun. Sektor penopang utama Grup Astra masih digenggam oleh divisi otomotif yang tumbuh 13% y-o-y mencapai Rp 3,86 triliun dari Rp 3,42 triliun. Pertumbuhan laba tertinggi terjadi di sektor

reviewweekly 01 Tahun VI | 15-21 Agustus 2016

AKAN KEMBALI MELESAT Begitulah kinerja Astra enam bulan pertama. Lantas bagaimana dengan pergerakan harga sahamnya? Beruntung, saham Astra International (ASII) masih lumayan bagus. Dibandingkan dengan harga pembukaan awal tahun (Rp 6.000), saham ini telah menguat Rp 2.150 (35%). Tapi saham anak-anak perusahaanya, hanya bergerak di rentang yang cukup sempit. Saham Astra Agro Lestari (AALI) contohnya. Sejak Januari 2016 masih berkutat di rentang Rp 15.000 – Rp 16.000. Padahal, pada semester I, Astra Agro merupakan salah satu emiten yang mencatatkan kenaikan keuntungan. Laba bersih AALI melonjak 78,24% menjadi Rp 792,14 miliar atau Rp 492,21 per saham dibandingkan Rp 444,43 miliar atau Rp 282,22 per saham pada periode yang sama tahun 2015. Hanya saja pencapaian kinerja itu terutama didukung oleh keuntungan kurs yang mencapai Rp 259,91 miliar, sedangkan pada periode yang sama tahun lalu mengalami kerugian kurs mencapai Rp (359,61) miliar. Sementara pendapatan pokok perseroan masih mengalami penurunan dari Rp 7,23 triliun menjadi Rp 6,34 triliun atau turun 12,31%. Pendapatan AALI dikontribusi dari penjualan minyak sawit mentah dan turunannya. Penurunan penjualan sejalan dengan merosotnya produksi AALI diakibatkan dampak el-Nino yang terjadi di tahun 2015. Tapi kalangan analis percaya, pada semester II ini penjualan AALI akan mengalami perbaikan ditopang oleh cuaca yang mendukung dan permintaan pasar yang mulai mulai membaik. Itu sebabnya, AALI masih mendapat rekomendasi positif dari kalangan analis dengan target harga Rp 17.500. Angka ini pernah dicapai AALI pada 17 Februari 2016. Dibanding harga yang terbentuk Kamis 11/8 (Rp 16.100) berarti masih ada potensi penguatan sebesar Rp 1.400. Tapi ada juga analis yang optimistis harga saham ini akan mencapai Rp 18.900. Ia percaya, kinerja perseroan akan jauh lebih baik lagi di semester II ini. Hanya saja, ia mengingatkan, agar melepas saham ini jika harganya menyentuh Rp 14.500. n

47


Pengelolaan air

Adang saf ahmad dan Dirjen SDA (kiri ke kanan).

Sidang Pleno tahun 2012.

Agar Air Bisa Dibagi Merata Keberadaan Dewan SDA Nasional sebagai wadah koordinasi harus dipertahankan mengingat pengelolaan sumber daya air memerlukan keterpaduan antarsektor, antarwilayah dan antarpemangku kepentingan.

P

embahasan Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang Sumber Daya Air (SDA) hingga kini masih mengambang di lembaga legislatif. Padahal, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah menginisiasi dalam menyelesaikan naskah akademik dan membuat draft RUU tersebut. Kini, bola ada di tangan DPR.

Secara garis besar, RUU SDA nantinya diperkirakan terdiri dari empat substansi, yakni aspek teknis, kewenangan, penyelenggaraan, dan aspek sanksi. Dari keempat aspek itu ada dua aspek yang mengalami revisi, yakni pada aspek kewenangan dan penyelenggaraan. Meskipun demikian, revisi aturan tersebut tetap mengacu pada keputusan Mahkamah Konstitusi (MK). Salah satunya ada-

Sidang Pleno tahun 2012 - Para Peserta.

Pansus Dewan — Hermono Sigit dan Widiarto (kiri ke Kanan).

48

lah mengenai keterlibatan swasta dalam kegiatan SDA di dalam negeri. Dalam ketentuan itu dikatakan, swasta dapat masuk, namun dengan syarat tertentu dan ketat. Dalam klausul baru RUU SDA salah satunya dicantumkan, antara lain bahwa dalam satu wilayah sungai tidak dapat diberikan pengelolaannya kepada swasta seluruhnya. Selain itu, dalam hal yang berkaitan dengan hajat hidup orang banyak, swasta tidak diperkenankan menguasai secara dominan. Terkait dengan mengambangnya pembahasan RUU SDA tersebut, menurut Wakil Ketua Komisi V DPR, Muhidin M. Said, saat ini tahapan pembahasan RUU SDA adalah menentukan aturan ini menjadi inisiatif pemerintah atau DPR. “Tinggal diputuskan siapa yang paling cepat,� kata Muhidin. Sekadar catatan, ada beberapa poin yang ditegaskan MK dalam hal pembatasan pengelolaan air. Pertama, setiap pengusahaan air tidak boleh mengganggu dan meniadakan hak rakyat. Pasalnya, selain dikuasai negara, air ditujukan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Kedua, negara harus memenuhi hak rakyat atas air sebagai salah satu hak asasi manusia, yang berdasarkan Pasal 28 huruf I ayat (4) UUD 1945, harus menjadi tanggung jawab pemerintah. Ketiga, pengelolaan air pun harus mengingat kelestarian lingkungan. Keempat, sebagai cabang produksi yang penting dan menguasai hajat hidup orang banyak, air menurut Pasal 33 ayat (2) UUD 1945, harus dalam pengawasan dan pengendalian oleh negara secara mutlak. Kelima, hak pengelolaan air mutlak milik negara, maka prioritas utama yang diberikan pengusahaan atas air adalah BUMN atau BUMD. Sebagaimana diketahui, pada Februari

reviewweekly 01 Tahun VI | 15-21 Agustus 2016


Pengelolaan air

berharap dengan pembatalan UU Nomor 7 Tahun 2004 tentang SDA, pengaturan air untuk pertanian bisa lebih diprioritaskan ketimbang kebutuhan untuk sektor swasta. Sedangkan Direktur Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum, Ditjen Cipta Karya - Kementerian PUPR, Ir. Mochammad Nasir, M.Sc mengatakan, pihaknya masih menyiapkan Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) dan Rancangan Peraturan Menteri (Rapermen). Sejak MK membatalkan UU Nomor 7 Tahun 2004 tentang SDA, pemerintah telah menerbitkan dua Peraturan Pemerintah (PP), yakni PP 121/2015 mengenai Pengusahaan Sumber Daya Air dan PP 122/2015 mengenai Penyelenggaraan SPAM (Sistem Penyediaan Air Minum) sebagai turunan dari UU No. 11/1974. Namun kedua PP tersebut belum memberikan payung hukum bagi kedudukan Dewan SDA Nasional. Meski demikian, kata Sekretaris Harian Dewan SDA Nasional, DR. Ir. Untung Budi Santoso, M.Sc, Dewan SDA Nasional tetap dapat menjalankan fungsinya sebagai wadah koordinasi dalam melakukan konsultasi, observasi, rekomendasi, mediasi, dan advokasi terhadap isu-isu permasalahan

