FOODREVIEW INDONESIA

TANTANGAN DAN PELUANG MINYAK TROPIS
MINYAK TROPIS: & IMPLIKASINYA PADA KESEHATAN
INGRIDIEN FUNGSIONAL & MENYEHATKAN
URGEN: STANDARDISASI
DAN KEBIJAKAN STRATEGIS UNTUK MINYAK TROPIS





TANTANGAN DAN PELUANG MINYAK TROPIS
MINYAK TROPIS: & IMPLIKASINYA PADA KESEHATAN
INGRIDIEN FUNGSIONAL & MENYEHATKAN
URGEN: STANDARDISASI
DAN KEBIJAKAN STRATEGIS UNTUK MINYAK TROPIS
Indonesia dianugerahi potensi luar biasa untuk menjadi pemain utama dalam industri kelapa sawit dunia. Kondisi agroklimat yang ideal, terutama di sekitar wilayah tropis dan basah dekat ekuator, menjadikan Indonesia sebagai tempat yang sangat cocok untuk pertumbuhan kelapa sawit. Hal ini memungkinkan Indonesia menjadi produsen utama dan pengekspor minyak sawit.
Namun, di tengah potensi besar ini, industri kelapa sawit Indonesia juga menghadapi berbagai tantangan. Di satu sisi, sawit telah menjadi tulang punggung ekonomi, menyumbang devisa signifikan, menciptakan lapangan kerja bagi jutaan orang, dan menjadi sumber penghidupan, terutama bagi petani dan masyarakat di sekitar kebun sawit. Sebagai potensi lokal, daya saing sawit perlu dikuatkan melalui peningkatan produktivitas, kualitas produk, dan praktik keberlanjutan, karena peran penting tersebut, termasuk dalam pembangunan daerah, meningkatkan infrastruktur, serta mendukung sektor industri hilir seperti pangan, kosmetik, dan bahkan energi. Di sisi lain, industri dengan potensi lokal yang besar ini menghadapi tantangan global yang berat, mulai dari isu lingkungan hingga kampanye negatif, yang berpotensi menghambat pertumbuhan dan kontribusinya di masa depan.
Masa depan sawit Indonesia akan ditentukan oleh bagaimana Indonesia menavigasi tantangan-tantangan ini dan memaksimalkan potensi yang ada.
Tantangan utama yang dihadapi industri kelapa sawit Indonesia adalah persepsi negatif yang kuat di masyarakat, terutama terkait isu lingkungan seperti deforestasi dan hilangnya keanekaragaman hayati, serta isu kesehatan terkait kandungan asam lemak jenuh dan cemaran. Persepsi negatif dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu melalui kampanye negatif yang terstruktur dan masif. Kampanye negatif ini seringkali menyebarkan informasi yang tidak akurat atau tidak lengkap, dengan tujuan untuk mendiskreditkan kelapa sawit dan produk turunannya. Dampaknya sangat luas, tidak hanya merugikan produsen dan eksportir Indonesia, tetapi juga importir yang bergantung pada pasokan minyak sawit untuk menghasilkan produk keberlanjutan, aman dan menyehatkan. Artikel yang diturunkan oleh FoodReview Indonesia kali ini bertujuan untuk memberikan informasi yang lebih lengkap dan komprehensif terkait isu ini.
Lebih jauh, kampanye ini berpotensi mengalihkan pasar ke minyak nabati lain yang mungkin memiliki dampak yang sama atau bahkan lebih buruk, namun tidak mendapat sorotan yang sama.
Tantangan lainnya adalah kompleksitas regulasi, beragam, rumit dan terus berubah, yang perlu diberlakukan di setiap mata rantai bisnis sawit, dari kebun ke konsumen. Hal ini menyulitkan pelaku industri dan menghambat terlaksananya praktik perkebunan dan industri yang baik. Pemerintah perlu meningkatkan perannya, dalam menerjemahkan aneka regulasi tersebut (terutama regulasi global) menjadi kode praktik yang disesuaikan dengan kondisi lokal (teknologi, pendidikan, budaya, sosial, ekonomi) sehingga dapat diimplementasikan. Pemerintah juga perlu melakukan koordinasi untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pelaksanaan praktik perkebunan dan industri yang baik tersebut, memastikan proses dan produk
yang berkelanjutan dan memenuhi persyaratan lingkungan, keamanan, dan mutu.
Di sini terdapat potensi besar yang dapat dimanfaatkan. Dengan menerapkan praktik perkebunan dan industri yang baik dan berkelanjutan, Indonesia dapat meningkatkan produktivitas kebun sawit, menghasilkan produk yang aman dan berpotensi menyehatkan (Tantangan dan Peluang Minyak Tropis & Implikasinya pada Kesehatan) tanpa perlu membuka lahan baru. Selain itu, penghiliran industri kelapa sawit untuk menghasilkan berbagai ingridien yang dapat menciptakan nilai tambah lebih besar dan mengurangi ketergantungan pada ekspor (Minyak Tropis: Ingridien Fungsional & Menyehatkan). Pengembangan produk-produk turunan kelapa sawit, seperti biofuel dan oleokimia, dapat membuka peluang pasar baru dan memperkuat posisi Indonesia di pasar global. Pengembangan dan pemanfaatan komponen bioaktif minyak sawit juga sangat perlu dilakukan (Khasiat Kesehatan Komponen Bioaktif Minyak Sawit).
Untuk itu, penelitian dan pengembangan (litbang) di bidang minyak sawit perlu diperkuat, memfasilitasi munculnya inovasi dan peningkatan daya saing industri kelapa sawit secara keseluruhan.
Untuk mewujudkan masa depan sawit Indonesia yang cerah, diperlukan upaya kolektif dari semua pihak terkait, terutama dalam aspek standardisasi dan kebijakan strategis, serta diplomasi dagang global. Pemerintah, pelaku industri, petani, masyarakat, dan akademisi harus bekerja sama untuk mengatasi tantangan dan memanfaatkan potensi yang ada. Pemerintah perlu memperkuat regulasi dan penegakan hukum (terkait implementasi praktik perkebunan dan industri yang baik, lingkungan, keamanan dan mutu sawit, dan produk-produk sawit) serta melakukan pendidikan masyarakat mengenai arti penting strategis sawit secara nasional, dan bahkan global. Pelaku industri harus berkomitmen pada implementasi praktik perkebunan dan industri yang baik, prinsip keberlanjutan, penjaminan keamanan dan mutu, serta berinvestasi dalam litbang dan inovasi. Petani perlu didukung dengan pelatihan dan pendampingan teknis agar dapat menerapkan praktik perkebunan yang baik dan berkelanjutan. Masyarakat perlu mengedukasi dirinya sendiri tentang manfaat kelapa sawit dan pentingnya keberlanjutan dengan baik, menggunakan sumber belajar yang kredibel.
Masa depan sawit Indonesia ada di tangan kita. Semoga sajian FoodReview Indonesia kali ini dapat memicu kolaborasi, memberikan inspirasi dan kontribusi membangun dan menguatkan komitmen melaksanakan praktik perkebunan dan industri yang baik. Semoga diksuis ini membangun daya saing industri dan produk sawit Indonesia, menjadi motor penggerak ekonomi yang berkelanjutan, menyehatkan dan berkontribusi pada kesejahteraan masyarakat Indonesia.
Purwiyatno Hariyadi https://phariyadi.foodreview.co.id/
28
Tantangan dan Peluang
18
Minyak Tropis & Implikasinya
Pada Kesehatan
Kompetisi dagang tak hanya terjadi antarnegara, tetapi juga antarkomoditas. Istilah "minyak tropis", yang digunakan sebagai senjata dalam persaingan bisnis, adalah salah satu buktinya. Istilah ini ternyata menyimpan banyak kesalahpahaman yang memojokkan citra minyak sawit. Ironisnya, di balik label "minyak tropis" yang terlanjur populer itu, sebenarnya tidak ada definisi hukum atau ilmiah yang jelas.
38
Khasiat Kesehatan Komponen Bioaktif
Minyak Sawit: Kajian Ilmiah dan Potensi Manfaat
Minyak Tropis:
Ingridien Fungsional & Menyehatkan
48
Partisipasi GAPMMI dalam Peringatan HUT
BPOM 2025 Bootcamp & UMKM Expo 2025
Pemimpin Umum: Suseno Hadi Purnomo | Pemimpin Redaksi: Purwiyatno Hariyadi | Wakil Pemimpin Redaksi: Nuri Andarwulan Redaktur Pelaksana: Himma Ellisa | Pemimpin Perusahaan: Pratomodjati | Wakil Pemimpin Perusahaan: Hindah Muaris
Staf Redaksi: Fitria Bunga Yunita | Sales, Advertising & Activities: Tissa Eritha
Digital Marketing: Fetty Fatimah | Business Development: Andang Setiadi | Desain & layout: Yanu Indaryanto
IT dan Website: Gugun Hendi Gunawan | Keuangan: Kartini, Padmawati Zainab
Penerbit: PT Media Pangan Indonesia
Alamat PT Media Pangan Indonesia: Jl Binamarga II No. 23, Baranangsiang, Bogor Timur 16143
Telepon: (0251) 8372333, (0251) 8322732 | +62 811 1190 039 | Fax: (0251) 8375754 Website: www.foodreview.co.id | E-mail: redaksi@foodreview.co.id, marketing@foodreview.co.id ISSN: 1907-1280
Pedoman Desain
50
Untuk Minyak Tropis
Sejak dulu, minyak tropis telah menjadi bagian tak terpisahkan dari khazanah kuliner dan budaya Indonesia. Seiring dengan perkembangannya, minyak tropis telah menjadi komoditas yang diperdagangkan secara global.
58
Kemasan Plastik
Sirkular Untuk Indonesia
Bagian II
Artikel ini melanjutkan seri sebelumnya tentang pedoman desain kemasan plastik sirkular. Kali ini, fokus pembahasan adalah pada jenis-jenis bahan kemasan yang umum digunakan dan aplikasinya sehari-hari
Dear FoodReview Indonesia, Kami ingin mengundang FoodReview Indonesia untuk hadir dalam pembukaan kantor cabang baru kami. Bagaimana prosedurnya? Terima kasih.
Faldo
Karawang
Jawab:
Untuk mengundang FoodReview dalam berbagai jenis acara, silakan mengirim undangan ke alamat surel kami di redaksi@ foodreview.co.id atau marketing@foodreview. co.id
Kepada FoodReview Indonesia, Apakah ada edisi tertentu dari majalah FoodReview Indonesia yang membahas pemanis dari stevia, saya membutuhkan banyak referensi untuk topik tersebut. Terima kasih.
Sasa
Riau
Jawab: Pembahasan terkait pemanis stevia terdapat pada beberapa edisi FoodReview Indonesia seperti edisi April 2012 serta Januari dan Agustus 2017. Silakan kontak lebih lanjut tim distribusi kami untuk pemesanan dan pembelian di nomor WA +62 811 11900 39
Kepada FoodReview Indonesia
Mohon info bagaimana cara berlangganan majalah FoodReview Indonesia saat ini dan manfaat apa saja yang dapat saya peroleh? Terima kasih.
Lala
Jakarta
Jawab:
FoodReview Indonesia kini dapat dibaca dengan dua cara yakni gratis melalui pranala issuu atau dengan berlangganan melalui www.pustakapangan.com
Dengan berlangganan Anda akan mendapatkan akses premium untuk dapat membaca, mengunduh, dan menyimpan majalah edisi terdahulu di fitur ‘My Library’ yang ada. Terima kasih.
KIRIMKAN KOMENTAR atau pertanyaan Anda ke Forum FOODREVIEW INDONESIA Jl Binamarga II No. 23, Baranangsiang, Bogor Timur 16143 atau melalui whatsapp: +62 811-1190-039, email redaksi@foodreview.co.id Cantumkan nama lengkap, alamat dan nomor telepon Anda. Semua surat yang masuk akan diedit terlebih dulu dengan tanpa mengubah maknanya.
Majalah cetak edisi 2016-2020 masih bisa diperoleh melalui loka pasar kami seperti Shopee (Media Pangan Indonesia) & Tokopedia (Toko Kulinologi). Silakan ketik ‘Majalah FoodReview’ pada kolom pencarian. Sedangkan untuk ketersediaan edisi-edisi tertentu silakan menghubungi 0811 1190 039.
To advertise & be a webinar contact us and book your 2024
To advertise & be a webinar sponsor, contact us and book your 2025 schedule :
To advertise & be a webinar sponsor, contact us and book your 2024 schedule : Ms. Tissa Eritha - tissa@foodreview.co.id
Ms. Tissa Eritha - tissa@foodreview.co.id
Ms. Tissa Eritha - tissa@foodreview.co.id
Mr. Andang Setiadi - andang@foodreview.co.id
Mr. Andang Setiadi - andang@foodreview.co.id
Mr. Andang Setiadi - andang@foodreview.co.id
Mérieux NutriSciences, pemimpin global dalam keamanan pangan, kualitas, dan keberlanjutan, mengumumkan telah menyelesaikan akuisisi aktivitas pengujian pangan Bureau Veritas di Jepang, Maroko, Asia Tenggara, dan Afrika Selatan.
Menyusul finalisasi transaksi di Kanada dan AS baru-baru ini, gelombang penutupan terbaru ini menandai tonggak penting dalam transaksi global yang diumumkan sebelumnya, memperkuat posisi
Mérieux NutriSciences sebagai pemimpin global dalam pengujian, inspeksi, dan sertifikasi pangan (TIC).
Melalui tahap akuisisi ini, Mérieux NutriSciences membangun kehadiran
yang kuat di pasar Jepang, Maroko, dan Asia Tenggara, serta meningkatkan kemampuannya di Afrika Selatan, termasuk penambahan solusi pengujian farmasi.
Di Asia Tenggara, Mérieux
NutriSciences dengan bangga beroperasi sebagai bagian dari usaha patungan dengan AsureQuality, penyedia layanan jaminan pangan terkemuka di Selandia Baru. Usaha patungan ini, yang saat ini beroperasi, menggabungkan kekuatan kedua organisasi dalam komitmen bersama mereka terhadap keamanan pangan, kualitas, dan keberlanjutan. Bersama-sama, mereka akan membuka peluang baru untuk inovasi dan pertumbuhan di industri pangan. Fri-35
Direktur Standardisasi Pangan Olahan
Direktorat Standardisasi Pangan Olahan, Badan POM
Nescafé, merek kopi terbesar dunia, meluncurkan konsentrat espresso cair pertamanya di Amerika Serikat, pasar kopi terbesar di dunia. Pertumbuhan konsumsi kopi global didorong oleh generasi muda, dan dua dari tiga anak muda secara teratur minum kopi dingin. Di Amerika Utara, 50% dari Gen Z mengonsumsi kopi dingin sebagai cangkir kopi pertama mereka. Nescafé Espresso Concentrate menjawab permintaan yang terus meningkat ini akan kopi dingin yang dapat disesuaikan, nyaman, dan dapat dibuat di rumah. Karena konsentrat ini mudah larut dalam air atau susu, konsumen dapat dengan mudah mencampurnya dengan es dan air atau susu, lalu menyesuaikannya untuk menciptakan minuman favorit mereka, baik itu iced mocha, macchiato, atau cappuccino.
Kepala Unit Bisnis Strategis Merek Kopi Nestlé, Axel Touzet mengatakan, “Melalui Nescafé Espresso Concentrate, kami ingin memenuhi kebutuhan generasi muda konsumen: kopi dingin, nyaman, dapat disesuaikan, premium yang menghadirkan pengalaman dan rasa yang mereka nikmati di luar rumah ke dalam rumah mereka. Kami memungkinkan mereka untuk menciptakan minuman bergaya kafe dalam sekejap tanpa mesin tambahan,”
Nescafé Espresso Concentrate dibuat dengan 100% biji Arabika dan hadir dalam botol 300 mililiter (cukup untuk sekitar 20 cangkir espresso jika disiapkan sesuai petunjuk). Di AS, produk ini akan tersedia di pengecer mulai Februari dalam dua variasi: Nescafé Espresso Concentrate Black dan Nescafé Espresso Concentrate Sweet Vanilla. Fri-35
Pelepasan ekspor perdana Indesso Ungaran Plant
Ungaran, Jawa Tengah, 24 Januari
2025—PT Indesso Aroma, produsen terkemuka turunan minyak cengkeh dunia melakukan ekspor pertama dari fasilitas produksi ketiganya di Ungaran, Jawa Tengah. Pengiriman perdana ini terdiri dari 12 ton Vanillin turunan minyak cengkeh yang akan dikirim ke Amerika Serikat. Seremoni pelepasan ekspor pertama
PT Indesso Aroma dari fasilitas Ungaran yang telah berstatus Kawasan Berikat (Kaber) ini juga dihadiri oleh Kepala
Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea Cukai (KPPBC) TMP Semarang, Bier
Budy Kismulyanto. Program Kaber merupakan salah satu bentuk dukungan pemerintah terhadap perusahaan yang berorientasi ekspor dengan memberikan beberapa kemudahan seperti proses kepabeanan barang yang lebih mudah dan cepat. Hal ini memberikan daya saing tambahan bagi perusahaan lokal di kancah internasional. Indesso telah menginvestasikan lebih dari 20 juta USD dalam pembangunan fasilitas Ungaran.
Turunan Minyak Cengkeh
Indesso dikenal sebagai pelopor dalam produksi turunan minyak cengkeh, sekaligus satu-satunya produsen yang memiliki lini produksi lengkap dari awal hingga akhir — mulai dari pengolahan minyak cengkeh hingga menjadi produk turunan seperti Eugenol dan Vanillin. Dengan proses yang terintegrasi, Indesso memastikan kualitas produk yang konsisten, efisien, dan transparan di setiap tahap produksi.
Vanillin merupakan senyawa utama yang berkontribusi pada karakter rasa dan aroma vanila. Selain ditemukan dalam polong vanila, komponen ini juga dapat diturunkan dari minyak cengkeh. Vanillin hasil turunan minyak cengkeh memiliki beragam kegunaan di berbagai industri. Perannya sebagai bahan baku perisa dalam produk pangan menjadikannya elemen penting untuk meningkatkan cita rasa. Selain itu, Vanillin juga digunakan di industri kosmetik, farmasi, dan perawatan pribadi karena aroma yang khas dan stabilitasnya. Dalam kehidupan sehari-hari, vanillin hadir di berbagai produk seperti es krim, parfum, hingga suplemen zat gizi, menunjukkan betapa pentingnya bahan ini bagi masyarakat.
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mensosialisasikan Warehouse Management System (WMS) sebagai sistem informasi cold storage untuk mengetahui ketersediaan dan sebaran ikan di Indonesia. Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP). “WMS menjadi basis data ketika kita bicara stok ikan secara realtime yang dibutuhkan bukan hanya bagi konsumen tapi juga industri,” kata Budi melalui keterangan tertulisnya di Jakarta, beberapa waktu lalu
Gudang beku begitu krusial guna menjaga ketersediaan serta mutu karena ikan sebagai pangan yang mudah rusak (perishable food) memerlukan penangananan khusus. Mengingat peran tersebut, Budi mendorong pengelola gudang beku mengurus
Sertifikat Kelayakan Pengolahan (SKP). “Jadi bisa dibilang gudang beku ikan adalah gudang protein karena bisa mempertahankan mutu ikan,” ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Logistik Ditjen PDSPKP, Berny A Subki menjabarkan WMS mengintegerasikan perangkat internet of things (IoT) dan aplikasi. Gudang beku yang menerapkan WMS bisa dipantau keterisiannya secara langsung kapan pun (real time) sekaligus dilihat perputaran (turn over) ikan yang keluarmasuk baik harian, bulanan hingga tahunan.
Berny menyebut WMS juga menjadi bagian dari sistem ketertelusuran dan logistik ikan nasional (STELINA) “Ini yang kami kembangkan untuk memperluas jual-beli ikan dan meningkatkan efisiensi operasional,” tutur Berny.
Dalam forum sosialisasi, Berny menjabarkan ada 2.110 gudang beku, khususnya untuk produk perikanan yang tersebar di seluruh Indonesia dengan total kapasitas mencapai 813.966 ton. Dari jumlah tersebut, saat ini baru terdata 113 gudang beku yang telah menerapkan WMS. Fri-35
Mengusung tema “Rethinking Meat and Proteins”, pameran IFFA 2025 akan hadir pada 3-8 Mei 2025 di Frankfurt am Main, Jerman. IFFA merupakan pameran dagang internasional terkemuka untuk industri pengolahan daging dan protein alternatif yang diselenggarakan setiap tiga tahun. Pameran ini menyuguhkan solusi dan teknologi terkini untuk industri daging mulai dari pemrosesan, pengemasan hingga ingridien inovatif serta tren distribusi.
Penelitian yang berkaitan dengan protein berkembang pesat dan banyak produk baru bermunculan termasuk pada daging, Messe Frankfrut ingin mengekspresikan keragaman ini dengan key visual baru pada IFFA 2025. IFFA tahun ini akan mengangkat isu tren otomatisasi dan digitalisasi sebagai solusi untuk meningkatkan efisiensi energi dan menghemat sumber daya produksi. Nantinya, hall pameran akan dibagi menjadi 5 area utama yakni area pengolahan (World of Processing), area pengemasan (World of Packaging), area penjualan (World of Skills and Sales),
area bahan baku (World of Ingredients), dan area alternatif protein dari tumbuhan atau kultur sel (World of New Protein).
Konsep IFFA tahun ini telah disempurnakan agar sesuai dengan perkembangan dan masa depan industri pengolahan daging. Dalam siaran pers yang diterima Redaksi FoodReview Indonesia, Direktur IFFA, Johannes Schmid-Wiedersheim menjelaskan bahwa dia dan para mitra industri telah mengembangkan ide baru yang sesuai dengan tema pameran, supaya produksi pangan lebih cerdas dan berkelanjutan.
‘New Protein’ menjadi area baru yang wajib dikunjungi pada IFFA 2025. Akan ada juga pemaparan wawasan dari berbagai lembaga terkait, peneliti, start up, asosiasi, dan pakar tentang status quo pada topik ‘protein baru’ ini.
Tahun ini Messe Frankfrut juga menggelar Meat Pro Asia, pada 12-14 Maret 2025 di Bangkok Thailand. Meat Pro Asia merupakan pameran dagang internasional terkemuka di Asia untuk industri pengolahan dan pengemasan daging, telur, unggas, makanan laut dan produk pangan lainnya. Rencanakan kunjungan Anda, dan jadilah bagian dari Meat Pro Asia 2025 dan IFFA 2025. Kunjungi https://iffa.messefrankfurt. com/frankfurt/en/planning-preparation. html#opening-times untuk informasi lebih lanjut tentang pameran IFFA 2025. Fri-12
Cokelat merupakan salah satu
komoditas pangan yang paling digemari di dunia. Saat ini, cokelat telah mengalami perkembangan yang signifikan dalam proses produksinya. Dari biji kakao yang sederhana, cokelat telah berubah menjadi produk olahan yang kompleks dengan beragam rasa dan tekstur. Proses transformasi ini tidak lepas dari peran penting teknologi pengolahan cokelat.
“Ada beberapa tahapan proses untuk menghasilkan cokelat yang dapat dinikmati. Proses pengolahan tersebut meliputi fermentasi, pengeringan, penyangraian, penggilingan, conching, hingga tempering,” ujar Dosen Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem, Fakultas Teknologi Pertanian,
Universitas Gadjah Mada, Dr. Arifin Dwi
Saputro S.TP., M.Sc., IPM, ASEAN Eng. dalam FoodReview Indonesia Webinar
- Latest Trends in Chocolate Processing Technologies yang diselenggarakan beberapa waktu lalu via Zoom.
Selain proses pengolahan, Dr. Arifin juga menyampaikan bahwa kualitas cokelat juga dipengaruhi oleh berbagai faktor mulai dari varietas biji kakao, proses fermentasi, hingga teknologi pengolahan yang digunakan. “Beberapa faktor penting yang perlu diperhatikan adalah asal biji kakao, proses fermentasi, tingkat pemanggangan, formulasi (penambahan ingridien lain seperti gula, susu, lemak cokelat), serta teknologi pengolahannya,” pungkasnya. Fri-35
• Kementerian Perindustrian melalui
Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (Ditjen IKMA)
kembali bersinergi dengan Gabungan
Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI) dan Asosiasi
Industri Roti Biskuit dan Mi Instan (Arobim) serta berbagai stakeholder lainnya yang menaungi industri besar di bidang pangan, menggelar Business
Matching IKM Pangan dengan industri besar untuk mendorong IKM masuk dalam rantai pasok industri pangan sebagai penyuplai yang memiliki kepastian pasar berkelanjutan.
• Menteri Perdagangan Budi Santoso
melantik Dewan Pengurus Pusat
Gabungan Pengusaha Ekspor
Indonesia (DPP GPEI) masa bakti
2024-2029 di Kantor Kementerian
Perdagangan. Dalam sambutannya Mendag menyampaikan kemendag akan memperkuat kolaborasi dengan berbagai asosiasi pelaku usaha untuk mengembangkan ekspor nasional, termasuk agar UMKM bisa menguasai pasar dalam negeri dan internasional.
• Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mensosialisasikan
terbitnya Surat Edaran (SE) Menteri
Perindustrian (Menperin) Nomor 1 Tahun 2025 tentang Penyampaian
Data Industri dan Data Kawasan
Industri yang terbit pada 17
Januari 2025. Badan Pusat Statistik (BPS) akan melakukan perubahan metodologi penghitungan Produk
Domestik Bruto (PDB) yang semula menggunakan metode harga konstan Tahun 2010 menjadi metode Chain
Volume Measures (CVM). Dengan perubahan itu, BPS tidak hanya mendukung kegiatan pengumpulan data industri pengolahan, tetapi juga membutuhkan pendataan karakteristik usaha dan keuangan perusahaan yang lebih lengkap dan terinci dari seluruh perusahaan industri pengolahan dan lapangan usaha lainnya di bawah Kemenperin.
• Ketua Umum GAPMMI Adhi Lukman yang juga merupakan Ketua Bidang
Industri Manufaktur APINDO mendampingi Ketua UMUM APINDO
Shinta W, Kamdani beraudiensi dengan Menteri Kesehatan Budi
Gunadi Sadikin. Pertemuan ini membahas kesinambungan program penanggulangan stunting yang memiliki karakteristik berbeda dengan program Makan Bergizi Gratis (MBG). Kolaborasi ini bertujuan untuk memperkuat prinsip berbagi beban (burden sharing) dalam pelaksanaan
program agar dapat menjangkau lebih banyak penerima manfaat, serta memastikan kebijakan kesehatan nasional berjalan secara efektif dan berkelanjutan. Tidak lupa Adhi Lukman menyampaikan kendala dan isu industri pangan mengenai regulasi terkait.
• APINDO melaksanakan Focus
Group Discussion (FGD) RUU
Ketenagakerjaan Seri 1 dengan tema: “Pengupahan, Pelatihan, dan Pemagangan”. Kegiatan untuk mengidentifikasi isu-isu utama, menggali masukan strategis, serta memperkuat kolaborasi antar pemangku kepentingan dalam mendukung proses penyusunan Rancangan Undang-Undang
Ketenagakerjaan yang adaptif dan responsif terhadap dinamika pasar kerja saat ini.
• GAPMMI mendukung peringatan Hari
Gizi Nasional yang di selenggarakan oleh Kementerian Kesehatan. Tema peringatan hari Gizi Nasional tahun ini adalah “Pilih Makanan Bergizi untuk Keluarga Sehat”. Rangkaian
kegiatan Hari Gizi Nasional dilaksanakan Januari – Maret 2025
yang diisi oleh berbagai kegiatan dengan tujuan menyebarluaskan informasi kepada masyarakat tentang pentingnya memilih dan mengkonsumsi makanan bergizi untuk keluarga dan sekaligus meningkatkan komitmen pemerintah, organisasi profesi, akademisi, dunia usaha dan lainnya dalam upaya peningkatan konsumsi makanan bergizi.
• Bank Indonesia telah menerbitkan
Buku Laporan Perekonomian Indonesia 2024 beberapa waktu lalu dengan judul Sinergi Memperkuat Stabilitas dan Transportasi Ekonomi Nasional. Sejalan dengan hal tersebut Bank Indonesia juga melakukan Diskusi terbatas terkait perkembangan kinerja korporasi dan potensi dampak program prioritas Asta Cita terhadap kinerja korporasi sektor industri pangan di tahun 2025. Ketua Umum GAPMMI Adhi Lukman sebagai narasumber utama dalam diskusi terbatas ini.
