HUKUM & KRIMINAL
Jumat • 8 November 2013
Te. Ka. Pe Penjual Sosis Cabul, Anak Kandung Jadi Korban Pemangkat. Ayah yang seharusnya memberikan perlindungan terhadap anaknya justru sebaliknya. Seperti dilakukan Umar Rianto (34) bukannya melindungi anaknya malah mencabuli anaknya SN (9), hingga organ vital anaknya mengeluarkan darah. Atas perbuatannya itu, pelaku dilaporkan oleh istrinya Lusiana Ningsih ke Polsek Pemangkat. Dengan cepat polisi menangkap tersangka di kediamannya. “Tersangka di laporkan pada Selasa 5 November 2013. Kejadiannya pada 6 Oktober 2013. Sehari setelah laporan dibuat tersangka langsung kita amankan,” ungkap Kompol Aryo T Wibisnowo, Kapolsek Pemangkat kepada Pontianak Times, Kamis (07/11). Menurut Aryo, tersangka setelah melakukan aksinya mengancam korban agar tidak menceritakan perbuatannya kepada orang lain. Ancaman itu dilakukan tersangka di kontrakan tersangka di Jalan Pendidikan Kota Pemangkat. “Tersangka sehari-hari berjualan sosis, berdasarkan keterangan istrinya tersangka melakukan perbuatan cabul dengan cara memasukkan jari tangannya ke organ vital korban,” jelas Kapolsek. Atas perbuatanya itu, tersangka terancam kurungan penjara di atas 5 tahun sebagaimana dimaksud pasal 82 Undangundang RI Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dan pasal 290 ayat 1e dan 3e KUHP.(gin)
Gindra-Pontianak Times
Tersangka cabul didampingi petugas kepolisian
ratusan tersangka “Kasus BBM ilegal dominan ditemukan di Pontianak, ditambah dengan daerah lain sehingga mencapai 63 kasus dengan 64 jumlah tersangka yang telah ditetapkan,” ucapnya. Adapun barang bukti yang diamankan berupa 301,51 BBM dengan lengkap dengan barang bukti lainnya yakni 31 ton bensin, solar 265 ton, minyak bumi 9,9 ton. Selain itu, truk 16 unit, pick-up 5 unit, mini bus 8 unit, tangki mobil 5 unit, kijang inova 1 unit, drum 510 buah, jeriken 32 buah, mesin pompa 4 buah, blong 11 buah, selang 6 buah, motor 3 unit, fiber glass 11 buah termasuk tangki-tangki siluman. “Semua yang kita amankan telah masuk dilimpahkan ke pengadilan,” ujar Mukson. Walau telah ada penetapan tersangka oleh aparat kepolisian, namun tidak ada penahanan dari 64 tersangka dan hanya diwajibkan lapor saja. Tentunya hal ini sangat disayangkan, mereka tetap dapat berkeliaran bebas bahkan mungkin kembali melakukan hal yang sama. “Mereka tidak dilakukan penahanan, dan hanya dikenakan wajib lapor ke polisi,” papar Mukson. Mukson menjelaskan, dengan barang bukti yang diamankan
... dari halaman 1 pihaknya melakukan pengamanan di Mapolda Kalbar dan sebagian di Mapolres dan Mapolsek masingmasing daerah menangkapan, sambil menunggu putusan dari pengadilan. “Jika sudah ada putusan dari pengadilan, direncanakan BBM ilegal itu akan kita musnahkan bersama barang-barang ilegal lainnya,” jelas Mukson. Hal yang sama juga diterapkan dalam menangani gula ilegal. Periode Januari hingga Oktober 2013, jajaran Polda Kalbar menangani 141 kasus gula ilegal. Rinciannya, Polres Sanggau sebanyak 70 kasus, Dir Reskrimsus Polda Kalbar 22 kasus, Polresta Pontianak 10 kasus, Polres Singkawang 6 kasus, dan Polres lain rata-rata. “Dari 141 kasus, jumlah tersangka sebanyak 142 orang. Dengan jumlah berkas sebanyak 55 berkas yang diproses jajaran kita dari. Selain itu juga ada beberapa kasus yang diserahkan ke Bea Cukai,” kata Mukson. Mukson menuturkan, barang bukti yang diamankan Polda Kalbar berupa gula ilegal dari Malaysia sebanyak 820 ton, mini bus 22 unit, bis 4 unit, truk 2 unit, mobil boks 2 unit, sepeda motor 8 unit, dan mesin jahit 2 unit. “Barang bukti masih diamankan di polres masing-masing. Dimana
negara gagal menjadi perhatian juga membuka isolasi kawasan perbatasan dengan membangun jalan-jalan di kecamatan Kabupaten Sintang yang berbatasan dengan negara tetangga. Dijelaskannya, saat ini meski belum melakukan pembangunan jalan di wilayah perbatasan, namun pihaknya telah menyalurkan bantuan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan televisi di kawasan kabupaten Sintang sebagai salah satu wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia. “Pemberian bantuan PLTS dan televisi ini juga dimaksudkan untuk membuka akses bagi masyarakat kita di perbatasan. Dengan terserapnya informasi dan tersedianya sarana listrik akan memudahkan masyarakat perbatasan dalam mengakses informasi,” ucapnya melalui telepon selular. Daniel melanjutkan pada kenyataan bahwa masih banyak daerah yang tertinggal, termasuk di Kabupaten Sintang. Maka kementerian PDT berkomitmen membangun daerah tertinggal, ini bertujuan agar terwujudnya daerah tertinggal sebagai daerah yang maju dan setaraf dengan daerah lain di Indonesia Ambresius Murjani, Ketua Kel-
2
masih menunggu keputusan pengadilan, apakah barang bukti tersebut dimusnahkan atau tidak,” tuturnya. Ditanya apakah ada terlibat oknum aparat dalam gula illegal, Mukson menegaskan selama ini belum ada oknum aparat yaitu anggota polisi yang terlibat dalam kasus gula illegal. “Pastinya kalau anggota kita terlibat, akan kita tindak dengan tegas,” ucapnya. Sesuai dengan instruksi Kapolda Kalbar lanjut Mukson, Brigjen Pol Arie Sulistyo, berkomitmen akan memberantas barang ilegal yang masuk di Kalbar. “Kalau masalah barang ilegal gula maupun barang lainnya, memang tugas utama yang harus diberantas Kapolda Kalbar. Karena masalah tersebut memang melanggar Undang-Undang,” pungkasnya. Mukson mengimbau, kepada seluruh masyarakat Kalbar agar bisa bekerjasama dengan pihak kepolisian untuk sama-sama memberantas barang-barang illegal yang masuk di Kalbar sendiri. “Kalau ada masyarakat mengetahui kalau di tempat itu ada barang ilegal segera lapor ke polisi terdekat. Akan segera ditangani pihak kepolisian,” ungkapnya.(nad)
... dari halaman 1 ompok Informasi Masyarakat Perbatasan (Kimtas) mengatakan, harga barang serta kebutuhan pokok menjadi tinggi karena akses transportasi dan mobilisasi terhambat. Dijelaskan Murjani, sekarang sudah memasuki musim penghujan dan jalan-jalan sudah menjadi kubangan lumpur. Kendaraan mesti tangguh melintasi jalan di desa-desa perbatasan. “Kalau truk membawa muatan, saya pastikan akan terperosok dalam kubangan lumpur. Sedangkan barang-barang dalam negeri mau diperoleh dari mana,” tanya Murjani. Menurutnya, tidak ada pilihan bagi masyarakat perbatasan selain mengandalkan produk negeri tetangga. Bukan hanya soal alat transportasi, tapi juga kebutuhan pokok untuk mengisi perut. “Penertiban mobil Malaysia semakin membuat masyarakat perbatasan menggantungkan diri pada produk-produk Malaysia,” kata Murjani. Sudah bertahun-tahun, masyarakat perbatasan mengandalkan mobil Malaysia, sebagai alat transportasi untuk mengangkut hasil pertanian maupun perkebunan di daerah mereka. Mobil itu pula sebagai mobilisasi barang dan jasa dari
kecamatan menuju desa-desa. Pilihan alat transportasi tersebut, kata Murjani, bukan tanpa alasan. Bukan semata-mata karena kemampuan ekonomi masyarakat perbatasan terbatas, melainkan infrastruktur dasar yakni jalan yang belum mendukung untuk dilalui kendaraan dalam negeri. “Percuma kalau beli kendaraan dalam negeri tapi tidak bisa dioperasikan. Hal itu menjadi alasan kenapa masyarakat perbatasan menggunakan mobil Malaysia,” ucap Murjani. Dijelaskannya, dengan penangkapan mobil yang memang ilegal, dapat dipastikan mobilisasi barang dan jasa menjadi terhambat. Akibatnya, harga barang serta kebutuhan pokok masyarakat menjadi terganggu. Perekonomian masyarakat di perbatasan Ketungau Hulu maupun Ketungau Tengah benar-benar terpuruk. “Mereka harus menanggung dampak lemahnya ekonomi karena penertiban mobil tersebut. Penertiban itu harusnya disertai solusi. Proses hukum mobil tersebut juga tidak jelas. Inikan sama saja seperti penjajah yang menyengsarakan rakyat. Warga sadar itu ilegal tetapi keadaan yang memaksa,” tegas dia. (eng)
