Podium 7 - Retakan 3 Pilar

Page 1

EDISI 7 / AGUSTUS / 2017

MEDIA KAMPUS

AKSARA JURNALISTIK TELKOM UNIVERSITY

RETAKAN 3 PILAR Telkom dan Tri Dharma Spot Foto Hits | Tipe Tipe Mahasiswa 2017 | A COPYRIGHT BY UKM AKSARA JURNALISTIK TELKOM UNIVERSITY

Retakan 3 Pilar


2

Retakan 3 Pilar


DAFTAR ISI

28 SPOT FOTO HITS TELKOM

Telkom dan Tri Dharma

10 02 Dapur Redaksi 03 Dari Pena & Daftar Isi 04 3rd Diarist 06 Retakan 3 Pilar 08 Pengenalan Tri Dharma 10 Manfaat Tri Dharma 12 Peran Ormawa dalam Tri Dharma

14 Peran PKKMB dalam

Tipe Mahasiswa

20

Pengenalan Tri Dharma TAK dan Tri Dharma

16 18 Kalender Akademik 20 Tipe Mahasiswa 22 DPM 24 Menjadi Mahasiswa yang 26 38 34 36 37 40 41 43

Menjalankan Tri Dharma Warna Baru di 2017 Spot Foto Hits Telkom Tri Dharma di Mata Mahasiswa Review Buku Review Film Pojok Sastra Komik TTS

SALAM REDAKSI Halo sahabat Pena! Di semester yang baru ini, majalah

Podium kembali hadir di edisi ke-7 dengan tema “Retakan 3 Pilar�. Di edisi kali ini Pena akan membahas tentang Tri Dharma Perguruan Tinggi. Tiga pilar yang disebutkan pada tema adalah untuk menggambarkan 3 kewajiban dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian Masyarakat. Pena akan membantu sahabat-sahabat untuk mengenal, memahami serta mengimplementasikan Tri Dharma Perguruan Tinggi di kampus tercinta kita, Telkom University. Tidak hanya itu, Pena juga menyuguhkan artikel-artikel seputar Tipe Mahasiswa, Peran PKKMB, Peran Ormawa dalam Tri Dharma, dan artikel-artikel menarik lainnya. Selain itu Pena telah mengadakan riset seputar Tri Dharma Perguruan Tinggi di kalangan mahasiswa Telkom University, yang akan memberikan informasi-informasi menarik dan penting bagi sahabat Pena sekalian. Jadi, tunggu apalagi? Yuk, segera balik halaman ini dan nikmati artikel-artikel hangat dan menarik di Podium edisi ke-7: Retakan 3 Pilar ini!

Retakan 3 Pilar

3


INI KITA

3rd DIARIST 2017 Red Journalism

D

i balik berkembangpesatnya teknologi, informasi, dan komunikasi saat ini, masyarakat dapat dengan mudah memperoleh informasi apapun. Namun ada kalanya, informasi yang didapat tersebut tidak sesuai dengan fakta yang sebenarnya, sehingga munculah perm asalahan, di mana berita bohong atau yang biasa disebut dengan hoax, semakin menjamur dimana-mana. Sayangnya, masyarakat sendiri belum bisa membedakan antara berita yang benar maupun berita hoax tersebut, bahkan sebagian besar dari mereka hanya diam dan seakan tidak memperdulikan akan berita yang mereka terima. Padahal seharusnya, ketika teknologi, informasi dan komunikasi semakin berkembang pesat, masyarakat juga harus mampu menjadi lebih cerdas dalam mengolah terlebih dahulu berita yang mereka

Dalam rangka memperingati ulang tahunnya yang ketiga, UKM Jurnalistik AKSARA Telkom University mengadakan talk show yang berjudul Red Journalism. Acara yang diselenggarakan pada hari Kamis, 27 April 2017 lalu ini bertempat di Aula Fakultas Industri Kreatif, Telkom University. Tema Red Journalism sendiri diambil dengan alasan, yaitu melihat kondisi saat ini, di mana banyaknya berita hoax yang beredar di masyarakat, yang dengan mudahnya diperoleh bahkan terpengaruhi tanpa adanya upaya pemilahan terlebih dahulu. Talk show ini menghadirkan tiga pembicara yang berkompeten di bidangnya, yakni Desi Anwar (News Anchor CNN Indonesia dan Host Of Insight With Desi Anwar), Martha W. Silaban (Staff Redaksi dan Wartawan Tempo) dan Muchamad Budi S, S.H., M.H. (Kepala Kejaksaan Negeri Bontang). Acara yang dimoderatori oleh Rana Akbari ini dihadiri oleh kurang lebih 250 peserta, yang terlihat sangat antusias ketika mendengarkan pemaparan dari pembicara.

4

Retakan 3 Pilar


INI KITA

Selain talk show, acara ini juga dimeriahkan oleh penampilan spesial dari Katamorgana dengan musikalisasi puisinya dan Svastica Band yang menjadi hiburan penutup. Setelah acara talk show, dilakukan juga pemotongan tumpeng sebagai simbol perayaan ulang tahun UKM Aksara yang ketiga tahun. Di mana pemotongan tumpeng ini dilakukan oleh Ana Nadia Fathonah, selaku ketua UKM Aksara. “Yang diharapkan dari acara ini adalah bagaimana para peserta setelah pulang tidak lagi menelan berita secara utuh. Melainkan dapat dicerna terlebih dahulu dan menimbulkan sifat skeptis terhadap berita yang diterimanya,� ungkap Dano Seto Anbela selaku ketua pelaksana 3rd DIARIST. (MHA)

Retakan 3 Pilar

5


Retakan 3 Pilar K

amu mahasiswa? Pasti tahu dong apa itu Tri Dharma Perguruan Tinggi? Yap, jika kalian sudah menjadi seorang mahasiswa, baik perguruan tinggi negeri maupun swasta di Indonesia, pasti sudah tidak asing lagi dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Tri Dharma Perguruan Tinggi yang konon katanya merupakan asas yang digunakan di hampir seluruh perguruan tinggi ini sesungguhnya memiliki peran yang sangat penting dalam meningkatkan kualitas mahasiswa. Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan tiga asasnya, yakni Pendidikan dan Pengajaran, Penelitian dan Pengembangan, serta Pengabdian Masyarakat merupakan kiblat utama mahasiswa dalam bertindak. Pertama, pendidikan dan pengajaran, melanjutkan suatu jenjang pendidikan tentunya juga berarti melanjutkan proses belajar serta pendidikannya, namun itu merupakan hal yang biasa dilakukan oleh siswa. Sebagai mahasiswa, bukan hanya pendidikan yang menjadi kewajibannya, namun juga pengajaran. Apalah arti belajar jika tidak dibagikan kepada orang lain, bukan? Di mana kita juga mengetahui bahwa mahasiswa merupakan tahap awal seseorang menuju kedewasaan, di mana jika take maka harus ada give sebagai timbal baliknya.

