MailBOX
http://www.majalahrevieweekly.com Pemimpin UMUM: Bambang Aji setiady
Kirimkan surat pembaca Anda ke alamat: Redaksi Majalah Review Weekly, Pertokoan Golden Road, Blok C27 No. 67, BSD - Tangerang Selatan 15320 Email: redaksi.majalahreviewweekly.com
Pemimpin redaksi: budi kusumah Redaktur Eksekutif: latihono sujantyo Redaktur: ratna nuraini, sri wulandari, kukuh bhimo nugroho reporter: Setyo Adhi Nugroho, Gading Putra redaktur foto: dahlan rebo pahing REDAKTUR DESAIN: erbhayu prananta Desain & layout: Azmi Ruhiat
unit usaha pemimpin perusahaan: Bambang Aji setiady marketing: Arief Nazarudin, Celline Agatha
Cover: erbhayu
alamat redaksi dan usaha: Pertokoan Golden Road, Blok C27 No. 67, BSD, Tangerang Selatan, BANTEN 15320 Telp: 021-538 3063
Kereta Api Cepat Kenapa Dipaksakan?
penerbit: PT INDOPUBLIK MANDIRI
Kabar sudah masuknya asap kebakaran hutan dari Pulau Sumatera dan Kalimantan ke Jakarta benar-benar menggambarkan betapa bencana asap ini merupakan malapetaka bagi seluruh bangsa. Seolah menjawab sikap pemerintah yang terkesan kurang sungguh-sungguh menyelesaikan masalah asap yang melanda sebagian penduduk negeri ini. Pernyataan politisi PDIP yang merupakan partai penyokong utama pemerintah, Trimedya Panjaitan di sebuah acara debat di sebuah stasiun TV, yang mengatakan bahwa hanya doa yang mampu menyelesaikan bencana asap, menggambarkan betapa pengabaian atas penderitaan akibat bencana ini benar-benar terjadi. Menurut dia, ketimbang membuangbuang uang untuk mengatasi bencana asap, lebih baik uang itu diberikan kepada pendeta atau para kiai, untuk menggelar ritual doa. Alasannya, secara teknis, bencana ini tidak mungkin bisa diatasi kecuali oleh turunnya hujan. Saya yakin, politisi ini akan membuat pernyataan berbeda jika orangtua, anak dan istrinya, atau kerabat dekatnya, tinggal di wilayah yang terpapar asap dalam tingkat parah.
Setahun kepemimpinan Presiden Joko Widodo menorehkan banyak catatan. Salah satunya adalah proyek kereta api cepat JakartaBandung. Proyek yang didanai melalui dana pinjaman dari China ini sampai sekarang masih mengundang perdebatan. Terutama terkait dengan penting tidaknya jalur Jakarta-Bandung memiliki moda transportasi jenis kereta api cepat. Para pemerhati masalah transportasi dan publik, umumnya memiliki pendapat bahwa jalur Jakarta-Bandung tidak memerlukan moda angkutan jenis ini. Terutama karena jalur ini baru saja memiliki jalan tol yang masih sangat memadai. Ditambah dengan jalur kereta api biasa dan angkutan udara, pilihan sarana angkutan publik untuk jalur ini menjadi terbuka sangat luas. Akibatnya, jalur ini bisa dipastikan tidak akan menjadi jalur yang cukup gemuk bagi keberadaan kereta api cepat. Dengan kata lain, secara hitung-hitungan bisnis, visibilitas jalur Jakarta-Bandung untuk jenis kereta api cepat sangat rendah. Belum lagi jika ditilik dari aspek hitunghitungan teknisnya. Menteri Perhubungan Ignatius Jonan sendiri sudah pernah menyampaikan bahwa secara teknis, kereta api cepat Jakarta-Bandung sangat tidak layak. Mengapa? Karena jarak dari satu stasiun ke stasiun berikutnya akan terlalu berdekatan. Lantas kalau keretanya terlalu sering berhenti, apakah layak disebut sebagai kereta api cepat? Tapi mengapa proyek ini terus dipaksakan?
Beberapa waktu berselang saya mengunjungi seorang kenalan yang tinggal di Rusunawa Marunda, Jakarta Utara. Betapa kagetnya saya ketika mendapati pemandangan bahwa rumah susun ini ternyata berjarak tidak telalu jauh dari bibir Pantai Marunda yang terus mengalami abrasi. Laut yang berjarak kurang lebih 50 meter dari halaman belakang rusun, sudah lebih dulu memorakporandakan rumah-rumah bambu milik para nelayan Marunda. Kata sejumlah warga yang bermukim di bibir pantai ini, jarak antara laut dan rumah mereka, semakin hari semakin dekat saja. Rusun Marunda ini dihuni oleh ribuan kepala keluarga. Sungguh sulit dipahami bagaimana bisa rusun yang dibangun dengan dana APBD ini bisa berdiri sedemikian dekat dengan garis pantai. Menurut seorang rekan saya yang memiliki pengetahuan di bidang kelautan, abrasi di pantai marunda ini diperkirakan hanya perlu waktu 5-10 tahun lagi untuk mencapai halaman rusun Marunda.
Yono Bekasi
Febriana Bintaro
Wahyu Tanjungpriok
Asap, Bencana yang Diabaikan
4
SuratMingguini
Rusunawa Marunda Terancam Tenggelam
reviewweekly 11 Tahun V | 2-8 November 2015
reviewweekly 11 Tahun V | 2-8 November 2015
Contents
headline LaporanUtama 9 Ekonomi Dua Kaki Jokowi Presiden Jokowi sedang memainkan ekonomi dua kaki, ya ke China, ya ke Amerika Serikat. Apakah cara ini bisa menguntungkan Indonesia?
Bisnis
Makro
18 Holding Garuda Indonesia Garuda Indonesia akan membentuk holding
30 Dipaksa Bayar Listrik Mahal
company atau induk perusahaan yang akan mensinergikan kinerja seluruh unit usahanya.
Pemerintah dan DPR mencabut subsidi listrik. Sekitar 20,5 juta pelanggan listrik bersubsidi bakal dipaksa membayar lebih mahal 225% dan 123%.
32 Selamat Datang Pekerja Asing 33 APBN Sempat di Ujung Tanduk 20 Jor-joran Bangun Rumah Sakit 21 Tidak Lagi Mekanisme Pasar 22 Mengolah Kekurangan Menjadi Kelebihan
Sisipan 24 Meraup Duit Motogp
Mimpi Indonesia untuk dapat kembali menyelenggarakan balap sepeda motor bergengsi di dunia, MotoGP, mulai 2017, tak lagi bisa dibendung. Sirkuit berkelas internasional di Sentul pun didandani.
34 Agar Asap Tak Jadi Bencana Tahunan
Keuangan 36 Perkawinan itu Sudah dekat Penggabungan sistem pembayaran di bank BUMN akan diikuti dengan sinergi di bidang infrastruktur, SDM, dan lainnya. Rencana merger bank BUMN pun semakin kuat.
38 Supaya Syariah Bisa Lari Kencang
Pasar Modal 42 Awas Koreksi Masih Berlanjut Ada kemungkinan, di awal pekan, indeks masih akan melemah.
44 Mungkin, Bisa Rebound
reviewweekly 11 Tahun V | 2-8 November 2015
Membangun Kemitraan, Memberdayakan Komunitas Para siswa terus belajar dan menyiapkan diri masuk ke dunia kerja, termasuk anak-anak kami. Karenanya, kami berupaya sekuat tenaga untuk dapat menyediakan pelatihan dan memajukan pendidikan di Indonesia. Dengan kemitraaan yang dibangun bersama Pemerintah, LSM dan masyarakat, kami telah mendirikan dua Politeknik di Riau dan Aceh. Kemitraan tersebut kami lakukan untuk mengembangkan kurikulum dan meningkatkan kemampuan para pengajar. Setiap tahun, ratusan siswa lulus dan siap menjadi tenaga terampil – membantu memberdayakan komunitas dimana mereka berada. Kemajuan pendidikan adalah kepedulian semua. Termasuk kami.
Informasi selengkapnya tersedia di www.ChevronIndonesia.com
editorial
A
Asing yang Menentukan
khirnya, pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) sepakat memangkas subsidi listrik tahun depan dari Rp 66 triliun menjadi Rp 37,31 triliun. Mulai 1 Januari 2016, subsidi listrik hanya diberikan kepada rakyat miskin dan rentan miskin. Biasa, dengan basa-basinya Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengungkapkan, bahwa ini bukan pencabutan subsidi listrik, melainkan mengembalikan kepada aturan yang berlaku. Bahwa subsidi yang ditujukan untuk rumah tangga yang tidak mampu. “Tidak dicabut, kita mendudukkan bahwa subsidi itu hanya kepada orang yang tidak mampu atau orang miskin,” tegasnya. Ia menuturkan, berdasarkan penghitungan pemerintah, jumlah rumah tangga miskin di Indonesia adalah 15,5 juta. Sementara, jumlah penerima subsidi dari PLN mencapai 40 juta pelanggan lebih. Selisih yang cukup lebar ini kemudian menjadi dipertanyakan. “Kalau menurut perhitungan kita, masyarakat yang miskin atau tidak mampu kurang lebih 15 juta keluarga, yang sekarang kan 40 juta, berarti ada kelebihan,” paparnya. Begitu enteng JK memaparkan semua itu. Dia lupa, angka 15 juta itu hanya di atas kertas. Artinya, masih banyak rakyat yang tak mampu. Dan kini rakyat miskin telah bertambah banyak. Bahkan, yang tadinya tidak miskin pun sekarang menjadi jatuh miskin terkena pedang PHK.
8
Tapi JK dan sederet petinggi negeri lainnnya, tak mau peduli. Angka-angka yang bisu dari Badan Pusat Statistik tetap dijadikan dasar keputusannya. Dan subsidi listrik untuk masyarakat konsumen kelas 450 VA dan 900 VA tahun depan akan dicabut. Subsidi akan tetap diberikan, tapi langsung kepada yang berhak menerima dalam bentuk kartu. “Jadi subsidi katakanlah untuk kartu sehat, kartu pintar, juga nanti listrik itu harus sama pada orang miskin. Anda juga pasti keberatan kalau yang disubsidi orang mampu,” katanya. Suara yang sama diungkapkan oleh Sudirman Said, Menteri ESDM. Kata dia, selama ini subsidi listrik juga dinikmati orang kaya. Sebagian besar dari 44 juta pemakai listrik subsidi itu memiliki pendapatan di atas rata-rata. Mereka menikmati tarif listrik 30% lebih rendah dari harga keekonomian. Bahkan Sudirman dengan berani mengatakan bahwa pemberian subsidi listrik rumah tangga 450 volt ampere (VA) dan 900 VA selama ini mengandung kerusakan moral (moral hazard). Sebab, mereka menikmati tarif listrik 30% lebih rendah dari harga keekonomian. “Kenyataannya, teman-teman di PLN menemukan data di lapangan pakai listrik pada waktunya,” ujarnya. Berapa banyak konsumen 900 VA yang mempunyai dua mobil? Tidak jelas. Bahkan, tidak pasti apakah dua mobil terparkir itu milik yang punya rumah atau bukan. Yang jelas, Sudirman dan teman-temannya seakan lupa bahwa listrik merupakan bagian dari hajat hidup orang banyak. Dan, sesuai dengan Pasal 33 UUD 45 salahkah rakyat jika mereka menikmati subsidi? Keadaan bertambah runyam ketika pemerintah mencanangkan program pembagunan pembangkit listrik sebesar 35 ribu megawatt. Karena mengaku tak punya dana (dibutuhkan sekitar Rp 400 triliun), pemerintah mengundang investor asing untuk ikut menggarapnya. Maka semakin lengkaplah liberalisasi kelistrikan ini. Sebab, dengan mengundang asing kelak pemerintah tak bisa menetapkan tarif dasar listrik sendiri. Harus berembuk dulu dengan investor, berapa harga setrum yang patut dibeli oleh PLN? Inilah yang namanya liberalisasi. Kita tak punya hak apa-apa lagi, semua tergantung investor asing. Lantas bagaimana dengan Pasal 33 UUD 45? Lupakan saja. Anggap pasal itu tak pernah ada. n bk
reviewweekly 11 Tahun V | 2-8 November 2015
Presiden Jokowi sedang memainkan ekonomi dua kaki, ya ke China, ya ke Amerika Serikat. Apakah cara ini bisa menguntungkan Indonesia? TEKS Latihono Sujantyo dan Kukuh Bhimo Nugroho Foto Riset
reviewweekly 11 Tahun V | 2-8 November 2015
9
B
ulan madu yang begitu manis antara Indonesia-China tampaknya bakal menghadapi masalah ke depan. Sebab, bisa jadi China kecewa, lantaran Presiden RI Jokowi ternyata juga menjalin hubungan cukup mesra dengan Amerika Serikat (AS). Bayangkan, dalam kunjungan yang hanya dua hari di AS, tercapai deal business senilai US$ 20,25 miliar atau sekitar Rp 275,4 triliun (kurs Rp 13.600 per dolar AS). Tak hanya deal business yang terjadi, Presiden AS Barack Obama juga berhasil mengajak Presiden Jokowi agar Indonesia masuk menjadi anggota Trans Pacific Partnership atau TPP, sebuah blok perdagangan bebas yang selama ini dicela China (lihat: Pernyataan Mengejutkan Sang Presiden). China tentu saja kecewa berat atas sikap Indonesia itu. Padahal, beberapa bulan lalu China sudah berhasil menarik Indonesia masuk ke dalam orbit ekonomi dan diplomatiknya. Lihat saja, pada perayaan 60 tahun Konferensi Asia Afrika (KAA) beberapa waktu lalu di Jakarta dan Bandung, Presiden Jokowi dan Presiden Republik Rakyat Tiongkok Xi Jinping terlihat begitu mesranya. Dalam berbagai acara KAA, kedua pemimpin ini tak pernah jauh. Saat membuka KAA, Presiden Jokowi dalam pidatonya mengkritik keras tiga lembaga donor internasional, seperti Bank Dunia, Dana Moneter Internasional (IMF), dan Bank Pembangunan Asia (ADB), yang selama ini dikuasai AS dan Eropa. Sebaliknya, Jokowi tak sedikit pun menyinggung soal Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB). Padahal, peran lembaga donor bentukan China itu sama seperti ketiga donor yang dikritik, yakni sebagai sumber utang. Dari peristiwa itu, banyak kalangan melihat bahwa arah kebijakan ekonomi pemerintahan Jokowi-JK ke depan cenderung ke China. Penilaian itu pun bukan mengada-ada. Sebab, setelah kedua pemimpin negara itu bermesraan, China mendapat berbagai proyek infrastruktur. Misalnya, pembangunan 24 pelabuhan, 15 bandar udara (bandara), pembangunan jalan sepanjang 1.000 km, pembangunan jalan kereta api sepanjang 8.700 km, serta pembangunan pembangkit listrik berkapasitas 35.000 megawatt (MW). Beberapa raksasa pembuat pembangkit listrik China sudah menemukan partner yang bonafide. PT Adaro Energy misalnya, telah bersepakat dengan Shenhua Energy Group untuk membangun Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Mulut Tambang di Kalimantan Timur. Proyek bernilai US$ 1,8 miliar ini akan menghasilkan 1.200 megawatt. Selain untuk memenuhi kebutuhan listrik Kalimantan Timur, produksi listrik perusahaan patungan ini akan disalurkan ke Pulau Jawa lewat kabel bawah laut sepanjang 280 km. Pada tahap pertama, produksinya adalah 2x300 megawatt untuk kebutuhan lokal. Secara keseluruhan proyek ini diharapkan tuntas dalam waktu 5 tahun. Raksasa lokal lain yang telah menggandeng China untuk membangun PLTU adalah Bosowa Group. Sebagai bagian dari program listrik 10.000 MW—yang sampai sekarang masih tak jelas kapan rampung—Bosowa menggandeng Chengda Engi-
10
Presiden Jokowi dan Presiden Barack Obama di Gedung Putih: Hubungan mesra.
reviewweekly 11 Tahun V | 2-8 November 2015
Dengan jumlah penduduk hampir 600 juta jiwa dan sumber daya alam yang sangat berlimpah, ASEAN bakal menjadi penentu bagi masa depan Asia Timur dalam menggeser hegemoni ekonomi dunia.
neering Corporation untuk membangun PLTU 2 x 100 MW di Jeneponto, Sulawesi Selatan. Sama dengan PLTU lain yang telah dan sedang dibangun oleh China, proyek Bosowa juga memakai batubara sebagai bahan bakar. Tak hanya itu, China juga ‘dimenangkan’ dalam proyek pembangunan kereta api super cepat Jakarta-Bandung senilai Rp 78 triliun. Dalam soal modal, investor lokal tampaknya tak perlu pusing. Maklum, baik secara langsung atau tidak, Pemerintah China biasanya menyediakan sebagian besar, bahkan semua modal yang dibutuhkan. Menurut para pesaing China seperti Jepang dan AS, modal tersebut termasuk untuk menyuap para pejabat lokal.
INGIN MENJADI PENYELAMAT Sejauh ini, China tak peduli pada tudingan miring tersebut. China tetap menawarkan negara-negara sedang berkembang di Asia untuk membangun AIIB. Untuk menyukseskan program ini, Pemerintah China telah berjanji akan menyediakan separuh dari modal pertama yang bernilai US$ 50 miliar. Pemerintah China juga telah berjanji akan menyediakan US$ 40 miliar untuk Silk Road Fund (SRF). Dana ini akan dipakai untuk membangun infrastruktur transportasi darat-laut, dan perdagangan yang akan menghubungkan China dengan kawasan Asia Tengah dan Selatan, Timur-Tengah, dan Eropa. China tak pernah membantah kecurigaan bahwa AIIB dan SRF sengaja dibangun untuk menggusur Bank Dunia, IMF, dan ADB sebagai kreditur paling berpengaruh di Asia. China terkesan memang ingin menjadi penyelamat negara-negara berkembang, khususnya Asia. Namun di balik itu, Negeri Tirai Bambu ini juga sedang mengincar pasar besar di kawasan ini. Kawasan ASEAN, misalnya. Dengan jumlah penduduk hampir 600 juta jiwa dan sumber daya alam yang sangat berlimpah, ASEAN bakal menjadi penentu bagi masa depan Asia Timur dalam menggeser hegemoni ekonomi dunia. ASEAN juga akan menjadi pendukung ekonomi negara-negara industri Asia, seperti China, India, Jepang, Korea Selatan, Australia, dan Selandia Baru (lihat: Dua ‘Gajah’ Bertarung di Indonesia).
reviewweekly 11 Tahun V | 2-8 November 2015
11
Bagi China, misalnya, negara-negara ASEAN selama ini menjadi pemasok berbagai kebutuhan energi dan bahan baku. Sebaliknya bagi ASEAN, China juga pasar penting bagi ekspor mereka. ASEAN juga penting bagi India, karena 99% ekspor crude oil dari Brunei Darussalam untuk India. Sedangkan untuk CPO, 88% ekspor Kamboja dan 58% ekspor Indonesia ditujukan ke India. Jika pada akhir tahun ini Masyarakat Ekonomi ASEAN terwujud, kawasan ini akan menjadi pasar tunggal raksasa dan basis produksi. Integrasi ekonomi ASEAN berarti dihapuskannya semua hambatan investasi dan perdagangan, baik tarif maupun nontarif. Sejak beberapa tahun ini Indonesia sudah menjadi lahan empuk beragam barang China, mulai dari peniti hingga mesin modal. Apalagi sejak diberlakukannya Perjanjian Perdagangan Bebas China-ASEAN (ASEAN-China Free Trade Agreement/ ACFTA) 1 Januari 2010 lalu. Dengan bea masuk 0%, barang-barang China leluasa masuk ke Indonesia. Selain ACFTA, China juga merangkul negara-negara anggota ASEAN untuk mendirikan ASEAN-China Centre (ACC). Untuk mendirikan ACC, China rela menjadi penyumbang terbesar hingga 90%, sementara sisanya dibagi rata 11 negara anggota ASEAN.
