FOODREVIEW
INDONESIA
PROBIOTIC BEVERAGES:
PELUANG & TANTANGAN NON-DAIRY
Minuman
Teh Indonesia: Aspek Kesehatan & Keberlanjutan
Teknologi inovasi Minuman Nabati
PROBIOTIC BEVERAGES:
PELUANG & TANTANGAN NON-DAIRY
Minuman
Teh Indonesia: Aspek Kesehatan & Keberlanjutan
Teknologi inovasi Minuman Nabati
Industri minuman Indonesia adalah salah satu sektor vital dengan potensi besar untuk pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Bahkan produk minuman menjadi produk yang paling banyak diburu konsumen pasar daring (e-commerce) di Indonesia. Pada tahun 2023, untuk kategori pangan (makanan dan minuman), proporsi nilai penjualan produk minuman memiliki proporsi yang terbesar, yaitu mencapai 18,3%, diikuti kelompok bahan pangan pokok (17,6%), pangan segar dan beku (17,3%) produk camilan (13,5%), produk susu olahan (12,8%), dan kategori produk pangan lainnya. (20,4%). Databoks Katadata selanjutnya, menyatakan bahwa segmen produk minuman yang populer adalah kopi (6,2%), teh (2,8%), minuman tradisional dan herbal (2%), jus sirup (1,9%), minuman bubuk (1,8%), dan minuman lainnya (3,7%).
Tidak hanya itu, dari aspek pertumbuhan, industri minuman juga memperlihatkan pertumbuhan yang sangat baik. Hal ini ditunjukkan oleh data dari Gabungan Produsen Makanan Minuman Indonesia (GAPMMI), yang menyatakan bahwa terdapat peningkatan jumlah investasi di sektor industri minuman, baik Foreign Direct Investment, dari tahun 2022 (152 proyek, bernilai 78445,9 ribu USD menjadi 198 proyek, dengan nilai 102870,6 ribu USD) maupun Domestic Direct Investment (dari 529 proyek bernilai Rp 2908479,7 juta menjadi 656 proyek bernilai Rp 6083570 juta).
Dengan didukung oleh kekayaan sumber daya alam yang melimpah, seperti misalnya kopi, teh, dan aneka herbal maka potensi pertumbuhan industri minuman tersebut sangat besar. Kekayaan sumber daya alam Indonesia, termasuk buah-buahan dan aneka sayuran, memberikan basis yang solid untuk produksi minuman yang beragam dan unik. Pasar domestik yang besar, didorong oleh populasi yang tinggi dan meningkatnya kesadaran akan gaya hidup sehat, menjadi landasan yang kokoh bagi permintaan produk minuman berkualitas tinggi.
Namun demikian, industri minuman juga dihadapkan pada sejumlah tantangan yang perlu diatasi. Salah satu tantangan utama adalah ketergantungan terhadap impor untuk beberapa bahan baku, seperti buah-buahan. Hal ini dapat meningkatkan biaya produksi dan membuat industri ini rentan terhadap fluktuasi harga global. Selain itu, standar kualitas bahan baku lokal belum selalu memenuhi standar industri, yang dapat menghambat daya saing produk di pasar global. Masalah infrastruktur, seperti transportasi dan distribusi yang kurang efisien, juga menjadi kendala dalam rantai pasok industri ini.
Tantangan lain yang perlu diperhatikan oleh industri minuman adalah pengurangan kandungan gula dalam produk minuman. Menyikapi masalah kesehatan yang terkait dengan konsumsi gula berlebih, industri minuman perlu berperan aktif dalam mengurangi kandungan gula
dalam produknya. Tantangannya termasuk menemukan alternatif pemanis yang dapat mempertahankan rasa dan kualitas produk tanpa meningkatkan kadar gula, serta memastikan bahwa pengurangan gula tidak mengorbankan kepuasan konsumen.
Namun, di tengah tantangan tersebut, terdapat berbagai peluang yang dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan industri minuman. Peningkatan produktivitas pertanian lokal dapat mengurangi ketergantungan terhadap impor dan meningkatkan daya saing produk domestik. Investasi dalam infrastruktur distribusi dapat meningkatkan efisiensi dan menurunkan biaya logistik.
Selain itu, tren minuman fungsional, termasuk minuman probiotik, semakin populer di pasar global maupun domestik. Minuman fungsional, berbasis aneka rempah atau pun bahan alam menawarkan nilai tambah dalam hal kesehatan dengan khasiat seperti meningkatkan sistem kekebalan tubuh, meningkatkan pencernaan, atau meningkatkan kesehatan usus dengan bakteri probiotik. Pengembangan minuman fungsional dapat menjadi peluang yang menarik bagi industri minuman di Indonesia untuk menciptakan produk-produk inovatif yang memenuhi kebutuhan dan memfasilitasi gaya hidup sehat konsumen.
Untuk mendorong lebih lanjut pertumbuhan industri minuman, kerja sama antara pemerintah, industri, dan konsumen sangatlah penting. Pemerintah memiliki peran kunci dalam mengeluarkan regulasi, memberikan insentif, dan memberikan pendidikan kepada masyarakat tentang gaya hidup sehat, pentingnya hidrasi, serta risiko konsumsi gula berlebih -misalnya. Selain itu, konsumen juga berperan penting dengan memilih produk, memprioritaskan produk lokal, produk dengan kandungan gula lebih rendah, produk dengan potensi fungsional kesehatan yang baik, serta memberikan umpan balik kepada produsen tentang preferensi mereka.
Diperlukan langkah-langkah strategis seperti diversifikasi sumber daya bahan baku, peningkatan investasi dalam infrastruktur, pengembangan sumber daya manusia dalam hal teknologi, serta pengembangan produk minuman, yang lebih inovatif dan fungsional, sehingga industri minuman Indonesia dapat menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi, yang sekaligus memfasilitasi gaya hidup sehat masyarakat konsumennya.
Mudah-mudahan sajian FoodReview Indonesia ini dapat berkontribusi pada peningkatan daya saing produk dan industri minuman Indonesia.
Purwiyatno
Hariyadihttps://phariyadi.foodreview.co.id/
6 FORUM
8 FOOD INFO
VOL. XIX No. 2 Februari 2024
20 NON-DAIRY
PROBIOTIC BEVERAGES: PELUANG & TANTANGAN Pangan tidak hanya berfungsi untuk memenuhi rasa lapar dan memberikan gizi yang diperlukan oleh tubuh namun juga digunakan untuk mencegah berbagai penyakit, sehingga permintaan konsumen terhadap pangan fungsional semakin meningkat.
30 Sosialiasi Peraturan Perpajakan Terbaru PP 58/2023 & PMK 168/2023
Pemimpin Umum: Suseno Hadi Purnomo | Pemimpin Redaksi: Purwiyatno Hariyadi | Wakil Pemimpin Redaksi: Nuri Andarwulan
Redaktur Pelaksana: Himma Ellisa | Pemimpin Perusahaan: Pratomodjati | Wakil Pemimpin Perusahaan: Hindah Muaris
Pembaca Ahli: Desty Gitapratiwi | Staf Redaksi: Fitria Bunga Yunita | Sales, Advertising & Activities: Tissa Eritha
Digital Marketing: Fetty Fatimah | Business Development: Andang Setiadi | Desain & layout: Yanu Indaryanto
IT dan Website: Gugun Hendi Gunawan | Keuangan: Kartini, Padmawati Zainab
Penerbit: PT Media Pangan Indonesia
Alamat PT Media Pangan Indonesia: Jl Binamarga II No. 23, Baranangsiang, Bogor Timur 16143
Telepon: (0251) 8372333, (0251) 8322732 | +62 811 1190 039 | Fax: (0251) 8375754
Website: www.foodreview.co.id | E-mail: redaksi@foodreview.co.id, marketing@foodreview.co.id
ISSN: 1907-1280
salah satu minuman yang telah menemani peradaban manusia selama ribuan tahun.
43 Teknologi Inovasi
Minuman Nabati
Perkembangan produk minuman nabati didorong oleh berbagai kebutuhan dan isu, seperti intoleransi laktosa, keseimbangan lingkungan, dan pilihan gaya hidup atau pola konsumsi vegetarian dan vegan.
Dear FoodReview Indonesia, Mohon informasinya, karena saat ini FoodReview Indonesia sudah dapat diakses secara daring dan gratis. Apakah masih ada versi cetak yang bisa dibeli? Terima kasih.
Dina
Bogor
Jawab:
Sejak tahun 2021 FoodReview Indonesia tidak lagi menyediakan versi cetak. Namun, versi cetak edisi tahun-tahun sebelumnya masih tersedia dan dapat dibeli di beberapa toko niaga elektronik kami di Shopee atau Tokopedia dengan ketik kata kunci: FOODREVIEW INDONESIA.
Kepada FoodReview Indonesia
Saya ingin menanyakan terkait kerja sama kegiatan dari himpunan mahasiswa. Kami berencana mengadakan kegiatan antara lain lomba karya tulis ilmiah nasional, lomba poster, dan seminar nasional untuk umum. Mohon info bagaimana cara mengajukan kerja sama ini. Terima kasih.
Rifa
Semarang
Jawab:
Untuk kerja sama kegiatan mahasiswa dengan FoodReview Indonesia, silakan terlebih dahulu mengirim proposal ke info@foodreview.co.id. Kami akan menghubungi lebih lanjut setelah proposal kami terima.