Retakan 3 Pilar


TEMA

Kedua, penelitian dan pengembangan. Sudah tahu bukan bahwa mahasiswa adalah maha dari siswa, yang artinya bukan lagi siswa biasa. Dalam pelaksanaannya, mahasiswa bukan hanya menerima bulat-bulat dari apa yang sudah diberikan dosen ataupun dari literatur yang sudah ada, namun mahasiswa juga perlu untuk menemukan, meneliti dan mengembangkan suatu inovasi baru, sehingga inovasi tersebut diharapkan akan membangun era masa depan yang lebih baik. Ketiga, pengabdian masyarakat. Manusia merupakan makhluk sosial, termasuk juga mahasiswa. Mahasiswa bukan mahasiswa jika kuliahnya hanya sampai pada pendidikan dan penelitian. Dibutuhkan juga turun tangan langsung dari mahasiswa itu sendiri untuk menjalin suatu hubungan yang baik dengan masyarakat, terutama masyarakat yang hidup berdampingan dengan mereka. Kegiatan-kegiatan kecil mulai dari sekedar senyum sapa hingga kegiatan seperti bakti sosial, pembagian sembako dan pertolongan kepada korban bencana tentu akan sangat berarti bagi masyarakat di sekitar kita. Nah, kalian pasti sudah semakin tahu dong tentang Tri Dharma? Tentang betapa pentingnya posisi kalian sebagai seorang mahasiswa. Yuk, tinggalkan dan kubur dalam-dalam mindset kalian yang hanya ingin kuliah pulang- kuliah pulang saja, ya! Sudah siapkah menjadi calon penerus bangsa yang sesungguhnya? Yuk bersiap! Karena waktu

Retakan 3 Pilar

7


“Tri Dharma Perguruan Tinggi adalah tiga elemen fundamental yang jiwanya harus dimiliki oleh setiap insan perguruan tinggi, khususnya di kalangan mahasiswa, jiwa pendidikan, jiwa untuk melakukan penelitian dan jiwa untuk melakukan pengabdian masyarakat harus ada di jiwa masing masing adik – adik mahasiwa tidak terkecuali di Telkom University.” Andijoko Direktur Bagian Kemahasiswaan Telkom University. Retakan 3 Pilar

TRI DHARMA PERGURUAN TINGGI Mengenal lebih dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi Telkom University

Di dalam dunia perguruan

tinggi terdapat tiga buah pilar yang menjadi landasan utama yang menyokong jalannya suatu institusi pendidikan, yakni Tri Dharma Perguruan Tinggi. Tri Dharma Perguruan Tinggi sendiri merupakan kewajiban yang harus dilaksanakan selama proses pendidikan perguruan tinggi berjalan. Lalu sebenarnya, apa sih Tri Dharma Peguruan Tinggi itu?

Secara bahasa, kata “Tri” artinya tiga, sedangkan “Dharma” bermakna kewajiban. Jadi Tri Dharma Perguruan Tinggi adalah hal-hal yang harus ada saat menjalankan aktivitas akademik perguruan tinggi. Dasar dan tanggung jawab tersebut harus dilakukan secara terus-menerus dan dikembangkan secara beriringan selama proses pembelajaran di suatu institusi pendidikan tinggi.


HOT READS Bapak Dedi Kurniawan, selaku dosen dan Kepala Public Relation Telkom University menjelaskan bahwa tujuan dari Tri Dharma Perguruan Tinggi adalah sebagai laboratorium untuk menginkubasi dalam pengembangan pengetahuan, brainstorming, sharing knowledge, pengembangan inovasi, serta menumbuhkan tanggung jawab moral di jiwa setiap mahasiswa. Penerapan Tri Dharma Perguruan Tinggi di lingkungan Telkom University sendiri telah dilaksanakan secara tidak langsung oleh para mahasiswa, seperti mengikuti UKM atau Ormawa, PKM, serta pengabdian masyarakat. Bapak Andijoko menjelaskan bahwa penerapan Tri Dharma Perguruan Tinggi di Telkom University sudah sesuai dengan konteks. Dilihat dari konteks pendidikan dan pengajaran, mahasiswa dapat memperkaya kemampuan dan pengetahuan serta praktik dari ilmu-ilmu yang terkait dengan pembinaan karakter. Lalu, dilihat dari konteks penelitian dan pengembangan, Telkom University telah mengenalkan mahasiswa dengan semangat untuk melakukan penelitian diawali pada saat PKKMB dengan adanya kompetisi kreatifitas mahasiswa baru. Serta dilihat dari konteks pengabdian masyarakat, sudah banyak kegiatan-kegiatan yang dilakukan, baik itu dalam bentuk sosial peduli lingkungan, inisiatif lingkungan maupun kegiatan mengedukasi yang diwadahi oleh Telkom University.

Dalam pengamalan Tri Dharma Perguruan Tinggi, bukan hanya mahasiswa yang harus mengamalkannya melainkan juga dosen. “Dosen di mana pun berada, sesuai dengan Undang-Undang (UU), ia harus melaksanakan tiga kewajiban yang di sebut Tri Dharma itu. Satu pengajaran, yaitu harus menyiapkan Rencana Pembelajaran Semester (RPS). Kedua penelitian yang hasilnya paper atau jurnal dan ketiga ada pengabdian masyarakat,� ujar Bapak Rana Akbari, salah satu dosen jurusan Ilmu Komunikasi, Telkom University. Setiap tujuan pasti memiliki ancaman yang membuat tujuan tersebut pun tidak dapat dicapai dengan mudah. Tri Dharma Perguruan Tinggi pun dapat terancam, ancaman yang paling besar menurut Bapak Andijoko adalah individu yang transaksional dan individu yang individualis. Individu transaksional merupakan individu yang mengharapkan imbalan dari setiap kegiatan yang dia lakukan, sehingga tidak memiliki keikhlasan dalam menjalankan kegiatan. Sedangkan individu yang individualis merupakan individu yang hanya mementingkan dirinya sendiri dan tidak peduli terhadap sekitar, selama lingkungannya tersebut tidak menganggu dirinya sendiri.

Untuk mencegah ancaman terhadap Tri Dharma Perguruan Tinggi itu sendiri, maka harus ada interaksi langsung dari lingkungan individunya untuk mengajak mereka agar ikut andil dalam mengamalkan Tri Dharma Perguruan Tinggi serta meninggalkan sikap yang transaksional dan individualis. Dan diharapkan dengan adanya Tri Dharma Perguruan Tinggi ini, akan ada ketersalingan antara dosen dengan mahasiswa dan mahasiswa dengan mahasiswa, sehingga civitas Telkom University dapat memiliki semangat juang yang tinggi, pemikiran yang kritis serta individu yang peduli dan bermoral. (DNY/ TDY)

Retakan 3 Pilar

9


HOT READS

10

Retakan 3 Pilar


HOT READS

Retakan 3 Pilar

11


HOT READS

TRI DHARMA PADA KEGIATAAN MAHASISWA Seperti yang kita ketahui sebelumnya, Tri Dharma Perguruan Tinggi, sejatinya merupakan tujuan utama mahasiwa untuk melakukan berbagi macam kegiatan. Termasuk didalam kegiatan himpunan mahasiwa, Tri Dharma Perguruan Tinggi membendung dan membentuk visi dan misi, serta tujuan terhadap himpunan mahasiwa itu sendiri. Tri Dharma harus menjadi dasar dan dapat dirasakan mahasiswa untuk melakukan semua kegiatan.

“Tri Dharma merupakan pola pikir dan pilar mahasiswa. Ketiga poin dari Tri Dharma tersebut saling berhubungan dan akan membentuk peran mahasiwa.� ungkap Bagus, selaku Kahim Teknik Informatika

12

Retakan 3 Pilar


HOT READS

Kegiatan Himpunan dan Kaderisasi Banyak sekali bentuk kegiatan di dalam Himpunan Mahasiswa. Dari semua jurusan di Telkom University, setiap himpunan mahasiswa memiliki bentuk kegiatan yang berbeda-beda. Kegiatan mereka harus menunjukan dan memcerminkan penerapan Tri Darma Perguruan Tinggi. Misalnya dalam kegiatan kaderisasi, sebuah himpunan mempunyai tujuan untuk membentuk mahasiswa yang memiliki karakter sebagai mahasiswa pada sejatinya, terutama dalam menerapkannya didalam bidang konsentrasi jurusannya. Kaderisasi juga bertujuan untuk melakukan regenerasi selanjutnya, “Fungsinya adalah untuk mempersiapkan regenerasi untuk mengembangkan organisasi kami,” kata Ketua Himpunan Teknik Telekomunikasi. Tujuan kaderisasi tersebut juga harus mengarah atau mengandung unsur terhadap Tri Dharma Perguruan Tinggi, seperti yang dikatakan oleh Puja, Kahim D3 Teknik Telekomunikasi “Dalam poin Pendidikan, kita memberikan materi apapun, misalnya dalam pengenalan Program Studi, sehingga mahasiswa mendapatkan ilmu yang sesuai dengan kebutuhan mereka.