SOAL KLAIM NATUNA Pendek kata, ASEAN—khususnya Indonesia—telah menggelar karpet merah selebar-lebarnya bagi investor China. Tapi, apa yang terjadi kemudian? Sekali lagi, China tentu kecewa berat atas hasil kesepakatan Indonesia dengan AS, karena sudah banyak duit dan janji manis digelontorkan ke negeri ini. Ekonomi
dua kaki yang sedang dimainkan Presiden Jokowi, bisa jadi bakal membuat China marah. Banyak kalangan melihat, ekonomi dua kaki yang sedang dimainkan Jokowi tak lepas dari klaim China atas Laut Natuna. Sejak China mengklaim perairan Natuna sebagai miliknya, Indonesia hanya berani mengirim nota diplomatik ke Beijing untuk mempertanyakan klaim tersebut. Hanya saja, surat tersebut tak pernah digubris, kapal-kapal perang China tetap rajin mondar-mandir di perairan Natuna. Kini, boleh jadi Indonesia sedikit berani menghadapi klaim China atas perairan Natuna setelah kunjungan Jokowi ke AS. China kemungkinan juga akan memilih jalan damai karena tak ingin kehilangan mitra strategisnya di kawasan ASEAN, termasuk kemungkinan menarik kembali Indonesia ke dalam orbit ekonomi dan diplomatiknya. Kemungkinan itu bukan sesuatu yang mustahil. Sebab, bisa jadi, parlemen menolak keinginan Jokowi untuk memasukkan Indonesia ke dalam TPP. Salah satu alasan penolakan tersebut adalah, Indonesia tak akan sanggup membendung serbuan barang dan jasa dari para raksasa TPP. Pada akhirnya, yang terpukul adalah industri dalam negeri. Betul, Indonesia akan memperoleh sejumlah keuntungan, seperti tarif yang rendah. Tapi sebagian besar industri kita masih sangat tergantung pada komponen impor. Selain itu, Indonesia juga harus mengikuti aturan main yang ditetapkan TPP, termasuk tarif murah dan tidak mengistimewakan badan usaha milik negara (BUMN). Pertanyaannya sekarang, apakah ekonomi dua kaki yang sedang dimainkan oleh Jokowi akan menguntungkan Indonesia? Kita lihat saja nanti. n
Presiden Jokowi dan Presiden Xi Jinping saat KAA: Penuh persahabatan.
12
reviewweekly 11 Tahun V | 2-8 November 2015
Soekarno di China: Poros Jakarta-Peking.
Merajut Kembali Prakarsa Soekarno
P
residen Republik Rakyat Tiongkok Xi Jinping bisa dibilang adalah pelopor transformasi pembangunan ekonomi jangka panjang negaranya. Kalau sebelumnya pertumbuhan ekonomi China digenjot setinggi-tingginya, kini Jinping mendinginkan agar tidak terlalu panas. Meskipun tetap menganut rezim pertumbuhan tinggi, tetapi harus bergerak dalam batas yang wajar, yakni sekitar 7%. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi memang telah membuat konsumsi energi dan mineral China diluar kendali. Akibatnya, China menjadi sangat rentan terhadap defisit pasokan energi dan mineral. Terkait transformasi ekonomi China, Indonesia menjadi bagian dari diversifikasi sumber gas, mineral, komoditi primer lain, dan pasar ekspor. Sebagai pemilik sumber energi berlimpah, Indonesia sudah bertahun-tahun memasok gas dan batubara berharga murah ke China. Tak jelas, berapa besar yang diekspor ke sana mengingat banyaknya kasus penyelundupan batubara ke luar negeri. Secara resmi, ekspor batubara Indonesia ke China adalah sekitar 60 juta ton per tahun. China tentu sangat senang pada gairah Indonesia jadi pemasok batubara nomor satu. Sebab, batubara adalah salah satu kunci utama di balik keajaiban ekonomi China. Lihat saja, seiring dengan dengan kepesatan kemajuan ekonominya, konsumsi batubara China juga meroket. Pada 2010, China telah menjadi konsumen energi terbesar kedua di dunia setelah AS, dan 69% di antaranya berasal dari batubara.
reviewweekly 11 Tahun V | 2-8 November 2015
Dengan kata lain, separuh dari konsumsi batubara di dunia ada di China. Sebagai pemenuh dahaga China pada batubara, Indonesia memang dapat banyak duit. Tapi harga yang dibayar juga sangat mahal, yaitu kerusakan lingkungan. Sudah bukan rahasia lagi bahwa penambangan batubara di Indonesia, baik yang liar maupun resmi, tergolong sangat tidak bertanggungjawab. Mereka menjadi salah satu penyebab utama kerusakan lingkungan paling parah. China sangat menyadari kenyataan tersebut. Apalagi, China juga mendapat tekanan terus menerus dari para pecinta lingkungan di seluruh dunia agar mengurangi penggunaan batubara. Sebagai jawabannya, Beijing telah menargetkan pengurangan penggunaan batubara sampai lebih dari 30% dalam beberapa tahun mendatang. Hanya saja, para pembuat PLTU bertenaga batubara di China tampaknya tak begitu terlalu khawatir. Sebab, Pemerintah Indonesia saat ini sedang gandrung memakai PLTU berbahan bakar batubara buatan China. Sejumlah BUMN juga telah mulai mengganti boiler dari tenaga gas atau minyak menjadi batubara. Peristiwa ini mengingatkan orang ketika Presiden Soekarno memprakarsai terbentuknya Poros Jakarta-Peking. Bedanya, kalau dulu karena Indonesia butuh dana dan senjata dari China untuk berkonfrontasi melawan persekutuan Commonwealth yang dipimpin Inggris di Semenanjung Malaya, sekarang untuk bisnis semata. n
13
Pernyataan Mengejutkan Sang Presiden Indonesia kemungkinan besar bergabung ke dalam TPP. China bisa jadi kecewa. TEKS Latihono Sujantyo Foto Riset
D
i Ruang Oval, Gedung Putih di Washington DC, AS, Senin pekan lalu waktu setempat, Presiden Jokowi mengeluarkan pernyataan yang mengejutkan, sekaligus membingungkan. Dalam konferensi pers bersama Presiden Barack Obama, Jokowi menyatakan bahwa ekonomi Indonesia sangat terbuka. “Dengan populasi 250 juta jiwa, ekonomi Indonesia terbesar di Asia Tenggara. Dan, Indonesia bermaksud bergabung dengan TPP,� kata Jokowi. Obama, yang mendampinginya, tersenyum.
Meskipun pernyataan itu disampaikan sekelebatan, namun pengaruhnya diperkirakan bakal cukup besar. Maklum saja, Amerika Serikat (AS) sudah berkali-kali mengajak Indonesia untuk bergabung ke dalam TPP atau Trans Pacific Partnership, tapi selama itu pula Indonesia memilih untuk mengambil jarak. Sebab, selama ini kesan yang muncul adalah bahwa TPP sengaja dibentuk AS untuk menghadapi China. Itulah kenapa, Indonesia secara politik ingin memelihara hubungan baik dengan China. Tapi pernyataan Jokowi bahwa Indonesia bergabung ke TPP, sungguh mengejutkan. Sekadar informasi, TPP atau Kemitraan Trans Pasifik adalah sebuah blok perdagangan bebas yang baru diteken 5 Oktober lalu setelah perundingan selama lima tahun. TPP beranggotakan 12 negara, yakni AS, Kanada, Australia, Jepang, Selandia Baru, Meksiko, Cile, Peru, dan empat negara Asia Tenggara: Malaysia, Singapura, Brunei, dan Vietnam. Blok perdagangan ini sepakat untuk membebaskan bea ma-
Presiden Jokowi dan Presiden Barack Obama: Ekonomi Indonesia terbuka.
14
reviewweekly 11 Tahun V | 2-8 November 2015
suk (BM) perdagangan komoditas antaranggotanya, yang mencakup 40% dari total perekonomian dunia. Ini memang pasar yang sangat besar, yang bisa jadi sangat menguntungkan bagi produk-produk Indonesia jika nantinya bergabung. Sebaliknya, blok ini juga bisa menjadi ancaman, karena Indonesia harus membuka pintu selebar-lebarnya bagi barang-barang anggota TPP lainnya. Selama ini, AS dan Jepang—dua negara anggota TPP yang perekonomiannya besar—menjadi pasar potensial bagi ekspor produk Indonesia. Pada tahun 2014, Indonesia menikmati surplus US$ 21,7 miliar. Sementara untuk tahun 2015, hingga Agustus, surplus sudah mencapai US$ 8,9 miliar meski terjadi perlambatan ekonomi. Menurut Menteri Perdagangan Thomas Lembong, Vietnam merupakan ancaman terbesar bagi Indonesia di dalam TPP. Beberapa komoditas unggulan Indonesia yang juga menjadi unggulan Vietnam di antaranya produk hasil hutan, seperti kayu dan mebel, karet, atau kopi. Di antara ketiganya, produk hasil hutan bakal sangat rentan. Purwadi Suprihanto, Direktur Eksekutif Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia (APHI) mengatakan, produk hasil hutan Indonesia yang bakal sangat terkena dampak adalah produk mebel. Maklum, selama ini, Indonesia dan Vietnam bersaing ketat mengekspor mebel ke AS dan Jepang. “Jadi, solusinya sekarang adalah kami harus memperkuat daya saing produk mebel yang diekspor ke Jepang dan AS,” kata Purwadi.
reviewweekly 11 Tahun V | 2-8 November 2015
Sementara untuk karet, tampaknya masih bakal aman karena produk karet harus memenuhi spesifikasi ketat untuk masuk ke negara besar. Termasuk harus mendapat persetujuan pabrik ban sebagai pembeli. Kabar baiknya, produk karet asal Vietnam belum mampu menandingi kualitas karet alam Indonesia. Begitu juga dengan kopi. Pranoto Soenarto, Wakil Ketua Umum Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia (AEKI), tetap optimistis kopi Indonesia tidak akan kalah bersaing dengan kopi asal Vietnam di pasar ekspor. “Berapa pun produksi kopi kita, pasti akan diserap habis oleh pasar ekspor,” katanya. Menurut dia, ekspor kopi bakal tetap aman karena Indonesia memiliki perjanjian tersendiri dengan AS dan Jepang untuk membebaskan BM kopi asal Indonesia. Jadi meskipun AS dan Jepang terikat dengan TPP, tak bakal banyak pengaruhnya.
CHINA TAK MAU KALAH China tentu saja terusik atas terbentuknya TPP. Maklum saja, potensi pasar TPP memang begitu besar. Nilai perdagangan anggota TPP pada tahun 2014, secara total sekitar US$ 9 triliun hingga US$ 10 triliun. Tak hanya itu, jika melihat gabungan gross domestic product (GDP) anggota TTP, angkanya mencapai US% 27,8 triliun atau setara 37% dari total GDP dunia. Belum lagi jika dilihat jumlah populasi yang mencapai sekitar 808,7 jiwa atau 11% penduduk dunia. Nah, demi menandingi blok perdagangan TPP, saat ini China berupaya menggandeng India dan 14 negara lain, termasuk Indonesia, untuk segera melakukan finalisasi poin-poin kesepakatan blok perdagangan yang diberi nama Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP). RCEP sendiri mencakup 16 negara, yakni 10 negara ASEAN dan 6 negara lainnya. Pada awalnya, RCEP memang hanya melibatkan 10 negara anggota ASEAN. Namun, China terus mengajak negara lain agar kekuatan RCEP semakin membesar. Jika saja ambisi China ini terealisir, dipastikan RCEP bakal menandingi TPP. Maklum, total jumlah populasi dari anggota RCEP sekitar 3,4 miliar jiwa atau 48% penduduk dunia. Sedangkan nilai GDP mencapai US$ 21,7 triliun atau 29% GDP dunia. Kabar yang kini santer terdengar, China dan India sedang dalam proses pembicaraan serius untuk merealisasi RCEP. “China mendesak negara anggota RCEP mempercepat negosiasi,” kata salah satu petinggi India, seperti dikutip Reuters beberapa hari lalu. China memang paling bersemangat karena berpotensi kehilangan 2,2% dari PDB akibat lahirnya TPP. Pasar manufaktur China bakal digerogoti Vietnam yang menikmati keuntungan bebas BM sebagai anggota TPP. Menurut Kim Young-gui, Kepala Dagang Korea Institute for International Economic Policy, China bakal terus berupaya memperluas cakupan RCEP dengan mengajak negara-negara anggota Asia-Pacific Economic Cooperations (APEC). Tujuannya, membentuk Free Trade Area of the Asia-Pacific (FTAAP). Namun, ambisi China menggeser pengaruh AS tampaknya bakal tak semudah membalik telapak tangan. Sebab, tujuh negara, yakni Australia, Jepang, Malaysia, Selandia Baru, Singapura, Vietnam, dan Brunei, saat ini justru tercatat sebagai anggota TPP maupun RCEP. n
15
Dua ‘Gajah’ Bertarung di Indonesia Derasnya investasi dan barang China masuk Indonesia telah membuat Amerika Serikat khawatir. Mereka saling berebut pengaruh. Ke mana Indonesia memihak? TEKS Latihono Sujantyo Foto Dahlan Rp
K
alau dulu Amerika Serikat (AS) begitu khawatir melihat kekuatan Uni Soviet—yang kemudian bubar—kini, Paman Sam waswas melihat perkembangan China. China tak hanya hebat di industri militer, tapi perekonomiannya telah menjadi nomor dua terbesar di dunia, meskipun belakangan pertumbuhannya agak melambat. China seperti ada “di mana-mana”. Barang-barangnya ham-
pir menjajah belahan dunia, tak terkecuali di Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Dominasi China yang semakin meluas inilah yang membuat AS merasa terusik. Tiga tahun lalu ketika Menteri Luar Negeri AS, yang masih dijabat Hillary Rodham Clinton, berkunjung selama tiga hari di Jakarta, dia disebut-sebut membawa agenda ekonomi untuk mengamankan kepentingan AS di Indonesia, terutama terhadap pengaruh besar China. Memang, sejak Perjanjian Perdagangan Bebas China-ASEAN (ASEAN-China Free Trade Agreement/ACFTA) diberlakukan 1 Januari 2010, barang-barang China mulai dari peniti hingga mesin modal membanjiri pasar Indonesia. Maklum, dengan bea masuk 0%, barang-barang China leluasa masuk ke Indonesia. Sebelumnya, barang China sudah membanjiri pasar Indonesia dengan harga yang sangat murah. November tahun lalu, saat Presiden Jokowi bertandang ke Beijing, China, ditandatangani 12 MoU investasi antara 11 per-
Citibank di Jakarta: Kepentingan AS.
16
reviewweekly 11 Tahun V | 2-8 November 2015
usahaan domestik dengan investor China senilai US$ 17,8 miliar. Beberapa perusahaan yang menjalin kerja sama investasi adalah Maspion Group dengan Shining Resources Co Ltd untuk membangun pabrik plat tembaga di Gresik, Jawa Timur senilai US$ 120 juta. Kemudian PT Indomobil Sukses Internasional Tbk bekerja sama membangun industri otomotif. Saat ini, produk otomotif China yang masuk pasar Indonesia antara lain Geely, Chery, Foton, dan FAW. Untuk alat berat ada merek Sunny Robby Sani. China Sonangol, sebagai contoh. Selain membiayai bisnis minyak PT Surya Energi Raya milik Surya Paloh di Blok Cepu, China Sonangol, masuk bisnis properti. Anak usaha Grup Sonangol Angola ternyata sudah sejak tiga tahun lalu membeli EX Plaza Jakarta senilai US$ 71 juta. China Sonangol juga berkongsi dengan Grup Sampoerna dan memiliki saham Sampoerna Strategic Square Jakarta. Di Bali, China Sonangol masuk ke Intercontinental Bali Resort, hasil kongsi dengan Grup Media milik Surya Paloh. Di bisnis energi, perusahaan plat merah asal Tiongkok, China Huadian, akan membangun pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Mulut Tambang Sumatera Selatan 8. Nilai investasi PLTU berkapasitas 2x600 Megawatt (MW) ini sekitar US$ 1,5 miliar. China Huadian menggandeng PT Bukit Asam Tbk di proyek ini. Dalam beberapa tahun terakhir, boleh dibilang China merupakan investor paling agresif di sektor migas Indonesia. Pada awal 2002, CNOOC mengakuisi seluruh operasi migas RepsolYPF senilai US$ 585 juta sehingga menjadikannya produsen minyak lepas pantai terbesar di Indonesia dengan output 125.000 barel per hari. Selanjutnya September 2002, CNOOC juga menandatangani kontrak US$ 500 juta untuk membeli 2,6 juta ton per tahun gas alam dari Tangguh, Papua. Pada saat hampir bersamaan dengan akuisisi CNOOC atas Repsol-FPF, PetroCina juga berhasil membeli seluruh aset Devon Energy (AS) di Indonesia seharga US$ 262 juta. Beberapa saat kemudian, PetroChina sudah mendapatkan kontrak kerja sama migas dengan Pertamina di Sukowati dan Tuban, lapangan migas yang bertetangga dengan Blok Cepu. Sebelumnya, perusahaan-perusahaan raksasa AS mendominasi proyek migas, emas dan tembaga di Indonesia. Di minyak, ada ExxonMobil yang mengelola ladang-ladang minyak di negeri ini. Salah satu ladang minyak yang sempat mengundang kontroversi adalah blok Cepu, Bojonegoro. Sebelum mereka malah sudah berdiri PT Freeport Indonesia, perusahaan emas dan tembaga kelas dunia yang beroperasi di komplek tambang pegunungan Grasberg dan Ertsberg di Mimika, Timika, Papua. Di sektor pertambangan lain juga ada raksasa Newmont. Lewat PT Newmont Nusa Tenggara, perusahaan tambang emas asal AS ini beroperasi di Lapangan Batu Hijau, Kabupaten Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat. Di bisnis jasa keuangan, beroperasi Citigroup lewat Citibank yang sudah cukup lama bermain di pasar Indonesia. Citibank bisa disebut menjadi bank asing teratas di Indonesia. Citibank
reviewweekly 11 Tahun V | 2-8 November 2015
Barang-barang China: Sangat agresif.
juga memiliki jaringan di kota-kota besar di Indonesia.
