3 minute read
Kembalikan Pengelolaan SMA/K ke
Sambungan dari Hal 12
Ketua Wandik Kota Bogor, Deddy Karyadi menilai, hal tersebut dapat mempermudah Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor dalam memantau, berkoordinasi, menerapkan tindakan preventif, hingga menerapkan sanksi, pada sekolah yang siswanya terlibat dalam perilaku kekerasan.
“Di tahun 2019 pernah ada rapat koprdinasi yang dipimpin oleh Wali Kota, dan dihadiri
Pemda
para kepala sekolah dan Kantor Cabang Dinas (KCD) Pendidikan Wilayah II Jawa Barat. Saat itu kami menekankan agar sekolah yang terbukti tawuran sebanyak 3 kali dalam setahun disanksi tidak boleh menerima pendaftaraan peserta didik baru (PPDB). Namun hal itu sulit diterapkan karena kewenangannya ada di provinsi,” tuturnya kepada Radar Bogor, Selasa (14/3) Deddy mengatakan, kebijakan pemindahan pengelolaan diputuskan oleh DPR. Oleh karena itu, dirinya berharap, DPR mengkaji ulang lewenangan tersebut. Agar dapat dikembalikan lagi kepengelolaannya kepada pemda masing-masing sekolah.
“Sebenarnya untuk masalah bantuan dana, dan anggaran bisa disalurkan dengan berbagai cara. Bisa melalui bantuan keuangan atau program. Akan tetapi kewenangan pengawasan, dan pengelolaan tetap di tingkat dua,” tegasnya.
Sulap Rangga Gading
Ia mengatakan, masalah tawuran dan tindak kekerasan oleh pelajar merupakan masalah yang berlarut-larut dan kompleks. Selain butuh penegakkan hukum pada pelaku, tindakan tegas dari sekolah juga diperlukan kepada pelajar yang terlibat pada tawuran. Sehingga tumbuh rasa segan. Deddy juga menilai, perlu adanya kesadaran orang tua untuk mengontrol ketat pada anakanaknya. (fat/c)
Jadi Sentra Kuliner Bersih Nan Estetik
Sambungan dari Hal 12
Hasilnya, yaitu revitalisasi kawasan Rangga Gading, dan membangun image baru dengan nama Lawang Rangga Gading. Sentra kuliner ini menyediakan puluhan kios makanan dan minuman, yang tentunya akan memanjakan para pengunjungnya. Para pedagangnya merupakan pedagang kaki lima (PKL), yang sebelumnya berjualan di kawasan tersebut. Sebanyak 25 pedagang berjualan di Lawang Rangga Gading. Kuliner yang tersedia, antara lain bakso bening, siomay, batagor, combro, es doger, es pala, dan aneka kudapan lainnya. Wali Kota Bogor, Bima Arya mengatakan, revitalisasi bertujuan mentransformasi pusat kuliner legendaris, yang sudah ada di kawasan tersebut. Sehingga lebih layak dan menarik. “Sejak lama kawasan ini jadi pusat kuliner legend. Kami berharap penataan semakin menguatkan daya tarik bukan hanya warga sekitar namun lebih luas,” ucapnya. Menurut Bima, kuliner memiliki peran penting untuk mendongkrak perekonomian Kota Bogor. Sebab saat ini, tingkat perekonomian Kota Bogor berada di angka 5,65 persen. Di mana, angka itu lebih besar jika dibandingkan dengan perekonomian Provinsi Jawa Barat dan nasional, yang berada di angkat 5,45 persen dan 5,31 persen. Oleh karena itulah, Bima berpesan agar seluruh pihak dapat menjaga kenyamanan, yang ada di Lawang Rangga Gading. “Saya titip kawasan ini dijaga agar tidak nerantakan lagi lagi. Mari kita jaga parkirnya supaya tetap rapi, tidak ada vandalisme, tidak buang sampah sembarangan,” tekan dia. Dalam revitalisasi ini, pemkot tidak sendiri. Perusahaan swasta, Grab ikut membantu menyulap kawasan. Direktur Bisnis Grab Indonesia, Iki Sari Dewi mengatakan, pihaknya ingin membantu Kota Bogor menjadikan kawasan Suryakencana, menjadi China Town terbaik di Indonesia. “Kolaborasi ini menjadi mendukung pariwisata lokal dan meningkatkan mata pencaharian masyarakat serta berkontribusi pada pendapatan UMKM di Kota Bogor. Selain dapat meraih keuntungan dari barang dagangannya, para pedagang juga berpeluang menambah pundi-pundi rupiahnya dengan membuka jasa isi token listrik,” tuturnya. Selain berjualan langsung, para pedagang juga dapat menerima pesanan secara online, melalui aplikasi yang disediakan oleh pihak Grab. (fat/c)
Cari Duta Pustaka Jawa Barat
BOGOR–Yayasan Romasenta Art Gallery menggelar pemilihan Duta Pustaka Jawa Barat periode 2023. Ajang itu, kini tengah dibuka, khusus bagi puteraputeri Kota Bogor.
National Director Duta Pustaka Indonesia, Zainal menjelaskan, ajang tersebut bertujuan memilih putera dan puteri terbaik, yang memiliki dedikasi tinggi untuk pengembangan literasi, dan pendokumentasian naskah kuno dan terbaru.
”Kami berharap event ini dapat memotivasi para remaja untuk meningkatkan pengembangan literasi di Indonesia,” tuturnya, Senin (13/3).
Persyaratannya, kata dia, antara lain berusia 16-24 tahun, memiliki tinggi badan minimal 150cm untuk perempuan, dan 155cm untuk laki-laki. Peserta juga diharapkan memiliki wawasan yang luas dan siap berkontribusi nyata.
”Persyaratan selanjutnya yakni tidak terikat kontrak dengan ajang duta lain, tidak pernah terlibat kasus pidana, tidak menggunakan obat terlarang, sehat jasmani dan rohani, dan disarankan menguasai bahasa asing,” bebernya.
Duta pustaka yang terpilih nantinya, kata dia, akan mewakili Jawa Barat di ajang nasional yang akan digelar di Kota Surabaya, Jawa Timur.
Zainal mengatakan, pendaftaran dibuka secara gratis, sejak 7 Maret hingga 4 Mei 2023 mendatang. Kemudian para peserta akan menjalani seleksi tahap 1, yakni test tulis dan wawancara pada 7 Mei 2023.
Bagi peserta yang berhasil lolos, maka akan menjalani forum group discussion (FGD), dan tes wawasan pada 14 Mei 2023. Dilanjutkan dengan karantina selama dua hari, pada 2-3 Juni 2023. Babak grandfinal akan berlangsung pada 3 Juni 2023.
Seluruh tahapan berlangsung secara offline di Bogor. Peserta yang berminat dapat menghubungi nomor 081398336094 atau 081316298870. Perkembangan event juga dapat disimak di akun Instagram @ dutapustakajabar.
Menambahkan, Regional Director Duta Pustaka Jabar, Romasenta Febiola menyebut, selain mendapatkan piagam, para peserta juga akan akan meraih berbagai manfaat lain. Seperti pengalaman dan kesempatan masuk perguruan tinggi.
”Kami berharap ajang ini bisa mendorong tingkat literasi di Kota Bogor. Bukan hanya dalam skup besar namun juga bentuk kecil sekalipun,” tuturnya. (fat/c)