3 minute read

DPR Sebut Program PPPK Tak Siap

BOGOR–Program seleksi PPPK yang dilakukan Kemendikbudristek dinilai DPR tidak siap dijalankan. Hal itu dilontarkan

Anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi PKS, Sakinah Aljufri.

Penilaian itu dikatakan Sakinah, setelah Perwakilan pelamar prioritas pertama (P1) dalam seleksi PPPK Guru 2022, menyambangi Komisi X DPR RI pada Sabtu (11/3). Mereka tak terima pembatalan 3.043 formasi guru PPPK.

Padahal status P1, merupakan guru yang telah memenuhi syarat penilaian ambang batas minimal pada seleksi 2022. Padahal menurut janji Kemendikbudristek, guru

P1 bisa langsung menjadi PPPK pada seleksi PPPK Guru 2022 tahap 3 jika formasi dibuka. Sakinah menyebut, sejumlah guru P1 yang ikut seleksi PPPK itu telah diberhentikan dari sekolah.

“Perwakilan guru menyampaikan isi hati bahwa saat ini para guru sudah diberhentikan oleh sekolah, karena sekolah beranggapan bahwa mereka sudah lulus penempatan di sekolah yang baru, tetapi faktanya tidak,” kata Sakinah dalam keterangan tertulis, Minggu (12/3).

Sakinah menilai, program Kemendikburistek di bawah Nadiem Makarim belum siap dijalankan. Pasalnya, sudah dua kali seleksi guru honorer menjadi PPPK. Namun jumlahnya belum sesuai target awal, yakni 1 juta guru PPPK. Realisasi PPPK baru 20 persen dari target. “Kalau dirasa tidak bisa membuat program jangan membuat program, kalo tidak bisa menepati janji jangan membuat janji, kalo bisa membuat angan-angan dan impian, wujudkan itu, jangan memberi harapan palsu pada guru-guru kami,” imbuhnya.

Sakinah menyampaikan, DPR tidak terima atas perlakuan pemerintah terhadap guruguru yang diperlakukan secara tidak adil, dalam seleksi PPPK. Dia mengatakan akan membawa hasil pertemuan dengan guru P1 ini, ke dalam pembahasan rapat Komisi X sekaligus memanggil Mendikbudristek, Nadiem Makarim. “Semua yang saya dengar hari ini sudah saya rekam. Saya akan laporkan pada ketua komisi dan akan sama-sama kita bahas pada rapat komisi yang akan datang, bersama de ngan bapak menteri,” tegas Sakinah. (*/ran)

Perwakilan guru menyampaikan isi hati bahwa saat ini para guru sudah diberhentikan oleh sekolah, karena sekolah beranggapan bahwa mereka sudah lulus penempatan di sekolah yang baru, tetapi faktanya tidak,”

IPB Juara Marketeers Innovation Challenge

BOGOR–IPB University kembali menoreh prestasi lewat enam mahasiswanya, yang baru saja memenangkan Marketeers Innovation Challenge 2023. Sebuah kompetisi business case yang menantang mahasiswa dari seluruh Indonesia untuk bisa menciptakan inovasi.

Keenam mahasiswa itu adalah Nidyati (Sekolah Bisnis), Resha (Sekolah Bisnis), Azzahra Nabilla Syafira (Sekolah Bisnis), Arlan Nugraha (Departemen Manajemen), Frans (Departemen Manajemen) dan juga

Dion Naldiza Giovano Alfi (Departemen Ilmu Ekonomi).

Mereka berhasil menjadi Juara 1 dengan skor yang cukup tinggi (84.875) di atas dari tim lainnya yang berasal dari Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Institut Teknologi Bandung (ITB). Sebelum berhasil melaju ke babak grandfinal, mereka harus bersaing terlebih dahulu di preliminary stage.

“Jadi di preliminary stage, kita juga menyelesaikan case terkait brand innovation dari Antam logam mulia. Pada tahap itu, kami mendapatkan juara dua dan berhasil untuk lanjut ke final,” jelas Arlan selaku ketua tim.

Di babak final yang diadakan di Grha

“Ketika akan melakukan presentasi final, kami sempat diragukan. Kita sampai ditanya tiga kali, dari universitas mana dan dari jurusan apa. Mereka juga menanyakan apakah semuanya kami kerjakan sendiri dari mulai proposal hingga presentasi,” ucap Arlan.

Keenam mahasiswa ini membuat “The

Next Level Strategy: Strategi Peningkatan

Performa Bisnis Stasiun Pengisian Kendaraan

Listrik Umum (SPBKLU) Pertamina Melalui Business Model Innovation”

SUKAJAYA–Mahasiswa Universitas

Nusa Bangsa (UNB) yang tergabung dalam kelompok Kuliah Kerja Nyata

Tematik (KKNT), mendukung kemajuan ekonomi masyarakat, dan lingkungan

Desa Sukajaya, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor.

Ada beberapa kegiatan yang dilaksanakan kelompok tiga KKNT, yakni pembuatan film promosi wisata Curug Sawer, reboisasi lahan kosong, hingga pengelolaan sampah organik melalui agen biokonversi maggot.

Ketua Kelompok 3 KKNT, Hiysman Noorfallah mengatakan, masing-masing kegiatan itu bertujuan memberikan manfaat secara ekonomi bagi warga desa, juga pelestarian lingkungan untuk kehidupan manusia. Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), Rumna menjelaskan, bahwa kegiatan mahasiswa lebih diarahkan pada peningkatan ekonomi masyarakat dan lingkungan sekitar desa.

Sebagai contoh, terdapat potensi desa wisata Curug Sawer, kelompok tiga membuatkan video untuk promosi melalui digital marketing menggunakan YouTube. Kegiatan lainnya, adalah pengelolaan sampah organik melalui agen biokonversi maggot skala rumahan, sebagai alternatif sumber ekonomi masyarakat, serta reboisasi lahan kosong.

“Alhamdulillah kegiatan ini disambut baik oleh warga desa, hal ini terlihat dari antusiasme warga desa membantu kami untuk mensukseskan program tersebut” Kata Hiysman.

Sebagai pemuda, dijelaskan Hiysman yang memiliki semangat tinggi, program ini dapat menjadi penghubung antara kearifan lokal dengan kebutuhan wisatawan.

Hal itu bertujuan melakukan peningkatan perekonomian desa, dan pengembangan tempat wisata, serta meningkatkan kesadaran masyarakat khususnya anakanak dan pemuda pemudi Desa Sukajaya untuk menjaga kelestarian lingkungan

Pertamina Gambir (6/3/2023) mereka mempresentasikan hasil inovasinya di hadapan para petinggi Pertamina dan juga CEO Marketeers. Dalam kompetisi ini mereka ditantang untuk membuat proposal, deck dan juga prototype. Tidak hanya itu, mereka juga diharuskan untuk membuat business model innovation dari Pertamina.

Strategi yang mereka buat bersifat endto-end dari mulai supply chain hingga marketing. Mereka juga membuat rencana implementasi, proyeksi finansial serta mitigasi risiko dari strategi yang diberikan. “Juri sangat kagum dengan strategi inovasi yang kami berikan. Menurut mereka kita berhasil menemukan akar masalah dan menjawabnya dengan baik,” tutur Resha. Kendati mereka semua masih mahasiswa, tetapi ini tidak menjadi penghalang untuk bisa berinovasi dan memberikan solusi dari permasalahan yang dihadapi Pertamina Mereka juga berharap ini menjadi momentum bagi mahasiswa IPB University lainnya untuk bisa percaya diri dalam bersaing di kompetisi bisnis. Terutama ketika harus berlomba juga dengan mahasiswa lain dari universitas-universitas ternama di Indonesia. Komposisi tim yang saling melengkapi, didukung oleh kerja sama dan latihan, menjadi kunci yang membuat mereka konsisten memberikan hasil terbaik sepanjang perlombaan.(*/ran)

This article is from: