2 minute read

Tak Ada Niat Pindah Parpol

SEJUMLAH politikus mulai berpindah partai jelang Pemilu 2024. Terakhir, Muhammad Rizky resmi melepas jabatannya sebagai anggota DPRD Kabupaten lantaran pindah dari kader Partai Gerindra menjadi kader NasDem.

Melihat fenomena itu, politikus PKS, Agus Salim memastikan tidak ada satu pun kader PKS yang akan atau niat beralih ke partai lain.

“Saya pastikan PKS tidak ada, PKS eksis, PKS dari awal sampai akhir mereka menjadikan bahwa PKS bukan kendaraan yang siapa saja bisa menumpang,” ujarnya kepada Radar Bogor, Rabu (3/5).

Agus menekankan, PKS bukan sekedar kendaraan politik, melainkan tempat segala perjuangan para kader untuk berbuat bagi semua masyarakat.

Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bogor itu juga meyakini partainya akan tetap solid dan eksis sehingga tidak ada pilihan bagi para kader untuk beralih ke partai lain.

“Tapi PKS betul-betul rumah kami, tempat perjuangan kami dari awal sampai akhir adalah ibadah, bukan sekedar politik, tapi semua kegiatan, jadi kami pastikan PKS Solid, eksis dan tidak yang kemudian keluar,” tegasnya. Sebelumnya, M Rizky resmi berpindah ke NasDem setelah 9 tahun menjadi kader partai Gerindra hingga melenggang di kursi DPRD Kabupaten Bogor periode 2019 – 2024.

Dirinya menyusul Asep Wahyuwijaya yang merupakan mantan Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat yang juga berpindah dari Demokrat ke NasDem. Rizky membeberkan, alasannya beralih ke NasDem lantaran tanpa mahar sepeserpun.

Dirinya juga percaya diri bakal menyumbang suara sebesar

60 ribu suara untuk NasDem.

“Suara 60 ribu itu bukan dapil 4 saja, itu bukan suara partai (gerindra), itu suara keluarga, suara sahabat, suara simpatisan wabil khusus suara keluarga besar yang tersebar di seluruh Kabupaten Bogor,” tandasnya. (cok)

BOGOR terlihat cerah,” tuturnya menyinggung Dedie. Bima berdoa dan berpesan agar Dedie selalu sehat, sabar, dan tak ragu meminta maaf apabila melakukan kesalahan. Dedie memang digadanggadang bakal menjadi calon Wali Kota Bogor periode selanjutnya. Bahkan ini bukan kali pertama Bima melemparkan pesan-pesan tersirat sebagai bentuk dukungan kepadanya. Di berbagai kesempatan Bima menyebut dan mendoakan Dedie menjadi Wali Kota Bogor selanjutnya. Seperti yang terjadi di ajang Bogor Street Festival Cap Go Meh 2023 lalu.(fat)

DUKUNGAN: Wali Kota Bogor, Bima Arya kembali dorong Dedie A Rachim jadi penerusnya pada Pemilihan Wali Kota mendatang. Hal itu disampaikannya pada Halal Bihalal yang berlangsung di Balai Kota Bogor, Rabu (3/5/2023).

Saling Rayu Masuk Koalisi Baru

JAKARTA–Partai politik makin agresif melakukan manuver politik menyambut Pilpres 2024. Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Golongan Karya (Golkar), misalnya, masih terus menjalin komunikasi politik. Keduanya bahkan membentuk koalisi inti.

Para elite PKB dan Golkar menggelar pertemuan di Plataran Senayan, kompleks Gelora Bung Karno (GBK), kemarin (3/5). Pertemuan yang dibalut dengan acara halalbihalal itu dihadiri Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dan Ketua Umum PKB Abdul Muhaimin Iskandar. Airlangga mengatakan, Golkar dan PKB sudah beberapa kali melakukan pembicaraan politik. Kali ini pihaknya membahas wacana pembentukan koalisi besar. ”Golkar dengan KIB (Koalisi Indonesia Bersatu, Red) dan PKB dengan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR),” ucapnya. Menurut Airlangga, koalisi besar membutuhkan koalisi inti. Dalam pertemuan itu, Golkar dan PKB sepakat membentuk koalisi inti. Koalisi tersebut akan menjadi jembatan antara KIB dan KKIR. Bahkan, pihaknya sudah menunjuk ketua tim pemenangan dari kedua partai. Nusron Wahid ditunjuk sebagai ketua tim dari Golkar, sedangkan Faisol Riza ketua tim dari PKB. Menurut Airlangga, kedua tim akan duduk bersama untuk membahas langkah teknis selanjutnya. ”Kami siap menjadi inti dalam membangun komunikasi politik,” bebernya. Jadi, Golkar dan PKB akan menjadi penggerak dalam membentuk koalisi besar.

Apakah pembentukan koalisi inti akan melebur KIB dan KKIR? Airlangga menyatakan bahwa hal itu masih dalam proses pembahasan. Terkait nama pasangan capres dan cawapres, Airlangga mengatakan, pada saatnya nanti akan diumumkan. ”Sekarang partai politik masih sibuk mengisi data di sistem informasi pencalonan (silon) untuk pileg,” ujarnya. Muhaimin menambahkan, pihaknya tidak ingin koalisi hanya terdiri atas dua partai. Semakin banyak partai yang bergabung akan bertambah bagus. Jika jumlah partai yang bergabung banyak, dukungan politik akan kian besar. Dukungan terhadap caprescawapres yang diusung juga akan besar. Soal nama capres dan cawapres, lanjut Muhaimin, saat ini masih dalam tahap pembahasan.(jpc)

This article is from: