
3 minute read
BRASCHO NYANTRIK
Kalian para siswa dan siswi SMA Brawijaya Smart School pasti sudah tidak asing lagi dengan kegiatan ‘Brascho Nyantrik’ bukan? Kegiatan sosial yang dilaksanakan tiap tahunnya di berbagai tempat dengan rangkaian aktivitas besama rumah inang, itulah yang disebut dengan kegiatan ‘Brascho Nyantrik’. Salah satu tujuan dari diadakannya kegiatan ini adalah untuk meningkatkan rasa kepedulian terhadap orang lain.
Tahun lalu, kegiatan ini dilakukan ditempat terbuka seperti di pedesaan, tepatnya di Desa Wonosari, Dusun Kampung Baru, Kabupaten Malang. Berbeda dengan kegiatan nyantrik tahun lalu, virus Covid-19 mengharuskan kita untuk tetap berada di dalam rumah, sehingga pada tahun ini kegiatan nyantrik diadakan secara daring. Gimana sih nyantrik secara daring itu? Memangnya bisa? Bisa dong! Kegiatan nyantrik tahun lalu dan tahun ini sama-sama membutuhkan rumah inang untuk melaksanakan kegiatan.
Advertisement
Lalu, apa perbedaan kegiatan nyantrik tahun lalu dan yang sekarang? Nah, untuk kegiatan nyantrik tahun ini dibagi menjadi dua tipe, yakni nyantrik di luar rumah dan nyantrik di dalam rumah. Kegiatan nyantrik di luar rumah diperuntukan bagi siswa atau siswi yang diperbolehkan oleh orang tua mereka untuk mengikuti kegiatan nyantrik diluar rumah. Sedangkan untuk kegiatan nyantrik di dalam rumah bermakna sebaliknya, yakni untuk siswa atau siswi tidak diperbolehkan mengikuti kegiatan nyantrik diluar rumah oleh orang tua mereka.
Dari kedua bagian tersebut sudah pasti memiliki tugas yang berbeda antar keduanya. Untuk mereka yang melaksanakan nyantrik di luar rumah, mereka diharuskan memilih inang yang membuka usaha, baik itu usaha makanan, maupun lainnya. Mereka juga memiliki tugas untuk membantu inangnya yang sedang bekerja dan mereka diberi rentang waktu 2 jam per harinya untuk membantu pekerjaan inang. Tak lupa, mereka juga harus mendokumentasikan kegiatan nyantrik per harinya.
Lalu untuk mereka yang melakukan kegiatan nyantrik di dalam rumah, akan diberi tugas membuat masakan yang akan dibagikan kepada warga sekitar. Jumlah masakan yang akan dimasak setiap siswa adalah 10-15 buah. Lalu selama proses memasak, siswa diminta untuk mendokumentasikan kegiatan.
oleh : Farah Fitriyah





Satu hari sebelum kegiatan nyantrik dimulai, seluruh siswa dan siswi baik kelas X maupun kelas XI diwajibkan untuk memposting twibon nyantrik yang sudah disiapkan oleh pihak sekolah. Selain itu, siswa dan siswi kelas X maupun kelas XI diwajibkan mengikuti pembekalan sebelum nyantrik yang disampaikan melalui aplikasi zoom. Tak lupa juga panitia dari kegiatan ini membagi sebanyak dua kelompok setiap kelasnya dengan pendamping yang berbeda-beda.
Selama kegiatan nyantrik ini diadakan, baik siswa yang melakukan nyantrik dirumah maupun di luar rumah akan melakukan video call dengan guru pendamping dari masing-masing untuk melaporkan hasil laporan harian serta siswa akan diberi beberapa pertanyaan seputar agama, kepramukaan, serta tentang kewirausahaan selama tiga hari berturut-turut.
Selama kegiatan nyantrik berlangsung, peraturan sekolah tetaplah berlaku, dan bagi siswa yang melakukan kegiatan nyantrik di luar rumah harus mengikuti protokol kesehatan. Lalu pada puncak kegiatan nyantrik ini adalah, memberikan cendera mata untuk inang bagi mereka yang melakukan kegiatan nyantrik di luar rumah.
Setelah menyelesaikan kegiatan nyantrik, para siswa akan meng-upload hasil dokumentasi selama 3 hari tersebut ke media sosial. Kategori yang di-upload di media sosial pun ada dua yakni kategori proses nyantrik (bagi yang melakukan nyantrik diluar rumah), kategori video, dan kategori foto. Hasil dokumentasi tersebut akan dinilai dan dipilih 3 terbaik setiap kategori dokumentasi.
Selain meningkatan rasa kepedulian terhadap sesama, kegiatan nyantrik ini juga mengajarkan kita semua, khususnya siswa-siswi SMA Brawijaya Smart School untuk tetap selalu bersyukur dan gigih dalam bekerja. Ditambah lagi kondisi yang sedang pandemi ini mengharuskan kita untuk tetap semangat menjalani hari-hari seperti biasanya.