Dear FoodReview Indonesia, Mohon informasinya, buku-buku apa saja yang dijual oleh FoodReview Indonesia dan bagaimana cara membelinya? Terima kasih.
Farah
Jakarta
Jawab:
FoodReview Indonesia memiliki beberapa koleksi buku seperti Teknologi Proses Termal, Masa
Simpan dan Batas Kedaluwarsa Produk Pangan, Kakao dan Teknologi Produksi Cokelat, Database Kandungan Flavanoid, Karotenoid, dan Plant Sterol pada Makanan Indonesia, Makanan Kaleng, dan lain sebagainya. Untuk pembelian dapat langsung menghubungi nomor WA kami di +62 811-1190-039 atau dapat juga melalui toko niaga elektronik kami di https://shopee.co.id/foodreview atau https:// www.tokopedia.com/tokokulinologi
KIRIMKAN KOMENTAR atau pertanyaan Anda ke Forum FOODREVIEW INDONESIA Jl Binamarga II No. 23, Baranangsiang, Bogor Timur 16143 atau melalui whatsapp: +62 811-1190-039, email redaksi@foodreview.co.id Cantumkan nama lengkap, alamat dan nomor telepon Anda. Semua surat yang masuk akan diedit terlebih dulu dengan tanpa mengubah maknanya.
Majalah cetak edisi 2016-2020 masih bisa diperoleh melalui loka pasar kami seperti Shopee (Media Pangan Indonesia) & Tokopedia (Toko Kulinologi). Silakan ketik ‘Majalah FoodReview’ pada kolom pencarian. Sedangkan untuk ketersediaan edisi-edisi tertentu silakan menghubungi 0811 1190 039.
Kewajiban sertifikasi halal tidak berhenti pada produk akhir pangan saja. Seluruh produk dan jasa yang berkaitan erat dengan produk akhir pangan juga wajib disertifikasi halal. Beberapa jasa yang berkaitan dengan sertifikasi halal produk pangan adalah jasa penyembelihan, jasa logistik, dan jasa kemasan. Produk lainnya yang juga perlu disertifikasi halal adalah bahan baku, bahan tambahan pangan, dan bahan penolong untuk produk pangan. Salah satu contoh bahan tambahan pangan adalah flavor untuk memberikan rasa dan aroma yang menarik.
“Pada dasarnya produk ini termasuk dalam kategori bahan tambahan pangan, tapi karena menjadi salah satu bahan yang diperlukan dalam pembuatan produk pangan, maka flavor menjadi produk yang wajib disertifikasi halal,” kata Direktur LPPOM MUI Muti Arintawati dalam Media Gathering LPPOM MUI yang diselenggarakan pada
18 Januari 2024 di Gedung Majelis Ulama Indonesia (MUI), Jakarta.
Meski menghadapi banyak tantangan,
LPPOM MUI optimis target wajib halal yang dicanangkan pemerintah dapat terwujud bila tercipta kerja sama yang baik antar pemangku kepentingan. Salah satu hal yang diperlukan adalah pengujian laboratorium. Untuk mendukung proses pemeriksaan kehalalan sebuah produk. Ada tiga prinsip yang diterapkan dalam sertifikasi halal. Pertama, memastikan bahwa semua bahan yang digunakan dalam proses produksi adalah halal. Kedua, memastikan bahwa tidak terjadi kontaminasi bahan haram terhadap produk baik yang berasal dari peralatan produksi, pekerja maupun lingkungan produksi. Ketiga, memastikan bahwa proses produksi halal dapat berjalan berkesinambungan.
“Meski begitu, tidak semua produk memerlukan analisa laboratorium. Adapun produk yang perlu dilakukan uji laboratorium seperti produk asal hewan/ berpotensi tercemar babi, kandungan alkohol untuk produk tertentu, serta uji tembus air untuk produk seperti tinta pemilu dan kosmetika tertentu,” pungkas Muti Arintawati. Fri-35
•
•
•
https://bit.ly/FRIDIGITAL
To advertise & be a webinar sponsor, contact us and book your 2024 schedule :
Ms. Tissa Eritha - tissa@foodreview.co.id
Mr. Andang Setiadi - andang@foodreview.co.id
Perubahan pola aktivitas perdagangan berbasis digital berdampak pada perubahan pola perilaku konsumen dan pelaku usaha secara langsung. Perubahan pola perilaku konsumen ini harus diimbangi dengan kebijakan-kebijakan yang dapat melindungi berbagai aktivitas pola perdagangan baru. Keberlangsungan kegiatan ekonomi bergantung pada kerja sama antara konsumen, pelaku usaha, dan pemerintah. Penerbitan Peraturan Pemerintah Nomor 80 Tahun
2019 tentang Perdagangan Melalui Sistem Elektronik (PMSE) adalah salah satu langkah pemerintah untuk melindungi konsumen dari berbagai aktivitas perdagangan berbasis digital. Dalam peraturan tersebut, pelaku usaha harus menyediakan layanan pengaduan konsumen. Selain itu, konsumen juga dapat melaporkan kerugian transaksi PMSE kepada Menteri Perdagangan dan harus ditindaklanjuti pelaku usaha. “Jika tidak ditindaklanjuti, pelaku usaha akan masuk ke dalam daftar prioritas pengawasan Menteri Perdagangan yang dapat diakses publik. Kementerian
Perdagangan memastikan pelaku usaha bertanggung jawab,” ujar Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga dalam Siaran Pers Kementerian Perdagangan beberapa waktu lalu.
Wamendag Jerry menambahkan, terdapat beberapa kiat aman dan cerdas dalam berbelanja daring. Pertama, konsumen harus selalu teliti sebelum membeli. Caranya, memperhatikan deskripsi produk dan membandingkan harga. Kedua, konsumen diimbau untuk membeli produk sesuai kebutuhan dan memilih toko daring yang terpercaya. Caranya, mengecek reputasi penjual, membaca ulasan pembeli, dan mengecek riwayat transaksi. “Kiat aman dan cerdas dalam berbelanja daring selanjutnya adalah memilih sistem pembayaran yang aman atau menggunakan rekening bersama. Konsumen dapat mengecek rekening tujuan transaksi melalui cekrekening.id untuk menghindari penipuan,” imbuhnya. Kementerian Perdagangan juga menyediakan berbagai saluran layanan pengaduan konsumen. Konsumen dapat melakukan pengaduan dengan mengirimkan pesan WhatsApp di 0853 1111 1010, mengirimkan surat elektronik melalui pengaduan. konsumen@kemendag.go.id, mengakses situs web di simpktn.kemendag.go.id, dan telepon melalui (021)3441839. Pengaduan konsumen juga dapat dilakukan dengan bersurat maupun datang langsung ke Ditjen PKTN. Fri-35
• India merupakan salah satu mitra strategis Indonesia sebagai negara tujuan ekspor terbesar ke-4 dan sumber investasi asing terbesar ke21. Kedua negara memiliki perjanjian perdagangan regional dan potensi yang cukup besar terutama di bidang pangan dan produk pertanian. Beberapa komoditas pertanian yang diperdagangkan kedua negara adalah kopi, teh, rempah-rempah, kelapa sawit, dan lain-lain. Bersamaan dengan kunjungan Federation of Indian Export Organizations (FIEO) ke India, Kedutaan Besar India menyelenggarakan acara bisnis B2B, dan pertemuan pembeli-penjual bersama 27 perusahaan asal India yang bergerak di sektor pangan dan pertanian. Adhi Lukman memberikan sambutan selaku Ketua Umum GAPMMI dan berharap terjalin kerja
sama antarpengusaha Indonesia dan India terutama di sektor pangan dan pertanian.
• Trans Retail Indonesia di dalam naungan CT Corp mengundang pelaku usaha untuk menjadi mitra bisnisnya ke depan dan mengenalkan manfaat ekosistem ekonomi dan sosial yang saling menguntungkan. Presiden Direktur dan CEO Transmart Carrefour, Shafie Shamsuddin, serta pemilik PT Trans Corp, Chairul Tanjung memnyampaikan strategi masa depan Transmart. Setidaknya ada tiga tahapan strategi sebagai komitmen Transmart yang disampaikan, yaitu: Fase pertama periode enam bulan pertama (JanJun 2024) dengan prioritas pada tiga outlet (Cempaka Putih, Central Park, Kota Kasablanka) akan meningkatkan penjualan FMCG (perlu dukungan
penawaran dari penyuplai); Fase kedua periode Juli 2024 - Des 2025, menggandeng mitra Mitsui Jepang, utk implementasi bisnis model yg baru; dan Fase ketiga, akan ekspansi lagi bersama TransCorp. Dalam pertemuan itu GAPMMI dipimpin oleh Andrew Saputro selaku Wakil Ketua
Umum Bidang Kerja Sama.
• BPSDMI Kementerian
Perindustrian dan ACMT Indonesia menyelenggarakan Seminar Ekonomi Sirkular Industri Manufaktur pada Pendidikan untuk memberikan informasi kepada tenaga pendidik dan kependidikan, mahasiswa dan mitra industri. Ekonomi sirkular adalah sebuah sistem atau model ekonomi yang bertujuan untuk menghasilkan pertumbuhan ekonomi dengan mempertahankan nilai produk, bahan, dan sumber daya dalam perekonomian, sehingga meminimalkan kerusakan sosial dan lingkungan yang disebabkan oleh pendekatan ekonomi linier.
• Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menyelenggarakan diskusi grup terfokus dalam rangka pengembangan Logistik Nasional sebagai Upaya penurunan biaya logistik nasional sesuai target RPJPN 2025-2045. GAPMMI diwakili oleh Rachmat Hidayat selaku Wakil
Ketua Umum Bidang Kebijakan
Publik menyampaikan identifikasi permasalahan dan solusi terkait pengurangan biaya logistik nasional.
• Salah satu unit bisnis IHATEC (Indonesia Halal Training & Education Center), yaitu IHATEC Publisher pada bulan Januari 2024 telah menerbitkan majalah Halal Review Edisi Perdana yang mengulas acara Top Halal Award 2023, hasil survei perilaku konsumen milenial terhadap halal, dan cara membangun kepercayaan konsumen melalui halal. Majalah Halal Review GRATIS dapat diakses pada link berikut: https://bit.ly/halalreviewedisiperdana . fri-27
Peningkatan permintaan masyarakat terhadap produk pangan olahan serta masih rendahnya konsumsi daging nasional merupakan peluang bagi industri pengolahan daging untuk mengembangkan pasar di dalam negeri. Berdasarkan laporan OECD FAO, saat ini konsumsi daging sapi nasional sebesar 2,25 kilogram/kapita/tahun, sedangkan konsumsi daging ayam sebesar 8,37 kilogram/kapita/tahun. Tingkat konsumsi ini termasuk rendah bila dibandingkan Malaysia yang mencapai angka konsumsi daging sapi sebesar 5,72 kg/kapita/tahun dan daging ayam sebesar 50,48 kg/kapita/tahun, juga masih di bawah rata-rata angka konsumsi daging sapi dan ayam di dunia.
Kinerja industri pengolahan daging salah satunya dipengaruhi oleh perubahan pola hidup sebagian masyarakat perkotaan yang dituntut lebih cepat dan instan. Hal ini mendorong peningkatan konsumsi makanan olahan termasuk produk olahan daging. “Pertumbuhan angka konsumsi daging sapi dan unggas di tahun 2023, mengalami peningkatan berturut-turut sebesar 8,20% dan 12,03% jika dibandingkan dari tahun 2019. Pertumbuhan konsumsi daging sapi di Indonesia di negara ASEAN berada pada posisi ketiga setelah Vietnam dan Malaysia, sedangkan untuk pertumbuhan daging unggas, Indonesia berada pada posisi ketiga setelah
Vietnam dan Filipina,” kata Direktur Jenderal Industri Agro Kemenperin Putu Juli Ardika dalam sambutannya pada acara Musyawah Nasional National Meat Processors Association (NAMPA) di Jakarta, Rabu (17/01/24) lalu.
Industri pengolahan daging merupakan salah satu industri yang dapat bertahan menghadapi tantangan global dan tetap mengalami pertumbuhan yang positif. Ke depan, industri pangan termasuk pengolahan daging akan dihadapkan pada tantangan dunia yang semakin kompleks, seperti kondisi geopolitik karena perang antara Rusia-Ukraina dan Israel-Palestina yang belum kunjung usai, penurunan pasokan pangan dan energi di pasar global, inflasi tinggi di beberapa negara maju, peningkatan tingkat bunga, hingga penurunan nilai tukar rupiah. Berbagai peluang inovasi yang bisa dioptimalkan terdapat di setiap rangkaian proses bisnis industri pengolahan daging, seperti optimalisasi tata letak dan alur proses produksi yang lebih efektif dan efisien, pengembangan dan pemanfaatan teknologi digital untuk merancang ulang proses tradisional, manajemen persediaan stok di gudang, digitalisasi sistem monitoring energi, sistem operasi permesinan, dan lain sebagainya.
Dalam hal ini, Kemenperin telah menyusun sejumlah kebijakan untuk mendorong pertumbuhan industri pengolahan daging nasional, antara lain penyusunan neraca komoditas daging lembu, pembebasan bea masuk mesin untuk pengembangan industri, insentif fiskal seperti super deduction
tax untuk penelitian dan pengembangan serta vokasi, serta insentif pajak dalam rangka pemulilhan ekonomi. Selain itu, memberikan Bea Masuk Ditanggung Pemerintah (BMDTP) untuk industri terdampak COVID-19, dan menyusun kebijakan tarif melalui instrumen perdagangan dalam skema Free Trade Agreement (FTA). Fri-35
PT Vega Instrument meresmikan kantor baru di Kawasan Cibis Park untuk memperluas pangsa pasar di Indonesia. Produsen teknologi sensor ini berkomitmen pada aspek keberlanjutan yang termanifestasikan pada fasad kantor bergaya semi-industri modern dengan mengusung konsep open space. Fasilitas kantor didesain dengan memprioritaskan penggunaan aluminium, logam, atau komposit daripada kayu. Sebanyak 40% dinding luar menggunakan kaca untuk memastikan pencahayaan alami yang cukup, sementara penggunaan sunshade (tirai matahari) diprioritaskan untuk mengurangi panas daripada kaca film sebagai bentuk kontribusi terhadap pengurangan pemanasan global. Sistem AC dengan adaptor ganda dan ramah lingkungan juga digunakan untuk mengurangi konsumsi energi. Penyediaan air minum juga sudah dilengkapi teknologi osmosis balik dengan dispenser langsung sehingga mengurangi penggunaan galon plastik isi ulang.
Managing Director PT Vega Instruments
Indonesia Rio Kusumahadi dalam sambutannya pada acara peresmian kantor baru (26/1/2024) berharap dapat meningkatkan pangsa pasar di Indonesia hingga 10 kali lipat. “Meskipun cakupan pasar Vega di Indonesia masih kecil namun pihaknya berkomitmen menjadi pemimpin pasar di pasar global dan diakui sebagai produsen teknologi yang andal terutama dalam bidang teknologi pengukuran,” ungkapnya.
Teknologi sensor bisa diandalkan untuk meningkatkan efektivitas, produktivitas dan keselamatan operasional. Dalam penggunaannya, teknologi sensor dari Vega dapat diintegrasikan dengan perangkat keras dan lunak pada industri sehingga dapat mendukung proses kontrol saat mesin beroperasi. Selain itu teknologi sensor ini juga bisa diaplikasikan untuk berbagai industri, seperti untuk industri tambang, energi, kimia, farmasi hingga industri pangan. Khusus pada industri pangan, Vega menghadirkan teknologi sensor dengan higienitas yang penuh untuk memenuhi standar keamanan pangan yang berlaku. Teknologi sensor ini bisa mengukur produk dalam bentuk gas, uap, cairan, dan padatan (bulk solid).
Dengan membawa semangat keberlanjutan, Vega berharap bisa menjadi mitra yang dapat dipercaya dan diandalkan dalam kemajuan industri di Indonesia. Fri-12
Dengan sensor radar VEGAPULS 42, VEGA memperluas portofolio IO-Link-nya untuk otomatisasi pabrik dan dengan demikian menawarkan spektrum kinerja yang optimal untuk semua aplikasi level, switching, dan tekanan. VEGAPULS 42 yang baru membuat radar menjadi lebih kompak, komunikatif, dan bahkan lebih nyaman digunakan.
Usaha Mikro Kecil Menengah atau UMKM merupakan tulang punggung perekonomian nasional. Peran UMKM terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia sangat besar. Melansir laman setkab. go.id, Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo menyatakan bahwa PDB ekonomi sebanyak 61 persen didukung oleh UMKM, usaha mikro, kecil, dan menengah. Termasuk, dalam hal penyerapan tenaga kerja sebanyak 97 persen.
Untuk mendukung UMKM berdaya saing tersebut, Badan Standardisasi Nasional (BSN) terus menggenjot UMKM meraih Standar Nasional Indonesia (SNI) salah satunya melalui program SNI bina-UMK yang telah dimulai pada tahun 2022. Sampai dengan bulan Desember tahun 2023, tercatat sekitar 549.970 produk pelaku usaha mikro dan kecil yang mendapatkan hak untuk menggunakan tanda SNI bina-UMK secara gratis. Kepala BSN, Kukuh S Achmad dalam Konferensi Pers Refleksi BSN Tahun 2023 dan Rencana Tahun
2024 di Kantor BSN, Jakarta pada Kamis (11/01/2024) mengatakan tanda SNI bina-UMK merupakan tanda yang ditetapkan oleh BSN untuk digunakan oleh UMK bersamaan dengan diperolehnya Nomor Induk Berusaha (NIB).
Sebagaimana diketahui, dalam upaya meningkatkan daya saing khususnya Usaha Mikro Kecil (UMK), pemerintah terus mengupayakan berbagai kebijakan, salah satunya dengan memberi kemudahan izin berusaha serta pembinaan penerapan SNI. Melalui aplikasi Sistem Perizinan Tunggal (Online Single Submission/OSS), pada saat pelaku UMK dengan klasifikasi usaha berisiko rendah memproses
Nomor Induk Berusaha (NIB), sekaligus dapat memperoleh hak penggunaan
Tanda SNI bina-UMK. Kukuh meyakini dengan UMK ber-SNI, maka daya saing akan meningkat. “Tanda SNI Bina UMK akan mendukung UMKM di Indonesia naik kelas, kepercayaan diri meningkat, dan siap bersaing di pasar nasional maupun global,” pungkas Kukuh. Fri-35
Oleh Lilis Nuraida Departemen Ilmu dan Teknologi PanganFakultas Teknologi Pertanian dan SEAFAST Center IPB University
Pangan tidak hanya berfungsi untuk memenuhi rasa lapar dan memberikan gizi yang diperlukan oleh tubuh namun juga digunakan untuk mencegah berbagai penyakit, sehingga permintaan konsumen terhadap pangan fungsional semakin meningkat.
