MailBOX http://www.majalahrevieweekly.com
Kirimkan surat pembaca Anda ke alamat: Redaksi Majalah Review Weekly, Pertokoan Golden Road, Blok C27 No. 67, BSD - Tangerang Selatan 15320 Email: redaksi.majalahreviewweekly.com
Pemimpin UMUM: Bambang Aji setiady Pemimpin redaksi: budi kusumah
Nah, apakah semua ini bisa dijalankan di tengah lemahnya koordinasi dan sering nya terjadi miss management di tubuh pemerintah? Kalau tidak bisa diatasi, ekonomi nasional bisa makin babak belur. Satrio Adi Nugroho Kampung Melayu Besar, Jakarta Selatan.
Cover: erbhayu
Hilangkan Miss Management DI tengah tantangan ekonomi yang dihadapi Indonesia saat ini, ironis sekali rasanya kalau tercium aroma tidak kompak di Kabinet Kerja yang dipimpin Jokowi-JK. Maka jangan heran kalau banyak yang pesimis target pertumbuhan ekonomi 5,7% seperti yang tertera dalam APBN-P 2015 bisa tercapai. Di tengah ketidakharmonisan di tubuh pemerintah, wajah ekonomi juga sedang tidak bersahabat. Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia meramalkan bahwa tahun ini pertumbuhan ekonomi dunia masih melambat, terutama di China. Melambatnya perekonomian China jelas saja sebagai kabar buruk bagi perekonomian Indonesia. Sebab, selama ini China merupakan tujuan ekspor utama dari Indonesia. Problema internal tak kalah beratnya. Salah satu persoalan besar yang dihadapi Indonesia adalah masih buruknya infrastruktur. Padahal, infrastruktur sering dijadikan pertimbangan utama bagi para calon investor yang akan menanamkan modalnya. Padahal, proyek infrastruktur adalah progam unggulan Presiden Jokowi. Dalam APBN-P 2015, anggaran infrastruktur disediakan sebesar Rp 290 triliun. Persoalannya, apakah pemerintah bisa membelanjakan anggaran yang besar itu dengan baik? Selama ini, daya serap birokrasi terhadap anggaran infrastruktur begitu rendah dan hampir 50% selalu menumpuk menjelang akhir tahun. Lihat saja anggaran infrastruktur tahun 2014, yang terserap hanya 84% dari Rp 160,8 triliun. Akibatnya, stimulus ekonomi yang ditimbulkan tidak maksimal.
4
Redaktur: ratna nuraini, sri wulandari reporter: M. Junaidi redaktur foto: dahlan rebo pahing REDAKTUR DESAIN: erbhayu prananta Desain & layout: ade moh sofyan, yayan taryana
Negeri Pengutang
unit usaha
negeri ini memang hobi berutang. Utang yang satu belum beres, utang baru lahir. Belakangan, pemerintah gemar sekali menerbitkan surat utang, lalu ditawarkan kepada investor asing. Sekarang, giliran Bank Sentral Cina atau The People’s Bank of Cina (PBOC) yang ditawarkan. Kementerian Keuangan menawarkan PBOC untuk memborong Surat Berharga Negara (SBN). Hanya saja, hobi pemerintah yang suka berutang kepada investor asing bukan tanpa bahaya. Lihat saja, per Juli 2015, posisi kepemilikan asing di SBN sudah mencapai 39,48% dari total utang pemerintah yang diperdagangkan, yakni Rp 2.151 triliun. Saat ini saja terdapat dana sekitar Rp 500 triliun yang ditempatkan investor asing di SBN. Setumpuk dana asing ini rawan kabur jika Bank Sentral AS, The Fed menaikkan suku bunga acuan. Sudah bisa dibayangkan betapa ngerinya jika investor ramai-ramai menarik dananya dari Indonesia. Tahun lalu saja ketika The Fed mulai memangkas dana stimulus (tapering), pasar saham dan pasar uang di dunia—tak terkecuali Indonesia—panik. Aksi lepas barang yang dilakukan para investor asing ini pun telah menekan nilai tukar rupiah dan membuat Indeks Harga Saham Gabungan ambruk. Apalagi, saat ini perekonomian Indonesia berjalan sangat lambat, begitu pula halnya perkiraan di semester II-2015, yang hanya 4,9%. Dengan kondisi begini, kepemilikan asing di SBN sangat rawan. Jika mereka melihat negeri ini sudah tak menguntungkan, mereka dalam sekejap bisa eksodus. Dari sinilah ledakan krisis bakal terjadi.. Anjani Febrianti, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan
Redaktur Eksekutif: latihono sujantyo
pemimpin perusahaan: Bambang Aji setiady marketing: pramono t, Arief Nazarudin, alamat redaksi dan usaha: Pertokoan Golden Road, Blok C27 No. 67, BSD, Tangerang Selatan, BANTEN 15320 Telp: 021-538 3063 penerbit: PT INDOPUBLIK MANDIRI
SuratMingguini
Reshuffle Kabinet isu reshuffle kabinet yang beredar di masyarakat, saat ini masih menjadi misteri. Sebab hingga saat ini belum ada kepastian kapan rencana itu akan direalisasikan dan akan diumumkan oleh Presiden Jokowi. Anehnya, nama-nama menteri yang akan diganti karena dinilai tidak mampu menjalankan tugasnya dan menggantikannya sudah beredar. Santer terdengar, perombakan kabinet muncul karena diduga terjadi keretakan antara Presiden Jokowi dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Terkait hal ini, konon Megawati berkoalisi dengan Jusuf Kalla dan Surya Paloh. Perombakan kabinet pun menjadi ajang pembuktian bahwa Presiden Jokowi tegas dalam mengambil keputusan dan kebijakan strategis. Kalau memang benar demikian, Presiden Jokowi bukan lagi dicap sebagai petugas partai yang bisa diatur. Reshuffle sendiri adalah salah satu hak prerogratif yang dimiliki oleh presiden, sebagai langkah melakukan penyegaran kabinet. Karena itu, sebagai anggota masyarakat saya berharap tak ada campur tangan dari orang-orang yang berada di lingkaran presiden. Biarlah Jokowi menentukan sendiri para pembantunya. Diah S Ponorogo-Jatim.
reviewweekly 45 Tahun IV | 27Juli-2 Agustus 2015
reviewweekly 45 Tahun IV | 27 Juli - 2 Agustus 2015
Contents
headline LaporanUtama 9 Adu Jago di Kabinet Megawati dan Surya Paloh disebut-sebut masih menentukan arah pemerintahan Presiden Jokowi, termasuk dalam perombakan kabinet.
Bisnis
Makro
16 Bumi Gonjang-ganjing PT Bumi Resources Tbk, perusahaan tambang
30 “Bye-Bye” Produk Impor Pemerintah menaikkan tarif bea masuk bagi barang-barang konsumsi impor. Kenaikan tertinggi capai 150%.
batu bara milik Grup Bakrie terancam pailit. Kuartal pertama 2015 rugi Rp 4,5 triliun. Setumpuk utang masih menanti dilunasi.
32 Mentoknya Lobi Freeport
Keuangan 34 Melimpah Tapi Tetap Mahal Likuiditas melimpah, tapi bank belum memangkas tingkat suku bunga. Gejala inflasi dan rencana kenaikan suku bunga The Fed rupanya belum menentramkan pemilik dana.
19 RCTI Oke 20 Pemburu Rente Pertalite 22 Pewaris Ulung Wal-Mart
36 “Ekonomi Akan Bangkit di Semester II”
Sisipan
Pasar Modal
24 MENYEMAI AMAN DI TANAH ES
42 Ini Hanya pergantian semester
Dewasa ini, keamanan kerap menjadi barang mewah bagi warga yang mendiami berbagai kota di belahan dunia. Tekanan ekonomi pun acap menjadi biang kerok pemicu tingginya aksi kriminalitas.
Aktivitas bursa akan normal pekan ini. Tapi belum akan menembus 5.000..
44 Meneropong Prospek Adhi Karya 46 Saham CPO masih seret
editorial
N
On The Right Track
egara ini dalam bahaya. Pemicunya adalah kerusuhan umat antaragama yang terjadi di Tolikara, Papua. Memang, sejumlah upaya perdamaian (yang disertai maaf-memaafkan) telah dilakukan. Tapi hati orang siapa tahu? Ada sebagian umat muslim yang menyimpan dendam. Bisik-bisik menyebutkan bahwa mereka akan mengganggu umat kristiani di saat merayakan Natal Desember nanti. Ini bukan omong kosong. Dan telah dibuktikan oleh sebagian umat muslim di Bantul Yogyakarta. Mereka membakar pintu gereja, kendati keburu dipadamkan. Begitu pun yang terjadi di Purworejo. Jadi, kerena tanda-tandanya sudah jelas, pemerintah harus cepat bertindak. Lakukanlah perdamaian nasional, jangan ada yang tertinggal. Seluruh komponen umat perlu terlibat, agar tak ada yang merasa tak diajak. Mudah-mudahan dengan cara demikian, negara kita aman dari gangguan. Rasa aman ini sangatsangat diperlukan, apalagi dalam menghadapi perkembangan ekonomi yang kian mengkhawatirkan. Pertumbuhan semester I yang baru lalu telah mengisyaratkan kita untuk bertindak ekstra hati-hati. Sebab, diduga, ekonomi semester II ini pun tak akan jauh dari sebelumnya. Banyak yang memprediksi, bisa mencapai angka 5% saja sudah hebat. Lantas apa yang harus dilakukan untuk mengatasi hal ini? Bank Indonesia telah memulainya dengan
8
mempertahankan suku bunga acuan, BI rate, pada level 7,5%. Dengan demikian, selama enam bulan berturut-turut atau sejak Februari 2015, posisi suku bunga acuan tak berubah. Sejalan dengan itu, bank sentral mematok suku bunga deposit facility dan lending facility masing-masing 5,5% dan 8%. Keputusan ini, seperti biasanya, mendapat reaksi yang beragam. Banyak yang pro, tak sedikit pula yang kontra. Kalangan pelaku pasar finansial, termasuk pasar modal, merespons positif kebijakan tersebut. Sebaliknya, kalangan pengusaha di sektor riil menganggap kebijakan itu sebagai disinsentif bagi mereka. Reaksi para pengusaha di sektor riil bisa dimak足 lumi. Mereka selalu berharap bank sentral segera meninggalkan rezim bunga tinggi dan memperlonggar kebijakan moneternya. Dengan suku bunga yang rendah, sektor riil akan mendapat kredit murah dari perbankan sehingga mereka bisa lebih ekspansif. Bagi mereka, BI rate saat ini masih terbilang tinggi dan kurang akomodatif terhadap sektor riil. Dua pendapat ini sama-sama benar. Tapi dalam kondisi saat ini, suku bunga tinggi (tight money policy) diperlukan. Ini untuk mengatasi inflasi yang tinggi, nilai tukar rupiah yang bergejolak, ancaman pelarian modal (capital flight) dan ekonomi mengalami gelembung (bubble). Begitu pula saat ekonomi tumbuh kelewat panas (overheating) atau tumbuh tidak berkesinambungan (sustainable). Kebijakan ini memang tidak bisa dijadikan jaminan bahwa perekonomian Indonesia ke depan bakal lebih oke. Namun, jika didalami secara saksama, keputusan bank sentral menetapkan BI rate pada level 7,5% cukup akseptabel. Dari sejumlah rintangan yang dihadapi perekonomian negeri ini, risiko paling tinggi adalah gejolak nilai tukar rupiah dan pertumbuhan ekonomi yang tidak berkesinambungan. Rupiah dalam beberapa bulan terakhir berada pada level Rp 13.200 atau menjauh dari asumsi APBNP 2015 sebesar Rp 12.500 per dolar AS. Tekanannya antara lain berasal dari defisit neraca transaksi berjalan (current account deficit/CAD), terutama dari sisi neraca perdagangan, repatriasi laba perusahaan asing, utang luar negeri jatuh tempo, dan sentimen rencana penaikan suku bunga Bank Sentral AS (The Fed). Jadi apa yang dilakukan bank sentral boleh dibilang sudah on the right track atau di jalur yang benar. Sebab, yang kita butuhkan bukan hanya pertumbuhan pesat yang berlangsung sesaat, melainkan tumbuh berkesinambungan. n bk
reviewweekly 45 Tahun IV | 27 Juli-2 Agustus 2015
Megawati dan Surya Paloh disebut-sebut masih menentukan arah pemerintahan Presiden Jokowi, termasuk dalam perombakan kabinet. TEKS Latihono Sujantyo dan Kukuh Bhimo Nugroho Foto Dahlan RP, Riset
reviewweekly 45 Tahun IV | 27 Juli-2 Agustus 2015
9
S
Megawati dan Surya Paloh: Menjadi penentu.
udah sembilan bulan Presiden Jokowi bekerja memimpin sekitar 250 juta rakyat Indonesia. Banyak hal sudah dilakukan. Tapi sayang, rapornya masih sedikit berwarna biru. Tentu saja, tak adil rasanya kalau semua keadaan rapor itu seluruhnya disalahkan ke pundak Jokowi. Sebab, bukan apa-apa, Jokowi saat ini dikelilingi kekuatan-kekuatan besar, yang pada Pemilu Presiden 2014 menjadi pendukungnya. “Yang punya kekuatan politik itu, ya, Mega dan (Surya) Paloh,” kata Hasan Batupahat, Peneliti Cyrus Network. Karena itu, “Jokowi banyak bertindak sebagai presidennya PDIP dan Partai NasDem,” tambah Hasan dalam diskusi ‘Ada Apa dengan Jokowi’ di Jakarta, 25 Januari 2015. Karir politik Jokowi memang banyak dibantu oleh Megawati. Ia adalah kader dari DPC PDIP di Brengosan, Solo. Tahun 2005 ia diusung PDIP untuk maju sebagai calon wali kota Solo, dan berhasil. Menjelang Pemilukada DKI Jakarta tahun 2012, ia ditelepon Megawati. “Saya lempar kamu ke Jakarta, ya?” kata Megawati menceritakan pengalamannya mengajak Jokowi ikut dalam Pemilukada DKI saat peluncuran buku politikus senior PDIP,
10
Sabam Sirait berjudul ‘Politik Itu Suci’ di Gedung Lemhanas, Jakarta, Minggu, 10 November 2013. Jokowi pun ikut dalam Pemilukada DKI, dan kembali menang. Berbulan-bulan dia menjadi media darling. Gaya blusukannya berhasil membetot perhatian dan simpati publik. Dia menjadi antitesis dari kelakuan sebagian besar pejabat yang hobi bekerja, memberi perintah, dan menerima laporan dari belakang meja. Jokowi yang ndeso ternyata mampu mengalahkan para pejabat yang sok ngota dan bossy. Megawati pun sebagai Ketua Umum PDIP akhirnya mengusung Jokowi sebagai calon presiden. Dan, lagi-lagi, anak ndeso itu menang pada Pilpres 2014. Setelah pelantikan di Gedung DPR/MPR, massa yang berjumlah ribuan orang mengaraknya dari Jalan Jenderal Sudirman hingga Istana Negara. Massa datang dari berbagai kota di Indonesia. Dukungan dan harapan rakyat begitu besar pada sosok Jokowi. Inilah untuk kali pertama dalam sejarah Indonesia, pelantikan seorang presiden begitu sangat meriah. Dan, yang ditunggu-tunggu pun akhirnya datang, yakni susunan kabinet Jokowi. Saat Jokowi mengumumkan nama-nama menteri yang duduk di Kabinet Kerja, rakyat mulai kecewa. Banyak menterinya ternyata berasal dari partai pendukungnya. Dari
reviewweekly 45 Tahun IV | 27 Juli-2 Agustus 2015
PDIP terdapat Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Menteri Hukum dan HAM Yasonna H Laoly, serta Menteri Koperasi dan UMKM AAGN Puspayoga. Tak ketinggalan mereka yang dekat dengan Megawati, yakni Menteri BUMN Rini M Soemarno dan Sekretaris Kabinet Andi Widjayanto. Dari Partai NasDem terdapat Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Tedjo Edy Purdjiatno, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, Menteri Agraria dan Tata Ruang Ferry Mursyidan Baldan. Kemudian dari PKB Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi, Menteri PDT dan Transmigrasi Marwan Jafar, dan Menteri Riset dan Pendidikan Tinggi M Nasir. Sedangkan Partai Hanura mendapat dua dan PPP memperoleh satu kursi menteri. Melihat nama-nama ini, publik pun menilai susunan Kabinet Kerja Jokowi sarat transaksional. Padahal, dalam berbagai kampanye ia selalu bilang akan memegang teguh prinsip politik nontraksasional. Kekecewaan masyarakat semakin bertambah ketika Jokowi menunjuk HM Prasetyo sebagai Jaksa Agung. Meskipun Prasetyo seorang mantan jaksa, namun dia adalah kader Partai NasDem. Penyusunan anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) pun dinilai sarat transaksional. Sebab, di sana terdapat nama Jan Darmadi, Ketua Majelis Tinggi Partai NasDem dan Rusdi Kirana, Wakil Ketua Umum PKB, yang juga Presiden Direktur dan CEO PT Lion Mentari Airlines. PDIP diwakili oleh
Sidarto Danusubroto. Di PDIP, Sidarto adalah Ketua Bidang Kehormatan Partai. Pria berusia 78 tahun ini sangat aktif membantu Jokowi selama Pilpres 2014.
MEGAWATI DAN PALOH PENENTU Banyak kalangan menilai, masuknya orang-orang ini tak bisa dilepaskan dari peran Megawati dan Surya Paloh. Megawati dianggap tokoh yang punya andil besar dalam mendudukan Jokowi menjadi presiden. Mega disebut-sebut punya peran penting dalam setiap pengambilan keputusan Jokowi. Begitu pula halnya dengan Surya Paloh. Bahkan, Ketua DPP PDIP Effendi Simbolon pernah menyebut peran Surya Paloh lebih besar dan kuat ketimbang Megawati dalam setiap pengambilan keputusan strategis. Surya adalah orang pertama yang mendukung pencalonan Jokowi sebagai presiden dalam kontes-
Yang punya kekuatan politik itu, ya, Mega dan (Surya) Paloh.
Jokowi: Politik transaksional.
reviewweekly 45 Tahun IV | 27 Juli-2 Agustus 2015
11
tasi Pemilu Presiden 2014. Kini, di tengah semakin kuatnya isu reshuffle kabinet, Megawati dan Surya Paloh disebut-sebut masih menentukan arah pemerintahan Presiden Jokowi. Betul, pergantian menteri dalam kabinet adalah hak prerogatif presiden. Namun hal itu tak bisa sepenuhnya urusan presiden karena ia butuh dukungan politik dari partai politik. Apalagi, Megawati berulang kali mengatakan bahwa Jokowi adalah “petugas partai”. Banyak analis memprediksi, perombakan kabinet akan dilaksanakan Jokowi dalam waktu dekat. Apalagi, libur Idul Fitri 1436 H sudah selesai. “Menteri dari PDIP dan NasDem kecil kemungkinan dikurangi, malah bisa jadi ditambah,” ujar seorang
Luhut Binsar Panjaitan
Andi Widjajanto
analis yang dekat lingkaran Istana. Beberapa waktu lalu, politisi PDIP sempat meminta tambahan lima kursi menteri sehingga jumlah menteri asal partai ini dalam susunan kabinet baru menjadi sembilan orang. Bahkan, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyatakan partainya siap mengajukan calon menteri pengganti kepada Presiden Jokowi jika ada reshuffle. “Tentu ketika Pak Presiden meminta kepada kami, kami akan memberikan masukan, memberikan nama-nama. Itu suatu fatsun yang kami anut. Sebelum Pak Presiden meminta, tentu saja kami memberikan,” kata Hasto di Depok, Selasa pekan lalu. Siapa saja mereka? Tentu saja, semua tergantung Megawati. n
Rini Soemarno
Trio Singa di Sekeliling Jokowi
D
i kalangan elit Koaliasi Indonesia Hebat (KIH)—kumpulan partai pendukung Presiden Jokowi—menyebut Kepala Staf Kepresidenan Luhut Binsar Panjaitan, Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto, dan Menteri BUMN Rini Soemarno sebagai tiga serangkai yang selalu membentengi Presiden Jokowi. Tiga sosok ini mereka sebut sebagai ‘Trio Macan’. Dalam pidato pembukaan Kongres IV PDIP di Bali beberapa waktu lalu, Megawati sempat menyebut ada ‘penumpang gelap’ dalam pemerintahan Jokowi. Banyak orang paham bahwa yang dibidik oleh Mega adalah ‘Trio Macan’. Rini dan Andi tak lain adalah orang kepercayaan Jokowi di Tim Transisi. Demikian juga Luhut adalah Penasihat Tim Transisi yang juga eks Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar. Ketiganya kerap mendapat serangan dari berbagai pihak, terutama dari kalangan elit KIH. Belakangan, Luhut malah menyebut mereka bukan Trio Macan tapi Trio Singa, sebuah istilah untuk menggambarkan keberanian
12
mereka menghadapi intervensi dari luar. Sejak tiga bulan pemerintahan Jokowi berjalan, Trio Singa mulai dipersoalkan sejumlah elit KIH. Mereka menilai, keberadaan tiga orang yang mengelilingi Presiden Jokowi telah menghalangi hubungan sang presiden dengan partai politik pendukungnya. Mereka pun sudah berulang kali meminta Presiden Jokowi mengkaji kembali keberadaan Trio Macan, terutama posisi Kepala Staf Kepresidenan, Luhut Pandjaitan. Elit PDIP pun sering melempar peluru tajam ke arah Rini dan Andi. “Seorang Rini dan Andi mendengar kata pengkhianatan harus dengan sendirinya mengundurkan diri karena Anda sudah begitu rendahnya kodrat Anda di mata kita (PDIP). Saya meminta Anda keluar dari lingkaran Pak Jokowi,” kata Effendy Simbolon, Ketua DPP PDIP, awal Februari lalu. Kini, di tengah rencana reshuffle kabinet, peran Trio Singa tentu tak bisa diabaikan. Tarik menarik antara Trio Singa dengan elit KIH tampaknya bakal semakin seru. n
reviewweekly 45 Tahun IV | 27 Juli-2 Agustus 2015
Sederet Nama di Kantong Presiden
S
iapa saja menteri di Kabinet Kerja yang bakal diganti atau yang bertukar posisi? Tentu, hanya Presiden Jokowi dan orang-orang di sekelilingnya yang tahu. Meskipun demikian, toh isu terus saja muncul dan berkembang. Sorotan dan kritikan yang paling tajam dialamatkan ke tim ekonomi di bawah koordinasi Sofyan Djalil selaku Menko Bidang Perekonomian. Reza Nugraha, analis MNC Securities menilai, hingga kini penyerapan anggaran pemerintah masih minim sehingga laju ekonomi melambat. “Hampir semua kementerian tak menunjukkan kinerja bagus,� tutur Nugraha. Memang, selama sembilan bulan pemerintahan Jokowi-JK, wajah perekonomian nasional babak belur. Pertumbuhan ekonomi hanya 4,71% di triwulan I-2015, lebih rendah dari triwulan I-2014 sebesar 5,14%. Bahkan, pelambatan ekonomi pada triwulan pertama ini terendah sejak tahun 2009. Ada beberapa menteri ekonomi yang menjadi sorotan
sejumlah pengamat, seperti Menteri Perdagangan Rachmat Gobel, Menteri Perindustrian Saleh Husein, dan Menteri Pertanian Amran Sulaiman. Tak hanya tiga menteri di atas saja yang diusulkan untuk di-reshuffle. Beberapa menteri lain adalah Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri Perhubungan Ignasius Jonan, dan Menteri Tenaga Kerja Hanif Dhakiri. Tak kalah serunya adalah, isu reshuffle juga menyerempet ke bidang politik, hukum, dan keamanan. Disebut-sebut Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Polhukam) Tedjo Edhy akan digantikan oleh Luhut Binsar Pandjaitan, yang saat ini menjabat Kepala Staf Kepresidenan. Jabatan Luhut kemudian diisi oleh Jenderal TNI AD Moeldoko. Sementara Andi Widjajanto (Sekretaris Kabinet) akan menjadi Menteri Pertahanan menggantikan Ryamizard Ryacudu. Benar? Tentu saja, semuanya baru sekadar isu. Yang jelas, Presiden Jokowi sudah mengantongi nama-nama menteri yang akan diganti dan digeser. n
Sofjan Djalil
Rachmat Gobel
Saleh Husein
Amran Sulaiman
reviewweekly 45 Tahun IV | 27 Juli-2 Agustus 2015
13
Menteri Kabinet Kerja di Depan Istana Negara
Saling Gesek Antara Menteri Di tengah semakin kuatnya isu reshuffle kabinet, sesama menteri mulai saling membuka borok. TEKS Latihono Sujantyo Foto Dahlan RP, Riset
E
ntah kenapa, tiba-tiba saja Faisal Basri geram oleh perilaku sejumlah menteri di Kabinet Kerja. Ekonom dari Universitas Indonesia ini bilang, ada beberapa menteri yang berkomunikasi buruk dengan Presiden Jokowi dan menteri koordinator. Ia memperoleh informasi ini dari orang dalam Istana. Faisal kemudian menyebut nama Menteri Perhubungan Ignasius Jonan sebagai salah satu menteri yang dimaksud. Menurut dia, Jonan jarang menghadiri rapat bersama Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Sofyan Djalil. “Jonan ditelepon atau di-sms menko, tidak datang dia. Dia bilang menko harus membuat jadwal seminggu sebelumnya. Dia jarang ikut ra-
14
pat koordinasi,� ujar mantan Ketua Tim Reformasi Tata Kelola Minyak dan Gas Bumi ini. Tak hanya Jonan. Perilaku serupa juga ditunjukkan oleh Menteri Pertanian Amran Sulaiman. “Sengak, merasa paling pinter, paling penting. Mereka harus diganti,� katanya. Jonan tentu saja membantah pernyataan Faisal. Ia menilai, pernyataan Faisal tidak sesuai dengan domainnya sebagai pengamat ekonomi. Jonan mengaku selalu berkomunikasi dengan Menko Bidang Perekonomian Sofyan Djalil, baik melalui telepon maupun pesan singkat. Memang, pernyataan Faisal agak mengherankan. Apa urusannya dia berkata seperti itu? Benarkah ada orang dalam Istana atau di kabinet yang berpesan agar Faisal mengeluarkan pernyataan tersebut? Di tengah semakin kuatnya isu perombakan atau reshuffle kabinet, saling menjatuhkan sesama menteri di Kabinet Kerja yang dipimpin Jokowi-JK terlihat begitu kentara. Sebelumnya, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengungkapkan bahwa ada salah satu menteri Kabinet Kerja yang menghina Presiden Jokowi.
reviewweekly 45 Tahun IV | 27 Juli-2 Agustus 2015
Banyak orang melirik ‘tembakan’ Tjahjo diarahkan ke Rini. Anehnya, beberapa saat setelah Tjahjo melepaskan ‘tembakannya’, beredar transkrip hasil rekaman seseorang yang isinya ‘mengecilkan’ Presiden Jokowi. Dalam waktu sekejap, transkrip hasil rekaman ini sudah berada di tangan para wartawan. Boleh dibilang, inilah kabinet yang tidak kompak. Baru berjalan sembilan bulan usia kabinet, tarik menarik kepentingan antara beberapa menteri dan kebijakan yang saling berseberangan memberi kesan adanya ketidakharmonisan di kabinet. Lihat saja, tumpang tindihnya kebijakan yang diambil menteri. Di tengah gencarnya Presiden Jokowi menarik modal asing masuk ke Indonesia, e-e-e Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Hanif Dhakiri malah mewajibkan sekitar 68.762 pekerja asing dan mereka yang akan masuk ke Indonesia mengikuti ujian bahasa Indonesia. Hanif dan timnya telah selesai merevisi Permenakertrans No 12 Tahun 2013 tentang Tata Cara Penggunaan Tenaga Kerja Asing. Hasil revisi mewajibkan pekerja asing bisa berbahasa Indonesia bila mereka ingin mencari penghidupan di sini. Persyaratan kebahasaan itu jelas sebagai hambatan yang cukup berat bagi pekerja asing yang akan masuk ke Indonesia dan menghambat investasi. “Pada prinsipnya, kami tidak menginginkan regulasi semacam ini,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil.
JOKOWI-JK RETAK Keretakan di kabinet yang juga cukup menyita perhatian publik adalah tarik menarik kepentingan antara Kementerian Perhubungan dan Kementerian Perindustrian dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan PT Pertamina mengenai pembangunan Pelabuhan Cilamaya, Karawang, Jawa Barat. Menteri Perhubungan Ignasius Jonan dan Menteri Perindustrian Saleh Husein menilai Pelabuhan Cilamaya harus dibangun untuk mengantisipasi Pelabuhan Tanjung Priok yang sudah overload. Akibat overload, biaya logistik mencekik leher industri. Ujung-ujungnya, biaya produksi tak pernah bisa ditekan. Sebaliknya, Kementerian ESDM dan Pertamina keberatan di lahan seluas 250 hektar itu dibangun Pelabuhan Cilamaya. Alasannya, posisi pelabuhan bisa mengganggu produksi migas PT Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ), anak usaha Pertamina. Munculnya konflik kepentingan antara instansi pemerintah itu membuat Japan for International Corporation Agency (JICA) sebagai calon investor menarik diri dari proyek tersebut. Wapres Jusuf Kalla pun membatalkan proyek ini. Hingga saat ini proyek ini masih terkatung-katung. Minimnya koordinasi dan ketidakhamonisan sesama menteri dalam bekerja mencerminkan kabinet di ambang keretakan. Belum lagi kalau membahas hubungan Jokowi dengan wakilnya, Jusuf Kalla (JK). Ketidakharmonisan hubungan Jokowi dengan JK mulai terlihat saat pemilihan Komjen Budi Gunawan sebagai Kapolri. Jokowi ingin membatalkan pelantikan Budi Gunawan sebagai
reviewweekly 45 Tahun IV | 27 Juli-2 Agustus 2015
Ignasius Jonan
Faisal Basri
Jonan ditelepon atau di-sms menko, tidak datang dia. Dia bilang menko harus membuat jadwal seminggu sebelumnya. Dia jarang ikut rapat koordinasi. Kapolri karena telah ditetapkan menjadi tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Namun JK bersama Megawati dan partai Koalisi Indonesia Hebat mendesak Jokowi agar tetap melantikan Budi Gunawan. JK juga dikabarkan tidak senang ketika Jokowi menerbitkan Perpres Nomor 26 Tahun 2015 tentang penambahan kewenangan Kepala Staf Kepresidenan Luhut Panjaitan. Lewat Perpres ini, Luhut ikut mengendalikan progam prioritas presiden. Untuk memastikan program berjalan sesuai visi misi presiden, Luhut bisa membentuk tim khusus dan gugus tugas lintas kementerian. JK yang mengaku tidak diajak bicara oleh Jokowi mengenai tugas baru untuk Luhut itu, sempat menyampaikan kritik. Dia menilai, koordinasi yang berlebihan ini berpotensi menciptakan kesimpangsiuran koordinasi pemerintahan. Benarkah ada konflik antara Jokowi dengan JK? Hanya mereka yang tahu. n
15
BISNIS UTANG
Bumi Gonjang-ganjing PT Bumi Resources Tbk, perusahaan tambang batu bara milik Grup Bakrie terancam pailit. Kuartal pertama 2015 rugi Rp 4,5 triliun. Setumpuk utang masih menanti dilunasi.
P
TEKS SRI WULANDARI FOTO RISET
T BUMI RESOURCES Tbk, perusahaan tambang batu bara milik Grup Bakrie harus menelan pil pahit. Bayangkan, hanya dalam tempo tiga bulan pertama di tahun ini, Bumi harus menderita rugi bersih sebesar US$ 344,32 juta atau setara dengan Rp 4,5 triliun. Padahal, pada periode yang sama tahun lalu Bumi masih mampu mengantongi laba bersih hingga US$ 349,45 juta. Ada beberapa faktor yang membuat Bumi mengalami kerugian yang cukup parah. Salah satunya, adalah turunnya omzet atau pendapatan dari US$ 19,24 juta atau setara Rp 249 miliar menjadi hanya US$ 10,59 juta atau sekitar Rp 136 miliar di tiga bulan pertama 2015. Padahal periode yang sama di tahun lalu, Bumi masih mencatat laba US$ 349,5 juta atau sekitar Rp
16
4,54 triliun. Laba kotornya dibukukan US$ 9,16 juta di akhir Maret 2015, dari periode yang sama tahun sebelumnya US$ 17,32 juta. Pada kuartal I-2015, bahkan Bumi tidak memperoleh kontribusi laba bersih dari anak perusahaan, padahal periode sama tahun sebelumnya Bumi mencatatkan untung US$ 746,94 juta dari anak perusahaan. Bumi juga mengalami kerugian cukup besar akibat adanya beban selisih kurs mencapai US$ 1,68 juta pada kuartal I-2015. Padahal, pada kuartal I tahun lalu, Bumi mampu mencetak
reviewweekly 45 Tahun IV | 27 Juli - 2 Agustus 2015
BISNIS UTANG laba selisih kurs mencapai US$ 108,88 ribu. Dalam tiga bulan pertama tahun ini, beban bunga dan keuangan Bumi sebesar US$ 132,6 juta sudah berkurang dari tahun sebelumnya US$ 232,5 juta. Direktur dan Sekretaris Perusahaan PT Bumi Resources Tbk, Dileep Srivastava mengakui banyak hal yang membuat Bumi tak berkutik. Pengaruh hujan lebat yang terjadi di sepanjang kuartal I-2015 berdampak terhadap volume penjualan batu bara. Ditambah harga batu bara masih tertekan sampai saat ini juga memengaruhi kinerja perseroan. Sampai saat ini, harga batu bara turun 20%. Belum lagi tingginya kurs dolar, menambah
Rincian Utang Bumi Resources R
R
R
R
R
Hingga September 2014, Bumi mengantongi utang sebesar US$ 3,73 miliar. Utang-utang tersebut jatuh tempo pada 2014-2017. Adapun rincian utang tersebut berasal dari:
1
Country Forest Limited Facility/ lembaga keuangan di bawah naungan China Investment Corporation (CIC) sebesar US$ 1,03 miliar.
Credit Suisse 2010 Facility-2 (Amended & Restated) sebesar US$ 117,5 juta. Guaranteed Senior Secured Notes II sebesar US$ 700 juta.
4
Axis Bank Limited Facility 2011 sebesar US$ 140 juta.
China Development Bank Facility sebesar US$ 600 juta.
beban Bumi. Tak sampai di situ saja, kepemilikan saham dari anak usaha perseroan yaitu PT Kaltim Prima Coal (KPC) turun menjadi 51% dari 65% setelah China Invesment Corporation (CIC) menjadi pemegang saham juga memengaruhi kinerja perseroan. “Selain itu kami juga mengalami gangguan dari produksi batu bara di Sumatera dan aset non batu bara di luar negeri, seperti di Yaman dan Afrika,” kata Dileep. Asal tahu saja, tahun ini Bumi memang tengah berkonsentrasi untuk melakukan pelunasan utang-utangnya. Kata Dileep, perseroan akan mengurangi total utang US$ 2,5 miliar–US$ 3,5
8
RBI Loan Facility sebesar US$ 80,69 juta.
reviewweekly 45 Tahun IV | 27 Juli - 2 Agustus 2015
3 5 7 9 11
2
R
Guaranteed Convertible Bond I sebesar US$ 375 juta.
