4 minute read
UHC Kota Bogor Tertinggi di Indonesia
Raih Penghargaan dari BPJS Kesehatan
JAKARTA–Pemkot Bogor kembali menorehkan prestasi. Kali ini penghargaan itu karena kota yang dipimpin Bima Arya ini sukses mencapai cakupan semesta jaminan kesehatan atau Universal Health Coverage (UHC).
Terhitung sejak Maret 2023, sebanyak 1.069.102 jiwa penduduk Kota Bogor terdaftar sebagai peserta Program minim risiko, dengan hasil yang maksimal. Walaupun tergolong, bank ini telah menjaring banyak nasabah. Lantaran banyak keuntungan akses finansial, yang ditawarkan Universal BPR. Mulai dari return yang tinggi, keamanan terjamin, proses yang mudah dan praktis, hingga resikonya yang minim. Bank juga dijamim LPS (Lembaga Penjamin Simpanan), diawasi OJK (Otoritas Jasa Keuangan). Dari sisi kredit juga menawarkan proses mudah dan cepat. Mungkin ada masyarakat yang butuh secara finan sial, baik urusan konsumtif, multiguna atau kebutuuhan lainya. Erycson mengakui, banyak layanan perbankan yang tersedia untuk masyarakat. Akan tetapi, ia optimis bisa menggaet nasabah dari Kota Bogor sebanyakbanyaknya. Selama enam bulan beroperasi, banyak nasabah yang datang ke kantor Universal BPR. Baik untuk deposito maupun pengajuan kredit. (mer/c)
Di Balik Jambore Ojol Nusantara
Siap Kembangkan UMKM dan Sambut Tren Motor Listrik
Koalisi Ojol Nasional (KON) menggelar
Jambore Ojol
Nusantara pada 11-12
Maret lalu. Ratusan pengemudi ojek online (ojol) menikmati suasana alam dan melupakan sejenak orderan, di kawasan Puncak. Apa saja kegiatan mereka ?
JAMBORE untuk mempererat silaturahmi para pengemudi ojol ini juga membawa misi khusus. Salah satunya adalah upaya untuk memecahkan Rekor MURI. ”Selain silaturahmi ada yang ingin kami capai juga yaitu pemecahan Rekor MURI sebagai touring terpanjang. Alhamdulillah antusias rekanrekan ojol luar biasa dalam Jambore ini,” ujar Subardi, Ketua Pelaksana Jambore Ojol Nusantara.
Menurut dia, peserta yang ikut Jambore Ojol Nusantara ini hampir mencapai 1.000 orang. Ke depan KON ingin mengajak para pengemudi dan mitra ojol untuk berpikir ke depan, lebih maju lagi.
Misalnya dengan mengembangkan UMKM dan juga menyambut tren kendaraan (motor) listrik. ”Saya menyambut baik adanya motor listrik di lingkungan ojol. Saat ini juga sudah banyak rekan-rekan yang menggunakan motor listrik untuk operasional. Apalagi dengan motor listrik kan sudah tidak terbebani lagi
BBM,” terang Subardi.
Direktur Operasional PT
Elektrik Transportasi Indonesia (E-Trans), Lian Praditia mengungkapkan, keterlibatan perusahaannya dalam event ini adalah sebagai bentuk dukungan terhadap eksistensi ojek online di Indonesia. E-Trans hadir untuk menjawab kebutuhan ojol sebagai profesi. ”Kendaraan listrik sudah terbukti mampu menjadi kendaraan yang ideal bagi teman-teman ojol, selain hemat energi, juga mengurangi polusi karena tidak menggunakan
BBM,” ucap pria yang biasa disapa Radit.
Radit juga mengatakan bahwa motor listrik Greentech, yang digunakan E-Trans dapat diandalkan oleh para ojol di Indonesia. ”Motor listrik yang kami gunakan mampu melewati segala medan termasuk saat tanjakan. Bahkan motor kami itu mampu menempuh jarak hingga 100 Km tanpa harus re-charging,” jelas dia. Radit menambahkan, dari sisi pembiayaan dan operasional, motor listrik yang disediakannya mampu menghemat hingga 50 persen dibanding motor BBM. Penggunaan motor listrik yang dikembangkan E-Trans, merupakan wujud dukungan terhadap pemerintah dalam mendorong percepatan program kendaraan listrik dan juga sebagai langkah strategis dalam menghadapi ancaman global warming. ”Dari sisi infrastruktur, kami akan membangun charging station di seluruh Indonesia. Target kami di Maret ini mencapai 10 ribu titik, yang bekerja sama dengan PLN dan
Burger King,” jelasnya. E-Trans sendiri meru pakan ojol pendatang baru di Indonesia, yang armadanya 100 persen menggunakan motor listrik. Banyak keunggulan motor listrik yang digunakan E-Trans, seperti; siklus baterai yang mencapai 1.200 kali charge, fast charging, memiliki kecepatan maksimal hingga 70 km/jam.
Dalam bisnisnya, E-Trans menyediakan aplikasi khusus, yang didalamnya ada layanan: e-ride, e-car, e-mart, e-food, e-swap, dan e-send. Menurut Radit, aplikasi ini akan memudahkan pengguna E-Trans untuk bertransportasi, berbelanja, dan sebagainya. Yang membedakannya adalah aplikasi E-Trans khusus untuk yang memiliki sepeda motor listrik. (mer/c)
Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dari total jumlah penduduk 1.099.422 jiwa atau sebesar 97.24 persen. ‘’Artinya, hampir seluruh warga di Kota Bogor telah memiliki payung perlindungan untuk mengakses layanan di fasilitas kesehatan,’’ kata Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti di Balai Sudirman Jakarta, Selasa (14/3/2023) siang. Menurut Ali Ghufron Mukti, BPJS Kesehatan bekerja keras melakukan berbagai advokasi kepada Pemerintah Daerah agar seluruh penduduk di masing-masing wilayah dapat diintegrasikan dengan Program JKN-KIS. Namun, Ghufron menekankan tercapainya predikat UHC juga harus memastikan bahwa setiap penduduk memiliki akses terhadap layanan kesehatan yang adil, merata dan bermutu, baik itu layanan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif.
“Makanya kami berupaya memperluas akses layanan kesehatan tersebut, bekerja sama dengan fasilitas kesehatan baik tingkat pertama maupun tingkat lanjutan (rumah sakit). BPJS
Kesehatan mendorong Kementerian dan Pemda terkait dalam hal memenuhan sarana dan prasarana di daerah, agar mutu layanan kesehatan dapat dirasakan sama, di manapun peserta itu berada,” ujar Ghufron. Ghufron juga menekankan, penyelenggaraan Program JKN-KIS saat ini sudah on the track dan telah terbangun sebuah ekosistem JKN-KIS, yang kuat dan andal juga didukung pemanfaatan teknologi informasi serta digitaliasi layanan yang terus dikembangkan. BPJS Kesehatan sebagai badan hukum publik juga menjalankan tugas selama hampir 10 tahun dengan baik, sesuai dengan amanat UU Nomor 24 tahun
2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial yang bertanggungjawab langsung kepada Presiden.
Hal ini dibuktikan dengan pencapaian kinerja organisasi yang kian positif mulai dari predikat Wajar Tanpa Modifikasian (WTM) sebanyak delapan kali berturut sejak program bergulir 2014 atau 30 kali sejak era PT Askes (Persero), kepuasan peserta yang semakin meningkat, serta yang tidak kalah penting adalah kondisi Dana Jaminan Sosial (DJS) Kesehatan yang sehat. “Kondisi finansial yang sehat, tidak ada gagal bayar klaim kepada fasilitas kesehatan bahkan BPJS Kesehatan memberikan uang muka layanan untuk memastikan terjaganya cashflow rumah sakit. Harapan nya fasilitas lebih nyaman dalam memberikan layanan kepada peserta tanpa ribet dan tanpa diskriminasi,”kata Ghufron. Sementara itu, Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim mengungkapkan rasa bangganya atas pencapaian UHC di Kota Bogor. Ia juga mengucapkan terima kasih kepada BPJS Kesehatan Cabang Bogor yang telah bekerja keras agar masyarakat Kota Bogor bisa terjamin ke dalam Program JKN. “Telah tercapainya UHC di Kota Bogor maka fasilitas kesehatan juga harus kian optimal dalam melayani. Ke depan kami akan terus memastikan seluruh penduduk Kota Bogor tetap terjamin akses layanan kesehatannya melalui Program JKN-KIS,” ujar Dedie A Rachim. (*/unt)