1
URBAN RENEWAL BANTARAN KALI WINONGO Kampung Bangunrejo, Kricak
2
Perencanaan Pembangunan Permukiman Dosen Pengampu Mata Kuliah : Deva Foster Haroldas,ST., M. Sc., P.hD Ir. Agam Marsoyo, M.Sc., P.hD Penyusun : Nadia Diasyifaa 17/410123/TK/45480 Danur Arkan M 17/413475/TK/45915 Fany Alvira Hasanah 17/413477/TK/45917 Nurdita Hasanah 17/413489/TK/45929 Amin Bahtiar 17/415091/TK/46380 Habib Naufal 17/415097/TK/46386 M Rizal Abdul A 17/415101/TK/46390 Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas Gajah Mada 2019
3
Daftar Isi TIM PENYUSUN
03
DAFTAR ISI LATAR BELAKANG
06
13
KONSEP TARGET GROUP
23
07
KONDISI UMUM WILAYAH POTENSI DAN MASALAH
15
04
PEMILIHAN LOKASI PENANGANAN GAMBARAN UMUM WILAYAH
09
02
PENTAHAPAN PEMBANGUNAN & PEMBIAYAAN
19
4
5
Latar Belakang Pemerintah
melalui dinas pekerjaan umum mencanangkan program 100-0-100 (100% suplai air bersih, 0% kawasan kumuh, 100% sanitasi baik). Dalam rangka mewujudkan program tersebut, dilakukan beberapa langkah perbaikan Kawasan perumahan seperti program Kotaku, rumah DP 1%,dll. Namun program tersebut belum mencakup pengentasan seluruh Kawasan kumuh seperti yang dicanangkan kementrian PU. Di Yogjakarta sendiri, jumlah luas lahan kumuh selalu bertambah dari tahun-ketahun. Seperti yang terdapat di Kelurahan Kricak, lebih dari seperempat luas lahan pada Kawasan amatan di dusun Bangunrejo merupakan perumahan informal. Dalam upaya mewujudkan kota yang inklusif dan berkelanjutan. Kelompok perencanaan kampung, Bangunrejo melalui tugas perencanaan pembangunan permukiman menawarkan alternatif solusi yang dapat di aplikasikan dalam upaya peremajaan dan perbaikan Kawasan perumahan di Kawasan kampung Bangunrejo. Alternatif yang ditawarkan diharapkan dapat menjadi solusi dalam permasalahan pembangunan permukiman pada lahan terbatas dalam upaya menciptakan Kawasan permukiman yang baik, aman dan nyaman untuk seluruh masyarakat.
6
Pemilihan Lokasi Penanganan Tujuan: Penggusuran Permukiman Kumuh untuk Dijadikan Green Vertical Housing (Pembangun Rumah Susun Sekaligus Menerapkan Green Building melalui Pengadaaan Rumah dengan Konsep Hijau) Dengan menggunakan komponen penilaian: 1. Kepadatan bangunan 2. Kondisi bangunan 3. Kondisi Lingkungan 4. Ketersediaan TPS 5. Jaringan air bersih 6. Jaringan drainase 7. Ketersediaan RTH 8. Akses jalan 9. Akses ke fasilitas kesehatan 10. Jarak terhadap sungai
Berdasarkan penilaian tersebut, berikut urutan stress score menurut nilai terbesar: 1. A-3 2. A-2 3. A-1 4. A-4 Sehingga lokasi yang diprioritaskan dimulai dari blok A-3 terlebih dahulu
Legenda : A-1 A-2 A-3 A-4
7
Gambaran Umum Wilayah
8
Gambaran Umum Wilayah Kawasan amatan terletak pada Kelurahan Kricak, Kecamatan Tegalrejo, Kota Yogya, tepatnya di dusun Bangunrejo Luas Kawasan Amatan : +- 7 Ha Jumlah Blok :4 Sumber air : sungai winongo Jumlah penduduk : 13.041 jiwa (4.127 KK)
TEGALREJO
9
Kondisi Umum Wilayah
10 Permukiman
Permukiman di kawasan Bangunrejo memiliki intensitas kepadatan penduduk yang tinggi. KDB rumah rata-rata bervariasi, antara 80 – 100 %. Pada zona permukiman yang letaknya sangat dekat dengan sungai, KDBnya hampir semua 100 %. Sedangkan untuk zona permukiman lainnya antara 80 – 100 %. Pada kawasan delineasi kami, KLB berkisar 1 – 3 lantai. Kondisi bangunan pada kawasan ini ada yang permanen dan semi permanen. Bangunan yang semi permanen enderung banyak tumbuh di pinggiran sungai dan tidak memiliki jarak dengan Sungai Kricak. Bangunan-bangunan yang letaknya di pinggir sungai rentan terhadap penyakit.
