FOODREVIEW INDONESIA
Pendugaan
Masa Simpan
Produk Pangan
perpanjang masa simpan pangan
dengan kemasan
Self-Healing
Pendugaan
Masa Simpan
Produk Pangan
perpanjang masa simpan pangan
dengan kemasan
Self-Healing
Sistem pangan global menghadapi tantangan yang kompleks: memastikan pasokan pangan aman, bergizi, cukup dan berkelanjutan bagi populasi yang terus bertambah. Salah satu aspek penting untuk menghadapi tantangan ini adalah perlunya pengelolaan sumber daya pangan secara efisien. Fakta menunjukkan bahwa sebagian besar pangan yang diproduksi di seluruh dunia mengalami penanganan dan penyimpanan yang kurang memadai, sehingga masa simpannya menjadi sangat pendek dan mengakibatkan besarnya pangan tercecer/hilang (food loss) atau terbuang percuma (food waste).
Untuk mengatasi masalah ini, memperpanjang masa simpan produk pangan menjadi strategi yang sangat penting. Dengan menerapkan teknik pengolahan dan pengawetan pangan yang efektif, kita dapat memastikan keamanan dan gizi pangan serta mengurangi pemborosan (food loss & food waste) pangan secara signifikan, meminimalkan kerugian ekonomi, dan berkontribusi pada terciptanya sistem pangan yang lebih berkelanjutan.
Berbagai metode perpanjangan masa simpan pangan, seperti pengeringan, pembekuan, pemanasan (misalnya pengalengan), dan teknik pengawetan lainnya telah digunakan selama berabad-abad untuk menjaga pangan tidak mudah rusak. Kemajuan dalam teknologi pangan terus membuka peluang baru untuk memperpanjang masa simpan. Teknik seperti pengemasan atmosfer termodifikasi (Modified Atmosphere Packaging, MAP) dan pengemasan atmosfer terkendali (Controlled Atmosphere Packaging, CAP), yaitu teknik mengubah dan mengendalikan komposisi gas dalam kemasan dapat memperpanjang masa simpan, dengan menghambat pertumbuhan mikroba dan memperlambat proses pembusukan. Demikian juga dengan teknik pelapisan (coating) produk pangan dengan kemampuan memperbaiki dirinya sendiri (self-healing).
Selain itu, pemahaman yang lebih mendalam tentang teknik pendugaan masa simpan juga sangat
penting untuk menjamin keamanan dan mutu pangan. Kesalahan dalam pendugaan masa simpan dapat berdampak buruk, baik bagi industri maupun konsumen—dugaan masa simpan yang terlalu pendek menyebabkan produk yang masih layak terbuang sia-sia, sedangkan dugaan masa simpan yang terlalu panjang dapat menimbulkan risiko keamanan pangan. Upaya memperpanjang masa simpan sekaligus juga harus diimbangi dengan menjaga keamanan, mutu dan keaslian pangan. Konsumen perlu mendapatkan pemastian bahwa, selama produk belum mencapai batas akhir masa kedaluwarsanya, maka produk tersebut tetap aman, berkualitas dan asli sebagaimana yang dinyatakan pada label.
Untuk mencapai hal tersebut, langkah-langkah pengendalian kemanan dan mutu yang ketat harus diterapkan di seluruh proses produksi dan rantai pasokan pangan. Pengujian dan pemantauan produk secara berkala dapat membantu mendeteksi dan menangani potensi masalah sejak dini. Selain itu, pelabelan yang jelas dan informasi kemasan yang akurat dapat membantu konsumen dalam memilih, menyimpan dan konsumsi pangan yang lebih bijaksana.
Terlihat terdapat tantangan dan peluang untuk berinvestasi, melakukan penelitian dan pengembangan, untuk dapat terus mengeksplorasi cara-cara baru dan inovatif untuk memperpanjang masa simpan pangan. Kolaborasi antara ilmuwan, ahli teknologi pangan, dan profesional industri sangat penting untuk mendorong kemajuan di bidang ini.
Kami berharap informasi yang kami sajikan dalam edisi FoodReview Indonesia ini dapat memberikan inspirasi dan mendorong kolaborasi tersebut, sehingga berkontribusi bagi peningkatan daya saing produk dan industri pangan Indonesia.
Purwiyatno Hariyadi https://phariyadi.foodreview.co.id/
32 Pendugaan
Masa Simpan
Produk Pangan
Kerusakan pangan dapat disebabkan oleh interaksi antara faktor intrinsik (pH, aw, oksigen, komposisi gizi, mikroorganisme, reaksi enzimatik) dan faktor ekstrinsik (suhu penyimpanan, kelembapan relatif (RH), cahaya, mikroba, komposisi atmosfer dalam kemasan, perlakuan panas, serta penanganan produk oleh konsumen).
38
Perpanjang
Masa Simpan Pangan
dengan Kemasan
Self-Healing
Gelar Gebyar IKMA 2024
Merebut Pasar
Dalam Negeri dengan
46
Mendorong Kemandirian
IKM melalui Inovasi dan
Penguatan Rantai
Pasok Industri
Pemimpin Umum: Suseno Hadi Purnomo | Pemimpin Redaksi: Purwiyatno Hariyadi | Wakil Pemimpin Redaksi: Nuri Andarwulan
Redaktur Pelaksana: Himma Ellisa | Pemimpin Perusahaan: Pratomodjati | Wakil Pemimpin Perusahaan: Hindah Muaris
Staf Redaksi: Fitria Bunga Yunita | Sales, Advertising & Activities: Tissa Eritha
Digital Marketing: Fetty Fatimah | Business Development: Andang Setiadi | Desain & layout: Yanu Indaryanto
IT dan Website: Gugun Hendi Gunawan | Keuangan: Kartini, Padmawati Zainab
Penerbit: PT Media Pangan Indonesia Alamat PT Media Pangan Indonesia: Jl Binamarga II No. 23, Baranangsiang, Bogor Timur 16143 Telepon: (0251) 8372333, (0251) 8322732 | +62 811 1190 039 | Fax: (0251) 8375754 Website: www.foodreview.co.id | E-mail: redaksi@foodreview.co.id, marketing@foodreview.co.id ISSN: 1907-1280
Autentifikasi Pangan:
48
Jaminan Keamanan, Mutu & Keaslian
Selama masa simpan
Food authentification atau autentifikasi pangan merupakan salah satu istilah yang berkembang belakangan ini, mengingat banyaknya berbagai kejadian berkaitan dengan ketidakjujuran produsen kepada konsumen terhadap produk yang dijualnya (Cubero-leon, Peñalver, & Maquet, 2014).
Panjang waktu (time horizon) yang dilibatkan dalam proyeksi permintaan dan pasokan dalam siklus Sales and Operations Planning (S&OP) dapat bervariasi tergantung pada sifat industri, karakteristik produk, dan kebijakan perusahaan.
Kepada Foodreview Indonesia
Saya adalah salah satu pemenang tiket gratis mengikuti kegiatan seminar FoodReview Indonesia selanjutnya. Saya ingin bertanya terkait syarat dan ketentuan penukarannya. Terima kasih.
Fani
Jakarta
Jawab
Penukaran tiket gratis hanya berlaku untuk kegiatan seminar pada bulan selanjutnya. Jika terlewat pada masa yang ditentukan, tiket akan kami anggap hangus. Untuk topik-topik seminar dapat selalu dipantau pada situs web kami di www.foodreview.co.id. Apabila topik yang sedang berlangsung tidak sesuai dengan bidang Bapak/ Ibu, tiket gratis juga dapat diberikan kepada rekan atau kolega Bapak/Ibu dengan terlebih dahulu mengonfirmasi kepada panitia. Terima kasih.
Koleksi Buku FoodReview Indonesia
Dear Foodreview Indonesia,
Apakah saya bisa mendapat info mengenai bukubuku yang dijual di FoodReview Indonesia. Saat ini saya sedang dalam penelitian dan memerlukan referensi buku-buku mengenai pangan. Terima kasih.
Luluk
Bogor
Jawab:
Foodreview Indonesia memiliki beberapa koleksi buku seputar pangan seperti Teknologi Proses
Termal untuk Industri Pangan, Database Kandungan Flavonoid, Karotenoid, dan Plant Sterol pada Makanan Indonesia, Database Kadar Garam, Gula Lemak, dan Kolesterol pada Makanan Indonesia, dan Masa Simpan dan Batas Kedaluwarsa Produk Pangan. Pembelian dapat dilakukan melalui Tokopedia atau Shoppe atau secara langsung melalui nomor WA kami di +62 811-1190-039. Terima kasih.
Kepada FoodReview Indonesia
Mohon informasinya, bagaimana cara berkontribusi artikel untuk majalah FoodReview Indonesia dan apa saja syarat dan ketentuannya. Terima kasih.
Farah Semarang
Jawab:
Kami menerima artikel dalam lingkup ilmu dan teknologi pangan dengan panjang artikel dibatasi
maksimum 4 halaman (12,000 karakter), dengan Cambria 12 spasi 1,5. Untuk keperluan tata letak dan penyuntingan, kami akan melakukan perubahan tanpa mengubah makna dan isi. Artikel yang ditulis kami harapkan disertai dengan nama penulis, lengkap dengan lembaga/perusahaan/asosiasi tempat penulis beraktivitas. Jika dipandang perlu, artikel bisa juga diberi tambahan daftar referensi -maksimal 5 sumber pustaka. Tulisan yang dimuat akan mendapat imbalan menarik.
KIRIMKAN KOMENTAR atau pertanyaan Anda ke Forum FOODREVIEW INDONESIA
Jl Binamarga II No. 23, Baranangsiang, Bogor Timur 16143 atau melalui whatsapp: +62 811-1190-039, email redaksi@foodreview.co.id Cantumkan nama lengkap, alamat dan nomor telepon Anda. Semua surat yang masuk akan diedit terlebih dulu dengan tanpa mengubah maknanya.
Majalah cetak edisi 2016-2020 masih bisa diperoleh melalui loka pasar kami seperti Shopee (Media Pangan Indonesia) & Tokopedia (Toko Kulinologi). Silakan ketik ‘Majalah FoodReview’ pada kolom pencarian. Sedangkan untuk ketersediaan edisi-edisi tertentu silakan menghubungi 0811 1190 039.
To advertise & be a webinar sponsor, contact us and book your 2024 schedule : Ms. Tissa Eritha - tissa@foodreview.co.id
Mr. Andang Setiadi - andang@foodreview.co.id
To advertise & be a webinar sponsor, contact us and book your 2024 schedule : Ms. Tissa Eritha - tissa@foodreview.co.id
Mr. Andang Setiadi - andang@foodreview.co.id
Departemen Ilmu dan Teknologi
Pangan, Fakultas Teknologi
Pertanian, IPB University telah sukses menyelenggarakan 1st International Seminar on Food Science and Food Technology 2024 (1st ISoFST): Harnessing Science and Technology for Safe and Quality Food pada 30-31 Oktober 2024 di IPB International Convention Center Bogor. Seminar internasional ini terlaksana dengan tujuan-tujuan yang salah satunya adalah menjawab tantangan dinamis serta kemungkinan menerik yang muncul di bidang terkait. Chairman of Organizing Comitte, Prof. Azis Boing Sitanggang
dalam pembukaan acara menyampaikan bahwa seminar ini adalah tempat yang tepat untuk melakukan transfer ilmu, bertukar pengalaman, serta menjalin kolaborasi untuk dapat mengatasi tantangan keamanan pangan yang semakin kompleks.
Beberapa poin menarik dalam seminar tersebut berhasil dilaporkan oleh tim FoodReview Indonesia sebagaimana artikel berikut.
Sistem pangan terus mengalami perkembangan dari tahun ke tahun.
Tantangan yang dihadapi semakin beragam dan terus-menerus berubah mengikuti pola teknologi dan tuntutan konsumen saat ini. Salah satu jenis tantangan yang perlu dihadapi adalah pada aspek keberlanjutan. Konsumen semakin peduli akan lingkungan dan aspek keberlanjutan adalah bagian dari hal tersebut. Keberlanjutan ini juga sangat erat dengan ketertelusuran yang memudahkan identifikasi sumber masalah jika terjadi kontaminasi. Di Amerika Serikat, terdapat sebuah regulasi yang bertujuan untuk melindungi konsumen dari risiko pangan yang dikenal sebagai Food Safety Modernization Act (FSMA). FSMA adalah langkah signifikan dalam peraturan keamanan pangan di Amerika Serikat. Diberlakukanpada tahun 2011, FSMA mengalihkan fokus dari respons rekatif menjadi pencegahan proaktif terhadap penyakit bawaan pangan.
“Hal ini dilakukan karena di Amerika 1 dari 6 orang diyakini mengalami kontaminasi pangan dan menyebabkan terjadinya penyakit bawaan pangan yang disebabkan oleh Listeria dan E. coli sehingga ada penarikan keamanan pangan besar terjadi pada waktu yang sama,” kata Guru Besar Oregon State University, United State of America, Prof. Dr. David Stone dalam 1st International Seminar on Food Science and Food Technology 2024 (1st ISoFST): Harnessing Science and Technology for Safe and Quality Food yang diselenggarakan oleh Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB University, 30-31 Oktober 2024 di IPB
International Convention Center, Bogor.
Regulasi FSMA menyertakan Food and Drug Administration (FDA) dengan wewenang yang lebih luas untuk mengawasi seluruh rantai pasok pangan dari hulu ke hilir. Stone juga menjelaskan bahwa FSMA memiliki beberapa ketentuan seperti: 1) kontrol pencegahan, mengharuskan fasilitas pangan untuk menerapkan kontrol pencegahan berbasis sains agar meminimalkan atau mencegah bahaya keamanan pangan; 2) aturan keamanan produk, menetapkan standar khusus untuk menanam, memanen, mengemas, dan menyimpan hasil panen untuk mengurangi risiko kontaminasi; 3) program verifikasi pemasok asing, mengharuskan importir untuk memverifikasi bahwa pemasik asing memenuhi standar keamanan pangan AS; 4) otoritas penarikan kembali, memberikan kewenangan yang lebih kuat pada FDA untuk memerintahkan penarikan dan mengambil tindakan penegakan hukum lainnya. “Terlepas dari kemajuan ini, penarikan pangan (recall) di AS terus terjadi. Beberapa tahun terakhir, terjadi penarikan besarbesaran karena berbagai faktor seperti kontaminasi mikroba, alergen yang tidak dilaporkan dan kontaminasi benda asing,” imbuh Stone.
Untuk menerapkan peraturan ini secara efektif, teknologi inovatif sangat penting. Salah satu teknologi yang telah mendapatkan daya tarik yang signifikan dalam industri pangan adalah Radio Frequency Identification (RFID). RFID adalah teknologi yang menggunakan
gelombang radio untuk mengidentifikasi dan melacak objek. Dalam industri pangan, tag RFID dapat dipasang pada masing-masing produk atau palet untuk memberikan visibilitas waktu nyata (real time) ke dalam rantai pasokan. “Teknologi ini mulai masif digunakan dan memiliki beberapa manfaat untuk keamanan dan ketertelusuran pangan,” ujar Stone.
Beberapa manfaatnya adalah: 1) tag RFID dapat melacak perjalanan produk pangan dari asalnya hingga ke tempat penjualan, sehingga lebih mudah untuk mengidentifikasi dan menarik kembali produk yang terkontaminasi; 2) pelacakan tingkat investarik secara waktu nyata dapat mengoptimalkan manajemen stok dan mengurangi pemborosan; 3) pembaca RFID dapat dengan cepat memindai beberapa tag secara bersamaan, meningkatkan efisiendi dan mengurangi kesalahan; 4) teknologi RFID memungkinkan visibilitas yang lebih baik ke dalam
rantai pasikan, sehingga memungkinkan pengelolaan potensi risiko secara proaktif. “Dengan menerapkan teknologi RFID, dapat meningkatkan keamanan pangan, meningkatkan efisiensi rantai pasokan, dan membangun kepercayaan konsumen,” pungkas Stone. Fri-35
Untuk memuaskan konsumen dengan produk yang lezat, aman dan menyehatkan ada banyak teknologi yang digunakan dalam industri pangan, salah satu yang sedang berkembang adalah teknologi Pulses Electric Field (PEF). Hal ini disampaikan oleh Prof. Indrawati Oey secara daring dalam acara 1st International Seminar on Food Science and Technology “Harnessing Science and Technology for Sale and Quality Food” di Bogor pada 30-31 Oktober 2024.
Teknologi PEF ini berpotensi untuk meningkatkan kualitas dan nilai produk pertanian dan hortikultura. Teknologi
PEF merupakan metode pengolahan pangan nontermal yang dalam prosesnnya menggunakan denyutan listrik intensitas tinggi dalam waktu singkat (nano hingga mikrodetik). “Jadi, bahan pangan yang akan diproses atau diawetkan akan diletakkan di dalam sebuah ruangan perlakuan (treatment chamber) yang di antaranya terpasang elektroda yang dialiri listrik,” kata Indrawati.
Lebih lanjut Indrawati mengungkap bahwa teknologi PEF ini telah berhasil digunakan dalam produksi pangan ringan berbahan kentang. Dengan menggunakan teknologi ini tekstur kentang menjadi lebih lunak bahkan fleksibel, lebih mudah dipotong, penyerapan minyak lebih rendah, warna produk lebih seragam, yield meningkat,
mengurangi persentase product reject dan mengurangi kehilangan pangan. Teknologi ini sangat efektif dan efisien bagi industri.
Menurut Indrawati, saat produksi pangan ringan berbahan kentang dengen PEF, gula akan dilepaskan lebih terkontrol, lalu penyerapan minyak berkurang, tekstur kentang menjadi lunak dan lebih mudah dipotong, sehingga mengurangi produksi limbah. Penggunaan teknologi nontermal PEF ini uga dapat memperpanjang umur simpan. Teknologi PEF memiliki potensi menggantikan pemrosesan termal konvensional untuk menonaktifkan patogen dan organisme pembusuk sehingga dapat memperpanjang umur simpan. Fri-12
Prof. Dr. Purwiyatno Hariyadi menjadi pembicara dalam
FoodReview Indonesia Technical Seminar
Teknologi pangan adalah salah satu bidang ilmu yang memiliki dampak nyata bagi kesejahteraan masyarakat. Hal ini dapat dilihat dari perannya untuk meminimalkan penurunan, mempertahankan, atau meningkatkan mutu gizi, menambah gizi dengan fortifikasi dan pengayaan, serta memperpanjang umur simpan (memastikan keamanan dan mencegah kebusukan). Tidak hanya itu, saat ini, teknologi pangan (termasuk proses termal) juga terus mengalami perkembangan. Adanya tuntutan keberlanjutan perlu segera dijawab oleh seluruh pemangku kepentingan, terutama industri pangan sebagai produsen. Keberlanjutan ini memiliki makna bahwa industri perlu meningkatkan efisiensi penggunaan energi yang berimplikasi pada mengurangi dampak negatif terhadap
lingkungan, serta jejak karbon. “Aspek keberlanjutan pada proses termal dapat dilakukan dengan pemilihan dan desain peralatan yang efisien, seperti memilih peralatan dengan efisiensi termal tinggi yaitu oven, boiler, dan penukar panas modern. Selain itu, perlu pula optimalisasi proses termal yaitu dengan menentukan dan menerapkan proses optimal untuk mencapai tujuan proses dengan tetap meminimalkan (kerusakan mutu) & penggunaan energi,” ujar Guru Besar Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, IPB University, Prof. Dr. Purwiyatno Hariyadi dalam FoodReview Indonesia Technical Seminar – Better Heating Technology for Food Processing yang diselenggarakan oleh FoodReview Indonesia dalam Pameran HEATECH INDONESIA 2024 di JIExpo, Kemayoran, Jakarta, 25 Oktober 2024. Purwiyatno juga menambahkan bahwa perawatan rutin juga perlu diperhatikan dalam upaya pengaplikasian aspek keberlanjutan dalam efisiensi energi di industri.
Seperti yang disampaikan sebelumnya, efisiensi energi ini salah satunya sangat erat kaitannya dengan optimalisasi proses. Purwiyatno mengatakan bahwa dalam industri, salah satu proses yang paling
banyak dilakukandi industri adalah menggunakan termal (panas).
“Tujuan utama proses panas adalah menghasilkan produk yang aman dikonsumsi. Maka, karakteristik intrinsik yang dominan mempengaruhi potensi
bahaya bahan adalah nilai aktivitas air (aw) dan keasaman (pH),” tutur
Purwiyatno. Berdasarkan pada nilai
tersebut, bahan pangan dikelompokkan menjadi tiga golongan yang mengarah pada tingkat potensi bahayanya.
Pertama, adalah kelompok pangan kering dan asam (aw <0,85 dan pH <4,6) yang umumnya relatif awet dan potensi bahayanya rendah.
Selanjutnya kelompok pangan yang nilai (i) aw >0,85 tetapi nilai pH <4,6 dan/atau (ii) nilai pH >4,6 tetapi aw <0,85. Kelompok ini adalah kelompok dengan potensi bahaya medium. Kelompok (i) adalah bahan pangan
basah tetapi asam atau sering juga disebut dengan acidified foods atau pH-controlled foods. Kelompok (ii) yaitu pangan tidak asam tetapi kering atau sering disebut juga sebagai awcontrolled foods. Beberapa contoh produk pangan dari jenis kelompok ini di antaranya adalah aneka sari buah, aneka saus sambal, dan lain-lain. Terakhir, adalah bahan pangan yang memiliki nilai aw >0,85 dan pH >4,6. Kelompok ini adalah bahan pangan dengan potensi bahaya yang tinggi atau sering disebut dengan potentially hazardous food (PHF). Dengan karakteristik basah dan tidak asam, beberapa jenis pangan seperti produk daging, unggas, ikan, telur, susu. Pangan demikian dapat mendukung pertumbuhan banyak jenis mikroorganisme, termasuk patogen pembentuk spora yang tahan panas seperti Clostridium botulinum. Fri-35
*Juga tersedia buku-buku terbitan PT Media Pangan Indonesia
• Pemerintah telah menerbitkan
Peraturan Menteri Perindustrian
Nomor 40 Tahun 2024 tentang
Program Restrukturisasi Mesin dan/ atau Peralatan pada Industri Makanan dan Industri Minuman. Program ini berupa pemberian potongan harga
melalui penggantian sebagian dari harga pembelian mesin dan/atau
peralatan. Adapun besarnya potongan dikelompokkan sebagai berikut:
» Potongan 35 %: Dari harga pembelian mesin dan/atau
peralatan produksi dalam negeri yang dilengkapi dengan sertifikat yang diberi tanda sah capaian tingkat komponen dalam negeri paling sedikit 25% (dua puluh lima persen) yang masih berlaku.
» Potongan 25 %: Dari harga pembelian mesin dan/atau
peralatan yang diproduksi di dalam negeri.
» Potongan 15 %: Dari harga pembelian mesin dan/atau peralatan yang tidak diproduksi di dalam negeri
» Maksimal nilai reimbursement adalah Rp1 Milyar.
» Detail program terkait KBLI dan daftar mesin yang dapat mengikuti program ini dapat dilihat dalam lampiran Permenperin 40/2024.
• Mahkamah Konstitusi (MK) mengabulkan sebagian permohonan pengujian materiil UU No.6 Tahun 2023 tentang Penetapan Peraturan
Pemerintah Pengganti UU (Perppu)
No.2 Tahun 2022 tentang Cipta Kerja menjadi UU. Putusan ini akan mengubah beberapa aturan ketenagakerjaan yang ada di UU
Cipta Kerja Kluster Ketenagakerjaan diantaranya aturan tentang PKWT, Alih Daya dan Pengupahan.
• Norma 100 adalah inovasi pengawasan ketenagakerjaan yang dikembangkan oleh Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker). Norma 100 merupakan fitur yang memungkinkan perusahaan untuk melakukan pemeriksaan norma ketenagakerjaan secara mandiri. Adapun cara kerja
Norma 100 adalah Perusahaan mengisi Daftar Periksa yang berisi 100 pertanyaan secara mandiri dan Pengawas Ketenagakerjaan melakukan verifikasi atas jawaban perusahaan.
• Kementerian Kesehatan menggelar Festival Inovasi Kesehatan (Health Innovation Festival) dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-60. Menteri Kesehatan Budi G. Sadikin mengatakan HAI-Fest digelar untuk membangun keberlanjutan transformasi kesehatan pilar ketiga yakni ketahanan sistem kesehatan. GAPMMI turut berpartisipasi dalam gelaran ini dengan menampilkan produk-produk “Suplemen, AMDK dan Pilihan Lebih Sehat”.
Wamendag Dyah Roro Esti membuka Pameran SIAL Interfood 2024
• Pameran SIAL Interfood merupakan
salah satu pameran industri makanan minuman terbesar di Asia Tenggara.
Wakil Menteri Perdagangan, Dyah
Roro Esti bersama Ketua Umum
GAPMMI, Adhi Lukman, Ketua Umum
APRINDO, Roy Nicholas Mandey dan CEO Kristamedia Daud Salim
membuka Pameran SIAL Interfood 2024 yang diselenggarakan di
JIEXPO Kemayoran Jakarta, 13-16
November 2024. Dalam sambutannya, Wamendag menyampaikan bahwa neraca perdagangan Indonesia mengalami surplus selama 53 bulan berturut-turut sejak Mei 2020. Pada periode Januari-September 2024, surplus perdagangan Indonesia mencapai USD 21,98 milyar. GAPMMI sendiri mengikutsertakan UKM
ISUTW dan UKM Binaan GAPMMI
dalam “ISUTW Pavilion & GAPMMI
SME’s yang berada di Hall C1 No. A109.
• Pemerintahan Presiden Prabowo melakukan kunjungan kenegaraan perdana setelah pelantikan ke Tiongkok. Hal ini dirasa penting mengingat Tiongkok adalah salah satu mitra strategis dalam hal
Business Matching Chinese Enterprises Go Overseas In-Depth Tour into Indonesia
investasi dan perdagangan khususnya Industri pangan. Di saat yang sama, di Indonesia kedatangan sekitar 75 orang delegasi pengusaha dari Tiongkok untuk melakukan
Business Matching bertajuk “Chinese Enterprises Go Overseas In-Depth Tour into Indonesia” di Hotel Mulia
Jakarta pada 11 November 2024. Sejalan dengan hal tersebut GAPMMI juga melakukan Courtesy Call
Delegasi China ke GAPMMI dalam Rangka Pameran SIAL InterFOOD. Acara dipimin langsung oleh Ketua Umum GAPMMI Adhi Lukman
• Mengutip Surat Menteri Lingkungan
Hidup/Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup No. S.12/MENLJ/ KaBPLH/PSLB3/PLB21/11/2024
tertanggal 8 November 2024, produsen perlu mengikuti Peta
Jalan Pengurangan Sampah. Untuk informasi lebih lanjut terkait tata laksana penyusunan dokumen perencanaan dan pelaksanaan peta jalan pengurangan sampah oleh produsen dapat menghubungi unit teknis Direktorat Pengurangan Sampah Direktorat Jenderal PSLB3 Kementerian Lingkungan hidup. Fri-27
Industri pangan merupakan salah satu sektor yang memberikan kontribusi besar bagi perekonomian nasional. Direktur Jenderal Industri
Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) Kementerian Perindustrian, Reni Yanita mengatakan bahwa performa industi pangan khususnya untuk pelaku yang berskala industri kecil dan menengah (IKM) perlu ditingkatkan agar semakin berdaya saing dan berkontribusi bagi perekonomian negara. “Salah satu upayanya adalah melalui kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) yang berfokus pada pengembangan standar keamanan pangan Cara Produksi Pangan Olahan yang Baik (CPPOB),” ujarnya dalam siaran pers Kementerian Perindustrian beberapa waktu lalu.
Menurutnya, saat ini IKM masih banyak yang belum memenuhi standar
Good Manufacturing Practices (GMP) atau CPPOB. Hal ini dapat diamati dari kondisi bangunan dan sarana produksi yang kurang memadai, sanitasi dan higiene karyawan yang kurang terjaga, mesin peralatan yang kurang sesuai
dengan persyaratan, pengawasan proses produksi yang kurang baik, sehingga menghasilkan spesifikasi produk akhir yang kurang konsisten. GMP sendiri merupakan suatu pedoman atau prosedur yang mengatur perusahaan atau produsen untuk memproduksi makanan agar aman, bermutu dan layak dikonsumsi.
Direktur IKM Pangan, Furnitur dan Bahan Bangunan, Yedi Sabaryadi menyampaikan bahwa IKM mamin menghadapi berbagai tantangan dalam proses pengembangan bisnisnya, seperti proses produksi yang belum menerapkan penggunaan teknologi, penerapan keamanan pangan pada proses produksinya serta akses pasar yang harus ditopang dengan aspek pemasaran yang baik.
“Untuk mengatasi tantangan tersebut, Ditjen IKMA memiliki berbagai program pembinaan, antara lain penerapan sistem keamanan pangan dalam bentuk pendampingan dan sertifikasi HACCP, kemitraan IKM dengan sektor ekonomi terkait lainnya, dan pendampingan peningkatan pasar ekspor,” ungkapnya. Selain itu, fasilitasi partisipasi pameran, restrukturisasi mesin dan/atau peralatan, penerapan transformasi industri 4.0, akselerasi dan inkubasi bisnis IKM melalui program Indonesia Food Innovation (IFI), serta penerapan program industri hijau melalui pendampingan produksi bersih dan fasilitasi mesin/ peralatan pengolahan limbah. Fri-35
Perkembangan konsumsi kopi
dapat dikategorikan menjadi tiga gelombang. Gelombang pertama ditandai dengan peningkatan konsumsi kopi hasil industri dengan hadirnya produk kopi kemasan. Gelombang kedua membawa kita ke era kafe-kafe global yang populer dengan minuman mesin kopi modern. Gelombang ketiga ditandai dengan semakin banyaknya konsep kopi spesial (specialty coffee) serta munculnya persaingan kedai kopi lokal yang menyajikan kopi khas dari beragam daerah atau disebut juga dengan single origin coffee. Saat ini, konsumen Indonesia tengah memasuki gelombang ketiga dengan semakin bervariasinya jenis kopi dan teknik penyeduhannya.
“Perkembangan tersebut menandakan bahwa Indonesia telah memasuki gelombang ketiga karena semakin banyaknya konsumen Indonesia yang menjadi penikmat kopi,” ujar Direktur
Jenderal Industri Agro, Putu Juli
Ardika dalam siaran pers Kementerian Perindustrian beberapa waktu lalu.
Industri kopi artisan Indonesia sendiri memiliki potensi yang sangat besar dalam pasar global dan domestik. Untuk memperluas pasar domestik, salah satu upaya yang dijalankan Kemenperin yaitu aktif mengadakan kegiatan pameran. Program ini bertujuan memacu serapan dan penjualan produk turunan dalam pasar domestik melalui pengenalan
berbagai inovasi pengembangan produkproduknya kepada masyarakat.
Para pelaku industri kopi artisan juga bisa memanfaatkan program restrukturisasi mesin yang dijalankan oleh Kementerian Perindustrian.
Industri yang berinvestasi di atas Rp10 Miliar dapat mengajukan pembaruan alat dan mesin produksi atau penggantian dana melalui Ditjen Industri Agro. Sedangkan pelaku industri dengan nilai investasi di bawah angka tersebut dapat mengajukan melalui Direktorat
Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin.
Selain itu, Kemenperin juga secara konsisten menjalankan berbagai program kegiatan antara lain melalui peningkatan kapasitas sumber daya manusia seperti barista, roaster, penguji cita rasa (cupper), peningkatan standar dan kualitas produk melalui penguasaan teknologi roasting, pengembangan standar produk (SNI) dan standar kompetensi kerja (SKKNI), fasilitasi fiskal, mesin peralatan, perbaikan kemasan, serta sertifikasi produk dan kompetensi bagi IKM. Fri-35
PT OSF Flavors Asia Indonesia has expanded its Asia-Pacific operations with the launch of a Regional Innovation Center in Jakarta, underscoring its mission: “Unlocking our customer’s value creation one flavor at a time.” Through close collaboration and a deep understanding of client needs, the company delivers tailored flavor solutions that enhance product differentiation, boost productivity, optimize supply chains, and align with global trends.
Specializing exclusively in food flavors, PT OSF Flavors Asia Indonesia
maximizes R&D efficiency to provide innovative, cost-effective solutions. Its portfolio includes sweet, savory, and functional flavors, with a strong focus on reducing sugar, salt, and MSG while enabling greater use of vegetable proteins. “These functional flavors address manufacturers’ needs for healthier, versatile solutions,” noted Azlan Kemal, Sales Account Manager.
At the same event, Sales Account Manager Azlan Kemal mentioned, with over 40 years of expertise, the company has developed a vast library of flavors, including hundreds tailored to the
Indonesian market. By maintaining close client partnerships, PT OSF Flavors Asia Indonesia ensures solutions are both innovative and market-relevant.
Adhering to top industry standards such as ISO 22000 and BPJPH halal certification, the company is set to enhance its capabilities with a new production facility in Cikarang by 2025.
“Our custom-made solutions empower
clients to create differentiated products and stay ahead in evolving markets,” said Pierre Battu, Managing Director – Asia, at the Jakarta Grand Opening.
As the food industry advances, PT OSF Flavors Asia Indonesia remains a trusted partner, driving innovation and unlocking value through cuttingedge flavor solutions tailored to market needs.
Pemotongan pita sebagai simbolis dibukanya pameran
Biomassa yang mencakup berbagai jenis bahan organik seperti kayu, limbah pertanian, dan limbah industri memiliki potensi sebagai sumber energi. Ketersediannya yang melimpah juga didukung dengan sifatnya yang dapat diperbarui sehingga menghasilkan emisi karbon yang lebih rendah dibandingkan dengan bahan bakar fosil. “Permintaan biomassa semakin besar, sosialisasi dan edukasi juga semakin lebih baik, tetapi, tanpa boiler, biomassa juga tidak ada artinya,” ujar Ketua Umum Masyarakat Energi Biomassa Indonesia –MEBI, Dr. Ir. Sumanggar Milton Pakpahan dalam Opening Ceremony HEATECH INDONESIA pada 23 Oktober 2024 di JIExpo, Kemayoran, Jakarta.
Boiler diperlukan untuk mengonversi biomassa menjadi energi panas yang melibatkan pembakaran bahan organik dalam ruang bakar. Panas yang dihasilkan kemudian digunakan untuk menghasilkan uap sebagai penggerak turbin atau digunakan untuk berbagai keperluan industri.
Dalam kesempatan yang sama, Koordinator Penyiapan Program Bioenergi, Direktorat Bioenergi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Moristanto, S.T., M.EcDev., M.a, mengatakan bahwa potensi biomassa di Indonesia sangat beragam dan saat ini perlu diakselerasi agar berjalan optimal. “Sampai tahun 2025, target kami menyuplai 10,2 juta ton biomassa untuk Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU). Nantinya suplai ini akan sedikit menurun hingga tahun 2030 karena penetrasi Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (PLTBM),” katanya.
Untuk mengakomodir kepentingankepentingan tersebut, Direktur PT Media Artha Sentosa, Teddy Halim sebagai penyelenggara HEATECH INDONESIA menyebutkan bahwa pameran ke-5 ini diharapkan dapat membawa manfaat bagi seluruh sektor dan industri terkait. “Sebanyak 70 peserta dari merek (brand) industri terkemuka baik lokal maupun global akan mengikuti pameran HEATECH INDONESIA,” tuturnya.
HEATECH INDONESIA pada tahun ke-5 ini juga didukung penuh oleh Kementerian Perindustrian yang menghadirkan paviliun Kementerian Perindustrian menampilkan produk dalam negeri yang relevan terutama mengenai biomassa dan boiler pada khususnya. Fri-35
Settimana della Cucina Italiana nel Mondo
Week of Italian Cuisine in the World
Renowned Italian chefs and top restaurants across Indonesia celebrate Cuisine Week with a culinary journey through Italy’s regional flavors.
30 November - 7 December
Italian Textile Style and Innovation
Traveling exhibition on historic, technical and production aspects of the Italian textile industry.
2-17 November
ICAD by the Bay. Markethall IDD PIK 2
21 November - 6 December Istituto Italiano di Cultura Jakarta
Scienza Cinema Lingua Moda Musica
Storia Arte Letteratura Teatro Design Cucina
Viaggi immersivi nelle eccellenze italiane del gusto
Un’iniziativa prodotta da
Italy, always recognized for its history, for its cultural heritage, for the extraordinary landscapes in which art and nature meet, is equally appreciated for the variety of its food and wine products and for a culinary art that has conquered palates all over the world.