R Guaranteed Senior Secured Notes sebesar US$ 300 juta.
6
R
UBS AG Facility sebesar US$ 62,5 juta.
R
Deutsche Bank 2011 Facility sebesar US$ 54 juta.
R
Credit Suisse Facility-2014 sebesar US$ 114,31 juta .
10 R
Castleford Investment Holdings Ltd Facility 2013 sebesar US$ 150 juta.
17
BISNIS UTANG
Jejak Bakrie di Bumi
B
AGAIMANAKAH nasib PT Bumi Resources Tbk? Belum ada yang berani meramalkan, akankah Bumi pailit atau malah bangkit menjadi perusahaan yang tangguh. Namun yang jelas, awal Juli lalu, Alpha Southeast Asia mengumumkan hasil dari jajak pendapat tahunan kelimanya, Bumi Resources disebut sangat mengecewakan oleh para investor. Bumi tak sendiri, di jajaran ini juga ada Energi Mega Persada dan Bukit Asam.
BERIKUT JEJAK BAKRIE DI BUMI: a 1997 ~> PT Bakrie Capital Indonesia mengambil alih 58,51%
BAKRIE TOWER: Menelan pil pahit.
miliar pada akhir 2015 dengan memangkas bunga. Untuk itu perseroan menargetkan produksi batu bara mencapai 100 ton pada 2015. Utang jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun mencapai US$ 3,58 miliar. Selain itu, utang lain-lain kepada pihak ketiga juga tercatat sebesar US$ 503 juta. Bumi juga memiliki pinjaman jangka pendek sebesar USS 193,9 juta, beban yang masih harus dibayar US$ 321,34 juta dan utang dari obligasi konversi sebesar US$ 375 juta. Selain itu, jumlah utang pajak perseroan tercatat sebesar US$ 321,34 juta. Sementara utang pihak berelasi US$ 409,5 juta. Bumi telah memperoleh perpanjangan pembayaran surat utang atau obligasi untuk tiga anak usahanya. Yakni, Bumi Capital Pte. Ltd. melalui Surat Berharga Bergaransi Senior (Guaranteed Senior Secured Notes) senilai US$ 300 juta dengan bunga 12%; Bumi Investment Pte. Ltd. selaku penerbit Surat Berharga Bergaransi Senior (Guaranteed Senior Secured Notes) senilai US$ 700 juta dengan bunga 10,75%; dan Enercoal Resources Pte. Ltd. melalui Obligasi Konversi Bergaransi (Guaranteed Convertible Bonds) senilai US$ 375 juta berkupon 9,25%. Perpanjangan utang tersebut berdasarkan keputusan Pengadilan Singapura pada November 2014 silam, yang menyatakan bahwa perseroan memperoleh moratorium untuk restrukturisasi utang perseroan senilai US$ 1,37 miliar atau berkisar Rp 17 triliun selama lima bulan ke depan. Selama moratorium berlangsung, Bumi tidak diperbolehkan melakukan aksi korporasi, yang diperlukan untuk menyelesaikan transaksi pembayaran utang lainnya. Sejumlah transaksi yang ditunda misalnya, pelunasan kepada China Investment Corporation (CIC) senilai US$ 1,03 miliar, rencana refinancing pinjaman US$ 275 juta, serta penjualan saham PT Fajar Bumi Sakti senilai US$ 130 juta. n
18
saham Bumi Modern Tbk dari Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912. a 1998 ~ > Bisnis Bumi yang semula bergerak di bidang perhotelan dan pariwisata menjadi perusahaan investasi di bidang minyak, gas alam dan pertambangan. a 20 September 2000 ~> Nama Bumi Modern Tbk diubah menjadi Bumi Resources Tbk. Setelah itu, Bumi banyak melakukan akuisisi perusahaan yang bergerak di bidang minyak, gas alam, batubara dan pertambangan lainnya dengan menggunakan utang. a 2000 ~> Mengakuisisi Gallo Oil (Jersey), Ltd a 2001 ~> Mengakuisisi 80% saham PT Arutmin Indonesia. a 2003 ~> Mengakuisisi PT Kaltim Prima Coal (KPC) dan Kalimantan Coal Limited (KCL). a April 2004 ~> Mengakuisisi 19,99% saham tersisa PT Arutmin Indonesia. a 2004 ~> Menjadi produsen batu bara terbesar di Indonesia dan eksportir batu bara thermal terbesar di dunia yang memasok sekitar 8% batu bara thermal di pasar internasional. a 2008 ~> Mengakuisisi anak usaha yakni Calipso Investment Pte. Ltd dan PT Bumi Resources Investment. a 2008~> Melalui Calipso Investment Pte. Ltd, Bumi mengakuisisi Herald Resources Ltd dan melalui PT Bumi Resources Investment, Bumi mengakuisisi PT Green Resources, Leap Forward Finance Ltd (memiliki PT Fajar Bumi Sakti), Pendopo Coal Ltd (memiliki PT Pendopo Energi Batubara), dan Zurich Assets International Ltd (memiliki saham Darma Henwa Tbk). a 2009 ~> Melakukan restrukturisasi utang dengan pinjaman dari China Investment Corporation (CIC) melalui Country Forest Limited (anak usaha CIC) sebesar US$ 1,9 miliar (US$ 600 juta telah dibayar tahun 2013, US$ 600 juta jatuh tempo di tahun 2014, dan sisanya US$ 700 juta jatuh tempo pada 2015.) a 2012~> Karena harga batu bara turun, beban keuangan tinggi dan mengalami rugi kurs serta rugi transaksi derivatif, Bumi rugi US$ 1,275 miliar. a 2013 ~> Mengalami defisiensi modal sebesar US$ 492,65. a 2014 ~> Untuk mengatasi utang, Bumi menjual 19% kepemilikan saham di KPC kepada CFL (Country Forest Limited) dengan harga US$ 950 juta. Bumi juga menjual 42% saham Bumi Resources Minerals Tbk kepada CFL dengan harga US$ 257,4 juta. a Juli 2004 ~> Menerbitkan saham melalui PUT IV dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu dan berhasil memperoleh dana sebesar US$ 330,29 juta. Sebagian dana, sebesar US$ 150 juta digunakan membayar utang CFL. a 2015 ~> Bumi terlilit masalah utang pada anak usaha sebesar US$ 1,375 miliar.
reviewweekly 45 Tahun IV | 27 Juli - 2 Agustus 2015
BISNIS PENDAPATAN IKLAN
KEGIATAN PRODUKSI DI RCTI: Meraup pendapatan tertinggi.
RCTI Oke RCTI meraup pendapatan iklan terbesar sepanjang semester I-2015. TVRI selalu paling buncit. TEKS SRI WULANDARI FOTO DAHLAN REBO PAHING
K
ABAR baik bagi industri televisi. Meski dolar tengah melambung tinggi dan situasi ekonomi sedang melambat, rupanya tak menyurutkan pendapatan iklan yang diraup pelaku bisnis televisi. Tak percaya? Tanyakan saja kepada Adstensity, sebuah modul platform riset yang dikembangkan PT Sigi Kaca Pariwara. Berdasarkan data yang dikumpulkan Adstensity, belanja iklan di 13 televisi nasional pada semester I-2015 mencapai Rp 32,919 triliun. Perolehan paling tinggi terjadi selama rentang 18 Juni - 16 Juli 2015, belanja kotor iklan di 13 stasiun televisi nasional melonjak hingga Rp 7,039 triliun. Dari 13 stasiun televisi yang didata Adstensity, RCTI meraup pendapatan kotor tertinggi mencapai Rp 4,765 triliun. Disusul oleh SCTV yang meraih pendapatan sebesar Rp 4,731 triliun. MNC menempati urutan ketiga, dengan pendapatan Rp 3,843 triliun. Sementara posisi juru kunci ditempati TVRI dengan raihan Rp 12,005 miliar. Dilihat dari sisi grup media, Grup MNC (RCTI, Global TV, MNC TV) menguasai pangsa pasar sampai 35%. Grup Emtek (SCTV dan Indosiar) menguasai 25%. Sementara Grup Trans Corp (TransTV dan Trans 7) hanya mendapat 8% pangsa pasar. “Turunnya Trans Group dari sisi pendapatan cukup mengejutkan,” kata Di-
reviewweekly 45 Tahun IV | 27 Juli - 2 Agustus 2015
rektur Sigi Kaca Pariwara, Sapto Anggoro. Dari sisi pengiklan, jelas Sapto, yang paling mendominasi jumlah belanja pada semester I-2015 adalah sektor industri beverage (minuman) dengan nilai belanja iklan mencapai Rp 818,897 miliar hingga Rp 1,671 triliun. Angka tersebut berdasarkan varian produk industri beverage yang diiklankan di televisi mencapai lebih dari 100 brand. Di posisi kedua, industri personal care membelanjakan iklan sebesar Rp 779,266 miliar hingga Rp 1,134 triliun. Sementara industri makanan olahan masuk dalam tiga besar industri yang melakukan belanja iklan terbanyak di televisi dengan nilai Rp 323,432 miliar hingga Rp 693,462 miliar. Adapun belanja iklan terbesar meliputi industri pharmacy, household, cigarette, dan unrefined food. Sedangkan belanja iklan industri retail, otomotif, dan telekomunikasi semester ini mengalami fluktuatif. Pada bulan Ramadan lalu, RCTI meraih Rp 1,049 triliun, SCTV memperoleh Rp 907,6 miliar, dan MNCTV mendapat Rp 885,22 miliar. Sedangkan TVRI hanya mendapat Rp 4,818 miliar. Dilihat dari sisi grup media, Group MNC (RCTI, GlobalTV dan MNCTV) memperoleh Rp 2,503 triliun. Grup Emtek (Indosiar dan SCTV) mendapatkan Rp 1,752 triliun. Group Trans Corp (TransTV dan Trans 7) mendapatkan Rp 1,126 triliun, sedangkan Viva Group (TV One dan ANTV) kebagian Rp 1,039 trilliun. n
19
BISNIS BBM BARU
Pemburu Rente Pertalite Pertamina melakukan tes pasar dengan menjual bensin Pertalite. Awas, muncul pemburu rente baru. TEKS LATIHONO SUJANTYO FOTO DAHLAN REBO PAHING
P
ANTRE BBM DI SPBU: Digerogoti oligarki.
20
ERTAMINA akhirnya menjual bahan bakar minyak (BBM) jenis baru bernama Pertalite ke pasar. Tes pasar ini dilakukan pekan lalu di 103 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). Pada tahap awal ini, Pertamina menjual Pertalite sebanyak 500.000 liter per hari. BBM beroktan 90 ini secara bertahap disebut-sebut bakal menggusur bensin Premium yang researh octane number (RON) 88. Kualitas Pertalite di atas Premium, tapi di bawah Pertamax RON 92. Itulah sebabnya, harga Pertalite per liter di atas harga Premium yang Rp 7.400, tapi di bawah harga Pertamax RON 92 yang Rp 9.300 per liter.
reviewweekly 45 Tahun IV | 27 Juli - 2 Agustus 2015
BISNIS BBM BARU Kesulitan Pertamina menetapkan harga Pertalite karena harga bensin jenis ini tidak ada dalam Meant Plat Of Singapure (MOPS). Karena tidak ada acuan harga, banyak kalangan mencium bakal muncul pemburu rente baru yang dapat menciptakan harga sesukanya. Dugaan munculnya pemburu rente baru semakin kuat karena Pertalite RON 90 tidak masuk dalam rekomendasi Tim Reformasi Tata Kelola Migas. Tim yang sudah dibubarkan ini sempat memberikan rekomendasi kepada Pertamina untuk menghapus Premium RON 88 dan menggantinya dengan Pertamax RON 92, bukan membuat varian baru. Seperti halnya Premium dan Pertamax, bensin Pertalite juga masih mengandalkan impor. “Sehingga tetap saja ada peluang bagi ‘pengusaha hitam’ untuk bermain dalam pasokan BBM tersebut, dan tetap bergantung kepada pemasok luar negeri,” ujar Sofyano Zakaria, Direktur Pusat Studi Kebijakan Publik (Puskepi). Pengamat ekonomi politik dan migas Salamuddin Daeng menduga ada kekuasaan besar yang mencoba mengambil untung besar dari penjualan minyak mentah ke Pertamina. “Pertamina dibiarkan digerogoti oligarki di sekitar kekuasaan,” katanya. Kalau memang benar begitu, ya, ini tidak jauh berbeda dengan pengadaan Premium yang selama bertahun-tahun menjadi mainan para pemburu rente.
PENGADAAN MINYAK Si emas hitam ini memang selalu jadi buruan orang-orang yang imannya tipis. Beberapa waktu lalu, misalnya ketika Integrated Supply Chain (ISC)—unit usaha Pertamina--mengimpor minyak mentah dari produsen minyak asal Angola, Sonang ol EP. Keputusan ISC mengimpor minyak dari Sonangol mengundang tanda tanya besar. Sebab, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sama sekali tidak tahu menahu soal impor minyak ini. Besaran awal impor minyak dari Sonangol itu sebanyak 950.000 barel. Dalam perjanjian jual beli yang diteken di Jakarta, Oktober tahun lalu, Sonangol akan memasok minyak mentah sebanyak 100.000 barel per hari. Hanya saja, perjanjian jual beli sempat mandek gara-gara masalah diskon. Dalam perjanjian awal, Sonangol bersedia memberikan diskon sebesar US$ 15 setiap barel minyak yang dibeli Pertamina. Anehnya, pada 18 November 2014 Pertamina mengirim surat ke Sonangol tentang ‘Counter To The Proposed Contractual Volume 2015’. Tanggal 20 November 2014, Sonangol membalas surat dari Pertamina. Isinya, Sonangol tidak bisa memberikan diskon US$ 15 setiap barel minyak yang dibeli oleh Pertamina. Sonangol bilang, kerja sama pembelian minyak itu masih mengacu pada harga pasar.
reviewweekly 45 Tahun IV | 27 Juli - 2 Agustus 2015
Pertanyaannya, apakah Pertamina membeli minyak mentah dari Sonangol lewat ISC sesuai harga pasar? Direktur Pemasaran Pertamina Ahmad Bambang pernah mengatakan, harga minyak yang dibeli ISC tidak ada diskon. Artinya, impor minyak yang dibeli oleh ISC itu berdasarkan harga pasar. Kalau berdasarkan harga pasar, kenapa tidak membeli dari perusahaan minyak lain, yang lebih besar? Benarkah keputusan impor itu murni diambil oleh ISC? Atau, ada pihak lain yang mendorong? Sekadar mengingatkan, sejak beberapa waktu lalu, peran PT Pertamina Energi Trading Limited (Petral) sebagai badan pengadaan minyak untuk kebutuhan dalam negeri diambil alih oleh ISC. Artinya, tender penjualan dan pengadaan impor minyak mentah dan BBM dilakukan sepenuhnya oleh ISC, seperti di masa lalu. Tender pun dilakukan di Indonesia. Dengan begitu, semua proses tender tunduk pada hukum Indonesia. Banyak kalangan bertanya, kenapa tender penjualan dan pengadaan impor minyak mentah dilaksanakan di Indonesia? Apakah sudah ada bank di Indonesia yang mampu menjamin pengadaan impor minyak hingga ratusan juta dolar? Apakah ada pelayanan pelabuhan di Indonesia yang buka 24 jam nonstop? Pertanyaan-pertanyaan ini patut dijawab. Sebab, jika tidak, dikhawatirkan masalah lama akan muncul kembali. Sebab, bukan apa-apa, karut marutnya pengelolaan minyak di awal tahun 2009 tak lepas dari ISC. Saat itu, terjadi kemacetan distribusi BBM di berbagai daerah. n
21
BISNIS PROFIL
SAMUEL ROBSON
WALTON
Pewaris Ulung Wal-Mart Sebagai putera sulung pendiri Wal-Mart, Robson berhasil meneruskan tongkat estafet keluarganya dengan sempurna. TEKS SRI WULANDARI FOTO ILUSTRASI
22
reviewweekly 45 Tahun IV | 27 Juli - 2 Agustus 2015
BISNIS PROFIL
M
ERAIH sukses dan mempertahankannya hingga di usia tua, sangatlah tak mudah. Tapi Sam Walton mampu melakukanya. Dalam jajaran orang kaya di Amerika Serikat, nama keluarga Walton menduduki urutan teratas versi majalah Forbes. Kamis, 3 Juli 2015, Forbes menyebutkan kekayaan keluarga Walton mencapai US$ 149 miliar, atau sekitar Rp 1.937 triliun, nyaris Rp 2.000 triliun. Nilai kekayaan keluarga Walton ini turun dari tahun lalu yang mencapai US$ 152 miliar. Pundi-pundi kekayaan Walton, berasal dari jaringan toko ritel Wal-Mart. Wal-Mart didirikan oleh Sam Walton dan James ‘Bud’ Walton. Berkat Wal-Mart, mereka bisa mewarisi harta kepada enam anaknya yang saat ini memiliki 54% saham WalMart yang mendunia. Salah satunya adalah Samuel RabsonWalton. Kinerja Wal-Mart cukup kinclong, meski perekonomian global tengah gonjang-ganjing. Tahun ini saja, Wal-Mart menargetkan penjualan US$ 486 miliar atau sekitar Rp 6.318 triliun. Sam Walton sendiri tak penah mengira bakal memiliki usaha sesukses seperti sekarang ini. Soalnya, pria kelahiran 29 maret 1918 di Kingfisher, Oklahoma ini dilahirkan dari keluarga miskin. Keluarganya berasal dari sebuah komunitas petani di sebuah pedesaan di Missouri. Saat itu, Amerika sedang mengalami masa depresi. Kemiskinan yang dialaminya saat beranjak dewasa mengajarkannya tentang nilai dari uang dan ketekunan. Tapi, biar hidup miskin, keluarganya tetap mengedepankan pendidikan. Sam diharuskan menempuh pendidikan tinggi. Setelah menyelesaikan kuliahnya di University of Missouri, Sam kemudian bekerja untuk J.C. Penny. Di sinilah, dia pertama kali mendapatkan pengalaman tentang retailing. Selama perang dunia ke-2, dia menjadi pimpinan dan setelah itu menjadi seorang franchiser yang sukses dari toko Ben Franklin five-and-dime. Hingga suatu ketika, pada 1962, Sam mencetuskan ide membuka toko yang lebih besar, yang berada di area pedusunan, menawarkan produk dengan harga yang murah dan diskon yang besar. Sayang, pihak manajemen menolak gagasan itu. Akhirnya, Sam membuka gerai impiannya dan diberi nama Wal-Mart. Inilah cikal bakal Wal-Mart yang kemudian berkembang dengan pesat merajai seluruh toko kelontong di AS. Ketika akhirnya Sam meninggal dunia pada 1992, kekayaan yang ditinggalkan mencapai US$ 25 miliar.
