4 minute read
• Siap, Antisipasi, dan TanggulangiBencana Alam
Siap, Antisipasi, dan Tanggulangi Bencana Alam
Siapa pun tak ada manusia yang menghendaki terkena musibah bencana alam. Tetapi, ketika bencana alam itu datang melanda, tak ada siapa pun manusia yang bisa menahan. Yang bisa kita lakukan adalah meningkatkan kesiapsiagaan dan langkah-langkah antisipasi untuk meminimalkan kemungkinan bencana alam melanda. Juga menyiapkan penanggulangan dampak bencana alam, jika musibah itu terjadi. Langkah-langkah itulah yang selalu dilakukan insan-insan Perhutani. Kesiapsiagaan dan langkah-langkah menanggulangi bencana alam itu juga diiringi sosialisasi yang intensif.
Advertisement
Lapangan alun-alun Kabupaten Jombang, Jawa Timur, menjadi lokasi tatkala Pemerintah Kabupaten Jombang melaksanakan apel gelar pasukan penanggulangan bencana alam tahun 2021. Seluruh elemen pemangku kepentingan di
Kabupaten Jombang mengikuti kegiatan tersebut. Termasuk
Perhutani Kesatuan Pemangkuan
Hutan (KPH) Jombang. Apel gelar pasukan penanggulangan bencana alam tahun 2021 itu dilaksanakan di hari Senin, 25 Oktober 2021.
Di dalam keterangannya kepada wartawan, Administratur Perhutani KPH Jombang, Muklisin, menyatakan, apel tersebut bertujuan untuk mengantisipasi terjadinya bencana alam di Kabupaten Jombang. Baik berupa banjir, tanah longsor, dan bahaya kebakaran hutan. Antisipasi perlu dilakukan agar dampak bencana alam dapat diminimalkan.
Menurut Mukhlisin, pihaknya sudah melakukan sosialisasi kepada segenap jajaran, termasuk kepada mitra kerjanya dan masyarakat yang tinggal di sekitar hutan. “Selain sosialisasi, kami juga menyiapkan perlengkapan yang diperlukan, dan mencantumkan nomor telepon bantuan yang perlu dihubungi saat ada bencana. Serta membekali karyawan dengan pelatihan dan praktik pemadaman kebakaran di hutan,” katanya.
Mukhlisin menambahkan, pihaknya bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Forkopimcam telah menyiapkan peralatan pemadam kebakaran di tempat kerja, pos keamanan hutan. Antara lain berupa alat pemadam ringan, gepyok, dan lain-lain. Hal itu sebagai bagian kesiapsiagaan dan antisipasi.
Sementara itu, Bupati Jombang, Munjidah Wahab, selaku Ketua Pelaksana Penanggulangan Bencana Alam di Jombang, menyampaikan, apel gelar pasukan penanggulangan bencana alam tersebut dilaksanakan dengan melibatkan semua instansi. Kegiatan itu untuk pembekalan pencegahan dan antisipasi penanganan saat ada bencana alam. Misalnya, evakuasi korban, penyaluran bantuan, dan berbagai hal lain. Menurut dia, penanggulangan bencana alam menjadi tanggung jawab semua unsur.
“Oleh karena itu, kita harus peduli secara langsung maupun
Foto: Aris Sudharmono/Kompersh KPH Jombang
Foto: Kompersh KPH Sukabumi
tidak langsung, serta jangan lengah, dan tetap patuhi protokol kesehatan Covid-19,” pungkasnya.
Jalin Sinergi di Sukabumi
Bukan hanya di Jombang. Langkah antisipasi bencana alam juga dilakukan Perhutani KPH Sukabumi. Pada Senin, 13 September 2021, Perhutani KPH Sukabumi melakukan koordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, terkait antisipasi dan penanganan bencana yang terjadi di kawasan hutan, khususnya di Sukabumi. Lokasinya di Kantor BPBD Kabupaten Sukabumi.
Administratur Perhutani KPH Sukabumi, Asep Setiawan, hadir di kegiatan tersebut. Ia didampingi Komandan Regu (Danru) Polisi Hutan Mobil, Vicky Yuldan. Mereka diterima langsung oleh Kepala BPBD Kabupaten Sukabumi, Usman Jaelani.
Di kesempatan itu, Asep Setiawan mengatakan, kunjungan tersebut dalam rangka koordinasi terkait penanganan bencana di kawasan hutan menjelang musim hujan. Khususnya di wilayah hutan KPH Sukabumi. “Termasuk penanganan apabila terjadi permasalahan bencana yang ada di wilayah kerja Perhutani KPH Sukabumi,” kata Asep.
Sedangkan Usman Jaelani mengatakan, BPBD Kabupaten Sukabumi telah menjalin komunikasi yang baik dengan Perhutani. Menurut dia, dengan sinergitas yang baik tersebut, diharapkan dapat mengatasi permasalahan yang ada apabila terjadi bencana, khususnya di dalam kawasan hutan.
“Hutan milik kita bersama. Jadi, hutan harus dijaga bersama. Kita siap membantu evakuasi bila ada bencana atau korban kecelakaan di kawasan hutan,” ujarnya.
Menurut Usman Jaelani, Kepala BPBD Kabupaten Sukabumi, dengan sinergitas yang baik tersebut, diharapkan dapat mengatasi permasalahan yang ada apabila terjadi bencana, khususnya di dalam kawasan hutan. “Hutan milik kita bersama. Jadi, hutan harus dijaga bersama. Kita siap membantu evakuasi bila ada bencana atau korban kecelakaan di kawasan hutan,” ujarnya.
Apel di Saradan
Sinergi dengan Pemerintah Daerah untuk menanggulangi terjadinya bencana alam juga dijalin Perhutani KPH Saradan bersama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Madiun. Pada Senin, 25 Oktober 2021, Perhutani KPH Saradan dan Pemkab Madiun menggelar Apel Siaga Kesiapsiagaan Bencana. Kegiatan
Foto: Suwarno/Kompersh KPH Saradan
apel siaga yang diadakan di lokasi Wisata Rintisan Pancur 7, Saradan, tersebut dipimpin oleh Bupati Madiun, Akmad Dawami. Apel lalu dilanjutkan dengan simulasi peragaan alat-alat untuk mendukung kesiapsiagaan bencana, mulai dari perahu karet, chain shaw, tenda, gerinda, apar, dan sebagainya.
Kegiatan tersebut diikuti segenap jajaran dari Perhutani KPH Saradan, KPH Madiun, dan Badan Nasional Penanganan Bencana (BNPB) Jawa Timur, Badan Penanggulangan Bencana Bencana (BPBD) Kabupaten Madiun, jajaran Kepolisian Sektor (Polsek) Saradan, Polsek Mejayan, Polsek Gemarang, TNI, Majelis Tafsir Al Qur’an (MTA) Senkom mitra Polri Taruna Siaga Bencana (Tagana) Madiun, Perangkat Desa Sumberbendo, Dinas Kesehatan Kabupaten Madiun, Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Madiun, Dinas Perhubungan Kabupaten Madiun, Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Sumber Wono Lestari, dan tokoh masyarakat Desa Sumberbendo Kecamatan Saradan Kabupaten Madiun.
Menurut Administratur Perhutani KPH Saradan, Rumhayati, pihaknya melakukan apel tersebut untuk mengantisipasi terjadinya bencana alam. Sebab, kita harus selalu waspada dan siap siaga. “Selain itu, kita juga selalu berkoordinasi dengan instansi terkait, baik TNI, Kepolisian, Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH), juga masyarakat, guna bekerjasama dalam mengantisipasi terjadinya bencana alam,” katanya.
Rumhayati melanjutkan, pihaknya juga sering melakukan sosialisasi pada setiap pertemuan karyawan maupun dengan masyarakat sekitar hutan. Hal itu guna memberikan pemahaman dan pengertian tentang bahaya terjadinya bencana alam yang dapat merusak ekosistem.
“Dengan merangkul semua stakeholder yang ada, baik tokoh masyarakat, ulama, aparat TNI, Polri, BPBD, dan lainnya, kita yakin ke depan akan mampu menjaga kelestarian hutan dengan sebaikbaiknya,” tambah Rumhayati.
Sementara itu, dalam sambutannya, Bupati Madiun, Ahmad Dawami, menyampaikan, pihaknya mengucapkan terima kasih atas kerja sama semua jajaran Perhutani di lapangan bersama pemangku kepentingan, dalam upaya mitigasi bencana alam di wilayah kerja Perum Perhutani KPH Saradan. Ia menjelaskan, untuk mengantisipasi terjadinya bencana alam di masa pandemi ini, semua pihak harus bersinergi dan meningkatkan kerja sama.
“Akibat hujan deras dan angin, banyak pohon di pinggir jalan yang roboh dan harus segera ditangani oleh petugas Perhutani, PLN, dan pihak terkait. Sehingga, perlu penanganan di hulu, mulai dari pembenahan waduk, bendungan, sampai ke hilir. Serta kita harus menyiapkan sarana dan prasarana, karena ini merupakan mitigasi bencana,” terangnya. • DR/Jbg/Gn/Skb/
HN/Srd/Swn