H I L I M PE
S A D CER
untMuk PIN
G N A Y
I S M A E D P G CER YAN
MEI 2014
H A L I JAD
DEKAN PJS
Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya Kini Dipimpin Pejabat Sementara (Pjs)
Hearing DPM, kewajiban tanpa sanksi Mengintip Persiapan Acara “Kampung Komunikasi 2014” DITERBITKAN OLEH :
Salam Persma! Setelah melewati ujian tengah semester genap kemaren, kini Kognisia kembali hadir ditengah-tengah civitas akademika FPSB UII dengan berita-berita yang akrab dengan lingkungan kita. Pak Sus Budiharto Dekan FPSB sejak tanggal 30 April 2014 kemarin telah menyelesaikan masa jabatannya. Ada banyak kesan dan kenangan tentunya ketika FPSB dipimpin oleh beliau. Berita tersebut akan Kognisia kupas secara apik dengan berita seputar acara kampung komunikasi 2014 oleh prodi ilmu komunikasi serta beberapa berita menarik lainnya. semua dapat civitas akademika FPSB UII temukan di Aquarium Edisi Mei 2014.
Redaksi
@PersKognisia LPM Kognisia FPSB UII
www.PersKognisia.com
Pemimpin Umum: Muhammad Tantawi S., Wakil Pemimpin Umum: Arfia Juliana Saputri, Sekretaris Umum: Rahmah Hayati , Wakil Sekertaris Umum: Atina Hasanah, Bendahara Umum: Asyiah Ummul Muttaqinah, Wakil Bendahara Umum: Vicky Rizki Amalia, Pimpinan Redaksi: Luthfita Awwali Putri, Redaksi Buletin: Ranisa Kautsar T., Animas Arlitaningtyas, Katrim Alifa P., Redaksi Majalah: Abdi Winarni Wahid , Verdiantika Annisa, Redaksi Online: Aziz Abdul H., Aulia Zahra, Silvia Irna, Layout dan Desain Grafis: Reza Dwi Ikhsan, Ayu Shabrina Artcahyo, Rahmah Ramadani, Yulisman Perdana, HRD (Human Resource Development): Renanda Pradipta ,Nurul Triwigati, Sarah Faulia S. Fotografi: Sarah Rahmanita , Henni Budiastuti , Tanta Chintya, Event Creative: Wanda Sekar Arum , Jaringan Kerja dan Usaha (Jarkus): Mukhlis Hasibuan , Nindia Putri Utami , Distribusi dan Iklan (DI) : Dessy Ratnasari , Gina Ismata
Pimpinan Redaksi: Elida Yuliani Redaksi Buletin: Astri Wulandari, Destin Diaz Hakim, Dwitha Cahyani, Yolanda Dwi Asmara, Annisa Nurmaulina, Utami Layout dan Desain Grafis: Mualif , Titi Fery , Paramitha, Riwangga Fotografi: Devi Rachma Gayati, Ardian Cahyo Utomo, Normalita
Oleh : Paramitha Haris Setyani
Tuangkan aspirasi anda mengenai kampus baik lingkup Fakultas maupun Universitas melalui rubrik Surat Pembaca Aquarium. Aspirasi yang dianggap penting dan menarik akan diterbitkan sesuai dengan kesepakatan redaksi LPM Kognisia
Buto Ijo Ilkom 2012 Kebersihan kampus tolong dijaga, terutama toiletnya supaya lebih nyaman aja dipakenya hehehe.
Novian aldy Ilkom 2012 Kalo bisa dipasang televisi di beberapa tempat di beberapa tempat di gedung FPSB agar ada hiburan selagi menunggu kelas masuk.
AoA Psikologi 2012 Tiap kamar mandi dikasi sabun dong.
RR Psikologi Wi-Fi tolong ya koneksinya diperbaiki, akhir-akhir ini susah buat conecting.
The_giel Ilkom 2012 Kalo bisa disetiap ruang perkuliahan bangkunya lebih nyaman.
Oj Ilkom Fasilitas sudah lumayan ya tapi kurangnya di kamar mandi itu, teman teman yang lain juga pasti tau kok.
Oleh : Atina Hasanah (Kampus Terpadu, 15/05/2014)
angkatan 2012, sebut saja Tami, juga
Masa jabatan Sus Budiharto sebagai dekan
pernah mengurus beasiswa dan hanya
di Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial
dalam beberapa jam berkas-berkas
Budaya (FPSB) pada tanggal 30 April 2014
persyaratan beasiswa sudah selesai
lalu resmi berakhir. Selama menjabat
ditanda tangani. “Saya kan pernah ambil
sebagai Dekan sejak Mei 2010, mahasiswa
beasiswa, ga ada sehari, cuma beberapa
merasa kepemimpinan dari Sus Budiharto
jam. Pak Sus udah memberikan tanda
sudah cukup baik. Hal tersebut dapat
tangannya. Walaupun sesibuk-sibuknya
dilihat dari fasilitas kampus yang semakin
beliau, tetap meluangkan waktu buat
membaik dan dapat dirasakan langsung
memberikan tanda tangan. Karena Pak Sus
oleh mahasiswa. “Secara keseluruhan
berpikir bahwa beasiswa ini sangat
yang dilihat secara kasat mata, sudah
diperlukan oleh mahasiswa itu.” tutur
mulai membaik dibanding tahun 2011.
Tami. Selama menjabat sebagai dekan,
Hanya mungkin pohon-pohonnya yang
Sus mengakui bahwa terdapat beberapa
masih dirasa kurang. Kalo dari segi fasilitas
kendala yang dihadapinya selaku
menurut saya sudah cukup baik”
ujar
pimpinan, permasalahan tersebut terkait
salah satu mahasiswi psikologi yang biasa
m a s a l a h ko m u n i k a s i d a n d a p a t
dipanggil Eri. Selain fasilitas yang semakin
diselesaikan dengan komunikasi juga.
bagus, Sus Budiharto juga sangat
Selain komunikasi, juga ada kendala lain.
mendukung mahasiswanya dalam hal
“ N a m a nya u n ce r ta i nt y , m i s a l nya
akademik, seperti beasiswa. Proses untuk
ketidakpastian akan prosedur. Ketidak
mendapatkan tanda tangan untuk
jelasan akan tugas dalam arti rentang
pengurusan beasiswa juga sangat cepat.
kendali.” tutur Sus Budiharto.
Salah seorang mahasiswi psikologi
1
Berbekal keberanian yang sebagian besar dari rasa nekat, Walter Mitty memutuskan akan pergi ke Greenland untuk mencari O'Connell. Kisah “The Secret Life of Walter Mitty” memang terkesan membosankan dan biasa, namun Ben Stiller berhasil mengemas film ini dengan tumpukan imajinasi Walter Mitty sehingga memberikan campuran emosi pada setiap adegannya. Kemasan tersebut dilengkapi dengan desain film bergaya indie yang bernuansa warna beragam. Lagu latarnya juga ikut melengkapi emosi penonton sehingga terbawa dalam nuansa imajinasi sang tokoh utama. Visual merupakan nilai utama dari film ini. Terlihat pada penggunaan warna-warna sebagai simbol dan karakteristik pemain. Hal ini sangat terlihat ketika Walter Mitty berada di luar kantor, warna yang ditampilkan sangat beragam dan cerah, sementara warna di kantor bernuansa hitam-putih dan membosankan. Gaya ini berhasil disajikan dengan baik dan tanpa sadar menuntun penonton pada emosi serta pertimbangan tokoh utama dalam menentukan pilihannya. Selain cerita, visual dan musik latar, pilihan aktor dan aktris dalam film ini benar-benar sesuai. Ben Stiller dengan mimik khasnya berhasil menunjukkan emosi terpendam seorang imajiner yang terjebak dalam rutinitas keseharian yang sangat membosankan. Adam Scott dengan gayanya berhasil menunjukkan Ted Hendricks yang menyebalkan dengan gaya kepemimpinan manajer muda
berkuasa serta tidak mengerti kondisi di sekitarnya. Pemain lain yang ikut menarik perhatian adalah Kristen Wiig yang berperan sebagai Cheryl Melhoff dan menjadi motivasi Walter Mitty dalam petualangannya. The Secret Life of Walter Mitty akan membawa penonton untuk tertawa, tersentuh, sekaligus berpikir kembali mengenai kehidupan. Film ini sangat cocok dinikmati oleh para mahasiswa untuk mendapatkan pesan yang luar biasa. Tidak hanya bisa ditonton sekali, tetapi jika Anda menontonnya berkali-kali maka Anda akan mendapatkan pesan ya n g b e r b e d a . J i ka A n d a i n g i n mengetahui lebih dalam kisah menariknya Walter Mitty, maka film ini patut masuk daftar film yang harus Anda tonton.
Oleh: Yolanda Dwi Asmara
Saat ini, belum ada dekan tetap
yang sudah pernah menjadi dekan.”
