MailBOX Kirimkan surat pembaca Anda ke alamat: Redaksi Majalah Review Weekly, Pertokoan Golden Road, Blok C27 No. 67, BSD - Tangerang Selatan 15320 Email: redaksi.majalahreviewweekly.com
pemerintah yang kerap tidak sungguhsungguh berorientasi pada kebutuhan rakyat luas adalah biang keroknya.
http://www.majalahrevieweekly.com Pemimpin UMUM: Bambang Aji setiady Pemimpin redaksi: budi kusumah
BAGUS HIMAWAN Serpong, Tangerang Selatan
Redaktur Eksekutif: latihono sujantyo Redaktur: ratna nuraini, sri wulandari
Demi Penumpang Go-Jek
Cover: erbhayu
Bijaksana Menghadapi Fenomena Adalah benar bila di Indonesia ada sekitar 5.000 SPBU Pertamina yang telah beroperasi. Namun angka itu masih jauh dari kriteria memadai. Jika dibagi jumlah penduduk, diperoleh angka 18 SPBU melayani kebutuhan BBM 1 juta penduduk. Bandingkan dengan di Malaysia, yang 1 juta penduduknya dilayani 80 SPBU. Jumlah SPBU bisa kian tidak proporsional bila disandingkan dengan pesatnya pertambahan kepemilikan kendaraan bermotor di Indonesia. Dan juga, sebaran lokasi pemilik kendaraan bermotor. Itulah sebabnya, belakangan merebak fenomena baru, yakni menjamurnya penjual bensin eceran (khususnya jenis Premium). Demand yang cukup tinggi atas bisnis ini kemudian juga melahirkan inovasi. Mesin pengisi bensin menyerupai di SPBU, tapi berukuran mini, yang dikenal dengan nama Pertamini marak diperjualbelikan. Dengan kisaran harga antara Rp 5 juta hingga Rp15 juta, mesin Pertamini laris manis. Memang faktanya, tidak hanya jumlah yang minim, sebaran SPBU pun tidak merata. Tapi kini, keberadaan Pertamini dipersoalkan. Badan Pengatur Hilir (BPH) Migas menyatakan, praktik penjualan .BBM bersubsidi lewat Pertamini adalah ilegal dan harus ditertibkan. Bahkan Direktur BBM BP Migas Hendry Ahmad mengingatkan, penjual BBM tak berizin bisa diancam bui 6 tahun atau denda sebesar Rp 6 miliar. Sebagai masyarakat awam, saya melihat, adalah benar jika otoritas melakukan penegakan hukum atas aturan yang berlaku. Namun harusnya pemerintah juga menyadari bahwa fenomena ini muncul bukan tanpa sebab. Serangkaian kebijakan
4
reporter: Setyo Adhi Nugroho, Gading Putra redaktur foto: dahlan rebo pahing
Entah mengapa, hingga kini, masih banyak pihak yang belum menyadari bahwa lahirnya Go-Jek, perusahaan pemesanan ojek, bukan sekadar memunculkan dampak sosial. Tapi juga persoalan hukum. Sejatinya persoalan hukum terkait operasional Go-Jek bukan baru muncul sekarang. Tapi, entah mengapa tertangkap kesan mayoritas justru memilih bersikap mengabaikan hukum. Bahkan melalui media massa, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) berulang kali tanpa sung kan menyatakan dukungannya terhadap keberadaan Go-Jek dan melemahkan aturan perundangan yang berlaku. Kritik soal adanya pelanggaran UU 22/2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, oleh Go-Jek dijawab Ahok. “Ojek bisa ada karena (masyarakat) butuh. Harusnya yang buat UU revisi, jangan UU menghambat kita untuk menolong warga. Masa UU buat mudarat lebih banyak, UU harus mengikuti manfaat.” Ahok bahkan pernah berujar, “Ya revisi dong UU-nya jangan orangnya yang disengsarakan. Kitab suci yang nggak boleh diubah, kalau UU boleh. Kalau kata polisi 86, 86 saja. Habis mau gimana sekarang kalian butuh ojek nggak?” Ironisnya, Ahok tidak sendirian. Tak sedikit warga yang menilai negatif kritik terhadap Go-Jek. Tak heran, sebagian kalangan yang melek hukum memandang fenomena itu sebagai salah satu bentuk bencana dalam penerapan hukum di tanah air. Keberadaan kendaraan roda dua yang difungsikan sebagai kendaraan angkutan tidak diatur oleh UU yang berlaku di negeri ini. Jika tidak diatur, bukan berarti lantas boleh dioperasionalkan seenak udele dhewe. Dengan ketiadaan aturan, berarti tidak ada ada sederet standarisasi khusus yang harus dipenuhi penyedia angkutan jenis itu. Jika kendaraan tidak wajib melalui uji kir atau uji kelayakan atas kendaraan itu bisa dibayangkan nasib bagi pengguna angkutan itu bila sesuatu hal buruk menimpa.
Sungguh merana nasib rakyat di negeri ini. Sudah “dikondisikan” memikul beban hidup yang berat, kini rakyat juga “diminta” berlapang dada menerima alasan pemerintah memperbesar porsi transfer dana daerah. Bukan rahasia, realisasi penyerapan selalu rendah. Paruh pertama 2015, belanja negara pun diperkirakan hanya 39 persen. Lha kok sekarang pemerintah justru berniat menggelontorkan dana daerah dan desa dalam jumlah sangat fantatis. Memang saat berpidato pada medio Agustus lalu, Presiden Jokowi membeberkan beragam alasan. Antara lain, mengurangi kesenjangan antara kota dan desa. Tapi apakah penambahan itu kelak benar bermanfaat? Sebab sebuah temuan yang memiriskan mengungkap adanya sejumlah pejabat pemda yang kedapatan mengendapkan dana transfer daerah 2015 di berbagai bank. Hingga akhir Agustus, total dana yang diendapkan mencapai Rp 237 triliun. Sebaiknya otoritas sangat cermat. Memberikan kendali yang besar pada suatu kelompok, bisa saja berakhir negatif. Seperti halnya saat euphoria demokrasi terjadi, yakni saat daerah diberikan kewenangan besar lewat otonomi.
SINTHA MUSTIKA Tambun, Bekasi
ABDUL MUSLIH Kedunghalang, Bogor
REDAKTUR DESAIN: erbhayu prananta Desain & layout: ade moh sofyan, yayan taryana
unit usaha pemimpin perusahaan: Bambang Aji setiady marketing: Arief Nazarudin, Celline Agatha alamat redaksi dan usaha: Pertokoan Golden Road, Blok C27 No. 67, BSD, Tangerang Selatan, BANTEN 15320 Telp: 021-538 3063 penerbit: PT INDOPUBLIK MANDIRI
SuratMingguini
Kebijakan Ajaib
reviewweekly 02 Tahun IV | 24-30 Agustus 2015
SISIPAN
RP 25 TRILIUN PAJAK BATU BARA RAIB
ARAB SAUDI MENGEJAR BISNIS
PRABOWO MENANG
SI MANIS YANG MENGGEROGOTI DUNIA
®
1-7 JULI 2013 MAJALAH EKONOMI & BISNIS
44 » TAHUN II RP 20.000
reviewweekly 02 Tahun V | 24-30 Agustus 2015
Contents
headline LaporanUtama 9 Di Balik Sikap Kritis Rizal Setelah bersalaman dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla, Rizal Ramli diduga kuat tetap bersikap kritis untuk menyuarakan kebenaran yang diyakininya benar. Tapi, ada apa di balik semua ini?
Bisnis
Makro
18 Berebut New Priok Tujuh perusahaan bersaing memperebutkan
30 Agar Sejarah Tak Ternoda
pengerjaan proyek terminal 2 dan 3 New Priok. Siapa keluar sebagai pemenang?
Alokasi dana daerah dan desa dalam RAPBN 2016 lebih besar dibanding belanja kementerian dan lembaga. Berpotensi lahirkan penyimpangan.
32 Direvisi Agar Tak Terlalu Ambisius 20 Resort Mewah Trump di Bali
Keuangan
21 Banjir Travel Agen Online
36 Saatnya Bankir Merasa Cemas
22 Miliarder Muda Mandiri
Sisipan 24 MEWASPADAI INVESTASI KERETA CEPAT
Pekan ini, pemerintah bakal memutuskan pemenang sayembara pembangun proyek kereta api cepat Jakarta-Bandung.
Dolar yang kian perkasa membuat NPL valas semakin tinggi. Konon, batas kemampuan perbankan nasional dalam menahan pelemahan rupiah hanya sampai Rp 13.500 per dolar.
38 Pegadaian Tak sendiri lagi
Pasar Modal 42 setelah indeks terperosok Panic selling menular ke bursa efek indonesia. Apa yang akan terjadi setelah ini?.
44 melaju dengan proyek pemerintah 46 ban sedang ogah menggelinding
editorial
M
Menko Alias Menteri kontroversial
enko tampaknya, bukan hanya kependekan dari menteri koordinator, tapi—bisa juga—menteri kontroversial. Terutama setelah Rizal Ramli diangkat Presiden Joko Widodo, 12 Agustus lalu. Menjadi kontroversial karena banyak orang bertanya, kenapa Rizal Ramli yang diangkat sebagai Menko Kemaritiman? Bukankah sebelumnya ia banyak mengkritik kebijakan Pemerintahan Jokowi? Kritik doktor lulusan Boston ini beraneka macam. Mulai dari pemilihan menteri yang kebanyakan KW (kualitas) 2 dan 3 hingga kebijakan pemerintah dalam menaikkan harga BBM. Rizal sangat tidak suka dengan kebijakan itu. Ia lebih condong pemerinah tetap memberikan subsidi yang memadai bagi rakyat Indonesia. Lantas kenapa Jokowi memilih orang yang kerap mengkritiknya? Untuk pertanyaan ini jawabnya hanya Jokowi dan Tuhan yang tahu. Yang jelas, sosok Rizal ini benar-benar kontroversial. Bukan hanya karena ia terpilih sebagai pembantu presiden, tapi juga dalam tindak-tanduknya. Misalnya, ia tidak bisa menghentikan kebiasaan dalam melontarkan kritik. Sialnya, kritik itu dilemparkan kepada orang dalam yang notabene rekan kerja sesama menteri. Baru beberapa hari dilantik, Rizal sudah mengkritik persetujuan Menteri BUMN menyetujui Garuda Indonesia untuk membeli 30 unit Airbus 350 XWB. Alasannya, langkah itu akan merugikan Garuda sendiri. Apalagi, rute-rute yang
8
dipillih maskapai sangat tidak menguntungkan. Mungkin Rizal betul. Tapi, kritik itu dilontarkan di depan umum. Kepada pers ia menyatakan telah meminta Presiden Jokowi untuk meninjau kembali kebijakan tersebut. Ini tentu, membuat sejumlah pihak menjadi terbakar. Menteri BUMN Rini Soemarno pun berang. Kata dia, pernyataan Rizal sudah melewati batas karena mencampuri urusan kementerian lain. “Jangan ada yang mencampuri Garuda di luar Kemenko Perekonomian,” kata Rini. Menurut Teten Masduki, Tim Komunikasi Presiden, Jokowi juga telah menegur Rizal lewat telepon. Bahkan Wapres Jusuf Kalla, juga unjuk suara. Sebaiknya, kata Wapres, Rizal memahami dulu persoalannya, baru bicara. Sebab, rencana pembelian pesawat itu baru terbatas pada minat. Tapi bukan Rizal namanya kalau ia sampai kehabisan kata-kata. Kepada Dewan Pertimbangan Presiden (Watimpres) yang juga mengkritiknya, Rizal cukup menjawab. “Gitu aja kok ribet (prinsipnya) apapun yang perlu kita perbaiki, kita perbaiki,” katanya. Lain lagi jawaban untuk Wapres JK. Dengan berani, Rizal menantang JK untuk berdiskusi di muka umum. “Kalau mau paham, minta Pak Jusuf Kalla ketemu saya, kita diskusi di depan umum,” ujar Rizal di Kompleks Istana Kepresidenan. Balasan dari serangan ini sekaligus untuk menjawab tentang pembangunan pembangkit listrik berkapasitas 35 ribu watt, yang dikatakan Rizal sebagai sebuah proyek ambisius. Ya, itulah Rizal Ramli. Menteri kontroversial yang satu ini tidak takut untuk melontarkan kritikannya. Bahkan, kelihatannya, ia tidak khawatir jabatan yang baru diembannya lepas. Ini bukan mustahil, kalau Rizal tak mengubah sikapnya. Sebab dengan sikap seperti itu kritiknya masih akan mengalir. Apalagi ia punya saingan berat dalam Kabinet Kerja yakni Menko Perekonomian Darmin Nasution. Pertentangan ke duanya sudah tampak sejak lama. Rizal ekonom vokal yang selalu menolak kenaikan harga BBM. Sebaliknya, Darmin Nasution merupakan ekonom yang pro kenaikan harga BBM. Rizal Ramli sangat mendukung subsidi BBM, sedangkan Darmin Nasution lebih suka pada mekanisme pasar. Nah, akankah keduanya kembeli berseteru? Kita belum mendengar Darmin membela Menteri BUMN yang notabene berada di bawah kordinasinya. n bk
reviewweekly 02 Tahun V | 24-30 Agustus 2015
Setelah bersalaman dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla, Rizal Ramli diduga kuat tetap bersikap kritis untuk menyuarakan kebenaran yang diyakininya benar. Tapi, ada apa di balik semua ini? TEKS Latihono Sujantyo dan Bastaman Foto Dahlan Rp, Riset
reviewweekly 02 Tahun V | 24-30 Agustus 2015
9
K
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli: Hanya untuk memberikan pandangan kritis.
etika Presiden Jokowi mengangkat Rizal Ramli sebagai Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, 12 Agustus lalu, banyak orang terperanjat dan merasa heran. Kenapa Jokowi sampai nekat memilih Rizal, yang dulu jelas-jelas sering mengkritiknya dengan katakata yang sangat tajam? “Itu menunjukkan kebesaran hati presiden. Kalau zaman dulu yang mengkritik ditembak mati, paling tidak dipenjara. Sekarang bebas, bahkan dirangkul,” kata politisi PDI Perjuangan Adian Napitupulu. Adian mungkin betul. Sebelum duduk di Kabinet Kerja, Rizal Ramli dikenal galak mengkritisi Presiden Jokowi dan kabinetnya. Bahkan, pernah terang-terangan menyebut Jokowi penganut ekonomi liberal. “Jokowi ini memang liberal karena yang jadi patokannya itu hanya tentang harga. Ukuran liberal yang bagus kan memang hanya tentang uang. Padahal konstitusi kita itu adalah saling bantu antara pemerintah dan masyarakat, dan bukan hanya diserahkan pada mekanisme pasar,” kata Rizal dalam sebuah diskusi di Cikini, pada Rabu (4/2). Saat Jokowi mengeluarkan Kartu Indonesia Sehat dan Kartu
10
Kalau jadi pejabat hanya bisa menaikkan harga, enggak usah sekolah tinggitinggi. Padahal banyak cara menurunkan harga. Indonesia Pintar, Rizal juga tak tinggal diam. Menurut dia, kartu-kartu sakti Jokowi tak akan mampu mensejahterakan rakyat, karena tak jauh beda dengan Bantuan Langsung Tunai (BLT) Presiden SBY. “Dulu ada BLT dan balsem, sudah diuji coba semua. Kartu sakti Jokowi ini hanya panadol (obat sakit kepala),” katanya, pada Selasa, 17 November 2014. Terhadap menteri-menteri di Kabinet Kerja, Rizal menyebut kebanyakan masih KW3 alias tidak berkualitas. “Kalau jadi pejabat hanya bisa menaikkan harga, enggak usah sekolah ting-
reviewweekly 02 Tahun V | 24-30 Agustus 2015
gi-tinggi. Padahal banyak cara menurunkan harga,” kritiknya Februari lalu. Jadi, mengapa sekarang masuk kabinet? “Saya sebetulnya tadinya ragu-ragu mau terima. Tapi saya terharu dengan cara Presiden Jokowi meminta saya untuk gabung. Bahkan dia bilang yang minta bukan Jokowi, tapi rakyat Indonesia karena kita sedang dalam kondisi yang sulit,” kata Rizal, seusai dilantik Presiden Jokowi, di Istana Negara. Repotnya, Rizal tak bisa menghentikan kebiasaannya dalam melontarkan kritik. Baru beberapa hari dilantik, Rizal sudah mengkritik rencana Menteri BUMN menyetujui Garuda Indonesia untuk membeli 30 unit Airbus 350 XWB. Ia menyarankan agar pembelian itu ditunda dulu. Ia tak ingin Garuda bangkrut. Sebab, kabarnya, maskapai ini harus berutang sebesar US$ 44,5 miliar untuk membawa pesawat Airbus A350 asal Perancis itu. Menurut Rizal, penggunaan pesawat tersebut hanya cocok untuk penerbangan tujuan Amerika dan Eropa saja. Sementara tingkat keseriusan para penumpang Garuda pada rute tersebut ditaksir hanya 30% saja. Menteri BUMN Rini Soemarno tentu saja berang. Kata dia, pernyataan Rizal sudah melewati batas karena mencampuri urusan kementerian lain. “Jangan ada yang mencampuri Garuda di luar Kemenko Perekonomian,” kata Rini. Konfrontasi dengan Rini meredup, Rizal kemudian melancarkan kritikannya terhadap atasannya, Wakil Presiden Jusuf Kalla. Ia bilang, mega proyek pembangkit listrik 35.000 megawatt yang digagas Jusuf Kalla adalah hal yang mustahil. “Saya mengingatkan, marilah kita lebih realistis. Jangan menjanjikan hal-hal yang terlalu berlebihan,” kata Rizal. Menurut Rizal, proyek tersebut progam ambisius Jusuf Kalla. Sebab, katanya, Kalla sudah merencanakannya saat menjabat wakil presiden mendampingi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono periode 2004-2009. Kalla membantah pernyataan Rizal. Menurut Kalla, proyek pembangunan pembangkit listrik 35.000 megawatt itu sudah disetujui Presiden Jokowi dan tujuannya untuk kepentingan masyarakat. “Kalau dia berkomentar seperti itu, mengurangi kewibawaan Presiden. Karena yang meresmikan kan Presiden, bukan saya,” ujar Kalla. Bukannya diam, Rizal malah mengajak atasannya itu untuk berdebat di depan publik tentang proyek pembangkit listrik 35.000 megawatt itu. “Kalau mau paham, minta Pak Jusuf Kalla ketemu saya, kita diskusi di depan umum,” ucap Rizal. Jusuf Kalla hanya tertawa menanggapi ajakan debat Rizal. “Ha-ha-ha…, masak wapres debat dengan menko, mending kita panggil saja menkonya,” kata Jusuf Kala seusai membuka pameran otomotif Indonesia International Motor Show di JIExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu pekan lalu. Siang harinya, Kalla dan Rizal bertemu dalam sidang kabinet paripurna di Kantor Presiden yang dipimpin Presiden Jokowi. Saat itu, Rizal menjelaskan bahwa apa yang disampaikannya kepada publik hanya untuk memberikan pandangan kritis terhadap proyek listrik. Namun, Kalla mengingatkan bahwa apa pun pandangan dan sikap menteri, jika disampaikan kepada publik, harus menjaga
reviewweekly 02 Tahun V | 24-30 Agustus 2015
etika dalam bernegara. “Saya hanya sampaikan tadi pada saat rapat kabinet, bahwa dia tidak boleh begitu lagi,” ucap Kalla. Seusai sidang kabinet, Rizal langsung menghampiri dan menyalami Kalla. Seperti dikutip dari Antara, Rizal mengatakan, tidak akan ada tindak lanjut dari kritik terbukanya tentang proyek pembangkit listrik 35.000 megawatt.
HAMPIR PASTI TETAP KRITIS Akankah setelah itu daya kritis Rizal hilang? Belum tentu. Sebab dari pengalaman yang sudah-sudah, Rizal tetap kritis dan vokal, baik ketika di dalam maupun di luar pemerintahan. Coba saja simak cerita ini. Dulu, setelah tidak duduk lagi di lingkar kekuasaan, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pernah menugasinya untuk menjadi Komisaris Utama PT Semen Gresik (SG) Group. Saat itu, merebak dugaan bahwa Rizal akan duduk manis di perusahaan BUMN tersebut, sama halnya ketika ia ditunjuk sebagai Komisaris Utama Bank BNI pada 17 Maret 2015.
Wakil Presiden Jusuf Kalla: Tidak boleh begitu lagi.
11
Namun Rizal bukanlah orang yang mau duduk manis sambil menikmati gaji dan fasilitas serba wah. Sebagai Komisaris Utama SG, Rizal langsung menggenjot kinerja direksi dan seluruh jajarannya. Protes memang bertaburan dari mana-mana. Maklum, mereka selama ini sudah terbiasa dengan zona nyaman. Tiba-tiba datang orang lain melecut kinerja. Kerja keras dan sikap ‘keras’ Rizal Ramli pun akhirnya berbuah manis. Semen Gresik berhasil tampil sebagai salah satu BUMN terbaik, dengan menempati peringkat ke-7. Padahal, sebelumnya SG selalu terdampar di luar 20 besar. Kinerja keuangannya mengilap. Laba sebelum bunga, pajak, penyusutan, dan amortisasi (EBTDA) naik dari Rp 2,3 triliun menjadi Rp 2,8 triliun. Laba bersih tahun 2007 juga melonjak 37% dari Rp 1,3 triliun (pada tahun 2006 ) menjadi Rp 1,8 triliun. Inilah kinerja terbaik sepanjang sejarah berdirinya PT Semen Gresik. Tapi, apa balasan dari pemerintah? Rizal malah didepak. Melalui Menteri BUMN (saat itu) Sofyan Djalil, SBY justru memecat Rizal. Usut punya usut, keputusan itu terjadi karena tokoh yang dikenal pendobrak itu ikut turun ke jalan bersama ribuan mahasiswa dan pemuda untuk menentang kenaikan harga BBM pada 2008. Bagaimana sikap Rizal setelah dicopot dari posisi Komisaris Utama Semen Gresik? Menyesal? Marah? Ternyata tidak. Dia terlihat santai-santai saja. Buat dia pemecatan itu bagian dari risiko perjuangan. Baginya jabatan bukanlah suatu yang istimewa. Serangkaian posisi penting seperti Kepala Bulog, Menko Perekonomian, dan Menteri Keuangan pernah disandangnya. Dia juga pernah ditawari posisi Menteri Perindustrian pada era SBY jilid 1. Tapi dia menolak. Ia pernah mengatakan tidak mencari pekerjaan. Begitu pula halnya ketika Rizal menggantikan Indroyono Soesilo sebagai Menko Kemaritiman, ia yang ditawari jabatan itu oleh Presiden
Jokowi. Dari gambaran ini, hampir pasti Rizal tidak akan hilang daya kritisnya. Dia diduga kuat tetap bersuara vokal. Apalagi, beberapa pos yang berada di bawah Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman punya potensi ‘bertabrakan’ dengan pos-pos di bawah Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian yang dipimpin Darmin Nasution. Ditambah lagi, cara pandang antara Rizal dengan Darmin tentang ekonomi bertolak belakang. Rizal mengusung ekonomi kerakyatan, sedangkan Darmin lebih ke ekonomi liberal. Rizal selalu menolak kenaikan harga BBM. Sebaliknya, Darmin merupakan ekonom yang pro kenaikan harga BBM. Rizal sangat mendukung subsidi BBM, sedangkan Darmin lebih suka pada mekanisme pasar. Secara etika politik memang tidak elok seorang menteri berkonfrontasi dengan atasannya atau sesama rekan kerjanya, apalagi disampaikan lewat media. Namun secara etika moral, keberanian Rizal menyuarakan kebenaran yang diyakini benar, harus diapresiasi. Sebab, biasanya orang kalau sudah diberikan jabatan, hilang daya kritisnya. Tapi, banyak kalangan mempertanyakan sikap Rizal yang begitu berani mengkritisi atasannya. Apakah ini karena latar belakangnya sebagai aktivis pro-demokrasi sejak menjadi mahasiswa di ITB, Bandung? Apakah ada kompromi-kompromi di balik layar yang terjadi sebelum Jokowi mengajaknya duduk di Kabinet Kerja? Atau Rizal minta persyaratan, bersedia duduk di kabinet asal tidak dikekang bersuara kritis? Sayangnya, Review Weekly yang sudah mengirim sejumlah pertanyaan tertulis sejak Rabu hingga batas waktu penulisan hari Jumat pekan lalu, belum dijawab oleh Rizal. “Bapak nanti sore ke Kaltim bersama Presiden Jokowi,” kata seorang stafnya. n
Suasana sidang kabinet.
12
reviewweekly 02 Tahun V | 24-30 Agustus 2015
Sang Pendobrak
S
eusai dilantik Presiden Jokowi tanggal 12 Agustus lalu sebagai Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Rizal Ramli langsung mendapat ucapan selamat dari sejumlah aktivis 77/78. “Bang RR, selamat bekerja,” kata mereka. Rizal Ramli yang sering dipanggil teman-teman aktivis 77/78 dengan inisial RR dikenal sebagai ekonom yang menguasai makro dan mikro ekonomi. Ketika menjadi Sekretaris Komite Kebijakan Sektor Keuangan (KKSK), Kepala Badan Urusan Logistik (Bulog), dan Menko Perekonomian, ia melakukan sejumlah dobrakan kebijakan yang terbukti mampu menjadi solusi yang cepat dan tepat. Di Bulog, misalnya, Rizal Ramli menghendaki citra Bulog yang lebih baik. Langkah restrukturisasi besar-besaran pun mulai digulirkan. Terjadi pergantian dan mutasi lima jabatan eselon satu dan dua. Semua itu dilakukan agar Bulog menjadi organisasi yang transparan, akuntabel, dan lebih profesional. Keberpihakan kepada para petani, diwujudkan dalam bentuk peningkatan pembelian gabah, bukan beras dari petani. Bukan rahasia lagi, pembelian beras oleh Bulog kerap menimbulkan kecurangan yang dilakukan oleh para tengkulak. Mereka membeli beras petani, kemudian dioplos dengan beras impor, lalu dijual ke Bulog. Cara seperti itu, tentu saja merugikan para petani karena beras yang dihasilkan di sawahnya hanya sebagian kecil yang dibeli oleh Bulog. Itulah sebabnya sebagai Kepala Bulog, Rizal kerap turun ke lapangan, ke desa-desa untuk bertemu dengan para petani. Dia juga melakukan sejumlah perubahan radikal. Antara lain, merapikan rekening-rekening ‘liar’ yang jumlahnya mencapai 119 rekening menjadi hanya 19 rekening saja. Rizal pun memerintahkan sistem akuntansi Bulog diubah supaya lebih transparan dan accountable. Dana off budget harus menjadi on budget. Dia mewariskan Rp 1,5 triliun dari Bulog hasil penghematan dan efisiensi. Jejak cemerlang lainnya bisa ditemukan saat dia melakukan operasi penyelamatan PLN dari bayang-bayang kebangkrutan karena mark up puluhan proyek pembangkit listri swasta. Dia mengambil inisiatif untuk melakukan revaluasi aset BUMN. Hasilnya, aset sebelumnya hanya Rp 52 triliun melambung menjadi Rp 202 triliun. Sedangkan modal dari minus Rp 9 triliun menjadi Rp 119,4 triliun. Dia juga mengarahkan negosiasi utang listrik swasta PLN dari US$ 85 miliar turun menjadi US$ 35 miliar. Ini menjadi sukses negosiasi utang terbesar dalam sejarah Indonesia. Juga ada kisah suksesnya merestrukturisasi seluruh kredit properti, UKM, dan petani tahun 2000. Rizal berhasil menggaet dana hingga Rp 4,2 triliun tanpa menjual selembar pun saham BUMN. Caranya, dia menghapus cross
reviewweekly 02 Tahun V | 24-30 Agustus 2015
Rizal Ramli di Pondok Pesantren Al Ittifaqiyah, Indralaya, Ogan Ilir, Sumatera Selatan.
ownership alias kepemilikan silang dan manajemen silang (cross management) antara PT Telkom dan PT Indosat di puluhan anak perusahaannya. Lewat kebijakan ini, negara memperoleh pendapatan berupa penjualan silang saham dan pajak revaluasi aset kedua perusahaan senilai Rp 4,2 triliun. Dan yang tidak kalah pentingnya, kedua perusahaan tersebut jadi bisa bersaing secara sehat. Ujung-ujungnya, konsumen juga diuntungkan. Sebagai seorang ekonom lulusan Boston University, AS, lelaki kelahiran 10 Desember 1954 ini memahami dengan baik perekonomian global. Ia menolak dituding anti-ekonomi pasar dan modal asing. Buktinya, Rizal salah satu ekonom Indonesia yang dipercaya menjadi penasehat ekonomi PBB bersama beberapa ekonom internasional lainnya. “Kita sudah pasti mendukung ekonomi pasar. Tapi ada lima hal yang tidak boleh diserahkan kepada pasar, yakni antara lain pendidikan, kesehatan, militer, keberpihakan kepada rakyat,” kata Rizal, yang pernah dipenjara di Sukamiskin, Bandung karena memprotes kebijakan pemerintah Orde Baru yang merugikan rakyat. n
13
Proyek yang Dipersoalkan Itu Fitra menuding ada ketidakberesan dalam proyek pembangkit listrik 35.000 megawatt. Telah terjadi 16 kali penunjukan langsung untuk pengadaan barang dan jasa proyek ini. TEKS Latihono Sujantyo dan Kukuh Bhimo Nugroho Foto Riset
L
angkah Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli yang minta pembangunan megaproyek pembangkit listrik 35.000 megawatt (MW) dievaluasi karena dinilai tidak realistis, akhirnya terhenti di tengah jalan, setelah Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla menegaskan pembangunan proyek tersebut harus jalan terus. “Itu memang sudah kebutuhan. Kalau tidak mencapai itu, nanti keluhannya adalah listrik. Byarpet, listrik mati,� kata Jokowi seusai membuka Konvensi dan Pameran Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi 2015, di Jakarta, Rabu pekan lalu. Pembangunan proyek pembangkit listrik 35.000 MW memang menjadi andalan pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla. Kementerian Energi dan Sumber Daya (ESDM) sendiri sudah menetapkan 109 proyek yang masuk dalam program pem-
Proyek pembangkit listrik: Terbuka ruang untuk kongkalikong.
14
reviewweekly 02 Tahun V | 24-30 Agustus 2015
bangunan pembangkit listrik 35.000 MW. Dari 109 proyek pembangkit berdaya total 36.585 MW, 74 proyek berkapasitas 25.904 MW, di antaranya akan dikerjakan dengan skema pengembang listrik swasta (independent power producer/IPP) dan 35 proyek lainnya berdaya 10.681 MW dikerjakan PLN. Proyek ini ditargetkan selesai tahun 2019. Untuk mengerjakan sebanyak 109 proyek tersebut, anggaran yang dibutuhkan mencapai Rp 1.127 triliun. Dari jumlah ini, sebesar Rp 512 triliun dikerjakan PLN dan Rp 615 triliun oleh swasta. Pendanaan PLN diperuntukkan bagi proyek pembangkitan Rp 199 triliun dan transmisi serta gardu induk Rp 313 triliun. Sementara, kebutuhan pendanaan IPP Rp 615 triliun seluruhnya untuk pembangkitan. Pembangkit listrik 35.000 MW sebagian besar diarahkan ke energi baru terbarukan. Porsi besar diberikan untuk batubara. “Batubara ini mencapai energinya 50%, sisanya 25% gas, 25% energi baru terbarukan, seperti angin, matahari, air, bio dan geothermal,” ujar Sudirman Said, Menteri ESDM beberapa waktu lalu. Perkembangan proyek ini, kata Direktur Pengadaan Strategis dan Energi Primer PLN Amin Subekti, cukup baik. Ada beberapa proyek yang sudah ditandatangani. Misalnya, Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) 450 MW di Grati, Pasuruan, Jawa Timur, pembangkit listrik 450 MW di Yogyakarta. Sementara dalam waktu dekat ini Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) 50 MW di Yogyakarta akan ditandatangani. Amin yakin bisa menyelesaikan pembangkit listrik hingga 10.000 MW sampai akhir tahun ini. “Konsisten 10.000 MW, kita yakin sampai akhir tahun,” katanya. Hanya saja, proyek ini tak lepas dari kritikan. Adalah Forum Indonesia Untuk Transparansi Anggaran (Fitra) yang melihat keseluruhan program pengadaan listrik ini pada akhirnya bakal membebani masyarakat. Menurut Sekjen Fitra Yenny Sucipto, dalam proyek ini, pemerintah sangat tergantung pada pendanaan swasta. “Ini berpotensi terjadi komersialisasi sehingga merugikan masyarakat,” katanya beberapa waktu lalu. Yenny tak salah. Sebab, swasta akan mencari keuntungan dari proyek ini sehingga tarif listrik berpotensi terus naik. “Lebih banyak aturan mengarah pada mekanisme pasar dan ikut pada aturan swasta. Kita lihat di APBN-P 2015 TDL naik, dan bebannya ditimpakan kepada rakyat,” ujar Yenni. Belum lagi soal potensi kerugian negara dari proyek ini. Fitra mempersoalkan penunjukan langsung dalam proyek ini. Pasalnya, mekanisme penunjukan langsung membuka celah ‘permainan’ sejumlah pemangku kepentingan, mulai dari BUMN dengan investor hingga para elite politik di negeri ini. Fitra menghitung, sepanjang 2015 telah terjadi 16 kali penunjukan langsung untuk pengadaan barang dan jasa proyek ini. Dari mekanisme penunjukkan langsung ini, yang sempat kami hitung, nilainya mencapai Rp 143 triliun. “Dari mekanisme tersebut, kami melihat, terbuka ruang untuk kongkalikong,” ujar Yenny seperti dikutip dari Sinar Harapan, Minggu (19/4). Hadeuuuhh…. n
reviewweekly 02 Tahun V | 24-30 Agustus 2015
Pesawat A350 XWB
A350 XWB Andalan Airbus Ini kisah rencana pembelian sebanyak 30 unit pesawat A350 XWB dari Airbus oleh PT Garuda Indonesia Tbk yang dipersoalkan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli. Bermula saat berlangsung Paris AirShow pertengahan Juni lalu. Pada hari pertama pameran, Garuda langsung kesengsem oleh kemolekan pesawat A350 XWB. Di hari itu juga, Garuda menandatangani Letter of Intent (LoI) dengan produsen Airbus. Pesawat A350 XWB sendiri memang menjadi andalan Airbus sebagai pesawat penumpang terbarunya, dengan rancangan aerodinamis terbaru dan penggunaan serat karbon pada bagian sayap dan badan pesawat. Penggunaan serat karbon tersebut diklaim Airbus membuat pesawat lebih senyap dan lebih ringan sehingga bisa memangkas konsumsi bahan bakar mencapai 25%. Airbus A350 XWB pun dibekali mesin Roll Royce Trent XWB yang juga diklaim lebih hemat bahan bakar dan lebih efisien dalam hal operasional. Sampai bulan Mei 2015 Airbus A350 XWB sudah terpesan sebanyak 780 unit. Sampai saat ini baru Qatar Airways satusatunya maskapai di dunia yang mengoperasikan 3 unit dengan rute penerbangan Doha-Frankfrut. Perusahaan konsorsium Eropa itu mengklaim A350 XWB sebagai pesawat komersil paling canggih teknologinya. Pesawat ini mampu mengangkut 276 sampai 369 penumpang dalam konfigurasi dua kelas, tersedia dalam tiga model A350-800, A350900 dan A350-1000. Garuda memilih A350 XWB karena mampu terbang non-stop dari Jakarta atau Bali menuju Eropa dan Amerika. Persoalannya, berapa banyak penumpang Indonesia yang berangkat ke benua tersebut? n
15
Menteri Kabinet Kerja: Harus bergandengan tangan.
