FOODREVIEW INDONESIA
Permen:
Pembawa Cita Rasa Khas Nusantara
Better Snacks with Probiotics:
Penganan Kering berbasis Nabati
Pengembangan
Produk Konfeksioneri
Lebih Menyehatkan
Permen:
Pembawa Cita Rasa Khas Nusantara
Better Snacks with Probiotics:
Penganan Kering berbasis Nabati
Pengembangan
Produk Konfeksioneri
Lebih Menyehatkan
Tuntutan konsumen terhadap pangan semakin kompleks seiring dengan perkembangan zaman. Konsumen saat ini mencari pangan yang tidak hanya memenuhi kebutuhan dasar, tetapi juga menuntut berbagai nilai tambah. Nilai-nilai ini meliputi keamanan pangan, kualitas gizi, kesesuaian dengan gaya hidup sehat, keaslian, keutuhan bahkan sampai ke aspek sosial dan lingkungan (Hariyadi, P. 2022). Hal ini menunjukkan bahwa pangan telah menjadi lebih dari sekadar komoditas, melainkan juga mencerminkan gaya hidup dengan nilai-nilai yang dianut oleh konsumen.
Nilai-nilai tertentu dari pangan yang paling utama adalah aspek keamanan pangan. Aspek ini mencakup dua hal, yaitu keamanan rohani dan jasmani. Keamanan rohani (psikologis) terkait dengan pemastian bahwa produk sesuai dengan nilai-nilai agama, budaya, dan sosial konsumen, sedangkan keamanan jasmani (fisiologis) terkait dengan pemastian bahwa produk bebas dari cemaran yang dapat membahayakan kesehatan konsumen. Jadi, pangan harus aman. Jika tidak aman, maka tidak layak disebut pangan; If it isn’t safe, it isn’t food.
Selanjutnya, pangan juga harus memiliki kandungan dan komposisi gizi yang memfasilitasi gaya hidup sehat. Hal ini dapat dilakukan dengan memaksimalkan zat gizi penting (seperti protein, serat, vitamin, dan mineral), meminimalkan zat gizi yang perlu dibatasi (seperti gula, garam, dan lemak jenuh) dan menambahkan bahan berkhasiat fungsional (seperti antioksidan, prebiotik, dan probiotik).
Namun demikian, konsumen tetap menginginkan pangan yang memberikan kenikmatan saat dikonsumsi. Pangan perlu memiliki karakter mutu yang “diinginkan,” seperti rasa lezat, aroma yang memikat, tekstur khas, dan tampilan menarik. Sebaliknya, pangan harus meminimalkan karakter yang “tidak diinginkan,” seperti cacat, kerusakan, atau kerumitan dalam penyajian, yang dapat mengurangi pengalaman konsumsi.
Belakangan ini, seiring meningkatnya kesadaran akan pentingnya keberlanjutan, produk pangan juga diharapkan dapat mendukung aspek keberlanjutan global. Konsumen cenderung memilih produk dengan jejak karbon minimal, menggunakan bahan baku lokal, proses produksi efisien, dan pengurangan limbah. Selain itu, praktik pertanian berkelanjutan dan bisnis yang memberikan dampak positif bagi masyarakat serta lingkungan juga mendapatkan apresiasi lebih dari konsumen.
Pangan ringan (snack), dalam bahasa Indonesia dikenal dengan berbagai sebutan seperti kudapan,
cemilan, penganan, pangan selingan, atau pangan jajanan, merupakan jenis pangan yang dikonsumsi di antara dua waktu makan utama. Pangan ringan, termasuk konfeksioneri, menghadapi tuntutan konsumen yang sama seperti jenis pangan lainnya. Selain harus aman, pangan ringan juga perlu memiliki komposisi yang lebih menyehatkan, tetap memberikan pengalaman personal dan kenikmatan (indulgence), serta mendukung aspek keberlanjutan.
Dalam hal keamanan, kita bisa belajar dari kasus pangan jajanan “Latiao” yang memicu kejadian luar biasa keracunan pangan (KLB KP) di beberapa wilayah di Indonesia. Akibatnya, BPOM RI mengeluarkan perintah penarikan dan pemusnahan produk tersebut. BPOMRI juga menekankan pentingnya memproduksi dan mengedarkan produk pangan olahan sesuai standar keamanan pangan, menggunakan bahan baku yang aman, dan menjamin keamanan hingga ke konsumen akhir. Kejadian ini menjadi pengingat bagi seluruh insan pangan Indonesia bahwa keamanan pangan adalah prasyarat mutlak.
Industri pangan ringan di Indonesia memiliki banyak potensi untuk memenuhi tuntutan konsumen yang semakin kompleks. Dengan kekayaan buah-buahan tropis, rempah-rempah, dan berbagai jenis kacang-kacangan, Indonesia dapat mengembangkan produk makanan ringan yang tidak hanya menyehatkan, tetapi juga unik dan lezat. Aneka rasa dan aroma khas bahan alam Indonesia dapat dimanfaatkan untuk menciptakan pengalaman nyemil yang menarik. Produk-produk ini juga dapat mendukung keberlanjutan sekaligus memperkuat ekonomi petani lokal. Kami berharap informasi yang disajikan dalam edisi FoodReview Indonesia ini dapat memberikan inspirasi dan mendorong industri pangan ringan Indonesia untuk memanfaatkan kekayaan alamnya. Dengan begitu, produk pangan ringan Indonesia dapat memenuhi tuntutan konsumen yang semakin kompleks. Pada akhirnya, semoga industri pangan ringan Indonesia terus berkembang, berdaya saing, dan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat.
Purwiyatno Hariyadi https://phariyadi.foodreview.co.id/
24 Permen:
Pembawa Cita Rasa
Khas Nusantara
Permen, yang dalam bahasa Inggris dikenal sebagai candy, merupakan salah satu jenis pangan selingan yang paling umum. Kudapan manis ini tidak hanya lezat, tetapi juga praktis karena dapat dikonsumsi kapan saja dan di mana saja. Baik saat bepergian, bekerja, atau sekadar bersantai, bahkan padaa kondisi darurat, permen dapat dinikmati.
32
Better Snacks with Probiotics: Penganan Kering berbasis Nabati
SIAL InterFOOD 2024: Upaya Meningkatkan
40
Ekspor dan Pertumbuhan
Industri Pangan
Indonesia Melalui Beragam Inovasi
Pemimpin Umum: Suseno Hadi Purnomo | Pemimpin Redaksi: Purwiyatno Hariyadi | Wakil Pemimpin Redaksi: Nuri Andarwulan
Redaktur Pelaksana: Himma Ellisa | Pemimpin Perusahaan: Pratomodjati | Wakil Pemimpin Perusahaan: Hindah Muaris
Staf Redaksi: Fitria Bunga Yunita | Sales, Advertising & Activities: Tissa Eritha
Digital Marketing: Fetty Fatimah | Business Development: Andang Setiadi | Desain & layout: Yanu Indaryanto
IT dan Website: Gugun Hendi Gunawan | Keuangan: Kartini, Padmawati Zainab
Penerbit: PT Media Pangan Indonesia Alamat PT Media Pangan Indonesia: Jl Binamarga II No. 23, Baranangsiang, Bogor Timur 16143 Telepon: (0251) 8372333, (0251) 8322732 | +62 811 1190 039 | Fax: (0251) 8375754 Website: www.foodreview.co.id | E-mail: redaksi@foodreview.co.id, marketing@foodreview.co.id ISSN: 1907-1280
Seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan gaya hidup sehat, industri pangan semakin dituntut untuk menghadirkan produk-produk yang bergizi lebih baik.
Sales and Operations Execution (S&OE): Implementasi Rencana Operasional
Sales and Operations Execution (S&OE) merupakan tahap pelaksanaan dari proses Sales and Operations Planning (S&OP). S&OE berfokus pada implementasi rencana operasional yang telah disepakati dalam tahap S&OP.
Dear FoodReview Indonesia, Mohon informasinya, karena saat ini FoodReview Indonesia sudah dapat diakses secara daring dan gratis. Apakah masih ada versi cetak yang bisa dibeli? Terima kasih.
Farid
Bogor
Jawab:
Sejak tahun 2021 FoodReview Indonesia tidak lagi menyediakan versi cetak. Namun, versi cetak edisi tahun-tahun sebelumnya masih tersedia dan dapat dibeli di beberapa toko niaga elektronik kami di Shopee atau Tokopedia dengan ketik kata kunci: FOODREVIEW INDONESIA.
Kepada FoodReview Indonesia
Saya ingin menanyakan terkait kerja sama kegiatan dari himpunan mahasiswa. Kami berencana mengadakan kegiatan antara lain lomba karya tulis ilmiah nasional, lomba poster, dan seminar nasional untuk umum. Mohon info bagaimana cara mengajukan kerja sama ini. Terima kasih.
Dwi
Semarang
Jawab:
Terima kasih atas minat Anda untuk bekerja sama denga FoodReview Indonesia. Untuk kerja sama kegiatan mahasiswa dengan FoodReview Indonesia, silakan terlebih dahulu mengirim proposal ke info@ foodreview.co.id. Kami akan menghubungi lebih lanjut setelah proposal dikirimkan.
Dear FoodReview Indonesia, Mohon info untuk topik FoodReview Indonesia tahun 2025 ini. Saya berencana untuk mengirim tulisan agar sesuai dengan topik yang diangkat. Terima kasih.
Farel
Semarang
Jawab:
FoodReview Indonesia dengan senang hati menerima kiriman artikel yang berkaitan dengan ilmu dan teknologi pangan, serta penerapannya dalam industri pangan. Artikel yang masuk akan kami ulas isi dan format sesuai standar pemuatan kami. FoodReview Indonesia edisi tiga bulan selanjutnya (Januari-Maret) akan membahas tentang Industri Pangan dan Program Makan Gizi Gratis, The Future Issues of Tropical Oil and Health, dan Reformulation of Beverages for Sugar Reduction Terima kasih.
KIRIMKAN KOMENTAR atau pertanyaan Anda ke Forum FOODREVIEW INDONESIA Jl Binamarga II No. 23, Baranangsiang, Bogor Timur 16143 atau melalui whatsapp: +62 811-1190-039, email redaksi@foodreview.co.id Cantumkan nama lengkap, alamat dan nomor telepon Anda. Semua surat yang masuk akan diedit terlebih dulu dengan tanpa mengubah maknanya.
Majalah cetak edisi 2016-2020 masih bisa diperoleh melalui loka pasar kami seperti Shopee (Media Pangan Indonesia) & Tokopedia (Toko Kulinologi). Silakan ketik ‘Majalah FoodReview’ pada kolom pencarian. Sedangkan untuk ketersediaan edisi-edisi tertentu silakan menghubungi 0811 1190 039.
To advertise & be a webinar sponsor, contact us and book your 2024 schedule : Ms. Tissa Eritha - tissa@foodreview.co.id
Mr. Andang Setiadi - andang@foodreview.co.id
To advertise & be a webinar sponsor, contact us and book your 2024 schedule : Ms. Tissa Eritha - tissa@foodreview.co.id
Mr. Andang Setiadi - andang@foodreview.co.id
Mulai 18 Oktober 2024, semua usaha menengah-besar domestik yang memproduksi, mendistribusikan, atau menjual produk pangan dan produk yang disembelih harus memiliki sertifikat halal. Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH), Dr. Haikal Hassan, MT., ST., dalam seminar berjudul Update Wajib Halal Oktober: Implikasi dan Peluang bagi Industri Makanan dan Minuman pada Pameran SIAL InterFood di JIExpo (16/11/2024). Ketidakpatuhan pelaku usaha dapat dikenakan denda atau sanksi administratif. Menurut Haikal, sertifikasi halal kini bersifat mandatory untuk para pelaku usaha menengah dan besar. Namun, ada penundaan terbatas wajib halal hingga 17 Oktober 2026 bagi usaha kecil-mikro yang diberikan perpanjangan untuk memenuhi persyaratan sertifikasi halal, serta bagi produk impor yang diberikan relaksasi
karena mempertimbangkan terbatasnya pengakuan sertifikat halal dari lembaga sertifikasi halal luar negeri.
Proses pengolahan produk halal membuat suatu produk diragukan kehalalannya. Agar dinyatakan halal, maka produk harus bebas dari sesuatu yang haram (tidak diperbolehkan) dan najis (kotor). Untuk itu sertifikasi halal diperlukan untuk memastikan kehalalan sebuah produk. Ir. Muti Arintawati., M.Si, Direktur Utama LPPOM dalam acara yang sama mengungkap ada beberapa tahapan pemberlakuan sertifikasi halal di Indonesia berdasarkan PP No.42 Tahun 2024 tentang Implementasi JPH (Tabel).
Muti menyarankan agar perusahaan yang belum memliki sertifikat halal harus bersiap untuk mengajukan sertifikat halal. Namun ada banyak tantangan yang kerap dihadapi pelaku usaha dalam proses pengajuan sertifikat halal ini, seperti akses memperoleh informasi yang tepat terkait persyaratan sesuai proses bisnis perusahaan, kemudahan akses informasi untuk pemenuhan terhadap regulasi sertifikasi halal, memilih Lembaga pemeriksa halal yang handal dan terpercaya, serta mendapatkan bimbingan dan pendampingan selama sertifikasi halal.
Muti menjelaskan, sebagai salah satu Lembaga pemeriksa halal (LPH), LPPOM MUI bisa membantu pelaku usaha mulai
Tabel Linimasa penahapan wajib sertifikasi halal
Tenggat Waktu Tahapan Kategori
Oktober 2024
Tahun 2026
Tahun 2029
Tahun 2034
Setelah tahun 2034
Produk pangan, serta bahan dan penolong pangan, hasil sembelihan, jasa sembelihan serta jasa ternak untuk skala usaha menengah besar dan domestik.
Pemberlakuan yang sama untuk usaha skala mikrokecil dan luar negeri.
Obat keras dan bebas terbatas, barang gunaan kategori alat kesehatan risiko B.
Obat keras, barang gunaan kategori alat kesehatan risiko C.
Produk obat, produk biologi, dan alat kesehatan yang bahan bakunya belum bersumber dari bahan halal dan/atau carau pembuatannya belum halal diatur sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan.
Sumber: Seminar LPPOM dalam SIAL InterFOOD 2024
dari perencanaan hingga perolehan sertifikat halal yang diterbitkan oleh BPJPH dengan alur yang paling sederhana dan efisien serta menjamin timeline sertifikasi halal sesuai regulasi terpenuhi. Sertifikasi halal melibatkan 3 pihak, yaitu BPJPH, LPPOM MUI sebagai Lembaga Pemeriksa Halal (LPH), dan MUI. BPJPH melaksanakan
penyelenggaraan jaminan produk halal. LPPOM MUI melakukan pemeriksaan kehalalan produk yang mencakup: kecukupan dokumen, penjadwalan audit, pelaksanaan audit, pelaksanaan rapat auditor, penerbitan audit memorandum, penyampaian berita acara hasil audit pada rapat Komisi Fatwa MUI. Fri-12
Pewarna EXBERRY® yang dibuat dari buah-buahan, sayuran, dan tanaman dapat memaksimalkan penerimaan produk di kalangan orang tua yang sadar kesehatan, demikian ditulis oleh Nattakan Sornritchingchai, Senior Technical Sales Manager GNT Singapura
Di Indonesia, hampir seperempat dari semua permen karet dan permen keras yang diluncurkan dalam kurun waktu 2021 hingga 2023 secara khusus menargetkan anak-anak berusia antara 5 dan 12 tahun.¹ Namun, riset menunjukkan bahwa banyak di
antara produk-produk tersebut berisiko gagal memenuhi ekspektasi konsumen. Analisis Euromonitor menyoroti semakin pentingnya tren kesehatan dan kesejahteraan di pasar penganan manis di Indonesia. Para orang tua sering kali sangat mencermati produk-produk yang
mereka beli untuk keluarga masingmasing, dan laporan Euromonitor memprediksi bahwa kepedulian terhadap camilan yang “lebih sehat” untuk anak-anak akan kiat meningkat di masa mendatang.²
Pada saat para konsumen berusaha mengambil pilihan yang lebih baik, penggunaan pewarna artifisial dapat berdampak besar terhadap penerimaan produk. Sebuah survei oleh FMCG
Gurus menunjukkan bahwa dalam hal memilih makanan dan minuman 75,5% konsumen Indonesia menganggap penting bahwa produk bersangkutan bebas dari bahan-bahan artifisial. Tujuh dari sepuluh orang juga mengatakan bahwa pewarna alami berpengaruh terhadap perilaku belanja mereka.³
Meskipun demikian, lebih dari 90% penganan manis yang diluncurkan dengan target anak-anak belakangan ini mengandung pewarna artifisial.⁴
Pewarna EXBERRY® dapat memberi solusi ideal. Pewarna tersebut dibuat dari buah-buahan, sayuran, dan tanaman non-GMO tanpa menggunakan etanol atau zat pelarut kimiawi lainnya. Dengan demikian, pewarna itu cocok untuk diet halal dan vegan, dan juga memungkinkan keterangan label yang sederhana seperti “konsentrat (wortel dan kismis hitam).” Pihak produsen pun dapat menyatakan pada bagian depan kemasan bahwa produk bersangkutan
”diwarnai dengan buah-buahan dan sayuran.”
Portofolio pewarna berbasis tanaman kami itu serba guna dan dapat dipakai untuk menghasilkan spektrum lengkap warna pada hampir semua aplikasi penganan manis. Dengan menghasilkan warna cerah sambil mendukung keterangan bahan alami, EXBERRY® memungkinkan pihak produsen untuk menciptakan produk penangan manis ramah anak yang diharapkan oleh para konsumen.
1. Innova Market Insights 'Overview of Gummies & Candies in Asia-Pacific' (May 2024)
2. Euromonitor International 'Sugar Confectionery in Indonesia' (August 2024)
3. FMCG Gurus 'Clean Label & Naturalness – Indonesia' (Q2 2023)
4. Innova New Products Database, gummies/jellies/hard candy/lollipop/marshmallow/other sugar confectionery. Indonesia. Jan 2021-Des 2023
Industri pangan global sedang mengalami transformasi yang signifikan, didorong oleh meningkatnya fokus konsumen pada kesehatan dan kebugaran. Seiring dengan semakin cerdasnya konsumen, mereka mencari produk yang tidak hanya enak tetapi juga menyehatkan tubuh mereka. Periset pasar global terkemuka, Euromonitor International baru-baru ini mengemukakan beberapa tren yang menjadi perhatian konsumen saat ini.
Produk nabati, terutama pilihan vegan dan vegetarian, telah mendapatkan daya tarik yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Konsumen semakin memilih produk ini karena manfaat kesehatan yang dirasakan dan pertimbangan etis. Namun,
tantangannya terletak pada menciptakan produk panga berbasis nabati yang tidak hanya bergizi tetapi juga lezat dan memuaskan.
Mikrobioma usus telah muncul sebagai pemain kunci dalam kesehatan dan kesejahteraan secara keseluruhan. Akibatnya, ada peningkatan permintaan akan produk yang mendukung kesehatan usus, seperti probiotik, prebiotik, dan makanan fermentasi.
Konsumen semakin sadar akan konsekuensi kesehatan yang negatif dari konsumsi gula yang berlebihan. Hal ini menyebabkan lonjakan permintaan akan produk rendah gula dan bebas gula. Produsen pangan merespons dengan mengembangkan formulasi inovatif yang mengurangi kadar gula tanpa mengorbankan rasa.
Seiring dengan preferensi konsumen yang terus berkembang, industri panganharus beradaptasi untuk memenuhi kebutuhan yang terus berubah. Dengan memprioritaskan kesehatan, keberlanjutan, dan inovasi, industri ini dapat menciptakan masa depan yang lebih cerah bagi konsumen dan planet ini. Fri-35
• Direktorat Jenderal Industri
Agro Kemenperin secara intensif membahas posisi sektor industri pangan terkait dengan pertimbangan Bea Masuk Anti Dumping (BMAD) atas impor nylon film dari RRT, Thailand, dan Taiwan. Dalam upaya melindungi industri dalam negeri dari praktik dumping yang dapat merugikan, Ditjen Industri Agro mengadakan sejumlah pertemuan penting, yang dihadiri oleh asosiasi terkait, termasuk GAPMMI, yang diwakili oleh Johan Muliawan, Ketua Bidang Kerjasama Internasional, untuk memberikan pandangannya mengenai dampak potensial dari penerapan BMAD terhadap sektor industri pangan.
• Ribut Purwanti, Wakil Ketua Bidang Keberlanjutan dan Dampak Sosial GAPMMI, hadir menjadi salah satu narasumber dalam acara Intertek Indonesia Client Connect & Collaboration 2024 yang bertema “Sustainable Business for Future Growth.” Acara ini diselenggarakan di Jakarta (07/11). Acara bertujuan untuk menyediakan platform bagi para pelaku industri untuk berkolaborasi dan bertukar informasi mengenai penerapan praktik Environmental, Social, and Governance (ESG) serta bisnis berkelanjutan.
• Adhi Lukman, Ketua Umum GAPMMI, turut hadir memberikan sambutan sekaligus membuka acara Business
Ketua Umum GAPMMI, Adhi Lukman, memberi sambutan sekaligus membuka acara Business Matching “Chinese Enterprises Go-OverseaIn-Depth Tour into Indonesia”
Matching “Chinese Enterprises Go-Oversea - In-Depth Tour into Indonesia” yang diadakan pada 11-15 November 2024 di Jakarta. Liputan singkat kegiatan dapat diakses di channel YouTube GAPMMI (https:// youtu.be/kn7A52K7Y68)
• PT Feihuang Berdikari Sentosa (Indonesia) dan Xiamen Feihuang yang merupakan bagian dari Feihuang Group, mengorganisir makan malam dalam rangka Business Matching dengan Asosiasi Pengusaha Bisnis Makanan Jinjiang Quanzhou. Acara ini diadakan di Jakarta (12/11).
Ketua Umum GAPMMI, Adhi Lukman, didampingi Komite Bidang Pembinaan dan Pengembangan UMKM GAPMMI, Irwan S. Widjaja serta beberapa UMKM Binaan GAPMMI turut hadir dalam pertemuan ini. Tujuan acara ini adalah untuk memperkuat hubungan bisnis antara pengusaha dan calon investor, serta menjalin kemitraan
atau kerjasama bisnis yang kuat.
• Johan Muliawan, Ketua Bidang
Kerja Sama Internasional GAPMMI
hadir sebagai penanggap dalam
Seminar Akselerasi Industrialisasi
Indonesia yang bertema “Strategi dan Pandangan Kedepan ISEDC 20252045.” Acara ini diselenggarakan
oleh Badan Kejuruan Teknik Industri
– Persatuan Insinyur Indonesia (BKTI-PII) secara hibrida di Jakarta (14/11). Seminar ini bertujuan untuk mengeksplorasi strategi dan pandangan ke depan dalam mempercepat industrialisasi di Indonesia, dengan fokus pada rencana dan kebijakan yang akan diterapkan hingga tahun 2045.
• Kementerian Perindustrian (Kemenperin) melalui Ditjen Industri
Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) menyelenggarakan acara Gebyar
IKMA 2024 di Jakarta (14/11). Wakil Menteri Perindustrian Faisol Riza bersama Direktur Jenderal IKMA Reni Yanita memberikan penghargaan kepada para pemenang. Betsy Monoarfa, Ketua Bidang Pembinaan dan Pengembangan UMKM GAPMMI turut hadir karena menjadi salah satu juri di penghargaan OVOP (One Village One Product) Indonesia.
Rekaman acara dapat disaksikan melalui Channel YouTube Kemenperin (https://youtu.be/62SUi9dxGY8)
• Badan Standardisasi dan Kebijakan
Jasa Industri (BSKJI) Kementerian Perindustrian menyelenggarakan workshop untuk merespon dan menyikapi perkembangan model bisnis Factoryless Goods Producers (FGP) dalam usaha industri nasional, diadakan di Bekasi (14/11).
Workshop ini diadakan untuk menghadapi tuntutan optimalisasi sumber daya yang dimiliki, serta mendorong pelaku usaha melakukan berbagai pengembangan model bisnis.
• Kementerian Kebudayaan, Olahraga, dan Pariwisata Korea Selatan, bersama Korea Creative Content Agency (KOCCA) menyelenggarakan
K-Expo Indonesia 2024 di Jakarta Convention Center (JCC) Hall A, Senayan, Jakarta (16/11). Acara ini dihadiri oleh Wakil Duta Besar Korea
Selatan yang menjabat sebagai Kuasa
Usaha Sementara (chargé d’affaires/ CDA) Park Soo-Deok, Menteri
Kebudayaan RI, Fadli Zon, dan
Kepala BPJPH, Ahmad Haikal Hassan, serta Ketua Bidang Pembinaan dan Pengembangan UMKM GAPMMI, Betsy Monoarfa.
• Indrayana, Sekjen GAPMMI, beserta Lena Prawira, Wakil Ketua Umum GAPMMI, memenuhi undangan eksklusif untuk bergabung sebagai
Hosted Buyer di Asia Food & Technology Expo (AFTEA) 2024 yang diadakan oleh Constellar di The Sands Expo and Convention Centre, Singapura. Acara ini berlangsung dari tanggal 19 hingga 21 November 2024
• Perhimpunan Riset Pemasaran Indonesia (PERPI) mengadakan Seminar Indonesia Market Behaviour Outlook 2025 di Gedung BJ Habibie, BRIN, Jakarta (20/11). Seminar ini membahas wawasan strategis menghadapi stagflasi ekonomi di tengah perubahan politik dan global. Irwan S. Widjaja, Ketua Komite Pembinaan dan Pengembangan UMKM GAPMMI, turut hadir sebagai narasumber .
• Peringatan Bulan Mutu Nasional (BMN) 2024 mencapai puncaknya dengan acara yang digelar di JCC Senayan (20/11). Roch Ratri Wandansari, Ketua Bidang Regulasi Teknis Makanan dan Minuman
GAPMMI, turut hadir dalam upacara pembukaan dan melakukan kunjungan ke booth peserta.
• Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) menggandeng Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) dalam acara FGD (Focus Group Discussion) untuk menyerap aspirasi dalam penyusunan Pedoman Asosiasi. GAPMMI diwakili oleh Ketua Bidang Ketenagakerjaan dan Organisasi, Aldo Omar bersama Komite Bidang Keberlanjutan dan Dampak Sosial, Idham Arsyad.
• Arief Susanto, Ketua Bidang Keberlanjutan dan Dampak Sosial GAPMMI, menjadi narasumber GAPMMI dalam FGD (Focus Group Discussion) yang diadakan oleh Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia secara hibrida di Jakarta (22/11).
• Melaui press release ke media (25/11) GAPMMI meminta pemerintah untuk mengkaji kembali rencana kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12% yang akan mulai berlaku pada 1 Januari 2025. Adhi menyatakan bahwa kenaikan PPN ini akan meningkatkan biaya produksi dan harga produk, yang pada akhirnya dapat melemahkan daya beli masyarakat dan menghambat pertumbuhan ekonomi. Dokumen press release GAPMMI dapat diakses melaui https://bit.ly/ RilisGAPMMIPPN12persen
GAPMMI melakukan kunjungan kerja mengunjungi pameran
Food Ingredients Europe (Fi Europe)
Ketua Umum GAPMMI, Adhi
Lukman didampingi oleh Prof. Purwiyatno Hariyadi, seorang
Senior Scientist di SEAFAST Center dan juga Dewan Pakar GAPMMI, melakukan kunjungan kerja dalam rangka memenuhi undangan Informa Markets, yaitu mengunjungi pameran
Food Ingredients Europe (Fi Europe)
2024 yang diselenggarakan di Frankfurt
Messe pada 19-21 November 2024.
Selama perjalanan ke Jerman, Adhi
Lukman dan Prof. Purwiyatno tidak hanya menghadiri pameran, tetapi juga melakukan kunjungan kehormatan ke Portugal, bertemu dengan Duta Besar
Republik Indonesia untuk Portugal, Yang Mulia Rudy Alfonso. Pertemuan ini bertujuan untuk mempererat hubungan diplomatik dan menjajaki peluang kerjasama di sektor pangan antara Indonesia dan Portugal.
Dalam rangka mendukung eksistensi produk pangan Indonesia di kancah
internasional, berbagai pejabat dari Pemerintah RI menghadiri acara pembukaan
Paviliun Indonesia di pameran Food Ingredients Europe (Fi Europe) 2024. Konjen RI Frankfurt bersama dengan Direktur Akses
Sumber Daya Industri dan Promosi Internasional (ASPIDI) dan Kepala Biro Organisasi dan SDM Kementerian Perindustrian RI, didampingi oleh Programme Manager Center for the Promotion of Imports from Developing Countries (CBI) membuka dan meresmikan Paviliun Indonesia yang diisi oleh 7 perusahaan, yaitu PT Surya Indoalgas, PT Hydrocolloid Indonesia, PT Hakiki Donarta, PT Agar Swallow, PT Indo Aneka Atsiri, PT Mignon Sista International, PT Algalindo Perdana. Fi Europe berlangsung dari 19-21 November 2024 dan merupakan pameran internasional di bidang ingridien pangan.
Pameran tahun ini dihadiri 25.000 pengunjung dan 1.500 exhibitor. Partisipasi Indonesia dalam Fi Europe tahun 2024 merupakan yang pertama kalinya. Partisipasi Indonesia pada Fi Europe diharapkan dapat meningkatkan daya saing industri bahan makanan Indonesia dalam rantai pasokan global. Fri-27
Direktorat Metrologi Direktorat
Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga (PKTN)
Kementerian Perdagangan mengadakan
FGD mengenai Pengendalian Barang
Dalam Keadaan Terbungkus (BDKT) di Bandung (26/11). Acara ini bertujuan untuk merumuskan kebijakan dan strategi pengendalian BDKT guna memastikan kepatuhan terhadap
standar metrologi dan perlindungan konsumen. Arum Maryudiani, Komite
Regulasi Teknis Makanan Minuman GAPMMI hadir menjadi salah satu narasumber
Lembaga Kawasan Sains dan
Teknologi (LKST) IPB mengadakan Industry Gathering dan Business Matching IPB Tahun 2024 yang bertujuan untuk mempertemukan inventor, inovator, startup, dan calon mitra dalam rangka kolaborasi untuk adopsi teknologi, pemasaran produk unggulan, investasi, dan pemanfaatan fasilitas di LKST IPB. Kegiatan ini diadakan di STP IPB University dan dihadiri oleh berbagai pihak terkait yang berminat untuk berkolaborasi dalam pengembangan inovasi berbasis teknologi. Rekaman kegiatan ini dapat disaksikan lewat Channel YouTube STP IPB University di https://youtu.be/ MxMHCyIgFhg (day-1) dan https:// youtu.be/x6n9inFVXaA (day-2), sedangkan untuk katalog produk inovasi dapat diakses pada https://bit.ly/ KatalogProdukInovasiLKSTIPB
Sumber: Samyang Specialty
Baru-baru ini, Samyang Corporation berhasil memasuki pasar Australia dan Selandia Baru dengan produk mereka yakni allulosa. Hal ini sekaligus menjadi penanda penggunaan “Novel Food” yang mengacu pada ingridien pangan inovatif yang sebelumnya tidak digunakan dalam pangan tetapi sekarang telah dianggap aman. Allulosa adalah gula langka (rare sugar) dengan 70% rasa manis sukrosa dengan hampir 0 kalori. Allulosa memiliki profil yang mirip dengan fruktosa dan ketika dipanaskan menciptakan efek karamelisasi, memberikan profil rasa seperti sukrosa.
Dengan persetujuan ini, allulosa saat ini secara resmi diakui sebagai ingridien
pangan di Australia dan Selandia Baru. Tidak seperti pemanis berintensitas tinggi dan gula alkohol yang diklasifikasikan sebagai bahan tambahan pangan, seperti aspartam, sukralosa, dan eritritol, allulosa sekarang dapat digunakan secara lebih bebas untuk membuat produk yang dikurangi gula dan bebas gula.
Pasar pangan Australia terus berkembang dengan peningkatan perminataan untuk produk rendah gula, rendah lemak, dan organik. Tingginya tingkat obesitas di wilayah ini juga meningkatkan kemungkinan untuk dukungan pemerintah pada alternatif pemanis. Di Selandia Baru, tren produk yang berhubungan dengan kesehatan, seperti alternatif organik dan nabati serta produk pangan bebas ingridien tertentu seperti gluten, susu, dan kacang-kacangan mulai populer, yang menunjukkan prospek menjanjikan untuk pasar bebas gula.
Untuk mengantisipasi potensi pasar ini, Samyang mulai mempersiapkan diri diri untuk mendapatkan persetujuan Food Standards Australia New Zealand (FSANZ) Novel Food pada November 2021, dan akhirnya berhasil mendapatkannya setelah hampir tiga tahun. Sebagai perusahaan pertama yang menerima persetujuan FSANZ untuk allulosa, Samyang akan menjadi pemasok eksklusif di wilayah tersebut untuk saat ini. Fri-35
Ada beberapa tahapan yang perlu dilakukan dalam proses pengembangan produk baru di sebuah industri pangan. Mulai dari mengidentifikasi kesempatan yang ada termasuk penggunaan teknologi dan kebutuhan konsumen, mengembangkan, mengoptimasi, serta meluncurkan produk baru tersebut. Dalam setiap tahapan tersebut juga perlu diperhatikan beberapa komponen yang dapat mendukung seperti menghasilkan ide yang berakhir dengan kurasi ide, mengembangkan konsep dengan pengujiannya, desain produk dengan pengujiannya, desain konsep produk dan pengujiannya, desain penuh pemasaran dan uji pasar, serta meluncurkan ke pasar dengan pengawasan.
“Jika kemudian diaplikasikan dengan sensori, maka akan terdapat beberapa perlakuan yang ditambahkan atau pun berubah, seperti halnya saat menghasilkan sebuah ide, maka pemetaan yang lebih dari segi sensoris, profil sensoris konsumen, perilaku, dan ekspektasi, dan masih banyak lainnya,” kata Guru Besar Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, IPB University Prof. Dede R. Adawiyah dalam FoodReview Indonesia Professional Workshop –Sensory Evaluation for Quality Control & New Foof Product Development yang diselenggarakan pada 21 November 2024 di IICC Bogor.
Hingga saat ini, indra manusia telah digunakan untuk mengevaluasi kualitas dan daya tarik produk pangan. Disiplin ilmu sensoris mengeksplorasi persepsi sensori kini telah berkembang secara signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Salah satunya adalah dengan pengaplikasian teknologi untuk meningkatkan ketepatan dan keakuratan analisis sensoris. Electronic noses and tongues misalnya, dapat meniru indra penciuman dan pengecap manusia, sehingga memberikan pengukuran yang objektif terhadap profil aroma dan rasa. Selain itu, teknik statistik canggih dan alat analisis data dapat membantu mengungkap pola dan pengetahuan dari sebuah data sensoris.
“Seiring dengan kemajuan teknologi, masa depan evaluasi sensoris memiliki harapan yang sangat besar. Dengan menggabungkan keahlian manusia dengan teknologi mutakhir, kita dapat memperoleh pemahaman yang lebih dalam tentang preferensi konsumen dan mengembangkan produk yang benarbenar memuaskan indra manusia,” pungkas Dede. Fri-35
SIAL InterFOOD 2024 telah sukses diselenggarakan pada 1316 November 2024 di Jakarta International Expo Kemayoran, Jakarta. Pameran ini adalah salah satu pameran terbesar di Asia Tenggara yang telah diselenggarakan ke-25 kalinya. Pameran ini juga dilaksanakan bersamaan dengan Seafood Show Asia Expo 2024 dan All Indonesia CoolTech Expo 2024. Arab Saudi menjadi negara kehormatan atau country of honor pada pameran SIAL InterFood 2024, menegaskan komitmennya untuk memperkenalkan kekayaan kuliner, inovasi produk, dan peluang perdagangan yang dimiliki negara tersebut. Partisipasi Arab Saudi dalam pameran ini memberikan kesempatan untuk menampilkan produk unggulan, menarik minat pelaku industri global, serta memperkuat hubungan dagang internasional.
“Kami merasa bangga dapat kembali menghadirkan SIAL InterFOOD di Indonesia untuk yang ke-25 kalinya. Pameran ini memberikan peluang bagi
para pelaku industri dari berbagai skala, mulai dari perusahaan lokal hingga multinasional, untuk memperkuat daya saing produk Indonesia di kancah global. Selain mempertemukan produsen, distributor, dan konsumen, SIAL InterFOOD juga mendorong terbentuknya jaringan bisnis yang solid dan kolaborasi yang lebih erat antar pelaku usaha. Kami percaya, sinergi antara berbagai pihak di industri ini akan berkontribusi besar dalam menjawab tantangan ketahanan pangan dan kebutuhan pasar yang terus berkembang,” kata Chief Executive Officer (CEO) Krista Exhibitions, Daud D. Salim dalam upacara pembukaan SIAL InterFOOD 2024 pada 13 November 2024 di JIExpo.
SIAL InterFOOD 2024, tidak hanya memamerkan produk-produk kebutuhan industri dan horekaba saja, tetapi juga terdapat berbagai program istimewa yang hadir seperti kompetisi roasting dari SIROC serta workshop gelato eksklusif yang dipandu oleh
Espresso Italia. Tidak hanya itu, program
Business Matching juga sangat menarik karena dirancang untuk memfasilitasi pertemuan antara produsen, distributor, dan pembeli internasional. Program ini memberikan kesempatan bagi para pelaku industri untuk terlibat dalam diskusi mendalam, menjalin koneksi strategis, dan menegosiasikan kerja sama bisnis baru. Dengan menghadirkan peserta dari lokal maupun internasional, acara ini menjadi platform efektif untuk memperluas jangkauan pasar dan memperkenalkan produk lokal ke kancah global.
Pengunjung juga dapat menikmati
Indonesia Coffee Art Battle, perayaan ekosistem kopi yang melibatkan petani hingga pengusaha dengan menampilkan keahlian para barista terbaik. Seminar ICAB bertema “Mixology dan Manual Brew Open Service” menambah
keberagaman program, sementara kompetisi masak La Cuisine dengan hampir 1.000 peserta dari berbagai negara menampilkan inovasi kuliner oleh chef profesional internasional. Tak ketinggalan, berbagai talkshow yang informatif juga turut memperkaya acara, seperti Talkshow dari Asosiasi Teh Indonesia (ATI) dengan tema Tea for All Generations dan diskusi dari ASTRULI berjudul Seize International Market Opportunities. Selain itu, Forum Group Discussion (FGD) oleh ASTRULI akan mengulas Policy Support and Facilitation of the Down-Streaming of Indonesian Seaweed. Sebuah konferensi penting oleh APRINDO bertopik Ketahanan Pangan di Indonesia melalui Pertumbuhan
Ekonomi dan Ritel Modern yang disertai seminar dari ARPI yang mengangkat tema Modern Cold Chain Warehouse. Fri-35
*Juga tersedia buku-buku terbitan PT Media Pangan Indonesia
Oleh Hanny Wijaya
Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan Fakultas Teknologi Pertanian IPB University & PUI-PT Biofarmaka Tropika, IPB University
Permen, yang dalam bahasa Inggris dikenal sebagai candy, merupakan salah satu jenis pangan selingan yang paling umum. Kudapan manis ini
tidak hanya lezat, tetapi juga praktis karena dapat dikonsumsi kapan saja dan di mana saja. Baik saat bepergian, bekerja, atau sekadar bersantai, bahkan padaa kondisi darurat, permen dapat dinikmati.
Teknologi proses produksi permen sangat sederhana dan mudah.
Permen yang dihasilkannya pun tahan lama, dapat dinikmati sebagai penyedia energi dengan palatabilitas yang disukai. Dengan ukurannya yang kecil, permen ini sangat pas sebagai makanan selingan untuk menemani berbagai aktivitas, mulai dari perjalanan jauh hingga rapat-rapat penting yang
membutuhkan konsentrasi tinggi
Permen juga sering tersajikan sebagai bentuk “keramahan manis” untuk menyambut para tamu hotel, bank dan institusi lain, bahkan hadir membantu menghilangkan gangguan pada telinga akibat perbedaan tekanan dalam kabin pesawat.
Permen sangat praktis untuk dibawa sebagai oleh-oleh atau buah tangan
karena ringan, higienis, ekonomis dan mudah dibagikan selain tidak memerlukan penanganan khusus dalam penyimpanannya. Satu lagi keunggulan permen adalah dapat diberi cita rasa (flavor) yang beragam, bahkan yang unik sekali pun seperti halnya Cajuputs® Candy (Wijaya et al, 2000). Varietas permen yang beragam, bisa dalam bentuk permen keras (hard candy), permen lunak (soft candy) , permen gummy (gum candy), permen jeli, drosp, pastilles, karamel dan banyak lagi, ditambah kreasi dengan adanya isian di dalam permen, baik isian padat, pasta atau jeli, akan memberikan pilihan leluasa bagi penggemarnya.
Keluwesan permen dalam memberikan kenyamanan pengguna dan fleksibilitas produksi bagi produsen
menjadi daya tarik tersendiri pada produk ini. Tak dapat disangkal permen hadir di hampir semua belahan dunia, bahkan cukup menguasai pangsa pasar dengan hadirnya banyak toko spesialis permen (misal candy land, candy toy) di berbagai dunia, selain industri spesialis permen yang mendunia.
Saat ini, citra permen semakin meredup seiring dengan tren asupan konsumsi gula. Kesan bahwa permen adalah produk pangan yang perlu dihindari terus menguat sejalan dengan tren tersebut. Ketakutan konsumen akan dampak konsumsi permen di antaranya dapat menyebabkan kegemukan, diabetes dan kerusakan gigi perlu mendapat perhatian lebih
jauh. Penjelasan dengan klarifikasi bukti yang utuh dan pengendalian material yang digunakan akan banyak membantu menepis rumor negatif terhadap permen.
Dampak asupan gula dari permen per butir yang umumnya sekitar 2.5 g sebagai pemicu diabetes dan kegemukan menjadi sangat terbatas apabila permen dikonsumsi secara normal. Di sisi lain, perlu diperhatikan bahwa peran gula di dalam permen juga menjadi sumber energi cepat guna adalah solusi yang tepat saat tubuh memerlukan sumber energi terjangkau.
Hal ini terutama sangat bermanfaat bagi pekerja fisik/pekerja lapang dan anak-anak yang masih aktif bergerak secara fisik tentunya memerlukan banyak energi.
Pendekatan lain untuk mengatasi fobia gula dapat juga dilakukan dengan penggunaan bahan baku non-sukrosa. Penggunaan bahan baku selain sukrosa (gula pasir) dan glukosa, misal dengan sukralosa dan isomaltosa, akan memberi kesempatan konsumen untuk mengkonsumsi permen tanpa asupan gula sehingga sekaligus akan menekan risiko kerusakan gigi dan diabetes.
Efikasi fisiologis aktif mengurangi dampak asupan gula juga dapat diperoleh dengan penambahan senyawasenyawa bioaktif ke dalam permen, seperti penambahan senyawa yang bersifat antihiperglikemik, antioksidan, antiinflamasi, antivirus dan lainnya. Pengembangan permen dengan kemampuan lebih bagi kesehatan atau dikenal dengan istilah permen fungsional telah banyak dilakukan dan dilaporkan bahkan dikomersialkan (Yadav et al, 2021; Sari et al, 2024). Penggunaan ingridien alami seperti jahe, “jamu”, herbal, dan senyawasenyawa aktif seperti minyak atsiri, oleoresin dan PDEN (plant derived exosome like nano particles) merupakan terobosan teknologi yang berpotensi untuk membuat permen menjadi carrier (pembawa) aktivitas fisiologi yang efektif dan berdampak pada penambahan nilai ekonomi yang berkelanjutan mengingat keunggulan teknis dan strategis yang dimiliki permen sebagai produk pangan olahan (Nazilla et al., 2023) .
Pemanfaatan permen sebagai pembawa senyawa–senyawa gizi untuk
pencegahan stunting, merupakan fungsi lain permen yang dapat digali lebih lanjut, mengingat permen merupakan kudapan yang digemari anak-anak. Penambahan unsur gizi yang diperlukan dapat dilakukan dengan fleksibel dan untuk beberapa senyawa yang mudah rusak karena pengolahan lebih lanjut dapat diredam dengan adanya konsumsi langsung. Permen dengan berbagai ragamnya juga akan sangat luwes untuk mengantisipasi senyawa-senyawa gizi yang perlu padu-padan.
Permen untuk membantu keadaan darurat bencana maupun kelaparan, juga merupakan bentuk pemanfaatan yang sangat memungkinkan karena mudah dalam pendistribusian dan siap santap. Kandungan permen dapat didesain sesuai dengan keperluan intervensi
keadaan darurat dan cepat dalam produksinya.
Pengembangan permen dengan berbagai fungsinya yang didukung dengan informasi yang lengkap, mudah dipahami, dan berlandaskan pada data ilmiah yang akurat diharapkan akan mampu mengembalikan citra permen sebagai kudapan favorit. Sangat disayangkan apabila potensi permen yang mumpuni terhapuskan hanya karena kurang dipahami, kurang digali dan tertutup oleh citra yang suram.
Indonesia memiliki segudang cita rasa Nusantara eksotis sekaligus menyehatkan (Wijaya, 2021) Kekayaan alam Indonesia dan kearifan lokal dari budaya yang beragam, tak dapat
dimungkiri dapat memberikan ragam cita rasa Indonesia yang tidak tertandingi, mulai dari buah-buahan tropis dengan ragam varietasnya yang memberikan ragam cita-rasa, ragam kuliner dengan pengaruh budaya masing-masing etnik, rempah dan herbal terutama jejamuan, belum lagi ragam produk fermentasi dengan cita-rasa khasnya.
Permen juga dapat menjadi duta cita rasa keunggulan geografis kopi Nusantara. Indonesia saat ini banyak dilirik dunia karena selain memiliki ragam cita rasa kopi yang beragam, juga memiliki barista-barista handal yang mempu menghadirkan cita-rasa unggul yang diakui secara global. Cita rasa yang perlu ditampilkan dengan jangkauan luas dan praktis. Penggunaan permen sebagai pembawa cita-rasa yang menarik dan bernilai ekonomi strategis sekali lagi dapat menjadi pertimbangan (Mursalin et.al, 2023) .
Keunggulan cita rasa Indonesia sangat memerlukan ‘branding’ agar dikenal secara global, dan tidak tergerus hilang karena tidak terdokumentasi dengan baik. Permen merupakan produk sederhana yang dapat berperan penuh dalam pengembangan program “ippin issou” (satu daerah satu produk unggulan) yang dicanangkan dalam pemberdayaan produk lokal. “Kemampuan permen” untuk membawa cita-rasa lokal dengan leluasa dapat menjadi alternatif yang mudah diterapkan. Perlu terobosan awal untuk mengenalkannya kepada khalayak. Untuk mengeksplorasi penerimaan
dari cita rasa Nusantara unggul harus dilakukan dengan penggunaan produkproduk pangan yang praktis, terjangkau murah meriah dan tampil estetis tersaji untuk bisa dinikmati setiap ada kesempatan.
Penggunaan produk pangan praktis, terjangkau, murah meriah, tampil estetis tersaji untuk bisa dinikmati di setiap kesempatan atau bahkkan masuk ke dalam saku, seperti halnya permen dengan cita rasa khasnya sebagai bagian
dari hospitality akan sangat mudah diingat seperti diulas sebelumnya. Kemasan dapat di desain dengan logo dari institusi atau perusahaan bahkan dengan pesan-pesan yang unik membuat permen sebagai pembawa pesan yang tepat sasaran. Produk mungil yang kaya cita rasa dan sarat makna ini juga dapat berperan dalam komunikasi diplomasi yang efektif.
Pemanfaatan permen sebagai kudapan ringan yang mungil dan
luwes pembawa cita rasa Indonesia ke masyarakat dunia dengan aman, praktis, murah dan efektif dalam jangkauan perlu digali lebih lanjut. Tidak hanya cita rasa, keunggulan fisiologis aktif yang seringkali terdapat bersama senyawa-senyawa cita rasa tersebut juga dapat tersampaikan dengan ramah. Pemaparan verbal kadang kurang dapat menggambarkan keunggulan dari eksotisme cita rasa
Indonesia. Penyajiannya dalam bentuk permen diharapkan dapat menjadi sarana diplomasi yang canggih. Diplomasi permen, diplomasi manis dan luwes yang mengurangi stres dan kejenuhan.
Referensi:
C. Hanny Wijaya, Halimah, Kindly, Fahim M. Taqi (2000). Komposisi Permen Kayu Putih Pelega Tenggorokan, Paten ID 0000385 S, 13 November 2000
Neha Yadav, Aparna Kumari, Anil Kumar Chauhan* and Tarun Verma. (2021) Development of Functional Candy with Banana, Ginger and Skim Milk Powder as a source of Phenolics. and Antioxidants. Current Research in Nutrition and Food Science. 09(3):1-11
Wijaya, Christofora Hanny (2021) Inovasi Produk Pangan dengan Flavor Eksotis. Food Review.16 (5):38-43
Nazila, Hidayat Asta dan Nur Upik Salwati (2023). Formulasi Dan Aktivitas Antioksidan Hard Candy Daun Gaharu Sebagai Produk Herbal Untuk Perokok Aktif Dan Pasif Media Ilmiah Kesehatan Indonesia 01 (1): 16-23
Mursalin, Sutrisno, Jodion Siburian, Bayu Rosadi dan Guspianto (2023) Penerapan Teknologi Produksi Permen Kopi di KecamatanSungai Bungkal Kota Sungai Penuh Jambi. Jurnal Nusantara Mengabdi (JNM) 2 (03): 137-145
Nala Sasmita Sari, Suwanti, Inarotul Ulya, Umi Umamah Mukaromah dan Nailan Najuha (2024) Pemberdayaan Warga dalam Produksi Healthy Candy Seledri dan Lemon untuk Meningkatkan Sensitivitas Reseptor Insulin Masyarakat. Jurnal Pengabdian Perawat.l 3 (01): 28-34
Oleh Lilis Nuraida
Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan Fakultas Teknologi Pertanian IPB University dan SEAFAST Center IPB University
Mikrobiota saluran pencernaan merupakan salah satu
elemen kunci dalam menjaga kesehatan manusia. Ketidakseimbangan mikrobiota saluran pencernaan telah dikaitkan dengan berbagai penyakit seperti obesitas, diabetes tipe 2, intestinal bowel diseases (IBDs) dan beberapa jenis kanker. Probiotik telah digunakan untuk mempertahankan atau merestorasi ketidakseimbangan mikrobiota saluran pencernaan sehingga dapat mencegah berbagai penyakit, selain mencegah terjadinya diare. Pada umumnya, pangan pembawa probiotik adalah produk susu terutama susu fermentasi. Namun
saat ini penggunaan pangan non-susu sebagai matriks pembawa probiotik terus dikembangkan. Buah-buahan, sayuran, serealia dan kacang-kacangan merupakan opsi pembawa probiotik sebagai substitusi susu. Buah-buahan dan sayuran mengandung gizi yang baik dan komponen fungsional seperti mineral, vitamin, serat, fitokimia yang berperan sebagai antioksidan sehingga cocok untuk dikembangkan sebagai pangan fungsional. Selain penggunaan jus buah-buahan dan sayuran, penganan (snack) berbasis buah-buahan, sayuran, serealia dan kacang-kacangan berpotensi sebagai pembawa probiotik. Pengembangan penganan memiliki
beberapa keuntungan karena mudah menjadi bagian diet sehari-hari yang dimakan di antara waktu makan dan dapat dikonsumsi oleh anak-anak maupun orang dewasa. Penganan kering berbasis buah-buahan yang mengandung probiotik merupakan bentuk pengembangan produk inovatif non-susu dan dapat menjadi pembawa probiotik bagi konsumen yang memiliki pembatas pada diet atau tidak dapat mengonsumsi produk susu. Pangan probiotik berbasis tanaman, pada umumnya kaya akan serat, vitamin (misalnya vitamin C, vitamin K), dan mineral (misalnya besi, magnesium), sementara itu, pangan probiotik berbasis susu, kaya akan protein, kalsium dan vitamin B.