Dalam poin Penelitian, kami menerapkan kebiasaan menyusun PKM agar mahasiswa dapat meneliti dan mengembangkan kemampuannya. Pada poin Pengabdian Masyarakat, dibentuk rasa kepedulian dan kedekatan kita terhadap masyarakat sekitar dan hal itu sudah terealisasikan”. Ia juga mengatakan, kegiatan apapun didalam Himpunan Mahasiswa, setidaknya harus mengandung unsur Tri Dharma Perguruan Tinggi. Himpunan Mahasiswa juga perlu untuk terus mengajak dan menghimbau mahasiswa untuk menerapkan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Selain itu, perlu adanya pembaharuan program kegiatan dalam tiap-tiap masa kepengurusan, dengan maksud untuk menciptakan kegiatan yang lebih bagus dan membentuk profesionalisme mahasiswa.

Seputar Event / Project dalam Kegiatan Himpunan Jurusan. Kabar yang beredar bahwa sering diadakannya kegiatan atau “event”, baik itu pentas hiburan ataupun kegiatan “hura-hura”. Kita juga sering mendengar istilah “kampus event” atau “Badan Event Mahasiswa”. Sebab, kegiatan tersebut sering dipandang tidak ada hubungannya dengan penerapan Tri Dharma Perguruan Tinggi dan tidak memberikan esensi terhadap fungsi mahasiswa. Namun, hal tersebut masih dinilai sebagai pro dan kontra bagi sebagian orang. Banyak juga pendapat bahwa sebenarnya kegiatan tersebut sangat mencerminkan Tri Dharma Perguruan Tinggi, tapi mereka hanya menilai dari kulitnya saja, tanpa mengetahui proses dan tujuan dari kegiatan tersebut. “Misalnya dalam acara ICT Expo yang dilakukan kemarin, acara tersebut erat sekali didalam dunia Entrepreneurship, apalagi bagi mahasiswa jurusan MBTI. Bagi mahasiswa yang sudah mempunyai usaha, kami melakukan penelitian dan tes terhadap kondisi pemasaran. Hal tersebut sebenarnya sudah mencakup Tri Dharma Perguruan Tinggi,” kata Afei, selaku Kahim MBTI.

Hal tersebut menjelaskan bahwa, tidak semua dari kegiatan di kampus ini tidak mengandung poin-poin Tri Dharma Perguruan Tinggi. Terlebih dahulu, kita perlu mengetahui seluk-beluk kegiatan organisasi. Bermanfaat atau tidaknya suatu kegiatan, semuanya tergantung bagaimana kesadaran dan proses pengemasan terhadap kegiatan itu sendiri. “Saya lebih senang menyebutnya sebagai project, bukan event. Kita sebenarnya memberikan wadah bagi mahasiswa untuk aktif dan berkontribusi. Sebagai contoh, didalam bidang olahraga dan seni budaya, kami mengajak mahasiswa agar terus memberikan ide-ide kreatif agar bisa diterapkan didalam acara ini, dan kembali lagi, kami memacu agar mahasiswa untuk menjujung tinggi keharmonisan melalui sebuah pertandingan, dan juga seni, serta dalam proses kepanitiaan,” kata Wakil Ketua dari salah satu Ormawa di Universitas Telkom. (YOC)

Retakan 3 Pilar

13


PERAN PKKMB DALAM PENGENALAN TRI DHARMA PERGURUAN TINGGI

Pengenalan Kehidupan Kampus Maha-

siswa Baru atau yang biasa disebut PKKMB merupakan program yang dilakukan Telkom University untuk menyambut mahasiswa baru. PKKMB sendiri bertujuan sebagai ajang pengenalan kampus kepada mahasiswa baru, pembentukan mental awal bagi mahasiswa baru, dan dapat menjadi ajang sosialisasi bagi mahasiswa baru. Menurut Andi Joko, selaku Bagian Kemahasiswaan Telkom University, persiapan PKKMB pada tahun ini lebih awal dari tahun sebelumnya. “Persiapan PKKMB sampai hari ini sudah menyelesaikan seleksi kepanitiaan. Berikutnya akan dilakukan pembekalan terhadap seluruh panitia untuk kesiapan mengelola kegiatan PKKMB itu sendiri. Dan persiapan PKKMB tahun ini memang lebih awal dibandingkan tahun sebelumnya� tuturnya saat ditemui hari Rabu (3/5).

Retakan 3 Pilar

Dalam kegiatan PKKMB mulai dikenalkan dengan kehidupan perkuliahan di perguruan tinggi termasuk yang ada di Telkom University, dimana belajar bagaimana membangun jiwa kebangsaan, disiplin, dan karakter yg diinginkan oleh Tri Dharma Perguruan Tinggi yang mencakup Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian. Diharapkan dengan adanya PKKMB akan menghasilkan output mahasiswa yang mempunyai mental lebih kuat untuk hidup mandiri dan belajar di level yang lebih tinggi. Selain itu, akan menumbuhkan mental yang lebih bagus lagi terutama mental kebangsaan, mental yang sesuai dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi dan menumbuhkan jiwa sosial karena seluruh mahasiswa baru berasal dari seluruh Indonesia dan berbeda-beda program studi dan dapat dijadikan sebagai ajang perkenalan,


HOT READS

sumber : telkomuniversity (instagram)

berbagi dan bersosialisasi dimana hal tersebut dapat membangun kecerdasan sosial mahasiswa. “Proses pelaksanaan PKKMB sendiri tidak boleh lepas dari petunjuk pelaksanaan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti). Namun, saat pelaksanaan akan disesuaikan dengan kondisi dari tiap universitas itu sendiri. Pada tahun 2016 PKKMB didesain dengan diisi konten-konten disiplin, kebangsaan dan kegiatan yang sangat identik dengan spirit Tri Dharma Perguruan Tinggi� ujar Andi Joko. Pada saat pelaksanaan PKKMB 2016 kemarin mengacu pada spirit Tri Dharma Perguruan Tinggi meliputi pendidikan, penelitian dan pengabdian.Dalam hal konten pendidikan diisi dengan pembelajaran mengenai Telkom University, seminar dan diskusi dengan pembicara yang berkompeten dibidangnya. Dalam konten penelitian, difokuskan mengenai kegiatan kreativitas bagi mahasiswa dimana mahasiswa dituntut untuk menumbuhkan ide-ide baru dan meyakinkan orang lain akan ide mereka tersebut. Dan pada konten pengabdian masyarakat, mahasiswa baru diajak untuk berkeliling keluar kampus.

dan memunguti sampah yang ada. Hal ini bertujuan untuk mengenalkan mahasiswa baru terhadap lingkungan dan masyarakat yang ada disekitar Telkom University serta membangun kepedulian dan inisiatif untuk menjadikan masyarakat disekitar kampus menjadi lebih baik lagi. “Pada PKKMB tahun ini kami akan mempertahankan metode yang baik pada tahun lalu serta tidak menggunakan metode yang dirasa kurang efisien. Hal ini kami lakukan untuk perbaikan mengenai proses pelaksanaan PKKMB itu sendiri dimana pada tahun lalu 95% responden menyatakan puas dan 5% menyatakan tidak puas. Diharapkan dengan adanya perbaikan metode tersebut akan meningkatkan esensi dari PKKMB itu sendiri dan dapat membentuk mental serta karakter mahasiswa agar sesuai dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi� ungkapnya. (AAP/ DRW)

Retakan 3 Pilar

15


sumber : www.artsy.com

APAKAH TAK DALAM EVENT SEJALAN DENGAN TRI DHARMA? Transkrip Akademik Kemahasiswaan (TAK) di dalam sebuah event

merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Banyak para penyelenggara acara selalu menyertakan TAK dalam kegiatan mereka dan tidak jarang juga mereka menjadikan TAK sebagai iming-iming yang mampu menarik perhatian mahasiswa lainnya untuk hadir dan turut meramaikan acara, sehingga tidak jarang mahasiswa hanya datang kemudian tidak tahu acara apa sebenarnya dan tidak mendapat manfaat dari sebuah acara yang mereka ikuti karena yang mereka inginkan hanyalah TAK, agar TAK mereka cepat terpenuhi, namun banyak juga yang datang ke sebuah event karena alasan tertentu, misalnya untuk mendapatkan ilmu.

