
2 minute read
ARTIKEL KESEHATAN
PANDEMI PANDEMI COVID-19 COVID-19
Dunia menjadi “sepi” sejak adanya virus Covid-19. Banyak aktivitas yang terpaksa harus dihentikan dan diperlambat. Tidak hanya perekonimian yang terdampak, tapi berbagai sektor termasuk Pendidikan harus putar otak agar tetap berjalan. Namun, saat ini kita bisa berlega hati karena sejak akhir November 2020 penelitian dalam menukan vaksin covid telah membuahkan hasil. Amerika, Jerman, Inggris, dan Spanyol adalah negara yang pertama kali mendapatkan vaksin. Vaksin tersebut dimulai pada bulan Desember.
Advertisement
Di Indonesia pelaksanaan program vaksinansi Covid-19. Program Vaksinasi Covid-19 mulai dilakukan pada hari Rabu, tanggal 13 Januari 2021 dengan mengguanakan vaksin buatan Sinovac. Orang pertama yang melakukan vaksinasi adalah Presiden Joko Widodo yang dilaksanakan di istana negara dan kemudian diikuti dengan tokoh masyarakat. Penyuntikan vaksin ini juga menjawab kekhawatiran masyarakat tentang vaksin Covid-19 yang menjadi perdebatan akhir-akhir ini.
Bagi masyarakat, bagaimana skema pemberian vaksin? Vaksin Covid-19 dibagikan secara bertahap. Setelah didistribusikan, nantinya akan ada dua skema penyuntikan vaksin virus corona. Pertama secara gratis lewat Vaksin Program Kementerian Kesehatan. Kedua, vaksin mandiri oleh Kementerian BUMN. Di tahapan awal, vaksinasi COVID-19 akan diperuntukkan bagi garda terdepan dengan risiko tinggi, yaitu tenaga kesehatan dan petugas pelayanan publik. Lalu secara bertahap akan diperluas seiring dengan ketersediaan vaksin dan izinnya, yaitu penerima bantuan iuran BPJS, dan kelompok masyarakat lainnya.
Berikut ini adalah data pelaksanaan Vaksin Covid-19 di Indonesia sampai akhir April 2021.
Sumber: Our World in Data
Bagi kalian yang belum mendapatkan vaksin Covid-19, hal yang perlu kalian persiapkan adalah:
• Mengobati Alergi. Beberapa reaksi alergi mungkin sudah dilaporkan terjadi pada penerima vaksin. Jadi, jika kamu memiliki alergi terhadap obat, atau mungkin komposisi dari vaksin, maka sebaiknya mulai minum obat alergi seperti obat antihistamin, dan jangan menghentikannya sebelum vaksinasi. Meski obat anti alergi tidak sepenuhnya efektif, tetapi ia diyakini bisa menguranginya.
Namun, jika kamu memiliki riwayat reaksi alergi yang parah terhadap vaksin dosis pertama, sebaiknya diskusikan dengan dokter mengenai hal ini.
• Hindari Alkohol. Dalam beberapa keadaan, alkohol dapat mempercepat reaksi alergi. Konsumsi alkohol juga disebut bisa mengurangi kemampuan kerja vaksin dalam beberapa minggu pertama setelah penyuntikan. Ini karena alkohol bisa mengganggu kerja imun, sehingga tubuh akan kesulitan melawan infeksi virus yang masuk ke tubuh.
• Tidak Berolahraga Berat. Pastikan untuk menghindari olahraga berat 2 jam sebelum dan sesudah vaksinasi. Hindari juga mandi air panas 2 jam sebelum dan sesudahnya, karena olahraga dan mandi air yang kuat dapat memicu reaksi alergi pada beberapa orang.
• Memaksimalkan Sistem Imun. Memiliki sistem kekebalan yang paling optimal juga merupakan salah satu persiapan sebelum vaksin COVID-19. Kamu bisa mengkonsumsi campuran vitamin dan mineral yang tepat untuk membantu memperkuatnya. Meski sejauh ini belum ada data ilmiah yang menunjukkan bahwa mengkonsumsi vitamin, mineral, atau probiotik sebelum vaksinasi akan mencegah reaksi alergi, tidak ada salahnya untuk melakukan hal-hal yang disarankan dokter untuk membantu meningkatkan imun.
• Tidur Cukup. Sebelum mendapatkan vaksin, kamu juga harus mendapatkan tidur yang cukup untuk menjaga kesehatan tubuh. Setelah vaksin, kamu juga perlu istirahat karena sangat mungkin reaksi seperti nyeri tubuh, menggigil, dan demam ringan terjadi. Jadi dengan beristirahat, kamu bisa memaksimalkan tubuh untuk melawan efek samping ini.
• Kelola Stres. Faktanya, stres sangat berpengaruh pada kerja imun. Selain itu, stres berkepanjangan bisa meningkatkan produksi kortisol dan stres oksidatif pada tubuh, sekaligus menurunkan tingkat limfosit (sel darah putih) yang berfungsi mencegah infeksi.