yang memimpin FPSB UII. Untuk
papar Sus Budiharto. Alasan lain, bukan
mengatasi masalah tersebut terpilihlah
Sus Budiharto kembali yang terpilih,
Fuad Nashori sebagai Pejabat sementara
dikarenakan Universitas sudah
(Pjs) untuk masa transisi tiga bulan
menyetujui Sus Budiharto untuk sekolah
kedepan. Ditunjuknya pejabat sementara
kembali. Sedangkan persyaratan selama
ini dikarenakan Dekan FPSB yang baru
menjadi Pjs, tidak diperbolehkan untuk
tidak dapat dipilih jika Rektor UII belum
sekolah. Melainkan harus fokus terlebih
Sutradara
: Ben Stiller
dilantik. Alasan dipilihnya Fuad Nashori
dahulu pada tugas-tugasnya selama
Penulis
: Steven Conrad
sebagai Pjs dikarenakan sudah pernah
menjadi Pjs atau dekan sementara. “Kalo
Genre
: Komedi, Fantasi, Drama
menjabat sebagai dekan FPSB UII pada
saya mau sekolah, padahal Pjs kan ga
Cast
: Ben Stiller, Kristen Wiig, Shirley MacLaine, Adam Scott Kathryn Hahn, Patton Oswalt, Josh Charles, Terence Bernie Hines, Sean Penn
periode sebelum Sus Budiharto. “Karena
boleh aturannya sekolah. Pjs akan
Pak Fuad sebelumnya sudah
berakhir tiga bulan, 1 Mei sampai dengan
berpengalaman sebagai dekan. Jadi,
31 Juli. Maka selama itu saya ga boleh
Rilis Perdana : 25 Desember 2013 (AS)
asumsinya dalam tiga bulan
daftar sekolah. Saya harus fokus
Durasi
penyesuaiannya, tidak akan terlalu berat
mengerjakan tugas. Maka saya ga bisa.
dibandingkan dengan yang baru
Maksudnya saya ga bisa karena saya
menjabat. Kita mencoba mencari orang
mencari beasiswa.” tutup Sus Budiharto.
: 114 min
“The Secret Life of Walter Mitty” menceritakan kehidupan Walter Mitty, seorang kepala bagian aset negatif film majalah Life, yakni sebuah majalah fotografi. Seiring dengan perkembangan jaman, majalah cetak lambat laun mengalami penurunan yang signifikan. Pembaca majalah mulai beralih ke dunia digital, begitu pula dengan pembaca majalah Life. Peralihan ke versi digital m e m a ks a L i fe u nt u k m e n g u ra n g i p e ke r j a nya d a l a m j u m l a h b e s a r. Kecemasan mulai merasuki para pekerja Life, termasuk Walter Mitty. Walter Mitty merupakan seorang pekerja kantoran yang terjebak pada rutinitas sehari-hari yang sangat membosankan. Dibalik rutinitas tersebut, Walter Mitty
selalu membayangkan petualangan luar biasa yang melibatkan orang-orang disekitarnya. Imajinasi ini membawa Walter Mitty untuk melamun dan diam sejenak ditengah aktifitasnya Konflik dalam film mulai terjadi ketika Walter Mitty memperoleh paket negatif dari O'Connell, fotografer terbaik Life. Paket tersebut berisi foto-foto terakhirnya untuk Life termasuk negatif nomor 25 yang berisi foto untuk cover terakhir majalah Life. Namun Walter Mitty tidak bisa menemukan negatif nomor 25 yang dimaksud. Terdesak oleh permintaan Ted Hendricks sang manajer transisi, Walter terpaksa untuk melacak lokasi
2
Oleh : Yulisman Perdana & Reza Dwi Ikhsan (Kamp u s Te r p a d u , 7/05/2014) Tidak lama lagi, program studi i l m u komunikasi FPSB akan mengadakan sebuah acara besar yang diberi nama K a m p u n g Komunikasi (KAKOM). Acara ini menimbulkan rasa ingin tahu dari mahasiswa FPSB, tidak terkecuali Kognisia untuk mengetahui bagaimana persiapan perhelatan acara KAKOM karena seperti yang diketahui bahwa acara ini akan mengundang artis, Raisa sebagai bintang tamu di malam acara puncaknya nanti. Latar belakang dari pengadaan acara KAKOM ini adalah, melihat dari berkembangnya secara pesat teknologi komunikasi di Indonesia dan melihat banyak terjadi kasus–kasus yang diangkat dari dunia komunikasi atau teknologi. Contohnya bisa dilihat adanya sosial media, gadget, bahkan dari cara–cara komunikasi yang sangat instan. Dari hal tersebut mengandung banyak dampak positif maupun negatif yang terjadi. Melihat dari fenomena hal tersebut, sehingga memunculkan inisiatif dari m a h a s i s w a ko m u n i k a s i U I I u n t u k mengadakan acara KAKOM ini, dimana halhal tersebut bisa dikaji dari seminar dan
lomba yang diadakan KAKOM. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa setiap acara KAKOM ini mempunyai target masing–masing yang ingin dicapai.Fuad Alwi, selaku ketua acara Kampung Komunikasi (KAKOM) yang berhasil diwawancara oleh Kognisia ini angkat bicara terkait acara Kampung Komunikasi 2014 ini. “Kampung Komunikasi memiliki arti yang di ambil dari nama kampung yang berarti wilayah, yang mana orang melihat gambaran komunikasi di UII itu seperti apa. Jadi disini kita membuat satu wilayah yaitu seperti acara seminar, lomba , bazaar, temu kangen, bahkan malam puncak, yaitu konser Raisa tersebut.” jelas Fuad. Acara Kampung Komunikasi yang difalisitasi oleh HIMAKOM UII dan dimotori oleh 115 panitia yang terbagi rata dari anggkatan 2011 – 2013 ini mulai diselanggarakan sejak tanggal 12 Mei hingga 17 Mei 2014. Pada tangal 12, 13, 14, 15 Mei 2014 ini berbagai macam acara menghiasi acara keseluruhan dari KAKOM seperti acara seminar, bazar, lomba, temu kangen dan malam puncak. Seminar KAKOM mengangkat tema “Journaland” dengan pembicara yang handal. Bazar yang diadakan juga akan meramaikan parkir utara Ulil Albab dengan berbagai macam stand yang mengisi. Lomba yang terdiri dari Lomba Film, Debat PR (Public Relation), Lomba Mading 3D dan Penulisan Artikel. Semua acara yang menghiasi KAKOM ini dimulai dari tanggal 12 hingga 15 Mei 2014. Sedangkan untuk tanggal 17 Mei 2014 adalah acara Temu