16

Retakan 3 Pilar


VIEW Banyak sekali event-event besar yang dilakukan dan diselenggarakan oleh mahasiswa Telkom University, bahkan tidak jarang mereka juga melibatkan banyak mahasiswa untuk turut serta dalam penyelenggaraannya, Redaksi Pena berhasil mewawancarai tiga narasumber yang menjadi ketua penyelenggara event-event besar di Telkom University. 1. Abdul Azis Ibrahim, Ketua Penyelenggara Indonesia Against Aids “Against Aids sendiri memiliki 5 agenda acara, yaitu Addictive, Exhibition, Steroids, Blood Donation, dan World Aids Day. Masing-masing acara memiliki kekurangan dan kelebihannya sendiri dan saya rasa event yang diadakan oleh Against Aids sendiri sudah sejalan dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi walaupun banyak yang tersirat tetapi bisa dikatakan sejalan dan tentu saja kami membuat event yang ada TAK-nya bukan sekedar menarik massa semata karena hal itu tidak ditentukan oleh TAK saja, tetapi dari kualitas acara tersebut. “ 2. Muhammad Fahmi Fachruddin, Ketua Penyelenggara Eksotika Nusantara. “Event Eksotika Nusantara merupakan event tahunan yang selalu melibatkan UKM Budaya sebagai bagian dari acara ini. Selain untuk menanamkan nilai budaya di kalangan mahasiswa, Eksotika Nusantara juga berguna untuk menjalin silaturahmi antar UKM. Eksotika sendiri dirasa sudah mengamalkan Tri Dharma Perguruan Tinggi dalam pelaksanaannya karena kami melakukan sharing knowledge dengan menunjukkan tarian-tarian daerah, drama, maupun musik-musik tradisional, lalu kita meneliti bagaimana budaya kita yang dewasa ini mulai berkurang antusiasme pemudanya dan kami tidak memungut biaya apapun bagi yang ingin menyaksikan. Jadi, masyarakat luar juga bisa menonton acara kami. Menurut saya, TAK bukan hanya untuk mencari massa semata tetapi sebuah event-event akan baik jika sesuai dengan tujuannya.”

3. Abdul Ghani Fadliansyah, Ketua Penyelenggaraan AWSM

“Event AWSM diadakan setahun sekali dan tujuan dari event ini adalah untuk memajukan perekonomian di Indonesia terutama pada UMKM-nya. Acara ini melibatkan anggota AWSM sendiri dan ada tambahan buat volunteer, saat ini belum ada kesulitan yang di dapat dari event ini karena semuanya masih progress. Berhubungan dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi karena masuk ke dalam Tri Dharma ke tiga yaitu pengabdian masyarakat dalam hal menjaga lingkungan dan perekonomian di indonesia,

dan tema dari event sudah sesuai dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi karena bertemakan tentang lingkungan, perekonomian dan kebudayaan.” 4. Fickry Firdaus, ketua I Olimpiade “Event I olimpiade diadakan setahun sekali, ada 2 jenis event-nya, yaitu main event dan side event. Setiap bagian dari event memiliki tujuan untuk menyalurkan bakat non akademik dalam bidang olahraga untuk mahasiswa/i , membuat setiap jurusan saling kenal dan saling mengetahui karena ada event-nya ini membuat setiap jurusan aktif untuk mempersiapkan halhal yang ada di luar internal jurusan. Panitia dari acara I Olimpiade sendiri diseleksi setiap tahunnya dan kesulitan atau tantangan yang ada di I Olimpiade adalah cara menyatukan berapa kepala menjadi satu dan juga menyatukan mahasiswa yang dari berbagai jurusan dan daerah menjadi satu kepala atau pemikiran. Event ini menurut saya sudah sejalan dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi, karena mahasiswa dididik untuk mengetahui bagaimana cara berorganisasi dan untuk pengajarannya saya mengajari mereka untuk me-manage waktu yang benar berperilaku sopan dan juga tahu arti solidaritas. Untuk yang kedua penelitian dan pengembangan, mereka meneliti bagaimana organisasi itu dari mereka untuk mereka sendiri dan pengembangan untuk mereka akan mengetahui dasar organisasi untuk dunia kerja nanti, Pengabdian masyarakat juga sudah melingkupi dalam event ini, karena event kita mengadakan acara senam dan pengobatan gratis untuk masyarakat. Dalam event ini menjanjikan TAK yang sesuai dengan event yang seharusnya seperti seminar juga dapat membuat mahasiswa ikut turun untuk aktif dan melatih soft skill mahasiswanya. Event fun yang sesuai dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi seperti kepanitiaan itu harus membuat anak - anak yang di dalamnya nyaman dalam arti saat setiap pertemuan tidak harus selalu serius, tetapi senang-senang juga ada perlunya dan senior harus membuat juniornya nyaman dalam organisasi atau kepanitiaan itu. “ (ZDW/ RRM)

Retakan 3 Pilar

17


KALENDER PENDIDIKAN

TAHUN 2017

SEMESTER GANJIL TAHUN AKADEMIK 2017/2018 AGUSTUS 2017

Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu

1 2 3 4 5

6 7 8 9 10 11 12

13 14 15 16 17 18 19

20 21 22 23 24 25 26

KALENDER AKADEMIK

27 28 29 30 31

Tgl Agenda 31-18 Registrasi On-Site & Pra-Perkuliahan Mhs Baru ...-14 Pembayaran BPP Semester Ganjil 2017 Mahasiswa Lama 31-15 Perwalian dan Registrasi Semester Ganjil 2017 Mahasiswa Lama 16 Pengampuan Perkuliahan Semester Ganjil 2017 21 Awal Kuliah 21-... Kuliah Pra-UTS Ganjil 2017 28-31 Perubahan Rencana Studi Semester Ganjil 2017

SEPTEMBER 2017

Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat 1 Sabtu 2

3 4 5 6 7 8 9

10 11 12 13 14 15 16

17 18 19 20 21 22 23

1 2 3 4 5 6 7

8 9 10 11 12 13 14

15 16 17 18 19 20 21

24 25 26 27 28 29 30

Tgl ...-... 15 29

Tgl ...-7 9-18 19-... 25-27

NOVEMBER 2017

sumber: telkomuniversity.ac.id

Agenda Kuliah Pra-UTS Ganjil 2017 Keputusan Kasus Masa Studi dan Tak Registrasi 2 Semester Tenggat Universitas Submit Pelaporan PD-Dikti Semester Genap 2016

Tgl

1

KALENDER AKADEMIK

22 29 23 30 24 31 25 26 27 28

Minggu 5 12 19 6 13 20 Senin 7 14 21 Selasa 1 8 15 22 Rabu Kamis 2 9 16 23 Jumat 3 10 17 24 4 11 3 18 Sabtu Retakan Pilar25

Agenda Pengumuman Finalis GemasTIK X 2017 Tenggat Input TAK Semester Genap Final MTQ-MN Final KRTI 31-20 Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru 2017 (PKKMB 2017) 11-12 Wisuda III Tahun Akademik 2016/2017 14 Dies Natalis Universitas Telkom ke-4 17 Upacara Bendera - Hari Kemerdekaan RI ke-72

KALENDER AKADEMIK

OKTOBER 2017

Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu

Tgl

Agenda Kuliah Pra-UTS Ganjil 2017 UTS Ganjil 2017 Kuliah Pra-UAS Ganjil 2017 UTS Susulan Ganjil 2017

Tgl

28 21

KALENDER AKADEMIK

26 27 28 29 30

Tgl ...-... 8

Agenda Kuliah Pra-UAS Ganjil 2017 Tenggat Pendaftaran Wisuda I Tahun Akademik 2017/2018

KALENDER KEMAHASISWAAN, UNIVERSITAS DAN NASIONAL

Tgl

10 24-25

KALENDER KEMAHASISWAAN, UNIVERSITAS DAN NASIONAL

Agenda Pendaftaran POMNAS Tenggat Pendaftaran Penghargaan Wirausaha Mandiri (PWM) Tenggat Proposal Komurindo 2018 Final Sukmalindo Idul Adha 1438 Hijriah

KALENDER KEMAHASISWAAN, UNIVERSITAS DAN NASIONAL

Agenda Tenggat Proposal PKM PIMNAS 2018 Final GemasTIK X 2017 Hari Sumpah Pemuda Tahun Baru Islam 1439 Hijriah

KALENDER KEMAHASISWAAN, UNIVERSITAS DAN NASIONAL

Agenda

Pelaksanaan LIBAMA Div. 3 Jabar Final POMNAS Final Indosat IWIC Hari Pahlawan Wisuda I Tahun Akademik 2017/2018


DESEMBER 2017

3 4 5 6 7 8 9

Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat 1 Sabtu 2

10 11 12 13 14 15 16

17 18 19 20 21 22 23

KALENDER AKADEMIK

24 31 25 26 27 28 29 30

Tgl ...-6 7-10 11-20 27 27-29 30 13-... 27-...

Agenda Kuliah Pra-UAS Ganjil 2017 Libur Persiapan UAS Ganjil 2017 UAS Ganjil 2017 Tenggat Unggah DNA Semester Ganjil 2017 UAS Susulan Ganjil 2017 Tenggat Unggah DNA Susulan Semester Ganjil 2017 Pembayaran BPP Semester Genap 2017 Perwalian dan Registrasi Semester Genap 2017

Tgl

9 22 23-1 1 25 26

KALENDER KEMAHASISWAAN, UNIVERSITAS DAN NASIONAL

Agenda Tenggat Proposal KRI/KRCI 2017 Pengumuman Final Program Hibah Bina Desa Hari Anti Korupsi Sedunia Hari Ibu Indonesia Mahasiswa Libur Akhir Tahun Maulid Nabi Muhammad SAW 1439 Hijriah Hari Raya Natal Cuti Bersama Natal

SEMESTER GENAP TAHUN AKADEMIK JANUARI 2018

Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu

1 2 3 4 5 6

7 8 9 10 11 12 13

14 21 15 22 16 23 17 24 18 25 19 26 20 27

KALENDER AKADEMIK

28 29 30 31

Tgl ...-9

Agenda Pembayaran BPP Semester Genap 2017 2-10 Perwalian dan Registrasi Semester Genap 2017 11 Pengampuan Perkuliahan Semester Genap 2017 15 Awal Kuliah Semester Genap 2017 15-... Kuliah Pra-UTS Genap 2017 22-26 Perubahan Rencana Studi Semester Genap 2017

FEBRUARI 2018

Minggu Senin Selasa Rabu Kamis 1 Jumat 2 Sabtu 3

4 5 6 7 8 9 10

11 12 13 14 15 16 17

18 19 20 21 22 23 24

4 5 6 7 8 9 10

11 12 13 14 15 16 17

18 19 20 21 22 23 24

1

KALENDER AKADEMIK

25 26 27 28

Tgl 9 15 ...-... 23

MARET 2018

Minggu Senin Selasa Rabu Kamis 1 Jumat 2 Sabtu 3

Tgl

Agenda Keputusan Kasus Mahasiswa Tidak Registrasi 2 Semester Pengiriman LKS Semester Ganjil 2017 Kuliah Pra-UTS Genap 2017 Tenggat Universitas Submit Pelaporan PD-Dikti Semester Ganjil 2017

Tgl

16

KALENDER AKADEMIK

25 26 27 28 29 30 31

Tgl Agenda ...-3 Kuliah Pra-UTS Genap 2017 5-14 UTS Genap 2017 Tenggat Pendaftaran 7 Wisuda II Tahun Akademik 2017/ 2018 15-... Kuliah Pra-UAS Genap 2017 20-22 UTS Susulan Genap 2017

Tgl

24 18 30 sumber: telkomuniversity.ac.id

KALENDER KEMAHASISWAAN, UNIVERSITAS DAN NASIONAL

Agenda

Pengumuman Seleksi Proposal PKM PIMNAS 2018 Pengumuman Seleksi Proposal Komurindo 2018 Tenggat Pendaftaran Program Hibah Bina Desa Tahun Baru Masehi 2018

KALENDER KEMAHASISWAAN, UNIVERSITAS DAN NASIONAL

Agenda

Pendaftaran Imagine Cup 2018 Pendaftaran ONMIPA-PT Tenggat Input TAK Semester Ganjil Tahun Baru Imlek 2569 Kongzili

KALENDER KEMAHASISWAAN, UNIVERSITAS DAN NASIONAL

Agenda Pengumuman Seleksi Proposal KRI/KRCI 2018 Pendaftaran NUDC Tingkat Regional Pengumuman Seleksi Imagine Cup 2018 Pendaftaran Program Mahasiswa Wirausaha Pengumuman Seleksi Program Hibah Bina Desa Pengumuman Seleksi ONMIPA-PT Wisuda II Tahun Akademik 2017 /2018 Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1940 Wafat Yesus Kristus Retakan 3 Pilar

*Prakiraan


VIEW

20

Retakan 3 Pilar


Retakan 3 Pilar

21


FIGURE

KERAHKAN ASPIRASIMU KEPADA IA, SANG PERWAKILAN MAHASISWA

D

ewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) mungkin sudah sering terdengar dan terngiang di kalangan mahasiswa. Badan mahasiswa tersebut dikenal penampung aspirasi-aspirasi mahasiswa mengenai segala apapun tentang kampus ini. Namun apakah kalian sudah mengetahui fungsi lain dari DPM Kema dan mengenal siapakah orang yang mengepalai badan organisasi politik mahasiswa ini? Mari kita mengenalnya lebih jauh! DPM Kema memiliki 4 fungsi, yakni yang pertama adalah fungsi aspirasi untuk mewadahi segala bentuk aspirasi mahasiswa. Kedua fungsi legislasi dalam pebuatan UU atau ADRT, lalu ada fungsi pengawasan terhadap BEM Kema Tel-U dan fungsi anggaran yang mengaudit keuangan dari Badan Kemahasiswaan.

Kepala dari DPM Kema tahun ini adalah Mubaroq Iqbal, pemuda kelahiran Padang Tepong, 23 Agustus 1997. Iqbal baru saja dilantik dan dipilih sebagai ketua Dewan Perwakilan Mahasiswa pada bulan Februari 2017 . Ia bukan hanya sekali dua kali saja berkecimpung di dalam badan perwakilan. Ia dulunya juga adalah salah satu anggota Dewan Perwakilan Mahasiswa di fakultasnya yakni Fakultas Ilmu Terapan sehingga ia sudah memiliki cukup pengalaman dalam hal berorganisasi politik di kampus. Salah satu faktor yang membuatnya tergerak untuk menjadi bagian dari DPM KEMA Tel-U, yaitu ia ingin mendengar segala aspirasi dari mahasiswa agar kampus ini dapat menjadi lebih baik lagi bagi mahasiswanya sendiri. Sebagai badan perwakilan mahasiswa, ia kerap kali mendengar keluhan mengenai kampus salah satu contohnya SK Rektor tentang kenaikan biaya layanan akademik yang kemarin sedang ramai diperbincangkan. Kerap kali DPM melakukan diskusi dengan BEM untuk mengadakan konsolidasi dan mencari titik terang dari permasalahan tersebut.

22

Retakan 3 Pilar

Berkaitan dengan tema Podium kali ini, Tim Pena meminta pendapat dari Iqbal selaku ketua DPM mengenai Tri Dharma perguruan tinggi. Ia mengatakan bahwa Tri Dharma merupakan sebuah hal yang wajib diamalkan dan diterapkan mahasiswa, karena itu sudah satu paket yang harus dijalankan ketika kita sudah menjadi mahasiswa. Untuk mengamalkan Tri Dharma itu sendiri, menurut mahasiswa D3 Manajemen Informatika angkatan 2015 ini tidak perlu membuat event yang mewah-mewah yang disorot banyak orang, terkadang kita dapat menjalankannya secara tidak disadari. Seperti penelitian, banyak jurusan yang sudah difasilitasi oleh dosen dan prodinya dalam melakukan penelitian atau ketika sedang menjalankan skripsi, hal itu juga termasuk dalam sebuah penelitian. Untuk pendidikan, mahasiswa sudah mengamalkannya setiap hari dengan cara mengikuti kegiatan belajar mengajar dan mengerjakan tugas dengan baik dan untuk pengabdian masyarakat bisa ditunjukkan dengan membagi ilmu atau hal-hal lain dengan orang-orang yang membutuhkan karena hal tersebut dapat memberikan manfaat bagi mereka.

Ia juga memaparkan bagaimana DPM Kema menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Dalam pengabdian masyarakat ia dan rekan-rekan DPM sedang mencetuskan ide untuk membuat kegiatan pengabdian masyarakat dengan mengunjungi panti asuhan ataupun panti jompo yang direncanakan akan diadakan di semester depan. Dalam bidang penelitian mereka sudah membuat kuesioner seputar kenaikan KTM. Ia menyampaikan bagaimana manfaat dari menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi “Kalau menurut saya sangat bermanfaat seperti penelitian nanti yang akan berguna ketika kita sudah terjun ke dunia pekerjaan. Ketika kita misalnya dapat proyek penelitian lalu kita kerjakan itu bisa masuk ke portofolio kita yang akan berpengaruh pada mahasiswanya sendiri. Lalu untuk pengmas kita bisa menganalisis apa yang dibutuhkan masyarakat, kita bisa lebih peka terhadap masyarakat karena kita sendiri setelah lulus dari sini kita akan kembali ke bagian masyarakat.


FIGURE

” Semoga dari kegiatan tersebut banyak mahasiswa Telkom University yang semakin gencar untuk menerapkan Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan lebih baik serta ormawa juga mampu membuat kegiatan-kegiatan yang dapat melibatkan mahasiswa sebagai panitianya dengan tetap menjunjung tinggi Tri Dharma perguruan tinggi dan mampu memberi manfaat bagi sesama.’’(RRM/ZDW)

Mubaroq Iqbal

Ketua DPM KEMA TEL-U 2017

Retakan 3 Pilar


HOW TO

Menjadi Mahasiswa Taat

Tri Dharma Perguruan Tinggi Bagaimana sih menjadi mahasiswa yang taat dengan Tri Dharma menurut beberapa dosen? Masih ada beberapa mahasiswa yang mungkin belum mengenal Tri Dharma Perguruan Tinggi. Sebenarnya hal itu bukan hanya tugas dosen sebagai tenaga pengajar yang mengabdikan dirinya melalui Tri Dharma Perguruan Tinggi ini saja, namun kalian juga wajib nih mengetahui cara menjadi mahasiswa yang taat dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Menurut Pak Andi Joko, Tri Dharma akan taat di kalangan mahasiswa jika Tri Dharma Perguruan Tinggi dalam konteks pendidikan karakter mahasiswa dapat memperkaya mereka dengan skill dan praktek-praktek ilmu yang terkait dengan pengokohan karakter dari mahasiswa. Terkait dengan penelitian, BK bekerja sama dengan fakultas dan tim narasumber penelitian agar mahasiswa-mahasiswa baru diberikan semangat untuk melakukan penelitian dengan memberi ide. Di sini, secara tak langsung Pak Andi Joko ingin menekankan mahasiswanya dalam hal pendidikannya pada Tri Dharma, karena hal yang paling dekat di sekitar kita selama ini adalah pendidikan dan pengajaran itu sendiri.

Berbeda dari segi perspektifnya, Pak Dedi Kurniawan mengatakan jika Tri Dharma Perguruan Tinggi akan taat di kalangan siswa. Terbukti sejak 4 tahun terakhir Telkom University ini, dari data saja sudah memiliki peningkatan hampir 3000%, terutama di dalam perspektif risetnya. Hal itu merupakan kewajiban dari riset sebenarnya, artinya dari segi sistem sudah mengharuskan mahasiswanya untuk melakukan riset. Tujuannya adalah kampus merupakan laboratorium kemahasiswaan dan laboratorium pengajaran serta pengembangannya dipusatkan di kampus, karena pembelajaran tidak harus dilakukan di kelas saja. Riset adalah salah satu cara indikasi untuk melihat apakah ada perubahan pada mahasiswanya, oleh karena itu setiap tahun dapat berbeda pengajarannya. Kebutuhan masyarakat juga dilihat, penelitian dan lainnya adalah tanggung jawab moral bahwa kita baik sebagai pihak dosen maupun mahasiswa diuji kepekaan sosialnya. Pak Dedi Kurniawan ingin mendekatkan mahasiswa lainnya dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi melalui kewajiban kepada mahasiswa untuk membuat suatu riset, di mana pada nantinya riset mereka dapat berguna bagi masyarakat sekitar.

24

Retakan 3 Pilar


HOW TO

Pak Rana memiliki pendapatnya yang lain mengenai Tri Dharma Perguruan Tinggi ini, yakni penelitian. Penelitian ini macam-macam hasilnya, bisa jadi paper atau jurnal yang dapat dimuat menjadi jurnal internasional dan terakreditasi, misalnya. Kemudian, mungkin dipublikasikan di konferensi atau seminar untuk mempresentasikan hasil penelitiannya itu. Selain itu, ada pengabdian masyarakat (abdimas) yang bisa menjadi ladang bagi kalangan kampus untuk terjun langsung ke masyarakat.

Dengan ini, Pak Rana ingin mendekatkan serta mentaatkan Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan melakukan pengabdian masyarakat oleh mahasiswa atau dengan kata lain terjun ke masyarakat agar lebih mengetahui permasalahan masyarakat yang ada selama ini, agar mahasiswa nantinya bisa mewujudkan mimpi-mimpi masyarakat sekitar. (DNY/ TDY)

Retakan 3 Pilar

25


CAMPUS LENS

Warna Baru Hiasi Tahun 2017 Seiring dengan bergantinya tahun, adanya perubahan di kampus Telkom University bukan-

lah cerita baru lagi. Mulai dari dilantiknya ketua organisasi mahasiswa (ormawa) yang baru, semester baru, hingga dibangunnya gedung ataupun sarana yang baru. Namun ada warna baru yang berbeda di tahun 2017 ini, warna baru bertajuk sebuah aksi kerap meramaikan kampus Telkom University. Mulai dari aksi yang diselenggarakan oleh mahasiswa Telkom University sendiri hingga aksi yang diselenggarakan oleh Organisasi Kemasyarakatan (ormas). Berikut beberapa aksi di tahun 2017 yang Pena rangkum untuk kamu!

Aksi Graha Merah Putih

Pada tanggal 14 Maret 2017, Komite Rakyat Peduli Literasi (KRPL) melakukan aksi di depan kantor Yayasan Pendidikan Telkom (YPT) terkait kasus skorsing tiga mahasiswa Telkom University. Selain menuntut pencabutan skorsing ketiga mahasiswa tersebut, massa juga menuntut penurunan Rektor dan Wakil Rektor IV Telkom University, serta menuntut terbukanya ruang demokrasi dan kebebasan literasi seluas-luasnya. Tidak hanya itu, massa juga menuntut permintaan maaf dari Rektorat Telkom University kepada seluruh civitas akademik, pegiat literasi dan seluruh masyarakat Indonesia.

Aksi Damai 293 Menggugat SK Rektor 493

Berawal dari Surat Keputusan (SK) Rektor KR.493/AKD16/UAA/2016, yang berisikan mengenai kenaikan biaya layanan akademik, Keluarga Mahasiswa (KEMA) Telkom University melakukan Aksi Damai 293 menggugat SK Rektor 493. Mahasiswa merasa keberatan dengan dikeluarkannya SK Rektor tersebut, terlebih tidak dilibatkannya mahasiswa ataupun ormawa, seperti Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dalam pengambilan keputusan tersebut. Dalam aksi ini, selain menuntut pencabutan SK Rektor nomor 493, KEMA Telkom University juga menuntut adanya keterlibatan mahasiswa dalam pengambilan keputusan dan juga adanya transparansi dana. Aksi yang diselenggarakan di depan Gedung Bangkit atau Rektorat ini dilaksanakan pada tanggal 29 Maret 2017.

26

Retakan 3 Pilar


CAMPUS LENS

Aksi Ormas Gerakan Masyarakat

Tak sampai dua minggu pasca dilaksanakannya aksi oleh KEMA Telkom University, kembali dilakukan aksi pada tanggal 10 April 2017. Namun aksi tersebut tidak lagi diselenggarakan oleh KEMA Telkom University, melainkan oleh Aksi Ormas Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia. Terdapat tiga tuntutan dalam aksi yang diselenggarakan di depan gerbang Rektorat ini. Tuntutan yang pertama adalah pengusutan dan proses hukum terhadap pengurus YPT dan pengelola Telkom University terkait dugaan pencaplokan tanah yang merupakan asset negara, menuntut adanya pernyataan tidak bersalah oleh penegak hukum kepada enam masyarakat yang sedang menjalani proses persidangan atas laporan pihak YPT dengan tuduhan menggunakan tanah tanpa izin yang berhak atau kuasanya, serta tuntutan yang terakhir adalah evaluasi kinerja pengurus YPT oleh pimpinan PT Telkom dan audit terhadap pengelolaan Telkom University.

Mayday

Setiap tahunnya, selalu diselenggarakan aksi untuk memeringati Hari Buruh Internasional yang jatuh pada tanggal 1 Mei. Pada tahun 2017 ini, buruh Jawa Barat berkumpul di Gedung Sate untuk memperjuangkan 12 tuntutan yang mereka bawa, di antaranya adalah menolak rencana Revisi Undang-Undang (RUU) 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, menuntut dicabutnya PP 78/2015 tentang Pengupahan, menolak adanya outsourcing, serta masih terdapat beberapa tuntutan lainnya. Basis massa dalam aksi ini tidak hanya dari serikat buruh Jawa Barat saja, namun juga dari kalangan mahasiswa.

Aksi 21 Mei

Aksi yang bertempat di depan Gedung Merdeka, Jalan Asia Afrika, Bandung ini dilaksanakan untuk memeringati hari kejatuhan rezim orde baru dengan membawa 15 tuntutan. Fokus dari aksi yang diselenggarakan oleh Komite Aksi 21 Mei ini adalah untuk menumpas sisa-sisa orde baru, membuka ruang demokrasi seluas-luasnya dan melawan militersme. Aksi ini diselenggarakan pada tanggal 22 Mei 2017.

Retakan 3 Pilar

27


Retakan 3 Pilar


Retakan 3 Pilar


Retakan 3 Pilar


Retakan 3 Pilar


Retakan 3 Pilar


Retakan 3 Pilar


RISET

Tri Dharma di Mata Mahasiswa Sebagai sebuah institusi yang menyelenggarakan Pendidikan formal setelah SMA, Perguruan tinggi memiliki sebuah sub sistem acuan. Sub system ini bernama ‘Tri Dharma Perguruan Tinggi’. Secara harfiah ‘Tri’ artinya tiga dan ‘Dharma’ yang artinya Kewajiban. Seperti pada Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa perguruan tinggi berkewajiban menyelenggarakan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat (Pasal 20 Ayat 2). Dari data yang kami kumpulkan selama periode 11 Mei 2017 sampai 25 Mei 2017, kuisioner online ini telah diisi oleh sebanyak 315 responden. Riset kali ini kami mengangkat tema mengenai Tri Dharma Perguruan Tinggi. Riset ini bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh Mahasiswa Telkom University paham tentang Tri Dharma Perguruan Tinggi. Setelah melaksanakan Riset ini kami harap dapat membuka mata mahasiswa Telkom University agar lebih mencari tau lebih dalam dan mengamalkan Tri Dharma Perguran tinggi dalam kegiatan sehari-hari di kampus.

MAHASISWA DAN PEMAHAMAN MENGENAI TRI DHARMA

Seberapa Jauh anda memahami tentang Tri Dharma?

13% 51.4% 35.6% Mengaku Paham

Mengaku Cukup Paham

315 RESPONDEN

Kurang Paham

Sebagian besar mahasiswa setidaknya pernah mendengar Tri Dharma perguruan tinggi, tapi menurut data yang diambil, responden mengaku pemahaman Tri Dharma justru bisa dibilang tidak terlalu tinggi, padahal dengan memahami Tri Dharma perguruan tinggi seharusnya bisa menjadi cerminan seorang mahasiswa untuk mengamalkan Tri Dharma perguruan tinggi.

SOSIALISASI TRI DHARMA

51.1% Kampus

12.3% Teman

3.2% Keluarga

34 Retakan 3 Pilar

Dari mana anda mendegar Tri Dharma Perguruan Tinggi?

18.8% Media

8.5% Angket

6.1% Lainnya


RISET

Responden menyayangkan kurangnya penyuluhan tentang Tri Dharma perguruan tinggi. Ada yang mengkritik mengenai cara sosialisasinya, ada juga yang mengkritik respon mahasiswa sendiri terhadap sosialisasinya. Banyak yang berpendapat bahwa pengamalan Tri Dharma hanya dilakukan oleh mahasiswa mahasiswa tertentu saja. Kondisi dimana mahasiswa menjadi acuh tak acuh terhadap Tri Dharma harus dicegah sejak dini, selain untuk meningkatkan mutu dari Kampus sendiri, juga mendidik Mahasiswa dalam perilaku sehari-hari.

KEGIATAN DI KAMPUS

45.1%

Staff Kampus

Siapa yang bertanggung jawab atas Penerapan Tri Dharma Perguruan tinggi di kehidupan sehari-hari?

61.2% Dosen

96.2% Mahasiswa

35.9% Alumni

*Para responden dapat memilih lebih dari satu Masih menjadi sebuah perbincangan mengenai apakah mengikuti ekstrakulikuler seperti UKM, komunitas, dan kegiatan lain adalah sebuah wujud dari Tri Dharma perguruan tinggi atau bukan. Sedangkan seperti yang kita tahu bahwa pembelajaran di dalam kelas saja tidak cukup untuk menunjang kelulusan di Telkom University. Banyak mahasiswa yang mengejar kegiatan-kegiatan diluar kampus, selain mendapat sebuah ‘Privilage’ berupa TAK, juga berguna untuk meningkatkan Softskill.

PERLU KESADARAN MASING MASING 77.5%

Apakah Kegiatan yang kamu lakukan di dalam kampus sudah turut melakukan Tri Dharma?

22.5%

0 Belum termasuk

100 Sudah termasuk

Seluruh civitas akademika kampus bertanggung jawab atas pelaksanaan Tri Dharma perguruan tinggi, itu berarti jika hanya suatu aspek saja yang sadar akan pentingnya dan mengamalkan Tri Dharma Perguruan tinggi maka Tri Dharma tidak bisa dijalankan dalam institusi tersebut sabagai mana mestinya. (Departemen RND)

Retakan 3 Pilar

35


REVIEW BUKU

Review Buku

36

Retakan 3 Pilar


REVIEW FILM

Review Film

Retakan 3 Pilar

37


Retakan 3 Pilar


“Kadang dia merah merekah bahagia, kadang dia hitam gelap berduka.� - SORE Senja. Bersama semburat merah di antara langit yang menggelap, senja selalu setia menilik kisah tiap individu. Ia yang berjalan dengan langkah gontai, menggambarkan lelah yang tidak sanggup dipalsukannya. Ataupun ia yang berjalan dengan senyum merekah, pertanda harinya berjalan dengan baik. Senja. Kadang dia datang tak bersama warna merah di atas langit gedung-gedung tinggi. Namun tugasnya tetap sama. Menutup satu hari tiap insan, yang harus bergegas mempersiapkan hari miliknya di esok pagi. Melupakan kesalahan yang diperbuatnya hari ini, ataupun menyimpan cerita bahagia miliknya cukup untuk hari itu saja. Di bawah langit senja, setiap jiwa berharap esok akan lebih menyenangkan daripada hari ini. Bersama senja, melangkahlah dengan senyum merekah dan langkah yang semangat. Bagaimanapun harimu hari ini. (ASW)

Retakan 3 Pilar

39


CERPEN

Catatan (tanpa) Kaki

sumber : www.pinterest.com

Oleh: Mochamad Fachruddin

“Pikirannya hanyalah sebuah catatan (tanpa) kaki, yang tidak bisa berjalan, yang hanya bisa diam di tempat. Seperti yang dia katakan sebelumnya: dunia ini statis.� Statis. Dunia ini statis. Kalimat tersebut dilontarkan oleh seorang mahasiswa yang sedang tinggal di Bandung. Tidak ada alasan yang jelas mengapa dia mengucapkan kalimat itu. Mungkin dia lelah dengan kondisi dunia saat ini, mungkin dia lelah dengan kondisi sosial di lingkungannya, atau mungkin dia lelah dengan kondisi dirinya. Tidak ada yang tahu pasti, bahkan dirinya sendiri tidak tahu. Dirinya hanyalah seorang mahasiswa yang merasa tidak terlalu spesial. Walaupun IP-nya cukup tinggi untuk standar mahasiswa zaman ini, dia masih merasa kurang puas dengan hasilnya dibandingkan dengan jerih payahnya yang cukup tinggi. Walaupun dia cukup populer di kelasnya, dia jarang berkomunikasi dengan orang lain kecuali orang-orang yang benar-benar dia kenal. Walaupun dia kritis dengan kondisi politik kampusnya, dia tidak bergabung dengan organisasi mahasiswa manapun.

