2 minute read

Covid-19 Kembali Mengganas

Sambungan dari Hal 12

“Sudah cukup bisa menyokong kebutuhan warga di Kecamatan Bogor Utara. Sehingga warga yg biasa belanja ke pasar bogor bisa di situ saja. Nanti kami siapkan juga beberapa kios fashion untuk mengakomodir tamu Pesantren Assogiri yang ingin berbelanja baju koko,” tutur Muzakkir.

Bangunan utama pasar ini, didanai bantuan dari kementerian dengan anggaran Rp3,6 miliar. Sementara itu pembangunan tambahan, berasal dari anggaran Perumda PPJ tahun 2022 senilai Rp1,9 miliar. (fat/c)

Mulai Bongkar Aspal Jembatan

Sambungan dari Hal 12

Rencana itu diungkapkan

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Bogor Rena Da Frina.

“Kalau untuk pembongkaran jembatannya kami mulai dari pembongkaran aspalnya dulu.

Pembongkaran aspal di dekat jembatan baru dimulai besok (hari ini, red),” kata perempuan yang kerap disapa Rena, Kamis (4/5).

Rena kembali menjelaskan, bahwa pembongkaran Jembatan Otista akan dilakukan secara bertahap. Agar, materialnya tidak berjatuhan ke Sungai Ciliwung, sebelum nantinya jembatan benar-benar terputus.

“Jadi nggak mungkin langsung kami robohin. Jadi sepotong-sepotong. Diangkat dulu aspalnya, diangkat seng besinya, baru pelengkungpelengkungnya diangkat,” ucap dia.

“Jadi bertahap. Jadi bebannya nggak langsung jatuh ke sungai,” sambung Rena.

Hingga kini, Rena juga mengatakan, kondisi di lokasi masih sama dengan hari-hari sebelumnya. Sudah masuk tiga alat berat, yakni dua breaker, atau penghancur, dan satu ekskavator.

Pelaksana juga tengah membuat direksi kit atau bangunan gedung darurat, serta persiapan untuk papan pembatas proyek.

Hingga kini, kontraktor juga masih mengerjakan stacking out, atau pengukuran ulang dudukan jembatan, yang nantinya akan dibangun.

“Stacking out ini untuk menentukan titik koordinat jembatan, terus tadi kita pengukuran benchmark bareng sama Kepala BPN, sama tim juga untuk menentukan titik koordinat jembatan nanti dibangunnya di mana,” papar Rena.

Disisi lain, kontraktor juga akan memasang bore pile atau pondasi yang ditancapkan ke dalam tanah.

“Menentukan Bore pile, kedudukan jembatannya di mana. Supaya tidak meleset,” imbuh dia. (ded/c)

Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor, sejak April lalu, terdapat 274 orang positif Covid-19 di Kota Bogor.

Sebanyak 70 kasus berasal dari Kecamatan Bogor Barat, 63 kasus di Kecamatan Tanah Sareal, 45 kasus di Kecamatan Bogor Utara, 38 di Kecamatan Bogor Selatan, 29 kasus di Kecamatan Bogor Timur, dan 29 kasus di Kecamatan Bogor Tengah.

Kepala Dinkes Kota Bogor,

Sri Nowo Retno mengungkapkan, peningkatan kasus dalam sepekan terakhir, terjadi secara fluktuatif. Pihaknya mencatat, kasus harian tertinggi terjadi pada tanggal 25 April. Sejumlah 33 orang dinyatakan positif. Padahal, di hari sebelumnya, pada 24 April, kasus positif hanya berjumlah 2 orang saja. “Hingga 30 April, masih terdapat 172 pasien kasus aktif, di wilayah Kota Bogor,” ucapnya. Meski demikian, Retno menilai kondisi tersebut masih terkendali, dan tidak berlangsung secara masif. Ia pun mengatakan, kesiapan rumah sakit menangani kasus Covid19 masih tersedia. “Jumlah tempat tidur isolasi yang tersedia sebanyak 215, dari 22 rumah sakit. Bed

Occupancy Rate (BOR) Kota Bogor per 30 April adalah 19,5 persen, dengan sebaran pasien berasal 38,1% dari

Kota Bogor, 50 persen dari Kabupaten Bogor, dan 11,9 persen dari kota lain,” bebernya.

Retno menegaskan, kenaikan kasus Covid-19 tidak berkaitan dengan timbulnya varian baru. Sebab menurutnya, tidak ada penemuan varian terbaru, yaitu Varian Arcturus, yang tengah ramai saat ini.

Meski begitu, Retno meminta masyarakat untuk tetap waspada, dengan menjaga perilaku hidup bersih, dan melengkapi status vaksinasi. “Apabila mengalami gejala yang mengarah pada Covid-19, segera hubungi tim survailens di Puskesmas terdekat, agar mendapatkan penanganan,” tutur Retno. (fat/c)

This article is from: