6 minute read
Pemasangan Bailey Terancam Molor
CIAWI–Pengguna Jalan CiawiSukabumi harus lebih bersabar. Pasalnya, pembangunan Bailey di jalur arteri yang ambles itu bakal lebih lama. Danramil Ciawi Mayor Arm Sutrisno memaparkan, jembatan sementara atau Bailey akan lebih lama lantaran adanya penambahan panjang Bailey.
”masih ada penambahan rangkanya. Jadi ditambah panjangnya menjadi 69 meter,” kata dia kepada Radar Bogor, Rabu (8/3).
Untuk itu, kata dia pengendara yang biasanya melintasi Jembatan Cikereteg masih harus mengunakan jalur alternatif juga Tol Bocimi.
”Masih gunakan jalur alternatif untuk motor dan Tol Bocimi untuk kendaraan roda empat atau besar,” papar Sutrisno. Sementara itu, perihal adanya pungli di jalur alternatif, kata dia, saat ini sudah ditertibkan dan ditindak oleh Muspika Kecamatan Ciawi. ”Kemarin sudah ada penindakan.
Tampak pipa rusak dan bocor seperti dirusak oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.
Fasum di Tamansari Kembali Dirusak
TAMANSARI–Puluhan warga dari Desa Sukaluyu, Desa Sukajaya dan Desa Tamansari dibuat gusar. Pipa saluran air yang menjadi sumber air bersih mereka dirusak orang tak dikenal. Kondisi itu membuat warga di tiga desa kesulitan air. Informasi yang dihimpun Radar Bogor, pipa yang menjadi sarana untuk mengalirkan air dari mata air menuju rumah rumah warga itu dirusak dengan cara dibacok mengunakan senjata tajam. Ada puluhan titik yang dirusak orang tak dikenal itu.
”Iya, dirusak jadi kami kesulitan air,” tutur salah satu warga yang enggan disebutkan namanya kepada Radar Bogor, Rabu (8/3). Dikonfirmasi
Humas KPSPAMS (Kelompok Pengelola
Sistem Penyedia Air Minum dan Sanitasi), Asep Suryana membenarkan adanya pipa yang dirusak orang tidak dikenal. ”Ada 10 titik kebocoran,” katanya kepada Radar Bogor, Rabu (8/3). Kata dia, perusakan saluran pipa air bersih bagi warga di tiga desa itu sudah terjadi berkalikali. Bahkan dirinya sudah melaporkannya ke Polsek Tamansari. ”Tapi sampai sekarang belum ada yang ditangkap pelaku pengerusakan tersebut,” papar dia.
Lebih lanjut Asep mengatakan, puluhan warga sudah pernah melakukan demo di Mapolsek Tamansari agar pelaku pengerusakan segera ditangkap. ”Bukanya ditangkap, ini malah ada pengerusakan lagi,” papar dia. Sementara itu, kata dia, warga yang bergantung pada fasilitas umum bantuan dari PUPR itu, ada 180 kepala keluarga. Sehingga saat terjadi pengerusakan pipa, sangat berdampak bagi warga di tiga desa tersebut. ”Kami harap segera ditangkap, jika masih berkeliaran, bakal terjadi hal serupa. Ini sudah yang ketiga kalinya,” pintanya. (all/c)
Kapolsek Tenjo Ngantor di Balai Desa Bojong
TENJO– Jelang Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak pada 12 Maret 2023, Kapolsek Tenjo Iptu Suyadi memindahkan kantor ke balai Desa Bojong, Kecamatan Tenjo. Hal ini untuk memudahkan pengawasan selama tahapan berlangsung. ”Untuk sementara saya pindah ruangan ke kantor Balai Desa Bojong supaya memudahkan pengawasan, monitoring dan koordinasi dengan elemen masyarakat,” ungkap Kapolsek Tenjo Iptu Suyadi kepada wartawan, Rabu (8/3). Namun ia menambahkan, pelayanan dan pemberkasan lain tetap dilakukan di kantor utama Polsek Tenjo, karena ini sifatnya sementara selama pilkades berlangsung. ”Mari jadikan Pilkades Desa Bojong ini sebagai sarana dan saling bersilahturahmi antar warga,” cetusnya. Dirinya berharap, jangan jadikan Pilkades sebagai ajang permusuhan, tapi menjadi pemersatu perbedaan. (Abi/c)
Jadi tidak ada lagi pungli di jalur alternatif,” papar dia. Sementara itu Camat Ciawi Sutisna meminta agar warga yang tinggal di jalur alternatif untuk bisa saling membantu dan tidak melakukan pungli.
