8 minute read
RINGKASAN LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH (RLPPD) KABUPATEN BOGOR PROPINSI JAWA BARAT TAHUN 2022
NO URUSAN PEMERINTAHAN
Indikator Kinerja Kunci Hasil
URUSAN
PEMERINTAHAN
Pendidikan
Indikator Kinerja Kunci (IKK) Hasil
INDIKATOR KINERJA KUNCI HASIL
Tingkat partisipasi warga negara usia 5-6 tahun yang berpartisipasi dalam PAUD
Tingkat partisipasi warga negara usia 7-12 tahun yang berpartisipasi dalam pendidikan dasar
Tingkat partisipasi warga negara usia 13-15 tahun yang berpartisipasi dalam pendidikan menengah pertama
Tingkat partisipasi warga negara usia 7-18 tahun yang belum enyelesaikan pendidikan dasar dan menengah yang berpartisipasi dalam pendidikan kesetaraan
Rasio Daya Tampung Rumah Sakit Rujukan
(Dalam Dan Luar Negeri) Melalui Mekanisme Layanan Antar Kerja Dalam Wilayah Kabupaten/Kota kabupaten/kota dalam 1 (satu) daerah provinsi kabupaten/kota dalam 1 (satu) daerah provins
Persentase ARG pada belanja langsung
APBD
Persentase anak korban kekerasan yang ditangani instansi terkait Kabupaten/Kota Rasio kekerasan terhadap perempuan, termasuk TPPO (per 100.000 penduduk perempuan)
Presentase ketersediaan pangan (Tersedianya cadangan beras/jagung sesuai kebutuhan)
Persentase perusahaan pemanfaatan panas bumi yang memiliki ijin di kab/kota
Persentase pelaku usaha yang memperoleh izin sesuai dengan ketentuan (IUPP/SIUP
Pusat Perbelanjaan dan IUTM/IUTS/SIUP Toko Swalayan)
Persentase kinerja realisasi pupuk
Persentase alat-alat ukur, takar, timbang dan perlengkapannya (UTTP) bertanda tera sah yang Berlaku
Pertambahan jumlah industri kecil dan menengah di Kabupaten/Kota
Persentase pencapaian sasaran pembangunan industri termasuk turunan indicator pembangunan industri dalam RIPIN yang ditetapkan dalam RPIP
Kesehatan
Persentase RS Rujukan Tingkat kabupaten/ kota yang terakreditasi
Persentase ibu hamil mendapatkan pelayanan kesehatan ibu hamil
Persentase ibu bersalin mendapatkan pelayanan persalinan
Persentase bayi baru lahir mendapatkan pelayanan kesehatan bayi baru lahir
Cakupan pelayanan kesehatan balita sesuai standar
Persentase anak usia pendidikan dasar yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar
Persentase orang usia 15-59 tahun mendapatkanskrining kesehatan sesuai standar
Persentase warga negara usia 60 tahun ke atas mendapatkan skrining kesehatan sesuai Standar
Persentase penderita hipertensi yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar
Persentase penderita DM yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar
Persentase ODGJ berat yang mendapatkan pelayanan kesehatan jiwa sesuai standar
Persentase orang terduga TBC mendapatkan pelayanan TBC sesuai standar
Persentase orang dengan resiko terinfeksi
HIV mendapatkan pelayanan deteksi dini
HIV sesuai Standar
Rasio luas kawasan permukiman rawan banjir yang terlindungi oleh infrastruktur
Pekerjaan Umum pengendalian banjir di WS Kewenangan
Kab/Kota
Rasio luas kawasan permukiman sepanjang pantai rawan abrasi, erosi, dan akresi yang terlindungi oleh infrastruktur pengaman pantai di WS Kewenangan Kab/Kota
Rasio luas daerah irigasi kewenangan kabupaten/kota yang dilayani oleh jaringan irigasi
Persentase jumlah rumah tangga yang mendapatkan akses terhadap air minum melalui SPAM jaringan perpipaan dan bukan jaringan perpipaan terlindungi terhadap rumah tangga di seluruh kabupaten/kota
Persentase jumlah rumah tangga yang memperoleh layanan pengolahan air limbah domestic
Rasio kepatuhan IMB kab/ kota
Tingkat Kemantapan Jalan kabupaten/kota
Rasio tenaga operator/teknisi/analisis yang memiliki sertifikat kompetensi
Rasio proyek yang menjadi kewenangan pengawasannya tanpa kecelakaan konstruksi
Hunian untuk Penyediaan dan rehabilitasi rumah layak huni bagi korban bencana
Perumahan
Rakyat kabupaten/kota
Fasilitasi penyediaan rumah layak huni bagi masyarakat terdampak relokasi program
Persentase kawasan permukiman kumuh dibawah 10 ha di kab/ kota yang ditangani
Berkurangnya jumlah unit RTLH (Rumah
Tidak Layak Huni)
Jumlah perumahan yang sudah dilengkapi
PSU (Prasarana, Sarana dan Utilitas Umum)