Penerbit: PT. Graha Media Sejati. Komisaris: Muhammad Andry Lamfield, Dirut: R. Rido Ibnu Syahrie, Direktur: Liu Sau Min Pemimpin Perusahaan: Liu Sau Min, Pemimpin Umum: Muhammad Andry Lamfield, Pemimpin Redaksi/Penanggungjawab: R. Rido Ibnu Syahrie. Redaktur Pelaksana: Jusrianto. Dewan Redaksi: Dina Prihartini Wardoyo, M. Faisal, Barlian Pasore, Endra Adi, Gusnadi Kota Pontianak: Rosalinda. Kubu Raya: Widi Aryadi. Singkawang: U. Deny F. Bengkayang: Stepanus Sambas: Gindra. Entikong: Agus Mahmudin. Sintang: Eeng Heryadi, Yuli Fitriyani. Melawi: Marbentua Sidauruk, Administrasi Umum/Keuangan : Aklima, Dessy Mella , Iklan/Event Organizer : Iwan Kurniawan Layouter: Tri Wibowo (Koordinator), Juliansyah, Muhammad Sudiat. Penasehat Hukum: Aprin Turnip SH MH. Alamat Kantor: Jalan Danau Sentarum No. BB-2 Pontianak (0561) 572124, Iklan per milimeter kolom: Hitam-putih Rp 6.000, spot colour Rp 10.000, full colour Rp 12.000, iklan baris 9.000 (minimal dua baris, maksimal lima baris). Percetakan: PT. Trio Harapan Jaya (isi diluar tanggung jawab percetakan)
3
PONTIANAK
Jumat • 8 November 2013
BEI Sosialisasikan Investasi Pasar Modal PONTIANAK. Ratusan mahasiswa Politeknik Pontianak, Kamis (7/11) mengikuti kegiatan edukasi dan sosialisasi produk dan jasa keuangan serta perlindungan konsumen. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan meningkatkan aset perbankan sehingga dapat berkembang pesat. Salah satu lembaga keuangan yang dilindungi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) adalah investasi di pasar modal. Taufan Febiola, kepala Kantor PT. Bursa Efek Indonesia (BEI) Kantor perwakilan Pontianak mengatakan investasi adalah penanaman uang atau modal dalam suatu perusahaan atau proyek untuk tujuan memperoleh keuntungan. Selain mendapatkan keuntungan masyarakat juga banyak mendapatkan manfaatnya antara lain, proteksi terhadap gejolak inflasi, peningkatan nilai kekayaan, dan mengantisipasi ketidakpastian pendapatan dimasa yang akan datang. “Jenis-jenis investasi yang bisa dilakukan masyarakat cu-
kup banyak, misalnya, investasi berupa deposito, perhiasan, dan rumah,” katanya kepada PONTIANAK TIMES, Kamis (7/11). Ia mengimbau kepada mahasiswa untuk berhati-hati untuk berinvestasi karena ada penipuan yang berkedok investasi yang biasanya berbentuk online yang mengatasnamakan lembaga keuangan. “Jadi sebelum melakukan investasi sebaiknya pihak bersangkutan melakukan pengecekan sehingga investasi itu tidak merugikan diri sendiri,” imbaunya. Taufan menuturkan pasar modal adalah mempertemukan pihak yang membutuhkan dana jangka panjang dan pihak yang membutuhkan sarana investasi pada instrument financial, seperti saham, obligasi, reksa dana dan lain-lainnya. “Manfaat pasar modal, yakni menyediakan sumber pembiayaan jangka panjang bagi dunia usaha sekaligus memungkinkan alokasi sumber dana secara optimal,” tuturnya.
Sosialisasi edukasi dan sosialisasi produk dan jasa keuangan serta perlindungan konsumen.
Menurut dia dengan adanya pembiayaan jangka panjang ini dunia usaha bisa mendapatkan penambahan modal untuk mengembangkan lagi usahanya. Suwandi Wiratno, perwakilan dari Asosiasi Perusa-
Sosialisasi Tingkatkan Pemahaman TBC
Sosialisasi Peningkatan pemahaman TBC.
PONTIANAK. Guna meningkatkan pemahaman masyarakat tentang Tuberkulosisis (TB atau TBC), Puskesmas Khatulistiwa Pontianak Utara (Pontura) melaksanakan sosialisasi Pemahaman TB, Kamis (7/11) di Puskesmas Pontura. “Tujuan dari kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman penyakit TBC khususnya bagi masyarakat yang ada di sekitar wilayah Pontura,” kata Herkulana Farida, Kepala UPT. Puskesmas Khatulistiwa Pontura kepada Pontianak Times. Ia mengatakan kegiatan ini diikuti sekitar 25 orang warga Pontura, yang terdiri dari mantan penderita TB, penderita TB dan
simpatisan TB. Kegiatan tersebut muncul dari masyarakat sendiri, sedangkan dari pihak Puskesmas hanya sebagai pemberi pelayanan. Jadi apa pun program yang dijalankan semuanya muncul dari masyarakat. Sehingga mereka bisa memahami dan mampu mengatasi wilayahnya sendiri. “Kita sengaja mengumpulkan mereka agar mereka memahami apa yang dinamakan TB, sehingga mereka bisa melakukan pengobatan rutin selama enam bulan. Ini harus dilakukan jangan sampai penyakit tersebut menular dengan yang lainnya,” jelasnya. Farida berharap mantan penderita TB ini bisa memotivasi penderita TB lainnya, karena mantan inilah yang bisa mem-
Rosalinda
berikan pemahaman yang lebih banyak kepada penderita, sehingga mereka lebih termotivasi untuk sembuh dari TB. Ari Mursetyo, Koordinator LSM Jaringan TB Wilayah Kalbar, mengungkapkan masyarakat harus meningkatkan pemahaman tentang penyakit TB. Karena banyak masyarakat yang belum mengetahui apa itu penyakit TB dan bagaimana ciri-ciri penyakit tersebut. “Melalui kegiatan ini masyarakat bisa mengatasi penyakitnya sendiri yakni dengan melakukan pengobatan secara rutin,” ujarnya. Ia menjelaskan ciri-ciri penyakit TB antara lain, batuk berdahak dan berdarah, batuknya lebih dua minggu. (lin)
haan Pembiayaan Indonesia (APPI) menambahkan APPI sudah masuk dalam OJK. Ia menjelaskan di bentuknya asosiasi ini untuk mempermudah komunikasi perusahaan dalam pembiayaan. “Semua anggota APPI
Rosalinda
adalah pelaku usaha yang bekerja di perusahaan pembiayaan. Oleh sebab itu untuk mengetahui perkembangan perusahaan pembiayaan pihak perbankan sering melakukan konsultasi dengan kami,” ujarnya. (lin)
BI Kenalkan Gerakan Ekonomi Syariah di Kalbar PONTIANAK. Gerakan Ekonomi Syariah (Gres) merupakan program kampanye ekonomi syariah di Indonesia siap digelar. Sebelumnya Soft Launching secara nasional juga telah resmi digelar Selasa (5/10). Kegiatan bertema “Asyiknya Berekonomi Syariah” yang di gawangi oleh Bank Indonesia (BI) dengan menggandeng Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) dan Jurnalis Perempuan Khatulistiwa (JPK) di Kalbar ini optimis dapat menyasar berbagai lapisan masyarakat mulai dari Perguruan Tinggi, Pelaku Usaha, anggota masyarakat ekonomi syariah, pelaku usaha mikro. Ketua Panitia, Obaid M Fahmi mengatakan gelaran Gres akan dikenalkan kepada masyarakat luas dalam beberapa rangkaian kegiatan di antaranya Bazar dan Expo yang dimeriahkan oleh sejumlah perbankan syariah di Kalbar dan bertempat di Ayani Mega Mall (Depan Gramedia) pada hari Sabtu dan Minggu (9-10/11). Lomba yang diseleng-
garakan seperti, lomba mewarnai tingkat TK dan SD serta lomba nasyid. “Tak hanya itu, untuk hari berikutnya pengunjung akan di hibur dengan penampilan daidai cilik yang akan menampilkan persembahan terbaiknya serta fashion show para hijabers,” ujarnya. Secara resmi Pembukaan dan Launching Gres di Kalbar ditandai dengan simbol pemberian PIN dari Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) kepada Walikota Pontianak serta dihadiri, Deputi Gubernur BI, Senin (18/11). Di hari yang sama digelar Seminar “Memasyarakatkan Ekonomi Syariah” bertempat di Aula Kantor BI. Dengan pembicara Kepala Perwakilan Bank Indonesia Hilman Tisnawan, Pengamat Ekonomi sekaligus Dosen Ekonomi Untan Dian Patria. Obaid mengungkapkan kegiatan Gres merupakan kegiatan bersama dalam sosialisasi syariah kepada masyarakat sehingga diharapkan dapat memicu spirit lebih kuat seluruh elemen ekonomi syariah yang ada. (lin)
4
SINGKAWANG
Jumat • 8 November 2013
Pemkot Serahkan 24 Sertifikat Transmigrasi SINGKAWANG. Kepala Bagian Administrasi Sumber Daya Alam (SDA) Setda Kota Singkawang, Winarto mengatakan Pemerintah Kota (Pemkot) Singkawang telah memberikan 24 sertifikat tanah kepada masyarakat transmigrasi PTPN 13, bersama BPN Singkawang, BRI dan PTPN 13. “Diharapkan masyarakat transmigrasi tidak menjual tanahnya setelah ada sertifikat
tersebut. Namun masyarakat harus pandai mengelola lahan sebagai lahan pertanian demi kesejahteraan,” kata Winarto, Kamis (7/11). Ia menuturkan pengalaman penyerahan sebelumnya, banyak masyarakat yang setelah mendapatkan sertifikat kemudian menjual tanah tersebut kepada bos tanah. “Beberapa waktu lalu, setelah menerima serti-
fikat di luar ruangan sudah menunggu bos yang membeli lahan yang baru saja bersertifikat, kita berharap untuk warga yang menerima saat ini tidak menjualnya,” tuturnya. Winarto menjelaskan lahan merupakan modal utama dari seorang petani selain dari tenaga. Jika masyarakat transmigrasi setelah menerima sertifikat langsung dijual, kemudian tidak memiliki lahan hanya
Tewas Mengenaskan
Siapa Pembunuh Rabuli
Rabuli ditemukan tewas di Kebun Karet Jalan Lohabang.
