Tinggalkan E-Commerce, Waktunya Digital Commerce | Dilema Antara Kunjungan Wisman dan Isu Lingkungan
Complete Guide to Sales Promotion
COMPLETE GUIDE TO
1OO April 2018 issue
PARADOX 4.0:
IDEAS THAT WORK
The Integration By Hermawan Kartajaya English & Chinese sections inside
www.marketeers.com www.marketeers.com/tv
18997803_MARKETEERS ED APRIL 2018_C-1+4.PDF 1
April 2018 issue Rp 50.000,-
3/22/2018 8:08:09 PM
Terbang Non-stop dan Jelajahi Eksotisme
Raja Ampat Mulai dari
Rp
3 jutaan
(Pergi - pulang)
Jelajahi pesona keindahan alam dan surga tersembunyi di timur Indonesia dengan penerbangan non-stop dari Jakarta ke Sorong mulai 10 Maret 2018. Rute Penerbangan Keberangkatan Kedatangan Jakarta – Sorong
00 : 20
06 : 35
Sorong – Jakarta
07 : 25
08 : 55 * Waktu setempat
Gratis tambahan bagasi untuk peralatan menyelam Anda hingga 23kg.
Reservasi sekarang melalui garuda-indonesia.com, mobile app, contact centre 24 jam 0 804 1 807 807, kantor penjualan kami atau agen perjalanan Anda.
*Syarat dan ketentuan berlaku.
Dapatkan diskon spesial serta cicilan 0% dari bank partner kami. Nikmati bonus 2x atau tukarkan miles Anda dengan potongan 50% untuk pemesanan hingga 10 April 2018 dan penerbangan hingga 10 Juni 2018.
Bank Partner:
18997803_MARKETEERS ED APRIL 2018_C-2+3.pdf 1
3/22/2018 8:45:48 PM
P R O
L O
G
U
E
002
Bukan 10 atau 50, Tapi 100 Ide
ana sales promotion yang paling Anda suka? Buy one get one? Free service selama lima tahun? Cicilan 0%? Atau semuanya? Sales promotion adalah salah satu kampanye yang ditunggu oleh konsumen saat ini. Apalagi, jika Anda termasuk bargain hunter alias konsumen yang getol mencari barang murah. Lantas, bagaimana dari sisi produsen, perusahaan, atau pemilik merek? Banyak merek yang menggunakan sales promotion sebagai bagian dari kampanye marketing. Tujuannya pun beragam, antara lain untuk memecah kebuntuan pasar, membulatkan keputusan pembelian konsumen, meningkatkan penjualan untuk jangka pendek, pengalihan bujet iklan, dan lainnya. Bahkan, ada pendapat yang mengatakan memberikan sales promotion kepada konsumen jauh lebih efektif dalam peningkatan penjualan ketimbang memberikan diskon kepada retailer. Sales promotion inilah yang menjadi tajuk utama dari Marketeers pada April 2018. Untuk mempermudah, Marketeers menghadirkan lima langkah melakukan sales promotion, yang mana perusahaan justru harus mengawali dari sisi konsumen. Selain itu, perusahaan juga harus menentukan objektif dari sales promotion ini, sekaligus membuat aktivitas yang menyenangkan bagi konsumen dan tentu saja Anda sendiri. Selain itu, Marketeers juga menghadirkan 100 ide sales promotion yang bisa menjadi pilihan bagi Anda. Iya, 100 ide. Bukan 10 atau 50 ide saja. Selamat menikmati sajian utama Marketeers kali ini. Dan, jangan lupa untuk terus merasakan pengalaman Augmented Reality (AR) yang melekat pada artikel dengan tanda khusus.
RALAT Publisher Hermawan Kartajaya Chief Executive Stephanie Hermawan - Chief Operations Marketeers Media, Community & MICE Tinus Kusuma - Editor In Chief Iwan Setiawan - Managing Editor Hendra Soeprajitno. hendra@marketeers.com - Editor Sigit Kurniawan. sigit@marketeers.com - Ign. Eko Adiwaluyo. eko@ marketeers.com - Editorial Secretary Larasati Irfan. redaksi@marketeers.com - Reporter: Jaka Perdana. jaka@marketeers.com - Saviq Bachdar. saviq@marketeers.com - M. Perkasa Al Hafiz. hafiz@marketeers.com - Ramadhan Triwijanarko. ardhan@marketeers.com - Annisa Bella. abel@marketeers.com - Illustration: Arif Priambudi - Adre Masdrajad - Pramaditya Andika Widi - Photography Rizky Priya - Layout: M. Ottyawan Firdaus - Yoo Su Youn - Advertisement: Ria Rizky Puspitasary. ria.puspitasary@markplusinc.com - +62 813 1450 6358, +62 21 5790 2338 - TV: Aji Radhyantomo. aji@marketeers.com - Online Activation: Hadi Nugroho. nugros@marketeers.com - Fikri Paham. fikri @marketeers.com - Offline Activation: Rachman Julistia. rachman.julistia@marketeers.com - +62 823 1616 5931 - M. Irvan Maulana. irvan.maulana@marketeers.com - +62 813 1550 9848 - Ramadhani Octavia. ramadhani.octavia@marketeers.com - Circulation: Taufik Abe. abe@marketeers.com +62 813 1555 6493 - Mulyadi. mulyadi@marketeers.com - P +62 838 2001 0077 +62 21 5790 2338 ext 409, F +62 21 5795 1103. - Printing: Gramedia Printing. Jl. Palmerah Selatan 22-28, Gelora, Jakarta 10270
Marketeers Magazine
EightyEight@Kasablanka 8th floor Jl. Casablanca Raya Kav. 88 Jakarta 12870 Toll Free: 0 800 188 1111
18997803_MARKETEERS ED APRIL 2018_T-002_R1.pdf 1
Dalam artikel berjudul “What’s Next For Twitter?” yang tayang di Marketeers edisi Maret 2018, terdapat kesalahan penulisan jabatan Arvinder Gujral. Di artikel tersebut tertulis Southeast Asia Marketing Director Twitter. Seharusnya Southeast Asia Managing Director Twitter. Demikian koreksi dari kami. Terima kasih.
3/22/2018 8:46:21 PM
Marketeers + FWD Life
FWD Life
Demi Ekosistem Asuransi Jiwa yang Lebih Luas
FWD Life terus menguatkan upayanya dalam meraih visi mengubah cara pandang masyarakat tentang asuransi. Jika melihat data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), hingga akhir Desember 2017, pendapatan premi industri asuransi jiwa mencapai angka Rp183,84 triliun. Jumlah ini lebih tinggi dari realisasi 2016 yakni sebesar Rp 137,78 triliun. Lebih jauh lagi, Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) melaporkan bahwa jumlah tertanggung perorangan mengalami peningkatan walaupun tidak signifikan. Tercatat sepanjang kuartal IV (Q4) 2017 jumlah tertanggung perorangan mencapai 65,66 juta jiwa, atau naik 14,5% dibandingkan kuartal IV 2016 yang mencapai 57,23%. Walaupun pertumbuhan pendapatan asuransi jiwa yang dilaporkan OJK tersebut terus meningkat 33,4% sampai akhir 2017, namun penetrasi asuransi masih lambat, yakni hanya 2,99% dari produk domestik bruto (PDB) Indonesia AAJI juga mencatat bahwa jumlah tenaga pemasar asuransi jiwa berlisensi pada Q4 2017 hanya berjumlah 584.469 orang. Angka ini terpaut jauh dari target yang dicanangkan oleh OJK sebanyak 10 juta tenaga pemasar berlisensi. Artinya, pertumbuhan ini didorong oleh sekelompok konsumen yang itu-itu saja atau dengan kata lain, pasar ini belum meluas. Angka penetrasi asuransi di atas pun terbilang rendah jika melihat capaian di beberapa Negara di Asia. Misalnya saja, Singapura, Malaysia, dan Thailand yang sudah berada di level 5%. Melihat kondisi ini, FWD Life mengeluarkan inovasi terbarunya, FWD LooP. Sebagai perusahaan asuransi berbasis digital, FWD LooP dihadirkan dengan sentuhan teknologi yang memudahkan. FWD LooP sendiri adalah produk asuransi jiwa komprehensif dengan perlindungan lengkap termasuk manfaat kesehatan dan penyakit kritis dengan harga yang terjangkau atau yang dirangkum dalam tiga diferensiasi, value, fairness dan simplicity. “Kami melihat, sebagian besar masyarakat melihat produk asuransi itu mahal. Dan mereka belum menjadikan asuransi sebagai 3 prioritas utama, meski melihat bahwa asuransi dibutuhkan. Sebab itu, banyak tenaga pemasar yang membidik konsumen kelas menengah atas sebagai target pasar mereka,” ujar Direktur Utama FWD Life Choo Sin Fook. Choo juga mengatakan bahwa mereka ingin masuk
ke pasar yang selama ini tidak banyak disentuh oleh para pemain, yakni pasar kelas menengah bawah. Untuk mencapai misi ini, FWD Life memulai dengan segmen usia dini, yakni yang berumur 18-25 tahun. FWD LooP pun hadir dengan nilai premi yang disesuaikan usia calon nasabahnya. Di sini, FWD LooP memiliki empat rentang usia nasabah. Untuk nasabah berusia 18-25 tahun, premi yang ditawarkan adalah Rp 250 ribu, Rp 500 ribu untuk nasabah berusia 2640 tahun, Rp 750 ribu untuk nasabah berusia 41-45 tahun, dan Rp 1 juta per bulan untuk usia 46-55 tahun. Dengan harga tersebut, FWD LooP menyediakan empat manfaat asuransi, yakni manfaat meninggal dunia senilai Rp 250 juta, manfaat meninggal dunia atau cacat tetap total karena kecelakaan senilai Rp 125 juta, manfaat penyakit kritis senilai Rp 125 juta, dan manfaat penggantian biaya rawat inap sampai kelas kamar Rp 500 ribu/hari. “Karena nilai preminya cukup kecil, kami tidak terlalu memasang target besar untuk FWD LooP. Yang terpenting kami ingin mendobrak pasar asuransi jiwa Tanah Air yang selama ini segmennya belum terbuka lebar. Kami pun akan memastikan pengalaman yang berbeda dalam berasuransi melalui situs kami di www. fwd.co.id/FWDLooP,” tutup Choo Sin Fook.
QUOTE
“KAMI INGIN MENDOBRAK PASAR ASURANSI JIWA TANAH AIR YANG SELAMA INI SEGMENNYA BELUM TERBUKA LEBAR”
Choo Sin Fook
Direktur Utama FWD Life
April 2018 |
R O A
D
M
A
02
Prologue
04
Roadmap
11
Discovery
19
Adventure
25
Navigator
33
Our contributor
Dr Jonathan A.J. Wilson Berawal dari manager periklanan, Jon kini memiliki sejumlah karier mulai dari akademisi, konsultan, trainer, pembicara, hingga kolumnis. Pria keturunan Skotlandia dan besar di Manchester ini menjadikan Islamic Marketing sebagai bidang yang dicintainya. Jon juga merupakan Pemimpin Redaksi Journal of Islamic Marketing dan Executive Trainer Al Jazeera Media Network di Qatar.
| March 2018
P
COMPLETE GUIDE TO
Sales promotion bisa menjadi salah satu jalan untuk memecah kebuntuan penjualan perusahaan. Cara ini juga bisa digunakan untuk meningkatkan penjualan dalam waktu cepat, meningkatkan loyalitas konsumen, meraih pasar baru, dan lainnya. Inilah lima langkah praktis dan 100 ide segar untuk perusahaan atau merek Anda dalam melakukan sales promotion.
77
Momentum
83
Outlook
89
Maestro
97
Marketeers X
TEMUKAN NEW EXPERIENCE DENGAN AUGMENTED REALITY Di Majalah Marketeers yang sedang Anda baca kali ini, kami menghadirkan sebuah pengalaman baru dalam mengakses informasi dengan menggunakan teknologi Augmented Reality (AR). Cara mengaksesnya cukup gampang. Anda tinggal mengunduh aplikasi Blippar di Play Store (Android) dan Apple Store (iOS). Setelah Anda mengunduh dan menginstallnya, Anda membuka aplikasi tersebut dan mengarahkan kamera ke ke artikel Majalah Marketeers dengan logo “Experience Augmented Reality”.
DOWNLOAD BLIPPAR APP
SCAN
THE PICTURE
EXPERIENCE
AUGMENTED REALITY Setelah Anda memindainya, Anda bisa menikmati video-video besutan MarketeersTV yang keluar dari marker AR di halaman cetak tersebut. Salah satunya, Anda bisa memindai marker dalam rupa sampul edisi Maret di samping ini. Selamat menikmati new experience sajian Marketeers.
DOWNLOAD
Blippar app for:
eps.
APRIL
18
Temukan 20 Ide Sales Promotion di bawah ini
K J Y N T E F J Y T T R A D E I N M N J T Q V N J F W
F E L G E N R L J H L C T F Z E L N G S L G G T Q P T
W A R W N D O C W B D O T N D V S X Z B S C WN V G B C T E R T T X H J T X A L M V W V T B Q I C H K M X C
R N H E V R X Q B U N D L I N G T K V E Q B J K R X T
R F U B H S Z H X C Q K D P R D V T Q K E H W B X Q S
A K T N J E Y E J X V V N O T L R E F E R R A L H L T
N T O E D A Z M T I R C K P A X A I M A T D Z V W E T R Z T X O B R V I V A R L L G T M F Q T L O T E K A M
Y Z N B O E Q T V S N T U T H T N G U B M J H W P Q P
D T G H F X I Q X C Q L X Z L Y G I T N P C K S Q L R
J L I T D B T A Z O V T Q L K L K S K Z T J T H B K T
X W K E Z T C V A T H B N F X N T C B Q J G Z Q K Y V
Q A O D Q L B D Y Q K M T Y A D V U A G M Q Q L A G K
U I O R D T P X K R T Z T W V S T I V MW HW S G T V V Y K S P W L O S C I Q K N R U T Q H U T T Q C L T E L L O H Q X K V P A Z I I P T N Q N X M N H C Q T F T
T E S T E R T K Q E Q S L P P D H I O V F E Q P P L L
W G J A B V X T B Q B L A L Z A K X N J G A A A M K S
S T W B G T T Q E Z V K Z K U P S I O B Q Z U K J E V S B U QM T Q S P O T B S C X Z C V G R S Z W P M I L I W X Z B O N Q N Q E R E A D E R L P C B QW C F R Y H G L C Z V Q T L N Z W P M T R O P Z T B E V B S T M Z Q B E Q X V T L A Q X J V W S T K K T L O T K M I D N I G S M P A X A C U N L Q U B N M I T N Z L I M I T
KIRIMKAN JAWABAN ANDA Foto jawaban Anda dan kirimkan ke info@marketeers.com. Tersedia hadiah untuk 3 orang pemenang pertama masing-masing sebuah kaos eksklusif Marketeers.
Z O Z P E Z T Q K Z L X B K T V E V Z T U Q H U A J E
A X E Y X V K X R C Q T R E W A R D E B L P T K V C D
P T Q G T B O N U S X L V L G T M Q L M H T P O B M I
Catatan: Pengirim wajib melampirkan alamat pengiriman hadiah
Pemenang kuis bulan April 2018 akan diumumkan pada edisi Mei 2018. Jawaban harap dikirimkan ke redaksi marketeers sebelum 20 April 2018. JAWABAN MARKETEERS GAME EPS MARET 2018 Toyota Kawasaki Honda Alfamart Daihatsu Indomaret Suzuki Listerine Shell Sangobion Castrol Betadine Mitsubishi Mayora
18997803_MARKETEERS ED APRIL 2018_T-008_R1.pdf 1
Berikut Pemenang Marketeers Games Episode Maret 2018 Indofood Lifebouy Gatsby Jiwasraya Pertamax Panasonic
1. Fitri Potabuga xxxxxx xxxxxx 2. Fajrin xxxxxxMeidya xxxxxx 3. Amin Mamur Selamat kepada para pemenang. Selamat kepada para pemenang. Hadiah akan dikirimkan ke Hadiah akan dikirimkan ke alamat masing-masing. alamat masing-masing.
3/22/2018 8:46:21 PM
tak perlu repot membuat buku perusahaan atau biografi
kami siap membantu anda mulai dari konsep, penulisan, foto, ilustrasi, desain, lay-out, pencetakan hingga distribusi Bisnis Indonesia Book Publishing memiliki 2 penerbit, yaiu Gagas Bisnis dan Pustaka Bisnis Indonesia. Keberadaan penerbit buku ini bertujuan untuk memperluas lini usaha ke dunia penerbitan buku, yang secara selektif menerbitkan buku-buku
berkualitas, baik berupa buku direktori maupun buku populer. Gagas Bisnis lebih difokuskan untuk menerbitkan buku-buku populer, sedangkan Pustaka Bisnis Indonesia untuk menerbitkan buku-buku bisnis dan direktori.
book publishing Untuk informasi lebih lanjut silakan hubungi : Gadih Nova Andarina 0822 2152 2142 | Fadjar Adrianto 0817 877 217 email: bookpublishing@bisnis.com
BESARNYA POTENSI, PERLUNYA AWARENESS
SAATNYA BAHAN LOKAL BERJAYA
ANTON GINTING
PT YANGTZE OPTICS INDONESIA (YOI)
P.012
P.015
D
I S C O V E R Y
012 PRODUK PREMIX DRY MORTAR (ADUKAN) BELUM MENJADI PILIHAN DALAM DUNIA BAHAN BANGUNAN. SAAT INI, INDUSTRI KONSTRUKSI DAN PROPERTI DI INDONESIA MASIH LEBIH MENGANDALKAN ADUKAN SEMEN DAN PASIR KETIMBANG MENGGUNAKAN PREMIX DRY MORTAR. PADAHAL PRODUK INI BANYAK DIGUNAKAN DI NEGARA LAIN SEPERTI SINGAPURA DAN HONG KONG KARENA DIANGGAP LEBIH PRAKTIS. ANTON GINTING, PRESIDEN PROMINDO –SEBUAH ORGANISASI INDEPENDEN BAGI PARA PRODUSEN PREMIX DRY MORTARMENGATAKAN, MESKI MEMILIKI POTENSI BESAR, MASIH BANYAK HAL YANG PERLU DILAKUKAN PARA PEMAIN AGAR PRODUK PREMIX DRY MORTAR KIAN DIKENAL. SALAH SATUNYA MELALUI EDUKASI. LANTAS APA SAJA YANG HARUS DILAKUKAN OLEH PARA PEMAIN UNTUK MENAIKKAN AWARENESS DARI PRODUK INI? SIMAK INTERVIEW MUHAMMAD PERKASA AL HAFIZ DARI MARKETEERS BERSAMA ANTON GINTING, YANG JUGA MENJABAT SEBAGAI NATIONAL MARKETING DIRECTOR PT CIPTA MORTAR UTAMA, PRODUSEN SEMEN INSTAN MORTAR UTAMA – WEBER/MU-WEBER.
Anton Ginting
Bagaimana kondisi industri premix dry mortar di Indonesia di tengah over-supply produk semen?
sangat jauh. Di sana sudah 90% proyek bangunan menggunakan premix dry mortar. Begitu juga Thailand yang sudah 60%. Di Singapura sudah sangat tinggi karena pemerintah di sana melarang adanya tumpukan pasir di sebuah proyek karena dianggap membuat polusi lingkungan. Sementara, di Indonesia masih sedikit sekali penggunaannya, namun pertumbuhannya tinggi sekali. Selain itu, pembangun di Indonesia belum seperti Eropa. Di sana, bangunan sudah masuk tahap renovasi. Proyek besar di kota-kota metropolitan di Indonesia masih belum banyak jika dibandingkan dengan Shanghai dan Singapura. Di Indonesia sendiri, sebenarnya akan banyak areal yang akan dibersihkan untuk didirikan menjadi bangunan tinggi. Jika melihat konsumsi semen nasional sebesar 60 juta ton, bisa dibayangkan berapa besar potensi pasar ini?
Sebagai kategori baru, premix dry mortar baru ada sekitar tahun 1996. Kami adalah pionir di industri ini. Kategori ini merupakan substitusi dari konvensional mortar atau adukan semen dan pasir yang dicampur, yang saat ini masih sangat populer. Meski begitu, di pasar bahan bangunan, premix dry mortar bukanlah pesaing bagi pemain semen karena premix dry mortar merupakan campuran pasir pilihan dengan green size tertentu, semen, filler, adiktif yang dicampur dalam kondisi kering lalu dimasukkan ke dalam kemasan. Dibandingkan dengan pasar semen, total pasar premix dry mortar di Indonesia masih sangat kecil. Sebagai kategori baru, perkembangan industri ini terbilang tinggi walau penetrasinya masih rendah, secara nasional masih di bawah 7%. Di tengah kondisi pasar properti Tanah Air sedang menurun beberapa tahun terakhir, industri ini pun terkena dampaknya, namun tak sebesar pemain industri lain seperti semen, keramik, cat dan lainnya. Jika dibandingkan dengan Singapura, penetrasi premix dry mortar di negara ini
National Marketing Director PT Cipta Mortar Utama
Bagaimana dengan posisi MU-Weber saat ini? Sebetulnya sampai hari ini belum ada lembaga yang melakukan perhitungan secara akurat mengenai industri ini. Kami sebagai pionir pun senang mengatakan bahwa kami adalah pemimpin pasar ini. Kami memperkirakan bahwa pangsa pasar dari MU-Weber ada di angka sekitar 40%.
Selain mengedukasi, para pemain memiliki tugas untuk memperkenalkan dan menyalurkan premix dry mortar ini ke pasar yang lebih luas. Varian produk ini pun sangat beragam, seperti kami memiliki sekitar 40 jenis produk dengan formula yang berbeda. Bagaimana Anda melakukan segmentasi? Kami dan para pemain lainnya, biasa memulai bisnis ini dengan masuk ke segmen proyek. Baru sekitar tahun 2008, kami masuk ke pasar ritel. Distribusi produk pun dilakukan secara langsung ke pemilik proyek juga ke toko-toko bahan bangunan. Proporsi dan potensi untuk keduanya, baik segmen proyek dan ritel, saya rasa masih sama besar. Potensi pasar yang paling tinggi masih perumahan, sama seperti semen yang 80%-nya masuk ke rumah. Dan tidak bisa dipungkiri, di tengah pertumbuhan rumah susun, landed house masih lebih banyak. Dalam melakukan segmentasi, kami selalu membagi pasar menjadi dua, proyek besar atau pasar business to business (B2B) dan pasar ritel. Apakah untuk berbisnis di industri ini membutuhkan upaya branding?
| April 2018
18997803_MARKETEERS ED APRIL 2018_T-012_R1.pdf 1
3/22/2018 8:46:21 PM
019
“SEBAB, PASAR RITEL CENDERUNG LEBIH SULIT DIDEKATI KARENA KAMI TIDAK BERSENTUHAN LANGSUNG DENGAN KONSUMEN AKHIR.”
Sangat perlu. Namun hal ini kembali dari strategi masing-masing perusahaan. Bagi kami, branding adalah bagian dalam membangun diferensiasi. Pasalnya, kami membutuhkan edukasi ke pasar yang masih sangat besar potensinya ini. Di MU-Weber, kami terus melakukan edukasi ke pemilik proyek dan tukang bangunan. Setiap tahun, ribuan tukang kami latih agar mereka terbiasa menggunakan produk kami. Upaya ini perlu kami lakukan, khususnya di pasar ritel. Sebab, pasar ritel cenderung lebih sulit didekati karena kami tidak bersentuhan langsung dengan konsumen akhir. Untuk itu, kami perlu melakukan branding untuk meningkatkan awareness dari MU-Weber. Mulai dari beriklan hingga menggelar berbagai program promo terus kami lakukan sebelum bertemu dengan konsumen untuk membuktikan kredibilitas produk kami. Bagaimana Anda membangun jalur distribusi di pasar ini? Selain mendekati para pemilik proyek, sejak tahun 2008, kami membangun jaringan ritel yang hingga hari ini sudah berkisar 10.000 toko ritel, mulai dari modern maupun toko–toko bangunan tradisional. Jaringan ini tersebar di kota-
kota besar, seperti Jabodetabek, Jawa, Sumatera, Bali, Sulawesi, dan Kalimantan. Untuk daerah Indonesia bagian timur, kami biasanya melakukan by project. Karena memang tantangan utama di industri ini adalah cost logistic ketika ingin memperluas jangkauan pasar. Membuat produk kita ada di toko itu sebetulnya mudah. Kita tinggal membayar listing fee. Namun, bagaimana produk ini bisa dikonsumsi oleh konsumen itu lebih sulit. Pada proyek, kita bisa bertemu dengan kontraktor, developer, hingga arsiteknya. Sedangkan di ritel, saya tidak bertemu dengan konsumen akhir. Saya hanya bertemu dengan toko. Hal ini menjadikan pasar ritel lebih tricky dan membutuhkan upaya lebih besar. Umumnya, konsumen ritel menyerahkan pembelian ke tukang atau toko bangunan langganan. Apa yang Anda lakukan? Behaviour toko di Indonesia biasa diberikan insentif dan di-branding tokonya oleh sebuah brand. Selanjutnya, mereka akan merekomendasikan brand tersebut. Kami harus beradaptasi dengan behaviour tersebut. Dan, umumnya para pemain memang memberikan insentif ke toko-toko ketika sebuah toko mencapai
target penjualan suatu produk. Saya rasa semua produk yang berjualan di pasar yang bersaing pasti melakukan hal yang sama, tidak hanya kategori kami. Apa target Anda pada tahun ini? Sebagai pemimpin pasar, kami tahu kondisi penetrasi industri masih rendah, yaitu 5% sampai 7%. Sulit bagi kami untuk menakar peningkatan pangsa pasar ini. Sebagai pemimpin, yang juga menjadi tugas kami adalah mengembangkan kue pasarnya. Target saya adalah satu. MU-Weber sebagai pemimpin pasar harus lebih giat lagi memperkenalkan kategori indsutri ini bersama para pemain besar lainnya. Di asosiasi pun, kami selalu mengajak untuk para pemain jangan hanya berebut di kue yang kecil dan bunuh-bunuhan. Perbesarlah pasar premix dry mortar ini ke pasar yang lebih luas. Dan, seiring semakin membaiknya perekonomian negeri dan penambahan proyek infrastruktur, saya yakin industri ini akan tumbuh semakin baik. Biasanya ketika proyek infrastruktur semakin banyak, bangunan di daerah sekitar juga akan tumbuh. Saya berharap industri ini penetrasinya akan semakin luas dan bertumbuh menjadi 10% hingga 15%.
April 2018 |
18997803_MARKETEERS ED APRIL 2018_T-013_R1.pdf 1
3/22/2018 8:46:21 PM
The New Strategic Sales Management 2018
BUILDING
IN UNPREDICTABLE MARKETS DESIGNED FOR:
• FIRST-LINE SALES MANAGER • AREA AND REGIONAL SALES MANAGER • SALES DIRECTOR • SALES HUMAN RESOURCES SUPPORT
.
• MARKETING MANAGER • INDIVIDUALS WHO PLAN AND IMPLEMENT SALES DECISIONS
Monday – Friday
Philip Kotler Theater MarkPlus Main Campus EightyEight@Kasablanka, 8th Floor Jl. Casablanca Raya Kav.88 Jakarta 12870
21-25 May, 2017
09:00 – 17:00 WIB
Di era dengan tingkat persaingan tinggi, perubahan yang semakin kompleks dan pasar yang tidak menentu, perusahaan menghadapi berbagai macam tantangan untuk mencapai target penjualan dan mengatur tim penjualannya. Untuk menghadapi era unpredictable, perusahaan harus mampu memadukan tim penjualan yang dibekali dengan kemampuan, keahlian dan keterampilan mengenai sales process, sales force culture, sales structure, sales performance dashboard, territory management, dan sales compensation yang mendukung. Selain itu para sales leader diharapakan mampu memahami bagaiamana untuk menjadi seorang pemimpin yang efektif di era digital. Workshop ini akan membahas berbagai pendekatan tersebut melalui metode Case Method and Participant-Centered Learning ala Business School.
Di dalam workshop selama 5 hari ini, Anda akan mempelajari: • How to Build Winning Sales Force in Unpredictable Markets • How to Unlock Customer Potential for Maximum Sales Success • How to Design Sales Process and Pipeline to Drive Results • How to Structure Sales Force Size and Structure for Efficiency and Effectiveness • How to Acceleratee Agile Sales Force through Sales Performance Dashboard • How to be A Good Leader in Digital Age • Cases from Oil & Gas Company, Technology Company, Consumer Goods, and Others
+62 21 5790 2338 ext 217 0 800 188 1111 (Toll Free)
shop.marketeers.com markpluslink
)
JACKY MUSSRY Deputy CEO, MarkPlus, Inc.
IWAN SETIAWAN COO, MarkPlus, Inc.
YOSANOVA SAVITRY Principal of MarkPlus, Inc
Harga Spesial mulai dari IDR 5,000,000 per peserta* * Registrasi online melalui website Harga Normal IDR 10,000,000 per peserta Harga Team IDR 12,000,000 (3 peserta, berasal dari 1 perusahaan/institusi yang sama) Media Partner :
18997803_MARKETEERS ED APRIL 2018_T-014_R1.pdf 1
HERMAWAN KARTAJAYA Founder & Chairman of MarkPlus, Inc.
TUITION FEE
INFO SHAFIRA +62 856 6950 97652 ( shafira.regula@markplusinc.com
Program Faculty
20% Discount from regular fee for BCA Credit Card Holders
Organized by:
3/22/2018 8:46:21 PM
D
I S C O V E R Y
015 PASAR KABEL SERAT OPTIK DI INDONESIA KIAN POTENSIAL SEIRING KEBUTUHAN PASAR YANG MENINGKAT. NAMUN, PEMERINTAH TAK MAU TERJERUMUS PADA LEMBAH IMPOR. PERATURAN TINGKAT KOMPONEN DALAM NEGERI (TKDN) PUN DIRUMUSKAN. SEJUMLAH PRODUSEN JADI KEWALAHAN, NAMUN PEMAIN BARU KABEL SERAT OPTIK, PT YANGTZE OPTICS INDONESIA (YOI) JUSTRU BERGERAK CERMAT DENGAN MEMOSISIKAN DIRI SEBAGAI PRODUSEN LOKAL.
royeksi perkembangan pasar kabel serat optik di Indonesia kian positif. Dengan populasi penduduk lebih dari 250 juta orang dan pertumbuhan permintaan layanan broadband internet di Indonesia akan membawa peluang bagi bisnis kabel serat optik. Belum lagi proyek perluasan infrastruktur pemerintah (Palapa Ring) yang ditargetkan menjangkau 440 kota atau kabupaten di 34 provinsi di seluruh penjuru negeri. Hal ini akan berdampak pada peningkatan permintaan kabel serat optik di Indonesia. “Kabel serat optik menjadi produk yang paling banyak digunakan dalam teknologi komunikasi modern lantaran mampu mentransmisikan cahaya dengan frekuensi tinggi. Prospeknya cerah. Apalagi, proyek Palapa Ring membutuhkan total panjang kabel laut mencapai 35.280 kilometer, dan daratan sejauh 21.807 kilometer,” kata
PT Yangtze Optics Indonesia (YOI)
Saatnya Bahan Lokal Berjaya Oleh
Annisa Bella
Airlangga Hartarto, Menteri Perindustri RI. Meski peluang di sektor ini besar, sejumlah produsen terpaksa gigit jari dengan pemberlakukan aturan Tingkat Komponen dalam Negeri (TKDN). Aturan ini mengharuskan produsen atau vendor untuk memenuhi jumlah komponen produksi dalam negeri tertentu pada produk mereka. Selain telepon seluler, panel surya, televisi digital, LED, IoT, dan smart card, kabel serat optik juga termasuk jenis produk yang berpotensi terkena aturan TKDN. Ketika sejumlah pemain asing kewalahan, perusahaan asal Tiongkok, Yangtze Optical Fibre and Cable (YOFC) menggandeng perusahaan nasional, PT Fiber Optik Teknologi Indonesia (FOTI) mendirikan PT Yangtze Optics Indonesia (YOI) sebagai perusahaan penyedia kabel serat optik Indonesia. Dengan tanggap, PT YOI menangkap peluang bisnis dengan mendirikan pabrik kabel fiber optik terbesar di Indonesia kurang dari delapan bulan. Perusahaan
ini berani menanam investasi mencapai lebih dari US$22 juta atau setara Rp 300 miliar untuk membangun pabrik dengan mengusung local content Indonesia. “Kami berusaha memenuhi kebutuhan pasar Indonesia melalui proses produksi yang mengedepankan local content. Proses pembuatan dilakukan di Indonesia dan karyawan yang bekerja juga berasal dari Indonesia,” jelas Chairman of Board of YOFC Ma Jie. Gerak cepat perusahaan joint venture YOFC dan PT FOTI dalam membangun pabrik kabel berkapasitas produksi 2 juta km fiber per tahun ini telah mengantarkan mereka sebagai produsen kabel optik terbesar di Indonesia untuk saat ini.
Kurangi Impor, Pacu Investasi Kebijakan baru TKDN memang ditujukan menekan jumlah impor ke Indonesia, sekaligus memacu investasi di dalam negeri. Tren angka Penanaman Modal Asing (PMA)
April 2018 |
18997803_MARKETEERS ED APRIL 2018_T-015_R1.pdf 1
3/22/2018 8:46:21 PM
D
I S C O V E R Y
016
dari sejumlah negara dengan investasi terbesar di Indonesia mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya. Singapura sebagai investor terbesar di Indonesia menanam US$ 8,4 miliar pada 2017, menurun dari US$ 9,2 miliar pada 2016. Demikian pula dengan Jepang yang berinvestasi sebesar US$ 5,0 miliar pada 2017 dari US$ 5,4 miliar pada 2016. Namun, investasi asal Tiongkok justru bertumbuh dari US$ 2,7 miliar pada 2016 menjadi US$ 3,4 miliar di 2017. Sebagai salah satu investor asal Tiongkok, investasi PT YOFC melalui PT YOI dikatakan Airlangga berhasil mengurangi impor sebesar 8%-10% dari kebutuhan per tahun. “Paling tidak, kita bisa menghemat biaya devisa sebesar US$ 500 juta,” jelas Airlangga. Saat ini, kebutuhan kabel serat optik di dalam negeri mencapai 9 juta km per tahun. Airlangga mengatakan, guna meningkatkan daya saing industri kabel serat optik dalam negeri, pemerintah telah memberikan fasilitas insentif Bea Masuk Ditanggung Pemerintah (BMDTP). Ini merupakan bentuk insentif atas impor bahan untuk memproduksi kabel serat optik. Optimalisasi TKDN diharapkan dapat menggenjot kemampuan produksi dalam negeri, sebab hal ini akan meningkatkan penyerapan tenaga kerja. “Ini peluang besar bagi para investor. Di era Internet of Everything, sejumlah industri tengah bertransformasi untuk memanfaatkan teknologi digital dan internet yang terintegrasi.
BERDASARKAN SEKTOR
“INI PELUANG BESAR BAGI PARA INVESTOR. DI ERA INTERNET OF EVERYTHING, SEJUMLAH INDUSTRI TENGAH BERTRANSFORMASI UNTUK MEMANFAATKAN TEKNOLOGI DIGITAL DAN INTERNET YANG TERINTEGRASI. PRODUKSI KABEL SERAT OPTIK DAPAT MENJADI TULANG PUNGGUNG DALAM MENOPANG REVOLUSI INDUSTRI 4.0.”
Airlangga Hartarto
Menteri Perindustri RI
Produksi kabel serat optik dapat menjadi tulang punggung dalam menopang revolusi industri 4.0,” jelas Airlangga. Yang jelas, aturan ini dapat menjadikan Indonesia bukan hanya sebagai konsumen, melainkan produsen bagi kebutuhan mereka sendiri. Peran konten lokal menjadi penting untuk dapat bertahan di tengah implementasi aturan TKDN. “Melalui local content, kami tidak hanya menjadikan Indonesia pasar semata, melainkan turut men-support pasar dengan memproduksi produk lokal di Indonesia guna memenuhi kebutuhan yang terus bertumbuh di sini,” jelas Jan Bongaerts, The First Deputy CEO YOFC.
BERDASARKAN LOKASI
Pertambangan
US$ 4,4 M (13,6%)
Jawa Barat
US$ 5,1M (16,0%)
Listrik, Gas dan Air
US$ 4,2 M (13,2%)
Lainnya
US$ 14,4 M (44,6%)
PMA
Industri Logam, Mesin dan Elektronik
US$ 15,2M (47,0%)
US$ 3,8 M (11,7%)
Industri Kimia dan Farmasi
US$ 2,6 M (8,0 %)
Perumahan, Kawasan Industri dan Perkantoran
US$ 2,9 M (8,9 %)
DKI Jakarta
Lainnya
US$ 4,6M (14,3%)
PMA Banten
Papua
US$ 1,9M (6,0%)
US$ 3,0 M (9,5%) Jawa Tengah
US$ 2,4M (7,4%)
| April 2018
18997803_MARKETEERS ED APRIL 2018_T-016_R1.pdf 1
3/22/2018 8:46:21 PM
Marketeers + Telkomsel
Figure 1
IoT Control Center Telkomsel,
Solusi Pengelolaan Perangkat Seluler untuk Produktivitas Bisnis i era digital ini, adopsi teknologi informasi dan komunikasi yang optimal dan tepat sesuai dengan kebutuhan, akan membantu kelancaran proses usaha serta meningkatkan produktivitas bisnis. Salah satunya adalah teknologi internet of things (IoT), yang memanfaatkan jaringan/konektivitas nirkabel untuk pertukaran data dan pengelolaan perangkat dengan efisien tanpa interaksi langsung dari manusia. Sebagai operator terbesar di Indonesia yang bergerak di industri teknologi informasi, Telkomsel berinovasi menghadirkan berbagai layanan IoT sehingga perusahaan dapat berbisnis dengan lebih cepat dan lebih kuat. Untuk itu Telkomsel IoT Control Center kini tersedia untuk memenuhi kebutuhan perusahaan dalam mengelola layanan konektivitas perangkat terhubung (connected device) perusahaan. Solusi IoT Control Center membantu perusahaan melalui berbagai fitur, yaitu: • Lifecycle Automation Mesin otomatisasi canggih untuk mengelola perangkat yang bisa mengurangi jumlah biaya dan sumber daya manusia yang terkait dengan kegiatan operasional perusahaan. • Cost Management Controls Pemantauan dan kontrol biaya yang mendekati real-time, untuk mengurangi total biaya kepemilikan (TCO) dan pengeluaran tak terduga. • Back-end Integration 100+ API yang memudahkan pengelolaan perangkat, perubahan tarif, dan lain-lain. Sistem ini juga mengotomasi proses yang krusial dalam bisnis, serta memanfaatkan kemitraan dengan platform teknologi dari IBM, Microsoft, SAP, Salesforce, dan lainnya. • Monitoring and Diagnostics Diagnostik dan analisis yang mendekati real-time untuk mengindentifikasi dan merespon perilaku perangkat yang tidak biasa, sebelum menjadi masalah. • Global Deployment Capability Jaringan luas dan berkualitas yang didukung oleh kemitraan dengan lebih dari 30 operator seluler di seluruh dunia untuk memastikan perangkat seluler selalu bekerja dimanapun. • Comprehensive Security Kontrol keamanan berlapis untuk melindungi data
Telkomsel IoT Industrial Grade SIM CARD Data plans and SMS on the widest and fastest network. Supported by nationwide customer service
TELKOMSEL Network Transmit data from and to devices
Fast Connectivity
IoT Control Center Platform Display information to users and enable them to manage all the connected devices in the connectivity platform powered by
Customer DEVICE Collect data, perform and send task remotely.
Electronic Data Capture (EDC)
Smartphone & Tablet
Vehicle
Other Device
IMAGE Cara Kerja Telkomsel IoT Control Center
Widest Coverage
pelanggan, perangkat dan sistem IT. • Location Info (LOCI), yang dapat membantu pengelolaan pelacakan perangkat perusahaan yang tidak dilengkapi oleh GPS, serta memberikan aturan dan peringatan berdasarkan lokasi termasuk kapabilitas geo-fencing rule & automation rule. Telkomsel IoT Control Center bekerja dengan mengandalkan empat hal penting, yaitu: (Figure 1) 1. Telkomsel IoT Industrial Grade SIM Card, memberikan konetivitas terbaik berupa layanan koneksi data dan SMS dengan menggunakan jaringan terluas dan tercepat Telkomsel. 2. Aset Perangkat Perusahaan, yang bisa berupa kendaraan, ponsel pintar dan tablet, electronic data capture (EDC), dan perangkat terhubung lainnya. Perangkat ini akan mengumpulkan data, serta mengerjakan dan mengirimkan tugas dari jauh. 3. Jaringan Terluas dan Tercepat Telkomsel, yang berfungsi mengirimkan dan menerima data dari perangkat perusahaan. 4. IoT Control Center Platform, yang menampilkan informasi kepada perusahaan dan memungkinkan pengelolaan semua perangkat yang terhubung di platform konektivitas terbaik yang didukung oleh Cisco Jasper.
Solusi IoT Control Center Telkomsel memberikan berbagai macam keuntungan bagi perusahaan, antara lain: • Memantau asset perusahaan berdasarkan parameter yang penting bagi perusahaan • Mengontrol secara otomatis untuk aktivasi layanan sesuai kebutuhan • Membawa produk ke pasar lebih cepat dengan adanya pemantauan konsumsi data secara real-time • Memberikan resolusi ketika terjadi masalah seperti penipuan atau terjadi kehilangan asset perusahaan. Temukan bagaimana layanan IoT Control Center Telkomsel dapat membantu meningkatkan produktiviatas bisnis anda di https://telkomseliot.com
April 2018 |
GROWTH HACKING, STRATEGI TINGKATKAN NILAI PERUSAHAAN
SI UNYIL YANG MELEK DIGITAL
P.020
P.022
A
D V E N
T
U
R E
028 020
Growth Hacking, Strategi Tingkatkan Nilai Perusahaan
Sophan Supandi, M.M, CPM (Asia) Presiden IMA Chapter DKI Jakarta dan Praktisi Pemasaran
| April 2018
DI ERA SEKARANG, PEMASAR DITUNTUT UNTUK MENGEJAR PERTUMBUHAN DENGAN KECEPATAN TINGGI. SEBAB, SEMAKIN LAMA WAKTU PENCAPAIAN PERTUMBUHAN, MAKA KITA AKAN MENGHADAPI BIAYA YANG SEMAKIN BESAR, BELUM LAGI PERUBAHAN-PERUBAHAN YANG TERJADI. GROWTH HACKING BISA MENJADI SEBUAH PILIHAN. ara marketeer dan tim sales terus sibuk menyelesaikan beberapa pekerjaan, seperti mengejar target penjualan yang masih
tersisa, mengevaluasi kinerja hingga akhir tahun, dan membuat perencanaan kerja untuk tahun selanjutnya. Sementara, era disruptif seperti sekarang ini telah membuat pasar berubah cepat sekali, khususnya inovasi untuk pengembangan model bisnis yang baru. Beberapa sektor telah mengalami perubahan yang besar, sebut saja transportasi dengan model bisnis dengan aplikasi. Munculnya perusahaan baru seperti Go-Jek, Uber dan Grab telah mengubah peta persaingan bagi perusahaan transportasi darat yang tradisional. Strategi baru pun perlu dipersiapkan demi kelangsungan hidup perusahaan dan memenangkan persaingan. Strategi baru ini bertujuan mencapai tingkat pertumbuhan penjualan yang tinggi dalam waktu yang singkat, dengan biaya yang minimum. Di era sekarang ini, pemasar dituntut untuk mengejar pertumbuhan dengan kecepatan tinggi. Sebab, semakin lama waktu pencapaian pertumbuhan, maka kita akan menghadapi biaya yang semakin besar,
A
D V E N
T
U
R E
IMA for Indonesia 021 belum lagi perubahan-perubahan yang terjadi. Dengan biaya yang besar, kinerja ROI (return of investment) menjadi tidak menarik untuk para investor atau pemegang saham. Maka, para marketeer berusaha untuk mencari model-model bisnis baru untuk mencapai tingkat pertumbuhan yang cepat dan tinggi, namun dengan biaya yang efektif dan efisien. Kata kuncinya adalah pertumbuhan, kecepatan dan biaya yang rendah. Menurut Harvard Business Review (HBR), 80% marketeer merasa tidak bahagia karena kurangnya kemampuan mengukur pengembalian investasi biaya pemasarannya (Marketing ROI). Penyebabnya bukan karena ketiadaan alat ukur, tetapi lebih karena penggunaan strategi marketing yang seringkali cacat dan membuat biaya pengeluaran tidak efisien. Sebuah artikel HBR mengenai Laporan pertumbuhan toko/warung melaporkan, 87% perusahaan -dalam sebuah studi besar-, telah mengalami satu atau lebih periode di mana pertumbuhan melambat secara dramatis. Lalu, laporan tersebut juga menyimpulkan bahwa secara rata-rata, perusahaan kehilangan 74% dari kapitalisasi pasar mereka dalam periode pertumbuhan. Tantangan itu bisa dijawab dengan penggunaan growth hacking. Pertumbuhan growth hacking ini tidak tumbuh dengan deret ukur tetapi secara eksponensial. Cara kerjanya pun menggunakan data–data ilmiah. Growth hacking, pada mulanya banyak digunakan oleh para startup dan pebisnis e-commerce. Beberapa perusahaan yang sudah menggunakan growth hacking adalah Hotmail, airbnb, Facebook, Twitter, Dropbox dan beberapa perusahaan lainnya. Namun begitu, strategi growth hacking bukan hanya untuk bisnis startup dan e-commerce saja. Strategi ini menyarankan penggunaan eksperimen dengan gabungan antara pendekatan marketing konvensional dan non-konvensional demi mencapai pertumbuhan yang tinggi dan nilai perusahaan yang maksimal. Pekerja hacker pertumbuhan ini adalah pemasar, insinyur, dan manajer produk yang secara khusus fokus untuk membangun dan melibatkan basis penggunanya. Jabatan ini banyak terdapat dalam perusahaan startup dan e-commerce. Salah satu kisah sukses penggunaan growth hacking adalah Hotmail. Terjadi pada tahun 1996, sebelum Hotmail meluncurkan layanan pertama web mail secara gratis dan menjadi viral produknya. Pada acara meeting viral loop, pendiri Hotmail Sabeer Bhatia dan Jack Smith bertemu dengan Timothy Cook Draper. Pada kesempatan itu, Draper mengatakan
ke Bhatia bahwa produk “web based email” merupakan ide yang bagus. Lalu bagaimana pemasaran agar layanan email ini lebih banyak penggunanya? Intuisi pertama Bhatia adalah pendekatan industrial marketing, yaitu dengan memasang pada papan billboard. Draper mengatakan hal itu sangat mahal. Padahal produk yang ditawarkan gratis. Kemudian, Bhatia mengusulkan dengan iklan di radio. Draper lalu menjawab, “Itu sama saja masalahnya, perlu biaya yang tinggi.” Draper mengusulkan dengan mengirimkan email. Namun, pemikiran lama menyebutkan bahwa email yang dikirim dapat dianggap sebagai sampah oleh penerimanya. Akhirnya, Draper mengusulkan pendekatan growth hacking. Menanyakan kepada pemiliknya, bisakah secara teknik, memasang tulisan di bawah emailnya dengan tulisan: P.S.: I love you, Get free your e-mail at Hotmail. Bhatia menjawab bisa. Hasilnya, tulisan tersebut mampu mengiklankan produknya. Memberikan gratis bagi pengguna “web based email”, tapi secara perusahaan tidak mengeluarkan biaya yang tinggi untuk mengomunikasikannya. Setelah menerima saran dari Draper dan tim, terjadi pertumbuhan jumlah pengguna Hotmail secara eksponensial. Jumlah pengguna layanan email Hotmail tumbuh menjadi 1 juta dalam kurun waktu 6 bulan, dan 1 tahun kemudian sudah menjadi 10 juta. Akhirnya, perusahaan ini dijual ke Microsoft seharga US$ 400 juta. Padahal biaya investasinya hanya sebesar US$ 300.000. Dan setelah dijual, jumlah pemakainya mencapai 30 juta orang. Harga penjualan perusahaan pun tumbuh dengan angka yang sangat WOW!
Step of Growth Hacking Strategy Ada beberapa tahapan untuk menggunakan growth hacking strategy. Pertama, Produk Market Fit (PMF). Produk yang dihasilkan harus sesuai dengan kebutuhan dari pasarnya. Kemudian, produk harus diubah sampai menjadi prima dan menghasilkan reaksi eksplosif dari orang pertama yang melihatnya. Cara terbaik untuk sampai ke PMF adalah dengan memulai dengan produk yang layak dan memperbaiki umpan balik terbaiknya. Customer delivered value dapat dipakai sebagai alat analisis dalam tahap ini. Pendekatan tersebut dapat mengambarkan manfaat apa yang diharapkan oleh konsumennya dan berapa pengorbanan yang mau dikeluarkan untuk mendapatkan produk tersebut. Dalam konsep customer delivered value ini berlaku aksioma. Pertama, pelanggan
akan puas jika total customer value yang diterima lebih besar dari nilai total customer cost. Kedua, pelanggan akan kecewa jika total customer value yang diterima lebih kecil dari nilai total customer cost. Sementara, indikator total customer value meliputi nilai produk, pelayanan, sumber daya manusia, dan nilai lainnya yang diharapkan oleh konsumen. Sebaliknya, total customer cost adalah pengorbanan yang harus dikeluarkan untuk mendapatkan suatu produk, seperti pengorbanan waktu, tenaga, dan harga/biaya barang tersebut, dan biaya lainnya. Nilai yang tinggi di mata pelanggan akan menciptakan peluang untuk mengubah konversi rate pada angka pertumbuhan penjualan. Langkah kedua, pemasar perlu menjawab pertanyaan: “faktor apa yang dapat menciptakan growth hacking?” Dalam tahap ini, pemasar memulai mesin pertumbuhan dengan mencari faktor-faktor yang mendukung. Pemasar dan tim perlu menemukan sesuatu yang baru dan menarik, serta menyalurkan semua kekuatan yang ada untuk memasarkan produknya. Menurut Roger’s Innovasion Adoption Curve, kelompok yang mencoba sebuah produk baru biasanya hanya sebesar 15% dari total pelanggan potensialnya. Bagi kelompok ini, produk yang ditawarkan haruslah menarik. Biasanya mereka juga mengharapkan harga yang murah. Hal Ini juga dapat dilihat dari konsep customer value. Semakin murah harganya, maka nilai yang diterima customer akan semakin tinggi. Jadi, untuk sukses di tahap ini, pemasar perlu fokus pada pelanggannya. Langkah ketiga, Going Viral atau sesuatu yang menyebar dengan cepat dan meluas melalui populasi dengan sering dibagikan dari orang ke orang. Hal yang perlu diperhatikan pada tahap viral adalah meliputi pemilihan produk yang unik atau bagian dari konten yang menarik dan spesifik. Konten tersebut dapat mendorong keinginan dan memotivasi orang dalam menyebarkannya. Tahap terakhir, Retention and Optimization. Hal yang perlu diperhatikan adalah setiap kenaikan 5% retensi pelanggan akan menciptakan kenaikan laba sebesar 30%. Probabilitas penjualan ke pelanggan yang ada adalah 60%-70%. Sedangkan untuk prospek baru hanya 5%-20%. Karenanya, perusahaan perlu menjaga pelanggan melalui berbagai cara, seperti melalui program membership yang memberikan berbagai benefit bagi pelanggan. Metode ini dapat mengubah pengguna potensial menjadi pengguna aktif. Apakah Anda siap menghadapi era disruptif dan mengarungi tahun 2018? Salam Pemasaran.
April 2018 |
A
D V E N
T
U
R E
028 026
Si Unyil Yang Melek Digital Oleh
Sigit Kurniawan SEBAGAI BRAND, SI UNYIL TERBILANG KUAT. FILM SERI GARAPAN ANAK BANGSA INI SEMPAT MENJADI FILM FAVORIT YANG DITUNGGU-TUNGGU PERMIRSA SABAN MINGGU. SAYANGNYA, SI UNYIL “MATI SURI” SEJAK TAHUN 2003. TAPI, PERUM PRODUKSI FILM NEGARA (PFN) MENGHADIRKANNYA LAGI DALAM FORMAT ANIMASI.
Hompimpa alaium gambreng. Unyil kucing! Bagi Anda, khususnya generasi yang masa kecilnya berada di periode tahun 1980-an ke atas, tentu akrab dengan film Si Unyil. Si Unyil merupakan seri televisi dalam bentuk teater boneka yang mengudara saban Minggu pagi di TVRI kala itu dan tayang perdana pada 5 April 1981. Seri yang diciptakan oleh Almarhum Suyadi alias Pak Raden ini kemudian ditayangkan lagi di RCTI pada tahun 2002 dan pada medio 2003 pindah ke TPI hingga akhir tahun 2003. Setelah tahun tersebut, nama Si Unyil
| April 2018
mulai ditinggalkan. Apalagi televisitelevisi makin dijejali dengan tayangan film anak-anak yang beragam, khususnya film produksi dari luar negeri. Karakter Si Unyil nyaris tenggelam di tengah karakterkarakter film baru – khususnya film animasi – dari luar negeri. Dalam rangka menyelamatkan legenda film anak-anak tersebut, Perum Produksi Film Nasional (PFN) selaku BUMN yang berkiprah di bidang perfilman, berupaya menghadirkan kembali karakter Si Unyil. Tapi, tidak lagi dalam bentuk seri drama boneka, melainkan dalam seri animasi yang lebih kekinian. “PFN menyadari Si Unyil sudah menjadi brand yang kuat dan hidup. Unyil harus dirilis ulang dan dihadirkan kembali dalam bentuk yang lebih kekinian. Kami tidak lagi memilih teater boneka, tetapi dalam seri animasi 3D,” kata Abduh Aziz, Direktur Utama PFN kepada Marketeers TV. Abduh menambahkan, saat ini PFN sudah menyiapkan 26 episode. Menariknyaa, seluruh proses produksi dilakukan di dalam negeri dengan melibatkan enam studio lokal. Kekuatan animasi Indonesia sudah tidak diragukan lagi. Indonesia memiliki banyak talenta yang bergerak di bidang animasi ini. Sejak dulu, komunitas animasi Indonesia bermimpi untuk memiliki intelectual property dalam bentuk film. Akhirnya, Si Unyil menjadi salah satu pilihannya. “Tantangannya adalah bagaimana mentransformasi citra kuat dari boneka menjadi bentuk animasi yang kemungkinan
DOWNLOAD
SCAN
EXPERIENCE
BLIPPAR APP
THE PAGE
AUGMENTED REALITY
disukai oleh anak-anak zaman sekarang,” ujar Abduh. Chandra Endroputro, Sutradara Petualangan Si Unyil mengatakan, animator Indonesia sudah dikenal kualitasnya. Bahkan, berkontribusi dalam film-film kelas dunia, seperti Batman, Spiderman, Iron Man, dan sebagainya. “Petualangan Si Unyil ini tak hanya untuk memberi hiburan, tetapi menjadi momentum bangkitnya film-film animasi Indonesia,” ujar Chandra. Seri ini ditayangkan mulai 30 Maret 2018, bertepatan dengan Hari Film Nasional dan disiarkan melalui USeeTV, salah satu saluran televisi berbayar milik PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. Inikah momentum yang tepat bagi kejayaan animasi-animasi Indonesia?
“PFN MENYADARI SI UNYIL SUDAH MENJADI BRAND YANG KUAT DAN HIDUP. UNYIL HARUS DIRILIS ULANG DAN DIHADIRKAN KEMBALI DALAM BENTUK YANG LEBIH KEKINIAN. KAMI TIDAK LAGI MEMILIH TEATER BONEKA, TETAPI DALAM SERI ANIMASI 3D.”
Abduh Aziz
Direktur Utama Perum Produksi Film Negara (PFN)
Marketeers + JNE
JNE Express
Terus Dukung UMKM Lokal, JNE bersama PTS Luncurkan ‘Friendly Logistics’ Friendly Logistics merupakan pilot project dan diharapkan menjadi solusi logistik bagi UMKM ebruari 2018 – JNE terus berkomitmen melakukan pengembangan dan inovasi agar dapat terus memberikan manfaat yang sebesar-besarnya kepada para pelanggan. Pengembangan dan inovasi tersebut diimplementasikan di berbagai bidang, seperti: informasi & teknologi, sumber daya manusia, dan infrastruktur. Di samping itu JNE pun giat menjalin kerjasama strategis, dalam rangka mendukung kemajuan UKM di Indonesia. Salah satu wujud kerjasama strategis tersebut adalah dengan melakukan kolaborasi dengan PT. Prakasa Trada Solusi (PTS). JNE dan PTS memiliki kesamaan tujuan yaitu untuk menciptakan peluang dan memberikan kemudahan kepada para UMKM dalam melakukan proses jual – beli secara online dengan meluncurkan layanan Friendly Logistics. Ini merupakan solusi atau end to end solutions untuk para UMKM lokal seperti digital marketing, warehousing, order fulfilment, technology develompment, shipping management dan delivery, tentunya dengan biaya yang terjangkau. Kerja sama ini secara resmi diluncurkan pada 27 Februari 2018 oleh Presiden Direktur JNE M. Feriadi dan CEO PTS Dipta Imanto, bertempat di Spasial Jl. Gudang Selatan No. 22, Merdeka, Sumur Bandung, Jawa Barat 40113. Dalam peluncuran layanan Friendly Logistics, para undangan yang terdiri dari para pelaku industri kreatif, UMKM, media dan blogger mendapatkan penjelasan secara visual dengan pemutaran comercial video friendly logistic dilanjutkan pembahasan yang lebih mendalam dalam sesi talkshow. Eri Palgunadi selaku VP of Marketing JNE, Dipta Imanto selaku CEO PTS serta Yukka Herlanda selaku salah satu pengguna jasa PTS dan juga pemilik brand lokal ternama Brodo, membahas tantangan bagi para pelaku industri kreatif pada era digital serta solusi yang ditawarkan oleh layanan Friendly Logistics. Acara semakin semarak dengan penampilan dari para penyanyi ternama, yaitu Monita Tahalea, Bayu Risa dan Gaby yang memukau ratusan tamu undangan yang hadir. Pada awalnya, PTS melihat potensi dan kebutuhan distribusi usaha digital UMKM di Indonesia sangat tinggi. Para pelaku industri kreatif disibukan dengan proses warehousing serta packaging karena besarnya kebutuhan tersebut, sehingga berpotensi menurunkan konsentrasi terhadap pengembangan design dan
JNE bersama PTS Luncurkan ‘Friendly Logistics’
Terus Dukung UMKM Lokal JNE bersama PTS Luncurkan ‘Friendly Logistics’
penjualan. Oleh karena itu PTS hadir sebagai jasa pengelolaan supply chain yang menyediakan pengaturan terkait pengadaan, penyimpanan dan pengiriman barang baku maupun barang jadi. CEO PTS Dipta Imanto menyampaikan “Dapat dikatakan juga bahwa PTS menyediakan layanan one stop solutions untuk mengoptimalisasi proses supply chain suatu brand. Kita percaya bahwa brand Indonesia dapat menjadi punggawa di Negeri sendiri, dan dengan adanya friendly logistics kami bisa menggabungkan brand – brand lokal menjadi satu kesatuan serta turut memajukan UMKM di Indonesia”. Dengan warehouse seluas 552 m dan pengelolaan gudang mencapai 9000 unit, saat ini friendly logistics tengah mengelola lebih dari 10 ribu transaksi tiap bulannya dari klien PTS. 5 tenaga professional yang khusus menangani layanan friendly logistics ini pun menangani sekitar 200 pcs per hari dari penerimaan pemesanan, pengambilan produk, quality control, pengemasan, hingga proses peng-input-an resi yang selanjutnya dikirimkan oleh JNE. VP of Marketing JNE Eri Palgunadi menyampaikan “Memiliki kapabilitas dalam bidang jasa kiriman dengan didukung lebih dari 40 ribu karyawan, 7000 armada, serta 6000 titik layanan yang kami miliki di seluruh Indonesia, JNE menjadi official partner PTS yang menyediakan infrastruktur logistics untuk kebutuhan pengiriman last mile delivery, termasuk kiriman international. Berdasarkan data dari Kemenkop hanya sekitar 8% para UMKM dapat memanfaatkan platform online dari jumlah keseluruhan yang mencapai 59,2 Juta UKM di Indonesia. Sehingga salah satu fokus startegi perusahaan di tahun ini untuk dapat menciptakan layanan fulfillment center bagi UMKM. Dengan kehadiran layanan ini, UMKM dapat fokus pada produksi dan sales sementara problem logistik akan di tangani oleh layanan friendly logistic. Layanan ini akan menjadi solusi yang kompatibel bagi pelaku industri kreatif atau UMKM, karena menawarkan manfaat, seperti pengelolaan warehousing yang dilakukan secara profesional dan terintegrasi dengan layanan last mile delivery, serta update inventory mau pun shipment status secara berkala, sehingga dapat menghemat waktu dan biaya”, tambahnya.
QUOTE “Memiliki kapabilitas dalam bidang jasa kiriman dengan didukung lebih dari 40 ribu karyawan, 7000 armada, serta 6000 titik layanan yang kami miliki di seluruh Indonesia, JNE menjadi official partner PTS yang menyediakan infrastruktur logistics untuk kebutuhan pengiriman last mile delivery, termasuk kiriman international” Eri Palgunadi VP of Marketing JNE
April 2018 |
18997803_MARKETEERS ED APRIL 2018_T-023_R1.pdf 1
3/22/2018 8:46:21 PM
2018 KNOWLEDGE NETWORKING ENTERTAINMENT
Indonesia WOW! Jakarta NOW!
P
N
O
N -ST O
QR TREASURE HUNT GAMES
KOTA KASABLANKA | 2-8 May 2018
DAY 1
BUMN DAY
WED, 2 MAY
DAY 2
TOURISM DAY Get your
THU, 3 MAY
DAY 3
JMW PRIVILEGE CARD
LIFESTYLE DAY
and win
THE GRAND PRIZE!
FRI, 4 MAY
DAY 4
SPORT DAY
#JMW18
SAT, 5 MAY
DAY 5
OMNI DAY
SUN, 6 MAY
DAY 6
VILLAGE 4.0 DAY
jakartamarketingweek.com
MON, 7 MAY
event@jakartamarketingweek.com
MARKPLUS DAY
DAY 7
FOR MORE INFO PLEASE CONTACT
TUE, 8 MAY
marketeers.com Key Partner :
Marketeers Partners :
@the_marketeers Official Airlines :
Official Venue :
0 800 188 1111
marketeers Official Media Partner :
MarketeersTV Strategic Partner :
Hosted by :
Organized by :
N
A V I
G A T O
R
025
PARADOX 4.0: The Integration 悖论4.0 : 整合 By: Hermawan Kartajaya
image 1
image 2
image 3
image 4
16 April 2018 , merupakan sebuah tanggal agak istimewa buat saya. Untuk pertama kalinya Marketing Institute of Singapore (MIS) mengangkat orang asing sebagai Honorary Fellow Membernya. Penghargaan ini diserahkan langsung oleh President Roger Wang didampingi Vice President Roger Low di Grand Copthorne Waterfront, Singapore. Malamnya, saya diberikan suatu penghargaan yang juga pertama kalinya untuk orang asing. Lifetime Achievement Awards dari MIS, kali ini diserahkan oleh Senate Chairman Dato’ Seri Dr Derek Goh. (see image 1-4)
Hari itu, MIS menjadi penyelenggara dari Asian Marketing Forum selama seharian. Ada kurang lebih empat puluh anggota Indonesia Marketing Association (IMA) dari berbagai chapter di bawah pimpinan Presiden IMA De Yong Adrian ikut hadir di situ. Sebelum acara ini, panitia juga mengadakan Asia Marketing Federation (AMF) Board Meeting pada 15 Maret yang bertempat di Old Parliament House, Singapore. Saya bersama Prof. Philip Kotler adalah Pendiri AMF pada tahun 2007, setelah melakukan transformasi dari Asia Pacific Marketing Federation (APMF). Pada saat ini, AMF mempunyai 16 National Marketing Association (NMA) termasuk MIS dan IMA. Sebagai keynote speaker hari itu, saya menekankan perlunya Integrasi antara Marketing dan Entrepreneurship, yang memang jadi salah satu Marketing Trend 2018 di Asia. (see graphic 1) Seperti pernah diulas di sini beberapa edisi yang lalu, saya memang makin percaya bahwa menghadapi zaman NOW yang penuh dengan Volatility, Uncertainty, Compexity dan Ambiguity (VUCA) ini Marketing sendirian tidaklah cukup. Bagaikan sebuah “driver license” , pengetahuan pengemudi mobil di jalan raya haruslah terus diukur lewat “dashboard”-nya. Di situ ada alat-alat petunjuk kecepatan, temperatur mesin, kondisi Aki, dan sebagainya. Itulah Finance! Biasanya orang Marketing gak suka Finance, sebaliknya juga begitu. Kedua disiplin itu memang Paradox yang
April 16, 2018 is a rather special date for me. For the first time, “Marketing Institute of Singapore” (MIS) appointed a foreigner as their Honorary Fellow Member. This award was handed over to me by none other than President of MIS, Roger Wang accompanied by Vice President Roger Low, at the Grand Copthorne Waterfront, Singapore. In the evening, I was conferred another award that was also marked the first time it was received by a foreigner. It was the Lifetime Achievement Award from MIS, this time awarded to me by Senate Chairman Dato ’Seri Dr. Derek Goh. (see image 1-4)
On 16th March, MIS had hosted a full day Asian Marketing Forum (AMF 2018) – which included a conference on Marketpreneurship, followed by a Gala Dinner in the evening. There were approximately forty members of Indonesia Marketing Association (IMA) from various chapters who attended the event, along with IMA President De Yong Adrian. This was preceded by Asia Marketing Federation (AMF) Board Meeting on the 15th March at the Old Parliament House, Singapore. Prof. Philip Kotler was Co-Founder of AMF in 2007, which was formed following a transformation from the erstwhile Asia Pacific Marketing Federation (APMF). Currently, AMF has 16 National Marketing Associations (NMAs) including MIS and IMA. The day of AMF 2018 on 16th March, as a Keynote Speaker that day, I emphasized the need for Integration between Marketing and Entrepreneurship, which is one of the Marketing Trends for 2018 in Asia. (see graphic 1)
2018年4月16日对我来说是一个相当特别的 日子。 我被授予了“新加坡营销学院”(MIS) 的荣誉院士,这是他们首次任命外籍人士。 (image 1) 这个奖项是由新加坡营销学院主席 Roger Wang亲自颁发,由副主席Roger Low陪同,在 新加坡国立大学海滨大厦举行。 在晚上,我被授予另一个奖项,这也是第 一次被外国人收到。 “MIS终身成就奖”,这 次由参议院主席拿督斯里Derek Goh博士授予 我。(see image 1-4) 3月16日,MIS举办了一整天的亚洲 营销论坛(AMF 2018) - 其中包括一次 Marketpreneurship会议,晚上举行了晚宴。 印度尼西亚营销协会(IMA)的大约四十名 成员以及IMA总主席De Yong Adrian出席了本 次活动。 亚洲营销联合会(AMF)董事会会 议于3月15日在新加坡的旧国会大厦举行。 菲利普科特勒教授于2007年成为AMF的共 同创始人,该组织是由昔日的亚太市场营销 联盟(APMF)转型而成的。 目前,AMF拥 有16个国家营销协会(NMA),包括MIS和 IMA。 在3月16日AMF 2018年的当天,作为主讲 人那天,我强调了营销与创业之间的整合 需求,这是2018年亚洲市场趋势之一。(see graphic 1)
正如我在之前撰写的一篇文章中所讨论 的那样,我越来越相信,为了面对充满波动 性,不确定性,复杂性和歧义性(VUCA)的 NOW时代,仅靠营销是不够的。 就像“驾驶执照”一样,汽车司机对高速公 路的了解应该继续通过他的“仪表板”来衡量。 仪表板上有工具,包括速度计,发动机温 度,电池状况等。
April 2018 |
18997803_MARKETEERS ED APRIL 2018_T-025_R1.pdf 1
3/22/2018 8:46:21 PM
N
A V I
G A T O
R
026 mau tidak mau harus diintegrasikan supaya tidak membahayakan. Kodak pernah salah mengambil keputusan Marketing, sedang Compaq salah dalam mengambil keputusan Finance. Dan keduanya mati. (see box)
graphic 1
8 TOP TRENDS OF MARKETING IN ASIA 2018
1
Digital technology and IoT cast a profound impact on marketing practices
5
Halal market is getting bigger
2
The integration of entrepreneurship and marketing is inevitable
6
Customer experience era is here to stay
3
The integration of entrepreneurship and marketing is inevitable
7
Fintech is proliferating resulting in a more advanced cashless society
4
Companies are getting more concerned about their return-on-marketing (ROM)
8
Number of young entrepreneurs is increasing
WHY:
Four Paradoxes, NOW? Tapi kenapa di zaman NOW ini saya membicarakan ada empat Paradox utama yang juga harus diintregasikan? Karena di zaman NOW ini, kata Disrupsi sudah “overused” dan bahkan “abused”. Setiap Teknologi Baru datang sejak jaman dulu selalu timbul Paradox baru, karena Teknologi apapun akan bisa digunakan “for good” atau “for bad”. Nah pada zaman NOW ini, ketika suatu organisasi perusahaan harus mengintegrasikan Marketing dan Finance maka ada Empat Paradox Utama yang harus diintegrasikan pula!
WHAT:
THE FOUR ! “The Four” adalah judul sebuah buku laris yang ditulis oleh Scott Galloway. Pada buku tersebut, diceritakan tentang betapa “powerful”-nya empat Raksasa Over-The-Top (OTT) Apple, Amazon, Facebook, dan Google. Tapi mereka juga punya kelemahan yang harus diperhatikan kalau mau tetap berjaya. Nah untuk pembahasan kali ini, hasil penggodokan tim MarkPlus, Inc. adalah sebagai berikut: PARADOX 1.0: Management vs Leadership Bila kita kontraskan dua sisi yang bertolak belakang sebagai berikut. (see graphic 2) Secara sederhana, seorang manajer murni cenderung merencanakan sesuatu dengan detail dan berupaya sebaik-baiknya untuk menjaga kestabilan. Sementara seorang Leader cenderung membawa perubahan yang diperlukan yang seringkali memacu organisasi menjadi dinamis. Karena itu pula, manajer pun lebih bekerja menggunakan ‘kepala’ dengan berbagai rasionalitas dalam mengatur anak buahnya. Sementara seorang leader cenderung memerhatikan sisi emosionalitas untuk menggerakan para pengikutnya. Manajer pun cenderung melakukan sesuatu dengan cara terbaik untuk meminimalisir kesalahan dengan sebaikbaiknya. Sementara seorang Leader cenderung melakukan hal yang ia anggap benar walaupun rentan dengan berbagai kesalahan dalam prosesnya. Karena itu hasil akhir yang diharapkan manajer adalah keadaan stabil untuk mendapatkan hasil yang direncanakan. Sementara Leader tidak segan untuk melawan pakem untuk mendapatkan
As discussed in one of my previous articles featured here, I am increasingly convinced that in order to face the NOW era, which is full of Volatility, Uncertainty, Complexity and Ambiguity (VUCA), marketing alone is not enough. Like a “driver license”, the car driver’s knowledge of the highway should continue to be measured through his “dashboard”. There are tools on the dashboard, including the speedometer, engine temperature, battery condition, and so forth. That’s akin to Finance – financial parameters which determine the health of the company. Usually Marketing people do not like Finance, and vice-versa is also true. Both disciplines indeed represent a Paradox, but one which must inevitably be managed through integration! So that the company is not endangered. For example, while Kodak made the wrong decisions in terms of Marketing, Compaq went wrong in Finance. Unfortunately, both the companies eventually died. (see box)
WHY: Four Paradoxes, NOW? But why, in this NOW era, do I talk about four major Paradoxes that must also be integrated. Because in this NOW era, the term disruption is often “overused” and even “abused”. Every new technology that comes in the pictures would always give birth to new Paradoxes, because any technology can either be used “for good” or “for bad”. Well in this NOW era, as a company must integrate Marketing and Finance, there are Four Paradoxes that must be integrated as well! WHAT: THE FOUR! “The Four” is the title of a best-selling book written by Scott Galloway. The book is about how “powerful” four Over-The-Top (OTT) giants are:
这类似于财务 - 决定公司健康状况的财务 参数。 通常营销人员不喜欢金融,反之亦然。 这两个学科确实代表了悖论,但必须通过 不可避免的整合来进行管理! 这样公司就不会受到威胁。 例如,当柯达 在市场营销方面做出了错误的决定的时候, 康柏在金融方面却出错了。 最后很不幸,两 家公司最终都死了。
WHY : 四个悖论,NOW? 这就是为什么在这个NOW时代,我会谈论 必须被整合的四大悖论 。 因为在这个NOW时代,术语中断通常被“ 过度使用”,甚至“滥用”。 图片中出现的每项 新技术都会产生新的悖论,因为任何技术都 可以用于“好”或“坏”。 那么在NOW时代,作为一个公司必须整合 营销和财务,还有四个悖论必须被整合!
WHAT : The Four! “The Four”是Scott Galloway编写的畅销 书的头衔。 这本书是关于四个Over-TheTop(OTT)巨人如何“强大”的:苹果,亚 马逊,脸书和谷歌! 但是,如果你想保持胜 利,他们也有弱点,必须考虑。 好,对于这篇文章,MarkPlus团队提出了 以下“四个”悖论: 悖论1.0 :管理 vs 领导力 如果我们对比下面两个对立面。(see graphic 2)
简而言之,一位经理往往会制定详细的计 划,并尽力保持稳定。 虽然领导者不会带来 必要的变革,而这些变革往往会促使组织变 得活跃起来。 因此,管理者更愿意用他的’头 脑’以合理的态度来管理他的下属。 虽然领导 者倾向于注意激励他的追随者的情绪方面。 管理人员也倾向于尽可能以最好的方式尽
| April 2018
18997803_MARKETEERS ED APRIL 2018_T-026_R1.pdf 1
3/22/2018 8:46:22 PM
N
A V I
G A T O
R
027 pencapaian baru yang belum didapatkan sebelumnya. Pendekatan terbaik, tentu dengan mengelola kedua paradoks antara dua hal tersebut. Sudah sejak dulu diharapkan seorang Manager juga punya Leadership. Tapi seorang Leader yang baik juga perlu bisa jadi Manager yang baik.
PARADOX 1.0: MANAGEMENT VS LEADERSHIP SUBJECT
MANAGEMENT
LEADERSHIP
APPROACH
PLANS DETAIL around constraints to keep STABILITY
SETS AND LEADS DIRECTION to make neccesary CHANGE
Managing work by THE HEAD
Leading people by THE HEART
CONCERN
Doing THE THING RIGHT
Doing THE RIGHT THING
DIRECTION
Keeps the status quo to get RESULT
Challenges the norm to get new ACHIEVEMENT
FOCUS
PARADOX 2.0 : Kaizen vs Innovation (see graphic 3)
Dalam bahasa mudah Kaizen adalah upaya perbaikan berkelanjutan dari seluruh anggota tim sementara inovasi adalah terobosan organisasi dari hasil cetusan ide dari anggota tim tertentu. Kedua pendekatan ini pun terlihat dari efeknya, di mana Kaizen cenderung jangka panjang dan bertahap sementara inovasi cenderung dapat dirasakan dalam jangka pendek dan sangat dramatis. Penyebabnya karena memang kedua hal ini memiliki cara yang berbeda dalam menyelesaikan masalah. Di mana Kaizen cenderung dilakukan sedikit demi sedikit secara berkelanjutan. Sementara Inovasi cenderung dilakukan dengan mengambil langkah besar dan sangat berbeda dari yang telah dilakukan selama ini. Oleh karena itu, kriteria penilaiannya pun bisa jadi berbeda. Kaizen lebih fokus pada kinerja dan proses sementara inovasi pada hasil dan dampak yang ditimbulkan. Walaupun sangat kontras, kedua pendekatan ini tetap dibutuhkan organisasi. Innovation tanpa Kaizen tidak akan
BOX Kodak: The Marketing Failure Most of us would be familiar with this brand that once dominated the photo and camera industry. Especially because the product was quite superior and successfully controlled the market in many countries. A dominant player in its heydays, Kodak’s products were once standard in the photo and video industry. In 1976, Kodak managed to reap 90% market share for photographic film and 85% in the United States. Once known as a great inventor in the industry, Kodak however failed miserably in making strategic marketing decisions in the face of competition, until it finally went bankrupt. There were actually two moments where Kodak could seal its position as the industry ruler. But unfortunately, ‘vanity’ is what destroyed them. The first moment was in 1975, when one of the company’s engineers managed to design the world’s first digital camera. But unfortunately it ran aground because the company management team underestimated this discovery and decided to focus on the existing product at the time. The second moment occurred in 1981, when Kodak’s Head of Market Intelligence found great opportunities in digital cameras. At the same time, Sony had brought out its first electronic camera. But again, the management team did not take this analysis seriously. It is then quite ironic to note the starting point of Kodak’s decline. They were actually the ones who managed to design the first digital camera, in fact they were also well aware of the great opportunities laying ahead in the camera industry. But the management team decided not to take a chance and stay focused on the company’s strengths at the time. In the end, the industry underwent a major shift with the adoption of digital cameras and Kodak could no longer have competitive advantage. Even though they had the opportunity to be a pioneer in the product category.
graphic 2
PARADOX 2.0 : KAIZEN VS INNOVATION SUBJECT
KAIZEN
INNOVATION
APPROACH
Collective spirit, teamwork, system
The chosen few’s ideas and efforts, ruthless
EFFECT
Long-term and continous but undramatic
Short-term, but dramatic
SPEED & TIMEFRAME
Small Steps, Continuous and Rising
Big Steps, Interrupted and limited
Performance and Processes
Result and Impact
CRITERIA FOR EVALUATION
Apple, Amazon, Facebook and Google! But they also have weaknesses that must be considered if you want to stay victorious. Well, for this article, MarkPlus team has come up with the following ‘four’ paradoxes: PARADOX 1.0: Management vs Leadership If we contrast the two opposite sides as follows. (see graphic 2)
Simply put, a pure manager tends to make detailed plans and do his best to keep stability. While a Leader does not shy from bringing the necessary changes that often spur the organization to be dynamic. Therefore, the manager prefers to work using his ‘head’ with a significant amount of rationality in regulating his subordinates. While a leader tends to pay attention to the emotional side to move his followers. Managers also tend to do things in the best way to minimize errors as well as possible. While a Leader tends to do what he thinks is right even though vulnerable to various mistakes in the process. Therefore the manager expects the end result to be a stable state to get the planned results. While a Leader does not hesitate to fight to gain new achievements. The best approach is certainly by managing the paradox between the two types. It has always been expected that a Manager possesses
graphic 3
量减少错误。 虽然领导者倾向于做他认为正 确的事情,即使在这个过程中容易出现各种 错误。 因此,经理期望最终结果是一个稳定 的状态,以获得计划的结果。 领导者毫不犹 豫地争取取得新的成就。
BOX Compaq: The Finance Failure Compaq was one of the most famous brands in the computer industry in the 1990s. Its glorious journey began in 1982 and in 1990, it already became the world’s largest supplier to PCs. Since its establishment, Compaq grew rapidly. In the second year, Compaq succeeded in becoming the first start-up to break the $ 100 m in annual sales. In 1986, Compaq became the youngest company to make it to the list of The Fortune 500. Due to these successes, financial achievement became of great concern to Compaq. These achievements also fuelled their ambitions to dominate almost every aspect of the industry. To accelerate the growth process, Compaq also went through a lot of mergers and acquisitions of potential companies. But this move caused Compaq to lose concentration to work on the company’s competitive advantage. Because it was too financially focused, Compaq actually ended up with a bad financial performance, quite ironically. In 2002, Compaq had a short-term debt of $ 2 billion and its stock price fell from $ 51 per share to $ 12 in a short time. In addition, the company also had a piling inventory and had to face fierce price competition in the industry. Eventually, it became more and more difficult for Compaq to reap profit. In subsequent developments, Compaq was purchased by Hewlett Packard and later the brand Compaq gradually disappeared from the computer industry.
April 2018 |
18997803_MARKETEERS ED APRIL 2018_T-027_R1.pdf 1
3/22/2018 8:46:22 PM
N
A V I
G A T O
R
028 terdukung dari “bawah”, sedang Kaizen tanpa Innovation akan berisiko kehilangan daya saing. Jadi pendekatan yang terbaik adalah hasil kombinasi dari kedua hal tersebut. PARADOX 3.0 : Productivity vs Creativity
PARADOX 3.0 : PRODUCTIVITY VS CREATIVITY PRODUCTIVITY
APPROACH
Complete the tasks in a systematic way according to SOP
The use of AUTHENTIC ideas in a spontaneous way
RESOURCE MANAGEMENT
BEING EFFICIENT & WELL ORGANIZED in managing INPUT
UTILIZATION of LIMITED RESOURCES to create something new
OBJECTIVE
Yielding good OUTPUT in quality & quantity
Creating a NOVELTY solution to old & new problem
LINEAR THINKING, make sure everything complied with the plan
LATERAL THINKING, open to any possibilities
(see graphic 4)
Dari segi pendekatan, orang yang sangat memerhatikan produktivitas cenderung menyelesaikan kerja dengan pendekatan yang paling sistematis dan sesuai SOP. Sementara orang dengan sisi kreatif tinggi, cenderung terus mengeluarkan ide otentik secara spontan. Hal ini bedampak pada segi pengelolaan sumber daya, di mana orang produktif cenderung efisien dan terorganisir dalam mengelola input. Sementara orang kreatif cenderung melakukan sumber daya yang tersedia untuk menciptakan sesuatu yang baru. Orang produktif pun cenderung berupaya menghasilkan output dengan kuantitas dan kualitas sesuai perencanaan. Sedangkan orang kreatif berupaya mencari solusi permasalahan terbaru pada masalah yang dihadapi. Sehingga cara berpikir pun akan berbeda. Orang produktif cenderung berpikir secara runut dan linear untuk memastikan segala sesuatu berjalan dengan baik. Sementara orang kreatif berpikir secara lateral dan sangat terbuka pada berbagai kemungkinan. Organisasi tentu membutuhkan kedua elemen tersebut agar dapat tumbuh dan terus berkembang. Produktivitas tentu dapat mendorong kinerja dan peforma organisasi sementara kreativitas akan terus menajamkan daya saing. Namun organisasi yang hanya fokus pada produktivitas, tanpa kreativitas akan berhenti tumbuh pada suatu saat. Sementara organisasi yang fokus pada kreativitas dan produktivitas akan kesulitan tumbuh karena tidak mendapatkan hasil optimal sebagai ‘bahan bakar’ pertumbuhan organisasi. PARADOX 4.0: Professionalism vs Entrepreneurship (see graphic 5) Rasanya sudah jelas kedua hal ini sangat bertentangan. Ketika seorang profesional selalu fokus pada peran yang diemban dalam menjalankan tugas keseharian, seorang entrepreneur cenderung mengambil tindakan berdasarkan peluang yang terdeteksi. Karena itu, untuk mengembangkan diri pun akan berbeda. Jika seorang profesional cenderung berupaya terus meningkatkan kompetensi diri agar dapat menjalankan tugas dengan lebih baik lagi. Entrepreneur berupaya untuk mengambil risiko untuk mengambil peluang dan mendapatkan hasil. Karena fokus pada peran, seorang profesional pun sangat memerhatikan job desk yang dijalankan dan peran orang lain
CREATIVITY
SUBJECT
WAY TO SOLVE PROBLEM
graphic 4
PARADOX 4.0: PROFESSIONALISM VS ENTREPRENEURSHIP SUBJECT
PROFESSIONALISM
ENTREPRENEURSHIP
STRATEGIC ORIENTATION
Driven by perception of ROLES
Driven by perception of OPPORTUNITY
PERSONAL GROWTH
Increasing relevant COMPETENCIES
TAKING CALCULATED RISK to get optimal result
Formalize HIERARCHY, INTERPERSONAL define clear JOB-DESCRIPTION RELATIONSHIP REWARD PHILOSOPHY
CAREER-Driven
Leadership. But a good Leader also needs to be a good Manager. PARADOX 2.0 : Kaizen vs Innovation
graphic 5
FLAT with multiple networks, trying to build COLLABORATION VALUE-Driven
最好的办法当然是管理这两种类型之间的 矛盾。 人们一直期望经理拥有领导力。 但 一位优秀的领导者也需要成为一名优秀的经 理。
(see graphic 3)
In layman language, Kaizen refers to the ongoing improvement effort of all team members while innovation is an organizational breakthrough from the outcome of an idea of a particular team member. Both approaches are also seen from the effect, where Kaizen tends to be long-term and gradual while innovation tends to be in the short term and quite dramatic. The reason is because both Kaizen and innovation adopt different ways of solving problems. Where Kaizen tends to be done piecemeal, on an ongoing basis. Innovation, on the other hand, is done by taking big steps and by doing something different from what has been done so far. Therefore, the assessment criteria may be different. Kaizen focuses more on performance and process while innovation comes through result and impacts. But despite the contrast, both approaches are still needed by the organization. Innovation without Kaizen will not be supported from the “bottom”, while Kaizen without Innovation will be at risk of losing competitiveness. So the best approach is a combination of both.
悖论2.0 : 改善 vs 创新 (see graphic 3) 在外行语言中,改善提到了所有团队成员 持续的改进努力,而创新是来自特定团队成 员理念结果的组织突破。 从效果中也可以 看出两种方法,其中,改善往往是长期和渐 进的,而创新往往是在短期内和相当戏剧性 的。 原因是因为改善和创新都采用不同的方式 来解决问题。 在持续的基础上,改善倾向于 零碎地完成。 另一方面,创新是通过采取大 步骤并采取与迄今为止所做的不同的事情来 完成的。 因此,评估标准可能不同。 Kaizen 更多地关注绩效和流程,而创新则是通过结 果和影响来实现的。 但是,尽管存在对比,组织仍然需要这两 种方法。 没有改善的创新不会得到“底部”的 支持,而没有创新的改善将面临失去竞争力 的风险。 所以最好的方法是两者的结合。 悖论3.0 : 效率 vs 创造力 (see graphic 4) 就方法而言,过于关心生产力的人倾向 于使用更系统的方法和适当的SOP来完成工 作。 尽管创意方面的高层人士倾向于继续自 发地提出真实的想法。 这对资源管理产生了 影响,在那里,生产性人员往往效率高,并
| April 2018
18997803_MARKETEERS ED APRIL 2018_T-028_R1.pdf 1
3/22/2018 8:46:22 PM
N
A V I
G A T O
R
029 di sekitarnya. Sementara entrepreneurship lebih fokus pada bagaimana menjalin kolaborasi dengan orang-orang di sekitarnya untuk mencapai hasil yang diharapkan. Karena itu yang dituju pun sangat berbeda, di mana seorang profesional sangat memerhatikan karirnya sementara seorang entrepreneur sangat memerhatikan nilai (uang, benefit) dari apa yang telah dilakukannya. Ini Paradox paling penting di zaman NOW! Tanpa Entrepreneurship maka seorang Profesional tidak akan mengoptimalkan keputusannya dalam mengintegrasikan Marketing dan Finance. Jadi organisasi yang berhasil di Zaman Now adalah organisasi yang dapat mengelola keempat paradoks ini dengan baik. Sesuai dengan situasi persaingan yang dihadapi dalam industri dan sesuai juga dengan kondisi yang dimiliki perusahaan. Agar terus dapat berkembang, keempat hal ini harus dapat dikombinasikan dengan baik oleh sebuah organisasi.
HOW:
To Integrate the Paradoxes? Bila ditelisik lebih dalam, Paradox Pertama dan Kedua sebenarnya adalah praktikpraktik di level organisasi (organizational practices) yang perlu diseimbangkan agar memberikan hasil yang optimal. Sedang Paradox Ketiga dan Keempat adalah penggambaran jenis karakteristik Manusia (individual traits) yang lazimnya ada di dalam sebuah organisasi Korporasi yang mau berjaya di Zaman NOW ! Dalam penggambaran dua sumbu Paradox Ketiga dan Keempat maka akan didapatkan empat tipe Organisasi, yaitu Production Center, Creative Camp, Open Lab dan Entrepreneurship Engine. Dengan karakter masing-masing, keempat tipe Organisasi ini akan mampu mengakomodasi empat tipe Manusia yang memang harus ada di dalam sebuah Organisasi Zaman NOW! (see graphic 6) Salah satu contoh terbaik untuk perusahaan dengan spirit Production Center prima adalah Toyota. Kita telah mengetahui keseriusan Toyota untuk selalu memperbaiki sistem produksi dari setiap jenis produk yang dikeluarkan di berbagai area. Bahkan sistem operasionalnya pun menjadi salah satu role model bagi banyak perusahaan dunia lainnya. Lain hal nya dengan IDEO. Perusahaan asal Amerika Serikat ini menganggap organisasinya sebagai komunitas desainer, entrepreneur, engineer, pengajar, periset, dan banyak lainnya. Komunitas yang memang berupaya untuk memberi dampak positif kepada dunia melalui dunia desain. Jadi setiap anggota dalam organisasi pun didorong untuk sekreatif mungkin mencari solusi terbaik pada permasalahan yang
PARADOX 3.0 : Productivity vs Creativity (see graphic 4)
In terms of approach, people who are too concerned about productivity tend to finish work with a more systematic approach and appropriate SOP. While people who are high on the creative side tend to continue to come up with authentic ideas spontaneously. This casts an impact on the management of resources, where productive people tend to be efficient and organized in managing inputs. While creative people tend to make best possible use of the resources available to create something new. Productive people also tend to produce output with quantity and quality according to planning. While creative people try to find the most creative solutions to the problems faced. So the thoughtprocess is quite different, where productive people tend to think linear in a trace and make sure everything goes well. While creative people think laterally and are very open to exploring different possibilities. Organizations need both elements to grow. Productivity can certainly drive performance and organizational performance while creativity will continue to sharpen competitiveness. But organizations that focus only on productivity, without creativity will eventually hit a wall in terms of growth. While organizations that focus solely on creativity will find it difficult to grow because they do not get optimal results from what ‘fuels’ growth in the organization. PARADOX 4.0: Professionalism vs Entrepreneurship (see graphic 5) The contradiction in the two terms above is for all to see. Where a professional always focuses on the role to carry out daily tasks, an entrepreneur tends to take action on the basis of detected opportunities. Therefore, their development curve would be quite different, where a professional tends to continue to improve self-competence in order to perform the task better. While an entrepreneur strives to take risks to get better results. Considering the very different roles, a professional is highly concerned about the job desk and that of the role of others around him. While an entrepreneur is more concerned with how to establish collaboration with the people around him to achieve the expected results. Therefore, the goal is indeed different, where a professional is more concerned about his career while an entrepreneur is concerned about the value (money, benefits) of what he has done. This is the most important paradox of the NOW era! Without Entrepreneurship, a Professional may not be able to optimize its decisions in integrating Marketing and Finance. Thus, a successful organization in the Now age is an organization that can manage these four paradoxes well. In accordance with the competitive situation encountered in the industry and in accordance with the conditions of the
且在管理投入方面组织起来。 尽管有创造力 的人倾向于尽可能利用可用的资源来创造新 事物。 生产性人员也倾向于按照计划生产数量和 质量的产品。 尽管有创意的人尝试为所面临 的问题找到最有创意的解决方案。 所以思维 过程是完全不同的,在这个过程中,有生产 力的人倾向于认为线索是线性的,并确保一 切顺利。 尽管有创意的人会侧重思考,并且 对探索不同的可能性非常开放。 组织需要两个元素才能成长。 生产力肯定 会推动绩效和组织绩效,而创造力将继续提 高竞争力。 但只关注生产力而没有创造力的 组织最终会在增长方面遇到困难。 虽然只关 注创意的组织会发现很难成长,因为它们不 能从组织的“燃料”增长中获得最佳结果。 悖论4.0 : 专业性 vs 企业家精神 (see graphic 5)
上面两个术语中的矛盾是所有人都能看到 的。 如果专业人员始终专注于执行日常任 务,企业家往往会根据所发现的机会采取行 动。 因此,他们的发展曲线会非常不同,专 业人员倾向于继续提高自我能力以更好地完 成任务。 企业家努力冒险获得更好的结果。 考虑到角色的不同,专业人员非常关心工 作台和他周围其他人的角色。 而企业家更关 心如何与周围的人建立合作关系,以达到预 期的结果。 因此,目标确实是不同的,一个 专业人士更关心他的职业生涯,而一个企业 家担心他所做的价值(金钱,利益)。 这是NOW时代最重要的悖论! 没有企业家 精神,专业人员可能无法优化其整合营销和 财务的决策。 因此,现代时代一个成功的组织可以很好 地管理这四个悖论。 根据行业中遇到的竞争 情况,并根据公司的情况。 为了让一个组织 继续发展壮大,这四个悖论必须通过适当整 合学科来加以妥善管理。
HOW : 整合四悖论? 随着我们深入了解,我们发现第一个和第 二个悖论实际上需要平衡才能提供最佳结果 的组织实践。 第三和第四个悖论描述了企业 组织中通常存在的人类特征(个人特征)的 类型,以便能够在NOW时代取得成功! 通过描述第三和第四个悖论,我们提出了 四种类型的组织,即生产中心,创意营,开 放实验室和创业引擎。 对于每个角色,这四 种类型的组织将能够适应NOW组织中必须出 现的四种类型的人类!(see graphic 6) 丰田公司以精益生产中心的精神为例,是 其中最好的例子。 我们深知丰田致力于不断 改进所生产的每种产品的生产系统的严肃态 度。 即使是运营系统已经成为许多其他全球 公司的榜样之一。 我们介绍的另一个例子是IDEO。 这家美 国公司认为其组织是一个设计师,企业家, 工程师,教师,研究人员和其他人的社区。 一个试图通过设计世界为世界带来积极影响 的社区。 因此,我们鼓励组织的每个成员尽 可能具有创造性,以找到复杂问题的最佳解 决方案。 但是,这并不是单独完成的,而
April 2018 |
18997803_MARKETEERS ED APRIL 2018_T-029_R1.pdf 1
3/22/2018 8:46:22 PM
N
A V I
G A T O
R
030 kompleks. Tapi bukan berarti dikerjakan sendiri tapi merupakan hasil kolaboratif sejumlah anggota dalam IDEO. Tidak heran IDEO menjadi contoh organisasi Creative Camp. Sedangkan perusahaan yang paling cocok menjadi contoh Open Lab adalah 3M. Kita dapat melihat mulai dari slogan perusahaan yang berbunyi ‘Science. Applied to Life’. Sudah jelas 3M pun berkomitmen untuk menerapkan berbagai terobosan keilmuan agar dapat mempermudah aktivitas kita sehari-hari. Mereka selalu berani mengambil risiko mengembangkan inovasi produk yang berpotensi memberikan dampak besar pada masyarakat. Sedangkan Amazon menjadi contoh perusahaan Entrepreneurship Engine. Bukan hanya karena pendirinya, Jeff Bezos saat ini menjadi orang terkaya di dunia menurut Forbes. Tapi memang spirit entrepreneurship Jeff Bezos memang menular ke seluruh anggota organisasi. Bahkan banyak artikel di berbagai media internasional yang membahas bagaimana Amazon yang sudah berukuran besar namun masih dapat mempertahankan agresivitas yang biasanya dimiliki start-up. Dengan spirit seperti itu, tidak heran Amazon menjadi salah satu organisasi terdepan di dunia. Namun kita tidak boleh salah mengerti, keempat contoh perusahaan ini tidak berarti hanya fokus pada beberapa aspek saja dalam organisasi. Karena biar bagaimana pun agar berkembang dengan baik, sebuah perusahaan harus dapat mengelola empat paradoks dengan baik. Toyota yang merupakan Production Center pun tetap melakukan riset dan menggunakan kreativitas dan entrepreneurship untuk menciptakan produk baru. IDEO yang tergolong sebagai Creative Camp tetap memiliki semangat entrepreneurship dan productivity dalam setiap solusi baru. 3M sebagai Open Lab pun tetap memerhatikan sisi professionalisme dan produktivitas dalam memasarkan setiap produknya. Dan Amazon sebagai entrepreneurship engine pun tetap memiliki kreativitas dan profesionalisme agar tetap relevan dan dipercaya pelanggannya
Kesimpulan:
Hanya dengan empat tipe organisasi inilah, Anda akan bisa mengatasi VUCA dengan DAMO! DAMO adalah: - Discover New Opportunity, - Adventure The Alternative Way: OMNI - Momentum in 2018 & Beyond - Outlook View Semoga terinspirasi.
company. In order for an organisation to continue to grow, these four paradoxes must be managed well through proper integration of the disciplines.
HOW: To Integrate the Paradoxes? As we look deeper, we see that the first and second paradoxes are actually organizational practices that need to be balanced to provide optimal results. While the third and fourth Paradoxes depict the type of human characteristics (individual traits) that usually exist within a corporate organization, to be able to succeed in the Age of NOW! By depicting the Third and Fourth paradoxes, we then come up with four types of organizations, namely Production Center, Creative Camp, Open Lab and Entrepreneurship Engine. With each character, these four types of organizations will be able to accommodate the four types of humans that must be present in a NOW organization! (see graphic 6)
One of the best examples of companies with the spirit of a prime Production Center is Toyota. We are well aware of the seriousness with which Toyota strives to always improve the production system of each type of product that is manufactured. Even the operational system has become one of the role models for many other global companies. Another example we present is that of IDEO. This American company considers its organization as a community of designers, entrepreneurs, engineers, teachers, researchers, and many others. A community that is trying to bring positive impact to the world through the world of design. So every member of the organization is encouraged to be as creative as possible to find the best solution to complex issues. But that is not done alone but thanks to the collaborative efforts of a number of members in IDEO. No wonder IDEO emerges as an example of a Creative Camp organization. The most suitable example of an Open Lab could indeed be 3M. We can see from the company slogan that reads ‘Science. Applied to Life’. It is clear from the company’s consistent initiatives that 3M is committed to implementing various scientific breakthroughs in order to facilitate our daily activities. They always dare to take risks in developing product innovations that have the potential to have a major impact on society. While Amazon can become an apt example of an Entrepreneurship Engine. Not just because its founder Jeff Bezos is currently the richest man in the world according to Forbes. But indeed the entrepreneurship spirit of Jeff Bezos appears to transmit across to all members of his organization. In fact, many articles in various international media discuss how Amazon is already such a large-scale company but one which can still maintain the aggressiveness which usually is a start-up trait. With such a spirit, it is no wonder that Amazon
是由于IDEO中一些成员的共同努力。 难怪 IDEO是创新营组织的例子。 开放实验室最适合的例子可能确实是3M。 我们可以从公司的口号中看到“科学”。 应用 于生活’。 从该公司的一贯举措中可以清楚地 看出,3M致力于实施各种科学突破,以促进 我们的日常活动。 他们总是敢于冒险开发可 能对社会产生重大影响的产品创新。 亚马逊可以成为企业家精神引擎的典型例 子。 不仅仅因为它的创始人Jeff Bezos目前 是福布斯全球首富。 杰夫贝佐斯的创业精神 似乎传递给了他所在组织的所有成员。 事实 上,许多国际媒体上的文章都在讨论亚马逊 如何成为这样一家大型公司,但仍然能够保 持通常是创业特质的侵略性。 有了这样的 精神,难怪亚马逊今天是世界领先的组织之 一。 但是我们绝不能误解,这里的四个例子并 不代表我们只关注组织的某些方面。 因为不 管多么发达,公司必须能够很好地管理所有 这四个悖论。 丰田生产中心仍然精心开展突破性研究, 并在创造新产品时运用创造力和创业精神。 类似于创意营的IDEO仍然具有创业精神和生 产力,可以提出每一种新解决方案。 作为开 放实验室,3M公司仍然非常重视在推广每种 产品时的专业性和生产力。 作为创业引擎的 亚马逊仍然具有创造性和专业性,以保持其 客户的相关性和可信度。 结论 只有在这四种类型的组织中,才可以用 DAMO面对VUCA! DAMO是指: - 发现新机会 - 勇敢尝试替代方式:OMNI - 冲劲在2018年及以后 - 打开视野 希望对你有所启发。
Video 1
Penjelasan lebih lanjut? Scan QR Code berikut ini:
| April 2018
18997803_MARKETEERS ED APRIL 2018_T-030_R1.pdf 1
3/22/2018 8:46:22 PM
N
A V I
G A T O
R
031
PROFESSIONALISM
graphic 6
Creative Camp
Production Center
Open Lab
ENTREPRENEURSHIP
today is one of the world’s leading organizations. But we must not misunderstand, these four examples here do not represent that we just focus on only some aspects of the organization. Because no matter how well developed, a company must be able to manage ALL the four paradoxes well. Toyota Production Center is still meticulously engaged in ground-breaking research and employing creativity and entrepreneurship in creation of new products. IDEO, akin to a Creative Camp, still has the spirit of entrepreneurship and productivity in coming up with every new solution. 3M, as an Open LaB, still pays close attention to professionalism and productivity in marketing each product. And Amazon, as an entrepreneurship engine, still has the creativity and professionalism to remain relevant and trusted among its customers.
CREATIVITY
Entrepreneurship Engine
Conclusion: Only with these four types of the organizaiton, you will can face VUCA with DAMO! Which DAMO is: - Discover New Opportunity, - Adventure The Alternative Way: OMNI, - Momentum in 2018 & Beyond , - Outlook View Hopefully you can be inspired.
PRODUCTIVITY
April 2018 |
18997803_MARKETEERS ED APRIL 2018_T-031_R1.pdf 1
3/22/2018 8:46:22 PM
MANY THANKS Marketing Institute of Singapore President Roger Wang
Hermawan Kartajaya Founder & Chairman of MarkPlus, Inc.
was awarded
Lifetime Achievement Award & Honorary Fellowship March 16, 2018 Grand Copthorne Waterfront, Singapore Lifetime Achievement Award The Lifetime Achievement Award recognises the recipient's credible, outstanding track record over many years in the field of Marketing. The Marketing Institute of Singapore acknowledges the exceptional contribution made by the recipient who exhibits continuous commitment to the marketing fraternity. The recipient is well-respected and provided inspiration to others, be it in the industry or academia. The recipient's work has made an enduring and impactful difference on the advancement of marketing knowledge, skills and practices. Honorary Fellowship The Honorary Fellowship is an award of outstanding achievement and distinction. The conferment by the Marketing Institute of Singapore recognises that the recipient has distinguished himself / herself in the field of Marketing. The recipient has shown widespread leadership and continuing influence with an exemplary character. The recipient is held in high esteem as role models for the marketing profession and is aspirational to others in the field and among members.
18997803_MARKETEERS ED APRIL 2018_T-032_R1.pdf 1
3/22/2018 8:46:22 PM
N
A V I
G A T O
R
Complete Guide to Sales Promotion
34
Complete Guide to Sales Promotion
36
Kombinasi Harga dan Purna Jual
39
Untuk Jangka Pendek dan Panjang
42
Terkadang Rencana Beda dengan Kenyataan
44
Tidak Melulu Soal Diskon
46
Beda Kategori, Beda Strategi
48
100 Sales Promotion Ideas That Work
75
Beda Pola, Beda Promosi
April 2018 |
18997803_MARKETEERS ED APRIL 2018_T-033_R1.pdf 1
3/22/2018 8:46:22 PM
N
A V I
G A T O
R
Complete Guide to Sales Promotion 034
COMPLETE GUIDE TO
Oleh Hendra Soeprajitno
Sales promotion bisa menjadi salah satu jalan untuk memecah kebuntuan penjualan perusahaan. Cara ini juga bisa digunakan untuk meningkatkan penjualan dalam waktu cepat, meningkatkan loyalitas konsumen, meraih pasar baru, dan lainnya. Inilah lima langkah praktis dan 100 ide segar untuk perusahaan atau merek Anda dalam melakukan sales promotion.
ak ada salahnya bagi perusahaan atau brand memanjakan konsumen. Dengan membuat konsumen merasa senang, bahkan WOW!, maka mereka akan semakin loyal dengan produk Anda. Dalam marketing mix, promotion menjadi salah satu elemen penting, salah satu bentuknya adalah sales promotion. Dengan menggunakan media yang ada -baik online atau pun offline-, sales promotion adalah promosi yang bersifat sementara dan terbatas untuk memperkenalkan produk baru, menstimulasi pasar, meningkatkan permintaan, hingga menghabiskan produk lama. Bentuknya sangat beragam, mulai dari memberikan diskon pada harga, nilai lebih terhadap layanan, gimmick, point reward, voucher, dan masih banyak lagi. Bapak pemasaran dunia, Philip Kotler pernah memprediksi, perbandingan advertising dan sales promotion pada tahun 1988 adalah 60:40. Namun, pada tahun 1997, Kotler melihat porsi sales promotion terus tumbuh, bahkan mencapai 65%-75% khususnya untuk perusahaan consumer goods. Tentunya ada berbagai alasan mengapa banyak merek menggunakan sales promotion. Antara
| April 2018
lain untuk memecah kebuntuan dalam pasar, membulatkan keputusan pembelian, meningkatkan penjualan untuk jangka pendek, pengalihan bujet iklan, mencuri perhatian konsumen yang ingin beralih ke produk kompetitor, meraih konsumen baru, menjaga hubungan dengan konsumen, serta berbagai alasan lain. Bahkan, ada pendapat yang mengatakan memberikan sales promotion kepada konsumen jauh lebih efektif dalam peningkatan penjualan ketimbang memberikan diskon kepada retailer. Marketeers pun membuat 5 langkah praktis dalam melakukan sales promotion. Pertama, customer. Di sini, brand harus menentukan siapa target yang ingin dituju. Artinya, kita harus melakukan segmentasi terlebih dahulu. Apakah sales promotion ini menyasar konsumen baru, konsumen lama yang beralih ke kompetitor, konsumen loyal kita, atau siapa saja. Dengan memperjelas target, maka sales promotion yang kita lakukan akan lebih terstruktur dan tidak membabi buta. Selain itu, perusahaan juga harus menentukan objektif dari sales promotion itu. Misalnya memberikan penawaran terbaik (best deal, memberikan nilai lebih bagi konsumen, apresiasi, membuka akses kepada calon konsumen lain, hingga membuka kesempatan bagi konsumen untuk melakukan kontribusi sosial. Langkah kedua adalah company. Pemain harus menentukan produk mana yang akan menjadi bagian dari sales promotion dan memastikan kemampuan perusahaan. Stok, besaran diskon, kemampuan gerai, karyawan, hingga margin harus menjadi pertimbangan. Jangan sampai sales promotion yang digelar justru menjadi bola liar dan merusak reputasi karena brand tidak siap. Selanjutnya, tentukan pula objektif dari sales promotion Anda. Misalnya meningkatkan volume atau nilai transaksi, agar transaksi cepat terjadi, menaikkan awareness merek, meraih segmen konsumen baru, atau menjaga loyalitas konsumen Ketiga, ide untuk sales promotion. Pastikan bahwa perusahaan atau merek membuat sales promotion yang masuk akal dan menyenangkan. Sales promotion yang terlalu ribet justru akan membuat konsumen kesal dan kecewa. Keempat, implementasi. Di sini, kita harus memastikan kapan waktu yang tepat, di gerai mana saja, dan yang terpenting adalah komunikasi. Sebaik apapun sales promotion yang Anda lakukan, tidak akan mencuri perhatian konsumen jika tidak dikomunikasikan dengan baik. Semakin viral, maka akan semakin sukses sales promotion Anda. Kelima, evaluasi. Sales promotion yang sukses harus bisa memenuhi target yang dibuat. Sederhananya, sales promotion harus bisa meningkatkan volume. Nah, jika sales promotion -apapun bentuknya- tidak bisa meningkatkan volume penjualan, maka evaluasi menyeluruh harus dilakukan. Bisa saja perusahaan salah menentukan ide, implementasi, komunikasi, atau lainnya. Beda sektor, tentunya beda pula strategi dalam membuat sales promotion. Dan, tidak ada rumus pasti dalam melakukan hal ini. Yang jelas, sales promotion tidak melulu soal diskon. Anda bisa menambah value ke konsumen, misalnya dalam bentuk warranty,
N
A V I
G A T O
R
Complete Guide to Sales Promotion 035
Beda sektor, tentunya beda pula strategi dalam membuat sales promotion. Dan, tidak ada rumus pasti dalam melakukan hal ini. Yang jelas, sales promotion tidak melulu soal diskon. Anda bisa menambah value ke konsumen, misalnya dalam bentuk warranty, guarantee, servis, hingga merchandise. Selain memberikan panduan singkat dalam melakukan sales promotion, Marketeers juga
mewawancarai para pemain di berbagai sektor untuk mengetahui strategi dan trik apa yang mereka lakukan ketika melakukan sales promotion. Bahkan, Marketeers juga menghadirkan 100 ide, yang bisa Anda gunakan ketika akan melakukan sales promotion. Silakan menentukan dan memilih mana yang paling pas bagi merek Anda. Selamat memanjakan konsumen Anda.
April 2018 |
18997803_MARKETEERS ED APRIL 2018_T-035_R1.pdf 1
3/22/2018 8:46:22 PM
N
A V I
G A T O
R
Complete Guide to Sales Promotion 036 Otomotif
Kombinasi Harga dan Purna Jual Oleh Ign. Eko Adiwaluyo & Muhammad Perkasa Al Hafiz
Karakter konsumen pasar otomotif di negara ini sudah bergeser. Harga tidak lagi menjadi faktor dominan dalam membeli. Tapi, bukan berarti diskon tidak penting di mata konsumen, apapun bentuknya.
AND ODL GO
ndustri otomotif termasuk yang memiliki tingkat persaingan cukup keras dalam hal menggelar sales promotion atau sales promo. Paling sering dilakukan adalah memberikan potongan harga sebesar-besarnya ke pembeli. Perang harga ini sering dituding sebagai biang melorotnya penjualan oleh merek-merek yang biasanya memimpin dalam angka penjualan. Tapi, apakah benar konsumen Indonesia hanya melulu memikirkan soal harga tatkala membeli produk otomotif? Dulu, kondisi tersebut pernah terjadi. Tapi sekarang harga bukan atau lagi menjadi faktor utama dalam menentukan
| April 2018
DNALDO OG
Stranger
pembelian suatu merek. Ada pergeseran karakter konsumen di pasar otomotif negeri ini. Perubahan ini, mau tidak mau mendorong terjadinya perubahan juga dalam cara melakukan promosi ke konsumen. Tidak lagi melulu soal harga. Walau begitu, potongan harga tetap tidak bisa dihilangkan, namun fungsinya lebih menguatkan. Sekarang ini, di pasar otomotif, baik mobil dan motor, konsumen Indonesia menjadikan tampilan desain sebagai penentu saat melakukan pembelian. Selanjutnya, mereka akan membandingkan merek berbeda di segmen yang sama, misalnya antara merek T dan H di low cost green car (LCGC), multipurpose vehicle (MPV), sport utility vehicle (SUV), atau lainnya. Kemudian, disusul oleh kualitas dan fitur produk
N
A V I
G A T O
R
Complete Guide to Sales Promotion 037
QUOTE “Karakter konsumen kendaraan niaga menuntut layanan servis kendaraan yang cepat. Hal ini karena kendaraan digunakan untuk bisnis. Jika terlalu lama diam bisa memengaruhi bisnis pemiliknya.” Ernando Demily, Vice President Director PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI)
yang di dalamnya, antara lain fitur keamanan dan kenyamanan, efisiensi bahan bakar, dashboard, mesin, dan lainnya. Berikutnya, yang semakin jadi perhatian konsumen adalah layanan purna jual yang meliputi ketersediaan jaringan servis dan spare part. Setelah itu, konsumen biasanya baru bertanya adakah diskon, down payment (DP) rendah, bunga ringan, atau program sales lainnya yang masih terkait harga. Tentang desain dan sales promo, ada kalanya para agen pemegang merek (APM) mengeluarkan bocoran tampilan kendaraan. Bisa pula secara resmi mengeluarkan versi konsep dari produk yang akan diluncurkan. Cara-cara tersebut sudah pasti untuk memancing keingintahuan dan minat konsumen. Di era digital ini para APM semakin dimudahkan untuk mengenalkan kualitas dan fitur kendaraan. Apalagi, setelah mewabahnya smartphone, APM pun dengan tangkas memanfaatkannya. Ada banyak video yang me-review kendaraan di YouTube yang bisa diviralkan dengan mudah. Cara lain dengan menggelar test drive, bisa untuk konsumen langsung, bisa pula lewat media massa dan para vlogger otomotif yang sekarang semakin dilirik APM. Soal adu desain dan kualitas produk adalah pertarungan dalam merebut mind share konsumen. Persaingan selanjutnya adalah merebut heart share. Nah, ini dilakukan misalnya melalui lewat layanan purna jual. Sekarang ini, para APM terus berpacu dalam membuat inovasi layanan purna jual, dari servis gratis, oli gratis, hingga layanan servis di rumah. Sebagi contoh, armada motor Bengkel Isuzu Berjalan (BIB). Sebelumnya, layanan ini menggunakan kendaran roda empat. “Karakter konsumen kendaraan niaga menuntut layanan servis kendaraan yang cepat. Hal ini karena kendaraan digunakan untuk bisnis. Jika terlalu lama diam bisa memengaruhi bisnis pemiliknya,” kata Ernando Demily, Vice President Director PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI). Keberadaan BIB membuat pelanggan yang tidak bisa datang ke bengkel -karena jauh atau keterbatasan waktu- bisa melakukan servis di tempat yang ditentukan konsumen. Dengan adanya armada motor BIB ini, pelayanan akan semakin cepat sampai. Sekarang ini, Isuzu memiliki 104 outlet dan 24 outlet satelit. Dilengkapi dengan 2.403 parts shop di 355 kota. Selain itu, memiliki pula 128 armada Bengkel Isuzu Berjalan (BIB), dan 5 unit motor BIB. Lalu, bagaimana stategi penjualan terkait harga? Ada banyak model yang dijalankan, baik oleh APM, diler, perusahaan pembiayaan, atau kolaborasi dari ketiganya. Seperti sudah tersebut di awal, paling sering adalah diskon harga. “Bentuknya beragam dan kami memberikan keleluasaan bagi para diler untuk membuat program promo penjualan bersama perusahaan pembiayaan. Kalau dari MMKSI, sales promonya dengan memberikan kaca film dan gratis biaya servis,” kata Imam Choeru Cahya, Head of MMC Sales and Marketing Group PT Mitsubishi Motors Krama yudha Sales Indonesia (MMKSI) beberapa waktu lalu. Di level diler, kreativitas sales promo sangat beragam. Auto2000, sebagai salah satu diler utama Toyota, misalnya, memanfaatkan momen Piala Dunia
2018 sebagai iming-iming untuk menarik pembeli. Diler ini menggelar program bernama Let GooooooL! kan yang memberikan kesempatan pada pembeli Toyota untuk pergi ke Rusia menonton World Cup 2018. “Program ini merupakan bentuk apresiasi Auto2000 kepada para konsumen loyal Toyota. Selain itu, untuk memberikan pengalaman yang paling mengesankan dan tidak terlupakan bagi pecinta sepak bola di Indonesia,” kata Martogi Siahaan, selaku Chief Executive Auto2000. Suzuki memiliki berbagai pendekatan, mulai dari pameran tetap, moving exhibition, masuk ke sekolah dan kampus-kampus, serta penetrasi di media digital. Berbagai tujuan dikerahkan di sini, mulai dari edukasi, memperkenalkan produk hingga meyakinkan konsumen untuk membeli. “Seperti pameran, upaya ini cukup efektif untuk mendorong penjualan kami. Selain itu, peran aktivitas test drive juga sangat efektif untuk memengaruhi keputusan pembelian konsumen. Suzuki pun mewajibkan sales man untuk menawarkan test drive ke konsumen, baik untuk kendaraan penumpang maupun niaga,” ujar Makmur, 4W Sales Director PT Suzuki Indomobil Sales. Hal yang kurang lebih sama juga dilakukan oleh PT Suzuki Indomobil Sales, APM Suzuki di Indonesia. Mereka juga punya beragam sales promo, mulai dari pemberian hadiah, cashback, pemberian DP ringan, angsuran ringan, tenor yang panjang, gratis paket service sekian tahun, hingga paket aksesoris dengan harga spesial. Semua program ini dihadirkan atas kerjasama mereka dengan perusahaan pembiayaan rekanan Suzuki. “Konsumen ini unik, ada yang menginginkan potongan harga, ada yang tidak sensitif harga. Namun, mereka butuh pelayanan aftersales, seperti ke layanan perbaikan atau aksesoris. Kedua program tadi adalah beberapa yang paling dicari dan terbukti efektif untuk penjualan kami. Hasilnya, market share kami tahun 2016 yang sekitar 9,1%, kini tumbuh pada 2017 dengan angka 10%, di tengah kondisi total market mobil nasional yang hampir sama,” kata Makmur. Memberikan diskon harga memang hak setiap penjual. Namun, seiiring meningkatnya tuntutan konsumen terhadap kualitas produk dan layanan purna jual, sepertinya perang diskon akan sedikit mereda di masa mendatang.
