Pontianak Times pontianaktimes@gmail.com
Eceran Rp 3000 Luar Kota Rp 3500
www.pontianak-times.com
19 Safar 1435 H • Senin 23 Desember 2013
Hot Line Service: Iklan & Pemasaran (0561) 572 124 HP. 0856 5443 3019 HP. 0813 5242 6563
Berani Jujur Mengungkap Fakta
BERINGIN KALBAR MENAHAN LAJU TANDUKAN
BANTENG Semua parpol sudah menyodorkan para calegnya masing-masing. Bukan saja agar menang dan bisa duduk sebagai anggota Dewan, tetapi sekaligus untuk mendongkrak perolehan suara Parpol. Perebutan simpati masyarakat pemilih semakin marak melalui berbagai sosialisasi
LAPORAN UTAMA HALAMAN 6-7
Waspada..!
Pembunuh di Dekat Anda Hati yang tersakiti kerap mendatangkan amarah dan keinginan untuk membalas dendam. Saat kesempatan ada, pelaku pun tak segan-segan berbuat nekat menghilangkan nyawa orang lain dengan berbagai cara. Modus lain karena takut rahasia terbongkar dan akibat impitan ekonomi. Apakah ini pertanda pudarnya rasa saling menghormati antar sesama?
HALAMAN 10
Raja Gula Dikurung Pasal Berlapis
Polda Kalbar di bawah kepemimpinan Brigjen Pol Arie Sulastyo telah memaklumatkan untuk memberantas setiap aktivitas ilegal. Sasaran pertama gula ilegal yang masuk melalui perbatasan KalbarSarawak (Malaysia). Dari 131 tersangka terdapat nama The Iu Sia alias Asia.
Gunakan Hijab, Hatipun Tenang Bukan hal aneh lagi s a a t s e s e o ra n g m e n g a t a k a n ‘ h i j a b ’. K o n o t a s inya pada pakaian yang digunakan wanita muslim. Hijab diambil dari b a h a s a A ra b , h a j a b a n , yang artinya menutupi. Pe n g g u n a h i j a b d i I n donesia, khususnya di kalangan anak muda mengalami peningkatan signifikan karena pengaruh trend hijab yang dimodifikasi.
HALAMAN 11
HALAMAN 8-9
Perlu perabotan rumah tangga, kantor, atau meubel lainnya... Tersedia di
TOKO MEUBEL
GAHARU
JL.SEJAHTERA NO.69 TELP. ( 0562 ) 631362, 3308298 SINGKAWANG - KALIMANTAN BARAT cmyk
Senin • 23 Desember 2013
GO TO SCHOOL
Rekrut Alumni SMK Atasi Pengangguran
SMK N 1 Pontianak
SMK Harus Tingkatkan Kompetensi PONTIANAK. Pemkot Pontianak melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) bekerjasama dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Pontianak akan memberikan bantuan sarana prasarana bagi alumni SMK Kota Pontianak. “2014 Pemkot melalui Dinas Pendidikan akan memberikan bantuan sarana prasarana peralatan bagi alumni-alumni SMK Kota Pontianak,” ungkap Dwi Suryanto, Kepala Bidang Pembina SMA Diknas Kota Pontianak yang ditemui di ruang kerjanya, Jumat (13/12). Ia menjelaskan untuk mendapatkan bantuan tersebut secara teknis siswa harus membentuk kelompok sesuai dengan bidangnya, kemudian diajukan ke Dinas Pendidikan. Bantuan tersebut akan diumumkan pada saat kelulusan siswa. Program tersebut
3
Yang harus diperhatikan dan ditingkatkan siswa adalah kompetensi atau kemampuan di bidangnya masing-masing yang diimbangi kemandirian, sikap yang baik dan kecerdasan. Maka bisa melakukan usaha sendiri atau lebih cepat diterima di perusahaan-perusahaan. Dwi Suryanto Kepala Bidang Pembina SMA Diknas Kota Pontianak
dinilai sangat baik untuk siswa dengan harapan setelah lulus mereka tidak perlu lagi mencari-cari pekerjaan di luar, melainkan mereka bisa menciptakan pekerjaan sendiri bahkan bisa membuka lapangan pekerjaan untuk orang lain. “Namun yang harus diperhatikan dan ditingkatkan siswa saat masih bersekolah adalah kompetensi atau kemampuan di bidangnya masing-masing yang diimbangi dengan kemandirian, sikap yang baik dan kecerdasan maka bisa melakukan usaha sendiri atau lebih cepat diterima di perusahaan-perusahaan,” jelasnya. Dwi menuturkan secara umum Pemkot juga membantu memfasilitasi para siswa SMK pada saat praktik di lapangan, yakni dengan banyak hotelhotel dan perusahaan di Kota Pontianak bisa dijadikan wadah mereka untuk merealisasikan semua yang diajarkan gurunya. Karena kalau tidak diimbangi dengan praktik tidak menjadi optimal. “Sesuai dengan motto SMK BISA, semua lulusan SMK bisa menciptakan lapangan pekerjaan sendiri bahkan bisa menciptakan lapangan pekerjaan bagi orang lain. Karena begitu lulus SMK harus sudah bekerja inilah yang men-
jadi keistimewaan SMK bila dibandingkan SMA tanpa jurusan,” ujarnya. Dwi menambahkan SMK ke depannya terus melakukan inovasi terutama di bidang pekerjaan merupakan salah satu syarat mutlak mencapai kesuksesan. Meski tidak mudah untuk merealisasikan hal tersebut, melalui bidang pendidikan masyarakat, siswa-siswi dapat dididik menjadi seseorang yang handal sesuai dengan bidang pekerjaan yang ingin digeluti, khususnya yang dapat bermanfaat bagi masyarakat sekitar. Untuk mewujudkan inovasi di dunia kerja ini, kata Dwi, dapat diraih melalui lulusan SMK di Kota Pontianak yang dapat direalisasikan melalui metode pembelajaran yang baik, sehingga teori akan mudah dilaksanakan pada saat praktik di lapangan. “Meskipun tidak mudah mewujudkan inovasi tersebut, namun ini PR bagi seluruh guru SMKN yang ada di Pontianak termasuk Dinas Pendidikan. Salah satu upaya meningkatkan mutu pekerjaan dalam dunia wiraswasta salah satunya dengan menyesuaikan kemampuan di bidangnya masing-masing,” tambahnya. (Rosalinda)
PONTIANAK. Pemkot Pontianak berupaya membantu alumni SMK berketerampilan dengan memberikan bantuan sarana prasarana. Bantuan ini diharapkan bisa mengurangi pengangguran di Kota Pontianak yang direncanakan tahun 2014 dilaksanakan. “Program ini sesuai dengan arahan Walikota Pontianak, Sutarmidji, jadi kita akan rekrut alumni SMK yang miliki keterampilan tetapi belum bekerja untuk diberikan bantuan sarana dan prasarana sehingga lulusan SMK tidak menjadi pengangguran,” ungkap Imran, Kepala Disperindagkop dan UMKM Kota Pontianak, kepada Pontianak Times, Jumat (13/12). Ia menjelaskan nantinya setiap alumni SMK tersebut akan dikelompokkan sesuai keterampilannya, dengan demikian, akan memudahkan pemerintah dalam melihat potensi dari masing-masing alumni. Pasalnya bantuan keterampilan yang diberikan tidak berupa uang namun dalam bentuk barang sehingga bisa dimanfaatkan sesuai kebutuhan. “Belum bisa dipastikan berapa anggaran yang dibutuhkan. Saat ini pihaknya berupaya mengkoordinasikan ke instansi terkait dalam hal ini Dinas Pendidikan terkait data alumni,” pungkasnya. Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Kota Pontianak, Arif Joni Prasetyo mengungkapkan agar lulusan SMK segera mendapat tempat bekerja, disperindagkop dapat menggandeng dinas pendidikan dan perusahaan swasta untuk mendirikan perusahaan. Karena jika diakomodir dengan baik, maka para alumni tersebut bisa menghasilkan sesuatu yang memiliki nilai jual baik. “Ini bisa dijadikan roadmap/peta jalan pengentasan pengangguran dan menekan kemiskinan melalui jalan bersinergi dengan mitra strategis, termasuk di dalamnya jika ada bantuan-bantuan. Karena setiap lulusan SMK tentunya punya kualifikasi keterampilan sehingga setiap bentuk bantuan memang tepat apa yang mereka butuhkan,” ungkapnya. Selain itu Disperindagkop juga bisa menggandeng BUMN serta perbankan. Hal ini untuk memudahkan mereka dalam mengakses Permodalan sehingga lulusan SMK yang akan membuka usaha tanpa harus menganggur. “Begitu lulus mereka langsung bergerak dan berusaha, dengan demikian tidak terjadi lonjakan pengangguran ke depannya,” urainya. Disisi lain, Pramono Tripambudi, anggota Komisi D DPRD Kota Pontianak mengatakan secara umum yang harus dilakukan Pemkot Pontianak menjamin bahwa pendidikan di SMK berorientasi pada pemenuhan dunia kerja ke depannya. Termasuk juga memastikan siswa mampu mandiri untuk membuka lapangan pekerja sendiri. “Secara khusus Pemerintah harus menjalin kerjasama dengan pihak tertentu yang memiliki kedekatan orientasi pendidikan di SMK, sehingga siswa bisa dimagangkan maupun direkrut apabila dibutuhkan di dunia pekerjaan,” ujar Pramono. Menurutnya untuk merealisasikan hal itu bukan hanya semata tugas guru, melainkan dukungan orang tua juga harus ikut andil, dengan begitu ada kesinergian antara guru dan orang tua untuk menciptakan agar siswa yang bersangkutan bisa diterima di perusahaan maupun di lingkungan masyarakat. “Kepastian orientasi pendidikan itu yang harus menjamin kemandirian, guru tinggal mengarahkan atau membimbingnya saja,” pungkasnya. (Rosalinda)
Senin • 23 Desember 2013
PEMERINTAHAN
4
Awang Pelesir Dua Kali Bawa Rombongan Tepat 17 Desember 2013, Awang Ishak- Abdul Muthalib genap setahun memimpin Kota Singkawang. Banyak kalangan mempertanyakan kinerja dua mantan anggota legislatif Kota Singkawang ini, terutama koleganya semasa di DPRD Kota Singkawang. Dalam satu tahun terakhir ini, Walikota Singkawang, Awang Ishak tercatat sudah dua kali berangkat ke Luar Negeri. Yang pertama ke RRC bersama Kadis Hubkominfo, Sumastro sekitar bulan September 2013. Dan sekarang baru beberapa hari kembali dari lawatannya ke Kanada. Namun pelesirannya ke Kanada bersama istri siri, Tjhai Nyit Kim dan Kadis Pendidikan Kota Singkawang, Nadjib, Kadis Kesehatan, Ahmad Kismed, Kadis Bina Marga dan ESDM, Asyir dan Kepala Bappeda Kota Singkawang, Bakrie. Banyak pihak mempertanyakan keberangkatan Walikota bersama rombongan ini ke Kanada. Demikian pula sumber dana yang digunakan untuk keberangkatan yang menelan biaya tidak sedikit itu. Padahal Menteri Dalam Negeri, Gamawan Fauzi telah memperketat
peraturan perjalanan dinas kepala daerah dan anggota DPRD ke luar negeri terkait upaya penghematan anggaran. Hal ini disampaikan Mendagri melalui Surat Edaran Nomor 500/5961/SJ tentang Kebijakan Stabilisasi dan Pertumbuhan Ekonomi. Mendagri melalui Surat Edaran meminta kepada pejabat daerah untuk selektif dalam melakukan perjalanan dinas keluar negeri, para kepala daerah dilarang menghadiri seminar, diskusi dan studi banding ke luar negeri, kecuali menghadiri kontrak kerja sama yang konkret dengan daerah terkait. Selain itu, perjalanan dinas juga dilakukan dengan anggota rombongan terbatas, sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 11 Tahun 2011 tentang Pedoman Perjalanan Dinas ke Luar
Negeri bagi pejabat/ pengawal di Lingkungan Kementerian Dalam Negeri, Pemerintah Daerah dan Pimpinan serta Anggota DPRD. Terkait hal tersebut, Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) DPRD Kota Singkawang mempertanyakan dengan tegas terkait kunjungan Awang Ishak ke Kanada. Mereka meminta penjelasan urgensi kunjungan ke Kanada tersebut. “Jika dihubungkan dengan Singkawang, karakter, budaya dan ideologi Kanada sangat jauh berbeda dengan kota ini. Demikian pula hal apa yang bisa dipetik dan dilaksanakan untuk Singkawang,” kata Ketua Fraksi PDI Perjuangan, Theofilus Nungkat pada Pemandangan Umum F-PDI P terhadap tiga Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) di ruang Sidang Utama DPRD Singkawang, Jumat (13/12. Ia menuturkan, kepergian Walikota beserta rombongan ke Kanada dinilai
Ke Kanada Hanya Lihat Anak Tanpa Seragam Meskipun mendapatkan banyak omongan dari berbagai kalangan, Walikota Singkawang, Awang Ishak mengaku mendapatkan banyak pelajaran dari pelesirannya ke Kanada selama dua minggu. Menurutnya Kanada adalah negara yang luar biasa, khususnya dalam bidang pendidikan yang mana SD sampai SMA semuanya gratis. “Yang hebatnya lagi, anak-anak sekolah di Kanada tidak perlu memakai seragam, malah ke sekolah yang menggunakan sandal juga ada. Demikian pula dengan metode pembelajarannya, murid yang menyampaikan di depan kelas, kemudian di bahas secara bersama untuk di simpulkan,” ungkapnya setiba di Kota Singkawang. Ia menjelaskan tidak hanya dalam bidang pendidikan, dalam bidang air bersih mereka juga sudah sangat baik. Karena kalau di Kanada bukan air bersih, namun lebih disebut oleh masyarakat dengan nama air minum, dan sumber air baku yang ada dijaga semaksimal mungkin, sehingga tidak boleh masyarakat berbuat hal-hal buruk di sekitar sumber air tersebut. “Yang lebih hebatnya lagi, air minum
di sana dapat dinikmati masyarakat dengan cara gratis tanpa harus membayar. Saya sempat bertanya mengapa air minum bisa gratis, ternyata diambil dari pajak perumahan,” ucapnya. Ia menuturkan dalam bidang pelayanan kesehatan, menurutnya Kanada juga sangat baik. Karena pemerintahan Kanada memantau langsung dengan sistem komputer, sehingga kalau ada orang sakit di satu daerah maka akan dijemput langsung dengan mobil ambulance yang harganya Rp 2 miliar. “Mengapa negara Kanada sangat maju dan bisa melayani semua kebutuhan masyarakat, karena, Kanada nyaris 75 persen APBD nya berasal dari sektor pajak. Bisa saja Singkawang seperti itu namun masyarakat harus sadar pajak,” ujarnya. Awang menyatakan masyarakat khawatir uang pembayaran pajaknya disunat oleh pemerintah, maka tidak perlu berpikiran seperti itu, kalaupun mungkin ada itu hanya oknum karena tidak semua seperti itu. Terkait dengan seragam sekolah, Awang sudah melakukan diskusi dengan
Kadis Pendidikan Kota Singkawang, Nadjib, mengenai wacana jika di Kota Singkawang tidak perlu memakai seragam sekolah, sehingga tidak membebani warga yang kurang mampu lantaran harus membeli seragam sekolah. “Yang terpenting itu adalah otaknya, bukan seragamnya. Karena kalau pakai seragam tidak bisa membedakan kaya atau miskin. Namun jika baju bebas dapat diketahui mana murid yang kaya dan yang miskin, sehingga dari pihak komite sekolah harus tanggap seperti mengumpulkan orang tua murid yang dianggap mampu dengan menyumbang ke murid yang kurang mampu,” sarannya. Kepala Badan Kepegawaian dan Diklat (BKD) Kota Singkawang, Juandi mengungkapkan, keberangkatan Walikota Singkawang, Awang Ishak bersama empat SKPD ke Kanada untuk mengikuti program Mendagri. Menurutnya itu berdasarkan surat edaran Mendagri yang diakuinya tidak semua daerah mendapatkan surat tersebut. “Keberangkatan beliau dan empat
sangat menghambat proses kinerja khususnya yang berhubungan dengan penyelesaian administrasi kontrak-kontrak pengadaan barang dan jasa dengan pihak ketiga. (Uray Deny Femiar)
kepala SKPD dalam rangka menindaklanjuti surat Kemendagri yang diberikan ke seluruh Indonesia. Meski, tidak semua kepala daerah mendapat undangan tersebut. Karena dipilih hanya beberapa kabupaten/ kota saja. Tidak semuanya dapat. Banyaklah pertimbangan Kemendagri sampai memilih Singkawang,” kilahnya. Juandi membenarkan dana yang digunakan lima pejabat Pemkot tersebut berasal dari anggaran yang ada pada BKD. Namun demikian, dia mengaku belum tahu berapa total dana yang dikeluarkan untuk keperluan dinas tersebut. Bahkan dirinya berusaha mengelak ketika ditanya mengenai besaran anggaran Wako dan empat kepala SKPD ke Kanada. “Saya belum menghitung berapa total anggaran yang digunakan. Saya tahu, pasti ada yang menyuruh awak media untuk menanyakan inikan,” ucapnya. Sementara itu, informasi yang diterima Pontianak Times di lapangan menyebutkan, dana keberangkatan walikota beserta empat kepala SKPD itu menggunakan dana yang bersumber pada pos BKD yang jumlahnya mencapai setengah miliar lebih. (Uray Deny Femiar)
Senin • 23 Desember 2013
5
KESEHATAN
Kekurangan Dokter Spesialis
?
SALAH SIAPA Rasio antara jumlah dokter dengan jumlah penduduk masih timpang. Fasilitas pun tidak memadai. Hal yang krusial soal ketersediaan dokter spesialis. Masalah sudah dilaporkan kepada pemerintah pusat, namun belum ada tanggapan.
Baru saja kita disuguhkan aksi menolak kriminalisasi terhadap dokter secara serentak di seantero tanah air, buntut kasus malapraktik di RS Dr Kandau Manado. Tiga orang dokter berhadapan dengan hukum pasca putusan MA. Profesi dokter penuh tantangan dalam melayani masyarakat. Khusus di Kalbar, tantangan itu semakin besar dari sisi kualitas dan kuantitas dokter masih jauh dari harapan dengan banyaknya keluhan terhadap layanan medis dan ketersediaan sarana maupun prasarana. Dengan luas wilayah 146.807 km² dan jumlah penduduk 4.935.048 jiwa memerlukan strategi tersendiri dalam memberikan pelayanan kesehatan. Data hingga 2013 ini, Kal-
t u k jaminan dalam memberikan pelayanan dasar. Fasilitasfasilitas kesehatan yang sudah ada selama ini juga mengalami permasalahan sumber daya manusia bar (SDM). Kepala Dinas Kesehamemiliki sekitan Provinsi Kalimantan Barat, tar 700-an dokter umum atau kekurangan sekitar 1800 dok- Andy Jap mengakui saat ini di ter umum dengan rasio setiap Kalbar hanya ada sekitar 200 100.000 penduduk terdapat 40 dokter spesialis, dan spesialis dokter. Padahal idealnya 6 dok- dasar hanya 180 orang, serta ter per 100.000 penduduk. Be- 600 hingga 700 dokter umum. lum lagi soal jangkauan wilayah Kondisi ini belum memenuhi yang sulit ditempuh akibat standar. “Seharusnya terdapat infrastruktur yang minim dan pentingnya keberadaan dokter enam dokter spesialis perserspesialis di setiap rumah sakit. atus ribu penduduk dan 40 Alih-alih mau melaksana- dokter umum perseratus ribu kan Undang-Undang Badan penduduk. Berarti Kalbar masih Penyelenggara UU Nomor 24 kekurangan sekitar 1.800 dokTahun 2001 tentang Badan ter umum dan seratusan dokPenyelenggara Jaminan Sosial ter spesialis. Contohnya ketika (BPJS), sebagai salahsatu ben- kami melakukan kunjungan ke Kabupaten Kayong Utara, han-
ya ada 12 dokter umum untuk melayani delapan puskesmas dan itu sangat kurang,” ungkapnya kepada Pontianak Times, Jumat (13/12). Menurutnya persoalan dokter umum telah disampaikan ke pemerintah pusat berulang kali namun belum ada tanggapan yang serius. Bahkan data yang diberikan Dinkes Kalbar kepada Pemerintah Pusat sudah sangat valid atas kekurangan dokter di Kalbar. Kalbar setiap tahunnya selalu mengajukan tambahan dokter spesialis untuk di 14 Kabupaten/Kota. “Sebenarnya kekurangan dokter tidak banyak. Hanya saja pendistribusiannya tidak merata. Berdasarkan regulasi saat ini, pemerintah tidak bisa memaksa dokter untuk bertugas di daerah seperti tahun-tahun sebelumnya,” ucapnya. Andy menjelaskan pihaknya selalu menginventarisir kebutuhan dokter spesialis berdasarkan usulan dari pemerintah kabupaten dan kota. Kondisi saat ini, belum semua kabupaten dan kota memiliki empat dokter spesialis dasar, yakni spesialis penyakit dalam,
kandungan, anak, dan bedah. Sedangkan di RSUD Soedarso diajukan dokter spesialis lain seperti kanker, jantung, bedah, dan lainnya. “Dokter jantung kita juga kurang, penambahan spesialis sendiri juga termasuk spesialis onkologi. Permasalahannya, tidak ada regulasi dari Kementerian Kesehatan yang mewajibkan dokter bertugas ke daerah. Jadi sangat disayangkan, karena saat ini yang terjadi memang para dokter berhak memilih tempat bertugasnya,” jelasnya. Kedepannya, lanjut Andy, pemerintah memiliki konsep regionalisasi rumah sakit rujukan. Pengajuan dokter spesialis juga memperkuat konsep regionalisasi tersebut. Misalnya, RS Singkawang, diperkuat untuk Pemangkat dan wilayah sekitarnya. Sedangkan RSUD Soedarso tetap menjadi pusat rujukan. Kasus-kasus yang tidak bisa ditangani kabupaten dan kota, baru di rujuk ke RSUD Soedarso. “Kita akan memperkuat rumah sakit regional di setiap kabupaten/kota. Kalau masih bisa ditangani RS di kabupaten/kota, ya ditangani di sana,” cetusnya. (Dina)
Sejak 2008 Menyekolahkan Dokter Umum Tak hanya mengajukan dokter spesialis, Pemprov Kalbar juga menyekolahkan dokter umum menjadi dokter spesialis sejak 2008. Saat ini sedikitnya 96 dokter sedang mengenyam pendidikan untuk menjadi spesialis. Namun diharapkan nantinya dokter spesialis maupun dokter baru bisa ditempatkan di daerah terpencil, karena saat ini dokter yang ada sudah terlalu menumpuk di perkotaan. Pendistribusian dokter spesialis maupun dokter umum di Kalbar memang tidak merata. Pasalnya dokter yang ada saat ini menumpuk di wilayah perkotaan, padahal daerah terpencil, perbatasan, dan kepulauan juga sangat memerlukannya. “Dokter itu bertumpuk di Kota Pontianak, Singkawang, dan Mempawah. Di daerah
hulu masih kurang. Kalbar terdapat 237 puskesmas, jumlah tersebut hanya 91 unit melayani rawat inap. Setengah dari total puskesmas tersebut berada di daerah tertinggal, perbatasan, dan kepulauan,” ungkap Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar, Andy Jap kepada Pontianak Times, beberapa waktu lalu. Ia menuturkan selain puskesmas, Kalbar memiliki 39 rumah sakit dengan total tempat tidur mencapai empat ribu unit. Dari total tempat tidur yang ada, sekitar 2.400 unit merupakan kelas tiga. Ia mengakui kekhawatiran terhadap kekurangan tenaga dokter ini juga berpengaruh terhadap program Badan Penyelenggara Jaminan Kesehatan (BPJS). Meski saat ini sebanyak 1,9 juta penduduk Kalbar dipastikan menjadi peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)
mulai awal Januari tahun depan. “Mereka terdiri atas peserta jamkesmas, askes, TNI, Polri, dan peserta kesehatan jamsostek. Mereka secara otomatis masuk menjadi peserta jaminan kesehatan nasional. Sebanyak 1,3 juta jiwa dari 1,9 juta jiwa merupakan peserta jamkesmas. Premi jaminan kesehatan mereka dibayarkan pemerintah. Saat jamkesmas premi yang dibayarkan Rp6 ribu perbulan perjiwa, sedangkan jaminan kesehatan nasional meningkat menjadi Rp19.225,” tuturnya. Ia menambahkan secara etika profesi kedokteran, pelayanan yang diberikan kepada pasien harus sama, seperti standar prosedur tindakan medis. Jika ada dokter yang membedabedakan pelayanan kepada pasiennya, bisa tindaklanjuti oleh Majelis Kode Etik Kedokteran. Dengan sistem jaminan kes-
ehatan nasional nantinya, pola pelayanan kesehatan dilakukan berjenjang. Mulai dari pelayanan primer yakni di puskesmas yang diperkuat. “Rumah sakit hanya sebagai rujukan. Perlu diingat pada 2014 itu pelayanan belum sempurna dan dibenahi bertahap,” ujar Andy. Sementara itu, Kepala PT Askes (Persero) Cabang Pontianak, Octovianus Ramba menuturkan peserta mandiri jaminan kesehatan dapat mendaftar di BPJS mulai Januari 2014. Untuk di daerah-daerah, BPJS bekerjasama dengan Bank Mandiri, BRI, dan BNI 46, namun nominal preminya belum bisa dipastikan lantaran belum dikeluarkan Peraturan Presiden (Perpres). Peserta yang telah membayar iuran akan mendapatkan kartu dan berhak mendapatkan pelayanan, jika sakit. Peserta
juga harus membayar iuran rutin setiap bulannya, karena jika tidak membayar, maka kepesertaan bisa dinonaktifkan. “Ada batas toleransinya, jika telah dinonaktifkan dan sakit, bayar selisih tagihan kemarin dulu baru di aktifkan kembali kartunya. Nanti ada petunjuk teknisnya,” jelas Octo. Ia menambahkan pada daerah terpencil ada tata cara tersendiri dan ditetapkan dinas masing-masing kabupaten/kota. Setelah itu dikumpulkan pada tingkat provinsi dan dikirimkan ke Kementerian Kesehatan untuk dinyatakan sebagai daerah terpencil. “Ada tiga sistem yakni penyediaan oleh fasilitas kesehatan terdekat, pengiriman tenaga kesehatan ke sana, dan kompensasi biaya tunai yang dikoordinasikan dinas kabupaten dan kota,” pungkasnya. (Dina)
Laporan Utama POLITICA
6
Senin • 23 Desember 2013
Beringin Menahan Laju Tandukan Banteng Semua parpol sudah menyodorkan para calegnya masingmasing. Bukan saja agar menang dan bisa duduk sebagai anggota Dewan, tetapi sekaligus untuk mendongkrak perolehan suara Parpol. Perebutan simpati masyarakat pemilih semakin marak melalui berbagai sosialisasi. PEMILU 2014 akan dilaksanakan 9 April untuk Pilegislatif dan 9 Juli 2014 untuk Pilpres. Parpol-Parpol akan bersaing ketat. Sebagai gambaran pada Pemilu 2009, PDIP menjadi pemenang Pemilu di Kalbar dengan menempati posisi teratas, beda tipis dengan Partai Golkar disusul Partai Demokrat. Sisanya adalah PKS, PAN, PPP dan parpol kecil lainnya. Dari enam parpol itu juga yang sukses mengantarkan calegnya untuk DPR-RI yakni PDIP 3 orang, Golkar dan Demokrat masing-masing 2 orang, dan PPP-PKS-PAN masing-masing 1 orang. Mereka adalah produk pemilu 2019 yang diikuti 44 parpol. Dan pada 2014 mendatang kembali digelar ajang merebut simpatik rakyat dengan jumlah kontestan parpol sebanyak 15 Parpol (dua di antaranya parpol lokal Aceh). Semua Parpol tentu saja ingin memperoleh tempat di hati para pemilih Kalbar yang jumlahnya 3.513.732 pemilih sesuai Daftar Pemilih Tetap (DPT). Apa saja yang telah disiapkan Parpol. Bagi Ketua Umum DPD PDIP Kalbar, Drs Cornelis MH, PDI Perjuangan telah mempersiapkan caleg-caleg berkualitas untuk menghadapi pesta demokrasi 2014 mendatang. “Makanya supaya rencana pembangunan bisa berjalan dengan lancar, butuh caleg yang Cornelis akan duduk di DPRD, DPR-RI dan Bapilu adalah orang yang tepat dan bisa mengamankan kebijakan gubernur. Di Kalbar kita mentargetkan kemenangan Pemilu dan sudah menyiapkan semua perangkat yang diperlukan,” tegas Cornelis. Optimisme juga dikemukakan Sekretaris DPD PDIP Kalbar, M Kebing L. Rapat Kerja Daerah (Rakerda) telah digelar sebagai semangat menuju pertarungan Pileg 2014 dan evaluasi secara umum. Raker itu sangat penting sehingga para pengurus tidak boleh lengah melainkan harus fokus memenangkan Pileg dan selanjutnya Pilpres yang tidak lama lagi. “Raker merupakan momentum bagi seluruh pengurus mulai dari DPD hingga DPC serta para caleg untuk menimba bekal menuju pileg. Rakeda tindaklanjut dari Rakernas III PDIP, selain itu konsolidasi PDIP Kalbar dengan melibatkan seluruh kader, caleg, struktur
partai dan Bapilu se Kalbar, dan diperkirakan yang hadir sekitar 677 orang,” ujar Kebing yang juga Ketua Fraksi PDIP Kalbar. Parpol lain yang meraup banyak suara di Kalbar adalah Partai Golongan Karya (Golkar), Bagi Parpol berlambang pohon beringin ini, Pemilu merupakan tantangan untuk meraih kembali kejayaan partai. Golkar di Kalbar dulunya selalu menjadi pemenang pemilu dan mendominasi sejak Pemilu 1971 dengan perolehan 66 % suara. Persentase sebesar itu bertahan pada Pemilu 1977. Padahal Parpol lain saat itu melebur
dalam d u a partai besar Partai Demokrasi Indonesia (PDI) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Kokohnya ‘akar beringin’ ternyata mengalami penurunan prosentase drastis di masa Reformasi dengan diselenggarakannya Pemilu 1999. Pun demikian, Golkar tetap saja partai pemenang di Kalbar dengan perolehan suara 30 persen disusul PDIP di urutan kedua. “Inilah yang menjadi bukti kuatnya struktur Partai Golkar termasuk di Kalbar,” kata Ir H Prabasa Anantatur MH, Wakil Ketua DPD Partai Golkar Kalbar kepada Pontianak Times, Rabu (18/12) di sela Mukernas MKGR 2013 di Jakarta. Menurut Prabasa yang kini menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Provinsi Kalbar ini, dinamika kepartaian yang dijalankan sesuai hirarki dan mekanisme telah menempatkan Golkar sebagai Parpol yang kuat. “Pada Pemilu 2014 sudah disiapkan penguatan jaringan internal Parpol beserta segenap organisasi sayap, organisasi pendiri dan lainnya.
Semuanya dikerahkan untuk memenangkan Pemilu,” ujar Prabasa. Golkar, kata Prabasa, dengan semboyan Suara Golkar Suara Rakyat diharapkan mendapat tempat di hati masyarakat dalam mewujudkan demokratisasi. “Intinya kami siap memenangkan Pemilu Legislatif dan Pilpres 2014,” ujar mantan Wakil Bupati Sambas ini. Dari perolehan hasil suara setiap Pemilu yang menempatkan suara Golkar relatif stabil, maka pada 2014 juga dimungkinkan akan meraup kesuksesan. Terbukti dengan kantongkantong suara partai di Kalbar yang sekarang dipimpin H Morkes Effendi ini. Di Kabupaten Pontianak mendapat 26.637 suara jauh di atas dua Parpol besar lainnya PDIP yang hanya meraih 9.226 suara dan Demokrat 7.478. Di Kabupaten Ketapang malah sangat melambung dengan perolehan 44.610 suara, di Kabupaten
kayang dan Sekadau. Politik memang bergerak dinamis. Seperti halnya muncul faktor lain yang memengaruhi perolehan suara Parpol seperti perpindahan kader ke Parpol lain, munculnya Parpol yang menjadi trend setter kalangan pemilih tertentu berdasarkan basis agama maupun etnis atau faktor lainnya. Lalu, bagaimana dengan Parpol lain seperti Nasdem, Hanura dan Gerindra? Di tiga Parpol tersebut seperti halnya parpol lainnya sudah banyak diisi kader hasil lompat partai. Sebelumnya, Badan Pemenangan Pemilu Partai Hanura, Hary Tanoesoedibjo menargetkan 20 persen perolehan suara di Kalbar. “Untuk mencapai target seperti itu tentunya mulai dari sekarang, semua elemen Partai Hanura sudah mulai turun. D u k u n ga n sudah banyak, tentunya kami juga harus turun untuk masuk kePrabasa Anantur pada semua elemen masyarakat,” kata Hary Tanoesoedibjo seusai memberikan pembekalan caleg DPRD Provinsi Kalbar, DPRD kabupaten/kota se-Kalbar di Pontianak, beberapa waktu lalu. Hary menyatakan, perlu strategi untuk memenangkan pemilu legislatif, seperti memanfaatkan momentum, peluang yang sangat besar pada Pemilu 2014. Tentunya dengan mengenalkan berbagai program Partai Hanura dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, seperti program peningkatan kesejahteraan nelayan, petani, S a m - UKM, pendidikan, dan masih banyak b a s program lainnya. 39.941, Me“Indonesia secara makro dan miklawi 16.993, Sin- ro sangat memprihatinkan, sehingga tang 18.638, Kapuas perlu kerja keras untuk peningkatan Hulu 21.136 dan Kayong kesejahteraan itu. Mudah-mudahan Utara 8.557 suara. Di tujuh kabupaten dengan adanya program tersebut bisa tersebut Golkar unggul. Sedangkan di 7 meningkatkan keyakinan masyarakat kabupaten/kota lainnya hanya terpaut kepada Partai Hanura,” ujarnya. sedikit saja dari PDIP dan Demokrat. Menurutnya masyarakat IndoneMemang banyak yang menganali- sia berada pada tingkat kekecewaan sis kemenangan tersebut dikaitkan yang sangat tinggi, pasalnya di era dengan kepemimpinan para bupati dan Orde Baru pertumbuhan ekonomi bewalikota yang diusung Golkar atau kad- lum merata, kemudian digulirkan reer Golkar yang didorong maju dan akh- formasi dengan harapan memberikan irnya menang. Untuk 2014 ini tersisa pemerataan sehingga terjadi perubaMelawi, Kabupaten Pontianak, Sintang han yang cukup baik, tetapi dengan dan Kapuas Hulu yang wakil bupatinya berjalannya waktu malah melenceng dari kader Golkar. Sedangkan di Sambas jauh dari semangat reformasi tersesudah diambil alih PAN. but. Alasan itu pula yang membuat PDIKetua DPD Partai Hanura Kalbar Perjuangan begitu gencar memenang- Baharudin Nahris mengungkapkan kan calonnya pada perhelatan Pilkada pembekalan caleg se-Kalbar yang didi setiap kabupaten kota se-Kalbar. hadiri oleh semua caleg yang maju Dimulai dari kemenangan Pilgub se- pada Pileg 2014 adalah salah satu lama dua periode, Pilwako Pontianak, target kemenangan Partai mereka. Kubu Raya, Landak, Ketapang, Kayong “Kami akan berjuang sekuat tenaga Utara. Selebihnya kader Demokrat yang untuk pemenangan Hanura,” ungkapmenjadi kepala daerah yakni di Beng- nya. (dina/rido)
Laporan Utama POLITICA
7
Senin • 23 Desember 2013
T U P L GO
Hindari
gawal Pemilu, terutama Pemilu 2014. Karena paradigma kampus, Pengamat Politik dianggap memberikan kontribusi dalam Universitas Tanjungpura pemilih golongan putih atau yang tidak Pontianak, Dr Jumadi menga- menggunakan hak pilihnya pada Pemilu takan sudah saatnya kampus- sudah harus diubah, melainkan harus kampus yang ada di Indonesia berperan aktif dalam mengawal proses berpartisipasi dalam menpemilu. “Saat ini, pihak kampus inDPT Pemilu 2014 gin mengubah paradigma tersebut, yakni bagaimana peran No Kab/Kota Jumlah Pemilih perguruan tinggi dan mahasiswa 1. Kota Pontianak 415.137 untuk berpartisipasi tidak hanya 2. Kab Pontianak 181.459 sebagai pemilih, tetapi mengawal 3. Kubu Raya 412.508 proses pemilu. Kalau hal itu bisa 4. Singkawang 165.483 dilakukan sangat luar biasa, da5. Bengkayang 163.162 6. Sambas 421.494 lam mengawal Pemilu 2014 agar 7. Landak 256.447 lebih jujur, adil, dan demokratis 8. Sanggau 314.656 agar lebih baik dari pemilu sebe9. Sekadau 144.706 lumnya,” kata Jumadi, Jumat 10. Sintang 291.493 (13/12). 11. Melawi 159.868 Ia menyambut baik dilibat12. Kapuas Hulu 167.926 kannya para mahasiswa seba13. Ketapang 344.816 gai relawan pengawas Pemilu 14. Kayong Utara 74.577 2014 agar lebih jujur, adil dan Total 3.351.732 demokratis. Menurutnya denLaki-laki 1.797.330 gan keterlibatan mahasiswa dan Perempuan 1.716.402 pemuda, maka pemilu yang di-
Pemilih Golongan Putih
anggap agenda rutin selama ini, ke depannya dengan keterlibatan mereka diharapkan bisa mengurangi kecurangan-kecurangan dan politik uang dalam proses demokrasi. “Diharapkan para relawan pengawas pemilu nantinya minimal akan ditempatkan satu pengawas pada setiap TPS. Berdasarkan Pleno Rekapitulasi DPT Kalbar pada 2 November 2013, jumlah DPT Kalbar sebanyak 3.507.808 pemilih. Rinciannya, pemilih pria 1.794.343 orang dan perempuan 1.713.465 orang, dengan sebanyak 1.289 TPS,” ujarnya. Sebelumnya Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kalbar menetapkan 744 orang sebagai calon anggota legislatif provinsi pada pemilu 2014. Jumlah tersebut setelah hasil verifikasi yang dilakukan KPU dari 747 calon anggota legislatif yang diajukan 12 partai politik. “Berdasarkan hasil verifikasi, terdapat dua bakal calon dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang tidak memenuhi persyaratan administrasi. Dari 745 calon peserta dalam daftar calon sementara (DCS) tersebut pun empat di antaranya dianggap belum