3
ingin membiayai pengobatan ibunya yang sedang sakit tumor. Ferris mencoba menyadarkannya walau sebenarnya Mei sendiri tidak ingin melakukannya. Suasana sekolah dan kelas yang penuh dengan moral siswa negatif, masa re m a j a ya n g i n g i n b e r ku a s a d a n pengorbanan besar seorang siswa sangat mengaliri novel remaja ini. Di mana Nino yang berkarakter sebagai bad boy sedangkan Yasmine dengan kepolosannya membuat novel ini sangat menegangkan dan sulit untuk di tebak alurnya. Bagaimana sebuah kekuasaan dan harga diri di pertaruhkan dalam hidup mereka ? Kelanjutan cinta Nino terhadap Yasmine? Pertikaian yang akan terjadi antar sekolah yang bermusuhan sejak lama? Dan masa
depan dari murid-murid Budi Bangsa? Apakah berakhir bahagia atau sebaliknya karena latar belakang mereka yang berbeda? Entahlah, semua jawaban itu bisa terjawab hanya dalam novel ini. Tampilan yang simpel dan menarik dari Novel karya Orizuka ini tidak bisa di perkirakan dari pandangan pertama melihat buku ini. Walaupun novel ini bercerita tentang anak sekolahan, tapi untuk para mahasiswa tidak akan menyesal untuk membacanya. Banyak hal-hal positif yang bisa kita ambil dari novel ini. Bagaimana kita dapat berjuang untuk citacita kita walau keadaan yang sangat tidak mendukung. Tidak peduli ia berasal dari sekolah internasional atau sekolah sampah sekalipun.
Resensi Buku
Oleh : Devi Rachma Gayatri
Novel ini mengisahkan tentang sebuah sekolah kecil bernama SMA Budi Bangsa yang di mana mempunyai images sosial dan moral yang sangat negatif di kalangan masyarakat. Sekolah ini di kenal dengan sekolah buangan sampah, karena semua jenis sampah masyarakat ada di sana. Siswa yang bersekolah disana adalah siswa yang jelas tidak di terima di sekolah manapun, tidak punya biaya banyak dan anak-anak yang tidak niat bersekolah atau hanya menganggapnya sebagai formalitas saja.
Penulis Penerbit Tahun
: Orizuka : Authorized Book : 2012, cetakan III
Ada 4 tokoh penting yang berperan dalam novel ini. Yang pertama ada seorang gadis bernama Yasmine. Gadis pindahan dari Amerika ke Jakarta dikarenakan keadaan ibunya yang sedang sakit dan harus di rawat di Indonesia. Alasan Yasmine masuk dalam sekolah Budi bangsa ini disebabkan karena kesalahpahaman dari supirnya yang di tugaskan untuk mengurus keperluan sekolahnya, yang ketika itu ia salah mendengar nama sekolah dari Bakti Bangsa yang bertaraf internasional menjadi Budi Bangsa sekolah sampah masyarakat. Di sekolah itu, Yasmine bertemu dengan sesosok anak laki-laki bernama Nino, salah satu siswa yang memiliki karakter dingin dan merupakan salah satu siswa favorit karena dikenal sebagai maskot dari SMA Budi Bangsa dengan setiap terjadi tawuran antar sekolah. Nino tidak segan-segan menghajarnya dengan tongkat baseball kesayangannya. Saat pertama Nino melihat Yasmine, ia mulai tertarik dengan kepolosannya. Selain itu ada Ferris, anak orang kaya yang bersekolah di Budi Bangsa karena merasa bersalah dengan Nino. Ia merelakan sekolah unggulannya itu dan pindah ke sekolah tempat Nino berada sekarang. Tokoh selanjutnya adalah Mei. Ia adalah salah satu teman dekat Yasmine di sekolah. Mei memutuskan untuk bersekolah disitu karena ia
Kangen yang bertujuan untuk mempertemukan kembali mahasiswa komunikasi yang sudah lulus dengan seluruh keluarga yang berada dalam ilmu komunikasi UII dan tidak lupa untuk acara puncak dari KAKOM ini, yakni Konser Raisa. Terkait dengan kendala – kendala yang ditemui, Fuad angkat bicara “Karena ini acara pertama yang dibuat dengan konsep seperti ini, jangan kan komunikasi saja, bahkan UII saja belum ada yang mebuat acara seperti ini, tentu kendala – kendala itu pasti ada. Seperti bagaimana konsep acara dan menyatukan teman–teman agar satu visi dan misi. Tetapi semua hal tersebut bisa diatasi dan Alhamdulillah teman–teman dari
kampung komunikasi itu sudah tahu lapangan dan mempunyai jam terbang seperti event–event yang seperti ini.Seperti ada panitia yang sudah pernah mengikuti acara bazaar, ada yang pernah mengikuti seminar, lomba bahkan acara temu kangen. Sehingga untuk acara – acara yang ada, disini teman – teman panitia sudah mengerti kerja acara tersebut.” Sejauh ini persiapan dari pantia KAKOM terhadap acara menurut Fuad telah mencapai 80%. “Ini kan sudah menjelang H2, ya sekitar 80 % lah, 20 % nya lagi ini akan dimaksimalkan untuk 2 hari kedepan.” Tambahnya sekaligus tutup Fuad kepada Kognisia.