April 2018 |
Saksikan kemampuan dari Augmented Reality
Monas Contemporary
Tower
Augmented Reality (AR) dapat meningkatkan engagement dan penjualan Anda. Tertarik untuk menggunakan AR dalam kampanye Anda? Hubungi kami di: partnerships@blippar.com. Siapapun dapat menciptakan AR experience dengan alat dari Blippar -- tanpa keterampilan coding! Atau, Anda ingin kami yang menciptakannya? Pilihan ada di tangan Anda!
Hubungi kami sekarang untuk mendapatkan akses free trial.
DOWNLOAD BLIPPAR
SCAN THIS IMAGE
EXPERIENCE AUGMENTED REALITY
N
A V I
G A T O
R
Complete Guide to Sales Promotion 039 Financial Industry
Untuk Jangka Pendek dan Panjang Oleh Annisa Bella dan Ign. Eko Adiwaluyo
Sektor financial services menjadi salah satu sektor yang paling getol berinovasi pada bentuk produk dan promosi. Namun, cara yang digunakan satu pemain belum tentu cocok untuk pemain lain.
BILL
PAY
ertandingan di sektor perbankan dan asuransi terhitung tak pernah sepi. Bisa dipastikan hampir setiap bulan, minggu, bahkan hari selalu ada bentuk promosi yang ditawarkan para pemain perbankan. Tak bergerak di satu koridor yang sama, masing-masing pemain memiliki strategi promosi efektif
tersendiri. Selama bertahun-tahun, PT Bank Central Asia Tbk (BCA) selalu setia dengan bentuk promosi diskon usia perusahaan. Untuk menandai perjalanan panjang
April 2018 |
18997803_MARKETEERS ED APRIL 2018_T-039_R1.pdf 1
3/22/2018 8:46:23 PM
N
A V I
G A T O
R
Complete Guide to Sales Promotion 040
QUOTE “Cara ini definitely efektif, namun hanya bertahan short term. Artinya, untuk para bargain hunters mungkin ini adalah sesuatu yang menarik. Tetapi begitu program ini selesai, kami tidak melihat hal ini sebagai sesuatu yang sustain.” Ferdy Edwar Moezwar, Vice President Transaction Banking Retail Sales Group of PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
| April 2018
ke-61 tahun mengambil momentum ini sebagai ajang promosi. Para nasabah kartu kredit BCA dapat menikmati berbagai promo menarik dengan potongan harga sebesar usia BCA pada tahun ini, yakni 61 tahun. Lebih dari itu, BCA pun menggelar BCA Expoversary yang mereka branding sebagai nirwana bagi nasabah BCA. “Semakin lama, kami melihat semakin beragam program yang diinginkan nasabah. Untuk mempertahankan brand of choice, BCA Expoversary menjadi bagian dari rangkaian upaya kami untuk menarik lebih jauh customer engagement dengan nasabah,” tutur Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja. BCA Expoversary yang digelar Februari lalu ini berhasil mencatatkan jumlah pengunjung hingga 50.000 orang. Lain BCA, lain PT Bank Mandiri (Persero) Tbk,. Salah satu perusahaan milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini menilai bentuk promosi berupa diskon atau Buy One, Get One bukanlah sesuatu yang sustain. “Cara ini definitely efektif, namun hanya bertahan short term. Artinya, untuk para bargain hunters mungkin ini adalah sesuatu yang menarik. Tetapi begitu program ini selesai, kami tidak melihat hal ini sebagai sesuatu yang sustain,” kata Ferdy Edwar Moezwar, Vice President Transaction Banking Retail Sales Group of PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Ferdy mengatakan, bentuk edukasi seputar produk memiliki proporsi lebih besar bagi Bank Mandiri ketimbang bentuk promosi seperti potongan harga. Hal ini dianggap Bank Mandiri bisa meningkatkan awareness nasabah dan calon nasabah tentang manfaat produk perbankan yang mereka tawarkan. “Yes, we are doing promotion di awal, tetapi setelah itu kami akan tekankan pada bentuk edukasi,” ujar Ferdy. Di sisi lain, ada dua pemain perbankan yang masih percaya akan efektivitas poin reward dan bentuk promosi undian bagi nasabah. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dan PT Bank Panin Tbk (PaninBank) misalnya, kian agresif menggunakan cara ini untuk meningkatkan fee based income mereka. Bank BRI yang baru saja bertransformasi menjadi bank berbasis digital menawarkan program BRI Poin untuk meningkatkan loyalitas nasabah sekaligus mendorong transformasi digital mereka. Direktur Konsumer BRI Handayani mengatakan, jika sebelumnya BRI Poin cenderung below-the-line, kini BRI Poin lebih agresif. Tidak hanya dapat ditukarkan di toko fisik, BRI Poin kini dapat ditukarkan melalui e-commerce. Per November 2017, Handayani mengatakan dari sekitar 70 juta rekening nasabah dan sekitar 15 juta nasabah memiliki poin. Para nasabah ini dapat menukarkan poin mereka di 1.400 merchant yang bekerja sama dengan Bank BRI. Tanggap dengan tren yang ada, Bank BRI menawarkan berbagai reward yang dekat dengan tren masyarakat saat ini, yakni travel dan gadget. “Melalui BRI Poin, para nasabah dapat menukarkan poin mereka dengan berbagai hadiah, mulai dari Samsung Galaxy Note 8, liburan ke Labuan Bajo, hingga mobil BMW,” ungkap Handayani. Cara ini
dilakukan, tak lain untuk meningkatkan jumlah transaksi tabungan dan digital banking Bank BRI yang diyakini akan berdampak pada fee based income perrseroan. Upaya menggenjot pendapatan melalui peningkatan kuantitas dan value nasabah tabungan juga dilakukan PaninBank dengan cara promosi undian. Untuk ke-15 kali, PaninBank menggelar program undian Panin Super Bonanza 2018. “Cara ini terbukti efektif. Tahun lalu, PaninBank berhasil meraup sekitar 160.000 nasabah baru berkat program undian tabungan berhadiah ini,” kata Direktur Perbankan Ritel PaninBank Ng Kean Yik. Produk finansial yang dekat dengan kehidupan masayarakat tentu harus dipasarkan dekat pula dengan masyarakat. Dalam hal ini, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk punya cara tersendiri. Mereka menggunakan ajang bazaar untuk memasarkan layanan QR Code, BNI YAP! (Your All Payment). Di sini, Bank BNI mengajak masyarakat merasakan experience langsung berbelanja menggunakan pembayaran QR Code. Direktur Bisnis Konsumer Bank BNI Anggoro Eko Cahyo mengatakan, calon konsumen hanya perlu melakukan sistem pembayaran melalui QR Code BNI YAP! di merchant yang mereka inginkan. Dengan cara ini, Bank BNI dapat memperkenalkan produk baru mereka kepada target nasabah, sekaligus mendorong mereka untuk menggunakan layanan ini.
Asuransi Punya Cara Main Sendiri
Berbeda dengan perbankan, para pemain asuransi terbilang harus bekerja lebih keras untuk memasarkan produk mereka di Indonesia. Pasalnya, angka penetrasi asuransi yang masih rendah di negeri ini dapat menjadi peluang sekaligus tantangan besar bagi para pemain. Sebagai market leader di sektor asuransi, PT Asuransi Jiwasraya (Persero) berhasil membukukan premi sebesar Rp 18,08 triliun pada 2016 atau meningkat sekitar 77% dari 2015 yang preminya mencapai Rp 10,21 triliun. Di tahun lalu, Jiwasraya berhasil meraup keuntungan mencapai Rp 22,8 triliun. Cara kerja Jiwasraya dikatakan berbeda dengan sektor lain. Terbatas dengan aturan OJK yang melarang potongan harga dan sejenisnya bagi pemain asuransi, Jiwasraya memainkan tiga unsur pricing insurance melalui program bundling bersama perbankan. Calon nasabah dapat membeli produk Jiwasraya di sekitar 18 bank yang telah bekerja sama dengan mereka. Sebagai contoh, jika calon nasabah memiliki uang senilai Rp 100 juta dan disimpan di deposito, maka nasabah tersebut akan mendapat bunga 6%, dan setelah dipotong pajak hanya menjadi 4,8%. Tetapi jika mereka menyimpan 50% di deposito bank dan 5% untuk membeli endowment asuransi Jiwasraya, nasabah tersebut dapat memperoleh bunga sebesar 7% ditambah 4,8%, kemudian dibagi dua menjadi 5,9%. Ini berarti, nasabah tersebut memperoleh keuntungan 1,9% lebih besar. Cara ini cukup efektif bagi Jiwasraya. Tak heran, bentuk promosi ini sudah berjalan hingga sembilan tahun bersama Bank ANZ.
N
A V I
G A T O
R
Complete Guide to Sales Promotion 042 Fast-Moving Consumer Goods
Terkadang Rencana Beda dengan Kenyataan Oleh Saviq Bachdar
Merek-merek baru bermunculan membanjiri pasar dan menawarkan produk yang sebenarnya mirip-mirip, bahkan hampir sulit dibedakan. Karenanya, meramu sales promotion yang tepat dapat meningkatkan penjualan produk, sehingga membuat industri ini masih sesuai namanya: fast-moving.
ejatinya, istilah fast-moving consumer goods (FMCG) mengacu pada produk-produk konsumsi harian yang pergerakannya cepat dari awal produk dibuat hingga berakhir di tangan konsumen. Perputaran produk tergantung pada purchase cycle yang durasinya begitu variatif bergantung dari segmen yang disasar. Segmen kelas menengah bawah membeli produk lebih sering, namun dengan jumlah yang sedikit. Sebaliknya, kelas menengah atas lebih senang membeli dalam jumlah yang banyak (untuk di-stok), namun frekuensinya lebih sedikit. Melihat pola tersebut, prinisipal atau pemilik merek mesti mencari cara bagaimana strategi sales promotion yang ditelurkan bisa tepat sasaran. Sales promotion digunakan pemasar dalam upaya meningkatkan penjualan produk atau jasa secara jangka pendek. Cara ini biasanya dipakai untuk mendomplang sales di kala masa-masa sulit atau low season. Namun saat ini sales promotion menjadi strategi perusahaan yang direncanakan selama setahun ke depan. Tak jarang, kata-kata “SALE” dengan bangga terpampang di kaca-kaca toko setiap hari, sepanjang tahun. Ada tiga peran esensial suatu sales promotion; yaitu to inform (menginformasikan), to persuade (mengajak), dan to remind (mengingatkan) konsumen
| April 2018
tentang brand, produk atau perusahaan. Dalam kasus produk FMCG, brand mesti melewati kanalkanal distribusi yang menjadi kepanjangtanganan perusahaan dan memastikan barang terserap konsumen. Mau tidak mau, perusahaan mesti bekerja sama dengan distributor dan agen-agennya untuk menciptakan promosi yang menarik. Hanya saja, sales promotion di industri FMCG tak semudah yang dibayangkan. Sebab, bekerja sama dengan distributor atau agen tidaklah mudah, khususnya dalam memastikan promosi yang diberikan prinsipal memang benar-benar berjalan di tingkat konsumen. Ini berlaku di distributor General Trade (GT) seperti warung kelontong maupun Modern Trade (MT) seperti supermarket dan minimarket. Anda mungkin pernah memegang sebuah botol minuman yang pada kemasannya tertulis “Harga khusus, Rp 4.000”. Akan tetapi, Anda malah harus membayarnya Rp 5.000 bahkan Rp 6.000? Sebenarnya, price label seperti itu sengaja diciptakan prinsipal agar tidak ada harga tertinggi yang dijual ke end-user. Yang terjadi, prinsipal banyak mengaku kewalahan mengecek promo tersebut berjalan di GT alias kelas warung. “Kalau di warung, harga sudah di-abused, sehingga sulit untuk dikontrol. Padahal, kami telah menjual produk dengan harga yang lebih murah ke agenagen agar promosi berjalan,” kata Dian, bukan nama sebenarnya, yang sehari-hari bekerja sebagai tenaga penjual di salah satu perusahaan soft drink.
N
A V I
G A T O
R
Complete Guide to Sales Promotion 043
QUOTE Anda mungkin pernah memegang sebuah botol minuman yang pada kemasannya tertulis “Harga khusus, Rp 4.000”. Akan tetapi, Anda malah harus membayarnya Rp 5.000 bahkan Rp 6.000?
Secara kuantitas, penjualan GT memang masih lebih besar yang mana data yang diperoleh pada tahun 2014 saja, jumlah warung dan sejenisnya di Indonesia mencapai 3,04 juta buah dengan pertumbuhan 7,5% per tahun. Sementara MT seperti pasar swalayan baru mencapai 34.000 buah, namun pertumbuhan jumlah tokonya adalah yang tertinggi hingga menembus 50% per tahun. Sementara itu, di level MT, tantangan terjadi lebih disebabkan oleh faktor dealing dengan pengelola ritel. Sejumlah ritel -apalagi mereka yang memiliki puluhan ribu toko-, memiliki bargain power yang tinggi, sehingga kesepakatan promosi antara pinsipal dan peritel sering terkendala. “Modern Trade itu lebih BM alias banyak mau. Mereka men-duit-kan segala cara di dalam toko. Jadi, salesperson mesti pintar-pintar nego,” timpal Dian. Monetisasi yang dilakukan peritel mencakup banyak hal. Untuk satu poster promosi agar bisa ditempel di toko-toko saja, brand mesti membayar ratusan juta rupiah. Jika ingin mempromosikan produk-produk yang masa berlakunya akan segera habis, brand mesti membayar lagi ke ritel. Menaruh display di kasir, ada bayarannya lagi. “Everything is about money talks,” kata Dian lagi. Biaya yang mesti dibayar brand untuk menciptakan promosi, memang menjadi tantangan brand dalam bernegosiasi dengan peritel modern. Akan tetapi, bagi peritel modern, ini merupakan hal wajar, sebab prinispal memiliki margin yang tinggi dari harga yang dijual ke toko modern. Sedangkan peritel modern hanya memperoleh margin 10%-20% lebih tinggi dari harga jual ke konsumen akhir. Sebenarnya, prinsipal punya cara alternatif berpromosi di pasar modern, yaitu dengan strategi bundling cross category. Artinya, prinsipal mem-bundling produknya dengan produk dari merek lain. Cara ini selain cukup ampuh meningkatkan sales (sebab konsumen merasa diuntungkan mendapatkan dua produk berbeda dalam satu harga), juga merek lain membayar seluruh atau separuh dari harga produk yang mereka bundling. Misalnya, bundling roti dengan minuman teh kemasan. Bundling terjadi pada produk-produk yang laku di pasaran, seperti susu, roti, dan biskuit. Diakui Dian, sales promotion berupa cutting price atau diskon harga menjadi yang paling sering dilakukan karena dampaknya bisa dirasakan langsung dalam waktu dekat. Sementara, promosi yang melibatkan partisipasi konsumen seperti kuis, kupon atau voucher, bisa berhasil apabila digeber dengan iklan. Namun, konsekuensi, ada biaya promosi yang mesti ditanggung. Dan itu cukup besar.
Bagaimana promosi di ritel?
Bagaimana denga sales promotion yang dilakukan peritel? Mestikah peritel seperti Indomaret dan Alfamart melakukan strategi promosi? Toh, mereka masih tetap didatangi orang, baik ada promo ataupun tidak. Minimarket Alfamart empat tahun silam pernah melakukan promosi kepada pelanggannya lewat pengumpulan stamp. Setiap pelanggan yang berhasil mengumpulkan 28 stamp, memperoleh action figure
dari karakter superheroes Marvel, seperti Captain America, Iron Man, Hulk, dan lainnya. Syaratnya, setiap satu stamp, pelanggan mesti berbelanja minimal Rp 25.000 berlaku kelipatan. Cara ini berhasil meningkatkan basket size atau rata-rata transaksi per keranjang belanjaan di Alfamart yang rata-rata sebesar Rp 35.000. Selama periode program tersebut, transaksi penjualan meningkat 15%-20%. “Promosi tersebut menyasar kalangan ibu-ibu, sebab mereka berbelanja untuk anak-anaknya,” kata Hans Prawira, Presiden Direktur PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk, yang promo berlangsung masih menjabat sebagai Managing Director. Di sisi lain, seiring dengan jumlah retailnya yang terus bertambah di Indonesia (sekitar 370 gerai sampai saat ini), kedai kopi global Starbucks sering melakukan promosi, entah potongan harga ataupun Buy 1 Get 1 Free. Hanya saja, perusahaan asal AS itu tengah fokus berpromosi di jalur online, salah satunya lewat akun resmi LINE. Yuti Resani, CSR & Communications Manager PT Sari Coffee Indonesia, operator Starbucks di tanah air mengatakan, promosi LINE ditujukan bagi generasi muda usia Gen-Z dan millennials dalam upaya memperkenalkan produk-produk Starbucks. Harapannya, mereka yang jarang atau bahkan belum pernah ke Starbucks, bisa datang dan melakukan pembelian di sana. “Tak heran, rata-rata promosi yang kami berikan berupa produk non-coffee, seperti frappuccino. Dengan begitu, mereka tahu bahwa Starbucks itu bukan sekadar menjual kopi hitam,” tutur dia. Promosi Starbucks hampir dilakukan setiap minggu. Lewat promosi LINE ini, Starbucks bisa mengulik secara detail seberapa banyak redeem kupon elektronik yang dilakukan followers LINE-nya yang kini mencapai 7,3 juta pengikut. Alhasil, perusahaan dapat mengetahui seberapa efektif promosi yang mereka lakukan. Jika Starbucks masih percaya promosi LINE, lain halnya dengan McDonald’s Indonesia yang menghentikan promosi di aplikasi berbagi pesan itu. McDonald’s mengaku menghentikan promosinya di LINE karena ingin mendiversifikasi jenis promosi di kanal media lain. Kini, perusahaan di bawah Rekso Grup pemilik Sosro itu tengah mendorong konsumennya untuk memesan makanan melalui aplikasi yang baru dirilis, McDelivery. Restoran cepat saji ini pun memberikan dua potong ayam cuma-cuma kepada pelanggan yang memesan melalui aplikasi hingga akhir Maret 2018. Banyak metode yang bisa dilakukan pemain FMCG maupun peritel dalam mencetak pendapatan secara cepat melalui promosi. Namun, yang mesti ditekankan, promotion adalah satu dari empat elemen marketing mix. Masih ada tiga elemen lain yang juga sama pentingnya yang menentukan kesuksesan merek; place, price, dan product. Ketika harga didiskon besar-besaran, namun produknya tidak memiliki diferensiasi dan positioning yang jelas, maka promosi bakal berjalan percuma. Setuju?
April 2018 |
N
A V I
G A T O
R
Complete Guide to Sales Promotion 044 E-Commerce
Tidak Melulu Soal Diskon Oleh Ramadhan Triwijanarko dan Ign. Eko Adiwaluyo
Dalam e-commerce semua pemain memiliki kesempatan yang sama untuk menentukan strategi promosinya. Namun hal ini tidak selalu menuju pada diskon terhadap harga.
ektor e-commerce bisa dibilang salah satu medan perang paling sengit yang ada saat ini. Bagaimana tidak, sektor yang baru muncul sekitar lima tahun belakangan ini dipenuhi dengan pemain-pemain baru yang semuanya memiliki tujuan yang sama, meningkatkan jumlah user dan transaksi. Semua para pemain yang masih tergolong baru ini mencoba semua cara, baik dari sisi branding, promosi, distribusi, dan pricing. Alhasil, hampir semua materi promosi pemasaran sudah mereka lakukan semuanya, baik secara online, offline, dan perpaduan keduanya. Berrybenka dan Zalora, sebagai pemain dalam industri fesyen, sadar betul bahwa banyak konsumen di Indonesia yang senang menyentuh barang dan
| April 2018
mencobanya, terutama pakaian dan sepatu, sebelum akhirnya mereka memutuskan membeli. Hal ini yang membuat mereka membuka temporary pop-up store di beberapa pusat perbelanjaan. Berrybenka malah mendirikan beberapa toko permanen di beberapa kota di Indonesia. Pada tahun 2017 lalu, Berrybenka memang fokus dalam perluasan offline store mereka. Hasilnya pun lumayan. Pada tahun 2016, ketika Berrybenka menerapkan strategi omni-channel, tingkat persentase penjualan mereka tumbuh hingga 300%. Lain Berrybenka, lain pula strategi yang dilaksanakan oleh elevenia. Bernaung di bawah pemilik baru, Grup Salim, elevenia merumuskan model bisnis baru. Di antaranya tidak mengandalkan potongan harga besar-besaran untuk menggaet pelanggan. e-Commerce ini memilih memperkuat sisi layanan dan masuk ke komunitas.
N
A V I
G A T O
R
Complete Guide to Sales Promotion 045
QUOTE “Diskon tetap ada, tapi tidak terlalu besar sekali. Namun, pembeli tetap mendapat harga yang bagus, bersaing dengan yang lain. Kami fokus mencari real buyer.” Edward Killian, Chief Sales & Marketing Officer elevenia
Lewat model bisnis baru ini, elevenia berupaya membangun bisnis yang tumbuh stabil dan berkelanjutan. Menurut Edward Killian, Chief Sales & Marketing Officer elevenia, salah satu caranya adalah dengan mengurangi diskon yang berlebihan. Namun, bukan berarti tidak ada potongan harga, namun besarannya dikurangi. “Diskon tetap ada, tapi tidak terlalu besar sekali. Namun, pembeli tetap mendapat harga yang bagus, bersaing dengan yang lain. Kami fokus mencari real buyer,” jelasnya. Meski diskon dikurangi, elevenia menggantinya dengan membuat beragam program lain yang juga menarik. Salah satunya dengan model gamification. Di ulang tahun yang keempat ini, Elevenia meluncurkan permainan, yakni Tripe Excitement. Hadiahnya belanja gratis selama 1 tahun untuk 11 orang member. Selain itu, ada hadiah menarik lainnya bagi peserta game ini. Strategi tidak mengandalkan diskon ini bisa dibilang mulai terlihat prospeknya. Menurut Edward, pada paruh pertama tahun lalu, bisa dibilang kinerja elevenia menurun. Namun, pada semester berikutnya, kinerja elevenia mengalami pertumbuhan alias rebound. Menilik tahun 2017, pencapaian elevenia cukup bagus. Tahun lalu, elevenia memiliki 419 juta visitor dan 5,8 juta member. Dan, sekitar 1,4 juta pengguna aktif di aplikasi yang tersedia di iOS dan Android. “Kami optimistis tahun ini bisa tumbuh double di semua lini,” tambah Edward . Bila elevania berusaha mengurangi porsi diskon, Shopee mempunyai strategi lain untuk bisa lebih banyak menjaring konsumen. Sebagai salah satu e-commerce terbesar di Indonesia, Shopee sudah menjalankan beberapa promosi untuk menarik minat konsumen. Baru-baru ini Shopee meluncurkan promo belanja mulai dari produk fesyen hingga elektronik. Untuk promo produk elektronik yang berlangsung selama bulan Maret, Shopee memberikan diskon hingga 90% dan menyelenggarakan 8 kali program flash sale setiap hari Rabu pada bulan maret. Promo yang serupa juga sempat diberikan oleh Shopee untuk produk-produk keperluan ibu dan bayi. Dari beberapa promo yang dilakukan oleh Shopee, tentunya ada satu promo yang paling diingat oleh para konsumennya hingga saat ini, yakni promo gratis ongkir (ongkos kirim). “Hal ini yang menyebabkan Shopee bisa menjangkau kota-kota di luar Jakarta, dengan Jakarta berkontribusi 20% dan sisanya berasal dari luar Jakarta,” ujar Rezki Yanuar, Country Brand Manager Shopee Indonesia. Promo bebas ongkir juga berhasil membuat Shopee meraih beberapa pencapaian positif. Misal dalam gelaran Hari Belanja Nasional (Harbolnas) pada Desember tahun 2017, Shopee mencatatkan total transaksi sebanyak tiga juta produk. Hasil ini melonjak enam kali lipat dari hasil Harbolnas tahun 2016. Selain momentum Harbolnas, dalam kampanyenya bertajuk 10.10 Big Mobile Shopping Day pada Oktober tahun lalu, Shopee mengklaim mencatatkan rekor baru pemesanan hampir satu juta dan dua kali peningkatan kunjungan aplikasi dari biasanya dalam
kurun waktu 24 jam. Shopee melihat bahwa konsumen senang memiliki pilihan yang beragam. Karenanya, Shopee berusaha memberikan berbagai penawaran menarik yang melibatkan semua kategori koleksi barang yang ada. Kerja sama strategis dengan pelaku perbankan juga dilakukan oleh Shopee untuk memberikan penawaran menarik antara lain; promo harian dengan bank partner, hingga program cicilan 0% dengan beberapa bank selama 24 bulan. Rezki menambahkan bahwa kesuksesan Shopee selama dua tahun belakangan ini merupakan hasil dari strategi lokalisasi yang diterapkan Shopee. “Komitmen Shopee Indonesia di industri ini dapat dilihat melalui beberapa inisiatif yang bermanfaat bagi pengguna dan mendukung perkembangan industri e-commerce di Indonesia. Hingga saat ini kami memiliki lebih dari 1,6 juta seller dan kami berharap akan terus bertambah kedepannya,” jelas Rezki. Salah satu jenis e-commerce yang juga ketat persaingannya adalah pada sektor online travel agent (OTA). Beberapa pemain besar di sektor tersebut juga melakukan serangkaian promo, baik untuk tiket pesawat, kereta, hotel, atraksi, hingga kombinasi dari keduanya. Setelah diakuisisi oleh Blibli.com, Tiket.com memiliki peluang yang besar untuk mengembangkan bisnisnya. Menurut Gaery Undarsa selaku Chief Marketing Office Tiket.com, semenjak diakuisisi, Tiket.com langsung pasang persneling tinggi. Maklum, saat ini fokus di Tiket.com adalah pertumbuhan revenue. Beberapa upaya sudah mulai dirasakan oleh Tiket.com. Pertumbuhan penjualan akomodasi hotel melalui Tiket.com juga sudah tumbuh sebesar 2,5 kali lipat. Sementara, aplikasi Tiket.com sudah diunduh enam juta kali. Padahal, pada tahun 2017 lalu, angka unduh baru mencapai tiga juta. Menurut Gaery, pertumbuhan angka unduhan ini hanya dicapai dalam waktu empat bulan terakhir. Transaksi terbanyak datang dari layanan mobile apps. Tiket.com melihat bahwa saat ini orang suka melakukan transaksi melalui mobile apps karena lebih cepat, ringkas, dan tampilannya yang menarik. “Apa yang kami lakukan tidak sekadar perubahan logo. Kami ingin membuat journey yang tidak sekadar beli tiket, tapi kami ingin selalu membuat konsumen happy ketika bepergian,” ungkap Gaery. Kali ini, Tiket.com memiliki bujet pemasaran yang lebih luas. Hal ini ditambah dengan desain ulang antar muka, baik di web dan mobile apps. Hasil dari desain ulang tersebut ternyata berpengaruh terhadap pertumbuhan revenue dari mobile apps. Konon, saat ini, transaksi yang terjadi melalui mobile apps Tiket. com sudah mencapai angka 70%. Setelah membaca beberapa penjelasan dari para pelaku dalam industri ini memang tidak ada rumus baku yang menentukan kesuksesan dari sebuah sales promotion. Brand harus melihat target pasar apa yang ingin digapai hingga produk dan layanan apa saja yang akan ditawarkan. Setelah itu, jangan lupa menentukan strategi pengambilan harga. Namun jangan terlalu berlebihan sehingga mengorbankan margin atau reputasi dari merek Anda.
April 2018 |
N
A V I
G A T O
R
Complete Guide to Sales Promotion 046 Electronic, Provider & Smartphone
Beda Kategori, Beda Strategi Oleh Muhammad Perkasa Al Hafiz & Ramadhan Triwijanarko
Persaingan usaha memaksa para merek untuk mengerahkan beragam program promosi penjualan. Beda produk, beda karakter konsumen, beda pula pendekatan yang dibutuhkan.
emiliki nama besar tidak membuat pemain bisa duduk santai di tengah keriuhan pasar yang penuh persaingan. Termasuk, di pasar elektronik yang penuh dengan merek, baik dalam dan luar negeri. Semua pemain terus dituntut meluncurkan ide kreatif mereka, termasuk pada saat menggelar program promosi. Bahkan tidak jarang pergerakan mereka dinanti oleh para kompetitor untuk ditiru. Lihat saja apa yang dilakukan oleh SHARP, Telkomsel, dan Samsung. Satu ragam aktivitas promosi penjualan saja tidak cukup. Setiap produk yang mereka miliki pun bisa berbeda pendekatan
| April 2018
penjualannya. “Sales promotion activity yang dimiliki SHARP cukup beragam dan berbeda-beda untuk setiap kategori produk. Namun, biasanya beberapa sales promotion activity kami lakukan serentak di seluruh Indonesia. Kami juga memberikan otonomi kepada cabang dalam membuat aktivitas sales promotionnya masing-masing sesuai dengan tema utama yang ingin kami tuju,” ujar Andry Adi Utomo, National Sales Senior General Manager PT Sharp Electronics Indonesia. Misalnya saja pada produk lemari es. SHARP mengandalkan program free gift, perpanjangan garansi, hingga promo trade in, dan cashback. Namun, strategi berbeda dilakukan ketika mereka sedang menjual AC. Program Potongan Harga Spesial, baik di modern channel maupun traditional channel dan instalasi gratis jadi daya tarik mereka di pasar pendingin ruangan ini.
N
A V I
G A T O
R
Complete Guide to Sales Promotion
N
A V I
G A T O
R
Complete Guide to Sales Promotion 047
QUOTE “Banyak dari konsumen kami yang ingin meng-upgrade smartphone mereka dengan program tradein. Padahal, smartphone mereka belum tentu sudah usang. Pada program ini, juga kami ingin mengapresiasi konsumen loyal Samsung dengan memberikan kemudahan mencapai keinginan mereka.” Jo Semidang, Corporate Marketing Director Samsung Electronics Indonesia
Berbagai upaya itu sudah tentu untuk meningkatkan penjualan SHARP di setiap kategori. Selain itu, SHARP juga menyelipkan pesan edukatif mengenai produk mereka. Dengan ajang promosi, SHARP perkenalkan juga fitur-fitur pembeda mereka dengan kompetitor. Sedangkan strategi berbeda dilakukan Samsung, yang konsumennya terus menanti kehadiran inovasi baru. Menurut Corporate Marketing Director Samsung Electronics Indonesia Jo Semidang, salah satu program yang jamak diminati adalah trade-in. “Banyak dari konsumen kami yang ingin mengupgrade smartphone mereka dengan program trade-in. Padahal, smartphone mereka belum tentu sudah usang. Pada program ini, juga kami ingin mengapresiasi konsumen loyal Samsung dengan memberikan kemudahan mencapai keinginan mereka,” ujar Jo. Selain itu, Jo juga menyebutkan bahwa banyak konsumen mereka yang ambisius menjadi yang pertama dalam mendapatkan produk terbaru melalui program pre-order. Selain itu, program cashback termasuk yang diminati konsumen. Untuk membuka akses konsumen terhadap produk Samsung, program cicilan juga mereka hadirkan. Jo menyebutkan, sebenarnya saat ini konsumen yang membeli seri flagship seperti S series tidak selalu orang yang kelas sosialnya di atas. Dengan adanya cicilan dan cashback, konsumen bisa menggunakan produk premium tanpa harus membeli secara cash, melainkan bisa dicicil setiap bulan. Lain hal dengan Telkomsel yang bermain di ranah operator seluler. Di tengah persaingan harga yang cukup sengit, Telkomsel enggan ikut bermain terlalu intens. Mereka memilih program promosi penjualan berperiode untuk menghadirkan tawaran spesial kepada konsumen mereka. Misalnya saja program Best Deal yang mereka kerahkan di aplikasi My Telkomsel. “Program semacam ini sangat efektif. Misalnya saja ketika kami menawarkan promo untuk registrasi prabayar bisa dapat data 10GB. Kami mendapatkan lonjakan penambahan pelanggan baru yang cukup tinggi. Namun kami diminta pemerintah untuk tidak terlalu dominan, sehingga promo ini hanya digelar di event tertentu agar lingkungan persaingan industri ini tetap sehat,” ujar Strategic Account Management Telkomsel Ahmad Fahreza. Reza melanjutkan, berbagai upaya promo ini mengandung misi yang beragam. Mulai dari sekadar memberikan benefit lebih kepada pelanggan, sebagai loyalty program, hingga dijadikan sebagai alat mengakuisisi pelanggan baru. Dengan promo itu, Telkomsel ingin menunjukkan bahwa mereka sebetulnya tidaklah mahal. Selain itu, Telkomsel juga memanfaatkan program contest untuk mengedukasi masyarakat soal broadband serta mendorong transaksi layanan digital melalui pulsa. Upaya ini ditorehkan melalui mobile games contest bertajuk Indonesia Games Championship (IGC) 2018. Melalui ajang ini Telkomsel juga unjuk gigi mengenai kualitas jaringan 4G mereka. Nah, kira-kira, mana yang paling cocok dengan merek Anda?
April 2018 |
April 2018 |
N
A V I
G A T O
R
Complete Guide to Sales Promotion 048
100 Sales Promotion Ideas That Work
*In alphabetical order
Oleh Ign. Eko Adiwaluyo, Annisa Bella, Muhammad Perkasa Al Hafiz, Saviq Bachdar, Ramadhan Triwijanarko, Hendra Soeprajitno, Sigit Kurniawan
1
2
Advertorial/Inforial
All U Can Eat
Advertorial terdiri dari dua kata, yakni advertising dan editorial. Advertising mengandung makna upaya persuasif untuk menggaet konsumen. Sedangkan editorial adalah suara atau opini resmi dari redaksi. Sehingga, advertorial merupakan upaya promosi atau iklan dalam bentuk tulisan dengan menggunakan kaidah jurnalistik. Apa yang disajikan dalam advertorial bisa beragam, mulai dari aktivitas perusahaan atau institusi, produk yang ditawarkan, hingga nilai-nilai perusahaan. Bila itu tentang produk, advertorial biasanya juga dipandang sebagai upaya menggaet konsumen secara soft selling. Kenapa disebut soft selling? Karena dalam advertorial produk, biasanya tidak menyinggung soal harga secara vulgar. Lebih menonjolkan sisi fungsionalitas, kelebihan, dan benefit yang diperoleh konsumen bila menggunakan produk tersebut, baik itu barang atau jasa.
All u can eat atau populer juga dengan AUCE merupakan cara menarik konsumen yang hanya bisa dilakukan para pemilik restoran atau rumah makan. Sederhananya, restoran menetapkan satu harga tertentu dan untuk sekali bayar agar konsumen bisa menikmati semua jenis makanan dan minuman yang tersaji di restoran itu. Dengan catatan, ada batasan waktu untuk menyantap menu yang tersaji. Secara penyajian, biasanya berbentuk buffet atau prasmanan. Harga yang dipatok untuk penawaran all u can eat biasanya lebih mahal dari pada umumnya. Terkadang, ada restoran all u can eat yang menambah iming-iming dengan menyediakan potongan harga untuk anak-anak di bawah lima tahun. Namun, jangan protes pula bila ada pula restoran model ini yang tidak menyertakan minuman dalam penawaran all u can eat.
Agar Konsumen Lebih Mengenal
3
Harga Sama, Makan Sepuasnya
4
Auction/Lelang
Balloon Payment
Lelang merupakan strategi meningkatkan penjualan yang mana para pembeli berkesempatan menawarkan harga dan penawar harga tertinggi akan mendapatkan barang yang dilelang. Untuk barang bernilai seni, penawaran bisa melangit hingga di luar nalar. Namun, untuk barang-barang lelang yang unsur fungsionalitasnya atau bisa digunakan, harga yang diperoleh pemenang lelang bisa lebih murah. Selain itu, barang yang yang dilelang biasanya terbatas. Sehingga, orang yang berhasil mendapatkan barang yang dilelang punya rasa kebanggaan. Saat ini, lelang biasa digunakan oleh para pemain e-commerce. Ada pula beberapa merek yang melakukan lelang untuk produk spesialnya, seperti produk ke-100, ke-1 juta, dan seterusnya.
