5 minute read

Pemecatan Guru Cirebon Dinilai Berlebihan

SURVEI: Salah satu siswa SMPIT BBS saat melakukan survei kependudukan ke salah satu rumah warga.

Jeda Semester, Adakan Survei Kependudukan

BOGOR–Untuk mengisi kegiatan jeda semester genap, SMPIT Bina Bangsa Sejahtera (BBS) kembali melakukan kegiatan yang positif. Salah satunya, diungkap Kepala SMPIT BBS, Syabar Suwardiman, dengan menanamkan sikap peduli para siswa terhadap lingkungan sekitar. Sebagai Sekolah Siaga Kependudukan yang ditunjuk oleh Dinas Pendidikan, pelajar SMPIT BBS melakukan survei di lingkungan RT tempat tinggalnya.

SMK Wikrama Fasilitasi

Pendidikan Gratis

BOGOR–SMK Wikrama Kota Bogor, baru-baru ini menjalin kerja sama dengan

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai

Kertanegara, Provinsi Kalimantan

Timur. Kerja sama itu, bertujuan untuk mencetak sumber daya manusia (SDM) yang terampil, dalam teknologi, berahlak mulia, unggul, dan berbudaya.

Bupati Kutai Kertanegara, Edi Damansyah mengatakan, kerja sama pengembangan SDM ini, melibatkan tiga pihak. Yakni

Pemerintah Kabupaten Kutai Kertanegara, para pengusaha yang tergabung dalam forum tanggung jawab sosial di Kutai

Kertanegara, dan SMK Wikrama.

“Kami mengirim anak-anak SMP

Kertanegara untuk melakukan studi di SMK Wikrama karena memang SMK ini kan punya kekhususan,” kata Edi.

Menurut dia, salah satu fokus Pemkab

Kutai Kertanegara, adalah visi Kukar idaman. Filosofinya adalah, pembangunan Kukar idaman secara epimologi, sesuatu yang dicita-citakan, diharapkan dan diinginkan.

“Nah di dalam filosofi Kukar idaman ini, fokus kerja kami adalah pembangunan manusia. Sumber daya manusia yang berahlak mulia, unggul dan berbudaya,” jelas dia.

Survei ini untuk memahami sisi demografi kependudukan. Tujuannya, kata dia, adalah menanamkan kepedulian tentang masalah-masalah sosial, akibat tidak terkontrolnya pertumbuhan penduduknya. “Bagaimana akibatnya pada penyediaan pangan, lapangan kerja, dan sebagainya. Juga memberikan kesadaran dan pemahaman, tentang bonus demografi. Dan mereka adalah bagian yang ada di dalamnya, harus siap menyongsong Indonesia Emas pada 2045,” beber dia. Syabar mengatakan, lingkungan RT adalah lingkungan terdekat yang bisa mereka survei. Sekaligus agar anak bisa mengenal lingkungan tempat tinggal, dan tentunya pengurus RT setempat. "Saya merasa, pendidikan itu harus dekat keseharian dan dipahami mereka. Kegiatan ini sangat kontekstual dan mudah-mudahan, anak-anak SMPIT BBS siap menyongsong perubahan di masa depan," tandas Syabar. (ran)

JAKARTA– Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) mengecam tindakan sewenangwenang Yayasan dan Kantor Cabang Dinas Pendidikan Jawa Barat yang memecat seorang guru, karena diduga melanggar kode etik.

Seorang guru itu bernama, Muhamad Sabil Fadhilah yang mengajar di SMK Telkom Sekar Kemuning, Kota Cirebon. Sabil diduga dipecat, karena menggunakan kata ganti maneh kepada Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. Kata maneh atau kamu dalam bahasa Sunda, dinilai kasar. P2G menilai, kasus ini masuk ke ranah etika guru, dan bersifat pelanggaran ringan. “P2G mengecam pihak yayasan yang langsung memecat Pak Sabil, tanpa proses sidang kode etik guru terlebih dahulu. Patut diduga kuat adanya intervensi dari Dinas Pendidikan atau Kantor Cabang Dinas dalam proses pemecatan ini,” kata Koordinator Nasional P2G, Satriwan Salim dalam keterangannya, Rabu (15/3).

Satriwan mengungkapkan, tindakan langsung memecat guru, bahkan menghapus nama guru tersebut dari Data Pokok Pendidikan (Dapodik) Kemendikbudristek, sangat merugikan. Hal ini akan berdampak jangka panjang terhadap nasib guru. Sebab, yang bersangkutan akan kehilangan statusnya sebagai guru. Bahkan tidak bisa lagi untuk mengikuti proses seleksi guru, seperti PPPK yang

P2G mengecam pihak yayasan yang langsung memecat Pak Sabil, tanpa proses sidang kode etik guru terlebih dahulu.

Patut diduga kuat adanya intervensi dari Dinas Pendidikan atau Kantor Cabang Dinas dalam proses pemecatan ini,”

Koordinator Nasional P2G Satriwan Salim mensyaratkan terdaftar di Dapodik. “Memecat dan menghapus nama guru dari Dapodik sangat berlebihan dan reaksioner,” lanjut guru SMA ini. Meski demikian, P2G tetap meminta para guru selalu mematuhi UU Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen serta semua turunan hukumnya. Ia juga meminta, agar para guru selalu berpedoman pada Kode Etik Guru Indonesia (KEGI) dalam bersikap atau berperilaku menjalankan profesi guru, senantiasa menjaga kehormatan profesi guru. “Kami juga tidak membenarkan jika ada guru menggunakan kata atau diksi yang dinilai kasar dalam budaya yang berlaku di masyarakat lokal atau adat,” terangnya. Sementara itu, Kepala Bidang Advokasi Guru P2G, Iman Zanatul Haeri mengapresiasi sikap terbuka Gubernur Jawa

Barat Ridwan Kamil yang menerima kritik guru tersebut. Bahkan, meminta sekolah tidak memecatnya. Namun P2G berharap agar Gubernur Ridwan Kamil memastikan, surat pemecatan guru tersebut dibatalkan. Selain itu, harus ada bukti hitam di atas putih.

“Jika Kang RK benar-benar berpihak pada guru apalagi honorer, beliau tidak perlu sampai menghubungi langsung pihak yayasan. Apalagi tindakan yayasan tak lepas dari perasaan ga enak kepada Kang RK,” harap Iman. Terpisah, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memastikan, dirinya sebagai orang nomor satu di Jawa Barat bersikap terbuka terhadap semua kritik yang disampaikan masyarakat. Tak terkecuali kritik yang disampaikan seorang guru SMK Telkom. “Seorang pemimpin harus terbuka terhadap kritik walaupun kadang disampaikan secara kasar. Sudah ribuan kritik masuk, dan selalu saya respon dengan santai dan biasa saja. Kadang ditanggapi dengan memberikan penjelasan ilmiah, kadang dibalasdengan bercanda saja,” timpal Ridwan Kamil. Pria yang karib disapa Kang Emil itu menyatakan, sudah menghubungi langsung pihak SMK Telkom untuk tidak memecat Muhamad Sabil Fadhilah yang mengajar di SMK Telkom Sekar Kemuning, Kota Cirebon. Bahkan, RK meminta pihak sekolah seharusnya hanya memberikan teguran. (ran)

Ajak Donor dan Peduli Lingkungan

Edi menuturkan, implementasi visi Kukar idaman dari sisi pembangunan manusia yang berahlak, salah satunya adalah bagaimana ilmu agama juga harus dilakukan pembelajaran dengan baik.

Pemerintah Kabupaten Kutai Kertanegara telah mempelajari beberapa lembaga pendidikan, dan bertemu SMK Wikrama dengan berbasis pendidikan karakter, serta ilmu pengetahuan. Dengan pertimbangan itu, dengan cita-cita Kutai Kertanegara mengenai pembambangunan manusia, maka pemerintahannya menetapkan kerja sama dengan SMK Wikrama.

“Sudah ada anak Kutai Kertanegara yang sekolah di SMK Wikrama di Garut. Jadi nanti akan kami teruskan,” kata dia.

