3 minute read
Festival Kuluwung Makan Korban
Ketua DPRD Dorong
Jadi Event Pariwisata
tapi Kedepankan Keselamatan
SUKAMAMUR–Festival Kuluwung di Desa Sukamulya, Kecamatan
Sukamamur, Kabupaten Bogor, Kamis (4/5) ternyata menimbulkan korban. Komarudin (23), salah satu peserta Festival Kuluwung itu harus mendapat penanganan medis.
Warga Kampung Gunung Batu 1, Desa Sukaharja, Kecamatan Sukamamur itu terkena ledakan Kuluwung.
Ia mengalami luka parah pada bagian wajah. Hidungnya nyaris hancur.
Informasi yang dihimpun Radar Bogor, peristiwa nahas yang dialami
Komarudin itu terjadi menjelang waktu magrib. Sekitar pukul 17.30
WIB. Petugas Puskesmas Sukamamur
Teguh Yudiana memaparkan, korban mengalami luka parah pada bagian wajah.
“Lukanya parah. Namun masih dalam kondisi sadar,” kata dia kepada Radar Bogor, Kamis (4/5). Teguh memaparkan, kondisi luka yang parah, memaksa korban untuk dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah ( RSUD ) Cileungsi. “Kami langsung rujuk korban ke RSUD Cileungsi,” papar dia. Pasca kejadian tersebut, Festival Kuluwung pun langsung dihentikan. Tidak ada lagi kuluwung yang dinyalakan.
“Langsung dihentikan,” tukas Sementara di sisi lain, Ketua DPRD Kabupaten Bogor, Rudy Susmanto menegaskan peserta dan pengunjung Festival Kuluwung harus mengedepankan aspek keselamatan. Meskipun begitu, dia mengapresiasi kegiatan Festival Seni Kuluwung atau meriam karbit yang digelar di Kecamatan Sukamakmur.
Kegiatan tersebut merupakan hasil swadaya masyarakat dua desa yakni Desa Sukamakmur dan Sukamulya pada momentum Idul Fitri 2023.
Rudy berjanji akan mendorong festival lima tahunan tersebut agar masuk ke dalam kalender event pariwisata di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bogor.
“Ini sudah menjadi tradisi, adat budaya yang dipelihara secara turun temurun, dibiayai secara urunan oleh warga, jadi memang harus menjadi perhatian pemerintah daerah. Tentu kami akan mendorong itu,” ujar Rudy Susmanto usai menghadiri Festival Adu Kuluwung di Desa Sukamakmur, Kamis (4/5).
Dengan demikian, kata dia, pemerintah dapat turut serta mengembangkan event tersebut menjadi salah satu program unggulan. Sehingga dapat menarik kunjungan wisatawan ke Sukamakmur.
Rudy hadir mendampingi Wakil Ketua MPR RI sekaligus Sekjend Partai Gerindra Ahmad Muzani. Sejumlah anggota DPRD Kabupaten Bogor dari Fraksi Gerindra juga hadir untuk menyaksikan serunya festival adu kuluwung.
Dengan dimasukkan ke dalam kalender event pariwisata sambung
Rudy, pemerintah tentunya akan mengemas kegiatan tersebut lebih baik lagi. Terlebih bisa mempromosikan kegiatan tersebut sebagai salah satu kegiatan pariwisata budaya di Kabupaten Bogor.
Selain itu, pemerintah juga bisa memberikan bantuan anggaran penyelenggaraan kegiatan.
“Tentunya nanti dihitung berapa kebutuhannya, kemudian bentuk bantuan pembiayaannya seperti apa, apakah sebagai stimulus, apakah sebagai subsidi atau sebagai apa, itu nanti akan dikalkulasi,” terangnya. “Dengan catatan, aspek keselamatan harus diperhatikan. Saya kira itu secara teknis bisa diupayakan dengan lebih baik,” kata dia.
APRESIASI: Ketua DPRD Rudy Susmanto saat mengunjungi Festival Kuluwung. Dia berharap aspek keselamatan diperhatikan.
Selain itu, sentuhan pemerintah juga harus memberikan multi efek dari penyelenggaraan kegiatan terhadap potensi ekonomi sektor pariwisata yang manfaatnya dirasakan langsung oleh masayarakat yang berdekatan.
“Misalnya akomodasi penginapan pengunjung yang datang dari luar daerah serta peningkatan produk UMKM ekonomi kreatif seperti souvenir, makanan khas yang ada di Sukamakmur,” sambungnya. Untuk diketahui, Festival Seni Kuluwung digelar pada 3-4 Mei 2023 di Sukamakmur. Diinisiasi warga secara mandiri, festival ini sebagai ajang silaturahmi lebaran sekaligus sebagai ajang hiburan. Sementara bahan utama kuluwung adalah batang pohon kelapa atau pohon randu, yang dilubangi pada bagian tengah. Kemudian dibutuhkan karbit sebagai bahan bakar. Kuluwung sejak dulu digunakan warga Sukamakmur untuk membangunkan sahur orang yang akan berpuasa. Setelah ramadan usai, kuluwung di kampung masing-masing dibawa ke dua titik lokasi adu Kuluwung yakni di perbatasan antara Desa Sukamulya dan Sukamakmur untuk memeriahkan lebaran Idul Fitri sekaligus agenda halal bi halal antar warga.(all/cok/c)
Bayi Dibuang, Pelaku Tiga Orang
CiSARUA–Warga Puncak, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor dibuat geger oleh penemuan bayi di dekat bak sampah. Informasi yang dihimpun Radar Bogor, bayi jenis kelamin laki-laki ditemukan di dekat bak sampah yang berada di Warung kaleng RT 02/14, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor itu terjadi pada Rabu malam. “Rabu malam itu, sekitar Pukul 21.30 WIB ditemukannya, kondisinya terkubur di samping bak sampah,” kata Deni salah satu warga Cisarua, kepada Radar Bogor Kata dia, untuk kondisi bayi tersebut, ditemukan dalam keadaan sudah meninggal dunia.
“Sudah meninggal bayinya,” tukas dia. Polisi juga memastikan pelaku pembuang bayi di Puncak, Desa Tugu Selatan, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor itu, berjumlah tiga orang.
Kapolsek Cisarua, Kompol Supriyanto memaparkan, tiga pelaku itu terdiri dari dua pria dan satu wanita. “Iya ada tiga orang,” kata dia, Kamis (4/5).
Lanjut Supriyanto, ketiga pelaku tersebut terlihat warga sedang mengorek-ngorek tanah tepat di samping bak sampah. Warga yang curiga mencoba mendatangi ketiga pelaku tersebut. Menyadari itu ketiga pelaku langsung melarikan diri.
“Warga curiga, saat dihampiri, langsung lari menyeberang jalan,” papar dia. Warga yang curiga itupun langsung melihat ada bayi yang sudah terkubur setengah badan. Setelah itu, warga langsung melapor ke Babinsa dan Babinkamtinnas Desa Tugu Selatan dan Kepala Desa Tugu Selatan. “Lalu kami bawa ke RSUD Ciawi untuk diautopsi,” ujar dia. Sementara itu kendaraan yang digunakan ketiga pelaku pembuangan bayi di dekat tempat sampah di kawasan Puncak yakni sepeda motor. “Mereka pakai motor bonceng tiga,”tukas dia. (all/c)
BANTU: Petugas Pol PP bersama Babinsa dan BPBD serta warga membantu bersihkan puing dari rumah warga yang ambruk.