Penganan merupakan pangan yang terus berkembang dan dipicu dengan permintaan konsumen terhadap penganan yang menyehatkan. Pengembangan penganan ini mencakup: 1) penggunaan ingridien yang memiliki fungsi tertentu misalnya penganan yang berprotein tinggi untuk mendukung pertumbuhan otot, sumber energi dan menjaga stamina serta mengelola berat badan; 2) penganan yang mengandung ingridien menyehatkan, antara lain dengan menggunakan ingridien alami termasuk probiotik, prebiotik dan DHA; 3) penganan dengan menggunakan bahan alami dan bahan lokal, mengandung gula rendah, menambah vitamin atau mineral; 4) penganan yang dibuat dengan mengedepankan perlindungan terhadap alam, misalnya mengurangi limbah, mempromosikan
praktik pertanian berkelanjutan dan melindungi hutan; dan 5) penganan dengan menambahkan pangan hasil laut dan ingridien berbasis hasil laut ke dalamnya sehingga penganan memiliki flavor yang unik dan memanfaatkan gizi yang berasal dari pangan hasil laut. Inovasi dalam pengembangan penganan untuk memenuhi kebutuhan konsumen dalam memeliharan kesehatan yang mencakup penambahan protein, serat, probiotik, prebiotik, vitamin, omega 3 dan antioksidan disebut juga penganan generasi kedua. Penganan generasi kedua ini menggunakan ingridien berbasis tanaman seperti protein kacangkacangan/pea, tepung chickpea dan rumput laut untuk menyediakan pilihan penganan berkelanjutan dan ramah
lingkungan. Dalam memformulasi penganan sebagai pembawa probiotik, strain yang digunakan harus mampu bertahan pada kondisi proses dan dalam saluran pencernaan.
Penganan probiotics berbasis buah-buahan
Penggunaan buah-buahan sebagai pembawa probiotik juga tidak memerlukan penambahan ingridien artifisial, sehingga dapat memenuhi keinginan konsumen untuk memperoleh bahan alami. Berbagai buah-buahan seperti apel, kiwi, mangga, stroberi, nanas, aprikot, pepaya, pisang telah dikembangkan sebagai penganan pembawa probiotik. Strain probiotik dari spesies Lantiplantibacillus plantarum, Lacticaseibacillus casei, L. rhamnosus,
Bacillus coagulans, Bifidobacterium bifidum telah diteliti sebagai probiotik pada penganan buah-buahan. Tantangan terbesar dalam mengembangkan pangan probiotik adalah viabilitas selama proses dan stabilitasnya selama penyimpanan sehingga memberikan manfaat kepada konsumen. Proses pembuatan penganan berbasis buah-buahan berisi probiotik mencakup penambahan probiotik ke dalam matriks buah atau sayur dan melakukan pengawetan produk tersebut dengan pengeringan.
• Teknik penambahan probiotik ke dalam matriks buah-buahan: Berbagai teknik digunakan untuk memperkaya penganan buah-buahan dengan probiotik (Bustos et al. 2023). Dehidrasi osmotik dengan merendam buah dan sayuran dalam
larutan yang mengandung garam, gula dan ingridien aktif seperti probiotik menyebabkan peningkatan solid pada buah dan sayuran serta secara simultan menurunkan kadar air dan memerangkap probiotik dalam matriks buah atau sayuran. Penambahan probiotik ke dalam buah-buahan atau potongan buah dapat dilakukan dengan cara impregnasi vakum atau dengan pelapisan menggunakan film edible yang mengandung probiotik. Impregnasi vakum dilakukan dengan merendam buah iris di dalam larutan isotonik yang berisi probiotik pada kondisi vakum sehingga probiotik terserap ke dalam pori-pori jaringan buah. Impregnasi vakum dilakukan dalam beberapa menit. Jika tidak menggunakan vakum, proses impregnasi dapat dilakukan dalam waktu 24 jam. Sedangkan untuk pelapisan buah dengan probiotik, irisan buah direndam dalam waktu 1 jam di dalam suspensi polisakarida atau protein atau campuran keduanya yang mengandung probiotik sehingga irisan buah terlapisi oleh film yang mengandung probiotik. Pelapisan dengan film edible atau coating buah sekaligus berpotensi membantu probiotik untuk menempel pada sel epitel usus dengan ikatan hidrogen.
• Proses pengeringan untuk mengawetkan penganan buahbuahan: Pengeringan irisan buah yang mengandung probiotik memiliki kesulitan tersendiri karena dapat
menurunkan viabilitas probiotik. Pada 10 tahun terakhir, penelitian mengenai pengeringan potongan buah yang mengandung probiotik dilakukan dengan teknologi pengering udara panas (hot air drying), pengering vakum (vacuum drying), pengering beku (freeze-drying), pengering ultrasound (ultrasound drying) dan pengering infra merah (infrared drying). Pengeringan dengan udara panas atau dengan oven merupakan metode yang paling sederhana namun karena penggunaan suhu yang relatif tinggi menyebabkan perubahan warna. Hasil penelitian menunjukkan jumlah probiotik pada buah kering berada antara 106-107
CFU/g. Ketahanan tertinggi diperoleh dengan menggunakan freeze drying, namun teknologi ini memerlukan perlakuan pendahuluan (pembekuan)
dan memerlukan peralatan yang lebih mahal.
Nunez et al. (2024) membandingkan
Refractance Window drying, dengan pengeringan hot air drying dan freezedrying untuk mengeringkan potongan apel berisi probiotik Lacticaseibacillus rhamnosus. Inkorporasi probiotik ke dalam apel dilakukan dengan impregnasi pada kondisi vakum (Vacuum Impregnation). Struktur buah yang poros dengan adanya ruang intercellular mempermudah menyerap larutan yang berisi probiotik sehingga dapat menghasilkan produk dengan karakteristik yang diinginkan. Pada akhir proses pengeringan, viabilitas probiotik tertinggi diperoleh dengan freeze drying, diikuti dengan
Refractance Window drying dan hot air drying. Dibandingkan dengan hot air drying, Refractance Window
drying memiliki dampak positif dalam mempertahankan senyawa bioaktif dan kandungan gizi buah-buahan, sementara waktu pengeringannya lebih cepat. Penggunaan Refractance Window drying tidak hanya mempertahankan viabilitas probiotik, namun juga mempertahankan integritas struktur buah, dan kualitas produk. Kelemahan dari teknologi pengeringan ini adalah, kapasitas produksi rendah dan memerlukan pembersihan konveyor sebelum proses berikutnya. Selain itu, teknologi ini tidak direkomendasikan untuk pangan dengan kadar gula tinggi karena menyebabkan lengket. Ketahanan probiotik selama pengeringan juga diperngaruhi oleh karakteristik matriks pembawa. Ribeiro et al. (2014) merendam irisan buah-buahan pada larutan yang berisi probiotik L. plantarum selama 24 jam, lalu dikeringkan dengan pengering nampan (tray dryer) pada suhu 40oC dengan kecepatan sirkulasi udara 1.5m/ detik. Ketahanan probiotik tertinggi diperoleh pada stroberi dan pisang. Ketahanan selama pengeringan dipengaruhi karakteristik kimia atau fisik. Stroberi walaupun pHnya rendah namun porositasnya tinggi sehingga dapat mempertahankan sel selama pengeringan.
• Stabilitas selama penyimpanan: Stabilitas probiotik selama penyimpanan buah-buahan kering sangat tergantung pada aktivitas air
(aw) dan suhu penyimpanan. Semakin rendah nilai aw viabilitas probiotik selama penyimpanan semakin tinggi. Penyimpanan pada suhu 4oC merupakan cara terbaik untuk mempertahankan viabilitas probiotik pada buah kering.
Serealia dan biji-bijian memiliki nilai gizi yang baik dengan kandungan mineral, vitamin, karbohidrat, protein, oligosakarida dan serat yang cukup. Penganan berbasis bijibijian dan serealia dapat digunakan sebagai pembawa probiotik sehingga meningkatkan manfaat fungsionalnya dalam meningkatkan kesehatan. Munoz Pabon et al. (2024) mengembangkan penganan berprotein tinggi dari campuran tepung beras dan tepung quiona dengan penambahan probiotik
Spora akan bergerminasi ketika berada dalam saluran pencernaan. Penambahan tepung quinona meningkatkan aktivitas antioksidan.
B. coagulans pada adonan. Proses pembuatan penganan dengan ekstruksi pada suhu 60, 80 dan 110 oC dan menghasilkan penganan dengan jumlah
B. coagulans antara 6.48 log CFU/g6.92 log CFU/g. B. coagulans merupakan pembentuk spora dan paparan terhadap panas sampai dengan suhu 110 oC selama proses ekstruksi tidak memengaruhi viabilitasnya. Ketahanan panas ini disebabkan karena sifat alami spora yang tahan terhadap berbagai perlakuan fisik maupun penambahan senyawa kimia. Keuntungan penggunaan probiotik pembentuk spora adalah stabilitasnya selama penyimpanan.
Bar sereal atau bar granola merupakan penganan berbasis serealia yang digunakan sebagai pembawa probiotik. Pada proses pembuatan bar ini melibatkan pencampuran sereal dengan larutan gula atau madu yang telah dipanaskan. Pembuatan bar sereal savoury menggunakan gelatin sebagai perekat sereal dengan proses pemasanan. Probiotik yang ditambahkan ke dalam bar sereal, dalam bentuk mikroenkapsul yang dikeringkan dengan freeze drying, spray drying atau spray chilling. Mikroenkapsulan yang digunakan merupakan senyawa berbasis polisakarida atau protein atau campuran keduanya. Pencampuran probiotik ke dalam campuran bar sereal sebelum pencetakan dalam keadaan panas, akan menginaktivasi sebagian probiotik sehingga menurunkan viabilitasnya pada produk jadi. Champagne et al. (2022) menerapkan dua metode yaitu
mikroenkapsulasi probiotik dalam alginat dan mencampur serpihan cokelat yang berisi probiotik, untuk mempertahankan viabilitas probiotik pada bar granola selama proses dan penyimpanan. Proses pembuatan granola bar dengan mencampur madu panas (138 °C) dengan bahan-bahan serealia. Serpihan cokelat yang berisi probiotik dicampurkan ketika suhu bahan mencapai 42 °C. Dengan metode ini menghasilkan produk dengan distribusi probiotik yang tidak seragam. Probiotik dalam bentuk mikroenkapsul yang disemprotkan ke permukaan bar granola meningkatkan sintasan probiotik selama proses, namun stabilitasnya selama penyimpanan lebih rendah. Kerusakan membrane sel probiotik terutama terjadi selama proses.
Penganan probiotik berbasis pangan nabati merupakan salah satu tren untuk menjawab kebutuhan konsumen yang mengutamakan kesehatan, namun juga menginginkan penganan dengan cita rasa menyenangkan. Manfaat kesehatan probiotik diperoleh ketika mikroorganisme probiotik dikonsumsi dalam jumlah yang cukup, sehingga viabilitas sel perlu dipertahankan selama proses dan penyimpanan. Dalam mengembangkan penganan generasi kedua yang mengandung probiotik, tiga hal penting perlu diperhatikan yaitu, proses untuk menginkorporasikan probiotik ke dalam produk, proses pengeringan dan penyimpanan
produk. Buah-buahan merupakan matriks yang baik untuk membawa probiotik karena stuktur berpori yang dapat menyerap probiotik. Proses penyerapan probiotik ke dalam matriks buah perlu dikendalikan sehingga buah mengandung probiotik dalam jumlah yang cukup sebelum dilakukan pengeringan. Proses pengeringan sangat merusak viabilitas probiotik oleh karena itu harus dilakukan pada suhu yang tidak menginaktivasi probiotik. Pada sisi lain proses pengeringan harus dapat menurunkan aktivitas air yang dapat mencegah pertumbuhan probiotik selama penyimpanan. Suhu penyimpanan menentukan stabilitas sel selama penyimpanan, sehingga penyimpanan pada suhu rendah menjadi pilihan untuk menjamin kecukupan sel ketika produk dikonsumsi.
Referensi:
Bustos, A.Y., Font, G., Taranto, M.P. 2023. Fruit and vegetable penganan as carriers of probiotics and bioactive compounds: a review. Int. J. Food Sci. Technol. 58:3211–3223
Champagne, C.P., Guertin, N., Raymond, Y. 2022. Strategies to improve the survival of probiotic Lacticaseibacillus rhamnosus R0011 during the production and storage of granola bars. Canadian J. Microbiol. 68(3).
Munoz Pabon, K.S., Acosta, D.F.R., Barvo, J.E. 2024. Second-generation penganan prepared from quinoa with probiotic. Physicochemical properties, in vitro digestibility, antioxidant activity and consumer acceptability. Heliyon 10:e36525.
Nuñez, H., Jaques, A., Belmonte, K., Elitin, J., Valdenegro, M., Ramírez, C., Córdova, A. 2024. Development of an Apple Snack Enriched with Probiotic Lacticaseibacillus rhamnosus: Evaluation of the Refractance Window Drying Process on Cell Viability. Foods 13:1756.
Ribeiro, C., Freixo, R., Silva, J., Gibbs, P., Morais, A.M.M.B., Teixeira, P. 2014. Dried Fruit Matrices Incorporated with a Probiotic Strain of Lactobacillus plantarum. International Journal of Food Studies 3:6973.
Gabungan Produsen
Makanan Minuman Indonesia
Pameran internasional SIAL
InterFOOD2024 kembali digelar
di JIExpo Kemayoran, Jakarta, dari 13-16 November 2024. Acara ini menghadirkan lebih dari 1.200 peserta, termasuk 150 UMKM dari berbagai daerah, dan dikunjungi lebih dari 90.000 pengunjung selama empat hari.
Diselenggarakan bersamaan dengan
Seafood Show Asia Expo 2024 dan All Indonesia CoolTech Expo 2024, pameran ini bertujuan memperkuat daya saing industri pangan Indonesia dan mendukung ketahanan pangan nasional. CEO Krista Exhibitions, Daud D. Salim, mengungkapkan kebanggaannya atas penyelenggaraan acara ini yang ke-25 kalinya.
Wakil Menteri Perdagangan Dyah
Roro Esti, bersama Ketua Umum
GAPMMI Adhi Lukman, meresmikan pembukaan SIAL InterFOOD 2024. Dyah Roro Esti menyampaikan bahwa Indonesia mencatat surplus perdagangan sebesar USD 21,98 miliar pada periode Januari hingga September 2024. Produk pangan Indonesia telah berhasil menembus pasar Amerika Serikat, Tiongkok, Thailand, Filipina, dan Malaysia. Adhi Lukman menekankan pentingnya inovasi dan daya saing dalam menghadapi tantangan seperti regulasi ketat, perubahan iklim, dan persaingan tinggi. Ia juga menyoroti pentingnya pameran ini sebagai platform kolaborasi dan apresiasi kepada Krista Exhibitions. Adhi berharap SIAL InterFOOD terus mendukung pertumbuhan industri pangan serta perekonomian Indonesia, dengan partisipasi 13 UMKM Binaan
GAPMMI dalam satu paviliun bersama. Katalog UMKM ini dapat dapat diakses pada link https://heyzine.com/flipbook/d2b3683ca3.html
Dalam kegiatan pameran SIAL
InterFOOD, GAPMMI juga menerima courtesy call dari Delegasi Pengusaha China yang berkunjung ke Indonesia dalam rangka “Chinese Enterprises GoOversea - In-Depth Tour into Indonesia”.
Pertemuan bisnis dilakukan dalam rangka menjalin komunikasi serta menggali peluang bisnis diantara kedua pihak. GAPMMI mengajak anggotanya, yaitu perusahaan dan UMKM produsen pangan. Liputan singkat Opening Ceremony dan Pameran SIAL InterFOOD 2024 dapat disaksikan melalui Channel YouTube detikcom (https://youtu.be/ e4ZpCtQkIm0). Fri-27
• Dewan Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB) kembali mengadakan
serial webinar dengan fokus pada “Strategi Peningkatan Angkatan Kerja Terdidik di Bidang Agromaritim” (06/11). Webinar keempat dalam seri ini mengusung tema “Pemetaan Kebutuhan Ketenagakerjaan
Agromaritim Sektor Hilir.” Acara ini bertujuan untuk mengidentifikasi kebutuhan tenaga kerja yang tepat di sektor agromaritim, terutama di sektor hilir, yang merupakan bagian penting dalam rantai pasok agromaritim. Indrayana, Sekretaris
Jenderal GAPMMI, turut hadir sebagai salah satu narasumber. Dalam sesi
tersebut, Indrayana memberikan paparan mendalam tentang tren pangan olahan di masa depan, yang sangat relevan mengingat perkembangan industri pangan olahan yang semakin pesat dan beragam. Rekaman webinar dapat diakses pada Channel YouTube Dewan Guru Besar IPB (https://youtu. be/36xAdeu6OhA). Fri-27
Sekretariat GAPMMI
ITS Office Tower Lt. 8 Unit 16, Nifarro Park
Jl. Raya Pasar Minggu KM. 18, Jakarta Selatan 12510 Telp/Fax. (021) 29517511; Mobile. 08119322626/27
Hp. 08156720614
Email: gapmmi@cbn.net.id Website: www.gapmmi.id
IBy Christopher Verrell Suwanda Product Executive PT Indesso Culinaroma Internasional
The snack market is shifting towards better-for-you options that balance nutrition and indulgence, with consumers considering products made from healthier ingredients and claims.
n recent years, consumer preferences in the snack and confectionery market have evolved significantly. With increasing awareness about health and wellness, people are becoming more selective about what they eat, especially when it comes to snacking. Consumers are more informed and care about the ingredients in their snacks, seeking
better options that still satisfy their cravings.
A prominent trend in the snack industry is the shift toward healthier snacking options. As more people adopt health-conscious lifestyles, there’s a growing demand for snacks that align with these values. Consumers now look for products offering “healthier options.”
However, health doesn’t necessarily mean sacrificing flavor. Today’s snackers are looking for healthier alternatives but still want the occasional indulgence.
This has led to the rise of snacks that balance nutrition and indulgence. Snack brands are offering items made with wholesome ingredients like whole grains, proteins, sweet potatoes, or nuts, while still delivering on taste and texture. These snacks allow consumers to feel good about their choices without feeling deprived, making healthier snacking more enjoyable.
As part of the broader healthconscious movement, claims like “baked, not fried” and “gluten-free” have become important to consumers. This trend isn’t limited to the snack industry; it’s a wider shift across the food sector. From baked chips to gluten-free noodles, the demand for healthier alternatives is impacting all categories. Food manufacturers are innovating to meet these evolving consumer needs, offering healthier versions of products that still deliver on taste.
But, in Indonesia most consumers typically pay more attention to the fat and calorie content in snacks. That’s why, another significant trend is the rise of meat-based snacks, particularly those with high protein content. As consumers focus more on protein-rich diets, snacks like jerky, meat sticks, and dried meat products have surged in popularity. These snacks are not only high in protein but also often feature cleaner, more sustainable ingredients, such as probiotics or hormone-free meats.
The future of snacking is about balance — creating products that deliver both nutrition and enjoyment. With customizable solutions by Culinaroma, the possibilities for better-for-you snacks are endless.
As the trend for healthier snacks continues to grow, flavors are also evolving to meet these healthier preferences. While consumers still crave indulgent flavors, they are now seeking options that satisfy their appetites without compromising their health. In response, it’s essential for brands to offer products that cater to both healthier preferences and the desire for indulgence. With Culinaroma, you have the flexibility to customize flavors and ingredients, whether it’s ensuring free from flavor enhancers, gluten, or artificial additives, Culinaroma makes it possible with various tools to create products that align with consumer expectations.
Feel free to reach out to us at food. ingredients@indesso.com if you’re interested in creating custom seasonings for snacks or any other food products, tailored to your specific needs, even for healthier options.
Oleh Diana Lo, PhD
Departemen Teknologi Pangan, Fakultas Teknik
Universitas Bina Nusantara
Seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan gaya hidup sehat, industri pangan semakin dituntut untuk menghadirkan produk-produk yang bergizi lebih baik.
Salah satu contoh nyata dari dampak meningkatnya kesadaran akan gaya hidup sehat terhadap industri pangan adalah pada segmen konfeksioneri. Khususnya, produkproduk konfeksioneri yang lebih menyehatkan semakin diminati oleh konsumen yang sadar akan kesehatan. antara lain adalah (i) mengurangi kemanisan dan kalori, (ii) menambahkan serat dan prebiotik, (iii) memperkaya dengan vitamin, mineral, dan probiotik, (iv) memanfaatkan rempah dan herbal, dan (v) menghindari penggunaan pewarna buatan.
1. Konfeksioneri dengan tingkat kemanisan dan kalori yang lebih rendah
Produk permen mempunyai intensitas kemanisan yang tinggi. Seringnya konsumsi produk dengan intensitas rasa manis yang tinggi
akan mengurangi sensitivitas lidah terhadap rasa manis sehingga gula yang perlu ditambahkan dalam produk pangan harus lebih tinggi. Kalori juga menjadi pertimbangan dalam pengembangan produk yang lebih menyehatkan. Semakin rendah kalori akan semakin baik karena konfeksionari merupakan pangan ringan yang tidak bertujuan untuk meningkatkan asupan energi.
Namun di sisi lain, memang untuk membuat produk permen, jumlah gula yang harus ditambahkan tidak boleh sedikit karena gula mempunyai fungsi sebagai bulking agent dan pengikat air bebas. Tanpa gula atau dengan berkurangnya gula, maka tekstur produk akan berubah dan bahkan produk akan gagal membentuk tekstur tersebut.
Pengganti gula yang cocok untuk permen adalah gula alkohol. Gula
alkohol tidak mengandung alkohol seperti etanol maupun isopropil alkohol. Gula alkohol adalah gula yang mana gugus aldehida atau ketonnya tereduksi menjadi gugus alkohol. Contoh dari gula alkohol adalah sorbitol, eritritol, isomalt, xilitol, maltitol. Informasi terkait kalori, Tingkat kemanisan dan laxative threshold value dapat dilihat pada Tabel 1.
Selain gula alkohol, allulosa juga dapat digunakan untuk menggantikan fungsi gula dalam
produk konfeksioneri dengan tingkat kemanisan 0,7 (Tingkat kemanisan sukrosa adalah 1) dan kalori hanya 0,4 kkal/gram (10% dari sukrosa). Pengunaan gula alkohol maupun allulose dapat menghasilkan produk yang lebih rendah kalori dengan tingkat kemanisan yang lebih rendah. Namun perlu diingat bahwa konsumsi yang berlebihan dapat menyebabkan diare.
2. Produk konfeksioneri kaya serat dan prebiotik
Pengembangan permen kaya serat
Cenderung
menyerap air
Tabel 2. Jenis-jenis pengganti gula sebagai bulking agent
Jenis Kalori (sukrosa =4 kkal/g) Tingkat kemanisan (sukrosa = 1)
dan prebiotik dapat diperoleh dengan menambahkan oligosakarida yang tidak dapat dicerna oleh tubuh, sehingga oligosakarida ini berperan sebagai bulking agent, pengikat air bebas, serat, serta prebiotik yang baik dalam tubuh. Jenis-jenis ingridien yang dapat dimanfaatkan untuk mengganti fungsi gula dapat dilihat pada Tabel 2.
Penggunaan serat sebagai bulking agent dapat membantu dalam meningkatkan pengikatan air bebas namun menghasilkan tekstur yang sedikit lebih keras karena struktur
molekul yang lebih panjang. Produk oligosakarida lain, seperti maltodekstrin, dapat digunakan sebagai bulking agent. Namun, karena maltodekstrin mudah dicerna oleh tubuh, sehingga tidak memiliki manfaat sebagai serat atau prebiotik.
3. Produk konfeksioneri kaya vitamin, mineral & probiotik Vitamin & mineral dalam produk konfeksioneri membantu memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral harian, sementara probiotik berperan dalam menjaga
keseimbangan mikrobiota usus. Dengan formulasi dan pengolahan yang tepat, produk ini akan memberikan nilai tambah bagi konsumen yang mencari solusi praktis untuk kesehatan mereka. Vitamin dan probiotik umumnya mudah rusak karena panas sehingga perlu ada teknologi untuk mencegah kerusakannya, misalnya enkapsulasi dan penggunakan isomer vitamin yang lebih tahan panas.
4. Produk konfeksioneri dengan rempah dan herbal
Produk rempah dan herbal yang biasanya dikonsumsi dalam bentuk minuman, dapat juga dikembangkan dalam bentuk konfeksioneri.
Rempah seperti jahe, kayu manis, dan cengkeh, serta herbal seperti daun kemangi, memiliki kandungan senyawa bioaktif yang memberikan efek positif bagi tubuh, seperti antioksidan dan antiinflamasi. Permen jahe merupakan produk konfeksioneri yang sudah banyak beredar dipasaran dan diminati oleh masyarakat.
5. Produk konfeksioneri tanpa pewarna buatan Meskipun umumnya produk konfeksioneri tidak menggunakan pengawet, namun produk konfeksioneri seperti permen menggunakan pewarna. Pewarna yang biasanya ditambahkan
adalah pewarna sintetis. Pewarna alami selain mahal, juga tidak tahan panas dan mudah berubah selama penyimpanan. Dalam hal ini, kesadaran masyarakat bahwa pewarna sintesis tidak boleh dikonsumsi dalam jumlah yang banyak terutama untuk anak-anak perlu ditingkatkan, sehingga produk konfeksioneri tanpa pewarna makanan dapat bersaing di pasar.
Tantangan produksi konfeksioneri yang lebih menyehatkan
Selain tantangan dalam penurunan rasa manis, pengembangan produk konfeksioneri yang lebih sehat juga akan
menghadapi tantangan rasa dan umur simpan. Sukrosa (gula pasir) merupakan pemanis dengan harga relatif murah, sedangkan pemanis lain dengan kalori yang lebih rendah mempunyai harga yang lebih tinggi. Hal ini dapat memengaruhi daya saing produk di pasaran, terutama di segmen konsumen yang sensitif terhadap harga. Selain itu, penggunaan pewarna alami juga akan meningkatkan biaya produksi.
Tantangan lainnya adalah umur simpan produk. Penggunaaan bulking agent sebagai pengganti gula akan meningkatkan aktivitas air pada produk yang berakibat menurunkan umur simpan produk. Penurunan umur simpan permen dapat memberikan dampak signifikan pada industri makanan, baik dari segi operasional, finansial, maupun kepuasan konsumen. Oleh karena itu, penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang produk konfeksioneri yang lebih menyehatkan. Produk ini mungkin memiliki rasa yang tidak terlalu manis, warna yang lebih alami, dan umur simpan yang lebih singkat dibandingkan produk biasa. Dengan pemahaman yang lebih baik, masyarakat dapat menerima dan mendukung hadirnya produk konfeksioneri yang lebih sehat, sehingga pasar untuk produk ini dapat berkembang pesat.
Referensi:
O’Donnell, K., & Kearsley, M. (Eds.). (2012). Sweeteners and sugar alternatives in food technology. John Wiley & Sons.
Varelis, P., Melton, L., & Shahidi, F. (2018). Encyclopedia of food chemistry. Elsevier.
Oleh Anton Apriyantono
Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan
Universitas Bakrie
Sebelum memilih flavor terbaik
untuk produk pangan ringan (snack) dan konfeksioneri, kita perlu mempertimbangkan beberapa faktor penting. Faktor-faktor tersebut meliputi rasa yang disukai konsumen, kualitas bahan baku yang digunakan, kandungan gizi produk, dan preferensi umum konsumen.
Berikut beberapa pilihan pangan ringan dan konfeksioneri yang bisa dijadikan acuan dalam memilih flavor yang lebih baik.
1Pangan Ringan yang Menyehatkan
Pangan ringan yang lebih menyehatkan akan tetap menjadi pilihan di masa kini dan mendatang. Berikut beberapa pilihan tersebut:
z Kacang-kacangan: Almond, walnut, kacang mete. Kacang-kacangan kaya akan protein, lemak sehat, dan serat.
z Keripik sayuran: Seperti keripik ubi jalar, atau keripik wortel. Biasanya lebih rendah lemak dan mengandung lebih banyak serat dibandingkan keripik kentang biasa.
z Popcorn: Jika dibuat tanpa mentega berlebih atau garam, popcorn bisa menjadi pangan ringan rendah kalori dan tinggi serat.
z Yoghurt dengan topping buah: Pilihan yang baik untuk pangan ringan yang mengandung probiotik dan gizi yang baik.
z Granola atau energy bars: Dengan bahan alami seperti oat, madu, dan kacang-kacangan, ini bisa jadi pilihan sehat dan mengenyangkan.
2Pangan Ringan Fungsional: Pangan ringan tidak hanya terasa enak tetapi juga menawarkan manfaat kesehatan.
Pangan ringan dapat diformulasikan dengan adaptogen (seperti jamur ashwagandha atau reishi), probiotik, atau protein nabati agar sesuai dengan tujuan kesehatan konsumen.
Pangan ringan populer seperti permen jeli mungkin memiliki bentuk, tekstur, atau ingridien baru yang berorientasi pada kesehatan seperti kolagen atau spirulina untuk manfaat kecantikan tambahan.
Ringan Gurih
Pangan ringan gurih yang lebih baik biasanya terbuat dari ingridien alami dan lebih sedikit mengandung bahan tambahan yang tidak menyehatkan:
z Biji-bijian panggang: Seperti biji labu, biji chia, atau biji bunga matahari yang dipanggang dengan sedikit garam atau bumbu rempah.
z Keripik tempe atau tahu: Alternatif yang kaya protein dan lebih rendah lemak daripada pangan ringan berbasis tepung.
z Bubur jagung atau corn chips: Pilihlah versi yang lebih rendah sodium dan tanpa bahan pengawet.
z Krekers gandum utuh: Dibuat dari tepung gandum utuh yang mengandung lebih banyak serat.
Menyehatkan
yang Lebih
Konfeksioneri dapat menjadi bagian dari diet yang seimbang jika dipilih dengan hati-hati:
z Dark chocolate: Pilih cokelat hitam dengan kandungan kakao lebih tinggi (minimal 70%) karena lebih kaya antioksidan dan lebih sedikit gula.
z Permen berbasis buah: Beberapa permen atau gummy berbahan dasar buah asli, tanpa tambahan gula berlebihan.
z Cokelat bebas gula: Banyak merek cokelat yang kini menawarkan varian bebas gula atau rendah kalori, menggunakan pemanis alami atau pengganti gula.
z Madu dan sirup maple: Bisa digunakan untuk menambah rasa manis pada snack atau pencuci mulut secara alami.
z Cokelat protein: Beberapa konfeksioneri cokelat sekarang dibuat dengan tambahan protein, yang bisa jadi pilihan baik jika butuh camilan yang lebih mengenyangkan.
Menyehatkan
Jika menyukai konfeksioneri tradisional, pilih yang menggunakan ingridien alami dan lebih sedikit pengawet:
z Kue kering gandum utuh: Lebih sehat daripada kue biasa yang terbuat dari tepung putih.
z Kue manis berbahan alami: Seperti kue yang menggunakan pisang, kurma, atau bahan alami lainnya untuk pemanis.
z Sundried fruit (buah kering): Meski kaya gula alami, buah kering seperti kismis, aprikot, dan kurma bisa menjadi pilihan manis yang lebih menyehatkan dibandingkan permen gula.
Kaya Protein
Jika menginginkan pangan ringan yang bisa mengisi perut lebih lama atau memberi tambahan energi:
z Protein bars atau snack protein: Bisa menjadi pilihan yang baik sebagai camilan setelah latihan atau saat membutuhkan energi lebih.
z Keju rendah lemak: Keju seperti cottage cheese atau keju mozzarella yang rendah lemak bisa jadi pilihan makanan ringan gurih kaya protein.
Pangan Ringan
Jika lebih suka pangan ringan yang manis dan mudah didapat, bisa mencoba:
z Granola dengan yoghurt atau energy balls (bola energi) yang terbuat dari kurma, kacang, dan bijibijian.
z Dark chocolate atau cokelat hitam dengan tambahan kacang atau buah kering.
8Inovasi BerbasisTanaman dan Vegan
z Pangan Ringan Vegan: Gerakan berbasis tanaman akan terus
memengaruhi sektor pangan ringan, yang mengarah pada lebih banyak cokelat, permen kenyal, dan es krim bebas susu yang kreatif. Bayangkan versi vegan dari camilan klasik yang disukai seperti cokelat isi karamel atau kue yang lembut dan kenyal.
z Rumput Laut dan Alga: Sumber nabati ini dapat menjadi alternatif berkelanjutan dalam dunia pangan ringan. Rumput laut, khususnya, mungkin akan menjadi lebih populer dalam bentuk keripik, kerupuk, dan bahkan permen, yang menghadirkan rasa gurih asin dengan manfaat kesehatan seperti mineral dan antioksidan tambahan.
yang Berkelanjutan (sustainable ingredients) dan Ramah Lingkungan
• Serangga Sebagai Protein: Meskipun masih khusus, pangan ringan berbahan dasar serangga dapat menjadi lebih umum pada tahun 2025. Ini termasuk batangan protein jangkrik dan keripik protein serangga. Mereka padat gizi dan menawarkan sumber protein berkelanjutan yang dapat membantu mengatasi ketahanan pangan.
• Bahan yang Didaur Ulang: Keberlanjutan akan terus mendorong inovasi, dan pada tahun 2025, kita akan melihat lebih banyak pangan ringan yang terbuat dari bahan yang didaur ulang, seperti buah, sayuran, atau biji-bijian yang berlebih. Hal ini dapat menghasilkan flavor baru yang ramah lingkungan dengan pendekatan “tidak membuangbuang” dalam mencari flavor.
Flavor pangan ringan dan
konfeksioneri yang lebih baik tahun 2025
Beberapa hal yang dijadikan faktor untuk memprediksi flavor yang lebih baik untuk pangan ringan dan konfeksioneri untuk tahun 2025 yaitu analisis pergeseran preferensi konsumen saat ini, kesadaran akan kesehatan dan kemajuan teknologi. Berikut adalah beberapa tren dan profil flavor menarik dari pangan ringan dan konfeksioneri pada tahun 2025:
1. Flavor Perpaduan Global
• Inspirasi Global: Seiring dengan semakin beraninya konsumen, mereka berpotensi akan terus memadukan pangan ringan dan konfeksioneri tradisional dengan ingridien global yang eksotis. Bayangkan pangan ringan yang memadukan flavor Asia yang kaya (seperti matcha atau yuzu) dengan rasa rempah-rempah Amerika Latin yang tajam (seperti cabai).
• Pedas + Manis: Kombinasi rasa seperti mangga manis dengan cabai pedas atau cokelat hitam dengan cabai rawit dapat menjadi lebih populer, karena konsumen mencari profil rasa kompleks yang menyeimbangkan rasa pedas dengan rasa manis.
2. Flavor yang Dikaitkan dengan
Kesadaran atas Kesehatan
• Pemanis Alami Rendah
Gula: Dengan meningkatnya
kekhawatiran terhadap konsumsi gula, pangan ringan
dan konfeksioneri akan semakin bergantung pada pemanis alami seperti monk fruit, stevia, atau allulose. Akan lebih banyak batang permen, permen kenyal, dan cokelat yang rasanya nikmat tetapi mengandung sedikit gula.
3. Flavor yang Didesain dengan
Menggunakan Teknologi
• Flavor yang Dihasilkan dari
Laboratorium: Dengan kemajuan pesat dalam teknologi pangan, pada tahun 2025 kita mungkin akan melihat flavor “desainer” yang dibuat melalui bahan-bahan yang dihasilkan dari laboratorium. Ini dapat berarti produksi bahanbahan eksotis atau sulit diperoleh yang lebih berkelanjutan, yang memungkinkan terciptanya flavor baru yang sebelumnya terlalu mahal atau sulit diperoleh.
• Profil Flavor yang Disesuaikan: Dengan semakin banyaknya perusahaan yang menawarkan produk yang disesuaikan, ada kemungkinan bahwa pada tahun
2025, makanan ringan dapat disesuaikan dengan preferensi selera masing-masing. Melalui platform yang digerakkan oleh AI atau layanan berbasis aplikasi, konsumen dapat menciptakan makanan manis atau gurih yang sempurna berdasarkan profil flavor yang mereka harapkan.
4. Flavor Fungsional dan Penambah
Suasana Hati
• Flavor Fungsional. Dengan meningkatnya akan kesadaran terhadap kesehatan maka flavor yang digunakan harus disesuaikan dengan keinginan konsumen agar lebih sehat seperti flavor yang juga berperan sebagai antioksidan, anti penuaan, meningkatkan imunitas, anti kanker, dan sebagainya. Sebagai contoh: Dark chocolate yang ditambah dengan kunyit (mengandung kurkumin) akan memiliki flavor yang unik tapi juga megandung khasiat antioksidan tinggi dan dapat berfungsi sebagai antikanker,
meningkatkan kesehatan jantung dan meningkatkan kekebalan tubuh.
• Bahan-Bahan Peningkat Suasana Hati: Karena semakin banyak orang beralih ke pangan untuk kesehatan mental, permen mungkin mengandung bahan-bahan yang dikenal dapat meningkatkan suasana hati dan energi. Bayangkan cokelat hitam yang dipadukan dengan nootropik alami (seperti L-theanine), atau makanan ringan dengan bahan-bahan seperti lavender, kamomil, atau kunyit untuk meningkatkan relaksasi.
• Flavor Penambah Energi: Pangan ringan penambah energi yang menyediakan energi berkelanjutan tanpa rasa jenuh dapat mencakup bahan-bahan seperti matcha, yerba mate, atau pangan ringan berbahan dasar kelapa. Bayangkan energy bar, gummies, atau cokelat yang membuat tetap waspada dan fokus sepanjang hari.
5. Pangan Ringan Gurih Bergaya Makanan Penutup
• ”Makanan Penutup” Gurih: Batas antara manis dan gurih dapat terus kabur, dengan pangan ringan gurih yang mendapatkan sentuhan seperti makanan penutup. Bayangkan popcorn manis dan asin dengan cuka balsamic karamel, atau kue gurih dengan sedikit rosemary dan potongan cokelat hitam.
Supri Anto Edy Satrio Supply Chain Practitioner
Sales and Operations Execution (S&OE) merupakan tahap pelaksanaan dari proses Sales and Operations Planning (S&OP). S&OE berfokus pada implementasi rencana operasional yang telah disepakati dalam tahap S&OP. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut mengenai S&OE dalam konteks S&OP:
1. Operasional Harian: S&OE melibatkan pengelolaan kegiatan operasional harian, termasuk pengelolaan produksi, persediaan, dan distribusi barang. Tim S&OE bertanggung jawab untuk menjadwalkan dan mengkoordinasikan aktivitas operasional sesuai dengan rencana yang telah disetujui.
2. Penyesuaian pada Saat Nyata: Salah satu aspek penting dari S&OE adalah kemampuannya untuk menyesuaikan rencana operasional sesuai dengan perubahan kondisi pasar dan gangguan yang mungkin terjadi secara nyata. Tim S&OE harus dapat merespons cepat terhadap perubahan permintaan, kendala produksi, atau perubahan lainnya.
3. Manajemen Persediaan dan Pemenuhan Pesanan: Tim S&OE terlibat dalam manajemen persediaan secara langsung, memastikan bahwa persediaan tetap terkendali dan dapat memenuhi permintaan pelanggan. Hal ini melibatkan pemantauan persediaan, penataan ulang jika diperlukan, dan manajemen pemenuhan pesanan secara efisien.
4. Koordinasi dengan Tim Produksi: S&OE bekerja sama erat dengan tim produksi untuk memastikan bahwa rencana produksi dapat dijalankan sesuai dengan kebutuhan. Ini termasuk penjadwalan operasi produksi, pengelolaan kapasitas, dan penanganan perubahan yang mungkin terjadi selama proses produksi.
5. Pemantauan Kinerja dan
Perbaikan Kontinu:
Tim S&OE secara terus-menerus memantau kinerja operasional, membandingkannya dengan rencana yang telah disepakati, dan mengidentifikasi penyimpangan atau hambatan yang mungkin terjadi. Proses ini memungkinkan untuk perbaikan terus-menerus dalam pelaksanaan dan respons yang lebih cepat terhadap perubahan.
6. Komunikasi Antar Tim:
Komunikasi yang efektif antara tim S&OE, tim S&OP, dan tim lainnya dalam organisasi menjadi kunci. Informasi yang akurat dan tepat waktu harus mengalir di antara
berbagai tim agar semua pihak terlibat dapat beradaptasi dengan cepat dengan perubahan situasi.
7. Manajemen Kapasitas dan Penggunaan Sumber Daya:
Salah satu tanggung jawab S&OE adalah manajemen kapasitas dan penggunaan sumber daya operasional. Ini mencakup penilaian terhadap ketersediaan tenaga kerja, mesin, dan fasilitas produksi untuk memastikan bahwa semua sumber daya digunakan secara efisien.
8. Penanganan Perubahan
Permintaan:
Tim S&OE berperan dalam menanggapi perubahan mendadak dalam permintaan pelanggan atau
kondisi pasar lainnya. Mereka harus dapat merancang solusi cepat dan efisien untuk meminimalkan dampak perubahan tersebut terhadap operasional.
9. Pengelolaan Kejadian Luar Biasa (Exception Management):
S&OE juga melibatkan manajemen kejadian luar biasa atau keadaan darurat yang dapat mempengaruhi pelaksanaan rencana operasional. Tim S&OE harus siap untuk mengidentifikasi, menilai, dan menangani situasi darurat dengan segera.
10. Pelaporan Kinerja Operasional:
Tim S&OE bertanggung jawab untuk memberikan laporan kinerja
operasional secara teratur kepada pemangku kepentingan terkait. Ini mencakup pencapaian target, pemenuhan pesanan, dan evaluasi terhadap kinerja operasional yang dapat membantu perbaikan proses di masa mendatang.
S&OE adalah penghubung antara perencanaan strategis dalam tahap S&OP dan implementasi operasional harian. Dengan fokus pada respons cepat, ketanggapan terhadap perubahan, dan manajemen operasional yang efisien, S&OE menjadi kunci dalam memastikan bahwa rencana operasional dapat dijalankan secara sukses dan sesuai dengan tujuan organisasi.
PT REL-ION STERILIZATION SERVICES
Eliminasi Bakteri Patogen, Sterilisasi, Polimerisasi
021-88363728, 021-8836 3729 021-88321246
yayuk@rel-ion.co.id
www.rel-ion.com
GNT Group B.V.
EXBERRY® is the leading brand of Coloring Foods for the food and beverage industry. Coloring Foods are made from fruits, vegetables, and edible plants using a physical manufacturing process processed with water.
+65 6659 4180
info-singapore@gnt-group.com www.exberry.com
PT KH ROBERTS INDONESIA
At KH Roberts, we leverage our deep expertise in flavour science and strong understanding of consumers’ needs to craft future flavours that deliver delight to consumers around the world.
021 87900778 / 021 89700723
info.id@kh-roberts.com
www.kh-roberts.com
https://www.linkedin.com/company/kh-roberts/
PT. Mitra Kualitas Abadi (Catalyst Consulting) Training, Consulting, Assesment/audit, Mystery Shopping Provider 021-3952 4220
+62 813-8250-7245
info@catalystconsulting.id www.catalystconsulting.id
Catalyst Consulting consulting.catalyst
Catalyst Consulting
PT Spraying Systems Indonesia
The world leader in spray technology, we design and manufactures spray nozzles, air control nozzles, tank washers, and accessories.
021-65313942-44
info.indonesia@spray.com www.spray.com
Trade Exhibition Indonesia’s leading comprehensive hospitality, food & beverage international trade exhibition Hospitality, Food & Beverage
+ 62 21 2525 320
+6282113713099
foodhotelindonesia@informa.com
www.foodhotelindonesia.com
@foodhotelindonesia_fhi
Food & Hotel Indonesia
Food & Hotel Indonesia
Food & Hospitality Series_ID
PT INDESSO NIAGATAMA & PT INDESSO CULINAROMA INTERNASIONAL Snack Seasonings, Savory Ingredients, Aroma Chemicals, Essential Oils & Food Ingredients
021 386 3974 021 385 0538
contact@indesso.com www.indesso.com
BENEO Asia Pacific Pte. Ltd.
+65-6778-8300
contact@beneo.com
10 Science Park Road
#03-21 / 22 / 23 / 24 117684 Singapore
PT VEGA Instruments Indonesia Manufacture of Radar Level and Pressure Measurement from Germany
+6221 50966410
sales.id@vega.com
www.vega.com
VEGA Level and Pressure VEGA Grieshaber KG (@VEGA_Level_Pressure)
Anhui Huaheng Biotechnology CO.,LTD
Advanced Biotechnology for Healthy Life and Sustainable World Functional Food and Nutrition Departmen
leanne@ehuaheng.com
www.eng.huahengbio.com
PT Kerry Ingredients Indonesia
Kerry is the world’s leading taste and nutrition partner for the food, beverage, and pharmaceutical markets. We innovate with our customers to create great tasting products, with improved nutrition and functionality, while ensuring better impact for the planet.
www.kerry.com
PT Yokogawa Indonesia
Yokogawa Indonesia delivers innovative automation and control solutions for the food and beverage industry, helping optimize operations, improve product quality, and enhance sustainability. Yokogawa improves efficiency and energy management through real-time monitoring and predictive maintenance. Combining global innovation with local expertise to serve Indonesia's evolving food manufacturing sector. Visit Yokogawa Indonesia
(62)-21-29712600
Head of Sales - Food and Beverage Bremin.Sembiring@yokogawa.com
https://www.yokogawa.com/id/ industries/food-beverage/
https://www.linkedin.com/company/ptyokogawa-indonesia/
https://www.facebook.com/ yokogawaindonesia
Azelis
Breaking new ground in technical laboratories by combining ingredients with ideas and creating opportunities through innovation
+32 3 613 01 20
https://www.azelis.com/en/contact
Angel Yeast Co. Ltd
86 717 6369 520
yefood@angleyeast.com
https://www.en.angleyeast.com
PT Makmur Pangan Kharisma Food Machinery
+62 2165851599
+62 818210078
asmin@mpk-id.com info@mpk-id.com
Jebsen & Jessen Ingredients
A leading solutions provider and distributor of specialty chemicals and life science ingredients covering a wide range of industrial and manufacturing applications. Our expert teams connect world-leading technologies with manufacturers across South East Asia. For over 60 years, we've leveraged our local presence, technical expertise, and diverse portfolios to solve customer challenges, while also driving sustainability and offering forward-thinking industry solutions.
ingredients@jjsea.com
https://www.ingredients.jjsea.com
https://www.linkedin.com/company/ jebsen-jessen-ingredients-indonesiafood-department/
Program Makan Gizi Gratis (PMGG) memiliki potensi untuk memberikan dampak yang signifikan terhadap industri pangan. Dengan meningkatkan permintaan akan produk makanan bergizi, program ini dapat mendorong pertumbuhan dan inovasi di sektor industri pangan. Petani lokal dapat memperoleh manfaat dari meningkatnya permintaan akan produk mereka, sementara industri dapat mengembangkan produk baru yang lebih menyehatkan untuk memenuhi kebutuhan program. Namun, sangat penting untuk mengatasi tantangan yang ada seperti memastikan kualitas dan keamanan produk pangan, menjaga keterjangkauan harga, dan memastikan distribusi yang adil. Dengan bekerja sama dengan lembaga pemerintah, pemangku kepentingan industri, dan organisasi masyarakat, industri pangan dapat berkontribusi pada keberhasilan PMGG dan meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan penduduk Indonesia secara keseluruhan. Untuk itu, FoodReview Indonesia edisi mendatang akan menyajikan informasi yang berkaitan dengan industri pangan dan PMGG untuk membentuk dan mendorong inovasi dalam pengembangan produk pangan sehingga meningkatkan daya saing industri di Indonesia.
Pemasangan iklan, pengiriman tulisan atau berita seputar teknologi dan industri pangan, silakan hubungi:
FOODREVIEW INDONESIA
telepon (0251) 8372333 | +62 811 1190 039
email: redaksi@foodreview.co.id & marketing@foodreview.co.id Cantumkan nama lengkap, alamat, email dan nomor telepon Anda.
https://linktr.ee/foodreview.co.id
To advertise & be a seminar sponsor, contact us and book your 2025 schedule : Ms. Tissa Eritha - tissa@foodreview.co.id Mr. Andang Setiadi - andang@foodreview.co.id
SIGN UP TODAY TO RECEIVE YOUR FREE SUBSCRIPTION
If you have a friend or colleague who would be interested in receiving FoodReview Indonesia, please feel free to share the latest issue, and our special digital subscription offer with them today.