Apakah Anda pernah ditawari pembayaran model ballon payment oleh sales mobil atau properti? Dan, Anda bertanya-tanya apa itu balloon payment? Ini adalah cara pembayaran kredit yang menerapkan model pembayaran ringan di depan dan pelunasan di belakang. Detilnya, nilai yang harus dicicil konsumen dibagi menjadi dua, 50%-50%. Konsumen menyicil untuk 50% pertama saja untuk masa tenor tertentu dengan bunga yang berlaku saat itu. Sisanya, konsumen diberi pilihan, apakah akan dibayar secara tunai atau kembali menyicil dengan tenor tertentu pula dan bunga yang berlaku saat itu.
Perlu Usaha untuk Mendapatkan
Ringan di Depan, Pikir Kemudian
| April 2018
18997803_MARKETEERS ED APRIL 2018_T-048_R1.pdf 1
3/22/2018 8:46:23 PM
Perusahaan
Volume/ Value Naik
Cepat
Awareness
Customer Baru
Loyalty
Konsumen
Best Deal
Nilai Lebih
Apresiasi
Accessible
Social Contribution
049
5
6
Bonus
Menggoda Konsumen
Benefit Coupon/ Voucher
Tawaran Menggiurkan Memberikan iming-iming berupa kupon, voucher, atau sejenisnya juga menjadi cara yang sering dipakai para penjual. Kupon potongan harga atau voucher bisa beragam bentuknya. Ada yang untuk pembelian berikutnya di toko yang sama, bisa juga untuk produk tertentu, atau untuk belanja di supermarket tertentu. Intinya, pemberian ini bisa menjadi jalan bagi penjual untuk memanjakan konsumen. Di sisi lain, dapat pula untuk meningkatkan volume penjualan. Pembeli pun senang karena bisa mendapatkan produk di bawah harga normal.
7
Siapa yang tidak senang mendapatkan bonus? Semua orang pasti menyukainya. Tak heran, bonus menjadi salah satu taktik andalan menarik konsumen. Pembeli senang lantaran dengan hanya mengeluarkan uang untuk satu item barang, bisa mendapat tambahan barang lain. Meskipun nilai dari bonus yang diberikan tidak seberapa, tetap saja menjadi daya tarik tersendiri. Katakanlah, beli deterjen dapat satu piring cantik. Sudah pasti, para ibu rumah tangga akan memilih merek deterjen itu dibanding yang tidak memberikan apa-apa. Walaupun, mungkin harga merek yang memberikan piring lebih sedikit mahal ketimbang merek yang tidak memberi hadiah. Selain itu, konsumen bisa semakin loyal dengan produk yang memberi bonus.
8
Bundling
Buy One Get One
Menawarkan promo secara bundling adalah dengan menjual dua produk atau merek berbeda dalam satu paket dengan harga yang lebih murah. Strategi bundling ini diterapkan oleh penjual dengan tujuan meningkatkan penjualan produk-produk itu. Di sisi lain, bisa juga menghemat promosi karena dilakukan berbarengan. Konsumen pun senang karena selisih harga lebih murah bila dibandingkan membeli produk secara terpisah. Belum lagi, bila ada bonus-bonus lain yang bisa diperoleh oleh konsumen. Model bundling ini sering kita temui di industri telekomunikasi, antara smartphone dan provider seluler.
Menggelar taktik penjualan buy one get one sebenarnya susahsusah gampang. Penjual harus jeli melihat antara biaya produksi dan marjin yang diperoleh untuk menetapkan harga. Maksudnya, harga yang dipatok telah menutup biaya produksi untuk dua item produk. Biasanya harga untuk buy one get one sedikit lebih tinggi dari beli satuan. Pada sisi konsumen, secara otomatis terseleksi hanya untuk mereka yang membutuhkan dua item produk. Namun, bisa diakali dengan mengajak teman untuk patungan. Toh, nominal yang dikeluarkan masih lebih rendah bila beli satu item saja.
Promo Murah, Konsumen Mudah
Patungan Lebih Menyenangkan
April 2018 |
18997803_MARKETEERS ED APRIL 2018_T-049_R1.pdf 1
3/22/2018 8:46:23 PM
N
A V I
G A T O
R
Complete Guide to Sales Promotion 050
9
10
Cash Installment Produk Terjual, Konsumen Terikat
Cashback
Ketika membeli properti atau mobil biasanya konsumen akan mendapat penawaran down payement (DP) dicicil tunai dalam beberapa kali. Cara ini, sebenarnya untuk mengakali aturan yang mewajibkan nilai DP harus sekian puluh persen dari harga. Namun, cicilan bertahap ini bisa juga diterapkan untuk harga produk itu, bukan untuk DP saja. Bagi penjual, cicilan DP ini bisa mengikat calon pembeli. Di samping itu, di sisi konsumen akan semakin tertarik karena bisa mengatur cash flow-nya. Konsumen tidak perlu mengeluarkan uang dalam jumlah besar seketika.
Model promosi penjualan cashback adalah memberikan sejumlah uang tunai dalam nominal atau persentase tertentu kepada pembeli. Kurang lebih mirip dengan potongan harga. Hanya saja, walaupun bernama cashback, pada praktiknya pembeli tidak benar-benar mendapatkan uang tunai. Biasanya promonya berbunyi, “dapatkan cachback senilai X”. Artinya, sah saja penjual memberikan cashback dalam wujud barang yang harganya memang senilai X. Setelah e-commerce menjamur, cashback pun tidak diberikan tunai. Para pemain e-commerce memberikan dalam bentuk deposit atau poin yang bisa dibelanjakan di transaksi berikutnya.
11
Tak Selalu Uang Tunai
12
Cleareance Sale
Produk Ludes, Konsumen Senang
Co-Branding
Program ini tidak datang tiap saat karena ada alasan khusus ketika menggelarnya. Umumnya, clereance sale terjadi ketika satu outlet ditutup, entah karena bangkrut atau pindah lokasi. Tapi, bisa juga untuk menghabiskan stok lama agar tidak memenuhi gudang. Belakangan, cleareance sale dilakukan di hari terakhir pameranpameran. Apakah penjual rugi? Tentu tidak, karena sudah pasti harga yang ditetapkan sudah dihitung. Selain itu, ketika melakukan jual habis dengan dengan diskon besar ini biasanya penjual sedang mengejar poin dari distributor atau prinsipal. Pengunjung pun untung bisa mendapat produk dengan harga miring.
Strategi pemasaran ini melibatkan aliansi antara dua brand yang bekerja bersama untuk menyinergikan pemasaran mereka. Akan selalu ada brand utama yang menjadi header, dan brand penguat sebagai modifier. Kedua brand akan beraliansi untuk menciptakan produk atau servis dengan perpaduan kedua nama brand. Untuk menentukan siapa yang menjadi header brand, maka pemain harus melihat kecocokan kategori produk brand dengan kategori produk yang di-co-branding. Misalnya saja Chitato Rasa Indomie Goreng, Wall’s Buavita, dan masih banyak lagi.
| April 2018
Garap Pasar Bersama
N Perusahaan
Volume/ Value Naik
Cepat
Awareness
Customer Baru
Loyalty
Konsumen
Best Deal
A V I
G A T O
R
Social Contribution Complete Guide to Sales Promotion
Nilai Lebih
Apresiasi
Accessible
051
13
14
Collectable Item Collaboration
Gandeng Tangan Untuk Sebuah Solusi Kolaborasi merupakan cara yang strategis untuk berbisnis di era sharing-economy. Ketika dua atau lebih brand berkolaborasi, maka brand mereka secara otomatis diperkenalkan kepada target market partner kolaborasi itu. Selain dapat meningkatkan brand awareness, cara ini juga dapat membuka berbagai peluang target market baru yang belum terjamah jika brand itu bekerja secara mandiri. Contohnya kerja sama antara Tokopedia dan Bareksa. Keduanya berkolaborasi menyediakan fasilitas pembelian reksa dana online, yang bertujuan mempermudah akses masyarakat dalam berinvestasi.
Menyentuh Hobi
Meski tergolong sebagai cara promosi lama, collectable item merupakan sarana promosi yang dapat meningkatkan loyalitas konsumen. Dengan ‘embel-embel’ collectable item, konsumen akan memperoleh kepuasan dan kebanggaan tersendiri ketika memiliki produk ini. Contohnya PT Aneka Tambang (Persero) Tbk yang meluncurkan emas batangan edisi tahun baru Imlek 2569 yang jatuh pada Februari 2018. Sesuai dengan shio tahun ini, Antam membuat edisi motif Shio Anjing Tanah. Produk ini memiliki beberapa karakteristik, di antaranya dibuat dengan berat 88 gram (kandungan emas sebesar 99,99%) yang dianggap sebagai angka keberuntungan tiada putus. Selain itu, desain yang disajikan juga menghadirkan nilai seni tinggi dan dikemas secara eksklusif. Produk ini juga diproduksi terbatas, hanya seribu keping untuk pasar Indonesia.
15 16
Company Birthday
Bangga dengan Usia
Comparison Price
Cara ini cukup sering digunakan perusahaan, antara lain Bank Central Asia. Perusahaan perbankan ini selalu memberikan diskon senilai usia mereka pada setiap perayaan ulang tahun perusahaan. Sebagai contoh, diskon 61% untuk berbagai produk di ulang tahun BCA yang ke-61 tahun. Teknik ini dapat menarik calon konsumen untuk selalu menunggu momen ulang tahun ini di setiap tahun. Cara ini sekaligus dapat meningkatkan kesetiaan konsumen terhadap brand.
Menggelar program penjualan dengan perbandingan harga jamak dilakukan oleh pelaku industri ritel online, seperti JD.ID. Bahkan, JD.ID berani membandingkan harga sebuah produk dari pemain lainnya, meski disamarkan. Upaya ini dinilai mampu menjaga retensi pelanggan agar tidak berpaling ke merek lain, khususnya bagi industri yang dikelilingi konsumen-konsumen opportunist.
Silakan Cek Toko Sebelah
April 2018 |
N
A V I
G A T O
R
Complete Guide to Sales Promotion 052
17
18
Competition
Ambil Peluang Kompetisi Ini adalah salah satu cara yang tak pernah bosan digunakan brand dalam melakukan strategi pemasaran. Hakikat dasar manusia yang tidak pernah puas membuat mereka selalu terpacu untuk berkompetisi. Memenangkan sebuah kompetisi untuk mendapat title atau reward tertentu dapat menarik calon konsumen untuk bergabung. Ketika memutuskan untuk menggunakan teknik kompetisi, pastikan topik kompetisi yang dibuat memiliki kedekatan yang tinggi dengan target market. Dengan begitu, teknik kompetisi ini secara efektif dapat menarik crowd yang besar. Oktober – Desember 2017 lalu, PT Hino Motors Sales Indonesia (HMSI) melanjutkan program keselamatan berkendara melalui Hino Dutro Safety Driving Competition 2018 di 10 kota di Indonesia. Bertemakan Andal Pengemudinya, Aman dan Maksimal Bisnisnya, kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pelatihan sekaligus perlombaan dalam hal keselamatan, keamanan, dan ketertiban berkendara kepada para pengemudi truk.
Contest
Ide Kreatif Jadi Kebanggaan Tidak sedikit konsumen yang senang mengikuti sebuah kontes berhadiah dari sebuah brand. Motivasi konsumen pun beragam. Karena hasil contest dipamerkan di sebuah pameran atau panggung; meningkatkan eksistensi, kebanggaan, atau sekadar ingin mendapatkan hadiah menjadi motivasi konsumen. Seperti yang dilakukan oleh Astra Honda Motor (AHM) dengan menggelar Honda Modif Contest (HMC) 2017, Sunsilk Hijab Hunt, atau foto kontes HUKI –brand produk bayi. Bagi merek, upaya ini bisa menjadi jalan untuk menjaga loyalitas konsumen.
20 19 Cross Sell
Tak Hanya Satu Barang
Credit Card
Waktunya Cashless Dengan berkolaborasi bersama perbankan, merek bisa memberikan nilai lebih bagi konsumen mereka. Situs belanja online Elevenia misalnya, memberikan diskon 11% bagi pengguna kartu debit dan kredit Bank Mandiri. Konsumen bisa mendapatkan produk dengan lebih murah, sedangkan pemain bisa meningkatkan penjualan.
| April 2018
Berbeda dengan up-selling, cross selling merupakan seni menjual produk atau jasa secara bersamaan. Sebagai contoh, kedai kopi Starbucks atau Maxx Coffee kerap melakukan teknik ini. Ketika konsumen datang untuk membeli satu cup minuman, para barista akan menawarkan konsumen untuk menambah sedikit biaya agar dapat memperoleh produk makanan tertentu hingga aksesoris, seperti gelas. Secara sederhana, teknik cross selling difungsikan untuk memengaruhi konsumen agar membeli pelengkap dari produk awal yang mereka beli. Cara ini cukup efektif digunakan, terlebih ketika si penjual memiliki skill komunikasi yang baik. Dengan cara ini, perusahan dapat menjual beberapa produk mereka dalam satu kali transaksi.
N Perusahaan
Volume/ Value Naik
Cepat
Awareness
Customer Baru
Loyalty
Konsumen
Best Deal
A V I
G A T O
R
Social Contribution Complete Guide to Sales Promotion
Nilai Lebih
Apresiasi
Accessible
053
21
22
Customer’s Birthday
Kado bagi Yang Berulang Tahun Momen ulang tahun menjadi sangat spesial bagi kebanyakan orang di bumi ini. Tidak jarang, orang yang berulang tahun dibanjiri hadiah dan kejutan dari teman dan sanak saudara. Tidak hanya orang terdekat, seiring dengan persaingan industri yang semakin ketat, banyak merek yang memberikan kado ulang tahun kepada konsumennya. Upaya ini jamak dilakukan oleh pihak perbankan kepada nasabah prioritas mereka. Seperti yang dilakukan oleh Bank BNI yang mengirimi sepaket kue atau kado ultah kepada nasabah prioritas mereka. Hal serupa juga dilakukan oleh restoran steak Holycow! yang mengapresiasi konsumen yang berulang tahun untuk makan gratis di outlet mereka.
23
Customer’s Name Arti Sebuah Nama
William Shakespeare pernah berucap, “apalah arti sebuah nama”. Namun beberapa nama bisa mendatangkan diskon tertentu. Mungkin Anda ingat bahwa brand seperti Burger King dan Wings Stop pernah memberikan diskon khusus bagi konsumen yang memiliki nama tertentu, misalkan Andi, Budi, Wati, dan Susi? Konsumen yang memiliki nama-nama tersebut berhak mendapatkan diskon khusus untuk produk tertentu. Dari sisi konsumen ini merupakan sebuah apresiasi sebuah brand terhadap konsumennya.
24
Discount Difabel
Manjakan Kaum Disabilitas
Harga Buntung, Lebih Untung
Sebagian brand kerap memberikan promo khusus bagi penyandang disabilitas. Cara ini dapat membentuk brand image positif dari market terhadap perusahaan akan kepedulian mereka kepada kaum difabel. Bentuk promosi yang menyentuh emosi target market pada dasarnya cenderung lebih efektif untuk meraih penjualan. Cara ini merupakan salah satu teknik yang dapat dicoba.
Potongan harga selalu menarik bagi calon pembeli. Pada dasarnya, calon konsumen akan lebih tertarik melihat produk dengan harga diskon dibandingkan produk dengan harga normal. Untuk mengundang rasa penasaran dan menarik target market lebih jauh, bentuk promosi diskon tambahan seperti “Diskon 50% + 20%” efektif untuk digunakan.
April 2018 |
N
A V I
G A T O
R
Complete Guide to Sales Promotion 054
25
26
Door-to-door Salesperson
Mengetuk Pintu ke Pintu Meski terbilang konvensional, teknik pemasaran door-to-door salesperson masih digunakan hingga saat ini. Teknik pemasaran yang menawarkan produk atau jasa dari pintu ke pintu ini dapat berjalan efektif apabila dilakukan pada lokasi, waktu, konsumen dan teknik komunikasi yang tepat. Dalam melakukan teknik door-to-door salesperson, pemasar harus memastikan apa yang mereka tawarkan tepat sasaran dan sesuai dengan kebutuhan mereka. Jika tidak, teknik ini hanya akan membuang-buang waktu dan tenaga.
27
e-Coupon
Kian Eksis via E-Coupon Perkembangan teknologi harus diadaptasi, termasuk dalam pengaplikasian lini promosi. Cara konvensional promosi menggunakan kupon kertas atau kartu merupakan cara lama. Saat ini, brand dapat menggunakan electronic coupon (e-coupon) dalam memasarkan produk mereka. Selain menghemat biaya promosi, cara ini lebih efisien bagi calon konsumen.
28
Endorser Email Blast
Jangan Hanya Jadi Spam
Bukan Followers, Namun Engagement
Salah satu cara pemasaran yang umum dilakukan saat ini antara lain dengan melakukan e-mail blast, yakni mengirimkan peluru pemasaran kepada banyak target market dalam satu waktu yang bersamaan. Namun, cara ini tidak selalu efektif. Para pemasar harus memerhatikan isi konten yang mereka promosikan kepada target market. Pastikan isi konten tersebut sederhana, menarik, singkat namun dapat memudahkan pembaca memahami apa yang ingin Anda sampaikan. Namun, jangan lakukan cara ini terlalu sering agar konsumen tidak merasa jenuh dan menandai e-mail Anda sebagai spam.
Endorser merupakan cara promosi yang belakangan gemar digunakan pemilik merek. Namun, melakukan teknik promosi ini perlu kehati-hatian. Konsumen kini sudah semakin cerdas. Mereka tidak mudah untuk menerima bentuk promosi yang terang-terangan alias hard selling. Tidak hanya itu, ketepatan dalam memilih kecocokan antara identitas brand dengan pihak yang di-endorse pun harus serupa. Yang paling fatal, brand kerap terjebak pada angka followers seorang influencer. Padahal, bukan jumlah followers yang menentukan keberhasilan suatu jenis promosi, melainkan bagaimana engagement antara si promotor terhadap audiens mereka.
| April 2018
N Perusahaan
Volume/ Value Naik
Cepat
Awareness
Customer Baru
Loyalty
Konsumen
Best Deal
A V I
Nilai Lebih
Apresiasi
G A T O Accessible
R
Social
Contribution Complete Guide to Sales Promotion
055
29
30
Experiential Store
Berawal dari Pengalaman Kehadiran teknologi seperti Virtual Reality (VR) dapat memberikan new experience bagi target konsumen. Dengan membuka experiential store, brand dapat memperkenalkan secara lebih dekat produk mereka dengan konsumen. Experiential store dapat mengajak calon konsumen untuk merasakan secara langsung keunggulan produk mereka. Dengan cara yang berbeda dan kekinian, teknik yang melibatkan emosional ini berpeluang potensial untuk menarik calon konsumen menjadi konsumen. Produsen smartphone asal Korea Selatan, Samsung bahkan menghadirkan Samsung Experience. Bukan hanya memberi kesempatan bagi konsumen untuk mencoba, Samsung juga menghadirkan kedai kopi di gerai ini.
31
Fair/Bazaar
Buat Stand Lebih Eye-Catching Bazaar atau fair adalah salah satu kegiatan promosi penjualan yang mampu menarik minat pengunjung karena dibuat dengan tema menarik. Bazaar biasanya menjual produk dengan harga lebih miring dibandingkan yang dijual di ritel reguler. Bazaar bisa menjadi cara yang menyenangkan untuk berjualan sekaligus cepat memperoleh pelanggan baru. Ikut bergabung dalam sebuah Bazaar dengan membuka booth atau stan bisa menjadi cara memperkenalkan produk Anda ke pelanggan. Apalagi, bazaar tersebut berlokasi di tempat-tempat strategis yang memiliki trafik pengunjung tinggi. Namun, yang perlu diperhatikan oleh brand adalah mendekorasi stan agar menarik mata pengunjung. Sebab, Anda berada di pasar yang penuh dengan ragam produk.
32
Family Package
Mencari Loyal Customer dari Keluarga Bisnis leisure seperti perjalanan dan akomodasi (hotel, resor, dan restoran) adalah bisnis yang kerap menawarkan paket keluarga. Biasanya, penawaran terjadi saat musim-musim liburan, seperti Lebaran, Natal, dan libur sekolah. Akan tetapi, promosi dengan pendekatan paket keluarga ini juga bisa diaplikasikan pada sektor bisnis lain, seperti perbankan maupun produk kesehatan. UBS Bank misalnya menawarkan akun bank untuk keluarga yang bertujuan untuk menanamkan kebiasaan menabung bagi anak-anak, yang mana orang tua bisa sekaligus mempersiapkan tabungan bagi anak mereka. Paket keluarga punya manfaat, yaitu brand dapat menjaring banyak pelanggan (sesuai jumlah anggota keluarga) dalam sekali pancing. Jika brand bisa memanfaatkan strategi ini dengan baik, masing-masing anggota keluarga suatu saat akan menjadi loyal customer untuk produk-produk lain yang lebih spesifik.
Fastest Buyer
Pilih Cepat atau Tidak Sama Sekali Kalimat di atas sangat merepresentasikan konsep sales promotion dari pembelian tercepat. Strategi ini memberikan fungsi tawar brand yang lebih tinggi karena menekankan sense of urgency yang kuat. Contoh brand yang kerap memanfaatkan cara ini adalah pabrikan ponsel Apple. Antrean panjang hingga 500an orang mengekor di depan toko Apple sesaat setelah produk baru diluncurkan. Bahkan, orang pertama yang berhasil membeli akan diulas oleh media yang ada. Namun, yang perlu diwaspadai dari praktik ini adalah banyak konsumen membeli produk itu pertama kali bukan untuk digunakan langsung, namun untuk dijual kembali dengan harga tinggi.
April 2018 |
18997803_MARKETEERS ED APRIL 2018_T-055_R1.pdf 1
3/22/2018 8:46:23 PM
N
A V I
G A T O
R
Complete Guide to Sales Promotion 056
33
34
Flash Mob
Spontanitas yang Unik
Festival/Music Concert Branding sekaligus Selling
Musik adalah bahasa universal. Tak heran, festival musik berhasil menyedot atensi audiens sesuai segmen yang dibidik. Banyak brand atau perusahaan yang memanfaatkan festival musik dalam bentuk sponsorship event. Ini adalah salah satu strategi branding yang juga dapat mendongkrak revenue bagi perusahaan tersebut. Jadi tidak hanya branding activation, tetapi juga selling activation. Namun, tak jarang mulai ada brand yang berani menghelat festival musik sendiri. Cornetto, merek es krim dari Wall’s ini pernah menghelat konser musik penyanyi Taylor Swift di sejumlah negara Asia. Memanfaatkan popularitas Taylor di kalangan millennials, Cornetto melakukan aktivasi berupa kuis memperebutkan tiket konser dan bertemu langsung dengan sang penyanyi. Merek ini juga membuat merchandise khusus dengan syarat pembelian sejumlah tertentu.
35
Flash mob merupakan gerakan yang dilakukan sekelompok orang yang tiba-tiba berkumpul di tempat umum, melakukan hal yang tidak biasa (biasanya berupa tarian) untuk beberapa menit, kemudian membubarkan diri begitu saja. Flash mob telah menjadi tren global yang awalnya bertujuan untuk bersenang-senang, namun dimanfaatkan sejumlah brand sebagai sarana promosi. Gaya promosi yang terlihat spontan namun sejatinya terorganisir itu, pernah dilakukan oleh minuman isotonik Mizone pada 10 Oktober 2010. Sekitar 1.000 orang tiba-tiba menari di Bundaran HI dengan lagu Love Today yang dipopulerkan Mika. Sontak, aksi tersebut membuat kaget pejalan kaki yang memadati area Car Free Day, sehingga video serta foto mereka menjadi viral di media sosial, dan berhasil diliput oleh media-media besar. Flash mob menjadi cara cepat dalam meningkatkan awareness sebuah brand atau produk baru yang akan diluncurkan di pasaran. Akan tetapi, perlu perencanaan yang matang agar tak diketahui publik sebelum acara dimulai. Selain itu, flash mob bersifat musiman, yang kadang dianggap tidak tren lagi di kalangan masyarakat.
36
Flash Sale
Menjual Secepat Kilat Penggila belanja online pasti tahu akan gaya promosi ini. Ya, “Siapa Cepat, Dia Dapat” hampir dimiliki oleh pemain e-commerce demi meningkatkan trafik pengunjung sekaligus jumlah transaksi. Pada dasarnya kampanye flash sale mencoba menawarkan sebuah produk baru secara eksklusif dengan elemen keterbatasan waktu dan keterbatasan jumlah produk yang bisa diperoleh. Cara ini dipopulerkan oleh e-commerce Lazada Indonesia yang pada awal September 2014 membawa produk Xiaomi Redmi 1S. Melalui kampanye ini, menandai debut brand Xiaomi di pasar Indonesia. Memang, flash sale yang memberikan harga lebih murah berhasil membuat produk ludes terjual hanya dalam hitungan jam. Akan tetapi, strategi promosi tersebut kerap berjalan tidak mulus ketika situs yang dituju justru tumbang karena banyaknya kunjungan yang datang. Efeknya, bukan penjualan yang diraih, melainkan keluhan yang diterima.
| April 2018
Free Installation/ Gratis Pemasangan
Agar Konsumen Tidak Repot Pemasangan gratis juga menjadi salah satu trik sales promotion yang menarik bagi konsumen. Lihat saja, toko-toko elektronik yang hampir semua menawarkan pemasangan air conditioner (AC) gratis ke konsumen. Tidak hanya membebaskan biaya, bahkan perlengkapan pendukung pun diberikan cuma-cuma. Walaupun, sebenarnya tidak ada yang benar-benar gratis. Pada umumnya, ketika penjual menawarkan iming-iming pemasangan gratis, sudah ada kalkulasinya. Komponen-komponen biaya dalam layanan pemasangan gratis ini sudah dimasukkan dalam harga produk. Sebab, sebagai penjual sudah pasti tidak mau rugi. Pembeli pun tetap mendapatkan keuntungan. Bila ia memilih memasang sendiri, dengan kontraprestasi dapat potongan harga besar, belum tentu biaya pemasangan yang akan ia keluarkan bisa lebih kecil dari diskon yang ia dapatkan.
N Perusahaan
Volume/ Value Naik
Cepat
Awareness
Customer Baru
Loyalty
Konsumen
Best Deal
A V I
G A T O
R
Social Contribution Complete Guide to Sales Promotion
Nilai Lebih
Apresiasi
Accessible
057
37
38
Free Ongkir
Gratis bikin Laris Promosi yang satu ini santer di telinga para pebelanja online, karena sesuai dengan namanya, gratis. Free delivery, free shipping, atau bebas ongkos kirim bahkan menjadi salah satu pertimbangan utama belanja online di Indonesia. Kendati demikian, ada beberapa hal yang mesti diperhatikan brand sebelum menawarkan sales promotion jenis ini. Pertama, pastikan biaya pengiriman tidak melebihi profit yang didapat, khususnya pengiriman untuk jarak yang jauh. Kedua, memberikan syarat minimum order mampu memperoleh profit yang lebih untuk satu kali pengiriman. Ketiga, pastikan ukuran produk yang dikirim tetap ringan dan mudah didistribusikan. Keempat, buat kartu keanggotaan kepada agen kurir jika memungkinkan.
39
Free Service
Layanan Cuma-Cuma yang tak Percuma Apa pun yang free, pasti akan menarik minat seseorang. Terlepas dari orang tersebut sebenarnya mampu membayar jasa itu atau tidak. Karena itulah psikologis konsumen yang senang dimanjakan. Free service pun menjadi idola dalam meningkatkan promosi suatu produk, apalagi brand tersebut sudah tahu potensial pelanggan yang disasar. Strategi ini biasa dilakukan oleh pabrikan otomotif yang kerap menawarkan jasa free service kendaraan roda empat yang dibelinya setelah pemakaian dalam kurun waktu tertentu.
40
Free Trial
Coba dan Buktikan Sales promotion ini adalah memberikan sampel atau free trial kepada target audiens yang dibidik, misalnya berupa makanan ringan, minuman ringan, jasa les bahasa asing, atau kini mengejewantah ke dalam produk-produk digital seperti aplikasi editing atau web builder. Dengan memberikan promosi seperti ini, calon pelanggan dapat merasakan langsung keunggulan dari produk yang ditawarkan. Di saat yang sama, pemilik brand dapat memeroleh keuntungan antara lain testing market, mengumpulkan feedback, dan pada akhirnya meningkatkan penjualan. Yang jelas, pastikan penawaran yang diberikan benar-benar menarik target pasar, sehingga mau meluangkan waktu untuk mencoba sampel produk yang diberikan.
Games
Biar Seru Games atau permainan bisa menjadi cara untuk meningkatkan penjualan. Pocari Sweat misalnya merilis AdventurION, yang di dalamnya ada berbagai permainan mulai dari mini puzzle, basket, hidden object, semaphone, dan lainnya. Konsumen yang ingin menjajal permainan ini bisa membeli 2 Pocari Sweat ukuran 500 ml di Indomaret, Alfamart, atau Alfamidi. Konsumen akan mendapatan kode unik pada struk pembelian. Kode itu bisa digunakan ke dalam microsite untuk mendapatkan 5 ION, atau tiket untuk bermain. Selanjutnya, konsumen yang bisa mendapatkan poin terbanyak akan mendapatkan hadiah berupa liburan bersama Yuki Sasou dan Haruka Nakaawa.
April 2018 |
N
A V I
G A T O
R
Complete Guide to Sales Promotion 058
41
42
Gender
Awas Blunder!
Gathering
Asyiknya Kebersamaan Mengumpulkan sekelompok orang dengan minat sama dalam satu tempat atau event bisa menjadi strategi promosi yang bisa Anda tengok. Biasanya, mereka yang berkumpul memiliki satu interest yang sama. Hal ini cukup sering dilakukan oleh perusahaan properti yang mengumpulkan calon investor atau pembelinya ke dalam satu event eksklusif. Ataupun produk FMCG seperti L’Oreal Professional yang mengumpulkan para hairdresser untuk memperkenalkan dan menjual produknya. Keunggulan gathering adalah mampu mencetak penjualan lebih cepat ke target konsumen atau retain customer (pelanggan lama). Di sisi lain, pelanggan bisa langsung mencoba dan bertanya langsung kepada pemilik brand tentang produk yang ditawarkan. Sehingga, mempererat hubungan perusahaan dan pelanggan. Biasanya melalui gathering, lahir inovasi baru yang memperkaya produk.
Terlepas dari kontroversinya, gender masih menjadi taktik perusahaan menarik penjualan. Secara teoritis, membuat sales khusus untuk perempuan misalnya, akan menarik lebih banyak perempuan. Nah, lebih banyak perempuan, berarti lebih banyak manusia yang hadir. Lebih banyak manusia, itu berarti lebih banyak penjualan yang bisa dihasilkan. Di satu sisi, perusahaan yang menawarkan promosi berbasis gender seperti ‘Ladies ‘Night mungkin menganggap ini adalah alat pemasaran populer atau bisnis yang sehat. Akan tetapi, promosi berbasis gender semacam itu merupakan diskriminasi yang melanggar hukum di sejumlah negara, termasuk di negara liberal Amerika Serikat. Mengapa demikian? Di sejumlah negara bagian AS seperti California melarang promo Ladies Night di klub malam bukan hanya karena perempuan memperoleh gratis minuman. Melainkan, bar tersebut dituding menggunakan perempuan agar membuat trafik pengunjung meningkat, khususnya bagi kaum laki-laki. Jelas, ini sama saja mempromosikan suatu tempat menggunakan gender tertentu untuk keuntungan tertentu.
43 44
Grocery/Grosir
Group Offering
Umumnya, upaya ini jamak dilakukan oleh peritel yang punya stok barang banyak, seperti Superindo atau Lotte Mart. Semakin banyak kuantitas barang yang dibeli, pada program ini harganya akan semakin hemat bagi konsumen. Berbagai tujuan ingin dicapai dari upaya ini, mulai ingin cepat menghabiskan barang, menjaring lebih banyak konsumen, mendatangkan pasar baru, hingga mengejar penjualan. Biasanya, promo ini juga dilakukan pada waktu terbatas atau barang tertentu. Program ini juga biasa dilakukan untuk member dari brand tersebut. Nilainya bisa setengah hingga satu lusin.
Hampir mirip dengan paket keluarga, group offering menawarkan promosi kepada target grup atau pelanggan khusus. Hal ini cukup lumrah terjadi pada bisnis tour & travel, hospitality, atau fitness center yang jika membeli secara grup harga yang ditawarkan jauh lebih murah. Cara ini memperoleh benefit berupa volume pelanggan yang besar dalam sekali aktivitas selling. Namun, mengurusi grup akan jauh lebih repot karena koordinasi sesama anggota grup kadang tak berjalan mulus.
Beli Banyak Lebih Untung
| April 2018
Jika Bisa Banyak, Kenapa Tidak?
N Perusahaan
Volume/ Value Naik
Cepat
Awareness
Customer Baru
Loyalty
Konsumen
Best Deal
A V I
G A T O
R
Social Contribution Complete Guide to Sales Promotion
Nilai Lebih
Apresiasi
Accessible
059
45
46
Guarantee/Jaminan
Hampers
Ingat, guarantee itu bukan garansi. Melainkan jaminan kualitas dari perusahaan terhadap barang atau jasa yang dijual. Jika pembeli tidak puas dengan barang/jasa yang disepakati dalam masa tertentu, maka penjual/perusahaan berkewajiban mengganti atau mengembalikan uang si pembeli. Jargon lazim yang sering dipakai untuk menandai sebuah guarantee adalah: “Anda Puas atau uang Anda kembali 100%!” Guarantee biasanya diberikan oleh pabrikan atau produsen. Biasanya digunakan oleh pabrikan elektronik atau otomotif untuk menambah reason to buy bagi calon pelanggan, sehingga tidak semua industri bisa menggunakannya.
Hampers atau orang Indonesia lazim menyebutnya dengan parsel adalah salah satu usaha menarik pengunjung untuk membeli produk. Desainnya yang manis serta produk yang beragam menjadi daya tarik konsumen. Apalagi, fungsinya adalah sebagai buah tangan atau cinderamata kepada seseorang. Hampers cukup lazim digunakan pada produk bayi, makananminuman, dan produk skin care atau kosmetik. Namun, hampers biasanya laris-manis pada momen tertentu, seperti Hari Raya, Natal, Imlek, dan hari besar lainnya. Ini menjadi pekerjaan rumah bagi brand jika ingin menjadikan hampers sebagai strategi promosi sepanjang tahun.
Jaminan Kualitas atau Uang Kembali!
47
Memberi Lebih Baik Dari Menerima
48
Happy Hour
Highest Transaction
Dunia usaha penuh liku-liku. Toko tidak selalu ramai pengunjung atau pembeli, bahkan toko yang populer sekalipun. Untuk menghindari kekosongan tersebut, tidak sedikit yang menggelar promo happy hour. Biasanya upaya ini dilakukan oleh pemilik restoran di jam-jam tertentu, seperti yang dilakukan oleh Burger King dengan Big Break Time, Happy Hour Pizza Hut, dan lainnya. Begitu pula para kafe yang ada di Jakarta. Cara ini terbilang efektif untuk mendatangkan banyak pelanggan ketika value yang ditawarkan memang menarik. Jangan sampai konsumen bilang kalau brand Anda tidak niat bikin promo. Yes, ini butuh investasi.
Ada kalanya, para penjual membuat semacam permainan untuk menaikkan volume penjualan. Salah satu lomba yang menantang bagi pembeli adalah adu paling tinggi nominal belanja. Tentunya, hadiahhadiah yang ditawarkan harus benar-benar menggiurkan. Penjual tentunya bisa melakukan modifikasi dengan tidak hanya berpatokan pada transaksi tertinggi saja. Melainkan, bisa membuat patokan-patokan nominal belanja tertentu. Misalnya, pembeli dengan nominal Rp 5 juta dapat setrika, transaksi Rp 4 juta dapat rice cooker, dan lainnya. Di metode ini, penjual senang lantaran barangnya laku, sedangkan pembeli senang karena bisa mendapat hadiah, bila nominal belanjanya memenuhi syarat.
Agak Tidak Terbunuh Sepi
Memanfaatkan Nafsu Konsumen
April 2018 |
N
A V I
G A T O
R
Complete Guide to Sales Promotion 060
49
50
Incentive
Demi Rekomendasi Ujung Kanal Distribusi
Installment 0%
Program insentif biasa digunakan oleh merek yang masih membutuhkan bantuan pihak ketiga sebagai distributor atau yang bersentuhan langsung dengan konsumen. Misalnya merek cat, semen atau bahan bangunan lain, smartphone yang dijual di berbagai diler, mobil, dan lain-lain. Upaya ini penting dilakukan karena distributor tidak hanya menjual produk dari satu merek saja. Padahal merekalah yang kerap berhubungan langsung dengan konsumen. Makanya, brand bisa memberikan insentif bagi para distributor ini, mulai dari komisi, pelatihan, liburan, atau lainnya.
Bagi para bargain hunter, mendapatkan diskon sebesar-besarnya adalah kepuasan tiada tara. Tapi, bila tidak ada diskon, pembayaran kredit dengan cicilan 0% cukup memuaskan dahaga belanja. Beban konsumen pun semakin ringan. Tidak heran para pemain di industri perbankan yang memliki produk kartu kredit sering menggelar promo cicilan 0%. Meski tidak menetapkan bunga, namun bukan berarti bank tidak mendapatkan income dari program cicilan 0%. Pendapatan bank datang dari biaya administrasi yang tetap ada untuk transaksi cicilan 0% yang besarannya tiap bank berbeda-beda.
51
Terasa Ringan
52
Last Minute Sales Jingle
Brace Yourself and Get the Discount
Mana lagi… Mana lagi selain di McD… Apakah Anda ingat dengan potongan jingle ini? Ya, jingle yang baik cukup efektif untuk mendulang awareness konsumen. Bahkan, tidak jarang bisa menjadikan sebuah merek menjadi top of mind konsumen. Selanjutnya, upaya ini pun akan memudahkan bagi merek untuk menjalankan program promosi penjualannya.
Ketika sedang berjalan-jalan di sebuah mal, perhatian kita bisa segera teralihkan ketika mendengar sebuah suara bahwa di sudut sana sedang ada diskon selama 20 menit ke depan. Biasanya upaya ini bisa Anda ditemukan di ritel fesyen, seperti Matahari dan Ramayana. Keriuhan suasana pasar sesungguhnya kental terasa selama beberapa saat. Cara ini terlihat efektif untuk mendulang penjualan secara cepat.
Terhibur dengan Lagu Singkat
| April 2018
N Perusahaan
Volume/ Value Naik
Cepat
Awareness
Customer Baru
Loyalty
Konsumen
Best Deal
A V I
G A T O
R
Social Contribution Complete Guide to Sales Promotion
Nilai Lebih
Apresiasi
Accessible
061
53
54
Loss Leader
Satu Korban, Banyak Pemasukan
Limited Edition
Mesti Cepat Karena Terbatas Upaya ini biasanya dilakukan di industri otomotif, apparel, dan aksesori seperti jam tangan. Contohnya, G-Shock menjual edisi terbatas mereka. Upaya ini mampu meraih konsumen secara cepat dan membuat konsumen penasaran. Biasanya mereka memanfaatkan momentum tertentu, seperti ulang tahun. Begitu juga yang dilakukan oleh brand sepeda motor, Vespa yang menjual 4 skuter limited edition mereka untuk merayakan hari jadi ke-70 Vespa. Bagi konsumen, barang-barang ini akan terlihat eksklusif dan bukan tidak mungkin harganya akan melambung di masa depan ketika mereka ingin menjualnya kembali.
55
Banyak jalan menuju Roma memang menjadi kiasan yang cocok untuk dunia sales. Seperti yang satu ini. Umumnya, para pelaku bisnis melakukan loss leader dengan memberikan diskon potongan harga untuk satu barang mereka, bahkan terkadang memotong margin mereka. Upaya ini dilakukan agar konsumen tertarik, berkenan datang ke gerai mereka, dan terpancing untuk membeli barang lainnya. Upaya ini biasanya dilakukan oleh swalayan yang menjual berbagai kebutuhan sehari-hari. Dengan menawarkan minyak goreng dengan harga murah, konsumen pun berbondong datang ke gerai mereka. Selanjutnya, pemilik gerai pun berharap agar konsumen juga membeli produk lain, seperti gula, beras, ayam, dan kebutuhan lainnya.
56
Lowest Price
Loyal Buyer Promo
Siapa yang tidak senang mendapatkan barang atau jasa yang diinginkan dengan harga yang sangat murah? Tentunya bila dipancing dengan harga yang sangat murah, konsumen akan dengan senang hati untuk mendapatkan produk tersebut meskipun perlu mengeluarkan tenaga lebih. Bank Central Asia pernah melakukan hal ini melalui Kartu Flazz. Konsumen yang parkir di sebuah mal cukup membayar Rp 1,untuk jam pertama jika membayar dengan Kartu Flazz. Hal serupa juga dilakukan oleh OVO, aplikasi mobile milik Lippo Group. Jika membayar dengan OVO, konsumen cukup membayar Rp 1.000 per jam ketika berkunjung ke mal milik Grup Lippo.
Sudah umum diketahui bahwa menjaring konsumen baru membutuhkan investasi lebih besar dibanding menjaga konsumen yang sudah ada. Untuk itu, merek bisa menggelar program khusus bagi para pembeli lama. Tujuannya agar retensi konsumen terjaga. Misalnya jika konsumen kerap membeli produk sebuah merek dan lama tidak melakukan transaksi, pemain bisa memancing diskon bagi para konsumen lama itu. Harapannya sang konsumen itu mau melakukan transaksi pembeli kembali. Mungkin saja, mereka sibuk atau lupa. Sehingga promo bisa membuat mereka ingat kembali dengan produk Anda.
Hingga Rp 1,-
Karena Mencari Konsumen Baru itu Mahal
April 2018 |
N
A V I
G A T O
Volume/ Cepat Awareness Naikto Sales Promotion CompleteValue Guide Perusahaan
R Customer Baru
Loyalty
Konsumen
Best Deal
Nilai Lebih
Apresiasi
Accessible
Social Contribution
062
57
58
Mascot Lucky Dip
Berharap pada Dewi Fortuna Lucky Dip dilakukan untuk memikat keramaian saat suatu merek menggelar acara. Bagi konsumen pun menjadi nilai tambah ketika mereka membeli sebuah produk bukan hanya mendapat produk tersebut. Meski tidak semua hadiah bernilai tinggi, tapi lucky dip ini berhasil memainkan rasa penasaran konsumen. Di The Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) misalnya, banyak agen pemegang merek yang menghadirkan lucky dip, mulai dari potongan harga, kaca mobil, payung, dan lain sebagainya.
59
Tarik Perhatian dengan si Lucu Tidak sedikit maskot dari sebuah merek mampu menjelma menjadi sosok yang dicintai oleh konsumen. Hampir semua merek yang punya misi menghibur konsumen punya maskot kebanggaan. Sebut saja maskot ajang Asian Games 2018 Jakarta-Palembang. Tidak satu, tapi Asian Games 2018 menghadirkan tiga maskot. Selain Bhin-Bhin, Atung, dan Kaka dari Asian Games 2018, merek lain seperti arena bermain Dufan juga punya maskot berbentuk kera bekantan yang sangat ikonik dan selalu dikenang. Sampai sekarang pun Dufan masih tetap ramai pengunjung. Dan, ikon itu berhasil menarik perhatian karena bentuk dan tingkahnya yang lucu.
60
Meet & Greet Ambassador
Member Get Member
Kehadiran brand ambassador mampu menarik basis penggemar mereka untuk mengonsumsi suatu produk. Bukan sekadar meningkatkan awareness, membangun positioning dan exposure juga menjadi benefit yang ditawarkan oleh sebuah figure. Upaya ini terbilang efektif untuk mendatangkan massa ketika sebuah brand ingin meluncurkan produknya dan mengadakan acara meet and greet with the ambassador. Misalnya, Honda motor yang mendatangkan Marc Marquez ke Indonesia.
Program ini jamak Anda temukan di pusat kebugaran, seperti Celebrity Fitness (Celfit), Fitness First dan yang lainnya. Penawarannya pun terdengar cukup menguntungkan dengan upaya yang mudah. Bagi Celfit pun upaya ini cukup efektif untuk mendatangkan member baru ketika disandingkan dengan free trial. Bagi Celfit, 70% penjualan merupakan sumbangan dari dua tools di atas. Pasalnya, konsumen industri ini butuh merasakan langsung pengalaman bersama merek tersebut sebelum memutuskan pembelian mereka.
Bidik Fanatisme, Bukukan Penjualan
| April 2018
Kamu pun Menjadi Sales
N
A V I
G A T O
R
Complete Guide to Sales Promotion 063
April 2018 |
N
A V I
G A T O
R
Complete Guide to Sales Promotion 064
61
62
Midnight Sale
Begadang di Pusat Perbelanjaan
Merchandise/ Gimmick Branding Gratis
Merchandise tidak selalu dijual langsung kepada konsumen. Bisa juga, merchandise diberikan kepada konsumen sebagai rasa terima kasih dan apresiasi dari sebuah brand. Perusahaan asuransi dan perbankan misalnya, kerap memberikan merchandise mulai dari kalendar, payung, kaos, dan lainnya. Meski terlihat sederhana, merchandise yang digunakan konsumen bisa menjadi salah satu instrumen branding sebuah perusahaan.
63
Momentum midnight sale amat dinantikan oleh masyarakat kota besar, seperti Jakarta. Dalam momentum ini, biasanya brand akan memberikan potongan harga yang lumayan hingga mencapai 70% atau lebih. Yang menarik dari promosi ini adalah waktu yang ditentukan selama masa sale, yakni pukul 21.00 hingga 01.00 dini hari. Beberapa pertokoan besar di Jakarta dan kota besar lain biasanya menggelar midnight sale ketika momentum jelang libur Lebaran, Natal, dan tahun baru. Tentunya cara ini efektif bagi brand bila ingin menghabiskan stock product.
64
Mobile Store
Manfaatkan Market Baru
Mobile Apps Sale
Satu Peluru Dua Sasaran Cara ini biasa dilakukan oleh para pelaku e-commerce untuk meningkatkan jumlah pengguna aplikasi smartphone. Traveloka misalnya kerap memberikan diskon khusus untuk penggunanya yang melakukan transaksi via aplikasi smartphone. Di satu sisi, konsumen bisa mendapatkan harga yang lebih murah. Selain produk yang mereka tawarkan diminati, brand juga dapat meningkatkan jumlah user dan transaksi melalui aplikasi yang sudah mereka bangun.
| April 2018
Hampir mirip dengan strategi pada mobile apps sale, hanya saja mobile store ini tidak melulu soal e-commerce. Beberapa perusahaan media biasanya menggunakan strategi ini untuk menawarkan produk mereka dalam bentuk digital. Marketeers misalnya menawarkan majalah dalam versi digital yang bisa didapatkan secara berlangganan melalui shop.marketeers.com. Tujuannya untuk meningkatkan penjualan sekaligus mencari market baru. Marketeers misalnya, pembaca yang terbiasa membaca majalah secara digital ketimbang fisik. Apakah Anda termasuk salah satunya?
N Perusahaan
Volume/ Value Naik
Cepat
Awareness
Customer Baru
Loyalty
Konsumen
Best Deal
A V I
Nilai Lebih
Apresiasi
G A T O Accessible
R
Social
Contribution Complete Guide to Sales Promotion
065
65
66
Old Stock
Wujudkan Mimpi Konsumen
New Product Promo Uang Bukan Segalanya
Produk baru biasanya amat diminati oleh konsumen. Namun, biasanya brand agak ragu memberikan diskon potongan harga bila produk itu sangat-sangat baru. Alasannya karena takut merusak imej dari produk tersebut. Padahal promo sangat bermanfaat dan dinanti konsumen. Dalam industri otomotif, biasanya ketika meluncurkan sebuah produk mobil terbaru, konsumen yang membeli di awal akan mendapatkan beberapa promo, mulai dari free aksesori seperti head unit, kaca film, hingga asuransi. Meski bentuknya bukan dalam bentuk uang, produk-produk itu bisa memanjakan pembeli loyalitas Anda.
67
Kehadiran seri baru sebuah produk tak serta merta membuat seri sebelumnya menjadi usang. Misalnya saja Samsung yang baru aja merilis Galaxy S-9. Bukan berarti Galaxy S-8 sepi peminat. Begitu pula untuk dunia otomotif. Kehadiran Honda CRV seri baru bukan berarti membuat CRV seri lama tak lagi menarik di mata konsumen. Namun, lain halnya bagi perusahaan. Cepat atau lambat, stok lama harus segera ‘pergi’ ketika produk baru hadir. Biasanya perusahaan akan memberikan potongan harga untuk stok lama. Produsen otomotif misalnya, akan memberikan diskon cukup besar bagi produk seri lama. Bahkan, ada sebuah dealer sebuah merek mobil yang memberikan diskon hingga Rp 80 juta. Nah, cara ini tentunya bisa digunakan bagi merek untuk memfasilitasi konsumen yang sebenarnya ingin memiliki produk Anda, namun terhalang urusan harga. Kombinasi antara stok lama dan diskon bisa menjadi salah satu cara untuk menjaring konsumen baru yang selama ini belum digapai oleh merek Anda.
68
Point Rewards
Menjaga Loyalitas Konsumen Banyak brand yang menggunakan point rewards sebagai cara untuk memikat konsumen. Garuda Indonesia misalnya memberikan poin khusus kepada para penumpangnya melalui Garuda Miles. Konsumen akan mendapatkan poin setiap kali melakukan perjalanan bersama Garuda Indonesia. Poin tersebut bisa ditukarkan dengan beberapa produk dari mitra Garuda Indonesia, hingga bisa mendapatkan kesempatan terbang gratis. Bila rewards yang diberikan menarik maka konsumen akan memiliki keinginan untuk terus menggunakan produk atau jasa dari brand tersebut. Bagi brand, hal ini bisa mempertahankan existing customers mereka untuk terus melakukan transaksi.
Political Moment Bukan Milik Partai Politik Semata
Siapa bilang momentum pemilu hanya milik partai politik? Brand juga bisa memanfaatkan momentum lima tahunan ini. Hanya dengan menunjukkan jari kelingking yang dicelupkan di tinta, para pemilih ini akan mendapatkan diskon khusus. Baik untuk produk makanan, minuman, hingga fesyen. Momentum ini tidak hanya membuat brand meraih angka penjualan, tapi juga memberikan edukasi pentingnya partisipasi masyarakat dalam pesta demokrasi.
April 2018 |
18997803_MARKETEERS ED APRIL 2018_T-065_R1.pdf 1
3/22/2018 8:46:23 PM
N
A V I
G A T O
R
Complete Guide to Sales Promotion 066
69
70
Pop-up Store
Merajut Rasa Percaya Konsumen Brand e-commerce khususnya yang bergerak di bidang fesyen pernah menghadirkan outlet offline mereka dalam durasi waktu tertentu di sebuah lokasi. Misalnya, Zalora mendirikan pop-up store di Mall Kota Kasablanka. Selain membangun outlet sementara, biasanya pop-up store juga menghadirkan beberapa produk dan diskon khusus. Selain promo dan diskon, brand juga menghadirkan aktivasi yang membuat calon konsumen untuk berbelanja. Bagi brand tentunya selain meningkatkan penjualan, strategi ini menambah brand awareness sekaligus kepercayaan di mata masyarakat.
71
Pre-order
Tak Sabar Menanti Tanggal Resmi Promo ini biasanya dilakukan oleh beberapa merek smartphone. Samsung misalnya meluncurkan sistem pre-order kepada calon konsumennya untuk produk Galaxy S9 dan S9+. Selain bisa mendapatkan produknya lebih awal –bahkan sebelum launching-, biasanya sistem pre-order ini akan ditambahkan dengan beberapa promo harga, bonus aksesori, hingga cashback. Sistem pre-order ini amat cocok bagi brand yang sudah memiliki nama besar dan basis fans yang besar dan militant. Bagi brand, hal ini merupakan sebuah bentuk apresiasi kepada loyal customer-nya.
72
Product Return Prize Drawing
Enggak Suka, Kembalikan
Undian menjadi salah satu bentuk sales promo yang terbilang jadul alias sudah lama dilakukan oleh banyak brand. Meskipun sudah lama, undian tetap menarik bagi konsumen. Karenanya, brandbrand pun masih melakukan program undian sampai kini. Pemain perbankan suka melakukan undian. Salah satunya, Bank Tabungan Negara atau BTN yang memikat nasabah dengan memberikan hadiah kekinian melalui program “Super Untung Jaman Now.” Hadiahnya tidak tanggung-tanggung, seperti mobil, rumah mewah, dan sebagainya.
Serupa garansi, para pemasar dapat memberikan pilihan bagi konsumen untuk mengembalikan produk yang tidak mereka suka. Cara ini dapat membangun rasa kepercayaan konsumen sejak awal karena brand berani memberikan jaminan barang kembali. Namun, brand pun harus berhati-hati. Gunakan keterangan “*syarat dan ketentuan berlaku” pada produk yang dipromosikan tersebut. Pastikan pula calon konsumen memahami dengan jelas syarat dan ketentuan tersebut sebelum mereka membeli produk tersebut. Jika tidak, hal ini dapat menimbulkan citra buruk bagi brand ketika bentuk protes terjadi dari konsumen.
Cara Lama, Hadiah Baru
| April 2018
N Perusahaan
Volume/ Value Naik
Cepat
Awareness
Customer Baru
Loyalty
Konsumen
Best Deal
A V I
G A T O
R
Social Contribution Complete Guide to Sales Promotion
Nilai Lebih
Apresiasi
Accessible
067
73
74
Product Placement Product Demo
Mejeng Biar Beken
Hampir setiap brand selaku melakukan product demo kepada calon konsumennya. Apple biasanya membuat sebuah acara khusus untuk mempresentasikan produk terbaru mereka. Biasanya dalam product demo konsumen tidak bisa langsung membeli, atau sekadar memesan. Selain bertujuan mendapatkan angka penjualan, product demo juga bisa meningkatkan awareness produk tersebut.
Tentunya Anda pernah melihat film-film Hollywood dan menyaksikan sang pemeran utama menggunakan brand tertentu? Semisal James Bond dengan jam tangan Omega, atau Black Panther yang menumpangi Lexus. Hal itu disebut dengan product placement. Strategi ini lebih kepada branding dari produk tersebut agar bisa dikenal oleh konsumennya. Jika konsumen suka dengan karakter dari film tertentu, bisa jadi akan langsung memutuskan untuk membeli produk yang ada di film tersebut. Serukan?
Bukan Ajang Pamer
75
76
Promotion for Children
Menggarap Pasar Masa Depan
Product Review
Agar Keputusan Kian Bulat Seiring perubahan customer path, rekomendasi menjadi penting dalam sebuah keputusan pembelian. Ketika seseorang berminat terhadap sebuah produk, maka dia tidak akan ragu mencari segala informasi, mulai dari media, blog, hingga YouTube. Review terhadap produk menjadi salah satu cara untuk menarik perhatian. Apalagi, jika seseorang yang melakukan review terhadap produk Anda memberikan komentar yang positif. Tinjauan itu bisa membulatkan tekad konsumen Anda sehingga benar-benar membeli produk Anda.
Anak-anak adalah pasar yang potensial. Tak heran, banyak produk dari beragam industri memberikan perlakukan khusus untuk para anak. Di perusahaan transportasi misalnya, maskapai penerbangan dan kereta api memberikan harga khusus untuk anak-anak di kisaran usia tertentu. Tempat wisata dan taman bermain biasanya juga memberikan potongan harga ke anak. Ada juga restoran-restoran buffet yang tidak mematok harga untuk anak usia balita. Promosi ini jelas menarik bagi keluarga atau grup yang di dalamnya terdapat anak-anak. Penjual pun mendapat keuntungan karena menjadi pilihan segmen keluarga.
April 2018 |
N
A V I
G A T O
Volume/ Cepat Awareness Naikto Sales Promotion CompleteValue Guide Perusahaan
R Customer Baru
Loyalty
Konsumen
Best Deal
Nilai Lebih
Apresiasi
Accessible
Social Contribution
068
77
78
Purchase with Purchase Satu Dua Pulau Terlampaui
Kolaborasi antarproduk yang satu dan lainnya memang menjadi penting bagi merek saat ini. Purchase with purchase bisa menjadi salah satu strategi meningkatkan penjualan merek Anda. Misalnya saja dengan membeli Rinso sebanyak dua produk, Anda bisa membeli Sunlight dengan harga hanya separuhnya. Ketika transaksi ini terjadi, maka penjualan Rinso dan Sunlight akan terkerek sekaligus.
Raffle
Undi Dulu, Beli Kemudian Brand sepatu dunia, Adidas dan Nike pernah melakukan strategi raffle. Di gerai sepatu Our Daily Dose misalnya, konsumen harus mengikuti undian terlebih dulu sebelum diizinkan membeli Adidas Yeezy Boost yang harganya berkisar Rp 2,7 juta-3 juta per pasang. Upaya itu menjadi pantas bagi konsumen karena Adidas Yeezy Boost akan dihargai hingga belasan juta ketika berada di tangan pedagang perorangan. Tak ketinggalan, Nike juga pernah melakukan strategi raffle untuk penjualan Nike Air Jordan, namun dengan cara yang berbeda. Di sini, pembeli harus menggunakan apparel bertema Air Jordan sebelum boleh membeli sepatu tersebut.
79 80 Recycle
Engagement via Barang Bekas Sampah tidak selamanya berkonotasi buruk. Sebaliknya, sampah atau barang rusak yang biasanya mengganggu bisa menjadi salah satu strategi marketing bagi produk atau perusahaan Anda. Sebab, sampah bisa menjadi bahan atau materi untuk kampanye daur ulang. Coca-Cola melalui Coca-Cola Foundation baru saja merilis kampanye Plastic Reborn. Program ini didesain untuk menginspirasi perubahan perilaku generasi muda Indonesia tentang pengelolaan sampah kemasan plastik. Melalui program ini, Coca-Cola memfasilitasi pengumpulan botol kemasan plastik minuman di lebih dari 100 titik Sekolah Menengah Atas dan universitas di kawasan Jakarta, untuk kemudian diproses menjadi tas multifungsi bernilai komersial. Pengelolaan sampah ini dilakukan melalui pendekatan Recycling–Upcycling untuk menciptakan sebuah lingkaran ekonomi yang berkelanjutan. “Kami sadar tidak mudah mengubah perilaku sehingga perlu sebuah pendekatan yang holistik,” kata Titie Sadarini, Chief Executive Coca-Cola Foundation Indonesia. Dengan kampanye ini, sampah yang biasanya terkesan mengganggu justru bisa menjadi strategi untuk melakukan engagement dengan konsumen atau calon konsumen Anda.
| April 2018
Referral
Ajak Rekan Lain Menjadikan konsumen sebagai sales bisa dilakukan dengan berbagai cara. Salah satunya adalah mengajak rekan atau saudara untuk ikut berlangganan terhadap produk yang sudah digunakan konsumen selama ini. Perusahaan TV berlangganan Indovision misalnya, merilis kampanye Indovision Ajak Ajak. Konsumen yang berhasil mengajak rekan atau saudaranya untuk berlangganan Indovison bisa mendapatkan gratis langganan satu bulan untuk satu rekan yang setuju. Artinya jika berhasil mengajak 10 orang, maka konsumen itu akan mendapatkan gratis langganan selama 10 bulan.
N
A V I
G A T O
R
Complete Guide to Sales Promotion 069
CERTIFIED PROFESSIONAL MARKETER (Asia) kepada para profesional pemasar yang telah mencapai tingkat kompeten dalam memahami pemasaran di kawasan Asia, baik secara akademik maupun praktis. Status profesional ini diberikan oleh AMF (Asia Marketing Federation) dan didukung oleh badan-badan pemasaran nasional di negara-negara Asia. 1. Memiliki 5 tahun pengalaman di bidang pemasaran. 2. 3. Terdaftar menjadi anggota AMF. Apabila telah terdaftar sebagai anggota IMA (Indonesia Marketing Association) maka secara otomatis menjadi anggota AMF. Bagi yang belum, pendaftaran keanggotaan IMA akan difasilitasi oleh MarkPlus. persiapan ujian CPM (Asia) dan juga pelaksanaan ujian CPM (Asia) untuk para tenaga pemasar Indonesia yang terdiri dari 5 modul dengan jadwal sebagai berikut: H A R I / TA N G G A L
MODUL & DESKRIPSI
Senin, 9 April 2018
Modul 1- Asia Business Mempelajari praktik bisnis di Asia termasuk Australia, China, Hongkong, Indonesia, Jepang, Malaysia, Pakistan, Filipina, Singapura, Korea Selatan, Taiwan, dan Vietnam
Selasa, 10 April 2018
Modul 2 – Marketing Research Mempelajari sistem riset pemasaran yang sering digunakan dan diperlukan sebagai basis pengambilan keputusan dalam penyusunan strategi pemasaran, khususnya di pasar Asia
Rabu, 11 April 2018
Modul 3 - Marketing Strategy Mempelajari proses penyusunan strategi pemasaran dan penerapannya di pasar Asia
Kamis, 12 April 2018
Modul 4 - Marketing Communications Mempelajari program komunikasi pemasaran yang terintegrasi dan memegang peranan penting dalam penyusunan strategi pemasaran khususnya di pasar Asia
Jumat, 13 April 2018
Modul 5 - Asia Marketing Management Memahami dan mengintegrasikan konsep dan kerangka strategi yang telah dipelajari dengan menganalisa kasuskasus
JADWAL UJIAN 23 & 27 April 2018 Pendaftaran ujian paling lambat tanggal 19 Maret 2018 dengan menyertakan: Formulir Pendaftaran, Daftar Riwayat Hidup, Fotokopi KTP, Fotokopi Paspor
BIAYA INVESTASI*
INFORMASI & PENDAFTARAN
Pelatihan 5 hari Rp.12,500,000 Per Peserta
Dina M: +62 813 1517 1800 P: +62 21 5790 2338 ext 236 dina.nagari@markplusinc.com
Ujian CPM (Asia) Rp. 5,800,000 atau Keanggotaan IMA & AMF Rp. 1.000.000,- /peserta *Harga sudah termasuk PPN 10% **untuk kelas pelatihan batch ke-1
MarkPlus Institute EightyEight@Kasablanka 8th Floor April 2018 | Jl. Casablanca Raya Kav. 88 Jakarta 12870, Indonesia
N
A V I
G A T O
R
Complete Guide to Sales Promotion 070
81
82
Seasonal
Peka dengan Momentum Jangan pernah melewatkan musim yang berlangsung begitu saja. Justru, nafsu belanja konsumen bisa mendadak tinggi pada momen tertentu. Sebut saja Idul Fitri, Natal, Imlek, libur anak sekolah, tahun baru, dan lain sebagainya. Dengan menjadikan momen tertentu sebagai strategi marketing, tentunya merek bisa meningkatkan penjualan. Impulsive buying bisa saja dilakukan konsumen Anda. One Parc Puri, yang merupakan properti yang dikembangkan oleh PT Metropolitan Karyadeka Ascendas (MKA) mengajak masyarakat untuk merayakan Hari Imlek dengan penuh keriaan dan semangat baru di tahun yang baru. Digelar satu hari penuh pada 24 Februari 2018 lalu, OPP menghadirkan beberapa kegiatan seperti China art show, edukasi keluarga, dan berbagai acara menarik lainnya termasuk Dim Sum Party. Tak hanya itu, One Parc Puri juga menggelar pagelaran barongsai, Bian Lian special show, workshop melukis lampion, dan talk show tentang Feng Shui dan gaya hidup masa kini.Bisa dilihat, tujuan yang ingin OPP raih bukan sekadar promosi, melainkan membangun engagement dan mengedukasi konsumen.
83
Selected Customer Merasa Dihargai
Melalui database yang kuat, merek bisa menganalisis siapa saja yang menjadi loyal customer mereka. Melalui itu, tak ada salahnya jika perusahaan memanjakan para konsumen terpilih sehingga loyalitas mereka kian bertambah. Bentuknya bisa beragam, mulai dari memberikan kemewahan untuk menjajal produk baru, kesempatan membeli terlebih dulu, gathering, dan lainnya. Bank DBS Indonesia misalnya, menjadikan perayaan Tahun Baru Imlek 2018 untuk memanjakan lebih dari 1.000 para nasabah prioritas dan mitra bisnisnya pada acara DBS Spring Festival 2018. Acaranya pun dikemas sederhana, seperti sajian drama, makanan, door prize, namun dilakukan secara eksklusif untuk nasabah tertentu saja.
84
Share on Social Media
Promosi Cuma-Cuma
Pemilik merek akan sangat berterima kasih kepada konsumen, apabila mereka tak hanya membeli produk, namun juga mem-posting pengalaman mereka di media sosial. Jika banyak konsumen yang melakukan itu, maka sebuah produk bisa menjadi viral dalam waktu seketika. Semua ini menjadi promosi gratis bagi sebuah merek. Karenanya, membagi pengalaman di media sosial bisa menjadi gimmick dari perusahaan untuk konsumen. Di ajang Market & Museum di Kemang misalnya, Walls memberikan cuma-cuma Ice Cream Sandwich kepada konsumen. Caranya terbilang sederhana. Foto dengan latar belakang yang sudah disediakan dan men-share melalui Instagram konsumen. Selanjutnya, silakan menikmati Ice Cream Sandwich buatan Walls secara gratis.
| April 2018
Social Impact
Tak Melulu Soal Untung Dampak sosial tidak bisa dianggap enteng. Bukan hanya merek, banyak konsumen yang telah memedulikan hal ini. TOMS bisa dikatakan sebagai pemain di dunia yang berhasil mengombinasikan 3P, planet, people dan profit. Untuk setiap sepatu yang terjual, TOMS akan memberikan satu sepatu kepada anak yang tidak mampu. Dengan segala kemajuan yang diperoleh, TOMS berhasil memperluas bisnisnya hingga ke 70 negara dunia, termasuk Indonesia.
N Perusahaan
Volume/ Value Naik
Cepat
Awareness
Customer Baru
Loyalty
Konsumen
Best Deal
A V I
G A T O
R
Social Contribution Complete Guide to Sales Promotion
Nilai Lebih
Apresiasi
Accessible
071
85
86
Sales Promotion Girl/Boy Bukan Aksesoris Semata
Special Edition
Saat Khusus, Produk Khusus Momen spesial menjadi salah satu strategi merek untuk menghadirkan produk secara spesial. Dengan strategi ini, konsumen yang mendapatkan produk special edition akan merasa bangga. Hal ini bisa menjadi strategi merek untuk meningkatkan penjualan. Honda misalnya pernah merilis CRV Edisi Khusus Fender Audio pada tahun 2015. Honda CR-V Prestige 2.4L ini mendapatkan penambahan amplifier enam channel dan sistem delapan speaker yang mencakup 4 tweeter ke head unit touchscreen 7 inci. Produk ini dihadirkan khusus bagi konsumen yang sangat mementingkan keindahan suara dan musik.
87
Sales Promotion Girl atau Sales Promotion Boy jamak digunakan di berbagai pameran, mulai dari otomotif, kartu kredit, komputer, dan lainnya. Dengan menggunakan pakaian yang unik –bahkan seksi-, tenaga penjual memang bisa menjadi magnet agar konsumen mau mampir ke booth Anda. Meski cara ini terbilang efektif, perusahaan atau brand harus memastikan agar tenaga sales promotion itu tidak hanya menjadi aksesoris. Mereka haruslah memiliki pengetahuan seputar produk yang diwakilinya. Sebab, meski singkat, para sales promotion tetaplah wakil dari brand Anda. Pastikan bahwa para sales promotion itu benar-benar bisa menjadi duta dari perusahaan Anda, mulai dari meningkatkan awareness, memperkuat promosi, hingga mengerek penjualan produk Anda.
88
Stamp Collection
Getol Berburu Stempel Meski terkesan sederhana, berburu stempel atau stiker bisa menjadi salah satu cara untuk meningkatkan penjualan serta loyalitas dari konsumen sebuah merek. Cara ini telah dilakukan oleh restoran Bakmi Gajah Mada atau Bakmi GM. Dengan bertransaksi dengan nilai tertentu, maka konsumen akan mendapatkan stamp pada kartu loyalty yang telah disediakan. Ketika konsumen sudah mengumpulkan dalam jumlah tertentu, mereka bisa menukarkan dengan makanan. Hal serupa juga pernah dilakukan oleh peritel Alfamart. Dengan mengumpulkan stamp dalam jumlah tertentu, konsumen bisa menukarkan dengan produk Disney Collection. Jika merek Anda ingin menjajal cara ini, ada berbagai catatan yang harus diperhatikan. Buatlah permainan yang masuk akal dengan gimmick yang menarik.
Store Activation Mencuri Perhatian
Konsentrasi konsumen di mal atau pusat perbelanjaan sangat mudah terpecah belah. Dari puluhan hingga ratusan gerai yang ada, lalu lalang konsumen lainnya plus ketergantungan mereka terhadap smartphone, membuat sulit bagi pemain untuk mencuri perhatian konsumen. Melakukan aktivasi pada toko bisa menjadi salah satu solusi bagi merek atau perusahan Anda. Di Miniso misalnya, para pramuniaga tak ragu untuk berceloteh sepanjang waktu, seperti ‘welcome to Miniso’. Hal serupa juga dilakukan oleh peritel asal fesyen asal Jepang, Uniqlo. Aktivasi yang menarik tentunya bisa menjadi magnet untuk memancing konsumen.
April 2018 |
N
A V I
G A T O
R
Complete Guide to Sales Promotion 072
89
90
Student Promo
Tunjukkan Kartu Kamu Promosi yang sangat segmented perlu dilakukan brand untuk memperkuat penjualannya. Salah satunya segmen pelajar. Dengan menunjukkan kartu pelajar atau kartu keanggotaan mahasiswa atau lembaga pendidikan tertentu, konsumen mendapatkan diskon khusus atau gimmick khusus. Inilah yang disebut dengan student promo. Ini biasa dilakukan oleh banyak brand, dari restoran, toko pakaian, toko buku, hingga produk elektronik. Ada banyak contoh. Resto seperti Sushi Tei, Shabu Slim, Bakmi GM, Carls Jr, Kitchenette pernah memberikan diskon kepada pengunjung yang mampu menunjukkan kartu pelajarnya. Bahkan, beberapa wahana di Ancol pernah memberikan diskon 50% bagi pelajar.
91
Subscriber
Benefit di Balik Berlangganan Banyak brand memberikan promo dalam sistem berlangganan yang diberikan konsumennya. Mereka menawarkan aneka benefit dengan sistem subscription tersebut. Entah mendapatkan diskon, aktivasi komunitas member, dan sebagainya. Inilah yang juga dilakukan oleh Majalah Marketeers yang sedang Anda baca. Bagi Anda – khususnya yang berdomisili di Jabodetabek – bila berlangganan majalah untuk setahun, Anda hanya membayar Rp 450.000 dari harga reguler Rp 600.000. Bahkan, khusus pelanggan pelajar, cukup membayar Rp 400.000 dan gratis mengikuti kegiatan sharing knowledge dalam Campus Marketeers Club (CMC) saban bulannya.
92
Price Tag
Dipakai Brand hingga Bengkel Cuci Motor
Temporary Product
Strategi ini salah satu bentuk sederhana dari gamification. Konsumen cukup datang dan membeli sebuah produk atau jasa, mengumpulkan bukti pembayaran, dan bisa ditukarkan dengan diskon atau free product. Cara ini digunakan oleh brand besar hingga penyedia layanan cuci mobil dan motor. Dengan mengumpulkan bukti kuitansi sebanyak 10 buah, maka konsumen bisa menukarnya dengan satu kali cuci gratis. Apakah Anda familiar dengan metode ini?
Ini merupakan salah satu teknik yang banyak digunakan para pemain asuransi. Ketika konsumen mengalami kerusakan barang, perusahaan siap meminjamkan produk lain hingga masa servis tersebut rampung. Cara promosi ini tidak hanya dapat meyakinkan konsumen pada produk di awal. Konsumen pun akan merasa lebih aman dalam membeli, yang ujung-ujungnya dapat berdampak pada loyalitas mereka terhadap brand.
| April 2018
Tak Khawatir Produk Rusak
N Perusahaan
Volume/ Value Naik
Cepat
Awareness
Customer Baru
Loyalty
Konsumen
Best Deal
A V I
G A T O
R
Social Contribution Complete Guide to Sales Promotion
Nilai Lebih
Apresiasi
Accessible
073
93
94
Tester
Testimonial
Buktikanlah sendiri. Mungkin ini menjadi ungkapan yang pas bagi brand yang gemar melakukan testing untuk produknya. Cara ini jamak dilakukan oleh brand-brand dari industri makanan dan minuman. Biasanya ini dilakukan brand dalam rangka memperkenalkan produk-produk barunya. Mereka mempersilakan konsumen mencicipi secara gratis produk tersebut. Bila cocok, harapannya, mereka akhirnya membeli produk tersebut. Anda bisa menjumpainya di mal-mal atau supermarket. Starbucks, salah satunya. Peritel kopi asal Amerika Serikat ini gemar melakukan testing kepada konsumen. Starbucks menawarkan menu barunya secara cuma-cuma melalui cup-cup kecilnya. Tidak hanya produk baru, tetapi juga produk-produknya yang paling laku.
“Paketan nya udh saya terima, on time, bungkusan rapih dan ada voucher belanja di dalam nya. Selain itu fast respon dari Cust. service yg ga bikin kecewa. Sering2 ada promo yaa. Makin rajin nihh belanja di nutrimart.co.id Makasih ya.” Itulah nukilan dari testimoni yang diberikan oleh seorang konsumen di laman online Nurtimart – official online store milik Nutrifood Indonesia. Testimoni yang disertai gimmick memang menjadi stategi penjualan yang menarik untuk ditiru. Pasalnya, saat ini, orang lebih percaya pada testimoni konsumen lain ketimbang promo langsung dari brand. Dengan catatan, testimoni itu harus asli dan tidak dibuatbuat.
Coba Dulu
95
Tidak Dibuat-buat
96
Trade In Threat Promotion
Tukar Barang Lama dengan Baru
Cara yang dilakukan pemain di sektor properti memang unik. Salah satu cara sales promotion yang kerap dilakukan sekitar 2-3 tahun lalu adalah promosi yang terkesan mengancam konsumen. Misalnya saja “beli sekarang, Senin harga naik!” Tujuan dari kampanye ini adalah untuk meningkatkan penjualan saat itu juga. Harapannya konsumen yang tertarik dan berencana membeli, akhirnya mengeksekusi niatnya sebelum tanggal deadline yang ditentukan oleh pemilik merek.
Tukar tambah atau trade ini jamak dilakukan brand untuk memperkuat penjualannya. Ide menukarkan barang lama dengan barang baru – tentu dengan harga yang disesuaikan – memiliki daya tarik tersendiri bagi konsumen. Biasanya ini dilakukan oleh brandbrand elektronik atau otomotif. Samsung, salah satunya. Samsung pernah melakukan program tambah pada beberapa smartphone flagship-nya, seperti Galaxy S8, Galaxy S8+, Galaxy Note 8, hingga Galaxy S 9. Produk lama akan dihargai dengan nilai tertentu.
Senin Harga Naik!
April 2018 |
N
A V I
G A T O
Volume/ Cepat Awareness Naikto Sales Promotion CompleteValue Guide Perusahaan
R Customer Baru
Loyalty
Konsumen
Best Deal
Nilai Lebih
Apresiasi
Accessible
Social Contribution
074
97
98
Up Selling
Mengubah Pendirian Menawarkan beberapa nilai lebih dari sebuah produk ketimbang produk lain merupakan kunci dari penjualan sistem up selling. Di sini, konsumen ditawarkan produk lain yang memiliki kelebihan – bisa dari sisi manfaat, fitur, ketahanan, dan sebagainya – ketimbang produk lain. Misalnya, Anda sedang mencari sebuah leptop merek A dengan spesifikasi tertentu. Sesampainya di outlet, penjaga toko menawarkan leptop B yang memiliki keunggulan lebih, fitur yang lebih cocok dengan kebutuhan Anda, meskipun harganya sedikit berbeda. Karena Anda merasa leptop B lebih memiliki value yang dicari, Anda akhirnya memutuskan membeli untuk produk yang lebih mahal.
99
Up Size
Volume Lebih Menawarkan produk dengan ukuran atau volumenya lebih besar merupakan pengertian strategi up size. Dengan up size ini, konsumen akan mendapatkan sesuatu yang lebih ketimbang ukuran normal atau reguler. Carl’s Junior pernah melakukan hal ini. Resto burger premium asal California ini pernah menggelar promo free up size dari combo small ke medium atau dari medium ke large burge. Tapi, program ini dilakukan dengan kolaborasi dengan brand lain, seperti Kartu Kredit BCA dan Flazz.
100
Virtual Reality (VR) dan Augmented Reality (AR) Seperti Majalah Marketeers
Teknologi baru senantiasa memberikan new experience bagi konsumen zaman now. Salah duanya adalah Virtual Reality dan Augmented Reality. Banyak brand saat ini memanfaatkan kedua teknologi tersebut dalam rangka memperkenalkan produk baru yang harapannya berujung pada pembelian. Peritel IKEA, misalnya, menggunakan teknologi AR untuk memperkenalkan produknya. Hanya dengan memindai marker AR, konsumen bisa langsung melihat simulasi produk yang mereka inginkan. Bila sesuai, mereka kemungkinan besar akan membelinya. Dan, Majalah Marketeers mulai edisi Februari yang lalu juga menggunakan AR untuk menyajikan konten-konten yang lebih visual. Hanya dengan memindai sampul dan halaman bertanda AR melalui smartphone beraplikasi Blippar, Anda bisa melihat tayangan video atau animasi di dalamnya.
| April 2018
Warranty/Garansi
Garansi Apabila Rusak Seperti halnya undian, warranty hampir menjadi syarat lakunya sebuah produk. Dengan warranty, konsumen berhak mendapatkan perbaikan barang bila rusak atau mendapatkan item baru dengan alasan produk yang ia beli cacat, rusak, atau tidak lengkap. Tentunya, ini berlaku dalam masa tertentu. Dalam konteks ini, konsumen pasti akan lebih memilih produk yang bergaransi tetapi harganya sedikit lebih mahal ketimbang produk yang sama yang menawarkan harga murah tapi tak bergaransi. Misalnya, AC Sharp berani memberikan garansi atas kompresor selama sepuluh tahun.
N
A V I
G A T O
R
Complete Guide to Sales Promotion 075
Beda Pola, Beda Promosi Oleh Bayu Irawan, Co-Founder & Country Head Priceza Indonesia
Tren belanja online di Indonesia terus berkembang pesat seiring dengan akses internet yang semakin baik. Hal ini juga didukung kian beragamnya pebisnis jual beli online (e-commerce) lokal maupun asing yang ada di Indonesia. Semakin banyaknya promosi dan produk komersial membuat konsumen semakin selektif dalam keputusan membeli.
Jumlah Conversion Rate Pengunjung Halaman Promosi
Priceza.co.id Melalui Aplikasi Mobile
26.39%
Total: 29.60%
2.44% All Promotions
0.77% All Coupons
Hot Deals
Jumlah Conversion Rate Pengunjung Halaman Promosi
Priceza.co.id Melalui Desktop
Total: 17.13%
7.77% All Promotions
3.55% All Coupons
5.81% Hot Deals
erdasarkan data EcommerceIQ, dari jumlah total populasi di Indonesia, sebanyak 24,74 juta (19%) adalah pembelanja online. Sementara untuk data internal yang dihimpun oleh Priceza, terdapat sekitar 4,5 juta lebih kunjungan dan pengguna aktif Priceza.co.id setiap bulannya. Data ini menunjukkan bahwa minat masyarakat Indonesia untuk berbelanja online cukup besar. Di tengah kenaikan kepercayaan konsumen untuk berbelanja online, tentunya membuat keberadaan platform perbandingan harga menjadi penting. Dengan potensi pasar yang besar, membuat pelaku e-commerce di Indonesia bersaing harga. Tidak hanya pricing, promo demi promo penjualan pun terjadi untuk bisa merebut hati konsumen. CEO & Co-Founder Priceza Group Thanawat Malabuppha pernah menjelaskan tren e-commerce di tahun 2018 ini akan mengarah ke User Generated Content (UGC), yang sedikit banyak juga berkaitan dengan kebiasaan konsumen Indonesia yang senang membanding-bandingkan tersebut. Contohnya, membaca ulasan (review) atau testimonial dari pengguna nyata bias mempengaruhi keputusan membeli. Menjelang lima tahun berdiri di Indonesia, Priceza.co.id telah mengumpulkan data tentang kebiasaan belanja online konsumen Indonesia. Data
Sumber: Data Priceza bulan Juli - Desember 2017
April 2018 |
18997803_MARKETEERS ED APRIL 2018_T-075_R1.pdf 1
3/22/2018 8:46:23 PM
N
A V I
G A T O
R
Complete Guide to Sales Promotion 076 ini dirangkum sejak tanggal 1 Januari hingga 31 Desember 2017. Dari data Priceza, platform smartphone merupakan yang paling banyak digunakan untuk mengecek produk. Tapi saat melakukan transaksi, konsumen tetap menggunakan desktop, karena dirasa lebih aman dan juga punya koneksi internet yang stabil. Sedangkan tipe promosi lewat ‘Hot Deals’ adalah yang paling banyak diinginkan konsumen. Sebanyak 85,31% pengguna lebih banyak menyukai jenis promo ini ketimbang promosi lainnya, yaitu All Promotions maupun All Coupons. Konsumen Indonesia cenderung lebih tertarik berbelanja di situs tertentu apabila ada free shipping, atau gratis ongkos kirim dalam pengiriman. Makanya, jangan heran jika penawaran ini diterapkan oleh banyak toko online dan marketplace di Indonesia. Selain itu, bila ada free voucher yang dapat dibelanjakan untuk semua kategori, akan membuat konsumen tertarik untuk menambah jumlah item di keranjang belanjanya. Kedua hal ini akan memberikan nilai tambah untuk toko tersebut di mata konsumen. Berkaitan dengan promo tersebut, Priceza juga menghimpun data internal yang dirangkum sejak bulan Juli hingga Desember 2017 untuk mengetahui jenis kategori promo apa yang paling banyak diminati oleh konsumen Indonesia. Dari hasil temuan, terlihat bahwa konsumen Indonesia lebih tertarik dengan promo produk yang bisa diraba barangnya (tangible), ketimbang produk jasa dan pelayanan. Produk jasa dan pelayanan hanya dicari konsumen saat-saat tertentu seperti menjelang masa liburan. Sementara, bulan favorit bagi para belanja adalah bulan suci Ramadan. Masa tersebut punya pertumbuhan jumlah traffic tiap tahunnya karena konsumen memiliki beberapa alasan untuk berbelanja lebih, salah satunya Tunjangan Hari Raya (THR). Bulan suci Islam ini adalah momentum bagi penjual di Indonesia untuk menawarkan produk unggulannya. Jumlah klik pada kategori promosi di Priceza selama bulan Ramadan naik hingga 26% dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Jumlah barang yang dibeli dalam keranjang belanja ikut naik sebanyak 16%. Tahun ini, Priceza Indonesia memprediksi kenaikan hingga 20% pada jumlah unit barang yang dibelanjakan.
Melihat pola belanja konsumen pria dan wanita
Dari sisi gender, konsumen pria dan wanita memiliki karakteristik yang berbeda dalam berbelanja. Menurut temuan Priceza, konsumen pria cenderung mencari produk dan kategori yang berhubungan dengan teknologi. Sementara, wanita lebih banyak tertarik dengan produk-produk kecantikan dan perawatan diri. Dari sisi penggunaan platform, pria dan wanita juga berbeda. Para pria lebih menyukai menggunakan aplikasi mobile untuk mencari dan membandingkan produk yang mau dibeli. Sementara wanita lebih memilih komputer (desktop/laptop). Lebih jauh menelaah data tersebut, pria bisa dikatakan lebih menyukai produk-produk praktis
yang lebih mengutamakan fungsinya, sedangkan wanita menyukai produk-produk yang fokus pada penampilan. Meski ada perbedaan, produk smartphone masih menjadi salah satu top of mind bagi kedua gender. Sepanjang tahun 2017, sebanyak 43,98% pria memiliki minat pada produk smartphone dan wanita mengikuti dibelakang dengan 17,85%. Salah satu penyebab tingginya persentase pencarian produk smartphone di tahun 2017, sepertinya berhubungan dengan dominasi smartphone China yang merajai pasar Indonesia tahun lalu. Dampak dari program sales dan marketing merek smartphone China terlihat jelas. Pada kuartal pertama 2017, pria dan wanita masih mencari produk fashion sebagai produk yang paling banyak dicari perbandingan harganya. Namun saat memasuki kuartal kedua 2017, beberapa vendor smartphone asal China meluncurkan produk-produk barunya. Produk-produk ini yang memengaruhi selera konsumen pria. Sehingga, pada kuartal selanjutnya, produk smartphone menjadi paling banyak dicari oleh konsumen pria. Melihat kenyataan ini, Priceza memprediksikan bahwa jumlah pembelanja online di Indonesia berpeluang untuk melewati jumlah yang diraih pada tahun 2017. Perusahaan 10.84% 3.86% 85.31% e-commerce kedepannya perlu memahami dan memaksimalkan sales All Promotion All Coupons Hot Deals promotion yang tepat bagi konsumen. Salah satunya adalah dengan Kategori yang Paling disukai memanfaatkan Big Pengunjung Laki-Laki Data. Pengelolaan Big Smartphone Data dapat membantu 43.98% pelaku e-commerce Elektronik 20.44% dalam memaksimalkan Fashion penjualan dan promosi 14.52% untuk menciptakan Komputer investasi marketing yang 12.33% maksimal. Kamera 6.35% Kedepannya, Big Data akan berguna untuk menciptakan pengalaman berbelanja Kategori yang Paling disukai Pengunjung Laki-Laki online yang memuaskan, Smartphone melalui pencarian dan 21.91% perbandingan produk Elektronik dan harga yang mudah, 17.85% serta membentuk Fashion 8.59% sebuah ekosistem yang Komputer adil bagi konsumen dan 8.37% penjual.
Jumlah Total Pengunjung Halaman Promosi
Priceza.co.id
Berdasarkan Jenis Promo
Kamera
7.81% Sumber: Data Priceza sepanjang tahun 2017
| April 2018
18997803_MARKETEERS ED APRIL 2018_T-076_R1.pdf 1
3/22/2018 8:46:23 PM
THE 3RD WOW BRAND FESTIVE DAY
ANTARA MODEL BISNIS BARU DAN LABA
BRAND 4.0: FROM WOW TO NOW THE OMNI WAY! P.078
P.081
Momentum
M
O
M
E N
T
U
M
WOW Brand 019 078
”Branding is not just a game of branding, but branding is a game of Marketing. Memahami perubahan, membangun diferensiasi yang kuat, dan jangan menggampangkan proses menjadi langkah kunci memenangi pasar.” Hermawan Kartajaya, Founder dan Chairman MarkPlus, Inc.
“Next-Tech is human-inspired. Saat ini, kita bisa lihat Cognitive Tech (AI) yang lahir dari kemampuan manusia untuk berpikir, voice tech terinspirasi dari kemampuan komunikasi manusia, robotics dari pergerakan manusia, ataupun Augmented Reality (AR) dan Virtual Reality (VR) yang terinspirasi dari kemampuan imajinasi manusia.” Iwan Setiawan, Chief Operating Officer MarkPlus, Inc.
| April 2018
M
O
M
E N
T
U
M
WOW Brand 079
“Kehadiran teknologi di dunia pemasaran semakin variatif perannya. Mulai dari membuat kampanye pemasaran yang semakin menarik, juga membuat proses operasional semakin efisien,” Roger Wang, President Marketing Institute of Singapore
“Kami biasa investasi di consumer driven company. Tapi kali ini, saya invest di 88 Rising yang terkenal dengan Rich Brian. Padahal, tampangnya tidak seperti rapper kebanyakan. Saya tahu dia itu cupu dan lucu. Saya bikin ini menjadi sebuah cerita dan masyarakat saat ini suka dengan cerita.” Danny Wirianto, CMO GDP Venture
“Di era Volatility, Uncertainty, Complexity, dan Ambiguity (VUCA), brand equity susah dikontrol. Untuk itu, merek harus memiliki senjata untuk tetap bertahan. Apa itu senjatanya? Jawabannya adalah Discovery, Adventure, Momentum, dan Outlook (DAMO). Ditambah dengan mengetahui tren marketing yang terjadi di tahun 2018 ini.” Jacky Mussry, Deputy CEO MarkPlus, Inc. “Konsentrasi pemasar adalah bagaimana mereka bisa bercakap-cakap dengan konsumen di pasar yang serba terkonek ini. Memang sulit, namun kita harus menciptakan “bahasa”, karena tidak ada bahasa standar.” Salvador Lopez, Rocker Professor ESADE Business School, Spain
DOWNLOAD
SCAN
EXPERIENCE
BLIPPAR APP
THE PAGE
AUGMENTED REALITY
April 2018 |
18997803_MARKETEERS ED APRIL 2018_T-079_R1.pdf 1
3/22/2018 8:46:24 PM
M
O
M
E N
T
U
M
WOW Brand 019 080
(BRI Point) (Honda CRF150L “Unlimited Your World”) (#AyoLiburan) (#LazadaMengguncangSemesta) (#DijaminOri) #IniRahasiaku)
Bank Danamon (Jelajah Pasar Rakyat Nusantara dan Festival Pasar)
(#AyoLiburan)
(Pertamina Fuel Lucky Swipe) Kementerian Kominfo (Gerakan Literasi Digital) mu)
GPS - 1st
Kementerian Kominfo (Gerakan Literasi Digital)
GPS - 2nd
Bank Indonesia (Goes to Campus)
(VIRA) Financial Services (#AyoLiburan)
Image) (Gameloft Advertising Solution)
DijaminOri) (#LazadaMengguncangSemesta) (#PastiSania) Kementerian Kominfo (Gerakan Literasi Digital) mu)
Kementerian Kominfo (Gerakan Literasi Digital)
Wonderful Indonesia & Pesona Indonesia
| April 2018
18997803_MARKETEERS ED APRIL 2018_T-080_R1.pdf 1
3/22/2018 8:46:24 PM
M
O
M
E N
T
U
M
BMC 081
ANTARA Model Bisnis Baru dan Laba
DOWNLOAD
SCAN
EXPERIENCE
BLIPPAR APP
THE PAGE
AUGMENTED REALITY
Oleh
Annisa Bella
KANTOR BERITA ANTARA TAK PERNAH MENJADI SEBUAH ENTITAS BISNIS DENGAN PROFITABILITAS YANG BERKESINAMBUNGAN. KARENANYA, ANTARA TENGAH BERUPAYA KELUAR DARI PERSOALAN KLASIK ITU. DI SAAT ANTARA DITUNTUT MANDIRI, MEREKA HARUS MENGHADAPI DUNIA JURNALISME YANG TENGAH BEREVOLUSI. LALU, APA KABAR ANTARA KINI?
utipan menarik datang dari Direktur Utama Perum LKBN ANTARA Meidyatama Suryodiningrat ketika ia mengungkapkan, kecenderungan media saat ini adalah menghabiskan uang, ketimbang menghasilkan uang. “Masyarakat saat ini sudah tidak mau lagi mengeluarkan dana untuk memperoleh informasi. Hasilnya, media lebih banyak menghabiskan uang ketimbang menghasilkan uang. Meski demikian, saya percaya media akan tetap dibaca. Namun, diperlukan sebuah model bisnis baru,” jelas Meidyatama, pada ajang BUMN Marketeers Club. Berdiri sejak 1937, Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) ANTARA menjadi salah satu saksi perkembangan dan tantangan dunia jurnalisme tanah air. Namun, banyak perubahan yang terjadi. Diantaranya, pengurangan porsi besar subsidi dari pemerintah yang mengharuskan ANTARA bertindak mandiri untuk mencari profit. Meidyatama mengatakan, ada sejumlah persoalan yang tengah dihadapi ANTARA kini, antara lain krisis komunikasi, konsentrasi wilayah, dan tentu persoalan profitabilitas. Berbicara soal model bisnis media, mantan Pemimpin Redaksi The Jakarta Post ini mengatakan, media sekelas Kompas dan The Jakarta Post sendiri masih mencari-cari model bisnis mereka. Tidak mudah memang, namun kunci untuk bertahan adalah mengambil diversifikasi. ANTARA kemudian mem-branding diri sebagai endto-end media and communications solution yang mengintegrasikan berbagai media komunikasi. ANTARA mulai mentransformasi model bisnis baru mereka dengan tidak hanya menyajikan berita, melainkan memberi layanan media monitoring, big data, pelatihan jurnalistik, i-Media, videotron, dan pengelolaan layanan majalah internal perusahaan. “Bisnis kami juga bergerak ke pelatihan jurnalistik melalui Lembaga Pelatihan Jurnalistik ANTARA (LPJA), layanan data & informasi (Big Data) di sektor financial, tax , trade, dan mining, serta layanan pengelolaan majalah internal perusahaan (ANTARA Design & Publishing), layanan media digital luar ruang (Videotron), sekaligus Kerjasama Operasi (KSO) Bloomberg & Reuters,” jelas Meidyatama. Memiliki 604 wartawan yang tersebar di empat negara dan 32 provinsi di Indonesia, ANTARA berupaya menguasai jaringan distribusi terluas bagi jurnalisme negeri. Sementara untuk i-mediavideotron, saat ini ANTARA sudah ada di 300 lokasi, dan ditargetkan mencapai 3.000 titik pada tahun ini. “Dari audit internal yang kami lakukan, sekitar 5%-15% surat kabar di daerah rural dan rural-urban memproduksi konten dengan ANTARA sebagai sumber berita mereka,” kata Meidyatama. Distribusi ANTARA kian diperkuat dengan upaya mereka menggandeng organisasi berita OANA dan Bernama Malaysia. “Kami bekerja sama dengan mereka untuk menyiarkan dan mendistribusikan berita kami. Ini salah satu hal yang memperkuat usaha kami saat ini,” terang Meidyatama. Melalui kepemimpinan baru dengan model bisnis baru, mampukah ANTARA menjadi leader dalam dunia jurnalisme di negerinya sendiri? Mari kita tunggu.
April 2018 |
18997803_MARKETEERS ED APRIL 2018_T-081_R1.pdf 1
3/22/2018 8:46:24 PM
M
O
M
E N
T
U
M
BMC 019 082
“MASYARAKAT SAAT INI SUDAH TIDAK MAU LAGI MENGELUARKAN DANA UNTUK MEMPEROLEH INFORMASI. HASILNYA, MEDIA LEBIH BANYAK MENGHABISKAN UANG KETIMBANG MENGHASILKAN UANG. MESKI DEMIKIAN, SAYA PERCAYA MEDIA AKAN TETAP DIBACA. NAMUN, DIPERLUKAN SEBUAH MODEL BISNIS BARU.” Meidyatama Suryodiningrat
Direktur Utama Perum LKBN ANTARA
SIAP-SIAP UCAPKAN SELAMAT TINGGAL PADA E-COMMERCE
DILEMA PENGEMBANGAN PARIWISATA
P.084
P.087
Dec 2017-Jan 2018 |
18997803_MARKETEERS ED APRIL 2018_T-083_R1.pdf 1
3/22/2018 8:46:24 PM
O
U
T
L O
O
K
019 084 BENARKAH E-COMMERCE MERUPAKAN POLA JUALAN YANG KUNO? DALAM BEBERAPA TAHUN KE DEPAN MEMASANG IKLAN SECARA ONLINE JUGA AKAN SEMAKIN USANG. LANTAS APA YANG HARUS DILAKUKAN BRAND?
COMMUNICATION, HIGH-TECH & MEDIA
Oleh
Ramadhan Triwijanarko
INDONESIA WILL GROW DIGITAL
Siap-siap Ucapkan Selamat Tinggal pada e-Commerce ada tahun 2020, digital commerce kawasan ASEAN diperkirakan tumbuh secara eksponensial mencapai US$ 32 miliar dalam tiga tahun ke depan. Demografi memainkan peran utama dalam mendorong pertumbuhan ini. Sebanyak 50% dari populasi ASEAN berada pada usia di bawah 30 tahun. Rentan usia tersebut
berada dalam masa potensial dalam kemampuan berbelanja. Selain itu, dengan pertumbuhan teknologi yang kian pesat, masyarakat di wilayah ASEAN cenderung menjalani pola hidup yang sibuk. Kesibukan yang mereka alami, membuat konsumen ingin terbebas dalam segala bentuk aktivitas yang semakin menyita waktu dan perhatian. Sehingga, mereka memiliki waktu yang lebih banyak untuk dapat dihabiskan bersama orang terdekat. Pola kebiasaan konsumen tersebut dirasakan akan mengubah beragam sektor, salah satunya sektor e-commerce. Menurut
riset yang diluncurkan oleh Accenture, diperkirakaran bentuk e-commerce yang ada saat ini akan berubah pada tahun 2020. Hal ini sejalan dengan perkembangan teknologi yang ada saat ini. “E-commerce adalah cara kuno jualan online dengan memasukan produk di sebuah platform, sembari menunggu konsumen datang. Sementara digital commerce adalah proses bagaimana brand menggunakan semua fitur teknologi yang ada saat ini untuk menjual produk,” ujar Mohammed Sirajudeen, Managing Director & Digital commerce Lead for APAC, Africa, Middle East & Turkey, Accenture. Berkat teknologi, konsumen saat ini berhasil memegang kendali terhadap merek. Hal ini yang harus ditanggapi secara serius oleh merek. Bagaimana memenuhi kebutuhan konsumen tidak hanya saat ketika mereka butuh, melainkan pada saat konsumen belum menyadari bahwa mereka sebenarnya membutuhkan produk atau layanan dari merek tersebut. Bagi Sirajudeen, apa yang dilakukan
| April Dec 2017-Jan 2018 2018
18997803_MARKETEERS ED APRIL 2018_T-084_R1.pdf 1
3/22/2018 8:46:24 PM
O
U
T
L O
O
K
085
oleh para merek dengan menghabiskan dana hingga miliaran hanya untuk iklan dan strategi pemasaran tidak akan cukup mengakomodasi kebutuhan konsumen di masa yang akan datang. Ia meyakini bahwa model bisnis e-commerce tradisional yang saat ini masih dilakukan adalah cara yang sudah ketinggalan zaman. Amazon dan Oreo merupakan beberapa contoh bagaimana para merek memanfaatkan pola digital commerce. Amazon baru-baru ini membuka sebuah outlet terkininya yang bernama Amazon Go di kota Seattle. Sementara Oreo, pada tahun lalu merilis Oreo Music Box, sebuah kotak musik yang bisa memutar sebuah lagu berdasarkan setiap gigitan dari biskuit Oreo. Kedua merek tersebut mengombinasikan apa yang dinamakan sebagai omni-channel marketing, perpaduan online dan offline. Sirajudeen menilai dengan konsep digital commerce, merek akan mampu memberikan pengalaman yang lebih kepada konsumen. Satu contoh lain adalah yang dilakukan oleh rumah mode Ralph Lauren. Brand fesyen ini mengadopsi strategi terintegrasi untuk menciptakan hubungan emosional
yang lebih dalam dengan konsumennya. Salah satu butik Ralph Lauren di Manhattan, dilengkapi dengan ruang ganti yang interaktif untuk mengenali produk yang dibawa oleh konsumen. Smart mirrors yang ada pada butik tersebut secara otomatis menampilkan barang-barang di layar, memberikan rekomendasi sesuai dengan ukuran dan warna yang tersedia. Fitur lain dari cermin mencakup enam pilihan bahasa dan fitur tombol “panggil pegawai” untuk memanggil karyawan butik. Selain itu, butik tersebut juga memiliki kemampuan untuk menganalisis kebiasaan konsumen dan produk pakaian apa saja yang sering dicoba namun konsumen tidak membelinya. “Sekarang perusahaan seperti Alibaba dan Amazon banyak berinvestasi pada teknologi digital commerce karena mereka meyakini bahwa teknologi ini adalah masa depan,” ujarnya.
Makna untuk Indonesia Satu fakta terkait dengan prediksi yang dilakukan oleh Accenture adalah Indonesia
merupakan salah satu negara di kawasan Asia Pasifik yang mengalami keterlambatan dalam adopsi digital. Paahal 50% dari total populasi sudah melek internet. Namun, bukan berarti Indonesia tidak memiliki peluang dalam pertumbuhan digital commerce. Riset Accenture memprediksikan bahwa jumlah populasi Indonesia akan bertambah sebanyak 13,4 juta pada tahun 2022. Indeks Konsumen Digital diprediksi akan meningkat cepat dengan setengah dari populasi Indonesia memiliki akses ke internet. Dari total populasi yang sudah memiliki akses internet, 43,5% merupakan pembeli digital. Jumlah tersebut diprediksi akan melonjak hingga 65,4% pada tahun 2022. Pengeluaran belanja digital per kapita masih relatif rendah sebesar US$ 31,70 per pembeli. Namun, jumlah tersebut diprediksi akan bertambah lebih dari dua kali lipat dalam lima tahun ke depan. Sebanyak 72% konsumen Indonesia berbelanja online untuk menghemat waktu dibandingkan untuk menghemat uang. Kenaikan signifikan ekonomi digital diperkirakan akan didukung oleh ekspansi ekonomi Indonesia. Pertumbuhan PDB diprediksi berada di rata-rata 5% tiap tahun, memberikan dasar yang kuat untuk investasi baru dan meningkatkan pendapatan masyarakat kelas menengah. Faktor pendukung lainnya adalah generasi muda yang mana 50% di antaranya termasuk generasi millennials, dengan penggunaan smartphone yang menghabiskan ratarata 181 menit per harinya-jumlah waktu tertinggi di dunia. Leonard Nugroho, Managing Director Technology Consulting Accenture Indonesia menyebutkan bahwa penggunaan digital commerce akan relevan pada industri consumer goods. Ia juga menggarisbawahi pentingnya perpaduan online dan offline channel. “Dalam konsep omni-channel, brand harus tahu siapa konsumen mereka. Banyak yang bilang mereka tahu. Tapi, mereka tidak tahu yang beli itu siapa, untuk apa, di mana?” ujar Leonard. Untuk mengatasi masalah ini, para merek perlu mengidentifikasi produk dan proses bisnis mereka selama ini. Misalkan menentukan siapa sebenarnya konsumen brand tersebut, serta seberapa efisien brand menjangkau konsumen. Apa saja yang mereka beli, produk apa yang sesuai dengan keinginan konsumen, produk apa saja yang harus dijual sehingga mendapatkan margin yang optimal, di mana konsumen membeli produk itu, dan bagaimana konsumen membeli produk tersebut. Nah, sudahkah brand Anda melakukan identifikasi?
April 2018 | Dec 2017-Jan
18997803_MARKETEERS ED APRIL 2018_T-085_R1.pdf 1
3/22/2018 8:46:24 PM
School of Business & Management Institut Teknologi Bandung Jakarta
E XECUTIVE MBA
STRATEGIC MARKETING BATCH 3
CLASS OF 2019 THE ONE AND ONLY IN INDONESIA
ALL IN ENGLISH
ADMISSION – JANUARY 2019 INTAKE
Online Admission at http://usm.itb.ac.id/oreg/ open September, 2018
INTAKE
DEADLINE DOCUMENT SUBMISSION (BEFORE 12 NOON)
DATES OF ADMISSION TEST*
27 August 2018 24 September 2018 22 October 2018
8 September 2018 6 October 2018 3 November 2018
January 2019 Class
*Schedule might subject to change
OPEN HOUSE – 26 APRIL 2018 (FREE BY RSVP) ENROLLMENT STARTS IN SEPTEMBER 2018
REQUIREMENT : TPA* SCORE MIN. 475 TOEFL SCORE MIN. 500 *) See the test schedule on bit.ly/tpa-schedule
INFORMATION : DINA +62 813 1517 1800 WWW.SBM.ITB.AC.ID
Endorsed by:
| Dec 2017-Jan 2018
18997803_MARKETEERS ED APRIL 2018_T-086_R1.pdf 1
3/22/2018 8:46:25 PM
O
U
T
L O
O
K
087 MENGELOLA BISNIS PARIWISATA TIDAK SESEDERHANA MENJUAL PRODUK JADI. BANYAK ELEMEN YANG HARUS SALING MENDUKUNG UNTUK MEMASARKAN DESTINASI WISATA DI SUATU DAERAH. BERIKUT ELEMEN KUNCINYA.
GOVERNMENT & PUBLIC SERVICES
Oleh
Ramadhan Triwijanarko & Annisa Bella
Dilema Pengembangan Pariwisata ada akhir tahun 2017, jumlah wisatawan dunia melampaui satu miliar orang untuk pertama kalinya. Jumlah peningkatan turis terbesar berasal dari Negara Asia, terutama China. Indonesia turut kebagian rezeki dari para turis China ini. Jika dilihat dari jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang mengunjungi Indonesia, China menjadi negara yang memiliki dampak besar bagi pasar Indonesia. Pasalnya, data Kementerian Pariwisata (Kemenpar) khusus di bulan September 2017 menunjukkan 44,93% (178.706 jiwa) wisman di Indonesia berasal dari Tiongkok. Pasar terbesar kedua ditempati oleh Singapura dengan jumlah wisman mencapai 122.234 jiwa, disusul
DATA KUNJUNGAN WISATAWAN SELAMA TAHUN 2017 China 1,9 juta Singapura 1,5 juta Malaysia 1,4 juta Australia 1,3 juta Jepang 500 ribu India
450 ribu
Korea Selatan 450 ribu
Australia sebesar 114.045 jiwa, Malaysia 98.551 jiwa, dan Jepang sebesar 55.984 jiwa. Survei yang dilakukan Kemenpar menunjukkan rata-rata pengeluaran anggaran dari wisman China tidak rendah, mencapai US$ 1.018 per kunjungan. Sementara secara global, data Nielsen di 2017 menunjukkan turis China menghabiskan rata-rata US$ 762 per orang untuk berbelanja berdasarkan perjalanan terakhir mereka. Sementara, pelancong non-China menghabiskan rata-rata US$ 645 per orang. Tentunya angka ini amat menggiurkan, karena potensi pemasukan daerah dan negara dari para turis ini sangatlah besar. Terlebih, pariwisata bisa menjadi jembatan untuk peningkatan taraf hidup masyarakat di wilayah sekitar. Namun, pertumbuhan pariwisata ini tidak serta-merta tanpa kritikan. Isu lingkungan selalu menjadi tema kritik utama. Di
DOWNLOAD
SCAN
EXPERIENCE
BLIPPAR APP
THE PAGE
AUGMENTED REALITY
Venezia, kota yang didatangi 30 juta wisman per tahun itu tengah dihantui sejumlah penolakan pariwisata dari masyarakat lokal. Mereka membawa papan bertuliskan Mi No Vado Via Mi Resto yang dalam dialek Italia berarti “saya tak pergi, saya tinggal.” Penduduk lokal memprotes meningkatnya harga sewa rumah dan kapal pesiar yang menyebabkan polusi di kota mereka. Di Indonesia, peristiwa yang berhubungan dengan kegiatan menolak pariwisata memang tak seekstrim di Eropa. Paling banter adalah aksi menolak reklamasi di Teluk Benoa, Bali yang akan dijadikan kawasan resor wisata internasional. Sejumlah media nasional menyebut bahwa warga Pulau Dewata sudah muak terhadap eksploitasi lingkungannya. Menurut Nalendra Pradono selaku Executive Director MarkPlus Center for Tourism and Hospitality, setidaknya ada beberapa aspek pariwisata memberikan
April 2018 | Dec 2017-Jan
18997803_MARKETEERS ED APRIL 2018_T-087_R1.pdf 1
3/22/2018 8:46:25 PM
O
U
T
L O
O
K
019 088 mudah, bahkan bisa menjadi dua mata pisau. Ada beberapa elemen yang harus saling mendukung untuk memasarkan destinasi wisata. Founder & Chairman MarkPlus, Inc. Hermawan Kartajaya membagi menjadi dua model yang bisa digunakan untuk mendukung potensi pariwisata. Pertama, Attraction Model. Pada model ini, dipaparkan bahwa terdapat tiga model yang bisa digunakan oleh sebuah destinasi untuk membangun sektor pariwisata mereka. Tiga modal tersebut adalah Nature, Culture, dan Man Made. “Alam yang indah saja tidak cukup. Budaya pun bisa dirusak oleh pengaruh dari luar jika tidak dibangun dengan kuat. Bali salah satu pemilik budaya yang sangat kuat. Dan, Man Made bisa menjadi modal sebuah daerah,” jelas Hermawan. Dari Attraction Model, Hermawan menjelaskan bahwa para pemasar bisa menuju ke model kedua, yaitu Destination Model. Pada model ini, atraksi yang ada di suatu destinasi harus dapat dikelola menjadi sebuah destinasi dengan mengintegrasikan
atraksi dengan aksesibilitas dan amenitas. “Untuk sukses di sini, pemasar jangan hanya membuang-buang anggaran karena perencanaan yang salah. Perlu diingat, destinasi yang indah perlu ditata dan dikelola dengan rapi untuk membangun destinasi yang berkelanjutan,” lanjut Hermawan. Selanjutnya, setiap destinasi ini perlu dikembangkan sebagai destinasi yang kreatif atau yang berkelanjutan dengan menyasar quantity dan quality tourists. Objektif dan pendekatan yang berlaku pun berbeda. Misalnya sebuah daerah ingin membangun destinasi wisata target jangka pendek agar bisa mendatangkan banyak turis. Daerah tersebut harus bisa mengembangkan tingkat kreativitas mereka, misalnya dengan membuat theme park dan sejenisnya. “Ada beragam manfaat ketika negara berhasil membuat destinasi yang kreatif, antara lain peningkatan jumlah wisatawan yang akan meningkatkan pendapatan daerah dan masyarakat. Lalu, mendatangkan investasi, pemberdayaan masyarakat, hingga meningkatkan popularitas,” kata Hermawan.
i
Posisi Destinasi di mata pasar
Pembeda suatu Destinasi dengan destinasi lain
brand ntegrity POSITIONING
DIFFERENTIATION
d
i ma
an
ge
3i
br
BRAND
br
tity
an
d
i den
dampak yang kurang menyenangkan bagi kehidupan masyarakat Bali. Pertama, adalah masalah harga. Di Bali, setidaknya terdapat 130.000 hotel dengan jumlah kamar mencapai 40 juta. Sedangkan turis yang datang ke Bali baik domestik dan mancanegara hanya berkisar pada angka 13 jutaan turis setiap tahunnya. Tentunya, hal ini menjelaskan selisih yang besar antara supply dan demand di kawasan Bali. Terlebih setelah erupsi Gunung Agung pada akhir 2017 lalu, terdapat penurunan jumlah wisatawan ke Bali. Ia menyebutkan beberapa hotel di kawasan Sunset Road di Bali, ada yang sampai menjual kamarnya hanya Rp 200.000 per malam. “Bahkan ada beberapa hotel yang mengalihfungsikan kamar sebagai ruang kerja untuk disewakan ke beberapa orang,” ujar Nalendra dalam acara Lokakarya Pariwisata Nasional: Peningkatan Daya Saing Destinasi Wisata di Jakarta, pada awal Maret 2018. Kedua, selain masalah harga ada problema komodifikasi budaya lokal. Ketiga, masalah polusi yang tidak hanya sampah, tapi sudah sampai taraf kemacetan, kebisingan, hingga konsumsi air berlebih. Keempat, permasalahan yang muncul adalah masalah politik dan ekonomi. Kebanyakan orang yang berkunjung ke Bali akan menetap di wilayah Kuta, Seminyak, Nusa Dua, Sanur, dan Ubud. Destinasi ini terletak di wilayah Bali Selatan. Tentunya, pembangunan infrastruktur dan ekonomi akan lebih banyak di kawasan selatan. Hal ini yang membuat ada kesenjangan di kawasan Bali Utara, yang destinasi pariwisatanya tidak seramai kawasan Bali Selatan. Di kesempatan yang sama, Joseph M. Cheer selaku Direktur Pariwisata Internasional Monash University, Australia menegaskan bahwa kegiatan pariwisata akan menjadi percuma bila tidak membuat masyarakat sekitar menjadi sejahtera. “Ke mana uang pariwisata yang berhasil diraih tersebut?” tegas Joseph. Sebagai akademisi, ia menyayangkan beberapa pemerintah lebih memprioritaskan jumlah wisatawan yang berkunjung, ketimbang kualitas yang dilakukan mereka. Target yang besar belum tentu membuat pariwisata tersebut berjalan berkesinambungan. “Pemasaran memang berhasil meningkatkan demand orang untuk pergi ke destinasi wisata. Namun, supply-nya apakah sudah siap? Jangan sampai marketing hanya membuat overpromise ke calon wisatawan?” terang dia.
Identitas dari suatu Destinasi
Destination Model:
Atraction Model:
Attraction
Nature
Nature
Adventure
Culture
Adventure
Air
Man-Made
DESTINATION
Hotel
Sinergi Beragam Elemen Land
Mengelola pariwisata memang tidak
Culture
Man-Made
Accessibility
Sea
Restaurant
Others
Amenities
| April Dec 2017-Jan 2018 2018
18997803_MARKETEERS ED APRIL 2018_T-088_R1.pdf 1
3/22/2018 8:46:25 PM
The Jakarta CMO Club was officiated by the Philip Kotler Center for ASEAN Marketing (PK-CAM) and was established as a platform to empower marketing to a higher level beyond function. Only highly regarded business and marketing leaders will be invited for its membership. The Jakarta CMO Club was launched on February 25, 2008
Assistant Editor
Li Wei Saviq Bachdar
p. 090 Line is Leaping Forward with Smart Portal Strategy p. 092 A Formidable Focus on Customers p. 094 Breaking the male gaze and Branding women to win
MISSION
VISION
TRI-FOUNDERS OF PKCAM
To Promote the Strategic Role of Marketing in Indonesia
To become the premiere community for Marketing Executives who have strong passion for Marketing in Indonesia
Philip Kotler Hermawan Kartajaya Hooi Den Huan
APRIL 2018
JAKARTA CHIEF MARKETING OFFICER CLUB
Priyanka Shekhawat
www.marketeers.com Email: cmoclub@markplusinc.com www.jakartacmoclub.com
Editor
C
M
O
090
INSTANT MESSAGING, INDEED, IS AN EXTREMELY COMPETITIVE SPACE. THE TECHNOLOGY CHANGES RAPIDLY AND USERS ARE MORE DEMANDING THAN EVER. ONCE POPULAR FOR ITS QWERTY KEYBOARDS, BLACKBERRY IS TODAY STRUGGLING TO STAY RELEVANT, EVEN AS IT SUES FACEBOOK OVER PATENTS RELATED TO ITS INSTANT MESSAGING FEATURES. CLEARLY, TO STAY IN THE GAME AND WIN IT, YOU NEED TO ADAPT FAST, PIVOT WHEN NECESSARY AND ANTICIPATE CONSUMERS’ EVER-CHANGING NEEDS. HOW DOES LINE – AN INSTANT MESSAGING APP ORIGINALLY FROM JAPAN AND A LEADING MESSENGER SERVICE IN SEVERAL ASIAN MARKETS – DO THAT? HOW DO LINE FRIENDS HELP PUSH ITS POPULARITY? AND WHETHER LINE WOULD LAUNCH ITS CRYPTO-CURRENCY AND INSURANCE SERVICES IN INDONESIA… TO TALK ABOUT THIS AND MORE, PRIYANKA SHEKHAWAT FROM MARKETEERS MET THE VERY CHARISMATIC REVIE SYLVIANA, BUSINESS DEVELOPMENT DIRECTOR AT LINE INDONESIA. HERE ARE SOME PORTIONS FROM THE CONVERSATION:
Let’s talk about that Line operates in. It’s indeed super competitive. Please describe for our readers the industry landscape in Indonesia. Line was born in 2011 and since then we have become a top messaging platform in many Asian countries, including Japan, Thailand, Taiwan and also Indonesia. But the situation in Indonesia is unique in that users here are are used to having multiple – an average of 2 or 3 – instant messaging apps in their smartphones this year, which is actually a decline, since until the past years, they had around 4-5 messaging apps in their smartphones. Thus, the situation is evolving and people tend to be explorative as they start out and
| April 2018
they try out different apps, but eventually they get comfortable with a few apps, and use each of them for different purposes. Of course, there is severe competition, and not only from instant messaging apps, but there are several other kinds of applications today which are providing short communication capabilities within, thus providing users with another alternative for interaction. For Line, we focus on our anchor segment, which is the millennials – In Indonesia, we have about 19 million users and over 80% of our users are below the age of 30 years. We are thus quite popular among youth and as a brand, we try to stay relevant to the youth and implement a variety of marketing strategies following the latest trends. We
DOWNLOAD
SCAN
EXPERIENCE
BLIPPAR APP
THE PAGE
AUGMENTED REALITY
approach them differently and more in line with the ways they want to be approached, and we also implement our smart portal strategies, which is in line with our ambition to improve usage time among Line users. What are Line’s core differentiator elements? This is made possible through providing different types of content and services integrated within our app and thus we have news (Line Today), ecommerce (Line Shopping), jobs search (Line Jobs), e-education (Line Academy), and payments through Line Pay. We are also quite fortunate to earn such a huge fan-following among users for our characters such as Brown and
C
M
O
091 Cony. They have now become part of the Line experience and they now act as Line Brand ambassadors to tell our stories. What also differentiates Line is our various stickers which make conversations more fun and fluid – there are those with animations and sounds and music which makes Line more preferred among users. That’s how we retain our core youth segment. How do you see Line’s growth in this period and what are your growth targets for the coming years? Between 2013 and 2017, the monthly average growth in the user-ship of Line has been nearly 500%. We are now the most preferred app for millennials, especially Gen-Z. Our research has found out that a large section of Gen-Z in Indonesia tends to use Line and Line alone for all their communication. That’s an important trend for us because it also lets us take advantage of the spillover effect in that these Gen-Z Line users will encourage other family members, including the parents and grandparents to use Line as well because their children are not available on any other apps. That said, these days millennial segment is aggressively being targeted by all the rivals, and hence we try to strengthen our position through strategic partnerships by focusing on managing the platform better. We thus forge many partnerships with our B2B partners to engage in many activities targeting our millennial user base. How is the competitive landscape in Indonesia? These days, instant messaging apps have become a substitute for the main communication that consumers would earlier make through services provided by telecom operators, such as the voice calls or SMS. That was also what Line was originated for but as we went along, we have added more flavour and elements to make it more fun for Line users to interact, through stickers and the content we provide. We want to differentiate ourselves further and emerge as a smart portal by providing a variety of useful content and services to our users. Line Today, which started out as a news platform, is more of a content portal now as we provide different contents such as live streaming, video on demand, etc. and, also our exclusive bloopers such as with Dilan, which are now extremely popular among youth. We thus help them gain traction and viral status among our user base. We are also now acquiring local developers in-house which is also going to speed up the process of developing more content for Line.
“We want to differentiate ourselves further and emerge as a smart portal by providing a variety of useful content and services to our users.” What have been your biggest challenges as someone responsible for business development in Indonesia? Digital space moves very fast, that’s why we try to keep a close eye on everything that’s happening. Not only in the messenger space but also other spaces as well because the technology is advancing from everywhere else and users could switch from one platform to another in a jiffy. Luckily, being an instant messaging app, the social graph is slightly different vis-à-vis other apps, because in case of other apps, there is a fairly one-dimensional relationship with users but in case of instant messaging and social media, it is more of a multidimensional relationship wherein one user is connected to so many of his colleagues, friends and family around him. So, as long as their friends are using a platform, they are very likely to continue using the same platform, so there is a pull-factor to it. Line is doing a lot of interesting things – there’s the Artificial Intelligence Assistant Clova, the crypto-currency exchange which just made news recently (loans, insurance), and a host of new services aimed at monetisation. Please talk to us about these NEW GROWTH PLATFORMS – especially in relation to the Indonesia market. Line is a global platform but in every country that we operate in, we have different strategies. We try to go local as much as possible. We have to consider the readiness of the market, how is the competition and the playing field, is it mature enough to introduce new features or services? So this roadmap is closely taken into consideration when considering which market is ready for what technology, and we are also therefore looking at when to introduce these technologies to Indonesia. We have to consider if the ecosystem is ready or not. We are now engaged in conversations with several relevant parties in order to move forward to begin to offer the same set of services to the Indonesian user.
Let’s talk about Line Pay. It is one space gaining quite some steam in Indonesia. Currently, we are in a strategic partnership with Mandiri eCash, and we operate based on their operating model and using their licenses. We see it as a necessity to provide an end-to-end loop for our users, for example, if they are buying something using Line Shopping, so they can use an option other than regular payment modes – bank transfer, Credit Card, ATM, Net banking – to also be able to use Line Pay as part of an evolving digital payment service. What makes it even more interesting is the gamification we apply in Line Pay, thus people using Line Pay can get Line Points which can be used to buy stickers and themes etc. We are still exploring what more can we possibly do in the digital fintech industry because the market is quite heated up and so far we have focused on our core businesses and making strategic partnerships to provide a service which is relevant and useful to our users. Tell us something about the Line characters, Cony, Brown, how does their presence stimulate user’s attention and engagement? Line characters, Cony, Brown and newly introduced sister, Choco have received tremendous response in Indonesia and when we do FGDs with users as part of our regular monitoring, we were pleasantly surprised to see the participants could actually name all the characters correctly, clearly indicating their wide popularity among Indonesian Line users. I think it is clearly a case of success with the characters being introduced and how they are able to engage the users better and eventually become one of the strongest monetisation sources for Line. Other rivals have followed in our steps to try and do something similar but they haven’t been as successful, so we feel fortunate that these characters are not only used by Line users in their communication but also we use them to introduce our brands in entering new markets. For example, in markets where Line is banned, we have introduced the concept of Line Store and people come to these stores for the characters. We recently opened a new store in New York in Times Square. Which are the most important markets outside Japan in Asia? Other than Japan, Line is available in Thailand and Taiwan – where we have acquired the top spot with more than 80% market share but of course, in terms of population, Indonesia is Line’s biggest market as per size.
April 2018 |
C A EM SO T R O CMO 128 092
By Priyanka Shekhawat
If you’re someone like me – who spends a considerable amount of time reading up on tech trends – you are familiar with buzzwords like IoT (Internet of Things), Big Data, Augmented Reality, Virtual Reality, Autonomous Driving, Cloud, Blockchain, NLP (natural language processing). The list is long and keeping up with the latest information on all latest techs can be overwhelming. But what do these technologies really mean for an average consumer? One of the fanciest jargons, Virtual Reality (VR), in simple words, is a computer generated simulation that transports you into a digital virtual world – put on a headset and off ou go. VR basically is an approximation of a reality that is digital, but it is actually not real – hence the name. If you could already guess, the biggest applications of VR would be for gamers, 3D artists, and even architects.
| | February 2018 April 2018
Let’s talk about Augmented Reality (AR). Sounds pretty heavy-weight, right? But if you ever played Pokemon Go when it was a big rage some years ago, voila, you already used AR. Other popular games include Bee Ready, Domino World and, Ingress. In fact, if you’re using fil ers on your WhatsApp and Instagram, that’s a basic form of AR too. All these other techs mentioned above and even the hordes of apps we put on our smartphones – they all hold a similar promise. The essence truly lies in making consumers’ lives better, more fun and interesting, more comfortable and safer, making our commutes more hassle-free, and our shopping more convenient. But in doing so, even with a sincere promise to ‘help’ customers do this and that, not all of these tech companies will succeed. Among these plethora of tech businesses, there are some which stand out for maintaining a relentless focus on customers. And most of those who do, excel and make a mark for themselves, among a vast multitude of peers.
Groceries online, anyone?
How do you make customers happy? A proven route is to not just meet their expectations, but exceed them, and to be able to do so creatively takes the cake. On occasions when expectations can’t be met, you must be quick to apologize and do damage-control in the best way possible. I experienced this first-hand when an emerging online grocery company based in Jakarta failed to deliver my grocery order on time. The online grocery start-up not only apologised (on email) for the late delivery – even when I had forgotten all about it – but also offered free delivery on my next order. Pleasant surprise! On another occasion, however, some disappointment was caused when the items I ordered online were not available and it was confirmed much after the order was placed and processed. Some real-time update facilitated by more advanced data analytics on grocery availability could help the matter, intimating the customer timelier on which item wasn’t available. Big Data comes into the picture here. And it is not only budding online grocers which could benefit from real-time Big Data analytics. As Amazon ventures deeper and wider into the grocery delivery business with Amazon Fresh, traditional supermarket retailers are also beginning to realize the advantages of better analytics of Point-ofSale (Pos) data for improved localisation (which items are best stocked in which stores), superior inventory management, reduced fraud, and more efficient labour utilization.
Hail a Ride! Online
Jakarta is notorious for its traffic snarls and there are several companies today, trying to make our commutes quicker and better. But one company which deserves a mention for its formidable focus on customers is a home-grown ride-hailing app, which has diversified into several services. I have been a user of the app back when it was launched in 2015 and have personally experienced the modifications the app has gone through, making it more user-friendly and more responsive, with fewer crashes. The response time is brilliant and even though the app heavily relies on its drivers to deliver the customer experience, it is rarely a miss. Its payment platform also works painlessly in real-time. The app is constantly innovating and quick to introduce these innovations into meaningful features which actually help customers. The latest on offer is a ‘chat feature’, which would allow customers to ‘chat’ with the drivers, and thus reduces the hassle of coordinating with drivers about
the location via a phone call. The electronic payment platform of the said app works seamlessly and I personally enjoy no longer struggling to find change money to pay to the taxi driver. Not to forget the reward points which can be exchanged with several exciting offers on products and services.
Shop Online in Style
In e-commerce also, a regional player backed by German start-up venture capital company is doing particularly well. The company is known for its excellent customer experience, mainly beefed up by its own capabilities in last-mile-delivery, even using three-wheeled electric vehicles for bigger parcels to dodge the notorious traffic. That, in addition to its multiple payment facilities and a responsive customer care offering trouble-free returns, this ecommerce start-up is on a roll. No wonder then that from Apple to Xiaomi, big brands have partnered with the said e-commerce player to launch their products in the South East Asian market. My personal experience with the ecommerce company has also been satisfactory, and a particularly attractive feature is the availability of brand stores on the website, which bring more credibility to the purchase.
Enter the Era of E-Payments
E-commerce is clearly thriving in Indonesia. Out of the 4 unicorns that Indonesia has raised, three are dealing in e-commerce. But the unicorn which started as a humble ride-hail app and has now diversified into an array of services, is gingerly striding ahead in the electronic payments industry. Its e-payments service is already a dominant player in Indonesia’s digital payments sector and the company is looking to further consolidate its position.
A step in that direction is evident in the acquisition of three local fintech companies in 2017. As for myself, I am an avid user of the said electronic payment platform, and today, from cabs to groceries and movie tickets to mobile phone pulsa – all my payments are taken care of digitally! The push towards electronic-payments or e-payments is here to stay. According to an article in DealStreetAsia, the top digital payment platform GoPay claimed it processed nearly USD 5 billion worth of transactions, including that of its users, merchants and service providers. There are several other digital payments companies sprouting up, and a long-term goal these platforms are aiming to achieve is improved financial inclusion – for the unbanked Indonesians, it means an easier access to electronic payment methods to open doors to formal financial services such as savings, insurance, and investments. There is hardly any doubt on what improved financial inclusion could do for a country: an Asian Development Bank study (2016) found out that supporting financial inclusion could boost Indonesia’s Gross Domestic Product (GDP) by 2%-3%. Indonesia is a country where cashless transactions still make only about 10% of total payments. For conventional banking institutions, it is indeed a wake-up call to delve deeper and further to leverage cashless economy more seriously. And it must be sooner than later, as their new rivals in the form of new-age technology companies are realizing that financial inclusion is indeed a massive opportunity in Indonesia. The unbanked population, regardless of which economic class they come from, surely uses a mobile phone and a large majority is also migrating to smartphones. Clearly, there’s a lot of room for growth!
April 2018 |
C
M
O
Market 094
Breaking the male gaze and Branding women to win
AFTER RECEIVING AN AWARD FROM LINKEDIN IN DECEMBER 2017, AS ONE OF THEIR TOP VOICES - THIS MONTH THEY INVITED ME TO SHARE SOME OF MY VIEWS TO MARK INTERNATIONAL WOMEN’S DAY. IN THIS ARTICLE I’M GOING TO DO JUST THAT, AND SUGGEST THAT PERSONAL, COLLABORATIVE AND DISRUPTIVE BRANDING COULD PLAY A PART IN MAKING AND BREAKING RULES - WITH THE AIM OF ELEVATING AND EMPOWERING WOMEN.
trong women have had a transformational impact on my life. However, do we argue that me even having to highlight this is a celebration, or instead an indictment of a prevailing state of affairs? In some senses here, we have an academic paradox - because women, ethnic groups, and religious communities, statistically are not minorities. But the reality is that often they are treated in the workplace and by the media as minorities: those peculiar, uninformed, uninitiated,
Prof Dr Jonathan A.J. Wilson
& Bilal to his friends ABCD Expert (Ads, Brands, Comms & Digi) @drjonwilson www.drjonwilson.com
and exotic guests. As a result, these large communities suffer a disproportionate amount of unfair treatment and lack representation in key areas – especially in positions of authority. What 2017 has shown us is that it would be easy to focus on images of all male attendees at conferences discussing women’s issues in Saudi Arabia - but the reality is that the male gaze is alive an kicking in the West too, and across generations. Metrosexuals can be sexist and misogynistic too. There are measures to promote diversity and equality, and safeguard against discrimination and unconscious bias. Whether that’s through the nine ‘protected characteristics’ in the UK Equality Act 2010, gender quota targets, positive discrimination, affirmative action, or extending the Rooney Rule to cover gender, to name a few. But after over 100 years of International Women’s Day, it’s clear that there’s so much more work to be done. When I look at articles in trade press or postings on LinkedIn, It saddens me how few women appear to take the podiums of conference stages - to speak or receive awards. Even more saddening, is how few non-White / BAME (Black, Asian Minority Ethnic) / POC (People of Color) women grab headlines. Now, you could cite special events and awards for women, or Asian women, or Black women. But coverage of these stellar achievers, who have broken through against all odds, sometimes distorts perceptions towards thinking that they represent are larger pool of talent facing fewer barriers. The reality is that luck, elitist networks, disproportionate and unfair sacrifices, and sporadic professional altruism may be closer to the truth. There’s also a risk that these bridge-building initiatives may instead serve as ring-fenced sideshows, which could be diverting and distracting people from the main stage. Whatever your favourite tipple, there’s an ethical, moral, societal, and business imperative for us to address these issues. But on the ground, we face some real challenges.
C
M
O
Market 095
•
What are some of the challenges? It’s great to have an International Women’s Day, but… • There’s a fine line between appreciation and appropriation… the balance between brands and advertising campaigns celebrating and hijacking this event in the pursuit of equity and sales is tricky and has a lot to do with sustained commitment and authenticity • After the celebrations are over, how do we go about affecting change for the next year ahead? • There are so many layers - so how do we avoid homogenising women and losing the nuances and textures of their reallived experiences? Different cultures function in different ways, and often we tackle things from an idealised Western lens. Also, with these layers, women have to navigate through a minefield of different identities and personalities linked to cultural norms - each of which they have to carry and portray with seamless brilliance, if they are to break through • For the various female communities that are underrepresented and disadvantaged, how do you get the balance right between who has to step up and take more of a lead? How much of this lies in the hands of women, or has to fall on their shoulders? Is the victory of a white woman the victory for all women, and conversely, is the victory of the black woman viewed and accepted in the same way? There’s not one right answer to this question and many are likely to have differing views on these points - but like Socrates, I’m just saying, to get you thinking… Also, it’s so much more difficult being a woman, because: • A man putting on a suit and tie makes
• •
•
him legit in the business world, anywhere and in any field. However, women face farcical but real scenarios that they debate off-record, like: 1 inch cleavage rules, wearing heels, does a black hijab make you look too militant, and is outdressing your female boss a signal of professionalism, trivialised as catwalk antics, or even worse a threat to those higher up? Research shows women and ethnic minorities have to spend more money on their appearance and designer accessories than those white males in power. This is as a technique designed to communicate professionalism, credibility and success to their colleagues, and those inside and outside of their communities – in order to overcome stereotypes. It would be easy to think of bling being a mindless thing – in the workplace it can be a strategic act Does wearing the feminism tag unfairly kill your career? You have to overcome the established echo chambers, anecdotes, jokes and sarcasm deigned to trivialise serious issues affecting women - and even worse, you may face them from women too in positions of power or weakness Of the gift and curse of social media recognition. The rise of the female influencer is obvious, but it comes with the reality of being insulted, trolled, and objectified in a way that men do not experience.
One thing is clear, when I initiated discussions in class about what things women are unhappy about and feel need to change - they are cautious about expressing their views publicly… and why wouldn’t they be? These are students at masters level in the top bracket of the educated, looking to break into elite organisations and social media holds opinions in the public domain for ever. The other thing that’s clear is that in the Business and Management, and more specifically Marketing and Branding courses that I lecture, women vastly outnumber men. In my current class about 70% are female and that is not uncommon. In the past I’ve had even higher numbers. Many women are more qualified than men in equivalent positions, often doing so to signal credibility. They’re also less likely to take risks than men when applying for promotions, where they feel it may be a stretch - instead favouring jobs for which they are over-qualified, out of a feeling that this increases their chances of success. However, often this gets misread as a lack of ambition.
April 2018 |
C
M
O
Market 096 In academia, more is expected of female professors and they are less likely to turn down requests. Research shows that they are also less likely to be called by their title than their male counterparts. What can be done? As my field of expertise brings together Marketing, Management, Consumer Behaviour, Branding, and Culture - I would like to use these as possible avenues to explore where we can make a difference. Now, let’s focus on two key areas or constructs that from my research I argue both frame and have a massive affect on the
status quo: Power and Language. “Brands are meaning creators, language shapers, and game changers - designed to send a clear signal, which can be converted into social and economic value. A brand has to bring you more money, power and respect than without it. It has to make you easier to find, understand, love, trust and forgive than without it.” Get it right and that brand will be memorable for the right reasons, can carry a premium, protect your reputation, safeguard against recessions, and make people more inclined to forgive you if things go wrong. Get it wrong and you will be forgotten and your product and service will lack the
emotional component necessary for people to connect with what you do. But, power is not in the hands of women and it is rarely given to outsiders without a struggle. Without power, influence and change are short-lived and incremental. Therefore, what can be done to wrestle power back, rewrite the wrongs and do right? Perhaps spending less time knocking on the closed doors of power or looking up at the glass ceilings - and more time brandbuilding, with your rules and on your terms. English is the lingua franca of business globally. That means that culturally and intellectually, we are all influenced by the norms, values and ideals of Western
English-speaking nations. It’s of no surprise therefore that the vast majority of the top global brands and educational establishments are in the West and English is the currency that they trade in. If it’s hard enough as it is for women in the West, how much harder is it for women who also carry an ethnic and non-Western religious hyphenated identity? This comes back to my point about branding - some of the most iconic brands have disrupted and changed language. Let’s think about how we can change the way that language is framed and used. It won’t happen overnight, it’s more than slogans and billboards, or debates about empowerment through the high-heel effect, versus flats. The struggle is going to need serious and deep strategic brand-thinking and some wrestling away from the male gaze towards that of the female gaze.
April 2018 |
ONTHREE SERASA NGOPI DI RUMAH
PRODUCT REVIEW
P.098
P.100
Marketeers
M
A
R K
E
T E E R S
X
Food 098
Oleh Annisa Bella MENIKMATI KOPI DENGAN NUANSA HANGAT DI SELATAN IBU KOTA JAKARTA DAPAT ANDA TEMUI DI ONTHREE. MENGAMBIL LOKASI DI DISTRIK FOOD & BEVERAGES (F&B) SENOPATI, ONTHREE NAMPAK AESTHETIC DAN INSTAGENIC. DI SINI, ANDA DAPAT MERASAKAN KENYAMANAN BERCENGKRAMA BERSAMA REKAN DENGAN ATMOSFER RUMAHAN YANG KEKINIAN.
DOWNLOAD
SCAN
EXPERIENCE
BLIPPAR APP
THE PAGE
AUGMENTED REALITY
isnis kedai kopi dan kafe memang tengah menjamur di Ibu Kota. Dengan berbagai diferensiasi, para pemain mengambil positioning masing-masing untuk menarik para pleasureseekers. Berkunjung ke lantai 3 Senopati Suites, Anda akan menemui sebuah hidden café yang menawarkan kenyamanan sekaligus sensasi kopi yang beragam. Melangkah keluar dari lift, kita akan melihat interior desain yang simple namun instagenic. Di langit-langit ruangan terdapat lampu neon yang kian menambah kesan aesthetic. Tak heran, jika lokasi ini
| April 2018
tengah menjadi spot favorit para pengguna Instagram. Ada dua spot utama yang ditawarkan di sini, yakni lokasi indoor dan outdoor. Bergerak ke luar, kita akan tiba di sebuah rooftop spot dengan hamparan rumput sintesis yang menambah kesan sejuk di tempat ini. Warna-warni kursi nan fancy dengan pemandangan dari atas rooftop siap mewarnai lensa kamera Anda. Tak hanya unggul soal lokasi, OnThree juga memiliki kualitas kopi yang wajib dicoba. Ada sejumlah signature coffee yang ditawarkan, seperti coconut latte yang terdiri dari campuran latte dan coconut dengan flamed caramelized gula jawa di atasnya. Anda juga dapat mencoba sensasi kopi pedas ala OnThree, spicy peppercorn latte yang merupakan racikan latte bersama gula jawa dan roasted pepper. Sementara bagi para pecinta cokelat, blended nutella espresso dapat menjadi pilihan.
M
A
R K
E
T E E R S
X Food 099
Untuk manual brew, OnThree menyediakan single origin beans lokal maupun internasional yang disediakan dengan berbagai teknik dan alat, seperti V60, Chemex, Aeropress, maupun French Press. Tak hanya kopi, mereka juga menyediakan beragam tea selection bagi mereka yang menghindari kafein. Meski tak sebanyak pilihan minuman yang disediakan, OnThree menawarkan sejumlah makanan yang patut dicoba. Beragam pilihan pasta, fried fries, dan nugget dapat menjadi teman mengobrol bersama rekan. Untuk makanan yang lebih heavy, Anda dapat memilih edamame with parmesan and truffle oil atau teriyaki burger. Dibanderol mulai dari Rp 25.000 ++ untuk minuman dan Rp 35.000++ untuk makanan, Anda dapat menikmati an attractive coffee with very good ambience in the great hidden gem in Senopati.
Senopati Suites 3, 3rd Floor, Jl. Senopati Raya 41, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12190 Phone: (021) 27533333 Every Day: 7 am- 10 pm Starts from Rp 150.000++ for two persons
April 2018 |
M
A
R K
E
T
E E R S
X
Product 100
PermataBank Voice ID, Makin Cepat dengan Pemindai Suara
2
1
Honda Verza, Masuk Keluarga CB
PermataBank memperkenalkan layanan inovatif Voice ID yang mengadopsi teknologi pemindai suara Voice Biometrics yang pertama di Indonesia. Voice Biometrics sendiri merupakan teknologi baru yang menggunakan pola suara untuk menghasilkan identifikasi bagi setiap individu dengan menggunakan lebih dari 50 faktor suara fisik dan perilaku. Karakteristik perilaku meliputi pengucapan, penekanan, kecepatan bicara dan aksen. Sedangkan karakteristik fisik mencakup sifat fisik khas saluran vokal dan saluran hidung. Solusi otentikasi berbasis suara ini dilakukan saat nasabah melakukan panggilan telepon melalui PermataTel (Contact Center PermataBank). Sistem akan memvalidasi suara dalam hitungan 10 detik. Dengan demikian, proses verifikasi yang sebelumnya memakan waktu 2 menit bisa terpangkas hanya 45 detik, tanpa nasabah perlu menjawab begitu banyak pertanyaan yang merepotkan. Layanan Voice ID ini melengkapi rangkaian layanan berbasis teknologi yang dimiliki oleh PermataBank, yaitu Finger ID dan Facial ID. Ketiga layanan ini diharapkan bisa mempermudah nasabah dalam berinteraksi dengan PermataBank.
4 Tru Virtu Click & Slide, Tak Perlu Membuka Dompet
Astra Honda Motor (AHM) kian serius menggarap segmen motor sport. Mengawali tahun ini, AHM mengenalkan New Honda CB150 Verza yang bermain di kategori naked sport. Sebelumnya, model ini tidak mengusung nama besar CB, tapi Honda Verza saja. Alasan AHM dengan menyematkan CB adalah untuk semakin membuat penggunanya memiliki kebanggaan pada motor ini. Mengingat, merek CB adalah legenda yang menampilkan kesan gagah dan tangguh. “Dengan mengusung brand CB sebagai brand naked sport Honda
IRC RMC810, Ban Radial Asal Jepang Rasa Balap
3
yang memberikan fungsionalitas serta kebanggaan bagi pengendaranya, kini AHM menghadirkan All New Honda CB150 Verza dengan penyempurnaan dari sisi desain dan fitur yang menunjukkan karakter maskulin dan gagah, didukung penyematan mesin yang tangguh dan efisien,” kata President Director AHM Toshiyuki Inuma. All New Honda CB150 Verza tersedia dengan 2 tipe, yakni cast wheel dan spoke wheel. Model ini dipasarkan dengan harga OTR Rp 19,95 juta untuk tipe cast wheel dan harga OTR Rp 19,3 juta untuk spoke wheel. Target penjualan yang dipatok AHM untuk tahun ini di angka 55.000 unit.
Ban jenis Radial yang diimpor langsung dari IRC Jepang ini telah disesuaikan dengan karakter sportbike produk Jepang yang banyak dipasarkan di Indonesia. RMC 810 dalam karkas-nya dilengkapi serat nylon yang disusun secara radial dan aramid, yang akan memperkuat karakter handling sportbike penggunanya. Ban ini juga menjanjikan daya cengkeram atau grip yang baik bila digunakan di jalan basah maupun kering. Karena didesain untuk ban motor balap, IRC RMC810 memiliki heat resistance tinggi sehingga bisa untuk memacu kecepatan mencapai 210 km/jam. Ban ini pun cocok digunakan untuk motor mini sportbike kelas 150 cc dan 250 cc, untuk penggunaan balap maupun harian. IRC RMC810 ditawarkan mulai dari harga Rp 730 untuk ban depan dan Rp 1 jutaan untuk ban belakang.
Teknologi dompet Tru Virtu Click & Slide dikembangkan, dipatenkan, dan dibuat di Jerman. Dompet ini menawarkan akses tercepat untuk mengeluarkan kartu-kartu yang Anda anggap paling penting. Hanya dengan menggeser satu tombol pada bagian samping dompet maka kartu kredit langsung keluar dari dompet secara cepat dan mudah tanpa perlu membuka dompet. Dompet ini menggunakan tombol kontrol geser mirip dengan iPhone yang dapat dioperasikan menggunakan satu tangan. Dompet Tru Virtu Click & Slide tidak lagi menggunakan tombol plastik yang menonjol sehingga terlihat lebih baik secara estetika.
Dompet ini juga dilengkapi perlindungan terhadap NFC/RFID scanner, demagnetisasi, dan mencegah kartu patah ataupun tertekuk. Tru Virtu Click & Slide bisa menampung 5 buah kartu, uang kertas, kartu nama dan uang koin. Dompet ini terbuat dari kulit Italia asli dengan empat motif, yakni Lizard Black, Diagonal Carbon Black, Needle Medium Grey, dan Natural Brown. Tru Virtu Click & Slide memiliki berat 88 gram dan ukuran 99 x 67 x 21 mm. Dompet seharga Rp 649.00-Rp 1,129 juta ini bisa didapatkan secara online di kawanlamainovasi.com.
| April 2018
18997803_MARKETEERS ED APRIL 2018_T-100_R1.pdf 1
3/22/2018 8:46:25 PM
M
A
R K
E
T
E E R S
X
Product 101 019 Toyota New Yaris, Fitur Safety Yang Semakin Lengkap
5
Honda Prospect Motor (HPM) meluncurkan model terbaru New Honda Odyssey dengan berbagai perubahan pada eksterior dan interior. Perubahan ini membuat kendaraan ini semakin stylish. Dilengkapi pula dengan fitur-fitur baru yang menambah kenyamanan pada New Honda Odyssey. New Honda Odyssey memiliki desain yang eksklusif dan didukung oleh ukuran yang tepat. Sehingga membuatnya mampu bermanuver dengan gesit sekaligus tetap memberikan kenyamanan bagi pengemudi maupun penumpang. Ultra Low Floor Platform memberikan kemudahan akses keluar masuk, didukung oleh Power Sliding Door dengan Outer Courtesy Light yang memberikan penerangan tambahan di malam hari. New Honda Odyssey tersedia dalam empat pilihan warna, terdiri dari Crystal Black Pearl, Super Platinum Metallic, serta dua warna baru yaitu Platinum White Pearl dan Premium Spice Purple Pearl. New Honda Odyssey dijual dengan harga Rp 720 juta untuk warna Super Platinum Metallic dan Rp 723 juta untuk warna lainnya.
Toyota Astra Motor (TAM) meluncurkan New Yaris dalam tampilan baru. Pembaruan ini mengangkat semangat emotional design, baik pada interior dan eksterior. Lewat desain baru ini, salah satu mobil terlaris di segmen hatchback ini terlihat semakin futuristik dan dinamis. Mewakili kalangan yang berjiwa muda, tampilan New Yaris juga makin sporty dan stylish. Tak hanya itu, model ini kini semakin lengkap dalam fitur safety. Urusan safety menjadi salah satu andalan model ini. Ada 7 SRS-airbag, vehicle stability control (VSC), hill-start assist (HSA), emergency brake signal (untuk tipe TRD), antilock breaking system (ABS), electronic brake distribution (EBD), dan brake assist (BA). TAM menyebutkan bahwa harga untuk tipe baru ini hanya selisih Rp 1,5 juta hingga Rp 3 juta dibanding tipe lama. Harga New Yaris dari varian terendah hingga tertinggi di antara angka Rp 235,4 juta hingga Rp 275,9 juta. Adanya beragam fitur dan teknologi baru serta tampilan yang menarik ini, perbedaan harga yang tipis ini cukup mengesankan. Anda tertarik?
6
New Honda Odyssey, Makin Pas dan Stylish
Nissan Grand Livina Special Version, Semakin Mewah
Konsisten menargetkan segmen keluarga, Nissan Grand Livina menyegarkan diri dengan kehadiran Special Version. Tampilan segar yang ditawarkan varian baru ini dapat dilihat dari aero kit depan, samping dan belakang dengan hiasan baja tahan karat, dan rear roof spoiler dwi warna. Daytime running lamp juga ditambahkan untuk memberikan aksen penuh gaya yang berfungsi untuk meningkatkan visibilitas kendaraan sehingga pengendara lain dapat melihatnya di jalan. Pada malam hari, lampu utama dan lampu belakang berpendar sehingga pengendara lain dapat melihat mobil ini dengan lebih mudah. Fitur ini dianggap cocok untuk mendukung perjalanan sebuah keluarga. Grand Livina Special Version dapat dipesan dengan harga mulai dari Rp 220 jutaan (on the road DKI Jakarta).
7 April 2018 |
18997803_MARKETEERS ED APRIL 2018_T-101_R1.pdf 1
3/22/2018 8:46:25 PM
M
A
R K
E
T E E R S
X
Product 102
Membuktikan Xpander yang Beyond Expectation Oleh Ign. Eko
Adiwaluyo
PENJUALAN MITSUBISHI XPANDER MEMANG DI LUAR PERKIRAAN. SOAL PERFORMA, KENDARAAN INI MAMPU MEMBERIKAN IMPRESI YANG MENGESANKAN.
ejak meluncur Agustus tahun lalu, pesanan Xpander telah mencapai 55.000 unit. Menurut data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor (Gaikindo), pada Februari 2018, penjualan telah nangkring di nomor satu di segmen low multipurpose vehicle (LMPV) dengan angka penjualan (wholesales) 14.479 unit. MMKSI sendiri bahkan mengakui bahwa pencapaian ini di luar ekspektasi mereka alias beyond expectation. “Kami sendiri mengakui bahwa pencapaian ini di luar ekpektasi. Kami terus berupaya memaksimalkan produksi agar bisa segera melakukan pengiriman ke konsumen,” kata Head of MMC Sales and Marketing Group PT Mitsubishi Motors Krama yudha Sales Indonesia (MMKSI) Imam Choeru Cahya, di sela-sela kegiatan Mitsubishi Xpander Media Touring 2018 di Semarang-Solo, Maret lalu. Kesempatan menjajal Mitsubishi Xpander ini dimulai dari Bandara Ahmad Yani, Semarang menuju kota Solo. Begitu keluar dari area bandara, kondisi jalan terbilang padat. Namun dengan kemampuan manuver dari mobil ini yang gesit, meskipun body-nya terbilang bongsor, akhirnya bisa masuk ke Tol Krapyak. Begitu masuk tol yang relatif lebih lenggang, Xpander pun dipacu cukup kencang dengan tetap memperhatikan keamanan di jalan. Ketika harus menikung atau melakukan manuver saat melewati kendaraan lain, setiap penumpang di baris depan dan tengah tak merasakan goncangan atau limbung sekalipun. Suasana kabin terbilang senyap. Obrolan pun mengalir tanpa perlu menarik urat agar suara lebih keras. Satu lagi, kemampuan manuver Mitsubishi Xpander ini juga didukung oleh posisi stir yang bisa diatur senyaman mungkin untuk pengemudi yang berbeda.
| April 2018
Sebab, Mitsubishi sudah menyematkan fitur tilt and telescopic steering. Perjalanan ke Solo ini melewati Salatiga dan masuk ke Jalan Raya Kopeng yang kondisinya penuh tanjakan dan berkelok-kelok. Bagaimana kinerja Xpander yang berpenggerak depan atau front wheel drive ini? Inilah salah satu poin lagi yang membuat Xpander ini memang di luar perkiraan. Menggunakan mesin berkapasitas 1.500 cc berteknologi Mitsubishi Innovative Valve timing Electronic Control MIVEC 16 Valve bertenaga 105 PS, Xpander mampu melewati truk sekalipun di tanjakan dengan tanpa harus ngoyo. Ini terbukti tidak hanya di Jalan Raya Kopeng, sebab setelah itu rute perjalanan mengarah ke Puncak Ketep Pass. Jalur ke Ketep Pass berada di tengah-tengah antara dua gunung, yakni Gunung Merbabu dan Gunung Merapi. Ini merupakan jalur yang hanya pas untuk dua mobil serta mendaki dan berkelok-kelok. Sekali lagi, power 105 PS yang dihasilkan mesin Xpander terbukti lulus dengan lancar dan berhasil melewati jalanan yang berkelok serta naik tajam. Tak hanya itu, suspensi Xpander yang menggunakan McPherson Strut di depan dan Torsion Beam di belakang terasa nyaman. Sekali lagi, penumpang depan dan di baris kedua masih tidak merasakan limbung. Dan, untuk keamanan saat berhenti di tanjakan, Mitsubishi Xpander varian matik sudah dilengkapi dengan Hill-Start Assist (HSA). Membuat kendaraan secara otomatis akan tertahan dalam beberapa detik dan memberikan kesempatan kaki berpindah dari pedal rem ke pedal gas. Fitur keamanan lainnya adalah Brake Assist, Anti-lock Braking System (ABS), Active Stability Control (ASC), dan juga Emergency Stop Signal System (ESS). Nah, tunggu apalagi? Silakan buktikan bahwa Mitsubishi Xpander memang beyond expectation!
Corporate Event Awarding Ceremonies Product Launching Exhibition Customer Gathering Conference Roadshow Competition GrAND opening Ground Breaking
Marketeers MICE EightyEight@Kasablanka, 8th Floor Jl. Casablanca Raya Kav. 88 Jakarta 12870, Indonesia | Phone : +6221 579 023 38 | Fax : +6221 579 023 39
Terbang Non-stop dan Jelajahi Eksotisme
Raja Ampat Mulai dari
Rp
3 jutaan
(Pergi - pulang)
Jelajahi pesona keindahan alam dan surga tersembunyi di timur Indonesia dengan penerbangan non-stop dari Jakarta ke Sorong mulai 10 Maret 2018. Rute Penerbangan Keberangkatan Kedatangan Jakarta – Sorong
00 : 20
06 : 35
Sorong – Jakarta
07 : 25
08 : 55 * Waktu setempat
Gratis tambahan bagasi untuk peralatan menyelam Anda hingga 23kg.
Reservasi sekarang melalui garuda-indonesia.com, mobile app, contact centre 24 jam 0 804 1 807 807, kantor penjualan kami atau agen perjalanan Anda.
*Syarat dan ketentuan berlaku.
Dapatkan diskon spesial serta cicilan 0% dari bank partner kami. Nikmati bonus 2x atau tukarkan miles Anda dengan potongan 50% untuk pemesanan hingga 10 April 2018 dan penerbangan hingga 10 Juni 2018.
Bank Partner:
18997803_MARKETEERS ED APRIL 2018_C-2+3.pdf 1
3/22/2018 8:45:48 PM
Tinggalkan E-Commerce, Waktunya Digital Commerce | Dilema Antara Kunjungan Wisman dan Isu Lingkungan
Complete Guide to Sales Promotion
COMPLETE GUIDE TO
1OO April 2018 issue
PARADOX 4.0:
IDEAS THAT WORK
The Integration By Hermawan Kartajaya English & Chinese sections inside
www.marketeers.com www.marketeers.com/tv
18997803_MARKETEERS ED APRIL 2018_C-1+4.PDF 1
April 2018 issue Rp 50.000,-
3/22/2018 8:08:09 PM