MENYELAMATKAN BUMI Wal-Mart kemudian diteruskan oleh Robson dan saudara-saudaranya. Selain jago berbisnis, Robson mampu menyerap ilmu ayahnya dengan sempurna. Anak sulung Sam, dari istrinya Helen yang lahir pada 28 oktober 1944 mampu mengembangbiakkan usaha keluarga dengan baik. Sejak awal, Robson memang telah dididik dengan keras agar
reviewweekly 45 Tahun IV | 27 Juli - 2 Agustus 2015
Sam Walton sendiri tak penah mengira bakal memilki usaha sesukses seperti sekarang ini. Soalnya, pria kelahiran 29 maret 1918 di Kingfisher, Oklahoma ini dilahirkan dari keluarga miskin. menjadi pebisnis yang sukses. Dari kecil pula, dia sudah digadang-gadang keluarganya menjadi penerus tongkat estafet bisnis ayahnya. Ayahnyalah yang mengarahkan dia untuk mengambil jurusan admistrasi bisnis di Universitas Arkansas. Pendidikannya tidak berhenti sampai di situ saja, dia kemudian melanjutkan untuk gelar doktor dari Columbia University School of law. Pada 1982, dia didaulat mendampingi ayahnya dan menjadi wakil presiden direktur. Bila Wal-Mart bisa berkembang hingga ke mancanegara, tak lain adalah berkat Robson. Di tangan Robson, program go international berhasil dengan sempurna. Wal-Mart kini bisa ditemui dilebih dari 28 negara dengan omset mencapai US$ 405 miliar dan jumlah pegawai mencapai 2,1 juta orang . Robson pula yang berjuang mati-matian agar Wal-Mart tidak terimbas badai krisis globl pada 2008. Banyak strategi yang dia lakukan. Antara lain memberikan program diskon besar-besaran dan membuat Wal-Mart bertahan. Robson pula yang membawa Wal-Mart melantai di bursa efek. Robson sadar benar, keberhasilan tidak ditentukan oleh besar-kecilnya bisnis, melainkan strategi pemasaran yang dilakukan pemilik bisnis untuk mengelola usahanya. Robson mengungkapkan, jumlah pengunjung tokonya setiap tahun mencapai puluhan juta orang. Sebagai tanda terimakasih kepada para pelanggannya, Robson sangat memperhatikan upaya menyelamatkan bumi. Bahkan, dia tidak segan-segan untuk mengeluarkan puluhan juta dolar Amerika Serikat (AS) setiap tahun. Dia berkepentingan untuk menyelamatkan bumi dan manusia, karena kalau bumi dan manusia selamat, maka berarti masa depan Wal-Mart akan tetap terjamin. Bersama dengan saudara-saudaranya, dia memberikan dana sebesar US$ 2 miliar AS selama 2008 – 2013 ke Walton Family Foundation. Tak hanya kisah sukses saja yang ditorehkan Robson, dia pernah menghadapi tuntutan, lantaran membayar dengan terlalu murah upah para pegawainya. Gerakan ini juga menuntut Robson turun sebagai Direktur Utama Wal-Mart. Meski demikian, karena masih pemegang saham mayoritas di Wal-Mart sebanyak 51%, keluarga ini masih memiliki hak veto. n
23
Dewasa ini, keamanan kerap menjadi barang mewah bagi warga yang mendiami berbagai kota di belahan dunia. Tekanan ekonomi pun acap menjadi biang kerok pemicu tingginya aksi kriminalitas. TEKS RATNA NURAINI Foto Riset
24
reviewweekly 45 Tahun IV | 27 Juli-2 Agustus 2015
K
risis ekonomi yang dialami di sejumlah negara di dunia mengakibatkan angka kriminalitas meningkat. Kebutuhan hidup yang semakin tinggi bahkan mengakibatkan sejumlah negara masuk dalam kategori berbahaya karena berkurangnya rasa aman. Namun rupanya tingkat keamanan yang cenderung melorot di mayoritas negara di dunia seiring dengan kian menghebatnya tekanan ekonomi itu tidak terjadi di Republik Islandia. Negeri yang terletak di paling utara bumi itu sejak 2008 menempati peringkat pertama jajaran negeri paling aman di dunia. Indeks Perdamaian Global, tepatnya pada penghujung Juni lalu, menempatkan negara Nordik itu di urutan pertama negeri teraman di dunia. Nilai yang dicapai negeri Tanah Es (Iceland) itu bahkan cukup spektakuler, yakni nyaris sempurna, dengan angka mencapai 1.148. Sebagaimana dilansir Daily Mail, indeks perdamaian di suatu negara ini disusun dengan mempertim-
bangkan 23 faktor. Antara lain, level kejahatan, teror politik, ekspor dan impor senjata serta jumlah populasi penjara. Catatan yang ada memang pernah menunjukkan bahwa angka pembunuhan di Islandia adalah 1,8 per 100.000 penduduk. Padahal pada kurun yang bersamaan, di Amerika Serikat angka pembunuhan mencapai 5,8 per 100.000 penduduk setiap tahunnya. Islandia sendiri yang merupakan negara vulkanik kecil di Samudera Atlantik Utara itu juga dikenal sebagai negara yang paling berkembang di dunia, menurut PBB. Bahkan, negeri itu juga termasuk salah satu negeri terkaya di dunia, paling tidak menempati urutan 20 besar. Berdasarkan data yang dihimpun, diketahui bahwa pendapatan per kapita negara dengan populasi penduduk hanya 300 ribu itu mencapai sekitar US$ 41,000. Dimana pendapatan bergantung pada sektor industri energi dan sektor publik lainnya. Negara yang menempati sebuah pulau di kawasan Eropa itu terletak 300 kilometer di sebelah timur
reviewweekly 45 Tahun IV | 27 Juli-2 Agustus 2015
25
ibukota islandia, Reykjavik
Penduduk Kota
Greenland dan 1.000 kilometer dari Norwegia. Ibu kota Islandia terletak di Reykjavik yang merupakan kota terbesar di negara itu. Bentuk pemerintahan negara ini adalah Republik Parlementer. Kepala negara berada di bawah pimpinan presiden dan kepala pemerintahan berada di bawah pimpinan perdana menteri. Negara ini meraih kemerdekaannya dari tangan Denmark pada 17 Juni 1944.
26
Dulu, tepatnya 1 Desember 1918, negara ini merupakan sebuah kerajaan mandiri yang berada dalam naungan Denmark. Sementara itu, mata uang negara ini adalah Krona Islandia. Selain Islandia, Indeks Perdamaian Global 2015 juga menerakan 10 negara lain yang masuk peringkat sebagai negara teraman di dunia. Masing-masing adalah Denmark, Austria, Selandia Baru, Swiss, Finlandia, Kanada, Jepang, Australia, dan Republik Ceko. Kebalikan dari 10 peringkat teratas dalam daftar itu, indeks juga menerangkan sejumlah negara yang menempati posisi terendah dalam jajaran negara teraman di dunia. Ke-10 negara paling tidak aman di dunia itu dipimpin oleh Suriah. Pada 2015 ini, posisi Suriah tersebut menggeser Afganistan, yang kini berada di peringkat kedua. Kemudian, berturut-turut setelah Afganistan adalah negara Sudan Selatan, Irak, Korea Utara, Pakistan, dan Rusia. Lembaga itu juga menempatkan 11 negara di dunia yang memiliki potensi bebas dari konflik. Yakni, Swiss, Jepang, Qatar, Mauritius, Uruguay, Cile, Botswana, Kosta Rika, Vietnam, Panama, dan Brasil.
reviewweekly 45 Tahun IV | 27 Juli-2 Agustus 2015
PENYEBAB ISLANDIA UNGGUL n Satu-satunya negara di dunia yang tidak mempunyai musuh sepanjang sejarah kemerdekaan. n Perekonomiannya tercatat paling stabil di dunia. n Tingkat kejahatan zero persen.
berkarya di bidang biotenologi dan keuangan. Negara ini juga mulai menguatkan ekonominya di bidang pariwisata, dengan mempromosikan eko-pariwisata dan menonton paus. Dalam setahun, hampir sebanyak 1,1 juta orang asing yang mengunjungi negeri tersebut. Meskipun sektor ekonomi negara ini telah maju, sektor pertanian dan peternakan tetap berperan dalam meningkatkan PDB sebesar 5,4% melalui produksi sayur mayor, kentang, daging domba, dan berbagai produk olahan susu.
Islandia sejatinya tidak memiliki sumber bumi yang menguntungkan. Namun negeri ini memiliki sistem pembangkit listrik tenaga air dan energi panas bumi yang berlimpah.
PALING PRODUKTIF Sebenarnya seperti apa ekonomi di negeri yang tercatat sebagai negara paling produktif ketujuh di dunia. Dengan PDB sebesar US$ 40.112, Islandia sejatinya tidak memiliki sumber bumi yang menguntungkan. Namun negeri ini memiliki sistem pembangkit listrik tenaga air dan energi panas bumi yang berlimpah. Dahulu, ekonomi negara ini sangat bergantung pada perikanan. Sekitar 40% hasil perikanan negara ini diekspor. Bidang perikanan mampu mempekerjakan 7% masyarakat negara ini. Itulah sebabnya, ekonomi negara ini rentan kerugian jika harga ikan dunia jatuh. Sesungguhnya, sampai abad ke-20, negara ini tergolong ke dalam negara termiskin di Eropa Barat. Namun kini, negeri ini bangkit menjadi salah satu negara maju di dunia. Pertumbuhan ekonomi yang kuat mengarahkan negara ini untuk dinobatkan sebagai negara dengan Indeks Perkembangan Manusia terbaik oleh PBB. Taraf hidup masyarakat negara ini adalah yang terbaik kedua di dunia. Ekonomi yang bergantung ke bidang perikanan pun lambat laun berubah ke bidang industri, sampai kemudian negara ini memproduksi perangkat lunak teknologi,
PERNAH TERANCAM Kendati mengisi posisi negeri teraman selama sekitar 7 tahun berturut-turut dan memiliki ekonomi yang cenderung stabil, sejatinya Islandia tidak serta-merta terbebas dari ancaman krisis finansial yang melilit dunia. Pada 2010, misalnya, otoritas keuangan negeri pulau itu sampai pernah terpaksa melontarkan pernyataan bernada keresahan. Otoritas meminta seluruh pihak terkait di negeri itu harus bekerja keras mengatasi kelemahan regulasi di sektor finansial. Semata, langkah itu dilakukan agar tidak terperosok ke dalam krisis ekonomi. Kekhawatiran itu sendiri memang tidaklah berlebihan. Pasalnya tercatat, pada krisis ekonomi 2008, sedikitnya tiga bank terbesar di Islandia mengalami kolaps. Ketiga bank itu masing-masing adalah Kaupthing Bank hf, Glitnir Bank hf, dan Landsbanki Islands hf yang ambruk akibat membengkaknya beban utang menjadi 10 kali lipat dari PDB Islandia. Tercatat saat kolaps, kewajiban Kaupthing diketahui mencapai U$ 32 miliar atau 2,5 kali dari nilai asetnya. Sedangkan utang Glitnir mencapai U$ 28 miliar. Kondisi itu sekaligus menjadi resesi terburuk sejak kemerdekaan diraih Islandia. Bahkan akibat ancaman krisis tersebut, Islandia pun sempat terpaksa menerima bailout senilai US$ 4,6 miliar dari International Monetary Fund (IMF) untuk mengatasi masalah tersebut. n
reviewweekly 45 Tahun IV | 27 Juli-2 Agustus 2015
27
PEKIK PILU DI NEGERI BERDARAH
Perang gang narkotika di meksiko
Tinggal di tempat yang aman dan damai tentu menjadi dambaan setiap orang. Tapi apa jadinya jika kenyataan berkata beda. TEKS RATNA NURAINI Foto Riset
Suriah
28
N
yaris ada sebanyak ratusan negeri di dunia ini tidak mampu memberikan keamanan dan kedamaian bagi warganya. Hampir pasti, hidup penuh nestapalah yang dirasakan oleh warganya di negara-negara yang sarat aksi kekerasan dan kriminalitas tersebut. Berdasarkan data yang dihimpun, angka kekerasan dan kriminalitas di negara-negara ini sangatlah tinggi. Aksi-aksi yang acap menjadi teror bagi warga tersebut terjadi karena sejumlah faktor. Persoalan politik atau kejahatan murni disinyalir kerap menjadi penyebab utama terjadinya tindak kekerasan dan kriminalitas di sebuah negara. Bahkan tak jarang, saat aksi itu meledak, sangat banyak warga negara menjadi korban jiwa. Setelah menghimpun berbagai data, didapatlah sedikitnya selusin nama negara yang warganya kerap dirudung tindak kekerasan, baik akibat aksi kriminalitas maupun peperangan. Berikut nama sebagian negara-negara tersebut:
Meksiko Di negeri yang terletak di Amerika Utara ini, kejahatan sudah menjadi salah satu persoalan bangsa yang paling krusial. Kejahatan yang kabarnya bahkan mampu menguasai sejumlah jalur birokrasi itu tak lain terkait per-
reviewweekly 45 Tahun IV | 27 Juli-2 Agustus 2015
dagangan narkoba. Sindikat narkoba yang bercokol di negara ini dikenal telah memainkan peran penting dalam aliran kokain, heroin, dan ganja antara lain ke Amerika Latin dan Amerika Serikat. Perdagangan narkoba dan kejahatan terorganisir itu pulalah yang menjadi sumber utama kejahatan kekerasan di negeri berpenduduk sekitar 118.395.054 jiwa tersebut.
Ethiopia Selama ini, aksi kekerasan, tindak kriminal, dan pertarungan politik di Ethiopia diketahui telah mengakibatkan banyak korban baik luka maupun kematian. Aksi seperti pencurian kendaraan dan kejahatan kecil lainnya bahkan sangat umum terjadi di negeri ini. Selain itu, di Republik Ethiopia yang terletak di Afrika juga ada kasus pemukulan, penusukan dan penculikan ekspatriat dan orang asing.
Ukraina
Pantai Gading Negara ini sungguh sarat dengan konflik. Tercatat, peperangan sipil pecah pada 2002 dan 2010. Perang Saudara II Pantai Gading bahkan meningkat menjadi konflik militer skala penuh antara pasukan yang setia kepada Laurent Gbagbo, Presiden Pantai Gading yang menjabat sejak 2000, dan pendukung presiden yang diakui secara internasional Alassane Outtara. Sudan
Ukraina Kerusuhan di Timur dan Selatan Ukraina yang telah menarik seluruh perhatian dunia itu dimulai pada Februari 2014. Protes yang terjadi di Donetsk dan Luhansk itu kemudian juga meningkat menjadi pemberontakan separatis bersenjata. Pemerintah Ukraina kemudian meluncurkan serangan militer terhadap para pemberontak. Konflik tersebut diketahui kemudian merenggut nyawa ribuan korban.
besar sejarah Sudan, rakyat Sudan menderita karena perselisihan etnis yang merajalela dan diganggu oleh konflik internal termasuk dua perang sipil dan Perang di wilayah Darfur. Sudan menderita HAM sangat serius, terutama berurusan dengan isu-isu pembersihan etnis dan perbudakan di negara ini.
Chad Chad merupakan salah satu negara di Afrika termiskin dan paling korup di dunia. Sebagian besar penduduk hidup dalam kemiskinan dan bermatapencaharian sebagai penggembala subsisten dan petani. Kekerasan politik dan usaha kudeta yang berulangulang mengakibatkan kondisi politik yang tidak stabil dan kemiskinan berkepanjangan yang menyengsarakan warga negeri. Dampaknya, aksi kriminalitas semakin tinggi dan korupsi pun merajalela.
Afghanistan Perang di Afghanistan dimulai pada 2001 dan berlangsung sampai sekarang. Hal ini mengacu pada intervensi oleh NATO dan pasukan sekutu dalam perang sipil Afghanistan yang sedang berlangsung. Perang di mulai setelah serangan 11 September, dan tujuan utamanya adalah untuk membongkar al-Qaeda dan operasi di Afghanistan dengan meruntuhkan Taliban dari kekuasaan. Pada 2013, puluhan ribu orang telah tewas dalam perang.