memenuhi s y a r a t ,” Ketua KPU Provinsi Kalbar, Umi Rifdiyawati. Komisi Pemilihan Umum (KPU)Provinsi Kalbar juga telah meJumadi netapkan sebanyak DPT Pemilu 2014 dalam rapat pleno terbuka. DPT itu terlebih dahulu ditetapkan dalam rapat pleno tingkat KPU Kabupaten/Kota se- Kalbar pada 12-13 Oktober lalu. Pada tanggal 9 Februari 2013 data DP4 yang diterima KPU Provinsi Kalbar berjumlah 3.654.604, kemudian setelah dimutakhirkan menjadi DPS berjumlah 3.612.740, DPSHP 3.585.618. Selanjutnya data tersebut terus diolah dan diperbaiki berdasarkan tanggapan dari masyarakat, sehingga ditetapkan menjadi Daftar Pemilih Tetap oleh KPU Kabupaten/Kota. (dina)
Rekam Jejak Caleg Sangat Menentukan TIGA Parpol peraih suara terbesar di Kalbar diprediksi masih dikuasai PDIP-Golkar dan Demokrat pada 2014 dengan mengulang sukses Pemilu 2009. Parpol lainnya adalah PKS, PAN, dan PPP. Namun peta politik bisa saja berubah dengan kehandalan politisi menjalankan trik dan strategi mendulang suara. Dari tiga besar Parpol itu setidaknya ada yang sedikit terpuruk. Parpol baru yang kemungkinan ketiban suara yang lumayan signifikan. Sebut saja misalnya Nasdem, Gerindra atau Hanura. Syaratnya diawali dengan sosialisasi platform Parpol hingga menyodorkan para calon legislatif (Caleg) yang berkualitas tanpa track record (rekam jejak) yang jelek. Banyak hal yang menjadi pertimbangan pemilih diantaranya karena terkesan dengan program Parpolnya. Namun ada juga yang hanya berpatokan pada rekam jejak Caleg bersangku-
tan dengan asumsi ‘apapun parpolnya, yang penting calegnya siapa’. Fenomena ini yang menjadi indikator bagi pemilih cerdas yang mengetahui kasus-kasus yang menimpa kader partai, mulai dari terbelit kasus korupsi hingga asusila. Demikian halnya calegcaleg di daerah tingkat kabupaten/kota, provinsi dan caleg DPR-RI. “Analisis seperti itu ada benarnya karena rata-rata pemilih di masingmasing daerah pemilihannya tentu mengenal calegnya. Tetapi pengaruh Parpol juga sangat menentukan,” ujar H Subhan Nur, Caleg DPRD Provinsi Kalbar Dapil Kabupaten Sambas dari Partai Nasional Demokrat (Nasdem). Parpol yang kental dengan jargon perubahan besutan Surya Paloh (SP) ini tidak terlepas dari Golkar karena SP dulunya merupakan kader Golkar yang memilih keluar dan mendirikan Nasdem. “Untuk mendapatkan simpati pemilih ini Hasil Perolehan Suara menjadi trik setiap caleg. 3 Parpol di Pemilu 2009 Trik caleg yang satu dan Golkar PDIP Kab/Kota Demokrat lainnya akan berlainan se26.637 22.570 Kota Pontianak 38.012 suai target yang hendak 15.238 9.226 Kab Pontianak 7.478 dicapai,” kata H Subhan 18.099 25.084 Kubu Raya 16.948 Nur. 10.162 16.414 Bengkayang 15.329 Hal sama dikemu7.506 8.641 Singkawang 6.957 kakan Sumberanto Tjitra, 39.941 30.102 Sambas 17.460 Caleg Nasdem di Kota 16.512 27.945 Landak 18.335 Singkawang. Baginya, so27.087 32.209 Sanggau 18.512 sialisasi tagline Parpol 10.428 11.759 Sekadau 6.989 mutlak dilakukan dengan 18.638 15.941 Sintang 13.101 gencar. Terlebih lagi Nas16.993 8.641 Melawi 7.226 21.136 8.526 Kapuas Hulu 5.669 dem tidak memiliki re44.610 23.895 Ketapang 11.334 sistensi terhadap kasus. 8.557 3.556 Kayong Utara 3.569 “Makanya menggunakan
penguatan untuk bersama melakukan perubahan,” ujar dia. Pertarungan parpol dan caleg terus berlanjut yang penentuannya ada dalam genggaman pemilih. Segenap harapan legislatif yang terpilih adalah mereka dengan kredibilitas dan mampu mengemban amanah rakyat. Prosesnya dimulai sejak tahapan penjaringan bakal caleg oleh parpol, kemudian disodorkan ke KPU dan ditetapkan. Caleg yang bertarung pada Pemilu 2014 dari Kalbar untuk DPR-RI sebanyak 119 orang dengan kuota 10 kursi dan DPD 35 orang. Jumlah caleg yang memperebutkan kursi DPRD Provinsi Kalbar berjumlah 736 dengan kuota 65 kursi. Sedangkan di 14 kabupaten/kota berjumlah 5551 orang. Dari sisi transparansi mewujudkan legislator bersih dan berkualitas, pengajar Ilmu Politik dan Pemerintahan Untan, DR Zulkarnaen menuturkan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap caleg dan anggota dewan saat ini semakin menurun. “Ini fakta di lapangan. Dari ketidakpercayaan ini bukan hanya dampak pada personal dewan, namun juga semakin tingginya angka golongan putih saat pemilihan,” kata Zulkarnaen. Kepercayaan tersebut harus dipulihkan melalu pelaporan harta kekayaan caleg
dan riwayat hidup (biodata) lengkapnya. Dalam hal pencegahan praktik korupsi diberlakukan laporan harta kekayaan caleg untuk menghindari politik menjadi tempat memperkaya diri. Laporan itu sesuatu sikap yang fair karena dari laporan kekayaan akan tergambar berapa harta caleg dan nantinya bila terpilih, akan turut disesuaikan dengan laporan yang dilakukan. Sayangnya, kata Zulkarnaen, KPU hanya menerima laporan begitu saja. Seharusnya wajib melakukan cross check mengenai kebenarannya. Meskipun sangat sulit, namun peran KPU menggiring agar caleg bersikap jujur. Soal riwayat hidup, KPU memang memublikasikan. Namun tidak ada catatan seorang caleg pernah korupsi atau terlibat pidana lain. (www.pontianak-times.com)
Senin • 23 Desember 2013
HUKUM & KRIMINAL
8
Raja Gula Dikurung Pasal Berlapis Polda Kalbar di bawah kepemimpinan Brigjen Pol Arie Sulastyo telah memaklumatkan untuk memberantas setiap aktivitas ilegal. Sasaran pertama gula ilegal yang masuk melalui perbatasan Kalbar-Sarawak (Malaysia). Dari 131 tersangka terdapat nama The Iu Sia alias Asia. Masuknya gula ilegal ke Kalbar sudah berlangsung belasan tahun. Sama halnya dengan penyelundupan barang lainnya yang masuk tanpa melalui bea dan cukai. Pergantian setiap Kapolda tidak memberikan dampak berarti terhadap tindakan melawan hukum yang merugikan negara tersebut. Keberadaan para ‘pemain’ gula ilegal dan bos besarnya seolah dilindungi dan menjadi sahabat. Baru di zaman Arie Sulistyo yang mulai bertugas 16 September 2013, praktik tersebut diberangus. Alhasil sebanyak 458.25 ton gula ilegal diamankan dan ditetapkan 99 tersangka berikut barang bukti 15 unit truk, 11 mobil pikap, dan tiga unit kapal.
Barang bukti gula ilegal.