HATI-HATI Perebutan pengaruh dua negara raksasa ini, yang paling kentara adalah ketika berlangsung Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-19 di Nusa Dua Bali, 17-19 November tahun 2012. Yakni, ikutnya AS dan China dalam hajatan besar 11 negara anggota ASEAN. China, misalnya. Negeri Tirai Bambu ini merangkul negara-negara anggota ASEAN untuk meresmikan ASEAN-China Centre (ACC). Untuk mendirikan ACC, China rela menjadi penyumbang terbesar hingga 90%, sementara sisanya dibagi rata 11 negara anggota ASEAN. Tujuan utama ACC adalah memperkuat perdagangan dua arah antara negara-negara ASEAN dan China. Bila China merangkul ASEAN lewat jalinan ACC, AS datang dengan konsep Trans Pacifik Partnership (TPP) yang digagasnya. Inti dari konsep tersebut adalah menjadikan pasar ASEAN sebagai pasar baru bagi tujuan ekspor AS. TPP juga dimaksudkan untuk mengimbangi ASEAN China Free Trade Agreement (ACFTA) dengan kebijakan penghapusan bea masuk. Posisi ASEAN memang sangat penting bagi ekonomi dunia. Dengan jumlah penduduk sebanyak 600 juta jiwa dan sumber daya alam yang sangat berlimpah, ASEAN bakal menjadi penentu bagi masa depan Asia Timur dalam menggeser hegemoni ekonomi dunia. ASEAN juga akan menjadi pendukung ekonomi negara-negara industri Asia, seperti China, India, Jepang, Korea Selatan, Australia, dan Selandia Baru. Tentu saja, Indonesia harus ekstra hati-hati melihat dua gajah ini bertarung. n
17
Bisnis Pengembangan usaha
Holding Garuda In
Garuda Indonesia: Mensinergikan kinerja seluruh unit usaha.
Garuda Indonesia akan membentuk holding company atau induk perusahaan yang akan mensinergikan kinerja seluruh unit usahanya.
A
TEKS Sri Wulandari foto riset
khirnya, PT Garuda Indonesia berkeinginan membentuk holding company atau perusahaan induk. Proses holding tersebut tengah dipersiapkan dan direncanakan dalam dua tahun ke depan, proses tersebut akan selesai. Perusahaan induk tersebut, nantinya akan menaungi beberapa perusahaan, termasuk anak usaha Garuda selama ini. Ya, memang sudah pantas bila Garuda Indonesia membentuk perusahaan induk untuk mensinergikan bisnis dengan anak-anak usahanya. Langkah tersebut juga dipercaya akan membuat anak-anak perusahaan menjadi lebih lincah berbisnis. Apalagi, diakui Direk-
18
tur Utama PT Garuda Indonesia Arif Wibowo, Garuda Indonesia memang memiliki banyak anak usaha. Namun, banyak anak usaha tersebut yang tidak fokus. Meski proses holding tersebut masih lama, namun, kata Arif, segala persiapan yang diperlukan akan mulai dicicil tahun ini agar proses holding bisa berjalan sukses. “Jadi nanti ada Garuda holding, yang di dalamnya ada Garuda Indonesia, Citilink, GMF dan sebagainya. Dan, di dalam program itu salah satunya ada yang sebagian ikut IPO (initial public offering),� ujar Arif. “Sekarang ini masih dalam tahap analisis, perlu waktu 2-3 tahun lagi. Sekarang Garuda fokus bisnisnya sebagai airline, tapi anak usahanya itu banyak banget jadi tidak fokus sebagai holding company,� jelasnya. Asal tahu saja, saat ini Garuda Indonesia memiliki tujuh anak usaha yang bergerak di bidang jasa penerbangan, yaitu PT Aerowisata, PT Abacus DSI, PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia dan PT Aero System Indonesia. Anak-anak usaha ini telah berkontribusi dalam meningkatkan pendapatan Garuda. Jangan heran, kalau kemudian Garuda Indonesia berhasil mengantongi laba bersih di kuartal III-2015 sebesar US$ 51,4 juta atau setara Rp 699 miliar dengan kurs Rp 13.600/dolar. Nilai tersebut meningkat sebesar 123.4% dibanding periode sama tahun lalu, yang mengalami kerugian sebesar US$ 220,1 juta atau se-
reviewweekly 11 Tahun V | 2-8 November 2015
Bisnis Pengembangan usaha
ndonesia tara Rp 2,99 triliun dengan kurs Rp 13.600/dolar. Kata Arif, Garuda Indonesia berhasil meningkatkan pendapatan usaha dari US$ 2,831 miliar pada 2014 sepanjang Januari-September menjadi US$ 2,845 miliar pada periode Januari-September 2015. Sementara beban usaha berhasil diturunkan dari US$ 3,08 miliar menjadi US$ 2,72 miliar. “Pencapaian tersebut terjadi saat industri penerbangan tengah menghadapi berbagai tantangan,” ujarnya. Pada periode Januari-September 2015, Garuda Indonesia—termasuk Citilink—berhasil mengangkut sebanyak 24,55 juta penumpang atau meningkat sebesar 17,5% dibandingkan periode yang sama tahun 2014, yaitu sebanyak 20,89 juta penumpang. “Peningkatan kinerja ini dapat kita capai berkat penerapan strategi pengembangan bisnis melalui program quick wins, serta melalui disiplin efisiensi biaya ketat yang
Inilah 7 Anak Usaha Garuda PT Citilink Indonesia Merupakan maskapai penerbangan low cost carrier (LCC). Pada kuartal III-2015 meraup keuntungan bersih sebesar US$ 5,9 juta atau setara Rp 79,6 miliar. Keuntungan ini melonjak 149% dibanding periode yang sama di tahun lalu. Total pendapatan meningkat 22% menjadi US$ 351,7 juta, di mana periode yang sama tahun sebelumnya sebesar US$ 287,8 juta. Saat ini Citilink mengoperasikan 36 pesawat Airbus A320 dengan frekuensi penerbangan bertambah rata-rata 25% yang mencakup 25 kota tujuan di Indonesia. Sementara itu, jumlah penumpang yang diterbangkan Citilink sejak Januari hingga September 2015 sebanyak 6,9 juta penumpang atau naik 30% dari periode sama pada 2014. PT Garuda Maintenance Facility (GMF) AeroAsia Merupakan anak usaha Garuda Indonesia yang bergerak di bidang pera-
reviewweekly 11 Tahun V | 2-8 November 2015
dilaksanakan secara berkelanjutan sejak awal tahun 2015,” terang Arif. Strategi tersebut diterapkan untuk mengantisipasi efek dari melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Garuda pun melakukan kerjasama lindung nilai (hedging) melalui transaksi Cross Currency Swap (CCS) dengan beberapa bank atas obligasi rupiah ke mata uang dolar AS senilai total Rp 2 triliun. Dengan demikian, Garuda dapat menghindari atau mengurangi risiko melonjaknya biaya operasional jika dibayar dalam mata uang rupiah karena pelemahan nilai tukarnya. Pelaksanaan rutin transaksi lindung nilai terhadap exposure penerimaan rupiah dan biaya dolar AS, serta bahan bakar, membantu kinerja manajemen risiko di tengah kondisi perekonomian yang melemah di global, regional maupun nasional. Selain itu, maskapai pelat merah itu juga sudah menerbitkan sukuk global US$ 500 juta, dengan jangka waktu lima tahun dan kupon 5,95% pada Mei 2015. Hingga September lalu, jumlah pesawat Garuda sudah mencapai 181 unit. Dan hingga akhir tahun ini Garuda akan mengoperasikan 187 pesawat dengan rata-rata usia keseluruhan 4,3 tahun. Sebanyak tujuh armada Boeing B777-300 ER mempunyai kapasitas kursi sebanyak 314 penumpang: 8 kursi untuk First Class, 38 kursi untuk Bussiness Class, dan 268 kursi untuk Economy Class. n
watan pesawat ini. Oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno ditargetkan meraup pendapatan naik tiga kali lipat. Pendapatan GMF saat ini dari kapasitas hanggar narrow body sebesar US$ 57 juta. Target tersebut ditetapkan setelah GMF mengoperasikan bengkel pesawat atau hanggar keempat yang mampu menampung 16 pesawat jenis narrow body sekaligus, dan diharapkan mampu menjadi bengkel pesawat baik domestik maupun internasional. PT Gapura Angkasa Perusahaan yang melayani jasa ground handling ini, pada kuartal I-2015 mengantongi pendapatan Rp 324,7 miliar, tumbuh 12,4% dari sebelumnya Rp 288,9 miliar. Laba bersih mencapai Rp 49,1 miliar dari sebelumnya rugi Rp 10,5 miliar. Desember 2014, Garuda Indonesia menyelesaikan pembelian saham Gapura Angkasa sebanyak 456.960 saham dari PT Angkasa Pura I. Kini saham yang dimiliki Garuda Indonesia sebesar 58,75%. PT Aero Wisata Perusahaan ini bergerak di bidang food services, hotels & resorts services, travel & leisure services dan transportation services. Pada kuartal I-2015 mengantongi pendapatan Rp 731 miliar,
naik 1,1% dari Rp 723 miliar. Pada 12 Oktober 2015, Garuda menyuntikkan dana senilai Rp 130 miliar untuk modal kerja selama enam bulan dan pinjaman investasi selama satu tahun. PT Abacus DS Indonesia Bergerak di bidang penyedia jasa teknologi informasi dan komunikasi. Pada kuartal I-2015 mengantongi pendapatan sebesar US$ 781.000, turun 1,1% dari US$ 790.000. Laba bersih meroket 32,5% menjadi US$ 84.000 dari US$ 63.000. PT Aero System Indonesia Bergerak di bidang jasa konsultasi dan rekayasa sistem teknologi informasi serta jasa pemeliharaan kepada perusahaan-perusahaan penerbangan dan industri-industri lainnya. Pada kuartal I-2015 mengantongi pendapatan US$ 2,09 juta, melorot 50% dari sebelumnya US$ 4,18 juta. Garuda Indonesia Holiday France S.A.S Adalah anak usaha Garuda di bidang travel. Pada kuartal I-2015 ini mengantongi pendapatan US$ 65,24 juta dari tahun sebelumnya yang belum beroperasi. Laba bersih sebesar US$ 20.700, naik 728% dari US$ 2.500. n
19
Bisnis Ekspansi
Jor-joran Bangun Rumah Sakit Pasar rumah sakit di Indonesia sangat menggiurkan, tak cuma pemain lokal, minat asing untuk menerjuni industri ini cukup tinggi. Berbagai langkah ekspansi dilakukan.
I
TEKS Sri Wulandari foto Riset
ndustri rumah sakit rupanya terus tumbuh seiring bertambahnya jumlah penduduk. Apalagi prospek dan peluang bisnis rumah sakit memang bagus. Tengoklah di sejumlah tempat, berdiri dengan megah berbagai rumah sakit. Jangan heran, bila persaingan di bisnis ini juga semakin ketat saja. PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk, unit usaha Grup Kalbe yang mengelola rumah sakit Mitra Keluarga, misalnya. Tak lama lagi bakal melakukan ekspansi untuk lima tahun ke depan, dengan target memiliki 18 rumah sakit hingga tahun 2019 mendatang. “Dalam satu
Rumah Sakit Mitra Keluarga: Terus berekspansi.
20
tahun, minimal ada satu rumah sakit yang akan dibuka,� kata Joyce Vidyayanti, Direktur Mitra Keluarga. Bisnis rumah sakit memang serius digeluti Mitra Keluarga. Apalagi bisnis ini telah mendatangkan keuntungan yang cukup besar. Pada semester I-2015, Mitra Keluarga memperoleh pendapatan Rp 1,1 triliun, naik 10% ketimbang periode yang sama tahun lalu. Laba bersih Mitra keluarga tercatat Rp 309,74 miliar, naik 15% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, Rp 267,93 miliar. Saat ini, Mitra Keluarga telah memiliki 12 rumah sakit dengan 1.750 tempat tidur. Targetnya jumlah tempat tidur akan bertambah 94,28% menjadi 3.400 tempat tidur pada tahun 2019. Santer terdengar, Mitra Keluarga menjadi pesaing berat Rumah Sakit Siloam yang dikelola PT Siloam International Hospital Tbk dan dimiliki Lippo Group. Meski keduanya memiliki konsep yang berbeda, tetapi persaingan untuk memperebutkan pasien sangat terasa. Bila dibandingkan Siloam, memang Mitra Keluarga kalah agresif dalam rencana ekspansinya. Siloam menjadi lebih menarik karena akan menambah dan membuka lebih dari 30 rumah sakit baru hingga 2017. Saat ini, Siloam telah mengoperasikan sekitar 20 rumah sakit dan 17 klinik. Dengan demikian, pertumbuhan bisnis, pendapatan, dan laba Siloam lebih prospektif. Sayang ekpansi Siloam ditunda seiring dengan perlambatan ekonomi dan anjloknya nilai tukar rupiah. Padahal, menurut Romeo Lledo, Direktur Utama Siloam, semula Siloam menargetkan bisa mengakuisisi dua rumah sakit tahun ini, dengan menyiapkan dana sekitar Rp 250 miliar. Selain itu, Siloam juga sudah menargetkan membuka 10 rumah sakit baru untuk tahun ini. Empat di antaranya rumah sakit besar di Yogyakarta, Bogor, Labuan Bajo, dan Bau-Bau serta enam rumah sakit Medica. “Proses akuisisi rumah sakit akan diundur sampai kondisi ekonomi kembali membaik,� katanya. Sementara itu, Mayapada Group juga serius meminati bisnis rumah sakit. Saat ini, mereka tengah membangun rumah sakit di Jakarta Garden City, kota mandiri terintegrasi seluas 370 hektare (ha) di Cakung, Jakarta Timur. Pembangunan yang dikerjakan PT Modernland Realty Tbk ini akan dimulai pada kuartal IV-2015 dan direncanakan selesai kuartal II-2017. Rumah sakit ini diprakarsai oleh Mayapada Group melalui Mayapada Healthcare Group (MHG) dengan mengembangkan pelayanan bertaraf international melalui kerja sama dengan National Healthcare Group (NHG) Singapura. Soal keterlibatan asing di bisnis ini, ya rasanya hal yang lumrah. Soalnya, potensi pasar di bisnis ini lumayan besar sehingga banyak menarik investor asing. Salah satu investor yang juga tertarik masuk ke bisnis ini adalah perusahaan investment banking Creador, yang memfokuskan pada investasi ke berbagai perusahaan di India, Malaysia, Indonesia dan Singapura. Saat ini, Creador tengah menyiapkan strategi masuk ke bisnis kesehatan dengan mengincar saham RS Hermina. Dana yang disiapkan untuk membeli saham RS Hermina cukup besar, di atas Rp 100 miliar. RS Hermina sendiri saat ini telah memiliki 25 jaringan rumah sakit yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia. n
reviewweekly 11 Tahun V | 2-8 November 2015
Bisnis Tataniaga air
Tidak Lagi Mekanisme Pasar Pemerintah membuat aturan untuk memperketat ruang gerak swasta dalam mengelola bisnis air minuman. Pemerintah akan menetapkan harga minum, tidak lagi sesuai mekanisme pasar. TEKS Sri Wulandari foto Riset
A
khirnya, pemerintah tergiur juga untuk ikut nimbrung di bisnis air minum, dengan mengatur tata niaga air, khususnya air minum dalam kemasan. Pemerintah akan memperketat ruang gerak swasta dalam bisnis air dan mewajibkan para investor swasta yang selama ini menguasai pengelolaan dan penyediaan air minum, khususnya Air Minum Dalam Kemasan (AMDM), tidak bisa berjalan sendiri. Dalam aturannya nanti perusahaan swasta tersebut harus menggandeng BUMN atau BUMD. Kewajiban ini tertuang dalam Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) tentang Pengelolaan Sistem Penyediaan Air Minum. Ke depannya, swasta tak boleh lagi menjalankan fungsi utama dalam penyediaan air dan membangun jaringan pelayanan air hingga sambungan rumah seperti yang selama ini dijalankan investor air di Jakarta. Menurut Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera) Mudjiadi mengatakan, poin utamanya, tata niaga air tidak akan diserahkan pada mekanisme pasar, seperti sebelumnya. Lewat aturan itu, pemerintah juga akan memberikan aturan yang jelas tentang perdagangan, dan penetapan harga air minum kemasan. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera) Basuki Hadimuljono mengatakan, pengaturan dan pengetatan investasi di sektor pengelolaan air dilakukan lantaran saat ini masih ada investor swasta yang ingin leluasa untuk berbisnis di sektor ini. Nah, selaku kementerian yang bertanggungjawab atas pemanfaatan air di dalam negeri, Basuki bilang Kementerian PU-Pera harus melakukan pembatasan. Asal tahu saja, bisnis air minum, terutama dalam kemasan sangat menggiurkan. Jumlah penduduk yang sangat banyak, ekonomi yang terus tumbuh membuat konsumsi air minum dalam kemasan paling sedikit tumbuh 11%-12% per tahun. Pada 2014 tercatat komsumsi air minum dalam kemasan sebesar 23,1 miliar liter. Catatan tersebut bertumbuh 11,3% dari permintaan di 2013 yang sebesar 20,48 miliar liter. Sementara itu, nilai pasar industri AMDK nasional pada 2013
reviewweekly 11 Tahun V | 2-8 November 2015
Bisnis air minum: Harus menggandeng BUMN atau BUMND
mencapai US$ 1,67 miliar (Rp 22,51 triliun), tumbuh rata-rata 11,1% per tahun hingga tahun 2017. Saat ini, ada sekitar 500 perusahaan yang bergerak di industri air minum dalam kemasan. Di Sukabumi, sebagai pusat pertambangan air minum, ada104 perusahaan yang menggunakan air untuk kepentingan produksinya dan 20 perusahaan menggunakannya untuk bisnis air minum dalam kemasan. Sayangnya, sebagian besar produk air minum dalam kemasan memang telah dikelola dan dimiliki perusahaan asing. Merekalah yang menguasai pangsa pasar dalam negeri. Berdasarkan riset Goldman Sachs, Aqua dari Grup Danone menguasai 46,7% pangsa pasar AMDK, disusul Tirta Bahagia (Club) 4%, Tangmas (2 Tang) 2,8%, PT Santa Rosa Indonesia (Oasis) 1,8%, Triusaha Mitraraharja (Super O2) 1,7%, dan Sinar Sosro (Prima) 1,4%. Kriteria pengetatan bisnis air ini juga akan diatur lewat Rancangan Undang-Undang (RUU) Sumber Daya Air yang baru sebagai pengganti UU nomor 7 tahun 2004 tentang Sumber Daya Air yang telah dibatalkan oleh Mahkamah Konstitusi beberapa waktu lalu. n
21
Bisnis Profil
Richard Branson
Mengolah Kekurangan
Menjadi Kelebihan Putus sekolah karena mengalami gangguan dialeksia, memacu Branson untuk meraih prestasi di bidang lain. Hasilnya, dia punya Virgin Group yang membawahi 400 perusahaan. TEKS SRI WULANDARI foto Riset
22
reviewweekly 11 Tahun V | 2-8 November 2015
Bisnis Profil
M
enyebut nama Richard Branson, ingatan pun akan melayang ke maskapai penerbangan Virgin Air. Branson dan Virgin Air memang tak bisa dipisahkan. Ya, maklum saja, dialah pendiri sekaligus Chief Executive Officer (CEO) Virgin Group. Tak cuma Virgin Air, usaha yang dilakoni Branson, ternyata ada lebih dari 400 perusahaan. Bisnisnya membentang di berbagai usaha mulai dari megastore music international Virgin Megastore, perusahaan keuangan Virgin Money, retail, internet, minuman, kereta api, maskapai penerbangan, hotel, dan tempat pelancongan dengan sekitar lebih dari 300 perusahaan di 30 negara. Dalam menjalankan bisnis, baik berupa produk maupun jasa berlabel Virgin, Branson melakukannya dengan penuh perhatian dan fokus. Ia juga mengawasi sejumlah usaha yang jangkauannya berada di luar Inggris, seperti di Amerika Serikat, Kanada, Australia, Benua Asia, Eropa, dan Afrika Selatan. Jangan heran, bila Branson menjadi orang terkaya ke-4 di Inggris versi majalah Forbes dengan kekayaan bersih diperkirakan sebesar US$ 4,9 miliar. Meski kaya raya, gaya Branson tetap saja cuek. Bahkan dia dikenal sebagai sosok yang kontroversial. Dalam twitternya, dia menggambarkan dirinya sendiri sebagai petualang dermawan, pengacau, yang percaya dalam mengubah ide menjadi kenyataan. Sepak terjangnya cukup mencengangkan banyak orang. Bayangkan saja, dia menggugat Pemerintah Inggris ke pengadilan, hanya gara-gara kalah tender. Ketika itu, pada 2012 silam, Pemerintah Inggris mengeluarkan pernyataan bahwa Virgin Trains kalah dalam penawaran franchise kereta di West Coast. Padahal, Virgin telah menjalankan waralaba senilai 7 miliar poundsterling atau sekitar US$ 10,9 miliar selama 15 tahun. Untuk mencapai posisinya yang sekarang, Branson mengakui perjalanan yang ditempuhnya tak mudah. “Saya tak pernah punya pekerjaan profesional, tak pernah melamar kerja, dan tak pernah punya bos,” kata dia sebuah posting di LinkedIn. Pria kelahiran Surrey, Inggris pada 18 Juli 1950, ketika kecil mengalami gangguan dialeksia. Itu sebabnya, dia mengalami masa sulit saat harus menempuh pendidikan di sekolah. Branson hampir saja gagal lulus dari lembaga pendidikan Scaitcliffe School, saat dia 13 tahun. Akhirnya dipindahkan ke Stowe School di Buckinghamshire. Oleh ayahnya, James Branson yang bekerja sebagai penyaji kopi di restoran, memindahkannya ke Stowe School di Buckinghamshire. Toh, akhirnya Branson memilih dropout dari sekolah ketika berusia 16 tahun.
DARI MAJALAH REMAJA Seperti pepatah bilang, di balik kelemahan selalu ada kekuatan. Maka, sadar akan kekurangannya, Branson memacu diri untuk berhasil. Di usia 16 tahun pula, dia membuat majalah remaja bernama Student. Majalahnya laku keras dan dibanjiri pengiklan. Dia mendapatkan keuntungan sebesar US$ 8 ribu. Uang tersebut digunakan untuk membagikan 50.000 eksemplar secara gratis. Ini-
reviewweekly 11 Tahun V | 2-8 November 2015
lah cikal bakal dia membangun jejaring bisnisnya. Semangat Branson untuk terus berbisnis tak pernah surut. Sampai kemudian dia memutuskan untuk mendirikan bisnis audio record mail-order bernama Virgin. Awalnya, ditujukan guna mendukung bisnis majalah. Artis pertama ditangani Virgin Records adalah Mike Oldfield dengan single berjudul Tubular Bells. Album itu meledak. Bronson melihat itulah peluang untuk berkembang. Maka dia gawangi beberapa grup musik asal Inggris, seperti Sex Pistol dan Culture Club. Bisnis hiburan ini kian berkibar dan menghasilkan pundi-pundi yang membuat Richard memiliki modal untuk membuka ritel toko kaset serta perusahaan rekaman. Bisnis yang awalnya kecil tersebut berhasil masuk ke berbagai ranah, mulai dari transportasi hingga teknologi. Pada 1980 dia mencoba mengembangkan bisnis dengan membangun agen perjalanan bernama Voyager Group. Selanjutnya pada 1984 dia mengekspansi usaha dengan membuka perusahaan penerbangan bernama Virgin Atlantik. Dalam sekejap bisnisnya berkembang. Dia dikenal sebagai satu-satunya entrepreneur yang membangun delapan perusahaan berbeda bernilai miliaran dolar dalam delapan industri berbeda, dan dia melakukan semua itu tanpa latar belakang pendidikan bisnis. Dia mengaku, bukanlah modal utama untuk memulai sebuah usaha, tetapi tekad, kerja keras dan semangat adalah modal dasar yang jauh lebih penting dari uang. “Dalam berbagai kasus, memulai usaha dengan sedikit uang akan lebih baik karena keterampilan usaha Anda dapat terasah dengan mengatasi berbagai masalah yang datang adalah sebuah modal yang tidak dapat dinilai dengan uang,” katanya. Branson bilang, saat dia memulai Virgin dari sebuah basement di London Barat, dia tidak memiliki rencana atau strategi yang hebat. “Saya tidak bertujuan untuk membangun kerajaan bisnis,” aku pria penyuka semangkuk salad buah dan muesli untuk sarapan dan menyukai hidangan dengan vitamin serta serat yang tinggi agar tubuhnya selalu sehat ini. “Untuk saya, membangun sebuah bisnis adalah melakukan sesuatu yang bisa dibanggakan, mengumpulkan orang-orang hebat dan menciptakan sesuatu yang akan benar-benar membuat perubahan dalam hidup orang lain.” Karena pikirannya yang liar, jangan heran, bila gagasannya selalu dinilai gila. Ketika para pengusaha terkenal di dunia sedang sibuk mengeksplorasi bumi dan isinya untuk meraup keuntungan sebanyak-banyaknya, Branson malah sebaliknya. Melalui salah satu anak perusahaannya Virgin Galatic, dia mengembangkan usaha di bidang wisata ke luar angkasa. Branson juga dikenal peduli terhadap lingkungan. Ia melakukan kebijakan dalam menjalankan pesawatpesawat Boeing 747 jumbo milik maskapai Virgin Atlantics dengan bahan bakar biofuel. Pada 1999, ia mendapat gelar kebangsawanan “Sir” dari pihak Kerajaan Inggris karena kontribusinya sebagai seorang entrepreneur. n
23
Mimpi Indonesia untuk dapat kembali menyelenggarakan balap sepeda motor bergengsi di dunia, MotoGP, mulai 2017, tak lagi bisa dibendung. Sirkuit berkelas internasional di Sentul pun didandani. TEKS RATNA NURAINI Foto Riset
24
reviewweekly 11 Tahun V | 2-8 November 2015
R
abu dua pekan lalu, pemegang hak komersial sekaligus penyelenggara MotoGP, Dorna Sport, menabur sebuah janji kepada pihak Indonesia. Yakni, negeri ini akan mendapatkan slot tuan rumah MotoGP musim 2017. Namun janji itu ditebar bukan tanpa syarat. Dorna menyebutkan, seluruh persiapan menghadapi penyelenggaraan itu harus bisa disiapkan secara sempurna oleh pihak Indonesia sebelum November. Pasalnya diketahui, pada saat itu akan digelar Sidang Umum FIM yang akan memutuskan tuan rumah beserta kalender MotoGP 2017. Adalah CEO Dorna Carmelo Ezpeleta yang menyampaikan langsung hal itu saat bertemu pihak Kementerian Pemuda dan Olahraga, pada 21 Oktober lalu, didampingi Managing Director of Events Area, Javier Alonso. Hadir dalam pertemuan itu, Menpora Imam Nahrawi, juru bicara Kemenpora Gatot S Dewa Broto, Direktur Sirkuit Sentul Tinton Soeprapto, dan mantan pebalap nasional Ananda Mikola. “Tentu saja iya. Kami tahu banyak negara yang ingin menjadi tuan rumah MotoGP, tapi sekarang fokus kami ke Indonesia. Kami sudah berkomunikasi dengan Pak Menpora,” kata Ezpeleta, saat ditanya wartawan soal jaminan Indonesia menjadi tuan rumah. Pada kesempatan itu, Ezpeleta juga membeberkan bahwa telah banyak keputusan yang diambil sejak pertama kali Dorna datang ke Indonesia, pada Mei lalu. Termasuk salah satunya, Dorna bersama FIM memutuskan untuk memberikan salah satu slot tuan rumah MotoGP untuk Indonesia. Ketertarikan Dorna untuk menyelenggarakan MotoGP di Indonesia, sempat diakui Ezpeleta, timbul karena negeri ini memiliki pasar kendaraan roda dua yang besar. Hanya lagi-lagi dia mengingatkan, masih banyak pembenahan yang perlu dilakukan Indonesia. Saat ini, diketahui sejumlah negara juga disebut-sebut pantas menjadi tuan rumah penyelenggaraan MotoGP. Negara-negara kompetitor Indonesia tersebut adalah Thailand, Kazakhtan, Finlandia, dan Brasil.
MEMOLES SENTUL Secara khusus, Ezpeleta sempat mengatakan, pembenahan yang harus dilakukan Indonesia antara lain terkait grade sirkuit tersebut. Grade Sentul, menurut dia, haruslah berada di level A. Hal tersebut, terkait dengan keberadaan infrastuktur di sirkui Sentul. “Kami menjelaskan persyaratan infrastruktur yang harus dipenuhi, termasuk sirkuit yang benar,” begitu ujar Ezpeleta, seperti dilansir GP Update, Sabtu (23/5).
reviewweekly 11 Tahun V | 2-8 November 2015
Bila kita bayangkan kapasitas penonton Sentul itu seratus ribu, dan masing-masing pengunjung membawa uang lima juta maka equivalen dengan jumlah Rp 500 miliar. Dengan sajian pariwisata, angka itu bisa dikali tiga atau empat, karena pengunjung akan menghabiskan lebih banyak lagi uangnya di sini. Dalam bayangan saya, itu sekitar Rp 2 triliun bisa berputar.
25
Lantas bagaimana respons pihak Indonesia seiring adanya janji manis Dorna tersebut? Tidak dapat dipungkiri, hasrat Indonesia untuk bisa kembali menjadi tuan rumah bagi ajang balap motor bergengsi tersebut memang sangat besar. Tercatat dalam sejarah, Sentul pernah menjadi tuan rumah balap sepeda motor kelas premium tersebut pada 1996 dan 1997. Dimana pada saat itu, ajang tersebut masih dikenal dengan nama GP 500. Selain ajang GP 500, di Sentul juga pernah diselenggarakan A1 Grand Prix pada musim 2005-2006 dan 2006-2007. Barulah setelah itu sirkuit vakum, alias tidak pernah lagi digunakan untuk ajang otomotif kelas dunia. Nah selama masa absen tersebut, entah sudah berapa kali usaha Indonesia agar dapat kembali masuk kalender, khususnya MotoGP.
Fans Motogp
26
Oleh karena itu, tak mengherankan, tatkala janji Dorna tersebut terkesan direspons secara gegap gempita oleh berbagai pihak di Tanah Air. Mikola yang hadir dalam pertemuan itu, misalnya, langsung berujar, “Kami akan tunjukkan bahwa Indonesia pantas jadi tuan rumah. Banyak keuntungan yang bisa didapat dari sini. Anda berani keluar miliaran, Anda akan dapat triliunan.� Memang sebelumnya, Tinton pernah membeberkan, biaya renovasi untuk sirkuit yang terletak di Babakan Madang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat dan dibangun pada 1990-1994 itu mencapai Rp 200 miliar. Selain biaya renovasi, Tinton memprediksi, demi dapat melaksanakan penyelenggaran ajang akbar balap motor tersebut calon tuan rumah juga harus mengucurkan biaya kontrak dengan Dorna sebesar sekitar US$ 7 juta (Rp 99,88 miliar). “Dananya dari dukungan pemerintah dan para investor lainnya,� kata Tinton tanpa merinci siapa saja investor yang siap mengucurkan dana tersebut. Diperkirakan jika semuanya berjalan mulus, renovasi tempat dan lintasan balap akan dimulai pada Maret atau April 2016. Seluruh pengerjaan tersebut, diprediksi kelar dalam satu tahun, yakni pada 2017. Sehingga, ajang balap darat seri Indonesia itu bias dimulai sekitar Oktober atau November. Pernyataan Mikola soal mendulang emas boleh jadi ada benarnya. Prediksi yang beredar menyebutkan, perputaran uang dari MotoGP berpotensi mencapai US$ 300 juta. Di samping value event yang nilainya lumayan luber itu, ada juga media value yang hampir mencapai US$ 200 juta. Hal itu mengingat, akan ada 64 televisi internasional yang bakal disiarkan di 200 negara. Belum lagi, penyelenggaraan MotoGP juga diper-
reviewweekly 11 Tahun V | 2-8 November 2015
kirakan mampu mengangkat sektor pariwisata Indonesia. Bisa dipastikan, ribuan tamu dan kru akan hadir ke sirkuit Sentul baik sebagai peserta maupun sebagai penikmat ajang berkelas internasional itu. Dan datangnya ribuan pengunjung itu tentu saja menyimpan potensi ekonomi yang tak kecil bagi masyarakat. Adalah anggota Komisi XI DPR RI Ahmad Sahroni yang juga mengkalkulasi, Provinsi Jawa Barat khususnya, akan menangguk keuntungan sangat besar jika bisa menyajikan tempat-tempat wisata andalannya untuk para tamu. “Bila kita bayangkan kapasitas penonton Sentul itu seratus ribu, dan masing-masing pengunjung membawa uang lima juta maka equivalen dengan jumlah Rp 500 miliar. Dengan sajian pariwisata, angka itu bisa dikali tiga atau empat, karena pengunjung akan menghabiskan lebih banyak lagi uangnya di sini. Dalam bayangan saya, itu sekitar Rp 2 triliun bisa berputar,” tuturnya.
BANYAK PR Dengan hitung-hitungan serupa itu, agaknya memang layak jika pihak Indonesia berupaya keras mewujudkan pelaksaan even tersebut di Tanah Air. Namun, seperti disampaikan Jubir Kemenpora, selain infrastruktur sirkuit yang harus dibenahi, masih ada beberapa hal yang juga perlu diselesaikan pemerintah agar bisa merealisasikan mimpi indah tersebut. Gatot menyebutkan, PR pertama muncul dari aspek hukum. Di mana, dia membeberkan, perlu dilakukan penyusunan Keputusan Presiden (Kepres) sebagai dasar hukum bagi penyelenggaraan ajang bergengsi tersebut. Persoalan lain, menurut Gatot, adalah soal anggaran. “Kami di anggaran APBN murni sudah memberikan lima miliar (untuk initial payment pada Dorna). Mungkin terlalu kecil, tapi ini baru awal saja, dengan harapan dapat menjadi trigger dan mengundang dunia usaha. Yang jelas mereka (Dorna) akan menunggu general assembly FIM terlebih dahulu. Kalau oke, mereka akan sering-sering ke sini,” tuturnya. Banyaknya pekerjaan rumah Indonesia demi menggapai mimpi itu juga pernah dipaparkan, pebalap tim Astra Team Honda Asia Dimas Ekky Pratama. Menurut Dimas, menggelar MotoGP bukan hanya soal kemampuan finansial dan adanya sirkuit bertaraf internasional.
Tapi Dimas menegaskan, termasuk juga ke faktorfaktor pendukung lainnya. Contoh, kata dia, keberadaan penginapan bertaraf internasional, akses ke sirkuit Sentul, dan juga perizinan yang kerap jadi hambatan bagi investor asing. “Yang saya lihat sih, ketika ada event GP, sirkuit itu sudah pasti. Tapi fasilitas lainnya juga perlu diperhatikan. Tim-tim MotoGP itu bukan seperti tim balap Indonesia. Mereka satu tim itu isinya bisa puluhan orang, mulai dari Moto2, Moto3, hingga MotoGP,” sambung Dimas. Memang, persiapan menghadapi rencana perhelatan akbar ini harus sangat serius dilakukan. Semua pihak harus rampak, satu tujuan, yakni memperbaiki nasib bangsa, bukan hanya nasib segelintir dari mereka. n
Sirkuit Sentul, Indonesia.
reviewweekly 11 Tahun V | 2-8 November 2015
27
Sirkuit Sepang, Malaysia.
DUKUNGAN NEGERI SERUMPUN Alih-alih mengumbar dengki, hasrat Indonesia untuk menjadi salah satu tuan rumah MotoGP 2017 nyatanya menuai dukungan dari negeri serumpun. TEKS RATNA NURAINI Foto Riset
“
Saya pikir itu ide yang bagus, karena Indonesia punya populasi yang besar. Sebuah populasi yang lapar akan ajang internasional. Jika Indonesia bisa membangun sirkuit baru atau memperbaiki Sentul, saya pikir itu akan bagus untuk MotoGP.” Demikian pernyataan yang disampaikan Presiden Sirkuit Internasional Sepang Tan Sri Mokhzani Tun Dr Mahathir menanggapi rencana Indonesia kembali menjadi tuan rumah MotoGP, di sela perhelatan MotoGP Malaysia 2015 yang berlangsung di Sirkuit Sepang, Malaysia. Pengusaha yang juga putra kedua mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad tersebut bahkan menilai, kehadiran Indonesia akan kian menyemarak-
28
kan ajang MotoGP di Asia Tenggara. Diketahui, sejak Indonesia absen dalam ajang tersebut, pada1997, Malaysia menjadi satu-satunya negara di Asia Tenggara yang menjadi tuan rumah ajang balap motor Grand Prix. Padahal menurut Tan Sri Mokhzani, ajang MotoGP lebih berkembang di kawasan Asia Tenggara. Lantaran itulah, Tan Sri Mokhzani berharap, Indonesia serius dengan rencana menjadi tuan rumah. “Di Malaysia kami sudah memiliki MotoGP sejak lama, dan tidak ada negara lain di Asia Tenggara yang mendorongnya. Tidak ada banyak sirkuit yang memenuhi syarat untuk standar keamanan. Saya berharap Indonesia merencanakan ini dengan serius,” ucapnya, sebagaimana dikutip dari CNN Indonesia. Dalam bincang santai tersebut, Tan Sri Mokhzani bahkan menegaskan, pihaknya tidak menganggap Indonesia sebagai kompetitor MotoGP Malaysia. Pasalnya, Tan Sri Mokhzani mengklaim, melalui ajang tersebut kedua negara akan diuntungkan. “Indonesia bukan kompetitor. Ini sangat sederhana. Indonesia punya populasi 250 juta penduduk. Sirkuit Sepang hanya bisa menampung di bawah 150 ribu penonton, jadi ini bukan kompetisi,” ucap Tan Sri Mokhzani. Pernyataan Tan Sri Mokhzani memang cukup ber-
reviewweekly 11 Tahun V | 2-8 November 2015
sahaja. Boleh jadi, lantaran data terkini menunjukkan, wisatawan Indonesia merupakan terbanyak kedua setelah Singapura yang hadir di dua ajang balap bergengsi di Sirkuit Sepang: MotoGP dan Formula One (F1).
TENTANG SEPANG Seperti apa Sirkuit Internasional Sepang? Secara fisik memang diketahui bahwa sirkuit yang terletak di Selangor, Malaysia, memiliki kapasitas penonton yang lebih kecil dibanding, katakanlah, kapasitas sirkuit Sentul, Indonesia. Sirkuit Sepang dirancang oleh desainer Jerman Hermann Tilke, yang juga merancang sirkuit balap di Shanghai, Bahrain, Turki, Valencia, Singapura, Abu Dhabi, Korea, India, dan Amerika Serikat. Sirkuit mewah yang dibangun dengan menghabiskan biaya sekitar USD120 juta itu berdiri di atas lahan seluas 930,7 hektar. Di lokasi tersebut, sejumlah fasilitas pendukung tampak telah melengkapi. Yakni, hotel, pusat perbelanjaan, lapangan golf, dan fasilitas olahraga lainnya. Dibangun dalam kurun waktu 14 bulan, Sepang siap dioperasikan pada November 1998. Pada 7 Maret 1999, Mahathir Mohamad yang saat itu menjabat Perdana Menteri Malaysia membuka secara resmi sirkuit tersebut. Kemudian pada 20 April 1999, Sepang untuk pertama kalinya digunakan untuk menggelar MotoGP Malaysia. Masih di tahun yang sama, di sirkuit berkapasitas 120.000 penonton itu juga dihelat Formula 1 Malaysia Grand Prix. Sirkuit tersebut memiliki panjang 5,543 kilometer dan terkenal dengan tikungan-tikungan dengan sudut
tajam. Trek lurus ganda sepanjang 2,71 kilometer dan 2,61 kilometer dipadu dengan 15 tikungan.
LEBIH POPULER Bicara soal dukungan dari luar negeri, nyatanya bukan hanya dari negeri serumpun. Niatan Indonesia menjadi tuan rumah MotoGP juga disambut positif oleh para pengusaha automotif yang kerap terlibat dalam even tersebut. Jika sebelumnya bos Yamaha, Lin Jarvis, dan bos Honda, Livio Suppo, yang memberikan pernyataan dukungan, belakangan giliran pimpinan Monster Yamaha Tech 3, Herve Poncharal, yang angkat bicara. Salah satu sosok penting dalam MotoGP itu mengaku ngebet agar Indonesia bias menggelar balapan dalam waktu dekat. Dikutip dari Crash.net, Poncharal bahkan sempat ‘curhat’ tentang kegembiraannya saat mengunjungi Sirkuit Sentul, pada Desember lalu. Presiden Asosiasi Tim Balap Internasional (IRTA) itu mengaku terperanjat demi melihat antusiasme penggemar Tanah Air kepada para pebalap. “Penggemar Indonesia sangat mencintai kami dan mereka berhak mendapatkan rasa hormat dari kami. Tak ada yang lebih saya inginkan daripada menggelar balapan di sana. Saya paham pasti sulit karena alasan-alasan tertentu, mereka tidak punya sirkuit yang layak untuk saat ini,� ujarnya. Dia pun mengatakan bahwa kendati MotoGP kini sudah berkembang di Malaysia, di Indonesia MotoGP diyakini 10.000 kali lebih popular. Semoga saja segala bentuk dukungan bisa diterjemahkan secara bijak oleh otoritas dan berbagai pihak terkait di dalam negeri. n
Sirkuit Sepang, Malaysia.
reviewweekly 11 Tahun V | 2-8 November 2015
29
MAKRO Subsidi listrik
Dipaksa Bayar Listr Pemerintah dan DPR mencabut subsidi listrik. Sekitar 20,5 juta pelanggan listrik bersubsidi bakal dipaksa membayar lebih mahal 225% dan 123%.
P
TEKS Kukuh Bhimo Nugroho foto Dahlan Rp
ara pelanggan listrik rumah tangga golongan subsidi 450 dan 900 volt ampere (VA), tampaknya harus bersiap merogoh kocek lebih dalam. Sebab, PT PLN telah diberi tenggat dua bulan oleh pemerintah untuk memaksa sekitar 20 juta pelanggan bermigrasi menjadi pelanggan nonsubsidi 1.300 VA mulai tahun depan. Tenggat hingga akhir tahun diberlakukan, setelah Menteri ESDM dan Komisi VII DPR sepakat bahwa subsidi listrik di tahun 2016 sebesar Rp 37,31 triliun hanya akan diberikan kepada 24,7 juta rumah tangga miskin dan rentan miskin, sesuai data Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K). Padahal sesuai data PLN, dari total 45,2 juta pelanggan yang saat ini menikmati subsidi atau menjadi pelanggan 450 dan 900 VA, sebanyak 20,5 juta pelanggan dinilai bukanlah termasuk rumah tangga miskin dan rentan miskin. “Pemangkasan subsidi listrik itu bertujuan agar subsidi tepat sasaran. Keluarga miskin dan rentan miskin sesuai data pemerintah hanya 24,7 juta. Artinya, hanya mereka yang berhak dapat subsidi,� kata Dito Ganinduto, anggota Komisi VII DPR dari Fraksi Golkar. PLN sendiri sempat memprediksi, penyalahgunaan subsidi listrik oleh pelanggan jumlahnya mencapai 60%. Saat ini, total jumlah pelanggan listrik rumah tangga sebanyak 60 juta. Dari jumlah tersebut, sebanyak 45,2 juta pelanggan menikmati subsidi listrik. Langkah penertiban ini merupakan akibat dari pemangkasan anggaran subsidi listrik yang disepakati pemerintah dan DPR. Jika tahun ini anggaran subsidi listrik sebesar Rp 66 triliun, maka tahun depan hanya tersisa Rp 37,31 triliun. Pasca penertiban, maka para pelanggan 450 VA dan 900 VA yang dimigrasi ke tarif nonsubsidi 1.300 VA bakal membayar Rp 1.352/kWh. Jika sebelumnya pelanggan 450 VA hanya membayar Rp 415/
30
MCB listrik PLN: Sebanyak 20,5 juta pelanggan bukan orang miskin.
kWh, maka berarti terjadi kenaikan Rp 937/kWh atau 225%. Sedangkan pelanggan 900 VA yang sebelumnya Rp 605/kWh, bakal merasakan kenaikan Rp 747/ kWh atau 123%.
PLN Khawatir Sofyan Basir, Direktur Utama PT PLN, mengatakan bahwa pelanggan 900 VA bakal menjadi prioritas. Sebab, para pelanggan yang selama ini rata-rata membayar tagihan sekitar Rp 70 ribu per bulan tersebut, ke depan bakal membayar sekitar Rp 200 ribu per bulan jika subsidi dicabut. “Jadi, tidak kami paksakan yang 450 VA. Dua bulan waktu tersisa ini juga dimanfaatkan bagi PLN untuk melakukan edukasi kepada masyarakat bahwa
reviewweekly 11 Tahun V | 2-8 November 2015
MAKRO Subsidi listrik
rik Mahal
subsidi listrik hanya diberikan kepada keluarga tidak mampu,” katanya. Secara teknis, proses menaikkan daya menjadi 1.300 VA memang sederhana. Petugas PLN hanya perlu mengganti alat pembatas daya atau Mini Circuit Breaker (MCB). Hanya masalahnya, petugas PLN harus mendatangi jutaan rumah untuk mengganti MCB hanya dalam waktu dua bulan. Menurut Benny Marbun, Kepala Divisi Niaga PLN, pihaknya tentu merasa khawatir saat melakukan proses penaikan daya untuk jutaan rumah tersebut. Selain masalah waktu, muncul kekhawatiran jika ternyata pemilik rumah menolak MCB-nya diganti. “Ya kami khawatirlah, hal ini menimbulkan konflik. PLN berharap DPR dan pemerintah turun mem-
reviewweekly 11 Tahun V | 2-8 November 2015
beri pemahaman kepada masyarakat. Karena langkah ini toh atas perintah dari DPR, dan penugasan dari pemerintah,” ujarnya, pada Selasa pekan lalu. Terkait kemungkinan muncul protes atau penolakan, Sofyan Basir menyatakan siap menghadapinya. Masyarakat yang masih meminta agar disubsidi, dipersilahkan menunjukkan ‘kartu miskin’ alias kartu-kartu bagi penerima bantuan dari pemerintah, seperti Kartu Indonesia Sehat (KIS) atau Kartu Keluarga Sejahtera (KKS). “Kalau komplain karena merasa rakyat miskin, maka dia tunjukan kartu miskin. Ketentuan pemerintah mereka harus ada kartu miskin,” kata Sofyan. Berbeda dengan PLN yang sempat khawatir, Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Jarman, menyatakan proses migrasi tidak membutuhkan waktu lama karena data pelanggan 450 VA dan 900 VA telah terkomputerisasi. “Kalau rumah tangga prosesnya cepat,” katanya. Selain itu, guna mempercepat proses migrasi, pemerintah akan menghapus biaya kenaikan daya listrik tersebut. “Akan ada lagi program migrasi semacam itu. Dalam rangka migrasi saja,” katanya. Penghapusan subsidi listrik mendapat kritikan. Iwa Garniwa, pengamat kelistrikan Universitas Indonesia, mengkritisi tidak adanya kejelasan data yang bisa memilah antara masyarakat yang berhak atau tidak berhak menerima subsidi listrik. Menurutnya, data pemerintah masih abu-abu. “Jangan digeneralisasi bahwa keluarga miskin itu sudah teraliri listrik. Pastikan kebenarannya terlebih dahulu,” ujarnya. Selain itu, menurut Iwa, pemanfaatan dana hasil pemangkasan subsidi listrik harus jelas arah dan tujuannya. Misalnya, benar-benar digunakan oleh pemerintah untuk meningkatkan rasio elektrifikasi yang saat ini baru 87%. “Jangan dana pemangkasan hanya untuk hal lainnya. Prioritaskan untuk meningkatkan rasio elektrifikasi,” tegasnya. Sementara itu, Abdul Fatah, pengamat kebijakan publik, secara tegas menolak pecabutan subsidi bagi warga miskin 450 VA. “Ini sangat berat bagi rakyat miskin di tengah himpitan ekonomi yang semakin sulit,” ujarnya. Pasal 33 UUD 1915 mengamanatkan bahwa kekayaan alam, bumi, laut dan seisinya haruslah digunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat. Jadi silakan komplain, jika pencabutan subsidi listrik bakal membuat hidup makin terhimpit. n
Ini sangat berat bagi rakyat miskin di tengah himpitan ekonomi yang semakin sulit. 31
MAKRO Ketenagakerjaan
Selamat Datang Pekerja Asing Pemerintah memperlonggar aturan tentang tenaga kerja asing demi menggenjot masuknya investasi. Tak semua pihak merasa senang. TEKS Kukuh Bhimo Nugroho foto Dahlan RP
B
erdalih mendorong masuknya investasi asing ke Tanah Air, beberapa regulasi yang selama ini dinilai menyulitkan dan menghambat iklim investasi dipapras. Pemerintah kembali melonggarkan aturan mengenai penempatan tenaga kerja asing (TKA). Sejak Jumat (23/10), berlaku Peraturan Menteri Ketenagakerjaan (Permenaker) Nomor 35 tahun 2015. Beleid ini merevisi Permenaker 16 tahun 2015 tentang ‘Tata Cara Penggunaan Tenaga Kerja Asing’. Ada beberapa poin yang dihapus. Sebut saja aturan tentang kewajiban perusahaan merekrut 10 pekerja lokal jika mempekerjakan satu TKA. Atau aturan yang mewajiban TKA bisa berbahasa Indonesia, sehingga mereka lebih leluasa berkarir di Indonesia. Menurut Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dakhiri, kewajiban bagi perusahaan untuk merekrut 10 pekerja lokal jika mempekerjakan satu TKA, ternyata tak efektif karena tak bisa diberlakukan bagi seluruh perusahaan yang bidang usahanya berbeda-beda. “Tidak bisa diterapkan ke semua sektor usaha,” kata Hanif, pada Selasa pekan lalu. Sementara persyaratan harus menguasai bahasa Indonesia, tak lain merupakan arahan langsung dari Presiden Jokowi kepada Menteri Hanif, beberapa waktu lalu. “Karena itu tidak memungkinkan. Itu pasti akan
lama sekali, sehingga itu menjadi hambatan bagi para pekerja asing. Maka peraturan itu dicabut,” kata Pramono Anung, Sekretaris Kabinet. Berdasarkan data yang dimiliki Kementerian Ketenagakerjaan, total TKA hanya sekitar 70 ribu orang. Sementara jumlah angkatan kerja di dalam negeri mencapai 129 juta dari total penduduk sejumlah 240 juta. “Kalau diperbandingkan pekerja asing di Indonesia sebanyak 70 ribu pekerja dengan jumlah penduduk kita sebanyak 240 juta. Itu artinya perbandingan dengan tenaga kerja asing 0,1% saja tidak ada.” ujar Menaker Hanif. Hanif kemudian membandingkan dengan Singapura yang berpenduduk 5 juta jiwa dengan 1 juta TKA. Jumlahnya hampir 20%. Sementara Malaysia berpenduduk 27 juta jiwa. Di mana pekerja asal Indonesia saja jumlahnya 1,2 juta. “Coba bandingkan pula dengan Qatar atau Uni Emirat Arab yang penduduknya sekitar 45 juta, tetapi tenaga kerja asingnya separuh dari total penduduk mereka. Nah, sementara di kita, hanya 0,1% saja tidak ada,” kata Hanif. Mulai berlakunya Permenaker 35 tahun 2015, agaknya tak membuat semua pihak merasa nyaman. Sebut saja dari kalangan pekerja. Muhammad Rusdi, Sekretaris Jenderal Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) mengaku kecewa dengan Permenaker ini. “Kami kecewa, tiba-tiba pemerintah merevisi Permenaker 16/2015. Ini menunjukkan ketidakmatangan pemerintah,” katanya. Dia mencontohkan soal pencabutan aturan wajib bisa berbahasa Indonesia. Menurutnya, pencabutan itu bakal berdampak membanjirnya TKA yang tidak memiliki keahlian. Apalagi tahun depan, Indonesia masuk dalam pasar bebas Masyarakat Ekonomi ASEAN. Artinya, kian bebas orang asing masuk Indonesia. n
Tenaga kerja asing: Perbandingannya hanya 0,1%.
32
reviewweekly 11 Tahun V | 2-8 November 2015
MAKRO Anggaran negara
Pembahasan RAPBN 2016: Dinilai tak pro rakyat.
H
ari Jumat pekan lalu menjadi momen krusial penetapan Rancangan APBN (RAPBN) 2016 menjadi UU. Maklum, jika gagal disahkan, maka pemerintah tak akan bisa mencairkan APBN 2016 dan hanya bisa menggunakan sisa anggaran APBN Perubahan 2015. Proses rapat paripurna RAPBN 2016 di DPR berlangsung alot karena adanya penolakan. PDI Perjuangan sempat meminta pimpinan DPR agar tidak mengulur paripurna dan segera menyetujui anggaran tersebut. “Agar tidak banyak jadi perdebatan dan saling tidak menghormati, yang belum bisa menyepakati secara keseluruhan, kita hargai sebagai suatu catatan yang perlu diperhatikan oleh kita sendiri,” kata Aria Bima, anggota Fraksi PDI Perjuangan dalam rapat paripurna di Gedung DPR, Jakarta. Sebagai informasi, 30 Oktober 2015 memang merupakan batas akhir penetapan, sesuai amanat UndangUndang Keuangan Negara. Yakni, batas pengesahan APBN adalah dua bulan sebelum tahun anggaran dimulai. Sebenarnya, APBN 2016 sudah harus disahkan pada 22 Oktober 2015. Namun ternyata diundur hingga batas akhir tadi karena kuatnya tarik-ulur pembahasan di antara fraksi yang ada. Sinyal bakal kuatnya tarik-ulur pembahasan RAPBN 2016 sempat mencuat ke permukaan, saat Fraksi PDI Perjuangan meminta agar seluruh anggotanya tetap berada di Jakarta. Partai banteng agaknya khawatir jika pengesahan harus dilakukan lewat mekanisme voting. Penolakan susunan RAPBN 2016 memang berasal dari partai politik anggota Koalisi Merah Putih dan Partai Demokrat. Sejumlah pimpinan KMP bahkan melakukan rapat internal di Bakrie Tower, di kawasan Kuningan, Jakarta, pada Rabu siang, pekan lalu. Seusai rapat, mereka sempat menyatakan tidak akan menyetujui dan mengesahkan RAPBN 2016 karena dianggap tidak pro rakyat. Selanjutnya, pada Kamis malam, saat rapat pleno Badan Anggaran (Banggar) DPR, dari 10 fraksi hanya
reviewweekly 11 Tahun V | 2-8 November 2015
APBN Sempat di Ujung Tanduk Proses penetapan RAPBN 2016 molor hingga tenggat akhir. Penyertaan Modal Negara sebesar Rp 39 triliun bagi BUMN jadi sorotan. TEKS Kukuh Bhimo Nugroho foto Riset
Fraksi Gerindra yang menyatakan tak setuju. Sembilan fraksi lainnya menerima meski dengan catatan. Banggar akhirnya menyetujui RAPBN 2016 senilai Rp 2.095,7 triliun dilanjutkan ke Sidang Paripurna DPR. Menurut Wilgo Zainar, anggota Banggar dari Fraksi Gerindra, pihaknya tetap menolak RAPBN karena adanya anggaran Penyertaan Modal Negara sebesar Rp 39 triliun yang diperuntukkan bagi Badan Usaha Milik Negara (BUMN). “Gerindra pada prinsipnya tetap menolak karena RAPBN karena ini tidak pro rakyat, tidak perlu kita mendanai BUMN dari anggaran negara,” kata Wilgo. Poin tentang anggaran PMN untuk BUMN memang menjadi catatan paling menonjol dari mayoritas fraksi, baik yang berada di dalam pemerintahan Jokowi maupun KMP. Sebaliknya, seluruh fraksi sepakat mengenai langkah pemerintah mencabut ketentuan yang menyatakan DPR berhak mengusulkan program yang diabayai dengan dana alokasi khusus fisik, dengan pagu anggaran Rp 91,78 triliun. Sebab, DPR tidak memiliki kewenangan mengusulkan program. n
33
MAKRO Moratorium lahan gambut
Agar Asap Tak Jadi Bencana Tahunan Pemerintah segera melakukan restorasi lahan gambut untuk menghentikan bencana asap. Diperlukan dana puluhan triliun rupiah.
Wapres, bisa diambil dari dana yang sebelumnya diperuntukan untuk program Reducing Emissions from Deforestation and Forest Degradation (REDD+). Program yang sempat mendapat pembiayaan dari pemerintah Norwegia sebesar US$ 1 miliar, namun dihentikan Presiden Jokowi, pada Januari lalu.
TEKS Kukuh Bhimo Nugroho foto Riset
K
erugian negara akibat bencana kebakaran hutan dan kabut asap yang telah lebih dari Rp 20 triliun, telah membuat pemerintah berpikir keras untuk menanggulangi, termasuk mengantisipasi agar tak menjadi bencana tahunan seperti 18 tahun terakhir. Salah satunya, melakukan restorasi lahan gambut yang menjadi sumber petaka. “Segera lakukan restorasi gambut,� kata Presiden Jokowi, saat memimpin rapat terbatas soal kebakaran hutan dan lahan, di Kantor Presiden. Presiden rupanya fokus pada areal gambut yang mudah terbakar dan banyak ditemui di kawasan Kalimantan dan Sumatera. Dia mengingatkan seluruh jajarannya agar tak lagi memberi izin penggunaan lahan di area gambut untuk kepentingan apa pun. "Untuk lahan gambut, saya perlu sampaikan untuk Menteri LH, tidak ada izin baru gambut. Review izinizin lama. Sudah harus keras kita. Yang belum buka, tidak boleh buka!" tandas Jokowi. Lahan gambut yang kering akibat pembakaran hutan, memang telah menyebabkan pemerintah kesulitan memadamkan api. Alih-alih berkurang, saat ini, api justru merambah ke wilayah yang lebih luas karena api berada di bawah permukaan tanah. Gambut dalam yang terdegradasi hingga kondisi kering, memang menjadikannya rawan dibakar atau terbakar. Hasilnya, kebakaran endapan berumur ribuan tahun ini menimbulkan asap pekat dan sulit dipadamkan. Wakil Presiden Jusuf Kalla pun menindaklanjuti, bahwa pemerintah memang sedang membahas upaya restorasi gambut. Biaya restorasi bisa mencapai puluhan triliun rupiah mengingat cakupan luas kerusakan mencapai jutaan hektar. “Apa boleh buat, daripada begini tiap tahun,� kata Wapres, pada Selasa pekan lalu. Pembiayaan program restorasi gambut, menurut
34
Penyebab bencana asap: Restorasi lahan gambut jadi solusi.
reviewweekly 11 Tahun V | 2-8 November 2015
MAKRO Moratorium lahan gambut Masih menurut Wapres, pemerintah telah dua kali melakukan kesalahan terkait pemanfaatan lahan gambut. Pertama, mengizinkan pembukaan satu juta hektar lahan gambut. Kedua, memberi izin penggunaan lahan gambut untuk kebun sawit. Tak hanya itu, Wapres juga menegaskan bahwa pemerintah akan keras dan tegas dalam menyelesaikan permasalahan kebakaran lahan. Perusahaan-perusahaan yang mengakibatkan terjadi kebakaran hutan dan lahan harus bertanggung jawab. “Tanggung jawab ongkosnya, tanggung jawab dendanya. Jadi hati-hati dari sekarang, siapa pengusaha sawit yang salah urus sebelum diambil tindakan, perbaiki dari sekarang wilayahnya,” katanya. Wapres juga berharap agar perusahaan-perusahaan raksasa yang mempunyai program tanggung jawab sosial ikut bersama-sama pemerintah menangani
reviewweekly 11 Tahun V | 2-8 November 2015
masalah kabut asap.
TERLUAS DI DUNIA Terkait upaya restorasi lahan gambut, pemerintah segera menggelar konferensi internasional yang bertujuan menghimpun masukan dari para ahli dunia. Konferensi bakal digelar pada pekan ini. “Langkah-langkah yang dilakukan Bapak Wapres tadi, kita akan segera melakukan konfrensi internasional mengenai gambut. Kita akan undang ahli-ahli masalah gambut bahwa ini memang bukan hanya masalah Indonesia saja, tetapi juga masalah internasional,” kata Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan. Berdasar hasil konferensi, pemerintah akan membuat perencanaan terkait langkah-langkah restorasi lahan gambut ke depan. Pemerintah juga berharap munculnya kesadaran dari dunia internasional untuk berpartisipasi melakukan restorasi lahan gambut. Maklum, lahan gambut di Indonesia merupakan salah satu yang terluas di dunia. Berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, luas lahan dan lahan gambut di Indonesia sekitar 15 juta hektar, tersebar di Sumatera, Kalimantan, dan Papua. Dari total luas tersebut, sebanyak 8,5 juta hektar berwujud perkebunan, pertanian, dan semak belukar. Menurut Luhut, restorasi bakal memakan waktu tiga hingga lima tahun. “Karena tidak mudah, ia menjadi sangat urgent,” katanya. Sejatinya, Wetlands International, lembaga internasional perlindungan lahan, telah meminta pemerintah merestorasi lahan gambut. Hal itu diperlukan untuk pencegahan jangka panjang terhadap ancaman kebakaran hutan dan lahan. “Strategi konservasi dan restorasi lahan gambut nasional bisa mencegah kebakaran hutan dan lahan,” kata I Nyoman Suryadiputra, Presiden Wetlands International. Menurut Nyoman, meski Indonesia memiliki berbagai peraturan terkait lahan gambut, namun strategi koordinasi yang diperlukan secara menyeluruh antara kementerian dan pemerintah, baik di tingkat lokal maupun nasional, masih sangat kurang. “Karena itu, kami mengusulkan agar ada Dewan Penasihat Pengelolaan Lahan Gambut Nasional, dengan tugas utama mengembangkan Strategi Konservasi dan Restorasi Lahan Gambut Nasional,” katanya. Dewan penasihat ini berfungsi memberikan strategi dan saran, serta mengoordinasikan langkah-langkah dalam meminimalisasi kebakaran lahan gambut di masa depan. Dewan penasihat juga bisa diharapkan membawa Indonesia memenuhi komitmen internasional terkait mitigasi perubahan iklim, atau mencegah meningkatnya jumlah lahan gambut yang tidak produktif karena subsiden. “Dewan itu juga akan membantu pemerintah Indonesia dalam me-review dan merampingkan kebijakan gambut untuk memastikan peraturan yang koheren dan kuat serta memfasilitasi pembangunan berkelanjutan,” kata Nyoman. n
35
keuangan Sinergi bank BUMN
Nasabah Antre di atm Bank BUMN: Awalnya menggabungkan ATM, lalu banknya.
Perkawinan Itu Sud Penggabungan sistem pembayaran di bank BUMN akan diikuti dengan sinergi di bidang infrastruktur, SDM, dan lainnya. Rencana merger bank BUMN pun semakin kuat.
R
TEKS bastaman foto Dahlan RP
encana penggabungan bank-bank pelat merah memang sudah lama tak terdengar. Namun bukan berarti rencana konsolidasi antarbank BUMN itu sudah masuk laci. Justru sebaliknya, kini mimpi lama itu hampir menjadi kenyataan. Soalnya, setelah mensinergikan anjungan tunai mandiri (ATM) dan pembayaran elektronik jalan tol (E-tol), tahun depan sinergi akan dilanjutkan dengan menggabungkan mesin electronic data capture (EDC) ban BUMN. Banyak keuntungan yang bisa dipetik dari sinergi sistem pembayaran ini. Selain akan memudahkan nasabah, bank juga tidak perlu mengeluarkan dana besar
36
untuk membeli ATM atau menyedian mesin EDC di setiap merchant. “Dari sinergi ATM saja, kami perkirakan bisa melakukan penghematan sampai 25%,� ujar Rico Usthavia Frans Senior Executive Vice President Transaction Banking PT Bank Mandiri. Bank Mandiri memang cukup diuntungkan dengan adanya sinergi ini. Maklum, bank terkaya di Tanah Air ini termasuk paling banyak mengalokasikan belanja modal untuk pengadaan ATM. Kendati sudah memiliki 15.444 ATM, tahun ini Mandiri mengalokasikan Rp 300 miliar untuk membangun ATM baru. Dengan asumsi setiap ATM membutuhkan investasi US$ 7.000 - US$ 8.000, berarti tahun ini Mandiri bakal menambah 3.000 - 3.500 ATM baru. Kendati investasinya cukup besar, pendapatan fee based juga cukup menggiurkan. Pada semester I, Mandiri berhasil membukukan fee based income Rp 8 triliun, termasuk di antaranya dari ATM. Pendapatan fee based yang diraih BRI dan BNI juga cukup besar. Makanya, bisa dipahami bila bank-bank BUMN seperti berlomba-lomba menyempurnakan fasilitas teknologi informasinya, Misalnya, ya itu tadi, dengan memperbanyak fasilitas ATM. Gegap gempita teknologi informatika di perbankan sebenarnya bukan berlangsung baru-baru ini. Sejak era 1980-an, bank-bank besar sudah berlomba-lomba menjadi yang pertama dalam hal pelayanan tekno-
reviewweekly 11 Tahun V | 2-8 November 2015
keuangan Sinergi bank BUMN
Paling tidak, konsolidasi bank BUMN tidak akan dilakukan tahun ini.
udah Dekat logi. Dalam hal ini bisa disebut Bank Duta, bank lokal pertama yang memperkenalkan kartu kredit. Lalu ada Bank Bali dengan banyak terobosan, mulai dari ATM, transaksi back office, transaksi lewat telepon dan internet, hingga isi ulang kartu e-Wallet. Sejak itulah perlombaan teknologi informasi mewabah. Hampir semua bank jor-joran mengeluarkan investasi ratusan miliar hingga triliunan rupiah untuk teknologi informasi. Biaya yang dikeluarkan bank bakal makin membengkak. Soalnya BI mewajibkan perbankan untuk melengkapi kartunya dengan fasilitas chip. Tidak lagi memakai magnetic stripe seperti yang sekarang banyak digunakan.
Siapa menjadi leader? Tapi, dengan adanya sinergi dalam sistem pembayaran, investasi yang dikeluarkan bank diperkirakan bakal banyak berkurang. Setidaknya, menurut Rico, tahun depan bank-bank pemerintah tak perlu lagi membangun banyak ATM. Sebab, jika setiap tahun masing-masing bank BUMN membangun 2.000 ATM, berarti tahun depan ada tambahan 8.000 ATM baru. “Sinergi juga dapat mengurangi penumpukan ATM pada suatu lokasi,” ujarnya. Namun sinergi itu tampaknya belum akan terwujud dalam waktu dekat. Soalnya, Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) sampai saat ini belum berhasil
reviewweekly 11 Tahun V | 2-8 November 2015
mendapatkan perusahaan service provider yang bakal menangani sekitar 52.200 ATM milik bank BUMN. “Kalau buat perusahaan baru, berarti harus dari awal. Jadi, kami sepakat mengakuisisi perusahaan provider yang ada,” ujar Asmawi Syam, Direktur Utama BRI yang juga Ketua Himbara. Jika sinergi ATM masih membutuhkan waktu, lain halnya dengan sinergi mesin EDC. Soalnya, Bank Mandiri sudah menyiapkan sebuah perusahaan modal ventura yang bakal menangani EDC. Restu dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pun sudah dikantongi. Menurut Ogi Pratomiyono, Direktur Tekonologi dan Operasional Bank Mandiri, pihaknya akan mengundang mitra strategis untuk masuk perusahaan yang bersfungsi sebagai acquiring agregator EDC ini. Pertanyaannya adalah, apakah BNI, BRI, dan BTN mau bergabungan dengan Mandiri? Ini yang masih tanda tanya. Sebab, seperti dikatakan seorang bankir, penggabungan sistem pembayaran ini bukan hanya bicara soal angka-angka, tapi juga ego. Apalagi sinergi di bank BUMN ini akan berlanjut ke bidang lainnya, seperti sinergi di bidang infrastruktur dan sumber daya manusia (SDM). Nah, jika penggabungan di berbagai bidang tadi berjalan lancar, bukan tidak mungkin ujung-ujungnya akan diikuti dengan penggabungan bank-bank BUMN. Seperti rencana penggabungan antara Bank BNI dengan Mandiri, yang sempat menjadi pembicaraan hangat kalangan bankir beberapa waktu lalu. Itu sebabnya, sinergi sistem pembayaran secara tidak langsung bakal menentukan bank BUMN manakah gerangan yang bakal menjadi leader? Namun kecemasan itu dibantah Gatot Trihargo, Deputi bidang Jasa Keuangan, Konstruksi, dan Jasa Lainnya Kementerian BUMN. Menurut dia, sinergi itu bertujuan agar bank-bank BUMN memiliki pondasi yang kuat di pasar dalam negeri ketika MEA sektor keuangan dibuka pada 2020. “Sebab, 40% pasar ASEAN ada di Indonesia,” katanya. Lantas, bagaimana dengan rencana merger bank BUMN? Gatot mengatakan, pengabungan bank BUMN tidak menjadi prioritas pemerintah saat ini. “Paling tidak, konsolidasi bank BUMN tidak akan dilakukan tahun ini,” katanya. Artinya, penggabungan bank BUMN tetap akan dilakukan. n
37
keuangan Bank Syariah
Bank Syariah: Siap bersaing dengan bank konvensional
Supaya Syariah Bisa Lari Kencang Agar bisa berkembang pesat, OJK memberikan banyak kemudahan dan insentif kepada perbankan syariah. Tapi, ingat, masyarakat umumnya masih berhitung untung rugi. TEKS bastaman foto Dahlan RP, Dok. Review
M
engelola bank syariah memang tak semudah mengurus bank konvensional. Selain pemahaman masyarakat terhadap sistem ini masih minim, produk yang bisa dijadikan lahan investasi juga belum banyak. Sudah begitu, selama ini sebagian besar dana bank diputar untuk pembiayaan dengan akad murabahah atawa jual – beli. Sedangkan akad mudarabah alias bagi hasil belum dominan. Makanya, jangan heran bila pesona perbankan
38
syariah mulai meredup. Paling tidak, jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, kondisinya kini amat memprihatinkan. Dalam hal pertumbuhan aset, misalnya. Sampai Agustus kemarin, aset bank syariah hanya tumbuh 8,44%. Sangat rendah bila dibandingkan pencapaian lima tahun terakhir yang rata-rata tumbuh 43%. Tak heran bila Otoritas Jasa Keuangan (OJK) agak pesimistis target pangsa pasar perbankan syariah sebesar 5% dapat tercapai. Memang tak semata-mata karena minimnya produk yang ditawarkan. Masih banyak faktor lain yang membuat perkembangan bank syariah begitu lamban. Selain modal dan jaringan yang masih pas-pasan, perbankan syariah juga masih mengandalkan produk deposito dalam menghimpun dana masyarakat (DPK). Kondisi ini diperparah oleh operasional yang tidak efisien serta layanan dan sumber daya manusia (SDM) yang belum memadai. Syukurlah, November ini OJK berencana melonggarkan berbagai aturan yang selama ini dinilai menghambat perkembangan perbankan syariah. Salah satunya, bank syariah tak perlu lagi meminta izin untuk
reviewweekly 11 Tahun V | 2-8 November 2015
keuangan Bank Syariah mengembangankan produknya. Syaratnya, produk tersebut ada dalam buku kondisifikasi yang akan diterbitkan OJK. Buku ini berisikan produk-produk penghimpunan dana, penyaluran dana, akad yang digunakan, serta kegiatan bisnis yang bisa digarap bank syariah. OJK juga akan menurunkan bobot risiko untuk beberapa sektor usaha. Kebijakan ini otomatis bakal menurunkan aset tertimbang menurut resiko (ATMR), sehingga bank memiliki kemampuan modal yang lebih besar untuk membiayai kegiatan usahanya. Tidak hanya sampai di situ, OJK pun berencana membagi permodalam BPR syariah ke dalam empat zona, mulai dari Rp 3,5 miliar untuk zona empat hingga Rp 7 miliar untuk zona satu dan dua. Pembukaan kantor cabang pun akan semakin ringan dan mudah.Untuk bank syariah BUKU I dan II, misalnya, mereka cukup menyediakan modal inti Rp 3 miliar jika ingin membuka kantor cabang. Sedangkan untuk pendirian kantor cabang pembantu dan kas, modal inti yang harus disediakan cuma Rp 1,5 miliar dan Rp 500 juta.
YANG PENTING IMBAL BAGI HASIL Bank syariah juga bisa memanfaatkan kantor cabang induknya untuk menawarkan produk-produknya kepada nasabah (leverage model). Dengan cara ini, biaya ekspansi dan operasional bisa ditekan. Ujung-ujungnya, perbankan syariah diharapkan bisa beroperasi secara efisisen. “Selama ini pembukaan kantor cabang rumit dan mahal,” ujar Dinno Indiano, Direktur Utama BNI Syariah. Masih banyak lagi kemudahan dan insentif yang diberikan OJK kepada perbankan syariah. Misalnya, insentif bagi induk usaha yang memberikan perhatian serius kepada unit syariahnya. Insentif berupa pengurangan alokasi modal inti bagi pembukaan kantor cabang juga akan diberikan kepada bank syariah yang mengalokasikan lebih dari 20% kreditnya untuk usaha kecil (UMKM). Tak berhenti sampai di situ, OJK juga bakal memberikan keleluasaan kepada masyarakat untuk melakukan gadai emas di perbankan syariah. Usaha ini memang pernah booming, sebelum akhirnya otoritas keuangan membekukannya karena banyak menuai masalah. “Kami ingin bank syariah menangkap kembali peluang gadai emas,” ujar Muliaman D Hadad, Ketua Dewan Komisioner OJK. Dengan produk yang semakin beragam dan jaringan yang semakin luas, Muliaman optimistis perbankan syariah bisa lari lebih cepat. Pendapat senada dikemukakan Benny Witjaksono, Ketua Bidang Kerjasama Antar Lembaga Asosiasi Perbankan Syariah Indonesia (Asbisindo). “Kini kami bisa bersaing dengan bank konvensional,” katanya. Benny boleh saja hakul yakin. Tapi, ingat, untuk membesarkan perbankan syariah bukanlah pekerjaan gampang. Apalagi jika dukungan dari masyarakat masih rendah. Seorang bankir bank BUMN menuturkan, sebagian besar masyarakat Indonesia bukanlah penabung syariah yang loyal, melainkan pasar rasional
reviewweekly 11 Tahun V | 2-8 November 2015
Muliaman D Hadad, Ketua Dewan Komisioner OJK
Bagi masyarakat kebanyakan, yang penting adalah imbal hasil (bunga) yang menarik. yang juga memikirkan untung – rugi. “Bagi masyarakat kebanyakan, yang penting adalah imbal hasil (bunga) yang menarik,” katanya. Itu sebabnya, menurutnya, bila bank syariah ingin maju, mestinya mereka tidak lagi menggunakan pola pikir yang mengedepankan masalah haram – halal atau bunga vs riba dalam memperkenalkan bank syariah kepada masyarakat. “Perbankan syariah sudah seharusnya menonjolkan hal-hal yang lebih universal dan populer di masyarakat,” ujarnya. Selain itu, kendati banyak kemudahan yang diberikan OJK, bank syariah tetap harus berhati-hati. Soalnya, angka pembiayaan bermasalah alias non-performing finance (NPF) di perbankan syariah memperlihatkan tren menaik. Hingga Agustus lalu, jumlah pembiayaan bermasalah sudah mencapai 4,73% (lihat tabel) atau 200% dari non-performing loan (NPL) di perbankan nasional. n
Kinerja perbankan syariah (triliun rupiah) Indikator
2011
2012
2013
2014 2015 *)
Aset
145,5 195,0 242,3 272,3 273,5
DPK
115,4 147,5 183,5 217,9 213,5
Pembiayaan
102,7 147,5 184,1 199,3 206,1
NPF (%)
2,52 2,26 2,62 4,33 4,73
CAR (%)
16,63 14,14 14,42 15,74 15,05
FDR (%)
91,41 120,65 95,87 86,66 90,72
Sumber: OJK *) sampai Agustus
39
keuangan valas
Tenang, Rupiah Masih Bisa Berotot Penyataan The Fed bahwa kenaikan suku bunga akan ditentukan pada pertemuan FOMC berikutnya, membuat rupiah loyo. Tapi, tenang, masih banyak sentimen positif bagi rupiah. TEKS bastaman foto Riset
T
he Fed memang tak pernah lepas dari kejutan dan kontroversi. Keputusan bank sentral Amerika Serikat (AS) untuk mempertahankan suku bunga di level 0% - 0,25%, Kamis pekan lalu, sebenarnya tak terlalu mengejutkan banyak orang. Namun kejutan itu muncul ketika Janet Yellen mengatakan, kenaikan suku bunga akan ditentukan pada pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) berikutnya. Gara-gara pernyataan orang nomor satu The Fed itu, probabilitas kenaikan suku bunga di tahun ini naik dari 35% menjadi 46%. “Pernyataan The Fed dibaca hawkist oleh pasar,” ujar David Sumual, ekonom BCA. Buntutnya, sejumlah mata uang pun melemah, termasuk rupiah. Harga beli rupiah di pasar spot pada penutupan Kamis pekan lalu melemah 1,03% ke level Rp 13.619 per dolar. Tergolong sangat tinggi untuk kenaikan selama satu hari perdagangan. Hanya saja, penguatan itu kurang begitu kuat untuk dijadikan landasan guna memprediksi tampang rupiah di pekan ini. Memang, bisa jadi mata uang kebanggaan RI itu akan sedikit melemah di awal-awal pekan. Apalagi, dalam beberapa hari terakhir rupiah sudah menguat terlalu besar. “Tapi peluang rupiah untuk menguat masih ada,” ujar Nizar Hilmy, analis SoeGee Futures. Maklum, Indonesia masih dipandang sebagai pasar yang menarik untuk membiakkan uang. Betapa tidak? Imbal hasil saham dan berbagai obligasi, masih jauh lebih menawan dibandingkan surat-surat berharga yang ditawarkan negara lain. Begitu juga bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan Sertifikat Deposito Bank Indonesia, masih merupakan tingkat bunga yang
40
lumayan tinggi di bumi ini. Peluang rupiah untuk menguat semakin besar saat BKPM berniat membuka sejumlah sektor usaha bagi investor asing. Seperti dikatakan Yuliot, Direktur Deregulasi Penanaman Modal BKPM, ada 16 sektor usaha yang diusulkan oleh kementerian untuk dibuka selebar-lebarnya bagi asing. “Usulan yang masuk mungkin masih akan bertambah,” ujarnya. Kementerian Pertanian, misalnya, mengusulkan usaha kebun karet dan industri crumb rubber. Selama ini, sektor ini tertutup atau haram dijamah oleh investor asing. Tetapi dalam usulan yang diajukan ke BKPM, sektor ini bisa dimiliki asing hingga maksimal 95%. Usulan yang diajukan Kementerian Perdagangan lebih bebas lagi. Bioskop, misalnya, diusulkan untuk bisa dimasuki oleh asing.