Pesan Buruk Kepada Pasar Ketidakkompakan dan ketidakharmonisan kerja di kabinet yang dipertontonkan di depan publik sama artinya dengan mengirim pesan buruk kepada pasar. TEKS Latihono Sujantyo Foto Riset
G
aduh di Kabinet Kerja yang dipimpin Presiden Jokowi bukan hanya milik Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Menteri BUMN Rini Soemarno. Jauh hari sebelumnya, sudah muncul gesekan di antara beberapa menteri. Adalah Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo yang mengungkapkan bahwa ada salah satu menteri di Kabinet Kerja yang
16
menghina Presiden Jokowi. Masyarakat pun geger. Banyak orang melirik ‘tembakan’ Tjahjo diarahkan ke Rini. Anehnya, beberapa saat setelah Tjahjo melepaskan ‘tembakannya’, beredar transkrip hasil rekaman seseorang yang isinya ‘mengecilkan’ Presiden Jokowi. Dalam waktu sekejap, transkrip hasil rekaman ini sudah berada di tangan para wartawan. Rini sendiri berulangkali membantah kalau ia menghina Presiden Jokowi. Rini adalah salah satu menteri yang kerap dibidik beberapa politisi PDI Perjuangan dan elit Koalisi Indonesia Hebat (KIH), di samping Andi Widjajanto dan Kepala Staf Kepresidenan/ Menko Polhukam Luhut Binsar Panjaitan. Andi sendiri sudah terdepak dari kursi Sekretaris Kabinet hasil reshuffle dua pekan lalu. Ketiga orang ini, yang disebut Trio Macan dipersoalkan lantaran selalu menghalangi hubungan Presiden Jokowi dengan partai politik pendukungnya. Mereka pun sudah berulang kali
reviewweekly 02 Tahun V | 24-30 Agustus 2015
Gunawan sebagai Kapolri karena telah ditetapkan menjadi tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Namun JK bersama Megawati dan partai KIH mendesak Jokowi agar tetap melantikan Budi Gunawan. Kalla juga dikabarkan tidak senang ketika Jokowi menerbitkan Perpres Nomor 26 Tahun 2015 tentang penambahan kewenangan Kepala Staf Kepresidenan Luhut Panjaitan. Lewat Perpres ini, Luhut ikut mengendalikan progam prioritas presiden. Untuk memastikan program berjalan sesuai visi misi presiden, Luhut bisa membentuk tim khusus dan gugus tugas lintas kementerian. Kalla yang mengaku tidak diajak bicara oleh Jokowi mengenai tugas baru untuk Luhut itu, sempat menyampaikan kritik. Dia menilai, koordinasi yang berlebihan ini berpotensi menciptakan kesimpangsiuran koordinasi pemerintahan.
meminta Presiden Jokowi mengkaji kembali keberadaan Trio Macan. Tak berapa lama kemudian, tiba-tiba saja ekonom Faisal Basri mempersoalkan adanya beberapa menteri yang berkomunikasi buruk dengan Presiden Jokowi dan menteri koordinator. Ia memperoleh informasi ini dari orang dalam Istana. Faisal kemudian menyebut nama Menteri Perhubungan Ignasius Jonan dan Menteri Pertanian Amran Sulaiman sebagai menteri yang dimaksud. “Sengak, merasa paling pinter, paling penting. Mereka harus diganti,” katanya. Jonan tentu saja membantah pernyataan Faisal. Ia menilai, pernyataan Faisal tidak sesuai dengan domainnya sebagai pengamat ekonomi. Jonan mengaku selalu berkomunikasi dengan Menko Bidang Perekonomian (saat itu) Sofyan Djalil, baik melalui telepon maupun pesan singkat. Pernyataan Faisal itu memang agak mengherankan. Apa urusannya dia berkata seperti itu? Benarkah ada orang dalam Istana atau di kabinet yang berpesan agar Faisal mengeluarkan pernyataan tersebut? Ketidakharmonisan juga terlihat pada hubungan kerja Presiden Jokowi dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Ketidakharmonisan itu mulai terlihat saat pemilihan Komjen Budi Gunawan sebagai Kapolri. Jokowi ingin membatalkan pelantikan Budi
reviewweekly 02 Tahun V | 24-30 Agustus 2015
HARUS BERGANDENGAN TANGAN Tentu saja, ketidakkompokan dan ketidakharmonisan kerja di kabinet, yang dipertontonkan di depan publik sama artinya dengan mengirim pesan buruk kepada pasar. Sebab, ekonomi bukan hanya tentang potensi, melainkan juga tentang persepsi pemerintah dapat bekerja baik. Seperti diketahui, saat ini Indonesia sedang menghadapi masalah ekonomi yang kompleks. Pertumbuhan ekonomi melambat, stimulus berjalan tersendat-sendat, nilai tukar rupiah terus merosot, dan daya beli masyarakat melemah. Situasi regional dan global juga begitu buruk, setelah Bank Sentral China, People’s Bank of China (PBoC) mengubah nilai referensi mata uangnya, yuan. Pemerintah China dan PBoC tampaknya sedang melakukan konsolidasi untuk kembali menguasai pasar ekspor setelah beberapa tahun ini ekspor mereka—sebagai pendorong utama pertumbuhan—jeblok. Dengan nilai yuan rendah hal itu akan membuat produk China lebih murah di luar negeri. Itu berarti pula perusahaan-perusahaan China akan lebih kompetitif di pasar dunia. Banyak analis meyakini bahwa pemangkasan nilai yuan terhadap dolar AS dalam tiga hari berturut-turut dua pekan lalu bukanlah langkah terakhir yang dilakukan PBoC. PBoC masih berpeluang memperbesar tingkat devaluasi yuan. Yang lebih mengerikan jika Amerika Serikat (AS), Jepang, Korea Selatan, dan Eropa mengikuti langkah China. Maklum saja, kebijakan PBoC itu bakal memukul ekspor mereka. Sebagai pengekspor barang konsumsi kelas atas dan menengah, mereka akan kesulitan menghadapi barang-barang China di pasar internasional. Jika kebijakan PBoC tadi sampai diikuti AS, Eropa, Jepang, dan Korea Selatan, hampir pasti daya saing produk-produk Indonesia akan tergilas, terutama produk dari China, Jepang, dan Korea Selatan. Buntutnya, nilai tukar rupiah semakin melemah. Perekonomian dunia dan domestik benar-benar dalam situasi yang sangat mengerikan. Inilah ujian berat bagi pemerintahan Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla beserta para menterinya. Artinya, mereka harus bergandengan tangan dalam menghadapi ancaman buruk ini, bukan saling sikut. n
17
bisnis Tender
Berebut New Priok Tujuh perusahaan bersaing memperebutkan pengerjaan proyek terminal 2 dan 3 New Priok. Siapa keluar sebagai pemenang?
P
TEKS Sri Wulandari foto dahlan RP
T Pelabuhan Indonesia II (Pelindo II) punya hajat akbar. Hajat tersebut berupa mengembangkan fasilitas terminal, lantaran Pelabuhan Tanjung Priok sudah padat. Maka jadilah proyek pelabuhan Kalibaru atau The New Tanjung Priok yang terminalnya dibangun di atas laut. New Priok terdiri dari 7 terminal peti kemas dan 2 terminal produk (curah cair/BBM dan gas) dan didukung oleh jalan akses terminal menuju kawasan industri Marunda dan pusat industri lainnya di sebelah timur Jakarta. New Priok dibangun agar menjadi setara dengan pelabuhan internasional lain di dunia, sehingga bisa meningkatkan posisi Indonesia dan memungkinkan bersaing dengan pelabuhan besar lain. Nantinya, kapasitas pelabuhan baru akan mencapai 20 kali lipat dibanding Pelabuhan Tanjung Priok. Pelabuhan New Priok ini disebut-sebut akan menjadi pelabuhan terbesar se-Asia Tenggara. Pembangunan tahap I terdiri dari tiga terminal kontainer (peti kemas) yang masing-masing memiliki kapasitas 1,5 juta teus
(ukuran jumlah kontainer) serta dua terminal produk (bahan bakar minyak, gas dan lain-lain) dengan anggaran total US$ 4,7 miliar. Dana tersebut mencakup pembiayaan tahap I sebesar US$ 2,47 miliar atau setara dengan Rp 22,6 triliun dan sisanya tahap II. Pelabuhan ini didesain dengan kedalaman draft hingga -20 mLWS. Pada tahap pertama akan dilakukan pengerukan sedalam -16mLWS dan alur pelayaran dua arah selebar hampir 300 m, untuk mempercepat arus kedatangan dan keberangkatan kapal. Sementara, fasilitas suprastruktur di Terminal I menghabiskan biaya sekitar US$ 120 juta. Rinciannya adalah delapan container crane, 20 rubber tyred gantry (RTG), 60 terminal tracktor, satu reach stacker, serta dua empty container handling. Pembiayaan untuk suprastruktur tersebut bersumber dari operator Terminal I New Priok. Terminal I New Priok akan dioperasikan oleh konsorsium Mitsui & CO.,Ltd, PSA (Port Singapore Authority) dan NYK (Nippon Yusen Kaisha). Pendanaannya bersumber 70% dari konsorsium dan 30% dari Pelindo. Mitsui & Co adalah pemenang tender CT 1. Dengan hak pengelola dan operasi CT 1, perusa-
Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta: Sudah sangat padat.Â
18
reviewweekly 02 Tahun V | 24-30 Agustus 2015
bisnis Tender haan asal Jepang ini berjanji akan mendatangkan perusahaan pelayaran besar, seperti NYK, Evergreen, Hanjin dan APL. April 2014 lalu, Mitsui menandatangani kontrak yang mencakup advance payment senilai US$ 100 juta dan listing payment sebesar US$ 14 juta per tiga bulan. Masa berlaku kontrak selama 25 tahun. Dalam pembangunan tahap I, lima terminal baru itu memiliki luas 210 hektar dengan kapasitas masing-masing 1,5 juta teus. Jumlah ini jauh lebih besar dari Tanjung Priok yang hanya 3 juta teus. Pembangunan tahap I seluruhnya rampung pada 2018. New Priok tahap I memiliki panjang dermaga sampai 4.000 meter dan pada tahap II, pengembang pelabuhan akan membangun empat terminal lagi dengan luas 180 hektar. Kapasitasnya masing-masing 2 juta teus. PT Pengembang Pelabuhan Indonesia (PPI), anak usaha Pelindo II yang menangani proyek tersebut menargetkan Terminal I (CT 1) Pelabuhan New Priok beroperasi secara komersial penuh pada Januari 2016. Sedangkan pelaksanaan soft opening terminal peti kemas ini rencananya akan diujicobakan pada September 2015. Dermaga sepanjang 600 m sudah selesai dikerjakan. Rencananya, sebelum September, PPI dapat menuntaskan keseluruhan panjang dermaga menjadi 850 m. “Tujuan uji coba operasi ini agar kapal-kapal besar yang berlabuh di Terminal I bisa teryakinkan operasinya berjalan mulus,” kata Dani Rusli Utama, Direktur Utama PT PPI.
TUJUH PERUSAHAAN Menurut Direktur Utama Pelindo II Richard Joost Lino, sambil menyelesaikan CT 1, Pelindo II juga telah membuka proses tender untuk CT 2 dan CT 3. Proses tender telah berlangsung lebih dari setahun. Tiga konsorsium asing yang terdiri dari tujuh perusahaan akan berpartisi-
reviewweekly 02 Tahun V | 24-30 Agustus 2015
pasi dalam tender proyek kontainer CT 2 dan CT 3 New Priok. “Dari 16 yang mendaftar, 12 yang memasuk an penawaran, sekarang tinggal tujuh perusahaan dalam tiga grup yang akan memasukan penawaran pada Oktober nanti,” kata Lino. “Mungkin akhir tahun ini atau awal tahun depan sudah terlihat siapa yang menjadi pemenangnya,” sambung dia. Dari tiga konsorsium tersebut, konsorsium pertama terdiri dari Mitsui & Co.Ltd. dan PSA Singapore. Konsorsium kedua adalah China Merchant Group, China Shipping Container Lines (CSCL) dan Cosco. Konsorsium ketiga antara lain Port of Rotterdam dengan perusahaan asal Amerika Serikat dan Taiwan. Proses tender untuk CT 2 dan CT 3 dilakukan secara terbuka dan proses administrasinya dilakukan secara online. Pembangunan terminal tahap II akan dilakukan pada 2018 - 2023 yang meliputi tiga terminal dengan kapasitas 8 juta teus per tahun. Masa konsensi yang diperoleh PT Pelindo II dalam pengelolaan Pelabuhan Kalibaru selama 70 tahun dan kerjasama pemanfaatan serta pengoperasian selama 25 tahun. Kata Lino, pemerintah akan menarik biaya konsensi yaitu 0,5% per tahun dari pendapatan kotor terminal sejak terminal dioperasikan secara komersial. Pada semester 1-2015, Pelindo II sudah mencatat serapan belanja modal (capital expenditure/capex) sebanyak 35% atau sekitar Rp 2,275 triliun dari total belanja modal yang bakal dialokasikan tahun 2015 sebesar Rp 6,5 triliun. Dari jumlah yang sudah dibelanjakan itu, sebesar Rp 1,7 triliun didistribusikan untuk keperluan pembangunan Pelabuhan New Priok, “Keperluan untuk New Priok itu sekitar Rp 4 triliun. Kami sudah belanjakan sekitar Rp 1,7 triliun untuk New Priok,” ungkap Orias Petrus Moedak, Direktur Keuangan PT Pelindo II. n
19
bisnis Properti
Resort Mewah Trump di Bali Donald Trump menggandeng MNC Group membangun resort mewah di Bali. Resort ini bakal menjadi termegah di Asia. TEKS Sri Wulandari foto dahlan rP
Resort mewah di Bali: Ekspansi Trump ke Asia.
20
K
onglomerat asal Amerika Serikat, Donald Trump akhirnya tertarik juga membangun bisnis di Indonesia. Dia melirik bisnis properti yang memang tengah booming di Tanah Air, dan Bali menjadi tempat dia menanamkan investasi. Di Tanah Lot, Bali, Trump akan membangun resort mewah bintang enam dan perumahan yang saling terintegrasi dan mengutamakan gaya hidup. Bangunan itu menjadi resort pertama Trump Hotel Collection di Asia. Properti mewah ini digadang-gadang akan menjadi yang termegah di Asia. Rencananya, bangunan itu nantinya akan menjadi tujuan resort paling populer di dunia. Properti kelas dunia tersebut memiliki visi resort gaya hidup tereintegrasi, menyediakan suite terbesar dan vila dengan pemandangan luas. Resort tersebut, akan dibangun di atas tebing terjal di sepanjang garis pantai dan menawarkan pemandangan Samudera Hindia dan Tanah Lot, tujuan wisata turis paling populer dan ikon budaya Bali. Kata presiden eksekutif pengembangan dan akuisisi The Trump Organization, Donald Trump Jr, Bali dipilih karena merupakan salah satu pulau terbaik di dunia. Bali menjadi lokasi yang tepat untuk membangun resort dan perumahan untuk tujuan global. Apalagi, Trump dikenal dengan bisnis hotel yang merupakan salah satu properti mewah yang paling cepat berkembang di dunia dan memiliki standar tinggi. Menurut Trump Jr, inilah saat yang tepat bagi Trump Hotel untuk melakukan ekspansi ke Asia. “Kami akan memasuki pasar Asia dan membawa properti mewah yang luar biasa,” ujarnya. Untuk patner lokal, Trump menggandeng MNC Group. Setelah kunjungan delegasi MNC Group ke New York City, kerja sama tersebut telah ditandatangani pada 14 Agustus 2015 yang dilakukan Hary Tanoesoedibjo, CEO MNC Group dan Donald. Nantinya, PT MNC Land Tbk yang akan ditunjuk untuk membangun resort tersebut. “Saya pribadi sangat senang untuk membawa merek Trump ke Indonesia. Keterlibatan pribadi keluarga Trump telah terbukti sukses di kancah global. Ini meningkatkan harapan Bali akan menjadi mewah dan lebih unggul,” kata Hary sebagaimana dilansir Okezone, pekan lalu . Menurut Komisaris Utama PT MNC Land Tbk Amir Abdul Rachman, ada sejumlah alasan kenapa Trump menjalin kerjasama dengan MNC. Saat itu, Trump mencari developer di lokasi strategis dan besar. “Kami memiliki lahan besar itu. MNC Land dianggap developer memiliki lahan luas dan lokasinya strategis. Jadi dia percaya kita. Nantinya, yang akan dibangun, sesuatu yang belum pernah ada di Indonesia dan Asia,” kata Amir. n
reviewweekly 02 Tahun V | 24-30 Agustus 2015
bisnis Perjalanan
Banjir Travel Agen Online Bisnis travel agen online tumbuh subuh di Tanah Air. Potensi e-commerce memang masih sangat besar dari sisi travel dengan nilai mencapai triliunan. TEKS Sri Wulandari foto dahlan rebo pahing
B
isnis Online Travel Agent (OTA) semakin menjamur dan menjadi fenomena menarik dalam beberapa tahun terakhir. Ya, maklum saja, belakangan para pelancong lebih suka duduk manis di depan laptop ketimbang mendatangi kantor agen perjalanan. Para konsumen umumnya memburu tiket murah maupun hotel. Alhasil, biro perjalanan yang buka lapak di dunia makin banyak. Pemainnya tak lagi cuma Traveloka, Wego, XT Travel, Pegipegi, Agoda, Valadoo, dan sebagainya. Mereka kian ketat berebut konsumen di ranah maya yang jumlahnya saban tahun makin membengkak. Bahkan EzyTravel.com, menurut Doddy Lukito, CTO EzyTravel.com, mencatat ada pertumbuhan transaksi hingga 200% dari Januari dan Mei 2015. Sementara di bulan Juni atau tepatnya selama bulan Ramadhan 2015, EzyTravel mengalami kenaikan transaksi hingga 500%. Sedangkan Traveloka, situs pemesanan tiket pesawat dan voucher hotel yang diluncurkan pada 2012 ini dikunjungi 4 juta - 7,5 juta pengunjung setiap bulannya. Bisnis Traveloka bisa tumbuh besar berkat bisnis e-ticketing dan hotel yang berkembang pesat di Indonesia. Traveloka bisa memanfaatkan momen yang tepat untuk meluncurkan layanan pemesanan tiket pesawat dan voucher hotel di Indonesia. Sekadar catatan, pada 2013, di Tanah Air terjadi ledakan bisnis travel. Saat itu, pendapatan ekonomi nasional mencapai US$ 1 triliun, dengan pertumbuhan tahunan sebesar 6%. Keberadaan Traveloka yang mendapat pendanaan dari East Ventures dan Global Founder Capital (GFC), mampu mengalih-
kan 90% calon penumpang memesan tiket dan hotel secara online yang awalnya dilakukan secara manual. Bisa jadi, ini karena potensi e-commerce masih sangat besar dari sisi travel. Apalagi, penetrasi internet Indonesia mencapai 74 juta dan diperkirakan akan meningkat menjadi 102 juta di tahun 2016. Dunia maya pun membuka gerbang lebar-lebar bagi perusahaan e-commerce di Indonesia. Itu artinya, pasar e-commerce berpeluang untuk terus tumbuh menjadi besar. Jejak agen online yang mampu meraup keuntungan ini, membuat jaringan hotel global Accor Hotels tergiur pula. Setelah Fast Booking, April 2015 lalu, Accor melebarkan jaringan pemasaran hotel di luar jaringan Accor di situs www.accorhotels.com. Sebastian Bazin, pimpinan dan Chief Executive Officer Accor Hotels, menyebut bahwa langkah tersebut ditempuh untuk memperkuat posisi Accor di industri perhotelan. Dengan memperlebar layanan ke jaringan hotel independen di luar, Accor bisa menjaring lebih banyak pelanggan bertransaksi lewat situs Accor. Akan halnya travelio.com, kata Christy Suriadjaja, co founder Travelio, keberadaan situs ini memberikan kontribusi pemesanan hotel di Batiqa Hotel, Bayan Tree Ungasan Hotel, Grand Melia Hotel Bali serta Grand Melia Hotel Jakarta. Okupansi hotel rata-rata mencapai 30% – 60%. n
Pemesanan tiket: Pertumbuhan transaksi hingga 200%.