Sarana Pendidikan
Sarana Pendidikan yang terdapat di kawasan Bangunrejo adalah sekolah dasar (SD). Terdapat SD N Bangunrejo 1 dan SD N Bangunrejo 2 di kawasan Bangunrejo delineasi kami. Tidak jauh dari kawaan kami, terdapat Sekolah Sungai (Project Child Indonesia) yang dapat mengakomodasi anak-anak yang berada di sekitar sungai. Sedangkan untuk tingkat pendidikan yang lebih tinggi (SMP dan SMA), diperoleh masyarakat Bangunrejo melalui wilayah di sekitarnya.
Sarana Ibadah
Sarana Ibadah yang banyak ditemui di Kawasan Bangunrejo dan sekitarnya adalah mushola dan masjid. Mushola dan masjid di kawasan kami kondisinya baik. Adanya beberapa mushola/masjid di kawasan Bangunrejo dirasa cukup untuk memenuhi kegiatan peribadatan umat muslim di Kawasan Bangunrejo. Sedangkan untuk sarana ibadah lain, terdapat sebuah gereja GPKAI Bangunrejo di kawasan ini.
Balai RW
Pada Kawasan Bangunrejo sudah banyak ditemui balai warga yang merupakan ruang publik bagi warga Kawasan Bangunrejo. Balai warga tersebut berjumlah dua buah. Selain digunakan sebagai tempat berkumpul ketika ada acara atau perayaan formal tertentu, balai warga tersebut juga sering digunakan sebagai tempat untuk sekedar dudukduduk dan berinteraksi santai antarwarganya.
11
Jaringan Persampahan Warung/kios
Pada Kawasan Bangunrejo, banyak ditemui warung kelontong yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari masyarakat Bangunrejo. Hampir seluruh warung ini menyatu dengan permukiman sehingga memunculkan fungsi bangunan mix-used yang menambah kesan semakin padatnya kawasna permukiman di kawasan ini.
Kondisi Jalan
Kondisi jalan di Kawasan Bangunrejo mayoritas tergolong baik. Ada jalan yang menggunakan aspal dan ada juga jalan yang diperkeras menggunakan paving block. Namun, jalan-jalan kecil yang terletak di zona permukiman pinggir sungai tergolong terlalu sempit dan menimbulkan kesan mengekang.
Berdasarkan hasil survey dan wawancara dnegan warga setempat, pengangkutan sampah di Kawasan Bangunrejo dilakukan setiap hari menggunakan mobil pengangkut sampah. Namun, kawasan ini belum memiliki TPS, sehingga sampah hanya diletakkan di titik pengumpulan sebelum akhirnya diangkut dengan mobil sampah. Iuran sampah setiap rumah di Kawasa Bangunrejo dikenakan biaya sebesar Rp.3000,. Petugas sampah setempat akan memberi tanda berupa suara apabila mobil sampah sudah hampir datang.
Drainase Drainase di Kawasan Bangunrejo cukup merata. Drainase yang digunakan di Kawasan Bangunrejo merupakan drainase tertutup. Pada kawasan ini masih banyak drainase yang tidak terawat dan banyak terdapat sampah di dalamnya.
12 Jaringan Air Bersih
Dalam kehidupan sehari-harinya, penduduk di kawasan Bangunrejo menggunakan air bersih yang berasal dari sumur dan pompa PDAM. Sebagian besar masyarakat yang tinggal di dekat sungai menggunakan air bersih yang berasal dari pompa PDAM dan masyarakat yang lain ada yang menggunakan air yang berasal dari pompa PDAM dan ada juga yang berasal dari sumur.