PERBAIKI IKLIM INVESTASI Jika usulan dari kementerian-kementerian tadi disetujui, ini akan mendongkrak foreign direct investment (FDI) Jelas, ini bisa membuat rupiah lebih sehat. Tak seperti sekarang, sehat tidaknya rupiah sangat ditentukan oleh aliran hot money. Tapi, menurut Doddy Ariefianto, ekonom Lembaga Penjaminan Simpanan (LPS), kebijakan ini akan sia-sia jika tidak diikuti dengan berbaikan iklim investasi. Maksudnya, pemerintah harus lebih serius lagi dalam menciptakan iklim investasi yang nyaman. Se-
reviewweekly 11 Tahun V | 2-8 November 2015
keuangan valas bab, permasalahan investasi di Tanah Air tidak hanya terletak pada kebijakan ekonomi makro dan banyak tidaknya sektor usaha yang bisa dimasuki investor asing. “Posisi Indonesia dalam ease of doing business belum lebih baik dari negara tetangga, terutama Vietnam dan Thailand,� ujar Doddy. Sentimen positif lainnya yang bisa menggelembungkan otot rupiah datang dari AS. Menurut Departemen Tenaga Kerja AS, jumlah pengangguran naik dari 259.000 orang menjadi 264.000. Sementara angka penjualan rumah selama bulan September mengalami penurunan 2,3% dari bulan sebelumnya. Produk domestik bruto (PDB) pada kuartal III juga diperkirakan hanya akan tumbuh 1,5%, lebih rendah dari kuartal II sebesar 3,9%. Itu sebabnya, banyak analis yang memperkirakan kenaikan suku bunga The Fed baru akan terjadi pada kuartal III – 2016. Perkiraan inilah yang akan mendorong dana asing masuk ke Indonesia. Niat Indonesia untuk bergabung dalam perjanjian Trans Pacific Partnership juga menimbulkan sentimen positif bagi rupiah. Dengan berbagai pertimbangan tadi, Nizar memperkirakan rupiah akan bergerak di kisaran Rp 13.500 – Rp 13.700 per dolar. Namun, ya itu tadi, obat kuat dari The Fed itu tak akan langsung membuat rupiah menjadi sangat kuat. Para investor melihat perekonomian Indonesia masih lesu. Selain itu, kecilnya efek penundaaan kenaikan
reviewweekly 11 Tahun V | 2-8 November 2015
Posisi Indonesia dalam ease of doing business belum lebih baik dari negara tetangga, terutama Vietnam dan Thailand. suku bunga juga dikarenakan langkah The Fed tidak diikuti oleh bank-bank sentral dunia lainnya. Seperti pemangkasan suku bunga acuan China dan peningkatan dana program stimulus oleh European Central Bank (ECB) dan Bank of Japan (BoJ). Sementara dari dalam negeri, para investor masih menunggu angka inflasi dan PDB yang akan diumumkan pekan ini. Jika angkanya lumayan bagus, besar kemungkinan BI akan mempertahankan suku bunga acuan di level 7,5%. Pemerintah sendiri tampaknya tidak ingin rupiah terlalu kuat. Paling tidak, itu terlihat dari asumsi kurs rupiah di RAPBN 2016 yang dipatok di level Rp 13.900. Jadi, jangan terlalu berharap bahwa rupiah akan terlalu kuat, apalagi sampai ke level di bawah Rp 10.000 per dolar. n
41
Pasar Modal IHSG
Awas Koreksi M Ada kemungkinan, di awal pekan, indeks masih akan melemah. Tinggal tergantung pengumuman BI dan BPS.
A
TEKS Ahmad Munjin foto riset
khirnya, indeks harga saham gabungan terkoreksi juga. Setelah dimulai hari Rabu (28/10), terakhir indeks ditutup pada hari Jumat (30/10) di level 4.455,18. Itu berarti, dalam sepekan IHSG melemah sebesar 198 poin atau sekitar 4,2%. Sebagian besar analis sepakat, pelemahan disebabkan faktor profit taking. Sebab selama ini IHSG sudah terlalu tinggi. Sepanjang Oktober saja, hingga sebelum terkoreksi, indeks telah menguat 354 poin. Untuk sepekan ke depan, pasar akan melihat pengumuman data makro ekonomi yang akan diumumkan Badan Pusat Statistik (BPS) pada awal November 2015. Data tersebut sangat berpengaruh ke pasar. Begitu juga dengan data makro dari eksternal. Dengan data makro yang cukup baik sekarang, Irwan Ariston Napitupulu menargetkan indeks di akhir tahun akan menclok di level 5.000. Sebab, kata pengamat pasar modal ini, kebijakan-kebijakan pemerintah sudah mulai mengarah. “Dan dampak positifnya baru akan terasa 4-5 bulan ke depan,� katanya. Dalam enam bulan ke depan, kondisi fundamental ekonomi akan lebih baik. Sebab, sudah banyak kebijakan pemerintah yang dikeluarkan, seperti mempermudah investasi dan revaluasi aset yang mendapat diskon pajak. Hanya saja, untuk ekspansi usaha kemungkinan masih belum bisa dilakukan karena kondisi makro ekonomi belum memungkinkan. Tapi, paling tidak, mereka punya ruang untuk bernafas. Paket kebijakan ekonomi pemerintah sangat agresif termasuk amnesti pajak. Jika investor-investor yang menyimpan dananya di luar negeri masuk ke dalam negeri sebagai efek amnesti itu, baik masuk ke properti atau infrastruktur, akan memacu sektor riil ekonomi domestik. “Saya mendengar kabar, dana-dana tersebut bakal masuk ke sektor properti,� ujarnya. Jika properti naik, akan banyak industri yang terdongkrak. Sebab, sektor properti melibatkan 180-an industri, mulai dari keramik, tenaga kerja, tempat ti-
42
dur, alat-alat listrik, pasir, furniture hingga semen. Dalam sepekan ke depan, Ariston memperkirakan, IHSG akan bergerak di kisaran 4.400 - 4.600. Secara grafik, arah IHSG sepekan ke depan lebih berpeluang menuju resistance di atas 4.500, terlepas seperti apa data makro yang dirilis di awal pekan. Lalu, isu pertengahan bulan November adalah penurunan suku bunga acuan (BI rate) dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia. Itu akan ramai lagi. Apakah BI rate benar-benar akan diturunkan atau tidak, tetap tergantung pada kebijakan bank sentral. Hanya saja, dengan dua kali deflasi di September dan Oktober, sangat besar peluang BI rate diturunkan. Di sisi lain, kinerja emiten kuartal III-2015 rata-rata mengalami penurunan dibandingkan tahun lalu. Salah satunya adalah PT Bank Mandiri (BMRI) yang pertumbuhan labanya tidak bagus. Memang masih naik, tapi kenaikannya rendah seiring kondisi makro ekonomi domestik yang belum begitu kondusif.
BANYAK PILIHAN Pada kuartal IV, seharusnya kinerja emiten menjadi lebih baik, khususnya bank-bank besar seperti PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI), PT Bank Mandiri (BMRI), PT Bank Negara Indonesia (BBNI) dan PT Bank Cen-
reviewweekly 11 Tahun V | 2-8 November 2015
PASAR MODAL IHSG
Masih Berlanjut tral Asia (BBCA) yang menjadi bumper di Bursa Efek Indonesia (BEI). Bank-bank tersebut merupakan kekuatan mayoritas di industri perbankan nasional. “Dalam situasi ini, saya sarankan beli saham, mumpung harga-harga masih murah,” kata Irwan. Pilihannya, antara lain, BBRI, BMRI, dan BBNI. Untuk yang second liner-nya, saham PT Bank Tabungan Negara (BBTN) dan PT Bank Jabar-Banten (BJBR). Untuk swasta, BBCA, tapi pergerakannya lambat. “Saya lebih suka yang BUMN,” ujarnya. Saham-saham properti juga menarik. PT PP Properti (PPRO), PT Alam Sutera Realty (ASRI), PT Bumi Serpong Damai (BSDE), PT Summarecon Agung (SMRA), dan saham-saham Grup Ciputra juga bagusbagus seperti PT Ciputra Property (CTRP), PT Ciputra Surya (CTRS), dan PT Ciputra Development (CTRA). Saham-saham konstruksi BUMN juga menarik meski secara grafik sekarang sedang konsolidasi, seperti PT Adhi Karya (ADHI), PT Wijaya Karya (WIKA), PT Waskita Karya (WSKT), PT Pembangunan Perumahan (PTPP), dan PT Wijaya Karya Beton (WTON). Tapi, yang paling menarik saat ini adalah saham ADHI yang baru selesai rights issue sehingga memiliki modal untuk ekspansi. Saham-saham crude palm oil (CPO), juga menarik
reviewweekly 11 Tahun V | 2-8 November 2015
IHSG
untuk tahun depan. Sebab, sekarang banyak yang murah, seperti PT Astra Agro Lestari (AALI) dan PT London Sumatera Plantation (LSIP). Apalagi, jika emiten melakukan revaluasi aset yang sangat menguntungkan. Lain lagi pendapat Satrio Utomo, kepala riset PT Universal Broker Indonesia. Status IHSG saat ini masih dalam tren turun dengan support di 4.350 dan resistance untuk Senin (2/11) di level 4.480. Jika Senin bisa tutup di atas resistance tersebut, koreksi IHSG bisa berakhir. Jadi, dalam sepekan ke depan, support IHSG berada di 4.350 dan resistance di 4.500. Data inflasi Oktober, diharapkan bagus. Jadi, yang jadi tekanan negatif bagi IHSG adalah faktor rebalancing portofolio saja. Dikhawatirkan, rebalancing ke HMSP masih akan berlanjut Senin-Selasa. Rabu-Kamis baru normal. “Saya sarankan pemodal saham melakukan bottom fishing pada saham-saham big caps,” kata Satrio. Tapi, itu dilakukan setelah tahap rebalancing sudah selesai, bisa Selasa selesai. Maksimum, akhir pekan bisa selesai. Dari kinerja kuartal III-2015, saham BBCA dan BBRI masih di atas harapan. Posisi akumulasi pada dua saham tersebut masih memungkinkan. Akan tetapi, untuk saham-saham big caps lapis kedua, sudah mulai bisa diakumulasi selama fundamentalnya bagus. Yang kinerjanya bagus, PT United Tractor (UNTR), PT Indofood CPB Sukses Makmur (ICBP), dan PT AKR Corporindo (AKRA). Beberapa saham yang kinerja keuangannya buruk, juga sebenarnya sudah mulai rebound seperti PT Astra Agro Lestari (AALI). Jika IHSG sudah sampai support di 4.350, bisa akumulasi beli pada saham-saham tersebut. “Tapi, saya lebih menyarankan beli saham jika faktor rebalancing sudah selesai,” sarannya n
43
Pasar Modal Saham SGRO
Mungkin, Bisa Rebound Laba bersih SGRO makin menurun. Padahal, perusahaan ini harus membayar denda Rp 1 triliun lebih. TEKS Ahmad Munjin foto Riset
B
aru menarik nafas panjang, PT Sampoerna Agro harus kembali terhempas. Pasalnya PT National Sago Prima (NSP, salah satu anak perusahaannya), digugat oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan sebesar Rp 1,07 triliun. Gugatan itu dilayangkan, lantaran kebakaran terjadi di lahan konsesi hutan tanaman industri (HTI) yang dimiliki NSP. Rinciannya, dana sebesar Rp 319,16 miliar untuk membayar ganti rugi atas lingkungan hidup, dan Rp 753,74 miliar untuk biaya pemulihan lingkungan. Ganti rugi tersebut dikabulkan seluruhnya oleh pengadilan, dan putusannya telah berkekuatan hukum tetap. “Ini akan berdampak negatif secara material dan signifikan terhadap kondisi keuangan dan proyeksi keuangan perseroan,� kata Eris Ariaman, Sekretaris Perusahaan SGRO, dalam keterbukaan informasi. PT Sampoerna Agro Tbk (SGRO) membukukan penurunan laba bersih 46,9% menjadi Rp 98,48 miliar pada semester I-2015 dari tahun sebelumnya Rp 185,8 miliar. Penurunan laba bersih seiring merosotnya penjualan sebesar 9,5% menjadi Rp 1,31 triliun pada paruh pertama tahun ini dari periode sebelumnya Rp 1,45 triliun. Pendapatan perseroan juga turun 9,65% dari Rp 1,45 triliun menjadi Rp 1,31 triliun. Perseroan menyatakan, apabila seluruh gugatan itu dikabulkan oleh pengadilan, NSP akan kehilangan hak hukumnya untuk menjalankan kegiatan operasional. Akibatnya, NSP wanprestasi terhadap perjanjian yang dibuatnya dengan pihak lain. NSP juga tidak dapat lagi melangsungkan kegiatan usaha. Sebagai informasi, NSP merupakan perusahaan yang bergerak di bisnis sagu. Aset NSP tercatat Rp 5,97 miliar. Di situ, SGRO memegang 99,98% kepemilikan. Padahal bisnis SGRO sendiri, saat ini masih kembang kempis. Apalagi harga minyak sawit juga tak kunjung membaik. Tahun ini, manajemen memangkas target kenaikan produksi CPO menjadi 10%-15%. Padahal, pada tahun
44
Kebakaran hutan di Sumatera.
reviewweekly 11 Tahun V | 2-8 November 2015
Pasar Modal Saham SGRO lalu perusahaan dapat mencetak kenaikan produksi CPO antara 15%-20%. Gangguan cuaca yaitu El Nino merupakan faktor utama yang mengancam produksi CPO. Setidaknya, efek El Nino akan mengganggu produksi CPO selama enam bulan. Produksi yang melambat dapat mengganggu volume penjualan dan mempengaruhi net profit.