4
“Sekiranya aku seorang Belanda, aku tidak akan menyelenggarakan pesta-pesta kemerdekaan di negeri yang kita sendiri telah merampas kemerdekaannya. Sejajar dengan jalan pikiran itu, bukan sajati dak adil, tetapi juga tidak pantas untuk menyuruh siinlander memberikan sumbangan untuk dan perayaan itu. Pikiran untuk menyelenggarakan perayaan itu saja sudah menghina mereka dan sekarang kita garuk pula k a n t o n g n y a . Ay o t e r u s k a n penghinaan lahir dan batin itu! “Kalau aku seorang Belanda.” Apa yang menyinggung perasaan kudan kawan-kawan sebangsaku terutama ialah kenyataan bahwa bangsa inlander diharuskan ikut mengongkosi suatu pekerjaan yang ia sendiri tidak ada kepentinganny asedikitpun“. Akibat tulisannya itu, Ki Hadjar Dewantara dibuang ke Pulau Bangka oleh Gubernur Jendral Idenburg tanpa melalui proses pengadilan. Namun dua orang sahabatnya yaitu Douwes Dekker dan Cipto Mangoenkoesoemo membelanya melalui tulisan sehingga hukuman tersebut diganti menjadi dibuang ke negeri Belanda. Sekembalinya dari Belanda pada 3 Juli 1922, Ki Hadjar Dewantara mendirikan
sebuah perguruan bercorak nasional yang bernama Nationaal Onderwijs Instituut Taman siswa atau Perguruan Nasional Taman siswa. Dari sinilah lahir konsep pendidikan nasional hingga Indonesia merdeka. Ki Hadjar Dewantara diangkat menjadi Menteri Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan Indonesia dalam kabinet pertama Republik Indonesia. Beliau juga mendapat gelar doktor kehormatan (doctor honoris causa, Dr.H.C.) dari Universitas Gadjah Mada pada tahun 1957. Beliau memiliki berbagai karya yang dijadikan landasan dalam mengembangkan pendidikan di Indonesia, diantaranya adalah kalimat-kalimat filosofis seperti "Ing Ngarso Sung Tulodho, Ing Madyo Mangun Karso, Tut Wuri Hadayani" yang artinya "Di depan member teladan, di tengah memberi bimbingan, di belakang member dorongan." menjadi slogan pendidikan yang digunakan hingga saat ini. Bahkan, “Tut wuri handayani” kini menghiasi logo atau lambang pendidikan Indonesia. Selain itu, karena jasa-jasanya dalam merintis pendidikan umum di Indonesia, Ki Hadjar Dewantara dinyatakan sebagai Bapak Pendidikan Nasional Indonesia. Kemudian, berdasarkan Surat Keputusan Presiden RI No. 305 Tahun 1959 tertanggal 28 November 1959, hari kelahiran Ki Hadjar Dewantara yaitu tanggal 2 Mei ditetapkan sebagai Hari Pendidikan
10
Oleh: Aziz Abdul N. (Kampus Terpadu, 10/05/2014) Masa kepengurusan Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya (FPSB) Universitas Islam Indonesia (UII) akan segera berakhir. Namun masih ada satu kewajiban yang belum tertuntaskan oleh DPM. Sesuai dengan hasil Sidang Umum Keluarga Mahasiswa (SU KM), salah satu kewajiban DPM yang harus dilakukan kepada KM adalah melakukan hearing. Hearing adalah bentuk pelaporan dari DPM kepada mahasiswa yang harus dilakukan setiap 3 bulan dalam sebuah forum terbuka. Menurut Heru Aryandi selaku ketua DPM FPSB yang ditemui tim Kognisia menjelaskan, tidak terlaksananya hearing d a l a m s a t u p e r i o d e ke p e n g u r u s a n dikarenakan forum hearing dirasa kurang bermanfaat dan tidak efektif. Aryandi menuturkan, memang seharusnya hearing tersebut dilaksanakan namun dilihat dari periode sebelumnya dan apa yang dilakukan oleh DPM U, mahasiswa luas tidak terlalu menanggapi. Sehingga DPM FPSB membuat alternatif lain yaitu melakukannya lewat media sosial dan jika mahasiswa ingin mengetahui kegiatan DPM bisa langsung menghubungi DPM. “Kami terbuka pada semua mahasiswa, silahkan hubungi langsung DPM jika ingin mengetahui seputar kegiatan, peran, dan fungsi DPM.” tutur ketua DPM FPSB tersebut. Menanggapi tidak pernah dilaksanakannya hearing yang seharusnya dilakukan oleh DPM, Fatchur Rozi, salah satu mahasiswa Ilmu Komunikasi 2012 berpendapat bahwa ia tidak terlalu peduli akan hal tersebut. “Harusnya ada bentuk pertanggungjawaban pertriwulan, karena kita pilih mereka, tapi kalau ga ada hearing ga apa-
apa juga, ga ada pengaruhnya juga sih.” ujar Rozi. Ia menganggap jika memang itu kewajibannya ya harus dilaksanakan, namun jika pun tidak dilaksanakan berarti harus ada sanksi atau sejenisnya sebagai mekanisme paksa. Saat tim Kognisia menelusuri dokumen pedoman dasar keluarga mahasiswa (PDKM) hasil Sidang Umum (SU), tidak ditemukan adanya sanksi bagi DPM jika hearing tidak dilaksanakan. Aryandi selaku ketua DPM juga mengiyakan bahwa tidak ada mekanisme sanksi bagi DPM soal hearing, yang ada soal keterlambatan LPJ. Hal tersebut yang disayangkan oleh ketua Lembaga Eksekutif Mahasiswa Fakultas, Taktika Rachmi. Menurut Taktika, harusnya DPM melaksanakan hearing karena merupakan kewajibannya. Sayangnya lanjut Taktika, tidak adanya sanksi bagi DPM jika tidak melakukan hearing. Hal ini mengakibatkan DPM tidak terlalu terbebani. L e b i h l a n j u t Ta k t i k a R a c h m i menuturkan bahwa memang harus ada mekanisme sanksi yang jelas, karena harusnya setiap kewajiban dibarengi dengan sanksi yang jelas. Dalam pandangan ketua LEM, selain soal hearing, DPM tidak terlalu hadir dalam setiap kegiatan. “Saya jarang sekali melihat DPM hadir bersama dalam kegiatan, hanya ada 1-2 perwakilan saja.” ujar ketua LEM FPSB itu. “Saya berharap periode kedepan harus ada mekanisme sanksi yang jelas bagi DPM dalam persoalan pelaksanaan hearing sehingga benar-benar berjalan efektif.” Tutup Taktika.
5
Beberapa hari telah berlalu sejak kejadian malam itu. Pagi ini aku akan berangkat kuliah dengan mengendarai kendaraan umum. Tapi rasanya aku ingin melalui jalan yang berbeda dengan jalan yang biasanya aku lewati. Aku terus berjalan sambil mendengarkan musik di MP3 player yang aku pegang ditangan. Aku terus berjalan sampai aku tiba didepan sebuah rumah tua yang sangat besar dan terlihat seperti tidak terawat, aku seperti mengenal rumah itu. Aku terus perhatikan rumah itu dan mencoba untuk mengingat sesuatu. Tiba-tiba saat aku sedang
mencoba mengingat pintu gerbang kecil rumah itu terbuka dan seorang kakek tua mengenakan topi dan membawa payung berwarna hitam keluar dari rumah itu. Aku m e l i h a t ke a ra h ka ke k i t u , b e ta p a terkejutnya aku ketika mengetahui bahwa kakek itu adalah kakek yang aku temui beberapa hari yang lalu. Kakek itu tersenyum kearahku dengan senyum lembutnya lalu pergi begitu saja tanpa mengatakan sepatah katapun. Aku tercengang dan memandang punggung kakek itu yang telah menghilang dibalik persimpangan jalan.
9
Oleh : Abdi Winarni Wahid
Pendidikan di Indonesia tidak akan lepas dari sosok Ki Hajar Dewantara. Beliau adalah seorang pahlawan nasional, seseorang yang merintis pendidikan di negeri tercinta ini.Tentu saja, kemajuan dunia pendidikan di Indonesia erat kaitannya dengan perjuangan beliau dimasa lampau. Oleh sebab itu, tidaklah berlebihan jika masyarakat Indonesia, khususnya para pelajar yang menikmati pendidikan perlu mengenal sosok beliau lebih jauh. Ki Hadjar Dewantara lahir di Yogyakarta pada tanggal 2 Mei 1889. Beliau merupakan keturunan keluarga keraton Yo g y a k a r t a . R a d e n M a s S o e w a r d i Soeryaningrat, itulah nama beliau hingga pada usia 40 tahun berganti menjadi Ki Hadjar Dewantara. Sejak saatitu Ki Hadjar Dewantara tidak lagi menggunakan gelar kebangsawanan Raden Mas di depan namanya. Hal ini dimaksudkan agar beliau bias lebih dekat dengan kehidupan rakyat tanpa dibatasi oleh gelar ningratnya. Ki Hadjar Dewantara menamatkan Sekolah Dasar di ELS (Sekolah Dasar Belanda), kemudian melanjutkan ke STOVIA (Sekolah Dokter Bumiputera). Namun karena sakit beliau tidak menamatkan sekolahnya di STOVIA. Beliau kemudian menjadi wartawan di beberapa surat kabar diantaranya
6
Sedyotomo, Midden Java, De Express, Oetoesan Hindia, Kaoem Moeda, Tjahaja Timoer dan Poesara. Tulisan-tulisan Ki Hadjar Dewantara pada surat kabar tersebut sangat komunikatif dan tajam, sehingga mampu membangkitkan semangat patriotic dan anti kolonial bagi rakyat Indonesia saat itu. Di usia yang masih terbilang muda, disamping kesibukannya sebagai seorang wartawan Ki Hadjar Dewantara juga aktif dalam organisasi social dan politik. Beliau aktif melakukan propaganda pada organisasi Boedi Oetomo tahun 1908 untuk mensosialisasikan serta menggugah begitu pentingnya persatuan dan kesatuan kepada masyarakat Indonesia. Selanjutnya, pada 25 Desember 1912 bersama Douwes Dekker (Dr. Danudirdja Setyabudhi) dan dr. Cipto Mangoenkoesoemo beliau mendirikan Indische Partij (Partai politik pertama yang beraliran nasionalisme Indonesia). Partai politik ini bertujuan untuk mencapai kemerdekaan Indonesia. Ki Hadjar Dewantara pernah menulis kritikan terhadap perayaan seratus tahun bebasnya. Negeri Belanda dari penjajahan Perancis di bulan November 1913. Kritikan tersebut tertuang dalam tulisannya“A ls Ik Eensnederlander Was� (Seandainya Aku
Oleh: Sarah Faulia S Malam ini disela-sela tidur lelapku, tiba-tiba aku terbangun. Ketika aku terbangun, aku berada di sebuah sofa berwarna coklat muda yang sangat nyaman. Aku sangat bingung karena terakhir saat akan memejamkan mata, aku berada diatas kasur dikamarku sendiri. 'Siapa yang memindahkanku kesini saat aku tertidur?' P i k i r ku d a l a m h a t i d e n ga n p e n u h kebingungan. Karena penasaran aku beranjak dari sofa itu untuk sekedar menegok keluar jendela. Aku berjalan kearah jendela dan menengok sekilas dari balik gordennya. Dari luar jendela aku melihat sebuah taman yang sangat luas dan memiliki aura tidak nyaman. Pohon-pohon dan bunga yang tertanam disana terlihat sangat kering dan tak memiliki nyawa. Aku alihkan pandanganku kearah lain dari taman itu. Disana aku melihat dua laki-laki dewasa sedang mengobrol serius. Tidak jauh dari dua laki-laki itu terlihat seorang ibu muda bersama seorang anak perempuannya. Mereka hanya terdiam tak melakukan apapun. Aku memperhatikan empat orang yang ada diluar tersebut. Semakin lama aku jadi penasaran mengapa mereka hanya diam dan tidak bergerak sedikitpun. Disaat aku sedang serius memperhatikan orang-orang itu, sang ibu yang sedari tadi diam menengok kearahku. Betapa terkejutnya aku, wajah ibu itu dipenuhi dengan bekas sayatan luka yang sangat dalam. Karena terlalu terkejut aku sampai terhempas jatuh ke sofa tempat aku tidur tadi.
Aku mencoba mengatur nafasku yang tersengal-sengal akibat kejadian tadi. Akupun memperhatikan sekelilingku. Aku bingung dan saat itu aku baru sadar bahwa aku tidak mengenal rumah dan situasi ini. Aku terus memperhatikan sekelilingku sampai mataku menangkap sesuatu yang membuatku semakin terkejut. Disudut ruangan itu ada sesosok pria bertubuh besar hitam dan kepalanya mencapai langit-langit rumah. Aku tercekat tak bisa bergerak melihat sosok itu. Sosok besar hitam itu terus memperhatikanku dengan mata yang terbuka lebar, dia melambaikan tangannya kepadaku seolah-olah mengajakku pergi bersamanya. Dengan sigap aku berdiri dan berlari kearah lantai atas untuk menghindari sosok hitam itu. Dilantai dua rumah itu aku melihat banyak barang-barang antik yang masih sangat terawat. Aku menyentuh salah satu benda antik yang aku ketahui sebagai pemutar musik pada jaman dahulu. Aku menyentuh bagian pinggirnya lapisan emas murni yang masih sangat mengkilat dan terawat. Aku melihat sekeliling ruangan itu dan melihat ada satu ruangan yang lampunya menyala dan terlihat ada bayangan orang disana. Dengan keberanian penuh aku mendekati ruangan itu dan mengintip kedalamnya. Ada seorang lelaki tua yang s e d a n g m e n ge r j a ka n s e s u at u . A ku bersembunyi dibalik tembok dekat ruangan itu tetapi aku terkejut ternyata pria itu mengetahui keberadaanku. “Masuklah aku tidak akan menyakitimu.” ucap pria itu.
7
Aku mengedarkan pandanganku kesekitar, “Apakah aku yg dia maksud?” ucapku dalam hati. Dan lagi-lagi pria tua itu menyaut kata hatiku “Kau yang berada dibalik tembok, tak ada orang lain disini selain kau dan aku.” Dengan sedikit ragu aku melangkahkan kakiku ke dalam ruangan kecil itu dan memperhatikan sekitarnya. Aku melirik kerah lelaki tua itu yang terlihat sedang mengerjakan sesuatu diatas meja tua yang masih terlihat kokoh. Lelaki tua itu menghentikan pekerjaannya dan memandang kearahku dengan senyuman disudut bibirnya. Lelaki tua itu memiliki wajah yang teduh dan sangat lembut. Dia tersenyum lembut kepadaku seakan tau kebingunganku. “Kamu tersesat dirumahku?” ucapnya kepadaku. “Sepertinya kek, aku merasa asing dengan orang-orang diluar sana dan makhluk hitam yang ada dirung bawah. Aku bahkan tidak mengenali sofa tempat aku terbangun tadi.” Lelaki itu tersenyum lagi dan seolah mengisyaratkan bahwa iya mengetahui sesuatu tentang itu. “Saat ini kamu sedang mengalami proyeksi astral nak, kamu harus kembali ketubuhmu secepat mungkin atau kamu tidak akan pernak bisa kembali lagi.” Aku terkejut dengan perkataan lelaki tua itu dan masih tidak percaya. “Kakek tau kamu gak percaya, tapi demi keselamatan kamu. Kamu harus pulang secepatnya.” “Bagaimana saya bisa pulang kek?” tanyaku masih dengan sedikit tidak percaya. “Kamu harus keluar dari rumah ini melalu pintu depan dan disana nanti kamu harus mengikuti garis merah yang berada dibawah. Garis merah itu akan menuntunmu kembali ketubuhmu, tapi ingat kamu harus cepat sebelum matahari terbit.” aku memperhatikan semua perkataan lelaki tua
itu. “Baik kek, saya akan melaksanakan semua perkataan kakek.” Setelah mendapatkan pesan dari kakek itu aku berlari kelantai bawah dan menuju pintu depan rumah itu. Betapa terkejutnya aku melihat banyak makhluk yang memiliki berbagai wujud disana seperti sedang menantiku. Ada sedikit keraguan saat aku akan keluar rumah itu tapi dengan sekuat tenaga dan keberanian aku berlari dan menghiraukan semua makhluk yang mengejarku. Aku terus mengikuti garis merah yang berada disepanjang jalan tersebut. Aku merasa semakin banyak yang mengikutiku tapi aku terus berlari tanpa berani melihat kebelakang. Setelah kulalui jalan yang sangat panjang. Tiba-tiba aku sudah sampai dikamarku lagi, aku melihat tubuhku sedang tertidur lelap diatas kasur dan dibalut oleh selimut kesayanganku. Betapa terkejutnya aku saat melihat sudah banyak makhluk lain yang memperhatikan tubuhku tertidur dan mereka mencoba semakin mendekatiku. Betapa takutnya aku melihat makhlukmakhluk yang mendekati tubuhku itu. Dengan sigap aku loncat kearah tubuhku untuk menyatukan lagi jiwaku. Aku terbangun karena sinar matahari yang menusuk kulitku, aku membuka mataku dan berusaha mengenali kamarku. Rasanya tubuhku lesu sekali dan terasa sangat lemas. Aku masih bisa mengingat kejadian semalam. Aku tak mau lagi mengulang hal itu. Buru-buru kuambil laptopku dan menyambungkannya dengan koneksi internet dikamarku lalu aku langsung mencari tahu tentang proyeksi astral. Ternyata semalaman tadi jiwaku terlepas dari ragaku dan pergi entah kemana. Aku masih tidak percaya dengan apa yang aku alami semalam.
8