As part of the Integrated Promotion initiatives promoted by the Minister of Foreign Affairs and International Cooperation, which combine the elements and aspects of greatest relevance of Made in Italy declined in different sectors, including that of food and wine, this year, on the occasion of the IX edition of the Week of Italian Cuisine in the World, the exhibition initiative Scent of Italy. The truffle, curated by Emanuela Panke, is proposed.
The truffle, an underground mushroom highly prized for its distinctive aroma and
very popular in gourmet cuisine, with its intense aromas and its rarity is one of the symbols of Italian production excellence.
Each species, both in the summer variety and in the winter variety, represents a unique story, linked to local territories and traditions. In fact, truffle harvesting is often accompanied by centuries-old traditions and rituals that help identify and preserve the cultural identity of the communities involved.
The Italian peninsula is particularly rich in them: from North to South, there are both the varieties considered the most valuable, and the more common and less expensive but no less interesting types.
The presence of truffles in Italian cuisine has very ancient origins, dating back to the times of ancient Rome. Pliny the Elder, in his work "Naturalis Historia", refers to truffles, describing
them as a mushroom of considerable value and medicinal properties and says that truffles were consumed both raw and cooked and were considered a true delight for the palate.
Truffles arrived in Rome from various parts of the empire. They were considered a luxury and were also offered as precious gifts to emperors and members of the Roman elite.
Precisely to tell the story of one of the most precious products of Italian cuisine and the peculiarities that distinguish the different types, the idea was born to present an exhibition that is structured through a story that intersects different elements.
Through the use of videos, interactive stations and immersive experiences, multiple aspects of a story with millenary roots are illustrated. Thanks to elements of agronomy, characteristics are defined that are useful for specifying those geographical specificities that give life to different species of truffle. Whether it is the prized White Truffle of Alba, the fragrant Black Truffle of Norcia or the lesser known but still exquisite black truffle of Bagnoli Irpino, each variety tells a unique story, expresses the hydrogeological nature of a territory and its seasonality that defines its quality, representing the perfect combination of man's skill and the generosity of nature.
In the journey that leads to a deeper understanding of a unique and versatile product at the same time, the key steps for a correct gastronomic preparation that enhances its distinctive flavor and intense aroma are explained, accompanied
by a fundamental in-depth analysis of everything that is done to ensure the protection of truffle grounds.
The environmental protection standards that aim to ensure the sustainability of the practice of truffle hunting and extraction are illustrated, underlining how human pressure, urbanization, climate change and other threats can compromise the natural habitats of truffles, also demonstrating how intensive truffle hunting can damage the roots of the trees under which truffles grow, putting the health of the trees themselves and the surrounding ecosystem at risk.
Finally, it is possible to understand what the work of the truffle hunter consists of and how truffle dogs are trained, animals specialized in the search and collection of this precious tuber, equipped with an exceptional sense of smell and trained to locate truffles hidden in the ground without damaging them.
The journey into the world of truffles ends with a sensory experience that makes the visitor an active and involved part, stimulating his olfactory abilities. Thanks to a series of ampoules that contain the aroma of some varieties of truffles, it is possible to try to recognize the taste profile and the aromatic properties of the varieties presented.
In 2021, the ‘Truffle hunting and extraction in Italy: traditional knowledge and practices’ officially became part of the UNESCO list of the Intangible Cultural Heritage of Humanity.
Promoting Italian Food on the Annual Campaign the World Week of Italian Cuisine “Mediterranean Diet and Recipes from our Roots: Health and Tradition”
“Mediterranean
1 Please tell us about the principal function and role of the Italian Trade Agency (ITA)
1. Please tell us about the principal function and role of the Italian Trade Agency (ITA) ITA - Italian Trade Agency is the Governmental agency that supports the business development of Italian companies abroad and promotes the attraction of foreign investment in Italy under the supervision of the Italian Ministry of Foreign Affairs and Cooperation. It aims to promote Italian business in foreign countries and assist them to penetrate and establish economic relations with foreign companies in the host countries. We also help local companies here that want to build cooperation with Italian business counterparts, to attract Indonesian investment to Italy and to promote Italian investment to Indonesia.
ITA - Italian Trade Agency is the Governmental agency that supports the business development of Italian companies abroad and promotes the attraction of foreign investment in Italy under the supervision of the Italian Ministry of Foreign Affairs and Cooperation It aims to promote Italian business in foreign countries and assist them to penetrate and establish economic relations with foreign companies in the host countries We also help local companies here that want to build cooperation with Italian business counterparts, to attract Indonesian investment to Italy and to promote Italian investment to Indonesia
2 How does ITA promote Italy in Indonesia?
We promote Italy through various promotional activities such as sending Indonesian companies for missions in Italy, participating at the local exhibitions, organizing seminars, workshops and conferences, providing commercial assistance and economic information as well as collaboration with local counterparts
In 2023, we sent 103 Indonesian companies representatives in numerous sectors such as food and beverage jewelry footwear furniture and furnishing, book publishing, cosmetics and perfumery, fashion, automotive, energy, agriculture and many more Last year we collaborated with Hero Supermarket at the Pondok Indah Mall for our annual campaign, the World Week of Italian Cuisine in the World, an event where we promote Italian culinary and tradition We also made a special magazine publication on the occasion of Italian Design Day in collaboration with Indonesia Design Magazine for a special coverage of Italian furniture companies looking for Indonesian partners
In 2024, until October we sent 61 Indonesian companies representatives in Italy
3 What is the World Week of Italian Cuisine?
The World Week of Italian Cuisine is an annual event that aims to promote Italy’s culinary tradition, highlighting the excellence of Italian production, the quality of Made in Italy s products in the agro-food sector and culinary sector Cuisine has always been part of the essential
furnishing, book publishing, cosmetics and perfumery, fashion, automotive, energy, agriculture and many more. Last year we collaborated with Hero Supermarket at the Pondok Indah Mall for our annual campaign, the World Week of Italian Cuisine in the World, an event where we promote Italian culinary and tradition. We also made a special magazine publication on the occasion of Italian Design Day in collaboration with Indonesia Design Magazine, for a special coverage of Italian furniture companies looking for Indonesian partners. In 2024, until October we sent 61 Indonesian companies representatives in Italy.
3. What is the World Week of Italian Cuisine?
2. How does ITA promote Italy in Indonesia?
We promote Italy through various promotional activities such as sending Indonesian companies for missions in Italy, participating at the local exhibitions, organizing seminars, workshops and conferences, providing commercial assistance and economic information as well as collaboration with local counterparts. In 2023, we sent 103 Indonesian companies representatives in numerous sectors such as food and beverage, jewelry, footwear, furniture and
The World Week of Italian Cuisine is an annual event that aims to promote Italy’s culinary tradition, highlighting the excellence of Italian production, the quality of Made in Italy’s products in the agro-food sector and culinary sector. Cuisine has always been part of the essential components of Italy identity and culture. This annual event has taken place for over the years and has been successfully realized by the support of Italian Embassies, Consulates and Italian Cultural Institutes in what nowadays has become an event of great importance. This 2024 marks the ninth edition of the World Week of Italian Cuisine with the
Trade Commissioner of the Italian Trade Agency
Promoting Italian Food on the Annual Campaign the World Week of Italian Cuisine “Mediterranean Diet and Recipes from our Roots: Health and Tradition”
1 Please tell us about the principal function and role of the Italian Trade Agency (ITA)
ITA - Italian Trade Agency is the Governmental agency that supports the business development of Italian companies abroad and promotes the attraction of foreign investment in Italy under the supervision of the Italian Ministry of Foreign Affairs and Cooperation It aims to promote Italian business in foreign countries and assist them to penetrate and establish economic relations with foreign companies in the host countries We also help local companies here that want to build cooperation with Italian business counterparts, to attract Indonesian investment to Italy and to promote Italian investment to Indonesia
2 How does ITA promote Italy in Indonesia?
We promote Italy through various promotional activities such as sending Indonesian companies for missions in Italy, participating at the local exhibitions, organizing seminars, workshops and conferences, providing commercial assistance and economic information as well as collaboration with local counterparts
theme “Mediterranean Diet and Recipes from our Roots: Health and Tradition”. The Mediterranean Diet is much more than a simple diet: it is a lifestyle based on the centuries-old traditions of the populations living in the countries of the Mediterranean basin. The model has proven to be one of the most effective for the prevention of chronic diseases and for the maintenance of health, thanks to the balance and variety of its foods that are able to provide all the nutrients necessary for a healthy life.
4. How do you promote the Italian food
In 2023, we sent 103 Indonesian companies representatives in numerous sectors such as food and beverage jewelry footwear furniture and furnishing, book publishing, cosmetics and perfumery, fashion, automotive, energy, agriculture and many more Last year we collaborated with Hero Supermarket at the Pondok Indah Mall for our annual campaign, the World Week of Italian Cuisine in the World, an event where we promote Italian culinary and tradition We also made a special magazine publication on the occasion of Italian Design Day in collaboration with Indonesia Design Magazine for a special coverage of Italian furniture companies looking for Indonesian partners
In 2024, until October we sent 61 Indonesian companies representatives in Italy
3 What is the World Week of Italian Cuisine?
Dr. Paolo Pinto, Trade Commissioner of the Italian Trade Agency
The World Week of Italian Cuisine is an annual event that aims to promote Italy’s culinary tradition, highlighting the excellence of Italian production, the quality of Made in Italy s products in the agro-food sector and culinary sector Cuisine has always been part of the essential
We invite the Indonesian counterparts to visit exhibitions in Italy such as SIGEP, the specialized trade show on pastry, bakery, coffee and gelato, TUTTOFOOD, the international food exhibition for the entire agri-food ecosystem, CIBUS, the leading event for the Italian agro-food sector, which for the next year’s edition will be organized at the same time as TUTTOFOOD.
5. Where do you think the best place for Indonesians to learn about Italy's presence in Indonesia?
Aside from Italian restaurants, which are becoming more and more numerous in Jakarta and which indicate an evergrowing interest in Food Made in Italy, there is also the Italian Cultural Institute, where it is possible to follow exhibitions, film festivals and Italian language courses.
In the age of communication I cannot help but mention the many YOU TUBE channels that talk about Italy. Just type the name of any well-known Italian location, such as Capri, Ischia, Venice, Rome, Florence, to have a series of documentaries dedicated to Italian places and products made in Italy.
For any Indonesian companies interested in obtaining information about trade shows in Italy or any market information, please contact:
Italian Trade Agency Jakarta
Menara Karya, 20th Floor Jl. H.R. Rasuna Said, Block X-1, Kav. 1-2, 12950 Giacarta - Indonesia
+62 21 5713560
+62 21 5713561 giacarta@ice.it https://www.ice.it/en/markets/indonesia/ jakarta
Dr Paolo Pinto, Trade Commissioner of the Italian Trade Agency
Promoting Italian Food on the Annual Campaign the World Week of Italian Cuisine “Mediterranean Diet and Recipes from our Roots: Health and Tradition”
1 Please tell us about the principal function and role of the Italian Trade Agency (ITA)
ITA - Italian Trade Agency is the Governmental agency that supports the business development of Italian companies abroad and promotes the attraction of foreign investment in Italy under the supervision of the Italian Ministry of Foreign Affairs and Cooperation It aims to promote Italian business in foreign countries and assist them to penetrate and establish economic relations with foreign companies in the host countries We also help local companies here that want to build cooperation with Italian business counterparts, to attract Indonesian investment to Italy and to promote Italian investment to Indonesia
T2 How does ITA promote Italy in Indonesia?
he annual “Italian Cuisine Week in the World” celebrates the depth and diversity of Italy’s culinary heritage, a legacy that resonates far beyond its borders. This week offers a unique opportunity to not only share Italy’s renowned flavours but also to introduce Indonesian audiences to the core traditions that shape Italian cuisine.
We promote Italy through various promotional activities such as sending Indonesian companies for missions in Italy, participating at the local exhibitions, organizing seminars, workshops and conferences, providing commercial assistance and economic information as well as collaboration with local counterparts
In 2023, we sent 103 Indonesian companies representatives in numerous sectors such as food and beverage jewelry footwear furniture and furnishing, book publishing, cosmetics and perfumery, fashion, automotive, energy, agriculture and many more Last year we collaborated with Hero Supermarket at the Pondok Indah Mall for our annual campaign, the World Week of Italian Cuisine in the World, an event where we promote Italian culinary and tradition We also made a special magazine publication on the occasion of Italian Design Day in collaboration with Indonesia Design Magazine for a special coverage of Italian furniture companies looking for Indonesian partners
In 2024, until October we sent 61 Indonesian companies representatives in Italy
Launched in 2016, the inaugural edition of The Week marked a tribute to the roots of Italian tradition, drawing inspiration from the bicentenary of Pellegrino Artusi—the father of Italian home cooking. Since then, Italian Cuisine Week has aimed to emphasize the rich diversity of Italy’s culinary regions and the sustainability of its food supply chain, fundamental aspects of the Mediterranean Diet, which this year celebrates its tenth anniversary as a UNESCO Intangible Cultural Heritage.
3 What is the World Week of Italian Cuisine?
The World Week of Italian Cuisine is an annual event that aims to promote Italy’s culinary tradition, highlighting the excellence of Italian production, the quality of Made in Italy s products in the agro-food sector and culinary sector Cuisine has always been part of the essential
Italian food has grown remarkably, with Italian restaurants, food products and culinary experiences becoming staples not only in Jakarta but across various Indonesian cities. Italian cuisine resonates with Indonesian diners as it reflects their values surrounding food and family. Celebrated for its quality ingredients, simplicity, and regional diversity, Italian cuisine offers Indonesians a true taste of Italy’s cultural richness. My vision is for Italian cuisine to become a foundational part of Indonesia’s F&B sector, inspiring healthier lifestyles and deepening cultural exchange.
This year’s theme, “Mediterranean Diet and Roots Cuisine: Health and Tradition,” highlights two essential aspects of Italian food: its health benefits and its grounding in time-honoured regional traditions. In this sense, Italian Cuisine Week serves as a bridge, fostering mutual appreciation between Italy and Indonesia for both the culinary arts and the cultural values that underpin each nation’s traditions.
Over the years, Indonesian interest in
The Mediterranean Diet, recognized globally to be beneficial for health, represents far more than a list of ingredients; it’s a lifestyle rooted in balance, quality, and community. With an emphasis on fruits, vegetables, whole grains, olive oil, and lean proteins, this diet promotes well-being and environmental sustainability. In a world increasingly focused on health-conscious living, the Mediterranean Diet aligns perfectly with current trends, making it particularly relevant for Indonesia’s growing healthconscious population.
The theme of “roots cuisine” speaks to Italy’s dedication to preserving and celebrating its regional diversity. Italian food is unique in its deep ties to local
traditions, which vary from region to region, offering a culinary journey through Italy’s history, geography, and cultural heritage. Each recipe tells a story of place, family, and legacy, values that Indonesians equally treasure in their own food culture. Italian Cuisine Week, therefore, invites Indonesians to experience Italian food not only as a meal but as an expression of heritage, discovering regional specialties and learning the histories behind classic dishes.
Promoting Italian Food on the Annual Campaign the World Week of Italian Cuisine “Mediterranean Diet and Recipes from our Roots: Health and Tradition”
1 Please tell us about the principal function and role of the Italian Trade Agency (ITA)
inspired dishes from the comfort of their own kitchens.
ITA - Italian Trade Agency is the Governmental agency that supports the business development of Italian companies abroad and promotes the attraction of foreign investment in Italy under the supervision of the Italian Ministry of Foreign Affairs and Cooperation It aims to promote Italian business in foreign countries and assist them to penetrate and establish economic relations with foreign companies in the host countries We also help local companies here that want to build cooperation with Italian business counterparts, to attract Indonesian investment to Italy and to promote Italian investment to Indonesia
2 How does ITA promote Italy in Indonesia?
While the Italian F&B sector holds great promise in Indonesia, there are challenges. By addressing these barriers, our hope is to make Italian food an attainable, enjoyable experience for all Indonesians.
We promote Italy through various promotional activities such as sending Indonesian companies for missions in Italy, participating at the local exhibitions, organizing seminars, workshops and conferences, providing commercial assistance and economic information as well as collaboration with local counterparts
The Italian Food & Beverage sector sees Indonesia as a dynamic and receptive market. Looking to the future, I envision Italian F&B expanding beyond restaurants, with Italian products more accessible in Indonesian supermarkets, empowering home cooks to create Italian-
In 2023, we sent 103 Indonesian companies representatives in numerous sectors such as food and beverage jewelry footwear furniture and furnishing, book publishing, cosmetics and perfumery, fashion, automotive, energy, agriculture and many more Last year we collaborated with Hero Supermarket at the Pondok Indah Mall for our annual campaign, the World Week of Italian Cuisine in the World, an event where we promote Italian culinary and tradition We also made a special magazine publication on the occasion of Italian Design Day in collaboration with Indonesia Design Magazine for a special coverage of Italian furniture companies looking for Indonesian partners
In 2024, until October we sent 61 Indonesian companies representatives in Italy
3 What is the World Week of Italian Cuisine?
The World Week of Italian Cuisine is an annual event that aims to promote Italy’s culinary tradition, highlighting the excellence of Italian production, the quality of Made in Italy s products in the agro-food sector and culinary sector Cuisine has always been part of the essential
For this year’s edition, the Embassy of Italy, the Italian Cultural Institute, and the Italian Trade Agency have organized a rich calendar of events in collaboration with SMEG, Italian chefs and restaurants, and food distributors. Highlights include a Gala Dinner and regional gastronomic itineraries at leading Italian restaurants across Indonesia, each featuring distinctive Italian cuisines with regional recipes
Oleh Andreas Romulo
Departemen Teknologi Pangan
Fakultas Teknik, Universitas Bina Nusantara
Kerusakan pangan dapat disebabkan oleh interaksi antara faktor intrinsik (pH, aw, oksigen, komposisi gizi, mikroorganisme, reaksi enzimatik) dan faktor ekstrinsik (suhu penyimpanan, kelembapan relatif (RH), cahaya, mikroba, komposisi atmosfer dalam kemasan, perlakuan panas , serta penanganan produk oleh konsumen), yang dapat terjadi sejak penanganan, pengolahan, pengemasan, penyimpanan dan distribusi produk pangan (Ashurst et al., 2017). Dalam industri pangan, pengetahuan akan interaksi faktorfaktor tersebut sangat penting untuk diidentifikasi, sehingga masa simpan produk dapat ditentukan.
Kerusakan pangan merupakan kondisi di mana suatu produk pangan mengalami perubahan yang signifikan sehingga tidak lagi aman atau layak untuk dikonsumsi. Hal ini dapat berupa perubahan penampilan, tekstur, aroma, rasa maupun nilai gizi.
Masa simpan dapat didefinisikan sebagai periode waktu di mana mutu produk masih dapat dipertahankan kualitas sesuai dengan spesifikasi ataupun daya guna, baik dari aspek organoleptik, morfologi, ataupun karakteristik kimia/fisik lainnya, serta aspek keamanan (food safety) (Hariyadi, 2019). Spesifikasi atau standar mutu yang terkait dengan kedaluwarsa pangan seperti kesesuaian dengan peraturan pangan, klaim pada label atau iklan, serta jenis spesifikasi lainnya seperti kemasan, penampakan produk, menjadi hal yang penting untuk disampaikan kepada konsumen. Hal ini dilakukan untuk menunjukkan bahwa produsen memberikan kepastian atau jaminan kepada konsumen bahwa produk yang dijual merupakan produk dengan kualitas mutu yang sesuai dengan spesifikasi atau standar mutu yang dijanjikan.
Pendugaan masa simpan dan penentuan batas kedaluwarsa menjadi sangat penting bagi industri pangan, terutama untuk produk pangan baru. Pendugaan masa simpan dan batas kedaluwarsa perlu dilakukan dengan benar. Apabila hasil pendugaan masa simpan kurang tepat (penentuan masa simpan terlalu panjang atau terlalu pendek daripada yang sebenarnya), dapat menyebabkan beberapa kerugian seperti biaya produksi meningkat, menurunkan margin keuntungan, peningkatan waste, serta konsumen mendapatkan mutu dan keamanan produk yang tidak sesuai dengan standar. Kondisi terburuk akibat hal ini adalah menurunnya kepercayaan pelanggan terhadap suatu produk dan penurunan tingkat pembelian produk. Secara prinsip, pengujian masa simpan dapat dilakukan dengan pendekatan real-time storage test atau extended storage studies. Pendekatan ini dilakukan dengan menyimpan produk dalam kondisi normal sesuai dengan yang akan dialami selama distribusi dan penyimpanan oleh konsumen. Pengujian dilakukan secara berkala untuk melihat kapan kualitas produk mulai menurun. Sekalipun metode ini dapat menghasilkan data yang akurat dan representatif, waktu yang diperlukan untuk mendapatkan data sangat lama, analisis mutu yang cukup banyak serta mahal, sehingga menjadi kendala bagi industri pangan. Oleh karena
itu, terdapat beberapa pendekatan pengujian masa simpan yang dapat dilakukan untuk dapat melakukan pendugaan masa simpan dengan baik.
Pendekatan studi pustaka (literature study) dapat dilakukan untuk menduga masa simpan sebuah produk. Pendekatan ini melibatkan peninjauan dan sintesis studi serta data yang ada untuk memperkirakan masa simpan suatu produk dengan menerapkan pola, model, atau kinetika penurunan mutu yang diketahui dari produk serupa. Pada umumnya pendekatan ini digunakan sebagai initial shelf life estimation terhadap produk baru yang akan diedarkan. Kelemahan metode ini
adalah waktu pendugaan yang mungkin tidak akurat dibandingkan dengan pengujian secara real time dikarenakan terbatasnya data mengenai hal-hal teknis produk.
Pendekatan distribution turn over merupakan pendekatan pendugaan masa simpan dengan mengacu pada kecepatan pergerakan suatu produk pangan dari produsen ke konsumen melalui rantai distribusi. Hal ini melibatkan waktu transit produk di berbagai titik distribusi, termasuk pabrik, gudang, pengecer, dan sampai akhirnya ke konsumen. Waktu ini dapat digunakan sebagai perkiraan awal masa simpan produk yang harus
dicapai agar produk dapat dipasarkan. Pendekatan ini dapat diterapkan pada produk pangan yang memiliki proses pengolahan, komposisi bahan, dan aspek lainnya serupa dengan produk sejenis yang sudah ada di pasaran dan telah memiliki masa simpan yang ditetapkan. Distribution abuse test merupakan pendekatan pendugaan masa simpan produk pangan dengan mengacu pada produk sejenis yang ada di pasaran. Produk pangan yang dikumpulkan kemudian disimpan dengan kondisi yang menyerupai kondisi penyimpanan di tingkat konsumen ataupun disimpan pada kondisi ekstrem (abuse test) yang dapat mempercepat proses penurunan mutu. Uji ini dapat digunakan sebagai simulasi untuk memastikan bahwa produk dan kemasannya dapat bertahan dalam kondisi yang ekstrem selama pengangkutan, penanganan, dan penyimpanan di tingkat konsumen.
Metode umum lainnya yang paling banyak dilakukan di industri pangan saat ini adalah pengujian masa simpan yang dipercepat (Accelerated Shelf Life Testing). Metode laboratorium ini digunakan untuk menentukan masa simpan produk pangan dengan menempatkannya pada kondisi yang mempercepat proses penurunan mutu seperti suhu penyimpanan dan kelembapan yang ekstrem hingga produk tidak dapat diterima oleh konsumen atau telah mencapai batas kedaluwarsa. Model matematika kemudian diaplikasikan untuk memlotkan data penurunan mutu dengan kondisi penyimpanan normal,
sehingga memungkinkan untuk menduga masa simpan produk. Metode percepatan ini bermanfaat untuk memperkirakan masa simpan produk pangan yang tidak mudah rusak dan memiliki masa simpan yang lama. Hasil yang didapatkan masih perlu diverifikasi oleh industri pangan untuk memastikan bahwa dugaan masa simpan yang diperoleh melalui pengujian yang dipercepat dapat diandalkan dan valid untuk kondisi penyimpanan normal.
Perkembangan metode pendugaan masa simpan
Untuk meningkatkan akurasi dan efisiensi dalam pengukuran pendugaan masa simpan, industri pangan
mulai bergerak ke arah penggunaan teknologi mutakhir. Algoritma Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan dan Machine Learning kini digunakan untuk menganalisis data dalam jumlah besar untuk memprediksi kerusakan produk pangan dengan lebih tepat dan cepat (Sonwani et al., 2023). Model ini mempertimbangkan berbagai variabel seperti kondisi lingkungan, komposisi produk, dan perilaku mikroba, sehingga prediksi masa simpan menjadi lebih dinamis dan disesuaikan. Sementara itu, kombinasi Internet of Things (IoT) dan kemasan pintar dengan sensor terintegrasi memungkinkan pemantauan secara real-time terhadap suhu, kelembapan, komposisi gas, hingga
kontaminasi mikroba dalam kemasan. Teknologi ini membantu memperbarui pendugaan masa simpan secara dinamis, memberikan data yang lebih andal kepada konsumen, dan membantu mengurangi pemborosan makanan. Blockchain juga berperan penting dalam meningkatkan transparansi data masa simpan dengan mencatat perjalanan produk, dimulai dari proses produksi hingga ke tangan konsumen, memastikan bahwa pendugaan masa simpan didasarkan pada data yang tidak dapat diubah. Di samping itu, model prediksi mikroba yang didukung oleh big data semakin memudahkan estimasi kerusakan produk pangan dengan menyimulasikan interaksi
antara komponen produk, kondisi penyimpanan, dan aktivitas mikroba. Selain itu, penggunaan teknologi Digital Twin, dapat menciptakan replika virtual dari produk makanan untuk menyimulasikan perilakunya seiring waktu dalam berbagai lingkungan. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk menguji berbagai bahan kemasan serta menyimulasikan kondisi penyimpanan, dan metode transportasi tanpa perlu melakukan uji fisik. Dengan menjalankan simulasi ini, masa simpan dapat diduga dengan akurasi yang lebih tinggi, serta potensi masalah seperti kerusakan selama transportasi dapat diatasi lebih awal.
Kedepannya, penggunaan teknologi mutakhir untuk menduga masa simpan produk pangan akan terus berkembang. Tidak hanya meningkatkan akurasi pendugaan, penggunaan teknologi mutakhir yang dikombinasikan dengan pendekatan atau metode konvensional dapat berkontribusi terhadap keberlanjutan (sustainability), keamanan pangan yang lebih baik, serta pengurangan kemubaziran di seluruh rantai pasok pangan.
Referensi:
Ashurst, P. R., Hargitt, R., & Palmer, F. (2017). Shelflife and storage issues. In Soft drink and fruit juice problems solved (pp. 131–136). Woodhead Publishing. Hariyadi, P. (2019). Masa simpan dan batas kadaluwarsa produk pangan: pendugaan, pengelolaan, dan penandaannya. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Sonwani, E., Bansal, U., Alroobaea, R., Baqasah, A. M., & Hedabou, M. (2022). An artificial intelligence approach toward food spoilage detection and analysis. Frontiers in Public Health, 9, 816226.
Oleh Condro Wibowo
Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan
Universitas Jenderal Soedirman
Kebutuhan pangan semakin meningkat
dengan bertambahnya jumlah penduduk
dunia, sedangkan saat ini terjadi pengurangan ketersediaan lahan pertanian dan air yang dipengaruhi oleh pertumbuhan populasi tersebut. Oleh karena itu, peningkatan produktivitas tanaman pangan diperlukan untuk menambah produksinya.
Selain itu, perlu adanya upaya untuk mengurangi terjadinya food lost dan food waste agar tidak banyak produk pangan yang terbuang. Jadi usaha untuk menjaga ketersediaan pangan dapat dilakukan saat periode pra-panen, tetapi juga pada tahap pascapanen. Selain penyimpanan suhu rendah, aplikasi coating pada permukaan komoditas pertanian (khususnya buah-buahan dan sayuran) dapat memperpanjang masa simpannya karena perlindungan terhadap kerusakan mekanis, fisik, kimia, dan mikroba. Aplikasi coating merupakan teknologi yang relatif sederhana dan aplikatif pada tahap pasca panen dengan berbagai keuntungan (penggunaan yang aman, biodegradabilitas yang baik, sifat ramah lingkungan, dan keberlanjutan yang tinggi).
Aplikasi coating pada komoditas hasil pertanian dapat memperpanjang masa simpan produk karena mampu berperan sebagai penghalang gas yang baik dan akan mengurangi laju respirasi komoditas pertanian yang dilapisi. Selain karena disebabkan oleh karateristik alami produk hasil pertanian, pembusukan buah pada tingkat pascapanen juga disebabkan oleh penyakit atau serangan mikroba. Oleh karena itu, penambahan agen antimikroba ke larutan coating dapat memberikan perlindungan terhadap kontaminasi mikroba sekaligus mencegah pembusukan produk pangan. Penambahan zat antimikroba ke dalam formula film atau coating harus dilakukan karena sebagian
(a) Mekanisme self-healing ektrinsik
(b) Mekanisme self-healing intrinsik
(c) Self-healing edible film yang terbuat dari kitosan dan natrium alginat
besar bahan baku pembuatan coating tidak memiliki sifat antimikroba bawaan. Oleh karena itu, coating yang sesuai dengan karateristik produk akan berkontribusi dalam menjaga
kualitas dan memperpanjang masa simpan komoditas pertanian. Namun, pada penanganan yang tidak tepat selama pengiriman dan penyimpanan produk memungkinkan terjadinya
beberapa kerusakan mekanis pada coating yaitu berupa keretakan mikro (microcracking).
Retak mikro adalah kerusakan yang menciptakan area terbuka pada lapisan coating yang tidak bisa dilihat dengan mata secara langsung. Keretakan ini berbahaya bagi produk karena dapat meningkatkan area kontak dan menyebabkan risiko lebih tinggi terpapar oksigen dan uap air sehingga dapat mempercepat terjadinya kerusakan atau penurunan kualitas produk. Untuk mengatasi masalah tersebut, diperlukan bahan pembuatan coating untuk produk pangan dengan kemampuan self-healing. Bahanbahan tersebut memiliki kemampuan sendiri untuk memperbaiki permukaan
lapisan yang rusak dan merekonstruksi karakteristiknya kembali ke kondisi awal.
Pengembangan coating dengan kemampuan self-healing diawali dengan adanya aplikasi coating dengan metode Layer-by-Layer. Metode Layer-by-Layer dapat menghasilkan coating dengan kemampuan self-healing karena adanya interaksi polielektrolit antara ikatan bahan yang terbentuk. Aplikasi metode ini memiliki prosedur yang relatif sederhana, tidak membutuhkan alat yang canggih, dapat diaplikasikan ke setiap permukaan, memiliki stabilitas yang baik, dan dapat ditentukan ketebalannya.
Setelah digunakan di banyak bidang lain (pencegahan korosi logam, industri biomedis, aerospace, dan industri otomotif), bahan-bahan dengan kemampuan self-healing telah mulai digunakan di sektor teknologi pangan dengan fokus pada coating dan kemasan cerdas. Terjadinya self-healing pada coating yang megalami keretakan mikro karena pengaruh kondisi lingkungan tertentu (pH, suhu, kelembapan, dan cahaya).
Mekanisme terbentuknya kemampuan self-healing pada coating
yang dapat terjadi melalui proses ekstrinsik dan intrinsik. Perbedaan antara proses ekstrinsik dan intrinsik terutama disebabkan oleh agen selfhealing digunakan. Selama proses ekstrinsik, senyawa kimia yang bertindak sebagai agen self-healing ditambahkan pada coating. Sedangkan pada proses intrinsik, lapisan coating memanfaatkan kemampuan alaminya untuk mengembalikan ikatan yang putus. Konsep utama mekanisme selfhealing secara ekstrinsik didasarkan pada mikrokapsul yang mengandung
functional healing agents (misalnya: monomer, paduan logam cair, atau katalisis) yang digabungkan ke dalam larutan matriks. Pada saat coating mengalami keretakan maka mikrokapsul mulai pecah dan selanjutnya melepaskan functional healing agents tersebut. Pemulihan retakan yang terjadi melalui reaksi kimia seperti polimerisasi atau pengisian secara fisik. Namun, terlepas dari keefektifannya dalam memulihkan adanya keretakan mikro, self-healing secara ekstrinsik memiliki beberapa keterbatasan, yaitu: biaya tinggi, memerlukan waktu yang relatif lama,
dan kemungkinan reaksi yang tidak diinginkan. Mekanisme self-healing secara intrinsik pada lapisan coating didasarkan pada kemampuan pembentukan ikatan reversibel alami dari bahan yang digunakan yang dapat merekonstruksi ikatan yang putus di antara rantai polimer. Tahapan yang terjadi pada proses self-healing secara intrinsik adalah: kondisi awal coating/ film yang stabil, keretakan mikro yang terjadi pada permukaan coating/film, keretakan mikro semakin dalam sampai seluruh ketebalan film, ketika kondisi tersebut terjadi maka kemampuan selfhealing akan muncul, sehingga kemudian coating/film tersebut dapat bergabung kembali seperti kondisi awalnya (Jo et al., 2020). Berdasarkan jenis ikatannya, coating/film dengan kemampuan self-healing secara intrinsik dapat diklasifikasikan sebagai ikatan nonkovalen dan kovalen. Untuk kelompok ikatan non-kovalen, ikatan hidrogen dan elektrostatik adalah yang paling umum. Sementara itu, untuk kelompok ikatan kovalen, disulfat, aasilhidrazon, DielsAlder, dan fenilboronat adalah bahan atau reaksi yang paling terkenal (Zhu et al., 2020).
Penerapan coating dengan kemampuan self-healing berbahan dasar kitosan dan karboksimetil selulosa pada buah lemon ternyata dapat mengurangi terjadinya susut bobot, laju respirasi, dan persentase pembusukan, menjaga kandungan vitamin C, dan memperpanjang masa simpan hingga 60 hari (Sultan et al., 2022). Mekanisme
terjadinya proses self-healing dimulai ketika air menempel pada permukaan yang rusak menghasilkan ikatan hidrogen yang menginisiasi interaksi elektrostatik antara NH3+ dan COO(Huang & Wang, 2022). Selain itu, aplikasi coating berbasis nitrida karbon pada buah stroberi dapat mengurangi terjadinya susut bobot dan mempertahankan kandungan nutrisi (Xuan et al., 2019). Nitrida karbon mempunyai kemampuan self-healing yang baik karena ikatan kovalennya yang kuat. Kemampuan self-healing pada coating/film dipengaruhi oleh metode aplikasi secara Layer-by-Layer sehingga dapat merekonstruksi dengan tepat ketika goresan muncul pada coating/film tersebut. Oleh karena itu, lapisan dengan kemampuan self-healing mempunyai potensi untuk digunakan sebagai bahan kemasan pangan agar dapat lebih
berkontribusi untuk menjaga kualitas pangan dan memperpanjang masa simpannya.
Saat ini, bahan kemasan dengan kemampuan self-healing belum tersedia dalam skala besar tetapi masih diterapkan dalam skala laboratorium. Analisis lebih lanjut masih diperlukan untuk dapat memaksimalkan fungsi dan ketahanan dari bahan kemasan dengan kemampuan self-healing sehingga diharapakan bahan tersebut dapat diaplikasikan sebagai pengemas pangan di waktu mendatang.
Referensi:
Xuan, H., Zhu, Y., Ren, J., & Ge, L. (2019). Intrinsic self-healing and biocompatibility of carbon nitride coatings via inhibiting or degrading ethylene for fruit preservation. Journal of Materials Science, 54(12), 9282–9290. https://doi.org/10.1007/s10853-01903383-1
Huang, K., & Wang, Y. (2022). Recent advantages in self-healing materials for food packaging. Packaging Technology and Science, 36(3), 157–169. https://doi. org/10.1002/pts.2701
Sultan, M., Hafez, O. M., & Saleh, M. A. (2022). Quality assessment of lemon (Citrus aurantifolia, swingle) coated with self-healed multilayer films based on chitosan/carboxymethyl cellulose under cold storage conditions. International Journal of Biological Macromolecules, 200, 12–24. https://doi. org/10.1016/j.ijbiomac.2021.12.118
Zhu, M., Liu, J., Gan, L., & Long, M. (2020). Research progress in bio-based self-healing materials. European Polymer Journal, 129(March), 109651. https://doi.org/10.1016/j.eurpolymj.2020.109651
Wibowo, C., Salsabila, S., Muna, A., Rusliman, D., and Wasisto, HS. (2023). Advanced biopolymer-based edible coating technologies for food preservation and packaging. Comprehensive Reviews in Food Science and Food Safety. https://doi.org/10.1111/15414337.13275
Jo, Y. H., Li, S., Zuo, C., Zhang, Y., Gan, H., Li, S., Yu, L., He, D., Xie, X., & Xue, Z. (2020). Self-Healing Solid Polymer Electrolyte Facilitated by a Dynamic CrossLinked Polymer Matrix for Lithium-Ion Batteries. Macromolecules, 53(3), 1024–1032. https://doi. org/10.1021/acs.macromol.9b02305
Gabungan Produsen
Makanan Minuman Indonesia
Merebut Pasar Dalam Negeri
Suasana perayaan Gebyar IKMA 2024
Kementerian Perindustrian
melalui Ditjen Industri Kecil, Menengah, dan Aneka kembali menyelenggarakan acara Gebyar IKMA 2024 yang rutin digelar setiap tahun sejak 2022. Gebyar IKMA menjadi puncak penganugerahan penghargaan, kompetisi, dan program akselerasi di bidang IKM.
Mengusung tema “Mendorong Kemandirian IKM melalui Inovasi dan Penguatan Rantai Pasok Industri", Wakil Menteri Perindustrian Faisol Riza mengungkapkan, tema ini diusung untuk menunjukkan upaya Kemenperin dalam mendorong berkembangnya IKM yang inovatif, berdaya saing dan dapat mendukung rantai pasok sehingga mampu menjawab tantangan yang
ada di pasar global. “Tema ini juga menegaskan komitmen dan langkah nyata Kemenperin dalam mendorong penciptaan dan penguatan IKM mandiri, didukung oleh inovasi yang tidak terbatas pada teknologi, tetapi juga mencakup inovasi dalam model bisnis, desain produk, dan strategi pemasaran,” ujarnya dalam Awarding Gebyar IKMA 2024 di Mal Kota Kasablanka, Jakarta. Acara Gebyar IKMA dilaksanakan pada 12-17 November 2024 di Mal Kota Kasablanka Jakarta dengan beberapa rangkaian kegiatan. Di antaranya yaitu pameran yang menampilkan produk IKM peserta terbaik program Ditjen IKMA, yaitu One Village One Product (OVOP), Indonesia Food Innovation (IFI), Startup4Industry (S4I), Creative
Business Incubator (CBI), IKM kosmetik, penerima Upakarti, IKM binaan BPIPI, serta produk IKM alumni program kompetisi Ditjen IKMA. Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka Kemenperin, Reni Yanita, menyampaikan, “Pameran Gebyar IKMA ini melibatkan sekitar 137 IKM unggulan yang merupakan lulusan berbagai program kompetisi dan penghargaan Ditjen IKMA," katanya.
Dalam acara Gebyar IKMA ini, Ditjen IKMA Kemenperin juga memberikan apresiasi bagi 29 IKM penerima penghargaan dan pemenang program kompetisi yang digelar tahun 2024. Penganugerahan ini merupakan bentuk dukungan dan pengakuan pemerintah kepada IKM unggulan sekaligus bentuk sosialisasi kegiatan kompetisi dan pembinaan yang telah diselenggarakan oleh Ditjen IKMA kepada Kementerian/ Lembaga, para pelaku IKM, asosiasi, dan masyarakat luas. GAPMMI sebagai salah satu pemangku kepentingan berkesempatan menjadi Dewan Juri dan Mentor dalam program IFI (Adhi Lukman-Ketua Umum) dan OVOP (Wakil Ketua Umum Bidang Pengembangan & Pembinaan UMKM) (Betsy Monoarfa).
Para penerima penghargaan di antaranya yaitu 12 IKM OVOP Bintang 3; 46 IKM OVOP Bintang 2; dan 55 IKM OVOP Bintang 1. Penghargaan OVOP diberikan kepada IKM yang berlokasi di sentra IKM, menghasilkan produk kelas global yang unik dan khas daerah dengan memanfaatkan sumber daya lokal. Sementara itu penghargaan Indonesia Food Innovation ditujukan bagi
IKM pangan terpilih yang mempunyai inovasi produk dan/atau proses dan berbahan baku utama sumber daya lokal agar siap menjadi industri pangan yang bernilai pasar, menguntungkan, dan berkelanjutan dengan dua pemenang pada kategori produk antara dan tiga pemenang pada kategori produk akhir.
Untuk kompetisi Indonesia Fashion and Craft Awards, ditujukan untuk melahirkan desainer muda berbakat yang memiliki visi keberlanjutan dalam bidang kriya dan fesyen. Terdapat enam pemenang IFCA, terdiri atas tiga pemenang pada komoditas fesyen dan tiga pemenang pada komoditas kriya. Selain itu, terdapat lima pemenang Startup4Industry yaitu tiga pemenang kompetisi dan dua penerima apresiasi. Penghargaan Startup4industry merupakan penghargaan yang diberikan kepada startup yang teknologi/solusinya berhasil mencapai key performance index yang ditargetkan sekaligus juga memberikan dampak terbaik kepada IKM selama masa proyek implementasi pada Startup4industry 2024. Fri-27
Sekretariat GAPMMI
ITS Office Tower Lt. 8 Unit 16, Nifarro Park
Jl. Raya Pasar Minggu KM. 18, Jakarta Selatan 12510 Telp/Fax. (021) 29517511; Mobile. 08119322626/27
Hp. 08156720614
Email: gapmmi@cbn.net.id Website: www.gapmmi.id
Oleh Andriati Ningrum
Departemen Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian
Fakultas Teknologi Pertanian
Universitas Gadjah Mada
Food authentification atau autentifikasi pangan merupakan salah satu istilah yang berkembang belakangan ini, mengingat banyaknya berbagai kejadian berkaitan dengan ketidakjujuran produsen kepada konsumen terhadap produk yang dijualnya (Cubero-leon, Peñalver, & Maquet, 2014).
Di Indonesia, berbagai kasus pemalsuan (kecurangan atau pengoplosan) pangan (food fraud atau food adulterteration) masih banyak ditemukan. Mulai dari pencampuran beras premium dan non-premium, hingga penambahan bahan tambahan pangan (BTP) yang melebihi batas aman. Praktik ini masih sering ditemui di pasaran dan berdampak merugikan konsumen.
Hal ini jelas dapat merugikan konsumen selain dari segi ekonomi juga dari segi kesehatan. Beberapa kasus terkait dengan pemalsuan dapat dilihat di Tabel 1 ini. Berdasarkan Tabel 1 berbagai kasus pemalsuan ini terjadi juga bukan hanya di negara berkembang tetapi juga di negara maju.
Di satu sisi konsumen saat ini dituntut untuk cukup “kritis” dalam memilih satu produk pangan untuk
Tabel 1. Beberapa kasus pemalsuan (kecurangan atau pengoplosan) pangan (food fraud atau food adulterteration) (Montet, D and Ray, 2018)
Time period
2005
2006
2008
2008
2013
2013
Type
Worcester sauce was found to contain the banned food coloring, Sudan I dye, that was traced to imported adulterated chili powder. 576 food products were recalled.
Pork, containing clenbuterol when pigs were illegally fed the banned chemical to enhance fat burning and muddle growth, affected over 300 persons.
Baby milk scandal: 300,000 were babies affected, 51,900 hospitalizations and 6 infant deaths. Lost revenue compensation - $30 M, bankruptcy, trade restrictions imposed (by 68 countries, 60 or more arrest, two executions, one life sentence, and loss of consumer confidence). Melamine from the contaminated protein worked into the food chain a year later.
Wheat flour contaminated with naturally-occurring pyrrolizidine alkaloids is thought to be the cause of 38 cases of hepatic veno-occlusive disease including 4 deaths.
A batch of 1800 almond cakes with butter cream and butterscotch from the Swedish supplier, Almondy, on its way to the IKEA store in Shanghai were found by Chinese authorities to have a too high number of coliforms and were subsequently destroyed.
UK
China
China
Afghanistan
IKEA store in Shanghai
A vegetable seller realized that the lettuce he had been selling throughout the day contained rat poison. The poison appeared as small blue kernels. Germany
2013 Halal lamb burgers contained samples of pork DNA, affected 19 schools. Leicester, UK
2013 Bihar Scholl meal poisoning incident. India
2015 Caraga candy poisonings. Philippines
2015 United States E. coli outbreak.
non-destruktif telah dikembangkan untuk optimasi pencegahan food fraud yang berkaitan erat dengan autentifikasi pangan. Beberapa metode analisis untuk mencegah terjadinya food fraud dengan mengidentifikasi senyawa aromatik serta produk yang diautentifikasi dapat dilihat pada Gambar 2.
Saat ini beberapa pendekatan dalam pengembangan metode analisis untuk autentifikasi pangan juga lebih diarahkan kepada metode yang rapid (cepat) serta non-destruktif. Salah satu produk komersial seperti “Scio” yang sebenarnya merupakan aplikasi pemanfaatan spectra IR (Infrared ) sudah dikembangkan.
Gambar 2. Deskripsi proses yang menggunakan biomarker senyawa aromatik sebagai assessment autentifikasi beberapa produk pangan (Montet, D and Ray, 2018)
Setiap orang bahkan bisa memilikinya di mana instrumen ini selain untuk tujuan autentifikasi pangan juga dapat digunakan untuk mengetahui kandungan gizi dari suatu bahan pangan.
Pendekatan biologi molekular juga telah panyak dikembangkan untuk autentifikasi produk olahan daging, ikan, maupun produk lainnya (Aida, Man, Wong, Raha, & Son, 2005; Sentandreu & Sentandreu, 2014).
Identifikasi sequence DNA maupun melihat profil protein berdasarkan berat molekul dari berbagai produk
Gambar 3. SCIO sebagai salah satu teknologi yang dikembangkan untuk assesment food authentification (Anonymous, 2019).
tersebut dengan SDS-PAGE telah banyak dikembangkan untuk mengautentifikasi produk olahan daging, ikan, susu, dsb (Hidayat, B.T., Wea, A. and Andriati, 2018; Nakyinsige, Man, & Sazili, 2012).
Jenis pangan yang biasa dilakukan kecurangan autentifikasi
Secara umum di beberapa negara maju, beberapa komoditas yang sangat rentan mengalami food fraud di antaranya adalah mulai dari produk olahan daging, minyak zaitun, rempah dan herbal, sari buah, produk olahan ikan, cokelat, kopi, teh, madu, susu, keju dan beberapa produk lainnya (Montet, D and Ray, 2018).
Di negara maju sebagai satu pendekatan upaya untuk autentifikasi pangan adalah dengan di pencantuman stiker geographical indication (asal geografis produk pangan) pada beberapa produk yang dikomersialkan. Di bawah ini merupakan salah satu contoh produk olahan yang telah dilabel dengan stiker tersebut.
Bagaimana dengan Indonesia yang merupakan negara berkembang dan masih banyak kajian komprehensif yang diperlukan untuk autentifikasi produk pangan. Salah satu contohnya seperti dalam hal mengkaji keterkaitan antara aspek autentifikasi pangan dengan kehalalan produk.
Secara global kebutuhan konsumen terhadap produk halal meningkat. Halal
Gambar 4. Beberapa instrumen yang mendukung pada pendekatan biologi molekular seperti SDS-PAGE dan RT-PCR untuk kajian autentifikasi pada produk olahan daging dan ikan(Montet, D and Ray, 2018).
Gambar 5. Contoh sticker geographical indication untuk menjamin autentifikasi pangan pada produk keju (Montet, D and Ray, 2018)
market pada umumnya meliputi 16% dari total global industri pangan dan dapat mencapai 20% dari total market pasar dunia. Pangsa pasar dari produk halal di Asia, Afrika dan Eropa sekitar 63%, 24 dan 10 dari total market secara keseluruhan (Izberk-Bilgin & Nakata, 2016).
Metode analisis yang telah digunakan untuk kehalalan suatu produk ini telah dikembangkan baik yang sifatnya destruktif maupun nondestruktif. Beberapa metode analisa destruktif misalnya PCR, RT-PCR, ELISA, Immunohistochemistry, dan sebagainya (Aida et al., 2005; Nakyinsige et al., 2012).