Memang, saham-saham perkebunan, rata-rata berada dalam tren bearish untuk jangka panjang. reviewweekly 11 Tahun V | 2-8 November 2015
ADA INDIKASI REBOUND Lemahnya harga jual CPO global menjadi beban tambahan bagi kinerja SGRO. Tahun ini, diprediksi, harga CPO masih sulit menanjak. Sentimen negatif harga CPO di antaranya adalah selisih dengan harga minyak kedelai yang merupakan komoditas pengganti CPO yang tidak terpaut jauh serta lemahnya harga minyak dunia. Sementara CPO berkorelasi erat dengan harga minyak dunia. Jika harga minyak dunia masih lemah, permintaan CPO juga bakal lesu. Apalagi pertumbuhan konsumsi CPO secara global pada tahun ini diprediksi moderat karena perlambatan ekonomi. Para analis memperkirakan, pendapatan SGRO tahun ini sebesar Rp 2,55 triliun, turun 21,25% dibandingkan tahun lalu. Sedangkan, laba bersih terpangkas 56,76% menjadi Rp 147 miliar. Nasib sahamnya pun sami mawon. Efek PT Sampoerna Agro (SGRO), dari sisi tren masih negatif untuk jangka panjang. “Memang, saham-saham perkebunan, rata-rata berada dalam tren bearish untuk jangka panjang,” kata Lanjar Nafi Taulat Ibrahimsyah, research analyst dari PT Reliance Securities. Untuk jangka menengah pun, SGRO masih terlihat akan bearish. Belum ada indikasi kuat saham ini akan berbalik arah (reversal) menuju tren naik. Hanya saja, harga sekarang, sudah menunjukkan posisi yang sangat rendah. Kemarin, sempat menguji support di Rp 1.050, dan kemudian rebound. Indikator stochastic pun rebound dan Kamis (29/10) sudah keluar dari area oversold (jenuh jual) ke arah overbought (jenuh beli). Momentum The Relative Strength Index (RSI) juga menunjukkan saham ini murah karena berada di area oversold. Karena itu, harga saham SGRO sekarang masih cukup menarik dari sisi pergerakannya. Dalam sepekan ke depan, saham SGRO punya support di Rp 1.050 dan resistance di Rp 1.245 yang sekaligus merupakan Moving Average (MA)50. Ada kemungkinan saham SGRO menuju ke resistance tersebut. “Saya rekomendasikan koleksi saham ini,” kata Nafi. Karena kemarin sudah menguji support, Kamis (29/10) ini sudah mengonfirmasi rebound. Jadi, kemarin, SGRO membentuk pola false break di area support. Artinya, support berhasil ditembus tapi kembali lagi ke atas support. Itu menandakan, support tersebut sangat kuat. Tapi, lakukan stop loss jika saham ini support Rp 1.050 justru kembali ditembus ke bawah. Sekarang sudah mengonfirmasi adanya fase rebound. Jika bagus, bisa langsung menguat ke atas Rp 1.245. n
45
Pasar Modal Saham alat berat
Alat Berat, Masih Berat Ada harapan, tapi untuk jangka panjang. TEKS Ahmad Munjin foto Dahlan Rp
I
ndustri alat berat, tampaknya, masih berat untuk melangkah. Pelambatan ekonomi, turunnya harga komoditas, dan minimnya belanja infrastruktur telah membuat penjualan alat berta anjlok. Sampai-sampai Himpunan Alat Berat Indonesia (Hinabi) mengoreksi target produksi tahun ini dari 6.000 unit menjadi 4.000 unit. Dalam catatan Hinabi, produksi alat berat dari awal tahun sampai September 2015 tercatat 2.882 unit, turun 25,23% ketimbang produksi periode yang sama tahun lalu 3.855 unit. Lo, bukankah harga minyak sedang menanjak? Dan biasanya, harga minyak berkaitan dengan harga komoditas yang ujung-ujungnya mendongkrak penjualan alat berat. Ternyata sekarang tidak begitu. Menurut Guntur Tri Hariyanto, pengamat pasar modal, memang dalam beberapa waktu terakhir, harga minyak mengalami kenaikan yang lumayan. Akan tetapi masih di bawah US$ 50 per barel. Artinya, harga tersebut masih cukup rendah. Walaupun kenaikan harga minyak bisa memberikan sentimen ke saham-saham pertambangan termasuk alat berat, belum akan mampu mendongkrak harga batu bara. Apalagi, sebagian besar alat berat melayani pertambangan batu bara. Pada saat yang sama, harga batu bara juga masih belum stabil dan masih potensial terus tertekan ke bawah. Industri pertambangan batu bara di Indonesia belum memberikan tanda-tanda pemulihan yang cukup meyakinkan. Oleh karena itu, saham-saham alat berat masih belum menjanjikan hingga saat ini jika dikaitkan dengan membaiknya ekonomi AS yang ditandai dengan sinyal kenaikan suku bunga The Fed. Belum ada hubungan yang cukup kuat. Dulu, memang ada tendensi jika harga minyak naik, harga batu bara naik sebagai substitusinya. Sekarang, diversifikasi komoditas di dunia sudah sangat beragam. Supply demand-nya juga sudah cukup beragam. Tetap ada hubungan, tapi tidak terlalu kuat lagi seperti dulu. Jika bicara minyak-batu bara, sekarang batu bara sudah sibuk dengan industrinya sendiri. Industri ini sudah oversupply dan pada saat yang sama mengalami turunnya permintaan. Walaupun harga minyak naik, harga batu bara belum tentu akan mengikuti kenaikan harga minyak dengan cepat.
46
Penurunan harga batu bara belakangan ini, juga akibat permintaan batu bara dari China terus menurun. Itu sebabnya, Guntur merekomendasikan wait and see saja. Perhatikan tapi jangan ambil tindakan.
MASIH ADA HARAPAN Saham-saham tersebut belum menunjukkan pemulihan di industrinya sehingga jika dibeli sahamnya sekarang, nantinya masih akan menghadapi tekanan negatif. Indonesia merupakan supplier batu bara global terbesar, tapi penurunan permintaan global terjadi secara tajam. Belum lagi dengan industri batu bara di dalam negeri yang sedang ditata oleh pemerintah. Pengaturan industri batu bara sedang diregulasi ulang. Industri batu bara sedang diincar oleh pemerintah, terutama terkait fiskal dan pajaknya. Kebetulan, industri ini sedang lesu, mungkin pemerintah juga agak mengerem.
Pameran Alat Berat.
reviewweekly 11 Tahun V | 2-8 November 2015
Pasar Modal Saham alat berat Industri ini punya kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sangat besar. Tapi, tingkat pajaknya kurang dari 10%. Itu tidak tidak mungkin. Sebab, PPh badanya saja 25%. Jadi sedang diregulasi sehingga akan banyak pengaruh ke industri batu bara dan alat beratnya. Jadi, untuk saham-saham wait and see dulu. Kondisi itu ditambah tertekan oleh dampak asap. Asap di area pertambangan banyak yang terganggu produksinya, meski secara tidak langsung dan tidak signifikan. Ada juga harapan dari proyek energi listrik pemerintah. Hanya saja, itu juga baru mulai dibangun. Jika pembangkit listrik tenaga batu bara mulai jadi, tapi proyek yang 35.000 MW itu entah kapan terealisasi. Artinya, ada harapan untuk jangka panjang, tapi sangat panjang sekali sehingga masih jauh dari posisi sekarang. Yuganur Wijanarko, Kepala Riset HD Capital, punya saran lain. Ia malah merekomendasikan beli untuk saham-saham alat berat untuk jangka panjang di atas tiga bulan. Sebab, secara teknikal, saham-saham di industri alat berat sudah mulai membentuk dasar (bottoming). Saham-saham alat berat mendapat katalis positif dari sentimen ekspektasi akan rebound-nya harga komoditas pada 2016 setelah The Fed menaikkan suku bunga acuannya. Terutama, harga komoditas minyak
reviewweekly 11 Tahun V | 2-8 November 2015
dan batu bara. Pada 2016, harga minyak bisa kembali bermain di atas US$ 50 per barel. China memang sedang mengalami pelambatan ekonomi. Tapi, pasar sebenarnya tidak perlu khawatir berlebihan atas China. Pada saatnya, China juga akan bangkit lagi. Selain itu, ada potensi penguatan rupiah terhadap dolar AS yang sebetulnya positif karena harga alat berat dibeli dalam denominasi dolar AS dari impor. Saham PT United Tractor (UNTR), punya Price to Earnings Ratio (PER) di level 10 kali dan Return on Equity (RoE) 17%. Di atas tiga bulan, saham ini punya support di Rp 1.810 dan resistance di Rp 21.000. “Saya rekomendasikan beli saham UNTR,� katanya. Saham PT Hexindo Adiperkasa (HEXA), direkomendasikan beli dengan support di Rp 1.725 dan resistance Rp 2.000. Saham ini punya PER 13 kali dan RoE 4%. Saham PT Intraco Penta (INTA) merupakan perusahaan rugi sehingga indikator fundamentalnya tak bisa dilihat. Hanya saja, secara teknikal bisa buy on weakness dengan support di Rp 210 dan resistance di Rp 260. Rekomendasi beli juga untuk saham PT Kobexindo Tractors (KOBX) dengan support di Rp 140 dan resistance di Rp 185. Saham ini, punya PER di level 2 kali dan RoE 0,1%. n
47
Pasar Modal Saham farmasi
Peluang Saham Farmasi Rupiah yang mulai menguat, diperkirakan akan mengerek harga saham farmasi. Seberapa besar potensinya? TEKS Ahmad Munjin foto Dahlan RP
N
ilai tukar rupiah, walau belum seperkasa dahulu, sudah mulai menguat. Kini kurs dolar AS telah bermain di bawah level Rp 14 ribu. Ini, jelas, merupakan kabar baik bagi sebagian industri di Indonesia. Terutama yang mengandalkan bahan baku impor. Misalnya, industri farmasi. Setelah terpuruk, diperkirakan tahun ini industri farmasi tumbuh 11%. Hanya saja, analis belum berani memprediksi kinerja keuangannya karena sebagian besar bahan baku farmasi dibeli dengan dolar. Mungkin, itu sebabnya saham-saham farmasi sampai sekarang masih belum bergerak secara maksimal. Saham PT Kalbe Farma, misalnya. Menurut Lanjar Nafi Taulat Ibrahimsyah, research analyst dari PT Reliance Securities, jangka menengahnya masih bearish. Hanya saja, untuk jangka yang sangat panjang, jika melihat tiga tahun ke belakang, KLBF masih oke, karena pergerakannya masih uptrend. Saat ini, KLBF masih konsolidasi. Indikator stochastic juga cenderung mengalami dead cross di area Middle Bollinger Bands (MBB) yang merupakan sinyal konsolidasi. Begitu juga dengan momentum The Relative Strength Index (RSI) yang bergerak mendatar di area tengah oscillator. Jadi, memang, laju KLBF cenderung mendatar belakangan ini. Dalam sepekan ke depan, KLBF punya support di Rp 1.425 dan resistance di Rp 1.540. Ada kemungkinan, KLBF akan menguji support terlebih dahulu, baru bisa dikatakan menguat dari area support hingga level resistance itu. “Saya rekomendasikan buy on weakness untuk saham KLBF,� saran Lanjar. Saham PT Kimia Farma (KAEF) juga tren jangka panjangnya masih bearish. Pergerakan saham ini sedang mengalami penurunan yang cukup dalam yang terjadi dalam empat hari terakhir. Sekarang, KAEF sudah hampir menguji area support, di kisaran Rp 780 yang merupakan support dari
48
Moving Average (MA) 25. Indikator stochastic masih cenderung bearish pergerakannya. Akan tetapi, tampak jelas saham KAEF sudah berada di area jenuh jual (oversold). Oleh karena itu, tinggal menunggu waktu untuk beli. Direkomendasikan saham ini ditunggu di area support Rp 780 dengan target resistance di Rp 955 dalam sepekan ke depan. Saham PT Indofarma (INAF), tren jangka panjangnya juga negatif. Sementara itu, tren jangka menengahnya cenderung sideways. Pergerakan saham ini, sekarang sedang memasuki masa koreksi. Pergerakan saham tidak begitu fluktuatif dan cenderung sideways yang sudah terjadi dalam beberapa bulan terakhir. Indikator stochastic menunjukkan saham ini masih bearish. Jadi, saham ini masih akan cenderung melemah. Begitu juga dengan momentum The Relative Strength Index (RSI). Dalam sepekan ke depan, saham INAF punya support di Rp 120 dan resistance di Rp 145. Saya rekomendasikan hindari dulu untuk saham INAF karena kurang begitu menarik juga untuk trading.
reviewweekly 11 Tahun V | 2-8 November 2015
Pasar Modal Saham farmasi
Setelah terpuruk, diperkirakan tahun ini industri farmasi tumbuh 11%.
KESEMPATAN DI KLBF Saham PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul (SIDO), tren jangka panjangnya masih bearish. Setelah Penawaran Umum Saham Perdana (Initial Public Offering/IPO), saham ini belum memperlihatkan tren yang positif. SIDO masih cenderung bergerak bearish. Untuk jangka menengah, SIDO menunjukkan tren yang sideways. Saham ini, terlihat mantul ke bawah dari level tertingginya dalam sebulan. Untuk saat ini, SIDO cenderung menguji support dan indikator stochastic pun cenderung bearish pergerakannya menuju ke area oversold. Momentum RSI juga masih mengindikasikan pergerakan yang negatif. Dengan demikian, masih ada kemungkinan untuk koreksi untuk saham SIDO. Dalam sepekan ke depan, SIDO punya support di Rp 470 dan resistance di Rp 515. Kisaran support dan resistance tersebut sudah cukup lama tidak ditembus baik ke atas maupun ke bawah sehingga menjadi batasan sideways-nya saham ini selama dua bulan terakhir. Jadi, ada kemungkinan saham SIDO akan meng-
reviewweekly 11 Tahun V | 2-8 November 2015
uji support tersebut baru akan menuju resistance di Rp 515. Direkomendasikan wait and see untuk saham SIDO. Jika sudah masuk ke area support bisa mulai diperhatikan. Saham PT Tempo Scan Pacific (TSPC) masih tren bearish yang cukup jauh untuk jangka panjang. Begitu juga dengan tren jangka menengah. Tren jangka pendeknya tidak begitu tampak karena pergerakannya tidak begitu fluktuatif. Harga TSPC saat ini sudah cukup tinggi dibandingkan awal Oktober 2015 di Rp 1.500-an. Pada saat yang sama, indikator stochastic menunjukkan saham ini berada di area oversold. Ini memperlihatkan, pergerakan TSPC yang tidak begitu fluktuatif. Dalam sepekan ke depan, saham TSPC punya support di Rp 1.635 dan resistance di Rp 1.750. Meski sudah oversold, disarankan tetap tunggu di area support saja untuk masuk saham ini. Sebab, posisi harga sekarang sudah cukup tinggi. Lain halnya dengan David Sutyanto. Analis riset First Asia Capital ini hanya memperhatikan efek PT Kalbe Farma (KLBF). Secara teknikal, saham ini punya support terdekat Rp 1.440 dan resistance terdekat Rp 1.500. Harga saham emiten KLBF, dalam sepekan terakhir bergerak konsolidasi. Kemarin harga sahamnya berhasil rebound terbatas di tengah tekanan jual yang hampir melanda seluruh saham sektoral. Kemarin harga sahamnya tutup di Rp 1.465. Secara technical level support saat ini di Rp 1.420 hingga Rp 1.440. Sedangkan peluang rebound lanjutan akan menguji resisten di Rp 1.500. Katalis positif saat ini adalah tren penguatan kembali rupiah atas dolar AS. Kemarin rupiah terhadap dolar AS menguat 1% di Rp 13.480. Pemodal juga tengah menanti rilis laba kuartal tiga emiten menjelang akhir bulan ini. Pendapatan bersih perseroan tahun ini diperkirakan tumbuh 6,3% atau mencapai Rp 18,46 triliun. Sedangkan laba bersih tahun ini diperkirakan hanya tumbuh 7,28% mencapai Rp 2,21 triliun. Earnings per Share (EPS) tahun ini diperkirakan Rp 47,26. Harga saham perseroan diperkirakan berpeluang ditransaksikan dengan Price to Earnings Ratio (PER) 37 kali atau mencapai Rp 1.750. Dari harga saat ini masih ada ruang penguatan 19%. Pergerakan harga sahamnya saat ini mengindikasikan sinyal bullish reversal. David merekomendasikan trading buy untuk KLBF dan Stop loss di Rp 1.390. n
49
inforeview T Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk berhasil mencatat laba bersih triwulan III/2015 sebesar Rp 1,22 triliun. Angka tersebut melonjak 61,8% dibandingkan periode tahun lalu yang hanya mencapai Rp 755 miliar. Pertumbuhan laba bersih ini diiringi dengan penyaluran kredit sebesar Rp 131,58 triliun atau naik sebesar 19,04%. Tahun lalu, realisasi kredit pada periode yang sama tahun 2014 hanya sebesar Rp 110,54 triliun. Bank BTN memproyeksikan pertumbuhan kredit sampai dengan akhir tahun 2015. Menurut Maryono, Direktur Utama Bank BTN, saat paparan kinerja Bank BTN, pertumbuhan kredit masih cukup tinggi, karena permintaan pasar kebutuhan rumah masih sangat besar. “Kami optimis akan mencapai target akhir tahun. Dengan peluang masih terbuka lebar dan potensi untuk meningkat lebih baik,” katanya, pekan lalu. Untuk ekspansi bisnis, BTN akan membentuk usaha bisnis asuransi jiwa bekerjasama dengan Rencana PT Asuransi Jasa
FOTO Dahlan Rp
P
BTN Raih Laba Rp 1,22 Triliun
Indonesia (Jasindo). Modal awal untuk bisnis baru tersebut sebesar Rp 150 miliar. Pembagian setoran modal akan menyesuaikan dengan jumlah saham yang akan dimiliki masing-masing perusahaan. Rencananya, saham perusahaan hasil patungan 51% dimiliki oleh BTN. Sedangkan sisanya 49% saham akan dikantongi Jasindo. n
Lippo Group Pindahkan REITs Lippo Group berencana memindahkan portofolio pedoman kontrak investasi kolektif Dana Investasi Real Estate (DIRE) atau Real Estate Investment Trust (REITs) dari pasar Singapura ke pasar Indonesia pada awal 2016. Langkah ini menyusul rencana pemerintah menghapuskan pajak berganda pada instrumen DIRE. James Riady, CEO Lippo Group mengatakan, dalam tahap awal Lippo berencana memindahkan REITs yang nilainya mencapai sebesar Rp 35 triliun mulai 2016. “Pelaksanaannya akan kita lakukan tahun depan. Kita targetkan REITs yang dikelola Lippo bisa di atas Rp 100 triliun dalam waktu 3-4 tahun,” ungkapnya. Menurut James, kebijakan tersebut sangat penting sekali, karena bila Indonesia tidak mengembangkan REITs, proyek properti akan sulit pendanaannya. Kebijakan ini akan dapat menarik investasi ke Indonesia. Lippo Group melalui
50
Indonesia beribadah umroh tetap tinggi,” katanya. Peserta umroh yang sudah mendaftar di First Travel tahun ini tercatat 35 ribu orang. Dengan rentang waktu yang tersisa hingga akhir tahun nanti, peserta umroh masih akan bertambah lagi. Mereka diberangkatkan dalam beberapa periode dimulai 2 Desember 2015 dan akan berakhir Mei 2016. Saat ini tarif umroh First Travel berkisar Rp 25 juta untuk reguler hingga Rp 50 juta untuK VIP sedangkan harga promo di bawah Rp 25 juta. n PT Lippo Karawaci Tbk memiliki lini bisnis manajemen aset dengan menerbitkan REITs di Bursa Singapura, yakni First Reit dan Lippo Malls Indonesia Retail Trust (LMIR). First Reit diterbitkan sejak 2006 sedangkan LMIR Trust sejak 2007. Aset yang dikelola First Reit mencapai SG$ 1,17 miliar per Juni 2015 sedangkan aset kelolaan LMIR Trust mencapai SG$ 1,84 miliar per Desember 2014. n
FOTO Riset
Meski nilai tukar rupiah terhadap dolar AS melemah dalam beberapa bulan terakhir, rupanya tak berpengaruh secara signifikan terhadap bisnis travel penyelenggara perjalanan umroh dan haji. Minat masyarakat Indonesia untuk beribadah umroh tetap tinggi. Menurut Andika Surachman, Direktur Utama First Travel, di Masjid Istiqlal, pekan lalu, usai Acara Manasik Umroh 2016 & Dzikir Akbar First Travel, biaya untuk pergi umroh tidaklah murah. Terlebih ketika nilai dolar melambung mengingat semua biaya diukur dengan dolar. First Travel terpaksa harus menyesuaikan lagi biaya yang harus dibayar peserta umroh, karena banyak komponen biaya yang memakai dolar AS. “Inilah sebabnya, kami melakukan efisiensi di segala bidang, termasuk mengurangi profit. Kenyataannya, animo masyarakat
FOTO Riset
Peminat Umroh Tetap Tinggi
reviewweekly 11 Tahun V | 2-8 November 2015
SISIPAN
RP 25 TRILIUN PAJAK BATU BARA RAIB
ARAB SAUDI MENGEJAR BISNIS
PRABOWO MENANG
SI MANIS YANG MENGGEROGOTI DUNIA
®
1-7 JULI 2013 MAJALAH EKONOMI & BISNIS
44 » TAHUN II RP 20.000