Aquarium Kognisia Desember 2013

Page 1

Desember 2013

Oleh: Divisi Fotografi LPM Kognisia UII

aQuarium

Aspiratif, Kritis, Humanis

Diterbitkan Oleh LPM KOGNISIA


Jejak Kogni

Beberapa waktu yang lalu tepatnya tanggal 23 November 2013, Kognisia berkesempatan untuk meliput sebuah event di lapangan Simpang Lima Semarang. Event tersebut merupakan event nasional yang diselenggarakan oleh Federasi Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (FORMI) yang bekerjasama dengan Kementerian Olahraga dan Pemuda (Kemenpora) . Event kali ini adalah Festival Olahraga Rekreasi Nasional (FORNAS) yang ke-2. Kegiatan yang berlangsung dari tanggal 23-24 November 2013 ini mengagendakan berbagai macam lomba diantaranya gobak sodor, engrang, terompa raksasa, senam jantung sehat, cheerleading, dan langkah dansa. Kegiatan ini juga merupakan salah satu kegiatan pelestarian permainan-permainan tradisional di Indonesia. Dengan adanya FORNAS ini diharapkan masyarakat tetap mengenal dan melestarikan permnainan-permainan tradisional warisan zaman dulu yang tidak akan hilang terbawa arus jaman yang semakin modern dengan teknologi yang semakin canggih.

Foto oleh: Abdi

Kehangatan setelah pertandingan

Foto oleh: Sarah R

Latihan di panggung pentas

Foto oleh: Abdi

Keseruan pertandingan Gobak Sodor


kepada keluarga kekasih Ji-Suk agar merestui hubungan kedua insan manusia ini. Masih banyak scene mengharukan yang ada didalam film ini. Kisah-kisah perjuangan dan kasih sayang seorang ibu demi buah hatinya meskipun sang buah hati sering melukai hati dan perasaannya. Film ini sangat tepat untuk dinikmati bagi kita, para mahasiswa yang mungkin beberapa dari kita saat ini harus tinggal terpisah dengan orangtua kita demi menuntut ilmu. Jika Anda ingin mengetahui lebih dalam kisah perjuangan Ibu Ji-Suk, film ini patut untuk Anda tonton!

I Love You, Mom. Always love you everytime-

surat pembaca Tuangkan aspirasi Anda mengeani kampus baik lingkup Fakultas maupun Universitas melalui rubrik Surat Pembaca Aquarium. Aspirasi yang dianggap penting dan menarik akan diterbitkan sesuai dengan kesepakatan redaksi LPM Kognisia Tingkatkan Fasilitas Elektronik Fasilitas elektronik lebih ditingkatkan lagi ya. Lokasi santainya kurang nyaman buat mahasiswa. Trus keadaan kelas / fasilitas kelas juga kurang nyaman nih. Satu lagi, dosen yang memiliki kreativitas dalam menyampaikan materi lebih ditingkatkan lagi agar lebih mudah dipahami mahasiswanya.

Source: ww.squidoo.com

Bismillah, Psikologi 2010 Berharap Ada Eskalator di FPSB AC dikelas kurang dingin trus WC kurang bersih. Kalo bisa tambahin eskalator ya di FPSB. Shinta Kusuma Dewi, Ilmu Komunikasi 2013 Student Area Kurang Nyaman Student area kurang nyaman nih, karena kalo pas hujan itu mejanya ikut basah trus kalo cuaca panas justru panas banget. Bunga Tulip, Psikologi 2011 Jaga Kebersihan Toilet Kita! Penyaringan air toilet kalo bisa lebih disaring lagi ya agar bersih. Makasih. A.I.U, Psikologi 2012 Perbaiki Layanan WiFi Saran nih, kalo bisa WiFi yang disekitaran ruangan 03.20 sampe 03.25 itu dikencengin dong. Soalnya kan banyak juga mahasiswa yang ruang kelas kuliahnya di sekitar situ. Makasih ya. YM, Psikologi 2011


Laporan Utama

Curanmor !! awas jangan parkir sembarangan!! Oleh : Sarah Faulia Reporter bersama Reza Dwi Ikhsan & Yulisman Perdana (Kampus Terpadu, 26/11/2013) Mahasiswa FPSB sebaiknya lebih berhatihati dalam memarkir kendaraannya sekarang. Pasalnya, akhir-akhir ini banyak laporan kasus kehilangan motor yang dialami oleh mahasiswa. Melihat maraknya kasus pencurian motor yang terjadi di lingkungan kampus UII, sekarang terlihat beberapa banner peringatan larangan sembarangan terpasang di lingkungan kampus. Salah satunya yakni yang terpasang di jalan depan masjid Ulil Albab. Berdasarkan informasi yang didapatkan Kognisia dari salah satu satpam rektorat yaitu Putut Sapariyanto, banner-banner tersebut dipasang karena banyaknya kasus curanmor yang terjadi di UII. Menurut penuturan Putut, sudah banyak kasus kehilangan motor maupun helm yang terjadi yakni sekitar 2-3 motor yang dilaporkan hilang di lingkungan kampus. Kejadian curanmor ini umumnya terjadi ketika waktu maghrib saat petugas parkir sudah pulang dan para satpam sedang istirahat sholat. Kasus pencurian ini paling sering terjadi di sekitar trotoar FTSP dan FMIPA karena banyak para mahasiswa yang memiliki kegiatan hingga larut malam di daerah tersebut dan memarkir

L A P U T

kendaraannya sembarangan tanpa menitipkan kepada satpan ataupun mengawasinya secara langsung. Ada juga mahasiswa yang meninggalkan begitu saja motornya ketika akan pergi makrab tanpa memberitahu satpam sehingga tidak bisa diawasi dan dijaga. Sebenarnya pihak kampus sudah menyediakan lahan parkir bagi para mahasiswa. Tetapi kendalanya adalah ketika lahan parkir tersebut sudah tutup pada pukul 18.00 WIB sedangkan masih ada kegiatan mahasiswa yang berlanjut hingga malammahasiswa lebih memilih parkir diluar yang lebih praktis dan gampang untuk keluar. Para satpam yang bertugas pun sudah memberikan tindakan dan pencegahan pada kendaraan peringatan mahasiswa yang terparkir sembarangan dengan cara mengambil helm dan mengempeskan ban motor. Bahkan bila ada gembok, satpam akan menggembok kendaraan yang diparkir sembarangan itu agar lebih aman. Harapannya para mahasiswa lebih menyadari bahwa parkir sembarangan itu berbahaya dan tidak di izinkan. Tindakan tersebut juga sebagai upaya pencegahan dari para satpam karena logikanya jika ban motor kempes

Resensi Film

Oleh : Arfia Juliana Saputri Judul Film: A Long Visit My MOM Dirilis: 2010 Pemain: Kim Hae-Suk (Ibu), Park Jin-Hee (Ji-suk)

Film drama Korea ini berkisah tentang kasih sayang seorang ibu terhadap anaknya. Sang ibu yang tak berpendidikan, selalu mengutamakan sang anak, Ji-Suk yang cantik, pandai, dan menjadi idaman setiap mertua. Pada waktu Ji-Suk kecil, ibunya selalu mengutamakan Ji-Suk ketimbang adik cowoknya. Ia selalu mendapat perhatian lebih. Akan tetapi kehidupan tak semudah itu. Sang ayah hanyalah seorang supir bus yang jalannya pincang. Tak tahan dengan segala olok-olok tentang kekurangannya, ayah Ji-Suk selalu melampiaskan kemarahannya pada sang ibu. Ia akhirnya memutuskan untuk berpisah dengan keluarganya dan memilih sekolah SMA yang agak jauh dari rumah. Di saat pertemuan siswa dan orang tua itulah terlihat scene pertama yang menguras air mata. Ji-Suk tak ingin ibunya ikut pertemuan orang tua karena malu dengan penampilannya. Walaupun kata-kata kasar yang selalu keluar dari mulut Ji-suk buah hatinya, sang Ibu tidak pernah menyerah, walaupun terasa sakit

di hati sang Ibu tetap tersenyum dan segera melupakannya. Ji-Suk pun kemudian memutuskan untuk kuliah ke Seoul , walaupun sang ayah sedikit menetang keinginannya. Ketika Ji-suk akan berangkat ke Seoul, ibunya meninggalkan sepucuk surat didalamnya. Disana tertuliskan permintaan maaf sang Ibu karena tidak bisa memberi lebih untuknya, hanya memberi beberapa makanan dan bekal dua buah kresek uang receh yang ditabungnya sejak Ji-suk kecil untuk kebutuhan Ji-suk suatu sa'at nanti. Ji-suk merasa malu dengan perbuatan ibunya yang seperti itu, Akhirnya Ji-Suk memutuskan untuk bekerja part-time demi memenuhi kebutuhannya hidupnya di Seoul. Hingga akhirnya ia bertemu dengan sesosok pria yang akhirnya menjadi kekasihnya. Namun karena perbedaan status sosial antara Ji-Suk dengan kekasihnya membuat hubungan mereka tidak harmonis. Keluarga kekasih Ji-Suk tak merestui hubungan mereka. Sampai pada akhirnya sang Ibu memohon


gabungan pasukan Polandia dan Jerman di atas bukit Kahlenberg. Jadi, bisa saja omongan turis tersebut benar. Kota selanjutnya yang dipijak Hanum dan Rangga adalah Paris, Perancis. Bertemu dengan Marion Latimer, seorang mualaf Perancis, Hanum mendapat banyak pengetahuan lagi dari kota fashion ini. Bagunanbangunan bersejarah di Perancis seperti La Defense, Arc du Triomphe de I'Etoile, Champ Elysees, Obelisk, Arc du Triomphe du Carrousel, dan museum Louvre membentuk sebuah garis imajiner lurus menuju Ka'bah. Garis imajiner yang dibangun atas perintah Napoleon Bonaparte itu disebut sebagai Axe Historique dan memiliki nama lain Voie Triomphale, Jalan Kemenangan. Muncullah praduga bahwa Napoleon memeluk Islam. Namun seperti kata-kata Marion yang disebutkan di buku ini, “Tak ada yang tahu rahasia hati manusia kecuali Tuhan, kan?” Spanyol, negara yang pernah menguasai peradaban Islam selama lebih dari 750 tahun. Hanum dan Rangga berhasil mengunjungi Mezquita, masjid yang sudah menjelma menjadi gereja di Cordoba. Ada bekas goresan dan sayatan di ukiran-ukiran kaligrafi dalam Mezquita, menggambarkan runtuhnya peradaban Islam. Hanum dan Rangga juga mengunjungi Granada, kota yang menjadi saksi bisu berakhirnya masa kejayaan Islam di Spanyol setelah negara tersebut tunduk oleh kekuasaan Raja Ferdinand dan Ratu Isabella. Pada masa

kekuasaan The Royal Couple tersebut dilakukan pembaptisan massal. Semua penduduk diwajibkan untuk memeluk agama Kristen dan pemeluk agama Islam serta Yahudi secara paksa berganti agama. Perjalanan mereka dalam mencari peradaban Islam di bumi Eropa berakhir di Istanbul, Turki. Hanum dipertemukan kembali dengan sahabatnya, Fatma di kota ini. Berbanding terbalik dengan Mezquita di Cordoba, di Istanbul terdapat Hagia Sophia, katedral yang diubah menjadi masjid. Hanum, Rangga, dan Fatma juga mengunjungi To p k a p i P a l a c e , s e b u a h i s t a n a peninggalan kekaisaran Ottoman. Seperti nostalgia, Fatma menjadi guide mereka dan mengaitkan detail-detail yang ada dalam Topkapi Palace dengan nilai-nilai Islam yang tersirat di dalamnya. Buku ini mengisahkan sejarah tanpa ada nada menggurui dalam katakatanya. Cara bertutur penulis dalam menceritakan kisahnya pun sangat menarik, sehingga Anda akan tergoda u n t u k t e r u s m e m b u ka h a l a m a n selanjutnya untuk mengetahui apa kisah berikutnya. Jika Anda ingin memahami sejarah dengan bacaan yang ringan, buku ini merupakan pilihan yang tepat.

pencuri tidak akan jadi mengambil motor tersebut. Tetapi tindakan ini sering disalah artikan oleh para mahasiswa, dan tidak sedikit mahasiswa yang marahmarah karena ban motornya dikempesi satpam. Ada juga beberapa fakultas yang melarang untuk mengenpeskan kendaraan mahasiswa dengan alasan kasihan kepada mahasiswa padahal dari pihak satpam sendiri sudah menyediakan pompa untuk motor tersebut. Keamanan di lingkungan kampus sendiri sudah cukup ketat dengan menyediakan petugas parkir dan satpam yang berbeda. Ketika jam petugas parkir telah habis yakni pada pukul 18.00 WIB, satpam akan mengambil alih pengawasan di lingkungan kampus. Setiap gedung memiliki satpam yang menjaga selama 24 jam. Bahkan ketika ada mahasiswa yang menitipkan motornya, satpam akan mengarahkan ke tempat parkir yang aman dan dapat terjaga oleh satpam

b a h ka n b i l a p e r l u s at p a m a ka n menggembok motor tersebut agar aman. Mengenai kasus ini pihak kampus telah melaporkannya kepada polisi dan ada beberapa motor yang sedang dalam penyelidikan polisi sehingga memasang banner-banner peringatan di lingkungan kampus. Nah bagi mahasiswa juga sebaiknya mengikuti peraturan yang sudah ada dikampus untuk tidak parkir sembarangan. Meskipun terpaksa untuk parkir ditempat itu sebaiknya para mahasiswa melapor kepada pihak satpam agar motor dapat diawasi oleh satpam. Tindakan ini juga salah satu upaya mahasiswa untuk membantu pencegahan aksi curanmor dilingkungan kampus. “Sebaiknya agar tidak terjadi lagi, parkir ya di kantongkantong parkir yang ada petugasnya itu.” ucap Putut mengakhiri wawancara bersama Kognisia.

“Jadilah Agen Muslim yang Baik!” – Fatma Pasha, 99 Cahaya di Langit Eropa foto oleh: Yulisman Perdana

“ Penyesalan Itu Selalu Datang Diakhir”


Laporan Khusus

Oleh: Katrim Alifa Putrikita Reporter:: Vicky Rizki Amalia, Mukhlis Hasibuan, Rahmah Hayati

Mengintip ELLEGANT, Makrabnya Prodi Pendidikan Bahasa Inggris (Kaliurang, 01/12/13) Selama tiga hari, dari tanggal 30 November sampai dengan 1 Desember, prodi Bahasa Inggris menyelanggaran makrab. Ditemui oleh tim KOGNISIA, sekretaris acara tersebut, Endah Sri Eliawati mengatakan bahwa makrab prodi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) dinamakan ELLEGANT. "Nama Makrab PBI itu ELLEGANT, singkatan dari English Learned Gathering Moment, nama itu udah ada dari 2011, jadi kami dari Panitia ELLEGANT 2013 mencoba untuk mematenkan nama itu supaya lebih khas anak Bahasa Inggris. Jadi ketika orang-orang lihat O... ELLEGANT. ELLEGANT itu identik dengan prodi Pendidikan Bahasa Inggris." ungkap Endah. Sementara Rizal selaku ketua p a n i t i a d a n Fa u za n s e l a ku u n i t progammer menambahkan bahwa sebelumnya, makrab prodi Bahasa Inggris dinamakan SMILE. Pergantian nama tersebut dilakukan karena ELLEGANT seakan identik dengan D3, sementara ELLEGANT dibuat untuk D3 dan S1, sehingga lebih menyeluruh. Pada tahun ini, panitia mengusung tema The Warm Tea to Bring You Closer untuk makrab bagi mahasiswa

L A P S U S

dan mahasiswi baru. Ketika ditanya lebih lanjut mengenai tema tersebut, Endah, Rizal, dan Fauzan mengatakan bahwa dari filosofinya sendiri yaitu the warm tea atau teh hangat, yang melambangkan bahwa semua mahasiswa PBI itu adalah keluarga, dan keluarga itu identik dengan kehangatan. Kehangatan tersebut yang membuat keluarga itu semakin dekat. Itulah alasan mengapa acara ini penting, dan mahasiswa mahasiwi baru sebaiknya berpartisipasi. Panitia lebih memilih teh, bukan minuman hangat lain karena dinilai lebih mewakili kebiasaan masyarakat Indonesia. Tujuan dari ELLEGANT sendiri adalah untuk saling mendekatkan diri antara mahasiswa, dosen, dan panitia. Semua pihak diharapkan bisa meluangkan waktu. Dengan kata lain , kegiatan ini tidak bersifat diwajibkan tetapi lebih tepatnya disarankan. ELLEGANT memang dibuat untuk mahasiswa dan mahasiswi baru angkatan 2013, tetapi ELLEGANT merupakan acara yang diharapkan mampu merangkul semua pihak. Panitia berharap PBI yang merupakan prodi baru ini sudah memiliki kekeluargaan yang dekat sedari awal,ehingga akan berlanjut

Resensi Buku

Oleh : Aulia Zahra 99 Cahaya di Langit Eropa Penulis : Hanum Salsabiela Rais dan Rangga Almahendra Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama Tebal : 412 Halaman

“Catatan Tentang Sebuah Pencarian”

Buku yang sudah diangkat ke layar lebar ini menceritakan tentang perjalanan sang penulis, Hanum Rais dan Rangga Almahendra di bumi Eropa. Bukan hanya sekedar travel journal, Hanum dan Rangga juga menguak sejarah kejayaan Islam di masa lampau. Empat negara yang digali mengenai peradaban Islamnya adalah Austria, Perancis, Spanyol, dan Turki. Masing-masing negara memiliki kisah tersendiri dalam satu benang merah, kejayaan Islam. Cerita dimulai di kota Wina, Austria, dimana Hanum menyusul suaminya yang mengikuti program doktoral di kota tersebut. Hanum mengikuti kursus bahasa Jerman dan berkenalan dengan seorang wanita Turki, Fatma. Siapa sangka Fatma yang seorang ibu rumah tangga biasa memiliki pengetahuan yang luas mengenai peradaban Islam di Eropa. Cara Fatma yang begitu pandai mengaitkan suatu kejadian dengan sejarah Islam dahulu berhasil menggunggah Hanum untuk menyusuri jejak Islam di daratan Eropa.

Tidak hanya dari benda-benda pusaka yang disimpan di Museum, hal-hal kecil saat perjalanan berkeliling Austria bersama Fatma juga mengandung secuil cerita sejarah. Seperti saat mereka berdua sedang bersantap di Kahlenberg. Turis di belakang meja mereka bergurau sambil menunjukkan roti croissant yang dimakannya. “Kalau kamu mau mengolok-olok umat muslim, pakai saja croissant ini! Croissant ini asalnya dari Austria guys, bukan dari Perancis. Roti untuk merayakan kekalahan Turki di W i n a .” H a n u m ya n g m e n d e n ga r percakapan turis tersebut tentunya naik pitam. Namun Fatma membalas olokan mereka dengan membayar makanan turis tersebut dan memberikan pesan kepada mereka dengan kata-kata 'Hi, I'm

Fatma, a muslim from Turkey' beserta alamat e-mailnya. Setelah keluar dari tempat makan tersebut, Fatma menjelaskan bahwa pasukan Turki yang sudah mengepung kota Wina akhirnya dipukul mundur oleh


PUISI ! ╫ĵ ọ5 ╜ʼn╜╫ĵ ọŕ Ă■ í Ă╫Ċĵ Oleh : Asyiah Ummul Muttakinah

/ Mana yang lebih berarti Berlarilah dan jangan lengah Tak perlu takut untuk berubah Terkadang itu memang susah Tapi percayalah, Kau tak ‘kan pernah kalah Menjadi lebih baik Menjadi lebih indah

ke angkatan-angkatan selanjutnya karena kekeluargaan tersebut sudah dipupuk sejak awal. Endah, Rizal, dan Fauzan menyatakan bahwa total biaya ELLEGANT yang harus dibayarkan peserta adalah Rp. 100.000,- . Peserta yang mengikuti kegiatan ini sebesar 80% dari total mahasiswa baru. Panitia dan peserta ELLEGANT berangkat b e rs a m a - s a m a p a d a ta n g ga l 3 0 Desember usai shalat ashar. Open Ceremony ELLEGANT dilakukan di gedung PBI. Secara garis besar, rangkaian acara ELLEGANT ini dapat dijelaskan seperti berikut. Sesuai dengan tema yang diusung, ada upacara minum teh, kemudian outbond, serta PBI Got Talent. PBI Got Talent merupakan suatu acara, dimana para mahasiswa dan mahasiswi baru dibagi dalam beberapa kelompok kemudian diminta untuk menampilkan kreativitas mereka seperti menyanyi, drama, atau yang lainnya. Acara tersebut dilaksanakan di Desa Wisata Karang Astri. Menurut Rizal, panitia memilih tempat tersebut karena lebih dekat. Inti dari acara tersebut adalah menjalin keakraban, sehingga masalah tempat tidak terlalu penting, "Kita udah survey di berbagai tempat, tapi untuk apa jauh-jauh kalau

Menjadi lebih berarti

foto oleh: Endah S.Elya

inti acaranya sama? Yang penting maknanya dapet." tutur Rizal. Selain acara tersebut, panitia juga mendatangkan para mahasiswa yang pernah melakukan studi di Australia untuk saling berbagi pengalaman. Pengalaman tersebut tidak hanya dibagikan untuk mahasiswa baru, melainkan kepada semua pihak yang hadir pada acara tersebut. Sesi ini dilakukan untuk mempromosikan dan lebih memperkenalkan prodi PBI kepada mahasiswa baru, sehingga selain m e n d e ka t ka n a n t a r m a h a s i s w a , ELLEGANT juga bertujuan untuk mendekatkan mahasiswa dengan program studi yang dijalani. "Jadi mereka itu tidak terpaku dalam satu angkatan gitu, biasanya kan mereka itu selalu hidup dalam kesukuan gitu kan, seperti namanama angkatan gitu, nah dalam makrab ini diharapkan untuk adik-adik tingkat maupun kakak tingkat itu bisa sharing dan sebagainya.”tutup Fauzan.


Laporan Khusus

Oleh: Ranisa Kautsar T Reporter: Ranisa K. , Animas, Abdi Winarni

KAMPSI

Needing, Caring, Trust and Tolerance To Create an Intimacy

(Ungaran, 23/11/2013) KAMPSI, kegiatan tahunan Lembaga Eksekutif Mahsiswa (LEM) Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya kini kembali dilaksanakan sebagai kegiatan lanjutan dari rangkaian acara SERUMPUN (Ospek Fakultas) dalam pengenalan berbagai hal terkait kampus. KAMPSI ini merupakan kegiatan Makrab (Malam Keakraban) yang dilaksanakan oleh Prodi Psikologi. Tahun ini KAMPSI mengambil tema Needing, Caring, Trust and Tolerance to Create an Intimacy. KAMPSI 2013 kali ini diselenggarakan di daerah Ungaran, Semarang, Jawa Tengah. Sesuai tema yang diangkat dalam kegiatan KAMPSI ini, s e m u a ra n g ka i a n ke g i ata n ya n g dilaksanakan bertujuan untuk membentuk kedekatan antar peserta maupun peserta dengan panitia. Menurut Ketua KAMPSI tahun ini, Aditya Gencar Prayoga menjelaskan alasan pemilihan tempat di Ungaran, “Pemilihan ini sudah melalui proses di 15 tempat berbeda, namun Camp Mawar Ungaran inilah yang paling memenuhi kriteria�. Kriteria tersebut diantaranya memiliki camping ground, tracking area, tempat MCK dan yang terpenting keamanan.

L A P S U S

Terdapat 18 tenda peserta dan panitia serta 2 pleton dalam kegiatan KAMPSI ini. Kendala dalam pemilihan tempat sendiri adalah mencari camping ground dan tracking area yang memadai untuk seluruh peserta dan panitia. Namun hadiah terbesar dari KAMPSI tahun ini adalah view yang begitu indah yang selalu disajikan dihadapan mata tepat di depan camping ground. Namun lokasi yang berada di bukit sendiri memberikan efek udara yang cukup dingin baik di siang hari maupun malam hari. Hal ini berimbas pada kegiatan malam hari di hari pertama KAMPSI yang menyebabkan 3 peserta dan 1 panitia mengalami hipotermia, namun hal ini dapat segera diatasi. Kepanitiaan KAMPSI sendiri terdiri dari mahasiswa angkatan 2011 dan 2012. Antusiasme mahasiswa yang ingin menjadi panitia terlihat dari banyaknya jumlah pendaftar yang masuk. Namun untuk efisiensi kegiatan, jumlah pendaftar yang diterima hanya 86 orang.Sayangnya, ketika antusiasme dari panitia meningkat, antusiasme dari calon peserta justru terlihat lesu. Panitia hanya dapat menjaring 66 peserta yang ikut berpasrtisipasi. “Berbagai cara telah kami telah kami lakukan, mulai dari promosi

dalam tubuh manusia berfungsi sebagai pembentuk sel-sel darah merah, dimana tubuh memerlukan 7-35 mg/hari yang sebagian diperoleh dari air. Tetapi zat Fe yang melebihi dosis yang diperlukan oleh tubuh dapat menimbulkan masalah kesehatan. Hal ini dikarenakan tubuh manusia tidak dapat mengsekresi Fe, sehingga bagi mereka yang sering mendapat tranfusi darah warna kulitnya menjadi hitam karena akumulasi Fe. Air minum yang mengandung besi cenderung menimbulkan rasa mual apabila dikonsumsi. Selain itu dalam dosis besar dapat merusak dinding usus. Kematian sering kali disebabkan oleh rusaknya dinding usus ini. Kadar Fe yang lebih dari 1 mg/L akan menyebabkan terjadinya iritasi pada mata dan kulit. Apabila kelarutan besi dalam air

melebihi 10 mg /L akan menyebabkan air berbau seperti telur busuk. Itulah mengapa melihat kondisi air yang berwarna kuning di kampus, beberapa orang pegawai bahkan menolak mengkonsumsi air dari kran kampus, meskipun di masak terlebih dahulu. Meliahat efek psikologis tersebut, sebaiknya ada penelitian yang lebih jelas apakah kadar besi (Fe) dalam air yang ada di kampus sudah melebihi batas normal ataukah masih masuk dalam toleransi yang diperbolehkan untuk dikonsumsi. Hasil penelitian tersebut sebaiknya dipublikasikan kepada seluruh civitas akademika tentang kondisi sebenarnya air tanah yang digunakan sehari-hari di kampus.

Source: http://magazines-24.blogspot.com/


Opini Air Berwarna Kuning, Terlalu Banyak Mengandung Fe? Oleh : Aziz Abdul N. ( K a m p u s Te r p a d u , 30/11/2013) Beberapa hari yang lalu saya tidak sengaja berbincang ringan dengan pak Nasrudin, yang merupakan salah satu petugas kebersihan di FPSB. Di perbincangan ringan itulah muncul percakapan terkait kondisi air kamar mandi. Airnya kuning, tapi bukan keruh, setidaknya begitulah penuturan lakilaki paruh baya yang sudah bertugas di FPSB sejak beberapa tahun belakangan ini. Itulah yang membuat saya penasaran benarkah kondisi air di FPSB kuning, tidak jernih seperti biasanya? Setahu saya warna kuning air di FPSB ini dikarenakan tingginya kadar besi (Fe) dalam air. Besi adalah salah satu elemen yang dapat ditemui hampir pada setiap tempat di bumi, pada semua lapisan geologis dan semua badan air. Pada umumnya besi yang ada di dalam air dapat bersifat terlarut sebagai Fe 2+ atau Fe3+. Kandungan ion Fe (Fe2+, Fe3+) pada air sumur bor berkisar antara 5 – 7 mg/L. Tingginya kandungan Fe (Fe2+, Fe3+) ini berhubungan dengan keadaan struktur tanah. Struktur tanah di bagian atas merupakan tanah gambut yang selanjutnya berupa lempung gambut dan bagian dalam berisi campuran lempung gambut dengan

s ed ikit p a s ir. B es i d a la m a ir bersumber dari dalam tanah sendiri di samping dapat pula berasal dari sumber lain, diantaranya berasal dari larutnya pipa besi, reservoir air dari besi atau endapan – endapan buangan industri. Pada kasus UII, air yang digunakan untuk operasional kamar mandi masih menggunakan air tanah. Air tanah, khususnya untuk pemakaian rumah tangga dan industri (termasuk juga kampus UII), memiliki kecenderungan untuk mengandung kadar besi atau asam organik tinggi. Hal ini bisa disebabkan dari posisi geologis UII yang secara alami memiliki deposit Fe tinggi karena lokasi UII yang berada di daerah lereng gunung. Air dengan kandungan zat besi tinggi akan menyebabkan air berwarna kuning. Pertama keluar dari kran, air nampak jernih namun setelah beberapa saat air akan berubah warna menjadi kuning. Hal ini disebabkan karena air yang berasal dari sumber air sebelum keluar dari kran berada dalam bentuk ion Fe2+, setelah keluar dari kran Fe2+ akan teroksidasi menjadi Fe3+ yang berwarna kuning. Kondsi air yang berwarna kuning tidak bisa dianggap enteng. Senyawa besi dalam jumlah kecil di

ke kelas, promosi melalui sosial media, bahkan di list perseorangan, namun antusiasme masih terlihat kurang. Mungkin mahasiswa baru masih belum berkeinginan mengenali kampusnya sendiri.” jelas Adit. Untuk biaya sendiri, peserta dikenakan Rp. 175.000 per orang. Biaya tersebut sudah mencakup transportasi, konsumsi, fasilitas makrab serta kaos KAMPSI. Sebenarnya panitia sendiri sudah melakukan subsidi silang terhadap masing-masing peserta yakni sebesar Rp.8000 yang berasal dari sponsor untuk memenuhi biaya yang seharusnya Rp. 183.000 per orang. Bentuk Acara Nama Kampung Psikologi sendiri telah memberikan gambaran bagaimana bentuk acara di dalamnya. Panitia berusaha membentuk suasana kerukunan di dalam sebuah kampung dimana warganya saling tolong menolong seperti mendirikan tenda, membantu yang sakit hingga bersama-sama memasak makanan. “Bentuk acara yang dihadirkan tidak jauh berbeda dengan kegiatan KAMPSI sebelumnya, hanya format dan ada beberapa acara baru yang di suguhkan” terang divisi acara. Rangkaian acara sendiri dimulai dari pukul 10.30 di hall FPSB yaitu pelepasan panitia dan peserta oleh Dekan, DPM dan LEM FPSB meskipun Pak Sus Budiharto selaku Dekan FPSB berhalangan hadir dalam acara pelepasan ini. Setelah acara pelepasan, kegiatan dilanjutkan kembali usai sholat Jumat dengan keberangkatan seluruh peserta dan panitia menuju lokasi.

Kegiatan awal di lokasi adalah mendirikan tenda berdasarkan kelompok yang sudah di tentukan. Kemudian malam harinya diadakan jelajah malam melalui rute yang ditentukan. Pada hari selanjutnya, kegiatan diawali dengan senam sehat “ Yuk Kita Senam” kemudian dilanjutkan dengan cooking academy 1 dan 2, tracking, berbagi cerita (sharing bersama senior dan alumni), serta acara api unggun yang paling ditunggu atau yang disebut oleh panitia sendiri “KAMPSI ON FIRE”. Acara api unggun ini diselingi acara melody (akustikan) dan juga KAMPSI Got Talent dimana peserta diminta untuk dapat menampilkan bakat mereka. Acara di hari terakhir kegiatan KAMSPI kali ini sama seperti rangkaian acara setiap tahunya yaitu forum untuk memilih ketua angkatan. Peserta diminta berorasi dan diperhatikan kemampuan problem solving nya dari pertanyaan-pertanyaan yang di sampaikan oleh panitia. Dari hasil penilaian terpilihlah Akmal Maulana sebagai ketua angkatan Psikologi 2013. Tanggapan Peserta Banyak cerita yang didapati dari peserta. Salah satunya adalah yang diungkapkan Rahmat kepada Kognisia “Disini kita diajari kepemimpinan, kerjasama, pengendalian emosi, dan keberanian untuk tampil.” Ada juga yang berpendapat “Capek tapi asyik, seru, dan sense of belonging-nya dapat, menemukan apa yang tidak ditemukan di kota. Banyak pengalaman menarik, seperti makan satu nampan barengbareng. Fasilitas juga cukup memuaskan.


Tidak menyesal sama sekali ikut, justru yang tidak ikut yang rugi.” Ada beberapa peserta yang mengungkapkan kekecewaannya karena banyak yang tidak berpartisipasi dalam kegiatan KAMPSI tahun ini. Kamar mandi jauh, tidak tersedia colokan listrik dan yang paling disayangkan oleh peserta adalah tidak adanya tong sampah dekat camping ground. Ada juga pendapat dari peserta yang menyatakan bahwa sebaiknya kegiatan KAMPSI ini bersifat wajib bagi

mahasiswa baru serta terkait masalah biaya juga sebaiknya telah dianggarkan dalam catur dharma yang dibayar diawal. Kegiatan rutin Kampung Psikologi ini menyimpan banyak harapan dari banyak pihak. “Diharapkan Kampung Psikologi ini dapat benar-benar menjadi wadah untuk menjalin kedekatan dan keakraban antar peserta dengan peserta bahkan dengan kakak angkatan.” tutup ketua KAMPSI.

K A M P S I 2 0 1 3

Dari yang sudah dipaparkan oleh Nugroho tersebut menjelaskan bahwa gedung Unit 12 masih kekurangan personil. “Kebetulan kita itu yang disini tuh memang kekurangan personil. Harusnya minimal gedung ini tu yang jaga 4 orang.” jelas Nugroho. Menurut pernyataan Nugroho, pihak SDM dari rektorat tidak akan merekrut staf keamanan lagi, sehingga kekurangan staf keamanan menjadi hal yang tidak bisa dielakkan. Dari kasus ini muncullah permasalahan baru di mana pihak UII menerapkan sistem outsourcing. Penerapan sistem ini sendiri kurang berjalan dengan mulus. Banyak pihakpihak yang tidak setuju dengan adanya sistem ini. Menurut Nugroho, outsourcing ini tidak dapat menerapkan pelayanan yang khas UII yaitu senyum, salam dan sapa. Hal ini dikarenakan sistem outsourcing adalah sistem dengan pergantian pegawai yang bisa saja terjadi setiap saat. Selama 10 tahun mengabdi di

UII, Nugroho berharap adanya kerjasama a nta ra p i h a k ke a m a n a n d e n ga n mahasiswa. Seperti memberi pemberitahuan mengenai kegiatan yang mungkin diadakan hingga larut malam agar pihak keamanan tahu dan dapat membantu mahasiswa jika ada terjadi hal-hal di luar dugaan. Nugroho juga menekankan lokasi parkiran motor yang hendaknya dilakukan pengecekan 15 menit sekali untuk menghindari curanmor. “Kalau seumpama nggak mau diparkirkan sini (di parkiran gedung unit), kita kan mengarahkan. Kalau ingin aman, ya masukkan sini. Silahkan.” jelas Nugroho. Selain parkiran, beliau menekankan bahwa segala bentuk kegiatan hendaknya melaporkan terlebih dahulu ke bagian keamanan. Nugroho juga berharap bahwa budaya saling sapa antara mahasiswa dengan pihak keamanan yang sedang berjaga tetap terus dilakukan seperti beberapa tahun silam.


Profil Oleh Verdiantika Reporter

: Atina Hasanah dan Annisa : Verdiantika Annisa

Nama Tanggal lahir Asal Jabatan FPSB Masa Kerja

: Nugroho Budi Laksono : Yogyakarta, 16 Juni 1980 : D.I. Yogyakarta : Koordinator Satpam FK dan

( K a m p u s Te r p a d u , 26/11/2013) Penjaga keamanan atau kebanyakan orang sering menyebutnya dengan satpam merupakan salah satu pekerjaan yang mulia. Sama halnya seperti dokter, perawat dan pekerjaan lainnya yang tetap bertugas pada waktu raya Idul Fitri dan Idul Adha, beberapa petugas keamanan di UII juga tetap melaksanakan tugasnya menjaga keamanan di lingkungan kampus meskipun sebenarnya mereka sangat ingin berkumpul dengan keluarga dan merayakan hari raya. Demikian pula yan g d iras akan o leh Nu gro h o, koordinator keamanan unit 12 yang sampai saat ini telah bekerja lebih dari 10 tahun di UII. D i t e n g a h b e r t u g a s , KO G N I S I A mendapatkan kesempatan untuk mewawancarai koordinator satpam UII gedung unit 12 (gedung FK dan FPSB), Nugroho Budi Laksono. Pada waktu itu Nugroho sedang melakukan penjagaan atau patroli di Unit 12. Sepuluh tahun sudah Nugroho mengabdikan dirinya di

: 2004 - sekarang

UII sebagai bagian keamanan. Dalam beberapa tahun terakhir ini Nugroho juga ikut membantu isterinya untuk menjaga kedua anaknya. Ada sebanyak 14 orang staf keamanan di gedung UII Unit 12 yang dikoordinir oleh Nugroho. Sedangkan untuk prosedur patroli, ada istilah TURJAWALI (Pengaturan, Penjagaan, Pengawalan, dan Patroli) yang dilakukan sepanjang hari dengan pembagian tugas patroli pada waktu siang dan malam. Sebelum melakukan kerja keamanan dan patroli, staf keamanan melakukan pengecekan barang-barang inventaris. “Kalau pagi, langsung pengecekan awal seluruhnya. Jadi, biarpun malam sudah dicek dan dilaporkan aman.� tutur Nugroho. Diakui Nugroho, pengecekan awal merupakan langkah pertama yang harus dilakukan sebelum berlanjut p a d a p e n ga t u ra n a ta u p a t ro l i keamanan. Salah satu pelayanan keamanan yang dilakukan staf ke a m a n a n a d a l a h m e m b e r i ka n

HIV sendiri adalah virus yang memperlemah sistem kekebalan tubuh manusia. Apabila ada orang yang terserang atau terkena virus ini, orang tersebut akan rentan terhadap infeksi oportunistik atau pun mudah terserang penyakit tumor. Hingga saat ini, teknologi atau perkembangan yang sudah maju pun belum dapat menemukan cara penyembuhan penyakit mematikan ini. Ada banyak mitos seputar AIDS yang telah melekat dalam benak orang banyak, seperti berbagi pakaian dan kamar mandi, menyentuh atau berjabat tangan dengan pasien AIDS, batuk, bersin, berenang di kolam yang sama dengan pasien AIDS, dan makan atau berbagi makanan dengan pasien AIDS dapat menyebabkan menularkan penyakit AIDS. Kebanyakan mitos-mitos ini salah karena AIDS tidak menyebar melalui sentuhan atau berbagi barang. Virus ini meyebar melalui transfusi darah, hubungan seks tanpa perlindungan (kondom), suntikan jarum yang sering digunakan atau berbagi jarum suntik, memiliki banyak pasangan atau berganti-ganti pasangan, dan penularan ibu ke anak. Seperti yang dilansir Boldsky, Hari AIDS Sedunia umumnya dikenal dengan pita merah. Kebanyakan orang mungkin telah membaca, melihat, atau bahkan mendengar yang telah menyebarkan kesadaran tentang AIDS dan HIV ini. Dalam nuansa Hari AIDS Sedunia, mari kita sebarkan kesadaran dan berjanji

untuk membantu dunia bebas dari virus mematikan ini. Peringatan terhadap Hari AIDS Sedunia seharusnya dimaksudkan sebagai momentum yang terlihat dan teringat,bukan sekedar melemparkan slogan tetapi juga memberikan informasi dan edukasi kepada masyarakat secara umum. Bukan saja membuat event-event yang beraroma perayaan. Salah satu contoh yang sangat positif adalah mengajak masyarakat berkontribusi nyata dalam mengantisipasi HIV AIDS. Untuk bisa mengantisipasi tentu diperlukan pengetahuan tentang HIV AIDS. Memberi umpan balik untuk menyusuri sejauh mana pengetahuan masyarakat tentang HIV AIDS. Pernyataan diatas diharapkan mendatangkan manfaat, salah satunya menimbulkan kesadaran tentang awareness, kewaspadaan terhadap HIV AIDS, bukan berarti mewaspadai seseorang yang mengidap penyakit ini yang manifestasinya justru membuat perlakuan yang mengucilkan. Satu hal lagi, mewujudkan kesadaran bahwa Satu Desember bukanlah momen tepat memberikan ucapan “selamat� pada peringatan Hari AIDS Sedunia. Seharusnya kalimat ini bisa diganti dengan kalimat lain yang lebih bermanfaat. Atau jika tidak dengan kata, lakukan dengan perbuatan yang mewujudkan andil meminimalkan persebaran HIV AIDS. Tidak perlu menyuruh orang lain tetapi dimulai dari diri sendiri.


Talk About Satu Desember, Selamat Hari AIDS dunia?

kekuatan lawan yang datang untuk selanjutnya dimanfaatkan dalam membela diri. Untuk mencapai tujuan ini,

Oleh : Animas Arlitaningtyas

Tepat pada tanggal 1 Desember, merupakan hari khusus yang diperingati sebagai Hari AIDS Sedunia. Layaknya hari besar yang lain, ucapan “selamat” adalah hal sederhana yang dilontarkan untuk mengisi peringatan tersebut seperti “selamat hari ibu” atau “selamat hari Kartini”. Orang sudah menjadi latah bawa peringatan suatu kejadian setiap tanggal tertentu cenderung untuk diisi dengan ucapan selamat. Lalu apakah setiap tanggal 1 Desember mereka juga akan memberikan ucapan selamat seperti “selamat Hari AIDS Sedunia”? Selamat? Tepatkah pada peringatan Hari AIDS Sedunia menempatkan kata selamat? Selamat kepada siapa? Selamat untuk apa? Apakah untuk apa yang sudah terjadi sehingga harus diberikan suatu ucapan kata selamat? Rasanya kurang tepat jika peringatan hari AIDS Sedunia juga mendapatkan selamat. Jika dipikir kembali, terkesan lucu dan sadis jika hal tersebut diungkapkan. Karena secara tidak langsung mereka memberikan selamat untuk adanya AIDS, selamat kepada orang yang mengidap AIDS, dan selamat dengan adanya AIDS di dunia ini. Kemungkinan orang mengucapkan selamat sebagai suatu reflek pengucapan daripada tak ada yang diucapkan atau

dilakukan untuk menunjukkan simpati atau partisipasi pada peringatan tersebut. Tetapi sayangnya jadi mengaburkan arti dan menjerumuskan pengertian terhadap seluk beluk adanya peringatan Hari AIDS Sedunia. Sudah sekitar seperempat abad Hari AIDS Sedunia diperingati setiap tahunnya. Hari AIDS Sedunia ini di peringati pada tanggal 1 Desember 1988 yang di cetuskan oleh dua tokoh pejabat informasi masyarakat yaitu James W. Bunn dan Thomas Netter dalam Program AIDS Global di Organisasi Kesehatan Sedunia Geneva, Swiss pada satu tahun sebelumnya yakni 1987 . Satu Desember bukan suatu perayaan, melainkan peringatan akan kewa s p a d a a n d a n m e n i n g kat ka n kesadaran untuk pencegahan terhadap sindrom penurunan sistem kekebalan tubuh akibat infeksi virus yang diberi nama Human Immune deficiency Virus yang tenar dengan singkatan HIV. AIDS sendiri adalah singkatan dari Acquired Immune Deficiency Syndrome. Dikutip dari Wikipedia, AIDS adalah suatu penyakit yang di sebabkan oleh virus HIV yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia.

