53|2020
1
Property Trend
DIGITALISASI REAL ESTATE INDONESIA
RELAKSASI MENAMBAH NAFAS KONSUMEN KPR
Investor Corner
PASAR PERUMAHAN MASIH DIBAYANGI PANDEMI
TUNDA BAYAR PROPERTI DI MASA COVID-19 THE ONLY WAY OR NO WAY?
Edisi 53| 2020
Hukum Properti
AREBI SIAP HADAPI ERA NEW NORMAL
Property Loan
liputan khusus
CONTENT | EDISI 53 THE HIGHLIGHTS
16
Main Report
PROPERTY:
END GAME?
06 PROPERTY UNDERGROUND PARIWISATA KOLAPS OLEH KORONA
08 property loan
RELAKSASI MENAMBAH NAFAS KONSUMEN KPR
10 pROPERTY TREND
DIGITALISASI REAL ESTATE INDONESIA
48 HUKUM PROPERTI
TUNDA BAYAR PROPERTI DI MASA COVID-19
YOUR CORNER 12 OBSERVE WITH STYLE
KAMAR MANDI: 8 PILIHAN YANG MINIMALIS
62 INVESTOR CORNER
PASAR PERUMAHAN MASIH DIBAYANGI PANDEMI
travel AND TOURISM 72 NEW NORMAL
TRAVELING
The Project 16 | Liputan Khusus: AREBI SIAP HADAPI ERA NEW NORMAL | | Property News 74 | Property Events And Rumours 76 |
2
53|2020
53|2020
3
4
53|2020
53|2020
5
EDITORIAL
Contributors
Rina Renville
Founder De’Stijl Cipta Kreasi Interior Designer
Salam hangat pembaca, Wabah pandemik Covid-19 telah meluluhlantakan impian bangkitnya properti di tahun 2020 setelah meninggalkan tahun 2019 yang penuh dengan gejolak politik. Pasar properti turun drastis akibat daya beli menurun dampak dari wabah asal Kota Wuhan, China. Edisi kali ini kami menurunkan laporan utama dampak Covid-19 dengan wawancara tidak kurang dari 14 tokoh, mulai dari tokoh properti, perbankan, hingga broker properti. Analisa mereka perlu dibaca untuk ke depan seperti apa bisnis properti. Di edisi ini kami juga menurunkan sisipan edisi khusus AREBI sebagai bentuk kerjasama kami dengan organisasi perhimpunan broker ini. Tema yang diangkat di edisi khusus AREBI ini masih terkait dengan dampak Covid-19. Ada 12 ketua DPD AREBI yang bercerita kondisi pasar properti di daerahnya masing-masing. Para broker senior dari berbagai principal juga hadir di edisi khusus ini. kami berharap kerjasama dengan AREBI bisa berlanjut terus. Rubrik-rubrik lain yang tetap ada menemani Anda seperti Observer Your Corner, Travel and Tourism. Semoga apa yang kami sampaikan memberi insipirasi bagi Anda. Selamat membaca.
Redaksi
Sempat hijrah ke negeri orang, kini terus berkarya dengan kreativitasnya di tanah air. Rina Renville, Principal De’stijl Design Consultant, lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB) Fakultas Seni dan Desain ini mulai menapaki karirnya di bidang desain interior pada tahun 1996. Dikenal sebagai desainer yang berkualitas dan kerap menjadi trendsetter karena mencetuskan ide-ide baru. Beliau juga banyak dipercaya sebagai pembicara dan narasumber di berbagai acara skala nasional maupun internasional.
Darmadi Darmawangsa meraih Master of Science dan Engineer dari sebuah universitas teknik terbaik di dunia, Massachusetts Institute of Technology USA. Tahun 1996, Darmadi kembali ke Indonesia yang pada saat itu sedang mengalami masa sulit. Menapaki karir dari bawah, perjalanannya membuahkan hasil sebagai tokoh pemasar properti dan motivator andal. Saat ini sebagai Ketua Kehormatan Asosiasi Real Estat Broker Indonesia (AREBI) dan CEO ERA Indonesia.
Darmadi Darmawangsa Motivator dan Pakar Pemasaran Properti
Tim Produksi
HAMZAH ALEX SAIFULLAH
Photographer Insting untuk mengabadikan sebuah momen melekat dalam dirinya sebagai fotografer profesional yang menuntut kejelian dalam aksinya. Pengalamannya dalam fotografer juga disertai dengan hobi travelling yang telah dijalaninya sejak dulu ketika bergabung dengan beberapa majalah travel and tourism.
INDAH Make Up Artist
N.J. NICOLAS Fashion Stylist
Talent-nya tidak sebatas pulasan kuas make up yang membuat wajah para tokoh, model, dan artis penuh aura bersinar, bahkan beberapa artis ternama menjadi langganannya. Ia juga terlibat sebagai aktor dalam beberapa video clip. Salah satu acara travelling di salah satu stasiun televisi nasional juga memberikan kepercayaan kepadanya.
N.J Nicolas selalu tampil penuh stylist. Sebagai model dia tahu betul apa yang harus dikenakan seseorang untuk berpose di kamera. Tidak hanya di kancah nasional, ia kerap mengikuti acara-acara internasional.
DEWAN DIREKSI: Ali Tranghanda, Andi Kusuma Wijaya, Hendaru | PENANGGUNG JAWAB: Ali Tranghanda | PEMIMPIN REDAKSI: Hendaru | CREATIVE DESIGNER: Hamzah Alex S., Ahmad Faidil | MARKETING & COMMUNICATION: Ronny Titawano,Nurlaila Danya, Sinthia, Asep Erwin | JOURNALIST: Pius Klobor | Photographer: Hamzah Alex Saifullah | RESEARCH JOURNALIST : M. Ali Akbar Heriyanto Andri, Kastari Muhamad, Adib | OPERATIONAL DISTRIBUTION: Jon Freddy | IT DEVELOPMENT: Wiryawan Purbaya Ananta | FINANCE: Martha Lely | EDITORIAL SECRETARY: Risda Meilianny | PENASEHAT HUKUM: | NAIBORHU AND PARTNER LAW FIRM| PUBLISHER: PT INTI PROPERTI WISESA | EDITORIAL ADDRESS | PROMOTION Istana Pasar Baru 2-07 Jl. Pintu Air Raya Kav. 58-64 Jakarta Pusat 10710 Telp. (021) 38 900 286 email : propertyandthecity@gmail.com website : www.propertyandthecity.com
6
53|2020
Fanpage : Property and the City @propertyandthecity propertyandthecity magazine
53|2020
7
Ali Tranghanda
C E O Indonesia Property Watch
THE NEW NORMAL #1:
LOYAL CUSTOMERS
K
ondisi saat ini ditengah ketidakpastian akibat pandemi Covid-19 membuat para pengembang mengambil langkah-langkah antisipatif. Bahkan di awal-awal munculnya pandemi, sebagian pengembang besar mulai dengan cepat mengalihkan sebagian besar pemasarannya pada sistem online digital. Bahkan launching produk dan pemilihan unit pun dilakukan secara online. Ketika banyak pengembang yang masih mencerna apa yang terjadi, pengembang lain sudah mulai mengambil langkahlangkah strategis. Sebut saja Astra Land, Ciputra Group, Modernland, Alam Sutera, Sinarmas Land dan beberapa pengembang menengah langsung tancap gas dengan mengubah secara drastis sistem pemasarannya. Langkah antisipatif yang dilaksanakan dengan cepat. Hasilnya? Luar biasa di tengah kondisi saat ini. Hal ini bukan semata-mata mereka adalah grup pengembang besar. Ada faktor lain yang justru menjadi sangat krusial dalam kondisi saat ini. Loyal Customers!
8
53|2020
Hasil yang dicapai selain dikarenakan mereka cepat beradaptasi, ada faktor yang lebih utama dari sekadar perubahan sistem pemasaran ke digital. Bagaimana mereka menjaga hubungan dengan konsumen? Bagaimana mereka memberikan pelayanan kepada konsumen selama ini? Dan bagaimana kepercayaan konsumen yang telah dipupuk selama ini membuat mereka tidak kehilangan pasar. Faktor-faktor tersebut menjadikan hal-hal yang sangat bernilai dalam kondisi saat ini. Dan tentunya tidak ada loyal customers yang dipupuk secara instan. Karenanya belum terlambat bagi para pengembang untuk selalu menjaga hubungan baik dengan para pembelinya, karena mereka yang mungkin akan menyelamatkan cashflow perusahaan. Hal ini juga tentunya berlaku bagi para broker di tanah air untuk selalu memelihara kliennya masing-masing. Karena saat ini hal ini menjadi salah satu faktor kunci. â—?
53|2020
9
PARIWISATA KOLAPS OLEH KORONA Okupansi perhotelan di lokasi-lokasi wisata favorit, seperti Bali turun drastis, bahkan ada yang hanya terisi 5 persen. Virus corona menyebar cepat dari negeri asalnya Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok ke berbagai negara. Bahkan dampak epidemik ini telah merontokkan ekonomi Tiongkok dan dunia. Kini tercatat lebih dari 467.107 orang meninggal dan lebih dari 8,92 juta orang telah terinfeksi. Indonesia pun kini masuk daftar peta persebaran COVID-19. Keberadaan epidemik ini tentu akan langsung berdampak pada ekonomi Indonesia, terutama sektor pariwisata. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartanto dalam pernyataannya mengatakan bahwa virus corona mengganggu ekonomi global termasuk Indonesia. “Global market turun semuanya. Tapi di Indonesia, corona sudah diantisipasi dengan beberapa stimulus dan sejumlah langkah lanjutan,” katanya. Sektor pariwisata yang paling terdampak dengan menyebarnya virus tersebut. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, wabah virus corona yang terjadi sejak minggu terakhir Januari 2020, menyebabkan kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia anjlok. Bahkan perayaan tahun baru Imlek yang biasanya mendongkrak
10
53|2020
kunjungan wisman pun tidak berpengaruh. Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Yunita Rusanti mengatakan, jumlah kunjungan wisman ke Indonesia pada Januari 2020 sebanyak 1,27 juta kunjungan, turun 7,62 persen dibandingkan jumlah kunjungan wisman pada Desember 2019 yang sebanyak 1,37 juta kunjungan. Sementara jika dibandingkan dengan Januari 2019, tercatat sebanyak 1,20 juta kunjungan wisman ke Indonesia. “Jadi ini ada dua kejadian, pertama ada Imlek biasanya naik, tapi sekaligus ada virus Covid-19 di mana yang hanya mulainya di minggu terkahir Januari. Jadi kalau lihat data mingguan sebetulnya kelihatan di minggu ke-4 beberapa negara mengalami penurunan,” tegas dia di kantornya, Jakarta, Senin, 2 Maret 2020. Dampak penurunan wisman terlihat signifikan melalui udara atau bandara. Jika dibanding dengan kunjungan wisman pada Desember 2019, di Januari 2020 mengalami penurunan sebesar 5,01 persen. Penurunan ini terjadi di sebelas pintu masuk udara, dimana paling besar terjadi di Bandara Sultan Hasanuddin, Sulawesi Selatan, yakni 26,80 persen. Sementara menurut asal negara, kunjungan wisman yang datang ke Indonesia paling banyak berasal dari Malaysia 206,5 ribu kunjungan
atau 16,24 persen dari total Wisman Januari 2020. Kemudian diikuti Tiongkok 181,3 ribu kunjungan atau 14,25 persen, Singapura 138,6 ribu kunjungan atau 10,90 persen, Australia 117,3 ribu kunjungan atau 9,22 persen dan Timor Leste 110,4 ribu kunjungan atau 8,68 persen.
Potensi Kolaps Turunnya jumlah kunjungan wisman ke Indonesia berdampak pada Tingkat Penghunian Kamar (TPK) yang juga anjlok. Untuk hotel klasifikasi bintang di Indonesia pada Januari 2020 mencapai rata-rata 49,17 persen turun dibanding TPK Desember 2019 yang tercatat 59,39 persen. TPK tertinggi tercatat di Provinsi Bali sebesar 59,29 persen, diikuti Provinsi Sulawesi Utara sebesar 59,10 persen, dan Provinsi Lampung sebesar 57,88 persen, sedangkan TPK terendah tercatat di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang sebesar 27,35 persen. Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati mengatakan okupansi perhotelan di Bali turun drastis sejak wabah corona, bahkan mencapai 80 persen. Paling terdampak di kawasankawasan favorit wisatawan China, seperti Nusa Dua dan Legian, Kuta. Padahal sebelumnya di tahun lalu, penurunan okupansi hanya berkisar 18 persen. “Beberapa hotel bahkan okupansinya hanya 5 persen karena terlalu fokus pada wisatawan asal China,” kata Tjokorda. Sementara Ketua Umum Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), Hariyadi Sukamdani mengatakan, virus corona telah mengobrak-abrik sektor perhotelan di Bali. Dia memperkirakan
potensi kerugian pariwisata Bali mencapai Rp2,7 triliun, sejak Januari hingga Februari. “Sekarang sudah tidak ada lagi turis dari Tiongkok karena tidak ada penerbangan. Belum lagi ikutan turis-turis dari negara lain. Sehingga potensi kerugian akan semakin besar,” kata Ketua Umum PHRI Hariyadi Sukamdani. Sementara data yang dipublikasikan oleh Colliers International Indonesia menunjukkan bahwa pada kuartal pertama 2020, sudah sebanyak 25 hotel di Jakarta yang ditutup, padahal saat itu Corona baru sebulan melanda Indonesia. Menurut Senior Associate Director and Research Colliers International Indonesia, Ferry Salanto, perhotelan adalah sektor properti yang paling terdampak akibat pandemi Covid-19. “Riset kami menemukan sudah sebanyak 25 hotel Jakarta yang ditutup, sementara 9 hotel lainnya dialihfungsikan untuk menampung pekerja medis yang menangani pasien Covid-19. Padahal Corona baru terdeteksi awal Maret,” ungkapnya. Adapun rata-rata hotel Jakarta yang ditutup adalah hotel bintang 4 dan 3, dan hanya satu hotel bintang 5. Demikian halnya hotel yang dialihfungsikan, hampir semua adalah hotel bintang 3 dan 4, hanya 1 hotel bintang 5. Ferry menjelaskan, pada Februari lalu, industri hotel di Jakarta belum terdampak Covid-19. Beberapa perusahaan khususnya yang melibatkan pihak asing mulai sedikit menurun, tapi dampaknya belum terlalu signifikan karena masih ada kegiatan dari tamu domestik. “Penurunan kinerja mulai sangat terasa di Maret saat pemerintah mengumumkan kasus Covid-19 di Indonesia, sehingga banyak pembatalan kegiatan,” terang Ferry. ● [Pius]
53|2020
11
PROPERTY LOAN kredit. “Data mandatory awal untuk pengajuan berkas aplikasi kredit hanya diperlukan KTP, Slip Gaji, dan Rekening Koran saja,” terang Direktur Utama BTN, Pahala N Mansury. Kebijakan restrukturisasi kepada debitur terdampak Covid-19 yang terkendala pembayaran kewajiban kredit juga telah diberikan dengan beberapa persyaratan. Pertama, dibuktikan dengan surat pernyataan yang menyatakan bahwa debitur mengalami penurunan kemampuan membayar kewajiban angsuran karena terdampak Covid-19. Kedua, kualitas kredit yang direstrukturisasi ditetapkan lancar sejak dilakukan restrukturisasi.
RELAKSASI MENAMBAH NAFAS KONSUMEN KPR Restrukturisas adalah bagian dari relaksasi yang diberikan kepada konsumen terdampak Covid-19. Tetapi bank menyiapkan kriteria yang ketat menghindari “penumpang gelap”.
M
erebaknya wabah virus Corona (Covid-19) telah berdampak negatif terhadap berbagai sektor di Indonesia, termasuk properti. Penjualan properti pun turun hingga lebih dari 60 persen. Meski demikian, daya beli masyarakat dianggap masih cukup tinggi. Heintje Mogi, Mortgage Business and Indirect Auto Group Head CIMB Niaga, mengatakan, pertumbuhan KPR CIMB Niaga pada kuartal I 2020 masih cukup agresif. “Pada Q1, Januari sampai Maret, kami bisa mencairkan Rp2,1 triliun. Artinya tumbuh secara year on year 11,6 persen. Jadi cukup tinggi,” ujar Heintje.
12
53|2020
Menurut dia, dampak Covid-19 terhadap properti baru akan terasa pada kuartal II. Dia melihat, pertumbuhan KPR mulai melandai sejak April 2020. Meski demikian, bagi Heintje, penurunan itu lebih diakibatkan karena konsumen lebih memilih untuk wait and see. Apalagi saat ini banyak pengembang yang mengeluarkan program, promo, diskon dan kemudahan cara bayar, sehingga akan menarik minat konsumen untuk membeli. “Kita lihat memang ada kecenderungan penurunan, terutama sejak April. Termasuk rumah yang harganya Rp400-500 juta, tetapi tidak semuanya. Ada developer tertentu yang masih menjual dengan cukup agresif. Ada developer yang harga rumahnya Rp300400 juta, dalam satu bulan dia bisa menjual Rp40-50 miliar,” ungkapnya. Terkait relaksasi yang diberikan kepada customer atau nasabah terdampak, CIMB Niaga sebagai bank Buku 4 juga selalu menunjang program pemerintah. Oleh karenanya, CIMB Niaga juga sudah melakukan restrukturisasi. “Restrukturisasi
“Program BTN Solusi menjadi salah satu startegi yang ditawarkan untuk memberikan kemudahan bagi instansi-instansi tersebut dengan promo special yang memberikan bunga KPR 6,99 persen fixed rate selama 2 tahun khusus instansi yang payroll dengan BTN,”
ini pengertiannya bukan tidak bayar sama sekali pokok dan bunga. Harus ada kriteriakriteria yang dipenuhi. Jangan sampai ada penumpang gelap yang memanfaatkan keringanan ketentuan ini,” tegasnya. Salah satu program keringanan bagi customer terdampak adalah dengan memperpanjang jangka waktunya, jika benar-benar sudah sangat susah. Kemudian program, penundaan pembayaran pokok dan bunga selama 6 bulan. “Jadi selama 6 bulan customer kita tidak perlu membayar. Nanti di bulan ketujuh dan seterusnya baru dia membayar penundaan dari pembayaran bunga dan pokok selama 6 bulan. Atau juga misalkan dia hanya membayar bunganya saja nanti bulan ke-7, baru dia membayar pokoknya,” urai Heintje. Sejalan, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk juga telah mengeluarkan banyak kebijakan baru untuk memudahkan nasabahnya di masa pandemi ini. Antara lain memberikan kebijakan DP rendah dan dengan jangka waktu atau tenor kredit yang lebih panjang. Kemudian percepatan proses bisnis untuk calon debitur kategori Low Risk, yakni bekerja pada sektor ASN/TNI/POLRI atau BUMN/BUMD atau kolektif/payroll. Juga penyederhanaan dokumen non-mandatory yang dapat dilengkapi pada saat akad
Sementara menurut Suryanti Agustinar, Executive Vice President BTN, selama masa pandemi ini, BTN lebih selektif terhadap penyaluran kredit konsumer non subsidi. BTN fokus pada calon debitur fix income yang merupakan pegawai tetap dari perusahaan/ instansi pemerintah, TNI/POLRI, BUMN/BUMD, Swasta Skala Nasional Blue Chip dan yang terdaftar di Bursa Efek. “Program BTN Solusi menjadi salah satu startegi yang ditawarkan untuk memberikan kemudahan bagi instansi-instansi tersebut dengan promo spesial yang memberikan bunga KPR 6,99 persen fixed rate selama 2 tahun khusus instansi yang payroll dengan BTN,” katanya. Dari pertumbuhan realisasi kredit Bank BTN, hingga April 2020 tercatat penyaluran KPR Subsidi Bank BTN menembus 105 persen dari target atau telah terealisasi sebanyak 26.836 unit. Pencapaian tersebut merupakan realisasi 99 persen atau sebesar Rp3,57 triliun dari dana subsidi pemerintah yang disalurkan Bank BTN. Selama Covid-19, ekspansi kredit lebih selektif dan pertumbuhan didominasi KPR Subsidi yang permintaannya cukup besar, dimana di Bulan Mei akad kredit sekitar Rp800 milliar. Sementara itu menurut pengamat perbankan Djoko Yoewono, sekarang perbankan sedang drop. Properti akan diramaikan oleh pembelian cash dan cash bertahap di developer untuk rumah ready stock. Tentu dengan diskon besar yang ditawarkan oleh developer. Demikian juga dengan properti secondary orang beli dengan cash dan cash bertahap. Orang sudah tidak melirik KPR lagi paling tidak sampai dengan akhir tahun untuk traksaksi properti. “Time to buy untuk pemilik dana belanja properti dengan diskon 30 sampai 40 persen. Bulan depan akan mulai ada transaksi properti non KPR seiring dengan New Normal,” ujar Djoko, yang baru saja memasuki masa pensiun dari Bank Mandiri.● [Pius]
53|2020
13
PROPERTY TREND atau mengubah bisnis model mereka agar dapat selamat dari serangan pandemik. Mereka dihadapkan kepada situasi, change or die. Pelaku bisnis harus mereset dan membuat bisnis model yang baru menyesuaikan perubahan perilaku the new normal .
Dr. Joni Phangestu MM.
Akademisi PPM School of Management. CEO Grow Consulting
Keharusan mengurangi kontak fisik dan WFH membuat kegiatan dilakukan secara online. Aplikasi meeting mengalami lonjakan pengguna yang luar biasa. Pengguna Zoom, meningkat dari 10 juta pengguna di akhir 2019 menjadi 300 juta dalam waktu 3 bulan. Saat ini istilah zoominar telah menjadi istilah yang populer untuk seminar yang dilakukan secara online. Para ahli sebelumnya meramalkan bahwa revolusi Industri 4.0 baru akan terjadi secara meluas pada tahun 2030-an. Namun pandemik Covid-19 telah membuat proses tersebut menjadi lebih cepat, dan perusahaan- perusahaan dipaksa untuk membangun model bisnis yang semakin digital.
Digitalisasi di Industri Real Estate
DIGITALISASI REAL ESTATE INDONESIA
I
ndustri 4.0 adalah konvergensi teknologi cyber dengan teknologi automation digital yang dicetuskan pada tahun 2011. Industri 4.0 adalah kelanjutan dari industri 3.0 yang ditandai dengan penggunaan komputer dan teknologi digital. Ada beberapa tren utama dalam revolusi Industri 4.0, yaitu: Internet of Thing (IoT), big data, Artificial Intelligence (AI), cloud computing, integrasi system, Augmented Reality (AR) dan Virtual Reality (VR), cyber security dan robot. Untuk mempersiapkan Indonesia menyongsong era revolusi Industri 4.0., Presiden Joko Widodo menetapkan program Making Indonesia 4.0. Walaupun demikian, menurut Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Indonesia masih harus berupaya keras dan membutuhkan banyak waktu untuk menghadapi revolusi industri 4.0 secara merata. Selain wilayah yang luas dan jumlah penduduk yang besar, banyak yang harus disiapkan dan diperbaiki, seperti infrastruktur digital, sistem online untuk mempermudah perizinan bisnis, dan mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas.
Pandemik Covid-19 Saat ini dunia sedang menghadapi pandemik Covid-19 yang dimulai pada awal tahun 2020 dan telah mengakibatkan dampak global yang luar biasa. Menurut IMF, pandemik ini akan membuat pertumbuhan PDB dunia akan terkoreksi menjadi -3,0 persen pada tahun 2020, dengan asumsi Covid-19 mulai melandai pada Q2 tahun ini. Negaranegara besar di Eropa dan USA diperkirakan PDB-nya akan negatif. Bank
14
53|2020
Dunia memperkirakan hanya ada 3 negara yang masih bisa tumbuh positif, yaitu China, India dan Indonesia. Namun menurut Sri Muliani, pertumbuhan Indonesia bisa saja negatif pada tahun 2020 ini. Saat ini diperkirakan terdapat penambahan 3 - 5 juta pengangguran baru di Indonesia.
Dampak Pandemik Sejak pengumuman kasus pertama Covid-19 di Indonesia, telah mengakibatkan perubahan perilaku masyarakat yang belum pernah terjadi sebelumnya. Pembelian barang seperti hand sanitizer dan masker melonjak luar biasa. Selain itu, dengan ditutupnya sekolah dan kantor menyebabkan orang-orang harus bekerja di rumah (work from home). Kegiatan kantor dilakukan melalui media online atau Zoom. Masyarakat diwajibkan memakai masker ketika keluar rumah dan menjaga jarak apabila harus bertemu. Hal ini telah mengakibatkan perubahan perilaku masyarakat yang disebut juga dengan The New Normal. Menurut perkiraan para ahli, selama belum ditemukannya vaksin Covid-19 atau sebelum terjadinya imunitas masal, perubahan perilaku ini tidak akan hilang dalam waktu singkat. Diperkirakan ke depan perubahan perilaku tersebut akan menjadi the new normal, dan seandainya kembali maka akan menjadi not the same old normal. Diperkirakan perubahan tersebut akan berlangsung dan bertahan paling tidak dalam 1 – 1,5 tahun ke depan. Dampak dan perubahan perilaku masyarakat telah memaksa para pelaku bisnis untuk menyesuaikan diri
Industri real estate termasuk industri yang terdampak Covid-19. Kalau selama ini penjualan banyak dilakukan dengan pertemuan langsung, tetapi dengan diberlakukannya PSBB telah menyebabkan penurunan penjualan mencapai 30 persen – 50 persen. Kondisi ini menuntut agar perusahaan real estate di Indonesia mengubah model bisnisnya. Perusahaan real estat dipaksa mengadopsi model bisnis yang mengandalkan teknologi digital dan otomasi, seperti Integrasi kegiatan offline dan online, digital marketing, big data dan AI, chatbot, dan teknologi AR/ VR.
Digital Marketing Pemanfaatan digital marketing oleh perusahaan real estat sudah dilakukan sebelum wabah Covid-19, namun sifatnya masih malu-malu kucing. Penggunaan website, iklan melalui aplikasi market place, seperti Projek dan media sosial seperti WAG, FB dan instagram sudah banyak dilakukan, namun sifatnya belum terinegrasi. Saat ini dengan wabah Covid-19 tuntutan untuk menjalankan digital marketing menjadi penting. Perusahaan real estat harus membangun digital marketing dan mengkombinasikan dengan kanal offline, seperti marketing gallery, untuk mendapatkan hasil yang optimal. Konsep ini dikenal sebagai Offline to Online (O2O) yang selama ini banyak diaplikasikan di industri retail dan telco, akan menjadi kunci sukses bagi model perusahaan real estat di masa depan.
Big Data dan AI Tuntutan konsumen yang semakin beragam, membuat komunikasi massal seperti iklan dikoran atau TV perlu dikaji ulang. Selain itu masyarakat juga memiliki preferensi yang berbeda terhadap penggunaan media online dan media sosial. Dengan big data dan AI, perusahaan dapat melakukan terget dan retargeting konsumen secara efektif. Perusahaan dapat melakukan pendekatan marketing 1 on 1, dengan melakukan kustomasi terhadap preferensi dan perilaku konsumen secara individual.
Teknologi AR/VR Teknologi Augmented Reality (AR) dan Virtual Reality (VR) membantu konsumen mengetahui produk real estat yang ditawarkan secara virtual. Dengan AR/VR, konsumen dapat melakukan walk through property yang dijual, termasuk melakukan perubahan atau penyesuaian design interior dan furniture sesuai yang diinginkan. Selain itu, AR/ VR akan memberikan suatu pengalaman baru bagi konsumen dalam menikmati produk yang ditawarkan, dan meningkatkan engagement dengan produk yang dijual. Teknologi AR/VR akan membantu perusahaan yang akan melakukan launching proyek yang belum ada fisiknya karena mampu memberikan gambaran produk dan suasana secara nyata/4D.
Robot Service Penggunaan robot service juga semakin diperlukan. Robot dapat menjalankan fungsi customer service seperti menyapa konsumen saat datang ke marketing gallery. Lebih jauh lagi, robot dengan kemampuan AI dapat melakukan tugas profiling konsumen dengan menanyakan data konsumen secara interaktif. Dengan profiling maka perusahaan akan mampu menmbuat properti yang sesuai kemauan pasar. â—?
53|2020
15
OBSERVE YOUR CORNER WITH STYLE Rina Renville Founder De’Stijl Cipta Kreasi Interior Designer
2. Perpaduan warna hitam dan putih pada desain kamar mandi ini dengan tambahan model pattern berbeda pada bagian dinding dan lantainya bisa memberi kesan tidak sepi namun tetap nyaman. Desain seperti ini juga bisa menjadi salah satu contoh pilihan buat kamu yang tidak suka dengan desain yang monoton. Dengan tambahan gantungan handuk yang disusun secara vertikal membuat kamar mandi lebih rapih dan simple.
KAMAR MANDI
8 PILIHAN YANG MINIMALIS Kamar mandi tidak cukup sekadar ada, desain yang menarik akan membuat nyaman saat membersihkan tubuh. Seperti kamar mandi minimalis ini.
1. Desain kamar mandi minimalis dengan model batu bata putih pada bagian dinding yang dipadukan dengan lantai corak tampilan warna yang sederhana. Sentuhan berwarna hitam. Penambahan partisi transparan sebagai pemisah shower dengan area kering juga bisa menjadi pilihan untuk desain kamar mandi. Penggunaan lemari dibawah sink juga memberi kesan desain yang simple dan tetap rapih. Jadi tidak perlu penambahan rak lain yang menempel pada dinding kamar mandi.
16
53|2020
3. Desain kamar mandi seperti ini memiliki tampilan yang cerah, bersih, dan selaras dengan pilihan warna putih sebagai warna utamanya. Lantai keramik dan dinding dengan corak batuan memberi kesan tidak terlalu polos pada desain ini dan list berwarna hitam yang memberi warna lain pada desain kamar ini sehingga menjadikan desain kamar mandi bernuansa monokrom.
4. Desain kamar mandi seperti ini cocok menjadi salah satu pilihan buat kamar mandi yang punya ruang sempit. Perpaduan kontras lantai hitam berbentuk heksagonal dengan dinding model bata putih memberikan kesan desain yang terlihat menarik dan tidak monoton namun tetap nyaman dengan menambahkan tanaman hias pada bagian sudut kamar mandi sebagai pemanis kamar mandi.
53|2020
17
5. Pada ruangan ini penggunaan warna putih sangat mendominasi sehingga menjadikan ruangan terasa lebih terang. Walaupun jika ruangan hanya mendapat sedikit atau minim cahaya matahari. Ditambah dengan pencahayaan warna cooltone, penggunaan motif streamline atau garis pada dinding menambah kesan bersih dan rapih. Agar ruangan terlihat menarik, penambahan sentuhan atau aksen warna coklat dan texture dari kayu menambah kesan hangat pada ruangan.
6. Jika warna netral yang monoton terkesan membosankan, pemilihan aksen warna cerah pada ruang kamar mandi bisa menjadi menyenangkan dan menciptakan mood. Kesan segar menjadi poin utama pada ruangan ini. Penggunaan material yang simple dan warna netral pada furnitur dipadukan sempurna dengan warna tosca pada dinding. Komposisi dan contrast dari warna tosca menjadi point of view yang menjadikan ruangan ini terkesan lebih menenangkan, bersih dan rapih.
18
53|2020
7. Kesan simple dan hangat dapat dilihat pada ruanggan ini. Penggunaan warna beige yang tidak terlalu gelap sangat cocok untuk memberi kesan tenang. Bentuk furniture yang simple dengan warna putih juga mendukung kesan bersih. Motif garis dengan motif sederhana pada dinding dan lantai juga memberikan kesan rapih dan teratur. Dengan meminimalkan jumlah barang dan tidak menambahkan dekorasi berlebihkan pada ruang dapat membantu untuk menghasilkan ruang yang lebih minimalis dan bersih.
8. Pada ruang yang satu ini, ruang kamar mandi lebih kompleks dan kecil namun lebih dapat tetap bereksplorasi dengan penggunaan texture dan material. Penggunaan warna coklat tua memberikan kesan yang lebih elegan. Pada bagian kanan diberi tile warna coklat muda ditambah dengan penambahan partisi untuk menandakan shower space. Serta warna putih yang memberikan keseimbangan pada ruang. Garis-garis dengan palet warna coklatputih menjadikan situasi kamar mandi yang sederhana, hangat, dan elegan. â—?
53|2020
19
Main Report
S
trategi terbaru harus segera dilakukan oleh para pelaku bisnis properti untuk mengantisipasi dan menyikapi perubahan pasar yang berubah drastis saat ini. Saluran distribusi secara digital menjadi satu-satunya peluang agar bisnis properti dapat tetap berjalan. Namun dengan perilaku yang berubah tiba-tiba ini, bukan perkara mudah karena meyakinkan calon konsumen untuk membeli properti hanya dengan melihat produknya via online alias jarak jauh. Belum lagi daya beli masyarakat yang turun bak roller coster akibat terdampak Covid-19. Kalaupun ada yang memegang uang, lebih memilih disimpan karena kondisi ke depan yang masih tanda tanya. Di tengah situasi yang nyaris membuat putus asa para pengembang, muncul lah para marketing-marketing tangguh yang mampu menembus batas-batas kesulitan. Kepiawaian dan kemampuan mengoptimalkan teknologi menjadi kunci untuk menarik pemilik uang untuk membeli properti. Yance Onggo, Marketing Director PT Ciputra Residence menorehkan catatan luar biasa di tengah wabah pandemik Covid-19 lewat proyek yang dipegangnya. Menurutnya, PT Ciputra Residence sudah bisa membaca produk apa yang harus didorong di tengah situasi ketika konsumen enggan mengeluarkan dananya untuk membeli properti. Melalui proyek skala kota Citra Maja Raya, Yance sukses mencatatkan penjualan sebanyak 516 unit rumah dan berhasil meraup Rp130 miliar lewat launching online. Cluster Ayodya dan Cluster Seminyak dilepas dalam acara bertajuk #PilihUnitDariRumah, yang baru saja berakhir pada 26 April 2020 lalu tersebut. Pendaftaran Nomor Urut Pembelian (NUP) Citra Maja Raya yang dilakukan secara online mendapat sambutan antusias dari masyarakat. Buktinya tercatat lebih dari 500 orang harus antri untuk memiliki rumah di Citra Maja Raya. Dalam waktu yang bersamaan Yance juga sukses dengan proyek lainnya yaitu CitraGarden Puri Jakarta Barat, yang meraup penjualan senilai Rp55 miliar di awal Bulan Mei. Di proyek ini, Ciputra Residence berhasil menjual beberapa tipe rumah Cluster Elecio dengan harga mulai Rp2,1 miliar hingga sekitar Rp4 miliar. Jawara berikutnya adalah Kristien Andriani Wibowo, General Manager & Sales Marketing Division Head Elevee Project Alam Sutera. Kristien sukses menembus masa Covid-19 dengan berhasil menjual proyek komersial ruko dengan nilai penjualan di atas Rp200 miliar. “Animonya sangat besar bahkan sampai ada yang tidak kebagian. Produk yang kami pasarkan menargetkan kalangan menengah ke atas. Rata-rata harganya Rp4 - 6 miliar,” ujar Kristien. Menjual properti komersial dalam kondisi seperti ini bukan perkara mudah, hanya yang punya uang lebih dan berani berinvestasi saja yang mau beli. Alim Gunadi, Managing Director Strategic Business dan Services Sinar Mas Land, punya program jitu untuk menembus kebekuan pasar properti di Serpong. Lewat program promo ‘Move In Quickly’, perkembangan marketing sales dari tanggal 22 Maret
: Y T R E P O R P
? E M A G END 20
53|2020
sampai dengan 11 Juni 2020 mencapai Rp445 miliar. Tidak heran kalau kemudian Sinar Mas Land meluncurkan produk terbarunya seperti Cluster Invesihaus tahap 2 dan juga ruko di Pasar Modern Timur, BSD City. “Penguasaan teknologi digital marketing dinilai menjadi kunci dasar untuk bertahan pada masa pandemi yang menghasilkan kebiasaan baru atau New Normal,” ujar Alim Gunadi. Jawara properti juga datang dari para broker properti. Setali tiga uang dengan para pengembang, para broker properti juga dibayangi pasar yang babak belur karena penurunan daya beli masyarakat. Beruntung para broker yang sudah melek teknologi dan cepat beradaptasi dengan New Normal, bisa melakukan penjualan dengan online. Semua dipaksa untuk dapat menyesuaikan diri dengan pemasaran digital. Dan ternyata semakin banyak kisah sukses dari para broker di Tanah Air di saat pandemik seperti ini. ● 53|2020
21
yang masuk. Inilah konsep-konsep yang sangat disukai oleh konsumen kami yang dibuktikan dengan pencapaian penjualan dalam kondisi pandemic saat ini.
KAMI PUNYA PROGRAM DEALS FROM HOME ALBERT LUHUR, EXECUTIVE DIRECTOR PT SUMMARECON AGUNG Tbk
Dalam masa pandemic saat ini semua pengembang mengandalkan media online. Bagaimana dengan Summarecon Bekasi? Kami di Summarecon Bekasi cukup bersyukur sudah merambah media online sejak 2015. Selama 5 tahun terakhir ini kami sudah mengembangkan database kami. Di akun Instagram, misalnya, followers kami sudah mencapai 41.674. Database ini sangat penting digunakan saat masa krisis seperti sekarangi. Dalam sehari rata-rata kami bisa mendapatkan kurang lebih 100 DM (direct messages) yang masuk untuk menanyakan produk kami. Jadi penjualan online di Summarecon Bekasi terus berjalan aktif. Kalau kita lihat dari data pengeluaran biaya iklan media online Summarecon Bekasi pada tahun lalu untuk pemasaran produk sebesar Rp127,3 juta. Dari pengeluaran itu, leads yang didapatkan sebanyak 10.120 dengan total terjual adalah 33 unit atau setara Rp26,8 miliar. Properti landed mendominasi, yakni leads yang didapatkan sebanyak 7.240 dengan total terjual adalah 13 unit atau setara Rp13,5 miliar. Ini full dari online medsos saja. Jadi kita bisa melihat bahwa kita harus punya strategi, tidak bisa hanya sekadar ikut-ikutan saja. Artinya penjualan di Summarecon Bekasi dalam masa Covid-19 terbilang bagus? Penjualannya sangat baik. Bahkan beberapa waktu lalu, hanya dalam seminggu tim kami mampu menjual 3 unit terbesar di Cluster Morizen dengan harga per unit Rp7 miliaran. Menariknya adalah kami mendapatkan konsumen tersebut melalui online. Dalam klaster ini rumah dijual dengan range mulai Rp3 miliaran hingga paling mahal Rp8 miliaran. Belum lama ini, saat long weekend di Sabtu, Minggu, Senin, melalui online juga, kami bisa menjual rumah
22
53|2020
dengan harga di atas Rp1 miliar sebanyak 12 unit, hanya dalam satu weekend tersebut. Jadi, saya melihat bahwa sesuatu itu tidak bisa instan. Hari ini semua online maka saya go online juga. Tidak bisa seperti itu. Balik lagi ke database yang sudah kita bangun selama ini. Selain mengandalkan database, apakah juga menawarkan promo yang menarik minat konsumen? Saat ini kami punya program yang kami sebut Deals from Home. Ini adalah program cicilan ringan suka-suka yang mudah dan fleksibel. Melalui program ini, konsumen akan mendapatkan keringanan berupa harga cash yang bisa dicicil sebanyak 60 kali. Kemudian mendapatkan cashback biaya KPR, berupa cashback DP 5 persen dan biaya KPR, asuransi jiwa dan BPHTB. Terakhir adalah mendapatkan cashback sampai dengan 10 persen. Dalam masa Dalam masa pandemic ini apakah ada produk baru yang akan diluncurkan? Kami akan merilis unit-unit berukuran besar lagi dalam Cluster Morizen karena stok sudah sangat menipis untuk Morizen ini. Kemudian menyusul kami akan melakukan product knowledge untuk produk terbaru kami sebagai tempat usaha seharga Rp370 jutaan. Produk baru ini juga berada di kawasan Bekasi tetapi bukan di dalam Kota Summarecon Bekasi. Dengan harga per unit Rp7 miliaran, apa daya tarik Cluster Morizen yang dalam kondisi saat ini masih ada pembeli? Klaster perumahan ini ditargetkan untuk kalangan atas. Namun yang menarik di sini adalah desain dan penataan kawasannya. Seperti diketahui, Kota Summarecon Bekasi adalah kota hijau. Ini bisa dilihat di rumah-rumah dalam Cluster Morizen sangat menyatu dengan alam. Desainnya pun dibuat lebih terbuka sehingga banyak sirkulasi udara
Sebenarnya Summarecon dengan total luas 240 hektar ini masih termasuk muda, tahun ini genap 10 tahun, saat ini sudah berkembang pesat dengan keunikannya yang sangat luar biasa. Lokasinya berada di pusat Kota Bekasi dengan penduduk 3 juta jiwa. Kawasan ini bisa dicapai melalui 4 jalan tol, yakni Tol Jakarta-Cikampek (Japek), Japek II Elevated, Tol JORR, serta Tol Becakayu. Ada Stasiun Kota Bekasi sebagai stasiun ketiga terpadat di Indonesia, LRT yang berada di tidak jauh dari kami, termasuk bus angkutan umum yang menghubungkan Kota Summarecon Bekasi dengan kawasan lainnya di Jakarta dan sekitarnya. Yang menarik lagi adalah Summarecon Bekasi didominasi kawasan komersial yang mencapai 60 persen, sementara residensial hanya 40 persen. Ini lantaran lokasi kami berada di tengah-tengahnya Kota Bekasi. Sudah banyak fasilitas komersial ada dalam kawasan ini. Bahkan Summarecon Mall Bekasi masuk 10 besar mal teramai di Jabotabek. Selama 10 tahun ini di Kota Summarecon Bekasi sudah ada 10 klaster rumah atau sekitar 2.000 unit dengan 16.000 warga penghuni. Kemudian sudah 7 area komersial atau kurang lebih ada 500 ruko. Kami juga sudah mengembangkan dua kompleks apartemen, kurang lebih total ada 6 tower atau 5.400 unit. Kemudian ada 1 project inovasi namanya The Primrose Condovilla. Di Summarecon Bekasi juga sudah ada sekolah maupun universitas. Summarecon Bekasi sangat mengedepankan kualitas hidup warganya dengan memenuhi kebutuhan akan kualitas udara yang baik melalui penanaman 8.793 pohon untuk 1.680 unit hunian landed yang terbangun. Jadi, dengan perhitungan 1 unit untuk 5 penghuni, maka ada total 8.400 jiwa yang harus dipenuhi kebutuhan kualitas udara baik yang jika dalam perhitungan air quality meter, dibutuhkan sekurangnya 4.200 pohon. Nah, dari data ini, membuktikan bahwa kawasan Summarecon Bekasi mampu memberikan kualitas udara yang baik. Jadi intinya, di Kota Summarecon Bekasi sendiri kami hanya fokus kepada tiga hal. Pertama, finansial, kami akan menjadi pusat finansial di Kota Bekasi. Kedua, sebagai pusat entertainment karena kami mempunyai Summarecon Mall Bekasi yang saat ini menjadi top ten mall di Jabotabek. Ketiga, kami fokus kepada education. â—?
53|2020
23
3 Faktor Membuat Kami Masih Jualan GREGORIUS GUN HO, CEO GNA GROUP
Apa yang bapak rasakan setelah 3 bulan Indonesia dinyatakan terkena wabah Covid-19?
karena mereka memakai sistem shift yang masuk kantor. Akhirnya ada yang kita tunda dulu satu atau dua bulan yang penting sudah diproses.
Wabah Covid-19 ini membuat seluruh tatanan bisnis berubah. Orang lebih menutup diri dan yang punya uang juga cenderung menahan. Jumlah calon konsumen yang datang juga menurun. Tetapi sekarang sudah masuk di bulan ke-6 sudah mulai banyak calon konsumen yang datang. Menurut pendapat saya kalau kita menjual rumah tapak, apalagi rumah itu dicari end user bukan untuk investor, akan dicari orang. Selama itu yang mencari end user, walaupun dengan memakai masker, jaga jarak, tetap akan ada penjualan. Artinya, dampak dari Covid-19 pengaruh ke penjualan ada tetapi tidak terlalu berat.
Kita selalu menganggap Covid-19 tidak akan lama. Kondisi saat ini saja sudah beda sekali dengan dua bulan yang lalu. Orang tetap hati-hati tetapi tidak ditutup seperti dua bulan yang lalu. Tren ke depannya selama tidak ada kasus signfikan akan makin dibuka sedikit-sedikit krannya, sehingga roda ekonomi akan berputar. Tentu kita berharap dari perbankan akan diberlakukan normal kembali karena jualan kita ini 90 persen lebih dari KPR. Kalau KPR lambat, prosesnya berbelitbelit, dan banyak ditolak karena risiko ancaman PHK. Akhirnya akan berpengaruh kepada pengembang karena walaupun ada jualan tetapi tidak ada akad.
Artinya penjualan masih jalan saat ini karena harga atau lokasi? Konsumen itu tetap ada karena rumah adalah kebutuhan pokok dan ada orang yang mencari rumah, misalnya keluarga baru. Kenapa di GNA Group masih jualan. Pertama, harga reasonable. Artinya, tidak terlalu berlebihan. Kedua, sasaran kita selama ini adalah end user, yaitu orang yang membeli rumah untuk ditempati. Ketiga, lingkungan sudah jadi dan sudah dihuni. Artinya, bukan perumahan dari nol. Tiga faktor ini yang membuat penjualan tetap jalan. Jadi, benar-benar real market. Dalam masa Covid-19 ini kantor tetap buka seperti biasa, tetapi kita memakai sistem sift tidak semua harus masuk bersamaan. Protocol kesehatan dijalankan memakai masker, jaga jarak. Ini semua sudah menjadi standar New Normal dan menjadi kebiasaan karena kita juga tidak ingin punya sales yang sakit. Dengan segala pembatasan ini penjualan tetap masih oke. Konsumen juga lebih paham, datang ke rumah contoh untuk lihat-lihat kita antar, tidak terlalu masalah. Dampak dari Covid-19 bank membatasi pemberian KPR terhadap jenis pekerjaan yang rawan terkena PHK. Apakah ini juga dirasakan? Kalau KPR dari kita merasakan tingkat akadnya turun. Jualan bisa tetapi proses akadanya jadi lambat. Kenapa bisa begitu, terus terang kewenangan itu ada di pihak bank. Mereka lebih selektif, ada bidangbidang pekerjaan yang tidak boleh mendapatkan KPR, akhirnya tingkat akad kredit KPR menjadi rendah. Di tambah lagi proses di bank lama
24
53|2020
Kita kerja keras seperti apapun kalau tidak didukung oleh bank, ibarat menanam tetapi panennya tidak kelihatan hasilnya. Menurut saya bank harus lebih berani, kalau semua direm karena takut, sementara pengembang jualan dari KPR bagaimana mau memutar. Padahal pemerintah sudah mengatakan agar bank membantu dunia usaha termasuk properti? Bantunya dalam hal apa. Kalau kita pengusaha properti dibantunya bukan minta subsidi bunga. Kita hanya minta proses akad betul-betul normal. Jangan juga ada karyawan bidang tertentu yang tidak bisa dapat KPR. Kalau semua ditolak siapa yang beli. Kita sudah susah membangun ditambah susah jual juga. Kabarnya investor mau beli kalau sudah terkoreksi harganya? Saya tidak rasakan itu karena rumah yang saya buat profilnya untuk end user. Kalau investor saya lihat belum kelihatan. Saya lihat mereka hati-hati tidak ingin melakukan tindakan ivestasi di awal-awal ini. Ke depan perumahan yang memperhatikan kesehatan jadi tuntuntan konsumen. Apakah GNA Group sudah memperhatikan soal ini? Penataan lingkungan sudah menjadi perhatian GNA Group. Kebetulan perumahan yang kami bangun sistem klaster, sehingga tidak sembarang orang bisa keluar masuk lingkungan perumahan. Bangunan
rumah banyak dari kaca, sehingga cahaya matahari banyak masuk, sirkulasi udara bagus. Penataan lingkungan, jalan, taman, ruang terbuka cukup besar. Jadi, lingkungan yang kita buat adalah yang hijau dan sehat. Saat ini WFH dan belajar di rumah sudah menjadi tuntutan. Apakah GNA Group juga sudah memilikirkan membangun rumah yang menyediakan ruang WFH? Kami sudah membuat tipe rumah yang ada ruang kerjanya yang bisa diubah menjadi kamar. Apalagi gen milenial bisa kerja dimana saja termasuk di rumah. Jaringan wifi di rumah-rumah yang kita bangun selalu ada karena ada operator penyedia jaringan wifi.
Butuh berapa lama kita untuk recovery pasca Covid-19? Kondisi saat ini berbeda dengan krisis tahun 1998 dan 2008. Tahun 1998 negara kita utangnya besar, nilai kurs dollar AS melonjak tinggi yang membuat ekonomi kacau. Sementara krisis tahun 2008 tidak terlalu besar karena walaupun kita mengalami pelemahan daya beli tetapi kita tidak menghadapi krisis. Kalau sekarang menurut saya hanya sementara. Daya ekonomi dan nilai tukar mata uang masih luar biasa bagus. Artinya, tidak ada indikasi elemen ekonomi makro yang membuat ekonomi kita menurun. Kalau pelambatan saya rasa tidak karena negara kita luar biasa. Pertumbuhan dari segi perkembangan ekonomi, keuangan semua dijaga dengan baik. Menurut saya in short term, paling enam bulan sudah normal lagi. â—?
53|2020
25
DIBALIK KESULITAN KITA BISA MENGAMBIL OPPORTUNITY WIBOWO MULJONO, PRESIDENT DIRECTOR PT ASTRA LAND INDONESIA
Mungkinkah Indonesia sedang menuju krisis ekonomi? Banyak yang mencoba meramalkan masa depan Indonesia, tetapi kadang-kadang kita lupa melihat data. Kalau kita bicara teknis, growth minus berturut-turut berarti kita krisis. Tidak bisa dipungkiri bahwa growth secara ekonomi akan turun. Biasanya pemerintah mengeluarkan angka penurunan hanya 0,1 persen. Sekarang bedanya bisa 2 sampai 2,5 persen penurunannya dari best scenario sampai worst scenario. Apa yang sudah dilakukan Astra Land Indonesia di tengah wabah Covid-19? Kami di Astra Land Indonesia tidak melakukan sesuatu yang brilian. Terus terang segala sesuatu yang terjadi sekarang ini banyak sekali perubahan. Kita selalu melihat dua hal yaitu yang tidak kita kontrol dan yang bisa kita kontrol. Yang bisa kita kontrol, itulah yang kita lakukan dengan sangat jelas. Uang masuk berapa, uang keluar berapa dan investasi yang kita lakukan berapa. Ketiga hal ini saya pikir very fundamental basic dalam bisnis. Sebetulnya bisa dipakai oleh pebisnis maupun personal. Tinggal diganti-ganti saja. Bagi perusahaan berapa aset yang dimiliki, punya utang atau tidak. Ke depan revenue kita seperti apa, dan pengeluaran kita berapa. Tahun ini kita mau apa tiarap atau mau oportunistik. Kalau mau oportunistik kita mau agresif atau tidak. Kalau kita lihat saat ini banyak perusahaan logistik yang ekspansi karena bisnis pengiriman meningkat sekali sejak Covid-19. Apakah ini suatu oportunistik dari bisnis properti masuk ke bisnis
26
53|2020
logistik. Artinya, selalu ada sisi dibalik kesulitan dimana kita bisa mengambil opportunity. Tetapi harus dilihat lagi bagaiman kondisi keuangan kita. Baru kita ambil keputusan tahun ini mau melakukan apa. Saya pikir semua pengembang harusnya menjalankan ini. Ada pengembang yang statusnya banyak utang, mungkin tahun ini mereka harus benar-benar tiarap. Bahkan mungkin harus minta restrukturisasi. Berbeda dengan pengembang yang tidak punya utang atau sudah beres utangnya. Mungkin bisa beli proyek, beli tanah. Sekali lagi, setiap orang punya posisi yang berbeda saat ini. Kondisi saat ini menuntut Astra Land Indonesia melakukan penyesuaian pemasaran? Para marketing harus melakukan penyesuaian karena situasi telah berubah sejak ada Covid-19. Tradisional properti adalah pameran, bagi-bagi brosur, kanvasing, menaruh brosur di media. Tetapi saat ini ketika ada penerapan social distancing orang dikasih brosur saja tidak mau. Kalau tidak memakai masker, orang tidak mau dekatdekat ke kita. Kita dituntut putar otak bagaimana bisa agar bisa prospek dan closing. Sekali lagi, dunia sudah tidak seperti biasanya. Jangan malu bertanya pada potensial buyer, optimalkan database yang kita miliki. Kebanyakan jawaban-jawaban yang saya terima dari calon konsumen, pertama, mereka masih takut dengan kondisi saat ini. Kedua, bingung karena peraturan yang tidak tentu dan berubah-ubah. Tetapi kami juga menemukan banyak yang oportunistik. Mereka sebenarnya bisa beli dengan cash karena gaji
masih stabil. Tetapi ketika membeli properti minta diskon besar bahkan getok harga. Oke, kita anggap masih ada yang investasi. Sekarang bagaimana kita mengolah itu. Kita bisa membuat marketing program atau approach yang lebih pas di masa-masa ini. Kita bisa ceritakan kondisi saat ini seperti apa. Tidak bisa langsung mengatakan ini harganya sekian kepada calon konsumen. Bisa ditinggal kita oleh konsumen. Bukan karena tidak tertarik, mungkin bila situasinya sudah lewat, mereka akan tertarik untuk membeli. Tetapi sekarang orang tidak lagi memikirkan properti tetapi yang lain. Problem lain adalah prospek karena caranya juga harus berubah. Misalnya, ada marketing yang lapor ke saya tidak bisa serah terima unit karena orangnya tidak mau datang. Saya katakan, bagaimana caranya bisa handover tetapi orangnya tidak perlu datang. Hanya ada 2 cara. Pertama, orangnya tetap datang tetapi tidak kita antar ke lokasi. Kita lakukan secara virtual, namanya guide handover. Dokumen sudah kita siapkan, tinggal tandatangan. Kedua, konsumen di rumah saja, kita yang foto-foto properti yang diminati sambil video call. Kita kasih garansi 1 bulan lebih lama dari biasanya. Biasanya 3 bulan kita jadikan 4 bulan. Saya selalu katakan lupakan cara-cara dulu. Cari cara yang baru, ternyata bisa. Ini yang harus kita lakukan. Spirit ini yang kami buat, mungkin hasilnya tidak sebanyak tahun-tahun yang lalu. Apakah Astra Land Indonesia tetap akan mengeluarkan produk baru? Kita akan mengeluarkan produk-produk baru tahun ini dari business plan yang sudah kita ubah. Kita putuskan untuk tetap mengeluarkan produk yang baru. Strategi pemasaran juga diubah. Mindset-nya banyak yang harus diganti. Kita juga harus jujur kepada karyawan, apa yang harus kita lakukan, berapa lama kondisi ini berlangsung. Oke, revenue ingin dinaikin dan ini tugas marketing, promotion sales. Tetapi ini saja tidak cukup, harus disertai cost saving dari operasional dan proyek. Dari sini akan keluar turunan-turunannya, seperti produk baru akan keluar, kemudahan-kemudahan untuk konsumen mungkin cicilan lebih panjang atau mungkin libur bayar. Harus effort dari semua pihak. â—?
53|2020
27
mereka melakukan cuci gudang. Kemudian mereka melakukan perampingan struktur departemen. Siapa pengembang yang bisa bertahan yaitu pengembangyang punya cashflow kuat. Bagaimana kondisi broker kita saat ini?
YANG TIDAK MAMPU BERADAPTASI AKAN PUNAH DARMADI DARMAWANGSA, Motivator dan Pakar Pemasaran Properti
Seperti apa kondisi ekonomi kita tiga bulan setelah kita dinyatakan terkena wabah Covid-19? Kondisi saat ini adalah kondisi yang tidak pernah kita hadapi sebelumnya. Walaupun bisa dikaitkan dengan krisis ekonomi tahun 1998 dan krisis lainnya, tetapi krisis kali ini berbeda dan kemungkinan kita tidak tahu seperti apa 4 bulan ke depan. Pemerintah dan pemilik perusahaan juga belum punya pengalaman. Kalau kita lihat perbankan, industri perbankan akan babak belur. Kenapa babak belur, sederhana saja. Orang menaruh uang di bank, dan bank memutar uang tersebut. Sekarang ternyata tidak ada yang ingin pinjam uang ke bank. akibatnya uang itu tidak berputar hanya numpuk saja di bank. Kalau uang itu tidak berputar bagaiman bank bisa membayar bunga kepada orang yang menaruh uangnya di bank. Jadi, ada dua masalah bank yaitu tidak bisa memutar uang nasabah yang disimpan di bank dan orang yang pinjam ke bank tidak bisa mengembalikan pinjamannya ke bank. Para developer mengajukan keringanan ke OJK, ternyata OKJ juga tidak mampu karena setiap bank juga mengalami kesulitan. Jadi, mata rantainya stagnan. Kalau mata rantai stagnan akhirnya kembali lagi ke pemerintah. Apa pemerintah ingin melakukan bailout. Saya yakin pemerintah tidak berani melakukan bailout karena perputaran uangnya besar sekali. Jadi, saya tidak melihat Covid-19 secara penyakitnya, memang penyakitnya mengerikan, tetapi dampaknya pada ekonomi sangat terasa. Sekarang belum terasa, masih di depan pintu yang sudah terbuka. Kapan terasanya? Saya sangat yakin terasanya sampai akhir tahun ini, sampai kuartal pertama tahun 2021 kita akan merasakan akibatnya.
28
53|2020
Ekonomi juga punya masa inkubasi 6 bulan. Masalah politik juga bisa membuat kekacauan ekonomi. Saya merasa tidak gampang mengurai benak kusut seperti ini. Yang saya tahu semua pebisnis akan melakukan cut cost. Berusaha mencari channel-channel lain untuk mencari uang. Sekarang harus mengubah bisnisnya. Pertanyaannya apakah semua orang dan semua perusahan siap berubah. Menurut Anda apakah New Normal sebagai peluang untuk membangkitkan ekonomi kita? Ada dilema apakah masalah ekonomi atau kesehatan yang dipertaruhkan. Kalau negara maju seperti Singapura faktor kesehatan menjadi nomor satu dan ekonomi nomor dua. Di Indonesia awalnya kesehatan nomor satu, tetapi begitu uang habis orang harus berpikir mencari uang. Jadi, pointnya bukan masalah kesehatan tetapi kocek orang Indonesia masih ada atau tidak ada. Kalau tidak ada uang dan bisa membahayakan ekonomi mau tidak mau mesti membuka diri. Di satu sisi Jokowi tidak ingin menghambat orang berusaha tetapi di sisi lain juga menjaga agar Indonesia tidak meletus penambahan positif Covid-19. Positifnya adalah Bank Dunia dan IMF memprediksi ekonomi Indonesia akan bangkit di 2021. Sementara banyak negara lain yang negatif pertumbuhannya. Saya pikir masih ada harapan dari dunia luar terhadap Indonesia. Apakah para developer siap dengan kondisi New Normal? Secara umum para developer sudah melakukan cut cost. Saya sangat yakin sampai quarter ketiga tahun ini tidak berani mengeluarkan proyek-proyek yang terlalu heboh. Sampai dengan bulan ke-9 mungkin para developer akan bertemu dengan para kreditur untuk mulai melakukan reschedule utang-utang mereka. Kalau masih ada proyek ready stock
Karena kita tidak bisa bergerak dalam 2-3 bulan ini mau tidak mau kehidupan kita di medsos, seperti saya banyak melakukan webinar. Dengan keberadaan kita di medsos, paling tidak kita memenangkan pasar di dunia maya dulu. Walaupun agen-agen kita banyak di rumah tetapi tetap bisa webinar, dapat informasi dan motivasi. Termasuk menghubungi konsumen memakai teknologi karena tidak bisa bertemu langsung. Saya percaya sekitar 30 persen agen-agen broker sebelum ada Covid-19 sudah punah. Pertama, mereka tipikal agen yang tidak konsisten. Artinya, tidak punya kestabilan dalam bertransaksi. Kedua, agen-agen yang alergi dengan komputer dan teknologi. Tipikal agen-agen seperti ini akan digantikan oleh agen-agen baru yang lebih mudah dan berasal dari berbagai sektor yang terkena PHK dan mereka cukup paham teknologi. Jadi ada pencucian di dalam dunia broker. Akan terjadi seleksi alam, yang tidak mampu beradaptasi dengan perubahan-perubahan seperti sekarang, mereka akan punah. Ini yang saya lihat. Dalam kondisi saat ini broker seperti apa yang bisa sukses? Broker yang bisa sukses adalah broker yang sangat paham lokasi tempat dia berada. Artinya, broker yang spesialis seperti spesialis misalnya daerah Kelapa Gading, Pondok Indah. Broker yang spesialis mengerti karakter pembeli dan penjualnya. Punya database yang kuat dia akan sukses. Sementara broker yang listing-nya tersebar dimana saja tidak akan sukses. Kedua, broker yang mampu memanfaatkan digital dengna baik, mengerti desain yang baik akan sukses. Ketiga, broker yang bernaung di brand yang baik jauh lebih tenang. Butuh berapa lama kita untuk recovery? Indonesia banyak mengimpor dari China, sementara negara ini lumayan kenanya, kalau China saja belum bangkit jangan pernah berpikir Indonesia juga bisa bangkit. Amerika Serikat saja sempoyongan saat ini. Kita tidak tahu setahun atau dua tahun ke depan mungkin gelap. Anda akan lihat beberapa developer kecil dibeli oleh developer besar. Akan banyak terjadi merger dan akuisisi. Tetapi kita tidak tahu yang akuisisi ini dari perusahaan asing atau lokal. Tahun 1998 banyak sekali perusahaanperusahaan Indonesia di-caplok oleh perusahaan asing. Waktu itu rezim tidak mampu mengatasi asing yang masuk. Kemungkinan terburuk saat ini akan seperti tahun 1998, perusahaan-perusahaan kecil akan di-caplok oleh perusahaan besar. â—?
53|2020
29
KAMI SIAP LUNCURKAN PRODUK BARU KRISTIEN ANDRIANI WIBOWO, GENERAL MANAGER AND SALES MARKETING DIVISION HEAD ELEVEE PROJECT ALAM SUTERA Bagaimana Ibu melihat kondisi pasar properti Indonesia imbas dari Covid-19? Imbasnya sangat terasa, ada koreksi pada penjualan produk di berbagai perusahaan pengembang properti. Hal ini diakibatkan oleh kemampuan belanja yang menurun, kemudian perubahan behaviour orang, juga secara psikologis orang menjadi lebih berhati-hati. Sehingga semua berdampak terhadap penjualan properti di Indonesia. Termasuk di Alam Sutera yang secara umum mengalami penurunan penjualan. Seberapa besar penurunan transaksi penjualan di Alam Sutera atau proyek yang Anda tangani? Proyek yang saya tangani kebetulan tidak mengalami penurunan karena baru saja meluncurkan proyek komersial dan berhasil sold out dalam 1 hari dengan nilai penjualan di atas Rp200 miliar. Saat ini produk apa saja yang dipasarkan di Alam Sutera? Produk yang kami jual adalah apartemen dan komersial. Saat ini habitnya adalah work from home dan social distancing, sehingga orang membutuhkan suatu ruang terbuka yang dia bisa keluar tapi tetap bisa social distancing. Kemudian privasinya juga lebih terjaga. Konsep apartemen yang kami tawarkan ini sangat cocok untuk kehidupan New Normal sekarang ini. Dalam kondisi Covid-19 ini animo untuk produk komersial di Alam Sutera cukup besar? Animonya sangat besar bahkan sampai ada yang tidak kebagian. Produk yang kami pasarkan menargetkan kalangan menengah ke atas. Rata-rata harganya Rp4 - 6 miliar. Harga tersebut sangat affordable dibandingkan dengan produk sejenis di sekitarnya. Apalagi berada di lokasi yang strategis. Jadi mereka merasa bahwa saat ini adalah kesempatan yang baik untuk beli atau berinvestasi. Apakah produk tersebut dijual dengan harga promo khusus? Kami jual dengan harga special price. Kalau beli dalam kondisi normal tentu harganya tidak seperti itu. Kami menyesuaikan dengan apa yang bisa diserap oleh pasar, tidak heran produk ini bisa habis di pasaran.
30
53|2020
Produk apa lagi yang masih menarik dalam kondisi saat ini? Tentunya apartemen, karena harga rumah sudah semakin mahal. Rumah di Alam Sutera dengan luas 100 meter persegi harganya sudah hampir Rp3 miliar. Sementara apartemen yang akan kami pasarkan ini dengan luasan yang serupa, harganya masih di bawah Rp2 miliar. Perbedaannya cukup besar, lebih dari 30 persen. Sehingga apartemen menjadi sangat menarik. Apartemen EleVee Penthouses and Residences. Rencananya akan kami luncurkan secara bertahap yang akan mulai dipasarkan Juli 2020. EleVee Penthouses and Residences dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan hunian keluarga jangka panjang khususnya bagi para profesional, keluarga, pelajar dan semua orang yang mendambakan hunian yang berkualitas di kawasan hijau Alam Sutera. Didesain secara khusus oleh Broadway Maylan, sebuah konsultan arsitek ternama dari Inggris, EleVee memiliki konsep yang memaksimalkan paparan cahaya alami dan udara segar. Adapun unit apartemen EleVee yang dipasarkan berjumlah tiga tipe yakni tipe 2 bedrooms, 3 bedrooms, dan penthouse. Setiap unit dirancang dengan tata kelola ruang yang nyaman dengan luas apartemen mulai dari 96 meter persegi hingga 160 meter persegi. Sesuai dengan visinya, Alam Sutera Group selalu memberikan produk-produk unggulan berupa hunian berkualitas walaupun di tengah pandemi seperti sekarang ini. Apa daya tarik apartemen EleVee yang bisa menarik konsumen di tengah Covid-19? Pertama, EleVee terletak di centre of downtown-nya Alam Sutera, lokasi terbaik di Alam Sutera, yang dikelilingi hamparan taman kota yang luas di tengah kawasan, seluas 4 hektar yang seluruhnya tanaman hijau. Sementara saat ini sudah sangat sulit untuk menemukan penghijauan seluas ini di tengah kota dan hunian. Dengan era New Normal ini kesehatan lingkungan menjadi poin yang sangat penting dalam memilih hunian keluarga. Kedua, sangat eksklusif, dengan 8-10 unit saja per lantainya sehingga privacy penghuni dapat terjaga. Ketiga, natural light dan sirkulasi udara yang baik di setiap unitnya yang dapat menjadi booster bagi sistem imunitas tubuh kita. Keempat, tata kelola ruang yang sangat ideal, membuat apartemen ini cocok untuk kenyamanan keluarga dan kebutuhan work from home serta
learning from home. Kelima, satu-satunya apartemen di Indonesia yang memiliki pet friendly tower yang dilengkapi dengan pet garden (full open space) yang sangat luas . Kebijakan apa yang diharapkan dari pemerintah untuk membangkitkan pasar properti? Menurut saya pemerintah harus membuat beberapa kebijakan untuk membangkitkan industri properti. Pertama, memberikan subsidi terhadap pajak atas kegiatan kegiatan jual beli properti, seperti pajak pembelian, penjualan, peralihan nama dan lain-lain. Kedua, mempermudah perizinan, terutama bagi pengembang baru agar lebih banyak proyek- proyek baru yang akan bermunculan. Sehingga dapat meningkatkan perekonomian negara. Jadi, harus ada support dari pemerintah untuk properti, termasuk juga supaya industriindustri lainnya bisa ikut bangkit. Pemerintah sejauh ini sudah mendukung dengan baik, tetapi ada beberapa hal yang harus ditingkatkan, seperti mempermudah pembelian properti Indonesia untuk orang asing. Pasalnya, orang Indonesia saja bisa dengan lebih mudah membeli properti di luar negeri. Selain itu dibutuhkan support ke perbaikan infrastruktur, terutama ke daerah atau wilayah-wilayah di pinggir supaya mereka juga bisa lebih berkembang. Apabila di daerah pinggiran memiliki infrastruktur yang baik dan moda transportasi yang memadai, pengembangan properti akan lebih besar lagi di lokasi-lokasi tersebut. Di sinilah peran pemerintah untuk membantu kemajuan sektor properti menjadi sangat penting. Bagaimana dengan stimulus dari perbankan saat ini? Perbankan juga harus bisa memberikan kemudahan terutama bagi pembeli rumah pertama dengan program- program yang menarik, seperti suku bunga spesial, uang muka atau DP yang diperkecil bagi kepemilikan rumah pertama. Dengan kemudahan-kemudahan yang diberikan oleh perbankan diharapkan dapat meningkatkan antusiasme pasar dalam membeli properti. Dengan demikian, pasar properti Indonesia akan kembali bergairah.â—?
53|2020
31
SUKSES KAMI KARENA TERAPKAN NILAI IPE DARI PAK CIPUTRA YANCE ONGGO, MARKETING DIRECTOR PT CIPUTRA RESIDENCE Dunia properti saat ini berubah, apa yang dilakukan Ciputra Residence untuk dapat menciptakan peluang di masa pandemi Covid-19 ini? Sejauh ini, Ciputra Residence masih tetap berjalan sebagaimana mestinya. Bahkan di 3 bulan pertama tahun ini, dari 10 proyek yang saya tangani di Ciputra Residence masih tumbuh 11 persen secara year on year. Yakni di Januari-Maret 2019 sebesar Rp419 miliar menjadi Rp465 miliar di JanuariMaret 2020. Bahkan jelang akhir April 2020 lalu kami berhasil melakukan launching dan penjualan online perumahan di proyek Citra Maja Raya sebesar Rp130 miliar dari sebanyak 516 unit rumah. Harga jual rumah-rumah tersebut berkisar mulai dari Rp183 – 400 jutaan atau rata-rata terjual dengan harga Rp250 jutaan. Pembelinya rata-rata adalah usia produktif. Sebanyak 70 persennya dalam rentang usia millennial dan mature millennial yang berkisar mulai 21 – 40 tahun. Dan mayoritas dari mereka (70 persen) tinggal di barat Jakarta, terutama area Serpong, Tangerang dan Jakarta Barat. Keberhasilan penjualan online ini tentu karena ada banyak faktor. Kami melihat kembali business model yang pas untuk dilakukan dalam kondisi saat ini. Di dalam situasi krisis saat ini yang diakibatkan oleh Pandemik Covid-19, kami meyakini masyarakat akan tetap membeli properti karena 3B atau 3 Banget, yakni antara murah banget, butuh banget atau pengen banget. Jadi tinggal pintar-pintar kita untuk memanfaatkan peluang yang ada dan memanfaatkan kemajuan teknologi digital untuk mengatasi pembatasan sosial yang di berlakukan oleh pemerintah. Dan yang terpenting adalah menjaga keseimbangan cash flow, jadi developer harus survive, harus cari cara untuk bisa menembus badai dari April hingga Desember tahun ini. Beberapa pendekatan digital yang kami lakukan melalui aktivitas digital seperti video call/tour/presentation, iklan digital, virtual tour, online presentations, dan online event cerita punya properti dari rumah saja (CIPUTRA). Dan yang paling penting adalah eksekusi dengan menggunakan
32
53|2020
teknologi dan media, tetapi kita juga harus melihat bagaimana dengan kesiapan tim kita. Bagaimana Anda mempersiapkan tim Anda dalam menghadapi sesuatu yang tidak pernah mereka lakukan sebelumnya? Jadi kami melihat dulu portfolio produk kami dulu, mana yang star, mana yang cash cow, mana yang sudah jadi dog, yang sudah tidak sesuai dengan kondisi market saat ini. Jadi kita lihat dulu secara produk. Berikutnya adalah teknologi dan tim yang juga kami persiapkan. Pada saat terjadi pandemi Covid-19, reaksi kami adalah segera adaptif dengan situasi dan langsung memikirkan bagaimana caranya untuk bisa menembus badai ini. Bagaimana kami berusaha melihat opportunity yang paling mungkin dan merencanakan strategi serta eksekusinya. Kami melihat proyek-proyek kami yang mana yang masuk kategori sangat dibutuhkan di masyarakat saat ini. Kebetulan di Citra Maja Raya kami meyakini masuk kategori orang butuh banget, karena rumah dengan harga dibawah Rp200 Juta punya captive market yang paling besar, ditambah rumah dengan konsep pembangunan skala kota seluas ribuan hektar belum banyak pilihannya di Jabodetabek. Kemudian kami juga melihat kategori produk yang orang pengen banget. Kami melihat opportunity semua orang kalau ditanya pengen banget punya rumah yang lokasinya di Jakarta, dan kami punya proyek yang memasarkan rumah di Jakarta, yaitu di Citra Garden Puri Jakarta Barat dengan harga mulai Rp2,1 miliar. Dan ternyata sukses juga Anda menerapkan penjualan online di proyek CitraGarden Puri Jakarta Barat? Strategi launching dan penjualan secara online yang kami lakukan ternyata mendapatkan respons dari konsumen yang sangat positif. Buktinya, acara pemilihan unit yang semula kami rencanakan di tanggal 18 Juni, kami percepat
ke 9 Mei 2020 karena kuota minimum pendaftar NUP sudah melebihi ekspektasi awal kami. Hasilnya pun sangat bagus sekali, penjualan rumah di klaster terbaru, Cluster Elecio di CitraGarden Puri Jakarta Barat ini meraup Rp55 miliar hanya dalam 1 hari dengan metode pemilihan unit secara online. Padahal harga rumah-rumah yang kami jual di CitraGarden Puri Jakarta Barat tersebut berkisar mulai Rp2,1 miliar hingga sekitar Rp4 miliar. Pembelinya rata-rata adalah warga Jakarta Barat. Melihat pencapaian penjualan di kedua peroyek tersebut, apakah hal ini berarti daya beli masyarakat masih tinggi? Hunian adalah salah satu kebutuhan utama, sehingga akan menjadi prioritas bagi masyarakat, terutama bagi mereka yang belum memiliki rumah sendiri. Sementara yang lainnya, tentu mereka melihat bahwa properti adalah salah satu instrumen investasi yang sangat menjanjikan. Sehingga produk properti, baik di level pasar menengah bawah maupun menengah atas di dalam situasi saat ini masih, sama-sama punya peluang untuk terserap. Ditambah lagi dengan beberapa kebijakan dan stimulus baru dari pemerintah juga perbankan yang tentunya ikut membantu menjaga minat membeli properti, dimana salah satunya adalah tingkat suku bunga KPR yang relatif masih rendah 1 digit. Dan terlihat bahwa sekitar 70 persen pembeli kami, baik di proyek Citra Maja Raya maupun CitraGarden Puri menggunakan skema cicilan bank atau KPR, sisanya melalui cash dan cash bertahap. Keberhasilan penjualan online ini tentu bukan datang tibatiba, pastinya Ciputra Group sudah membekali seluruh timnya dengan kesiapan pengetahuhan dan mental yang baik? Banar bahwa kesuksesan kami tersebut tidak lepas dari nilainilai dasar yang ditanamkan oleh Pak Ciputra melalui IPE atau Integrity, Professionalism, dan Entrepreneurship. Nilai dasar IPE tersebut terus kami aplikasikan dalam seluruh aspek bisnis Ciputra Group. Metode pemasaran digital dan pemilihan unit secara online pada proyek Ciputra Group merupakan salah satu bentuk terobosan, inovasi dan kecepatan adaptasi yang dilakukan karena mengikuti nilai-nilai budaya perusahaan Ciputra Group, yakni IPE. Selain itu, brand serta reputasi Ciputra Group juga didukung tim yang andal pastinya menjadi kunci sukses pemasaran properti secara online yang kami terapkan. Dan terobosan tersebut kami lakukan untuk mempermudah masyarakat dalam melakukan proses pembelian rumah di tengah pembatasan sosial. Dimulai dari melihat kawasan proyek, rumah contoh unit yang akan di beli secara virtual yang tersedia di website proyek. Kemudian pendaftaran minat membeli yang dapat dilakukan secara mandiri, pembayaran dengan internet banking, hingga pemilihan unit yang dilakukan secara online. Luar biasanya, inovasi kami ini telah mendapatkan apresiasi dan sambutan positif dari berbagai pihak. Salah satunya adalah apresiasi dari MarkPlus – Marketing Sustainability Brand (MSB) Award yang diberikan secara online pada Jumat, 8 Mei 2020 lalu. �
53|2020
33
PROGRAM MOVE IN QUICKLY MASIH TERUS DIMINATI ALIM GUNADI, MANAGING DIRECTOR STRATEGIC BUSINESS AND SERVICES SINAR MAS LAND Apa yang Anda rasakan dengan properti Indonesia dampak dari wabah Covid-19? Covid-19 berdampak pada pasar properti di Indonesia, termasuk real estat global. Setidaknya menurut laporan Savills Global Market Sentiment Survey, secara keseluruhan 67 persen negara yang disurvei melaporkan dampak cukup negatif berkaitan dengan wabah ini. Sementara 29 persen negara melaporkan dampak yang sangat negatif. Secara umum pasar properti di Indonesia juga mengalami perlambatan, terutama dari investor yang bisnisnya terdampak pandemi ini atau customer yang bekerja di perusahaan yang terdampak pandemi. Karena ketidakpastian kapan akan berakhirnya pandemik maka baik investor atau customer saat ini dalam posisi wait and see. Dengan situasi seperti ini apakah Sinar Mas Land (SML), akan merevisi target pencapaian tahun ini? Sampai dengan saat ini Sinar Mas Land masih menunggu dan mengamati perkembangan kondisi property market. Bagaimana pencapaian program promo Move In Quickly hingga saat ini? Sampai saat ini perkembangan program Move In Quickly cukup bagus dan masih terus diminati oleh customer baik investor ataupun end user. Perkembangan marketing sales dari tanggal 22 Maret sampai dengan 11 Juni 2020 adalah Rp445 miliar. Produk properti seperti apa yang paling banyak diincar melalui Move in Quickly? Produk yang diminati oleh customer cukup bervariatif dari landed house, apartemen dan ruko. Tetapi yang paling banyak dicari adalah residensial landed house, yang memang menggambarkan karakter market konsumen Indonesia yang preferensinya lebih banyak
34
53|2020
landed house. Beberapa produk baru terus kami luncurkan, seperti Cluster Invesihaus tahap 2 dan juga ruko di Pasar Modern Timur, BSD City. Sekarang banyak pengembang mengandalkan media online untuk berjualan. Bagi SML apakah media online punya pengaruh signfikan dalam penjualan? Penguasaan teknologi digital marketing dinilai menjadi kunci dasar untuk bertahan pada masa pandemi yang menghasilkan kebiasaan baru atau New Normal. Digital advertising, virtual tour, multimedia listings seperti yang disediakan berbagai platform juga menjadi kunci pemasaran pada masa depan. Covid-19 ini mampu mengubah kebiasaan manusia menjadi lebih bergantung pada teknologi dan digital, dan masyarakat pun menyambut baik mengenai hal ini. Karena mereka tetap bisa melakukan pencarian properti meskipun dari rumah saja. Dampak dari Covid-19 konsumen makin peduli pada kesehatan termasuk mencari hunian yang lingkungannya peduli pada kesehatan. Apakah ini peluang ini juga ditangkap oleh SML? Setiap proyek hunian SML di design dengan konsep better, healthier, and safer place for living. Misalnya, low density, private lift untuk memastikan maximum physical distancing, contohnya di Apartemen Aerium dan The Elements, lebih banyak area hijau dan open space; penerangan dan ventilasi natural; fiber optic ready untuk menunjang work from home dan learning at home untuk BSD City area. Jika kondisi saat ini berlanjut hingga krisis akhir tahun, apa yang terjadi dengan properti di Indonesia? Yang pasti jika jika krisis ini berlanjut sampai akhir tahun maka krisis yang terjadi bukan hanya krisis kesehatan tetapi berpotensi menjadi krisis ekonomi.
Pasti sangat berdampak ke industri properti secara keseluruhan. Diharapkan pemerintah dapat memberikan stimulus ekonomi yang bisa berdampak langsung kepada industri properti. Menurut Anda apakah pemerintah sudah optimal memberikan stimulus untuk industri properti? Saat ini pemerintah sudah cukup baik dalam mensupport sektor properti. Ke depannya diharapkan lebih maksimal lagi dengan menerbitkan aturan yang bisa memberikan stimulus yang lebih menarik untuk men-support sektor properti agar tumbuh lebih baik. Bagaimana dengan perbankan sendiri, apakah sudah cukup memberikan stimulus kepada calon konsumen? Saat ini support perbankan sangat besar karena customer yang membeli properti di Sinar Mas Land masih memilih pembiayaan secara KPR/KPA. Dengan suku bunga yang saat ini sangat kompetitif ditambahkan dengan promo menarik lainnya dari perbankan diharapkan bisa membantu customer yang ingin memiliki properi Sinar Mas Land dengan pembiayaan KPR/KPA. Di saat pandemik ini pun di perbankan memberikan support kepada customer yang terdampak pandemik dengan melakukan restrukturisasi KPR. Ada yang mengatakan inilah saat yang tepat untuk membeli properti. Tepat untuk konsumen end user atau investor? Betul. Bagi calon investor dan customer yang ingin memiliki properti, saat ini adalah waktu yang tepat untuk memiliki properti. Produk properti seperti hunian merupakan salah satu jenis investasi tepat di saat pandemi karena faktor kebutuhan dan harganya yang selalu naik. Dengan begitu, customer bisa mendapatkan dua keuntungan sekaligus, yaitu pendapatan sewa dan capital gain. Terlebih lagi, pasar properti saat ini sedang gencar-gencarnya menawarkan berbagai promo, bonus, dan kemudahan-kemudahan lainnya. Dari produk properti yang dibeli oleh customer ada beberapa untuk segmen end user kategori menengah ke bawah karena sekarang ini marketnya tetap ada. Hanya saja kebutuhan manusia prioritasnya saat ini lebih kepada keselamatan dan kesehatan. Kita harapkan dengan mulai berjalannya perekonomian di era New Normal akan membuat pasar properti semakin membaik terserap pasar. â—?
53|2020
35
Ada proyek yang sudah berjalan seperti di Jatibening, Bekasi Timur, Ciracas, Sentul, Cisauk, seperti progres penjualannya sejak merebak Covid-19 bulan Maret hingga Mei?
PROPERTI KAMI MENERAPKAN STANDAR KESEHATAN Rizkan Firman, President Director PT Adhi Commuter Properti
Alhamdulillah, dengan kekuatan konsep pengembangan properti kami yang berbasis TOD, semua project kami tetap menghasilkan marketing sales. Target tentu kami revisi sesuai skenario yang kami susun. Tekanan market memang terlihat di bulan Maret dan April, namun harapan kami dengan rencana pemerintah menyiapkan kondisi New Normal, animo market untuk properti mulai berangsur membaik. Untuk transaksi di bulan Mei ini mulai menunjukkan perbaikan dari Maret dan April 2020. Untuk saat ini konsumen end user memang lebih mendominasi. Untuk harga rentang Rp350 juta sampai dengan Rp500 juta menjadi favorit konsumen. Namun untuk lokasi project kami di Urban Signature Ciracas, Gateway Park- Jatibening, MTH Premier Jakarta yang produknya di atas Rp500 juta tetap dipilih dan diminati konsumen. Ini dibuktikan transaksi di project tersebut tetap berjalan. Konsep properti TOD dengan berbagai value yang didapat konsumen menjadi alasan utama konsumen kami memilih produk LRT City dari Adhi Commuter Properti.