Konsep pangan fungsional, yang didefinisikan sebagai pangan atau komponen pangan yang memberikan manfaat kesehatan diluar manfaat gizi dasar, mulai diperkenalkan tahun pada tahun 80-an. Pangan probiotik dikenal sebagai salah satu pangan fungsional yang berkembang pesat. Manfaat kesehatan yang diberikan oleh probiotik antara lain mencegah dan membantu menyembuhkan diare, menghilangkan atau menurunkan gejala intoleransi laktosa, menurunkan kolesterol dan meningkatkan imunitas. Penelitian-penelitian mengenai manfaat probiotik juga berkembang dengan mengevaluasi potensi probiotik dalam membantu mengatasi penyakit irritable bowel syndrome, potensi sebagai anti-kanker, mencegah diabetes dan penyakit-penyakit lainnya. Mikroorganisme probiotik yang paling umum digunakan adalah galur-galur tertentu dari spesies Bifidobacterium (B. animalis, B. bifidum, B. breve, B. infantil, B. longum, B. lactis) dan Lactobacillus. Dalam klasifikasi baru spesies Lactobacillus menjadi beberapa spesies seperti Lactobacillus
(L. acidophillus), Lacticaseibacillus (L. casei, L. rhamnosus), Lactiplantibacillus (L. plantarum), Ligilactobacillus (L. salivarius) dan Limosilactobacillus (L. fermentum, L. reuteri). Spesies lainnya yang memiliki galur-galur sebagai probiotik adalah Bacillus (B. coagulans) dan khamir Saccharomyces boulardii. Sifat fungsional probiotik tergantung pada galur sehingga tidak semua spesies yang sama memiliki sifat fungsional sebagai probiotik. Untuk dapat diklaim sebagai probiotik, galur-galur tersebut harus memenuhi persyaratan dan dibuktikan secara klinis. Peraturan mengenai klaim probiotik dalam pangan di Indonesia diatur dalam peraturan
BPOM No 1 Tahun 2022 tentang Pengawasan Klaim pada label dan Iklan Pangan Olahan.
Susu merupakan pangan pembawa probiotik yang paling umum dan
telah dikenal lama, namun terdapat beberapa hal yang dianggap sebagai kekurangan produk probiotik berbasis susu seperti kandungan asam lemak jenuh, kolesterol, laktosa yang dapat menyebabkan gangguan pada penderita intoleransi laktosa dan protein susu yang dapat menyebabkan alergi terhadap orang tertentu (Gomes et al. 2021, Kumar et al. 2022). Hal tersebut dan meningkatnya populasi vegetarian, menjadi peluang untuk pengembangan pangan probiotik berbasis non-susu. Saat ini, minuman probiotik berbasis buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan dan bahan nabati lainnya telah banyak dikembangkan dan tersedia secara komersial di berbagai negara (Tabel).
Untuk dapat berperan sebagai
probiotik, jumlah sel hidup probiotik ketika akan dikonsumsi harus mencukupi sehingga dapat mencapai saluran pencernaan dalam jumlah yang cukup. Dosis efektif probiotik tergantung pada galur, namun rekomendasi asupan probiotik minimum antara 108 sampai 109 CFU (Gomes et al., 2021. Kumar et al., 2022). Jika konsumsi produk probiotik sebanyak 100 ml, maka di dalam produk ketika akan dikonsumsi harus mengandung sel hidup minimum 106 -107CFU/ml minuman siap konsumsi. Sebagian besar produk probiotik non-susu dibuat dengan menggunakan jus buah sebagai matriks pembawanya. Berbagai jus buah-buahan dan sayuran seperti jus
Matriks Nama komersial Asal
Jus buah
Species probiotik dan bakteri lainnya
Garden of Flavor Probiotic Juice USA Bacillus coagulans
Tropicana Essential Probiotic USA Bifidobacterium lactis
GoodBelly USA L. plantarum 299v
Biola Norwegia L. rhamnosus
Valio Bioprofit Finlandia L. rhamnosus GG, Propionibaterium freundenreichii
Valio Gefilus Finlandia L. rhamnosus GG
Rela by Biogia Swedia L. reuteri
Bravo Friscus Swedia L. plantarumHeal9, L. paracasei 8700:2
Bravo Easy Kit for Fruit Juice Swiss L. salivarius, L. acidophilus, L. casei, L. rhamnosus, Lactococcus lactis, Bifidbacterium
Healthy Life Probiotic Juice Australia L. plantarumHeal9, L. paracasei 8700:2
Harvest Soul Probiotic Juice Atlanta B. coagulans
Oasis, health break probiotic juice Canada L. rhamnosus
Jus markisa Body Ecology Passion Fruit Biotic USA L. acidophilus dan L. bulgaricus
Jus mangga Naked USA Bifidobacterium
Minuman buah
Probi-Bravo Friscus Swedia L. plantarum dan L. paracasei
Valio Gefilus Finlandia L. rhamnosus GG
Danone-Pro Viva Swedia, Finlandia L. plantarum
Minuman kunyit dan jahe Welo probiotic ferments Canada B. coagulans
Yoghurt santan So Delicious Amerika Utara dan Eropa L. bulgaricus, L. plantarum, L. rhamnosus, L. paracasei, B. lactis dan S. thermophillus
Sari kedelai Kefir Soy Life way Australia
Kluyveromyces lactis, Kluyveromyces marxianus, L. brevis, L. kefir, L. helveticus, Leuconostoc mesenteroides
Sari Almond Kite Hill, almond milk yoghurt USA S. thermophilus, L. bulgaricus, L. acidophilus dan Bifidobacterium
Kombucha KeVita Master Brew Kombucha USA B. coagulans
Yoghurt bekatul oat Yosa, Bioferme Oy Finlandia Lb. acidophilus La- 5, Bifidobacterium bifidum Bb- 12s
nanas, mangga, wortel, anggur, bit, apel, stroberi, mangga, anggur, jeruk, bit telah dikembangkan dalam berbagai penelitian sebagai minuman fermentasi pembawa probiotik (Gomes et al. 2021). Jus buah memiliki kadar gula tinggi yang penting untuk pertumbuhan probiotik selama fermentasi (Kumar et al. 2022). Penghancuran buah dan sayur melepaskan nutrisi yang berada pada buah dan sayur, sehingga memberikan nutrisi yang baik untuk pertumbuhan probiotik selama fermentasi.
Penambahan probiotik ke dalam matriks pangan dapat dilakukan dengan memfermentasi pangan tersebut dengan menggunakan probiotik sebagai
kultur starter atau menambahkan sel probiotik yang telah dimikroenkapsulasi ke dalam matriks non-susu (Gambar). Berbagai minuman fermentasi non-susu tradisional seperti kombucha dapat digunakan sebagai pembawa probiotik. Penambahan probiotik terhadap minuman fermentasi, dapat dilakukan setelah proses fermentasi dalam bentuk sel hidup yang dienkapsulasi. Umur simpan minuman probiotik berbasis buah dan sayur, dipengaruhi oleh jenis dan karakteristik matriks, kandungan gula, pH, senyawa-senyawa yang terkandung di dalam matriks, proses produksi, pengemasan dan penyimpanan produk. Selain itu
viabilitas selama penyimpanan juga tergantung pada galur probiotik. Untuk mempertahakan viabilitas, produk probiotik harus disimpan pada suhu 4oC.
Penelitian-penelitian terhadap fermentasi sari buah sebagai minuman probiotik non-susu dirangkum dalam ulasan oleh Gomes et al. (2021) dan Küçükgöz dan Monika Trzaskowska (2022). Berbagai jus buah-buahan seperti jus tomat, jus bit, jus jeruk potensial digunakan sebagai pembawa probiotik dan mempertahankan viabilitas selama penyimpanan selama 3-4 minggu pada suhu 4oC. Pengembangan minuman sinbiotik (mengandung probiotik dan prebiotik (senyawa yang tidak dapat dicerna namun difermentasi oleh probiotik)) berbasis non-susu telah dilakukan dengan menggunakan berbagai
campuran buah-buahan dan/atau
sayuran serta sereal dengan berbagai sumber prebiotik seperti inulin, oligofruktosa, FOS dan GOS, misalnya campuran jus delima, ceri dan bekatul, jus apel dengan oligofruktosa, jus jeruk dengan oligofruktosa, jus jeruk, teh hibiscus dan oligofruktosa; dan campuran berbagai berry dengan FOS, inulin dan galaktooligosakarida (Gomes et al. 2021).
Ketika probiotik tidak digunakan sebagai kultur starter dan ditambahkan pada produk non-fermentasi, maka probiotik ditambahkan dalam bentuk terenkapsulasi, seperti halnya penambahan probiotik non-starter. Mikroenkapsulasi probiotik melindungi viabilitas probiotik selama penyimpanan dan dari kondisi asam, garam empedu dan enzim-enzim saluran pencernaan.
Berbagai mikroenkapsulan dari kelompok polisakarida telah digunakan untuk mengenkapsulasi probiotik yang dikeringkan dengan pengering beku untuk mempertahankan viabilitasnya. Jus buah, sayur atau sari kacangkacangan yang akan difermentasi dengan probiotik, ataupun ditambahkan probiotik tanpa fermentasi, dipanaskan terlebih dahulu untuk menghilangkan kontaminan yang berasal dari bahan baku.
Minuman bubuk buah instan merupakan alternatif pembawa probiotik. Pembuatan produk probiotik bubuk dilakukan dengan pencampuran kering, dimana bubuk buah kering dicampur dengan bubuk probiotik kering. Dalam bentuk kering, umur simpan probiotik lebih lama dibandingkan dengan bentuk minuman cair dan dapat disimpan pada suhu ruang. Hal yang harus diperhatikan dalam hal ini adalah proses rekonstitusi menjadi minuman yang harus menggunakan air atau pelarut dengan suhu tidak lebih dari 40oC untuk menjaga viabilitas probiotik.
Selain memberikan pilihan produk non-susu kepada konsumen, penggunaan pangan non-susu sebgaai pembawa probiotik memberikan beberapa keuntungan. Kandungan antioksidan, vitamin, mineral dan serat merupakan nilai tambah dari penggunaan jus buah dan sayuran sebagai pembawa probiotik. Kacang-
kacangan juga diketahui mengandung senyawa bioaktif. Serat pangan dan senyawa fenolik yang berasal dari matriks pembawa probiotik dapat bersinergi dengan probiotik, sehingga menjadi nilai tambah bagi manfaat kesehatan probiotik non-susu. Beberapa serat pangan yang berada pada buah, sayur, kacang-kacangan dan serealia dapat berperan sebagai prebiotik.
Pada beberapa penelitian, selama proses fermentasi bakteri asam laktat dapat mentransformasi polifenol menjadi senyawa fenolik yang bioavailabilitasnya dan bioaktivitasnya lebih baik (Gomes et al., 2021). Buah dan sayuran mengandung antioksidan fitokimia seperti fenolik, karotenoid dan flavonoid yang mencegah stress oksidatif dalam tubuh, mencegah kerusakan sel dan membantu metabolism lipid yang memperkaya sifat fungsional minuman probiotik (Gomes et al., 2021). Hal tersebut menjadi tambahan manfaat selain manfaat kesehatan yang diberikan oleh probiotik.
Dalam menambahkan probiotik pada pangan, berbagai tantangan perlu diantisipasi untuk menjaga viabilitas probiotik sehingga memberikan manfaat kesehatan. Dalam pengembangan minuman fermentasi berbasis sayuran, buah dan kacang-kacangan hal yang perlu diperhatikan adalah kemampuan tumbuh mikrorganisme probiotik selama proses fermentasi.
Setiap matriks pangan memiliki karakteristik yang unik, sehingga perlu melakukan optimasi formula dasar dalam mengembangkan minuman probiotik non-susu. Potensi interaksi antara probiotik dengan komponen pangan selama proses fermentasi dan penyimpanan juga perlu dikaji dalam pengembangan minuman probiotik nonsusu. Penambahan probiotik ke dalam jus buah dan sayur lebih kompleks dibandingkan dengan penambahan probiotik pada matriks susu.
Tantangan utama adalah karena karakteristik intrinsik dari buah-buahan, misalnya pH yang rendah dan tingginya konsentrasi asam organik yang dapat mempengaruhi viabilitas probiotik selama penyimpanan. Oleh karena itu perlu dilakukan pemilihan galur yang sesuai untuk matriks non-susu. Jika menggunakan lebih dari satu kultur harus dipastikan bahwa probiotik dapat tumbuh bersama-sama dengan kultur
starter lainnya. Kesesuaian metabolit yang dihasilkan probiotik dengan karakteristik produk fermentasi menjadi bahan pertimbangan. Jika probiotik yang ditambahkan tidak biasa digunakan sebagai kultur starter fermentasi, misalnya Bacillus coagulans, maka karakteristik produk akan berbeda, sehingga penambahan probiotik dilakukan setelah fermentasi.
Beberapa senyawa yang berada pada buah dan sayur dapat menjadi penghambat pertumbuhan probiotik karena bersifat antimikroba. Nilai pH produk paling berpengaruh terhadap viabilitas sel selama penyimpanan. Selama penyimpanan probiotik akan menghasilkan asam laktat dari metabolism gula yang ada pada bahan baku. Penyesuaian pH sampai 6,5 dapat memperpanjang umur simpan sampai dengan 30 hari pada suhu 4oC (Kumar et al. 2022).
Penerimaan secara sensori merupakan hal yang penting dalam pengembangan minuman probiotik non-susu dan terkait langsung dengan kualitas, penerimaan oleh konsumen dan karakteristik proses. Probiotik metabolisme gula yang ada pada bahan pangan menjadi asam dan senyawasenyawa lainnya yang berpengaruh terhadap flavor. Beberapa buah dan sayur dengan kandungan fenolik, asam organik dan serat yang tinggi dapat memengaruhi keberterimaan secara sensori (Dey 2018). Minuman probiotik non-susu memberikan manfaat tambahan dengan kandungan senyawa aktif di dalamnya, namun demikian tantangan yang dihadapi adalah produk harus dapat diterima konsumen, viabilitas harus dipertahankan selama proses produksi dan penyimpanan.
Referensi:
Dey, G. 2018. Non-dairy Probiotic Foods: Innovations and Market Trends. In S. K. Panda, P. H. Shetty (eds.), Innovations in Technologies for Fermented Food and Beverage Industries, Food Microbiology and Food Safety. Springer.
Gomes, I.A., Venâncio, A., Lima, J.P. and Freitas-Silva, O. 2021. FruitBased Non-Dairy Beverage: A New Approach for Probiotics.
Advances in Biological Chemistry, 11:302-330.
Küçükgöz, K., Trzaskowska, M. 2022. Nondairy Probiotic Products: Functional Foods That Require More Attention. Nutrients 14:753.
Kumar, S., Rattu, G., Mitharwal, S., Chandra, A., Kumar, S., Kaushik, A., Mishra, V., Nema, PK. 2022. Trends in non-dairy-based probiotic food products: Advances and challenges. J. Food Porcessing and Presevation. 46:e16578
Gabungan Produsen
Makanan Minuman Indonesia
Direktorat Jendral Pajak bekerja
sama dengan Gabungan Produsen
Makanan Minuman Indonesia (GAPMMI) melakukan “Sosialisasi
Peraturan Perpajakan Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2023 dan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 168 Tahun 2023” pada 25 Januari 2024. Seperti diketahui, pemerintah melalui Kementerian Keuangan (Kemenkeu) berupaya memudahkan penghitungan pemotongan pajak penghasilan (PPh)
Pasal 21 melalui implementasi Tarif Efektif Rata-Rata (TER). Kebijakan yang berlaku mulai 1 Januari 2024 tersebut memberikan kemudahan yang tercermin dari kesederhanaan cara penghitungan pajak terutang dengan cara mengalikan penghasilan bruto dengan tarif efektif. Tidak terdapat penambahan beban pajak baru sehubungan dengan penerapan tarif efektif sedangkan tarif tetap
menggunakan ketentuan yang berlaku saat ini.
Latar belakang peraturan ini adalah cara penghitungan dalam pemotongan PPh Pasal 21 dalam ketentuan sebelumnya memiliki kompleksitas yang tinggi dan skema perhitungan yang sangat bervariasi dibandingkan dengan sistem withholding tax lainnya (misalnya: PPh Final, PPh Pasal 23), sehingga menyulitkan Wajib Pajak dalam memenuhi kewajiban PPh Pasal 21. Dalam skema penghitungan pemotongan PPh Pasal 21 yang menggunakan tarif efektif dan tarif Pasal 17 Ayat (1) huruf a UU PPh, penerapan tarif efektif bulanan misalnya pada pegawai tetap hanya digunakan dalam menghitung PPh Pasal 21 setiap masa pajak selain masa pajak terakhir. Sedangkan penghitungan PPh Pasal 21 pada masa pajak terakhir menggunakan tarif Pasal 17 ayat (1) UU PPh.
Dalam aturan tersebut, pemerintah mengatur penghitungan PPh 21 yang dipotong atas penghasilan bruto pegawai tetap menggunakan tarif bulanan kategori A, B, dan C. Kategori A diperuntukkan bagi orang pribadi dengan status penghasilan tidak kena pajak (PTKP) tidak kawin tanpa tanggungan (TK/0), tidak kawin dengan jumlah tanggungan 1 orang (TK/1), dan kawin tanpa tanggungan (K/0). Kategori B diterapkan untuk orang pribadi dengan status PTKP tidak kawin dengan tanggungan 2 orang (TK/2), tidak kawin dengan jumlah tanggungan 3 orang (TK/3), kawin dengan jumlah tanggungan 1 orang (K/1), dan kawin dengan jumlah tanggungan 2 orang (K/2). Sementara, kategori C diterapkan untuk orang pribadi dengan status PTKP kawin dengan jumlah tanggungan 3 orang (K/3).
Peraturan ini bertujuan untuk:
1. Memberikan kemudahan bagi WP pemotong pajak (pemberi kerja)
dalam melakukan penghitungan atas pemotongan PPh Pasal 21 sehingga dapat menekan kemungkinan salah hitung saat melaksanakan kewajiban perpajakan.
2. Memudahkan penerima penghasilan (pegawai) sebagai pihak yang dipotong untuk melakukan pengecekan kebenaran pemotongan PPh atas penghasilannya sehingga dapat tercipta mekanisme check and balance.
3. Memudahkan pembangunan sistem administrasi perpajakan yang mampu
melakukan validasi atas perhitungan Wajib Pajak.
Tujuan di atas diharapkan dapat mewujudkan sistem administrasi perpajakan yang efektif, efisien, dan akuntabel yang dapat mendorong terciptanya kepatuhan sukarela Wajib Pajak (WP). Untuk memudahkan penghitungan pemotongan PPh Pasal 21, DJP juga menyiapkan dua instrumen untuk mengasistensi pemberi kerja. Dua instrumen tersebut adalah
1. Alat bantu hitung PPh Pasal 21 (kalkulator pajak) yang dapat diakses melalui situs www.pajak.go.id mulai pertengahan Januari 2024 dan;
2. Penerbitan buku pedoman penghitungan pemotongan PPh 21 yang dapat diakses melalui tautan www.pajak.go.id/id/sinopsisringkas-dan-unduh-buku-cermatpemotongan-pph-pasal-2126
GAPMMI senantiasa menjalin kerja sama dengan Ditjen Pajak dalam melakukan sosialisasi peraturan perpajakan untuk mempermudah dan menjembatani anggotanya apabila mengalami kendala terkait perpajakan. Fri-27
Sekretariat GAPMMI
ITS Office Tower Lt. 8 Unit 16, Nifarro Park
Jl. Raya Pasar Minggu KM. 18, Jakarta Selatan 12510
Telp/Fax. (021) 29517511; Mobile. 08119322626/27
Hp. 08156720614
Email: gapmmi@cbn.net.id
Website: www.gapmmi.id
Oleh Hilman Maulana
Pusat Penelitian Teh dan Kina
Teh adalah salah satu minuman yang telah menemani peradaban manusia selama ribuan tahun. Dari daunnya yang hijau hingga ekstraknya yang kaya antioksidan, teh telah menjadi subjek penelitian dan inovasi yang tak henti-hentinya.
Dibalik cita rasa dan keragamannya, teh mempunyai potensi yang lebih dari sekadar sebagai minuman. Dalam perjalanan panjang teh melintasi zaman dan budaya, dua varietas utama telah memainkan peran penting yaitu Camellia sinensis var. sinensis dan Camellia sinensis var. assamica, atau lebih dikenal sebagai teh sinensis dan teh asamika. Kedua varietas ini, meskipun
berasal dari spesies yang sama, berkembang dalam kondisi geografis dan iklim yang berbeda, memberikan karakteristik unik yang membedakan masing-masing. Teh sinensis, berasal dari Tiongkok, adalah varietas yang lebih tua dan lebih luas penyebarannya. Beradaptasi dengan iklim yang lebih dingin dan dataran tinggi, sinensis menjadi ciri khas dari tradisi minum
teh Tiongkok dan Jepang. Daunnya
yang lebih kecil dan lambat tumbuh
memberikan rasa yang lebih halus dan sering digunakan dalam produksi teh
hijau dan oolong. Tradisi seperti upacara
teh Tiongkok ‘Gongfu Cha’ dan upacara
teh Jepang ‘Chanoyu’ mengeksplorasi kedalaman rasa dan estetika dari teh
Sinensis.
Teh asamika, ditemukan di daerah Assam, India, adalah varietas yang lebih baru dalam sejarah teh. Berbeda dengan sinensis, asamika tumbuh di iklim tropis yang lembap dan merupakan sumber utama dari teh hitam yang kuat dan beraroma kaya. Daunnya yang lebih besar menghasilkan rasa yang lebih berani, menjadikannya
pilihan populer untuk campuran seperti English Breakfast dan Chai India. Teh assam tidak hanya penting dalam konteks budaya dan ekonomi India, tetapi juga memiliki dampak signifikan dalam tradisi minum teh global. Perbedaan antara sinensis dan asamika menunjukkan bagaimana iklim dan geografi memengaruhi karakter teh. Selain itu, kedua varietas ini juga mencerminkan bagaimana teh telah menyesuaikan diri dan berkembang dalam berbagai budaya, tidak hanya sebagai minuman tetapi sebagai bagian integral dari sejarah dan kebudayaan. Baik dalam konteks pertanian maupun konsumsi, sinensis dan asamika mewakili keragaman dan adaptabilitas yang luar biasa dari teh sebagai tanaman dan sebagai warisan budaya.
Teh, dengan beragam jenis dan varietasnya, bukan hanya minuman
untuk dinikmati, tetapi juga menyimpan cerita khasiat yang berbeda. Setiap jenis, dari proses pengolahannya hingga varietas tanamannya, membuka pintu pada dunia manfaat kesehatan yang beragam. Kita akan menelusuri bagaimana teh, minuman sederhana yang sering kita nikmati, ternyata memiliki kontribusi yang mendalam bagi kesehatan tubuh dan ekosistem bumi.
Teh hijau, baik dari varietas sinensis maupun asamika, terkenal dengan
kandungan epigallocatechin gallate (EGCG) yang meningkatkan metabolisme dan mengurangi risiko penyakit kronis. Varietas sinensis menawarkan rasa halus dan aroma ringan, sedangkan asamika membanggakan rasa yang lebih berani. Lain halnya dengan teh hitam yang kaya dengan theaflavin dan thearubigin yang mendukung kesehatan jantung dan pencernaan, serta meningkatkan fungsi kognitif. Secara ciri khas cita rasa teh hitam sinensis cenderung lebih lembut, sementara asamika memberikan sensasi rasa yang lebih kuat dan penuh. Tidak
ketinggalan, teh putih yang dihasilkan dari pucuk muda tanaman teh, terkenal dengan kandungan antioksidannya yang tinggi, memberikan rasa yang lebih lembut dan tekstur yang halus. Penelitian menunjukkan manfaat teh putih dalam perlindungan sel dan potensi dalam mengurangi risiko penyakit kronis.
Saat ini, hubungan teh dengan kesehatan mental terutama di Indonesia semakin disoroti. Lebih dari sekadar alat relaksasi fisik, teh membawa kontribusi besar dalam peningkatan kesejahteraan
mental. Setiap tegukan teh mengandung L-theanine, asam amino yang meredakan stres dan meningkatkan relaksasi dengan merangsang aktivitas gelombang alfa di otak. Ini sangat relevan di Indonesia, di mana dinamika sosial dan tekanan ekonomi modern seringkali meningkatkan stres dan kecemasan masyarakat. Ritual minum teh lebih dari sekadar proses kimia, berperan penting dalam kesehatan mental. Di Indonesia, di mana nilai komunitas dan interaksi sosial sangat dihargai, berkumpul dan minum teh menjadi cara efektif untuk memperkuat ikatan sosial, mengurangi rasa kesepian, dan menciptakan ruang untuk dialog dan refleksi. Momen minum teh bisa menjadi pelarian singkat dari kekacauan, membantu menenangkan
pikiran dan mengurangi kecemasan.
Melalui keragamannya, teh tidak
hanya memenuhi kebutuhan sensoris, tetapi juga mendukung kesehatan dan kesejahteraan dalam berbagai aspek. Penelitian terus mengungkapkan lebih banyak potensi teh sebagai pendukung gaya hidup sehat. Teh, dengan semua jenis dan varietasnya, bukan hanya minuman, tapi juga pendamping dalam perjalanan kesehatan kita.
Teh untuk bumi
Aspek penting yang perlu
dipertimbangkan dalam pembahasan peran teh dalam keberlanjutan ekosistem adalah kontribusi industri teh terhadap konsep karbon atau perdagangan karbon. Ini menjadi
semakin relevan di tengah upaya global untuk mengatasi perubahan iklim. Perdagangan karbon adalah mekanisme pasar suatu entitas dapat membeli atau menjual hak untuk mengeluarkan karbon dioksida atau gas rumah kaca lainnya. Dalam konteks perkebunan teh, ini berarti bahwa perkebunan yang berhasil mengurangi emisi karbon mereka atau menyerap lebih banyak karbon melalui praktik-praktik pertanian berkelanjutan, dapat menjual kredit karbon kepada perusahaan lain yang ingin menyeimbangkan emisi mereka.
Perkebunan teh, khususnya yang menerapkan adopsi pendekatan
agroforestri, memiliki potensi besar dalam penyerapan karbon. Pohonpohon teh dan vegetasi lainnya di sekitar perkebunan bertindak sebagai ‘sumur karbon’, menyerap CO2 dari atmosfer. Dengan demikian, perkebunan teh yang mengelola dan memelihara vegetasi mereka dengan baik dapat menjadi peserta aktif dalam pasar perdagangan karbon. Di Indonesia, di mana sektor pertanian memiliki peran signifikan dalam ekonomi, integrasi perkebunan teh ke dalam sistem perdagangan karbon dapat memberikan insentif ekonomi tambahan untuk mengadopsi praktik berkelanjutan. Ini bukan hanya menguntungkan dari segi lingkungan,
tetapi juga dapat meningkatkan pendapatan petani teh dan komunitas sekitar, sembari membantu negara dalam memenuhi komitmen pengurangan emisi gas rumah kaca. Meskipun potensinya besar, integrasi perkebunan teh ke dalam perdagangan karbon menghadapi tantangan, termasuk kebutuhan untuk pengukuran yang akurat terhadap penyerapan karbon dan verifikasi praktik berkelanjutan. Namun, dengan kemajuan teknologi dan peningkatan kesadaran akan perubahan iklim, perdagangan karbon dapat menjadi salah satu pilar penting dalam memastikan masa depan industri teh yang lebih hijau dan berkelanjutan.
Inovasi dan adaptasi dalam industri teh terus-menerus menjadi kunci untuk menjawab tantangan zaman serta kebutuhan dan selera konsumen yang berubah. Industri ini tidak hanya berupaya meningkatkan kualitas dan variasi produk, tetapi juga menanggapi isu-isu keberlanjutan lingkungan dan kesehatan. Saat ini, inovasi dalam produksi dan pengolahan teh mencakup teknologi pelayuan yang lebih canggih untuk teh hitam, metode pengeringan yang inovatif, teknik oksidasi enzimatis yang lebih terkontrol, serta eksplorasi metode pascafermentasi. Diversifikasi produk berdasarkan rentang oksidasi enzimatis juga menjadi fokus utama, memperluas spektrum rasa dan aroma yang dapat ditawarkan oleh teh.
Selain itu, fenomena yang menarik di Indonesia adalah perubahan persepsi dan praktik konsumsi. Teh dahulu dikenal sebagai minuman instan yang praktis, kini teh mulai dipandang sebagai bagian dari budaya dan gaya hidup yang lebih luas. Di Indonesia, di mana ritual dan adat istiadat memiliki peranan penting, teh tidak hanya dinikmati sebagai minuman sederhana, tetapi juga sebagai simbol dari kebiasaan dan kebudayaan baru. Ini mencerminkan pergeseran dalam cara masyarakat menghargai dan menikmati teh, di mana teh bukan hanya tentang rasa, tetapi juga tentang pengalaman dan identitas budaya. Pengembangan teh melalui konsep blending dan mixology dengan herbal atau tisane menambahkan nilai
kesehatan dan artistik. Ini menciptakan produk teh yang tidak hanya menyenangkan secara sensoris, tetapi juga menyajikan manfaat kesehatan dan estetika yang unik. Melihat ke depan, industri teh mungkin akan melihat peningkatan dalam produksi teh khusus dan premium, sebagai respons terhadap permintaan konsumen yang semakin beragam dan canggih.
Selain teh khusus dan premium, konsep ‘specialty tea’ juga menjadi
tren yang signifikan. Hal ini merujuk pada teh yang diproduksi dengan standar kualitas tertinggi, seringkali dengan teknik pengolahan khusus dan sumber yang jelas. Specialty tea menawarkan pengalaman minum teh yang lebih eksklusif dan terperinci, dengan fokus pada karakteristik unik pada setiap teh yang diproduksi. Dengan teknologi digital, pemasaran dan distribusi teh juga mengalami transformasi, memungkinkan konsumen
untuk memiliki pengalaman yang lebih personal dalam memilih dan menikmati teh.
Dalam menelusuri kisah panjang dan berwarna dari dunia teh, membawa pengakuan bahwa teh, dengan segala esensinya, melampaui perannya sebagai sekadar minuman. Tradisi dan budaya yang beragam, hingga peranannya
yang vital dalam mempromosikan kesehatan manusia serta keberlanjutan lingkungan, teh mengungkapkan dirinya sebagai entitas multifaset yang kontribusinya terus meluas. Teh tidak hanya sebagai sumber antioksidan yang berharga untuk kesehatan fisik, tetapi juga sebagai bahan yang memperkaya kesehatan mental dan emosional. Lebih dari itu, teh telah menjadi medium yang menghubungkan tradisi dengan inovasi, mengundang individu dari berbagai latar belakang untuk berbagi dan merayakan kekayaan budayanya.
Dalam konteks ekologis, teh menawarkan lebih dari sekadar kelezatan tetapi juga memainkan peran penting dalam mendukung kesehatan ekosistem. Mengadopsi praktik pertanian yang berkelanjutan, industri teh menunjukkan komitmennya terhadap pelestarian lingkungan serta berperan aktif dalam menawarkan solusi terhadap tantangan perubahan iklim yang dihadapi saat ini. Di sektor inovasi, industri teh bergerak dengan cepat, merangkul tren terkini dan mengintegrasikan teknologi canggih untuk terus memperkaya dan memperluas cakupan pengalaman minum teh. Dari pengenalan konsep perdagangan karbon hingga pengembangan ‘specialty tea’, terlihat bagaimana industri ini terus beradaptasi dan berevolusi untuk memenuhi tuntutan dan tantangan zaman.
Oleh Dea Putri Utami
R&D Principal PT Teknologi Nutrimen Sehat (Arummi Foods)
�Perkembangan produk minuman nabati didorong oleh berbagai kebutuhan dan isu, seperti intoleransi laktosa, keseimbangan lingkungan, dan pilihan gaya hidup atau pola konsumsi vegetarian dan vegan.
enis produk yang sudah beredar di pasaran atau sedang aktif diteliti sangat beragam. Bahan baku yang umum digunakan di antaranya adalah kedelai, oat, almond, kacang mede, dan golongan polong-polongan (McClements, 2020; Giugliano et al., 2023; Xing et al., 2020). Setiap jenis bahan baku memiliki karakteristik masing-masing. Hal ini menyebabkan variasi tantangan dalam teknologi pengembangan produk minuman nabati.
Minuman umumnya merupakan suspensi koloid atau emulsi yang terdiri atas partikel-partikel bahan baku nabati yang terdispersi dalam air. Pada dasarnya, proses pembuatan minuman nabati dapat dibagi menjadi dua proses utama, yaitu proses pengolahan bahan
baku dan proses emulsifikasi bahan baku dengan bahan-bahan pendukung lainnya sesuai target formulasi yang diinginkan.
Proses pengolahan bahan baku di antaranya adalah pengupasan cangkang dan kulit, penyortiran, pengeringan, perlakuan panas, ekstraksi protein, penghilangan lemak (defatting), dan pengecilan ukuran partikel. Pemilihan dan urutan tahapan proses bergantung pada bahan baku yang digunakan dan target produk akhir. Setelah pengupasan, penyortiran dilakukan untuk memisahkan cangkang atau kulit dari bagian yang dapat dikonsumsi. Penyortiran juga bertujuan untuk memisahkan bahan baku sesuai kelaskelasnya berdasarkan standar tertentu, seperti ukuran dan tingkat kerusakan, yang pada umumnya digunakan juga untuk standar perdagangan eksporimpor. Pengeringan dilakukan untuk memperpanjang umur simpan dengan menurunkan aktivitas air. Selanjutnya, ada berbagai tipe perlakuan panas dengan berbagai efek yang dihasilkan. Contohnya, blansir dapat mengurangi beban mikroba dan rasa beany dari kedelai, sedangkan pemanggangan kacang-kacangan dapat memberikan profil rasa, aroma, dan warna yang khas pada produk akhir (Aydar et al., 2020; Silva et al., 2020).
Proses ekstraksi protein dilakukan untuk memperoleh bahan baku tinggi protein, seperti isolat dan konsentrat protein. Metode ekstrasi
basah pada bahan baku golongan polong-polongan, seperti pea dan faba bean, memanfaatkan prinsip pengendapan isoelektrik agar protein dapat dipisahkan dari granula pati dan serat pada kondisi pH tertentu. Kadar protein yang dihasilkan umumnya di atas 80% dan disebut isolat. Sementara itu, metode ekstraksi kering menggunakan proses air classification, yaitu pemisahan partikel berdasarkan ukuran dan massa jenisnya, sehingga protein dapat dipisahkan dari granula pati. Kadar protein yang dihasilkan lebih
rendah dari isolat, sekitar 50-60%, yang biasanya disebut konsentrat. Meskipun begitu, kondisi proses metode kering dapat mempertahakan struktur alami protein globular sehingga memiliki fungsionalitas yang lebih baik, seperti kelarutan dan emulsifikasi. Bergantung pada kadar lemaknya, proses penghilangan lemak (defatting) mungkin diperlukan untuk proses ekstraksi protein yang lebih optimal (VogelsaangO’Dwyer et al., 2021; Xing et al., 2020).
Selain menggunakan isolat atau konsentrat protein yang umumnya
sudah berbentuk bubuk, bahan baku juga dapat berasal dari biji-bijian atau kacang-kacangan tanpa proses ekstraksi protein, sehingga bahan baku memiliki komposisi protein, pati, serat, dan lemak yang mendekati komposisi alaminya. Dalam hal ini, proses pengecilan ukuran bahan baku dilakukan. Pengecilan ukuran ini dapat menghasilkan bahan baku berbentuk bubuk atau pasta jika yang digunakan adalah bahan baku dengan kadar lemak yang tinggi. Selanjutnya, proses filtrasi dibutuhkan untuk bahan baku yang memiliki material tidak larut dengan kandungan tinggi. Selain itu, proses enzimatik juga dapat diterapkan untuk bahan baku tertentu, misalnya untuk menghidrolisis pati dari oat atau beras.
Untuk membentuk struktur emulsi yang stabil, bahan baku yang sudah melalui tahap pengecilan ukuran dicampurkan dengan air dan bahan-bahan pendukung lainnya. Selain mencapai target sensori yang diharapkan konsumen, salah satu tantangan umum formulasi minuman nabati adalah menjaga stabilitas fisik berupa pemisahan fasa. Stabilitas fisik produk dapat ditunjang oleh pemilihan bahan baku dengan ukuran partikel dan komposisi yang sesuai, penggunaan penstabil dan/atau pengemulsi dalam formulasi, serta kondisi proses yang optimal.