Rusia Tingkat kejahatan yang cukup tinggi mungkin alasan mengapa Rusia menjadi salah satu negara paling berbahaya di dunia. Kejahatan di Rusia termasuk perdagangan narkoba, pencucian uang, perdagangan manusia, pemerasan, pembunuh bayaran, penipuan, dan lainnya. Banyak petugas hukum yang terlibat dalam korupsi, pasar gelap, terorisme dan penculikan. Sudan Sudan menderita dari beberapa masalah. Dari sebagian
Suriah Mengapa Suriah menjadi peringkat teratas sebagai negara paling berbahaya di dunia adalah karena perang sipil Suriah. Konflik bersenjata ini berlangsung dimulai pada awal musim semi tahun 2011 dengan protes nasional terhadap pemerintah Presiden Bashar al-Assad, yang di tanggapi dengan penumpasan kekerasan. Konflik secara bertahap berubah dari demonstrasi menjadi pemberontakan bersenjata setelah berbulanbulan pengepungan militer. Perkiraan kematian dalam konflik sangat bervariasi, mulai dari sekitar 110.000 hingga hampir 200.000. n
reviewweekly 45 Tahun IV | 27 Juli-2 Agustus 2015
29
MAKRO BEA MASUK
MINUMAN BERALKOHOL IMPOR: Harganya jadi setinggi langit.
“Bye-Bye” Produk Impor Pemerintah menaikkan tarif bea masuk bagi barang-barang konsumsi impor. Kenaikan tertinggi capai 150%.
A
TEKS KUKUH BHIMO NUGROHO FOTO DAHLAN REBO PAHING
NDA penikmat whisky? Jika Anda memang penggemar minuman beralkohol impor ini, bersiaplah merogoh kocek lebih dalam. Sebab, sejak Kamis pekan lalu, harga whisky melenting lebih dari 100%
dari sebelumnya. Penyebabnya, Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 132/0.10/2015 tentang Penetapan Sistem Klasifikasi Barang dan Pembebanan Tarif Bea Masuk atas Barang Impor mulai berlaku. Beleid yang diluncurkan sejak 9 Juli 2015 itu, mulai berlaku 14 hari sesudahnya atau Kamis (23/7). Terdapat lebih dari 60 barang konsumsi yang tarifnya naik. Memang, khusus minuman beralkohol seperti brandy, vodka, rum, bir atau whisky, tarifnya sangat signifikan. Untuk minuman dengan kadar alkohol kurang dari 80%, kini tarif bea masuknya menjadi 150% dari harga dasar. Sebagai contoh whisky. Sebotol whisky ukuran
30
reviewweekly 45 Tahun IV | 27 Juli - 2 Agustus 2015
MAKRO BEA MASUK 1 liter yang harga dasarnya Rp 1 juta, berdasarkan bea masuk yang lama, harganya Rp 1.125.000. Kini dengan perhitungan bea masuk 150% dari harga dasar, maka harga konsumen menjadi Rp 2,5 juta. Menurut Heru Pambudi, Direktur Jenderal Bea dan Cukai, terjadi perubahan mekanisme penetapan tarif bea masuk atas minuman beralkohol. Kini, penetapan tarif bea masuk menggunakan pola perhitungan ad valorum atau berdasarkan harga satuan barang. Sebelumnya, menggunakan metode spesifik atau hanya berdasarkan volume minuman. “Memang harganya akan menjadi naik, dengan aturan yang baru ini minuman yang harganya mahal akan menjadi lebih mahal lagi,” kata Heru Pambudi. Kenaikan signifikan juga terjadi pada minuman fermentasi sari buah dengan kadar alkohol 15%-25% seperti wine. Juga minuman dengan kadar alkohol di bawah 15% seperti bir. Tarif bea masuknya dipatok 90%. Jika sekaleng bir sebelumnya Rp 30 ribu, kini Rp 57 ribu.
DORONG PRODUKSI LOKAL Kenaikan tarif bea masuk berbagai produk impor ini, menurut Bambang Brodjonegoro, Menteri Keuangan, bertujuan melindungi industri dalam negeri. Pemerintah berharap daya saing produk lokal dapat meningkat. “Ini adalah bentuk perlindungan pemerintah terhadap produk-produk dalam negeri. Tujuannya agar daya saing produk dalam negeri meningkat,” kata Bambang, pada Kamis pekan lalu. Masih menurut Bambang, semua produk yang mengalami kenaikan tarif bea masuk adalah produk-produk yang sudah bisa diproduksi di dalam negeri. “Kebanyakan barang konsumsi,” katanya. Sementara menurut Suahasil Nazara, Pelaksana Tugas Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan, kebijakan ini sebenarnya sudah lama dirumuskan. Namun finalisasinya baru pertengahan 2015. Tujuan jangka panjangnya, agar masyarakat mulai beralih menggunakan barang-barang konsumsi hasil pengolahan industri lokal. Beberapa produk lain yang tarif bea masuknya naik adalah makanan seperti daging dan sosis 30%. Juga ikan dan cokelat yang bea masuknya 15%. Atau sayur an 20%. Es krim, saus, dan suplemen, masing-masing 15%. Bahkan air mineral menjadi 10%. Shampo, pakaian dan aksesoris lainnya 15%. Sabun, barang higienis, perangkat makan non kayu dan bangunan, masing-masing 10%. Tekstil dipatok antara 22,5%-25%. Perhiasan, lampu, alas kasur, kulkas, pemanas air, dan mesin cuci masing-masing 15%. Sedangkan kendaraan bermotor dikenakan kenaikan tarif bea masuk impor 50%. Hebatnya, barang-barang jenis onderdil, seperti generator, busi dan koil penyala, pemerintah memutuskan bea masuk nol atau tidak dipungut tarif. Adhi S Lukman, Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan Minuman Indonesia (Gapmmi), menyambut positif kebijakan baru ini. Menurutnya, tidak adil jika bea masuk hanya disematkan pada bahan baku industri, sementara produk hilir dibiarkan masuk begitu saja. “Pemerintah harus terus meluncurkan beragam beleid yang bisa memperkuat struktur industri tanah air,” ujarnya. n
reviewweekly 45 Tahun IV | 27 Juli - 2 Agustus 2015
Tax Holiday Bisa 20 Tahun
P
EMERINTAH terus bebenah. Di satu sisi menaikkan tarif bea masuk barang konsumsi, di sisi lain terus berupaya menggenjot masuknya investasi. Salah satu kiatnya, memperpanjang fasilitas penerima tax holiday atau keringanan pajak hingga 20 tahun. Menurut Menkeu Bambang Brodjonegoro, tengah dilakukan sejumlah perubahan dalam revisi Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 192/PMK.011/2014 tentang Pemberian Fasilitas Pembebasan atau Pengurangan Pajak Penghasilan Badan yang lebih dikenal tax holiday. Bentuk fasilitas tax holiday akan diubah menjadi pengurangan dengan maksimal 100% dari Pajak Penghasilan (PPh) Badan yang terutang selama periode 5-15 tahun. Dengan diskresi atau keputusan Menkeu, pengurangan PPh Badan bisa paling lama 20 tahun. Sebelumnya maksimal 10 tahun. Memang, perpanjangan hingga 20 tahun bakal dinilai secara komprehensif oleh Kementerian Keuangan. Besaran investasi menjadi pertimbangan. “Kalau investasi kilang yang bisa mencapai Rp 80 triliun, tentu harus kita berikan perhatian khusus,” kata Bambang, Kamis pekan lalu. Syarat minimal nilai investasi agar mendapat tax holiday memang Rp 1 triliun. Namun, khusus industri permesinan dan peralatan komunikasi, batas minimal Rp 500 miliar. Targetnya, revisi tax holiday akan keluar akhir Juli atau awal Agustus mendatang. n
31
MAKRO INVESTASI
Mentoknya Lobi Freeport James Robert Moffett, Chairman Freeport-McMoran, menemui Presiden Jokowi meminta jaminan berlanjutnya penambangan di Papua. Menebar janji investasi Rp 234 triliun. Â TEKS KUKUH BHIMO NUGROHO FOTO RISET
TAMBANG FREEPORT DI PAPUA: Bisa dipidanakan.
32
reviewweekly 45 Tahun IV | 27 Juli - 2 Agustus 2015
MAKRO INVESTASI
S
EJAK sebulan ini, tiba-tiba saja Sudirman Said, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), dibuat sibuk untuk urusan PT Freeport Indonesia. Dia tampaknya mendapat tugas meyakinkan para petinggi Freeport bahwa investasi mereka di Papua ke depan bakal aman-aman saja. Paling mutakhir, pada Rabu pekan lalu, Sudirman berbicara kepada wartawan soal komitmen pemerintah untuk memperpanjang operasi Freeport di tanah Papua. Menurutnya, Presiden Jokowi saat bertemu James Robert Moffett, Chairman Freeport-McMoran, secara tegas mempersilakan Freeport terus berinvestasi. “Jadi, kalau ditanya apakah kami (Freeport) boleh siapkan investasi, ya harus. Jadi, itu kan sinyal yang jelas bahwa kami (pemerintah) menjaga kelangsungan investasi Freeport,” katanya. Namun, soal perpanjangan Kontrak Karya (KK) pasca berakhirnya kontrak pada 2021, semua harus berdasar aturan. “Aturan yang berlaku kan dua tahun (sebelum masa kontrak habis). Kita akan tetap gunakan itu. Tapi jangan lupa Freeport masih ada kontrak yang valid sampai 2021, jadi tidak ada alasan untuk slowdown operasi,” kata Sudirman. Pernyataan terbaru Sudirman terkait perpanjangan KK ini, berbeda dengan pernyataannya pada Kamis (2/7). Seusai mendampingi Presiden Jokowi bertemu James Robert Moffett, Sudirman menyatakan te rlalu lama jika harus menunggu 2019. “Karena itu harus dicari format yang tidak melanggar hukum. Sekarang mereka mengajukan apakah bisa konversi dari KK ke Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) sesuai Undang-Undang Minerba bisa dilakukan secepat mungkin. Karena hal itu menurut mereka menjadi jalan keluar untuk meneruskan investasi,” ujar Sudirman kala itu. Gagasan IUPK itu muncul karena terbentur UU No 4 tahun 2009 tentang Minerba dan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 77 tahun 2014 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara. Aturan mainnya jelas, bahwa permohonan perpanjangan aktivitas pertambangan paling cepat diajukan dua tahun sebelum kontrak berakhir. Artinya, Freeport baru bisa mengajukan pada 2019. Menurut Sudirman, pemerintah tengah meminta masukan dari ahli hukum terhadap kemungkinan pemerintah bisa memberikan izin baru bagi Freeport tanpa melanggar hukum. Bahkan hingga Senin (13/7), sikap Sudirman masih tetap sama. “Tapi kita jelaskan apa adanya bahwa intensi pemerintah jelas untuk menjaga kepastian investasi dari siapapun. Tapi dalam urusan Freeport kita masih ada aspek hukum yang mesti dicarikan solusinya supaya tidak terjadi pelanggaran,” ujarnya.
Jokowi dengan James Robert Moffett, pada Kamis (2/7). Saat itu, Presiden didampingi Sudirman Said dan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Andrinof Chaniago. Pada pertemuan itu, pihak Freeport-McMoran selaku induk dari Freeport Indonesia, menyatakan siap menanamkan investasi senilai US$ 18 miliar atau sekitar Rp 234 triliun. Di mana, US$ 2,5 miliar dialokasikan untuk pembangunan pabrik pengolahan alias smelter. Tak hanya itu, Freeport juga menyampaikan rencana membangun tambang bawah tanah. “Sisanya untuk pembangunan underground mining atau tambang bawah tanah, yang kalau segalanya lancar, maka pada September ini akan di-launching dan pertambangan bawah tanah di Papua akan menjadi tambang bawah tanah terbesar di dunia,” jelas Sudirman. Kepada Presiden Jokowi, Moffett juga berjanji bakal membeli produk-produk buatan BUMN. Misalnya, membeli alat berat buatan PT Pindad. Juga berjanji memborong bahan peledak dari Pindad dan PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia. “Pak Moffett siap meningkatkan local content di Freeport. Bahkan tadi secara spesifik, Pak Moffett menyampaikan akan membeli alat-alat berat dari PT Pindad,” ujar Sudirman. Namun, niatan pemerintah menerbitkan IUPK segera mendapat reaksi keras. Hikmahanto Juwana, guru besar hukum internasional Universitas Indonesia, menyatakan pemerintah melanggar hukum jika saat ini mengubah status PT Freeport Indonesia dari KK menjadi IUPK. Sebab pengajuannya saja baru bisa dilakukan pada 2019. “Tapi kenapa sekarang mereka sudah mulai meminta pemerintah untuk memperpanjang izin melalui penetapan status IUPK? Kalau nantinya perubahan status KK ke IUPK berhasil, Freeport masih dapat memperpanjang dua kali (tenor) hingga 40 tahun ke depan dan pemerintah tak mendengar aspirasi dari masyarakat,” kata Hikmahanto, pada Selasa (7/7). Masih menurut Hikmahanto, di dalam UU Nomor 4 Tahun 2009, tidak ada istilah IUPK untuk pengelolaan tambang. Oleh sebab itu, jika penyelenggara negara memberikan izin tidak sesuai dengan UU Minerba, maka bisa dipidanakan. Dia pun mengusulkan agar pemerintah menyiapkan tim untuk membantu membuat keputusan. “Namun jika harus ada perpanjangan, harus dikonsultasikan ke publik dan harus transparan,” tegasnya.n
IMING-IMING US$ 18 MILIAR Apa sebenarnya yang membuat pemerintah begitu berkepentingan dengan Freeport? Agaknya semua bermula saat terjadi pertemuan antara Presiden
Namun jika harus ada perpanjangan, harus dikonsultasikan ke publik dan harus transparan.
reviewweekly 45 Tahun IV | 27 Juli - 2 Agustus 2015
Hikmahanto Juwana, guru besar hukum internasional Universitas Indonesia
33
MAKRO PENYERAPAN ANGGARAN
PROYEK PEMBANGUNAN: Supaya perekonomian berjalan.
Tancap Gas P Genjot Pertumbuhan Presiden Jokowi segera mengeluarkan Perpres percepatan penyerapan anggaran. Demi menyelamatkan pertumbuhan ekonomi. TEKS KUKUH BHIMO NUGROHO FOTO DAHLAN REBO PAHING
34
RESIDEN Jokowi gerah. Serapan anggaran sepanjang semester I dari APBN Perubahan (APBN-P) 2015, berada di kisaran 39%. Akibatnya, pertumbuhan ekonomi terseok-seok. Daya beli masyarakat pun merosot. Berdasarkan data Kementerian Keuangan, realisasi penyerapan anggaran semester I sebesar Rp 773,9 triliun. Memang meningkat 1,8% dibandingkan realisasi semester I-2014 sebesar Rp 759,9 triliun. Tapi jika melihat total anggaran APBN-P 2015 sebesar Rp 1.984,1 triliun, artinya kinerja belanja negara baru terserap 39%. “Ini terus saya gas, belanja yang berhubungan rakyat saya dorong. Agar daya beli bisa naik,” kata Presiden Jokowi, pada awal Juli. Presiden pun menyodorkan alibi. Menurutnya, pemerintahannya terbentuk setelah APBN disahkan. Sementara APBN-P disahkan Februari. “Ingat, saya dilantik pertengahan Oktober, APBN itu sudah diketok. Lalu kita APBN-P sudah diketok Februari. Jadi ini enggak ada anggaran sama sekali. Dan dua bulan ada administrasi dan itu baru gunakan APBN. Bedakan dengan tahun kema-
reviewweekly 45 Tahun IV | 27 Juli - 2 Agustus 2015
MAKRO PENYERAPAN ANGGARAN terkait proses pencairan anggaran. Sedangkan Tjahjo Kumolo, Menteri Dalam Negeri, sudah membentuk tim khusus untuk mendorong kepala daerah mempercepat pencairan anggaran.
rin, ada proses politik. Harus nyiapkan DIPA, baru muncul tuh anggaran,” papar Jokowi. Buntutnya, Presiden menginstruksikan penyerapan anggaran belanja digenjot. “Sekarang Presiden dari waktu ke waktu meminta kami untuk memonitor, mem-push,” kata Luhut Binsar Panjaitan, Kepala Staf Kepresidenan, pada awal Juli. Tak hanya itu, selepas Idul Fitri ini, Presiden Jokowi bakal menandatangani peraturan presiden (Perpres) tentang percepatan penyerapan anggaran. Kabarnya, Perpres tersebut bakal mengatur pembentukan satuan tugas yang berwenang mempersingkat sejumlah aturan yang dinilai menghambat realisasi proyek pembangunan. “Ya, lagi di-draft. Mungkin ada pikiran Presiden untuk membuat task force infrastruktur, karena itu dibutuhkan untuk mem-bypass aturan-aturan yang menghambat pembangunan, tapi dalam kerangka undang-undang. Jadi itu sedang dihitung Presiden,” lanjut Luhut. Penyusunan draft dipercayakan pada Sofyan Djalil, Menteri Koordinator Perekonomian. Sofyan juga diminta memasukkan klausul agar para kepala daerah tak lagi ketakutan tersangkut kasus pidana
reviewweekly 45 Tahun IV | 27 Juli - 2 Agustus 2015
MASIH OPTIMIS Persoalan penyerapan anggaran, agaknya tetap tak bisa lepas dari rendahnya serapan anggaran belanja kementerian/lembaga (K/L) yang angkanya 35% hingga akhir Juni. “Total per 25 Juni itu sudah 35 persen. Total belanja untuk K/L sekitar Rp 640 triliun,” kata Bambang Brodjonegoro, Menteri Keuangan, pada awal Juli. Menurut Bambang, jika pada semester II serapan anggaran tidak juga terealisasi, bakal berdampak negatif pada pertumbuhan ekonomi hingga akhir tahun. “Ya, minta dipercepat karena sudah masuk bulan Juli. Sudah masuk semester II. Sehingga kalau tidak diserap dengan benar, bisa berakibat negatif pada pertumbuhan,” ujarnya. Bambang mengakui, serapan anggaran yang minim memang terjadi pada beberapa kementerian, baik yang mengalami perubahan nomenklatur maupun tidak. “…Yang dibahas tadi adalah justru kementerian yang tidak mengalami perubahan nomenkelatur tapi belanjanya rendah. Ada beberapalah, enggak usah disebut,” katanya. Masalah penyerapan anggaran ternyata menjadi perhatian Asian Development Bank (ADB), lembaga keuangan multilateral. Menurut Edimon Ginting, Deputy Country Director ADB, wajar jika sebuah pemerintahan baru memerlukan adaptasi dengan nomenklatur K/L. Dampaknya, banyak proses perencanaan dan eksekusi proyek yang molor. “Di tahun pertama pemerintahan memang selalu begitu. Termasuk di tahun pertamanya mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di 2005 lalu,” ujar Edimon. Menurut Edimon, proses adaptasi K/L akan mulai stabil pada kuartal II. ADB memprediksi bakal ada kenaikan penyerapan anggaran hingga akhir tahun. “Masih perkiraan kita, penyerapan untuk K/L bisa 92%, 90%-92% karena memang akan numpuk di triwulan IV,” ujarnya. Sementara itu, Agus Pambagio, pengamat kebijakan publik, mendukung terbitnya Perpres. Sebab selama ini, penyerapan anggaran terhambat akibat berbelitnya regulasi. “Perlu ada jaminan dari presiden, agar pejabat pengguna anggaran tidak khawatir apabila mengambil kebijakan inisiatif,” katanya. Agus mencontohkan rendahnya penyerapan anggaran di berbagai K/L yang terjadi akibat perubahan nomenklatur atau kosongnya posisi pejabat eselon I. Maklum, para eselon I ini biasanya menjadi pejabat pengguna anggaran. Jika posisinya kosong, wajar jika anggaran tak bisa dicairkan. Presiden bisa membuat aturan bahwa menteri bisa mengambil alih tanggung jawab posisi eselon I tersebut. “Masih ada banyak kementerian yang serapan anggarannya masih di bawah 10%. Perlu ada kebijakan mempercepat agar ekonomi bisa bergerak lebih kencang,” ujarnya. n
35
keuangan Likuiditas
Melimpah Tapi Tetap Mahal Likuiditas melimpah, tapi bank belum memangkas tingkat suku bunga. Gejala inflasi dan rencana kenaikan suku bunga The Fed rupanya belum menentramkan pemilik dana.
T
TEKS bastaman foto Dok Review
enang-tenang menghanyutkan, begitu mungkin gambaran ekonomi Indonesia saat ini. Di kala iklim ekonomi kurang bersahabat, para pengusaha ternyata bukan hanya kurang berminat melakukan investasi baru, tapi juga mulai memindahkan dana mereka dari rekening giro ke deposito. Makanya, wajar, jika banyak bankir yang kebingungan menghadapi perubahan drastis tersebut. Kelesuan ekonomi, memang, mengakibatkan perputaran uang juga ikut melambat. Alhasil, ya itu tadi, banyak perusahaan yang mengalihkan dananya di bank dari rekening giro ke deposito. Betul, suku bunga deposito sekarang sudah turun dari rata-rata 8,6% menjadi sekitar 8,1%. Namun, rupanya, suku bunga sebesar itu dinilai cukup membantu di saat pendapatan perusahaan dari usaha sedang jeblok. Tentu cukup beralasan jika David E Sumual, Kepala Ekonom BCA, beranggapan bahwa kondisi tersebut harus diwaspadai. Apalagi ada tanda-tanda posisi deposito rupiah meningkat terus bagai berkejaran dengan laju inflasi. Sampai April lalu, posisi deposito di perbankan tercatat sebesar Rp 1.741 triliun atau naik Rp 100 triliun (5,7%) dibandingkan dengan posisi awal tahun. Sementara dana masyarakat di giro turun 5,3% menjadi Rp 605 triliun. Peringatan yang disuarakan David ada benar juga. Soalnya, para bankir kini harus bekerja ekstra keras untuk menyalurkan dana mahal tadi dari lemari besi mereka. Sayangnya, dunia usaha, yang selama ini menjadi andalan bank untuk menyalurkan dananya, sedang terserang lesu darah. Hingga Mei lalu, misalnya, permintaan kredit hanya tumbuh 10,3%. Padahal, dari
36
penyaluran kredit ini perbankan bisa meraup pendapatan bunga 12,99%. Bisa saja, memang, para bankir menggenjot lagi kredit konsumsi. Namun, itu juga bukan tanpa masalah. Turunnya kemampuan daya beli masyarakat justru bisa membuat kredit konsumsi menjadi bermasalah. Bank juga tidak bisa semaunya menanamkan dananya dalam investasi yang lain. Seperti obligasi, misalnya. Hanya saja, sifat obligasi yang merupakan investasi jangka panjang jelas kurang cocok bagi lembaga keuangan seperti bank. Alhasil, banyak bank yang terpaksa memarkir kelebihan likuiditasnya di BI. BRI, contohnya. Hingga kuartal I, dana yang belum terpakai dan ditempatkan oleh BRI di bank sentral mencapai Rp 107 triliun lebih atau melonjak 83,5% dibandingkan dengan periode
Tumpukan uang: Pengusaha dan bankir sama-sama cari aman.
reviewweekly 45 Tahun IV | 27 Juli-2 Agustus 2015
keuangan Likuiditas yang sama tahun lalu. Meski hanya memperoleh imbal hasil 6,13%, ini merupakan pilihan terbaik pada situasi saat ini. “Ini bukan soal menarik atau tidak menarik. Ini sudah soal kebutuhan,� tegas Heru Koemaharyo, Direktur Keuangan BRI.
PELUANG UNTUK MEMANGKAS BUNGA Selain menyimpannya di BI, memang hampir tak ada upaya yang bisa dilakukan bank untuk menambal kekurangan penghasilan tadi selain menggenjot pendapatan bukan dari bunga (fee based income). Seorang bankir swasta boleh saja menunjuk instrumen pasar uang sebagai alternatif lain bagi bank. Toh, pendapatan dari sana bisa lebih besar ketimbang menyimpannya di BI. Namun, tetap saja, high return high risk. Artinya, risiko buat bank ketika memainkan valuta seperti dolar jelas akan sangat tinggi. Atau, bisa juga memanfaatkan instrumen pinjaman antarbank. Tapi, di saat-saat seperti sekarang, hampir jarang ada bank yang mengalami kesulitan likuiditas. Malah sebaliknya, hampir semua bank mengalami kelebihan dana. Lantas, cara apa lagi yang bisa dilakukan? Ya, tak bisa lain, bank harus tetap mengupayakan untuk lebih banyak menyalurkan kreditnya. Bukankah bank didirikan sebagai lembaga intermediasi? Cuma, memang, menyalurkan kredit dalam situasi berat seperti sekarang perlu kerja ekstra keras. Selain, risikonya cukup tinggi, tentu hanya perusahaan-per-
reviewweekly 45 Tahun IV | 27 Juli-2 Agustus 2015
usahaan yang mampu mencetak margin tinggi yang akan mengambil dana mahal itu. Tapi, dalam pandangan seorang pengusaha, kinilah waktu yang pas bagi bank-bank untuk mengerek turun suku bunga deposito dan kredit. Secara teoritis, jika likuiditas melimpah dan permintaan kredit berkurang, mestinya ada peluang bagi bank untuk memangkas suku bunga kredit. Betul, langkah ini bakal memangkas margin bunga bank (net interest margin atau NIM). Tapi, di sisi lain, upaya ini dapat mendorong permintaan kredit dan kembali menggerakkan roda perekonomian. Tidak hanya itu saja, penurunan suku bunga juga akan mengurangi risiko kredit bermasalah (NPL). Tapi nyatanya peluang itu diambil perbankan. Menurut Rohan Hafas, Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri, penurunan suku bunga kredit tidak akan cepat terjadi karena sebagian besar dana yang diperoleh berasal dari deposito yang harganya mahal. “Ada jeda tiga bulan dari penurunan suku bunga deposito untuk menurunkan bunga kredit,� ujarnya. Penurunan suku bunga kredit, lanjut Rohan, hanya berlaku bagi usaha yang tingkat risikonya rendah. Jadi, jelas, bank tampaknya akan tetap mempertahankan suku bunga tinggi sampai perekonomian pulih kembali. Lagi pula, ada beberapa kejadian yang mungkin berpotensi membakar kembali suku bunga. Salah satunya adalah inflasi tinggi dan rencana kenaikan suku bunga The Fed. n
37
keuangan Interviu
Muliaman D Hadad, Ketua Komisioner OJK
Ekonomi Akan Bangkit di Semester II TEKS bastaman foto Dahlan Rp
B
erbagai kejadian yang berlangsung di industri keuangan belakangan ini telah membuat Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersikap ekstra waspada. Apalagi, dalam beberapa pekan terakhir, banyak sentimen negatif yang menerpa bisnis keuangan. Mulai dari melemahnya nilai tukar rupiah, tingginya suku bunga dan inflasi, kaburnya dana panas milik asing, hingga melambatnya perekonomian China. China memang sangat berarti bagi Indonesia. Negara itu adalah mitra dagang yang sangat penting. Tahun lalu, ekspor Indonesia ke negeri Tirai Bambu itu mencapai US$ 16,46 miliar. Itu sebabnya, banyak kalangan yang cemas ketika pada kuartal I – 20015 perekonomian China hanya tumbuh 7% atau terendah dalam enam tahun terakhir. Bank Indonesia pun memprediksi, jika perekonomian China tergerus 1%, pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa turun 0,4% - 0,6%. Muliaman D Hadad, Ketua Dewan Komisoner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), menegaskan pihaknya tengah menyiapkan sejumlah kebijakan guna mencegah dampak dari pelambatan ekonomi dunia, khususnya China. Kebijakan berupa insentif dan kemudahan dalam pengucuran kredit ini diharapkan mampu menjadi stimulus untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan sektor riil. Tidak hanya itu. Agar industri keuangan tidak porak-poranda karena salah urus, OJK pun akan melakukan pengawasan yang lebih ketat. Misalnya, mewajibkan konglomerasi keuangan memiliki seorang direktur yang khsusus mengawasi anak-anak usaha. Dan, jika tidak ada aral melintang, Agustus depan, OJK berencana menurunkan ketentuan permodalan bagi konglomerasi keuangan. Nah, beberapa waktu lalu wartawan ReviewWeekly mewawancarai Muliaman Hadad di rumahnya. Petikannya:
kepada investor, hanya saja sampai saat ini belum ada kesesuaian harga. Sementara kondisi perbakan nasional secara keseluruhan masih cukup bagus. Permodalan sangat baik, likuiditas pun baik. Bahkan beberapa bank, terutama
Bagaimana kondisi perbankan saat ini. Betulkah ada bank umum yang masuk dalam pengawasan OJK? Secara umum, kondisi bank tersebut masih bagus. Rasio kecukupan modalnya (capital adequacy ratio atau CAR) juga sehat, masih di atas ketentuan BI. Bank dari kelompok BUKU I ini sedang ditawarkan
38
reviewweekly 45 Tahun IV | 27 Juli-2 Agustus 2015
keuangan Interviu BPD-BPD, mengalami kelebihaan dana. Hanya saja, karena ada penurunan pertumbuhan ekonomi, bank terpaksa merevisi pertumbuhan kreditnya dari 16% 17% menjadi 14% - 15%. Sekarang ini aset bank penuh dengan surat-surat berharga.
Kelesuan ekonomi tentu akan berdampak juga pada industri bank. Betul, pendapatan bank akan menurun dan risiko kredit bermasalah (NPL) juga naik. Pertanyaannya sekarang adalah, apakah hal tersebut akan mengganggu kesehatan bank? Saya kira tidak. Saya melihat situasi sekarang berbeda dengan krisis 1998 dan 2008. Perekonomian kita masih bagus, diperkirakan masih bisa tumbuh 4,7% - 4,9%. Untuk mengatasi kelesuan, beberapa negara memangkas tingkat suku bunganya. Mengapa kita tetap tinggi? Kita ini dilematis. Untuk menutup defisit neraca barang dan jasa, neraca modal harus dijaga agar tetap
surplus. Nah, salah satunya, suku bunga harus tinggi. Makanya, untuk mengatasi kelesuan, konsumsi harus ditingkatkan. Itu sebabnya, kami mendorongnya lewat sektor keuangan. Misalnya keringanan dalam perhitungan ATMR (aset tertimbang menurut risiko) bagi bank yang mengucurkan kreditnya ke sektor UMKM. Kemudian suku bunga KUR dipangkas, lalu ada program pembangunan satu juta rumah dan lainnya. Saya kira di semester II perekonomian mulai bangkit lagi.
Bagaimana dengan pengawasan bagi konglomerasi keuangan? Kami, misalnya, belum lama ini telah bertemu dengan sejumlah konglomerasi. Salah satunya dengan direksi Astra dan Bank Permata. Kami minta agar di Permata ada seorang direktur yang khusus mengawasi anak-anak perusahaan. Kami juga memasukan faktor risiko anak usaha dalam perhitungan CAR bank yang menjadi induk. Jadi, kalau ada anak usaha yang bermasalah, bank yang bersangkutan akan diminta meningkatkan permodalannya agar CAR-nya tidak tergerus. Kalau begitu, bank tidak akan sembarangan mendirikan anak usaha. Sumbangan keuntungan dari anak-anak usaha kepada induk perusahaan makin hari makin besar. Jika dulu hanya 4% saja, kini sudah 11% dan menuju ke 15%. Yang harus dijaga, jangan sampai anak-anak perusahaan juga menyumbang masalah bagi induknya. Jadi aturan konglomerasi ini bertujuan agar tidak terjadi shadow banking. Di sini ketat, di sana longgar. Jangan sampai orang-orang yang tidak boleh mengelola bank bisa masuk ke sektor keuangan non-bank. Karena itu, aturannya harus sama. Induk perusahaan juga harus yakin anak-anaknya sehat. Wah, makin ketat dong. Ada tiga area yang akan diintegrasikan dalam konglomerasi keuangan ini. Pertama, risiko bisnis yang terintegrasi secara grup. Yang kedua, audit terintegrasi. Dan, ketiga, governance-nya. Kembali ke soal pengawasan. Ketua Perbanas ingin agar pengawasan bank kembali ke BI. Bagaimana nih? Saya tidak punya waktu untuk menanggapinya. Tapi setiap orang bisa punya pendapat yang berbeda, itu biasa. Sebentar lagi pegawai BI di OJK harus menentukan sikap, akan kembali ke BI atau tetap di OJK. Sudah ada gambaran? Belum. Kami baru akan melakukan survei akhir tahun ini. Ini penting untuk membuat perencanaan, baik bagi OJK maupun BI. Karena bidang pengawasan perbankan di BI sudah tidak ada, lantas orang-orang yang memiliki keahlian di bidang ini mau ditaruh di mana jika tidak ingin ke OJK? Undang-undang memang menjamin, mereka bebas memilih. Jadi kami harus siap menghadapi kenyataan yang bakal terjadi. n
reviewweekly 45 Tahun IV | 27 Juli-2 Agustus 2015
39
keuangan valas
Bermain di Rentang Sempit Usai Lebaran, rupiah tetap tidak bertenaga. Ancaman inflasi dan rencana kenaikan suku bunga The Fed membuat investor tetap lebih suka pegang dolar. TEKS bastaman foto Dok Review, Riset
M
asa liburan Lebaran usai sudah. Pekan lalu, jutaan warga berbondong-bondong kembali ke tempat mereka mencari nafkah di Jakarta. Berbagai jalan-jalan utama di Ibu Kota pun terlihat kembali memadat, pertanda kegiatan ekonomi mulai bergerak. Yang menjadi pertanyaan, apakah rezeki yang mengucur di pasca perayaan hari besar Islam ini akan lebih bagus dibanding sebelumnya?Atau sebaliknya, jeblok? Bersikaplah optimis, kata Muliaman D Hadad. Paling tidak, menurut Ketua Otoritas Jasa Keuangan (OJK) ini, itulah modal utama yang mutlak dimiliki seseorang yang berusaha. Apalagi memasuki semester II ini, beberapa tanda positif mulai bermunculan. Di
Kuncinya ada pada kemampuan pemerintah dalam menyerap anggaran. 40
sektor perbankan, misalnya, OJK bakal menurunkan sejumlah kebijakan yang akan mendorong bank-bank lebih giat mengucurkan dananya. Pemerintah pun segera membelanjakan anggarannya. Betul, beberapa hari setelah Lebaran, pasar saham dan pasar uang masih terlihat sepi. Bahkan, “Sepi banget,� kata seorang broker. Tapi itu terjadi lantaran sebagian penduduk Jakarta yang kerjanya memutarkan uang belum pulang ke kandangnya. Maklum, selain ada yang pulang kampung ke berbagai daerah di dalam negeri, tak sedikit dari mereka yang menghabiskan liburan Lebaran di luar negeri. Itulah sebabnya, sepanjang pekan lalu nilai tukar rupiah terhadap dolar bergerak dalam rentang yang sempit. Contohnya, pada perdagangan Selasa pekan lalu (21/7), kurs rupiah ditutup di level Rp 13.373. Dan pada penutupan pedagangan hari Rabu, rupiah hanya melemah 0,01% ke level Rp 13.375. Eko Listiyanto memperkirakan, pelemahan rupiah masih akan berlanjut pekan ini. “Bahkan bisa mendekati Rp 13.400,� ujar Ekonom Institute for Development and Finance (Indef) ini. Banyak hal yang membuat mata uang RI semakin tidak bertenaga. Salah satunya, tentu saja, lantaran dolar sendiri sedang menguat terhadap hampir seluruh mata uang dunia. Maklum, dua pekan silam, Janet Yellen, Ketua Dewan Gubernur The Fed, me-
Tempat Penukaran uang: Dijaga tidak lewat Rp 13.350 per dolar.
reviewweekly 45 Tahun IV | 27 Juli-2 Agustus 2015
keuangan valas nyatakan bahwa kenaikan suku bunga akan terjadi di penghujung tahun. “Rencana kenaikan suku bunga memang membuat rupiah kian tertekan,” ujar Lana Soelistianingsih, Ekonom Samuel Aset Manajemen. Sementara di dalam negeri, keperkasaan rupiah dihantam oleh besarnya permintaan dolar dan inflasi bulan Juli yang cenderung naik setelah Lebaran. Sekadar informasi, Badan Pusat Statistik mencatat, inflasi tahunan hingga bulan Juni sudah mencapai 7,26%. Dan jika inflasi di bulan Juli lebih dari 1%, dampaknya akan sangat terasa pada nilai tukar rupiah. Kekeringan dolar diperparah dengan menurunnya perolehan devisa ekspor. Hingga Juni lalu, neraca perdagangan RI hanya mencatat surplus US$ 477 juta atau lebih rendah dari surplus di bulan Mei yang mencapai US$ 955 juta. Kenaikan impor sebesar 11,63% di bulan Juni menjadi penyebab berkurangnya surplus neraca perdagangan RI tersebut. Di samping itu, investor asing yang bermain di pasar surat berharga semakin sedikit. Itu sebabnya, Lana memprediksi beberapa pekan ke depan nilai rupiah masih akan bergerak di rentang Rp 13.300 – 13.380 per dolar. Tapi jika penyerapan belanja pemerintah meningkat, di kuartal IV rupiah berpeluang menguat ke level Rp 13.000–Rp 13.100. “Kuncinya ada pada kemampuan pemerintah dalam menyerap anggaran,” ujar Lana. Tapi, seperti biasa, jangan terlalu terpaku pada sebuah analisis. Sebab, sejak The Fed menghentikan program stimulus dan berencana mengerek suku bunganya, kurs mata uang AS menjadi sangat sulit dipegang buntutnya. Apalagi yang bermain di pasar uang semakin hari semakin bertambah banyak. Jadi, ada baiknya Anda tetap waspada. n
reviewweekly 45 Tahun IV | 27 Juli-2 Agustus 2015
Siapa Bisa Menjamin Yuan? D
engan cadangan devisa terbesar di dunia, sekitar US$ 3,84 triliun atau 32,98% dari total cadangan devisa dunia, tak salah bila China berambisi menjadikan yuan sebagai salah satu mata uang yang diperhitungkan di dunia layaknya dolar atau euro. Itu sebabnya, jika tak ada aral melintang, September atau Oktober depan China akan meluncurkan China International Payment System (CIPS). Sistem yang mampu memangkas biaya transaksi tersebut diyakini akan membuat yuan menjadi mata uang utama dunia. Sayangnya, banyak yang meragukan ambisi China tersebut. Salah satu alasan yang sering dikemukakan argumen kelompok kritis terhadap yuan adalah keraguan akan kemampuan China menjaga keberlanjutan dari mata uangnya. “Mendorong yuan menjadi mata uang dunia membutuhkan lebih dari sekadar ekonomi yang kuat. Untuk ke arah sana, China harus meliberalisai modal, rezim perdagangan dan memperkokoh pasar obligasi serta aset lainnya,” ujar Ben Bernanke, mantan Gubernur The Fed. Bernanke mungkin benar. Meski secara ukuran ekonomi China sudah 87% dari Amerika Serikat, namun kondisinya masih belum stabil benar. Apalagi kini, di saat penampilan perekonomian Amerika Serikat semakin membaik, China justru disebut-sebut tengah menghadapi ancaman resesi. Oleh sebab itu, hingga sekarang banyak ahli ekonomi masih meyakini Amerika Serikat merupakan negara dengan perekonomian paling kokoh di dunia. Dan, karena itu, dolar pun masih dianggap sebagai mata uang paling stabil dan aman. Cadangan devisa Indonesia sendiri saat ini 95% berupa dolar. Kebijakan tersebut bukan tanpa alasan. Sebab, kendati pedagangan dengan China lebih besar ketimbang dengan Amerika Serikat, toh sebagian besar dilakukan dalam mata uang dolar. Selain faktor perdagangan, ketergantungan Indonesia kepada dolar disebabkan kucuran pinjaman dari lembaga keuangan seperti IMF, Bank Dunia, dan ADB umumnya dalam mata uang tersebut. n
41
pasar modal IHSG
Ini Hanya Pergantian Aktivitas bursa akan normal pekan ini. Tapi belum akan menembus 5.000.
L
TEKS Ahmad Munjin foto ilustrasi
agi, indeks harga saham gabungan terjerembab. Pada penutupan pasar pekan lalu, indeks ditutup di level 4.856. Itu terjadi lantaran pasar tak bisa menahan aksi jual. Tapi, menu rut William Surya Wijaya, analis PT Asjaya Indosur ya Securities, pada perdagangan di hari itu tak ada
42
yang krusial kendati IHSG melemah 0,94%. Sebab, capital outflow-nya tidak terlalu besar, hanya tipis di atas Rp 100 miliar. Jika ada sesuatu yang krusial pasti jauh di atas jumlah tersebut. Dalam sepekan ke depan, arah IHSG paling me mungkinkan masih konsolidasi. Tapi, kalau bicara gambaran umum jangka panjang di atas satu tahun, arah IHSG masih uptrend sehingga masih berpeluang untuk naik. Pelemahan IHSG seperti ini memang umum ter jadi di Juni-Juli-Agustus. Ada tekanan negatif yang cukup berat seiring momentum pergantian semester. Ditambah lagi banyaknya liburan. Orang yang meng gunakan margin trading atau trading limit, tentu me reka menghindari bunga dengan menjual sahamnya.
reviewweekly 45 Tahun IV | 27 Juli-2 Agustus 2015
pasar modal IHSG
n Semester
IHSG 15/07
4,869.85
22/07
4,906.69
23/07
4,902.85
24/07
4,856.60
Dalam sepekan ke depan, support IHSG berada di 4.811 dan resistance 4.992. Memang, kemungkinan belum akan ada penanjakan yang berarti, karena ma sih konsolidasi. Soal pelemahan rupiah ke 13.400-an per dolar AS, secara umum mengkhawatirkan. Tapi, menurut Wil liam, kekhawatiran tersebut tidak perlu berlebihan. Apalagi, jika kekhawatiran itu seiring dengan ren cana kenaikan suku bunga The Fed akhir tahun ini. Sebab, The Fed juga tidak akan gegabah menaikkan suku bunga di saat dolar AS sedang kuat-kuatnya. Kenaikan suku bunga akan membuat nilai tukar do lar AS semakin kuat. Dolar AS yang terlalu kuat jadi kendala bagi ekonomi AS juga dari sisi pembayaran utang, ekspor, dan lain-lain. Kita seharusnya lebih fokus pada perkembangan perekonomian dalam negeri seperti bagaimana res pons cepat dari pemerintah, bagaimana pemerintah mengeluarkan kebijakan, bagaimana pemerintah mengantisipasi kondisi ekonomi saat ini. Contohnya, harga Bahan Bakar Minyak (BBM) su dah disesuaikan dengan harga minyak mentah dunia. Ini sudah langkah awal. Memang tidak serta-merta terjadi perbaikan. Akan tetapi, sekarang yang sudah hampir setahun, pemerintah sudah berhasil mem pertahankan cadangan devisa dengan baik terus di atas US$ 100 miliar. Padahal, BI sudah melakukan beberapa kali intervensi terhadap rupiah. Kondisi itu, menunjukkan bahwa apa yang sudah dikerjakan pemerintah itu ada hasilnya. Di saat tapering selesai cadangan devisa RI masih cukup kuat. Dalam situasi ini, sekarang saat tepat akumulasi beli saham bagi investor jangka panjang. Begitu juga untuk investor jangka menengah. Beberapa saham yang layak dimainkan ada di sek tor perbankan, konsumer, infrastruktur, dan perda gangan. Di sektor perbankan, saham PT Bank Negara Indonesia (BBNI) dan PT Bank Central Asia (BBCA). Laporan keuangan dari dua emiten tersebut, mung kin akan terbit pekan-pekan ini. Di sektor konsumer, PT Unilever Indonesia (UNVR), PT Indofood Sukses Makmur (INDF), dan PT Kimia Farma (KAEF). Di sektor infrastruktur, PT Jasa Marga (JSMR) dan PT Telekomunikasi Indonesia (TLKM). Di sek tor perdagangan, PT AKR Corporindo (AKRA). AKRA merupakan salah satu distributor Perta mina yang mulai meluncurkan produk BBM baru, Pertalite. Ini jadi angin segar baru bagi AKRA. Begitu juga dengan momentum Lebaran di mana orang ba
reviewweekly 45 Tahun IV | 27 Juli-2 Agustus 2015
nyak konsumsi BBM. Kondisi ini akan mendongkrak kinerja fundamental AKRA.
PERCEPAT INFRASTRUKTUR Begitu juga dengan infrastruktur. JSMR merupakan salah satu operator tol. Meski ada diskon hingga 20% selama Lebaran, arus mudik tetap kencang mela lui jalan darat. Terutama, karena beberapa bandara yang dibuka-tutup akibat erupsi Gunung Raung dan Gamalama. Faktor ini juga menyebabkan orang lebih memilih jalan darat. TLKM juga mengalami peningkatan penggunaan data hingga 140%. Ini menunjukkan faktor Lebaran berpengaruh positif ke kinerja TLKM. Begitu juga dengan PT XL Axiata (EXCL). Hanya saja, EXCL ma sih terbebani utang Axis. Sem Susilo, pemilik portal Saham Pemenang, memperkirakan aktivitas pasar akan kembali normal mulai Senin, 27 Juli. Dengan demikian arah market yang terbentuk akan lebih valid. Bagaimana arah IHSG sepekan ke depan? IHSG diprediksi akan bergerak konsolidatif mengikuti per gerakan pasar regional-global. Data pertumbuhan ekonomi (GDP) kuartal II-2015, baru akan dirilis 5 Agustus 2015. Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) kuartal II, diprediksi tidak lagi bergerak mundur dari kuartal I. Akan tetapi, PDB belum bergerak terlalu maju, masih di kisaran 4,70% hingga 4,75%. Kuartal III-2015, situasinya akan semakin mem baik, karena serapan anggaran mulai pertengahan Juni sudah cukup baik. Artinya apa? Kontraksi (ke munduran) ekonomi nasioanal mulai terhenti, dan langkah berikutnya adalah pemulihan. Untuk investasi jangka panjang, Sem menyaran kan, agar investor menampung secara bertahap sa ham-saham konstruksi BUMN. Karena, prospek sek tornya sangatlah cerah untuk jangka menengah dan jangka panjang. Di tengah keterpurukan sektor komoditas dan belum pulihnya sektor konsumsi, pemerintah tidak mempunyai banyak pilihan, selain mempercepat pembangunan infrastruktur dan meluncurkan paket stimulus ekonomi. n
43
pasar modal Saham adhi karya
Meneropong u Prospek Adhi Karya Menjelang right issue, harga saham ini bergerak fluktuatif. Tapi masa depannya, cukup cerah. TEKS Ahmad munjin foto ilustrasi
ntuk ke sekian kalinya, Presiden Jokowi menginstruksikan agar kemen terian dan lembaga pemerintah mem percepat penyerapan anggaran. Tuju annya supaya mesin ekonomi bergerak. Maklum, hingga Juni lalu, anggaran yang terserap baru 33%. Jangan takut-takut, untuk merealisasikan program sepanjang dilandasi niat baik demi kesejah teraan rakyat. Akankah imbauan ini dilaksanakan? Entahlah, kita lihat saja nanti. Yang jelas, kendati baru 33% yang dicairkan, dampak positifnya sudah mulai te rasa. Terutama di sektor konstruksi yang digembargemborkan akan didorong habis-habisa tahun ini. Contohnya, tengok saja prestasi yang ditorehkan PT Adhi Karya semester I lalu. BUMN yang bergerak di sektor konstruksi ini ber hasil mencatatkan kontrak baru senilai Rp 6,1 triliun. Realisasi kontrak baru tersebut diraih mayoritas ber asal dari lini bisnis konstruksi sebesar 86%, sedang kan sisanya sebesar 14% merupakan proyek-proyek dari lini bisnis lainnya. Berdasarkan segmentasi sumber dana, realisasi kontrak baru terdiri dari swasta/lainnya sebanyak 49%, BUMN tercatat 15%, sementara APBN 13% dan APBD sebesar 23%. Lumayan dibanding target yang ingin diraih ta hun ini. Di 2015 ini Adhi menargetkan kontrak baru sebesar Rp18,7 triliun. Rinciannya, bisnis jasa kons truksi ditargetkan meraih perolehan kontrak baru sebesar Rp 16,1 triliun, bisnis EPC sebesar Rp 460,1 miliar, pada lini bisnis properti sebesar Rp1,7 tri liun, dan lini bisnis precast concrete Rp 389,4 miliar. Total pendapatan usaha di tahun 2015 direncanakan sebesar Rp 13,8 triliun, dengan laba bersih sebesar Rp 504,7 miliar. Berbagai upaya dilakukan untuk mencapai target tersebut. Di an taranya, perseroan melebur dua anak usahanya ke dalam PT Adhi Persada Properti (APP). Rencananya, anak perusa haan yang diprediksi akan meraih laba Rp 300 miliar ini, akan segera melantai di pasar modal. Perseroan juga berencana menerbitkan saham baru (right issue) pada Agustus depan. Adhi akan me nerbitkan 1,37 milliar saham baru di level Rp 2.000 - Rp 2.700 per saham. Artinya, ADHI bisa meraup dana Rp 2,74 triliun hingga Rp 3,69 triliun. Pemerintah yang memiliki 51% saham ADHI juga bersiap mengeksekusi hak nya yakni sebesar Rp 1,4 triliun. Sedangkan sisa nya 49% adalah masyarakat.
TURUN DULU Aksi korporasi itulah yang menyebabkan sa ham Adhi Karya (ADHI) banyak dimainkan oleh investor belakangan ini. Pemodal ya kin, saham ini sangat menjanjikan dalam menelurkan gain.
44
reviewweekly 45 Tahun IV | 27 Juli-2 Agustus 2015
pasar modal Saham adhi karya
Karena harga saat ini lebih tinggi dari rights issue, maka diprediksikan rights issue ADHI akan berjalan dengan sukses. Sejak awal tahun beberapa analis dari sejumlah sekuritas sudah menaikkan target harga mereka atas ADHI. Mereka yakin, kendati tahun lalu sektor ini mengalami kenaikan hingga 56%, harga ADHI ma sih akan terangkat. Ada yang memprediksi, saham ini akan melaju ke Rp 3.900, dan paling jelek saham Adhi akan menggapai Rp 3.300. Bagaimana sekarang? Untuk saat ini, ADHI me mang bergerak sangat fluktuatif. Sejak awal Juli, harganya bergerak di rentang yang cukup lebar an tara Rp 2.040 – Rp 2.760. Menurut perhitungan Da vid Sutyanto, analis riset dari First Asia Capital, sa ham ini masih berada dalam kisaran support resisten Rp 2.650 – Rp 2.840. “Saya rekomendasikan speculative buy, karena ADHI sedang dalam uptrend pada be berapa hari terakhir,” katanya. Pada Rabu (22/7), saham ADHI kembali menguat
reviewweekly 45 Tahun IV | 27 Juli-2 Agustus 2015
ke level Rp 2.760 dan pada Jumat (24/7) turun lagi ke level Rp 2.500-an. Dalam setahun terakhir, ADHI pernah mencapai level Rp 3.870 dan terendah di level Rp 1.910. Adapun penguatan Rabu pekan lalu diikuti dengan pening katan di sejumlah indikator. The Relative Strength Index (RSI) dan Stochastic telah mencapai level overbought. Koreksi teknikal memang rentan terjadi di saham ini. Dari sisi fundamental, emiten PT Adhi Karya te lah mendapat persetujuan untuk mengerjakan pro yek transportasi massal berbasis rel kereta berupa Light Rapid Transit (LRT). ADHI berusaha memper oleh pendanaan melalui penerbitan saham baru atau rights issue. Karena harga saat ini lebih tinggi dari rights issue, maka diprediksikan rights issue ADHI akan berjalan dengan sukses. Saat ini, ADHI ditransaksikan dengan Price to Earnings Ratio (PER) 15,44 kali lebih rendah dari PE rata-rata industri yaitu sebesar 31 kali. Tapi hati-hati jika ADHI menyentuh harga Rp 2.525. Maka, kemungkinan harganya—untuk semen tara—akan meluncur ke Rp 2.433. Keputusan berada di tangan Anda. Berani atau ti dak? n
45
pasar modal Saham CPO
Saham CPO Masih Seret Penguatan harga saham perkebunan hanya sesaat. Tapi, untuk jangka panjang bisa dipertimbangkan. TEKS Ahmad Munjin Foto riset
s
entimen el Nino, terbukti hanya se mentara. Perubahan iklim yang mem buat suhu laut memanas itu, hanya me manaskan saham-saham perkebunan dalam tempo sejenak. Setelah itu, kem bali lemah. Lihat saja kondisi harga saham Astra Agro Lestari (AALI), Gozco Plantation (GZCO) atau Eagle High Plantations (BWPT). Saat ini harga saham-sa ham itu kembali melandai. Tapi jangan salah, untuk jangka panjang, harga saham-saham itu akan kembali terdongkrak karena harga Crude Palm Oil (CPO) punya kans menguat. Sebab, permintaan terbesar CPO berasal dari India sebagai konsumen terbesar. Ekonomi India dipre diksi akan mengikuti China di masa depan sebagai salah satu penggerak ekonomi dunia. “Inilah faktor yang bisa mendongkrak harga CPO,” kata Tonny W Setiadi, analis dari Indosurya Asset Management. Di sisi lain, jika melihat harga komoditas minyak yang kembali turun ke bawah US$ 50 per barel, be lum terlihat akan adanya reli di komoditas ini se hingga belum ada katalis lain untuk penguatan harga CPO. Jadi, India merupakan faktor penggerak utama untuk jangka panjang.