sumber daya air di Indonesia. Apalagi, pembatalan itu tidak bersifat retroaktif sehingga semua organisasi atau kelembagaan tetap berlaku dan dapat terus menjalankan tugas dan fungsinya, hingga adanya peraturan baru terhadap kelembagaan ini. Untung menjelaskan, wadah koordinasi ini harus tetap ada. Pasalnya, pengelolan SDA masih bergantung pada empat unsur, yakni regulator, operator, developer, dan user yang membutuhkan satu wadah untuk duduk bersama. “Yang perlu diperhatikan adalah pengelolaan SDA memerlukan keterpaduan antarsektor itu,” tekannya. Menurut Untung, keberadaan Dewan SDA Nasional yang pengaturannya kini masih menunggu Peraturan Presiden (Perpres) dan keanggotaannya akan ditetapkan melalui Keputusan Presiden (Keppres) atau melalui UU SDA baru yang tengah digodok. Senada dengan hal ini, Dirjen Sumber Daya Air - Kementerian PUPR, Ir. Mudjiadi, M.Sc juga sepakat untuk mempertahankan keberadaan Dewan SDA Nasional melalui Perpres dan Keppres dengan format yang tidak terlalu berbeda dengan peraturan sebelumnya. “Semua hukum positif yang berlaku tetap berjalan dengan tetap melihat enam prinsip dasar keputusan MK,” katanya Sebelumnya, keanggotaan Dewan SDA Nasional periode 2014-2019 berjumlah 44 orang, terdiri atas 22 orang dari unsur pemerintah dan 22 orang dari unsur non pemerintah meliputi asosiasi lintas sektoral yang ditetapkan berdasarkan Keppres No.43 Tahun 2014 mengenai keanggotaan Dewan SDA Nasional tertanggal 17 Oktober 2014. Sementara dalam Rancangan Keppres tentang Pengukuhan Kembali Keanggotaan Dewan SDA Nasional yang hingga kini masih digodok di tingkat Kementerian/Lembaga, tetap diusulkan jumlah anggota sebanyak 44 orang dengan komposisi unsur yang sama yang disesuaikan dengan nomenklatur Kementerian/Lembaga terkait sumber daya air saat ini. n

sidang pleno tahun 2009.

DR. Ir. Untung Budi Santoso, M.Sc

Sidang Pleno tahun 2015.

2015, MK melalui putusan Nomor 85/PUUXII/2013, telah membatalkan secara keseluruhan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air (SDA). Setelah pembatalan tersebut, MK menghidupkan kembali UU Nomor 11 Tahun 1974 tentang Pengairan. Hal ini dimaksdukan untuk mencegah kekosongan hukum hingga adanya penetapan undang-undang baru. Oleh karenanya, segala bentuk pengelolaan air tidak lagi berdasar pada UU SDA, tetapi UU Pengairan.

WADAH KOORDINASI TETAP ADA Indonesia memiliki potensi SDA terbesar di ASEAN, atau nomor lima di dunia. Cadangan air yang dimiliki Indonesia diperkirakan mencapai 3.221 miliar meter kubik per tahun. Dengan jumlah penduduk sebanyak 252 juta jiwa, ketersediaan air per kapita Indonesia sekitar 16.800 meter kubik. Itu berarti, setiap orang Indonesia seharusnya bisa mengakses air 16.800 meter kubik per tahun. Hanya saja, penyebaran air sebanyak itu tidak merata ke seluruh negeri. Karena itu, dibutuhkan pengaturan dan koordinasi yang baik agar air sebanyak itu bisa dinikmati oleh seluruh rakyat Indonesia. Persoalannya, sejak MK membatalkan UU Nomor 7 Tahun 2004 tentang SDA, secara otomatis UU dan peraturan lainnya terkena imbasnya. Misalnya, Pemerintah Daerah yang sudah banyak mengeluarkan aturan, termasuk Perda tentang SDA. Untuk soal ini, kata Kepala Pusat Penerangan - Kementerian Dalam Negeri, Dodi Riatmadji, Perda tentang SDA akan menyesuaikan. Kalaupun ada perubahan tak sampai ke persoalan teknis. Sementara Direktur Pengelolaan Air Irigasi, Ditjen Sarana dan Prasarana - Kementerian Pertanian, Ir. Tunggul Iman Panuju,

reviewweekly 01 Tahun VI | 15-21 Agustus 2016

49


inforeview

Bekasi Basis Produksi MPV Mitsubishi Mitsubishi Motors Corporation memastikan akan memproduksi small crossover, multi purpose vehicle (MPV) dari pabrik Indonesia mulai tahun depan. Pemain otomotif asal Negeri Sakura tersebut menjadwalkan operasi pabrik baru PT Krama Yudha Tiga Berlian di Bekasi, Jawa Barat selesai dibangun pada April 2017. Sementara jadwal produksi massal small crossover MPV tadi mulai Oktober 2017. Desain kendaraan penumpang tersebut akan mengadopsi Mitsubishi XM Concept. Mitsubishi Motors melalui Krama Yudha akan memperkenalkan mobil konsep tersebut pada ajang GAIKINDO Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2016 yang berlangsung Kamis pekan lalu. Perlu diketahui pabrik baru Mitsubishi Motors di Bekasi tak cuma memproduksi small crossover MPV. Pada tahun 2018, mereka juga menjadwalkan produksi massal kendaraan komersial

