
2 minute read
ARTIKEL SOSIAL
Membangun Bisnis di Masa Pandemi
Oleh : Mayneyla Dzikra F. P.
Advertisement
Semenjak pandemi bermulai banyak orang yang kurang beruntung. Mereka yang sudah bertahun-tahun bekerja di sebuah instansi maupun perusahaan itu terpaksa di-PHK agar tidak menimbulkan kerugian bagi perusahaan. Kebijakan yang dibuat perusahaan itu tidak hanya berdampak bagi para pekerja namun juga bagi orang-orang yang menjadi tanggung jawabnya untuk mencari nafkah.
Banyak barang yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Termasuk dengan kebijakan pemerintah yang membuat anak-anak harus melanjutkan sekolah dengan cara daring. Para orang tua dituntut untuk memberikan fasilitas bagi anak-anaknya yang sekolah agar tetap dapat mengikutinya dengan baik. Hal itu membuat mereka juga harus mengatur keuangan mereka.
Pandemi yang sudah berjalan beberapa bulan terakhir ini membuat banyak anak tidak mendapatkan uang jajan. Mereka menginginkan banyak hal untuk dibeli tapi tidak bisa mendapatkannya. Diantaranya untuk membeli barang untuk proses pembelajaran daring, skincare hingga barang-barang lucu yang sedang viral di sosial media akhir-akhir ini.
Banyak dari mereka akhirnya mencari cara untuk mendapatkan hal itu. Ada anak yang meminta orang tuanya langsung diberi, ada yang harus berusaha membantunya, dan ada yang bahkan tidak diberi sama sekali dengan alasan tidak masuk sekolah dengan tatap muka atau memang dirumah sudah disediakan.
Sehingga bagi anak-anak yang tidak mendapatkan uang jajan tersebut maupun yang merasa kurang hanya mendapat sejumlah itu. Mereka berinisiatif untuk mencari uang tanpa merepotkan orang tuanya dengan cara meminta. Oleh karena itu beberapa diantaranya mereka membuka usaha dengan modal dan apa yang mereka punya.
Banyak cara yang bisa dilakukan untuk membangun usaha. Tapi banyak juga yang memiliki resiko dan modal tinggi. Seperti membangun butik baju, rumah makan hingga pom bensin. Membangun bisnis dengan cara itu dapat dilakukan hanya dapat dilakukan oleh orangorang profesional yang sudah memiliki ilmu bisnis. Jika tidak itu dapat membuat kerugian yang sangat besar di kemudian hari.
Namun, untuk kalangan remaja kurang disarankan untuk melakukan hal tersebut. Karena banyak dari mereka yang belum mempelajari seluk-beluk dunia bisnis dengan mengambil jurusan di perkuliahan maupun sekolah bisnis. Mereka dapat melakukannya dengan cara sederhana. Seperti membangun usaha dengan modal yang minim.
Membangun usaha bisa dimulai dengan modal kecil, salah satunya adalah dropshipping. Dengan melakukan dropship kita bisa menghemat biaya modal usaha, bahkan tidak perlu membutuhkan modal dan dapat mendapat keuntungan. Yang dilakukan dropshipper adalah mendata pesanan konsumen dan memberikannya kepada supplier sehingga barang dari supplier dapat dikirim langsung ke konsumen, dengan itu dropshipper dapat mengambil keuntungan dari harga yang ia naikkan dari harga jual supplier.
Selain itu juga dapat dilakukan dengan cara menjadi reseller. Namun untuk menjadi reseller kita membutuhkan modal untuk membeli barang dari supplier atau produsen. Sebab reseller harus menyetok barang terlebih dahulu. Setelah itu barulah barang dijual kembali dengan harga yang sudah dipatok sehingga ia mendapatkan laba dari harga tersebut.
Sehingga disarankan untuk para remaja yang ingin memulai bisnis dengan modal minim bisa menggunakan cara dropshipping, dengan itu toko kalian dapat tertulis ada nama pengirim tanpa konsumen tahu darimana supplier-nya. Dengan membangun bisnis tersebut kita juga dapat mengambil sisi positif lainnya seperti membangun lapangan kerja sehingga secara tidak langsung kita dapat membantu perekonomian masyarakat meskipun dengan skala kecil. Selain itu kita dapat juga menambah devisa negara dengan menjualkan produk-produk lokal ke masyarakat.