3 minute read
• Perhutani KPH Madura Salurkan Dana TJSL untuk Drainase di Sampang
Foto : Jebri Gobet/Kompersh KPH Madura
Sebagai BUMN, Perhutani memiliki program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL). TJSL adalah wujud kepedulian sosial perusahaan terhadap lingkungan dan masyarakat di sekitar perusahaan. Secara konsisten, Perhutani selalu melaksanakan program TJSL itu di seluruh wilayah kerjanya. Salah satunya ditunjukkan oleh Perhutani KPH Madura saat mereka menyalurkan lima puluh juta rupiah dari dana TJSL untuk pembangunan drainase di Sampang, Madura, Jawa Timur.
Advertisement
Kantor Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Madura menjadi tempat pertemuan antara
Perhutani KPH Madura dengan
Kelompok Masyarakat (Pokmas)
Sejahtera, Selasa, 12 Oktober 2021.
Di hari itu, Perhutani KPH Madura menyalurkan bantuan dana sebesar 50 juta Rupiah dari program TJSL kepada Kelompok Masyarakat (Pokmas) Sejahtera. Dana itu untuk pembangunan drainase di Desa
Jrengik, Kecamatan Jrengik,
Kabupaten Sampang, Jawa Timur. Bantuan tersebut diserahkan langsung oleh Administratur
Perhutani KPH Madura, Kelik
Djatmiko, kepada Ketua Pokmas
Sejahtera, Nurul Yaqin, di Kantor
Perhutani KPH Madura di Pamekasan.
Usai menyerahkan dana bantuan itu, Kelik Djatmiko menyampaikan, bantuan tersebut berasal dari dana
TJSL Perum Perhutani. Menurut dia, kegiatan itu merupakan bentuk tanggung jawab dan kepedulian sosial serta kontribusi nyata Perum
Perhutani terhadap Kelompok
Masyarakat (Pokmas), khususnya di lingkup wilayah KPH Madura. Kelik berharap, dengan adanya bantuan tersebut dapat bermanfaat bagi masyarakat. Ia pun berharap agar bantuan itu bisa dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya bagi penerima sesuai peruntukannya, dan berkomitmen agar bisa memberikan manfaat besar bagi masyarakat di lingkungan hutan. “Pokmas selaku penerima bantuan, agar memberikan laporan kepada Perhutani melalui KPH
Madura, untuk penggunaan dana ini.
Sehingga, dampaknya benar-benar bisa bermanfaat untuk masyarakat sesuai dengan yang diharapkan,” tambah Kelik. Di kesempatan itu, Ketua
Pokmas Sejahtera, Nurul Yaqin,
Foto : Jebri Gobet/Kompersh KPH Madura
menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Perhutani KPH Madura yang telah memberikan bantuan berupa dana TJSL untuk pembangunan drainase di Desanya. “Ini sangat berguna mengatasi genangan air, apalagi di musim hujan. Bantuan dana ini sangat bermanfaat bagi kami dan seluruh masyarakat di desa kami,” ucapnya.
Peran Penting Drainase
Drainase punya peran sangat penting. Apalagi di perkotaan. Bayangkan saja, bagaimana jika air hujan yang turun di wilayah padat penduduk semisal perkotaan dibiarkan menggenang? Begitu pula di daerah sekitar hutan, bagaimana jika air hujan yang mengalir deras itu tidak menemukan jalan keluar atau tempat rembesan? Tentu saja ancaman banjir tak dapat dihindarkan.
Drainase dapat didefinisikan sebagai sistem saluran air. Fasilitas drainase punya berbagai peran penting dalam menunjang kelayakan hidup. Mulai dari mencegah banjir dengan mengendalikan kelebihan air pasca hujan, mengalirkan air ke badan air terdekat, hingga mengeringkan wilayah yang tergenang air supaya sarana dan prasarana tetap terpelihara.
Selain dibuat, drainase juga ada yang alami. Drainase alami adalah saluran air yang terbentuk tanpa campur tangan manusia, dan biasanya bahkan tanpa penunjang apa pun. Misalnya sungai. Sedangkan drainase buatan merupakan saluran air yang dibentuk secara sengaja dan disesuaikan dengan pengelolaan air. Contohnya antara lain talang, kanal, selokan, dan gorong-gorong. Nah, drainase seperti itulah yang akan dibangun di Desa Jrengik, Kecamatan Jrengik, Kabupaten Sampang, Jawa Timur, tersebut.
Jenis-jenis Drainase
Sebenarnya ada beberapa jenis drainase. Misalnya, berdasarkan letaknya, ada drainase permukaan tanah dan drainase bawah tanah. Drainase permukaan tanah terletak di atas permukaan tanah dan dapat dilihat secara langsung. Fungsi drainase jenis ini adalah mengalirkan air di permukaan sehingga tidak tercipta genangan air pada tanah. Sedangkan drainase bawah tanah umumnya membutuhkan pipa-pipa sebagai media penyaluran air. Yang membedakan keduanya adalah faktor keindahan dan efektivitas. Drainase bawah tanah banyak dimanfaatkan karena keberadaannya tidak mengganggu estetika kota, dan lokasinya tersembunyi sehingga tidak mengganggu aktivitas di permukaan tanah.
Berdasarkan fungsinya, ada drainase dengan satu fungsi dan multifungsi. Drainase menurut fungsi dibedakan berdasarkan banyaknya jenis air buangan. Drainase satu fungsi berguna hanya untuk mengalirkan satu jenis air buangan saja, misalnya air limbah rumah tangga atau air limbah industri. Sedangkan drainase multifungsi mampu mengalirkan berbagai macam air buangan, baik secara bergiliran ataupun sekaligus.
Berdasarkan konstruksinya, ada drainase terbuka dan tertutup. Drainase terbuka adalah drainase yang berguna untuk mengalirkan air hujan pada wilayah yang luas. Selain itu, juga berfungsi sebagai media mengalirkan air yang tidak membahayakan kelestarian lingkungan. Sedangkan drainase tertutup adalah saluran yang berfungsi untuk menghanyutkan air yang mengandung limbah. Drainase itu dibuat tertutup agar tidak membahayakan kesehatan masyarakat dan lingkungan.
Menyimak pentingnya peran drainase itu, langkah Perhutani KPH Madura menyalurkan bantuan dana TJSL tersebut sudah tepat. Semoga juga akan memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat dan lingkungan. • DR/Mdr/Jef