13
Potensi dan Masalah
14
Potensi
Masalah
• Kampung Bangunrejo merupakan kampung budaya dan kesenian. Beragam kegiatan dan kesenian sering di adakan di Kampung Bangunrejo seperti Merti Kampung (Kirab Budaya), Ruwahan dan lainya yang biasa dilakukan di Lapangan Segoro Amarto RW 13 Kricak.
• Kepadatan bangunan yang tinggi serta daerah yang kumuh menjadikan lingkungan perumahan di Kampung Bangunrejo kurang baik (KDB ratarata 90-100% dan KLB 1-2 lantai).
• Terdapat tempat pengelolaan sampah sehingga dapat melakukan pegelolaan sampah secara mandiri dan menjadi pioner dalam pelestarian lingkungan. Selain itu, sudah terdapt mesin pengelah sampah berupa tungku yang digunakan untuk membakar sampah dimana nantinya abu dari pembakaran dapat digunakan sebagai batako/conblok. • Terdapat sungai di Kampung Bangunrejo yaitu Sungai Winongo dimana sungai tersebut masih cukup terjaga kualitasnya. • Terdapat ruang terbuka publik yaitu berupa Lapangan Segoro Amarto RW 13 Kricak yang memiliki fasilitas berupa lapangan, taman bermain anak, gasebo serta kebun kecil di dalamnya. Kampung Bangunrejo dihuni oleh masyarakat heterogen dengan pekerjaan utama karyawan swasta sehingga dapat dikatakan masyarakat yang mampu dengan penghasilan rata-rata sudah UMR. • Lokasi Kampung Bangunrejo cukup strategis dimana berdekatan dengan Jalan Magelang serta cukip dekat dengan pusat pemerintahan kecamatan, kota/ibukota kabupaten maupun ibukota provinsi sehingga dapat memicu bangkitan kegiatan untuk perkemabngan pembangunan di Kampung Bangunrejo.
• Perumahan warga banyak yang terlalu dekat dengan kawasan sempadan sungai bahkan terdapat yang berbatasan langsung dengan sungai sehingga rawan terhadap bencana. • Perilaku masyarakat yang masih banyak membuang sampah ke sungai sehingga kebersihan sungai kurang terjaga. • Jalan di Kampung Bangunrejo kecil dan sempit sehingga mobilitas warga kurang terfasilitasi dengan baik. • Jaringan drainase dan air limbah yang kurang baik di beberapa tempat membuat kondisi lingkungan yang ada menjadi semakin buruk. • Tidak adanya TPS membuat warga harus mengumpulkan sampah di sekitar jalanan Kampung Bangunrejo yang dilalui truk pengambil truk sampah di setiap pagi hari.
15
Konsep
16
Kawasan Kricak yang menjadi kawasan amatan kami merupakan kawasan yang padat penduduk, serta memiliki jalan yang sempit. Hal ini menjadikan vegetasi dan sinar matahari di kawasan amatan kami menjadi kurang. Meski banyak dan lumrah terjadi, bukanlah hal yang baik dan tentunya menurunkan kualitas hidup masyarakat kricak. Kawasan amatan kami juga tidak memiliki penataan yang baik dan berkembang secara organik dan sprawl. Banyak kabel listrik yang tidak teratur, fasad bangunan yang tidak teratur, dan lain-lain. Hal ini membuat kualitas visual di kricak menjadi sangat kurang dan tentunya menjadi tidak aman terhadap adanya bencana. Untuk itu, kami menggunakan konsep Villa Verde Vertical. Konsep ini berusaha untuk membuat hunian yang sustainable tetapi juga dapat mengikuti perkembangan kota. Diharapkan pula dengan desain seperti ini akan menaikan kualitas hidup penghuninya. Salah satu konsep rencana yang bisa di terapkan untuk menyelesaikan masalah diatas adalah dengan menerapkan konsep “verde� atau hijau. Dalam hal ini, kami akan menerapkan konsep green building. Secara bahasa, Villa berarti kumpulan rumah, Verde yang berarti hijau atau vegetasi, dan Vertical yang berarti ke atas. VVV adalah sebuah desain arsitektural yang tidak hanya berorientasi terhadap penghuni di dalamnya, tetapi juga penghuni di sekitarnya. kualitas visual. Bangunan akan terdiri dari 4 (empat) lantai yang masing-masing lantainya akan terdapat 4 (empat) blok rumah dengan luasan 24,5 m2 setiap rumahnya. Kami merencanakan untuk membuat 6-7 bangunan di setiap site pada amatan kami agar dapat memenuhi kebutuhan perumahan.
Blok rumah nantinya tidak akan dibangun sejajar, tetapi hanya akan sedikit berpotongan dan menyisakan ruang yang nantinya akan digunakan untuk membuat taman. Dengan desain seperti ini akan membuat sinar matahari masuk kedalam rumah dan mengurangi biaya listrik penghuni. Pada bagian atas bangunan juga akan difasilitasi panel surya yang akan mendukung konsep green building. Bentuk bagunan yang monoton kotak akan diatasi dengan pemberian warna yang berbeda pada setiap blok rumah dan dengan penanaman tanaman yang berbeda pula. Perencanaan konsep Villa Verde Vertical diharapkan dapat menurunkan kepadatan bangunan di Kricak. Dengan menurunnya kepadatan bangunan oleh konsep Villa Verde Vertical, akan bertambahnya lahan yang terbuka. Kami merencanakan untuk membuat Ruang Terbuka Hijau Terbangun berupa taman yang akan dibangun di sekitar sungai. Ruang Terbuka Hijau (RTH) merupakan kebutuhan setiap kota untuk menyeleraskan keseimbangan pembangunan. Dengan pendekatan tersebut, perencanaan RTH di Kawasan permukiman Kricak merupakan upaya yang dilakukan untuk membuat taman sebagai sarana bermain, berkumpul, dan berinteraksi untuk masyarakat sekitar. Selain itu, hal ini juga dilakukan sebagai upaya dalam memulihkan kembali area penyangga sempadan sungai dari fungsi sebelumnya yang berupa permukiman padat Konsep ini akan ikut menyumbang kepada salah satu isu kota, yaitu sustainable living. Teras yang nantinya akan menjadi taman akan memberikan vegetasi dan sinar matahari yang dibutuhkan untuk menaikan kualitas hidup penghuni dan memberikan visual fasad yang baik bagi lingkungan sekitar.
17
1 4 2
3
Siteplan Rencana 1. Permukiman 2. Sekolah 3. Foodcourt 4. Lapangan bermain
Bangunan akan terdiri dari 4 lantai yang masing masing lantai akan terdapat 4 blok rumah. Blok rumah juga tidak akan sejajar tetapi hanya akan sedikit berpotongan dan menyisakan ruang yang nantinya akan digunakan untuk membuat taman. Setiap blok rumah akan memiliki warna yang berbeda demi memperlihatkan masing masing rumah yang akan menunjukan rumah seperti “ditumpuk� didatas rumah yang lain. Konsep seperti ini diharapkan dapat menurunkan kepadatan di kawasan Kricak.
18
Pada setiap koridor jalan di kawasan rencana permukiman akan ditanam tanaman perindang. Peletakan tanaman pada sekitar bangunan rencana tidak menghalangi jendela, pintu dan teras bangunan rumah
Dengan adanya konsep wisata kuliner di kawasan Kricak yang memfasilitasi warga sekitar untuk berjualan, dapat membantu perekonomian warga agar tetap berkelanjutan. Bangunan foodcourt ini akan dilengkapi oleh lapak - lapak penjual dan dilengkapi dengan furnitur makan sehingga pengunjung dapat menikmati kuliner di tempat tersebut.
19
Target Group
20
Berdasarkan Mata Pencaharian Jumlah penduduk di Kelurahan Kricak yaitu 13.041 (4.127 KK) jiwa yang terdiri dari 6.459 laki-laki dan 6.582 perempuan. Target penghuni Villa Verde Vertikal (VVV) yang akan dikembangkan terdiri dari peduduk dengan bermata pencaharian yang berbeda. Kondisi perekonomian penduduk dan kehidupan sosial masyarakat di Kelurahan Kricak dapat dilihat dari mata pencaharian penduduk. Hal tersebut dapat dilihat dalam tabel berikut. Mata Pencaharian
Jumlah (jiwa)
TNI/Polisi/ABRI
22
PNS
249
Karyawan Swasta
2.717
Wiraswasta/ Pedagang
1.467
Petani
9
Tukang
61
Buruh Pertanian
14
Pensiunan
204
Jasa
67
Dari tabel tersebut didapat bahwa sebagian besar penduduk bermata pencaharian sebagai Buruh/ Karyawan Swasta. Pendapatan rata-rata per bulan jika dilihat dari UMK Kabupaten Sleman pada tahun 2019 yaitu sebesar Rp. 1.701.000.
21
Berdasarkan Tingkat Pendidikan Berdasarkan tingkat pendidikan, target penghuni Vila Verde Vertikal (VVV) yang akan dikembangkan di Kelurahan Kricak juga terdiri dari berbagai latar belakang tingkat pendidikan. Hal tersebut dapat dilihat dalam tabel berikut.
Tingkat Pendidikan Belum Sekolah/TK
Jumlah (jiwa) 1.818
SR/SD/MI
1.149
SLTP/MTs
2.049
SLTA/MA
3.468
D1-D3
562
Sarjana
1.271
Pascasarjana
147
Pensiunan
204
Dari tabel tersebut mayoritas penduduk merupakan lulusan SLTA / MA yaitu sebesar 3.468 jiwa. Berdasarkan pendapatan penduduk, pembangunan hunian Villa Verde Vertikal (VVV) akan diprioritaskan kepada penduduk dengan pendapatan mayoritas penduduk, yaitu sekitar Rp. 1.701.000, seperti pendapatan yang diterima oleh Buruh/Karyawan Swasta.
22
23
Pentahapan Pembangunan dan Pembiayaan
24 Kegiatan penataan kawasan permukiman direncanakan dilakukan dalam waktu 4 (empat) tahun. Untuk tahun pertama, akan dilakukan perizinan dan sosialisasi kepada masyarakat yang akan menjadi target group tentang rencana penataan permukiman yang nantinya akan diadakan relokasi ke dalam villa baru. Tahapan yang akan dilakukan adalah sebagai berikut:
Tahap 1
Tahap 1
Proyek penataan kawasan dimulai dengan tahap persiapan pembangunan, terdiri atas perizinan dan sosialisasi kepada masyarakat. Selain itu, persiapan akses masuk guna mobilisasi alat berat dan material yang akan digunakan dalam pelaksanaan pembangunan. Serta pemindahan sementara masyarakat di tempat lain dengan memperhatikan fasilitas dasar yang diperlukan.
Peremajaan permukiman untuk kawasan bagian A-3 dan A-2
25
Tahap 3
Tahap 4
Peremajaan permukiman untuk kawasan bagian A-1 dan A-4
Penataan lingkungan dan sarana prasarana di lokasi kegiatan
26
Tahapan Pembangunan Kegiatan/pekerjaan
Perizinan
Sosialisasi Rencana
Pekerjaan Persiapan
Rincian Kegiatan Perizinan kepada kepala dusun bangunrejo, Kricak Perizinan mendirikan bangunan Perizinan penyewaan lahan pertanian Sosialisasi Perencanaan Urban Renewal kepada masyarakat di lokasi Sosialisasi Gambaran umum, tujuan, dan alasan dari proyek Urban Renewal Identifikasi penerima hak untuk relokasi ke dalam villa Verifikasi Admninistrasi Pelebaran Jalan menuju Proyek Pembangunan rumah relokasi sementara Pekerjaan Persiapan
Pekerjaan Persiapan dan Pembangunan Villa