”Ini kejadian bukan biasa (jembatan ambles). Jadi harus saling membantu,”tukasnya. Setiap hari jalur alternatif itu dipenuhi pengendara roda dua. Hal itu dimanfaatkan oknum warga untuk mencari keun- tungan. Mereka melakukan pungutan liar. Tidak hanya itu, oknum warga tersebut juga memasang banner berukuran raksasa bertuliskan tarif motor, yang melintas jalur alternatif tersebut. Pengendara motor diminta membayar Rp2.000. ”Alternatif Roda Dua CikeretegCaringin-Sukabumi. Untuk Kepentingan Perawatan dan Perbaikan Jalan, Kendaraan yang Ingin Melintas Dikenakan Tarif Rp 2000/Motor,” tulisan dalam spanduk yang viral di media sosial tersebut.
Tidak sedikit pengguna jalan yang keberatan dengan adanya pungli tersebut. Rian salah-satunya. Kepada
Radar Bogor, ia mengaku keberatan dengan adanya pungli tersebut.
Padahal kata dia, bukan maunya melintasi jalan alternatif tersebut.
Melainkan diarahkan polisi juga pemerintah karena ada perbaikan Jembatan Cikereteg.
”Lewat sini sudah macet, lebih
LEUWILIANG –Maraknya aksi pembuatan konten di luar nalar, membuat Psikolog Bogor Retno Lelyani Dewi angkat bicara. Menurut Retno, kondisi ini akibat adanya kecenderungan ingin viral tapi malah menjadi petaka. Salah satunya, yang menimpa seorang gadis berinisial W (21) sedang membuat konten gantung diri malah tergantung beneran sampai meninggal dunia. ”Kalau kami lihat ini karena adanya kecenderungan ingin viral, pada beberapa kasus merupakan dan dorongan ingin ngetop,” ungkap Retno ketika dikonfirmasi wartawan,
Plt Bupati: Lanjutkan Proyek
Jalan Tonjong
TAJURHALANG– Pelaksana tugas
(Plt) Bupati Bogor Iwan Setiawan sudah memanggil Kades Tonjong terkait pembangunan jalan di Kampung Jati RT 02/06, Desa Tonjong, Kecamatan Tajurhalang, yang belum dilaksanakan. Total anggaran pembangunan itu sebesar Rp336 juta dari program Samisade 2022.
”Untuk Desa Tonjong insya Allah beres, dan kami sudah memanggil yang bersangkutan karena pada prinsipnya belum habis masa waktunya dan diberikan dua minggu untuk menyelesaikan pembangunan jalan,” ungkap Iwan ketika menghadiri
Plt Bupati Bogor Iwan Setiawan mengajak para Aparatur Sipil Negara (ASN)
Pra Purnabakti Kabupaten Bogor yang memasuki Batas Usia Pensiun (BUP) tahun 2023, tetap aktif dan produktif pasca purnabakti.
HAL itu diungkapkan Iwan Setiawan saat berbagi pengalaman dalam kegiatan Pembekalan ASN Pra Purnabakti yang memasuki Batas Usia Pensiun (BUP) tahun 2023, di Hotel Darmawan Park, Babakan Madang, Selasa (7/3).
“Ini bukan akhir dari segalanya, ini adalah memasuki masa kedua, masa pensiun. Persiapkan dengan matang pondasi harus kuat jangan sampai bingung mau melakukan
Minggu (5/3). Untuk mencapai tujuannya, kata Retno, kadang individu memakai ide ide yang tidak masuk nalar.
”Bisa jadi dorongan pribadi narsistik. Merasa dirinya paling penting, paling ingin diakui kehebatannya,” ucap dia. Namun masalahnya, kata dia, saat melihat tayangan yang negatif, otak akan menyimpan hal tidak biasa, setelah itu otak akan bereaksi dengan mengulang mencari tayangan yang sama.
”Itu sebabnya justru otak mencari lagi dan lagi, seharusnya perlu pendampingan dari keluarga maupun orang terdekat di sekitarnya,” jelas
Retno. Bahkan, idealnya orang tua mendampingi anak saat membuka channel, sehingga dapat menetralisir apapun konten atau tayangan yang dilihat dengan mendiskusikan bersama.
”Mungkin bisa memberi contoh dan melakukan pendampingan saat anak terlihat menonton konten muatan kekerasan atau sara,” ungkap dia. Selain orang tua, sekolah dan masyarakat juga dapat membantu memberikan edukasi, pengarahan agar anak memiliki konsep yang benar. Bahkan Untuk usia belasan, faktor jauh dan sekarang harus bayar. Kami juga korban, terpaksa lewat sini,” katanya kepada Radar Bogor, Selasa (7/3).
Kata dia, sebaiknya warga meminta anggaran perbaikan kepada pemerintah, bisa ke kecamatan misalnya. Karena jalan adalah tanggung jawab pemerintah.
”Kami sudah bayar pajak, jadi kalau jalan rusak, nanti kan diperbaiki pemerintah dari uang pajak,” tutur dia. (all/c) teman berperan penting jika teman dalam kelompoknya memberi ide tentang sesuatu hal yang negatif. ”Maka sebagai anggota akan merasa tak enak jika tidak ikut dengan ide tersebut, ini yang membuat anak merasa harus memenuhi ketentuan grup,” tegas Retno.
Dia juga menambahkan, sebenarnya pendampingan dilakukan sampai usia 18 tahun, setelah itu bentuk pendampingan orang tua lebih ke mentoring. ”Jadi memberi anak kebebasan tapi tetap mengarahkan agar tetap pada jalur yang sesuai norma agama, hukum, sosial,” kata Retno.(Abi/c) dilanjutkan.
Bogor Keliling di Kecamatan Rancabungur Rabu (8/3).
Ketika ditanyai hasil pemeriksaan dari Inspektorat ke Desa Tonjong, ia menuturkan, pihaknya belum sampai ke situ pembahasannya dan masih memantau progres kelanjutan pembangunan jalan. ”Yang jelas kita tunggu progresnya, karena masih fokus penyelesaian pembangunan jalan dulu,” ucap dia. Sebelumnya, warga sempat menebar ikan lele di sepanjang jalan yang rusak. Padahal seharusnya pengerjaan sudah dilakukan, dan selesai akhir Februari. Namun memasuki Maret, Pemerintah Desa Tonjong belum mengerjakan proyek jalan yang berasal dari anggaran samisade tersebut.
”Waktu itu infonya 21 Februari sudah beres dibangunkan, tapi belum juga ada pelaksanaan sampai sekarang,” ungkap Ketua RW 06, Orat.
Bahkan dia kewalahan ketika warga menanyakan perihal pembangunan jalan, karena informasi dari desa setempat belum ada kejelasan. ”Memang rencana mau dikerjakan tetapi belum ada kejelasan, semoga bisa terealisasi,” ucapnya. Sementara Kepala Desa Tonjong Nurhakim mengungkapkan, pihaknya tak banyak berkomentar tapi pada intinya akan dikerjakan.
”Pasti dibangunkan karena pihak beton sudah melihat posisi jalan karena melihat kekuatannya, apalagi sekarang musim hujan,” kata pria yang disapa Akim itu. (Abi/c) beramal baik itu pada masyarakat maupun diri sendiri. “Harus berdiri di kaki sendiri walaupun sudah pensiun. Kembali dalam posisi lebih hebat, bangun jaringan yang selama ini telah terbangun dengan baik. Semoga semua sukses dan mendapatkan sesuatu yang luar biasa di masa pensiun ini,” imbuh dia. apa, tetap Bahagia, tetap berkarya, tetap produktif dan berdaya guna,” terang Iwan Setiawan. Dalam kesempatan ini, Iwan Setiawan menyatakan, terima kasih kepada seluruh peserta yang telah melaksanakan pengabdian selama bertahun-tahun atas dedikasinya.
“Terima kasih kepada seluruh hadirin sebagai abdi masyarakat melayani masyarakat dari awal hingga memasuki pensiun,” kata dia. Menurut Iwan, manusia perlu melanjutkan kehidupan mengabdikan usia untuk kebaikan masyarakat. Mengingat lebih banyak waktu untuk
Ditempat yang sama, Sekretaris BKPSDM Kabupaten Bogor, Susi Hastuti mengatakan, melalui kegiatan pembekalan para ASN yang memasuki masa pra purnabakti akan diberikan motivasi semangat dan kepercayaan diri agar mereka semakin mandiri sukses dan bahagia menuju karir.
“Kami juga berikan pula keterampilan dalam kewirausahaan guna mencapai rutinitas sekaligus mengembangkan bakat dan dinamika untuk meraih kemandirian,” Susi mengakhiri. (*cok)