1 minute read

AGENDA PANGAN

HMW) menunjukkan bahwa setiap fraksi kopi mempunyai aktivitas biologis yang berbeda tergantung dari komposisi antara

LMW dan HMW-nya. Riset ini prospektif untuk mendapatkan produk kopi yang memiliki kualitas cita rasa dan aktivitas biologis dengan mekanisme tertentu yang diinginkan.

Advertisement

Maret Mei

Food and Beverage Indonesia

Jakarta, 10-13 Mei 2023

Allfood Indonesia 2023PackPro Indonesia 2023

Jakarta, 9-12 Maret 2023

Agro Food Indonesia/FDE Food & Drink Expo/ Food & Drinks Pack Expo/ Food & Drink Tech Expo

Jakarta, 17-20 Mei 2023

Juni Juli

Digital Transformation Indonesia Conference & Expo 2023

Indonesia Food Exhibition

Jakarta, 15-18 Juni 2023

Jakarta, 12-13 Juli 2023

FOOD & HOTEL INDONESIA

Jakarta International Expo, 25 - 28 July, 2023

Agustus September

Jogja International Food & Hotel Expo 2023

Yogyakarta, 4-6 Agustus 2023

Indonesia Halal Industry & Islamic Finance Expo

Jakarta, 10-13 Agustus 2023

Bali Interfood Expo

Bali, 7-9 September 2023

Jakarta International Premium Product Fair 2023

Jakarta, 14-17 September 2023

Oktober November

Celebes International Food & Hotel Expo 2023

Makassar 6-8 Oktober 2023

Desember

SIAL Interfood

Jakarta, 8-11 November 2023

Solo Food Beverage and Chef Festival

Solo, 8-10 Desember 2023

Pemanfaatan hasil samping

pengolahan kopi

Hasil samping pengolahan kopi merupakan potensi yang belum dimanfaatkan secara optimal. Bahkan dalam tahap tertentu, limbah kopi menjadi masalah lingkungan yang cukup serius. Pengolahan kopi menghasilkan hasil samping berupa kulit buah kopi basah (pada wet dan honey process), kulit kopi kering

(pada dry process) dan ampas kopi seduhan (pada industri minuman kopi dan kafe). Bahan-bahan ini kaya akan karbohidrat, protein, serat dan komponen bioaktif. Namun sayangnya, bahan-bahan ini lebih banyak dibuang dan tidak termanfaatkan. Kajian terbaru banyak berfokus pada penggunaan bahan-bahan tersebut sebagai bahan baku pangan dan pangan fungsional.

Kandungan kimia yang menjadi fokus utama adalah serat pangan dan komponen polifenol. Pengembangan produk banyak diarahkan pada potensi hasil samping kopi sebagai sumber indigestible carbohydrate sebagai dietary fiber pada formulasi pangan rendah kalori. Komponen polifenol juga dapat diekstraksi dari hasil samping pengolahan kopi untuk mendapatkan ekstrak bioaktif yang nantinya dapat digunakan sebagai bahan pangan fungsional.

Untuk dapat menangkap potensi riset pada kopi, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan. Salah satu kendala yang banyak ditemui dalam kajian-kajian topik pangan fungsional adalah terbatasnya akses akademisi/ peneliti/praktisi ke fasilitas analisis.

Tentunya ini akan menyulitkan akademisi untuk dapat melakukan studi secara komprehensif dan memenuhi standar saintifik. Kolaborasi dengan berbagai pihak perlu ditingkatkan untuk mengakselerasi kajian-kajian tersebut supaya Indonesia sebagai negara penghasil kopi dunia juga tidak tertinggal dalam hal tren riset kopi dunia.

Referensi:

Sciencedirect. 2023. https://www.sciencedirect.com/. diakses pada 8 Februari 2023coffee

Febrianto, N. A., & Zhu, F. (2023). Coffee bean processing: Emerging methods and their effects on chemical, biological and sensory properties. Food chemistry, 412, 135489. Advance online publication. https://doi. org/10.1016/j.foodchem.2023.135489

This article is from: