1 minute read
Hadapi Prima lewat Tiga
Jalur Hukum
JAKARTA–Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hasyim Asy’ari mengungkapkan KPU saat ini berhadapan dengan Partai Rakyat Adil Makmur (Prima) di tiga jalur hukum berbeda.
(ILUSTRASI)
Guspardi menegaskan, dengan dikeluarkannya Perppu Pemilu, maka pemenuhan atas aspek kebutuhan hukum yang sejalan dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
Hal itu senapas dengan Putusan Mahkamah Konstitusi No.138/PUUVIII/2009 tentang persyaratan perlunya dikeluarkan Perppu. Dengan adanya Perppu Pemilu, maka dapat mempersempit dan memperkecil ruang dan pemikiran tentang isu penundaan pemilu dan lain sebagainya.
Pemerintah dan DPR memiliki komitmen besar bahwa Pemilu tetap dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang sudah diatur oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU), yaitu 14 Februari 2024.(jpc)
“Pada situasi sekarang ini, kami berhadapan dengan Partai Prima itu tiga jalur,” kata Hasyim dalam rapat kerja bersama Komisi II DPR RI, Bawaslu RI, dan DKPP RI di Komplek Parlemen Senayan, Jakarta. Jalur hukum pertama, kata dia, KPU tengah melakukan upaya banding ke Pengadilan Tinggi DKI Jakarta atas putusan Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat (Jakpus) Nomor 757/Pdt.G/2022/PN Jkt.Pst yang memenangkan gugatan Partai Prima. “Kami mengajukan upaya hukum banding dan mengajukan memori banding ke pengadilan tinggi,” ujarnya. mengajukan kontra memori terhadap peninjauan kembali (PK) yang dilayangkan Partai Prima ke Mahkamah Agung atas putusan Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Jakarta.
Sebab, kata Hasyim, gugatan Partai Prima yang diregistrasi PTUN Jakarta sebagai Perkara Nomor 468/G/SPPU/2022/PTUN.JKT dinyatakan tidak dapat diterima. “Mereka (Prima) mengajukan memori PK ke MA sehingga KPU menyikapi dengan mengajukan kontra memori PK,” ujarnya. Adapun jalur hukum ketiga Hasyim menyebut pihaknya berhadapan dengan Partai Prima yang melaporkan KPU RI atas dugaan pelanggaran administrasi ke Bawaslu RI berdasarkan putusan PN Jakarta Pusat.(jpc)
(DERY RIDWANSAH/JAWAPOS,COM)
LANGKAH HUKUM: Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hasyim Asy’ari