1 minute read
Buru Residivis Pembacok Pelajar
Sambungan dari Hal 12
Kapolresta Bogor Kota, Kombes Pol Bismo Teguh Prakoso, mengatakan ketiga terduga pelaku yang telah diamankan polisi memiliki peran masing-masing. Pertama, MA (17) pemilik kendaraan roda dua, sekaligus pengendara yang digunakan saat beraksi. MA juga pemilik senjata tajam (sajam) jenis gobang, yang digunakan untuk menebas korban. Kemudian, SA (18) berperan membuang sajam, usai diguna- kan untuk menghilangkan nyawa Arya Saputra, korban pelajar SMK yang meninggal dunia. Saat kejadian, posisi SA di atas motor, duduk di tengah, di antara dua pelaku lain. Terakhir, satu orang berinisial S yang turut diamankan, lantaran diduga turut menyembunyikan pelaku usai pembacokan. Sedangkan pelaku utama, ASR (17), masih buron. “Yang masih buron adalah ASR alias T, dia merupakan residivis kasus jambret di Kabupaten Bogor,” ucap Bismo usai menggelar konferensi pers, di Mapolresta Bogor Kota, Selasa (14/3). Bismo mengungkapkan, usai beraksi, ketiga pelaku yang berasal dari satu sekolah itu, melarikan diri. Mereka juga sempat kembali ke sekolah.
“Kemudian oleh guru sempat ditanya ‘apakah terlibat pembacokan’ , pelaku tidak ngaku.
Kemudian (dari sekolah itu) pelaku kabur,” jelas Bismo. Usai peristiwa itu, Bismo memerintahkan Jajaran Polresta Bogor Kota melakukan pengejaran, dan menciduk dua pelaku yang ditetapkan sebagai
Sanksi Sekolah Tunggu Instruksi Pemprov
Sambungan dari Hal 12
Analis Kebijakan KCD
Pendidikan Wilayah II, Irman
Haeruman mengungkapkan, kasus ini masih terus didalami KCD, berkoordinasi dengan semua stakeholder.
Irman mengatakan, KCD
Wilayah II selalu melalukan upaya komunikasi, dan pembinaan dengan seluruh kepala sekolah. “Kepala sekolah kan harus menyampaikan kepada warga sekitar, termasuk pengawasan terhadap peserta didik,” tuturnya.
Sebagai langkah antisipasi agar pelajar tidak tergabung dalam grup tawuran, Irman mengaku akan menyampaikan hal tersebut kepada masingmasing satuan pendidikan. Menurutnya, KCD sedang menyusun, dan memitigas semua persoalan yang terjadi di Kota Bogor. Untuk kemudian dilaporkan ke pimpinan di Provinsi Jawa Barat. “Seperti apa nanti langkahlangkah edarannya segera nanti kami sampaikan. Sudah dilakukan dan disampaikan ke seluruh satuan pendidikan,” ucapnya. Terkait sanksi terhadap sekolah, kata Irman, hal itu sudah diatur melalui Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
“Nanti akan kami sampaikan kepada pimpinan terkait hal sanksi tegas,” imbuhnya. Irman pun sempat menyinggung soal keberadaan grup di media sosial, terkait mancingmemancing aksi tawuran antar pelajar SMA/SMK di Kota Bogor. Menurut dia, KCD belum