46
Sementara itu, untuk jangka pendek, badai el Nino berpengaruh pada penguatan harga CPO. Tapi, faktor badai bersifat sementara, dalam sebulan bisa naik se telah itu turun kembali. Harga naik karena badai meng hambat produksi panen, tapi bukan faktor pendongkrak harga CPO yang stabil. Oleh sebab itu, kenaikan harga CPO akibat badai tak sustainable. Dari posisi saat ini di mana harga CPO bertengger di level RM 2.205 per metrik ton, masih rawan meng alami penurunan. Hanya saja, penurunan tersebut tidak akan jauh. Sebab, harga selama ini sudah terko reksi cukup dalam. Kalau harga CPO turun, Tonny memperkirakan, mungkin mentok di RM2.000 per metrik ton atau turun sekitar 10% dari harga saat ini. Kalau naik, ke mungkinan harus mencermati harga minyak bumi seperti apa. Yang jelas, posisi harga CPO saat ini be lum menjadi dasar atau bottom-nya.Tapi, ke depan nya, ekonomi India akan menjadi penggerak utama harga sebagai konsumer terbesar CPO di dunia.
TAK BANYAK PILIHAN Untuk pilihan, Tonny menyodorkan saham PT BW Plantation (BWPT) setelah rumor penjualan oleh Grup Rajawali, meskipun saham ini terlihat sudah cu
reviewweekly 45 Tahun IV | 27 Juli-2 Agustus 2015
pasar modal Saham CPO kup premium. Hanya saja, secara fundamental, BWPT termasuk satu emiten CPO yang penjualannya naik. Target harga saham BWPT hingga akhir tahun di Rp 550 per saham. “Saya rekomendasikan buy on weakness untuk saham BWPT. Di level support Rp 370 menjadi level yang menarik masuk untuk target jangka pendek, untuk satu bulanan,” katanya. Untuk jangka panjang di atas satu tahun, Tonny menyaran kan masuk di Rp 240-an. Selain BWPT, analis ini belum melihat peluang gain. Sebab, pertumbuhan pendapatannya dalam beberapa tahun terakhir agak negatif. Meski begitu, saham PT Astra Agro Lestari (AALI) juga prospektif ke depannya. Meski sekarang, penjualannya belum tumbuh positif. Oleh sebab itu, untuk saat ini ia be lum rekomendasikan untuk AALI. Dari sisi Price to Earnings Ratio (PER), BWPT me mang sudah di level 400-an kali dari rata-rata PER industri yang deviasinya cukup besar. Ada yang 400 kali, 60 kali, tapi ada juga yang 17 kali. Kenaikan harga sebelumnya yang diiringi oleh anjloknya pendapatan, menjadi penyebab lebarnya deviasi tersebut. Kata kuncinya, pertumbuhan permintaan dari ekonomi India untuk jangka panjang dan trigger jangka pendeknya adalah el Nino. Pendapat senada diungkapkan Viviet S Putri, ana lis dari AMCapital Securities. Menurut dia, harapan kenaikan harga CPO dalam jngka pendek ini diten tukan oleh faktor el Nino, yang menyebabkan penu runan volume produksi di semester II. Di luar itu, be lum banyak indikator yang bisa membuat kenaikan signifikan harga CPO. Emiten CPO diarahkan untuk menjual produk jadi ke pasar ekspor dari turunan minyak CPO. Tapi, sejauh ini kebanyakan emiten lebih suka menjual produknya di dalam negeri, sehingga tidak terdam pak positif oleh penguatan dolar AS. Jadi, emiten CPO tidak bisa banyak berharap dari penguatan dolar AS tapi lebih ke penguatan harga
Emiten CPO tidak bisa banyak berharap dari penguatan dolar AS tapi lebih ke penguatan harga CPO-nya.
reviewweekly 45 Tahun IV | 27 Juli-2 Agustus 2015
CPO-nya sehingga mendongkrak nilai jualnya baik di dalam maupun di luar negeri. Emiten lebih fokus pada domestic buyer dibandingkan ke luar. Apalagi, daya serap CPO di pasar ekspor juga sedang berku rang karena oversupply. Selain faktor el Nino harapan kenaikan harga CPO juga karena faktor penurunan produksi CPO oleh Malaysia. Sebab, sawit dewasa sudah memasuk masa jenuh panen sehingga volume produksi berkurang. Pada saat yang sama, sawit muda belum masksimal produksinya. Itu yang terjadi di Malaysia. Produksi tandan buah segar alias Fruit Fresh Bunches (FFB) belum tentu sesuai ekspektasi pada se tiap masa panennya. Pada pertumbuhan dari pohon muda ke mature, masih perlu proses. Jadi, tanaman sa wit yang sudah memasuki puncak panen di Malaysia sudah lewat. Karena itu, diharapkan harga CPO naik. Sementara itu, di Tanah Air, ada kecenderungan untuk beberapa emiten yang justru sedang menik mati masa puncak-puncak panen yang bagus. Ini ter lihat dari produksi CPO mereka yang jauh di atas eks pektasi. Padahal, usia tanamnya belum cukup dewasa. Kondisi itu, misalnya, terjadi pada emiten PT Sampoerna Agro (SGRO) yang memang produksinya di atas ekspektasi. Padahal, biasanya, emiten ini pa ling tidak siap dari sisi volume produksi dibanding kan emiten perkebunan lain per hektar area-nya. “Saya rekomendasikan beli untuk saham SGRO,” saran Viviet. n
47
pasar modal Saham astra
Untuk Sementara Otomotif Nomor Dua Astra telah berhasil melakukan diversifikasi usaha. Beberapa sahamnya, layak ditunggu. TEKS Ahmad Munjin foto riset
s
eiring dengan melemahnya daya beli, pasar otomotif pun menukik. Semester I-2015, penjualan mobil secara nasional menurun 15,3%. Kondisi ini, diperkira kan akan terus berlangsung hingga akhir tahun, sehingga memaksa Gaikindo (Gabungan In dustri Kendaraan Bermotor Indonesia) mengoreksi target pejualannya. Tapi keadaan itu, tak membuat manajemen Astra (raja otomotif ) mati angin. Grup ini sejak jauh-jauh hari sudah mulai melakukan ekspansi ke bisnis lain di luar otomotif. Lihat saja, sekitar 40% pendapatan Astra kini berasal dari non otomotif. Itu sebabnya Yuganur Wijanarko, Kepala Riset HD Capital, mulai merekomendasikan saham Astra (ASII) untuk dikoleksi. ASII punya Price to Earnings Ratio (PER) di level 17 kali dan Return on Equity (RoE) 12,7%. Menurut perhitungan Yuganur, dalam sebulan ke depan, support ASII berada di Rp 6.650 dan resistance di Rp 7.000. Bagaimana dengan saham-saham anak perusaha annya? PT United Tractor (UNTR), sudah turun se lama empat bulan seiring penurunan harga minyak mentah dunia. “Saya rekomendasikan beli untuk sa ham UNTR dengan Price to Earnings Ratio (PER) 11 kali dan Return on Equity (RoE) 16%,” katanya. Target harga UNTR dalam sebulan ke depan di kisaran Rp 19.300 per saham dengan support di Rp 18.000. Untuk jangka panjang di atas, saham PT Astra Agro Lestari (AALI) juga mulai rebound. Dalam sebu lan ke depan, target harga AALI di Rp 25.000. Reko mendasi beli dengan PER 59 kali dan RoE 5%. Rekomendasi beli juga untuk PT Astra Graphia (ASGR) dengan target harga sebulan ke depan di Rp
48
reviewweekly 45 Tahun IV | 27 Juli-2 Agustus 2015
pasar modal Saham astra 2.200 dengan support di Rp 1.970. PER ASGR di level 14 kali dan RoE 20%. Saham PT Astra Otoparts (AUTO) punya PER 30 kali dengan RoE 3,4%. Saham ini memang sedang berada dalam downtrend. “Saya rekomendasikan beli dengan support di Rp 2.100 dan resistance di Rp 2.400,” ujar Yuganur. Lalu, PT Bank Permata (BNLI) yang sebagian sa hamnya dimiliki Astra, punya support di Rp 1.500 dan resistance di Rp 1.650. Yuganur merekomendasikan beli untuk BNLI dengan PER 8 kali dan RoE 13%.
SABAR, BARU BELI Lanjar Nafi Taulat Ibrahimsyah, research analyst dari PT Reliance Securities punya pendapat senada. ASII, kata dia, trennya masih bearish untuk jangka mene ngah. Hanya saja,untuk jangka panjang cukup positif. Dalam jangka menengah, ASII membentuk pola double bottom pada pertengahan Juli yang dikonfir masikan untuk naik ke Rp 7.100 yang menjadi target awal. Target selanjutnya di Rp 7.600. Syaratnya, sa ham ASII bisa menembus resistance dari tren bearish jangka menengahnya di Rp 6.990. Indikator stochastic menunjukkan ASII su dah berada di area jenuh beli sehingga peluang pe nguatan menjadi tipis. Dari momentum The Relative Strength Index (RSI), saham ini terlihat murah. “Saya rekomendasikan beli ASII jika saham ini menembus Rp 6.900. Saat saham ini berada di bawah Rp 6.650, hindari dulu dan tunggu di area support,” kata Lanjar. AALI, untuk jangka menengah trennya masih cenderung positif karena masih bullish. Jika naik, harganya akan menuju resistance wedge di Rp 25.200 dengan target ke Rp 25.300 – Rp 26.500 yang meru pakan Upper Bollinger Band (UBB). UNTR, untuk jangka menengah trennya masih bearish tapi bullish untuk jangka panjang. Polanya mencoba membentuk bullish tapi tidak didukung oleh besarnya volume transaksi sehingga pola ter sebut belum begitu valid. Indikator stochastic juga cenderung bergerak bearish. Momentum RSI menunjukkan saham UNTR
reviewweekly 45 Tahun IV | 27 Juli-2 Agustus 2015
ASGR, tren jangka panjangnya masih bullish. Sedangkan untuk jangka menengah masih bearish. murah karena oversold. Sebab, saham ini sudah me lemah dalam tiga bulan terakhir. UNTR sedang menguji support dari tren bullish jangka panjang di Rp 18.150. Ada kemungkinan UNTR melemah dulu menyentuh level ini baru bisa rebound. Resistance UNTR di Rp 19.675 yang merupakan resistance dari tren bearish-nya dan Moving Average (MA) 200. Jika tembus, tren bearish tersebut ber ubah dan bisa berlanjut ke Rp 21.500. Hanya saja, UNTR sedang menguji support dan bullish gartley. Jika gartley terbentuk sempurna di wave D hingga Rp 18.200 dan rebound, targetnya ke Rp 21.500 dan UNTR pun keluar dari tren bearish-nya. Untuk AUTO, tren jangka panjangnya bearish. Harga sekarang seperti di harga tahun 2010 yang menunjukkan penurunan saham ini sudah cukup dalam. Untuk jangka menengah pun, trennya masih bearish dan belum diketahui di titik mana kuatnya untuk rebound karena sudah beberapa kali menem bus support. Sepertinya AUTO sedang menguji support 2010 di Rp 2.100. Karena itu, pergerakannya cenderung bearish. AUTO punya support di Rp 2.100 dan resistance di Rp 2.400. Direkomendasikan hindari dulu AUTO. ASGR, tren jangka panjangnya masih bullish. Sedangkan untuk jangka menengah masih bearish. ASGR punya support di kisaran Rp 1.955 dan resistance di Rp 2.050. Indikator stochastic sudah berada di area oversold meskipun konsolidasi. Momentum nya cenderung datar, karena kurang begitu likuid da lam beberapa hari terakhir tapi masih di jalur positif. Wait and see untuk saham ini. Saham PT Bank Permata (BNLI), trennya masih positif untuk jangka panjang. Tren jangka menengah cukup sideways dan kurang begitu likuid sejak akhir 2014. Disarankan hindari saham ini karena tidak menarik. n
49
FOTO riset
Penjualan Sepeda P Motor Anjlok
50
enjualan sepeda motor semua segmen pada semester I-2015 anjlok. Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) mencatat penurunan mencapai 24,7% dari periode yang sama tahun lalu yang sebesar 4,216 juta unit. Penurunan paling tajam terjadi pada underbone atau bebek yang mencapai 52,9% atau hanya mencapai 431.392 unit. Padahal tahun lalu, untuk periode yang sama mampu terjual sebanyak 916.313 unit. “Penurunan selain disebabkan perlambatan ekonomi, juga karena di beberapa daerah terjadi bencana atau gagal panen awal tahun ini,” kata Ketua Bidang Komersial AISI Sigit Kumala. Akibat situasi ekonomi dan bencana alam ini, telah memukul daya beli mayoritas konsumen sepeda motor yang merupakan kelas ekonomi menengah ke bawah. Untuk segmen skutik penjualannya pada semester I-2015 hanya mencapai 2,433 juta unit, menurun 10,3% dari capaian tahun lalu sebanyak 2,711 juta unit. Sementara di segmen sport, penjualannya pada enam bulan pertama 2015 mencapai 392.223 unit. Jumlah tersebut menurun sekitar 33,4% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang mencapai 588.557 unit. Penjualan segmen bebek pada semester I-2015 pun menjadi yang terkecil setidaknya dalam kurun waktu tiga tahun terakhir. Pasalnya, di periode yang sama pada 2013 penjualan segmen bebek mencapai 922.754 unit. Sedangkan segmen skutik dan sport masing-masing 2,502 juta unit dan 514.707 unit. n
PT medco Energi Internasional Tbk mengalami kerugian hingga US$ 17,51 juta pada semester 1-2015. Padahal, pada periode yang sama tahun lalu, Medco mampu meraup laba bersih sebesar US$ 7,54 juta. Direktur Utama Medco Energi Lukman Mahfoedz menyebutkan, kerugian disebabkan oleh turunnya penjualan minyak dan gas selama paruh pertama 2015 sebesar 23,63% menjadi US$ 248,83 juta, dari penjualan minyak dan gas pada semester I-2014 sebesar US$ 325,85 juta. Selain itu, penjualan batu bara juga turun 43,63% dari US$ 21,43 juta semester pertama tahun lalu, menjadi US$ 12,08 juta pada 2015. Selain itu, Medco Energi juga baru saja memutuskan keluar dari Blok Offshore Nunukan yang masih berstatus eksplorasi. Walaupun mengalami rugi bersih, kata Lukman, Medco masih mencatatkan pendapatan sebesar US$ 274 juta. Artinya, hanya menurun 22% dari total pendapatan pada periode yang sama tahun lalu, sebesar US$ 353 juta. Penurunan pendapatan karena adanya penurunan harga minyak dunia sebesar 48,6% dari US$ 110,2 per barel tahun lalu, menjadi hanya sebesar US$ 56,6 per barel semester pertama 2015 ini. n
untuk merespon penguatan dolar terhadap rupiah, PT Pupuk Sriwijaya (Pusri) akhirnya menekan biaya nonproduksi. Kata Direktur Produksi PT Pusri Johan Safri di Palembang, penguatan dolar sangat berpengaruh, terhadap laju bisnis, karena Pusri membeli gas dan membayarnya dengan dolar. Sementara dalam Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP) satu dolar di angka Rp 11.500. “Sekarang dolar sudah dikisaran Rp 13.200, jadi harus dilakukan penyesuaian, salah satunya dengan menekan biaya nonproduksi,” katanya. Selisih kurs yang cukup tajam itu telah memengaruhi aliran dana perusahaan sehingga dipastikan akan mengurangi keuntungan pada 2015. Biaya nonproduksi itu, di antaranya bonus bagi karyawan, pembelian peralatan baru nonproduksi, dan lainnya. Meski dihadapkan persoalan peningkatan biaya produksi terkait penguatan dolar, Pusri tetap fokus menyiapkan pabrik baru Pusri II-B di Palembang, Sumatera Selatan, yang direncanakan beroperasi penuh pada Maret 2016 dan diyakini akan mendongrak produksi urea dari 2,1 juta ton menjadi 2,8 juta ton per tahun atau meningkat 750 ribu ton dari sebelumnya. n
FOTO riset
Pupuk Sriwijaya Tekan Biaya FOTO riset
Medco Energi Rugi
reviewweekly 45 Tahun IV | 27 Juli-2 Agustus 2015