Kini orang menyebutnya sudah di era New Normal. Apakah ACP sudah siap dengan era New Normal? Adhi Group, termasuk di dalamnya Adhi Commuter Properti telah menyapkan diri menghadapi era New Normal. Kami menjalankan bisnis properti dengan konsep yang adaptif, sehingga siap menghadapi perubahan baru yang terjadi. Strategi apa yang dijalakan ACP di era New Normal ini? Strategi pendekatan kepada konsumen melalui pemanfaatan dan memaksimalkan penetrasi melalui digital marketing menjadi poin penting di masa ini. Kenyamanan interaksi dengan konsumen kami siapkan dalam berbagai platform digital. Kebutuhan konsumen untuk dapat melihat properti langsung namun tidak perlu datang ke lokasi, kita antisipasi dengan fasilitas website, live streaming project, virtual reality untuk merasakan berada di dalam lingkungan properti, 3D show case untuk melihat interior ruangan. Penetrasi promosi melalui berbagai social media juga kami lakukan untuk menjangkau konsumen konsumen baru termasuk memaintenance konsumen setia kami. Komunikasi dengan konsumen dengan memaksimalkan video call atau conference dan jika diperlukan bertemu secara online. Protokol pencegahan Covid-19 juga sudah kami siapkan. Marketing Gallery di semua project sudah menerapkan pencegahan Covid-19, dengan menjalankan prosedur pengecekan kesehatan, penyediaan tempat cuci tangan, masker atau face shield dan penataan meja kursi di area marketing gallery dengan konsep physical distancing sudah kami siapkan. Apakah efisiensi SDM, perubahan business plan, dan penundaan proyek menjadi bagian dari strategi ACP di 2020? Sesuai dengan kebijakan dan semangat kami di ADHI Group, kami melindungi SDM kami, sehingga opsi efisiensi di SDM belum menjadi pilihan. Untuk menghadapi kondisi ini, tentu kami melakukan
36
53|2020
penyesuaian dengan membuat skenario-skenario pencapaian hasil usaha di tahun ini termasuk penyesuaian business plan. Untuk project yang rencananya tahun ini akan kami serahterimakan kepada konsumen menjadi prioritas untuk penyelesaiannya. Dan ada beberapa project baru yang akan kami launch pada semester ke dua tahun ini. Tentunya dengan harapan pandemi ini sudah menunjukkan perbaikan di akhir semester 1 tahun ini. Salah satu yang menjadi fokus banyak pengembang adalah pengendalian cashflow. Apakah ini menjadi fokus utama ACP juga mengadapi kondisi saat ini? Di dalam pengendalian cashflow, fokus utama kami pada pencairan piutang, memberikan gimmick kepada konsumen untuk mengubah pola bayar yang lebih cepat. Proses KPA dengan bank lebih intens, termasuk berkomunikasi dengan pihak perbankan untuk restrukturisasi utang. Efisiensi di operasional, termasuk mengendalikan cash out perusahaan. Dalam wawancara terakhir dengan Bapak, rencana IPO ACP yang sedianya di triwulan 2 tahun ini akan diundur. Apakah akan kembali akan diundur? Proses persiapan IPO tetap kami jalankan. Melihat kondisi ekonomi dan bursa saham dalam beberapa bulan ke depan, kami harus realistis kalau pelaksanaan IPO belum memungkinkan untuk dilaksanakan pada tahun ini. Sehingga perusahaan berencana untuk melaksanakan IPO di tahun 2021. Ada 5 proyek baru yang akan dikembangkan di tahun 2020. Apakah ada evaluasi atau tetap berjalan? Di dalam skenario yang kami siapkan, ada rencana venue pemilihan unit 3 project yang telah kami launching beberapa waktu yang lalu. Untuk rencana project baru kami tunda launching dan pengembangannya di tahun depan.
Apa daya tarik yang ditawarkan ACP agar orang mau membelanjakan uangnya dalam situasi seperti sekarang? Value hunian berbasis TOD dengan kelengkapan fasilitas dan rencana pengembangan potensial di area mendatang menjadi kekuatan dan alasan kuat konsumen untuk memilih LRT City sebagai hunian dan investasi. Dengan penerapan New Normal, potensi orang akan lebih memilih untuk bekerja dari rumah (work from home) dan tidak mengharuskan tinggal di tengah kota menjadikan LRT City sebagai pilihan yang tepat. Selain nyaman untuk hidup dan bekerja dari rumah, kemudahan aksesibiltas dengan memanfaatkan transportasi massal di depan mata (stasiun LRT, Stasiun Commuter Line, Terminal/ halte Bus Transjakarta) yang langsung ke dan dari tengah Kota Jakarta. Properti kami LRT City juga mendukung pola hidup sehat dengan menerapkan standar kesehatan di lingkungan properti, dan menyediakan sarana penunjang olahraga dan lingkungan yang sehat untuk para penghuninya. Berbagai promo kami siapkan untuk konsumen di masa pandemi ini dengan memberikan harga terbaik yang hanya berlaku untuk waktu tertentu, termasuk pilihan cara bayar yang menarik Apakah BUMN lebih cepat recovery ketimbang pengembang swasta? Kondisi pandemi Covid-19 ini memukul berat pelaku properti, baik developer BUMN maupun swasta. Potensial pembeli properti masih ada, namun tertahan skala prioritas untuk menunda transaksi. Namun dengan konsep New Normal yang dicanangkan pemerintah, harapan kita kegiatan ekonomi kembali menggeliat, tentunya dengan memperhatikan protokol kesehatan. Animo pasar properti diharapkan mulai kembali membaik minimal di kuartal IV tahun ini.â—?
53|2020
37
INVESTOR DAPAT MENJADI PENYELAMAT ALI TRANGHANDA, CEO IPW ADVISORY GROUP
Bagaimana Bapak melihat kondisi properti saat ini? Secara umum pandemi Covid-19 ini sangat berpengaruh terhadap perekonomian global termasuk Indonesia. Perlambatan ekonomi dunia pun agaknya tidak terhindarkan. Pandemi ini telah mengacaukan hampir semua prediksi ekonomi yang pernah dibuat. Hal ini tentunya berpengaruh pada bisnis properti. Berdasarkan data Indonesia Property Watch terjadi penurunan nilai penjualan rumah di triwulan 1 tyahun 2020 sebesar 50,1 persen (qtq) dan masih akan menurun di triwulan 2 bahkan triwulan 3. Apakah bisnis properti sudah kehilangan pasar? Melihat dari penurunan penjualan yang terjadi, segmen harga rumah dibawah 300 juta mengalami penurunan sangat tajam sebesar 62,5% (qtq) atau sebesar 68,8% (yoy). Di segmen yang didominasi oleh pasar end-user ini, ternyata tidak sanggup bertahan, apalagi dengan kecenderungan daya beli yang terus menurun. Kekhawatiran gelombang PHK dan menurunnya penghasilan membuat pasar di segmen ini diperkirakan akan terus mengalami penurunan bila kondisi belum pulih. Sementara itu di segmen harga di atas Rp1 miliaran yang didominasi investor juga terjadi penurunan 46,0% (qtq) atau 36,4% (yoy), masih lebih rendah dibandingkan penjualan di segmen harga menengah antara Rp300 jutaan sampai Rp1 miliaran. Meskipun terjadi penurunan di segmen ini, diperkirakan pasar masih memiliki potensi daya beli yang cukup terjaga. Penurunan ini lebih disebabkan faktor psikologis dalam menunda pembelian. Jadi pasar di segmen menengah atas yang sebagian besar justru investor yang akan memanfaatkan momen ini untuk membeli properti saat harga tertekan. Bahkan tidak dipungkiri, golongan investor ini akan menjadi ‘penyelamat’ bagi pasar properti, karena mereka yang masih sanggup untuk membeli. Apakah kondisi saat ini membuat banyak pengembang menurunkan harga? Banyak hal yang dilakukan oleh pengembang untuk dapat menarik konsumen. Salah satunya dengan promo dan diskon yang menarik serta memperpanjang periode pembayaran konsumen. Berdasarkan
38
53|2020
pengamatan saat ini beberapa pengembang mulai melakukan diskon lebih besar dibandingkan kondisi normal di kisaran 10 – 15 persen. Diskon ini bukan semata-mata harga properti jatuh melainkan untuk menjamin cashflow pengembang lebih baik. Hal ini tentunya akan membuat calon konsumen lebih tertarik. Apakah kondisi saat ini akan sama dengan krisis 1998? Kondisi saat ini sangat jauh berbeda dengan kondisi krisis multi dimensi yang terjadi di Indonesia pada 1998. Waktu itu fundamental ekonomi nasional sangat lemah sehingga meluluhlantakan sistem perbankan dan finansial. Inflasi waktu itu mencapai 60 persen lebih, Rupiah mengalami depresiasi hebat, belum lagi krisis utang perusahaan yang membuat resesi moneter makin dalam. Banyak juga yang membandingkan kondisi pandemi saat ini dengan krisis kesehatan dunia seperti yang terjadi tahun 2002-2003 yang dikenal sebagai SARS atau MERS pada tahun 2012-2015. Berbeda dengan MERS yang pertama kali dilaporkan di negara-negara timur tengah termasuk Arab Saudi dan Uni Emirat Arab, wabah SARS dimulai di China sama seperti Covid-19. Saat itu China masih menjadi negara dengan kekuatan ekonomi ke-6 dunia dan butuh waktu 8 bulan sampai wabah tersebut mereda dengan penyebaran tidak secepat wabah Covid-19 saat ini. Dampak dari wabah itu tentunya tidak terlalu memengaruhi ekonomi global secara signifikan. Dibandingkan pandemi saat ini, selain penyebarannya yang cepat, secara ekonomi China telah menjadi kekuatan ke-2 dunia dengan kontribusi 39 persen terhadap perekonomian dunia yang membuat banyak negara yang bergantung pada kondisi perekonomian China. Bisa dibilang saat ini pasar wisatawan terbesar berasal dari China. Bahkan perdagangan ekspor dan impor pun China memegang peranan penting. Dampak penurunan ekonomi yang terjadi di China membuat pasar global sangat terpengaruh, termasuk Indonesia. Bila ‘naga’ nya masih ‘batuk’, maka hampir semua negara juga akan ‘batuk’ begitu lah kira-kira perumpamaannya.
pertama kalinya, belum juga menunjukkan tanda-tanda wabah ini akan cepat mereda dalam waktu dekat. Banyak pihak memperkirakan puncak pandemi akan terjadi antara bulan Mei sampai Juli 2020, meskipun dirasakan terlalu naif untuk dapat dengan tepat memprediksi krisis kesehatan seperti ini. Tidak ada data-data historikal yang dapat dibandingkan secara persis dengan kondisi saat ini. Jadi bagaimana perkiraan kondisi properti ke depan? Yang menjadi perhatian banyak pihak adalah bagaimana kondisi ekonomi setelah puncak pandemi berakhir. Dimungkinkan akan terjadi paling tidak dua skenario, yaitu terjadi economy recovery atau justru krisis ekonomi. Artinya bila dampak pandemi ini dapat diredam dengan beberapa kebijakan ekonomi pada suatu negara, tentunya roda perekonomian akan lebih cepat kembali normal. Namun demikian jangan sampai dampak yang dihasilkan pandemi ini justru memporakporandakan sistem keuangan dan finansial sebuah negara. Bila sampai itu terjadi, maka dapat dipastikan sebuah negara tidak hanya mengalami krisis kesehatan namun juga akan diperparah dengan krisis ekonomi, yang membuat pemulihan ekonomi sebuah negara menjadi sangat lama. Seperti apa The New Normal dalam Bisnis Properti? Dalam kondisi saat ini, semua pelaku bisnis properti dihadapkan pada sebuah tantangan untuk dapat beradaptasi mengikuti kondisi dunia yang berubah sangat cepat. Kita dipaksa untuk lebih cepat lagi menyesuaikan diri. Pasar properti sedang mencari keseimbangan baru. Tidak dari harga jual namun juga akan terjadi seleksi alam bagi pengembang yang memang tidak mempunyai produk yang bagus. Selain itu juga saat ini mulai terjadi pergeseran dalam desain produk yang lebih mengutamakan kesehatan selain keamanan dan kenyamanan. Penggunakaan teknologi juga menjadi lebih cepat diadaptasi. Yang paling menonjol adalah bahwa saat ini penggunaan saluran digital akan semakin cepat untuk merespon perilaku pasar dengan cepat. Semua pengembang akan masuk atau dipaksa untuk memasarkan produknya melalui online termasuk dimungkinkan transaksi yang terjadi juga secara online. ●
Sudah enam bulan sejak wabah ini muncul di Wuhan, China untuk
53|2020
39
PARA BROKER SUDAH BERADAPTASI DENGAN COVID-19 LUKAS BONG, KETUA DPP AREBI
Kita sudah memasuki 3 bulan setelah pemerintah mengumumkan Indonesia terkena Covid-19. Apa dampak properti yang dirasakan? Sejak 3 bulan belakangan ini sejak Presiden Jokowi mengumumkan Indonesia sudah terkena wabah pandemik Covid-19, kondisi properti di Indonesia sangat-sangat menantang. Menantang dalam arti banyak cobaan dan kendala. Jujur, properti di tanah air terkena dampaknya. Kalau kita lihat dalam 3 bulan ini developer yang berani launching adalah developer besar-besar saja. Sementara yangt terkoreksi dari konsumen di level-level profesional dan pekerja yang membeli properti lewat KPR/KPA. Bank sendiri kita tahu saat ini banyak yang mengerem karena melihat situasi saat ini karena bank juga menyadari banyak karyawan-karyawan dan debitur yang dirumahkan. Kalau dirumahkan berarti ada kendala di cicilan dan pembayaran mereka untuk KPR atau KPA. Sedangkan untuk kelas investor banyak yang wait and see. Kecuali kalau harga propertinya terkoreksi cukup besar, mereka berani inves untuk disimpan. Banyak yang mengatakan kini memasuki era New Normal. Apakah ini mampu membangkitkan kembali pasar properti? Para broker kita sudah cukup beradaptasi dengan Covid-19, seperti meeting lewat online dengan kantor, konsumen, klient. Sekarang konsumen banyak yang tidak ingin ke lokasi karena aturan social distancing. Para broker cukup kirim video secara online kepada konsumennya. Artinya, teman-teman broker sudah lebih mengantisipasi katakanlah untuk beradaptasi dengan teknologi properti. Ke depannya kita yakin akan mengubah cara dan gaya hidup broker maupun konsumen sendiri. Para pengembang saat ini maupun pasca Covid-19 banyak yang tidak memikirkan untung, tidak memikirkan untuk ekspansi kemana, tetapi mereka cukup mengembangkan proyek yang sudah ada. Apa yang ada di tangan itu yang dikembangkan oleh para pengembang. Kelihatannya para pengembang sudah harus memikirkan properti apa yang pas untuk masuk ke market, harganya berapa, tipe unitnya seperti apa.
40
53|2020
AREBI sendiri membuat talkshow secara online membahas konsepkonsep after Covid-19. Ke depan karena kita sudah memasuki era New Normal, gaya hidup sudah berbeda. Sepertinya para pengembang sudah mulai mendesain rumah yang memiliki ruang kerja karena saat ini tuntutannya lebih banyak orang untuk bekerja di rumah. Ini satu masukan buat para developer untuk mengantisipasi after Covid-19. Ada beberapa pengembang yang mampu melakukan penjualan signifikan dalam kondisi seperti ini. Apakah karena faktor brand pengembang itu atau harganya yang masuk ke konsumen? Kalau ada pengembang sukses berjualan saat ini adalah kombinasi dari banyak faktor. Nama besar pengembang memengaruhi, konsep hunian yang ditawarkan juga memengaruhi, ditambah produk dan pricing juga pas di kantong konsumen. Kita lihat sekarang ini developer-developer pemain besar yang memiliki trust dibenak konsumen. Apalagi pengembang tersebut mengemas produknya sedemikian rupa sehingga menarik konsumen. Rumah di harga Rp1 miliar ke bawah atau sedikit di atas Rp1 miliar, masih dicari konsumen. Sementara umumnya developer-developer besar yang mampu memasok market di harga ini. Sementara untuk pengembang kecil atau yang baru berat sekali menghadapi kondisi ini? Betul agak berat karena mereka sedang menghadapi ujian yang cukup berat. Mungkin belum mendapatkan trust atau kepercayaan dari konsumen. Banyak orang bilang kondisi saat ini lebih berat dari krismon 1998 atau krisis global tahun 2008. Tetapi sebetulnya inilah saatnya membuktikan bagi developer-developer baru, menengah dan menengah bawah kepada masyarakat dan konsumen, dalam keadaan seperti ini tetap memiliki komitmen untuk membangun proyeknya. Pemerintah sudah mengeluarkan berbagai stimulus. Apakah sudah mengakomodir harapan pelaku bisnis properti? Belum semuanya terakomodir, apa yang kita inginkan sebagai pelaku
pasar dengan regulator jaraknya seperti penjual dan pembeli. Kalau penjual banyak maunya sementara pembeli banyak mengerem-ngerem. Apapun yang dilakukan pemerintah untuk meningkatkan daya beli, meningkatkan sektor properti masih belum cukup, tetapi semoga bisa ditingkatkan lagi. Seperti apakah pemerintah bisa melegalkan kalau tatap muka dengan notaris bisa lewat online dalam kondisi seperti sekarang ini. Tetap ada rekamannya untuk menjadi bukti. Kondisi saat ini mengajak konsumen bertemu langsung belum tentu mau. Begitu juga dengan notaris karena akad melibatkan banyak pihak. Kalau sekolah saja bisa ujian lewat online, sudah saatnya akad juga lewat online. Tentunya tetap dibutukan legalitas bisa berupa bukti rekaman. Kalau pemerintah sudah ketok palu sah lewat online dan ada juklaknya saya yakin akan memperlancar transaksi properti. Butuh berapa lama untuk recovery setelah Covid-19? Sebetulnya kuncinya saat lebaran ini apakah banyak pemudik atau tidak. Kalau banyak mudik kita percaya wabah pandemik ini akan semakin meluas. Kalau semain meluas dan banyak yang terjangkit, otomatis akan memakan waktu lebih lama. Kita lihat di China mal sudah dibuka, sekolah sudah dibuka. Sementara kita puncaknya after lebaran. Kalau after lebaran puncaknya, mungkin September-Oktober sudah coolingdown. Harusnya semua masyarakat bisa mengikuti anjuran dari pemerintah agar kondisi saat ini tidak berlarut-larut. Kita lihat teman-teman di REI, asosiasi broker semua mengalami hal yang sama. Kita sering dengar waktu di tahun 2019 orang bilang kalau tahun 2020 sebagai tahun booming properti. Tahun 2019 ada pilpres dan kegiatan politik sudah bisa dilewati. Masuk tahun 2020 ternyata ada yang lebih berat dan lebih parah. Semoga kita bisa bertahan dan bangkit kembali. Kuncinya disiplin masyarakat. â—?
53|2020
41
SALES YANG JELEK PUN BISA MENJUAL ANDY K NATANAEL, CEO AKN TEAM (PROPERTY MARKETING STRATEGIST) Bagaimana Anda melihat kondisi pasar properti di Indonesia akibat wabah pandemik Covid-19? Pasar Properti di Indonesia baru bisa terlihat akibat wabah pandemik Covid-19 adalah di Q2 di bulan Mei dan Juni 2020. Itulah market yang real akibat wabah pendemik. Kalau Q1, bahkan Q2 bulan April, belum bisa dilihat sebagai real market, karena penjualan yang terjadi pada Q1 masih akibat follow up di awal-awal. Namun Q2 bulan Mei dan Juni sudah lebih real. Menurut hemat saya (saya belum memegang data-red) melihat banyak sektor industri mengalami penurunan maka sektor properti selalu yang pertama terkena dampak dan paling akhir bangkit. Apabila ada gangguan keamanan, politik dan ekonomi, maka sektor properti juga akan terjadi penurunan penjualan. Untuk pasar secondary, bagi yang jual di bawah harga akan tetap ada merket-nya. Pasar yang masih ada adalah end user. Sementara untuk investor masih pilih-pilih produk yang pas. Kalau ini krisis dan berlanjut hingga akhir tahun, seburuk apa kondisi pasar properti? Untuk end user tetap akan membutuhkan tempat tinggal, sehingga pasar ini yang akan tetap bertahan dan mencari properti, namun market ini akan mencari yang mempunyai pembayaran dengan menggunakan cara bayar KPR. Jadi, walaupun kondisi seperti ini sampai akhir tahun, pasar sampai dengan akhir tahun akan seperti yang terjadi Q2. Ada yang membandingkan krisis-krisis yang lalu dengan kondisi sekarang. Pandangan Anda? Terjadi banyak perbedaan kondisi antara tahun 1998 dan pandemik Covid-19. Masa Covid-19 ini yang terdampak hampir di seluruh dunia, dan terutama adalah UKM. Jadi kalau mau dibandingkan antara tahun 1998 dan Covid-19. Pertama, tahun 1998 terjadi akibat krisis moneter yang terjadi di Asia dan dengan melemahnya nilai uang terhadap dollar AS. Sedangkan saat ini akibat pandemik dan mata uang rupiah khususnya menjadi mata uang yang kuat terhadap dollar AS. Kedua, tahun 1998, bank di rush oleh nasabah, Covid-19 bank tidak di rush dan tetap
42
53|2020
dipercayai oleh masyarakat. Ketiga, tahun 1998 suku bunga tinggi hingga 70 persen. Kondisi sekarang, bunga bank cenderung tetap bahkan menurun. Keempat, tahun 1998, UMKM tidak terdampak. Saat ini UMKM juga ikut terdampak. Kelima, tahun 1998 kurang lebih 1 bulan saja di rumah, Covid-19 bisa sampai 3 bulan bahkan dampak penyakitnya masih tidak bisa diprediksi. Apa yang harus dilakukan pemerintah untuk menyelamatkan sektor properti? Diharapkan beberapa hal dapat diberikan relaksasi terhadap sektor industri properti namun tidak terlalu membebankan pemerintah. Misalkan, pencairan kredit yang dapat dicairkan 100 persen, NPL perbankan yang lebih dilonggarkan, pajak yang tidak dilakukan secara final, atau paling tidak pemerintah bisa membantu cara bagaimana developer bisa diberikan relaksasi agar bisa mempertahankan cash flow perusaahannya. Menurut saya, pemerintah sangat paham bahwa industri properti membawa banyak industri di belakangnya, dan pemerintah pasti sudah memikirkan mana yang terbaik namun juga tidak membebankan negara. Bagaimana juga dengan support perbankan dalam hal ini? Perbankan saat ini juga mengalami suatu ketakutan dalam menjaga NPL karena hampir sema sektor terdampak, sehingga perbankan sangat hati-hati dalam sektor pembiayaan. Ini pun menyebabkan pasar properti yang semakin sempit untuk pangsa pasarnya. Developer tidak memungkinkan memberikan pembayaran berjangka panjang karena akan mempersulit cash flow-nya. Dan juga kalau cash maka calon konsumen yang akan merasa berat. Seberapa besar penurunan transaksi penjualan properti? Penurunan properti sepengetahuan saya dari hasil menerima informasi dari beberapa teman developer, penurunan sebesar 30-40 persen.
Properti di segmen apa yang masih bisa jualan dalam kondisi saat ini? Segmen pasar Rp300 - Rp500 juta untuk landed house masih mencerminkan pasar yang lebih baik dibandingkan dengan pasar lainnya. Alasannya, pertama, pasar ini lebih banyak end user-nya. Kedua, pembelinya adalah orang dengan penghasilan Rp10 - Rp15 juta. Ketiga, dimana level-nya di perusahaan adalah supervisor hingga general manager. Keempat, berusia 25 -35 tahun. Bagi pengembang besar mungkin tidak masalah dengan cash flow, tapi bagi pengembang kecil kondisi Covid-19 membuat kesulitan dengan cash flow. Seperti itukah kondisinya? Akan banyak developer yang akan kesulitan cash flow. Tidak ada cara lain selain menyelamatkan cash flow dan tidak memikirkan profit. Namun apabila dengan discount besar-besaran maka akan banyak efek yang tidak baik untuk kepercayaan konsumen terhadap perusahaan. Sehingga developer harus memikirkan cara terbaik dengan finance engineering yang tepat. Dan saya mempunyai usulan yang mungkin bisa membantu semuanya berjalan dengan baik dan lancar baik bagi bank, konsumen dan developer. Usulan apa yang ingin Anda sampaikan? Lebih baik membuat produk yang bisa menjual dirinya sendiri daripada mencari sales yang hebat dalam menjual produk. Artinya, buatlah konsep atau produk yang baik dimana sales yang jelek pun bisa menjual produk tersebut. Jadi, buatlah produk yang bisa menjual dirinya sendiri Pemasaran dengan online kini jadi andalan bagi pengembang, ke depan apakah akan menggusur offline? Properti bisa dipromosikan dengan menggunakan media online, karena saat ini media online yang paling efektif di dalam mempromosikan jualan. Namun properti mempunyai keunikan tersendiri karena tiap produk properti tidak sama antara satu dengan yang lainnya. Sehingga dalam industri properti lebih kepada “HIGH TECH AND HIGH TOUCH�, konsumen butuh untuk melihat produknya secara langsung. �
53|2020
43
Pemerintah sudah mengeluarkan berbagai stimulus untuk konsumen dan perbankan, apakah belum dirasakan?
OPTIMIS DI TENGAH
TANTANGAN HEINTJE MOGI, MORTGAGE BUSINESS AND INDIRECT AUTO GROUP HEAD, CIMB NIAGA Tiga bulan sejak pemerintah menyatakan Indonesia sudah terkena wabah Covid-19 apa yang terjadi dengan ekonomi Indonesia?
miliar di April hanya setengahnya, tetapi saya masih bersyukur CIMB Niaga masih tumbuh sedikit sekali di bulan April, tetapi belum sampai minus.
Saya memberi gambaran dari sisi perbankan, kalau kita lihat dalam hal pertumbuhan khususnya di CIMB Niaga di quarter 1 khusus mortgage sendiri year on the year masih growth. Kalau kita lihat di quarter 1 penjualan tumbuh karena ada impact dari penjualan tahun sebelumnya. Tetapi kita lihat sejak bulan April sudah melandai, kecenderungannya turun. Bukan cuma CIMB Niaga saja tetapi sebagian besar bank pemain KPR kecenderungannya sudah turun pencairan kreditnya. Artinya, dampak wabah Covid-19 ini cukup besar pengaruhnya terhadap pertumbuhan ekonomi kita dan impact-nya bukan hanya di Indonesia tetapi juga negara-negara lain. Rata-rata di beberapa negara cenderung di quarter 1 sudah negatif pertumbuhannya. Sementara kita belum tahu sampai berapa lama penurunan ekonomi ini.
Di quarter ke-2 saya yakin ada penurunan signfikan. Kenapa ini bisa terjadi. Kalau kita bicara kredit properti, mortgage atau KPR semuanya adalah turunan dari penjualan properti. Kita lihat properti untuk segmen tertentu terutama rumah di bawah Rp1 miliar terkoreksi cukup besar. Masih adap penjualan properti di atas Rp2 miliar tetapi ini tidak bisa mewakili total keseluruhan penjualan rumah per tahun atau per bulan di Indonesia.
Untuk CIMB Niaga khususnya mortgage sendiri kita tetap melakukan aktivitas sebanyak mungkin karena sudah pasti untuk pencapaian pencairan kredit saat ini terkoreksi 40 sampai 50 persen. Ini dipengaruhi oleh penjualan. Betul penjualan properti di semua segmen tetap ada hanya saja terjadi penurunan 40 hingga 50 persen. Tentunya kita tetap harus optimis di tengah challenge ini. Penurunan 40 sampai 50 persen itu apakah di semua segmen properti? Di semua segmen. Kalau saya lihat sekitar 90 persen bank pemain KPR sudah merasakan penurunan pencairan. Dampak dari Covid-19 akan kita lihat di quarter kedua. Di April saja sudah terjadi penurunan penjualan, yang biasanya cair Rp800 sampai 900
44
53|2020
Penjualan CIMB Niaga di bulan April masih naik walaupun tipis, faktor apa yang menyebabkan kenaikan? Ada satu hal yang dilakukan CIMB Niaga di tengah mengecilnya penjualan yaitu kita banyak sekali melakukan kegiatan dengan developer, broker dengan melakukan webinar. Di bulan Maret hampir setiap 2 hari kita lakukan webinar dengan eksternal maupun internal nasabah kita. Kita kerjasama terutama dengan AREBI, developer, termasuk mengundang customer kita. Ini yang kita lakukan saat ini untuk mengantisipasi penurunan. Sebetulnya sejak Bulan Maret diumumkan ada Covid-19, CIMB Niaga sudah melakukan langkahlangkah antisipasi. Dengan AREBI kita sama-sama melakukan edukasi pasar. Kita kerjasama dengan beberapa developer, ada 24 developer yang subsidi bunga. Kita bisa menjual dengan suku bunga fixed 2 tahun 3,65 persen karena dibantu subisdi oleh developer-developer. Saya bersyukur dalam kondisi susah ada teman-teman yang bisa membantu kita untuk memberikan bunga jauh lebih murah.
Saya pikir cukup baik, hanya yang menjadi persoalan adalah niat dari konsumen untuk membeli rumah. Ada dua tipe konsumen saat ini yang memiliki uang. Pertama, konsumen yang kita sebut menabung untuk keamanan jangka panjang. Orang-orang ini saving untuk keamanannya karena ketidakpastian Covid-19 ini misalnya, takut kena PHK. Kelompok konsumen ini yang tidak membelanjankan uangnya. Kedua, konsumen yang benar-benar punya saving karena kelebihan uang. Konsumen inilah yang masih belanja saat ini. Orang-orang yang punya uang lebih yang tabungannya banyak, mau kondisi apapun tetap punya uang. Konsumen ini yang masih bisa belanja, tetapi kalau kita lihat pangsa pasar yang ini tinggal 20 persen. Mereka belanja untuk rumah-rumah cukup high end yang di atas Rp2 miliar. Jadi, yang sekarang bergerak adalah yang benar-benar kelas pengusaha yang punya uang lebih. Sementara untuk yang karyawan, cenderung wait and see, karena mereka lebih condong menyimpan uang untuk keamanan ekonominya, misalnya, bila terjadi PHK, perusahaannya bangkrut. Dengan kondisi Covid-19 ini mereka tetap punya simpanan. Orang-orang seperti ini cukup besar yang pangsa pasar belanja rumah hampir 50-60 persen yang beli rumah pertama bukan untuk investasi. Ini yang saya lihat. Jadi, stimulus itu bagus tetapi karena kondisi yang ada di Indonesia sekarang orang jadi menunggu. Artinya properti dengan harga di atas Rp2 miliaran cukup laku saat ini? Cukup laku, ada satu dua developer jual ruko dengan harga Rp3-5 miliar dalam satu hari launching 40 unit langsung laku 38 unit ruko. Artinya, masih ada pembeli. Untuk properti yang di atas Rp2 miliaran juga disasar oleh CIMB Niaga? Kalau CIMB Niaga tetap konsisten semua segmen, tidak membatasi kelas atas, menengah, menengah bawah atau bawah. Semua kita “makan� dalam arti yang paling penting kemampuan konsumen untuk membayar ada, tercermin dari analisa kita. Mau pekerja atau pengusaha sepanjang punya kemampuan membayar sesuai analisa kita mereka mampu tentu kita berikan KPR. �
53|2020
45
BTN BERI BANYAK KEMUDAHAN SURYANTI AGUSTINAR, EXECUTIVE VICE PRESIDENT BANK BTN Bagaimana Ibu melihat kondisi ekonomi kita akibat Covid-19? Kondisi ekonomi Indonesia pada kuartal I Tahun 2020 tercatat tumbuh sebesar 2,97 persen. Menurut saya, ekonomi nasional Kuartal II akan lebih berat dibandingkan kuartal I Tahun 2020. Apabila masuk kategori berat, proyeksi pertumbuhan ekonomi hanya tumbuh sebesar 2,4 persen dan apabila terjadi kondisi berat sekali ekonomi nasional bisa mengalami kontraksi dengan proyeksi pertumbuhan sebesar -0,4 persen. Kemudian, menurut data Kadin, pertumbuhan ekonomi nasional didominasi oleh onsumsi domestik sekitar 57 persen, investasi 37 persen, belanja pemerintah 7-8 persen, dan sisanya ekspor dan impor. Menurut saya, saat ini yang terganggu adalah konsumsi domestik dimana terjadi penurunan daya beli masyarakat akibat pandemi Covid-19, sehingga pemerintah perlu segera merealisasikan Bantuan Sosial (Bansos) dan Bantuan Langsung Tunai (BLT). Seluruh sektor perekonomian di Indonesia saat ini terdampak Covid-19, terutama sektor UMKM dan sektor informal yang menyumbang sebesar 70 persen dari pertumbuhan ekonomi nasional. Sehingga berbagai sektor terdampak perlu melakukan inovasi atau ‘creativity’ untuk terus bisa bertahan dalam kondisi seperti sekarang ini. Seperti pemanfaatan teknologi sebagai second way. Tidak dipungkiri, pola atau habit masyarakat saat ini mau tidak mau harus berubah menuju kearah digital ditengah kondisi pandemi Covid-19 seperti saat ini. Properti salah satu yang terdampak akibat Covid-19. Sebagai bankir, apa yang Ibu lihat? Menurut data survei Indonesia Property Watch di kuartal 1, terdapat penurunan penjualan unit properti di wilayah Jabodebek-Banten sebesar 51,8 persen (yoy) dan diperkirakan berlanjut di triwulan berikutnya apabila kondisi pandemic Covid-19 masih berlanjut. Penurunan ini terendah dalam 5 Tahun terakhir karena turunnya daya beli masyarakat akibat Covid-19. Namun, prediksi pasar menunjukkan bahwa masih ada daya beli pasar yang berasal dari investor yang digadang-gadang menjadi penyelamat pasar perumahan saat situasi mulai membaik dan itu terjadi pada rumah di atas Rp1 miliar dan rumah secondhand. The New Normal Behaviour yang saat ini diterapkan diharapkan menjadi penyelamat kondisi bisnis properti ke depan. Dengan digital
46
53|2020
marketing akan menjadi media penjualan properti. Sektor-sektor yang bisa bisa dikatakan survive atau sustain dalam jangka panjang di tengah pandemic Covid-19, sehingga bisa dijadikan perhatian oleh para pengembang dalam menawarkan penjualan properti antara lain sektor farmasi, sektor IT, sektor pangan, sektor energi, dan perbankan. Kalau sektor properti terganggu kemungkinan sektor bank juga ikut terganggu. Bagaimana dengan penyaluran KPR Bank BTN di tengah Covid-19 ini? Tidak dipungkiri pandemi Covid-19 memberikan dampak perekonomian secara nasional, termasuk pada pertumbuhan realisasi kredit Bank BTN. Namun demikian, tercatat hingga April 2020 penyaluran KPR Subsidi Bank BTN telah menembus 105 persen dari target atau telah terealisasi sebanyak 26.836 unit. Pencapaian tersebut merupakan realisasi 99 persen atau sebesar Rp3,57 trilliun dari dana subsidi pemerintah yang disalurkan Bank BTN. Selama Covid-19, ekspansi kredit lebih selektif dan pertumbuhan didominasi KPR Subsidi yang permintaannya cukup besar, seperti di Bulan Mei ini akad kredit sekitar Rp800 milliar. Diharapkan situasi New Normal yang saat ini sudah diberlakukan, dapat mempengaruhi peningkatan realisasi kredit Bank BTN di Triwulan II. Langkah strategis apa yang dilakukan oleh BTN untuk meningkatkan realisasi kredit KPR? Pertama, Bank BTN saat ini lebih selektif terhadap penyaluran kredit konsumer non subsidi dimasa pandemic Covid-19. Fokus BTN pada calon debitur fix income yang merupakan pegawai tetap dari perusahaan/instansi pemerintah, TNI/POLRI, BUMN/BUMD, Swasta Skala Nasional Blue Chip dan yang terdaftar di Bursa Efek. Program BTN Solusi menjadi salah satu startegi yang ditawarkan untuk memberikan kemudahan bagi instansi-instansi tersebut dengan promo special yang memberikan bunga KPR 6,99 persen fixed rate selama 2 tahun khusus instansi yang payroll dengan Bank BTN. Kedua, kerjasama dengan developer potensial dengan program bersama termasuk pengalihan cash bertahap dari developer menjadi KPR/KPA BTN yang dikemas dengan gimmick marketing menarik. Ketiga, Bank BTN juga fokus pada potensi pembiayaan rumah secondhand Kredit Agunan Rumah (KAR) atau Kredit Multiguna dengan meningkatkan kerjasama agent properti, platform aplikasi penjualan properti. Keempat, optimalisasi dan database debitur KPR di Bank
BTN untuk ditawarkan renovasi rumah atau kebutuhan konsumtif lainnya, karena proyeksi ke depan ditengah situasi pandemi Covid-19 kecenderungan habit masyarakat lebih banyak bekerja dari rumah dan bisa saja membuat kantor dari rumah. Sehingga potensi pendanaan ini cukup besar. Bank BTN terus berkolaborasi serta bekerjasama dengan asosasi pengembang perumahan agar stimulus penambahan kuota SSB (subsidi selisih bunga) dari pemerintah dapat terserap secara optimal. Diharapkan tambahan kuota SSB tersebut dapat mendorong permintaan dan bisa menggerakan pengembang properti dan industri turunannya yang saat ini terpukul pandemi Covid-19. BTN juga saat ini terus melakukan perbaikan business process berbasis risiko dan fokus pada segmen berisiko rendah. Dengan demikian perseroan sangat aman untuk mendorong dengan cepat penyerapan SSB ini walaupun dalam kondisi Pandemi Covid-19.
Stimulus apa yang ditawarkan BTN untuk membantu debitur yang terdampak wabah Covid-19? Untuk debitur existing, sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No. 11/POJK.03/2020, Bank BTN telah memberlakukan kebijakan restrukturisasi kepada debitur yang terdampak Covid-19 baik secara langsung maupun tidak langsung. Beberapa sektor pekerjaan debitur yang terdampak dan mendapat kebijakan restru antara lain pariwisata, transportasi, perhotelan, perumahan/rumah tangga, pertanian, kehutanan, dan perikanan, pertambangan dan penggalian, industi pengolahan, konstruksi, perdagangan, reparasi mobil dan sepeda motor, pengangkutan dan pergudangan, penyedia akomodasi dan penyediaan air minum, agen perjalanan, kesenian dan hiburan. Pola restrukturisasi pada poin 2.2 disesuaikan dengan kondisi dan permasalahan masing-masing debitur sesuai dengan ketentuan SE restrukturisasi dan termasuk kebijakan pembayaran angsuran dan perpanjangan jangka waktu. â—?
53|2020
47
CCB INDONESIA PUNYA PROGRAM STIMULUS CHANDRA BAHCTIAR, CONSUMER ASSET DIVISION HEAD PT BANK CHINA CONSTRUCTION BANK INDONESIA Tbk Bagaimana pandangan Anda terhadap kondisi ekonomi Indonesia akibat wabah pandemik Covid-19? Pastinya cukup signifikan karena banyak bisnis yang terkena dampaknya, baik secara langsung, seperti perhotelan, transportasi, dan lainnya, maupun tidak langsung. Banyak perusahaan yang cashflow-nya terganggu yang berakibat antara lain pengurangan karyawan bahkan hingga usahanya ditutup. Akan tetapi beberapa sektor bisnis masih bisa berjalan walaupun dengan operasional terbatas, seperti bisnis makanan, toko obat, dan lainnya. Menurut pandangan saya, saat ini pengusaha sudah memikirkan untuk shifting bisnisnya, misalnya, untuk operasional sudah mulai menggunakan sistem online, walaupun offline harus tetap ada. Kita sudah tidak bisa menggunakan cara-cara lama untuk menjalankan bisnis, karena kondisi sudah berubah. Salah satu sektor yang juga sangat terdampak adalah properti. Bagaimana tanggapan Anda akan hal ini? Pengembang seperti Ciputra sudah melakukan terobosan dalam hal penjualan, yaitu pemilihan unit secara online. Penjualan tersebut cukup sukses dan akhirnya disusul oleh developer lainnya untuk penjualan secara online. Dalam hal pemasaran, digital marketing sangat berperan saat ini. Untuk mengenalkan produk-produknya sudah tidak bisa melalui iklan di billboard karena sebagian besar orang di rumah saja. Keberhasilan Ciputra karena sudah ada building trust sebelumnya, dimana konsumen sudah percaya dan tahu kreditbilitas dari developer-nya. Jadi bisa saya simpulkan pertama adalah trust atau kepercayaan, kedua, digital marketing, dan online sales. Pemerintah sudah mengeluarkan stimulus untuk dunia usaha, menurut Anda apakah sudah dirasakan? Kalau dari sudut perbankan agar sektor properti dapat berjalan kembali, sebaiknya sudah harus dikaji peraturan yang memungkinkan untuk penandatanganan perjanjian kredit maupun transaksi jual beli dengan menggunakan video conference. Beberapa waktu yang lalu saya sempat bertanya kepada salah seorang notaris senior, memang belum diatur untuk hal tersebut. Bagaimana dengan penyaluran KPR Bank China Construction Bank Indonesia (CCB Indonesia) sejak Covid-19 melanda Indonesia? Sampai saat ini CCB Indonesia masih melakukan penyaluran KPR dan sejak tahun 2017 kita lebih fokus kepada KPR primary. Kita bekerjasama dengan beberapa developer terkemuka, seperti Ciputra Group, Summarecon Group, Alam Sutera Group, BSD City, Paramount Serpong, dan developer lokal di daerah seperti Mutiara Group - Makassar, PGS Group - Batam, Tjipta Group –
48
53|2020
Batam, dan lainnya. Di masa Pandemi ini, kita masih ada program dengan Ciputra, Summarecon Serpong dan BSD City. Yang pasti pencairan KPR menurun drastis, walaupun di Q1 2020 masih tumbuh sekitar 7 persen dibandingkan outstanding loan akhir tahun 2019. Dalam kondisi pandemik saat ini langkah strategis apa yang dilakukan oleh CCB Indonesia? Dari sisi debitur eksisting kita membantu memberikan solusi dengan program stimulus apabila terkena dampak pandemi. Tetap berkomunikasi dengan rekanan developer dalam hal penjualan, penyaluran KPR serta pembangunan yang menjadi jaminan bank. Membuat program marketing dengan rekanan developer, training atau edukasi secara online, baik kepada marketing CCB Indonesia maupun rekanan developer dan properti agent. Apakah ada stimulus yang diberikan kepada debitur CCB Indonesia? CCB Indonesia punya program stimulus kepada debitur eksisting. Kita membantu memberikan solusi dengan program stimulus yang ada, akan tetapi tidak secara otomatis seluruh permintaan debitur dipenuhi karena ada assessment lebih lanjut dari pihak bank agar pemberian stimulus benar diberikan kepada debitur yang terkena dampak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Yang pasti pemberian stimulus ini harus tepat sasaran, karena ada saja ‘penumpang gelap’ yang memanfaatkan kondisi pandemi ini. Apa saja program KPR yang ditawarkan CCB Indonesia? CCB Indonesia memberikan suku bunga yang cukup kompetitif dengan pilihan jangka waktu suku bunga fixed yang bervariasi dari fixed 2 tahun, fixed 3 tahun bahkan fixed 5 tahun. Kita juga membuat beberapa program marketing dengan developer seperti Ciputra di Citra Raya Tangerang dan Citra Sentul Raya, Summarecon Serpong serta BSD City. Suku bunga KPR khusus primary yaitu 6.25 persen - fixed 2 tahun, 6.5 persen - fixed 3 tahun, dan 7.25 persen - fixed 5 tahun. Kemudian jangka waktu KPR masa fixed +/+ 2 tahun dan maksimal 20 tahun. Selanjutnya, bebas penalti pelunasan setelah masa fixed +/+ 2 tahun dan persyaratan kredit yang mudah. Apakah sudah banyak nasabah yang memanfaatkan program pembiayaan CCB Indonesia? Dalam 3 tahun terakhir sejak CCB Indonesia fokus di KPR khususnya KPR Primary, sudah cukup banyak konsumen yang memanfaatkan fasilitas ini. Hal ini karena CCB Indonesia cukup aktif bekerjasama dengan AREBI sejak tahun 2017 dan juga banyaknya kerjasama dengan developer terkemuka di Indonesia, serta developer lokal di seluruh Indonesia. ●
53|2020
49
THE PROJECT juga bisa memiliki hunian tapak tersebut. Invensihaus R dijual mulai dari Rp1,2 - 1,5 miliar. Kemudahannya, pembeli dapat mencicil DP 10% sebanyak 15 kali senilai Rp7,7 juta per bulan atau pembeli mengalokasikan dana hanya sekitar Rp256 ribu per hari. Bahkan setiap unit rumah ini juga sudah dilengkapi dengan furnitur sehingga pembeli tinggal menempatinya tanpa harus memikirkan hal tersebut lagi. Invensihaus R berlokasi di kawasan Tabebuya yang berada di pusat BSD City. Klaster ini memiliki akses transportasi yang baik, dekat dengan pintu tol dan sarana transportasi publik. Nanti, klaster tersebut hanya berjarak sekitar 5 menit dari pintu tol keluar di belakang AEON Mall. Kawasan Tabebuya berada di lokasi strategis yaitu pinggir jalan utama BSD Raya Barat dengan ROW 42 meter, tepatnya di seberang danau Vanya Park. Lokasi tersebut diramaikan dengan kehadiran kompleks ruko West Park, Kawasan Vanya Park, dan Branchsto Equestrian Park. Invensihaus R memiliki 178 unit dan mulai dipasarkan pada Juni 2020.
Konsep Smart Home Hunian Invensihaus R memberikan konsumen kenyamanan berupa konsep rumah yang kompak, smart, modern, dan fungsional untuk memenuhi kebutuhan seluruh anggota keluarga. Para pembeli akan langsung mendapatkan fasilitas fully furnished dan smart furniture yang diaplikasikan pada setiap sudut rumah.
Invensihaus R, BSD City
HUNIAN GENERASI MILENIAL DENGAN CICILAN RINGAN Klaster Invensihaus R di BSD City hadir dengan konsep fully furnished dan stylish sehingga dapat mengakomodasi kebutuhan para milenial. Konsumen dapat mencicil DP 10% selama 15 kali dengan membayar Rp7,7 juta per bulan.
M
asa pandemi saat ini menjadi salah satu waktu terbaik untuk membeli atau berinvestasi properti. Pasalnya, banyak pengembang memberikan berbagai kemudahan, mulai dari cara pembayaran yang ringan sampai dengan harga spesial. Bahkan, perbankan pun turut mendukung langkah pengembang tersebut dengan memberikan kemudahan pengajuan KPR.
50
53|2020
Di sisi lain, pandemi Covid-19 telah mengubah kehidupan seluruh manusia. Salah satunya, yaitu menjadikan rumah sebagai pusat kegiatan. Karenanya, rumah menjadi aset penting bagi keluarga di masa depan untuk menciptakan kenyamanan anggotanya dalam beraktivitas. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, Sinar Mas Land menghadirkan hunian idaman bertajuk Invensihaus R. Klaster ke-4 di kawasan Tabebuya, BSD City ini merupakan lanjutan dari proyek Invensihaus yang laris terjual dalam waktu 1 hari pada Februari 2020 lalu. Fakta ini juga mengungkapkan bahwa proyek properti, terutama landed house dengan harga di bawah Rp1,5 miliar, menjadi primadona masyarakat Indonesia. CEO Residential Sinar Mas Land, Herry Hendarta, menjelaskan, BSD City memberikan cara bayar yang sangat ringan agar konsumen, terutama kaum muda
Dengan demikian, luasan yang kompak serta penataan ruang akan tetap terlihat rapi dan fungsional. Untuk membuat hunian kompak yang memuaskan penghuni tersebut, Sinar Mas Land menggandeng arsitek terkenal di Indonesia, Denny Gondo, dan interior designer ternama, Joke Roos. Invensihaus R dipasarkan dengan ukuran tanah 5x10 meter persegi, dengan luas bangunan 68 meter persegi sehingga hunian ini sangat cocok untuk pengguna atau end user. Sebelum memasuki kawasan Tabebuya, penghuni juga akan dimanjakan dengan pemandangan luas menghadap danau Vanya Park seluas 8 hektare serta disambut oleh gerbang yang didesain secara ikonik dan dilengkapi hanging garden berhiaskan bunga dari pohon Tabebuya. Area ini dilengkapi dengan outdoor lounge dan dining area bergaya seperti resort di Bali. Desain Club House kawasan Tabebuya terbilang stylish dengan kemewahan bintang 5. Club house ini memiliki indoor swimming pool dengan sekat-sekat cahaya untuk sensasi berenang di outdoor dengan kenyamanan indoor yang eksotis dan tenang. Di sisi lain, penataan ruang ini memberikan perlindungan dari paparan cahaya matahari langsung, sehingga penghuni tidak perlu takut menikmati kehangatan sinar matahari. Sepanjang akses menuju hunian, penghuni juga dapat menikmati pemandangan pepohonan Tabebuya di seluruh kawasan. Pemandangan indah ini memberikan rasa tenang bahkan sebelum memasuki hunian. â—? [Pius]
53|2020
51
HUKUM PROPERTI Pada awal kehadirannya di Indonesia, Covid-19 ini diperbincangkan apakah ia termasuk force majeur atau bukan. Tentu pilihan force majeur membawa konsekuensi serius, karena intruder yang tak terprediksi tersebut dianggap menghalangi salah satu pihak untuk melaksanakan prestasinya. Namun, saya tidak terlalu bersemangat untuk menempatkan Covid-19 sebagai force majeur dalam transaksi properti, karena selain membutuhkan pembuktian yang tidak gampang yang harus diargumentasikan di forum pengadilan, dalih Covid-19 sebagai force majeur sebagai alasan tidak melaksanakan pembayaran akan semakin merusak kepercayaan pihak lainnya dalam transaksi. Saya lebih cenderung untuk menggadang re-balancing sebagai solusi dalam situasi Covid-19 ini. Sehingga terjadi keseimbangan baru setelah keseimbangan lama yang dicapai dalam kesepakatan transaksi sebelumnya telah diruntuhkan dengan adanya situasi Covid-19 ini. Re-balancing merupakan upaya mengembalikan keseimbangan baru dari masing-masing pihak yang terdampak Covid-19, memulai dengan kesepahaman, antisipasi dan asumsi baru, yang bisa disepakati oleh para pihak untuk melewati masa Covid-19 ke depan. Restrukturisasi adalah manifestasi dari re-balancing. Dalam restrukturisasi disepakati adjustment atas kemampuan para pihak setelah dilanda Covid-19. Restrukturisasi bisa berupa penundaan penuh pembayaran, penundaan pembayaran pokok, pengurangan bunga dan lain-lain. Intinya adalah dicapainya keseimbangan baru yang diterima dengan baik oleh masing-masing pihak. Tidak menangnya sendiri dan tidak merugikan satu sama lain.
TUNDA BAYAR PROPERTI DI MASA COVID-19
THE ONLY WAY OR NO WAY?
S
52
di kantor pajak untuk validasi pembayaran pajak tersendat, serta terbatasnya pelayanan kantor pertanahan. Semua hal itu berkontribusi pada macetnya transaksi properti, secara khusus jual dan beli.
ituasi Covid-19 yang melanda dunia seolah menguji daya tahan seluruh bidang usaha, bisnis apakah yang paling kuat dan tak terdampak dari Covid-19. Ternyata, bisnis properti tidak kebal dari Covid-19. Ekosistem bisnis properti amat terganggu dengan Covid-19 ini. Transaksi properti, sama seperti transaksi lainnya, ternyata mengalami rem mendadak. Transaksi properti (khususnya jual beli) membutuhkan dukungan banyak pihak sebagai suatu ekosistem transaksi properti, antara lain, PPAT, bank, penilai, kantor pajak, kantor pertanahan, broker properti, penjual, pembeli dan developer. Keseluruhan elemen ekosistem properti tersebut yang seharusnya saling dukung dalam harmoni suatu transaksi, ternyata kini terdampak Covid-19.
Untuk primary market, tentu bisa dipahami problematika yang melandanya. Pembeli primary market mungkin memiliki penurunan income, sehingga memilih selektif untuk mengeluarkan uang dari koceknya, dan lebih memilih untuk survival daripada pembayaran konsumtif lain. Akibatnya ia berhenti untuk membayar cicilan ke developer. Selain itu ada pula kekhawatiran yang wajar bahwa developer terganggu kemampuan meneruskan dan menyelesaikan pembangunan sehingga jadwal serah terima unit kemungkinan mundur.
Semisal, penjual tetap berkeinginan menjual properti miliknya, namun pembeli mungkin terganggu kemampuan membayarnya atau bank yang memberikan financing menunda pencairan kredit. Demikian pula dengan PPAT yang menerapkan WFH (Working from Home), layanan
Hal ini menjadi pertanyaan serius dari pembeli primary market, sehingga mereka memutuskan untuk menunda dan menggantung pembayaran terlebih dahulu karena tidak lagi confident melihat performa dari developer. Di sisi lain, ada pula pihak developer yang
53|2020
telah selesai pembangunan (unit ready stock) maka tidak dapatlah si pembeli meragukan developer tersebut, namun selayaknya dengan itikad baik mengajukan penjadwalan ulang pembayaran harga jual kepada developer. Sedangkan untuk secondary market, seperti yang telah dikemukakan di atas, mengalami hambatan karena ekosistem transaksi properti terganggu. Salah satu saja elemen dalam ekosistem tutup atau slowing down, maka transaksi berpotensi tertunda. Nah, kali ini seluruh elemen dalam ekosistem terdampak karena Covid-19, sehingga dampaknya sangat dalam. Bagaimana dengan secondary market yang sudah selesai transaksi namun pembeli atau pemilik yang menggunakan KPR/KPA menjadi “batuk-batuk� pembayarannya karena menurunnya daya financialnya. Tentu hal ini menjadi concern bagi si owner, karena jika tidak membayar cicilan KPR/ KPA, maka asetnya yang menjadi jaminan bank akan berpotensi di jual lelang. Pemerintah Jokowi, yang diamini oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), senada seirama, memberikan kelonggaran bagi UMKM yang mendapat fasilitas kredit sampai dengan Rp10 milyar untuk mengajukan relaksasi kredit melalui POJK No. 11/POJK.03/2020 dan pedoman lainnya. Dalam praktik, relaksasi bukan hanya bagi dunia UMKM saja, namun kredit KPR dan KPA pun memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan relaksasi kredit.
Penundaan pembayaran dalam kerangka restrukturisasi merupakan manifestasi re-balancing yang valid, bahkan menunjukkan debitur dan kreditur sama-sama beritikad baik dengan kesepahaman baru melewati masa Covid-19 yang tak terprediksi sebelumnya. Debitur selaku pembeli atau owner properti, dengan itikad baik mengajukan restrukturisasi kepada krediturnya yaitu bank, dan tidak menggunakan kesempatan restrukturisasi karena Covid-19 ini untuk “ngemplang� utang. OJK memberikan kewenangan kepada bank untuk menentukan kriteria debitur mana yang berhak untuk mendapatkan relaksasi, sehingga yang mendapatkan restrukturisasi bukanlah debitur yang telah menunggak sebelum Covid-19, melainkan debitur yang memang kehilangan daya finansialnya karena Covid-19. Dengan restrukturisasi, NPL bank juga tetap terjaga sehingga bank tetap sehat. �
Ori Setianto, Property Lawyer OSS Partnership
53|2020
53
LIPUTAN KHUSUS
AREBI SIAP HADAPI ERA NEW NORMAL Apa yang dilakukan AREBI (Asosiasi Real Estate Broker Indonesia) sebagai asosiasi yang menaungi semua agen properti boleh diacungi jempol. Edukasi yang dilakukan bahkan disaat pandemi Covid-19 membuat pasar tetap dalam kondisi optimis. Webinar yang beberapa bulan lalu terdengar asing di telinga, kini menjadi menu sehari-hari untuk para anggota AREBI di seluruh Indonesia. Pelatihan, edukasi program-program dan memotivasi anggota AREBI kini dilakukan lewat webinar. Semua dilakukan anggota AREBI agar suluh yang menerangi industri properti di tanah air tetap menyala. Yang sehari-hari jarang membuka Facebook, IG, WA, sekarang harus setiap detik dan menit memanfaatkan medsos untuk menjangkau konsumen yang di rumah saja. Ketuklah pintu rumah konsumen dengan medsos yang Anda miliki. Semangat inilah yang ditangkap majalah Property and the City dengan menurunkan liputan khusus AREBI di edisi ini. Sebuah liputan khusus yang komprehensif , menyajikan 12 Ketua DPD AREBI di seluruh Indonesia yang berbagi pengalaman di daerahnya masing-masih, bagaimana mereka bisa sukses tetap jualan. Dan tentu saja para broker senior yang kisah-kisahnya menghadapi krisis menjadi penyemangat para broker muda untuk memasuki era New Normal yang sudah di depan mata kita.â—?
54
53|2020
53|2020
55
BADAI PASTI BERLALU
Apakah para broker menghadapi bisnis properti di era New Normal? Salah satu indikator New Normal dalam dunia broker adalah penggunaan komunikasi secara virtual yang semakin marak, dan sejauh ini adaptasi para broker dengan segala hal yang berkaitan dengan virtual atau digital terlihat sangat cepat dan sudah di adopsi oleh hampir semua brand besar.
LUKAS BONG, KETUA UMUM DPP AREBI
Seperti apa kondisi anggota AREBI di tengah wabah Covid-19?
Dari 12 DPD AREBI mana yang paling baik penjualannya?
Dalam kondisi wabah pandemik Covid-19 kita beryukur seluruh anggota AREBI baik di pusat maupun di daerah-daerah tetap aktif dan semangat. Padahal kita tahu dalam kondisi sepert ini jualan agak sulit. Tetapi kita tetap mengedukasi rekan-rekan broker anggota AREBI, misalnya, kita selalu membuat talkshow AREBI lewat online yang dapat diakses gratis oleh anggota AREBI maupun umum. Dalam satu minggu bisa 3-6 talkshow. Kita juga melihat beberapa anggota DPD cukup aktif membuat talkshow sendiri yang tentunya AREBI sangat mendorong kegiatan ini.
Masih dipegang DPD AREBI DKI Jakarta, Banten, Jawa Timur masih cukup baik. Termasuk Jawa Barat. Dari sisi populasi penduduk dan anggota AREBI di empat DPD ini cukup banyak jumlahnya. Kebetulan pengurus-pengurus AREBI di empat daerah ini sudah cukup lama. Jadi lebih tahan banting dan bertahan. .
Training-training terus dilakukan oleh AREBI secara online. Kegiatan ini sudah di ujicoba ke Sulawesi Selatan sudah dilaksanakan di DKI Jakarta. Ke depan kita akan aktif lagi menggelar training AREBI secara online. Termasuk saat ini AREBI sedang menjajaki uji kompetensi secara online. Jadi dalam kondisi sekarang ini banyak programprogram AREBI yang sifatnya mengedukasi dan memotivasi anggota supaya mereka learning teknologi supaya nanti begitu selesai Covid-19 mereka sudah bisa running lagi. Dalam kondisi seperti sekarang ini bagaimana para broker tetap berjualan? Kalau kita lihat konsistensi dari teman-teman broker yang sudah lama, mereka sudah bisa mengantisipasi kondisi seperti saat ini. Mau tidak mau kondisi sekarang mereka tidak mengejar untung dulu. Intinya, sudah tidak mengorek celengan saja sudah bagus. Tapi saya percaya banyak teman-teman yang terpaksa mengorek celengannya. Ini buat mereka yang punya saving. Kebetulan di kepengurusan DPP AREBI banyak yang senior-senior. Ada yang sudah jadi broker sejak krisis tahun 1998. Jadi sudah terbiasa menghadapi krisis seperti yang sekarang. Mereka sudah lebih dari 20 tahun menjadi broker. Banyak teman-teman lakukan di saat wabah pandemik Covid-19 agar tetap bisa survive. Mereka juga belajar beradaptasi dengan teknologi untuk bisa menjangaku konsumen. Ini yang bisa dilakukan temanteman. Banyak juga teman-teman yang berhasil, ini terlihat dari transaksi yang mereka lakukan. Teman-teman sekarang ini beraktivitas memasang iklan secara online karena banyak konsumen tinggal di rumah dan akhirnya mencari-cari rumah lewat online.
56
53|2020
Apa yang Bapak katakan kepada anggota AREBI agar tetap bertahan? Saya selalu katakan kepada teman-teman badai pasti berlalu. Dalam kondisi sekarang harus work from home, saatnya kita belajar lebih giat, dan beradaptasi dengan teknologi. Sampai dengan wabah Covid-19 selesai kita tidak tahap belajar lagi tetapi sudah running. Ini yang saya sampaikan ke teman-teman dan kita selalu mengedukasi teman-teman melalui training-training secara online. Tahun ini ada rencana menambah DPD AREBI lagi?
Apakah “keterpaksaan” memasuki era New Normal bisa mempercepat adaptasi para broker untuk melakukan penjualan dengan digital marketing?
IN EVERY DIFFICULTY, THERE’S ALWAYS AN OPPORTUNITY ERWIN KARYA. Director Ray White Projects and Commercial
Seharusnya kalau tidak ada Covid-19 harusnya sudah menambah dua DDP AREBI seperti di Kalimantan Timur, dan Sulawesi. Tetapi kita menyadari kondisi saat ini cukup menantang untuk teman-teman agar survive dulu. Kita banyak mengedukasi mereka agar mengikuti talkshow secara online. Kita belum pernah melakukan pengangkatan DPD secara online. Kalau DPD baru saya sarankan untuk tetap tatap muka. Tetapi untuk DPD-DPD yang sudah ada dan akan melakukan musda bisa dilakukan secara online. Apa saja kegiatan sosial yang dilakukan AREBI saat ini? AREBI sendiri dalam kondisi seperti ini sangat mendukung anjuran pemerintah. Kepedulian kita ditujukan dengan adanya AREBI CARE dengan menggalang dana dari semua pihak. Fase pertama kita menyumbang ke Rumah Sakit Islam Pondok Kopi. Kemudian Rumah Sakit UKI. Juga rumah sakit yang bekerja sama dengan Universitas Tarumanagara. Kita sumbang APD, masker untuk para tenaga medis. Begitu juga dengan DPD-DPD di daerah aktif melakukan kegiatan untuk membantu masyarakat yang terdampak akibat wabah Covid-19. Dalam kondisi seperti ini mereka membantu memberikan sembako, APD, masker. DPP AREBI juga mencetak masker yang berlogo AREBI dan merah putih. Kelihatannya sepele tetapi sangat bermanfaat. Sebetulnya sebelum ada wabah Covid-19 pun DPD-DPD sering melakukan kegiatan sosial seperti donor darah. DPD di Bali, misalnya, sering melakukan kegiatan kebersihan lingkungan dengan membersihkan pantai di Bali. Ini sering mereka lakukan. ●
Ya, tentu saja, seperti quote terkenal yang dikatakan oleh Stephen Hawking: ‘Intelligence is the ability to adapt to change’, broker yang keluar sebagai pemenang adalah yang dapat dengan cepat beradaptasi menggunakan media digital untuk aktifitas pemasarannya sambil tetap menjalankan aktifitas dasar yang diajarkan di dalam training seperti brand Ray White yang terkenal ekstensif dan berkualitas. Apa yang sudah dilakukan para broker yang berada di Ray White yang saat ini dituntut beradaptasi dengan era New Normal? Ada 8 hal yang kami fokus lakukan selama hampir 3 bulan terakhir ini yaitu time management untuk media sosial dan berita sehari-hari, aktif di komunitas Anda, fokus pada klient terbaik, optimasi video dan platform media sosial, manfaatkan kesempatan untuk masuk ke sumber baru, gandakan jumlah orang yang Anda ajak bicara setiap hari, manfaatkan waktu untuk belajar dan mengimplementasi perubahan dan cost control mengevaluasi pengeluaran Anda dan memotong apa yang tidak menghasilkan.
Saat ini kita memasuki era New Normal. Seperti apa bisnis properti di era New Normal?
Belajar dari krisis-krisis sebelumnya, apa yang membuat para broker di Indonesia mampu bertahan?
Pada awal terjadinya pandemi, semua orang takut dan panik, namun pada kondisi normal yang baru orang berangsur-angsur mulai ‘terbiasa’ dengan kondisi ini walaupun masih tetap menjalankan protokol kesehatan. Termasuk di pasar properti terutama di secondary market, investor mulai aktif dan bahkan selama 2 bulan terakhir masih terjadi pembelian atau transaksi baik dari end user maupun investor. Untuk pasar primary, untuk landed house dan harga di bawah Rp1,5 milyar masih terjadi
Di Ray White group kami sangat percaya akan hal ini, “In every difficulty, there’s always an opportunity”. Inilah yang terjadi pada saat Ray White masuk pasar Indonesia pertama kalinya di tahun 1997, yang kita tahu setahun kemudian di 1998 terjadi krisis moneter dan juga kerusuhan di bulan Mei 1998. Pada saat itu ada sekitar 50 bank yang beku operasi dan dilikuidasi. Begitu banyak aset properti yang diambil alih oleh BPPN (Badan Penyehatan Perbankan Nasional) dan cara paling transparan untuk menjual aset tersebut adalah melalui lelang. Saat itu Ray White menjadi pelopor pendiri balai lelang swasta di Indonesia dan ditunjuk BPPN untuk melelang asetnya.
pembelian selama developer menawarkan cara pembayaran yang menarik (baloon payment, libur bayar) Apakah hanya pengembang besar yang mampu beradaptasi dengan kondisi New Normal? Cash is king, yang dapat bertahan di kondisi New Normal tentunya pengembang yang memiliki cash reserved terutama untuk menutupi operational cost mengingat baik marketing sales maupun stream of income mungkin menurun drastis di kondisi pandemi maupun pada saat memasuki kondisi New Normal.
Fast forward di krisis 2008 maupun 2020 ini, karena jaringan kantor kita sudah luas yaitu sekitar 175 kantor di 25 kota besar di Indonesia, kami memiliki database penjual maupun pembeli dan investor. Dan kita tahu betul pada saat ada krisis tentunya ada peluang bagi investor untuk masuk terutama dengan adanya koreksi harga. Properti yang sebelumnya mungkin tidak dijual di pasar, bisa tiba-tiba muncul untuk dipasarkan. Hal itu pula yang kami alami di krisis Corona ini, peluang masih terbuka lebar di pasar selama kita mau menggalinya. ●
53|2020
57
banyak yang tidak bisa membuat video atau mempunyai media sosial seperti Instagram dan Facebook, sekarang mau tidak mau harus bisa mempelajari untuk mempersiapkan promosi listingnya. Di sinilah broker harus segera mempelajari teknologi. Apa yang dilakukan para broker di ERA Indonesia yang saat ini dituntut beradaptasi dengan era New Normal?
TAK ADA SEPI UNTUK PARA BROKER AAN ANDRIANI, DIRECTOR ERA INDONESIA Tiga bulan setelah wabah Covid-19 masuk ke Indonesia apa yang bisa lihat dari kondisi properti di Indonesia? Properti di tanah air di awal tahun dari Januari – Maret mempunyai tren yang positif dan naik. Bisa dikatakan properti berjalan bagus. Ketika di bulan Maret, kemudian pemerintah mengumumkan di Indonesia sudah ada positif Covid-19 tentu hal tersebut mempunyai pengaruh ke bisnis properti. Sejak diberlakukannya PSBB orang susah bergerak, kantor, mal banyak yang tutup dan efek berantai ke kondisi ekonomi. Secara umum pertumbuhan ekonomi kuartal I tahun 2020 yang hanya sekitar 2,97 persen (lebih rendah dari kuartal IV tahun 2019 yang sebesar 4,97 persen yoy) berdampak kepada kondisi properti di Indonesia. Adapun dampak ke pasar properti adalah semakin bertambah orang yang mau jual properti karena butuh uang dengan harga yang dapat dikoreksi. Seperti apa kesiapan para broker menghadapi era New Normal? Dulu, banyak broker tidak mengerti teknologi, namun sekarang broker harus belajar dan mengerti teknologi. Promosi dilakukan secara digital marketing, yang tadinya bertemu langsung dengan konsumen ada kendala sekarang sudah bisa dilakukan secara online. Para broker juga harus mampu membuat video rumahrumah yang dipasarkan untuk dikirim ke klien. Kalau sudah serius mereka bisa bertemu untuk survei rumah. Dulu belum semua broker mau mengerti dan masuk ke dunia online, saat ini mereka dipaksa untuk dapat mengerti digital marketing. Dulu
58
53|2020
Sebelum New Normal ini, kita semua tidak dapat beraktifitas yang semestinya, tetapi kami tidak ingin diam di tempat. ERA Indonesia sejak akhir Maret 2020 sudah langsung menjalankan New Normal yaitu kami memulai dengan melakukan rekrutmen online, training, sesi webinar, meeting secara online, seminar, dan awarding untuk para Marketing dan Member Broker (kantor) ERA. Bahkan ERA Asia Pacific memberikan pelatihan webinar zoom untuk seluruh marketing di Indonesia. Pelaksanaan New Normal ini untuk terus menyemangati para marketing dan Member Broker dan memperkaya diri dengan pelatihan-pelatihan online. Indonesia sudah mengalami berbagai krisis ekonomi, termasuk 2020 ini. Apa yang membuat para broker mampu bertahan? Setiap krisis selalu ada kesempatan untuk para broker. Seperti saat ini banyak pemilik properti mau menjual cepat propertinya dan para broker harus dapat menangkap kebutuhan tersebut. Kemudian segera memasarkan kepada orang yang punya banyak cash. Tahun 2020 market agak menurun tetapi tetap bagus dan transaksi masih banyak. Penjual mau menurunkan harga karena butuh uang. Kondisi sebelumnya apabila harga properti ditawar jauh maka pemilik akan marah, kalau sekarang tidak. Di setiap krisis, transaksi properti masih dapat dibilang lumayan bagus. Broker tidak akan pernah sepi cuma broker harus jeli melihat produk. Dalam kondisi saat ini segmen apa yang masih diandalkan untuk digarap broker? Secondary market tidak ada masalah hampir semua segmen masih bisa. Properti besar yang butuh uang juga ada dan properti kecil diperuntukkan untuk end user yang sedang mencari properti. Sedangkan untuk primary project, harga di kisaran Rp1 miliar sampai Rp3 miliar dan landed property masih banyak dicari dan laku di pasaran sampai saat ini. Ke depan strategi apa yang harus diambil para broker di Indonesia ? Untuk memastikan New Normal bisa berjalan baik pemerintah harus melakukan upaya yang sistematis, terkoordinasi dan konsisten dalam melakukan pengawasan publik dan law enforcement. Termasuk memperbesar kapasitas sektor kesehatan untuk mengantisipasi lonjakan penderita Covid-19. Kami tentu mendukung New Normal tetapi orang tetap harus keluar rumah untuk bisa menghidupi keluarganya. Intinya kami tetap bersikap positif karena di setiap krisis selalu ada peluang. Para Broker harus membiasakan dengan perubahan yang baru dengan mempelajari digital marketing sebagai salah satu cara terbaik saat ini. â—?
AGEN HARUS MAMPU MENCARI POTENTIAL NICHE DANIEL HANDOJO, ASSOCIATE EXECUTIVE DIRECTOR CENTURY 21 INDONESIA Bagaimana Anda melihat dampak Covid-19 terhadap sektor properti? Secara umum, semua industri akan mengalami dampak yang cukup signifikan karena Corona ini. Sementara properti merupakan salah satu industri yang terkena dampak langsung. Hal ini disebabkan karena properti bukanlah produk yang memiliki urgency untuk dibeli pada saat pandemi seperti ini. Pasar properti yang dalam hal ini sangat erat berkaitan dengan profesi agen juga sangat terpengaruh. Pembeli cenderung menunda keputusannya dalam membeli properti, dan ditambah lagi saat ini instansi pemerintah seperti BPN maupun kantor pajak juga membatasi operasionalnya sehingga turut memberikan dampak dalam proses penjualan properti itu sendiri. Kebijakan apa yang bisa kita harapkan dari pemerintah untuk membantu industri properti? Pemerintah selaku regulator harus bisa memberikan jaminan bahwa setelah Covid-19 ini berlalu, kehidupan ekonomi akan segera pulih. Saya rasa satu-satunya kebutuhan dari para pembeli adalah kepastian bahwa pemulihan ekonomi dapat berjalan dengan baik. Kita tahu bahwa pembeli properti ini bukan hanya end-user tetapi juga banyak dari investor yang mana mereka berharap investasinya juga akan membuahkan hasil, dan ini semua dapat terjadi bila kegiatan ekonomi kita pulih seperti sedia kala. apa yang pemerintah lakukan saya rasa sudah sangat maksimal. Akan tetapi permasalahan pandemi ini membuat properti yang awalnya sudah mulai kembali pulih menjadi tertunda. Beberapa kebijakan perbankan pun saat ini dengan berusaha membatasi pemberian KPR akan memberi efek terhadap perlambatan pertumbuhan sektor properti. Apa saran Anda terhadap pengembang terutama yang kesulitan dalam hal cash flow-nya? Untuk saat ini intinya adalah bagaimana pengembang bisa memiliki cadangan dana yang cukup hingga pandemi ini berlalu dan kegiatan pemasaran dapat berlangsung dengan full speed seperti sebelumnya. Satu-satunya cara adalah mengenai efisiensi cost
tetapi dengan tetap melakukan kegiatan yang menunjang brand awareness. Intinya adalah bagaimana kita dapat bertahan di masa saat ini dimana segala aktifitas dibatasi sambil kita bersiap-siap bangkit kembali setelah ini. Lantas, produk properti seperti apa yang masih bisa diserap pasar pada kondisi saat ini? Sebetulnya tidak semua industri dalam kondisi yang menurun. Ada beberapa industri yang mendulang pertumbuhan besar di masa pandemi seperti industri telekomunikasi, supplier alat kesehatan, industri tekstil, mereka saat ini sedang memiliki cash yang sangat besar. Hanya saja kita sebagai agent harus mampu mencari potential niche tersebut. Saat ini atau di masa depan akan banyak produk yang dijual dengan harga diskon (secondary market) dengan tujuan untuk penyelamatan kredit maupun sebagai salah satu source cash flow perusahaan yang terdampak Corona ini. Saya rasa produk seperti ini akan cepat terserap oleh market. Di samping itu produk yang memiliki urgency tinggi seperti misalnya produk rumah tinggal untuk end-user juga saya rasa tidak akan ada masalah dalam hal penjualan karena produk ini dikategorikan sebagai kebutuhan. Apakah sudah terlihat atau ada kecenderungan penurunan transaksi pasar seken? Dari laporan transaksi kita, penjualan second mulai terdampak di transaksi bulan Maret 2020 ini. Hal ini juga dikarenakan masa WFH ini sehingga banyak transaksi tertunda akibat terbatasnya operasional BPN dan kantor pajak. Dan hingga 5 bulan ini pasar sekunder memang sangat terkoreksi. Banyak listing secondary yang dijual di bawah harga market, sehngga bagi agent properti hal ini merupakan opportunity juga. Secara angka mungkin sekitar 15 persen penurunan sepanjang 5 bulan pertama 2020 apabila dibandingkan dengan periode sama tahun 2019 lalu. Daerah mana yang paling berdampak? Penurunan hampir merata di seluruh daerah, terbesar memang di Jabodetabek area. â—?
53|2020
59
SAATNYA TIME TO BUY
CLEMENT FRANCIS, KETUA DPD AREBI DKI JAKARTA
Properti secondary di wilayah Jakarta rata-rata turun antara 20-30 persen, tergantung lokasinya. Untuk menyiasati berbagai keterbatasan tersebut, broker dan agen beralih ke media online dan lebih fokus ke pemanfaatan pemasaran secara digital. Baik dengan memasang iklan di website portal properti dan media sosial. Hasilnya, banyak yang tetap bisa jualan, meski tidak semaksimal pada saat sebelum Covid-19 merebak. Untuk para broker di wilayah DKI Jakarta mayoritasnya mereka menjual produk secondary yakni sekitar 70 persen dibandingkan 30 persen di primary. Hanya saja jika wabah ini masih terus merebak dan berbagai daerah masih melakukan isolasi, pastinya transaksi penjualan bakal terus tergerus. Bahkan pencapaian penjualan di Mei 2020, agak sulit melampaui penjualan di bulan-bulan
Meski di tengah pandemi Covid-19, minat masyarakat untuk membeli hunian atau untuk berinvestasi di sektor properti tetap tinggi. Apalagi banyak pengembang memberikan promo menarik. Untuk penjualan rumah di wilayah Banten termasuk yang masih cukup menarik. Pasar secondary maupun primary tetap bergerak. Seperti di Alam Sutera yang berhasil menjual ruko Elevee sebanyak 39 unit dari total 41 unit, bahkan hanya dalam waktu kurang lebih 1 bulan. Kemudian BSD City yang meraih penjualan hingga ratusan miliar rupiah dari program promo Move in Quickly, sejak 22 Maret 2020 lalu. Paramount Land juga meraih penjualan signifikan. Meski selama pandemi tidak mengeluarkan program promo, tetap bisa meraup penjualan tinggi hingga Rp100 miliaran per bulan. Termasuk Summarecon Serpong dan Modernland juga pada posisi yang sama. Penjualan properti di proyeknya masing-masing tetap berlangsung dengan baik selama masa pandemi ini. Kontribusi agen dalam pencapaian penjualan di kelima pengembang tersebut berkisar rata-
60
53|2020
sebelumnya. Namun banyak pengembang properti yang sedang menebar beragam promo, diskon, hingga berbagai gimmick menarik lainnya. Sehingga saat ini adalah time to buy, termasuk untuk yang punya uang cash. Banyak harga terkoreksi untuk secondary. Sementara untuk primary pun banyak diskon dan penawaran kemudahan lainnya. Hingga saat ini, anggota DPD AREBI DKI Jakarta tersebar di sebanyak 200-an kantor. Semua marketing dan agen terus dengan segala upaya maksimal melakukan penjualan produk properti untuk tetap bertahan dan jualan di situasi krisis ini. Masuk masa New Normal ini pun, kami yakin mereka bisa beradaptasi dan lebih memaksimalkan media online dan digital marketing. ●
Untuk pasar secondary, juga tidak kalah menariknya. Bahkan banyak agen properti yang panen closing selama masa pandemi ini. Ada yang transaksi hingga puluhan miliar. Tentunya, semua keberhasilan ini lantaran kreatifitas para agen yang lebih giat memasarkan produknya melalui media online, khususnya media sosial. Lebih dari itu, komunikasi juga terus dibangun oleh para agen dengan konsumen dari database yang dimiliki. ●
SVEN SYLVIANO, KETUA DPD AREBI JAWA BARAT Wabah virus Covid-19 yang masih terus merebak sangat berdampak pada penjualan properti di Jawa Barat. Dampak langsung terasa pada supply dan demand antara properti primer maupun seken yang tidak sebanding. Rumah primer cenderung tertekan sementara di pasar seken sebenarnya masih terdapat transaksi tetapi tidak seramai seperti situasi sebelumnya. Ditambah adanya kebijakan bekerja dari rumah hingga PSBB juga telah berdampak langsung pada penurunan transaksi penjualan properti. Kami perkirakan penjualan properti di Jawa Barat turun sekitar 25 persen hingga 30 persen sejak wabah merebak. Meski demikian, masih ada celah bagi agen maupun marketing properti untuk memasarkan produknya, terutama untuk segmen end user atau pemakai. Biasanya properti dengan segmen harga di bawah Rp1 miliar sampai dengan maksimal Rp2 miliaran, karena segmen tersebut biasa pembelinya adalah pemakai. Menyikapi berbagai keterbatasan tersebut, para agen dan broker properti harus beradaptasi dengan kondisi saat ini. Hampir semua jenis kegiatan dilakukan secara online. Database dibenahi, promosi
rata di 60 persen. Kebanyakan transaksi pembayarannya adalah cash keras dan sebagian lainnya melalui KPR. Pencapaian penjualan ini didorong beberapa hal. Seperti adanya programprogram menarik beserta diskon spesial dari para developer. Konsumen tidak perlu lagi mengantri dan tunggu undian, yang membuat mereka was-was antara dapat unitnya atau tidak. Kondisi sekarang mereka tinggal pilih unit sesuai dengan keinginan mereka. Sehingga dari raihan penjualan primary market di atas, sebenarnya pasar properti Banten masih sangat menarik.
ADA CELAH DI SEGMEN END USER online diperkuat, termasuk jaringan antar sesama anggota AREBI lebih diperkuat lagi selama masa pandemi. Bahkan asosiasi AREBI Jawa Barat juga sudah banyak memberikan pengetahuan melalui seminar dan training secara online. Dengan cara tersebut, banyak broker di Jawa Barat masih tetap bisa melakukan transaksi di masa pandemik saat ini. Namun, angka penjualan properti di wilayah Jawa Barat masih akan tergerus, terutama pada Mei ini. Situasi pandemik yang terus bertambah, belum lagi kegiatan bisnis dan operasional berbagai sektor bisnis yang masih dibatasi, seperti kebijakan PSBB. Sehingga pasar properti baru akan kembali normal beberapa bulan ke depan. Namun dengan catatan, kasus pertambahan baru positif Covid-19 terus menurun dan kemauan disiplin masyarakat yang kuat dibarengi kebijakan-kebijakan yang baik dari pemerintah. Adapun anggota DPD AREBI Jawa Barat yang saat ini terdaftar sekitar 180-an kantor dari 3 DPC, yaitu AREBI DPC Bandung Raya, DPC Bekasi dan DPC Bogor. ●
OPTIMIS TRANSAKSI PROPERTI AKAN NAIK Merebaknya wabah Covid-19 membuat terjadinya penyesuaian pada transaksi properti. Saat ini justru banyak investor yang siap beli properti yang cocok untuk investasi, baik secondary maupun primary. Apalagi banyak developer yang memberikan promo. Sehingga saat ini waktunya membeli, ini saatnya ‘buyer’s market’. Sementara untuk end user pun tetap mencari sesuai kebutuhan mereka.
BANTEN MASIH PANEN CLOSING LIE MIN, KETUA DPD AREBI BANTEN
WINASIS MURNI S, KETUA DPD AREBI JAWA TENGAH
Di tengah berbagai keterbatasan tersebut, anggota AREBI Jawa Tengah menyiasati dengan sejumlah strategi. Seperti tetap bersyukur dan positive thinking. Terus menggali hal-hal positif. Konsisten dan fokus melakukan follow up pada customer. Selanjutnya adalah meningkatkan skill dan memelihara motivasi, termasuk dengan mengikuti seminar-seminar online dari AREBI. Para broker juga harus terus meng-upgrade
diri dengan penggunaan teknologi dan digital marketing. Kemudian bisa dengan maksimal memanfaatkan promo-promo KPR dari perbankan juga dari developer. Saat ini sebetulnya broker AREBI sudah banyak beradaptasi, banyak yang tetap bertransaksi. Anggota AREBI yang terdaftar di DPD Jawa Tengah tersebar di 44 kantor. Mayoritas masih melakukan transaksi untuk produk seken. Memasuki era “new normal” tentu juga akan berpengaruh pada produk properti yang dipasarkan. Seperti, desain dan penataan ruang dalam bangunan, termasuk interior, baik produk komersial maupun residensial. Kemudian standar kebersihan, higienis hingga sanitasi. Arsitektur yang ramah lingkungan dengan sirkulasi udara yang bagus juga menjadi pertimbangan utama konsumen. ●
53|2020
61
harga dalam kondisi normal. Dalam kondisi krisis saat ini, properti di segmen menengah masih cukup menjanjikan di pasar Jawa Timur.
KAMI MENSIASATI KONDISI SAAT INI
Saat ini anggota DPD AREBI Jawa Timur sebanyak 155 kantor. Masingmasing kantor mencatat pencapaian transaksi yang bervariasi, baik untuk produk primary maupun secondary. Kedua berjalan beriringan dan seimbang. Ada kantor yang lebih fokus di primary 70:30, ada juga sebaliknya yang fokus di secondary 70:30.
HARGA TURUN, SAATNYA BELI PROPERTI RUDY SUTANTO, KETUA DPD AREBI JAWA TIMUR Properti di wilayah Jawa Timur juga mengalami tekanan akibat wabah Covid-19. Penjualan produk properti primary turun antara 50 hingga 60 persen, demikian halnya secondary yang turun hingga 50 persen. Kondisi market primary berkurang banyak, terutama di segmen highrise building atau apartemen. Sementara untuk landed house masih lebih baik, terutama yang ready stock. Untuk market secondary ada penurunan juga, tapi tertolong oleh penjualan yang harganya terkoreksi turun antara 20 persen hingga 30 persen dari
Kondisi saat ini agak sulit untuk bertatap muka langsung dengan konsumen. Jika masih dalam tahap awal seperti penawaran, showing lokasi maupun showing unit masih bisa dengan memanfaatkan media online. Namun jika lebih serius, maka harus tinjau lokasi secara fisik. Ini tidak mungkin bisa digantikan dengan digital marketing karena banyak faktor yang akan mempengaruhi putusan pembelian, seperti feel terhadap lingkungannya, indoor situation, dan lainnya. Menyiasati berbagai keterbatasan tersebut, para agen dan broker properti di Jawa Timur juga lebih aktif dan giat menyapa konsumen maupun calon konsumennya melalui plaform media online maupun media sosial. Digital marketing, sudah banyak digunakan oleh broker properti di Jawa Timur. Broker AREBI Jatim sudah siap menggunakan digital marketing. Sejak 2018 lalu kami juga sudah banyak mengadakan seminar untuk mengantisipasi revolusi industri 4.0. Termasuk dalam kondisi krisis seperti saat ini. Kami yakin, meski dalam kondisi berat pun selalu ada jalan untuk bisa menjual produk properti. Apalagi properti merupakan salah satu kebutuhan utama yang harus dipenuhi. Oleh karenanya, kami optimis, penjualan properti di Jawa Timur pada Juni mampu melewati raihan sebelumnya. ●
FRANS HR DAELI, KETUA DPD AREBI RIAU Kondisi properti di Riau akibat Covid-19 sempat mengalami goncangan yang luar biasa bahkan terjadi penurunan 40- 50 persen, baik yang berdampak secara langsung maupun yang tidak langsung. Terjadinya penurunan penjualan properti baik primary dan secondary karena dua hal yaitu, pertama, kondisi penurunan ekonomi akibat dampak Covid-19 mengakibatkan daya beli masyarakat menurun dratis. Kedua, akibat ketatnya proses di pihak bank yang setiap hari berubah-ubah dalam menyikapi perkembangan ekonomi saat ini membuat semakin sulit penjualan. Walaupun ada konsumen yang mau beli tetapi pihak perbankan masih meragukan bidang usaha karena dampak Covid-19 pasti ditolak juga. Anggota DPD AREBI Riau pun mau tidak mau mensiati kondisi saat ini dengan menyesuaikan diri, seperti penjualan lewat online. Kalaupun masih bisa bertemu langsung dengan konsumen tetap dengan protocol kesehatan seperti menjaga jarak dan memakai masker. Para broker kini sudah menfaatkan online digital marketing, dan ini cukup
JAYASANTI D ENNY HARINI, KETUA DPD AREBI BALI
62
53|2020
namun khususnya hanya untuk orang asing yang masih ada di Bali.