( salah satu contoh gerakan Aikido ) s e o ra n g a i k i d o ka ( o ra n g ya n g mempelajari aikido) harus memiliki kesadaran dan kepasrahan penuh untuk dapat menyelaraskan jiwa dan raga. Tanpa adanya kedua hal ini, maka seorang aikidoka tidak akan mampu mengalahkan lawan tanpa gerakan mematikan atau menyakiti. Tanpa adanya keharmonisan jiwa, tubuh, dan pikiran, aikidoka hanya akan belajar beladiri selayaknya seperti judo, karate, atau yang lainnya. Keinginan untuk menyerang dan mengalahkan hingga lawan tidak berkutik akan muncul dan menjadi hal penting. Dalam aikido, mengalahkan lawan bukanlah tujuan. Jiwa dan hati murni yang dipenuhi dengan cinta kasih menjadi dasar dan tujuan dari semua latihan ini. Untuk itulah, aikido tidak mengajarkan untuk menyakiti apalagi membunuh lawan, tapi menekankan bagaimana untuk melumpuhkan lawan tanpa memberikan kontak fisik yang sifatnya menyakiti seperti beladiri

lainnya. Untuk itulah aikido dapat dipelajari oleh semua kalangan umur baik anak-anak, remaja, dewasa, atau yang sudah tua sekalipun. Dengan perlahan dapat kita sadari bahwa aikido sendiri memegang prinsip-prinsip yang diajarkan dalam Islam. Aikido mengajarkan prinsip untuk menyatu dengan jiwa raga dan mencapai kepasrahan penuh akan takdir yang datang dari Allah SWT. Aikido juga mengajarkan cinta kasih kepada sesama dengan tidak menyakiti apalagi membunuh lawan. Karena itulah aikido bisa jadi menjadi salah satu alternatif dalam mengasah fisik sekaligus spiritualitas kita untuk diterapkan baik dalam membela diri, maupun dalam kehidupan sehari-hari.

source: http://www.aikidoinadelaide.com/


Mabahits Menyelaraskan Jiwa dan Raga Dengan Seni Bela Diri Aikido Oleh Bela diri sudah menjadi salah satu agenda penting yang sudah melekat erat dengan gaya hidup masyarakat saat ini. Melihat tingkat kejahatan di jalan yang cukup tinggi, masyarakat mulai sadar bahwa pentingnya kebutuhan untuk mampu membela diri sendiri ketika musibah menimpa di jalan. Beladiri sendiri merupakan satu kesenian yang timbul sebagai satu cara seseorang mempertahankan / membela diri. Seni beladiri telah lama ada dan berkembang dari masa ke masa. Pada dasarnya, manusia mempunyai insting untuk selalu melindungi diri dan h i d u p nya . D a l a m t u m b u h ata u berkembang, manusia tidak dapat lepas dari kegiatan fisiknya, kapanpun dan dimanapun. Hal inilah yang akan memacu aktivitas fisiknya sepanjang waktu. Beladiri telah berkembang pesat hingga saat ini. Seni beladiri sendiri sudah menawarkan banyak pilihan tergantung bagaimana masyarakat memilih beladiri mana yang cocok dengan diri masing-masing. Dari banyaknya jenis beladiri yang saat ini tersebar di seluruh dunia, aikido perlahan mulai menarik banyak perhatian orang. Aikido (bahasa Jepang: 合気道, aikidō) adalah seni beladiri yang mempunyai akar pertumbuhan dan budaya dari Jepang. Aikido merupakan cerminan dari modernisasi pemikiran Jepang dengan mengedepankan gaya hidup dan budaya masyarakat Jepang tradisional. Hal ini membuat seni beladiri yang dikembangkan oleh

: Muhammad Tantawi Sukarman

Morihei Ueshiba sekitar tahun 1800-an ( 植 芝 盛 平 Ueshiba Morihei) menjadi sangat diminati berbagai kalangan pada abad modern ini sebagai sebuah gaya hidup. Secara etimologi, aikido terdiri dari tiga kata, ai artinya keselarasan (harmoni) atau kasih sayang, ki berarti jiwa/semangat, sedangkan do adalah cara/jalan. Jadi, aikido adalah suatu cara atau jalan untuk mencapai keselarasan antara gerakan tubuh dengan jiwa. Di indonesia sendiri, aikido pertama kali digunakan oleh Perguruan Aikido Indonesia di bawah naungan Yayasan "Keluarga Beladiri Aikido Indonesia" yang biasanya dikenal dengan istilah umum "KBAI". Yayasan KBAI ini terbentuk secara resmi pada tahun 1994 di Jakarta dengan para pendirinya yang terdiri dari Bapak Ir. M u h a m m a d G a za l i , B a p a k . D rs Muhammad Razif dan Bapak Ir. Ferdiansyah. Sedangkan aikido di Indonesia secara organisasi telah organisir pertama kali oleh organisasi yang juga berbentuk yayasan, yaitu "Yayasan Indonesia Aikikai" atau "YIA" pada tahun 1984.ikido diperkenalkan oleh o-sensei Morihei Ushiba sebagai salah bentuk beladiri yang digunakan untuk bertarung dan mematikan lawan. Namun dalam pengembangannya, osensei menciptakan gerakan aikido yang lebih lembut dan tidak mengandung unsur kekerasan. O-sensei mencoba untuk mengembangkan suatu beladiri yang tidak bersifat menyakiti atau mematikan lawan,tapi menggunakan

oleh: Rahma Rahmadani


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.