• GAPMMI mendapatkan undangan program delegasi grup yang bergengsi di ProPak Asia 2025. ProPak Asia 2025, Pameran Internasional ke-32 tentang Pengolahan dan Pengemasan untuk industri pangan, pertanian, susu, permen, perawatan pribadi, kosmetik, farmasi, manufaktur, dan FMCG. Acara ini akan diadakan pada tanggal 11-14 Juni 2025, di BITEC, Bangkok, Thailand. Info pendaftaran Tari – 081280890003 atau Lynka081299199324. Fri-27
Oleh Puspo Edi Giriwono Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB University & SEAFAST Center, IPB University
Kompetisi dagang tak hanya terjadi antarnegara, tetapi juga antarkomoditas. Istilah "minyak tropis", yang digunakan sebagai senjata dalam persaingan bisnis, adalah salah satu buktinya. Istilah ini ternyata menyimpan banyak kesalahpahaman yang memojokkan citra minyak sawit. Ironisnya, di balik label "minyak tropis" yang terlanjur populer itu, sebenarnya tidak ada definisi hukum atau ilmiah yang jelas.
Minyak tropis adalah istilah yang diciptakan oleh American Soybean Association (ASA) sebagai bagian dari kampanye hubungan masyarakat dalam perang dagang dengan produsen minyak kelapa sawit. Namun, dalam penggunaan umum, istilah ini merujuk pada minyak kelapa sawit, inti kelapa sawit, dan kelapa. Mentega kakao (cocoa butter), minyak lain yang secara eksklusif berasal dari daerah tropis, tidak pernah termasuk dalam definisi ini, serta banyak minyak lainnya, termasuk minyak kedelai dan minyak bekatul (rice bran oil), yang juga diproduksi di wilayah tropis di dunia. Istilah ini diciptakan setelah sebuah proposal dalam RUU kongres AS dibatalkan (1992), yang akan
mengidentifikasi lemak pada label produk pangan dengan deskriptor ‘lemak jenuh’ jika mengandung lebih dari 50% asam lemak jenuh (SFA); rencana tersebut dibatalkan ketika disadari bahwa ini termasuk mentega dan akan merugikan petani AS (Klurfeld, 1991).
Minyak tropis biasanya berbentuk cair pada suhu ruangan dan sering digunakan dalam makanan, kosmetika, dan biofuel. Contoh umum termasuk minyak kelapa sawit, minyak kelapa, dan minyak inti sawit. Baffour-Awuah et al. (2021) menyebutkan bahwa minyak kelapa sawit berasal dari bagian luar buah yang berdaging, sedangkan minyak inti sawit diekstraksi dari bijinya, dengan sejarah berasal dari
Afrika Barat. Sedangkan minyak kelapa diekstrak dari daging kelapa yang sudah matang. Minyak ini dikenal karena kandungan lemak jenuhnya yang tinggi, terutama dalam bentuk trigliserida rantai menengah (MCT). Metode tradisional untuk mengekstraksi minyak kelapa murni sering kali melibatkan pengepresan mekanis atau fermentasi.
Industri minyak tropis, khususnya minyak kelapa sawit, telah menjadi komoditas pertanian yang semakin menonjol dalam beberapa tahun terakhir. Dengan munculnya tantangan di masa depan dalam memenuhi permintaan minyak nabati global, ditambah dengan masalah lingkungan, tantangan sosial, politik, dan perdagangan global, pandangan ke masa depan sumber minyak nabati ini dan cara mengatasi tantangan ini menjadi masalah yang mendesak.
Minyak tropis, khususnya minyak kelapa sawit, memainkan peran penting dalam pasokan minyak nabati global. Minyak kelapa sawit kini menjadi sumber minyak nabati terbesar secara global melampaui minyak kedelai dalam hal volume produksi, dan merupakan minyak nabati yang paling banyak dikonsumsi di seluruh dunia. Palm Oil Total Supply by Country, 2024 menunjukkan Indonesia dan Malaysia sebagai produsen minyak kelapa sawit teratas, dengan jumlah pasokan yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan negara-negara lain.
Produktivitas dan efisiensi tinggi dari budidaya kelapa sawit merupakan beberapa faktor utama di balik pertumbuhan popularitasnya di seluruh dunia, di mana kelapa sawit dapat menghasilkan hingga 10 kali lebih
banyak volume minyak per satuan area dibandingkan dengan tanaman minyak utama lainnya seperti kedelai, bunga matahari, dan rapeseed. Atribut biologis kelapa sawit, seperti sifatnya yang abadi dan selalu hijau, produksi buah sepanjang tahun berkontribusi pada hasil panennya yang mengesankan.
Selain prevalensinya di pasar minyak nabati global, minyak tropis juga memiliki khasiat zat gizi dan kesehatan yang unik. Minyak kelapa sawit, misalnya, terkenal karena komposisi asam lemak jenuh dan tak jenuh yang seimbang, serta kekayaan antioksidan seperti vitamin E. Minyak kelapa secara tradisional dikaitkan dengan trigliserida rantai menengah, yang mungkin memiliki beberapa manfaat kesehatan. Minyak tropis bersifat serbaguna dan dapat ditemukan dalam berbagai macam produk makanan yang kita konsumsi setiap hari. Berikut ini beberapa kegunaan utamanya:
• Menggoreng dan Memasak: Minyak tropis, khususnya minyak kelapa sawit, populer untuk menggoreng karena titik asapnya yang tinggi dan stabilitasnya pada suhu tinggi, sehingga tidak rentan mengalami oskidasi. Rasa netral minyak kelapa sawit juga membuatnya cocok untuk berbagai masakan dan produk pangan.
• Produk bakeri: Minyak kelapa sawit dan fraksi-fraksinya umumnya digunakan dalam pembuatan kue, biskuit, dan kue kering. Minyak kelapa sawit berkontribusi terhadap tekstur, retensi kelembapan, dan masa simpan.
• Olesan dan Margarin: Minyak
tropis merupakan bahan utama dalam margarin dan olesan, yang memberikan tekstur dan konsistensi yang diinginkan. Selain minyak sawit, minyak tropis eksotis lainnya seperti pentadesma, allanblackia, aceituno, dan mowrah sebagai bahan keras dalam margarin dan olesan (Talbot, 2015).
• Pangan Olahan: Minyak tropis ditemukan dalam berbagai macam pangan olahan, termasuk pangan ringan, mi instan, dan saus. Minyak kelapa sawit berkontribusi terhadap rasa, tekstur, dan masa simpan.
• Alternatif Susu (Dairy alternative): Minyak kelapa dan minyak sawit semakin banyak digunakan dalam produk bebas susu seperti keju vegan dan es krim, yang memberikan tekstur lembut dan rasa yang kaya. Dewasa ini, banyak penggunaan minyak kelapa organik dalam berbagai aplikasi makanan, sebagai alternatif susu. Produksi minyak tropis memainkan
peran penting dalam perekonomian negara-negara penghasil, khususnya di Asia Tenggara, Afrika, dan Amerika Selatan. Dampak dan manfaat dalam perekonomian dari industri minyak tropis terbagi menjadi dua: Regional dan Global.
Dampak Regional:
• Pembangkitan Pendapatan: Industri ini menyediakan mata pencaharian bagi jutaan petani kecil dan pekerja di daerah pedesaan. Sebagai contoh adalah kontribusi ekonomi signifikan dari ekspor bungkil kelapa sawit dari Sumatera Barat, Indonesia, yang menunjukkan peran industri dalam menghasilkan pendapatan dan devisa. Mose (2019) melaporkan pentingnya pertanian dan industri minyak tropis terhadap PDB negara-negara Afrika Timur.
• Pendapatan Ekspor: Minyak tropis merupakan komoditas ekspor utama bagi banyak negara tropis, yang memberikan kontribusi signifikan terhadap pendapatan devisa mereka. Sahibzada et al., (2020) menganalisis ekspor pangan olahan dari Asia Selatan, yang menyoroti
semakin pentingnya sektor ini dalam perekonomian Kawasan ini.
• Pembangunan Pedesaan: Industri ini dapat merangsang pembangunan pedesaan dengan menciptakan lapangan kerja, meningkatkan infrastruktur, dan menyediakan akses ke pasar. Berbagai perusahaan yang bergerak dalam industri minyak tropis menunjukkan program-program CSR yang terlibat dalam pengembangan pertanian dan rantai pasokan, serta pengadaan produk langsung dari petani, yang membantu terhadap ekonomi pertanian lokal.
• Ketahanan Pangan: Minyak tropis berkontribusi pada ketahanan pangan global dengan menyediakan sumber minyak nabati yang tersedia dan terjangkau. Iizumi & Wagai (2019) melaporkan pentingnya sistem produksi pangan berkelanjutan, termasuk peran penyerapan karbon organik tanah dalam pengurangan risiko kekeringan yang dimainkan oleh budidaya dan tanaman minyak tropis.
• Produksi Biofuel: Minyak tropis juga digunakan dalam produksi biofuel, yang berkontribusi pada sektor energi terbarukan. Terkait diskusi dan arah menuju keberlanjutan, maka tantangan yang sering muncul adalah kekhawatiran tentang perubahan penggunaan lahan dan penggundulan hutan. Penting untuk dicatat bahwa manfaat ekonomi dari produksi minyak tropis harus diseimbangkan dengan pertimbangan lingkungan dan sosial. Praktik berkelanjutan sangat penting untuk memastikan kelangsungan hidup jangka panjang dan dampak positif dari industri ini.
Minyak tropis, bila dikonsumsi dalam jumlah sedang sebagai bagian dari diet seimbang, dapat memiliki dampak positif bagi kesehatan. Minyak tropis menawarkan beberapa manfaat kesehatan potensial berkat kandungan antioksidannya:
• Perlindungan terhadap radikal bebas: (Pereira-Netto, 2018) mencatat bahwa minyak tropis kaya akan antioksidan, yang dapat membantu melindungi tubuh dari kerusakan yang disebabkan oleh radikal bebas. Hal ini sangat terlihat pada minyak sawit merah yang kaya akan tokotrienol, vitamin E, dengan aktivitas antioksidan yang kuat. Tokotrienol telah terbukti dapat melindungi terhadap berbagai kondisi kesehatan, termasuk penyakit jantung dan kanker. Antioksidan lain yang sangat tinggi pada minyak sawit merah
adalah berbagai karotenoid, yang semuanya membantu meningkatkan daya tahan sel terhadap stres oksidatif, hingga efek kemopreventif dan kemoterapi yang potensial (Gee, 2007).
• Efek antiperadangan: dapat ditemukan pada minyak sawit merah dan minyak kelapa, yang mengandung antioksidan seperti asam ferulat, yang dapat membantu melindungi sel dari kerusakan, serta sifat anti-inflamasi dan antimikroba. Sehingga minyak kelapa ataupun bahan derivatifnya dapat digunakan untuk mengobati psoriasis.
• Sifat Antimikroba: Minyak kelapa mengandung monolaurin, senyawa dengan sifat antibakteri, antivirus, dan antijamur. (Nagdeve & Voltolina, 2015) Ini dapat membantu melindungi dari mikroorganisme berbahaya dan mendukung fungsi kekebalan tubuh. Dengan semua manfaat kesehatan yang dapat diperoleh dari minyak tropis, penelitian tentang manfaat kesehatan
dari minyak tropis masih berlangsung. Sehingga rekomendasi dalam mengonsumsi minyak kelapa dan minyak sawit dalam jumlah sedang dan sebagai bagian dari diet seimbang terus dianjurkan.
risiko kesehatan
Meskipun minyak tropis menawarkan sejumlah manfaat kesehatan potensial, ada pula kekhawatiran mengenai implikasi kesehatan negatifnya yang potensial jika dikonsumsi sebagai pola konsumsi yang tidak seimbang terutama yang rendah buah, sayur, dan biji-bijian utuh, serta diperparah oleh gaya hidup yang tidak banyak bergerak (sedentary). Kandungan dalam minyak tropis yang perlu diperhatikan adalah:
• Asam lemak jenuh: meskipun hubungan antara asupan lemak jenuh dan penyakit jantung rumit dan masih dipelajari, beberapa penelitian menunjukkan bahwa pola makan yang
tinggi lemak jenuh dari minyak tropis dapat meningkatkan profil lipid darah (Unhapipatpong et al., 2021). Penting untuk diingat bahwa moderasi dan keseimbangan adalah kuncinya. Mengonsumsi minyak tropis sebagai bagian dari pola makan seimbang yang mencakup berbagai lemak yang menyehatkan, bersama dengan aktivitas fisik teratur, tidak mungkin menimbulkan risiko kesehatan yang signifikan bagi kebanyakan orang.
• Konsumsi dalam jumlah sedang dan bervariasi untuk minyak tropis, serta mengombinasikan dengan minyak nabati lainnya, terutama yang tinggi asam lemak tidak jenuh seperti minyak zaitun, kedelai, bekatul dan sebagainya dapat menghasilkan profil lipid darah yang baik. Ini akan memberikan spektrum asam lemak bermanfaat yang lebih luas.
• Pola Makan Seimbang: Fokus pada pola makan seimbang yang kaya buah-buahan, sayuran, biji-bijian utuh, dan protein rendah lemak. Ini akan menyediakan berbagai nutrisi yang lebih luas dan membantu
mengimbangi potensi efek negatif minyak tropis.
• Gaya Hidup Sehat: Aktivitas fisik yang teratur sangat penting untuk menjaga berat badan yang sehat dan mengurangi risiko penyakit kronis. Kombinasikan pola makan seimbang dengan olahraga teratur untuk memaksimalkan manfaat kesehatan.
• Meningkatkan konsumsi minyak sawit merah: dengan mengonsumsi minyak sawit yang masih merah, atau diproses secara minimal (virgin) mendapatkan manfaat berupa lebih banyak antioksidan dan zat gizi alaminya.
• Modifikasi minyak kelapa sawit yang lebih tinggi asam lemak tidak jenuh (Oleat, omega-9) dapat ditempuh dengan cara fraksinasi and interesterifikasi, namun masih sedikit produsen yang melakukan hal ini. Kelapa sawit secara teoritis dapat direkayasa secara genetika untuk mengurangi kandungan asam lemak jenuhnya. Meskipun belum ada produk komersial yang tersedia secara luas, penelitian sedang berlangsung di bidang ini. Berikut beberapa pendekatan yang dapat ditempuh dan terus dikembangkan adalah:
» Mengurangi ekspresi gen yang terlibat dalam sintesis asam lemak jenuh. Para ilmuwan telah mengidentifikasi gen-gen tertentu dalam kelapa sawit yang bertanggung jawab untuk memproduksi asam lemak jenuh, seperti asam palmitat. Dengan menekan ekspresi gen-gen ini,
dimungkinkan untuk mengurangi jumlah asam lemak jenuh yang dihasilkan. (Sun et al., 2014)
» Meningkatkan ekspresi gen yang terlibat dalam sintesis asam lemak tak jenuh. Pendekatan lain adalah dengan meningkatkan produksi asam lemak tak jenuh, seperti asam oleat dan asam linoleat.