Sedangkan pasar secondary, baik untuk residensial maupun komersial juga mengalami penurunan yang sangat signifikan. Salah satunya karena pembeli menahan diri untuk tidak melakukan ekspansi. Dari sisi penjualan, telah terjadi penurunan hingga 90 persen. Adapun sewa menyewa bulanan yang masih berjalan,
Anggota AREBI Bali masih bisa melakukan transaksi, baik untuk end user maupun investor. Media online atau digital marketing ini sangat membantu. Saat ini anggota DPD AREBI Bali berjumlah 64 kantor. Kebanyakan melakukan transaksi untuk produk secondary. Kami optimis, pasar properti Bali akan pulih, meskipun akan terjadi secara bertahap. ●
Dalam masa krisis saat ini, broker AREBI di Bali banyak melakukan pembenahan untuk menghadapi new normal. Seperti database, termasuk memanfaatkan teknologi digital untuk mendukung aktivitas penjualan. Jadi saat ini kami lebih melakukan personal approach ke klien-klien yang masih ada minat pengembangan ke Bali.
Untuk penjualan di bulan Maret masih relatif lebih baik bila dibandingkan bulan April. Omset di bulan Mei tentu tidak lebih baik bila di bandingkan dengan bulan April karena kondisi ekonomi dan daya beli masarakat semakin menurun bahkan dalam kondisi normal pun pasti menurun karena memasuki bulan Puasa dan biaya sekolah sehingga pasti turun bila di banding bulan April. Saat ini jumlah perusahaan yang sudah gabung menajdi anggota DPD AREBI Riau sebanyak 23 perusahaan dengan total anggota sekitar 180 anggota. Mayoritas anggota DPD AREBI Riau masih dominan closing untuk produk primary di bandingkan secondary karena kondisi pasar Pekanbaru lebih banyak jual perumahan yang murah terutama yang bersubsidi. Ini tidak lepas dari kondisi Pekanbaru masih kota yang baru berkembang. ●
BANYAK FOKUS KE SECONDARY
OPTIMIS PROPERTI AKAN BANGKIT Bali sebagai destinasi wisata dunia juga sangat terpukul akibat pandemi Covid-19. Dari sisi penjualan unit properti hingga investasi, termasuk sewa-menyewa tentu turun drastis. Apalagi untuk pasar primary dengan target market nasional maupun internasional. Untuk primary pasar lokal dengan harga di bawah Rp1 miliar masih ada permintaan, hanya saja terkendala dengan pembiayaan di perbankan yang sangat selektif.
membantu. Walaupun masih belum bisa mengimbangi bila face to face.
RUSLAN WENG, KETUA DPD AREBI KEPULAUAN RIAU
Saat ini anggota DPD AREBI Kepulauan Riau sekitar 60 lebih. Akibat wabah pandemik Covid-19 semua bisnis terganggu, mengalami penurunan termasuk broker. Efeknya juga ke daya beli dan daya investasi masyarakat. Walaupun terjadi penurunan tetapi penjualan masih ada, seperti end user yang butuh hunian pertama ataupun investor. Termasuk investor yang suka beli secondary dengan harga diskon atau di bawah market. Harus diakui dengan kondisi ekonomi saat ini pasti
banyak juga yang butuh jual cepat untuk menambah cashflow. Segmen properti yang manjanjikan dalam kondisi saat in di Kepulauan Riau adalah segmen menengah dan menengah atas. Para broker saat ini lebih banyak fokus ke secondary, namun tetap ada juga yang masih penjualan properti primary. Semua cara penjualan tetap dilakukan mulai dari online sampai offline. Walaupun penjualan bertemu langsung dan survey ke lokasi, protocol kesehatan tetap dilakukan seperti social distancing dan menggunakan masker. Digital marketing sudah dilakukan para broker seperti untuk promosi dan pemasangan iklan. Sedangkan untuk closing masih face to face. Untuk bulan Mei kemarin kondisi diakui masih agak berat, semua pihak masih wait and see untuk transaksi. ●
53|2020
63
Siap atau tidak siap, sebagai seorang broker kita harus selalu siap di segala macam kondisi seperti saat ini Covid-19. Kita dituntut mampu menghadapi segala tantangan atau ujian. Jika ingin tetap eksis di bisnis ini, kita harus siap berubah dan menyesuaikan strategi yang akan kita jalankan di era New Normal.
INGIN EKSIS HARUS SIAP BERUBAH BAMBANG SULISTIYONO, KETUA DPD AREBI SULAWESI SELATAN
MAKSIMALKAN PROMOSI DENGAN DIGITAL MARKETING YONGKY KARYADI TAN, KETUA DPD AREBI KALIMANTAN BARAT
Di era New Normal ini kita perdalam ilmu pengetahuan dan praktek tentang strategi pemasaran menggunakan teknologi digital. Kita manfaatkan marketplace, social media, aplication messenger untuk berpromosi dan berjualan. Termasuk mulai menjalankan kegiatan secara online seperti produk knowledge, training, sharing session, softlaunch. Bahkan, buat beberapa kantor agen yang sudah siap lebih dulu menjalankan pemasaran secara digital tetap bisa jualan. Bicara kondisi market properti primary dan secondary di Sulsel bisa dipastikan mengalami
Sebagian broker di Kalbar sudah siap dengan era New Normal, terutama mereka yang dalam masa Covid-19 ini sering mengikuti webinar-webinar yang banyak diselenggarakan oleh brand properti nasional maupun internasional. Di mana dalam webinar tersebut, banyak dikupas tentang kendala pemasaran properti dan solusi untuk mengatasi kendala tersebut. Kami selaku principal atau pemilik kantor broker properti mulai melatih para agen untuk lebih memaksimalkan digital marketing dan memberikan servis yang lebih optimal kepada para klien di era New Normal nanti. Strategi penjualan para broker khususnya anggota DPD AREBI Kalbar di era New Normal ini adalah dengan lebih memaksimalkan promosi melalui digital marketing dan juga memaksimalkan servis kepada customer dengan slogan “Anda di rumah saja, kami yang akan melakukannya untuk Anda.” Sebenarnya pasar properti di Kalbar sebelum Covid-19 sudah mulai mengalami
BERLARI KENCANG DENGAN PERUBAHAN BARU
penurunan, tetapi bukan berarti berhenti. Khususnya untuk primary market, justru dengan kondisi seperti sekarang, developer banyak memberikan “kemudahan” lebih dalam memasarkan produknya. Ini yang membuat konsumen semakin tertarik atau berminat untuk membeli propertinya. Segment menengah ke bawah cukup mendominasi penjualan primary market. Dalam 2 tahun terakhir ini anggota DPD AREBI Sulsel lebih banyak bermain di primary, tetapi perbedaannya juga mungkin tidak terlalu banyak, kisarannya 60 persen primary dan 40 persen secondary. Kebetulan developer sekarang banyak bermain di market menengah ke bawah, karena mereka juga melihat kalau market di kelas tersebut masih “gemuk”. Sehingga kami juga fokus jualan di range harga Rp300 juta hingga Rp1 miliar. Saat ini ada 21 kantor agen yang aktif bergabung di DPD Arebi Sulsel. ●
kenaikan setelah terpuruk hampir 5 tahun. Namun dengan munculnya Covid-19, kondisi pasar properti primary dan secondary di Kalbar 4 bulan sejak Indonesia dilanda wabah Covid-19 mengalami penurunan yang sangat signifikan. Para end user cenderung untuk menahan keinginan beli mereka sampai masa Covid-19 ini berlalu. Sedangkan investor sebagian besar juga mengalokasikan dana mereka untuk mengantisipasi tantangan yang dialami oleh bidang usaha mereka masing-masing. Kondisi ini juga dipersulit lagi dengan kebijakan beberapa bank rekanan yang mulai melakukan pengetatan dalam pemberian KPR. Properti hunian yang mayoritas menjadi garapan para anggota DPD AREBI Kalbar adalah secondary berkisar di harga Rp300 juta sampai dengan Rp2 miliar. Saat ini yang telah terdaftar sebagai anggota DPD AREBI Kalbar ada 11 kantor. Bisnis properti bisa recovery di Kalbar paling tidak 1 tahun setelah wabah Covid-19 berhasil dilewati.●
ENDANG WASIATI WIERONO, KETUA DPD AREBI SUMATERA SELATAN Kami kantor Broker di Sumsel tetap beraktivitas seperti biasanya karena dengan sistem kerja partnership yang menjadi domain para agen dan kantor, mengharuskan kami tetap harus beraktivitas. Kami juga menata back end masing-masing, melakukan aktivitas merapikan database listing dan klien pengguna jasa. Rutin mengadakan forum komunikasi dengan stakeholder terkait, agar tetap saling menguatkan di industri properti pada umumnya dan industri brokerage khususnya. Tetap berpikir positif tidak kehilangan harapan dalam setiap krisis. Saya yakin ada sebuah peluang atau kesempatan untuk kami menjadi lebih kuat kembali. Tetap solid saling memberikan insight ke teman-teman broker. Waktu yang banyak memungkinkan belajar upgrade skill broker menjadi lebih baik lagi, misalnya, meningkatkan soft skill di bidang digital marketing dan lainnya. Tetap menjaga hubungan dan
engagement ke para pengguna jasa baik existing maupun new potential pengguna jasa. Di kantor saya tetap mendapatkan closing dan menyelesaikan beberapa transksi beberapa case terakhir ini dengan metode penawaran melalui video, negosiasi by phone. Kami usahakan mengurangi pertemuan langsung dengan para pengguna jasa. Saat ini kita memasuki era New Normal yang memaksa diri kita untuk menjadi terbiasa menghadapi New Normal. Kita dituntut harus melek teknologi misalnya, meeting harus menggunakan video call, zoom atau google meet. Sebagai seorang tenaga penjual kami sadar harus cepat beradaptasi dan lari kencang dengan perubahan baru itu. Bulan Mei sudah mengalami peningkatan, para pembeli sudah mulai tidak panik dengan issu Covid 19, mereka mulai berpikir life must go on. ●
NEW NORMAL MENJADI HABIT KONSUMEN Medan dan Sumatera Utara masih banyak kebutuhan perumahan baik untuk kalangan menengah ke bawah dan menengah ke atas. Hanya saja kondisi di tengah wabah Covid-19 menimbulkan banyak kendala-kendala baru baik finansial dan fasilitas kredit dari Bank. Namun kita lihat para broker di Medan dan Sumut sudah dapat mensiasati dan memberikan banyak keringanan dan kemudahan bagi para calon pembeli.
LEO MULIJONO, KETUA DPD AREBI SUMATERA UTARA
Kami para broker harus bersatu dan berjalan bersama untuk menghadapi situasi ini. Pekerjaan yang berat tentunya akan lebih mudah jika kita bisa mengerjakannya bersama-sama dan melalui wadah AREBI ini bisa bersama menghadapinya. Sekarang kita dapat melihat para pengurus baik di AREBI Pusat dan daerah-daerah lain sangat aktif dalam membuat terobosan-terobosan baru membantu member-member broker agar dapat melaksanakan tugas-tugasnya di masa
Digital sudah pasti wajib kita lakukan saat ini ditengah keharusan social distancing ini membuat ruang gerak kita semakin terbatas untuk melakukan prospek kepada konsumen langsung maupun memberikan informasi kepada konsumen. Jadi strategi digital marketing menjadi alat paling ampuh untuk saat ini. Bahasa kerennya ‘Biarlah jarak membuat kita jadi makin dekat’. Meskipun belum sepenuhnya bisa mengubah kebiasaan face to face, tetapi kami yakin jika kondisi ini terus berlanjut, New Normal menjadi habit konsumen dalam membeli properti secara digital. Dengan kondisi saat ini kita harus mencari dan meningkatkan skill and knowledge Fasilitas-fasilitas digital yang sudah ada kita pelajari dan gunakan untuk meningkatkan kemampuan. Saat ini ada 15 perusahaan yang sudah tergabung dalam DPD AREBI Sumut.●
pandemik ini.
64
53|2020
53|2020
65
INVESTOR CORNER peningkatan ekonomi lokal, serta mendorong pertumbuhan investasi baru. “Share sektor real estate, termasuk konstruksi dan perhotelan sekitar 15 persen dari keseluruhan penerimaan negara untuk GDP nasional. Kalau Singapura sendiri sekitar 20 persen. Jadi, kontribusi ini sangat besar dalam GDP kita,” ujar Totok. Sampai dengan Bulan Mei ini saja, lanjut Totok, telah terjadi penurunan signifikan. Untuk mal turun sekitar 75 persen, bahkan diprediksi turun hingga 90 persen. Okupansi Hotel, turun sampai dengan 90 persen, khususnya daerah Bali sebagai daerah pariwisata. Perkantoran turun sekitar 75 persen. Sedangkan rumah komersial yang non sederhana turun 50 persen. “Sehingga sampai dengan Mei ini yang masih bisa bertahan adalah di rumah subsidi karena sudah turun SSB dan SBUM sebanyak Rp1,5 triliun,” ungkapnya.
PASAR PERUMAHAN MASIH DIBAYANGI PANDEMI
D
i tengah pandemik Covid-19, tercatat penurunan nilai penjualan perumahan di wilayah Jabodebek-Banten turun tajam sebesar rata-rata 50,1% yang terjadi hampir merata di seluruh wilayah survei. Penurunan tertinggi berada di wilayah Bekasi sebesar 56,0%, diikuti Bogor 55,3%, Depok 50,9%, serta wilayah lainnya. Penurunan terendah terjadi di Cilegon sebesar 27,2%. Hal ini terungkap dari hasil riset Indonesia Property Watch pada triwulan 1 tahun 2020 dimana secara umum tingkat penjualan pasar perumahan primer di wilayah Jabodebek-Banten mengalami penurunan cukup tajam dari sisi jumlah unit maupun nilai penjualan dibandingkan triwulan sebelumnya. Survei dilakukan terhadap 95 proyek perumahan yang terbagi dalam 4 wilayah besar yaitu Jakarta, Bekasi, Bogor (termasuk Depok), dan Banten (Serang, Cilegon, Tangerang, Tangerang Selatan, dan Kabupaten Tangerang). Nilai penjualan sebesar Rp 1.440.918.534.767 pada triwulan sebelumnya harus jatuh sampai mencapai Rp 719.056.090.052.
Ali Tranghanda, CEO IPW Property Advisory Group mengatakan, tidak hanya pasar investor yang memerlihatkan penurunan, pasar end-user yang diperkirakan berada di segmen harga menengah bawah pun mengalami penurunan sangat tinggi. Penurunan tertinggi terjadi di segmen harga rumah dibawah Rp 300jutaan yang turun 62,5% (qtq) atau sebesar 68,8% (yoy). Di segmen yang didominasi oleh pasar end-user ini, ternyata tidak sanggup bertahan, apalagi dengan
66
53|2020
kecenderungan daya beli yang terus menurun. Kekhawatiran gelombang PHK dan menurunnya penghasilan membuat pasar disegmen ini diperkirakan akan terus mengalami penurunan bila kondisi belum pulih. Sementara itu di segmen harga di atas Rp 1 miliaran yang didominasi investor juga terjadi penurunan 46,0% (qtq) atau 36,4% (yoy), masih lebih rendah dibandingkan penjualan di segmen harga menengah antara Rp 300 jutaan sampai Rp 1 miliaran. Meskipun terjadi penurunan di segmen ini, diperkirakan pasar masih memiliki potensi daya beli yang cukup terjaga. Penurunan ini lebih disebabkan faktor psikologis dalam menunda pembelian. Indonesia Property Watch memperkirakan pasar akan terus menurun memasuki triwulan berikutnya, bahkan dikhawatirkan bila jatuh lebih dalam lagi. Para pengembang diminta untuk melakukan antisipasi dan pengetatan yang diperlukan untuk dapat menjamin daya tahan perusahaan ke depan. Kondisi ini diyakini masih akan terus berlanjut. Puncak anjloknya pasar perumahan diperkirakan terjadi pada triwulan 2 tahun 2020. Produktivitas para pelaku usaha, termasuk di sektor properti menurun drastis akibat wabah Covid-19. Ketua Umum DPP REI, Paulus Totok Lusida mengungkapkan, kontribusi sektor properti terhadap pemerintah sangat besar. Mulai dari penyediaan perumahan rakyat, penyediaan infrastruktur, peningkatan PAD, penerimaan pajak. Termasuk berkontribusi terhadap kualitas lingkungan, penyerapan tenaga kerja,
Untuk menghindari kejatuhan lebih jauh, REI mengajukan sejumlah usulan kepada pemerintah. Pertama, agar restrukturisasi kredit tanpa merubah kolektabilitas. Kedua, penghapusan bunga kredit selama 6 bulan atau penangguhan pembayaran bunga dan angsuran selama 12 bulan. Ketiga, pencadangan dana atau sinking fund untuk tidak diblokir. Keempat, ada penghapusan pajak penghasilan PPh 21, penurunan PPH final dari 2,5 persen menjadi 1 persen. Penerapan PPH final berdasarkan nilai aktual transaksi karena banyak sekali NJOP (nilai jual objek pajak). Kelima, BPHTB (Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan) supaya dihapus, diskon terhadap PBB, pengurangan pajakpajak daerah, dan tidak ada kenaikan NJOP.
Stimulus Pemerintah Pemerintah sebetulnya menyadari beratnya sektor properti akibat Covid-19 dan ini direspon dengan mengeluarkan berbagai stimulus insentif, baik melalui relaksasi kredit perbankan maupun kebijakan pajak. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga menyambut baik dan mendukung upaya pemerintah dalam menjalankan kebijakan stimulus perekonomian lanjutan terkait pemberian subsidi bunga bagi debitur bank dan perusahaan pembiayaan. Adapun ketentuan kriteria debitur bank dan perusahaan pembiayaan yang berhak mendapatkan subsidi bunga Pemerintah antara lain, debitur dengan kolektibilitas 1 (lancar) dan kolektibilitas 2 (dalam perhatian khusus). Sementara target penerima manfaat debitur bank atau perusahaan pembiayaan mencakup salah satunya adalah Kredit Pemilikan Rumah (KPR) untuk rumah tipe 21, 22 sampai dengan tipe 70. Sementara subsidi bunga diberikan untuk jangka waktu 6 bulan, sejak April hingga September 2020. Untuk nilai kredit di bawah Rp500 juta sebesar 6 persen untuk tiga bulan pertama dan 3 persen untuk tiga bulan berikutnya. Sedangkan suku bunga untuk nilai di atas Rp500 juta sampai dengan Rp10 miliar sebesar 3 persen untuk tiga bulan pertama dan 2 persen untuk 3 bulan berikutnya. “OJK akan terus memantau dampak pandemi Covid-19 terhadap perekonomian global dan domestik serta mengantisipasi melalui berbagai kebijakan yang diperlukan untuk menjaga stabilitas sistem keuangan dan menjaga perekonomian nasional,” kata Anto Prabowo, Deputi Komisioner Hubungan Masyarakat dan Logistik OJK. Beberapa pengembang menyambut baik kebijakan tersebut, meski dengan catatan. President and CEO Triniti Land, Ishak Chandra,
misalnya. Dia menyambut baik kebijakan tersebut, namun demikian baginya, kebijakan tersebut belum berdampak besar terhadap properti saat ini. Perlu ada gebrakan yang lebih ekstrim setidaknya untuk 6-12 bulan ke depan. “Subsidi KPR sebenarnya tidak terlalu besar efeknya untuk mendongkrak pasar karena pasar dari investor masih belum tentu bergerak dengan subsidi bunga saja. Sehingga perlu ada gebrakan yang lebih ekstrim buat 6-12 bulan ini seperti pembebasan PPN, BPHTB dan PPH,” ujar Ishak ketika dihubungi. Asmat Amin, Managing Director SPS Group and Arrayan Group juga berpendapat serupa. Menurutnya, bantuan pemerintah tersebut tidak mampu mendorong properti yang saat ini sangat terpukul oleh pandemi dan berbagai persoalan lainnya. “Stimulus yang diberikan hanya untuk end user sendiri. Artinya, yang direlaksasi hanya dari segi bunganya saja. Tapi saya melihatnya mungkin hanya membantu orang yang sudah membeli. Pertanyaannya, apakah ini juga berlaku untuk orang yang akan membeli,” tegasnya.
Insentif Pajak Insentif di perpajakan juga kepada sektor usaha yang terdampak pandemi Covid-19. Bahkan pemerintah telah memperluas pemberian insentif tersebut, dari semula hanya 11 sektor usaha, kini menjadi 18 sektor usaha, termasuk real estate (3 KBLI/ Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia). Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, pemberian insentif pajak tersebut, meliputi pajak penghasilan (PPh) Pasal 21 ditanggung pemerintah (DTP), pembebasan PPh Pasal 22 Impor, potongan angsuran PPh Pasal 25 sebesar 30 persen, dan percepatan restitusi pajak pertambahan nilai (PPN). Adapun total insentif yang diberikan tersebut mencapai Rp35,3 triliun, termasuk juga untuk pembebasan pajak terhadap UMKM selama 6 bulan, yakni dari April sampai dengan September 2020. “Hampir seluruh sektor perekonomian kita mendapat insentif. Total estimasinya kita perkirakan Rp35,5 triliun,” terang Sri Mulyani. Untuk PPh Pasal 21, penerima insentif adalah wajib pajak yang berstatus sebagai pegawai dari pemberi kerja. Pemberi kerja yang pegawainya menerima insentif adalah pemberi kerja yang memiliki kode Klasifikasi Lapangan Usaha (KLU) sebagaimana tercantum pada lampiran PMK 23 Tahun 2020. Sedangkan pegawai yang menerima insentif adalah pegawai yang memiliki penghasilan bruto dalam setahun di bawah atau tidak lebih dari Rp200 juta. Artinya wajib pajak yang berstatus sebagai pemberi kerja tetap menjalankan kewajibannya untuk melaporkan SPT PPh Pasal 21 dengan memberikan tambahan penghasilan kepada wajib pajak yang berstatus sebagai pegawai. Insentif ini akan mempengaruhi penghasilan yang akan diterima oleh setiap pegawai selama 6 bulan ini. Jika sebelumnya pegawai dipotong PPh pasal 21 atas penghasilan, selama April sampai dengan September 2020 nanti pegawai akan menerima kembali potongan PPh 21. Potongan itu diberikan bersamaan dengan penghasilan bulanan yang diterima pegawai. Statusnya yang sebelumnya pajak ditanggung oleh si penerima penghasilan menjadi ditanggung oleh pemerintah atau disebut Pajak Ditanggung Pemerintah (PDP). Jadi, jika ada pemberi kerja yang menyalahi aturan terkait PMK ini akan dikenai sanksi sesuai dengan aturan yang berlaku. ● [Pius]
53|2020
67
68
53|2020
53|2020
69
PROPERTY RECORD
5 GEDUNG PENCAKAR
LANGIT DI CHINA Wuhan Greenland Center
Shanghai Tower
Wuhan Greenland Center adalah gedung pencakar langit tertinggi di Kota Wuhan yang masih dalam masa pembangunan. Gedung ini akan memiliki ketinggian 476 meter dengan total 97 lantai. Pembangunan gedung ini sendiri sudah dimulai sejak tahun 2012 dan diperkirakan akan selesai di tahun 2020 ini. Rencananya nantinya gedung ini akan diperuntukan sebagai gedung perkantoran, hotel, dan apartemen.
Shanghai Tower atau yang juga terkenal sebagai Shanghai Center Building dibangun pada tahun 2008 dan selesai pembangunan pada tahun 2014. Gedung pencakar langit ini menjadi bangunan tertinggi pertama di China dengan ketinggian 632 meter. Shanghai Tower memiliki 128 lantai di atas permukaan tanah dan 5 lantai di bawah tanah. Berdiri di deretang gedung-gedung pencakar langit di daerah Pudong, Shanghai, bangunan ini memiliki fungsi mixed-use, yaitu terbagi menjadi tiga zona yaitu perkantoran, ritel, dan rekreasi. Konstruksi bangunan yang dirancang oleh Shanghai Construction Group ini memiliki keunggulan pada lift tercepat di dunia, dengan kecepatannya 20,5 meter per detik atau 74 kilometer per jam.
Zifeng Tower
Ping An International Finance Center Ping An International Finance Center dikenal dengan sebutan Ping An IFC yang berada di daerah Shenzhen, Guangdong, menjadi gedung pencakar langit tertinggi ke-2 di China dan tertinggi ke-4 di dunia. Ping An yang memiliki tinggi 599 meter dengan total 115 lantai, dibangun oleh perusahaan financial Ping An Insurance dengan arsitek asal Amerika yaitu, Kohn Pedersen Fox Assosiates. Pembangunan Ping An memakan waktu 7 tahun dan diresmikan tahun 2017. Daya Tarik Gedung ini memiliki dek observasi tertinggi untuk bangunan pencakar langit dengan total lantai dek 562,2 meter.
70
53|2020
Changsha IFS Tower Kota Changsha, Hunan, memiliki Gedung pencakar langit yaitu Menara kembar Changsha IFS Tower 1 dengan ketinggian 452 meter. Sedangkan tower kedua memiliki ketinggian 315 meter. Gedung mixed-use ini dibangun oleh China Construction, terdiri dari perkantoran, ritel, mega mal seluas 230 ribu meter persegi, dan hotel mewah di puncak gedung. Menara kembar ini nantinya akan terhubung langsung dengan jalur Metro bawah tanah Changsha 1 dan 2. Jalur bawah tanah yang sama juga akan menghubungkan pejalan kaki Huang Xiang Road.
Seperti juga kota lainnya di China, Kota Nanjing, Jiangsu, juga memiliki gedung pencakar langit yaitu Zifeng Tower atau Greenland Square Zifeng Tower. Inilah Gedung tertinggi di Nanjing dan tertinggi ke-5 di negeri Tirai Bambu. Zifeng Tower dengan tinggi 450 meter memiliki 89 lantai dengan lantai dasar hingga lantai 41 untuk ritel, dan lantai 49 hingga 71 diperuntukan sebagai hotel mewah yaitu Nanjing Greenland InterContinental Hotel. Terdapat juga lantai untuk perkantoran.
Penulis : Harini Ratna, Contributor
53|2020
71
CITY FACT Skyline Kota Wuhan
WUHAN
DIJULUKI MOTOR OF CHINA Salah satu kota modern di China ini mendapat pukulan dengan munculnya wabah virus corona. Wuhan dipastikan akan cepat bangkit perekonomiannya karena punya basis industri yangkuat.
N
ama Kota Wuhan di Provinsi Hubei, China, pada Desember 2019 tiba-tiba meledak ke seantero dunia dan menjadi nama yang muncul setiap hari di berbagai media belahan dunia. Pasalnya, dari kota inilah muncul pertama kali virus corona yang mematikan dengan cepat menyebar ke berbagai negara. Tidak kurang dari 160 negara sudah mengakui terjangkiti virus Corona dan diperkirakan akan terus bertambah. Awal Maret Indonesia akhirnya mengakui ada warganya yang terkena virus corona yang atau resminya disebut COVID-19. Sampai tulisan ini dibuat jumlah positif warga Indonesia yang terkena virus corona terus bertambah. Hingga saat ini lebih dari 150 ribu orang di seluruh dunia yang sudah terinfeksi dengan jumlah korban meninggal Sudah melewati angka 5000-an. Belum diketahui kapan berakhirnya penyebaran virus corona karena belum ditemukan obat anti virusnya. Kembali ke Kota Wuhan, Wuhan adalah salah satu kota terbesar di China dengan jumlah penduduk tidak kurang dari 9,8 juta jiwa. Kota terbesar ketujuh di China ini memiliki wilayah seluas 8.494,41 kilometer persegi atau seluas kota London, Inggris. Berbagai warga dari belahan dunia lain banyak yang tinggal di Kota Wuhan, baik untuk berbisnis, penempuh pendidikan atau berwisata. Termasuk mahasiswa asal Indonesia banyak yang menempuh pendidikan di berbagai universitas di Kota Wuhan.
72
53|2020
Sebagai salah satu kota besar di China, jarak Wuhan dengan Ibukota China di Beijing tidak dekat-dekat juga. Bila ditempuh dengan jalur darat jarak Wuhan dengan Ibukota Beijing mencapai 1.152 kilometer. Kota yang bertetangga dengan Kota Huangshan ini terdiri atas 13 distrik. Dari 13 distrik ini, ada 6 distrik yang terbilang pengembangan distrik baru yaitu Dongxihu, Caidian, Jiangxia, Huangpi, Xinzhou, dan Hannan.
Zona Ekonomi Kota Wuhan dibagi menjadi tiga zona ekonomi pembangunan ekonomi. Zona pertama adalah Wuhan Economic and Technological Development Zone (WEDZ), atau yang disebut juga sebagai Zhuankou Development Zone. WEDZ dicanangkan sejak tahun 1991 dan mendapat persetujuan pemerintah pusat pada tahun 1993. Zona ekonomi ini kemudian menemukan fokusnya menjelang tahun 2000, ketika Wuhan menjadi pusat pengolahan barang-barang ekspor. Sampai kemudian zona WEDZ menjadikan Wuhan menjadi basis eksport spare part dan otomotif.
Sungai Yangtze
Zona ekonomi kedua adalah East Lake Hi-Tech Development Zone (Optical Valley of China) yang diperkenalkan tahun 2009 dengan diperkenalkannya pusat-pusat pendidikan. Hingga saat ini di Wuhan terdapat 42 universitas, 56 badan riset nasional, 40 perusahaan bertaraf Fortune Global 500, dan ada 20 ribu perusahaan teknologi berdiri di Optical Valley of China. Dari Optical Valley of China telah menghasilkan 5 paten standar internasional, 110 paten standar nasional, dan 180 paten standar industri.
53|2020
73
Jalur perdana Wuhan Metro resmi LRT dibuka pada Juli 2014 yang menghubungkan Stasiun Jinghe dan Hankou. Berikutnya dibangun jalur kedua menghubungkan Tianhe International Airport dengan Stasiun Fozuling. Sejak itu, setiap satu hingga dua tahun Wuhan Metro terus menambah jalur. Kini, Wuhan Metro telah memiliki 11 rute perjalanan dengan total 228 stasiun yang tersebar di seluruh distrik.
wuhan economic & technological development zone
Total panjang rel commuter Wuhan Metro mencapai 339 km. Berdasarkan data Chinese Urban Rail Transit Association yang rilis Februari 2020, Wuhan Metro digunakan rata-rata 3,35 juta penumpang per hari sepanjang 2019. Selain kereta LRT, Wuhan juga memiliki trayek bus dan taksi.
Pariwisata
Sedangkan zona ekonomi ketiga adalah Wuhan Linkonggang Economic and Technological Development Zone (WLDZ). Zona ini berkembang hampir bersamaan dengan WEDZ. Hanya saja kalau WEDZ berkembang sebagi pusat ekspor otomotif. Sedangkan WLDZ berkembang menjadi pusat pemrosesan bahan-bahan makanan tingkat nasional. Pusat-pusat produksi di Wuhan tersebar merata di setiap zona ekonomi. Tidak hanya perusahaan dalam negeri, perusahaan luar negeri pun banyak yang membuka basis di Kota Wuhan, seperti Microsoft, SAP, dan Groupe PSA (manufaktur mobil Prancis). Wuhan cukup beruntung karena dilewati dua sungai besar yaitu Sungai Yangtze dan Sungai Hanshui. Kondisi membuat bisnis pergudangan, perkapalan, kargo, perniagaan dan usaha lainnya maju pesat dan menjadi jalur ekspor dari Wuhan ke luar negeri. Dengan lebar Sungai Yangtze rata-rata 7-8 kilometer (ukuran terlebar 10 km), memudahkan kapal-kapal ukuran besar lalu-lalang yang mendorong ekspor dari Wuhan. Inilah salah satunya yang membuat ekonomi Wuhan terbilang maju yang terlihat dari peningkatan PDB Wuhan dari tahun ke tahun. Data CEIC (Computer and Enterprise Investigator Conference) menunjukkan, PDB tahun 2018 Wuhan berada pada angka 1,485 triliun yuan (setara dengan Rp2.968,30 triliun). Jumlah ini lebih tinggi sekitar Rp300 triliun dari PDB Jakarta sepanjang Rp2018, yang berada pada angka Rp2.559,17 triliun. Pertumbuhan tahunan PDB 2019
74
53|2020
pun terbilang baik. Berdasarkan data 2019, PDB Wuhan tumbuh 7,9 persen, yang berarti 1,7 persen lebih tinggi daripada rata-rata nasional Cina. Itu sebabnya Wuhan dijuluki sebagai Motor City of China karena pertumbuhan ekonominya yang tinggi.
Properti Sebagai kota internasional karena banyaknya orang asing yang tinggal di Wuhan, harga properti hunian di kota ini mengikuti tingkat permintaan yang tinggi. Di pusat kota apartemen dengan luas 85 meter persegi harga sewa perbulannya rata-rata sebesar 2.434 yuan atau senilai dengan Rp4,818 juta. Untuk di Kawasan pinggir kota harga sewa apartemen per bulan lebih rendah sekitar 1.200 yuan. Untuk rumah harga sewa per bulannya lebih mahal ketimbang apartemen. Rumah dengan luas 85 meter persegi sewa per bulannya mencapai 4.000 yuan. Harga jual rumah di pusat perekonomian Kota Wuhan dengan luas 162 meter persegi sudah mencapai 6 juta yuan atau sekitar Rp12 miliar. Sedangkan di pinggir kota rumah dengan luas 163 meter persegi harganya sekitar 2,9 juta yuan. Untuk mendorong perkembangan sektor properti, bank sentral Cina menetapkan bunga cicilian KPR sebesar 4,97 persen per tahun untuk cicilan selama 20 tahun.
Pemerintah Kota Wuhan memberikan izin kepada warga asing yang ingin membeli properti selama properti itu dijadikan tempat tinggal pribadi. Misalnya, mahasiswa asing yang menempuh pendidikan di Wuhan selama lebih dari satu tahun boleh membeli properti di Wuhan. Orang asing yang ingin membeli properti harus menunjukkan surat izin dari pemerintah pusat China. Proses pembelian bisa dilihat di wuhan.gov.cn. Di Wuhan ada 7 jenis pajak pendapatan yang harus dibayarkan setiap pekerja. Pendapatan maksimal 3 ribu yuan pajaknya sebesar 3 persen. Pendapatan sebesar 3.001-12.000 yuan pajaknya 10 persen, penghasilan 12.001-25.000 yuan dikenakan pajak 20 persen, penghasilan 25.001-35.000 yuan pajaknya sebesar 25 persen, pendapatan 35.001-55.000 yuan pajaknya 30 persen, pendapatan 55.001-80.000 yuan pajaknya 35 persen. Bagi penghasilan di atas 80.000 yuan pajaknya adalah 45 persen.
Transportasi Sebagai kota modern, sistem transportasi massal Kota Wuhan sudah terbilang maju. Wuhan sudah dilengkapi kereta cepat China Rail dengan tujuan Kota Shanghai, Beijing, Guangzhou, dan Shenzhen. Adapun untuk dalam kota tersedia transportasi massal kereta komuter Wuhan Metro. Pembangunan transportasi massal di Wuhan berlangsung seiring dengan pembangunan zonazona ekonomi di Wuhan, yaitu tahun 1991-1993. Kala itu, tujuan awalnya hanyalah menjadi sarana transportasi pendukung di zona ekonomi. Melihat pertumbuhan Wuhan yang terus meningkat seiring pertumbuhan ekonomi, tahun 1999 dimulailah proyek transportasi massal Wuhan Metro Light Rapid Transit (LRT).
Selain kekuatan ekonomi Wuhan yang menjadi daya tarik, tempat-tempat wisata di kota ini juga mengundang wisatawan mancanegara untuk berkunjung ke Wuhan. Kota ini memiliki tempat-tempat bersejarah yang menjadi obyek wisata. Seperti Yellow Crane Tower yang dekat dengan Sungai Yangtze. Hubei Provincial Museum yang memiliki koleksi budaya Cina dari masa ke masa. Untuk wisata kulinernya Wuhan memiliki banyak kawasan street food, seperti di Hubu. Sementara itu, untuk wisata alamnya ada East Lake yang setiap malamnya pepohonan di tepian danau ini berpendaran manis disinari cahaya lampu. Dengan banyaknya tempat wisata di Wuhan tidak heran kalau Tianhe International Airport (ZHHH) sanggup melayani 24,5 juta penumpang sepanjang 2018. Hanya saja belum ada penerbangan langsung Wuhan-Jakarta. Penumpang yang ingin menuju Wuhan harus transit dahulu di Kuala Lumpur, Singapura, Hong Kong, atau Thailand. Setelah wabah virus corona meledak di Wuhan, kota ini bak kota hantu yang ditinggalkan penghuninya banyak orang asing yang sudah meninggalkan Wuhan. Mampukan Wuhan bangkit kembali sebagai Motor City of China, semoga saja. â—? (Harini Ratna)
53|2020
75
TRAVEL AND TOURISM Salah satu protokol kesehatan adalah menghindari kerumunan banyak orang, artinya kita mengalihkan rute dimana tidak banyak orang di sana. Mungkin saatnya kita berwisata minat khusus yang tidak banyak masyarakat gemari. Artinya wisata ini hanya segelintir orang saja yang menggemari, nah kenapa tidak dialihkan kesana. Tidak mudah memang beralih pada jenis wisata minat khusus ini, terlebih harus dibutuhkan skill, peralatan, dan dana yang cukup lumayan. Namun jangan khawatir, sekarang sudah menjamur operator-operator wisata minat khusus ini.
NEW NORMAL
TRAVELING Text: Dhanang Dhave
S
elamat datang di peradaban baru, the new normal. Kondisi yang mengharuskan seseorang untuk menjaga dirinya agar tidak tertular dan menulari bibit penyakit. Lantas apakah the new normal ini membatasi kita untuk pergi kemana-mana, tentu saja tidak. Bagi para pelancong, jangan terlalu kawatir dengan kondisi the new normal ini. Kita masih bisa bepergian kemana-kamana, tentu saja dengan sesuatu yang baru pula. Gegara Covid-19 yang penularannya dari manusia ke manusia, tentu saja para pelancong bisa mengubah rute destinasinya.
76
53|2020
53|2020
77
Wisata anti mainstream, sebut saja menyelam. Dalam kegiatan ini kita hanya akan bertemu dengan buddies dan dive master, selebihnya air asin, ikan, dan terumbu karang. Anda minat dengan olahraga sedikit ekstrem yang tidak semua orang bisa lakukan, cobalah dengan caving atau telusur gua. Banyak gua yang aman dan tidak memiliki tingkat kesulitan yang tinggi. Anda bisa berwisata di zona galap abadi dan rasakan keheningan di sana. Jangan lupa bawa kamera dan abadikan kreasi alam berupa stalagtit dan stalagmit berusia ribuan tahun. Diving atau caving mungkin terlalu ekstrem, mengapa tidak berwisata bird wacthing. Dengan teleskop anda bisa melihat dan mendekat burung-burung liar. Tidak banyak orang bisa menikmati kicaun burung dari habitat aslinya, namun anda bisa sedekat itu. Terlebih jika anda paham waktu dan jalur migrasi, anda akan menemui burungburung ekstotik yang bisa anda lihat langsung.
78
53|2020
Masih enggan keluar rumah atau parno dengan lingkungan sekitar, mengapa tidak melancong secara virtual. Dengan teknologi VR kita bisa menjelajah menembus ruang dan waktu. Kita bisa melihat dari dekat tempattempat yang sepertinya mustahil bisa kita kunjungi dengan mudah. Cukup dari rumah, sedikan ponsel, kacamata VR, dan akses internet dan anda bisa melanglang buana. Jika kita tetap nekat karena hasrat yang membuncah dan terpaksa pergi ketempat kerumunan masa, maka beberapa langkah berikut harus kita lakukan. Pastikan anda sehat, kerena itu benteng lapis pertama anda. Kedua bawalah perlengkapan personal higiene seperti masker, kaca mata, hand sanitizer, tisue basah, sabun cair, handuk kecil dan kalau perlu sediakan pakaian ganti dan plastik pembungkus. Sekarang tinggal putuskan mau kemana? Namun sebelum itu pastikan anda dalam keadaan fit, lihat lingkungan sekitar, jaga diri baik-baik, dan patuhi himbuan petugas. The new normal bukanlah halangan kita untuk traveling, tetapi kita patuhi aturan dan tetap jaga kesehatan, selamat bersenang-senang.â—?
53|2020
79
PROPERTY NEWS
360° irtual
leri V
an Ga Hadirk
PT sahaan k peru a ° n a 6 , ) al 3 0 alty ri virtu kita Re le s a a g mah. W u n ( r dari adirka a Realty h y a g n y n k r e e a roy i bk m skita K , yakn jungi p ero) T PT Wa engun yeknya a (Pers o m y r r ka p n a e K a s a k tig ), Va a onsum Waskit is untu phone t il antu k r ir b a d ondo m m t s C e m kasi Reiz ersebu untuk a The lui apli k 360° t la a l e s a a u m V t vir an ses a diak Galeri erra) d es (bis kaSolt a in s N a a V / k ). it.ly Vasa ng ps://b Condo ra (htt rgantu heReiz T a k a Solter s erti be a p gin V o / r y p .l /bit yang in stasi unian erinve (https:/ h b n k a u n n t a un ngu eng hat ba utusan rakat d ini kep at meli masya a a i s g m g Vice a n , la b “Se lusi ngsu wian ikan so aian la ga Lud r il g e n n b e la p m r e za E dari kami m ujar Re i. Kini ealty. 360°,” l a u dimilik skita R t a ir v W i y r r dalam a gale creta sahaan adany rate Se u r o e p r p o 19 dan iapan ent C Coviduk kes Presid t i n m e e b d u yang pan akan sesuat elama merup s la i r a in a g ih s e n a s sa gan asa leb han p Terobo sa den eruba nit ter ia p u b i ti r w p e a o t ad inikma al sh akin mengh apat d g sem n virtu d n a a a m y g t la nga ini ju raka gar pe royek masya Pius] ital. “A etiga p k ig l d a t Reza. [ u a t g ir n v u i r b bersif gale sam ality,” semua tual re nyata, ir v t a i form melalu
ty
l ta Rea Waski
021 perasi 2 o r e B i PR) ra Mula kyat (PU ahan Ra BP Tape yat n Perum
da n Rak n Umum rumaha BP Pekerjaa ngan Pe n u a b ri a T te rasional n la Keme engelo 21. Ope P 0 2 n a n d u a o h Nom r kan B ada ta tah (PP) memasti perasi p n ri ro e e b m e n P ran telah ra) aka ra yang m Peratu (BP Tape an Tape tur dala ia ra d a g h g la n 2 ei 20 0. enyele Tapera te ntang P ada 20 M te p 0 o 2 d 0 o 2 n o Wid 25 Tahu n iden Jok p denga leh Pres o n a k h bertaha ra a disa h c e s akan a ini tela dilaksan ng selam ra a e y p ) a N T S n aha ara (A nal BP n Perum ipil Neg Operasio Tabunga aratur S n p a A g l n a a N w S b a ok A ertim sasaran Kelomp Badan P uai -PNS). “ g lewat m n ru u a b juga ses a rt i n e me 021. In il (Bap ip -2 S 0 2 ri 0 e 2 g i Ne ertama tahun Pegawa tahun p kami di a s u u d k i N fo d i r njad wai BUM ra, aga akan me ke pega ite Tape t m ju o n K a n rl olri araha an be an TNI/P dengan ASN. Ak aru ke d kepada b n n a ner BP n ia a d io y u is g Kom fokus la es, kem n D ra M te U ,” B asta BUMD/ ektor sw BUMN/ aru ke s b a y n s ru dan sete . (Pius) i Setianto d A ra e Tap
80
53|2020
Ciputra Sukses Lakuka
n Penjualan Online
PT Ciputra Residence (Ciputra Group) sukses melakukan penjualan properti online melalu i dua proyeknya, yak ni Citra Maja Raya dan CitraGarden Puri Jak arta Barat. Launching da n penjualan properti online Citra Maja Raya dilakukan pada Ming gu (26/4/2020) berhasil meraup Rp13 0 miliar dari sebanyak 51 6 unit rumah. Harga jual rumah-rumah ter sebut berkisar mulai da ri Rp 183 – 400 jutaan atau rata-rata terjual dengan harga Rp250 jutaan. Sementara proyek Cit raGarden Puri berha sil meraup penjualan senilai Rp55 miliar pa da Sabtu (9/5/2020). Di proyek ini, Ciputra Residence berhasil me njual beberapa tipe rum ah Cluster Elecio dengan harga mulai Rp2,1 miliar hingga sek ita r Rp4 miliar atau dengan rata-rata terjua l sekitar Rp2,5 miliar. Ma rketing Director PT Ciputra Residence, Yan ce Onggo menjelaskan , kes uksesan tersebut tidak lepas dari nila-n ilai dasar yang ditanam kan ole h Ir Ciputra melalui IPE atau Integ rity, Professionalism, dan Entrepreneurship “IPE adalah nilai dasar . yang diajarkan oleh pa k Ciputra dan terus kami aplikasikan dalam seluruh aspek bisnis Ciputra Group,” ujar Yance. [Pius]
n Milenial
Rilis Hunia Sinar Mas Land
aman bertajuk merilis hunian id li ba m ke nd La D Sinar Mas san Tabebuya, BS ster ke-4 di kawa yang s au Invensihaus R. Kla ih ns proyek Inve an lanjutan dari CEO u. lal City ini merupak 20 bruari 20 waktu 1 hari di Fe lam da al rju kan, te ta is ga lar ndarta, men as Land, Herry He M ar Sin l tia en a Resid yasar kaum mud aru ini akan men i hunian tapak terb vensihaus R kam sangat ringan. “In ng ya r ya ba ra a, ca anny lantaran 5 miliar. Kemudah 1,2 miliar – Rp 1, li ka 15 jual mulai dari Rp ak rsen sebany encicil DP 10 pe an sik ka lo pembeli dapat m mbeli menga per bulan atau pe ta ju 7 7, Rp . lai rry ni se r hari,” terang He ar Rp256 ribu pe dana hanya sekit ngan dah dilengkapi de Invensihaus R su ai ul Rumah-rumah di 8 unit yang m dia sebanyak 17 furnitur dan terse aus R dipasarkan 2020 ini. Invensih ni Ju da pa an rk dipasa gi, dengan luas 5x10 meter perse h na ta an ur uk at dengan ga hunian ini sang er persegi sehing bangunan 68 met er. [Pius] guna atau end us cocok untuk peng
BTN Kuasai 40 Persen Market Share KPR
Promo Bunga KP A Menarik dari PP Properti PT PP Properti Tb k meluncurkan pr omo spesial di m Covid-19, yang m asa pandemi erupakan terbesar dan pertama dikelu secara serentak un arkan tuk seluruh proyek nya. Promo proper tersebut, di antara ti nya membayar se bagian uang muk langsung memilik a da n bisa i atau dihuni. Kem udian libur bayar, guarantee, fee se rental rvice cash 1-2 tahu n, hadiah langsun masih banyak lag g dan i. Termasuk ada bu ng a bank yang relati hasil kolaborasi PP f rendah Properti dengan sejumlah perban Bank Mandiri, BT ka n, seperti N, BNI, dan Bank Permata. “Mereka sangat m engapresiasi situa si saat ini dengan kemudahan yang berbagai mereka berikan ke pa da calon debiturny pun mengapresias a. Kami i dengan juga mem berikan subsidi bu Sehingga kolabor ng a. asi ini hasilnya ad alah bunga KPA sta 1,75 persen,” uja rt mulai r Direktur Realti PT PP Properti Tbk, Ga Saksono. [Pius] lih
Bank BTN terus berkomitmen sebagai bank yang fokus di industri properti. Ini terlihat dari market share BTN untuk penyaluran KPR sekitar 40 persenan. Sebanyak 16 persen di antaranya merupakan market share untuk KPR non subsidi . “Untuk KPR subsidi sudah pasti kita jagoannya. Bahkan sampai dengan Maret sudah hampir sepenuhnya telah disalurkan. April kita kekurangan, maka kita mengajukan penambahan alokasi kredit bersubsidi ke Kementerian PUPR,” kata Direktur Utama Bank BTN Pahala N Mansury. Hingga April 2020, penyaluran KPR Subsisi BTN tercatat menembus 105 persen dari target atau telah terealisasi sebanyak 26.836 unit. Pencapaian tersebut merupakan realisasi 99 persen atau sebesar Rp3,57 triliun dari dana subsidi pemerintah yang disalurkan melalui BTN. Bahkan, mulai Mei 2020, BTN juga sudah siap menyalurkan Subsidi Selisih Bunga (SSB) dengan target 146.000 unit atau dengan nilai Rp22 triliun. “Kita berharap bisa tersalurkan semuan ya dalam kurun waktu sekitar 7,5 bulan ke depan. Kami optimis bisa salurkan semuanya,” kata Pahala. [Pius]
Jakarta Garden City Tebar “Mega Diskon” PT Mitra Sindo Sukses, anak perusaha an PT Modernland Realty Tbk, kembali melu ncurkan promo bertajuk “Mega Diskon”. Mela lui proyeknya Jakarta Garden City, peng embang memasarkan rumah idaman juga kavli ng siap bangun. Adapun, promo Mega Diskon memberikan potongan harga yang sang at fantastis. Rumah siap huni, harganya dipotong hingga Rp341 juta. Sementara kavling siap bangun, diskonnya bisa mencapai Rp1, 7 miliar. Helen Hamzah, Director Marketing Urba n Development PT Modernland Realty Tbk mengatakan, promo di masa pandemi Covid-19 ini juga sekaligus memberik an keuntungan kepada konsumen untu k memenuhi kebutuhan mereka yang lain. “Saat ini adalah waktu yang tepat untuk mem belinya karena Jakarta Garden City memberik an diskon sangat besar,” ujar Helen. [Pius ]
53|2020
81
PROPERTY EVENTS Medan • 29 Mei: BNI Syariah Medan fokus garap kalangan milenial di masa pandemi Covid-19.
Sumatra Barat
AND RUMOURS
Banjarmasin
• 16 Juni : Satuan Kerja Non Vertikal tambah alokasi program bedah rumah di Sumatera Barat sebanyak 1228 unit di tahap II. • 18 Juni : Wakil Menteri PUPR Jhon Wempi Wetipo resmikan Pasar Atas di Bukittinggi dengan konsep green building.
• 16 Juni: Sky Pavilion Apartment umumkan progres pembangunan sudah mencapai 80 persen.
Makassar • 3 Juni: PT Baruga Asrinusa Development berikan bantuan kepada seribu anak yatim dari 25 panti asuhan di Kota Makassar.
• 17 Juni: BUMD Provinsi Kalsel PT Bangun Banua hari ini genap berusia 34 tahun ditandai dengan syukuran.
• 5 Juni: IBR property umumkan penjualan sebanyak 90 unit tanah kavling di kawasan pengembangan Al Ikhlas Square dan Al Ikhlas Village.
• 17 Juni: Royal Woodpark Residences tawarkan lima klaster baru yang terletak di kawasan real estate seluas 6 hektar.
Pekanbaru • 12 Juni: Sambut New Normal, Labersa Grand Hotel gelar berbagai promo sepanjang bulan Juni.
• 17 Juni: Mutiara Group berikan door prize satu unit mobil untuk klaster terbarunya di Cluster De Serena.
Sulawesi Tengah
• 5 Juni: Satuan Kerja Non Vertikal alokasikan anggaran Rp70 miliar untuk program bedah rumah.
Papua
• 17 Juni: Kementerian PUPR salurkan program bedah rumah untuk 4.114 rumah di provinsi Papua.
Cilengsi • Juni: Harvest City umumkan strategi penjualan baru hadapi Covid-19.
Depok • 18 Juni: Tol Depok – Antasari (Desar) Seksi II siap dioperasikan tanpa peresmian.
Jakarta • 9 Mei : CitraGarden Puri umumkan nilai penjualan mencapai Rp55 miliar. • 5 Juni: Prolab (Property Laboratorium) School of Property resmi diluncurkan oleh tiga pakar properti Pinpin Bhaktiar, Andy K Natanael, dan Ali Tranghanda. • 11 Juni: PT Waskita Karya Realty, anak usaha PT Waskita Karya luncurkan galeri virtual 360 derajat untuk proyek Vasaka Nines.
82
• 6 Juni: Sinar Mas Land luncurkan ruko tahap 2 Pasar Modern di BSD Timur. • 11 Juni : Sinar Mas Land luncurkan hunian terbaru Invensihaus R, klaster ke-4 di kawasan Tabebuya, BSD City.
• 12 Juni: Presiden Joko Widodo resmikan Perpres No 60/2020 tentang rencana tata ruang perkotaan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Puncak dan Cianjur.
• 22 Maret - 11 Juni: Promo ‘Move In Quickly’, Sinarmas Land mencapai Rp445 miliar.
• 15 Juni: Semua pusat perbelanjaan di bawah Agung Podomoro Land hari ini resmi beroperasi dengan memperhatikan protokol kesehatan.
• Rencana peluncuran apartemen mewah
53|2020
• 1 Juni: Satuan Kerja Non Vertikal bangun 30 rumah rusun untuk nelayan di Desa Laimeo, Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara.
• 12 Juni : Bank Mandiri Area Yogyakarta salurkan sembako dan makanan siap saji untuk membantu masyarakat terdampak Covid-19.
Tangerang Selatan
• 12 Juni: PT Intiland Development Tbk. umumkan penurunan pendapatan tiga bulan pertama tahun ini sebesar 6,4 persen.
• 15 Juni: Pondok Indah Mall hari ini resmi umumkan kembali buka dengan hanya menampung 50 persen pengunjung setiap harinya.
Sulawesi Tenggara
Yogyakarta
Tangerang • Rencana perumahan skala kota di Tenjo • 20 Juni: IKEA Alam Sutera kembali buka setelah ditutup akibat Covid-19, dan memberlakukan protoKol kesehatan bagi pengunjugnya.
Bekasi
Karawang
• 8 Juni: PT pollux Aditama Kencana resmikan pembukaan proyek SOHO East Tower di Cikarang.
Rumors
• 10 Juni: PT Summarecon Agung Tbk. umumkan cetak penjualan tiga unit rumah seharga Rp7 miliar lewat daring atas klaster Morizen.
• Galuh Mas Karawang akan hadirkan konsep bioskop drivethru untuk cegah wabah Covid-19.
• Rencana proyek perumahan 400 ha
Gresik • 10 Juni: PT Semen Indonesia (Persero) Tbk hadirkan layanan daring penjualan beton siap pakai yaitu Ready Mix Go to Retail.
Bali • 6 Juni : Satuan Kerja Non Vertikal akan laksanakan bedah rumah untuk 3 ribu rumah tidak layak huni di Provinsi Bali.
Kupang • 6 Juni: Biinmaffo Residence bangun rumah MBR di atas lahan seluas 13,5 hektar dengan harga mulai dari Rp168 juta.
• 8 Juni : Indigo Seminyak Bali raih penghargaan sebagai resor mewah terbaik di Bali dari Luxury Lifestyle Award 2020.
53|2020
83
84
53|2020
53|2020
85
86
53|2020