Salah satu jenis destabilisasi fisik adalah creaming, yaitu pemisahan fasa yang terjadi ketika bahan yang massa
jenisnya lebih rendah dari air, seperti lemak, terpisah dari larutan dengan naik ke permukaan larutan. Laju pemisahan ditentukan oleh diameter globula lemak. Karena itu, proses homogenisasi diperlukan. Homogenisasi merupakan proses yang dilakukan untuk mengecilkan ukuran globula lemak agar dapat tersuspensi dengan baik sehingga mencegah terjadinya creaming. Larutan diberi tekanan tinggi dengan dialirkan cepat ke celah yang sempit sehingga globula lemak terpecah-pecah (Vogelsaang-O’Dwyer et al., 2021).
Selain proses homogenisasi,
perlakuan panas, misalnya pasteurisasi dan ultra-high temperature (UHT), diterapkan untuk memastikan keamanan dan sekaligus memperpanjang masa simpan. Dikombinasikan dengan pengemasan teknik aseptik, maka proses ini juga sekaligus menghindari kontaminasi mikroorganisme. Umumnya, minuman nabati dikategorikan produk pangan berisiko tinggi seperti halnya produk susu sapi. Menurut BPOM, pangan berisiko tinggi memiliki potensi mudah rusak karena mudah ditumbuhi mikroorganisme patogenik. Proses pasteurisasi
THE NETWORKING HUB FOR INDONESIA PRINTING AND PACKAGING INDUSTRIES
RETURNING BIGGER & BETTER AFTER 1ST EDITION SUCCESS!
dengan temperatur di bawah 100°C membunuh mikroorganisme patogenik, sedangkan UHT dengan temperatur di atas 100°C membunuh semua jenis mikroorganisme. Produk pasteurisasi disimpan di suhu dingin dan umumnya memiliki masa simpan lebih pendek dari produk UHT. Selama disimpan sesuai instruksi, produk UHT dalam kemasan aseptik memiliki umur simpan di suhu ruang sekitar 6 sampai 12 bulan.
Meskipun begitu, perlu juga dipertimbangkan efek perlakuan panas pada produk minuman nabati. Paparan panas yang berlebihan dapat menyebabkan pemisahan fasa, seperti agregasi protein atau flokulasi globula lemak, dan juga perubahan profil organoleptik. Terdapat berbagai studi
yang mengeksplor potensi teknologi tanpa pemanasan. Misalnya, Silva, et al. (2020) merangkum potensi teknologiteknolgi seperti pulse electric field, microwave, ultraviolet sterilization, dan ultrasound. Namun, saat ini perlakuan panas masih menjadi teknologi yang umum di industri. Hal ini menekankan pentingnya pemilihan dan pengolahan bahan baku, formulasi, serta parameter proses yang tepat. Ketiganya berperan untuk menghasilkan produk minuman nabati yang stabil, aman, dan berkualitas.
Referensi:
Aydar, E.F., Tutuncu, S. and Ozcelik, B., 2020. Plantbased milk substitutes: Bioactive compounds, conventional and novel processes, bioavailability studies, and health effects. Journal of Functional Foods, 70, p.103975.
Giugliano, R., Musolino, N., Ciccotelli, V., Ferraris, C., Savio, V., Vivaldi, B., Ercolini, C., Bianchi, D.M. and Decastelli, L., 2023. Soy, Rice and Oat Drinks: Investigating Chemical and Biological Safety in Plant-Based Milk Alternatives. Nutrients, 15(10), p.2258.
McClements, D.J., 2020. Development of next-generation nutritionally fortified plantbased milk substitutes: Structural design principles. Foods, 9(4), p.421.
Silva, A.R., Silva, M.M. and Ribeiro, B.D., 2020. Health issues and technological aspects of plant-based alternative milk. Food Research International, p.108972.
United States Department of Agriculture, USDA. 2019. USDA Nutrient Database for Standard Reference, Release. Nutrient Data Laboratory Home Page, https://fdc.nal.usda.gov/ Accessed 8 January 2024.
Vogelsang-O’Dwyer, M., Zannini, E. and Arendt, E.K., 2021. Production of pulse protein ingredients and their application in plant-based milk alternatives. Trends in Food Science & Technology, 110, pp.364-374.
Xing, Q., Utami, D.P., Demattey, M.B., Kyriakopoulou, K., de Wit, M., Boom, R.M. and Schutyser, M.A., 2020. A two-step air classification and electrostatic separation process for protein enrichment of starch-containing legumes. Innovative Food Science & Emerging Technologies, 66, p.102480.
If you have a friend or colleague who would be interested in receiving Foodreview Indonesia, please feel free to share the latest issue, and our special digital subscription offer with them today.
PT REL-ION STERILIZATION SERVICES
Eliminasi Bakteri Patogen, Sterilisasi, Polimerisasi
021-88363728, 021-8836 3729
021-88321246
yayuk@rel-ion.co.id
www.rel-ion.com
PT. Mitra Kualitas Abadi (Catalyst Consulting) Training, Consulting, Assesment/audit, Mystery Shopping Provider
089-9999-7867
info@catalystconsulting.id
www.catalystconsulting.id
Catalyst Consulting
consulting.catalyst
PT INDESSO NIAGATAMA & PT INDESSO CULINAROMA INTERNASIONAL
Snack Seasonings, Savory Ingredients, Aroma Chemicals, Essential Oils & Food Ingredients
021 386 3974
021 385 0538
contact@indesso.com
www.indesso.com
Ottera
Oterra is the largest provider of naturally sourced colors worldwide
+62 811145388
mcqueen.lie@oterra.com
www.oterra.com
PT KH ROBERTS INDONESIA
At KH Roberts, we leverage our deep expertise in flavour science and strong understanding of consumers’ needs to craft future flavours that deliver delight to consumers around the world.
021 87900778 / 021 89700723
info.id@kh-roberts.com
www.kh-roberts.com
https://www.linkedin.com/company/kh-roberts/
Trade Exhibition Indonesia’s leading comprehensive hospitality, food & beverage international trade exhibition Hospitality, Food & Beverage
+ 62 21 2525 320
+6282113713099
foodhotelindonesia@informa.com
www.foodhotelindonesia.com
@foodhotelindonesia_fhi
Food & Hotel Indonesia
Food & Hotel Indonesia
Food & Hospitality Series_ID
PT. Sarana Karya Utama
Toll Manufacturing (Beverages)
031-3981571
sku@sakatama.com
www.sakatama.com
GNT Group B.V.
EXBERRY® is the leading brand of Coloring Foods for the food and beverage industry. Coloring Foods are made from fruits, vegetables, and edible plants using a physical manufacturing process processed with water.
+65 6659 4180
info-singapore@gnt-group.com
www.exberry.com
PT VEGA Instruments Indonesia
Manufacture of Radar Level and Pressure Measurement from Germany
+6221 50966410
sales.id@vega.com
www.vega.com
VEGA Level and Pressure
VEGA Grieshaber KG (@VEGA_Level_Pressure)
PT. Krones Machinery Indonesia
Telp. (21)2952 7262
https://www.krones.com/
Ajinomoto Indonesia Ajinomoto Scholarship 2025 to Japan
0800-1-886688
(Percakapan Bebas Pulsa)
ajinomotoscholarship@asv. ajinomoto.com
https://www.ajinomoto.co.id/id/ beasiswa
PT Spraying Systems Indonesia
The world leader in spray technology, we design and manufactures spray nozzles, air control nozzles, tank washers, and accessories.
021-65313942-44
info.indonesia@spray.com
www.spray.com
BENEO Asia Pacific Pte. Ltd.
+65-6778-8300
contact@beneo.com
10 Science Park Road
#03-21 / 22 / 23 / 24 117684 Singapore
*Juga
Want to see Your Company in this section? Send us an email :
tissa@foodreview.co.id
andang@foodreview.co.id
Industri bakeri mengalami perubahan substansial berkat pesatnya perkembangan teknologi. Dari proses produksi yang semakin terotomatisasi hingga penekanan pada kesehatan melalui formula dan ingridien berkualitas. Tidak hanya sekadar soal rasa, tekstur, dan bentuk konvensional, teknologi membawa revolusi dalam kreativitas industri bakeri. Produk bakeri kini
tidak hanya lezat tetapi juga menawarkan estetika yang unik, dengan desain dan tekstur inovatif yang tak terbayangkan sebelumnya. Tak hanya sampai
di situ, interaksi digital melalui media sosial dan platform pembelian daring telah menjadi bagian tak terpisahkan dari pemasaran produk bakeri.
Dengan demikian, pelaku industri dapat lebih dekat dengan konsumen dan membangun citra merek yang kuat. Untuk itu, FoodReview Indonesia edisi mendatang akan membahas bagaimana teknologi membentuk dan mendorong inovasi dalam dunia produk dan industri bakeri yang bertujuan untuk menjadi inspirasi pengembangan produk pangan yang semakin inovatif sehingga meningkatkan daya saing industri dan produk pangan di Indonesia.
Pemasangan iklan, pengiriman tulisan atau berita seputar teknologi dan industri pangan, silakan hubungi:
FOODREVIEW INDONESIA
telepon (0251) 8372333 | +62 811 1190 039
email: redaksi@foodreview.co.id & marketing@foodreview.co.id
Cantumkan nama lengkap, alamat, email dan nomor telepon Anda.
SIGN UP TODAY TO RECEIVE YOUR FREE SUBSCRIPTION
If you have a friend or colleague who would be interested in receiving FoodReview Indonesia, please feel free to share the latest issue, and our special digital subscription offer with them today.