Hal ini dapat dicapai dengan meningkatkan ekspresi gen yang terlibat dalam sintesis asam lemak ini. (Products, 2023)
Minyak tropis teramati sangat signifikan berperan dengan beragam aplikasinya dan signifikansi peran ekonominya, menghadirkan potensi manfaat dan dan berbagai isu dalam
masa mendatang. Minyak tropis mengandung khasiat berharga seperti antioksidan yang sangat poten dan asam lemak rantai menengah dengan berbagai menfaat kesehatannya. Namun konsumsi berlebihan, terutama dalam pola makan yang tidak seimbang dan gaya hidup yang sedentary, dapat menyebabkan dampak kesehatan negatif dan pada akhirnya meningkatnya prevalensi penyakit tidak menular, yang terjadi di seluruh dunia.
Tantangan mendatang dari segi kesehatan dapat diatasi dengan pendekatan moderasi dan variasi dalam konsumsi minyak nabati, pola makan seimbang yang kaya buahbuahan, sayuran, dan biji-bijian utuh, aktivitas fisik teratur, dan mencoba meningkatkan konsumsi minyak tropis
yang masih sangat tinggi kandungan antioksidan nya (minyak sawit merah). Namun, lebih banyak penelitian lebih lanjut diperlukan untuk sepenuhnya memahami hubungan kompleks antara konsumsi minyak tropis dan hasil kesehatan jangka panjang. Pada akhirnya, pendekatan holistik yang memprioritaskan kualitas pangan secara keseluruhan dan faktor gaya hidup adalah kunci untuk memaksimalkan manfaat dan meminimalkan potensi kerugian minyak tropis dalam pola makan manusia.
Referensi:
Baffour-Awuah, E., Akinlabi, S. A., Jen, T., Hassan, S. B., Okokpujie, I. P., & Ishola, F. (2021). Characteristics of Palm Kernel Shell and Palm Kernel Shell-Polymer Composites: A Review [Review of Characteristics of Palm Kernel Shell and Palm Kernel Shell-Polymer Composites: A Review]. 1107(1), 12090. IOP Publishing.
Iizumi, T., & Wagai, R. (2019). Leveraging drought risk reduction for sustainable food, soil and climate via soil organic carbon sequestration. In Scientific Reports (Vol. 9, Issue 1). Nature Portfolio. https://doi. org/10.1038/s41598-019-55835-y
Klurfeld, D. M. (1991, December 1). Tropical oil turmoil. In Journal of the American College of Nutrition (Vol. 10, Issue 6, p. 575). Taylor & Francis. https://doi.org/10.10 80/07315724.1991.10718179
Mose, N. (2019). Estimates of Factors Affecting Economic Growth in the Agricultural Sector in the Development Plan. In International Journal of Environmental Chemistry (Vol. 3, Issue 2, p. 59). Science Publishing Group. https://doi.org/10.11648/j.ijec.20190302.12
Sun, J., Hammerlindl, J. K., Forseille, L., Zhang, H., & Smith, M. (2014). Simultaneous over expressing of an acyl ACP thioesterase (FatB) and silencing of acyl acyl carrier protein desaturase by artificial microRNAs increases saturated fatty acid levels in Brassica napus seeds. In Plant Biotechnology Journal (Vol. 12, Issue 5, p. 624). Wiley. https://doi.org/10.1111/pbi.12168
Talbot, G. (2015). Tropical Exotic Oils: Properties and Processing for Use in Food. https://www.sciencedirect. com/science/article/pii/B9781782423768000041
Oleh Teti Estiasih
Departemen Ilmu Pangan dan Bioteknologi
Fakultas Teknologi Pertanian
Universitas Brawijaya
Komposisi asam lemak jenuh dan tidak jenuh yang seimbang pada minyak sawit, sebuah minyak tropis, seringkali disalahpahami. Kandungan asam lemak jenuh yang lebih tinggi dibandingkan minyak nabati lainnya (misalnya kedelai, jagung, dan zaitun) menjadi sasaran "kampanye negatif" yang berupaya mendiskreditkan minyak sawit sebagai minyak yang tidak menyehatkan.
Akan tetapi dari sisi teknologi, keseimbangan asam lemak merupakan keunggulan karena minyak sawit tidak mudah teroksidasi dengan stabilitas oksidasi 4,5 kali minyak kedelai, dan 2,2 kali minyak kacang tanah. Stabilitas minyak selama pengolahan menjadi penting, karena jika asam lemak tidak jenuh mendominasi, maka minyak rentan menghasilkan radikal bebas yang dapat menyebabkan berbagai penyakit degenaratif.
Keunggulan lain dari minyak sawit selain komposisi asam lemak jenuh dan tidak jenuh yang seimbang adalah posisi asam lemak tidak jenuh yaitu asam oleat pada posisi tengah (sn-2) dalam struktur trigliserida sehingga mudah diserap dan memodulasi efek menguntungkan seperti halnya minyak zaitun. Asam lemak pada posisi sn-1 dan sn-3 yang jenuh akan diubah menjadi garam kalsium kemudian diekskresikan atau dikeluarkan tubuh. Pada lemak hewani posisi tengah adalah asam lemak jenuh sehingga menyebabkan efek negatif terhadap kesehatan.
Keunggulan lain minyak sawit adalah kandungan senyawa bioaktif dengan beberapa jenis bioaktif jarang ditemukan pada minyak lainnya seperti tokotrienol. Kadar senyawa bioaktif dalam minyak sawit mencapai 1% dan berperan penting meningkatkan stabilitas oksidasi dan khasiat kesehatan. Jenis senyawa bioaktif dalam minyak sawit dapat dilihat pada Tabel 1, dengan komponen bioaktif utama adalah tokotrienol,
*Estiasih et al. (2017), data primer dari 9 industri pemurnian minyak sawit di Indonesia
** Tenorio et al. (2024)
*** Guedes et al. (2023)
**** Loganathan et al. (2017)
***** Perez-Santana et al. (2017)
fitosterol, skualen, dan karoten, dan dalam jumlah yang sangat sedikit berupa fenol, ubikuinon, dan fosfolipid.
Khasiat kesehatan komponen bioaktif minyak sawit
Tokotrienol
Minyak sawit kaya dengan vitamain E dalam bentuk a, β, d, and g tokotrienol yang merupakan keunggulan sawit dibandingkan minyak lainnya. Kadar
tokotrienol sekiatar 70% dari vitamin E dalam minyak sawit. Kadar tokoferol terdapat dalam kadar yang jauh lebih rendah. Ketersediaan hayati tokotrienol lebih tinggi dibandingkan tokoferol dan lebih mudah bergabung dengan membran sel sehingga lebih mampu memproteksi sel dari proses oksidasi. Tokotrienol mempunyai peran yang lebih besar dalam pencegahan penyakit dibandingkan tokoferol. Tokotrienol berperan sebagai anti penuaan dini karena mampu memperbaiki
kerusakan DNA. Tokotrienol juga mampu mencegahan kerusakan otak dan menurunkan perkembangan penyakit Alzheimer sebagai penyakit neurodegeneratif. Perannya sebagai antioksidan yang kuat menyebabkan senyawa ini mampu berperan sebagai pelindung kerusakan hati (hepatoprotektor). Dalam pencegahan penyakit kardiovaskular, tokotrienol berperan menghambat enzim
HMGCoA reduktase yang berperan dalam sintesis kolesterol dan juga berperan menghambat perkembangan arteroskeloris dan memperbaiki fungsi pembuluh darah. Mekanisme kerjanya mirip dengan statin, suatu obat penurun kolesterol. Kemampuan penghambatan
HMGCoA oleh tokotrienol berhubungan dengan metabolism tulang sehingga meningkatkan kepadatan tulang.
Tokotrienol dari minyak sawit banyak diteliti khasiatnya dalam pencegahan berbagai penyakit kanker. Saat ini di pasaran telah ada suplemen tokotrienol dari minyak sawit dalam bentuk kapsul.
Fitosterol mempunyai struktur yang mirip dengan kolesterol dan berfungsi untuk mengatur fluiditas membran. Senyawa ini sudah difortifikasikan dalam berbagai produk pangan dan suplemen komersial yang ditujukan untuk menurunkan kadar kolesterol. Fitosterol dapat menggantikan kolesterol dalam misel pada usus halus sehingga kolesterol menjadi tidak terserap yang diindikasikan dengan peningkatan kadar kolesterol dalam feses. Mekanisme penurunan kolesterol lainnya adalah menghambat enzim
HMGCoA reduktase, seperti halnya tokotrienol, sehingga sintesis kolesterol dalam tubuh terhambat. Senyawa ini juga meningkatan pelepasan prostasiklin yang berperan dalam memperlebar pembuluh darah sehingga tekanan darah menjadi menurun.
Karotenoid
Minyak sawit merupakan sumber karotenoid yang baik terutama CPO dan minyak sawit merah. Terdapat 11 jenis karotenoid dalam minyak sawit dan yang paling dominan adalah β karoten sebagai pro vitamin A yang paling tinggi aktivitasnya. Beta karoten dapat mencapai 70% dari total karotenoid. Karotenoid mengandung banyak ikatan rangkap yang berperan dalam menangkal radikal bebas akibat oksidasi. Ikatan rangkap dalam struktur isoprenoid karotenoid berperan menyerap cahaya sehingga mencegah fotooksidasi. Peningkatan konsumsi karotenoid dapat menurunkan resiko kanker melalui penurunan ekspresi protein yang bersifat antiapoptosis. Selain bersifat protektif terhadap sinar, karotenoid juga berperan dalam menjaga kelembaban, elastisitas, dan tekstur kulit.
oksigen reaktif dan oksigen singlet yang menyebabkan oksidasi. Banyaknya ikatan rangkap pada strukturnya menyebabkan skualen bersifat fluid dan mudah terdifusi ke dalam sel dan kulit. Skualen didistribusikan pada membran sehingga sel jantung lebih stabil terhadap oksidasi. Senyawa ini juga bersifat protektif terhadap sinar UV. Kemampuannya menghambat HMGCoA reduktase menyebabkan skualen bersifat antikolesterol.
Skualen
Sumber utama skualen adalah hewan laut, tetapi tanaman merupakan sumber alternatif. Skualen bersifat kardioprotektif dengan menjaga kenormalan arsitektur jaringan pada jantung. Skualen juga bersifat antioksidan karena bersifat menangkal
Senyawa bioaktif lain
Senyawa bioaktif lain yang ditemukan dalam minyak sawit dalam jumlah sedikit adalah koenzim Q10, fosfolipid, dan fenol. Ko-enzim Q10 adalah senyawa mirip vitamin yang digunakan untuk mengatasi cedera oksidatif dan
metabolisme energi sel yang tidak optimum. Koenzim Q10 juga merupakan zat potensial untuk terapi gangguan neurodegeneratif. Adapun fosfolipid berperan dalam meningkatkan berbagai proses kognitif, bersifat antikanker, antiinflamasi, memperbaiki profik lipid, menurunkan resiko penyakkit kardiovaskular, dan berefek positif terhadap sakit liver. Senyawa fenol mempunyai struktur yang beragam dan beragam perannya dalam memodulasi kesehatan sepeti antikanker, antioksidan, antiinflamasi, antidibetes, antikolesterol dan lainnya. Hanya saja kadar Koenzim Q10, fosfolipid, dan fenol dalam minyak sawit sangat rendah sehingga bukan menajdi prirotas pengembangan bioaktif sawit.
bioaktif selama pemurnian minyak sawit
Walaupun belum ada satu penelitian yang komprehensif mengevaluasi perubahan senyawa bioaktif sawit dalam setiap tahapan proses pemurnian (refining) mulai dari CPO sampai produk akhir berupaka fraksi stearin, olein, atau super olein, atau produk turunan sawit seperti margarin, shortening, baking fat dan lainnya, Tabel 1 memberikan gambaran perubahan tersebut walapun berasal dari penelitian yang berbeda. Secara umum terjadi penurunan komponen bioaktif jika dibandingkan kadar dalam CPO dengan produk akhir seperti fraksi minyak sawit (stearin dan olein) atau minyak sawit merah dan superoleinnya.
Perubahan tersebut terjadi akibat berbagai proses pengolahan seperti penyerapan pada gum pada proses degumming terutama untuk komponen bioaktif yang bersifat lebih polar seperti fenol dan fosfolipid. Pada tahap bleaching, karotenoid teradsorpsi pada bleaching earth sehingga kadarnya menurun drastis. Bleaching earth juga dapat mengadsorpsi senyawa fenolik dan vitamin E. Rekoveri komponen bioaktif dari spent bleaching earth menarik untuk dievaluasi.
Setelah bleaching, tahapan selanjutnya dalam proses pemurnian minyak sawit adalah deodorisasi. Tahapan ini melibatkan suhu tinggi dan tekanan vakum sehingga banyak komponen bioaktif yang hilang karena
penguapan. Komponen bioaktif yang dapat mengalami penguapan adalah karotenoid, vitamin E, fitosterol, dan skualen. Biasanya komponen bioaktif ini terakumualsi dalam distilat asam lemak minyak sawit (PFAD, Palm Fatty Acid
Distillate) seperti ditunjukkan Tabel 1.
Hasil akhir proses pemurnian yaitu
RBDPO (Refined, Bleached, Deodorized Palm Oil) mempunyai kadar bioaktif yang rendah. Beberapa upaya telah dilakukan untuk mempertahankan komponen bioaktif dalam minyak sawit. Penghilangan proses bleaching menghasilkan minyak sawit merah dengan kadar bioaktif lebih tinggi terutama karotenoid. Komponen yang paling banyak hilang dalam tahap deodorisasi adalah vitamin E yang ditunjukkan oleh kadarnya yang tinggi dalam PFAD. Pemurnian kimiawi (chemical refining) yaitu penghilangan asam lemak bebas menggunakan saponifikasi, dapat menurunkan suhu deodorisasi untuk menghindari penguapan komponen bioaktif akibat suhu tinggi, hanya saja bisa terjadi degradasi karotenoid akibat kondisi alkali.
Komponen bioaktif dalam distilat asam lemak minyak sawit
Distilat asam lemak minyak sawit atau PFAD merupakan hasil samping pemurnian minyak sawit yang mengandung komponen bioaktif cukup signifikan seperti ditunjukkan Tabel 1. PFAD biasa digunakan sebagai bahan
baku asam lemak untuk berbagai kebutuhan industri oleokimia seperti sabun, deterjan, cat, turunan asam lemak seperti poliuretan, biodiesel dan lainnya. Sayangnya pemanfaatan PFAD tersebut mengabaikan keberadaan komponen bioaktif.
Komponen bioaktif dari PFAD dapat dipisahkan secara sederhana melalui proses saponifikasi dan komponen bioaktif terakumulasi dalam fraksi tidak tersabunkan (FTT). FTT ini telah terbukti menunjukkan khasiat terhadap kesehatan seperti memperbaiki profil lipid darah, antikolesterol, antioksidan, antiinflamasi, hepatoprptektor, dan perangsang produksi air susu ibu. FTT ini dapat dimurnikan lebih lanjut sehingga diperoleh fraksi kaya tokotrienol, fraksi kaya fitosterol, dan fraksi kaya skualen. Teknik lain yang telah dikembangkan untuk memisahkan komponen bioaktif dari PFAD adalah ekstraksi cairan super kritis dan adsorpsi. Separasi integratif komponen bioaktif sawit dan asam lemak untuk dimanfaatkan sebagai bahan baku oleokimia merupakan tantangan yang harus segara dijawab.
Khasiat kesehatan minyak sawit dan produk yang diformulasi
Formulasi minyak sawit mengandung komponen bioaktif dalam produk pangan merupakan salah satu upaya untuk memperkaya produk dengan senyawa bioaktif sehingga berkhasiat terhadap kesehatan. Minyak sawit
merah, palm olein, dan palm stearin merupakan produk sawit yang populer digunakan dalam produk bakeri, pangan ringan, pangan beku, dan konfeksioneri karena rasanya yang netral. Uji klinis dengan pemberian minyak sawit, fraksi olein, dan fraksi stearin pada subyek manusia menunjukan perbaikan profik lipid, penurunan resiko penyakit kardiovaskular dan inflamasi, yang berkaitan dengan keberadaan komponen bioaktif sawit.
Formulasi minyak sawit merah tinggi karotenoid pada produk biskuit dan produk lainnya menghasilkan produk tinggi karotenoid. Minyak sawit merah mengandung komponen bioaktif yang lebih tinggi dibandingkan fraksi lainnya
sehingga retensi komponen bioaktif di produk pangan hasil formulasi menjadi lebih tinggi. Formulasi produk mie instan, biskuit, dan roti dengan fraksi tidak tersabunkan PFAD menunjukan kemampuan produk pangan tersebut dalam menurunkan kadar kolesterol darah secara in vivo, salah satunya melalui penghambatan penyerapan kolesterol di pencernaan (Ahmadi et al. 2018).
Minyak sawit kaya dengan komponen bioaktif yang unik yang berkhasiat terhadap kesehatan. Beberapa upaya telah dilakukan untuk memisahkan
komponen bioaktif sawit melalui cara ekstraksi, saponifikasi, kristalisasi, dan adsorpsi. Tantangannya adalah pemisahan komponen bioaktif dari minyak tidak merusak trigliserida sehingga masih bisa diproduksi sebagai produk utama sawit. Tantangan lainnya adalah proses separasi integratif memisahkan komponen bioaktif dengan tetap menjaga sifat dan karakteristik CPO.
Komponen bioaktif yang telah dipisahkan dapat diproses menjadi berbagai bentuk. Melalui proses stabilisasi seperti mikro dan nanoemulsifikasi serta nano dan mikroenkapsulasi, dapat dihasilkan sediaan komponen bioaktif sawit untuk digunakan sebagai suplemen atau fortifikan pangan. Formulasi komponen bioaktif sawit dalam berbagai produk pangan dan retensi bioaktif serta khasiat kesehatan produk adalah hal menarik untuk dibuktikan. Riset terkait kesehatan komponen bioaktif masih
luas dalam belum banyak diekplorasi. Demikian juga sinergisitas antar komponen bioaktif dalam satu sediaan menjadi penting untuk dikaji. Tantangan pengembangan komponen bioaktif sawit tetap menjadi pekerjaan rumah bagi Indonesia sebagai produsen minyak sawit terbesar di dunia, sehingga fokus produksi tidak hanya pada produk primer dan sekunder, tetapi juga produk tersier sawit berupa komponen bioaktif.
Referensi
Ahmadi K, A Wulansari, Y Subroto, T Estiasih. 2018. Lipid profile improvement of food products containing bioactive compounds from unsaponifiable matters of palm fatty acid distillate in hypercholesterolemia rats. Mediterranean Journal of Nutrition and Metabolism 11(3): 307-321. doi:10.3233/MNM-18201
Estiasih T, K Ahmadi, J Muchlisyiyyah, DY Ali. 2017. Separa Senyawa Bioaktif Multikomponen sebagai Nutraseutikal dari Minyak Sawit Kasar dan Distilat Asam Lemak Minyak Sawit Beberapa Industri Minyak Sawit. Laporan Penelitian Insinas Riset Pratama. Universitas Brawijaya.
Guedes AMM, AE Wilhelm, JIL Moura, R Lopes, AF de Faria-Machado, R Antoniassi. 2023. Bioactive compounds of fractionated palm oil with a higher content of oleic acid. Revista Brasileira de Fruticultura 45: e-555. https://dx.doi.org/10.1590/010029452023555
Loganathan R, KM Subramaniam, AK Radhakrishnan, YM Choo, KT Teng. 2017. Health-promoting effects of red palm oil: evidence from animal and human studies. Nutrition Reviews 75(2):98-113. doi: 10.1093/nutrit/ nuw054.
Tenorio MLO, CMC Prieto, NCL Univio, DAR Díaz, MXQ Carvajal, LNT Perez, LYR Puentes, AIR Bula, HM Romero, JAG Nuñez. 2024. Bioactive compounds in palm oil: A comprehensive review of recent advances in physicochemical characteristics, health-promoting properties and technologies for extraction, concentration, fractionation, encapsulation and functional food applications. Journal of Food Composition and Analysis 132: 106306. https://doi. org/10.1016/j.jfca.2024.106306.
Perez-Santana M, GB Cagampang, LGu, IS MacIntosh, SS Percival, AJ MacIntosh. 2021. Characterization of physical properties and retention of bioactive compounds in cookies made with high oleic red palm olein. LWT 147: 111499. https://doi.org/10.1016/j. lwt.2021.111499
Oleh Sri Raharjo
Pusat Studi Pangan dan Gizi
Universitas Gadjah Mada
Minyak kelapa sawit, minyak inti sawit, dan minyak kelapa dikenal sebagai minyak tropis karena tumbuh dan diprokduksi di daerah tropis, termasuk Indonesia sebagai salah satu produsen utama. Ketiganya telah lama menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya pangan Indonesia. Tidak hanya menawarkan keunggulan berupa kandungan fitonutrien antioksidan yang kaya, fleksibilitas dan stabilitas dalam penggunaan, ketiganya juga mempunyai potensi manfaat kesehatan yang sangat baik.
Minyak tropis selama ini sudah banyak digunakan dan ke depan akan semakin banyak dibutuhkan oleh industri pangan dan kosmetika di seluruh dunia. Namun, isu tentang dampak kesehatan dari ketiga jenis minyak ini terus menjadi perdebatan, baik di kalangan ilmuwan maupun konsumen. Artikel ini bertujuan untuk merangkum hasil penelitian yang dipublikasi di jurnal ilmiah terkini terkait dengan penggunaan ketiga jenis minyak tropis tersebut pada produk pangan dan dampaknya terhadap kesehatan, baik pada hewan percobaan
maupun secara klinis dengan subjek manusia.
Di antara sekian banyak miyak nabati yang diperdagangkan di seluruh dunia, ternyata minyak sawit terus menjadi yang paling banyak diproduksi di dunia, dengan Indonesia sebagai salah satu produsen utama. Produksi minyak kelapa dan minyak inti sawit relatif stabil dengan pertumbuhan moderat selama periode 2020 - 2024. Produksi dan harga beberapa minyak nabati tercantum pada Tabel 1 dan Tabel 2. Harga minyak nabati mengalami
*Catatan: Data untuk tahun 2024 merupakan proyeksi berdasarkan tren kenaikan sebelumnya (Oil World, 2023)
Tabel 2. Harga Minyak Nabati Dunia (dalam USD per ton)
*Catatan: Data untuk tahun 2024 merupakan proyeksi berdasarkan tren kenaikan sebelumnya (Oil World,
fluktuasi yang dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk realisasi produksi, permintaan global, kondisi cuaca, dan kebijakan perdagangan. Kenaikan harga minyak goreng di Indonesia pada tahun 2024 dipengaruhi oleh peningkatan harga bahan baku kelapa sawit serta biaya produksi dan distribusi yang meningkat.
Penggunaan minyak tropis dan turunannya pada produk pangan
Berbagai turunan dari minyak kelapa sawit, minyak inti sawit, dan minyak kelapa banyak digunakan dalam produk pangan (Tabel 3).
Fitonutrien minyak tropis dan pengaruhnya pada kesehatan
Minyak tropis mengandung sejumlah fitonutrien antioksidan yang memberikan manfaat kesehatan.
Salah satu komponen utama adalah tokotrienol, bagian dari vitamin E, yang ditemukan dalam konsentrasi tinggi pada minyak kelapa sawit merah. P Tokotrienol memiliki sifat antioksidan yang kuat, yang dapat melindungi sel dari kerusakan oksidatif dan juga memiliki efek neuroprotektif, yang berpotensi mencegah penyakit neurodegeneratif seperti Alzheimer (Aggarwal et al., 2010).
Selain tokotrienol, minyak kelapa juga mengandung polifenol yang memberikan sifat anti-inflamasi dan antioksidan. Virgin coconut oil (VCO) diketahui memiliki kandungan polifenol yang lebih tinggi dibandingkan minyak kelapa yang dimurnikan. Penelitian oleh Vysakh et al. (2014) menunjukkan bahwa polifenol dalam VCO dapat mengurangi stres oksidatif dan inflamasi pada model hewan. Meskipun demikian, konsumsi minyak tropis sebagai
Tabel 3. Turunan dari minyak kelapa sawit, minyak inti sawit, dan minyak kelapa beserta penggunaannya dalam industri pangan.
Jenis Minyak Turunan Penggunaan dalam Produk Pangan
Minyak Goreng Digunakan untuk menggoreng berbagai jenis makanan.
Margarin dan Shortening
Vegetable Ghee/ Vanaspati
Lemak Konfeksioneri
Cocoa Butter
Minyak Kelapa
Sawit
Minyak Inti Sawit
Alternatives (CBE/ CBS/CBR)
Filling/Cream
Spread Fat
Filled Milk
Emulsifier
Shortening
Lemak Pengganti Mentega Kakao (CBS)
Krim Non-Susu
Emulsifier
Minyak Goreng
Margarin dan Mentega
Santan Kental
Minyak Kelapa
Krim Kelapa
Minyak Kelapa Murni (Virgin Coconut Oil)
Desiccated Coconut
Coconut Flour
Bahan utama dalam pembuatan roti, kue, dan pastri untuk meningkatkan tekstur dan kelembutan.
Digunakan sebagai pengganti lemak hewani dalam pangan tradisional di beberapa negara.
Digunakan dalam pembuatan cokelat dan permen untuk memberikan tekstur halus dan stabilitas pada produk akhir.
Pengganti lemak kakao dalam industri cokelat, memberikan karakteristik leleh yang mirip dengan lemak kakao alami.
Digunakan sebagai isian dalam produk bakeri dan konfeksioneri untuk menambah rasa dan tekstur.
Digunakan sebagai olesan pada roti dan produk bakeri lainnya.
Susu yang ditambahkan lemak nabati dari minyak sawit untuk meningkatkan kandungan lemak.
Digunakan dalam berbagai produk makanan untuk menjaga kestabilan campuran bahan yang tidak dapat tercampur secara alami.
Digunakan dalam pembuatan kue dan pastri untuk meningkatkan kekenyalan, berat, kepadatan, dan tekstur roti.
Digunakan dalam industri cokelat sebagai alternatif lemak kakao.
Digunakan sebagai bahan tambahan dalam kopi dan teh untuk memberikan rasa creamy tanpa menggunakan produk susu.
Digunakan dalam berbagai produk makanan untuk menjaga kestabilan campuran bahan yang tidak dapat tercampur secara alami.
Digunakan untuk menggoreng makanan, memberikan aroma dan rasa khas.
Digunakan dalam pembuatan roti dan kue untuk meningkatkan tekstur dan rasa.
Digunakan dalam masakan tradisional untuk memberikan kekayaan rasa dan tekstur creamy.
Digunakan dalam pembuatan dessert dan minuman untuk menambah rasa dan kekayaan tekstur.
Digunakan sebagai bahan tambahan dalam minuman kesehatan dan produk makanan organik.
Digunakan sebagai bahan tambahan dalam pembuatan kue, biskuit, dan produk bakeri lainnya.
Digunakan sebagai alternatif tepung terigu dalam pembuatan roti dan kue, cocok untuk diet bebas gluten.
sumber antioksidan harus disesuaikan dengan pola makan secara keseluruhan. Antioksidan dari minyak ini lebih efektif jika dikombinasikan dengan asupan tinggi buah-buahan dan sayuran yang kaya zat gizi lain.
Minyak kelapa sawit dikenal sebagai sumber lemak jenuh yang murah dan stabil secara kimia, sehingga banyak digunakan dalam produk olahan makanan. Beberapa penelitian menyebutkan bahwa konsumsi minyak kelapa sawit dalam jumlah moderat dapat memberikan manfaat nutrisi karena kandungan vitamin E, khususnya tokotrienol, yang memiliki sifat antioksidan (Nagendran et al., 2000). Namun, minyak kelapa sawit juga dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit kardiovaskular. Penelitian meta analisis oleh Hormenu et al. (2024) menunjukkan bahwa konsumsi minyak kelapa sawit dalam jangka panjang dapat meningkatkan kadar kolesterol LDL dalam darah, yang merupakan faktor risiko utama penyakit jantung. Selain itu, proses pemanasan minyak kelapa sawit pada suhu tinggi diketahui dapat menghasilkan senyawa prooksidan seperti aldehida yang bersifat toksik bagi tubuh (Kamsiah et al., 2014).
Minyak kelapa telah lama dipromosikan sebagai minyak “superfood” karena kandungan asam lemak rantai sedang (medium-chain fatty acids/MCFAs) seperti asam laurat, yang dianggap memiliki manfaat kesehatan. Penelitian oleh Dayrit (2014) menunjukkan bahwa MCFAs dapat meningkatkan metabolisme tubuh dan
memiliki efek antimikroba. Namun, klaim manfaat kesehatan minyak kelapa ini masih menjadi perdebatan. Sebuah meta-analisis oleh Eyres et al. (2016) menyimpulkan bahwa meskipun minyak kelapa dapat meningkatkan kolesterol HDL (“kolesterol baik”), konsumsi minyak kelapa juga dapat meningkatkan kadar kolesterol total dan LDL, yang dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular. Selain itu, minyak kelapa yang digunakan dalam bentuk mentah (virgin coconut oil) dilaporkan memiliki lebih banyak manfaat dibandingkan
minyak kelapa yang melalui proses pemurnian. Virgin coconut oil memiliki sifat anti-inflamasi dan antioksidan yang lebih tinggi.
Minyak tropis sebagai ingridien bakeri bebas gluten
Untuk menggunakan minyak kelapa dan minyak sawit secara efektif dalam resep kue bebas gluten, penting untuk memahami sifat-sifatnya dan bagaimana pengaruhnya terhadap produk akhir yang dipanggang. Minyak kelapa dapat
digunakan sebagai alternatif pengganti mentega dan mentega pada roti bebas gluten, memberikan karakteristik serupa. Ini membantu menjaga kelembutan roti dengan mempengaruhi kelenturan adonan dan menurunkan pH. Penambahan minyak kelapa juga dapat meningkatkan keseragaman pori remah dan menunda staling dengan membentuk kompleks amilosa-lipid, yang membantu menjaga tekstur roti seiring waktu. Minyak kelapa kaya akan trigliserida rantai menengah (MCT) dan memiliki potensi manfaat kesehatan,
menjadikannya tambahan zat gizi dalam pembuatan produk bakeri bebas gluten. Selain itu minyak kelapa memberikan rasa dan aroma tropis ringan, yang dapat meningkatkan kualitas sensorik produk bakeri yang dipanggang.
Minyak kelapa sawit, khususnya stearin sawit, sangat baik untuk menghasilkan lemak padat yang stabil dan bertekstur. Ini digunakan dalam margarin dan mentega putih, yang penting untuk kinerja pembuatan krim dan pemanggangan yang baik.
Minyak kelapa sawit membantu
memperlambat pengerasan dan penggumpalan remah pada roti bebas gluten dengan membentuk kompleks amilosa-lipid, serupa dengan minyak kelapa. Hal ini sangat efektif ketika menggunakan metode pemanasan ohmik.
Minyak sawit dapat difraksinasi menjadi berbagai komponen seperti palm olein dan palm stearin, yang dapat digunakan dalam berbagai aplikasi pemanggangan untuk mencapai tekstur dan stabilitas yang diinginkan. Minyak sawit juga kaya akan karotenoid,
vitamin E, dan senyawa bioaktif lainnya, memberikan manfaat kesehatan tambahan saat digunakan dalam pembuatan produk bakeri bebas gluten.
Nanoteknologi untuk meningkatkan bioavailabilitas minyak tropis
Nanoteknologi menawarkan solusi yang menjanjikan untuk meningkatkan bioavailabilitas zat gizi dalam minyak seperti minyak kelapa, minyak sawit, dan minyak inti sawit. Beberapa contoh penerapan nanoteknologi pada pengembangan ingredien fungsional dari minyak tropis antara lain nanoenkapsulasi, nanoemulsi, nanocarrier. Nanoenkapsulasi dapat melindungi zat gizi yang sensitif dan mudah degradasi akibat oksigen, panas, kelembapan, dan cahaya, sehingga meningkatkan stabilitas dan kelarutannya. Mengenkapsulasi zat gizi dalam nanocarrier dapat secara signifikan meningkatkan bioavailabilitasnya dengan meningkatkan penyerapan dan penyerapannya di saluran pencernaan. Nanoemulsi dapat digunakan untuk merangkum senyawa bioaktif, meningkatkan kelarutannya dan pengiriman yang ditargetkan. Metode ini sangat efektif untuk senyawa lipofilik yang ditemukan dalam minyak. Dengan mengurangi ukuran partikel zat gizi yang dienkapsulasi, nanoemulsi memfasilitasi
penyerapan dan ketersediaan hayati nutrisi yang lebih baik seperti vitamin dan polifenol. Nanocarrier dapat direkayasa untuk mengantarkan zat gizi langsung ke lokasi tertentu di dalam tubuh, meningkatkan kemanjuran dan bioavailabilitas zat gizi. Nanopartikel dapat melindungi senyawa bioaktif dari degradasi enzimatik dan kimia di saluran pencernaan, memastikan bahwa proporsi zat gizi yang diserap lebih tinggi. Dengan memanfaatkan teknik nanoteknologi ini, bioavailabilitas fitonutrien dalam minyak kelapa, minyak sawit, dan minyak inti sawit dapat ditingkatkan secara signifikan, sehingga memberikan dampak kesehatan yang lebih baik dan penggunaan minyak ini lebih efisien dalam berbagai aplikasi.
Referensi:
Dayrit, F. M. (2014). Lauric acid is a medium-chain fatty acid, coconut oil is a medium-chain triglyceride. Philippine Journal of Science, 143(2), 157-166.
Kamsiah, J., Nasir, M. S., & Zainal, Z. (2014). Oxidative stress induced by heating palm oil and its effect on atherosclerosis in experimental animals. Malaysian Journal of Nutrition, 20(2), 231-243.
Nagendran, B., Unnithan, U. R., Choo, Y. M., & Sundram, K. (2000). Characteristics of red palm oil, a caroteneand vitamin E–rich refined oil for food uses. Food and Nutrition Bulletin, 21(2), 189-194.
Aggarwal, B. B., Sundaram, C., Prasad, S., & Kannappan, R. (2010). Tocotrienols: The unsaturated sidechain vitamin E as an anti-cancer agent and beyond. Cancer Letters, 309(2), 85-94.
Vysakh, A., Ratheesh, M., Rajmohanan, T. P., & Girish, K. B. (2014). Anti-inflammatory and antioxidant effects of virgin coconut oil in experimental acute and chronic inflammatory conditions. British Journal of Pharmaceutical Research, 4(5), 617-627.
Hormenu et al. (2024). Tropical oils consumption and health: a scoping review to inform the development of guidelines in tropical regions. BMC Public Health 24:2468.
Gabungan Produsen
Makanan Minuman Indonesia
UMKM menjadi tulang punggung perekonomian nasional, penggerak perekonomian rakyat, serta penyedia kebutuhan masyarakat. Saat ini diperkirakan terdapat sekitar 64,2 juta unit UMKM di seluruh Indonesia, termasuk produk yang menjadi ranah pengawasan BPOM di Indonesia. UMKM diperkirakan memberi kontribusi ekonomi hingga lebih dari 61% Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia. Menurut Badan Pusat Statistik Indonesia 2024 (BPS, 2024), 40% industri manufaktur kecil dan mikro di Indonesia adalah industri manufaktur obat dan pangan yang memberikan lapangan kerja bagi 30% pekerja pada sektor industri manufaktur. Presiden meminta BPOM untuk memerhatikan UMKM di Indonesia
menghadapi sejumlah tantangan seperti pemenuhan ketentuan dalam regulasi atau standar, pemanfaatan digitalisasi, akses pembiayaan, pemasaran, daya saing, dan produktivitas. Saat ini BPOM mencatat 1.002 UMKM obat bahan alam, 1.057 UMKM kosmetik, dan 9.210 UMKM pangan olahan yang terdaftar per 6 Desember 2024. UMKM dalam jangkauan pengawalan dan intervensi BPOM masih sangat terbatas dibandingkan jumlah seluruh UMKM sektor obat dan pangan yang ada di Indonesia.
Untuk menjawab tantangan ini, BPOM mengembangkan program dengan berfokus pada peningkatan kemampuan serta fasilitasi kemudahan bagi UMKM dan pemanfaatan sumber daya lokal yang lebih optimal. Program
dukungan dan keberpihakan BPOM untuk UMKM, khususnya UMK pangan olahan dengan kemudahan perizinan berusaha untuk pangan olahan risiko menengah rendah berupa kemudahan alur registrasi dan linimasa penerbitan
PB-UMKU (Perizinan Berusaha Untuk Menunjang Kegiatan Usaha) yang lebih singkat. Proses asistensi regulatori dan pendampingan UMK pangan olahan, keringanan biaya registrasi produk
UMKM sebesar 50% dari tarif PNBP, bantuan pengujian produk pangan untuk persyaratan registrasi oleh laboratorium
Balai Besar/Balai POM, pengembangan sistem informasi seperti Istana UMKM dan Orang Tua Angkat UMK Pangan Olahan. Hal tersebut disampaikan Kepala
BPOM RI, Taruna Ikrar saat meresmikan pameran akbar UMK Bootcamp di kantor
BPOM jalan Percetakan Negara Jakarta, Jumat 31 Januari 2025. Kegiatan ini merupakan rangkaian acara dari HUT
BPOM Tahun 2025. Tema besar HUT
BPOM 2025 adalah “BPOM Mendunia yang Menjulang, Mengakar dan Membumi untuk Indonesia Emas 2045.”
GAPMMI sebagai salah satu stakeholder selalu mendukung program
kerja maupun kegiatan yang diadakan oleh BPOM. GAPMMI terus mendorong anggotanya untuk menjadi orang tua asuh dalam program yang sebelumnya diinisiasi oleh BPOM. Dalam kegiatan ini, GAPMMI juga berkontribusi dalam acara Bootcamp & UMKM Expo 2025. GAPMMI mengajak beberapa UMKM
Binaannya untuk menampilkan produk unggulan mereka dalam acara tersebut. UMKM Binaan GAPMMI yang turut berpartisipasi diantaranya: Sagolicius, Fivavood, Bolekaka siomay dimsum binaan Unilever, Ngemi kondang (Binaan Bogasari), Gelato Oma Elly (Binaan Mayora), dan PT Mbrebes Mili Food (Danone). Fri-27
Sekretariat GAPMMI
ITS Office Tower Lt. 8 Unit 16, Nifarro Park
Jl. Raya Pasar Minggu KM. 18, Jakarta Selatan 12510 Telp/Fax. (021) 29517511; Mobile. 08119322626/27
Hp. 08156720614
Email: gapmmi@cbn.net.id Website: www.gapmmi.id
Oleh Septiana Isnaeni, Mutia Ardhaneswari & Nuri Wulansari
Badan Standardisasi Nasional
Sejak dulu, minyak tropis telah menjadi bagian tak terpisahkan dari khazanah kuliner dan budaya Indonesia. Seiring dengan perkembangannya, minyak tropis telah menjadi komoditas yang diperdagangkan secara global. Sayangnya, perkembangan ini tidak selalu dibarengi dengan citra positif di mata dunia. Bahkan, saat ini Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization, WHO) pun tengah menyusun pengembangan pedoman konsumsi minyak tropis ini, menyoroti potensi risiko kesehatan terkait komoditas ini. Untuk itu, penting sekali adanya standarisasi dan kebijakan strategis yang kuat, untuk memastikan bahwa minyak tropis Indonesia tidak hanya berjaya di pasar global, tetapi juga aman dan menyehatkan.
Sebagai negara tropis yang kaya akan sumber daya alam, Indonesia merupakan produsen minyak kelapa sawit TERBESAR di dunia. Komoditas ini tidak hanya menjadi andalan ekspor, tetapi juga memberikan kontribusi signifikan terhadap devisa negara dan penyerapan tenaga kerja. Berdasarkan data BPS tahun 2023, tercatat volume ekspor minyak kelapa sawit Indonesia sebesar 27,53 juta ton dengan nilai US$ 24,01 juta. Sementara itu untuk produk minyak kelapa, jenis yang paling banyak diekspor pada tahun 2022 adalah dalam bentuk fraksi minyak
kelapa lainnya yaitu sebesar 326.991 ton dengan nilai US$ 603.511(Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian, 2023).
Penggunaan minyak tropis didominasi oleh industri pangan. Komposisi kandungan lemak minyak kelapa sawit terdiri dari 50% hingga 55% lemak jenuh dan 40% hingga 50% lemak tak jenuh. Hal ini menjadikan minyak kelapa sawit lebih stabil pada suhu tinggi dan lebih tahan terhadap oksidasi. Tak kalah dengan minyak kelapa sawit, minyak kelapa juga banyak digunakan dalam industri pangan terutama pada produk yang bersifat bebas susu dan
bebas laktosa. Selain itu, minyak kelapa digunakan sebagai alternatif minyak dengan rasa khas dalam masakan Asia. Adapun di sektor nonpangan, minyak tropis banyak diaplikasikan dalam industri kosmetik, farmasi, plastik, biodiesel dan energi terbarukan.
Kualitas minyak tropis yang digunakan dalam industri pangan dapat memengaruhi tekstur, rasa dan kestabilan produk pangan. Kualitas minyak juga sangat penting dalam konteks perdagangan agar produk dapat diterima oleh konsumen. Badan
Standardisasi Nasional (BSN) sebagai lembaga pemerintah nonkementerian yang bertugas dan bertanggung jawab di bidang Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian, telah menetapkan beberapa
Standar Nasional Indonesia (SNI) terkait produk minyak tropis seperti pada Tabel 1. SNI ini dapat menjadi rujukan bagi para pemangku kepentingan terkait.
Sementara itu, Kementerian
Perindustrian telah menetapkan
Peraturan Menteri Perindustrian Republik Indonesia Nomor 46 Tahun
2019 tentang pemberlakuan SNI minyak goreng sawit secara wajib. Tujuan ditetapkannya peraturan tersebut adalah untuk melindungi keamanan, kesehatan, menciptakan persaingan usaha yang sehat, dan meningkatkan daya saing industri minyak goreng sawit. Dalam peraturan tersebut, minyak goreng sawit hasil produksi dalam negeri dan/atau dari luar negeri yang beredar di wilayah kesatuan Republik Indonesia wajib memenuhi persyaratan mutu yang ada pada SNI 7709:2019. Persyaratan mutu SNI 7709:2019 dapat dilihat pada Tabel 2.
Meskipun memiliki banyak manfaat ekonomi dan industri, penggunaan minyak tropis sering kali menjadi topik perdebatan dalam konteks kesehatan karena sering dianggap ‘tidak menyehatkan’. Bahkan, WHO (2023) telah mempublikasikan dokumen rapid overview mengenai minyak sawit dan minyak kelapa yang mengaitkan kedua komoditas ini dengan risiko kesehatan pada manusia. Padahal, dilihat dari segi manfaatnya, minyak
Tabel 1 – SNI terkait minyak tropis yang telah ditetapkan oleh BSN
No Nomor SNI
1 SNI 01-0003-1987 Minyak inti kelapa sawit
Judul SNI
2 SNI 01-4796-1998 Minyak goreng merah
3 SNI 2902:2011 Minyak kelapa mentah
4 SNI 3741:2013 Minyak goreng
5 SNI 14:2017
6 SNI 18:2017
Minyak kelapa sawit yang dimurnikan (Refined bleached deodorized palm oil/RBDPO) untuk pangan
Minyak olein kelapa sawit yang dimurnikan (Refined bleached deodorized palm olein/RBDPOL) untuk pangan
7 SNI 7709:2019 Minyak goreng sawit
8 SNI 8904:2020 Minyak goreng kelapa
9 SNI 2901:2021 Minyak kelapa sawit mentah (Crude palm oil)
10 SNI 9098:2022 Minyak makan merah
11 SNI 7381:2022 Minyak kelapa virgin
tropis terutama minyak kelapa sawit mengandung karotenoid, tokoferol dan senyawa bioaktif lainnya yang berfungsi sebagai antioksidan yang melindungi sel dan jaringan dari kerusakan yang disebabkan oleh radikal bebas. Sementara itu, minyak kelapa memiliki kandungan asam laurat yang dapat meningkatkan sistem imun tubuh, serta asam lemak rantai menengah lainnya yang cepat diserap oleh tubuh dan digunakan sebagai energi yang dapat meningkatkan metabolisme tubuh.
Pada tahun 2018, WHO meluncurkan inisiatif bernama REPLACE yang bertujuan untuk mendorong negaranegara dalam mengeliminasi asam lemak trans industrial secara global.
Asam lemak trans industrial merupakan produk sampingan dari pembuatan partially hydrogenated oil (PHO) yang dapat membahayakan kesehatan. Inisiatif ini memberikan pendekatan strategis bagi negara-negara untuk menghilangkan lemak trans yang dihasilkan secara industri dari pasokan pangan nasional. Salah satu pendekatan strategis yang dikembangkan oleh WHO dalam hal ini adalah pembatasan kandungan asam lemak trans industrial sebesar 2g/100g total lemak pada seluruh jenis pangan dan/atau pelarangan produksi dan penggunaan PHO. Saat ini, terdapat 53 negara yang telah menerapkan kebijakan untuk mengeliminasi asam lemak trans yang
No Kriteria uji Satuan Persyaratan 1 Keadaan 1.1 Bau
2 Warna Kuning sampai jingga
3 Kadar air dan bahan menguap fraksi massa, % maks. 0,1
4 Asam lemak bebas (dihitung sebagai asam palmitat) fraksi massa, % maks. 0,3
5 Bilangan peroksida mek O2/kg maks. 101)
6 Vitamin A (total) 2) IU/g min. 451)
7 Minyak pelikan - negatif
8 Cemaran logam berat
8.1 Kadmium (Cd) mg/kg maks. 0,10
8.2 Timbal (Pb) mg/kg maks. 0,10
8.3 Timah (Sn) mg/kg maks. 40/2503)
8.4 Merkuri (Hg) mg/kg maks. 0,05
9 Cemaran Arsen (As) mg/kg maks. 0,10
CATATAN
1) pengujian dilakukan terhadap contoh yang diambil dari pabrik
2) vitamin A (total) merupakan jumlah dari vitamin A dan pro vitamin A (karoten) yang dihitung kesetaraannya dengan vitamin A
3) untuk produk dikemas dalam kaleng
diproduksi secara industrial. Sebagai organisasi pengembangan standar internasional di bidang pangan, Codex Alimentarius Commission (Codex) telah merespon kebijakan terkait eliminasi asam lemak trans industrial dengan menginisiasi pekerjaan untuk merevisi beberapa standar Codex, diantaranya
Standard for Edible Fats and Oils Not Covered by Individual Standards (CXS 19-1981), Standard for Fat Spreads and Blended Spreads (CXS 256-1999), Standard for Named Animal Fats (CXS 211-1999).
Inovasi dalam teknologi pemrosesan minyak memberikan peluang produksi minyak tropis yang lebih stabil tanpa mengubah struktur menjadi lemak trans. Minyak sawit merupakan minyak alami yang sangat kaya triasilgliserol, sehingga melalui proses fraksinasi dan pencampuran (blending) dapat diperoleh aneka fraksi minyak sawit yang memiliki karakteristik yang sesuai dengan tujuan aplikasi yang diinginkan.
Dalam beberapa tahun terakhir, juga telah dikembangkan metode hidrogenasi yang lebih canggih pada pengolahan minyak, yang efektif dalam mengurangi atau menghilangkan pembentukan lemak trans. Selain itu, proses alternatif pengolahan minyak tanpa melalui tahap hidrogenasi juga semakin banyak dikembangkan. Hal ini menjadi peluang bagi Indonesia untuk mendorong minyak sawit sebagai pengganti PHO yang telah terbukti tidak menyehatkan.
Isu kesehatan global terkait konsumsi minyak tropis, khususnya minyak sawit, serta status Indonesia sebagai produsen terbesar komoditas ini di dunia, menuntut respons kebijakan yang komprehensif dan cepat. Pemerintah tidak bisa lagi menunda penyusunan kebijakan strategis yang terencana untuk masa depan minyak tropis. Analisis
risiko dan dampak kebijakan harus menjadi landasan utama, memastikan bahwa setiap keputusan didasarkan pada kajian ilmiah yang kuat dan bukti yang tak terbantahkan. Lebih dari itu, kebijakan harus mempertimbangkan konteks yang lebih luas, termasuk pola konsumsi masyarakat Indonesia, untuk melindungi kesehatan masyarakat sekaligus menjaga daya saing produk unggulan nasional di pasar global.
Indonesia juga perlu berperan aktif dalam forum internasional yang berkaitan dengan pengembangan standar dan penyusunan kebijakan terkait komoditas ini. Hal tersebut penting agar kepentingan Indonesia baik dari sisi perlindungan konsumen maupun aspek ekonomi dan daya saing produk dapat terpenuhi. Untuk mewujudkannya, diperlukan adanya kolaborasi antara pemerintah, industri, peneliti serta akademisi.
Referensi
Badan Pusat Statistik. Statistik Kelapa Sawit Indonesia, Indonesian Oil Palm Statistic Volume 17.2024. ISSN 1978-9947.
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian, Kementerian Pertanian. Analis Kinerja Perdagangan Kelapa. 2023. ISSN 2086-4949.
World Health Organization. A rapid overview of systematic reviews on the effects of coconut oil intake compared with intake of other vegetable oils on mortality and cardiovascular health in children and adults. 2024
World Health Organization. A rapid overview of systematic reviews on the effects of palm oil intake compared with intake of other vegetable oils on mortality and cardiovascular health in children and adults. 2024
Replace Action Package. https://www.who.int/docs/ default-source/documents/replace-transfats/replaceaction-package.pdf . Diakses pada 24 Januari 2025
Oleh Henky Wibawa Executive Director
Indonesian Packaging Federation (IPF)
Artikel ini melanjutkan seri sebelumnya tentang pedoman desain kemasan plastik sirkular. Kali ini, fokus pembahasan adalah pada jenis-jenis bahan kemasan yang umum digunakan dan aplikasinya sehari-hari
Kajian tentang tampilan keseluruhan dan penggunaan berbagai bahan kemasan telah dilakukan, termasuk kemampuan daur ulang, nilai material untuk pendaur ulang, volume, hingga penggunaan bahan campuran yang digabungkan dalam satu kemasan (kaca, logam, dan plastik). Selama pengujian yang dilakukan oleh beberapa anggota ADUPI, perhatian difokuskan pada botol, label, penggunaan tinta dalam label, tutup, pompa, segel, kantong, sachet, volume pengisian, warna dan pengaruhnya pada nilai daur, promosi, serta sampel yang melekat pada produk.
Masing-masing jenis plastik memiliki sifat dan kekurangannya masing-masing. Oleh karena itu, desain kemasan perlu disesuaikan berdasarkan fungsinya, kebutuhan konsumen, dan pengembangan mesin pengemasan industri.
Botol dapat dibuat dari PET, HDPE, dan PP. tutup terbuat dari HDPE atau PP, sedangkan pompa dispenser hampir seluruhnya PP. Beberapa tutup dan pompa dispenser memiliki segel anti rusak yang merupakan bagian dari label selongsong pada botol atau segel plastik terpisah. Tabel 1 adalah kombinasi material yang paling sering ditemukan pada kemasan. Variasi bahan campurang yang digunakan dalam suatu kemasan merupakan ilustrasi kompleksitas proses penyortiran oleh pendaur ulang. Ada banyak variasi dalam bahan label, desan, dan posisi. Lem digunakan
dalam berbagai jenis label. Label yang ditempelkan di bagian depan atau belakang pada botol dengan lem, biasa disebut ‘stiker’ adalah label Perekat Sensitif Tekanan (PSA), biasanya terbuat dari BOPP atau kertas berlapis. Pada sebagian besar botol yang berisi cairan, BOPP PSA digunakan untuk mencegah kontaminasi jika terjadi tumpahan atau kebocoran.
Jenis label lainnya adalah In-MoldLabel (IML), biasanya terbuat dari film BOPP. Teknik ini digunakan untuk wadah es krim, wadah biskuit, ember cat, dan lain-lain. Label ini tidak ditempatkan pada wadah, melainkan ditambahkan selama pemrosesan wadah cetakan tiup injeksi, sehingga label di dalam wadah plastik itu sendiri. Alasan penerapan ini adalah: mencegah hilangnya label pada barang beku yang dikemas dalam ember plastik, karena tidak akan menempel, pencegahan penipuan dan pencegahan kerusakan label selama transportasi. Mendaur ulang jenis wadah ini akan memengaruhi warna pelet daur ulang,sehingga berubah menjadi merah keabu-abuan, gelap dan kusam, biru, tergantung pada warna cetak yang digunakan. Beberapa pendaur ulang menggunakan pelarut untuk menghilangkan warna yang digunakan dalam label IML. Pelarut ini menguap atau berakhir di air limbah, yang kemudian perlu diolah di fasilitas pengolahan air limbah.
seperti PET buram dan kemasan yang terbuat dari PETG dan CPET dan dapat didaur ulang sampai batas tertentu. PET buram seperti jenis botol dan nampan dapat dibuat buram atau tidak tembus Cahaya dengan menambahkan pewarna tertentu untuk mencegahnya menembus cahaya.
Beberapa jenis kemasan PET saat ini terbuat dari PET yang tidak transparan
PET non-transparan (buram) dan PET transparan tidak dapat sepenuhnya dipisahkan satu sama lain. Ketika dimasukkan ke dalam aliran PET transparan, PET buram akan menyebabkan hilangnya kejernihan dan transparansi. Hal ini mengurangi kualitas PET daur ulang dengan membatasi kesesuaiannya untuk aplikasi transparan dan berdampak negatif pada sifat mekaniknya. Oleh karena itu, pendaur ulang cenderung secara sistematis menghilangkan PET buram dari aliran bahan baku mereka. Ini mengorbankan efisiensi dan berarti bahwa semakin banyak proporsi botol PET yang tidak didaur ulang.
Drinks – Plastic Bottled
DPB 2 Mayora –Customer Service, PT. Tirta Fresindo Jaya, Bogor
DPB 3 Mayora/PT Tirta Fresindo Jaya, Bogor Pucuk Harum
DPB 4 Pacific Refreshments Pte., LTD Frestea
DPB 5
Amerta Indah Otsuka, Sukabumi, Jawa Barat Pocari Sweat
7 PT Hokka Indonesia, Bogor Good
PP/PE kemasan plastik kaku kemasan fleksibel multilayer
Dalam Kemasan Plastik Kaku komponen utama kemasan yang terbuat dari PE, PP, (atau PET) (Tabel 2, 3, 4).
Saat ini, hanya kemasan plastik kaku yang komponen utamanya terbuat dari PET, PE dan PP yang disortir secara terpisah. Komponen utama kemasan dapat berupa botol, wadah atau toples,
Tabel 2. Contoh beberapa botol PP/PE dan kemasan fleksibel multilayer di pasaran
misalnya. Kemasan kaku yang tidak terbuat dari PE, PP atau PET saat ini dianggap tidak dapat didaur ulang. Contohnya termasuk Poly Carbonate (PC), Poly Styrene (PS) dan Poly Lactic Acid (PLA). Bahan-bahan ini terlalu jarang untuk disortir dan didaur ulang dengan cara yang hemat biaya dalam skala besar dan oleh karena itu termasuk dalam aliran campuran.
Komponen kemasan lainnya, seperti tutup, tutup dan/atau label, tidak harus terbuat dari bahan yang sama dengan komponen utama kemasan, tetapi tidak boleh mengganggu atau menghalangi proses penyortiran dan daur ulang manual.
Jika kemasan memiliki label atau selongsong, label ini dapat dibuat dari
kepadatan yang berbeda
Tabel 3. Contoh beberapa kemasan kaku PP/PE dan kemasan fleksibel multilayer di pasaran
dari PP dan PE. Misalnya label yang tenggelam dalam air selama tahap pencucian proses daur ulang, seperti selongsong menyusut PVC atau PET-G, sedangkan PP atau PE mengapung di air. Penggunaan label tenggelam mendukung menghindari kontaminasi serpihan PP atau PE. Kemasan yang komponen utamanya terbuat dari PE atau PP dan memiliki label yang terbuat dari bahan yang sama dapat disortir dan didaur ulang dengan benar dalam aliran penyortiran yang sesuai untuk komponen terbesar, asalkan tidak berwarna hitam. Label yang terbuat dari bahan kertas harus memenuhi persyaratan dimensi. Dalam daur ulang PE dan PP, label kertas menghambat
daur ulang yang tepat. Ini bukan masalah dengan PET.
Penting juga bahwa perekat yang digunakan untuk mengaplikasikan label dapat dicuci. Penggunaan tutup aluminium itu sendiri tidak menjadi masalah, asalkan mudah dikupas atau dilepas. Misalnya tutup aluminium Yakult mudah dikupas. Beberapa merek lain terlalu sulit untuk dihilangkan, banyak pendaur ulang memilih untuk “memotong” tutupnya dengan pisau,dan dalam hal ini mereka tidak dapat memotongnya “bersih”, beberapa bagian dari HIPS – bahan yang biasa digunakan dalam botol dengan tutup aluminium – akan dipotong bersama dengan tutupnya
Kobe Boga Utama, Tangerang Indonesia
II 5 PT Seelindo Sejahteratama, Tangerang
dan hilang untuk tujuan daur ulang. Kita perlu memikirkan kembali desain dan penggunaan material. Saat ini tutup sebagian besar cangkir PP adalah campuran PP dan EAA (Ethylene-acrylic acid). Tutup itu saat ini tidak didaur ulang. Dalam kasus di mana segel anti rusak diterapkan: PVC digunakan di sebagian besar segel di Indonesia, karena memiliki biaya terendah. PVC
lebih sulit untuk didaur ulang, karena titik lelehnya sangat rendah, sekitar 90 - 100oC dan akan terdegradasi pada suhu tinggi. PVC yang terdegradasi dapat berubah warna pada suhu tinggi karena hilangnya gas hidrogen klorida, dan menjadi sangat rapuh,dan tidak dapat digunakan kembali. Pilihan warna pemilik merek untuk botol, tutup, dan pompa dispenser juga harus
diperhitungkan.
Bahan transparan (tidak ditambahkan warna) memiliki nilai tertinggi untuk pendaur ulang. Tidak semua warna dalam kemasan plastik memiliki nilai yang sama di sektor daur ulang. Untuk alasan pemasaran, ada beragam plastik berwarna di pasaran. Merah, Hijau, Biru memiliki nilai tertinggi setelah transparan. Hitam dan warna gelap lainnya memiliki nilai terendah untuk pendaur ulang.
Kantong multilayer dan sachet kecil
Selama pengambilan sampel kami, kami menemukan serangkaian kantong dan sachet multilayer dalam berbagai ukurandan kelompok produk dan tergantung pada merek dan produk yang terdiri dari berbagai jumlah lapisan.
Sejarah sachet yang muncul di pasar membutuhkan beberapa penjelasan. Sachet sampo adalah penemuan Unilever Indonesia, padatahun 90an. Pada saat itu pembangunan properti sedang booming. Untuk buruh konstruksi, yang menerima upah harian, sachet shampo sekali pakai tersedia untuk mereka, karena harganya yang murah.
Selama tahun-tahun yang sama, di India, Unilever melakukan studi pasar yang menunjukkan bahwa pada saat itu hanya 10% dari populasi yang dapat menyikat gigi dengan pasta gigi, sekalilagikarena daya beli yang rendahdan pasta gigi hanya menjadi kebutuhan sekunder atau tersier. Jadi, untuk memperluas pasar mereka, sachet
ini diluncurkan dengan kampanye dan dengan harga murah 2,5 Rupee per sachet, diiklankan dapat menggunakan pasta gigi setidaknya 10 kali per sachet. Seperti yang dikatakan, ekonomi lokal mempengaruhi ukuran kemasan yang dirilis di pasar Indonesia. Sachet kecil dikembangkan untuk menjangkau rumah tangga berpenghasilan rendah. Rumah tangga tersebut lebih memilih barang-barang konsumsi “sekali pakai” karena daya beli mereka yang terbatas.
Sachet itu memungkinkan sebagian besar populasi untuk memiliki akses ke produk dasar seperti deterjen dan produk kebersihan pribadi. Jika sebotol sampo 450ml mewakili 20% daripendapatan mingguan Anda, satusatunya cara Anda mampu membeli produk tersebut adalah membeli
kemasan dalam jumlah rendah, seperti sachet sampo sekali pakai dalam contoh ini. Sekarang perilaku konsumen bergeser, ukuran paket kecil juga dianggap mudah untuk gaya hidup.
Kami juga mengidentifikasi minisachet, yang biasa digunakan sebagai pembungkus permen, ukuran bervariasi dari 45 x 20 mm hingga 45 x 25 mm. Ada yang terbuat dari PET12/cetak/CPP25 (permen berlapis), yang lain terbuat dari PET12mic/cetak/Met-CPP20. Ini sering dijual dalam kemasan dalam tas yang lebih besar. Toko-toko sering membagikannya sebagai’uang kembalian kecil’.
Teknologi kantong dimulai dengan struktur 3 lapis PET/Alufoil/LLDPE, karena aluminium foil adalah sifat penghalang terbaik terhadap uap
air danoksigen, dan jugamelindungi aroma produk beraroma. Namun karena tekanan penurunan biaya dan dengan peningkatan teknologi metalisasi,akhirakhir initelah digantikan oleh struktur metal, seperti PET/met-PET/LLDPE dantelah berevolusi menujustruktur 2 lapis PET/met-LLDPE. Film metalisasi adalah plastik yang mengandung lapisan tipis logam aluminium. Filmfilm ini telah meningkatkan sifat penghalang terhadap kelembapan, minyak, udara, dan bau, dan permukaan aluminium yang sangat reflektif menarik bag ikonsumen. Karena kemasan multilayer terdiri dari banyak bahan, ini mengganggu daur ulang bahan penyusun utama. Selama proses daur ulang, bahan penyusun utama akanter kontaminasi. Bahan multilayer terdiri
dari beberapa lapisan plastik yang telah digabungkan, diikat atau menyatu sedemikian rupa sehingga hampir tidak dapat dipisahkan satu sama lain.
Kemasan juga dapat terdiri dari mono-web, yang diekstrusi bersama dari beberapa lapisan dari bahan daur ulang atau perawan yang sama. Ini tidak dianggap sebagai kemasan multilayer. Pelapisan biasanya lapisan tipis yang terbuat dari bahan yang berbeda dar ikomponen terbesar. Lapisan ini sangat tipis dan biasanya diterapkan sedemikian rupa sehingga tidak mungkin untuk memisahkannya dari bahan yang dilapisi. Pelapis dapat menghambat proses daur ulang dengan mengubah warna atau mengkristal pada plastik daur ulang.
Pengisi yang ditambahkan ke plastik, seperti mineral (misalnya kapur atau bedak), serat (misalnya kertas, rumput atau kaca), mika (efek mutiara), serpihan logam (tampilan logam) dan
oksida besi (warna terakota), juga memengaruh ikualitas dan membatasi aplikasi daur ulang karena perubahan warna. Ada penelitian yang sedang berlangsung tentang cara-cara baru untuk memisahkan berbagai bahan yang membentuk kemasan multilayer. Daftar tambalan yang diizinkan, aditif, dan lain-lain. yang memiliki sedikit pengaruh pada daur ulang plastik juga sedang disusun. Selain itu, para peneliti sedang menyelidiki nilai batas untuk komponen tertentu (misalnya EVOH) dalam kemasan.
Rata-rata kemasan Tetra UBC 72% bahan dari sumber terbarukan (ratarata berdasarkan total bahan yang dibeli), 100% karton dari sumber bersertifikat dan terkontrol FSC. Jejak karbon lebih rendah daripada kemasan alternatif (meta-analisis LCA IFEU). Dapat didaur ulang dan semakin
didaur ulang di lebih dari 170 lokasi di seluruh dunia Tetra Brik®Aseptic 1000 Edge dengan LightCap™ 30 Berbasis Pabrik Paket karton aseptik pertama yang disertifikasi untuk melampaui 80% bahan terbarukan, hingga 23% pengurangan emisi CO2 dibandingkan dengan paket standar Tetra Brik®Aseptik.
Pada tahun 2019, setelah berkonsultasi secara ekstensif dengan pelanggan mereka untuk memastikan keselarasan, mereka mempercepat upaya mereka untuk merestrukturisasi strategi inovasi kemasan mereka seputar visi mereka tentang karton minuman yang ideal: kemasan yang sepenuhnya dapat diperbarui dan dapat didaur ulang. Untuk mencapai langkah perubahan dalam pembangunan ini, mereka telah meningkatkan investasi mereka: Untuk meningkatkan pangsa bahan terbarukan, menghilangkan lapisan plastik berbasis fosil dan/atau menggantinya dengan alternatif nabati dari struktur material saat ini, yang terdiri dari kertas karton, aluminium foil, dan berbasis PE yang diekstrusi. Apa yang mereka lakukan pada tahun 2019? Mereka melakukan investasi yang signifikan sehingga semua pabrik Eropa mereka sekarang mampu laminasi nabati dengan pekerjaan pengembangan berkelanjutan untuk memperluas penawaran nabati mereka ke produk lain dalam portofolio mereka.
Visi: Menggunakan polimer dan kertas daur ulang di semua bahan kemasannya, tanpa pernah mengorbankan keamanan pangannya. Aliran Kerja Pasca-Daur Ulang Konsumen Kemasan primer (karton minuman dan bukaan/ penutupan) (Tabel 5), serta kemasan sekunder
Mereka memulai kolaborasi pemasok yang erat untuk mengeksplorasi pemanfaatan konten daur ulang dalam karton. Mereka berkolaborasi dengan pelanggan dalam konten daur ulang dalam kemasan sekunder di pasar tertentu.
Berkelanjutan & anti-sampah sembarangan
Visi: Ini telah menjadi area prioritas,didorong oleh kepatuhan hukum dan permintaan pelanggan. Selain berkontribusi pada tujuan mereka yang lebih luas seputar kemampuan terbarukan dan daur ulang, tujuannya adalah untuk mengembangkan inovasi yang mengatasi sampah.
Rencana Aksi:
Kembangkan kemasan pintar yang membantu pengumpulan, penyortirann dan daur ulang. Apa yang mereka lakukan sejak 2019? Mereka mengirimkan mesin pengisi pertama mereka untuk paket aseptik bebas aluminium dan solusinya sekarang sedang diuji di lapangan.
PT REL-ION STERILIZATION SERVICES
Eliminasi Bakteri Patogen, Sterilisasi, Polimerisasi
021-88363728, 021-8836 3729 021-88321246
yayuk@rel-ion.co.id
www.rel-ion.com
GNT Group B.V.
EXBERRY® is the leading brand of Coloring Foods for the food and beverage industry. Coloring Foods are made from fruits, vegetables, and edible plants using a physical manufacturing process processed with water.
+65 6659 4180
info-singapore@gnt-group.com
www.exberry.com
PT Alfascale Indonesia
Sole Agent and Service Center of OHAUS in Indonesia. At Alfascale, we offer OHAUS products and provide calibration, maintenance, repairs, and expert support to ensure lasting precision.
(021) 45841415
marketing@alfascale.co.id
https://www.qode.bio/alfascaleid/ home
PT. Mitra Kualitas Abadi (Catalyst Consulting) Training, Consulting, Assesment/audit, Mystery Shopping Provider 021-3952 4220
+62 813-8250-7245
info@catalystconsulting.id www.catalystconsulting.id Catalyst Consulting consulting.catalyst Catalyst Consulting
EKONID - AHK Indonesien
+62 21 5098 5800 ext. 229
+62 21 5098 5801
https://www.iba-tradefair.com/
Jl. H. Agus Salim No. 115, Jakarta 10310
BENEO Asia Pacific Pte. Ltd.
+65-6778-8300
contact@beneo.com
10 Science Park Road #03-21 / 22 / 23 / 24 117684 Singapore
PT Dianta Mitrafairindo Internasional Official Representative of Messe Frankfurt for Indonesia
021 3190 4340
info@dianta.co.id / info@indonesia.messefrankfurt.com
www.iffa.messefrankfurt.com / www.indonesia.messefrankfurt.com
Wisma Nugraha 4th Fl., Jl. Raden Saleh 6, 10430 Jakarta Pusat
Dalam beberapa dekade terakhir, isu kesehatan masyarakat terkait konsumsi gula berlebih telah menjadi perhatian global. Meningkatnya prevalensi penyakit tidak menular seperti obesitas dan diabetes melitus mendorong berbagai negara, termasuk Indonesia, untuk mengambil langkah-langkah strategis dalam mengurangi konsumsi gula. Salah satu upaya yang signifikan adalah melalui reformulasi produk minuman. Reformulasi produk minuman merupakan suatu proses inovatif yang bertujuan untuk mengurangi kandungan gula dalam produk tanpa mengorbankan cita rasa, tekstur, dan daya tarik konsumen. Proses ini melibatkan pengembangan formula baru, penggunaan bahan pengganti gula, serta penerapan teknologi produksi yang canggih. Reformulasi minuman merupakan langkah penting dalam menciptakan masa depan yang lebih sehat bagi masyarakat. Dengan terus berinovasi dan berkolaborasi, industri minuman dapat menghasilkan produk yang tidak hanya lezat tetapi juga bergizi. Konsumen pun akan memiliki lebih banyak pilihan minuman sehat yang sesuai dengan gaya hidup mereka. Dengan demikian, FoodReview Indonesia edisi mendatang akan membahas mengenai reformulasi ini terutama terkait pengurangan gula pada produk minuman.
Pemasangan iklan, pengiriman tulisan atau berita seputar teknologi dan industri pangan, silakan hubungi:
FOODREVIEW INDONESIA
telepon (0251) 8372333 | +62 811 1190 039
email: redaksi@foodreview.co.id & marketing@foodreview.co.id Cantumkan nama lengkap, alamat, email dan nomor telepon Anda.
APRIL
30 April -
3 Mei 2025
Indonesia Int’L Food & Horeca Expo
ICE BSD, Tangerang
MEI
7-10
Mei 2025
21-24
Mei 2025
12 - 15
Juni 2025
Indonesia Cold Chain ExpoFood
JIEXPO, Kemayoran Jakarta
Food + Beverage Indonesia
JIEXPO, Kemayoran Jakarta
Jogja Int'l Food & Beverage Expo
Jogja Expo Center, Yogyakarta
22 - 25
Juli 2025
29 - 31
Juli 2025
Food & Hospitality Indonesia
JIEXPO, Kemayoran Jakarta
Food Manufacturing Indonesia
JIEXPO, Kemayoran Jakarta
22 - 24
Agustus 2025
East Food Indonesia
Grand City Convex, Surabaya
21 - 24
Oktober 2025
5 - 7
November 2025
12 - 15
November 2025
Jogja International Food & Hospitality Exhibition (JIFHEX)
Graha pradipta Jogja Expo Center, Yogyakarta
ALLPack Indonesia
JIEXPO, Kemayoran Jakarta
HEATECH Indonesia
JIEXPO, Kemayoran Jakarta
SIAL InterFood Indonesia
JIEXPO, Kemayoran Jakarta
If you have a friend or colleague who would be interested in receiving FoodReview Indonesia, please feel free to share the latest issue, and our special digital subscription offer with them today.