Persentase Gangguan Trantibum yang dapat diselesaikan
Trantibumlinmas
Persentase Perda dan Perkada yang ditegakkan
Jumlah warga negara yang memperoleh layanan informasi rawan bencana
Jumlah warga negara yang memperoleh layanan pencegahan dan kesiapsiagaan terhadap Bencana
Jumlah warga negara yang memperoleh layanan penyelamatan dan evakuasi korban bencana
Persentase pelayanan penyelamatan dan evakuasi korban kebakaran
Waktu tanggap (response time) penanganan kebakaran
Persentase penyandang disabilitas terlantar, anak terlantar, lanjut usia terlantar dan gelandangan pengemis yang terpenuhi
Sosial kebutuhan dasarnya di luar panti (indikator
SPM)
Persentase korban bencana alam dan sosial yang terpenuhi kebutuhan dasarnya pada saat dan setelah tanggap darurat bencana daerah kabupaten/kota
Persentase kegiatan yang dilaksanakan yang mengacu ke rencana tenaga kerja
Tenaga
Kerja
Persentase Tenaga Kerja Bersertifikat Kompetensi
Tingkat Produktivitas Tenaga Kerja
Persentase Perusahaan yang menerapkan tata kelola kerja yang layak (PP/PKB, LKS
Bipartit, Struktur Skala Upah, dan terdaftar peserta BPJS Ketenagakerjaan)
Persentase Tenaga Kerja Yang Ditempatkan
Persentase pemanfaatan tanah yang sesuai dengan peruntukkan tanahnya diatas izin lokasi dibandingkan dengan luas izin lokasi yang diterbitkan
Persentase Penetapan Tanah Untuk
Pembangunan Fasilitas Umum
Tersedianya Lokasi Pembangunan Dalam
Rangka Penanaman Modal
Tersedianya Tanah Obyek Landreform (TOL) yang siap diredistribusikan yang berasal dari Tanah Kelebihan Maksimum dan Tanah
Absentee
Tersedianya tanah untuk masyarakat
Penanganan sengketa tanah garapan yang dilakukan melalui mediasi
Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH)
Kabupaten/ Kota
Terlaksananya Pengelolaan Sampah di Wilayah Kab/Kota
Ketaatan penanggung jawab usaha dan/ atau kegiatan terhadap izin lingkungan, izin
PPLH dan PUU LH yang diterbitkan oleh
Pemerintah Daerah Kab/Kota
Perekaman KTP Elektronik
Presentasi Anak usia 01-7 tahun kurang 1 (satu) hari yang memiliki KIA
Kepemilikan akta Kelahiran
Jumlah OPD yang telah memanfaatkan data kependudukan berdasarkan perjanjian kerja sama
Persentase Pengentasan Desa Tertinggal
Persentase Peningkatan Status Desa Mandiri
TFR (Angka Kelahiran Total)
Persentase pemakaian kontrasepsi Modern (Modern Contraceptive Prevalence Rate/ mCPR)
Presentase kebutuhan ber-KB yang tidak terpenuhi
Rasio konektivitas Kabupaten/Kota
V/C Ratio di Jalan Kabupaten/Kota
Persentase Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang terhubung dengan akses internet yang disediakan oleh Dinas Kominfo
Persentase Layanan Publik yang diselenggarakan secara online dan terintegrasi
Persentase Masyarakat Yang Menjadi Sasaran Penyebaran Informasi Publik,Mengetahui Kebijakan Dan Program
Prioritas Pemerintah Dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota
Persentase Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang menggunakan data statistik dalam menyusun perencanaan pembangunan daerah
Persentase perangkat daerah yang menggunakan data statistik dalam melakukan evaluasi pembangunan daerah
Tingkat keamanan informasi pemerintah
Meningkatnya Koperasi yang berkualitas
Meningkatnya Usaha Mikro yang menjadi wirausaha
Persentase peningkatan investasi di Kabupaten /Kota
Tingkat partisipasi pemuda dalam kegiatan ekonomi mandiri
Tingkat partisipasi pemuda dalam organisasi kepemudaan dan organisasi sosial kemasyarakatan Peningkatan prestasi olahraga
Terlestarikannya Cagar Budaya
Nilai tingkat kegemaran membaca masyarakat
Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat
Tingkat ketersediaan arsip sebagai bahan akuntabilitas kinerja, alat bukti yang sah dan pertanggungjawaban nasional) Pasal 40 dan Pasal 59 Undang-Undang Nomor 43 Tahun
2009 tentang Kearsipan
Tingkat keberadaan dan keutuhan arsip sebagai bahan pertanggungjawaban setiap aspek kehidupan berbangsa dan bernegara untuk kepetingan negara, pemerintahan, pelayanan publik dan kesejahteraan rakyat
Jumlah Total Produksi Perikanan (Tangkap dan Budidaya) dari seluruh kabupaten/kota di wilayah provinsi (sumber data: one data KKP)
Persentase pertumbuhan jumlah wisatawan mancanegara perkebangsaan
Persentase peningkatan perjalanan wisatawan nusantara yang datang ke Kab/ Kota
Tingkat hunian akomodasi
Kontribusi sektor pariwisata terhadap PDRB harga berlaku
Kontribusi sektor pariwisata terhadap PAD
Produktivitas pertanian per hektar per tahun
Persentase Penurunan Kejadian dan Jumlah Kasus Penyakit Hewan Menular
Persentase jumlah hasil pemantauan dan pengawasan dengan jumlah Izin Usaha Industri (IUI) Kecil dan Industri Menengah yang dikeluarkan oleh instansi terkait
Persentase jumlah hasil pemantauan dan pengawasan dengan jumlah Izin Perluasan Industri (IPUI) bagi Industri Besar yang dikeluarkan oleh instansi terkait
Persentase jumlah hasil pemantauan dan pengawasan dengan jumlah Izin Usaha Kawasan Industri (IUKI) dan Izin Perluasan Kawasan Industri (IPKI) yang lokasinya di Daerah Kab/Kota Tersedianya informasi industri secara lengkap dan terkini Tidak ada IKK Outcome
G. Indikator Kinerja Kunci (IKK) Untuk Fungsi Penunjang Urusan Pemerintahan Indikator Kinerja Kunci (IKK) Fungsi Penunjang
NOURUSAN PEMERINTAHAN INDIKATOR KINERJA KUNCI HASIL CAPAIAN KINERJA
Fungsi Penunjang Urusan Pemerintahan (Perencanaan dan Keuangan)
1. Rasio Belanja Pegawai Di Luar Guru dan Tenaga Kesehatan
2. Rasio PAD
3. Maturitas Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP)
4. Peningkatan Kapabilitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP)
5. Rasio Belanja Urusan Pemerintahan Umum (dikurangi transfer expenditures)
6. Opini Laporan Keuangan
Fungsi Penunjang Urusan Pemerintahan (Pengadaan)
1. Persentase jumlah total proyek konstruksi yang dibawa ke tahun berikutnya yang ditandatangani pada kuartal pertama
2. Persentase Jumlah Pengadaan yang Dilakukan Dengan Metode Kompetitif
3. Rasio nilai belanja yang dilakukan melalui pengadaan
4. Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri Dan Produk Usaha Mikro, Usaha Kecil, Dan Koperasi Pada Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Daerah
Fungsi Penunjang Urusan Pemerintahan (Kepegawaian)
1. Rasio Pegawai Pendidikan Tinggi dan Menengah/ Dasar (%) (PNS tidak termasuk guru dan tenaga kesehatan)
2. Rasio pegawai Fungsional (%) (PNS tidak termasuk guru dan tenaga kesehatan)
3. Rasio Jabatan Fungsional bersertifikat Kompetensi (%) (PNS tidak termasuk guru dan tenaga kesehatan)
Fungsi Penunjang Urusan Pemerintahan (Manajemen Keuangan)
1. Budget execution: Deviasi realisasi belanja terhadap belanja total dalam APBD
2. Deviasi realisasi PAD terhadap anggaran PAD dalam APBD
3. Assets Management
4. Rasio Anggaran Sisa Terhadap Total Belanja Dalam APBD Tahun Sebelumnya
Fungsi Penunjang Urusan Pemerintahan (Transparansi dan Partisipasi Publik)
H. PENUTUP
1. Informasi tentang sumber daya yang tersedia untuk pelayanan
2. Akses publik terhadap informasi keuangan daerah (Public access to fiscal information)
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kabupaten Bogor Tahun 2022 ini disusun sebagai dasar evaluasi pemerintah pusat untuk menilai kinerja penyelenggaraan Pemerintahan Daerah dalam upaya peningkatan kinerja guna mendukung pencapaian tujuan penyelenggaraan otonomi daerah berdasarkan prinsip tata kepemerintahan yang baik. Tahun 2022 Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah baik itu strategi dan kebijakan Pemerintah Kabupaten Bogor dalam pemulihan ekonomi sudah sangat baik dan efektif. Hal ini dapat dilihat dari capaian Indikator Makro yang mulai memberikan perubahan yang cukup signifikan. Jika dibanding dengan capaian pada tahun 2021 beberapa indikator makro tahun 2022 menunjukan peningkatan yang cukup baik yaitu Indeks Pembangunan Manusia, Laju Pertumbuhan Ekonomi, Pendapatan (PDRB) Per Kapita, dan Angka Pengangguran. Sebagai penyelenggara pemerintahan, pembangunan dan pembinaan sosial kemasyarakatan, pemerintah daerah diwajibkan membuat dan menyampaikan capaian kinerja tahunan kepada masyarakatdalam bentuk Ringkasan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (RLPPD).
Jika dilihat dari hasil yang dicapai, maka Ringkasan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (RLPPD) Tahun 2022 menggambarkan kondisi riil Kabupaten Bogor yang mulai memberikan signal baik terhadap perekonomian di Kabupaten Bogor dimana laju pertumbuhan ekonomi di tahun 2021 3,55% kemudian pada tahun 2022 sebesar 5,25%, Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Bogor mengalami kenaikan yang cukup signifikan hal tersebut tidak terlepas dari Pandemi Covid 19 yang sudah berangsur-angsur membaik dan juga upaya pemulihan ekonomi yang dilakukan oleh pemerintah pusat dan Pemerintah Kabupaten Bogor dimasa pandemi covid 19.
Demikian Ringkasan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (RLPPD) Tahun 2022 ini disusun untuk memenuhi pertanggungjawaban pemerintah daerah atas program dan kegiatan yang telah dilakukan. dengan harapan semoga senantiasa dapat dijadikan bahan informasi, maupun referensi sekaligus bahan evaluasi dan motivasi dalam penyempurnaan kinerja Pemerintahan Daerah pada tahun mendatang.
Didin Saefuddin Buchori
Manajemen Marah
EMOSI artinya luapan perasaan yang muncul dan hilang dalam waktu singkat. Perasaann yang dimaksud bisa sedih, gembira, marah, terharu, cinta, dll. Jadi perasaan yang namanya emosi bukan hanya perasaan marah. Salah satu perasaan yang ada pada manusia adalah marah. Marah itu luapan perasaan yang diawali rasa puas, namun berakhir dengan penyesalan. Menahan diri dari marah adalah ciri orang bertaqwa.
Firman Allah: ”Yaitu orang-orang yang berinfaq di kala lapang atau sempit, orang2 yang bisa menahan diri dari marah dan orang-orang yang memberi maaf pada orang lain….” (Ali Imran 136). Sabda
Nabi: “orang yang gagah itu bukanlah orang yang mampu menjatuhkan orang lain dalam waktu yang cepat, tetapi orang yang mampu mengendalikan dirinya ketika marah”
Ada seorang laki-laki datang kepada Nabi dan berkata: Ya Rasul, berilah aku nasehat. Jawab Nabi: “Jangan marah,” lalu ia minta lagi nasehat, Nabi mengulang jawaban tadi: “jangan marah”
Sabda Nabi pula apabila kamu sedang marah berdiri maka duduklah apabila masih marah maka berbaringlah, apabila masih maka berwudulah sesungguhnya marah itu api dan api hanya bisa dipadamkan oleh air.
Sayyidina Ali pernah diludahi musuh dalam satu peperangan, tapi ia tidak membunuh musuh itu. Ketika ditanya, kenapa dia tidak engkau langsung bunuh, sudah jelas dia meludahimu. Ali menjawab, saya tidak mau membunuh musuh karena menuruti perasaan marah, saya membunuh karena Allah bukan karena marah.
Marah dibolehkan apabila melihat kemaksiatan dilakukan di depan mata. Apabila kita berdiam diri justru kita berdosa. Nabi bersabda: “Barangsiapa di antara kalian yang melihat kemunkaran maka cegahlan ia dengan tanganmu, kalau kalian tak mampu, cegah dengan lisanmu, kalau tak mampu cegahlah dengan hatimu, dan itu adalah selemahlemahnya iman”
Marah kepada anak jangan sampai mengeluarkan kata-kata kasar apalagi mengandung sumpah serapah, karena dikhawatirkan kata-kata itu akan mengandung doa yang tidak baik.
Marah kepada binatang tidak boleh dilampiaskan dengan menyiksanya sampai kematiannya pelanpelan. Kalau akan menyembelih hewan, pesan Nabi tajamkan dulu goloknya setajam mungkin agar akhir kematiannya tidak tersiksa.
Ada seorang nenek di zaman Nabi yang marah kepada seekor kucing, lalu si Nenek mengurungnya tanpa diberi makan sampai kucing itu mati. Ketika diadukan kepada Nabi, Nabi menjawab nenek itu ahli neraka.
Mari di bulan mulia ini kita lakukan manajemen emosi bernama marah. Insya Allah predikat TAKWA akan kita raih.(*)