Edi menuturkan, pola pengembangan kerja sama antara Pemkab Kutai Kertanegara dengan para pengusaha, dalam memfasilitasi anak-anak lokal bersekolah di luar daerah, yakni berbagi tanggung jawab pembiayaan.

“Jadi pembiayaanya, ditanggung para pengusaha perusahaan batu bara maupun kelapa sawit. Tetapi, mengutamakan putra putri yang ada di ring satu konsesi mereka. Ada kriteria lokal di sana, ada persyaratan,” ucap dia.

Sementara itu, Pembina Yayasan Wikrama, Itasia Dina Sulvianti, yang juga dosen statistik di IPB University menyatakan, siap berkolaborasi dengan Pemkab Kutai Kertanegara, dalam hal mencetak SDM yang unggul dan berahlak.

Ita berkomitmen, mendorong siswasiswinya terus berinovasi. Dalam proses pendidikannya, kata Ita, mereka didik untuk disiplin dan tekun dalam lingkungan belajar yang berahlak.

“Banyak lulusan kami yang sudah jadi CEO, atau memiliki gaji puluhan juta, karena bekerja dengan ahlak yang baik,” tukas dia.(ded/c)

CERAMAH: Ratusan siswasiswi SMPN 16 Kota Bogor saat mendengarkan ceramah dalam acara peringatan Isra Miraj di sekolah, Rabu (15/3).

BOGOR–Menyambut bulan suci Ramadhan, ikatan Alumni 95, SMA Rimba mengajak SMP Almustarih untuk melakukan giat bareng donor darah. Puluhan peserta mengikuti kegiatan tersebut. Kordinator pelaksana, Siti Aisah mengatakan, peserta yang mengikuti donor darah berjumlah 97 orang. Mereka merupakan gabungan alumni SMA Rimba, dan para guru, serta orang tua murid SMP Almustarih. Dia menyampaikan, bahwa kegiatan ini ditujukan untuk mengajak seluruh masyarakat, sadar akan pentingnya donor darah. “Karena darah yang kita donorkan, akan sangat bermanfaat bagi orang yang membutuhkan,” jelas dia. Dia berharap, kegiatan ini bisa rutin dilakukan, dan menjadi agenda wajib tiap tahunnya. “Akan kami jadikan ajang silaturahmi alumni juga,” tambah Siti. Selain donor darah, Siti juga mengatakan, mereka juga memberikan kenang-kenangan berupa bak sampah, untuk kegiatan lingkungan sekolah. “Masalah sampah juga jadi perhatian kami, sehingga muncullah kenang-kenangan ini, semoga dimanfaatkan dengan baik,” tutup dia. (ran)

SEREMONI: Penyerahan kenang-kenangan alumni SMA Rimba 95 kepada pihak sekolah.

BOGOR–SMPN 16 Kota Bogor memperingati Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW, Rabu (15/3). Acara yang berlangsung di mesjid sekolah itu, dihadiri oleh 900 siswa, kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru-guru, dan staf tata usaha.

Kegiatan ini, merupakan program sekolah yang tidak boleh ditinggalkan, dengan tujuannya untuk mengingatkan kembali perjuangan-perjuangan Nabi

Muhammad SAW, dan khususnya peristiwa Isra Mi’raj. Kepala SMPN 16, Tatang Mulyana mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk menumbuhkan dan menambah keimanan, dan ketaqwaan kepada Allah SWT, bagi semua warga sekolah. “Membentuk karakter dan watak yang terjiwai oleh makna shalat, sepeti tidak sombong, tidak rakus dan tamak, menjadi insan yang disiplin dan bermartabat sesuai tuntunan Agama Islam,” beber dia, Sementara itu, penceramah, ustaz Anggi Asstifa dalam ceramahnya mengatakan, bahwa anak-anak harus tahu kewajiban shalat ini, adalah perintah langsung dari Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW dan umatnya. “Khususnya bagi anak-anak SMPN 16, jangan sampai meninggal shalat lima waktu,” tegas dia. (ran)

This article is from: