3 minute read
467 Huntap Belum Bisa Dihuni
wan, Selasa (14/3).
Proyek Desa Tonjong Di-deadline Akhir Maret
CIBINONG–Dinas Pemberdayaan
Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Bogor masih memberikan waktu sampai akhir Maret untuk melanjutkan pembangunan jalan di Desa Tonjong, Tajurhalang. Pembangunan jalan itu yang sempat tersendat melalui anggaran Samisade Rp336 juta tahap dua. “Untuk masalah yang berkembang di Desa Tonjong ada beberapa kegiatan yang belum selesai dari perencanaan mereka sendiri,” ungkap Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten
Bogor, Renaldi Yushab Fiansyah, Selasa (14/3).a
Dia menjelaskan, konsekuensinya adalah jika pihak Desa Tonjong tidak menuntaskannya dalam batas waktu yang telah ditetapkan, mereka bakal mendapatkan sanksi adminitrasi. Termasuk tentang anggaran yang mereka rencanakan. “Saat ini sedang dilakukan audit investigasi oleh inspektorat dan mencari akar permasalahan. Karena akan berdampak ke bantuan keuangan infrastruktur di desa tonjong tahap dua tidak terlaksana,” jelasnya dikon firmasi Radar Bogor.
Apabila memang terbukti, kata dia, ke depannya akan menjadi catatan buat Pemerintah Kabupaten Bogor pada saat memberikan bantuan di tahun 2023. Desa Tonjong terancam tidak akan mendapatkan anggaran Samisade lagi.
“Untuk alasannya, sampai saat ini kami belum mendapatkan informasi tersebut. Tapi yang jelas, rekening anggarannya sudah keluar dari kas desa, untuk pelaksanaan belum dilaksanakan,” kata Reinaldi.
Ia menegaskan, anggaran pembangunan sebenarnya sudah keluar. Namun, entah tertahan di penyedia jasa atau yang lainnya. Pihaknya masih berupaya berpikir positif sampai batas akhir laporan apakah masih bisa dilakukan dan menunggu pendalaman dari inspektorat.
“Kalau sampai akhir Maret ternyata tidak menunjukkan hasil dan tak menyelesaikan laporan otomatis akan menjadi catatan kami dalam menyalurkan Sammisade pada tahun 2023,” katanya.(*)
Kecelakaan Lalin, Polisi Terluka
MEGAMENDUNG–Kecelakaan lalulintas (Lakalantas) kembali tejadi di Jalan Raya Puncak, Kabupaten Bogor, Selasa (14/3).
Informasi yang dihimpun Radar Bogor, kecelakan tersebut mengakibatkan anggota polisi bernama Bangkit Nur Rizki, terluka.
PERAYAAN: Tim damkar simulasi mengeluarkan air sebagai upaya pemadaman api kebakaran saat perayaan HUT ke-104 di Lapangan Tegar Beriman, Selasa (14/3).
Damkar Dituntut
Tingkatkan Profesionalisme
CIBINONG - Peringatan Hari Ulang Tahun ke-104, Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan diharapkan menjadi momentun meningkatkan profesionalisme tim Damkar dalam melayani masyarakat.
Hal itu disampaikan Plt. Bupati Bogor, Iwan Setiawan saat memimpin apel HUT ke-104 Damkar di Lapangan Tegar Beriman, Selasa (14/3).
”Mari kita jadikan momentum ini untuk mengobarkan semangat juang, dedikasi dan pengabdian dalam melindungi, serta meningkatkan profesionalisme, kreatifitas, inovasi, dan pemanfaatan teknologi untuk memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat,” ungkap Iwan.
Iwan menuturkan, tugas pemadam kebakaran beresiko tinggi dan memerlukan keahlian untuk menangai situasi yang berbahaya saat bencana.
Terlebih, Kabupaten Bogor memiliki wilayah yang cukup luas dengan jumlah penduduk yang saat ini lebih dari 5,49 juta jiwa.
