
2 minute read
ANEKDOT
Menaati Aturan Pemerintah di Masa Pandemi
Pada siang hari di masa pandemi yang mebosankan. Lulu mengirimkan pesan Whatsapp untuk temannya Lili, karena ia merasa bosan dan ingin mengajaknya jalan-jalan ke mall.
Advertisement
Lulu : “Hai Lili, aku bosan sekali nih di rumah terus dari bulan kemarin.”
Lili : “Sama nih Lul, aku juga bosan di rumah.”
Lulu : “Eh, ngomong-ngomong kamu mau jalan-jalan ke mall gak? Ayo ke mall yuk sama aku!”
Lili : “Waa mau banget!. Nanti jam satu langsung ketemuan di sana aja ya.”
Lulu : “Oke Lili.”
Mereka pun memutuskan untuk pergi jalanjalan ke mall, meskipun masih dalam masa pandemi.
Lulu : “Astaga!, Gimana sih ini orangorang, udah disuruh pemerintah diam di rumah malah keluyuran ke mall.”
Lili : “Wah iya ini kok bisa ramai sekali mall nya. Pantas saja pandemi covid tidak selesai-selesai.” Lulu : “Padahal pengen sekali cepatcepat masuk sekolah, dasar orang-orang ini tidak patuh aturan!”
Lili : “Tapi ngomong-ngomong kita juga keluar rumah sih. Kamu juga kenapa tidak pakai masker, Lul?”
Lulu : “Oh iya.. Lupa.!”
Lili : “Gimana sih, Lul. Kamu menyalahkan orang lain tapi kamu nya sendiri seperti ini. Yang ada malah kamu yang jadi penyebab pandemi tidak selesai-selesai.”
Lulu : “Ya maaf. Aku beli masker dulu deh ya.”
Kita perlu memperhatikan diri kita sendiri terlebih dahulu, sebelum menghakimi orang lain.
(Rudia Qilla X-5)
Memakai Masker
Di sebuah mall yg besar, Pak Andi bekerja di sana sebagai satpam. Pada saat itu, Pak Andi melihat seorang remaja yang tidak menggunakan masker sedang berjalan santai ke arah mall. Sontak saja Pak Andi langsung menghentikan pria tersebut.
“Permisi mas, boleh saya tau nama anda?” Tanya Pak Andi . “Saya Tio, ada perlu apa ya pak? Tanya remaja itu balik.
“Pembeli adalah raja, Pak, saya juga sehat wal’afiat kok. Saya cuma mau beli paka-“

Belum selesai kalimat Tio, Pak Andi menyiram segelas air ke muka Tio.
“APA-APAAN PAK, BAPAK MENGINA SAYA?!” Bentak Tio cukup keras.
“Tenang Mas Tio, ini cuma air biasa. Saya siram duluan biar nanti saat Mas Tio disemprot atasan saya jadi terbiasa” ujar Pak Andi tersenyum. Tio tidak bisa berkata-kata. Mukanya merah malu dan marah ke Pak Andi. Melihat hal itu, Pak Andi berkata lagi,
Mendengar hal itu, Tio langsung memakai maskernya dan kabur dari mall tersebut. Pak Andi hanya bisa tersenyum dan menggelenggelengkan kepala.
(Alifia Zahra X-5)