Singkawang. Terungkap sudah atas penemuan mayat laki-laki tanpa identitas di kebun karet di Jalan Lohabang, Kelurahan Sanggau Kulor, Kecamatan Singkawang Timur, Rabu (6/11) sekitar pukul 15.30 kemarin. Pria itu adalah Rabuli (26) yang merupakan warga Jalan Ratu Sepudak, Kelurahan Naram, Kecamatan Singkawang Utara. Pria yang berkepribadian supel dan ringan tangan ini, ternyata bekerja sebagai pedagang buahbuahan di sekitar Kota Singkawang. Dan ini sudah dilakoninya selama empat tahun. Ketika sejumlah wartawan mendatangi rumah duka, Kamis (7/11) pagi, Yuni (istrinya) menceritakan, pada Rabu sekitar pukul 19.00 mendapat kabar dari pihak kepolisian untuk datang ke Rumah Sakit Abdul Aziz Singkawang guna memastikan apakah mayat pria yang ditemukan di Jalan Lohabang
Deny
itu merupakan suaminya. Tiba di Rumah Sakit, alangkah terpukulnya Yuni, karena melihat suaminya sudah bersimbah darah dan tak bernyawa lagi. “Saya lihat, ada luka tusuk di bagian punggungnya dan tembus ke dada. Sementara punggung kiri dan kanannya terdapat luka beset,” ujar Yuni sedih. Melihat dari luka hingga menewaskan suaminya itu, Yuni tak habis pikir, karena almarhum semasa hidupnya merupakan orang yang supel dan ringan tangan. “Saya juga tidak tahu, apa salah suami saya sehingga menjadi korban pembunuhan,” ungkapnya seraya menangis. Melihat dari pekerjaan yang cukup mengundang risiko itu, Yuni sering mengingatkan suaminya. Namun, karena memikirkan masalah perut demi menghidupi anak dan istrinya, apapun dilakukan asalkan bisa menghasilkan
uang halal. “Pernah sewaktu hujan, jam 1 malam baru pulang ke rumah gara-gara mencari buah,” kesalnya sambil menangis. Yuni mengungkapkan, terakhir kali melihat suaminya itu, sekitar pukul 13.00 wib, sewaktu pulang makan. “Habis itu pergi lagi, dan mendapat kabar seperti ini,” ujarnya. Kapolres Singkawang, AKBP A Widihandoko melalui Kasat Reskrim, AKP Isbullah menjelaskan mayat yang ditemukan warga di Jalan Lohabang itu bernama Rabuli (26) yang merupakan warga Jalan Ratu Sepudak, Kelurahan Naram, Kecamatan Singkawang Utara. Sepeda motor yang dipakai korban sesuai dengan STNK merupakan milik keluarganya bernama Suhaimi. “Dari situlah kita dapat mengetahui, kalau motor yang ditemukan oleh warga di TKP, ternyata milik keluarganya, atas nama Suhaimi,” ujar Isbullah. Untuk memastikannya lagi, polisi membawa istrinya ke Rumah Sakit Abdul Aziz untuk memastikan jenazah. Ternyata benar, kalau jenazah itu adalah suaminya. Pengungkapan selanjutnya, masih mengumpulkan data-data, agar bisa mengungkap siapa pelaku dan apa modus dari pembunuhan itu. Sementara Sartika, yang merupakan karibnya sewaktu duduk di bangku SMP, merasa terkejut usai mendengar Rabuli meninggal dengan cara yang mengenaskan. Menurutnya, Rabuli orangnya baik dan lucu. Dirinya tak habis pikir, mengapa Rabuli bisa meninggal dengan cara yang kejam seperti itu. “Kalaupun dia merupakan korban perampokan, dari segi apa orang itu melihatnya, sehingga tega untuk merampok dan membunuhnya,” kesalnya. (dny)
akan menjadi petani buruh saja dengan penghasilan kecil. “Saya sedih jika petani khususnya di daerah transmigrasi menjual lahan pertanian, kita sangat berharap tidak serta merta terbujuk dengan besaran uang yang ditawarkan untuk membeli tanahnya. Karena jika sekarang ini laku Rp 50 juta, petani tidak mungkin membeli dengan harga yang sama beberapa tahun kemu-
dian,” jelasnya. Terlebih, lanjut Winarto, program pemerintah yakni transmigrasi bagi petani agar bisa sejahtera, yakni dengan diberikannya seluas tanah untuk dikelola. “Garap sendiri lahan yang telah diberikan, meskipun hasilnya tidak seberapa, terlebih di Singkawang ini harga tanah sudah mulai tinggi,” tambahnya. (dny)
Passing Grade, Walikota Surati Kemenpan S INGKAWANG . Calon PNS untuk mengisi Kepala Badan Kepegawa- seluruh formasi yang ada,” ian dan Diklat (BKD) Kota tuturnya. Singkawang, Juandi menBerkaitan dengan gatakan pengumuman kekurangan tersebut, Wahasil seleksi likota SingPenerimaan kawang telah Calon Pemengirimkan gawai Negeri surat ke KeSipil (CPNS) menterian 2013, sesPAN dan RB, uai dengan agar menyekeputusan suaikan denMenteri PANgan kemamRB. Bagi yang puan peserta menggunayang ada sehkan Lembar ingga keseluJawab Komruhan formasi puter (LJK) bisa terisi. Juandi direncanakan “ Wa l i ko pada 4 Desember menda- ta sudah mengirim surat tang. Sementara bagi pe- ke Jakarta, terkait masih lamar umum yang meng- kurangnya peserta yang gunakan sistem Computer dinyatakan memenuhi Assisted Test (CAT) peserta passing grade dengan jumbisa langsung mengetahui lah formasi yang ada. Jadi nilainya ketika ujian sele- sekarang ini kita masih sai. menunggu tanggapan su“Kementerian telah rat yang dikirimkan ke Jamembuat jadwal mulai karta,” ucapnya. dari persiapan, pelaksanKemen PAN-RB meaan hingga pengumuman, negaskan bahwa peserta kita di daerah ini sifatnya ujian yang lolos passing melaksanakan jika sudah grade belum tentu diterada ketetapan dari pemer- ima sebagai CPNS. Sebab intah pusat,” kata Juandi, nama-nama peserta ujian Kamis (7/11). yang lolos passing grade Ia menuturkan untuk masih diranking lagi sesuai passing grade pelamar dengan kuota atau formasi umum ditentukan kemen- yang tersedia. terian terkait, dimana Misalnya untuk forsebelum melaksanakan masi guru di instansi X ada tes, seluruh peserta diberi 30 kursi. Sedangkan jumlah tahu berapa passing grade peserta yang lolos passing untuk bisa dinyatakan lu- grade ada 200 orang, belus tes. rarti ada 170 orang peserta “Untuk Singkawang, ujian tidak lulus sebagai dari sebanyak 27 formasi CPNS. Meskipun nilainya di Guru Sekolah Dasar yang atas passing grade. Sebadisediakan, peserta yang liknya jika ada peserta yang mencapai nilai passing mendapatkan nilai di bawah grade hanya 13 orang. Se- passing grade, dipastikan hingga terjadi kekurangan tidak lulus CPNS. (dny)
5
SINTANG
Jumat • 8 November 2013
102 Jemaah Haji Tiba di Sintang SINTANG. Sebanyak 102 orang jemaah haji asal Kabupaten Sintang telah tiba dalam kondisi sehat walafiat. Meskipun beberapa jemaah haji sempat sakit saat di tanah suci karena faktor ketahanan fisik maupun faktor umur, tetapi semua jemaah dapat melakukan ibadahnya dengan baik. “Alhamdulillah, kami bisa kembali berada di sini dalam keadaan sehat walafiat, meskipun ada beberapa orang yang sempat sakit karena memang daya tahan tubuhnya sedikit kurang baik maupun karena umurnya yang sudah tua. Tapi
itu bukan menjadi penghalang untuk mereka melakukan ibadah haji dengan sempurna dan baik,” ujar Abdul Azis, Ketua Rombongan Jemaah Haji Sintang, Kamis (7/11). Ia mengatakan, keseluruhan jemaah haji asal Kabupaten Sintang berjumlah 103 orang yang terbagi menjadi dua kloter. Sebanyak 102 orang jemaah haji berada di kloter 16 dan satu orang jemaah haji lainnya di kloter 18. “Hari ini, untuk kloter 16 sudah berada seluruhnya di sini dan untuk yang satu orang dari kloter 18, Insyallah lusa
akan tiba di sintang,” ujarnya. Wakil Bupati Sintang, Ignasius Juan mengungkapkan rasa syukurnya karena seluruh jemaah haji telah kembali dengan selamat di Kabupaten Sintang tanpa kurang satu apapun. “Kita patut bersyukur atas rahmat dan hidayah Tuhan karena para jemaah telah kembali ke Sintang dalam keadaan sehat walafiat tanpa kurang satu apapun,” ucapnya ketika menyambut kedatangan jemaah haji di lapangan Pemkab Sintang. Ia mengatakan, kepulan-
gan haji tentunya membawa oleh-oleh kepada seluruh kerabatnya terutama yang terpenting adalah oleh-oleh yang berupa pengalaman rohani yang dapat diceritakan sehingga bisa menjadi refleksi bagi semuanya. “Saya berharap, jemaah haji bercerita pengalaman rohaninya selama mengikuti ibadah haji agar dapat menjadi pelajaran dan refleksi bagi semuanya, sehingga kita lebih dapat mawas diri dalam menjalankan tugas dan peran kita masing-masing dalam kehidupan sehari-hari,” harap-
nya.
Ia berharap, semua jemaah haji dapat memberikan contoh yang lebih baik lagi dari sebelumnya. Karena makna haji yang mabrur bukan hanya pada saat ketika melakukan ibadah haji secara sempurna di tanah suci saja, tetapi juga bisa melanjutkan ibadah di mana saja, yang akan berdampak positif untuk lingkungan sekitar, melalui perbuatan maupun lisan. “Selamat karena telah menyandang gelar haji, semoga dapat menjadi haji yang mabrur sepanjang hayatnya,” ucapnya. (Uli)
Mobil Tak Bertuan, Itu Bohong
SINTANG. Masyarakat menilai Kapolres Sintang, Veris Septiansyah telah melakukan pembohongan publik dengan mengatakan mobil-mobil eks Malaysia yang diamankan beberapa waktu lalu, merupakan mobil temuan dan tidak bertuan. Menurut warga setempat tidak masuk akal jika mobil tersebut tidak ada pemiliknya, bahkan ada pemilik mobil mengaku menyerahkan sendiri kepada petugas keamanan. “Itu bohong, bohong sama sekali. Saya langsung menyerahkan bahkan banyak orang yang melihat saya menyerahkan mobil tersebut,” ujar Sian yang merupakan warga dari Kecamatan Ketungau Hilir. Ia mengaku menyerahkan mobilnya kepada petugas keamanan tak lama setelah diminta untuk menyerahkan mobil tersebut. Sebelumnya sempat terjadi tanya jawab antara dirinya dan petugas keamanan yang menjelaskan bahwa keberadaan mobilnya merupakan ilegal dan harus diserahkan
kepada pihak yang berwajib. “Awalnya dia menanyakan, apakah saya ada mobil Malaysia, saya jawab ada. Kemudian dia menanyakan, mereknya apa, saya jawab Hilux. Dia pun menjelaskan kalau saya tidak boleh mempertahankan mobil tersebut karena itu merupakan barang ilegal,” ujarnya, Rabu (6/11). Sian mengungkapkan dirinya sempat meminta pendapat kepada petugas keamanan yang hendak mengamankan kendaraannya, karena mobil miliknya akan dibeli orang lain. “Saya tanya, bagaimana cari jalan amannya karena mobil saya mau dibeli orang. Petugas itu bilang ke saya, tidak bisa karena nanti saya bisa dituntut sebagai pengedar. Ketika saya minta agar mobil tersebut tidak usah diambil, ia juga mengatakan tidak bisa karena nanti saya bisa dituduh sebagai pencuri,” ucapnya. Ia yang saat itu kebetulan sedang tertimpa musibah karena pamannya meninggal, akhirnya pasrah dan meminta
petugas tersebut untuk tidak datang ke rumah serta berjanji akan mengantarkan mobilnya ke Nanga Ketungau keesokan harinya. “Ingat pak, benar melakukan razia semua mobil eks Malaysia tanpa terkecuali dan jika tidak terlaksana maka dirinya akan mengambil kembali mobil tersebut,” ujarnya. Ia merelakan untuk menyerahkan mobilnya ke petugas keamanan karena ia menyadari hukum, tapi ia juga meminta pemerintah untuk memikirkan kebijakan untuk daerah perbatasan karena memang infrastruktur jalan sangat tidak memungkinkan. Ia juga mengungkapkan kesediaannya untuk duduk satu meja dengan pihak berwajib terkait dengan razia mobil yang dilakukan beberapa waktu yang lalu. Dengan harapan, mendapatkan solusi yang baik dan tentunya tidak hanya menguntungkan satu pihak saja. “Kami bersedia, dan kami berharap itu bisa ada solusinya. Seandainya penggunaan mobil tersebut masih di izinkan, kami
sangat berterima kasih dengan pemerintah karena memang penggunaan mobil tersebut hanya untuk di wilayah sana saja, tapi jika harus di razia atau dimusnahkan, kami juga rela tetapi jangan pilih kasih dan itu harus berlaku secara keseluruhan,” jelasnya. Sementara itu, Anggota DPRD Sintang, Terry Ibrahim sangat menyayangkan adanya razia atau pengamanan mobil eks Malaysia tanpa ada sosialisasi terlebih dahulu. Ia juga menilai masyarakat sudah mengetahui bahwa mobil tersebut merupakan barang ilegal hanya saja masyarakat juga membeli mobil itu bukan untuk pamer tetapi memang untuk memenuhi kebutuhan hidup masyarakat di sana. “Kondisi jalan yang memaksa mereka untuk harus menggunakan mobil jenis tersebut. Mereka pun membelinya ke Malaysia karena memang harganya cukup terjangkau, kalau dikatakan mereka mencuri, itu tidak benar, karena mereka membelinya sah dari orang yang menjualnya dengan menggunakan kuitansi pula,” jelasnya. Ia mengatakan seharusnya pihak kepolisian harus memberikan pembinaan terlebih dahulu kepada masyarakat di daerah perbatasan tentang apa yang boleh dibeli atau yang tidak boleh dibeli. Pasalnya, hampir semua barang yang ada di daerah perbatasan merupakan barang ilegal, bukan hanya mobil tetapi bahan sembako juga demikian. “Masyarakat ini sangat jujur, bahkan ada yang menyerahkan secara langsung mobil
tersebut ke pihak kepolisian, tapi di Polres mobil tersebut dijadikan barang bukti, padahal yang namanya barang bukti konteksnya ditangkap bukan diserahkan,” ucapnya. Sedangkan, Kepala Desa Batu Ampar, Nakau mengaku kesal dengan adanya razia yang dilakukan oleh pihak kepolisian terkait adanya pengamanan kendaraan Eks Malaysia beberapa waktu lalu. Pasalnya hingga saat ini belum juga ada solusi yang diberikan pihak kepolisian terkait pengamanan tersebut. “Razia yang dilakukan itu tidak pernah ada sosialisasi baik dari pemerintah Provinsi maupun pemerintah daerah dan sampai saat ini pun belum juga ada solusi yang diberikan pihak terkait mengenai pengamanan tersebut, tentunya ini meresahkan masyarakat desa saya,” ujarnya. Ia juga mengatakan masalah ini sangat meresahkan masyarakat di Desanya. Karena memang sampai saat ini masyarakat daerah perbatasan belum bisa menghilangkan ketergantungannya kepada negeri tetangga. Untuk itu, ia menilai perlu adanya sosialisasi yang menjelaskan apa saja yang bisa dibeli masyarakat dan apa saja yang tidak bisa dibeli masyarakat. “Saya sebagai pimpinan di sana pun sangat prihatin dengan keberadaan masyarakat saya. Ketergantungan masyarakat terhadap Malaysia belum bisa dihilangkan karena memang kebijakan pemerintah dalam membangun jalan yang layak pakai sampai saat ini belum terlaksana,” paparnya. (Uli)
6
POLITICA
Jumat • 8 November 2013
Pembekalan Caleg Partai HANURA di Kalbar
Hary : Harus Berani Memperjuangkan Kepentingan Rakyat PONTIANAK. Ketua Badan pemenang pemilu (Bapil u ) 2014 Part a i Hanura, Hary Tanoesoedibjo
mengingatkan seluruh kader yang mencalonkan diri menjadi caleg 2014, agar lebih berani dalam memperjuang-
kan kepentingan rakyat dan tidak melupakan amanah dari rakyat. Hal ini disampaikannya pada saat memberikan sambutan dalam acara pembekalan caleg Partai Hanura di Rumah Melayu, Kamis (7/11). “Saya berharap agar para Caleg dari Partai Hanura, bisa memberikan yang terbaik bagi rakyat Indonesia khususnya un-
kap Hary Tanoesoedibjo, kepada PONTIANAK TIMES, Kamis (7/11). Menurut Hary, pemilu 2014 memiliki tantangan yang besar untuk para caleg dalam meraih kursi di Dewan legislatif, dan untuk itu diperlukan kerja keras dalam meraihnya. Dengan posisi Partai Hanura yang memiliki elektabilitas cukup tinggi berdasarkan hasil survey merupakan modal penting untuk mencapai target 15 Faisal persen suara pada pemilu Ketua Bapilu Partai Hanura Hary Ta- 2014. noesoedibjo saat memberikan pem“Demikian pula dengan bekalan caleg Kalbar. tuntutan dunia politik saat ini yang harus diprioritaskan adalah mengusung kerja keras dengan memanfaatkan tuk masyarakat Kalbar. Amanat setiap momentum yang dimidari rakyat adalah tanggung liki. Apalagi saat ini kader Hajawab yang besar bagi para ca- nura memiliki potensi yang leg nantinya jika terpilih,” ung- sama dengan kader dari Partai
lainnya,” katanya. Dia menjelaskan, ada beberapa poin penting di dalam pembekalan tersebut di antaranya masalah Korupsi, Sumber Daya Manusia (SDM), Ekonomi, Kesenjangan Sosial dan Hukum. Jika membandingkan negara kita dan Cina dengan 1,3 miliar penduduknya, kini tumbuh menjadi negara kedua setelah Amerika dalam pertumbuhan ekonomi. “Rakyat itu ibarat sebuah perusahaan, jika bisa mengelolanya dengan baik maka apa yang menjadi tujuan bisa tercapai. Rakyat Indonesia memerlukan seorang pemimpin yang bisa memanajemen rakyatnya dengan baik sehingga kemampuan SDM bisa lebih meningkat,” terang Hary dalam sambutannya. Menyinggung masalah hukum yang tidak berpihak
terhadap rakyat kecil, ia nilai kondisi tersebut menjadikan rakyat menjadi apatis dalam bersosialisasi. Hal ini juga mendorong terjadinya penegakan hukum yang lamban bahkan jalan di tempat dan membuat masyarakat tidak mempercayai supremasi hukum itu sendiri. “Kalbar mempunyai wilayah yang terbesar keempat setelah Papua, Kateng dan Kalsel sehingga potensi SDM nya sangat tinggi. Belum lagi hasil bumi yang dihasilkannya, membuat Indonesia telah memenuhi syarat sebagai negara maju,” pungkasnya lagi. Di akhir sambutannya, ia menyampaikan permohonan maaf dari Ketua Umum Partai Hanura Wiranto, tidak bisa menghadiri acara pembekalan bagi caleg dikarenakan kesibukan beliau. (ian/dna)
Kisruh DPT 2014
Formappi, Karena Sidalih dan e-KTP Gagal JAKARTA. Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) turut menyoroti persoalan Daf-
tar Pemilih Tetap (DPT) Pemilu 2014 Komisi Pemilihan Umum (KPU). Menurut Ketua Formappi, Sebastian Salang kisruh DPT
Jurnalisme Warga
Nasib Persipon di Ujung Tanduk Kami sangat mendambakan kembalinya Persatuan Sepak Bola Pontianak (Persipon) di pentas liga sepak bola nasional. Telah banyak yang kita berikan kepada kemajuan sepak bola ini, tetapi buruknya manajemen dan kurangnya dana dan sponsor membuat klub sepak bola kebanggaan rakyat Kalbar ini terpuruk. Tidak seperti di masa jayanya dulu, Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Pontianak, harusnya berperan aktif dalam menyelamatkan klub sepak bola ini. Berikan solusi terbaik agar sepak bola Kalbar bisa tampil lebih baik lagi di kancah nasional. Sebisanya perekrutan pemain melibatkan seluruh klub yang ada di Kalbar, agar talenta-talenta muda bisa terjaring dengan baik. Jika perlu pelatih
pergi setiap daerah yang ada di Kalbar, guna mendapatkan pemain yang berkualitas. Yang terpenting sekarang adalah sokongan dana yang kurang dalam mempertahankan keberadaan Klub Persipon ini, pihak swasta juga harus dilibatkan dalam memajukan olahraga yang dicintai semua masyarakat ini. Kami sebagai pendukung dan supporter Persipon berjanji, akan mendukung sepenuhnya setiap kebijakan yang ingin memajukan sepak bola ini. Sudah saatnya kita bangkit dari keterpurukan ini, mari bersama-sama kita bangkit agar Persipon bisa menjadi klub sepak bola yang ditakuti lawan dan mencengkeram sekuat Elang Khatulistiwa.
tidak lepas dari kegagalan dua proyek besar Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dan KPU. “Kekisruhan karena dua proyek e-KTP dan Sidalih (Sistem informasi data pemilih) tidak sinergi. Keduanya malah mengklaim yang paling valid,” kata Sebastian di Gedung KPU, Jakarta, Kamis (7/11). Sebastian menyayangkan sikap Kemendagri dan KPU yang sama-sama saling membanggakan proyek mereka tersebut. Namun kenyataannya tidak banyak membantu dalam penyusunan daftar pemilih yang tanpa masalah. “Kalau mereka berkoordinasi
sejak awal maka akan diketahui persoalan-persoalan yang sekarang mengemuka seperti NIK atau data pemilih ganda,” katanya. Sebastian melanjutkan Daftar Penduduk Potensial Pemilih Pemilu (DP4) yang berbasis pada e-KTP diserahkan Kemendagri kepada KPU sudah sejak lama. Seharusnya KPU melakukan validasi dan mendeteksi masalah dari awal. “Namun mendekati penetapan baru diungkapkan,” katanya. Lebih lanjut, Sebastian mengatakan pihak yang dapat menjembatani jarak antara KPU dengan Kemendagri adalah Badan Pengawas Pemilu
(Bawaslu). Namun sayangnya, ia menilai lembaga itu juga lemah dalam melakukan tugas pengawasan. “Proyek Kemendagri dan KPU sudah lama. Kalau Bawaslu tahu kerjanya, seharusnya melakukan pemeriksaan. Mereka malah ikut-ikut mendukung KPU,” katanya. Oleh karena itu, Sebastian mendesak DPR yang turut menandatangani proyek e-KTP harus mempertanyakan dan meminta pertanggungjawaban Kemendagri. Sebab, proyek itu bernilai miliaran rupiah. “Jika DPT gagal tidak mungkin pemilu berkualitas. Elite DPR, DPRD, dan presiden juga tidak berkualitas,” katanya. (vivanews)
Penulis : N’Dhans, Suporter Persipon
Redaksi menerima tulisan dalam bentuk opini, reportase dan hasil klarifikasi yang dilakukan warga. Dilengkapi data identitas sah. Redaksi berhak mengedit setiap naskah yang masuk agar memenuhi kaidah jurnalistik
Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi usai memindai e-KTP dirinya.
Viva
7
PRO KALBAR
Jumat • 8 November 2013
Hari Ini, Kedatangan Terakhir Jemaah Haji Kalbar KUBU RAYA. Kepala Divisi Operasional Penerbangan Bandara Supadio Pontianak, Syarif Usmulyani Alqadri menjelaskan hingga saat ini kepulangan rombongan jemaah haji Kalbar telah mencapai 15 penerbangan. Hari ini, Jumat (8/11) dua penerbangan terakhir tiba dari Batam. “Pada arus balik jemaah haji asal Kalbar saat ini berlangsung dari akhir Oktober lalu dan untuk hari ini di pastikan 2 flight rombongan jemaah haji akan pulang ke kampung halaman mereka masing-masing,” jelas Usmulyani, kepada PONTIANAK TIMES, Kamis (7/11).
Usmulyani mengatakan, puncaknya kedatangan jemaah haji asal Kalbar terjadi pada hari ini, (Jumat 8/11, red) yang nantinya akan disambut langsung Gubernur Kalbar, Cornelis. “Hari ini ada dua penerbangan jemaah haji terakhir yang tiba di Supadio Pontianak,” katanya. lebih lanjut Usmulyani menjelaskan, dari jumlah penerbangan untuk mengangkut seluruh jemaah sebanyak 15 flight. Dalam satu kali penerbangannya mengangkut 187 jemaah atau sekitar 2000 lebih jemaah haji asal Kalbar yang pulang.
“Tahun ini merupakan tahun yang bisa dikatakan lancar untuk proses pemberangkatan maupun kepulangan jemaah haji asal Kalbar, dan hingga hari ini proses pelayanan untuk penerbangan seluruh jemaah haji berlangsung lancar dan aman hingga kepulangan,” terangnya. Selain itu, Usmulyani menambahkan mengenai jumlah jemaah yang dibandingkan dari tahun-tahun sebelumnya, maka untuk tahun ini jemaah haji Kalbar mengalami penurunan, karena adanya pemangkasan kuota jemaah haji seluruh Indonesia. “Tahun ini jumlah jemaah haji
Jemaah haji Kalbar disambut petugas haji saat turun dari pesawat.
asal Kalbar mengalami penurunan dikarenakan pemang-
Faisal
kasan kuota jemaah haji di Indonesia,” pungkas Usmulyani. (fsl)
Bimtek Pengelolaan Barang Milik Daerah
Sekda : Pengelolaan Aset Yang Tepat Bisa Pengaruhi Opini WTP Kalbar PONTIANAK. Sekretaris Daerah Provinsi Kalbar, Drs. M. Zeet Handy Assovie, MTM mengatakan sedini mungkin harus menanamkan rasa memiliki dan bertanggung jawab, sehingga segala permasalahan aset akan dapat diselesaikan dengan baik. Hal tersebut disampaikannya saat membuka Bimtek pengelolaan barang milik daerah di lingkungan Pemprov Kalbar, Kamis (7/11). Terkait permasalahan Aset tersebut, M. Zeet menjelaskan pemerintah meminta semua
jajarannya, agar permasalahan yang belum terselesaikan secepatnya diselesaikan dan jangan lagi mengulur-ngulur waktu. “Jangan sampai penyelesaian permasalahan aset yang lambat berakibat merugikan Pemerintah Daerah,” ungkapnya kepada wartawan, Kamis (7/11). Menurut M. Zeet, opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) yang diraih Provinsi Kalbar bukan didapatkan secara mudah, semuanya butuh perjuangan dan kerja keras. Laporan keuangan yang baik, tetapi
memiliki Aset yang bermasalah sama saja, bahkan bisa memengaruhi. “Untuk mempertahankan opini tersebut dengan bekerja sama dengan baik dan saling mendukung dalam rangka menciptakan pengelolaan aset yang handal dan akuntabel. Sehingga pada pemeriksaan tahun 2013 nanti dan seterusnya kita mampu mempertahankan opini WTP,” tuturnya. Selaku pengelola barang milik daerah yang bertanggung jawab atas tertib atau tidak tertibnya pengelolaan
PLN, Pasang Listrik Tak Rumit Lagi
BENGKAYANG. Kepala perwakilan Asosiasi Kelistrikan Indonesia (AKLI) Kabupaten Bengkayang, Libertus Hansen,SH mengungkapkan pihaknya mempunyai solusi untuk mengatasi permasalahan pemasangan listrik. “Terkait dengan pemasangan listrik bagi masyarakat, sekarang sangat mudah prosesnya,
karena PLN Bengkayang saat ini sudah menjalin kerja sama dengan CV Sinar Surya yaitu perusahaan yang bergerak di bidang Instalatir listrik,” ungkap Libertus Hansen, kepada PONTIANAK TIMES, Rabu (6/11). Hansen menjelaskan, masyarakat yang mau memasang sambungan listrik tidak lagi melalui PLN, Namun bisa
menghubungi CV Sinar Surya langsung. Dalam setiap pemasangan masyarakat bisa berhubungan langsung dengan Instalatir resmi, sehingga PLN dan masyarakat tidak di rugikan. “Oknum tersebut mendatangi warga dengan janji akan melakukan pemasangan sambungan KWH dengan harga yang cukup mahal, bahkan membohongi warga. Setelah dicek ternyata oknum tersebut tidak terdaftar sebagai petugas PLN,” jelasnya. Dilanjutkan Hansen, di Bengkayang ada 10 Perusahan Instalatir yang terdaftar sehingga perlu kehati-hatian masyarakat jangan sampai berurusan dengan calo yang tidak bertanggung jawab. “Sejak empat bulan yang lalu, CV Sinar Surya sudah mendapatkan kepercayaan untuk mengerjakan 90 sambungan kwh yang didukung tenaga ahli, makanya pengerjaan mereka cepat tanpa berbelit-belit,” jelasnya lagi. (step)
barang milik daerah yang ada di seluruh satuan kerja perangkat daerah se Kalbar, M. Zeet Handy Assovie meminta kepada semua pihak agar rajin membaca ketentuan yang berhubungan dengan pengelolaan barang milik daerah, sehingga lebih memahami tugas. “Saudara yang tugas penataan barang milik daerah,
hendaknya berpedoman kepada Permendagri Nomor 17 Tahun 2007 tentang Pedoman teknis pengelolaan barang milik daerah, sedangkan untuk menyusun neraca harus mengacu kepada standar Akuntansi Pemerintahan atau SAP, serta aturan lainnya yang terkait dengan pengelolaan,” pungkasnya. (dna)
Jelang Kualifikasi Porprov
44 Pemain Dipanggil Mengikuti Seleksi BENGKAYANG. Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Kabupaten Bengkayang memanggil 44 pemain untuk mengikuti seleksi Tim Persibeng yang akan mengikuti babak kualifikasi Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) akhir November 2013. Pelatih Tim Persibeng, Yandi mengatakan pihaknya dalam waktu dekat akan menyeleksi pemain sepak bola hasil dari pertandingan cabang olahraga pada Pekan Olahraga Kabupaten (Porkab) Bengkayang 2013. “Sebanyak 44 pemain yang akan diseleksi PSSI Kabupaten Bengkayang, semuanya berasal dari 17 Kecamatan,” ungkap, Yandi kepada PONTIANAK TIMES, Kamis (7/11). Ia melanjutkan, para pemain yang di panggil akan diseleksi selama enam hari di Lapangan Sepak Bola BRC Bengkayang. Dirinya menginginkan 44 pemain yang di panggil mampu menunjukkan kualitas permainannya dalam mengolah bola. Salah
satunya, kerja sama tim karena permainan Sepak Bola bukan hanya dari keahlian individu tetapi kerja sama tim juga sangat dibutuhkan. “Tidak hanya sekadar skill pemain yang kami harapkan, namun kemampuan dalam kerja sama Tim juga menjadi salah satu penilaiannya dari kami,” katanya. Yandi menegaskan, dari 44 pemain yang dipanggil mengikuti seleksi berdasarkan hasil pemantauan yang dilakukan Tim pencari bakat pada pergelaran PORKAB yang sampai saat ini sudah masuk final. “Dari 44 pemain ini, nantinya akan diambil 20 pemain untuk mengikuti pra Porprov yang akan digelar pada akhir November 2013,” terangnya. Yandi mengisyaratkan kepada pemain yang dipanggil untuk disiplin dalam melakukan latihan. Karena walaupun pemain yang dipanggil tersebut bagus dalam hal kerja sama tim dan memiliki keahlian, namun tidak disiplin akan di coret namanya dalam skuat Persibeng. (step)
8
KUBU RAYA
Jumat • 8 November 2013
Kalstar dan Pesawat HT Tidak Mendarat KUBU RAYA. Kabut tebal yang menyelimuti Bandara Supadio Pontianak sejak pukul 06.00 kemarin menyebabkan 2 pesawat, yaitu Kalstar dari Ketapang dan sebuah pesawat khusus yang membawa Harry Tanoe (HT), pemilik MNC Group beserta rombongannya
tidak bisa mendarat di Bandara Supadio Pontianak pada penerbangan pukul 07.45. Kadiv Operasional Bandara Supadio Pontianak, Syarif Usmulyani mengatakan terjadinya keterlambatan 2 pesawat tersebut disebabkan ketebalan kabut yang berada
di bawah visibility. Hal tersebut sudah pasti tidak memungkinkan untuk pesawat bisa landing atau mendarat. “Namun hal itu tidak berlangsung lama, satu jam setelah itu penerbangan kembali normal, karena kabut asap sudah kembali normal,” jelas
Usmul, kamis (7/11). Usmul menjelaskan terkait hal itu, untuk syarat daripada pendaratan pesawat harus mencapai 1,2 KM jarang pandang. Jika jarang pandangnya di bawah itu maka pesawat tersebut tidak bisa untuk mendarat, karena
hal itu sangat berisiko nantinya untuk pendaratan. “Kondisi seperti ini penyebabnya adalah ketebalan fox uap udara panas sehingga hal tersebut mengganggu daripada jarak pandang penerbangan yang ada,” jelasnya. (fai)
MELAWI
SMP N I Belimbing Dinilai LSS Provinsi Kalbar
SMP N I Belimbing yang dinilai oleh Tim LSS Provinsi Kalbar.
MELAWI. Dalam rangka Lomba Sekolah Sehat (LSS) SMP N 1 Belimbing, Desa Pemuar Kecamatan Belimbing dinilai oleh tim LSS Provinsi Kalbar. Sebelumnya rombongan tim penilai mendengarkan expose dari kepala sekolah SMP N I Belimbing, Theresia Ida Yani, SPd acara dilanjutkan dengan peninjauan administrasi dan kondisi lapangan pada masing-masing ruang di SMP N I Belimbing. “Dalam lomba sekolah sehat ini, titik berat perhatian pembinaan berada pada sekolah dan lingkungan secara seimbang baik fisik maupun non fisik. Dimana kegiatan belajar mengajar sarana dan prasarana serta kegiatan ekstra lainnya,” kata Theresia, Kamis (7/11). Ia menuturkan penilaian
sekolah sehat ini akan memberikan dorongan dan motivasi untuk meningkatkan pembinaan dan pengembangan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS). Berbagai upaya telah dilaksanakan oleh sekolah dimana kawasan tanpa rokok, pola hidup sehat dan bersih sudah diterapkan dalam program kerja UKS SMP N I Belimbing. “Kegiatan LSS ini mendapat dukungan penuh dari bapak bupati dan kepala dinas Pendidikan Melawi dan Komite Sekolah. Kita siap untuk menjadi juara tingkat provinsi Kalimantan Barat pada tahun ini,” ucapnya. Pada kesempatan yang sama pula, Bupati Melawi Firman Muntaco mengungkapkan lomba tersebut sangat penting untuk meningkatkan kesehatan hidup
Marbentua/Pontianak Times
masyarakat, terutama dalam bidang pendidikan. “Lomba ini sangat penting artinya karena sangat bermanfaat untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat yang dimulai di dunia pendidikan. Dengan lomba LSS dan UKS ini dapat tercipta lingkungan sekolah yang bersih dan dan sehat,” ungkapnya. Firman berharap kegiatan LSS dan UKS ini, tidak sematamata meningkatkan kualitas pendidikan dan usaha peningkatan menuju sekolah sehat, tapi juga memberikan kontribusi dalam pencapaian visi- misi kabupaten Melawi. “Sesuai dengan Motto Melawi Sehat, Melawi Terang, Melawi Cerdas, Melawi Kuat, Melawi Lancar,” terangnya. (mbn)
DPR RI Pastikan Kapuas Raya terbentuk 2014 MELAWI. Pembentukan Provinsi Kapuas Raya (PKR) sudah masuk dalam Rancangan Undang-undang (RUU) melalui inisiatif DPR RI, tentang pembentukan Daerah Otonomi Baru (DOB) di Indonesia. Sehingga hampir bisa dipastikan provinsi itu akan terbentuk pada 2014. “Perjuangan Provinsi Kapuas Raya (PKR) harus menjadi pekerjaan bersama. Semua stackholder, masyarakat, jangan ada yang merasa paling berjasa, semuanya harus kompak,” kata Anggota DPR RI H Sukiman, S.Pd, MM, Kais (7/11). Sukiman menuturkan, dengan kebersamaan, PKR dapat segera terwujud, termasuk juga ada dua kabupaten yang turut serta dalam pembahasan yang sedang dibahas dalam sidang paripurna yang masuk dalam usul inisiatif. “Meski perjalanan menuju terbentuknya PKR ini masih panjang, namun kita yakin 2014 PKR bisa terwujud. Sekarang UU pembentukan itu dibahas di Badan Legeslasi (Baleg) oleh teman-teman kita di Komisi II. Tetapi sudah masuk dalam prioritas,” tuturnya. Legislator PAN ini meminta lima kabupaten dan pemerintah provinsi segera melengkapi persyaratan bila belum lengkap. PKR menurutnya adalah kebutuhan untuk mempercepat pembangunan, memperpendek rentang kendali, dan dalam rangka menjaga stabilitas negara. “Luasnya wilayah provinsi induk menjadikan Kalbar agak sulit mengurusnya, sehingga pemekaran PKR merupakan solusi. Selain itu PKR merupakan wilayah yang berbatasan langsung dengan Negara tetangga Malaysia,” jelas Sukiman. (mbn)
1 Jemaah Haji Melawi Datang Hari ini MELAWI. Setelah menjalani proses ibadah haji sejak beberapa pekan lalu, akhirnya jemaah haji Kabupaten Melawi tiba di dengan selamat. Rombongan yang datang dengan menggunakan bus Damri disambut langsung Bupati Melawi Firman Muntaco beserta Uspida Melawi dan instansi vertikal lainnya. Ketua rombongan jemaah haji, Daliyudi mengatakan jemaah haji Kabupaten Melawi yang menunaikan ibadah haji 2013 berjumlah 76 orang. “Namun pada Kamis (7/11) rombongan jemaah haji tiba berjumlah 75 orang dan 1 orang lagi jemaah haji asal Melawi baru tiba pada Jumat (8/11),” kata Daliyudi. Bupati Melawi Firman Muntaco menyampaikan kata sambutannya mengatakan, kepada para jemaah haji yang baru kembali dari tanah suci semoga menjadi haji yang mabrur, serta menjadi teladan di lingkungan masing-masing. “Hendaknya dapat membawa perubahan menuju keadaan yang lebih baik demi terciptanya kabupaten Melawi yang mantap, maju dan jaya,” ucapnya. (mbn)
9
SAMBAS
Jumat • 8 November 2013
Aparat Tak Berdaya Cegah Pencurian Ikan di Temajok
SAMBAS. Kapal nelayan asal Thailand dan Vietnam bebas menangkap ikan di Perairan Temajok Kabupaten Sambas, tanpa tersentuh aparat. Akibatnya, nelayan setempat dirugikan karena hasil tangkapan berkurang. Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Sambas, Ilham Sehan membenarkan kondisi tersebut, bahwa perairan bawah laut Temajok beberapa waktu lalu sepi dari berbagai jenis ikan. “Hasil tangkapan nelayan di sana cenderung berkurang,
ini pengakuan nelayan di Temajok ketika kami di sana. Dari penjelasan mereka (nelayan) berkurangnya hasil tangkapan disebabkan beroperasinya sejumlah Kapal asing asal Thailand dan Vietnam,” ungkapnya, kepada PONTIANAK TIMES, Kamis (7/11). Ilham menjelaskan, Kapalkapal nelayan asal Thailand dan Vietnam beroperasi menangkap ikan menggunakan pukat troll yang ditarik dengan dua kapal. Kapal-kapal tersebut mempunyai pangkalan di Sematan-Ma-
laysia. Sehingga, ketika di kejar aparat keamanan mereka masuk ke wilayah Malaysia. “Masalah lainnya. kapalkapal patroli Indonesia yang mengejar itu memiliki mesin di bawah mesin kapal-kapal itu, kapal mereka memiliki kapasitas 35 knot. Sedangkan kapal patroli kita di bawah itu,” ungkap Ilham Sehan. Beroperasinya kapal-kapal asing di Temajok, menurut Ilham disebabkan kebijakan yang dibuat Malaysia. kebijakan tersebut memperbolehkan nelayan
di Malaysia menggunakan troll untuk menangkap ikan. “Mengapa Malaysia membolehkan penggunaan troll, karena di perairan mereka sudah dibenamkan lempengan beton dengan berat puluhan ton. Sehingga kapal yang menggunakan troll itu akan tersangkut pada lempengan beton itu, akibatnya nelayan-nelayan yang ada di wilayah Malaysia memilih beroperasi ke wilayah Temajok,” kata mantan Sekretaris DKP Sambas ini. Agar penangkapan ikan
tidak terus dilakukan kapal-kapal asing yang menggunakan troll, Ilham mengusulkan supaya Indonesia mengikuti jejak Malaysia untuk membenamkan beton dengan berat puluhan ton. Dengan begitu akan terpelihara perairan laut Indonesia. “Pengawasan tetap kita lakukan yang berkoordinasi dengan pihak keamanan, namun langkah juga harus dilaksanakan agar masyarakat sekitar Temajok dapat menikmati hasil kekayaan alam di negeri sendiri,” usulnya. (gin)
Perbaikan Pelabuhan Sintete Dalam Proses
Helmi Yusuf
SEMPARUK. Manajer Pelabuhan Indonesia (Pelindo) Sintete, Helmi Yusuf mengatakan kalau kondisi Pelabuhan Sintete masih bisa dipergunakan dan siap pakai, pasca ambruk pada Februari 2013 yang lalu.
Menurutnya, kegiatan bongkar muat barang maupun penumpang masih lancar, jika badan kapal yang sandar tidak terlalu panjang. “Setelah ambruknya pelabuhan beberapa bulan lalu kondisi pelabuhan memang menjadi lebih pendek, di mana sebelum ambruk panjang pelabuhan mencapai 140 meter. Sekarang panjang pelabuhan yang dapat digunakan mencapai 100 meter, dengan kondisi tersebut dua kapal dengan ukuran sedang masih dapat bongkar muat dalam waktu bersamaan,” ungkap Helmi kepada PONTIANAK
TIMES, Kamis (07/11). Mengenai proses perbaikan pelabuhan, dijelaskan Helmi sekarang masih dalam proses penanganan Pelindo pusat di Jakarta, dan diperkirakan dalam waktu dekat ini pembangunannya akan dilaksanakan. “Mudah-mudahan dalam waktu dekat pembangunan yang dilaksanakan dapat direalisasikan, kedatangan dan keberangkatan kapal dari dan menuju Sintete sekarang masih tetap lancar tanpa ada hambatan. Namun jika pembangunan pelabuhan dapat direalisasikan tentu akan se-
makin memperlancar bongkar muat di Pelabuhan Sintete,” katanya. Helmi menerangkan kalau di Pelabuhan Sintete terdapat dua gudang yang mempunyai kapasitas 1000 ton, masing-masing gudang mempunyai kapasitas 500 ton setiap gudangnya. Gudang tersebut merupakan gudang penyimpanan barang. “Jika ada pemilik barang namun tidak dapat diangkut sekaligus di sini kita mempunyai gudang penyimpanan, dua gudang tersebut mempunyai luas 143 meter persegi satunya lagi
memiliki luas 400 meter persegi. Sehingga dua gudang tersebut dapat menampung sebanyak 1000 ton barang,” terangnya. Ia mengatakan kunjungan kapal melalui Pelabuhan Sintete mencapai 25-30 Kapal dalam setiap bulannya, sehingga kalau di rata-ratakan jumlah kunjungan kapal melalui pelabuhan Sintete, terdapat satu kapal yang datang setiap harinya. “Kapal penumpang hanya kapal perintis antar pulau sementara kapal barang dari beberapa kota seperti Jakarta serta kota lainnya yang mempunyai pelabuhan,” ujarnya. (gin)
Tangkal Kenakalan Remaja, Perbanyak Kegiatan Olahraga SAMBAS. Anggota DPRD Kabupaten Sambas, H Suparto H Asnawi mengemukakan untuk menanggulangi maraknya kenakalan remaja saat ini, diperlukan suatu upaya kongkrit. Salah satunya menyibukkan remaja dengan berbagai kegiatan yang positif seperti menggeluti olahraga. Kegiatan olahraga seperti pertandingan saat ini memang jarang digelar. Karena itu apa yang sudah dilakukan warga Desa Lumbang Kecamatan Sambas cukup kreatif serta memberikan dampak yang positif bagi remaja. “Alhamdulillah event pertandingan seperti liga Galik Iduladha Cup ini berdampak positif, terutama bagi pembangunan pemuda kita,” ungkapnya, kepada PONTIANAK TIMES,Rabu (06/11). Dengan menyibukkan berolahraga, para pemuda
daerah ini dapat terarahkan pada hal yang positif, jauh dari tawuran dan kenakalan remaja lainnya. Untuk itu, itensitas event olahraga sangat berpengaruh. “Jika banyak kompetisi, saya yakin para pemuda kita terutama para penghobi olahraga merasa memiliki wadah untuk menyalurkan bakat dan potensi mereka, sehingga para pemuda akan berpikir dua kali untuk terjerumus ke hal negatif,” tuturnya. Selain itu, banyak kegiatan olahraga yang digelar masyarakat sedikit banyaknya akan berpengaruh pada pola hidup masyarakat untuk lebih saling menghargai satu sama lain. Karen, dari kegiatan tersebut akan terjalin silaturahmi sesama penghobi olahraga. “Saya memberikan apresiasi yang tinggi terhadap event kejuaraan sepak bola ini, walau
dengan format pertandingan yang sederhana, saya rasa tujuan dari penyelenggaraannya tercapai, kondisi keamanan sangat kondusif, warga sangat antusias menyaksikan pertandingan ini,” ungkapnya. H Suparto berharap eventevent kejuaraan lainnya terutama olahraga dapat tumbuh dan berkembang juga. Hal itu baik bagi pembangunan pemuda dan olahraga Kabupaten Sambas. Sementara Kepala Desa Lumbang, Mahmud Junaidi pada kesempatan yang sama mengatakan, memang selama beberapa tahun terakhir pelaksanaan event kejuaraan pertandingan di wilayah administrasinya itu memberikan dampak yang sangat baik bagi lingkungan sekitarnya. Ajang seperti itu dijadikan momentum guna menyeleksi pemain potensial dari Desanya. “Alhamdulillah sampai ta-
hun kemarin, keamanan pelaksanaan kegiatan kejuaraan olahraga di sini berlangsung kondusif, kita juga berharap tahun ini berlangsung sukses dan lancar dan tujuan kita guna mempererat silaturahmi sesama penghobi sepak bola juga tercapai,” tuturnya. Menurutnya, event kejuaraan setiap cabang olahraga harus terus ditingkatkan pelaksanaannya. Karena media para pemuda dan penghobi olahraga selama ini tidak lancar karena sedikitnya kuantitas pelaksanaan kejuaraan tanding yang mengakibatkan turunnya semangat para pemuda menggeluti bidang olahraga, dan dikhawatirkan terjerumus ke jurang kenakalan remaja. “Kegiatan olahraga seperti ini memang kita
gelar guna mengarahkan para pemuda terutama di Desa Lumbang biar mereka tersalurkan hobinya, tentunya tidak terjerumus ke narkoba atau kenakalan remaja lainnya,” tegasnya. (gin)
Jumat • 8 November 2013
sambungan
11
Polda Bantah Tutup-tutupi Kasus 22 WNA PONTIANAK. Polda Kalbar menegaskan pihaknya tidak menutup-nutupi proses penyidikan 22 WNA asal China dan Taiwan yang melakukan aksi cyber crime. “Semuanya sudah kita informasikan kepada wartawan mulai dari penggerebekan, proses penyelidikan, hingga mengungkap tindakan kejahatan yang dilakukan 22 WNA ini,” jelas Kombes Pol Rudi Hartono, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Kalbar Kamis (7/11). Menyikapi Pemberitaan