Bisnis Asia yang disebut-sebut sebagai mafia gula ilegal pun berhasil disentuh. Padahal selama ini sepak terjang Asia bukan rahasia lagi. Asia kemudian turut ditetapkan sebagai tersangka dan diperiksa dalam kasus penggunaan karung gula milik PT Industri Gula Nusantara (IGN) yang diisi menggunakan gula ilegal. Gula memang sempat langka beberapa minggu, namun kembali stabil dengan datangnya pasokan gula resmi. Berarti mayoritas konsumsi gula selama ini dipenuhi dari gula ilegal. Asosiasi Pengusaha Gula dan Terigu Indonesia (Apegti) Kalbar gencar menyoroti penindakan kasus ini. Malah mensinyalir manipulasi KILB (Kartu Identitas Lintas Batas) untuk penduduk perbatasan berbelanja. Dalam penegakan kasus gula ilegal ini, Polda Kalbar menyeret nama The Iu Sia alias Asia di antara 131 tersangka lainnya. Berbagai elemen organisasi masyarakat turut serta mengawasi tahapan proses hukum gula ilegal. Aparat hukum malah diminta sigap dan secepatnya menahan tersangka yang telah di tetapkan. Data yang dihimpun Pontianak Times, terhitung Januari-November 2013 Polda Kalbar menangani 141 kasus gula ilegal dengan 132 tersangka, di mana 14 kasus telah dilimpahkan ke pengadilan. Namun 132 tersangka hingga kini tidak dilakukan penahanan. Kapolda Kalbar melalui Kabid Humasnya AKBP Mukson Munandar mengatakan, pihaknya tidak dapat melakukan penahanan terhadap tersangka gula ilegal. Hal ini disebabkan banyak proses yang harus dilakukan, salah satunya adalah mendatangkan
Dok Pontianak Times
tim ahli untuk memeriksa gula yang diamankan pihaknya. “Walau mereka tidak di tahan, tapi dikenakan wajib lapor seminggu sekali ke Mapolda Kalbar. Mereka dapat di tahan apabila terbukti seperti kasus yang dilaporkan IGN ke Mapolda terkait pemalsuan karung yang diamankan Dit Pol Air Polda beberapa waktu lalu, itu pun prosesnya juga lama, karena kita harus meminta yang bersangkutan dalam hal ini IGN untuk hadir ke Kalbar,” kata Mukson. Dit Pol Air memang telah memeriksa Asia pada Selasa (2/12) lalu atas penangkapan sebanyak 160 karung gula ilegal yang memakai merek IGN. “Pemeriksaan itu melengkapi berkasnya, namun tidak ditahan. Kita akan mengundang IGN lagi nanti. Walau tidak dilakukan penahanan tersangka wajib lapor seminggu sekali ke kita, sambil menunggu berkasnya dikirim ke pengadilan,” kata Mukson. Sedangkan barang bukti, kata Mukson, telah disita. Kalau memang benar terbukti, maka akan melakukan penahanan terhadap tersangka dengan dasar pemalsuan merek seperti yang dilaporkan IGN. Asia diperiksa di Ditpol Air Polda Kalbar selama lebih kurang 8 jam dalam statusnya sebagai tersangka dugaan kepemilikan gula ilegal dan pemalsuan karung IGN seperti yang telah dilaporkan pihak IGN, Jumat (8/11). Direktur Utama PT IGN, Arwan Ahimsa melalui General Manager Komersial PT IGN, Poerwanto Prawoto didampingi penasihat hukum IGN, MR Banuara Sianipar SH dan Maraihut Simbolon SH meminta mengusut pihakpihak terkait penggunaan karung gula
IGN untuk kemasan gula ilegal. Seakanakan gula tersebut produksi IGN sebagai salah satu pabrik gula di Indonesia yang selama ini menjaga mutu gula yang dihasilkan sebelum dipasarkan, agar sehingga tidak merugikan konsumen. IGN yang merasa dirugikan dengan menggunakan karung IGN tanpa hak maka kepada pelaku dikenakan ketentuan undang-undang nomor 12 tahun 2001 terkait dengan merek. “Pelaku harus segera ditangkap untuk menghentikan praktik yang dilakukan. IGN sendiri dirugikan dari sektor pajak karena dapat dipastikan para pelaku membayar pajak dengan menggunakan,” papar Banuara Sianipar, Pengacara PT IGN. Seperti diketahui, mayoritas barang bukti gula ilegal yang ditangkap Polda Kalbar menggunakan karung PT IGN. Seperti halnya pada penangkapan sebanyak 21 karung gula ilegal yang diamankan tim Khusus Polda Kalbar di sebuah Swalayan Citra Siantan Pontianak Utara, Jumat (4/10) lalu. Kabid Humas Polda Kalbar, AKBP Mukson Munandar saat memberikan keterangan pers ketika itu mengatakan, gula-gula ilegal tersebut merupakan hasil barang selundupan dari PT Asia Sekawan dan PT Asia Jaya milik The Iu Sia yang ada di Jalan Jenderal Sudirman Pontianak. Mukson menjelaskan, pihaknya memberikan tindakan hukum sesuai apa yang disangkakan terhadap Asia, dimana tersangka dikenakan pasal berlapis yakni UU Nomor 8 Tahun 1999 tentang perlindungan konsumen, dan Pasal 8 Huruf a, dengan ancaman maksimal 8 tahun penjara, atau denda sebanyak Rp 2 miliar. Serta UU Nomor 7 Tahun 1996 tentang pangan dengan ancaman maksimal 5 tahun kurungan dan denda senilai Rp 10 miliar.
Senin • 23 Desember 2013
Terhadap kasus gula ilegal tersebut, sejumlah organisasi turut mengawali kasus ini, serta mendesak Polda Kalbar menahan para tersangka guna menimbulkan efek jera terhadap pemain gula lain yang belum ditangkap aparat kepolisian. “Para tersangka gula ilegal seharusnya ditahan. Jangan sampai mereka kembali mengulangi perbuatannya. Bahkan memberi ruang pelaku baru dengan alasan tersangka yang sudah ada saja tidak ditahan,” kata Rustam Halim SH, Ketua Barisan Rakyat Anti Korupsi (Barak) kepada Pontianak Times. Rustam menjelaskan, dalam hal ini sangat banyak yang dirugikan antara lain masyarakat, pemerintah daerah maupun negara. “Sudah sangat jelas para pelaku melanggar UU perlindungan konsumen, karena gula yang mereka selundupkan tidak terjamin untuk dikonsumsi masyarakat. Belum lagi terkait pemalsuan merek seperti kasus PT IGN beberapa waktu lalu,” ucapnya. Dari sektor pajak, lanjut Rustam, negara dirugikan hingga Rp 156 miliar. Itu baru asumsi dalam kurun waktu 16 bulan. Sedangkan gula ilegal telah berlangsung belasan bahkan puluhan tahun lamanya. “Sudah pasti para penyelundup itu tidak membayar pajak. Pajak yang seharusnya masuk ke kas daerah maupun negara malah tidak dibayar. Ini menjadi pembahasan nasional. Sebanyak 143 tersangka itu
HUKUM & KRIMINAL harus benar-benar ditindak secara hukum, jangan hanya barang bukti yang disita tanpa ada penahanan,” tambahnya. Rustam berharap, atas pemeriksaan Asia, dirinya meminta segera dilakukan penahanan dengan bukti yang ada memang memberatkan Asia dan dipandang layak untuk ditahan. “Kita berharap setelah pemeriksaan ini segera ditahan, dengan alasan tiga kasus yang menjeratnya yakni dugaan pemalsuan merek, melanggar UU Perlindungan Konsumen dan memalsukan dokumen,” terangnya Sementara itu, pernyataan sama dilontarkan Juru Bicara Koalisi LSM Kalbar Bersatu, Totas, dirinya menilai tindak pelanggaran hukum yang dilakukan Asia dengan memasukkan gula ilegal ke Kalbar memang tersusun rapi. Bahkan setelah ditetapkan sebagai tersangka saja ada yang melindunginya dengan dalih Asia sebagai Ketua Yayasan Bhakti Suci (YBS). “Sungguh benar-benar terorganisir kejahatannya, dan Asia seolah-olah berlindung di YBS. Padahal keberadaan YBS merupakan yayasan sosial. Kita berpikir positif dan sangat berharap kepolisian benar-benar menegakkan hukum dengan objektif tidak pandang bulu,” harapnya. Menurut pakar hukum sekaligus dosen hukum Universitas Tanjung Pura Dr Hermansyah SH M.Hum mengatakan, terhadap semua tersangka yang
Bukan Janji Tapi Bukti Arie Sulistyo identik dengan keberanian dalam memberantas praktik ilegal. Ratusan kasus gula ilegal dipastikan diproses hingga tuntas. Laporan PT IGN juga akan ditindaklanjuti. Meskipun gebrakan awal memberangus pengusaha gula ilegal belum terlihat frontal dengan tidak adanya tersangka yang ditahan, namun Arie berjanji memberikan bukti. “Saya tidak ingin berjanji, tapi akan memberikan bukti kepada masyarakat Kalbar. Pertama kali datang ke Kalbar dengan jabatan selaku Kapolda, saya sudah tegaskan akan memerangi barangbarang ilegal yang masuk ke Kalbar dari
Malaysia, termasuk gula,” tegas Arie kepada wartawan beberapa waktu lalu usai membuka kegiatan operasi katarak ultah Brimob di RSU Bhayangkara. Arie memastikan akan menangkap pelaku pemalsuan karung IGN jika pembuktiannya memang benar terjadi. “Saya tidak pernah bermain-main dengan namanya kasus ilegal,” katanya seraya menegaskan komitmen ini disampaikan saat pertama kali datang menginjak Kalbar. PT IGN telah melaporkan atas pemalsuan karung IGN yang digunakan para pengusaha gula ilegal. Terhadap hal ini, Kapolda menyatakan dalam waktu
tidak dilakukan penahanan mengingat mempertimbangkan beberapa faktor. Namun bagi aparat penegak hukum harus senantiasa melakukan pemantauan terhadap para tersangka agar tidak kembali melakukan hal sama. “Aparat penegak hukum harus bertindak sesuai pengumpulan barang bukti dan keterangan serta memberikan sanksi sesuai fakta,” katanya. Hermansyah menjelaskan, putusan penahanan juga ada pertimbangan bagi penyidik polisi atau pengadilan karena dikhawatirkan melarikan diri atas status tersangkanya. Sikap kooperatif aparat penegak hukum menyikapi kasus ini menjadi syarat mutlak bagi para tersangka, dengan memerhatikan berat tidaknya kasus yang ditangani. “Dalam hal ini, pelaku hukum harus bersikap kooperatif sekalipun mereka sebagai tersangka tetap harus memerhatikan aspek lain. Karena jika dilakukan penahanan, dikhawatirkan mengganggu kebebasan seseorang,” terangnya. Di sisi lain, lanjut Hermansyah, masyarakat tentu mempersoalkan kenapa tersangka tidak ditahan, dirinya mencontohkan, salah satu faktor yang memungkinkan tersangka tidak di tahan oleh penegak hukum disebabkan tersangka merupakan tulang punggung keluarga. Oleh sebab itu, jika di tahan pelakunya dikhawatirkan keluarganya akan terlantar dan tidak
9 ada yang menafkahi perekonomian kesehariannya. “Mereka dilakukan penahanan karena dari proses penyidikan dikhawatirkan melarikan diri atau melakukan perbuatan yang sama. Untuk mereka yang tidak dilakukan penahanan karena memang diyakini tidak akan melakukan kembali perbuatan yang memberatkan pelaku atau tersangka,” ucapnya. Dirinya menegaskan, praktik ilegal bukan saja melanggar UndangUndang, namun dari sisi pemerintah semestinya dapat melakukan tindakan dengan cara memenuhi kebutuhan dasar masyarakat dalam hal ini gula. “Apapun itu, dasarnya tidak dapat dibenarkan karena dapat merusak perekonomian. Tetapi, peran pemerintah juga mempunyai kewajiban untuk menyuplai gula ke masyarakat karena gula merupakan kebutuhan dasar. Penangkapan pelaku ilegal bukan hanya dilaporkan dan di tindak begitu saja, namun harus ada solusi agar keberadaan gula tidak langka bahkan harga yang melonjak tinggi,” tegasnya. The Iu Sia yang dikonfirmasi Pontianak Times melalui telepon selularnya, Sabtu (21/12) mengaku dirinya sedang berada di Bandung. “Jangan ada lagi berita itu (gula ilegal, red). Tidak ada yang salah,” katanya berkilah. (Gusnadi)
dekat pihaknya akan segera menangkap para pelaku pemalsuan karung IGN. Saat ini sedang dilakukan penyelidikan dan pengembangan terkait kasus gula ilegal yang ditemukan menggunakan karung IGN. “Kita akan segera tangkap pelaku pemalsuannya, laporan yang diberikan sedang kita selidiki dan kita lakukan pengembangan sederet kasus penangkapan gula ilegal yang barung buktinya karung IGN,” pungkasnya. Arie yang sebelumnya pernah bertugas di Kalbar kemudian kembali lagi ke Kalbar menjadi Kapolda. Semua kasus gula ilegal ditangkap tanpa tebang pilih hingga pernah terjadi kekosonArie Sulastyo gan stok gula sementara
waktu di Kalbar. Semuanya diproses secara hukum. “Begitu saya liat dengan kaca mata saya, semuanya langsung saya tangkap. Hingga akhirnya gula kosong di Kalbar. Jadi saya melihat suatu tindak kejahatan itu hitam dan putih, bukan yang abua b u ,” ucapnya. (Gusnadi)
Senin • 23 Desember 2013
HUKUM & KRIMINAL
10
Waspada..! Pembunuh di Dekat Anda
Hati yang tersakiti kerap mendatangkan amarah dan keinginan untuk membalas dendam. Saat kesempatan ada, pelaku pun tak segan-segan berbuat nekat menghilangkan nyawa orang lain dengan berbagai cara. Modus lain karena takut rahasia terbongkar dan akibat impitan ekonomi. Apakah ini pertanda pudarnya rasa saling menghormati antar sesama? Tindakan menghilangkan nyawa begitu mudah dilakukan pelaku kejahatan tanpa rasa segan dan khawatir dijerat hukuman berat. Sepanjang JanuariDesember 2013, Polda Kalbar menangani 17 kasus pembunuhan sadis dengan berbagai macam motif, namun mayoritas dipicu dendam. Kasus terbaru, pembunuhan terhadap Mochtar (40), seorang instalatir listrik di Jalan Jeruju Besar Laut Kecamatan Sungai Kakap, Selasa (11/12). Pelakunya, Johan (41) merupakan tetangga korban. Diawali cekcok mulut soal sambungan listrik di rumah adik pelaku yang tak kunjung dikerjakan. Awalnya ngomong baikbaik, namun ditanggapi kurang bijak. Pelaku semakin naik pitam karena aliran listrik rumahnya, yang memang nyantol dari rumah Mochtar, dimatikan. Pembunuhan sadis pun terjadi. Mochtar yang sedang duduk di
kantin kosong dibacok di bagian kepala dan ketiaknya hingga ke bagian perut. Kasus lainnya menimpa Novita Sari (33) yang dibunuh Saoul Teguh Anthony alias STA (31) seorang Account Officer Bank Negara Indonesia (BNI) Pontianak, Selasa (19/11) sekitar pukul 08.00 di Vila Kapuas Jalan Budi Karya Kecamatan Pontianak Selatan. Antara pelaku dan korban awalnya teman kerja di bagian kartu kredit. Hubungan keduanya semakin erat dan terlibat percintaan. STA yang sudah beristri dan sudah memiliki satu orang anak itu takut hubungannya diketahui istrinya yang sedang hamil kedua. Sedangkan percintaan Novita dengan STA sudah semakin dalam hingga muncul pengakuan dari Novita bahwa dirinya sedang mengandung janin buah percintaan gelap mereka. Bukannya malah bertanggung jawab, STA malah membalasnya
dengan membunuh kekasihnya tersebut. Yang cukup menghebohkan, pembunuhan lima orang dalam satu keluarga oleh keponakan di rumah Then Fo Liong alias Afo Jalan Badak Putih Desa Harapan Kecamatan Pemangkat Pemangkat Kabupaten Sambas, Sabtu (16/11). Dua bersaudara bisu tuli, Viriyanto (20) dan Eko Sentosa (19) menghabisi nyawa istri Afo yakni Jap Kion Jun, 52, dua anaknya Juvi, 23 dan Alexander, 19, menantu perempuan Noviyanti, 29, dan cucu Vina Aelyn, 4. Modusnya pencurian Rp 11.291.000 berikut dua buku tabungan bank. Namun banyak yang mengira pemicu lainnya adalah dendam lantaran korban kurang dipedulikan, padahal masih keponakan dan rumah pelaku dan korban berdekatan. Masih di bulan November, tak lama setelah kasus STA di Villa Kapuas, peristiwa lain menimpa Ade Kusnadi (57), pensiunan Bank Kalbar yang meninggal dunia, Rabu (20/11) sekitar pukul 16.30. Korban mengembuskan napas terakhirnya dalam perjalanan menuju RSUD Soedarso dari rumah istri mudanya di Jalan Sungai Raya Dalam Komplek Pemda Kartika Permai Blok B No 12 Kubu Raya.
Pergeseran Nilai Versus Iman Perjalanan Kalbar di 2013 masih berdarah-darah. Peristiwa demi peristiwa telah merenggut nyawa orang secara sengaja dan malah telah terencana. Tokoh agama, Drs Eno Sanusi menyatakan prihatin dengan tingginya angka pembunuhan sadis tersebut. “Fenomenainiterjadiakibat
pergeseran nilai di masyarakat, sehingga membunuh sudah tidak lagi menjadi kekhawatiran bagi diri si pelakunya. Kalau kita lihat kasus yang ada sebagian besar memang terencana,” kata Eno Sanusi kepada Pontianak Times, akhir pekan lalu. Menurut Eno yang juga guru ini, kasus pembunuhan
yang menonjol tersebut dilatarbelakangi perselingkuhan, harta gono-gini, dan motif dendam. “Ini menunjukkan adanya pergeseran nilai seiring perkembangan ilmu pengetahuan yang begitu pesat. Perilaku membunuh menjadi hal biasa, karena tidak adanya saling menghormati, takut akan dosa dan lain
Sebelum meninggal, Edi terlibat cekcok urusan penjualan rumah dengan istri muda yang biasa disapa, Ida, oleh para tetangga. Pihak keluarga korban dari istri tua di Jalan H Rais A Rahman Gang Margodadirejo II No 11 A Kecamatan Pontianak Kota mendapat informasi meninggalnya Edi karena sesak napas. Namun dinilai tidak wajar oleh pihak keluarga, hingga melaporkan ke Polresta Pontianak. Setelah melalui hasil Laboratorium Forensik (Labfor) Mabes Polri, akhirnya penyebab kematian korban terkuak. Warga Gang Margodadirejo II No 11 Jalan H Rais A Rahman Pontianak itu meninggal bukan karena sakit, melainkan akibat luka bacok celurit di kepala bagian belakang. Dari beberapa kasus tersebut, Kabid Humas Polda Kalbar AKBP Mukson Munandar mengatakan, pembunuhan sadis di Kalbar sepanjang 2013 didominasi pelaku yang dikenal. Bahkan antara korban dan pelaku memiliki hubungan khusus seperti keluarga dan sepasang kekasih. “Hampir semua kasus pembunuhan terjadi karena faktor dendam, dengan kata lain mereka sudah saling kenal,”
kata Mukson ditemui Pontianak Times di ruang kerjanya beberapa waktu lalu. Mukson menjelaskan, penanganan kasus pembunuhan itu sebagian besar kasusnya telah dilimpahkan ke pengadilan, tinggal menunggu jadwal persidangan. “Beberapa kasus lainnya terus dilakukan pengembangan, dengan mengumpulkan barang bukti serta saksi-saksi. Jika telah lengkap berkasnya maka segera dilimpahkan ke pengadilan, sejauh ini seluruh kasus yang ada telah kita serahkan,” terang Mukson. (gusnadi)
sebagainya,” jelas Eno. Ia menyatakan, pergeseran tersebut tidak terlepas dari minimnya ilmu yang seharusnya dilandasi iman yang kuat agar membunuh itu bukan hal biasa. Perkembangan teknologi informasi juga turut memengaruhi seseorang menjadi pembunuh. “Kita ketahui di televisi banyak yang menyiarkan pembunuhanpembunuhan. Permainan game yang sadis di internet dan lain-
nya. Itu secara sadar atau tidak telah memengaruhi jiwa orang lain,” ujarnya. Eno merinci, dari tayangan dan media massa itu juga kerap menjabarkan modus operandi sebuah kasus. Secara langsung mereka meniru dari situ. Memang tidak semua tayangan itu negatif sebab ada juga yang bertujuan agar tidak diikuti karena dikupas soal dampaknya jika membunuh. (gusnadi)
Senin • 23 Desember 2013
LIFESTYLE
11
Gunakan Hijab, Hatipun Tenang
B
ukan hal aneh lagi saat seseorang mengatakan ‘hijab’. Konotasinya pada pakaian yang digunakan wanita muslim. Hijab diambil dari bahasa Arab, hajaban, yang artinya menutupi. Pengguna hijab di Indonesia, khususnya di kalangan anak muda mengalami peningkatan signifikan karena pengaruh trend hijab yang dimodifikasi.
Komunitas Hijabers pun bermunculan dan menjadi gaya hidup di kalangan kaum hawa. Setidaknya, trend jilbab juga seolah mengalami revolusi desain dengan tetap mempertahankan ciri khasnya berupa pakaian longgar yang menutupi seluruh tubuh (kecuali muka dan telapak tangan), hingga mendekati tanah tanpa membentuk lekuk tubuh. Desain hijab begitu cepat berganti trend. Berhijab memang bukan hanya untuk sekadar fashion, namun aturan agama dalam mengenakan pakaian terutama bagi wanita muslimah. Respons masyarakat terhadap penggunaan hijab sepertinya positif, malah sekarang tambah banyak muslimah yang jadi berhijab, karena terbukti berhijab tidak menjadi penghalang dalam menjalankan aktivitas sehari-hari. Banyak faktor yang membuat wanita muslimah menggunakan hijab. “Sejak menggunakan hijab pada 2009 lalu, hati saya lebih jadi tenang dan merasa jadi muslimah yang utuh karena sudah penuhi kewajiban berhijab,” ungkap Christia Panjaitan, anggota Hijabers Moms Community Pontianak (HMCP) kepada Pontianak Times, di base camp Rumah Jahit Albada (Konveksi Albada) Jl M Sohor Kompleks Puri Indah Blok A1 Nomor 7. JPemilik sapaan Tia ini menuturkan, hatinya tergerak untuk menggunakan hijab sejak mempelajari Alquran plus hadis lebih mendalam. Ternyata menggunakan hijab itu perintah Allah Swt dan kewajiban muslimah yang tidak bisa ditawar-tawar.
Dari pemahaman ayat-ayat Alquran itulah, Tia langsung memakai hijab. “Siap nggak siap ya pake aja karena itu suatu kewajiban. Takut tambah dosanya,” ujarnya sambil tersenyum. Christia menuturkan, yang pertama kebanyakan orang menggunakan karena kewajiban muslimah menutup aurat, dan ada pula yang ikut-ikutan alias trend karena jenis pakaian tersebut sangat indah. Meskipun ada yang berawal dari trend, namun diharapkan belajar ilmunya juga sehingga lebih sempurna hijabnya dengan niat karena Allah. Tia mengaku sejak dirinya menjadi anggota HMCP banyak mendapatkan tambahan wawasan di bidang agama, sosial, fashion, dan usaha. Kegiatan rutin HMCP diantaranya majelis taklim setiap bulan yang dilaksanakan bergilir di rumah anggota. Ada juga kelas memasak, kelas hijab, penggalangan dana bila ada bencana atau ke panti asuhan untuk berbagi sedekah. Selain itu sering menjadi pengisi acara yang diadakan kantor-kantor seperti Bank Indonesia, Telkomsel dan lain-lain. “Yang baru diadakan bulan lalu kita bikin family gathering untuk anggota. Sekarang ini lagi fokus ke Grand Launching yang insyaallah diadakan akhir Januari 2014. Selanjutnya mengadakan gerakan 1000 mukenah yang akan disalurkan untuk masjid, mushola, panti asuhan, pesantren dan yang membutuhkan di area Kalbar,” katanya lagi. HMCP bukan komunitas ekstrem yang punya aturan ketat tidak boleh
2014 Booming Hijab Syar’i Model hijab tidak bisa diprediksi karena perkembangannya cukup cepat. Saat ini yang lagi trend dan banyak diminati adalah hijab syar’i dengan ciri khas benar-benar menutupi bagian dada . Model seperti itu merupakan modifikasi dari pakaian muslim tempo dulu sehingga lebih menarik dan cantik untuk digunakan. Selain itu model bajunya simple dengan bahan yang nyaman digunakan. “Pakain syar’i sekarang ini lagi booming dan penjualannya jauh dari prediksi karena permintaan sangat banyak,” kata Leni Yuliani, Pemilik Butik Albada ditemui Pontianak Times di lokasi penjualan Jalan M Sohor Kompleks Puri Indah Blok A1 Nomor 7 Pontianak . Sekarang ini, kata Leni, hijab sudah bisa diterima di kalangan masyarakat. Hijab dipadu berbagai macam jenis aksesoris seperti bros dan aplikasi bongkar pasang. “Jadi bros yang digunakan bisa digunakan dan bisa pula tidak digunakan tergantung kemauan penggunanya,” jelas Leni. Pengamat Fashion Hijab ini menuturkan trend gaya berhijab di Kota Pontianak dipengaruhi dari Jakarta. Dulu masyarakat menganggap hijab ini kuno, tapi lambat laun menjadi terkenal karena banyak digunakan sehingga menjadi trend setter terutama di Jakarta. Banyak perancang busana muslim membuat style khusus yang akhirnya menjadi trend di Kota Pontianak. Menurut Leni, yang harus diperhatikan dalam penggunaan hijab adalah apakah wajah pemakai cocok dengan hijab yang digunakan. Adapun tips-tips penggunaan hijab rata-rata dari kalangan ibu-ibu disesuaikan dengan bentuk wajah. Ada yang lonjong dan bulat, ini dilihat dari penggunaan dalam jilbabnya. (rosalinda)
menggunakan celana jeans. Menurut aturan pusat yang terbaru, muslimah yang belum berhijab pun boleh jadi anggota tapi dengan catatan kalau mengikuti kegiatan harus memakai hijab. “Tujuannya supaya belajar berhijab tanpa memaksa. Insyaaallah dengan melihat teman-teman yang lain berhijab bisa membuka hati untuk berhijab juga. Mengenai celana panjang bebas-bebas saja yang penting sopan dan menutup aurat,” papar Tia. April 2011 menjadi tonggak dimulainya aktivitas Hijabers Moms Community Pontianak (HMCP). Komunitas bentukan dari franchise HMC Jakarta Pusat ini bertujuan menambah persaudaraan dan menjalin tali silaturrahim, memperluas wawasan, dan berbagi ilmu. Tujuan utamanya membuat muslimah lebih cerdas dalam bidang ilmu
pengetahuan umum dan agama. Banyak persyaratan yang harus diikuti di awalawal pembentukannya. Namun setelah dijalankan dan diselami ternyata visi misinya sangat luas dan dapat memaksimalkan potensi muslimah. Anggota komunitas ini berasal dari berbagai macam profesi dan pekerjaan termasuk . ibu rumah tangga. Kemudian diwadahi dengan satu kegiatan yang lebih bermanfaat seperti seminar kesehatan, family gathering atau tausiah di out door dan masih banyak lagi kegiatan lainnya. “Adapun kegiatan untuk memperluas wawasan dan meningkatkan ekonomi anggotanya, HMCP sering menggelar hijab class, beauty class, pengajian, dan rencananya mengadakan seminar wirausaha muslimah,” ungkap Leni Yuliani, Ketua HMC Pontianak kepada Pontianak Times. (rosalinda)
Dari Kecil Hingga Omzet Menjulang Tekad kuat Leni Yulani untuk memenuhi pasokan hijab anak remaja sampai ke ibu-ibu, membawa dirinya membuka usaha Butik Albada di Jalan M Sohor Kompleks Puri Indah Blok A1 nomor 7. Ibu satu orang anak ini mulai merintis usaha home industry-nya sejak Maret 2005. Penggunaan nama merek usaha yang pertama menjadi perhatian Leni agar konsumen mudah mengingatnya. Atas saran suaminya, pilihan jatuh pada ALBADA, singkatan dari Ama dan Leni Barokah Dunia Akhirat. Awalnya bergerak di bidang konveksi kecil-kecilan yang khusus memproduksi jilbab instant atau jilbab praktis. Lambat laun, bisnisnya berkembang dan mulai banyak dikenal. Koleksinya pun semakin bertambah dengan menyediakan pakaian yang up to date untuk anakanak remaja dan ibu-ibu muda. “Selain menjual produk, Albada juga menerima pesan jahitan baju dan jilbab. Sampai saat ini Butik Albada memproduksi sendiri,” kata pemilik butik Albada, Leni Yuliani (30) kepada Pontianak Times. Soal harga, butik ini menerapkan harga yang bervariasi tergantung model dan bahan. Memang bentuk pakaian yang dibuat mayoritas sama, tetapi bahan yang digunakan belum tentu sama. “Kalau bahan yang digunakan bahan biasa, maka harganya juga rendah. Tapi kalau bahannya semakin mahal dan bagus jahitannya maka harganya juga mahal,” jelasnya. Saat ini, ujar Leni, yang banyak dicari konsumen adalah pakaian hijab syar’i beserta aksesories pendukung dalam menggunakan hijab agar terlihat lebih bagus.
Penggunaan aksesories biasanya diletakkan di kepala dan dada. Bahkan sekarang ini kalung dan cincin juga bisa digunakan sebagai aksesories seperti yang biasa dipakai artis Angel Lelga. “Ini juga lagi ngetrend di kalangan ibu-ibu. Produk ini laris manis,” kata Leni. Lebih lanjut, Leni menjelaskan untuk harga semua produk yang ada di butiknya dipatok mulai harga Rp 5 ribu hingga Rp 50 ribu untuk aksesories. Sedangkan jilbab mulai dari harga belasan ribu sampai puluhan ribu. Khusus pakaian mulai Rp 70 ribu hingga Rp 350 ribu. Misalnya untuk pakaian hijab syar’i dijual berkisar Rp 300 ribu dan sudah termasuk jilbabnya alias satu stel dengan jilbab. “Bila dihitung-hitung omzet yang didapat dalam satu bulan bisa mencapai Rp 50 juta, apalagi kalau sudah mendekati h a r i besar Islam, pendapatan bisa berlipat-lipat,” ujarnya ramah. Leni menambahkan untuk saat ini Albada sudah memiliki beberapa cabang. Salah satunya butik Albada di Jalan H Rais A Rahman. Ia berharap ke depannya Albada semakin maju dengan menciptakan berbagai kreativitas sehingga bisa mengikuti zaman. (rosalinda)
12 Senin • 23 Desember 2013
cmyk
cmyk