6 minute read
• Geliat Wisata Perhutani Setelah Covid-19 Melandai
Foto: Kompersh KPH Indramayu
Geliat Wisata Perhutani
Advertisement
Setelah Covid-19 Melandai
Angka penyebaran dan penularan Covid-19 di tanah air sudah melandai. Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) pun masuk ke level 2. Seiring dengan itu, di beberapa tempat, industri wisata mulai menggeliat lagi. Begitu pula dengan wisata yang ada di wilayah Perhutani. Serangkaian pembenahan mulai dilakukan untuk kembali membuka obyek wisata tersebut bagi pengunjung. Kendati belum seratus persen normal, namun tentu perkembangan itu tetap membahagiakan. Tetap semangat dan berharap, semoga Covid-19 cepat selesai dan kondisi kembali normal seperti sediakala.
Menjelang akhir Agustus 2021, Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Kabupaten Indramayu,
Jawa Barat, masuk ke level 2. Maka, pada Rabu, 1 September 2021,
Perhutani Kesatuan Pemangkuan
Hutan (KPH) Indramayu kembali membuka lokasi wisata di wilayah mereka bagi pengunjung. Namun, menyikapi PPKM level 2 di
Kabupaten Indramayu, pengunjung yang datang ke lokasi wisata dibatasi hanya 25 persen.
Tentang hal tersebut, Administratur Perhutani KPH Indramayu, Asep Saepudin, mengatakan, kembali dibukanya tempat wisata yang ada di Indramayu tersebut sesuai dengan apa yang telah disampaikan Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Indramayu, Deden Bonni Koswara, di Indramayu. Asep pun berharap agar kondisi segera normal seperti sebelum berjangkitnya wabah pandemi Covid-19.
“Dengan dibukanya kembali obyek wisata di Indramayu ini, diharapkan dapat meningkatkan pendapatan Perhutani dan perekonomian masyarakat. Semoga Covid-19 cepat selasai, sehingga kita bisa beraktivitas dengan normal kembali,” ujarnya.
Sementara itu, Deden Bonni Koswara mengatakan, masuknya Kabupaten Indramayu ke dalam kondisi PPKM level 2, maka ada
Foto: Tantida/Isa Kompersh Divre Jateng
beberapa kegiatan masyarakat yang sudah diperbolehkan beroperasi kembali. Termasuk wisata.
“Pada saat PPKM level 4 dan 3, Pemerintah Kabupaten Indramayu tidak membolehkan pembukaan tempat wisata guna meminimalkan penyebaran Covid-19. Namun, setelah masuk PPKM level 2, maka Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Indramayu kembali membolehkan tempat wisata untuk dibuka,” terangnya.
Wana Wisata Kartini Mantingan
Hal yang sama terjadi di wana wisata yang ada di wilayah Perhutani KPH Mantingan. Di saat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) turun ke level 2, Wana Wisata (WW) Kartini Mantingan mulai beroperasi kembali. Momen pembukaan kembali wana wisata yang berada di wilayah Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Kebon itu mulai dibuka kembali pada Jumat, 10 September 2021.
Administratur Perhutani KPH Mantingan, Marsaid, mengatakan, dengan pertimbangan bahwa PPKM di Rembang saat ini sudah menurun ke level 2, maka Perhutani mencoba kembali untuk membuka wisata kolam renang Kartini. Hal ini disertai dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat dengan kapasitas hanya 50% pengunjung. Wana wisata Kartini sendiri sudah hampir 3 bulan tutup.
Di saat pembukaan, salah satu pengunjung asal Blora bernama Riana mengatakan, ia sangat senang Wana Wisata Kartini Mantingan kembali dibuka. Ia pun menyambut baik kembali dibukanya wana wisata tersebut
“Karena di WW Kartini itu airnya jernih dan langsung dari sumber alami, sehingga di mata tidak terasa perih dan kami juga bisa menyalurkan hobi kami renang,” terangnya.
Sementara itu, di tempat terpisah, Ketua Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Wana Indah, Margono, mengatakan, pihaknya menyambut baik kembali dibukanya wana wisata tersebut untuk pengunjung. Kata dia, untuk masa PPKM level 2 ini, pengelola WW Kartini bersama anggota LMDH yang merupakan mitra Perhutani siap membantu pengaturan pengunjung sesuai dengan Prokes yang ditetapkan pemerintah.
Dengan pertimbangan bahwa PPKM di Rembang saat ini sudah menurun ke level 2, maka Perhutani mencoba kembali untuk membuka Wisata Kolam Renang Kartini. Hal ini disertai dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat dengan kapasitas hanya 50% pengunjung, kata Administratur Perhutani KPH Mantingan, Marsaid.
Wisata di KPH Jatirogo
Sementara itu, mulai awal September 2021, Perhutani KPH Jatirogo mulai membuka kembali aktifitas wisata di Pantai Sowan dan Air Panas Nganget. Pembukaan kembali wana wisata tersebut dilakukan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. Antara lain, kepada masyarakat yang akan masuk ke lokasi tersebut akan dilakukan skrining awal untuk memastikan pengunjung tersebut dalam keadaan sehat.