Sedangkan analisis secara nondestruktif misalnya FTIR, E-nose dan sebagainya (Nurjuliana, Che Man, Mat Hashim, & Mohamed, 2011)other meats and meat products were studied using an electronic nose and gas chromatography mass spectrometer with headspace analyzer (GCMS-HS. Ke depannya pengembangan metode analisa terhadap produk pangan halal
akan berkembang berkaitan dengan meningkatnya tuntutan konsumen terhadap pangan halal terutama di Indonesia yang mayoritas penduduknya Muslim.
Saat ini diperlukan konsumen yang aktif dan kritis untuk menjamin kualitas pangan yang akan dikonsumsinya sebagai salah satu bagian assessment autentifikasi pangan. Badan POM RI telah berupaya untuk menyarankan konsumen di gerakan ‘Cek KLIK’ ketika membeli produk pangan untuk menjamin kualitas produk yang akan dikonsumsi.
Masyarakat dapat menerapkan
Cek KLIK (Kemasan, label, Izin Edar dan Kadaluwarsa) bagi pangan yang akan dikonsumsinya melalui aplikasi cek BPOM, serta dengan mengakses website Badan POM di www.pom.go.id., selain selain itu masyarakat juga bisa berperan aktif dengan cara bertanya
secara langsung kepada produsen untuk menjamin keamanan dari produk yang akan dikonsumnsinya.
pangan
Tantangan autentifikasi pangan ini ke depannya akan semakin beragam. Diperlukan beberapa upaya untuk selalu meningkatkan tingkat awareness atau kepedulian konsumen mengenai pentingnya autentifikasi produk pangan agar dapat menjamin keamanan dan kualitas pangan produk yang dikonsumsinya.
Selain itu dengan menjamin keaslian beberapa produk premium unggulan Indonesia misalnya kopi luwak yang bernilai tinggi, teh, cokelat, rempahrempah dan herbal, serta beberapa produk premium lainnya tentu akan meningkatkan kepercayaan konsumen internasional terhadap produk premium dan unggulan dari Indonesia.
Pengembangan metode analisis yang rapid, valid serta affordable juga merupakan suatu tantangan tersendiri terkait proses autentifikasi pangan untuk menjamin keamanan konsumen (Montet, D and Ray, 2018).
Referensi:
Aida, A. A., Man, Y. B. C., Wong, C. M. V. L., Raha, A. R., & Son, R. (2005). Analysis of raw meats and fats of pigs using polymerase chain reaction for Halal authentication. Meat Science, 69(1), 47–52. https:// doi.org/10.1016/j.meatsci.2004.06.020
Anonymous. (2019). Scio by Consumer Physics. Retrieved from https://www.consumerphysics.com/
Cubero-leon, E., Peñalver, R., & Maquet, A. (2014). Review on metabolomics for food authentication. FRIN, 60, 95–107. https://doi.org/10.1016/j. foodres.2013.11.041
Hidayat, B.T., Wea, A. and Andriati, N. (2018). Sausage Substituted With Texturized Vegetable Protein. Food Research, 2(February), 20–31.
Izberk-Bilgin, E., & Nakata, C. C. (2016). A new look at faith-based marketing: The global halal market. Business Horizons. https://doi.org/10.1016/j. bushor.2016.01.005
Montet, D and Ray, R. . (2018). Food Traceability and Authenticity Analytical Technique. New York: CRC Press.
Panjang waktu (time horizon) yang dilibatkan dalam proyeksi permintaan dan pasokan dalam siklus Sales and Operations Planning (S&OP) dapat bervariasi tergantung pada sifat industri, karakteristik produk, dan kebijakan perusahaan. Secara umum, siklus S&OP melibatkan dua komponen utama dalam proyeksi waktu, yaitu:
1. Jangka Pendek (Short-Term): Jangka waktu pendek biasanya berkisar antara beberapa bulan hingga satu tahun. Dalam konteks S&OP, ini mencakup perencanaan dan penjadwalan operasional yang lebih terperinci, termasuk produksi, persediaan, dan pengiriman. Proyeksi jangka pendek membantu organisasi untuk mengelola persediaan, kapasitas produksi, dan menyesuaikan rencana operasional
dengan perubahan permintaan pelanggan yang lebih cepat.
2. Jangka Panjang (Long-Term): Jangka waktu panjang dapat
melibatkan proyeksi hingga beberapa tahun ke depan. Dalam S&OP, ini mencakup perencanaan strategis yang lebih luas, termasuk ekspansi kapasitas produksi, pengembangan produk baru, dan keputusan investasi jangka panjang. Proyeksi jangka panjang membantu organisasi untuk merencanakan pertumbuhan, mengidentifikasi investasi yang diperlukan, dan menyesuaikan strategi bisnis dengan perkembangan pasar jangka panjang. Penting untuk dicatat bahwa panjang waktu yang ideal dapat bervariasi antara berbagai sektor industri. Misalnya, dalam industri dengan siklus hidup produk yang singkat
atau permintaan yang fluktuatif, organisasi mungkin lebih cenderung fokus pada proyeksi jangka pendek untuk merespons perubahan pasar dengan lebih cepat. Di sisi lain, industri dengan siklus hidup produk yang lebih panjang atau investasi yang signifikan dalam kapasitas produksi mungkin memerlukan penekanan pada proyeksi jangka panjang.
Adapun frekuensi pelaksanaan siklus S&OP, ini juga dapat bervariasi, tetapi siklus bulanan atau kuartalan umumnya umum ditemui. Frekuensi ini memungkinkan organisasi untuk secara teratur meninjau dan memperbarui
rencana operasional mereka, memastikan kesesuaian dengan kondisi pasar yang terus berubah.
Penting untuk memahami bahwa S&OP adalah suatu proses yang adaptif, dan organisasi harus dapat menyesuaikan panjang waktu dan frekuensi siklus mereka sesuai dengan kebutuhan dan dinamika industri tempat mereka beroperasi. Dengan demikian, siklus S&OP yang efektif harus mampu menyelaraskan rencana operasional organisasi dengan kebijakan keuangan, strategi bisnis, dan kondisi pasar baik dalam jangka pendek maupun panjang.
NOVEMBER
SIAL InterFOOD
Jakarta 13 - 16 November 2024
DRINK TECH INDONESIA
Jakarta 20 - 23 November 2024
MANUFACTURING INDONESIA
Jakarta, 4 - 7 Desember 2024
PT REL-ION STERILIZATION SERVICES
Eliminasi Bakteri Patogen, Sterilisasi, Polimerisasi
021-88363728, 021-8836 3729 021-88321246
yayuk@rel-ion.co.id
www.rel-ion.com
GNT Group B.V.
EXBERRY® is the leading brand of Coloring Foods for the food and beverage industry. Coloring Foods are made from fruits, vegetables, and edible plants using a physical manufacturing process processed with water.
+65 6659 4180
info-singapore@gnt-group.com www.exberry.com
PT KH ROBERTS INDONESIA
At KH Roberts, we leverage our deep expertise in flavour science and strong understanding of consumers’ needs to craft future flavours that deliver delight to consumers around the world.
021 87900778 / 021 89700723
info.id@kh-roberts.com
www.kh-roberts.com
https://www.linkedin.com/company/kh-roberts/
PT. Mitra Kualitas Abadi (Catalyst Consulting) Training, Consulting, Assesment/audit, Mystery Shopping Provider 021-3952 4220
+62 813-8250-7245
info@catalystconsulting.id www.catalystconsulting.id
Catalyst Consulting consulting.catalyst
Catalyst Consulting
PT Spraying Systems Indonesia
The world leader in spray technology, we design and manufactures spray nozzles, air control nozzles, tank washers, and accessories.
021-65313942-44
info.indonesia@spray.com www.spray.com
Trade Exhibition Indonesia’s leading comprehensive hospitality, food & beverage international trade exhibition Hospitality, Food & Beverage
+ 62 21 2525 320
+6282113713099
foodhotelindonesia@informa.com
www.foodhotelindonesia.com
@foodhotelindonesia_fhi
Food & Hotel Indonesia
Food & Hotel Indonesia
Food & Hospitality Series_ID
PT INDESSO NIAGATAMA & PT INDESSO CULINAROMA INTERNASIONAL Snack Seasonings, Savory Ingredients, Aroma Chemicals, Essential Oils & Food Ingredients
021 386 3974 021 385 0538
contact@indesso.com www.indesso.com
BENEO Asia Pacific Pte. Ltd.
+65-6778-8300
contact@beneo.com
10 Science Park Road
#03-21 / 22 / 23 / 24 117684 Singapore
PT VEGA Instruments Indonesia Manufacture of Radar Level and Pressure Measurement from Germany
+6221 50966410
sales.id@vega.com
www.vega.com
VEGA Level and Pressure VEGA Grieshaber KG (@VEGA_Level_Pressure)
Anhui Huaheng Biotechnology CO.,LTD
Advanced Biotechnology for Healthy Life and Sustainable World Functional Food and Nutrition Departmen
leanne@ehuaheng.com
www.eng.huahengbio.com
PT Kerry Ingredients Indonesia
Kerry is the world’s leading taste and nutrition partner for the food, beverage, and pharmaceutical markets. We innovate with our customers to create great tasting products, with improved nutrition and functionality, while ensuring better impact for the planet.
www.kerry.com
PT Yokogawa Indonesia
Yokogawa Indonesia delivers innovative automation and control solutions for the food and beverage industry, helping optimize operations, improve product quality, and enhance sustainability. Yokogawa improves efficiency and energy management through real-time monitoring and predictive maintenance. Combining global innovation with local expertise to serve Indonesia's evolving food manufacturing sector. Visit Yokogawa Indonesia
(62)-21-29712600
Head of Sales - Food and Beverage Bremin.Sembiring@yokogawa.com
https://www.yokogawa.com/id/ industries/food-beverage/
https://www.linkedin.com/company/ptyokogawa-indonesia/
https://www.facebook.com/ yokogawaindonesia
Azelis
Breaking new ground in technical laboratories by combining ingredients with ideas and creating opportunities through innovation
+32 3 613 01 20
https://www.azelis.com/en/contact
Angel Yeast Co. Ltd
86 717 6369 520
yefood@angleyeast.com
https://www.en.angleyeast.com
PT Makmur Pangan Kharisma Food Machinery
+62 2165851599
+62 818210078
asmin@mpk-id.com info@mpk-id.com
Jebsen & Jessen Ingredients
A leading solutions provider and distributor of specialty chemicals and life science ingredients covering a wide range of industrial and manufacturing applications. Our expert teams connect world-leading technologies with manufacturers across South East Asia. For over 60 years, we've leveraged our local presence, technical expertise, and diverse portfolios to solve customer challenges, while also driving sustainability and offering forward-thinking industry solutions.
ingredients@jjsea.com
https://www.ingredients.jjsea.com
https://www.linkedin.com/company/ jebsen-jessen-ingredients-indonesiafood-department/
Industri snack dan konfeksioneri telah mengalami transformasi yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Seiring dengan meningkatnya kesadaran konsumen akan kesehatan dan keberlanjutan, tren dalam industri ini pun bergeser menuju produkproduk yang lebih alami, bergizi, dan ramah lingkungan. Selain itu, perkembangan teknologi pangan juga memungkinkan munculnya inovasi-inovasi baru yang menjadi peluang bagi industri untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang semakin beragam. Namun, tantangan seperti persaingan yang ketat, regulasi yang semakin kompleks, dan fluktuasi harga bahan baku menjadi hambatan yang harus diatasi. Untuk itu, perlu pemahaman yang komprehensif untuk dapat terus bertahan di tengah kondisi yang serba tidak pasti ini. FoodReview Indonesia edisi mendatang akan menyajikan informasi yang berkaitan dengan peluang dan tantangan industri snack & konfeksioneri untuk membentuk dan mendorong inovasi dalam pengembangan produk pangan sehingga meningkatkan daya saing industri di Indonesia.
Pemasangan iklan, pengiriman tulisan atau berita seputar teknologi dan industri pangan, silakan hubungi:
FOODREVIEW INDONESIA
telepon (0251) 8372333 | +62 811 1190 039
email: redaksi@foodreview.co.id & marketing@foodreview.co.id Cantumkan nama lengkap, alamat, email dan nomor telepon Anda.
SIGN UP TODAY TO RECEIVE YOUR FREE SUBSCRIPTION
If you have a friend or colleague who would be interested in receiving FoodReview Indonesia, please feel free to share the latest issue, and our special digital subscription offer with them today.