3 minute read
Laga Sarat Emosional
BEKASI–Laga besar bertajuk ‘El Clasico Indonesia’ antara Persija Jakarta melawan Persib Bandung di Stadion Patriot Candrabahga, Kota Bekasi, Jumat (31/3) tanpa penonton. Partai bergengsi di laga tunda pekan ke-28 BRI Liga 1 2022/2023 yang akan sangat emosional bagi Rezaldi Hehanussa mantan pemain Persija yang kini berbaju Persib (live Indosiar pukul 20.30 WIB).
Bagaimana tidak? Sejak kepindahannya ke Persib di jendela transfer tengah musim Januari, ini adalah kali pertama Rezaldi menghadapi mantan timnya. Bule biasa ia dipanggil, tak akan ragu menghadapi bekas tim yang pernah membesarkan namanya.
“Saya akan bersikap profesional saja. Intinya saya bermain dengan profesional dengan keinginan saya. Buat keraguan (andai) bermain di depan Jak Mania (suporter Persija), saya bilang tidak ada sih,” kata Bule.
Persib saat ini sedang dalam kepercayaan diri penuh setelah menang dalam dua pertandingan terakhir atas Dewa United FC dan Bhayangkara FC. Sementara Persija baru saja menelan kekalahan dari Persita Tangerang. Rezaldi menyebut situasi itu jadi modal berharga bagi timnya Maung Bandung.
“Dua kemenangan beruntun sebelum lawan
Persija itu modal baik buat tim, buat menaikkan motivasi kita dan memperbaiki kepercayaan diri kita juga buat lawan Persija,” sebut Rezaldi.
Terlepas kekalahan dari Persita pada penampilan paling akhir, Selasa (28/3), skuad Macan Kemayoran mengusung gengsi tersendiri untuk bisa menumbangkan Maung Bandung. “Saya tidak bisa banyak bicara, karena gaya permainan kami tidak baik. Saya sudah bicara tadi dengan pemain, dan saya tidak senang,” ujar Pelatih Persija, Thomas Doll.
Menurut catatan, Persib mampu mencuri 7 kemenangan dari 15 kali lawatan di Liga 1 2022/2023. Selain itu, mereka juga bermain imbang
5 kali dan hanya tumbang 3 kali di markas lawan.
Rekor gol tandang Persib juga relatif tinggi, yakni total melesakkan 25 gol dan kebobolan 22 kali. Berbekal catatan tersebut, kedatangan tim asal Kota Kembang ini bisa menjadi ancaman serius bagi Persija.(bol/trt)
Bulan Maret 2023 Anggota
Dewan Provinsi Jawa Barat dari
Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) H.Iwan Suryawan, S.Sos tercatat tidak kurang dua kali menemui konstituen untuk menjelaskan mengenai Peraturan
Daerah (Perda) yang ada di Provinsi Jawa Barat. Konstituen yang ditemui berasal dari berbagai kalangan, struktur masyarakat, usia dan latar belakang.
KESEMPATAN pertama, pada Jum’at (10/3) Abah Iwan, panggilan akrabnya, menyebarluaskan Perda mengenai Pusat
Distribusi Provinsi yang terdiri dari 13 Bab dan 39 Pasal ini menjelaskan aturan yang disusun oleh pemerintah provinsi Jawa Barat terkait manajemen logistik dan system rantai pasok.
Dua hal tersebut yang akan mempengaruhi harga pembelian di tingkat produsen dan harga penjualan di tingkat konsumen. Tergangggunya manajemen logistik dan system rantai pasok akan mempengaruhi ketersediaan komoditi di pasar yang akan akan berdampak langsung pada harga.
“Melalui Perda ini Pemerintah Daerah
Provinsi Jawa Barat berusaha untuk menjaga kestabilan ketersediaan dan kestabilan harga barang, khususnya barang kebutuhan pokok di seluruh Jawa Barat” jelas Abah Iwan.
Abah Iwan juga melanjutkan bahwa Perda ini juga berisi tentang upaya-upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat dalam pemberdayaan dan perlindungan para pedagang pasar, petani, nelayan, UMKM dan Koperasi.
“Sederhananya Perda ini bertujuan untuk melindungi semua kalangan.Tidak hanya para konsumen, tapi juga para pedagang di pasar, petani, nelayan bahkan para UMKM dan Koperasi. Pemprov Jabar menerapkan pola kemitraan, edukasi untuk memperoleh pembiayaan, dan menjalankan pola Bapak angkat. Bahkan Pemprov Jabar menjadikan Koperasi sebagai Lembaga penyedia permodalan untuk pedagang pasar, petani, nelayan, peternak dan UMKM. Kami mengajak seluruh elemen masyarakat di Jawa Barat untuk berperan serta di Pusat Distribusi Provinsi” lanjut Abah Iwan.
TENAGA MIGRAN
DARI JAWA BARAT
Tidak berselang lama, Senin (20/3)
Abah Iwan juga melaksanakan giat
Penyebarluasan Perda lainnya. Perda kedua yang Abah Iwan sebarluaskan adalah Perda No. 2 Tahun 2021 mengenai
Perlindungan Terhadap Tenaga Kerja
Migran Indonesia yang berasal dari
Provinsi Jawa Barat. Kesempatan penyebarluasan Perda ini juga dihadiri oleh
Karnain Asyhar Ketua Fraksi PKS DPRD
Kota Bogor dan Angga Alan Surawijaya
Anggota DPRD Kota Bogor. Perda ini penting untuk disebarluaskan pada masyarakat mengingat pembangunan ketenagakerjaan merupakan bagian integral dari pembangunan daerah.
“Perda no. 2 tahun 2021 ini merupakan bentuk perlindungan yang diberikan oleh Pemprov kepada para tenaga kerja dari provinsi Jawa barat yang bekerja di luar negeri. Pemprov ingin memberikan jaminan keamanan dan keselamatan kepada seluruh pekerja migran Indonesia” ujar Abah Iwan.
Perda yang berisi 17 Bab dan 42 Pasal ini berisi tanggung jawab Pemerintah Provinsi Jawa Barat serta para perusahaan yang menempatkan Pekerja Migran Indonesia (PMI) di luar negeri. Tanggung jawab mencakup perlindungan sebelum bekerja, saat bekerja dan setelah bekerja.
“Para pekerja migran ini selama bekerja di luar negeri akan dijaga harkat, martabat dan harga dirinya. Adanya Perda ini akan memberikan ketenangan pada para pekerja migran bahwa dirinya akan terlindung dari pedagangan manusia, perbudakan, kerja paksa, serta perlakuan lain yang melanggar hak asasi manusia” tegas Abah Iwan.
Abah Iwan pun melanjutkan, bahkan tidak hanya para pekerja migran ini yang dilindungi, tapi juga keluarganya.
“Pemprov berkewajiban untuk memberikan pembinaan psikologis, kerohanian dan Pendidikan kepada keluarga dari para pekerja migran ini. Termasuk juga perlindungan kepada anak-anaknya” tutup Abah Iwan. (**)