ada keanehan dalam kasus ini, Rudi menegaskan, tidak ada yang aneh semuanya berjalan dengan proses hukum sesuai prosedurnya, dan ditangani secara profesional professional serta mengedepankan asas praduga tidak bersalah. “Mengenai Atong yang dikatakan dalam pemberitaan sebagai sponsor itu tidak benar. Awalnya Atong ini diduga sebagai sponsor dalam mendatangkan 22 WNA itu ke Pontianak, namun setelah Atong menyerahkan diri dan kita periksa,
dirinya berperan mencarikan rumah kontrakan. Sedangkan Cengku selaku pemilik rumah berperan sebagai menyewakan rumahnya,” ungkap Rudi. Tindak kejahatan yang dilakukan 22 WNA asal China dan Taiwan lanjut Rudi, yakni melakukan tindak kejahatan cyber crime yang menjadi korbannya adalah warga negara China dan Taiwan, bukan warga negara Indonesia. “Mungkin yang menjadi pertanyaan mengapa Cengku dan Atong tidak diproses hu-
kum, karena kedua orang ini tidak terlibat dalam tindak kejahatan atas kedatangan 22 WNA, melainkan hanya sebagai orang yang menyewakan rumah kontrakan saja,” jelas Rudi. Soal jaringan yang digunakan para 22 WNA ini, Rudi menjelaskan aksinya dengan modus menggunakan jaringan salah satu media yang ada di Kalbar. Namun ketika Pontianak Times menanyakan kepada media mana yang digunakan, dirinya enggan memberikan
milton mengabaikan budsman itu jelas, banyak pelanggaran dilakukan kedua perusahaan itu di Serawai dan Ambalau. “Berbagai pemalsuan data dan fakta ketika membuka areal perkebunan sawit dilakukan PT SSA dan PT SHP. Disayangkan bahwa Bupati Sintang, mengabaikan rekomendasi itu, bahkan seolah-olah telah berpihak ke perusahaan,” imbuhnya. Sutarman mencurigai bahwa Bupati Sintang, telah menjadi antek-antek perusahaan. Bahkan mungkin karena janji-janji perusahaan seperti di daerah lain, bahwa Bupati punya saham, sehingga membela perusahaan. “Kami mempertanyakan kepemimpinan seorang Bupati seperti Milton, perusahaan yang jelas-jelas telah merugikan masyarakat, tetap dibela mati-matian. Ombudsman lembaga resmi saja, rekomendasinya tidak diterima,” tukasnya. Tidak kalah sinisnya, beberapa perwakilan masyarakat seperti Dewan Penasehat Famki, Sopian SSos
... dari halaman 1 MSi mengecam kedua perusahaan dan Bupati Sintang. Mereka berharap agar DPRD Sintang sebagai lembaga wakil rakyat dapat menyuarakan kepentingan masyarakat, sebagai korban dari beroperasinya perusahaan sawit di daerahnya. Dalam audensi itu, Sopian menyerahkan surat ke DPRD Sintang atas nama gabungan komponen masyarakat Kecamatan Serawai-Ambalau. Surat ditujukan ke Gubernur Kalbar, Ketua DPRD Kalbar serta ketua DPRD Sintang. Gabungan masyarakat itu disebutnya adalah unsur korban langsung serta perangkat desa, pengurus adat yang masih berdomisili di Serawai dan Ambalau. Selain itu diserahkan juga surat yang menggunakan lembaga Ikatan Keluarga Dayak Uud Danum (Ikadum), Paguyuban Dayak Uud Danum serta famki. Dengan berbagai latar belakang seperti dosen, mahasiswa, dewan adat dan lain-lain. “Berdasarkan permen agraria atau Keputusan BPN
nantikan aksi taraan pertama di Kalbar,” kata Kolonel Pnb Novyan Samyoga, Komandan Lanud Supadio kepada Pontianak Times, Kamis (7/11). Dijelaskan Novyan, kegiatan ini wujud agar masyarakat luas datang ke Kalbar pada umumnya dan Pontianak khususnya. Even ini akan disaksikan ribuan masyarakat Kalbar dan negara tetangga khususnya dari Malaysia, Singapura dan
komentar. “Saya mengatakan itu off the record, kok ditulis, itu kan kode etik jurnalistik, bukannya menutup-nutupi. Sebenarnya itu jaringan yang digunakan oleh 22 WNA adalah jaringan milik salah satu media yang ada di Pontianak,” ucapnya. Tidak hanya itu, Rudi menyatakan 22 WNA tersebut memiliki paspor. Namun paspor mereka dibawa kabur oleh salah satu teman WNA rekannya saat penggerebekan dilakukan.(gus)
RI Nomor 5 Tahun 1999 tentang Pedoman Penyelesaian Masalah Hak Ulayat Masyarakat Hukum Adat, semua unsur tersebut di atas memiliki hak yang tidak terpisah dengan masyarakat adat dayak uud danum di SerawaiAmbalau,” ucap Sopian. Dikatakan Sopian, kedua perusahaan itu tahun 2008 berdasarkan SK Bupati Sintang nomor 445 tanggal 1 Juli 2008 tentang izin lokasi ketika melakukan sosialisasi sangat tertutup. Parahnya juga ketika menyusun amdal dengan cara memalsukan data atau fakta di lapangan pada tata guna lahan. “Pemukiman penduduk, kebun atau lahan masyarakat, rumah ibadah, sarana pendidikan, tempat keramat dan lain-lain di kedua kecamatan itu, disebut sebagai semak belukar,” papar Sopian. Selanjutnya dalam surat itu, dalam perjalanannya kedua perusahaan itu, telah banyak menggusur lahan, atau kebun, dan berbagai hak masyarakat secara paksa. Merusak lingkungan, pence-
... dari halaman 1 Brunei Darussalam. PAS 2014 ini bekerja sama dengan Pemprov Kalbar, PT Angkasa Pura II dan PT Greenlite Kreasi Abadi. Selain itu didukung Federasi Aero Sport Indonesia (FASI). Samyoga menjelaskan dalam kegiatan ini akan mengenalkan lebih dekat kepada pengunjung sejumlah alat utama sistem persenjataan (Alutsista) TNI seperti pesa-
wat tempur hawk, helikopter, tank, pesawat aero modeling, air charters dan beberapa kegiatan lainnya terkait teknologi penerbangan. “Untuk kegiatan menarik lainnya, dalam Pontianak Air Show ini akan menampilkan atraksi terjun payung yang dilakukan oleh elang khatulistiwa, FASI, dan beberapa atraksi memukau lainnya,” kata Samyoga. (fai)
maran sungai, mempekerjakan anak di bawah umur, mengadu domba masyarakat setempat, banyak lahan yang kemiringannya melebihi standar maksimal 25 derajat juga digusur dan berbagai persoalan lain. Meski disayangkan hanya seorang anggota DPRD, Ginidie SSos yang menerima masyarakat ini. Legislator PKPB itu mengatakan akan berdiri di tengah-tengah antara
14 mobil
pat menunjukkan suratsurat perizinan atas masuknya kendaraan tersebut ke Indonesia khususnya Kalbar. sehingga dilakukan penangkapan,” kata dia. Penangkapan dilakukan atas laporan masyarakat serta penyelidikan selama ini. “Mobil-mobil mewah luar negeri yang kita tangkap ini, kita nyatakan bodong atau ilegal, karena tidak memiliki surat-surat izin resmi atas masuknya mobil ini dari Malaysia ke Indonesia,” jelas Mukson. Mobil mewah asal Malaysia ini ditangkap dan diamankan di Mapolda Kalbar, sebagian ada di Polres yang ada di Kalbar, khususnya Polres yang terletak di wilayah perbatasan, seperti Sanggau dan Sambas. “Proses hukumnya, kita akan melakukan penyitaan dan pemeriksaan terhadap para pemilik mobil, dan kita juga akan berkoordinasi dengan Polis Dir Raja Malaysia (PDRM),” ujar dia. Terkait hal ini, katanya, apakah ada laporan masyarakat Malaysia atas kehilangan mobil
perusahaan dan masyarakat. Selanjut persoalan ini akan disampaikannya kepada pimpinan DPRD Sintang. “Saya tidak berpihak ke perusahaan dan tidak juga ke masyarakat. Persoalan ini, harus ditelusuri secara arif dan bijaksana. Jika terbukti perusahaan melanggar aturan, maka wajib hukumnya diberikan sanksi sesuai aturan,” ucap Ginidie. (eng)
... dari halaman 1
atau tidak, jika memang ada laporan kehilangan mobil dan sesuai mobil yang diamankan Polda Kalbar, maka akan diserahkan. “Namun jika tidak laporan, maka akan terus disita dan PDRM tidak boleh mengambilnya dari Polda Kalbar,” terangnya. Mukson menegaskan, jika memang PDRM tidak mendapatkan laporan dari masyarakat Malaysia atas kehilangan mobil, maka pihaknya akan terus melakukan pengamanan hingga sampai menjadi barang rongsokan. “Sepanjang PDRM tidak dapat menunjukkan laporan masyarakat Malaysia tentang kehilangan mobil kepada Polda Kalbar, kami tidak akan menyerahkannya kepada PDRM,” tegasnya. Mukson mengimbau, untuk mobil-mobil luar negeri boleh masuk ke Indonesia, namun plat nomor polisinya tidak diganti dengan plat nomor polisi Indonesia, kemudian memiliki izin masuk dari perbatasan, memiliki blue card, serta melakukan laporan setiap bulan sekali kepada petugas perbatasan. (gus)