Pembangunan Unit Vila Relokasi Wilayah 2 Pembangunan Unit Vila Relokasi Wilayah 1 Pembangunan Unit Vila Relokasi Wilayah 3 Pembangunan Unit Vila Relokasi Wilayah 4 Pengerjaan Paving Block Jalan Lingkungan Pembangunan Balai Warga Pembangunan Pos Keamanan Pembangunan Drainase Pembangunan Foodcourt Perbaikan Lapangan Olahraga
Penataan Lingkungan dan Bantaran Sungai
Pengerjaan Paving Block Bantaran Sungai Pemasangan Rumput Penataan Taman Revitalisasi Kawasan Relokasi Sementara
Tahun I Tahap I
Tahun II Tahap II
Tahap III
Tahun III Tahap IV
Tahap V
27
Pembangunan IPAL dan Pengolahan Sampah Sosialisasi kepada masyarakat Operasional (Kegiatan Tambahan)
Pembentukan Organisasi Masyarakat Pembinaan UMKM
28
Tahapan Pembiayaan No
Kegiatan/ Pekerjaan
No
Deskripsi
Tahap 1
Perizinan
1
2
3
2
Sosialisasi Rencana
4
5
3
Pekerjaan Persiapan
4
1
2
1 2 3
3 4 5 6 7 8 9 10 4
Biaya (Rp) 41.723.550.173 0
0
0
0
10.000.000
6
Verifikasi administrasi
0
7
Pelebaran jalan masuk ke lokasi proyek guna mobilisasi alat berat dan material
20.198.808
8
Pekerjaan Persiapan
634.378.330
9 Pekerjaan Pembangunan Rusunawa
Perizinan dilakukan kepada pengurus Dusun Kricak. Sosialisasi gambaran umum kegiatan/ proyek, serta alasan dan tujuan pelaksanaan kegiatan/proyek Urban Renewal Identifikasi penerima hak untuk relokasi ke dalam rusun Sosialisasi perencanaan Urban Renewal di lokasi kepada masyarakat yang direncanakan untuk direlokasi ke dalam rusun yang akan dibangun Pemindahan sementara masyarakat terdampak ke tempat lain dengan memperhatikan fasilitas dasar yang diperlukan
Tahun
10 11 12 13 14
Pembangunan bagian A3 dan A2 Pembangunan bagian A1 dan A4 Pekerjaan Pavingblock Area Rusun Pembangunan Balai Warga Pembangunan Pos Keamanan Pekerjaan Drainase
16.970.448.000 16.064.791.000 1.203.687.814 100.000.000 200.000.000 787.630.897
29
5 6
Pemindahan/ relokasi penduduk Penataan Lingkungan
20
Pemindahan secara bertahap penduduk yang telah diidentifikasi ke dalam rusun Pembangunan Musholla Pembangunan Foodcourt Pembangunan Lapangan Olahraga Pekerjaan Pavingblock Jalan Lingkungan Pemasangan Rumput
21
Penataan Taman
22
Pembangunan Area Komersial Pekerjaan Jalan
15 16 17 18 19
23 7
"Operasional (Kegiatan Tambahan) "
24
25 26 27 28
10.000.000 100.000.000 50.000.000 40.000.000 134.295.116 113.005.208 70.000.000 4.884.000.000 331.115.000
Pembentukan Organisasi Kependudukan Baru dan Pengelolaan Rusun Sosialisasi Konsep Permukiman Perencanaan Pengelolaan Sampah Pembinaan UKM
0
Perawatan dan Pemeliharaan Total
16.000.000
0 0 0
41.723.550.173
30
Ekonomi Proyek N0 1
Uraian
EXP
0.07
REV
E
R
0
657.4
0.0
0
34639.7
0.0
3
Perizinan, Sosialisasi, Pe664 mindahan sementara masyarakat, Pelebaran jalan, dan persiapan Pembangunan area rusun 35336 dan pemindahan penduduk ke rusun Penataan lingkungan rusun 5722
600
5553.7
582.4
4
Operasional
16
642
15.4
616.9
5
Operasional
16
686.94
15.2
653.6
6
Operasional
16
735.0258
0.0
0.0
7
Operasional
16
786.477606
0.0
0.0
8
Operasional
16
841.5310384
0.0
0.0
9
Operasional
16
900.4382111
0.0
0.0
10
Operasional
16
963.4688859
0.0
0.0
41834
6155.881541
657.4
2
Jumlah NPV
-35678.11846
1195.48
BCR
0.1
2.82
1852.9
31
32
Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota Departemen Teknik Arsitektur dan Perencanaan Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada Tahun 2019