40

Retakan 3 Pilar

Dirinya hanyalah seorang anak dari keluarga kelas proletar yang memiliki pekerjaan kerah putih. Orang tuanya berpandangan konservatif yang berilusi bahwa menjadi PNS atau bekerja di BUMN merupakan pekerjaan dari surga, sedangkan adiknya berpandangan progresif dan memiliki usaha startup, namun hasilnya tidak sesuai dengan konsepnya dan selalu ditentang oleh orang tuanya. Dia pun berpandangan progresif, namun dia tidak menentang orang tuanya, karena bagaimana pun kondisinya, dia memiliki hubungan darah dengan mereka. Dirinya hanyalah seorang manusia yang tidak paham dengan esensi dari cinta. Menurutnya, hal tersebut sangat subjektif dan tidak pasti. Dia hampir pernah merasakan esensi dari cinta kepada seorang gadis yang cukup belia, rendah hati, dan aktif di kampusnya, namun rasa itu sirna setelah tidak sengaja dia melihat sisi lain dari gadis itu dan memutuskan untuk melupakannya. Toh, ternyata dia sudah bahagia dengan anak dari keluarga kelas menengah yang membelikannya mobil Toyota GT86.

Dirinya, dirinya, dirinya. Tidak, dia tidak bangun dari sebuah mimpi yang telah menjadi klise untuk akhir dari fanfiction murahan. Dia hanya memikirkan masa lalu, masa kini, dan masa depan. Britania Raya keluar dari Uni Eropa, Donald Trump menjadi Presiden Amerika Serikat, Ahok kalah dari Pilgub DKI Jakarta. Apakah ketiga hal tersebut merupakan sebuah keajaiban? Apakah data statistika hanyalah sebuah omong kosong belaka? Ini hanyalah salah satu dari khayalan acak dari pikirannya. Dia tidak mencemaskan pikirannya, yang penting dia bisa bertahan di kehidupan ini. Pikirannya hanyalah sebuah catatan (tanpa) kaki, yang tidak bisa berjalan, yang hanya bisa diam di tempat. Seperti yang dia katakan sebelumnya: dunia ini statis. (MFC)


CERPEN

sumber : www.pinterest.com

JANJI

Oleh : Dennis Retno Widyastuti

Seorang gadis berjalan tergesa-gesa dibawah sinar mentari yang begitu terik. Nafasnya tesengal-sengal dan beban berat di pundak yang tidak memihaknya. Berat bebannya beradu dengan kecepatan berjalannya. Masih jauh, gedung tinggi itu, hanya terlihat atapnya saja. Ia harus berlari, seseorang tengah menunggunya. Ini kali kedua ia kembali ke gedung tinggi itu. Setengah jam yang lalu ia memutuskan kembali ke rumah merah miliknya. Ia harus cepat berjalan, naik lift menuju lantai 10 untuk menemui orang itu. Ah... lift ini hanya sampai di lantai 9, sesaat sebelum ia menaiki anak tangga, ia melihat orang itu berdiri memunggunginya. “Mas Iyan?” ucapnya lirih dengan nafas tersengal-sengal memanggil sosok tinggi di hadapannya. “Dek Idy, sini dek duduk di sini!” perintahnya sembari menunjuk pinggiran pembatas lantai 9 yang menghadap langsung ke pemandangan rumah merah itu. “Maaf mas aku terlambat,” kataku meyakinkannya agar ia tak tahu aku berbohong padanya. “Oh nggak apa-apa, ada yang mau aku sampaikan sama kamu dek,” ujar Mas Iyan dengan senyum tipisnya. Semilir angin siang itu menerpa wajahku. Aku memandang sekeliling yang mulai ramai dengan langkah kaki yang berdecit,langkah kaki yang berjalan tergesa-gesa dan langkah kaki yang menghentak lantai. Hal apa yang akan ia sampaikan, apakah aku

mempunyai salah terhadapnya? Atau aku... “Hei kamu duduk sini dek, masa mau berdiri terus disana, sini duduk,” ucapnya mengagetkanku sembari menunjuk lantai tempatku untuk duduk. Aku masih mematung. Berdiri beberapa langkah dari tempatnya duduk. Mengamati mata elang itu, mencoba mencari jawaban di sana. Namun, aku tidak beruntung, aku tak menemukan apapun di sana. Perlahan aku menyerah, aku memutuskan untuk duduk tepat di hadapannya. Sunyi, tidak ada sepatah kata pun keluar dari mulut kami. Hingga akhirnya... “Kamu tahu kenapa aku suruh ke sini?” tanyanya lembut sembari tersenyum. Aku pun menggeleng. Buntu dengan pertanyaan yang ia ciptakan, bingung bagaimana aku menjawabnya, kemudian aku terkesiap kaget mendengar perkataannya. “Ini buat kamu,” katanya seraya mengulurkan sebuah bungkusan. “Ini apa?” tanyaku dengan wajah bingung sesaat setelah menerima bungkusan itu. “Buka aja. Itu buat kamu, kok. Kamu suka?” tanya Mas Iyan lagi. Aku terkesiap, bagaimana mungkin benda ini menjadi milikku? Mengapa harus aku? ? Aku bahkan tidak mengerti cara untuk merawatnya. “Ini untukku mas?” tanyaku lirih sembari memegang action figure robot itu. “Iya untukmu, simpanlah. Aku sudah berpikir, ini memang untukmu dek” ujar Mas Iyan

sembari mengangguk-anggukan kepalanya. Aku bingung bagaimana mungkin sosok di hadapanku ini begitu mudahnya memberiku kepercayaan untuk menyimpannya? Aku pikir mungkin ini benda kesayangannya. Otakku terus berpikir, berpikir dan berpikir. “Mengapa mas memberiku ini? Semudah itu mas memberikannya kepadaku?” tanyaku balik. “Aku percaya denganmu. Bawa saja action figure ini. Janji sama aku kamu akan merawatnya,” katanya sembari mengulurkan jari kelingkingnya tepat di hadapanku. Aku harus bagaimana? Bagaimana jika nanti aku lalai? Bagaimana jika aku tidak dapat menepati janjiku? Otakku berpikir, dan sesaat otakku mengirimkan sinyal tanda persetujuan. Sebuah senyum terlukis di bibirku. Aku yakin, yakin akan menjaganya dengan baik. “Ya, aku janji aku akan merawat dan menyimpannya dengan baik mas,” kataku sembari mengaitkan jari kelingkingku ke jari kelingkingnya. Kemudian kami pun bercerita. Bercerita tentang apapun. Tentang hidupku, hidupnya dan hidup sebuah action figure miliknya. Aku ingat bahwa janji harus ditepati, harus dilaksanakan dengan baik, dan sosok mungil action figure yang berada dalam genggamanku kini telah menjelma menjadi sebuah simbol janji untuknya. Lelaki tinggi yang kini sedang berdiri di hadapanku. (DRW)

Retakan 3 Pilar

41


Retakan 3 Pilar


Retakan 3 Pilar

43


Cov BLK

Retakan 3 Pilar


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.