reviewweekly 02 Tahun V | 24-30 Agustus 2015
21
bisnis PROFIL
Yoshikazu
Tanaka
Miliarder Muda
Mandiri Yoshikazu Tanaka berhasil mengembangkan situs jejaring sosial berbasis games yang sangat digemari di Jepang. TEKS Sri Wulandari foto ilustrasi
22
reviewweekly 02 Tahun V | 24-30 Agustus 2015
bisnis PROFIL
T
ak cuma Amerika Serikat (AS) dan China saja yang menghasilkan miliarder dari bisnis dunia maya. Di Jepang nama Yoshikazu Tanaka cukup populer. Dia dijuluki sebagai The Youngest Asian Self-Made Billionaire karena keberhasilannya mengembangkan sebuah situs jejaring sosial khusus gamers bernama GREE. Dari perusahaan ini, dia mengantongi tidak kurang dari US$ 1,7 miliar hanya dalam jangka waktu 10 tahun. Bila di AS ada Facebook dan di China ada Weibo, maka di di Jepang ada GREE. Situs pertemanan versi Jepang buatan Yoshikazu kini telah menjadi situs pertemanan yang paling digemari di Jepang. Hingga pertengahan 2015, situs ini digunakan 200 juta orang di seluruh dunia. Majalah Forbes Asia sampai menyebut Yoshikazu sebagai miliarder mandiri yang paling muda terkaya di Asia dan kedua termuda di dunia. Gree pun menjadi situs jejaring sosial yang paling cepat pertumbuhan keuntungannya dibandingkan lainnya di Jepang. Lahir dari keluarga Jepang pada tahun 1977, dia dibesarkan di kota Mitaka, Tokyo. Ketika kecil, Yoshikazu sama sekali tak tertarik dengan dunia teknologi informatika. Ketarikannya pada dunia teknologi informatika baru muncul, setelah ia membaca buku karangan Alvin Toffler yang berjudul Powershift. Di buku itu, Toffler menjelaskan pergeseran relasi kuasa yang akan terjadi pada abad 21. Selain dari kepemilikan modal dan kepemilikan atribut kekuasaan koersif, kekuatan juga akan datang dari pengaruh terhadap bidang teknologi informasi. Selepas mendapat gelar sarjana dari Nihon University Fakultas Politik dan Ekonomi, Yoshikazu direkrut oleh So-Net Entertainment Cooperation, anak perusahaan Sony yang fokus pada penyediaan internet. Betapa takjudnya Yoshikazu ketika tahu betapa besarnya perkembangan internet di dunia, khususnya di Jepang. Yoshikazu mulai mengotak-atik komputer untuk membuat program dan menjadikannya sebagai hobi. Sepuluh bulan kemudian, dia memutuskan keluar dari So-Net dan bergabung dengan Rakuten, salah satu perusahaan e-commerce Jepang. Rakuten sangat terkenal di Jepang. Belajar dari cara bisnis Rakuten, Yoshikazu mendapatkan pengalaman bekerja di dunia online, bagaimana cara membuat situs yang menarik bagi masyarakat, bagaimana menjadikan internet sebagai pundi-pundi kekayaan, dan bagaimana menjadi miliarder dengan bantuan dunia maya. Pada tahun 2003, Yoshikazu mendengar situs Friendster. Friendster ketika itu bersama MySpace menjadi salah satu sosial media yang paling banyak digunakan di dunia. Penasaran dengan kesuksesan Friendster, Yoshikazu lalu membuat GREE, sosial media pertama di Jepang. Semula hanya berupa website kecil, dan dijadikan website pribadi. Tetapi ketika website itu diperkenalkan kepada temantemannya, banyak yang menyukainya. Dan, siapa bisa mengira, hanya dalam rentang waktu setahun
reviewweekly 02 Tahun V | 24-30 Agustus 2015
GREE mendapatkan 10 ribu pengguna.
The Next Bill Gates Yoshikazu melihat bahwa inilah peluang bisnis, yang bila digarap serius akan menghasilkan pundi-pundi yang tak kecil jumlahnya, sebagaimana Rakuten. Akhirnya, pada 2004 dia memutuskan keluar dari Rakuten dan membesarkan sendiri situsnya dengan mengibarkan GREE Inc. Yoshikazu kemudian merekrut tim ahli untuk bekerja bersama-sama. GREE kian membesar hingga masuk ke bursa saham Jepang. Pada 2009, nilai saham GREE di pasar modal membengkak dua kali lipat. Sebanyak 51% saham perusahaan yang dijual Yoshikazu senilai US$ 170 juta pada Desember 2008 melejit hingga US$ 1,6 miliar. Selain menggarap situs jejaring sosial, GREE pun melebarkan sayap dengan mengembangkan permainan untuk aplikasi ponsel. GREE membuat games berbasis telepon seluler. Salah satu permainan yang paling laku adalah avatar bergaya manga. Mereka dapat berbelanja kebutuhan mulai dari pakaian hingga aksesori. Atas prestasi Yoshikazu dalam mengelola bisnis multimedia, dia pun disebut sebagai The Next Bill Gates. Dia mengembangkan situs jejaring sosial tersebut menjadi permainan sosial yang ringan sehingga berbeda dengan para pesaingnya. Target penggunanya adalah mereka yang memiliki hobi bermain games online. Di situs tersebut, para pengguna situs dapat mengubah profil avatar game mereka dengan cara membeli baju dan aksesori. “Orang Jepang suka memainkan games,” kilahnya. Apalagi, kata dia, banyak anak muda yang kecanduan permainan di komputer. GREE pun berhasil menguasai revenue 60%. Jangan heran, bila dalam lima tahun, Yoshikazu mampu membukukan uang US$ 4 miliar dengan masuknya sejumlah investor. Pada 2012, GREE membeli salah satu perusahaan games di AS dan membuka kantor pertamanya di luar Jepang pertama kali di California. Tak hanya kisah sukses saja yang dikecap Yoshikazu, dia juga merasakan pahitnya GREE terjungkal dari bursa saham Jepang. Saham GREE yang berbasis di Tokyo ini merosot lebih dari setengahnya. Yoshikazu harus menelan pil pahit kehilangan uang sebesar Rp 6,4 triliun, hanya dalam waktu dua hari saja. Banyak analis yang menilai karena Yoshikazu membesarkan Apple dan melawan Google. Namun, tak sedikit yang memperkirakan bahwa kejatuhan saham GREE disebabkan karena beberapa games yang ditawarkan GREE diduga kuat mengandung unsur perjudian. Badan Perlindungan Konsumen Jepang melaporkan bahwa banyak anak-anak muda yang menghamburkan uang (milik orang tua mereka) untuk membeli barang-barang virtual di dalam games yang mereka mainkan. Meskipun keuntungan dan saham perusahaan jatuh dalam beberapa tahun terakhir, GREE tetap menjadi pemimpin di bisnisnya. n
23
Pekan ini, pemerintah bakal memutuskan pemenang sayembara pembangun proyek kereta api cepat Jakarta-Bandung. TEKS RATNA NURAINI Foto Riset
24
reviewweekly 02 Tahun V | 24-30 Agustus 2015
S
etelah meniup terompet sayembara pada pekan kedua Juli 2015, kini tibalah saatnya otoritas menentukan pihak mana yang berhak untuk menangani pembangunan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung. Janji Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mengambil keputusan tentang pemenang sayembara kereta cepat Jakarta-Bandung itu disampaikannya pada Selasa (11/8). Ketika itu diungkapkan, pihaknya akan memutuskan “juara” sayembara tersebut pada akhir Agustus, setelah memperoleh masukan dari konsultan yang dipilih dari negara ketiga. “Akhir bulan ini akan kita putuskan setelah melalui tahapan assesment dari konsultan yang akan memberikan masukan kepada pemerintah,” begitu katanya di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat. Kereta cepat memang telah lama menjadi impian anak negeri. Antara lain, karena memang faktanya perbandingan jumlah kendaraan dengan ruas jalan yang ada di nusantara sudah tidak berimbang, sehingga acap menciptakan kemacetan di banyak ruas jalan. Lantaran itulah, kini, Presiden Jokowi seolah enggan menunda lagi realisasi dari rencana pembangunan kereta cepat. Apalagi dia beranggapan, jika terlambat memutuskan pembangunan moda transportasi massal akan memiliki banyak dampak. Dia pun kemudian membeberkan contoh situasi yang muncul jika pembangunan moda transportasi massal terlambat dilakukan. Begini katanya, “Saat pembangunan mass rapid transit (MRT) sekarang yang pertama ada kesulitan dalam pembangunnya karena kota sudah sangat padat. Yang kedua juga mahal karena harga pembebasan lahan sekarang ini saya kira Pemerintah Provinsi DKI juga sangat merasakan betapa mahalnya untuk pembelian atau pembebasan lahan,” tuturnya. Padahal sejatinya, baik bagi kota-kota besar maupun antarkota, Jokowi mengingatkan, kereta api merupakan moda transportasi yang efisien dan murah. Lantaran itulah, kini dia menegaskan, rencana pembangunan kereta cepat sudah tidak bisa ditunda dan harus dijadikan sebagai prioritas. “Untuk itu kita sudah merancang dengan perencanaan provinsi agar pembangunan LRT di Jakarta maupun luar Jakarta dan interland-nya harus segera dimulai. Juga pembangunan high speed train dari kota ke kota, antarkota, pada tahun ini sudah kita harapkan segera dimulai,” tambahnya. Semula, konsep pembangunan kereta cepat menggunakan skema Kerjasama Pemerintah Swasta (KPS) dengan memakai dana APBN. Namun belakangan, diputuskan bahwa Shinkansen tidak masuk dalam rencana pembangunan lima tahun. Tapi menilik dampak yang muncul dari kelambatan pembangunan, sebagaimana diungkap Jokowi, pemerintah agaknya memilih untuk bergerak cepat dengan cara yang berbeda. Yakni, dipilih untuk menggandeng pihak swasta.
reviewweekly 02 Tahun V | 24-30 Agustus 2015
25
RAWAN KORUPSI Dan sejauh ini, kendati informasi menyebutkan ada sejumlah proposal proyek kereta cepat yang telah sampai ke meja birokrasi, tapi belakangan nama calon investor proyek tersebut kian mengerucut. China dan Jepang disebut-sebut menjadi calon kuat investor megaproyek tersebut. Jepang sendiri diketahui memang sudah sejak bertahun-tahun telah menyiapkan studi kereta cepat. The Japan External Trade Organization (Jetro), yang merupakan lembaga bentukan Pemerintah Jepang yang bertugas mempromosikan perdagangan dan investasi ke seluruh dunia, telah mempublikasikan hasil studi proyek kereta cepat atau High Speed Railway (HSR) jalur
tasi, khususnya perkeretaapian memang bukanlah yang pertama terjalin. Salah satunya adalah pembangunan megaproyek jalur kereta api di Pulau Jawa bagian selatan, pada sekitar 2010. Permasalahannya pada 2014 terungkap bahwa ternyata megaproyek itu sarat aksi korupsi. Pembangunan jalur KA Kroya-Kutoarjo tersebut digarap perusahaan Japan Transportation Consultants Inc (JTC), sejak Januari 2010 sampai Juni 2012. JTC diketahui menjadi eksekutor proyek Pemerintah Jepang melalui Overseas Development Assistant (ODA) yang dikontrol JICA (Japan International Cooperation Agency) di Indonesia. Berawal darti kecurigaan pihak kantor pajak Tokyo Jepang yang melihat keanehan dalam pelaporan pajak perusahaan tersebut, akhirnya perusahaan tersebut membentuk tim internal, yang dipimpin pengacara Ta-
Stasiun Kereta di beijing, China
Jakarta-Bandung pada 2012. Dalam studi berjudul Study on the High Speed Railway Project (Jakarta-Bandung) Section Republic of Indonesia yang dikutip dari situs resmi www.jetro.go.id tersebut disusun alternatif kereta cepat untuk rute menuju Bandung yaitu Jakarta–Bandung–Cirebon sepanjang 256 km dan Jakarta–Bandung–Gedebage sepanjang 144,6 km. Dalam hasil studi tersebut juga diungkapkan bahwa jika Pemerintah Indonesia memutuskan pemenang proyek pada 2015, HSR bisa mulai beroperasi tahun 2020. Ketika itu Jetro juga memprediksi bahwa jumlah penumpang rute Jakarta–Gedebage mencapai 39.000 orang/hari. Sedangkan rute Jakarta–Bandung–Cirebon 57.000 orang/hari. Kerjasama Jepang-Indonesia di bidang transpor-
26
dashi Kunihiro dengan dua anggotanya, masing-masing Akira Takeuchi dan Kengo Nishigaki. Dalam laporan resmi tim internal yang dipublikasi pada 25 April 2014 terungkap bahwa perusahaan menyuap pejabat Indonesia demi memuluskan proyek itu hingga senilai 7,87 juta yen atau setara Rp 884 juta. JTC diketahui juga mengeluarkan dana suap senilai 5 juta yen atau Rp 561 juta lagi untuk melancarkan proyek tersebut. Bahkan dalam proyek selanjutnya, yakni pembangunan jalur KA Cirebon–Kroya, yang dikerjakan sejak September 2010 sampai Januari 2014, tim internal JTC kembali menemukan bahwa ada dana sebesar13,9 juta yen yang digelontorkan. “Kecurigaan seputar bisnis ODA (bantuan pembangunan resmi), satuan tugas dari Jaksa Penuntut Umum Distrik Tokyo mempertanyakan Presiden JTC
reviewweekly 02 Tahun V | 24-30 Agustus 2015
yang berkantor di daerah Taito Ward, Tokyo karena diduga kuat melakukan penyuapan kepada pejabat Indonesia terkait desain konstruksi kereta api yang dibuat di Indonesia,� ungkap Fuji TV, Maret, 2014. Dana proyek (2007-2012) itu sendiri diperoleh perusahaan itu dari dana ODA Pemerintah Jepang sebesar 6 miliar yen. Dan kasus itu terungkap setelah pihak kantor pajak Tokyo Jepang melihat keanehan dalam pelaporan pajak perusahaan tersebut. Selain itu, tim internal JTC juga mencatat adanya sejumlah komunikasi antara eksekutif JTC dengan kompradornya di Indonesia melalui surat elektronik (surel). Tim pun mengungkapkan, perusahaan juga mengeluarkan dana Rp 564 juta untuk uang rapat bersama pejabat Indonesia pada 21 Februari 2011. Aksi pidana itu bahkan berlanjut hingga 7 Septem-
ber 2010, dengan temuan bukti sogokan bagi oknum Kementerian Perhubungan Indonesia sebesar Rp 10 juta. Diduga, total jumlah sogokan yang dikucurkan untuk para pejabat Indonesia, juga Vietnam dan Uzbekistan, mencapai sekitar 100 juta yen.
BANYAK KEUNGGULAN “Keseriusan� pihak Jepang dalam berinvestasi di bidang transportasi perkeretaapian agaknya terbaca jelas oleh China. Lantaran itulah, saat menyodorkan step-step rencana pembangunan megaproyek tersebut, China cenderung menebar berbagai tawaran yang menggiurkan. Antara lain, menawarkan suku bunga investasi murah 2% dengan masa pengembalian sampai 50 tahun, yang terdiri dari 10 tahun grace period dan tenor 40 tahun. Bukan hanya itu, China juga menyanggupi untuk
Kereta shinkansen, jepang
Kecurigaan seputar bisnis ODA (bantuan pembangunan resmi), satuan tugas dari Jaksa Penuntut Umum Distrik Tokyo, mempertanyakan Presiden JTC yang berkantor di daerah Taito Ward, Tokyo karena diduga kuat melakukan penyuapan kepada pejabat Indonesia terkait desain konstruksi kereta api yang dibuat di Indonesia. reviewweekly 02 Tahun V | 24-30 Agustus 2015
di dalam Kereta shinkansen
27
memulai pekerjaan proyek kereta cepat Shinkansen Jakarta–Bandung pada September 2015 dan menargetkan proyek Shinkansen Jakarta–Bandung bakal selesai dalam waktu tiga tahun. Pihak China memang memiliki pengalaman membangun 17 ribu kilometer (km) rel kereta, di antaranya 9.000 km untuk HSR. Dan itu diketahui sebagai yang terbesar di dunia. Ketua Badan Pembangunan Nasional Republik Rakyat China (RRC) Xu Shaoshi pernah menjelaskan bahwa proyek kereta cepat Jakarta-Bandung akan membentang sepanjang 150 kilometer. Di mana, sambung dia, akan ada delapan stasiun yang akan dibangun. Di Jakarta, menurut Xu ketika itu, stasiun akan terletak di Halim dan akan terkoneksi dengan Stasiun Manggarai dan Stasiun Gambir. “Dengan demikian, jalur kereta cepat ini juga akan terintegrasi dengan KRL yang telah beroperasi,” ucapnya. Xu melanjutkan, kereta cepat Jakarta-Bandung akan memiliki kecepatan 350 kilometer per jam. Meski sangat cepat, mereka menjamin kereta tersebut aman dan akan dilengkapi dengan alarm peringatan gempa
bumi. Dia juga mengklaim, pihaknya memiliki tingkat keamanan paling baik di dunia. “Standar yang kami gunakan standar internasional. Dan sejumlah perusahaan kereta di dunia juga menggunakan standar yang sama,” kata Xu. Proyek kereta cepat yang ditawarkan China tersebut kabarnya juga akan dilengkapi dengan sejumlah jembatan dan terowongan dengan rasio 62%. Hal itu, dibeberkan Xu, sesuai dengan keahlian pihaknya di bidang konstruksi jembatan dan terowongan. “Kami juga berkomitmen untuk mengutamakan penggunaan komponen lokal demi mendukung industri dalam negeri Indonesia,” kata dia. Sementara terkait pembiayaan, Xu mengungkapkan, kedua negara akan membentuk joint venture antara BUMN Indonesia dengan BUMN China. Risiko dan keuntungan akan ditanggung bersama. Kendati demikian, saham terbesar tetap dimiliki Indonesia dengan perbandingan 60% dan 40%. Agaknya itulah sebabnya belakangan, Andrinof Chaniago—saat masih menjabat sebagai Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas—pernah mensinyalkan besarnya peluang China untuk dapat merebut posisi juara. “Memang banyak keunggulan yang diberikan China,” katanya. Apakah itu berarti tawaran investasi China pasti diterima? Lihat saja nanti. Tapi yang terpenting, siapapun yang unggul, haruslah investor yang benar-benar kapabel. Jangan sampai, megaproyek kembali jadi ajang korupsi. n
Model kereta cepat dari China
28
reviewweekly 02 Tahun V | 24-30 Agustus 2015
Peresmian shinkansen
SHINKANSEN DI NEGERI ASAL
D
i negeri jiran Jepang, proyek pembangunan kereta cepat sudah digagas hampir 100 tahun silam, tepatnya pada 1930. Ketika itu, publik negeri di sana menyebut bullet train (kereta peluru) tersebut dengan sebutan “ressha” atau kereta api. Barulah pada 1940, nama shinkansen diperkenalkan ke publik. Shinkansen sendiri sebenarnya memiliki makna harfiah “shin” yang berarti baru dan “kansen” yang berarti jaringan rel. Jadi nama shinkansen sejatinya merujuk pada jalur. Kesalahan itu sama seperti yang juga terjadi di negeri ini, tatkala orang menyebut Trans Jakarta dengan busway. Karena sebenarnya, busway tersebut merujuk pada jalur lintasan untuk Trans Jakarta. Kembali pada kereta cepat yang dijuluki shinkansen, alkisah walau sudah digagas sejak 1930-an, kenyataannya shinkansen baru beroperasi pada 1960-an. Tepatnya, pada 1 Oktober 1964, saat berlangsungnya Tokyo Olympics. Di masa-masa awal operasionalnya, kecepatan kereta cepat tersebut “hanya” berkisar 210 km/jam. Memang dengan kecepatan tersebut, jarak Tokyo–Osaka yang lazim ditempuh dalam waktu 6 jam 40 menit bisa dipangkas. Yakni, hanya dalam 4 jam. Namun shinkansen terus berevolusi. Kini, kecepatan rata-rata shinkansen mencapai 320 km/jam. Dalam test drive, tercatat kecepatan shinkansen bahkan mampu mencapai 581 km/jam. Di Jepang, pengelolaan jalur kereta cepat tersebut bisa saja berada di tangan pihak swasta. Lantaran itulah, jangan heran jika beberapa nama jalur kereta di Jepang menggunakan nama perusahaan swasta selaku pengelola. Secara umum, ada enam jalur shinkansen yang kesemuanya dikelola oleh Grup Japan Railways (JR). Namun JR sendiri merupakan gabungan dari empat perusahaan, JR Central, JR West, JR East, dan JR Kyushu. Jalur Tokaido Shinkansen yang pertama dibuka pada 1964 itu menghubungkan stasiun Tokyo dan stasiun Shin-
reviewweekly 02 Tahun V | 24-30 Agustus 2015
Osaka. Total panjang jalur yang dikelola oleh JR Central itu adalah 515,4 km. Kemudian ada jalur Sanyo Shinkansen yang menghubungkan stasiun Shin-Osaka dan stasiun Hakata. Jalur yang dibuka sejak 1972-1975 oleh JR West itu memiliki panjang total 553,7 km. Selanjutnya dikenal juga jalur Tohoku Shinkansen yang menghubungkan stasiun Tokyo-stasiun Shin Aomori, jalur Joetsu Shinkansen (stasiun Omiya-stasiun Niigata), dan jalur Nagano Shinkansen/Hokuriku Shinkansen(stasiun Takasakistasiun Nagano). Jalur-jalur yang dikelola oleh JR East itu masing-masing memiliki panjang jalur 674,9 km (Tohoku Shinkansen), 269,5 km (Joetsu Shinkansen), dan Nagano Shinkansen/Hokuriku Shinkansen 117,4 km. Jalur yang paling akhir dibangun, pada dibuka tahun 2004-2011, adalah Kyushu Shinkansen. Jalur yang dikelola JR Kyushu tersebut menghubungkan stasiun Hakata-stasiun Kagoshima Chuo dengan total panjang 256,8 km. Tiket shinkansen di negeri Matahari Terbit ternyata berbeda dengan tiket kereta api biasa. Tiket shinkansen terdiri dari beberapa sub-item. Itulah sebabnya, sebutan tarif dasar, tarif tambahan, dan tarif pesan kursi dikenal di Shinkansen. Yang dimaksud dengan tarif dasar sendiri adalah tarif standar untuk bepergian dari titik A ke B. Besaran tarif tersebut akan berubah sesuai dengan jarak tempuh. Sedangkan shinkansen supplement merupakan tarif tambahan. Lazimnya, tarif jenis ini dikenakan untuk mengakses kereta shinkansen. Dan yang terakhir adalah tarif pesan kursi. Besaran biaya pesan kursi tersebut kerap berbeda-beda antara hari biasa dan musim liburan. Nah, bagaimanapun tradisi menggunakan shinkansen di negeri asal, semoga jika kelak mimpi kereta cepat terujud di negeri ini pengelola tetap menyadari bahwa orientasi keberadaan shinkansen adalah untuk kepentingan publik luas. n
29
makro Dana daerah
Agar Sejarah Tak Ternoda
Alokasi dana daerah dan desa dalam RAPBN 2016 lebih besar dibanding belanja kementerian dan lembaga. Berpotensi lahirkan penyimpangan. Â TEKS Kukuh Bhimo Nugroho foto riset
Dana Transfer Daerah: Hak masyarakat di daerah.
30
reviewweekly 02 Tahun V | 24-30 Agustus 2015
makro Dana daerah
P
residen Jokowi membuat sejarah dalam hal politik anggaran di negeri ini. Untuk pertama kalinya, alokasi anggaran transfer dana ke daerah dan desa lebih besar dibanding anggaran belanja kementerian dan lembaga (K/L) negara. Dalam R-APBN 2016, alokasi dana daerah dan desa sebesar Rp 782,2 triliun, sedangkan anggaran belanja K/L Rp 780,4 triliun. Coba bandingkan dengan alokasi anggaran dalam APBN Perubahan 2015, di mana anggaran belanja K/L masih lebih besar yakni Rp 795,5 triliun, sementara transfer dana daerah dan desa Rp 664,6 triliun. Kebijakan Presiden Jokowi yang lebih condong ke daerah itu disampaikan saat pidato RAPBN 2016 dan Nota Keuangan, di depan anggota parlemen, Jumat (14/8). “Dana ke daerah itu difokuskan untuk mengurangi kesenjangan antara kota dan desa, serta untuk mendukung kemandirian desa,” kata Jokowi. Alokasi untuk daerah Rp 782,2 triliun itu, terbagi menjadi dana transfer daerah sebesar Rp 735,2 triliun dan dana transfer desa sebesar Rp 47 triliun. Khusus untuk dana transfer desa, angkanya naik dibanding 2015 yang hanya Rp 20,8 triliun. Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro juga membuat penegasan tentang rekor baru ini. “Jadi dua itu naik semua jika dibandingkan dengan belanja K/L. Biasanya belanja K/L itu tinggi, tapi sekarang kita mau fokus ke bangun daerah. Ini history kita,” ujarnya. Kebijakan pemerintahan Jokowi ini sesuai dengan amanat reformasi, di mana pemerintah pusat diwajibkan melimpahkan sebagian besar kewenangannya kepada pemerintah daerah. Maklum, pada masa Orde Baru, kewenangan dan keuangan terpusat seluruhnya di pemerintah pusat.
Lahirkan Koruptor Baru Pertanyaannya kemudian, apakah kebijakan yang lebih condong ke daerah ini bakal berjalan mulus sesuai harapan presiden? Apakah dana sebesar itu benar-benar digunakan oleh penguasa lokal untuk mendorong pembangunan di daerah dan desanya, termasuk menciptakan lapangan kerja? Maklum saja, sebenarnya saat ini Menkeu Bambang Brodjonegoro justru bingung dengan pola pikir para pejabat pemerintah daerah yang justru mengendapkan dana transfer daerah 2015 jatah mereka, di berbagai bank. Jumlahnya tak tanggung-tanggung, hingga Agustus ini, masih berkisar Rp 237 triliun. “Daerah itu harusnya sadar kalau uang yang ditransfer itu haknya masyarakat daerah. Bukan uang Pemda. Kalau menganggur Rp 273 triliun, berarti ada hal yang ditahan di Pemda. Itu harus
reviewweekly 02 Tahun V | 24-30 Agustus 2015
diluruskan,” kata Bambang, pada Jumat (14/8). Sebenarnya, persoalan pengendapan dana ini ulah klasik para penguasa daerah dalam mengakali dana transfer dari pusat. Dana yang seharusnya dipakai untuk pengembangan pendidikan, kesehatan, pembangunan infrastruktur, penanganan orang miskin dan berbagai progam lainnya di daerah masing-masing, justru diputar ke tempat lain. Utamanya ke berbagai instrumen investasi. Pusat Pelaporan dan Analisa Transaksi Keuangan (PPATK) sebenarnya sudah mengendus adanya modus di mana dana transfer daerah justru diputar di pasar modal. Kecurigaan juga pernah dilontarkan Yanuar Rizky, pengamat pasar modal. Menurut dia, dana transfer yang mengendap di berbagai Bank Pembangunan Daerah (BPD), seolah-olah diinvestasikan di deposito atau SBI. Kenyataannya, dana itu justru dilempar kembali ke pasar modal dengan harapan bisa mendapatkan keuntungan yang besar. “Keuntungan tersebut lantas dibagi-bagi,” ujarnya. Persoalan menjadi pelik, karena ternyata pihak Kementerian Keuangan tak bisa berbuat apa-apa jika pejabat pemda menginvestasikan dana tersebut. Sebab, mengelola atau menginvestasikan dana APBD ternyata sah-sah saja. Dengan syarat, dana yang diinvestasikan merupakan dana nganggur dari surplus anggaran. Catatan lainnya, fasilitas pelayanan masyarakat di daerah yang bersangkutan sudah baik. Oleh sebab itulah, Hendrawan Supratikno, anggota Komisi IX DPR, mewanti-wanti soal ini. Meskipun dia juga mengapresiasi langkah pemerintah sebagai bentuk desentralisasi ekonomi dan pemberian otonomi daerah. “Nah tentu persoalannya jangan sampai manajemen transfer ini menimbulkan kebocoran-kebocor an, melahirkan ketimpangan penyimpangan baru. Maka sebabnya, kami berharap pemerintah membuat regulasi yang transparan agar mampu merespon aliran dana yang besar ini dengan manajemen yang lebih baik,” katanya, pada Sabtu (15/8). Hal itu, menurutnya, sebagai antisipasi munculnya penyimpangan. “Jangan sampai ini kita kirim banyak uang ke daerah, tapi banyak koruptor baru dan melahirkan penyimpangan baru. Sehingga masalah-masalah hukum lahir,” ujarnya. Peringatan juga disampaikan Hariyadi Sukamdani, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo). Dia meminta pemerintah mengawasi pencairan dana desa, termasuk menggencarkan sosialisasi dan penyuluhan. “Maksudnya bagus untuk mendorong desa tumbuh, tapi kalau sosialisasi dan penyuluhannya kurang, itu bisa jadi masalah baru di desa. Bisa diklasifikasikan sebagai kasus korupsi. Ini harus hati-hati. Karena uang kita terbatas, jangan sampai kita memberikan alokasi yang nantinya malah jadi kontraproduktif,” tandasnya. n
31
makro RAPBN 2016
Pertumbuhan ekonomi Melambat: Target 5,5% nyaris mustahil terealisasi.
Direvisi Agar tak Terlalu Ambisius Fraksi-fraksi di DPR meminta asumsi pertumbuhan ekonomi dan nilai tukar rupiah RAPBN 2016 direvisi. Nyaris mustahil terealisasi.
P
TEKS Kukuh Bhimo Nugroho foto dahlan rebo pahing
residen Jokowi memang selalu optimis. Namun, memasang asumsi pertumbuhan ekonomi 5,5% dan nilai tukar rupiah Rp 13.400 per dolar AS dalam RAPBN dan Nota Keuangan 2016, dinilai terlalu berlebihan. Apalagi dalam situasi seperti saat ini, di mana terjadi perlambatan pertumbuhan ekonomi, baik untuk skala nasional maupun global. Mak tak perlu heran, apabila dalam rapat paripurna DPR tentang pandangan umum fraksi-fraksi atas RAPBN dan Nota Keuangan 2016, yang digelar Kamis pekan lalu, banyak fraksi meminta pemerintah memeriksa kembali kedua asumsi kunci tersebut. Sebanyak empat fraksi, yakni Gerindra, PAN, PKS dan PKB, secara tegas menyebut target pertumbuhan 5,5% dan kurs Rp 13.400 per dolar AS di tahun depan akan sangat sulit dicapai. Pertimbangan utamanya, situasi global bakal tidak mendukung upaya pemerintah mencapai target tersebut. Belum lagi fakta, lambatnya penyerapan belanja pemerintah hingga pertengahan 2015. “Kami melihat target itu sangat ambisius, meminta pemerintah revisi target ke 5,2%,” kata Laila Istiyana Diana Savitri, juru bicara fraksi PAN. Sementara Rachel Maryam dari Fraksi Gerindra, terang-terangan menyebut kurs Rp 13.400 per dolar AS nyaris mustahil terealisasi. Sebab, bakal berhadapan dengan tiga risiko sekaligus. Pertama, perbaikan AS yang memicu normalisasi moneter yang bakal dilakukan The Fed. Kedua, perlambatan ekonomi di China. Dan terakhir, stabilisasi ekonomi Jepang dan Eropa. Lalu bagaimana dengan pemerintah? Menkeu Bambang Brodjonegoro mengatakan, pemerintah
32
menentukan angka asumsi pertumbuhan sebesar 5,5% itu berdasarkan data World Economic Outlook paling mutakhir yang dirilis IMF. Menurutnya, IMF memprediksi prospek perekonomian 2016 lebih baik dibanding 2015. Sedangkan untuk nilai tukar, Menkeu memang mengakui bahwa rupiah akan kesulitan menguat karena mayoritas mata uang negara-negara lain juga melemah. Jika rupiah menjadi terlalu kuat sendirian, justru bakal menurunkan daya saing produk ekspor yang dihasilkan industri nasional. “Pemerintah tidak keberatan kalau misalkan asumsi-asumsi itu harus direvisi. Ya nanti kami lihat perkembangan terakhir,” kata Menkeu Bambang. Seperti halnya Fraksi PAN, Ahmad Heri, pengamat ekonomi dari Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), juga menilai bahwa pertumbuhan ekonomi 2016 hanya akan berkisar di 5,2%. Apalagi melihat pertumbuhan ekonomi tahun ini yang diprediksi 4,9%. “Saya rasa belum sampai ke angka itu (5,5%) dan tak akan jauh dari kisaran 5,2% sampai 5,3%. Segitu terlalu optimis. Pemerintah seolah belum bisa membaca keadaan ekonomi global,” kata Ahmad Heri. n
Asumsi Dasar Ekonomi Makro 2016 Pertumbuhan ekonomi (%) Inflasi (%) Tingkat Bunga SPN 3 bulan (%) Nilai Tukar Rupiah (Rp/US$) Harga Minyak mentah Indonesia (US$/barel)
5,5 4,7 5,5 13.400 60
(Sumber: RAPBN dan Nota Keuangan 2016)
reviewweekly 02 Tahun V | 24-30 Agustus 2015
makro Neraca perdagangan
Surplus namun Mengkhawatirkan Untuk pertama kalinya sejak 19 bulan, neraca perdagangan surplus. Sayang, lebih disebabkan terpelantingnya impor.
B
TEKS Kukuh Bhimo Nugroho foto riset
adan Pusat Statistik (BPS) baru saja memberi kabar baik namun sekaligus kabar kurang baik. Kabar baiknya, neraca perdagangan pada Juli 2015 surplus hingga US$ 1,33 miliar. Namun kabar kurang baiknya, surplus lebih disebabkan penurunan nilai impor yang lebih dalam dibanding nilai ekspor. Kabar itu disampaikan Adi Lumaksono, Deputi Bidang Statistik Produksi BPS, pada Selasa pekan lalu. Menurutnya, capaian surplus US$ 1,33 miliar itu sebagai surplus tertinggi dalam 19 bulan terakhir. Angka US$ 1,73 miliar itu diperoleh dari nilai ekspor US$ 11,41 dibanding impor US$ 10,08 miliar. “Ini adalah capaian surplus yang luar biasa, terbesar sejak Januari 2014,” katanya. Hanya masalahnya, meski surplus, ternyata nilai impor dan ekspor sama-sama anjlok. Jika dibanding Juni, nilai ekspor Juli merosot 15,53%, sementara nilai impor lebih parah lagi, terpelanting hingga 22,36%. Berdasar data BPS, impor barang konsumsi menjadi penyumbang penurunan terbesar, mencapai 31,31%. Kemudian impor barang modal mengalami penurunan 22,4%, serta impor bahan baku dan penolong yang merosot 21,41%. Masih menurut Adi, anjloknya impor Juli diper-
dalam dengan puasa dan lebaran yang menyebabkan produksi melambat. “Ada pula faktor kurs rupiah terhadap dollar AS yang mempengaruhi aliran barang,” jelasnya. Sementara itu, Mohammad Faisal, Direktur Penelitan Center of Reform on Economics, secara tegas menyatakan tidak ada sinyal positif dari surplus neraca perdagangan US$ 1, 33 miliar. Sebaliknya, justru jadi sinyal bahaya bagi keberlangsungan industri dalam negeri. Faisal menggarisbawahi penurunan tajam untuk impor bahan baku dan penolong. “Artinya, aktivitas produksi industri dalam negeri berkurang. Ini lantaran bahan baku atau barang modal lebih banyak berasal dari impor,” katanya. Penyebab utama penurunan impor bahan baku dan penolong, tak lain terus melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Hal ini membuktikan bahwa depresiasi rupiah lebih berdampak pada penurunan impor. “Ini mengkhawatirkan. Depresiasi rupiah terbukti sangat berdampak pada industri dalam negeri,” tegasnya. Sedangkan Zuelkiflimansyah, anggota Komisi XI DPR, lebih menekankan agar pemerintah tidak hanya menyampaikan angka-angka positif mengenai perkembangan ekonomi. n
Surplus terbesar: Justru sinyal ekonomi masih lemah.
reviewweekly 02 Tahun V | 24-30 Agustus 2015
33
makro Cukai rokok
Harga rokok segera naik: Pelaku industri rokok resah.
Beda Menkeu, Beda Menperin Menkeu berancang-ancang menaikkan tarif cukai rokok. Menperin tak sepakat. TEKS Kukuh Bhimo Nugroho foto riset
34
P
emerintah berancang-ancang menaikkan tarif cukai rokok pada November mendatang. Laiknya sopir angkutan yang mengejar setoran, pemerintah agaknya juga dikejar memenuhi target setoran dari cukai untuk tahun depan. Maklum saja, di dalam RAPBN 2016, pemerintah mematok target penerimaan dari cukai sebesar Rp 155,5 triliun. Angka itu naik jika dibandingkan target 2015 sebesar Rp 145,7 triliun. Kabar kenaikan tarif cukai rokok itu dilontarkan Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro. Menurut dia, rencana kenaikan cukai rokok seperti setiap tahunnya, memang untuk mengejar target penerimaan cukai tahun depan. “Tarif cukai rokok ini pasti naik. Tetapi apakah rokok yang naik rokok kretek, filter, SKM (sigaret kretek mesin) atau golongan satu dan dua, kami akan lihat aspek lainnya,� kata Bambang Brodjonegoro. Lalu berapa kenaikan kali ini? Menurut Heru Pambudi, Dirjen Bea dan Cukai Kementerian Keuangan, kenaikan tarif bisa sebesar 7% lebih dari tarif saat ini. Keputusan pemerintah menggunakan instrumen tarif atau tidak, sudah melalui per-
reviewweekly 02 Tahun V | 24-30 Agustus 2015
makro Cukai rokok “Untuk cukai ini tentu akan koordinasi dengan Kemenkeu. Tetap memperhatikan jangan sampai menyusahkan industri ini,” kata Menperin.
timbangan yang matang. “Terutama terkait dengan kondisi perekonomian dan keberlangsungan industri rokok,” katanya. Rencana Menkeu menaikkan cukai rokok ini, ternyata tak didukung Menteri Perindustrian Saleh Husin. Sebab di mata Menperin, kondisi perekonomian sedang melambat. Kenaikan cukai rokok bakal menekan industri rokok yang memiliki multiplier effect terhadap penyerapan tenaga kerja sebanyak enam juta orang. “Walaupun ekonomi global dan dalam negeri sedang melemah, bagaimana agar industri dalam negeri tetap tumbuh, termasuk industri rokok,” kata Menteri Saleh, usai rapat kerja dengan Komisi VI DPR, di Senayan, Kamis pekan lalu. Oleh sebab itu, Menperin wanti-wanti agar kenaikan cukai rokok jangan justru mematikan industri rokok dalam negeri. Oleh sebab itulah, dia akan berkoordinasi dengan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dan juga pelaku industri. Harapannya, kebijakan yang nanti diputuskan Kemenkeu akan sejalan dengan aspirasi para pelaku industri rokok, mengingat situasi perekonomian yang sedang melambat saat ini.
reviewweekly 02 Tahun V | 24-30 Agustus 2015
Industri Rokok Jebol Kekhawatiran Menperin bisa dimaklumi. Berdasarkan catatan yang dimiliki Gabungan Perserikatan Pabrik Rokok Indonesia (Gappri), sebanyak 4.100 pabrik rokok gulung tikar selama lima tahun terakhir. “Berdasarkan riset kami, pada 2009 ada 4.900 industri rokok dan lima tahun kemudian tinggal 800 pabrik,” ujar Hasan Aoni, Sekretaris Jenderal Gappri, beberapa waktu lalu. Jika diasumsikan setiap pabrik mempekerjakan sekitar 25 orang, maka sebanyak 102,5 ribu buruh telah kehilangan pekerjaan. Saat ini, diperkirakan tinggal sekitar 600 ribu orang yang berkontribusi dalam produksi rokok. Tidak termasuk kegiatan distribusi dan marketing. Masih menurut Hasan Aoni, kenaikan cukai setiap tahun telah menjadi penyebab utama ambrolnya industri kretek. Produksi rokok kretek juga turun drastis ketika pada awal Januari 2015, tarif cukai rokok naik 8,72%. “Januari itu turun 33% dibandingkan Januari 2014 dan Februari turun 20% dibanding Februari 2014,” jelasnya. Hal yang perlu diketahui, untuk setiap batang rokok, ada tiga biaya yang membebani konsumen. Pertama, tarif cukai yang naik setiap tahun. Kedua, pajak rokok yang dipungut oleh pemerintah daerah sebesar 10% dari tarif cukai. Dan terakhir, pajak pertambahan nilai (PPN) yang saat ini berlaku 8,4% dari harga jual. Menurut Hasan Aoni, sekitar 65% dari pendapatan industri rokok masuk ke kas negara dalam bentuk cukai, pajak rokok daerah, dan PPN. Sementara 35% sisanya, dikelola oleh pemegang saham untuk membeli bahan baku, membayar upah buruh, dan biaya marketing. “Kalau ditotal, sebenarnya pemegang saham terbesar industri rokok adalah pemerintah,” katanya. Rencana penaikan cukai rokok pada November mendatang, ternyata telah membuat resah para pelaku industri rokok. “Saat ini, kebetulan anggota kami juga resah dengan keputusan ini,” kata Yos Adiguna Ginting, Ketua Komite Tetap Industri Tembakau dan Cengkeh Kadin Indonesia. Sementara menurut Muhaimin Mufti, Ketua Umum Gabungan Pengusaha Rokok Putih Indonesia, penaikan cukai rokok dipastikan bakal menyebabkan penurunan produksi, serta munculnya pemutusan hubungan kerja. Muhaimin bahkan memaparkan, secara riil, target cukai khusus dari rokok berdasar RAPBN 2016 menunjukkan penaikan 20% dibanding APBN 2015. Bukan 7% seperti dilansir pemerintah. Sebab sesuai APBN 2015, target cukai rokok ditetapkan Rp 120,5 triliun. Memang angka itu kemudian direvisi dalam APBN-P menjadi Rp 139,1 triliun. “Maka cukai tahun depan naik 20% dari 2015,” katanya. n
35
keuangan NPL valas
Saatnya Bankir Dolar yang kian perkasa membuat NPL valas semakin tinggi. Konon, batas kemampuan perbankan nasional dalam menahan pelemahan rupiah hanya sampai Rp 13.500 per dolar.
P
TEKS bastaman foto Dok. Review
antas kalau para bankir merasa cemas. Sebab, gejolak moneter yang terjadi pada nilai tukar rupiah belakangan ini membuat rasio kredit valuta asing (valas) di perbankan nasional terus meroket. Hingga Mei lalu, non-performing loan (NPL) valas sudah mencapai 4,02%. Betul, angka itu belum melewati batas aman 5% Bank Indonesia (BI). Tapi, jika dilihat secara persentase, angka itu menunjukkan kenaikan 40,66% dibanding periode yang sama tahun 2014. Jadi, wajar pula kalau Erwin Riyanto, Deputi Gubernur BI, harus mewanti-wanti agar para bankir mencermati kucuran kredit valasnya. Apalagi gejolak yang terjadi pada kurs valas kini kian mencemaskan, terutama setelah perang dagang antara Amerika Serikat dan China berlanjut ke perang komoditi mata uang. “Bank harus lebih selektif mengucurkan kredit valasnya dan melakukan hedging,” ujarnya. Kekhawatiran juga diutarakan Lucky Bayu Purnomo, analis pasar uang dari LBP Enterprise. Menurutnya, bank hanya mampu menahan pelemahan rupiah sampai batas Rp 13.500 per dolar. Padahal, diperkirakan rupiah akan terus melemah hingga level Rp 14.100 pada September depan. Jika dolar terus mengamuk, diduga ada beberapa bank yang akan menghadapi masalah NPL cukup serius. “Saat ini perbankan nasional sudah lampu merah,” ujarnya. Naiknya NPL tak lepas dari maraknya kucuran kredit valas ke sektor komoditi pertanian dan tambang. Tiga tahun silam, memang, bisnis di kedua sektor ini sedang booming. Tak aneh bila para produsen crude palm oil (CPO) dan pertambangan, misalnya, begitu agresif mencari pinjaman, terutama dalam mata uang
36
Panen Sawit: Industri yang paling berisiko saat ini.
asing. Jika tahun 2012 angkanya masih sekitar Rp 412,8 triliun, Mei lalu sudah mencapai Rp 757,1 triliun atau tumbuh 83% (lihat tabel). Hanya saja, belakangan ini harga kedua komoditi tersebut anjlok di pasaran dunia. CPO, contohnya. Jika Agustus 2012 harganya masih sekitar US$ 1.022 per metrik ton, bulan ini minyak buah sawit itu cuma dihargai US$ 630,6. Sialnya lagi, dalam tiga tahun terakhir, nilai tukar rupiah terhadap dolar telah melemah lebih dari 25%. Tak hanya terhadap rupiah, dolar juga menguat terhadap sejumlah mata uang dunia lainnya, seperti yuan dan ringgit Malaysia. Guncangan di pasar finansial inilah yang membuat beban para debitor makin berat. Tentu saja, beban paling berat dialami industri yang banyak memakai bahan baku impor tetapi menghasilannya dalam mata uang rupiah. Dengan kondisi kurs rupiah yang saat ini di kisaran Rp 13.800 per dolar, biaya pinjaman valas menjadi semakin tinggi. “Bila dolar menguat, biaya
reviewweekly 02 Tahun V | 24-30 Agustus 2015
keuangan NPL valas
r Merasa Cemas Kredit valas (Triliun rupiah) Kredit valas NPL valas Rasio
2012
2013
2014 Mei 2015
426,84 572,37 616,35
757,13
9,39
12,53
17,63
30,44
2,20%
2,19%
2,86%
4,02%
Sumber: OJK
kredit valuta asing lebih tinggi daripada kredit rupiah,” ujar Jahja Setiaatmadja, Presiden Direktur BCA.
SUDAH LAMPU MERAH Pihak perbankan, menurut Jahja, sebenarnya sudah mengantisipasi kemungkinan naiknya NPL valas sejak beberapa waktu lalu. Kebetulan, nafsu berutang valas para pengusaha juga mulai berkurang. Ditambah lagi, kini likuiditas valas perbankan mulai mengering. Sehingga banyak lembaga keuangan yang mengerem kucuran kredit valasnya. “Saat ini porsi kredit valas kami hanya sekitar 5,8% dari total kredit, turun dari tahun lalu sebesar 6,5%,” ujar Jahja. Tak hanya BCA, langkah serupa juga diayunkan BRI. Bank pemerintah ini terpaksa menghentikan pinjaman dalam bentuk valas sementara waktu lantaran makin tingginya risiko serta sulitnya memperoleh pasokan dolar. Jadi, berhenti total? Tidak juga. “Kalau toh ada, kredit valas hanya diberikan kepada debitor
reviewweekly 02 Tahun V | 24-30 Agustus 2015
yang memiliki pemasukan valas,” ujar Budi Satria, Sekretaris Perusahaan BRI. Selain mengerem kucuran kredit baru, banyak bank mengurangi portfolio kredit valasnya. Caranya dengan mengkonversikan kredit valas ke mata uang rupiah. Langkah ini diayunkan sejumlah bank lantaran mereka melihat kecenderungan nilai tukar rupiah terhadap dolar yang terus melemah. “Kami telah meminta debitor agar kreditnya dikonversikan ke rupiah,” ujar seorang bankir swasta. Di saat banyak bank mengerem kucuran kredit valasnya, tidak demikian dengan Bank Permata. Kendati pertumbuhannya lebih kecil dari tahun lalu, bank milik Astra International dan Standard Chartered Bank ini tetap menjaga porsi kredit valasnya di kisaran 20% hingga 25% dari total kredit. Agar kualitas kreditnya terjaga, menurut Roya Arman Arfandy, Direktur Utama Bank Permata, pihaknya menawarkan layanan hedging kepada nasabahnya. Lantas, apa yang mendorong Bank Permata masih mempertahankan porsi kredit valasnya dalam jumlah besar? Entahlah. Yang jelas, bukan hanya Permata, sejumlah bank asing tetap masih giat mengucurkan kredit valas. Terbatasnya likuiditas valas di bank-bank lokal tampaknya menjadi pemicu bank-bank asing gencar menggelontorkan dananya. Sehingga, suku bunga yang diperoleh bank asing menjadi lebih tingi. Selain itu, tingginya nilai tukar dolar juga turut mendukung aksi tersebut. Meskipun NPL valas mengalami kenaikan cukup pesat, BI menilai perbankan nasional masih berada di zona aman. Bank sentral mencatat, rasio NPL per semeter hanya 2,5% (gross). Dari segi permodalan pun masih kuat. Hal ini bisa dilihat dari rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) perbankan nasional yang rata-rata berada di level 20,5%. “Kalau dilihat dari sisi stabilitas sistem keuangan, kita tidak terlalu worry,” ujar Erwin. n
37
keuangan Pegadaian
Pegadaian tak Sendiri Lagi Sebentar lagi bisnis gadai bukan monopoli BUMN. Selain menjadi ancaman, kebijakan ini juga berpeluang mendongkrak kinerja PT Pegadaian.
K
TEKS bastaman foto ilustrasi
etika bisnis perbankan dan pembiayaan meredup, PT Pegadaian justru makin berkibar. Lihat saja, sampai semester I – 2015, BUMN ini berhasil mencetak laba Rp 1 triliun lebih atau 60% dari target. Kecepatan dalam pencairan pinjaman membuat BUMN ini mampu bersaing dengan bank-bank yang juga agresif masuk ke sektor UMKM. Dan sinar Pegadaian bakal semakin terang benderang. Soalnya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berencana menertibkan bisnis gadai “liar”, yang belakangan ini banyak digarap pihak swasta. Dalam aturan baru ini, setiap usaha pegadaian harus mengantongi izin dari OJK. Tak hanya sampai di situ. OJK juga akan menerbitkan standar bagi usaha gadai, seperti jumlah modal usaha, penetapan suku bunga, cara melelang barang, standar penyimpanan barang, hingga keharusan memiliki tenaga juru taksir. Dalam UU Pegadaian, bisnis gadai sebenarnya hanya boleh dilakukan oleh BUMN negara. Hanya saja, belakangan ini banyak swasta yang menggeluti bisnis ini. Itu sebabnya, dalam RUU Pegadaian yang diajukan pemerintah ke DPR, pemerintah akhirnya mengizinkan swasta menggeluti bisnis gadai. Masalahnya, pembahasan RUU Pegadaian baru akan digelar di DPR tahun depan. “Karena pembahasan RUU Pegadaian bakal makan waktu lama, maka kami akan terbitkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK),” ujar Firdaus Djaelani, Kepala Eksekutif Pengawas Industri Keuangan Non Bank OJK. Terlepas dari ketidakjelasan nasib RUU Pegadaian, bisnis gadai memang menjanjikan. Bayangkan saja, saat ini bunga yang dibebankan PT Pegadaian kepada nasabahnya tergolong tinggi, maksimum 1,15% per 15 hari atau sekitar 30% per tahun. Bunga yang dipatok gadai swasta tentu bisa lebih tinggi lagi. Tapi, bagi pedagang kecil, bunga menjadi faktor penentu. Sebab, margin yang mereka kantongi lumayan besar. Pedagang makanan, contohnya, dalam 15 hari bisa mengantongi keuntungan 15% - 40%. Kecepatan dalam pencairan pinjaman tampaknya membuat usaha gadai makin diminati masyarakat. Apalagi, dari sekitar 250 juta jiwa penduduk Indone-
38
sia, yang sudah terjamah layanan bank baru sekitar 70 juta. Selain itu, untuk memperoleh pinjaman, calon debitor bisa menjaminkan aneka barang berharga seperti telepon genggam dan BPKB. “Lain dengan bank, barang yang bisa dijaminkan sangat terbatas,” ujar seorang bankir BUMN. Makanya, menurut si bankir tadi, dalam kondisi sulit biasanya permintaan kredit ke Pegadaian melonjak drastis. Simon, 43 tahun, mungkin bisa jadi contoh. Pedagang di kawasan Penjaringan, Jakarta Barat, ini kerap mendatangi pegadaian liar bila sedang membutuhkan tambahan modal usaha. “Kalau butuh modal tinggal gadai motor, enggak ribet,” ujarnya. Makanya, bagi Simon, pegadaian liar tak ubahnya juru selamat.
MASIH MENGANDALKAN DANA BANK Kendati menjanjikan, bukan berarti bisnis gadai tak
Pegadaian: Juru selamat bagi orang-orang kepepet.
reviewweekly 02 Tahun V | 24-30 Agustus 2015
keuangan Pegadaian memiliki masalah. Karena mengandalkan pembiayaan dari bank, margin keuntungan yang dinikmati pegadaian sebenarnya tidak terlalu besar. Apalagi di saat suku bunga bank sedang tinggi seperti sekarang. PT Pegadaian, contohnya. Untuk membiayai target kredit Rp 32 triliun, perseroan mengandalkan pembiayaan dari bank. “Dari obligasi sekitar Rp 5 triliun, jadi sebagian besar dari pinjaman bank,” ujar Riswandi, Direktur Utama PT Pegadaian. Sunggguhpun demikian, Pegadaian masih bisa menikmati untung besar. Nasib perusahaan yang telah berusia 114 ini pun masih lebih bagus ketimbang PT Penanaman Nasional Madani (PNM). Parman Nataatmadja, Direktur Utama PNM, mengungkapkan bahwa permintaan kredit UMKM sejatinya cukup besar. Namun, karena modalnya terbatas, hingga semester I PNM hanya mampu menyalurkan kredit Rp 1,27 triliun atau di bawah target Rp 1,5 triliun. Alhasil, perusahaan tidak bisa memanfaatkan peluang yang ada. Dampak berikutnya, keuntungan yang bisa dikantongi pun menjadi terbatas. Sampai Juni lalu, BUMN ini cuma meraih untung Rp 35 miliar. Untuk mengatasi persoalan itu, PNM akan menambah permodalannya. Suparman berharap, ren-
cana penyertanaan modal negara (PMN) sebesar Rp 1 triliun akan cair di semester II. Selain dari PMN, PNM juga berencana menerbitkan sisa plafon Penawaran Umum Berkelanjutan sebesar Rp 500 miliar pada semester II/2015. Saat ini, komposisi surat utang mencapai 60% dari sumber pendanaan, sedangkan 40% sisanya berasal dari bank. Jadi, memang, nasib Pegadaian lebih beruntung ketimbang PNM. Nah, dengan akan dibolehkannya swasta masuk ke bisnis gadai, secara perlahan Pegadaian diharapkan bisa beroperasi secara efisien. Selain bisa melayani orang-orang kepepet, BUMN ini juga lebih bisa meningkatkan keuntungannya. Soalnya, dengan persyaratan yang sangat ketat, agaknya tidak semua perusahaan pegadaian “liar” yang ada bisa mengantongi izin dari OJK. Tapi, memang, Pegadaian mestinya dikelola secara profesional. Seperti dikatakan Firdaus, yang penting sebenarnya bukan semata-mata swasta diizinkan masuk ke bisnis pegadaian. “Manajemen Pegadaian harus mampu meningkatkan pelayanannnya,” ujarnya. Tentu, maksudnya Pegadaian harus siap bersaing dengan perusahaan-perusahaan pegadaian swasta yang lebih lincah. n
Kalau butuh modal tinggal gadai motor, enggak ribet.
reviewweekly 02 Tahun V | 24-30 Agustus 2015
39
keuangan valas
Menunggu Aba-aba dari Yellen Rencana The Fed mengerek suku bunga di bulan September membuat rupiah semakin tertekan. Tapi ada kemungkinan rencana itu bakal ditunda lagi. TEKS bastaman foto Dok. Review
T
ak ubahnya dengan lomba memanjat batang pinang di perayaan HUT RI ke-70, kurs rupiah terhadap dolar memperlihatkan kecenderungan menurun ketimbang sebaliknya. Betul, Selasa pekan lalu, rupiah sempat menguat setelah BI menurunkan batas transaksi valuta asing yang harus memakai agunan aset dari US$ 100.000 menjadi US$ 25.000. Tapi, setelah itu, rupiah kembali melorot. Masih sama dengan pekan-pekan silam, faktor utama yang membuat mata uang RI terus melemah adalah rencana The Fed menaikkan tingkat suku bunganya di bulan September. Situasi ini membuat masyarakat internasional maupun domestik mendivestasikan aset-aset nondolar ke dolar. Saham, obligasi negara dan korporasi, serta instrumen investasi lainnya dilepas untuk mengejar dolar. Selain terfokus pada langkah yang diambil The Fed, pekan lalu, para pelaku pasar juga aktif mengamati yang terjadi pada yen Jepang dan won Korea. Jika kedua negara di kawasan Asia Timur itu mengikuti jejak People Bank of China yang mendevaluasi yuan, ada kemungkinan rupiah akan terperosok lebih dalam. Hal lain yang ikut menganggu rupiah adalah kegaduhan di kabinet. Situasinya bertambah parah karena masyarakat pemilik uang melihat pemerintah makin kebingungan. Terutama dalam menyusun Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2016. Mungkin saking bingungnya, RAPBN 2016 terkesan dibuat dengan semangat ekstra optimistis. Misalnya, target penerimaan pajak yang dipatok naik 5,3% menjadi Rp 1.565,8 triliun, padahal bisnis sedang lesu. China, yang menjadi tujuan ekspor Indonesia, juga tengah memasuki resesi dan tak bisa cepat pulih. Jadi, memang, nyaris tak ada sentimen positif sedikit pun yang bisa membuat rupiah berotot. Itu sebabnya, sepekan terakhir gejolak terhadap rupiah tak pernah surut. Bahkan, pada perdagangan hari Kamis (19/8), rupiah sempat menyentuh level Rp 13.885
40
penukaran Uang: Rupiah makin anjlok.
per dolar atau terendah sejak krisis 1998. Anjloknya rupiah dipicu oleh terbitnya data pembangunan perumahan di Amerika serikat yang mencapai 1,21 juta unit selama bulan Juli atau tertinggi dalam delapan tahun terakhir. Beruntung, aksi beli oleh pemilik uang sedikit mereda setelah notulensi Federal Open Market Committee (FOMC) mengumumkan inflasi bulan Juli hanya sebesar 0,2% atau turun dari bulan sebelumnya 0,3%. Sementara angka pengangguran hanya turun sedikit dari 274.000 menjadi 272.000 orang. Penjualan rumah juga turun dari 5,49 juta unit menjadi 5,45 juta. Data yang biasa-biasa itu bisa membuat The Fed raguragu mengerek suku bunga. Apalagi The Fed masih menghitung dampak devaluasi yuan. Lantas, bagaimana dengan nasib rupiah di pekan ini? Trian Fathria, Research and Analyst Divisi Treasury BNI, masih melihat dengan kaca mata pesimistis. Rencana The Fed mengerek suku bunganya masih tetap menjadi momok yang diperhitungkan oleh pemain valas. “Tidak tertutup kemungkinan bottom rupiah di posisi Rp 13.950 per dolar bisa tersentuh pada bulan September depan,� ujarnya.
MASIH AKAN TEROMBANG-AMBING Rully Arya Wisnubroto, analis pasar uang Bank Man-
reviewweekly 02 Tahun V | 24-30 Agustus 2015
keuangan valas
Investor kini sedang menunggu langkah yang akan diambil The Fed.
diri, cenderung sependapat dengan dengan Trian. Rully memperkirakan, pekan ini rupiah akan bergerak di kisaran Rp 13.820 – Rp 13.895 per dolar. Tapi ia percaya, akan ada intervensi yang kuat dari BI jika penurunan itu terus terjadi. Kalau sudah begitu, ia menduga rupiah tak akan dibiarkan melemah hingga melewati batas psikologi Rp 14,000. Penguatan dolar pekan lalu sebenarnya tak semata-mata karena faktor The Fed. Menurut Trian, banyaknya utang luar negeri yang jatuh tempo di bulan September, dan itu ikut meningkatkan permintaan terhadap dolar. Tapi, memang, faktor The Fed lebih dominan. Itu sebabnya, Trian yakin tekanan terhadap rupiah baru akan berkurang bila suku bunga The Fed naik. “Saat ini rencana kenaikan suku bunga The Fed membuat orang terus bersepkulasi,” ujarnya. Dalam percaturan ekonomi dunia, Janet Yellen tak ubahnya Dewa. Segala tindak tanduk orang nomor satu di The Fed itu selalu menjadi panutan para ekonom, praktisi perbankan, serta pelaku pasar uang di seantero jagat. Itu sebabnya, saat Yellen mengatakan kemungkinan The Fed Rate naik di bulan September, sontak nilai tukar dolar melejit terhadap semua mata uang di dunia. Tak terkecuali Indonesia. Mata uang hijau itu telah membuat rupiah terkapar. Ketergantungan pada otoritas moneter Amerika
reviewweekly 02 Tahun V | 24-30 Agustus 2015
Serikat itulah yang membuat banyak orang kesal. Soalnya, bukan hanya mengombang-ambingkan nilai tukar rupiah dan menyulitkan para pengusaha. Lebih dari itu, rencana keputusan kenaikan suku bunga The Fed juga ikut menentukan meriah tidaknya perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia. “Investor kini sedang menunggu langkah yang akan diambil The Fed,” ujar seorang analis pasar modal. Tapi, agaknya, pasar uang dan pasar modal masih akan terombang-ambing cukup lama. Soalnya, pemulihan ekonomi di Amerika Serikat masih menunjukkan data-data yang simpang siur. Maksudnya, suatu ketika, data bagus yang ke luar, setelah itu muncul data yang jelek. Mungkin karena itu pula, hingga saat ini BI belum terlalu bereaksi terhadap rencana kenaikan suku bunga The Fed. Rapat Dewan Gubernur BI, pekan lalu, pun hanya memutuskan untuk tetap mempertahankan suku bunga acuan di level 7,5%. Sementara tindakan BI untuk menahan jatuhnya rupiah hanya dengan cara sesekali mengguyur pasar dengan dolar. Jumlahnya pun, menurut beberapa analis, tidak terlalu banyak. Tapi, tindakan tersebut rupanya sudah cukup untuk memperlambat laju merosotnya rupiah. Paling tidak, sampai saat ini, rupiah tidak sampai terjerembab ke level Rp 14.000. Tapi entah September depan. n
41
pasar modal IHSG
Setelah Indeks Terperosok Panic selling menular ke Bursa Efek Indonesia. Apa yang akan terjadi setelah ini?
L
TEKS Ahmad Munjin foto ilustrasi, riset
ongsor besar itu akhirnya terjadi juga. Indeks harga saham gabungan terperosok ke level 4.300. Tepatnya, Jumat 21 Agustus 2015, indeks ditutup pada level 4.335, 95. Artinya, dalam sepekan IHSG telah turun 250 poin atau 5,45%. Angka ini sama dengan posisi indeks 20 bulan lalu. Yah, panic selling telah menular ke mana-mana. Ini
42
merupakan dampak dari jatuhnya indeks manufaktur China ke level terendah dalam 6 tahun. Di samping itu, pertemuan The Fed akhir bulan ini semakin mendorong keluarnya dana milik investor asing. Akibatnya, nilai tukar rupiah pun semakin jeblok. Sempat menembus level psikologis (Rp 14.000/US$), akhirnya rupiah ditutup di kisaran Rp 13.940. Tekanan itu, tampaknya akan berlangsung hingga pekan ini. Tapi Bank Indonesia akan terus berupaya dengan mengintervensi pasar agar nilai tukar tak tembus Rp 14 ribu. Soalnya, salah satu penyebab penurunan tersebut, menurut Alfred Nainggolan, pengamat pasar modal, adalah anjloknya nilai tukar rupiah. Dalam situasi ini, investor asing justru merasa lebih khawatir dibandingkan investor domestik. Sebab, jika rupiah terkoreksi, imbal hasil mereka dalam denominasi rupiah akan turun. Inilah yang membuat investor asing lebih memilih melepas barang (saham). Akibatnya, tanpa ada sentimen negatif dari domestik sama sekali pun, aksi jual asing jauh lebih besar dari aksi jual pemodal domestik. Pekan ini, Alfred memperkirakan, pelemahan IHSG masih akan berlanjut. Sebab, potensi rupiah untuk terus terdepresiasi masih besar. Saat rupiah mendekati 14.000, pasar akan kembali panik. Risiko penurunan IHSG adalah menuju support
reviewweekly 02 Tahun V | 24-30 Agustus 2015
pasar modal IHSG
Alfred Nainggolan, Pengamat Pasar Modal
Saya optimistis, sekarang adalah momentum yang bagus untuk beli saham.
psikologis di 4.300 sekaligus menjadi support pertama. Support selanjutnya berada di 4.222. Di sisi lain, resistance IHSG berada di 4.427 dalam sepekan ke depan. Jika rupiah sepekan ke depan bisa bertahan di bawah 14.000 per dolar AS, akan menjadi sinyal yang bagus untuk pasar. “Pasar bisa percaya diri untuk mengisi kantong-kantor portofolio dengan saham,�kata Alfred. Sebaliknya, jika rupiah sudah tembus ke atas 14.000 di awal pekan, tunggu IHSG di support 4.222 untuk beli saham. Sebab, jika rupiah tembus ke atas 14.000, mata uang rupiah bisa melemah lanjutan dengan cepat ke 14.600-14.700. Rupiah akan cepat mendekati level psikologis 15.000. Cepat melemahnya rupiah, karena 14.000 merupakan level psikologis. Ini juga sudah mengantarkan rupiah ke level di masa krisis 1997-1998. Jadi, sangat rawan ke Rp 15.000 karena Rp 14.000 merupakan level rupiah saat krisis. Pada saat krisis 2008, rupiah berada di 12.000 per dolar AS. Untuk saat ini, selain rupiah tidak ada yang lebih penting di pasar modal. Sebab, mata uang merupakan ukuran fundamental sebuah negara. Sekarang merupakan pembuktian bagaimana pemerintah dan Bank Indonesia (BI) harus bisa mensinkronkan antara kondisi ekonomi yang rill dengan nilai tukar rupiah.
MASIH ADA HARAPAN Soal anggapan perlunya pelemahan rupiah, untuk menjaga daya saing produk dalam negeri di pasar ekspor, Alfred kurang sependapat. Sebab, porsi utang luar negeri 70% (utang swasta dan pemerintah) dalam denominasi dolar AS yang memang tidak di-hedging. Jika yuan didevaluasi tidak masalah bagi China. Sebab, utang China tidak begitu besar. Jika rupiah didevaluasi, ekonomi dalam negeri sendiri yang akan terhantam. Artinya, risiko Indonesia dari sisi utang semakin besar. Untuk daya saing, yang paling cocok dilakukan adalah tetap isu klasik yakni masalah efisiensi seperti infrastruktur, birokrasi, dan sebagainya. Itulah justru yang tidak pernah tersentuh oleh pemerintah. Dengan kondisi rupiah saat ini pun, seharusnya ekspor bisa melonjak tajam. Tapi, Indonesia punya masalah dari struktur ekonomi, seperti masalah infrastruktur yang jadi penyebab inefisiensi. Akibat-
reviewweekly 02 Tahun V | 24-30 Agustus 2015
nya, barang-barang produksi dalam negeri sulit untuk bisa turun harganya.Jadi, devaluasi rupiah bukan solusi karena akan menghantam utang domestik. Dalam situasi ini, disarankan pelaku pasar melihat ke kuartal III-IV di mana pertumbuhan ekonomi akan lebih tinggi dibandingkan kuartal I-II. Pasar cukup optimistis Produk Domestik Bruto (PDB) RI di level 5% untuk full year 2015. Pertumbuhan tersebut memang melambat tapi merupakan pertumbuhan yang tidak kecil. Dengan kondisi PDB ini, seharusnya IHSG harus bisa berada di level 4.900-5.000 akhir 2015. Yang jadi pertanyaan sekarang, apakah IHSG sudah di posisi terendahnya? “Saya optimistis, sekarang adalah momentum yang bagus untuk beli saham. Sebab, kita punya pegangan, pertumbuhan ekonomi di semester II akan jauh lebih tinggi,� tuturnya. Untuk pilihan, Alfred merekomendasikan saham yang masih didukung oleh pertumbuhan laba yang kuat di sektor konstruksi, semen, dan konsumer untuk outlook di semester II. Spesifik sahamnya adalah konstruksi BUMN seperti PT Pembangunan Perumahan (PTPP), PT Waskita Karya (WSKT), PT Wijaya Karya (WIKA). Jika sudah banyak porto di saham-saham tersebut, bisa dilihat saham semen PT Semen Indonesia (SMGR) yang merupakan pemain utama di sektor semen. Saham ini akan terdorong oleh permintaan semen dari infrastruktur. Di sektor konsumsi, PT Indofood CPB Sukses Makmur (ICBP) dan PT Indofood Sukses Makmur (INDF). Selamat berinvestasi. n
IHSG 14/08
4,585.39 18/08 4,510.48
19/08 4,484.24 20/08 4,441.91
21/08
CLOSE
4,335.95
43
pasar modal Saham PP
Melaju dengan Proyek Pemerintah Saham PTPP memang menarik. Tapi sahamnya sudah ketinggian. Investor disarankan menunggu. TEKS Ahmad munjin foto Dahlan Rp
H
ebat. Kendati saham lain (terutama yang diterbitkan emiten konstruksi) ajrut-ajrutan, saham PT Pembangunan Perumahan (PTPP) tetap anteng. Dia juga ikut turun, seiring indeks harga saham gabungan. Tapi tak banyak. Kini, PTPP bertengger di level Rp 3.700-an. Memang, PTPP merupakan saham andalan buat investor. Itu karena emiten ini mampu mencatatkan kinerja semester I di atas target. Meskipun laju ekonomi domestik sedang seret-seretnya. Emiten ini berhasil membukukan pendapatan lebih dari target, yakni senilai Rp 3,4 triliun. “Top line kami di atas target semester pertama, tapi masih di bawah Rp 4 triliun,” ungkap Tumiyana, Direktur Keuangan PTPP. Perusahaan juga sukses melampaui target laba bersih semester pertama, yakni sebesar Rp 174,5 miliar.. Pencapaian tersebut seiring perolehan kontrak baru hingga akhir Juni.
44
Selama enam bulan pertama tahun ini, PTPP membukukan kontrak baru Rp 13,45 triliun. Jumlah itu setara 49,81% dari target yang dipatok Rp 27 triliun tahun ini. Berarti realisasi kontrak anyar ini juga tumbuh 60% ketimbang periode sama tahun lalu. Itu sebabnya, manajemen optimistis bisa mencapai target pendapatan tahun ini sebesar Rp 19 triliun. Untuk meraih target itu, perusahaan akan fokus menggeber berbagai proyek swasta dan BUMN, ketimbang proyek pemerintah. Selama enam bulan pertama, mayoritas kontrak baru masih didominasi proyek swasta, dengan kontribusi 45%. BUMN menyumbang 40%, sedangkan proyek pemerintah hanya 15%. Meski realisasi proyek pemerintah diprediksi naik di semester kedua, PTPP hanya mengincar 20% saja. Alasannya, bujet pemerintah untuk infrastruktur hanya Rp 140 triliun. “Jadi lebih baik kita fokus ke proyek swasta,” tegas Tumiyana. Saat ini, perseroan membidik tiga proyek pembang kit listrik dan satu proyek pelabuhan. Proyek pembang kit listrik berada di Jawa dengan kapasitas 1 x 600 Megawatt (MW). Sementara dua proyek lagi di Kalimantan dengan kapasitas masing-masing 2x 100 MW. Dari ketiga proyek, PTPP membidik kepemilikan 49%. Untuk pendanaan proyek, perusahaan ini mengandalkan kombinasi pinjaman perbankan dan
reviewweekly 02 Tahun V | 24-30 Agustus 2015
pasar modal Saham PP penerbitan obligasi. Perseroan masih memiliki ruang cukup lebar untuk mengajukan pinjaman perbankan. Soalnya, ratio utang terhadap ekuitas (DER) PTPP masih sekitar 1,7 kali dan net gearing 0,6 x–0,9 x.
JANGAN BELI DULU Selain itu, masih ada sejumlah proyek lainnya, di antaranya jalan tol Bawen-Solo Rp 339 miliar, jalan Sibolga-Batas Tapsel di Sumatera Utara Rp 236 miliar serta jalan tol Solo-Kertosono (lanjutan) Rp 55 miliar. Proyek baru perseroan lainnya adalah Reklamasi Mandala City di Makassar sebesar Rp 2,5 triliun, pelabuhan Kuala Tanjung Rp 898 miliar, St. Moritz di Makassar Rp 524 miliar serta proyek One Otium Residence Antasari di Jakarta Rp 472 miliar. Kemudian ada proyek Manhattan Greenland senilai Rp 352 miliar, Apartemen Gunawangsa di Surabaya Rp 327 miliar, Springwood Residence di Tangerang Rp 298 miliar, apron Bandara Ahmad Yani di Semarang Rp 141 miliar, Gedung Jasa Marga di Jakarta Rp 112 miliar. Prokoknya, cukup banyak proyek baru dan proyek lama yang digarap perseroan. Menariknya, tahun depan, PTPP akan mendapat suntikan dana dari pemerintah. “Ini semua akan menjadi katalis positif bagi emiten,” kata David Sutyanto, analis riset First Asia Capital. Cuma, menurut pandangan David, dari sisi kinerja, PTPP sejauh ini masih biasa-biasa saja, karena masih banyak bermain pada proyek-proyek pemerintah. Pemerintah sendiri hingga saat ini belum sepenuhnya merealisasikan janji-janjinya. Karena itu, agenda-agenda PTPP pun menjadi mandek. Meskipun, laba PTPP masih naik. Hanya saja, karena pendapatan tidak mengalami kenaikan signifikan, laba PTPP pun tak naik signifikan. Emiten yang sehat adalah yang labanya naik karena pendapatan naik. Akan tetapi, jika kenaikan pendapatan biasa saja tapi laba naik signifikan bisa jadi semata faktor efisiensi atau masukan lain di luar pendapatan.
reviewweekly 02 Tahun V | 24-30 Agustus 2015
Pasar dibilang optimistis, sebenarnya sudah tidak, karena pada faktanya banyak masalah dalam realisasi proyek-proyek infrastruktur. Salah satunya, karena lambatnya pencairan dana APBN. Meski begitu, pasar tetap menanti janji-janji pemerintah yang belum direalisasikan itu. Sebab, realiasi proyek-proyek infrastruktur menjadi hanya satu-satunya harapan pasar. Meskipun, dalam enam bulan terakhir, realisasi proyek belum memenuhi ekspektasi pasar. Untuk sahamnya, David merekomendasikan buy on weakness. Sebab, tekanan turun kemungkinan masih akan terjadi. Jika realisasi janji pemerintah tidak mencapai 100% atau bahkan di bawah 70%, akan menjadi sentimen negatif bagi pasar termasuk PTPP. Akan tetapi, bagaimanapun, karena pada 2016, pemerintah akan menyuntikkan dana, ini menunjukkan pemerintah punya komitmen yang kuat untuk tetap membangun. Hanya saja, realisasinya saat ini masih sulit. Oleh sebab itu, beli saham PTPP pun seharusnya untuk proyeksi jangka panjang di atas satu tahun. Apalagi, jika melihat harga saham-saham konstruksi secara umum, harga saham PT Adhi Karya (ADHI) dan PT Wijaya Karya (WIKA) sudah tertekan cukup dalam. Sedangkan harga saham PTPP masih berada di atas. Jadi, beli bertahap itu pun saat terjadi penurunan dan untuk investasi jangka panjang. Target harga PTPP di Rp 3.400 sudah oke. Artinya, target tersebut masih jauh di bawah harga sekarang di Rp 3.700-an. Tingginya harga PTPP sekarang karena terlalu tingginya ekspektasi pasar. Sebenarnya, target PTPP bisa di Rp 4.000 seiring tingginya ekspektasi itu. Hanya saja, target Rp 4.000 justru akan menjebak orang untuk beli saham ini di harga tinggi. Padahal, strategi terbaik adalah beli di bawah harga Rp 3.400. Selama harga saham PTPP berada di atas Rp 3.400, David menyarakan jangan dulu beli. Sebab, pasar secara umum pun terlihat masih akan tertekan lebih dalam. n
45
pasar modal Saham BAn
Ban Sedang Ogah Menggelinding Saham industri ban akan stagnan dalam jangka menengah. Sebaiknya, hindari dulu. TEKS Ahmad Munjin Foto ilustrasi, Riset
46
reviewweekly 02 Tahun V | 24-30 Agustus 2015
pasar modal Saham BAN
“H
ebat, dalam suasana sulit seperti sekarang, Indonesia bisa menyelenggarakan dua pameran otomotif,” itulah komentar Wapres Jusuf Kalla, di saat membuka Indonesia International Motor Show, Rabu pekan lalu. Tapi sebenarnya, bukan karena mencari acungan jempol dua pameran itu diselenggarakan. Lebih dari itu, ini merupakan upaya menarik konsumen sebanyak-banyaknya. Maklum, pelambatan ekonomi telah membuat penjualan pabrik mobil turun. Dan dampaknya, otomatis, omset industri komponen-komponennya pun ikut merosot. Industri ban, contohnya. Tiga perusahaan terbuka yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) kompak mencatatkan rugi periode berjalan di semester I-2015. PT Gajah Tunggal Tbk, misalnya, merugi Rp 351,28 miliar. Sementara PT Multistrada Arah Sarana Tbk merugi senilai US$ 4,62 juta atau sekitar Rp 62,28 miliar, dan PT Goodyear Indonesia mencatatkan kerugian US$ 353.759 atau sekitar Rp 4,77 miliar. Multistrada menyebutkan, pemicu kerugian adalah penurunan penjualan ban, baik pasar ekspor maupun domestik. Ekspor ban Multistrada ke Timur Tengah turun lebih dari separuh, dari US$ 32,29 juta di semester I-2014 menjadi US$ 16,84 juta di semester I-2015. Untungnya, penjualan di Amerika Serikat dan Jepang masih bisa naik 30% dan 15%. Nilai ekspor ban Multistrada pada semester I-2015 mencapai US$ 95,12 juta atau setara dengan 71,75% terhadap total penjualannya yang senilai US$ 132,58 juta. Selebihnya berasal dari penjualan ban di pasar domestik. Tujuan ekspor ban buatan perusahaan berkode MASA di BEI itu adalah ke kawasan Amerika, Asia, Timur Tengah, Eropa, Australia dan Afrika. Penjualan Gajah Tunggal juga turun pada paruh pertama tahun ini. Penjualan di semester I-2015 tercatat Rp 6,19 triliun atau turun 5,64% ketimbang semester I-2014. Hanya Goodyear yang masih mencetak pertumbuhan penjualan di semester I-2015. Penjualan produsen ban ini hanya tumbuh tipis 0,01% dari US$ 79,24 juta di semester I-2014 menjadi US$ 79,25 juta di semester I-2015. Itu sebabnya, Tonny W Setiadi, analis dari Indosurya Asset Management, memprediksi saham industri ban berpeluang stagnan untuk jangka menengah. Sebab, pertumbuhan penjualan motor dan mobil mulai melambat .
reviewweekly 02 Tahun V | 24-30 Agustus 2015
Akan tetapi, pemodal harus hati-hati dengan sentimen baru dari China. HOLD DULU Industri ban secara fundamental mengikuti sektor otomotifnya. Sebagian produsen ban memang diproduksi untuk ekspor. Hanya saja, di luar negeri sendiri, nasib industri ini juga sama karena secara ekonomi sedang mengalami perlambatan. Lain cerita jika ekspornya ke AS atau Eropa atau negara-negara maju lainnya yang permintaan berpeluang tumbuh. Tapi, kalau ekspornya ke China atau emerging market, ”Saya rasa semuanya merasakan perlambatan ekonomi seperti Indonesia sekarang,” kata Tonny. Makanya Tonny merekomendasikan hold untuk saham-saham ban. Tapi kalau investor berminat, saham PT Gajah Tunggal (GJTL), bisa dipilih. Emiten ini menyiapkan belanja modal hingga Rp 1,3 triliun untuk pengembangan produknya. Target harga saham GJTL di Rp 720 dalam 12 bulan ke depan. Untuk PT Goodyear Indonesia (GDYR), Tonny tidak merekomendasikan karena kurang likuid dan tidak didukung oleh berita dari aksi-aksi korporasinya. Sementara untuk saham PT Multistrada Arah Sarana (MASA) lebih baik dari GDYR dari sisi likuiditas. Di tengah sentimen yang semuanya negatif, MASA direkomendasikan hold dengan target harga di Rp 600 – Rp 610 dalam 12 bulan. Akan tetapi, pemodal harus hati-hati dengan sentimen baru dari China. Sentimen sebelumnya berasal dari Eropa dengan Yunaninya dan AS dengan suku bunga Fed rate-nya. Eropa dan AS secara riil tidak berdampak langsung ke emiten-emiten di Indonesia. Reza Priyambada, kepala riset NH Korindo Securities Indonesia (NHKSI), juga melihat hal yang sama. Kata dia industri ban terimbas oleh kondisi ekonomi secara umum dan faktor nilai tukar. Akan tetapi, jika di akhir 2015 sudah mulai recovery, kita akan melihat emiten ban mana yang bisa menguasai pangsa pasar, bisa GJTL atau MASA. Ini bisa dilihat jika lesunya permintaan kendaraan mulai pulih. Bagi yang sudah punya di saham-saham, hold position saja. “Tapi, bagi yang baru mau masuk, saya sarankan tahan dulu,” katanya. Dalam situasi normal, emiten GJTL terbaik karena cukup menguasai pangsa pasar di dalam negeri. Di pasar ekspor ada PT Goodyear Indonesia (GDYR). Tapi, GDYR punya saingan tersendiri di negara tujuan ekspornya seperti Bridgestone dan lainlain. Apalagi, negara tujuan ekspornya ekonominya sedang melambat. Setelah laporan keuangan kuartal III, kita akan lihat perkembangannya. n
47
pasar modal Saham BPD
Menimbang Saham BPD
Banyak bank terlilit NPL tinggi. Tak terkecuali bank pembangunan daerah. Bagaimana sahamnya?
A
TEKS Ahmad Munjin Foto ilustrasi
da kabar buruk untuk perbankan yang beroperasi di daerah. Pemerintah berencana, menyalurkan dananya dengan SUN (surat utang negara) buat daerah yang penyerapan anggarannya lambat. Kalau tak ada aral melintang, konversi cash money ini akan mulai berlaku bulan September tahun ini. Kabar ini, tentu saja, bukan hanya memukul pemda yang bersangkutan, tapi juga perbankan yang selama ini menjadi “bendahara� daerah. Seperti diketahui, sejumlah daerah sengaja menernakkan uangnya di BPD agar beranak pinak. Nah, kalau yang diberikan pemerintah pusat berupa SUN, apa yang mau diternakkan?
48
Inilah yang akan memukul Bank Jatim (BJTM) dan Bank Jabar Banten (BJBR). Soalnya, Pemerintah Provinsi Jawa Timur, sampai Agustus ini, baru menyerap anggaran 30%. Sementara Provisi Jawa Barat (lumayan) 46%. Tapi Provinsi Banten, hingga Juni lalu, masih kurang dari 25%. Padahal, secara keseluruhan, bisnis perbankan sedang menggelepar akibat lambatnya pertumbuhan ekonomi. Bahkan bank-bank pembangunan daerah seakan berlomba mencatatkan non performing loan (NPL) yang tinggi. NPL yang ditanggung Bank Jatim, misalnya, mencapai 4,68%. Sementara Bank Jabar Banten hanya berhasil menurunkan NPL kredit bermasalahnya menjadi 3,6%. Bank pun terpaksa meningkatkan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN), sehingga langkah ini membuat laba jadi tergerus. Keuntungan Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur (Bank Jatim) misalnya, semester I ini, turun 3,49% dari Rp 543,28 miliar menjadi Rp 524,32 miliar.
reviewweekly 02 Tahun V | 24-30 Agustus 2015
pasar modal Saham BPD
Saham-saham bank lapis dua, rata-rata di bawah 10 kali PERnya sehingga cukup murah. Posisi keuangan yang tidak terlalu baik itu akibat kondisi makro yang juga kurang baik. Dalam enam bulan, Bank Jatim membukukan pendapatan bunga Rp 2,22 triliun atau naik 17,25% dari Rp 1,89 triliun. Sayangnya, pertumbuhan pendapatan bunga itu tak bisa mengimbangi kenaikan beban bunga yang tumbuh 36,22% menjadi Rp 685,6 miliar dari periode sama tahun lalu Rp 503,3 miliar. Itu membuat pendapatan bunga bersih Bank Jatim hanya naik 10,37% dari Rp 1,39 triliun menjadi Rp 1,53 triliun. Biaya dana Bank Jatim pun mengalami kenaikan dari 3,81% menjadi 3,95% yang diakibatkan tumbuhnya simpanan deposito. Kondisi yang lebih baik dialami Bank Jabar Banten. Semester I bank ini berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 582 miliar atau meningkat 21.8%. Kemampuan Bank BJB dalam meningkatkan profi tabilitas juga tidak terlepas dari pengelolaan biaya operasional yang sehat serta kenaikan pendapatan bukan bunga (fee based income) yang tumbuh sebesar 29,3%. Fungsi perbankan sebagai lembaga intermediasi pun dilaksanakan dengan baik seiring dengan pertumbuhan kredit secara konsolidasi yang mencapai 11% atau berada di atas pertumbuhan kredit perbankan yang hanya 10,5%.
saham BJBR dan BJTM jauh lebih menarik. Saham BBTN paling menarik karena PER-nya masih di bawah 10 kali dengan pertumbuhan laba yang signifikan. Jadi, kalau saham bank lapis dua PER-nya sudah di atas 10 kali, pasar lebih baik memilih saham bank besar sekalian. Yuganur juga merekomendasikan buy on weakness saham PT Bank Jabar-Banten (BJBR) dengan support di Rp 625 dan resistance di Rp 700. BJBR punya PER 5 kali dengan RoE di level 16%. Dari sisi ini, harga saham BJBR cukup murah. Saham-saham bank lapis dua, rata-rata di bawah 10 kali PER-nya sehingga cukup murah. Rekomendasi serupa diberikan untuk BJTM. Bank ini punya PER di level 5% dengan RoE 18%. Disarankan koleksi di harga Rp 380 dan resistance di Rp 440. “Level Rp 380 saya kira sudah merupakan level bottom-nya. Hanya saja, kalaupun ditembus, risiko support berikutnya berada di Rp350.,” katanya. Lain dengan pandangan Satrio Utomo, kepala riset PT Universal Broker Indonesia. Kata dia, dua saham ini (BJBR dan BJTM) baru menarik kalau PER-nya 3 kali. Hanya saja, untuk BJBR trader harus bersiap melawan bandar yang jahat sebenarnya. Itu yang saya tidak suka. Beberapa waktu lalu, saham BJBR sempat terindikasi digerakkan oleh market maker (bandar),” katanya. n
PUNYA BANDAR Tak bisa disangkal lagi, bisnis bank terpengaruh negatif oleh pelambatan pertumbuhan ekonomi. Tapi, entah kenapa, saham-saham bank kelas dua lebih disukai investor. “Mungkin karena pasar melihat kinerja bank kelas dua lebih baik dari bank lapis pertama,” kata Yuganur Wijanarko, Kepala Riset HD Capital Contohnya Bank Tabungan Negara, BJB dan BJTM. Saham PT Bank Mandiri (BMRI) punya PER di level 10 kali. Untuk bank lapis dua, PER BTPN juga 10 kali. Dari sisi ini, sebenarnya lebih baik pilih BMRI karena sudah terbukti dan merupakan bank besar. Karena diskon setengah harga dari PER BMRI,
reviewweekly 02 Tahun V | 24-30 Agustus 2015
49
P
Mandiri Luncurkan Aplikasi Buruh Migran
FOTO www.infobanknews.com
T Bank Mandiri (Persero) Tbk meluncurkan aplikasi untuk buruh migran Indonesia (BMI) bekerja sama dengan PT Sebangsa Bersama. Mandiri menjadi bank pertama di dunia yang memiliki aplikasi untuk buruh migran. Menurut Direktur Utama Mandiri Budi Gunadi Sadikin, aplikasi yang diberi nama ‘Sahabat BMI’ ini, bisa menghubungkan BMI di seluruh dunia, sehingga terbentuk satu komunitas global untuk bersama-sama maju dan meraih kehidupan yang lebih baik. Pada tahap awal, aplikasi ini diharapkan dapat menyatukan sedikitnya 50.000 BMI untuk kemudian menjadi pengguna aktif. Atas hal itu, Bank Mandiri akan bekerja sama dengan Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI), Kementerian Luar Negeri, serta instansi-instansi terkait yang mengayomi pekerja migran di luar negeri untuk mensosialisasikan aplikasi ini. Untuk mengakses aplikasi itu, BMI dapat mengunduh aplikasi Sebangsa dan mendaftar sebagai anggota BMI di Apple Store (IOS) & Google Play (Android). Nantinya, fitur-fitur akan dikembangkan sehingga memudahkan BMI dalam melakukan aktivitas rutin, serta mengembangkan diri melalui program Mandiri Sahabatku. n
selesai dalam waktu dekat. “Ini akan mendorong naiknya pendapatan KAI,” katanya. Ke depannya, jelas Edi, KAI menargetkan pendapatan terbesar berasal dari angkutan barang, setelah selama ini masih berimbang atau sama besarnya antara angkutan barang dan penumpang. Target atau rencana itu mengacu pada potensi masih besarnya pendapatan dari angkutan barang tersebut. Saat ini, KAI sudah membangun dan meningkatkan jalur rel dari dan ke berbagai pelabuhan laut dan udara (bandara). Seperti pembangunan jalan kereta api dari dan ke sejumlah bandara antara lain di Medan dan Jakarta. Pembangunan jalur kereta api ke Pelabuhan Kuala Tanjung dan termasuk angkutan kereta api untuk meng angkut batubara di Sumatera Selatan. n
PT Kereta Api Indonesia (Persero) meraup pendapatan sebesar Rp 5 triliun pada semester I-2015. Sementara target keseluruhan sebesar Rp 15,7 triliun pada 2015. Direktur Utama PT KAI Edi Sukmoro optimistik target tersebut bakal tercapai, lantaran beberapa proyek seperti alur rel ganda atau double track di Sumatera Selatan akan
FOTO riset
Kereta Api Targetkan Rp 15,7 Triliun
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk mengelar BTN Property Expo 2015 pada 15 – 23 Agustus 2015 di Jakarta Convention Center. Pameran yang mengambil tema ‘Pesta KPR Merdeka’ ini didukung oleh lebih dari 500 pengembang yang tersebar di wilayah Jabodetabek, Banten, Bandung, Sukabumi, Yogyakarta, Semarang, Surabaya, Bali, Balikpapan, Samarinda, Kendari dan Medan, serta terdapat 162 stand pameran rumah siap jual baik secara cash ataupun KPR. Acara ini sendiri adalah bagian dari memperingati hari kemerdekaan Republik Indonesia ke-70. Selain itu, BTN memberikan 17 kemudahan dalam memilih properti. Antara lain, Suku bunga ringan mulai dari 5% untuk KPR FLPP, diskon provisi 50%, bebas biaya administrasi, uang muka muka ringan mulai dari 1% untuk KPR FLPP dan 5% untuk
50
FOTO Dahlan RP
BTN Gelar Property Expo 2015
KPR Non Subsidi, Jangka waktu KPR sampai 25 tahun. Pada tiga hari pertama, kata Romeo Daniel Mekenru Van Enst, Manager Consumer Lending Division BTN menembus nilai transaksi sebesar Rp 150 miliar. Melihat antusias masyarakat yang datang di pameran ini, Romeo optimis target transaksi sebesar Rp 1,5 triliun akan tercapai hingga akhir pameran. n
reviewweekly 02 Tahun IV | 24-30 Agustus 2015