Administratur Perhutani KPH Jatirogo, Fajar Arif Wicaksono, mengatakan, di PPKM level 2 ini, wana wisata telah dibuka kembali. Namun, masyarakat yang ingin berwisata ke Pantai Sowan dan Wana Wisata Nganget harus mematuhi peraturan yang sudah ditetapkan.
“Aturan ini tertuang dalam Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 29 Tahun 2021 tentang pembatasan kegiatan masyarakat untuk pengendalian penyebaran Covid-19,” ujarnya.
Wana Wisata Pantai Sowan dan Nganget mulai dibuka kembali pada 1 September 2021. sejak dibuka kembali, kedua wana wisata tersebut memberlakukan sistem jam operasional mulai pukul 09.00 sampai 16.00 WIB. Di dalam lokasi Wana Wisata Pantai Sowan, pengunjung bisa menikmati sunset, flying fox, dan hutan Klampis. Sedangkan di Wana Wisata Nganget, pengunjung bisa menikmati wisata terapi air panas dan camping ground.
“Wana Wisata Nganget yang terletak di Desa Sidorejo Kecamatan Kenduruhan dan Wana Wisata Pantai Sowan di Desa Bogorejo Kecamatan Bancar Kabupaten Tuban, saat ini sudah bersertifikat CHSE (Cleanliness, Health, Safety and Environment) dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/ Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, dengan katagori penilaian ‘memuaskan’,” tambah Fajar.
Di saat pembukaan kembali Pantai Sowan itu, salah satu pengunjung, Setyorini, menyambut baik dan antusias dengan dibukanya kembali objek wisata tersebut. “Kami senang dengan dibukanya kembali destinasi Wisata Pantai Sowan dan Air Panas Nganget. Sebab, selama PPKM kami hanya bisa di rumah saja,“ kata Setyorini.
Wisata di Pangandaran
Di Ciamis, Kamis, 2 September 2021, ada momen nyaris serupa. Di hari itu, Administratur Perhutani KPH Ciamis, Sukidi, mengadakan pemeriksaan kelengkapan Alat Pelindung Diri (APD) sesuai Protokol pencegahan Covid-19. Hal itu
Foto: Eva Puji Astutik/Kompersh KPH Jatigoro
Foto: Kompersh KPH Ciamis
dilakukan dalam rangka persiapan dibukanya kembali wisata yang ada di wilayah Kabupaten Pangandaran. Acaranya berlangsung di Wisata Alam Citumang, wilayah Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Cisaladah, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Pangandaran, KPH Ciamis.
Selain Administratur Perhutani KPH Ciamis Sukidi, jajaran Perhutani KPH Ciamis turut hadir di acara tersebut. Di antaranya Asisten Perhutani (Asper) BKPH Pangandaran, Dadi Santosa; Kepala Sub Seksi Agroforestry dan Ekowisata, Aan Herliaman; dan Pemandu wisata yang ada di wilayah Pangandaran.
Di kesempatan tersebut, Sukidi mengatakan, sesuai dengan surat edaran Bupati Pangandaran tentang uji coba destinasi wisata di masa pandemi Covid-19, wisata yang ada di Pangandaran dapat dibuka secara bertahap. Pembukaan kembali wisata tersebut dengan memerhatikan protokol kesehatan yang ketat, baik terhadap wisatawan maupun petugas wisata.
“Bagi masyarakat, silakan kembali berwisata. Namun harus tetap memerhatikan kondisi kesehatan dan disiplin menerapkan protokol kesehatan Covid-19, seperti menggunakan masker, menjaga jarak, rajin mencuci tangan, dan harus memerlihatkan sertifikat telah melakukan vaksinasi. Di lokasi wisata, kami juga telah memersiapkan sarana dan prasarana penerapan sesuai protokol kesehatan Covid-19, seperti papan himbauan, termogun, tempat cuci tangan, dan menyiapkan petugas di beberapa titik untuk memerhatikan kegiatan pengunjung. Aturan protokol Covid-19 ini berlaku untuk semuanya, baik petugas, pengunjung, maupun mitra kerja. Kami berharap, dengan kembali dibukanya beberapa lokasi wisata di kawasan Perhutani ini, dapat memulihkan kembali pendapatan masyarakat, khususnya yang ikut beraktivitas di lokasi wisata, serta meningkatkan pendapatan untuk Perhutani,” urainya.
Sementara itu, mewakili para pemandu wisata, Dede Julmi, mengucapkan terima kasih kepada Perhutani KPH Ciamis dan Bupati Pangandaran, yang telah memberikan rekomendasi untuk membuka kembali wisata yang ada di Pangandaran ini. “Harapan kami, dengan dibukanya kembali wisata ini pengunjung dan petugas dapat mematuhi aturan yang berlaku serta saling menjaga kesehatan. Wisata kami sudah sesuai standar protokol Covid-19 sehingga aman untuk dikunjugi dan berwisata,” pungkasnya.
Semua pihak tentu menyambut baik kembali dibukanya wana wisata di wilayah kerja Perhutani di banyak daerah. Seiring dengan itu, semua pihak juga tentu berharap, Covid-19 segera berakhir. Dan kondisi akan segera normal kembali seperti sediakala, sebelum berjangkitnya wabah pandemi Covid-19 di tanah
air. Semoga. • DR/Idr/SAE/Mnt/Sgt/Jtr/Dsp/ cms/Bun