”Untuk itu penguatan kelembagaan,
Dilakukan
modernisasi sarana dan prasarana sesuai standar, kinerja dan budaya kerja aparatur, serta perbaikan manajemen data terintegrasi, harus terus ditingkatkan,” tegas dia.
Iwan juga memberikan penghargaan setinggi-tingginya ke seluruh jajaran dan personil Dinas Damkar Kabupaten Bogor, atas berbagai upaya pemadaman kebakaran dan penyelamatan masyarakat dalam kondisi darurat dan bencana.
”Turut berbangga dan apresiasi setinggi-tingginya atas raihan prestasi yang mengharumkan nama Kabupaten Bogor di tingkat nasional sebagai juara umum pada National Firefighter Skill Competition (NFSC) 2023 yang diselenggarakan Kemendagri,” imbuh Iwan. Sebelumnya, Dinas Damkar Kabupaten Bogor menjadi juara umum National Firefighter Skill Competition (NFSC) Tahun 2023. Menang dalam kompetisi tingkat nasional tersebut, para ksatria biru ini telah mengharumkan nama Kabupaten Bogor di tingkat nasional.(cok/c)
Kejadian itu bermula saat mobil grand max pick up dengan nomor polisi A-8402-ES yang dikemudikan ikhsan, melaju dari arah Puncak menuju Gadog.
Saat tiba di depan Cimory Megamendung, mobilnya bergerak ke kanan jalan dan menabrak bagian belakang samping kanan mobil Kijang.
Kemudian, mobil GrandMax Pick Up oleng dan terus melaju ke kanan. Mobil itupun kembali menabrak sepeda motor Honda CRF 150 No.
Pol. F-4850-FHU yang dikendarai anggota polisi yang datang dari arah Gadog menuju Puncak. Motor yang dikendarai anggota polisi itu terdorong ke belakang dan menabrak truk Hino Light dengan Nomor Polisi B-9472-PYX yang datang dari arah Gadog menuju Puncak.
”Truk bergerak ke kanan jalan, menabrak Gapura warga yang ada di kanan jalan dari arah Gadog menuju Puncak,” ujar Rizki, salah satu saksi mata.
Akibat kecelakaan itu, pengemudi sepeda motor yang merupakan anggota POLRI, Kesatuan PUSDIK RESERSE Megamendung, mengalami luka pada bagian punggung. ”Tadi semua korban luka dibawa ke RSUD Ciawi,” tukas Rizki. (all/c)
CIBINONG– Hunian tetap (huntap) yang dibangun Pemkab
Bogor dari bantuan Badan
Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) belum bisa dihuni korban bencana. Pasalnya, 467 unit huntap yang berada di Cigudeg itu belum dilengkapi sarana penunjang seperti toilet, instalasi air dan listrik.
Kepala Dinas Perumahan
Kawasan Permukiman dan Pertanahan (DPKPP) Kabupaten Bogor, Ajat Rochmat Jatnika mengatakan, kekurangan sarana penunjang di ratusan huntap tersebut dikarenakan dibangun dengan anggaran Rp50 juta per-unit.
”Karena 50 juta tidak cukup untuk sekaligus membangun
WCnya, listrik dan segala macam.
Maka perlu adanya dana stimulan,” ucapnya kepada warta-
Untuk itu, pihaknya telah mengusulkan anggaran tambahan untuk memenuhi sarana penunjang di huntap tersebut. Menurut Ajat, untuk satu unit dibutuhkan sekitar Rp22 juta agar huntap tersebut dapat benar-benar dihuni para korban bencana Sukajaya 2020. ”Tapi kan anggarannya terbatas, mudah-mudahan di perubahan anggaran kita dorong,” katanya. Selain dari APBD, pihaknya pun akan mencoba mencari sumber anggaran lain. Bisa melalui bantuan pemerintah provinsi maupun pusat.
”Kita juga tidak bisa mengerjakan langsung, karena harus diperiksa dulu, nanti sekitar Juni (2023) baru kita bisa masuk kegiatan,” tandas dia.(cok/c)
Pasca Pilkades Serentak di Kecamatan Cigombong dan Jonggol