Kino Akuisisi Ristra Perusahaan consumer goods, PT Kino Indonesia Tbk (KINO), mengakuisisi 80% saham Ristra Group. Setelah akuisisi itu, KINO dan Ristra Group membuat anak usaha bersama bernama PT Ristra Laboratoris Indonesia. Demikian dikatakan Harry Sanusi, Presiden Direktur PT Kino Indonesia, Tbk. Pembentukan perusahaan patungan ini merupakan langkah KINO dalam mengembangkan portofolio segmen personal care. KINO mengakuisisi Ristra dengan menggunakan dana initial public offering (IPO). Adapun total dana IPO Rp 793,96 miliar. Sebanyak 27% atau Rp 214,37 miliar dialokasikan untuk akuisisi. Sebelumnya, perusahaan ini membayar Rp 29 miliar untuk mengakuisisi merek Dua Putri Dewi dari PT Surya Herbal. Perusahaan tertarik mengakuisisi Ristra karena kualitas produknya. Ristra Group merupakan salah satu pelopor Cosmeceutical and Evidence Based Safe Cosmetic di Indonesia dengan

50

FOTO Dok. Review

dari 5 miliar barel. NIOC akan membuka informasi dan bekerjasama dengam tim Pertamina dalam bentuk joint working group. “Iran merupakan salah satu prioritas Pertamina. Kami serius untuk melakukan investasi hulu yang akan mendukung Iran dalam meningkatan produksinya. Di sisi lain langkah ini sejalan dengan upaya Pertamina dalam mendukung ketahanan energi nasional,� kata Dwi. Selain bisnis hulu, Pertamina sebelumnya juga telah menyepakati kerjasama pasokan LPG dari Iran. Rencananya pengapalan perdana LPG dari Iran ke Indonesia akan dilakukan pada September 2016. n Colt Diesel L300 di sana. Dari total kapasitas produksi pabrik sebanyak 160.000 unit mobil per tahun, porsi produksi small crossover MPV mencapai 80.000 unit. Lalu, kapasitas produksi 80.000 unit lagi untuk Pajero Sport dan Colt Diesel L300. n

FOTO Riset

T Pertamina (Persero) melakukan kerjasama dengan National Iranian Oil Company (NIOC), asal Iran untuk pengembangan di sektor hulu migas. Penandatanganan kerjasama tersebut dilakukan pekan lalu oleh Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto dan Managing Director NIOC Ali Kardor, disaksikan Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh RI untuk Republik Islam Iran merangkap Republik Turkmenistan, Octavino Alimudin di Teheran, Iran. Kerjasama itu memberikan kesempatan bagi Pertamina untuk melakukan preliminary study terhadap dua lapangan minyak raksasa di Iran, yaitu Ab-Teymour dan Mansouri (Bangestan - Asmari). Pertamina memiliki waktu enam bulan untuk melakukan studi dan selanjutnya menyampaikan preliminary proposal pengembangan kedua lapangan onshore yang memiliki cadangan lebih

peng-alaman yang dalam dan heritage brand yang tinggi di bidang kosmetik. Merek kosmetik milik Ristra antara lain Ristra, Platinum, dan Trustee yang menyasar konsumen menengah atas. Sampai akhir tahun ini, KINO menargetkan pendapatan Rp 4 triliun dan profit sekitar Rp 350 miliar. n

FOTO Riset

P

Pertamina Masuk ke Iran

reviewweekly 01 Tahun VI | 15-21 Agustus 2016


SISIPAN

RP 25 TRILIUN PAJAK BATU BARA RAIB

ARAB SAUDI MENGEJAR BISNIS

PRABOWO MENANG

SI MANIS YANG MENGGEROGOTI DUNIA

®

1-7 JULI 2013 MAJALAH EKONOMI & BISNIS

44 » TAHUN II RP 20.000



Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.